ASAM KARBOKSILAT

23
ASAM KARBOKSILAT I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percobaan praktikum ini adalah memahami reaksi- reaksi analisis gugus karboksilat dalam suatu senyawa. II. TINJAUAN PUSTAKA Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997). Asam format terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelatang dan sebagainya (juga sedikit dalam urine dan peluh). Sifat fisika: cairan, tak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H 2 O dengan sempurna. Sifat kimia: asam paling kuat dari asam-asam karboksilat, mempunyai gugus asam dan aldehida (Riawan, 1990). Asam asetat (CH 3 COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial karena senyawa ini

Transcript of ASAM KARBOKSILAT

Page 1: ASAM KARBOKSILAT

ASAM KARBOKSILAT

I. TUJUAN PERCOBAAN

Tujuan percobaan praktikum ini adalah memahami reaksi-reaksi analisis gugus karboksilat dalam suatu senyawa.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus

karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus

hidroksil; antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik

dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997).

Asam format terdapat pada semut merah (asal dari nama), lebah, jelatang dan

sebagainya (juga sedikit dalam urine dan peluh). Sifat fisika: cairan, tak berwarna, merusak

kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan sempurna. Sifat kimia: asam paling kuat dari

asam-asam karboksilat, mempunyai gugus asam dan aldehida (Riawan, 1990).

Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang paling penting

diperdagangan, industri dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glasial

karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan. Asam asetat glasial tidak

berwarna, cairan mudah terbakar (titik leleh 7ºC, titik didih 80ºC), dengan bau pedas

menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelarut organik (Fessenden, 1997).

Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah:

1. Reaksi Pembentukan Garam

Page 2: ASAM KARBOKSILAT

Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam anorganik

padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang meleleh pada temperatur tinggi,

larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi yang terjadi adalah:

HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O

2. Reaksi Esterifikasi

Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR dengan R dapat

berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi langsung antara asam karboksilat

dengan alkohol. Secara umum reaksinya adalah:

RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O

3. Reaksi Oksidasi

Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan kuat seperti

asam sulfat, CrO3, panas. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat lambat.

4. Pembentukan Asam Karboksilat

Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat dikelompokkan

dalam 3 cara yaitu: reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat, reaksi oksidasi, reaksi

Grignat (Fessenden, 1997).

Asam karboksilat, dengan basa akan membentuk garam dan dengan alkohol

menghasilkan eter. Banyak dijumpai dalam lemak dan minyak, sehingga sering juga

disebut asam lemak. Pembuatannya antara lain melalui oksidasi alkohol primer, sekunder

atau aldehida, oksidasi alkena, oksidasi alkuna hidrolisa alkil sianida (suatu nitril) dengan

HCl encer, hidrolisa ester dengan asam, hidroilisa asil halida, dan reagen organolitium

(Wilbraham, 1992).

III. ALAT DAN BAHAN

Page 3: ASAM KARBOKSILAT

A. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah pemanas bunsen, botol semprot, pipet tetes, gelas bekker, tabung reaksi, gelas ukur, penjepit.

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah KMnO4, Natrium asetata, asam formiat, fehling A, fehling B, NaOH, H2SO4 pekat, Etil asetat, Asam asetat, etanol 70%, Asam propionat, dan FeCl3.

IV. PROSEDUR KERJA

1. Pembentukan Asam Karboksilat

a. Oksidasi aldehid

1. Dimasukkan 0,5 ml KMnO4 ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 2 tetes

H2SO4 pekat. Dikocok.

2. Ditambahkan 0,5 ml asetaldehid lalu dipanaskan dalam penangas air.

3. Diperhatikan bau yang timbul.

b. Hidrolisis ester

1. Dimasukkan 0,25 ml H2SO4 pekat ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 0,5 ml etil

asetat.

