Kredit BCA Tumbuh 23% Laba Danamon Meroket file“Yang terakhir PT Astra In-ternational Tbk (AI) dan...

1
Corporate News | 19 RABU, 27 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA KELOMPOK usaha Grup Astra telah menyalurkan dana ban- tuan untuk musibah gempa di Sumatra Barat (Sumbar) 30 September 2009 dengan total Rp11,33 miliar. Bantuan yang diberikan melalui program Astra Peduli Pendidikan itu merupakan salah satu rangkaian program CSR Grup Astra yang berta- juk Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU In- donesia). Selain bantuan dalam bentuk paket bantuan jangka pendek untuk para korban gempa senilai lebih dari Rp7 miliar, bantuan diberikan dalam ben- tuk renovasi bangunan sekolah dasar, fasilitas kesehatan, dan fasilitas ibadah. “Yang terakhir PT Astra In- ternational Tbk (AI) dan PT Federal International Finance (FIF) telah menyelesaikan reno- vasi bangunan SD Negeri 05 Patamuan di Padang Pariaman ini,” ujar Environment & Social Responsibility Division Head Astra Riza Deliansyah saat mendampingi Gubernur Sum- bar Irwan Prajitno meresmikan penggunaan kembali SD negeri tersebut di Padang Pariaman, Senin (25/10). SD Negeri (SDN) 05 Pata- muan di Padang Pariaman merupakan bangunan SD ke- empat yang telah direnovasi Astra. Tiga sekolah lainnya yang sudah dibangun kembali adalah SDN 2 Padang Sago, SDN 17 Lubuk Alung, kedua- nya di Kabupaten Padang Pariaman, dan SDN 25 Lubuk Lintah di Kota Padang. Renovasi yang dilakukan, kata Riza, meliputi perbaikan ruang kelas, ruang guru, dan sarana penunjang serta pem- berian buku pelajaran untuk menunjang proses belajar para siswa. Di saat yang sama bantu- an juga disampaikan untuk perbaikan fasilitas kesehatan, yaitu Puskesmas Patamuan dan Puskesmas Pembantu Ku- duganting, dan renovasi dua surau, yakni Surau Rumbio dan Surau Diaro. Ia menjelaskan, renovasi fasilitas-fasilitas tersebut dibia- yai melalui sumbangan peru- sahaan di bawah Grup Astra. Antara lain dari AI senilai Rp1 miliar, FIF senilai Rp200 juta, PT United Tractors Tbk beserta grup Rp2 miliar, PT Toyota As- tra Motor, dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia se- nilai Rp762,7 juta, dan PT Astra Otoparts Tbk Rp370 juta. Total jumlah bantuan untuk renovasi keempat SDN yang diberikan Grup Astra adalah sebesar lebih dari Rp4,332 mili- ar. (RO/E-3) Bantuan Gempa Astra Rp11,3 M H INGGA akhir Sep- tember 2010, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah menyalurkan kredit senilai Rp138,9 triliun. Jumlah itu ber- tumbuh 23% jika dibandingkan dengan kredit yang dikucurkan pada periode yang sama 2009. Demikian dikemukakan Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin (25/10) malam. Ia menuturkan, dari jumlah tersebut, porsi kredit paling besar adalah untuk korporasi, disusul kredit konsumsi. Secara komposisi, porsi kredit korpo- rasi menjadi mayoritas dengan kontribusi sekitar 38%-40% dari total outstanding kredit atau sekitar Rp55 triliun. Kredit konsumsi menyusul dengan porsi 20%. Di kredit korporasi, sektor telekomunikasi dan perkebun- an mencatatkan porsi paling tinggi. “Di luar itu, ada banyak sektor yang kami biayai, seperti pertambangan, perdagangan, serta makanan dan minuman.” Ke depan, perseroan mem- perkirakan sektor perkebunan dan pertambangan masih men- jadi primadona penyaluran kredit. Hal ini dipicu oleh kian meningkatnya pendapat- an per kapita masyarakat di basis-basis kedua sektor itu, yakni di Pulau Sumatra dan Kalimantan. “Sekarang ini penyebaran pendapatan per kapita di luar Pulau Jawa jadi lebih merata. Daya beli masyarakat di Suma- tra dan Kalimantan juga terus membaik,” jelasnya. Oleh karena itu, menurut Jahja, perseroan optimistis keduanya akan tumbuh cukup tinggi dalam satu tahun ke depan. “Dengan suku bunga (kredit) yang sekarang, kenaik- annya (penyaluran kredit) cukup tinggi. Banyak nasabah yang merasa sekarang lebih baik,” imbuhnya. Naik 61% Sementara itu, PT Bank Da- namon Tbk mencatat perolehan laba bersih mencapai Rp2,203 triliun per kuartal III 2010 atau meningkat 61% jika diban- dingkan dengan periode sama tahun lalu. Kenaikan signikan disumbangkan oleh pendapat- an operasional dari kredit seg- men mikro dan konsumer. “Kondisi usaha yang sta- bil dalam beberapa kuartal terakhir telah memungkinkan Danamon untuk mencapai tingkat pertumbuhan kredit di semua lini bisnis,” kata Direk- tur Utama Danamon Henry Ho dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin. Henry menjelaskan, pada akhir September 2010 kredit Danamon tercatat mencapai Rp77,373 triliun atau tumbuh 25% dari Rp62,145 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adapun di kuartal III 