ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN.pptx

download ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN.pptx

of 31

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN.pptx

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN PADA KASUS ASMA BRONKHIAL

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAPASAN PADA KASUS ASMA BRONKHIAL

KELOMPOK 1ASMA BRONKIALAsma Bronkial adalah suatu penyakit infelamasi kronik saluran nafas yang manifestasinya berupa kesukaran bernafas karena penyempitan saluran nafas akibat reaksi hipersensitif mukosa bronkus terhadap bahan alergen.

Anatomi dan fisiologi sistem pernafasanSistem pernafasan pada dasarnya dibentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru-paru beserta pembungkusnya (pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.Patofisiologi Asma BronkialAsma pada anak terjadi adanya penyempitan pada jalan nafas dan hiperaktif dengan respon terhadap bahan iritasi dan stimulus lain. Dengan adanya bahan iritasi atau allergen otot-otot bronkus menjadi spasme dan zat antibodi tubuh muncul (IgE) dengan adanya alergi. IgE di munculkan pada reseptor sel mast dan akibat ikatan IgE dan antigen menyebabkan pengeluaran histamin dan zat mediator lainnya. Mediator tersebut akan memberikan gejala asma.

LANJUTAN....Respon asma terjadi dalam tiga tahap: pertama tahap immediate yang di tandai dengan bronkokontriksi (1-2 jam); tahap delayed dimana brokokontriksi dapat berulang dalam 4-6 jam dan terus-menerus 2-5 jam lebih lama; tahap laten yang di tandai dengan peradangan dan hiperresponsif jalan nafas beberapa minggu atau bulan.

Faktor Pencetus Serangan AsmaAlergenInfeksi saluran nafasStress PsikologiOlah raga kegiatan jasmani yang beratObat-obatanPolusi UdaraLingkungan KerjaLain-LainTanda dan gejalaGejala klasik dari asma bronikial ini adalah sesak nafas,wengi (wheezing) batuka dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan pada serangan asma yang lebih berat gejala-gejala yang timbul makin banyak antara lain: silent chest,sianosis,gangguan kesadaran hyperinflasi dada tachicardi dan pernafasan cepat dangkul serangan asma seringkali terjadi pada malam hari.

Konsep Dasar Asuhan KeperawatanPengkajianIdentitas KlienKeluhan UtamaRiwayat Penyakit KeluargaRiwayat Penyakit DahuluRiwayat Kesehatan KeluargaRiwayat AntenatalRiwayat Natal

8. Riwayat Bio-Psiko-Sosial Dan Spiritual9. Riwayat Post Natal10. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan11. Pemeriksaan fisik ( head to toes )12. Pemeriksaan penunjang13. Analisa Data

Diagnosa Keperawatan

Bersihan jalan nafas tidak efektif Pola nafas tidak efektif Gangguan pertukaran gas Gangguan pemenuhan nutrisi Gangguan pemenuhan ADL Kecemasan meningkat

Rencana KeperawatanNODIAGNOSATUJUAN DAN KRITERIA HASILINTERVENSIRASIONAL1Bersihan jalan nafas tidak efektif yang berhubungan dengan bronchospasme, edema mukosa dan meningkatnya produksi sekret pada saluran nafas. Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam, diharapkan bersihan jalan nafas klien menjadi efektif.Kriteria hasil :1.Dapat mendemonstrasikanbatuk efektif 2,Dapat menyatakan strategi untuk menurunkan kekentalan sekresi3.Tidak ada suara nafas tambahan

1.Kaji warna, kekentalan jumlah seputum.2.Intruksikan klien pada metode yang tepat dalam mengontrol batuk.3.Lakukan suction sesuai indikasi.

1.Karakteristik sputum dapat menunjukkan barat ringannya obstruksi2.Batuk yang tidak kerkontrol, melelahkan dan inefektif serta menimbulkan frustasi3.Membantu membersihkan jalan nafas

Implementasi Keperawatan

Implementsi merupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana keperawatan. Tindakan keperawatan mencakup tindakan independent (mandiri), dan kolaboorasi.Tindakan mandiri adalah aktifitas keperawatan yang didasarkan pada kesimpulan atau keputusan sendiri dan bukan merupakan petunjuk atau perintah dari petugas kesehatan lain.Tindakan kolaborasi adalah tindakan yang didasarkan hasil keputusan bersama seperti dokter dan petugas lain.

