BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan...

26
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan untuk mencapai tujuan, yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dalam. Griffin dalam Danim dan Suparno (2009) mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya dalam rangka mencapai tujuan. Sejalan dengan definisi sebelumnya, Usman (2012) menyatakan bahwa manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya dalam organisasi untuk mencapai tujuan. Kedua pendapat tokoh tersebut bermuara pada tujuan dalam sebuah organisasi. Dalam dunia pendidikan kegiatan manajerial pun dilakukan untun mencapai tujuan pendidikan. Arikunto dan Yuliana (2012) menyatakan bahwa manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha oleh sekelompok manusia dalam suatu organisasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Orientasi utama suatu kegiatan manajemen adalah untuk mencapai suatu tujuan yang efektif dan efisien.

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.1.Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan

oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat

berjalan untuk mencapai tujuan, yang terdiri dari

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

pengendalian dalam. Griffin dalam Danim dan

Suparno (2009) mendefinisikan manajemen sebagai

sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya

dalam rangka mencapai tujuan. Sejalan dengan

definisi sebelumnya, Usman (2012) menyatakan

bahwa manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan

dan pengawasan sumber daya dalam organisasi untuk

mencapai tujuan. Kedua pendapat tokoh tersebut

bermuara pada tujuan dalam sebuah organisasi.

Dalam dunia pendidikan kegiatan manajerial pun

dilakukan untun mencapai tujuan pendidikan.

Arikunto dan Yuliana (2012) menyatakan bahwa

manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan yang

berupa proses pengelolaan usaha oleh sekelompok

manusia dalam suatu organisasi pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan. Orientasi utama suatu

kegiatan manajemen adalah untuk mencapai suatu

tujuan yang efektif dan efisien.

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

14

Sejalan dengan pendapat tersebut, Daryanto

(2011) menyatakan bahwa manajemen pendidikan

merupakan seni dan ilmu untuk mengelola sumber

daya pendidikan demi terwujudnya proses

pembelajaran yang lebih baik. Proses pembelajaran

tersebut didesain agar peserta didik mengalami

suasana belajar yang aktif untuk mengembangkan

potensi dirinya.

Syarafuddin dan Nasution (2005) menjelaskan

fungsi manajemen ke dalam empat hal, yaitu:

Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),

Kepemimpinan (Leadership), dan Pengawasan

(Controlling). Sejalah dengan pendapat tersebut,

Usman (2006) menyatakan bahwa fungsi manajemen

mencakup perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian. Purwanto (2012)

menjelaskan fungsi pokok manajemen yaitu planning,

organizing, actuating, commanding, coordinating,

controling, dan communicating. Berdasarkan pendapat

ketiga tokoh tersebut, manajemen memiliki fungsi

utama yang berorientasi pada tujuan.

2.2. Manajemen Kepala Sekolah

2.2.1.Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan

tingkat satuan pendidikan yang memiliki dasar

kepemimpinan yang kuat. Oleh karena itu, seorang

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

15

kepala sekolah perlu memiliki kompetensi-kompetensi

khusus yang dapat menunjang kinerjanya sebagai

seorang pemimpin. kepala sekolah merupakan

penanggung jawab utama di sekolah. Selain itu, ia

juga berfungsi sebagai pemimpin yang menjalankan

kepemimpinannya di sekolah.

Dalam lembaga pendidikan formal seperti di

sekolah, kepala sekolah memiliki bawahan yang

berada di bawah otoritas kepemimpinannya, yaitu

guru dan karyawan sekolah. Tidak hanya sekedar

sebagai bawahan, namun guru dan staff karyawan

yang ada di sekolah juga akan menjadi partner atau

rekan bagi kepala sekolah untuk mewujudkan tujuan

pendidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah memiliki

peranan penting dalam perkembangan sekolah itu

sendiri. Untuk itu, diperlukan keahlian-keahlian

khusus dari sosok kepala sekolah ini dalam

menjalankan tugasnya.

Menurut Sagala (2010) kepala sekolah akan

mampu mencapai tujuannya apabila mampu

membangun komitmen dan bekerja keras untuk

menjadikan sekolah yang dipimpinnya menjadi

sekolah yang berkualitas dan menjadi yang terbaik di

daerahnya. Komitmen tersebut dapat ditampakkan

oleh kepala sekolah dengan melibatkan semua pihak

yang bertanggung jawab dalam penyelengaraan

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

16

pendidikan persekolahan meningkatkan kualitas

kinerja dan motivasi dari seluruh personel sekolah.

Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah

memiliki tugas-tugas yang sangat strategis dalam

upaya mencapai tujuan pendidikan. Tugas-tugas

kepala sekolah itu adalah sebagai berikut (Herabudin,

2009): (1) Membuat perencanan, berkaitan dengan

program pengajaran, kesiswaan, pembinaan guru,

pengembangan kurikulum, dan pelaksanaan

pengembangan aktivitas siswa yang bersifat intra dan

ektraskurikuler; (2) Pengembangan dan pemberdayaan

kepegawaian; (3) Pengelolaan administrasi keuangan

sekolah; (4) Pengembangan sarana dan prasarana

sekolah.

Sedangkan menurut Sagala (2010) pada sekolah-

sekolah yang memiliki kemandirian dan otonomi

tinggi, maka ciri kepemimpinan kepala sekolah adalah

memiliki moral kerja yang tinggi dan visioner, yaitu (1)

memahami secara tepat berbagai segi kegiatan sekolah

dengan pemikiran secara kognitif, teratur, dan

intensif; (2) responsif terhadap berbagai Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK); (3) ketrampilan

berkomunikasi secara efektif; (4) melihat kepentingan

sekolah sebagai keseluruhan; (5) berpikir dan

bertindak rasional secara obyektif; dan (6) mampu

menentukan proritas secara tajam. Kemampuan

tersebut harus dapat dipenuhi sebagian besar oleh

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

17

kepala sekolah guna meningkatkan kualitas

kepemimpinannya.

Kepala sekolah merupakan seorang manajer di

sekolah yang bertugas untuk memanajemen atau

mengendalikan situasi yang ada di sekolah dalam

rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kegiatan pokok yang harus dilaksanakan kepala

sekolah dalam menjalankan fungsinya sebagai

manajer adalah menyusun perencanaan,

mengorganisasi sekolah, memimpin, dan

mengendalikan (Wahjosumidjo, 2003). Akan tetapi,

untuk menjalankan fungsinya dengan baik tentu

dipengaruhi oleh faktor-faktor sumber daya yang ada,

seperti para guru, staf, siswa dan orang tua dari siswa,

dana, sarana prasarana serta suasana dan faktor

lingkungan di mana sekolah berada. Oleh karena itu,

seorang pemimpin perlu memiliki keahlian khusus

untuk dapat mengatasi peramsalahan yang ada, guna

mencapai tujuan.

2.2.2.Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

dalam ruang lingkup pendidikan bertujuan untuk

meminimalkan pengendalian dari pemerintah pusat ke

sekolah. Manajemen ini dimaksudkan agar sekolah

lebih banyak memiliki ruang gerak secara mandiri

untuk mengembangkan kreativitas, inovasi dan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

18

menentukan sendiri apa yang perlu dilakukan dalam

kegiatan belajar mengajar maupun dalam kegiatan

mengelala sumber daya yang ada di sekolah.

Sebagaimana tujuan dari implementasi MBS

tersebut, kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah

memiliki kewenangan dalam mengelola segala sumber

daya yang ada di sekolah guna meningkatkan kualitas

pendidikan di sekolah tersebut. Secara khusus dalam

kegiatan pembelajaran, kepala sekolah dapat

membantu guru meningkatkan kualitas kegiatan

belajar mengajar dengan mengadakan kegiatan

supervisi pembelajaran (akademik). Kegiatan supervisi

tersebut hendaknya dilakukan secara teratur dan

berkesinambungan oleh kepala satuan pendidikan.

Kepala sekolah merupakan supervisor sekolah

dalam rangka mengamati tingkat ketercapaian tujuan

sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Menurut Sagala (2010) kepala sekolah sebagai

supervisor dapat memberikan bantuan kepada guru

dalam mengatasi kesulitan dalam kegiatan mengajar.

