Artikel ilmiah
-
Upload
asep-suhendar -
Category
Documents
-
view
376 -
download
1
Transcript of Artikel ilmiah
1
PENGARUH BUDAYA BELAJAR ORGANISASI, DUKUNGAN MANAJEMEN, DAYA DUKUNG SARANA, DAN KUALITAS
PEMANFA’ATAN INTERNET TERHADAP KOMPETENSI GURU
Oleh: Asep Suhendar
NIM: P2CC06045
Abstak
Internet sebagai bagian dari Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dan akan senantiasa memberi pengaruh terhadap dunia pendidikan, oleh karena itu diperlukan penelitian untuk meninjau peran internet dalam pengembangan kompetensi berkelanjutan bagi para guru. Internet dapat memberikan manfa’at dalam pengembangan kompetensi guru apabila penggunaannya mengarah kepada terbentuknya manajemen ilmu pengetahuan yang berupa kerangka kerja yang menyatukan dukungan manajemen, daya dukung sarana, dan kualitas pemanfa’atannya yang didasari budaya organisasi yang mendukung pembelajaran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas pemanfa’atan internet berpengaruh terhadap kompetensi profesional, pedagogi dan sosial, dukungan manajemen berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik dan kepribadian guru, daya dukung sarana TIK meningkatkan pengaruh kualitas pemanfa’atan TIK terhadap kompetensi guru, dan budaya belajar organisasi berkorelasi positif dengan dukungan manajemen dan kualitas pemanfa’atan internet.
Information and Communication Technology (ICT) especially internet has been giving the massive impact to education world, so it is urgent to observe role of internet in teacher’s competency development. Internet will be giving benefit to teacher’s competency development only if its usage addresses to form the knowledge management what it is a framework that integrate the management support, ICT supporting facilities and its usage quality in a background of organizational culture. The result of this research shows that the internet usage quality influence teacher’s professional, pedagogic and social competency, the management support influence teacher’s pedagogic and personality competency, the ICT supporting facilities increases the influence of the internet usage quality toward teacher’s professional competency, and the organization learning culture is positively correlated with the management support and the internet usage quality.
2
Kata Kunci
Internet, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Kompetensi Guru, Knowledge Management, pedagogik, kepribadian, sosial, profesional
Pendahuluan
Pekembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) khususnya
internet telah dan akan senantiasa memberi pengaruh terhadap dalam dunia
pendidikan, karenanya internet sekarang telah dijadikan pendekatan baru untuk
pembangunan profesionalisme, pembelajaran, dan pembentukan budaya
berkelanjutan. Dengan pemanfa’atan yang efektif sangat mungkin untuk
menjadikan internet sebagai media pengembangan kompetensi berkelanjutan
bagi para guru. Peningkatan kompetensi guru dengan memanfa’atkan TIK
dapat dicapai hanya jika pemanfa’atannya mengarah kepada terbentuknya
manajemen ilmu pengetahuan (knowledge management/KM) yang sistematik
dalam organisasi sekolah (Sallis, 2002, hal. 80). Dalam pelaksanaannya KM
dicapai melalui sebuah kerangka kerja yang dapat menyatukan manusia (guru
dalam memanfa’atkan TIK), proses (manajemen dan segala prosedur yang
terdapat dalam organisasi sekolah), teknologi (sarana dan prasarana TIK),
dalam ruang lingkup budaya organisasi sekolah untuk menjamin kinerja dan
pembelajaran tetap berjalan dan mendukung pertumbuhan organisasi sekolah
(Gorelick at. al., 2004, hal. 8). Lebih lanjut, dari berbagai pemanfa’atan
internet yang ada perlu diketahui mana yang paling efektif dalam
meningkatkan kompetensi guru.
Mengacu pada identifikasi masalah yang telah disebutkan di atas, maka
masalah-masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah budaya belajar organisasi, dukungan manajemen, dan kualitas
pemanfa’atan internet berpengaruh terhadap kompetensi guru (pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional)?
3
2. Manakah diantara budaya belajar organisasi, dukungan manajemen, daya
dukung sarana TIK, dan kualitas pemanfa’atan internet oleh guru yang
paling berpengaruh terhadap kompetensi guru?