evaluasiMerupakan proses penilaian pencapaian tujuan dari tidakan yang telah dilakukan baik secara kualitatif maupun kuantitatif serta pengkajian ulang terhadap rencana keperawatan. Dalam evaluasi mengungkapkan empat keyakinan yaitu :1. Masalah teratasi2. Masalah teratasi sebagian3. Masalah belum teratasi4. Muncul masalah baruLanjutan.Selanjutnya perkembangan respon pasien di tuangkan perkembangan ke dalam catatan perkembangan pasien yang di uraikan secara SOAP :S : Keluhan-keluhan pasien (apa yang di katakan pasien/keluarga)O: Apa yang di lihat ,di ukur dan di rasakan oleh perawatA: Kesimpulan perawat tentang kondisi pasienP: Rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah pasien

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAKN DENGAN GANGGUANSISTEM PERNAPASAN PADA KASUS ASMA BRONHIALETANGGAL 25-27 JULI 20112

A. Pengkajian1. Identitas KlienNama: An NUmur: 10bulanJenis kelamin:PerempuanAnak ke : 1(pertama)Agama: IslamSuku/bangsa:Sasak/indone siaAlamat :Selembang, Desa Mertak

2. Identitas penanggung jawab:Nama:Tn. AUmur: 25 tahunPekerjaan: petaniPendidikan: SDAgama/Suku: Islam/sasakAlamat: Selembang .Desa MertakHub. Dengan klien : Ayah2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan UtamaIbu klien mengatakan anaknya sesak napasb. Keluhan saat di kaji Ibu klien mengatakan anaknya sesak napas disertai batuk-batuk dengan dahak banyak warna putih. keadaan anaknya lemah karena tidak mau makan. BB 7 kg. Klien hanya menghabiskan porsi makanan yang disediakan dari rumah sakit dan ibu Klien merasa cemas dengan kondisi anaknya dan tidak mengerti dengan penyakit anaknya yang sering kambuh. Klien tampak sesak, tampak menggunakan otot bantu pernapasan, ekspirasi memanjang, adanya retraksi dinding dada, terdengar suara napas wheezing, semua kebutuhan dibantu orang tua.

c. Riwayat perjalanan penyakit sekarang Klien datang ke RSUD Praya dengan keluhan sesak nafas, batuk-batuk dengan dahak banyak warna putih disertai badan terasa panas. Ibu Klien mengatakan sebelumnya Klien sempat di bawa ke puskesmas kute untuk di lakukan pemeriksaan tapi karena kondisinya yang parah akhirnya klien langsung di rujuk ke RSUD Praya, klien masuk IGD pada tanggal 24 juli 2012 pukul 09.58 wita. Setelah di observasi selama 1 jam IGD, klien dipindahkan ke ruang anak kamar melati kelas II untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

d. Riwayat penyakit dahulu Ibu klien mengatakan klien menderita penyakit asma sejak umur 6 bulan, dan ibu klien mengatakan sudah kedua kali klien dirawat di rumah sakit.

e. Riwayat penyakit keluarga Ibu klien mengatakan di antara anggota keluarga ada yang mengalami penyakit yang di derita klien saat ini adalah kakek klien.

3. Riwayat kebutuhan bio-psiko-sosial dan spiritual berdasarkan konsep Virginia handerson

a. Pola respirasiSebelum sakit : ibu klien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengalami sesak nafas.Saat sakit : ibu klien mengatakan anaknya sesak.batuk-batuk di sertai dahak, klien tanpak sesak dengan RR 61 x/menit. Ada tarikan dinding dada dan penggunaan otot bantu pernapasan.ekspirasi memanjang. Terdengar suara napas wheezing, tanpak menggunakann O 2 Liter menit.

b. Pola nutrisiSebelum sakit : ibu klien mengatakan anaknya makan seperti bayi biasa pada umumnya. Klien minum ASI dan makan bubr tim 2 kali sehari. Kadang bubur diganti dengan nasi.Saat sakit : ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan hanya minum ASI saja Klien hanya mengabiskan 1 /4 porsi makanan yang di sediakan dari rumah sakit

c. Pola EliminasiSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien biasa BAB 2 kali sehari dengan konsisten lembek, warna kuning bau feses dan BAK 4-5 kali sehari dengan warna kuning jernih bau urin.Saat sakit : ibu klien mengatakan klien BAB hanya 1 kali sehari dengan konsisten lembek, warna kuning bau fases dan BAK 4-5 kali sehari dengan warna kuning jernih bau urin.d. Pola AktivitasSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien biasanya bermain bersama keluarga di rumah dan anak tetangga yang sebaya dengan klien.Saat sakit : ibu klien mengatakan saat sakit anaknya rewel, klien hanya berbaring dan sesekali di gendong oleh ibunya.e. Pola istrahat dan tidurSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien biasanya tidur sekitar 10-12 sehari, klien biasanya bangun jika popoknya basah dan karena lapar.Saat sakit : ibu klien mengatakan klien sering terbangun karena batuk yang di alami. Jumlah tidur anaknya kurang dari biasanya sekitar 7-9 jam sehari.