2. Ditutup tabung reaksi dengan sumbat karet.

c. Reaksi garam karboksilat dengan asam sulfat

1. Dimasukkan 0,5 ml larutan Na-asetat dan 0,5 ml H2SO4 encer.

2. Dikocok dan dipanaskan.

3. Diperhatikan bau yang timbul.

Page 4: ASAM KARBOKSILAT

2. Pembentukan Garam Karboksilat

1. Dimasukkan 0,5 ml larutan asam asetat ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 0,5

ml NaOH.

2. Dikocok dan diamati perubahan yang terjadi.

3. Diulangi percobaan dengan asam format.

3. Esterifikasi

1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml etanol 70% lalu ditambahkan 0,5 ml asam

asetat dan 3 tetes H2SO4 pekat.

2. Dikocok dan dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit.

3. Dituang isi tabung reaksi ke dalam air dan dicatat bau ester yang timbul.

4. Diulangi percobaan dengan etanol absolut.

4. Oksidasi

a. Oksidasi dengan KMnO4

1. Dimasukan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asam format dan ditambahkan 2 tetes

KMnO.

2. Dipanaskan dalam penangas selama 2 menit dan diamati perubahan yang terjadi.

3. Diulangi percobaan dengan asam asetat.

b. Osidasi dengan pereaksi fehling

1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asam format dan ditambahkan 0,5 ml fehling A dan B.

2. Dipanaskan dalam penangas selama 2 menit dan diamati perubahan yang terjadi.

Page 5: ASAM KARBOKSILAT

3. Diulangi percobaan dengan asam asetat.

5. Reaksi Garam Karboksilat

1. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml Na-Asetat dan ditambahkan 0,5 ml FeCl3

hingga terbentuk warna merah.

2. Diamati perubahan yang terjadi.

V. HASIL PENGAMATAN

A. Hasil

1. Pembentukan asam karboksilat

No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

3.

Oksidasi Aldehid

0,5 ml KMnO4 + 2 tetes H2SO4

Pekat

Dikocok

Ditambahkan 0,5 ml asetaldehid lalu

dipanaskan dalam penangas air.

Diperhatikan bau yang timbul.

Hidrolisis ester

0,25 ml H2SO4 + 0,5 ml etil asetat.

Diperhatikan bau yang timbul.

Reaksi garam karboksilat dengan

Panas, dari ungu menjadi cokelat,

Ada gelembung, ada endapan.

Bau menyengat, 3 lapisan (putih,

cokelat, cokelat muda)

Panas, warna bening, bau balon

Warna bening, bau kapur barus.

Page 6: ASAM KARBOKSILAT

asam sulfat.

0,5 ml larutan Na-asetat + 0,5 ml

H2SO4 encer.

Diperhatikan bau yang timbul.

2. Pembentukan garam karboksilat

No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

3.

0,5 ml larutan garam asetat + 0,5 ml

NaOH.

Dikocok dan diamati perubahan yang

terjadi.

Diulangi percobaan dengan asam

format

Diulangi percobaan dengan asam

propionat.

Warna bening

Warna bening

Warna bening, ada gelembung.

3. Esterifikasi

No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

0,5 ml etanol 70% + 0,5 ml asam

asetat + 3 tetes H2SO4 pekat

Dikocok dan dipanaskan dalam

penangas air selama 5 menit.

Dituang isi tabung reaksi ke dalam

air dan dicatat bau ester yang timbul.

Warna bening, setelah

dipanaskan tetap, bau

menyengat.

Warna bening, setelah

dipanaskan ada gelembung, bau

Page 7: ASAM KARBOKSILAT

Sampel asam format

Sampel asam propionat

Diulangi percobaan dengan etanol

absolut.

Sampel asam asetat

Sampel asam format

Sampel asam propionat

menyengat.

Warna bening, setelah

dipanaskan ada 2 lapisan (atas

bening, bawah kuning), bau

sangat menyengat.

Warna bening, setelah

dipanaskan tetap, bau tidak

menyengat

Warna bening, setelah

dipanaskan bau menyengat

Warna bening, setelah

dipanaskan ada 2 lapisan (atas

bening, bawah kuning), bau

menyengat

4. Oksidasi

No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

3.