3. Kompetensi guru yang manakah diantara kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional yang paling dipengaruhi oleh budaya
belajar organisasi, dukungan manajemen, daya dukung sarana TIK, dan
kualitas pemanfa’atan internet oleh guru?
Untuk menjawab semua masalah diatas maka kita perlu memandang
sekolah dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), dimana sekolah
dipandang sebagai sebuah sistem yang memiliki input pendidikan, kemudian
mengolah input tersebut dalam bentuk empat proses yaitu (a) proses
pengambilan keputusan, (b) proses pengelolaan kelembagaan, (c) proses
pengelolaan program, dan (d) proses belajar mengajar, sehingga menghasilkan
output berupa pencapaian/prestasi yang dihasilkan oleh proses/perilaku
sekolah.
Salah satu proses dalam pendidikan di sekolah adalah proses
pembelajaran (kegiatan belajar mengajar) yang dapat digambarkan seperti pada
diagram berikut ini:
Gambar 1 Proses Belajar Mengajar
INPUT
Tujuan
Alat Evaluasi
Materi
Pengajar
Siswa
Metode
Media
Waktu
Lingkungan
OUTPUT
Peningkatan Daya Fikir
Peningkatan Daya Kalbu
Peningkatan Daya Fisik
PROSES BELAJAR MENGAJAR
(Pemberdayaan Siswa)
Perilaku Guru: Mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, menilai,
mengevaluasi
Perilaku Siswa
4
Peningkatan kualitas PBM yang akan berpengaruh terhadap hasil proses
pendidikan secara keseluruhan harus dilakukan salah satunya dengan
meningkatkan kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan professional
guru, seperti dalam diagram berikut:
Gambar 2 KM dalam ruang lingkup pemanfa’atan TIK di sekolah
Dari kerangka kerja KM diatas maka perlu dilakukan upaya konfirmatif
untuk meyakinkan bahwa pemanfa’atan TIK khusunya internet di sekolah
dapat meningkatkan kompetensi guru, untuk itu langkah pertama yang perlu
dilakukan adalah menyusun model dari kerangka kerja diatas.
Gambar 3 Model awal: Peningkatan kompetensi guru dengan memanfa’atakan internet
Dukungan Manajemen
Kualitas Pemanfaatan Internet
Komp. Pedagogik
Komp. Kepribadian
Komp. Sosial
Kom. Profesional
Budaya Belajar Organisasi
Daya Dukung Sarana TIK
Peningkatan Kompetensi Guru: Pedagogik Kepribadian Sosial Profesional
BUDAYA BELAJAR DALAM ORGANISASI SEKOLAH
Kualitas Pemanfa’atan Internet
Daya Dukung Sarana TIK
Dukungan Manajemen
KM
5
Metode
Sebagai upaya konfirmatif terhadap terbentuknya KM dalam
pemanfa’atan TIK dengan berdasar kepada model yang dibangun sebelumnya
maka dilakukan metode survey dalam penelitian ini. Untuk itu maka dilakukan
penarikan sampel dengan menyebarkan kuesioner berbasis web dan manual
yang ditujukan kepada semua guru SMP, SMA, dan SMK di Indonesia yang
memiliki akses terhadap internet. Kuesioner berbasis web disebarkan dalam
media milis, blog, mesin pencari, dan jejaring sosial facebook. Metode
pengambilan sampel yang digunakan sampel acak sederhana (simple random
sample) dari populasi tak hingga (infinite population).