f. Kebutuhan rasa aman dan nyamanSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien merasa aman dan nyaman berada di rumah dan di tengah kluarga.Saat sakit : ibu klien mengatakan klien aman karena ibu selalu berada di sampingnya tetapi kurang nyaman dengan penyakitnya dan ruangannya pun kurang terlalu banayak orang dan rebut sehingga klien tidak merasa nyaman dirumah sakit,klien tampak kurang nyaman dengan terpasangnya O dan infuse.

g. Kebutuhan Personal HygieneSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien biasa di mandikan 2 kali sehari menggunakan sabun dan mencuci rambutnya tiap kali mandi dengan shampoo danmengganti pakaiananaknay tiap selsai mandi dan ketika basah karena BAB atau BAK.Saat sakit : ibu klien mengatakan selama klien di rawat di rumah sakit klien hanya di lap-lap saja dengan menggunakan air hanagat 1 kali pada pagi hari dan mengganti pakaian anaknaya apabila basah karena BAB atau BAK.

h. Mempertahankan Temperature TubuhSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengalami peningkatan suhu tbuh.Saat sakit : ibu klien mengatakan suhu tubuh anaknya turun naik dengan S:36,9 C.

i. Berkomunikasi dengan Orang LainSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien belum mampu untuk berkomunikasi karena baru 10 bulan, klien hanya bisa memberikan isyarat jika menginginkan sesuatu.Saat sakit : ibu klien menatakan klien belum mampu berkomunikasi karena usia klien baru 10 bulan. Klien hanya bias menangus bila menginginkan sesuatu.

j. Kebutuhan BerkerjaSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien belum bisa berkerja karena klien baru berusia 10 bulan.Saat sakit : ibu klien mengatakan klien belum bias berkerja karena baru berusia 10 bulan.

k. Kebutuhan Bermain/RekreasiSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien bermain dengan keluarga atau pun dengan anak tetangga yang sebaya dengan klien.Saat sakit : ibu klien mengatakan klien haya berbaringdi tempat tidur dan bermain dengan orang tuanya atau kluarga yang jaga.

l. Kebutuhan BerpakaianSebelum sakit : ibu klien mengatakan mengganti pakaian anaknya 2 kali sehari atau jka pakaiannya basah karena BAB atau BAK.Saat sakit : ibu klien mengatakan selama de rumah sakit jarang menggantikan pakaian anaknya dan itupun kalau dig anti apabila basah karena BAB atau BAK

m. Kebutuhan BelajarSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien baru belajar menyebut kata-kata.Saat sakit : ibu klien mengatakan klien hanaya bias menangis dan sangat rewelKebutuhan SpiritualSebelum sakit : ibu klien mengatakan klien belum bisaberibadah karena klien baru berusia 10 bulan.Saat sakit : ibu klien mengatakan klien belum bias beribadah karena klien baru berusia 10 bulan.

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan keadaan umum Keadaan umum : Lemah Kesadaran: Compos MentisTanda-tanda vital Suhu: 36,9C Nadi: 114 x/menit RR: 61 x/menit BB: 7kg

Pemeriksaan head to toes

KepalaInspeksi : Simetris. Pertumbuhan rambut dan penyebaran rambut merata, warna rambut hitam dan kulit kepala bersih.Palpasi : Tidak ada benjolanMatainspeksi : simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterus. Reflek pupil terhadap cahaya baik. Klien dapat membuka dan menutup mata secara normal.TelingaInspeksi : simetris, tidak ada serumen respon terhadap suara baik.Palpasi : tidak ada nyeri tekanHidungInspeksi : semetris tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada pernapasan cuping hidung, selang O 2 L/menit.Palpasi : tidak ada benjolanMulutInspeksi : semetris mukosa mulut kering, bibir tidak pecah-pecah tidak pucat dan tidak sianosi.