1.

2.

3.

a. oksidasi dengan KMnO4

0,5 ml asam format + 2 tetes KMnO.

Dipanaskan dalam penangas selama

2 menit dan diamati perubahan.

Diulangi percobaan dengan asam

asetat.

Diulangi percobaan dengan asam

Warna cokelat

Warna bening, tidak ada

endapan.

Warna ungu, dipanaskan ada

endapan merah bata.

Warna merah kekuningan,

dipanaskan ada endapan cokelat

Page 8: ASAM KARBOKSILAT

propionat.

b. oksidasi dengan pereaksi fehling

0,5 ml asam format + 0,5 ml fehling

A dan B.

Dipanaskan dalam penangas selama

2 menit dan diamati perubahan.

Diulangi percobaan dengan asam

asetat.

Diulangi percobaan dengan asam

propionat.

tua.

Warna biru

Tetap

Warna biru, dipanaskan tetap.

Warna biru, dipanaskan tetap.

5. Reaksi garam karboksilat

No. Langkah Percobaan Hasil Percobaan

1.

2.

0,5 ml Na-Asetat + 0,5 ml FeCl3

hingga terbentuk warna merah.

Dipanaskan

Diamati perubahan yang terjadi.

Warna orange

Warna orange tua

B. Pembahasan

1. Pembentukan Asam Karboksilat

a. Oksidasi aldehid

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan 0,5 ml KMnO4 ke dalam

tabung reaksi dan menambahkan 2 tetes H2SO4 pekat. Kemudian dikocok agar larutan homogen.

Menambahkan 0,5 ml sampel asetaldehid lalu dipanaskan dalam penangas air, pemanasan

Page 9: ASAM KARBOKSILAT

dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka didapatkan perubahan yang terjadi

adalah larutan terasa panas, mengalami perubahan warna dari ungu menjadi cokelat, muncul

gelembung, dan bau menyengat. Percobaan di atas menunjukkan adanya reaksi positif dari

sampel asetaldehid karena terbentuknya asam karboksilat yang dibuktikan dengan bau yang

menyengat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

O

R C H + [ O ] RCO2H

b. Hidrolisis ester

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan ke dalam tabung reaksi 0,25

ml H2SO4 dan 0,5 ml etil asetat. Maka didapatkan perubahan yang terjadi adalah larutan terasa

panas berwarna bening, dan bau yang dihasilkan adalah bau balon. Hal tersebut menunjukkan

adanya reaksi positif dari etil asetat karena munculnya bau balon yang menunjukkan ada proses

pembentukan asam karboksilat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

O

H+ / OH

-

R C – OR + H2O RCO2H + HOR

c. Reaksi garam karboksilat dengan asam sulfat

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukkan 0,5 ml larutan Na-asetat dan

0,5 ml H2SO4 encer. Kemudian mengocok agar larutan menjadi homogen dan dipanaskan agar

reaksi berlangsung lebih cepat. Maka didapatkan perubahan yang terjadi adalah larutan berwarna

bening, dan bau yang dihasilkan adalah bau kapur barus. Hal tersebut menunjukkan adanya

reaksi positif dari Na-asetat karena munculnya bau kapur barus yang menunjukkan ada proses

pembentukan asam karboksilat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Page 10: ASAM KARBOKSILAT

2CH3CO2Na + H2SO4 Na2SO4 + 2CH3CO2H

2. Pembentukan Garam Karboksilat

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan 0,5 ml larutan sampel (asam asetat,

asam format, asam propionat) ke dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 0,5 ml NaOH. Kemudian

dikocok agar larutan homogen. Maka didapatkan perubahan yang terjadi secara berturut-turut

adalah pada sampel asam asetat larutan berwarna bening, sampel asam format larutan berwarna

bening, sampel asam propionat larutan berwarna bening dan terdapat gelembung. Hal tersebut

menunjukkan hanya asam propionat yang bereaksi positif pada pembentukan garam karboksilat,

yang ditunjukkan dengan munculnya gelembung. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

