BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Sumber ...€¦ · efisien membantu terwujudnya...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Sumber ...€¦ · efisien membantu terwujudnya...
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut (Hasibuan, 2019:10) mengatakan “Manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyrakat.”
Menurut (Hamali, 2016:2) “Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu
pendekatan yang strategis terhadap keterampilan, motivasi, pengembangan dan
manajemen pengorganisasian tenaga kerja.”
Sedangkan menurut Michael Armstrong dalam (Hamali, 2016:1) mengatakan
bahwa:
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu pendekatan terhadap
manajemen manusia, yang berdasarkan empat perinsip dasar. Pertama,
sumber daya manusia adalah harta yang paling penting dimiliki oleh suatu
organisasi, sedangkan manajemen yan efektif adalah kunci keberhasilan
organisasi tersebut. Kedua, keberhasilan ini sangat mungkin dicapai jika
peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur yang bertalian dengan manusia
dari perusahaan tersebut saling berhubungan dan memberikan sumbangan
terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan perencanaan strategis. Ketiga,
kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku menajerial yang
berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap
hasil pencapaian yang terbaik.
Menurut Tangkilisan dalam (Dahlan, Hasim, & Hamdan, 2017) Manajemen
Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah
organisasi dengan skala besar maupun kecil, sumber daya manusia dipandang
sebagai unsur yang sangat menentukan dalam proses pengembangan
organisasi karena pengembangan kualitas pelayanan akan terealisasi apabila
ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Dalam kondisi lingkungan tersebut, manajemen dituntut untuk
mengembangkan cara baru untuk mempertahankan anggota organisasi pada
produktivitas tinggi serta mengembangkan potensinya agar memberikan
kontribusi maksimal pada organisasi. Masalah sumber daya manusia yang
8
kelihatannya hanya merupakan masalah intern dari suatu organisasi
sesungguhnya mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat luas
sebagai pelayanan publik yang diukur dari kinerja.(Dahlan et al., 2017)
Maka dari itu Manajemen Sumber Daya Manusia ialah komponen penting
dalam kehidupan yang akan menunjang kebutuhan manusia baik dalam organisasi
maupun individual. Kemudian dari sejumlah definisi dari MSDM di atas, dapat
menjadi pendayagunaan sumber daya manusia yang diterapkan dalam fungsi-fungsi
dari MSDM yang berupa perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pengembangan
sumber daya manusia, pengembangan karir, dan hubungan industrial lainnya.
2.1.1. Perencanaan Personal dalam SDM
Menurut (Haikal, 2017) “Manajemen personalia diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi. Tujuannya adalah
untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif”
Menurut (Yusuf, 2016:42) Perencanaan sumber daya manusia (SDM)
merupakan fungsi pertama-tama harus dilaksanakan dalam organisasi. Perencanaan
SDM adalah langkah-langkah tertentu yang diambil oleh manajemen guna menjamin
bahwa bagi organisasi tersedia tenaga kerja yang tepat untuk menduduki berbagai
kedudukan, jabatan dan pekerjaan yang tepat untuk waktu yang tepat. Suatu
perencanaan harus diselesaikan dengan kondisi yang ada dan menggunakan asumsi-
asumsi untuk masa depan sehingga sasaran atau tujuan yang ingin dicapai benar-
benar dapat diwujudkan.
Sehubungan dari pengertian-pengertian di atas maka sangatlah penting
perencanaan sdm untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
pihak organisasi atau perusahaan.