Untuk itulah kepala sekolah perlu memahami program

dan strategi pengajaran yang digunakan. Bantuan

yang diberikan kepala sekolah dapat berupa dukungan

dalam hal fasilitas, bahan-bahan ajar yang diperlukan,

penguatan terhadap penguasaan materi dan strategi

pengajaran maupun program dalam aktivitas belajar di

kelas.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

19

Sebagai seorang supervisor kepala sekolah harus

diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan

melaksanakan kegiatan supervisi pendidikan, serta

dapat memanfaatkan hasilnya. Menurut Mulyasa

(2012) sebagai pelaksana supervisi kepala sekolah

harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

Hubungan konsultatif, kolegial dan bukan hierarkis, Dilaksanakan secara demokratis,

Berpusat pada tenaga kependidikan (guru), Dilakukan berdasarkan kebutuhan tenaga

kependidikan (guru), dan Merupakan bantuan profesional.

Salim (2009) mengemukakan kepala sekolah

sebagai seorang supervisor artinya kepala sekolah

berfungsi sebagai pengawas, pengendali, pembina,

pengarah, dan pemberi contoh kepada para guru dan

karyawan di sekolah. Artinya kepala sekolah perlu

memahami tugas dan kedudukan karyawan dan staf

yang dipimpinnya. Dengan demikian kepala sekolah

tidak hanya sekedar mengawasi bawahan, namun

sekaligus membekali guru yang sedang

melaksanakan kegiatan, terutamanya kegiatan

pembelajaran.

2.3. Supervisi Pembelajaran

2.3.1.Pengertian Supervisi Pembelajaran

Supervisi secara etimologis berasal dari kata

“super” dan “visi” yang mengandung arti melihat dan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

20

meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas

yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas,

kreativitas, dan kinerja bawahan (Mulyasa, 2012).

Supervisi dalam pendidikan ada karena

kebutuhan guru memperoleh bantuan mengatasi

kesulitan dalam landasan pengajaran dengan cara

membimbing gurumemilih metode mengajar, dan

mempersiapkan guru untuk mampu melaksanakan

tugasnya dengan kreativitas tinggi sebagai pengajar.

Kegiatan supervisi ini tentunya bertujuan agar peserta

didik semakin mengalami pertumbuhan secara

berkesinambungan dengan pola pengajaran yang

bervariasi.

Sagala (2010) menyatakan supervisi merupakan

suatu bantuan dalam pengembangan dan peningkatan

situasi pembelajaran (belajar mengajar) yang lebih

baik. Hal tersebut berarti baik buruknya suatu situasi

dalam kegiatan belajar mengajar dapat diketahui

melalui kegiatan pengawasan.

Sejalan dengan pendapat tersebut Daryanto

(2011) mengemukaan bahwa supervisi merupakan

prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian

secara kritis terhadap proses pengajaran. Penilaian ini

bertujuan untuk mempelajari dan memperbaik secara

bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan anak.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

21

Kegiatan supervisi menaruh perhatian utama

pada bantuan yang dapat meningkatkan kemampuan

profesionalitas guru. Kemampuan profesional ini dapat

tercermin pada kemampuan guru dalam memberikan

bantuan belajar kepada peserta didik sehingga dapat

terjadi perubahan tingkah laku sebagaimana tujuan

dari kegiatan pembelajaran. Akan tetapi, untuk

melaksanakan kegiatan supervisi pembelajaran

diperlukan penyusunan program supervisi yang sesuai

dengan kebutuhan sekolah.

2.3.2.Tujuan Supervisi Pembelajaran

Menurut Sagala (2010) tujuan supervisi adalah

untuk membantu guru meningkatkan kemampuannya

agar menjadi guru yang berkualitas dan profesional

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran tersebut

dapat diperhatikan dari situasi, sarana, bahan ajar,

maupun proses belajar mengajar dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan nasional.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Herabudin

(2009) menegaskan bahwa supervisi bertujuan untuk

mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih

baik melalui pembinaan dan peningkatan proses

mengajar oleh guru. Artinya bahwa supervisi

dilaksanakan untuk mengetahui sejauhmana kinerja

guru dalam mencapai tujuan pendidikan nasional

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

22

melalui kegiatan di kelas. Namun demikian untuk

mengetahui tingkat ketercapaian kegiatan

pembelajaran tersebut, guru perlu dikendalikan oleh

supervisor sebagai pengawas di sekolah, misalnya

kepala sekolah.

Mulyasa (2012) juga memiliki pemahaman yang

sama dengan pendapat sebelumnya bahwa tujuan

supervisi adalah mengembangkan iklim yang kondusif

dan lebih baik dalam kegiatan belajar mengajar

melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar.

