Annual Report PT BCA FINANCE Tahun 2013

196

Transcript of Annual Report PT BCA FINANCE Tahun 2013

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

1

DAFTAR ISITable of Contents

%

DAFTAR ISITable of Contents

PENDAHULUAN /Introduction

1.1.1.2.

Tema / Theme | 04Pokok-Pokok Kinerja PT BCA Finance /PT BCA Finance Key Performance | 06

201030km/h400

LAPORAN MANAJEMEN /Management Report

3.1.

3.2.

Laporan Dewan Komisaris / Report from The Board of Commissioners | 43Laporan Dewan Direksi / Report from The Board of Directors | 47

IKHTISAR - IKHTISAR /Highlights

2.1.2.2.2.3.

2.4.2.5.2.6.

Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights | 11Informasi Obligasi /Bonds Information | 12Ikhtisar Medium Term Notes / Medium Term Notes Highlights | 20Peringkat Obligasi / Bond Ratings | 26Peristiwa Penting / Significant Events | 28Penghargaan / Awards | 38

PROFIL PERUSAHAAN /Company Profile

4.1.4.2.4.3.4.4.

4.5.

4.6.4.7.

4.8.4.9.

4.10.

4.11.

Sekilas Tentang BCA Finance / About BCA Finance | 53Visi dan Misi / Vision and Mission | 56Nilai-Nilai Perusahaan / Corporate Values | 58Struktur Organisasi BCA Finance / BCA Finance Organization Structure | 60Profil Dewan Komisaris / Board of CommissionersProfile | 64Profil Dewan Direksi / Board of Directors Profile | 68Pemegang Saham Utama dan Entitas Asosiasi / Major Shareholders and Associates | 74Profil Pemegang Saham / Shareholders Profile | 75Profil Entitas Asosiasi / Company’s Associates Profile | 82Perkembangan Kepemilikan Saham Perusahaan / History of Company’s Ownership | 86Jaringan Usaha / Business Networks | 100

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

2 3

TINJAUAN BISNIS /Business Overview

6.1.

6.2.

6.3.

TATA KELOLA PERUSAHAAN /Good Corporate Governance

7.1.

7.2.7.3.

7.47.5

7.67.7

7.8

7.9

7.10

7.11

7.12

Tinjauan Pasar dan Strategi / Market and Strategy Overview | 150Strategi PT BCA Finance / PT BCA Finance Strategy | 154 Laporan Usaha / Business Performance Report | 160

Laporan Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance Report | 190Kode Etik/ Code of Conduct | 194Struktur Tata Kelola Perusahaan / Structure of Corporate Governance | 203Kepatuhan / Compliance | 251Sistem Pengendalian Internal / Internal ControlSystem | 259Audit Eksternal / External Audit | 272Komunikasi dan Informasi / Communication and Information | 275Keterbukaan Informasi dan Pelaporan / Disclosure of Information and Report | 278Penerapan Managemen Risiko / Risk Management Implementation | 282Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility | 296Litigasi dan Perkara Hukum Penting / Litigation and Lawsuit | 298Rencana Peningkatan Tata Kelola Perusahaan yang Baik / Good Corporate Governance Development Plan | 302

TESTIMONI /Testimonials

8.1.8.2.

Testimoni Konsumen / Customer Testimonials | 304Testimoni Dealer dan Showroom / Dealer and Showroom Testimonials | 305

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE 2013 PT BCA FINANCE /Responsibility for Annual Reporting and Financial Statements Year 2013PT BCA FINANCE | 309

LAPORAN KEUANGAN /Financial Report | 311

DAFTAR ISITable of Contents

Tinjauan Bisnis / Business Overview | 112Tinjauan Atas Kinerja Keuangan / Financial Perfomance Overview | 122Sumber Pendanaan / Funding Resource | 137Kemampuan Bayar Utang dan Tingkat Kolektibilitas / Liabilities Servicing and Receivables Collectability | 140Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal / Management Policy on The Company’s Capital Structure | 145Informasi Keuangan yang Telah Dilaporkan yang Mengandung Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa atau Jarang Terjadi / Financial Information Which has been Reported and Contained Extraordinary and Infrequent Events | 146Ikatan yang Material untuk Investasi Barang Modal / Material Commitment for Capital Investment | 147

ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /Management’s Discussion and Analysis

5.1.5.2.

5.3.5.4.

5.5.

5.6.

5.7.

DAFTAR ISITable of Contents

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

4 5201030km/h400

TEMABAB 1.1

Chapter 1.1 Theme

Setelah berdiri lebih dari 30 tahun, sepanjang perjalanan pertumbuhan bisnisnya PT BCA Finance telah bermetamorfosis. Pada awal perjalanannya, PT BCA Finance menjalankan bisnis sebagai perusahaan pembiayaan alat berat - sewa guna usaha. Sejak 2001 hingga kini, PT BCA Finance telah mantap menentukan fokus bisnisnya sebagai perusahaan pembiayaan – konsumen, khususnya pembiayaan kendaraan roda empat ke atas atau mobil. PT BCA Finance secara konsisten menjaga pertumbuhan bisnis dan profitabilitasnya dari tahun ke tahun. Dalam satu dasawarsa, PT BCA Finance berhasil meningkatkan penyaluran pembiayaan baru lebih dari sepuluh kali lipat. Prestasi membanggakan ini merupakan cerminan hasil kerja keras PT BCA Finance yang sekaligus menjadi motivasi setiap Insan Perusahaan untuk memberikan sumbangsih terbaik bagi Perusahaan dan masyarakat.

Gejolak ekonomi di tahun 2013: kenaikan harga BBM, meningkatnya inflasi dan kenaikan suku bunga BI tidak menghalangi pertumbuhan PT BCA Finance, dan semua tantangan itu telah berhasil dilalui dengan baik. Perusahaan kini telah menangani lebih dari 380.000 kontrak pembiayaan dengan 53 cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perusahaan pun berhasil menyalurkan pembiayaan baru mencapai Rp 26.9 triliun.

Setelah mengusung tema “Toward Greatness” di tahun 2012, PT BCA Finance mencanangkan tema “Discipline for Execution” di tahun 2013. Tema ini mencerminkan bahwa sebagai perusahaan yang telah mature, PT BCA Finance senantiasa konsisten dalam mempertahankan kinjerja yang positif dan berkesinambungan. Tema “Discipline for Execution” juga merupakan kelanjutan dari tema tahun sebelumnya-“Toward Greatness” yang telah mengarahkan Perusahaan dalam memperkuat fokus bisnis melalui pembangunan sumber daya dan infrastruktur.

Perusahaan percaya bahwa strategi yang tepat tidak akan efektif tanpa disiplin dan kegigihan dalam eksekusi strategi itu sendiri. “Discipline for Execution” merupakan arahan bagi setiap Insan Perusahaan untuk fokus, konsisten dan disiplin dalam melaksanakan strategi untuk mencapai sasaran Perusahaan. Pada tahun 2013, Perusahaan telah menggaungkan sekaligus membangun budaya disiplin eksekusi mulai dari level manajemen hingga seluruh karyawan. Budaya disiplin ini merupakan bagian dari pembangunan jangka panjang bisnis Perusahaan dan diyakini sebagai kunci sukses Perusahaan dalam mencapai visi Perusahaan.

Established for more than 30 years, PT BCA Finance had evolved along its business growth. In the beginning of its journey, PT BCA Finance ran the business as a leasing company – finance heavy equipment. Since 2001, PT BCA Finance has been steadily focusing in consumer financing business, particularly for four or more-wheeled vehicle and car. PT BCA Finance consistently maintained its business growth and profitability year by year. In a decade, PT BCA Finance succeeded in leveraging its new finance distribution over than ten times. This remarkable achievement reflected PT BCA Finance continued efforts, which also motivated each employee to providing the best contribution both for the Company and the society.

The ongoing economic crisis throughout 2013 including increased fuel price, inflation, and BI Rate, did not hinder PT BCA Finance’s growth, as we all considered those as challenges that we have gone through successfully. Now days, more than 380.000 number of contracts have been handled by the company’s 53 branches across Indonesia. Subsequently, the company was able to manage new financing deals that amounted to Rp26.9 trillion.

After instilling the “Toward Greatness” spirit during 2012, PT BCA Finance launched theme work spirit namely “Discipline for Execution” in 2013. This theme reflects PT BCA Finance as a mature company which consistently maintains positive and continuous performance. As a continuation of previous year’s theme “Toward Greatness”, year 2013 theme represented BCA Finance’s consistency in maintaining positive and sustainable performance, which both reflected the Company’s direction toward stronger business focus through the development of resources and infrastructure.

The Company believes that precise strategy alone would be ineffective without discipline and persistence. “Discipline for Execution” has driven the employees’ orientation to be focused, consistent, and disciplined in executing the strategy in order to reach the Company’s end goals. In 2013, the Company conducted socialization and development culture of discipline in execution started from the top management down to all employee levels. The discipline culture is imparted to the Company’s long-term business development and is the key to success in achieving the Company’s vision.

TEMATEMAThemeTheme

DISCIPLINEFOR EXECUTION

“Discipline is the bridge between goals and accomplishment.” (Jim Rohn)

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

6 7POKOK-POKOK KINERJA PT BCA FINANCEPT BCA Finance Key Performance

POKOK-POKOK KINERJAPT BCA FINANCEPT BCA Finance Key Performance

Catatan: Nilai pembiayaan baru merupakan jumlah dalam nilai Rupiah pembiayaan baru yang disalurkan selama tahun tersebut (termasuk porsi on-book dan off book, berkaitan dengan pembiayaan bersama).

Catatan: Unit pembiayaan baru merupakan jumlah dalam unit pembiayaan baru, baik mobil baru dan bekas, yang disalurkan selama tahun tersebut (termasuk porsi on-book dan off book, berkaitan dengan pembiayaan bersama).

Note: The new financing in value is the total amount in Rupiah transmitted within the calendar year (including on-book and off-book records related to joint financing).

Note: New financing in unit is the total of new financing unit, both new and used cars, transmitted within the calendar year (including on-book and off-book records related to joint financing).

PEMBIAYAAN BARU DALAM NILAI (MILIAR RUPIAH)/ NEW FINANCING IN VALUE (IDR BILLION)

PEMBIAYAAN BARU DALAM UNIT/ NEW FINANCING IN UNIT

10,000

11,425 14,987 20,381 24,590 26,921

2009 2010 2011 2012 2013

20,000

30,000

50,000

86,654 101,792 138,218 161,619 183.197

2009 2010 2011 2012 2013

100,000

150,000

200,000

201030km/h400

POKOK-POKOK KINERJA PT BCA FINANCEPT BCA Finance Key Performance

Catatan: Jumlah kontrak mencerminkan jumlah unit pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk porsi on-book dan off book, berkaitan dengan pembiayaan bersama).

Note: Total number of contracts represented the total financing units managed by the Company (including on-book and off-book records related to joint financing).

Catatan: Total aset kelolaan merupakan jumlah seluruh pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk porsi on-book dan off book, berkaitan dengan pembiayaan bersama).

Note: The total managed asset is the total amount of the entire financing deals managed by the company (including on-book and off-book records related to joint financing).

TOTAL ASET KELOLAAN (MILIAR RUPIAH)/ TOTAL MANAGED ASSET (IDR BILLION)

JUMLAH KONTRAK/ NUMBER OF CONTRACTS

10,000

12,747 16,725 23,202 30,016 35,617

2009 2010 2011 2012 2013

20,000

30,000

40,000

100,000

161,255 191,182 245,268 312,903 384,000

2009 2010 2011 2012 2013

200,000

300,000

400,000

500,000

500,000

BAB 1.2

Chapter 1.2

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

8 9

Catatan: Definisi piutang bermasalah Perusahaan adalah sisa terhutang pokok piutang yang menunggak lebih dari 30 hari (balance overdue) dibandingkan dengan total aset kelolaan.

Note: The Company’s non-performing loan refer to the remaining account receivable debt which is indebted more than 30 days (balance overdue) compared to the total managed assets.

PIUTANG BERMASALAH/ NON-PERFORMING LOAN

0.10%0.00%

0.68%0.60%

2009 2010 2011 2012 2013

0.20%0.30%0.40%0.50%0.60%0.70%0.80%

0.68%

0.52%0.44%

Comprehensive Income

Income BeforeTax Benefit

LABA KOMPREHENSIF & LABA SEBELUM MANFAAT PAJAK (MILIAR RUPIAH)/ COMPREHENSIVE INCOME AND INCOME BEFORE TAX BENEFIT (IDR BILLION)

200

542388 768577 896670 973731 1,243935

2009 2010 2011 2012 2013

400

1200

800600

1400

1000

Equity

Asset

ASET & EKUITAS (MILIAR RUPIAH)/ ASSET & EQUITY (IDR BILLION)

1000

2000

6000

4000

3000

7000

5000

2,091 3,692 4,843 1,090

2009 2010 2011 2012 2013

1,208821 3,251 1,473 1,229 5,798

Catatan: Imba hasil atas rata-rata aset merupakan perbandingan total laba komprehensif tahun berjalan dengan rata-rata aset. Imbal hasil atas rata-rata ekuitas merupakan perbandingan total laba komprehensif tahun berjalan dengan rata-rata ekuitas.

Note: Return on Average Asset (ROAA) is the comparison between total comprehensive income and average asset being recorded in the financial book-year, while Return on Average Equity (ROAE) refers to the comparison between total comprehensive income and average equity.

ROAA (%)

ROAE (%)

IMBAL HASIL ATAS RATA-RATA ASET & EKUITAS/ RETURN ON AVERAGE ASSET & EQUITY

10.00

20.00

60.00

70.00

80.00

90.00

40.00

30.00

50.00

54.06 17.58

2009 2010 2011 2012 2013

80.6621.62 57.44 49.9021.60 56.86 19.27 17.12

Catatan: Perhitungan pangsa pasar menggunakan asumsi bahwa 70% dari penjualan mobil baru nasional dibiayai secara kredit. Pangsa pasar merupakan perbandingan jumlah unit pembiayaan baru-mobil baru dengan 70% penjualan mobil baru nasional. Sumber informasi jumlah penjualan mobil baru nasional adalah www.gaikindo.co.id.

Note: Calculation of the market share is assuming that 70% sales of national brand new cars are paid in credit. Market share refers to the comparison between total new financing units and the 70% sales of national brand new cars. (Source of national new cars’ sales: www.gaikindo.co.id).

PANGSA PASAR/ MARKET SHARE

5.00%

0.00%

13.47% 12.80%

2009 2010 2011 2012 2013

10.00%

15.00%

13.03%10.56%

12.41%

POKOK-POKOK KINERJA PT BCA FINANCEPT BCA Finance Key Performance

201030km/h400

POKOK-POKOK KINERJA PT BCA FINANCEPT BCA Finance Key Performance

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

10 11IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

*) Termasuk Kantor Pusat**) Hanya Pembiayaan Konsumen

*) Include Head Office**) Consumer Financing only

Uraian dan penjelasan mengenai ikhtisar data keuangan pada tabel di atas dibahas lebih lanjut pada BAGIAN V – Analisa dan Pembahasan Manajemen; Bab 5.2 s/d Bab 5.3, halaman 122.

Informasi Harga SahamPerusahaan BUKAN merupakan perusahaan terbuka sehingga tidak memiliki saham yang diperdagangkan di pasar modal. Perusahaan tidak memiliki dan menampilkan data historis harga saham sepanjang tahun 2013.

Description and explanation related to financial highlight in table above is discussed further in PART V - Management’s Discussion And Analysis; Chapter 5.2 to 5.3, page 122

Stock Price InformationThe Company is not public company, doesn’t have any stock/share which traded in the capital market. Company does not disclose historical data of stock price during year 2013.

Jumlah Unit Pembiayaan Baru Jumlah Nilai Pembiayaan Baru (Rp. Miliar)Total Aset Kelolaan(Rp. Miliar)POSISI KEUANGAN (Rp. Miliar)Modal Kerja BersihJumlah Investasi Pada Entitas Asosiasi AsetLiabilitasEkuitasLABA RUGI (Rp. Miliar)PendapatanBebanLaba Sebelum Manfaat (Beban) PajakLaba KomprehensifJumlah Lembar Saham Laba Per Saham Dasar (Rp Nilai Penuh)RASIO KEUANGANProfitabilitasImbal Hasil Atas Aset Rata-Rata (ROAA)Imbal Hasil Atas Ekuitas Rata-Rata (ROAE)Biaya Operasional / Pendapatan OperasionalSolvabilitasHutang Terhadap AktivaHutang Terhadap EkuitasAset Produktif Jumlah Piutang BermasalahKINERJA OPERASIONALJaringan Usaha*Jumlah Kota*Jumlah KaryawanJumlah Kontrak**

Total Unit New Financing Total Value New Financing (IDR Billion)Total Managed Asset (IDR Billion)BALANCE SHEET (IDR Billion)Net Working CapitalInvestment in Shares of StockAssetLiabilitiesEquityINCOME STATEMENT(IDR Billion)IncomeExpensesIncome Before Tax Benefit (Expense)Comprehensive IncomeNumber of SharesEarnings per Share (IDR)FINANCIAL RATIOS Profitability Return on Average Aset (ROAA)Return on Average Equity (ROAE)Operating Expense / Operating Income Solvability Debt to Asset RatioDebt to Equity Ratio Productive AssetNon Performing Loan (NPL) OPERATIONAL PERFORMANCENumber of Business NetworkNumber of CitiesNumber of EmployeesNumber of Contracts

HASIL USAHA PERFORMANCE HIGHTLIGHT

URAIAN

86.654 11.425 12.747

5551.1132.0911.270821

800258542388

5.895.20019.390

21,62%57,44%22,77%

0,611,55

0,68%

3632

521161.255

2009

101.792 14.987 16.725

96134.5073.2512.0431.208

1.147379768577

20.000.00028.842

21,60%56,86%22,51%

0,631,69

0,52%

3632

602191.182

2010

138.218 20.381 23.202

1.53132.8493.6922.2191.473

1.357461896670

20.000.00033.510

19,27%49,90%21,29%

0,601,51

0,44%

3834

690245.268

2011

161.619 24.590 30.016

1.52941.2124.8433.6131.229

1.609636973731

20.000.00036.475

17,12%54,06%23,13%

0,752,94

0,60%

5045

1.168312.903

2012

183.197 26.921 35.617

1.00366.0195.7984.7081.090

1.933690

1243935

20.000.00046.764

17,12%66,16%22,66%

0,814,32

0,68%

5348

2.409384.000

2013 EXPLANATION

201030km/h400

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

BAB 2.1

CHAPTER 2.1

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

12 13INFORMASI OBLIGASIBonds Information

201030km/h400

INFORMASI OBLIGASIBonds Information

No Nama Obligasi/ Bond Name

Tingkat Suku Bunga (%)/ Interest Rate (%)

Nilai Penerbitan (Rp)/ Value (Rp)

Tanggal Efektif/ Effective Date

Tanggal Jatuh Tempo/ Marturity Date

Status/ Status

Rating/ Rating

Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap : / BCA Finance 3rd Bond Year 2010 with Fixed Rate:- Seri A / Tranche A- Seri B / Tranche B- Seri C / Tranche C- Seri D / Tranche D

Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap / BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010 With Fixed Rate

Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap : / BCA Finance 4th Bond Year 2011 With Fixed Rate:- Seri A / Tranche A- Seri B / Tranche B- Seri C / Tranche C- Seri D / Tranche D- Seri E / Tranche E

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012 : / BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase with Fixed Rate Year 2012 :- Seri A / Tranche A- Seri B / Tranche B- Seri C / Tranche C- Seri D / Tranche D

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013 : / BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase with Fixed Rate Year 2013:- Seri A / Tranche A- Seri B / Tranche B- Seri C / Tranche C

1.

2.

3.

4.

8.65 %9.05 %

10.45 %10.95 %

11.20 %

7.90 %8.10 %8.70 %8.90 %9.00 %

6.35 %7.35 %7.60 %7.70 %

6.50 %7.50 %7.60 %

211.500.000.000 88.500.000.000100.000.000.000100.000.000.000

100.000.000.000

392.000.000.000178.000.000.000230.000.000.000200.000.000.000100.000.000.000

650.000.000.000200.000.000.000250.000.000.000600.000.000.000

750.000.000.000350.000.000.000200.000.000.000

11 Maret / March 201011 Maret / March 201011 Maret / March 201011 Maret / March 2010

11 Maret / March 2010

14 Juni / June 201114 Juni / June 201114 Juni / June 201114 Juni / June 201114 Juni / June 2011

1 Mei / May 20121 Mei / May 20121 Mei / May 20121 Mei / May 2012

1 Mei / May 20121 Mei / May 20121 Mei / May 2012

23 Juni / June 201123 Maret / March 201223 Maret / March 201323 Maret / March 2014

23 Maret / March 2015

26 Juni / June 201222 Sept / Sept 201222 Juni / June 201322 Juni / June 201422 Juni / June 2015

14 Mei / May 20139 Mei / May 20149 Mei / May 20159 Mei / May 2016

24 Juni / June 201414 Juni / June 201614 Juni / June 2017

Lunas / PaidLunas / PaidLunas / Paid

Belum jatuh tempo / Outstanding

Belum jatuh tempo / Outstanding

Lunas / PaidLunas / PaidLunas / Paid

Belum jatuh tempo / OutstandingBelum jatuh tempo / Outstanding

Lunas / PaidBelum jatuh tempo / OutstandingBelum jatuh tempo / OutstandingBelum jatuh tempo / Outstanding

Belum jatuh tempo / OutstandingBelum jatuh tempo / OutstandingBelum jatuh tempo / Outstanding

Pefindo: idAA- menjadi idAA+Fitch: AA (idn) menjadi AAA (idn)

/ Pefindo: idAA- to idAA+Fitch: AA (idn) to AAA (idn)

Pefindo: idA+ menjadi idAAFitch: AA- (idn) menjadi AA- (idn)

/ Pefindo: idA+ to idAAFitch: AA- (idn) to AA- (idn)

Pefindo : idAA+ menjadi idAA+Fitch: AA+(idn) menjadi AAA(idn)

/ Pefindo : idAA+ to idAA+Fitch: AA+(idn) to AAA(idn)

Pefindo: idAA+ menjadi idAA+Fitch: AA+(idn) menjadi AAA(idn)

/ Pefindo: idAA+ to idAA+Fitch: AA+(idn) to AAA(idn)

Pefindo: idAA+Fitch: AAA(idn)

/ Pefindo: idAA+Fitch: AAA(idn)

Catatan: Data per Desember 2013

Pada tanggal 7 Februari 2014 Lembaga Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memperbarui peringkat tahunan Obligasi BCA Finance dari id AA+ menjadi id AAA dan Obligasi Subordinasi dari id AA menjadi id AA+.

Catatan: As per December 2013

On February 7th, 2014, a rating agency named PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) renewed annual rating of BCA Finance Bond from id AA+ (double A plus) to id AAA (triple A) and Subordinated Bond from id AA(double A) to id AA+ (double A plus).

Berikut adalah informasi obligasi yang diterbitkan oleh PT BCA Finance dalam lima tahun terakhir:

Here are the information bonds issued by PT BCA Finance in the last five years:

INFORMASIOBLIGASIBonds Information

BAB 2.2

CHAPTER 2.2

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

14 15

KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASI BCA FINANCE III DAN OBLIGASI SUBORDINASI BCA FINANCE I TAHUN 2010

Pada tahun 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 600.000.000.000,- (Enam Ratus Miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-2227/BL/2010 tanggal 11 Maret 2010 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini terbagi atas Obligasi BCA Finance III Seri A, B, C dan D dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I.

Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 144/CP/IV/2010 tanggal 10 April 2010 yang telah disampaikan kepada Bapepam-LK.

Penawaran Umum atas Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut:

Pembayaran bunga Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 23 Juni 2010.

Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi BCA Finance III Seri A, B dan C yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 23 Juni 2011, 23 Maret 2012 dan 23 Maret 2013. Nilai Obligasi BCA Finance III (Seri D) dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I yang masih terhutang per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 200.000.000.000,- (Dua Ratus Miliar Rupiah).

Wali AmanatPT Bank Mega, Tbk.Akuntan PublikPurwantono, Sarwoko & SandjajaKonsultan HukumSoemarjono, Herman & RekanPemeringkat EfekPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaPenjamin Pelaksana Emisi Efek PT Kresna Graha Securindo TbkPT DBS Vickers Securities IndonesiaPT OSK Nusadana Securities Indonesia

CHRONOLOGY OF BCA FINANCE 3rd BOND AND BCA FINANCE 1st SUBORDINATED BOND LISTING 2010

In 2010, the Company issued BCA Finance 3rd Bond and BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010 with Fixed Rate with an aggregate value of IDR 600,000,000,000, - (six hundred billion Rupiah) and maximum maturity of 60 (sixty) months. The Bond public offering received an effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK ), based on letter No. S-2227/BL/2010 dated March 11th, 2010 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was divided into BCA Finance 3rd Bond Tranche A, B, C and D and BCA Finance 1st Subordinated Bond.

Funds received from the issuance of BCA Finance 3rd Bond and BCA Finance 1st Subordinated Bond, after deducting for issuance costs, had been used entirely for working capital of the Company’s consumer financing activities, in accordance with use of funds utilization report No. 144/CP/IV/2010 dated April 10th ,2010,which had been submitted to Bapepam-LK.

Public Offering of BCA Finance 3rd Bond and BCAFinance 1st

Subordinated Bond were assisted by following capital market supporting institutions and professions:

BCA Finance 3rd Bond and BCA Finance 1st Subordinated Bond coupon payments were paid every three months with the first payment on June 23rd, 2010.

The Company had made payment of all principal and interest of BCA Finance 3rd Bond Tranche A, B, and C that were due respectively on June 23rd, 2011, March 23rd, 2012 and March 23rd, 2013. The outstanding amount of BCA Finance 3rd Bond and BCA Finance 1st Subordinated Bond were IDR 200,000,000,000, - (two hundred billion Rupiah) as of December 31st, 2013.

TrusteePT Bank Mega, Tbk.Public AccountantsPurwantono, Sarwoko & SandjajaLegal ConsultantSoemarjono, Herman & RekanRating AgencyPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaUnderwriterPT Kresna Graha Securindo TbkPT DBS Vickers Securities IndonesiaPT OSK Nusadana Securities Indonesia

INFORMASI OBLIGASIBonds Information

201030km/h400

KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASI BCA FINANCE IV TAHUN 2011

Pada tahun 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance IV tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi BCA Finance IV) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.100.000.000.000,- (Satu Triliun Seratus Miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 48 (empat puluh delapan) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-6550/BL/2011 tanggal 14 Juni 2011 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini terbagi atas Obligasi BCA Finance IV Seri A, B, C, D dan E.

Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi BCA Finance IV setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 232/BCAF/CP/VII/2011 tanggal 14 Juli 2011 yang telah disampaikan kepada Bapepam-LK.

Penawaran Umum atas Obligasi BCA Finance IV dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut:

Pembayaran bunga Obligasi BCA Finance IV dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 22 September 2011.

Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi BCA Finance IV Seri A, B dan C yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 26 Juni 2012, 22 September 2012 dan 22 Juni 2013. Nilai Obligasi BCA Finance IV (Seri D dan E) yang masih terhutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 300.000.000.000,- (Tiga Ratus Miliar Rupiah).

Wali AmanatPT Bank Mega, Tbk.Akuntan PublikPurwantono, Suherman & SurjaKonsultan HukumSoemarjono, Herman & RekanPemeringkat EfekPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaPenjamin Pelaksana Emisi EfekPT Bahana Securities PT DBS Vickers Securities IndonesiaPT Standard Chartered Securities IndonesiaPT Transasia Securities

TrusteePT Bank Mega, Tbk.Public AccountantsPurwantono, Suherman & SurjaLegal ConsultantSoemarjono, Herman & RekanRating AgencyPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaUnderwriterPT Bahana Securities PT DBS Vickers Securities IndonesiaPT Standard Chartered Securities IndonesiaPT Transasia Securities

CHRONOLOGY OF BCA FINANCE 4th BOND LISTING 2011

In 2011, the Company issued BCA Finance 4th Bond Year 2011 with Fixed Rate with an aggregate amount of IDR 1,100,000,000,000, - (one trillion one hundred billion Rupiah) and maximum maturity of 48 (forty eight) months. The Bond public offering received an effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam - LK), based on letter No. S-6550/BL/2011 dated June 14th, 2011 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was divided into BCA Finance IV Bond Tranche A, B,C D and E.

Funds received from the issuance of BCA Finance 4th Bond, after deducting for issuance costs, had been used entirely for workingcapital of the Company’s consumer financing activities, in accordance with use of funds utilization report No. 232/BCAF/CP/VII/2011 dated July 14th, 2011, which had been submitted to Bapepam-LK.

Public Offering of BCA Finance 4th Bond was assisted by following capital market supporting institutions and professions:

BCA Finance 4th Bond coupon payments were paid every three months with the first payment on September 22nd, 2011.

The Company had made payment of all principal and interest of BCA Finance 4th Bond Tranche A, B and C that were due respectively on June 26th, 2012, September 22nd, 2012 and June 22nd, 2013. The outstanding amount of BCA Finance 4th Bond (Tranche D and E) was IDR 300,000,000,000, - (three hundred thirty billion Rupiah) as of December 31st, 2013.

INFORMASI OBLIGASIBonds Information

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

16 17

KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I BCA FINANCE TAHAP I TAHUN 2012

Pada tahun 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.700.000.000.000,- (Satu Triliun Tujuh Ratus Miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 48 (empat puluh delapan) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-5093/BL/2012 tanggal 1 Mei 2012 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini terbagi atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Seri A, B, C, dan D.

Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan BCA Finance Tahap I setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 290/BCAF/CP/VII/2012 tanggal 2 Juli 2012 yang telah disampaikan kepada Bapepam-LK.

Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :

Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 9 Agustus 2012 . Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Seri A yang jatuh tempo pada tanggal 14 Mei 2013. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I (Seri B, C dan D) yang masih terhutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 1.050.000.000.000,- (Satu Triliun Lima Puluh Miliar Rupiah).

Wali AmanatPT Bank Mega, Tbk.Akuntan PublikPurwantono, Suherman & SurjaKonsultan HukumSoemarjono, Herman & RekanPemeringkat EfekPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaPenjamin Pelaksana Emisi EfekPT Bahana Securities PT HSBC Securities IndonesiaPT OSK Nusadana Securities IndonesiaPT Standard Chartered Securities Indonesia

CHRONOLOGY OF BCA FINANCE 1st CONTINUOUS BOND 1st PHASE YEAR 2012

In 2012, the Company issued BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase with Fixed Rate with an aggregate amount of IDR 1,700,000,000,000, -(one trillion seven hundred billion Rupiah) and maximum maturity of 48 (forty eight) months. The Bond public offering received an effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK), based on letter No S-5093/BL/2012 dated May 1st, 2012 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was divided into BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Tranche A, B, C and D.

Funds received from the issuance of BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase, after deducting for issuance costs, had been used entirely for working capital of the Company’s consumer financing activities, in accordance with use of funds report No. 290/BCAF/CP/VII/2012 dated July 2nd, 2012, which had been submitted to Bapepam-LK.

Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase was assisted by following capital market supporting institutions and professions :

BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Bond coupon payments were paid every three months with the first payment on August 9th, 2012. The Company had made payment of all principal and interest of BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Tranche A was due on May 14st, 2013. The outstanding amount of BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase was IDR 1,050,000,000,000, - (one trillion fifty billion Rupiah) as of December 31st, 2013.

TrusteePT Bank Mega, Tbk.Public AccountantsPurwantono, Suherman & SurjaLegal ConsultantSoemarjono, Herman & RekanRating AgencyPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaUnderwriterPT Bahana Securities PT HSBC Securities IndonesiaPT OSK Nusadana Securities IndonesiaPT Standard Chartered Securities Indonesia

INFORMASI OBLIGASIBonds Information

201030km/h400

KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I BCA FINANCE TAHAP II TAHUN 2013

Pada tahun 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 36 (tiga puluh enam) bulan. Penawaran umum Obligasi tersebut memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berdasarkan surat No. S-5093/BL/2012 tanggal 1 Mei 2012 dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi ini terbagi atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Seri A, B, dan C.

Dana yang diterima dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan BCA Finance Tahap II setelah dikurangi biaya emisi telah digunakan seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 644/BCAF/CP/VII/2013 tanggal 10 Juli 2013 yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Penawaran Umum atas Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang pasar modal, antara lain sebagai berikut :

CHRONOLOGY OF BCA FINANCE 1st CONTINUOUS BOND LISTING 2nd PHASE YEAR 2013

In 2013, the Company issued BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase with Fixed Rate with an aggregate amount of IDR 1,300,000,000,000, -(one trillion three hundred billion Rupiah) and maximum maturity of 36 (thirty six) months. The Bond public offering received an effective statement from the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK), based on letter No S-5093/BL/2012 dated May 1st, 2012 and listed on the Indonesia Stock Exchange. The Bond was divided into BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Tranche A, B and C.

Funds received from the issuance of BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase, after deducting for issuance costs, had been used entirely for working capital of the Company’s consumer financing activities, in accordance with use of funds report No. 644/BCAF/CP/VII/2013 dated July 10th, 2013, which had been submitted to Financial Services Authority

Public Offering of BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase was assisted by following capital market supporting institutions and professions :

Pembayaran bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 14 September 2013. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II yang seluruhnya masih terhutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 1.300.000.000.000,- (Satu Triliun Tiga Ratus Miliar Rupiah).

BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Bond coupon payments were paid every three months with the first payment on September 14th, 2013. The outstanding amount of BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase was IDR 1,300,000,000,000, - (one trillion three hundred billion Rupiah) as of December 31st, 2013.

Wali AmanatPT Bank Mega, Tbk.Konsultan HukumSoemarjono, Herman & RekanPemeringkat EfekPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaPenjamin Pelaksana Emisi EfekPT BCA Sekuritas PT HSBC Securities IndonesiaPT Standard Chartered Securities Indonesia

TrusteePT Bank Mega, Tbk.Legal Consultant Soemarjono, Herman & RekanRating AgencyPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Fitch Ratings IndonesiaUnderwriterPT BCA Sekuritas PT HSBC Securities IndonesiaPT Standard Chartered Securities Indonesia

INFORMASI OBLIGASIBonds Information

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

18 19201030km/h400

Relalisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Realization of Fund Utilization from Public Offering

Penawaran Umum / Public Offering Obligasi BCA Finance III Tahun 2010/ BCA Finance 3rd Bond Year 2010Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 / BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010

Penawaran Umum / Public Offering Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011/ BCA Finance 4thBond Year 2011 Penawaran Umum / Public Offering Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012 / BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Year 2012

Penawaran Umum / Public Offering Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 / BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013

Jumlah / Total

Jenis Penawaran Umum/ Type of Public Offering

11 Maret 2010 / March 11th,

2010

01 Mei 2011/ May 1st, 2011

01 Mei 2012/ May 1st,2012

01 Mei 2012/ May 1st, 2012

600.000

1.100.000

1.700.000

1.300.000

4.700.000

Jumlah Hasil Penawaran Umum/ Total From Public

Offering

Biaya Penawaran Umum

/ Cost of Public Offering

Modal Kerja/ Working

Capital

Modal Kerja/ Working

Capital

Hasil Bersih/ Net

TotalEkspansi/ Expansion

Divestasi/ Divestment

Tanggal Efektif

/ Effective Date Refinancing

/ Refinancing

6.360

5.693

7.596

4.872

24.521

593.640

1.094.307

1.692.404

1.295.128

4.675.479

593.640

1.094.307

1.692.404

1.295.128

4.675.479

593.640

1.094.307

1.692.404

1.295.128

4.675.479

(Dalam Juta Rupiah) / (in million Rupiah)

Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum/ Realization Amount from Public Offering

Rencana Penggunaan Dana Menurut Prospektus

/ Fund Utilization Planning Base on Prospectus

1

2

3

4

No

TotalEkspansi/ Expansion

Divestasi/ Divestment

Sisa Dana Hasil Penawaran Umum

/ Remaining Proceed from Public OfferingRefinancing

/ Refinancing

593.640

1.094.307

1.692.404

1.295.128

4.675.479

593.640

1.094.307

1.692.404

1.295.128

4.675.479

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Nilai Realisasi Penggunaan Dana/ Realization of Fund Utilization from Public Offering

INFORMASI OBLIGASIBonds Information

INFORMASI OBLIGASIBonds Information

Penawaran Umum / Public Offering (Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCAF I) /(BCA Finance 3rd Bond and 1st Subordinated Bond)

Penawaran Umum / Public Offering (Obligasi BCAF IV Th 2011)/ (BCA Finance 4th Bond Year 2011) Penawaran Umum / Public Offering (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) /(BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Year 2012)

Penawaran Umum / Public Offering (Obligasi Berkelanjutan I Tahap I) / (BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013)

Jenis Penawaran Umum/ Type of Public Offering

Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing

Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing

Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing

Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing

Sisa Dana Hasil Penawaran Umum

/ Remaining Proceed from Public Offering

Modal Kerja/ Working Capital

Rencana Penggunaan

/ Utilization Fund Planning

Realisasi Penggunaan

/ Realization of Fund Utilization

593.640

1.094.307

1.692.404

1.295.128

593.640

1.094.307

1.692.404

1.295.128

0

0

0

0

1

2

3

4

No

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

20 21

KRONOLOGIS MEDIUM TERM NOTES (MTN) IBCA FINANCE TAHUN 2010 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

Pada tahun 2010, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) I BCA Finance Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap (MTN I) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 300.000.000.000,- (Tiga Ratus Miliar Rupiah) dengan jangka waktu 371 (tiga ratus tujuh puluh satu) hari untuk seri A dan 375 (tiga ratus tujuh puluh lima) hari untuk seri B. Penerbitan MTN ini berdasarkan peraturan perundang-undangan atau peraturan berlaku di Indonesia tidak didaftarkan pada bursa.

Dana yang diterima dari penerbitan Medium Term Notes (MTN) I BCA Finance telah digunakan seluruhnya untuk

CHRONOLOGY OF BCA FINANCE 1st MEDIUM TERM NOTES YEAR 2010 WITH FIXED RATE

In 2010, the Company issued BCA Finance 1st Medium Term Notes (MTN) Year 2010 with Fixed Rate with an aggregate value of IDR 300,000,000,000, - (three hundred billion Rupiah) with period of 371 (three hundred seventy one) days for tranche A and 375 (three hundred seventy five) days for tranche B. The issuance of MTN is base on law or regulation that relevant in Indonesia and not listed in any the capital market or stock exchange.

Funds received from the issuance of BCA Finance 1st Medium Term Notes (MTN) had been used entirely for working capital

IKHTISAR MEDIUM TERM NOTESMedium Term Notes Highlights

201030km/h400

IKHTISAR MEDIUM TERM NOTESMedium Term Notes Highlights

Medium Term Notes (MTN) I BCA Finance Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap : / BCA Finance 1st Medium Term Notes (MTN) Year 2010 with Fixed Rate:- Seri A / Tranche A

- Seri B / Tranche B

MTN II BCA Finance Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap / BCA Finance 2nd Medium Term Notes (MTN)Year 2010 with Fixed Rate

MTN III BCA Finance Tahun 2013 / BCA Finance 3rd Medium Term Notes (MTN) Year 2013

Nama MTN/ MTN Name

8.75%

8.75%

7.75%

8.2%

Status/ Status

Tanggal Jatuh Tempo

/ Maturity Date

Tingkat Suku Bunga (%)

/ Interest Rate (%)

Nilai Penerbitan (Rp)

/ Value (Rp)

Tanggal Penerbitan (Rp)/ Issue Date

150.000.000.000

150.000.000.000

100.000.000.000

300.000.000.000

Lunas / PaidLunas / Paid

Lunas / Paid

Belum Jatuh Tempo

/ Outstanding

28 Juni 2010 / June 28th, 2010

28 Juni 2010 / June 28th, 2010

26 November 2010 / November 26th, 2010

4 Desember 2013 / December 4th, 2013

4 Juli 2011 / July 4th, 2011

8 Juli 2011 / July 8th, 2011

11 Desember 2011 / December 11th, 2011

4 Desember 2016 / December 4th, 2016

1

2

3

No

BAB 2.3

Chapter 2.3

kegiatan pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 278/CP/BCAF/VII/2010 tanggal 12 Juli 2010 yang telah disampaikan kepada Agen Pemantau.

Penerbitan atas Medium Term Notes (MTN) I BCA Finance dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang, antara lain sebagai berikut :

of the Company’s consumer financing activities in accordance with use of funds utilization report No. 278/CP/VII/2010 dated July 12th, 2010 which had been submitted to Monitoring Agent.

The issuance of BCA Finance 1st MTN were assisted by following capital market supporting institutions and professions :

Agen PemantauPT Bank Mega, Tbk.Agen Pembayar, Penyimpanan & Bank KustodianPT Bank Mega, Tbk.NotarisKantor Notaris Fathiah HelmiPelaksana Emisi Efek dan Agen Penempatan PT Danareksa Sekuritas

Monitoring AgentPT Bank Mega, Tbk.Paying Agent, Custody Agent PT Bank Mega, Tbk.

NotaryKantor Notaris Fathiah HelmiUnderwriterPT Danareksa Sekuritas

IKHTISAR MEDIUM TERM NOTESMedium Term Notes Highlights

Pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) I BCA Finance dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 28 Juli 2010. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Medium Term Notes (MTN) I BCA Finance seri A dan B yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 4 Juli 2011 dan 8 Juli 2011.

KRONOLOGIS MEDIUM TERM NOTES (MTN) II BCA FINANCE TAHUN 2010 DENGAN TINGKAT BUNGA TETAP

Pada tahun 2010, Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) II BCA Finance Tahun 2010 Dengan Tingkat Bunga Tetap (MTN II) dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 100.000.000.000,- (Seratus Miliar Rupiah) dengan jangka waktu 380 (tiga ratus delapan puluh) hari. Penerbitan MTN ini berdasarkan peraturan perundang-undangan atau peraturan berlaku di Indonesia tidak didaftarkan pada bursa. Dalam rangka penerbitan MTN II ini, BCA Finance memperoleh hasil pemeringkatan atas MTN dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch): AA+(idn).

Dana yang diterima dari penerbitan Medium Term Notes (MTN) II BCA Finance telah digunakan seluruhnya untuk kegiatan pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan

BCA Finance 1st Medium Term Notes (MTN) coupon payments were paid every three months with the first payment on July 28th, 2010. The Company had made payment of all principal and interest of BCA Finance 1st MTN Tranche A and B that were due respectively on July 4th, 2011 and July 8th, 2011.

CHRONOLOGY OF BCA FINANCE 2nd MEDIUM TERM NOTES YEAR 2010 WITH FIXED RATE

In 2010, the Company issued BCA Finance 2nd Medium Term Notes (MTN) Year 2010 with Fixed Rate with an aggregate value of IDR 100,000,000,000, - (one hundred billion Rupiah) with maximum maturity of 380 (three hundred eighty) days. The issuance of MTN is base on law or regulation that relevant in Indonesia and not listed in any the capital market or stock exchange. In the issuance of this 2nd MTN, BCA Finance obtain AA+(id) MTN rating from PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch).

Funds received from the issuance of BCA Finance 2nd Medium Term Notes (MTN) had been used entirely for working capital of the Company’s consumer financing activities in accordance

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

22 23201030km/h400

Agen PemantauPT Bank CIMB Niaga Tbk.Konsultan HukumMarsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Lembaga PemeringkatPT Fitch Ratings Indonesia (Fitch)Agen Pembayar, Penyimpanan & Bank KustodianKustodian Sentral Efek IndonesiaNotarisNy. Poerbaningsih Adi Warsito, SHPelaksana Emisi EfekPT Trimegah Securities Tbk

Monitoring AgentPT Bank CIMB Niaga Tbk.Legal ConsultantMarsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Rating AgencyPT Fitch Ratings Indonesia (Fitch)Paying Agent, Custody Agent Kustodian Sentral Efek Indonesia

NotaryNy. Poerbaningsih Adi Warsito, SHUnderwriterPT Trimegah Securities Tbk

surat laporan penggunaan dana No. 455/BCAF/CP/XII/2010 tanggal 6 Desember 2010 yang telah disampaikan kepada Agen Pemantau. Penerbitan atas Medium Term Notes (MTN) II BCA Finance dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang, antara lain sebagai berikut :

with use of funds utilization report No. 455/BCAF/CP/XII/2010 dated December 6th, 2010 which had been submitted to Monitoring Agent.The issuance of BCA Finance 2nd MTN were assisted by following capital market supporting institutions and professions :

Pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) II BCA Finance dilakukan setiap tiga bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 26 Februari 2011. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Medium Term Notes (MTN) II BCA Finance yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 11 Desember 2011.

KRONOLOGIS MEDIUM TERM NOTES (MTN) III BCA FINANCE TAHUN 2013

Perusahaan menerbitkan Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance Tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 300.000.000.000,- (Tiga Ratus Miliar Rupiah) dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun. Penerbitan MTN ini berdasarkan peraturan perundang-undangan atau peraturan berlaku di Indonesia tidak didaftarkan pada bursa. MTN III terbit dijamin dengan garansi dari Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF).

Dana yang diterima dari penerbitan Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance ini telah digunakan seluruhnya untuk kegiatan pembiayaan konsumen Perusahaan.

Penerbitan atas Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance dibantu oleh lembaga dan profesi penunjang, antara lain sebagai berikut :

BCA Finance 2nd Medium Term Notes (MTN) coupon payments were paid every three months with the first payment on February 26th, 2011. The Company had made payment of all principal and interest of BCA Finance 2nd MTN that were due on December 11th, 2011.

CHRONOLOGY OF BCA FINANCE 3rd MEDIUM TERM NOTES YEAR 2010 WITH FIXED RATE

In 2013, the Company issued BCA Finance 3rd Medium Term Notes (MTN) Year 2013 with Fixed Rate with an aggregate value of IDR 300,000,000,000, - (three hundred billion Rupiah) with maximum maturity of 3 (three) years. The issuance of MTN is base on law or regulation that relevant in Indonesia and not listed in any the capital market or stock exchange. The issuance of BCA Finance 3rd MTN is guaranteed by Credit Guarantee & Investment Facility (CGIF).

Funds received from the issuance of BCA Finance 3rd Medium Term Notes (MTN) had been used entirely for working capital of the Company’s consumer financing activities.

The issuance of BCA Finance 3rd MTN were assisted by following capital market supporting institutions and professions :

Legal ConsultantMarsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Underwriter and Paying AgentPT Nikko Securities Indonesia

NotarySatria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH, Mkn

Konsultan HukumMarsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Agen PembayaranPT Nikko Securities IndonesiaNotarisSatria Amiputra Amimakmur SE, Ak, SH, MAk, MH, Mkn

IKHTISAR MEDIUM TERM NOTESMedium Term Notes Highlights

Wali Amanat / Agen Pemantau

PT Bank Mega, Tbk.

PT Bank CIMB Niaga Tbk.

Akuntan Publik

Prasetio, Sarwoko & Sandjaja

Konsultan Hukum

Soemarjono, Herman & Rekan

Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo

Pemeringkat Efek

PT Pemeringkat Efek Indonesia

PT Fitch Ratings Indonesia

Menara Bank Mega Lantai 16Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 AJakarta 12790Telepon: (021) 79175000Faksimili: (021) 7990720

Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190Telepon (021) 2505151, 2505252, 2505353Faksimili (021) 2505777

Gedung Bursa Efek IndonesiaJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Ged Bursa Efek Indonesia Jakarta 1219Telepon (021) 5151041

Kantor Advokat (Law Office)Jl. Sultan Agung No. 62Jakarta 1290Telepon: (021) 8294960Faksimili: (021) 8280530

Office 8, 15th Floor Suite H, SCBD Lot 28Jl. Jendral Sudirman Kav 52 - 53Jakarta 12190Telepon: (021) 29332858Faksimili: (021) 29332857

Panin Tower Senayan City 17th FloorJl. Asia Afrika Lot 19Jakarta 10270Telepon: (021) 72782380Faksimili: (021) 72782370

DBS Bank Tower 24th Floor Suite 2403Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5Jakarta 12940Telepon: (021) 29886800Faksimili: (021) 29886822

Trustee / Monitoring Agent

Public Accountant

Legal Consultant

Rating Agent

IKHTISAR MEDIUM TERM NOTESMedium Term Notes Highlights

Pembayaran bunga Medium Term Notes (MTN) III BCA Finance dilakukan setiap enam bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 4 Juni 2014.

LEMBAGA PENUNJUANG DALAM PENERBITAN OBLIGASI DAN MEDIUM TERM NOTES

Beberapa lembaga penunjang pasar modal telah bekerja sama dengan PT. BCA Finance dalam menerbitkan Obligasi dan Medium Term Notes, sebagai berikut:

BCA Finance 3rd Medium Term Notes (MTN) coupon payments were paid every six months with the first payment on June 4th, 2014.

CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONS IN THE ISSUANCE OF BCA FINANCE BONDS AND MEDIUM TERM NOTES

These are capital market supporting institutions and professions whom have been working together in the issuance of BCA Finance Bonds and Medium Term Notes:

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

24 25201030km/h400

Penjamin Pelaksana Emisi Efek

PT Bahana Securities

PT BCA Sekuritas

PT DBS Vickers Securities Indonesia

PT Danareksa Sekuritas

PT HSBC Securities Indonesia

PT Kresna Graha Securindo Tbk

PT Nikko Securities Indonesia

PT OSK Nusadana Securities Indonesiakini menjadi PT RHB OSK Securities Indonesia

PT Standard Chartered Securities Indonesia

Graha CIMB Niaga, 19th floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 58Jakarta 12190Telepon: (021) 2505081Faksimili: (021) 2505070

Menara BCA - Grand Indonesia, Lt. 41Jl. MH. Thamrin No. 1Jakarta 10310Telepon: (021) 23587222Faksimili: (021) 23587300 / 23587250

DBS Bank TowerCiputra World 1. 32FJl. Prof. DR. Satrio Kav. 3 - 5 Jakarta 12940Telepon: (021) 30034900Faksimili: (021) 30034994

Gedung Danareksa Lantai 1Jalan Medan Merdeka Selatan No. 14Jakarta Pusat 10110Telepon: (021) 29555777Faksimili: (021) 3501817

Gedung World Trade Center Lantai 4Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31Jakarta 12920Telepon: (021) 29277080 / 30487580Faksimili: (021) 5719734

Kresna Tower, 6th FloorParc 18 SCBDJl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Telepon: (021) 25557000Faksimili: (021) 29391950

Wisma Indocement 3rd FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 70-71Jakarta 12910Telepon: (021) 2510125Faksimili: (021) 2510126

CIMB Niaga Plaza 14th Floor Suite 1401Jl. Jend. Sudirman Kav. 25Jakarta 12920Telepon: (021) 25986888/ 25986777

Menara Standard Chartered, 3rd FloorJl. Prof. DR. Satrio No. 164Jakarta 12930Telepon: (021) 25551877Faksimili: (021) 5719734

Underwriter

IKHTISAR MEDIUM TERM NOTESMedium Term Notes Highlights

PT Transasia Securitieskini menjadi PT OCBC Sekuritas Indonesia

PT Trimegah Securities Tbk

The East, 36th Floor Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E.3.2. No. 1Jakarta 12950Telepon: (021) 57958038Faksimili: (021) 57958039

Gedung Artha Graha lantai-18Jl. Jendral Sudirman kav.52-53Jakarta 12190Telepon (021) 515-2233, 515-4554Faksimili (021) 515-2328

Agen Pembayaran

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

PT Bank Mega, Tbk.

PT Nikko Securities Indonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1 Lt.5Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53Jakarta 12190Telepon: (021) 52991001Faksimili: (021) 52991199

Menara Bank Mega Lantai 16Jalan Kapten Tendean Kav. 12-14 AJakarta 12790Telepon: (021) 79175000Faksimili: (021) 7990720

Wisma Indocement, 3rd floorJl. Jenderal Sudirman Kav. 70-71Jakarta 12190Telepon (021) 251-0125Faksimili (021) 251-012

Paying Agent

IKHTISAR MEDIUM TERM NOTESMedium Term Notes Highlights

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

26 27

PERINGKAT OBLIGASIBond Rating

PERINGKAT OBLIGASIBond Rating

Sebagai Emiten, PT BCA Finance berkewajiban melakukan pemeringkatan tahunan. Sejak tahun 2009, Perusahaan menunjuk dua lembaga pemeringkat, yaitu PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). Peringkat Obligasi BCA Finance terus meningkat, hal ini membuktikan bahwa Perusahaan berhasil mencapai pertumbuhan berkesinambungan. Pada tahun 2013 hasil pemeringkatan tahunan obligasi Perusahaan (Obligasi BCA Finance III Tahun 2010, Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012, dan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013) meningkat yaitu superior atau AAA(idn) (triple A) dari Fitch. Peringkat subordinasi obligasi BCA Finance Tahun 2010 belum mengalami perubahan dari tahun 2012.

Pada tahun 2012, hasil pemeringkatan terakhir atas Perusahaan, Obligasi BCA Finance III Tahun 2010, Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 dan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012 dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAA+ (Double A Plus) dan dari PT Fitch Ratings Indonesia adalah AA+(idn) (Double A Plus). Sedangkan hasil pemeringkatan terakhir atas Obligasi Subordinasi BCA Finance I dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idAA (Double A) dan dari PT Fitch Ratings Indonesia adalah AA-(idn) (Double A Minus).

Hasil peringkat ini mencerminkan sinergi yang baik antara anak perusahaan dengan induk perusahaan atau pemegang saham pengendali, yaitu PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA). PT BCA Finance sendiri mampu membuktikan kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan posisi bisnis yang kuat, kinerja keuangan serta kualitas aset yang sangat baik, serta memiliki fundamental Perusahaan yang kuat. Hal ini tercermin dari profitabilitas yang kuat dan konsisten walaupun dalam kondisi perekonomian yang tidak menentu, rendahnya pinjaman bermasalah, pencadangan yang memadai dan efektivitas serta efisiensi proses yang dicapai oleh Perusahaan. Peringkat yang dicapai Perusahaan pun terus mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

As an issuer, PT BCA Finance is obliged to perform an annual bond rating. Since 2009, the Company appointed two rating agencies, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) and PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch). BCA Finance’s bond rating gradually increased every year, which indicated that the Company succeeded in achieving a sustainable growth. The Company’s annual bond rating in 2013 (BCA Finance 3rd Bond Year 2010, BCA Finance 4th Bond Year 2011, BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase, and BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013) raised to superior or AAA(idn) (triple A), according to Fitch. However, the rating of BCA Finance 1st Subordinated Bond Year 2010 remained the same as that of year 2012.

In 2012, the final bond rating of BCA Finance 3rd Bond Year 2010, BCA Finance 4th Bond Year 2011 and BCA Finance 1st

Continuous Bond Phase 1st Year 2012 conducted by Pefindo recorded idAA+ (Double A Plus), while Fitch rated AA+(idn) (Double A Plus) to the abovementioned bonds. In addition, for BCA Finance 1st Subordinated Bond final rating result, Pefindo and Fitch rated idAA (Double A) and AA-(idn) (Double A Minus), respectively.

The rating clearly reflected a solid synergy between the subsidiary and its holding company or the controlling shareholder, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA). PT BCA Finance has also proven its ability to maintain its strong business positioning along with an outstanding financial performance, a high quality of assets as well as strong Company’s fundamental. Such positive performance was also shown by a strong and consistent profitability earned despite the unpredictable economic situation, the relatively low non-performing loan, adequately fund reserves, process effectiveness and efficiency achieve by the Company. As a result, the Company’s rating remained to move upward from previous year.

201030km/h400

BAB 2.4

Chapter 2.4

PERINGKAT OBLIGASIBond Rating

AAA

AA+

AA

AA-

A+

A

BBB+

BBB

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

PEMERINGKATAN PEFINDO ATAS PT BCA FINANCE/ PEFINDO RATING FOR PT BCA FINANCE

PEMERINGKATAN FITCH ATAS PT BCA FINANCE/ FITCH RATING FOR PT BCA FINANCE

PERINGKAT OBLIGASI PT BCA FINANCE/ PT BCA FINANCE’S BOND RATING

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

28 29

PERISTIWAPENTINGSignificant Events

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

Pada tanggal 9 Januari 2013 dilaksanakannya Kick Off Meeting yang diadakan di Hotel Ciputra. Acara ini diikuti oleh kurang lebih 380 karyawan BCA Finance dari seluruh Indonesia dengan tema MISSION I’M POSSIBLE. Acara ini diisi dengan target bisnis dan rencana program kerja di tahun 2013. Acara ini juga bertujuan sebagai pemberi motivasi untuk menyambut pelaksanaan aktivitas kerja di tahun 2013, sarana sosialisasi program kerja seluruh divisi, serta wadah untuk mempertemukan dan mempererat hubungan antar karyawan PT BCA Finance.

Acara Kick Off Meeting tersebut dilanjutkan dengan Reward High Contribution Tour ke Jepang sebagai bentuk apresiasi yang diberikan oleh Manajemen atas prestasi yang telah dicapai oleh tiap-tiap pejabat

Kick-Off Meeting was held at Ciputra Hotel on January 9th, 2013. Approximately 380 employees of BCA Finance from across Indonesia joined the event themed “MISSION I’M POSSIBLE”. The main agenda consisted discussion of the Company’s business target and work plan in 2013. The event also aimed at increasing motivation prior to initiating year 2013 working activities, while also socializing the work program divisions and building a stronger bonding among PT BCA Finance’s employees.

Continued the Kick Off Meeting through a Reward High Contribution Tour to Japan as a way to express the Management’s appreciation to the achievement of each managerial employee including the head of branches,

JANUARIJanuary

201030km/h400

BAB 2.5

Chapter 2.5

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

manajemen, yaitu pimpinan cabang, unit kerja, departemen dan divisi. Acara ini dilaksanakan selama 4 hari 3 malam, yaitu dari tanggal 9 – 13 Januari 2013 dan diikuti oleh 170 peserta.

PT BCA Finance mendapatkan Penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia sebagai Perusahaan pembiayaan pertama yang melakukan pembiayaan dalam jangka waktu 6 tahun dengan bunga tetap.

PT BCA Finance mendapatkan penghargaan Digital Brand of The Year 2012 Peringkat III “Kategori Corporate Digital Brand PERUSAHAAN PEMBIAYAAN” dari Majalah Infobank dalam acara Infobank Awards.

PT BCA Finance mendapatkan Penghargaan “Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2012 Untuk Kategori Total Aset di atas 500 Milyar” dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Awards.

units, departments, and divisions. The event was organized in 4 days and 3 nights from January 9th to 13th, 2013 and was attended by 170 participants.

PT BCA Finance received an Award from the Indonesian World Records Museum as the first multifinance company with commitment to provide a fixed rate financing for 6 years tenor.

PT BCA Finance was awarded Digital Brand of The Year 2012 - 3rd Winner for “Corporate Digital Brand - MULTIFINANCE COMPANY” Category held by Infobank Magazine in Infobank Awards event.

PT BCA Finance received for the category of “The Best Multifinance Company in 2012 for Assets above 500 Billion” award held by Indonesia Finance Services Association (IFSA) Awards.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

30 31

FEBRUARIFebruary

Tanggal 17 – 20 Februari, budaya disiplin eksekusi, The 4 Disciplines of Execution (4DX), mulai disosialisasikan. Setelah menjalani rangkaian pelatihan 4DX, peserta pelatihan harus mengimplimentasikan budaya disiplin yang telah dipelajari sehingga pelaksanaan budaya eksekusi dapat berlangsung secara maksimal. Pelatihan 4DX dilakukan sebanyak 7 batch dan keseluruhannya difasilitasi oleh Dunamis Organization Services.

Untuk memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia, di tahun 2013, Divisi HR mengadakan Jobfair dan Campus Hiring, dilakukan di beberapa kampus ternama di berbagai kota diantaranya Jabodetabeka, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Bekasi, Medan, Semarang, Makassar, Surabaya, Malang, Palembang dan Magelang.

On 17th – 20th February, PT. BCA Finance started socialization of the 4 Diciplines of Execution (4DX) event. After a Series of 4DX trainings, all the trainees must implement the dicipline culture in order to obtain maximum result. The 4DX training was held in 7 batches, all of trainees were facilitated by Dunamis Organization Services.

To fulfill the Human Resources needs in year 2013, HR Division held Jobfair and Campus Hiring in several well-known universities in Jabodetabeka, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Bekasi, Medan, Semarang, Makassar, Surabaya, Malang, Palembang and Magelang.

MARETMarch

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

201030km/h400

APRILApril

Pada tanggal 12-14 April berlangsung program Reward High Achiever tour ke Bangkok – Thailand yang diikuti oleh 135 peserta. Program high achiever merupakan program pemberian reward yang diberikan kepada karyawan non-pejabat manajemen yang memberikan kinerja terbaik kepada Perusahaan. Tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan agar kinerjanya tetap terjaga secara maksimal dalam mencapai target perusahaan dan sebagai bentuk apresiasi perusahaan kepada karyawan yang berprestasi kerja baik. Acara ini berlangsung selama tiga hari dua malam dan mendapat antusias yang hangat dari para peserta.

Sebagai bentuk performance review cabang secara periodik oleh manajemen, serta sebagai forum untuk mengkomunikasikan permasalahan, ide, maupun sharing pengalaman antar cabang, maka pada bulan April 2013 mulai dijalankan Area Review dan Branch Visit 2013 yang diadakan pada 19 Cabang PT BCA Finance di 14 Kota, yaitu Bengkulu, Palangkaraya, Kendari, Pontianak, Medan, Pematang Siantar, Surabaya Galaxy, Surabaya Veteran, Jambi, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Bandung, Semarang, Kudus, Pekanbaru, Cirebon, Tegal, Karawang.

Ditahun 2013, tiga kali diadakan pembukaan program PDP (Professional Development Program) yaitu angkatan XII sebanyak 24 orang, angkatan XIII sebanyak 18 orang dan angkatan XIV sebanyak 25 orang dan ODP (Operation Development Program) angkatan IV sebanyak 27 orang.

From April 12th – 14th, 2014, PT BCA Finance held Reward High Achiever tour program to Bangkok – Thailand, which was attended by a total of 135 participants. This high achiever program was rewarded to non-managerial employees for their best contribution and performance. This program aimed at increasing employees’ motivation in order to maintain their performance to the maximum in achieving the Company’s goals. This 3-days and 2-nights event was responded enthusiastically from all the participants.

As part of the Management review of the branches’ periodical performance, and as a way to communicate problems, ideas, and to share experience among branches, the Company initiated Area Review and Branch Visit 2013 in April, taken place in 19 branches from a total of 14 cities including Bengkulu, Palangkaraya, Kendari, Pontianak, Medan, Pematang Siantar, Surabaya Galaxy, Surabaya Veteran, Jambi, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Bandung, Semarang, Kudus, Pekanbaru, Cirebon, Tegal, Karawang.

During 2013, Professional Development Program (PDP) was held three times comprising batch XII (24 participants), batch XIII (18 participants), batch XIV (25 participants), and Operation Development Program (ODP) batch IV (27 participants).

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

32 33201030km/h400

PT BCA Finance mendapat dua penghargaan dari Majalah Business Review dan Majalah Woman Review yang bekerja sama dengan Perbanas Institute pada ajang Indonesia Multifinace Award 2013. Dua penghargaan yang di dapat oleh PT BCA Finance tersebut adalah “The Best of Multifinance Indonesia – 2013 for Asset Rp 2 s.d 5 Triliun” dan “The Best Promising Corporation for Multifinance Indonesia – 2013”. Dengan mendapatkan penghargaan ini PT BCA Finance juga memberikan apresiasi kepada para rekan bisnis, suplier, karyawan, dan semua stakeholders atas dukungannya selama ini sehingga PT BCA Finance mampu bersaing ditengah ketatnya persaingan industri pembiayaan di Indonesia.

Pada tanggal 22 Mei 2013, hasil Peringkat Tahunan Obligasi BCA Finance dari PT Fitch Ratings: meningkat dari AA+(idn) menjadi AAA(idn).

Telah dijalankan 2 (dua) kali meeting review Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2013, yaitu :-RKA kuartal I pada tanggal 08 Mei 2013;-RKA kuartal II pada tanggal 22 Agustus 2013.Kedua meeting RKA tersebut diadakan di Wisma BCA Pondok Indah. Tujuan dari RKA Review adalah sharing pencapaian target Key Performance Indicator (KPI) korporasi maupun divisi, mengidentifikasikan kendala-kendala yang muncul pada target KPI yang belum tercapai dan memantau inisiatif yang sudah dijalankan, serta mengidentifikasikan KPI yang perlu ditinjau kembali.

PT BCA Finance received two awards from the Business Review and Woman Review Magazines, cooperate with Perbanas Institute on Indonesia Multifinance Award 2013, namely “The Best of Multifinance Indonesia – 2013 for Asset IDR 2 to 5 trillion” and “The Best Promising Corporation for Multifinance Indonesia – 2013”. Through these awards, PT BCA Finance showed its appreciation to the business partners, suppliers, employees and all stakeholders for the supports given that led PT BCA Finance to compete in Indonesia’s finance industry.

On May 22nd, 2013, the result of BCA Finance Bond Annual Rating from PT Fitch Ratings increase from AA+(idn) to AAA(idn). The review meeting of Work and Budget Plan (WBP) 2013 was conducted 2 (two) times comprising:- WBP 1st quarter on May 8th, 2013;- WBP 2nd quarter on August 22nd, 2013.Both WBP meetings were carried out in Wisma BCA Pondok Indah, which aimed at sharing the Company’s as well as its divisions’ accomplishments related to the Key Performance Indicator (KPI) which helped identify obstacles faced on unachieved targets, monitor the executed initiatives, and acknowledge KPIs that need to be reviewed.

MayMEI

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

JUNI

JULI

June

July

Collection Head Development Program merupakan program pembekalan knowledge collection yang bersifat advance. Dalam pelatihan ini, collection head, area collection head, dan area remedial head diberikan materi mulai dari managing task sampai managing people. Fasilitator dalam pelatihan tersebut adalah M-Knows.

Dalam rangka mendukung target pelepasan kredit serta untuk mendiversifikasikan sumber dana, PT BCA Finance mengadakan Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2013 sebanyak Rp 1,3 Triliun.

Di tahun 2013, PT BCA Finance mengadakan Program Undian “Beli Mobil Berhadiah Mobil”. Program ini merupakan program yang ditujukan bagi konsumen yang membeli mobil di showroom Bursa Summarecon, Bursa Mobil Summarecon Serpong, Bursa Mobil Darmo Trade Centre, Surabaya dan Bursa Hartono Mall, Solo. Melalui program ini, setiap konsumen yang membeli satu unit mobil akan secara otomatis memperoleh satu nomor undian untuk memenangkan sebuah hadiah berupa satu unit mobil. Program ini diselenggarakan dua kali sepanjang tahun 2013. Tujuan program ini adalah:- Branding PT BCA Finance, baik terhadap konsumen maupun showroom;- PT BCA Finance ingin membuat program yang tidak hanya menguntungkan showroom saja, namun ingin memberikan keuntungan bagi showroom dan konsumen;- Untuk memberikan alasan yang lebih kuat kepada konsumen dalam memilih PT BCA Finance sebagai perusahaan pembiayaan mobil mereka;- Membina hubungan baik antara PT BCA Finance dengan pengelola Bursa Mobil.

Collection Head Development Program is an advanced briefing knowledge collection program. Through this training, the collection head, area collection head, and area remedial head are given necessary materials ranging from task management up to people management. M-Knows was the facilitator of this training.

In attempt to support the targeted booking distribution and to diversify the fund sources, PT BCA Finance conducted issuance of 1st Continuous Bond 2nd Phase Year 2013 amount to IDR 1.3 trillion.

In 2013, PT BCA Finance organized a Lucky Draw Program called “Buy Car Get Car”. This program was addressed to customers who bought their cars in the following showrooms: Bursa Summarecon, Bursa Mobil Summarecon Serpong, Bursa Mobil Darmo Trade Centre, Surabaya and Bursa Hartono Mall, Solo. Through this program, each customer who bought a car automatically received one lucky draw coupon to win one car. This program was conducted twice along 2013, with objectives as follows: - Branding of PT BCA Finance, either to customers or showrooms;- To design a program that is not only giving benefit to the showrooms, but also the customers;- To give stronger reasons to customers to choose PT BCA Finance as their car financing company;- To maintain good relationship between PT BCA Finance and the showroom owner.

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

34 35201030km/h400

AGUSTUSAugust

Divisi HRD mengadakan acara Bazaar Ramadhan di Kantor Pusat PT BCA Finance dengan tema “Dari Karyawan dan Untuk Karyawan” dan dihadiri oleh seluruh karyawan termasuk jajaran manajemen.

Seperti tahun sebelumnya, PT BCA Finance kembali memperoleh penghargaan dari Majalah Infobank dengan kategori:- Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” Tahun 2012;- Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” Lima Tahun Berturut-Turut 2008-2012.Penghargaan ini diberikan pada acara Malam Penganugerahan Infobank Multifinance Awards 2013 di Swiss Bell Hotel Harbour Bay, Batam pada tanggal 30 Agustus 2013.

HR Division held Ramadhan Bazaar event themed “From Employees And For Employees”, which took place at PT BCA Finance Head Office and was attended by all employees include management.

As the last year, PT BCA Finance once again received award from Infobank Magazine for the following categories:- “Excellent” Financial Performance Year 2012;- “Excellent” Financial Performance for Five Consecutive Years from 2008-2012.Those awards were presented during the Infobank Multifinance Awards event held at Swiss Bell Hotel Harbour Bay, Batam on August 30th, 2013

SEPTEMBERSeptember

BCA Finance ikut memeriahkan IIMS (Indonesian International Motor Show) 2013 yang diadakan di Jakarta International Expo pada tanggal 19 – 29 September 2013. Pada saat itu pula PT BCA Finance sekaligus launching Sales Kiosk di IIMS 2013. Sales Kiosk ini berisikan info mengenai Program, Produk dan simulasi kredit yang dapat memudahkan konsumen mengakses BCA Finance.

Di tahun 2013, PT BCA Finance kembali menggulirkan program Beasiswa yang kelima, setelah sukses Program Beasiswa BCA Finance tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012. Program Beasiswa BCA Finance 2013 disambut antusias oleh mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia, hal tersebut ditandai dengan masuknya aplikasi sebanyak 45.666 selama 1 bulan masa pendaftaran yang di mulai dari tanggal 2 September s.d 30 September 2013. Pada tanggal 17 Desember 2013 diadakan press conference Pancawarsa sekaligus penyerahan secara simbolik pada acara tersebut yang menandai dimulainya

BCA Finance participated in year 2013 Indonesian International Motor Show (IIMS) conducted during Jakarta International Expo on September 19th – 29th 2013. At the same time, PT BCA Finance also launched Sales Kiosk in IIMS 2013. The Sales Kiosk provided information regarding the program, product, and credit simulation to ease customers in accessing BCA Finance services.

After successfully granted BCA Finance Scholarship Program in 2009, 2010, 2011 and 2012, PT BCA Finance redistributed its fifth Scholarship Program in 2013. The year 2013 BCA Finance Scholarship Program was enthusiastically welcomed by students from various Universities across Indonesia, as indicated by the number of incoming applications with total 45.666 applications received during the registration period, started from September 2nd – 30th, 2013. On December 17th, 2013, we held Pancawarsa press conference and the symbolic launching of the fifth BCA Finance Scholarship Program.

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

realisasi pemberian beasiswa. Pacawarsa merupakan acara puncak 5 tahunan Program Beasiswa BCA Finance yang telah digulirkan kepada mahasiswa. Tujuan acara ini adalah:1. Awareness PT BCA Finance kepada masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR);2. Meningkatkan forum komunikasi antara pemenang dengan BCA Finance ; dan3. Press Release untuk tujuan awareness BCA Finance kepada masyarakat.Sebanyak 30 orang yang merupakan perwakilan dari masing – masing angkatan kami undang ke Jakarta untuk datang ke Kantor Pusat BCA Finance. Acara puncaknya adalah diadakan press conference di Grand Indonesia, Jakarta yang dihadiri oleh sekitar 30 media.

Pada tahun 2013, BCA Finance melakukan ekspansi jaringan usaha di 4 kota, diantaranya:1. Madiun2. Lubuk Linggau 3. Pangkal Pinang4. Gorontalo

PT BCA Finance mendapat penghargaan dari Otomotif Choice Award 2013 dari Tabloid OTOMOTIF “Otomotif Choice Award 2013 Kategori Umum: Pembiayaan Mobil”.

Pada tanggal 21-23 September 2013 diadakan Acara Planning Session di Singapura yang dihadiri oleh jajaran Direksi, Deputy Director, Division Head dan Regional Manager (RM). Tujuan acara Planning Session adalah untuk meninjau ulang kondisi makro global dan nasional, mendiskusikan dan mematangkan strategi inisiatif beserta rencana kerja dari korporat, direktorat dan divisi untuk jangka pendek dan jangka panjang serta mematangkan target korporasi dan target bisnis tahun mendatang.

The objectives of this event are:1. To show PT BCA Finance’s awareness to the society through Corporate Social Responsibility (CSR) program;2. To improve the communication among the scholarship winners and BCA Finance; and3. To show PT BCA Finance’s awareness to the society through Press Release.30 representatives from each batch were invited to visit BCA Finance Head Office in Jakarta. The press conference was held in Grand Indonesia, Jakarta and was attended by approximately 30 media partners.

In 2013, BCA Finance expanded its business network in 4 cities, including:1. Madiun2. Lubuk Linggau 3. Pangkal Pinang4. Gorontalo

PT BCA Finance received “Automotive Choice Award 2013 of Public Category: Car Financing” during the Automotive Choice Award 2013 event sponsored by Tabloid OTOMOTIF.

On September 21st to 23rd, 2013, BCA Finance organized a Planning Session Event in Singapore attended by the Board of Directors, Deputy Director, Division Head and Regional Manager (RM). This event aimed at reviewing the global and domestic macro conditions, while discussing and finalizing the long term and short term initiative strategies and work plans of the Company’s directorates and divisions, as well as to finalize the Company’s future business target.

PERISTIWA PENTINGSignificant Events

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

36 37PERISTIWA PENTING201030km/h400

OKTOBER

NOVEMBER

October

November

Telah dilaksanakan pembagian hadiah kepada pelanggan untuk memperingati Hari Pelanggan Nasional yang jatuh pada tanggal 4 September 2013 di 48 cabang PT BCA Finance dan Kantor Pusat.

Seminar dalam rangka sosialisasi program Car Ownership Program (COP) bekerjasama dengan BCA Learning Service. Seminar ini ditujukan untuk konsumen Perusahaan.

Dilaksanakan batch pertama program pelatihan untuk Branch Manager Mobil Bekas. Dalam program tersebut, materi yang disampaikan meliputi materi Showroom Relationship Management, Standar Penampilan dan First Impression.Program pelatihan ini berlangsung dua batch, yaitu: - Batch pertama dilaksanakan pada tanggal 16-18 Oktober 2013;- Batch kedua dilaksanakan pada tanggal 4-7 Desember 2013.

Employee Gathering BCA Finance kembali digelar dan diikuti oleh seluruh karyawan di kantor pusat dan kantor-kantor cabang BCA Finance. Tema yang diusung adalah Kebersamaan guna mengingatkan kembali bahwa segala sesuatu yang dikerjakan akan lebih mudah dicapai apabila kita bergerak bersama dan selaras. Employee Gathering dilaksanakan di Mambruk Anyer pada tanggal 9-10 November 2013. Jumlah peserta yang hadir dalam acara ini mencapai 1200 peserta. Employee Gathering ini dihadiri pula oleh seluruh jajaran Direksi serta Manajemen PT BCA Finance.

BCA Finance mendapatkan penghargaan dari GML Performance Consulting dan Official Media Partner FORTUNE Indonesia sebagai The Winner of 2013 SPEx2 Awards as “The Best in Operational Excellence”.

Dilaksanakan batch pertama program pelatihan untuk seluruh BM Mobil Baru. Dalam program tersebut, materi yang disampaikan meliputi materi Creating an Extraordinary Sales Team, Standar Penampilan dan First Impression. Program pelatihan ini berlangsung dua batch, yaitu:- Batch pertama dilaksanakan pada tanggal 6 s.d 8 November 2013;- Batch kedua dilaksanakan pada tanggal 9 s.d 12 Desember 2013.

Distributed prizes to customers to commemorate National Customer Day celebrated on September 4th, 2013 in 48 branches and Head Office.

Conducted a seminar to socialize Car Ownership Program (COP) in cooperation with BCA Learning Service. The seminar was addressed to the Company’s customers.

Implemented the first batch of Branch Manager Used Car training program. This program presented Showroom Relationship Management topic, Standard Performance and First Impression.

This training program was conducted in 2 batches:- First batch on October 16th – 18th, 2013;- Second batch on December 4th – 7th, 2013.

BCA Finance Employee Gathering was again held and attended by all BCA Finance’s employees, both in the head office and branch offices. The gathering choose a theme of “Togetherness”, which aimed to remind people that if everyone is moving forward together in harmony, then everything will become easier to accomplish. The Employee Gathering event took place in Mambruk Anyer on 9th – 10th November 2013. The event was attended by 1200 participants including all members of Board of Directors and the Management of PT BCA Finance.

BCA Finance received an award from GML Performance Consulting and Official Media Partner FORTUNE Indonesia as the Winner of 2013 SPEx2 Awards as “The Best in Operational Excellence”.

Implemented the first batch of training program for all Branch Manager New Cars. This training program was presented a topic of Creating an Extraordinary Sales Team, while another session that was discussed a topic of Standard Performance and First Impression. The training program was held in two batches:- First batch on November 6th – 8th, 2013;- Second batch on December 9th – 12th, 2013.

Significant Events

PERISTIWA PENTING

DESEMBERDecember

Untuk mendukung target pelepasan kredit baru dan untuk mendiversifikasi sumber pendanaan, PT BCA Finance menerbitkan surat hutang jangka menengah atau MTN (Medium Term Note) III BCA Finance 2013 senilai Rp.300 Miliar dengan penjaminan dari CGIF untuk investor yang berasal dari Jepang.

Penghargaan dari Majalah Investor yang diberikan kepada Bapak Roni Haslim untuk Pemenang Top Executive of Multifinance Company 2013 dalam acara Awards Tokoh Finansial Indonesia 2013.

PT BCA Finance mendapat penghargaan “Automotive Finance Company Of The Year” dari FROST & SULLIVAN dalam acara Indonesia Excelence Awards.

In support of the new financing target and the diversification of funding sources, PT BCA Finance issued BCA Finance 3rd Medium Term Note Year 2013 amount to IDR 300 billion guaranteed by CGIF for the Japanese investor.

Received an award from Investor Magazine during Indonesia Financial Figure Awards 2013 event. The award was honored to Mr. Roni Haslim as the winner of Top Executive of Multifinance Company 2013.

PT BCA Finance received “Automotive Finance Company of The Year” award from FROST & SULLIVAN during the Indonesia Excellence Awards event.

Significant Events

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

38 39

PENGHARGAANAwards

PENGHARGAANAwards

201030km/h400

Dalam hal pengakuan atas performa selama tahun 2013, Perusahaan memperoleh berbagai penghargaan, yaitu:

In recognizing the Company’s performance in 2013, the Company received these following awards:

The Winner of 2013 SPEx2 Awards as “The Best in Operational Excellence” dari GML Performance Consulting dan Official Media Partner FORTUNE Indonesia. / Winner of 2013 SPEx2 Awards as “The Best in Operational Excellence” from GML Performance Consulting and Official Media Partner FORTUNE Indonesia.

Penghargaan yang diberikan kepada Bpk Roni Haslim untuk Pemenang Top Excutive of Multifinance Company 2013 dari Majalah Investor dalam acara Awards Tokoh Finansial Indonesia 2013./ Award from Investor Magazine is awarded to Mr. Roni Haslim as the winner of Top Executive of Multifinance Company 2013 in year 2013 Indonesia Financial Figure Awards event.

Perusahaan pembiayaan pertama yang melakukan pembiayaan dalam jangka waktu 6 Tahun dengan bunga tetap dari Museum Rekor Dunia Indonesia./ The first multifinance company which conducting finance with 6 years tenor and fixed rate from The Indonesia World Records Museum.

1

“The Best of Multifinance Indonesia – 2013 for Asset Rp 2 s.d 5 T” dari Majalah Business Review dan Majalah Woman Review dalam ajang Indonesia Multifinance Award 2013./ “The Best of Multifinance Indonesia – 2013 with Asset valuing between Rp2 to 5 Trillion” from Business Review Magazine and Woman Review Magazine in Indonesia Multifinance Award 2013.

4

“Digital Brand of The Year 2012 Peringkat III, Kategori: Corporate Digital Brand Perusahaan Pembiayaan” dari Majalah Infobank dalam acara Infobank Awards./ “Digital Brand of The Year 2012 – 3rd Rank, for Category: Corporate Digital Brand Finance Company” from Infobank Magazine in Infobank Awards event.

2

“The Best Promising Corporation for Multifinance Indonesia – 2013” dari Majalah Business Review dan Majalah Woman Review dalam ajang Indonesia Multifinance Award 2013./“The Best Promising Corporation for Multifinance Indonesia – 2013” from Business Review Magazine and Woman Review Magazine in Indonesia Multifinance Award 2013.

5

BAB 2.6

Chapter 2.6

Awards

PENGHARGAAN

“Perusahaan Pembiayaan Terbaik 2012 Untuk Kategori Total Aset di atas 500 Miliar” dari Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Awards./ “The Best Multifinance Company Year 2012 for Category Assets above 500 Billion” from The Indonesia Finance Service Association (IFSA) Awards.

3

Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” Tahun 2012 dari Majalah Infobank pada acara Malam Penganugerahan Infobank Multifinance Awards 2013./ “Excellent” Financial Performance Year 2012 from Infobank Magazine in Infobank Multifinance Awards 2013.

6

Kinerja Keuangan “Sangat Bagus” lima tahun berturut-turut 2008-2012 dari Majalah Infobank pada acara Malam Penganugerahan Infobank Multifinance Awards 2013./ “Excellent” Financial Performance for five consecutive years 2008 to 2012 from Infobank Magazine in Infobank Multifinance Awards 2013.

7

“Otomotif Choice Award 2013, Kategori: Pembiayaan Mobil” dari Tabloid Otomotif dalam acara Otomotif Choice Award 2013./ “Automotive Choice Award 2013, for Category of Car Financing” from Otomotif Tabloid in Automotive Choice Award 2013.

8

9

10

“Automotive Finance Company Of The Year” dari FROST & SULLIVAN dalam acara Indonesia Excelence Awards./ “Automotive Finance Company of The Year” from FROST & SULLIVAN in Indonesia Excellence Awards.

11

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

40 41

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

42 43

PRESIDEN KOMISARISPresident Commissioner

RICKI IMMANUEL

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from The Board of Commissioners

201030km/h400

LAPORAN DEWANKOMISARISReport from The Board of Commissioners

Kepada Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang terhormat,

Tahun 2013 merupakan tahun penuh tantangan bagi para pelaku usaha Indonesia. Bila kita melihat kembali perjalanan ekonomi Indonesia, tahun 2013 seolah kembali mengulang krisis tahun 2008. Gejolak ekonomi di tahun 2013 diawali tersiarnya kabar pengurangan stimulus moneter AS pada pertengahan tahun, yang kemudian disusul kenaikan harga BBM. Gejolak ekonomi ini secara cepat ditanggapi oleh Pemerintah dengan dikeluarkannya empat paket kebijakan pemerintah. Paket kebijakan ekonomi tersebut bertujuan menjaga pertumbuhan ekonomi, meminimalisir dampak guncangan ekonomi ke dunia usaha, sehingga dapat menjaga tersedianya lapangan pekerjaan.

Inflasi tahun 2013 tinggi, mencapai (y-o-y) 8.38%, berbeda dengan kondisi tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi pun melambat dari 6.4% di tahun 2012 menjadi 5.7%. Sepanjang tahun 2013, pemerintah telah meningkatkan suku bunga BI dalam beberapa tahap hingga 175bps. Kondisi-kondisi ini mengusik ketahanan para pelaku usaha, tidak terkecuali industri pembiayaan.

Namun demikian perkembangan industri otomotif Indonesia di tahun 2013 cukup membanggakan, tetap mengalami peningkatan. Menurut catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional mencapai angka 1.2 juta unit atau naik sekitar 10% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. PT BCA Finance sebagai perusahaan pembiayaan yang turut bersumbangsih pada pertumbuhan industri otomotif pun turut tumbuh mengiringinya.

PENILAIAN DEWAN KOMISARIS ATAS KINERJA DIREKSI

Rencana strategis dan program-program kerja yang telah disusun Dewan Direksi di tahun 2013 menitikberatkan pada: pengembangan Perusahaan stabil, responsif, dan

Dear honorable Stakeholders and Shareholders,

Year 2013 was marked as a challenging year for many businesses in Indonesia. Looking back at Indonesia’s economic journey, it may seem that year 2008 crisis reappeared in 2013. Initiated by the US exiting from monetary stimulus in the middle of the year, followed by fuel price hike. The Government responsively issued four stimulus policies as part of a policy package to address the economic fluctuation aiming at maintaining economic growth, minimizing economic impact to business, as well as sustaining jobs.

The inflation rate of 2013 was considered high compared to 2012 or reaching 8.38% (yoy), while the economic growth experienced a downturn, from 6.4% to 5.7%. During 2013, the Government raised BI rate into several stages up to 175bps. These conditions clearly affected the survival of various businesses in the country, with no exception to the multifinance industry.

However, the automotive industry in Indonesia must take pride in its achievement that book a positive growth. As stated by the Association of Indonesia Automotive Industries (Gaikindo), the national car sales have reached 1.2 million units or a 10% increase compared to the previous year. PT BCA Finance has also enjoyed such positive growth as a multifinance company that contributed significantly to the growth of the automotive industry in the country.

BOARD OF COMMISSIONERS’ ASSESSMENT TOWARD BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCE

The strategic planning and work program prepared by the Board of Directors during 2013 have touched its focus on developing a stable, responsive and sustainable

LAPORAN DEWAN KOMISARISReport from The Board of Commissioners

BAB 3.1

Chapter 3.1

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

44 45

berkesinambungan. Hal ini tercermin dari 1) penerapan strategi yang responsif, 2) pembangunan infrastuktur yang mengantisipasi pertumbuhan bisnis Perusahaan, 3) hingga penanaman budaya disiplin pada seluruh lapisan jenjang Perusahaan. Direksi dengan dukungan seluruh jajaran PT BCA Finance telah bekerja dengan sangat baik. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, baik penyaluran pembiayaan baru maupun laba Perusahaan meningkat cukup baik, mengikuti pertumbuhan rata-rata industri. Fokus Perusahaan pada empat strategi berhasil diterapkan secara konsisten dan kini telah menjadi kunci sukses Perusahaan. Rencana dan keputusan strategis pun telah diterjemahkan dengan baik dalam rencana kerja dan anggaran tahunan.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dewan Komisaris berperan aktif dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, yang menjadi keharusan dalam melindungi perusahaan dan kepentingan para pemangku kepentingan. Dalam memastikan bahwa seluruh mekanisme pengawasan berfungsi secara optimal Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.

Komite Audit telah memberikan dukungan yang aktif dan efektif kepada Dewan Komisaris dalam kapasitasnya sebagai pengawas. Dewan Komisaris melaporkan bahwa Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance – GCG) telah dijalankan sesuai dengan best practices maupun Hukum dan Peraturan yang berlaku. Nilai-nilai transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari budaya BCA Finance.

Dalam kapasitasnya sebagai Pengawas, Dewan Komisaris tetap menjaga komunikasi yang konstruktif dengan Direksi, dan bersama sepakat untuk mencapai pertumbuhan yang berkualitas dimana pengembangan bisnis selalu disertai dengan pemantauan risiko dan fungsi internal audit yang efektif.

PERUBAHAN MANAJEMEN

Pada tahun 2013 tidak terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan Komite Audit.

Company’s development. That initiative has been reflected on: 1) responsive strategy implementation, 2) infrastructure development that anticipates the Company’s business growth, 3) and instilling discipline work culture in all levels in the company. With the support from all employees of PT BCA Finance, the Board of Directors was successful in showing a remarkable performance. Compared to previous year, both new financing distribution and the Company’s profit has increased significantly, following the average industry growth. The Company’s core concentration in the four policies strategy have been successfully and consistently applied and become the Company’s key success strategies. Moreover, both strategic planning and decision were also well interpreted in the annual work and budget plan.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

The Board of Commissioners has been actively participating in implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles as a mandatory duty in protecting the company and its stakeholders. To ensure the optimal monitoring function, the Board of Commissioners is assisted by Audit Committee.

The Audit Committee has provided active and effective support to the Board of Commissioners in the supervisory function. The Board of Commissioners must also report the GCG implementation accordingly to corporate best practices as well as the applicable Laws and Regulation. Moreover, the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness have been inseparable from BCA Finance corporate culture.

In the capacity as a superintendent, the Board of Commissioners should constructively communicate with the Board of Directors, and agree to achieve qualified growth in which the business development needs risk monitoring and effective internal audit function.

CHANGE IN MANAGEMENT

There was no change in Board of Commissioners’ and Audit Committee’s structures in year 2013.

LAPORAN DEWAN KOMISARIS201030km/h400

Report from The Board of Commissioners

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

PANDANGAN ATAS PROSPEK PERUSAHAAN

Persaingan dalam industri pembiayaan memang meningkat, namun hal ini ujian sekaligus bukti konsistensi PT BCA Finance sebagai perusahaan terkemuka di Indonesia. Peluang usaha masihlah luas, baik dari sisi perkembangan industri otomotif, kebutuhan masyarakat maupun kondisi persaingan dalam industri pembiayaan sendiri.

Meneropong kinerja industri otomotif selama lima tahun kebelakang, industri pembiayaan tetap optimis menghadapi tahun 2014. Potensi pasar pembiayaan di Indonesia sendiri masih sangat luas, tidak hanya dari sisi perkembangan industri otomotif yang meningkat, tetapi juga dari komposisi kependudukan. Kesejahteraan penduduk Indonesia pun telah meningkat yang mendorong kebutuhan otomotif sekaligus pembiayaan. Di sisi lain, pertumbuhan kredit perbankan yang diperkirakan melambat menjadi 16% karena tingginya biaya kredit sebagai akibat kenaikan suku bunga BI. Meningkatnya biaya bunga ini menjadi tantangan tersendiri bagi Perusahaan. Dengan dukungan dan sinergi dengan PT Bank Central Asia, Tbk. sebagai induk perusahaan, PT BCA Finance optimis mampu untuk terus meningkatkan kinerja dan meningkatkan pelayanan Perusahaan kepada pemangku kepentingan dan masyarakat.

APRESIASI

Atas nama Dewan Komisaris kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pemegang saham, mitra bisnis, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya atas dukungan, loyalitas, dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Perusahaan sehingga PT BCA Finance dapat memberikan kinerja terbaiknya.

Faktor yang paling penting dalam menentukan kinerja perusahaan adalah kualitas manajemen dan dedikasi dari seluruh karyawan PT BCA Finance, untuk itu kami juga memberikan apresisasi kepada Direksi, segenap jajaran manajemen dan seluruh karyawan PT BCA Finance yang telah bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan. Semoga prestasi yang telah diraih dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan pada masa mendatang.

FUTURE GROWTH DIRECTION

Over the years, we are challenged with the growing competition in the Multifinance industry. We nevertheless managed to proof our consistency as the leading Multifinance Companies in Indonesia. The business has extensive opportunities, both in the perspective of automotive industry’s growth and customer needs, as well as internal competition in the multifinance industry.

Looking back at the industry performance for the last five years, multifinance industry still optimistic in entering year 2014. The potentiality of Indonesia’s financing market remains widely open, not only in the automotive growth but also in the number of population. The rising welfare of Indonesian society has also improved and boosted the automotive and financing needs. On the other hand, the growth of the banking loan was forecasted to slow down to 16% due to the high cost of credit as a result of the increasing BI rate. Hence, the increased interest expenses became another challenge for the Company. With the support and synergy from the holding company, PT Bank Central Asia, Tbk., PT BCA Finance is confident to leverage performance and improve services to all stakeholders and the public at large.

APPRECIATION

The Board of Commissioners would like to express our sincere appreciation to all shareholders, business partners, and other stakeholders for their earnest support, loyalty, and trust to the Company that has allowed us to deliver our best performance.

The most crucial factor in determining the company’s performance is the management quality and dedication from all PT BCA Finance’s employees. Therefore, we would also like to convey our highest appreciation to the Board of Directors, all management layers and all employees for their hard work in growing the Company. Going forward, we hope that all we have accomplished today can be sustainably maintained and improved in the future.

RICKI IMMANUELPresiden KomisarisPresident Commissioner

Report from The Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

46 47

PRESIDEN DIREKTURRONI HASLIM

LAPORAN DIREKSIReport from The Board of Directors

201030km/h400

President Director

LAPORAN DIREKSIReport from The Board

of Directors

Kepada Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang terhormat,

PT BCA Finance (BCAF) terbukti mampu melewati berbagai tantangan sepanjang tahun 2013 dengan sangat baik. Ketahanan Perusahaan baik secara keuangan maupun penguasaan pasar tercermin pada tercapainya target-target dan kinerja keuangan Perusahaan yang membanggakan.

Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh inovasi dan inisiatif dari setiap insan Perusahaan. Semua ini berhasil meningkatkan keunggulan Perusahaan terutama dalam mempertahankan daya saing di tengah bisnis pembiayaan. Pada tahun ini pula kami berkomitmen untuk membudayakan disiplin dalam eksekusi –“Discipline for Execution” guna mencapai target dan mewujudkan visi-misi Perusahaan. Perusahaan mempercayai bahwa disiplin dan kerja keras merupakan bagian dari kesuksesan. Gejolak ekonomi sepanjang tahun 2013 tidak menghalangi PT BCA Finance mencapai target kinerja operasional dan keuangan. Pencapaian ini disadari betul sebagai motivasi dalam menyongsong tahun 2014 dan juga dalam menciptakan pertumbuhan berkesinambungan yang bersifat jangka panjang.

STRATEGI PERUSAHAAN

BCA Finance tetap fokus pada empat strategi utama, yaitu operational excellence, most competitive price, prudent dan mutual relationship. Keempat strategi tersebut dirumuskan dan diterjemahkan kembali, ke dalam rencana kerja strategis tahunan. Di tahun 2013, Perusahaan memiliki kiat dalam meningkatkan daya saing, yaitu dengan menonjolkan keunggulan Perusahaan, mempererat sinergi dengan BCA, memperluas jaringan, mengembangkan Insan Perusahaan, dan memperkuat eksekusi strategi di lapangan.

Dear stakeholders and honorable shareholders,

PT BCA Finance (BCAF) has proven its ability to cope with various challenges throughout 2013. The Company’s sustainability in terms of financial and market share is represented by the achievement of targets and financial performance.

Year 2013 was a year full of innovation and initiative from all employees of the Company. All the experiences succeeded in increasing the Company’s superiority, especially in maintaining the competitiveness among financing businesses. We are also committed to cultivate “Discipline for Execution” to accomplish the corporate target, vision, and mission. The Company believes that success is a part of discipline and hard work. Meanwhile, year 2013 economic crisis was not a barrier for PT BCA Finance to achieve operational and financial performance targets, which becomes our motivation in facing 2014 and to create a long-term sustainable growth.

CORPORATE STRATEGY

BCA Finance focuses on four main strategies comprising operational excellence, most competitive price, prudent, and mutual relationship, which all are formulated and translated into annual strategic work plan. In 2013, the Company attempted to increase its competitiveness by highlighting Corporate superiority, tightening synergy with BCA, broadening network, developing employees, as well as strengthening execution strategy in the field.

LAPORAN DIREKSIReport from The Board of Directors

BAB 3.2

Chapter 3.2

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

48 49

Keunggulan utama Perusahaan, yaitu menawarkan bunga relatif murah dengan proses cepat, merupakan strategi efektif dalam menjaring kebutuhan pembiayaan masyarakat. Tidak hanya itu, pengenalan citra baik BCA Finance di mata masyarakat pun ditingkatkan melalui sinergi dengan BCA. Seluruh bagian Perusahaan bersinergi dan bekerja sama dalam menerapkan strategi ini, yang terdiri dari:

Pelayanan merupakan kunci utama dalam menciptakan loyalitas pelanggan. Hal ini dapat terwujud dengan sumber daya manusia berkualitas yang handal, profesional dan memiliki integritas tinggi. Insan-insan Perusahan dilatih dan dikembangkan potensinya guna menjadi ujung tombak Perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dan juga mitra usaha. Komitmen dan disiplin dalam eksekusi juga digalakkan untuk menjadi bagian penting dalam budaya Perusahaan. Kami menyadari betul hubungan dengan mitra usaha merupakan bagian penting dari kesuksesan Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan senantiasa menjaga hubungan baik dan kepercayaan, serta kepuasan baik dengan pelanggan maupun mitra usaha.

PENCAPAIAN TAHUN 2013

PT BCA Finance memperluas jaringannya untuk menjangkau konsumen dan dealer/showroom di berbagai wilayah di Indonesia. Kini kami memiliki 53 cabang yang tersebar di 48 kota dan 28 provisi di Indonesia. Melalui kebijakan dan strategi usaha yang tepat sasaran serta didukung oleh optimisme dan semangat yang tinggi, Perusahaan memperoleh hasil membanggakan sebagai berikut:

The Company’s core strength by offering low interest rate and fast process have been an effective strategy in encompassing the financing needs of society. Besides, BCA Finance also strives to improve its public image by building a stronger synergy with BCA. Therefore, all departments in the Company should collaborate and cooperate to implement this strategy, which consists of:

Service is key for customers’ loyalty, which can be achieved with the support of reliable, qualified, professional, and have high integrity human resources. Employees are trained and developed in order to become the Company’s backbone in providing the best service to customers and business partners. Commitment and discipline in execution should be embedded within every individual and have become crucial parts in the Corporate culture. We noticed that the relationship with business partners contributed significantly to the Company’s success. Therefore, the Company managed to maintain good relationship and trust, as well as satisfaction of customers and business partners.

YEAR 2013 ACHIEVEMENT

In the attempt to reach the customers and dealers/showrooms in various areas in Indonesia, PT BCA Finance has extended its network by having 53 branches located in 48 cities and 28 provinces in Indonesia. Through a precise business policy and strategy alongside everyone’s optimistic support, the Company could obtain such not able performance, as follows:

201030km/h400

sumber pendanaan murah dan terdiversifikasi;

proses efisien dengan dukungan sistem informasi terintegrasi;

sumber daya manusia handal dan terampil; dan

mampu menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi pelanggan baik dalam pengajuan kredit maupun sistem pembayaran angsuran.

Dari sisi pencapaian operasional, BCAF berhasil membukukan pembiayaan baru mencapai Rp 26.921 miliar. Pembiayaan baru ini meningkat Rp2.331 miliar atau 9.5% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp24.590 miliar. Pencapaian ini pun melampaui target kami sebesar Rp 26.500 miliar.

low cost and diversified funding sources;

efficient process with integrated information system support;

reliable and qualified human resources; and

able to provide flexibility and comfort for customers during the process of submitting credit application and installment payment system.

From the operational side, BCAF has successfully recorded new financing for IDR 26,921 billion, increased by IDR 2,331 billion or 9.5%, compared IDR 24,590 billion in 2012. This achievement has reached the target set at IDR 26,500 trillion.

LAPORAN DIREKSIReport from The Board of Directors

KENDALA-KENDALA

Pada tahun 2013, PT BCA Finance menghadapi kendala umum, berasal dari kondisi eksternal, yang umumnya dialami oleh seluruh perusahaan pembiayaan. Kenaikan harga BBM di pertengahan tahun 2013 mendorong meningkatnya inflasi dan kemudian berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Kondisi tersebut memberikan pengaruh baik dari sisi penjualan maupun risiko kredit. Terutama dalam bisnis pembiayaan, tingkat suku bunga memberikan pengaruh signifikan. Meningkatnya inflasi mendorong Bank Indonesia untuk meningkatkan suku bunga acuan yang diikuti oleh industri perbankan dan industri keuangan lainnya. Dalam bisnis pembiayaan suku bunga memiliki pengaruh baik dari sisi penjualan maupun risiko kredit.

Gejolak ekonomi tersebut mampu Perusahaan lalui dengan baik, tentulah dengan kerja keras, fokus dan konsisten dalam penerapan strategi. PT BCA Finance dari waktu ke waktu selalu menonjolkan keunggulannya, terutama dalam menawarkan bunga murah. Hal ini terbukti efektif menciptakan permintaan pelanggan yang akhirnya menghantarkan Perusahaan pada pencapaian membanggakan di tahun 2013 ini.

OBSTACLES

In 2013, PT BCA Finance was facing what other business’s obstacles from external factors which basically occurred in the financing companies. The fuel price hike in mid 2013 fostered the inflation raise and resulted slow economic growth which then affected the purchasing power. Such condition gives a good influence either for sales or credit risk. Interest rate has a significant influence, especially in financing business. Meanwhile, the incremental of inflation driven Bank Indonesia to increase the interest rate which was followed by banking and other financial industries. In the multifinance industry, the interest rate influences both sales and credit risks.

Through hard work, focus, and consistency, the Company has favorably passed the economic crisis. Over many years, PT BCA Finance always attempts to sharpen its strength, especially in low interest rate. Such thing is proven effective to create customer demand that finally leads the Company to its success in 2013.

Portofolio kredit kelolaan Perusahaan meningkat sebesar 18.67% dari tahun sebelumnya, menjadi Rp 35.617 miliar. Pencapaian ini menunjukkan kinerja Perusahaan yang baik dan menjaga konsistensi untuk tetap tumbuh.

Tidak hanya itu, Perusahaan mampu menjaga Non Performing Loan (NPL) tetap di bawah 1%, yaitu sebesar 0.68%. Risiko kredit Perusahaan ini diukur melalui NPL - rasio seluruh saldo piutang yang menunggak lebih dari 30 hari terhadap total aset kelolaan (sisa pokok hutang). Hal ini membuktikan bahwa Perusahaan melakukan pengelolaan kredit dengan menjalankan prinsip kehati-hatian, berhasil mengantisipasi dan melakukan mitigasi yang tepat dalam meminimalkan risiko kredit yang mungkin terjadi.

Dari sisi pencapaian keuangan, Perusahaan berhasil membukukan Laba bersih mencapai Rp 935 miliar, meningkat 28% dibanding tahun sebelumnya dan melampaui target yang besarnya adalah Rp 823 miliar. Kinerja keuangan yang baik ini menunjukkan bahwa Perusahaan mampu mengoptimalkan peluang pasar di tengah persaingan yang semakin ketat.

The company’s credit management portfolio rise by 18,67% from the previous year to IDR 35.617 trillion. This remarkable achievement showed the Company’s excellent performance to maintain its future growth.