Asam asetat

HCOOH + NaOH HCOONa + H2O

Asam format

C2H5COOH + NaOH C2H5COONa + H2O

Asam propionat

3. Esterifikasi

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml

etanol 70% lalu ditambahkan 0,5 ml asam asetat dan 3 tetes H2SO4 pekat Kemudian dikocok agar

larutan homogen dan dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit, pemanasan dilakukan

untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka didapatkan sebagai berikut pada sampel

asam format warna larutan bening, ada gelembung, setelah dipanaskan bau menyengat. Sampel

asam propionat warna larutan bening, setelah dipanaskan tetap bau sangat menyengat. Sampel

Page 11: ASAM KARBOKSILAT

asam asetat warna larutan bening, setelah dipanaskan bau menyengat. Percobaan tersebut

diketahui bahwa asam propionat lebih reaktif daripada sampel yang lain, karena menghasilkan

bau yang sangat menyengat. Sampel asam asetat yang paling tidak bereaksi.

Langkah kedua yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml

etanol absolut lalu ditambahkan 0,5 ml asam asetat dan 3 tetes H2SO4 pekat Kemudian dikocok

agar larutan homogen dan dipanaskan dalam penangas air selama 5 menit, pemanasan dilakukan

untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka didapatkan sebagai berikut pada sampel

asam format ada gelembung, setelah dipanaskan bau menyengat. Sampel asam propionat warna

larutan bening, ada 2 lapisan (atas bening, bawah kuning) setelah dipanaskan tetap bau

menyengat. Sampel asam asetat warna larutan bening, setelah dipanaskan bau tidak menyengat.

Percobaan tersebut diketahui bahwa asam propionat lebih reaktif dari pada sampel yang lain,

karena menghasilkan bau yang menyengat. Asam asetat paling tidak bereaksi. Reaksi yang

terjadi adalah sebagai berikut:

H+, kalor

CH3CO2H + CH3CH2OH CH3CO2CH2CH3 + H2O

Asam asetat etanol H2SO

4 etil asetat

Reaksi yang terjadi pada etanol 70% dan etanol absolut adalah sama seperti di atas. Bedanya

hanya pada bau yang dihasilkan. Etanol 70% baunya adalah bau balon dan sedikit bau asetat

(menyengat). Sedangkan pada etanol absolut berbau balon (keton) saja. Hal ini disebabkan pada

etanol 70% terdapat 30% air, yang berfungsi sebagai pengikat air, sehingga ketika larutan

dituangkan ke air menghasilkan bau yang menyengat.

4. Oksidasi

a. Oksidasi dengan KMnO4

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memasukan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml

asam format dan ditambahkan 2 tetes KMnO4. Kemudian dipanaskan dalam penangas selama 2

menit, pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Maka didapatkan

Page 12: ASAM KARBOKSILAT

utnuk sampel asam format warna cokelat, kemudian warna larutan menjadi bening setelah

ditambah sampel, setelah dipanaskan tidak ada endapan. Sampel asam asetat didapatkan warna

ungu, setelah dipanaskan ada endapan merah bata. Sampel asam propionat didapatkan warna

merah kekuningan, setelah dipanaskan ada endapan cokelat tua. Hal tersebut menunjukkan

bahwa asam asetat dan asam propionat lebih reaktif dari pada asam format dalam reaksi Oksidasi

dengan KMnO4. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

KMnO4-

HCOOH + O CO2+ H2O

Asam format

Kalor

CH3COOH + KMnO4- CH2 + CO2 + H2O

Asam asetat

Kalor

CH2CH3COOH + KMnO4- 2CH2 + CO2 + H2O

Asam propionat

b. Oksidasi dengan pereaksi fehling

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml asam

format dan ditambahkan 0,5 ml fehling A dan B. Kemudian dipanaskan dalam penangas selama