Dengan kata lain tujuan dari pelaksanaan supervisi

pengajaran adalah membantu dan memberikan

kemudahan kepada para guru untuk belajar mengenai

bagaimana meningkatkan kemampuan mereka guna

mewujudkan tujuan belajar peserta didik.

Dalam Mulyasa (2012) Ametembun mengupas

secara khusus tujuan dari supervisi adalah sebagai

berikut:

Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk

lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan peranan sekolah dalam

merealisasikan tujuan tersebut; Memperbesar

kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi

anggota masyarakat yang lebih efektif; Membantu kepala sekolah dan guru mengadakan

diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-aktivitasnya dan kesulitan-kesulitan belajar

mengajar, serta menolong mereka merencakan

perbaikan-perbaikan; Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga

sekolah lain terhadap cara kerja yang demokratif

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

23

dan komprehensif, serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong; Memperbesar semangat

guru-guru dan meningkatkan motivasi berprestasi untuk mengoptimalkan kinerja

secara maksimal dalam profesinya; Membantu

kepala sekolah untuk mempopulerkan pengembangan program pendidikan di sekolah

kepada masyarakat; Melindungi orang-orang yang disupervisi terhadap tuntunan-tuntunan

yang tidak wajar dan kritik-kritik yang tidak sehat dari masyarakat; Membantu kepala

sekolah dan guru-guru dalam mengevaluasi aktivitasnya untuk mengembangkan aktivitas

dan kreativitas peserta didik; Mengembangkan

rasa kesatuan dan persatuan (kolegiatas) diantara guru.

Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa

supervisi merupakan bagian yang penting

dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan nasional. Bukan hanya sekedar menilai

namun, melalui kegiatan supervisi dapat dilakukan

pemberian bantuan berupa dukungan kepada guru

dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain

itu, kepala sekolah dapat mengetahui sejauhmana

kinerja guru dan staff di sekolah dalam melakukan

tanggung jawabnya masing-masing secara lebih baik.

2.3.3.Program Supervisi Pembelajaran

Program supervisi merupakan rincian kegiatan

yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan

meningkatkan mutu proses serta hasil belajar.

Kegiatan ini menggambarkan hal-hal apa saja yang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

24

akan dilakukan, bagaimana melakukannya, sarana

dan prasarana apa yang diperlukan, serta cara untuk

mengetahui keberhasilan usaha yang dilakukan

tersebut.

Program supervisi berfungsi sebagai pedoman

bagi supervisor untuk melakukan serangkaian

kegiatan, yang pada akhirnya untuk mengetahui

secara sistematis perubahan-perubahan apa saja

yang terjadi. Program supervisi pendidikan yang tepat

akan membantu pengawas untuk menangani

masalah dengan melakukan pembinaan baik kepada

kepala sekolah maupun kepada guru. Program

supervisi perlu memperhatikan persoalan-persoalan

yang dihadapi tenaga pendidik dan kependidikan

dalam melaksanakan proses belajar mengajar.

Sehingga, untuk membantu tenaga pendidik tersebut

menghadapi masalah yang muncul, diperlukan

program supervisi pembelajaran.

2.4. Teknik Penyusunan Program Supervisi

Program supervisi pembelajaran adalah kegiatan

yang dirancang untuk memberikan penilaian

mengenai berhasil atau tidaknya suatu kegiatan

dalam dunia pendidikan, yaitu pembelajaran.

Pembelajaran merupakan suatu poros dari kualitas

pendidikan yang ada di sekolah. Melalui kegiatan

pembelajaran, akan diketahui ketercapaian

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

25

kompetensi peserta didik dalam hasil belajarnya serta

kesuksesan guru dalam mencapai tujuan pendidikan

yang sudah dirancangkannya. Oleh karena itu,

program supervisi pembelajaran menjadi hal yang

penting untuk disusun oleh supervisor untuk

mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi dalam

ranah pendidikan. Menurut Purwanto (2010) cara

menyusun program supervisi pembelajaran adalah

sebagai berikut:

a. Identifikasi Masalah

Pada langkah ini, sebelum program disusun

diperlukan identifikasi permasalahan yang ada

terlebih dahulu. Identifikasi ini betujuan untuk

mengenal dan memahami masalah yang sedang

terjadi di lingkungan satuan pendidikan sehingga

dapat dilakukan cara untuk mengatasi

permasalahan tersebut.