LeherInspeksi : bentuk leher normal, tidak ada pembengkakan vena jugularisPalpasi : tidak ada pembengkakkan kelenjar tiroid.DadaInpeksi : pernapasan di angkat dengan cepat, reaksi dinding dada, penggunanan otot bantu pernapasan. RR: 61 x/menit.Auskultasi : terdengar suara tambahan wheezing. N:114x/menit.AbdomenInspeksi :bentuk simetris, tidak ada pembengkakanAuskultasi: bising usus normal 5-10 x/menitPalpasi : tidak ada nyeri tekanIntergumenInspeksi : warna sawo matang, kulit bersih, turgor kulit baik.Ekstermitas atasInspeksi : simetris, kekuata otot 5Palpasi : tidak ada odemaEkstermitas bawahInspeksi : simetris, kaki sebelah kiri terpasang infus D10% 10 tetes menit, kekuatan otot 4Palpasi : tidak ada edema.

Analisa data

NOSYPMTOMETIOLOGIPROBLEM1S :klien mengatakan anaknya sesak, batuk-batuk di sertai dahak banyak warna putihO:klien tampak sesak dengan RR 61 x/menit. Penggunaan otot bantu pernapasaan, ekspirasi memanjang, terdengar suara napas tambahan wheezing, tampak menggunakan O 2 liter/menit.Suhu: 36,9CBronkhospasme Edema mukosa Peningkatan produksi sekret dan frekuensi pernapasan. Penggunaan otot bantu pernapasan sesak

Bersihan jalan nafas tidak efektif.Diagnosa keperawatanBersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan bronkhospasme, edemamukosa, peningkatan produksi secret dan frekuensi pernapasan, penggunaan otot bantu pernapasan di tandai dengan ibu klien mengatakan anaknya sesak, batuk-batuk I sertai dahak, klien tampak sesak dengan RR 61 x/menit, penggunaan otot bantu pernapasan, ekspirasi memanjang, terdengar suara napas tambahan wheezing, tampak menggunakan O2 2 liter/menit, N : 114 x/menit, suhu : 36,90C.

Rencana Keperawatan

Hari/Tanggal/JamNO DXTujuan/Kriteria HasilRencana Rasional RABU25 Juli 201208.001Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan bersihan jalan napas klien menjadi efektif dengan kriteria hasil : a.Jalan nafas bersih dari sekret b.Respirasi dalam batas normal 30-60 x/menitc.Tidak ada suara nafas tambahan Kaji frekuensi pernapasan Observasi irama dan kedalaman bunyi nafas Lakukan seuction secara berkala sesuai indikasi Auskultasi bunyi nafas, catata adanya mengi atau ronchi

Data penunjang untuk intervensi selanjutnya Untuk mengetahui dan menilai perkembangan klienSuction diperlukan selama fase hipersekresi trakea trakea bronchialBerapa derajat spasme bronkus terjadi dengan obstruksi jalan nafas Tindakan Keperawatan

Hari/Tgl JamNo DXTindakan Keperawatan Respon Hasil Paraf RABURabu 25 Juli 201309.00 wita 09.10 wita09.20 wita09.30 wita 11.Mengkaji frekuensi pernapasan.2.Mengobservasi kedalaman, bunyi napas dan irama pernpasan.3.Membantu dalam memberikan tindakan nebulizer dengan nebule combivent ampul 4.Menganjurkan keluarga untuk menghindari iritan seperti asap rokok, debu dll 1.Frekuensi napas 61 x/menit pernpasan klien tidak teratur, klien sesak 2.Terdengar bunyi napas tambahan wheezing, irama napas tidak teratur disertai napas dalam respirasi 61 x/menit dengan bantuan oksigen kanula nasal 2 liter/menit 3.Klien tampak sedikit tenang saat diberikan tindakan nebulizer 4.Keluarga mengikuti saran yang diberikan perawat EvaluasiHari/ Tgl/ JamNoDxCatatan PerkembanganparafRabu, 25 juli 20121S: Ibu klien mengatakan anaknya sesak, batuk-batuk disertai dahak banyak warna putih O :-Klien tampak sesak dengan RR 61x/menit-Penggunan otot bantu pernapasan-Ekspirasi memanjang -Terdengar suara napas tambahan wheezing-Tampak menggunakan O2 2 liter/ menitA: -Masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif belum teratasiP: -intervensi dilanjutkan-Kaji frekuensi pernapasan-Observasi kedalaman bunyi nafas dan irama pernapasan-Beri obat sesuai advice dokter

TERIMA KASIH DAN WASALLAM:*