Asuhan kala II

39
ASUHAN KALA II A7 Oleh IRA http:// cahyatoshi12.blogspot.c om

Transcript of Asuhan kala II

Page 1: Asuhan kala II

ASUHAN KALA II A7

Oleh IRA

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Page 2: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Ibu merasa ingin meneran (dorongan meneran/doran)

Perineum menonjol (perjol) Vulva vagina membuka (vulka) Adanya tekanan pada spincter anus

(teknus) Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir Kepala telah turun didasar panggul Ibu kemungkinan ingin buang air besar

Tanda-tanda bahwa kala 2 persalinan sudah dekat

Page 3: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

penekanan kepala => pergeseran organ dasar panggul => anterior : kandung kemih terdorong ke abdomen, posterior : rektum => musculus levator ani berdilatasi => perineum menonjol => kepala terlihat di vulva => crowning => ekspulsi

Pergeseran organ dasar panggul

Page 4: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Adalah gerakan janin yang mengakomodasikan diri terhadap panggul ibu

Penyesuaian diri berupa : fleksi, rotasi dari janin. Hal ini sangat penting untuk kelahiran melalui vagina oleh karena janin tersebut harus menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia didalam panggul. Diameter-diameter yang lebih besar dari janin harus menyesuaikan diri dengan diameter yang paling besar dari panggul ibu agar janin bisa masuk melalui panggul untuk dilahirkan.

Mekanisme persalinan Normal

Page 5: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Turunnya kepala dibagi menjadi dua yaitu masuknya kepala dalam pintu atas panggul, dan majunya kepala

Pembagian ini terutama berlaku pada primigravida. Masuknya kedalam pintu atas panggul pada primigravida (yang baru pertama kali hamil) sudah terjadi pada bulan terkahir kehamilan tetapi pada multigravida (yang sudah pernah hamil sebelumnya) biasanya baru terjadi pada permulaan persalinan.

MEKANISME PERSALINAN

Page 6: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul biasanya dengan sutura sagitalis, melintang dan dengan fleksi yang ringan

Masuknya sutura sagitalis terdapat ditengah-tengah jalan lahir, ialah tepat diantara simpisis dan promontorium, maka kepala dikatakan dalam synclitismus dan synclitismus os parietal depan dan belakang sama tingginya

Page 7: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Jika sutura sagitalis agak ke depan mendekati simpisis atau agak kebelakang mendekati promontorium maka posisi ini disebut asynclitismus. Pada pintu atas panggul biasanya kepala dalam asynclitismus posterior yang ringan.Asynclitismus posterior ialah jika sutura sagitalis mendekati simpisis dan os parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan. Asynclitismus anteriorialah jika sutura sagitalis mendekati promontorium sehingga os parietal depan lebih rendah dari os parietal belakang

Page 8: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Majunya kepala pada primigravida terjadi setelah kepala masuk kedalam rongga panggul dan biasanya baru dimulai pada kala 2. Pada multigravida sebaiknya majunya kepala dan masuknya kepala kedalam rongga panggul terjadi bersamaan. Yang menyebabkan majunya kepala : Tekanan cairan intrauterin, tekanan langsung oleh fundus pada bokong, kekuatan meneran, melurusnya badan janin oleh perubahan bentuk rahim

Penurunan terjadi selama persalinan oleh karena daya dorong dari kontraksi dan posisi, serta peneranan selama kala 2 oleh ibu

Page 9: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Fiksasi (engagement) merupakan tahap penurunan pada waktu diameter biparietal dari kepala janin telah masuk panggul ibu

Desensus merupakan syarat utama kelahiran kepala, terjadi karena adanya tekanan cairan amnion, tekanan langsung pada bokong saat kontraksi, usaha meneran, ekstensi dan pelurusan badan janin

Page 10: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Fleksi, sangat penting bagi penurunan kepala selama kala 2 agar bagian terkecil masuk panggul dan terus turun. Dengan majunya kepala, fleksi bertambah hingga ubun-ubun besar. Keuntungan dari bertambahnya fleksi ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir yaitu diameter suboccipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter suboccipito frontalis (11,5 cm). Fleksi disebabkan karena janin didorong maju, dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari kekuatan dorongan dan tahanan ini terjadilah fleksi, karena moment yang menimbulkan fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi.