Dari hasil penarikan sampel selama 3 (tiga) bulan diperoleh sebanyak
152 sampel yang kemudian dianalisis menggunakan Pemodelan Persamaan
Struktural (Structural Equation Modeling/SEM). Analisis dimulai dari model
awal sebagai berikut:
BBO
DM
DDS
KPI
Pedagogik
Kepribadian
Sosial
Profesional
x1delta1 11
x2delta21
x3delta31
x4delta41
x5delta51
x6delta61
x7delta7 11
x8delta81
x9delta91
x10delta101
x11delta11 11
x12delta121
x13delta131
x14delta14 11
x15delta151
x16delta161
y1 eps11
1
y2 eps21
y3 eps31
y4 eps41
y5 eps51
y6 eps61
y7 eps71
y8 eps81
y9 eps911
y10 eps101
y11 eps111
y12 eps1211
y13 eps131
y14 eps141
y15 eps151
y16 eps1611
y17 eps171
y18 eps181
zeta11
zeta21
zeta31
zeta41
y19 eps191
x17delta171
Gambar 4 Model Awal Persamaan Struktural lengkap (Bagian Struktural dan Bagian Pengukuran)
6
Dari model awal tersebut ditentukan 4 (empat) variabel laten eksogen, 4
(empat) variabel laten endogen dan 36 variabel manifes. Untuk memberikan
kejelasan ditentukan definisi variabel laten eksogen sebagai berikut:
1. Budaya Belajar Organisasi adalah segala kebiasaan dan nilai-nilai yang
berlaku dalam organisasi (sekolah) dalam upaya menyerap, mengambil,
dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan praktek-praktek yang unggul,
baik dalam ruang lingkup individu warga sekolah maupun organisasi
(sekolah). Untuk mengukur ini maka digunakan beberapa 6 (enam) variabel
manifest yang didasarkan pada pendapatnya Gorelick dkk. (2004).
2. Dukungan Manajemen adalah struktur, kebijakan, prosedur, aturan,
kepemimpinan, dan kegiatan pengembangan yang ditetapkan “manajer”
sekolah yang berkaitan dengan TIK (Gorelick dkk., 2004).
3. Daya Dukung Sarana adalah kemampuan sekolah untuk menyediakan
fasilitas kepada guru untuk memanfa’atkan TIK. Dalam model yang
diusulkan dalam penelitian ini variabel daya dukung sarana ditempatkan
sebagai variabel eksogen, namun berdasarkan hasil estimasi yang akan
dibahas dimuka variabel daya dukung sarana mendukung model fit hanya
jika dijadikan variabel perantara (moderating).
4. Kualitas Pemanfa’atan Internet adalah tingkatan pemanfa’atan internet oleh
guru. Tingkatan pemanfa’atan tersebut merujuk pada 6 kategori pengguna
internet dalam buku Groundswell yang ditulis Charlene Li dan Josh
Bernoff (2007).
Selain itu didefinisikan variabel laten endogen berdasarkan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yaitu:
1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik.
2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik.
7
3. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat.
4. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran
secara luas dan mendalam.
Estimasi parameter dalam analisis dilakukan dengan menggunakan
program computer AMOS 7, dan penilaian overall model fit dengan berbagai
kriteria penilaian model fit diterapkan untuk melihat kesesuaian model dengan
populasi yang diwakili data sampel. Ukuran fit menggunakan Likelihood-Ratio
Chi-Square Statistic, GFI, RMSEA, dan AGFI.
Hasil dan Pembahasan
Model awal yang daijukan ternyata tidak memenuhi criteria model fit,
sehingga dilakukan modifikasi model berdasarkan teori yang mendukung.
Modifikasi model dilakukan dengan membentuk unsur-unsur knowledge
management yang dinyatakan Gorelick dkk. (2004) sebagai sebuah kerangka
kerja yang berlapis, dimana variabel Daya Dukung Sarana TIK (DDS)
merupakan penunjang bagi dalam berjalannya knowledge management,
sehingga akan lebih tepat jika variabel daya dukung sarana TIK dijadikan
variabel moderating, seperti diagram berikut ini:
Gambar 5 Knowledge Management = people and process in a background of organizational culture dan teknologi sebagai moderating variable
BUDA
YA B
ELAJ
AR
ORG
ANIS
ASI
PEO
PLE:
KP
I PR
OCE
SS: D
M
TECHNOLOGY: DDS
KM
Peningkatan Kompetensi: Pedagogik
Kepribadian Sosial
Profesional
8
Untuk itu model struktural perubahan yang pertama yang diajukan
digambarkan seperti model berikut:
BBO
DM
KPI
Pedagogik
Kepribadian
Sosial
Profesional
