Aplikasi Induksi Print
-
Upload
nirwan-wawank-anggana -
Category
Documents
-
view
117 -
download
0
Transcript of Aplikasi Induksi Print
Aplikasi Induksi Elektromagnetik dalam Teknologi
Listrik Magnet
Nirwan Anggana
(0905907)
Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas Pendidikan MIPA
Universitas Pendidikan Indonesia
2013
1
PENDAHULUAN
Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris,
membuat hipotesis (dugaan) bahwa medan magnet seharusnya dapat menimbulkan
arus listrik. Berdasarkan percobaan, ditunjukkan bahwa gerakan magnet di dalam
kumparan menyebabkan jarum galvanometer menyimpang.Jika kutub utara magnet
digerakkan mendekati kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke kanan.Jika
magnet diam dalam kumparan, jarum galvanometer tidak menyimpang.
Jika kutub utara magnet digerakkan menjauhi kumparan, jarum galvanometer
menyimpang ke kiri.Penyimpangan jarum galvanometer tersebut menunjukkan bahwa
pada kedua ujung kumparan terdapat arus listrik.Peristiwa timbulnya arus listrik
seperti itulah yang disebut induksi elektromagnetik. Adapun beda potensial yang timbul
pada ujung kumparan disebut gaya gerak listrik (GGL) induksi.
Terjadinya GGL induksi dapat dijelaskan seperti berikut.Jika kutub utara magnet
didekatkan ke kumparan. Jumlah garis gaya yang masuk kumparan makin banyak.
Perubahan jumlah garis gaya itulah yang menyebabkan terjadinya penyimpangan jarum
galvanometer.
Hal yang sama juga akan terjadi jika magnet digerakkan keluar dari kumparan.
Akan tetapi, arah simpangan jarum galvanometer berlawanan dengan penyimpangan
semula.Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyebab timbulnya GGL induksi
adalah perubahan garis gaya magnet yang di lingkupi oleh kumparan.
Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi
energi listrik.Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi
listrik.Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik adalah
generator dan dinamo.Di dalam generator dan dinamo terdapat kumparan dan magnet.
Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah
garis-garis gaya magnet dalam kumparan perubahan tersebut menyebabkan terjadinya
GGL induksi pada kumparan.
Energi mekanik yang diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam
bentuk energi gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus
menerus dengan pola yang berulang secara periodik.
APLIKASI INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Tugas Listrik Magnet_2013
2
1. Generator
Generator listrik adalah mesin yang dapat mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik. Mesin ini bekerja berdasarkan gejala induksi elektromagnetik yang
ditemukan oleh Faraday. Berdasarkan arus listrik yang dihasilkan, generator dibedakan
menjadi dua, yaitu generator arus bolak-balik dan generator arus searah. Generator
arus boalak-balik adalah generator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik,
sedangkan generator arus searah adalah generator arus searah. Perbedaan antara
kedua generator terletak pada bentuk dan jumlah cincin luncur. Dalam praktik, sumber
energi kinetik berasal dari tenaga air(PLTA), tenaga uap (PLTU), tenaga nuklir(PLTN),
tenaga panas bumi dan lain-lain.
1.1. Generator Arus Bolak-balik
Dalam gambar terlihat ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan dua
buah cincin luncur. Kumparan dan cincin berputar mengelilingi sumbu
putaran.Cincin selalu bersinggungan dengan sikat dari bahan penghantar.
Kumparan berada di dalam medan magnetik dari sebuah magnet permanen yang
kuat, sehingga setiap saat selama kumparan itu berputar jumlah garis medan
magnetik atau fluks magnetik yang dikurung oleh kumparan selalu berubah.
Pada saat bidang kumparan sejajar dengan garis-garis medan magnetik, fluks
magnetik yang dikurung oleh kumparan sama dengan nol.
Mulai saat itu, fluks magnetik yang dikurung oleh kumparan semakin
bertambah sampai mencapai harga maksimum sebesar Фmaks = AB, ketika garis-
garis medan magnetik tegak lurus bidang kumparan. Sesuai dengan hasil
percobaan Faraday, pada kumparan timbul ggl dan arus induksi, yang mengalir
ke lampu melalui sikat yang selalu bersinggungan dengan cincin. Sesudah itu
fluks magnetik yang dikurung oleh kumparan semakin berkurang dari harga
maksimum sampai menjadi nol, yaitu ketika bidang kumparan kembali sejajar
dengan garis-garis medan magnetic.