b. Menganalisis Masalah

Analisis masalah bertujuan untuk mengkaji

masalah yang sudah diperoleh sebelumnya yang

kemudian akan dipahami secara esensi masalah

yang muncul tersebut, baik dari faktor-faktor

penyebabnya. Selanjutnya dari analisis tersebut

akan di klasifikasikan masalah yang sering dialami

dalam satuan pendidikan.

c. Merumuskan Cara-cara Pemecahan Masalah

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

26

Dalam proses pengkajian terhadap masalah

yang ditemukan berbagai cara penyelesaian

masalah yang mungkin dilakukan dengan

mempertimbangkan faktor-faktor dan peluang yang

dimiliki.

d. Implementasi Pemecaham Masalah

Implementasi menjadi bagian yang penting

untuk dilakukan dalam suatu program supervisi.

Melalui implementasi akan diketahui tingkat

ketercapaian dari alternatif pemecahan masalah

yang sudah dikemukakan. Selain itu, proses

implementasi pemecahan masalah dilakukan

sebagai penilaian terhadap usaha perbaikan atau

pembaharuan yang dilakukan.

e. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Evaluasi dalam supervisi adalah pengumpulan

informasi yang diperlukan untuk selanjutnya

digunakan sebagai perbaikan berikutnya. Bahan-

bahan yang diperoleh tersebut selanjutnya dapat

dimanfaatkan untuk menyusun kegiatan tindak

lanjut dan sekaligus menjadi masukan bagi

penyusunan program pembinaan selanjutnya.

2.5. Teknik Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran

Menurut Engkoswara, dkk (2010) ada beberapa

teknik supervisi yang dapat dilakukan atau digunakan

supervisor pendidikan, yaitu (1) kunjungan sekolah

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

27

(school visit) untuk mengetahui situasi dan kondisi

sekolah baik secara kuantitatif maupun kualitatif; (2)

kunjungan kelas (class visit) untuk memperoleh

gambaran tentang kegiatan belajar mengajar di kelas;

(3) kunjungan antar kelas/sekolah (intervisitation)

untuk mengetahui pengalaman guru atau sekolah lain

yang lebih efektif dalam perbaikan peningkatan

pembelajaran; (4) pertemuan pribadi (individual

conference) dilakukan supervisor dengan melakukan

pertemuan pribadi berupa percakapan, dialog, atau

tukar pikiran; (5) rapat guru, dilakukan jika supervisor

menemukan permasalahan yang sama dihadapi

hampir seluruh guru maka dilakukan rapat untuk

pembahasan secara individual; (6) penerbitan buletin

profesional, sebagai wahana supervisor dan guru-guru

mengembangkan profesinya dengan media tulis; dan

(7) penataran, dilakukan untuk mengembangkan

profesionalisme guru yang harus ditindaklanjuti oleh

supervisor sebagai upaya pelayanan profesional.

Supervisor perlu memilih teknik-teknik yang tepat

dalam melaksanakan kegiatan supervisi agar sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai. Tidak jauh berberda

dengan Engkoswara, dalam bukunya Mulyasa (2010)

juga mengemukakan beberapa teknik-teknik supervisi

antara lain, kunjungan dan observasi kelas,

pembicaraan individual, diskusi kelompok,

demonstrasi mengajar, dan perpustakaan profesional,

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

28

program orientasi, lokakarya, buletin supervisi,

penelitian tindakan (action research), pengembangan

kurikulum, rapat guru, bahkan penilaian diri sendiri

berkaitan dengan pelaksanaan tugas oleh guru.

2.5.1.Model Pelatihan Workshop

Menurut Romivera dalam Setyosari (2016)

workshop merupakan kegiatan pendidikan dan

pelatihan yang padat dan singkat, yang identik dengan

kegiatan pertemuan ilmiah untuk membahas masalah

tertentu. Sejalan dengan pendapat tersebut, Anas

dalam Setyosari (2016) menyatakan bahwa workshop

merupakan pertemuan ilmiah yang kecil untuk

memecahkan masalah tertentu. Kegiatan workshop

dapat diartikan sebagai bentuk kegiatan yang singkat

dan padat, yang bertujuan untuk membahas suatu

permasalahan serta mencari solusinya bersama-sama.

Kegiatan ini biasanya terdiri dari pimpinan workshop,

anggota, dan manusia sumber.

