Annual Report 2014 - Bintang Mitra Semesta Raya Thnan/Laporan Tahunan 2014... · Alamat Perusahaan,...
Transcript of Annual Report 2014 - Bintang Mitra Semesta Raya Thnan/Laporan Tahunan 2014... · Alamat Perusahaan,...
Annual Report
2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
1
Daftar Isi l Contents
Sekilas BMSR l BMSR in Brief
Visi & Misi l Vision & Mission
Profil BMSR l BMSR Profile
Ikhtisar Keuangan 2014 l Financial Highlights 2014
Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology
Informasi Harga Saham 2014 l Stock Highlights 2014
Peristiwa Penting 2014 l Event Highlights 2014
Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report
Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report
2-7
8
8
9-10
11
11-12
13-14
15-17
18-21
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tinjauan Operasional l Operational Review
23-26
Tinjauan Keuangan l Financial Review 27-33
Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance 34-49
Data Perseroan l Corporate Data
Dewan Komisaris l Board of Commissioners 50-51
Dewan Direksi l Board of Directors 52-53
Struktur Organisasi l Organization Structure 55
Struktur Perusahaan l Corporate Structure 55
Profil Anak Perusahaan l Subsidiaries 56-60
Sumber Daya Manusia l Human Resources 61-62
Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure 63
Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l
Company Address, Branches, & Subsidiaries
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan l Responsibility for Annual Reporting
64-65
66-67
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l
Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
68
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
2
Sekilas BMSR l BMSR in Brief
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. (“Perusahaan”)
didirikan pada tanggal 16 November 1989
berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi Henny
Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah dengan Akta
dari Notaris yang sama No. 246 tanggal 31 Mei 1991
mengenai perubahan nama dari PT Bintang Mahkota
Semestaraya menjadi PT Bintang Mitra Semestaraya.
Akta Pendirian dan perubahannya telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-
4423.HT.01.01.TH.95 tanggal 17 April 1995 dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
tanggal 19 September 1997 No. 75, Tambahan No.
4209.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami
beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008,
perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah
Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008 yang
antara lain mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan disetor Perusahaan dan
persetujuan perubahan seluruh Anggaran Dasar
Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-
Pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti
penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai
dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-
25241 tanggal 15 Desember 2008 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU-
0121799.AH.01.09 tahun 2008 tanggal 15 Desember
2008.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (“the Company”)
was established on November 16, 1989 based on
Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny
Shidki, S.H., which had been amended by Notarial
Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same
Notary regarding the change of name from PT
Bintang Mahkota Semestaraya into PT Bintang
Mitra Semestaraya. The Deed of Establishment and
its amendments had been approved by the Minister
of Justice of the Republic of Indonesia in the Decree
No. C2-4423. HT.01.01.TH.95 dated April 17, 1995
and had been published in the state gazette of the
Republic of Indonesia dated September 19, 1997 No.
75, Supplement No. 4209
The Company's Articles of Association have been
amended several times. In 2008, amendments
included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi,
S.H., dated September 17, 2008 which, among other
things, the increase of issued and paid-up capital of
the Company and approval of changes in the
Company's Articles of Association to conform with
the regulations of the Capital Market Supervisory
Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK) No.
IX.J.1. regarding the Company's Articles of
Association Fundamentals for Public Offering of
Equity Securities and Public Companies, which has
obtained certificate of receipt of notice from the
Minister of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in accordance with the Letter of
Acceptance Notice of Amendment of Articles of
Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated
December 15, 2008 and has been registered in the
Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09 in 2008
exactly on December 15, 2008.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
3
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 21 Juni 2013 No.
43 dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham
telah setuju atas perubahan Dewan Komisaris dan
Direksi dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam surat No AHU-AH.01.10-38084 tanggal 11
September 2013.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 6 Juni 2014 No. 18
dari SP. Henny Singgih, SH pemegang saham telah
setuju atas perubahan Dewan Komisaris dan Direksi
dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
surat No AHU-13791.40.22.2014 tanggal 16 Juni
2014.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak
tahun 1989.
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan
memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas
Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-
2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan Penawaran
Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah
130.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per
saham pada harga penawaran Rp 500 per saham.
Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di
Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta)
pada tanggal 29 Desember 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan
memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua
BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk melakukan
Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) dalam rangka
penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) kepada para pemegang saham dengan
menerbitkan sejumlah 823.200.000 saham dengan
nilai nominal Rp 500 per saham pada harga
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 21, 2013
of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed the
changes in Board of Commissioners and Directors
and has been received and recorded by the Minister
of Law and Human Rights of the Republic of
Indonesia in its letter No AHU- AH.01.10-38084
dated September 11, 2013.
Based on Notarial Deed No.18 dated June 6, 2014 of
SP. Henny Singgih, SH shareholders agreed the
changes in Board of Commissioners and Directors
and has been received and recorded by the Minister
of Law and Human Rights of the Republik of
Indonesia in its letter No AHU-13791.40.22.2014
dated June 16, 2014.
The Company started its commercial operations in
1989.
On December 6, 1999, the Company received
Effective Statement Letter on Notice of Registration
of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the
Chairman of Capital Market Supervisory Agency
(BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of
130,000,000 shares with a nominal value of IDR 500
per share to the public, at offering price of IDR 500
per share. The Company listed its shares on the
Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock
Exchange) on December 29, 1999.
On September 17, 2008, the Company obtained
Effective Statement Letter from the Chairman of
BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a
Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a rights
issue with pre-emptive rights (HMETD) to
shareholders by issuing 823,200,000 shares with a
nominal value of IDR 500 per share at the offering
price of IDR 500 per share so that the whole
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
4
penawaran Rp 500 per saham sehingga seluruhnya
berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap pemegang
20 saham lama berhak atas 49 saham baru yang
melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh
Perusahaan secara cuma-cuma.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian
saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per saham
dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500, yang
dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu
mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal
20 November 2013. Sejak tanggal 20 November
2013 Waran Seri I tidak berlaku lagi dan tidak
diperdagangkan lagi di Bursa Efek Indonesia. Sampai
dengan akhir masa berlaku Waran Seri I yang
melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.
Pada awal pendirian Perseroan merupakan
perusahaan investasi yang melakukan penyertaan
investasi pada Perusahaan properti real estat yang
menangani perumahan sederhana dan proyek
pemukiman kelas menengah atas, serta pada
Perusahaan yang akan mengembangkan bangunan-
bangunan komersial.
Pada tahun 1997 Perusahaan mengawali usahanya
di bidang properti dengan menyertakan modalnya
pada PT Laksayudha Abadi yang membangun
Apartemen Brawijaya yang berlokasi di Blok P
Kebayoran Baru, Jakarta. Pada tahun 1999
Perusahaan mengembangkan sayapnya dengan
menyertakan investasi pada PT Sinar Kompas Utama
yang mengembangkan proyek perumahan
sederhana Kompas Indah di daerah Tambun, Bekasi,
Jawa Barat. Pada tahun yang sama Perusahaan juga
menanamkan modalnya pada perusahaan publik PT
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. (RBMS), yang
mengembangkan perumahan bagi golongan
amounting to IDR 411,600,000,000. Each holder of
20 old shares is entitled to 49 new shares attached
with 7 Warrants Series I which granted free by the
Company.
Warrants Series I are securities that entitle the
holder to purchase new shares with nominal value
IDR 500 per share at exercise price of IDR 500, which
can be done during the execution year starting from
May 20, 2009 until November 20, 2013. Since the
date of 20 November 2013 Warrant Series I no
longer valid and no longer traded on the Indonesia
Stock Exchange. As of the end of the applicable
Warrant Series I, the holder of Warrant Series I who
exercised their rights are 24 shares.
Initially, the Company was established and engaged
in real estate construction with various business
from modest to middle class housing estate,
including construction of commercial building.
In 1997, the Company started its real estate business
through investment in PT Laksayuda Abadi in the
construction of Brawijaya Apartment located in Blok
P, Kebayoran Baru, Jakarta. In 1999, the Company
invested in PT Sinar Kompas Utama developing
modest real estate named Kompas Indah located in
Tambun, Bekasi, West Java. In the same year, the
Company also invested in PT Ristia Bintang
Mahkotasejati Tbk (RBMS), a public company,
developing a middle class real estate named Bintang
Metropol in Bekasi, West Java and Mahkota Simprug
in Ciledug. In mid 1999, the Company invested in PT
Alvita Sunta which is also engaged in real estate
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
5
masyarakat menengah, Bintang Metropol di daerah
Bekasi, Jawa Barat dan perumahan Mahkota
Simprug yang berlokasi di Ciledug. Selanjutnya pada
pertengahan tahun 1999, Perusahaan
mengikutsertakan modalnya pada PT Alvita Sunta
dengan bidang usaha yang sama.
Sejalan dengan usaha diversifikasi Perusahaan, pada
kuartal ke 3 (tiga) tahun 2008 Perusahaan
melakukan divestasi atas beberapa anak perusahaan
dan perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang
properti yang diyakini memiliki prospek kurang
menguntungkan yaitu PT Sinar Kompas Utama, PT
Laksayudha Abadi dan PT Alvita Sunta.