Page 11: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Putaran paksi dalam/rotasi internal, pemutaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah sympisis. Pada presentasi belakang kepala bagian yang terendah ialah daerah ubun-ubun kecil dan bagian inilah yang akan memutar kedepan kebawah simpisis. Putaran paksi dalam mutlak perlu untuk kelahiran kepala karena putara paksi merupakan suatu usaha untuk

Page 12: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

menyesuaikan posisi kepala dengan bentuk jalan lahir khususnya bentuk bidang tengah dan pintu bawah panggul. Putaran paksi dalam tidak terjadi tersendiri, tetapi selalu kepala sampai ke hodge III, kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasa panggul. Sebab-sebab putaran paksi dalam : Pada letak fleksi, bagian belakang kepala merupakan bagian terendah dari kepala. Pada bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit yaitu pada sebelah depan atas dimana terdapat hiatus genetalis antara M. Levator ani kiri dan kanan. Pada ukuran terbesar dari bidang tengah panggul ialah diameter anteroposterior

Page 13: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Rotasi internal dari kepala janin akan membuat diameter enteroposterior (yang lebih panjang) dari kepala akan menyesuaikan diri dengan diameter anteroposterior dari panggul

Ekstensi, setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai didasar panggul, terjadilah ekstensi atau defleksi dari kepala. Hal ini terjadi pada saat lahir kepala, terjadi karena gaya tahanan dari dasar panggul dimana gaya tersebut membentuk lengkungan Carrus, yang mengarahkan kepala keatas menuju lubang vulva sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.

Page 14: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Bagian leher belakang dibawah occiputnya akan bergeser dibawah simpisis pubis dan bekerja sebagai titik poros. Uterus yang berkontraksi kemudian memberi tekanan tambahan atas kepala yang menyebabkan ekstensi kepala lebih lanjut saat lubang vulva-vagina membuka lebar. Pada kepala bekerja dua kekuatan, yang satu mendesaknay ekbawah dan satunya kerena disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya keatas. Resultantenya ialah kekuatan kearah depan atas.

Page 15: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Setelah subocciput tertahan pada pinggir bawah sympisis maka yang dapat maju karena kekuatan tersebut diatas adalah bagian yang berhadapan dengan subocciput, maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum ubun-ubun besar, dahi hidung dan mulut dan akhirnya dagu dengan gerakan ekstensi. Subocciput yang menjadi pusat pemutaran disebut hypomoclion

Page 16: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Rotasi eksternal/putaran paksi luar, terjadi bersamaan dengan perputaran interior bahu. Setelah kepala lahir, maka kepala anak memutar kembali ke arah punggung anak untuk menghilangkan torsi pada leher yang etrjadi karena putaran paksi dalam. Gerakan ini disebut putaran restitusi.

Page 17: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Restitusi adalah perputaran kepala sejauh 45ᴼ baik kearah kiri atau kanan bergantung pada arah dimana ia mengikuti perputaran menuju posisi oksiput anterior. Selanjutnya putaran dilanjutkan hingga belakang kepala berhadapan dengan tuber ischidicum. Gerakan yang terakhir ini adalah gerakan paksi luar yang sebenarnya dan disebabkan karena ukuran bahu, menempatkan diri dalam diameter anteroposterior dari pintu bawah panggul.

Page 18: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Ekspulsi, setelah putaran paksi luar bahu depan sampai dibawah sympisis dan menjadi hypomoclion untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahi mengikuti lengkung carrus (kurva jalan lahir).

Page 19: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

MANUVER  TANGAN DAN LANGKAH-LANGKAH DALAM PERTOLONGAN PERSALINAN

Page 20: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

MANUVER ALASAN

Letakkan telapak tangan pada bagian vertex yang terlihat, sambil hati-hati agar jangan membiarkan tangan masuk kedalam vagina. Lakukan penekanan terkendali dan tidak menghambat kepala janin untuk keluar

Jari-jari tangan didalam vagina bisa membawa masuk organisme dan meningkatkan resiko robekan perineum. Tekanan yang dilakukan terhadap kepala pada saat ini akan membantu kepala agar fleksi sehingga daerah subocciput menyentuh pinggir bawah simpisis pubis dan proses pengekstensian dimulai

Page 21: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Dengan tangan lainnya, support perineum untuk mencegah kepala terdorong keluar terlalu cepat sehingga merusak perineum. Tutupilah tangan yang mensupport perineum dengan handuk. Letakkan ibu jari dipertengahan pada salah satu sisi perineum dan letakkan jari telunjuk dipertengahan sisi perineum yang berlawanan. Secara perlahan tekanlah ibu jari dan jari telunjuk kebawah dan kearah satu sama lain untuk mengendalikan peregangan perineum.