Gambar 6 Model Struktural Knowledge Management dalam ruang lingkup pemanfa’atan TIK di sekolah (hasil modifikasi model awal)
Dari hasil analisis diperoleh model akhir sebagai berikut:
,40
BBO
,40
DM
,17
KPI Pedagogik
Kepribadian
Sosial
Profesional
x2,72
delta2 1,001
x3,42
delta31,121
x4,81
delta41,081
x5,47
delta5,96
1
,99
,38
,67
x7,52
delta7 1,001
x8,60
delta8,911
x141,01
delta14 1,001
x15,84
delta151,301
x16,77
delta161,851
y1,59
eps11,00
1
y2,57
eps2,65
1
y3,35
eps31,121
y4,75
eps4,81 1
y5,72
eps5,82 1
y6,57
eps6,92 1
y7,51
eps7
1,051
y81,03
eps8
,73
1
y9,51
eps91,001
y10,22
eps101,67 1
y11,81
eps111,00 1
y12,51
eps121,001
y13,35
eps131,42 1
y14,75
eps14,70 1
y15,32
eps151,29
1
y16,67
eps161,001
y17,49
eps171,00 1
y181,13
eps18,45 1
MODEL AKHIR ,05
zeta11
,09
zeta21
,12
zeta31
,18
zeta41
Chi-square = 408,920df = 366p = ,060
GFI = ,846AGFI = ,818
TLI = ,952RMSEA = ,028
y19,80
eps19,76
1
x17,50
delta171,82
1,34
,51
,47
,45
,25
,19
,13
,07
Gambar 7 Hasil estimasi model terakhir hasil dimodifikasi yang memenuhi kriteria model fit
DDS
9
Dari hasil estimasi diperoleh nilai Chi-Square 408,920 untuk df 366,
dan probabilitas 0,060 (diatas tingkat tingkat signifikan 0,05), selain itu uji
model fit RMSE memenuhi kriteria model fit, sehingga model memenuhi
kriteria fit.
Semua regresi signifikan berdasarkan uji t seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 1 Regression Weights dari hasil estimasi model akhir
Estimate S.E. C.R. P Label Kompetensi Profesional <--- Kualitas Pemanfa'atan
Internet ,985 ,285 3,455 *** par_4
Kompetensi Profesional <--- Dukungan Manajemen ,375 ,141 2,667 ,008 par_5
Kompetensi Sosial <--- Kualitas Pemanfa'atan
Internet ,674 ,202 3,341 *** par_6
Kompetensi Pedagogik <--- Kompetensi
Profesional ,514 ,144 3,564 *** par_27
Kompetensi Pedagogik <--- Kualitas Pemanfa'atan
Internet ,471 ,221 2,128 ,033 par_28
Kompetensi Kepribadian <--- Kompetensi Sosial ,446 ,139 3,202 ,001 par_29
Kompetensi Kepribadian <--- Dukungan Manajemen ,249 ,100 2,479 ,013 par_30
Selanjutnya melihat pengaruh daya dukung sarana dalam model diatas
dengan menjadikan daya dukung sarana TIK sebagai variabel moderating.
Untuk tujuan tersebut maka data dibagi dua kelompok, daya dukung sarana
tinggi dan daya dukung sarana rendah berdasarkan nilai ketiga variabel
manifest (x10, x11, dan x12) untuk variabel laten Daya Dukung Sarana. Dari
hasil pengelompokan diperoleh 106 sampel masuk di kelompok DDS tinggi
dan 46 sampel masuk di kelompok DDS rendah. Berikut ini perbandingan
hasil estimasi dengan menempatkan daya dukung sarana TIK sebagai variabel
moderating (bagian yang ditutup nilainya tidak signifikan berdasarkan uji t)
berikut ini:
10
Table 2 Perbandingan hasil estimasi Regression Weight untuk dua kelompok sampel (DDS tinggi = hi, dan DDS rendah = lo)
hi lo
Estimate P Estimate P Kualitas Pemanfa'atan Internet <--- Budaya Belajar
Organisasi ,343 ,019 ,433 ,070
Dukungan Manajemen <--- Budaya Belajar Organisasi ,248 ,169 ,316 ,157
Kompetensi Profesional <--- Kualitas Pemanfa'atan Internet 1,759 ,019 ,580 ,010
Kompetensi Profesional <--- Dukungan Manajemen ,150 ,311 ,715 ***
Kompetensi Sosial <--- Kualitas Pemanfa'atan Internet ,801 ,040 ,331 ,038
Kompetensi Kepribadian <--- Dukungan Manajemen ,167 ,264 ,301 ,017
Kompetensi Pedagogik <--- Kompetensi Profesional ,048 ,934 ,506 ,003
Kompetensi Pedagogik <--- Kualitas Pemanfa'atan Internet 1,579 ,221 ,065 ,573
Kompetensi Kepribadian <--- Kompetensi Sosial ,444 ,152 ,333 ,046
Berdasarkan hasil analisis diatas diatas maka dapat diketahui beberapa
hal penting yaitu:
1. Kualitas pemanfa’atan TIK diukur paling signifikan dari kualitas
pemanfa'atan forum diskusi dan milis (x16) dan kualitas pemanfa'atan blog
(x17). Berdasarkan hasil ini maka untuk meningkatkan kualitas
pemanfa’atan TIK guru sebaiknya para pengambil kebijakan menganjurkan
guru untuk berfartisifasi dalam forum diskuli dan milis, dan pemanfa’atan
blog, sesuai dengan penelitian William F. Brescia, Jr. dan Michael T.