Pada tanggal 5 Desember 2008 Perusahaan
dipercaya oleh PT Sulfindo Adiusaha, salah satu
produsen produk kimia terbesar di Indonesia,
sebagai Distributor Utama untuk melakukan
pemasaran dan penjualan produk-produk kimia yang
dihasilkannya ke seluruh wilayah Republik
Indonesia. Adapun produk-produk yang dipasarkan
oleh Perusahaan adalah Caustic Soda (NaOH) Liquid,
Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl Chloride
(PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium Hypochlorite
(NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene Dichloride
(EDC). Kinerja Perusahaan selama menjadi
distributor produk kimia telah menunjukkan hasil
yang memuaskan, hal ini berkat kerja keras
manajemen dan karyawan, dengan dukungan dan
hubungan baik dengan pihak produsen dan para
pelanggan.
Pada pertengahan tahun 2009, Perusahaan juga
melakukan diversifikasi usaha melalui akuisisi
saham-saham perusahaan yang bergerak disektor
perminyakan yaitu PT Retco Prima Energi (RPE)
dengan bidang pengoperasian di Blok Tanjung
Miring Timur, Prabumulih, Sumatera Selatan yang
business.
Along with the Company business diversification, in
the 3rd quarter of 2008, the Company divested
several non-prospective subsidiaries and associate
companies engaged in real estate business such as
PT Sinar Kompas Utama, PT Laksayudha Abadi, and
PT Alvita Sunta.
On December 5, 2008, the Company entered into a
Distribution Agreement with PT Sulfindo Adiusaha,
one of the largest chemical producers in Indonesia,
as Main Distributor to market and sell chemical
products in Indonesia. The Products are Caustic Soda
(NaOH) Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Poly Vinyl
Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCL), Sodium
Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid, dan Ethylene
Dichloride (EDC). The Company’s performance as
Main Distributor has shown a remarkable result,
reflecting the management and all employees effort
supported by good relationship with the producer
and customers.
In the mid 2009, the Company made a major
diversification by investing in oil companies such as
PT Retco Prima Energi (RPE) operating in Blok
Tanjung Miring Timur, Prabumulih, South Sumatera
with total area of 61.61 km², PT Binatek Reka Kruh
(BRK), operating in Lapangan Minyak Kruh,
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
6
memiliki luas area 61,61 km²; PT Binatek Reka Kruh
(BRK) dengan bidang pengoperasian di Lapangan
Minyak Kruh, Pendopo, Sumatera Selatan yang
memiliki luas area 258,10 km² ; PT Indama Putera
Kayapratama (IPK) yang berlokasi di Lapangan
Minyak Kaya, Pendopo, Sumatera Selatan yang
memiliki luas area 78,71 km²; serta Bittlestone
Capital Inc yang memiliki investasi dalam bentuk
saham pada perusahaan yang bergerak di bidang
pertambangan minyak dan gas bumi diantaranya
Kulczyk Oil Ventures Inc. (Canada), ESK Ltd (British
Virgin Island), dan Triton Petroleum Pte. Ltd.
(Singapore), yang memiliki proyek di Brunei, Syria,
dan Ukraine.
Pendopo, South Sumatera with total area of 258.10
km², PT Indama Putera Kayapratama (IPK) located in
Lapangan Minyak Kaya, Pendopo, South Sumatera
with total area of 78.71 km², and Bittlestone Capital
Inc which investing in shares portofolio in oil and gas
companies such as Kulczyk Oil Ventures Inc.
(Canada), ESK Ltd (British Virgin Island), and Triton
Petroleum Pte. Ltd. (Singapore), with various
projects in Brunei, Syria, and Ukraine.
Setelah melihat dan mempertimbangkan hasil kajian
ulang dan evaluasi teknis “Subsurface Study of TAC
Kaya” tahun 2010 oleh PT LAPI-ITB terhadap
lapangan minyak Kaya yang dimiliki oleh IPK, anak
perusahaan, pada akhirnya Perusahaan dihadapkan
pada fakta bahwa lapangan minyak Kaya sangat
kompleks dan berisiko tinggi untuk dikembangkan
dan dieksploitasi sehingga kurang menguntungkan
untuk dikembangkan. Sebagai langkah strategis atas
hasil kajian diatas, maka pada tanggal 16 Maret
2011 Perusahaan melakukan penandatanganan
Perjanjian Jual Beli Saham dengan PT Bukit Apit
Bumi Persada, pihak ketiga, untuk menjual seluruh
saham IPK sejumlah 108.845 saham dengan nilai
transaksi sebesar USD 1.050.000 dimana perjanjian
ini telah dituangkan di dalam akta Jual Beli Saham
No. 77 tanggal 16 Maret 2011 dari Notaris Suwarni
Sukiman, SH. Perusahaan telah melakukan
keterbukaan informasi mengenai hal tersebut di atas
melalui surat kabar yang berperedaran nasional
pada tanggal 18 Maret 2011.
After undergoing a thorough evaluation and
considering the result of technical review and
analysis on the “Subsurface Study of TAC Kaya” 2010
conducted by PT LAPI ITB with respect to Kaya oil
field owned by IPK, the subsidiary, the Company was
being faced to the facts that Kaya oil field is having
complexity and high risk to be developed and
exploited which is potentially becoming
uneconomical and unprofitable. As the result, the
Company made a strategic decision by signing the
Sale and Purchase Agreement with PT Bukit Apit
Persada, a third party, to sell the entire 108,845
shares of IPK with the transaction value amounting
to USD 1,050,000 whereby this agreement has been
recorded on the deed of sale and purchase shares
No. 77 dated March 16, 2011 of Suwarni Sukiman,
SH., notary in Jakarta. Such sales have been publicly
disclosed in the newspaper on March 18, 2011.
Pada tanggal 20 Juni 2011 anak Perusahaan telah
melakukan penjualan 30% partisipasi kepemilikan
On June 20, 2011 the subsidiary sold its 30% interest
in TAC Pertamina – RPE to Goldwater TMT PTE LTD.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
7
pada TAC Pertamina – RPE kepada Goldwater TMT
PTE LTD. Penjualan dilakukan berdasarkan
pertimbangan bisnis sehingga Perusahaan akan
fokus pada pengembangan PT Binatek Reka Kruh,
anak perusahaan yang juga bergerak di bidang
eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi.
The reason of the sale was based on business
consideration. The Company will focus on developing
PT Binatek Reka Kruh, the Company’s subsidiary
which also engaged in exploration and production of
oil and gas business.
Pada tanggal 2 Desember 2011 Perusahaan telah
menjual seluruh investasi saham di PT Ristia Bintang
Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) sebanyak 62.663.875
saham atau 19,18% kepemilikan dengan nilai
transaksi Rp 5.514.421.000. Perusahaan mengalami
rugi investasi yang telah terealisasi sebesar Rp
24.501.575.125.
On December 2, 2011 the Company sold the entire
62,663,875 shares in PT Ristia Bintang
Mahkotasejati Tbk. (“RBMS”) or 19.18% ownership
with the transaction value amounting to IDR
5,514,421,000. The Company incurred realized loss
on investment amounting to IDR 24,501,575,125.
Di tahun 2011, Perusahaan melakukan pembelian
kapal tongkang serta kantor dan tanah yang
dijadikan sebagai kantor cabang di Bandung,
Semarang dan Surabaya. Pembelian tersebut
dilakukan untuk menunjang operasional Perusahaan
dalam penjualan di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah,
dan Jawa Timur. Total pembelian dimaksud
mencapai Rp 9.433.684.000.
In 2011, the Company has purchased barge, offices
and land for Bandung, Semarang and Surabaya
branches’ offices. The purchase was intented to
support the operational and enhancing sales of the
Company’s product in West Java, Middle Java, and
East Java. Total value of barges and branches
amounting to IDR 9,433,684,000.
Di tahun 2012, dalam rangka pengembangan usaha
untuk menggarap pasar di wilayah Sumatera Selatan
dan sekitarnya, maka Perusahaan membeli tanah di
Lampung seluas 6.205 m2 dengan nilai sebesar Rp
5.751.500.000.
Pada tanggal 3 Juli 2014, anak Perusahaan melakukan pengalihan participating interest pada TAC Pertamina kepada PT Green World Nusantara. Penjualan dilakukan berdasarkan pertimbangan bisnis sebagaimana halnya dengan penjualan IPK dan RPE sebelumnya. Disamping itu kontrak juga akan berakhir pada tahun 2020.
In 2012, the Company acquired a 6,205 m2 land in
Lampung at IDR 5,751,500,000 for future marketing
expansion within South Sumatera area.
On July 3, 2014 the subsidiary transferred their
participating interest at TAC Pertamina to Green
World Nusantara. The reason of the sale is business
consideration as well as the previous sale of IPK and
RPE. Besides that, the contract will also expire in
2020.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
8
Visi & Misi l Vision & Mission
Visi Vision
Menjadi entitas yang unggul bersaing di pasar
global dengan menciptakan hubungan bisnis
jangka panjang dan kepercayaan dengan
pelanggan dan principal serta didukung oleh
jaringan usaha dan pemasaran yang luas melalui
manajemen yang professional
To become an excellent company in the global
market by building long term relationship and trust
with customers and principal, supported by broad
business and marketing network through
professional management.
