PT BCA FINANCE...1 T BCA FINANCE P LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dalam jutaan...

95
PT BCA FINANCE LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014/ YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

Transcript of PT BCA FINANCE...1 T BCA FINANCE P LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Dalam jutaan...

PT BCA FINANCE

LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014/ YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

PT BCA FINANCE

ISI

HAL/

PAGE CONTENTS

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS‘ STATEMENT

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2015 DAN 2014 --------------------- 1 - 2

---------------- STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

------------------------ 31 DECEMBER 2015 AND 2014

LAPORAN LABA RUGI DAN

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

TAHUN BERAKHIR

31 DESEMBER 2015 DAN 2014 --------------------- 3

------- STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

YEARS ENDED

------------------------- 31 DECEMBER 2015 AND 2014

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

TAHUN BERAKHIR

31 DESEMBER 2015 DAN 2014 --------------------- 4

------- STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

YEARS ENDED

------------------------- 31 DECEMBER 2015 AND 2014

LAPORAN ARUS KAS

TAHUN BERAKHIR

31 DESEMBER 2015 DAN 2014 --------------------- 5

------- STATEMENTS OF CASH FLOWS

YEARS ENDED

------------------------- 31 DECEMBER 2015 AND 2014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR

31 DESEMBER 2015 DAN 2014 --------------------- 6 - 90

------- NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED

------------------------- 31 DECEMBER 2015 AND 2014

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS‘ REPORT

1

PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ 31 Desember/December Notes 2015 2014

ASET ASSETS

Kas dan bank Cash on hand and in banksKas 3a,3b 3.003) 2.525) Cash on hand

Bank 3a,3b,3s, 6,27,29 Cash in banks

- Pihak berelasi 65) 1.885) Related party -- Pihak ketiga 137) 192) Third parties -

Piutang pembiayaan konsumen - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 81.836 dan Rp 81.419 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

3a,3c,3d, 3j,3s,7, 27,29

Consumer financing receivables -net of allowance for impairment losses of

Rp 81,836 and Rp 81,419 as of 31 December 2015 and 2014

- Pihak berelasi -) 2) Related party -- Pihak ketiga 5.523.512) 5.065.804) Third parties -

Investasi sewa pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 5.046 dan Rp 3.203 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

3a,3c,3s, 8,27,29

Investment in finance leases - net of allowance for impairment

losses of Rp 5,046 and Rp 3,203 as of 31 December 2015 and 2014

- Pihak berelasi 19.359) 28.110) Related parties -- Pihak ketiga 154.479) 167.171) Third parties -

Tagihan anjak piutang - setelah dikurangi kerugian penurunan nilai sebesar Rp 671 dan Rp 1.009 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3a,3e,9,29

Factoring receivables -net of allowance for impairment losses of

Rp 671 and Rp 1,009 as of 31 December 2015 and 2014

- Pihak ketiga 10.019) 13.111) Third parties -

Piutang pihak berelasi 3a,3s,27,29 572.766) 462.589) Due from related parties

Piutang lain-lain dan aset lain-lain 3a,29 Other receivables and other assets- Pihak ketiga 83.824) 56.776) Third parties -

Beban dibayar dimuka 43.691) 39.358) Prepaid expenses

Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 3f -) 20.002) Derivative assets held for risk management

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 58.578 dan

Rp 55.358 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3i,10 179.696) 108.814)

Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 58,578 and

Rp 55,358 as of 31 December 2015 and 2014

Penyertaan dalam saham 3g,3s,11,27 213.223) 145.639) Investment in shares

Aset pajak tangguhan - bersih 3h,15 20.243) 16.441) Deferred tax assets - net

JUMLAH ASET 6.824.017) 6.128.419) TOTAL ASSETS

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

2

PT BCA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)

31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued)

31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/ 31 Desember/DecemberNotes 2015 2014

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman yang diterima dan cerukan 3a,3s,12,27,29 Borrowing and overdraft - Pihak berelasi 298.193) 258.487) Related party - - Pihak ketiga 596.247) 1.035.896) Third parties -

Beban yang masih harus dibayar 3a,3l,29 108.646) 74.019) Accrued expenses

Utang pajak 3h,15 72.778) 53.277) Taxes payable

Utang lain-lain 3a,3s,16,27,29 Other payables- Pihak berelasi 317.580) 274.640) Related parties - - Pihak ketiga 387.204) 369.703) Third parties -

Utang sewa pembiayaan 29 2.955) 517) Obligations under finance lease

Liabilitas imbalan pasca-kerja 3l,28 14.774) 16.963) Post-employment benefits obligations

Utang obligasi - setelah dikurangi beban emisi obligasi ditangguhkan sebesar Rp 5.606 dan Rp 4.542 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 3a,3k,13,29 2.419.394) 2.095.458)

Bonds payable - net of deferred bonds issuance costs of

Rp 5,606 and Rp 4,542 as of 31 December 2015 and 2014

Wesel bayar jangka menengah - setelah dikurangi biaya penerbitan wesel yang belum diamortisasi sebesar Rp 3.429 dan Rp 6.558 pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014 3a,14,29 416.571) 413.442)

Medium-term notes -net of unamortized notes issuance costs

of Rp 3,429 and Rp 6,558 as of 31 December 2015 and 2014

JUMLAH LIABILITAS 4.634.342) 4.592.402) TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITY

Modal saham - nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 50.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 20.000.000 saham 3m,17 200.000) 200.000)

Share capital - a value at Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share

Authorized capital - 50,000,000 shares Fully issued and paid-up capital -

20,000,000 shares Cadangan lindung nilai arus kas - bersih 3f -) (489) Cash flow hedge reserve - netSaldo laba Retained earnings

Telah ditentukan penggunaannya 17 41.000) 40.000) Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 1.948.675) 1.296.506) Unappropriated

JUMLAH EKUITAS 2.189.675) 1.536.017) TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 6.824.017) 6.128.419)TOTAL LIABILITIES AND

EQUITY

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

3

PT BCA FINANCE LAPORAN LABA RUGI DAN

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND

OTHER COMPREHENSIVE INCOME

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/

Untuk tahun yang berakhir/ for the years ended

31 Desember/December

Notes 2015 2014

PENDAPATAN INCOME Pendapatan pembiayaan konsumen 3o,3s,19,27 1.977.192) 1.880.362) Consumer financing income

Pendapatan sewa pembiayaan 3c,3s,20,27 24.188) 23.562) Financing lease income

Pendapatan anjak piutang 9 2.348) 2.010) Factoring income

Denda dan pendapatan lain-lain 3p,3s,21,26,27 332.079) 227.658) Penalty and other income

Penerimaan atas piutang yang dihapuskan 7 5.681) 4.557)

Recovery of receivables previously written-off

Laba penjualan aset tetap 3i,10 1.700) 683) Gain on sale of fixed assetsPendapatan bunga 3o,3s,22,27 5.804) 9.795) Interest income

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi 3g,3s,11,27 30.084) 29.620) Equity in net income of associated entities

JUMLAH PENDAPATAN 2.379.076) 2.178.247) TOTAL INCOME

BEBAN EXPENSES Gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan 2g,3l,3s,24,27,28 (315.007) (252.946) Salaries, allowances and employee benefits

Umum dan administrasi 3s,25,27 (291.460) (242.302) General and administrative

Beban bunga 3o,3s,23,27 (303.937) (300.167) Interest expense

Cadangan kerugian penurunan nilai Piutang 3a,7,8,9 (37.960) (28.331)

Provision for impairment losses on receivables

Penyusutan aset tetap 3i,10 (10.903) (11.209) Depreciation of fixed assets

Jasa professional (20.960) (13.881) Professional fee

JUMLAH BEBAN (980.227) (848.836) TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 1.398.849) 1.329.411)

INCOME BEFORE INCOME TAX

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 3h,15 INCOME TAX EXPENSEKini (356.570) (324.465) Current

Tangguhan 4.946) (4.204) Deferred

(351.624) (328.669)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 1.047.225) 1.000.742) NET INCOME FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN

OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX

Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke

laba rugi Items that would never be reclassified to

profit or loss Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 2g,3l,28 3.925) -) Remeasurements of defined benefit obligation Pajak penghasilan terkait pos-pos yang tidak

akan direklasifikasi ke laba rugi 3h,15 (981) -) Income tax related to items that would

never be reclassified to profit or loss 2.944) -)

Pos-pos yang akan direklasifikasi ke

laba rugi Items that would be reclassified to

profit or loss Cadangan lindung nilai arus kas yang

ditransfer ke laba rugi 652) (652)Cash flow hedging reserve transferred to

profit or loss Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan

direklasifikasi ke laba rugi 3h,15 (163) 163) Income tax related to items that would

be reclassified to profit or loss 489) (489)

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN 3.433) (489)

OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 1.050.658) 1.000.253)

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR

LABA PER SAHAM - DASAR (dalam Rupiah penuh) 3n,18 52.361) 50.037)

EARNINGS PER SHARE -BASIC (in whole of Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

4

PT BCA FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Saldo laba/Retained earnings

Cadangan

lindung nilai

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Arus kas -bersih/

Cash flow hedge reserve - net

Telah ditentukan

penggunaannya/ Appropriated

Belum ditentukan

penggunaannya/ Unappropriated

Jumlah ekuitas/

Total equity

Saldo pada tanggal

1 Januari 2014 200.000) -) 13.150) 876.462) 1.089.612) Balance as of

1 January 2014

Perubahan ekuitas selama tahun 2014

Changes in equity in 2014

Laba bersih 17 -) -) -) 1.000.742) 1.000.742) Net income

Penghasilan komprehensif lain -) (489) -) -) (489)

Other comprehensive

income

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 17 -) -) 26.850) (26.850) -)

Appropriated

retained earnings

Pembagian dividen tunai 17 -) -) -) (5.281) (5.281) Distribution of cash

dividends

Pembagian dividen interim 17 -) -) -) (548.567) (548.567)

Distribution of interim dividends

Saldo pada tanggal 31 Desember 2014

200.000) (489) 40.000) 1.296.506) 1.536.017)

Balance as of 31 December 2014

Perubahan ekuitas

selama tahun 2015 ) Changes in equity in

2015

Laba bersih -) -) -) 1.047.225) 1.047.225) Net income

Cadangan lindung nilai arus kas yang ditransfer ke laba rugi -) 489) -) ) -) 489)

Cash flow hedging reserve transferred to

profit or loss

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti -) -)-) -) ) 2.944) 2.944)

Remeasurements of defined benefit

obligation

Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya 17 -) -) 1.000) (1.000) -)

Appropriated

retained earnings

Pembagian dividen tunai 17 -) -) -) (252.000) (252.000) Distribution of cash

dividends

Pembagian dividen interim 17 -) -) -) (145.000) (145.000)

Distribution of interim dividends

Saldo pada tanggal 31 Desember 2015

200.000) -) 41.000) 1.948.675) 2.189.675)

Balance as of 31 December 2015

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

5

PT BCA FINANCE LAPORAN ARUS KAS

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE STATEMENTS OF CASH FLOWS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

Catatan/

Untuk tahun yang berakhir/ for the years ended

31 Desember/December

Notes 2015 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan kas dari: Cash received from:Konsumen Customers

Pembiayaan konsumen 28.518.627) 26.260.598) Consumer financingSewa pembiayaan 179.688) 136.999) Financing leasesAnjak piutang 105.788) 83.273) Factoring

Bank, sehubungan dengan transaksi kerjasama pembiayaan bersama

without recourse 22.954.972) 19.175.058)

Bank, in connection with the transactions of joint financing cooperation without recourse

Denda, administrasi dan lain-lain 329.206) 227.371) Penalty, administration and others Bunga 6.235) 10.103) Interest

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Pembiayaan konsumen (26.120.854) (22.234.377) Consumer financingSewa pembiayaan (132.438) (78.720) Financing leasesAnjak piutang (110.353) (85.123) FactoringTransaksi kerjasama pembiayaan bersama without recourse dengan bank (23.823.931) (21.478.623)

The transactions of joint financing cooperation without recourse with bank

Pembayaran beban umum dan administrasi, beban gaji dan imbalan karyawan serta beban lainnya (540.677) (529.264)

Payments for general and administrative expenses, salaries and employee benefits and other expenses

Pembayaran pajak penghasilan (501.097) (441.256) Payments for income taxesPembayaran beban bunga (295.820) (292.172) Payments for interest expenses

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 569.346) 753.867)

Net cash provided by operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Hasil penjualan aset tetap 10 3.990) 1.756) Proceeds from sale of fixed assetsPerolehan investasi pada entitas asosiasi 11 (37.500) (50.000)

Acquisition of investment in associated entities

Perolehan aset tetap 10 (74.130) (90.492) Acquisition of fixed assets

Pemberian pinjaman kepada entitas asosiasi 27 -) (35.000) Disbursement of loan to associated

entitiesPelunasan pinjaman dari entitas asosiasi 27 35.000) 50.000) Payments of loan from associated entities

Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi (72.640) (123.736)

Net cash used in investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCINGACTIVITIES

Penambahan utang bank 84.765.000) 55.733.050) Proceeds from additional bank loansPenerimaan dari penerbitan utang obligasi 1b 1.000.000) 500.000) Proceeds from issuance of bonds payablePenerimaan dari penerbitan wesel bayar jangka

menengah 14 -) 120.000)Proceeds from issuance of

medium-term notesPembayaran utang bank (85.183.050) (55.170.000) Payment of bank loansPembayaran utang obligasi (675.000) (1.250.000) Payments of bonds payablePembayaran dividen tunai 17 (397.000) (553.848) Payments of cash dividendsBeban penerbitan obligasi dan wesel bayar

jangka menengah (6.657) (6.327)Bonds and medium-term notes

issuance costsPembayaran utang sewa pembiayaan (1.396) (1.271) Payment of obligations under finance lease

Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan (498.103) (628.396)

Net cash used in financing activities

(PENURUNAN) KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK (1.397) 1.735)

NET (DECREASE) INCREASE IN CASH ON HAND AND IN BANKS

KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 4.602) 2.867)

CASH ON HAND AND IN BANKSAT THE BEGINNING OF YEAR

KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 3.205) 4.602)

CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF YEAR

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

6

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian dan informasi umum Perseroan a. Establishment and general information of the Company

PT BCA Finance (“Perseroan”) awalnya didirikan dengan nama PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 11 tahun 1970 dan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani, S.H., No. 41 tanggal 7 Maret 1981.

PT BCA Finance (the “Company”) was originally established under the name of PT Central Sari Metropolitan Leasing Corporation within the framework of the Foreign Capital Investment Law No. 1 Year 1967, as amended by Law No. 11 Year 1970 and based on the Notarial Deed No. 41 of Winanto Wiryomartani, S.H., dated 7 March 1981.

Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 tanggal 11 Nopember 1983 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 187 tanggal 21 Pebruari 1984. Nama Perseroan telah diubah berdasarkan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 25 tanggal 7 Maret 2005 menjadi PT BCA Finance. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. C-08091.HT.01.04.TH.2005 tanggal 28 Maret 2005 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 47, Tambahan No. 6142 tanggal 14 Juni 2005.

The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-7324-HT.01.01.TH.83 dated 11 November 1983 and was published in Supplement No. 187 to the State Gazette No. 15 dated 21 February 1984. The Company’s name was changed to PT BCA Finance based on the Notarial Deed No. 25 dated 7 March 2005 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter No .C-08091.HT.01.04.TH.2005 dated 28 March 2005 and was published in Supplement No. 6142 to the State Gazette No. 47, dated 14 June 2005.

Anggaran Dasar Perseroan mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan dengan Akta Notaris No. 87 tanggal 24 Agustus 2010 yang dibuat oleh F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., mengenai peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 tanggal 17 September 2010 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 15, Tambahan No. 3293 tanggal 21 Pebruari 2012.

The Company’s Articles of Association was amended several times. The last amendment was covered in the Notarial Deed No. 87 dated 24 August 2010 of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., concerning the increase in authorized capital stock and issued and fully paid shares. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU.44490.AH.01.02.TH.2010 dated 17 September 2010 and was published in Supplement No. 3293 to the State Gazette No. 15, dated 21 February 2012.

Entitas induk yang juga merupakan entitas induk terakhir dalam kelompok usaha adalah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).

The parent entity which also the ultimate parent entity within the group is PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”).

Pada tanggal 14 September 1995, Perseroan memperoleh izin usaha sebagai lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 441/KMK.017/1995. Dengan diperolehnya izin tersebut dan sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan maka Perseroan, sebagai lembaga pembiayaan, dapat melakukan kegiatan dalam bidang sewa pembiayaan, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen. Izin usaha tersebut diperbaharui dengan Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-034/KM.5/2006/ tanggal 20 Pebruari 2006.

On 14 September 1995, the Company obtained its license to become a financing institution based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 441/KMK.017/1995. Under this license and based on Article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company, as a financing institution, is allowed to engage in leasing, factoring, credit card and consumer financing activities.The license is amended by the Minister of Finance’s Decision No. KEP-034/KM.5/2006 dated 20 February 2006.

Aktivitas yang sedang dijalankan Perseroan selama periode pelaporan meliputi pembiayaan konsumen, sewa pembiayaan dan anjak piutang. Perseroan memulai operasi komersialnya sejak tanggal 7 Maret 1981.

The Company’s activities during the reporting period include consumer financing, leasing and factoring. The Company started its commercial operations on 7 March 1981.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

7

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

a. Pendirian dan informasi umum Perseroan (lanjutan)

a. Establishment and general information of the Company (continued)

Perseroan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat Perseroan berlokasi di Wisma BCA Pondok Indah, Lantai 2, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mempunyai 60 (enam puluh) kantor cabang dan 3 (tiga) kantor perwakilan pemasaran, yang berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo, Pematangsiantar, Bandung Peta dan Tangerang.

The Company is domiciled in South Jakarta.The Company’s head office is located at Wisma BCA Pondok Indah, 2nd Floor, Jl. Metro Pondok Indah No. 10, Jakarta 12310. As of 31 December 2015, The Company has 60 (sixty) branch offices and 3 (three) marketing representative offices, which are located in Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Karawang, Tasikmalaya, Jember, Denpasar, Yogyakarta, Kediri, Makassar, Malang, Medan, Pekanbaru, Purwokerto, Samarinda, Semarang, Solo, Sukabumi, Surabaya, Palembang, Padang, Lampung, Jambi, Tegal, Balikpapan, Batam, Manado, Banjarmasin, Pontianak, Serpong, Bengkulu, Kudus, Cilegon, Nusa Tenggara Barat, Banda Aceh, Kendari, Palangkaraya, Palu, Bukittinggi, Tanjung Pinang, Madiun, Lubuklinggau, Pangkalpinang, Gorontalo, Pematangsiantar, Bandung Peta and Tangerang.

b. Penawaran umum obligasi Perseroan b. Public offering of the Company’s bonds

Sejak tahun 2003, Perseroan telah beberapa kali menerbitkan obligasi yang ditawarkan kepada publik dan obligasi tersebut terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Since 2003, the Company has issued several bonds to the public and those bonds were listed in the Indonesia Stock Exchange.

Sampai dengan 31 Desember 2015, obligasi-obligasi yang telah diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

Up to 31 December 2015, the bonds issued by the Company were as follows:

Tahun

penerbitan/Nilai

nominal/

Tingkat suku bunga tetap per

tahun/ Nama obligasi/ Year of

issuance Nominal amount

Fixed interest rate per annum

Tanggal jatuh tempo/Bond’s name Maturity date

Central Sari Finance I 2003 200.000) 13,75% 2 Oktober/October 2006

BCA Finance II:

- Seri/Series A 2007 100.000) 10,25% 27 Pebruari/February 2009

- Seri/Series B 2007 150.000) 10,75% 27 Pebruari/February 2010

- Seri/Series C 2007 125.000) 11,00% 27 Agustus/August 2010

- Seri/Series D 2007 125.000) 11,375% 27 Pebruari/February 2011

BCA Finance III:

- Seri/Series A 2010 211.500) 8,65% 23 Juni/June 2011

- Seri/Series B 2010 88.500) 9,05% 23 Maret/March 2012

- Seri/Series C 2010 100.000) 10,45% 23 Maret/March 2013

- Seri/Series D 2010 100.000) 10,95% 23 Maret/March 2014

Obligasi Subordinasi BCA Finance I/ BCA Finance Subordinated Bonds I 2010 100.000) 11,20% 23 Maret/March 2015

BCA Finance IV: - Seri/Series A 2011 392.000) 7,90% 26 Juni/June 2012- Seri/Series B 2011 178.000) 8,10% 22 September 2012- Seri/Series C 2011 230.000) 8,70% 22 Juni/June 2013- Seri/Series D 2011 200.000) 8,90% 22 Juni/June 2014- Seri/Series E 2011 100.000) 9,00% 22 Juni/June 2015

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

8

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran umum obligasi Perseroan(lanjutan)

b. Public offering of the Company’s bonds(continued)

Tahun

penerbitan/Nilai

nominal/

Tingkat suku bunga tetap per

tahun/ Nama obligasi/ Year of

issuance Nominal amount

Fixed interest rate per annum

Tanggal jatuh tempo/Bond’s name Maturity date

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I:

- Seri/Series A 2012 650.000) 6,35% 14 Mei/May 2013

- Seri/Series B 2012 200.000) 7,35% 9 Mei/May 2014

- Seri/Series C 2012 250.000) 7,60% 9 Mei/May 2015

- Seri/Series D 2012 600.000) 7,70% 9 Mei/May 2016

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II:

- Seri/Series A 2013 750.000) 6,50% 24 Juni/June 2014

- Seri/Series B 2013 350.000) 7,50% 14 Juni/June 2016

- Seri/Series C 2013 200.000) 7,60% 14 Juni/June 2017

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III/BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III:

- Seri/Series A 2014 225.000) 9,00% 7 April 2015

- Seri/Series B 2014 275.000) 10,00% 27 Maret/March 2017

Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I/BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I:

- Seri/Series A 2015 438.000) 8,25% 30 Maret/March 2016

- Seri/Series B 2015 140.000) 8,50% 20 Maret/March 2017

- Seri/Series C 2015 422.000) 9,00% 20 Maret/March 2018

Pada bulan September 2003, Perseroan (PT Central Sari Finance) menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003” dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) pada tanggal 18)September 2003 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2290/PM/2003.

In September 2003, the Company (PT Central Sari Finance) offered to the public “Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003” with a nominal value of Rp 200,000 which became effective on 18 September 2003 based on the Decision Letter No. S-2290/PM/2003 of the Chairman of Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”).

Pada bulan Pebruari 2007, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance II dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2007” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam pada tanggal 16 Pebruari 2007 berdasarkan Surat Keputusan No. S-693/BL/2007.

In February 2007, the Company offered to the public “BCA Finance Bond II with Fixed Interest Rates Year 2007” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 16 February 2007 based on the Decision Letter No. S-693/BL/2007 of the Chairman of Bapepam.

Pada bulan Maret 2010, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance III dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 dan “Obligasi Subordinasi I BCA Finance Tahun 2010” dengan jumlah pokok sebesar Rp 100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) pada tanggal 11 Maret 2010 berdasarkan Surat Keputusan No. S-2227/BL/2010.

In March 2010, the Company offered to the public “BCA Finance Bond III with Fixed Interest Rates Year 2010” with a nominal value of Rp 500,000 and “BCA Finance Subordinated Bond I Year 2010” with nominal value of Rp 100,000 which became effective on 11 March 2010 based on the Decision Letter No. S-2227/BL/2010 of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”).

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

9

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

b. Penawaran umum obligasi Perseroan (lanjutan)

b. Public offering of the Company’s bonds (continued)

Pada bulan Juni 2011, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi BCA Finance IV dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2011” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.100.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 14 Juni 2011 berdasarkan Surat Keputusan No. S-3668/BL/2011.

In June 2011, the Company offered to the public “BCA Finance Bond IV with Fixed Interest Rates Year 2011” with a nominal value of Rp 1,100,000 which became effective on 14 June 2011 based on the Decision Letter No. S-3668/BL/2011 of the Chairman of Bapepam-LK.

Pada bulan Mei 2012, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2012” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.700.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.

In May 2012, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch I Year 2012” with a nominal value of Rp 1,700,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.

Pada bulan Juni 2013, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap II Tahun 2013” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.300.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.

In June 2013, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch II Year 2013” with a nominal value of Rp 1,300,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.

Pada bulan Maret 2014, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap III Tahun 2014” dengan jumlah pokok sebesar Rp 500.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Bapepam-LK pada tanggal 1 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. S-5093/BL/2012.

In March 2014, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds I with Fixed Interest Rates Batch III Year 2014” with a nominal value of Rp 500,000 which became effective on 1 May 2012 based on the Decision Letter No. S-5093/BL/2012 of the Chairman of Bapepam-LK.

Pada bulan Maret 2015, Perseroan menawarkan kepada masyarakat “Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2015” dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.000.000 yang dinyatakan efektif oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) pada tanggal 12 Maret 2015 berdasarkan Surat Keputusan No. S-99/D.04/2015.

In March 2015, the Company offered to the public “BCA Finance Continuous Bonds II with Fixed Interest Rates Batch I Year 2015” with a nominal value of Rp 1,000,000 which became effective on 12 March 2015 based on the Decision Letter No. S-99/D.04/2015 of the Chairman of Financial Services Authority (“OJK”).