2.1.2 Pelaksanaan dan Prosedur Perencanaan SDM
Menurut Aslan, Hassan, and Madiha Jabeen dalam (Segoro, 2017:37)
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan perencanaan SDM
yaitu:
9
1. Munculnya perencanaan SDM menunjukan semakin meluasnya misi dan
fungsi SDM
2. Peran-peran staf baru yang punya waktu yang mulai ada pada perusahaan
adalah untuk menyediakan dukungan, petunjuk bagi praktik manajerial dalam
perencanaan SDM
3. Profesional manajemen SDM mengisi berbagai peran tertanggung pada tugas
dan prioritas organisasi
4. Aktivitas yang di Checlist dalam kegiatan manajemen SDM menunjukan
peran tertentu yang harus diajukan
5. Keterampilan dan peran konsultasi adalah sangat penting dalam
mempengaruhi pelaksanaan perubahaan dalam manajemen SDM
Adapun prosedur tata cara perencanaan SDM adalah sebagai berikut, yang di
bahas oleh (Hasibuan, 2019:254):
a. Menetapkan secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan
b. Mengumpulkan data dan informasi tentang SDM
c. Mengelompokan data dan informasi serta menganalisisnya
d. Menetapkan beberapa alternatif
e. Memilih yang terbaik dan alternatif yang ada menjadi rencana
f. Menginformasikan rencana kepada para karyawan untuk direalisasikan
2.1.3. Kendala yang dihadapi Perencanaan SDM
Segala sesuatu pasti ada setiap masalah yang dihadapi, antara lain (Hasibuan,
2019:256):
1. Standar Kemampuan SDM
10
Standar kemampuan SDM yang pasti dan akurat belum ada, akibatnya
informasi kemampuan SDM hanya berdasarkan ramalan-ramalan (prediction)
saja yang sifatnya objektif. Hal ini menjadi kendala yang serius dalam
Perencanaan Sumber Daya Manusia (PSDM) untuk menghitung potensi SDM
secara pasti, seperti informasi energi mesin. Jadi, PSDM di bidang
kemampuannya sulit sekali, sehingga PSDM yang baik dan benar
menghadapi kendala.
2. Manusia (SDM) Makhluk Hidup
Manusia sebagai makhluk hidup tidak dapat dikuasai sepenuhnya seperti
mesin. Hal ini menjadi kendala PSDM, karena itu sulit untuk
memperhitungkan segala sesuatunya dalam rencana. Misalnya, ia mampu
tetapi kurang mau melepaskan kemampuannya.
3. Situasi SDM
Persediaan, mutu, dan penyebaran penduduk yang kurang mendukung
kebutuhan SDM perusahaan. Hal ini menjadi kendala proses perencanaan
sumber daya manusia yang baik dan benar.
4. Kebijaksanaan Perburuhaan Pemerintah
Kebijaksanaan perburuhan pemerintah, seperti kompensasi, jenis kelamin,
WNA, dan kendala lain dalam PSDM untuk membuat rencana yang baik dan
tepat.
Tantantangan dalam PSDM yang bersifat Eksternal dan Internal, yaitu:
a. Tantangan Eksternal meliputi bagian ekonomi, sosial politik, peraturan
perundang-undangan, teknologi, dan persaingan.
11
b. Tantangan Internal meliputi anggaran, estimasi produk dan penjualan,
usaha atau kegiatan baru, dan sebagainya.
2.2. Pengertian Rekrutmen
Menurut (Suparni, 2017) “Rekrutmen merupakan serangkaian aktifitas untuk
mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, ke- ahlian, dan
pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam
perencanaan kepegawaian.”
Menurut (Kurnia & Santoso, 2018) “Rekrutmen merupakan proses mencari,
menemukan, dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu
organisasi.”
Menurut (Arifin, Kara, & Moh, 2017) “Rekrutmen merupakan suatu proses
mencari, mengadakan, menemukan, dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan
dalam suatu organisasi.”
Menurut (Nurjanah, Supramono, & Rachmatullaily, 2019) mengatakan:
“Rekrutmen sebagai gerbang awal menyeleksi calon karyawan dalam perlu
diperhatikan oleh manager. Karena karyawan sebagai human capital akan sangat
berpengaruh produktifitas pada perusahaan.”
Menurut (Ansory & Indrasari, 2018) mengatakan “Rekrutmen adalah suatu
proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer atau
tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm organisasi atau perusahaan.”