2010, total kredit Danamon juga naik 9% dari Rp71,074 triliun pada akhir Juni 2010. “Kekuatan kami di layan- an perbankan mikro juga di- iringi dengan meningkatnya keberadaan kami di segmen komersial dan usaha kecil menengah (UKM). Kedua seg- men ini akan memainkan peran yang lebih besar dalam per- tumbuhan kredit Danamon ke depan,” kata dia. Chief Financial Ofcer dan Direktur Danamon Vera Eve Lim menambahkan, sampai September 2010, kredit mass- market Danamon yang meliputi pembiayaan mikro melalui Da- namon Simpan Pinjam (DSP) dan kredit kendaraan bermotor melalui anak perusahaan Adira Finance mencakup 57% dari total portofolio Danamon. Di samping itu, kredit ke sektor UKM dan komersial mencakup 24% dari total kredit serta kredit ritel dan wholesale membentuk masing-masing 6% dan 13% dari total kreditnya sampai dengan 30 September 2010. (Atp/E-5) anindityo @mediaindonesia.com Kredit BCA Tumbuh 23% Laba Danamon Meroket Ke depan, sektor perkebunan dan pertambangan masih menjadi primadona penyaluran kredit. Anindityo Wicaksono Ada banyak sektor yang kami biayai, seperti pertambangan, perdagangan, serta makanan dan minuman.” Jahja Setiaatmadja Wakil Direktur Utama BCA COCA-COLA DUKUNG BATIK: Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Ratna Djoko Suyanto (kedua dari kiri), disaksikan National Corporate Affair Manager Coca-Cola Amatil Deva Rachma (kanan), Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) Jultin Ginanjar Kartasasmita (kiri), dan perwakilan SIKIB Titik, menorehkan lilin pada kain batik di sela-sela acara menyambut satu tahun penetapan batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO di Museum Batik, Jakarta, kemarin. Coca-Cola mendukung segenap usaha guna melindungi batik sebagai warisan budaya nasional. MI/M IRFAN HARGA Rp850 per lembar saham yang akan dilepas saat penawaran umum saham per- dana (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel (persero) dinilai tidak masuk akal di tengah iklim investasi positif saat ini. Karena itu, pemerintah di- minta menyelidiki kegiatan road show dan hasilnya yang di- lakukan direksi Krakatau Steel (KS) bersama penjamin emisi dan agen penjualan selama proses pembentukan harga sahamnya. “IPO ditunda dulu. Jika tidak ditunda, sebaiknya KPK (Komi- si Pemberantasan Korupsi) masuk. Ini (harga IPO murah) seperti mengulangi kasus (pen- jualan) Indosat,” ujar pengamat ekonomi dari Sustainable De- velopment Indonesia (SDI) Dradjad Wibowo dalam pesan singkatnya kepada wartawan di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, Senin (25/10), Menteri BUMN Mustafa Abubakar memutuskan untuk melepas saham perdana KS pada saat listing di Bursa Efek Indonesia, 10 November men- datang, sebesar Rp850 per sa- ham. Harga itu hanya sedikit di atas level bawah rentang harga indikatif yang ditentukan sebe- sar Rp800-Rp1.150 per saham (Media Indonesia, 26/10). Menurut Mustafa, peme- rintah mematok harga saham perdana KS di posisi Rp850 per lembar untuk memberi ke- sempatan kepada investor lokal berinvestasi. Harga dinilai pan- tas untuk jangka panjang ka- rena memberi ruang masuknya investor tier 1 (investor jangka panjang) dan berpotensi meng- gairahkan perdagangan saham KS di pasar sekunder. Saat menanggapi hal itu, Dradjad mengatakan harga itu tidak masuk akal. “Harga Rp850 itu bahasa Jawanya kebangeten. Sekarang ini capital inow sangat deras ke negara berkembang. Saham-saham yang lebih jelek daripada KS di bursa juga ditubruk inves- tor.” Jika melihat iklim investasi positif saat ini, imbuh Dradjad, seharusnya pemerintah bisa me- nargetkan harga pada kisaran Rp1.000 per saham. Itu posisi harga yang pantas jika negosia- tor KS benar-benar kapabel. “Selisih Rp50 saja, negara berpotensi kehilangan Rp153 miliar dari potensi dana IPO KS. Jika harga perdana di- pasang rendah, akan banyak yang mencari untung cepat dari potensi kenaikan harga saham KS (di pasar sekunder),” ujar Dradjad. (AW/E-3) Dradjad Wibowo Pengamat ekonomi SDI Harga Saham Krakatau Steel Terlalu Murah DIREKTUR PT Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi Samosir (ka- nan) bersama Direktur Utama PT Vobe Indonesia Rudi Chatab (tengah) memberi penjelasan kepada perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Sa’id saat peluncuran kartu NU, di Jakarta, kemarin. Sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia, ASM selalu berusaha memperluas saluran distribusi pemasaran melalui jalur afnity, salah satunya adalah kerja sama dengan PT Vobe Indonesia dalam peluncuran kartu NU dengan ASM memberikan jaminan bagi pemegang kartu NU. SEKILAS INFO Asuransi Sinar Mas Luncurkan Kartu NU DOK ASM MI/AGUNG W