Selain Obligasi Central Sari Finance I dengan Tingkat Bunga Tetap Tahun 2003 yang terdaftar di Bursa Efek Surabaya, semua obligasi yang beredar telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Except for Central Sari Finance Bond I with Fixed Interest Rates Year 2003 which was listed in Surabaya Stock Exchange, all of the Bonds issued were listed in the Indonesia Stock Exchange.

c. Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite

Audit c. Boards of Commissioners and Directors,

and Audit Committee

Pada tanggal 31 Desember 2015, susunan Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2015, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee was as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris : Ricki Immanuel : President CommissionerKomisaris Independen : Adhi Gunawan Budirahardjo : Independent Commissioner

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

10

1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit (lanjutan)

c. Boards of Commissioners, Directors and Audit Committee (continued)

Dewan Direksi Board of DirectorsPresiden Direktur : Roni Haslim : President DirectorDirektur : Petrus Santoso Karim : DirectorDirektur : Amirdin Halim : DirectorDirektur : David Pangestu : Director Komite Audit Audit CommitteeKetua : Adhi Gunawan Budirahardjo : ChairmanAnggota : Mendari Handaya : MemberAnggota : Daan Rahadja : Member

Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi, serta Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2014, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors, and Audit Committee was as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersPresiden Komisaris : Ricki Immanuel : President CommissionerKomisaris Independen : Adhi Gunawan Budirahardjo : Independent CommissionerKomisaris Independen : Sim Idrus Munandar Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of DirectorsPresiden Direktur : Roni Haslim : President DirectorDirektur : Petrus Santoso Karim : DirectorDirektur : Amirdin Halim : DirectorDirektur : David Pangestu : Director Komite Audit Audit CommitteeKetua : Adhi Gunawan Budirahardjo : ChairmanAnggota : Ronald Djunawan Pratanata : MemberAnggota : Yosa Prakarsa : Member

d. Sekretaris Perseroan pada tanggal 31 Desember

2015 dan 2014 adalah Amirdin Halim.d. The Corporate Secretary as of 31 December

2015 and 2014 was Amirdin Halim.

e. Kepala Divisi Audit Internal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah Michael Dapto.

e. The Head of Internal Audit Division as of 31 December 2015 and 2014 was Michael Dapto.

f. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

Perseroan mempunyai masing-masing 2.376 dan 2.338 orang karyawan tetap.

f. As of 31 December 2015 and 2014, the Company had 2,376 and 2,338 permanent employees, respectively.

g. Personil manajemen kunci Perseroan mencakup

anggota Dewan Komisaris dan Direksi. g. Key management personnel of the Company

consists of members of Boards of Commissioners and Directors.

h. Laporan keuangan ini disajikan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan keuangan dalam bahasa Indonesia.

h. The financial statements are presented inIndonesian and English languages. Should there be any difference in interpretation due to translation, the financial statements in Indonesian language shall prevail.

2. DASAR PENYUSUNAN 2. BASIS OF PREPARATION

a. Pernyataan kepatuhan a. Statement of compliance

Laporan keuangan Perseroan telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia.

The Company's financial statements have beenprepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”).

b. Direksi Perseroan menyetujui laporan keuangan

untuk diterbitkan pada tanggal 15 Pebruari 2016. b. The Company’s Board of Directors approved the

financial statements for issuance on 15 February 2016.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

11

2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)

c. Dasar pengukuran c. Basis of measurement

Laporan keuangan disusun atas dasar akrual(kecuali laporan arus kas) dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar.

The financial statements are prepared on the accrual basis (except for the statement of cash flow) using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.

d. Laporan arus kas d. The statement of cash flows

Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank yang jatuh tempo segera dan merupakan bagian tak terpisah dari manajemen kas Perseroan dilaporkan sebagai komponen setara kas untuk tujuan penyusunan laporan arus kas.

The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. Bank overdraft that are repayable on demand and form an integral part of the Company’s cash management is included as a component of cash equivalents for the purpose of the statement of cash flows.

e. Mata uang fungsional dan penyajian e. Functional and presentation currency

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perseroan. Kecuali dinyatakan khusus, informasi keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah.

The financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s functional currency. Except otherwise specified, financial information has been presented in millions of Rupiah.

f. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan

asumsi f. Use of judgments, estimates and assumptions

Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.

The preparation of financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi semula.

Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.

Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan5.

Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected. Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 5.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

12

2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)

g. Perubahan kebijakan akuntansi g. Changes in accounting policies

Standar berikut ini berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap laporan keuangan Perseroan: a) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(“PSAK”) No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”

b) PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”

c) PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”

d) PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”

e) PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”

f) PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”

g) PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

h) PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”

The following standards became effective on 1 January 2015 and are relevant to the Company’s financial statements: a) Statement of Financial Accounting Standard

(“PSAK”) No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”

b) PSAK No. 15 (2013 Revision), “Investments in Associates and Joint Ventures”

c) PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits”

d) PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Taxes”

e) PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial Instruments: Presentation”

f) PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”

g) PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial Instruments: Disclosures”

h) PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”

Perseroan telah menganalisis penerapan standar akuntansi tersebut di atas dan penerapan tersebut tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.

The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards other than specified below do not have any significant impact to the financial statements.

i. Penyajian pos-pos dalam penghasilan

komprehensif lain i. Presentation of items of other comprehensive

income

Terkait dengan penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, Perseroan telah memodifikasi penyajian pos-pos dalam penghasilan komprehensif lain dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, untuk menyajikan secara terpisah pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi pada masa yang akan datang dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi. Informasi komparatif telah disajikan kembali dengan menggunakan basis yang sama.

In connection with the adoption of PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements”, the Company has modified the presentation of items of other comprehensive income in its statements of profit or loss and other comprehensive income, to separately present items that would be reclassified to profit or loss in the future from those that would never be reclassified to profit or loss. Comparative information has been represented on the same basis.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

13

2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)

g. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) g. Changes in accounting policies (continued)

ii. Pengukuran nilai wajar ii. Fair value measurement

Pada tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar. PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas Perseroan. Perseroan telah menambahkan pengungkapan baru yang diwajibkan oleh PSAK No. 68 di Catatan 29 atas laporan keuangan.

On 1 January 2015, the Company adopted PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”, which provides a single source of guidance on how fair value is measured but does not establish new requirements for when fair value is required. This standard provides a framework for determining fair value and clarifies the factors to be considered in estimating fair value. It introduces the use of an exit price in fair value measurement, as well as extensive disclosure requirements, particulary the inclusion of non-financial instruments into the fair value hierarchy disclosure. PSAK No. 68 is applied prospectively. The change had no significant impact on the measurements of the Company’s assets and liabilities. The Company has included the new disclosures required under PSAK No. 68 in Note 29 to the financial statements.

iii. Imbalan kerja iii. Employee benefits

Pada tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, yang membawa perubahan signifikan dalam pengukuran, penyajian dan pengungkapan imbalan kerja manfaat pasti. Dampak yang paling signifikan dari perubahan ini adalah percepatan pengakuan biaya jasa lalu. Ketika imbalan pasca-kerja berubah maka porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu diakui segera dalam laba rugi.

On 1 January 2015, the Company adopted PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits”, which introduces significant changes in the measurement, presentation and disclosure of defined benefit plans. The most significant impact to the Company as a result of this revision is the acceleration of the recognition of past service costs. When the plan benefits change, the portion of increases or decreases on benefits which relates to the past service of employees is recognized immediately in profit or loss.

Kebijakan akuntansi ini juga mengharuskan Perseroan untuk mengakui keuntungan/ kerugian aktuarial pada periode dimana keuntungan/kerugian aktuarial terjadi sebagai penghasilan komprehensif lain yang disajikan sebagai bagian dari saldo laba.

This accounting standard also requires the Company to recognize actuarial gains/ losses in the period when such actuarial gain/losses occur as other comprehensive income, which presented as part of retained earnings.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

14

2. DASAR PENYUSUNAN (Lanjutan) 2. BASIS OF PREPARATION (Continued)

g. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) g. Changes in accounting policies (continued)

iii. Imbalan kerja (lanjutan) iii. Employee benefits (continued)

Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti bersih, yang terdiri dari keuntungan/kerugian aktuarial, imbal hasil atas aset program (kecuali bunga) dan efek perubahan dalam batas atas aset (jika ada, kecuali bunga) diakui segera di dalam penghasilan komprehensif lain. Perseroan mengukur beban (pendapatan) bunga atas liabilitas imbalan pasti bersih selama periode dengan menggunakan tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur liabilitias imbalan pasti pada awal periode tahunan dengan mempertimbangkan perubahan dalam liabilitas imbalan pasti bersih selama periode sebagai akibat dari iuran dan pembayaran imbalan. Beban bunga bersih dan pembayaran imbalan terkait program imbalan pasti diakui di beban gaji, tunjangan dan kesejahteraan karyawan dalam laba rugi.

Remeasurement of the net defined benefit liability, which comprise actuarial gains/losses, the return on plan assets (excluding interest) and the effect of the asset ceiling (if any, excluding interest), are recognized immediately in other comprehensive income. The Company determines the net interest expense (income) on the net defined benefit liability for the period by applying the discount rate used to measure the defined benefit obligation at the beginning of the annual period, taking into account any changes in the net defined benefit liability during the period as a result of contributions and benefit payments. Net interest expense and other expenses related to defined benefit plans are recognized in personnel expense in profit or loss.

Sebelum tanggal 1 Januari 2015, ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi. Keuntungan/kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban jika akumulasi keuntungan/kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir peiode pelaporan sebelumnya melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan/kerugian aktuarial tersebut diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Prior to 1 January 2015, when the plan benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is charged or credited to the profit or loss on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in profit or loss. Actuarial gains/losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting period exceed 10% (ten percent) of the greater of the present value of the defined benefits obligation (before being deducted by plan assets) and the fair value of plan assets at that date. These actuarial gains/losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.

Tidak terdapat dampak yang signifikan dari penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) terhadap laporan keuangan. Perseroan membukukan dampak atas penerapan standar ini ke dalam laporan keuangan tahun berjalan.

There is no material effect from the implementation of PSAK No. 24 (2013 Revision) to the financial statements. The Company recorded the effect from the implementation of this standard to the current year financial statements.

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Kebijakan-kebijakan akuntansi di bawah ini telah diterapkan secara konsisten pada seluruh periode yang disajikan dalam laporan keuangan ini, kecuali untuk penerapan beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah direvisi dan berlaku sejak 1 Januari 2015 seperti yang diungkapkan pada Catatan 2g.

The significant accounting policies set out below have been applied consistently to all periods presented in these financial statements, except for the adoption of several amended Statement of Financial Accounting Standards effective 1 January 2015 as described in Note 2g.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

15

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan a. Financial assets and liabilities

Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, tagihan anjak piutang, piutang pihak berelasi, piutang lain-lain dan aset lain-lain, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko dan penyertaan dalam saham.

The Company’s financial assets consist of cash on hand and cash in banks, consumer financing receivables, investment in finance leases, factoring receivables, due from a related parties, other receivables and other assets, derivative assets held for risk management and investment in shares.

Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima dan cerukan, beban yang masih harus dibayar, utang lain-lain, utang sewa pembiayaan, wesel bayar jangka menengah dan utang obligasi.

The Company’s financial liabilities consist of Borrowings and overdraft, accrued expenses, other payables, obligations under finance lease, medium-term notes payable and bonds payable.

a.1 Klasifikasi a.1 Classification

Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2014), Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang diklasifikasikan sebagai instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan penyertaan saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen) yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya.

Based on PSAK No. 55 (2014 Revision), the Company classifies all of its financial assets as loans and receivables, except for derivative assets held for risk management which are classified as financial instruments measured at fair value through profit or loss (“FVTPL”) and investment in shares that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% (twenty percent) which is classified as available-for-sale financial assets and carried at cost.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perseroan tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and the Company does not intend to sell immediately or in the near terms. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method. Gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Perseroan mengelompokkan seluruh liabilitas keuangannya sebagai liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada biaya perolehan.

The Company classifies all of its financial liabilities as other financial liabilities measured at amortized cost.

a.2 Reklasifikasi a.2 Reclassification

Perseroan tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai setelah pengakuan awalnya dari diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama derivatif tersebut dimiliki atau diterbitkan.

The Company shall not reclassify any derivatives designated as hedging instruments after its initial recognition from fair value through profit or loss while it is held or issued.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

16

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.2 Reklasifikasi a.2 Reclassification

Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dapat direklasifikasi ke kelompok tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Financial assets classified as loan and receivables could be classified as available-for-sale and recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in equity component until the financial assets are derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

a.3 Pengakuan a.3 Recognition

Perseroan pada awalnya mengakui aset dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan aset dan liabilitas keuangan tersebut.

The Company initially recognizes financial assets and liabilities on the date of their origination.

Pada saat pengakuan awal, aset atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah (untuk instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset dan liabilitas keuangan tersebut.

At initial recognition, the Company’s financial assets or liabilities are measured at fair value plus (for financial instruments not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and liabilities depends on their classifications.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan pembiayaan konsumen untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of consumer financing income for transaction costs related to financial assets and as part of interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

17

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.3 Pengakuan (lanjutan) a.3 Recognition (continued)

Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.6) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, loans and receivables are measured at amortized cost (see Note 3a.6) using the effective interest method.

Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihat Catatan 3a.6) dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost (see Note 3a.6) using the effective interest method.

a.4 Penghentian pengakuan a.4 Derecognition

Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.

Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.

Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if the Company does not retain control over that asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

18

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.4 Penghentian pengakuan (lanjutan) a.4 Derecognition (continued)

Perseroan juga menghentikan pengakuan aset keuangan tertentu pada saat Perseroan menghapusbukukan saldo aset keuangan yang dianggap tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode berjalan dilakukan dengan menyesuaikan akun cadangan. Penerimaan atau pemulihan kembali aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya dicatat sebagai pendapatan lain-lain.

The Company also derecognizes certain financial assets when it writes off balances of the financial assets deemed to be uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been written off in the current period are recorded by adjusting the allowance accounts. Collection or recovery of written off financial assets written off in the previous period are recorded as other income.

a.5 Saling hapus a.5 Offsetting

Aset dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara bersih atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is presented in the statement of financial position when and only when, the Company has legally enforceable rights to offset the recognized amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.

a.6 Pengukuran biaya perolehan diamortisasi a.6 Amortized cost measurement

Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.

a.7 Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai aset keuangan a.7 Identification and measurement of impairment for financial assets

Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

At each reporting date, the Company assesses whether there is objective evidence that the financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the financial assets, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the financial assets that can be estimated reliably.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

19

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.7 Identifikasi dan pengukuran penurunan

nilai aset keuangan (lanjutan) a.7 Identification and measurement of impairment for financial assets

(continued)

Bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi piutang oleh Perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur akan dinyatakan pailit, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Objective evidence that the financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Company on terms that the Company would not otherwise consider, indications that a borrower will enter bankruptcy, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perseroan awalnya menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For financial assets carried at amortized cost, the Company first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang memiliki bukti objektif penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dinilai secara kolektif. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, Perseroan menggunakan model statistik dari tren historis atas probabilitas wanprestasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit terkini sedemikian rupa sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang jumlahnya akan lebih besar atau lebih kecil daripada jumlah yang ditentukan oleh model historis. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan di masa datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih tepat.

Individual assessment is performed on the significant financial assets that have objective evidence of impairment. The individually not significant financial assets with similar credit characteristic are assessed collectively. In assessing collective impairment, the Company uses statistical modeling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgment as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modeling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.

Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laba rugi tahun berjalan.

When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed and recognized in the current year profit or loss.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

20

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.8 Pengukuran nilai wajar

Kebijakan berlaku sejak 1 Januari 2015

a.8 Fair value measurement

Policy applicable from 1 January 2015

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transaction) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran di pasar utama atau, jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan dimana Perseroan memiliki akses pada tanggal tersebut. Nilai wajar liabilitas mencerminkan risiko wanprestasinya.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date in the principal market or, in its absence, the most advantageous market to which the Company has access at that date. The fair value of a liability reflects its non-performance risk.

Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasian di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas aset dan liabilitas terjadi dengan frekuensi dan volume yang memadai untuk menyediakan informasi penentuan harga secara berkelanjutan.

When available, the Company measures the fair value of a financial instrument using the quoted price in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the asset or liability take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis.

Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Perseroan menggunakan teknik penilaian dengan memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan relevan dan meminimalkan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi. Teknik penilaian yang dipilih menggabungkan semua faktor yang diperhitungkan oleh pelaku pasar dalam penentuan harga transaksi.

If there is no quoted price in an active market, then the Company uses valuation techniques that maximize the use of relevant observable inputs and minimize the use of unobservable inputs. The chosen valuation techniques incorporate all of the factors that market participants would take into account in pricing a transaction.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Jika Perseroan menetapkan bahwa nilai wajar pada pengakuan awal berbeda dengan harga transaksi dan nilai wajar tidak dapat dibuktikan dengan harga kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik atau berdasarkan teknik penilaian yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi, maka nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal disesuaikan untuk menangguhkan perbedaan antara nilai wajar pada saat pengakuan awal dan harga transaksi. Setelah pengakuan awal, perbedaan tersebut diakui dalam laba rugi berdasarkan umur dari instrumen tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.

The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received. If the Company determines that the fair value at initial recognition differs from the transaction price and the fair value is evidenced neither by a quoted price in an active market for an identical asset or liability nor based on a valuation technique that uses only data from observable markets, then the financial instrument is initially measured at fair value, adjusted to defer the difference between the fair value at initial recognition and the transaction price. Subsequently, that difference is recognized in profit or loss on an appropriate basis over the life of the instrument but not later than when the valuation is wholly supported by observable market data or the transaction is closed out.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

21

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.8 Pengukuran nilai wajar (lanjutan) a.8 Fair value measurement (continued)

Jika aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar memiliki harga penawaran dan harga permintaan, maka Perseroan mengukur aset dan posisi long berdasarkan harga penawaran dan mengukur liabilitas dan posisi short berdasarkan harga permintaan.

If an asset or a liability measured at fair value has a bid price and an ask price, then the Company measures assets and long positions at a bid price and liabilities and short positions at an ask price.

Kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar, yang terekspos risiko pasar dan risiko kredit yang dikelola oleh Perseroan berdasarkan eksposur netonya baik terhadap risiko pasar ataupun risiko kredit diukur berdasarkan harga yang akan diterima untuk menjual posisi net long (atau dibayar untuk mengalihkan posisi net short) untuk eksposur risiko tertentu. Penyesuaian pada level portofolio tersebut dialokasikan pada aset dan liabilitas individual berdasarkan penyesuaian risiko relatif dari masing-masing instrumen individual di dalam portofolio.

Portfolios of financial assets and financial liabilities measured at fair value that are exposed to market risk and credit risk that are managed by the Company on the basis of the net exposure to either market or credit risk, are measured on the basis of a price that would be received to sell a net long position (or paid to transfer a net short position) for a particular risk exposure. Those portfolio-level adjustments are allocated to the individual assets and liabilities on the basis of the relative risk adjustment of each of the individual instruments in the portfolio.

Kebijakan berlaku sebelum 1 Januari 2015 Sebelum 1 Januari 2015, nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.

Policy applicable before 1 January 2015 Prior to 1 January 2015, fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.

Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan aktif dalam suatu transaksi yang wajar.

When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

22

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.8 Pengukuran nilai wajar (lanjutan) a.8 Fair value measurement (continued)

Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrument keuangan. Perseroan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.

If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include the use of recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.

The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the profit or loss depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

23

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) a. Financial assets and liabilities (continued)

a.8 Pengukuran nilai wajar (lanjutan) a.8 Fair value measurement (continued)

Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perseroan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.

Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take into account of the credit risk of the Company and counterparty, where appropriate. Estimated fair values obtained from valuation models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.

b. Kas dan bank b. Cash on hand and cash in banks

Kas dan Bank terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima, serta tidak dibatasi penggunaannya.

Cash on hand and cash in banks consist of cash on hand and cash in banks not pledged as collaterals for bank loans nor restricted.

c. Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan c. Consumer financing and finance leases

c.1 Pembiayaan konsumen c.1 Consumer financing

Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum di amortisasi dan dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen.

Consumer financing receivables are receivables plus (minus) unamortized transaction cost (fee) and minus unearned consumer financing income and allowance for impairment losses of consumer financing receivables.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok pembiayaan, ditambah (dikurangi) biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi, yang akan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.

Unearned consumer financing income represents the difference between total installments to be received from the consumer and the principal amount financed, plus or deducted with the unamortized transaction cost (income), which will be recognized as income over the term of the contract using effective interest method of the related consumer financing receivable.

Biaya (pendapatan) transaksi yang belum diamortisasi adalah pendapatan administrasi proses pembiayaan dan biaya transaksi yang timbul pertama kali yang terkait langsung dengan pembiayaan konsumen tersebut.

Unamortized transaction cost (income) are financing administration income and transaction expense which are incurred at the first time the financing agreement is signed and directly attributable to consumer financing.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

24

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan

(lanjutan) c. Consumer financing and finance leases

(continued)

c.1 Pembiayaan konsumen (lanjutan) c.1 Consumer financing (continued)

Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan pendapatan yang timbul terkait penyelesaian kontrak ini diakui dalam laba rugi tahun berjalan.

Early termination of a contract is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting income related to this early termination of a contract is recognized in the current year profit or loss.

Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan manajemen atas kasus per kasus. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.

Consumer financing receivables will be written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on management review of individual case. Recoveries from receivables previously written-off are recognized as other income upon receipt.

c.2 Sewa pembiayaan c.2 Finance leases

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011), suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Based on PSAK No. 30 (2011 Revision), leases are classified as finance leases if such leases transfer substantially all the risks and rewards related to the ownership of the lease assets. Leases are classified as operating leases if the leases do not transfer substantially all the risks and rewards related to ownership of the leased assets.

Aset berupa piutang sewa pembiayaan diakui dalam laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa bersih. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan pendapatan sewa pembiayaan. Pengakuan pendapatan sewa pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Perseroan sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.

Assets held under finance leases are recognized in the statement of financial position at an amount equal to the net investment in the leases. Receipts from lease receivables are treated as repayments of principal and financing lease income. The recognition of financing lease income is based on a pattern reflecting constant periodic rate of return on the Company’s net investment as lessor in the finance leases.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

25

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Pembiayaan bersama d. Joint financing

Seluruh kontrak pembiayaan bersama yang dilakukan oleh Perseroan merupakan pembiayaan bersama tanpa tanggung renteng (without recourse) dimana hanya porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perseroan yang dicatat sebagai piutang pembiayaan konsumen di laporan posisi keuangan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak pihak-pihak lain yang berpartisipasi pada transaksi pembiayaan bersama tersebut.

All joint financing agreements entered by the Company are joint financing without recourse in which only the Company’s financing portion of the total installments are recorded as consumer financing receivables in the statement of financial position (net approach). Consumer financing income is presented in the statement of profit or loss and other comprehensive income after deducting the portions belong to other parties participated to these joint financing transactions.

e. Tagihan anjak piutang e. Factoring receivables

Tagihan anjak piutang with recourse merupakan jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan pembiayaan anjak piutang yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Factoring receivables with recourse are stated at the outstanding balance less the unearned factoring income and the allowance for impairment losses.

Pendapatan anjak piutang yang belum diakui, diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu perjanjian dengan menggunakan tingkat suku bunga efektif (lihat Catatan 3a).

The unearned factoring income is recognized as income over the period of the contract, using effective interest method (see Note 3a).

f. Instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan

manajemen risiko dan akuntansi lindung nilai f. Derivatives instruments held for risk

management purposes and hedge accounting Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2014), instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas untuk diperdagangkan. Instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan.

Based on PSAK No. 55 (2014 Revision), derivative instruments held for risk management purposes include all derivative assets and liabilities that are not classified as trading assets and liabilities. Derivative instruments held for risk management purposes are measured at fair value in the statement of financial position.

Pada penetapan awal lindung nilai, Perseroan mendokumentasikan secara formal hubungan antara instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi dalam melaksanakan transaksi lindung nilai, bersamaan dengan metode yang akan digunakan untuk menilai efektivitas hubungan lindung nilai. Perseroan menilai, pada awal hubungan lindung nilai dan juga secara berkesinambungan, apakah instrumen lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas dari item yang dilindung nilai sepanjang periode dimana lindung nilai tersebut ditetapkan, dan apakah hasil aktual dari setiap lindung nilai berada dalam kisaran 80-125 persen.

On initial designation of the hedge, the Company formally documents the relationship between the hedging instruments and hedged items, including the risk management objective and strategy in undertaking the hedge transaction, together with the method that will be used to assess the effectiveness of the hedging relationship. The Company makes an assessment, both at the inception of the hedge relationship as well as on an ongoing basis, whether the hedging instruments are expected to be ‘highly effective’ in offsetting the changes in the fair value or cash flows of the respective hedges items during the period for which the hedge is designated, and whether the actual results of each hedge are within a range of 80-125 percent.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

26

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

f. Instrumen derivatif yang dimiliki untuk tujuan

manajemen risiko dan akuntansi lindung nilai (lanjutan)

f. Derivatives instruments held for risk management purposes and hedge accounting (continued)

Perubahan nilai wajar instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai dicatat dalam laba rugi tahun berjalan. Jika instrumen derivatif dirancang dan memenuhi syarat akuntansi lindung nilai, perubahan nilai wajar yang berkaitan dengan lindung nilai diakui sebagai penyesuaian terhadap item yang dilindungi nilainya dalam laba rugi tahun berjalan atau disajikan dalam ekuitas, tergantung pada jenis transaksi lindung nilai dan efektivitas dari lindung nilai tersebut.

Changes in fair value of derivative instruments that do not qualify for hedge accounting are recognized in the current year profit or loss. If derivative instruments are designated and qualify for hedge accounting, changes in fair value of derivative instruments are recorded as adjustments to the items being hedged in the current year profit or loss or in the equity, depending on the type of hedge transaction represented and the effectiveness of the hedge.

Perseroan menetapkan derivatif sebagai lindung nilai atas arus kas apabila instrumen tersebut melindungi nilai variabilitas arus kas dari aset atau liabilitas yang telah diakui. Bagian efektif dari perubahan nilai wajar derivatif yang memenuhi kualifikasi dan ditetapkan sebagai lindung nilai atas arus kas dicatat sebagai cadangan lindung nilai arus kas, yang merupakan bagian dari ekuitas.

The Company designates derivatives as cash flow hedges where the instrument hedges the variability in cash flow of a recognized asset or liability. The effective portion of changes in the fair value of derivatives qualifying and designated as cash flow hedges is recorded as cash flow hedge reserve, which is part of equity.

Bagian yang tidak efektif diakui secara langsung pada laba rugi. Jumlah yang dicatat sebagai cadangan lindung nilai arus kas dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi dalam periode yang sama dimana arus kas yang dilindung nilai mempengaruhi laba atau rugi, dan pada item yang sama pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Any ineffective portion is recognized immediately in profit or loss. Amounts recorded as cash flow hedge reserve in equity are reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment in the same period as the hedged cash flows affect profit or loss, and in the same line item in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa, dijual, dihentikan, dilaksanakan, atau tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, saldo cadangan lindung nilai arus kas tetap di ekuitas, dan direklasifikasi ke laba rugi ketika item yang dilindung nilai diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

When the hedge expires, sold, terminated, exercised, or no longer qualifies for hedge accounting, the balance of cash flow hedge reserve remains in equity, and is subsequently transferred to profit or loss when the hedged item is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income

g. Penyertaan dalam saham g. Investment in shares

Penyertaan saham terdiri dari investasi pada entitas asosiasi dan penyertaan lainnya.