The Company maintained the Non Performing Loan (NPL) less than 1%, was 0.68%, which was used to measure the Company’s credit risk – ratio of total account receivables for more than 30 days toward the remaining debt principal. This indicated that the Company has performed a credit facility that by way of implementing utilization principals of prudent, managed to anticipate and conduct mitigation in minimizing possible credit risk occur.

In the terms of financial side, the Company has successfully recorded net profit for IDR 935 billion or increased by 28% compared to the previous year, and reached the targeted IDR 823 billion. This excellent financial performance showed the Company’s ability to optimizing market opportunities amid the more intense competition.

LAPORAN DIREKSIReport from The Board of Directors

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

50 51

PANDANGAN ATAS PROSPEK PERUSAHAAN

PT BCA Finance optimis menyongsong tahun 2014 walaupun persaingan semakin ketat dan penuh dengan tantangan. Meneropong kinerja industri otomotif dalam lima tahun terakhir dan prospek perkembangannya, PT BCA Finance sebagai perusahaan pembiayaan yang memfokuskan bisnisnya pada pembiayaan konsumen khususnya mobil, menyadari besarnya potensi bisnis di bidang pembiayaan ini. Di tahun 2014, penjualan mobil baru nasional diproyeksikan oleh Gaikindo masih akan mencapai 1.2 juta – 1.3 juta unit atau tumbuh sekitar 5.0%. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan pemerintah berada di level 5.8% hingga 6.0%. Baik dari sisi peningkatan kesejahteraan penduduk dan komposisi demografi, keduanya menunjukan potensi, yakni masih besarnya kebutuhan pembiayaan khususnya dalam memfasilitasi pengadaan sarana transportasi seperti mobil.

Fokus utama Perusahaan pada tahun 2014 maupun tahun-tahun mendatang tentulah pada kekuatan penguasaan pasar. Seluruh strategi, rencana kerja, dan target Perusahaan bertujuan mewujudkan visinya, yaitu “Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan NILAI TERBAIK kepada para pemangku kepentingan”. Penguasaan pasar diperkuat baik dengan memperluas jaringan kami di berbagai wilayah di Indonesia, maupun menciptakan loyalitas pelanggan. PT BCA Finance konsisten menawarkan bunga kompetitif/relatif murah dan menyadari ini sebagai kekuatan utama menjaring kebutuhan pembiayaan kendaraan khususnya mobil.

PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perusahaan meyakini bahwa pencapaian kinerja Perusahaan juga merupakan hasil dari penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik – Good Corporate Governance (GCG) secara konsisten dan berkelanjutan. Tata kelola perusahaan yang baik memberikan arahan dan panduan dalam pengelolaan aset dan Perusahaan secara keseluruhan. Tidak hanya cukup untuk mematuhi aturan, tata kelola perusahan juga mendorong Perusahaan dan setiap Insan yang terlibat di dalamnya untuk menjalankan seluruh kegiatannya sesuai dengan etika bisnis, budaya Perusahaan, dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.

OVERVIEW OF COMPANY PROSPECT

PT BCA Finance is optimistic to face year 2014 with the more challenging and tighter competition. Looking back at the performance of automotive industry in the last five years, PT BCA Finance as the multifinance company focusing on customer finance, especially cars, realizes the huge business potential in this industry. In 2014, Gaikindo predicts the sales of national new cars will reach 1.2 – 1.3 million units or increased by 5.0%. In addition, the economic growth is targeted to reach 5.8% to 6.0%. Both welfare improvement and demographic composition have shown its good potential due to the high finance needs, particularly in facilitating the means of transportation, like cars.

The Company’s prime focus in 2014 and the coming years is the powerful of market share. All Corporate strategies, work plans, and targets were intended to realize its vision, which is “To become the leading company in financing industry in Indonesia delivering the BEST VALUES to the stakeholders”. The market share is strengthened by expending our network in various areas in Indonesia, as well as by increasing customers’ loyalty. PT BCA Finance consistently offers competitive interest rate and realizes it as the main power in encompassing motor vehicle financing needs, especially cars.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION

The Company believes that its performance achievement is resulted from the consistent and sustainable implementation of Good Corporate Governance principals. The Good Corporate Governance provides direction and guidance to the manage asset and Company as a whole. The Good Corporate Governance is needed not only for complying with the rules but also for supporting Company and all employees involved to implement every single business activity in accordance with the business ethics, Corporate culture, and good corporate governance principles.

201030km/h400

LAPORAN DIREKSIReport from The Board of Directors

Perusahaan telah menerapkan sistem pengendalian internal, manajemen risiko, whistleblowing system dan berbagai prosedur sebagai bagian dari penerapan GCG. PT BCA Finance melaksanakan dan terus berusaha menyempurnakan penerapan GCG dengan standar prinsip tata kelola perusahaan (best practice) yang menganut prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran

PERUBAHAN ANGGOTA DIREKSI

Pada tahun 2013 tidak terdapat perubahan susunan Dewan Direksi.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas prestasi kinerja membanggakan PT BCA Finance tahun 2013. Saya mewakili Dewan Direksi menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen dan Insan BCA Finance atas jerih payah, kerja keras, dedikasi, dan komitmen dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan selama tahun 2013. Dewan Direksi juga berterima kasih sebesar-besarnya kepada para pemegang saham, investor obligasi, kreditur, pelaku usaha otomotif, rekanan maskapai asuransi, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk konsumen dan masyarakat atas dukungan, kepercayaan, loyalitas dan komitmen yang telah diberikan kepada Perusahaan sehingga PT BCA Finance dapat mewujudkan kinerja terbaik. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa merestui langkah kita semua.

The Company has implemented internal controlling system, risk management, whistle blowing system, and other various procedures as part of GCG implementation. PT BCA Finance has conducted and attempts to complete the GCG implementation with excellent standard principles (best practice), including transparency, accountability, responsibility, independency and fairness.

CHANGE IN MANAGEMENT

There was no change in the Board of Directors in year 2013.

ACKNOWLEDGEMENT

We are thankful to Almighty God for the outstanding achievement of PT BCA Finance in 2013. On behalf of the Board of Directors, I express my appreciation and gratitude to the entire management levels and BCA Finance employees for the hard work, dedication, and commitment to improve corporate value in 2013. The Board of Directors would also like to convey their appreciation for the shareholders, bond investors, creditors, automotive players, insurance partners, and other stakeholders for the support, trust, loyalty, and commitment to the Company that allows us to demonstrate our best performance. May God always be with us.

RONI HASLIMPRESIDEN DIREKTUR

President Director

LAPORAN DIREKSIReport from The Board of Directors

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

52 53

PROFILPERUSAHAANCompany Profile

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

201030km/h400

NAMA/ NameALAMAT/ Address

: PT BCA Finance

: Wisma BCA Pondok Indah Lantai 2 Jl. Metro Pondok Indah No. 10 Jakarta 12310

Telepon / Telephone : 021-29973100 Faksimil / Facsimile : 021-29973232 E-mail : [email protected] Website : www.bcafinance.co.id

PT BCA Finance berdiri pada tahun 1981 dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Pada awal berdirinya, pemegang saham Perusahaan adalah PT Bank Central Asia dan Japan Leasing Corporation. Saat itu Perusahaan masih memfokuskan usaha pada pembiayaan komersial, seperti pembiayaan mesin-mesin produksi, alat berat dan transportasi.

Pada tahun 2001, terdapat perubahan kepemilikan saham, dimana PT Bank Central Asia, Tbk. menjadi pemegang saham mayoritas, serta perubahan fokus usaha menjadi pembiayaan kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih, kemudian diikuti dengan perubahan nama dari PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML) menjadi PT Central Sari Finance (CSF). Hingga akhirnya, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-08091 HT.01.04.TH.2005, maka per tanggal 28 Maret 2005 PT Central Sari Finance berubah nama menjadi PT BCA Finance.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 441/KMK.017/1995 tanggal 14 September 1995 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-034/KM.5/2006 tanggal 20 Februari 2006, Perusahaan memperoleh pembaharuan mengenai izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan sehingga Perusahaan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai lembaga pembiayaan yang meliputi pembiayaan konsumen, kegiatan sewa guna usaha, anjak piutang, dan usaha kartu kredit.

PT BCA Finance was established in 1981 under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML). Initially, PT Bank Central Asia and Japan Leasing Corporation were the Company’s shareholders. At that time, the Company was focusing its business on commercial finance, such as financing for production machines, heavy equipments, and transportation.

There were several changes happened in 2001, such as share ownership change in which PT Bank Central Asia, Tbk became the major shareholders; a change of business focus to four or more wheeled vehicles financing, and followed by name changing from PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation (CSML) to PT Central Sari Finance (CSF) before finally changed its name to PT BCA Finance on March 28th, 2005 in accordance with Decision Letter of Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No.C-08091 HT.01.04.TH.2005.

According to Decision Letter of Minister of Finance Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995 dated September 14th, 1995 and Decision Letter of Minister of Finance Republic of Indonesia No.KEP-034/KM.5.2006 dated February 20th, 2006, as the Company obtained a business license renewal as a multifinance allowing the Company to tap into financing businesses comprising consumer finance, leasing, factoring as well as credit card businesses.

SEKILAS TENTANG BCA FINANCEAbout BCA FINANCE

PROFIL PERUSAHAANCompany Profile

BAB 4.1

Chapter 4.1

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

54 55PROFIL PERUSAHAANProfil Perusahaan

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan Perusahaan seperti tercantum dalam Anggaran Dasarnya adalah untuk melakukan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan dengan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:1. Sewa guna usaha, yakni kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara finance lease maupun operating lease untuk digunakan oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala;2. Anjak piutang, yakni kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang dan/atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan dalam dan/atau luar negeri;3. Usaha kartu kredit, yakni kegiatan pembiayaan untuk membeli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kredit;4. Pembiayaan konsumen, yaitu kegiatan pembiayaan dalam bentuk pengadaan barang kebutuhan konsumen dengan sistem pembayaran angsuran atau berkala oleh konsumen.

Diantara keempat ijin kegiatan usaha tersebut, PT BCA Finance memfokuskan kegiatan usahanya di bidang pembiayaan konsumen dengan turut mengembangkan bidang usaha sewa guna usaha, dan anjak piutang. Dua kategori produk unggulan BCA Finance berupa pembiayaan konsumen meliputi CS Mobil Baru dan Bekas; dan Kredit Kendaraan Bermotor BCA (KKB BCA). CS Mobil Baru dan Bekas merupakan produk pembiayaan yang hadir untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan channel dari showroom dan dealer, sedangkan KKB BCA dengan channel dari nasabah BCA. Kedua produk tersebut menawarkan tenor pembiayaan hingga 6 tahun, serta keleluasaan dalam mengatur cara bayar maupun beban angsuran. Salah satu inovasi produk pembiayaan konsumen adalah seperti Fix and Cap. Perusahaan juga memberikan fasilitas sewa guna usaha untuk alat berat, antara lain berupa kendaraan bermotor dan mesin. Walaupun kegiatan usaha anjak piutang tidak menjadi fokus bisnisnya, Perusahaan tetap menawarkan produk tersebut. Seiring dengan perubahan nama tersebut, PT BCA Finance pun semakin tumbuh dan berkembang. Hal ini tercermin dari terus meningkatnya jumlah pelepasan pembiayaan baru dan total aset kelolaan secara signifikan. Dalam delapan tahun terakhir, Perusahaan mencatat pertumbuhan hampir sepuluh kali lipat. Prestasi ini tidak terlepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh Perusahaan induk kami yaitu PT Bank Central Asia, Tbk.

PURPOSE AND OBJECTIVE

Company’s purpose and objective, as mentioned in the Article of Association, is to do business as the multifinance through the following activities:

1. Leasing, a financing activity by providing capital goods, both finance lease and operating lease, to be utilized by the lessor for a certain period based on the payment term;

2. Factoring, a financing activity in form of buying and/or transfer and receivable management and/or short-term bill of a company’s trading transaction both local and/or abroad;

3. Credit card business, a financing activity to purchase goods and services by using credit card;

4. Consumer financing, a finance activity in form of consumer goods procurement that utilizes installment system by the consumers.

Among those four business licenses, PT BCA Finance focused its business on consumer financing, while simultaneously developing leasing and factoring businesses. Two best products of BCA Finance’s Consumer Financing are CS New and Used Cars and “Kerdit Kendaraan Bermotor BCA” (KKB BCA). CS New and Used Cars are products that offered to fulfill customers’ needs through showroom and dealer channels, while KKB BCA is maximizing BCA customers’ channels. Those two products offer up to 6 years tenor, which also allows customers to manage their own installment and payment method options accordingly. One of the consumer financing product innovations is named Fix and Cap. The Company also provides leasing facility for heavy equipment such as vehicles and machines. The Company also offers factoring facility as secondary business focus.

Along with the corporate name change, PT BCA Finance has been gradually developing and growing, as indicated by the number of new financing distribution and total managed assets that have increased significantly. Within the last eight years, the Company recorded its growth by almost ten times. This achievement is inseparable from the full support given by our holding company, PT Bank Central Asia, Tbk.

201030km/h400

PROFIL PERUSAHAANProfil Perusahaan

Dalam bidang pembiayaan, sampai dengan saat ini Perusahaan masih tetap fokus di sektor pembiayaan mobil. Dari waktu ke waktu Perusahaan berupaya secara terus menerus untuk meningkatkan pangsa pasarnya, baik dengan penerapan strategi yang tepat, melakukan ekspansi pembukaan cabang-cabang baru maupun dengan memberikan pelayanan terbaik kepada para pelanggannya. Sampai dengan Desember 2013, Perusahaan telah memiliki 53 jaringan usaha yang sudah tersebar di 48 kota besar dan 27 provinsi di seluruh Indonesia.

Pencapaian dan perjalanan Perusahaan pun tidak terlepas dari konsistensi Perusahaan yang senantiasa berupaya menerapkan nilai-nilai Perusahaan yaitu FOCUS, yang merupakan singkatan dari First Class Teamwork, Orientation to Quality, Customer Focus, Uncompromised Integrity, dan Striving for Excellence. FOCUS merupakan pedoman dan panduan bagi manajemen dan seluruh karyawan BCA Finance yang mengatur dan mengarahkan bagaimana layaknya karyawan berpikir, berperilaku dan berinteraksi dalam lingkungan kerja setiap harinya. Dengan adanya pedoman dan panduan tersebut, terciptalah kesamaan pandangan dan pemahaman sehingga manajemen dan seluruh karyawan BCA Finance dapat bersama-sama mewujudkan visi Perusahaan yaitu menjadi perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan nilai terbaik kepada para stakeholders.

Di tahun 2013 yang cukup menantang ini, dengan adanya beberapa kebijakan pemerintah berupa kenaikan suku bunga Bank Indonesia, inflasi yang meningkat, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, neraca perdagangan yang defisit, kurs Rp/US$ yang melemah, peningkatan Loan Deposit Ratio (LDR) bank, penurunan pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan industri otomotif yang melambat memberikan tantangan tersendiri bagi Perusahaan untuk terus tumbuh meningkatkan kinerjanya. Hal ini ditunjukkan dengan berhasilnya Perusahaan mencatat angka pertumbuhan pelepasan pembiayaan baru di tahun 2013 yang meningkat sebesar 9,5% dari tahun sebelumnya. Pencapaian tersebut melebihi target yang telah ditetapkan Perusahaan. Keberhasilan tersebut telah membuktikan bahwa Perusahaan telah memiliki fondasi yang kuat yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan berdedikasi tinggi, kemampuan organisasi yang baik, jaringan usaha yang luas dan pengelolaan risiko yang baik serta sinergi positif yang telah terjalin baik dengan induk perusahaan PT Bank Central Asia, Tbk.

Now days, the car financing sector remains the Company’s core business. The Company strives to continually improve its market share by implementing an appropriate strategy, expanding new branches, and providing the best customer services. As of December 2013, 53 business networks were recorded on location of 48 cities and 27 provinces across Indonesia.

The Company’s milestone achievement came along as a result of the Company’s consistency in implementing the corporate values namely FOCUS, which stands for First Class Teamwork, Orientation to Quality, Customer Focus, Uncompromised Integrity, and Striving for Excellence. FOCUS has become a guideline for both management and all employees regarding how they think act and interact in the daily work activities. With the guideline, the Company aims to create an alignment of perception and comprehension so that both management and employees work together to implement one shared Company’s vision to become the leading company in financing industry in Indonesia delivering the best value to our stakeholders.

In enhancing the Company’s performance, year 2013 was considered challenging marked by the issuance of several government policies that resulted in an increase of BI rate and inflation, hike of fuel price, deficit trade balance, fall of Rupiah exchange rate against the United States dollar, incremental of Loan Deposit Ratio (LDR), a decrease in economic growth, and deceleration of the automotive industry growth. However, the Company has successfully shown improvements by book new financing in 2013 that eventually recorded an increase by 9.5%, which exceeded the Company’s target, compared to previous year. This achievement proved that the Company has established a strong basis as supported by highly competent and dedicated human resources, excellent organizational capability, wide network, good risk management, as well as good positive synergy built with PT Bank Central Asia, Tbk. as the holding company.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

56 57VISI DAN MISIVision and Mission

Visi dan Misi merupakan arahan strategis sekaligus tujuan yang juga menjadi dasar dalam pengelolaan Perusahaan secara keseluruhan. Visi dan misi telah digaungkan sejak Perusahaan menyandang nama PT BCA Finance, namun resmi ditetapkan bersamaan dengan diluncurkannya buku BUDAYA PERUSAHAAN pada tahun 2006. Buku Budaya Perusahaan tersebut telah disetujui oleh Presiden Direktur PT BCA Finance, mencakup: visi, misi, nilai-nilai Perusahaan dan etika kerja BCA Finance. Visi dan misi PT BCA Finance adalah:

Menjadi perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan NILAI TERBAIK kepada para stakeholders.

PERUSAHAAN TERKEMUKA

“Terkemuka” berarti menjadi yang terdepan dalam memberikan nilai yang unggul dan berkelanjutan dalam jangka panjang kepada para stakeholders, sebagaimana dijabarkan dalam pernyataan misi kami.

INDUSTRI PEMBIAYAAN DI INDONESIA

BCA Finance memfokuskan diri pada industri multifinance, sekalipun portofolio pembiayaan saat ini didominasi oleh pembiayaan untuk mobil. BCA Finance akan mendiversifikasi produk-produknya untuk mempertahankan tingkat pertumbuhannya.

MEMBERIKAN NILAI TERBAIK KEPADA PARA STAKEHOLDERS

Kalimat ini didefinisikan lebih lanjut dalam pernyataan misi kami.

Vision and Mission is a strategic direction, also goal which became basis in manage the Company as a whole. Vision and mission has been echoed since the Company bear the name of PT BCA Finance, however it’s launched officially concurrent with the book of CORPORATE CULTURE in 2006. Corporate Culture book has been approved by the President Director of PT BCA Finance, include: vision, mission, values and work ethic BCA Finance. The vision and mission of PT BCA Finance are:

To become the leading company in financing industry in Indonesia delivering the BEST VALUES to our stakeholders.

THE LEADING COMPANY

“Leading” means running at the forefront in sustainable and superior values to stakeholders, as identified in our mission statements.

IN FINANCING INDUSTRIES IN INDONESIA

BCA Finance considers financing industry as its playing ground, even though our current financing portfolio is dominated by car financing. BCA Finance will develop diversified financing products beyond car financing in order to sustain its growth.

DELIVERING THE BEST VALUES TO OUR STAKEHOLDERS

This statement is further defined in our mission statements.

201030km/h400

VISI DAN MISIVision And Mission

VISIVision

BAB 4.2

Chapter 4.2

VISI DAN MISIVision and Mission

MISIMission

Kami memberikan NILAI TERBAIK untuk memuaskan para pelanggan sebagai pilihan utama mereka dengan memberikan produk dan jasa yang berkualitas tinggi, inovatif, dan handal.

Kami memberikan NILAI TERBAIK kepada para rekan distribusi dengan mengembangkan hubungan saling percaya dan partnership menang-menang yang terfokus pada pertumbuhan yang berkesinambungan.

Kami memberikan NILAI TERBAIK kepada para pemegang saham dan kreditur dengan menciptakan pertumbuhan keuangan dan tingkat pengembalian yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang dengan tingkat risiko yang dapat diterima.

Kami memahami tanggung jawab sosial kami sebagai korporat dan memberikan NILAI TERBAIK kepada masyarakat dengan secara aktif berkontribusi terhadap kesejahteraan mereka.

Kami yakin bahwa hasil-hasil yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang untuk para stakeholders hanya dapat dicapai dengan memberikan NILAI TERBAIK kepada orang-orang kami dengan merekrut, mengembangkan dan memberikan imbalan kepada orang-orang yang berkompetensi tinggi dan menciptakan iklim kerja yang kondusif di mana orang-orang dapat bertumbuh dan berinovasi.

Kami memberikan NILAI TERBAIK kepada para supplier dengan memperlakukan mereka secara fair dan prinsip “menang-menang”

We deliver the BEST VALUES to delight our customers as their preferred choice by providing high quality, innovative and reliable products and services.

We deliver the BEST VALUES to our distribution partners by developing trusting relationship and win-win partnership which focuses on continuous growth.

We deliver the BEST VALUES to our shareholders and creditors by creating sustainable financial growth and return at acceptable risk.

We understand our social responsibility as a corporate citizen and deliver the BEST VALUES to our community by actively contributing to its welfare.

We believe that sustainable results to our stakeholders can only be achieved by delivering the BEST VALUES to our people by recruiting, developing and rewarding highly competent people, and creating a conducive work climate in which our people can grow and innovate.

We deliver the BEST VALUES to our supplier by giving fair and win-win treatment.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

58 59NILAI-NILAI PERUSAHAANCorporate Values

NILAI-NILAIPERUSAHAANCorporate Values

IRST-CLASS TEAMWORK

RIENTATION TO QUALITY

USTOMER FOCUS

NCOMPROMISED INTEGRITY

TRIVING FOR EXCELLENCE

F

O

C

U

S

Nilai-nilai Perusahaan merupakan pedoman dasar berperilaku dan berinteraksi bagi segenap Insan Perusahaan serta merupakan panduan moral bagi segenap Insan Perusahaan dalam mengemban misi dan mencapai visi Perusahaan. Tata nilai Perusahaan berperan penting dalam pembentukan etos kerja dan menjadi sumber inspirasi pengambilan keputusan strategis Perusahaan. Melalui praktik bisnis yang profesional dan dengan menerapkan nilai-nilai Perusahaan diharapkan Perusahaan mampu untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu bersaing secara sehat dengan perusahaan pembiayaan lainnya.

Nilai-nilai Perusahaan yang diterapkan adalah FOCUS yang merupakan singkatan dari:

Corporate values are basic guidelines of behave and interact among all Company personnel and also moral guidelines for all Company personnel in achieving the mission and vision. The Corporate values play an important role in institution of work ethic and became source of inspiration Company’s strategic decision-making. Through professional business practices and by implementing the Corporate values are expected that the Company is able to achieve sustainable growth and compete fairly with other finance companies.

Values of BCA Finance are abbreviated as FOCUS from :

FIRST CLASS TEAMWORK, memiliki arti :Mengembangkan kerjasama dengan meyakinkan orang lain dan mampu untuk menyampaikan informasi dengan jelas serta menyelesaikan perbedaan pendapat dengan komunikasi yang terbuka dengan kesadaran bahwa keberhasilan unit atau organisasi tidak bergantung pada seseorang saja.

ORIENTATION TO QUALITY, memiliki arti :Mengidentifikasikan berbagai kondisi yang berdampak pada kualitas pelayanan dengan menetapkan standar mutu, melaksanakan perkerjaan berdasarkan standar tersebut dan meningkatkannya secara berkesinambungan.

FIRST CLASS TEAMWORK, has meaning :Developing teamwork by convincing other people, being able to convey information clearly and solving disagreements with open communications while realizing that the success of the unit or organization does not depend on one person only.

ORIENTATION TO QUALITY, has meaning :Identifying any conditions that affect the service quality, by setting quality standards, implementing job based on those standards and improving them continuously.

201030km/h400

BAB 4.3

Chapter 4.3

NILAI-NILAI PERUSAHAANCorporate Values

CUSTOMER FOCUS, memiliki arti :Membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan serta berupaya untuk memahami kebutuhannya, dan menyediakan solusi yang dapat memenuhi harapan pelanggan.

UNCOMPROMISED INTEGRITY, memiliki arti :Penerapan nilai-nilai etika, sosial, dan prosedur kerja yang standar dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.

STRIVING FOR EXCELLENCE, memiliki arti :Menetapkan target yang menantang dan berusaha untuk mencapainya serta mampu untuk memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan yang menantang.

CUSTOMER FOCUS, has meaning :Building and maintaining relationships with customers and striving to understand their needs, and providing solutions to meet their expectations.

UNCOMPROMISED INTEGRITY, has meaning :Application of ethical values, social values, and standard operating procedures in completing daily tasks.

STRIVING FOR EXCELLENCE, has meaning :Setting challenging targets, striving to achieve and being able to motivate others to achieve challenging goals.

FIRST CLASSTEAMWORK- Teamwork- Transparency

- Clear Communication- Care for Others

ORIENTATIONTO QUALITY- Continuous Quality Improvement- Accuracy- Responsiveness- Readiness to Change- Problem Analysis

CUSTOMERFOCUS- Customer Relationship- Listening to Customers

- Commitment to Customers- Internal Customer Service

UNCOMPROMISED

INTEGRITY

STRIVINGFOR EXCELLENCE

- Stretching Goals- Achievement- Self Motivation- Motivating Others

FOCUS

- Integrity and Honesty

- Ethics

- Consistency

- Accountability

- Concern for the Company

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

60 61

STRUKTUR ORGANISASIBCA FINANCEBCA Finance Organization Structure

STRUKTUR ORGANISASI BCA FINANCEBCA Finance Organization Structure

201030km/h400

President Director

Credit SettlementHead

KKB Deputy Director

RegionalManager

KKB

RegionalManagerCS New

Car

RegionalManagerCS Used

Car

Internal Audit Div

Head

RemedialDeputy

Div Head

National Collection Div Head

Corp Marketing& CreditDiv Head

CS Used Car Deputy

Director

CS New Car Deputy

Director

KKB & CorpMarketing Director

BAB 4.4

Chapter 4.4

Catatan / Note :Level 5 : LEVEL DIREKTORAT / DIRECTORATE LEVELLevel 4 : LEVEL DIVISI / DIVISION LEVELLevel 3 : LEVEL DEPARTEMEN / DEPT. LEVELLevel 2 : SECTION LEVELLevel 1 : LEVEL STAFF / STAFF LEVEL

STRUKTUR ORGANISASI BCA FINANCEBCA Finance Organization Structure

Opr BranchMgt Deputy

Div Head

National Operation Div Head

Central Opr Deputy

Div Head

HR & Services Div Head

Finance &AccountingDiv Head

IT & Business Process Div

Head

Leasing &Special

FinancingDiv Head

Corp. RiskPlanning &SecretaryDiv Head

LEVEL 5

LEVEL 4

LEVEL 3

LEVEL 2

National Operation Deputy

Director

Finance & People Deputy Director

IT. Business Process &Operation Director

Corporate Planning, Leasing,People & Finance Director

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

62 63

Berikut adalah susunan Pengurus dan Eksekutif Senior BCA Finance per 31 Desember 2013:

Following is the composition of the Board of Commissioners and Directors as well as Senior Executive of BCA Finance as of December 31st, 2013:

PENGURUS/ Management

DEWAN KOMISARIS / Board of Commissioners

DEWAN DIREKTUR / Board of Directors

EKSEKUTIF SENIOR / Senior Executive

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Presiden Direktur / President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Deputi Direktur/ Deputy Director

Deputi Direktur/ Deputy Director

Deputi Direktur/ Deputy Director

Deputi Direktur/ Deputy Director

Deputi Direktur/ Deputy Director

Deputi Direktur/ Deputy Director

Deputi Direktur/ Deputy Director

Ricki Immanuel

Sim Idrus Munandar

Adhi Gunawan Budirahardjo

Roni Haslim

Petrus Santoso Karim

Amirdin Halim

David Pangestu

Rita Tjahjadi

Punto Nugroho

Bambang Prastyanto

Kuntho Adji Wibowo

Herry M. Somantri

Suiman Agung

Adhi Purnama

201030km/h400

STRUKTUR ORGANISASI BCA FINANCEBCA Finance Organization Structure

STRUKTUR ORGANISASI BCA FINANCEBCA Finance Organization Structure

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

64 65PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

201030km/h400

PROFILDEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

RICKI IMMANUELPRESIDEN KOMISARISPresident Commissioner

SIM IDRUS MUNANDARKOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioner

ADHI GUNAWAN BUDIRAHARDJOKOMISARIS INDEPENDEN MERANGKAPKETUA KOMITE AUDIT

Independent Commissioners and Chairman of Audit Committee

BAB 4.5

Chapter 4.5

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

RICKI IMMANUELPRESIDEN KOMISARISPresident Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 16 Juni 1956. Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1986. Efektif menjabat sebagai Presiden Komisaris Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2011 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born in Jakarta on June 16th, 1956. Completed his education at the University of Indonesia, Jakarta in 1986. Appointed as President Commissioner of the Company in the Shareholders’ General Meeting in 2011 and he was re-appointed by the Annual Shareholders’ General Meeting in 2012 for a period until June 30th, 2015.

1979 – 1982

1982 – 1983

1983 – 1984

1984 - 1988

1988 – 1989

1989 – 1990

1990 – 1993

1993 – 2011

2011 - sekarang / present

Wakil Manajer Akuntansi PT Tedjo Espress Travel Agung Ltd/ Deputy Accounting Manager of PT Tedjo Espress Travel Agung Ltd

Wakil Manajer Keuangan PT Kalbe Farma/ Deputy Finance Manager of PT Kalbe Farma

Manajer Akuntansi dan Keuangan PT Sumisari MFG. Ltd/ Accounting and Finance Manager of PT Sumisari MFG. Ltd

Finance Manager PT Enseval/ Finance Manager, PT Enseval

Finance Manager PT Asiamed Bumi/ Finance Manager, PT Asiamed Bumi

Corporate Finance Manager Kalbe Group/ Corporate Finance Manager, Kalbe Group

Finance Manager PT Bank Arta Prima/ Finance Manager, PT Bank Arta Prima

Berbagai posisi di PT Bank Central Asia Tbk. dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi/ Various positions at PT Bank Central Asia Tbk with the last position as Head of Finance and Accounting Division

Presiden Komisaris PT BCA Finance/ President Commissioner of PT BCA Finance

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

66 67201030km/h400

SIM IDRUS MUNANDARKOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia, lahir di Pontianak pada tanggal 10 Juli 1954. Meyelesaikan pendidikannya di Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun 1981. Efektif menjabat sebagai Komisaris Independen Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2011 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born in Pontianak on July 10th,1954. Completed his education at the University of Indonesia, Jakarta in 1981. Appointed as Independent Commissioner in Shareholders’ General Meeting in 2011 and he was reappointed by the Annual Shareholders’ General Meeting in 2012 for a period until June 30th,2015.

1977 - 1981

1981 - 1983

1983 - 2005

2005 – sekarang / present

2008 – sekarang / present

2011 – sekarang / present

Auditor Senior Kantor Akuntan Publik Hadi Susanto Price Waterhouse & Co/ Senior Auditor, public accounting firm Hadi Susanto Price Waterhouse & Co

Assistant to Group CEO Dharmala Group/ Assistant to Group CEO Dharmala Group

Direktur Utama PT Bina Danatama Finance, Tbk/ President Director of PT Bina Danatama Finance, Tbk

Komisaris Pada Beberapa Perusahaan/ Commissioner in various companies

Direktur Independen Pada Berberapa Perusahaan / Independent Director in various companies

Komisaris Independen PT BCA Finance/ Independent Commissioner of PT BCA Finance

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

Warga Negara Indonesia, lahir di Pekalongan pada tanggal 4 Desember 1956. Menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia pada tahun 1989. Diangkat sebagai Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born in Pekalongan on December 4th, 1956. Completed his education at Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia in 1989. He was appointed as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in 2012, for a period until June 30th, 2015.

1977 – 1978

1978 – 1979

1979 – 1979

1980 – 2012

2012 – sekarang / present

Staff Unit Kendaraan PT Inti Salim Corp/ Vehicle Unit Staff, PT Inti Salim Corp

Workshop Supervisor PT Central Sole Agen/ Workshop Supervisor, PT Central Sole Agen

Staff Sales Administration Department PT Central Sari Medi/ Sales Administration Department Staff, PT Central Sari Medi

Berbagai posisi di PT Bank Central Asia Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Wilayah IX Jakarta/ Various positions at PT Bank Central Asia Tbk with the last position as Head of Jakarta Regional Office IX

Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit PT BCA Finance/ Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

ADHI GUNAWAN BUDIRAHARDJOKOMISARIS INDEPENDEN MERANGKAP KETUA KOMITE AUDIT

Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee

PROFIL DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

68 69PROFIL DEWAN DIREKSIBoard of Directors Profile

201030km/h400

PROFILDEWAN DIREKSIBoard of Directors Profile

RONI HASLIMPRESIDEN DIREKTUR President Director

PETRUS S. KARIMDIREKTURDirector

AMIRDIN HALIMDIREKTUR Director

DAVID PANGESTUDIREKTUR Director

BAB 4.6

Chapter 4.6

PROFIL DEWAN DIREKSIBoard of Directors Profile

RONI HASLIM

PRESIDEN DIREKTUR

President Director

Indonesian citizen, born in Medan on January 24th, 1962. Completed his education at RMIT, Melbourne, Australia in 1985. Joined the Company in 2000 as Marketing General Manager and in 2004, he was appointed as Director of the Company. Subsequently, he was appointed as President Director of the Company since 2008 and lastly re-appointed by the Annual General Meeting of Shareholders in 2012 for a period until June 30th, 2015.

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

1989 - 1997

1997 - 2000

2000 – 2004

2004 – 2008

2008 – sekarang / present

2010 – sekarang / present

Wakil Pimpinan Kantor Cabang Utama PT Bank Central Asia, Tbk/ Deputy Branch Manager (KCU) , PT Bank Central Asia, Tbk

Branch Manager PT Bank Tiara Asia/ Branch Manager, PT Bank Tiara Asia

General Manager Pemasaran PT BCA Finance/ Marketing General Manager, PT BCA Finance

Direktur PT BCA Finance/ Director, PT BCA Finance

Presiden Direktur PT BCA Finance / President Director, PT BCA Finance

Presiden Komisaris PT Central Santosa Finance / President Commissioner, PT Central Santosa Finance

Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 24 Januari 1962. Menyelesaikan pendidikannya di RMIT, Melbourne, Australia pada tahun 1985. Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2000 sebagai General Manager Pemasaran dan pada tahun 2004 diangkat sebagai Direktur Perusahaan. Kemudian diangkat sebagai Presiden Direktur Perusahaan sejak tahun 2008 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

70 71

PETRUS SANTOSO KARIM

DIREKTURDirector

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta tanggal 27 April 1964. Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 1988 dan di Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta pada tahun 2003. Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2000 sebagai General Manager Operasional dan menjabat sebagai Direktur (non akte) pada tahun 2004. Kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2008 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born on April 27th, 1964 in Jakarta. Completed his education at Tarumanagara University, Jakarta in 1988 and at Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), Jakarta in 2003. Joined the Company in 2000 as Operational General Manager and appointed as Director (non-certificate) in 2004. Subsequently, he was appointed as Director of the Company since 2008 and lastly re-appointed by the Annual General Meeting of Shareholders in 2012 for a period until June 30th, 2015.

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

1990 - 2000

2000 – 2004

2004 – sekarang / present

2010 – sekarang / present

Biro - Senior Manajer PT Bank Central Asia, Tbk/ Bureau - Senior Manager, PT Bank Central Asia, Tbk

General Manager Operasional PT BCA Finance/ Operational General Manager, PT BCA Finance

Direktur PT BCA Finance/ Director, PT BCA Finance

Presiden Komisaris PT Asuransi Umum BCA (sebelumnya bernama PT Central Sejahtera Insurance)/ President Commissioner, PT BCA Insurance (earlier named PT Central Sejahtera Insurance)

PROFIL DEWAN DIREKSIBoard of Directors Profile

201030km/h400

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

Warga Negara Indonesia, lahir di Medan pada tanggal 4 Oktober 1958. Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Nommensen, Medan pada tahun 1980 dan di Universitas Darma Agung, Medan pada tahun 1986. Bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 2003 sebagai General Manager Keuangan dan menjabat sebagai Direktur (non akte) pada tahun 2004. Kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2008 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born on October 4th, 1958 in Medan. Completed his education at Nommensen University, Medan in 1980 and at Darma Agung University, Medan in 1986. Joined the Company in 2003 as Finance General Manager and appointed as a Director (non-certificate) in 2004. Subsequently, he was appointed as Director of the Company since 2008 and lastly, re-appointed by the Annual General Meeting of Shareholders in 2012 for a period until June 30th, 2015.

1982 – 1990

1990 – 2003

2003 – 2004

2004 – sekarang / present

Marketing Manager PT Ektudju Group/ Marketing Manager, PT Ektudju Group

Senior Loan Review Adviser – Credit Risk Management Unit PT Bank Central Asia, Tbk/ Senior Loan Review Adviser – Credit Risk Management Unit, PT Bank Central Asia, Tbk

General Manager Keuangan PT BCA Finance/ Finance General Manager, PT BCA Finance

Direktur PT BCA Finance/ Director, PT BCA Finance

AMIRDIN HALIM

DIREKTUR Director

PROFIL DEWAN DIREKSIBoard of Directors Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

72 73

Warga Negara Indonesia, lahir di Bogor pada tanggal 10 Juli 1957. Menyelesaikan pendidikannya di Delaware Technical and Community College, Amerika Serikat pada tahun 1984. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Kemudian diangkat sebagai Direktur Perusahaan pada tahun 2011 dan terakhir diangkat kembali berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born on July 10th, 1957 in Bogor. Completed his education at Delaware Technical and Community College, USA in 1984. He appointed as Commissioner of the Company from 2009 to 2011. Subsequently, he was appointed as Director of the Company in 2011 and lastly re-appointed by the Annual General Meeting of Shareholders in 2012 for a period until June 30th, 2015.

1984 – 1985

1985 – 2011

2009 – 2011

2011 - sekarang / present

Programmer First National Bank of Maryland, USA/ Programmer, First National Bank of Maryland, USA

Berbagai Posisi di Divisi Operasional dan Divisi Teknologi Informasi pada PT Bank Central Asia, Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi/ Various position in Operation Division and Information Technology Division at PT Bank Central Asia, Tbk with the last position as Head of Information Technology Division

Komisaris PT BCA Finance/ Commissioner, PT BCA Finance

Direktur PT BCA Finance/ Director, PT BCA Finance

Pengalaman kerja sebelumnya: / Work experience:

DAVID PANGESTU

DIREKTUR Director

201030km/h400PROFIL DEWAN DIREKSIBoard of Directors Profile

HERRY M. SOMANTRIDEPUTI DIREKTURDeputy Director

ADHI PURNAMADEPUTI DIREKTURDeputy Director

KUNTHO ADJI WIBOWODEPUTI DIREKTURDeputy Director

SUIMAN AGUNGDEPUTI DIREKTURDeputy Director

BAMBANG PRASTYANTODEPUTI DIREKTURDeputy Director

RITA TJAHJADIDEPUTI DIREKTURDeputy Director

PUNTO NUGROHODEPUTI DIREKTURDeputy Director

EKSEKUTIF SENIOR/ Senior Executive

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

74 75PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN ENTITAS ASOSIASIMajor Shareholders and Associates

201030km/h400

PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN ENTITAS ASOSIASIMajor Shareholders and Associates

STRUKTUR GRUP PERUSAHAAN/ COMPANY’S GROUP STUCTURE

PT Bank Central Asia,Tbk.

PT BCA Finance

PT Bank BCA Syariah PT Central Santosa FinancePT Asuransi Umum Bank

Central Asia

BCA Finance Limited

99.58%

0.42%

0.01% 99.99%

25% 25%75%

100%

47.15% 51.09%

1.76%

Farindo Investment

(Mauritius) Ltd qualitate

qua (qq) Sdr. Roberto Budi

Hartono dan Sdr. Bambang

Hartono

Anthony Salim Masyarakat

BAB 4.7

Chapter 4.7

PROFIL PEMEGANGSAHAMShareholders Profile

Komposisi pemegang saham PT BCA Finance per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

Following is the composition of PT BCA Finance’s shareholders as of December 31st, 2013 :

PT. Bank Central Asia Tbk

BCA Finance Limited

Jumlah / Total

Pemegang Saham per 31 Desember 2012Shareholders as of December 31st, 2012

Saham (Rp) Shares (IDR)

PersentasePercentage

99,58%

0,42%

100,00%

199.151.850.000

848.150.000

200.000.000.000

PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN PENGENDALI, BAIK LANGSUNG MAUPUN TIDAK LANGSUNG, SAMPAI KEPADA PEMILIK INDIVIDU

/ MAJOR AND CONTROLING SHAREHOLDERS, BOTH DIRECTLY AND INDIRECTLY, TO THE INDIVIDUALS OWNERS

47.15% 51.09%

99.58%

100%

0.42%

1.76%

Farindo Investment

(Mauritius) Ltd qualitate

qua (qq) Sdr. Roberto Budi

Hartono dan Sdr. Bambang

Hartono

Anthony Salim Masyarakat

PT Bank Central Asia,Tbk.

PT BCA Finance

BCA Finance Limited

BAB 4.8

Chapter 4.8

PROFIL PEMEGANG SAHAMShareholders Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

76 77

PT BANK CENTRAL ASIA, TBK

201030km/h400201030km/h400PROFIL PEMEGANG SAHAMShareholders Profile

PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) mulai beroperasi pada tahun 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Kini BCA merupakan bank swasta terbesar di Indonesia yang melayani beragam segmen nasabah, baik nasabah individu maupun nasabah bisnis melalui jaringan perbankan elektronik dan kantor cabang yang menjangkau hampir seluruh kota besar di Indonesia.

Setelah krisis ekonomi pada tahun 1997-1998, BCA diambil-alih oleh Pemerintah dan diikutsertakan dalam program rekapitulasi dan restrukturisasi yang dilaksanakan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Saat itu, pada tahun 2000 pengawasan terhadap BCA dikembalikan dari BPPN ke Bank Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui BPPN menguasai 92,8% dari kepemilikan BCA. Pada tahun yang sama, BPPN melakukan divestasi 22,5% dari seluruh saham BCA melalui Penawaran Saham Publik Perdana (Initialing Public Offering/IPO) dan pada tahun 2001 melalui Penawaran Publik Kedua (Secondary Public Offering) 10% dari total saham BCA. Pada tahun 2002, Farindo Investment (Mauritus) Limited mengambil alih 51% total saham BCA melalui proses tender strategic private placement. Selanjutnya, BPPN melakukan divestasi seluruh sisa saham BCA pada tahun 2004 dan 2005.

BCA merupakan salah satu bank transaksional terbesar yang memiliki jaringan elektronik yang tersebar luas di Indonesia. Melalui 1.062 kantor cabang dan 14.048 ATM BCA yang terhubung secara online di seluruh Indonesia serta layanan internet dan mobile banking, BCA memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. (Data per Desember 2013)

Saat ini BCA dan entitas anak perusahaan didukung oleh lebih dari 20.000 karyawan yang andal dan professional. BCA mengelola lebih dari 12 juta rekening nasabah, memproses ratusan juta transaksi keuangan dan memenuhi kebutuhan nasabah perorangan dan perusahaan melalui beragam produk dan layanan. BCA merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia. BCA juga aktif menyediakan fasilitas pinjaman baik untuk nasabah individu, UKM, komersial, maupun korporasi.

PT Bank Central Asia, Tbk (BCA) began its operation in 1957 with the name Bank Central Asia NV. BCA is Indonesia’s largest private bank, serving diverse customer segments, both individual and business customers, through a network of electronic banking and branches that reach almost all major cities in Indonesia.

After Indonesia’s economic crisis in 1997-1998, BCA was taken over by the Government and included in the recapitulation and restructuring program undertaken by the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA). At that time, the supervision of BCA was returned from IBRA to Bank Indonesia in 2000. The Indonesian Government through IBRA controlled 92.8% of the ownership of BCA. In the same year, IBRA divested 22.5% of all BCA shares through Initial Public Offering (IPO), and 10% in 2001 through Secondary Public Offering 10%. In 2002, Farindo Investment (Mauritius) Limited acquired 51% of BCA’s total shares through strategic private placement tendering process. Furthermore, IBRA divested the remaining shares of BCA in 2004 and 2005.

BCA is one of the biggest transactional banks with widespread electronic network in Indonesia. With 1,062 branches and 14,048 ATM machines that are connected online throughout Indonesia, BCA provides convenience and comfort in transactions. (as per December 2013)

BCA and its subsidiaries are currently supported more than by 20,000 reliable and professional employees. BCA manages approximately 12 million customer accounts, processes hundreds of millions of financial transactions and meets the needs of individual customers and companies through a wide range of products and extensive services. BCA is one of the leading banks in Indonesia. BCA is also active in providing loans for individual customers, SME, commercial and corporate.

PROFIL PEMEGANG SAHAMShareholders Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

78 79

Visi BCA adalah menjadi bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

Berikut adalah susunan pemegang saham BCA serta susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi BCA per 31 Desember 2013 :

Keterangan :* Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/21/DPB3/TPB3-7 tanggal 25 Februari 2010, Ultimate Shareholders Farindo Investments (Mauritius) Ltd (“Farindo”) adalah Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono

** Pada komposisi saham yang dimiliki masyarakat, sebesar 2,45% dimiliki oleh pihak yang terafiliasi dengan Ultimate Shareholders; sebesar 0,02% dimiliki oleh Sdr. Robert Budi Hartono dan 0,02% dimiliki oleh Sdr. Bambang Hartono

*** Seluruh saham yang dibeli kembali oleh PT Bank Central Asia, Tbk. (treasury stock) telah dijual pada tanggal 7 Februari 2013

BCA’s vision is to be the bank of choice and a major pillar of theIndonesian economy.

Following is the structure of BCA’s shareholders, along with the Board of Commissioners and the Board of Directors as of December 31st, 2013 :

Note :* In accordance with the Bank Indonesia Letter No. 12/21/DPB3/TPB3-7 dated February 25th, 2010, Farindo Investments (Mauritius) Ltd’s (“Farindo”) Ultimate Shareholders are Mr. Robert Budi Hartono and Mr. Bambang Hartono

** In the composition of the shares owned by the public, 2.45% is owned by a party affiliated with the Ultimate Shareholder; 0.02% is owned by Mr. Robert Budi Hartono and 0.02% owned by Mr. Bambang Hartono

*** The entire shares bought back by PT Bank Central Asia Tbk (treasury stock) was sold on February 7th, 2013

Farindo Investments (Mauritius) Ltdqualitate qua (qq) Sdr. Robert Budi Hartono dan Sdr. Bambang Hartono *

Anthony Salim

Masyarakat ** / ***

Jumlah /Total

Pemegang Saham BCABCA Shareholders

Jumlah SahamShares

Persentase Kepemilikan /Percentage of

Ownership

47,15%

1,76%

51,09%

100,00%

11.625.990.000

434.079.976

12.594.940.024

24.655.010.000

201030km/h400201030km/h400PROFIL PEMEGANG SAHAMShareholders Profile

DEWAN KOMISARIS/ BOARD OF COMMISSIONERS

DEWAN DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS

Presiden Komisaris / President Commissioner

Komisaris/ Commissioner

Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Presiden Direktur/ President Director

Wakil Presiden Direktur/ Vice President Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Djohan Emir Setijoso

Tonny Kusnadi

Cyrillus Harinowo

Raden Pardede

Sigit Pramono

Jahja Setiaatmadja

Eugene Keith Galbraith

Dhalia Mansor Ariotedjo

Anthony Brent Elam

Suwignyo Budiman

Tan Ho Hien/Subur Tan

Renaldo Hector Barros

Henry Koenaifi

Armand Wahyudi Hartono

Erwan Yuris Ang

PROFIL PEMEGANG SAHAMShareholders Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

80 81

BCA FINANCE LIMITED

201030km/h400

BCA Finance Limited (sebelumnya bernama Central Asia Capital Corporation Limited) didirikan di Hongkong pada tanggal 27 Mei 1975 yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Salim Group. Perusahaan ini didaftarkan sebagai sebuah lembaga keuangan bukan bank (deposit taking company) yang bergerak dalam bidang pembiayaan trade finance dan penghimpunan deposito masyarakat (deposit taking) pada bulan April 1976.

Perusahaan ini menjadi anak perusahaan sepenuhnya dari BCA pada saat BCA membeli seluruh saham yang dimiliki oleh Salim Group pada tahun 1996. Setelah pengalihan saham dilaksanakan, maka nama perusahaan diubah menjadi BCA Finance Limited.

Setelah terjadinya perubahan pengendalian BCA oleh Farallon Capital Management LLC, Amerika Serikat, BCA Finance Limited mengubah strategi usahanya dengan mengembalikan ijin usahanya sebagai perusahaan deposit taking kepada otoritas Hongkong-Monetary Authority pada bulan Maret 2004. Selanjutnya BCA Finance Limited mendapatkan ijin usaha sebagai lembaga pembiayaan (money lenders) dengan fokus bisnisnya dalam jasa pengiriman uang.

BCA Finance Limited (previously named as Central Asia CapitalCorporation Limited) was incorporated in Hong Kong on May 27th, 1975, of which, Salim Group as the majority shareholder. The company was registered as a non-bank financial institution (deposit taking company) engaging in the financing of trade finance and deposit taking in April 1976.

The company was a wholly owned subsidiary of BCA when BCA acquired all of the shares owned by the Salim Group in 1996. After the transfer of the shares, the company name was changed to BCA Finance Limited.

After a change of control of BCA by Farallon Capital Management LLC, the United States, BCA Finance Limited changed its business strategy to restore its business license as a deposit-taking company to the Hong Kong Monetary Authority authorities in March 2004. Furthermore, BCA Finance Limited obtained a business license as financing institutions (money lenders) with business focus in money transfer services.

PT Bank Central Asia Tbk

Jumlah / Total

Pemegang Saham BCA Finance LimitedBCA Finance Limited Shareholder

Persentase Kepemilikan /Ownership Precentage

100,00%

100,00%

PROFIL PEMEGANG SAHAMShareholders Profile

DEWAN KOMISARIS/ Board of Commissioner

DEWAN DIREKSI / Board of Directors

BCA Finance Limited tidak memiliki Dewan Komisaris/ BCA Finance Limited don’t have Board of Commissioners

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Direktur/ Director

Eva Agrayani Tjong

Edmund Tondobala

Andy Kwok

Pengurus BCA Finance Limited pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Following is the structure of BCA Finance Limited’s Management as of December 31st, 2013 :

PROFIL PEMEGANG SAHAMShareholders Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

82 83201030km/h400

PROFIL ENTITAS ASOSIASICompany’s Associates Profile

Perusahaan melakukan penyertaan pada perusahaan lain yang tercatat pada Desember 2013 antara lain sebagai berikut:

The Company’s share ownership that were recorded in other companies as of December 2013 were as follow:

PROFIL ENTITAS ASOSIASICompany’s Associates Profile

Catatan: *) Sejak 23 Desember 2013, nama PT Central Sejahtera Insurance berubah menjadi PT Asuransi Umum BCA.

Note: *) Since December 23rd, 2013, PT Central Sejahtera Insurance changed its name to PT Asuransi Umum BCA.

PT Bank BCA Syariah

PT Central Santosa Finance (CSF)

PT Asuransi Umum Bank Central Asia*

Nama Perusahaan/ Company Name

Kepemilikan Saham/ Share Ownership

Berdiri Sejak/ Year of

Establishment

Kegiatan Usaha/ Business Activity

Tahun Penyertaan

/ Year of Participation

2009

2010

2010

0,0003%

25,00%

25,00%

2009

2010

1988

Bank / Bank

Lembaga Pembiayaan /Finance Institution

Asuransi / Insurance

BAB 4.9

Chapter 4.9

PROFIL ENTITAS ASOSIASICompany’s Associates Profile

PT BANKBCA SYARIAH

PT Bank BCA Syariah berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan usaha dengan prinsip-prinsip syariah setelah memperoleh izin operasi syariah dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur BI No. 12/13/KEP.GBI/DpG/2010 tanggal 2 Maret 2009 dan kemudian resmi beroprasi sebagai bank syariah pada tanggal 5 April 2010.

Kepemilikan saham PT Bank BCA Syariah adalah sebagai berikut:1. PT Bank Central Asia, Tbk. : 296.299 lembar saham (99,9997%)2. PT BCA Finance : 1 lembar saham (0.0003%)

BCA Syariah mencanangkan untuk menjadi pelopor dalam industri perbankan syariah Indonesia sebagai bank yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran, penghimpunan dana dan pembiayaan bagi nasabah perseorangan, mikro, kecil dan menengah. Masyarakat yang menginginkan produk dan jasa perbankan yang berkualitas serta ditunjang oleh kemudahan akses dan kecepatan transaksi merupakan target dari Bank Syariah.

BCA Syariah hingga saat ini memiliki 35 jaringan cabang yang terdiri dari 7 Kantor Cabang (KC), 3 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 3 Kantor Cabang Pembantu Mikro Bina Usaha Rakyat (BUR) dan 22 Unit Layanan Syariah (ULS) yang tersebar di wilayah DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang dan Bandung (data per Januari 2014).

PT Bank BCA Syariah was established and started its business activity by initiating implementation of Syari’ah principals after obtaining a sharia operational permit from Bank Indonesia in accordance with the BI Governor Decree No.12/13/KEP.GBI/DpG/2010 dated March 2nd, 2009, then it was officially operating as Syari’ah bank on April 5th, 2010.

Following is the share ownership of PT Bank BCA Syariah:

1. PT Bank Central Asia, Tbk. : 296,299 share units (99.9997%)

2. PT BCA Finance : 1 share unit (0.0003%)

BCA Syariah is announce to be the pioneer of Indonesia’s Syari’ah banking industry as bank who superior in finance settlement, funding and financing for individual, micro, small and middle segment customers. Syari’ah Bank has been targeting customers who have keen interest in quality banking services and products that are easy to access and offering speed in transaction.

Now days, BCA Syari’ah owns 35 networks consisting of 7 Branch Offices, 3 Sub Branch Offices, 3 Sub Branch Offices of Micro Bina Usaha Rakyat (BUR) and 22 Syariah Service Units (ULS), located in DKI Jakarta, Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, Surabaya, Semarang and Bandung (data per January 2014).

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

84 85

Pada tahun 2010, PT Central Santosa Finance didirikan dengan keyakinan untuk menjadi lembaga pembiayaan pilihan utama dalam percaturan industri otomotif Indonesia, khususnya dalam industri kendaraan roda dua. Melalui ijin Kementrian Keuangan No. KEP-523/KM.10/2010 yang terbit pada tanggal 3 September 2010, maka sebagai bagian dari grup bank swasta terbesar di Indonesia yaitu Bank BCA, perusahaan terus melebarkan bisnis unitnya dengan terus menciptakan keunggulan kompetitif sehingga dapat memberikan solusi dan manfaat terbaik bagi konsumen, APTM, Jaringan Dealer, para Pemegang Saham, dan segenap Karyawan Perusahaan.

Kepemilikan saham PT Central Santosa Finance (CSF) adalah sebagai berikut:1. PT BCA Finance sebesar : 25%2. PT Sinar Mitra Sepadan Finance sebesar : 25%3. PT Multikem Suplindo sebesar : 50%

PT Central Santosa Finance hingga saat ini memiliki tujuh puluh dua cabang yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

PT Central Santosa was established in 2010 and was committed to be the leading multifinance in Indonesia’s automotive industry, especially motorcycle. Through the Ministry of Finance letter No.KEP-523/KM.10/2010 published on September 3rd, 2010, PT Central Santosa Finance, as part of Bank BCA group, expanded its business unit by creating competitive excellence in order to provide the best solution for consumers, APTM, Dealer Network, Shareholders, and all employees.

The share ownership of PT Central Santosa Finance is as follows:1. PT BCA Finance : 25%2. PT Sinar Mitra Sepadan Finance : 25%3. PT. Multikem Suplindo : 50%

Currently, PT Central Finance has seventy-two branches in over Sumatra, Java, and Kalimantan.

PT CENTRAL SANTOSA FINANCE (CSF)

201030km/h400PROFIL ENTITAS ASOSIASICompany’s Associates Profile

12

Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1988, dengan nama Asuransi Ganesha Ciptadanamas. Pada tahun 2006, perusahaan ini berubah nama menjadi Transpasific General Insurance. Setelah diakuisisi oleh Dana Pensiun Bank Central Asia dan BCA Finance, perusahaan berubah nama menjadi Central Sejahtera Insurance pada 2011.

Sejak 23 Desember 2013, nama PT Central Sejahtera Insurance resmi merubah namanya menjadi PT Asuransi Umum BCA.

Kepemilikan saham PT Asuransi Umum BCA adalah sebagai berikut:1. PT Bank Central Asia, Tbk. sebesar : 75%2. PT BCA Finance sebesar : 25%

PT Asuransi Umum BCA berkantor pusat di Gedung WTC Mangga Dua dan melayani berbagai jasa asuransi umum kerugian, seperti: property, kendaraan bermotor, dan asuransi harta benda lainnya.

The company was established in 1988 and was initially named Asuransi Ganesha Ciptadanamas. In 2006, the company changed its name into Transpasific General Insurance. After being acquired by Dana Pensiun Bank Central Asia and BCA Finance, the company’s name changed into Central Sejahtera Insurance in 2011.

Finally, on December 23rd, 2013, PT Central Sejahtera Insurance officially changed its name into BCA Insurance.

Following is the share ownership of PT Asuransi Umum BCA:

1. PT Bank Central Asia, Tbk. : 75%2. PT BCA Finance : 25%

BCA Insurance is headquartered at WTC Mangga Dua Building and serves various general insurance services, such as: property, motor vehicles, and other insurances.

PT ASURANSI UMUM BCA / BCA INSURANCE

PROFIL ENTITAS ASOSIASICompany’s Associates Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

86 87PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAANHistory of Company’s Share Ownership

201030km/h400

History of Company’s Share Ownership

BAB 4.10

Chapter 4.10

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN

Komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perusahaan telah mengalami perubahan sejak tahun berdirinya. Adapun riwayat perkembangan kepemilikan saham Perusahaan sejak tahun 1983 sampai saat ini dapat dilihat pada keterangan di bawah ini.

1983

Berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 41 tanggal 7 Maret 1981 yang diperbaiki dengan akta No. 56 tanggal 11 April 1983 dan akta No. 63 tanggal 11 Oktober 1983 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, SH., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH’83 tanggal 11 November 1983 dan telah didaftarkan dalam buku register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 1419/1983 tanggal 18 November 1983, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 15 tanggal 21 Februari 1984, Tambahan No. 187/1984. Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh tersebut telah dibayar tunai oleh para pemegang saham Perusahaan. Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan pada saat pendirian adalah sebagai berikut:

The capital and share ownership composition has changed since its early establishment. The chronology of the company’s share ownership development since 1983 is described below.

1983

Based on Company Establishment Deed No.41 dated March 7th ,1981 being amended through deed No.56 dated April 11th, 1983 and No.63 dated October 11th, 1983 by Winanto Wiryomartani, SH., Notary in Jakarta. The establishment deed has been approved by Minister of Laws of the Republic of Indonesia through the Provision Letter No.C2-7324-HT.01.01.TH’83 dated November 11th, 1983 and has been registered in the District Court Secretariat of West Jakarta No.1419/1983 on November 18th, 1983 and was announced in State Official News No.15 dated February 21st, 1984, Addendum No.187/1984. The Issued and Paid-Up Capital has been fully paid by the Company’s shareholders. Following is the company’s structure of capital and shareholders during its initial establishment:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. Japan Leasing Corporation 2. PT Bank Central Asia

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

45.000

11.25011.250

22.500

22.500

450.000.000

112.500.000112.500.000

225.000.000

225.000.000

50,0050,00

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp. 10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAANHistory of Company’s Share Ownership

1984

Berdasarkan Akta No. 271 tanggal 20 Desember 1983 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, SH., Notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan seluruh Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perusahaan menjadi Rp.2.400.000.000,- (Dua Miliar Empat Ratus Juta Rupiah) terbagi dalam 240.000 saham, tiap-tiap saham seharga Rp.10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah). Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-3388.HT.01.04.TH.84 tanggal 13 Juni 1984 dan telah didaftarkan pada buku register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 595/1984 tanggal 20 Juni 1984.

Peningkatan Modal Ditempatkan dan Modal Disetor Perusahaan sebesar Rp.2.175.000.000,- (Dua Miliar Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Rupiah) yang terbagi dalam 217.500 (dua ratus tujuh belas) saham telah dilaksanakan oleh para pemegang saham secara proporsionil dengan pembayaran tunai.

Sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai berikut:

1984

In accordance with Deed No.271 dated December 20th, 1983 witnessed by Winanto Wiryomartani, SH., Notary in Jakarta, the Company’s general meeting of shareholders approved the Basic Capital as well as the Issued and Paid-Up Capital raise to IDR 2,400,000,000 (Two Billion and Four Hundred Million Rupiah) divided into 240,000 shares, each of it valued IDR 10,000 (Ten Thousand Rupiah). The deed has obtained an approval from Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Provision Letter No.C2-3388.HT.01.04.TH.84 dated June 13th, 1984 and has been registered in the District Court Secretariat of West Jakarta registration book No.595/1984 on June 20th, 1984.

The raise in Issued and Paid-Up Capital amounted to IDR 2,175,000,000 (Two Billion One Hundred Seventy Five Million Rupiah) split into 217,500 (two hundred seventeen thousand and five hundred) shares and had been fully paid by the shareholders proportionally.

The Company’s capital structure and shareholders composition after the capital raise was represented below:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. Japan Leasing Corporation 2. PT Bank Central Asia

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

240.000

120.000120.000

240.000

-

2.400.000.000

1.200.000.0001.200.000.000

1.200.000.000

-

50,0050,00

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

88 89201030km/h400

1986

Berdasarkan Akta No. 117 tanggal 14 Juni 1985 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, SH., Notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan seluruh Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perusahaan dari masing-masing Rp.2.400.000.000,- (Dua Miliar Empat Ratus Juta Rupiah) menjadi Rp.3.400.000.000,- (Tiga Miliar Empat Ratus Juta Rupiah) terbagi dalam 340.000 saham, tiap-tiap saham seharga Rp.10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah). Selain peningkatan modal tersebut, rapat juga menyetujui masuknya The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. sebagai salah satu pemegang saham baru Perusahaan dengan mengesampingkan hak dari pemegang saham lama atas pengeluaran saham baru Perusahaan tersebut. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-480.HT.01.04.TH.86 tanggal 24 Januari 1986 dan telah didaftarkan pada buku register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 156/86 tanggal 30 Januari 1986 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 31 tanggal 18 April 1986 Tambahan No. 520/1986.

Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebesar Rp.1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) tersebut yang terbagi dalam 100.000 (seratus ribu) saham telah dilaksanakan oleh pemegang saham baru, yaitu The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. dengan pembayaran tunai. Sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai berikut:

1986

According to Deed No.117 dated June 14th, 1985 witnessed by Winanto Wiryomartani, SH., Notary in Jakarta, the Company’s general meeting of shareholders agreed the Basic Capital as well as the Issued and Paid-Up Capital raise from IDR 2,400,000,000 (Two Billion and Four Hundred Million Rupiah) to IDR 3,400,000,000 (Three Billion and Four Hundred Million Rupiah) split into 340,000 shares and each valued IDR 10,000 (Ten Thousand Rupiah). The GMS also agreed on injecting The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. as one of the new shareholders, despite the right of the previous shareholders on the issuance of new shares. The deed has obtained an approval from Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Provision Letter C2-480.HT.01.04.TH.86 dated January 24th, 1986 and has been registered in the District Court Secretariat of West Jakarta registration book No.156/86 on January 30th, 1986 announced in the State Official News No.31 dated April 18th, 1986, Addendum No. 520/1986.

The raise in the Company’s Issued and Paid-Up Capital amounted to IDR 1,000,000,000 (One Billion Rupiah) and was split into 100,000 (one hundred thousand) shares that has been fully paid by the new shareholder, The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. The Company’s capital structure and shareholders composition after the capital raise was represented below:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. Japan Leasing Corporation 2. PT Bank Central Asia 3. The Long Term Credit Bank of Japan Ltd.

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

340.000

120.000120.000100.000

340.000

-

3.400.000.000

1.200.000.0001.200.000.0001.000.000.000

3.400.000.000

-

35,3035,3029,40

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

1989

Berdasarkan Akta No. 224 tanggal 27 Mei 1989 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, SH., Notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan Modal Dasar Perusahaan dari Rp.3.400.000.000,- (Tiga Miliar Empat Ratus Juta Rupiah) menjadi Rp.10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar Rupiah) terbagi dalam 1.000.000 saham, tiap-tiap saham seharga Rp.10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah). Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-7231.HT.01.04.TH.89 tanggal 9 Agustus 1989 dan telah didaftarkan pada buku register Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat di bawah No. 1177/1989 tanggal 29 Agustus 1989 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 tanggal 12 Desember 1989, Tambahan No. 3504/1989. Dengan memperhatikan Pasal 4 ayat 3 akta tersebut, sisa saham dalam portepel sebesar 660.000 (enam ratus enam puluh ribu) saham atau dengan nilai nominal Rp.6.600.000.000 (Enam Miliar Enam Ratus Juta Rupiah) yang terbagi dalam 660.000 saham, telah dikeluarkan dan disetor penuh dengan uang tunai oleh para pemegang saham secara proporsionil selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1989, dengan demikian modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan mengalami peningkatan, sehingga per tanggal 30 Desember 1989 tersebut struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai berikut:

1989

Based on Deed No.224 dated May 27th, 1989 witnessed by Winanto Wiryomartani, SH., Notary in Jakarta, the Company’s general meeting of shareholders agreed the Basic Capital raise from IDR 3,400,000,000 (Three Billion and Four Hundred Million Rupiah) to IDR10,000,000,000 (Ten Billion Rupiah) split into 1,000,000 shares and each valued IDR10,000 (Ten Thousand Rupiah). The deed has obtained an approval from Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Provision Letter No.C2-7231.HT.01.04.TH.89 dated August 9th, 1989 and has been registered in the District Court Secretariat of West Jakarta registration book No.1177/1989 on August 29th, 1989 which has been announced in the State Official News No.12 dated December 12th, 1989, Addemdum No.3504/1989. With regards to Article 4 paragraph 3 of the deed, the remaining 660,000 (six hundred sixty thousand) shares in the portfolio or equivalent with IDR 6,600,000,000 (Six Billion Six Hundred Million Rupiah) have been issued and fully paid in cash proportionally by the shareholders no later than December 30th, 1989. Thus, the Company’s issued and paid-up capital has increased. Following is the capital structure and shareholder composition after the capital raise as of December 30th, 1989:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. Japan Leasing Corporation 2. PT Bank Central Asia 3. The Long Term Credit Bank of Japan Ltd.

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

1.000.000

352.980352.980294.040

1.000.000

-

10.000.000.000

3.529.800.0003.529.800.0002.940.400.000

10.000.000.000

-

35,3035,3029,40

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

90 91201030km/h400

1995

Berdasarkan Akta No. 42 tanggal 10 Juli 1995 juncto Akta No. 87 tanggal 19 Juli 1995 keduanya dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, SH., Notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan seluruh Modal Dasar, Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perusahaan dari masing-masing Rp.10.000.000.000,- (Sepuluh Miliar Rupiah) menjadi Rp.15.000.000.000,- (Lima Belas Miliar Rupiah) terbagi dalam 1.500.000 saham. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-8845.HT.01.04.TH.95 tanggal 24 Juli 1995. Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp.5.000.000.000 (Lima Miliar Rupiah) yang terbagi dalam 500.000 saham, telah dilaksanakan oleh para pemegang saham secara proporsionil dengan pembayaran tunai, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai berikut:

1995

According to the Deed No. 42 dated July 10th, 1995 in connection with the Deed No. 87 dated July 19th, 1995 made and signed with the presence of Winanto Wiryomartani, SH., Notary in Jakarta, the Company’s General Meeting of Shareholders approved the increase in Working Capital as well as the Issued and Fully-Paid Capital, each of which was raised from IDR 10,000,000,000 (Ten Billion Rupiah) to IDR 15,000,000,000 (Fifteen Billion Rupiah) split into 1,500,000 shares. The deed has obtained an approval from the Minister of Law of the Republic of Indonesia through the Provision Letter No.C2-8845.HT.01.04.TH.95 dated July 24th, 1995. The increased Company’s Issued and Paid-Up Capital that amounted to IDR5,000,000,000 (Five Billion Rupiah) split into 500.000 (five hundred thousand) shares, which have been fully paid proportionally by the shareholders, so that the Company’s capital structure and shareholders’ composition after the capital injection was as follows:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. Japan Leasing Corporation 2. PT Bank Central Asia 3. The Long Term Credit Bank of Japan Ltd.

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

1.500.000

529.470529.470441.060

1.500.000

-

15.000.000.000

5.294.700.0005.294.700.0004.410.600.000

15.000.000.000

-

35,3035,3029,40

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

1996

Berdasarkan Akta No. 107 tanggal 17 Oktober 1996 yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui peningkatan Modal Dasar dari Rp.15.000.000.000,- (Lima Belas Miliar Rupiah) menjadi Rp.50.000.000.000,- (Lima Puluh Miliar Rupiah) terbagi dalam 5.000.000 saham; serta meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perusahaan dari Rp.15.000.000.000,- (Lima Belas Miliar Rupiah) menjadi Rp.25.000.000.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Rupiah). Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-10.794.HT.01.04.TH.96 tanggal 4 Desember 1996 dan laporan perubahan Anggaran Dasar telah diterima dan dicatat di bawah No. C2-HT.01.04-A.9076 tanggal 4 Desember 1996, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 936/BH 09.05/VII/97 tanggal 1 Juli 1997, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 70 tanggal 2 September 1997, Tambahan No. 3739/1997. Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar Rp.10.000.000.000 (Sepuluh Miliar Rupiah) yang terbagi dalam 1.000.000 saham, tiap-tiap saham seharga Rp.10.000 (Sepuluh Ribu Rupiah), telah dilaksanakan oleh para pemegang saham secara proporsionil dengan pembayaran tunai, sehingga struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan setelah peningkatan modal tersebut adalah sebagai berikut:

1996

In accordance with the Deed No.107 dated October 17th, 1996 signed and witnessed by the Notary of Sutjipto, SH., in Jakarta, the Company’s general meeting of shareholders approved the Working Capital addition from IDR 15,000,000,000 (Fifteen Billion Rupiah) to IDR 50,000,000,000 (Fifty Billion Rupiah), which was divided into 5,000,000 shares; where the Issued and Paid-Up Capital was increased from IDR15,000,000,000 (Fifteen Billion Rupiah) to IDR25,000,000,000 (Twenty Five Billion Rupiah). The deed has obtained an approval from the Minister of Law of the Republic of Indonesia through the Decree No.C2-10.794.HT.01.04.TH.96 dated December 4th, 1996 while the amendment report of the Article of Association has been received and noted under No.C2-HT.01.04-A.9076 dated December 4th, 1996 and has been registered in the Company’s List at Company Registration Office of Central Jakarta No.936/BH 09.05/VII/97 dated July 1st, 1997 and has been announced on the Republic of Indonesia Official News No.70 dated September 2nd, 1997, Addendum No.3739/1997. The additional injection of the Company’s Issued and Paid-Up Capital was totaling IDR 10,000,000,000 (Ten Billion Rupiah), split into 1,000,000 (one million) shares, valued at IDR10,000 (Ten Thousand Rupiah) each, and has been fully paid proportionally by the shareholders. Thus, the Company’s capital structure and shareholders’ composition after the capital injection was as follows:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. Japan Leasing Corporation 2. PT Bank Central Asia 3. The Long Term Credit Bank of Japan Ltd.

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

5.000.000

882.450882.450735.100

2.500.000

2.500.000

50.000.000.000

8.824.500.0008.824.500.0007.351.000.000

25.000.000.000

25.000.000.000

35,3035,3029,40

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

92 93201030km/h400

1999

Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 4 November 1999 yang dibuat di hadapan Sutjipto, SH., Notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui penggantian nama salah satu pemegang saham Perusahaan yaitu dari Japan Leasing Corporation menjadi Nippon Asset Management, Inc. karena terjadinya re-organisasi perusahaan Kabushiki Nihon Lease, Jepang pada tanggal 13 April 1999 dan yang berlaku efektif pada tanggal 25 Mei 1999. Perubahan nama pemegang saham Perusahaan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Hukum dan Perundang-undangan cq. Direktur Perdata yang diterima pada tanggal 18 Nopember 1999. Dengan terjadinya perubahan nama pemegang saham tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

1999

Based on the Deed No.17 dated November 4th, 1999 that was made and witnessed by the Notary, Sutjipto, SH., in Jakarta, the Company’s general meeting of shareholders approved the name changing of Japan Leasing Corporation, as one of the Company’s shareholders, to Nippon Asset Management, Inc. The name change was done because of the reorganization of Kabushiki Nihon Lease, Japan on April 31st, 1999 that was effective from May 25th, 1999. The name change of the Company’s shareholder has been informed to the Minister of Law of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Law Department and Regulations cq. Civil Directorate which was accepted on November 18th, 1999. After the Company changed its shareholders’ composition, then the Company’s new working capital structure was as follows:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. Japan Leasing Corporation 2. PT Bank Central Asia 3. The Long Term Credit Bank of Japan Ltd.

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

5.000.000

882.450882.450735.100

2.500.000

2.500.000

50.000.000.000

8.824.500.0008.824.500.0007.351.000.000

25.000.000.000

25.000.000.000

35,3035,3029,40

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

2000

Berdasarkan Akta No. 39 tanggal 24 Maret 2000 yang dibuat di hadapan Hendra Karyadi, SH., Notaris di Jakarta, rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui penjualan saham:

Jual beli saham sebagaimana tersebut di atas telah dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2000 yaitu dengan ditandatanganinya Deed of Sale and Purchase of Shares oleh The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. dan Nippon Asset Management Inc., selaku Para Penjual serta PT Bank Central Asia, Tbk. dan Tan Ho Hien / Subur, SH selaku Para Pembeli sebagaimana dituangkan dalam Akta No. 40 tanggal 24 Maret 2000, dibuat dihadapan Hendra Karyadi, SH., Notaris di Jakarta. Nilai transaksi seluruh saham yang diperjual-belikan tersebut di atas atau seluruhnya sebanyak 1.617.550 saham adalah sebesar ¥ 2,- (dua Yen Jepang), dengan perincian yaitu masing-masing sebesar ¥ 1,- (satu Yen Jepang) untuk 735.100 saham yang dimiliki oleh The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. dan 882.450 saham yang dimiliki oleh Nippon Asset Management Inc. Harga transaksi jual beli saham sebesar ¥ 2,- (Dua Yen Jepang) tersebut telah dibayar lunas oleh Para Pembeli kepada Para Penjual, dan Deed of Sale and Purchase of Shares tersebut berlaku pula sebagai kwitansi yang sah atas penerimaan harga transaksi jual beli saham tersebut oleh Para Penjual.

Jual beli saham Perusahaan tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Hukum dan Perundang-undangan yang diterima pada tanggal 19 April 2000.

sebanyak 882.450 saham dengan nilai nominal sebesar Rp.8.824.500.000,- (Delapan Miliar Delapan Ratus Dua Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) milik Nippon Asset Management, Inc.; dan

sebanyak 735.100 saham dengan nilai nominal sebesar Rp.7.351.000.000,- (Tujuh Miliar Tiga Ratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah) milik The Long Term Credit Bank of Japan, Ltd.; yaitu kepada:

PT Bank Central Asia sebanyak 1.592.550 saham

dengan nilai nominal sebesar Rp.15.925.500.000,-

(Lima Belas Miliar Sembilan Ratus Dua Puluh Lima

Juta Lima Ratus Ribu Rupiah); dan

Tan Ho Hien/Subur, SH. sebanyak 25.000 saham

dengan nilai nominal sebesar Rp.250.000.000,-

(Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

(i)

(ii)

(i)

(ii)

2000

In accordance with the Deed No. 39 dated March 24th, 2000 that was made and witnessed by the Notary, Hendra Karyadi, SH., in Jakarta, the Company’s general meeting of shareholders agreed to the selling of:

The shares trading mentioned above has been conducted on March 24th 2000 by signing the Deed of Sale and Purchase of Shares by The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. and Nippon Asset Management Inc. as the sellers, and PT Bank Central Asia, Tbk. and Tan Ho Hien / Subur as the buyers, as noted in the Deed No.40 dated March 24th, 2000, made and witnessed by the Notary, Hendra Karyadi, SH., in Jakarta. All of the shares totaled 1,617,550 shares and was being traded at the value of ¥2 (two Japanese Yen), each was valuing at ¥1 (one Japanese Yen) for 735,100 shares owned by The Long Term Credit Bank of Japan Ltd. and 882,450 shares owned by Nippon Asset Management Inc. The price for the trading stock has been paid by the Shareholders to the Sellers. The Deed of Sale and Purchase of Shares was valid as the receipt of trading transcation done by the Sellers.

The Company’s shares trading has been notified to Minister of Justice and the Constitution of the Republic of Indonesia through the Directorate General of Law Department and Laws which was accepted on April 19th, 2000.

882,450 shares valued at IDR8,824,500,000 (Eight Billion, Eight Hundred Twenty Four Million, and Five Hundred Thousand Rupiah) owned by Nippon Asset Management, Inc.; and

735,100 shares valued at IDR7,351,000,000 (Seven Billion, Three Hundred Fifty One Million Rupiah) owned by The Long Term Credit Bank of Japan, Ltd.; to:

PT BCA Central Asia for 1,592,550 shares valued

at IDR15,925,500,000 (Fifteen Billion, Nine Hundred

Twenty Five Million, and Five Hundred Thousand

Rupiah); and

Tan Ho Hien/Subur, SH. for 25,000 shares valued

at IDR250,000,000 (Two Hundred and Fifty Million

Rupiah).

(i)

(ii)

(i)

(ii)

History of Company’s Share Ownership

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

94 95201030km/h400

Dengan terjadinya jual beli saham tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

2002

Berdasarkan Akta No. 85 tanggal 26 November 2001 yang

dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi,

SH., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan

menyetujui untuk meningkatkan Modal Dasar saham

Perusahaan sebesar Rp.150.000.000.000,-

(Seratus Lima Puluh Miliar Rupiah) dari Rp.50.000.000.000,-

(Lima Puluh Miliar Rupiah) menjadi Rp.200.000.000.000,-

(Dua Ratus Miliar Rupiah) terbagi dalam 20.000.000 saham;

dan meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

dari Rp.25.000.000.000,- (Dua Puluh Lima Miliar Rupiah)

menjadi Rp.50.000.000.000,- (Lima Puluh Miliar Rupiah).

Kenaikan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sebesar

Rp.25.000.000.000,- (Dua Puluh Miliar Rupiah) tersebut

dilakukan hanya oleh pemegang saham PT Bank Central Asia

secara tunai. Perubahan mana telah diterima dan dicatat

oleh Direktur Jendral Administrasi Hukum Umum atas

nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia di bawah Surat Keputusan No. C-02561.HT.01.04.

TH.2002 tanggal 14 Pebruari 2002 dan telah didaftarkan

dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan

Kodya Jakarta Selatan di bawah No.392/RUB.09.05/IV/2002

tanggal 5 April 2002, serta telah diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 9 Juli 2002,

Tambahan No. 6645/2002.

Following is the Company’s capital structure and shareholders’ composition after the stock trading:

2002

In accordance with the Deed No.85 dated November 26th, 2001 signed and witnessed by the Notary, Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., in Jakarta, the Company’s general meeting of shareholders agreed to increase the Initial Working Capital that amounted to IDR150,000,000,000 (Five Hundred and Fifty Billion Rupiah) from IDR50,000,000,000 (Fifty Billion Rupiah) to IDR200,000,000,000 (Two Hundred Billion Rupiah) divided into 20,000,000 shares; in addition to the increase of Issued and Paid-Up Capital from IDR 25,000,000,000 (Twenty Five Billion Rupiah) to IDR50,000,000,000 (Fifty Billion Rupiah). The increase in Issued and Paid-up Capital was only done in cash by PT Bank Central Asia, as the shareholder. The change of the shareholder’s name has been accepted and noted by the Directorate General of Administrative Law on behalf of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Decree No.C-02561.HT.01.04.TH.2002 dated February 14th, 2002, which has been registered under the List of Companies at South Jakarta Business Registration Office under the letter No.392/RUB.09.05/IV/2002 dated April 5th, 2002, and has been announced on the Republic of Indonesia Official News No.55 dated July 9th, 2002, Addendum No.6645/2002.

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. PT Bank Central Asia 2. Tan Ho Hien/Subur, SH

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

5.000.000

2.475.00025.000

2.500.000

2.500.000

50.000.000.000

24.750.000.000250.000.000

25.000.000.000

25.000.000.000

99,01,00

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

Selanjutnya berdasarkan Akta No. 10 tanggal 4 April 2002 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 anggaran dasar yang dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., Notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui untuk meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perusahaan dari Rp.50.000.000.000,- (Lima Puluh Miliar Rupiah) menjadi Rp.58.952.000.000,- (Lima Puluh Delapan Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Rupiah) atau sebesar Rp.8.952.000.000,- (Delapan Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Rupiah) terbagi dalam 895.200 saham, yang semuanya disetor secara tunai oleh pemegang saham PT Bank Central Asia, Tbk. Perubahan mana telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jendral Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah No. C-06867. HT.01.04.TH.2002 tanggal 23 April 2002 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No. 768/RUB.09.03/VI/2002 tanggal 25 Juni 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 22 November 2002, Tambahan No. 1054/2002.

Dengan terjadinya peningkatan modal Perusahaan tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Based on the Deed No.10 dated April 4th, 2002 regarding the change of article 4 paragraph 2 Article of Association made and witnessed by the Notary, Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., in Jakarta, the shareholders agreed to raise the Company’s Issued and Paid-Up Capital from IDR50,000,000,000 (Fifty Billion Rupiah) to IDR58,952,000,000 (Fifty Eight Billion, Nine Hundred Fifty Two Million Rupiah) or amounted to IDR8,952,000,000 (Eight Billion Nine Hundred and Fifty Two Million Rupiah), that was split into 895,200 shares that was paid in cash by PT Bank Central Asia, Tbk. The change of name has been accepted and noted by General Director of Administrative Laws Department on behalf of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia under the Decree No.C-06867. HT.01.04.TH.2002 dated April 23rd, 2002, which has been registered under the List of Companies of South Jakarta Business Registration Office under the decree No.768/RUB.09.03/VI/2002 dated June 25th, 2002, and has been announced in the Republic of Indonesia Official News No.94 dated November 22nd, 2002, Addendum No.1054/2002.

The raise of the Company’s working capital affected the capital structure and composition of shareholders, which changed to the following:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. PT Bank Central Asia 2. Tan Ho Hien/Subur, SH

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

20.000.000.000

4.975.00025.000

5.000.000

15.000.000

200.000.000.000

49.750.000.000250.000.000

50.000.000.000

150.000.000.000

99,500,50

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

96 97201030km/h400

Dengan terjadinya peningkatan modal Perusahaan tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Kemudian berdasarkan keputusan para pemegang saham Perusahaan yang diambil tanpa mengadakan RUPS tertanggal 19 September 2002 yang kemudian dinyatakan dalam Akta No. 77 tanggal 27 September 2002 dengan judul “Pernyataan Tentang Keputusan Diluar Rapat Umum Pemegang Saham”, yang dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan memberikan persetujuan kepada Tan Ho Hien/Subur, SH untuk menjual/mengalihkan seluruh saham miliknya atau sebanyak 25.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta Rupiah) kepada Tuan Wella Jaya Saputra. Jual beli saham diantara para pihak tersebut yaitu Tan Ho Hien/Subur, SH, selaku Penjual dan Wella Jaya Saputra, selaku Pembeli telah dilaksanakan pada tanggal 19 September 2002, yaitu dengan ditandatanganinya Jual Beli Saham yang dibuat dibawah tangan tertanggal 19 September 2002, yang kemudian disimpan dalam Akta No. 78 tanggal 27 September 2002 dengan judul “Akta Penyimpanan” yang dibuat di hadapan Notaris yang sama. Nilai transaksi saham yang diperjual belikan tersebut seluruhnya sebesar Rp.1,5 (satu koma lima Rupiah).

Pemberitahuan perubahan pemegang saham Perusahaan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum A.n. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dibawah Nomor C-UM.02.01.3099 tanggal 25 Oktober 2002.

The raise in the Company’s working capital affected the capital structure and composition of shareholders as follows:

Based on the shareholders decision obtained without conduction of the GMS dated September 19th, 2002 declared in Deed No.77 dated September 27th, 2002, that was entitled “Statement Regarding Decision Without The General Meeting of Shareholders” with the presence of Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., the Notary, in Jakarta, the Company’s shareholders approved Tan Ho Hien/Subur, SH to sell/transfer all of his shares (25,000 shares) with value of IDR250,000,000 (two hundred and fifty million Rupiah) to Mr.Wella Jaya Saputra. The shares trading transaction between Tan Ho Hien/ Subur, SH as the Seller and Wella Jaya Saputra as the Buyer was conducted on September 19th, 2002 by the signing of the Stock Trading Agreement dated September 19th, 2002 and was noted in the Deed No.78 dated September 27th, 2002 that was entitled “Deposit Deed” that was made and witnessed by the same Notary. The total stock selling transaction valued at IDR1.5 (one point five Rupiah).

The notification of the changed composition of the Company’s shareholders’ was accepted and noted by the General Director of Laws Administration Department on behalf of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.C-UM.02.01.3099 dated October 25th, 2002.

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. PT Bank Central Asia 2. Tan Ho Hien/Subur, SH

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

20.000.000

5.870.20025.000

5.895.200

14.104.800

200.000.000.000

58.702.000.000250.000.000

58.952.000.000

141.048.000.000

99,58 0,42

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

2006

Terakhir, berdasarkan Pernyataan Direksi Perusahaan yang dituangkan dalam Akta No. 78 tanggal 31 Mei 2006, yang dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., Notaris di Jakarta, Direksi Perusahaan menyatakan telah menerima pemberitahuan pengalihan seluruh saham atau sebanyak 25.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp.250.000.000,- (dua ratus lima puluh juta Rupiah) Tuan Wella Jaya Saputra kepada BCA Finance Limited; pengalihan saham mana telah dilaksanakan pada tanggal 6 Januari 2006 sebagaimana ternyata dari Sale of Shares tanggal 6 Januari 2006 yang telah dibukukan dan didaftarkan dalam buku Notaris Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH. tersebut di bawah No. 28/W/V/2006 tanggal 31 Mei 2006, yang telah ditandatangani oleh Tuan Wella Jaya Saputra, selaku Penjual dan BCA Finance Limited, selaku Pembeli. Nilai transaksi saham yang diperjual belikan tersebut seluruhnya sebesar Rp.1,5 (satu koma lima Rupiah).

Pengalihan saham dalam Perusahaan tersebut selanjutnya telah diberitahukan kepada instansi yang berwenang dan pemberitahuan perubahan pemegang saham Perusahaan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah Nomor C-UM.02.01.10353 tanggal 21 Juni 2006.

Setelah terjadinya jual beli saham Perusahaan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

2006

At last, based on the Board of Directors Statement written in the Deed No.78 dated May 31st, 2006 that was made and witnessed by the Notary, Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isband, SH., in Jakarta, the Company’s Board of Directors have received the announcement of shares transfer totaling 25,000 shares and was valued at IDR250,000,000 (two hundred and fifty million Rupiah) from Mr.Wella Jaya Saputra to BCA Finance Limited. The stock transfer has been completed on January 6th, 2006 as mentioned in the Sale of Shares on January 6th, 2006 and was registered in the Notary book of Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH. No.28/W/V/2006 dated May 31st, 2006, and it was signed by Mr.Wella Jaya Saputra as the Seller, and BCA Finance Limited as the Buyer. The total stock selling transaction value was valued at IDR1,5 (one point five Rupiah).

The Company’s shares transfer has been announced to the authorized institution, while the notification of the change in the Company’s shareholders’ composition has been accepted and noted by the General Director of Laws Administration Department on behalf of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.C-UM.02.01.10353 dated June 21st, 2006.

After the Company completed the selling and buying transaction, then the Company’s new capital structure and composition of shareholders changed into:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. PT Bank Central Asia 2. Wella Jaya Saputra

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

20.000.000

5.870.20025.000

5.895.200

14.104.800

200.000.000.000

58.702.000.000250.000.000

58.952.000.000

141.048.000.000

99,58 0,42

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

98 99201030km/h400

Setelah terjadinya jual beli saham Perusahaan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Tahun 2010

Berdasarkan keputusan para pemegang saham yang diambil tanpa mengadakan rapat umum pemegang saham tanggal 4 Agustus 2010 yang kemudian dinyatakan dalam Akta No. 87 tanggal 24 Agustus 2010 dibuat di hadapan Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., Notaris di Jakarta, para pemegang saham Perusahaan menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari semula sebesar Rp.200.000.000.000,- (Dua Ratus Miliar Rupiah) yang terbagi atas 20.000.000 (dua puluh juta) saham, menjadi sebesar Rp.500.000.000.000,- (Lima Ratus Miliar Rupiah) terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah) serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula sebesar Rp.58.952.000.000,- (Lima Puluh Delapan Miliar Sembilan Ratus Lima Puluh Dua Juta Rupiah) terbagi atas 5.895.200 (lima juta delapan ratus sembilan puluh lima ribu dua ratus) saham, menjadi Rp.200.000.000.000,- (Dua Ratus Miliar Rupiah) terbagi atas 20.000.000 (dua puluh juta) saham; dengan cara menerbitkan saham baru sebanyak 14.104.800 (empat belas juta seratus empat ribu delapan ratus) saham. Penyetoran atas pengambil-bagianan saham baru tersebut berasal dari kapitalisasi sebagian laba ditahan sampai dengan tahun buku 2009, dengan jumlah Rp.141.048.000.000,- (Seratus Empat Puluh Satu Miliar Empat Puluh Delapan Juta Rupiah), yang dialokasikan kepada para pemegang saham secara proporsional yaitu kepada (i) PT Bank Central Asia, Tbk.

After the Company’s shares trading, the Company’s capital structure and composition of shareholders were as follows:

2010

In accordance with the shareholders’ decision obtained without the general meeting of shareholders on August 4th, 2010 declared in Deed No.87 dated August 24th, 2010 with the presence of Fransiscus Xaverius Budi Santoso Isbandi, SH., the Notary in Jakarta, the Company’s shareholders agreed to increase the initial working capital from IDR200,000,000,000 (Two Hundred Billion Rupiah) for 20,000,000 (twenty million) shares, to IDR500,000,000,000 (Five Hundred Billion Rupiah) for 50,000,000 (fifty million) shares, each was valued at IDR10,000,- (Ten Thousand Rupiah). Besides, the shareholders also approved to rise the Company’s issued and paid-up capital from IDR58,952,000,000 (Fifty Eight Billion and Nine Hundred Fifty Two Million Rupiah) for 5,895,200 (five million, eight hundred and ninety five thousand, and two hundred) shares, to IDR200,000,000,000 (Two Hundred Billion Rupiah) for 20,000,000 (twenty million) shares by issuing 14,104,800 (fourteen million, one hundred and four thousand, and eight hundred) new shares. The payment of the new shares’ taking over was funded from capitalization of half detained profit as of the financial book of year 2009, which amounted to IDR141,048,000,000 (One Hundred Forty One Billion, and Forty Eight Million Rupiah) which was allocated proportionally to the following shareholders: (i) PT Bank Central Asia, Tbk. for 14,044,985 (fourteen million, forty four thousand, nine hundred and eighty five) shares that amounted to IDR140,448,850,000 (One Hundred Forty Billion, Four Hundred Forty Eight Million, Eight Hundred and Fifty Thousand Rupiah) and (ii) BCA Finance Limited for 59,815

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. PT Bank Central Asia 2. BCA Finance Limited

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

20.000.000

5.870.200

25.000

5.895.200

14.104.800

200.000.000.000

58.702.000.000250.000.000

58.952.000.000

141.048.000.000

99,58 0,42

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahan tidak mengalami perubahan.

sebanyak 14.044.985 (empat belas juta empat puluh empat ribu sembilan ratus delapan puluh lima) saham, dengan nilai nominal Rp.140.449.850.000,- (Seratus Empat Puluh Miliar Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Delapan Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) dan (ii) BCA Finance Limited, sebanyak 59.815 (lima puluh sembilan ribu delapan ratus lima belas) saham, dengan nilai nominal Rp.598.150.000,- (Lima Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta Seratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

Dengan terjadinya peningkatan modal Perusahaan tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut :

As of the date of this Annual Report has been officially published, the Company’s capital structure and composition of shareholders remained the same.

(fifty nine thousand eight hundred fifteen) shares that was valued at IDR598,150,000 (Five Hundred Ninety Eight Million, and One Hundred Fifty Thousand Rupiah).

After the injection of the Company’s working capital, the new capital structure and composition of shareholders were as follow:

Modal DasarBasic Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhIssued and Paid-Up Capital Pemegang Saham Shareholders 1. PT Bank Central Asia 2. BCA Finance Limited

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Issued and Paid-Up Capital

Jumlah Saham Dalam PortepelTotal Stock in Portfolio

50.000.000

19.915.185 84.815

20.000.000

30.000.000

500.000.000.000

199.151.850.000848.150.000

200.000.000.000

300.000.000.000

99,58 0,42

100,00

URAIANEXPLANATION

NILAI NOMINAL Rp.10.000,- PER SAHAMVALUE AT IDR 10,000 PER SHARE

JUMLAH SAHAMNUMBER OF SHARES

JUMLAH NILAI NOMINAL (Rp)TOTAL VALUE (IDR)

PERSENTASEPERCENTAGE (%)

History of Company’s Share Ownership

PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERUSAHAAN

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

100 101

JARINGANUSAHA Business Networks

JARINGAN USAHABusiness Networks

201030km/h400

BAB 4.10

Chapter 4.10

JARINGAN USAHABusiness Networks

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

102 103

PT BCA Finance kini telah memiliki 53 Jaringan Usaha (Termasuk Kantor Pusat) di 48 Kota yang tersebar di 27 Propinsi di Indonesia. Berikut merupakan daftar Jaringan Usaha PT BCA Finance:

PT BCA FInance has extended its networks by having 53 branches (include Head Office) located in 48 cities and 28 provinces in Indonesia. These are list of BCA Finance’s business networks:

DKI JAKARTA DAN BANTEN

JAWA BARAT

Kantor Pusat / Head Office

Kelapa Gading

Pondok Indah

Daan Mogot

WTC Mangga Dua

Serpong

Bekasi

Bogor

Depok

Karawang

Bandung

Tasikmalaya

Cirebon

Cilegon

Wisma BCA Pondok Indah Lt. 2Jl. Metro Pondok Indah No. 10Jakarta 12310Telp : (021) 29973100Fax : (021) 29973200

BCA Cabang Kelapa Gading Villa Lt. 3Jl. Kelapa Gading Boulevard Barat RayaBlok LC No. 51-52Jakarta 14240Telp : (021) 4517008Fax : (021) 4517001

BCA Cabang Iskandar Muda Lt. 3Jl. Sultan Iskandar Muda Kav. 80 No. 1-2Arteri Pondok IndahJakarta 12240Telp : (021)7269948Fax : (021)7269906

BCA Cabang Daan Mogot Lt. 2Jl. Daan Mogot Raya No. 48 A-BJakarta 11460Telp : (021) 5605040Fax : (021) 5604554, 5604997, 5605221

Gedung WTC Mangga Dua Lt.3 Blok CLJl. Mangga Dua Raya No. 8Jakarta 14430Telp : (021) 30013999Fax : (021) 30013993

BCA Cabang SerpongWisma BCA BSD CITY, Lt. 1Jl. Pahlawan Seribu Kav. CBD Lot 1.3 Tangerang, Banten 15322Telp : (021) 53164745Fax : (021) 53164740

BCA Cabang Bulevar Hijau, Lt. 3&4Komplek Sentra Niaga Bulevard Hijau Kav. 33-35Medan Satria, Bekasi 17131Telp : (021) 88876200Fax : (021) 88878450 / 88877872

BCA Cabang Bogor Lt.4Jl. Ir. Juanda No. 28Bogor 16122Tel : (0251) 8333024Fax : (0251) 8333462

Ruko Pesona View Blok D No. 2& 3Komp Perkantoran Pesona Khayangan, Jl. Ir. H. JuandaDepok 16411Telp : (021) 77840971Fax : (021) 77840972

BCA Cabang Karawang Lt. 4Jl. Panatayuda 1 No. 37Karawang 41312Telp : (0267) 8454018Fax : (0267) 8454017

BCA Cabang Soekarno Hatta Lt. 4Jl. Soekarno Hatta No. 240Bandung 40227Telp : (022) 5421116Fax : (022) 5421117

Jl. Ciamis No. 147Kec. Cipedes Desa SukamanahTasikmalayaTelp : (0265) 313295

BCA Cabang Cirebon Lt. 4Jl. Yos Sudarso No. 27Cirebon 45111Telp : (0231) 246624Fax : (0231) 246911

BCA Cabang Cilegon II, Lt. 3Komplek Pertokoan Cilegon City SquareBlok A No. 123 & C1CilegonTelp : (0254) 378783Fax : (0254) 378781

201030km/h400JARINGAN USAHABusiness Networks

JARINGAN USAHABusiness Networks

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

104 105

Sukabumi

Surabaya I

Ruko Brawijaya No. 3Jl. Brawijaya RT.02 RW.12,Kel. Gunung Parang, Kec. Cikole,Sukabumi 43111Telp : (0266) 231112Fax : (0266) 231116

BCA Cabang Galaxy Lt. 3Jl. Kertajaya Indah Timur No. 37-39Surabaya 60117Telp : (031) 5966884Fax : (031) 5966885

201030km/h400

JAWA TENGAH & DIY

JAWA TIMUR

BALI

NUSA TENGGARA

Tegal

Semarang

Kudus

Solo

Yogyakarta

Purwokerto

Jalan Sultan Agung No. 29Kejambon, TegalTelp : (0283) 325034Fax : (0283) 325035

BCA Cabang MT. Haryono Lt. 2Jl. MT. Haryono No. 657, Semarang 50242Telp : (024) 8414840Fax : (024) 8410128

BCA Cabang Kudus Lt. 3Jl.A.Yani No.91, Kudus 59317Telp : (0291) 4248181Fax : (0291) 4247420

BCA Cabang Solo Lt. 5Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 3Solo 57112Telp : (0271) 653346Fax : (0271) 642631

BCA Cabang Yogyakarta Lt. 5Jl. Jend. Sudirman 49-51Yogyakarta 55223Telp : (0274) 557520Fax : (0274) 557518

Jl. Dr. Soeharso Ruko Kalibiru No. 2Komplek GOR SatriaPurwokerto 53114Telp : (0281) 630080Fax : (0281) 635252

Surabaya II

Jember

Kediri

Malang

Madiun

Denpasar

Cakranegera

BCA KCU Veteran Lt. 6Jl. Veteran 18-24Surabaya 60175Telp : (031) 3528711Fax : (031) 3528712

BCA Cabang Jember Lt. 3Jl. Gajah Mada No.14-18Jember 68131Telp : (0331) 485150Fax : (0331) 484601

Komp Ruko Hayam Wuruk Trade Center Blok G-7Jl. Hayam WurukKediri 64123Telp : (0354) 698855Fax : (0354) 698829

Jl.Kawi Atas 36DKel. Gadingkasri, Kec. KlojenMalang 65116Telp : (0341) 554433Fax : (0341) 554455

KCU BCA Madiun Lt. 3Jl. Jend. Sudirman 79 – 81Madiun 63132Telp : (0351) 454760Fax : (0351) 454761

BCA Cabang Renon Lt. 2Jl. M. Yamin No. 11ADenpasar 80226Telp : (0361) 7423607Fax : (0361) 261788

Ruko Jl. Raya Sandubaya Bertais SwetaCakranegara, Mataram 83236Telp : (0370) 6175571Fax : (0370) 671153

JARINGAN USAHABusiness Networks

JARINGAN USAHABusiness Networks

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

106 107

Banda Aceh

Medan

Pematang Siantar

Batam

Padang

Bukit Tinggi

Jambi

Lubuk Linggau

Tanjung Pinang

Pangkal Pinang

Pekanbaru

Bengkulu

Palembang

Lampung

Jl. Mister Moh Hasan No. 53-54Banda AcehTelp : (0651) 28896Fax : (0651) 28897

BCA Cabang Medan, Lt. Basement & Lt. 4Jl. Diponegoro No.15Medan 20112Telp : (061) 4536336Fax : (061) 4513220

Komp. Ruko Megaland Blok C No. 6Jl. SangawaluhPematang SiantarTelp : (0622) 433940Fax : (0622) 433941

BCA Cabang Batam Lt. 3Jl. Raja Ali Haji No.18, Sei JodohBatam 29432Telp : (0778) 421095Fax : (0778) 421037

Jl. Sawahan No. 55Padang 25121Telp : (0751) 894040Fax : (0751) 894030

Jl. Ahmad Yani No. 99BBukit TinggiTelp : (0752) 8016046Fax : (0752) 627398

Jl. Pattimura - Ruko Sipin Nusa IndahJambi 36125Telp : (0741) 670060Fax : (0741) 670053

Jl. Yos Sudarso RT. 1 No. 33Kel. Majapahit, Kec. Lubuk Linggau Timur 1Lubuk LinggauTelp : (0733) 7329866Fax : (0733) 7329867

Komp. Ruko Plaza Bintan Center Blok Down No. 8Jl. DI Panjaitan BatuTanjung PinangTelp : (0771) 7335480Fax : (0771) 7335484

BCA Cab. Pangkal Pinang Lt. 3Jl. Raya Koba No. 80Pangkal Pinang 33145Telp : (0717) 4255031Fax : (0717) 4255053

Jl. H. Imam MunandarHarapan Raya No. 364, TangkerangPekanbaru 28288Telp : (0761) 7891400Fax : (0761) 7891401

Jl. Timur Indah Raya No. 14 E&FKel. Sidomulyo, Kec. Gading CempakaBengkuluTelp : (0736) 5612066 / 67Fax :

Jl. Letkol Iskandar No. 280PalembangTelp : (0711) 360733Fax : (0711) 360754 / 55

Jl. Pattimura No. 33Bandar Lampung 35211Telp : (0721) 481949Fax : (0721) 489298

SUMATERA

201030km/h400

KALIMANTAN

Pontianak

Banjarmasin

Palangkaraya

Ruko BCA Komp. Tanjung Pura Indah Blok A No. 9 - 10Jl. Rahadi Usman Pontianak 78122Telp : (0561) 746330Fax : (0561) 746331 / 32

BCA Cabang A. Yani II Lt. 2Jl.Jend. A. Yani KM. 5.5 No. 459Banjarmasin 70233Telp : (0511) 4229610Fax : (0511) 4229620 / 30

Jl. RTA Milono KM 1 No. 2PalangkarayaTelp : (0536) 3222339Fax : (0536) 3222385

JARINGAN USAHABusiness Networks

JARINGAN USAHABusiness Networks

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

108 109

Balikpapan

Samarinda

Jl. MT.Haryono No. 201Balikpapan 76114Telp : (0542) 7206840Fax : (0542) 7206860, 7206899

BCA Cabang Samarinda Lt. 4Jl. Jend. Sudirman 30Samarinda 75111Telp : (0541) 732792Fax : (0541) 732783

201030km/h400

Gorontalo

Manado

Palu

Makassar

Kendari

Jl. Pangeran Hidayat No. 158Kel. Liluwo Kec. Kota TengahGorontaloTelp : (0435) 828810Kec : (0435) 828809

BCA Cabang Manado Lt. 4Jl. Sam Ratulangi No.17-19Manado 95111Telp : (0431) 843579Fax : (0431) 862048

Jl. Ir Juanda - Jl SisingamangarajaKel. Besusu Timur, Kec. Palu TimurPalu 94111Telp : (0451) 458508Fax : (0451) 458506

Ruko BCA RatulangiKompleks Ratulangi Office Blok A - 5Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 7MakassarTelp : (0411) 8111224Fax : (0411) 8111225

Komp. Ruko Senapati Land Blok A No. 23Jl. Raya By Pass KendariKendariTelp : (0401) 3135111Fax : (0401) 3135112

SULAWESI

JARINGAN USAHABusiness Networks

JARINGAN USAHABusiness Networks

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

110 111

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

112 113

TINJAUANBISNISBusiness Review

TINJAUAN BISNISBusiness Review

201030km/h400

KONDISI EKONOMI GLOBAL DAN NASIONAL

Ekonomi dunia bergejolak sejak krisis ekonomi global tahun 2008. Dunia, terutama negara-negara maju, berusaha mengembalikan gairah perekonomi sejak lima tahun lalu. Salah satu upayanya adalah program stimulus Fed yang dikeluarkan pemerintah Amerika Serikat, yaitu Quantitative Easing dengan suku bunga Fed yang nyaris nol guna mendorong perputaran roda ekonomi AS. Investor memberikan reaksi dengan mencari imbal yang menarik di tempat lain seperti negara-negara berkembang. Hal inilah yang menjadi salah satu penggerak melonjaknya ekonomi negara berkembang. Hubungan antara kebijakan negara maju dan bursa di negara berkembang memang rapuh. Pada pertengahan tahun 2013, dipicu membaiknya kondisi ekonomi AS, muncul issue tapering off. Kondisi ini kerap mengguncang pasar keuangan dan stabilitas ekonomi di negara negara berkembang, arus modal itu pun berbalik kembali ke pasar negara maju.