Maka dari itu dapat disimpulkan rekrutmen adalah sebuah proses mencari dan
menemukan seseorang untuk mengisi posisi atau jabatan yang telah disediakan oleh
12
tim SDM dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan harus melewati beberapa
tahap.
2.2.1 Alasan Diadakannya Rekrutmen
Alasan melakukan rekrutmen harus kuat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebab dengan rekrutmen ini akan menimbulkan beban negara secara berkelanjutan.
Biaya rutin untuk gaji pegawai akan membebani APBN dan kemungkinan
APBD. Untuk itulah pertimbangan melakukan rekrutmen harus jelas.Ada beberapa
alasan yang mendorong suatu organisasi melakukan rekrutmen pegawai (Rosida,
2018: 209):
1. Berdirinya organisasi baru
2. Adanya perluasan kegiatan organisasi
3. Terciptanya pegawai-pegawai dan kegiatan-kegiatan baru
4. Adanya pegawai yang pindah ke organisasi lainnya
5. Adanya pegawai yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak dengan
hormat sebagai tindakan punitif
6. Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pensiun
7. Adanya pegawai yang meninggal dunia
2.2.2 Sumber Rekrutmen/Tenaga Kerja
Dalam rangka memenuhi kebutuhan tenaga kerja, pihak perusahaan harus
menentukan sumber-sumber tenaga kerja yang ada. Pemilihan sumber ini penting
agar tidak salah sasaran, karena jika salah dalam menentukan sumber tenaga kerja,
maka kualitas tenaga kerja yang diperoleh juga tidak sesuai dengan harapan yang
13
diinginkan. Dengan kata lain bahwa sumber tenaga kerja sebagai salah satu faktor
yang ikut menentukan kualitas tenaga kerja.
Dalam praktiknya pemilihan sumber-sumber tenaga kerja yang dijadikan sarana
rekrutmen antara lain (Kasmir, 2018:97) :
1. Dari surat lamaran masuk (walk-in)
Artinya dengan cara memilih tenaga kerja berdasarkan surat-surat lamaran
yang masuk ke perusahaan atau dikenal dengan istilah walk-in. Dalam
praktiknya hampir setiap hari ada saja lamaran kerja yang masuk dan
diarsipkan. Bahkan terkadang jumlahnya terlampau banyak dan sangat
membantu. Keuntungan cara ini adalah pelamar yang datang benar-benar
serius untuk menjadi karyawan perusahaan yang bersangkutan. Sumber
tenaga kerja dari sumber ini biasanya digunakan untuk kebutuhan mendadak.
Artinya cara seperti ini dapat dilakukan untuk jumlah tenaga kerja yang tidak
terlalu banyak.
2. Karyawan kontrak atau tenaga outsourching
Artinya cara seperti ini untuk kebutuhan yang mendesak memindahkan
karyawan lama ke posisi yang baru. Keuntungan menggunakan cara ini
adalah mereka sudah terlatih dan terbiasa melakukan pekerjaan sebelumnya.
Outsourching artinya tenaga kerja yang disewa dari perusahaan lain untuk
jangka waktu tertentu.
3. Referensi
Artinya mencari tenaga kerja melalui kenalan karyawan atau pimpinan atau
dikenal dengan istilah employe refferals. Keuntungannya adalah adanya
jaminan kualitas dan loyalitas dari si pembawa calon karyawan karena
14
biasanya yang memberikan referensi tentu yang baik-baik dalam berbagai
hal. Kerugiannya adalah terkadang referensi terhadap karyawan yang
diberikan kurang objektif, namun hal ini dapat diatasi melalu tes-tes yang
akan dilaluinya, sama seperti peserta lainnya.
4. Perguruan tinggi
Yaitu dengan cara mendatangi lembaga-lembaga pendidikan yang
berkualitas, misalnya dari perguruan tinggi seperti universitas, sekolah tinggi,
instintut, akademi atau politeknik ternama, dengan reputasi yang diakui
dengan masyarakat.