Investment in shares consists of investment in associated entities and other investments.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

27

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

g. Penyertaan dalam saham (lanjutan) g. Investment in shares (continued)

Investasi pada entitas asosiasi merupakan penyertaan saham Perseroan dengan kepemilikan 20% (dua puluh persen) sampai dengan 50% (lima puluh persen), baik dimiliki secara langsung maupun tidak langsung, dan mempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan, dan dicatat menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi entitas asosiasi sejak tanggal perolehan, dikurangi dengan dividen yang diterima. Nilai tercatat investasi diturunkan nilainya untuk mengakui penurunan nilai permanen dari masing-masing investasi. Kerugian yang timbul dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Investments in associated entity represent investment in shares where the Company has direct or indirect ownership interest of 20% (twenty percent) to 50% (fifty percent), and has the ability to exercise significant influence, unless it can be clearly demonstrated that this is not the case, and is accounted for using the equity method. Based on this method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s proportionate share in the net income or loss of the associated entity from the date of acquisition less any dividends subsequently received. The carrying amount of the investments is written-down to recognize any permanent decline in value of the individual investments. Any write-down is recognized in current year profit or loss.

Pengaruh signifikan Perseroan terhadap suatu entitas asosiasi dibuktikan dengan keikutsertaan Perseroan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional suatu aktivitas ekonomi entitas asosiasi, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan-kebijakan tersebut.

The significant influence of the Company to an associated entity is evidenced by the participation of the Company to participate in the financial and operating policy decisions of a associated entity economic activity, but does not control or joint control over those policies.

Penyertaan lainnya merupakan penyertaan saham dengan kepemilikan kurang dari 20% (dua puluh persen), nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk penyertaan jangka panjang. Penyertaan lainnya termasuk kelompok instrumen keuangan dan dicatat sesuai Catatan 3a.

Other investments represent investment in shares where the Company has ownership interest of less than 20% (twenty percent), do not have readily determinable fair values and are intended for long-term investments. Other investments are included as financial instruments and are accounted for in accordance with Note 3a.

h. Pajak penghasilan h. Income tax

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi, kecuali jika terkait dengan item yang diakui langsung dalam ekuitas atau dalam penghasilan komprehensif lain.

Income tax expense comprises current and deferred corporate income tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss, except to the extent that they relate to items recognized directly in equity, or in other comprehensive income.

Pajak kini adalah utang atau piutang pajak yang diharapkan atas penghasilan kena pajak atau rugi pajak selama tahun berjalan, dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan.

Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income or loss for the year, using the tax rates substantively enacted as of the reporting date.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

28

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

h. Pajak penghasilan (lanjutan) h. Income tax (continued)

Pajak tangguhan diakui sehubungan dengan adanya perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai aset dan liabilitas yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang telah berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.

Dalam menentukan nilai pajak kini dan pajak tangguhan, Perseroan mempertimbangkan dampak dari posisi pajak yang tidak pasti dan tambahan pajak dan penalti yang mungkin terutang.

In determining the amount of current and deferred tax, the Company takes into account the impact of uncertain tax positions and any additional taxes and penalties.

Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding diterima.

Amendments to taxation obligation are recorded when an assessment is received, or if objection and/or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received.

i. Aset tetap i. Fixed assets

Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaran-pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung agar aset tersebut siap digunakan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.

Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses.

Seluruh aset tetap, kecuali bangunan dan prasarananya, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) selama estimasi masa manfaat aset tetap tersebut, sebagai berikut:

All fixed assets, except for building and its improvements, are depreciated using the double declining balance method over the estimated useful lives of the assets, as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana : 20 : Building and improvements Kendaraan bermotor : 4 : Motor vehicles Perlengkapan dan peralatan kantor : 4 & 8 : Furnitures, fixtures and office equipments

Bangunan dan prasarana disusutkan dengan metode garis lurus.

Building and improvements are depreciated using the straight line method.

Tanah tidak disusutkan.

Land is not depreciated.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

29

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

i. Aset tetap (lanjutan) i. Fixed assets (continued)

Untuk semua aset tetap, Perseroan menetapkan nilai residu nihil untuk perhitungan penyusutan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi selama tahun dimana beban-beban tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan dan disusutkan.

For all fixed assets, the Company has determined residual values to be “nil” for the calculation of depreciation.

Normal repair and maintenance costs are charged to profit or loss during the year in which they are incurred. Expenditures that extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalized to the respective fixed assets and depreciated.

Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

When assets are disposed, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statements of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pada setiap tanggal pelaporan, nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan SAK yang berlaku.

At each reporting date, the residual values, useful lives and methods of depreciation of assets are reviewed, if required, will be adjusted and applied in accordance with the requirement of prevailing SAK.

Aset tetap juga termasuk aset dimana Perseroan telah memperoleh manfaat kepemilikan melalui perjanjian sewa pembiayaan. Sewa dimana Perseroan mengasumsikan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset diperoleh secara substansial diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada saat pengakuan awal, aset sewa pembiayaan diukur sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, mana yang lebih kecil, jika nilai kini tersebut lebih rendah daripada nilai wajar. Setelah pengakuan awal, aset sewa pembiayaan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi yang berlaku untuk aset sewa pembiayaan tersebut. Jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perseroan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan tersebut disusutkan secara penuh selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaatnya.

Fixed assets also include assets of which the Company has acquired beneficial ownership under finance lease agreements. Leases whereby the Company assumes substantially all the risks and rewards of ownership of the assets acquired are classified as finance leases. Upon initial recognition, the leased asset is measured at an amount equal to the lower of its fair value and the present value of the minimum lease payments. Subsequent to initial recognition, the leased asset is accounted for in accordance with the accounting policy applicable to that asset. If there is no reasonable certainty that the Company will obtain ownership by the end of the lease term, the asset is fully depreciated over the shorter of the lease term and its useful life.

Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.

An asset’s carrying amount is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying amount is greater than its estimated recoverable amount.

Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilaiestimasi yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap tersebut diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dan rugi penurunan nilai aset diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount and the impairment loss is recognized in the statement profit or loss and other comprehensive income.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

30

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

j. Piutang dari jaminan kendaraan yang

dikuasakan kembali j. Receivables from collateral vehicles

reinforced

Piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali merupakan piutang yang berasal dari jaminan kendaraan milik konsumen untuk pelunasan piutang pembiayaan konsumen, yang disajikan sebagai bagian dari piutang pembiayaan konsumen.

Receivables from collateral vehicles reinforced represent receivables derived from motor vehicle collaterals owned by customers for settlement of their consumer financing receivables, which is presented as part of consumer financing receivables.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual kendaraan yang dijaminkan ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang pembiayaan konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the motor vehicle collaterals or take any other actions to settle the outstanding receivables.

Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan aset yang dikuasakan kembali dengan saldo piutang pembiayaan konsumen. Jika terjadi selisih kurang, kerugian yang terjadi dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.

Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from sales of collaterals reinforced and the outstanding consumer financing receivables. If the differences are negative, the resulting losses are charged to the current year profit or loss.

Beban-beban yang berkaitan dengan perolehan dan pemeliharaan piutang dari jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali dibebankan ke dalam laba rugi pada saat terjadi.

Expenses in relation with the acquisition and maintenance of receivables from collateral vehicles reinforced are charged as part of profit or loss when incurred.

k. Utang obligasi k. Bonds payable

Obligasi yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal ditambah dengan bunga yang masih harus dibayar dan dikurangi beban emisi yang belum diamortisasi. Beban emisi obligasi yang diterbitkan dikurangkan langsung dari hasil emisi untuk menentukan hasil emisi bersih obligasi yang diterbitkan tersebut.

Bonds issued are presented at nominal value plus accrued interest payables and net of unamortized bonds issuance costs. Bonds issuance cost is directly deducted from the proceeds of the bonds issued.

Beban emisi diamortisasi selama jangka waktu obligasi yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Issuance costs are amortized over the period of the bonds using the effective interest method.

l. Imbalan kerja l. Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employees’ benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.

Short-term employees’ benefits are recognized when they are owed to the employees based on an accrual method.

Imbalan pasca-kerja Post-employment benefits Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset program dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit (lihat Catatan 2g).

The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods, deducted by any fair value of plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method (see Note 2g).

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

31

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

m. Modal saham m. Share capital

Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas karena tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya.

Shares are classified as equity as there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets.

n. Laba bersih per saham n. Earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk (pembilang) dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar (penyebut) dalam suatu tahun.

Earnings per share are computed by dividing net income or loss attributed to the shareholders of parent entity (numerator) with the weighted average number of outstanding shares (denominator) during the year.

o. Pengakuan pendapatan pembiayaan

konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga

o. Consumer financing income, interest incomeand interest expenses

Pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan bunga dan beban bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Consumer financing income, interest income and interest expenses are recognized using the effective interest method.

Beban provisi yang dibayar dimuka sehubungan dengan pinjaman yang diterima diakui sebagai biaya transaksi yang terkait langsung dengan pinjaman yang diterima dan diamortisasi selama jangka waktu pinjaman yang diterima tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Upfront fees related to the short-term loans are recognized as transaction costs directly attributable to the origination of the loans and amortized over the terms of the related loans using the effective interest method.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian di masa mendatang.

The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but not future credit losses.

Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh fees dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.

Beban yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Saldo beban amortisasi atas biaya emisi obligasi dan wesel bayar jangka menengah diakui atas dasar akrual dan dicatat sebagai bagian dari beban bunga.

Cost incurred in connection with the issuance of bonds and medium-term notes (“MTN”) are deferred and amortized using the effective interest method over the term of the bonds and MTN. The balance of deferred bonds and MTN’s issuance cost amortization are recognized on an accrual basis and recorded as part of interest expenses.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 DAN 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

32

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)

p. Pendapatan denda p. Penalty income

Pendapatan denda keterlambatan dikenakan jika konsumen terlambat membayar angsuran yang telah jatuh tempo, sedangkan penalti dikenakan jika konsumen melakukan pelunasan kontrak pembiayaan dipercepat.

Late charges are charged if the consumer is late to pay the installment that has been matured, while penalty are charged if the consumer early settled the financing contract.

Pendapatan denda keterlambatan dan penalti diakui pada saat denda keterlambatan dan penalti diterima.

Late charges and penalty income are recognized when the late charges and penalty income are received.

q. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing

q. Translation of transactions in foreign currencies

Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional Perseroan (Rupiah) dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan.

Transactions in foreign currencies are translated to the Company’s functional currency (Rupiah) at the rates of exchange prevailing at the transaction date. Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are retranslated to Rupiah at the exchange rates at the reporting date.

Laba atau rugi selisih kurs mata uang asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs pada tanggal pelaporan.

The foreign currency gain or loss on monetary items is the difference between amortized cost at Rupiah at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at reporting date.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Reuters, mengikuti kurs tengah yang digunakan oleh entitas induk, BCA, masing-masing sebesar Rp 13.785 (dalam Rupiah penuh) dan Rp 12.385 (dalam Rupiah penuh) untuk 1 Dolar Amerika Serikat.

As of 31 December 2015 and 2014, the exchange rates used are Reuters’ middle rates, following the middle rates used by the parent entity, BCA, of Rp 13,785 (in whole Rupiah) and Rp 12,385 (in whole Rupiah), respectively for 1 United States Dollar.

r. Segmen operasi r. Operating segment Segmen operasi adalah komponen dari Perseroan yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain Perseroan, dimana hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh Direksi Perseroan untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang akan dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, serta tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada Direksi Perseroan meliputi komponen-komponen yang dapat diatribusikan secara langsung kepada suatu segmen, dan komponen-komponen yang dapat dialokasikan dengan dasar yang wajar. Komponen yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari aset dan liabilitas pajak penghasilan, termasuk pajak kini dan pajak tangguhan, serta aset tetap.

An operating segment is a component of the Company that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the Company’s other components, whose operating results are reviewed regularly by the Company’s Board of Directors to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the Company’s Board of Directors include items directly attributable to a segment, as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Unallocated items comprise of mainly income tax assets and liabilities, including current and deferred taxes, and fixed assets.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

33

3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING(Lanjutan)

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (Continued)

r. Segmen operasi (lanjutan) r. Operating segment (continued)

Perseroan mengelola kegiatan usahanya dan mengidentifikasi segmen yang dilaporkan berdasarkan jenis produk dan wilayah geografis.

The Company manages its business activities and identiffed its reporting segments based on product categories and geographic area.

s. Transaksi dengan pihak berelasi s. Transactions with related parties

lstilah pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak Berelasi”.

Related party term are used in accordance with PSAK No. 7 (2010 Revision), “Related Party Disclosure”.

Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

a. Pendahuluan dan gambaran umum a. Introduction and overview

Risiko utama dari instrumen keuangan yang dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut:

The main risks arising from the Company’s financial instruments are:

Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional

Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk

Catatan ini menyajikan informasi mengenai eksposur Perseroan terhadap setiap risiko di atas, tujuan, kebijakan dan proses yang dilakukan oleh Perseroan dalam mengukur dan mengelola risiko.

This note presents information about the Company’s exposure to each of the above risks, the Company’s objectives, policies and processes for measuring and managing risks.

Kerangka manajemen risiko Risk management framework

Sektor pembiayaan banyak dipengaruhi oleh risiko, baik risiko yang berasal dari faktor internal maupun eksternal. Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan, Perseroan telah berupaya untuk mengelola berbagai risiko dengan sebaik-baiknya, dengan menerapkan manajemen risiko.

Financing sector is much affected by risks originating from both internal and external factors. To enhance the Company's performance, the Company has tried to manage various risks as best as possible by applying risk management.

Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Perseroan. Direksi telah membentuk Departemen Manajemen Risiko yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Perseroan di masing-masing area tertentu.

The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Company’s risk management framework. The Board has established the Risk Management Department, which is responsible for developing and monitoring the Company’s risk management policies in their specified areas.

Kebijakan manajemen risiko Perseroan ditetapkan untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang dihadapi Perseroan, untuk menetapkan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai, serta untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan. Perseroan, melalui berbagai pelatihan serta standar dan prosedur yang telah ditetapkan, mempunyai tujuan untuk mengembangkan lingkungan pengendalian yang taat dan konstruktif, dimana semua karyawan memahami peran dan tanggung jawabnya.

The Company’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Company, to set appropriate risk limits and controls, and to monitor risks and adherence to established limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered. The Company, through its training and established standards and procedures, aims to develop a disciplined and constructive control environment, in which all employees understand their roles and obligations.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

34

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

a. Pendahuluan dan gambaran umum (lanjutan) a. Introduction and overview (continued)

Kerangka manajemen risiko (lanjutan) Risk management framework (continued) Komite Audit Perseroan yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab untuk memantau kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur manajemen risiko, dan untuk menelaah kecukupan kerangka manajemen risiko terkait dengan risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit Perseroan dibantu oleh Departemen Internal Audit. Departemen Internal Audit secara rutin dan berkala menelaah pengendalian dan prosedur manajemen risiko dan melaporkan hasilnya ke Komite Audit Perseroan.

The Company’s Audit Committee which reports to the Board of Commissioners is responsible for monitoring compliance with the risk management policies and procedures, and for reviewing the adequacy of the risk management framework in relation to the risks faced by the Company. The Company’s Audit Committee is assisted in these functions by Internal Audit Department. Internal Audit Department undertakes both regular and ad-hoc reviews of risk management controls and procedures, the results of which are reported to the Company’s Audit Committee.

b. Manajemen risiko kredit b. Credit risk management

Risiko kredit adalah risiko terjadinya kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Untuk memastikan bahwa penurunan kualitas kredit terdeteksi secara dini, portofolio kredit dimonitor secara aktif pada setiap tingkatan struktur risiko dan akan dimitigasi melalui pelaksanaan strategi remediasi.

Credit risk is the risk of financial losses from inability of counterparties to fulfill their contractual obligations. To ensure that credit deterioration is immediately detected, credit portfolios are actively monitored at each layer of the risk structure and will be mitigated through the implementation of remediation strategies.

Perseroan mengantisipasi risiko kredit dengan penuh kehati-hatian dengan menerapkan kebijakan manajemen risiko kredit. Selain melakukan penilaian kredit dengan penuh kehati-hatian, Perseroan juga telah memiliki pengendalian internal yang kuat, manajemen penagihan yang baik dan secara terus menerus melakukan pemantauan dan analisa terhadap kualitas asetnya.

The Company is prudent in anticipating the credit risk by applying policy in credit risk management. Besides providing prudent credit assessment, the Company also has a strong internal control, good collection management and continuously performs tight monitoring and analysis of the assets quality.

Manajemen risiko kredit yang diterapkan Perseroan adalah sebagai berikut:

The credit risk management applied by the Compariy is as follows:

i. Prinsip kehati-hatian i. Prudence principal

Dalam memberikan pembiayaan kredit, Perseroan menerapkan beberapa proses penilaian kredit.

In extending credit financing, the Company applies several credit assessment processes.

ii. Manajemen penagihan ii. Collection management

Dalam rangka memperkuat manajemen penagihan, Perseroan telah menyediakan call center dan payment points untuk lebih meningkatkan pelayanan dan menyediakan layanan akses yang lebih mudah bagi pelanggan. Semua usaha tersebut ditujukan untuk menjaga rasio kredit bermasalah.

To strengthen the collection management, the Company has provided a call center and payment points to enhance their services and provide easier access of the services to customers. All these efforts are aimed to minimize non-performing loans ratio.

iii. Pengawasan internal yang kuat iii. Strong internal supervision

Perseroan memiliki Departemen Pengawasan lndependen yang anggotanya ditempatkan di kantor pusat dan bertugas untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional, baik di kantor cabang maupun di kantor pusat, telah sesuai dengan standar prosedur operasional (Standard Operational Procedures).

The Company has Operating Quality Assurance Department whose members are placed in head office and assigned to ascertain that all operational processes in branch offices and head office have complied with the Standard Operational Procedures.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

35

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)

iv. Pemantauan dan analisis kualitas aset yang ketat

iv. Tight monitoring and analysis of assets quality

Perseroan terus melakukan pemantauan yang ketat dalam pemberian kredit pembiayaan. Hal ini dilaksanakan agar Perseroan memperoleh aset piutang yang berkualitas baik sehingga dapat mengurangi potensi risiko tunggakan angsuran pertama dan diharapkan pelanggan dapat membayar kewajibannya secara tepat waktu. Selain itu, Perseroan juga terus melakukan pemantauan terhadap kredit pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan penurunan kualitas kredit.

The Company continuously performs strong monitoring in granting consumer financing. This is aimed to obtain good quality receivables; hence, reducing the potential risk of first payment default and it is expected that customers meet their obligations on a timely basis. The Company also continuously monitors financing credits that have been granted to its customers in order to prevent deterioration in the quality of credits.

Untuk setiap kategori aset keuangan, Perseroan telah mengungkapkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit dan analisa konsentrasi risiko kredit.

For each financial asset category, the Company has disclosed maximum exposure to credit risk and concentration of credit risk analysis.

i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit i. Maximum exposure to credit risk

Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat.

For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposures to credit risk equals to their carrying amount.

ii. Analisis konsentrasi risiko kredit ii. Concentration of credit risk analysis

Konsentrasi risiko kredit timbul ketika sejumlah pelanggan bergerak dalam aktivitas usaha yang sama atau aktivitas dalam wilayah geografis yang sama, atau ketika mereka memiliki karakteristik yang sejenis yang akan menyebabkan kemampuan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya sama-sama dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi atau yang lainnya.

Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions.

Perseroan bergerak di bidang usaha pembiayaan konsumen yang pelanggannya kebanyakan adalah individu dan tidak terkonsentrasi pada nasabah individu tertentu.

The Company is currently engaged in consumer financing business which its customers are mainly individuals and not concentrated in any specific individual customer.

iii. Pembagian aset keuangan berdasarkan

kualitas kredit iii. Distribution of financial assets by credit

quality

Dalam proses penentuan kualitas kredit, Perseroan membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Kualitas kredit setiap aset keuangan ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secara tepat waktu.

The Company’s credit quality determination processes differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit quality for each financial asset is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

36

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)

Aset keuangan berdasarkan kualitas kreditnya disajikan di tabel di bawah ini:

Financial assets based on their credit quality are summarized in the following table:

31 Desember/December 2015

Bank/ Cash in banks

Piutang

pembiayaan konsumen/ Consumer financing

receivables

Investasi sewa

pembiayaan bersih/

Net investment on finance

leases

Tagihan anjak

piutang/ Factoring

receivables

Tagihan

pihak berelasi/ Due from related parties

Piutang lain-lain dan aset lain-

lain/ Other

receivables and other assets

Aset derivatif untuk tujuan manajemen

risiko/ Derivative assets

held for risk management

Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai

Impaired financial

assets

Penurunan nilai kolektif:

Collectivelyimpaired:

Lewat jatuh tempo: Past due: 31 - 60 hari -) 30.999) -) -) -) -) -) 31 - 60 days61 - 90 hari -) 11.995) -) -) -) -) -) 61 - 90 days> 90 hari -) 40.987) -) 417) -) -) -) > 90 days

Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai -) (29.234) -) (417) -) -) -)

Less: allowance for impairment

losses -) 54.747) -) -) -) -) -) Aset keuangan yang

telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai

Past due but not impaired financial

assets

Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:

Based on dayspast due:

1 - 30 hari -) 415.504) 11.975) -) -) -) -) 1 - 30 days

Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 202) 5.105.864) 166.909) 10.690) 572.766) 83.824) -)

Neither past due nor impaired

financial assets

Penyisihan penurunan nilai kolektif -) (52.603) (5.046) (671) -) -) -)

Collectiveallowance for

impairment losses

Jumlah 202) 5.523.512) 173.838) 10.019) 572.766) 83.824) -) Total

31 Desember/December 2014

Bank/ Cash in banks

Piutang

pembiayaan konsumen/ Consumer financing

receivables

Investasi sewa

pembiayaan bersih/

Net investment on finance

leases

Tagihan anjak

piutang/ Factoring

receivables

Tagihan

pihak berelasi/ Due from related parties

Piutang lain-lain dan aset lain-

lain/ Other

receivables and other assets

Asel derivatif untuk tujuan manajemen

risiko/ Derivative assets

held for risk management

Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai

Impaired financial

assets

Penurunan nilai kolektif:

Collectivelyimpaired:

Lewat jatuh tempo: Past due:31 - 60 hari - 35.271) -) -) -) -) -) 31 - 60 days61 - 90 hari - 10.018) -) -) -) -) -) 61 - 90 days> 90 hari - 38.726) -) 677) -) -) -) > 90 days

Dikurangi: penyisihan kerugian penurunan nilai - (38.645) -) (677) -) -) -)

Less: allowance for impairment

losses - 45.370) -) -) -) -) -) Aset keuangan yang

telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilal

Past due but not impaired financial

assets

Berdasarkan hari lewat jatuh tempo:

Based on dayspast due:

1 - 30 hari -) 388.650) 7.626) -) -) -) -) 1 - 30 days

Aset keuangan yang belurn jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 2.077 4.674.560) 190.858) 13.443) 462.589) 56.776) 20.002)

Neither past due nor impaired

financial assets

Penyisihan penurunan nilai kolektif -) (42.774) (3.203) (332) -) -) -)

Collective allowance for impairment

losses

Jumlah 2.077 5.065.806) 195.281) 13.111) 462.589) 56.776) 20.002) Total

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

37

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk management (continued)

i. Mengalami penurunan nilai i. Impaired

Eksposur dimana Perseroan telah menentukan bahwa terdapat bukti objektif penurunan nilai dan Perseroan tidak mengharapkan untuk menerima kembali seluruh nilai pokok dan bunga tertunggak sesuai dengan persyaratan kontraktual dalam perjanjian.

Exposures for which the Company determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the agreement.

ii. Lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami

penurunan nilai ii. Past due but not impaired

Eksposur dimana pembayaran bunga atau pokok berdasarkan kontrak telah lewat jatuh tempo, namun Perseroan berkeyakinan belum terjadi penurunan nilai berdasarkan tahap penagihan atas jumlah piutang yang terutang.

Exposures which contractual interest or principal payments are past due, but the Company believes that there was no impairment yet on the basis of the stage collection on outstanding receivables.

iii. Belum jatuh tempo dan tidak mengalami

penurunan nilai iii. Neither past due nor impaired

Eksposur menunjukkan likuiditas kapasitas pembayaran yang memadai, secara umum tercermin dengan pembayaran komitmen terhadap Perseroan secara tepat waktu. Sumber pembayaran dapat diidentifikasikan secara jelas.

Exposures exhibit adequate liquidity of repayment capacity, as generally evidenced by prompt repayment of its commitment with the Company. Source of payment can be clearly identifiable.

iv. Kebijakan penghapusan aset keuangan iv. Write-off policy

Perseroan menghapusbukukan aset keuangan dan penyisihan kerugian penurunan nilai terkait pada saat manajemen yakin bahwa kemungkinan tertagihnya pokok diragukan.

The Company write-offs financial assets and its respective allowance for impairment losses when management believes that the collectibility of the principal is unlikely.

Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut sudah jatuh tempo lebih dari 150 (seratus lima puluh) hari dan berdasarkan penelaahan atas kasus per kasus.

Receivables are written-off when they are overdue for more than 150 (one hundred fifty) days and based on review of individual case basis.

c. Manajemen risiko pasar c. Market risk management

Risiko pasar adalah risiko terhadap laba rugi Perseroan yang timbul karena perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang atau dari fluktuasi tingkat harga. Risiko pasar timbul ketika perubahan tingkat suku bunga, kurs mata uang yang berlaku atau ketidakstabilan tingkat harga yang mengakibatkan penurunan nilai wajar aset keuangan dan kenaikan nilai wajar liabilitas

Market risk is the risk to the Company’s profit or loss arising from changes in interest rates, currency exchange rates or from fluctuations in prices. Market risk arises when changes in interest rates, currency exchange rates or price volatility lead to a decline in the fair value of financial assets and an increase in the fair value of financial liabilities.

Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan kas di bank (lihat Catatan 6) dan pinjaman yang diterima (lihat Catatan 12) dalam mata uang Dolar Amerika Serikat.

Foreign currency risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign exchange rates. The Company’s exposure to the risk of changes in foreign exchange rates relates primarily to the Company’s cash in banks (see Note 6) and borrowings (see Note 12) in US Dollar.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

38

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam suku bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar berkaitan terutama dengan eksposur suku bunga mengambang (floating interest rate) dari piutang sewa pembiayaan. Perseroan mengelola risiko suku bunga dengan melakukan diversifikasi sumber dana berbunga tetap seperti piutang pembiayaan konsumen, tagihan anjak piutang, piutang lain-lain, penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah berbunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran.

Interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company’s exposure to the risk of changes in market interest rates relates primary to the floating interest rate exposure from financing lease receivables. The Company manages interest rate risk by diversifying its financing sources through fixed rate financial instruments, among others, consumer financing receivables, factoring receivables, other receivables, issuance of fixed rate bonds payable and medium-term notes payable to minimize payment mismatch.