Pada kumparan timbul ggl dan arus induksi yang besarnya setiap saat
berubah-ubah, dari nol sampai mencapai harga maksimum dan kembali lagi
menjadi nol. Keadaan itu terjadi kalau kumparan berputar menempuh sudut
180°. GGL induksi yang dihasilkan berbentuk gelombag sinusoida yang besarnya
dapat dinyatakan sebagai
ε = NABω sin ωt = εm sin ω
Tugas Listrik Magnet_2013
3
Untuk memperbesar ggl induksi maksimum atau untuk menghasilkan
arus listrik induksi yang besar dapat dilakukan dengan cara:
Menggunakan kumparan yang terdiri dari banyak lilitan
Menggunakan magnet yang lebi kuat
Menggunakan inti besi lunak pada kumparan
Memutar kumparan lebih cepat
1.2. Generator arus searah
Pada dasarnya prinsip generator arus searah atau DC (direct current)
sama dengan generator arus bolak-balik. Perbedaannya ialah pada cincin
kolektor. Generator arus searah menggunakan cincin kolektor yang dibelah
menjadi dua bagian yang sama, kemudian diletakkan dengan isolator. Gambar
dibawah ini memperlihatkan bagan
generator arus searah.
Kumparan diputar , ggl induksi pada ujung-ujung kumparan berarah
dari nol ke maksimum, lalu kembali ke nol. Setelah kumparan tepat , sikat-
Tugas Listrik Magnet_2013
Generator DC
4
sikat bersinggungan dengan isolator sehingga pada rangkaian luar tidak ada
arus listrik.
Pada putaran berikutnya terjadi lagi ggl induksi dengan arah yang tetap.
Bentuk kolektor dibuat sedemikian rupa sehingga pada rangkaian luar ggl
induksi tetap seperti semula.
Grafik ggl searah (DC)
Dengan demikian, arah ggl induksi dan arus listrik induksi pada rangkaian luar
searah.
2. Transformator
2.1. Tegangan pada Transformator
Transformator atau kadang disebut trafo adalah alat untuk mengubah besarnya
tegangan listrik. Transformator bekerja berdasarkan perubahan induksi magnetik pada
sebuah kumparan yang diinduksikan pada kumparan lain.
Tugas Listrik Magnet_2013
5
Apabila terjadi perubahan medan magnetik pada salah satu kumparan
transformator, perubahan medan magnetik itu dapat menghasilkan ggl induksi ataupun
arus induksi pada kumparan yang lain. Untuk mendapatkan perubahan medan
magnetik pada kumparan transformator, arus masukan (input) harus berubah-ubah
terhadap waktu atau merupakan arus bolak-balik. Jadi transformator dapat difungsikan
jika tegangan masukan (input) merupakan tegangan bolak-balik.
Kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan atau tegangan masukan
disebut kumparan primer, sedangkan kumparan yang menghasilkan tegangan keluaran
disebut tegangan sekunder. Kedua kumparan dililitkan pada inti besi.
Kumparan primer yang dilalui arus listrik bolak-balik menghasilkan medan
magnetik yang berubah-ubah yang diinduksikan pada kumparan sekunder. Karena
medan magnetik yang dilingkupi kumparan sekunder juga berubah-ubah, pada
kumparan sekunder timbul ggl induksi sebagai tegangan keluaran (output).
Hubungan tegangan masukan dan keluaran dituliskan secara matematis sebagai
berikut
Keterangan:
= tegangan masukan (input)
= tegangan keluaran (output)
= jumlah lilitan kumparan primer
= jumlah lilitan kumparan sekunder
Tugas Listrik Magnet_2013
6
Jadi, pada transformator tegangan masing-masing kumparan sebanding dengan
jumlah lilitan. Jika jumlah lilitan kumparan sekunder lebih kecil daripada kumparan
primer, tegangan keluaran lebih kecil daripada tegangan masukan. Transformatornya
disebut step down atau penurun tegangan.
Jika jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada kumparan primer,
tegangan keluaran lebih besar daripada tegangan masukan. Transformatornya disebut
step up atau pelipat tegangan.
Pada transformator ideal, daya listrik yang diberikan pada kumparan primer
sama dengan daya listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder, sebab tak ada
energi yang diubah menjadi kalor.
Apabila tegangan masukan dan tegangan keluaran masing-masing dan ,
kuat arus listrik pada kumparan primer dan sekunder besarnya dan maka:
Atau Karena
maka:
Jadi pada transformator ideal kuat arus yang mengalir pada masing-masing
kumparan berbanding terbalik dengan jumlah lilitan.
Pada kenyataannya tidak ada transformator yang ideal. Hal itu disebabkan
karena selama proses induktansi fluks magnetik dari kumparan primer ke kumparan
sekunder selalu terjadi perubahan fluks magnetik menjadi kalor, sehingga daya listrik
yang dihasilkan pada kumparan sekunder selalu lebih kecil daripada daya listrik
masukan pada kumparan primer.