2 menit pemanasan dilakukan untuk mempercepat reaksi yang berlangsung. Pada sampel asam

format larutan terdiri atas dua bagian, lapisan atas berwarna biru tua dan lapisan bawah berwarna

kuning kecoklatan. Pada asam asetat, setelah dilakukan pemanasan pada larutan, tidak terjadi

perubahan secara fisik pada larutan, yakni larutan tetap berwarna biru muda. Hal ini

menunjukkan bahwa asam asetat tidak bisa dioksidasi oleh reagen fehling disebabkan karena

Page 13: ASAM KARBOKSILAT

asam asetat tergolong asam lemah, sehingga memiliki daya oksidasi yang lemah pula dan tidak

dapat mereduksi larutan fehling. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan sebagai berikut:

Fehling A dan B (Kalor)

HCOOH + 2CuO CO2 + H2O + Cu2O

Asam format

Fehling A dan B (Kalor)

CH3COOH + 2CuO CH2CO2 + H2O + Cu2O

Asam asetat

Fehling A dan B (Kalor)

CH2CH3COOH + 2CuO CH2CH2CO2 + H2O + Cu2O

Asam Propionat

5. Reaksi garam karboksilat

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dimasukkan ke dalam tabung reaksi 0,5 ml

Na-Asetat dan ditambahkan 0,5 ml FeCl3 hingga terbentuk warna merah. Maka didapatkan

larutan berwarna orange setelah dipanaskan warna larutan berubah lagi menjadi warna orange

tua. Hal tersebut menunjukan bahwa terjadi reaksi positif dari na-asetat. Reaksi yang terjadi

adalah sebagai berikut:

3NaCH3COO + FeCl3 3NaCl + 3CH3COO- + Fe3+

6CH3COO- + 3Fe3+ + 2H2O [Fe (OH)2 (CH3COO)6]+ + 2H+

VI. KESIMPULAN

Page 14: ASAM KARBOKSILAT

Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:

1. Percobaan dengan oksidasi aldehid didapatkan asetaldehid reaktif dalam pembentukan asam karboksilat.

2. Percobaan hidrolisis ester didapatkan reaksi positif dari etil asetat karena timbulnya bau

balon yang menunjukkan proses pembentukan asam karboksilat.

3. Reaksi garam karboksilat dengan asam sulfat didapatkan reaksi positif dari Na-asetat

karena timbulnya bau kapur barus yang menunjukkan proses pembentukan asam

karboksilat.

4. Percobaan pembentukan garam karboksilat didapatkan asam propionat yang bereaksi

positif pada pembentukan garam karboksilat, ditunjukkan dengan munculnya gelembung.

5. Percobaan esterifikasi, dengan etanol diketahui sampel asam propionat lebih reaktif dari

pada sampel yang lain, karena menghasilkan bau yang sangat menyengat. Asam asetat

yang paling tidak bereaksi.

6. Percobaan oksidasi dengan KMnO4 didapatkan asam asetat dan asam propionat lebih

reaktif dari pada asam format dalam reaksi Oksidasi dengan KMnO4.

7. Percobaan reaksi garam karboksilat terjadi reaksi positif dari Na-asetat karena terjadi

perubahan pada saat pemanasan, dengan terbentuknya warna orange tua.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden, Ralph J, dan Fessenden, Joan S. 1997. Dasar-dasatr Kimia Organik. Bina Aksara. Jakarta.

Page 15: ASAM KARBOKSILAT

Senyawa Asam Karboksilat

Asam Alkanoat/Asam Karboksilat

1. Rumus Umum Asam alkanoat atau asam karboksilat merupakan golongan senyawa karbon yangmempunyai gugus fungsional –COOH terikat langsung pada gugus alkil, sehingga rumusumum asam alkanoat adalah : R-COOH

2. Tata Nama Penamaan senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat juga ada dua carayaitu :1) Menurut IUPAC : mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam didepannya dan mengganti akhiran “ ana “ pada alkana dengan akiran “ anoat “ padaasam Alkanoat.2) Menurut Trivial, penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.