Misi Mission
Berorientasi pada peningkatan nilai investasi
bagi para pemegang saham
Berkomitmen dalam mengembangkan sumber
daya manusia yang profesional dan memiliki
integritas yang tinggi
Berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip
good corporate governance
Enhancing shareholders investment value
Committed to develop professional and highly
integrated human resources.
Committed to apply good corporate
governance principles.
Profil BMSR l BMSR Profile
Nama Perusahaan PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Company Name
Alamat Senayan City - Panin Tower Lt. 10 Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270, Indonesia
Address
Telpon 62-21-7278 1760 (Hunting) Phone
Fax 62-21-7278 2152 & 7278 2164 Fax
Bidang Usaha Investasi pada anak Perusahaan & perdagangan Investment in Subsidiaries & Trading
Line of Business
Pencatatan Saham Bursa Efek Indonesia Listing
Kode Saham BMSR Ticker Code
Tanggal Pendirian 16 Nopember 1989 Establishment
Modal Dasar Rp. 672.000.000.000,- Capital Stock
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Rp. 579.600.012.000,- Shares Issued and Fully Paid
Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy & Siddharta Ariobimo Sentral Lt. 3
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-2 Kav.5 Jakarta 12950
Public Accountant
Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita Plaza BII, Tower III Lt. 12 Jl. M.H. Thamrin Kav. 22
Jakarta
Shares Registrar
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
9
Ikhtisar Keuangan 2014 l Financial Highlights 2014
LAPORAN LABA RUGI (dalam jutaan Rupiah)
2014 2013 2012 2011 2010 STATEMENT OF INCOME
(in million Rupiah)
Pendapatan Usaha 2.298.999 2.192.653 2.095.347 1.622.696 1.278.555 Revenue Laba Kotor 124.522 94.329 92.275 128.862 84.528 Gross Profit Laba (Rugi) Usaha 12.127 872 6.609 53.141 15.892 Income (loss) from
Operation Laba (Rugi) Bersih (162.825) (27.921) (29.168) (7.163) (56.911) Net Profit (Loss) Laba (Rugi) Yang Dapat Diatribusikan Kepada : Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
(162.825) -
(27.921) 1
(29.167) (1)
(7.164) 1
(56.911) -
Net Profit (Loss) Attributable to :
Owners of the Parent Non-Controlling Interests
Jumlah Saham Beredar (dalam ribuan lembar)
1.159.200 1.159.200 1.159.200 1.159.200 1.159.200 Outstanding Shares (in thousand sheet)
Laba (Rugi) Bersih per Saham
(140,46) (24,09) (25,16) (6,18) (49,10) Net Profit (Loss) per Share
NERACA (dalam jutaan Rupiah)
2014 2013 2012 2011 2010 BALANCE SHEET
(in million Rupiah)
Aset Lancar 435.094 445.272 401.694 394.563 355.217 Current Assets Aset Tidak Lancar 43.064 265.613 268.474 270.852 381.697 Non-Current Assets Total Aset 478.159 710.885 670.168 665.416 736.914 Total Assets Kewajiban Lancar 291.029 370.559 282.963 289.617 340.548 Current Liabilities Kewajiban Tidak Lancar 3.491 10.317 25.228 5.096 6.250 Non-Current Liabilities Total Kewajiban 294.519 380.876 308.191 294.713 346.798 Total Liabilities Ekuitas – Bersih
183.639 330.009 361.977 370.703 390.116 Net Equity
RASIO KEUANGAN 2014 2013 2012 2011 2010 RATIO
Laba (Rugi) Bersih/Total Aset (34,06) (3,93) (4,35) (1,08) (7,72) Net Profit (Loss)/Assets Laba (Rugi) Bersih/Ekuitas (88,67) (8,46) (8,06) (1,93) (14,59) Net Profit (Loss)/Equity Rasio Lancar 149,50 120,16 141,96 136,24 104,31 Current Ratio Kewajiban / Aset 61,60 53,58 45,99 44,29 47,06 Liabilities / Assets Kewajiban / Ekuitas 160,38 115,41 85,14 79,50 88,90 Liabilities / Equity Laba (Rugi) Bersih / Pendapatan Usaha
(7,09) (1,27) (1,39) (0,44) (4,45) Net Profit (Loss) / Revenue
Catatan ǀ Notes :
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, 2012, 2011 dan 2010 mencakup Laporan Keuangan PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi dan Bittlestone Capital Inc.
Financial Statement for the year end 31 December 2014, 2013, 2012, 2011 and 2010 included Financial Report of PT Binatek Reka Kruh, PT Retco Prima Energi and Bittlestone Capital Inc.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
10
0
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
2010 2011 2012 2013 2014
Pendapatan Usaha/Revenue
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
2010 2011 2012 2013 2014
Laba Kotor/Gross Profit
0
10,000
20,000
30,000
40,000
50,000
60,000
2010 2011 2012 2013 2014
Laba (Rugi) Usaha/Income (Loss) from Operation
(180,000)
(160,000)
(140,000)
(120,000)
(100,000)
(80,000)
(60,000)
(40,000)
(20,000)
-
2010 2011 2012 2013 2014
Laba (Rugi) Bersih/Net Profit (Loss)
400,000
450,000
500,000
550,000
600,000
650,000
700,000
750,000
2010 2011 2012 2013 2014
Total Aset/Total Assets
0
50,000
100,000
150,000
200,000
250,000
300,000
350,000
400,000
2010 2011 2012 2013 2014
Ekuitas-Bersih/Net Equity
Angka dalam tabel disajikan dalam jutaan Rupiah l Value in tables legend is in million Rupiah
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
11
Kronologi Pencatatan Saham l Share Listing Chronology
Tanggal l
Date
Tindakan Korporasi l
Corporate Action
Nominal / Saham (Rp) l
Par Value / Share (IDR)
Jumlah Saham
Beredar l
Number of
Outstanding Share
Jumlah Nominal
Saham (Rp) l
Nominal Value of
Shares (IDR)
29 Dec 1999 Penawaran Umum
Perdana (IPO)
500 130.000.000 65.000.000.000
29 Dec 1999 Saham Pendiri 500 206.000.000 103.000.000.000
7 Oct 2008 Penawaran Umum
Terbatas I
500 823.200.000 411.600.000.000
Informasi Harga Saham 2014 l Stock Highlights 2014
Tertinggi
(Rp) l
Highest
(IDR)
Terendah
(Rp) l
Lowest
(IDR)
Penutupan
(Rp) l
Closing
(IDR)
Volume
(Ribuan Saham) l
Volume
(Thousand Shares)
2014
Triwulan I
Quarter I 180 136 176 62
Triwulan I I
Quarter I I 180 148 150 269
Triwulan I I I
Quarter I I I 180 150 180 0.3
Triwulan IV
Quarter IV 180 180 180 0.4
2013
Triwulan I
Quarter I 270 152 160 4.908
Triwulan I I
Quarter I I 160 113 130 9.308
Triwulan I I I
Quarter I I I 240 120 180 600
Triwulan IV
Quarter IV 180 136 136 171
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
12
Selama tahun 2014, Perseroan tidak terdapat aksi korporasi yang dilakukan Perseroan yang berkaitan dengan
pemecahan saham, penggabungan saham, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham.
In 2014, the Company has no corporate action, of which Company did in relation with share split, share merge,
share’s dividen, share bonus, and decreasing share value.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
13
Peristiwa Penting 2014 l Event Highlights 2014
Pada tanggal 23 Mei 2014 Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor
Finance Indonesia (EFI) dengan batas maksimum
sebesar Rp 24.000.000.000 yang berakhir pada
tanggal 23 November 2014.
Pada tanggal 24 Juni 2014 Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 19.000.000.000 dan Rp
5.000.000.000, yang berakhir pada tanggal 4
Desember 2014.
Pada tanggal 1 Oktober 2014 Perusahaan
mengadakan perjanjian anjak piutang dengan EFI
dengan batas maksimum sebesar Rp
25.000.000.000 yang akan berakhir pada tanggal 1
April 2015.
Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu
bahwa risiko tidak tertagihnya piutang yang
dilakukan oleh EFI kepada debitur akibat adanya
pengalihan piutang ini seluruhnya tetap ada di
tangan Perusahaan. Perusahaan menjaminkan
Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang dari EFI.
Pada tanggal 3 Juli 2014 sebagaimana diubah
dengan perubahan tertanggal 7 Juli 2014, anak
Perusahaan telah menandatangani Conditional
Sales Purchase Agreement (CSPA) dengan PT Green
World Nusantara (GWN) untuk mengalihkan
Technical Assisstance Contract (TAC) antara BRK
dengan Pertamina, yang dilanjutkan dengan akta
pengalihan tanggal 21 Nopember 2014.
On May 23, 2014 the Company made a factoring
agreement with PT Emperor Finance Indonesia (EFI)
with maximum limit amounting to IDR
24,000,000,000 which due on November 23, 2014.
On June 24, 2014 the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounting
to IDR 19,000,000,000 and IDR 5,000,000,000 which
due on December 4, 2014.