5. Lembaga pendidikan
Yaitu lembaga pelatihan yang memiliki kualitas yang baik. Keuntungannya
calon kerja dari sumber ini sudah terlatih, sehingga paling tidak sudah
memiliki kemampuan kerja sekalipun belum sempurna.
6. Memasang iklan di media sosial
Cara ini dapat dilakukan melalu iklan, yang dapat dilakukan di berbagai
media masa, seperti surat kabar, majalah, radio, televisi. Yang perlu
diperhatikan bahwa isi dalam iklan tersebut biasanya dibuat dalam dua model
yaitu:
a. Want-ad artinya menjelaskan dengan detail mengenai perusahaan,
alamat, aktivitas dan keuntungan yang diharapkan. Cara semaca ini
dikenal dengan iklan terbuka.
b. Blind-ad artinya tidak menjelaskan secara detail mengeni perusahaan dan
keuntungan yang diharapkan, biasanya dengan menulis alamat melalui
PO BOX tertentu. Cara semacam ini dikenal dengan iklan tertutup.
7. Memasang iklan di website perusahaan
15
Artinya untuk menjaring pelamar yang membuka web perusahaan di media
sosial. Hal ini cukup efektif untuk mendapatkan pelamar yang sengaja
membuka web site perusahaan. Kondisi cara seperti ini sudah banyak
dilakukan, di samping menghemat biaya juga menjangkau informasi yang
cukup luas.
8. Bursa tenaga kerja
Artinya mencari tenaga kerja dengan ikut di bursa tenaga kerja. Pelamar yang
datang di bursa tenaga kerja tersedia beragam mulai dari yang pemula
sampali dengan yang terampil. Keuntungan perusahaan dapat melihat
langsung fisik calon karyawan dan dapat mengetahui komunikasinya melalui
wawancara langsung di tempat.
9. Agen penyedia tenaga kerja
Biasanya para agen tenaga kerja ini memiliki cadangan jumlah tenaga kerja
dengan berbagai kualifikasi. Kelebihan agen tenaga kerja, biasanya
menyediakan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih. Hanya saja terkadang
kualifikasi tertentu sulit dicari dan ada banyak jumlahnya.
10. Asosiasi profesi
Maksudnya adalah asosiasi merupakan kumpulan tenaga-tenaga ahli tertentu
dalam bidang tertentu yang jumlahnya relatif banyak. Contoh Asosiasi
profesi adalah Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Ikatan Sarjana
Hukum, dan Ikatan Sarjana Psikologi. Asosiasi ini banyak menampung
tenaga kerja yang potensial untuk direkrut dengan berbagai bidang disiplin
ilmu.
11. Open house
16
Merupakan cara terbaru dalam rekrutmen, yaitu dengan cara mengundang
sejumlah pelamar ke acara yang diselenggarakan oleh pihak perusahaan.
Pihak perusahaan lalu mempresentasikan kepada calon pelamar tentang
keuntungan jika bekerja di perusahaanya. Khusus cara seperti ini belum
banyak dilakukan di Indonesia, mengingat tenaga kerja masih berlimpah.
12. Lingkungan sekitar usaha
Masksudnya adalah mencari kerja dari lingkungan di sekitar terutama pabrik,
atau daerah tertentu. Biasanya tenaga kerja yang ada disekitar lingkungan
pabrik untuk tenaga ahli tertentu sangat terbatas. Namun untuk tenaga buruh
atau pegawai yang kurang memiliki keahlian dan keterampilan jumlahnya
relatif berlimpah.
Dengan banyaknya sumber tenaga kerja, maka perusahaan dapat memilih
sesuai dengan keinginan pihak manajemen. Bisa saja pemilihan hanya dari salah satu
dengan pertimbangan tertentu. Hanya saja yang perlu dipikirkan adalah kualitas
tenaga yang disediakan haruslah memenuhi kualifikasi yang sudah diterapkan.