Ekonomi Indonesia menghadapi tantangan berat sepanjang tahun 2013. Dalam gejolak ekonomi global, Indonesia sendiri yang masih berkutat pada masalah defisitnya Neraca Perdagangan Indonesia. Berbagai tantangan itu pun terlihat dari pergerakan inflasi yang mencapai (y-o-y) 8.38% sangat berbeda dari tahun 2012 yang hanya berkisar di 4.5%, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar dari kisaran Rp.9.000,-an ke Rp.11.000,-an, dan penurunan cadangan devisa hingga 13.4%. Pada akhirnya pertumbuhan konsumsi yang selama ini menopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri pun menurun.

Pemerintah berusaha menjaga kinerja ekonomi Indonesia di tahun 2013 ini dengan mendorong konsumsi domestik di saat kinerja ekspor yang mulai melambat sebagai dampak krisis negara-negara maju. Selama ini pertumbuhan konsumsi domestic diakomodir dan dipicu suku bunga rendah, harga BBM subsidi yang dipertahankan tetap murah, serta rendahnya inflasi. Namun upaya tersebut kurang sesuai, tingginya konsumsi bahan bakar domestik dan harga BBM subsidi yang sempat hanya setengah dari harga internasional justru mendorong membengkaknya pemberian subsidi dan peningkatan tajam impor yang akhirnya berdampak pada defisit perdangan dan anggaran pemerintah.

GLOBAL AND NATIONAL ECONOMIC CONDITIONS

The world’s economy has been turbulent since the 2008 global economic crisis in 2008. The world, especially the developed countries, trying to restore the excitement of the economy, since five years ago. One of its efforts is the Fed’s stimulus program that was issued by the U.S. government, namely Quantitative Easing, with an almost zero Fed interest rate in order to push the U.S. economy growth. Investors reacted by seeking an attractive returns elsewhere such as developing countries. This has become one of the driving leaps for the emerging economies. The relationship between the policies issued by developed countries and stock market in the developing countries were a fragile indeed. In mid-2013, triggered by the improvement in the U.S. economy, then came in the issues of the Fed tapering off. This condition had distracted the capital markets and the economic stability in developing countries, as the capital flows injected back to the developed markets.

The Indonesian economy faced severe challenges during 2013. Amid the ongoing global economic downturn, Indonesia was still struggling with issues related to deficit in Indonesia’s Trade Balance. Various challenges have arisen from the inflation movement at 8.38% (y-o-y) compared with only around 4.5% in year 2012, combined with the weakening of the Rupiah currency against the US Dollar from IDR9,000 to IDR11,000 per US Dollar, and a decreased foreign exchange reserves down to 13.4%. As a result, level of consumption growth that normally shore up sustains the domestic economic growth began to decrease.

The government strived to maintain the performance of Indonesia’s economy in 2013 by pushing the domestic consumption amid the ongoing export performance that began slow down due to crisis in developed countries. The growth of domestic consumption has been accommodated and triggered by low interest rates, the price of fuel subsidies that remained low, as well as low inflation rate. However, those government efforts were inappropriate, as a combination of high domestic fuel consumption and the domestic fuel subsidy price charged at only half of the international price level for fuel subsidies, have both pushed for more subsidies and a drastic increase on imports which finally led to the deficits in trade and government budget.

BAB 5.1

Chapter 5.1

TINJAUAN BISNISBusiness Review

Pemerintah tentu segera mengambil tindakan dengan mengeluarkan beberapa kebijakan, salah satunya adalah kembali menaikan harga BBM. Harga BBM subsidi pun akhirnya naik pada akhir Juni tahun 2013 (bensin dari Rp.4.500,-/ liter ke Rp.6.000,-/liter dan solar dari Rp.4.500,- liter ke Rp.5.500,-). Kenaikan harga BBM subsidi lantas ini menyebabkan tekanan inflasi tajam karena dilakukan bertepatan dengan bulan Puasa serta pergantian tahun ajaran baru anak sekolah. Bank Indonesia kemudian merespon kenaikan inflasi dengan turut menaikan suku bunga Rupiah serta melonggarkan kebijakan mengenai investasi asing pada aset keuangan Indonesia. Sepanjang tahun 2013, suku bunga acuan BI naik dalam beberapa tahap dari 5.75% hingga 7.50%. Kebijakan lainnya yang diambil pemerintah dan BI untuk mengendalikan defisit mencakup: merevisi aturan investasi untuk industri migas untuk mendorong investasi jangka panjangan, memberikan insentif bagi industri padat karya, dan mempermudah investor asing untuk memegang mata uang Rupiah. Langkah-Langkah yang diambil pemerintah dan Bank Indonesia mulai menunjukkan dampaknya dipenghujung 2013 yaitu pasar keuangan domestik kembali lebih stabil dan tekanan inflasi yang mulai mereda. Namun, Indonesia belum lepas dari tekanan defisit neraca perdagangan dan melemahnya nilai tukar Rupiah.

Menyongsong tahun 2014, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2014 akan mencapai 3.6% berbeda dengan perhitungan BI yang hanya sebesar 3.5%. Sedangkan menurut Direktur Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia–Bapak Solikin M Juhro, menyatakandengan asumsi tingkat inflasi sebesar 4.5% hingga 5.5%, pertubuhan ekonomi Indonesia akan ada dikisaran 5.5% hingga 5.9% (sumber : merdeka.com; 7 April 2014). Perkiraan tersebut menunjukan semakin besarnya tantangan ekonomi Indonesia di tahun depan apalagi bila dibandingkan dengan tahun 2013 di mana inflasi mencapai 8.9% dan pertumbuhan ekonomi sebesar 5.7%. Kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi juga masih dihantui terus berjalannya defisit neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, di tahun 2014 Indonesia bersiap mengalami gejolak politik dengan adanya Pemilu.

The government has taken an immediate action by issuing multiple policies; one of them was by increasing the fuel prices. The price of subsidized fuel was finally rose at the end of June 2013 (gasoline from IDR4,500/liter to IDR6,000/liter and diesel fuelfrom IDR4,500/liter to IDR5,500/liter). The increase in subsidized fuel price caused drastic pressure of inflation, as this occurred concurrently with the fasting month coincided with the new school year for school students. The Bank Indonesia responded to the rising inflation by raising the BI Rate and loosening the policy of foreign investment in Indonesian financial assets. Throughout 2013, the BI rate rose in phases from 5.75% to 7.50%. The steps taken by the government and Bank Indonesia (BI) to control the deficit were the following: revising of investment rules for the oil and gas industry to stimulate longer term investment, giving incentives for labor-intensive industries, while facilitating foreign investors to hold the Rupiah currency. The initiatives taken by the government and BI have started shown some positive effects at the end of 2013, where the domestic capital market became more stable and the pressure of inflation started to ease. However, Indonesia has not yet able to escape from the pressures of the trade balance deficit and the depreciation of the Rupiah.

Entering year 2014, the International Monetary Fund (IMF) predicted that the global economic growth in 2014 will reach 3.6% in contrast to the BI calculation of only 3.5%. Meanwhile, according to BI - Director of Monetary Economic Policy, Mr. Solikin M Juhro, by assuming an inflation rate of 4.5% to 5.5%, the growth of Indonesian economy will be within the range of 5.5% to 5.9%. The prediction shows that the Indonesian economy in the following year will become more challenging especially when compared to year 2013 where inflation reached 8.9% and economic growth of 5.7%. Meanwhile, the ongoing concerns over the slower growth of Indonesia’s economic growth are still disturbed by the continued record of Indonesia’s trade deficit. Therefore, in 2014, Indonesia will be preparing to experience the dynamic political conditions due to the government election.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

114 115

DUNIA OTOMOTIF

Tahun 2013 penjualan otomotif global mencapai 82 juta unit. Industri otomotif global dipandang memiliki prospek yang menjanjikan. Laporan HIS Automotive yang dikutip Wall Street Journal mengatakan tahun 2014 akan menjadi tahun penting bagi industri otomotif dunia. Pasalnya tahun tersebut diprediksi akan mencetak penjualan mobil 85 juta unit atau naik sekitar 3.6% dari tahun 2013. Sementara di tahun 2018, penjualan otomotif global diperkirakan menembus 100 juta unit menurut sumber yang sama. Deutsche Bank memperkirakan angka penjualan otomotif global lebih tinggi, yaitu naik 4% pada 2014 menjadi 87.4 juta kendaraan.

Di tengah kondisi perkenomian dunia dan nasional yang penuh dengan ketidakpastian, industri otomitf nasional tetap menunjukan kinerja positif. Situasi perekonomian yang menurun serta meningkatnya tingkat suku bunga perbankan menambah tekanan terhadap penjualan kendaraan di dalam negeri. Kondisi ini terlihat pada performa penjualan otomotif pada 2013. Meski pertumbuhan penjulannya masih tinggi, namun terlihat adanya perlambatan. Penjualan mobil tahun 2013 hanya tumbuh sekitar 10 persen, padahal pada tahun sebelumnya fantastis mencapai 25 persen.

Kehadiran produk mobil murah ramah lingkuangan / low cost green car (LCGC) yang mewarnai industri otomotif pun diharapkan dapat membantu mempertahankan penjualan mobil nasional tahun 2013 dan dapat saja mendorong perubahan peta bisnis otomotif yang selama ini didominasi kendaraan MPV dengan kontribusinya lebih dari 40%.

THE AUTOMOTIVE WORLD

In 2013 the global auto sales reached 82 million units. This made the global automotive industry has seen a promising prospect. According to the HIS Automotive report quoted by the Wall Street Journal said that year 2014 will be an important year for the global automotive industry. That was due to the forecast indicating that car sales will record 85 million unit sales, an increase of 3.6% from 2013. Meanwhile in 2018, the global auto sales are projected to hit 100 million units, according to the same source. The Deutsche Bank estimates that global auto sales would be higher, which will rise 4% in 2014 to 87.4 million vehicles.

Amid the uncertainties of the global and domestic economic conditions, the national automotive industry is still showing a positive performance. Both the decreasing economic situation and the increasing bank interest rates add pressure on the sales of vehicles in the country. The condition is reflected in the performance of automotive sales in 2013. Although the selling growth remained high, yet, it was still considered a slowdown. Car sales in 2013 only grew about 10%, compared to the previous year when it recorded a fantastic growth about 25%.

The emergence of low cost green car (LCGC) that characterizes the automotive industry was expected could maintain the national car sales in 2013 and drive the changes of automotive business road map that has been dominated with MPV vehicles by more than 40%.

TINJAUAN BISNISBusiness Review

201030km/h400

Penjualan Mobil Baru Nasional (Unit)/ Nasional New Car Sales (unit)

487 765

17%57%

25%10%

894 1,116 1,230

2009 2010 2011 2012 2013

TINJAUAN BISNISBusiness Review

Pemerintah menargetkan pertumbuhan industri otomotif tahun 2014 sebesar 7 %. Sepanjang tahun 2012 dan 2013, pelaku-pelaku usaha intens membangun industri mobil. Ada lebih dari 100 industri komponen baru berdiri. Pertambahan industri komponen baru tersebut mendorong kapasitas produksi mobil di Indonesia yang mampu mencapai sekitar 1.6 juta – 1.7 juta unit per tahun. Pemerintah memproyeksikan penjualan mobil dapat mencapai 1.3 juta – 1.4 juta unit mobil dengan komposisi sekitar 200.000 unit akan diekspor ke luar negeri.

Meskipun kondisi makro ekonomi serta politik Indonesia di tengah gejolak, pemerintah tetap meyakini penjualan mobil akan meningkat dibanding tahun 2013. Gaikindo memproyeksikan penjualan mobil nasional sedikit berbeda dengan Pemerintah, menargetkan penjualan mobil sekitar 1.2 juta unit yang mana tidak berbeda jauh dengan penjualan mobil sepanjang tahun 2013 atau tumbuh stagnan.

The government is targeting a 7% growth of the automotive industry in 2014. We all know that during 2012 and 2013, the automotive industry players were subject to intensively develop the car industry, where more than 100 new component industries were built. The growth of the new component industry is driving the incremental of car production capacity in Indonesia that can reach around 1.6 million - 1.7 million units per year. The government project national car sales reach 1.3 million to 1.4 million cars with composition export around 200,000 units.

Despite the macro-economic conditions and political turmoil in Indonesia, the government still believes that the future domestic car sales will increase compared to the year 2013. Meanwhile, Gaikindo, the Association of Indonesian Automotive Industries, projected the national car sales slightly different from the government, as it is targeting sales of around 1.2 million units of cars which almost same with year 2013 or stagnant growth.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

116 117

PEMBAHASAN UMUM DAN PENCAPAIAN BCA FINANCE

Sejak 2001, Perusahaan berfokus pada pembiayaan konsumen khususnya kendaraan roda empat. Hingga saat ini, PT BCA Finance menjalankan tiga jenis usaha, yaitu: pembiayaan konsumen, sewa guna usaha dan anjak piutang.

Catatan: Pembiayaan konsumen memiliki proporsi lebih dari 90% pada keseluruhan bisnis Perusahaan.

GENENAL PROFILE ABOUT BCA FINANCE

Since 2001, the Company has been focusing on consumer finance particularly the four wheeled vehicles. Until now, PT BCA Finance runs three types of business, that is: consumer financing, leasing, and factoring.

Note: Consumer finance has a proportion of more than 90% of the Company’s overall business.

PEMBIAYAAN KONSUMEN - MOBIL

Kinerja BCA Finance yang memfokuskan dirinya pada pembiayaan kendaraan bermotor, terus mengalami peningkatan. Pembiayaan konsumen yang disediakan oleh Perusahaan adalah dalam bentuk pemberian kredit untuk kepemilikan kendaraan roda empat terutama jenis MPV/ Minibus, sedan, SUV dan pick-up, baik kendaraan baru maupun kendaraan bekas pakai. Jangka waktu pemberian fasilitas pembiayaan sebagian besar antara 1 tahun sampai dengan 4 tahun. Dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen tersebut, Perusahaan tidak mengkhususkan diri pada merek atau produk tertentu, melainkan hampir semua produk kendaraan roda empat dari berbagai merek yang diperdagangkan di Indonesia. Dari tahun ke tahun angka pelepasan pembiayaan konsumen baru pun mengalami peningkatan. Bahkan pada saat industri mengalami pertumbuhan negatif di tahun 2009, BCA Finance berhasil mencatatkan angka pertumbuhan positif sekitar 20%. Sepanjang tahun 2013, BCA Finance berhasil mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp 26.921 triliun atau meningkat sebesar 9.5% dari tahun sebelumnya. Ini menunjukan prestasi dan pertumbuhan Perusahaan yang stabil. Produktivitas Perusahaan pun meningkat, hal ini terindikasi tidak hanya dari peningkatan penyaluran pembiayaan baru tetapi juga peningkatan jumlah aset kelolaan Perusahaan. (Catatan: Data pembiayaan baru dalam nilai dan total aset kelolaan Perusahaan telah disajikan pada Bab 1.2 Pokok-Pokok Kinerja PT BCA Finance halaman 06).

CONSUMER FINANCING - CAR

BCA Finance performance has been focusing on the car-financing, and it continuously increase. The consumer financing that offered by the Company comprises financing for four-wheeled vehicle ownership, especially for the type of MPV/Minibus, sedan, SUVs and pick-up – either new cars or used cars. The tenor of the financing facility is mostly 1 year to 4 years. The consumer financing product does not specialize to finance a particular brand or product, almost all of four-wheeled vehicles with various brands sold in Indonesia. From year to year, the total distribution of new consumer financing has been gradually increasing, even when the industry experienced a negative growth back in 2009, where BCA Finance was able to manage a positive growth rate around 20%. Throughout 2013, BCA Finance managed to record a new financing of IDR 26,921 billion or 9.5% higher than the previous year. This proves the stability of the Company’s achievement and sustainable growth. The Company’s productivity also increased as indicated not only by the incremental of new financing, but also in the Company’s total managed asset. (Note: The data of the Company’s new financing in value and total managed asset are presented in Chapter 1.2 PT BCA Finance Key Performance page 06).

201030km/h400

PT BCA FINANCE

ANJAK PIUTANG/ FACTORING

SEWA GUNAUSAHA

/ LEASING

PEMBIAYAAN KONSUMEN/ CONSUMER FINANCING

MOBIL BARU/ NEW CAR

MOBIL BEKAS/ USED CAR

Jumlah kontrak yang mampu dikelola oleh perusahaanpun meningkat signifikan dari tahun ke tahun. Selain itu, dari sisi kapasitas, Perusahaan menambah jumlah cabang untuk menjangkau dan mendekatkan diri pada pelanggan maupun mitra bisnis. Hingga akhir tahun 2013, Perusahaan telah memiliki 53 cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Pendapatan dan NPAT pun meningkat berkesinambungan dari tahun ke tahun.

Perusahaan menyalurkan pembiayaan kendaraan, baik mobil baru maupun bekas. Perlakuan penyaluran pembiayaan mobil baru tentu berbeda dengan mobil bekas, menyesuaikan karakternya masing-masing. Selama tiga tahun terakhir proporsi pembiayaan mobil baru dan bekas berada dikisaran 70% dan 30%.

Total number of contracts managed by the Company also increased significantly from year to year. Moreover, in terms of capacity, the Company increased the number of business network to reach out and get closer to customers and business partners. By the end of 2013, the Company has 53 branches spread across various regions in Indonesia. Net Profit After Tax (NPAT) and total revenue have also increased from year to year.

As the Company focuses its portfolio in providing car financing both new and used cars, therefore the financing distribution treatment for the new car is certainly different from the used car, as it is customized per each character. Over the last three years, the proportion of new and used car financing was around 70% and 30%, respectively.

PROPORSI KONDISI MOBIL BERDASARKAN UNIT PEMBIAYAAN BARU/ Proportion of Unit New Car Financing Base on Car Condition

POKOK KINERJA SINGKAT/ Short Key Performance

PROPORSI KONDISI MOBIL BERDASARKAN UNIT TOTAL ASET KELOLAAN/ Proportion of Total Managed Asset in Unit Base on Car Condition

39%

61%

Mobil BaruNew Car

Mobil BekasUsed Car

2013

38%

62%

2012Mobil BaruNew Car

Mobil BekasUsed Car

2011

56%

44%

Mobil BaruNew Car

Mobil BekasUsed Car

38%

62%

2011 2012 2013

35%

65%

34%

66%

Mobil BaruNew Car

Mobil BekasUsed Car

Mobil BaruNew Car

Mobil BekasUsed Car

Mobil BaruNew Car

Mobil BekasUsed Car

Jumlah Kontrak(Khusus pembiayaan konsumen)

Jumlah Cabang

Pendapatan (Rp Miliar)

Laba Bersih Setelah Pajak (Rp miliar)

Number of Contracts(consumer financing only)

Number of Business Network

Revenue (IDR Billion)

Net Profit After Tax (IDR Billion)

ExplanationUraian 2012 20132009 2010 2011

312.903

50

1.609

731

384.000

53

1.933

935

161.255

36

800

388

191.182

36

1.147

577

245.268

38

1.357

670

TINJAUAN BISNISBusiness Review

TINJAUAN BISNISBusiness Review

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

118 119

SEWA GUNA USAHA

Sejak tahun 2012, Perusahaan berusaha mengembangkan bidang sewa guna usaha/ sewa pembiayaan. Hal ini ditunjukan dengan dibentuknya divisi yang khusus menangani dan memproses sewa guna usaha. Perusahaan mengkategorikan empat tipe dalam pembiayaan sewa guna usaha, mencakup: pembiayaan mesin, kendaraan, alat berat dan gedung. Tiga di antara empat tipe tersebut (mesin, kendaraan dan alat berat) aktif dan proporsinya didominasi tipe pembiayaan alat berat. Selama tiga tahun terakhir, sewa pembiayaan meningkat, menunjukan hasil atas upaya Perusahaan.

ANJAK PIUTANG

Selain pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan, Perusahaan memiliki bidang anjak piutang. Proporsi anjak piutang ini tergolong kecil. Hal ini sejalan dengan fokus bisnis Perusahaan.

LEASING

Since year 2012, the Company has been seeking to develop leasing business. This is evidenced by the establishment of a specific division that handles and processes leasing business. The Company categorizes it into four types, which are: leasing of machinery, vehicle, heavy equipment and building. Three out of the four lease types: machinery, vehicle and heavy equipment are considered active, in which heavy equipment takes dominant proportion. Over the past three years, leasing has increased, which has reflected the result of the Company’s best efforts.

FACTORING

In addition to consumer financing and leasing, the Company also engages factoring business. The proportion of factoring is relatively small. This is in line with the Company’s business focus.

201030km/h400

SEWA PEMBIAYAAN (JUTA RUPIAH)/ LEASING (MILLION IDR)

100,000

32,956 31,823 126,052 119,862 158,221 192,038

2011 2012 2013

300,000

400,000

500,000

500,000

Pembiayaan Baru /New Financing

Aset Kelolaan /Managed Asset

67,259

ANJAK PIUTANG (JUTA RUPIAH)/ FACTORING (MILLION IDR)

10,000

7,870 62,918 5,612 62,055 9,131

2010 2011 2013

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

70,000

80,000

Pembiayaan Baru /New Financing

Aset Kelolaan /Managed Asset

TINJAUAN BISNISBusiness Review

TINJAUAN BISNISBusiness Review

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

120 121

BERTAMBAHNYA KEPERCAYAAN MASYARAKAT

Pertumbuhan positif perusahaan sepanjang tahun 2013 dan tahun-tahun sebelumnya dapat juga dipandang dari banyaknya unit yang telah dikelola PT BCA Finance. Pada akhir tahun 2013, jumlah unit yang dikelola mencapai 384.000 unit, jumlah ini meningkat hampir 2.5 kali dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Prestasi ini menunjukan bertambahnya kepercayaan masyarakat pada pelayanan dan produk PT BCA Finance.

ESKTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI PASAR

Meluasnya pangsa pasar menunjukkan bagaimana eksistensi Perusahaan di industri pembiayaan ini. Perusahaan mengembangkan bisnisnya dengan memperluas jaringan usaha berupa pembukaan dan pemekaran cabang baru serta peluncuran produk-produk inovatif. Perusahaan memiliki divisi yang khusus menangani: pengembangan produk, yaitu Corporate Marketing and Credit (CMC) dan membidik potensial cabang strategis, yaitu Business Development Assurance (BDA). Selain itu, untuk mendukung penerapan berbagai strategi, Perusahaan perlu didukung sumber informasi yang komprehensif dan aktual. Oleh karena itu, Perusahaan mendedikasikan satu unit yang memfokuskan fungsinya pada pengelolaan data piutang, yaitu Account Receivable Management (ARM). Perusahaan telah mempersiapkan pemukaan cabang baru di wilayah Duri, Muara Bungo, Magelang, Gresik, Sampit dan Pare-Pare pada akhir tahun 2013. Pembukaan cabang ini tentu telah memperhatikan potensi pasar dan tingkat risiko bisnisnya.

DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PERUSAHAAN DAN LABA PERUSAHAAN

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, tidak ada perubahan harga yang berpengaruh signifikan terhadap bisnis dan laba Perusahaan. Seiring dengan pergerakan inflasi, harga mobil meningkat sehingga nilai pembiayaan pun relative meningkat. Namun dengan hadirnya produk mobil murah, seperti ketika diluncurkannya tipe MPV (multi purpose vehicle) – Xenia, Avanza, dan APV, dan GrandMax, mampu mempertahankan nilai pembiayaan per unit tetap stabil. Di penghujung tahun 2013, industri otomotif meluncurkan mobil ramah lingkungan / LCGC (low cost green car). Kehadiran mobil ramah lingkungan tersebut menambah semarak penjualan mobil baru nasional. Angka pertumbuhan pelepasan pembiayaan baru dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2013, selalu mengalami peningkatan. Selaras dengan kondisi tersebut, laba Perusahaan pun secara konsisten mengalami pertumbuhan positif sepanjang lima tahun terakhir. Pada tahun 2013, Perusahaan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba sektiar 28% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

PENCAPAIAN DAN TARGET PT BCA FINANCE

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, bahwa Perusahaan berhasil membukukan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp26.921triliun. Jumlah tersebut melampaui target tahun 2013 yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu sebesar Rp26.500triliun. Dengan optimis dan terus berupaya menjaga pertumbuhan berkesinambungan, Perusahaan menargetkan pembiayaan baru sepanjang tahun 2014 sebesar Rp27.500triliun.

INCREASED PUBLIC CONFIDENCE

The Company’s positive growth accomplished in year 2013 as well as in the previous years can also be defined from the number of contratcts that managed by PT BCA Finance. In the end of 2013, number of contracts reachs up to 384,000 units. This number increase almost 2.5 time in over the past five years. This achievement constituted a growing public confidence to PT BCA Finance’s services and products.

EXTENSIFICATION AND INTENSIFICATION OF MARKET

The expansion of market share shows the strong existence of the Company in the financing industry. The Company develops its business by expanding its business network, opening of a new branch and launching innovative products. The Company has build a specific division dedicated to handle product development namely the Corporate Marketing and Credit (CMC), and another division to focus on targeting potential strategic branches namely the Business Development Assurance (BDA). Moreover, in order to support the implementation of various strategies, the Company needs to be supported by a comprehensive and actual source of information. Therefore, the Company also dedicates a unit to focus on data management account namely Accounts Receivable Management (ARM). The Company has prepared a new branch opening in the regions of Duri, Muara Bungo, Magelang, Gresik, Sampit and Pare-Pare, at the end of 2013. The opening of these branch offices have certainly had taken in the market potential and the level of business risk contained.

THE IMPACT OF PRICE CHANGES AGAINST THE COMPANY AND COMPANY EARNINGS

In the last five years, there was no change in price that significantly influenced the Company’s business and profits. In line with the inflation movement, the car price has increased and has directly affected the value of the financing. However, with the offerings of relatively inexpensive car type such as the recently launched MPV (multi purpose vehicle) type - Xenia, Avanza, APV, Grandmax –was proven able to maintain the value of per unit financing remained stable. As of end 2013, the automotive industry also launched an eco-friendly car/low cost green car (LCGC), whereas the emergence of these environmentally friendly cars successfully brightened up the national new car sales. The growth number of new financing from 2008 to 2013 has gradually increased. In line with that condition, the Company’s profit consistently record positive growth during the last five years. In 2013, the Company recorded profit growth around 28 % compared with the previous year.

FUTURE ACHIEVEMENT AND TARGET ACCOMPLISHMENT OF PT BCA FINANCEAs stated before, the Company has recorded a new financing amounted to IDR 26,921 trillion. This amount exceeded the 2013 target, with amount IDR 26,500 trillion. The Company optimist and is committed to build sustainable growth by targeting a new financing amounted to IDR 27,500 trillion in 2014.

201030km/h400TINJAUAN BISNISBusiness Review

TINJAUAN BISNISBusiness Review

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

122 123

TINJAUAN ATAS KINERJA KEUANGANFinancial Performance Overview

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Pembahasan berikut mengacu pada Laporan Keuangan Perusahaan untuk periode 12 (dua belas) bulan yang terakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Siddharta & Widjaja serta tanggal 31 Desember 2011 dan 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono Suherman & Surja dengan pendapat wajar untuk semua hal yang material. Kami turut menginformasikan bahwa tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada Laporan Keuangan PT BCA Finance tahun 2013.

FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

Pada awal tahun 2014, tepatnya tanggal 16 Januari 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman baru dari PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk. (BTPN) dengan pagu fasilitas sebesar Rp.150.000.000.000,- (seratus lima puluh milyar rupiah). Jangka waktu fasilitas pinjaman ini berlaku sampai dengan 15 Januari 2015.

FINANCIAL STATEMENTS ANALYSIS

The following discussion refers to the Financial Statements of the Company for the last 12 (twelve) months period ended December 31st, 2013, and was audited by a Public Accountant Office Siddharta & Widjaja dated December 31st, 2011 and year 2012 Financial Statement which was audited by Purwantono Suherman & Surja with unqualified opinion in all material respects. We were also informed that there is no accounting policies changes in year 2013 financial statements of PT BCA Finance.

THE MATERIAL FACTS AFTER THE ACCOUNTANT’S REPORT DATE

In early 2014, dated January 16th, 2014, the Company obtained a credit facility from PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk. (BTPN) amounted to IDR 150,000,000,000 (one hundred and fifty billion Rupiah). The terms of the loan facility is valid until January 15th, 2015.

TINJAUAN ATAS KINERJA KEUANGANFinancial Performance Overview

201030km/h400

BAB 5.2

Chapter 5.2

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

subbab 5.2.1.1 ASET

section 5.2.1.1 ASSETS

Dalam jutaan Rupiah/ in million IDR

Aset Perusahaan terdiri dari kas dan bank; investasi sewa pembiayaan bersih; piutang pembiayaan konsumen bersih; tagihan anjak piutang; piutang pihak berelasi; piutang dan asset lain-lain; biaya di bayar dimuka; piutang derivatif; penyertaan saham; asset tetap bersih dan asset pajak tangguhan. Rincian dari aset Perusahaan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 dapat dilihat dari tabel di atas.

Company’s assets consist of cash and bank deposit; net finance lease investment; net consumer financing receivables; factoring receivables; receivables from related parties; other receivables and assets; prepaid expenses; derivatives receivables; shares of stock; fixed assets and deferred tax assets. Details of the Company’s assets for 2011, 2012 and 2013 are shown in the table above.

Kas dan Bank

Investasi sewa pembiayaan neto

Piutang pembiayaan konsumen

Tagihan anjak piutang-bersih

Piutang pihak berelasi

Piutang dan aset lain-lain

Biaya dibayar dimuka

Piutang derivatif

Penyertaan saham

Aset tetap

Aset pajak tangguhan

Jumlah Aset

Cash on hand and in banks

Net investment in finance leases

Consumer financing receivables

Factoring receivables

Due from related parties

Other receivables and assets

Prepaid expenses

Derivative receivable

Investment in shares of stock

Fixed assets

Deferred tax assets

Total Assets

ExplanationUraian 2012 20132011 % % %

0,1%

2,4%

92,7%

0,1%

2,1%

0,4%

0,3%

0,0%

0,9%

0,6%

0,4%

100,0%

2.867

188.170

5.229.340

8.420

189.894

34.987

28.354

-

66.019

29.501

20.482

5.798.034

0,0%

3,2%

90,2%

0,1%

3,3%

0,6%

0,5%

0,0%

1,1%

0,5%

0,4%

100,0%

2.046

31.330

3.498.700

7.673

46.095

12.811

10.864

6.874

32.849

26.626

16.234

3.692.103

0,1%

0,8%

94,8%

0,2%

1,2%

0,3%

0,3%

0,2%

0,9%

0,7%

0,4%

100,0%

3.559

116.936

4.487.552

5.472

100.677

21.426

16.822

-

41.212

28.030

21.261

4.842.948

10,000

2010 2011 2013

20,000

3,692,103 4,842,947 5,798,034

SUBBAB 5.2.1

Section 5.2.1

TOTAL ASET (JUTA RUPIAH)/ TOTAL ASSET (IDR MILLION)

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

124 125LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

Jumlah aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.5.798.034 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.955.087 juta atau sebesar 19.72% dari tahun 2012. Jumlah aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.4.842.948 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp.1.150.844juta atau sebesar 31.17% dibanding tahun 2011 sebesar Rp.3.692.103 juta. Peningkatan aset Perusahaan tersebut terutama disebabkan pertumbuhan jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai oleh Perusahaan. Peningkatan tersebut juga disebabkan peningkatan nilai investasi sewa pembiayaan neto, piutang pihak berelasi, dan nilai penyertaan saham.

a.

b.

a.

b.

Investasi Sewa Pembiayaan NetoInvestasi sewa neto per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.188.170 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp.71.234 juta, atau meningkat 60.92% dibanding nilai investasi sewa pembiayaan neto tahun 2012. Investasi sewa neto untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 116.936 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.85.606 juta atau meningkat hampir empat kali lipat dibanding invesati sewa pembiayaan neto tahun 2011 sebesar Rp. 31.330 juta. Peningkatan investasi sewa pembiayaan neto dari tahun ke tahun ini didorong oleh minat Perusahaan untuk mengembangkan bisnis sewa pembiayaan dengan membentuk Divisi yang berfokus pada menangani sewa pembiayaan sejak tahun 2012.

Piutang Pembiayaan KonsumenKegiatan usaha utama Perusahaan adalah pembiayaan konsumen dalam bentuk pemberian kredit kendaraan bermotor roda empat terutama jenis Minibus, MPV, Sedan, SUV dan pick up untuk kendaraan baru maupun kendaraan bekas pakai. Jangka waktu fasilitas pembiayaan baik kepada konsumen individu maupun Perusahaan adalah sebagian besar antara 1 tahun sampai dengan 6 tahun. Jumlah piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.5.299.340 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.741.788 juta atau 16.53% dibandingkan dengan jumlah piutang pembiayaan per 31 Desember 2012. Jumlah piutang pembiayaan konsumen per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.4.487.552 juta, meningkat sebesar Rp.988.853 juta atau sebesar 28.26% dibandingkan dengan jumlah piutang pembiayaan konsumen pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp.3.498.700 juta. Peningkatan piutang pembiayaan konsumen ini disebabkan oleh kenaikan jumlah penyaluran pembiayaan konsumen baru yang berhasil dilepas Perusahaan. Total pembiayaan konsumen baru Perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) pada tahun 2012 dan 2013 adalah sebesar Rp. 24.401.265 juta dan Rp.26.700.770 juta.

Net investment in finance leasesNet lease investments as per December 31st, 2013 amounted to IDR 188.170 million, an increase of IDR 71.234 million, or increase 60.92% than the net finance leases investment in 2012. Net lease investment for the year ended on December 31st, 2012 amounted to IDR 116.936 million, an increase of IDR 85.606 million or more than four times higher than the net finance lease investment of IDR 31.330 million in 2011. The increase in net finance lease investments from year to year was driven by readability in developing finance lease investment business by establish a division that focuses to handle financing lease since 2012.

Net Consumer Financing ReceivablesThe Company’s main business is consumer financing, providing consumer financing facility for four-wheeled motor vehicles, especially for Minibus, MPV, Sedan, SUV and pick-ups for new and used vehicles. The majority of financing tenor for both individual and corporate customers is from 1 year to 6 years.Total consumer financing receivables on December 31st, 2013 was IDR 5.299.340 million, an increase of IDR 741.788 million or 16.53% compared with the figure on December 31st, 2012. Total consumer financing on December 31st, 2012 was IDR 4.487.552 million, an increase of IDR 988.853 million or 28.26% hike compared to IDR 3.498.700 million as on December 31st, 2011. This is due to an increase in new consumer financing distribution. Total new consumer financing (including joint financing) in 2012 and 2013 were IDR 24.401.265 million and IDR 26.700.770 million.

The Company’s total assets as on December 31st, 2013 was IDR 5.798.034 million, an increase of IDR 955.087 million or 19.72% hike from the figure in 2012. Total Company’s asset as on December 31st, 2012 was IDR 4.842.948 million, an increase IDR 1.150.844 million or 31.17% hike compared to IDR 3.692.103 million in 2011. The increase was mainly due to the increasing number of consumer financing receivables financed by the Company. The increase was also due to increasing of net investment in finance leases, due from related parties and investment in shares of stock.

201030km/h400

c.

d.

e.

c.

d.

e.

Tagihan Anjak piutangTagihan anjak piutang pada tanggal 31 December 2013 adalah sebesar Rp.8.420 juta mengalami peningkatan sejumlah Rp.2.948 juta atau 53.87% dibanding tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2012. Tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.5.472 juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.2.201 juta atau 28.69% dibanding tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2011. Proporsi tagihan anjak piutang secara keseluruhan aset Perusahaan tergolong minim, hal ini sejalan dengan kebijakan Perusahaan yang tidak menjadikan anjak piutang sebagai fokus bisnisnya.

Piutang Pihak BerelasiPiutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.189.894 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.89.217 juta atau 88.62% dibanding piutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan nilai piutang pihak berelasi disebabkan Perusahaan memiliki saldo piutang yang merupakan pembayaran dealer mobil untuk porsi pembiayaan Induk Perusahaan (atas pembiayaan bersama) yang dibayarkan lebih dahulu oleh Perusahaan. Pada tahun 2012, Perusahaan memiliki saldo piutang pihak berelasi dengan entitas Induk yakni PT Bank Central Asia, Tbk. dan memberikan fasilitas pinjaman kepada entitas asosiasi yakni PT Central Santosa Finance sebesar Rp.100.000 juta. Piutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.100.677 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.54.582 juta atau 118.84% dibanding piutang pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp.46.095 juta.

Penyertaan SahamPenyertaan saham pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.66.019 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.24.807 juta atau 60.19% dibanding nilai penyertaan saham pada tanggal 31 Desember 2012. Penyertaan saham pada 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp.41.212 juta, meningkat sebesar Rp.8.363 juta atau 25.46% dibanding pada 31 Desember 2011 sebesar Rp.32.849 juta. Peningkatan nilai penyertaan saham ini seiring dengan pertumbuhan usaha entitas asosiasi yakni PT Central Santosa Finance.

Factoring ReceivablesFactoring receivables on December 31st, 2013 was IDR 8.420 million, a increase of IDR 2.948 million or 53.87% hike compared to the amount as on December 31st, 2012. Factoring receivables on December 31st, 2012 was IDR 5.472 million, a decrease of IDR 2.201 million or 28.69% drop compared to factoring receivables on December 31st, 2011. Proportion of factoring receivables compare to total asset is classified as minor portion, this was in line with the Company’s policy to not to focus on factoring business.

Receivables from Related PartiesReceivables from related parties on December 31st, 2013 amounted to IDR 189.894 million, an increase of IDR 89.217 million or 88.62% hike compared to that on December 31st, 2012. The increase in receivable from related parties due Company has balance of dealer payment which include Parent Company financing portion (on joint financing) that paid in advance by Company. In 2012, Company has balance of receivable from parent company that is PT Bank Central Asia, Tbk. and provided loan to associated party, PT Central Santosa Finance amount IDR 100.000 million. Receivables from related parties on December 31st, 2012 amounted to IDR 100.677 million, a increase of IDR 54.582 million or 118.84% hike compared to the receivables from related parties of IDR 46.095 million on December 31st, 2011.

Investment in shares of stockInvestment in shares of stock on December 31st, 2013 amounted IDR 66.019 million, a increase of IDR 24.807 million or 60.19% hike compared to the investment on December 31st, 2012. Investment in share of stock on December 31st, 2012 amounted IDR 41.242 million, a increase of IDR 8.363 million or 25.46% hike compare to the investment of IDR 32.849 million on December 31st, 2011. The incremental of investment in shares of stock a line with the growth of associated party, PT Central Santosa Finance.

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

126 127

Kewajiban Perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek dan cerukan; beban akrual; utang pajak; utang lain-lain; utang sewa pembiayaan; estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan; wesel bayar jangka menengah dan utang obligasi. Rincian dari kewajiban Perusahaan untuk tahun 2011, 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Company’s liabilities consist of short-term debts and overdrafts; accrual expense; taxes payable; other debts; obligations under finance lease; estimated liability for employee benefits; medium-term notes payables and bond payables. The details of the Company’s liabilities for 2011, 2012 and 2013 are shown in the table below.

Jumlah kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.4.708.422 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.1.094.947 juta atau 30.30% dibanding jumlah kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012. Jumlah kewajiban Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.3.613.475 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.1.394.858 juta atau 62.87% dibanding jumlah kewajiban Perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp.2.218.617 juta. Peningkatan jumlah kewajiban Perusahaan ini semata untuk mendorong pertumbuhan bisnis Perusahaan dari segi sumber pendanaan. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya penerbitan Obligasi Perusahaan dan meningkatnya penggunaan fasilitas pinjaman jangka pendek. Pada tahun 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi sebesar Rp.1.300.000 juta dan Medium Term Notes sebesar Rp.300.000 juta. Pada tahun 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi sebesar Rp.1.700.000 juta.

Total Company’s liabilities as on December 31st, 2013 was IDR 4.708.422 million, an increase of IDR 1.094.947 million or 30.30% hike compared to total liabilities on December 31st, 2012. Total Company’s liabilities as on December 31st, 2012 was IDR 3.613.475 million, an increase of IDR 1.394.858 million or 62.87% hike compared to total liabilities of IDR 2.218.617 million in 2011. The incremental of total company’s liabilities is to support company’s business growth from funding side. The increase was primarily due to the issuance of the Company’s bond and increase of short term loan facility usage. In 2013, the company issues bond amounted to IDR1.300.000 million and medium term notes amounted to IDR 300.000 million. In 2012, the Company issue bond amounted to IDR 1.700.000 million.

201030km/h400

Pinjaman jangka pendek dan cerukanBeban akrualUtang pajakUtang lain-lainUtang sewa pembiayaanEstimasi liabilitas imbalan kerja karyawanWesel bayar jangka menengahUtang obligasiJumlah Liabilitas

Short-term loans and overdraft

Accrued expensesTaxes payable

Other payablesObligations under finance lease

Estimated employee benefits liability

Medium-term notes

Bonds payableTotal liabilities

ExplanationUraian 2012 20132011 % % %

4,6%

3,1%1,0%

21,1%0,1%0,2%

0,0%

69,8%100,0%

698.603

96.03248.369

715.2911.670

12.610

293.419

2.842.4284.708.422

14,8%

2,0%1,0%

15,2%0,0%0,3%

6,2%

60,4%100,0%

232.901

11.31943.770

371.594888

76.135

-

1.482.0102.218.617

10,5%

0,5%2,0%

16,7%0,0%3,4%

0,0%

66,8%100,0%

166.141

113.65837.735

763.7692.7107.585

-

2.521.8773.613.475

subbab 5.2.1.2

LIABILITASsection 5.2.1.2 LIABILITY

a.

b.

c.

a.

b.

c.

Pinjaman Jangka Pendek dan CerukanPinjaman jangka pendek dan cerukan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp.698.603 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.532.462 juta atau empat kali lipat dibanding pinjaman jangka pendek dan cerukan Perusahaan pada 31 Desember 2012. Pinjaman jangka pendek dan cerukan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.166.141 juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.66.760 juta atau 28.66% dibanding pinjaman jangka pendek dan cerukan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp.232.901 juta. Peningkatan pinjaman jangka pendek dan cerukan di 31 Desember 2013 didorong kebutuhan pendanaan Perusahaan dalam penyaluran pembiayaan baru.

Utang lain-lainUtang lain-lain Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.715.291 juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.48.478 juta atau 6.35% dibanding utang lain-lain Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012. Utang lain-lain Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.763.769 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.392.175 juta atau 105.54% dibanding utang lain-lain Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp.371.594 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah utang asuransi kepada pihak ketiga.

Utang ObligasiUtang obligasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.2.842.428 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.320.551 juta

Short Term Debts and Overdrafts Short-term debts and overdrafts of the Company on December 31st, 2013 amounted to IDR 698,603 million, an increase of IDR 532,462 million or four times compared to the amount on December 31st, 2012. Short-term debts and overdrafts of the Company on December 31st, 2012 amounted to IDR 166,141 million, a decrease of IDR 66,760 million or 28.66% drop compared to IDR 232,901 million on December 31st, 2011.The increase in 2013 was due to company’s funding needs driven by new financing distribution.

Other DebtsThe Company’s other debt as on December 31st, 2013 was IDR 715.291 million, a decrease of IDR 48.478 million or 6.35% drop compared to the amount on December 31st, 2012. The Company’s other debt on December 31st, 2012 was IDR 763.769 million, an increase of IDR 392.175 million or 105.54% increase compared to IDR 371.594 million on December 31st, 2011. This decrease was primarily due to unloading of insurance loan to third parties, BCA.

Bond payablesBond payables of the Company on December 31st, 2013 amounted to IDR 2.842.428million, an increase of IDR 320.551 million or 12.71% hike compared to

1,000,000

2011 2012 2013

2,000,0001,500,000

500,000

3,000,0002,500,000

4,000,0003,500,000

5,000,0004,500,000

2,218,617 3,613,475 4,708,422

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

Dalam jutaan Rupiah/ in million IDR

TOTAL LIABILITAS (JUTA RUPIAH)/ TOTAL LIABILITY (IDR MILLION)

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

128 129

atau 12.71% dibanding utang obligasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012. Peningkatan pada tahun 2013 tersebut terutama disebabkan oleh penerbitan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 sebesar Rp 1.3 triliun. Utang obligasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.2.521.877 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.1.039.867 juta atau 70.17% dibanding dengan utang obligasi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sejumlah Rp.1.482.010 juta. Peningkatan pada tahun 2012 tersebut terutama disebabkan oleh Penerbitan Obligasi Bekelanjutan I BCA Finance Tahap I tahun 2012 sebesar Rp 1.7 triliun.

the amount as on December 31st, 2012. The increase in 2013 was primarily due to the issuance of BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase in 2013, amounting to IDR 1.3 Trillion. Bond payables of the Company on December 31st, 2012 was IDR 2.521.877 million, an increase of IDR 1.039.867 million or 70.17% hike compared to IDR 1.482.010 million on December 31st, 2011. The increase in 2012 was primarily due to the issuance of BCA Finance 1stContinuous Bond 1st Phase in 2012 amounting to IDR 1.7 Trillion.

Jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp.1.089.612 juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.139.860 juta atau 11.38% dibanding jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012. Penurunan ini disebabkan oleh pembagian dividen selama tahun 2013 yaitu dividen interim (per kuartal) sebesar 100% laba bersih tahun berjalan (2013) , serta pembayaran dividen tunai atas laba bersih tahun 2012 Perusahaan sebesar 20%. Jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp.1.229.472 juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.244.014 juta atau 16.56% dibanding jumlah ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp.1.473.486 juta. Penurunan nilai ekuitas Perusahaan yang disebabkan pembagian dividen tidak mengurangi komitmen Induk Perusahaan (PT Bank Central Asia, Tbk.) dalam mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan. Dukungan Induk Perusahaan, khususnya dalam segi pendanaan, dilakukan melalui pembiayaan bersama dalam penyaluran pembiayaan baru.

Total equity as of December 31st, 2013 amounted to IDR 1,089,612 million, a decrease of IDR 139,860 million or 11.38% compared to the amount on December 31st, 2012. The decrease was due to the dividend payment during year 2013, consist of dividend interim (quarterly) amounted to 100% of the Company’s net income in 2013, combined with the payment of cash dividends over the Company’s net income in 2012 by 20%. The total equity as of December 31st, 2012 amounted to IDR 1,229,472 million, a decrease of IDR 244,014 million or 16.56% compared to year 2011 that amounted to IDR 1,473,486 million. The decrease of the Company’s equity as impact of the dividend payment did not reduce the parent Company’s (PT Bank Central Asia Tbk.) commitment in supporting the growth of BCA Finance business. Support from the parent company, especially in term of funding side, do trough joint financing scheme.

201030km/h400

Modal sahamPendapatan (beban) komprehensif lainSaldo Laba- Telah ditentukan penggunaannya- Belum ditentukan penggunaannyaJumlah Ekuitas

Capital stock Other comprehensive income

(expense)Retained earnings

Appropriated Unappropriated

Total Equity

ExplanationUraian 2012

31 Desember / 31 December

20132011 % % %

16,3%0,0%

0,3%83,5%

100,0%

200.000

13.150

876.462 1.089.612

18,4%0,0%

0,0%1,2%

80,4%100,0%

200.000-1.107

2.1501.272.4431.473.486

13,6%-0,1%

0,1%86,4%

100,0%

200.000

3.1501.026.3221.229.472

subbab 5.2.1.3 EKUITAS

section 5.2.1.3 EQUITY

JUMLAH EKUITAS (JUTA RUPIAH)/ TOTAL EQUITY (IDR MILLION)

1,473,486 1,229,472 1,089,612

1,000,000

2,000,000

2011 2012 2013

Sebagai bank, BCA wajib mematuhi peraturan Bank Indonesia, termasuk Peraturan Bank Indonesia No: 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Dalam peraturan tersebut menyatakan pula bahwa penyertaan modal tercakup dalam perhitungan BMPK. Pertumbuhan bisnis non-organik BCA dan pertumbuhan agresif Perusahaan mengurangi ruang gerak dalam perhitungan BMPK. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi pembagian dividen Perusahaan dalam jumlah besar sepanjang tahun 2013.

Kebijakan Pembagian DividenKebijakan pembagian dividen baik waktu dan jumlah dividen yang dibagikan ditentukan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang secara berkala diselenggarakan setiap tahunnya. Kewenangan RUPS telah dijelaskan pada Subbab 7.3.1 Rapat Umum Pemegang Saham halaman 205 . Selama tahun 2013, Perusahaan membagikan dividen dalam jumlah yang signifikan, seperti tabel dibawah ini.

As a bank, BCA shall comply with Bank Indonesia regulations, including Bank Indonesia Regulation No.7/3/PBI/2005 on Legal Lending Limit (LLL), in which also state that total equity is included in the calculation of LLL. The non-organic business growth of BCA and an aggressive growth of the Company reduced the space in calculation of LLL. This is being the reason why the Company distributed its dividend payment in large amount during year 2013.

The Dividend Policy The dividend distribution policy both the timing and the amount of dividend paid is determined by the General Meeting of Shareholders (AGMS) which is held every year on a regular basis. The AGMS authorities is described in Section 7.3.1 regarding General Meeting of Shareholders page 205 . During 2013, the Company distributed dividends in significant amounts, as illustrated in the table below.

Laba Komprehensif Rasio Pembagian Dividen Dividen TunaiDividen InterimTotal Jumlah Lembar SahamDividen Per Saham

Comprehensive Income

Dividen Payout Ratio

Cash DividensInterim Dividens

Total

Number of SharesDividen per shares

2012 20132011

670.202.073.288

80%

403.785.468.074

403.785.468.074

20.000.000 20.189

729.500.989.446

80%

536.161.658.582 438.459.889.623 973.862.252.298

20.000.000 48.693

935.250.001.140

100%

145.140.901.934 930.000.000.000

1.081.150.199.029

20.000.000 54.058

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

LAPORAN POSISI KEUANGANFinancial Report

Dalam jutaan Rupiah/ in million IDR

Dalam Rupiah/ in IDR

PEMBAGIAN DIVIDEN/ DEVIDEND PAYMENT

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

130 131LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

Pendapatan Perusahaan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen; sewa pembiayaan; anjak piutang; denda dan pendapatan lainnya; laba penjualan penyertaan lainnya – neto, penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan; pendapatan bunga; laba penjualan asset tetap, bagian atas laba neto entitas asosiasi dan laba selisih kurs- neto. Rincian dari pendapatan Perusahaan untuk tahun 2011, 2012, 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah.

Pada tahun 2013, jumlah pendapatan Perusahaan sebesar Rp.1.932.821 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.324.166 juta atau 20.15% dari tahun 2012. Pada tahun 2012, jumlah pendapatan Perusahaan sebesar Rp.1.608.655 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.252.087 juta atau 18.58% dibanding tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen.

Company’s revenue comes from consumer financing; financing lease; factoring; penalty and other income; gain on sale of other investment – net; recovery of receivables previously written-off; interest income; gain on sale of fixed asset, equity in net income of associated entities and gain on foreign exchange - net. Details of the Company’s revenue for 2011, 2012 and 2013 are shown in the table below :

In 2013, the Company’s total revenue was IDR 1.932.821 million, an increase of IDR 324.166 million or 20.15% compared to 2012. Then, in 2012, the Company’s total revenue was IDR 1,608,655 million, an increase of IDR 252.087 million or 18.58% hike from 2011. The increase was mainly due to increasing number of consumer financing.

201030km/h400

Consumer financing

Direct financing leases

Factoring

Penalty and other income

Recovery of receivables

previously written-off

Interest income

Equity in net income of

associated entities

Gain on foreign exchange - net

Total Income

Pembiayaan Konsumen

Sewa Pembiayaan

Anjak Piutang

Denda dan pendapatan lainnya

Penerimaan atas piutang yang

telah dihapuskan

Pendapatan bunga

Bagian atas laba neto entitas

asosiasi

Laba selisih kurs - neto

Jumlah Pendapatan

ExplanationUraian

2012 201312 Bulan

12 Months

12 Bulan

12 Months

12 Bulan

12 Months

2011% % %

87,3%

0,7%

0,1%

11,0%

0,3%

0,2%

0,4%

0,0%

100,0%

1.652.806

22.455

1.529

219.356

2.803

9.065

24.807

-

1.932.821

85,5%

1,2%

0,1%

11,3%

0,1%

0,5%

1,3%

0,0%

100,0%

1.226.376

1.042

1.673

124.146

3.218

85

-

-

1.356.568

90,4%

0,1%

0,1%

9,2%

0,2%

0,0%

0,0%

0,0%

100,0%

1.403.876

11.417

1.586

177.151

4.612

2.871

7.113

28

1.608.654

subbab 5.2.2.1 PENDAPATAN

section 5.2.2.1

REVENUE

SUBBAB 5.2.2

Section 5.2.2

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

a. a.Pembiayaan konsumen

Secara umum dari tahun ke tahun, Perusahaan menetapkan kebijakan bahwa pembiayaan konsumen merupakan fokus utama usaha Perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi terbesar pendapatan Perusahaan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen. Pada tahun 2013, pendapatan Perusahaan dari pembiayaan konsumen mencapai Rp. 1.652.806 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp 248.930 juta atau 17.73% dibanding tahun 2012. Pada tahun 2012, pendapatan Perusahaan dari pembiayaan konsumen mencapai Rp.1.403.876 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.177.500 juta atau 14.47% dibanding tahun 2011 sebesar Rp.1.226.376 juta. Kenaikan pendapatan pembiayaan konsumen merupakan kontribusi dari pembiayaan baru Perusahaan yang merupakan hasil dari penambahan jaringan usaha yang tersebar luas di seluruh Indonesia, perkembangan dalam hubungan dengan dealer atau showroom, serta kenaikan kerjasama pembiayaan konsumen dengan PT Bank Central Asia, Tbk. Pendapatan pembiayaan konsumen terdiri dari pendapatan pembiayaan konsumen yang diterima Perusahaan dari pembiayaan konsumen yang dikelola sendiri maupun pembiayan bersama yang menjadi porsi Perusahaan.

Consumer Financing

In general, from year to year, the Company established a policy to focus in consumer financing. It is evidenced from the greatest contribution of the Company’s revenue deriving from consumer financing income. In 2013 the Company’s income from consumer financing reached IDR 1.652.806 million, an increase of IDR 248.930 million or 17.73% hike compared to the figure in 2012. In 2012, the Company’s income from consumer financing reached IDR 1.403.876 million, an increase of IDR 177.500 million or 14.47% hike compared to 2011’s amount of IDR 1.226.376 million. The increase in consumer financing revenue was contributed by the Company’s new financing, as a result of business network expansions throughout Indonesia, relationship to dealers or car showrooms, as well as increase in consumer financing partnership with PT Bank Central Asia, Tbk. Consumer financing income comprises of income from Self Financing and income from Joint financing.

JUMLAH PENDAPATAN (JUTA RUPIAH)/ JUMLAH PENDAPATAN (IDR MILLION)

1,356,568 1,608,655 1,932,821

1,000,000

2,000,000

2011 2012 2013Dalam jutaan Rupiah/ in million IDR

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

132 133

b.

c.

d.

e.

b.

c.

d.

e.

Sewa Pembiayaan

Pendapatan sewa pembiayaan Perusahaan tahun 2013 mencapai Rp.22.455 juta, meningkat sejumlah Rp.11.038 juta atau naik 99.68% dari tahun 2012. Meskipun bukan merupakan fokus utama, Perusahaan berencana untuk meningkatkan bisnis sewa pembiayaan. Rencana tersebut direalisasikan dengan dibentunya Divisi baru di tahun 2012 yang khusus menangani sewa pembiayaan. Penyaluran sewa pembiayaan baru tahun 2013 meningkat cukup signifikan yakni mencapai Rp.158.220 juta, meningkat sebesar Rp.32.168 juta atau 25.52% dibanding dengan tahun sebelumnya sebesar Rp.126.052 juta. Pada tahun 2012, pendapatan sewa pembiayaan Perusahaan mencapai Rp.11.417 juta, meningkat sejumlah Rp.10.375 juta bila dibanding dengan tahun 2011. Peningkatan pendapatan sewa pembiayaan ini seiring dengan peningkatan penyaluran sewa pembiayaan baru.

Anjak Piutang

Pada tahun 2013, pendapatan anjak piutang mencapai Rp 1.529juta, mengalami penurunan sebesar Rp 57juta atau 3.59% dibanding pendapatan anjak piutang pada tahun 2012. Pada tahun 2012, pendapatan anjak piutang mencapai Rp 1.586 juta, mengalami penurunan sebesar Rp 87 juta atau 5.22% dibanding pendapatan anjak piutang tahun 2011 sebesar Rp1.673 juta. Penurunan ini dikarenakan Perusahaan lebih memfokuskan pada pembiayaan kendaraan roda empat atau lebih.

Denda, pendapatan lain-lain

Pada tahun 2013, pendapatan denda, pendapatan lain-lain mencapai Rp.219.356 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp.42.205 juta atau 23.82% dibanding pendapatan denda, pendapatan lain-lain pada tahun 2012. Pada tahun 2012, pendapatan ini mencapai Rp.177.151 juta , mengalami peningkatan sebesar Rp.53.005 juta atau 42.69% dibanding pendapatan tahun 2011 sebesar Rp.124.146 juta. Peningkatan pendapatan denda, pendapatan lain-lain seriring dengan meningkatnya jumlah penyaluran pembiayaan baru dari tahun ke tahun.

Laba Penjualan Penyertaan Lainnya – Neto

Tidak terdapat laba penjualan penyertaan lainnya – netto di tahun 2011, 2012 dan 2013. Pada tahun 2010, Perusahaan mencatat laba penjualan penyertaan lainnya – neto sebesar Rp.8.783juta

Finance Lease

Income from Finance lease for 2013 reached IDR 22.455 million, an increase of IDR 11.038 million, hike 99.68% from 2012. Despite not being the primary focus, the Company plans to increase its finance lease business. The plan was implemented by developing existing units into divisions in 2012, therefore, new lease financing increased significantly, amounting to IDR 158.220 million during 2013, an increase of IDR 32.162 million of hike 25.52% compared to previous year amount of IDR 126.052 million. In 2012, the Company’s lease income reached IDR 11.417 million, an increase of IDR 10.375 million compared to 2011. This was in line with the incremental of new financing lease from year to year.

Factoring

In 2013, factoring income reached IDR 1.529 million, a decrease of IDR 57 million or 3.59% drop compared to the figure in 2012. In 2012, factoring income reached IDR 1.586 million, a decrease of IDR 87 million or 5.22% drop compared to IDR 1.673 million 2011. This decrease was due to the Company’s focus on four-wheeled-vehicle financing.

Overdue Penalty and Other Income

In 2013, revenue from overdue penalty and other income was IDR 219.356 million, an increase of IDR 42.205 million or 23.82% hike from the figure in 2012. In 2012, revenue from overdue penalty and other income was IDR 177.151 million, an increase of IDR 53.005 million or 42.69% hike from IDR 124.146 million in 2011. The increase was due to an increase in the Company’s financing.

Gain on Sale of Other Investment – Net

There were no other gains from sale of other investments - net in 2011, 2012 and 2013. In 2010, the Company recorded a Gain on sale of other investment - net of IDR 8,783 million for sale of shares in

201030km/h400

f.

g.

h.

f.

g.

h.

atas penjualan penyertaan saham di PT Bank Windu Kentjana International Tbk (BWKI).

Penerimaan atas Piutang yang telah Dihapusbukukan

Pada tahun 2013, penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan sebesar Rp.2.803 juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.1.809 juta atau 39.23% dibanding tahun 2012. Penurunan ini disebabkan komplesitas permasalahan yang dihadapi oleh unit recovery semakin tinggi. Pada tahun 2012, penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan sebesar Rp.4.612 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.1.394 juta atau 43.33% dibanding tahun 2011 sebesar Rp.3.218 juta. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan Perusahaan dalam melakukan penagihan atas piutang yang telah dihapuskan.

Pendapatan Bunga

Pada tahun 2013, pendapatan bunga Perusahaan sebesar Rp.9.065 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.6194 juta atau lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2012. Pada tahun 2012, pendapatan bunga Perusahaan sebesar Rp.2.871 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.2.786 juta atau lebih 32 kali dibanding tahun 2011 sebesar Rp.85 juta. Pendapatan bunga ini merupakan hasil atas pemberian pinjaman kepada entitas asosiasi – PT Central Sentosa Finance (CSF) dan bunga atas saldo rata-rata mengendap pada rekening bank milik Perusahaan. Pemberian fasilitas pinjaman kepada CSF sebesar Rp 100.000 juta dilakukan dalam 2 tahap, masing-masing pada tanggal 3 Agustus 2012 dan 3 Oktober 2012. Peningkatan signifikan ini disebabkan peningkatan bunga yang dibebankan kepada CSF sebagai akibat kenaikan biaya pendanaan Perusahaan, seiring kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

Bagian atas Laba Neto Entitas Asosiasi

Pada tahun 2013, bagian atas laba neto entitas asosiasi sebesar Rp.24.807 juta, meningkat sebesar Rp.17.694 juta atau 2.5 kali dibanding tahun 2012 sebesar Rp.7.113 juta. Tidak terdapat bagian atas laba neto entitas asosiasi di tahun 2010 dan 2011, dikarenakan secara total investasi pada entitas asosiasi mengalami kerugian.

PT Bank Windu Kentjana International Tbk (BWKI).

Recovery of Receivables Previously Written-Off

In 2013 Recovery of receivables previously written-off was IDR 2.803 million, a decrease of IDR .1.809 million or 39.23% drop compared to the figure in 2012.This unloading was due to the more complex of problems encountered by the recovery unit. In 2012, Recovery of receivables previously written-off was IDR 4.612 million, an increase of IDR 1,394 million or 43.33% hike compared to the figure in 2011 amount of IDR 3.218 million. It was inseparable from the Company’s success in collecting the receivables that have been written off.

Interest IncomeIn 2013 the Company received interest income ofIDR 9.065 million, an increase of IDR 6,194 million or more than two times compare to 2012. In 2012 the Company received interest income of IDR 2,871 million, an increase of IDR 2,786 million or more than thirty-two times in 2011 amount of IDR 85 million. The interest income is yield of landing that gave to associate entity – PT Central Sentosa Finance (CSF) and average of the Company’s balance in bank. Landing facility for CSF gave in two phases, respectively on August 3rd, 2012 and October 3rd, 2012. This significant increase due to incremental of interest landing rate to CSF as a consequence of rise Company’s cost of fund, in line with incremental of Bank Indonesia interest rate.

Equity in Net Income of Associated Entities

In 2013, Equity in net income of associated entities amounted to IDR 24.807 million, an increase of IDR 17.694million or more than two and half times compare to 2012 amount of IDR 7.113 million. There was no Equity in net income of associated entities in 2011 and 2010, because in total, investment in associated entities suffered from losses.

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

134 135

Salaries, Allowances, and Other Employee Benefits

In 2013, salaries, allowances and other employee benefits amounted to IDR 212.579 million, an increase of IDR 63.106 million or 42.22% hike from the figure in 2012. Salaries, allowances and other employee benefits in 2012 amounted to IDR 149.473 million, an increase of IDR 12.319 million or 8.98% hike from IDR 137.154 million in 2011. The significant incremental of salaries, allowances and other employee benefits during year 2013 due to adjustment of employee salaries, allowance and other benefits to increase employee welfare, all at one was based on the incremental of minimum regional wage (UMR). In the terms of number of employee, from year to year the number of company’s employee increase that contribute to the incremental of salaries, allowances and other employee benefits.

General and Administrative Expense

In 2013, general and administrative expenses amounted to IDR 182.672 million, a decrease of IDR 7.319 million or 3.85% drop from the figure in 2012. The Company successfully increases efficiency and effectiveness of process with the result that capable to suppress general and administrative expense. In 2012, general and administrative expenses amounted to IDR 189.991 million, an increase of IDR 55.399 million or 41.16% hike from IDR 134.592 million in 2011. The increase was primarily due to operational support costs increase along with increasing new financing and the Company’s managed assets.

201030km/h400LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

i. i.Laba / (Rugi) Selisih Kurs – Neto

Pada tahun 2013, Perusahaan tidak membukukan laba selisih kurs neto. Pada tahun 2012, Perusahaan membukukan laba selisih kurs neto sebesar Rp.28 juta. Pada tahun 2011, Perusahaan tidak membukukan laba selisih kurs neto. Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing berasar dari rekening giro dollar yang disesuaikan dengan kurs tengah akhir bulan Bank Indonesia.

Gain/ (Loss) on Foreign Exchange – Net

In 2013, The Company did not record any net foreign exchange gain. In 2012, The Company recorded a net foreign exchange gain of IDR 28 million. In 2011, the Company didn’t record any net foreign exchange gain or loss. Gains and losses on foreign exchange stemmed from dollar giro account, based on Bank Indonesia’s end of month middle exchange rate.

Beban Perusahaan berasal dari gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan; umun dan administrasi; beban bunga; cadangan kerugian penurunan nilai piutang; penyusutan; jasa professional; amortisasi biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan; bagian atas rugi neto entitas aossiasi; dan rugi selisih kurs – neto. Rincian dari beban Perusahaan dan tahun 2011, 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

The Company’s Expenses comprises of salary, allowances and other employee benefits; general and administrative; interest expense; allowance for impairment losses of receivables; depreciation; professional services; amortization of bond issuance costs and deferred medium term notes; share of losses of associate entity net and loss on foreign exchange - net. Details of the Company’s expenses for 2011, 2012 and 2013 are shown in the table below.

subbab 5.2.2.2BEBAN

section 5.2.2.2 EXPENSES

Salaries, allowances and

employees’ benefits

General and administrative

Interest expense

Provision for impairment losses

on receivables

Depreciation

Professional fees

Equity in net loss of associated

entities

Loss on foreign exchange - net

Total Expenses

Gaji, tunjangan dan kesejahteraan

karyawan

Umum dan administrasi

Beban bunga

Cadangan kerugian penurunan

nilai piutang

Penyusutan aset tetap

Jasa profesional

Bagian atas rugi neto entitas

asosiasi

Rugi selisih kurs - neto

Jumlah Beban

ExplanationUraian

2012 2013

12 Bulan12 Months

12 Bulan12 Months

12 Bulan12 Months

2011

% % %

23,5%

29,9%

34,6%

7,3%

2,3%

2,4%

0,0%

0,0%

100,0%

212.579

182.522

237.893

20.363

12.709

23.528

-

80

689.674

30,8%

26,5%

34,5%

3,0%

1,8%

3,4%

0,0%

0,0%

100,0%

137.154

134.592

160.187

11.023

7.544

8.288

1.658

80

460.525

29,8%

29,2%

34,8%

2,4%

1,6%

1,8%

0,4%

0,0%

100,0%

149.473

189.991

220.019

46.412

14.933

14.951

-

635.779

Dalam jutaan Rupiah/ in million IDR

Pada tahun 2013, beban Perusahaan sebesar Rp.689.674 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.53.895 juta atau 8.48% dibanding tahun 2012. Pada tahun 2012, beban Perusahaan sebesar Rp.635.779 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.175.255 juta atau 38.06% dibanding tahun 2011 sebesar Rp.460.525 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya biaya operasional seiring dengan meningkatnya penyaluran pembiayaan baru dan aset yang dikelola Perusahaan.

In 2013, the Company’s expenses amounted to IDR 689.674 million, an increase of IDR 53.895 million or 8.48% hike compared to the figure in 2012. In 2012, the Company’s expenses amounted to IDR 635.779 million, an increase of IDR 175.255 million or 38.06% hike compared to IDR 460.525 million in 2011. The increase was primarily due to operational cost increase along with increasing new financing and Company’s managed assets.

JUMLAH BEBAN (JUTA RUPIAN)/ JUMLAH BEBAN (MILLION IDR)

460,525 635,779 689,674

200,000

600,000

400,000

800,000

2011 2012 2013

a.

b.

a.

b.

Gaji, Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan

Pada tahun 2013, beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp.212.579 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.63.106 juta atau 42.22% dari tahun 2012. Beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.149.473 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.12.319 juta atau sebesar 8.98% dibanding dengan tahun 2011 sebesar Rp.137.154 juta. Peningkatan signifikan beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan di tahun 2013 disebabkan adanya penyesuaian gaji, tunjangan, dan kesejahteraan karyawan untuk peningkatan kesejahteraan karyawan, sekaligus juga dilatarbelakangi oleh peningkatan Upah Minimum Regional (UMR). Dari sisi jumlah karyawan, dari tahun ke tahun jumlah karyawan Perusahaan pun meningkat yang mana juga mendorong peningkatan beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan.

Umum dan Administrasi

Pada tahun 2013, beban umum dan administrasi sebesar Rp.182.672 juta, mengalami penurunan sejumlah Rp.7.319 juta atau sebesar 3.85% dibanding dengan tahun 2012. Perusahaan berhasil meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses sehingga mampu menekan biaya umum dan administrasi. Pada tahun 2012, beban umum dan administrasi adalah sebesar Rp.189.991 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.55.399 juta atau sebesar 41.16% dibanding dengan tahun 2011 sebesar Rp.134.592 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan biaya pendukung operasional seiring dengan kenaikan realisasi kredit baru dan aset yang dikelola Perusahaan.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

136 137201030km/h400

c.

d.

c.

d.

Beban Bunga

Pada tahun 2013, beban bunga mencapai Rp.237.893 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.17.874 juta atau sebesar 8.12% dibanding tahun 2012. Pada tahun 2012, beban bunga adalah sebesar Rp.220.019 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.59.832 juta atau sebesar 37.35% dibanding tahun 2011. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pinjaman terutama pinjaman obligasi yang dimiliki oleh Perusahaan selama tahun 2012 dan 2013 untuk mendukung pertumbuhan volume bisnis Perusahaan.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang

Pada tahun 2013, beban cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar Rp.20.362 juta, mengalami penurunan sebesar Rp.26.050 juta atau 56.13% tahun 2012. Pada tahun 2012, beban cadangan kerugian penurunan nilai piutang sebesar Rp.46.412 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.35.389 juta atau tiga kali lipat dibanding tahun 2011. Kenaikan ini dikarenakan oleh adanya peningkatan jumlah pembiayaan yang dibiayai Perusahaan, jumlah kredit yang bermasalah dalam jumlah piutang yang dihapusbukukan sepanjang tahun 2012. Sedangkan penurunan pencadangan 2013 menyesuaikan risiko kerugian dengan meninjau data historis yang diindikasikan Perusahaan dalam perhitungan pencadangan.

Interest Expense

In 2013, interest expense reached IDR 237.893 million, an increase of IDR 17.874 million or 8.12% hike from the figure in 2012. In 2012, interest expense amounted to IDR 220.019 million, an increase of IDR 59.832 million or 37.35% hike compared to 2011. This increase was due to the increase in the number of debts, especially bonds, owned by the Company during 2012 and 2013 to support the Company’s growing volume of business.

Allowance for Impairment Losses of Receivables

In 2013, allowance for impairment losses of receivables amounted to IDR 20.362 million, an increase of IDR 26.050 million or 56.13% compared to the figure in 2012. In 2012, allowance for impairment losses of receivables was IDR 46.412 million, an increase of IDR 35.389 million or three fold compare to figure in 2011. This increase was due to an increase in total Company’s financing, number of non performing loans and number of written-off Account Receivables throughout 2012. Meanwhile, the reductions of allowance for impairment losses of receivables during 2013 adapt from the lost risk by observe and indicate historical data in allowance calculation.

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFComprehensive Income Report

Pada tahun 2013, laba komprehensif Perusahaan adalah sebesar Rp.935.281 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.205.780 juta atau 28.21% dari tahun 2012. Pada tahun 2012, laba komprehensif Perusahaan adalah sebesar Rp.729.501 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.59.299 juta atau sebesar 8.85% dibanding tahun 2011 sebesar Rp.670.202 juta. Peningkatan laba komprehensif ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan Perusahaan seiring peningkatan jumlah aset yang dikelola Perusahaan khususnya pembiayaan konsumen.

In 2013, the Company’s net profit amounted to IDR 935.281 million, an increase IDR 205.780 million or 28.21% hike from the figure in 2012. In 2012, the Company’s net profit amounted to IDR 729.501 million, an increase of IDR 59.299 million or 8.85% hike from IDR 670.202 million in 2011. The increase in net profit was due to higher revenue, along with the increase in the company’s assets under management, especially in consumer financing.

IncomeExpenses

Income before tax benefit (expense)Tax benefits (expense)

Net income

PendapatanBebanLaba sebelum manfaat (beban) pajakManfaat (beban) pajakLaba neto

ExplanationUraian

2012 2013

12 Bulan12 Months

12 Bulan12 Months

12 Bulan12 Months

12 Bulan12 Months

20112010

1.608.655635.779972.875

(243.374)729.501

1.932.821689.674

1.243.147(307.866)935.281

1.146.728378.751767.978

(191.141)576.836

1.356.568460.525896.043

(225.841)670.202

subbab 5.2.2.3 LABA KOMPREHENSIF

section 5.2.2.3 COMPREHENSIVE INCOME Dalam jutaan Rupiah

/ in million IDR

SUMBER PENDANAANFunding Sources

SUMBER PENDANAANFunding Sources

Arus kas masuk bagi Perusahaan terutama dari penerimaan kas dari angsuran konsumen, pinjaman bank, dana penerusan hasil kerjasama dengan bank dan dana dari pasar modal. Kebutuhan utama Perusahaan akan likuiditas adalah memenuhi kebutuhan modal kerja dan untuk membayar pinjaman yang jatuh tempo. Tabel berikut merupakan ringkasan arus kas.

Cash inflows for the Company are mainly cash receipts from customer’s installment, bank loans, fund in cooperation with banks and fund from the capital market. The Company’s primary need for liquidity is to meet working capital need and to repay maturing loan. The following table summarizes the Company’s cash flow.

Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas OperasiKas Neto Digunakan untuk Aktivitas InvestasiKas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas PendanaanKenaikan (penurunan) neto kas dan bankKas dan bank awal tahunKas dan bank akhir tahun

Net Cash Provided by (Used In) Operating Activities

Net Cash Used in Investing ActivitiesNet Cash Provided by (Used in)

Financing ActivitiesNet increase (decrease)

in cash on hand and in banks Cash on hand and in banks at beginning of year

Cash on hand and in banks at end of year

ExplanationUraian 2012 20132011

137.019

(7.665)

(127.842)

1.513

2.0463.559

51.941

(10.178)

(42.455)

(692)

3.5592.867

254.122

(6.741)

(246.795)

586

1.4612.046

BAB 5.3

Chapter 5.3

ARUS KAS (JUTA RUPIAH)/ CASH FLOW (IDR MILLION)

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

138 139

a.

b

a.

b.

Kas Neto Direpoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi

Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan berhasil mencatat penerimaan kas sebesar Rp.47.880.082 juta yang sebagian besar bersumber dari penerimaan kas dari konsumen atas pembiayaan konsumen sebesar Rp.24.351.076 juta dan penerimaan kas dari bank sehubungan dengan transaksi kerja sama pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp.23.132.722 juta. Jumlah pengeluaran kas baik untuk pengeluaran kas untuk transaksi maupun pengeluaran kas untuk operasional adalah sebesar Rp.47.828.141 juta, sebagian besar terdiri dari pengeluaran kas untuk transaksi pembiayaan konsumen sebesar Rp.26.366.574 juta dan pengeluaran kas untuk pembayaran bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp.20.202.098 juta. Jumlah seluruh kas neto yang diperoleh oleh Perusahaan yang digunakan untu aktivitas operasi adalah sebesar Rp.51.941 juta. Penerimaan kas untuk operasional lebih besar dari pengeluaran karena penerimaan kas dari pembiayaan konsumen yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen Perusahaan.

Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama tahun 2012, Perusahaan berhasil mencatat penerimaan kas sebesar Rp.42.697.462 juta yang sebagian besar bersumber dari penerimaan kas dari konsumen atas pembiayaan konsumen sebesar Rp.20.830.006 juta dan penerimaan kas dari bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp.21.574.833 juta. Jumlah pengeluaran kas baik untuk pengeluaran kas transaksi maupun operasional sebesar Rp.41.701.558 juta termasuk pengeluran kegiatan pembiayaan sebesar Rp.23.914.607 juta sehingga jumlah seluruh kas neto yang digunakan Perusahaan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp.137.019 juta. Penerimaan kas untuk operasional lebih besar dari pengeluaran karena penerimaan kas dari pembiayaan konsumen yang lebih besar seiring dengan pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen Perusahaan.

Kas Neto digunakan untuk aktivitas investasi

Penggunaan kas untuk investasi pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.10.178 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.2.513 juta atau 32.78%

Net Cash Receipt from (Used for) Operating Activities

In term of cash flows from operating activities for the year ended on December 31st, 2013, the Company recorded cash receipts of IDR 47.880.082 million, mostly from the cash receipt from customers of IDR 24.351.076 million for customer financing and cash receipts from banks of IDR 23.132.722 million with respect to joint financing transaction without recourse. Total cash expenditure for transactions and for operating expenses was IDR 47.828.141 million, largely consisting of cash for consumer financing transactions of IDR 26.366.574 million and disbursements of cash for bank payments related to joint financing transactions without recourse of IDR 20.202.098 million. The net cash acquired by the Company used in operating activities was IDR 51.941 million. Cash receipts from operation were greater than the cash receipts from financing due to greater cash receipt from customers along with the growth of the Company’s customer financing businesses.

In term of cash flows from operating activities for the year ended on December 31st, 2012, the Company recorded cash receipts of IDR 42.697.462 million, mostly from the cash receipt from customers of IDR 20.830.006 million for customer financing and cash receipts from banks of IDR 21.574.833 million with respect to joint financing transaction without recourse. Total cash expenditure for transactions and for operating expenses was IDR 41.701.558 million, consisting of cash for consumer financing transactions of IDR 23.914.607 million with the result that the net cash acquired by the Company used in operating activities was IDR 137.019 million. Cash receipts from operation were greater than the cash receipts from financing due to greater cash receipt from customers along with the growth of the Company’s customer financing businesses.

Net Cash Used for Investing Activities

The use of cash for investment in 2013 was IDR 10.178 million, an increase of IDR 2.513 million or 32.78% hike compared to IDR 7.665 million in 2012, mainly due

SUMBER PENDANAANFunding Sources

201030km/h400

c. c.

dibanding tahun 2012 sebesar Rp.7.665 juta, terutama disebabkan oleh perolehan aset tetap di tahun 2013.

Penggunaan kas untuk investasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp.7.665 juta, mengalami peningkatan sejumlah Rp.924 juta atau 13.70% dibanding tahun 2011 sebesar Rp 6.741 juta. Peningkatan tersebut disebabkan perolehan aset tetap Perusahaan dan penambahan penyertaan pada entitas asosiasi yakni PT Central Sejahtera Insurance di tahun 2012.

Kas Neto Diperoleh Dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

Pada tahun 2013, Perusahaan mengalami defisit dari aktivitas pendanaan sebesar Rp.42.455 juta. Hal ini terutama disebabkan peningkatan pembayaran utang bank, utang obligasi, dan dividen kas pada tahun 2013. Total pembayaran utang obligasi sebesar Rp.980.000 juta dan pembayaran dividen kas sebesar Rp.1.075.141 juta.

Pada tahun 2012, Perusahaan mengalami defisit dari aktivitas pendanaan sebesar Rp.127.841 juta. Hal ini dikarenakan adaya pemberian pinjaman kepada entitas asosiasi yakni PT Central Santosa Finance (CSF) dan meningkatnya pembayaran utang bank, utang obligasi dan dividen kas pada tahun 2012.

to the addition of fixed assets during 2013.

The use of cash for investment in 2012 was IDR 7,665 million, an increase of IDR 924 million or 13.70% hike compared to IDR 6,741 in 2011, mainly due to the addition of fixed assets and investments in associated company, PT Central Sejahtera Insurance in 2012.

Net Cash Receipt from (Used for) Financing Activities

In 2013, the Company had a deficit of IDR 42.455 million from financing activities. This was mainly due to increased payment of bank loan, bond and cash dividend in 2013. Total payment of bond amount of IDR 980.000 million and cash dividend amount of IDR 1.075.141 million.

In 2012, the Company had a deficit of IDR 127,842 million from financing activities. This was mainly due to the provision of loans to associates PT Central Santosa Finance (CSF) and increased payment of bank loan, bond and cash dividends in 2012.

SUMBER PENDANAANFunding Sources

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

140 141KEMAMPUAN BAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITASLiabilities Servicing and Receivables Collectability

201030km/h400

KEMAMPUAN BAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITASLiabilities Servicing And Receivables Collectability

subbab 5.4.1LIKUIDITAS

Tingkat likuiditas mencerminkan kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, terutama pinjaman yang diterima Perusahaan untuk meningkatkan kinerja Perusahaan dalam pemberian fasilitas pembiayaan konsumen. Likuiditas Perusahaan diukur berdasarkan perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka pendek. Yang dimaksud aset lancar dalam perhitungan ini adalah aset yang akan diperoleh dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, mencakup: jumlah kas, setara kas, piutang pembiayaan yang akan jatuh tempo dalam satu tahun. Liabilitas jangka pendek merupakan jumlah kewajiban yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

section 5.4.1LIQUIDIT Y

The level of liquidity reflects the company’s ability to meet its short term liabilities, primarily loans of the company to improve the Company’s performance in provision of consumer financing facilities. The Company’s liquidity is measured by the ratio between current assets to current liabilities. The definition of current assets in this calculation is an asset to be acquired within a less than one year period, including: the amount of cash, cash equivalents, accounts receivable from financing that will mature within one year. Short-term liabilities are the total liabilities with a due date of less than one year.

BAB 5.4

Chapter 5.4

ASET LANCARKas dan bankPiutang pembiayaan konsumenInvestasi sewa pembiayaan netoTagihan anjak piutangPiutang pihak berelasiPiutang lain-lainPiutang derivatifPenyertaan lainnya

Jumlah Aset Lancar

LIABILITAS JANGKA PENDEKPinjaman jangka pendek dan cerukanBeban yang masih harus dibayarGaji, tunjangan dan kesejahteraanUtang sewa pembiayaanWesel bayar jangka menengahUtang obligasiUtang lain-lain

Jumlah liabilitas jangka pendek

Rasio likuiditas

ASSETSCash on hand and in banks

Consumer financing receivablesNet investment in finance leases

Factoring receivablesDue from a related party

Other receivablesDerivative receivable

Other investment

Total Assets

LIABILITIESShort-term loans and overdraft

Accrued expenseSalary, allowance and benefit

Obligations under finance leaseMedium-term notes payable

Bonds payablOther payables

Total liabilities

Likuidity Ratio

2012 20132011

2.0462.848.462

18.3597.958

46.0957.4766.350

0

2.936.747

240.17511.31973.398

648-

686.164371.594

1.383.299

2,12x

3.5593.413.699

66.2435.683677

16.3590-

3.506.220

166.02732.98280.7911.164

-1.007.160763.769

2.051.893

1,71x

2.8683.572.625121.647

9.24489.89434.986

00

3.831.263

698.60326.85269.1811.164

24.6001.290.013714.468

2.824.882

1,36x

Uraian Explanation

KEMAMPUAN BAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITASKemampuan Bayar Utang Dan Tingkat Kolektibilitas

Likuiditas Perusahaan terkait sumber pendanaan berkaitan langsung dengan pendanaan dari bank atau pasar modal, sedangkan dari sisi penggunaan dana disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan konsumen. Berdasarkan karakter kegiatan usaha, Perusahaan selalu berusaha untuk menyesuaikan profil jangka waktu pinjaman /sumber pendanaan yang diterima dengan jangka waktu pembiayaan kepada para konsumen. Upaya ini salah satunya dilakukan melalui diversifikasi sumber dana.

Likuiditas Perusahaan untuk tahun 2013 adalah sebesar 1.36 kali, menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012. Penurunan ini disebabkan peningkatan yang cukup signifikan pada jumlah utang obligasi yang jatuh tempo dalam satu tahun. Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama tahun 2013, Perusahaan mencatat jumlah penerimaan kas sebesar Rp.47.880.082juta. Jumlah pengeluaran kas sebesar Rp.46.788.378 juta. Jumlah seluruh kas neto yang diperoleh Perusahaan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp.51.941 juta.

Likuiditas Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar 1,71 kali. Bila dibandingkan dengan rasio likuiditas tahun 2011, nilai ini menurun signifikan. Penurunan ini disebabkan meningkatnya utang obligasi yang jatuh tempo dalam satu tahun. Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan mencatat jumlah penerimaan kas sebesar Rp42.697.462 juta. Jumlah pengeluaran kas sebesar Rp42.560.443 juta. Jumlah seluruh kas neto yang diperoleh Perusahaan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp137.019 juta.

Likuidiatas Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 2,12 kali. Ditinjau dari arus kas aktivitas operasi selama satu tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan mencatat jumlah penerimaan kas sebesar Rp35.731.547 juta. Jumlah pengeluaran kas sebesar Rp35.477.425 juta. Jumlah seluruh kas neto yang diperoleh Perusahaan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp.254.122 juta.

The Company’s liquidity related to the sources of funding is directly correlated with funding from banks or capital markets, while the funding usage channeled back in the form of consumer financing. Based on the character of business activities, the Company has always tried to adjust the tenor of loan profile by the tenor of the consumer financing. One of the efforts is done through diversification of funding sources.

The Company’s liquidity year 2013 recorded 1.36 times; it decreased compared to year 2012. The decrease was due to a significant increase in the amount of bonds within one year. In terms of cash flow in operating activities during 2013, the Company recorded cash proceeds amounted to IDR 47,880,082 million. The total cash disbursement is IDR 46,788,378 million. Meanwhile, total amount of the Company’s net cash acquired in operating activities amounted to IDR 51,941 million.

The Company’s liquidity for the year ended December 31st, 2012 recorded to 1.71 times. If compared to the liquidity ratio in 2011, this ratio decreased significantly. This decrease was due to increased bonds within one year. In terms of cash flow in operating activities for the year ended December 31st, 2012, the Company recorded cash proceeds amounted to IDR 42,697,462 million, while total cash disbursement is IDR 42,560,443 million. The total amount of the Company’s net cash acquired in operating activities amounted to IDR 137.019 million.

The Company’s liquidity for the year ended December 31st, 2011 was 2.12 times. In terms of cash flow in operating activities for the year ended December 31st, 2011, the Company recorded cash proceeds amounted to IDR 35,731,547 million, and total cash disbursement was IDR 35,477,425 million. Meanwhile, the Company’s total net cash acquired in operating activities amounted to IDR 254,122 million.

Dalam jutaan Rupiah/ in million IDR

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

142 143201030km/h400

Solvabilitas merupakan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi kewajibannya yang diukur dengan perbandingan antara jumlah liabilitas dengan ekuitas (solvabilitas ekuitas) maupun jumlah liabilitas dengan aset (solvabilitas aset).

Solvabilitas ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, dan 2011 masing-masing adalah sebesar 4.32 kali, 2.94 kali, dan 1.51 kali.

Solvabilitas aset Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013, 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar 0.81 kali, 0.75 kali, dan 0.60 kali.

Imbal Hasil Ekuitas Rata-Rata dan Imbal Hasil Aset Rata-Rata

Solvency is the ability of the Company to meet its liabilities as measured by the ratio between total liabilities to equity (equity solvency) and total liabilities to assets (assets solvency).

The company’s equity solvency as on December 31st, 2013, 2012, and 2011 respectively were 4.32 times, 2.94 times and 1.51 times.

The company’s assets solvency as on December 31st, 2013, 2012 and 2011 are respectively amounted to 0.81 times, 0.75 times and 0.60 times.

Return on Average Equity and Return on Average Assets

• •Imbal Hasil Ekuitas Rata-Rata

Imbal hasil ekuitas menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba komprehensif tahun berjalan yang diukur dengan membandingkan antara laba komprehensif tahun berjalan dengan rata-rata ekuitas. Imbal Hasil Ekuitas Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011 masing-masing adalah sebesar 80.66%, 54.06% dan 49.90%. Peningkatan rasio secara signifikan dari tahun 2012 dibandingkan tahun 2013 disebabkan penurunan nilai ekuitas dan pertumbuhan laba komprehensif Perusahaan yang cukup tinggi.

Return on Average Equity

Return on average equity shows the Company’s ability to generate comprehensive income for the current year, as measured by comparing the total comprehensive income for the year with an average equity. The Company’s return on average equity for the years ended December 31st, 2013, 2012 and 2011 are respectively 80.66%, 54.06% and 49.90%. A significant incremental of the ratio from year 2012 compare to 2013 due to a decrease in total equity and the Company’s comprehensive income growth was considered quite high.

Total liabilities

Total Equity

Equity solvability

Jumlah liabilitas

Jumlah Ekuitas

Solvabilitas ekuitas

ExplanationUraian 2012 20132011

3.613.475

1.229.472

2,94

4.708.422

1.089.612

4,32

2.218.617

1.473.486

1,51

Total liabilities

Total assets

Activa solvability

Jumlah liabilitas

Jumlah aset

Solvabilitas aktiva

ExplanationUraian 2012 20132011

3.613.475

4.842.947

0,75

4.708.422

5.798.034

0,81

2.218.617

3.692.103

0,60

Net income

Equity

Return On Average Equity

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Ekuitas

Imbal hasil ekuitas rata-rata (%)

ExplanationUraian 2012 20132011

730.608

1.229.472

54,06%

935.281

1.089.612

80,66%

669.095

1.473.486

49,90%

KEMAMPUAN BAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITASLiabilities Servicing and Receivables Collectability

KEMAMPUAN BAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITASKemampuan Bayar Utang Dan Tingkat Kolektibilitas

SOLVABILITAS EKUITAS (JUTA RUPIAH)/ Equity Solvency (IDR MILLION)

IMBAL HASIL RATA-RATA EKUITAS (JUTA RUPIAH)/ RETURN ON AVERAGE EQUITY (IDR MILLION)

IMBAL HASIL RATA-RATA ASET (JUTA RUPIAH)/ RETURN ON AVERAGE ASSETS (IDR MILLION)

SOLVABILITAS ASET (JUTA RUPIAH)/ Assets Solvency (IDR MILLION)

• •Imbal Hasil Aset Rata-Rata

Imbal Hasil Aset menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk menghasilkan laba komprehensif tahun berjalan yang diukur dengan membandingkan antara laba komprehensif tahun berjalan dengan rata-rata aset. Imbal Hasil Aset Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 December 2013, 2012, dan 2011 adalah sebesar 17.58%, 17.12% dan 19.27%. Peningkatan rasio ini dari tahun 2012 dibandingkan tahun 2013 seiring dengan aset beserta pertumbuhan laba komprehensif Perusahaan.

Return on Average Assets

Return on average assets demonstrate the Company’s ability to generate a comprehensive income for the current year, as measured by comparing the total comprehensive income for the year with an average assets. The company’s Return on average assets for the years ended December 31st, 2013, 2012, and 2011 were 17.58%, 17.12% and 19.27%. The incremental of this ratio from year 2012 compared to year 2013 was in line with asset growth along with the Company’s comprehensive income growth.

Net income

Assets

Return On Average Assets

Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan

Aset

Imbal Hasil Aset Rata-Rata (%)

730.608

4.842.947

17,12%

935.281

5.798.034

17,58%

669.095

3.692.103

19,27%

ExplanationUraian 2012 20132011

Subbab 5.4.3TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN

Sebagai perusahaan pembiayaan, tingkat kolektibilitas piutang merupakan salah satu indikator kinerja perusahaan pembiayaan yang sehat. Perusahaan menyalurkan pembiayaan baik dengan dibiayai sendiri (self financing) maupun dibiayai bersama (joint financing) dalam hal ini adalah PT Bank Central Asia Tbk.

Perusahaan melakukan penanganan piutang bermasalah sejak dini, yaitu hari pertama menunggak, dan dibagi dalam empat tahap. (Tahap penanganan piutang bermasalah

section 5.4.3LEVEL OF COMPANY’S RECEIVABLES COLLECTABILIT Y

As a multifinance company, the collectability of receivable is one of the healthy financial performance indicators.The Company distributes financing both with self-financing and joint financing, in this case is PT Bank Central Asia Tbk.

The company handle non performing loan (NPL) since the earlier stage, start form the first day default, and is divided into four stages. (The stages of handling the NPL issue are

subbab 5.4.2 SOLVABILITAS

section 5.4.2

SOLVENCY

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

144 145

201120102009 2012 2013

0,50%

0.00%

1,00%0.68%

0.52%0.60%

0.44%

0.68%

PIUTANG BERMASALAH/ NON PERFORMING LOAN

201030km/h400KEMAMPUAN BAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITASLiabilities Servicing and Receivables Collectability

KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALManagement Policy on The Company’s Capital Structure

dijelaskan pada Bab 6.3.2 Pemasaran dan Pengelolaan Piutang, halaman 165)

Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan diukur melalui jumlah piutang bermasalah yang menunggak lebih dari 30 hari dengan metode balance overdue, yaitu perbandingan antara sisa pokok piutang bermasalah lebih dari 30 hari dengan total seluruh aset kelolaan (sisa pokok hutang). Selama lima tahun berturut-turut, Perusahaan menunjukan kinerja tingkat kolektibilitas yang sangat baik, yaitu mampu menjaga di bawah 1%.

described in Chapter 6.3.2 - Marketing and Account Receivable Management, page 165)

The collectability of receivables is measured through the number of receivables overdue for more than 30 days using overdue balance method, which is the ratio between the outstanding principal of NPL with overdue more than 30 days and total assets manage asset (outstanding principal). For five successive years, the Company’s performance showed a very good level of collectability, as keep the NPL ratio under 1%.

KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALManagement Policy on The Company’s Capital Structure

Berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-44490.AH.01.02 pada tanggal 24 Agustus 2010, terjadi perubahan struktur modal Perusahaan dimana jumlah modal dasar Perusahaan mengalami peningkatan menjadi Rp.500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) yang terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) lembar saham dengan masing-masing lembar saham bernilai nominal Rp.10.000,- (sepuluh ribu Rupiah). Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor 40% (empat puluh persen) atau sejumlah 20.000.000 (dua puluh juta) lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah) oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham.

Dengan terjadinya peningkatan modal Perusahaan tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan adalah sebagai berikut:

Sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perusahaan tidak mengalami perubahan.

Based on the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU- 44490.AH.01.02 dated August 24th, 2010, there was a change in the Company’s capital structure in which the Company’s authorized capital increased to IDR 500,000,000,000, (five hundred billion Rupiah), consisting of 50,000,000 (fifty million) shares with each share’s par value of IDR 10,000, (ten thousand Rupiah). From that authorized capital, forty percent (40%) of the capital had been placed and paid or 20,000,000 (twenty million) of shares with a nominal value totaling IDR 200,000,000,000, (two hundred billion Rupiah) by the shareholders that had participated.

With the increase in the Company’s capital, the capital structure and shareholders’ structure of the Company is as follows :

Until this Annual Report is published, the capital structure and shareholders’ structure of the Company have not changed.

Modal Dasar /CapitalModal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Paid Up Capital :1. PT Bank Central Asia Tbk2. BCA Finance Limited, Hong KongJumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/Total Issued and Paid Up Capital Jumlah Saham dalam Portepel / Total Shares in Portfolio

50.000.000

19.915.18584.815

20.000.00030.000.000

500.000.000.000

199.151.850.000848.150.000

200.000.000.000300.000.000.000

99,580,42

100,0

Uraian/ Explanation

Nilai Nominal: Rp .10.000,- per saham/ Nominal Value: IDR 10,000,- per share

Persentase / Percentage %

Jumlah Nilai Nominal (Rp)/ Total Nominal Value (IDR)

Jumlah Lembar Saham / Number of Shares

Chapter 5.5

BAB 5.5

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

146 147INFORMASI KEUANGAN YANG TELAH DILAPORKAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA ATAU JARANG TERJADIFinancial Information Which Has Been Reported and Contained Extraordinary and Infrequent Events

201030km/h400IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Material Commitment for Capital Investment

INFORMASI KEUANGAN YANG TELAH DILAPORKAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG SIFATNYA LUAR BIASA ATAU JARANG TERJADI

IKATAN YANG MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL

Financial Information Which Has Been Reported and Contained Extraordinary and Infrequent Events

Material Commitment for Capital Investment

Pada tahun 2013, tidak ada kejadian yang sifatnya luar biasa atau jarang terjadi di BCA Finance, termasuk: investasi, ekspansi, divestasi, peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/ modal.

Perusahaan tidak memiliki ikatan material dalam hal Investasi barang modal.

In 2013, no unusual or infrequent events occurred in BCA Finance, include: investment, expansion, divestment, merger, acquisition, or debt restructuring.

The Company has no any material commitment for capital investment.

BAB 5.6 BAB 5.7

Chapter 5.6 Chapter 5.7

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

148 149

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

150 151

TINJAUAN PASAR DAN STRATEGIMarket And Strategy Overview

INDUSTRI MOBIL 2013 CAR INDUSTRY IN 2013

TINJAUAN PASAR DAN STRATEGIMarket and Strategy Overview

Mari kembali melihat perjalanan industri otomotif sepanjang tahun 2013. Sejak awal tahun menuju pertengahan tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukan pergerakan positif, seolah-olah tidak terpengaruh krisis global. Lebih dari itu, para pelaku bisnis bahkan optimis. Pada 7 Juni 2013, tersiar kabar pengurangan stimulus moneter AS yang kemudian ternyata menggoncang ekonomi Indonesia dan memperparah kondisi neraca perdagangan Indonesia. Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan untuk menaikan harga BBM pada bulan yang sama, yang dinilai terlambat karena berdekatan dengan bulan puasa. Kebijakan ini kemudian berdampak pada tingginya inflasi.

Let us looking back at the automotive industry in the year 2013. Since the beginning to the mid year of 2013, Indonesia’s economic growth showed positive movement, as if it was not influenced by the global crisis. More than that, the businessmen were optimistic. On June 7th, 2013, news about the reduction of U.S. monetary stimulus was afloat then turned out to shake the Indonesian economy and worsened the condition of Indonesia’s trade balance. Meanwhile, Indonesian government issued a policy to increase the fuel prices in the same month, which was considered late because it was close to the fasting month. Further, this policy contributed to a higher inflation.

201030km/h400

BAB 6.1

Chapter 6.1

PENJUALAN MOBIL NASIONAL (DALAM UNIT)/ NATIONAL NEW CAR SALES (IN UNIT)

Jan 13 Feb 13 Mar 13 Apr 13 May 13 Jun 13 Jul 13 Aug 13 Sep 13 Oct 13 Nov 13 Dec 13

96,718 103,278 95,995 102,257 99,697 104,268 112,178 77,964 115,974 112,039 111,841 97,691

Sumber : Gaikindo/ Source

TINJAUAN PASAR DAN STRATEGIMarket and Strategy Overview

Kenaikan BBM dan meningkatnya suku bunga kredit tidak menurunkan minat masyarakat dalam membeli mobil. Belajar dari pola penjualan mobil tahun-tahun sebelumnya, jumlah unit penjualan mobil baru ini memang relatif tinggi di bulan puasa. Pada Juli 2013, penjualan mobil baru nasional pun mencatat angka kedua tertinggi sepanjang tahun 2013. Peristiwa lain yang juga menjadi moment penting bagi penjualan mobil adalah Indonesian International Motor Show (IIMS) yang diselenggarakan di bulan September 2013. Acara besar ini mengundang dan meningkatkan minat masyarakat Indonesia pada otomotif, yaitu motor dan mobil. Penjualan mobil baru nasional pun mencapai angka tertinggi pada bulan tersebut.

Pemerintah telah menaikan suku bunga dalam beberapa tahap sejak Juni hingga akhir tahun 2013, total mencapai 175 bps. Kenaikan suku bunga ini merupakan salah satu paket kebijakan pemerintah dalam menghadapi krisis ekonomi dalam negeri. Efek kenaikan suku bunga ini pun mulai menunjukkan dampaknya pada akhir tahun 2013 dengan melambatnya penjualan mobil baru nasional. Namun secara keseluruhan, penjualan mobil baru nasional 2013 mencapai angka fantastis dengan tetap tumbuh dibanding tahun 2012 dalam kondisi ekonomi yang bergejolak.