Workshop dalam kegiatan supervisi pendidikan

dapat diartikan sebagai kegiatan belajar kelompok

yang terjadi dari sejumlah guru atau pendidik yang

mempunyai masalah yang relatif sama dan ingin

dipecahkan bersama melalui percakapan dan

bekerjasama secara kelompok maupun bersifat

perseorangan.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

29

Ciri-ciri kegiatan workshop antara lain (1)

masalah yang dibahas bersifat “life centred” dan

muncul dari peserta sendiri; (2) selalu menggunakan

secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam

kegiatannya, sehingga tercapai taraf pertumbuhan

profesi yang lebih tinggi dari semula, terjadi

perubahan yang berarti pada diri mereka setelah

mengikuti kegiatan workshop; (3) metode yang

digunakan dalam bekerja adalah pemecahan masalah,

musyawarah, praktik, dan penyelidikan; (4) diadakan

berdasarkan kebutuhan bersama untuk memecahkan

masalah pengajaran; (5) menggunakan narasumber

yang dapat memberikan bantuan besar dalam

mencapai hasil; (6) senantiasa memelihara kehidupan

seimbang disamping mengembangkan pengetahuan,

kecakapan, dan perubahan tingkah laku (Sagala,

2010).

Menurut Romivera dalam Setyosari (2016) ciri-ciri

workshop antara lain: (1) masalah yang dibahas

bersifat life center; (2) cara yang digunakan ialah

metode pemecahan masalah musyawarah dan

penyelidikan; dan (3) menggunakan resource person

dan resource materials yang memberikan bantuan

besar dalam mencapai hasil yang sebaik-baiknya.

Kegiatan workshop dapat berjalan apabila dilakukan

sesuai dengan langkah-langkah atau prosedur yang

tepat.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

30

Romivera dalam Setyosari (2016)menjelaskan

beberapa prosedur pelaksanaan workshop, antara lain:

(1) merumuskan tujuan workshop atau output yang

akan dicapai; (2) merumuskan pokok-pokok masalah

yang akan dibahas secara terperinci; dan (3)

menentukan prosedur pemecahan masalah.

Sedangkan Amir dalam Setyosari (2016)

menjelaskan prosedur pelaksanaan yang tepat antara

lain: (1) merumuskan tujuan workshop (hasil yang

ingin dicapai) secara jelas dan spesifik; (2)

merumuskan pokok-pokok masalah yang akan

dibahas secara terperinci; (3) menentukan prosedur

pemecahan masalah dengan cara merumuskan

masalah yang akan dibahas, menentukan tujuan

pembahasan, menggunakan metode pembahasan yang

menarik dan menyenangkan, membaca buku yang

berkaitan dengan materi yang akan dibahas, para

peserta mendengar pengarahan dari narasumber, dan

merumuskan kesimpulan materi yang dibahas; (4)

menentukan alat dan bahan perlengkapan yang

dipakai; (5) merumuskan kesulitan-kesulitan yang

dihadapi kemudian merumuskan alternatif

permasalahannya; dan (6) merumuskan kesimpulan

dan saran-saran serta rencana tindak lanjut sebagai

follow up kegiatan.

Kegiatan workshop dilaksanakan dengan

persiapan yang cukup lama. Sehingga, memerlukan

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

31

perencanaan yang matang, menyiapkan alat dan

bahan yang diperlukan dalam kegiatan, dan

menyusun teknik-teknik fasilitas selama workshop

berlangsung.

2.5.2.Program Supervisi Pengawas

Pengawas memiliki peran sentral dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Peran tersebut

dapat ditunjukkan dari tugas dan fungsi pengawas

yang dilakukan untuk meningkatkan kulitas kepala

sekolah, guru, prestasi siswa, serta peran dari

masyarakat. Surat Keputusan Menteri Pemberdayaan

dan Aparatur Negara (SK MENPAN) No. 118 Tahun

1996) pasal 1 menyatakan bahwa:

“pengawas sekolah adalah pegawai negeri sipil yang diberikan tugas, tanggungjawab, dan

wewenang penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan di sekolah

dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan pra-sekolah, dasar, dan menengah.”