Transcript of Kredit BCA Tumbuh 23% Laba Danamon Meroket file“Yang terakhir PT Astra In-ternational Tbk (AI) dan...

Corporate News | 19RABU, 27 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

KELOMPOK usaha Grup Astra telah menyalurkan dana ban-tuan untuk musibah gempa di Sumatra Barat (Sumbar) 30 September 2009 dengan total Rp11,33 miliar.

Bantuan yang diberikan melalui program Astra Peduli Pendidikan itu merupakan salah satu rangkaian program CSR Grup Astra yang berta-juk Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia (SATU In-donesia).

Selain bantuan dalam bentuk paket bantuan jangka pendek untuk para korban gempa senilai lebih dari Rp7 miliar, bantuan diberikan dalam ben-tuk renovasi bangunan sekolah dasar, fasilitas kesehatan, dan fasilitas ibadah.

“Yang terakhir PT Astra In-ternational Tbk (AI) dan PT Federal International Finance (FIF) telah menyelesaikan reno-vasi bangunan SD Negeri 05 Patamuan di Padang Pariaman ini,” ujar Environment & Social Responsibility Division Head Astra Riza Deliansyah saat mendampingi Gubernur Sum-bar Irwan Prajitno meresmikan penggunaan kembali SD negeri tersebut di Padang Pariaman, Senin (25/10).

SD Negeri (SDN) 05 Pata-muan di Padang Pariaman meru pakan bangunan SD ke-empat yang telah direnovasi Astra. Tiga sekolah lainnya yang sudah dibangun kembali adalah SDN 2 Padang Sago, SDN 17 Lubuk Alung, kedua-nya di Kabupaten Padang Pariaman, dan SDN 25 Lubuk Lintah di Kota Padang.

Renovasi yang dilakukan, kata Riza, meliputi perbaikan ruang kelas, ruang guru, dan sarana penunjang serta pem-berian buku pelajaran untuk menunjang proses belajar para siswa.

Di saat yang sama bantu-an juga disampaikan untuk perbaikan fasilitas kesehatan, yaitu Puskesmas Patamuan dan Puskesmas Pembantu Ku-duganting, dan renovasi dua surau, yakni Surau Rumbio dan Surau Diaro.