Untuk mengantisipasi risiko nilai tukar mata uang asing, Perseroan mengelola risiko pinjaman yang diterima dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan melakukan kontrak cross currency swap.

To anticipate foreign currency risk, the Company manages the risks on borrowings in US Dollar by entering into a cross currency swap contract.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan memiliki aset dan liabilltas keuangan non-derivatif dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of 31 December 2015 and 2014, the Company had non-derivative financial assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

2015 2014

Dalam Dolar Amerika Serikat

penuh/ln full USD amount

Rupiah ekuivalen/

Rupiah equivalent

Dalam Dolar Amerika Serikat

penuh/ln full USD amount

Rupiah ekuivalen/

Rupiah equivalent

Aset keuangan Financial asset Bank 2.827) 39) 147.426) 1.826) Cash in banks

Llabllltas keuangan Financial liabilityPinjaman yang diterima -) -) (33.154.958) (410.624) Borrowings

Pada tanggal 31 Desember 2014, pinjaman yang diterima dalam mata uang asing Perseroan telah dilindungi nilainya melalui kontrak cross currency swap dengan jumlah nosional USD 33.000.000.

As of 31 December 2014, the Company’s borrowings in foreign currencies had been hedged by cross currency swap contracts with notional amount of USD 33,000,000.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

39

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)

Tabel di bawah menyajikan instrumen keuangan Perseroan pada nilai tercatatnya, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal re-pricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:

The table below summarizes the Company’s financial instruments at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:

31 Desember/December 2015

Bunga tetap/Fixed rate

Bunga mengambang/ Floating rate

Kurang dari 1 tahun/

Less than 1 year

1 - 3 tahun/ 1 - 3 years

Lebih dari 3 tahun/

More than 3 years

Jumlah/ Total

Aset keuangan Financial assetsBank 202) -) -) -) 202) Cash in banksPiutang pembiayaan

konsumen1) -) 696.093) 2.995.380) 1.913.875) 5.605.348) Consumer financing

receivables1) lnvestasi sewa

pembiayaan1) 718) 31.738) 144.544) 1.884) 178.884) Investment in finance

leases1) Tagihan anjak piutang1) -) 10.690) -) -) 10.690) Factoring receivables1)

Piutang pihak berelasi 50.000) -) -) -) 50.000) Due from related parties Piutang lain-lain dan

aset lain-lain -) 2.504) 10.769) 5.361) 18.634) Other receivables and

other assets Jumlah 50.920) 741.025) 3.150.693) 1.921.120) 5.863.758) Total Llabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman yang diterima dan

cerukan (197.971) (596.469) (100.000) -) (894.440) Borrowings and

overdraft Utang sewa pembiayaan -) (1.226) (1.729) -) (2.955)

Obligations under financeLease

Utang obligasi - bersih -) (1.386.881) (1.032.513) -) (2.419.394) Bonds payable - netWesel bayar jangka

menengah -) (297.734) (118.837) -) (416.571) Medium-term notesJumlah (197.971) (2.282.310) (1.253.079) -) (3.733.360) Total

Gap re-pricing suku bunga (147.051) (1.541.285) 1.897.614) 1.921.120) 2.130.398) Interest rate re-pricing gap

1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

40

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) c. Market risk management (continued)

31 Desember/December 2014 Bunga tetap/Fixed rate

Bunga mengambang/ Floating rate

Kurang dari 1 tahun/

Less than 1 year

1 - 3 tahun/ 1 - 3 years

Lebih dari 3 tahun/

More than 3 years

Jumlah/ Total

Aset keuangan Financial assetsBank 2.077) -) -) - 2.077) Cash in banksPiutang pembiayaan

konsumen1) -) 493.190) 2.847.438) 1.806.597

5.147.225) Consumer financing

receivables1)

lnvestasi sewa pembiayaan1) 28.393) 22.278) 142.594) 5.219

198.484)

Investment in financeleases1)

Tagihan anjak piutang1) -) 14.120) -) - 14.120) Factoring receivables1)

Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko 20.002) -)

)-) -

20.002)

Derivative assets held forrisk management

Piutang pihak berelasi 85.431) -) -) - 85.431) Due from related parties Piutang lain-lain dan

aset lain-lain -) 5.852) 4.125) 4.398

14.375) Other receivables and

other assets Jumlah 135.903) 535.440) 2.994.157) 1.816.214 5.481.714) Total Llabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman yang diterima dan

cerukan (567.170) (727.213) -) -

(1.294.383) Borrowings and

overdraft Utang sewa pembiayaan - (517) -) -

(517)

Obligations under financelease

Utang obligasi - bersih - (674.349) (1.421.109) - (2.095.458) Bonds payable -netWesel bayar jangka

menengah - -) (413.442) -

(413.442) Medium-term notes

payable Jumlah (567.170) (1.402.079) (1.834.551) - (3.803.800) Total Dampak dari derivatif untuk

tujuan manajemen risiko 408.705) (408.705) -) -)

-) Effect of derivatives heldfor risk management

Gap re-pricing suku bunga (22.562)) (1.275.344) 1.159.606) 1.816.214 1.677.914) Interest rate re-pricing gap

1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat suku bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perseroan (melalui dampak dari suku bunga mengambang):

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Company’s profit before tax (through the impact on floating interest rate):

31 Desember/December

2015 2014

Kenaikan suku bunga dalam 100 basis poin (848) 419) Increase in interest rate in 100 basis pointsPenurunan suku bunga dalam 100 basis poin 848) )11(419) Decrease in interest rate in 100 basis points

d. Manajemen risiko likuiditas d. Liquidity risk management

Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak memiliki kapasitas yang memadai untuk membiayai peningkatan aset atau tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada saat jatuh tempo, termasuk melakukan pelunasan pinjaman yang diterima, wesel bayar jangka menengah dan utang obligasi yang jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk that the Company has insufficient capacity to fund the increase in assets, or is unable to meet its payment obligations as they fall due, including to repay its borrowings, medium-term notes and bonds payable which already mature.

Dalam rangka mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber pendanaan, Perseroan melakukan diversifikasi sumber dananya. Selain dari modal dan penerimaan angsuran pelanggan, Perseroan memperoleh sumber dana dari pinjaman bank dan pasar modal berupa penerbitan obligasi dan wesel bayar jangka menengah. Perseroan telah melakukan kerjasama dengan sejumlah bank lokal dan bank asing untuk penyediaan sumber dana jangka pendek, baik dalam mata uang Rupiah maupun mata uang asing, guna memperkuat struktur pendanaannya.

In order to reduce the risk of dependency on one funding source, the Company has diversified its funding resources. Besides capital and customer’s installment collection, the Company generates funding resources from bank loans and capital market through bonds and medium-term notes issuance. The Company has engaged with a number of local and foreign banks in providing short-term funding, both in Rupiah and foreign currencies, in order to strengthen the funding structures.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

41

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

d. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) d. Liquidity risk management (continued)

Tabel berikut ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Perseroan berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Company’s financial liabilities based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2015 and 2014:

31 Desember/December 2015

Nilai tercatat/ Carrying amount

Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow)

< 1 bulan/ month

1 - 3 bulan/ months

> 3 - 12 bulan/ months

> 1- 3 tahun/ years

Pinjaman yang

diterima dan cerukan (894.440) (922.968) (795.432) (1.597) (7.185) (118.754)

Borrowingsand overdraft

Beban yang masih harus dibayar (38.151) (38.151) (34.415) (116) (3.141) (479) Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan (2.955) (3.337) (123) (247) (1.112) (1.855)

Obligations under finance lease

Wesel bayar jangka menengah (416.571) (458.892) -) (4.764) (329.364) (124.764) Medium-term notes

Utang obligasi (2.419.394) (2.628.768) -) (489.295) (1.037.548) (1.101.925) Bonds payable

Utang lain-lain (704.784) (704.784) (704.784) -) -) -) Other payables

(4.476.295) (4.756.900) (1.534.754) (496.019) (1.378.350) (1.347.777)

31 Desember/December 2014

Nilai tercatat/ Carrying amount

Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow)

< 1 bulan/ month

1 - 3 bulan/ months

> 3 - 12 bulan/ months

> 1- 3 tahun/ years

Pinjaman yang

diterima dan cerukan (1.294.383) (1.313.811) (887.307) (5.933) (420.571) -)

Borrowingsand overdraft

Beban yang masih harus dibayar (22.873) (22.873) (1.051) (17.124) (2.692) (2.006) Accrued expenses

Utang sewa pembiayaan (517) (531) (106) (212) (213) -)

Obligations under finance lease

Wesel bayar jangka menengah (413.442) (489.492) -) (2.038) (27.967) (459.487) Medium-term notes

Utang obligasi (2.095.458) (2.321.625) -) (126.795) (675.159) (1.519.671) Bonds payable

Utang lain-lain (644.343) (644.343) (644.343) -) -) -) Other payables

(4.471.016) (4.792.675) (1.532.807) (152.102) (1.126.602) (1.981.164)

Nilai nominal arus kas masuk (keluar) yang diungkapkan pada tabel di atas menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dari liabilitas keuangan.

The nominal inflow (outflow) disclosed in the above table represents the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the financial liability.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

42

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

e. Risiko operasional e. Operational risk

Risiko operasional adalah risiko terjadinyakerugian, baik langsung ataupun tidak langsung, yang timbul dari berbagai macam penyebab yang terkait dengan proses, karyawan, teknologi dan infrastruktur, dan dari faktor eksternal, selain risiko kredit, pasar dan likuiditas, seperti risiko yang timbul dari peraturan hukum dan perundang-undangan dan tata laku Perseroan yang secara umum diterima. Risiko operasional timbul dari seluruh kegiatan operasi Perseroan.

Operational risk is the risk of direct or indirectlosses arising from a wide variety of causes associated with the Company’s processes, personnel, technology and infrastructure, and from external factors, other than credit, market and liquidity risks, such as those arising from legal and regulatory requirements and generally accepted standards of corporate behavior. Operational risks arise from all of the Company’s operations.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya,Perseroan menghadapi risiko kelalaian penerapan standar dan prosedur operasional maupun pengendalian yang tidak menunjang pertumbuhan Perseroan, terutama dalam menganalisa kelayakan pembiayaan dan pengawasan terhadap penagihan piutang. Hal ini dapat mempengaruhi proses transaksi usaha dan akan mengakibatkan terganggunya kelancaran operasi dan tingkat layanan kepada pelanggan dan dealer, yang mempengaruhi kinerja dan daya saing Perseroan.

In performing its operational activities, the Company faces a risk of negligence in applying operational standards and procedures as well as controls which do not support the Company's growth, particularly in analyzing financing feasibility and supervision of receivables collection. This can affect the process of business transaction and will disturb the operation and level of services to customers and dealer, which affect the Company’s performance and competitiveness.

Untuk mengurangi risiko operasional, Perseroanmelakukan pengendalian yang inheren dan terintegrasi dalam setiap proses atau prosedur operasional untuk memastikan bahwa seluruh proses operasional telah sesuai dengan standar operasional dan prosedur. Perseroan juga meninjau standar operasional dan prosedur secara berkala.

To mitigate the operational risk, the Companyplaces inherent and integrated control in each operational process or procedure to ascertain that all operational processes have complied with operational standards and procedures. The Company also reviews the operational standards and procedures periodically.

f. Manajemen modal f. Capital management

Tujuan utama dari pengelolaan modal Perseroanadalah untuk memastikan bahwa Perseroan mempertahankan rasio modal yang sehat dalam rangka mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.

The primary objective of the Company’s capital management is to ensure that the Company maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholders’ value.

Perseroan mengelola struktur modal danmembuat penyesuaian terhadap struktur modal sejalan dengan perubahan kondisi ekonomi. Perseroan memantau modalnya dengan menggunakan analisa gearing ratio (rasio utang terhadap modal), yakni dengan membagi jumlah pinjaman dengan jumlah modal sendiri (net worth) berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014. Kebijakan Perseroan adalah menjaga agar gearing ratio Perseroan tidak melebihi batas maksimum yang disyaratkan oleh peraturan, yaitu 10 (sepuluh) kali.

The Company manages its capital structure and makes adjustments to be in line with changes in economic conditions. The Company monitors its capital using gearing ratio by dividing total debt to total capital (net worth), based on the Regulation of the Financial Services Authority No. 29/POJK.05/2014. The Company’s policy is to maintain the gearing ratio below the maximum requirements, i.e. 10 (ten) times.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

43

4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)

f. Manajemen modal (lanjutan) f. Capital management (continued) Rasio utang terhadap modal Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar 1,89 kali dan 2,56 kali. Perseroan telah memenuhi semua ketentuan modal eksternal sepanjang tahun.

The Company’s gearing ratio as of 31 December 2015 and 2014 was 1.89 times and 2.56 times, respectively. The Company has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.

31 Desember/December

2015 2014

Pinjaman Debt Pinjaman yang diterima dan cerukan 894.440) 1.294.383) Borrowings and overdraftsWesel bayar jangka menengah 420.001) 420.000) Medium-terms notesUtang obligasi 2.425.000) 2.100.000) Bonds payable

Jumlah pinjaman 3.739.441) 3.814.383) Total debt Modal Equity Modal 2.189.675) 1.536.017) EquityUtang obligasi subordinasi -) 100.000) Subordinated bonds payablePenyertaan saham (213.223) (145.639) Investment in shares

Jumlah modal 1.976.452) 1.490.378) Total equity

Rasio utang terhadap modal (kali) 1,89) 2,56) Gearing ratio (times)

5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS

Pengungkapan ini merupakan tambahan ataspembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catalan 4).

These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 4).

a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty

a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai asset keuangan

a.1. Allowances for impairment losses of financial assets

Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 3a.6.

Evaluation for impairment on financial assets accounted for at amortized cost is described in Note 3a.6.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

44

5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)

5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)

a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi

(lanjutan) a. Key sources of estimation uncertainty

(continued) a.1. Penyisihan kerugian penurunan nilai

aset keuangan (lanjutan) a.1. Allowances for impairment losses of

financial assets (continued) Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio piutang pembiayaan konsumen dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai piutang dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan perlunya untuk membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit, dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi penyisihan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan keadaan ekonomi saat ini. Ketepatan dari penyisihan ini bergantung pada asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif.

Evaluation on collective impairment allowance covers credit losses inherent in portfolios of consumer financing receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on the model assumptions and parameters used in determining allowance for collective impairment losses.

b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam

menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan b. Critical accounting judgments in applying

the Company’s accounting policies

b.1. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan b.1. Financial asset and liability classification Kebijakan akuntansi Perseroan memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu.

The Company’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances.

b.2. Penilaian instrumen keuangan b.2. Valuation of financial instrument

Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menetapkan kebijakan akuntansi Perseroan meliputi penilaian instrumen keuangan.

Critical accounting judgments made in applying the Company’s accounting policies include valuation of financial instruments.

Kebijakan akuntansi Perseroan untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 3a.8. Informasi mengenai nilai wajar dari instrumen keuangan diungkapkan pada catatan 29.

The Company’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 3a.8. Information about fair value of financial instruments is disclosed in Note 29.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

45

5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (Lanjutan)

5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)

b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam

menerapkan kebijakan akuntansi Perseroan (lanjutan)

b. Critical accounting judgments in applying the Company’s accounting policies (continued)

b.3. Hubungan yang memenuhi kualifikasi

lindung nilai b.3. Qualifying Hedge relationship

Dalam menetapkan instrumen keuangan yang memenuhi kualifikasi lindung nilai, Perseroan telah menetapkan bahwa lindung nilai diharapkan untuk sangat efektif selama periode instrumen lindung nilai tersebut.

In designating financial instruments as qualifying hedge relationships, the Company has determined that the hedge relationship is expected to be highly effective over the life of the hedging instrument.

Untuk akuntansi derivatif yang memenuhi kualifikasi lindung nilai arus kas, Perseroan telah menetapkan bahwa eksposur atas arus kas yang dilindung nilai terkait dengan arus kas di masa datang yang kemungkinan besar terjadi.

In accounting for derivatives as cash flows hedges, the Company has determined that the exposures on the hedged cash flows relate to highly probable future cash flows.

6. KAS DI BANK 6. CASH IN BANKS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember/December 2015 2014

Kas di bank Cash in banks Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties PT Bank Negara Indonesia 62) -) PT Bank Negara Indonesia PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 1) 123) PT Sumitomo Mitsui Bank Indonesia Standard Chartered Bank Indonesia 10) 10) Standard Chartered Bank Indonesia PT Bank DBS Indonesia 10) 11) PT Bank DBS Indonesia The Hong Kong and Shanghai Banking

Corporation Ltd., - cabang Indonesia 6) 5) The Hong Kong and Shanghai Banking

Corporation Ltd., - Indonesia branch Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5) 16) 14) Others (each below Rp 5)

Dolar Amerika Serikat US Dollar Pihak ketiga Third party

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - cabang Indonesia (USD 2.323 dan USD 2.329 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014) 32) 29)

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., - Indonesia

branch (USD 2,323 and USD 2,329 as of 31 December 2015 and 2014,

respectively)

Jumlah kas di bank dengan pihak ketiga 137) 192) Total cash in banks with third parties

Rupiah Rupiah

Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27) PT Bank Central Asia Tbk 58)) 88)) PT Bank Central Asia Tbk

Dolar Amerika Serikat US Dollar Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27)

PT Bank Central Asia Tbk (USD 504 dan USD 145.097 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014) 7)) 1.797))

PT Bank Central Asia Tbk (USD 504 and USD 145,097 as of

31 December 2015 and 2014, respectively)

Jumlah kas di bank dengan pihak berelasi 65)) 1.885)) Total cash in banks with related party

Jumlah kas di bank 202)) 2.077)) Total cash in banks

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

46

6. KAS DI BANK (Lanjutan) 6. CASH IN BANKS (Continued) Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tingkat suku bunga kontraktual setahun atas jasa giro adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2015 and 2014, the contractual interest rates per annum on current accounts were as follows:

31 Desember/December 2015 2014 Rupiah (0,00% - 2,50% 0,00% - 2,75% Rupiah Dolar Amerika Serikat (0,00% 0,00% US Dollar

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak terdapat kas di bank yang dibatasi penggunaannya.

As of 31 December 2015 and 2014, there was no cash in bank being pledged as collateral.

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas di bank diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of cash in banks was disclosed in Note 29.

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN 7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES

Piutang pembiayaan konsumen pada biaya perolehan diamortisasi adalah sebagai berikut:

Consumer financing receivables at amortized cost were as follows:

31 Desember/December

2015 2014 Pihak ketiga Third parties

Pembiayaan yang dibiayai sendiri ) 4.424.713) 4.006.980) Self-financing Bagian pembiayaan yang dibiayai bersama pihak

berelasi without recourse (lihat Catatan 26) 4.169.349) 3.763.707) Share in joint financing with related

party without recourse (see Note 26)

Piutang pembiayaan konsumen 8.594.062) 7.770.687) Consumer financing receivables Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum

diakui (2.407.768) (2.006.845) Unearned consumer financing

income Pendapatan administrasi yang belum di amortisasi -

bersih (580.946) (616.619) Unamortized administration income - net Piutang pembiayaan konsumen, sebelum penyisihan

kerugian penurunan nilai - pihak ketiga 5.605.348) 5.147.223) Consumer financing receivables, before

allowance for impairment losses - third parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (81.836) (81.419) Allowance for impairment losses

Piutang pembiayaan konsumen, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai - pihak ketiga 5.523.512) 5.065.804)

Consumer financing receivables, after allowance for impairment losses - third parties

Pihak berelasi Related party

Piutang pembiayaan konsumen -) 3) Consumer financing receivables Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum

diakui -) (1) Unearned consumer financing

income Piutang pembiayaan konsumen - pihak berelasi -) 2) Consumer financing receivables - related party Jumlah piutang pembiayaan konsumen, setelah

penyisihan kerugian penurunan nilai 5.523.512) 5.065.806) Total consumer finance receivables,

after allowance for impairment losses Tingkat suku bunga kontraktual setahun 6,89% - 27,00% 7,04% - 24,51% Contractual interest rate per annum

Perseroan memberikan kontrak pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.

The Company extends consumer financing contracts with terms ranging 1 (one) year to 6 (six) years.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

47

7. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)

7. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES (Continued)

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang

pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment losses

on consumer financing receivables are as follows:

31 Desember/December

2015 2014

Saldo awal 81.419) 79.673) Beginning balancePenambahan selama tahun berjalan 36.455) 28.698) Addition during the yearPenghapusan selama tahun berjalan (36.038) (26.952) Written-off during the year

Saldo akhir 81.836) 81.419) Ending balance

Penerimaan atas piutang yang telah dihapuskan adalah sebesar Rp 5.681 dan Rp 4.557 masing-masing untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.

The collection of consumer financing receivables previously written-off amounted to Rp 5,681 and Rp 4,557 for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, piutang pembiayaan konsumen (sebelum dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui) masing-masing sebesar Rp 2.685.664 dan Rp 2.239.017 dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima dan cerukan, utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 12, 13 dan 14).

As of 31 December 2015 and 2014, consumer financing receivables (before deduction of unearned consumer financing income) amounted to Rp 2,685,664 and Rp 2,239,017, are pledged as collateral to borrowings and overdraft, bonds payable and medium-term notes (see Notes 12, 13 and 14).

Piutang pembiayaan konsumen dijamin oleh Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) dari kendaraan bermotor yang dibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables are secured by the related certificates of ownership (“BPKB”) of the vehicles financed by the Company.

Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

Management believes that the allowance for impairment losses was adequate to cover possible losses arising from uncollectible consumer financing receivables.

Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan BCA, entitas induk, dimana porsi BCA atas pembiayaan bersama tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) jumlah keseluruhan pembiayaan konsumen (lihat Catatan 26 dan 27). Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, informasi tentang porsi pembiayaan bersama antara Perseroan dan BCA adalah sebagai berikut:

The Company entered into joint consumer financing agreement with BCA, the parent entity, where the BCA’s portion on joint financing shall not be more than 95% (ninety five percent) of total financing amount (see Notes 26 and 27). As of 31 December 2015 and 2014, the information about joint financing portion between the Company and BCA was as follows:

31 Desember/December

2015 % 2014 % Jumlah piutang pembiayaan bersama sebelum

dikurangi pendapatan pembiayaan bersama yang belum diakui 39.997.697) 100%) 37.032.260) 100%)

Consumer financing receivables before deducting unearned joint financing income

Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai BCA (35.828.348) (89.58%) (33.268.553) (89.84%)

Portion consumer financing receivables financed by BCA

Bagian piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai oleh Perseroan 4.169.349) 10.42%) 3.763.707) 10.16%)

Portion of consumer financing receivables financed by the Company

Risiko atas tidak tertagihnya piutang ditanggung para pihak terkait sesuai dengan porsi masing-masing dalam pembiayaan bersama.

The risk of uncollectible receivable is assumed by the respective parties proportionally based on their respective finance portion.

Informasi mengenai jatuh tempo piutang pembiayaan konsumen diungkapkan di Catatan 4c.

Information on maturities of consumer financing receivables was disclosed in Note 4c.

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang pembiayaan konsumen diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of consumer financing receivables was disclosed in Note 29.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

48

8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN 8. INVESTMENT IN FINANCE LEASES

31 Desember/December

2015 2014 Pihak ketiga Third parties

Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam periode:

) Gross finance lease receivables, due in periods:

Sampai dengan 1 tahun 108.538) 119.505) Up to 1 year > 1 tahun sampai dengan 3 tahun 70.711) 70.430) > 1 year up to 3 years> 3 tahun 275) 909) > 3 years

179.524) 190.844) Nilai sisa yang terjamin 143.456) 117.561) Guarantee residual value Investasi sewa pembiayaan bruto 322.980) 308.405) Gross investment in finance leases Dikurangi: Less:

Pendapatan pembiayaan tangguhan (20.194) (20.753) Unearned lease income Simpanan pinjaman (143.456) (117.561) Security deposits

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak ketiga 159.330) 170.091)

Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -

third partiesPenyisihan kerugian penurunan nilai (4.851) (2.920) Allowance for impairment losses

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak ketiga 154.479) 167.171)

Net investment in finance leases,after allowance for impairment losses -

third parties Pihak berelasi Related parties

Tagihan sewa pembiayaan bruto, jatuh tempo dalam periode:

Gross finance lease receivables due in periods:

Sampai dengan 1 tahun 14.315) 14.443) Up to 1 year > 1 tahun sampai dengan 3 tahun 7.097) 18.214) > 1 year up to 3 years

21.412) 32.657) Nilai sisa yang terjamin 3.549) 3.901) Guarantee residual value Investasi sewa pembiayaan bruto 24.961) 36.558) Gross investment in finance leases Dikurangi: Less:

Pendapatan pembiayaan tangguhan (1.858) (4.264) Unearned lease income Simpanan pinjaman (3.549) (3.901) Security deposits

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak berelasi 19.554) 28.393)

Net investment in finance leases, before allowance for impairment losses -

related parties Penyisihan kerugian penurunan nilai (195) (283) Allowance for impairment losses

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan, setelah penyisihan kerugian penurunan nilai -pihak berelasi 19.359) 28.110)

Net investment in finance leases,after allowance for impairment losses -

related parties Jumlah investasi bersih dalam sewa pembiayaan,

setelah penyisihan kerugian penurunan nilai 173.838) 195.281) Total net investment in finance leases,

after allowance for impairment losses Tingkat suku bunga kontraktual setahun 11,00% - 17,00% 11,00% - 17,00% Contractual interest rate per annum

Simpanan jaminan yang merupakan kewajiban Perseroan kepada penyewa akan dikembalikan kepada penyewa pada akhir periode sewa jika penyewa tidak menggunakan hak opsinya untuk membeli aset yang disewakan.

Security deposits which represent liabilities of the entity to the lessees should be returned to the lessees at the end of the lease period if the lessees do not exercise their bargain purchase options.

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan kendaraan dijamin dengan aset sewa yang dibiayai Perseroan.

The finance lease receivables are secured by the leased assets financed by the Company.

Investasi sewa pembiayaan bersih dari BCA, entitas induk, PT BCA Syariah (“BCA Syariah”) dan PT BCA Sekuritas (“BCA Sekuritas”), entitas sepengendali, adalah masing-masing sebesar 0,3% dan 0,5% dari jumlah aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pendapatan sewa pembiayaan dari BCA, BCA Syariah dan BCA Sekuritas adalah masing-masing sebesar 0,12% dan 0,02% dari jumlah pendapatan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.