Atau
Tugas Listrik Magnet_2013
7
Hilangnya energi listrik pada
transformator diakibatkan oleh
timbulnya arus pusaran atau arus Eddy
pada teras besi. Arus pusaran adalah
arus listrik yang alirannya membentuk
lingkaran-lingkaran tegak lurus pada
fluks magnetik. Arus pusaran dalam
penghantar menimbulkan kalor. Hal itu
menyebabkan kerugian energi listrik.
Untuk memperkecil kerugian energi listrik karena berubah menjadi kalor, teras
besi dibuat berlapis-lapis. Setiap lapisan dilapisi isolator. Dengan menyusun lapisan-
lapisan teras besi sejajar arah fluks magnetik, apabila terjadi perubahan fluks magnetik
maka arus pusaran yang timbul mempunyai lingkaran-lingkaran arus yang kecil.
Sehingga dapat memperkecil kerugian energi listrik.
2.2. Efisiensi Transformator
Efisiensi atau daya guna transformator adalah perbandingan antara daya listrik
keluaran ( ) dengan daya listrik masukan ( ).
Efisiensi biasanya dinyatakan dengan persentase, Jadi:
x 100 atau
Transformator dikatakan ideal jika tak ada energi listrik yang hilang.
Sehingga memiliki efisiensi 100 %.
3. Dinamo
Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus
bolak-balik (AC).
Prinsip kerja dinamo
sama dengan
Tugas Listrik Magnet_2013
Gamba
8
generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di
dalam kumparan.
Bagian dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut
stator.
Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada cincin yang
digunakan. Pada dinamo arus searah menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi
dua yang disebut cincin belah (komutator). Cincin ini memungkinkan arus listrik yang
dihasilkan pada rangkaian luar Dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo
sendiri menghasilkan arus bolak-balik. Adapun, pada dinamo arus bolak-balik
menggunakan cincin ganda (dua cincin). Alat
pembangkit listrik arus bolak balik yang
paling sederhana adalah dinamo sepeda.
Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor
adalah roda sepeda. Jika roda berputar,
kumparan atau magnet ikut berputar.
Akibatnya, timbul GGL induksi pada ujung-
ujung kumparan dan arus listrik mengalir. Makin cepat gerakan roda sepeda, makin
cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik
yang dihasilkan. Jika dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL
induksi pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat,
menggunakan magnet yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan
inti besi lunak di dalam kumparan.
4. Aplikasi Induksi pada Sound Sistem
Gambar dibawah ini memperlihatkan beberapa komponen sound sistem. Dari
komponen ini, yang menggunakan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu mikrofon dan
tape recorder. Keluaran
dari setiap komponen
dihubungkan ke
Tugas Listrik Magnet_2013
9
pengeras suara yang memperkuat sinyal mengirimkan ke loudspeaker, sehingga dapat
didengar. Atau sinyal dapat disalurkan langsung ke tape recorder untuk direkam.
Mikropon dan tape recorder dihubungkan dengan penguat suara ke loudspeaker
4.1. Aplikasi Induksi pada Mikrofon
Mikrofon terdiri dari sebuah kumparan kecil
yang dihubungkan dengan membran dan
dipasang dekat dengan sebuah magnet
permanen kecil. Ketika gelombang suara
datang kemudian menggetarkan membran,
kumparan ikut bergetar didaerah medan
magnet hingga menghasilkan ggl induksi
pada kumparan tersebut. Besarnya
frekuensi ggl induksi bergantung pada frekuensi gelombang suara yang diterima
membran. Ggl ini berupa sinyal yang dapat diperkuat dan dikirimkan melalui
panghantar ke loudspeaker, atau dikirim ke sebuah tape recorder untuk direkam dalam
pita.
Kaset yang dipergunakan pada tape
recorder untuk audio dan video
mengandung lapisan tipis oksida
magnetik pada pita plastik tipis.
Selama rekaman berlangsung,
tegangan sinyal audio dan video
dikirim ke head rekam yang
berfungsi sebagai elektromagnet kecil yang memagnetisasi sebagian kecil dari pita yang
pada saat itu sedang berada di celah sempit dari head. Seperti Gambar diatas.
Sedangkan pada proses main ulang, perubahan medan magnet pada pita yang bergerak
melewati celah menimbulkan perubahan medan magnet pada head besi lunak, yang
menimbulkan induksi pada kumparan. Ggl induksi merupakan sinyal keluaran yang
Tugas Listrik Magnet_2013
Bagan mikropon yang bekerja menggunakan induksi
10
dapat diperkuat dan di kirim ke loudspeker. Pada audio dan video recorder, biasanya
digunakan sinyal analog yang amplitudonya berubah secara kontinu terhadap waktu.
Perbedaan tingkat magnetisasi pada pita disetiap titik mencerminkan variasi amplitudo
sinyal audio atau video.
Tugas Listrik Magnet_2013