REGULASI

Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan mengeluarkan kebijakan penetapan Down Payment (DP) atau uang muka minimal untuk KPR dan kredit kendaraan bermotor yang diberlakukan pada bulan Juni 2012. Kebijakan tersebut didasari oleh adanya peningkatan terhadap permintaan KPR dan kredit kendaraan bermotor yang tinggi, sehingga bank dan multifinance perlu meningkatkan kehati-hatian dalam penyaluran kredit untuk meminimalkan potensi risiko bagi bank dan multifinance. Langkah ini diambil

The increase of fuel and the rising of mortgage interest rates did not decrease people’s interest in buying car. Learning from the patterns of car sales in the previous years, the number of units of new car sales was relatively high in the fasting month. In July 2013, the national new car sale was the second-highest figure recorded during 2013. Other important moment for the car sales is the Indonesian International Motor Show (IIMS) held in September 2013. This big event stimulates and increases public interest Indonesia in automotive, motorcycle and car. The national new car sales also peaked in that month.

The government has raised interest rates in several stages from June until end of 2013, a total of 175 bps. This rate hike was one of the government’s packages of coping with the ongoing economic crisis in the country. The effects of rising interest rates began to show at the end of 2013 by the slowdown in new car sales nationwide. Overall, the national new car sales in 2013 performed remarkably and grew higher than in 2012 amid the changing economic conditions.

REGULATION

Bank Indonesia and the Ministry of Finance issued a policy to determine Down Payment (DP) or the minimum down payment level for mortgage and vehicle loans regulated in June 2012. The policy was based on the gradually increasing demand for mortgages and vehicle loans that remained high last year, and this made banks and multifinance companies to become more prudent in their lending in order to minimize the potential risk for banks and multifinance companies. This step was taken to increase the prudence in financing and creating

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

152 153

untuk meningkatkan kehati-hatian dalam melakukan pembiayaan dan menciptakan persaingan yang sehat di industri pembiayaan. Selain kebijakan tersebut, berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 130/PMK.010/2012, Menteri Keuangan mengeluarkan peraturan mengenai kewajiban melakukan pendaftaran jaminan fidusia bagi perusahaan pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan pembebanan jaminan fidusia yang diberlakukan per tanggal 7 Agustus 2012.

Disamping kebijakan pemerintah terkait penetapan batas DP minimum dan kewajiban bagi perusahaan pembiayaan mendaftar fidusia yang diberlakukan pada tahun 2012, di tahun 2013 terdapat beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, kebijakan tersebut antara lain berupa kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) secara bertahap sepanjang tahun 2013, wacana pembatasan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang bisa memicu kenaikan harga BBM dan dikhawatirkan akan berdampak pada menurunnya daya beli konsumen yang pada akhirnya akan mempengaruhi industri kendaraan bermotor. Namun dengan kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang dan semakin stabil diharapkan dapat menekan pengaruh negatif dari kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah tersebut.

INDUSTRI PEMBIAYAAN DAN PROSPEK USAHA 2014

Industri pembiayaan dan industri otomotif hadir untuk saling melengkapi. Tidak dapat dipungkiri bahwa pertumbuhan bisnis dan penjualan otomotif didukung dengan sumbangsih industri pembiayaan. Hal ini mengingat pula bahwa sekitar 70% (tujuh puluh persen) penjualan mobil dibiayai kredit.

Dengan meneropong kinerja industri otomotif selama lima tahun kebelakang dan prospek perkembangannya di tahun 2014, industri pembiayaan tetap optimis menghadapi tantangan sekaligus memanfaatkan peluang yang ada. Potensi pasar pembiayaan di Indonesia sendiri masih sangat luas, tidak hanya dari sisi perkembangan industri otomotif yang meningkat, tetapi juga dari komposisi kependudukan masyarakat Indonesia sendiri dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta orang. Sekitar 60 persen komposisi penduduk Indonesia merupakan penduduk dengan usia produktif yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi. Melihat kondisi infrastruktur dan sarana transportasi umum di Indonesia tergolong kurang memadai, kondisi ini akhirnya mendesak kebutuhan kendaraan pribadi untuk menunjang mobilitas dan produktivitas masyarakat.

Walau tidak seluruh target pertumbuhan ekonomi tercapai, kerja keras pemerintah telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, teruma pada kelas menengah. Menko Perekonomian Hatta Rajasa

healthy competition in the finance industry. In addition to these policies, based on the Ministry of Finance Regulation (PMK) Number 130/PMK.010/2012, Minister of Finance issued a regulation regarding fiduciary obligation to register as an automotive consumer financing company whose fiduciary obligation imposed as of August 7th, 2012.

In addition to the government policies related to fix the minimum limit of the DP and the obligation for financing companies to register fiduciary imposed in 2012, in year 2013 there were a number of policies issued by the government, the policy which include the increase in electricity tariff (TDL) in stages throughout year 2013, discourse restrictions on consumption of fuel (BBM) subsidy that could trigger a rise in fuel prices and the fear it would impact on consumer purchasing power, which in turn will affect the motor vehicle industry. However, among the increasingly growing and more stable Indonesian economy, it is expected that it could suppress the negative impacts resulting from the issued policies set by the Government.

FINANCING INDUSTRY AND YEAR 2014 PROSPECT

The financing industry and the automotive industry were present to complement each other. It is inevitable that the growth of the business as well as the increased sales of automotive is contributed by the financing industry, given that approximately 70% (seventy percent) of car sales was dominated by credit financing.

In reviewing the automotive industry performance within the previous five years and its development prospects in 2014, the industry remains optimistic in facing the upcoming challenges and to take advantage of the existing opportunities. In parallel, the potential of the financing market in Indonesia itself is widespread, not only in terms of the development of the automotive industry is increasing, but also the composition of the Indonesian population of over 230 million people will grow higher going forward. Approximately 60 percent of the composition of the Indoneisan population consists of the productive age population with a high level of mobility. Moreover, considering the fact where infrastructure and public transport in Indonesia is inadequate, this condition eventually raises an urgent need for a personal vehicle to support the mobility and productivity of the community at large.

Although not all of the economic growth targets was reached, the hard work of the government has been successful in improving the welfare of the Indonesian people, especially the middle class group. The Coordinating Minisiter for Economic

TINJAUAN PASAR DAN STRATEGIMarket and Strategy Overview

mengemukakan, proporsi kelas menengah di Indonesia telah meningkat dari 36,0% pada 2010 menjadi 56,5% pada 2013. Sementara angka kemiskinan terus menurun dari 17% tahun 2004 menjadi 11,6% pada 2013 ini. (sumber: (Humas Kemenko Perekonomian/ES; http://setkab.go.id). Peningkatan kesejahteraan ini ditunjukan dengan meningkatnya distribusi pendapatan pada penduduk dengan tingkat pendapatan menengah dan tinggi, seperti pada grafik di bawah ini. Pemerintah pun menilai terdapat berbagai sektor potensial untuk berinvestasi seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Salah satu sektor potensial yang diminati investor adalah kendaraan bermotor dan alat transportasi.

Affairs Hatta Rajasa mentioned that proportion of Indonesia’s middle class group in Indonesia has increased from 36,0% in year 2010 to 56.5% in 2013. Meanwhile the poverty rate continued to decline from 17% in 2004 to 11.6% in 2013. (source: Humas Kemenko Perekonomian/ES; http://setkab.go.id). An increased welfare is evidenced by the increase in the income distribution of the population from the middle and high income levels, as illustrated in the chart below. The government also considers that there are different potential sectors to invest in line with the economic growth and changes in people’s lifestyles. One of the potential sectors that attract the investors is the motor vehicle transportation.

Penyaluran kredit telah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Hingga tahun 2013, sudah terdapat lebih dari 200 perusahaan yang bergerak di industri pembiayaan. Aset perusahaan pembiayaan di Indonesia secara keseluruhan mencapai Rp.401 triliun pada 2013 atau meningkat sebesar 17.22% dari tahun sebelumnya sebesar Rp.341,7 triliun. Sedangkan pembiayaan yang disalurkan tahun 2013 mencapai Rp.348 triliun. Jumlah ini naik 15.21% dari tahun 2012 sebesar Rp.302 triliun. (sumber: http://bisnis.liputan6.com). Pertumbuhan tersebut memang tidak sepesat pertumbuhan tahun 2012 yang sebesar 23.1%.

Sumber : Badan Biro Pusat Statistik/ Source: Indonesia Central Bureau of Statistic

The loan portfolio has become one of the drivers of the economic growth . Until year 2013, there were already more than 200 companies engaged in the financing industry. The asset financing company in Indonesia in total of IDR401 trillion in 2013, an increase of 17.22% from the previous year amounting to IDR341.7 trillion. Meanwhile the financing in 2013 has reached IDR348 trillion. This number raised from 15.21% in 2012 to Rp302 trillion (source: http://bisnis.liputan6.com). The growth is not as fast as the growth in 2012 which recorded 23.1%.

TINJAUAN PASAR DAN STRATEGIMarket and Strategy Overview

DISTRIBUSI PENDAPATAN/ INCOME DISTRIBUTION

0%

2009 20112010 2012 2013

25%

75%

50%

100%

40% penduduk dengan pendapatan terendah40% of population with the lowest income

40% penduduk dengan pendapatan menengah40% of population with middle-income

20% penduduk dengan pendapatan tertinggi20% of population with the highest income

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

154 155

STRATEGI PT BCA FINANCEPT BCA Finance Strategy

STRATEGI PT BCA FINANCEPT BCA Finance Strategy

Persaingan dalam industri pembiayaan ini semakin ketat, terutama di antara perusahaan yang didukung ATPM dan Bank. Keunggulan perusahaan pembiayaan, kini tidak hanya dipandang dari murahnya bunga yang ditawarkan, tetapi juga pelayanan dan hubungan baik dengan stakeholder khususnya pelanggan. Dalam mempertahankan kinerja positif berkesinambungan dan mewujudkan misi yaitu memberikan nilai terbaik kepada stakeholder, BCA Finance secara konsistensi menerapkan empat strategi, mencakup: operational excellence, most competitive price, prinsip kehati-hatian, dan mutual relationship.

OPERATIONAL EXCELLENCE, meningkatkan efektivitas biaya dan efisiensi proses serta optimalisasi setiap sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan dalam rangka mencapai produktivitas yang optimal.

PT BCA Finance secara terus menerus berupaya untuk melakukan perbaikan dalam setiap proses kerja dalam rangka mewujudkan process excellence sehingga Perusahaan dapat memberikan nilai terbaik kepada para stakeholders. Sejalan dengan hal tersebut, BCA Finance pun senantiasa berupaya untuk mengoptimalkan setiap sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan dalam rangka mencapai produktivitas yang optimal.

Efektivitas biaya, efisiensi proses dan produktivitas setiap sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan merupakan faktor yang turut menentukan tingkat suku bunga PT BCA Finance yang ditawarkan kepada konsumen. Atas dasar hal tersebut, kami terus berupaya untuk memberikan nilai yang terbaik kepada konsumen dengan senantiasa menjalankan Operational Excellence dalam rangka memberikan kepuasan kepada konsumen melalui pelayanan terbaik dan juga tingkat bunga yang kompetitif. Hal tersebut juga berlaku untuk semua stakeholders BCA Finance.

Competition in financing industry is tightening, especially among the companies that are supported by ATPM and Bank. The reliability of the multifinance company nowadays does not only measured by the inexpensive interest rate is offered, but more than that is measured by level of services and level of stakeholders engagement, especially with the customers. In maintaining an ongoing positive performance and to realize the Company’s mission of providing the best value to stakeholders, BCA Finance consistently implement four strategies covering: operational excellence, most competitive price, prudent principle, and mutual relationship.

OPERATIONAL EXCELLENCE, improvement of cost effectiveness and process efficiency, along with optimization of any resources held by the Company to achieve optimum productivity.

PT BCA Finance continuously strives to make improvements in every work process to achieve process excellence, thus, the Company can provide the best value to its stakeholders. Accordingly, BCA Finance also strives to optimize every resource owned to attain optimum productivity.

Cost effectiveness, process efficiency and productivity of each resource owned by the Company are factors that also determine the interest rate offered to customers. For that reason, we consistently strive to provide the best value to customers by always implementing Operational Excellence in order to provide customer satisfactions through best service and competitive interest rates. The same also applies to all stakeholders of BCA Finance.

BAB 6.2

Chapter 6.2

STRATEGI PT BCA FINANCEPT BCA Finance Strategy

MOST COMPETITIVE PRICE, didukung oleh struktur pendanaan dengan tingkat suku bunga yang kompetitif.

Disamping penerapan Operational Excellence, PT BCA Finance juga senantiasa memfokuskan diri pada penyediaan dana dengan tingkat suku bunga yang sangat kompetitif. Dalam rangka memperoleh dana dengan dengan tingkat suku bunga yang kompetitif, BCA Finance memperoleh dukungan sepenuhnya dari induk perusahaan, PT. Bank Central Asia, Tbk. Disamping itu, alternatif sumber-sumber pendanaan potensial lainnya tetap dijaga dengan baik oleh PT BCA Finance dengan terus membuka akses likuiditas baik ke dunia perbankan maupun pasar modal. Perusahaan pun senantiasa memantau dan mengantisipasi pergerakan suku bunga dan ketersediaan dana di pasar dalam rangka memperoleh dana dengan suku bunga yang kompetitif, dengan tingkat risiko yang terkendali.

MOST COMPETITIVE PRICE, supported by the funding structure with competitive interest rate.

Besides Operational Excellence implementation, PT BCA Finance also continuously focuses on the provision of financing funds with a very competitive interest rates. To obtain the low rate funds, BCA Finance is fully supported by its Parent Company, PT. Bank Central Asia, Tbk. Additionally; alternative sources of other potential funding are also well maintained, by keeping liquidity access to the banking and capital market. PT BCA Finance also constantly monitors and anticipates interest rate fluctuation and fund availability in the market to obtain fund at competitive interest rates and manageable risks.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

156 157

MENERAPKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN (PRUDENT), dalam rangka meminimalkan risiko dalam melakukan seluruh kegiatannya, PT BCA Finance selalu mengacu pada prinsip kehati-hatian (prudent).

PT BCA Finance senantiasa menerapkan manajemen risiko secara terpadu dalam seluruh kegiatannya. Sebagai anak perusahaan dari PT. Bank Central Asia, Tbk., BCA Finance melakukan penerapan manajemen risiko secara terkonsolidasi dengan Perusahaan induk sebagaimana diatur oleh Bank Indonesia sebagai regulator perbankan.Hal ini tentu membawa pengaruh positif mengingat industri perbankan adalah industri yang paling mapan dan berpengalaman dalam penerapan manajemen risiko.

Penerapan manajemen risiko dilakukan secara menyeluruh sejak dari awal proses akuisisi, penetapan kebijakan sampai dengan pengelolaan piutang dan manajemen operasi Perusahaan. Wujud dari konsistensi Perusahaan dalam menerapkan prinsip kehati-hatian antara lain tercermin dari pembentukan komite kredit, penetapan kebijakan kredit yang tepat dan fokus kepada sektor pembiayaan yang memiliki resiko rendah, pelaksanaan Risk and Control Self Assessment di tingkat unit kerja dengan tujuan setiap unit kerja mampu mengidentifikasi risiko operasional inheren yang muncul di unit kerjanya serta pemilihan chanel penjualan, dealer dan showroom yang berkualitas.

MUTUAL RELATIONSHIP, menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan, mitra usaha dan konsumen.

Dalam rangka mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, PT BCA Finance senantiasa berupaya untuk dapat menjalin kerjasama yang menguntungkan kedua belah pihak dan bersifat win win solution. PT BCA Finance secara terus menerus berupaya untuk menjadi partner yang terpercaya dan dapat selalu memberikan nilai terbaik. Untuk ituPT BCA Finance senantiasa melakukan berbagai perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas dan menambah nilai lebih Perusahaan.

PRUDENT PRINCIPLE IMPEMENTATION (PRUDENT), in order to minimize the risk, BCA Finance has always referred to the prudent principle.

PT BCA Finance continuously implements integrated risk management in all activities. As a subsidiary of PT. Bank Central Asia, Tbk, BCA Finance undertakes risk management in consolidation with its Parent company, as regulated by Bank Indonesia as the bank regulator in banking industry. It certainly brings a positive influence since the banking industry is the most established and experienced industry in risk management implementation.

Application of risk management is carried out comprehensively from the initial acquisition process, policy setting, to account receivables management and operation management. The manifestation of the Company’s consistency in applying the prudent principle is reflected on the establishment of credit committee, the determination of appropriate credit policy that focuses on low risk financing sectors, the implementation of the Risk and Control Self Assessment at the level of the working unit with the aim that each working unit is able to identify inherent operational risks that arise therein and the selection of channel distributions, dealers and showroom quality.

MUTUAL RELATIONSHIP, establishing mutually beneficial relationships by providing the best value to the stakeholders, business partners and customers.

In order to achieve sustainable growth, PT BCA Finance continuously strives to establish mutually beneficial relationship for both parties with win-win solution. BCA Finance strives to become the trusted partner and to provide the best value. For that reason, BCA Finance constantly makes various improvements to enhance the quality and increase the added value of the Company.

KUNCI SUKSES KINERJA BCA FINANCE

Keempat strategi tersebut kembali diterjemahkan ke dalam rencana kerja jangka panjang Perusahaan yang menjadi kunci sukses dalam mencapai visi dan misi. Sepanjang tahun 2013, PT BCA Finance membangun dan menerapkan beberapa strategi, di antaranya:

THE KEY SUCCESS FACTOR OF BCA FINANCE PERFORMANCEThe fourth strategy is translated into the Company’s long -term work plan considered as the key success factors in achieving the Company’s vision and mission. Throughout 2013, PT BCA Finance built and implemented several strategies, such as by:

• •Menonjolkan keunggulan BCA Finance yaitu menawarkan bunga relatif murah dengan proses yang cepat. Strategi ini dipandang efektif

Highlighting the BCA Finance advantages that offer relatively competitive interest rate and quick process. This strategy is considered effective to boost

STRATEGI PT BCA FINANCEPT BCA Finance Strategy

mendorong meningkatnya volume penjualan dengan pemilihan segmen yang berisiko rendah. Pemilihan segmen yang berisiko rendah dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian berupa survey dan analisa kelayakan bisnis.

Bersinergi dengan BCA. Salah satu kesuksesan BCA Finance adalah adanya sinergi dengan BCA. Sinergi tersebut didasari oleh adanya hal-hal berikut:

Brand Image yang sangat kuatBCA merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia dan memiliki brand image yang sangat bagus di mata masyarakat. Nama besar BCA tersebut membawa dampak pada kenyamanan konsumen untuk mengambil pembiayaan kendaraan bermotor di PT BCA Finance. Selain itu, dengan nama besar BCA itu pula yang membawa dealer dan showroom antusias untuk bekerjasama dengan BCA Finance.

Sumber pendanaan murahPT BCA Finance yang bersinergi dengan BCA membawa kemudahan bagi PT BCA Finance dalam hal mendapatkan sumber dana, yang akhirnya kemudian memudahkan PT BCA Finance dalam hal menerapkan prinsip most competitive price.

Data base dan jaringan yang luasBCA mempunyai jaringan pasar yang luas yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, BCA mempunyai customer base yang sangat potensial menjadi calon konsumen di PT BCA Finance.

Teknologi dan variasi metode cara pembayaranDalam hal teknologi, BCA berbagai teknologi yang menunjang kebutuhan pelanggan. Dengan teknologi tersebut BCA dikenal sebagai transactional banking dalam hal kemudahan transaksi. Saat ini PT BCA Finance memiliki 6 metode cara pembayaran, yaitu Autodebet, ATM, Open Payment, Virtual Account, PDC dan Cash.

Management risikoPerbankan merupakan institusi yang memiliki standard kehati-hatian yang tinggi yang diatur oleh Bank Indonesia. Dalam menjalankan bisnisnya, PT BCA Finance melakukan sinergi dengan BCA sehingga dalam hal akuisisi kredit diperlukan adanya prinsip kehati-hatian yang melewati proses survey dan analisa kelayakan kredit terlebih dahulu untuk mendapatkan kredit yang berkualitas.

sales volume with low-risk segment selection. This selection of low-risk segment is done by applying the prudent principle in the form of surveys and business feasibility analysis.

Synergizing with BCA. One of the BCA Finance key success factors is the synergy built with BCA as the parent company. The Synergy is based on the followings item:

Very Strong Brand ImageBCA is one of the largest banks in Indonesia and has a very positive brand perception in the eyes of the society. The big name of BCA has impacted the consumers’ trust in contracting their automotive financing with PT BCA Finance. Having its good reputation, BCA carries forward to strengthen partnership between dealer/ showroom and BCA Finance.

Low cost funding sourceThe synergy built between PT BCA Finance and BCA has created a convenient consumer experience in terms of the flexibility in obtaining funding sources, which ultimately facilitate PT BCA Finance in implementing the principle of offering the most competitive price.

Comprehensive data base and extensive network BCA retains a wide market network throughout Indonesia. Besides, BCA is competitively advantaged with its huge customer-base that is potential to become customers for PT BCA Finance.

Technology and selections of payment methodTechnology wise, BCA has various technologies that support the needs of customers. With the technology known as transactional banking, BCA takes its role in offering flexibility in transactions. Currently, PT BCA Finance applies 6 methods of payment comprising Auto-debit, ATM, Open Payment, Virtual Account, PDC and Cash.

Risk management A Bank is an institution that applies a strict prudential standard as regulated by the Central Bank of Indonesia. In running its business, PT BCA Finance has been synergizing with BCA in providing credit facilities considering that credit acquisition needs a strict application of prudent principle that is conducted through the process of survey and analysis of credit worthiness prior to the actual provision of quality credit.

STRATEGI PT BCA FINANCEPT BCA Finance Strategy

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

158 159

Memperluas jaringan usaha, khususnya luar Jawa. PT BCA Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan yang berkembang sangat pesat, yang mana sampai dengan bulan Desember 2013 Perusahaan memiliki 53 kantor cabang (termasuk kantor pusat) yang tersebar di 48 kota di seluruh Indonesia. Selain cabang tersebut, BCA Finance juga memiliki channel dengan KCU/KCP BCA, showroom, dan dealer. Guna memperluas jaringan usahanya, PT BCA Finance berusaha mencari potensi-potensi tiap daerah yang memiliki potensi untuk dibuka cabang baru. Dikarenakan penyebaran portofolio BCA Finance sebesar kurang lebih 80% yang terpusat di Pulau Jawa, BCA Finance secara bertahap akan memperluas portofolionya ke luar Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Menyeleksi dan mengembangkan sumber daya yang berkualitas. BCA Finance menyadari bahwa sumber daya yang berkualitas merupakan fondasi untuk mendukung tercapainya tujuan Perusahaan. Oleh karena itu, BCA Finance akan melakukan perbaikan di bidang sumber daya manusia yang mencakup program Profesional Development Program (PDP) dan Operational Development Program (ODP) akan terus diselenggarakan untuk mendapatkan sumber daya yang memiliki kualitas dan kompetensi tinggi.

Memperkuat eksekusi strategi di lapangan. PT BCA Finance menyadari bahwa tanpa disiplin eksekusi di lapangan, strategi yang diterapkan tidak akan efektif. Perusahaan terus memicu dan menciptakan budaya disiplin eksekusi, termasuk dengan pelatihan dan monitoring eksekusi.

Extending the businesses network, mainly outside Java. PT BCA Finance is a multifinance company that growing rapidly, who recorded 53 branch offices (including head office) located in over 48 cities throughout Indonesia, as of December 2013. In addition, BCA Finance also extends its networks of Main Branch Office (KCU) and Secondary Branch Office (KCP), showrooms, and dealers. In effort of further expanding its business networks, PT BCA Finance has strived to discover more potentials of each area that carries the potential to opening new branches. Due to the growing network portfolio of BCA Finance by approximately 80% concentrated in Java, BCA Finance will gradually expand its portfolio outside Java, that cover Sumatra, Kalimantan, and Sulawesi.

Selecting and developing quality resources. BCA Finance realizes that quality resources are the basic elements that support the achievement of the overall Company’s objectives. As a follow up, BCA Finance will initiate further improvement initiatives in the areas of resources including human resources Professional Development Program (PDP) and Operational Development Program (ODP), which will be continually organized to produce higher quality and more competent human resources.

Strengthening the strategy of ground execution. PT BCA Finance realizes that without a discipline execution, whatever strategy that is being adopted will not be effective. The Company continues to lead and create a culture of disciplined execution, which is carried out through training and execution monitoring.

BCA Finance telah melaksanakan beberapa kegiatan berikut yang juga telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya sebagai wujud penerapan strategi, diantaranya:

BCA Finance has carried out some of the following activities that have also been carried out in previous years as part of the ongoing strategy implementation, which covered:

Membangun dan memperluas hubungan baik secara berkesinambungan dengan dealer/ showroom yaitu dengan meluncurkan program-program special secara periodik dan memberikan reward kepada dealer dan showroom berupa point reward, advance reward dan tour.

Meningkatkan aktifitas below the line dengan mengadakan acara-acara seperti gathering nasabah BCA.

Intensifikasi pasar, dengan meluncurkan produk-produk baru. Di tahun 2012, Perusahaan meluncurkan produk Mini for Max dan mengembangkan produk Fix and Cap dengan tenor 6 tahun. Serta di tahun 2013, PT BCA Finance terus mengenalkan dan mempopulerkan produk baru tersebut.

Building and expanding an ongoing relationship with both the dealer/showroom partners by launching special programs periodically and offering reward programs to dealers and showrooms in the form of reward points, advance reward and tour.

Increasing the “below the line” activities by organizing various events such as gathering with BCA consumers.

Market intensification, with the launch of new products. In 2012, the Company launched Mini for Max products and developed Fix and Cap with the tenor of 6 years. In 2013, PT BCA Finance continued the introduction and socialization of new products.

STRATEGI PT BCA FINANCEPT BCA Finance Strategy

Ekstensifikasi pasar, dengan melakukan pemekaran cabang dan membuka cabang baru. Untuk memperluas jangkauan pelayanan kepada konsumen di seluruh Indonesia, di tahun 2013 Perusahaan membuka 4 cabang baru, serta mempersiapkan pembukaan cabang baru seperti di Sampit, Magelang, Pare-Pare, Muara Bungo, dan Duri. Dengan demikian jaringan PT BCA Finance semakin merata tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Cross selling dengan produk BCA lainnya, seperti kartu kredit, nasabah prioritas, dan program lainnya.

Perusahaan menerapkan Operational Excellence dengan melakukan pengembangan aplikasi atau modul yang dimiliki yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses bisnis. Salah satu contohnya adalah mobile approval dan mobile entry.

Expanding the market through branch expansion and opening of new branches. To extend the range of services to consumers across Indonesia, in 2013, the Company opened four new branches, and was preparing the opening of several new branches in Sampit, Magelang, Pare-Pare, Muara Bungo, and Duri. To date, PT BCA Finance’s network is widely spread across various regions in Indonesia.

Cross selling with other BCA products such as credit cards, customer priority, and other programs.

The Company implemented an Operational Excellence to undertake the development of an application or module, which was conducted in line with the objective to improve effectiveness and efficiency of the business processes. One of the examples is through the application of mobile approval and mobile entry system.

Asumsi : 70% penjualan mobil baru nasional dibiayai dari kreditAssumption: 70% of national new cars sales using financing

PANGSA PASAR BCA FINANCE TERUS MENINGKAT THE GROWING OF BCA FINANCE’S MARKET SHARE

Perkembangan penjualan mobil baru nasional menunjukkan besarnya tidak hanya industri otomotif itu sendiri, tetapi juga besarnya potensi industri pembiayaan. Sebagian besar penjualan mobil di Indonesia didanai pembiayaan yang kini telah menjadi bagian penting penggerak ekonomi Indonesia. Persaingan dalam industri pembiayaan semakin terasa di tengah gejolak ekonomi tahun 2013. PT BCA Finance berhasil mempertahankan bahkan meningkatkan pangsa pasarnya dari 12.8% di tahun 2012 menjadi 13.0% di tahun 2013. Peningkatan pangsa pasar ini menjadi hal yang membanggakan sekaligus menjadi tantangan bagi Perusahaan. Perusahaan meyakini dan memandang optimis untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya dari tahun ke tahun, tentunya dengan penerapan strategi yang tepat.

The development of the national new car sales does not only become the parameter for the automotive industry growth, but it also measures the huge potential of the financing sector as a whole. The majority of car sales in Indonesia have largely funded by financing, which today has become one of Indonesia’s key economic drivers. The competition in the financing industry got strengthened especially amid the ongoing economic uncertainties in 2013. In spite of that, PT BCA Finance was able to maintain and even increased its market share from 12.8% in 2012 to 13.0% in 2013. BCA Finance perceived the increased market share as encouraging yet also challenging at the same time. The Company believes and optimist to maintain and increase its market share from year to year, of course, through the execution of the right strategy.

2011201020092008 2012 2013

11.0%

13.5%

10.6%12.8%12.4% 13.0%

Penjualan Nasional / National new car

sales

Pangsa Pasar / Market Share

PANGSA PASAR BCA FINANCE/ BCA FINANCE’S MARKET SHARE

608487

765

1,116894

1,230

STRATEGI PT BCA FINANCEPT BCA Finance Strategy

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

160 161

LAPORANUSAHABusiness Performance Report

Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang jasa, memberikan layanan cepat, mudah, nyaman dan terpercaya merupakan suatu keharusan. Perusahaan memiliki divisi-divisi yang memiliki fungsi tersendiri yang mana saling bekerja sama untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan.

As a Company that engages in the service sector, therefore our role to deliver a prompt, easy, convenient and reliable service is a must for us. The company has divisions that have separate functions and upholding teamwork to realize the Company’s vision and mission .

LAPORAN USAHABusiness Performance Report

BAB 6.3

Chapter 6.3

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kepuasan konsumen adalah salah satu kunci sukses. PT BCA Finance pun meyakini hal tersebut, dan menjadikannya bagian dari nilai serta strategi perusahaan yaitu operational excellence. Kepuasan konsumen pada pelayanan yang cepat, mudah dan aman tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kegiatan operasional yang baik. Setiap kegiatan operasional perusahaan berlandaskan pada visinya untuk memberikan pelayanan yang “konsisten dan handal”. Kini kegiatan operasional telah berkontribus secara signifikan dalam membangun citra layanan berkualitas tinggi bagi seluruh konsumen Perusahaan dan masyarakat. Semua ini diwujudkan dengan:

For a company that engages in services, we regard highly customer satisfaction as one of the keys success factors. PT BCA Finance also believes that customer satisfaction is embedded as part of the Company’s value and strategy to achieve operational excellence. Consumer satisfaction in delivering a prompt, easy and safe service will not be achievable without the support from good operational activities. Every operational activities are based on company’s vision by delivering “consistency and reliability” services. Currently, the operational activities have contributed significantly in building the image of a high quality service to all customers as well as the community at large. All of this is realized by:

OPERASIONALOperational

Memberikan nilai layanan berkualitas tinggi dalam rangka memuaskan para pelanggan

Mengembangkan kompetensi karyawan dan menciptakan iklim kerja yang kondusif

Menerapkan proses operasional sesuai dengan prosedur yang berlaku dan di dukung oleh pengendalian internal yang memadai

Meningkatkan efektivitas dan esfisiensi keja kegiatan operasional

Membina hubungan kerja dengan para rekanan dengan prinsip ”win-win solution”

Providing the value of high quality service in order to satisfy the customers.

Developing the employee competencies and creating conducive working environment.

Implementing operational processes in accordance with the applicable procedures supported by adequate internal control.

Improving the effectiveness and operations work efficiency.

Fostering relationships with the working partners through the “win -win solution” principle.

OPERASIONALOperational

Layanan terbaik tidak terlepas dari proses kerja yang dirancang sebaik-baiknya dengan mengutamakan efektivitas, efisiensi dan kontrol yang optimal. Dalam hal ini, Perusahaan telah memiliki unit kerja khusus untuk mereview dan menangani proses bisnis yang senantiasa merancang dan mengimplementasikan proses kerja yang efisien dan terkontrol serta menjaga kualitas aplikasi dan proses yang diimplementasikan untuk mendukung pencapaian process excellence di BCA Finance.

The best service is inseparable from the way we go through a series of work processes that emphasis on effectiveness, efficiency and optimal control. In this regard, the Company has a special task force to review and handle the business process continuously to design and implement efficient work processes and control as well as to maintain the quality of the applications and processes that are implemented to support the achievement of excellence throughout the BCA Finance process.

SUBBAB 6.3.1

Section 6.3.1

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

162 163

Dalam memastikan keselarasan antara kualitas layanan yang diberikan dengan persepsi konsumen, Perusahaan secara konsisten melakukan survey kepuasan konsumen setiap tahunnya dan menjadi sarana untuk memperoleh umpan balik dalam rangka terus melakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Hasil survey tersebut ditindaklanjuti sebagai dasar dan motivasi perbaikan pelayanan kepada seluruh pelanggan. Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa tidak seluruhnya layanan yang diberikan oleh Perusahaan memberikan hasil sempurna. Untuk itu, Perusahaan membentuk unit kerja Customer Care guna menampung dan menangani eskalasi keluhan konsumen yang kurang puas atas penanganan pelayanan perusahaan.

PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN Salah satu wujud nyata upaya Perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan kepada konsumen, Perusahaan melaksanakan program Service Excellence yang dibantu oleh konsultan Service Quality Center Indonesia (SQCI). Program ini dimulai sejak tahun 2007, dengan membangun fondasi-fondasi layanan antara lain penetapan nilai layanan yaitu Mudah, Cepat, Nyaman dan Terpercaya; pembekalan service mindset dan keahlian karyawan; serta pembuatan panduan standar layanan antara lain standar greeting, standar penampilan dan standar layanan yang dilekatkan pada setiap proses operasional yang bersentuhan langsung dengan konsumen serta perangkat yang digunakan dalam mengukur konsistensi layanan. Hingga saat ini dibuktikan dengan:

In ensuring a fine alignment between service quality with the consumer’s perception, the Company has consistently conducted a yearly customer satisfaction survey, from which we can obtain feedback as part of our continuous improvement initiatives to increase the customer satisfaction. The results of the survey are followed up as the basis and to motivate us to provide better services to all customers. The Company is fully aware that not all services provided by the Company deliver perfect results. For that, the Company launched a Customer Care unit to accommodate and handle escalation complaints from consumers who are less satisfied with the way BCA Finance is handling its services.

IMPROVED QUALITY OF SERVICEOne of the real forms of the Company’s efforts in improving the service quality to consumers, the Company carried out Service Excellence program assisted by a consulting firm, Service Quality Center Indonesia (SQCI). The program started in 2007 by building the service fundamentals, among others, the determination of the service values of Easy, Quick, Convenient and Reliable; embody provisioning service mindset and skills of employees; and composing standard service manuals including standard greeting, standard appearance, and standard of direct customer service attached to every operational process, as well as standard of using the devices to measure the service consistency. Until today, it is proven by:

terus mengembangkan aktivitas untuk meningkatkan kenyamanan kepada konsumen antara lain dengan dibangunnya sistem reservasi BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor) yang menawarkan kemudahan dan kecepatan bagi konsumen dalam pengambilan BPKB atas pinjaman yang telah lunas;

pengiriman SMS notification yang membantu mengingatkan konsumen dalam hal waktu pengurusan perpanjangan STNK;

menyediakan informasi pada website BCA Finance untuk memudahkan konsumen dalam mendapatkan informasi tanpa harus datang ke cabang BCA Finance.

continuing to develop activities to increase convenience to consumers, among others, in designing a reservation system for Vehicle Ownership Permit (BPKB) that can accessed easily and promptly for consumers who have paid off the last installment of their car financing and need to pick up their BKPB;

SMS delivery notification that help remind consumers in terms of processing time of vehicle registration renewal;

providing information on the BCA Finance website to enable customers to obtain information without travelling time to come to BCA Finance’s branch office.

OPERASIONALOperational

Selain adanya upaya untuk meningkatkan kualitas layanan, Perusahaan juga mengedepankan pentingnya akurasi dan kecepatan dalam proses kerja operasional. Peningkatan kecepatan proses dan akurasi kerja dilakukan di berbagai lini fungsi kerja dengan mengoptimalkan pemanfaatan sistem teknologi yang terkini. Divisi Operation bersama dengan

In addition to improve service quality, the Company also emphasizes the importance of accuracy and speed in the operational process. Increased speed and accuracy of the work has been completed in various work functions to optimize the utilization of the latest technology systems. The Operation Division teamed up with the IT and BisPro Division

Divisi IT & BisPro mengembangkan sistem dan teknologi yang diawali dengan menyederhanakan proses kerja yang tidak memiliki nilai tambah bagi konsumen sehingga dapat menciptakan sistem kerja yang efisien, efektif dan akurat. Berikut beberapa inisiatif lainnya yang telah dijalankan oleh Perusahaan, antara lain :

in developing a set of systems and technologies by simplifying the processes that offer less added value for consumers, so that they can create a working system that is efficient, effective and accurate. Below are some other initiatives that have been implemented by the Company, as folows:

OPERASIONALOperational

Pengelolaan dokumen – dokumen konsumen yang disimpan dalam bentuk digital imaging, mempercepat pencarian dokumen dan penerapan RFID untuk dokumen – dokumen penting guna meningkatkan keamanan;

Pengembangan integrasi sistem antara BCA Finance dengan sistem para rekanan supplier dan vendor sehigga menjamin efisiensi dan kecepatan proses;

Perusahaan terus menerus menciptakan proses kerja yang semakin efektif dan efisien proses dengan mengurangi non value added process untuk menghasilkan proses yang terintegrasi; dan

Filing Management – the consumer documents are stored in form of digital imaging. This sytem enables speeding up of file searching, by also applying RFID to documents in order to enhance the security of confidential documents;

The development of system integration between BCA Finance with the systems utilized by suppliers and vendors to ensure process efficiency and process speed;

The Company continuously create a work process that is more effective and efficient to reduce non-value added process to produce integrated process; and

Perusahaan juga menyediakan fasilitas komunikasi dan informasi bagi konsumen melalui call center Hallo BCA dan website BCA Finance. Untuk menangani keluhan konsumen, Perusahaan juga mengembangkan aplikasi On Line Customer Care Nasional untuk memudahkan penyampaian informasi dan pemantauan Service Level penanganan konsumen secara nasional.

Untuk mendukung keberhasilan dalam peningkatan kualitas serta kecepatan proses tentunya dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, kompeten dan berdedikasi tinggi dalam menjalankannya. PT BCA Finance secara berkala melakukan proses upgrade knowledge baik teknis maupun non-teknis kepada karyawan khususnya pada Divisi Operation, pengembangan dan perubahan proses, serta pemenuhan kebutuhan infrastruktur guna menunjang kelancaran proses operasional yang efektif, efisien dan cepat.

Peningkatan kualitas dan produktivitas karyawan juga dilakukan dengan sharing pengetahuan dan ujian Process and Product Knowledge (PPK). Sharing pengetahuan serta kejadian operasional merupakan bentuk koordinasi dan edukasi antar cabang dalam menjalankan proses operasional di masing-masing cabang yang kini telah difasilitasi dengan Operation Knowledges Management System. Ujian PKK pun dilaksanakan secara berkala untuk memastikan standar kualifikasi pelayanan selalu terpenuhi. Pengujian ini sendiri bertujuan agar karyawan akan lebih terpacu untuk memberikan kualitas kerja terbaik bagi pelanggan dan Perusahaan.

The Company also provides communication facilities and information to consumers through Hallo BCA Call Center and BCA Finance website. To deal with customer complaints, the Company also develops National On Line Customer Care application to facilitate the delivery of information and monitoring of Service Level nation wide in terms of consumer handling.

To support the successful initiative of improving quality and process speed, BCA Finance needs to maximize its human resources quality that are competent and dedicated. PT BCA Finance periodically performs knowledge upgrade process for both technical and non-technical employees, especially those at the Operations Division, while also developing and changing processes, as well as in fulfilling the infrastructure needs to support a smooth operational process that is effective, efficient and fast.

The improvement of employees’ quality and productivity are also carried out through knowledge sharing and Process and Product Knowledge (PPK) testing. The knowledge sharing session and the operational activities work to complement coordination and education across branches in running their operational activities, which now has been facilitated by the Operation Knowledge Management System (OKMS). Then an OKMS assessment was held regularly to ensure that we have met the required service qualification standards. The assessment itself is intended for employees in order to increase their motivation in delivering the best quality work for the customer and the Company.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

164 165PEMASARAN DAN PENGELOLAAN PIUTANGMarketing and Account Receivable Management

PEMASARAN DAN PENGELOLAAN PIUTANGMarketing and Account Receivable Management

Di tahun 2013, angka penjualan mobil baru nasional kembali mengalami peningkatan dan mampu menembus angka 1.229.901 unit atau naik 10% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 1.116.230 unit. Kini industri otomotif telah memberikan kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kondisi pasar yang terus berkembang menuntut Perseoran untuk tetap konsisten dalam mengembangkan dan mendorong pertumbuhan bisnis dalam aspek product, pricing, program, promosi & partnership sehingga menjadi Perusahaan Pembiayaan pilihan konsumen dan showroom / dealer, yang juga menghasilkan kualitas kredit yang baik.

Sebagai perusahaan pembiayaan yang tetap fokus dalam pembiayaan mobil, PT BCA Finance senantiasa mengembangkan dua pasar utama yang terdapat pada industri pembiayaan otomotif yaitu Dealer Driven Market (pendekatan ke dealer atau showroom mobil melalui produk CS Mobil) dan Customer Driven Market (pendekatan langsung ke nasabah Bank melalui produk KKB BCA). Dengan dukungan penuh Joint Financing Scheme dari BCA dan dibantu oleh penerapan strategi Operational Excellence yang berimbas pada efisiensi biaya di bidang operasional, PT BCA Finance berhasil konsisten dalam menerapkan strategi Most Competitive Price dengan tetap menawarkan bunga yang kompetitif kepada konsumen sehingga BCA Finance memiliki nilai lebih dalam industri pembiayaan di Indonesia. Sepanjang tahun 2013 Perusahaan berhasil mencapai angka pelepasan pembiayaan baru sebesar Rp 26,92 Triliun atau sekitar 183 ribu unit kendaraan. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 9.5% dibandingkan dengan total pembiayaan baru di tahun 2012 yang mencapai Rp 24,59 Triliun atau sekitar 162 ribu unit kendaraan.

Ditengah persaingan yang ketat dan juga dengan adanya kebijakan pemerintah dalam penetapan minimum uang muka dan kewajiban mendaftarkan fidusia, Perusahaan

In 2013 new car sales continued to grow significantly, reaching 1.229.901 units, or an increase of 10% compared to 1.116.230 units in the previous year. This increase made automotive industry become a major contributor for Indonesian economy. Market growth in automotive industry demands The Company to consistently develop and enhance business growth in product, pricing, program, promotion and partnership, so that The Company becomes the top of mind for customers and showroom/ dealer with excellent credit quality.

As a multi-finance company that focus on car financing, PT BCA Finance continually serves two (2) major markets in the automotive industry: Dealer Driven Market (approach to dealers or car showrooms through CS Mobil) and Customer Driven Market (hands-on approach to bank customers through KKB BCA). Supported by Joint Financing Scheme from BCA and implementation of Operational Excellence strategy that impacts to operational cost efficiency, PT BCA Finance consistently succeeded in implementing Most Competitive Price strategy by offering competitive interest rate to customers, positioning BCA Finance as a company that deliver added value in multi-finance industry in Indonesia. Throughout 2013, The Company achieved new financing of IDR 26.92 Trillion or 183 thousand vehicle units. This figure is an increase of 9.5% compared to new financing in 2012, when it reached IDR 24.59 Trillion or (around) 162 thousand vehicle units.

Amidst tight competitions in the industry and Government Regulations that impose both minimum down payment and fiduciary registration obligation, The Company is still

SUBBAB 6.3.2

Section 6.3.2

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

166 167PEMASARAN DAN PENGELOLAAN PIUTANGMarketing and Account Receivable Management

tetap memiliki optimisme dalam menjalankan kegiatan usahanya melalui kebijakan-kebijakan strategis yang telah ditetapkan oleh manajemen Perusahaan. Pada tahun 2012, Divisi Corporate Marketing & Credit (CMC) yang bertugas untuk mengembangkan pasar dan meluncurkan produk-produk baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dengan tetap memperhitungkan berbagai risiko telah meluncurkan beberapa strategi pemasaran, diantaranya yaitu meluncurkan paket mini for max, mengembangkan produk ”fix & cap” dengan tenor hingga 6 tahun, mengembangkan kerjasama dengan kendaraan merk tertentu, melakukan cross selling dengan produk – produk perusahaan induk, pemberian point reward, gathering serta penempatan media promosi. Dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam proses akuisisi disertai manajemen risiko yang efektif, Perusahaan optimis mampu mengelola pengembangan bisnis di masa yang akan datang dengan baik.

Optimisme ini juga tidak terlepas dari kinerja tim Collection yang senantiasa berupaya secara terus menerus melakukan peningkatan dalam pengelolaan piutang bermasalah. Hal ini terlihat dari angka non performing loan (NPL) yang tetap terjaga dibawah 1%. Pada akhir tahun 2013 tingkat NPL Perusahaan berada di angka 0,68%. Pencapaian yang baik ini tidak lepas dari adanya strategi dan perbaikan terus menerus yang dilakukan oleh Divisi Collection sesuai misi yang diterapkan untuk menjadi yang terbaik di industri pembiayaan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan sehingga turut berkontribusi maksimal pada pencapaian profitabilitas dengan tetap menjaga image positif Perusahaan.

optimistic in its business through implementation of strategic policies set by the management. In 2012, Corporate Marketing & Credit (CMC) Division, whose functions are to develop market target and launch new products to meet customers’ needs by still taking various risks into account, launched some marketing strategies, such as launching “mini for max” package, developing “fix & cap” products with tenor up to six (6) years, expanding collaboration with certain vehicle brands, cross-selling with parent company’s products, giving point reward, gathering and placing promotion material. By applying Principle of Prudence in acquisition process and effective risk management, the Company is optimistic in managing business development excellently in the future.

This optimism is inseparable from the performance of Collection team that constantly makes improvements in managing non performing loan. This is evidenced by consistent Non Performing Loan (NPL) figure below 1%. In the end of 2013, the Company’s NPL was 0.68%. This solid achievement is inseparable from Collection Division’s strategy and continuous improvement, in accordance with its mission to be the best in multi-finance industry that oriented on customer satisfaction, thus giving maximum contribution to profitability by keeping positive image of the Company.

Dalam melakukan pengelolaan kredit bermasalah, tim Collection menerapkan strategi monitoring berlapis baik secara vertikal maupun horisontal. Monitoring secara horisontal dilakukan dengan membagi layer penanganan kredit bermasalah menjadi empat tahapan, yaitu pada Overdue 1-7 hari penanganan dilakukan oleh Unit Desk Collection dengan mengingatkan konsumen melalui telepon mengenai kewajiban yang telah jatuh tempo untuk segera dilakukan pembayaran. Apabila konsumen masih belum memenuhi kewajibannya pada Overdue 8-30 hari, maka penanganan konsumen dilanjutkan oleh Unit Field Collection dengan cara melakukan kunjungan untuk penagihan ke tempat tinggal dan atau lokasi kerja/usaha konsumen. Selanjutnya untuk konsumen yang menunggak pada Overdue lebih dari 30 hari penanganan dilakukan oleh Unit Problem Account Officer (PAO). Sedangkan Department Remedial melakukan penanganan bagi konsumen Write Off. Monitoring secara horisontal ini dibuat agar terdapat fungsi saling kontrol dalam penanganan satu konsumen yang sama untuk usia tunggakan tertentu. Selain itu, monitoring juga dilakukan secara vertikal yaitu dengan adanya kontrol yang berlapis dari Division Head sampai dengan level Collection Head. Dalam hal ini, Collection Head disupervisi secara langsung oleh Area Collection Head dan Area Collection Head disupervisi oleh Department Head serta Department Head disupervisi oleh Division Head.

In managing non performing loan, Collection team conducts horizontal and vertical multilayered monitoring strategy. Horizontal monitoring is applied by dividing layers of non performing loan management into four (4) stages. In 1-7 days overdue, Desk Collection Unit reminds customers by phone regarding their due liabilities. If the customers have not paid in 8-30 days overdue, customer handling is transferred to Field Collection Unit, who will visit customers’ residences or offices to collect their liabilities. Subsequently, for customers with over 30 days overdue, Problem Account Officer (PAO) Unit will be in charge. Meanwhile, Remedial Department is responsible for customers who have been written-off. The objective of the horizontal monitoring is to ensure mutual control function in handling of one identical customer for certain overdue. In addition, monitoring is also conducted vertically, via multilayered control by Division Head until Collection Head. In this regard, Collection Head is supervised directly by Area Collection Head that is supervised by Department Head, and lastly Department Head is supervised by Division Head.

PEMASARAN DAN PENGELOLAAN PIUTANGMarketing and Account Receivable Management

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

168 169

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PROSES BISNISInformation Technology and Business Process

Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi informasi kini menjadi salah satu bagian penting dalam masyarakat modern. Sebagai salah satu kunci sukses yang mengiringi pesatnya pertumbuhan bisnis Perusahaan, pengembangan teknologi informasi perlu tidak hanya sekedar mengikuti tren teknologi terkini, tetapi juga menciptakan inovasi dalam mendukung pelayanan dan kinerja Perusahaan secara menyeluruh. PT BCA Finance mendedikasikan satu divisi yang berfokus untuk menangani teknologi informasi dan bisnis proses. Peranan teknologi dan proses kerja disadari penting dan sangat berkaitan erat dengan keandalan dan kecepatan dalam hal memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Sebagai salah satu penggerak bisnis, Teknologi Informasi dan Bisnis Proses (TI & BisPro) Perusahaan bersandar pada visinya yaitu “menjadi salah satu pilar perusahaan untuk maju ke depan melalui perannya sebagai enabler dan differensiator” dengan misi “ menyediakan layanan yang terpercaya, komprehensif dan inovatif dalam bidang TI kepada semua unit kerja guna mendukung pencapaian target Perusahaan”. Perusahaan terus mengoptimalkan proses kerja yang tentu mencakup tidak hanya sekedar masalah kecepatan tetapi juga keamanan, keakuratan, dan kontrol yang terukur.

BISNIS PROSESDalam menjalankan kegiatan usahanya sehari-hari, Perusahaan menetapkan berbagai prosedur dan langkah kerja. Semua itu bertujuan untuk menciptakan standar kerja dengan hasil optimal. Oleh karenanya, secara periodik, Perusahaan memantau dan menyelidiki efektifitas proses yang berlangsung di lapangan. Tidak sampai di situ, Perusahaan akan merancang kembali prosedur dan kebijakan yang mana tidak lagi cocok. Pembaharuan ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektifitas baik dari sisi waktu, sumber daya, maupun biaya. Menerapkan perubahan bukanlah suatu hal yang mudah, tentu perlu kerja sama tim yang baik di dalamnya. Setiap pembaharuan

It is certain that information technology has now become one of the most important parts in modern society. As one of the key success factors that accompany the rapid growth of our business, the development of information technology should not just follow the latest technology trends, but also has to create innovation in order to support the company’s service and overall performance. PT BCA Finance dedicates one division to manage information technology and business processes. It is realized that the role of technology and work processes are important and closely related to speed of service and reliability in terms of providing services to customers.

As one of the business’ key driving factors, the Company’s Information Technology and Business Process (TI & BisPro) has relied on the its vision “to be one of the pillars for the Company to move forward through its role as an enabler and differentiator” with its mission of “providing a reliable, comprehensive and innovative in IT field to all work units to support the achievement of the Company Target”. The Company continues to optimize work processes that would include not only the speed but also security issues, accuracy, and measurable control.

BUSINESS PROCESSIn conducting its daily business activities, the Company establishes various procedures and work stages. It aims to create work standards with optimum results. Therefore, on a periodic basis, the Company monitors and investigates the effectiveness of processes that take place in the field. The Company will redesign the procedures and policies which are no longer suitable. These reforms aimed at improving the efficiency and effectiveness in terms of time, resources, and costs. Implementing the changes is not an easy thing, because it certainly needs a good teamwork. Each renewal procedure and policy is socialized and communicated with minimum errors target in application and interpretation stage.

SUBBAB 6.3.3

Section 6.3.3

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PROSES BISNISInformation Technology and Business Process

prosedur dan kebijakan tersebut disosialisasikan dan dikomunikasikan dengan harapan kesalahan dalam penerapan dan pemahaman / interpretasi dapat ditekan seminimal mungkin. Sosialisasi setiap kebijakan disampaikan baik memalui jalur komunikasi secara formal maupun non-formal. Secara formal informasi tersebut disampaikan melalui: email, corporate portal, broadcast message, serta forum-forum perteman dan pelatihan. Sosialisasi melalui jalur non-formal, dilakukan dengan pendekatan pribadi dengan bagian terkait.

TEKONOLOGI INFORMASI

Kepercayaan masyarakat mendorong pesatnya pertumbuhan bisnis Perusahaan. Informasi teknologi memegang peranan penting dalam menangani dan mengelola data seluruh pelanggan-pelanggan kami. Sebagai perusahaan pembiayaan, salah satu sistem penting yang menunjang kegiatan usahanya adalah loan system. Loan system ini mencakup penanganan kredit pelanggan dari awal hingga akhir yaitu sejak mengenal pelanggan, kontrak aplikasi, pembayaran angsuran, hingga maintain dan layanan pelanggan. Selain Loan System, Perusahaan juga mengadopsi berbagai teknologi hingga teknologi terkini, yaitu:

The socialization of each policy is delivered either formally through formal and non-formal means of communication. Formally, the information is communicated through email, corporate portals, broadcast messages, forums and training. The non-formal socialization is carried out using a personal approach with some related work units.

INFORMATION TECHNOLOGY

The public trust encourages the rapid growth of our business. Information technology plays an important role in handling and managing data of all our customers. As a multifinance company, one of the important systems that support business activities are the loan system. This system includes customer loan/credit handling from the early stage of understanding the customers, contract application, installment payment, up to maintaining the customer service. Beside the Loan System, the Company also adopted various technologies up to the most recent technology, including:

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PROSES BISNISInformation Technology and Business Process

APLIKASI PENDUKUNG

Aprova-Financoreadalah aplikasi inti yang merupakan modul aplikasi mulai dari pra-realisasi yang berbentuk workflow dan terdiri dari modul-modul seperti data entry, data matching, survey, scoring, credit committee, purchase order, disbursement, sampai dengan pengelolaan kredit konsumen.

Corporate Portaladalah aplikasi yang berbasis web dan berfungsi sebagai pusat informasi di BCA Finance. Portal memiliki

SUPPORTING APPLICATION

Aprova-Financoreis the core application which consists of application modules ranging from pre-realization in the form of workflows comprising of modules such as data entry, data matching, survey, scoring, credit committee, purchase order, disbursement, to customer credit management.

Corporate Portalis a web-based application which serves as the information center in BCA Finance. The portal has

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

170 171

modul-modul seperti News sebagai media komunikasi ke karyawan, Forum sebagai tempat bertukar informasi, meeting room booking, transport booking, memo kebijakan & edaran Direksi, forms karyawan, email, chatting, dan modul-modul pendukung lainnya.

Microsoft Dynamicadalah salah satu aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) dari Microsoft, dimana saat ini BCA Finance hanya menggunakan modul General Ledger untuk pencatatan akuntansi, modul Fixed Asset untuk pencatatan asset Perusahaan dan modul Expenses untuk mencatat pengeluaran operasional Perusahaan.

Document Work Benchadalah aplikasi yang menyimpan data dokumen hardcopy dalam bentuk digital, sehingga dapat mempermudah proses pencarian dan pengambilan copy dokumen tersebut. Dokumen-dokumen yang disimpan dalam bentuk digital antara lain BPKB dan dokumen data diri konsumen.

Website BCA Financeadalah pintu gerbang BCA Finance di dunia maya. Website ini telah dikembangkan dengan beberapa fitur yang lebih baik dari versi sebelumnya, diantaranya konsumen dapat melihat outstanding / saldo pinjaman, reservasi online pengambilan BPKB, simulasi pengambilan kredit maupun simulasi pelunasan kredit, showroom untuk mobil baru maupun mobil bekas, dan masih banyak fitur lain yang akan terus ditambahkan untuk kenyamanan konsumen. Website BCA Finance dapat diakses melalui www.bcafinance.co.id

RFID – Radio Frequency Identification adalah suatu sistem yang dapat menyimpan informasi dan digunakan sebagai identifikasi suatu barang dimana proses identifikasinya dapat dilakukan dalam jarak tertentu dalam jumlah banyak. RFID digunakan untuk identifikasi BPKB yang ada di bagian Document Custodian, dengan demikian proses penyimpanan BPKB lebih teratur dan mempersingkat proses pencariannya, , sehingga proses yang berlangsung di Document Custodian semakin baik.

CRM - Customer Relationship Managementmerupakan aplikasi yang komprehensif untuk memantau dan memelihara hubungan baik dengan konsumen. Secara luas aplikasi ini tidak hanya digunakan untuk memelihara konsumen yang sudah ada tapi juga dapat digunakan untuk mencari, menarik, dan memenangkan konsumen baru maupun konsumen lama untuk kembali bekerjasama dengan PT BCA Finance.

modules such as News as a medium of communication to employees; Forum, as a platform to exchange information, meeting room booking, transport booking, policy and Directors’ circular memos, employee forms, email, chatting, and other supporting modules.

Microsoft Dynamicis one of the ERP (Enterprise Resource Planning) applications from Microsoft. BCA Finance currently uses the General Ledger module for accounting transaction, Fixed Asset module to record the Company’s assets and Expenses module to record the Company’s operating expenses.

Document Work Benchis the application which stores hardcopy data in digital format, to ease the search and retrieval of copies of the document. Documents stored in digital format are BPKB and customers’ personal data.

Website BCA Financeis BCA Finance gateway in cyberspace. This website has been developed with some better features than the previous version, for instance, customers are able to check their loan outstanding, make online reservation for taking BPKB, have simulation of credit and have simulation of credit repayment, showroom for new and used cars, and many other features which are continuously added for the convenience of customers. The website can be accessed at www.bcafinance.co.id.

RFID – Radio Frequency Identification is a system which stores information and is used as goods identification in which the identification process can be done in large quantities and within a certain distance. This technology is utilized for BPKB identification in Document Custodian unit. Using the RFID, BPKB storage process are better organized, and the retrieval processes are faster, stock checking process duration are cut to hours from days. This RFID improves the work processes in the Document Custodian unit.

CRM - Customer Relationship Management is a comprehensive application to monitor and maintain good customer relationships. This application is widely used not only to maintain existing customers, but also to find, attract, and win new or old customers to re-cooperate with PT BCA Finance.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PROSES BISNISInformation Technology and Business Process

Mobile Approval adalah suatu aplikasi yang mengakomodasi persetujuan kredit secara cepat dan akurat melalui teknologi. Dengan meningkatnya angka pembiayaan, maka dalam rangka meningkatkan kecepatan proses realisasi kredit, pada bulan Juni 2012 Perusahaan telah mengimplementasikan suatu aplikasi Mobile Approval. Aplikasi ini memungkinkan pejabat berwenang pemutus kredit untuk mendapatkan informasi mengenai calon konsumen dan memberikan persetujuan kredit atas calon konsumen tersebut secara online via smartphone untuk proses realisasi selanjutnya. Melalui aplikasi ini, proses persetujuan kredit dapat dilakukan dengan cepat dan aman.

E-Sales Kit for Blackberry merupakan tool yang dapat diakses mobile melalui smartphone berisi informasi mengenai bunga, simulasi kredit, media komunikasi dan informasi lainnya, yang diperuntukkan khusus produk KKB yang dapat diakses oleh marketing BCA Finance maupun Account Officer BCA.

Mobile EntryDalam rangka meningkatkan kecepatan proses realisasi kredit, Perusahaan memiliki sistem Mobile Entry yang akan digunakan langsung oleh Credit Marketing Officer dalam melakukan input aplikasi, akan diinput sendiri oleh marketing melalui tablet.

Self Service Kiosk merupakan suatu sistem untuk mendukung layanan nasabah. Fitur yang diberikan oleh Self Service Kiosk antara lain dapat menampilkan informasi-informasi mengenai rate, produk dan promo yang dimiliki BCA Finance, simulasi kredit (normal atau fix&cap), cetak Surat Keterangan Leasing (SKL) guna pengurusan perpanjangan STNK, cetak jadwal angsuran dan dapat membantu dalam pendaftaran autodebet.

Mobile Approval is an application which accommodates quick and accurate credit approval through technology. With increasing number of financing and objective to improve the speed of loan realization process, the Company in June 2012 implemented a Mobile Approval application. This application allows credit committees to obtain necessary information about potential customer and provide them credit approval online via smart-phone for further process. Through this application, the loan approval process becomes quicker and safer.

E-Sales Kit for Blackberry is a tool which enables mobile access through smart-phone containing information about interest rate, credit simulation, communication media and other information, specifically for KKB products that can be accessed by BCA Finance’s marketing personnel and BCA’s Account Officers.

Mobile EntryIn order to increase the speed of credit realization, the Company has a commitment to provide Mobile Entry system. Mobile Entry will be run directly by Credit Marketing Officers. In processing application input, the officer will carry out the input process via tablet.

Self Service Kiosk is a system to support customer service. Some features provided by the Self Service Kiosk are information display about rate, product and promo of BCA Finance, credit simulation (normal or fix & cap), printing of Leasing Certificate (SKL) for vehicle registration (STNK) renewal, printing of installment schedule and assistance of auto-debit registration.

Selain sistem, Perusahaan juga memastikan ketersediaan kapasitas jaringan informasi pada setiap cabang Perusahaan di seluruh Indonesia. Seluruh cabang Perusahaan telah memilki standar kecepatan jaringan informasi yang memadai dengan turut menyesuaikan kebutuhan masing-masing cabang. Selain itu, Perusahaan juga telah menerapkan sistem Redundant Link pada cabang-cabang besar sehingga tercipta jaminan kapasitas dan ketersediaan jaringan informasi pada cabang-cabang tersebut.

Perusahaan juga telah menerapkan Backup System secara berkala untuk menjaga kelangsungan usaha operasional dari bencana yang mungkin terjadi baik disebabkan bencana alam maupun karena gangguan kerusakan yang terjadi

In addition to the system, the Company also ensures the availability of network capacity information on each branch office across Indonesia. All the Company’s branches have standardized their network rate sufficient information to suit the needs of each branch. Besides, the Company has also implemented a system redundant Link on certain large branches so as to create collateral capacity and network availability information on these branches.

The Company has also applied a System Backup periodically to maintain the continuity of business operations during disturbance that occur due to natural disasters or system disruption. This activity is performed either daily, weekly or

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PROSES BISNISInformation Technology and Business Process

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

172 173

pada sistem. Kegiatan ini dilakukan baik harian, mingguan, dan bulanan untuk mengamakan data histori yang ada pada Loan System. Sejak tahun 2010, Perusahaan telah memiliki Disaster Recovery System (DRC) yang merupakan mirror site dari Loan System Perusahaan. Bila terjadi bencana yang mengakibatkan Loan System utama tidak lagi dapat berfungsi (crash), maka kegiatan operasional Perusahaan akan dialihkan ke Core System cadangan yang ada pada DRC sehingga kegiatan operasional dapat berjalan normal.

monthly to secure the existing historical data on the Loan System. Since 2010, the Company has built a Disaster Recovery System (DRC), which is designed as a mirror site of existing Loan System. In the case of a disaster that causes the main Loan System can no longer function properly (crash), therefore the Company’s operations will be transferred to the available spare Core System installed in the DRC so that the operations can be run as usual.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PROSES BISNISInformation Technology and Business Process

KOMITMEN IT TERHADAP PERKEMBANGAN BISNIS PERUSAHAAN

Sepanjang tahun 2013, Perusahaan mengembangkan baik proses bisnis serta informasi teknologi guna meningkatkan efektivitas proses, efisiensi biaya, dan produktivitas sumber daya manusia. Upaya yang telah dilakukan dalam meningkatkan efektivitas proses mencakup: otomasi proses, mempersingkat waktu proses, menurunkan tingkat error yang terutama berhubungan dengan human error. Selain itu, dalam upaya efisiensi biaya, Perusahaan meningkatkan penggunaan teknologi dengan berusaha meminimalkan penggunaan kertas, printer, fax dan juga jaringan telepon.

Proyek-proyek yang dikembangkan selama tahun 2013 mengarah pada kemudahan akses dan mobilitas (mobile appliance) yang dapat digunakan di smart phone dan tablet, seperti diantaranya: mobile entry, mobile approval, e-recruitment, document imaging, dan sms pull. Pengembangan dan inovasi tidak berhenti sampai di situ. Perusahaan terus melanjutkan penerapan teknologi ke arah mobile appliance di tahun mendatang (2014), seperti: mobile survey, mobile sales, hingga collection.

Hal ini tentu bertujuan untuk meningkatkan efisiensi waktu dan pemanfaatan website Perusahaan secara optimal, terutama dalam hal melakukan kontrak dengan konsumen. Perusahaan juga mengembangkan sistem Host to Host dengan beberapa pihak, seperti Bank, Maskapai Asuransi, dan Dealer yang bertujuan untuk meningkatkan intefrasi data sehingga kolaborasi ini pada akhirnya dapat meningkatkan service level baik dari sisi Perusahaan maupun rekan bisnisnya. Dari sisi infrastruktur, Perusahaan akan melakukan inovasi dan pengembangan yang memfokuskan pada peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya.

IT COMMITMENT TO THE COMPANY’S BUSINESS DEVELOPMENT

In 2013, the Company developed both business processes and information technology to improve the effectiveness of process, cost efficiency, and productivity of human resources. These efforts have been initiated to improve the effectiveness of the process with the expected outcomes including process automation, shortened processing time, and lowered error rates which mainly related to human error. Meanwhile, in line with the cost efficiency efforts, the Company has increased the use of technology to minimize the use of paper, printers, fax and telephone networks.

The projects developed during 2013 have led to a more flexible access and mobility (for mobile appliance), which can be used in smart phones and tablets, such as through: mobile entry, mobile approval, e - recruitment, document imaging, and SMS pull. Going forward, the ongoing development and innovation initiatives will continue toward implementation of a mobile appliance technology in year 2014, such as through mobile surveys, mobile sales, and collection.

Those initiatives aim to enhance time efficiency and optimum utilization of the Company’s website, especially in the case of contract dealing with consumers. The Company has also developed a host-to-host system by partnering with several third parties such as Bank, Insurance, and Dealer that aim to improve the data integration so that this collaboration can ultimately improve both the Company’s service level as well as its business associates. In terms of infrastructure, the Company will carry out innovation and development attempts that focus on improvement in productivity and the cost efficiency.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PROSES BISNISInformation Technology and Business Process

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

174 175SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

SUMBER DAYAMANUSIAHuman Resources

Seiring dengan pertumbuhan organisasi yang mencanangkan target untuk lebih unggul dibanding kompetitornya, pada tahun 2013 perusahaan memiliki strategi marketing yang berbeda dengan memfokuskan pada ekstensifikasi dan intensifikasi dari channel PT BCA Finance (BCAF). Untuk merealisasikan strategi tersebut, tahun 2013 ini BCAF membutuhkan penambahan tenaga kerja yang cukup banyak di bidang marketing maupun collection. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mendapatkan tenaga kerja yang kompeten dan dapat memberikan output terhadap perusahaan dalam kurun waktu yang pendek sehingga strategi Divisi Human Resource (HR) dalam memberikan peranan terhadap pencapaian perusahaan dari sisi produktivitas pun tercapai.

Melanjutkan inisiatif tahun sebelumnya yaitu menyelenggarakan perekrutan khusus bagi marketing dan collection staff maka di tahun inipun Perusahaan tetap melanjutkan pola perekrutan ini. Melalui perekrutan ini bagi yang berhasil menjadi karyawan akan disediakan penghargaan khusus sesuai dengan kinerja dan masa bakti karyawan. Tujuannya adalah untuk menyeleksi karyawan yang memberikan kontribusi lebih baik terhadap Perusahaan dan memberikan penghargaan terhadap karyawan yang telah berkomitmen kepada Perusahaan.

Untuk mengisi pengetahuan teknis yang harus dimiliki oleh seorang karyawan, maka di tahun 2013 unit Training mengembangkan Road Map bagi karyawan Karya Bakti, dimana di dalamnya terkandung hal-hal yang perlu diketahui oleh seorang marketing selama berkarir sebagai Credit Marketing Officer (CMO) sampai dengan kesempatan untuk promosi sebagai Branch Manager (BM). Modul yang berisi mengenai pengetahuan teknis ini dapat diakses karyawan melalui e-learning. Tidak berhenti di sana, mengingat karyawan garis depan merupakan perpanjangan tangan perusahaan yang membentuk citra perusahaan, maka diakhir tahun 2013, BCAF memberikan pembekalan mengenai etika dan standar penampilan bagi marketing dan collection. Sebagai awal, pelatihan ini diberikan di lingkup Jabodetabek, akan tetapi di tahun 2014, inisiatif ini pun

Along with the organizational growth that is targeting to exceed the competitors, in 2013 the Company had different marketing strategies that focused on expansion and intensification of the PT BCA Finance (BCAF) channel. In realizing this strategy, in 2013 BCAF required additional manpower in marketing and collection fields. The challenge is to find the right way to get competent manpower and can provide output to the Company in a short period of time, in line with the Human Resources (HR) Division strategy in playing important roles in contributing to the Company’s achievement, in terms of productivity.

Continue the previous year’s initiatives by organizing a special recruitment for marketing and collection staff, in 2013 the Company continued this recruitment method. Through this recruitment method, the successful employees will be provided a special award according to the employees’ performance and service period. The goal is to select employees who can contribute better to the Company and reward the employees who have committed to the Company.

To fulfill the technical knowledge which is required by an employee, the Training unit in 2013 developed a specific Road Map for Karya Bakti employees. The Road Map contains some requiements that need to be understood by the marketing people throughout their career ladder as Credit Marketing Officer (CMO) up to Branch Manager (BM). The module that contains technical knowledge for employees is accessible through e-learning. Moreover, for the front liners to whom the Company believes are representing the corporate image, BCAF provided a briefing on ethics and performance standards for marketing and collection at the end of 2013. For starters, this training is provided in the Jabodetabek areas, but in 2014, this training will continue for employees outside Jabodetabek area.

SUBBAB 6.3.4

Section 6.3.4

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

akan dilanjutkan dengan memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawan di luar wilayah Jabodetabek.

Strategi Perusahaan yang menjanjikan tersedianya Career Path bagi karyawan terbukti dengan diangkatnya beberapa orang Regional Manager (RM) yang memulai karirnya sebagai CMO. Kinerja mereka yang cemerlang sebagai marketing staff telah mengantarkan beberapa orang ini menjadi seorang BM yang handal, dan di tahun 2013 ketika terbuka peluang untuk mengisi beberapa posisi RM di BCAF, beberapa karyawan berprestasi ini melewati proses seleksi yang melibatkan Dewan Direksi dan terpilih menjadi RM. Karir mereka dapat berlanjut menjadi seorang Deputy Director.

Suatu organisasi yang besar dan hebat pastinya didukung oleh Budaya Perusahaan yang baik. PT BCA Finance (BCAF) telah mencanangkan FOCUS (First Class Teamwork, Orientation to Quality, Customer Focus, Uncompromised Integrity, Striving for Excellent) sejak tahun 2005. Di tahun 2013, sejalan dengan yang telah dicanangkan juga oleh BCA, PT BCA Finance mengadaptasi 4 Disciplines of Execution (4DX) karena sebagai perusahaan yang telah berjalan selama 32 tahun, sangat disadari bahwa eksekusi dari strategi merupakan kunci sukses berikutnya dari suatu perusahaan untuk memenangkan kompetisinya. Di tahun ini BCAF telah membekali seluruh pejabatnya dengan 4DX dengan maksud agar setiap unit kerja fokus untuk mencapai target terhadap hal-hal yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan. 4DX pun diimplementasikan untuk

The Company’s strategies that has prepared a promising Career Path for employees has been evidenced by the appointment of some of the Regional Managers (RM) who began their careers as CMO. Their brillian performance as marketing staff has led some people to be a reliable Branch Manager (BM). In 2013, BCAF opened up job opportunities to fill in several vacant RM positions for employees who are considered good achievers. Thus, through a strict selection prosess that involved the Board of Directors, BCAF recruited some RMs. Their can continue their careers up to Deputy Director.

A large and powerful organization is supported by a good Corporate Culture. PT BCA Finance (BCAF) has launched FOCUS (First Class Teamwork, Orientation to Quality, Customer Focus, Uncompromised Integrity, and Striving for Excellent) since 2005. In 2013, in line with what has been proclaimed by the parent company BCA, PT BCA Finance has adopted 4 disciplines of execution (4DX) because as a company that has run over 32 years, the right strategy execution is the key to the achieve the next Company’s success to win the competition. In 2013, BCAF has equiped its employees with the 4DX with intention to achieve a certain target that in line with the Company’s final objective. The 4DX was implemented to create a culture of responsibility from all team members (not only the leadership team) in the process of achieving the goal.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

176 177

PERKEMBANGAN ORGANISASI

Seiring dengan pertumbuhan Perusahaan, organisasi harus dapat bergerak secara fleksibel tanpa mengurangi control di setiap unit kerja yang ada, agar tidak menimbulkan risiko yang dapat merugikan Perusahaan. Pengembangan dan perubahan struktur organisasi baik makro maupun mikro telah dilakukan pada bulan Septemer 2013. Perubahan ini mencakup perubahan nama dan fungsi jabatan, penambahan fungsi pekerjaan, dan maksimalisasi unit kerja pada devisi tertentu. Perubahan ini dilakukan untuk menyelaraskan pertumbuhan perusahaan sehingga fungsi-fungsi kerja yang ada dapat berjalan dengan maksimal.

Dalam menyusun struktur organisasinya yang efektif, Perusahaan meyakini bahwa struktur organisasi tersebut harus mencakup:

Melihat kembali perkembangan pada 5 (lima) tahun terakhir, struktur organisasi telah mengalami perubahan relatif signifikan. Sejak tahun 2008 hingga 2013, Perusahaan telah tumbuh dengan pesat baik dari segi target keuangan, sumber daya manusia, dan jumlah fungsi kerja dalam struktur organisasi. Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, disusunlah fungsi-fungsi baru yang bertujuan memaksimalkan potensi perusahaan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Fungsi-fungsi tersebut memiliki tujuan dan karakteristik spesifik dalam menjalankan pekerjaannya sehingga Perusahaan semakin terfokus dan fungsi kontrol dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT

Along with the growth of the Company, an organization must be able to move flexibly without compromising control in each work unit, so as not to pose a risk that can harm the Company. The development and changes in the structure of both macro and micro organizational structure has been conducted in September 2013. The changes applied to the function name and job title, the addition of job function, and the maximization of work units in a particular division. This change was made to align the Company’s growth so that the functions of the existing work can be run optimally.

In formulating an effective organizational structure, the Company believes that the organizational structure should be:

Looking back on the last 5 (five) years development, the Company’s organizational structure has undergone some relatively significant changes. From 2008 to 2013, the Company has grown-up rapidly in many sides including financial targets, human resources, and amount of work functions within the organizational structure. In line with the growth, BCAF composed some new functions that aimed to maximize the potential of the Company to achieve the set targets. These functions have a specific purpose and characteristics in performing their assignments that can help the Company to become more focused, while the control functions can be working effectively and efficiently.

Sejalan dengan arah, tujuan dan fokus dari organisasiMemiliki pembagian wewenang yang bertanggung jawab secara jelasMempertimbangkan span of kontrol dari masing-masing jabatanMempertimbangkan sisi risiko dan proses kontrolHirarki yang linear dan praktis di mana tidak terdapat redundancy fungsi kerja

••

••

••

••

in line with the direction, purpose and focus of the organization;clear in defining the authority and responsibility of duties;considering the span of control of each position;

considering the risks and control processes;hierarchical linear and practical where there is no redundancy in the work function.

menciptakan budaya tanggung jawab dari seluruh anggota tim (bukan saja pimpinan tim) dalam proses pencapaian tujuan.

Seluruh inisiatif kerja yang digulirkan di bidang Sumber Daya Manusia ini diharapkan mampu memberikan dampak yang nyata terhadap kinerja perusahaan. Ini merupakan bukti komitmen pengembangan SDM dalam mendukung pencapaian visi dan target perusahaan dengan cara mengembangkan karyawan sebagai asset perusahaan yang sangat bernilai, serta menciptakan iklim kerja yang kondusif, di mana seluruh bagian perusahaan bertumbuh bersama.

All programs initiated by the Human Resources Division is expected to bring a significant impact on the Company’s performance. It is an evidence of commitment in human resource development to support the achievement of the vision and Company’s target by way of developing employees as valuable company’s assets, as well as in creating a conducive working environment, in which all parts of the company to grow together

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Berikut merupakan komposisi sumber daya manusia (termasuk Dewan Direksi) PT BCA Finance, berdasarkan:

Below are the composition of PT BCA Finance human resources (including the Board of Directors), based on:

Jenjang Pendidikan / Level of Education

Jenjang Pendidikan / Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan / Age Qualification

Jenjang Pendidikan / Jenjang Pendidikan

a. Menurut Jenjang Pendidikan / Level of Education:

b. Menurut Jenjang Manajemen / Managerial Position:

c. Menurut Jenjang Usia / Age Qualification :

d. Menurut Status / Status of Employment:

2012

2012

2012

2012

2010

2010

2010

2010

31 Desember / December 31st

31 Desember / December 31st

31 Desember / December 31st

31 Desember / December 31st

2013

2013

2013

2013

2011

2011

2011

2011

2009

2009

2009

2009

Pasca Sarjana / Sarjana / postgraduateSarjana Muda dan setingkat / bachelorSLTA dan sederajat / senior high schoolSLTP dan sederajat / junior high schoolJumlah / Total

Direksi / DirectorEksekutif Senior / Senior ExecutiveManajer / ManagerPelaksana / ExecutorJumlah / Total

18 – 25 Tahun / 18 to 25 year26 – 35 Tahun / 26 to 35 year36 – 45 Tahun / 36 to 45 year45 tahun ke atas / more than 45 yearsJumlah / Total

Karyawan Tetap / permanent employeeKaryawan Kontrak / contract employeeJumlah / Total

1.811447154

12.413

434

3332.0422.413

1.0861.12815742

2.413

5951.8182.413

43072211

524

31893

410524

6832112015

524

397127524

58680271

694

425

196469694

16138412524

694

464230694

49584251

605

324

119459605

11035512218

605

428177605

943172561

1.172

426

304838

1.172

54646113728

1.172

525647

1.172

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

178 179

REKRUMEN DAN KUALITAS SUMBER DAYA

Kunci keberhasilan dalam pemenuhan kebutuhan karyawan diukur dari kuantitas dan kualitas karyawan. Kuantitas karyawan dirumuskan dalam bentuk Man Power Planning (MPP) yang menjadi tolak ukur Perusahaan untuk melakukan perekrutan karyawan yang juga sejalan dengan target Perusahaan setiap tahunnya. Dari segi kualitas, kompetensi setiap karyawan secara organisasi dan secara fungsi diperlukan untuk terus dikembangkan secara konsisten. Setiap karyawan diharapkan memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. Secara organisasi, kompetensi diturunkan dari nilai FOCUS sebagaimana nilai Perusahaan serta arahan manajemen dalam pengembangan usaha menjadi salah satu bagian dari kualifikasi yang dibutuhkan. Secara fungsi, potensi setiap karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan menjadi nilai tambah bagi Perusahaan dan juga menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan seleksi karyawan untuk penempatan dalam setiap fungsi yang ada di Perusahaan.

Pemenuhan kebutuhan tenaga kerja Perusahaan dilakukan melalui internal sourcing dan external sourcing. Pada posisi-posisi strategis, sumber tenaga kerja diprioritaskan berasal dari internal perusahaan. Manajemen percaya bahwa jenjang karir adalah salah satu motivator untuk meningkatkan komitmen karyawan. Sedangkan pemenuhan kebutuhan melalui external sourcing, dalam proses pencairan pelamar Perusahaan bekerja sama dengan beberapa institusi Perguruan Tinggi di Indonesia disamping pemasangan iklan lowongan pekerjaan secara elektronik maupuan di media massa Pada tahun 2013, tantangan dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja didorong target pembukaan cabang-cabang baru khususnya di wilayah luar pulau Jawa.

Sepanjang tahun 2013, Perusahaan telah melakukan perekrutan karyawan baru sejumlah 1.260 orang. Perekrutan ini untuk memenuhi kebutuhan akan penambahan dan penggantian karyawan. Sejak tahun ini juga, Perusahaan mengaplikasikan teknologi untuk mempercepat proses pemenuhan kandidat. Pemanfaatan teknologi e-recruitment ini diharapkan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pemenuhan karyawan.

RECRUITMENT AND QUALITY RESOURCES The success in meeting the needs of employees is measured by the quantity and quality of employees. Quantity employee is formulated in the form of Man Power Planning (MPP) as a benchmark for companies to recruit employees that also in line with the Company’s annual targets. In terms of quality, competency of each employee in the organization and functions are necessary developed consistently. Each employee is expected to have sufficient competence in accordance with the needs of the Company. Competencies in the company’s organization derived from the value of FOCUS, as well as the value of the Company’s management direction in the development, as a part of the required qualifications. In terms of function, each different potential possessed by each employee can be further developed as added value for the Company, and can also be a consideration in the employees’ selection in any existing work function in the Company.

Meeting the recruitment needs of employment is fulfilled through the Company’s internal and external sourcing. For the strategic positions, the manpower resources will prioritize the internal resources. The Management believes that career path is one of the motivators for improving employee’s commitment. Meanwhile, meeting the recruitment needs through outsourcing, the Company is cooperating with several Higher Educational Institutions in Indonesia to process talent searching, in addition to job postings on both printed and electronic media. In 2013, the Company underwent the targeted recruitment challenges by opening new branches, especially in regions outside Java.

Throughout 2013, the Company has made a number of new recruitments totaling 1,260 people. The recruitment is carried out to meet the need for additional employess as well as some replacement staff. Since 2013, the Company applied a specific technology to speed up the recruitment process. Utilization of e-recruitment technology is expected to improve the efficiency and effectiveness of employee fulfillment process.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI KARYAWAN

Untuk mengembangkan kompetensi karyawan sebagai aset terpenting dalam perusahaan, Perusahaan menyelenggarakan pelatihan, mentoring, maupun OJT (On the Job Training). Sedangkan untuk mengembangkan kompetensi teknis, Perusahaan mempercayakan pelatihan oleh sumber daya internalnya, yaitu masing-masing unit bisnis. Pengembangan karyawan di BCAF itu sendiri didasarkan atas persyaratan dan kebutuhan dari masing-masing unit kerja yang diterjemahkan dalam bentuk Competency Dictionary.

Penyelenggaraan pelatihan kepada seluruh level karyawan sesuai dengan Training Matriks yang telah disusun pada awal tahun 2013. Dengan mekanisme matris tersebut, diharapkan seluruh karyawan dapat memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kompetensi yang harus dimiliki. Secara umum jenis pelatihan pada masing-masih level adalah:

EMPLOYEE TRAINING AND DEVELOPMENT POTENTIAL

To develop employees’ competency as the Company’s most important asset, the Company provides training, mentoring, and On the Job Training (OJT). Meanwhile, to develop the technical skill competency, the Company trust internal resources trainers from each business unit. BCAF employee development program is based on the requirements and needs of each business unit, which is translated in the form of Competency Dictionary.

Trainings intended for all levels of employees were conducted according to the training matrix that has been compiled in early 2013. With this mechanism, all employees are expected to have the opportunity to develop the competencies required. Generally, the type of training conducted at each level includes:

Staff Development Course 1; diberikan kepada staff dengan masa kerja lebih dari 1 tahun. Materi dalam pelatihan ini merupakan materi soft skill yang diadopsi dari topik Seven Habit, yaitu Menjadi Pribadi efektif dan Berpikir & Bertindak Proaktif.

Staff Development Course 2; diberikan kepada staff dengan masa kerja lebih dari 2 tahun. Materinya masih diadopsi dari topik Seven Habit, yaitu Perilaku Asertif.

Supervisory Course; diberikan kepada karyawan dengan level koordinator, supervisor, dan team leader. Melalui pelatihan ini diharapkan peserta mampu menjadi supervisor yang benar, mampu mengelola tim dan tugas secara excellence. Materi dalam pelatihan ini, yaitu Manajemen Supervisi Dasar dan Coaching for Performance.

Basic Management Course;diberikan kepada middle up management, meliputi Branch Manager, Branch Operation Head, Branch Collection Head, Unit Head, dan Specialist. Materi yang terangkum dalam pelatihan tersebut antara lain Understanding Strategy, Business Process, Operational Excellence, Risk Management, Legal, HR for Non HR, Emotional Quality Management, dan Leadership.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Staff Development Course 1;given to staff with tenure of more than 1 year. The material in this training is soft skills that adopted the Seven Habits of topics, namely Becomes Effective Personal, and Proactive Thinking & Acting.

Staff Development Course 2; provided to staff with tenure of more than 2 years. The material adopted one of the Seven Habits topics, which is Assertive Behavior.

Supervisory Course; provided for employees at the levels of coordinator, supervisors, and team leaders. Through this training, participants are expected to become a good supervisor and able to manage the team and the task excellently. The material in this training covered Basic Supervisory Management, and Coaching for Performance.

Basic Management Course; provided for middle-up management level includingthe Branch Manager, Branch Operations Head, Collection Branch Head, Unit Head, and Specialist. The material covered in the training include Understanding Strategy, Business Process, Operational Excellence, Risk Management, Legal, HR for Non-HR, Emotional Quality Management, and Leadership.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

180 181

Selama tahun 2013, Perusahaan menginvestasikan sejumlah dana untuk pelatihan karyawan:

During 2013, the sum of money that the Company invested for employees’ trainings were as follows:

Sejak tahun 2008, BCAF mulai mengembangkan proses assessment untuk mengetahui potensi dari masing-masing karyawannya. Cakupannya sebatas karyawan yang memegang posisi kunci. Hal ini dimaksudkan agar Perusahaan dapat mengembangkan orang lebih tepat sehingga dapat mengoptimalkan potensi yang dimilikinya dan dapat meminimalkan gap atau kelemahan dirinya, sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dalam bekerja. Hasil dari assessment ini diterjemahkan dalam bentuk Individual Development Plan yang dipantau oleh atasan karyawan yang bersangkutan bersama dengan tim HR.

Di tahun 2010, PT BCA Finance menggulirkan program Basic Management Course yang diperuntukan bagi Manajemen Lininya, Basic Management Course ini terdiri dari program pengembangan sebagai pemimpin, pemahaman strategi dan bisnis proses perusahaan serta pemahaman terhadap aspek keuangan, hukum, manajemen risiko dan pengelolaan sumber daya manusia, dengan tujuan terjadinya keseragaman pengetahuan di seluruh lini PT BCA Finance.

Di tahun 2011 Divisi HR focus pada pengembangan melalui e-learning, dimana modul-modulnya sudah dipersiapkan semenjak tahun 2010. Tujuannya adalah memberikan induksi dan pengetahuan dasar sejak karyawan masuk bekerja. Mengingat Perusahaan memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, maka program ini akan menjadi sangat efektif dalam melakukan transfer pengetahuan.

Since 2008, BCAF began to develop an assessment process to determine the potential of each employee. The scope is limited to employees who hold the key positions. The aim was to develop the right people with short time period in order to optimize their potentials, while also minimizing their weaknesses, as a way to improve their performance at work. The result of this assessment is translated in the form of Individual Development Plan, which is monitored by a certain employee’s direct supervisor together withthe HR team.

In 2010, PT BCA Finance rolled out a program called Basic Management Course that is intended for Management Line. This Basic Management Course consisted topics like leadership development program, understanding the company’s strategy and business processes, and an understanding of the financial aspects, legal, risk management and human resource management. The overall objectives of these trainings were to create alignment of knowledge across PT BCA Finance.

In 2011, the HR Division focused on the development of e -learning, in which containing modules that have been prepared since 2010. The goal was to provide induction and basic knowledge for employees since they first day of working. Considering that the Company’s has many branches spread across Indonesia, hence this program is considered to be very effective in transferring the knowledge.

Type of TrainingJenis Jumlah Biaya Pelatihan (Rp)/ Total Training Expense (IDR)

Internal

In House

Eksternal

Total

Internal

In House

Eksternal

Jumlah

105.537.944

1.554.890.500

46.020.000

1.706.448.444

Branch Manager Development Program (BMDP);bagian dari program assessment karyawan yang bertujuan menyiapkan kemampuan dan keterampilan karyawan tersebut agar siap menempati posisi sebagai Branch Manager. Pelatihan ini dilaksanakan selama ±3 minggu dengan kombinasi inclass selama 5 (lima) hari dan on the job training di salah satu cabang selama 2 minggu.

5. 5. Branch Manager Development Program (BMDP);this is part of employee assessment program that aimed at preparing the capabilities and skills of the employees to be ready to occupy a position as Branch Manager. The training was carried out in 3 weeks, comprising 5 (five) days of in-class training and 2 (two) weeks of on-the-job-training conducted at one of the branch offices

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Di tahun 2012, infrastruktur yang telah dikembangkan seperti Modul Teknikal dan e-learning menjadi kunci penting dalam pengembangan karyawan. Dengan meningkatnya jumlah cabang yang dimiliki, e-learning menjadi kunci dalam pengembangan karyawan. Bagi karyawan baru, di awal karirnya mereka akan dibekali kemampuan teknis untuk dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik dan ini dapat diakses melalui e-learning yang telah dimiliki Perusahaan. Untuk karyawan dengan masa kerja dan tanggung jawab yang lebih kompleks, Perusahaan telah memiliki program pengembangan yang terstruktur dan penyampaiannya dilakukan melalui pelatihan internal.

Iklim kerja kondusif terbentuk dari hubungan yang harmonis antara manajemen, karyawan, pemerintah, dan masyarakat. Secara periodik PT BCA Finance melakukan pertemuan antara manajemen dengan karyawan yang bertujuan untuk memperoleh aspirasi karyawan dan menyampaikan apa yang menjadi ekspektasi dari manajemen. Hubungan antara perusahaan dan karyawan juga tercipta apabila arus informasi dari setiap level dapat mengalir ke seluruh perusahaan.

Budaya perusahaan yang dikenal dengan nama FOCUS, disosialisasikan melalui kegiatan pelatihan untuk seluruh karyawan. Akan tetapi usaha PT BCA Finance tidak cukup sampai sosialisasi tetapi menerapkan nilai ini mulai dari proses rekrutmen sampai dengan pengelolaan terminasi. Dalam penilaian kinerja karyawan pun implementasi dari nilai merupakan salah satu aspek penilaian.

Pada tahun 2013 ini, juga telah dilakukan 7 batch pelatihan The 4 Disciplines of Execution (4DX) yang diikuti oleh seluruh pimpinan unit kerja dan departemen, baik di cabang maupun di kantor pusat. Melalui pelatihan tersebut, peserta akan diarahkan untuk menerapkan budaya disiplin eksekusi berkaitan dengan eksekusi strategi di masing-masing unit kerja. Hasilnya adalah telah dirumuskannya WIG (Wildly Important Goal) masing-masing tim beserta langkah-langkah yang harus dilakukan agar WIG tersebut tercapai (Lead Measure).

Program 4DX yang telah dijalankan pada tahun 2013 akan tetap dimonitor pelaksanaan dan keberlanjutan programnya di 2014. Setiap tim yang telah diberikan pemahaman mengenai 4DX diwajibkan untuk tetap menjalankan budaya 4DX di masing-masing tim yang dipimpin. Monitoringnya akan dilakukan oleh tim Internal Coach yang telah dibentuk dan akan memastikan Weekly Session Meeting dijalankan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

In 2012, the Company developed some human resources’ infrastructures such as Technical Module and e-learning that became an important key in the employee development process. With the increasing number of the Company’s branches, the e-learning approach has become crucial in the development of employees. For new employees, during the early stage of their career at BCAF, they will be equipped with technical ability to perform their responsibilities well, which can be accessed through the e-learning system. For employees who have been servicing the Company for many years and posses more complex responsibilities, the Company has a structured development program that is delivered through internal training program.

A conducive working environment is made up of a harmonious relationship between management, employees, government, and the society. On a regular basis, PT BCA Finance carries out meetings between management and employees that aim to obtain employee’s aspirations and to deliver the management expectation. The relationship between the Company and the employees are also created when the flow of information from each level can flow throughout the organization.

The Company’s corporate culture, or also known as FOCUS, has been socialized through trainings for all employees. However, PT BCA Finance continued its socialization by implementing this value ranging from recruitment to termination of employees. Meanwhile, the implementation of the performance appraisal system is also carried out as part of the FOCUS value, as one of the aspects of the assessment process.

In 2013, the Company has conducted 7 batches of trainings regarding The 4 Disciplines of Execution (4DX) attended by all business units’ and departments’ leaders, from all branch offices and head office. Through this training, the participants will be directed to implement a disciplined culture with regard to strategy execution in each work unit. The result is formulated for each team as WIG (Wildly Important Goal), along with the steps that must be performed to achieve the WIG (Lead Measure) .

The 4DX programs that have been implemented in 2013 will continue to be further monitored in 2014. Each team that the Company has shared the 4DX program is required to keep running the 4DX culture in, while the monitoring will be conducted by the Internal Coach team that has been formed and will ensure that the Weekly Session Meeting is run according to a predetermined schedule.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

182 183

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN

Produktivitas karyawan menjadi salah satu hal yang paling penting dalam menjaga stabilitas organisasi. Ketika sebuah perusahaan memiliki karyawan-karyawan yang produktif maka perusahaan tersebut telah memiliki aset-aset berharga untuk menjalankan kelangsungan perusahaan dalam mencapai targetnya. Pada tahun 2013, proses monitoring produktivitas telah dijalankan. Monitoring produktivitas dilakukan dengan melihat perkembangan kontribusi karyawan khususnya di Divisi Marketing dan Collection untuk mencapai target perusahaan. Dengan melakukan monitoring produktivitas, diharapkan para karyawan dapat memberikan performa yang jauh lebih baik serta menimbulkan persaingan yang sehat demi mencapai target individu maupun perusahaan.

PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DAN JENJANG KARIR

Penilaian Kinerja Karyawan dilakukan setiap semester (6 bulan). Penilaian Kinerja adalah salah satu bagian dari Performance Management System, yang terdiri dari Performance Planning, yaitu perencanaan target dan kompetensi yang dibutuhkan, Performance Monitoring (coaching & counseling) yaitu pemantauan pencapaian target dan kompetensi, serta Performance Appraisal (penilaian kinerja) yang merupakan evaluasi terhadap hasil kerja karyawan. Dalam Performance Appraisal terdapat 3 aspek penilaian yaitu penilaian terhadap pencapaian Key Performance Indicator (KPI), penilaian terhadap kompetensi dan penilaian terhadap kedisiplinan. KPI mulai disusun pada akhir tahun yang merupakan ukuran keberhasilan perusahaan, unit kerja, sampai dengan individu yang telah disepakati oleh Manajemen. Untuk meningkatkan koordinasi serta kerjasama antar unit kerja, maka pencapaian dari KPI Perusahaan didistribusikan menjadi tanggung jawab seluruh direktorat, divisi, departemen, unit kerja, hingga ke seluruh individu yang ada di PT BCA Finance. Penilaian Kinerja ini bertujuan memberikan arahan dan gambaran target kerja yang lugas bagi setiap Insan Perusahaan, dengan demikian pula reward diberikan secara fair dan objektif. Jenjang karir di BCA Finance dibagi menjadi 2, yaitu struktural dan fungsional, dan keduanya tidak menutup kemungkinan karyawan untuk mencapai level yang tinggi.

IMPROVEMENT OF EMPLOYEE PRODUCTIVITY

Productivity of employees becomes one of the most important items in maintaining the stability of the organization. When a company has employees are considered productive, is means that the Company has valuable assets to run the Company continuity in achieving its target. In 2013, productivity monitoring process has been executed. The productivity monitoring is reviewed by looking at the level of employee contribution, especially in the Marketing and Collection Division to achieve its targets. Through productivity monitoring, employees are expected to give a much better performance as well as in promoting healthy competition in order to achieve individual targets and company’s targets.

EMPLOYEE PERFORMANCE APPRAISAL AND CAREER

Employee Performance Appraisal is conducted every semester (6 months). Performance assessment is part of the Performance Management System, which consists of Performance Planning that sets the required planning targets and competencies, Performance Monitoring (coaching and counseling) that is monitoring the achievement of targets and competence; and Performance Appraisal (assessment) which is an evaluation of employee’s performance. The Performance Appraisal process involves 3 aspects of assessment covering assessment on the achievement of Key Performance Indicators (KPI), assessment on competence, and assessment of discipline. The KPI that has been compiled at the end of the year measured the success of the Company, work units as well as individuals, have been agreed by the Management. To improve coordination and cooperation among the work units, the achievement of the Company’s KPI is distributed to become the responsibility of all directorates, divisions, departments, work units, and all individuals at PT BCA Finance. The Performance Assessment is intended to provide clear direction and a defined target description for each company’s personnel, along with the reward system that is provided fairly and objectively. BCA Finance career path is divided into two, structural and functional, as the two of them do not rule out the possibility of employees to move their career to a higher level.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA

Human Resources Integrated System (HRIS) merupakan sistem terintegrasi yang berfungsi untuk menelaah, memantau dan mengolah data ketenagakerjaan. HRIS ini dapat memudahkan dan memberdayakan setiap karyawan PT BCA Finance dalam pengelolaan data pribadinya, seperti: kegiatan administrasi karyawan terkait pengajuan cuti,absensi karyawan, claim medical dan lainnya. Sejak Mei 2013, Perusahaan mengimplementasikan e-recruitmen dalam HRIS. Aplikasi baru ini dapat memudahkan pemangku jabatan dalam mengajukan permohonan penambahan atau penggantian karyawan secara online.

HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM

Human Resources Integrated System (HRIS) is an integrated system that serves to analyze, monitor and process the employment data. HRIS can facilitate and empower every employee of PT BCA Finance in the management of their personal data, such as employee administration activities related to the filing of employees’ leave, absent, and medical claims. Since May 2013, the Company implemented e-Recruitment in the HRIS. This new application can facilitate office holders in applying online for additional or replacement of employees.

SUMBER DAYA MANUSIAHuman Resources

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

184 185MENYONGSONG TAHUN 2014Welcoming Year 2014

MENYONGSONG TAHUN 2014Welcoming Year 2014

Menyambut tahun 2014, ketidakpastian ekonomi menghantui para pelaku bisnis di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mulai melambat. Namun Perusahaan tetap memandang optimis tahun 2014 yang merupakan tahun penuh tantangan bagi industri pembiayaan, PT BCA Finance menyadari tantangan-tantangan yang meliputi:

Welcoming the year 2014, Indonesia’s business climate be followed by the economic uncertainty. Indonesia’s economic growth is expected start to slow down. However, the Company remains optimist that 2014 was a challenging year for the multifinance industry, and PT BCA Finance is aware of the challenges including:

Ancaman defisit neraca perdagangan Indonesia mendorong meningkatnya suku bunga. Peningkatan biaya dana (bunga) ini tidak hanya mengganjal laju penyaluran pembiayaan, tetapi juga mempengaruhi biaya modal kerja industri-industri lain di Indonesia.

Laju inflasi yang mereda di akhir tahun 2013, kembali naik di awal tahun 2014 dengan beberapa issue, seperti: kenaikan harga LPG 12 kg. Tidak hanya itu, bencana alam yang terjadi di awal tahun 2014 telah mendorong laju inflasi. Peningkatan inflasi menekan daya beli masyarakat, yang tentu saja berdampak pada pola konsumsi masyarakat serta tingkat risiko kredit macet. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pun diproyeksi melambat, hal ini turut meningkatkan risiko non performing loan (NPL).

Pemilu akan kembali diselenggarakan di tahun 2014 ini. Ketidakpastian politik dan siapa tokoh yang akan menjadi Presiden pun turut mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.

Likuiditas di industri perbankan semakin ketat. Kebijakan pemerintah meningkatkan batas minimum LDR di tahun 2013 kemarin pun mempengaruhi perilaku penghimpunan dana dan penyaluran kredit oleh bank. Bank berusaha menghimpun dana (DPK dan deposito) dan lebih selektif dalam menyalurkan kredit. Dengan demikian hal ini juga mempengaruhi tidak hanya biaya tetapi juga akses terhadap modal kerja perusahaan-perusahaan pembiayaan.

The threat of Indonesia’s trade deficit leads to greater interest rate. The increase in cost of funds (interest) rate is not only blocking the financing portfolio, but also affecting the cost of working capital of other industries in Indonesia.

The rate of inflation eased in the end of 2013, will be rising again in early 2014 with some issues, such as: 12 kg LPG price raise. The natural disaster that occurred in early 2014 has pushed the hike of inflation. The hike of inflation pushes down the purchasing power, which of course have an impact to consumption patterns and the level of credit risk. Indonesia’s economic growth was projected to slow, it also increases the risk of non -performing loan (NPL).

Elections will be held again in 2014, where political uncertainties trying to figure out who will be the next President will also influence the investors’ decision to invest in Indonesia.

Liquidity in the banking industry is getting tighter. Government policies increase the minimum LDR limit in year 2013 also affected the behavior of fundraiser and lending by banks. The Bank tried to collect funds (DPK and deposits) and became more selective in lending decision. Thus it is also affecting not only the cost but also access to working capital of the multifinance companies.

SUBBAB 6.3.5

Section 6.3.5

PT BCA Finance (BCAF) memandang tantangan tersebut sebagai bagian dari kesempatan. BCAF sebagai perusahaan yang telah memiliki jejak langkah yang mantap di industri pembiayaan menyakini bahwa masih besarnya kesempatan di industri pembiayaan.

KOMITMEN TERHADAP PELAYANAN KONSUMEN

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, memberikan layanan yang cepat, mudah, nyaman dan terpercaya merupakan suatu keharusan untuk mencapai misi yang senantiasa dijalankan oleh Perusahaan yaitu memberikan nilai terbaik kepada stakeholder. Oleh karenanya, Perusahaan senantiasa berusaha untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen dan turut melaksanakan perlindungan konsumen.

KOMITMEN TERHADAP MITRA BISNIS

Untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan mitra bisnis, Perusahaan senantiasa menjaga hubungan yang kuat, erat dan saling menguntungkan dengan terus menerapkan image cepat, menguntungkan kedua belah pihak dan aman.