On October 1, 2014 the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounting
to IDR 25,000,000,000 which due on April 1, 2015.
This facility is performed in With Recourse, which is
the risk of bad debt receivable of EFI to debtor due
to the transfer of receivables is entirely owned by
the Company. The Company collaterized trade
receivables for factoring facility from EFI.
On July 3, 2014 as amended by the change dated
July 7, 2014 the subsidiary has signed Conditional
Sales and Purchase Agreement (CSPA) with PT
Green World Nusantara (GWN) to divert the
Technical Assistance Contract (TAC) between BRK
with Pertamina, which is followed by the transfer
deed dated November 21, 2014.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
14
Untuk transaksi pengalihan TAC ini, BRK menerima
USD 6.000.000 dari GWN. Rugi BRK akibat
pelepasan TAC – Pertamina adalah sebesar Rp
143.628.458.675
For transfer transaction of TAC, BRK received USD
6,000,000 from GWN. Loss of BRK for releasing TAC
– Pertamina is IDR 143,628,458,675.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
15
Laporan Dewan Komisaris l Board of Commissioner Report
Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Honorable Shareholders,
Tahun 2014 merupakan tahun yang berat bagi
perekonomian Indonesia. Memasuki penghujung
tahun 2014, kondisi perekonomian Indonesia masih
dihadapkan pada berbagai tantangan. Ekonomi
global yang pada saat itu mulai memperlihatkan
tanda-tanda pemulihan, belum bisa diandalkan
untuk mendorong perekonomian Indonesia.
Pemulihan ekonomi global yang belum maksimal
dan diwarnai ketidakpastian ini menyeret
perekonomian domestik ke kondisi serupa.
Laju pertumbuhan yang masih terlalu rendah dan
sangat rentan menyebabkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia mengalami perlambatan sepanjang 2014.
Setelah mencapai pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi yaitu 6,5% pada tahun 2011,
pertumbuhan ekonomi Indonesia terus turun
menjadi 6,23% pada tahun 2012 dan 5,58% pada
tahun 2013. Secara keseluruhan pertumbuhan
ekonomi Indonesia terus melambat pada tahun
2014, meskipun Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat ekonomi Indonesia masih dapat mencapai
pertumbuhan positif sepanjang 2014 sebesar 5,03%.
Perkembangan pasar modal di Indonesia sepanjang
2014 menunjukkan pencapaian yang positip.
Pengaruh suhu politik akibat pelaksanaan pemilihan
umum tidak menyurutkan optimisme investor untuk
tetap bertransaksi di pasar modal Indonesia. Hal ini
dibuktikan dengan pergerakan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) yang mengalami kenaikan 21,15%
dari 4.274,177 poin pada akhir Desember 2013
menjadi 5.178,373 pada akhir Desember 2014.
Meskipun penambahan emiten di tahun 2014 hanya
2014 was a tough year for Indonesian economy.
Entering the end of 2014, Indonesian economy still
faced many challenges. Global economy at that time
which began showing signs of recovery, can not yet
be relied to push Indonesian economy. The recovery
of global economy which have not yet optimum with
high uncertainty dragged Indonesian economy to the
similar condition.
The growth rate which was still too low and very
vulnerable causing Indonesia economic growth
slowed down throughout 2014. After reaching
economic growth of 6.5% in 2011, Indonesian
economy keeps decreasing became 6.23% in 2012
and 5.58% in 2013. The overall of the Indonesian
economy continued to slow in 2014, though Central
Bureau of Statistic (Indonesia) records that
Indonesian economy still achieved positive growth of
5.03% in 2014.
The development of Indonesian capital market
throughout 2014 showed a positive achievement.
The impact of political climate as a result of the
implementation of elections did not dampen the
optimism of investor to trade in the Indonesian
capital market. This is proved by the movement of
Composite Stock Price Index (IHSG) which rose
21.15% from 4,274.177 point at the end of December
2013 to 5,178.272 point at the end of December
2014. Despite the addition of emitters in 2014 was
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
16
24 emiten, tetapi peningkatan nilai kapitalisasi pasar
saham cukup besar 22,76% yaitu dari Rp 4.219
trilliun pada akhir Desember 2013 menjadi Rp 5.179
trilliun pada akhir Desember 2014.
Kondisi-kondisi di atas memberikan tantangan bagi
dunia bisnis pada umumnya dan khususnya bagi
Perusahaan. Kinerja Perusahaan sebagai distributor
produk kimia cukup menggembirakan dimana
volume penjualan masih dapat mengalami
peningkatan sehingga pendapatan pada tahun 2014,
meningkat 3,57%. Meskipun kondisi ekonomi global
masih lemah dan adanya tekanan tinggi dari
produksi bahan bakunya, Perusahaan bisa
menikmati peningkatan laba kotor dari tahun
sebelumnya, yaitu sebesar 35,50% dibandingkan
tahun 2013. Terlepas dari kondisi pasar bahan baku
komoditas barang kimia yang kurang
menguntungkan, kinerja di bidang distributor ini
merupakan hasil usaha keras manajemen dan
karyawan Perusahaan, dengan dukungan dan
hubungan baik dengan principal dan pelanggan.
Memperhatikan kondisi dan kesempatan yang
dihadapi Perusahaan, Dewan Komisaris menilai
Direksi telah menempuh upaya secara optimal pada
tahun 2014. Walaupun demikian banyak hal yang
menjadi tantangan bagi Direksi untuk meraih
kembali kinerja yang lebih baik dengan
meningkatkan laba usaha pada tahun-tahun yang
akan datang.
Dewan Komisaris telah mengkaji dan mengevaluasi
dengan seksama rencana kerja Dewan Direksi dan
prospek usaha untuk tahun mendatang. Kami
sepenuhnya mendukung profesionalisme, komitmen
serta strategi manajemen untuk meningkatkan
pangsa pasar terutama di pasar domestik seiring
only 24 listed companies, however the increase in the
value of stock market capitalization was quite big of
22.76% from IDR 4,219 trillion at the end of
December 2013 to IDR 5,179 trillion at the end of
December 2014.
Those conditions above provide challenge to the
business climate in general and especially for the
Company. Performance of the Company in the
chemical trading sector was quite promising of which
sales volume still able to record growth 3.6% in 2014.
Although the global market situation is still weak
and strong pressure from high price of raw material,
the Company can achieve a growth of gross profit
margin of 35.50% compared to 2013. Despite of
unfavourable global raw material market, such
performance being a distributor is the result of
management and the employee’s effort and the
support and good relationship with principals and
customers.
Refering the condition and opportunity which is
faced by the Company, Board of Commissioner
appraises that the Board of Directors have taken
optimal effort during 2014. Nevertheless there are
many challenges to the Board of Directors to regain
better performance for increasing gross profit in
years to come.
Board of Commissioner have reviewed and evaluates
Board of Directors’ business plan and business
prospect for the coming years and fully supports the
professionalism, commitment, and strategy of
management to increase domestic market share in
line with the Indonesia’s GDP growth and grow with
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
17
dengan bertumbuhnya GDP Indonesia sehingga
dapat tumbuh dan berkembang bersama dengan
para pelanggan dengan tetap berpegang teguh pada
prinsip kehati-hatian. Direksi diharapkan dapat
melakukan peningkatan terhadap fungsi manajemen
sumber daya manusia secara intensif sehingga para
karyawan mampu melakukan pekerjaaannya dengan
baik dan peka terhadap issue-issue dalam
lingkungan kerjanya. Dalam melaksanakan tugasnya
Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang
diketuai oleh Komisaris Utama.
Kami menyadari bahwa perjalanan yang akan dilalui
Perusahaan masih terbentang panjang dan penuh
tantangan, namun dengan tekad yang kuat kami
percaya bahwa baik rencana jangka pendek maupun
jangka panjang dari Perusahaan untuk berkiprah di
berbagai bidang usaha yang prospektif di masa
mendatang akan mampu mendorong Perusahaan
meraih tujuannya.
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya hendak
menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih
kepada direksi, para pemegang saham, karyawan,
pelanggan, dan mitra usaha Perusahaan atas
dedikasi, kerja keras dan dukungan yang terus
menerus diberikan kepada Perusahaan selama ini.
Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa
memberkati kita semua di tahun-tahun mendatang.
customers in prudent manner. Directors are expected
to increase human resources management skills
intensively so that employee can do their job
properly and sensitive to their working environment
issues. In performing their duties, Board of
Commissioner is assisted by Audit Committee lead by
President Commissioner.
We realize that the Company business prospect in
the coming years is full of opportunities and
challenges, but we believe that the Company’s short
term and long term plan to exist in various
prospective busnisess in the future will be sufficient
to push the Company achieving its goals.
In this occasion, on behalf of Board Commissioner, I
would like to express my appreciation and thankful
to directors, shareholders, employees, customers,
and business partners for dedication, hard work and
support to the Company. May God bless us in the
coming years.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.
Theophylus Hartono
Komisaris Utama l President Commissioner
Jans Sulga
Komisaris Independen l Independent Commissioner
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
18
Laporan Dewan Direksi l Board of Director Report
Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Honorable Shareholders,
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan limpahan
rahmat dan karunianya sehingga PT Bintang Mitra
Semestaraya Tbk dapat melalui tahun 2014
dengan kinerja yang cukup baik.