Gerakan kebawah dan kedalam ini melibatkan jaringan yang cukup dalam aksi tersebut dan mendistribusikan jaringan tambahan kearah bagian tengah dan perineum yaitu daerah yang paling besar kemungkinannya mengalami laserasi. Handuk akan mencegah tangan yang bersarung tangan terkena kontaminasi secara tidak sengaja

Dengan cermat dan hati-hati perhatikan perineum saat kepala janin terus muncul dan lahir, usaplah mulut bayi dengan jari yang dibungkus kain kasa

Garis-garis putih yang tipis akan segera tampak sebelum terjadinya perobekan pada perineum. Gunakan kain kasa untuk menghapus lendir yang mungkin terhisap pada saat bayi mulai bernafas untuk pertama kali

Page 22: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Pada waktu kepala sudah lahir, luncurkan salah satu jari tangan dari salah satu tangan ke leher bayi untuk memeriksa apakah ada lilitan tali pusat disekeliling leher janin, biasanya tali pusat tersebut hanya perlu dilonggarkan sedikit agar kepala janin bisa dilahirkan tanpa kesulitan

Meluncurkan jari tangan ke leher bayi sampai ke puncak punggungnya akan memungkinkan penolong untuk mengetahui dimana letak tali pusatnya

Jika tali pusat melilit leher bayi dengan longgar, upayakan agar tali pusat tersebut dapat dilonggarkan lewat kepalanya. Jika lilitan tali pusat tersebut terlalu ketat untuk bisa dilepas lewat kepala bayi, tetapi tidak terlalu ketat melilit leher bayi, lepaskan melalui bahunya saat bayi lahir.Jika tali pusat tersebut melilit leher bayi dengan ketat, pasanglah dua buah klem pada tali pusat tersebut dengan segera. Pastikan ibu mendapatkan penjelasan tentang apa yang penolong lakukan, dan sebaiknya ibu hanya bernafas pendek saja dan tidak meneran.

Tali pusat yang ketat bisa menyebabkan terjadinya hipoksia bayi. Menaganjurkan ibu bernafas pendek-pendek akan mencegah meneran dan mencegah lilitannya menjadi lebih ketat.

Page 23: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Tunggulah sampai terjadi rotasi eksternal pada kepala bayi. Setelah kepala bayi berputar menghadap ke paha ibu, letakkan tangan pada kedua sisi kepala bayi, tangan kebawah untuk melahirkan bahu anterio, kemudian tangan mengarah keatas lagi untuk melahirkan bahu posterior

Menunggu, dan tidak melakukan manuver tangan hingga restitusi kepala selesai adalah penting untuk keselamatan kelahiran tersebut. Dalam kelahiran yang normal perlu melakukan intervensi agar kepala bayi berputar, sambil menunggu beri dukungan pada ibu

Setelah bahu dilahirkan, letakan salah satu tangan dibawah leher bayi untuk menopang kepala, leher dan bahunya, sedangkan 4 jari tangan yang satu lagi menopang lengan dan bahu anterior. (sementara melakukan hal tersebut, bungkukan badan secukupnya untuk mengamati perineum dan memastikan bahwa tidak ada tekanan berlebihan pada perineum)

Badan bayi haruslah meluncur keluar dengan dituntun oleh tangan sepanjang kurva jalan lahir (Carus) dan menopangnya dari tekanan yang berlebihan oleh perineum ibu. Pemegangan yang seperti ini akan memungkinakan penolong untuk mengendalikan kelahiran tubuh bayi

Page 24: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Pada saat badan bayi dilahirkan, luncurkan tangan atas kebawah badan bayi, dan selipkan jari telunjuk diantara kaki bayi dan terus ke bawah hingga menggenggam kedua pergelangan kaki bayi

Bagaimana licinnya bayi, cara seperti ini akan menghasilkan pegangan yang aman

Lahirkan tubuh bayi dalam gerak lengkung yang rata (ingat kurva carus) keluar supaya kepalanya sekarang ditopang oleh permukaan telapak tangan yang satu lagi. Tangan yang menopang kepala hendaknya lebih rendah dari tubuh bayi.