KOMITMEN TERHADAP MASYARAKAT

Sejalan dengan terus meningkatnya pertumbuhan bisnis, dan juga sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial, Perusahaan senantiasa menggalakan beberapa kegiatan sosial sebagai wujud sumbangsih kepada masyarakat.

PERLUASAN JARINGAN USAHA

Sampai dengan Desember 2013, Perusahaan telah memiliki 53 jaringan usaha yang sudah tersebar di 48 kota dan 27 provinsi di seluruh Indonesia. Melihat besarnya potensi pasar Indonesia, Perusahaan berusaha terus meningkatkan pangsa pasarnya dan menggali potensi pasar secara maksimal. Di tahun 2014, Perusahaan menargetkan

PT BCA Finance (BCAF) views these challenges as part of the occasion, as BCAF believes that as a company that already has a solid footprint in the financial industry and therefore large opportunities await in the financing sector.

COMMITMENT TO CUSTOMER SERVICE

As a company engaged in the field of financial services, BCA Finance must provide a fast, easy, convenient and reliable services to achieve the mission set out by the Company in providing the best value to stakeholders. Accordingly, the Company constantly strives to improve the quality of service to consumers and help implement better consumer protection.

COMMITMENT TO BUSINESS PARTNERS

To increase the trust and satisfaction of the business partners, the Company continues to maintain a strong and mutually beneficial relationship to continue improve the Company’s image as a fast, mutually beneficial and safe financing company.

COMMITMENT TO COMMUNITY

In line with the increasing growth of the business, and as part of the company’s social responsibility, the Company continues to promoting some social activities as a form of contribution to society.

BUSINESS NETWORK EXPANSION

Until December 2013, the Company has 53 business networks that spread across 48 cities and 27 provinces throughout Indonesia. Given the tremendous potential of the Indonesian market, the Company continued to increase its market share and explore the market potential to the fullest. In 2014, the Company is targeting the expansion of network to the potential

MENYONGSONG TAHUN 2014Welcoming Year 2014

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

186 187MENYONGSONG TAHUN 2014Welcoming Year 2014

perluasan jaringan yang memperhatikan potensi pasar, risiko, serta sebaran merata di seluruh wilayah Indonesia. Perluasan jaringan usaha ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan dan mendekatkan diri serta meningkatkan layanan dengan mitra kerja dan konsumen.

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk mendorong keberhasilan Perusahaan serta menghadapi persaingan industri pembiayaan yang semakin ketat sangatlah dibutuhkan sumber daya yang berkualitas. Dalam hal ini, Perusahaan terus mendorong peningkatan kualitas setiap individu dan organisasi dengan tujuan mengembangkan kompetensi yang selaras dengan nilai-nilai Perusahaan. Perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan karyawan sebagai aset yang sangat bernilai serta menciptakan iklim kerja yang kondusif, di mana semua orang dapat bertumbuh didalamnya. Perusahaan akan secara terus menerus mengembangkan kemampuan sumber daya manusianya baik dari keterampilan maupun pengetahuan.

INOVASI PRODUK

Perusahaan senantiasa mengembangkan dan berinovasi dalam hal produk dengan keyakinan untuk memberikan nilai terbaik kepada seluruh pelanggan maupun masyarakat. Setelah sukses meluncurkan produk baru di tahun 2012 yaitu Mini for Max dan Fix and Cap, Perusahaan terus mengenalkan produk baru tersebut kepada masyarakat. Inovasi produk baru lainnya telah dipersiapkan dengan rinci dan matang untuk mendapatkan kesepatan di tahun 2014 ini.

TEKNOLOGI INFORMASI YANG TERINTEGRASI

Untuk menunjang keberhasilan suatu bisnis tidak akan terlepas dari adanya sistem teknologi yang terintegrasi dengan baik, oleh karena itu dibutuhkan pengembangan teknologi informasi terkini serta kualitas sumber daya manusia yang handal. Di tahun 2014, Perusahaan melanjutkan pengembangan dan pemeliharaan teknologi yang sudah ada, serta pembangunan infrastruktur teknologi ke arah mobile. Tidak hanya itu, Perusahaan juga terus meningkatkan standar keamanan sistem dan perangkat, serta penerapan standarisasi proses operasional. Semuanya ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam mendukung strategi most competitive price.

market, risk, and evenly spread throughout Indonesia. Network expansion initiative aims to boost a sustainable growth while getting closer to business partners and improving services to consumers.

HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

To encourage the success of the Company and in dealing with the tightening industry competition, therefore the Company quests for better quality of human resources. In this regard, the Company continues to enhance the quality of every individual and organization with the goal of developing competence in line with the Company’s values. The Company is committed to continue to develop employees as valuable assets and create a conducive working environment, where everyone can grow in it. The Company will continue develop its human resource capabilities of both skills and knowledge.

PRODUCT INNOVATION

The Company continuously develops and innovate the products with confidence to deliver the best value to all customers and the community. After the successful launch of new products in the year 2012 for which the Mini Max and Fix and Cap, the Company continued to introduce new products to the public. Another new product innovation has been prepared carefully and comprehensively in order to grab more opportunities in 2014.

INTEGRATED INFORMATION TECHNOLOGY

To support the success of the business is an inseparable initiative from the well integrated technology system, and therefore, the development of the latest information technology and reliable human resources is required. In 2014, the Company continued the development and maintenance of existing technologies, as well as infrastructure development toward mobile technology. Besides, the Company will also continue to raise the safety standard of both systems and devices, as well as the implementation of standard operational procedures. Everything is aimed at improving efficiency that is in line with the attempt to support the most competitive pricing strategy.

MENYONGSONG TAHUN 2014Welcoming Year 2014

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO

Untuk terus bergerak dan menuju pencapaian target yang diharapkan, Perusahaan akan terus dan selalu menerapkan fungsi manajemen risiko yang senantiasa mengacu pada prinsip kehati-hatian.

EFEKTIFITAS PROSES DAN EFISIENSI BIAYA

Memasuki tahun 2014, Perusahaan akan terus melakukan penyempurnaan sistem dan prosedur yang disesuaikan dengan kondisi terkini di pasar untuk menghasilkan proses kerja yang semakin efektif dan efisien dengan mengurangi non value added process agar dapat terus bersaing dan meningkatkan produktivitas, efisiensi serta mendukung aktivitas kegiatan usaha.

DIVERSIFIKASI PENDANAAN

Dalam rangka mendukung target pelepasan kredit serta untuk mendiversifikasikan sumber dana, Perusahaan akan mengeluarkan surat hutang atau penerbitan obligasi yang tentunya disesuaikan dengan kondisi di pasar. Selain itu, Perusahaan juga senantiasa mencari alternatif sumber pendanaan yang aman dan murah agar dapat bersaing di pasar. Selain itu, dengan adanya dukungan penuh dari induk perusahaan, yakni PT Bank Central Asia Tbk yang secara terus menerus mendukung Perusahaan dalam hal pendanaan telah semakin memperkokoh posisi Perusahaan dalam industri pembiayaan di Indonesia.

THE APPLICATION OF RISK MANAGEMENT

To continue to moving forward and heading toward a certain target achievement, the Company will continue and will apply a risk management function by referring to the prudence principle.

PROCESS EFFECTIVENESS AND COST EFFICIENCY

Entering 2014, the Company will initiate a continuous improvement system and procedure adapted to current conditions in the market in order to make a certain work process more effectively and efficiently by reducing non-value added process in order to continue to compete and improve productivity, efficiency, and support the business activities.

DIVERSIFICATION OF FUNDING

In order to support the release of credit target and to diversify sources of funding, the Company will initiate bond issuance that must be adjusted to the conditions in the market. In addition, the Company will also constantly look for alternative sources of funding that are safer and more cost effective as a way to better dealing with the ongoing market competition. Above all else, the full support given by the parent company, PT Bank Central Asia Tbk, who has shown its continuous support to the Company in funding, has helped strengthen the Company’s position in the financing industry in Indonesia going forward.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

188 189

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

190 191LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance Report

Dewan Komisaris, Direksi, dan Jajaran Manajemen PT BCA Finance memiliki komitmen untuk membangun dan mengembangkan Perusahaan sebagai sebuah perusahaan pembiayaan yang sehat dan terkemuka, sehingga dapat menjadi salah satu pilar penting perekonomian Indonesia, melalui penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG).

Perusahaan meyakini bahwa pelaksanaan GCG merupakan bagian penting bagi keberhasilan dan keberlanjutan pengembangan usaha. Pelaksanaan GCG tersebut akan mendukung pencapaian sasaran bisnis terutama dalam jangka panjang dan memberikan keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan, yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah baik bagi pemegang saham, industri pembiayaan nasional, dan perekonomian nasional maupun pemangku kepentingan (stakeholder) lainnya.

The Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Management Team of PT BCA Finance are committed to build and develop the Company as a well managed and leading multifinance company, that could become one of the most important pillars in Indonesian economy, through implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles.

The Company believes that GCG implementation is one important aspect for the success and sustainability of business development. Such implementation will support various business targets, especially in the long term, and provides competitive advantage in facing competitions, which eventually will create value added for the Company’s shareholders, the national financing industry and the national economy as well as stakeholders.

BAB 7.1

Chapter 7.1

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

Dewan Komisaris, Direksi dan Jajaran Manajemen bertanggung jawab dalam implementasi GCG pada setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Komitmen Perusahaan untuk menjunjung tinggi etika dan standar profesionalisme dalam setiap kegiatan, lahir dari pengalaman dan filosofi yang dimiliki. Praktek GCG dalam Perusahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari proses perkembangan Perusahaan yang mana terus disempurnakan dari waktu ke waktu dengan tetap mengacu pada peraturan-peraturan yang berlaku maupun praktek standar terbaik (best practices) menyangkut GCG.

Dalam rangka pencapaian kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan, Perusahaan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan pada seluruh Insan Perusahaan. Prinsip-prinsip GCG tersebut adalah

The Board of Commissioners, the Board of Directors, and the Management Team are responsible in the implementation of GCG throughout all Company’s business activities, across all organization levels. The Company’s commitment in highly upholding business ethics and high standard of professionalism in all its activities comes from the Company’s long experience and rooted philosophy. Implementation of GCG has become an inseparable part of overall Company’s development and continues to be developed from time to time according to the applicable regulations and GCG’s best practices.

In achieving business sustainability, the Company implements the principles of GCG in all business aspects and to all its people. The principles implemented comprising transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. The

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

192 193

transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), responsibilitas (responsibility), independensi (independency), serta kewajaran (fairness). Dalam rangka menerapkan kelima prinsip tersebut, Perusahaan berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang terkait dengan pelaksanaan GCG yang dilaksanakan dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

TRANSPARANSI, adalah keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini Perusahaan harus menyediakan informasi yang material, relevan, terbuka serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. Informasi dimaksud meliputi tetapi tidak terbatas pada produk Perusahaan, tata cara pengaduan pelanggan dan penyelesaian sengketa dengan pelanggan, visi, misi, kondisi keuangan, susunan pengurus, pemegang saham pengendali. Perusahaan juga mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan semata, tetapi juga hal penting untuk diketahui publik dan pemangku kepentingan lainnya.

AKUNTABILITAS, adalah kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ Perusahaan sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Dengan demikian Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara transparan dan wajar. Untuk ini Perusahaan dikelola secara efektif, benar, dan terukur sesuai dengan kepentingan Perusahaan dengan tetap memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, setiap organ Perusahaan dan seluruh Insan Perusahaan berpegang teguh pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati.

RESPONSIBILITAS atau pertanggungjawaban, adalah kesesuaian pengelolaan Perusahaan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan pembiayaan dan/ atau Perusahaan yang sehat. Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melakukan tanggungjawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dengan demikian kesinambungan usaha dalam jangka panjang dapat terpelihara. Selain itu Perusahaan juga berpegang pada prinsip kehati-hatian dan peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan sekitar.

INDEPENDENSI, artinya pengelolaan Perusahaan secara profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing

implementation of those five principles is guided by the existing laws and regulations applicable for GCG implementation throughout all business activites in all organizational levels.

TRANSPARENCY, is the principle that guides the exposure of material and relevant information as well as the Company’s decision making process to the public. In this case, the Company must provide material, relevant, open and accessible information to all stakeholders according to their rights. The information are including, but not limited to, the Company’s products, customers’ complaint handling and solution providing procedures, vision, missions, financial condition, organizational structure and its controlling shareholders. The Company also takes the initiative to expose not only issues that are required by the regulations, but other material issues that public and other shareholders need to know.

ACCOUNTABILITY, is the principle that specifies each function and calls for execution of responsibilities of Corporate Organs in order to achieve effective Company’s management. With specific shares of responsibilities, the Company is accountable to conduct its activities transparently and in fairness. Therefore, the Company is managed effectively, properly and measurable according to the Company’s best interests, by also paying attention of the shareholders and stakeholders interests. In fulfilling its duties and responsibilities, each Corporate Organ and all Company’s people uphold the Company’s business ethics and Code of Conducts set before hand.

RESPONSIBILITY, is the principle that requires consistency between Company’s management with the existing regulations, multifinance company management principles and/or standards of strong company. The Company must comply with the laws and regulations as well as perform social and environmental responsibilities in order to maintain the long term business continuity. In addition, the Company also holds to the principle of prudence as well as shows responsibilities to the community and the conservation efforts of the environment.

INDEPENDENCE, is the principle that guides the Company’s management that is free from influence or pressure from any parties. As a response, the Company needs to be independently managed in order that each Corporate Organ is not dominated

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

organ Perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain, sehingga benturan kepentingan dapat dihindari dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif dan profesional.

KEWAJARAN, artinya keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan kegiatannya, Perusahaan senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas keadilan dan kesetaraan.Dengan adanya konsistensi dalam menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan Perusahaan akan terus tumbuh secara positif dengan terus menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan seluruh pemangku kepentingan berdasarkan kepercayaan, tanggung jawab, dedikasi dan loyalitas untuk kemajuan bersama. Tata Kelola Perusahaan yang diterapkan oleh Perusahaan sangat didorong oleh semangat untuk menjadi perusahaan multifinance terkemuka di Indonesia yang dapat memberikan solusi terbaik bagi setiap pelanggan. Melalui praktik bisnis yang profesional dan dengan menerapkan nilai-nilai Perusahaan diharapkan Perusahaan mampu untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan mampu bersaing secara sehat dengan perusahaan pembiayaan lainnya. Nilai-nilai Perusahaan yang diterapkan dalam mendukung Tata Kelola Perusahaan yang Baik di BCA Finance adalah FOCUS yang merupakan singkatan dari:

F IRST CLASS TEAMWORKO RIENTATION TO QUALITYC USTOMER FOCUSU NCOMPROMISED INTEGRITYS TRIVING FOR EXCELLENCE

Uraian dan definisi nilai perusahaan di atas telah disampaikan pada BAGIAN IV – PROFIL PERUSAHAAN, BAB 4.3- Nilai-Nilai Perusahaan , pada halaman 58

each other and got intervention from other parties to avoid conflict of interest. This way, decision making can be done objectively and professionally.

FAIRNESS, is the principle that calls for fair and equal treatment by the Company in meeting stakeholders’ rights according to the agreement and applicable laws and regulations. In performing its business activities, the Company always pays attention to the shareholders’ and stakeholders’ interests according to the principles of fairness and equality.With consistency in implementing good corporate governance principles, it is hoped that the Company can grow positively with building better relationships with all stakeholders based on trust, responsibility, dedication and loyalty, for all parties’ advancement. Implementation of Corporate Governance in the Company is largely driven by the spirit to be the leading multifinance company in Indonesia that can provide best solutions to its customers. Through professional business practices and by implementing corporate values, it is hoped that the Company can achieve sustainable growth and will be able to have healthy competition with other multifinance companies. Corporate values which are implemented to support Good Corporate Governance in BCA Finance is called FOCUS, which stands for:

F IRST CLASS TEAMWORKO RIENTATION TO QUALITYC USTOMER FOCUSU NCOMPROMISED INTEGRITYS TRIVING FOR EXCELLENCE

The description and definition of those corporate values are presented in PART IV – COMPANY PROFILE, CHAPTER 4.3- Corporate Values, in page 58

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAANGood Corporate Governance

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

194 195KODE ETIKCode of Conduct

KODE ETIKCode Of Conduct

BAB 7.2

Chapter 7.2

PT BCA Finance membangun lingkungan kerja berbudaya sesuai dengan visi, misi dan nilai-nilai Perusahaan. Budaya ini dilestarikan dengan mensosialisasikan dan mengkomunikasikan arti dan makna dari visi, misi, dan nilai-nilai Perusahaan secara mendalam pada setiap Insan Perusahaan. Budaya ini disampaikan tidak hanya pada kesempatan perkenalan karyawan baru, tetapi juga pada program-program pelatihan.

Agar dapat melaksanakan Kode Etik Perusahaan baik di dalam maupun di luar lingkungan pekerjaan, setiap pemangku kepentingan Perusahaan perlu mengetahui dan memahami Kode Etik tersebut. Untuk itu Kode Etik Perusahaan wajib disosialisasikan kepada setiap pemangku kepentingan. Kode etik yang diterapkan adalah hal-hal yang harus dilakukan oleh seluruh Insan Perusahaan dalam berinteraksi dengan pihak-pihak lain, baik internal maupun eksternal, yang harus ditaati oleh Manajemen dan pemangku kepentingan. Kode etik PT BCA Finance mengatur interaksi dengan seluruh stakeholder Perusahaan, yaitu Kode Etik terhadap Rekan Kerja, Pelanggan/ Dealer dan Showroom, Supplier, Pemegang Saham dan Komunitas.

Kode Etik Perusahaan merupakan penjabaran dari Budaya Perusahaan yang telah dirumuskan berdasarkan nilai-nilai positif yang tumbuh dan berkembang di dalam diri segenap pemangku kepentingan, untuk mencapai tujuan bersama dan juga sebagai acuan bagi pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan dan bertindak.

PT BCA Finance creates a work environment cultured that reflects the Company’s vision, missions and values. Such culture is maintained through continuous in-depth socialization and communication regarding the definition and meaning of Company’s vision, missions and values to its people. It is not only socialized and communicated during employee induction program but also in employee training programs.

In order to implement Code of Conduct both inside and outside work environment, every Company’s Stakeholder needs to know and understand it. Therefore, the Company’s Code of Conduct must be socialized to all stakeholders as it serves as the ethical guidelines for all Company’s people in conducting business and interacting with other parties, both within internal and external. It requires full compliance both from the Management Team as well as from Stakeholders. PT BCA Finance’s Code of Conduct provides directions on proper interactions with all Company’s Stakeholders, including with Co-workers, Customer/Dealer and Showroom, Supplier, Shareholders and Communities.

The Company’s Code of Conduct is a detailed implementation of Corporate Culture that is established on positive values that develop and grow in individual stakeholders, in order to reach common goals as well as to become a reference for all stakeholders in making and executing decisions.

PRINSIP – PRINSIP UTAMA DALAM KODE ETIK PERUSAHAAN

Kode Etik Perusahaan menjadi dasar bagi berbagai kebijakan dan pengambilan keputusan sehari-hari, serta operasional Perusahaan. Setiap keputusan dan tindakan pemangku kepentingan dalam posisi mewakili Perusahaan dituntut untuk mencapai standar tertinggi dalam integritas, termasuk seandainya standar tersebut tidak tercakup dalam hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.Prinsip-prinsip utama dalam Kode Etik Perusahaan adalah:

ProfesionalIntegritasTim yang UnggulPelayanan PrimaKepedulian Sosial

ProfessionalIntegrityExcellent TeamBest Customer ServiceSocial Care

1.2.3.4.5.

1.2.3.4.5.

THE MAIN PRINCIPLES IN COMPANY’S CODE OF CONDUCT

The Company’s Code of Conduct becomes a foundation for various policies and decision making, as well as for performing operational activities. Every decision and action made by stakeholders while representing the Company needs to comply with the highest standards of integrity, including if the standards are not under the applicable laws and regulations in Indonesia. The core principles in the Company’s Code of Conduct, including:

KODE ETIKCode of Conduct

KERANGKA NILAI DAN STANDARD ETIKA

Kode Etik Perusahaan memberikan kerangka nilai-nilai dan standar etika. Kepatuhan terhadap nilai dan standar etika tersebut merupakan tanggungjawab pribadi pemangku kepentingan. Prinsip-prinsip berikut harus diterapkan oleh Pemangku kepentingan dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari:

VALUES FRAMEWORK AND ETHICAL STANDARDS

The Company’s Code of Conduct provides framework of values and standards for ethical implementation. Compliance to the values and ethical standards becomes a personal responsibility to all stakeholders. Below are the principles that guide all stakeholders while performing daily tasks:

Semua keputusan dan tindakan harus mematuhi hukum, peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kebijakan Perusahaan.

Setiap Pemangku kepentingan adalah manusia yang jujur, terpercaya, di dalam segala tindakan dan hubungan untuk dan atas nama Perusahaan.

Martabat manusia senantiasa dihargai dalam berbagai hubungan antara Pemangku kepentingan dengan pihak lain.

Komunikasi yang jujur dan akurat merupakan ciri Pemangku kepentingan. Kerahasiaan diterapkan pada hal dan proporsi yang sepatutnya.

Kode Etik diakui, dihargai, dan diterapkan oleh segenap Pemangku kepentingan.

Penyimpangan terhadap Kode Etik Perusahaan dapat dikenakan tindakan indisipliner, Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta tindakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku

Secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial di dalam memelihara lingkungan yang bersih dan sehat di sekitar Perusahaan

All decisions and actions must comply with the applicable laws and regulations, as well as the Company’s policies.

All stakeholders are honest and trustworthy in every action and relationship for, and on behalf of, the Company.

Human’s dignity needs to be preserved in various relationships between stakeholders and other parties.

Performing honest and accurate communication is one established character of stakeholders. Confidentiality is duly applied.

Code of Conduct is recognized, appreciated, and implemented by all stakeholders.

Violations of the Company’s Code of Conduct may be subject to disciplinary action, Termination of Employment and legal actions according to applicable regulations.

Active participation in any social activities that aim to keep clean and healthy environment around the Company’s operations.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

KODE ETIK TERHADAP KOMUNITAS

Nama dan reputasi Perusahaan adalah aset Perusahaan, dan hanya dapat digunakan dalam mengembangkan bisnis Perusahaan. Nama Perusahaan harus dijaga dan dilindungi oleh setiap Pemangku kepentingan dari penggunaan untuk kepentingan pihak lain, atau dihubungkan dengan tindakan ilegal.Etika Perusahaan terhadap Komunitas mencakup:

CODE OF CONDUCT ON COMMUNITY

The Company’s name and reputation are its assets, and can only be used for developments of the Company’s business. The Company’s name must be protected and kept by every stakeholder from any use by other parties, or for any connection to any illegal actions.The Company’s Code of Conduct on interaction with the Community covers the following aspects:

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

196 197KODE ETIKCode of Conduct

KODE ETIK TERHADAP PEMANGKU KEPENTINGAN

Perusahaan senantiasa mengusahakan tindakan positif untuk memastikan kesempatan yang sama bagi Pemangku kepentingan dan lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk diskriminasi. Perusahaan memiliki komitmen terhadap integritas pribadi dan penghargaan atas setiap pribadi. Yang dimaksud dengan Pemangku kepentingan disini adalah anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Jajaran Manajemen dan seluruh karyawan Perusahaan yang meliputi status karyawan tetap, percobaan maupun kontrak. Dalam kode etik terhadap pemangku kepentingan sesuai dengan NILAI FOCUS, yaitu:

F IRST CLASS TEAMWORKO RIENTATION TO QUALITYC USTOMER FOCUSU NCOMPROMISED INTEGRITYS TRIVING FOR EXCELLENCE

KESEMPATAN YANG SAMA

Perusahaan merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan Pemangku kepentingan yang terbaik. Perusahaan meyakini pentingnya keragaman di antara Pemangku kepentingan dalam mencapai keberhasilan organisasi yang besar. Perusahaan menghargai keanekaragaman wacana, latar belakang, dan pengalaman yang dibutuhkan Perusahaan di era globalisasi. Perusahaan memberikan kesempatan yang sama kepada para Pemangku kepentingan dalam kegiatan rekrutmen, pelatihan dan pengembangan, tanpa memandang suku, agama, aliran, jenis kelamin, ras atau negara asal.

CODE OF CONDUCT ON STAKEHOLDERS

The Company always strives to bring positive actions by providing opportunities for all stakeholders as well as creating work environment that is free from discrimination. The Company has made a commitment to uphold personal integrity and appreciate every individual. The Company’s stakeholders include the Board of Commissioners, the Board of Directors, Management Team and all Company’s employees with permanent, probation or on contract status of employment. Code of conduct on stakeholders is aligned with the FOCUS VALUE, which covers:

F IRST CLASS TEAMWORKO RIENTATION TO QUALITYC USTOMER FOCUSU NCOMPROMISED INTEGRITYS TRIVING FOR EXCELLENCE

EQUAL OPPORTUNITIES

The Company recruits, develops and retains its best stakeholders. The Company believes in the diversity of Stakeholders in order to achieve greater organizational success. The Company appreciates diversity of discourse, background and experiences of each Stakeholder that are needed to navigate the Company in the globalization era. The Company provides equal opportunity to the Stakeholders related to recruitment, training and development of its employees, regardless of race, religion, belief, gender, or country.

Membangun dan membina hubungan yang haromis serta berupaya memberikan manfaat melalui program pemberdayaan masyarakat di sekitar Perusahaan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perusahaan.Tidak diperkenankan untuk membicarakan permasalah internal Perusahaan kepada masyarakat luas.Ikut serta dalam upaya-upaya untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya.

Establishing and maintaining harmonious relationship as well as trying to provide benefits for surrounding communities through empowerment programs, by also considering the Company’s financial condition. Not allowing stakeholders to discuss the Company’s internal issues to the wider public. Participating in efforts to support the improvement of public welfare of Indonesia.

2.

3.

4.

2.

3.

4.

HAK KEPEMILIKAN

Dalam hal putusnya hubungan kerja, Perusahaan memiliki hak sepenuhnya atas barang milik, pemikiran, informasi (pelanggan, rancangan produk, sistem dan prosedur, kontrak) yang dihasilkan selama masa hubungan kerja tersebut.

PROPERTY RIGHT

In case of employment termination, the Company has the full rights over property, ideas, information (on customers, product design, system and procedure, and contract) produced during employment period.

KODE ETIKCode of Conduct

Menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan integritas tinggi dan kejujuranMemacu diri untuk mencapai standar kinerja yang tinggi.Menjalin hubungan yang saling mempercayai di antara Pemangku kepentingan.Menjaga reputasi Perusahaan.Menghormati waktu kerja dan disiplin dalam bekerja.

Performing all duties and responsibilities with high integrity and honesty.Self-determined in achieving high performance standard.

Establishing relationships built on with mutual trust between Stakeholders. Maintaining the Company’s reputation. Respecting work schedule and being disciplined at work.

1.

2.

3.

4.5.

1.

2.

3.

4.5.

TANGGUNG JAWAB

Perusahaan mengharapkan seluruh Pemangku kepentingan bertindak sesuai dengan standar perilaku, integritas dan profesionalisme tinggi dalam segala aspek pekerjaannya dan menjaga kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, ketentuan internal dan kebijakan Perusahaan, termasuk Kode Etik Perusahaan. Perusahaan juga menginginkan setiap Pemangku kepentingan menjunjung tinggi etika dalam bekerja dan bertindak. Kode Etik Perusahaan bukanlah suatu bentuk kontrak kerja dan bukan pula jaminan untuk kelangsungan kerja.

Tanggung jawab utama Pemangku kepentingan adalah mendukung upaya pencapaian sasaran bisnis Perusahaan, dengan cara:

RESPONSIBILITY

The Company expects all Stakeholders to act according to the standards of conduct with integrity and high professionalism in all work aspects, as well as to maintain compliance with the applicable laws and regulation, internal regulation and Company’s policy, including the Code of Conduct. The Company would also like every Stakeholder to uphold high ethical standards in working and taking action. The Company’s Code of Conduct does not serve as a work contract or a guarantee for continuity of work.

Main responsibilities of Stakeholders are to support the achievements of the Company’s business targets, by:

KOMPENSASI DAN KARIR

Perusahaan menghargai setiap individu berdasarkan integritas, kualitas kinerja, pencapaian sasaran bisnis, dan kerja sama. Perusahaan mendorong para Pemangku kepentingan mengejar prestasi dengan motivasi tinggi. Perusahaan akan menyediakan sarana pelatihan dan pengembangan yang berkesinambungan, sehingga setiap Pemangku kepentingan memiliki kesempatan penuh guna mencapai efektivitas dalam tugas dan karirnya. Perusahaan juga menyediakan sistem pengembangan karir yang adil, melalui proses evaluasi yang obyektif atas kompetensi dan kepribadian setiap Pemangku kepentingan yang berpotensi untuk mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih besar.

KESEJAHTERAAN

Untuk meningkatkan motivasi dan rasa aman dalam bekerja, Perusahaan memberikan:

COMPENSATION AND CAREER

The Company appreciates each individual according to their integrity, performance quality, business target achievement and cooperation. The Company encourages the Stakeholders to pursue high achievements with high motivation. The Company provide training infrastructure and continuous development programs, in order that all Stakeholders are given full opportunities in achieving effectiveness in duties and career. The Company also creates a fair career development system, based on objective evaluation on competencies and personalities of each Stakeholder who has the potential to assume bigger duties and responsibilities.

WELFARE

In order to increase motivation and improve safety during work, the Company provides:

Fasilitas kesehatan, pinjaman, dan jaminan keselamatan kerja bagi Pemangku kepentingan.Tempat kerja yang sehat, nyaman, dan aman.Berbagai tunjangan, sesuai dengan ketentuan Pemerintah dan kebijakan Perusahaan.Program Dana Pensiun.

Health care, loan and occupational safety guarantee for the Stakeholders. Healthy, comfortable and safe working environment. Various allowances according to the Government regulation and the Company’s policy. Pension Fund Program.

1.

2.3.

4.

1.

2.3.

4.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

198 199

KOMUNIKASI

Setiap pemangku kepentingan berhubungan satu sama lain secara terbuka, tulus dan jujur. Perusahaan mengutamakan suasana kebersamaan dan kekeluargaan dalam bekerja.

TUGAS DAN WEWENANG

Setiap pemangku kepentingan membuat keputusan dan menjalankan tugasnya sesuai dengan wewenang jabatan yang telah ditetapkan. Wewenang tersebut dibuat secara jelas oleh Perusahaan.

TEMPAT KERJA

Setiap Pemangku kepentingan dilarang terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang, seperti: penjualan, pembuatan, penyebaran, pemilikan, serta penggunaannya.

KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

Perusahaan mengutamakan keamanan, keselamatan, dan kesehatan lingkungan kerja. Dengan lingkungan kantor yang aman dan sehat, setiap karyawan dapat berkarya dengan maksimal serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada setiap pelanggan.

PENGGANTIAN BIAYA

Pemimpin Unit Kerja Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan penggantian biaya yang dikeluarkan Pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan termasuk kesesuaian dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Bersama antara Pemangku kepentingan dan Perusahaan.

PENYALAHGUNAAN JABATAN

Pemangku kepentingan tidak boleh menggunakan informasi dan wewenang yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau keluarga atau orang lain.

HUBUNGAN ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN

Perusahaan melarang pelecehan dan intimidasi di lingkungan kerja. Perusahaan dan setiap Pemangku kepentingan senantiasa melakukan tindakan positif untuk memastikan lingkungan kerja yang bebas pelecehan dan intimidasi serta pelanggaran norma-norma kesusilaan. Jika Pemangku kepentingan merasa mendapatkan perlakuan yang melecehkan, dan/atau intimidasi atau melihat perilaku

COMMUNICATION

Every Stakeholder builds mutual relationships that are open, sincere and honest with one another. The Company puts priorities on togetherness and a sense of family in the work environment.

DUTIES AND AUTHORITIES

Every Stakeholder makes decisions and performs their duties according to the established positional authority. The authorities are defined clearly by the Company.

WORKPLACE

Every Stakeholder is prohibited to be involved in narcotics and drug abuse, including the activities of sales, manufacture, distribution, possession, as well as use.

SECURITY, SAFETY AND HEALTH AT WORK

The Company puts priority over security, safety and health at work. With safe and healthy office environment, every employee can give their optimum performance as well as provide the best service to the customers.

REIMBURSEMENT

The Company’s Department Leader is responsible to ensure that the reimbursement of any expenses incurred by the stakeholders is according to the provisions stated in the Collective Labor Agreement between the Stakeholders and the Company.

ABUSE OF POWER

Stakeholders cannot use the existing information and authority for the interests of personal or family or a group of people.

RELATIONSHIPS BETWEEN STAKEHOLDERS

The Company prohibits any harassment and intimidation at the work place. The Company and every stakeholder strive to constantly initiate positive actions to ensure a work environment that is free from harassment and intimidation as well as violation of obscenity laws. If any stakeholder experiences any kind of harassment and/or intimidation or

KODE ETIKCode of Conduct

yang melanggar norma kesusilaan dapat melaporkan ke atasan langsung atau unit kerja Sumber Daya Manusia di Kantor Wilayah/Kantor Pusat.

PENGAMANAN ASET DAN MANAJEMEN RISIKO

Setiap aset Perusahaan wajib dijaga oleh Pemangku kepentingan dan digunakan sepenuhnya untuk bisnis Perusahaan. Setiap perlengkapan kantor tidak diperkenankan untuk digunakan bagi kepentingan pribadi. Pemimpin Unit Kerja Perusahaan bertanggung jawab untuk memantau perilaku stafnya dalam hal tersebut. Perusahaan senantiasa mengelola risiko dengan baik dan melakukan pengendalian internal yang andal di setiap proses bisnis dan harus didukung oleh setiap Pemangku kepentingan.

Perusahaan mengambil dan melaksanakan keputusan bisnis secara jelas dan berhati-hati dengan birokrasi seminimal mungkin dan dapat dilaksanakan dengan baik dan relatif mudah oleh setiap Pemangku kepentingan.

witness any behavior that violates the obscenity laws, they are encouraged to file a report to the immediate superior or to Human Resources Department at the Regional Offices or Head Office.

ASSET SECURITY AND RISK MANAGEMENT

Every Company’s asset must be preserved by stakeholders and used solely for the Company’ business purposes. Every office equipment must not be used for personal purposes. The Company’s Department Leader is responsible to monitor their staff’s behavior with regards to asset security and risk management. The Company continuously tries to manage its risks well and performs reliable internal control in every business process, which therefore needs a full support from all respecting stakeholders.

The Company strives to make decision and executes the business decision clearly and prudently by minimizing bureaucracy, which can be properly and easily implemented by all stakeholders.

KODE ETIK TERHADAP PELANGGAN / DEALER & SHOWROOM

Eksistensi Perusahaan tidak lepas dari adanya kepercayaan masyarakat yang menjadi pelanggan / dealer yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam bisnis pembiayaan.

MENGENALI PELANGGAN / DEALER DAN SHOWROOM

Pemangku kepentingan memberikan perhatian khusus dalam memilih pihak-pihak dalam hubungan bisnis, baik itu pelanggan / dealer dan showroom, pemasok, maupun rekanan. Setiap transaksi harus melalui proses pemeriksaan integritas pihak eksternal yang terlibat. Pengenalan juga dilanjutkan dengan pemantauan yang berkesinambungan terhadap pelanggan / dealer untuk mendeteksi transaksi yang tidak wajar selama periode hubungan bisnis.

TANGGUNG JAWAB TERHADAP PELANGGAN / DEALER DAN SHOWROOM

Pemangku kepentingan membangun hubungan yang berkelanjutan dan kualitas produk serta layanan terbaik kepada setiap pelanggan / dealer dan showroom. Dalam hubungan tersebut, Perusahaan mengakui dan menghargai pelanggan / dealer dan showroom sebagai mitra usaha. Pemangku kepentingan memiliki komitmen terhadap kualitas, dan senantiasa berjuang untuk mencapai dan melampaui harapan dari para pelanggan / dealer dan showroom, dengan cara:

CODE OF CONDUCT ON CUSTOMER/DEALER AND SHOWROOM

The Company’s existence is tied to the trust of the people who become customers/dealers as one of the most essential factors in the financing business.

IDENTIFYING CUSTOMER/DEALER AND SHOWROOM

The stakeholders pay special attention in selecting various parties to build business relationship with, including the customer, dealer and showroom, supplier or business partner. Every business transaction has to pass through a process of ensuring the integrity of related party. Knowing the customer should be also followed up through a continuous monitoring of the customer to detect unusual transactions during business dealings.

RESPONSIBILITY TO CUSTOMER/DEALER AND SHOWROOM

The Stakeholders build a continuous relationship and provide quality products and best services to all customer/dealer and showroom. The relationship will reflect the Company’s confirmation and appreciation to the customer/dealer and showroom as business partners. Therefore, the stakeholders have the commitment toward product and service quality and always strive to achieve or even go beyond the performance expectations of customer/dealer and showroom through:

KODE ETIKCode of Conduct

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

200 201KODE ETIKCode of Conduct

Pemangku kepentingan menjaga kepercayaan pelanggan / dealer dan shoroom dengan melaksanakan transaksi yang menerapkan prinsip kehati-hatian dan prinsip kerahasiaan serta menerapkan sistem pengamanan dan kontrol melalui pemisahan wewenang.

Pemangku kepentingan senantiasa akan menunjukkan rasa hormat, kesopanan dan keramahtamahan dalam menghadapi atau melayani pelanggan / dealer dan showroom dan sesama Pemangku kepentingan (pelanggan internal).

Pemangku kepentingan harus memiliki pengetahuan yang luas dan memahami kebutuhan pelanggan.

Pemangku kepentingan senantiasa bekerja sama dengan baik, penuh semangat dan saling mendukung demi kepuasan pelanggan / dealer.

Integritas dan kejujuran akan tercermin dari setiap Pemangku kepentingan.

Fasilitas Perusahaan akan selalu bersih dan nyaman bagi setiap pelanggan / dealer.

Pemangku kepentingan senantiasa akan mudah dihubungi kapan saja dan dimana saja.

Perusahaan akan selalu memiliki sistem yang andal, memberikan kemudahan serta kenyamanan bagi nasabah di dalam bertransaksi.

Kebijakan, sistem dan prosedur, serta wewenang yang Perusahaan berikan memungkinkan Pemangku kepentingan untuk menyelesaikan setiap persoalan pelanggan / dealer dan showroom dengan baik.

The Stakeholders keep the trust of customer/dealer and showroom by performing transactions that go along with the principles of precautionary and confidentiality as well as by implementing security and control systems through division of authority.

The Stakeholders always show respect, courtesy and hospitality in facing or dealing with the customer/dealer and showroom as well as with fellow Stakeholders (internal customers).

The Stakeholders must have a broad knowledge and understand the customer’s needs.

The Stakeholders always cooperate well, are always passionate and supporting one another to pursue satisfaction of customer/dealer.

Integrity and honesty will be reflected in every Stakeholder’s behavior.

The Company’s facilities will always be clean and comfortable for every customer/dealer.

The Stakeholders will be easy to contact anytime and anywhere.

The Company will always have reliable technology system, providing ease and comfort for the customers in making any transactions.

The policy, system and procedure as well as authority established by the Company allow Stakeholders to solve any problems with customer/dealer and showroom in proper manner.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

KODE ETIK TERHADAP PEMEGANG SAHAM

Interaksi dengan pemegang saham dilakukan dengan memberikan informasi yang baik dan akurat serta menerapkan perlakuan yang setara dalam penyediaan informasi. Etika BCA Finance terhadap Pemegang Saham menyatakan bahwa manajemen dan karyawan BCA Finance akan:

CODE OF CONDUCT ON SHAREHOLDERS

Interactions with the shareholders are performed by providing good and accurate information as well as by implementing equal treatment regarding supply of the information. BCA Finance code of conduct that applies to its Shareholders states that the management team and employees of BCA Finance will:

KODE ETIKCode of Conduct

Pengelolaan investasi dengan memperhatikan risiko dalam batas yang wajar, dan bila di atas batas kewenangan akan membertahukan terlebih dahulu kepada pemegang saham.

Menghindari benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha PT BCA Finance

Menjaga aset perusahaan dan menggunakannya hanya untuk kepentingan perusahaan

Menjalankan seluruh aktifitas dan kegiatan perusahaan berdasarkan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Perform investment management that considers risks within tolerable limit. For risks that are beyond such limit will be informed to the shareholders.

Avoid any direct or indirect conflict of interests that might affect the business of PT BCA Finance.

Maintain the Company’s assets and use them only for the Company’s interests.

Perform all Company’s activities according to the applicable laws and regulations.

KODE ETIK TERHADAP PEMASOK DAN REKANAN

Perusahaan melakukan pembelian perlengkapan, material, produk dan jasa berdasarkan evaluasi atas kualitas, manfaat, dan harga yang ditawarkan pemasok/rekanan.

EVALUASI YANG OBYEKTIF

Keputusan pembelian harus didasari oleh penilaian obyektif terhadap kualitas, keandalan, dan integritas pemasok/rekanan, dan nilai dari penawaran secara jangka pendek dan jangka panjang sesuai sasaran bisnis Perusahaan.

PENERAPAN KODE ETIK PERUSAHAAN TERHADAP PEMASOK

Pemasok dan rekanan harus menaati Kode Etik Perusahaan yang relevan dalam hubungan bisnisnya dengan Perusahaan, misalnya: dokumen dan data yang diberikan Perusahaan sebagai bagian dari kerja sama harus dijaga kerahasiaannya.

KEWAJIBAN MELAPOR ATAS PENYIMPANGAN KODE ETIK PERUSAHAAN

KEPATUHAN TERHADAP HUKUM DAN PERATURAN

Pemangku kepentingan menaati hukum dan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia yang berlaku. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan dapat dikenakan tindakan indisipliner, PHK, serta tindakan sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

CODE OF CONDUCT ON SUPPLIER AND PARTNER

The Company purchases equipment, material, product and service based on the evaluation results on the quality, benefit and price offered by the supplier/partner.

OBJECTIVE EVALUATION

Purchasing decisions must be based on objective evaluation on the quality of products, reliability and integrity of the supplier/partner, as well as from the value of those offers on the short-term and long-term business targets of the Company.

IMPLEMENTATION OF COMPANY’S CODE OF CONDUCT ON SUPPLIER

Suppliers and partners need to comply with the Company’s Code of Conduct relevant to their business relationship with the Company. For instance: documents and data provided by the Company as part of cooperation agreement should be kept confidential.

OBLIGATIONS TO REPORT FOR ANY VIOLATIONS OF THE COMPANY’S CODE OF CONDUCT

COMPLIANCE TO THE LAWS AND REGULATIONS

The stakeholders are obey the applicable laws and regulations of the Republic of Indonesia. Violations of the laws and regulations may be subject to disciplinary actions, termination, as well as actions based on applicable laws.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

202 203KODE ETIKCode of Conduct

PELAPORAN PENYIMPANGAN KODE ETIK

Pemangku kepentingan yang memiliki informasi mengenai penyimpangan terhadap Kode Etik Perusahaan, agar segera melaporkannya kepada Divisi Audit Internal untuk ditindaklanjuti. Laporan yang dapat ditindaklanjuti adalah laporan yang memiliki bukti awal yang meyakinkan dan disertai dengan identitas pihak yang melaporkan.

PERLINDUNGAN TERHADAP PELAPOR

Pemangku kepentingan yang melaporkan penyimpangan tersebut akan dijaga kerahasiaannya, sehingga tidak mengalami kerugian moral dan material akibat laporannya tersebut.

REPORTS ON VIOLATION OF CODE OF CONDUCT

Any stakeholders with information on the violations of the Company’s Code of Conduct to be reported to the Internal Audit Division for actionable. Reports to be followed up are the ones that have convincing early evidences and clear identity of the whistleblower.

PROTECTION FOR THE WHISTLEBLOWER

The identity of stakeholder who reports on the violations will be kept confidential, therefore not receiving moral and material losses as a result.

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAANStructure of Corporate Governance

STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAANStructure of Corporate Governance

Perusahaan menyadari bahwa pelaksanaan GCG yang efektif harus didukung oleh struktur dan sistem yang akuntabel sehingga dapat menciptakan institusi yang unggul dan dapat melindungi kepentingan seluruh pemegang saham maupun pemangku kepentingan lainnya.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), organ Perusahaan terdiri dari:

In order to establish an excellent institution and to protect the interests of shareholders and stakeholders,The Company realizes that an effective GCG implementation needs to be supported by accountable structure and system.

According to the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company (“UUPT”), Company organs are including:

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.

General Meeting of Shareholders (GMS), The Board of Commissioners, and The Board of Directors.

1.2.3.

1.2.3.

BAB 7.3

Chapter 7.3

Masing-masing organ memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Each organ has its own authorities and responsibilities that are assignedaccording to each function specified in the Company’s Articles of Association or the applicable laws and regulations in Indonesia.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

204 205STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAANStructure of Corporate Governance

Rapat Umum Pemegang Saham/ General Meeting of Shareholders

Dewan Komisaris/ The Board of Commissioners

Dewan Direksi/ The Board of Directors

Organ Perusahaan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas dan Anggaran Dasar Perusahaan / Company organ with the authorities that are not given to the Board of Directors or the Board of Commissioners, with limitations specified on the Laws No. 40 year 2007 on Limited Liability Company and Company’s Articles of Association

Organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta memberi nasehat kepada Direksi / Company organ that functions to perform general and/or specific oversight according to the Company’s Articles of Association and to give counsel to the Board of Directors.

Organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggungjawab penuh atas pengu-rusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar/ Company organ that has the authority to and full responsibility for the Company’s management for the Company’s interests, according to the purposes and objectives of the Company, and to represent the Company in and outside of the court, according to the provision in the Articles of Association

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS), merupakan forum yang diselenggarakan oleh Perusahaan sehingga pemegang saham memiliki kesempatan untuk mengetahui dan mengevaluasi kegiatan dan pengelolaan Perusahaan.

DEWAN KOMISARIS, bertugas melakukan pengawasan atas kebijaksanan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris juga melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS maupun tugas-tugas yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan-peraturan terkait lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris Perusahaan dibantu oleh Komite Audit.

DIREKSI, bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan. Tugas pokok Direksi adalah memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan; menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan; menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya Fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan audit baik dari auditor internal, auditor eksternal, Otoritas Jasa Keuangan maupun otoritas terkait lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite-Komite Eksekutif dan Jajaran Manajemen yang memimpin Unit-unit Kerja Bisnis, Unit-unit Kerja Pendukung maupun Unit-unit Kerja yang menjalankan Fungsi Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS), is a forum held by the Company to allow the shareholders have the chance to understand and evaluate the Company’s business activities and management.

THE BOARD OF COMMISSIONERS, function to supervise the Board of Directors’ policies related to the Company’s management as well as to provide advise to the Board of Directors. The Board of Commissioners also performs other duties based on the results of GMS or other duties specified in the Company’s Articles of Association as well as related regulations. In performing their duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee.

THE BOARD OF DIRECTORS, is fully responsible for the Company’s management for interests and goals of the Company. Main duties of the Board of Directors are including to lead and manage the Company according to the purposes and objectives of the Company; to control, maintain and manage the Company’s assets for the Company’s interests; as well as to create a structure for internal control and ensure the implementation of Internal Audit within all management level and follow up on the audit findings, whether it is from internal auditor, external auditor, Financial Services Authority or other related authorities. In performing their duties, the Board of Directors is assisted by the Executive Committees and the Management Team, that leads various Business Units, Supporting Units or other Units that perform Internal Control and Risk Management functions.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) dan/atau Anggaran Dasar Perusahaan. RUPS merupakan sarana bagi pemegang saham untuk mengetahui dan mengevaluasi kegiatan dan pengelolaan Perusahaan.

KEWENANGAN RUPS

RUPS sebagai organ Perusahaan, memiliki wewenang antara lain:

General Meeting of Shareholders (GMS) is a Company organ that has theauthorities that are not given to the Board of Directors or the Board of Commissioners, according to the limitations set in the Laws concerning Limited Liability Company (“UUPT”) and/or the Company’s Articles of Association. GMS becomes a forum for the shareholders to be informed and evaluate the Company’s business activities and management.

AUTHORITY OF GMS

As one of the Company organs, authorities of GMS are including:

Menyetujui Laporan Tahunan termasuk mengesahkan Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perusahaan dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukannya;

Menetapkan penggunaan laba bersih Perusahaan;

Mengambil keputusan-keputusan menyangkut organisasi Perusahaan, misalnya perubahan anggaran dasar, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pembubaran dan likuidasi Perusahaan;

Melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

Memutuskan penetapan gaji, tunjangan serta honorarium Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan;

Memberi persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan;

To approve the Annual Report, including the Financial Report and Supervisory Report from the Company’s Board of Commissioners, and to provide full release and discharge to all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company after finished their management and supervisory duties;

To confirm on the use of the Company’s net profit;

To make decisions related to the Company’s organizational activities, for example on amendments to the Articles of Association as well as any merger, consolidation, acquisition, separation, dissolution and liquidation of the Company.

To appoint and/or change the structure of the Board of Directors and the Board of Commissioners;

To decide on the remuneration, allowances and honorarium of the Company’s Board of Directors and Board of Commisioners;

To give approval on any transactions with potential conflict of interests;

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

SUBBAB 7.3.1

Section 7.3.1

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

206 207RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

Melakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Akuntan Publik terdaftar; dan

Memutuskan tindakan-tindakan yang berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku harus diputuskan oleh RUPS.

To appoint Registered Public Accounting Firm and Public Accountant; and

To make decisions that are according to the Company’s Articles of Association as well as applicable laws and regulations, per GMS approval.

7.

8.

7.

8.

PELAKSANAAN ASSESSMENT ATAS KINERJA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DEWAN DIREKSI

Sesuai pula dengan wewenang RUPS, seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa belum terdapat pengelolaan assesment secara khusus atas kinerja anggota dewan komisaris dan dewan direksi, penyelenggaraan assessment tersebut masih melekat / dilakukan melalui RUPS.

PENYELENGGARAAN RUPS

Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan, Direksi wajib menyelenggarakan RUPS Tahunan dan berwenang menyelenggarakan RUPS Lainnya/Luar Biasa. RUPS Tahunan diselenggarakan secara rutin setiap tahun, paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perusahaan berakhir. Sedangkan RUPS Lainnya/Luar Biasa dapat diadakan setiap waktu berdasarkan kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan.

Sepanjang tahun 2013, BCA Finance telah melaksanakan RUPS T sebagai berikut :

ASSESSMENT ON THE PERFORMANCE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS

As previously explained, according authority of GMS, there is no specific assesment conducted on the performance of the members of the Board of Commissioners and the Board of Directors as such assessment is done by GMS.

CONVENING OF GMS

By considering the laws and regulations as well as the Company’s Articles of Association, the Board of Directors must convene an Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) and is allowed to convene other GMS or Extraordinary GMS. AGMS is convened regularly every year, at maximum 6 (six) months after the Company year end. Other GMS or Extraordinary GMS are held anytime according to the Company’s needs.

Throughout 2013, BCA Finance convened General Meeting of Shareholders with details as follows:

RUPS LUAR BIASA/ EXTRAORDINARY

GENERAL MEETING OF

SHAREHOLDERS

RUPS TAHUNAN/ ANNUAL GENERAL

MEETING OF SHAREHOLDERS

Tidak Ada/ None

15 Mei 2013 / May 15th, 2013

Tidak Ada/ None

RUPS/ GMS

TANGGAL/ DATE

AGENDA PEMBAHASAN/ AGENDA

Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris termasuk Laporan Keuangan Perusahaan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja / To approve and ratify the Annual Report previously reviewed by the Board of Commissioners, including the Company’s Financial Statements, i.e. balance sheet and income statement for the year ended December 31st, 2012, audited by the Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja

1.

RUPS TAHUNAN/ ANNUAL GENERAL

MEETING OF SHAREHOLDERS

15 Mei 2013 / May 15th, 2013

Menetapan penggunaan laba bersih yang diperoleh Perusahaan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 / To determine the use of the Company’s net profit for the year ended December 31st, 2012

Memberikan kuasa dan wewenang kepada PT Bank Central Asia, Tbk. selaku pemegang saham mayoritas Perusahaan pada saat ini untuk menetapkan besarnya gaji dan tunjangan lainnya yang akan dibayar oleh Perusahaan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 / To give power and authority to PT Bank Central Asia, Tbk as the majority shareholder to decide on the remuneration and other allowances, that will be paid by the Company, to the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the year ended December 31st, 2012

Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) yang akan memeriksa / mengaudit buku dan catatan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 serta menetapkan besarnya honorariun dan syarat lainnya tentang penunjukkan Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut (termasuk Akuntan Publik Terdaftar yang tergabung dalam Kantor Akuntan Publik Terdaftar tersebut) dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku / To give full power and authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint a Registered Public Accounting Firm (including Registered Public Accountant from that Registered Public Accounting Firm) which will audit the Company’s reports and records for the year ended December 31st, 2012 as well as to decide on the amount of honorarium and other requirements related to the appointment of the Registered Public Accounting Firm (including the Registered Public Accountant from that Public Accounting Firm) in compliance with the applicable laws and regulations

Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Direksi Perusahaan untuk mengajukan permohonan kredit / meminjam uang atas nama Perusahaan kepada pihak lain (antara lain kepada Bank, Penerbitan Obligasi mapun Medium Term Notes) untuk periode sejak ditetapkan dalam RUPS Tahunan ini sampai dengan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2014 dengan ketentuan untuk setiap permohonan kredit / meminjam uang tersebut Direksi Perusahaan harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perusahaan / To give power and authority to the Company’s Board of Directors to apply for credit/loan on behalf of the Company to another party (including to the bank, through bond issuance or through Medium Term Notes) for the specified period starting from the approval in this AGMS until 2014 AGMS with the provision that any application for credit/loan the Company’s Board of Directors will receive prior approval from the Company’s Board of Commissioners

2.

3.

4.

5.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

208 209

RUPS TAHUNAN/ ANNUAL GENERAL

MEETING OF SHAREHOLDERS

15 Mei 2013 / May 15th, 2013

6.

7.

8.

9.

10.

Memberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Direksi Perusahaan untuk menjamin kepada pihak lain (antara lain Bank) berupa tagihan – tagihan atau piutang milik Perusahaan yang telah dan / atau akan ada dikemudian hari sehubungan dengan permohonan kredit / To give power and authority to the Company’s Board of Directors to provide a collateral to other party (including the bank) in the form of the Company’s bills and receivables, related to the credit application

Persetujuan atas budget logistik tahunan Perusahaan untuk periode sejak ditetapkan dalam RUPS Tahunan ini sampai dengan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2014 / To approve on the Company’s annual logistics budget for the specified period starting from the approval in this AGMS until 2014 AGMS

Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris Pereseroan jika kondisi keuangan Perusahaan memungkinan untuk membagikan dividen interim pada tahun 2013 / To give power to the Company’s Board of Directors per approval of the Company’s Board of Commissioners, according to the Company’s financial condition, to distribute 2013 interim dividend

Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perusahaan dengan hal untuk memindahkan kekuasaan ini kepada orang lain yang dikuasakan untuk menuangkan seluruh isi keputusan ini kedalam suatu akta Notaris (jika diperlukan), serta menyampaikan pemberitahuan kepada pihak yang berwenang (jika diperlukan), dan untuk itu berhak mengajukan dan menandatangani semua akta dan dokumen lainnya, serta melaksanakan tindakan lain yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuatu dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku / To give power and authority to the Company’s Board of Directors to transfer the power and authority to other authorized parties through Notaries Deed (if needed), as well as to provide notification to the authorities (if needed); therefore the parties have the right to apply for and sign on any deeds and other related documents as well as to execute other related actions needed to support the decisions according to the applicable laws and regulations

Menyatakan pemberian kuasa dalam keputusan ini berlaku sejak usul yang diajukan dalam agenda ini disetujui oleh Rapat / To state that the decision of power transfer is valid starting from the approval of the transfer power agenda by GMS

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting of Shareholders

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

210 211DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

DEWANKOMISARISThe Board of Commissioners

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai Anggaran Dasar Perusahaan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Dewan Komisaris juga melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPS maupun tugas-tugas yang ditentukan di dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan serta peraturan-peraturan terkait lainnya.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris diungkapkan dalam Surat Keputusan No. 050 / SK/ DIR/ 2012. Pedoman ini diterbitkan sejak bulan Mei tahun 2012, yang memuat tentang komposisi anggota; rangkap jabatan; tugas, tanggung jawab dan wewenang; hal-hal yang dilarang; etika kerja; waktu kerja; dan Rapat Dewan Komisaris.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit.

SUSUNAN DAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS

The Board of Commissioners has the duty to perform general and/or specific oversight, according to the Company’s Articles of Association, on the Board of Directors’ policies in managing the Company, as well as to provide counsel to the Board of Directors for the Company’s interests, according to the purposes and objectives of the Company. The Board of Commissioners also performs other duties according to the results of GMS or specified in the Articles of Association, the Regulations of the Financial Services Authority and related regulations.

The Board of Commissioners Charter is specified in the Decree No. 050 / SK/ DIR/ 2012. The guideline has been published since May 2012 and provides directions on the composition of members; multiple roles; duties, responsibilities and authorities; prohibitions; work ethics; work schedule; and meetings of the Board of Commissioners.

In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee.

STRUCTURE AND COMPOSITION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 2 (dua) orang

Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris.

Minimal 1 (satu) anggota Dewan Komisaris wajib berdomisili di Indonesia.

Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris dan Komisaris Independen dengan jumlah anggota Komisaris Independen paling kurang 1 (satu) orang dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners must consist minimum 2 (two) members.

The Board of Commissioners is led by a President Commissioner.

At least 1 (one) member of the Board of Commissioners must reside in Indonesia.

The Board of Commissioners consists of Commissioner and Independent Commissioner, with minimum one Independent Commissioner out of all members of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners is a council, therefore each member of the Board of Commissioners is not to act on his/her own, but according to the Board’s decisions.

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.

SUBBAB 7.3.2

Section 7.3.2

Setiap usulan pengangkatan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris diputuskan dalam RUPS.

Anggota Dewan Komisaris harus memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).

Any proposed appointment and/or replacement of the members of the Board of Commissioners is decided at GMS.

The members of the Board of Commissioners must pass the Fit and Proper Test.

6.

7.

6.

7.

DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

Guna menjaga independensi Dewan Komisaris dan menghindari adanya benturan kepentingan, Perusahaan wajib memiliki Komisaris Independen dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Komisaris Independen adalah anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perusahaan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Keberadaan Komisaris Independen dimaksudkan untuk mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih obyektif dan menempatkan kewajaran (fairness) dan kesetaraan di antara berbagai kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham minoritas dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.

Susunan Dewan Komisaris BCA Finance per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

Catatan :*) Merangkap Ketua Komite Audit

In order to maintain the independence of the Board of Commissioners as well as to avoid any conflict of interests, the Company must have Independent Commissioners according to provisions specified in the applicable regulations.

An Independent Commissioner is a member of the Board of Commissioners with no financial, management, shareholding and/or family relations with other members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors, as well as with the majority or controlling shareholders, which can influence his/her capability to act independently. The presence of Independent Commissioner is to encouragethe establishment of working situation and environment which are more objective as well as allow for application of fairness and equality principles in responding to various interests, including the interests of minority shareholders and other stakeholders.

The Composition of the Board of Commissioners of BCA Finance as of December 31st, 2013 is as follows:

Note :*) Also acted as Chairman of Audit Committee

Jabatan / PositionNama / Name

Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris BCA Finance Per 31 Desember 2013/ The Composition of the Board of Commissioners of BCA Finance as of December 31st, 2013

Presiden Komisaris / President Commissioners

Komisaris Independen / Independent Commissioners

Komisaris Independen / Independent Commissioners

Ricki Immanuel

Sim Idrus Munandar

Adhi Gunawan Budirahardjo*

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

212 213

MASA JABATAN DEWAN KOMISARIS

Masa jabatan keanggotaan Dewan Komisaris diatur sebagai berikut:

RANGKAP JABATAN

Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian, pengubahan atau pengunduran diri anggota Dewan Komisaris Perusahaan dapat dilihat dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

TERM OF OFFICE OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The description of the Board of Commissioners’ term of office is as follows:

MULTIPLE ROLES

Procedures for appointment, replacement, termination, change or resignation of the members of the Company’s Board of Commissioners can be found in the Company’s Articles of Association.

Para anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu yang dimulai sejak tanggal yang ditetapkan dalam RUPS yang mengangkat anggota Dewan Komisaris tersebut (dengan ketentuan apabila pada saat diangkat oleh RUPS, anggota Dewan Komisaris tersebut belum lulus Fit and Proper Test, maka masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut efektif sejak anggota Dewan Komisaris tersebut lulus Fit and Proper Test) sampai dengan ditutupnya RUPSTahunan yang ke-3 (ketiga) yang diselenggarakan setelah RUPS yang mengangkat anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan.

RUPS berhak memberhentikan anggota Dewan Komisaris pada setiap waktu sebelum masa jabatannya berakhir.

Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

Jabatan anggota Dewan Komisaris dengan sendirinya berakhir, jika yang bersangkutan:

Anggota Dewan Komisaris hanya dapat merangkap jabatan paling banyak di 3 (tiga) perusahaan.

Perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai Dewan Komisaris.

Tidak termasuk rangkap jabatan sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas apabila menjabat pada perusahaan yang terafiliasi dengan BCA dan BCA Finance.

Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan;Meninggal dunia;Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan;Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

Any member of the Board of Commissioners is appointed by the GMS and work for a specified period starting from the stated date of GMS that appoints that member of the Board of Commissioners (provided that if at the time of appointment during GMS, the member of the Board of Commissioners has not yet passed the fit and proper test, then the term of office of that member will be effective as of the time he/she passes the fit and proper test) until the closing of the 3rd AGM held after the first GMS that appointed the member.

GMS has the authority to terminate any member of the Board of Directors at any time before the end of his/her term of office.

Any Member of the Board of Commissioners has the right to resign from his/her position according to the regulation specified in the Company’s Articles of Association.

The term of office of a member of the Board of Commissioners will end because of:

The members of the Board of Commissioners can only have multiple roles in maximum3 (three) companies.

Multiple roles assignments must not cause the member ignoring his/her duties and responsibilities as a member of the Board of Commissioners.

The above-mentioned multiple roles requirement is not applicable if the person assumes roles in the companies affiliated with BCA and BCA Finance.

Personal resignation according to the regulations in the Company’s Articles of Association;Death;Terminated per GMS decision;Declared bankrupt or put under guardianship according to court order;No longer meets the requirements of the applicable regulations.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

a.

b.c.d.

e.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

a.

b.c.d.

e.

DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

KEWAJIBAN, TUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Berikut adalah kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan wewenang Dewan Komisaris:

LIABILITIES, DUTIES, RESPONSIBILITIES, AND AUTHORITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

Below are the liabilities, duties, responsibilities, and authorities of the Board of Commissioners:

Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya secara independen sehingga keputusan yang diambil obyektif dan bebas dari tekanan maupun kepentingan pihak manapun;

Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perusahaan serta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi;

Setiap anggota Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perusahaan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi;

Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang 1 (satu) komite yaitu Komite Audit

Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa komite-komite yang telah dibentuk oleh Dewan Komisaris menjalankan tugasnya secara efektif;

Anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, setiap waktu pada jam kerja Perusahaan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang digunakan atau dikuasai oleh Perusahaan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;

Dewan Komisaris dapat meminta Direksi, setiap anggota Direksi, dan atau Jajaran Manajemen untuk memberikan penjelasan tentang segala hal mengenai Perusahaan sebagaimana diperlukan oleh Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas mereka;

The Board of Commissioners shall carry out the duties, responsibilities, and authorities independently in order that decisions are made objectively and free from pressure or the interests of any party;

The Board of Commissioners shall direct, monitor, and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies, supervise the execution of the duties and responsibilities of the Board of Directors as well as provide advice to the Board of Directors;

Each member of the Board of Commissioners shall carry out their duties responsibly and in good faith for the interests and business of the Company in compliance with the applicable laws and regulations;

The Board of Commissioners must ensure the implementation of Good Corporate Governance in all Company’s business activities at all organization levels;

The Board of Commissioners shall establish at least 1 (one) committee, namely Audit Committee;

The Board of Commissioners must ensure that the committees established by the Board of Commissioners carry out their duties effectively;

Members of the Board of Commissioners, either jointly or individually, during each office hours are allowed to enter the building and yard or other locations used or owned by the Company; entitled to examine all books, letters and other evidences; have the right to check and balance the cash condition etc; as well as have the right to know all the actions that have been implemented by the Board of Directors;

The Board of Commissioners may request the Board of Directors, each member of the Board of Directors, and/or Management Team to provide explanations on all things concerning the Company as needed by the Board of Commissioners in carrying out their duties;

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

214 215

Dewan Komisaris berhak mengusulkan penggantian dan/atau pengangkatan anggota Direksi kepada RUPS;

Dewan Komisaris setiap waktu berhak memutuskan untuk memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi jika anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perusahaan, merugikan Perusahaan, melalaikan kewajiban dan/atau melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun tata cara pemberhentian sementara tersebut mengacu pada Anggaran Dasar Perusahaan;

Dewan Komisaris wajib:

Dewan Komisaris wajib memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, wajib memperhatikan Anggaran Dasar Perusahaan, Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris Perusahaan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mengungkapkan adanya hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, anggota Direksi dan/atau pemegang saham pengendali Perusahaan dalam laporan pelaksanaan GCG.

Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima anggota Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners reserves the right to propose for replacement and/or appointment of members of the Board of Directors to GMS;

The Board of Commissioners at anytime has the right to temporarily lay off one or more members of the Board of Directors if the members act contrary to the Company’s Articles of Association, cause loss to the Company, neglect their liabilities and/or violate the applicable laws and regulations. The procedure for temporary layoff will refer to the Company’s Articles of Association;

The Board of Commissioners shall:

The Board of Commissioners must possess a Charter binding each member of the Board of Commissioners.

In its performance, the Board of Commissioners shall fulfill its liabilities, duties, responsibilities and authorities; must take comply with the Company’s Articles of Association, the Company’s Board of Commissioners Charter as well as the applicable laws and regulations.

Reveal the financial relationship as well as family relationship with other members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors and/or the Company’s controlling shareholder in its GCG implementation report.

Reveal the remuneration package and other facilities received by the members of the Board of Commissioners.

9.

10.

11.

12.

13.

1.

2.

9.

10.

11.

12.

13.

1.

2.

Persetujuan Dewan Komisaris yang diberikan kepada Direksi untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu juga dapat ditetapkan melalui Surat Persetujuan Dewan Komisaris.

The approval granted by the Board of Commissioners to the Board of Directors to perform certain actions can also be made in the form of the Board of Commissioners’ Letter of Approval.

TRANSPARANSI DEWAN KOMISARIS

Untuk memenuhi aspek transparansi, anggota Dewan Komisaris wajib:

TRANSPARENCY OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

To meet the principle of transparency, the members of the Board of Commissioners must:

a.

b.

a.

b.

membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS;

Make minutes of the Board of Commissioners’ meetings and keep the copies;Provide a report on supervisory duties performed during the last year end to the GMS;

DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

Terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Perusahaan, kecuali penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana hal-hal yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan atau peraturan perundangan yang berlaku;

Memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan.

Mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Perusahaan selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris merupakan kompensasi yang diberikan Perusahaan atas pelaksanaan kewajiban, tugas, dan tanggung jawab yang telah dilakukan selama periode tertentu.

Pemberian remunerasi akan dirumuskan dalam RUPS.

Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa sehingga menarik bagi profesional karena cukup kompetitif dan dapat mengakomodasi kondisi pasar tenaga kerja serta mencerminkan kemampuan dan kinerja Perusahaan.

To be involved in the decision making of the Company’s operational activities, except for the provision of funds to related parties as specified in the Company’s Articles of Association or applicable laws and regulations;

To exploit the Company for personal, family and/or other parties’ interests which cause loss or reduce the profits of the Company.

To take and/or receive personal gains from the Company aside the remuneration package and other facilities specified in the GMS.

The majority members of the Board of Commissioners must not have family ties, up to their second generation, with the fellow members of the Board of Commissioners and/or the Board of Commissioners.

Remuneration package to the members of the Board of Commissioners is a compensation given by the Company for the performance of liabilities, duties and responsibilities during a certain period.

Remuneration distribution is determined during GMS.

The remuneration package is calculated by considering competitive aspect in order that it is attractive to the professionals and can accommodate the condition of the labor force as well as reflects the Company’s capability and performance.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

1.

2.

3.

LARANGAN BAGI DEWAN KOMISARIS

Hal-hal yang dilarang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris adalah:

KEBIJAKAN REMUNERASI

Atas pelaksanaan tugas dan kewajiban sebagai anggota Dewan Komisaris, maka anggota Dewan Komisaris berhak mendapatkan remunerasi.

WEWENANG PEMBERIAN REMUNERASI

Pemberian Remunerasi untuk anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dan RUPS dapat melimpahkan wewenangnya kepada organ dan/atau pihak lain untuk menetapkan besarnya gaji dan/atau tunjangan yang akan dibayarkan kepada anggota Dewan Komisaris.

KEBIJAKAN POKOK REMUNERASI

Kebijakan pokok dalam pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

PROHIBITIONS FOR THE BOARD OF COMMISSIONERS

Things that are prohibited to the Board of Commissioners are including:

REMUNERATION POLICY

For performing its duties and responsibilities as members of the Board of Commissioners, each member is entitled for a remuneration package.

AUTHORITY IN REMUNERATION DISTRIBUTION

Remuneration distribution to the members of the Board of Commissioners is determined at GMS and GMS can transfer the authority to the Company organ and/or other parties to decide on the amount of salary and/or allowances that will be paid to the members of the Board of Commissioners.

MAIN POLICIES ON REMUNERATION PACKAGE

Main policies on remuneration distribution to the members of the Board of Commissioners specify that:

DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

216 217

PROSEDUR PENETAPAN DAN BESARNYA REMUNERASI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS

Penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris dilakukan melalui RUPS. Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut :

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Dalam penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris, sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

Selama tahun 2013, Dewan Komisaris telah melakukan 12 (dua belas) kali pertemuan bersama-sama dengan Dewan Direksi dengan tingkat kehadiran mencapai 95.24%. Tingkat kehadiran yang maksimal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Dewan Komisaris Perusahaan. Daftar kehadiran dalam Rapat Dewan Komsaris selama tahun 2013 sebagai berikut:

DECISION PROCEDURE AND AMOUNT OF REMUNERATION PACKAGE MEMBERS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS

The decision procedure and the amount of remuneration package for the members of the Board of Commissioners are made at GMS. The amount of compensation received by the Company’s Board of Commissioners for the year ended December 31st 2011, 2012 and 2013 are as follows:

THE BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETINGS

In convening the Board of Commissioners’ meeting, according to the Board of Commissioners Charter, it has to meet the following requirements:

Throughout 2013, the Board of Commissioners held twelve meetings with the Board of Directors with attendance rate of 95.24%. The maximum attendance rate reflects the high commitment shown by all members of the Company’s Board of Commissioners. The attendance list of the Board of Commissioners’ meetings throughout 2013 are as follows:

Wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang setahun 4 (empat) kali.Wajib dihadiri seluruh anggota Dewa Komisari secara fisik paling kurang 2 (dua) kali setahun. Dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak dapat menghadiri rapat secara fisik, maka dapat menghadiri rapat melalui teknologi telekonferensi.Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, asal saja semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis, dan memberikan persetujuan, mengenai usul yang diajukan serta menandatangani persetujuan tersebut. Persetujuan yang demikian itu dapat pula dibuat dalam bentuk counterpart. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah mufakat.Dalam hal tidak terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.Segala keputusan Dewan Komisaris bersifat mengikat bagi seluruh anggota Dewan Komisaris.Prosedur lebih lanjut mengenai mekanisme rapat Dewan Komisaris mengacu pada Anggaran Dasar PT BCA Finance.

Must be held regularly minimum 4 (four) times a year.

Must have physical attendance from all members of the Board of Commissioners at least twice a year. If any member cannot physically attend the meeting, he/she can attend via teleconference.

The Board of Commissioners could also make official decisions without convening the Board of Commissioners’ meeting provided that all members of the Board of Commissioners have been notified in written letter, and have given approvals on the proposed suggestions as well as will sign on the approval. The approval can also be made in a form of counterpart, in which it has the same authority with any decisions made officially during the Board of Commissioners’ meeting.

Decision making is made through consensus.

If there is no consensus, decision making is made through voting.

All decisions made by the Board of Commissioners bind all its members.Further procedures on the Board of Commissioners’ meeting mechanism will refer to the Articles of Association of PT BCA Finance.

Position

Commissioner

Jabatan

Komisaris

2011

Rp3.931.583.334,-

2012

Rp2.820.500.000,-

2013

Rp3.440.000.000,-

DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

Jumlah kehadiran para anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:

The attendance list of the Board of Commissioners’ meetings throughout 2013 are as follows:

30 Jan 2013

Keterangan / Description:

23 Mei 2013

25 Sept 2013

26 Mar 2013

30 Juli 2013

28 Nov 2013

27 Feb 2013

24 Juni 2013

31 Okt 2013

23 April 2013

28 Agt 2013

23 Des 2013Jabatan

/Position

Presiden Komisaris / President

Commissioner

Komisaris Independen

/ Independent Commissioner

Komisaris Independen

/ Independent Commissioner

Presiden Direktur

/ President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Ricki Immanuel

Drs. S. Idrus Munandar

Adhi Gunawan Budirahardjo*

Roni Haslim

Petrus Santoso Karim

Amirdin Halim

David Pangestu

Nama / Name

: Hadir / Present: Tidak Hadir / absent

Ricki Immanuel

Drs. S. Idrus Munandar

Adhi Gunawan Budirahardjo*

Roni Haslim

Petrus Santoso Karim

Amirdin Halim

David Pangestu

Cuti / On Leave

-

-

-

Perjalanan Dinas / Work Travel

Sakit / Sickness

Cuti / On Leave

AlasanKetidakhadiran

/ Reasons of AbsenceJabatan/ Position

Nama/ Name

Jumlah Rapat

/ Number of Meetings

Jumlah Kehadiran/ Number of Parcipation

%Kehadiran

/ % Attendance

11

12

12

12

11

11

11

91,67

100,00

100,00

100,00

91,67

91,67

91,67

Presiden Komisaris

/ President Commissioner

Komisaris Independen

/ Independent Commissioner

Komisaris Independen

/ Independent Commissioner

Presiden Direktur

/ President Director

Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director

12

12

12

12

12

12

12

Catatan : * 18 Juli 2012, pengangkatan Bapak Adhi Gunawan Budirahardjo sebagai Komisaris IndependenNote : * July 18th, 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan Budirahardjo as Independent Commissioner

DEWAN KOMISARISThe Board of Commissioners

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

218 219

Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners.

The membership of Audit Committee at least consists of:

Appointment of Audit Committee Member is made by the Board of Directors according to the results of the Board of Commissioners’ meeting. The appointment is reported to the GMS.

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris

Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris adalah Komite Audit. Perusahaan tidak memiliki Komite Nomitasi dan Renumerasi, namun kebijakan dan fungsi dari komite tersebut masih melekat pada kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

KOMITE AUDIT

Komite Audit bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.Komite Audit dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasannya, khususnya atas hal-hal yang terkait dengan proses pelaporan keuangan, pengendalian internal, efektivitas audit internal dan eksternal serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

STRUKTUR DAN KEANGOTAAN

The Committee that is under the Board of Commissioners is the Audit Committee. The Company does not have the Nomination and Remuneration Committee but the policies and functions performed by the committee are attached to the authority of GMS.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee performs monitoring and evaluation functions on the planning and execution of audit and also oversight on the follow up of the audit findings in order to assess the adequacy of internal control, including adequacy of financial reporting process. The Audit Committee is established in order to assisst the Board of Commissioners in performing their duties and functions, especially on things that are related to the financial reporting process, internal control, effectiveness of internal and external audits as well as the compliance with the applicable laws and regulations.

STRUCTURE AND MEMBERSHIP

Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Keanggotaan Komite Audit paling kurang terdiri dari:

Pengangkatan Anggota Komite Audit dilakukan oleh Direksi berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada RUPS.

Seorang Komisaris Independen yang merangkap Ketua Komite Audit.

Seorang dari Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau perbankan dan memiliki pengalaman kerja di bidang hukum, dan/atau perbankan paling kurang 5 (lima) tahun.

An Independent Commissioner which also assumes the role of the Chairman of Audit Committee.

One member comes from Independent Party with expertise in law or banking and possesses work experience in law and/or banking industry for at least 5 (five) years.

1.

2.

3.

a.

b.

a.

b.

1.

2.

3.

DEWAN KOMISARIS/ THE BOARD OF COMMISSIONERS

KOMITE AUDIT/ AUDIT COMMITTEE

subbab 7.3.2.1 KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS

section 7.3.2.1

COMMITTEE UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris

Susunan Komite Audit BCA Finance per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut :

The structure of Audit Committee of BCA Finance per December 31st, 2013 is as follows:

Jabatan / PositionNama / Name

Susunan Komite Audit BCA Finance / The Audit Committee Structure of BCA Finance

Per 31 Desember 2013 / Per December 31st, 2013

Ketua Komite Audit / Chairman of the Audit Committee

Anggota / Member

Anggota / Member

Adhi Gunawan Budirahardjo*

Ronald Djunawan Pratanata

Yosa Prakarsa

Catatan : *) Merangkap Komisaris IndependenNote : *) Also acted as Independent Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

220 221PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

PROFIL KOMITEAUDITAudit Committee Profile

ADHI GUNAWAN BUDIRAHARDJOKOMISARIS INDEPENDEN MERANGKAP KETUA KOMITE AUDITIndependent Commissioner and Chairman of Audit Committee

Warga Negara Indonesia, lahir di Pekalongan pada tanggal 4 Desember 1956. Menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia pada tahun 1989. Diangkat sebagai Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born in Pekalongan on December 4th, 1956. Completed his education at Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia in 1989. He was appointed as Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in 2012, for a period until June 30th, 2015.

1977 – 1978

1978 – 1979

1979 – 1979

1980 – 2012

2012 – sekarang/ present

Staff Unit Kendaraan PT Inti Salim Corp/ Vehicle Unit Staff, PT Inti Salim Corp.

Workshop Supervisor PT Central Sole Agen/ Workshop Supervisor, PT Central Sole Agency

Staf Sales Administration Department PT Central Sari Medi/ Sales Administration Department Staff, PT Central Sari Medi

Berbagai posisi di PT Bank Central Asia Tbk dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Kantor Wilayah IX Jakarta/ Various positions at PT Bank Central Asia Tbk with the last position as Head of Jakarta Regional Office IX

Komisaris Independen merangkap Ketua Komite Audit PT BCA Finance/ Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

RONALD DJUNAWAN PRATANATAKOMITE AUDITAudit Committee

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tahun 1962. Menyelesaikan pendidikannya di The University of Texas, Austin, Texas, USA pada tahun 1985. Diangkat sebagai Komite Audit Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2009 dan diangkat kembali pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born in Jakarta in 1962. Completed his education at The University of Texas, Austin, Texas, USA in 1985. He was appointed as Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in 2009 and was re-appointed in 2012, for a period until June 30th, 2015.

1986 - 1992

1992 – 1998

1998 – 2004

2005 – 2012

2009 – sekarang/ present

Assistant Vice President ABN Amro Bank N. V., Jakarta – New York/ Assistant Vice President ABN Amro Bank N. V., Jakarta – New York

Senior Manager PT Bank Central Asia, Tbk/ Senior Manager of PT Bank Central Asia, Tbk.

Vice President Director PT BCA Finance/ Vice President Director of PT BCA Finance

Berbagai Posisi (General Manager, Direktur, Komisaris) Pada Berbagai Perusahaan/ Various positions at various companies (General Manager, Director, Commissioner)

Komite Audit PT BCA Finance/ Audit Committee of PT BCA Finance

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

222 223

YOSA PRAKARSAKOMITE AUDITAudit Committee

Warga Negara Indonesia, lahir di Telukbetung pada tahun 1960. Menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, Bandung pada tahun 1986. Diangkat sebagai Komite Audit Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tahun 2012 dengan masa jabatan sampai dengan 30 Juni 2015.

Indonesian citizen, born in Telukbetung in 1960. Completed his education at Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi in 1986. He was appointed as Audit Committee in Shareholders’ General Meeting in 2012, for a period until June 30th, 2015.

1986 - 1991

1991 – 1993

1993 – 1995

1995 – 1999

2001 – 2012

2012 – sekarang/ present

Analis Kredit PT Bank Central Asia, Tbk/ Credit Analyst of PT Bank Central Asia, Tbk.

Kepala Bagian Operasional PT Bank Central Asia, Tbk/ Head of Operation of PT Bank Central Asia, Tbk.

Branch Manager PT Bank Danamon Indonesia/ Branch Manager of PT Bank Danamon Indonesia

Kepala Kredit PT Bank Dana Asia/ Head of Credit PT Bank Dana Asia

General Manager PT Zeta Agro Corporation/ General Manager of PT Zeta Agro Corporation

Komite Audit PT BCA Finance/ Audit Committee of PT BCA Finance

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

SYARAT KEANGGOTAAN

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh Anggota Komite Audit antara lain adalah sebagai berikut:

RANGKAP JABATAN

REQUIREMENTS FOR MEMBERSHIP

Requirements that need to be fulfilled as an Audit Committee Member are as follows:

MULTIPLE ROLES

Members of Audit Committee from Independent Party has to be from outside the Company with no financial, management, shareholding and/or family relations with other members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors, as well as with the controling shareholders, which can influence his/her capability to act independently.

To possess high integrity, good character and good moral.

To possess sufficient knowledge to read and understand the financial statements.

To possess adequate knowledge regarding the laws and regulations of financing companies as well as other related laws and regulations.

Is not someone who has authorities and responsibilities to plan, lead or control the Company’s business, unless that person is an Independent Commissioner.

Be required to not have:

Members of the Board of Directors are prohibited to serve as members of Audit Committee.

The Chairman of the Audit Committee can only serve as a Committee Chairman in 1 (one) other committee.

The members of Audit Committee which come from Independent Party can have additional roles asmembers from Independent Party in other Company’s Committees, and/or other companies, as long as they:

Anggota Komite Audit dari Pihak Independen harus berasal dari pihak di luar Perusahaan yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan Perusahaan, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.

Memiliki integritas yang tinggi, akhlak, dan moral yang baik.

Memiliki pengetahuan yang cukup untuk membaca dan memahami laporan keuangan.

Memiliki pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundangan perusahaan pembiayaan dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, atau mengendalikan kegiatan usaha Perusahaan, kecuali Komisaris Independen.

Tidak mempunyai:

Anggota Direksi dilarang menjadi Anggota Komite Audit.

Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai Ketua Komite paling banyak pada 1 (satu) Komite lainnya pada Perusahaan.

Anggota Komite Audit yang berasal dari Pihak Independen dapat merangkap jabatan sebagai Pihak Independen anggota Komite lainnya pada Perusahaan, dan/atau perusahaan lain, sepanjang yang bersangkutan:

Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal dengan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan; dan/atau

Hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Family relationship due to marriage or parentage up to second generation, whether it is horizontally or vertically, with the members of the Board of Commissioners, the Board of Directors or the Company’s Majority Shareholders; and/or

Business relations both directly or indirectly related to the Company’s business activities.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1.

2.

a.

b.

a.

b.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1.

2.

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

224 225

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Tugas dan tanggung jawab pokok Komite Audit adalah memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, yang meliputi:

DUTIES AND RESPONSIBILITIES

The main duties and responsibilities of Audit Committee are to provide advice to the Board of Commissioners on the report or other information provided bt the Board of Directors to the Board of Commissioners, identify things that require attention from the Board of Commissioners, and perform other duties related to the Board of Commissioners, which are including:

Performing oversight and evaluation on the planning and implementation of audit as well as monitoring of the follow ups of audit results in order to assess the adequacy of internal control, including the adequacy of financial statements.

In order to perform the duty above, as well as to provide recommendations to the Board of Commissioners, Audit Committee at least performs monitoring and evaluation on:

Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.

Dalam rangka melaksanakan tugas pada butir tersebut diatas dan guna memberi rekomendasi kepada Dewan Komisaris, Komite Audit paling kurang melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

memenuhi seluruh kompetensi yang disyaratkan

memenuhi kriteria independensi

mampu menjaga rahasia Perusahaan

memperhatikan kode etik yang berlaku, dan

tidak mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Komite Audit Perusahaan.

Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal (DAI), turut mencakup:

Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan Standar Audit yang berlaku.

Menyetujui Internal Audit Charter, menanggapi rencana internal audit dan masalah – masalah yang ditemukan oleh audit internal serta menentukan pemeriksaan khusus oleh Departemen Internal Audit apabila terdapat dugaan terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Mengambil langkah – langkah yang diperlukan dalam hal auditee tidak menindaklanjuti laporan Head Internal Audit.

Menilai efektivitas pelaksanaan fungsi Divisi Internal Audit.

Fulfill the required competencies

Fulfill the independence criteria

Able to keep the Company’s confidential information

Comply with the applicable code of conduct, and

Not ignore their duties and responsibilities as the Company’s Audit Committee.

Performance of Internal Audit Division (DAI), which includes:

Compliance of audit performance by the Public Accounting Firm with the applicable Audit Standards.

Approving Internal Audit Charter, responding to the internal audit plan and issues found by the audit internal as well as deciding on the special inspection performed by the Internal Audit Departemen for any allegation of fraud and violations on the applicable laws and regulations.

Taking necessary actions in case auditee does not perform follow ups based on Internal Audit Head report.

Evaluating the effectiveness of Internal Audit Division performance.

1.

2.

a.

b.

c.

d.

e.

a.

b.

a.

b.

c.

d.

e.

a.

b.

1.

2.

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan DAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Follow ups by the Board of Directos on DAI, Public Accounting Firm and Financial Services Authority (OJK) findings.

c. c.

Providing recommendations on the appointment of Registered Public Accountant and Registered Public Accounting Firm to the Board of Commissioners to later be informed to GMS. The authority for appointments of the Registered Public Accountant and Registered Public Accounting Firm is then transferred by GMS to the Board of Commissioners.

Making a review on the Company’s compliance with the laws and regulations that are related to the Company’s business activities.

Making a review and reporting to the Board of Commissioners regarding complaints that are related to the Company.

Accessing and possessing information channel related to the employees, fund, assets and other resources of the Company which are required by the Committee in performing their duties, including in cooperation with the internal and external audits.

Receiving Audit Findings Report as well as other reports that are needed.

Holding transparent discussions with the Board of Directors or other authorities, per approval from all Board of Directors, on considerations in making any decisions.

Inviting internal and external guest speakers.

Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS, yang mana RUPS dapat mendelegasikan Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik terdaftar tersebut kepada Dewan Komisaris.

Melakukan penelaahan atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan serta ketentuan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan.

Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan.

mengakses serta memiliki jalur informasi yang informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya, termasuk dengan auditor internal maupun eksternal.

Memperoleh Laporan Hasil Audit serta laporan lainnya yang diperlukan.

Mengadakan diskusi yang transparan dengan Direksi atau pejabat lain dengan sepengetahuan Direksi mengenai pertimbangan – pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Mengundang nara sumber dari pihak internal maupun eksternal.

3.

4.

5.

3.

4.

5.

WEWENANG KOMITE AUDIT AUTHORITIES OF AUDIT COMMITTEE

In exercising their authorities, the Audit Committee must cooperate with the Internal Audit Division. The authorities of the Audit Committee are including:

Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja sama dengan Divisi Audit Internal. Wewenang Komite Audit ini mencakup:

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

226 227

RAPAT KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE’S MEETING

Throughout 2013, Audit Committee held 9 (nine) meetings with attendance rate of 97.2%. This maximum attendance shows a high commitment from all members of Company’s Audit Committee. The attendance list of Audit Committee’s meetings throughout 2013 is as follows:

Selama tahun 2013, Komite Audit telah melakukan melakukan 9 (sembilan) kali pertemuan dengan tingkat kehadiran mencapai 97.2 %. Tingkat kehadiran yang maksimal ini menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh Komite Audit Perusahaan. Daftar kehadiran dalam rapat Komite Audit selama tahun 2013 sebagai berikut :

Keterangan / Description

: Hadir / present : Tidak Hadir / absent

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

Jabatan / Position

Nama/ Name

Sim Idrus Munandar*

Adhi Gunawan Budirahardjo **

Ronald D. Pratanata

Yosa Prakarsa

Komisaris Independen/ Independent Commissioner

Komisaris Independen Merangkap Ketua Komite Audit / Independent Commissioner as well as the Chairman of Audit Committee

Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee

Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee

21 Jan 2013/ Jan 21st, 2013

25 Feb 2013/ Feb 21st, 2013

1 Mar 2013/ Mar 1st, 2013

26 Mar 2013/ Mar 26th, 2013

The attendance list of Audit Committee’s meetings throughout 2013 is as follows:

Jumlah kehadiran Komite Audit dalam Rapat Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Komisaris Independen Merangkap Ketua Komite Audit / Independent Commissioner as

well as the Chairman of Audit Committee

Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee

Anggota Komite Audit / Member of Audit Committee

Sim Idrus Munandar *

Adhi Gunawan Budirahardjo **

Ronald D. Pratanata

Yosa Prakarsa

9

9

9

9

9

9

9

8

100,00%

100,00%

100,00%

88,89%

Nama / Name

Jabatan/ Positions

Jumlah Rapat / Number of Meetings

Jumlah Kehadiran / Total Attendance

% Kehadiran / % Attendance

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

23 Apr 2013/ Apr 23rd, 2013

28 Nov 2013/ Nov 28th, 2013

30 Jul 2013/ Jul 30th, 2013

28 Agt 2013/ Aug 28th, 2013

31 Okt 2013/ Oct 31st, 2013

Keterangan / Keterangan:*) 30 Juli 2012, pemberhentian Bapak Sim Idrus Munandar sebagai Ketua Komite Audit**) 18 Juli 2012, pengangkatan Bapak Adhi Gunawan Budirahardjo sebagai Komisaris Independen 30 Juli 2012, pengangkatan Bapak Adhi Gunawan Budirahardjo sebagai Ketua Komite Audit

*) 30 July 2012, termination of Mr. Sim Idrus Munandar as the Chairman of Audit Committee**) 18 July 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan Budirahardjo as Independent Commissioner 30 July 2012, appointment of Mr. Adhi Gunawan Budirahardjo as the Chairman of Audit Committee

GRAFIK TINGKAT KEHADIRAN PADA RAPAT KOMITE AUDIT

CHART OF ATTENDANCE RATE IN THE AUDIT COMMITTEE’S MEETINGS

0% 60%20% 80%40% 100% 120%

Sim Idrus Munandar

Adhi Gunawan Budirahardjo

Ronald D. Pratanata

Yosa Prakarsa

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

228 229

Audit Internal of BCA Finance submitted the summarize of audit findings in 2011 – 2012 and the handling

As much as possible the Company must avoid any case that can consume significant cost, therefore it not allowed for withdrawal of cars with loss that amounted more than 10% of the car buying price

Adjustment of Annual Report in compliance with the Decision of the Chairmanof Bapepam No. 643 of 2012,an annex decision to the Decision of 2004

Membership of Audit Committee Members

Performance of Duties and Responsibilities:

2012 Annual Report from the Audit Committee of PT BCA Finance which was submitted during the Audit Committee meeting to the Board of Commissioners, represented by Mr. Ricky Immanuel as the President Commissioner

Audit Committee Charter is required for fulfillment of Bapepam regulations

LAPORAN SINGKAT PELAKSANAAN AKTIVITAS KOMITE AUDIT

Laporan singkat pelaksanaan aktivitas Komite Audit selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :

BRIEF REPORT ON AUDIT COMMITTEE ACTIVITY

Brief report on Audit Committee activity throughout 2013 is as follows:

Internal Audit BCA Finance menyampaikan rangkuman rekap kasus hasil audit 2011 – 2012 dan penanganannya

Perusahaan sedapat mungkin menghindari adanya perkara yang dapat memakan biaya besar, sehingga ada kendaraan yang ditarik dengan nilai kerugian lebih besar dari 10% harga mobil tersebut

Penyesuaian Laporan Tahunan sehubungan dengan dikeluarkannya keputusan Ketua Bapepam No. 643 Tahun 2012 yang menggantikan keputusan tahun 2004

Keanggotaan Anggota Komite Audit

Pelaksaan Tugas dan Tanggung Jawab:

Laporan Tahunann Komite Audit PT BCA Finance tahun 2012 pada rapat Komite Audit ini sudah diserah terimakan kepada Dewan Komisaris yang diwakili oleh Bpk. Ricky Immanuel sebagai Presiden Komisaris

Diperlukan Charter untuk komite audit dalam rangka pemenuhan ketentuan-ketentuan Bapepam

a.

b

c.

d.

e.

f.

g

-

-

-

-

-

Penelaahan atas informasi keuangan

Penelaahan atas ketaatan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan

Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal

Pelaporan mengenai berbagai resiko yang dihadapi Perusahaan dan pelaksanaan managemen resiko oleh Direksi dan

Penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan Perusahaan

Agenda Pembahasan / Minutes of Meeting

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

a.

b

c.

d.

e.

f.

g.

-

-

-

-

-

To make a review on financial information

To make a review on the Company’s compliance with laws and regulations of the Capital Market as well as other regulations that are related to the Company’s business activities

To make a review on the inspection performed by internal auditor

To report various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors and

To make a review on complaints that are related to the Company

Anggota Komite Audit akan melakukan review atas beberapa Laporan Hasil Audit cabang-cabang yang telah diterima oleh Komite Audit dari Divisi Internal Audit BCA Finance

Usulan konsep atau draft Piagam Komite Audit

Peranan Komite Audit BCA Finance dalam pengawasan anak perusahaan PT BCA Finance, yaitu PT Cental Sejahtera Insurance dan PT Central Santosa Finance adalah dalam hal pengawasan melalui laporan pihak eksternal auditor anak perusahan tersebut untuk ditelaah oleh Komite Audit dan dibuatkan ringkasan hal-hal yang dianggap penting untuk diketahui dan ditindaklanjuti oleh Direksi BCA Finance

Piagam Komite Audit yang akan disahkan disetujui untuk berisi point-point yang tercakup dalam Tata Tertib Komite Audit BCA Finance digabung dengan point-point yang menjadi ketentuan peraturan Bapepam mengenai Komite Audit

Pokok-pokok yang dimaksud dalam hal tugas dan tanggung jawab, wewenang, komposisi anggota, pembentukan dan pengangkatan Komite Audit, tata tertib kerja, mekanisme rapat, risalah rapat, persyaratan anggota, system pelaporan kegiatan dan ketentuan mengenai penanganan pengaduan atau pelaporan sehubungan dugaan pelanggaran terkait pelaporan keuangan

Department Internal Audit akan membuat rekap ringkasan temuan audit, termasuk rekap kasus-kasus yang perlu mendapat perhatian dan

Department Internal Audit juga sedang mempersiapkan program strategi untuk “self awareness” sehingga pelaksanaan realisasi pembiayaan dapat dikaitkan dengan performance NPL-nya

h.

i.

j.

k.

l.

m.

n.

PROFIL KOMITE AUDITAudit Committee Profile

Audit Committee members will make a review on several reports on audit findings at the branches, which have been submitted to the Audit Committee of Internal Audit Division of BCA Finance.

Proposal of concept or draft for the Audit Committee Charter

The supervisory role of Audit Committee of BCA Finance for the subsidiaries of PT BCA Finance, which are PT Cental Sejahtera Insurance and PT Central Santosa Finance, is made through making a review on the external auditor reports of each subsidiary and later making a summary of issues that are considered important for the Board of Directors of BCA Finance to know and follow up

Audit Committee Charter that will be ratified needs to contains points that are specified in the Work Discipline of Audit Committee as well as the regulations of Bapepam on Audit Committee

Such points are on the duties and responsibilities, authorities, composition of members, establishment and appointment of Audit Committee, work discipline, meeting system, minutes of meeting, membership requirement, activity reporting system and procedure for handling complaints or reports on allegation of violations during financial reporting

Internal Audit Department will make a recap on audit findings, including those needing attention and

Internal Audit Department is also preparing a strategic program to increase “self awareness” to tie the financing realization with NPL performance

h.

i.

j.

k.

l.

m.

n.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

230 231DEWAN KOMISARISDewan Komisaris

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

DEWANDIREKSIBoard of Directors

Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan, baik di dalam maupun di luar Pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Direksi diungkapkan dalam Surat Keputusan No. 050 / SK/ DIR/ 2012. Pedoman ini diterbitkan sejak bulan Mei tahun 2012, yang memuat tentang komposisi anggota; rangkap jabatan; tugas, tanggung jawab, dan wewenang; hal-hal yang dilarang; etika kerja; waktu kerja; dan rapat Dewan Direksi.

Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Komite Eksekutif, Unit Kerja Bisnis, Unit Kerja Pendukung maupun Unit Kerja yang menjalankan fungsi Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko.

The Board of Directors is a Company organ with authorities and responsibilities to best manage the Company for the Company’s best interests according to the purpose and objective by the Company. The Board of Directors is also to represent the Company both in and outside the Court, according to the Company’s Articles of Association.

The Board of Directors Charter is specified in the Decree No. 050 / SK/ DIR/ 2012. The guidelinehas been published since May 2012 and specifies the composition of members; multiple roles; duties, responsibilities and authorities; prohibitions; work ethics; work schedule; and the meeting of the Board of Directors.

In performing its duties, the Board of Directors is assisted by the Executive Committees, Business Work Units, Suppporting Work Units, or other Work Units that perform the Internal Control and Risk Management functions.

KOMPOSISI DIREKSI

Komposisi dan kriteria Direksi adalah sebagai berikut:

COMPOSITION OF THE BOARD OF DIRECTORS

Composition and criteria of establishment of the Board of Directors:

The Board of Directors must have minimum 2 (two) members.

All members of the Board of Directors must reside in Indonesia.

The Board is led by a President Director.

The President Director must be independent and has no relationship with the controlling shareholders.

Each member of the Board of Directors has to pass the Fit and Proper Testaccording to the Financial Service Authority regulation onFit and Proper Test.

Jumlah anggota Direksi paling kurang 2 (dua) orang.

Seluruh anggota Direksi wajib berdomilisi di Indonesia.

Direksi dipimpin oleh seorang Presiden Direktur.

Presiden Direktur wajib berasal dari pihak yang independen terhadap pemegang saham pengendali.

Setiap anggota Direksi harus memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan ketentuan OJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.

SUBBAB 7.3.3

Section 7.3.3

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

232 233

Any member of the Board of Directors is appointed by GMS for a specified period starting from the stated date of GMS that appointed the member (provided that if at the time of appointment during GMS, the member of the Board of Directors has not yet passed the Fit and Proper Test, then the term of office of that member will be effective once he/she passes the Fit and Proper Test) until the closing of the 3rd AGMS held after the first GMS that appointed the specified member of the Board of Directors.

The member of the Board of Directors with expiring term of office can be re-elected.

GMS has the authority to terminate any member of the Board of Directors at any time before the end of his/her term of office.

Any member of the Board of Directors has the right to resign from his/her position according to the regulation specified in the Company’s Articles of Association.

The term of office of a member of the Board of Directors will end because of:

Procedures for appointment, replacement, termination, change or resignation of the members of the Company’s Board of Directors can be found in the Company’s Articles of Association.

Para anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk jangka waktu yang dimulai sejak tanggal yang ditetapkan dalam RUPS yang mengangkat anggota Direksi tersebut (dengan ketentuan apabila pada saat diangkat oleh RUPS, anggota Direksi tersebut belum lulus Fit and Proper Test, maka masa jabatan anggota Direksi tersebut efektif sejak anggota Direksi tersebut lulus Fit and Proper Test) sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang ke-3 (ketiga) yang diselenggarakan setelah RUPS yang mengangkat anggota Direksi yang bersangkutan.

Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.

RUPS dapat memberhentikan seorang anggota Direksi pada setiap waktu sebelum masa jabatannya berakhir.

Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memenuhi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

Jabatan anggota Direksi dengan sendirinya berakhir, jika yang bersangkutan:

Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian, pengubahan atau pengunduran diri anggota Direksi Perusahaan dapat dilihat dalam Anggaran Dasar Perusahaan.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

MASA JABATAN DIREKSI

Masa jabatan keanggotaan pada Direksi diatur sebagai berikut:

TERM OF OFFICE OF THE BOARD OF DIRECTORS

The Term of Office of the Board of Directors is as follows:

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.

Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan;

Meninggal dunia;

Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS;

Dinyatakan pailit atau dinyatakan berada di bawah pengampuan berdasarkan keputusan Pengadilan;

Tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku.

Personal resignation according to the regulations in the Company’s Articles of Association;

Death;

Terminated according to GMS decision;

Declared bankrupt or put under guardianship according to court order;

No longer meets the requirements of the applicable regulations.

a.

b.

c.

d.

e.

a.

b.

c.

d.

e.

KEWAJIBAN, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG DIREKSI

Berikut adalah kewajiban, tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direksi:

RANGKAP JABATAN

LIABILITIES, DUTIES AND RESPONSIBILITIES AS WELL AS AUTHORITIES OF THE BOARD OF DIRECTORS

Below are the liabilities, duties, responsibilities, and authorities of the Board of Directors:

MULTIPLE ROLES

The members of the Board of Directors cannot have multiple roles as members of the Board of Commissioners, the Board of Directors or Executive Members of the Company as well as in other companies and institutions.

The above-mentioned multiple roles requirement is not applicable if the member is responsible of oversight of participation in the companies affiliated with BCA and BCA Finance and functions as a member of the Board of Commissioners in the subsidiary, not any multifinance company controlled by the Company, as long as having multiple roles does not cause the member to ignore his/her duties and responsibilities as the member of the Company’s Board of Directors.

The Board of Directors is fully responsible for the Company’s management to pursue the Company’s interests and objectives.Main duties of the Board of Directors are:

Each member of the Board of Directors in good faith and full responsibility must perform his/her duties in compliance with the applicable laws and regulations.

Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Perusahaan, perusahaan dan/atau lembaga lain.

Yang tidak termasuk rangkap jabatan sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas apabila Direksi yang bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan pada perusahaan yang terafiliasi dengan BCA dan BCA Finance, menjalankan tugas fungsional menjadi anggota Dewan Komisaris pada perusahaan anak bukan perusahaan pembiayaan yang dikendalikan oleh Perusahaan, sepanjang perangkapan jabatan tersebut tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Direksi Perusahaan.

Direksi bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan.Tugas pokok Direksi adalah:

Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.

2.

1.

2.

1.

2.

1.

2.

memimpin dan mengurus Perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan;

menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan;

menciptakan struktur pengendalian internal, menjamin terselenggaranya fungsi Audit Internal Perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Divisi Audit Internal Perusahaan sesuai dengan kebijakan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris.