Ia menjelaskan, renovasi fasilitas-fasilitas tersebut dibia-yai melalui sumbangan peru-sahaan di bawah Grup Astra. Antara lain dari AI senilai Rp1 miliar, FIF senilai Rp200 juta, PT United Tractors Tbk beserta grup Rp2 miliar, PT Toyota As-tra Motor, dan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia se-nilai Rp762,7 juta, dan PT Astra Otoparts Tbk Rp370 juta.

Total jumlah bantuan untuk renovasi keempat SDN yang diberikan Grup Astra adalah sebesar lebih dari Rp4,332 mili-ar. (RO/E-3)

BantuanGempa Astra

Rp11,3 M

HINGGA akhir Sep-tember 2010, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah

menyalurkan kredit senilai Rp138,9 triliun. Jumlah itu ber-tumbuh 23% jika dibandingkan dengan kredit yang dikucurkan pada periode yang sama 2009.

Demikian dikemukakan Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di Jakarta, Senin (25/10) malam.

Ia menuturkan, dari jumlah tersebut, porsi kredit paling besar adalah untuk korporasi, disusul kredit konsumsi. Secara komposisi, porsi kredit korpo-rasi menjadi mayoritas dengan kontribusi sekitar 38%-40% dari total outstanding kredit atau sekitar Rp55 triliun. Kredit konsumsi menyusul dengan porsi 20%.

Di kredit korporasi, sektor

telekomunikasi dan perkebun-an mencatatkan porsi paling tinggi. “Di luar itu, ada banyak sektor yang kami biayai, seperti pertambangan, perdagangan, serta makanan dan minuman.”

Ke depan, perseroan mem-perkirakan sektor perkebunan dan pertambangan masih men-jadi primadona penyaluran kredit. Hal ini dipicu oleh kian meningkatnya pendapat-an per kapita masyarakat di basis-basis kedua sektor itu, yakni di Pulau Sumatra dan Kalimantan.

“Sekarang ini penyebaran pendapatan per kapita di luar Pulau Jawa jadi lebih merata. Daya beli masyarakat di Suma-tra dan Kalimantan juga terus membaik,” jelasnya.

Oleh karena itu, menurut Jahja, perseroan optimistis keduanya akan tumbuh cukup tinggi dalam satu tahun ke depan. “Dengan suku bunga (kredit) yang sekarang, kenaik-annya (penyaluran kredit) cukup tinggi. Banyak nasabah yang merasa sekarang lebih baik,” imbuhnya.

Naik 61%Sementara itu, PT Bank Da-

namon Tbk mencatat perolehan laba bersih mencapai Rp2,203 triliun per kuartal III 2010 atau

meningkat 61% jika diban-dingkan dengan periode sama tahun lalu. Kenaikan signifi kan di sumbangkan oleh pendapat-an operasional dari kredit seg-men mikro dan konsumer.

“Kondisi usaha yang sta-bil dalam beberapa kuartal terak hir telah memungkinkan Danamon untuk mencapai

tingkat pertumbuhan kredit di semua lini bisnis,” kata Direk-tur Utama Danamon Henry Ho dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Henry menjelaskan, pada akhir September 2010 kredit Danamon tercatat mencapai Rp77,373 triliun atau tumbuh

25% dari Rp62,145 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Adapun di kuartal III 2010, total kredit Danamon juga naik 9% dari Rp71,074 triliun pada akhir Juni 2010.

“Kekuatan kami di layan-an perbankan mikro juga di-iringi dengan meningkatnya keberadaan kami di segmen komersial dan usaha kecil menengah (UKM). Kedua seg-men ini akan memainkan peran yang lebih besar dalam per-tumbuhan kredit Danamon ke depan,” kata dia.

Chief Financial Offi cer dan Direktur Danamon Vera Eve Lim menambahkan, sampai September 2010, kredit mass-market Danamon yang meliputi pembiayaan mikro melalui Da-namon Simpan Pinjam (DSP) dan kredit kendaraan bermotor melalui anak perusahaan Adira Finance mencakup 57% dari total portofolio Danamon.

Di samping itu, kredit ke sektor UKM dan komersial mencakup 24% dari total kredit serta kredit ritel dan wholesale membentuk masing-masing 6% dan 13% dari total kreditnya sampai dengan 30 September 2010. (Atp/E-5)

[email protected]

Kredit BCA Tumbuh 23% Laba Danamon Meroket

Ke depan, sektor perkebunan dan pertambangan masih menjadi primadona penyaluran kredit.