Pengawas sekolah bertugas untuk

melaksanakan tugas pengawasan secara manajerial

maupun akademik. Tugas tersebut dilakukan untuk

meningkatkan kompetensi baik guru, maupun kepala

sekolah. Demi ketercapaian tugas tersebut, maka

pengawas perlu menyusun program yang bertujuan

untuk menilai kinerja guru, maupun kepala sekolah.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

32

Daryanto dan Farid (2013) menyatakan bahwa

penyusunan program pengawasan hendaknya

memperhatikan kriteria “SMART”, yaitu Speceific,

Measurable, Achiecable, Realistic and Time Bound.

1) Specific, artinya program yang disusun memiliki

fokus yang jelas.

2) Measurable, artinya program dan kegiatan dapat

diukur ketercapaiannya.

3) Achieveable, artinya program yang dirancang

terjangkau untuk dicapai, dari segi waktu, biaya,

maupun kondisi yang ada.

4) Realistic, artinya program yang dirancangkan

sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

5) Time Bound, artinya program yang dirancang

memiliki batasan waktu dan pelaksanaan yang

jelas.

Menilik dari kriteria penyusunan program

pengawasan, sebagai supervisor akademik maupun

manajerial pengawas perlu memperhatikan aspek

dalam menyusun program supervisi. Penelitian yang

dilakukan Slameto (2016) mengenai supervisi

pendidikan oleh pengawas membahas program

supervisi pengawas yang disusun melalui tahap

persiapan, pelaksanaan, dan penilaian/pelaporan)

sebagai salah satu kunci kesuksesan pengawas.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

33

2.6. Pengembangan Model

Pengertian model menurut Yang Ying Ming dkk.

(Haryati, 2012) merupakan desain atau langkah yang

disusun secara spesifik sebagai bagian dari penilaian

untuk mengukur ketercapaian sebuah tujuan

mengembangkan keputusan yang valid. Hal tersebut

dapat dipertanggungjawabkan dengan pengkajian

teoritis dan prosesdur ilmiah.

Haryatai (2012) mengemukakan bahwa model

memiliki karakteristik, yaitu: (1) model merupakan

deskriptif naratif; (2) memiliki prosedur; (3) memiliki

tujuan khusus; (4) digunan untuk mengukur

keberhasilan; (5) representatif suatu sistem.

Johanssen, 1993 dalam Haryati (2012) menyatakan

ada empat model, yaitu: (1) Cognitive model, adalah

model konseptual yang digunakan sebagai dasar

penalaran, persepsi, belaja induktif, pembuatan

keputusan, dan sebagainya; (2) Normative model,

adalah model tentang penggambaran fungsi-fungsi

spesifik yang diinginkan; (3) desvriptive model,

merupakan model yang mendeskripsikan suatu proses

atau sistem baik secara kuantitatif maupun kualitatif;

dan (4) functional model, yaitu model yang

menggambarkan hubungan fungsional antar variabel

secara kuantitatif maupun kualitatif.

Validasi model merupakan tahapan akhir dalam

penyusunan model setelah tahap verivikasi model.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

34

Menurut Marrelli, Tondora, dan Hoge, 2005 dalam

Haryati (2012), model yang baik memiliki ciri simple,

applicable, important, controllable, adaptable,

communicable. Ciri-ciri tersebut dapat dijadikan

sebagai acuan untuk memvalidasi model penelitian

dan pengembangan.

2.7. Penelitian yang Relevan

Wahid (2013) melakukan penelitian yang

berjudul Supervisi Pembelajaran Kepala Madrasah

dalam Meningkatkan Kompetensi Guru. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan supervisi

pembelajaran oleh kepala sekolah di MTs Negeri dan

SMP Islam Al-Azhar 12 Salatiga. Temuan dalam

penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi

pembelajaran yang dilakukan oleh kepala sekolah/

madrasah ditandai dengan membuat perencanaan

jadwal supervisi, pelaksanaannya menggunakam

model, pendekatan dan teknik supervisi, dan

menindaklanjuti supervisi.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Ashari (2011)

mengenai Supervisi Akademik Pengawas Madrasah

Tsanawiyah di kabupaten Jepara. Penelitian ini

memberikan pemaparan mengenai pentingnya

kegiatan supervisi dalam ruang lingkup pendidikan

untuk meningkatkan kualitas dan kinerja guru dalam

kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

35

menyebutkan bahwa supervisi akademik oleh

pengawas di Kabupaten Jepara dilaksanakan sesuai

dengan standar prosedural sesuai dengan program

supervisi yang sudah disusun oleh kepala sekolah.