To lead and manage the Company according to the Company’s purposes and objectives;

To control, retain and manage the Company’s assets for the Company’s best interests;

To create an internal control structure, to guarantee the establishment of the Company’s Internal Audit at all management level and to follow up on the Company’s Internal Audit Division findings according to the policies and directions given by the Board of Commissioners.

a.

b.

c.

a.

b.

c.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

234 235

The Board of Directors is to represent the Company in and outside the Court on all matters and in every situation, to bind the Company with other party or vice versa, and to execute every action, whether related to the management or ownership, with limitations on several actions below that require written approval from the Board of Commissioners:

Direksi mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perusahaan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perusahaan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk tindakan-tindakan berikut di bawah ini, Direksi wajib mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Dewan Komisaris:

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

Lending money that give the impression or might cause the Company to have the loans within the maximum amount determined by the GMS (excluding the withdrawal of funds from an open credit) but exceeding the maximum amount determined by the Board of Commissioners;

Binding the Company as the guarantor;

Purchasing, or otherwise acquiring, immovable properties, except in order to implement what is established in performing other activities commonly conducted by the Company as long as not contrary to the applicable laws and regulations, including measures for restructuring and rescuing loans, such as collateral purchase, either all or in part, through auction or otherwise, in the event the debtor does not fulfill its obligations to the Company, provided that the collateral purchased must be disbursed as soon as possible;

Establish a new company and conducting or releasing or reducing or increasing equity capital, except:

by remaining compliant with the applicable laws and regulations;

transferring or releasing the Company’s right to collect amounts written off, either in part or as a whole, in which the amount is to be determined from time to time by the Board of Commissioners;

3. 3.

meminjamkan uang yang menyerupai atau mengakibatkan timbulnya pinjaman uang atas nama Perusahaan sampai jumlah yang ditentukan RUPS (namun tidak termasuk pengambilan uang dari kredit yang telah dibuka) yang melebihi jumlah tertentu yang dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris;

Mengikat Perusahaan sebagai penanggung / penjamin;

membeli, atau dengan cara lain memperoleh barang tidak bergerak, kecuali dalam rangka melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Perusahaan sepanjang tidak bertentangan dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Perusahaan, dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicairkan secepatnya;

mendirikan perusahaan baru, melakukan atau melepaskan atau mengurangi penyertaan modal atau menambah penyertaan modal, kecuali:

dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

mengalihkan atau melepaskan hak tagih Perusahaan yang telah dihapusbukukan, baik untuk sebagian ataupun seluruhnya, yang jumlahnya akan ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris;

penambahan penyertaan modal yang berasal dari dividen saham perusahaan, ataupenyertaan modal dalam rangka penyelamatan kredit;

increasing capital from the Company’s stock dividends, orequity participation in order to rescue the credit;

a.

b.

c.

d.

e.

I.

II.

I.

II.

a.

b.

c.

d.

e.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

selling or otherwise transferring or disposing of any rights, mortgages, properly which is worth less than or equal to 1/2 (half ) of the total net assets of the Company, as listed on the balance sheet of the Company, both in 1 (one) transaction or in multiple transactions which stand alone or are related to each other in 1 (one) year; and

taking legal action or transactions that are strategic and may have a significant impact on the Company’s business continuity, in which the type of legal action or transaction is to be determined from time to time by the Board of Commissioners.

menjual atau mengalihkan atau melepaskan hak atau mengagunkan/menjaminkan, kekayaan Perusahaan yang bernilai kurang dari atau sama dengan 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perusahaan yang tercantum dalam neraca Perusahaan, baik dalam 1 (satu) transaksi maupun dalam beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku; dan

melakukan tindakan hukum atau transaksi yang bersifat strategis dan dapat berdampak signifikan terhadap kelangsungan usaha Perusahaan, yang jenis tindakan hukum atau transaksi tersebut dari waktu ke waktu akan ditetapkan oleh Dewan Komisaris.

f.

g.

f.

g.

The Board of Commissioners’ approval for the actions performed by the Board of Directors can be given for1(one) action or more and is subject for review from time to time, by considering and in compliance with the applicable laws and regulations.

To perform one of the following actions:

Persetujuan Dewan Komisaris untuk tindakan-tindakan Direksi tersebut dapat diberikan untuk melakukan 1 (satu) tindakan atau lebih dari 1 (satu) tindakan dan dari waktu ke waktu dapat ditinjau kembali, segala sesuatu dengan tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk melakukan salah satu tindakan sebagai berikut :4. 4.

mengalihkan, melepaskan hak yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perusahaan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perusahaan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku; atau

menjadikan jaminan utang yang jumlahnya lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah kekayaan bersih Perusahaan atau merupakan seluruh harta kekayaan Perusahaan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain; atau

mengajukan permohonan kepada instansi yang berwenang tentang kepailitan Perusahaan atau permohonan agar Perusahaan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang;

transferring or disposing of the rights of more than 1/2 (half ) of the total net assets of the Company or the entire assets of the Company, either in 1 (one) transaction or in multiple transactions that stand alone or are related to each other in 1 (one) financial year; or

providing collateral totaling more than 1/2 (half ) of the total net assets of the Company or the entire assets of the Company, either in 1 (one) transaction or in multiple transactions that stand alone or are related to one another; or

applying for bankruptcy of the Company or petition for suspension of debt payments;

a.

b.

c.

a.

b.

c.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

236 237

Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perusahaan dalam hal atau transaksi dimana anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan.

Dalam hal tersebut dalam point 5.a diatas ini, Perusahaan harus diwakili oleh anggota Direksi lain (dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan).

Jika semua anggota Direksi mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Perusahaan, maka dalam hal atau transaksi tersebut Dewan Komisaris Perusahaan berhak bertindak untuk dan atas nama serta mewakili Perusahaan.

Dengan tidak mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Presiden Direktur dan seorang anggota Direksi lain berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.

Jika Presiden Direktur karena sebab apapun tidak atau belum diangkat atau berhalangan atau tidak ada di tempat (mengenai hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain), maka seorang Direktur bersama-sama dengan seorang anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.

Jika Presiden Direktur dan Direktur karena sebab apapun tidak atau belum diangkat atau berhalangan atau tidak ada di tempat (mengenai hal tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain), maka 2 (dua) orang Direktur berhak dan berwenang untuk bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan.

Any member of the Board of Directors is not authorized to represent the Company in any subject or transaction in which the certain members of the Board of Directors have a conflict of interests.

In the case of point 5.a, the Company shall be represented by other member of the Board of Directors (without violating the provisions specified in the Articles of Association).

If all members of the Board of Directors have conflicts of interests, then such subject or transaction will be represented by the Board of Commissioners to act for and on behalf of the Company.

Without violating other provisions specified in the Articles of Association, the President Director and one other member of the Board of Directors are entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors and to represent the Company.

If for any reason the President Director is not appointed or has not been appointed yet or is absent or not in the office (without the need to explain to the other party), then one member of the Board of Directors along with the other members are entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors and to represent the Company.

If for any reason the President Director and that one member of the Board of Directors are not appointed or have not been appointed yet or is absent or not in the office (without the need to explain to the other party), then 2 (two) members of the Board of Directors are entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors and to represent company.

a.

b.

c.

a.

b.

c.

a.

b.

c.

a.

b.

c.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

The Board of Directors must obtain prior approval from the General Meeting of Shareholders attended by the shareholders of the Company and/or their authorized persons with valid voting rights who represent at least 3/4 (three quarters) of the total shares of the Company. The approval must be given with more than 3/4 (three quarters) of the total valid votes cast in that meeting.

Direksi wajib mendapat persetujuan terlebih dahulu Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh (para) pemegang saham Perusahaan dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham Perusahaan dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perusahaan dan usul yang diajukan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat yang bersangkutan.

5.

6.

5.

6.

The Board of Directors must obtain prior approval from the General Meeting of Shareholders attended by the shareholders of the Company and/or their authorized persons with valid voting rights who represent at least 3/4 (three quarters) of the total shares of the Company. The approval must be given with more than 3/4 (three quarters) of the total valid votes cast in that meeting.

In relation to the duties of the Board of Directors as described in point 1:

Direksi wajib mendapat persetujuan terlebih dahulu Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh (para) pemegang saham Perusahaan dan/atau kuasa mereka yang sah yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham Perusahaan dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perusahaan dan usul yang diajukan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan secara sah dalam rapat yang bersangkutan.

Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi sebagaimana diuraikan dalam butir 1 diatas:

7.

8.

7.

8.

Direksi wajib, antara lain: The Board of Directors shall:a. a.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan lapangan usahanya;

menyiapkan rencana pengembangan Perusahaan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perusahaan, termasuk rencana lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan usaha dari Perusahaan dan menyampaikannya kepada Dewan Komisaris;

mengadakan dan memelihara tata buku dan administrasi Perusahaan sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perusahaan;

menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip pengendalian internal, terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengawasan;

memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perusahaan, berupa laporan kegiatan Perusahaan, termasuk laporan keuangan, baik dalam bentuk laporan tahunan maupun dalam bentuk laporan berkala lainnya, menurut cara dan waktu yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Perusahaan setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris;

menyiapkan susunan organisasi Perusahaan lengkap dengan perincian tugasnya;

menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan atau berdasarkan petunjuk Rapat Dewan Komisaris atau RUPS;

aim and ensure the running of the business and activities of the Company according to the Company’s objectives and industry;

prepare the Company’s development plan, work plan and annual budget, as well as other plans related to the implementation of the Company’s business and present the plans to the Board of Commissioners;

organize and maintain the Company’s bookkeeping and administration according to the applicable standards for a company;

establish an accounting system that is supported by the principle of internal control, particularly the separation of supervision, record, retention and control functions;

provide accountability and all the information about the condition and the running of the Company in the form of the Company activity reports, including financial statements, either as annual report and other periodic reports, in the manner and time specified in the Company’s Articles of Association, at any time requested by the Board of Commissioners;

prepare the Company’s organizational structure with details of the duties;

perform other obligations according to the Company’s Articles of Association or guideline of the Board of Commissioners or GMS;

I.

II.

III.

IV.

V.

VI.

VII.

I.

II.

III.

IV.

V.

VI.

VII.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

238 239

9. 9.

Melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi Perusahaan.

Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Divisi Audit Internal Perusahaan, Auditor Eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

Membentuk Divisi Audit Internal, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan serta Satuan Kerja Kepatuhan.

Menyampaikan Rencana Kerja Tahunan yang memuat juga Anggaran Tahunan Perusahaan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Kewajiban-kewajiban Direksi lainnya adalah sebagai berikut:

Implementing the principles of GCG in all the Company’s business activities at all organizational levels.

Following up on audit findings and recommendations from the Company’s Internal Audit Division, the External Auditor, as well as results from the oversight of Bank Indonesia and/or from other authorities.

Establishing Internal Audit Division, Risk Management Unit and Compliance Unit.

Presenting the Annual Work Plan which also includes the Company’s Annual Budget to the Board of Commissioners for their approval, prior to the starting of the year, in compliance with the applicable laws and regulations in the capital market.

Other liabilities of the Board of Directors are as follows:

a.

b.

c.

d.

a.

b.

c.

d.

Direksi berhak dan berwenang, antara lain, sebagai berikut:

The Board of Directors has the rights and authorities, including to:

b. b.

menetapkan kebijakan dalam memimpin dan mengurus Perusahaan;

mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perusahaan, termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perusahaan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau keputusan RUPS (jika ada);

mengangkat dan memberhentikan pegawai Perusahaan berdasarkan peraturan kepegawaian Perusahaan;

mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perusahaan di dalam dan di luar Pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai Perusahaan, baik sendiri maupun bersama-sama orang atau badan lain;

menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun mengenai pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

establish policies in directing and managing the Company;

set regulations for Company’s employment, including remuneration, pension or retirement benefits as well as other income for the Company’s employees, according to the applicable laws and regulation and/or the result of GMS (if any);

appoint and terminate the Company’s employees according to the Company’s employment regulations;

arrange the transfer of the Board of Director’s power in representing the Company’s in and outside the Court to one or several members of the Board of Directors or to one or several Company’s employees, either alone or together with other person or entity;

execute other decisions, either related to management or ownership of the Company, according to the provisions stipulated further by the Board of Commissioners in compliance with the applicable laws and regulations.

I.

II.

III.

IV.

V.

I.

II.

III.

IV.

V.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

Menyerahkan Laporan Keuangan Perusahaan kepada Akuntan Publik untuk diperiksa.

Mengungkapkan kepada pegawai Kebijakan Perusahaan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian, antara lain berbagai kebijakan kepegawaian dalam berbagai Surat Keputusan dan Edaran-edaran yang dapat diakses seluruh karyawan serta melalui buku Peraturan Perusahaan website Perusahaan, kebijakan mengenai Sistem Recruitment, Sistem Promosi, Sistem Remunerasi. Pengungkapan tersebut harus dilakukan melalui sarana yang diketahui atau diakses dengan mudah oleh Karyawan.

Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

Mengangkat anggota Komite-komite Penunjang Dewan Komisaris berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris.

Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Lainnya/Luar Biasa sesuai kebutuhan Perusahaan dan sesuai ketentuan yang berlaku.

Menyampaikan pertanggungjawaban atas pengurusan Perusahaan selama 1 (satu) tahun kepada RUPS selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup.

Menyampaikan laporan dan keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan instansi berwenang lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

Mengadakan dan menyimpan Daftar Pemegang Saham, Risalah RUPS, Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan, dokumen keuangan Perusahaan, dokumen Perusahaan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku dan disimpan ditempat kedudukan Perusahaan serta menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai petunjuk Rapat Dewan Komisaris atau RUPS.

Submitting the Company’s financial statements to the Public Accountant for audit.

Disclosing the Company’s strategic employment policies, including through various Decrees and Notices which are accessible by all employees, Company Regulations Book, and Company website, as well as disclosing various policies on Recruitment System, Promotion System and Remuneration System. Such disclosure must be made by means or medias known or easily accessible by all employees.

Providing data and information that are accurate, relevant and timely to the Board of Commissioners.

Appointing members of Supporting Committees of the Board of Commissioners based on the Board of Commissioners meeting.

Organizing the Annual General Meeting of Shareholders and/or Other General/ Extraordinary Meeting according to the needs of the Company and according to applicable regulations.

Providing accountability report for the management of the Company after1 (one) year to the AGM not later than 6 (six) months after the Company’s financial year ended.

Submitting reports and making public disclosure to the Financial Services Authority, the Indonesia Stock Exchange and other regulatory agencies in compliance with laws and regulations.

Creating and keeping the Shareholder Register, Minutes of GMS, Minutes of the Board of Directors Meeting, the Annual Report, the Company’s financial documents and other Company documents according to applicable regulations and keep them in the Company’s head office and executing other liabilities according to the Board of Commissioners meeting or the GMS.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

240 241

10.

11.

12.

10.

11.

12.

Apabila dipandang perlu, Direksi dapat membentuk Komite Penunjang Direksi/Eksekutif untuk membantu Direksi dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.

Direksi wajib memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.

Dalam melaksanakan kewajiban, tugas, tanggung jawab dan wewenangnya, Direksi wajib memperhatikan Anggaran Dasar Perusahaan serta Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

If deemed necessary, the Board of Directors may establish Supporting Committee(s) to the Board of Directors/Executive Directors to assist in carrying out their duties and liabilities.

The Board of Directors shall have a Charter binding every member of the Board of Directors.

In carrying out its liabilities, duties, responsibilities and exercising its authorities, the Board of Directors shall observe the Company’s Articles of Association and the Company’s Board of Directors Charter as well as the applicable laws and regulations.

PEMBAGIAN BIDANG TUGAS

Pembagian tugas dan wewenang di antara anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi dan/atau tidak melimpahkan wewenang tersebut kepada Dewan Komisaris, maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi tersebut akan ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Dalam hal seorang anggota Direksi atau lebih berhalangan sementara waktu untuk melaksanakan tugas kewajiban sesuai bidangnya, maka akan dilaksanakan oleh anggota Direksi lainnya (Direktur Pengganti). Susunan dan formasi Direktur Pengganti ditetapkan dengan keputusan Direksi.

Direktur Pengganti disamping menjalankan tugas dan kewajiban anggota Direksi yang berhalangan juga tetap menjalankan tugas dan kewajiban dari bidang tugasnya (merangkap tugas pekerjaan).

KEPUTUSAN DIREKSI

Direksi dapat mengambil keputusan sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan/atau Pedoman dan TataTertib Kerja Direksi. Direksi dapat mengatur mengenai kewenangan memutus sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi dalam suatu Keputusan Direksi.

DISTRIBUTION OF DUTIES

Distribution of duties and responsibilities among the members of the Board of Directors is determined by the GMS and the authorities to determine may be transferred by the GMS to the Board of Commissioners. If GMS does not determine the distribution of duties and authorities of the Board of Directors and/or does not transfer the authority to the Board of Commissioners, the distribution of duties and authorities of members the Board of Directors will be determined according to the Board of Directors Decree per the Board of Commissioners’ approval.

In the event that one or more member(s) of the Board of Directors are temporarily unable to carry out duties according to his/her expertise, the duties will be carried out by other members of the Board of Directors (Substitute Director). The Organizational Structure change caused by the Substitute Director will be subject of the Board of Directors’ decision.

In addition to performing the duties and liabilities of the unavailable member of the Board of Directors, the Substitute Director also continues performing his/her own duties and liabilities (multiple roles).

DECREE OF THE BOARD OF DIRECTORS

The Board of Directors may make decisions that are in line with the provision specified in the Articles of Association and/or the Board of Directors Charter. The Board of Directors may also regulate the authority to make decisionsaccording to the duties and responsibilities of each member of the Board of Directors in a Decree of the Board of Directors.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

1.

2.

1.

2.

Mengungkapkan adanya hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Perusahaan.

Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas lainnya yang diterima anggota Direksi.

Reveal the existence of financial and family relationships with members of the Board of Commissioners, other members of the Board of Directors and/or Controlling Shareholders of the Company.

Reveal the remuneration package and other facilities that are received by the Board of Directors.

ASPEK TRANSPARANSI DIREKSI

Untuk memenuhi aspek transparansi, anggota Direksi wajib:

TRANSPARENCY OF THE BOARD OF DIRECTORS

To meet the transparency aspect, the Board of Directors shall:

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.

Memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Perusahaan.

Mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari Perusahaan, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS.

Menjadi anggota Komite Audit dan/atau Komite Pemantau Risiko.

Menggunakan penasihat perorangan dan/atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Mewakili Perusahaan apabila:

Utilizing the Company for personal, family, and/ or other parties benefits that may harm or reduce the profits of the Company.

Taking and/or receiving personal benefits from the Company, in addition to the remuneration package and other facilities determined by GMS.

Becoming a member of the Audit Committee and/or the Risk Oversight Committee.

Using personal advisor and/or professional service as a consultant unless meeting the following requirements:

Representing the Company if:

LARANGAN BAGI DIREKSI

Hal-hal yang dilarang dilakukan anggota Direksi adalah:

PROHIBITIONS FOR THE BOARD OF DIRECTORS

Prohibitions for members of the Board of Directors are:

proyek bersifat khusus;

didasari oleh kontrak yang jelas, yang sekurang-kurangnya mencakup lingkup kerja, tanggung jawab dan jangka waktu pekerjaan serta biaya;

konsultan adalah pihak independen dan memiliki kualifikasi untuk mengerjakan proyek yang bersifat khusus, sebagaimana dimaksud pada huruf a diatas.

terjadi perkara di pengadilan antara Perusahaan dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau

anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perusahaan.

a special project;

the contract clearly states, including at least the scope of work, responsibilities, work durations and costs;

the consultant is independent and qualified to work on specific projects as mentioned in point a.

there is court case between the Company and a certain member of the Board of Directors; or

that certain member of the Board of Directors has a conflict of interest.

a.

b.

c.

a.

b.

a.

b.

c.

a.

b.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

242 243

1.

2.

3.

1.

2.

3.

Remunerasi bagi anggota Direksi merupakan kompensasi yang diberikan Perusahaan bagi anggota Direksi atas pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan kewajiban yang telah dilakukan selama periode tertentu.

Pemberian remunerasi akan dirumuskan dalam sistem kompensasi yang akan diusulkan kepada Dewan Komisaris dan selanjutnya oleh Dewan Komisaris diajukan kepada RUPS.

Sistem remunerasi disusun sedemikian rupa sehingga menarik bagi profesional karena cukup kompetitif dan dapat mengakomodasi kondisi pasar tenaga kerja serta mencerminkan kemampuan dan kinerja Perusahaan.

Remuneration for members of the Company‘s Board of Directors is given as a compensation for the members on the performance of duties, responsibilities and liabilities during a certain period.

Provision for remuneration packages will be formulated in a compensation system that will be proposed to the Board of Commissioners and later to the GMS by the Board of Commissioners.

Remuneration system is structured in a way that can become attractive to professionals because it is quite competitive and can accommodate the condition of the labor force as well as reflects the Company’s capability and performance.

PROSEDUR PENETAPAN DAN BESARNYA REMUNERASI ANGGOTA DIREKSI

Sebagai kompensasi atas pelaksanaan tugas dan kewajibannya, maka anggota Direksi berhak untuk mendapatkan remunerasi.Kebijakan pokok dalam pemberian remunerasi bagi anggota Direksi adalah sebagai berikut:

DECISION PROCEDURE AND AMOUNT OF REMUNERATION PACKAGE OF THE MEMBERS OF BOARD OF DIRECTORS

As a compensation for the performance of duties and liabilities, members of the Board of Directors are entitled to receive remuneration packages.Main policies in the remuneration distribution for the members of the Board of Directors are as follows:

6.

7.

6.

7.

Memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Yang dimaksud dengan pemberian kuasa umum adalah pemberian kuasa kepada satu orang karyawan atau lebih atau orang lain yang mengakibatkan pengalihan tugas, wewenang dan tanggung jawab Direksi secara menyeluruh tanpa batasan ruang lingkup dan waktu.

Mayoritas anggota Direksi dilarang saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.

Transferring certain common authorities to other party resulting in transfer of duties and functions of the Board of Directors. Transferring common authorities means that the Board of Directors transfers the authorities to one or more employees or other persons resulting in the transfer of its whole duties, authorities and responsibilities without limitation on the scope of work and time.

Majority members of the Board of Directors are prohibited from having family ties up to the second degree with fellow member of the Board of Directors and/or the member of the Board of Commissioners.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

1.

2.

1.

2.

Laporan Direksi kepada Dewan Komisaris

Laporan Manajemen kepada Direksi

The Board of Directors’ Reports to the Board of Commissioners

The Management Report to the Board of Directors

PELAPORAN INTERNAL

Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pengambilan keputusan oleh Direksi dan kualitas proses pengawasan oleh Dewan Komisaris, Perusahaan wajib memastikan ketersediaan dan kecukupan Pelaporan Internal yang didukung oleh Sistem Informasi Manajemen yang memadai. Pelaporan internal ini juga merupakan indikator kinerja dalam mengukur kinerja Dewan Direksi.

Laporan ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, yaitu:

Laporan tersebut ada yang bersifat rutin dan insidentil secara tepat waktu.

Pemberian Remunerasi untuk anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS mencakup besarnya gaji dan/atau tunjangan yang akan dibayarkan kepada anggota Direksi. Jumlah kompensasi yang diterima Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, 2012 dan 2013 adalah sebagai berikut:

INTERNAL REPORTING

In order to improve the quality of decision making by the Board of Directors and the quality of supervision process by the Board of Commissioners, the Company shall ensure the availability and adequacy of Internal Reporting supported by adequate Information Management system. Internal reporting is also an indicator of performance in assessing the performance of the Board of Directors.

The reports submitted to the concerned parties, namely:

Reports are submitted regularly or irregularly in a timely manner.

Remuneration distribution to the members of Board of Directors is determined by the GMS, including the salaries and/or allowances to be paid to the members. The amount of compensation received by the Company’s Board of Directors for the year ended December 31st, 2011, 2012 and 2013 are as follows:

Remunerasi Dewan Direksi/ Board of Director Remuneration

Jabatan / Position

Direktur / Board of Director

2011

Rp 20.100.000.000,-

2012

Rp 25.893.571.428,-

2012

Rp 28.785.714.282,-

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

Laporan-laporan yang diberikan Direksi kepada Dewan Komisaris antara lain:

The reports submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners include:

1. 1.Laporan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Annual Work Budget and Plan (AWBP)

Pelaksanaan RKAT harus selalu dilaporkan secara berkala oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dalam bentuk berupa laporan keuangan setiap bulan dan laporan pelaksanaan RKAT triwulanan.

Laporan tahunan dan pelaksanaan RKAT dilaporkan bersama-sama dengan laporan pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan pengurusan Perusahaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun pada RUPS.

AWBP execution should always be reported periodically by the Board of Directors to the Board of Commissioners in the form of a monthly financial statement and quarterly WBP report.

Annual report and AWBP implementation report are submitted together with the Board of Directors’ accountability report for the management of the Company during a period of 1 (one) year at the AGM.

a.

b.

a.

b.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

244 245

Laporan Manajemen kepada Direksi, yaitu: Management reports to the Board, namely:

2.

1.

2.

3.

4.

2.

1.

2.

3.

4.

Laporan Pemantauan Kepatuhan (LPK)LPK harus selalu dilaporkan secara berkala kepada Direksi dalam bentuk laporan hasil pelaksanaan kepatuhan setiap bulan. Bila terdapat pelanggaran pada Kepatuhan tersebut, pelanggaran tersebut segera dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan kepatuhan Perusahaan.

Laporan yang dilaporkan secara rutin oleh masing-masing Unit Kerja kepada anggota Direksi terkait.

Laporan yang disampaikan tersebut meliputi Laporan Rencana, Pelaksanaan, dan hasil evaluasi kegiatan Perusahaan dan unit kerja.

Laporan lainnya yang berkaitan dengan proses persetujuan Direksi.

Laporan-laporan yang secara khusus disusun atas permintaan Direksi.

Compliance Monitoring Reports (“LPK”)LPK must be reported periodically to the Board of Directors in the form of monthly compliance performance reports. If there is a violation of compliance, the violation is reported to the Board of Commissioners immediately. This is done as of a part of the implementation of the oversight duty of the Board of Commissioners on the Company’s compliance.

Regular reports by each Work Unit to the related members of the Board of Directors.

Those reports include Plan, Implementation, and Evaluation Results of the Company’s and work units’ activities.

Other reports related to the approval process by the Board of Directors.

Reports specifically prepared at the request of the Board of Directors.

Pertanggungjawaban tersebut akan merupakan pertanggungjawaban bersama dari pengurus Perusahaan (Direksi dan Dewan Komisaris) sehingga sebelum disampaikan kepada RUPS, harus dimusyawarahkan terlebih dahulu dengan Dewan Komisaris untuk mendapatkan suatu pertanggungjawaban yang bulat.

Laporan keuangan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris setiap bulan, terdiri dari laporan neraca dan laba rugi yang disertai penjelasan-penjelasan seperlunya untuk tiap pos anggaran.

Laporan pelaksanaan RKAT triwulanan yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris terdiri dari:

Laporan keuangan yang akan disampaikan oleh Direksi kepada RUPS harus sudah mendapat penilaian dari akuntan publik terdaftar.

The accountability report reflects a joint accountability of the Company’s management boards (Board of Directors and Board of Commissioners), therefore to be discussed with the Board of Commissioners to get a full accountability before submitted to the AGM.

The financial statements presented each month by the Board of Directors to the Board of Commissioners are including balance sheets and income statements accompanied by necessary details on each budget item.

Quarterly RKAT implementation reports submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners consist of:

The financial statements to be submitted by the Board of Directors to the GMS must already receive assessment from the Registered Public Accountant.

c.

d.

e.

f.

c.

d.

e.

f.

Laporan KeuanganLaporan Realisasi Anggaran Tahunan

Financial StatementsAnnual Budget Realization Reports

I.II.

I.II.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

RAPAT DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

Rapat Dewan Direksi dapat dilakukan setiap waktu atau apabila dipandang perlu oleh seorang Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Keputusan Rapat Dewan Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu perdua) jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, Ketua Rapat yang akan menentukan. Sejalan dengan ketentuan yang mengatur Rapat Direksi juga berlaku bagi Rapat Dewan Komisaris. Di samping Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi juga dilakukan Rapat Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi secara periodik.

Sepanjang tahun 2013 telah dilaksanakan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 12 (dua belas) kali dengan tingkat kehadiran 95.24%. Tingginya tingkat kehadiran menunjukkan komitmen yang tinggi dari seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam menjalankan fungsinya masing-masing. Daftar kehadiran dalam Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan selama tahun 2013 telah dibahas pada SUBBAB 7.3.2 DEWAN KOMISARIS, pada halaman 210.

MEETINGS OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

A Board of Directors’ meeting can be convened at any time or when deemed necessary by the Board of Directors or upon a written request from a member of the Board of Commissioners or upon written request from one or more shareholders who together represent 1/10 (one tenth) or more of the total shares with voting rights.

Decisions taken during Meeting of the Board of Directors are based on consensus. If there is no consensus, decision making is made through voting with approvals from more than ½ (half ) of the total members of the Board of Directors present or represented at the meeting. When there is an even number of approvals and disapprovals, General Meetings will make a decision. Provisions governing the Board of Directors Meetings also govern for the Board of Commissioners Meetings. In addition to the Board of Commissioners Meetings and the Board of Directors Meetings, there is also regular meeting involve both Board of Commissioners and Board of Directors.

Throughout 2013 have were12 (twelve) Board of Commissioners Meetings and Board of Directors Meetings with 95.24% attendance rate. This high rate indicates the high level of commitment from all members of the Board of Commissioners and Board of Directors in carrying out their own work functions. The attendance list of the Board of Commissioners Meetings and the Board of Directors Meetings throughout 2013 are discussed in the SUBCHAPTER 7.3.2 Board of Commissioners, on page 210.

DEWAN DIREKSIBoard of Directors

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

246 247KOMITE DI BAWAH DEWAN DIREKSICommittees Under The Board Of Directors

1.2.3.

1.

2.

3.

1.

2.

3.

4.

1.2.

1.2.3.

1.

2.

3.

1.

2.

3.

4.

1.2.

Mengkaji;Memberikan usulan/rekomendasi; atauMemberikan persetujuan/keputusan.

ALCO minutes, termasuk minutes periode sebelumnya

Laporan analisis likuiditas, terutama analisis sumber dan penggunaan dana

Laporan data penetapan harga (pricing) yang merefleksikan harga atau biaya dari suatu produk

Membantu Direksi dalam merumuskan kebijakan dan strategi sesuai dengan bidangnya

Membantu Direksi dalam merumuskan pemecahan masalah

Memberikan pertimbangan/masukan mengenai suatu masalah sesuai bidangnya

Memantau dan mengevaluasi masalah sesuai bidangnya

Asset Liability Committee(ALCO)Departement Corporate Risk Management

Assessing;Providing proposals/recommendations; orProviding approval/decision.

ALCO minutes, including minutes from the previous period meetingsLiquidity analysis reports, especially the analysis of sources and usage of funds

Reports on data pricing which reflects the price or the cost of a product

Assisting the Board of Directors in formulating policies and strategies according to each expertise

Assisting the Board of Directors in problem solving

Giving consideration/input on a problem according to each expertise

Monitoring and evaluating problems according to each expertise

Asset Liability Committee (ALCO)Corporate Risk Management Departement

Direksi dapat membentuk komite-komite dengan mempertimbangkan kebutuhannya. Komite-komite ini dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Direksi dengan wewenang untuk:

Fungsi Komite secara umum adalah:

Jenis Komite yang telah terbentuk adalah:

The Board of Directors may establish committees according to its needs. Committees are established by and responsible to the Board of Directors with the authority to:

Functions of the Committees in general are:

Committees established are:

ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)

Asset Liability Committee (ALCO) dibentuk untuk mendukung efektivitas pelaksanaan Asset Liability Management (ALMA), terutama dalam melaksanakan fungsi pengendalian risiko suku bunga, risiko nilai tukar dan risiko likuiditas. Keanggotaan ALCO terdiri dari mayoritas seluruh direksi dan kepala divisi atau departemen yang bidang kerjanya terkait dengan aspek manajemen aktiva dan pasiva.

Seluruh laporan yang disampaikan kepada direksi harus fokus dan didokumentasikan secara memadai guna memudahkan direksi untuk menilai kepatuhan terhadap limit yang telah ditetapkan.Laporan ALCO antara lain meliputi :

ASSET LIABILITY COMMITTEE (ALCO)

Asset Liability Committee (ALCO) was established to support effective implementation of Asset Liability Management (ALMA), especially in carrying out the functions of controlling interest rate, exchange rate risk and liquidity risks. ALCO membership consists of the majority of members of the Board of Directors and heads of divisions or departments whose fields of work related to of asset and liability management.

All reports submitted to the Board of Directors must be focused and adequately documented to allow the Board of Directors to assess compliance with established limits.

ALCO reports include the following:

subbab 7.3.3.1 KOMITE DI BAWAH DEWAN DIREKSI

section 7.3.3.1COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORS

KOMITE DI BAWAH DEWAN DIREKSICommittees Under The Board Of Directors

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.

Memastikan terlaksananya rapat Komite Manajemen Risiko sehubungan dengan pelaksanaan fungsi Komite Manajemen Risiko

Memberikan masukan berupa informasi dan analisi pada rapat tersebut mengenai:

Menyusun dan mendistribusikan risalah rapat Komite Manajemen Risiko ke seluruh peserta rapat dan pihak lain yang berkepentingan

Memantau tindak lanjut hasil risalah

Membuat laporan khusus atau laporan kegiatan pelaksanaan fungsi komite manajemen risiko (jika diperlukan)

Convening Risk Management Committee meetings in connection with the Risk Management Committee performance

Providing input through information and analysis during the meeting on:

Prepare and distributing minutes of Risk Management Committee meetings to all meeting participants and other related parties

Monitoring follow ups of the minutes

Creating special reports or risk management committee functions performance reports (if required)

DEPARTMENT CORPORATE RISK MANAGEMENT

Tugas Departement Corporate Risk Management dalam membantu jajaran Direksi menjalankan fungsi Komite Manajemen Risiko, yaitu:

DEPARTMENT CORPORATE RISK MANAGEMENT

Duties of Corporate Risk Management Department in assisting the Board of Directors to carry out the functions of Risk Management Committee are:

Arahan dan sasaran perusahaan dalam penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman penerapan manajemen risiko, serta perubahan apabila diperlukan

Penilaian terhadap efektivitas implementasi kerangka manajemen risiko

Perkembangan dan kecenderungan eksposur risiko total dari perusahaan dan mengusulkan tingkat toleransi risiko keseluruhan yang dapat diterima (risk appetite)

Hasil kajian mengenai total eksposur risiko yang dihadapi perusahaan beserta dampaknya

Penilaian potensi kerugian yang timbul dengan menggunakan berbagai skenario stress testing

Usulan pengembangan metoda pengukuran risiko, contingency plan dalam kondisi tidak normal, serta metoda lainnya yang berkaitan dengan manajemen risiko perusahaan

Limit wewenang, eksposure, dan konsentrasi portfolio kredit maupun parameter lainnya yang bertujuan untuk membatasi risiko.

The Company’s directives and targets in the development of policies, strategies and guidelines for risk management implementation, as well as necessary changes, if any

Assessment of effectiveness on the risk management implementation framework

Developments and trends of the Company’s total risk exposure of risk tolerance level and proposing an overall risk appetite

The results of a study on the total risk exposure faced by companies and their impacts

Assessment of potential losses incurred by the using the stress testing scenarios

Propose risk assessment method development, contingency plan in abnormal conditions, as well as other methods related to enterprise risk management

Limit authority, exposure, and concentration of loan portfolio as well as other parameters that aim to limit the risk.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

248 249KOMITE DI BAWAH DEWAN DIREKSICommittees Under The Board Of Directors

Departement Corporate Risk Management dibentuk untuk meyakinkan bahwa risiko yang dihadapi perusahaan dapat dikenali, diukur, dipantau, dikendalikan dan dilaporkan dengan benar melalui penerapan kerangka manajemen risiko yang sesuai. Tanggung jawab utama untuk mengelola risiko yang timbul dari suatu kegiatan bisnis dalam perusahaan terletak pada unit kerja yang melaksanakan kegiatan bisnis tersebut. Peran unit kerja dalam kegiatan manajemen risiko perusahaan dapat dikelompokkan kedalam 3 (tiga) fungsi, sebagai berikut:

Corporate Risk Management Department was established to ensure that the risks faced by the Company can be identified, measured, monitored, controlled and reported correctly through the implementation of a proper risk management framework. Primary responsibility for managing risks arising from the Company’s business activities within the work unit. The work unit role in conducting the Company’s risk management activities can be divided into 3 (three) functions, as follows:

1.2.3.

a.

b.

a.b.

1.2.3.

a.

b.

a.b.

Pelaksana / Risk Taking UnitPengendaliPemantau Secara Keseluruhan

Core Risk Taking UnitUnit kerja operasional yang bertanggung jawab mencapai sasaran bisnis PT BCA Finance dalam bidang pembiayaan, yang dalam pelaksanaan tugasnya memiliki risiko inheren

Supporting Risk Taking UnitUnit kerja operasional yang bertanggung jawab mendukung kelancaran tugas Core Risk Taking Unit, melalui penyediaan sumber daya yang diperlukan, yang dalam pelaksanaan tugasnya memiliki risiko inheren

Kaji ulang (review)Pemantauan dan Pelaporan (monitoring & reporting)

Implementer/Risk Taking UnitControllerGeneral Oversight

Core Risk Taking UnitOperational units responsible for achieving business objectives of PT BCA Finance in financing, having inherent risk in the performance of its duties

Supporting Risk Taking UnitOperational units that support the duty of Core Risk Taking Unit through providing necessary resources, having inherent risk in the performance of its duties

Making a reviewMonitoring & reporting

FUNGSI PELAKSANA / RISK TAKING UNIT

FUNGSI PENGENDALI

Unit kerja yang bertanggung jawab mendukung Pelaksana / Risk Taking Unit dalam memitigasi risiko melalui assesment / analisa risiko, penetapan target bisnis, alokasi modal, penetapan limit, penyusunan kebijakan, sistem dan prosedur, alat-alat dan metodologi, serta penyusunan contingency plan.

FUNGSI PEMANTAUAN SECARA KESELURUHAN / OVERSIGHT

Unit kerja yang bertanggung jawab meyakinkan efektivitas penerpan manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan, melakukan pengkajian risiko atas pengembangan aktivitas dan produk baru, serta melaporkan profil risiko BCA Finance secara keseluruhan dan hasil kajian risiko atas pengembangan aktivitas dan produk baru kepada manajemen PT BCA Finance dan pemegang saham. Unit ini melakukan tugasnya melalui:

IMPLEMENTER/RISK TAKING UNIT

CONTROLLER

The unit responsible for supporting the duties of Implementer/Risk Taking Units in mitigating risks through the risk assessment/analysis, business goals setting, allocation of capital, limit setting, development of policies, systems and procedures, tools and methodologies, as well as preparing a contingency plan.

GENERAL OVERSIGHT

The work unit responsible to ensure the effectiveness of overall enterprise risk management implementation, assess the risks of new product development and activity, as well as report the overall risk profile of BCA Finance and the results of risk assessment on new product development and activity to the management of PT BCA Finance and shareholders . This unit does its job by :

KOMITE DI BAWAH DEWAN DIREKSICommittees Under The Board Of Directors

1.

2.

3.

1.

2.

3.

Rapat dilaksanakan sesuai kebutuhan dan minimal sekali dalam 3 (tiga) bulan;

Rapat dilakukan apabila dihadiri minimal setengah dari jumlah direksi;

Pengambilan keputusan terkait dengan pelaksanaan fungsi Komite Manajemen Risiko berdasarkan hasil rapat yang telah disepakati.

Meetings held as needed and at least once in 3 (three) months;

Meetings convened if attended by at least half of the total number of the Board of Directors;

Decision-makings related to the the Risk Management Committee performance are based on the agreed results of the meeting.

RAPAT PELAKSANAAN FUNGSI KOMITE MANAJEMEN RISIKO

Beberapa ketentuan mengenai rapat pelaksanaan fungsi Komite Manajemen Risiko, yaitu:

MEETINGS ON RISK MANAGEMENT COMMITTEE PERFORMANCE

Several provisions related to convening the meetings on Risk Management Committee Performance are:

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

250 251

HUBUNGAN AFILIASIAffiliation Relationship

HUBUNGAN AFILIASIAffiliation Relationship

Dewan Komisaris / Board of Commissioner

Dewan Direksi / Board of Director

Dewan Komisaris/ Board of Commissioner

Dewan Direksi / Board of Director

Ricki Immanuel

Drs. S. Idrus Munandar

Adhi Gunawan Budirahardjo

Roni Haslim

Petrus Santoso Karim

Amirdin Halim

David Pangestu

Nama / Name

Ricki Immanuel

Drs. S. Idrus Munandar

Adhi Gunawan

Budirahardjo

RoniHaslim

Petrus Santoso

Karim

Amirdin Halim

David Pangestu

SUBBAB 7.3.4

Section 7.3.4

KEPATUHANCompliance

KEPATUHANCompliance

Dalam rangka penegakan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan Perusahaan yang bergerak pada usaha jasa pembiayaan, Perusahaan senantiasa memastikan untuk patuh pada Undang-Undang Perseroan Terbatas Indonesia, berbagai peraturan dan ketentuan pasar modal. Perusahaan senantiasa memastikan bahwa Perusahaan patuh pada peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis, serta prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik. Oleh karena itu, Perusahaan melalukan Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, serta menyusun laporan kepatuhan.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Dewan Komisaris menyampaikan saran-saran dalam rangka peningkatan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan kepada Presiden Direktur dengan tembusan kepada Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan.

In implementing the prudent principle in managing a company who is engaging in financing industry, the Company always ensures full compliance with the Laws concerning a Limited Liability Company, and various regulations and necessities on the capital market. Meanwhile, the Company also assures that it complies with the regulations, laws, business ethics, as well as the principles of Good Corporate Governance. Besides, the Company has implemented Anti-money Laundering, Prevention of Terrorism Funding, and has also composed a compliance report.

According to the Compliance evaluation results, the Board of Commissioners provides advices to the Board of Directors related to improvement in quality of the Company’s compliance performance, with a copy addressed to the Director in charge of Compliance.

PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP FUNGSI KEPATUHAN

Dewan Komisaris wajib melakukan pengawasan aktif terhadap Fungsi Kepatuhan, dengan:

BOARD OR COMMISSIONERS’ SUPERVISION ON COMPLIANCE

The Board of Commissioners shall perform active oversight on compliance by:

1.

2.

1.

2.

mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Perusahaan paling kurang 1 (satu) kali dalam satu tahun.

memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Perusahaan.

Evaluating the Company’s compliance performance for at least once a year.

Providing advice to improve quality of the Company’s compliance performance.

BAB 7.4

Chapter 7.4

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

252 253KEPATUHANCompliance

TANGGUNG JAWAB DIREKSI TERKAIT KEPATUHAN

ANGGARAN DASAR

Pada tahun 2013, Perusahaan tidak melakukan perubahan Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar terakhir pada tahun 2010, mengenai Peningkatan Modal Dasar dan Modal Disetor Perusahaan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-44490.AH.01.02 pada tanggal 24 Agustus 2010.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)

Untuk melindungi kepentingan pemegang saham, Perusahaan memastikan bahwa RUPS Tahunan dan atau Luar Biasa diselenggarakan pada waktunya dan dipersiapkan sesuai dengan ketentuan.

KETAATAN SEBAGAI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan senantiasa taat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada peraturan tersebut dijelaskan bahwa jumlah pinjaman bagi setiap Perusahaan Pembiayaan dibandingkan jumlah modal sendiri (networth) dan Pinjaman Subordinasi dikurangi penyertaan (gearing ratio) ditetapkan setinggi-tingginya sebesar 10 (sepuluh) kali. Posisi DER (Debt to Equity Ratio) Perusahaan pada akhir tahun tahun 2013 sebesar 4,3 (empat koma tiga) kali. DER Perusahaan masih berada di bawah standard yang telah ditetapkan yang menjadikan perusahaan lebih fleksibel dalam mengatur tingkat pendanaan, sehingga dapat menyokong Perusahaan dalam meningkatkan pelepasan kredit baru maupun pangsa pasar. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan Perusahaan di masa yang akan datang.

BOARD OF DIRECTORS’ RESPONSIBILITIES ON COMPLIANCE

ARTICLES OF ASSOCIATION

In 2013 the Company did not make any amendments on the Company’s Articles of Association. The last amendment was made in 2010 regarding the increase in the Company’s authorized capital and paid up capital, according to the Decree of the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-44490.AH.01.02 on August 24th, 2010.

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS (GMS)

To protect the interests of shareholders, the Company ensures that the Annual General Meeting and the Extraordinary General Meeting of Shareholders are held on time and prepared in accordance with the prevailing regulations.

COMPLIANCE AS A MULTIFINANCE COMPANY

In accordance with the Regulation of the Indonesian Finance Minister No. 84/PMK.012/2006 regarding multi-finance Companies, the Company always adheres to the laws and regulations. The regulation explains that the ratio of liabilities to the equity (net worth) and Subordinated Debt net of investments (gearing ratio) shall not exceed 10 (ten) times. The Company’s success in creating increasing profits from year to year led to a position of the Company’s DER (Debt to Equity Ratio) at the end of the year 2013 to be 4.3 (four point three) times. This situation gave more flexibility to the Company in managing its funding, so as to support the Company in increasing its new financing and market share. This factor can support the Company’s growth and development in the future.

1.

2.

1.

2.

Direksi wajib menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Perusahaan.

Direksi wajib memastikan terlaksananya Fungsi Kepatuhan Perusahaan.

Perusahaan menyusun Laporan Kepatuhan yang kemudian disampaikan kepada Direksi secara berkala. Penyimpangan dari kepatuhan yang terjadi wajib segera dilaporkan kepada Dewan Komisaris.

The Board of Directors should nurture and implement a compliance culture in all levels of the organization and in every Company’s business activity.

The Board of Directors must ensure a well implementation of the Company’s Compliance.

The Company has initiated the development of Compliance Report to be further submitted to the Board of Directors periodically. Violations on compliance must be reported immediately to the Board of Commissioners.

BENTURAN KEPENTINGAN

Untuk mencegah tejadinya benturan kepentingan seperti yang ditetapkan dalam Paraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 mengenai transaksi yang mengandung benturan kepentingan, Perusahaan senantiasa tunduk dan patuh pada Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sebagaimana diatur dalam Undang-undang (UU) tersebut, yaitu:

TRANSAKSI MATERIAL

Sepanjang tahun 2013, Perusahaan tidak melakukan transaksi material berupa:

Sepanjang tahun 2013 tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan yang dilakukan oleh Perusahaan.

CONFLICTS OF INTEREST

To prevent any conflict of interest as defined in the regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) No.IX.E.1 regarding conflict of interest transactions, the Company must always abide and obey to the Act of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company:

MATERIAL TRANSACTION

The Company in 2013 did not execute any material transactions specified below :

During 2013 there was no conflict of interest transaction executed by the Company.

••

••••

••

••••

Pada pasal 99 ayat 1 huruf b, diatur bahwa anggota Direksi tidak berwenang mewakili perusahaan apabila anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan.

Pada pasal 99 ayat 2 huruf a, diatur bahwa dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang berhak mewakili perusahaan adalah anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan.

Pada pasal 99 ayat 2 huruf b, diatur bahwa dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang berhak mewakili perusahaan adalah Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan.

Pada pasal 99 ayat 2 huruf c, diatur bahwa dalam hal terdapat keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, yang berhak mewakili perusahaan adalah pihak lain yang ditunjuk oleh RUPS dalam hal seluruh anggota Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan.

Pembelian saham termasuk dalam rangka pengambilalihan; Penjualan saham; Penyertaan dalam badan usaha, proyek dan/atau kegiatan usaha tertentu; Pembelian, penjualan, pengalihan, tukar menukar atas segmen usaha atau aset selain saham;Sewa menyewa aset; Pinjam meminjam dana; Menjaminkan aset dan/atau;Memberikan jaminan perusahaan

Article 99 paragraph 1 verse b, stipulates that the Board of Directors is not authorized to represent the Company if the relevant members of the Board of Directors has a conflict of interest with the Company.

Article 99 paragraph 2 verse a, stipulates that in the event of circumstances referred to in paragraph 1, a member of the Board of Directors who do not have a conflict of interest with the Company shall represent the Company.

Article 99 paragraph 2 verse b, stipulates that in the event of circumstances referred to in paragraph 1, a member of the Board of Commissioners shall represent the company in the case that all members of the Board of Directors has a conflict of interest with the Company.

Article 99 paragraph 2 verse c, stipulates that in the event of circumstances referred to in paragraph 1, all members of the Board of Commissioners and all members of the Board of Directors have a conflict of interest, another unrelated party appointed by GMS shall represent the Company.

The purchases of shares, with or without takeover intention;The sale of shares;Investments in business entities, projects and / or certain business activities;The purchase, sale, transfer, exchange of the segment of business or assets other than shares;Asset rental;Lending and borrowing of funds;Securitization asset and/or;Give Company guarantees

KEPATUHANCompliance

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

254 255

Berikut tabel yang menjelaskan mengenai transaksi material perusahaan sepanjang tahun 2013:

The following table specifies the company’s material transactions in 2013:

KEPATUHAN TERHADAP PERSYARATAN OBLIGASI DAN PERATURAN BURSA

Pada tanggal 2 Oktober 2003, Perusahaan menerbitkan Obligasi Central Sari Finance I Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi BCA Finance I) dengan rincian sebagai berikut:

Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil obligasi ini telah digunakan untuk pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 0906/CSF-FAD/2004 yang telah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 12 Januari 2004. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi BCA Finance I pada tanggal 29 September 2006 untuk pelunasan yang jatuh tempo pada tanggal 2 Oktober 2006.

Pada tanggal 27 Februari 2007, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance II tahun 2007 Dengan Tingkat Bunga Tetap (Obligasi BCA Finance II) sebanyak Rp 500 miliar dengan rincian sebagai berikut :

COMPLIANCE WITH STOCK AND BOND REQUIREMENTS

On October 2nd, 2003 The company issued Central Sari Finance Bond I with fixed rate (BCA Finance 1st Bond) with the following details:

After deducting the cost of issuance, the funds were used for the Company’s consumer financing business in accordance with report on the use of funds letter No. 0906/ CSF-FAD/2004 which was presented to the BAPEPAM (Capital Market Supervisory Agency) on January 12th, 2004. The Company made payment of all principals and interests of the BCA Finance 1st Bond dated September 29th, 2006 for the repayment due on October 2nd, 2006.

On February 27th, 2007 The company issued BCA Finance 2nd Bond year 2007 with fixed rate (BCA Finance 2nd Bond) amounting IDR 500 Billion with the following details:

No. Jenis Transaksi / Type of Transaction

Pihak yang Terlibat dalam Transaksi /

Parties Involved in the Transaction

Jumlah Nominal (Rp.) / Amount (IDR)

Keterangan / Note

- - - - -

Nilai Pokok (Rp)/ Principal (IDR)

Obligasi/ Bond

Bunga per Tahun/ Interest Rate/Year

Tanggal Jatuh Tempo/Maturity Date

Obligasi BCA Finance I/ BCA Finance 1st Bond

200.000.000.000 13,75% 2 Oktober 2006/ October 2nd, 2009

KEPATUHANCompliance

yang nilainya sama atau lebih besar dari 20% ekuitas, sebagaimana yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 (Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-614/BL/2011 tertanggal 28 Nopember 2011) tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama

Which value is equal to or greater than 20% of equity, as defined in the regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) No. No.IX.E.2 (decision of Head of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. Kep-614/ BL/2011 dated November 28th, 2011) regarding material transaction and core business amendments

Nilai Pokok (Rp)/ Principal (IDR)

Obligasi/ Bond

Bunga per Tahun/ Interest Rate/Year

Tanggal Jatuh Tempo/Maturity Date

Seri A/ Tranche A

Seri B/ Tranche B

Seri C/ Tranche C

Seri D/ Tranche D

100.000.000.000

150.000.000.000

125.000.000.000

125.000.000.000

10,25%

10,75%

11,00%

11,375%

27 Februari 2009/ February 27th, 2009

27 Februari 2010/ February 27th, 2010

27 Agustus 2010/ August 27th, 201027 Februari 2011

/ February 27th, 2011

Nilai Pokok (Rp)/ Principal (IDR)

Obligasi/ Bond

Bunga per Tahun/ Interest Rate/Year

Tanggal Jatuh Tempo/Maturity Date

Seri A/ Tranche A

Seri B/ Tranche B

Seri C/ Tranche C

Seri D/ Tranche D

Obligasi Subordinasi / subordinated Bond

211.500.000.000

88.500.000.000

100.000.000.000

100.000.000.000

100.000.000.000

8,65%

9,05%

10,45%

10,95%

11,20%

23 Juni 2011/ June 23rd, 201123 Maret 2012

/ March 23rd, 201223 Maret 2013

/ August 23rd, 201323 Maret 2014

/ March 23rd, 201423 Maret 2015

/ March 23rd, 2015

Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil obligasi ini telah digunakan untuk pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 057/CP/III//2007 yang telah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan LK (BAPEPAM-LK) pada tanggal 13 Maret 2007. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi BCA Finance II seri A, B, C dan D masing-masing pada tanggal 26 Februari 2009, 25 Februari 2010, 26 Agustus 2010 dan 25 Februari 2011 untuk pelunasan yang jatuh tempo masing-masing pada tanggal 27 Februari 2009, 27 Februari 2010, 27 Agustus 2010 dan 27 Februari 2011.

Pada tanggal 23 Maret 2010, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance III tahun 2010 (Obligasi BCA Finance III) dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I tahun 2010 (Obligasi Subordinasi BCA Finance I) Dengan Tingkat Bunga Tetap sebanyak Rp 600 Miliar dengan rincian sebagai berikut :

Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil obligasi ini telah digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 144/CP/IV/2010 yang telah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan LK (BAPEPAM-LK) pada tanggal 10 April 2010. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi BCA Finance III Seri A, Seri B, dan Seri C yang jatuh tempo

After deducting the cost of issuance, the funds were used for the Company’s consumer financing business in accordance with report on the use of funds letter No. 057/CP/III//2007 which was presented to the BAPEPAM (the Capital Market Supervisory Agency) on March 13th, 2007. The Company made payment of all principals and interests of the BCA Finance 2nd

Bond Tranche A, B, C, and D dated on February 26th, 2009; February 25th, 2010; August 26th, 2010 and February 25th, 2011 for the repayment due on February 27th, 2009; February 27th, 2010; Augusts 27th, 2010 and February 27th, 2011.

On March 23rd, 2010 The company issued BCA Finance Bond 3rd year 2010 with fixed rate (BCA Finance 3rd Bond) and BCA Finance 1st Subordinated Bond amounting IDR 600 Billion with the following details :

After deducting the cost of issuance, the funds were used for the Company’s consumer financing business in accordance with report on the use of funds letter No. 144/CP/IV/2010 which was presented to the BAPEPAM (Capital Market Supervisory Agency) on April 10th, 2010. The Company made payment of all principals and interests of the BCA Finance 3rd Bond Tranche A, B and C which were due on June 23rd, 2011, March 23rd, 2012 and March 23rd, 2013. BCA Finance 3rdBond and

KEPATUHANCompliance

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

256 257

Pada tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan menerbitkan Obligasi BCA Finance IV tahun 2011 (Obligasi BCA Finance IV) Dengan Tingkat Bunga Tetap sebanyak 1,1 Triliun Rupiah dengan rincian sebagai berikut :

Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil Obligasi BCA Finance IV ini telah digunakan untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 232/BCAF/CP/VII/2011 yang telah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan LK (BAPEPAM-LK) pada tanggal 14 Juli 2011. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi BCA Finance IV Seri A, Seri B dan Seri C yang jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2012, 22 September 2012, dan 22 Juni 2013. Nilai Obligasi BCA Finance IV yang masih terhutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 300.000.000.000,- (tiga ratus miliar Rupiah).

Pada tanggal 9 Mei 2012, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I tahun 2012 (Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I) sebanyak 1,7 Triliun Rupiah dengan rincian sebagai berikut :

On June 22nd, 2011 The company issued BCA Finance 4th Bond year 2011 with fixed rate (BCA Finance 3rd Bond) amounting IDR 1.1 Trillion with the following details :

After deducting the cost of issuance, the funds were used for the Company’s consumer financing business in accordance with report on the use of funds letter No. 232/BCAF/CP/VII/2011 which was presented to the the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) July 14th, 2011. The Company made payment of all principals and interests of the BCA Finance 4th Bond Tranche A, B and C which were due on June 26th, 2012 and September, 2012. BCA Finance 4th Bond has outstanding amount of IDR 300,000,000,000 (three hundred billion Rupiah) as on December 31st, 2012.

On May 9th, 2012 The company issued BCA Finance 1st

Continuous Bond 1st Phase Year 2012 with Fixed Rate (BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase) amounting IDR 1.7 Trillion with the following details :

Nilai Pokok (Rp)/ Principal (IDR)

Obligasi/ Bond

Bunga per Tahun/ Interest Rate/Year

Tanggal Jatuh Tempo/Maturity Date

Seri A/ Tranche A

Seri B/ Tranche B

Seri C/ Tranche C

Seri D/ Tranche D

Seri E/ Tranche E

392.00.000.000

178.000.000.000

230.000.000.000

200.000.000.000

100.000.000.000

7,9%

8,1%

8,7%

8,9%

9,0%

26 Juni 2012/ June 26th, 2012

22 September 2012/ September 26th, 2012

22 Juni 2013/ June 22nd, 2013

22 Juni 2014/June 22nd, 2014

22 Juni 2015/ June 22nd, 2015

Nilai Pokok (Rp)/ Principal (IDR)

Obligasi/ Bond

Bunga per Tahun/ Interest Rate/Year

Tanggal Jatuh Tempo/Maturity Date

Seri A/ Tranche A

Seri B/ Tranche B

Seri C/ Tranche C

Seri D/ Tranche D

650.000.000.000

200.000.000.000

250.000.000.000

600.000.000.000

6,35%

7,35%

7,60%

7,70%

14 Mei 2013/ May 14th, 2013

9 Mei 2014/ May 9th, 2014

9 Mei 2015/ May 9th, 2015

9 Mei 2016/ May 9th, 2016

KEPATUHANCompliance

pada tanggal 23 Juni 2011, 23 Maret 2012, dan 23 Maret 2013. Nilai Obligasi BCA Finance III dan Obligasi Subordinasi BCA Finance I yang masih terhutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 200.000.000.000,- (dua ratus miliar Rupiah).

BCA Finance 1st Subordinate Bond has outstanding amount of IDR 200,000,000,000 (two hundred billion Rupiah) as on December 31st, 2013.

Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I digunakan seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 290/BCAF/CP/VII/2012 yang telah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan LK (BAPEPAM-LK) pada tanggal 2 Juli 2012. Perusahaan telah melakukan pembayaran seluruh pokok dan bunga Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Seri A yang jatuh tempo pada tanggal 14 Mei 2013. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I yang masih terhutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 1.050.000.000.000,- (satu triliun lima puluh miliar Rupiah).

Pada tanggal 14 Juni 2013, Perusahaan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II tahun 2013 (Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II) sebanyak 1,3 Triliun Rupiah dengan rincian sebagai berikut :

After deducting the cost of issuance, the funds were used for the Company’s consumer financing business in accordance with report on the use of funds letter No. 290/BCAF/ CP/VII/2012 which was presented to the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) July 2nd, 2012. The Company made payment of all principals and interests of the BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase Year 2012 Tranche A which were due on May 14th, 2013. BCA Finance 1st Continuous Bond 1st Phase has outstanding amount of IDR 1,050,000,000,000 (one thousand fifty billion Rupiah) as on December 31st, 2013.

On June 14th, 2013 The company issued BCA Finance 1st

Continuous Bond 2nd Phase with Fixed Rate Year 2012 with Fixed Rate (BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase) amounting IDR 1.3 Trillion with the following details :

Nilai Pokok (Rp)/ Principal (IDR)

Obligasi/ Bond

Bunga per Tahun/ Interest Rate/Year

Tanggal Jatuh Tempo/Maturity Date

Seri A/ Tranche A

Seri B/ Tranche B

Seri C/ Tranche C

750.000.000.000

350.000.000.000

200.000.000.000

6,50%

7,50%

7,60%

24 Juni 2014/ June 24th, 2014

14 Juni 2016/ June 14th, 2016

14 Juni 2017/June 14th, 2017

KEPATUHANCompliance

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

258 259

Setelah dikurangi biaya emisi, seluruh dana hasil Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II digunakan seluruhnya untuk modal kerja kegiatan usaha pembiayaan konsumen Perusahaan sesuai dengan surat laporan penggunaan dana No. 644/BCAF/CP/VII/2013 yang telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 10 Juli 2013. Nilai Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II yang masih terhutang per 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp. 1.300.000.000.000,- (satu triliun tiga ratus miliar Rupiah).

Kepatuhan Perusahaan terhadap seluruh persyaratan Obligasi dan persyaratan bursa telah terpenuhi dengan baik oleh Perusahaan, antara lain Perusahaan telah melakukan :

After deducting the cost of issuance, the funds were used for the Company’s consumer financing business in accordance with report on the use of funds letter No. 644/BCAF/ CP/VII/2013 which was presented to the Financial Services Authority July 10th, 2013. BCA Finance 1st Continuous Bond 2nd Phase has outstanding amount of IDR 1,300,000,000,000 (one thousand three hundred billion Rupiah) as on December 31st, 2013.

The Company’s compliance with the covenants and conditions of the stock has been satisfactorily met, including the following :

Pembayaran kupon bunga Obligasi secara tepat waktu

Pembayaran Obligasi yang telah jatuh tempo secara penuh dan tepat waktu

Memastikan rasio-rasio keuangan memenuhi ketentuan syarat batas yang telah ditentukan

Memastikan Perusahaan mengikuti seluruh pembatasan sehubungan dengan penerbitan Obligasi.

Pendaftaran jaminan satu kali setiap tahun ke instansi yang berwenang sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Menjaga rasio nilai jaminan untuk menjamin pelunasan obligasi sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan

Menyampaikan laporan keuangan triwulanan, laporan keuangan tengah tahunan dan laporan keuangan tahunan secara tepat waktu

Melakukan pemeringkatan Perusahaan dan obligasi-obligasi Perusahaan satu kali setiap tahun atau sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Bond Couple payment in a timely manner

Full and timely Payment of Bonds that have reached maturity

Ensure that the financial ratios has met the specified requirements

Ensure that the Company follows all restrictions with respect to the Bonds.

Registration guarantee once each year to the competent authority in accordance with the prevailing laws and regulations

Maintain the gearing ratio to guarantee repayment of the bonds in accordance with the trustee agreement

Deliver quarterly, semi-annual, and annual financial statements in a timely manner

Conducting the rating of the Company and the Company’s bonds once every year or according to the prevailing regulations

PEMBELIAN KEMBALI OBLIGASI

Sepanjang tahun 2013, Perusahaan tidak melakukan pembelian kembali obligasi.

BOND BUY BACK

During 2013 the Company did not buy back its bond.

KEPATUHANCompliance

Pemeriksaan dan penilaian atas efektivitas pengendalian internal dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bagi auditor bahwa pengendalian telah berjalan seperti yang telah ditetapkan. Fungsi audit merupakan bagian dari pengendalian internal perusahaan. Pengendalian internal adalah setiap tindakan yang diambil oleh manajemen untuk memastikan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Berdasarkan perkembangan konsep pengendalian internal, berikut adalah definisi yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commission. Pengendalian internal adalah suatu proses yang dilakukan Direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan dengan penggolongan seperti di bawah ini:

Inspection and assessment on the effectiveness of internal control implementation aims to give assurance to the auditor that internal control has been properly implemented. The audit function, therefore, becomes a part of Company’s internal control. Internal control is every action taken by management to ensure that the achievement of objectives and targets are set beforehand.

According to the development in the internal control concept, the definition of internal control by Committee of Sponsoring Organization (COSO) of the Treadway Commission is that internal control is a process that involves the Board of Directors, management and employees ,which is created to assure that the achievement of set objectives on the following areas:

TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL

Tujuan utama dari pengendalian internal secara lebih rinci adalah sebagai berikut:

OBJECTIVES OF INTERNAL CONTROL

The main purpose of the internal control are described as follows:

SISTEMPENGENDALIANINTERNALInternal Control System

•••

1.

2.

3.

4.

5.

•••

1.

2.

3.

4.

5.

Efektivitas dan efisiensi operasi.Keandalan laporan keuangan.Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan operasional yang telah ditetapkan.

Pemanfaatan sumber daya secara ekonomis, efektif dan efisien.

Kebenaran dan keutuhan informasi.

Kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, hukum, dan peraturan.

Pengamanan harta kekayaan perusahaan.

Effectiveness and efficiency of operations.Reliability of financial statements.Compliance to the prevailing regulations

Achievement of objectives and targets of the operational activities.

Utilization of resources economically, effectively and efficiently.

Truthfulness and completeness of information.

Compliance to policies, plans, procedures, laws and regulations.

Safeguarding the Company’s assets.

BAB 7.5

Chapter 7.5

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

260 261SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

PERNYATAAN PENGENDALIAN INTERNAL

Dalam rangka memastikan sistem pengendalian internal perusahaan telah dilaksanakan dengan baik, Perusahaan senantiasa melakukan pengawasan dan pemantauan dengan ketat baik dalam setiap kegiatan yang dilakukan maupun kinerja Perusahaan. Pengawasan dan pemantauan ini secara konsisten dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal Perusahaan. Secara rutin dan berkala dilakukan pemeriksaan audit oleh Divisi Internal Audit BCA Finance yang mencakup pemeriksaan proses kerja yang dilakukan oleh seluruh Unit Kerja baik di Kantor Pusat maupun Kantor Cabang; pemeriksaan audit oleh Audit BCA yang mencakup pemeriksaan Operasional, Teknologi Informasi dan proses kerja di PT BCA Finance; dan pemeriksaan audit oleh Audit Eksternal Independen yang mencakup pemeriksaan Laporan Keuangan PT BCA Finance. Di samping itu, pada waktu yang tidak ditentukan juga dilaksanakan pemeriksaan audit oleh Audit Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan.

Adanya pengawasan yang ketat dari audit internal maupun eksternal mencerminkan penerapan sistem pengendalian internal perusahaan yang sudah terlaksana dengan baik dan sebagai salah satu bukti bahwa PT BCA Finance menaruh perhatian yang sangat besar dalam mengantisipasi segala kemungkinan risiko dalam rangka menjaga kualitas kinerja Perusahaan di masa kini dan masa yang akan datang.

TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI DALAM PENGENDALIAN INTERNAL

Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk memastikan bahwa praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dijalankan dengan baik sebagai dasar pencapaian tujuan untuk menjaga dan meningkatkan nilai Perusahaan. Salah satu implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik adalah memastikan bahwa sistem pengendalian internal telah dilaksanakan dengan memadai.

Direksi memiliki tanggung jawab untuk menerapkan sistem pengendalian internal yang baik untuk mencapai tujuan Perusahaan. Sedangkan Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengawasan dalam rangka memastikan terselenggaranya pengendalian internal dalam setiap usaha Perusahaan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Perusahaan menyadari bahwa tidak ada sistem pengendalian internal yang dapat menghilangkan seluruh risiko usaha yang ada, akan tetapi Perusahaan berusaha untuk dapat mengelola dan mengendalikan risiko tersebut seminimal mungkin. Selama tahun 2013, Perusahaan

STATEMENT OF INTERNAL CONTROL

In ensuring a proper implementation of internal control, the Company always performs tight oversight and monitoring either in each activity and performance of the Company. The oversight and monitoring is consistently performed both by internal Company’s functions or external parties. Internal Audit Division of BCA Finance performed audit inspections regularly and periodically, which include work process inspection of all Work Units at the Head Office or Branch Offices; audit inspection by BCA Group Audit which covers Operational, Information Technology and work process aspects of PT BCA Finance; as well as audit inspection by an Independent External Audit which covers the Financial Statements. In addition, at a time not specified, the Company will also conduct an audit inspection by Bank Indonesia or Financial Services Authority Audit team.

With a tight supervision from the internal as well as external audits, it reflects that the Company’s internal control system has been well implemented, and it is one of evidence that PT BCA Finance puts great attention on anticipating any possible risks in order to maintain the quality of the Company’s performance at present time as well as in the future.

RESPONSIBILITIES OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS RELATED TO INTERNAL CONTROL.

The Board of Commissioners and the Board of Directors are committed to ensure that Good Corporate Governance practices are properly implemented as foundation of achieving the objective to maintain and increase the Company’s value. One of the implementation of Good Corporate Governance is to ensure that internal control system has been adequately implemented.

The Board of Directors is responsible to implement a good internal control system to achieve the Company’s objectives, while the Board of Commissioners is responsible to perform supervision duties in ensuring the implementation of internal control in every Company’s business endeavor at all organizational levels.

The Company realizes that there is no internal control system that can fully eliminate all possible existing business risks; however, the Company strives to manage and control a minimum exposure of such risks. During year 2013, the Company considered that the internal control system being

menganggap bahwa sistem pengendalian internal yang diterapkan Perusahaan sudah sesuai dengan kebutuhan. Hal ini dapat terlihat dari adanya rekomendasi yang berkelanjutan dari Divisi Audit Internal dan adanya tindak lanjut dari hasil rekomendasi tersebut sehingga dapat mendukung Perusahaan dalam melakukan perbaikan secara terus menerus.

AUDIT INTERNAL

Fungsi Audit Internal dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal (DAI) yang dibentuk untuk meningkatkan efektivitas dan memberikan nilai tambah terhadap proses manajemen risiko, pengendalian internal, dan tata kelola melalui penilaian independen dan obyektif serta pemberian konsultasi atas seluruh kegiatan Perusahaan. Divisi Audit Internal membantu Presiden Direktur, Dewan Komisaris, dan Komite Audit dalam melakukan pengawasan melalui perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan atas hasil audit.

KODE ETIK

Kode etik auditor Perusahaan mengacu pada kode etik yang ditetapkan oleh asosiasi Audit Internal yang ada di Indonesia dan berlaku secara internasional. Kode etik auditor BCA Finance disusun dengan maksud agar digunakan sebagai pedoman sikap, tingkah laku dan pola pikir auditor selama bekerja.

Apabila dalam praktik dijumpai hal – hal yang belum diatur secara tertulis, maka diharapkan auditor mampu menjaga sikap profesionalisme. Berikut standar kode etik auditor BCA Finance :

implemented is already meeting the Company’s needs. This is reflected in the ongoing recommendations provided by the Internal Audit Division as well as the follow up actions of those recommendations so that can support the Companyin performing continuous improvements.

INTERNAL AUDIT

Internal Audit Function is performed by the Internal Audit Division (IA), which is initially formed to improve effectiveness and to give added value to the entire process of risk management, internal control, and corporate governance through an independent and objective assessment,and by providing advices regarding all Company’s activities. The Internal Audit Division assists President Director, Board of Commissioners and Audit Committee in giving supervision through planning, execution or monitoring of audit results.

CODE OF CONDUCTS

The auditor’s code of ethic will refer to the Code of Conduct established by Internal Audit association in Indonesia, whichis also applicable globally. The Code of Conduct of BCA Finance’s auditor is composed as a guideline for the attitude, behavior and mindset during work.

If there are any practices not being covered in the written Code of Conduct, the auditors are expected to remain professional. Below are the standard Code of Conduct of BCA Finance auditors:

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Auditor dapat melaksanakan pekerjaan dengan jujur, rajin, objektif dan bertanggung jawab.

Auditor dapat memahami peraturan perusahaan dan mengungkapkan masalah sesuai dengan ketentuan dan tuntutan profesi.

Auditor dapat menghargai dan memberikan kontribusi positif terhadap maksud dan tujuan yang etis dan sah dari perusahaan.

Auditor hendaknya tidak menjadi anggota dari kelompok yang melakukan kegiatan melawan hukum atau terlibat dalam kegiatan yang mencemarkan profesi internal audit atau organisasinya.Auditor dilarang menjalankan usaha atau pekerjaan yang dapat mencermarkan martabat profesinya atau nama baik BCA Finance.

Auditor has ability to perform his/her duties with honesty, diligence, objectively and responsibility.

Auditor has ability to understand the Company’s regulations and reveals issues according the set provisions and professional requirements.

Auditor has ability to appreciate and give positive contribution to the ethical and legal purposes and objectives of the Company.

Auditor shall not become a member of a group that violates the laws or be involved in any activity that dishonors the internal audit profession or its organization. Auditor is prohibited from running a business or working which can dishonor his/her internal audit profession or the image of BCA Finance.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

262 263

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Auditor hendaknya tidak menerima segala sesuatu yang dapat mempengaruhi penilaian profesionalisme. Auditor dilarang menerima uang, barang, jasa atau hadiah apapun dari perusahaan / pejabat yang diperiksa, pihak ketiga, konsumen atau relasi BCA Finance yang dapat mempengaruhi pendapat profesionalnya.

Auditor hendaknya tidak terlibat atau melibatkan dalam kegiatan atau hubungan yang dapat mempengaruhi penilaian yang independen. Dalam mengatur penugasan, DAI mempertimbangkan independensi individu auditor terhadap pihak yang akan diperiksa (auditee). Auditor wajib memberikan informasi kepada DAI jika auditor mempunyai hubungan keluarga atau hubungan finansial dengan pihak ketiga, konsumen, sesama rekan kerja dan lainnya yang membuat auditor kesulitan bersikap independen terhadap auditee.

Auditor dapat menjaga prinsip kerahasiaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Auditor dapat berhati – hati dalam menggunakan dan melindungi informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya.

Auditor tidak memanfaatkan informasi yang diperolehnya untuk kepentingan pribadi atau dalam bentuk apapun yang bertentangan dengan hukum atau yang merusak legitimasi dan tujuan atau maksud etika dari Perusahaan.

Auditor akan melaksanakan tugas internal audit apabila mempunyai pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang memadai.

Auditor akan melaksanakan tugas internal audit sesuai dengan standar praktek profesi internal audit.

Auditor akan terus meningkatkan keahlian dan efektivitas serta kualitas dalam pelaksanaan tugas mereka.

Auditor shall not accept anything that can influence his/her judgment professionally.Auditor is prohibited to accept any money, goods, services or gifts from companies/authorities under scrutiny, third party, consumer or relations of BCA Finance that can influence his/her professional opinions.

Auditor shall not be involved or involve him/herself in any activity or relation that can influence his/her independent assessment.In arranging work assignments, Internal Audit considers the independent relationship between the auditor and the auditee. The auditor must provide information to Internal Audit if he/she has family relationship or even financial relation to the third party, consumer, fellow co-worker and others that can cause difficulty in being independent to the auditee.

Auditor can maintain confidentiality principle according to the applicable regulations.

Auditor being prudent in utilizing and protecting the information received while performing his/her duties.

Auditor will not utilize the information that he/she receives for personal gains or anything that are against the law or damage the legitimacy and objectives or ethical purposes of the Company.

Auditor will perform internal audit duties if he/she has adequate knowledge, expertise and experience.

Auditor will perform internal audit duties according to the internal audit standards.

Auditor will continue to improve the expertise, effectiveness as well as quality of his/her performance.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Kecukupan proses pengendalian internal, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan yaitu untuk menentukan tingkat kemampuan proses yang telah ditetapkan dapat diandalkan dan memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan dan sasaran perusahaan dapat dicapai secara efisien dan ekonomis.

Efektivitas proses pengendalian internal, pengelolaan risiko dan tata kelola perusahaan yaitu untuk menentukan sejauh mana pengendalian / proses tersebut sudah berfungsi seperti yang diharapkan.

Kualitas kinerja dalam melaksanakan tanggung jawab yang telah digariskan yaitu untuk menentukan sejauh mana tujuan dan sasaran organisasi telah tercapai.

Adequacy of the whole process of internal control, risk management and implementation of good corporate governance, with a purpose to decide the capability and reliability of the established process and to give adequate assurance that the Company’s objectives and targets are attainable efficiently and economically.

Effectiveness of the entire process of internal control, risk management, with a purpose to decide on the progress of implementation of the control/process according to what is expected.

Quality in performing assigned responsibility, which is to determine the progress of the achievement of organizational objectives and targets.

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup pekerjaan Divisi Audit Internal mencakup pemeriksaan dan penilaian atas :

SCOPE OF WORK

Scope of work of Internal Audit Division covers the inspection and assessment of:

Posisi Divisi Internal Audit Dalam Struktur Organisasi Perusahaan/ Position of Internal Audit Division in Company’s Organization Structure

KEDUDUKAN DAN HUBUNGAN DIVISI AUDIT INTERNAL DENGAN MANAJEMEN DAN KOMITE AUDIT

Fungsi audit internal dilaksanakan oleh Divisi Audit Internal yang berkedudukan di Kantor Pusat. Posisi Divisi Audit Internal menjamin perolehan dukungan dari Top Manajemen dan Komite Audit agar para auditor dapat memperoleh kerja sama dari auditee dan melakukan pekerjaan tanpa hambatan.Kedudukan Divisi Audit Internal dalam struktur organisasi, yaitu :

POSITION AND RELATIONSHIP OF INTERNAL AUDIT DIVISION WITH THE MANAGEMENT AND AUDIT COMMITTEE

The Internal Audit function is a responsibility of the Internal Audit Division at the Head Office. Internal Audit Division guarantees that is fully support by the Top Management and Audit Committee, so that the auditor can cooperate with the auditee while performing his/her duties smoothly.Position of Internal Audit Division in the organizational structure is illustrated below:

DEWAN KOMISARIS/ Board of Commissioner

PRESIDEN DIREKTUR/ President Director

KOMITE AUDIT/ Audit Committee

DIREKTUR/ Director

DIREKTUR/ Director

DIREKTUR/ Director

DIVISI INTERNAL AUDIT/ INTERNAL AUDIT DIVISION

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

264 265

STRUKTUR ORGANISASI DIVISI AUDIT INTERNAL

Divisi Audit Internal memiliki jumlah karyawan sebanyak 32 orang dengan struktur organisasi sebagai berikut :

ORGANIZATIONAL STRUCTURE OF INTERNAL AUDIT DIVISION

Internal Audit Division has 32 members with the following organizational structure:

INTERNAL AUDIT HEAD

AUDIT DEV & QA HEAD

AUDIT DEV & QA BRANCH AUDIT STAFF

BRANCH AUDIT HEAD HEAD OFFICE AUDIT HEAD

HEAD OFFICE AUDIT STAFF

PASSIVE & IT AUDIT HEAD

PASSIVE & IT AUDIT STAFF

INTERNAL AUDIT ADMIN STAFF

PRESIDENT DIRECTOR

Struktur Organisasi Divisi Internal Audit / Organizational Structure of Internal Audit Division

Head Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur PT BCA Finance atas persetujuan Dewan Komisaris.

Unit Head dan Supervisor, Senior Staff dan Junior Staff diangkat dan diberhentikan oleh Direksi atau Pejabat Human Resources sesuai kewenangan yang dimiliki.

Head of Internal Audit is appointed and terminated by President Director of PT BCA Finance after gaining approval from the Board of Commissioners.

Unit Head and Supervisor, Senior Staff and Junior Staff are appointed and terminated by the Board of Directors or Head of Human Resources according to each of their authorities.

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN

Pengangkatan dan pemberhentian pejabat – pejabat di Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut :

APPOINTMENT AND TERMINATION

Appointment and termination of Internal Audit members is performed through these approaches:

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

PROFIL KEPALA DIVISI AUDIT INTERNALProfile of Internal Audit Division Head

PROFIL KEPALA DIVISI AUDIT INTERNALProfile of Internal Audit Division Head

MICHAEL DAPTODEPUTY DIVISION HEAD INTERNAL AUDITInternal Audit Deputy Division Head

Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tanggal 23 Oktober 1971. Menyelesaikan pendidikannya di Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1994. Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 2008 sebagai Deputy Departement Head Internal Audit dan pada tahun 2009 menjadi Departement Head Internal Audit. Kemudian pada tahun 2012 diangkat sebagai Deputy Division Head Internal Audit sampai dengan saat ini.

An Indonesian citizen, born in Palembang on October 23rd, 1971. Finished bachelor degree in University of Sriwijaya, Palembang in 1994. Joined the Company in 2008 as Internal Audit Deputy Department Head and in 2009 became the Internal Audit Department Head. Later in 2012, he was appointed as Internal Audit Deputy Division Head, a position held until now.

1994 – 1996

1996 – 1997

1997 - 2008

2008 – 2009

2009 – 2012

2012 - sekarang

Coord. Accounting PT Astra Internasional Tbk, Toyota Sales Operation (Auto 2000)/ Accounting Coordinator of PT Astra Internasional Tbk, Toyota Sales Operation (Auto2000)

Trainee Internal Audit BCA / Trainee Internal Audit BCA

Berbagai Posisi di Divisi Internal Audit PT Bank Central Asia, Tbk/ Various positions in Internal Audit Division of PT Bank Cental Asia, Tbk.

Deputy Departement Head Internal Audit/ Internal Audit Deputy Department Head

Departement Head Internal Audit/ Internal Audit Department Head

Deputy Division Head Internal Audit/ Internal Audit Deputy Division Head

Pengalaman kerja sebelumnya / Work experience :

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

266 267

KUALIFIKASI / SERTIFIKASI SEBAGAI PROFESI AUDIT INTERNAL

Kualifikasi / Sertifikasi yang dimiliki oleh Audit Internal adalah sebagai berikut :

TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG

Tugas dan tanggung jawab Internal Auditor adalah sebagai berikut:

QUALIFICATIONS/CERTIFICATIONS AS INTERNAL AUDIT

Qualifications/Certifications possessed by Internal Audit are as follows:

DUTIES, RESPONSIBILITIES AND AUTHORITIES

Duties and responsibilities of the Internal Auditor are as follows:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

1.

2.

3.

4.

Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan obyektif dalam melaksanakan tugasnya.

Memiliki keterampilan berinteraksi dan bekerja sama dalam team.

Mematuhi kode etik Internal Audit dan standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi Internal Audit.

Wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/ atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Internal Auditor.

Memahami prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen resiko.

Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya.

Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus menerus.

Menyusun dan melaksanakan rencana kerja tahunan Internal Auditor serta melakukan pemeriksaan khusus bila diperlukan.

Melakukan analisa terhadap kebijakan, prosedur, maupun sistem informasi berkaitan dengan temuan audit sehingga dapat memberikan alternatif solusi dan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi terjadinya pengulangan kesalahan pada semua tingkat manajemen.

Memonitoring dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut hasil audit ke Direksi.

Memberikan pendapat atau masukan untuk mengembangkan prosedur audit sehingga tercipta suatu proses kerja yang memadai, konsisten, dan mampu menghasilkan laporan hasil temuan audit yang berkualitas.

Possessing integrity and act professionally, independently, honestly and showing objective attitudes in performing all duties.

Sociable and able to work in a team.

Compliant the Code of Conducts of Internal Audit and professional standards of Internal Audit association.

Obligate to keep the confidentiality of the Company’s information or data related to the duties and responsibilities performed by the Internal Auditor.

Understanding the principles of good corporate governance and risk management.

Knowledgeable on the laws and regulations of the capital market as well as other related laws and regulations.

Willing to increase and improve his/her knowledge, expertise as well as professionalism continuously.

Preparing and executing Internal Auditor annual work plan as well as performing special audits, if needed.

Making analysis on policies, procedures or information system that are related to the audit findings in order to provide alternative solutions and recommendations for improvements to reduce repeat of errors at all management levels.

Monitoring and reporting the follow-ups of audit findings to the Board of Directors.

Providing opinions or inputs in improving audit procedure in order to have a work process that is adequate, consistent and can generate quality report on audit findings.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

INDEPENDENSI

Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab kepada Presiden Direktur. Dalam rangka mendukung independensi dan menjamin kelancaran audit serta wewenang dalam memantau tindak lanjut, maka Kepala Divisi Audit Internal dapat berkomunikasi langsung dengan Komite Audit untuk menginformasikan berbagai hal yang berhubungan dengan audit. Pemberian informasi tersebut harus dilaporkan kepada Presiden Direktur.

Selain itu, dalam rangka menjaga independensi, Internal Auditor tidak diperkenankan memiliki jabatan rangkap pada kegiatan operasional di perusahaan maupun anak perusahaan.

Wewenang Internal Auditor adalah sebagai berikut:

INDEPENDENCE

Head of Internal Audit Division is responsible to the President Director. In order to support the independence and in ensuring the continuity of audit, as well as ensuring authority to monitor the follow up actions, the Head of Internal Audit Division may communicate directly with the Audit Committee to inform various issues related to the audit implementation. That information must be shared and reported to President Director.

In addition, to maintain its independence, an Internal Auditor is not allowed to have multiple roles in the operational activities of the Company as well as the subsidiaries.

Authorities of Internal Auditor are as follows:

5.

6.

7.

1.

2.

3.

5.

6.

7.

1.

2.

3.

Menyusun dan menyampaikan laporan hasil audit ke Direksi dan Dewan Komisaris, serta bekerja sama/ berkomunikasi dengan Komite Audit.

Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen resiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Melakukan pemeriksaan dan evaluasi atas efisiensi dan efektivitas dibidang keuangan, akuntansi, operasional, SDM, pemasaran, sistem informasi, dan kegiatan lainnya.

Memiliki kebebasan untuk mengakses seluruh informasi yang dibutuhkan terkait dengan pemeriksaan audit.

Mengadakan rapat/ melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit terkait dengan hasil temuan audit.

Melakukan koordinasi kegiatan internal auditor dengan kegiatan eksternal auditor.

Preparing and presenting the audit results report to the Board of Directors and Board of Commissioners, while also cooperating with the Audit Committee.

Evaluating the implementation of internal control and risk management system according to the Company’s policies.

Performing inspections and evaluation on the efficiency and effectiveness of process in finance, accounting, operations, HR, marketing, information system, and others.

Freedom to access all information needed for audit inspections.

Convening a meeting or establishing direct communication with the Board of Directors, Board of Commissioners and/or Audit Committee related to audit findings.

Coordinating internal auditor activities with those of external auditor.

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

268 269

HASIL KEGIATAN DIVISI AUDIT INTERNAL

Sepanjang tahun 2013 telah dilakukan pemeriksaan rutin pada 269 jaringan usaha, 16 Unit Kerja atau Department di Kantor Pusat serta pemeriksaan terhadap satu Anak Perusahaan PT BCA Finance, yaitu PT Central Santosa Finance. Selain pemeriksaan aktif, Divisi Internal Audit juga

RESULTS OF INTERNAL AUDIT ACTIVITY

Throughout 2013 there has been regular inspections in 269 business networks, 16 Work Units or Departments at the Head Office as well as audit of one subsidiary of PT BCA Finance, PT Central Santosa Finance. In addition to the regular examination, the Internal Audit Division also performed passive

SISTEM PENGENDALIAN INTERNALInternal Control System

PELAPORAN

Kegiatan Divisi Audit Internal dilaporkan kepada Presiden Direktur dan Komite Audit yang meliputi realisasi audit dibandingkan dengan rencana, penyebab terjadi penyimpangan serta tindakan yang telah dan perlu diambil untuk melakukan penyempurnaan. Pelaporan oleh Divisi Audit Internal adalah sebagai berikut :

REPORTING

All activities of Internal Audit Division are reported to the President Director and Audit Committee, which covers audit realization in comparison to the planning, the causes of violation and other actions that have been done and need to be taken in order to achieve improvement. The reporting is done through:

Laporan Hasil Audit (LHA).Kepala Divisi Audit Internal menyampaikan Laporan Hasil Audit kepada Presiden Direktur, Direktur lain, Komite Audit, auditee, Regional Manager dan Departemen atau unit kerja terkait di Kantor Pusat untuk diketahui dan ditindaklanjuti.Jika terdapat informasi hasil audit yang bersifat sangat terbatas dan tidak dapat dicantumkan dalam Laporan Hasil Audit, maka informasi tersebut dilaporkan secara khusus kepada Presiden Direktur, Direktur lain dan Komite Audit sesuai dengan tingkat informasi khusus tersebut.

Laporan Tindak Lanjut Hasil Audit (LTHA).Divisi Internal Audit memantau dan menganalisis perkembangan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah dilakukan auditee, serta memberikan laporan tertulis kepada Presiden Direktur dan Komite Audit untuk tindakan lebih lanjut.Dalam hal pelaksanaan tindak lanjut tidak dilakukan oleh auditee, maka Divisi Audit Internal dapat menerbitkan Surat Teguran dan mewajibkan auditee menyampaikan rencana tindak lanjut yang mengikat secara tertulis kepada Divisi Audit Internal dan atasan auditee.Dalam rangka pemantauan tersebut, laporan tindak lanjut harus disampaikan auditee kepada Divisi Audit Internal setiap bulan setelah Laporan Hasil Audit sampai semua temuan diselesaikan.

Laporan Kegiatan Audit.Kepala Divisi Audit Internal menyampaikan kegiatan audit kepada Presiden Direktur setiap 6 bulan. Laporan tersebut antara lain harus menggambarkan perbandingan antara realisasi kegiatan dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Audit Finding Report (“LHA”).Finding Results to the President Director, other members of the Board Directors, Audit Committee, auditee, Regional Manager as well as related Departments and work units at the Head Office to be acknowledged and followed up.For any information of audit results that is very restricted and cannot be included in the Audit Report, that information will be exclusively reported to the President Director, other members of the Board Directors and the Audit Committee according to restricted information level.

Audit Findings Follow Up Report (“LTHA”).Internal Audit Division monitors and analyzes the ongoing progress of improvement initiatives taken by the auditee. Internal Audit also provides a written report to the President Director and Audit Committee to be further followed-up.If follow-ups are not done by the auditee, the Internal Audit Division may issue a Letter of Reprimand and requires auditee to submit a binding written action plan to the Internal Audit Division as well as the auditee’s superior.In order to monitor the implementation,a follow-up report must be submitted by the auditee to the Internal Audit Division every month after the Audit Findings Report is done and until all findings are resolved.

Audit Activity Report.Head of Internal Audit Division reports the audit activities to the President Director within every 6 months period. The report should describe a comparison between actual activities with predetermined targets, among others.

melakukan pemeriksaan secara pasif sebanyak 66 item pemeriksaan. Pemeriksaan tersebut ditujukan kepada hal – hal yang berisiko (terutama finansial) yang pelaksanaan pemeriksaannya dapat dilakukan secara offsite. Jika terdapat hasil temuan audit yang memerlukan support dari unit kerja terkait lainnya seperti Divisi Teknologi Informasi dan Proses Bisnis maka dilakukan koordinasi untuk meninjau proses, prosedur dan teknologi yang masih memerlukan perbaikan.

Di tahun 2013, Divisi Audit Internal mengembangkan teknik pemeriksaan yang lebih efisien dan efektif. Bentuk pengembangan tersebut adalah berupa Pembuatan Risk Matrix pada Kantor Pusat. Pembuatan Risk Matrix bertujuan untuk menentukan prioritas pemeriksaan audit. Dalam perhitungan Risk Matrix terdapat indikator-indikator berdasarkan tingkat resiko dari setiap transaksi bisnis yang dilakukan. Dengan adanya Risk Matrix, diharapkan juga dapat menjadi bagian dari penerapan sistem pencegahan dini terhadap potensi kecurangan yang berdampak negatif bagi perusahaan

inspection to as much as 66 items. The audit was initiated to inspect risks (especially financial risk) that can be conducted from offsite. In the case where there are no audit findings that requires the support from other related work units such as Business Process and Information Technology Division, a coordination plan is carried out to review the processes, procedures and technologies that still require improvements.

In 2013, Internal Audit Division developed a more efficient and effective audit techniques. The development is made by creating a Risk Matrix at the Head Office. The Risk Matrix aims to determine priority check list prior to audit examination. There are risk indicators specified in the Matrix according to the risk level of each business transaction. It is expected that the Risk Matrix can be imparted the implementation of early prevention system against potential fraud which can bring negative impact to the Company.

WHISTLE BLOWING SYSTEMWhistle Blowing System

WHISTE BLOWING SYSTEM

Whistle Blowing System adalah mekanisme yang digunakan untuk mencegah kecurangan atau pelanggaran dengan menampung segala jenis laporan internal perusahaan yang disertai dengan bukti atau fakta yang akurat yang melibatkan partisipasi aktif dari karyawan di BCA Finance. Penerapan Whistle Blowing System berada dibawah koordinasi Divisi Audit Internal.

Tujuan dan manfaat penerapan Whistle Blowing System, adalah :

WHISTLE BLOWING SYSTEM

Whistle Blowing System is a mechanism used to prevent fraud or violations by accommodating any kind of internal company reports that are accompanied by evidences or accurate facts, which require active participation from all employees of BCA Finance. Implementation of the Whistle Blowing System is under the coordination of the Internal Audit Division.

The purpose and benefit of the Whistle Blowing System implementation, are as follows:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Menjadi media pelaporan atas segala tindakan kecurangan atau pelanggaran yang terjadi dalam perusahaan

Menerapkan sistem pencegahan diri terhadap potensi kecurangan yang berdampak negative bagi perusahaan

Meningkatkan standar pelayanan dan etika bisnis yang benar

Menciptakan rasa memiliki atau loyalitas yang tinggi bagi para karyawan terhadap perusahaan

Mendidik segenap karyawan agar menjalankan bisnis perusahaan secara benar dan bersih

Menjadi media atau tools bagi internal auditor untuk mendeteksi adanya kecurangan atau pelanggaran yang terjadi

As a reporting medium for any act of fraud or violations that occur within the Company.

Implementing self prevention system against potential fraud which can negatively affect the Company.

Improving service standards and proper business ethics.

Creating a sense of belonging or high loyalty for the employees of the company.

Educating all employees to run the business enterprise properly and clean.

As the medium or tool for internal auditors to detect fraud or violations

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

270 271

Perlindungan terhadap Pelapor adalah sebagai berikut : Protection for the Whistleblower is regulated through the followings:

1.2.

1.

2.

Identitas pelapor akan dirahasiakanPelapor akan memberikan keterangan mengenai laporan tanpa intimidasi

Pelapor yang terbukti terlibat dalam tindakan pelanggaran atau kecurangan akan diberikan sanksi khusus sesuai kebijaksanaan dari Direksi, sedangkan Tersangka dan semua pihak yang terlibat dalam tindakan pelanggaran atau kecurangan akan diberikan sanksi berdasarkan ketentuan Perusahaan.

Untuk mencegah terjadinya kecurangan atau pelanggaran, Perusahaan telah menerapkan Whistle Blowing System sejak tahun 2012. Di tahun 2013, tidak ada laporan berkaitan dengan Whistle Blowing System.

Identity of the Whistleblower will be kept in a strictly confidential note.Whistleblower will provide a description of the report without receiving intimidation.

If the whistleblower is proven to be involved in the violations or fraud, then he/she will be given special sanction according to the direction given by the Board of Directors, while the Suspects and all parties involved in the act of violation or fraud will be given sanctions under the provisions of the Company.

To prevent fraud or breach, the Company has been implementing a Whistle Blowing System since 2012. In 2013, there was no report related to Whistle Blowing System.

WHISTLE BLOWING SYSTEMWhistle Blowing System

Kriteria pelaporan adalah sebagai berikut :

Tahapan pelaksnaan Whistle Blowing System adalah sebagai berikut :

Reporting criteria are as follows:

Phases in Whistle Blowing System are as follows:

1.

2.3.

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.3.

1.

2.

3.

4.

5.

Pelanggaran terhadap kebijakan dan prosedur yang berlakuPerbuatan yang melanggar etika bisnisTindakan kriminalitas atau pelanggaran hukum

Pelapor menyampaikan laporan atas dugaan pelanggaran berserta bukti atau fakta yang akurat melalui media pelaporan yang telah ditentukan oleh Divisi Internal Audit

Divisi Intrenal Audit akan menerima dan melakukan verifikasi terhadap laporan berdasarkan kriteria pelaporan

Divisi Intrenal Audit akan mengirimkan rekap pelaporan internal yang akan ditindaklanjuti ke Direksi setiap tanggal 10

Hasil tindak lanjut akan dilaporkan ke Direksi dalam bentuk memo internal

Untuk pelapotan yang ditindaklanjuti akan direkap setiap bulan dan disimpan oleh Divisi Internal Audit

Violation of the applicable policies and procedures.

Violations of business ethics.Crimes or violations of law.

Whistleblower submits a report of the alleged violations along with evidences of or accurate facts through a reporting media that has been determined by the Internal Audit Division.

Internal Audit Division will accept and verify the report based on the reporting criteria.

Internal Audit Division will send a recap of internal reporting to be followed up to the Board of Directors on day 10 each month.

Follow-up results will be reported to the Board of Directors in the form of an internal memo.

Followed-up reports will be recapitulated every month and archived by the Internal Audit Division.

KASUS FRAUD

Fraud adalah tindakan atau perbuatan yang menyimpang atau tidak benar yang dilakukan oleh pengurus, karyawan tetap dan tidak tetap (kontrak dan outsourching) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Perusahaan yang mengakibatkan kerugian atau risiko kerugian bagi pihak lain baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa kasus fraud yang terjadi selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Dalam rangka melakukan pengendalian internal dan mengurangi risiko kerugian akibat dari adanya fraud, Perusahaan telah melakukan berbagai tindakan pencegahan, antara lain dengan senantiasa mensosialisasikan dan memperkuat Budaya Perusahaan di kalangan Manajemen dan seluruh karyawan PT BCA Finance serta mengintegrasikan internal kontrol dalam setiap prosedur operasional. Selain tindakan pencegahan, Perusahaan juga senantiasa mengambil tindakan tegas kepada para pelaku fraud dengan tidak segan-segan untuk melakukan pemberhentian secara tidak hormat bahkan memprosesnya melalui prosedur hukum bila diperlukan.

FRAUD CASES

Fraud is an act or deed that departs from or is not proper according to a standard/rule conducted by the Board, permanent and non permanent (contract and outsourced) employees in relation to the Company’s business and operations that results in a loss or risk of loss for the other party either directly or indirectly. Several cases of fraud that occurred during 2013 were as follows:

In order to perform internal control and reduce the risk of loss resulting from any fraud, the Company has taken various preventive measures, including by continuing to socialize and strengthen corporate culture among Top Management and employees of PT BCA Finance as well as integrating internal controls in each operational procedure. In addition to preventive measures, the Company also continues to take strict actions to the person who conducted fraud by performing dishonorable termination or even making a legal report, if necessary.

Karyawan tetap/ permanent employee

Karyawan kontrak/ contract employee

Karyawan mitra/ outsourcing employee

Telah diselesaikan/ solved

4

12

8

Pihak Yang Melakukan Fraud

/ Party Who Conduct Fraud

Banyak Kasus Fraud

/ Number of Fraud Cases

Status/ Status

Jenis Fraud/ Fraud Type

Pembiayaan konsumen atas nama/ consumer finance using on behalf of

Karyawan bermasalah/ difficult emlpoyees

Pembiayaan konsumen bermasalah/ non-performing consumer financing

Pembiayaan over credit bawah tangan/ illegal over-credit financing

Pemberian refund ke mediator/ refund to the mediator

Penggelapan dana/ embezzlement

Transaksi mencurigakan/ suspicious transaction

-

-

-

-

-

-

-

WHISTLE BLOWING SYSTEMWhistle Blowing System

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

272 273

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Perusahaan wajib menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia serta Akuntan Publik yang terdaftar di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan sebagai Auditor Eksternal yang independen dalam pelaksanaan audit Laporan Keuangan Perusahaan yang dilakukan minimal setiap tahun.

Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik tersebut di atas wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan RUPS berdasarkan calon yang diajukan oleh Dewan Komisaris sesuai rekomendasi Komite Audit dan persetujuan RUPS tersebut dapat didelegasikan kepada Dewan Komisaris.

Didelegasikan kepada Dewan Komisaris.

Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain bahwa KAP tersebut merupakan entitas yang terdaftar di Bank Indonesia, tidak memberikan jasa lain kepada Perusahaan pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan, dan tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan lebih dari 5 (lima)

Appoint a Public Accounting Firm (”KAP”) that is registered in Bank Indonesia as well as a Public Accountant that is also registered in Bank Indonesia and Financial Services Authority as the independent External Auditor that performs audit on the Company’s Financial Statements, conducted at least every year.

Appoint a Public Accountant and Public Accounting as the firm must receive prior approval from GMS and must be from the candidates proposed by the Board of Commissioners according to the Audit Committee’s recommendation. The GMS approval can be delegated to the Board of Commissioners.

Delegate it to the Board of Commissioners.

Appoint Public Accountant and Public Accounting Firm that is done according to the applicable regulations, including the requirement that KAP must be a registered entity in Bank Indonesia, who does not provide other services to the Company during that year to avoid the possibility of conflict of interests, and it should not perform audits of the Company’s Financial Statements for more than 5 (five) consecutive fiscal years, with

PENUNJUKAN AKUNTAN PUBLIK

Dalam rangka memenuhi fungsi Audit Eksternal, maka:

Fungsi Audit Eksternal diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelaporan dan akurasi penyajian kondisi keuangan Perusahaan. Untuk itu, Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan wajib diperiksa (diaudit) oleh Akuntan Publik. Selain itu dalam hal apabila Perusahaan akan melakukan Aksi Korporasi tertentu, Laporan Keuangan Perusahaan juga wajib diperiksa (diaudit) oleh Akuntan Publik mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku.

APPOINTMENT OF PUBLIC ACCOUNTANT

In order to perform External Audit function, the Company shall:

External Audit Function is implemented to improve the quality of reporting and accuracy on the presentation of the Company’s financial condition. For that reason, the Company’s Financial Statements must be audited by a Public Accountant Firm. In cases where the Company will perform certain Corporate Actions, the Company’s Financial Statements must also be audited by the Public Accountants with reference to the applicable regulations.

AUDIT EKSTERNALExternal Audit

BAB 7.6

Chapter 7.6

AUDIT EKSTERNALExternal Audit

tahun buku berturut-turut dan bagi seorang Akuntan Publik berlaku paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Selain itu, KAP yang ditunjuk juga harus memenuhi persyaratan Perusahaan terkait dengan kompetensi profesionalnya.

a maximum of 3 (three) of consecutive fiscal years. In addition, the appointed KAP also has to fulfill the Company’s requirements on professional competencies.

AUDIT EKSTERNALExternal Audit

Berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Tahun 2013 tertanggal 15 Mei 2013, diberikan kuasa dan wewenang penuh kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Terdaftar. Pada tahun 2013 Kantor Akuntan Publik Sidharta & Widjaja telah ditunjuk sebagai Auditor Independen Eksternal. Tugas Auditor Independen Eksternal adalah melakukan pemeriksaan dan memberikan opininya atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

According to the decision of 2013 Annual GMS dated May 15th, 2013, the Annual GMS transfers full power and authority to the Company’s Board of Commissioners to appoint a Registered Public Accounting Firm. In 2013, Public Accounting Firm of Sidharta & Widjaja was appointed as the Independent External Auditor. Duties of the Independent External Auditor were to perform audits and give opinions on the Company’s Financial Statements for year ended December 31st, 2013.

PENUNJUKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK

Pada tahun 2013, Perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik Sidharta & Widjaja sebagai Auditor Independen Eksternal untuk melakukan pemeriksaan dan memberikan opininya atas laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Berikut Audit Eksternal yang telah ditunjuk oleh PT BCA Finance:

APPOINTMENT OF PUBLIC ACCOUNTING FIRM

In 2013, the Company appointed Public Accounting Firm Sidharta & Widjaja as Independent External Auditor to perform audit and give opinions on the Company’s financial statements for year ended December 31st, 2013.Below are the list of External Audits appointed by PT BCA Finance:

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

274 275

BESARNYA FEE UNTUK JASA PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN OLEH AKUNTAN PUBLIK

Besarnya fee dari jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik Sidharta & Widjaja berupa pemeriksaan Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar USD52.250 (termasuk PPN 10%).

THE PUBLIC ACCOUNTANT’ FEE TO THE FINANCIAL STATEMENTS AUDIT SERVICES

The amount of fee for the service provided by the Public Accounting Firm Sidharta & Widjaja in the form of audit of the Company’s Financial Statements for the year ended December 31st, 2013 amounted to USD 52,250 (including VAT10%).

TAHUN/ YEAR

AUDIT EKSTERNAL/ EXTERNAL AUDIT

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

Prasetio, Sarwoko & Sandjaya (E&Y)

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (E&Y)

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (E&Y)

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (E&Y)

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (E&Y)

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (E&Y)

Purwantono, Suherman & Surja (E&Y)

Purwantono, Suherman & Surja (E&Y)

Purwantono, Suherman & Surja (E&Y)

Sidharta & Widjaja (KPMG)

AUDIT EKSTERNALExternal Audit

KOMUNIKASI DAN INFORMASICommunication and Information

Sekretaris Perusahaan dan Investor Relations merupakan bagian tidak terpisahkan dalam penerapan GCG Perusahaan, terutama yang menyangkut pelaksanaan keterbukaan dan pengungkapan (transparency and disclosure), selain memastikan agar Perusahaan mematuhi ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku. Sekretaris Perusahaan dan unit kerja Investor Relations dibentuk untuk memelihara citra Perusahaan dan melindungi kepentingan Perusahaan melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap pemangku kepentingan/stakeholder melalui berbagai aktivitas hubungan masyarakat dan mewakili Direksi dalam setiap hal yang berhubungan dengan komunikasi eksternal, khususnya kepada investor, masyarakat pasar modal dan pemegang saham.

Corporate Secretary and Investor Relations are integral parts in the implementation of the Company’s GCG, particularly related to the implementation of transparency and disclosure principles, aside in ensuring that the Company complies with the applicable rules and regulations in the capital market. Corporate Secretary and Investor Relations units were established to maintain the Company’s image and protect the Company’s interests by establishing communication and building good relationship with all stakeholders through various public relation activities as well as to represent the Board of Directors on any matters related to external communications, particularly to the investors, capital market participants and the shareholders.

KOMUNIKASI DAN INFORMASICommunication and Information

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Mengikuti perkembangan tentang pembiayaan khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pembiayaan dan memberi masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi peraturan tersebut dan peraturan pelaksanaannya.

Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan.

Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan Otoritas Jasa Keuangan dan masyarakat.

Mendukung penerapan dan pelaksanaan GCG di Perusahaan.

Keep updated on developments in financing industry, particularly on the applicable financing regulations and provide advices to the Company’s Board of Directors to comply with those regulations and implementations.

Provide the public service by distributing any information needed by investors related to the condition of the Company.

Act as a liaison or contact person between the Company and the Financial Services Authority as well as the community.

Support the implementation and execution of GCG.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab sebagai berikut:

CORPORATE SECRETARY

Corporate Secretary is responsible to the Board of Directors and has functions, duties and responsibilities as follows:

BAB 7.7

Chapter 7.7

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

276 277KOMUNIKASI DAN INFORMASICommunication and Information

5.

6.

7.

8.

9.

5.

6.

7.

8.

9.

Mendukung penyelenggaraan Perusahaan oleh Direksi dan Dewan Komisaris agar sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan terkait lainnya.

Melakukan aktivitas yang mendukung pelaksanaan prinsip keterbukaan terutama menyangkut kinerja Perusahaan melalui komunikasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

Mempersiapkan pelaksanaan/mengoordinasikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan berbagai Tindakan Korporasi (Corporate Actions) dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, internal maupun eksternal.

Memelihara dan mengelola citra positif dan identitas Perusahaan baik di kalangan internal maupun publik eksternal dengan menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat melalui media massa, media internal, serta sarana dan aktivitas eksternal lainnya.

Memberikan saran-saran kepada Dewan Komisaris dan Direksi apabila diperlukan dan melaksanakan berbagai kegiatan untuk mendukung Dewan Komisaris dan Direksi termasuk korespondensi, protokoler, dan kelogistikan yang terkait dengan Dewan Komisaris dan Direksi.

Support the Company’s management by the Board of Directors and the Board of Commissioners in order that it complies with the Company’s Articles of Association, Financial Services Authority’s regulations as well as other related regulations.

Perform activities that support the implementation of the principle of transparency, particularly related to the Company’s performance through good communication with the concerned parties.

Prepare and coordinate the General Meeting of Shareholders (GMS) and various Corporate Actions by cooperating with both internal and external stakeholders.

Maintain and manage the Company’s positive image and identity among both internal and external by organizing the public relation activities through the mass media, internal media as well as external facilities and activities.

Provide suggestions to the Board of Commissioners and the Board of Directors, if necessary, and carry out various activities to support the Board of Commissioners and Board of Directors which include correspondence, procedures, and logistics related to the Board of Commissioners and the Board of Directors.

Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh Direksi, yang dibantu oleh pejabat manajemen setingkat Kepala Divisi dan bertanggung jawab kepada Direktur yang membidangi Sekretariat Perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Perusahaan harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota Direksi. Sejak tanggal 02 Februari 2004, Perusahaan telah menunjuk salah satu anggota Direksi yaitu Bapak Amirdin Halim sebagai Sekretaris Perusahaan.

Corporate Secretary is appointed by the Board of Directors, and is assisted by the Divisional Head at the managerial level. He/she is responsible to the Board of Directors in charge of Corporate Secretariat. In performing his/hers duties, the Corporate Secretary must be able to build communication with all members of the Board of Directors. Since February 2nd 2004, the Company appointed a new member of the Board of Directors, Mr. Halim Amirdin, as the Corporate Secretary.

Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut :

Organizational structure of the Company Secretary is as follows :

CORPORATE SECRETARY

DIVISI CORPORATE RISK, PLANNING AND SECRETARY

DEPARTEMENT CORPORATE

FINANCE, PLANNING AND

INVESTOR RELATION

DEPARTEMENT RISK

MANAGEMENT

DEPARTEMENT FINANCIAL

ANALYSIS AND PLANNING

DEPARTEMENT BUSINESS

DEVELOPMENT AND ASSURANCE

DEPARTEMENT CORPORATE LEGAL

1.

2.

3.

4.

5.

1.

2.

3.

4.

5.

Mewakili Direksi dalam mengomunikasikan kondisi usaha dan kinerja Perusahaan termasuk kondisi pembiayaan nasional dan ekonomi makro kepada komunitas investor, analis, maupun masyarakat pasar modal.

Menyusun strategi komunikasi khususnya kepada komunitas investor, analis, dan masyarakat pada umumnya.

Mengomunikasikan kinerja dan strategi Perusahaan melalui investor relations tools (laporan tahunan, presentasi,investor update, dan lain lain).

Mengikuti dan / atau menyelenggarakan pertemuan dengan komunitas investor, analis, maupun masyarakat pasar modal,untuk mendukung proses komunikasi investor relations.

Menyediakan informasi perusahaan yang terkait dengan investor, analis dan masyarakat pasar modal, antara lain melalui e-mail dan website Perusahaan.

To represent the Board of Directors in communicating the Company’s business conditions and performance, including the national financing industry and macroeconomic conditions to the investment community, analysts and capital market participants.

To develop communication strategies, particularly to the investment community, analysts and the public.

To communicate the Company’s performance and strategy through various investor relations’ tools (annual reports, presentations, investor updates, etc.)

To join and/or organize community meetings with the investment community, analysts and capital market participants in order to smooth out investor relations’ communications.

To provide corporate information related to the Company’s investors, analysts and capital market participants, such as through e-mail and corporate website.

INVESTOR RELATION

Fungsi, tugas, dan tanggung jawab Investor Relations adalah:

INVESTOR RELATION

Functions, duties and responsibilities of Investor Relations are:

KOMUNIKASI DAN INFORMASICommunication and Information

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

278 279KETERBUKAAN INFORMASI DAN PELAPORANDisclosure of Information and Report

KETERBUKAAN INFORMASIDAN PELAPORANDisclosure of Information and Report

Keterbukaan (transparency) merupakan suatu proses yang dituangkan dalam sistem dan prosedur baku agar kegiatan usaha senantiasa dijalankan secara terbuka. Keterbukaan pada hakikatnya adalah prinsip, pedoman, atau kewajiban yang melekat pada Perusahaan serta pihak lain yang terkait dengan Perusahaan tersebut, untuk mengungkapkan informasi material mengenai usahanya. Informasi yang disampaikan tersebut harus memenuhi syarat kewajaran, kecukupan, kelengkapan, kebenaran, dan ketepatan waktu penyampaian sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Prinsip keterbukaan ini diterapkan melalui pengungkapan informasi kepada pihak yang berkepentingan dengan tetap memperhatikan “kerahasiaan” sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Perusahaan wajib menyampaikan informasi penting kepada Otoritas Jasa Keuangan serta pemegang saham dan instansi pemerintah terkait sebagaimana disyaratkan dalam perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas, dan obyektif.

INFORMASI YANG DISAMPAIKAN KEPADA MASYARAKAT

Beberapa informasi yang perlu disampaikan kepada masyarakat luas adalah sebagai berikut:

Transparency is openness to inform material and relevant information includes decision making process. Transparency is essentially a principle, guideline or liability attached to the Company and other parties that are related to the Company for disclosure of material information related to ongoing business conducts. The information presented must meet the principles of fairness, adequacy, completeness and timely submission according to the applicable regulations. The principle of transparency is implemented through information disclosure to the stakeholders by highly regarding “confidentiality” aspect according to the applicable regulations.

The Company must disclose material information to the Financial Services Authority, the shareholders, and government agencies as required by the prevailing laws in timely, accurate, clear and objective manners.

INFORMATION DISCLOSED TO THE PUBLIC

Some information that need to be conveyed to the public are as follows:

1.a.

b.

1.a.

b.

Informasi KorporasiKinerja PerusahaanMenyangkut penyampaian/pelaporan perihal kinerja keuangan Perusahaan.

Tindak Korporasi (Corporate Actions)Menyangkut tindakanKorporasi seperti penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya /Luar Biasa serta tindakan korporasi (corporate action) lainnya.

Corporate InformationCompany’s PerformanceRegarding submission/reporting of the Company’s financial performance.

Corporate ActionsRegarding corporate actions, including the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), Other GMS/Extraordinary Meeting of Shareholders, as well as other Corporate Actions.

BAB 7.8

Chapter 7.8

c. c.Corporate GovernanceMenyangkut upaya kepatuhan pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta kesadaran akan adanya tanggungjawab sosial perusahaan terhadap Pemangku Kepentingan (stakeholders).

Corporate GovernanceRegarding the effort of the Company’s management to comply with the applicable laws and regulations as well as to raise awareness on corporate social responsibilities to the Stakeholders.

KETERBUKAAN INFORMASI DAN PELAPORANDisclosure of Information and Report

2.

3.

a.

b.

c.

d.

e.

2.

3.

a.

b.

c.

d.

e.

Informasi Bisnis

Informasi KepegawaianTerkait dengan informasi/berita kepegawaian Perusahaan yang dapat diketahui oleh publik.

Produk dan JasaInformasi yang berkaitan dengan Produk dan Jasa, misalnya peluncuran produk/jasa baru, program campaign, iklan,dan lain-lain.

DistribusiInformasi yang berkaitan dengan jaringan cabang Perusahaan, misalnya peresmian cabang baru dan kegiatan cabang.

Customer RelationshipInformasi yang berkaitan dengan upaya untuk memelihara relasi dengan nasabah, misalnya tanggapan atas keluhan nasabah yang dimuat di media massa.

TeknologiTerkait dengan perkembangan teknologi Perusahaan melalui kegiatan yang dapat menunjang kinerja Perusahaan secara menyeluruh.

ImageUpaya untuk meningkatkan citra Perusahaan melalui kegiatan yang mencakup aspek komunikasi yang luas.

Business Information

Information on Employment Information/news related to the Company’s employment that public needs to know.

Product and ServiceInformation on Product and Service, for example the launching of new product/service, campaign program, advertisement, etc.

DistributionInformation on the Company’s branch network, for example the launching of a new branch and the activities of the branch offices.

Customer RelationshipInformation on the efforts to maintain customer relationship, for example company’s response to the customer’s complaints published on the mass media.

TechnologyRegarding the Company’s technology improvement through activities that can support the Company’s entire performance.

ImageImproving the Company’s image through various activities to establish impactful communication aspects.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

280 281

MEKANISME DAN SARANA PENYAMPAIAN INFORMASI

Agar informasi dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam waktu yang singkat, maka dapat dipergunakan perangkat informasi sebagai berikut:

PENYERAHAN LAPORAN

BCA Finance senantiasa menjaga akurasi, kelengkapan dan ketetapan waktu dalam melakukan pelaporan berkala maupun pelaporan tahunan Perusahaan. Sepanjang tahun 2013, Perusahaan telah menyampaikan Laporan berikut :

Semua laporan tersebut telah disampaikan sebelum batas waktu yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

BCA Finance sebagai Perusahaan Pembiayaan juga senantiasa menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan dalam Keputusan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006, antara lain Laporan Keuangan Bulanan, Laporan Kegiatan Usaha Semesteran dan Laporan Keuangan Tahunan

MECHANISM AND FACILITIES IN PROVIDING INFORMATION

In the attempt to make the intended information is readily available for the related stakeholders and is easily accessible in a short time period, then the following tools are utilized:

REPORT SUBMISSION

BCA Finance continues to maintain the accuracy, completeness and timeliness of the Company’s periodical and annual report submissions. In 2013, the Company has submitted the following reports:

All reports have been submitted before the deadline set by the Financial Services Authority (OJK) and the Indonesia Stock Exchange (IDX).

As a multifinance company, BCA Finance also constantly submits the required reports specified in the Decree of the Minister of Finance No.84/PMK.012/2006, which includes Monthly Financial Statements, Semester Business Activity Reports and Annual Financial Statements audited by a Public

1.2.3.4.5.6.7.8.

1.2.3.4.5.6.7.8.

SuratTeleponE-MailHomepage / WebsitePress ReleasePublic ExposeWawancara langsungPengumuman di Bursa Efek Indonesia

LetterTelephoneE-mailHomepage/WebsitePress ReleasePublic ExposeDirect interviewAnnouncement on Indonesia Stock Exchange

Nama Laporan/ Report Type

Tanggal Penyerahan/Submission Date

Kepada/ To

Laporan Keuangan Tahunan / Annual Financial Statements

Laporan Keuangan Triwulanan I / 1st Quarterly Financial Statements

Laporan Tahunan 2012/ Annual Report 2012

Laporan Keuangan Tengah Tahunan/ Mid Year Financial Statements

Laporan Keuangan Triwulanan III/ 3rd Quarterly Financial Statements

OJK dan BEI/ OJK and BEI

OJK dan BEI/ OJK and BEI

OJK, BEI dan KSEI/ OJK, BEI and KSEI

OJK dan BEI/ OJK and BEI

OJK dan BEI/ OJK and BEI

29 Jan 2013/ Jan 29th, 2013

25 April 2013/ April 25th, 2013

29 April 2013/ April 29th, 2013

31 Juli 2013/ July 31st, 2013

23 Oktober 2013/ October 23rd, 2013

Diharapkan dengan adanya keterbukaan perseoran dimaksud, Pemangku Kepentingan (stakeholder) mengetahui perkembangan terakhir Perusahaan sehingga dapat membuat keputusan yang efisien dan efektif sesuai dengan informasi yang diberikan dan kepentingan / harapan masing-masing Pemangku Kepentingan (stakeholder).

With such transparency from the Company, it is expected that the Stakeholders are well informed about the Company’s latest updates so that can enable efficient and effective decision making process based on the provided information and the interest/hope of individual Stakeholder.

KETERBUKAAN INFORMASI DAN PELAPORANDisclosure of Information and Report

yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik kepada Menteri Keuangan dan Bank Indonesia. Perusahaan juga menyampaikan laporan terkait penerbitan obligasi dan pembukaan kantor cabang baru.

Accounting Firm, to the Minister Finance and Bank Indonesia. The Company also submits other reports related to bond issuance and the opening of new branches.

TRANSAKSI DENGAN PIHAK TERAFILIASI

BCA Finance melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.7 dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 mengenai Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Catatan 26 di Laporan Keuangan yang telah diaudit. Jenis transaksi dengan pihak terafiliasi meliputi penempatan dana pada giro, investasi sewa neto, pinjaman keuangan, kerjasama pembiayaan konsumen, kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang. Sampai dengan akhir tahun 2013, tidak terdapat transaksi yang memiliki benturan kepentingan.

TRANSACTIONS WITH AFFILIATED PARTIES

BCA Finance performs transactions with related parties in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard No.7 and Capital Market and Finance Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) Regulation No.IX.E.1 regarding Affiliated Transaction and Conflict of Interest in Certain Transaction. All significant transactions with related parties, whether or not conducted with the same terms and conditions to third parties, are disclosed in Note 26 in the audited Financial Statements. The types of transactions with affiliated parties include the placement of fund in demand deposit, net lease investment, financial loans, consumer finance partnership, joint marketing, automotive credit facility and accounts receivable management. By the end of 2013, the Company did not record any transactions associated with conflict of interest.

KETERBUKAAN INFORMASI DAN PELAPORANDisclosure of Information and Report

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

282 283PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, mengendalikan, dan memitigasi seluruh risiko yang sudah ada maupun yang mungkin timbul dari seluruh kegiatan usaha Perusahaan. Perusahaan wajib menerapkan Manejemen Risiko secara efektif, yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Perusahaan dengan berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Perusahaan Pembiayaan.

Penerapan manajemen risiko BCA Finance secara terpadu dengan mengacu pada kerangka kerja manajemen risiko ini dilakukan guna mendukung pencapaian tujuan perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan stakeholder value sesuai dengan risk appetite dan pedoman standar penerapan manajemen risiko. Risk appetite adalah tingkat risiko yang tidak terduga siap ditanggung oleh perusahaan pada keadaan terburuk pada tingkat kepercayaan tertentu. Besarnya kerugian tidak terduga yang mungkin terjadi diperoleh dari selisih antara kerugian pada saat kondisi terburuk pada tingkat kepercayaan tertentu dengan rata-rata kerugian yang terjadi. Besarnya kerugian yang diperkirakan akan terjadi diperoleh berdasarkan rata-rata kerugian yang terjadi. Kerugian dari unexpected loss ditutupi oleh modal. Sedangkan kerugian dari expected loss dialokasikan melalui pencadangan dalam bentuk penyisihan penghapusan aktifa produktif.

STRATEGI MANAJEMEN RISIKO

Strategi manajemen risikp BCA Finance disusun secara komprehensif oleh Direksi yang dilakukan minimal sekali dalam setahun. Strategi manajemen risiko ini merupakan salah satu bagian penting dari kerangka kerja manajemen risiko PT BCA Finance yang mencakup :

Risk Management comprises a set of procedures and a methodology used to identify, measure, monitor, control and mitigate all existing and potential risks that may occur as impact of the Company’s business activities. The Company must implement Risk Management effectively, which is tailored to the goals, business policies, business size and complexity as well as the Company’s capability by referring to the requirements and procedures set out by Financial Services Authority in the regulation of Risk Management Implementation for Multifinance Companies.

BCA Finance’s risk management has been implemented in an integrated manner with reference to the risk management framework conducted in order to support the achievement of corporate objectives, which in turn will increase stakeholder’s value according to the risk appetite and guidelines for risk management implementation. Risk appetite is the level of unexpected risk readily borne by the Company during the worst circumstances, at a certain confidence level. The amount of unexpected losses that may occur is obtained from the difference between the losses during the worst conditions at a certain confidence level with an average loss that will occur. The amount of expected loss is obtained based on the average loss that normally occurs. Such unexpected loss is covered by the amount of capital available. Meanwhile, expected loss is allocated by reserving a certain amount of deductible productive assets.

RISK MANAGEMENT STRATEGY

Risk management strategy of BCA Finance is comprehensively established by the Board of Directors and conducted at least once a year. Risk management strategy is one important part in the risk management framework of PT BCA Finance which includes:

1.2.3.4.

1.2.3.4.

StrategiStruktur OrganisasiKebijakan dan PedomanInfrastruktur

StrategyOrganizational StructurePolicies and GuidelinesInfrastructure

BAB 7.9

Chapter 7.9

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

PEDOMAN DAN PENERAPAN STRATEGI MANAJEMEN RISIKO GUIDELINES AND IMPLEMENTATION OF RISK MANAGEMENT STRATEGY

PENGAWASAN AKTIF DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

/ ACTIVE OVERSIGHT BY THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF

DIRECTORS

PROSES IDENTIFIKASI, PENGUKURAN, PEMANTAUAN, DAN PENGENDALIAN RISIKO,

SERTA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RISIKO

/ THE PROCESS OF RISKS IDENTIFICATION, MEASUREMENT, MONITORING, AND CONTROL, AS WELL AS RISK MANAGEMENT INFORMATION

SYSTEM

KECUKUPAN KEBIJAKAN, PROSEDUR DAN PENETAPAN LIMIT/ ADEQUACY OF POLICY, PROCEDURES,

AND LIMIT ESTABLISHMENT

SISTEM PENGENDALIAN INTERN/ THE INTERNAL CONTROL SYSTEM

PEDOMAN MANAJEMEN RISIKO/ RISK MANAGEMENT

GUIDELINES

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

284 285

Perusahaan wajib menerapkan Manajemen Risiko secara efektif, baik untuk Perusahaan secara individual maupun untuk Perusahaan secara konsolidasi. Pedoman standar penerapan manajemen risiko paling kurang mencakup:

The company must implement effective risk management, both for the Company as an entity and as consolidated company. Guidelines for implementation of risk management covers:

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan DireksiMelalui pembuatan kebijakan dan evaluasi, melalui persetujuan transaksi, mengembangkan budaya manajemen risiko, memastikan unit kerja risk taking independen terhadap pengendalian internal dan manajemen risiko, Direksi menetapkan kebijakan, disetujui Komisaris. Direksi mengawasi pelaksanaan kebijakan, Komisaris mengawasi kinerja Direksi. Transaksi-transaksi tertentu memerlukan persetujuan Direksi, beberapa dengan persetujuan Komisaris. Direksi dibantu oleh Komite Audit dan Direksi menjalankan fungsi Komite Manajemen Risiko dengan dibantu oleh Departemen Corporate Risk Management, Kecukupan Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko.

Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit Manajemen Risiko Kebijakan, prosedur dan limit disusun dengan cakupan seluruh produk/transaksi, penetapan limit, metode pengukuran dan sistem informasi manajemen, sistem pelaporan dan dokumentasi, sistem pengendalian internal, dan contingency plan. Kebijakan-kebijakan disosialisasikan kepada seluruh karyawan dan terus dilakukan evaluasi terhadap kebijakan yang sudah ada maupun pengembangan kebijakan-kebijakan baru.

Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko Identifikasi dilakukan terhadap seluruh produk/transaksi yang mengandung risiko. Metode, model dan variabel pengukuran disesuaikan dengan jenis, karakteristik dan kompleksitas setiap produk/transaksi. Pemantauan dilakukan oleh fungsi kerja yang independen dengan sistem informasi yang mencakup eksposur risiko secara terukur dan tepat waktu, serta terdapat evaluasi, prosedur back up dan pelaporan kepada manajemen.

Sistem pengendalian intern yang menyeluruhPengendalian risiko dilakukan melalui penetapan sistem penilaian yang independen dan berkelanjutan terhadap efektivitas penerapan proses manajemen risiko, yang dilakukkan oleh unit kerja yang independen terhadap risk taking unit, dilakukan pendokumentasian atas hasil audit dan pemantauan atas tindak lanjutnya.

Active oversight by the Board of Commissioners and Board of Directors Through activities of policy making and evaluation, transaction approval, developing a risk management culture, ensuring risk-taking work unit that is independent from the internal control and risk management, the Board of Directors sets policies with approval from the Board of Commissioners. The Board of Directors then becomes the executor of policies, while the Board of Commissioners becomes the overseer. For certain transactions, they require approval of the Board of Directors, while some others need the approval of the Board of Commissioners. The Board of Directors is assisted by the Audit Committee. In resuming its Risk Management Committee function, the Board of Directors is assisted by the Corporate Risk Management Department, Adequate Policy, procedure, and risk management limit.

Adequacy of policy, procedures, and Risk Management limit establishment Policies, procedures and limits are established to cover all products/transactions, limit establishment, method of measurement and information systems management, reporting systems and documentation, internal control systems, and contingency plan. The policies are followed up by socialization to all employees. Next is followed by evaluation on existing policies and development of new policies.

Process of risks identification, measurement, monitoring, and control, as well as risk management information system Identification is conducted to all products/transactions which containing potential risk. Methods, models and measurement variables are tailored to the type, characteristics and complexity of each product/transaction. Monitoring is conducted by an independent work function possessing an information system that covers a measured and timely risk exposure alongside the evaluation as well as the backup procedures and reporting to the Management.

A comprehensive internal control systemRisk control is conducted through the establishment of an independent and ongoing assessment system on aspect of effectiveness of the risk management process, conducted by a work unit that is independent from risk taking unit. Results of the audit findings are documented and the follow-ups are monitored.

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

286 287

STRATEGI MANAJEMEN RISIKO STRUCTURE OF RISK MANAGEMENT POLICY

KDP

KMR Operasional KMR Pasar KMR Hukum

SK transparansi informasi produkSK pengembangan produk baru & paketSK pejabat pemutus kredit kendaraan karyawanSK KDP BCAFSK ketentuan kriteria blacklistSK ketentuan cek blacklistSE prosedur permohonan & pembuatan paket di sistemIK penyusunan LPR kredit inherenSK ketentuan pembiayaan kendaraan bermotor KKB dan CS Mobil

SK penerapan RCSASK kebijakan manajemen risiko operasionalSE pelaksanaan RCSAIK penyusunan LPR operasionalKebijakan Operational Risk Event Management

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SK kebijakan manajemen risiko suku bunga

SK kebijakan manajemen risiko hukumIK penyusunan LPR hukum inherenKetentuan Penanganan Kasus Hukum

KEBIJAKAN DASAR MANAJEMEN RISIKO

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

. .

.

.

KMR Kepatuhan

KMR Likuiditas

KMR Nilai Tukar

KMR Reputasi

KMR Strategik

SK pemantauan kepatuhan perush. thdp regulasiSK pelaksanaan KYCSK kebijakan manajemen risiko kepatuhanIK penyusunan LPR kepatuhanIK pemantauan TKMIK jenis transaksi kategori TKMKetentuan pendaftaran sertifikat fidusia

SK kebijakan manajemen risiko likuiditas

. SK kebijakan manajemen risiko nilai tukar

. SK kebijakan manajemen risiko reputasiIK penyusunan LPR reputasi inherenKebijakan penanganankeluhan konsumen

.

.

.

SK kebijakan manajemen risiko strategikIK penyusunan LPR strategik inheren

.

.

Catatan / Note : KDP : Kebijakan Dasar Perkreditan / Basic Credit PolicyKMR : Komite Manajemen Risiko / Risk Management CommitteeSK : Surat Keputusan / DecreeSE : Surat Edaran / NoticeIK : Instruksi Kerja / Work Instructions

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

.

.

.

.

.

.

.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

288 289

EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO

Guna memastikan penerapan sistem manajemen risiko berjalan dengan baik dan sesuai dengan kondisi aktual Persusahaan, diselenggarakan Rapat Komite Manajemen Risiko secara berkala setiap triwulan atau 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat ini membahas tidak hanya pelaporan dan pemantauan pelaksanaan sistem manajemen risiko, tetapi juga evaluasi sistem manajemen risiko yang telah diterapkan.

RISIKO – RISIKO YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

Beberapa risiko yang dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut :

RISIKO KREDIT

Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Dalam hal ini risiko kredit memiliki porsi yang paling besar dibandingkan jenis risiko lainnya, mengingat lebih dari 90% asset Perusahaan yang dimiliki BCA Finance berupa piutang pembiayaan. Perusahaan dalam mengelolaan risiko ini memetakannya dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:

EVALUATION ON EFFECTIVENESS OF RISK MANAGEMENT SYSTEM

To ensure that the implementation of risk management system runs properly and in accordance with the actual Company’s conditions, the Risk Management Committee Meeting is held quarterly or 4 (four) times a year. The meeting does not only discuss the reporting and monitoring of the risk management system implementation, but also evaluates the already implemented risk management system.

POTENTIAL RISKS OF THE COMPANY

Some of the risks faced by the Company are as follows :

CREDIT RISK

Credit risk is the risk arising from the failure of the counterparty in meeting its liabilities. In such case, credit risk has the largest portion compared to other types of risks, considering that more than 90% of BCA Finance’s assets are in the form of financing receivables. In managing this risk, the Company maps it into 3 (three) phases as follows:

1. 1.Good acquisitionDalam memastikan kualitas penyaluran kredit yang sehat, Perusahaan memilah dan memilih segmen dengan risiko relative rendah, seperti segmen dengan porsi DP yang lebih tinggi dan nilai jual kembali mobil yang baik. Proses akuisisi pun melalui prosedur dan tahap seperti survey, blacklist checking, pemenuhran persyaratan kredit, dan sebagainya. Tidak hanya itu, Perusahaan juga membangun pengendalian internal yang baik dengan authority leveling untuk meminimalisir risiko akusisi kredit berkualitas buruk. Perusahaan juga menganalisa risiko portofolio dan risk base pricing.

Good acquisitionIn ensuring the quality of financing distribution, the Company splits and chooses segments with relatively low risks, for instance with higher DP portion and good car resale value. The acquisition process is conducted by going through a series of procedures and stages, including surveys, blacklist checking, fulfillment of credit requirements, etcetera. In addition, the Company also establishes a good internal control with authority leveling to minimize the risk of poor quality credit acquisition. The Company also analyzes the portfolio risk and risk base pricing.

Risiko Kredit/ Credit Risk

Risiko Pasar/ Market Risk

Risiko Likuiditas

/ Liquidity Risk

Risiko Operasional/ Operational

Risk

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

Risiko Hukum/ Legal Risk

Risiko Reputasi

/ Reputation Risk

Risiko Strategik

/ Strategic Risk

Risiko Kepatuhan

/ ComplianceRisk

2.

3.

a.

b.

c.

2.

3.

a.

b.

c.

Account monitoringPada tahap kedua ini, Perusahaan memantau kualitas setiap akun kredit baik dari tingkat kelancaran bayar, maupun mengindikasikan sindikasi kejahatan yang mungkin terjadi selama umur akun kredit. Semua ini bertujuan meningkatkan kepekaan dini terhadap risiko kredit ini.

Strong CollectionPenanganan piutang bermasalah memerlukan perhatian khusus dan Perusahaan telah mendedikasikan satu divisi khusus untuk menangani dan mengelola piutang bermasalah tersebut. Proses penanganan piutang bermasalah dimulai sejak dini, yaitu dengan tahap:

Payment reminding :Desk Collector mengingatkan pelanggan yang menunggak 1hingga 7 hari

Payment collection : Field Collector menagih piutang dengan masa tunggak 8 hingga 30 hari

Reposes process : Professional Collectior menangani piutang bermasalah dengan masa tunggak lebih dari 30 hari

Account monitoringIn the second phase, the Company monitors the quality of each credit account, either on the continuity of payments, as well as indicating possible syndicated crimes that may occur during the credit account period. All efforts aim to increase early awareness of the credit risk.

Strong CollectionHandling troubled accounts requires special attention. The Company has dedicated a special division to handle and manage no-performing loan. The process starts from early stage, with the following phases:

Payment reminding : Desk Collector reminds customers who are in arrears within 1 to 7 days period.

Payment collection : Field Collector collects the credit arrears within 8 to 30 days period.

Reposes process : Professional Collector handles non-performing loan arrears for more than 30 days.

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

290 291

d.

e.

d.

e.

Remedial : Remedial menangani piutang bermasalah dengan masa tunggak lebih dari 150 hari .

WO budget : Perusahaan telah berusaha menangani dan berupa penuh dalam penyelamatan aset.Namun bila piutang ini telah melampaui masa tunggak lebih dari 150 hari, Perusahaan menggunakan kebijakan dan prosedur dalam melakukan write off yang merupakan salah satu tahap krusial di mana Perusahaan akan menghapuskan asetnya.

Remedial : Remedial handles non-performing loan arrears for more than 30 days over 150 days.

WO budget: The Company has tried to handle and deal with assets recovery issues. However, if credit is in arrears for more than 150 days, the Company uses the policy and procedure in conducting a write off, as one crucial stage where the Company will write off its assets.

Perusahaan menerapkan berbagai kebijakan dan prosedur kerja untuk meminimalisir setiap risiko yang ada. Hingga saat ini, Perusahaan memiliki lebih dari delapan kebijakan yang mengatur secara khusus terkait dengan risiko kredit. Upaya perusahaan dalam pengelolaan risiko kredit ini sangatlah baik dan tercermin melalui rasio angka kredit bermasalah (Non Performing Loan / NPL) di tahun 2013 yang mampu dijaga di bawah 1% atau hanya sebesar 0.68%.

RISIKO PASAR

Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (suku bunga dan nilai tukar, termasuk derivatif dari kedua jenis risiko pasar tersebut) dari portofolio yang dimiliki oleh Perusahaan, yang dapat merugikan PerusahaanRisiko Pasar dibagi menjadi :

Risiko suku bunga yang dihadapi juga relatif kecil karena suku bunga yang ditetapkan kepada nasabah dalam piutang pembiayaan menggunakan suku bunga tetap dan mayoritas sumber dana yang digunakan juga berbunga tetap yaitu dari obligasi dan modal sendiri (equity). Pinjaman bank berbunga mengambang mengikuti suku bunga pasar dijaga agar tidak terlalu besar jumlahnya untuk menghindari pengaruh fluktuasi bunga terhadap aset dan kewajiban.

The Company implements policies and procedures in order to minimize any existing risk. To date, the Company has more than eight policies that specifically manage credit risk. The Company’s efforts in the management of credit risk is very good and is reflected by the ratio of the number of non-performing loans (NPL) in 2013 that was kept below 1% or only 0.68%.

MARKET RISK

Market risk is the risk arising from movements in market variables (interest rates and exchange rates, including derivatives of those two types of market risk) of portfolio held by the Company, which potentially bring loss to the Company

Market risk is divided into:

Interest rate risk faced by the Company is also relatively small because the interest rates offered to customers in financing credit are fixed and the majority of fundings received are also with fixed rate, which are from bonds and equity. The numbers of bank credit facilities with floating interest rate following the market rates are limited to avoid the impact of interest rate fluctuations on assets and liabilities.

a.

b.

a.

b.

Risiko suku bunga adalah potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi atau transaksi Perusahaan yang mengandung risiko suku bunga. Perusahaan menerapakan asset-liability gap management serta memantau suku bunga harian dalam meminimalkan risiko suku bunga ini.

Risiko nilai tukar adalah risiko kerugian akibat pergerakan yang berlawanan dari nilai tukar pada saat Perusahaan memiliki posisi terbuka. PT BCA Finance hampir tidak memiliki risiko pasar nilai tukar, mengingat semua aset dan kewajiban yang dimiliki dikelola dalam mata uang rupiah. Ini merupakan kebijakan yang diterapkan dalam mengelola risiko pasar nilai tukar.

Interest rate risk is the potential loss arising from movements of interest rates in the markets against the Company’s position or transactions that contain interest rate risk. The Company implements the asset-liability gap management and also monitors the daily interest rate to minimize such interest rate risk.

Exchange rate risk is the risk of loss due to movements against the exchange rate at the time the Company has an open position. PT BCA Finance has almost no market exchange rate risk, considering all assets and liabilities held in a Rupiah. This is a policy applied in managing the exchange rate market risk.

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

RISIKO LIKUIDITAS

Risiko likuiditas adalah risiko yang antara lain disebabkan Perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Sinergi pembiayaan bersama dengan perusahaan induk yakni BCA sangat menguntungkan PT BCA Finance dikarenakan BCA memiliki reputasi yang sangat baik sebagai bank yang memiliki likuiditas yang baik dan sumber dana yang murah. Selain itu, alternatif sumber-sumber pendanaan potensial lainnya tetap dijaga dengan baik oleh PT BCA Finance. Upaya ini diwujudkan dengan terus membuka akses likuiditas baik ke dunia perbankan maupun pasar modal, antara lain dengan terus menjalin hubungan baik dengan berbagai bank baik dalam maupun luar negeri serta pelaku pasar modal. Penerbitan obligasi (bond) dan MTN (medium term note) menjadi salah satu sumber pendanaan yang diandalkan oleh PT BCA Finance. Tingkat risiko kredit yang rendah dan terjaga, serta peringkat obligasi superior (Pefindo memberikan rating id AA+; Fitch memberikan rating AAA(idn) menumbuhkan kepercayaan investor.

RISIKO OPERASIONAL

RISIKO LIKUIDITAS

Liquidity risk is the risk caused by the Company not being able to meet obligations that have matured, among others. Financing synergy with the parent company, BCA, is very advantageous for PT BCA Finance because BCA has an excellent reputation as a bank with good liquidity and a affordable funding sources. In addition, alternative potential sources of funding are also maintained well by PT BCA Finance. These efforts are distributed by continually opening liquidity access to the banking industry and capital markets such as by maintaining good relationships with various banks, both local and foreign banks, as well as the capital market participants. Issuance of bonds and MTN (medium term note) becomes one of the reliable sources of funding of PT BCA Finance. A low and maintained credit risk level, along with a superior bond rating (Pefindo gave id AA+ a rating; Fitch gave AAA(idn) rating) can help build investor’s confidence.

RISIKO OPERASIONAL

INTERNAL FRAUD

EXTERNAL FRAUDCLIENTS, PRODUCTS

& BUSINESS PRACTICES

BUSINESS PRACTICES

& WORKPLACE SAFETY

BUSINESS DISRUPTION

& SYSTEM FAILURE

DAMAGE TO PHYSICAL ASSETS

EXECUTION DELIVERY

& PROCESS MANAGEMENT

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKORisk Management Implementation

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

292 293PENERAPAN MANAGEMEN RISIKOPenerapan Managemen Risiko

Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perusahaan. Dalam upaya menciptakan Most Competitive Price, PT BCA Finance memilih operational excellence sebagai pendekatan customer perspective. Hal ini diimplementasikan dengan cara melakukan revisit process yang mencakup perbaikan-perbaikan proses dan upaya menekan tingkat kesalahan operasional sekecil mungkin sehingga biaya operasional termasuk kerugian operasional bisa diminimalkan.

Pelatihan-pelatihan bagi karyawan diberikan secara kontinyu disertai pengawasan dan pembatasan aktivitas dan wewenang untuk mengeliminir kesalahan dan fraud yang mungkin terjadi. Terhadap risiko-risiko operasional yang sulit untuk dikelola sendiri maka dilakukan kebijakan risk transfer baik berupa asuransi atau pengelolaan melalui perusahaan outsource. Upaya meningkatkan risk awareness dan pengelolaan terhadap risiko operasional diantaranya juga dilakukan melalui pelaksanaan Risk and Control Self Assessment di tingkat unit kerja dengan tujuan setiap unit kerja mampu : mengidentifikasi risiko operasional inheren yang muncul di unit kerjanya, memahami penyebab dari risiko tersebut, menjalankan dan menilai kontrol yang diterapkan terhadap risiko tersebut, serta menetapkan action plan yang masih dibutuhkan di dalam mengelola risiko tersebut lebih lanjut. Keseriusan mengelola risiko operasional diimplementasikan juga dengan mengembangkan program “Operational Risk Event Management” yang dimulai tahun 2012 untuk menggantikan program Risk Event Data Base, sehingga setiap kejadian risiko operasional dipastikan dikelola sampai tuntas tidak hanya berfokus pada pembuatan data base.

RISIKO HUKUM

Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Dalam mengelola risiko hukum, PT BCA Finance berusaha sedini mungkin mencegah timbulnya risiko hukum dengan mengatur secara ketat kontrak dan perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga dan melakukan proses administrasi yang mencukupi. Sebagai tindakan pencegahan, Perusahaan memastikan minimalnya risiko hukum pada perjanjian pembiayaan konsumen, pengikatan fidusia, dan proses pelepasan hak. Unit kerja Corporate Legal secara khusus dibentuk untuk melaksanakan setiap aktivitas hukum yang perlu dilakukan oleh Perusahaan, mereview setiap perjanjian kerjasama, dan menyelesaikan setiap permasalahan hukum yang

Operational risk is the risk that is due to insufficient or dysfunctional internal processes, human error, system failure, or external problems that affect the Company’s operation, among others. In the attempt to create the Most Competitive Price, PT BCA Finance chooses operational excellence as a customer perspective approach. It is implemented by conducting revisit process which includes process improvements and efforts to reduce the rate of operational errors as small as possible in order to minimize the operational costs and losses.

Trainings for employees are given continuously with supervision and restriction of activities and authority to eliminate errors and fraud that may arise. For operational risks that are difficult to manage, the Company issues risk transfer policy either through insurance or management through outsourcing company. The efforts conducted to improve risk awareness and management of operational risks which are also done through the implementation of Risk and Control Self Assessment at the level of the work unit with targets that each work unit will be able to identify: the inherent operational risks that arise in the work unit, understand the causes of such risks, execute and assess control applied to these risks, and establish an action plan that is still needed to further manage the risks. The seriousness in managing operational risk is also reflected by conducting “Operational Risk Management Event” that started in 2012 to replace Risk Event Data Base program so that each operational risk is managed comprehensively, and hence not only focused on making data base.

LEGAL RISK

Legal risk is the risk caused by the juridical disadvantages, for example ones that are caused by a lawsuit, the absence of supporting laws and regulations, or weak binding, such as due to non-compliance with the terms and conditions of a contract and imperfect collateral. In managing legal risk, PT BCA Finance tries as early as possible to prevent the onset of legal risk by strictly regulating contracts and agreements with third parties and by performing adequate administrative process. As a precaution, the Company ensures minimal legal risk on consumer financing agreement, binding the fiduciary, and through waiver process. Corporate Legal work unit is specifically formed to carry out a legal activity to be performed by the Company, reviews any agreement, and resolves any legal issues that may arise. Cooperation with partner lawyers and good coordination with law enforcement officers are also conducted in resolving legal cases that occur. The role of the parent company (BCA) in the consultation and supervision

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKOPenerapan Managemen Risiko

muncul. Kerjasama dengan pengacara-pengacara rekanan dan koordinasi yang baik dengan aparat penegak hukum juga dilakukan dalam upaya penyelesaian kasus hukum yang terjadi. Tidak ketinggalan peran serta perusahaan induk (BCA) di dalam menjalankan fungsi konsultasi dan pengawasan, yang diwakili oleh Satuan Kerja Hukum dan Kepatuhan.

RISIKO REPUTASI

Risiko Reputasi adalah risiko yang antara lain disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan atau persepsi negatif terhadap Perusahaan. Risiko reputasi sangat disadari menjadi salah satu risiko yang paling penting untuk dikelola karena memiliki korelasi langsung yang sangat erat dengan keberhasilan pengembangan bisnis Perusahaan. Selain pengelolaan risiko reputasi dengan cara penanganan keluhan-keluhan konsumen oleh customer service sebagai frontliner, risiko ini juga dikelola secara khusus oleh unit kerja Customer Care untuk menangani keluhan-keluhan dan permasalahan yang tidak tertangani oleh customer service dan membutuhkan penanganan khusus lebih lanjut. Unit Customer Care juga memantau ketat dan menyelesaikan keluhan-keluhan melalui media massa, internet dan lain-lainnya. Pengelolaan yang dilakukan oleh internal PT BCA Finance masih diperkuat lagi dengan peran perusahaan induk BCA melalui layanan call center Hallo BCA yang juga menangani keluhan-keluhan dan pertanyaan seputar produk dan layanan PT BCA Finance. Risiko reputasi yang dapat diakibatkan oleh anak Perusahaan, dikelola dengan upaya memantau keluhan-keluhan dan pemberitaan yang terjadi atas anak Perusahaan.

RISIKO STRATEGIK

Risiko Strategik adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya penetapan dan pelaksanaan strategik Perusahaan yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Perusahaan terhadap perubahan eksternal. Departemen Corporate Finance, Planning & Investor Relation menjadi kepanjangan tangan Dewan Direksi di level korporasi dalam merancang dan mengevaluasi setiap strategi Perusahaan. Rencana kerja dan anggaran Perusahaan setiap tahun dibuat dengan perencanaan dan pembahasan yang mendalam oleh seluruh komponen Manajemen Perusahaan dengan mempertimbangkan aspek perekonomian makro dan mikro, kondisi industri pembiayaan dan industri lainnya yang terkait serta faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan internal Perusahaan. Sepanjang tahun strategi Perusahaan ini terus dipantau dan dievaluasi untuk dilakukan penyesuaian jika diperlukan. Strategi Perusahaan ini kemudian diterjemahkan oleh setiap divisi, departemen

function, which is represented by the Legal and Compliance Unit, is also important.

REPUTATION RISK

Reputation risk is the risk that is caused by negative publicity related to the Company’s business or negative perception. Reputation risk is highly recognized to be one of the most important risks to be managed as it has a very strong direct correlation with the success of the Company’s business development. In addition to managing reputation risk by handling consumer complaints by the customer service officer as the frontline, this risk is also managed exclusively by the Customer Care work unit to handle complaints and problems that are not handled by the customer service and therefore requiring special handling. Customer Care Unit also closely monitors and resolves complaints through the mass media, internet, etc. The customer service management role performed by PT BCA Finance is also reinforced by the role of the parent company, BCA, through the call center service (Hallo BCA), which also addresses complaints and questions about PT BCA Finance products and services. Reputation risks that can be caused by the Company’s subsidiary are managed by monitoring complaints and news that may arise because of the Company’s subsidiaries.

STRATEGIC RISK

Strategic risk is the risk that is due to the establishment and implementation of the inappropriate Company’s strategies, improper business decision-making or lack of responses to external changes, among others. Corporate Finance, Planning and Investor Relations Department becomes the representative of the Board of Directors at the corporate level in designing and evaluating each Company’s strategy. The annual work budget and plan of the Company is made with in-depth planning and discussion by all components of the Company’s Management Team by taking into account the macro and micro economy, financing industry conditions and other related industries as well as other factors that become the Company’s internal strengths and weaknesses. Throughout the year, the Company’s strategy continues to be monitored and evaluated, and is to be adjusted if necessary. The Company’s strategy is then translated by each division, department, and work unit into strategic objectives, work plans and activities in order to reach an alignment between the Company’s strategic objectives with

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

294 295PENERAPAN MANAGEMEN RISIKOPenerapan Managemen Risiko

dan kemudian unit kerja ke dalam sasaran strategis, rencana kerja dan aktivitas masing-masing sehingga terjadi alignment antara sasaran strategis Perusahaan dengan setiap aktivitas sampai di tingkat unit kerja bahkan di tingkat individu. Metode penetapan key performance indicator (KPI) sebagai tolok ukur penilaian kinerja menjadi salah satu infrastruktur penting yang dibangun PT BCA Finance terkait dengan penetapan dan pelaksanaan strategi Perusahaan. Perkembangan lebih lanjut dari pengelolaan risiko strategik di tahun 2012 adalah dengan dibentuknya Departemen Business & Development Assurance untuk mengawal pencapaian tujuan strategik perusahaan khususnya di lini bisnis.

RISIKO KEPATUHAN

Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Kepatuhan terhadap setiap peraturan yang berlaku menjadi target yang ditetapkan Perusahaan tanpa kompromi, dengan pengelolaan dikoordinasikan oleh Departement Corporate Risk Management. Keseluruhan peraturan ini baik berupa peraturan perundangan, peraturan Menteri Keuangan, ketentuan perpajakan, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, keputusan pemegang saham, dan lain-lain. Terhadap seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku ditunjuk unit kerja penanggung jawab untuk melaksanakan peraturan tersebut, dan diawasi dengan ketat menggunakan sarana pelaporan bulanan oleh Departement Corporate Risk Management. Pemantauan kepatuhan ini menjadi semakin kuat dengan adanya pemeriksaan audit yang dilakukan oleh Department Internal Audit BCA Finance maupun audit eksternal dari perusahaan induk, Bank Indonesia dan audit eksternal independen. Salah satu isu penting yang dikelola terkait kepatuhan adalah pelaksanaan prinsip mengenal nasabah (Knowing Your Customer Principle) dalam rangka mencegah tindak pidana pencucian uang yang mungkin dilakukan melalui BCA Finance. Pelatihan prinsip mengenal nasabah ini dilakukan secara intensif kepada seluruh karyawan, dibarengi pelaporan-pelaporan atas Transaksi Keuangan Mencurigakan yang ditemukan kepada lembaga Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan.

each activity at the work unit level, even at the individual level. The method used to determining key performance indicators (KPIs) as a measure of performance assessment has become one important infrastructure established by PT BCA Finance related to the establishment and implementation of corporate strategies. Further development of strategic risk management in 2012 is the establishment of Business and Development Assurance Department to oversee the Company’s strategic goal achievement, especially at the business line

COMPLIANCE RISK

Compliance risk is the risk when the Company does not comply with or implement the applicable laws and regulations. Compliance with all applicable laws has become the target set by the Company without compromising, with the management coordinated by Corporate Risk Management Department. Comprehensively, it includes the regulations of the Minister of Finance, tax regulations, the Articles of Association, the decision of shareholders, and so on. For all applicable rules and regulations, the Company appoints responsible work units to carry out such regulations, and closely monitors the implementation through monthly reporting tool prepared by Corporate Risk Management Department. Compliance monitoring is stronger with audit examination conducted by the Internal Audit Department from BCA Finance and external audit from the parent company, as well as from Bank Indonesia or Financial Services Authority and an independent external audit. One of the important issues managed that is related to compliance is the implementation of Knowing Your Customer principle in order to prevent money laundering that may be performed through BCA Finance. Trainings of Knowing Your Customer principle are given intensively to all employees, added with reporting of suspicious financial transactions to Financial Transaction Reports and Analysis Centre.

Dinamika dalam industri pembiayaan senantiasa memunculkan tantangan-tangangan yang harus diwaspadai dan disikapi dengan tepat. Terjadinya fraud baik yang muncul dari eksternal maupun internal merupakan permasalahan serius yang sedang dikelola dengan membangun fraud management diantaranya melalui penetapan key risk indicators dan pembuatan aplikasi RMIS (Risk Management Information System). Diharapkan hal ini akan dapat mengurangi intensitas maupun meminimalkan dampak kerugian yang timbul akibat adanya fraud.

Perubahan mendasar dari cara penanganan terhadap kejadian fraud yang terjadi dilakukan dengan menciptakan mekanisme pengidentifikasian fraud sedini mungkin saat gejala awal sudah muncul. Parameter-parameter yang menjadi indikator disetting ke dalam sistem sehingga secara otomatis akan mengirimkan pemberitahuan kepada unit-unit kerja terkait jika terdapat kondisi yang memenuhi indikasi awal terjadinya fraud. Indikasi awal ini kemudian segera ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait dan pihak yang berwenang dalam perusahaan untuk mencegah timbulnya kerugian lebih lanjut.

The ongoing dynamics occurring in the financing industry always presents challenges that need to be aware of and addressed appropriately. Meanwhile, the fraud arising from either external or internal is a serious problem that is currently managed by creating a fraud management system such as by determining key risk indicators and building Risk Management Information System (RMIS) application. It is expected that these efforts will reduce the intensity and minimize the impact of losses resulting from fraud.

The fundamental change in the way of handling the occurring fraud can be done by designing a mechanism of fraud early identification, starting when the initial symptoms appear. The parameters used as indicators are integrated to the system so that the system can automatically send a notification to the related work units whenever any early indication of fraud occurs. The early indication will immediately be followed up by related work units and authorities within the company to prevent further losses.

PENERAPAN MANAGEMEN RISIKOPenerapan Managemen Risiko

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

296 297TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Sejalan dengan misi Perusahaan dalam hal memberikan nilai terbaik kepada masyarakat, Perusahaan senantiasa berusaha untuk tetap peduli pada masyarakat dan lingkungan dengan aktif melakukan berbagai kegiatan sosial sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Tanggung jawab sosial Perusahaan yang dilaksanakan Perusahaan bertujuan untuk menciptakan hubungan Perusahaan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, norma, dan budaya masyarakat setempat. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan kewajiban Perusahaan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perusahaan. Dalam rangka pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan, Perusahaan memiliki komitmen untuk turut berperan serta terhadap pengembangan kesejahteraan masyarakat maupun lingkungan.

BENTUK TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

Di tahun 2013, Perusahaan telah melakukan beberapa kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, diantaranya yaitu :

In line with the Company’s mission in providing the best value to the community, the Company continuously strives to express care to the community and the environment by actively running various social activities as a form of Corporate Social Responsibility. The corporate social responsibility (CSR) activities held by the Company aim to create harmonious, balance and proper Corporate relationships with the local environment, norms, and culture. The CSR initiatives are the Company’s responsibility which specifically allocated in the Company’s budget and calculated as a cost element. In order to fulfill its corporate social responsibility, the Company has committed to contribute to the development and welfare of the community and the environment.

FORMS OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

In 2013, the Company conducted several Corporate Social Responsibility activities, as follows:

a. a.Dalam Bentuk Kegiatan pengembangan sosial dan kemasyarakatanKegiatan Perusahaan dalam bentuk kegiatan sosial adalah sebagai berikut :

Social and community development activities

The Company’s social activity is as follows:

BAB 7.10

Chapter 7.10

b. b.

Beasiswa BCA Finance 2013Beasiswa BCA Finance telah dilaksanakan sejak tahun 2009 hingga kini. Program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan kepada masyarakat khususnya dunia pendidikan. Bentuk dari program ini adalah pemberian biaya kuliah dan uang saku setiap semesternya kepada mahasiswa/i yang berprestasi namun memiliki keterbatasan secara keuangan. Kriteria penerima program Beasiswa BCA Finance adalah mahasiswa/i berprestasi yang sedang menempuh pendidikan S1 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)>3 dan memiliki keterbatasan keuangan. Dalam lima tahun pelaksanaan program ini, PT BCA Finance telah memberikan beasiswa kepada 208 mahasiswa/i dari berbagai universitas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam Bentuk Kegiatan PolitikSepanjang tahun 2013, sesuai dengan Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Perusahaan tidak terlibat dalam kegiatan politik dan juga tidak memberikan sumbangan atau pendanaan yang berkaitan dengan kegiatan politik.

BCA Finance Scholarship 2013BCA Finance Scholarship has started since 2009. This program is a form of corporate social responsibility to the community, especially to the education world. Through this program, the Company provides tuition and pocket money each semester to high-achievers students who have financial limitations. The criteria set for the BCA Finance Scholarship recipients are high achieving Undergraduate students with Grade Point Average (GPA)>3 and with financial limitations. Within five years of the implementation of this program, PT BCA Finance has provided scholarships to 208 students from various universities throughout Indonesia.

Political ActivityThroughout 2013, according to Good Corporate Governance, the Company did not engage in any political activity and also did not give any donation or funding related to political activities.

1

2

No. Keterangan/ Description

Jumlah / Total

Jumlah (Rp)/ Total(IDR)

Frekuensi Pelaksanaan/ Frequency of Execution

Kegiatan Pendidikan / Education Activities- Beasiswa BCA Finance 2013 / BCA Finance Scholarship 2013

Kegiatan Kesehatan / Healthy Activites- Donor Darah / Blood Donation

satu kali / one time

empat kali / four times

1.080.000.000

2.500.000

1.082.500.000

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

298 299LITIGASI DAN PERKARA HUKUM PENTINGLitigation and Lawsuit

NO. POSISI/ POSITION

POKOK PERKARA/ CASE

STATUS PERKARA/ STATUS

NOMOR PERKARA & TANGGAL PENDAFTARAN

/ CASE NUMBER & REGISTRATION DATE

1.

2.

3.

4.

5.

6.

127/Pdt.G/2011/PN.Mdn Tanggal 1 April 2011/ April 1st, 2011

08/Pdt.G/2012/PN.TGL tanggal 19 Maret 2012 / March 19th, 2012;

260/Pdt.G/2012/PN.Jkt Sel tanggal 27 April 2012 / April 27th, 2012

182/Pdt.G/2012/PN.BKS tanggal 30 Mei 2012 / May 30th, 2012

1. 89/Pdt.G/2011/PN.Mdn Tanggal 28 Maret 2011 / March 28th, 2011

598/Pdt.G/2012/PN.JKT Sel Tanggal 16 Oktober 2012 / October 16th, 2012

Turut Tergugat I/ 1st Co-defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat III/ 3rd Defendant

Tergugat I/ 1st Defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat I/ 1st Defendant

Gugatan Ganti Kerugian/ Claim for Compensation

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan/ Suit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Selesai - Pengadilan Negeri/ Cleared – District Court

Selesai - Pengadilan Negeri/ Cleared – District Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Selesai - Pengadilan Negeri/ Cleared – District Court

Dalam Proses - Peninjauan kembali/ On Progress – to be re-examine

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

LITIGASI DAN PERKARA HUKUM PENTINGLitigation and Lawsuit

KASUS HUKUM

Pada tahun 2013, Perusahaan menghadapi 16 kasus hukum perdata. Sepanjang pengetahuan Perusahaan, sampai dengan diterbitkannya laporan Tahunan ini anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi Perusahaan tidak menghadapi tuntutan dari pihak ketiga atau terlibat sebagai pihak dalam kasus hukum. Kasus hukum baik perdata yang melibatkan Perusahaan sebagai pihak adalah sebagai berikut:

LEGAL CASES

In 2013, the Company was confronted with 16 (sixteen) civil cases. In the knowledge of the Company, until the publication of this Annual Report, members of the Board of Commissioners and/or members of the Board of Directors do not have any lawsuits from third parties or are not involved in legal cases. Following are civil cases which involve the Company in court:

BAB 7.11

Chapter 7.11

LITIGASI DAN PERKARA HUKUM PENTINGLitigation and Lawsuit

TUNTUTAN/ CHARGE

PENGARUH TERHADAP KONDISI KEUANGAN/ IMPACT TO FINANCIAL

CONDITION

SANKSI ADMINISTRASI DARI LEMBAGA PASAR MODAL

/ ADMINISTRATIVE SANCTION FROM CAPITAL MARKET INSTITUTION

Ganti rugi sebesar Rp 4,561,000,000,-/ Compensation IDR4.561.000.000

Pembatalan Perjanjian Pembiayaan Konsumen Nomor Kontrak 9950504681-PK-001 / Cancellation of Consumer Financing Contract Agreement No: 9950504681-PK001

Ganti rugi sebesar Rp 1,135,000,000,- / Compensation IDR1.135.000.000

Ganti rugi sebesar Rp 90,000,000,- / Compensation IDR90.000.000

Pengembalian Kendaraan / Handover of Vehicle Ownership Certificate

Ganti rugi sebesar Rp 1,203,483,400,-/ Compensation IDR1.203.483.400

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

300 301LITIGASI DAN PERKARA HUKUM PENTINGLitigation and Lawsuit

LITIGASI DAN PERKARA HUKUM PENTINGLitigation and Lawsuit

NO. POSISI/ POSITION

POKOK PERKARA/ CASE

STATUS PERKARA/ STATUS

NOMOR PERKARA & TANGGAL PENDAFTARAN

/ CASE NUMBER & REGISTRATION DATE

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

159/PDT.G/2012/2012/PN.PDG Tanggal 11 Desember 2012 / December 11th, 2012

227/Pdt.G/2012/PN.MLG. tanggal: 20 Desember 2012 / December 20th, 2012

129/PDT/G/2013/PN.BDG tanggal 21 Maret 2013 / March 21th, 2013

206/Pdt.G/2013/PN. JKT. Sel tanggal 2 April 2013/ April 2th, 2013

290/Pdt.G/2013/PN.JKT Sel tanggal 8 Mei 2013/ May 8th, 2013

87/Pdt.G/2013/PN.BPP tanggal 18 Juni 2012 / June 18th, 2013

160/Pdt.G/2013PN.Ska tanggal 18 Juni 2013 / June 18th, 2013

131/Pdt.G/2013/PN.MLG tanggal 25 Juni 2013/ June 25th, 2013

39/Pdt.G/2013/PN.Kds tanggal 2 Agustus 2013 / August 2th, 2013

417/Pdt.G/2013/PN.BDG tanggal 16 September 2013 / September 16th, 2013

Tergugat I/ 1st Defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat I/ 1st Defendant

Tergugat I/ 1st Defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat /Defendant

Tergugat /Defendant

Gugatan Ganti Kerugian/ Claim for Compensation

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum/ Unlawful Act Lawsuit

Gugatan Pembatalan Perjanjian Pembiayaan/ Unlawful Act Lawsuit

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Selesai - Pengadilan Negeri/ Cleared – District Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

Selesai - Pengadilan Negeri/ Cleared – District Court

Dalam Proses - Pengadilan Tinggi/ On Progress – High Court

LITIGASI DAN PERKARA HUKUM PENTINGLitigation and Lawsuit

LITIGASI DAN PERKARA HUKUM PENTINGLitigation and Lawsuit

TUNTUTAN/ CHARGE

PENGARUH TERHADAP KONDISI KEUANGAN/ IMPACT TO FINANCIAL

CONDITION

SANKSI ADMINISTRASI DARI LEMBAGA PASAR MODAL

/ ADMINISTRATIVE SANCTION FROM CAPITAL MARKET INSTITUTION

Ganti rugi sebesar Rp 583,000,000,-/ Compensation IDR583.000.000

Pengembalian Kendaraan Ganti Rugi sebesar Rp 500,000,000,- / Handover of Vehicle Ownership Certificate; Compensation IDR500.000.000

Pengembalian Kendaraan Ganti Rugi Rp 274,119,000,-/ Handover of Vehicle Ownership Certificate Compensation IDR274.119.000

Pengembalian Kendaraan Ganti Rugi Rp 1,000,000,000,-/ Handover of Vehicle Ownership Certificate Compensation IDR1.000.000.000

Pengembalian Kendaraan/ Handover of Vehicle Ownership Certificate

Ganti Rugi sebesar Rp 5,000,000,000,-/ Compensation IDR5.000.000.000

Ganti rugi sebesar Rp 35,000,000,000,-/ Compensation IDR35.000.000.000

Ganti rugi sebesar Rp. 1.000.000.000,- / Compensation IDR1.000.000.000

Ganti rugi sebesar Rp. 100.000.000,- / Compensation IDR100.000.000

Pembatatalan Perjanjian Pembiayaan Konsumen no: 9891004784-PK-001/ Cancellation of Consumer Financing Contract Agreement No: 9891004784-PK-001

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada pengaruh signifikan/ No significant impact

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Tidak ada/ None

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

302 303RENCANA PENINGKATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance Development Plan

RENCANA PENINGKATANTATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance Development Plan

BAB 7.12

Chapter 7.12

Dari tahun ke tahun Perusahaan senantiasa meningkatkan kualitas penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Dalam menyongsong tahun 2014, Perusahaan menetapkan beberapa rencana terkait peningkatan kualitas penerapan tata kelola perusahaan:

From year to year, the Company continually improves the quality of its Good Corporate Governance implementation. In welcoming year 2014, the Company establishes several plans related to improvement quality of corporate governance implementation:

1.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

Perusahaan akan senantiasa meninjau dan mengembangkan Tata Kelola Perusahaan dengan kondisi aktual sehingga sungguh-sungguh sesuai dan dapat diterapkan dengan baik,

Perusahaan lebih informatif, tidak hanya menyangkut produk dan layanan kepada pelanggan-pelanggan saat ini dan potensial, tetapi juga mengenai Perusahaan secara keseluruhan yang ditujukan bagi masyarakat dan stakeholder. Keterbukaan informasi ini disajikan dalam situs web Perusahaan yang mudah diakses dan juga selalu diperbaharui dengan informasi terkini.

Sistem pengendalian internal dan juga penerapan manajemen risiko senantiasa dikembangkan dan disesuaikan baik dengan kondisi ekonomi maupun risiko dalam industri sendiri.

Pengembangan penerapan Tata Kelola Perusahaan tidak hanya pada level management tertentu, tetapi pada setiap level Perusahaan.

The Company will continue to review and develop Corporate Governance that match with the actual conditions with the intention that it will be appropriate and can be well implemented,

The Company will be more informative on socializing the products and services to existing and potential customers, but also on conveying information related to other Company’s issues to the public and stakeholders. Disclosure of all Company’s information is presented in the Company’s website, which is accessible and is always updated regularly with the latest information.

The internal control and risk management systems are also constantly developed and adapted well accordingly to the economic conditions and the developments of risks in the industry.

Development of Corporate Governance implementation is not only applied to a particular management level, but at every level of the Company.

RENCANA PENINGKATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance Development Plan

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

304 305TESTIMONI KONSUMENCustomer Testimonial

TESTIMONI DEALERDealer Testimonials

TESTIMONIKONSUMENCustomer Testimonial

BAB 8.1

Chapter 8.1

BAPAK E. NURZAMAN / MR. E. NURZAMAN

Sebagai nasabah BCA, saya merasa sangat puas dengan pelayanan yang diberikan dan sangat appreciate dengan berbagai keunggulan produknya. Hal ini yang membuat saya percaya bahwa perusahaan dibawah naungan grup BCA, salah satunya adalah BCA Finance, merupakan perusahaan terpercaya. Flexibel, cepat, dan terpercaya merupakan hal-hal yang membuat saya sangat puas dengan pelayanan BCA Finance. Saya sendiri membuktikan kejujuran pihak BCA Finance dalam mengelola uang nasabah, pengembalian atas kelebihan pembayaran mudah dan tidak berbelit.

As a BCA customer, I am very satisfied with the service provided and I do appreciate its excellent programs. Such thing makes me believe that BCA Finance, as BCA’s subsidiaries, is a reliable company. Flexible, prompt, and reliable are the main factors why I am satisfied with BCA Finance services. Besides, I have proven BCA Finance’s honesty in managing the customers’ fund as well as in returning over payment.

TESTIMONI DEALER / SHOWROOMDealer / ShowroomTestimonial

BAB 8.2

Chapter 8.2

BAPAK YUSAK HINDIARTO JAYANATA/ MR. YUSAK HINDIARTO JAYANATAPemilik Showroom Anugerah Motor, Surabaya/ Owner of Anugerah Motor Showroom, Surabaya

Selama satu tahun terakhir hubungan kerja sama yang terjalin bersama BCA Finance sangatlah baik. Kami merasakan betul bahwa bunga yang ditawarkan murah dan proses pun cepat. Tidak hanya itu, BCA Finance pun memberikan pelayanannya dengan sangat baik. Kami mengharapkan di masa mendatang BCA Finance berkembang lebih baik lagi, terutama dalam sistem yang mengintegrasikan hubungan langsung dengan Showroom sehingga dapat mempersingkat waktu dalam proses approval.

The satisfactory relationship has been managed with BCA Finance from the last year. We are pleased to get low interest rate along with the fast process offered by BCA Finance. Besides, BCA Finance also attempts to provide the best services. We expect BCA Finance to grow better in the future, especially in the system that are linked directly with the showroom in order to shorten the approval process.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

306 307TESTIMONI DEALERDealer Testimonials

Sudah dua tahun Murni Bangun Kencana Mobil bekerja sama dengan BCA Finance. Selama ini kami merasakan “kenyamanan” bekerja sama secara professional dengan BCA Finance. Hal ini terbukti dengan prosesnya yang cepat, bunga yang murah, karyawan yang cekatan, dan kemudahan akses informasi. Keunikan lainnya adalah tenor pembiayaan yang ditawarkan bisa hingga lima tahun. Harapan ke depannya BCA Finance menawarkan berbagai produk yang lebih menarik, seperti bunga yang lebih ekonomis, proses yang lebih cepat, dan variasi usia mobil yang dibiayai.

Sejak tahun 2007 hingga saat ini, kami menjalin kerja sama yang baik dengan BCA Finance. Sebagai reputable company, BCA Finance menyediakan tenaga-tenaga andal dengan pelayanan yang sangat memuaskan. Produk yang ditawarkan pun selalu inovatif. Bunga murah dan layanan cepat sudah menjadi dua ciri khas dari BCA Finance. Semoga di tahun- tahun mendatang, BCA Finance menjadi perusahaan yang semakin terkemuka, luas, dan inovatif.

The cooperation between Murni Bangun Kencana Mobil and BCA Finance has been conducted for two years. During our relationship we feel “the comfortable” to cooperate professionally with BCA Finance due to the fast process, low interest rate, active employees, and easy access to information. Another unique point is the product covers the five-years payment tenor being offered. Hopefully, in the future BCA Finance will be able to provide a more variety of interesting products that offer more economical, faster process, and more variation of car financing with different manufacturing years.

Since 2007, we have cooperated with BCA Finance. As a reputable company, BCA Finance provides reliable human resources with satisfactory services. Besides, it also offers innovative products. Both low interest and fast service are considered as the characteristics of BCA Finance.I hope BCA Finance can become a more recognized, wider, and more innovative company going forward

BAPAK H. MOHAMAD NUH/ MR. H. MOHAMAD NUHPemilik Showroom Murni Bangun Kencana Mobil, Jakarta Timur/ Showroom Owner Murni Bangun Kencana Mobil, East Jakarta

BAPAK ANDY TJAHJONO/ MR. ANDY TJAHJONOChief Operating Officer – PT Buana Indomobil Trada (Suzuki)/ Chief Operating Officer – PT Buana Indomobil Trada (Suzuki)

TESTIMONI DEALERDealer Testimonials

BAPAK HARTANTO SUKMONO/ MR. HARTANTO SUKMONOMarketing Director - PT Kia Mobil Indonesia/ Marketing Director - PT Kia Mobil Indonesia

Lebih dari lima tahun, kami telah menjalin kerja sama dengan baik bersama BCA Finance. Hubungan baik ini tidak sekedar dalam bentuk dukungan bisnis, tetapi juga bentuk hubungan akrab persahabatan yang telah terbina selama ini. BCA Finance selain memiliki jaringan yang luas, suku bunga yang ditawarkan pun sangat bagus dan kompetitif, pelayanan pun memuaskan dan proses cepat. Harapannya kerja sama BCA Finance dengan KIA bisa terus berkembang semakin baik lagi.

For more than five years, we have maintained a favorable cooperation with BCA Finance. The good relationship is not only limited to business support, but also in building a closer friendship-like relationship. Besides its expansive network, BCA Finance also offers low and competitive interest rate, along with a satisfactory and fast process in servicing. Hopefully, the cooperation between BCA Finance and BCA can grow better in the future.

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

308 309

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNANPERIODE 2013 PT BCA FINANCEResponsibility For Annual Reporting And Financial Statements Year 2013PT BCA FINANCE

BAB 9

Chapter 9

Laporan tahunan dan laporan keuangan serta informasi lain yang terkait menjadi tanggung jawab manajemen PT BCA Finance dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini.

Jakarta, 17 April 2014

This annual report and the accompanying financial statement and related information, are responsibilities of the management of PT BCA Finance and have been approved by the Board of Commissioners and Board of Directors whose signatures appear bellow.

Jakarta, April 17th, 2014

DEWAN KOMISARIS

DEWAN DIREKSI

Board of Commissioner

Board of Director

RICKI IMMANUELPresiden Komisaris

President Commissioner

RONI HASLIMPresiden DirekturPresident Director

SIM IDRUS MUNANDARKomisaris Independen

Independent Commissioner

PETRUS SANTOSO KARIMDirekturDirector

ADHI GUNAWAN BUDIRAHARDJOKomisaris IndependenIndependent Commisioner

AMIRDIN HALIMDirekturDirector

DAVID PANGESTUDirekturDirector

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN PERIODE 2013 PT BCA FINANCEResponsibility For Annual Reporting And Financial Statements Year 2013 PT BCA FINANCE

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013 Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

310 311LAPORAN KEUANGANFinancial Statements

LAPORAN KEUANGANFinancial Statements

LAPORANKEUANGANFinancial Statements

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013/ YEAR ENDED 31st DECEMBER, 2013

BAB 10

Chapter 10

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

Laporan Tahunan Annual Report BCA Finance 2013

312 LAPORAN KEUANGANFinancial Statements

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally blank

PT BCA FINANCE

LAPORAN KEUANGAN

31 DESEMBER 2013

PT BCA FINANCE

FINANCIAL STATEMENTS

31 DECEMBER 2013

ISI

HAL/

PAGE

CONTENTS

SURAT PERNYATAAN DIREKSI --------------------- 1 -------------- BOARD OF DIRECTORS‘ STATEMENT

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ---------------- 2 - 3 ------------------ INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT

LAPORAN POSISI KEUANGAN ---------------------- 4 - 5 --------------- STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF --------- 6 ------- STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ----------------- 7 --------------- STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

LAPORAN ARUS KAS ---------------------------------- 8 -------------------------- STATEMENT OF CASH FLOWS

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN ----------- 9 - 69 ------------ NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENT

4

PT BCA FINANCE

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

31 Desember/December

Catatan/Notes 2013 2012 ASET ASSETS

Kas dan bank Cah on hand and in banks

Kas 2.592 3.070 Cash on hand

Bank 3a,3m,3o,3p,6,

26

Cash in banks - Pihak berelasi 209 439 Related parties - - Pihak ketiga 66 50 Third parties -

Piutang pembiayaan konsumen - setelah

dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 79.673 pada tahun 2013 (2012: Rp 76.401)

3a,3b,3g,3h,3o, 7,26

Consumer financing receivables - net of allowance for

impairment losses of Rp 79.673 in 2013 (2012: Rp 76.401)

- Pihak berelasi 2 - Related parties - - Pihak ketiga 5.229.338 4.487.552 Third parties -

Investasi sewa pembiayaan -

setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 3.868 pada tahun 2013 (2012: Rp 2.925)

3a,3b,3f,3g,3h, 3o,8,26

Investment in finance leases - net of allowance for impairment

losses of Rp 3,868 in 2013 (2012: Rp 2,925)

- Pihak berelasi 5.570 12.563 Related parties - - Pihak ketiga 182.600 104.373 Third parties -

Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi

kerugian penurunan nilai sebesar Rp 711 pada tahun 2013 (2012: Rp 140)

Factoring receivables, net of allowance for impairment losses of

Rp 711 in 2013 (2012: Rp 140) - Pihak ketiga 3a,3h,9 8.420 5.472 Third parties -

Piutang pihak berelasi 3a,3o,3p,26 189.894 100.677 Due from related parties Piutang dan aset lain-lain Other receivables and assets

- Pihak ketiga 3a 34.987 21.426 Third parties - Beban dibayar di muka 28.354 16.822 Prepaid expenses Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp 50.469 pada tahun 2013 (2012: Rp 38.041) 3f,10 29.501 28.030

Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 50,469) in 2013 (2012: Rp 38,041)

Penyertaan dalam saham 3d,11 66.019 41.212 Investment in shares of stock

Aset pajak tangguhan – bersih 3e,15 20.482 21.261 Deferred tax assets – net

JUMLAH ASET 5.798.034 4.842.947) TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

5

PT BCA FINANCE

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2013 (Lanjutan) (Dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2013 (Continued) (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

31 Desember/December

Catatan/Notes 2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman jangka pendek dan cerukan 3a,3o,3p,12,26 Short – term loans and overdraft

- Pihak berelasi 198.255 41.027 Related parties - - Pihak ketiga 500.348 125.114 Third parties -

Beban yang masih harus dibayar 96.032 113.658 Accrued expenses Utang pajak 3e,15 48.369 37.735 Taxes payable Utang lain-lain 3a,3b,3o,3p,16,26 Other payables

- Pihak berelasi 244.982 230.906 Related parties - - Pihak ketiga 470.309 532.863 Third parties -

Utang sewa pembiayaan 3a,3f 1.670 2.710 Obligations under finance lease Estimasi liabilitas imbalan kerja 3j,27 12.610 7.585 Estimated employee benefits obligation

Wesel bayar jangka menengah - setelah dikurangi biaya penerbitan wesel yang belum diamortisasi sebesar Rp 6.581 pada tahun 2013 3a,14 293.419 -

Medium-term notes payable – net of unamortized

notes insurance costs of Rp 6.581 in 2013

Utang obligasi – setelah dikurangi beban

emisi obligasi ditangguhkan sebesar Rp 7.572 pada tahun 2013 (2012: Rp 8.123) 3a,3i,13 2.842.428 2.521.877

Bonds payable – net of deferred bonds issuance costs of

Rp 7.572 in 2013 ( 2012: Rp 8.123)

JUMLAH LIABILITAS 4.708.422 3.613.475 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY Modal saham – nilai nominal Rp 10.000

(dalam Rupiah penuh) per saham modal dasar – 50.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 20.000.000 saham 17 200.000 200.000

Share capital - a value at Rp 10.000 (in whole Rupiah) per share

Authorized capital – 50.000.000 shares Fully issued and pend-up capital –

20.000.000 shares Saldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 13.150 3.150 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 17 876.462 1.026.322 Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 1.089.612 1.229.472 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.798.034 4.842.947 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

6

PT BCA FINANCE

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/ For the year ended 31 December

Catatan/Notes 2013 2012

PENDAPATAN INCOME

Pendapatan pembiayaan konsumen 3a,3b,3c,3m,3o,

19,25,26 1.652.806) 1.403.876) Consumer financing income

Pendapatan sewa pembiayaan 3a,3b,3m,18,26 22.455) 11.417) Direct financing leases income

Pendapatan anjak piutang 3a,3m,9 1.529) 1.586) Factoring income

Denda dan pendapatan lain-lain 3m,20,26 219.356) 177.151) Penalty and other income

Penerimaan atas piutang yang dihapuskan 3a,7 2.803) 4.612) Recovery of receivables previously

written-off

Pendapatan bunga 3o,21,26 9.065) 2.871) Interest income

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi 3d,11,26 24.807) 7.113) Equity in net income of associated entities

Laba selisih kurs – bersih 3n -) 28) Gain on foreign exchange - net

JUMLAH PENDAPATAN 1.932.821) 1.608.654) TOTAL INCOME

BEBAN EXPENSES

Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan 3j,23,26,27 (212.579) (149.473) Salaries, allowances and employees

benefits ( )

Umum dan administrasi 24 (182.522) (189.991) General and administrative ( )

Beban bunga 3o,12,13,14,

22,26 (237.893) (220.019) Interest expense

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang 3h,7,8,9 (20.363) (46.412) Provision for impairment losses on

receivables

Penyusutan aset tetap 3f,10 (12.709) (14.933) Depreciation of fixed assets

Jasa professional (23.528) (14.951) Professional fee

Rugi selisih kurs - bersih 3n (80) -) Loss on foreign exchange - net

JUMLAH BEBAN (689.674) (635.779) TOTAL EXPENSE

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.243.147) 972.875) INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 15 INCOME TAX EXPENSES Tahun berjalan (307.087) (248.770) Current

Tangguhan (779) 5.396) Deferred

(307.866) (243.374)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 935.281) 729.501) NET INCOME FOR THE YEAR

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Cadangan lindung nilai arus kas -) 1.476) Cash flow hedging reserved Beban pajak penghasilan terkait dengan

pendapatan komprehensif lain -) (369) Income tax expense relating to other

comprehensive income

Pendapatan komprehensif lain, setelah pajak -) 1.107) Other comprehensive income, net of tax

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 935.281) 730.608)

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM DASAR (dalam Rupiah penuh) 46.764) 36.475)

EARNINGS PER SHARE (in whole Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

7

PT BCA FINANCE

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Pendapatan

Komprehensif Saldo Laba/Retained Earnings

Catatan/ Notes

Modal Saham/ Share capital

Lain-bersih/Other

Comprehensive Income-net

Telah Ditentukan

Penggunaannya/ Appropriated

Belum Ditentukan

Penggunaannya/ Unappropriated

Jumlah Ekuitas/ Total Equity

Saldo pada tanggal 1 Januari

2012 200.000 (1.107) 2.150 1.272.443) 1.473.486) Balance as of 1 January

2012

Perubahan ekuitas selama 2012

Changes in equity in 2012

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaanya 17 - -) 1.000 (1.000) -)

Appropriated retained Earnings

Pembagian dividen tunai 17 - -) (536.162) (536.162) Distribution of cash

dividends

Pembagian dividen interim (438.460) (438.460) Distribution of interim

dividend Jumlah laba komprehensif

tahun 2012 - 1.107) 729.501) 730.608) Total comprehensive

income for 2012

Saldo pada tanggal 31 Desember 2012 200.000 -) 3.150 1.026.322) 1.229.472)

Balance as of 31 December 2012

Perubahan ekuitas selama 2013

Changes in equity in 2013

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 17 - -) 10.000 (10.000) -)

Appropriated retained

Earnings

Pembagian dividen tunai 17 - -) - (145.141) (145.141) Distribution of cash

dividends

Pembagian dividen interim 17 - -) - (930.000) (930.000) Distribution of interim

dividend Jumlah laba komprehensif

tahun 2013 - -) - 935.281) 935.281) Total comprehensive

income for 2013

Saldo pada tanggal 31 Desember 2013

200,000 -) 13.150 876.462) 1.089.612)

Balance as of 31 December 2013

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

8

PT BCA FINANCE

LAPORAN ARUS KAS

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

STATEMENT OF CASH FLOWS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember/

For the year ended 31 December

Catatan/Notes 2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING

ACTIVITIES

Penerimaan kas dari: Cash received from: Konsumen Customers

Pembiayaan konsumen 24.351.076) 20.830.006) Consumer financing

Sewa pembiayaan 107.301) 50.486) Financing leases Anjak piutang 60.829) 62.610) Factoring

Bank sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse 23.132.722) 21.574.833)

Bank in connection with the transactions of joint financing cooperation without

recourse Denda, pengelolaan piutang, administrasi,

dan lain-lain 219.089) 176.656) Penalty, agent fee to manage

receivable, administration, and others

Bunga 21 9.065) 2.871) Interest

Jumlah penerimaan kas 47.880.082) 42.697.462) Total cash received

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Pembiayaan konsumen (26.366.574) (23.914.607) Consumer financing Sewa pembiayaan (157.651) (125.049) Financing leases Anjak piutang (62.055) (62.918) Factoring

Transaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse dengan bank (20.202.098) (17.598.984)

The transactions of joint financing cooperation without recourse with

bank

Jumlah (46.788.378) (41.701.558) Total

Pembayaran beban umum dan administrasi, beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya (423.680) (353.455)

Payments for general and administrative expenses, salaries and

employees’ benefits and other expenses Pembayaran pajak penghasilan (383.239) (306.534) Payments for income taxes

Pembayaran beban bunga (232.844) (198.896) Payments for interest expense

Jumlah pengeluaran kas (1.039.763) (858.885) Total cash disbursements

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 51.941) 5 137.019) Net cash provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING

ACTIVITIES Hasil penjualan aset tetap 10 208) 1.971) Proceeds from sale of fixed assets Perolehan investasi pada entitas asosiasi -) (1.250) Acquisition of investment in associated entities

Perolehan aset tetap 10 (10.386) (8.386) Acquisition of fixed assets

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (10.178) (7.665) Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING

ACTIVITIES Penambahan utang bank 22.565.000) 14.835.000) Proceeds from additional bank loans Penerimaan dari penerbitan utang obligasi 1.300.000) 1.700.000) Cash receipt from issuance of bonds payable Penerimaan dari penerbitan wesel bayar jangka

menengah 300.000) -) Cash receipt from issuance of

medium-term notes payable Pembayaran utang bank (22.140.000) (14.921.350) Repayment of bank loans Pembayaran utang obligasi (980.000) (658.500) Payments of bonds payable Pembayaran dividen kas 17 (1.075.141) (974.622) Payment of cash dividends Pembayaran pinjaman kepada entitas asosiasi -) (100.000) Loan to associated entities Biaya penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka

menengah (11.044) (7.002) Bonds and medium-term notes

payable issuance cost

Pembayaran utang sewa pembiayaan (1.270) (1.367) Repayment of obligations under finance lease Kas bersih digunakan untuk aktivitas

pendanaan (42.455) (127.841) Net cash used in financing activities (PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN

BANK (692) 1.513) NET (DECREASE) INCREASE IN CASH ON

HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3.559) 2.046) CASH ON HAND AND IN BANKS

AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 2.867) 3.559) CASH ON HAND AND IN BANKS AT END

OF YEAR

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

9

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum Perseroan a. Establishment and General Information of the

Company

PT BCA Finance (“Perseroan”) awalnya didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang undang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981.

PT BCA Finance (the “Company”) was originally established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970, based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 7 March 1981.

Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 November 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Pebruari 1984. Nama Perseroan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091.HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47, Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005.

The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated 11 November 1983 and was published in Supplement No. 187 to the State Gazette No. 15 dated 21 February 1984. The Company’s name was changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated 7 March 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No .C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated 28 March 2005 and was published in Supplement No. 6142 to the State Gazette No. 47, dated 14 June 2005.

Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 87 tanggal 24 Agustus 2010 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 tanggal 17 September 2010 dan diumumkan dalam Lembaran Negara No. 15, Tambahan No. 3293 tanggal 21 Pebruari 2012.

The Company’s Articles of Association was amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 87 dated 24 August 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in authorized capital stock and issued and fully paid shares. The amendment was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 dated September 17, 2010 and was published in Supplement No. 3293 to the State Gazette No. 15, dated 21 February 2012.

Entitas induk yang juga merupakan entitas induk terakhir dalam kelompok usaha adalah PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

The parent company which also the ultimate parent company within the group is PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang lembaga pembiayaan, yang meliputi: a. Sewa guna usaha b. Anjak piutang c. Kartu kredit d. Pembiayaan konsumen

Based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises financial services as follows: a. Leasing b. Factoring c. Credit card d. Consumer financing

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

10

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

a. Pendirian dan Informasi Umum Perseroan (Lanjutan)

a. Establishment and General Information of the Company (Continued)

Pada tanggal 14 September 1995, Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut maka Perseroan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.

On 14 September 1995, the Company obtained its license to become a financing institution based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license, the Company, as a financing institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.

Aktivitas yang sedang dijalankan Perseroan selama periode pelaporan meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Perseroan memulai operasi komersialnya sejak tahun 1981. Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat Perseroan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perseroan mempunyai 52 (lima puluh dua) kantor cabang dan 4 (empat) kantor perwakilan pemasaran, yang berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo dan Pematangsiantar.

The Company’s activities during the reporting period include consumer financing, leasing and factoring. The Company started its commercial operations in 1981. The Company is domiciled in South Jakarta.The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. As of 31 December 2013, The Company has 52 (fifty two) branch offices, and 4 (four) marketing representative offices, which are located in Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo and Pematangsiantar.

b. Penawaran Umum Obligasi Perseroan b. Public Offering of the Company’s Bonds

Sejak tahun 2010, Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi yang ditawarkan kepada masyarakat melalui pasar modal di Indonesia.

Since 2010, the Company has issued several bonds to the public in the Indonesian capital market.

Sampai dengan 31 Desember 2013, obligasi-obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

Until 31 December 2013, the bonds issued are as follow:

Nama obligasi/ Tahun

penerbitan/ Nilai

nominal/

Tingkat suku bunga tetap per

tahun/ Tanggal jatuh tempo/

Bond’s Name Year of

issuance Nominal amount

Fixed interest rate per annum Maturity date

BCA Finance III

- Seri/Series A 2010 211.500 8,65% 23 Juni/June 2011

- Seri/Series B 2010 88.500 9,05% 23 Maret/March 2012

- Seri/Series C 2010 100.000 10,45% 23 Maret/March 2013

- Seri/Series D 2010 100.000 10,95% 23 Maret/March 2014

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

11

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran Umum Obligasi Perseroan

(Lanjutan) b. Public Offering of the Company’s Bonds

(Continued)

Nama obligasi/ Tahun

penerbitan/ Nilai

nominal/

Tingkat suku bunga tetap per

tahun/ Tanggal jatuh tempo/

Bond’s Name Year of

issuance Nominal amount

Fixed interest rate per annum Maturity date

Obligasi Subordinasi BCA Finance I/ BCA

Finance Subordinated Bonds I 2010 100.000 11,20% 23 Maret/March 2015

BCA Finance IV

- Seri/Series A 2011 392.000 7,90% 26 Juni/June 2012

- Seri/Series B 2011 178.000 8,10% 22 September 2012

- Seri/Series C 2011 230.000 8,70% 22 Juni/June 2013

- Seri/Series D 2011 200.000 8,90% 22 Juni/June 2014

- Seri/Series E 2011 100.000 9,00% 22 Juni/June 2015

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - tahap

I/ Continuous Bonds I - Batch I:

- Seri/Series A 2012 650.000 6,35% 14 Mei/May 2013

- Seri/Series B 2012 200.000 7,35% 9 Mei/May 2014

- Seri/Series C 2012 250.000 7,60% 9 Mei/May 2015

- Seri/Series D 2012 600.000 7,70% 9 Mei/May 2016

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - tahap II/ Continuous Bonds I - Batch II:

- Seri/Series A 2013 750.000 6,50% 24 Juni/June 2014

- Seri/Series B 2013 350.000 7,50% 14 Juni/June 2016

- Seri/Series C 2013 200.000 7,60% 14 Juni/June 2017

Pada bulan Maret 2010, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.

In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III Year 2010 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 500,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp 100,000 which became effective on 11 March 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/ 2010 of the Chairman of BAPEPAM-LK.

Pada bulan Juni 2011, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 14 Juni 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-6550/BL/2011.

In June 2011, the Company offered to the public “BCA Finance Bond IV Year 2011 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 1,100,000 which became effective on 14 June 2011 based on the Decision Letter No. S-6550/BL/ 2011 of the Chairman of BAPEPAM-LK.

Pada bulan Mei 2012 Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 3.500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua BAPEPAM-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.

In May 2012, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I Year 2012 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 3,500,000 which became effective on May 1, 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of BAPEPAM-LK.

Semua obligasi yang beredar telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

All of the Bonds issued were listed in Indonesia Stock Exchange.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

12

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Dewan Komisaris dan Direksi c. Boards of Commissioners and Directors

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013 and 2012, the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors was as follows:

2012 dan/and 2013 Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Ricki Immanuel : President Commissioner Komisaris Independen : Adhi Gunawan Budirahardjo : Independent Commissioner Komisaris Independen : S. Idrus Munandar : Independent Commissioner Direksi Directors Presiden Direktur : Roni Haslim : President Director Direktur Pemasaran : Petrus Santoso Karim : Marketing Director Direktur Keuangan dan Sumber daya

manusia : Amirdin Halim : Finance and Human Resources

Director Direktur Operasional dan Teknologi

Informasi : David Pangestu : Operation and Information

Technology Director

Komite Audit Audit Committee Ketua Komite Audit : Adhi Gunawan Budirahardjo : Chairman of Audit Committee Anggota : Ronald Djunawan Pratanata : Member Anggota : Yosa Prakarsa : Member

d. Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Amirdin Halim.

d. The Corporate Secretary as of 31 December 2013 and 2012 was Amirdin Halim.

e. Kepala Unit Audit Internal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah Michael Dapto.

e. The Head of Internal Audit Unit as of 31 December 2013 and 2012 was Michael Dapto.

f. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Perseroan mempunyai masing-masing 2.413 dan 1.172 orang karyawan tetap.

f. As of 31 December 2013 and 2012, the Company had 2,413 and 1,172 permanent employees, respectively.

g. Laporan keuangan ini disajikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia.

g. The financial statements are presented in Indonesian and English languages. Should there be any difference in interpretation due to translation, the financial statements in bahasa Indonesian shall prevail.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

13

2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance

Laporan keuangan Perseroan disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.

The Company's financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).

b. Laporan keuangan Perseroan telah disetujui

untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal 17 Pebruari 2014.

b. The Company’s financial were authorized for issue by the management on 17 February 2014.

c. Dasar pengukuran c. Basis of measurement

Laporan keuangan disusun atas dasar akrual menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar.

The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.

d. Laporan arus kas d. Laporan arus kas

Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank yang jatuh tempo segera dan merupakan bagian tak terpisah dari manajemen kas Perseroan dilaporkan sebagai komponen setara kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas.

The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method by classifying cashflows on the basis of operating, investing and financing activities. Bank overdraft that are repayable on demand and form an integral part of the Company cash management are included as a component of cash equivalents for the purpose of the statement of cash flows.

e. Mata uang fungsional dan penyajian e. Functional and presentation currency

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan. Kecuali dinyatakan khusus, informasi keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency. Except otherwise specified, financial information has been presented in millions of Rupiah.

f. Penggunaan pertimbangan, estimasi, dan

asumsi f. Use of judgment, estimates and assumptions

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.

The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

14

2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)

f. Penggunaan pertimbangan, estimasi, dan asumsi (Lanjutan)

f. Use of judgment, estimates and assumptions (Continued)

Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di

Catatan5.

Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognised in the financial statements are described in Note 5.

g. Standar Akuntansi Baru g. New Accounting Standards

Standar yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 dan relevan terhadap Perseroan adalah Penyesuaian Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (“PSAK”) No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Penerapan standar akuntansi ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil keuangan Perseroan karena standar ini hanya berkaitan dengan pengungkapan mengenai instrumen keuangan.

The standard which became effective strating 1 January 2013 and relevant to the Company is the Improvement of Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”. The adoption of the accounting standard does not have any significant impact to the Company’s financial results as the standard is only concerned with disclosures on financial instruments.

Standar berikut ini akan berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap Perseroan (penerapan lebih awal tidak diijinkan): a) PSAK No.65, “Laporan Keuangan

Konsolidasian” b) PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar” c) PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian

Laporan Keuangan” d) PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan

Keuangan Tersendiri” e) PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan

Kerja”

Perseroan masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar-standar tersebut.

The following standards will become effective on 1 January 2015 and relevant to the Company (earlier implementation is not allowed): a) PSAK No.65, “Consolidated Financial

Statements” b) PSAK No. 68, “Fair Value Measurement” c) PSAK No. 1 (2013 Revision),

“Presentation of Financial Statements” d) PSAK No. 4 (2013 Revision), “Separate

Financial Statements” e) PSAK No. 24 (2013 Revision),

“Employee Benefits”

The Company is in the process of analyzing the impact of the implementation of those standards.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Kebijakan - kebijakan akuntansi yang signifikan telah diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah sebagai berikut:

The significant accounting policies have been applied consistently in the preparation of these financial statements were as follows:

a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan a. Financial assets and financial liabilities

Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan bersih, tagihan anjak piutang, piutang pihak berelasi, investasi lainnya dan piutang dan aset lain-lain.

The Company’s financial assets consist of cash and cash equivalents, consumer financing receivables, net investment in finance leases, factoring receivables, due from a related party, other investment and other receivables and assets.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

a. Financial assets and financial liabilities (Continued)

Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman jangka pendek dan cerukan, utang obligasi, beban yang masih harus dibayar, utang sewa pembiayaan, wesel bayar jangka menengah, dan utang lain-lain.

The Company’s financial liabilities consist of short-term loans and overdraft, bonds payable, accrued expenses, obligation under finance lease, medium term notes payable, and other liabilities.

a.1 Klasifikasi a.1 Classification

Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk penyertaan saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya.

The Company classifies all of its financial assets as loans and receivables, except for the investment in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% which is classified as available-for-sale financial assets and carried at cost.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are recognized or impaired, as well as through the amortization process.

Seluruh liabilitas keuangan Perseroan dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

All of the Company’s financial liabilities are classified as other financial liabilities measured at amortized cost.

a.2 Pengakuan a.2 Recognition

Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset dan liabilitas keuangan tersebut.

The Company initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.

At initial recognition, the Company’s financial assets or financial liabilities are measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(Lanjutan) a. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

a.2 Pengakuan (lanjutan) a.2 Recognition (continued)

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method and are recorded as part of consumer financing income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.

a.3 Penghentian pengakuan a.3 Derecognition

Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.

Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.

Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if the Company does not retain control over that asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(Lanjutan) a. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

a.3 Penghentian pengakuan (lanjutan) a.3 Derecognition (continued)

Perseroan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.

The Company also derecognizes certain financial assets when it writes off balances of the financial assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written off is recorded as other income.

a.4 Saling hapus a.4 Offsetting

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company has legal enforceable rights to offset the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.

a.5 Pengukuran biaya perolehan diamortisasi a.5 Amortized cost measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

The amortized cost of a financial asset or financial liability is the amount at which the financial asset or financial liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

a.6 Identifikasi dan pengukuran nilai aset

keuangan a.6 Identification and measurement of

impairment for financial asset

Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the financial assets are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)

a. Financial assets and financial liabilities (Continued)

a.6 Identifikasi dan pengukuran nilai aset

keuangan (lanjutan) a.6 Identification and measurement of

impairment for financial asset (continued)

Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tesebut.

Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan awalnya menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortised cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dinilai secara kolektif. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat.

Individual assessment is performed on the significant financial assets that had objective evidence of impairment. The individually not significant financial assets with similar credit characteristic are assessed collectively. In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

19

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

a. Aset keuangan dan liabilitas keuangan

(Lanjutan) a. Financial assets and financial liabilities

(Continued)

a.6 Identifikasi dan pengukuran nilai aset keuangan (lanjutan)

a.6 Identification and measurement of impairment for financial asset (continued)

Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statements of comprehensive income.

b. Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan b. Consumer Financing and Finance Leases

b.1 Pembiayaan Konsumen b.1 Consumer Financing

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum di amortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen.

Consumer financing receivables are stated at net of unamortized transaction cost (income), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses on consumer financing receivables.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, yang akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.

Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from the consumer and the principal amount financed, plus or deducted with the unamortized transaction cost (income), which will be recognized as income over the term of the contract using effective interest rate method of the related consumer financing receivable.

Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut.

Unamortized transaction cost (income), are financing administration income and transaction expense which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing.

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui sebagai laba rugi periode berjalan.

Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain is recognized in the current year profit and loss accounts.

Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 hari dan berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than 150 days and based on management review of individual case. Recoveries from written-off receivables are recognized as other income upon receipt.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

20

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

b. Pembiayaan Konsumen dan Sewa Pembiayaan b. Consumer Financing and Finance Leases

b.2 Sewa Pembiayaan b.2 Finance Leases

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan asset.

Leases are classified as finance leases if such leases transfer substantially all the risks and rewards related to the ownership of the leases assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards related to ownership of the leased assets.

Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perseroan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

Assets held under a finance leased are recognized in the statement of financial position at an amount equal to the net investment in the lease. Receipts from lease receivables are treated as repayments of principal and financing lease income. The recognition of finance lease income is based on a pattern reflecting constant periodic rate of return on the Company’s net investment as lessor in the finance lease.

c. Pembiayaan bersama c. Joint Financing

Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Perseroan merupakan pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perseroan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada laporan laba rugi komprehensif setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.

All joint financing agreement entered by the company are joint financing without recourse in which only the Company’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the statement of financial position (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of comprehensive income after deducting the portions belong to other parties participated to these joint financing transactions.

d. Penyertaan dalam saham d. Investment in share of stocks Penyertaan saham terdiri dari investasi pada entitas asosiasi dan penyertaan lainnya.

Investment in shares of stock consists of investment in associated entities and other investments.

Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan saham Perseroan dengan kepemilikan 20% sampai dengan 50% baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, dan mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak perolehan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Investments in associated entity represent investment in shares of stock where the Company has direct or indirect ownership interest of 20% to 50%, and have the ability to exercise significant influence but does not control, and are accounted for using the equity method. Based on this method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s proportionate share in the net income or loss of the associated entity from the date of acquisition less any dividends subsequently received. The carrying amount of the investments is written-down to recognize any permanent decline in value of the individual investments. Any such write-down is recognized in profit or loss.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

d. Penyertaan dalam saham (Lanjutan) d. Investment in share of stocks (Continued)

Penyertaan lainnya merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20%, nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang. Penyertaan lainnya termasuk kelompok instrumen keuangan dan dicatat sesuai Catatan 3.a.

Other investments represent investment in shares of stock where the Company has ownership interest of less than 20%, do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments. Other investments are included as financial instruments and are accounted for in accordance with Note 3.a.

e. Pajak penghasilan e. Income tax

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui dalam laba rugi, kecuali jika terkait dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lain.

Income tax expense comprises current and deferred taxes. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss, except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income.

Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi pajak selama periode berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan.

Current tax is the expected tax payable or receivable on the taxable income or tax loss for the period, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date.

Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.

Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak tangguhan, Perseroan mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan apakah terdapat tambahan pajak dan bunga yang mungkin terutang.

In determining the amount of current and deferred tax, the Company takes into account the impact of uncertain tax positions and whether additional taxes and interest may be due.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan saling hapus di laporan posisi keuangan sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

Deferred tax asset and liability are offset in the statement of financial position in the same manner the current tax asset and liability are presented.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

f. Aset tetap f. Fixed assets

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset (kecuali tanah tidak disusutkan). Biaya perolehan merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh asset tersebut, termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi. Pada saat inspeksi utama dilakukan, biaya penggantian itu diakui ke dalam jumlah tercatat aset tetap, jika memenuhi kriteria pengakuan.

Fixed assets are initially recognized at aquisition cost. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses (except for land which is not depreciated). Aquisition cost are includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred. When a major inspection is performed, its replacement cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets if the recognition criteria are satisfied.

Seluruh aset tetap, kecuali bangunan dan prasarana, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut, sebagai berikut:

All fixed assets, except for building and improvement, are depreciated using the double declining balance method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/Years

Kendaraan bermotor : 4 : Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan kantor : 4 : Furniture, fixtures and office equipment

Bangunan dan prasarana disusutkan selama 20 (dua puluh) tahun dengan metode garis lurus.

Building and improvement are depreciated using the straight line method over 20 (twenty) years.

Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba atau rugi pada saat terjadinya.

Repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.

Jumlah tercatat asset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah bersih hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba atau rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year the asset is derecognized.

Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, umur ekonomis dan metode penyusutan dievaluasi dan jika diperlukan, disesuaikan secara prospektif.

At each reporting date, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, and adjusted prospectively, if appropriate.

Aset sewa pembiayaan disajikan di dalam laporan posisi keuangan sebagai bagian dari akun aset tetap sebesar nilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung. Namun, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur ekonomis aset sewa pembiayaan dan periode masa sewa.