Net investment in finance leases from BCA, parent company, PT BCA Syariah (“BCA Syariah”) and PT BCA Sekuritas (“BCA Sekuritas”), entities under common control, represents 0.3% and 0.5% of the Company’s total assets as of 31 December 2015 and 2014, respectively. Financing lease income from BCA, BCA Syariah and BCA Sekuritas represents 0.12% and 0.02% of the Company’s total income for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

49

8. INVESTASI SEWA PEMBIAYAAN (Lanjutan) 8. INVESTMENT IN FINANCE LEASES (Continued)

Perseroan memberikan kontrak investasi sewa pembiayaan untuk kendaraan bermotor dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun.

The Company extends finance lease contracts for motor vehicles with terms of 3 (three) years and 4 (four) years.

Piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dievaluasi secara kolektif terhadap penurunan nilai dan Perseroan telah membentuk penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan.

Financing lease receivables as of 31 December 2015 and 2014 were collectively evaluated for impairment and the Company had provided allowance for impairment losses on financing lease receivables.

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on financing lease receivables are as follows:

31 Desember/December 2015 2014

Saldo awal (3.203) 3.868) Beginning balancePenambahan selama tahun berjalan 1.843) -) Addition during the yearPemulihan selama tahun berjalan (-) (665) Reversal during the yearSaldo akhir (5.046) 3.203) Ending balance

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai piutang sewa pembiayaan yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

Management believes that the allowance for impairment losses on financing lease receivables was adequate to cover possible losses on uncollectible financing lease receivables.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak ada tagihan sewa pembiayaan yang dijadikan jaminan.

As of 31 December 2015 and 2014, there were no finance lease receivables pledged as collateral.

Informasi mengenai jatuh tempo investasi sewa pembiayaan diungkapkan di Catatan 4c.

Information on maturities of investment in finance leases was disclosed in Note 4c.

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar piutang investasi sewa pembiayaan diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of investment in finance leases was disclosed in Note 29.

9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG 9. FACTORING RECEIVABLES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember/December 2015 2014

Tagihan anjak piutang 10.828) 14.299) Factoring receivablesPendapatan anjak piutang yang belum diakui (138) (179) Unearned factoring incomeTagihan anjak piutang, sebelum penyisihan

kerugian penurunan nilai 10.690) 14.120) Factoring receivables, before

allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai tagihan anjak

piutang (671) (1.009) Allowance for impairment losses on

factoring receivablesTagihan anjak piutang, setelah penyisihan

kerugian penurunan nilai 10.019) 13.111) Factoring receivables, after

allowance for impairment losses Tingkat suku bunga kontraktual setahun 18,00% 18,00% Contractual interest rate per annum

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai

tagihan anjak piutang yang dihitung menggunakan basis kolektif adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses on factoring receivables calculated on collective basis are as follows:

31 Desember/December 2015 2014

Saldo awal 1.009) 711) Beginning balancePemulihan selama tahun berjalan (338) -) Reversal during the yearPenambahan selama tahun berjalan -) 298) Addition during the year

Saldo akhir 671) 1.009) Ending balance

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

50

9. TAGIHAN ANJAK PIUTANG (Lanjutan) 9. FACTORING RECEIVABLES (Continued)

Seluruh tagihan anjak piutang pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 merupakan piutang dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan.

All factoring receivables as of 31 December 2015 and 2014 were receivables with maturity period of less than 3 months.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tagihan anjak piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul akibat tidak tertagihnya tagihan anjak piutang.

Management believes that the allowance for impairment losses on factoring receivables was adequate to cover possible losses on uncollectible factoring receivables.

Pendapatan anjak piutang sebesar masing-masing Rp 2.348 dan Rp 2.010 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan anjak piutang“ pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Factoring income amounted to Rp 2,348 and Rp 2,010 for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively, was presented as part of ”Factoring income” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar tagihan anjak piutang diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of factoring receivables was disclosed in Note 29.

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:

2015

Saldo awal/

Beginning balance Penambahan/

Additions Pelepasan/ Disposals

Saldo akhir/ Ending balance

Harga perolehan Acquisition cost

Pemilikan langsung Direct ownershipTanah 83.234) 63.863) -) 147.097) LandBangunan dan prasarana 3.212) 3.875) -) 7.087) Building and improvementsKendaraan bermotor 18.058) 5.800) (5.706) 18.152) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan

kantor 56.268) 6.392) (772) 61.888) Furnitures, fixtures and

office equipments 160.772) 79.930) (6.478) 234.224)

Aset sewa pembiayaan Assets under financing leaseKendaraan bermotor 3.400) 4.050) (3.400) 4.050) Motor vehicles

Jumlah biaya perolehan 164.172) 83.980) (9.878) 238.274) Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct ownership Bangunan dan prasarana (356) (177) -) (533) Building and improvementsKendaraan bermotor (9.761) (2.636) 3.976) (8.421) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan

kantor (42.778) (7.067) 647) (49.198) Furnitures, fixtures and

office equipments (52.895) (9.880) 4.623) (58.152)

Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor (2.463) (1.023) 3.060) (426) Motor vehicles

Jumlah akumulasi penyusutan (55.358) (10.903) 7.683) (58.578) Total accumulated depreciation

Nilai buku bersih 108.814) 179.696) Net book value

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

51

2014

Saldo awal/

Beginning balance Penambahan/

Additions Pelepasan/ Disposals

Saldo akhir/ Ending balance

Harga perolehan Acquisition cost

Pemilikan langsung Direct ownershipTanah 499) 82.735) -) 83.234) LandBangunan dan prasarana 3.212) -) -) 3.212) Building and improvementsKendaraan bermotor 19.571) 1.103) (2.616) 18.058) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan

kantor 53.288) 7.757) (4.777) 56.268) Furnitures, fixtures and

office equipments 76.570) 91.595) (7.393) 160.772)

Aset sewa pembiayaan Assets under financing leaseKendaraan bermotor 3.400) -) -) 3.400) Motor vehicles

Jumlah biaya perolehan 79.970) 91.595) (7.393) 164.172) Total acquisition cost Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation

Pemilikan langsung Direct ownershipBangunan dan prasarana (197) (159) -) (356) Building and improvementsKendaraan bermotor (8.625) (2.695) 1.559) (9.761) Motor vehiclesPerlengkapan dan peralatan

kantor (40.308) (7.231) 4.761) (42.778) Furnitures, fixtures and

office equipments (49.130) (10.085) 6.320) (52.895)

Aset sewa pembiayaan Assets under financing lease Kendaraan bermotor (1.339) (1.124) -) (2.463) Motor vehicles

Jumlah akumulasi penyusutan (50.469) (11.209) 6.320) (55.358) Total accumulated depreciation

Nilai buku bersih 29.501) 108.814) Net book value

Rincian laba penjualan aset tetap untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The detail of gain on sale of fixed assets for the years ended 31 December 2015 and 2014 was as follows:

Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended

31 Desember/December

2015 2014

Hasil penjualan aset tetap 3.990) 1.756) Proceeds from sale of fixed assetsNilai buku bersih aset tetap (2.290) (1.073) Net book value of fixed assets

Laba penjualan aset tetap 1.700) 683) Gain on sale of fixed assets

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, harga perolehan aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp 30.204 dan Rp 23.098.

As of 31 December 2015 and 2014, the cost of fully depreciated fixed assets that were still in use amounted to Rp 30,204 and Rp 23,098.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan tidak memiliki aset tetap yang dijadikan jaminan.

As of 31 December 2015 and 2014, the Company did not have any fixed assets pledged as collateral.

Termasuk dalam penambahan aset tetap adalah aset tetap yang berasal dari jaminan yang dikuasakan kembali sebesar Rp 5.800 dan Rp 1.103 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat Catatan 31).

Included in the addition of fixed assets is fixed assets came from collaterals amounted to Rp 5,800 and Rp 1,103 as of 31 December 2015 and 2014, respectively (see Note 31).

10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS (Continued)

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

52

Hak atas tanah berupa sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan jangka waktu masa penggunaan akan berakhir pada tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa hak kepemilikan atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.

The land rights are in the form of certificate of Hak Guna Bangunan (“HGB”), which will be due in 2041. Management believes that the land rights can be renewed or extended upon expiration.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap (kecuali tanah) Perseroan diasuransikan melalui PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance), pihak berelasi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi dan PT Asuransi Sinar Mas, pihak ketiga, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp 64.684 dan Rp 41.341. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

As of 31 December 2015 and 2014, Company’s fixed assets (except for land) were insured with PT)Asuransi Umum BCA (previously, PT Central Sejahtera Insurance), related party, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi and PT Asuransi Sinar Mas, third parties, against losses arising from fire and all possible risks with total insurance coverage amounted to Rp 64,684 and Rp) 41,341, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

Berdasarkan evaluasi manajemen Perseroan, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Based on management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of 31 December 2015 and 2014.

11. PENYERTAAN DALAM SAHAM 11. INVESTMENT IN SHARES

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: This account consists of:

31 Desember/December 2015

Nilai perolehan/ Cost

Akumulasi bagian atas laba bersih/

Accumulated share in net

income Nilai tercatat/

Carrying value

Investasi pada entitas asosiasi Investments in associated entities PT Central Santosa Finance 75.000) 56.827) 131.827) PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 51.000) 30.395) 81.395) PT Asuransi Umum BCA

126.000) 87.222) 213.222)

Penyertaan lainnya Other investment PT Bank BCA Syariah 1) -) 1) PT Bank BCA Syariah

Jumlah 126.001) 87.222) 213.223) Total

31 Desember/December 2014

Nilai perolehan/ Cost

Akumulasi bagian atas laba bersih/

Accumulated share in net

income Nilai tercatat/

Carrying value

Investasi pada entitas asosiasi Investments in associated entities PT Central Santosa Finance 75.000) 37.782) 112.782) PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 13.500) 19.356) 32.856) PT Asuransi Umum BCA

88.500) 57.138) 145.638)

Penyertaan lainnya Other investment PT Bank BCA Syariah 1) -) 1) PT Bank BCA Syariah

Jumlah 88.501) 57.138) 145.639) Total

10. ASET TETAP (Lanjutan) 10. FIXED ASSETS (Continued)

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

53

11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES (Continued)

Jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan laba bersih untuk masing-masing entitas asosiasi adalah sebagai berikut:

Total assets, liabilities, income and net income of each associated entities are as follows:

31 Desember/December 2015

Jumlah aset/ Total assets

Jumlah liabilitas/ Total liabilities

Jumlah pendapatan/ Total income

Laba bersih/ Net income

PT Central Santosa Finance 2.106.872) 1.577.509) 1.098.389) 76.179) PT Central Santosa Finance PT Asuransi Umum BCA 898.627) 577.397) 360.949) 44.159) PT Asuransi Umum BCA

31 Desember/December 2014

Jumlah aset/ Total assets

Jumlah liabilitas/ Total liabilities

Jumlah pendapatan/ Total income

Laba bersih/ Net income

PT Central Santosa Finance 2.301.642) 1.850.512) 1.036.262) 82.315) PT Central Santosa FinancePT Asuransi Umum BCA 679.454) 517.335) 327.120) 36.163) PT Asuransi Umum BCA

a. PT Central Santosa Finance a. PT Central Santosa Finance

Pada tanggal 29 April 2010, Perseroan melakukan penyertaan pada PT Central Santosa Finance (“CSF”) sebesar 25.000 (dua puluh lima ribu) saham atau Rp 25.000 dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen). Penyertaan ini dicatat dengan metode ekuitas. CSF bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dan memulai kegiatan komersialnya sejak bulan September 2010.

On 29 April 2010, the Company invested in PT Central Santosa Finance (“CSF”) by acquiring 25,000 (twenty five thousand) shares at Rp 25,000 for a 25% (twenty five percent) share ownership. The investment is recorded using the equity method. CSF is engaged in consumer financing activities. CSF started its commercial operations in September 2010.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang diaktakan dengan Akta Notaris F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 73 tanggal 31 Oktober 2014, CSF melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 200.000 dengan mengeluarkan 200.000 (dua ratus ribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 50.000 (lima puluh ribu) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 50.000. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSF tetap 25% (dua puluh lima persen).

Based on the Extraordinary General Meeting of Stockholders which was effected by Notarial Deed of F.X. Budi Santoso Isbandi, S.H., No. 73 dated 31 October 2014 CSF increased its authorized share capital by Rp 200,000, through issuance of 200,000 (two hundred thousand) shares of which the Company took 50,000 (fifty thousand) shares. The addition of these shares worth Rp 50,000. With these additional shares, the Company’s share of ownership in CSF remains at 25% (twenty five percent).

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 19.045 dan Rp 20.579 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Share of net income of associated entity amounted to Rp 19,045 and Rp 20,579 for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

54

11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)

b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance)

b. PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance)

Perseroan mengadakan perjanjian jual beli saham PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”) masing-masing dengan Hendro Hadinoto Wenan dan Sujaya Dinata Pangestu yang diaktakan dengan Akta Notaris Buntario Tigris, S.H., masing-masing No. 219 dan 220 tanggal 23 Desember 2010. Perseroan membeli 40 (empat puluh) lembar saham dari Hendro Hadinoto Wenan dan 1.960 (seribu sembilan ratus enam puluh) lembar saham dari Sujaya Dinata Pangestu. Kepemilikan Perseroan pada CSI adalah sebesar 2.000 (dua ribu) lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 25% (dua puluh lima persen) dengan nilai perolehan saham sebesar Rp 12.250. Pada awal berdirinya, CSI berdiri dengan nama PT Asuransi Ganesha Danamas. Pada tahun 2006, PT)Asuransi Ganesha Danamas berubah nama menjadi PT Transpacific General Insurance dan kemudian berdasarkan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 31 tanggal 29 April 2011 diubah menjadi PT Central Sejahtera Insurance. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-35600.AH.01.02.TH.2011 tanggal 18 Juli 2011. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 08 tanggal 10 September 2012, CSI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 5.000 dengan mengeluarkan 1.000 (seribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 250 (dua ratus lima puluh) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 1.250. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap CSI tetap 25% (dua puluh lima persen). Perubahan terakhir dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 7 tanggal 5 Desember 2013, mengenai perubahan nama CSI menjadi PT Asuransi Umum BCA.

The Company entered into sale and purchase agreements on PT Central Sejahtera Insurance (“CSI”) shares with Hendro Hadinoto Wenan and Sujaya Dinata Pangestu which were effected by Notarial Deeds No. 219 and 220, respectively, of Buntario Tigris, S.H., dated 23 December 2010. The Company purchased 40 (forty) shares from Hendro Hadinoto Wenan and 1,960 (one thousand nine hundred sixty) shares from Sujaya Dinata Pangestu. The Company’s share ownership in CSI is 2,000 (two thousand) shares and percentage of ownership at 25% (twenty five percent) with acquisition cost amounted to Rp 12,250. At its inception, CSI was established under the name of PT Asuransi Ganesha Danamas. In 2006, PT Asuransi Ganesha Danamas changed its name to PT Transpacific General Insurance and was further changed to PT Central Sejahtera Insurance based on the Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 31 dated 29 April 2011. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Right in its Decision Letter No. AHU-35600.AH.01.02.TH.2011 dated 18 July 2011. Based on the General Meeting of Stockholders (“GMS”) which was effected by Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 08 dated 10 September 2012, CSI increased its authorized share capital by Rp 5,000, through issuance of 1,000 (one thousand) shares of which the Company took 250 (two hundred fifty) shares. The addition of these shares worth Rp 1,250. With the additional share, the Company’s share of ownership in CSI remains at 25% (twenty five percent). The latest amendment was made through Notarial Deed No. 7 of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., dated 5 December 2013 concerning the changes of CSI name to become PT Asuransi Umum BCA.

Berdasarkan Keputusan Rapat PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) yang diaktakan dengan Akta Notaris Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., No. 03 tanggal 23 Juli 2015, BCAI melakukan peningkatan modal dasar sebanyak Rp 590.000 serta meningkatkan modal ditempatkan dan disetor sebanyak Rp 150.000 dengan mengeluarkan 30.000 (tiga puluh ribu) lembar saham dengan jumlah yang diambil oleh Perseroan sebanyak 7.500 (tujuh ribu lima ratus) lembar saham. Penambahan saham tersebut bernilai Rp 37.500. Atas penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan Perseroan terhadap BCAI tetap 25% (dua puluh lima persen).

Based on meeting decision PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) which was effected by Notarial Deed of Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H. No. 03 dated 23 July 2015, BCAI increased its authorized share capital by Rp 590.000 and increased fully issued and paid-up capital by Rp 150,000 through issuance of 30,000 (thirty thousand) shares of which the Company took 7,500 (seven thousand five hundred) shares. The addition of these shares worth Rp 37,500. With these additional shares, the Company’s share of ownership in BCAI remains at 25% (twenty five percent).

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

55

11. PENYERTAAN DALAM SAHAM (Lanjutan) 11. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK (Continued)

b. PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance) (lanjutan)

b. PT Asuransi Umum BCA (previously PT Central Sejahtera Insurance) (continued)

Bagian atas laba bersih entitas asosiasi masing-masing sebesar Rp 11.039 dan Rp 9.041 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 dan disajikan sebagai “Bagian atas laba bersih entitas asosiasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.

Shares of net income of associated entities amounted to Rp 11,039 and Rp 9,041 for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively, and was recorded in “Equity in net income of associated entities” in the statement of profit or loss and other comprehensive income.

c. PT Bank BCA Syariah c. PT Bank BCA Syariah

Pada bulan Desember 2009, Perseroan dan Franki Tjahyadikarta mengadakan perjanjian jual beli saham PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) sebesar 1 (satu) lembar saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 tanggal 16 Desember 2009. Investasi ini dicatat dengan nilai perolehan sebesar Rp 1. Persentase kepemilikan Perseroan di UIB adalah sebesar 0,01%. Nama UIB telah diubah berdasarkan Akta Notaris Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 49 tanggal 16 Desember 2009 menjadi PT Bank BCA Syariah. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 tanggal 14 Januari 2010.

In December 2009, the Company and Franki Tjahyadikarta entered into a sale and purchase agreement on PT Bank Utama Internasional Bank (“UIB”) shares covering 1 (one) share which was notarized by Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H., No. 50 dated 16 December 2009. The investment of Rp 1 was recorded at cost. The Company’s percentage of ownership in UIB is 0.01%. UIB’s name has been changed to PT Bank BCA Syariah based on the Notarial Deed of Nyonya Pudji Redjeki Irawati, S.H. No. 49 dated 16 December 2009. The amendment was approved by the Minister of Laws and Human Rights in its Decision Letter No. AHU-01929.AH.01.02.TH.2010 dated 14 January 2010.

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penyertaan dalam saham diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of investment in shares of stock was disclosed in Note 29.

12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN 12. BORROWINGS AND OVERDRAFT

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman bank adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2015 and 2014, the outstanding bank loans were as follows:

31 Desember/December 2015 2014

Pihak ketiga Third partiesPinjaman yang diterima Borrowings

Rupiah RupiahPT Bank Victoria International Tbk 195.379) 225.249) PT Bank Victoria International TbkPT Bank DKI 150.063) -) PT Bank DKIPT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &

Banten Tbk 100.418) -) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &

Banten Tbk PT Bank Nationalnobu Tbk 100.374) -) PT Bank Nationalnobu TbkPT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ 50.013) -) PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJPT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia -) 300.000) PT Bank Sumitomo Mitsui IndonesiaPT Bank UOB Indonesia -) 100.023) PT Bank UOB Indonesia

596.247) 625.272) Dolar Amerika Serikat USD Dollar

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - cabang Indonesia -) 410.624)

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd. - Indonesia

branch 596.247) 1.035.896) Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27)

Pinjaman yang diterima Borrowings Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 100.222) 100.022) PT Bank Central Asia Tbk Cerukan Overdraft

Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 197.971) 158.465) PT Bank Central Asia Tbk

298.193) 258.487)

Jumlah 894.440) 1.294.383) Total

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

56

12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN(Lanjutan)

12. BORROWINGS AND OVERDRAFT (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, fasilitas pinjaman dari bank yang tersedia adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2015 and 2014, the outstanding bank loan facilities were as follows:

1) Dalam ribuan Dolar Amerika Serikat 1) In thousand of US Dollar

Kisaran suku bunga kontraktual setahun untuk pinjaman dari bank di atas adalah sebagai berikut:

The range of contractual interest rates per annum on the above bank loans are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pinjaman-pinjaman bank ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 1.262.958 dan Rp 1.028.548.

As of 31 December 2015 and 2014, these bank loans were secured by consumer financing receivables amounted to Rp 1,262,958 and Rp 1,028,548, respectively.

Jumlah fasilitas/Facility amount Tanggal jatuh tempo/Maturity date

31 Desember/December 31 Desember/December

2015 2014 2015 2014 Pihak ketiga Third parties

Pinjaman yang diterima Borrowings Rupiah Rupiah

PT Bank Victoria International Tbk 225.000 225.000 17 Desember/

December 201617 Desember/

December 2015 PT Bank Victoria International Tbk

PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 800.000 500.000 30 Desember/

December 2016 30 Juni/

June 2015 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank UOB Indonesia Tbk 250.000 250.000 8 September 2016 8 September 2015 PT Bank UOB Indonesia Tbk

PT Bank Permata Tbk - 75.000 -)17 Pebruari/

February 2015 PT Bank Permata Tbk

PT Bank DBS Indonesia 100.000 100.000 10 Maret/

March 2016 10 Maret/March 2015 PT Bank DBS Indonesia

PT Bank KEB Hana (dahulu PT Bank Hana) 180.000 180.000

21 Maret/March 2016

21 Maret/March 2015

PT Bank KEB Hana (previously PT Bank Hana)

PT Bank QNB Kesawan Tbk - 200.000 -)27 Maret/

March 2015 PT Bank QNB Kesawan Tbk

PT Bank DKI Tbk 150.000 - 28 Desember/

December 2016 -) PT Bank DKI Tbk

PT Bank Pan Indonesia Tbk 200.000 200.000 21 Pebruari/

February 201621 Pebruari/

February 2015 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat & Banten Tbk 200.000 - 15 Desember/

December 2018 -)PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat &

Banten Tbk

PT Bank Nationalnobu Tbk 100.000 -24 Pebruari/

February 2016 -) PT Bank Nationalnobu TbkThe Hong Kong and

Shanghai Banking Corporation Ltd. - cabang Indonesia 400.000 400.000

31 Juli/July 2016

31 Juli/July 2015

The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., -

Indonesia branch PT Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk 300.000 300.000 16 Juni/

June 201616 Juni/

June 2015 PT Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk

Dolar Amerika Serikat1) US Dollar1) Standard Chartered Bank Indonesia 20.000 20.000 30 September 2016 30 September 2015 Standard Chartered Bank IndonesiaThe Bank of Tokyo

Mitsubishi UFJ, Ltd. - cabang Indonesia 12.000 12.000 14 September 2016 14 September 2015

The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. -

Indonesia branch

Pihak berelasi (lihat Catatan 27) Related party (see Note 27)Pinjaman yang diterima Borrowings

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 100.000 100.000 15 Pebruari/

February 201615 Nopember/

November 2015 PT Bank Central Asia Tbk

Cerukan Overdraft Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 200.000 200.000 15 Pebruari/

February 201615 Nopember/

November 2015 PT Bank Central Asia Tbk

31 Desember/December

2015 2014 Rupiah 7,19% - 9,50% 7,39% - 10,50% RupiahDolar Amerika Serikat - 1,37% US Dollar

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

57

12. PINJAMAN YANG DITERIMA DAN CERUKAN (Lanjutan)

12. BORROWINGS AND OVERDRAFT (Continued)

Seluruh perjanjian di atas mencakup adanya pembatasan-pembatasan tertentu yang umumnya diharuskan untuk fasilitas-fasilitas kredit tersebut, antara lain, pembatasan untuk melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi dengan pihak lain, mengadakan perjanjian pinjaman dengan pihak lain selain yang timbul dalam kegiatan usaha yang normal atau melakukan perubahan atas struktur modal dan/atau anggaran dasar tanpa adanya pemberitahuan/persetujuan tertulis dari kreditur dan mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.

All loan agreements include certain covenants which are normally required for such credit facilities, such as limitations to initiate merger or consolidation with other parties, obtain loans from other parties except loans obtained in the normal course of business, or changes its capital structure and/or articles of association without notification to/prior written approval from the creditors and maintenance of certain agreed financial ratios.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian fasilitas pinjaman ini.

As of 31 December 2015 and 2014, the Company has complied with all the requirements mentioned in this loan facility agreement.

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima dan cerukan diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of borrowings and overdraft was disclosed in Note 29.

13. UTANG OBLIGASI 13. BONDS PAYABLE

Pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014, saldo utang obligasi yang diterbitkan oleh Perseroan (lihat Catatan 1b) adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2015 and 2014, the outstandingbalance of bonds issued by the Company (see Note 1b) was as follows:

31 Desember/December 2015 2014 Nilai nominal: Nominal value:

Obligasi Subordinasi BCA Finance I -) 100.000)

BCA Finance Subordinated Bonds I

Obligasi BCA Finance IV -) 100.000) BCA Finance Bonds IV

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I 600.000) 850.000)

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II 550.000) 550.000)

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III 275.000) 500.000)

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III

Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I 1.000.000) -)

BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I

2.425.000) 2.100.000)Dikurangi: Less:

Beban emisi obligasi ditangguhkan - bersih (5.606) (4.542) Deferred bonds issuance costs - net Jumlah - bersih 2.419.394) 2.095.458) Total - net Amortisasi beban emisi yang dibebankan ke

laba rugi 5.153) 5.301) Amortization of bonds issuance costs charged to

profit or loss Tingkat suku bunga kontraktual setahun 7,50% - 10,00% 7,50% - 11,20% Contractual interest rate per annum

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

58

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Obligasi Subordinasi BCA Finance I Tahun 2010 BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010

Obligasi Subordinasi BCA Finance I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 23 Juni 2010 dan pembayaran terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).

BCA Finance Subordinated Bonds I was offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 23 June 2010 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).

Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi BCA Finance Subordinasi I Tahun 2010 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 34 tanggal 16 Desember 2009 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian tersebut telah mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 13 tanggal 25 Januari 2010 dan Perubahan II No. 5 tanggal 4 Maret 2010.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Subordinated Bonds I Year 2010 based on a Trusteeship Agreement No. 34 dated 16 December 2009 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 13 dated 25 January 2010 and Amendment II No. 5 dated 4 March 2010.

Obligasi Subordinasi BCA Finance I telah dilunasi pada tanggal 23 Maret 2015.

BCA Finance Subordinated Bonds I was fully repaid on 23 March 2015.

Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 BCA Finance Bonds IV Year 2011

Obligasi BCA Finance IV ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 22 September 2011 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).

BCA Finance Bonds IV were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 22 September 2011 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).

Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi BCA Finance IV Tahun 2011 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 10 tanggal 2 Maret 2011 yang dibuat di hadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 52 tanggal 19 April 2011 dan Perubahan II No. 24 tanggal 9 Juni 2011.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Bonds IV Year 2011 based on the Trusteeship Agreement No. 10 dated 2 March 2011 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 52 dated 19 April 2011 and Amendment II No. 24 dated 9 June 2011.

Obligasi BCA Finance IV Seri A, Seri B, Seri C, Seri D dan Seri E telah dilunasi masing-masing pada tanggal 26 Juni 2012, 22 September 2012, 22 Juni 2013, 22 Juni 2014 dan 22 Juni 2015.

BCA Finance Bonds IV Series A, Series B, Series C, Series D and Series E were fully repaid on 26 June 2012, 22 September 2012, 22 June 2013, 22 June 2014 and 22 June 2015, respectively.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

59

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2012 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 9 August 2012 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).

Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Tahun 2012 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 14 tanggal 5 Maret 2012 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 71 tanggal 28 Maret 2012 dan Perubahan II No. 66 tanggal 25 April 2012.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Year 2012 based on the Trusteeship Agreement No. 14 dated 5 March 2012 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 71 dated 28 March 2012 and Amendment II No. 66 dated 25 April 2012.

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I Seri A, Seri B dan Seri C telah dilunasi masing-masing pada tanggal 14 Mei 2013, 9 Mei 2014 dan 9 Mei 2015

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I Series A, Series B and Series C were fully repaid on 14 May 2013, 9 May 2014 and 9 May 2015, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap I mendapatkan peringkat idAAA dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.

As of 31 December 2015, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch I were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 14 September 2013 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 14 September 2013 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).

Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Tahun 2013 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 128 tanggal 23 Mei 2013 yang dibuat dihadapan Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notaris di Jakarta. Perjanjian ini mengalami beberapa perubahan yang diaktakan dengan Perubahan I No. 40 tanggal 7 Juni 2013.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as a the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Year 2013 based on the Trusteeship Agreement No. 128 dated 23 May 2013 which was made before Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn., notary in Jakarta. This agreement has been amended which was effected by Amendment I No. 40 dated 7 June 2013.

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II Seri A telah dilunasi pada tanggal 24 Juni 2014.

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II Series A was fully repaid on 24 June 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap II mendapat peringkat idAAA. dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.

As of 31 December 2015, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch II were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

60

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap IIITahun 2014

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 27 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).

BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 27 June 2014 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).

Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Tahun 2014 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 9 tanggal 10 Maret 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as a the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III Year 2014 based on the Trusteeship Agreement No. 9 dated 10 March 2014 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.

Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III Seri A telah dilunasi pada tanggal 7 April 2015.

BCA Finance Continous Bonds I - Batch III Series A was fully repaid on 7 April 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan I BCA Finance - Tahap III mendapat peringkat idAAA. dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.

As of 31 December 2015, BCA Finance Continuous Bonds I - Batch III were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.

Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap ITahun 2015

BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I Year 2015

Obligasi Berkelanjutan II Tahap I ditawarkan pada nilai nominal. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga obligasi dilakukan pada tanggal 20 Juni 2015 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri obligasi (lihat Catatan 1b).

BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I were offered at nominal value. Interest will be paid on a quarterly basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 20 June 2015 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of each series of bonds (see Note 1b).

Perseroan melakukan Perjanjian Perwaliamanatan dengan PT Bank Mega Tbk (yang bertindak selaku Wali Amanat) untuk Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I Tahun 2015 sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan No. 12 tanggal 8 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.

The Company entered into a Trusteeship Agreement with PT Bank Mega Tbk (acts as a the Bond’s Trustee) for BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I Year 2015 based on the Trusteeship Agreement No. 12 dated 8 December 2014 which was made before Fathiah Helmi, S.H., notary in Jakarta.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Obligasi Berkelanjutan II BCA Finance - Tahap I mendapat peringkat idAAA. dari Pefindo dan AAA(idn) dari Fitch.

As of 31 December 2015, BCA Finance Continuous Bonds II - Batch I were rated at idAAA by Pefindo and AAA(idn) by Fitch.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

61

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued) Perjanjian Perwaliamanatan mengatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain, sebelum dilunasinya semua obligasi, Perseroan tanpa ijin tertulis dari Wali Amanat tidak diperkenankan melakukan hal-hal sebagai berikut:

The Trusteeship Agreement provides several negative covenants that should be complied by the Company that, among others, prior to the repayment of the bonds payable, without the written consent from the Trustee, the Company is not allowed to:

a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau

menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:

a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:

1. jaminan untuk pemegang obligasi ini dengan

memperhatikan Perjanjian Perwaliamanatan; 1. the collateral for the bondholders with due

consideration of the Trusteeship Agreement;

2. jaminan harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;

2. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;

3. pengalihan/penjaminan harta kekayaan

karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari termasuk sewa pembiayaan dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;

3. transfer/pledge of assets because of the loan or the issuance of capital market instrument that is used to fund the Company’s business, including finance lease and factoring or joint financing and joint marketing of vehicle credit facility and receivables administration agreement;

4. sekuritisasi aset yang dananya

dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aset tersebut tidak boleh menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok obligasi.

4. asset securitization which funds are used for the Company’s business, provided that after the securitization, the remaining assets which are not pledged should not be less than 10% (ten percent) of the principal of the bonds.

b. melakukan penggabungan dan/atau peleburan,

kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;

b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;

c. melakukan pengambilalihan, kecuali

pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok obligasi dan/atau bunga obligasi;

c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the principal and/or interest of the bonds;

d. mengadakan perubahan anggaran dasar

mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;

d. make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

62

13. UTANG OBLIGASI (Lanjutan) 13. BONDS PAYABLE (Continued)

e. memberikan pinjaman atau melakukan investasi pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:

e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:

1. pinjaman atau investasi tersebut tidak

melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;

1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;

2. pinjaman kepada karyawan (termasuk

Direksi dan Komisaris) atau; 2. credit to employees (including Directors and

Commissioners) or; 3. investasi atau penyertaan modal Perseroan

pada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.

3. investments or investments in shares of stock of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for finance companies.

Jumlah pokok dan bunga utang obligasi telah dibayar sesuai dengan tanggal jatuh tempo obligasi yang bersangkutan.

Total principal and interest of bonds have been paid in accordance with the respective bonds’ maturity date.

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian utang obligasi dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

As of 31 December 2015, the Company was in compliance with covenants in relation to the Bonds payable agreements and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.

Seluruh utang obligasi Perseroan kecuali Obligasi Subordinasi BCA Finance I dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sebesar Rp 1.212.645 dan Rp 1.000.263 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat Catatan 7).

All of Company’s bonds payable except BCA Finance Subordinated Bonds I are collateralized by the fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 1,212,645 and Rp 1,000,263 as of 31 December 2015 and 2014, respectively (see Note 7).

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang obligasi diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of bonds payable was disclosed in Note 29.

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) 14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”)

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo wesel bayar jangka menengah yang diterbitkan oleh Perseroan adalah sebagai berikut:

As of 31 December 2015 and 2014, the outstanding balance of MTN issued by the Company was as follows:

31 Desember/December

2015 2014

Nilai nominal Nominal value

MTN III BCA Finance 300.000) 300.000) MTN III BCA Finance MTN IV BCA Finance 120.000) 120.000) MTN IV BCA Finance

420.000) 420.000)

Dikurangi: Less: Beban emisi wesel bayar jangka menengah

yang ditangguhkan - bersih (3.429) (6.558)Deferred medium-term notes issuance costs -

net

Jumlah - bersih 416.571) 413.442) Total - net

Amortisasi beban emisi yang dibebankan ke laba rugi 3.569) 2.696)

Amortization of medium-term notes issuance costs charged to profit or loss

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

63

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”)(Lanjutan)

14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)

Medium-Term Notes III BCA Finance (“MTN III”) Medium-Term Notes BCA Finance III (“MTN III”)

Pada bulan Desember 2013, Perseroan menerbitkan “MTN III Tahun 2013 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000, suku bunga setahun sebesar 8,20% dan akan jatuh tempo pada tanggal 4 Desember 2016. Bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga dilakukan pada tanggal 4 Juni 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN III tersebut.

In December 2013, the Company issued “MTN III Year 2013 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 300,000, interest rate per annum at 8.20% and the maturity date on 4 December 2016. Interest will be paid on semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 4 June 2014 and the final interest payment will be with the repayment of the principal of MTN III.

Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai Agen Pemantauan, Agen Penyimpanan dan Agen Pembayaran untuk MTN III sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 2 dan 3, tanggal 2 Desember 2013. Dalam akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar masing-masing Rp 150.029 dan Rp 150.067 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat Catatan 7).

The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian and payment agent for the MTN III, as stated in the Notarial Deeds No. 2 and 3, dated 2 December 2013 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. The notarial deeds provide several negative covenants to the Company, among other, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 150,029 and Rp 150,067, as of 31 December 2015 and 2014, respectively (see Note 7).

Medium-Term Notes IV BCA Finance (“MTN IV”) Medium-Term Notes BCA Finance IV (“MTN IV”) Pada bulan Maret 2014, Perseroan menerbitkan “MTN IV Tahun 2014 dengan Tingkat Bunga Tetap” dengan jumlah pokok sebesar Rp 120.000, suku bunga setahun sebesar 7,94% dan akan jatuh tempo pada tanggal 18 Maret 2017. Bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga yang bersangkutan. Pembayaran pertama bunga dilakukan pada tanggal 18 September 2014 dan pembayaran bunga terakhir akan dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN IV tersebut.

In March 2014, the Company issued “MTN IV Year 2014 with Fixed Interest Rates” with a nominal value of Rp 120,000, interest rate per annum at 7.94% and the maturity date at 18 March 2017. Interest will be paid on a semi-annually basis based on interest payment due date. The first interest payment was made on 18 September 2014 and the final payment along with the repayment of the principal of MTN IV.

Perseroan menunjuk PT Nikko Securities Indonesia sebagai agen pemantauan, penyimpanan dan pembayaran untuk MTN IV sesuai dengan Akta Notaris Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. no. 51, 52, 53 dan 63, tanggal 14 Maret 2014. Dalam akta notaris juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan, antara lain memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen masing-masing sebesar Rp 60.032 dan Rp 60.139 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (lihat Catatan 7).

The Company assigns PT Nikko Securities Indonesia as monitoring, custodian and payment agent for the MTN IV, as stated in the Notarial Deeds No. 51, 52, 53 and 63, dated 14 March 2014 of Satria Amiputra A., S.E., Ak., S.H., M.Ak., M.H., M.Kn. The notarial deeds provide several negative covenants to the Company, among other, collateral with fiduciary transfer of consumer financing receivables amounted to Rp 60,032 and Rp 60,139 as of 31 December 2015 and 2014, respectively (see Note 7).

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah mematuhi pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan MTN III dan MTN IV dan memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

As of 31 December 2015, the Company was in compliance with covenants in relation to the MTN III and MTN IV and complied with all the requirements mentioned in Trusteeship Agreement.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

64

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan)

14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)

Selama pokok dan bunga MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenakan melakukan hal-hal sebagai berikut:

During the principal and interest of MTN is still outstanding, the Company is not allowed to:

a. mengalihkan, menjaminkan dan/atau

menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:

a. transfer, pledge and/or mortgage over all or any of the present or future assets of the Company, except:

1. jaminan harta kekayaan Perseroan yang

telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan, termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru, dengan ketentuan bahwa jumlah harta kekayaan yang dijaminkan untuk pinjaman baru tersebut tidak boleh melebihi jumlah harta yang dijaminkan untuk pinjaman yang lama;

1. the Company’s assets which have been collateralized to third parties before the signing of the Trusteeship Agreement, including the collateral for the rollover of the existing loans or new loans replacing the existing loans, either to current creditors or new creditors, provided that the assets that will be collateralized to the new loans will not exceed the assets collateralized to the existing loans;

2. pengalihan/penjaminan harta kekayaan

karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, termasuk pembiayaan sewa guna usaha dan anjak piutang atau kerjasama pembiayaan bersama maupun perjanjian kerjasama pemasaran fasilitas kredit kendaraan bermotor dan pengelolaan piutang;

2. assignment/pledge of assets in relation to borrowing or issue of stock market instruments to be used for funding Company’s day-to-day business transactions, covering leasing and factoring or joint financing as well as agreement on joint marketing of motor vehicle credit facility and receivables management;

3. sekuritisasi aset yang dananya

dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa sekuritisasi aset tersebut tidak menyebabkan aset Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari pokok MTN;

3. securitization of assets for funding Company’s business operation on condition that such securitization does not cause Company’s unencumbered assets to be less than 10% (ten percent) of MTN principal;

b. melakukan penggabungan atau peleburan

kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan perusahaan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyaidampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran bunga MTN dan/atau pelunasan pokok MTN;

b. merge and/or amalgamate, except to merge and/or amalgamate with other new companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay principal and/or interest of the bonds;

c. melakukan pengambilalihan, kecuali

pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada Perseroan yang bidang usahanya sama dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran pokok MTN dan/atau bunga MTN;

c. take over, except to take over other companies which have similar business activities and do not have negative effect to the Company’s operations and the Company’s ability to pay the MTN principal and/or MTN interest;

d. mengadakan perubahan anggaran dasar khusus

mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan;

d. make changes in the articles of association regarding the changes of the purpose and objective in the Company’s business;

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

65

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (“MTN”) (Lanjutan)

14. MEDIUM-TERM NOTES (“MTN”) (Continued)

e. memberikan pinjaman atau melakukan investasi

pada pihak lain di luar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali:

e. grant any credit or make investment in other parties other than in the ordinary course of the Company’s business, except:

1. pinjaman atau investasi tersebut tidak

melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah piutang usaha Perseroan atau;

1. credit or investment not exceeding 10% (ten percent) of the Company’s total receivables or;

2. pinjaman kepada karyawan (termasuk

Direksi dan Komisaris) atau; 2. credit to employees (including Directors and

Commissioners) or; 3. investasi atau penyertaan modal Perseroan

pada perusahaan lain yang jumlahnya tidak melebihi jumlah yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk perusahaan pembiayaan.

3. investments or investments in shares of other companies of not more than the maximum allowable total investment based on the regulation for financing companies.

15. PAJAK PENGHASILAN 15. INCOME TAX

a. Utang pajak terdiri dari: a. Tax payables consist of:

31 Desember/December 2015 2014

Pajak penghasilan badan Corporate income taxPasal 25 17.549) 16.007) Article 25Pasal 29 31.327) 20.262) Article 29

48.876) 36.269)

Pajak penghasilan Income taxPasal 21 10.375) 8.635) Article 21Pasal 4(2) 4.622) 2.149) Article 4(2)Pasal 26 1.230) -) Article 26Pasal 23 523) 367) Article 23

Pajak pertambahan nilai 7.152) 5.857) Value added taxJumlah 72.778) 53.277) Total

b. Komponen beban pajak penghasilan adalah

sebagai berikut: b. The component of income tax expense was as

follows:

Untuk tahun yang berakhir/for the year ended

31 Desember/December 2015 2014

Pajak penghasilan kini 356.570)) 324.465) Current income taxPajak tangguhan (4.946) 4.204) Deferred tax

Jumlah 351.624) 328.669) Total

c. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak adalah sebagai berikut:

c. Reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and tax expense was as follows:

Untuk tahun yang berakhir/

for the year ended 31 Desember/December

2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan 1.398.849) 1.329.411) Income before income taxTarif pajak yang berlaku 25%) 25%) Enacted tax rate

349.712) 332.353)Perbedaan permanen dengan tarif pajak

25% 1.912) (3.684)Permanent differences

at 25%

Beban pajak penghasilan 351.624) 328.669) Income tax expense

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

66

d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak

ke laba kena pajak adalah sebagai berikut:d. Reconciliation of accounting income before tax to

taxable income was as follows:

Untuk tahun yang berakhir/for the year ended

31 Desember/December 2015 2014

Laba akuntansi sebelum pajak

penghasilan 1.398.849) 1.329.411)Accounting income before

income tax

Beda temporer: Temporary differences:Kewajiban imbalan pasca-kerja 1.736) 4.353) Obligation for post-employment benefitsPenyusutan aset tetap (535) (280) Depreciation of fixed assetsBeban yang masih harus dibayar 19.145) (20.945) Accrued expensesPenyisihan kerugian penurunan nilai

piutang (378) 84)Allowance for impairment losses on

receivables Aset sewa pembiayaan (184) (29) Assets under capital lease

19.784) (16.817) Beda permanen: Permanent differences:

Pendapatan jasa giro (3) (4) Interest income Laba bersih entitas asosiasi (30.084) (29.620) Net income of associated entities Beban yang tidak dapat dikurangkan 37.734) 14.890) Non-deductible expenses

7.647) (14.734) Laba kena pajak 1.426.280) 1.297.860) Taxable incomeTarif pajak 25%) 25%) Tax rateBeban pajak penghasilan 356.570) 324.465) Income tax expense

Dikurangi: pajak dibayar dimuka (325.243) (304.203) Less: prepaid taxes

31.327) 20.262)

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun berakhir 31 Desember 2015 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan (“SPT”) Tahunan PPh Badan.

The corporate income tax calculation for the year ended 31 December 2015 was a preliminary estimate made for accounting purposes and its subject to revision when the Company lodged its Annual Corporate Income Tax Return.

Laba kena pajak hasil rekonsiliasi tahun 2015 akan menjadi dasar dalam pengisian SPT PPh Badan.

The reconciled taxable income for the year 2015 will become the basis in filling the Annual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2014 telah sesuai dengan SPT Perseroan.

The calculation of corporate income tax for 2014 conforms with the Company’s Annual Tax Returns.

15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 15. INCOME TAX (Continued)

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

67

15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 15. INCOME TAX (Continued)

e. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan perubahan selama tahun berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terdiri dari:

e. Recognized deferred tax balances, and the movement thereof during the years ended 31 December 2015 and 2014 were comprised of the following:

31 Desember/ December 2014

Diakui pada laba rugi tahun berjalan/

Recognized in current year profit

or loss

Diakui pada penghasilan

komprehensif lain tahun berjalan/ Recognized in

current year other comprehensive

income 31 Desember/

December 2015 Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:

Kewajiban imbalan pasca-kerja 4.240) 434) (981) 3.693)

Obligation for post- employment benefits

Aset tetap 688) (134) -) 554) Fixed assets Beban yang masih harus

dibayar 11.264) 4.786) -) 16.050)

Accrued expenses Penyisihan kerugian

penurunan nilai piutang 105) (94) -) 11) Allowance for impairment

losses on receivables Cadangan lindung nilai arus

kas 163) -) (163) -)

Cash flow hedging reserve 16.460) 4.992) (1.144) 20.308)

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability:

Aset sewa pembiayaan (19) (46) -) (65) Assets under capital lease

(19) (46) -) (65)

Aset pajak tangguhan - bersih 16.441) 4.946) (1.144) 20.243) Deferred tax assets - net

31 Desember/ December 2013

Diakui pada laba rugi tahun berjalan/

Recognized in current year profit

or loss

Diakui pada penghasilan

komprehensif lain tahun berjalan/ Recognized in

current year other comprehensive

income 31 Desember/

December 2014 Aset pajak tangguhan: Deferred tax assets:

Kewajiban imbalan pasca-kerja 3.152) 1.088) -) 4.240)

Obligation for post- employment benefits

Aset tetap 758) (70) -) 688) Fixed assets Beban yang masih harus

dibayar 16.500) (5.236) -) 11.264)

Accrued expenses Penyisihan kerugian

penurunan nilai piutang 84) 21) -) 105) Allowance for impairment

losses on receivables Cadangan lindung nilai arus

kas -) -) 163) 163)

Cash flow hedging reserve 20.494) (4.197) 163) 16.460)

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liability:

Aset sewa pembiayaan (12) (7) -) (19) Assets under capital lease

(12) (7) -) (19)

Aset pajak tangguhan - bersih 20.482) (4.204) 163) 16.441) Deferred tax assets - net

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

68

15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) 15. INCOME TAX (Continued)

f. Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.

f. Management believes that the total deferred tax assets arising from temporary difference are probable to be realised in the future years.

g. Sesuai dengan peraturan perpajakan di

Indonesia, Perseroan melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan sistem self-assessment. Fiskus dapat menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan peraturan yang berlaku.

g. Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self-assessment. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.

Posisi pajak Perseroan mungkin dapat dipertanyakan oleh fiskus. Manajemen mempertahankan posisi perpajakan Perseroan yang diyakini berdasarkan pada teknik dasar yang kuat, sesuai dengan peraturan perpajakan. Oleh karena itu, manajemen yakin bahwa akrual atas liabilitas pajak adalah memadai untuk semua tahun pajak terbuka berdasarkan kajian berbagai faktor, termasuk interpretasi atas undang-undang perpajakan dan pengalaman masa lalu. Kajian ini didasarkan pada estimasi dan asumsi serta pertimbangan mengenai kejadian masa depan. Informasi baru mungkin saja tersedia dan dapat menyebabkan manajemen untuk mengubah pertimbangannya mengenai kecukupan liabilitas pajak. Perubahan atas liabilitas pajak tersebut akan berdampak pada beban pajak pada periode dimana keputusan itu dibuat.

The Company’s tax positions may be challenged by the tax authorities. Management vigorously defends the Company’s tax positions which are believed to be grounded on sound technical basis, in compliance with the tax regulations. Accordingly, management believes that the accruals for tax liabilities are adequate for all open tax years based on the assessment of various factors, including interpretations of tax law and prior experience. This assessment relies on estimates and assumptions and may inolve judgment about future events. New information may become available that causes management to change its judgment regarding the adequacy of existing tax liabilities. Such changes to tax liabilities will impact tax expense in the period in which such determination is made.

16. UTANG LAIN-LAIN 16. OTHER PAYABLES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember/December 2015 2014

Pihak ketiga Third partiesUtang ke perusahaan asuransi 118.752) 168.896) Payables to insurance companies Titipan konsumen 149.597) 170.423) Advances from customer Utang ke dealer 117.561) 28.111) Payables to dealerLain-lain 1.294) 2.273) Others

387.204) 369.703)

Pihak berelasi Related partiesUtang ke perusahaan asuransi 61.596) 45.299) Payables to insurance companyLiabilitas atas transaksi pembiayaan

bersama 255.560) 228.827) Liability on joint financing transactions

Lain-lain 424) 514) Others

317.580) 274.640) Jumlah 704.784) 644.343) Total

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar utang lain-lain diungkapkan pada Catatan 29.

Information on the classification and fair value of other payables is disclosed in Note 29.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

69

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, modal dasar Perseroan sebesar Rp 500.000 (50.000.000 saham) dengan nilai nominal Rp 10.000 (dalam Rupiah penuh) per saham, dimana sebesar Rp 200.000 (20.000.000 saham) telah ditempatkan dan disetor penuh oleh pemegang saham sebagai berikut:

As of 31 December 2015 and 2014, the Company’s authorized share capital amounted to Rp 500,000 (50,000,000 shares) at par value of Rp 10,000 (in whole Rupiah) per share, in which Rp 200,000 (20,000,000 shares) had been issued to and fully paid-up by the following shareholders:

Pemegang saham/ Shareholders

Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Jumlah/ Total

PT Bank Central Asia Tbk 19.915.185) 99,58% 199.152 BCA Finance Limited, Hong Kong 84.815) 0,42% 848

20.000.000) 100,00% 200.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Perseroan pada tanggal 25 Maret 2015 dan 20 Maret 2014, para pemegang saham menyetujui pembayaran dividen tunai masing-masing sebesar Rp 252.000 dan Rp 5.281 pada tahun 2015 dan 2014, serta dividen interim masing-masing sebesar Rp 145.000 dan Rp 548.567 pada tahun 2015 dan 2014. RUPS ini juga menyetujui tambahan cadangan laba bersih sebesar masing-masing Rp 1.000 dan Rp 26.850.

Based on the Company’s General Meeting of Shareholders (“GMS”) dated 25 March 2015 and 20 March 2014, the shareholders approved to distribute cash dividends of Rp 252,000 and Rp 5,281 in 2015 and 2014, respectively, and interim dividends of Rp 145,000 and Rp 548,567 in 2015 and 2014, respectively. This GMS also approved additional appropriation of the Company’s net income amounted to Rp 1,000 and Rp 26,850, respectively.

18. LABA BERSIH PER SAHAM - DASAR 18. EARNINGS PER SHARE - BASIC

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih kepada pemegang saham dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar pada periode bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing net income attributable to shareholders by the weighted average number of outstanding shares during the period.

Untuk tahun yang berakhir/

for the year ended 31 Desember/December

2015 2014

Laba bersih tahun berjalan 1.047.225) 1.000.742) Net income for the year

Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar 20.000.000) 20.000.000) Weighted average number of shares outstanding Laba bersih per saham - dasar (dinyatakan dalam nilai Rupiah penuh) 52.361) 50.037)

Earnings per share - basic (expressed in full amount of Rupiah)

19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN 19. CONSUMER FINANCING INCOME Akun ini seluruhnya merupakan pendapatan yang

berasal dari transaksi pembiayaan mobil kepada pihak ketiga dan pihak berelasi.

This account represents income from car financing transactions to third parties and related parties.

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan

2014, pendapatan pembiayaan konsumen termasuk pendapatan pemrosesan pembiayaan bersih masing-masing sebesar Rp 634.508 dan Rp 669.774.

For the years ended 31 December 2015 and 2014, consumer financing income included net financing processing fee amounted to Rp 634,508 and Rp 669,774, respectively.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

70

19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Lanjutan)

19. CONSUMER FINANCING INCOME (Continued)

Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan

2014, tidak ada transaksi pembiayaan konsumen kepada satu pelanggan yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari pendapatan pembiayaan konsumen.

For the years ended 31 December 2015 and 2014, there was no consumer financing transaction to any single party that exceeds 10% (ten percent) of consumer financing income.