Miller (2006) yang berjudul “What’s it Worth? The Perceived Benefits of
Instructional Blogging”.
2. Dari hasil analisis kompetensi pedagogik diketahui bahwa yang paling
tinggi mengukur kompetensi pedagogik adalah upaya menerapkan
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran (y3). Oleh karena itu
guru memiliki kewajiban agar memberikan pembelajaran kepada siswa
dengan berbagai jenis metode pembelajaran sesuai dengan pendapat Sallis
(Sallis, 2002, hal. 30) tentang cara untuk mencapai total quality bagi
institusi pendidikan.
11
3. Kompetensi kepribadian diukur dengan 3 (tiga) variabel manifest dan yaitu
keteladanan, etos kerja, dan percaya diri, dan yang paling signifikan adalah
terutama etos kerja (y10).
4. Upaya peningkatan keilmuan yang dilakukan oleh guru (y16) terbukti
merupakan variabel manifes yang paling signifikan mengukur kompetensi
profesional guru.
5. Dalam hasil penelitian ini muncul hubungan antar kompetensi guru yang
tidak dihipotesiskan terlebih sebelumnya. Jika kita merujuk pada kisi-kisi
variabel manifest untuk varibael laten endogen yang diambil secara
langsung dari Kepmendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
Akademik dan Kompetensi Guru maka dapat diketahui bahwa beberapa
unsur dari kompetensi pedagogik merupakan akibat langsung dari
kompetensi unsur yang ada dalam kompetensi profesional, selain itu unsur
dalam kompetensi sosial berkaitan erat kompetensi kepribadian.
Simpulan dan Saran/Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Budaya belajar organisasi di sekolah tidak terbukti berpengaruh langsung
terhadap kompetensi guru, namun berkorelasi dengan dukungan manajemen
dan kualitas pemanfa’atan internet,
b. Dukungan Manajemen sangat berpengaruh terhadap kompetensi Pedagogi
dan Kepribadian guru dalam sekolah yang memiliki Daya Dukung Sarana
TIK yang rendah,
c. Daya Dukung Sarana TIK tidak berpengaruh langsung terhadap kompetensi
guru, namun meningkatkan pengaruh Kualitas Pemanfa’atan Internet
terhadap kompetensi guru,
d. Kualitas Pemanfa’atan Internet oleh guru berpengaruh sangat tinggi
terhadap Kompetensi Profesional dan Sosial guru dan pengaruhnya
12
bertambah besar pada sekolah dengan Daya Dukung Sarana TIK yang
tinggi,
Berdasarkan hasil penelitian ini peneliti menyarankan:
a. Pemerintah, Dinas, Lembaga Pendidikan (Sekolah) dan instansi terkait
diharapkan dapat memanfa’atkan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) khususnya Internet dalam meningkatkan kompetensi guru terutama
kompetensi profesional dan sosial.
b. Guru senantiasa meningkatkan kemampuannya dalam pemanfaatan TIK
khususnya internet untuk meningkatkan kompetensinya.
c. Milis (mailing list) dan web blogging merupakan indikator yang paling
tinggi yang menggambarkan kualitas pemanfa’atan TIK oleh guru, oleh
karena itu Pemerintah, Lembaga Pendidikan (Sekolah), instansi terkait harus
memberikan dorongan agar guru aktif dalam aktifitas milis dan web
blogging dan guru juga harus senantiasa proaktif dalam aktifitas
pemanfa’atan internet tersebut.