Nilai tukar rupiah selama tahun 2014 mengalami
depresiasi terhadap dollar Amerika Serikat,
terutama terjadi pada pertengahan hingga akhir
tahun 2014. Depresiasi rupiah, peningkatan suku
bunga dan kebijakan fiskal melalui pemberlakuan
UU Mineral dan Batubara (UU Minerba) yang
melarang ekspor mineral mentah dan kebijakan
moneter pada tahun 2014 mempengaruhi ekonomi
Indonesia secara keseluruhan.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia
mengalami perlambatan dibanding tahun
sebelumnya dan depresiasi Rupiah terhadap dolar
yang cukup besar sampai akhir tahun 2014,
permintaan produk bahan-bahan kimia di pasar
dalam negeri tetap meningkat.
Perusahaan masih tetap mempertahankan kinerja
sebagai distributor atas berbagai jenis barang
dagangan dalam kegiatan usahanya, khususnya
melalui produk kimia telah menghasilkan kinerja
yang baik dan kontribusi yang optimal. Kegiatan
usaha sebagai distributor beras pada tahun 2014
juga meningkatkan kontribusi terhadap kinerja
Perusahaan. Aktivitas di sektor perminyakan dan
gas pada tahun 2014 masih tetap memberikan
kontribusi tetapi tidak terlalu tinggi, sehingga
berdasarkan pertimbangan bisnis Perusahaan
We would like to thank God Almighty for His grace
so that PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk may
pass and achieve a reasonably good performance
in 2014.
During 2014 value of Rupiah was depreciated
against United States Dollar, especially in the mid
to end of 2014. Depreciation of Rupiah, increasing
interest rate, and fiscal policy through the
implementation of Mineral and Coal Mining Law
(Mining Law) which prohibits the export of raw
mineral and monetary policy in 2014 influenced the
overall Indonesian macro economy.
Despite slowing down Indonesian economy growth
compared to the previous year and significant
depreciation of Rupiah against United Stated
Dollar until end of 2014, domestic demand of
chemical products was still growing.
The Company still maintain performance as
distributor in various merchandise in business
activity, especially in chemical products which
have generated a good performance and resulted
an optimum contribution. Business activity as
distributor of rice in 2014 was also increasing the
contribution to the Company performance.
Activities in the oil and gas sector in 2014 still
contributed but not too high. Thus based on
business considerations Company decided to
transfer the participating interest in the TAC
Pertamina to other parties.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
19
memutuskan untuk mengalihkan participating
interest pada TAC Pertamina kepada pihak lain.
Sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah
mencatatkan pendapatan sebagai distributor
pemasaran produk kimia dan lainnya adalah
sebesar Rp 2.294.113 juta. Sementara pendapatan
dari aktivitas penjualan minyak melalui anak
Perusahaan adalah sebesar Rp 4.885 juta sehingga
jumlah pendapatan konsolidasi selama tahun 2014
berjumlah Rp 2.298.999 juta, meningkat sebesar
Rp 106.346 juta dibandingkan dengan total
pendapatan konsolidasi tahun 2013 berjumlah Rp
2.192.653 juta.
Meskipun terjadi peningkatan pada pendapatan,
namun Perusahaan masih membukukan kerugian
bersih konsolidasi sebesar Rp 162.825 juta atau
meningkat sebesar Rp 134.904 juta atau 483%
dibandingkan pada tahun 2013 yang mencatat
kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 27.921 juta.
Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh rugi
penjualan TAC Pertamina dari anak Perusahaan
sebesar Rp 143.628.458.675.
Melihat peningkatan permintaan di pasar
domestik atas produk kimia meskipun pada saat
kondisi pertumbuhan perekonomian Indonesia
yang mengalami perlambatan pada tahun 2014,
Direksi Perusahaan tetap optimis kinerja
Perusahaan akan tetap dapat dipertahankan dan
diupayakan untuk terjadi peningkatan pada tahun
2015.
Perusahaan selalu berupaya memperbaharui
program kerja yang telah ada agar relevan dengan
perkembangan bisnis dan situasi perekonomian
terkini, dengan mengambil langkah-langkah
strategis yang diperlukan guna mencapai tujuan
Throughout 2014, the Company recorded revenue
from business as distrubutor and marketing of
chemical products and others amounting to IDR
2,294,113 million. Meanwhile, revenue from oil in
subsidiaries is IDR 4,885 million, making up the
total consolidated revenue in 2014 to be IDR
2,298,999 million, increase of IDR 106,346 million
compared to total consolidated revenue in 2013
amounting to IDR 2,192,653 million.
Notwithstanding the increase in revenue, the
Company recorded total consolidated loss in the
amount of IDR 162,825 million or increase in the
amount of IDR 134,904 million or 483% compared
to 2013 which recorded a consolidated loss in the
amount of IDR 27,921 million. This loss largely due
to the loss on sale of subsidiary TAC Pertamina
of IDR 143,628,458,675.
Looking at the demand increase of chemical
products in domestic market even during the
slowdown growth conditions of the Indonesian
economy in 2014, Directors of the Company
optimistic to be able to maintain the company’s
performance and make an effort for an increase in
year of 2015.
The Company continues on updating the existing
working program to make it relevant with business
development and latest economic situation, with
taking strategic steps needed in achieving the goal
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
20
yang akan memberikan nilai tambah bagi para
pemegang saham, seperti divestasi yang dilakukan
oleh Perusahaan terhadap bisnis yang sudah
kurang menjanjikan seperti TAC Pertamina dari
anak Perusahaan, dimana langkah ini nantinya
akan memberikan peningkatan keuntungan di
tahun 2015.
Seluruh direksi dan karyawan berharap bahwa
pelaksanaan seluruh program kerja yang disusun
untuk tahun 2015 dapat dijalankan secara
profesional dan efektif sehingga pada akhirnya
akan meningkatkan nilai investasi serta kinerja
keuangan Perusahaan secara keseluruhan.
Perusahaan secara berkesinambungan
melaksanakan dan memenuhi prinsip pelaksanaan
Tata Kelola Perusahaan di seluruh tingkatan
organisasi di semua bidang kegiatan yang
terwujud dalam pelaksanaan berbagai proses kerja
yang ada. Dengan demikian dapat diyakini seluruh
kegiatan Perusahaan berlandaskan nilai moral,
integritas maupun kepatuhan terhadap seluruh
ketentuan dan perundang-undangan terkait.
Akhir kata, direksi menyampaikan penghargaan
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak terkait
baik internal maupun eksternal yang telah
mendukung Perusahaan guna mencapai nilai
tambah Perusahaan dan diharapkan Perusahaan
akan terus meningkatkan kinerjanya di masa yang
akan datang.
which provides added value to all shareholders,
like divestment taken by the Company in the non
prospective business for example TAC Pertamina of
subsidiary, whereby this step is expected tol result
in profit increase in 2015.
Directors and employees expect that the business
plan for 2015 can be implemented professionally
and efectively which in turn increase investment
value and financial performance of the Company
in general.
The Company continually implements and
complies with the Good Corporate Governance
Principles at all levels of the organization in all
areas of activity which being realized in the
implementation of work processes. Thus it is
ensure that the whole Companies activities shall
base on moral values, integrity and compliance
with all provisions and relevant legislation.
Directors would like to extend highest appreciation
to all parties both internally and externally who
supported the Company to improve company’s
value, and expect to improve its performance in
the future.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
21
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.
Welly Thomas
Direktur Utama l President Director
Ninin Saleh
Direktur l Director
Leonard Stephen Jonatan
Direktur Tidak Terafiliasi l Unaffiliated Director
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
22
“Focus & Reorganize”
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
23
Tinjauan Operasional l Operational Review
Tinjauan Umum
Sepanjang tahun 2014, Perusahaan dalam
menjalankan kegiatan usahanya sebagai distributor
produk kimia dan lainnya memperoleh peningkatan
dalam penjualan dan pendapatan. Hal ini berkat
upaya manajemen dan karyawan Perusahaan dan
juga dukungan dari pihak produsen dan konsumen
yang memberikan kontribusi yang positif pada
Perusahaan.
Di sisi lain peningkatan produksi minyak pada anak
perusahan yang meskipun tidak terlalu tinggi tetapi
masih tetap memberikan kontribusi pada
peningkatan pendapatan usaha Perusahaan.
Pembahasan Usaha dan Prospek Usaha Perusahaan
Dengan telah ditunjuknya Perusahaan sebagai
distributor utama dari PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”)
untuk wilayah pemasaran domestik sejak tahun
2008 dan diperpanjang pada tahun 2010 melalui
addendum perjanjian distributor, maka Perusahaan
tetap berkosentrasi penuh untuk melakukan
penetrasi pasar produk kimia agar dapat lebih
meningkatkan pangsa pasar antara lain dengan
menambah pelanggan baru.
Perusahaan saat ini memasarkan produk-produk
bahan kimia yang dihasilkan oleh SAU, antara lain
Caustic Soda (“CS”) dan PolyVinyl Chloride (“PVC”)
serta beberapa produk lainnya seperti Hydrochloric
Acid (“HCl”) dan Sodium Hypochlorite (“NaOCl”).