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

20. PENDAPATAN SEWA PEMBIAYAAN 20. FINANCING LEASE INCOME

Akun ini merupakan pendapatan dari transaksi sewa pembiayaan sebagai berikut:

This account represents income from financing lease transactions as follows:

Untuk tahun yang berakhir/

for the year ended 31 Desember/December

2015 2014

Jumlah/Total % Jumlah/Total %

Pihak ketiga 21.273) 87,95) 23.179) 98,37) Third partiesPihak berelasi (lihat Catatan 27) 2.915) 12,05) 383) 1,63) Related parties (see Note 27)

Jumlah 24.188) 100,00) 23.562) 100,00) Total

21. DENDA DAN PENDAPATAN LAIN-LAIN 21. PENALTY AND OTHER INCOME

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended

31 Desember/December

2015 2014

Pihak ketiga Third parties

Denda 185.563) 151.439) Penalty Jasa manajemen (lihat Catatan 26) 105.924) 58.828) Management fee (see Note 26) Lain-lain 19.077) 15.342) Others

310.564) 225.609

Pihak berelasi Related parties Jasa manajemen (lihat Catatan 26 dan 27) 21.515) 2.049 Management fee (see Note 26 and 27)

Jumlah 332.079) 227.658 Total

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

71

22. PENDAPATAN BUNGA 22. INTEREST INCOME Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

Untuk tahun yang berakhir/

for the year ended 31 Desember/December

2015 2014 Pihak berelasi Related parties

Rekening giro - Rupiah 3) 4) Current accounts - Rupiah Pinjaman subordinasi 5.801) 9.791) Subordinated loan

Jumlah 5.804) 9.795) Total

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

23. BEBAN BUNGA 23. INTEREST EXPENSE Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended

31 Desember/December

2015 2014

Pihak ketiga Third parties Bunga atas efek utang yang diterbitkan: Interest on debt securities issued:

Utang obligasi 201.197) 202.920) Bonds payable Wesel bayar jangka menengah 34.264) 31.995) Medium-term notes

Bunga atas pinjaman bank 53.640) 54.119) Interest on bank loans Utang sewa pembiayaan 189) 118) Obligations under finance lease Amortisasi biaya emisi obligasi (lihat Catatan 13) 5.153) 5.301)

Amortization of deferred bonds issuance costs (see Note 13)

Amortisasi biaya emisi wesel bayar jangka menengah (lihat Catatan 14) 3.569) 2.696)

Amortization of medium-term notes issuance costs (see Note 14)

298.012) 297.149) Pihak berelasi Related party

Bunga atas pinjaman bank 5.925) 3.018) Interest on bank loans

Jumlah 303.937) 300.167) Total

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

72

24. GAJI, TUNJANGAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN

24. SALARIES, ALLOWANCES AND EMPLOYEES BENEFITS

Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

Untuk tahun yang berakhir/

for the year ended 31 Desember/December

2015 2014 Gaji dan tunjangan 301.299 239.263) Salaries and benefits Imbalan pasca-kerja (lihat Catatan 28) 2.936 5.553) Post-employment benefits (see Note 28) Tunjangan lainnya 10.772 8.130) Other allowances

Jumlah 315.007 252.946) Total

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

Untuk tahun yang berakhir/for the year ended

31 Desember/December

2015 2014

Sewa 52.742) 33.046) Rent Pendukung operasional 49.547) 45.207) Outsourcing Pemasaran 47.305) 48.119) Marketing Fidusia 34.796) 25.739) Fiducia Perlengkapan kantor 16.090) 15.793) Office supplies Transportasi dan perjalanan 15.376) 16.493) Transportation and traveling Perbaikan dan pemeliharaan 12.640) 11.545) Repair and maintenance Pajak 10.378) 1) Taxes Asuransi 9.450) 9.119) Insurance Pelatihan 6.508) 5.720) Training Jamuan 6.477) 7.233) Entertainment Komunikasi 5.862) 6.460) Communication Lain-lain 24.289) 17.827) Others

Jumlah 291.460) 242.302) Total

Lain-lain merupakan beban terkait materai, listrik dan

beban lainnya. Others represent stamp duty, electricity and other expenses.

Informasi mengenai rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27.

Information on the details of balances and transactions with related parties was disclosed in Note 27.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

73

26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING 26. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen a. Joint consumer financing agreement

Pada tanggal 24 Januari 2006, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor dengan BCA, entitas induk. Dalam perjanjian ini, BCA dan Perseroan bertindak untuk melakukan upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah BCA. Porsi BCA tidak lebih dari 95% (sembilan puluh lima persen) dari jumlah seluruh pinjaman dan jumlah maksimum tidak boleh melebihi dari Rp 1.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen. Berdasarkan perjanjian ini, seluruh tugas administrasi dan penagihan dilakukan oleh Perseroan. Perjanjian ini telah diubah pada tanggal 5 April 2006, mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan antara lain, Perseroan akan menyampaikan kepada BCA mengenai jumlah hari tunggakan pembayaran dari setiap konsumen dan risiko atas kerugian yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan ini ditanggung secara bersama-sama secara proporsional sesuai dengan partisipasi masing-masing. Pada tanggal 21 Agustus 2008, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen seperti yang tercantum dalam perjanjian ini diubah. Jumlah maksimum tidak boleh lebih dari Rp 5.000 untuk setiap fasilitas KKB yang diberikan kepada konsumen.

On 24 January 2006, the Company entered into a joint consumer financing agreement for motor vehicles with BCA, parent entity. In this agreement, BCA and the Company will perform marketing efforts to BCA’s customers. BCA’s portion shall not be more than 95% (ninety five percent) of the total financing amount and the maximum facility limit given to customers shall not exceed Rp 1,000 for each KKB facility. Based on this agreement, the Company will handle all administration and collection tasks. The agreement was amended on 5 April 2006, regarding the terms and conditions in credits granted to customers, such as the Company should inform BCA about the total arrears of financing facility for each customer and the risk from loss of this financing facility will be assumed proportionately based on their respective financing portion. On 21 August 2008, the terms and conditions in granting credits to customers as stated in the agrrement was amended. The maximum facility limit given to customers shall not exceed Rp 5,000 for each KKB facility.

Pada tanggal 1 Nopember 2011, perjanjian di atas diubah dan perubahan mengenai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan, dengan ketentuan jumlah maksimum pembiayaan kepada masing-masing konsumen tidak melebihi ketentuan plafon yang mengacu pada limit dan wewenang pemberian kredit Direksi dan Komisaris Perseroan.

On 1 November 2011, the agreement above was amended and the amendment related to the terms and conditions in granting credits to customers, provided that the maximum amount of financing to individual consumers do not exceed the ceiling provisions which refer to the credit limit and authorization of the Company’s Directors and Commissioners.

Pada tanggal 31 Agustus 2012, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai definisi penjual, upaya-upaya pemasaran kepada nasabah-nasabah, ketentuan uang muka, porsi pembiayaan BCA setinggi-tingginya sebesar 95% (sembilan puluh lima persen) dari setiap fasilitas pembiayaan bersama yang diberikan kepada konsumen dan menambah syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan usia minimum dan plafon minimum bagi konsumen dalam pemberian fasilitas pembiayaan.

On 31 August 2012, the agreement above was amended and the amendment related to several changes on the definition of the seller, marketing efforts to customers, the terms of down payment, BCA financing portion at maximum of 95% (ninety five percent) of any joint financing facility provided to consumers, and added the terms and conditions of minimum age and minimum financing facility in granting credits to customers.

Pada tanggal 21 Oktober 2013, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai penambahan ketentuan pengambilan dokumen agunan.

On 21 October 2013, the agreement above was amended and the amendment related to a change on the additional provision of collateral document retrieval.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

74

26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

a. Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen

(lanjutan) a. Joint consumer financing agreement

(continued)

Pada tanggal 8 September 2014, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai jangka waktu maksimal kontrak pembiayaan sebesar 6 (enam) tahun dan batas umur kendaraan maksimal 14 (empat belas) tahun pada saat berakhirnya kontrak pembiayaan.

On 8 September 2014, the agreement above was amended and the amendment related to the maximum period of financing contract of 6 (six) years and the maximum age of vehicle of 14 (fourteen) years at the end of financing contract.

Pada tanggal 28 Oktober 2015, perjanjian di atas kembali diubah dan perubahan mengenai batas minimum uang muka berdasarkan rasio Non-Performing Loan (“NPL”) dan tujuan penggunaan aset pembiayaan untuk produktif atau non-produktif.

On 28 October 2015, the agreement above was amended and the amendment related to the minimum downpayment based the the Company’s non-performing loan (“NPL”) ratio and the purpose of financed assets is for productive or non-productive utilizations.

b. Perjanjian kerjasama terkait fasilitas

perlindungan asuransi jiwa b. Life insurance coverage facility agreement

Berdasarkan perjanjian No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 tertanggal 21 April 2011, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Commonwealth Life untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2014, Perseroan memperoleh pendapatan management fee sebesar Rp 14.865.

Based on agreement No.006/COMMLIFE-AGR/I/2011 dated 21 April 2011, the Company entered into agreement with PT Commonwealth Life for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based of the agreement, for the year ended 31 December 2014, the Company earned income from management fee amounted to Rp 14,865.

Berdasarkan perjanjian No.418/CIGNA-BCAF/II/12 tertanggal 20 Pebruari 2012, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Cigna untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan memperoleh pendapatan management fee masing-masing sebesar Rp 105.924 dan Rp 43.963.

Based on agreement No.418/CIGNA-BCAF/II/12 dated 20 February 2012, the Company entered into agreement with PT Asuransi Cigna for providing life insurance coverage facility to the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2015 and 2014, the Company earned income from management fee amounted to Rp 105,924 and Rp 43,963, respectively.

Berdasarkan perjanjian No.001/PKS/BCAL-BCAF/2014 tertanggal 22 September 2014, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa BCA untuk memberikan fasilitas perlindungan asuransi jiwa kepada debitur yang menerima fasilitas pembiayaan kendaraan bermotor. Berdasarkan perjanjian ini, selama tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan memperoleh pendapatan management fee masing-masing sebesar Rp 21.515 dan Rp 2.049.

Based on agreement No.001/PKS/BCAL-BCAF/2014 dated 22 September 2014, the Company entered into agreement with PT Asuransi Jiwa BCA for providing life insurance coverage facility for the Company’s debtor who received auto loan credit facility. Based on the agreement, for the years ended 31 December 2015 and 2014, the Company earned income from management fee amounted to Rp 21,515 and Rp 2,049.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

75

26. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan)

26. SIGNIFICANT AGREEMENTS (Continued)

c. Perjanjian lain-lain c. Other agreements

Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Pan Pasific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia dan PT Bess Central Insurance yang semuanya merupakan entitas asuransi pihak ketiga dan PT Asuransi Umum BCA (dahulu PT Central Sejahtera Insurance), pihak berelasi, untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.

The Company entered into agreements with PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi ACE Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika, PT Asuransi Purna Artanugraha, PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia and PT Bess Central Insurance which are all third party insurance entities and PT Asuransi Umum BCA (formerly PT Central Sejahtera Insurance), a related party, to insure the vehicles which were financed by the Company from the risks of loss and damages.

27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK

BERELASI 27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES

Berikut adalah rincian sifat hubungan istimewa: The nature of related parties is summarized as follows:

Pihak berelasi/ Related party

Sifat dari hubungan/Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transaction

PT Bank Central Asia Tbk Pemegang saham Perseroan/The Company’s shareholder

Pembiayaan bersama, penempatan dana giro, sewa pembiayaan dan pinjaman yang diterima

dan cerukan/ Joint-financing, placement in current account, finance leases and Borrowings and overdraft

PT Central Santosa Finance Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/

Owned by the same ultimate shareholder

Investasi dalam saham dan pinjaman subordinasi (dicatat sebagai bagian dari

piutang pihak berelasi)/ Investment in shares and

subordinated loan (recorded as part of due from related parties)

PT Asuransi Umum BCA (“BCAI”) (sebelumnya bernama/formerly PT Central Sejahtera Insurance)

Dimiliki oleh pemegang saham akhir yang sama/

Owned by the same ultimate shareholder

Investasi dalam saham dan kerjasama asuransi kendaraan pembiayaan konsumen/

Investment in shares and insurance cooperation in respect of motor vehicles under

consumer financing

PT BCA Sekuritas Entitas sepengendali/Entity under common control

Pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan/

Consumer financing and finance leases

PT Bank BCA Syariah Entitas sepengendali/Entity under common control

Investasi dalam saham dan sewa pembiayaan/ Investment in shares and finance leases

PT Asuransi Jiwa BCA (“BCA Life”) Entitas sepengendali/Entity under common control

Kerjasama asuransi jiwa pembiayaan konsumen/ Life insurance cooperation for the Company’s debtor who received auto loan credit facility

Dewan Komisaris dan Direksi/ Board of Commissioners and Directors

Personil manajemen kunci/ Key management personnel

Imbalan kerja/ Employee benefits

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

76

27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Rincian persentase terhadap jumlah aset, liabilitas serta pendapatan dan beban atas saldo dan transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of percentage of related parties’ balances and transactions to total assets, liabilities, income and expense are as follows:

31 Desember/December 2015 2014

Saldo/balance %2) Saldo/balance %2)

ASET ASSETS

Bank Cash in banksEntitas induk - BCA 65) 0,01) 1.885) 0,03) Parent entity - BCA

Piutang pembiayaan konsumen1)

Consumer financing receivables1)

Entitas sepengendali - BCA Sekuritas -) -) 2) 0,01)

Entity under common control - BCA Sekuritas

Investasi sewa pembiayaan1)

Investment in finance leases1)

Entitas induk - BCA 18.836) 0,28) 26.968) 0,44) Parent entity - BCAEntitas sepengendali: Entities under common control:

BCA Syariah 148) 0,01) 591) 0,01) BCA SyariahBCA Sekuritas 170) 0,01) 283) 0,01) BCA Sekuritas

Entitas asosiasi - CSF 400) 0,01) 551) 0,01) Associated entity - CSFPiutang pihak berelasi Due from a related partiesEntitas induk - BCA 519.811) 7,62) 375.578) 6,13) Parent entity - BCA

Entitas asosiasi: CSF 50.000) 0,73) 50.418) 0,82)

Associated entities:

CSFBCAI 177) 0,01) 35.013) 0,57) BCAI

Entitas sepengendali - BCA Life 2.778) 0,04) 1.580) 0,03)

Entity under common control - BCA Life

Penyertaan saham Investment in sharesEntitas asosiasi: Associated entities:

CSF 131.827) 1,93) 112.782) 1,84) CSFBCAI 81.395) 1,19) 32.856) 0,54) BCAI

Entitas sepengendali - BCA Syariah 1) 0,01) 1) 0,01)

Entity under common control - BCA Syariah

LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman yang diterima dan cerukan Borrowings and overdraftEntitas induk - BCA 298.193) 6,43) 258.487) 5,63) Parent entity - BCA

Utang lain-lain Other payablesEntitas induk - BCA 255.984) 5,52) 229.341) 4,99) Parent entity - BCA

Entitas asosiasi - BCAI 60.721) 1,31) 45.115) 0,98) Associated entity - BCAI

Entitas Sepengendali - BCA Life 875) 0,01) 184) 0,01) Entity under common control - BCA Life

1) Sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai 1) Before allowance for impairment losses2) Persentase terhadap jumlah aset dan liabilitas 2) Percentage to total assets and liabilities

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

77

27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended

31 Desember/December 2015 2014

Jumlah/amount %3) Jumlah/amount %3)

PENDAPATAN INCOME

Pendapatan pembiayaan konsumen Consumer financing income Entitas sepengendali - BCA Sekuritas 1) 0,01) 2) 0,01)

Entity under common control - BCA Sekuritas

Pendapatan sewa pembiayaan Financing lease incomeEntitas induk - BCA 2.775) 0,12) 239) 0,01) Parent entity - BCAEntitas sepengendali: BCA Syariah 47) 0,01) 97) 0,01)

Entities under common control: BCA Syariah

BCA Sekuritas 28) 0,01) 40) 0,01) BCA SekuritasEntitas asosiasi - CSF 65) 0,01) 7) 0,01) Associated entity - CSF

Denda dan pendapatan lain-lain Penalty and other incomeEntitas sepengendali - BCA Life 21.515) 0,90) 2.049) 0,09)

Entity under common control BCA Life

Pendapatan bunga Interest Income

Entitas induk - BCA 3) 0,01) 4) 0,01) Parent entity -

BCAEntitas asosiasi: CSF 5.495) 0,23) 9.645) 0,44)

Associated entities: CSF

BCAI 306) 0,01) 146) 0,01) BCAIBagian atas laba bersih entitas

asosiasi Equity in net gain of associated entitiesEntitas asosiasi: Associated entities:

CSF 19.045) 0,80) 20.579) 0,94) CSF BCAI 11.039) 0,46) 9.041) 0,42) BCAI

BEBAN EXPENSEBeban bunga Interest expense

Entitas induk - BCA 5.925) 0,60) 3.018) 0,36) Parent entity - BCAUmum dan administrasi General and administrative

Entitas induk - BCA 27.457) 2,80) 50) 0,01) Parent entity - BCA

3) Persentase terhadap jumlah pendapatan dan beban 3) Percentage to total income and expenses

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan mempunyai saldo piutang pihak berelasi dari BCA masing-masing sebesar Rp 519.811 dan Rp 375.578, dan saldo utang lain-lain kepada BCA masing-masing sebesar Rp 255.984 dan Rp 229.341. Saldo piutang pihak berelasi tersebut merupakan pembayaran ke dealer mobil untuk porsi pembiayaan BCA yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan. Saldo utang lain-lain merupakan penerimaan angsuran dari konsumen yang belum dibayarkan ke BCA serta beban yang masih harus dibayar terkait transaksi kartu kredit.

As of 31 December 2015 and 2014, the Company had outstanding balance of due from a related party, BCA, amounted to Rp 519,811 and Rp 375,578, respectively, and other payables to BCA amounted to Rp 255,984 and Rp 229,341, respectively. The outstanding balance of due from related party represented payment to car dealers for BCA’s financing portion which was paid in advance by the Company. The outstanding balance of other payables represented customers’ installments which were not yet paid to BCA and accrued expenses related to credit card transactions.

Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada CSF sebesar Rp 100.000 yang diberikan dalam 2 (dua) tahap penarikan yaitu pada tanggal 3 Agustus 2012 dan 3 Oktober 2012. Pada tanggal 3 Nopember 2014, Perseroan menerima pelunasan pinjaman subordinasi dari CSF sebesar Rp 50.000. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp 50.000 dan Rp 50.418 dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”. Perseroan mencatat piutang bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 418 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga masing-masing sebesar Rp 5.495 dan Rp 9.645 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Pinjaman subordinasi ini akan jatuh tempo pada tanggal 3 Agustus 2017.

The Company granted subordinated loan facility to CSF amounted to Rp 100,000 which was divided into 2 (two) phases of drawdown on 3 August 2012 and 3 October 2012. On 3 November 2014, the Company obtained repayment of subordinated loan from CSF amounted to Rp 50,000. The loan balance as of 31 December 2015 and 2014 amounted to Rp 50,000 and Rp 50,418, respectively, was presented as part of “Due from related parties”. The Company recorded interest receivables amounted to Rp nil and Rp 418 as of 31 December 2015 and 2014, respectively. The Company also recorded interest income amounted to Rp 5,495 and Rp 9,645 for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively. This subordinated loan will be due on 3 August 2017.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

78

27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)

27. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)

Perseroan memberikan fasilitas pinjaman subordinasi kepada PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 35.000 pada tanggal 22 September 2014. Pada tanggal 27 Juli 2015, Perseroan menerima pelunasan pinjaman subordinasi dari PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 35.000. Saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 35.013 disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”. Perseroan mencatat piutang bunga atas pinjaman ini masing-masing sebesar Rp nihil dan Rp 13 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Perseroan juga mencatat pendapatan bunga masing-masing sebesar Rp 306 dan Rp 146 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.

The Company granted subordinated loan facility to PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 35,000 on 22 September 2014. On 27 July 2015, the Company obtained repayment of subordinated loan from PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 35,000. The loan balance as of 31 December 2015 and 2014 amounted to Rp nil and Rp 35,013, respectively, which was presented as part of “Due from related parties”. The Company recorded interest receivables amounted to Rp nil and Rp 13 as of 31 December 2015 and 2014, respectively. The Company also recorded interest income amounted to Rp 306 and Rp 146 for the years ended 31 December 2015 and 2014, respectively.

Perseroan menunjuk dan menetapkan PT Asuransi Umum BCA sebagai perusahaan asuransi untuk melindungi kendaraan yang dibiayai oleh Perseroan, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan. Saldo utang asuransi adalah masing-masing sebesar Rp 60.721 dan Rp 45.115 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain” pada laporan posisi keuangan.

The Company entered into vehicle insurance coverage agreement with PT Asuransi Umum BCA wherein the Company assigns PT Asuransi Umum BCA as the insurance company to insure the vehicles financed by the Company from the risks of loss and damages. The outstanding balance of insurance payable amounted to Rp 60,721 and Rp 45,115 as of 31 December 2015 and 2014, respectively, which is presented as part of “Other payables” in the statement of financial position.

Perseroan memiliki tagihan lainnya kepada PT Asuransi Umum BCA sebesar Rp 177 pada tanggal 31 Desember 2015 dan PT Asuransi Jiwa BCA masing-masing sebesar Rp 2.778 dan Rp 1.580 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang berasal dari jasa manajemen yang masih harus diterima dan disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang pihak berelasi”.

The Company had other receivables from PT Asuransi Umum BCA amounted to Rp 177 as of 31 December 2015 and PT Asuransi Jiwa BCA amounted to Rp 2,778 and Rp 1,580 as of 31 December 2015 and 2014, respectively, which represented unearned management fee and was presented as part of “Due from related parties”.

Kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain adalah sebagai berikut:

Total remuneration of the Company’s Board of Commissioners and Directors recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:

Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended

31 Desember/December

2015 2014

Komisaris 3.590) 3.820) CommissionersDireksi 37.627) 37.006) Directors

Total 41.217) 40.826) Total

Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka panjang lainnya, pesangon kontrak kerja dan pembiayaran berbasis saham.

There was no compensation in form of post-employment benefits, other long-term benefits, termination benefits and share-based payment.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

79

28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA 28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Perseroan wajib memberikan imbalan pasca-kerja kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja.

In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Company is required to provide post-employment benefits to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement.

Perseroan mempunyai program pensiun iuran pasti dan manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Manfaat tersebut akan dibayarkan pada saat karyawan pensiun, mengalami cacat atau meninggal dunia. Iuran pensiun untuk program pensiun iuran pasti ditanggung oleh Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 5% (lima persen) dan 3% (tiga persen) dari gaji pokok karyawan.

The Company has a defined contribution and defined benefit pension plan covering all of its qualified permanent employees. This benefit is payable following the employee’s retirement, disability or death. Pension contributions for defined contribution pension plan of the Company and the employees are equivalent to 5% (five percent) and 3% (three percent), respectively, of the employees’ basic salaries.

Iuran yang dibuat untuk program pensiun iuran pasti dapat dijadikan sebagai pendanaan kewajiban imbalan pasca-kerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan.

The contributions made to the defined contribution plan are acceptable for funding the post-employment benefits obligation under the labor regulations.

Iuran pensiun yang dibayarkan oleh Perseroan kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia (“Manulife”) masing-masing sebesar Rp 1.200 dan Rp 1.200 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014.

The contribution paid by the Company to Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”) Manulife Indonesia (“Manulife”) for the years ended 31 December 2015 and 2014 amounted to Rp 1,200 and Rp 1,200, respectively.

Perseroan mencatat cadangan imbalan pasca kerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) berdasarkan laporannya yang bertanggal 2 Pebruari 2016 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 15 Januari 2015 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, dengan menggunakan metode projected-unit-credit.

The Company recorded the employee benefits liability based on the actuarial calculation prepared by PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria) whose report dated 2 February 2016 for the year ended 31 December 2015 and 15 January 2015 for the year ended 31 December 2014, using the projected-unit-credit-method.

Asumsi-asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The major assumptions used by the independent actuary to determine the obligation for post-employment benefits as of 31 December 2015 and 2014 were as follows:

31 Desember/December 2015 2014

Tingkat diskonto per tahun 8,9% 8%) Annual discount rate Tingkat kenaikan penghasilan dasar per tahun 10% 10%) Annual basic salary growth rate Tingkat ekspektasian aset program 8,9% 7%) Expected rates of return on plan assets

Tingkat diskonto digunakan dalam penentuan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja pada tanggal penilaian. Pada umumnya, tingkat diskonto berhubungan dengan tingkat suku bunga dari obligasi negara berkualitas tinggi yang diperdagangkan di pasar modal aktif pada tanggal pelaporan.

The discount rate is used in determining the present value of the benefit obligation at valuation date. In general, the discount rate correlates with the yield on high quality government bonds that are traded in active capital markets at the reporting date.

Asumsi kenaikan penghasilan di masa yang akan datang memproyeksikan liabilitas imbalan kerja dimulai dari tanggal penilaian sampai dengan umur pensiun normal. Tingkat kenaikan penghasilan secara umum ditentukan dengan menggunakan penyesuaian inflasi pada skala gaji, dan dengan mempertimbangkan masa kerja.