Assets under finance lease are presented in the statements of financial position as part of fixed assets at fair value of finance lease assets or present value of minimum lease payments, if present value is lower than fair value, less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the leased assets which are in line with the useful lives of assets acquired under direct ownership. However, if there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the leased asset is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

23

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

f. Aset tetap (Continued) f. Fixed assets (Lanjutan)

Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.

An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.

Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

When assets are disposed of, their carrying values and their related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the statement of comprehensive income.

g. Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali

g. Receivables from collateral vehicles reinforced

Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali merupakan piutang yang berasal dari jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.

Receivables from collateral vehicles reinforced represent receivables derived from motor vehicle collaterals owned by customers for settlement of their consumer financing receivables, which is presented as part of consumer financing receivables.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan yang dijaminkan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the motor vehicle collaterals or take any other actions to settle the outstanding receivables.

Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of foreclosed collaterals and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year statements of comprehensive income.

Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dibebankan sebagai laba rugi pada saat terjadinya.

Expenses in relation with the acquisition and maintenance of receivables from collateral vehicles reinforced are charged to the profit and loss accounts when incurred.

h. Utang obligasi h. Bonds payable

Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Beban emisi obligasi sehubungan dengan penerbitan obligasi diakui sebagai biaya transaksi dan dikurangkan langsung dari hasil emisi obligasi untuk menentukan nilai tercatat awal obligasi tersebut.

Bonds issued are presented at nominal value net of unamortized discounts. Bonds issuance costs in connection with the bonds issuance are recognized as transaction cost and directly deducted from the proceeds of bonds issuance to determine the initial carrying value of the bonds issued.

Utang obligasi diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif setelah pengakuan awalnya. Diskonto diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Bonds payable are measured at amortized cost using effective interest rate method after initial recognition. The discounts are amortized over the period of the bonds using the effective interest rate method.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

24

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

i. Imbalan kerja i. Employees’ benefits

Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.

The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.

Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan.

When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statements of comprehensive income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the current period statements of comprehensive income.

Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai yang lebih besar antara nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja (sebelum dikurangi aset program) dan nilai wajar dari aset program pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuarial tidak diakui.

Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% of the greater of the present value of the defined benefits obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of plan assets at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.

j. Modal saham j. Share capital

Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas karena tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.

Shares are classified as equity as there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.

k. Laba bersih per saham k. Earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih periode berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is computed by dividing net income for the current period with the weighted average number of outstanding shares during the year.

l. Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga

l. Consumer financing income, interest income and interest expenses

Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai biaya transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Consumer financing income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest rate method. Upfront fees related to the short-term loans are recognized as transaction costs directly attributable to the origination of the loans and amortized over the terms of the related loans using the effective interest rate method.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

l. Pengakuan pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga

l. Consumer financing income, interest income and interest expenses

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.

The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, The Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.

Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, termasuk biaya transaksi.

The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate, including transaction costs.

Beban yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Saldo beban amortisasi atas biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah diakui atas dasar akrual dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga.

Cost incurred in connection with the issuance of bonds and Medium-Term Notes (“MTN”) payable are deferred and being amortized using the effective interest rate method over the term of the bonds and MTN. The balance of deferred bonds and MTN’s issuance cost amortization are recognized on an accrual basis and recorded as part of interest expenses.

m. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing

m. Translation of transaction in foreign currencies

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at reporting date. The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in statement of comprehensive income for the year.

Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada akhir tahun.

The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs nilai tukar yang digunakan adalah masing-masing sebesar Rp12.170 (dalam Rupiah penuh) dan Rp 9.638 (dalam Rupiah penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat.

As at 31 December 2013 and 2012, the exchange rates used were Rp 12,170 (in whole Rupiah) and Rp 9,638 (in whole Rupiah), respectively for 1 United States Dollar.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

26

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

(Lanjutan) POLICIES (Continued)

n. Segmen operasi n. Operating segment

Segmen operasi adalah komponen dari Perseroan yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Perseroan, dimana hasil operasinya ditelaah secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan mengenai sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasionil meliputi komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. Komponen yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari aset dan liabilitas pajak penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan, serta aset tetap.

An operating segment is a component of the Company that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Company’s other components, whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the chief operating decision maker include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Unallocated items comprise of mainly income tax assets and liabilities, including current and deferred taxes, and fixed assets.

Perseroan mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan jenis produk dan wilayah geografis.

The Company manages its business activities and identified its segments reported based on product categories and geographic area.

o. Transaksi dengan Pihak Berelasi o. Transactions with Related Parties

Istilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”.

Related party term are used in accordance with SFAS No. 7 (2010 Revision), “Related Party Disclosure”.

Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Pendahuluan dan gambaran umum a. Introduction and overview

Perseroan memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:

The Company has exposure to the following risks from financial instruments:

Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional

Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk

Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko.

This note presents information about the Company’s exposure to each of the above risks, the Company’s objectives, policies and processes for measuring and managing risks.

Kerangka manajemen risiko Risk management framework

Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan telah berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.

Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company’s performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

27

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

a. Pendahuluan dan gambaran umum (Lanjutan) a. Introduction and overview (Continued)

Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued)

Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Perseroan. Direksi telah membentuk Departemen Manajemen Risiko yang bertanggungjawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu.

The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company’s risk management framework. The Board has established the Risk Management Department, which is responsible for developing and monitoring the Company’s risk management policies in their specified areas.

Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, untuk menetapkan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui berbagai pelatihan serta standar dan prosedur yang telah ditetapkan, mempunyai tujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami peran dan tanggungjawabnya.

The Company’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to established limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and established standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.

Komite Audit Perseroan yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan.

The Company’s Audit Committee which report to the Board of Commissioners is responsible for monitoring compliance with the risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. The Company’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit. Internal Audit undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company’s Audit Committee.

b. Manajemen risiko kredit

b. Credit risk management

Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk memastikan bahwa penurunan kualitas kredit terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur risiko dan akan dimitigasi melalui pelaksanaan strategi remediasi.

Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is quickly detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies.

Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain melakukan penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian internal yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya.

The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, good collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

28

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)

b. Credit risk management (Continued)

Manajemen risiko kredit yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:

The credit risk management applied by the Company is as follows:

i. Prinsip kehati-hatian i. Prudence principal

Dalam memberikan pembiayaan kredit, Perseroan menerapkan beberapa proses penilaian kredit.

In extending credit financing, the Company applies several credit assessment processes.

ii. Manajemen penagihan ii. Collection management

Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah menyediakan call center and payment points untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggan. Semua usaha tersebut ditujukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah.

To strengthen the collection management, the Company has provide a call centering, payment points to enhance their services and provide easier access of the services to customers. All these efforts are aimed to minimize non-performing loans ratio.

iii. Pengawasan internal yang kuat iii. Strong internal supervision

Perseroan memiliki Departemen Pengawasan Independen yang anggotanya ditempatkan di kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional, baik di kantor cabang maupun di kantor pusat, telah sesuai dengan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedures).

The Company has Operating Quality Assurance Department whose members are placed in Head Office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures.

iv. Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat

iv. Tight monitoring and analysis of assets quality

Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini dilaksanakan agar Perseroan memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.

The Company continuously performs strong monitoring in granting consumer financing. This is aimed to obtain good quality receivables; hence, reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers meet their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors financing credits that have been granted to its customers in order to prevent deterioration in the quality of credits.

Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan telah mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.

For each financial asset category, the Company has disclosed maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

29

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)

b. Credit risk management (Continued)

ii. Analisa konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.

Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada nasabah individu tertentu.

The Company is currently engaged in consumer financing business which customer are mainly individuals and not concentrated in any specific individual customer.

iii. Pembagian aset keuangan berdasarkan kualitas kredit

iii. Distribution of financial assets by credit quality

Dalam proses proses penentuan kualitas kredit Perseroan membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Kualitas kredit setiap aset keuangan ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya.

The Company’s credit quality determination processes differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit quality for each financial asset is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly.

Aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di tabel di bawah ini:

Financial assets based on their credit quality are summarized in the following table:

31 Desember/ December 2013

Bank/ Cash in bank

Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing

receivables

Investasi sewa

pembiayaan bersih/Net investment on finance

lease

Tagihan pihak

berelasi/ Due from related

parties

Tagihan anjak piutang/

Factoring receivables

Penyertaan lainnya/ Other

investment Aset keuangan yang

mengalami penurunan nilai

Impaired financial Assets

Penurunan nilai kolektif: Collectively impaired:

Lewat jatuh tempo: Past due: 31 – 60 hari - 17.408) - - -) - 31 – 60 days 61 – 90 hari - 6.609) - - -) - 61 – 90 days

> 90 hari - 19.432) - - -) - > 90 days Dikurangi: penyisihan

kerugian penurunan nilai - (28.838) - - -) - Less: allowance for

impairment losses

- 14.611) - - -) - Aset keuangan yang telah

jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

Past due but not impaired

financial assets

Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:

Based on days past due:

Jatuh tempo 1 - 30 hari - 329.825) 3.147) - -) - 1 - 30 days past due

Aset keuangan yang

belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 275 4.935.739) 188.891) 189.894 9.131) 1

Neither past due nor impaired financial

assets

Penyisihan penurunan nilai kolektif - (50.835)) (3.868) - (711) -

Collective allowance for impairment loss

Jumlah 275 5.229.340) 188.170) 189.894 8.420) 1 Total

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

30

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)

b. Credit risk management (Continued)

31 Desember/ December 2012

Bank/ Cash

in bank

Piutang pembiayaan konsumen/ Consumer financing

receivables

Investasi sewa

pembiayaan bersih/Net investment on finance

lease

Tagihan pihak

berelasi/ Due from related

parties

Tagihan anjak piutang/

Factoring receivables

Penyertaan lainnya/ Other

investment Aset keuangan yang

mengalami penurunan nilai

Impaired financial Assets

Penurunan nilai kolektif Collectively impaired

Lewat jatuh tempo: Past due: 31 – 60 hari - 15.352) -) - -) -) 31 – 60 days 61 – 90 hari - 4.388) -) - -) -) 61 – 90 days

> 90 hari - 13.550) )-) - -) -) > 90 days Dikurangi: penyisihan

kerugian penurunan nilai - (19.754) -) - -) -)

Less: allowance for

impairment losses

- 13.536) -) - -) Aset keuangan yang

telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

Past due but not impaired

financial assets

Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:

Based on days past due:

Jatuh tempo 1-30 hari - 287.095) -) - -) - 1-30 days past due Aset keuangan yang

belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 489 4.243.568) 119.861) 100.677 5.612) 1

Neither past due nor impaired financial

assets

Penyisihan penurunan nilai kolektif - (56.647)) (2.925)) - (140) -

Collective allowance for impairment loss

Jumlah 489 4.487.552) 116.936) 100.677 5.472) 1 Total

i. Mengalami penurunan nilai i. Impaired

Eksposur dimana Perseroan telah menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan Perseroan tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian.

Exposures for which the Company determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreement.

ii. Lewat jatuh tempo tetapi tidak

mengalami penurunan nilai ii. Past due but not impaired

Eksposur dimana pembayaran bunga atau pokok berdasarkan kontrak telah lewat jatuh tempo, namun Perseroan berkeyakinan belum terjadi penurunan nilai karena masih ada penagihan bertahap atas jumlah piutang yang terhutang.

Exposures which contractual interest or principal payments are past due, but the Company believes that there was no impairment yet on the basis of the stage collection on outstanding receivables.

iii. Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai

iii. Neither past due nor impaired

Eksposur menunjukkan likuiditas kapasitas pembayaran yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Perseroan secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.

Exposures exhibit adequate liquidity of repayment capacity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Company. Source of payment can be clearly identifiable.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

31

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)

b. Credit risk management (Continued)

iv. Kebijakan penghapusan aset keuangan iv. Write-off policy

Perseroan menghapusbukukan aset keuangan dan penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok diragukan.

The Company write-offs financial assets and its respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.

Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut sudah jatuh tempo lebih dari 150 hari dan berdasarkan penelaahan atas kasus per kasus.

Receivables are written-off when they are overdue for more than 150 days and based on review of individual case basis.

c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management

Risiko pasar adalah risiko terhadap laba rugi Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang yang berlaku, atau ketidakstabilan tingkat harga menyebabkan penurunan nilai wajar aset keuangan dan kenaikan nilai wajar liabilitas.

Market risk is the risk to the Company’s profit or loss arising from changes in interest rates, currency exchange rates or from fluctuations in prices. Market risk arises when changes in interest rates, currency exchange rates, or price volatility lead to a decline in the fair value of financial assets and an increase in the fair value of financial liabilities.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perseroan memiliki aset keuangan non-derivatif dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of 31 December 2013 and 2012, the Company had non-derivative financial assets denominated in foreign currencies as follows:

2013 2012

Dalam dolar Amerika Serikat

penuh/ In full USD amount

Rupiah ekuivalen/

Rupiah equivalent

Dalam dolar

Amerika Serikat

penuh/ In full USD amount

Rupiah ekuivalen/

Rupiah equivalent

Aset keuangan Financial assets Bank 2.904 35 2.908 28 Cash in bank

d. Manajemen risiko tingkat suku bunga d. Interest rate risk management

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) berupa pinjaman bank dan piutang sewa pembiayaan. Perseroan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primary to the floating interest rate exposure in the form of bank loans and financing lease. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimize payment mismatch.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

32

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

d. Manajemen risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)

d. Interest rate risk management (Continued)

Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:

The table below summarizes the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:

* Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai Before allowance for impairment losses*

31 Desember/ December 2012 Bunga Tetap/Fixed rate

Bunga mengambang/ Floating rate

Kurang dari satu tahun/ Less

than one year 1-3 tahun/ 1-3 years

Lebih dari 3 tahun/More than 3 year Jumlah/ Total

ASET ASSETS Bank 2) -) -) -) 2) Cash in banks Piutang pembiayaan

konsumen* -) 2.023.949) 2.221.070) 318.934) 4.563.953) Consumer financing

receivables* Investasi sewa

pembiayaan* 13.167) 41.809) 64.865) 20) 119.861) Investment in

finance leases* Tagihan anjak piutang* -) 5.612) -) -) 5.612) Factoring receivables* Piutang pihak

berelasi -) 677) -) 100.000) 100.677) Due from related

parties

Piutang dan aset lain-lain -) 16.315) 4.419) 648) 21.382) Other receivables

and assets

Total aset 13.169) 2.088.362) 2.290.354) 419.602) 4.811.487) Total assets LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek

dan cerukan (166.027) -) -) -) (166.027) Short-term loans and

overdraft

Utang sewa pembiayaan -)

(950) (1.760) -) (2.710) Obligations under

finance lease Utang obligasi - bersih -) (980.000) (950.000) (600.000) (2.530.000) Bonds payable - net

Total liabilitas (166.027) (980.950) (951.760) (600.000) (2.698.737) Total liabilities

Bersih (152.858) 1.107.412) 1.338.594) (180.398) 2.112.750) Net

* Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai Before allowance for impairment losses*

31 Desember/ December 2013 Bunga Tetap/Fixed rate

Bunga mengambang/ Floating rate

Kurang dari satu tahun/

Less than one year

1-3 tahun/ 1-3 years

Lebih dari 3 tahun/ More

than 3 year Jumlah/

Total ASET ASSETS

Bank 12) -) -) -) 12) Cash in banks Piutang pembiayaan

konsumen* -) 2.313.910) 2.543.061) 452.040) 5.309.011) Consumer financing

receivables* Investasi sewa

pembiayaan* 5.626) 92.812) 90.801) 2.799) 192.038) Investment in

finance leases* Tagihan anjak piutang* -) 9.131) -) -) 9.131) Factoring receivables* Piutang pihak berelasi -) 89.894) -) 100.000) 189.894) Due from related parties

Piutang dan aset lain-lain -) 16.217) 8.801) -) 25.018) Other receivables and

assets Total aset 5.638) 2.521.964) 2.642.663) 554.839) 5.725.104) Total assets LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman jangka pendek dan cerukan (698.217) -) -) -) (698.217)

Short-term loans and overdraft

Utang sewa pembiayaan -) (1.052) (618) -) (1.670)

Obligations under finance lease

Utang obligasi - bersih -) (1.250.000) (1.400.000) (200.000) (2.850.000) Bonds payable - net Wesel bayar jangka

menengah -) -) (300.000) ---) (300.000) Medium term-notes

payables

Total liabilitas (698.217) (1.251.052) (1.700.618) (200.000) (3.849.887) Total liabilities Bersih (692.579) 1.270.912) 942.045) 354.839) 1.875.217) Net

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

33

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

d. Manajemen risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)

d. Interest rate risk management (Continued)

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perseroan (melalui dampak dari suku bunga mengambang).

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate).

Kenaikan (penurunan) suku bunga dalam basis

poin/Increase (decrease) on interest rate in basis points

Dampak terhadap laba

sebelum pajak/ Effect on profit

before tax

Tahun: Years:

2013 +100 (4.227) 2013 -100 4.227) 2012 +100 (896) 2012 -100 896)

e. Manajemen risiko likuiditas e. Liquidity risk management

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjaman yang diterima dan utang obligasi yang jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to fund the increase in assets, or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including to repay its borrowings and bonds payable which already mature.

Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan pasar modal berupa penerbitan obligasi. Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal dan bank asing untuk penyediaan sumber dana jangka pendek, baik dalam Rupiah maupun mata uang asing, guna memperkuat struktur pendanaannya.

In order to reduce the risk of dependency on one funding source, the Company has diversified its funding resources. Besides capital and customer’s installment collection, the Company generates funding resources from bank loans and capital market through bonds issuance. The Company has engaged with a number of local and foreign banks in providing short-term funding, both in Rupiah and foreign currencies, in order to strengthen the funding structures.

Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perseroan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Company’s financial liabilities based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2013 and 2012:

2013

Nilai tercatat/ Carrying amount

Nilai nominal bruto arus kas masuk

(keluar)/ Gross

nominal inflow

(outflow) < 1 bulan/

month 1 - 3 bulan/

months

> 3 - 12 bulan/ months

> 1 - 3 tahun/ years

> 3 tahun/ years

Pinjaman jangka pendek dan cerukan (698.603) (698.772) (698.772) - -)

-)

-)

Short-term loans

and overdraft Beban yang masih

harus dibayar (26.852) (8.790) (1.661) (270) (3.273) (3.586) Accrued expenses

Gaji, tunjangan dan kesejahteraan (69.180) (69.180) (16.676) (26.004) (26.500)

-)

-)

Salary, allowance and benefits

Utang sewa pembiayaan (1.670) (1.801) (106) (211) (953)

(531)

-)

Obligation under finance lease

Wesel bayar jangka menengah (293.419) (373.800) -) -) (24.600)

(349.200) -)

Medium-term notes payable

Utang obligasi (2.842.428) (3.185.042) -) (154.763) (1.266.804) (1.555.875) (207.600) Bonds payable Utang Lain-lain (715.291) (715.291) (715.291) -) -) -) -) Other payables

(4.647.443) (5.052.676) (1.432.506) (181.248) (1.322.130) (1.909.192) (207.600)

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

34

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

e. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan) e. Liquidity risk management (Continued)

2012

Nilai tercatat/ Carrying amount

Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross

nominal inflow

(outflow) < 1 bulan/

month 1 - 3 bulan/

months

>3 - 12 bulan/ months

>1 - 3 tahun/ years

> 3 tahun/ years

Pinjaman jangka pendek dan cerukan (166.141) (166.182) (166.182) -) -)

-)

-

Short-term loans

and overdraft Beban yang masih

harus dibayar (32.867) (14.027) (1.361) (1.143) (8.342) (3.111) (70) Accrued expenses

Gaji, tunjangan dan kesejahteraan (80.791) (80.791) (17.812) (62.979) -)

-)

-

Salary, allowance and Benefits

Utang sewa pembiayaan (2.710) (3.071) (106) (211) (953)

(1.801)

-

Obligation under finance lease

Utang obligasi (2.521.877) (2.883.166) -) (150.146) (992.532) (1.117.388) (623.100) Bonds payable Utang Lain-lain (763.769) (763.769) (763.769) -) -) -) - Other payables

(3.568.155) (3.911.006) (949.230) (214.479) (1.001.827) (1.122.300) (623.170)

Nilai nominal arus kas masuk (keluar) yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai bruto arus kas masuk dan keluar untuk derivatif yang diselesaikan bersamaan secara bruto.

The nominal inflow (outflow) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liability.The disclosure for derivatives shows a gross inflow and outflow amount for derivatives that have simultaneous gross settlement.

f. Risiko operasional f. Operational risk

Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari peraturan hukum dan perundang-undangan dan tata laku Perseroan yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan.

Operational risk is the risk of direct or indirect losses arising from a wide variety of causes associated with the Company’s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Company’s operations.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, Perseroan menghadapi risiko kelalaian penerapan standar dan prosedur operasional maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Perseroan, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan.

In performing its operational activities, the Company faces a risk of negligence in applying operational standards and procedures as well as controls which do not support the Company’s growth, particularly in analyzing financing feasibility and supervision of receivables collection. This can affect the process of business transaction and will disturb the operation and level of services to customers and dealer, which affect the Company’s performance and competitiveness.

Untuk mengurangi risiko operasional, Perseroan melakukan pengendalian yang inheren dan terintegrasi dalam setiap proses atau prosedur operasional untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan standar operasional dan prosedur. Perseroan juga meninjau standar operasional dan prosedur secara berkala.

To mitigate the operational risk, the Company places inherent and integrated control in each operational process or procedures to ascertain that all operational processes have complied with operational standards and procedures. The Company also reviews the operational standards and procedures periodically.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

35

4. MANAJEMEN RISIKO FINANSIAL (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

g. Manajemen modal g. Capital management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the Company maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.

Perseroan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 84/PMK.012/2006 tertanggal 29 September 2006. Kebijakan Perseroan adalah menjaga agar gearing ratio Perseroan tidak melebihi batas maksimum yang disyaratkan oleh peraturan, yaitu 10 kali.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to be in line with changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratio by dividing total debt to total capital (net worth), based on the Regulation of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 84/PMK.012/2006 dated 29 September 2006. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio below the maximum requirements i.e. 10 times.

Jumlah pinjaman Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima dan utang obligasi. Modal sendiri (net worth) terdiri dari modal saham, agio saham, dan saldo laba.

The Company’s debt includes borrowings and bonds payable. Capital (net worth) includes share capital, additional paid-in capital, and retained earnings.

Gearing ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar 3,43 kali dan 2,09 kali. Perseroan telah memenuhi semua ketentuan modal eksternal sepanjang tahun.

The Company’s gearing ratio as of 31 December 2013 and 2012 were 3.43 times and 2.09 times, respectively. The Company has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.

2013 2012 Pinjaman Debt

Pinjaman jangka pendek dan cerukan 698.217) 166.027) Short-term loan and overdrafts Wesel bayar jangka menengah 300.000) -) Medium-term notes

Utang obligasi 2.850.000) 2.530.000) Bonds payable Total Pinjaman 3.848.217) 2.696.027) Total Debt Modal Equity

Modal 1.089.612) 1.229.472) Equity Utang obligasi subordinasi 100.000) 100.000) Subordinated bonds payable

Penyertaan saham (66.019) (41.212) Investment in share Total Modal 1.123.593) 1.288.260) Total Equity

Gearing ratio (kali) 3,42) 2,09) Gearing ratio (times)

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

36

5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS

Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 4).

These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 4).

a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty

Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Allowances for impairment losses of financial assets

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset

keuangan yang dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi dijelaskan di Catatan 3a.

Financial assets accounted for at amortized cost

are evaluated for impairment on a basis

described in Note 3a.

Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai

secara kolektif meliputi kerugian kredit yang

melekat pada portofolio piutang pembiayaan

konsumen dengan karakteristik ekonomi yang

serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah

terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio

tersebut, namun penurunan nilai secara individu

belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan

perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian

penurunan nilai secara kolektif, manajemen

mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas

kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit,

dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi

penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi

dibuat untuk menentukan model kerugian

bawaan dan untuk menentukan parameter input

yang diperlukan, berdasarkan pengalaman

historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan

dari penyisihan ini bergantung pada asumsi

model dan parameter yang digunakan dalam

penentuan penyisihan kolektif.

Collectively assessed allowance for impairment

losses cover credit losses inherent in portfolios of

consumer financing receivables with similar

economic characteristics when there is objective

evidence to suggest that they contain impaired

receivables, but the individual impaired items

cannot yet be identified. In assessing the need for

collective allowances, management considers

factors such as credit quality, portfolio size,

concentrations, and economic factors. In order to

estimate the required allowance, assumptions are

made to define the way inherent losses are

modeled and to determine the required input

parameters, based on historical experience and

current economic conditions. The accuracy of the

allowances depends on the model assumptions

and parameters used in determining collective

allowances.

b. Sumber akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan

b. Critical accounting judgments in applying the Company’s accounting policies

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Financial asset and liability classification

Kebijakan akuntansi Perseroan memberikan

keleluasaan untuk menetapkan aset dan

liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori

pada saat pengakuan awal sesuai dengan

standar akuntansi yang berlaku berdasarkan

kondisi tertentu.

The Company’s accounting policies provide

scope for assets and liabilities to be designated

on inception into different accounting categories

in certain circumstances.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

37

6. BANK 6. CASH IN BANKS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2013 2012

Bank Cash in banks

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties

Standard Chartered Bank Indonesia 11 2 Standard Chartered Bank Indonesia

PT Bank DBS Indonesia 10 11 PT Bank DBS Indonesia

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Indonesia 6 5

The Hong Kong and Shanghai Banking

Corporation Ltd., Indonesia branch

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5) 11 9 Others (each below Rp 5)

Dolar Amerika Serikat US Dollar

Pihak ketiga Third parties

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Indonesia (USD 2.338 pada 2013 dan USD 2.357 pada 2012) 28 23

The Hong Kong and Shanghai

Banking Corporation Ltd., Indonesia branch (US$ 2,338 in 2013 and

US$ 2,357 in 2012)

Jumlah kas di bank dengan pihak ketiga 66 50 Total cash in banks with third parties

Rupiah Rupiah

Pihak Berelasi (Catatan 26) Related Party (Note 26)

PT Bank Central Asia Tbk 202 434 PT Bank Central Asia Tbk

Dolar Amerika Serikat US Dollar

PT Bank Central Asia Tbk (USD 566 pada 2013 dan USD 551 pada 2012) 7 5

PT Bank Central Asia Tbk (US$ 566

in 2013 and US$ 551 in 2012)

Jumlah kas di bank dengan pihak berelasi 209 439 Total cash in banks with related parties

Jumlah bank 275 489 Total cash in banks

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tingkat suku bunga kontraktual setahun atas jasa giro adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013 and 2012, the contractual interest rates per annum on current accounts were as follows:

2013 2012 Tingkat suku bunga kontraktual setahun atas

jasa giro Contractual interest rates per annum on

current accounts

Rupiah 0,00% - 2.75% 0,00% - 3,00% Rupiah

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

38

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

Piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:

Consumer financing receivables at amortized cost were as follows:

2013 2012

Pihak ketiga Third parties

Pembiayaan yang dibiayai sendiri 4.420.511) 3.824.671) Self Financing

Bagian pembiayaan yang dibiayai bersama pihak berelasi without recourse – (Catatan 26) 3.471.083) 2.582.275)

Share in joint financing with related parties

without recourse - (Note 26)

Piutang pembiayaan konsumen 7.891.594) 6.406.946) Consumer financing receivables

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (1.865.383) (1.355.340) Unearned consumer financing income

(Pendapatan) biaya transaksi yang belum di amortisasi - bersih (717.200) (487.653) Unamortized transaction (income) cost - net

Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai - Pihak ketiga

5.309.011) 4.563.953) Consumer financing receivables, before allowance

for impairment losses - Third parties

Penyisihan kerugian penurunan nilai (79.673) (76.401) Allowance for impairment losses

Piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - Pihak ketiga 5.229.338) 4.487.552)

Consumer financing receivables, after allowance

for impairment losses - Third parties

Pihak berelasi Related parties

Piutang pembiayaan konsumen 5) -) Consumer financing receivables

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui (3) -) Unearned consumer financing income

Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai - Pihak berelasi 2) -)

Consumer financing receivables, before allowance

for impairment losses - Related parties

Penyisihan kerugian penurunan nilai -) -) Allowance for impairment losses

Piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - Pihak berelasi 2) -)

Consumer financing receivables, after allowance

for impairment losses - Related parties

Jumlah piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai 5.229.340) 4.487.552)

Total consumer finance receivables after

allowance for impairment losses

Tingkat suku bunga kontraktual setahun 7.04% – 24.00% 7,77% – 24.00% Contractual interest rate per annum

Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen adalah piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali sebesar Rp 812 (2012: Rp1.344).

Included in consumer financing receivables are receivables from collateral vehicles reinforced amounted to Rp 812 (2012: Rp 1,344).

Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu antara 1 tahun sampai dengan 6 tahun.

The Company extends consumer financing contracts with terms ranging 1 year to 6 years.

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on consumer financing receivables are as follows:

2013 2012

Saldo awal (76.401)) (39.992)) Beginning balance

Penambahan selama tahun berjalan (18.848)) (44.036)) Addition during the year

Penghapusan selama tahun berjalan 15.576)) 7.627)) Written off during the year

Saldo akhir (79.673)) (76.401)) Ending balance

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

39

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)

7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)

Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp 2.803 dan Rp 4.612 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012.

The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp 2,803 and Rp 4,612 in 2013 and 2012, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 piutang pembiayaan konsumen (sebelum dikurangi dengan pendapatan yang belum diakui) sebesar Rp 2.303.375 dan Rp1.847.337 dijadikan jaminan atas pinjaman jangka pendek dan cerukan, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 12, 13 dan 14).

As of 31 December 2013 and 2012 consumer financing receivables (before deduction of unearned income) amounted to Rp 2,303,375 and Rp1,847.337 are pledged as collateral to short-term loans and overdraft, bonds payable and medium-term notes payable (see Notes 12, 13 and 14).

Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (BPKB) of the vehicles financed by the Company.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.

Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, entitas induk, dimana porsi BCA atas pembiayaan bersama tidak lebih dari 95% jumlah keseluruhan pembiayaan konsumen (Catatan 25 dan 26). Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, informasi tentang porsi pembiayaan bersama antara Perseroan dan BCA adalah sebagai berikut:

The Company entered into joint consumer financing agreement with BCA, the parent Company, where in BCA’s portion on joint financing shall not be more than 95% of total financing amount (Note 25 and 26). As of 31 December 2013 and 2012, the information about joint financing portion between the Company and BCA are as follow:

2013 % 2012 %

Jumlah piutang pembiayaan bersama sebelum dikurangi pendapatan pembiayaan bersama yang belum diakui 35.980.741) 100% 30.120.727) 100%

Consumer financing receivables before deducting unearned joint financing

income Bagian piutang pembiayaan konsumen yang

dibiayai BCA

(32.509.658) 90.35% (27.538.452) 91.43%

Portion consumer financing receivables financed by BCA

Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai oleh Perseroan 3.471.083) 9.65% 2.582.275) 8.57%

Portion of consumer financing receivables financed by the Company

Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.

The risk of uncollectible receivable is assumed by the respective parties proportionally based on their respective finance portion.

Informasi mengenai jatuh tempo piutang pembiayaan diungkapkan di Catatan 4e.

Information in respect of maturities of consumer financing receivables was disclosed in Note 4e.

Lihat Catatan 26 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 26 for details of balances and transactions with related paties.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada Catatan 28.

Information with respect to the classification and fair value of consumer financing receivables was disclosed in Note 28.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

40

8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN 8. INVESTMENT IN FINANCE LEASES

2013 2012 Pihak ketiga Third parties

Tagihan sewa pembiayaan bruto 211.212) 124.146) Gross finance lease receivables Nilai sisa yang terjamin 89.240) 48.243) Guarantee residual value

Investasi sewa pembiayaan bruto 300.452) 172.389) Gross investment in finance leases Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan tangguhan (24.800) (16.975) Unearned lease income Simpanan pinjaman (89.240) (48.243) Security deposits

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai - Pihak ketiga 186.412) 107.171)

Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -

Third parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (3.812) (2.798) Allowance for impairment losses

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - Pihak ketiga 182.600) 104.373)

Net investment in finance leases, after allowance for impairment losses- Third

parties Pihak berelasi Related parties

Tagihan sewa pembiayaan bruto 6.071) 13.779) Gross finance lease receivables Nilai sisa yang terjamin 2.855) 2.599) Guarantee residual value

Investasi sewa pembiayaan bruto 8.926) 16.378) Gross investment in finance leases Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan tangguhan (445) (1.089) Unearned lease income Simpanan pinjaman (2.855) (2.599) Security deposits

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai - Pihak berelasi 5.626) 12.690)

Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -

Related parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (56) (127) Allowance for impairment losses

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan keugian penurunan nilai - Pihak berelasi 5.570) 12.563)

Net investment in finance leases, after allowance for impairment losses –

Related parties Jumlah investasi bersih dalam sewa

pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai 188.170) 116.936)

Total net investment in finance leases, after allowance for impairment losses

Tingkat suku bunga kontraktual setahun 9,50%-22,00% 9,50% - 24,00% Contractual interest rate per annum

Simpanan jaminan, yang merupakan kewajiban Perseroan kepada penyewa, akan dikembalikan kepada penyewa pada akhir periode sewa jika penyewa tidak menggunakan hak opsinya untuk membeli aset yang disewakan.

Security deposits which represent liabilities of the Company to the lessees should be returned to the lessees at the end of the lease period if the lessees do not exercise their bargain purchase options.

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan kendaraan dijamin dengan aset sewa yang dibiayai Perseroan.

The finance lease receivables are secured by the leased assets financed by the Company.

Investasi sewa pembiayaan bersih dari BCA, entitas induk, PT BCA Syariah (BCA Syariah) dan PT BCA Sekuritas (BCA Sekuritas), entitas sepengendali adalah sebesar 0,1% dan 0,27% masing-masing dari jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Pendapatan sewa pembiayaan dari BCA, BCA Syariah and BCA Sekuritas adalah sebesar 0,05% dan 0,12% masing-masing dari jumlah pendapatan pada tahun 2013 dan 2012.

Net investment in finance leases from BCA, parent company, PT BCA Syariah (BCA Syariah) and PT BCA Sekuritas (BCA Sekuritas), an entity under common control, represents 0.1% and 0.27% of the Company’s total assets as of 31 December 2013 and 2012, respectively. Financing lease income from BCA, BCA Syariah and BCA Sekuritas represents 0.05% and 0.12% of the Company’s total income in 2013 and 2012, respectively.

Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan.

Financing lease receivables as of 31 December 2013 and 2012 are collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

41

8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN BERSIH (Lanjutan)

8. NET INVESTMENT IN FINANCE LEASES (Continued)

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on financing lease receivables are as follows:

2013 2012 Saldo awal 2.925 492 Beginning balance

Penambahan selama tahun berjalan 943 2.433 Additional during the year

Saldo akhir 3.868 2.925 Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables is adequate to cover any losses on uncollectible financing lease receivables.

9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 9. FACTORING RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2013 2012 Pihak ketiga Third parties Tagihan anjak piutang 9.244) 5.683) Factoring receivables Pendapatan anjak piutang yang belum diakui (113) (71) Unearned factoring income

Tagihan anjak piutang 9.131) 5.612) Factoring receivables Cadangan kerugian penurunan nilai

tagihan anjak piutang (711) (140) Allowance for impairment losses on

factoring receivables Tagihan Anjak Piutang - Bersih 8.420) 5.472) Factoring Receivables - Net

Suku bunga efektif tahunan yang berlaku adalah sebagai berikut:

The effective interest rates per annum are as follows:

2013 2012 Rupiah 18,00% 18,00% Rupiah

Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai

tagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan dasar kolektif adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses calculated on collective basis on factoring receivables are as follows:

2013 2012

Saldo awal 140 196) Beginning balance Penambahan (pengurangan) selama tahun berjalan 571 (56) Addition (deduction) during the year Saldo akhir 711 140) Ending balance

Seluruh tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 merupakan piutang dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan.

All factoring receivables as of 31 December 2013 and 2012 were receivables with maturity period of less than 3 months.

Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

Management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables is adequate to cover possible losses on uncollectible factoring receivables.

Pendapatan anjak piutang sebesar Rp 1.529 dan Rp1.586 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012, disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan anjak piutang“ pada laporan laba rugi komprehensif.

Factoring income amounted to Rp 1,529 and Rp1,586 in 2013 and 2012, respectively, is presented as part of ”Factoring income” in the statements of comprehensive income.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

42

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:

Saldo 1 Januari

2013/ Balance as of

1 January 2013

Penambahan/ Additions

Pelepasan/ Disposals

Saldo 31 Desember

2013/ Balance as of 31 December

2013

Harga Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct ownership Tanah 499 - - 499 Land Bangunan dan prasarana 1.305 1.907 - 3.212 Building and improvements Kendaraan bermotor 15.873 3.940 (242) 19.571 Motor vehicles Perlengkapan dan perelatan

kantor 44.994 8.479 (185) 53.288 Furniture, fixtures and office

equipment 62.671 14.326 (427) 76.570

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease

Kendaraan bermotor 3.400 - - 3.400 Motor vehicles

Jumlah Biaya Perolehan 66.071 14.326 (427) 79.970 Total-Cost Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan Prasarana (92) (105) - (197) Building and improvements Kendaraan bermotor (5.706) (3.017) 98 (8.625) Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan

kantor (31.881) (8.611) 184 (40.308) Furniture, fixtures and office

equipment (37.679) (11.733) 282 (49.130)

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease

Kendaraan bermotor (362) (977) - (1.339) Motor vehicles

Jumlah akumulasi Penyusutan (38.041) (12.710) 282 (50.469) Total Accumulated Depreciation

Nilai buku bersih 28.030) 29.501) Net book value

Saldo 1 Januari

2012/ Balance as of

1 January 2012

Penambahan/ Additions

Pelepasan/ Disposals

Saldo 31 Desember

2012/ Balance as of 31 December

2012

Harga Perolehan Acquisition Cost

Pemilikan Langsung Direct ownership Tanah 499 - - 499 Land Bangunan dan prasarana 1.305 - - 1.305 Building and improvements Kendaraan bermotor 11.336 6.224 (1.687) 15.873 Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan

kantor 37.830 8.046 (882) 44.994 Furniture, fixtures and

office equipment 50.970 14.270 (2.569) 62.671

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease

Kendaraan bermotor 2.150 3.400 (2.150) 3.400 Motor vehicles

Jumlah Biaya Perolehan 53.120 17.670 (4.719) 66.071 Total-Cost Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation

Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan Prasarana (27) (65) - (92) Building and improvements Kendaraan bermotor (5.058) (1.568) 920 (5.706) Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan

kantor (20.748) (12.008) 875 (31.881) Furniture, fixtures and

office equipment (25.833) (13.641) 1.795 (37.679)

Aset Sewa Pembiayaan Assets Under Financing Lease

Kendaraan bermotor (661) (1.292) 1.591 (362) Motor vehicles

Jumlah akumulasi Penyusutan (26.494) (14.933) 3.386 (38.041) Total Accumulated Depreciation

Nilai buku bersih 26.626) 28.030) Net book value

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

43

10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS (Continued)

Rincian laba penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The details of gain on sale of fixed assets for the years ended 31 December 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Hasil penjualan asset tetap 208) 1.971) Proceeds from sale of fixed assets

Nilai buku bersih asset tetap (145) (1.333) Net book value of fixed assets

Laba penjualan asset tetap 63) 638) Gain on sale of fixed assets

Keuntungan atas penjualan aset tetap diakui sebagai bagian dari “Denda dan pendapatan lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif.

Gain on disposal of fixed assets is recognized as part of “Penalty and other Income” in the statement of comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.

As of 31 December 2013 and 2012 the Company did not have any fixed assets pledged as collateral.

Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah kapitalisasi dari jaminan yang dikuasakan kembali sebesar Rp 3.940 dan Rp 6.224 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Included in the addition of fixed assets is the capitalization through foreclosed collaterals amounting to Rp 3,940 and Rp 6,224 as of 31 December 2013 and 2012, respectively.

Hak atas tanah berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) dengan jangka waktu masa penggunaan akan berakhir pada tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa hak kepemilikan atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The land rights are in the form of certificate of Hak Guna Bangunan (HGB), which will be due on 2041. Management believes that the land rights can be renewed or extended upon expiration.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap tersebut diasuransikan melalui PT Asuransi Umum BCA, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 34.258 dan Rp 31.876. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

As of 31 December 2013 and 2012, fixed assets were insured with PT Asuransi Umum BCA, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi and PT Asuransi Sinar Mas, third parties against losses arising from fire and all possible risks for a sum Rp 34.258 and Rp 31,876, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insurred.

Berdasarkan evaluasi manajemen Perseroan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of 31 December 2013 and 2012.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

44

11. PENYERTAAN DALAM SAHAM 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2013

Nilai perolehan/ Cost

Akumulasi Bagian Atas Laba Bersih/

Accumulated Share in Net

Income Nilai Tercatat/ Carrying value

Investasi pada entitas asosiasi Investment in associated entities

PT Central Santosa Finance 25.000 17.204 42.204 PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 13.500 10.314 23.814 PT Asuransi Umum BCA

Jumlah 38.500 27.518 66.018 Total Penyertaan lainnya Other investment

PT Bank BCA Syariah 1 - 1 PT Bank BCA Syariah Jumlah 38.501 27.518 66.019 Total

2012

Nilai perolehan/ Cost

Akumulasi Bagian Atas Laba (Rugi)

Bersih/ Accumulated Share in Net

Income (Losses) Nilai Tercatat/ Carrying value

Investasi pada entitas asosiasi Investment in associated entities

PT Central Santosa Finance 25.000 (4.533) 20.467 PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 13.500 7.244) 20.744 PT Asuransi Umum BCA

Jumlah 38.500 2.711) 41.211 Total Penyertaan lainnya Other investment

PT Bank BCA Syariah 1 -) 1 PT Bank BCA Syariah Jumlah 38.501 2.711) 41.212 Total

a. PT Central Santosa Finance a. PT Central Santosa Finance Pada tanggal 29 April 2010, Perseroan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (CSF) sebesar 25.000 saham atau Rp 25.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25%. Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September tahun 2010.

On 29 April 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (CSF) by acquiring 25,000 shares at Rp 25,000 for a 25% share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 21.737 dan Rp 2.066 untuk tahun 2013 dan 2012 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif.

Equity in net income of associated entity amounted to Rp 21,737 and Rp 2,066 for 2013 and 2012 respectively and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statements of comprehensive income.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

45

11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)

b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance)

Perseroan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Central Sejahtera Insurance (CSI) masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perseroan membeli 40 lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perseroan pada CSI adalah sebesar 2.000 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% dengan nilai perolehan saham sebesar Rp 12.250. Nama PT Transpacific General Insurance telah diubah berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 31 tanggal 29 April 2011 menjadi PT Central Sejahtera Insurance. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam surat Keputusan No. AHU-35600.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 18 Juli 2011. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi,S.H., No.08 tanggal 10 September 2012, CSI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 5.000 dengan mengeluarkan 1000 saham yang diambil bagian oleh Perseroan sebanyak 250 lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp1.250. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSI tetap 25%. Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 7 tanggal 5 Desember 2013, mengenai perubahan nama CSI menjadi PT Asuransi Umum BCA.

b. PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance)

The Company entered into sale and purchase agreements on PT Central Sejahtera Insurance (CSI) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were notarized by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated 23 December 2010. The Company purchased 40 shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in CSI is 2,000 shares and percentage of ownership at 25% with acquisition cost amounted to Rp 12,250. PT Transpacific General Insurance’s name has been changed to PT Central Sejahtera Insurance based on the Notarial Deed No. 31 dated 29 April 2011, of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Right in its Decision Letter No. AHU-35600.AH.01.02.Year 2011 dated 18 July 2011. Based on the General Meeting of Stockholders (GMS) which was covered by Notarial Deed No.08 dated 10 September 2012 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., CSI increased authorized share capital by Rp 5,000, with issuing 1000 shares taken by the Company as part of 250 shares. The addition of these shares worth Rp 1.250. With the additional share, the Company’s share ownership in CSI remains at 25%. The latest amendment was made through Notarial Deed No. 7 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., dated December 5, 2013 concerning the changes of CSI name to become PT Asuransi Umum BCA.

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 3.070 dan Rp 5.047 untuk tahun 2013 dan 2012 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi komprehensif.

Equity in net income of associated entity amounted to Rp 3,070 and Rp 5,047 for 2013 and 2012 respectively and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statements of comprehensive income.

c. PT BCA Syariah

Pada bulan Desember 2009, Perseroan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) sebesar 1 (satu) lembar saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp1. Persentase kepemilikan Perseroan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama PT Bank UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.

c. PT BCA Syariah

In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement on PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) shares covering 1 (one) share which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated 16 December 2009. The investment of Rp 1 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. PT Bank UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed No. 49 dated 16 December 2009 of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 dated 14 January 2010.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

46

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN 12. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman bank adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2013 an 2012, the outstanding bank loans were as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, fasilitas pinjaman kepada bank yang tersedia adalah sebagai berikut:

As at 31 December 2013 and 2012, the outstanding bank loan facilities were as follows:

Saldo pinjaman/

Outstanding amount

2013 2012

Pihak ketiga Third parties Pinjaman jangka pendek Short-term loans

Rupiah Rupiah

PT Bank Victoria International Tbk. (Victoria) 100.133 75.074

PT Bank Victoria International Tbk (Victoria).

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC) 290.123 50.040

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC)

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) 50.033 -

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation

Limited, Jakarta (HSBC) Bank QNB Kesawan 30.014 - Bank QNB Kesawan

Bank Panin 30.045 Panin Bank

500.348 125.114 Pihak berelasi (Catatan 26) Related parties (Note 26)

Pinjaman jangka pendek Short-term loan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) 50.038 - PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

Cerukan Over draft

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) 148.217 41.027 PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

198.255 41.027

Jumlah 698.603 166.141

Total

Jumlah fasilitas/

Facility amount

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

2013 2012 2013 2012

Pihak ketiga Third parties Pinjaman jangka pendek Short-term loans

Rupiah Rupiah

PT Bank Victoria International Tbk. (Victoria) 225.000 225.000

17 Desember/ December 2014

17 Desember/ December 2013

PT Bank Victoria International Tbk.

(Victoria)

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBC) 500.000 400.000 Juni/June 2014 Juni/June 2013

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia

(SMBC) PT Bank UOB Buana Tbk.

(Buana) 250.000 250.000 8 September 2014 8 September 2013 PT Bank UOB Buana

Tbk. (Buana) PT Bank Permata Tbk

(permata) 75.000 75.000 17 Pebruari/

February 2014 17 Pebruari/ February

2013 PT Bank Permata Tbk

(permata) PT Bank DBS Indonesia

(DBS) 100.000 100.000 10 Maret/March 2014 10 Maret/ March 2013 PT Bank DBS

Indonesia (DBS)

Bank Hana 180.000 180.000 21 Maret/March 2014 21 Maret/ March 2013 Bank Hana Bank QNB Kesawan 100.000 - 27 Maret/March 2014 - Bank QNB Kesawan

Bank Panin 200.000 - 21 Nopember/

November 2014 - Panin Bank

Dolar AS Dolar AS The Hong Kong and

Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) $30.000 $30.000 9 Juli/July 2014 9 Juli/July 2013

The Hong Kong and Shanghai Banking

Corporation Limited, Jakarta (HSBC)

Standard Chartered Bank $20.000 $20.000 30 September 2014 30 September 2013 Standard Chartered

Bank The Bank of Tokyo Mitsubishi

UFJ, Ltd. $12.000 $12.000 14 September 2014 14 September 2013

The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ,

Ltd.

Pihak berelasi (Catatan 26) Related parties (Note 26)

Pinjaman jangka pendek Short-term loans PT Bank Central Asia Tbk

(BCA) 150.000 150.000 15 Nopember/

November 2014 11 Desember/

December 2013 PT Bank Central Asia

Tbk(BCA)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) - Cerukan 150.000 150.000

15 Nopember/ November 2014

11 Desember/ December 2013

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) –

Over draft

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

47

12. PINJAMAN JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (Lanjutan)

12. SHORT-TERM LOANS AND OVERDRAFT (Continued)

Suku bunga kontraktual per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut:

Annual contractual interest rates on the above loans are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, pinjaman-pinjaman bank ini dijamin, dengan piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 766.089 dan Rp 612.097.

As at 31 December 2013 and 2012, these bank loans secured, by consumer financing receivables amounting to Rp 766,089 and Rp 612,097, respectively.

Seluruh perjanjian di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau Anggaran Dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditor dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.

All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as limitations to initiate merger or cosolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or changes its capital structure and/or Articles of Association without notification to/prior written approval from the creditors and maintenance of certain agreed financial ratios.

13. UTANG OBLIGASI 13. BONDS PAYABLE

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang obligasi atas obligasi-obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan (lihat Catatan 1b) adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2013 and 2012, the outstanding balance of bonds payable related to bonds issued by the Company (see Note 1b) was as follows:

2013 2012

Nilai nominal: Nominal value: Obligasi BCA Finance III 100.000) 200.000) BCA Finance Bonds III Obligasi Subordinasi I 100.000) 100.000) Subordinated Bonds I

Obligasi BCA Finance IV 300.000) 530.000) BCA Finance Bonds IV

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I 1.050.000) 1.700.000) BCA Finance Continuous Bonds I Batch I

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II 1.300.000) -) BCA Finance Continuous Bonds I Batch II

2.850.000) 2.530.000)

Dikurangi: Less:

Beban emisi obligasi ditangguhkan - bersih (7.572) (8.123) Deferred bonds issuance cost - net

Jumlah – bersih 2.842.428) 2.521.877) Total – net

Beban amortisasi yang dibebankan ke laba

rugi 6.029) 5.868) Amortization of costs charged

to profit or loss Tingkat suku bunga kontraktual setahun 6.50% - 11.20% 6.35% - 11.20% Contractual interest rate per annum

2013 2012

Rupiah 5.50% -9.75% 5,23% - 9.00% Rupiah

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

48

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)

Obligasi yang akan jatuh tempo dalam 12 bulan adalah sebesar Rp 1.250.000 dan Rp 980.000 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The bonds will be due in 12 months are amounting to Rp 1,250,000 and Rp 980,000 as of 31 December 2013 and 2012.

Informasi harga pasar obligasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.

Information of bonds market value as of 31 December 2013 and 2012 was obtained from Indonesia Stock Exchange.

Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 BCA Finance Bonds III Year 2010

Obligasi BCA Finance III ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010.

BCA Finance Bonds III were offered at nominal value. Interest will be paid on quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 23 June 2010.

Obligasi III Seri A, Seri B dan Seri C telah dilunasi masing-masing pada tanggal 23 Juni 2011, 23 Maret 2012 dan 23 Maret 2013.

Bonds III Series A, Series B and Series C were fully repaid on 23 June 2011, 23 March 2012 and 23 March 2013, respectively.

Perseroan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi BCA Finance III Tahun 2010 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 31 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 11 tanggal 25 Januari 2010 dan Perubahan II No. 2 tanggal 4 Maret 2010.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Bonds III Year 2010 based on the Trusteeship Agreement No. 31 dated 16 December 2009 which were made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. This agreement have been amended which was covered by Amendment I No. 11 dated 25 January 2010 and Amendment II No. 2 dated 4 March 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Obligasi III mendapatkan peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) dan AAA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) (2012: idAA+ dari Pefindo dan AA+(idn) dari Fitch).

As at 31 December 2013, Bonds III were rated at

idAA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) and AAA(idn) by PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) (2012: idAA+ by Pefindo and AA+(idn) by Fitch).

Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010

Obligasi Subordinasi I ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi Subordinasi I akan jatuh tempo pada tanggal 23 Maret 2015 dengan tingkat suku bunga tetap 11,20%. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.

Subordinated Bonds I is offered at nominal value and listed in the Indonesia Stock Exchange. Subordinated Bonds I will mature on 23 March 2015 with a fixed interest rate of 11.20%. Interest on the bonds is paid every 3 (three) months in accordance with the relevant bond interest payment date. First payment of interest on the bonds was made on 23 June 2010 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds.

Perseroan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk untuk Obligasi BCA Finance Subordinasi I Tahun 2010 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 34 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 13 tanggal 25 Januari 2010 dan Perubahan II No. 5 tanggal 4 Maret 2010.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010 based on a Trusteeshep Agreement No. 34 dated 16 December 2009 were made before Fathiah Helmi, SH, notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 13 dated 25 January 2010 and Amendment II No. 5 dated 4 March 2010.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

49

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)

Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 (Lanjutan)

BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010 (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Obligasi Subordinasi I masing-masing mendapat peringkat idAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan AA-(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia.

As at 31 December 2013 and 2012, Subordinated Bonds I is rated at idAA by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) and AA-(idn) by PT Fitch Ratings Indonesia, respectively.

Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 BCA Finance Bonds IV Year 2011

Obligasi IV ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi IV ini terbagi menjadi Seri A, B, C, D, dan E yang masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 26 Juni 2012, 22 September 2012, 22 Juni 2013, 22 Juni 2014, dan 22 Juni 2015 dengan tingkat suku bunga tetap 7,90% - 9,00% setahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 22 September 2011 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.

Bond IV are offered at nominal value and listed in the Indonesia Stock Exchange. Bonds Series IV consist of serie A, B, C, D, and E, each of which will mature on 26 June 2012, 22 September 2012, 23 June 2013, 23 June 2014, and 22 June 2015 with a fixed interest rate of 7.90% - 9.00% a year. Interest on the bonds is paid every 3 (three) months in accordance with the relevant bond interest payment date. First payment of interest on the bonds was made on 22 September 2011 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds.

Obligasi IV Seri A, Seri B dan Seri C telah dilunasi masing-masing pada tanggal 26 Juni 2012, 22 September 2012 dan 22 Juni 2013.

Bonds IV Series A, Series B and Series C were fully repaid on 26 June 2012, 22 September 2012 and 22 June 2013, respectively.

Perseroan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 10 tanggal 2 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 52 tanggal 19 April 2011 dan Perubahan II No. 24 tanggal 9 Juni 2011.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Bonds IV Year 2011 based on the Trusteeship Agreement No. 10 dated 2 March 2011 which were made before Fathiah helmi, S.H., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 52 dated 19 April 2011 and Amendment II No. 24 dated 9 June 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Obligasi IV mendapatkan peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) dan AAA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) (2012: idAA+ dari Pefindo dan AA+(idn) dari Fitch).

As at 31 December 2013, Bonds IV were rated at

idAA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) and AAA(idn) by PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) (2012: idAA+ by Pefindo and AA+(idn) by Fitch).

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012

Continuous Bonds I BCA Finance Batch I Year of 2012

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi Berkelanjutan I Tahap I ini terbagi menjadi Seri A, B, C, dan D yang masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 14 Mei 2013, 9 Mei 2014, 9 Mei 2015, dan 9 Mei 2016 dengan tingkat suku bunga tetap 6,35% - 7,70%. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2012 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.

Continuous Bonds I Batch I are offered at nominal value and listed in the Indonesia Stock Exchange. Continuous Bonds I Batch I consist of serie A, B, C, and D, each of which will mature on 24 May 2013, 9 May 2014, 9 May 2015, and 9 May 2016 with a fixed interest rate of 6.35% - 7.70% a year. Interest on the bonds is paid every 3 (three) months in accordance with the relevant bond interest payment date. First payment of interest on the bonds was made on 9 August 2012 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds.

Obligasi Berkelanjutan I Tahap I Seri A telah dilunasi pada tanggal 14 Mei 2013.

Continuous Bonds I Batch I Series A were fully repaid on 14 May 2013.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

50

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012 (Lanjutan)

Continuous Bonds I BCA Finance Batch I Year of 2012 (Continued)

Perseroan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap I Tahun 2012 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 14 tanggal 5 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak, M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 71 tanggal 28 Maret 2012 dan Perubahan II No. 66 tanggal 25 April 2012.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I Batch I Year 2012 based on the Trusteeship Agreement No. 14 dated 5 March 2012 which were made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak, M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 71 dated 28 March 2012 and Amendment II No. 66 dated 25 April 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Obligasi Berkelanjutan I Tahap I mendapatkan peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) dan AAA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) (2012: idAA+ dari Pefindo dan AA+(idn) dari Fitch).

As at 31 December 2013, Continuous Bonds I Batch I were rated at idAA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) and AAA(idn) by PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) (2012: idAA+ by Pefindo and AA+(idn) by Fitch).

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013

Continuous Bonds I BCA Finance Batch II Year of 2013

Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ditawarkan pada nilai nominal dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi Berkelanjutan I Tahap II ini terbagi menjadi Seri A, B dan C yang masing-masing akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2014, 14 Juni 2016 dan 14 Juni 2017 dengan tingkat suku bunga tetap 6,50% - 7,60%. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 14 September 2013 dan pembayaran terakhir bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi.

Continuous Bonds I Batch II are offered at nominal value and listed in the Indonesia Stock Exchange. Continuous Bonds I Batch II consist of serie A, B and C, each of which will mature on 24 June 2014, 14 June 2014 and 14 June 2017 with a fixed interest rate of 6.35% - 7.70% a year. Interest on the bonds is paid every 3 (three) months in accordance with the relevant bond interest payment date. First payment of interest on the bonds was made on 14 September 2013 and the final payment along with the repayment of the principal of each series of bonds.

Perseroan melakukan perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance Tahap II Tahun 2013 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 128 tanggal 23 Mei 2013 yang dibuat dihapadan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak, M.H., M.Kn. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 40 tanggal 7 Juni 2013.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as a the Bonds Trustee) BCA Finance Continuous Bonds I Batch II Year 2013 based on the Trusteeship Agreement No.128 dated 23 May 2013 which were made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak, M.H., M.Kn. This agreement has been amended which was covered by Amendment I No. 40 dated 7 June 2013.

Pada tanggal 31 Desember 2013, Obligasi Berkelanjutan I Tahap II mendapat peringkat idAA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan AAA(idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia.

As at 31 December 2013, Continuous Bonds I Batch II is rated at idAA+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) and AAA(idn) by PT Fitch Ratings Indonesia.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

51

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Perjanjian perwaliamanatan mengatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain, sebelum dilunasinya semua obligasi, Perseroan tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:

The trustee agreement provides several negative covenants that should be complied by the Company that, among others, prior to the repayment of the bonds payable, without the written consent from the trustee, the Company is not allowed to:

a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau

menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:

a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:

1. jaminan untuk Pemegang Obligasi ini dengan memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan;

1. the collateral for the bondholders with due consideration of the Trusteeship Agreement;

2. jaminan harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;

2. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;

3. pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;

3. transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including net investment lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and administration agreement;

4. sekuritisasi aset yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.

4. asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.

b. melakukan penggabungan dan/atau peleburan, kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;

b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;

c. melakukan pengambilalihan, kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;

c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;

d. mengadakan perubahan Anggaran Dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan.

d. make changes in the Articles of Association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

52

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)

e. memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:

e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:

1. pinjaman atau investasi tersebut tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;

1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;

2. pinjaman kepada karyawan (termasuk Direksi dan Komisaris) atau;

2. credit to employee (include Director and commissioner) or;

3. investasi atau penyertaan modal Perseroan pada Perseroan yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk Perseroan pembiayaan.

3. investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.

Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayarkan sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.

Total principal and interest of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian utang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian perwaliamanatan.

As of 31 December 2013 and 2012, the Company was in compliance with covenants in relation to the Bonds payable agreements and complied with all the requirements mentioned in trustee agreement.

Utang obligasi dijamin dengan jaminan fidusia

atas piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 1.387.211 dan Rp1.235.240 masing-masing pada tahun 2013 dan 2012 (lihat Catatan 7).

Bonds payable are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp1,387,211 and Rp1,235,240 in 2013 and 2012, respectively (see Note 7).

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH 14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) PAYABLE

Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2013

adalah sebagai berikut: The details of this account as of 31 December 2013

are as follows:

2013

Nilai nominal 300.000) Nominal value

Dikurangi biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan – setelah dikurangi beban amostisasi sebesar Rp150 pada tahun 2013 (6.581)

Less deferred MTN issuance cost-net of amortization expense of Rp 150 in 2013

Jumlah 293.419) Total

Pada bulan Desember 2013, Perseroan menerbitkan “Medium-Term Notes III (MTN III) BCA Finance Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp300.000 dan akan jatuh tempo tanggal 4 Desember 2016.

In December 2013, the Company issued “Medium-Term Notes Payable III (MTN III) Year 2013 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp300,000 and the maturity date at 4 December 2016.

Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia

sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran untuk MTN III BCA Finance sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak, M.H., M.Kn. no. 2 dan 3, tanggal 2 Desember 2013. Dalam akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp150.075 pada tanggal 31 Desember 2013 (lihat Catatan 7).

The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian, and payment agent for the BCA Finance MTN III, as stated in the Notarial Deed No. 2 and 3, dated 2 December 2013 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak, M.H., M.Kn. The notarial deed provides several negative covenants to the Company, among other, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables amounting to Rp150,075 as at 31 December 2013 (see Note 7).

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

53

15. PAJAK PENGHASILAN 15. INCOME TAX

a. Utang Pajak terdiri dari: a. Tax payable consist of:

2013 2012

Pajak penghasilan badan Corporate income tax -Pasal 25 15.098 20.961 Articles 25- -Pasal 29 21.626 10.840 Articles 29-

Jumlah 36.724 31.801 Total

Pajak penghasilan Income tax

-Pasal 21 6.373 4.137 Articles 21- -Pasal 4 (2) 2.083 1.208 Articles 4 (2)- -Pasal 26 1.064 - Articles 26- -Pasal 23 682 564 Articles 23-

Pajak pertambahan nilai 1.443 25 Value added tax

Jumlah 48.369 37.735 Total

b. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

b. The component of income tax expense was as follows:

2013 2012

Pajak penghasilan kini 307.087 248.770 Current income tax Pajak Tangguhan 779 (5.396) Deferred tax

Jumlah 307.866 243.374 Total

c. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

c. The reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the statutory tax rates to income before tax was as follows:

2013 2012

Laba sebelum pajak penghasilan 1.243.147) 972.875 Income before income tax Tarif pajak yang berlaku 25%) 25% Enacted tax rate

310.787) 243.219 Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% (2.921) 155 Permanent differences at 25%

Beban pajak penghasilan 307.866) 243.374 Income tax expense

d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak, sebagaimana yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

d. Reconciliation between accounting income before tax, as shown in the statements of comprehensive income and taxable income was as follows:

2013 2012

Laba akuntansi sebelum pajak penghasilan 1.243.147) 972.875) Accounting income before income tax Beda temporer: Temporary differences:

Kewajiban imbalan pasca-kerja 5.025) 14.349) Obligation for post-employment benefits Penyusutan aktiva tetap 1.387) 4.945) Depreciation of fixed assets Biaya yang masih harus dibayar (9.000) -) Accrued expenses Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang (466) 803) Allowance for impairment losses on receivables

Aset sewa pembiayaan (63) 398) Asset under capital lease

(3.117) 20.495) Beda permanen: Permanent differences:

Pendapatan Jasa Giro (5) (10) Interest income Laba neto entitas asosiasi (24.806) (7.113) Net income of associated entities Beban umum dan administrasi 7.581) -) General and administrative expense

Biaya yang tidak dapat dikurangkan 5.547) 8.836) Non-deductible expenses

(11.683) 1.713 Laba kena pajak 1.228.347) 995.083) Taxable income Beban pajak penghasilan 307.087) 248.771) Income tax expense

Dikurangi: pajak dibayar dimuka (285.461) (237.931) Less: prepaid taxes

21.626) 10.840)

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

54

15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 15. INCOME TAX (Continued)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2013 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Badan.

The corporate income tax calculation for 2011 was a preliminary estimate made for accounting purpose and its subject to revision when the Company lodged its Annual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2012 telah sesuai dengan SPT Perseroan.

The calculation of corporate income tax for 2012 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.

e. Bagian signifikan aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

e. The items that give rise to significant portion of the deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2013 and 2012 was as follows:

2012

Diakui pada (laba) rugi

periode berjalan/ Recognised in current period (profit) or loss 2013

Aset pajak tangguhan: Deferred tax asset:

Kewajiban imbalan pasca-kerja 1.896) 1.256) 3.152 Obligation for post-employment benefits Aktiva tetap 411) 347) 758 Fixed assets Biaya yang masih harus dibayar 18.750) (2.250) 16.500 Accrued expenses Penyisihan kerugian penurunan nilai piutang 201)

(117) 84

Allowance for impairment losses on receivables

Aset sewa pembiayaan 3) (3) - Asset under capital lease

21.261) (767) 20.494

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability:

Aset sewa pembiayaan - (12) (12) Asset under capital lease

- (12) (12)

Aset pajak tangguhan-bersih 21.261) 779) 20.482 Deferred tax assets-net

f. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.

f. The management believes that the total deferred tax assets arising from temporary difference are probable to be realised in the future years.

16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2013 2012

Pihak ketiga Third parties

Utang ke perusahaan asuransi 254.439 307.443 Payable toinsurance companies Titipan konsumen 105.308 73.618 Advances from customer Utang ke dealer 107.121 149.654 Payable to dealer

Lain-lain 3.441 2.148 Others

Sub-total 470.309 532.863 Sub-total Pihak berelasi Related parties

Utang ke perusahaan asuransi (Catatan 26) 33.971 39.351

Payable to Insurance companies (Note 26)

Liabilitas atas transaksi pembiayaan bersama (Catatan 26) 211.011 191.555

Liability on joint financing transactions (Note 26)

Sub-total 244.982 230.906 Sub-total Total 715.291 763.769 Total

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

55

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, modal dasar Perseroan sebesar Rp 500.000 (50.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham, dimana sebesar Rp 200.000 (20.000.000 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:

As of 31 Desember 2013 and 2012, the Company’s authorized share capital was amounted to Rp 500.000 (50.000.000 shares) at par value of Rp 10.000 (in whole Rupiah) per share, if which Rp 200.000 (20.000.000 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:

Pemegang Saham/Shareholders

Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/

Number of Shares Issued and Fully

Paid

Persentase Pemilikan/

Percentage of Ownership Jumlah/Total

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) 19.915.185 99,58% 199.152

BCA Finance Limited, Hong Kong 84.815 0,42% 848

20.000.000 100,00% 200.000

Berdasarkan Rapat umum pemegang saham Perseroan pada tanggal 15 Mei 2013 dan 22 Juni 2012, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen kas masing-masing sebesar Rp 145.141 dan Rp 536.162 pada tahun 2013 dan 2012 serta dividen interim masing-masing sebesar Rp 930.000 dan Rp 438.460 pada tahun 2013 dan 2012.

Based on the annual general shareholder’s meeting dated 15 May 2013 and 22 June 2012, the stockholder approved to distribute cash dividends of Rp 145,141 and Rp 536,121 in 2013 and 2012, respectively, and interim dividends of Rp 930,000 and Rp 438,460 in 2013 and 2012, respectively.

Cadangan laba neto sebagai dana cadangan sebesar Rp 10.000 untuk tahun 2013 dan Rp 1.000 untuk tahun 2012. Dana cadangan disajikan sebagai “Saldo Laba – Telah Ditentukan Penggunaannya” pada laporan posisi keuangan.

The appropriation of the Company’s net income as reserve fund amounting to Rp 10,000 in 2013 and Rp 1,000 in 2012. The reserve fund is presented as “Appropriated Retained Earnings” in the statement of financial position.

18. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 18. FINANCING LEASE INCOME

Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi sewa pembiayaan sebagai berikut:

This account represents income from financing lease transactions as follows:

2013 2012

Total/Total % Total/Total %

Pihak ketiga 21.499 95,74 9.663 84,64 Third parties

Pihak berelasi Related parties PT Bank Central Asia Tbk.

(Catatan 8 dan 26) 857 3.82 1.720 15,06 PT Bank Central Asia

Tbk (Notes 8 and 26)

PT Bank BCA Syariah (Catatan 8 dan 26) 74 0,33 34 0,30

PT Bank BCA Syariah (Notes 8 and 26)

PT BCA Sekuritas (Catatan 8 dan 26) 25 0.11 - -

PT BCA Sekuritas (Notes 8 and 26)

Total 22.455 100,00 11.417 100,00 Total

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

56

19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 19. CONSUMER FINANCING INCOME

Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga dan pihak berelasi.

This account represents income from car financing transactions to third parties and related party.

Untuk tahun 2013 dan 2012, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk pendapatan proses pembiayaan bersih yang diakui sebesar Rp 570.329 dan Rp 447.189 masing-masing pada tahun 2013 and 2012.

For 2013 and 2012, consumer financing income includes net financing process administration fee amounting to Rp 570,329 and Rp 447,189 in 2013 and 2012, respectively.

Selama tahun 2013 dan 2012, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang jumlah pendapatan kumulatif tahunannya melebihi 10% dari pendapatan pembiayaan konsumen.

During 2013 and 2012 there was no consumer financing transaction made to any single party with cumulative revenue during the periods exceeding 10% of consumer financing income.

20. DENDA DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN 20. PENALTY AND OTHER INCOME

2013 2012

Pihak ketiga Third parties

Denda 143.421 127.906 Penalty

Jasa manajemen 62.052 36.077 Management fee

Lain-lain 13.883 13.168 Others

Total 219.356 177.151 Total

21. PENDAPATAN BUNGA 21. INTEREST INCOME

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2013 2012

Pihak berelasi Related parties Rekening giro - Rupiah Current accounts – Rupiah

(Catatan 26) 5 10 (Note 26) Pinjaman subordinasi - CSF Subordinated Loan – CSF

(Catatan 26) 9.060 2.861 (Note 26)

Total 9.065 2.871 Total

22. BEBAN BUNGA 22. INTEREST EXPENSE

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2013 2012

Pihak ketiga Third parties

Bunga atas efek utang yang diterbitkan (lihat Catatan 13 dan 14)

Interest on debt securities issued

(see Note 13 and 14)

Obligasi 205.292 184.643 Bonds

Wesel bayar jangka menengah* 1.708 - Medium-term notes* Bunga atas pinjaman bank 19.499 26.545 Interest on bank loans

Utang sewa pembiayaan 230 130 Obligations under finance lease

Amortisasi biaya emisi obligasi 6.029

5.868

Amortization of deferred bonds issuance Cost

Amortisasi biaya emisi wesel bayar jangka menengah

150 - Amortization of medium-term notes

issuance cost

Sub-total 232.908 217.186 Sub-total

Pihak berelasi Related parties

(Catatan 26) (Notes 26)

Bunga atas pinjaman bank 4.985 2.651 Bank loans

Provisi bank - 182 Bank provision

Sub-total 4.985 2.833 Sub-total

Total 237.893 220.019 Total

* Beban bunga atas Wesel bayar jangka menengah III BCA Finance.

* Interest expense from BCA Finance medium-term notes payables III

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

57

23. GAJI DAN TUNJANGAN KARYAWAN 23. SALARIES AND EMPLOYEE’S BENEFITS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

2013 2012

Gaji dan tunjangan 198.708 138.429 Salaries and benefits

Imbalan pasca-kerja (lihat Catatan 27) 6.325 6.053 Post-employment benefits (see Notes 27)

Tunjangan lainnya 7.546 4.991 Other allowances

Jumlah 212.579 149.473 Total

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

2013 2012

Pendukung operasional 45.196 82.492 Outsourcing

Sewa 27.239 24.623 Rent

Pemasaran 29.793 22.238 Marketing

Perlengkapan kantor 13.643 11.644 Office supplies

Transportasi dan perjalanan 14.534 9.287 Transportation and traveling

Perbaikan dan pemeliharaan 13.012 9.606 Repairs and maintenance

Asuransi 7.370 4.528 Insurance

Pelatihan 6.997 5.217 Training

Komunikasi 4.971 4.922 Communication

Jamuan 5.005 3.668 Entertainment

Lain-lain 14.762 11.766 Others

Jumlah 182.522 189.991 Total

Lain-lain terutama merupakan beban terkait

materai, elektrik dan beban lainnya. Others mostly represent stamp duty, electricity and

other expenses.

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Konsumen a. Joint Consumer Financing Agreement

Pada tanggal 19 Juli 2001, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Perjanjian kerjasama ini telah diubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas tersebut, terakhir pada tanggal 31 Oktober 2008. Dalam perjanjian ini, porsi BCA dalam pembiayaan tersebut tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pembiayaan dan jumlah maksimum fasilitas tidak boleh lebih dari Rp 550.000. Seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perseroan. Dalam perjanjian ini, maksimum jangka waktu pembiayaan adalah 4 (empat) tahun dan batas umur kendaraan bekas maksimum 8 (delapan) tahun pada saat berakhirnya pembiayaan.

On 19 July 2001, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, the parent company. The agreement has been amended several times in relation with the extension of the facility, the last of which was on 31 October 2008. In this agreement, BCA’s portion in this joint consumer financing shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit shall not be more than Rp 550,000. The Company will handle administration and collection tasks. In this agreement, the maximum term of financing facility is 4 (four) years and the maximum age of used vehicles is 8 (eight) years at the end of this financing.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

58

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Konsumen

(Lanjutan) a. Joint Consumer Financing Agreement

(Continued)

Pada tanggal 16 Juni 2003, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah atau calon nasabah BCA, dimana porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 1.000 untuk setiap fasilitas Kredit kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan akan dilakukan oleh Perseroan. Pada tanggal 13 Oktober 2003, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.

On 16 June 2003, the Company entered into a joint consumer financing agreement for vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA will perform marketing efforts to BCA’s customers or prospective BCA customers. BCA’s portion shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp 1,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. On 13 October 2003, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credit to customers.

Pada tanggal 24 Januari 2006, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini BCA dan Perseroan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah. Porsi BCA tidak lebih dari 95% dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 1.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perseroan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perseroan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersama-sama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 5.000 untuk setiap fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) yang diberikan kepada konsumen.

On 24 January 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, parent company. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to customers. BCA’s portion which shall not be more than 95% of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp 1,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on April 5, 2006, regarding the terms and conditions in credit granting to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On August 21, 2008, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers. The maximum facility limit given to customers shall not be more than Rp 5,000 for each Vehicle Loans Program (KKB)’s facility.

Pada tanggal 1 November 2011, perjanjian ini diubah mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dengan ketentuan jumlah maksimum pembiayaan kepada masing-masing konsumen tidak melebihi ketentuan plafon yang mengacu pada limit dan wewenang pemberian kredit Direksi dan Komisaris Perseroan.

On 1 November 2011, the agreement has been amended regarding the terms and conditions in granting credits to customers, provided that the maximum amount of financing to individual consumers do not exceed the ceiling provisions which refers to the authorized credit limit and the Company’s Directors and Commissioners.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

59

25. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

a. Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Konsumen

(Lanjutan) a. Joint Consumer Financing Agreement

(Continued)

Pada tanggal 31 Agustus 2012, perjanjian ini kembali mengalami beberapa perubahan mengenai pengertian penjual, upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah, ketentuan uang muka, porsi pembiayaan BCA setinggi-tingginya hinga sebesar 95% dari setiap Fasilitas Pembiayaan Bersama yang diberikan kepada Konsumen dan menambah syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan usia minimum dan plafon minimum bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.

On 31 August 2012, the agreement was amended with several changes regarding the definition of the seller, marketing efforts to customers, the terms of down payment, BCA financing portion at maximum of 95% of any joint financing facility provided to consumers and added the terms and conditions of minimum age and minimum financing facility in granting credits to customers.

Pada tanggal 31 Oktober 2013, perjanjian ini kembali mengalami perubahan mengenai penambahan ketentuan pengambilan dokumen agunan.

On 31 Oktober 2013, the agreement was amended with a change regarding the addition of collateral document retrieval provision.

b. Perjanjian Kerjasama Terkait Fasilitas Perlindungan Asuransi Jiwa

b. Life Insurance Coverage Facility Agreement

Berdasarkan perjanjian No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 per tanggal 21 April 2011, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Commonwealth Life untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memperoleh pendapatan management fee, sebesar Rp 27.697 dan Rp 35.549 pada tahun 2013 dan 2012.

Based on agreement No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 as of 21 April 2011, the Company entered into agreement with PT Commonwealth Life for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based of the agreement, the Company earns income from management fee, amounting to Rp 27,697 and Rp 35,549 during 2013 and 2012, respectively.

Berdasarkan perjanjian No.418/CIGNA-BCAF/II/12 per tanggal 20 Pebruari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Cigna untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, Perseroan memperoleh pendapatan management fee, sebesar Rp 34.355 dan Rp 528 selama tahun 2013 dan 2012.

Based on agreement No.418/CIGNA-BCAF/II/12 as of 20 February 2012, the Company entered into agreement with PT Cigna Insurance for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, the Company earns income from management fee, amounting Rp 34,355 and Rp 528 during 2013 and 2012.

c. Perjanjian Lain-lain c. Other Agreements

Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Pan Pasific Insurance seluruhnya Perseroan asuransi pihak ketiga dan PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance), pihak berelasi, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.

The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika and PT Pan Pacific Insurance, third party insurance company and PT Asuransi Umum BCA (formerly PT Central Sejahtera Insurance), a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

60

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Berikut adalah rincian sifat hubungan istimewa: The nature of related parties is summarized as

follows:

Pihak berelasi/ Related party

Sifat dari hubungan/ Nature of relationships

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pemegang saham Perseroan/

The Company’s shareholder Pembiayaan bersama, penempatan dana

giro, sewa pembiayaan dan pinjaman jangka pendek dan cerukan/ Joint

financing, placement in current account, finance lease and short-term

loans and overdraft

BCA Finance Limited, Hong Kong Pemegang saham Perseroan/ The Company’s shareholder

-

PT Central Santosa Finance Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate

shareholder

Investasi dalam saham dan pinjaman subordinasi / Investments in shares and

subordinated loan

PT Asuransi Umum BCA (sebelumnya bernama/ formerly Central Sejahtera Insurance)

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/ Owned by the same ultimate

shareholder

Investasi dalam saham dan kerjasama asuransi kendaraan pembiayaan

konsumen/ Investments in shares and insurance cooperation in respect of motor

vehicle under consumer financing

PT BCA Sekuritas Entitas sepengendali/ Entity under common control

Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan/ Consumer financing and

finance lease

PT Bank BCA Syariah Entitas sepengendali/ Entity under common control

Investasi dalam saham dan sewa pembiayaan/ Investments in shares and finance lease

Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors

Personil manajemen kunci/ Key management personnel

Imbalan kerja/ Employee benefits

Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:

2013 2012

Saldo/ Balance %

**)

Saldo/ Balance %

**)

ASET ASSETS

Bank Cash in Banks

Entitas induk – BCA 209 0.01 439 0,01 Parent company - BCA Piutang pembiayaan konsumen* Consumer financing receivables*

Entitas sepengendali – BCA Sekuritas 2 0.01

-

- Entitiy under common control –

BCA Sekuritas Investasi sewa pembiayaan bersih* Net Investment in finance leases*

Entitas induk - BCA 4.195 0.07 12.586 0,26 Parent company - BCA Entitas sepengendali: Entity under common control :

BCA Syariah 1.034 0.02 104 0.01 BCA Syariah BCA Sekuritas 397 0.01 - - BCA Sekuritas

Piutang pihak berelasi Due from a related party Entitas induk - BCA 89.155 1.54 - - Parent company - BCA Entitas asosiasi - CSF 100.739 1.74 100.677 2,08 Associated entity - CSF

Penyertaan saham Investment in shares of stock Entitas asosiasi: Associated entity:

CSF 42.204 0.73 20.466 0,42 CSF Asuransi Umum BCA 23.814 0.41 20.745 0,43 Asuransi Umum BCA

Entitas sepengendali - Entity under common BCA Syariah 1 0.01 1 0,01 control - BCA Syariah

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman jangka pendek dan

cerukan Short-term loans and overdraft Entitas induk - BCA 198.255 4.21 41.027 1,14 Parent company - BCA

Beban akrual Accrued expenses Entitas induk - BCA 590 0.01 273 0,01 Parent company – BCA

Utang lain-lain Other payables Entitas induk - BCA 211.011 4.48 191.555 5,30 Parent company – BCA Entitas asosiasi – Asuransi

Umum BCA 33.971 0.72 39.351 1,09 Associated entity – Asuransi

Umum BCA

*) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai Before allowance for impairment losses*

)

**)

Persentase terhadap total asset dan liabilitas Percentage to total assets and liabilities**)

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

61

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Lanjutan)

Transactions with related parties (Continued)

Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)

The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows: (continued)

2013 2012

Jumlah/ Amount

%***)

Jumlah/ Amount

%***

)

PENDAPATAN INCOME Pedapatan pembiayaan konsumen Consumer financing income

Entitas sepengendali – BCA Sekuritas 2 0.01 - -

Entitiy under common control – BCA Sekuritas

Pendapatan sewa pembiayaan Financing lease income Entitas Induk – PT BCA Tbk. 857 0.04 1.720 0,11 Parent company – PT BCA Tbk. Entitas sepengendali – PT Bank

BCA Syariah 74 0.01 34 0,01 Entity under common - control –

PT Bank BCA Syariah Entitas sepengendali – PT BCA

Sekuritas 25 0.01 - - Entity under common control –

PT BCA Sekuritas Pendapatan bunga Interest Income

Entitas induk - BCA 5 0.01 10 0,01 Parent company - BCA Entitas asosiasi - CSF 9.060 0.47 2.861 0,18 Associated entities - CSF

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi

Equity in net gain of associated entities

Entitas asosiasi - CSF 21.737 1.12 2.066 0,13 Associated entities - CSF Entitas asosiasi – Asuransi

Umum BCA 3.070 0.16 5.047 0,31 Associated entities –Asuransi

Umum BCA

***)

Persentase terhadap total pendapatan Percentage to total income***)

2013 2012

Jumlah/ Amount %

****)

Jumlah/ Amount %

****)

BEBAN EXPENSE

Beban bunga Interest expense

Entitas induk - BCA 4.985 0,72 2.833 0,45 Parent company – BCA

****)

Persentase terhadap total beban Percentage to total expenses ****)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perseroan mempunyai saldo piutang pihak berelasi dari BCA masing-masing sebesar Rp 89.155 dan nihil, dan saldo utang lain-lain kepada BCA sebesar Rp 211.011 dan Rp 191.555. Saldo piutang tersebut merupakan pembayaran ke dealer mobil untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan. Saldo utang lain-lain merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA.

As at 31 December 2013 and 2012, the Company has outstanding balance of due from a related party from BCA amounted to Rp 89,155 and nil, respectively, and other payables to BCA amounted to Rp 211,011 and Rp 191,555. The outstanding other receivable balance represents payment to car dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company. The outstanding other payables balance represents customers’ installments which were not yet paid to BCA.

Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada CSF sebesar Rp 100.000 yang diberikan dalam 2 tahap penarikan yang masing-masing pada tanggal 3 Agustus 2012 dan 3 Oktober 2012. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp 100.000 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Pihak Berelasi”. Perseroan mencatat piutang bunga atas pinjaman ini sebesar Rp 739 dan 677 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga sebesar 9.060 dan 2.861 selama tahun 2013 dan 2012. Pinjaman subordinasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Agustus 2017.

The Company provides subordinated loan facility to CSF amounting to Rp 100,000 divided into two phases of drawdown on 3 August 2012 and 3 October 2012. The loan balance as of 31 December 2013 amounted to Rp 100,000 which is presented as part of “Due From Related Parties”. The Company recorded interest receivable amounting Rp 739 and Rp 677 as of 31 December 2013 and 2012. The Company also recorded interest income amounting to Rp 9,060 and Rp 2,861 during 2013 and 2012. This subordinated loan will be due on 3 August 2017.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

62

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Lanjutan)

Transactions with related parties (Continued)

Perseroan mengadakan perjanjian penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi Umum BCA, dimana Perseroan menunjuk dan menetapkan PT Asuransi Umum BCA sebagai Perseroan asuransi untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo utang asuransi adalah sebesar Rp 33.971 dan Rp 39.351 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan.

The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with PT Asuransi Umum BCA wherein the Company assigns PT Asuransi Umum BCA as the insurance company to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp 33,971 and Rp 39,351 as of 31 December 2013 and 2012 which is presented as part of “Other payables” in the statements of financial position.

Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagi berikut:

Total remuneration of the Company’s Commissioners and Directors recognized in the statement of comprehensive income is as follows:

2013 2012

Komisaris 3.440 2.820 Commissioners

Direksi 28.786 25.894 Directors

Total 32.226 28.714 Total

Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon kontrak kerja dan pembiayaran berbasis saham.

There is no compensation of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits, and share-based payment.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

All significant transactions with related parties are conducted under terms and conditions similar to those transacted with third parties.

27. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 27. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT

BENEFITS

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.

In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benfits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.

Perseroan mempunyai program pensiun iuran dan manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia. Iuran pensiun untuk program pensiun iuran pasti ditanggung oleh Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 5% dan 3% dari gaji pokok karyawan.

The Company has a defined contribution and benefits pension plan covering all of its qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee’s retirement, disability or death. Pension contributions for defined contribution pension plan of the Company and the employees are equivalent to 5% and 3%, respectively, of the employees’ basic salaries.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

63

27. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

27. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Perseroan mencatat cadangan imbalan pasca kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria berdasarkan laporannya yang bertanggal 15 Januari 2014 untuk tahun 2013 dan 16 Januari 2013 untuk tahun 2012 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

The Company recorded the employee benefits liability based on the actuarial calculation prepared by PT Sentra Jasa Aktuaria whose report dated 15 January 2014 for the yar 2013 and 16 January 2013 for the year 2012, respectively, using the “Projected Unit Credit” method.

Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for post-employment benefits as of 31 December 2013 and 2012 were as follows:

2013 2012

Tingkat diskonto per tahun 7% 6% Discount rate

Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 10% 10% Annual basic salary growth rate

Tabel berikut menyajikan liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan yang tercatat di laporan keuangan, perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012:

The following table summarizes the obligation for post-employment benefits of the Company as recorded in the statements of financial position, movement in the obligation, and expenses recognized in the statements of comprehensive income for the years ended 31 December 2013 and 2012:

a. Beban imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits

2013 2012

Beban jasa kini 3.747) 4.697) Current service cost

Beban bunga 1.977) 1.263) Interest cost

Hasil ekspektasi aset program (496) (491) Expected return on plan asset

Amortisasi atas biaya jasa lalu - belum menjadi hak

25)

25)

Amortization of past service cost - non-vested

Amortisasi atas kerugian aktuarial 1.072) 559) Amortization of actuarial loss

Beban yang diakui pada tahun berjalan

6.325)

6.053)

Expenses recognized in the current year

b. Liabilitas imbalan kerja karyawan b. Employee benefits liability

2013 2012

Nilai kini liabilitas imbalan kerja 27.711)

32.950)

Present value of employee benefits

obligation

Nilai wajar aset program (9.126) (8.268) Fair value of plan assets

Kerugian aktuaria yang belum diakui (5.675) (16.773) Unrecognized actuarial loss

Biaya jasa lalu yang belum diakui - Unrecognized past service

belum menjadi hak (300) (324) cost - non-vested

Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam Net liability recognized in the

laporan posisi keuangan 12.610) 7.585) statements of financial position

c. Perubahan nilai kini liabilitas imbalan adalah sebagai berikut:

c. Movements of the present value of benefit obligations are as follows:

2013 2012

Nilai kini liabilitas imbalan pada

1 Januari

32.950)

17.594)

Present value of the benefit obligations

1 January

Biaya jasa kini 3.654) 4.697) Current service cost

Biaya bunga 1.977) 1.263) Interest cost

Imbalan dana pensiun yang dibayarkan -) -) Benefits paid pension fund

Pembayaran imbalan (8) (4) Benefit payment

Perubahan ekspektasi -) -) Plan amendment

(Keuntungan) kerugian pada Actuarial (gains) losses on

kewajiban aktuaria (10.862) 9.400) Obligation

Nilai kini liabilitas imbalan pada Present value of the benefit

31 Desember 27.711) 32.950) 31 December

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

64

27. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

27. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

d. Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah sebagai berikut:

d. Changes in the fair value of plan assets are as follows:

2013 2012

Nilai wajar aset program pada

1 Januari 2013

8.268)

6.839)

Fair value of plan assets at

1 January 2013

Imbal hasil ekspektasian aset program 495) 492) Expected return

Iuran oleh pemberi kerja 1.200) 1.200) Contributions by employer

Imbalan dana pensiun yang dibayarkan -) -) Benefits paid pension fund

(Keuntungan) kerugian pada Actuarial (gains) losses on

aset program (837) (263) plan assets

Nilai wajar aset program pada Fair value of plan assets at

31 Desember 2013 9.126) 8.268) 31 December 2013

Kategori utama asset program dalam persentase terhadap total aset program adalah 80% investasi di pasar uang (deposito) dan 20% investasi di instrumen pendapatan tetap (obligasi).

The main categories of plan assets as a percentage of total plan assets are 80% of investment in money market (time deposit) and 20% of investment in fixed income instrument (bond).

Estimasi terbaik Perseroan atas iuran dalam aset program pensiun di 2014 adalah sebesar Rp 1.200.

The Company expects to contribute Rp 1,200, to its pension benefit pension plans in 2014.

Rugi (laba) imbaI hasil aktual aset program selama tahun 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp 340 dan Rp (228).

Actual investment loss (income) on plan assets during 2013 and 2012 were amounted of Rp 340 and Rp (228), respectively.

Jumlah dalam tahun ini dan tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

Amounts for the current and prior period are as follows:

2013 2012

Nilai kini kewajiban imbalan (27.711) (32.950) Present value of the obligation

Aset program 9.127) 8.267) Fair value of plan assets

Surplus / (Defisit) (18.585) (24.682) Surplus / (Deficit)

Penyesuaian liabilitas program -) (906) Experience adjustments on liabilities

Penyesuaian aset program -) 681) Experience adjustments on plan asset

e. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja: e. Movements of obligation for post-employment benefits:

2013 2012

Liabilitas imbalan pasca-kerja pada awal tahun

7.585)

2.737)

Obligation for post-employment

banefit at the beginning of year

Beban imbalan pasca-kerja tahun berjalan

6.325)

6.053)

Post-employment benefit expense during the year

Pembayaran selama tahun berjalan (1.300) (1.205) Payments during the year

Liabilitas imbalan pasca-kerja pada Obligation for post-employment

akhir tahun 12.610) 7.585) balance at the end of year

.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

65

28. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN 28. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perseroan yang tercatat dalam laporan keuangan.

The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company’s financial instruments that are carried in the financial statements.

2013

Pinjaman yang diberikan dan

piutang/Loans and receivables

Biaya perolehan diamortisasi

lainnya/ Other amortized

cost

Jumlah nilai tercatat/

Total carrying amount

Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Bank 275 -) 275) 275) Cash in banks

Investasi sewa pembiayaan - bersih 188.170 -) 188.170) 185.972) Net investment in leases – net

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 5.229.340 -) 5.229.340) 6.743.214)

Consumer financing receivables – net

Tagihan anjak piutang - bersih 8.420 -) 8.420) 8.420) Factoring receivables – net

Piutang pihak berelasi 189.894 189.894) 189.894) Due from related parties

Piutang dan aset lain-lain 8.739 -) 8.739) 8.739) Other receivables and assets

Penyertaan lainnya -) -) 1) 1) Other investment

5.624.838 -) 5.624.839) 7.136.515)

Liabilitias keuangan: Financial liabilities: PInjaman jangka pendek dan

cerukan - (698.603) (698.603) (698.603) Short-term loans and overdraft

Beban akrual - (26.852) (26.852) (26.852) Accrued expenses Gaji, tunjangan dan

kesejahteraan - (69.180) (69.180) (69.180) Salary, allowance and benefits Utang sewa pembiayaan - (1.670) (1.670) (1.670) Obligations under finance lease

Wesel bayar jangka Menengah - (293.418) (293.418) (293,418) Medium-term notes payable

Utang obligasi - (2.842.428) (2.842.428) (2.780.659) Bonds payable

Utang lain-lain - (715.291) (715.291) (715.291) Other payables

- (4.647.442) (4.647.442) (4.585.673)

2012

Pinjaman yang diberikan dan

piutang/Loans and receivables

Biaya perolehan diamortisasi

lainnya/ Other amortized

cost

Jumlah nilai tercatat/

Total carrying amount

Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets:

Bank 489 -) 489) 489) Cash in banks Investasi sewa pembiayaan -

bersih 116.936 -) 116.936) 118.102) Net investment in leases – net

Piutang pembiayaan konsumen - bersih 4.487.552 -) 4.487.552) 5.625.968)

Consumer financing receivables – net

Tagihan anjak piutang - bersih 5.472 -) 5.472) 5.472) Factoring receivables – net

Piutang pihak berelasi 100.677 ) 100.677) 100.677) Due from related parties Piutang dan aset lain-lain 432 -) 432) 432) Other receivables and assets

Penyertaan lainnya - -) 1) 1) Other investment

4.711.558 -) 4.711.559) 5.851.141) Liabilitias keuangan: Financial liabilities: PInjaman jangka pendek dan

cerukan - (166.141) (166.141) (166.141) Short-term loans and overdraft Beban akrual - (32.867) (32.867) (32.867) Accrued expenses Gaji, tunjangan dan

kesejahteraan - (80.791) (80.791) (80.791) Salary, allowance and benefits

Utang sewa pembiayaan - (2.710) (2.710) (2.710) Obligations under finance lease Utang obligasi - (2.521.877) (2.521.877) (2.526.590) Bonds payable

Utang lain-lain - (763.769) (763.769) (763.769) Other payables

- (3.568.155) (3.568.155) (3.572.868)

.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

66

29. INFORMASI SEGMEN USAHA 29. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Perseroan mengelompokkan kegiatan usahanya

dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni investasi sewa bersih, pembiayaan konsumen dan anjak piutang dan segmen geografis sebagai segmen sekunder yang terbagi atas area Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, dan lain-lain.

The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segment consisting of net investment in leases, consumer financing and factoring and the geographical segment, as secondary segment, consisting of Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang, and others.

Informasi bentuk segmen primer yang berupa

segmen usaha Perseroan adalah sebagai berikut: The Company’s primary business segment

information is as follows:

2013 (satu tahun/one year)

Investasi Sewa Bersih/ Net

Investment in Leases

Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing

Anjak Piutang/ Factoring Jumlah/Total

Pendapatan segmen Segment income

Pendapatan 22.474) 1.652.788) 1.529) 1.676.791) Income

Denda, dan lain-lain 13) 143.383) 25) 143.421) Penalty, and others Penerimaan atas piutang yang telah

dihapusbukukan -) 2.803) -) 2.803) Recovery of receivables

previously written-off

Jumlah pendapatan segmen 1.823.015) Total segment income

Beban segmen Segment expenses

Beban bunga -) (231.714) -) (231.714) Interest expense Cadangan kerugian penurunan nilai

piutang (943) (18.849) (570) (20.362) Provision for impairment losses on receivable

Jumlah beban segmen (252.076) Total segment expenses

Hasil segmen 1.570.939) Segment results Pendapatan tidak dapat dialokasi 109.806) Unallocated income

Beban tidak dapat dialokasi (437.598) Unallocated expenses

Laba sebelum beban pajak 1.243.147) Income before tax expense

Beban pajak (307.866) Tax expense Laba Bersih 935.281) Net Income

Aset segmen 188.170 5.229.339 8.420 5.425.929 Segment assets

Aset tidak dapat dialokasi 372.105 Unallocated assets

Jumlah Aset 5.798.034

Total Assets

Liabilitas segmen 201 4.564.160 - 4.564.361 Segment liabilities

Liabilitas tidak dapat dialokasi 144.061 Unallocated liabilities

Jumlah Liabilitas 4.708.422 Total Liabilities

Jumlah pembiayaan (piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa, dan anjak piutang)* 156.384 26.700.770 62.055 26.919.209

Total financing (consumer finance receivable, finance

leases, factoring receivable)*

Penyusutan 12.709 Depreciation

*) Pembiayaan yang direalisasi selama 2013 Consumer financing realized during 2013

*)

.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

67

29. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)

29. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (Continued)

2012 (satu tahun/one year)

Investasi Sewa Bersih/ Net

Investment in Leases

Pembiayaan Konsumen/ Consumer Financing

Anjak Piutang/ Factoring Jumlah/Total

Pendapatan segmen Segment income

Pendapatan 11.417 1.403.876 1.586 1.416.879) Income

Denda, dan lain-lain 2 176.511 - 176.513) Penalty, and others Penerimaan atas piutang yang telah

dihapusbukukan - 4.612 - 4.612) Recovery of receivables

previously written-off

Jumlah pendapatan segmen 1.598.004) Total segment income

Beban segmen Segment expenses

Beban bunga - (214.151) - (214.151) Interest expense

Cadangan kerugian penurunan nilai piutang (2.433) (44.036) 57 (46.412)

Provision for impairment losses on receivable

Jumlah beban segmen (260.563) Total segment expenses

Hasil segmen 1.337.441) Segment results

Pendapatan tidak dapat dialokasi 10.651) Unallocated income

Beban tidak dapat dialokasi (375.217) Unallocated expenses

Laba sebelum beban pajak 972.875) Income before tax expense

Beban pajak (243.374) Tax expense Laba Bersih 729.501) Net Income

Aset segmen 116.936 4.487.553 5.472 4.609.961 Segment assets

Aset tidak dapat dialokasi 232.986 Unallocated assets

Jumlah Aset 4.842.947 Total Assets

Liabilitas segmen 5 3.468.474 - 3.468.479 Segment liabilities

Liabilitas tidak dapat dialokasi 144.996 Unallocated liabilities

Jumlah Liabilitas 3.613.475 Total Liabilities

Jumlah pembiayaan (piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa, dan anjak piutang)* 125.049 23.914.606 62.918 24.102.573

Total financing (consumer finance receivable, finance

leases, factoring receivable)*

Penyusutan 14.933 Depreciation

*) Pembiayaan yang direalisasi selama 2012 Consumer financing realized during 2012

*)

Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

The Company’s secondary segment information based on geographical area are as follows:

2013 2012 PENDAPATAN INCOME Jabodetabek 907.412 769.244 Jabodetabek Surabaya 138.839 116.699 Surabaya Bandung 107.159 97.775 Bandung Medan 44.557 48.828 Medan Makassar 43.591 35.961 Makassar Pekanbaru 43.633 36.523 Pekanbaru Palembang 43.874 39.521 Palembang Lampung 41.509 34.954 Lampung Semarang 36.496 35.488 Semarang Denpasar 35.516 31.534 Denpasar Malang 32.662 29.644 Malang Banjarmasin 32.165 31.557 Banjarmasin Solo 29.130 25.297 Solo Padang 26.795 21.897 Padang Cirebon 25.767 22.075 Cirebon Yogyakarta 25.759 20.325 Yogyakarta Karawang 25.308 21.192 Karawang Jambi 24.550 22.756 Jambi Tegal 22.768 18.316 Tegal Sukabumi 20.854 17.212 Sukabumi Manado 20.834 14.798 Manado

Lain-Lain 203.643 117.061 Others

Jumlah Pendapatan 1.932.821 1.608.657 Total Income

.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

68

29. INFORMASI SEGMEN USAHA

(Lanjutan) 29. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

(Continued)

Informasi segmen geografis adalah sebagai berikut:

The Company’s segment information based on geographical area are as follows:

2013 2012 Aset Assets Jabodetabek 2.745.026 2.390.867 Jabodetabek Surabaya 337.664 333.954 Surabaya Bandung 328.685 319.159 Bandung Pekanbaru 158.475 135.526 Pekanbaru Makassar 141.482 117.019 Makassar Palembang 122.584 113.516 Palembang Karawang 107.615 85.937 Karawang Medan 101.465 77.463 Medan Lampung 99.656 88.762 Lampung Padang 98.436 96.891 Padang Semarang 90.172 86.285 Semarang Cirebon 87.719 67.301 Cirebon Malang 85.810 84.248 Malang Denpasar 83.200 78.577 Denpasar Solo 80.181 71.318 Solo Banjarmasin 79.935 80.536 Banjarmasin Yogyakarta 75.423 53.759 Yogyakarta Jambi 73.374 62.722 Jambi Manado 69.741 50.609 Manado Cilegon 69.433 27.409 Cilegon Sukabumi 67.260 49.997 Sukabumi Pontianak 58.059 30.676 Pontianak Tasikmalaya 57.609 41.648 Tasikmalaya Samarinda 55.733 39.688 Samarinda Tegal 53.986 44.282 Tegal

Lain-Lain 469.311 214.800 Others

Jumlah Aset 5.798.034 4.842.949 Total Assets

30. TRANSAKSI NON KAS 30. NON-CASH TRANSACTIONS

Transaksi non kas Perseroan adalah sebagai berikut:

Non-cash transactions as follow:

Catatan/ Notes 2013 2012

Perolehan aset tetap melalui jaminan

yang dikuasakan kembali 10 3.940 6.224 Acquisitions of fixed assets

through foreclosed collaterals Perolehan aset tetap melalui utang sewa

pembiayaan 10 - 3.060 Acquisitions of fixed assets

through incurrence of financing liabilities

3.940 9.284

.

PT BCA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEAR ENDED 31 DECEMBER 2013 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

69

31. REKLASIFIKASI AKUN 31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan tahun

berakhir 31 Desember 2012 telah direklasifikasi agar sesuai dengan perjanjian laporan keuangan tahun berakhir 31 Desember 2013.

Certain accounts in the financial statements as of and for the year ended 31 December 2012 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of and for the year ended 31 December 2013.

Sebelum reklasifikasi/

Before reclassification

Reklasifikasi/ reclassification

Setelah reklasifikasi/

After reclassification

Liabilitas Liabilities

Pinjaman jangka pendek dan cerukan 166.027 114 166.141 Short-term loan and overdraft Beban yang masih harus dibayar 32.982 80.676 113.658 Accrued expenses Estimasi liabilitas imbalan kerja 88.375 (80.790) 7.585 Estimated employee benefits obligation

Laporan laba rugi komprehensif Statement of comprehensive income

Denda dan pendapatan lainnya 176.513 638 177.151 Penalty and other income Laba penjualan aset tetap 638 (638) - Gain on sale of fixed assets Beban bunga 214.151 5.868 220.019 Interest expense Amortisasi biaya emisi obligasi dan wesel

bayar jangka menengah ditangguhkan 5.868 (5.868) - Amortization of deferred bonds and medium

term notes issuance cost

32. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 31. SUBSEQUENT EVENT

Pada tanggal 16 Januari 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman baru dari PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk. sebesar Rp 150.000. Jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman sampai dengan 15 Januari 2015.

On 16 January 2014, the Company obtained new loan facility from PT Bank Tabungan Pensiun Nasional, Tbk. amounted to Rp 150,000. The availability of the loan facility is until 15 January 2015.