Sebagai komitmen atas kerjasama ini, Perusahaan
dan SAU rutin melakukan evaluasi kinerja
General Overview
Throughout 2014, the Company’s operation in the
business of chemical product and others achieved an
increase of sales and revenue. This is due to effort of
management and employees also support from
producer and customers that gave a positive
contribution to the Company.
On the other hand a slight increase in oil production
of the subsidiaries has still been able to contribute
the increase of Company’s revenue.
Business and Prospect of the Company
As the Company has been appointed as main
distributor of PT Sulfindo Adiusaha (“SAU”) for
domestic market since 2008 and was extended in
2010 by addendum of distribution agreement, the
Company continue to fully concentrate to penetrate
the market of chemical products in order to increase
the market share, among others, by gaining new
customers.
The Company market chemical products produced by
SAU, among others, are Caustic Soda (“CS”),
PolyVinyl Chloride (“PVC”) and other products such
as Hydrochloric Acid (“HCl”) and Sodium
Hypochlorite (“NaOCl”). To maintain good business
cooperation, both the Company and SAU
continuously monitor and evaluate the Company’s
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
24
Perusahaan
Produk bahan-bahan kimia tersebut di atas
mempunyai pasar dan permintaan yang terus
berkembang meskipun pertumbuhan Produksi
Domestik Brutto (PDB) di Indonesia tahun 2014
5,02% sedikit menurun dibanding tahun
sebelumnya. Penjualan CS dan Sodium Hypochloride
sejak Perusahaan ditetapkan sebagai distributor
utama terus meningkat cukup signifikan dan
mencakup pada berbagai sektor industri.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia
menurun dibanding tahun sebelumya, Perusahaan
berkeyakinan bahwa bisnis kimia khususnya produk-
produk tersebut di atas mempunyai prospek yang
cerah dengan potensi pertumbuhan yang lebih baik
lagi.
Strategi Pemasaran produk bahan-bahan kimia yang
dilakukan oleh Perusahaan adalah terutama dengan
menjaga stabilitas penjualan dan pasokan yang
berkesinambungan (“reliable supply”) kepada para
pelanggan dengan harga yang cukup bersaing
(“competitive price”) serta pelayanan dan
pengiriman kepada pelanggan yang lancar dan tepat
waktu (“on time delivery”). Disamping itu
Perusahaan juga berupaya untuk meningkatkan
pangsa pasar terus sesuai dengan bertambahnya
permintaan pasar.
Penjualan produk di atas telah meliputi jangkauan
wilayah yang lebih luas dengan pelanggan yang
tersebar dari Jabotabek, Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur, sebagian besar wilayah Sumatera dan
Bontang (Kalimantan Timur).
Umumnya para pelanggan produk tersebut di atas
adalah industri yang sudah sangat mapan dan
performance.
The chemical products mentioned above have
market and demand which continuously growing
despite Indonesia Gross Domestic Product (GDP) in
2014 of 5.02% is slightly declined from the previous
year. Sales of CS and Sodium Hypochlorides since the
company appointed as main distributor show an
increasing trend in all industrial sectors.
In spite of the growth Indonesian economic
decrease, the Company believes that the chemicals
business, particularly the above mentioned products
still have bright prospects with better potential
growth.
Marketing strategy applied by the Company in
selling chemical products is mainly maintaining
stability, continous, and reliablity of supply to
customers with more competitive price, excellent
services, and on time delivery. Besides the Company
also conduct continous effort to increase market
share gradually to respond the growing market
condition.
The sales of products as mentioned above covers a
wider range of areas spreading in Jabotabek, West
Java, Central Java, East Java, most areas of Sumatra
and Bontang (East Kalimantan).
In general, all of Company’s customers are well-
established industries, and several companies which
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
25
beberapa perusahaan yang sudah melakukan
perluasan usaha atau ekspansi, sehingga penjualan
produk tersebut juga berpotensi untuk tumbuh dan
berkembang, seiring dengan pertumbuhan
perekonomian nasional dan pertumbuhan industri
dalam negeri.
Dengan mempertimbangkan bahwa minyak bumi
merupakan salah satu faktor penting bagi dunia
industri untuk menggerakkan roda perekonomian
secara global, Perusahaan pada tahun 2000
melakukan diversifikasi pada sektor perminyakan
melalui Technical Assistance Contract antara BRK
anak Perusahaan dan Pertamina. Meskipun dari
tahun ke tahun tingkat kebutuhan minyak dunia
diperkirakan terus meningkat, Perusahaan juga
menyadari bahwa pasokan juga meningkat pada
tahun 2014 dengan keberhasilan Amerika Serikat
memproduksi minyak dari ”shale gas” dan adanya
pasokan dari negara-negara non-OPEC.
Harga minyak dunia sepanjang tahun 2014
menurun, dimana penurunan harga ini terjadi sejak
bulan Juli 2014. Beberapa faktor yang memicu
penurunan harga minyak dunia antara lain produksi
shale oil di Amerika Serikat, kebijakan organisasi
negara-negara eksportir minyak (OPEC) yang
mempertahankan produksi minyak, peningkatan
produksi minyak Rusia, serta perlambatan ekonomi
dunia yang menyebabkan penurunan permintaan
minyak global.
Penurunah harga minyak dunia pada tahun 2014
terjadi sejak bulan Juli, dan penurunan yang tajam
terjadi pada bulan Oktober, November dan
Desember. Hal yang sama terjadi pada harga minyak
mentah di Indonesia dimana pada awal 2014 sampai
dengan bulan Juli masih di atas USD 100 per barel
dan mengalami penurunan sejak bulan Agustus
have expanded their business, so that the sale of
product have a potential to grow further along with
the growth of national economy and domestic
industry.
Considering the fact that oil is one of the crucial
factor to drive the global economy and industry, the
Company in 2000 diversified its business sector in
exploration and production of oil and gas through
the Technical Assistance Contract between BRK the
subsidiary and Pertamina. Although year by year the
level of world oil demand is expected to increase
continuously, the Company realized that supply in
2014 also increased due to the success of the United
States to produce oil from the "shale gas" and supply
from non-OPEC countries.
World oil price declined throughout 2014, whereby
the price decreased since July 2014. Several factors
triggered the decline in world oil prices, among
others, production of shale oil in the United States,
the policy of organization of petroleum exporting
countries (OPEC) to maintain optimum quantity of
oil production, an increase of oil production in Rusia,
and the slowdown of world economic which led to a
decline in global oil demand.
The decline in world oil prices in 2014 occurred since
July, and the further sharp declined in October,
November and December. The same thing happens
to the price of crude oil in Indonesia, where in the
beginning of 2014 until July the price was still above
USD 100 per barrel and decreased from August to
December to USD 58 per barrel.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
26
sampai bulan Desember menjadi USD 58 per barel.
Berdasarkan pertimbangan bisnis dan mengkaji lebih
lanjut (1) kebutuhan dan pasokan minyak dunia dan
(2) perkembangan harga minyak dunia dan
Indonesia, dimana pada tahun 2014 mengalami
penurunan yang sangat tajam serta perkiraan harga
minyak ke depan yang masih kurang
menguntungkan, Perusahaan melakukan tindakan
yang tepat pada waktunya dengan melakukan
divestasi bisnis melalui pengalihan TAC Pertamina
dari anak Perusahaan BRK kepada PT Green World
Nusantara. Langkah ini diharapkan akan mengurangi
beban Perusahaan.
Based on business considerations and further
assessment of (1) the world's oil demand and supply
and (2) the development of world and Indonesia’s oil
price which sharply declined in 2014, also the
estimation of future oil price which still less
favorable, the Company takes proper action in the
right time to divest by transferring TAC Pertamina of
subsidiary to PT Green World Nusantara. This step is
expected to minimize the Company’s financial
burden.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
27
Tinjauan Keuangan l Financial Review
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Pendapatan Perusahaan dari aktivitas sebagai
distributor untuk tahun 2014 mencapai Rp 2.294.113
juta. Peningkatan penjualan sebesar Rp 104.928 juta
dibandingkan dengan pendapatan dari usaha yang
sama pada tahun 2013 yang sebesar Rp 2.189.185
juta. Sementara pendapatan yang dibukukan dari
aktivitas penjualan minyak yang berasal dari anak
Perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp
4.885 juta, naik sebesar Rp 1.417 juta dibandingkan
dengan pendapatan pada tahun 2013 yang sebesar
Rp 3.468 juta. Sehingga total keseluruhan
pendapatan konsolidasi mencapai Rp 2.298.999 juta.
Kontribusi penjualan sebagai distributor mencapai
99% dari seluruh total pendapatan.
Seiring dengan tingginya volume penjualan dari
aktivitas distribusi dan penjualan minyak, beban
pokok penjualan konsolidasi pada tahun 2014
dibandingkan dengan tahun 2013 juga meningkat
sebesar Rp 76.153 juta menjadi Rp 2.174.476 juta.