Anindityo Wicaksono

Ada banyak sektor yang kami biayai, seperti pertambangan, perdagangan, serta makanan dan minuman.”

Jahja SetiaatmadjaWakil Direktur Utama BCA

COCA-COLA DUKUNG BATIK: Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Ratna Djoko Suyanto (kedua dari kiri), disaksikan National Corporate Affair Manager Coca-Cola Amatil Deva Rachma (kanan), Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) Jultin Ginanjar Kartasasmita (kiri), dan perwakilan SIKIB Titik, menorehkan lilin pada kain batik di sela-sela acara menyambut satu tahun penetapan batik sebagai warisan budaya Indonesia oleh UNESCO di Museum Batik, Jakarta, kemarin. Coca-Cola mendukung segenap usaha guna melindungi batik sebagai warisan budaya nasional.

MI/M IRFAN

HARGA Rp850 per lembar saham yang akan dilepas saat penawaran umum saham per-dana (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel (persero) dinilai tidak masuk akal di tengah iklim investasi positif saat ini.

Karena itu, pemerintah di-minta menyelidiki kegiatan road show dan hasilnya yang di-lakukan direksi Krakatau Steel (KS) bersama penjamin emisi dan agen penjualan selama proses pembentukan harga sahamnya.

“IPO ditunda dulu. Jika tidak ditunda, sebaiknya KPK (Komi-si Pemberantasan Korupsi)

masuk. Ini (harga IPO murah) seperti mengulangi kasus (pen-jualan) Indosat,” ujar pengamat ekonomi dari Sustainable De-velopment Indonesia (SDI) Dradjad Wibowo dalam pesan singkatnya kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Sebelumnya, Senin (25/10), Menter i BUMN Mustafa Abubakar memutuskan untuk melepas saham perdana KS pada saat listing di Bursa Efek

Indonesia, 10 November men-datang, sebesar Rp850 per sa-ham. Harga itu hanya sedikit di atas level bawah rentang harga indikatif yang ditentukan sebe-sar Rp800-Rp1.150 per saham (Media Indonesia, 26/10).

Menurut Mustafa, peme-rintah mematok harga saham perdana KS di posisi Rp850 per lembar untuk memberi ke-sempatan kepada investor lokal berinvestasi. Harga dinilai pan-tas untuk jangka panjang ka-rena memberi ruang masuknya investor tier 1 (investor jangka panjang) dan berpotensi meng-gairahkan perdagangan saham KS di pasar sekunder.

Saat menanggapi hal itu, Dradjad mengatakan harga itu tidak masuk akal. “Harga Rp850 itu bahasa Jawanya kebangeten. Sekarang ini capital infl ow sangat deras ke negara berkembang. Saham-saham yang lebih jelek daripada KS di bursa juga ditubruk inves-tor.”

Jika melihat iklim investasi positif saat ini, imbuh Dradjad, seharusnya pemerintah bisa me-nargetkan harga pada kisaran Rp1.000 per saham. Itu posisi harga yang pantas jika negosia-tor KS benar-benar kapabel.

“Selisih Rp50 saja, negara berpotensi kehilangan Rp153 miliar dari potensi dana IPO KS. Jika harga perdana di-pasang rendah, akan banyak yang mencari untung cepat dari potensi kenaikan harga saham KS (di pasar sekunder),” ujar Dradjad. (AW/E-3)

Dradjad WibowoPengamat ekonomi SDI

Harga Saham Krakatau SteelTerlalu Murah

DIREKTUR PT Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi Samosir (ka-nan) bersama Direktur Utama PT Vobe Indonesia Rudi Chatab (tengah) memberi penjelasan kepada perwakilan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Muhammad Sa’id saat peluncuran kartu NU, di Jakarta, kemarin.

Sebagai salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia, ASM selalu berusaha memperluas saluran distribusi pemasaran melalui jalur affi nity, salah satunya adalah kerja sama dengan PT Vobe Indonesia dalam peluncuran kartu NU dengan ASM memberikan jaminan bagi pemegang kartu NU.

SEKILAS INFO

Asuransi Sinar Mas Luncurkan Kartu NU

DOK ASM

MI/AGUNG W