Kemudian juga harus mempertimbangkan jumlah tenaga kerja yang tersedia.
Pertimbangan lainnyan adalah faktor biaya yang harus dikeluarkan jika memilih
semua atau beberapa alternatif sumber yang ada.
2.2.3 Proses Rekrutmen
Dalam melakukan rekrutmen terdapat beberapa proses yang harus dilakukan
Yaitu ((Arifin et al., 2017):
17
1. Mencari dan menarik calon
Sebuah proses rekrutmen dimulai dengan pencarian calon dan
berakhir sampai lamaran mereka diterima. Tahap berikutnya setelah
persiapan untuk melakukan rekrutmen selesai dikerjakan adalah mencari
calon sebanyak jumlah yang diperlukan yang akan diseleksi dan mencari
orang yang dianggap paling memenuhi syarat untuk mengisi lowongan.
Ada sejumlah cara atau teknik yang dapat digunakan untuk mencari calon-
calon tersebut. Cara-cara tersebut, dengan kelebihan dan kekurangannya,
akan diuraikan di bawah ini;
a. Mencari dari dalam
Mencari dari dalam maksudnya adalah memanfaatkan sumber-sumber
atau cara yang sudah tersedia di dalam organisasi sebelum mencarinya
di luar atau keluar perusahaan. Sumber dan cara yang umum
digunakan oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
1) Meminta bantuan karyawan lama
Salah satu cara yang paling umum digunakan oleh perusahaan
untuk mencari calon pegawai adalah dengan meminta bantuan
dari karyawan lama, yaitu, mereka yang sudah ada di dalam
perusahaan. Pimpinan perusahaan atau bagian sumber daya
manusia secara informal menanyakan para karyawan yang sudah
ada bila mereka mengenal orang yang berminat untuk pindah
kerja atau mencari peluang di tempat yang baru. Beberapa
keuntungan dari cara ini adalah biaya untuk mencari calon dapat
ditekan, waktu pencarian bisa dipercepat dan karyawan yang
merekomendasikan calon diharapkan dapat memberikan
18
“garansi” tentang karakter dan mungkin kompetensi dari calon.
Beberapa perusahaan menjelaskan bahwa dari semua cara
rekrutmen yang pernah mereka gunakan ternyata cara ini paling
efektif menghasilkan karyawan berpotensi dan tinggal lama
dalam perusahaan. Beberapa perusahaan malah memberi
hadiah/imbalan khusus bagi karyawan yang merekomendasikan
karyawan baru yang bekerja di perusahaan tersebut minimal
selama enam bulan setelah menyelesaikan masa percobaan.
Walaupun demikian, cara ini mempunyai sejumlah kelemahan
yang harus diwaspadai. Pertama, karyawan yang diminta bantuan
sudah pastikan merekomendasikan orang-orang yang ingin
dibantunya. Sesuai dengan sistem budaya Indonesia, kelompok
pertama yang akan dibantunya adalah keluarga dekat, kemudian
orang satu daerah atau orang satu almamater (lulusan dari
perguruan tinggi yang sama). Inilah yang menyuburkan
nepotisme. Gejala tersebut harus dicegah kecuali perusahaan
memang mengadopsi gaya manajemen “kekeluargaan”. Gaya
manajemen kekeluargaan atau disebut juga dengan istilah sistem
keluarga yang para karyawannya memiliki hubungan keluarga.