The future salary increase assumption projects the benefit obligation starting from the valuation date to the normal retirement age. The salary increase rate is generally determined by applying inflation adjustments to pay scales, and by taking into account the length of services.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

80

28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

Tabel berikut menyajikan liabilitas imbalan pasca-kerja Perseroan yang tercatat di laporan posisi keuangan, perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja, dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:

The following table summarizes the Company’s obligation for post-employment benefits as recorded in the statement of financial position, movement in the obligation, and expenses recognized in the statement of profit or loss and other comprehensive income:

a. Beban imbalan pasca-kerja a. Post-employment benefits

Untuk tahun yang berakhir/

for the year ended 31 Desember/December

2015 2014

Beban jasa kini 3.518) 3.612) Current service cost Beban bunga 2.158) 2.355) Interest cost Hasil ekspektasi aset program (782) (639) Expected return on plan asset Pengukuran kembali liabilitas

imbalan pasti (1.958) -)Remeasurement of defined

benefits obligation Amortisasi atas beban jasa lalu - belum

menjadi hak -) 25)Amortization of past service

cost - non-vested Amortisasi atas kerugian aktuarial -) 200) Amortization of actuarial loss Beban yang diakui pada tahun berjalan 2.936) 5.553) Expenses recognized in the current year

b. Liabilitas imbalan kerja karyawan b. Employee benefits liability

31 Desember/December 2015 2014

Nilai kini liabilitas imbalan kerja 29.668) 27.768)

Present value of defined benefits obligation

Nilai wajar aset program (14.894) (9.774) Fair value of plan assets Keuntungan aktuarial yang belum diakui -) (756) Unrecognized actuarial gain Beban jasa lalu yang belum diakui - belum

menjadi hak -) (275)Unrecognized past service cost -

non-vested

Nilai bersih liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan 14.774) 16.963)

Net liability recognized in the statement of financial position

c. Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja: c. Movements of obligation for post-employment

benefits:

Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended

31 Desember/December

2015 2014

Perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja Movement in the obligation for

post-employment benefit Liabilitas imbalan pasca-kerja,

awal tahun 16.963) 12.610)Post-employment benefit,

beginning of year Termasuk dalam laba rugi Included in profit or loss

Beban jasa kini 3.518) 3.612) Current service cost Beban bunga 2.158) 2.355) Interest cost Hasil ekspektasi aset program (782) (639) Expected return on plan asset Pengukuran kembali liabilitas

imbalan pasti (1.958) -)Remeasurement of defined

benefits obligation Amortisasi atas beban jasa lalu - belum

menjadi hak -) 25)Amortization of past service

cost - non-vested

Amortisasi atas kerugian aktuarial -) 200) Amortization of actuarial loss 2.936) 5.553)

Dipindahkan 19.899) 18.163) Carry forward

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2015 AND 2014

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

81

28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (Lanjutan)

28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

2015 2014 Pindahan 19.899) 18.163) Carried forward

Termasuk dalam laba komprehensif lain-lain

Included in other comprehensiveincome

Rekonsiliasi laba komprehensif lain-lain 2.168) -) Reconciliation of other comprehensive income Keuntungan (kerugian) aktuarial yang

timbul dari: Actuarial gains (losses) arising from: Asumsi keuangan (3.617) -) Financial assumptions Penyesuaian pengalaman 662) -) Experience adjustment

Kerugian aktuarial yang timbul dari aset program (3.138) -)

Actuarial losses on plan assets

(3.925) -) Lain-lain Others

Pembayaran imbalan pasca-kerja tahun berjalan (1.200) (1.200) Benefit paid

Liabilitas imbalan pasti, akhir tahun 14.774) 16.963)Obligation for post-employment benefit,

end of year

Liabilitas imbalan pasti memberikan Perseroan eksposur terhadap risiko pasar (investasi).

The defined benefit plans expose the Company to market (investment) risk.

d. Perubahan dalam nilai wajar aset program adalah

sebagai berikut: d. Changes in the fair value of plan assets are as

follows:

31 Desember/December

2015 2014

Nilai wajar aset program pada awal tahun 9.774) 9.126)

Fair value of plan assets at beginning of year

Imbal hasil ekspektasian aset program 782) 639) Expected return of plan assetIuran oleh pemberi kerja 1.200) 1.200) Contributions by employer

Keuntungan (kerugian) aktuarial pada aset program 3.138) (1.191) Actuarial gains (loss) on plan assets

Nilai wajar aset program pada akhir tahun 14.894) 9.774)

Fair value of plan assets at end of year

Kategori utama aset program dalam persentase terhadap total aset program adalah 100% (seratus persen) merupakan investasi di pasar uang (deposito berjangka).

The main categories of plan assets as a percentage of total plan assets are 100% (one hundred percent) in form of investment in money market (time deposit).

Estimasi Perseroan atas iuran yang harus dibayarkan untuk program pensiun di 2016 adalah sebesar Rp 1.200

The Company expects to contribute Rp 1,200, to its pension benefit pension plans in 2016.

Jumlah dalam tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:

Amounts for the current and prior years are as follows:

31 Desember/December

2015 2014 2013 2012 2011

Nilai kini kewajiban imbalan (29.668) (27.768) (27.711) (32.950) (17.594)

Present value of defined benefits obligation

Nilai kini aset program 14.894) 9.774) 9.126) 8.267) 6.839) Fair value of plan assetsPenyesuaian liabilitas

program (657) 7.301) 1.680) (906) -) Experience adjustments on

liabilities Penyesuaian aset

program 3.138) 1.191) 837) 263) -) Experience adjustments on

plan asset

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

82

28. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA(Lanjutan)

28. OBLIGATION FOR POST-EMPLOYMENT BENEFITS (Continued)

e. Analisis sensitivitas: e. Sensitivity analysis:

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat diskonto dan kenaikan penghasilan, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap liabilitas imbalan pasti:

The following table demonstrates the sensitivity to a reasonably possible change in discount rate and increase of future salary, with all other variables held constant, to the Company’s present value defined benefit obligation:

31 Desember/December 2015

Kenaikan/Increase Penurunan/Decrease

Tingkat diskonto (1% perubahan) 25.648 34.422 Discount rate (1% movement)Kenaikan penghasilan (1% perubahan) 34.281 25.690 Salary increase (1% movement)

Rata-rata tertimbang durasi dari kewajiban imbalan pasti Perseroan masing-masing 16,02 tahun dan 13,37 tahun pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

The weighted-average duration of the defined benefit obligation was 16.02 years and 13.37 years as of 31 December 2015 and 2014, respectively.

29. INSTRUMEN KEUANGAN 29. FINANCIAL INSTRUMENTS

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Classification of financial assets and liabilities Seluruh aset keuangan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, kecuali untuk aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang diklasifikasikan sebagai instrument keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan penyertaan saham yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dicatat pada biaya perolehannya. Seluruh liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi lainnya.

All financial assets are classified as loans and receivables, except for derivative assets held for risk management which is classified as financial instruments measured at FVTPL and investment in share which is classified as available-for-sale and carried at cost. All financial liabilities are classified as other amortized cost.

Penilaian instrumen keuangan Valuation of financial instruments Perseroan mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut ini:

The Company measures fair values using the following hierarchy of methods:

Tingkat 1: input yang berasal dari harga

kuotasian (tanpa penyesuaian) dalam pasar aktif untuk instrumen yang identik yang dapat diakses Perseroan pada tanggal pengukuran.

Level 1: inputs that are quoted market prices (unadjusted) in active markets for identical instruments that the Company can access at the measurement date.

Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang

termasuk dalam level 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Dalam kategori ini termasuk instrumen yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasian untuk instrumen yang serupa di pasar aktif; harga kuotasian untuk instrumen yang identik atau yang serupa di pasar yang tidak aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan dapat diobservasi secara langsung maupun tidak langsung dari data pasar.

Level 2: inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable either directly or indirectly. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quotes prices for identical or similar instruments in markets that are not active; or other valuation techniques in which all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

83

29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued)

Tingkat 3: input yang tidak dapat diobservasi. Dalam kategori ini termasuk semua instrumen dimana teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi dan input yang tidak dapat diobservasi ini memberikan dampak signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasian untuk instrumen serupa yang memerlukan penyesuaian atau asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan diantara instrumen tersebut.

Level 3: inputs that are unobservable. This category includes all instruments for which the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments for which significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments.

Teknik penilaian mencakup model nilai kini bersih dan diskonto arus kas, perbandingan dengan instrumen sejenis yang harga pasarnya tersedia serta dapat diobservasi dan model penilaian lainnya. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian meliputi risk-free dan patokan (benchmark) suku bunga serta credit spreads yang digunakan untuk mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi dan nilai tukar mata uang asing.

Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, comparison with similar instruments for which market observable prices exist and other valuation models. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates and credit spreads used in estimating discount rates, bond prices and foreign currency exchange rates.

Tujuan dari teknik penilaian adalah untuk pengukuran nilai wajar yang mencerminkan harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur (orderly transactions) antara pelaku pasar (market participants) pada tanggal pengukuran.

The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value measurement that reflects the price that would be received to sell the asset or paid to transfer the liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date.

Perseroan menggunakan model penilaian yang secara umum digunakan untuk menentukan nilai wajar instrumen keuangan yang umum dan tidak kompleks, seperti kontrak currency swaps dan kontrak berjangka mata uang asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan membutuhkan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga yang dapat diobservasi dan input model biasanya tersedia di pasar untuk efek-efek utang yang tercatat di bursa. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input model mengurangi kebutuhan pertimbangan dan estimasi manajemen, dan juga mengurangi ketidakpastian terkait penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan cenderung berubah berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum di pasar keuangan.

The Company uses widely recognized valuation models for determining the fair values of common and more simple financial instruments, such as currency swaps and foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgement and estimation. Observable prices and model inputs are usually available in the market for listed debt securities. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgement and estimation and also reduces the uncertainty associated with the determination of fair values. The availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.

Pertimbangan dari estimasi manajemen biasanya memerlukan pemilihan model yang sesuai untuk digunakan, penentuan arus kas masa depan yang diharapkan pada instrumen keuangan yang dinilai, penentuan probabilitas kegagalan pihak lawan dan pembayaran dimuka dan pemilihan tingkat diskonto yang tepat.

Management judgement and estimation are usually required for selection of the appropriate valuation model to be used, determination of expected future cash flows on the financial instrument being valued, determination of the probability of counterparty default and prepayments and selection of appropriate discount rates.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

84

29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued)

Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar

Financial instruments not measured at fair values

Tabel di bawah ini menyajikan nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar dan analisis atas instrumen keuangan tersebut sesuai dengan masing-masing level dalam hirarki nilai wajar. Tabel ini tidak termasuk informasi nilai wajar untuk aset dan liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar jika nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.

The following table sets out the fair values of financial instruments not measured at fair values and their analysis by the level in the fair value hierarchy. It does not include fair value information for financial assets and liabilities not measured at fair values if the carrying amount is a reasonable approximation of fair values.

31 Desember/December 2015

Nilai tercatat/

Carrying amount

Nilai wajar/Fair value

Level 2/ Level 2

Level 3/ Level 3

Jumlah/ Total

Aset keuangan: Financial assets: Piutang pembiayaan

konsumen - bersih 5.523.512) -) 5.208.281) 5.208.281) Consumer financing receivables - net

Investasi sewa pembiayaan - bersih 173.838)

-)

174.600) 174.600)

Investment in finance leases - net

Piutang lain-lain dan aset lain-lain 83.824) - ‘ 79.626) 79.626)

Other receivables and other assets

5.781.174) -) 5.462.507) 5.462.507)

Liabilitias keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima

dan cerukan (894.440) -) (889.551) (889.551) Borrowings and

overdraft

Utang sewa pembiayaan (2.955) -) (2.861) (2.861) Obligations under

finance lease Utang obligasi (2.419.394) (2.403.850) -) (2.403.850) Bonds payableWesel bayar jangka

menengah (416.571) (414.911) -) (414.911) Medium-term notes

(3.733.360) (2.818.761) (892.412) (3.711.173)

31 Desember/December 2014

Nilai tercatat/

Carrying amount

Nilai wajar/Fair value

Level 2/ Level 2

Level 3/ Level 3

Jumlah/ Total

Aset keuangan: Financial assets: Piutang pembiayaan

konsumen - bersih 5.065.806) -) 4.944.577)

4.944.577) Consumer financing receivables - net

Investasi sewa pembiayaan - bersih 195.281)

-)

198.315)

198.315)

Investment in finance leases - net

Piutang lain-lain dan aset lain-lain 56.776) -) 54.579) 54.579)

Other receivables and other assets

5.317.863) -) 5.197.471) 5.197.471)

Liabilitias keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima

dan cerukan (1.294.383)

-) (1.270.353)

(1.270.353) Borrowings and

overdraft

Utang sewa pembiayaan (517)

-) (511) (511) Obligations under

finance lease Utang obligasi (2.095.458) (2.070.452) -) (2.070.452) Bonds payableWesel bayar jangka

menengah (413.442) (456.504) -) (456.504) Medium-term notes

(3.803.800) (2.526.956) (1.270.864) (3.797.820)

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

85

29. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 29. FINANCIAL INSTRUMENTS (Continued)

Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Valuation of financial instruments (continued)

Instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar (lanjutan)

Financial instruments not measured at fair values (continued)

Sebagian besar dari instrumen keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar, diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Tabel dibawah ini menyajikan daftar instrumen keuangan yang nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya, contohnya, instrumen keuangan jangka pendek atau yang ditinjau ulang menggunakan harga pasar secara berkala.

Majority of the financial instruments not measured at fair value are measured at amortized cost. The following table lists those financial instruments for which their carrying amount are reasonable approximation of fair value because, for example, they are short term in nature or re-price to current market rates frequently.

Aset keuangan: - Bank - Tagihan anjak piutang - Piutang pihak berelasi

Financial assets:- Cash in banks - Factoring receivables - Due from related parties

Liabilitas keuangan: - Beban yang masih harus dibayar - Utang lain-lain

Financial liabilities: - Accrued expenses - Other payables

Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan, piutang lain-lain dan aset lain-lain, pinjaman yang diterima dan cerukan dan utang sewa pembiayaan diestimasi dengan menggunakan teknik diskonto arus kas. Input yang digunakan dalam teknik penilaian adalah rata-rata tertimbang tingkat suku bunga internal Perseroan.

The fair values of consumer financing receivables, investment in finance leases, other receivables and other assets, borrowings and overdraft and obligations under finance lease were determined by using discounted cash flows. Input used in the valuation technique was the weighted average of Company’s internal interest rates.

Nilai wajar dari utang obligasi dan wesel bayar jangka menengah diestimasi dengan menggunakan teknik diskonto arus kas. Input yang digunakan dalam penilaian adalah berdasarkan harga pasar kuotasian efek yang memiliki karakteristik kredit, jatuh tempo dan yield yang serupa yang dikeluarkan oleh Indonesia Bond Pricing Agency (“IBPA”).

The fair values of bonds payable and medium-term notes were determined by using discounted cash flows. Input used in the valuation technique was based on quoted market price for securities which have similar characteristics, maturity date and yield, provided by Indonesia Bond Pricing Agency (“IBPA”).

Tidak ada pengungkapan nilai wajar penyertaan saham yang diukur pada biaya perolehannya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

No fair value disclosure is provided for investment in shares that are measured at cost because their fair value cannot be reliably measured.

Perhitungan nilai wajar dilakukan hanya untuk kepentingan pengungkapan dan tidak berdampak pada pelaporan posisi atau kinerja keuangan Perseroan. Nilai wajar yang dihitung oleh Perseroan mungkin berbeda dengan jumlah aktual yang akan diterima/dibayar pada saat penyelesaian atau jatuh tempo instrumen keuangan. Karena terdapat instrumen keuangan tertentu yang tidak diperdagangkan, maka perhitungan nilai wajar melibatkan pertimbangan dan estimasi manajemen.

The fair values calculated are for disclosure purposes only and do not have any impact on the Company’s reported financial performance or position. The fair values calculated by the Company may be different from the actual amount that will be received/paid on the settlement or maturity of the financial instrument. As certain categories of financial instruments are not traded, there is management judgment and estimation involved in calculating the fair values.

Instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar

Financial instruments measured at fair values

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan berdasarkan hirarki nilai wajar adalah aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko (level 2).

As of 31 December 2015 and 2014, the financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period based on fair value hierarchy were derivative assets held for risk management (level 2).

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

86

30. INFORMASI SEGMEN USAHA 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION Perseroan mengelompokkan kegiatan usahanya

dalam 3 (tiga) segmen usaha utama sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer yakni pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan dan anjak piutang. Segmen geografis sebagai segmen sekunder terbagi atas area Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang dan lain-lain.

The Company classifies its activities into 3 (three) core business segments as primary segments consisting of consumer financing, financing leases and factoring. The geographical segments, as secondary segment, consisting of Jabodetabek, Surabaya, Medan, Bandung, Pekanbaru, Makassar, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Karawang and others.

Informasi bentuk segmen primer yang berupa

segmen usaha Perseroan adalah sebagai berikut: The Company’s primary business segment

information are as follows:

31 Desember/December 2015

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Investasi sewa pembiayaan

bersih/ Net investment in

finance leases Anjak piutang/

Factoring Jumlah/

Total

Pendapatan segmen Segment income

Pendapatan 1.977.192) 24.188) 2.348) 2.003.728) Income Denda dan lain-lain 332.076) 3) -) 332.079) Penalty and others Penerimaan atas piutang yang telah

dihapusbukukan 5.681) -) -) 5.681) Recovery of receivables previously written-off

Jumlah pendapatan segmen 2.341.488) Total segment income

Beban segmen Segment expensesBeban bunga (303.937) -) -) (303.937) Interest expense Penyisihan kerugian penurunan nilai

piutang (36.455) (1.843) 338) (37.960) Provision for impairment losses on receivables

Jumlah beban segmen (341.897) Total segment expenses Hasil segmen 1.999.591) Segment resultsPendapatan tidak dapat dialokasi 37.653) Unallocated income

Beban tidak dapat dialokasi (638.395) Unallocated expenses Laba sebelum pajak penghasilan 1.398.849) Income before income tax

Beban pajak (351.624) Income tax expenses Laba bersih 1.047.225) Net income

Aset segmen 5.523.512) 173.838) 10.019) 5.707.369) Segment assets

Aset tidak dapat dialokasi 1.116.648) Unallocated assets

Jumlah aset 6.824.017) Total assets Liabilitas segmen (4.063.302) (384) -) (4.063.686) Segment liabilities

Liabilitas tidak dapat dialokasi (570.656) Unallocated liabilitiesJumlah liabilitas (4.634.342) Total liabilities

Jumlah pembiayaan (piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang)1) 26.120.855) 132.438) 110.353) 26.363.646)

Total financing (consumer financing receivables,

finance leases and factoring receivables)1)

Penyusutan 10.903) Depreciation

1) Pembiayaan yang direalisasi selama 2015 1) Consumer financing realized during 2015

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

87

30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION(Continued)

31 Desember/December 2014

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Investasi sewa pembiayaan

bersih/ Net investment in

finance leases Anjak piutang/

Factoring Jumlah/

Total

Pendapatan segmen Segment income

Pendapatan 1.880.362) 23.562)) 2.010) 1.905.934) Income Denda dan lain-lain 227.649) 9)) -) 227.658) Penalty and others Penerimaan atas piutang yang telah

dihapusbukukan 4.557) -)) -) 4.557) Recovery of receivables previously written-off

Jumlah pendapatan segmen 2.138.149) Total segment income

Beban segmen Segment expensesBeban bunga (300.167) -)) -) (300.167) Interest expense Penyisihan kerugian penurunan nilai

piutang (28.698) 665) (298) (28.331) Provision for impairment losses on receivables

Jumlah beban segmen (328.498) Total segment expenses

Hasil segmen 1.809.651

) Segment resultsPendapatan tidak dapat dialokasi 40.098) Unallocated income

Beban tidak dapat dialokasi (520.338) Unallocated expenses Laba sebelum pajak penghasilan 1.329.411) Income before income tax

Beban pajak (328.669) Income tax expenses Laba bersih 1.000.742) Net income

Aset segmen 5.065.806) 195.281) 13.111) 5.274.198) Segment assets

Aset tidak dapat dialokasi 854.221) Unallocated assets

Jumlah aset 6.128.419) Total assets Liabilitas segmen (4.244.729) (1.130) -) (4.245.859) Segment liabilities

Liabilitas tidak dapat dialokasi (346.543) Unallocated liabilitiesJumlah liabilitas (4.592.402) Total liabilities

Jumlah pembiayaan (piutang pembiayaan konsumen, pembiayaan sewa dan anjak piutang)1) 22.234.377) 78.720) 85.123) 22.398.220)

Total financing (consumer financing receivables,

finance leases and factoring receivables)1)

Penyusutan 11.209) Depreciation

1) Pembiayaan yang direalisasi selama 2014 1) Consumer financing realized during 2014

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

88

30. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan) 30. BUSINESS SEGMENT INFORMATION(Continued)

Informasi distribusi aset dan pendapatan dalam

bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

The allocation of assets and income on secondary segment information based on geographical area are as follows:

31 Desember/December

2015 2014 Aset AssetsJabodetabek 3.154.132) 2.829.739) JabodetabekSurabaya 474.109) 386.335) SurabayaBandung 401.417) 358.666) BandungMakassar 149.626) 164.144) MakassarPekanbaru 171.447) 149.688) PekanbaruPalembang 112.803) 123.044) PalembangSemarang 152.486) 116.763) SemarangKarawang 142.551) 115.030) KarawangMedan 97.746) 99.875) MedanSolo 105.538) 88.444) SoloCirebon 86.004) 87.898) CirebonPadang 92.862) 86.474) PadangDenpasar 101.038) 86.414) DenpasarLampung 73.342) 86.001) LampungMalang 107.465) 85.761) MalangYogyakarta 93.630) 84.439) YogyakartaCilegon 103.215) 80.763) Cilegon Manado 76.084) 74.681) ManadoSukabumi 55.282) 68.346) SukabumiBanjarmasin 54.461) 62.458) BanjarmasinJambi 66.913) 62.148) JambiPontianak 59.817) 59.234) PontianakKediri 62.560) 58.700) KediriSamarinda 51.288) 57.351) SamarindaTasikmalaya 63.883) 56.766) TasikmalayaTegal 59.822) 53.962) TegalLain-lain (masing-masing di bawah 1%) 654.496) 545.295) Others (each below 1%)

Jumlah aset 6.824.017) 6.128.419) Total assets

Untuk tahun yang berakhir/ for the year ended

31 Desember/December

2015 2014 Pendapatan IncomeJabodetabek 1.083.495) 977.915) JabodetabekSurabaya 172.042) 155.144) SurabayaBandung 132.382) 120.231) BandungMakassar 54.681) 51.921) MakassarPekanbaru 58.240) 50.750) PekanbaruMedan 47.938) 49.745) MedanPalembang 45.326) 42.437) PalembangSemarang 50.200) 40.904) SemarangLampung 35.582) 39.705) LampungDenpasar 36.934) 38.112) DenpasarMalang 40.134) 36.311) MalangSolo 35.211) 31.703) SoloKarawang 35.149) 31.161) KarawangYogyakarta 32.452) 30.367) Yogyakarta Cirebon 30.787) 30.321) CirebonPadang 29.383) 29.282) PadangBanjarmasin 21.558) 27.461) BanjarmasinSukabumi 24.978) 26.804) SukabumiCilegon 31.471) 26.333) CilegonJambi 29.010) 25.671) JambiPontianak 22.902) 24.170) PontianakManado 25.688) 24.068) Manado Tasikmalaya 23.854) 23.357) TasikmalayaTegal 22.888) 23.248) TegalSamarinda 21.529) 22.969) SamarindaKediri 24.603) 21.464) KediriLain-lain (masing-masing di bawah 1%) 210.659) 176.693) Others (each below 1%)

Jumlah pendapatan 2.379.076) 2.178.247) Total income

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

89

31. STANDAR AKUNTANSI YANG DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

31. ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE ACCOUNTING STANDARDS

Beberapa standar akuntansi baru, perubahan dan interpretasi revisi akuntansi telah terbit tetapi belum efektif untuk tahun berakhir 31 Desember 2015, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini. PSAK dan ISAK (“Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan”) berikut ini, yang akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2016 dan 1 Januari 2017, mungkin memiliki pengaruh signifikan atas laporan keuangan Perseroan di masa yang akan datang, dan akan membutuhkan penerapan secara retrospektif sebagaimana diatur dalam PSAK No. 25, “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”:

Certain new accounting standards, amendments and interpretations have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2015, and have not been applied in preparing these financial statements. Among them, the following PSAK and ISAK (“Interpretations of Financial Accounting Standard”), which will become effective starting 1 January 2016 and 1 January 2017, may have a significant effect on the Company’s future financial statements, and may require retrospective application under PSAK No. 25, “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors”:

a) PSAK No. 1 (Revisi 2015), “Penyajian

Laporan Keuangan” b) PSAK No. 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi”

c) PSAK No. 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi” d) PSAK No. 15 (Revisi 2015), “ Investasi Pada

Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” e) PSAK No. 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap”

f) PSAK No. 19 (Revisi 2015), “Aset

Takberwujud” g) PSAK No. 24 (Revisi 2015), “ Imbalan Kerja”

h) PSAK No. 25 (Revisi 2015), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

i) PSAK No. 68 (Revisi 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”

j) ISAK No. 30 (Revisi 2015), “Pungutan”

a) PSAK No. 1 (2015 Revision), “Presentation of Financial Statements”

b) PSAK No. 5 (2015 Revision), “Operating Segment”

c) PSAK No. 7 (2015 Revision), “Related Party Disclosures”

d) PSAK No. 15 (2015 Revision), “Investment in Associates and Joint Ventures”

e) PSAK No. 16 (2015 Revision), “Property, Plant and Equipment”

f) PSAK No. 19 (2015 Revision), “Intangible Assets”

g) PSAK No. 24 (2015 Revision), “Employee Benefits”

h) PSAK No. 25 (2015 Revision), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

i) PSAK No. 68 (2015 Revision), “Fair Value Measurement”

j) ISAK No. 30 (2015 Revision), “Levies”

Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Perseroan belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.

As of the issuance of these consolidated financial statements, the Company has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Company’s financial position and operating results.

32. MASALAH HUKUM 32. LEGAL MATTERS

Perseroan menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim dalam proses penyelesaian yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. Manajemen Perseroan yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak negatif yang material terhadap hasil usaha, posisi keuangan dan likuiditas Perseroan.

The Company faces several lawsuits, administrative proceedings and claims relating to the ordinary course of its business. The Company’s management believes that the results of these proceedings will not have a material adverse effect to the Company’s results of operations, financial position or liquidity.

PT BCA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)

PT BCA FINANCE NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS

YEARS ENDED 31 DECEMBER 2014 AND 2013

(In millions of Rupiah, unless otherwise specified)

90

33. PERATURAN-PERATURAN BARU YANG TELAH DITERBITKAN

33. NEW REGULATIONS ISSUED

Peraturan-peraturan baru yang telah terbit dan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kegiatan usaha Perseroan adalah sebagai berikut:

New regulations which have been issued and will have significant impact to the Company’s business activities are as follows:

a) POJK No. 17/POJK.03/2014 tanggal

18_Nopember 2014 tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan

b) POJK No. 18/POJK.03/2014 tanggal 18_Nopember 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan

c) POJK No. 28/POJK.05/2014 tanggal 19_Nopember 2014 tentang Perizinan dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan

d) POJK No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19_Nopember 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan

e) POJK No. 30/POJK.05/2014 tanggal 19_Nopember 2014 tentang Tata Kelola yang Baik Bagi Perusahaan pembiayaan

a) POJK No. 17/POJK.03/2014 dated 18_November 2014 regarding Application of Integrated Risk Management for Financial Conglomeration

b) POJK No. 18/POJK.03/2014 dated 18_November 2014 regarding Application of Integrated Governance for Financial Conglomeration

c) POJK No. 28/POJK.05/2014 dated 19_November 2014 regarding Business Licenses and Organization of Financing Companies

d) POJK No. 29/POJK.05/2014 dated 19_November 2014 regarding Arrangement of Multi-Finance Company Business

e) POJK No. 30/POJK.05/2014 dated 19_November 2014 regarding Good Corporate Governance for Multi-Finance Companies