Sehingga, melalui kegiatan tersebut dapat membawa

dampak yang baik untuk peningkatan mutu

pendidikan.

Nehtry (2016) melakukan penelitian yang

berjudul pengembangan model supervisi akademik

teknik mentoring bagi pembinaan kompetensi

pedagogik guru kelas. Penelitian pengembangan ini

memberikan wawasan tambahan bagi kepala sekolah

untuk melakukan supervisi dengan teknik mentoring.

Langkah-langkah supervisi teknik mentoring

dilakukan dengan empat tahap yaitu, perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Peneliti

dalam penelitian ini memberikan model supervisi

kepala sekolah yang bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi pedagogik guru.

Penelitian mengenai supervisi juga dilakukan

oleh Astiti (2015) yang berjudul supervisi kungjungan

kelas untuk meningkatkan kompetensi pedagogik guru

SDN Cukil 01, Tengaran, Kabupaten Semarang. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan

kompetensi pedagogik guru kelas setelah dilaksanakan

supervisi.

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

36

Beberapa penelitian tersebut membahas

mengenai supervisi. Sebagian besar hasil dari

penelitian menunjukkan supervisi merupakan salah

satu strategi untuk meningkatkan kompetensi

pedagogik guru. S M Kilminster & B C Folly (2006)

melakukan penelitian yang berjudul effective

supervision in clinical practice setting: a literature

review. Menurut hasil penelitian mereka, kualitas

hubungan supervisi menjadi faktor yang efektif untuk

melaksanakan supervisi. Selain itu, evaluasi atau

timbal balik dari pelaksanaan supervisi merupakan

komponen yang penting dalam supervisi untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan. Penting untuk

mengontrol, dan mengawasi proses supervisi.

Penelitian selanjutnya juga membahas mengenai

supervisi, tetapi menggunakan teknik workshop.

Diniyah Harahap Puteri (2014) melakukan penelitian

yang berjudul supervisi akademik teknik workshop

meningkatkan kemampuan guru melaksanakan

pembelajaran aktif. Tidak jauh berbeda dengan hasil

penelitian-penelitian sebelumnya, bahwa supervisi

dengan teknik workshop dapat meningkatkan

kemampun guru untuk merancang, menyusun,

mengelola pembelajaran yang aktif. Heri Sukamto juga

melakukan penelitian serupa yang berjudul upaya

peningkatan kompetensi guru dalam membuat

penilaian tindakan kelas melalui supervisi akademik

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

37

teknik workshop di SMA Kecamatan Simpang Kiri Kota

Subulussalam Aceh. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kompetensi guru mengalami peningkatan

setelah dilaksanakan supervisi dengan teknik

workshop.

2.8. Kerangka Berpikir

Dalam rangka melaksanakan supervisi kepala

sekolah, maka pengawas perlu membuat rancangan

kegiatan supervisi bagi kepala sekolah. Oleh karena

itu, untuk mengefisienkan program supervisi oleh

pengawas tersebut, maka dalam sebuah program perlu

dilakukan perencanaan, pengorganisasian,

pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan program.

Dalam rangka pencapaian tujuan untuk

meningkatkan kompetensi supervisi kepala sekolah,

diperlukan sebuah strategi baru dalam pelaksanaan

supervisi pengawas. Supervisi pengawas melalui

teknik workshop menjadi salah satu model yang dapat

yang dapat memberikan motivasi sehingga setiap

pihak-pihak terkait dapat berdiskusi bersama

mengenai kelemahan yang ada, kemudian bersama-

sama menemukan solusi atau penguatan. Melalui

pencapaian tersebut pihak-pihak terkait pelaksanaan

program supervisi tersebut dapat meningkatkan

kompetensi sebagaimana mestinya. Model supervisi

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1.Pengertian Manajemen...2.1.1.Pengertian Manajemen Manajemen merupakan proses yang dilaksanakan oleh seorang manajer agar suatu organisasi dapat berjalan

38

pengawas melalui teknik workshop digambarkan

dalam bagan kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Supervisi pengawas

menggunakan cara

yang sudah ada

Supervisi kurang meningkatkan

kompetensi kepala

sekolah

Perlu

pengembangan model untuk

meningkatkan kompetensi kepala

sekolah

Pengembangan model supervisi pengawas

melalui teknik

workshop

Model pengembangan teknik workshop dapat

meningkatkan kompetensi kepala

sekolah