Hal ini akan membuat bayi berada dalam ketinggian yang sama dengan plasenta dan mencegah bayi terlepas atau terkena tekanan yang berlebihan terhadap jaringan bayi. Merendahkan posisi kepala bayi akan mendorong pengeluaran lendir sementara bayi dikeringkan

Page 25: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Sementara mengevaluasi kondisi bayi, keringkanlah lalu letakkan bayi diatas abdomen ibu

Bayi saat ini harus sudah mulai bernafas, kering, dan kontak dengan kulit ibu sedapat mungkin untuk mencegah hipotermia, untuk mendorong terciptanya ikatan batin serta pemberian ASI

Page 26: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Page 27: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Periksa nadi ibu setiap 30 menit Pantau frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit Memastikan kandung kemih kosong melalui bertanya

kepada ibu secara langsung sekaligus dengan melakukan palpasi

Penuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi ataupun keinginan ibu Periksa penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan

abdomen (pemeriksaan luar) setiap 30 menit dan pemeriksaan dalam setiap 60 menit atau kalau ada indikasi

Upaya meneran ibu Apakah ada presentasi majemuk atau tali pusat disamping

kepala Putaran paksi luar segera setelah bayi lahir Adanya kehamilan kembar setelah bayi pertama lahir

Pemantauan Ibu

Page 28: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Saat bayi belum lahir Lakukan pemeriksaan DJJ setiap selesai menera

atau setiap 5-10  menit Amati warna air ketuban jika selaputnya sudah

pecah Periksa kondisi kepala, vertex, caput, molding Saat bayi lahir Nilai kondisi bayi (0-30 detik) dengan

menjawab 2 pertanyaan, apakah bayi menangis kuat dan atau tanpa kesulitan? Apakah bayi bergerak aktif atau lemas?

Pemantauan janin

Page 29: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Sarung tangan dan barier protektif lainnya Tempat persalinan yang bersih dan steril Peralatan dan bahan yang diperlukan Tempat meletakan dan lingkungan yang

nyaman bagi bayi Persiapan ibu dan keluarganya (asuhan

sayang ibu, bersihkan perineum dan lipat paha, kosongkan kandung kemih, amniotomi dan menjelaskan peran suami/pendamping)

Persiapan penolong persalinan

Page 30: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya selama kontraksi

Jangan menganjurkan untuk menahan nafas selama meneran

Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan segera beristirahat diantara kontraksi

Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin merasa lebih mudah untuk meneran jika ibu menarik lutut kearah dada dan menempelkan dagu ke dada

Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saay meneran Jangan melakukan dorongan pada fundus untuk membantu

kelahiran bayi. Dorongan pada fundus meningkatkan resiko distosia bahu dan ruptur uteri

Cara meneran

Page 35: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Pernapasan Dukungan Orang terdekat

Kebutuhan Ibu Selama Kala II Persalinan

Page 36: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Persalinan yang diakhiri oleh vacuum ekstraksi dan forceps semakin sedikitb. Pembedahan cesar semakin menurunc. Skore apgar <7 semakin menurund. Waktu yang diperlukan dalam persalinan semakin pendeke. Kepuasan ibu semakin meningkat dalam pengalaman melahirkan

Kehadiran pendamping secara terus menerus . Hal ini memberikan hasil

Page 37: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Kehadiran yang terus menerus, sentuhan, penghiburan, dan dorongan dari orang yang mendampinginyab. Pergantian posisi sesuai keinginan ibu dan pergerakanc. Masase pada pinggangd. Penekanan pada lutut dalam posisi ibu duduk oleh pendamping persalinane. Kompres bergantian panas atau dinginf. Pemberian keleluasaan kepada ibu selama persalinan untuk mengeluarkan suara/ berteriak/ menangisg. Visualisasi atau menganjurkan ibu untuk membayangkan proses persalinan akan berjalan dengan mudah dan pemusatan perhatian.h. Pemutaran music. Music yang tenang membuat ibu rileks dalam menjalani persalinan. 

cara untuk mengurangi rasa sakit

Page 38: Asuhan kala II

http://cahyatoshi12.blogspot.com

Anjurkan ibu agar ibu selalu didampingi oleh keluarganya selama proses persalinan

Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan, diantaranya membantu ibu untuk berganti posisi

Penolong persalinan dapat memberikan dukungan dan semangat kepada ibu dan anggota keluarganya

Asuhan Sayang Ibu

Page 39: Asuhan kala II

Tenteramkan hati ibu dalam menghadapi dan menjalani kala dua persalinan. Lakukan bimbingan dan tawarkan bantuan jika diperlukan.

Bantu ibu untuk memilih posisi yang nyaman saat meneran.

http://cahyatoshi12.blogspot.com