Beban usaha konsolidasi Perusahaan mengalami
kenaikan sebesar Rp 18.939 juta atau sebesar 20,3%
yakni dari Rp 93.457 juta pada tahun 2013 menjadi
Rp 112.396 juta pada tahun 2014. Kenaikan ini
disebabkan pada kenaikan beban penjualan sebesar
Rp 9.097 juta atau sebesar 10,62% dari Rp 85.685
juta di tahun 2013 menjadi Rp 94.782 juta di tahun
2014. Dan beban umum dan administrasi mengalami
kenaikan sebesar Rp 9.840 juta atau sebesar 127%
dari Rp 7.773 juta di tahun 2013 menjadi Rp 17.613
juta di tahun 2014.
Perusahaan membukukan laba usaha konsolidasi
Consolidated Statements of Income
The Company revenues from activities as a
distributor for the year 2014 reached IDR 2,294,113
million. Increase in sales IDR 104,928 million
compared to sales in 2013 which amounting to IDR
2,189,185 million. While revenues recorded sales of
oil production activity of the subsidiaries in 2014
amounting to IDR 4,885 million, increased by IDR
1,417 million compared to revenues in the year 2013
which amounting to IDR 3,468 million. Total
consolidated revenues reached IDR 2,298,999
million. Contribution of sales as a distributor reached
99% of the total revenue.
Along with the increase sales volume of distribution
activity and sales of oil, consolidated cost of sales in
2014 compared to 2013 also increased by IDR
76,153 million to IDR 2,174,476 million.
Company's consolidated operating expenses
increased by IDR 18,939 million or 20.3% from IDR
93,457 million in 2013 to IDR 112,396 million in
2014. The increase was due to increase in selling
expenses by IDR 9,097 million or 10.62% from IDR
General and administration expenses increased by
IDR 9,840 million or 127% from IDR 7,773 million in
2013 to IDR 17,613 million in 2014.
The Company recognized a consolidated income
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
28
sebesar Rp 12.127 juta pada tahun 2014 naik
sebesar Rp 11.255 juta dibandingkan tahun 2013
sejumlah Rp 872 juta atau mengalami kenaikan
sebesar 1290,71%. Hal ini terutama disebabkan
adanya peningkatan harga pasar pada rata-rata
produk kimia yang terjadi di seluruh industri
petrokimia meskipun harga pokok barang kimia juga
mengalami kenaikan akibat tekanan harga bahan
baku yang tinggi di pasar internasional dan kenaikan
harga Tarif Dasar Listrik.
Pada tahun 2014 Perusahaan masih membukukan
kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 162.825 juta,
naik sebesar Rp 134.904 juta atau sebesar 483.16%
dibandingkan pada tahun 2013 yang mencatat
kerugian bersih konsolidasi sebesar Rp 27.921 juta.
Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh rugi
dari pelepasan TAC – Pertamina anak Perusahaan.
Laporan Neraca Konsolidasi
Jumlah aset konsolidasi Perusahaan pada tanggal 31
Desember 2014 sebesar Rp 478.159 juta sedangkan
jumlah aset konsolidasi pada tahun 2013 sebesar Rp
710.885 juta, mengalami penurunan sebesar Rp
232.726 juta. Aset lancar turun sebesar Rp 10.178
juta, didominasi oleh penurunan piutang usaha
pihak ketiga, persediaan, pajak dibayar dimuka, uang
muka dan biaya dibayar di muka. Aset tidak lancar
turun sebesar Rp 222.549 juta, terutama terkait
dengan penurunan investasi jangka panjang, biaya
yang dapat dipulihkan, nilai goodwill, dan aset lain-
lain.
Jumlah kewajiban konsolidasi Perusahaan pada
tahun 2014 tercatat sebesar Rp 294.519 juta atau
menurun sebesar Rp 86.357 juta dibandingkan
dengan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp
380.876 juta. Kewajiban lancar turun sebesar Rp
from operation in the sum of IDR 12,127 million in
2014 increased by IDR 11,255 million compared to
the year 2013 amounting to IDR 872 million or
increased by 1290.71%. This is primarily due to the
increase of market prices of chemical products
average which was occurred in all petrochemcial
industry, although the chemical cost of production
also increased due to high pressure of raw material
price in international market and the increase of
electricity price.
In 2014, the Company still recognized a consolidated
net loss of IDR 162,825 million, increased by IDR
134,904 million or 483.16% compared to the year
2013 which recorded a consolidated net loss of IDR
27,921 million. The loss is primarily caused by
recognition of significant loss on the divestment of
TC – Pertamina in the subsidiary.
Consolidated Balance Sheet
The Company's total consolidated assets in
December 31, 2014 amounting to IDR 478,159
million while total consolidated assets in 2013
amounted to IDR 710,885 million, decreased by IDR
232,726 million. Current assets decreased by IDR
10,178 million, dominated by the decreased in third
party accounts receivable, inventories, prepaid tax,
advance payment and prepaid expenses. Non-
current assets decreased by IDR 222,549 million,
primarily associated with decreased in long term
investment, recoverable cost, goodwill and other
assets.
The Company's total consolidated liabilities in 2014
amounting to IDR 294,519 million or decreased by
IDR 86,357 million compared to the year 2013 in the
amount of IDR 380,876 million. Current liabilities
decreased by IDR 79,531 million, which is derived by
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
29
79.531 juta karena penurunan utang jangka pendek,
utang pajak, biaya yang masih harus dibayar, uang
muka dan jaminan, serta bagian utang jangka
panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Kewajiban tidak lancar menurun sebesar Rp 6.826
juta karena terdapat reklasifikasi bagian utang
jangka panjang yang jatuh tempo lebih dari satu
tahun yang berasal dari fasilitas pembiayaan modal
kerja tetap langsung dari PT Bank Victoria Syariah ke
bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun.
Jumlah ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2014
adalah sebesar Rp 183.639 juta, sedangkan jumlah
ekuitas bersih Perusahaan pada tahun 2013 adalah
sebesar Rp 330.009 juta. Penurunan ekuitas ini
terutama disebabkan adanya peningkatan kerugian
yang besar akibat pelepasan TAC – Pertamina pada
anak perusahaan.
Kemampuan Membayar Hutang dan Tingkat
Kolektibilitas Piutang
Likuiditas adalah kemampuan Perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek yang diukur
dengan perbandingan aset lancar terhadap
kewajiban lancar. Tingkat likuiditas Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar
149,50% yang berarti tingkat likuiditas Perusahaan
berada dalam posisi baik. Rasio Lancar Perusahaan
mencerminkan kemampuan Perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang
merupakan komponen terbesar dalam akun
kewajiban konsolidasi Perusahaan.
Solvabilitas adalah kemampuan Perusahaan untuk
membayar hutang-hutangnya yang dihitung
berdasarkan perbandingan jumlah kewajiban
terhadap jumlah aset (debt to asset ratio = DAR).
decrease in short term loan, taxes payable, accrued
expenses, advanced and deposit, and current portion
of long term payable. Non-current liabilities
decreased by IDR 6,826 million cause of the
reclassification part of long-term debt maturities
over than one year from the working capital
financing facility remains directly from PT Bank
Victoria Syariah to the long-term debt due within one
year.
The Company’s net equity in 2014 amounted to IDR
183,639 million, and Company's total nett equity in
2013 amounted to IDR 330,009 million. Net equity
decrease is primarily due to a significant loss
increase, contributed by divestment of TAC –
Pertamina in the subsidiary.
Solvency and the collectibility of Accounts
Receivable
Liquidity is the ability of companies to meet short-
term liabilities as measured by the ratio of current
assets to current liabilities. Level of liquidity as of
December 31, 2014 is 149.50% meaning that
liquidity of the Company is in a good position. The
Company's Current Ratio reflects the Company's
ability to meet its short-term obligations which is the
largest component of liabilities in the consolidated
accounts.
Solvency is the ability of the Company to pay its
debts calculated based on the ratio of total liabilities
to total assets (debt to asset ratio = DAR). Solvency
levels can also be calculated based on the
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
30
Tingkat solvabilitas juga dapat dihitung berdasarkan
perbandingan jumlah kewajiban terhadap jumlah
ekuitas (debt to equity ratio = DER). DAR Perusahaan
per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing sebesar 61,60% dan 53,58%. Sedangkan DER
Perusahaan per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
adalah sebesar 160,38% dan 115,41%.
Rata-rata perputaran piutang usaha Perusahaan
pada tanggal 31 Desember 2014 adalah 44 hari.
Piutang usaha yang belum jatuh tempo sebesar Rp
161.542 juta atau 58,88% dari jumlah piutang usaha
Perusahaan, jumlah piutang sampai dengan 1 bulan
adalah Rp 97.651 juta atau 35,59%, jumlah piutang
usaha lebih dari 1 bulan sampai dengan 3 bulan
adalah Rp 14.280 juta atau 5,21%, sedangkan
piutang usaha yang telah jatuh tempo lebih dari 3
bulan adalah Rp 881 juta atau 0,32%. Berdasarkan
penelaahan terhadap kondisi akun piutang masing-
masing pelanggan, Perusahaan berkeyakinan bahwa
seluruh saldo piutang usaha tersebut dapat tertagih.