Daftar Pustaka
Abbitt, J.A. and Mitchell D. Klett. 2007. Identifying Influences on Attitudes and Self-Efficacy Beliefs Towards Technology Integration Among Pre-Service Educators. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education (6, 2007). College of Education, Idaho State University. (Online) http://ejite.isu.edu/, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Aseltine, J. M., Judith O. Faryniarz and Anthony J. Rigazio-DiGilio. 2006. Supervision for Learning : A Performance-Based Approach to Teacher Development and School Improvement. ASCD, Virginia.
Brescia, W. F. and Michael T. Miller. 2007. What’s it Worth? The Perceived Benefits of Instructional Blogging. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education (5, 2007). College of Education, Idaho State University. (Online) http://ejite.isu.edu/, diakses tanggal 10 Mei 2008.
13
Carboni, L.W. and Jan J. Riggsbee. 2007. 'We needed support and it was out there:' Building an Online Learning Community with Cooperating Teacher. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education (6, 2007). College of Education, Idaho State University. (Online) http://ejite.isu.edu/, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Chan, A. and Mark J. W. Lee. 2007. We Want to be Teachers, Not Programmers: In Pursuit of Relevance and Authenticity for Initial Teacher Education Students Studying an Information Technology Subject at an Australian University. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education (6, 2007). College of Education, Idaho State University. (Online) http://ejite.isu.edu/, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Dubois, D. D., William J. Rothwell, Deborah J. K. Stern and Linda K. Kemp. 2004. Competency-Based Human Resource Management. Davies-Black Publishing, Palo Alto.
Sallis, E. 2002. Total Quality Management in Education. Kogean Page, London.
Ghozali, I. 2005. Model Persamaan Struktural. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
________ . 2008. Structural Equation Modeling. Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Program LISREL 8.80. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gorelick, C., Nick Milton and Kurt April. 2004. Performance Through Learning: Knowledge management in practice. Elsevier Inc., Burlington.
Goldenberg, C. 2004. Successful School Change: Creating Settings to Improve Teaching and Learning. Teacher College Press, New York.
Hodges, T. K. 2002. Linking Learning and Performance. Butterworth–Heinemann, Boston.
Huss, J. A. 2007. Web-Based Teacher Preparation Programs and Elementary Education: Will Principals Hire These Teachers?. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education (6, 2007). College of Education, Idaho State University. (Online) http://ejite.isu.edu/, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Kartajaya, H. 2008. New Wave Marketing, The World is Still Round, The Market is Already Flat. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
McLaughlin, M. W. and Jhon E. Talbert. 2006. Building School-Based Teacher Learning Communities: Professional Strategies to Improve Student
14
Achievement. Teachers College Columbia University Press, New York.
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2005. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Orvis, K.L. and Andrea L.R. Lassiter. 2007. Computer-Supported Collaborative Learning: Best Practices and Principles. Information Science Publishing, New York.
Phillips,P., John Wells, Philip Ice, Reagan Curtis and Rachel Kennedy. 2007. A Case Study of the Relationship Between Socio-Epistemological Teaching Orientations and Instructor Perceptions of Pedagogy in Online Environments. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education (6, 2007). College of Education, Idaho State University. (Online) http://ejite.isu.edu/, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Redish,T. and Tak C. Chan. 2007. Technology Leadership: Aspiring Administrators’ Perceptions of Their Leadership Preparation Program. Electronic Journal for the Integration of Technology in Education (6, 2007). College of Education, Idaho State University. (Online) http://ejite.isu.edu/, diakses tanggal 12 Mei 2008.
Renninger, K. A., and Shumar, W. 2004. Building Virtual Communities: Learning and Change in Cyberspace. Cambridge University Press, Cambridge.
Sallis, E. 2002. Total Quality Management in Education. Kogan Page Ltd., London.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta, Bandung.
Williams, R. L. 1994. Essentials of Total Quality Management. AMACOM, New York.