2) Mencari dari arsip (bank data) pelamar
Hampir setiap saat perusahaan selalu menerima lamaran dari
orang muda yang mencari pekerjaan. Biasanya hampir 99% dari
orang muda yang belum pernah bekerja karena baru lulus sekolah
atau universitas. Setiap direktur dan manajer SDM biasanya
memiliki kebiasaan untuk menyimpan lamaran yang diterima
19
tersebut untuk paling lama dua belas bulan. Tujuannya adalah
apabila selama masa itu harus dilaksanakan rekrutmen, maka
sebelum mencari calon ke sana kemari tidak ada salahnya untuk
mencari dalam bank data pelamar. Tentu saja bank data ini hanya
bermanfaat bila kita akan merekrut tenaga muda yang belum
berpengalaman, walaupun kadang-kadang ada sedikit pelamar
berpengalaman mengajukan lamaran sekedar untuk mencoba-
coba.
3) Mengumumkan secara terbuka di dalam perusahaan
Bila perusahaan telah mempunyai kebijakan dan aturan bahwa
setiap ada lowongan akan diberikan kesempatan lebih dulu
kepada karyawan yang sudah ada untuk melamarnya, hal ini harus
dilakukan. Secara politis dan psikologis, tentunya kebijakan ini
bagus sekali. Walaupun demikian, semua persyaratan harus
diumumkan secara terbuka demikian juga tes-tes dan proses
seleksi yang lain yang harus diikuti karyawan. Kurangnya
transparan akan mengakibatkan kecurigaan dan sangkaan bahwa
telah terjadi permainan dan bahwa pengumuman atau iklan
internal tersebut hanyalah untuk konsumsi politik. Apa pun
alasannya, perusahaan harus tetap punya hak untuk menerapkan
prosedur dan metode seleksi yang sama untuk semua kandidat,
baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.
Demikian pula dalam hal ini tidak ditemukan kandidat dari dalam
yang memenuhi syarat maka perusahaan mempunyai hak untuk
merekrut dari luar.
20
b. Mencari dari luar
Cara dan teknik yang umum digunakan perusahaan untuk mencari
calon karyawan dari sumber-sumber luar. Cara-cara tersebut
dilakukan dengan cara:
1) Memasang iklan lowongan dengan cara:
a) Menyusun iklan lowongan
b) Tetapkan dulu target audiensinya
c) Ukuran iklan
d) Pilihan media
e) Iklan terbuka atau tersamar
2) Memanfaatkan jasa dinas tenaga kerja setempat.
3) Memanfaatkan jasa pencari/penyalur tenaga kerja.
4) Menggunakan jasa konsultan dan head hunter
5) Rekrutmen langsung di kampus.
6) Rekrutmen melalui organisasi profesi.
2.2.4 Hambatan dalam Rekrutmen
Setiap proses yang dijalankan pasti memiliki hambatan didalamnya, berikut
adalah hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan seleksi yang pertama adalah
tingkat validitas yang berbeda karena metode-metode yang digunakan tersebut
memiliki tingkat validitas yang berbeda-beda. Kedua adalah hambatan biaya yang
dimiliki perusahaan karena metode-metode itu memiliki biaya yang terkadang tidak
murah.Untuk mengurangi kendala-kendala ini, diperlukan kebijaksanaan seleksi
secara bertingkat, karena semakin banyak tingkatan seleksi yang dilakukan semakin
21
cermat dan teliti penerimaan karyawan.Hambatan-hambatan lain yang dapat ditemui
dalam proses seleksi antara lain sebgai berikut (Pusparani, 2018)
1. Tolak ukur : yaitu kesulitan untuk menentukan standar yang akan digunakan
mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi secara objektif. Misalnya; kejujuran,
kesetiaan dan prakarsa dari pelamar mengalami kesulitan. Bobot nilai yang
diberikan didasarkan pada pertimbangan yang subjektif.
2. Penyeleksi : yaitu kesulitan mendapatkan penyeleksi yang tepat, jujur dan
objektif penilainnya. Penyeleksi sering memberikan nilai atas pertimbangan
peranannya, bukan atas dasar pikirannya saja.
3. Pelamar : yaitu kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari
pelamar. Mereka selalu berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal
yang baik-baik saja tentang dirinya, sedangkan yang negatif disembunyikan.