Contoh:Tabel PENAMAAN SENYAWA ASAM KARBOKSILAT

Rumus Struktur Nama IUPAC Nama Trivial SumberHCOOH

CH3COOH

C2H5COOH

CH3(CH2)COOH

CH3(CH2)3COOH

CH3(CH2)4COOH

Asam Metanoat

Asam Etanoat

Asam Propanoat

Asam Butanoat

Asam Rentanoat

Asam Heksanoat

Asam Format

Asam Asetat

Asam Propionat

Asam Butirat

Asam Valerat

Asam Kaproat

Semut (Formica)

Cuka (Asetum)

Susu (Protospion)

Mentega (Butyrum)

Akar Valerian (Valere)

Domba (Caper)

Untuk senyawa-senyawa asam alkanoat yang mempunyai rumus struktur bercabangaturan penamaan IUPAC adalah sebagai berikut :1) Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan mengandunggugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama seperti pada tabel di atas.2) Penomoran atom C dimulai dari atom C gugus fungsi, sedang aturan selanjutnya samadengan yang berlaku pada senyawa-senyawa hidrokarbon.Contoh :a) CH3–CH2–CH (CH3)–COOH Asam 2, metil Butanoat

Page 16: ASAM KARBOKSILAT

3. Sifat – Sifat Asam KarboksilatSecara umum senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat mempunyaisifat-sifat sebagai berikut :1) a) Asam alkanoat yang mengandung C1 sampai C4 berbentuk cairan encer dan larutsempurna dalam airb) Asam alkanoat dengan atom C5 sampai C9 berbentuk cairan kental dan sedikit larutdalam airc) Asam alkanoat suku tinggi dengan C10 atau lebih berbentuk padatan yang sukatlarut dalam air.2) Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan titik didih alkohol yang memilikijumlah atom C yang sama.3) Asam alkanoat pada umumnya merupakan asam lemah. Semakin panjang rantaikarbonnya semakin lemah sifat asamnya.Contoh :HCOOH Ka = 1,0 . 10–4

CH3COOH Ka = 1,8 . 10–5

CH3CH2COOH Ka = 1,3 . 10–5

4) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam. Reaksi ini disebutreaksi penetralan.a) CH3COOH + NaOH -------------> CH3COONa + H2OAsam Etanoat Natrium Etanoat

5) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi inidikenal dengan reaksi esterifikasi.a) CH3COOH + CH3–OH ------------------> CH3COOHCH3 + H2OAsam Etanoat Metanol Metil Etanoat

b) CH3CH2COOH + CH3CH2–OH -------------> CH3CH2COOCH3 + H2OAsam Propanoat Etanol Etil Propanoat

4. Kegunaan Asam Alkanoat Penggunaan asam alkanoat dalam kehidupan sehari-hari antara lain :1) Asam format (asam metanoat) yang juga dikenal asam semut merupakan cairan takberwarna dengan bau yang merangsang. Biasanya digunakan untuk :a) menggumpalkan lateks (getah karet)b) obat pembasmi hama2) Asam asetat atau asam etanoat yang dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan nama

Page 17: ASAM KARBOKSILAT

asam cuka. Asam cuka banyak digunakan sebagai pengawet makanan, dan penambahrasa makanan (baksa dan soto)3) Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet buah dalam kaleng4) Asam stearat, asam ini berbentuk padat, berwarna putih. Dalam kehidupan sehari-hariterutama digunakan untuk membuat lilin.

5. REAKSI ASAM KARBOKSILAT

Asam karboksilat adalah golongan senyawa organik yang memiliki rumus umum R-COOH. Beberapa reaksi yang dapat terjadi pada asam karoksilat antara lain:

a. Reaksi penetralan

Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.

Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suku tinggi dikenal sebagai sabun. Sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium stearat (NaC17H35COO) dan kalium stearat (KC17H35COO).Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.

b. Reaksi Pengesteran

Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini disebut esterifikasi (pengesteran).

Diposkan oleh Dody Putranto di 19:19

Label: Kimia SMU Kelas XII