Arus kas yang diperoleh Perseroan selama tahun
2014 mengalami penurunan bersih sebesar Rp
11.149 juta, sedangkan arus kas Perseroan selama
tahun 2013 mengalami kenaikan bersih sebesar Rp
1.269 juta. Penurunan arus kas selama tahun 2014
disebabkan dari pengeluaran kas untuk pembayaran
utang jangka pendek dan utang jangka panjang yang
merupakan aktivitas pendanaan.
Perseroan tidak memiliki ikatan yang material untuk
investasi barang modal.
Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi
setelah tanggal laporan akuntan.
Tidak ada perubahan signifikan dalam perundang-
undangan yang berpengaruh terhadap Perseroan.
comparison of total liabilities to total equity (debt to
equity ratio = DER). The Company’s DAR as of
December 31, 2014 and 2013 are 61.60% and
53.58% respectively. While Company’s DER as of
December 31, 2014 and 2013 is 160.38% and
115.41%.
The average accounts receivable turnover of the
Company as of December 31, 2014 was 44 days.
Accounts receivable not yet due was IDR 161,542
million or 58.88% of total the Company accounts
receivable, while past due until 1 month was IDR
97,651 million or 35.59%, past due from 1 until 3
months was IDR 14,280 million or 5.21%, and
account receivable that past due over than 3 months
was IDR 881 million or 0.32%. Based on the review of
accounts receivable condition of each customer, the
Company believes that all accounts receivable are
fully collectible.
Cash flow for the year 2014 net decrease amounting
IDR 11,149 million, while cash flow within the year of
2013 net increases amounting IDR 1,269 million.
Decreasing cash flow within the year of 2014 cause
of payment short term loan and long term loan as
financing activities.
No material obligations for capital goods investment.
No material events or transactions that which
occurred after the financial report was audited.
No material changes in Government policy and
regulation affected for Company.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
31
Tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang akan
berdampak terhadap laporan keuangan.
Komponen Substansial Pendapatan
Komponen substansial pendapatan Perusahaan dan
anak perusahaan meliputi :
1. Harga dan Volume Penjualan
Harga jual dan volume penjualan produk Perusahaan
dan anak perusahaan sangat mempengaruhi
optimasi nilai penjualan. Harga jual beberapa produk
kimia rata-rata mengalami kenaikan. Selisih margin
antara harga jual dan harga perolehan masih dapat
dipertahankan pada level yang cukup baik.
Volume penjualan beberapa produk mengalami
peningkatan. Hal ini disebabkan karena permintaan
domestik terus meningkat sesuai dengan kenaikan
Gross Domestic Product (“GDP”) dan adanya
industri-industri baru, seperti aluminium, yang
membutuhkan Caustic Soda yang cukup besar dan
naiknya permintaan PVC dengan adanya proyek-
proyek infrastruktur yang dilakukan oleh
Pemerintah.
Harga jual minyak mentah anak perusahaan ke
Pertamina ditentukan berdasarkan Harga Minyak
Mentah Indonesia (Indonesian Crude Price =ICP)
setiap akhir bulan yang dikeluarkan oleh
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Minyak dan
Gas Bumi. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya,
rata-rata harga jual minyak mentah tahun 2014
mengalami penurunann sementara volume produksi
tahun 2014 mengalami peningkatan.
No material changes in accounting policy impact to
financial report.
Substantial components of revenue
Substantial component of Company income and its
subsidiaries include:
1. Price and Sales Volume
Selling prices and sales volume of the Company and
its subsidiaries affect the optimization of sales value.
The selling prices of average chemical products were
higher. The difference in margin between selling
price and the cost of sales can still be maintained at
a good level.
Sales volume of several products increased. This is
due to increasing of domestic demand inline with
growth of Gross Domestic Product (“GDP”) and
establishment of newly-set up industries, e.g.
aluminimum, which need significant amount of
Caustic Soda and increasing demand of PVC pushed
by Government-funded infrastructures projects.
Selling price of crude oil to Pertamina is determined
based on the price of Crude Oil Indonesia (Indonesian
Crude Price = ICP) every end of the month issued by
Directorate General of Oil and Gas, the Ministry of
Energy and Mineral Resources of the Republic of
Indonesia. Compared with previous years, the
average selling price of crude oil in 2014 decreased
while production volume in 2014 increased.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
32
2. Biaya-biaya
Komponen ini menentukan tingkat laba operasional
Perusahaan dan anak perusahaan. Diperlukan
pengendalian atas biaya pokok penjualan untuk
produk kimia dan biaya operasi produksi minyak.
3. Persaingan Usaha
Persaingan usaha juga berpengaruh pada
pendapatan Perusahaan. Perusahaan selalu
mewaspadai semua kompetitor baik langsung
maupun tidak langsung untuk menjaga
kelangsungan existensi Perusahaan. Sedangkan anak
perusahaan tidak memiliki persaingan usaha karena
seluruh produksi minyak yang dihasilkannya dijual
kepada Pertamina.
4. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah yang dapat mempengaruhi
pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan
meliputi kebijakan Pemerintah terkait pertumbuhan
ekonomi, pertumbuhan populasi, regulasi dibidang
migas serta konsumsi per kapita. Sejauh ini
kebijakan yang ada cukup kondusif bagi
pengembangan usaha Perusahaan dan anak
perusahaan.
5. Kondisi Perekonomian Global
Kondisi perekonomian global juga ikut
mempengaruhi naik turunnya pendapatan
Perusahaan dan anak perusahaan. Fluktuasi nilai
tukar Rupiah terhadap mata uang asing berpengaruh
terhadap penentuan harga jual produk kimia.
Fluktuasi harga minyak dunia juga sangat
2. Cost
This component determines the level of operating
profit of the Company and its subsidiaries. Continous
control over the cost of goods sold for chemical
products and the cost of oil production operations is
absolutely required.
3. Business Competition
Competition also affects the Company's revenues.
The Company always awares of all the competitors
either directly or indirectly to maintain the continuity
of the Company’s existence. While the subsidiary
does not have competition as the entire oil
production is sold to Pertamina.
4. Government Policy
Government policies that may affect the earnings of
the Company and the subsidiaries include
Government policies related to economic growth,
population growth, regulations of oil and gas field as
well as per capita consumption. Existing regulation
and policies aresufficiently and conducively enough
to the development of the Company and the
subsidiaries.
5. Global Economic Conditions
Global economic conditions also influenced the
increase and decrease of revenue of the Company
and the subsidiaries. Fluctuation of rupiah against
foreign currencies affects the determination of the
selling price of chemical products. Fluctuations of
world oil prices also affect the revenue of the
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
33
mempengaruhi pendapatan anak perusahaan karena
harga minyak mentah Indonesia yang menjadi basis
perhitungan harga jual minyak yang dihasilkan anak
perusahaan ditentukan berdasarkan pergerakan
harga minyak mentah dunia.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan dan
Pendapatan Bersih
Fluktuasi harga jual produk kimia berpengaruh pada
pencapaian penjualan, namun demikian dari
permintaan domestik yang terus meningkat, sesuai
dengan pertumbuhan GDP yang ada, masih dapat
diupayakan untuk mencapai target marjin
semaksimal mungkin.
Penurunan harga minyak mentah dunia Indonesia
sejalan dengan harga minyak dunia yang berangsur
angsur turun pada tahun 2014. Kondisi ini
menyebabkan harga jual minyak anak perusahaan
juga mengalami penurunan yang akhirnya
berpengaruh terhadap pendapatan bersih anak
perusahaan.
Kebijakan dividen
Perusahaan memiliki kebijakan membayar dividen
kas kepada seluruh pemegang saham yang
disesuaikan dengan kondisi keuangan dan tingkat
kesehatan keuangan Perusahaan tanpa mengurangi
hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
subsidiaries since Indonesia's crude oil price used as
the basis for calculating selling price of the oil
produced bu the subsidiaries is determined by the
world crude oil price movements.
Impact of changes in price of sales and net income
Fluctuation of chemical products price affects the
achievement of optimum sales, however due to
increasing of domestic demand, in line with the
growth of GDP, there is still possibility to attain
maximum margin.
Gradual decreasing of Indonesia crude oil prices in
2014 was in line with world oil prices which slowly go
down in 2014. This condition caused the price of
subsidiary also decreased which then affects the net
income of subsidiary.
Dividend policy
The Company has a policy of paying cash dividends
to all shareholders that adjusted to the financial
condition and financial soundness of the Company
without prejudice to the rights of the General
Meeting of Shareholders.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
34
Tata Kelola Perusahaan l Good Corporate Governance
Praktik Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan
salah satu faktor strategis dalam upaya Perusahaan
untuk senantiasa meningkatkan nilai pemegang
saham dan stakeholder lainnya serta pertumbuhan
yang berkelanjutan. Perusahaan sangat
memperhatikan prinsip-prinsip dasar dan
pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik
sebagai bentuk tanggung jawab Perusahaan kepada
pemegang sahamnya. Membangun kepercayaan
seluruh pemegang saham Perusahaan sangat
diperlukan agar tercapai visi, misi dan tujuan
Perusahaan, serta menunjang kelancaran kegiatan
usaha Perusahaan. Perusahaan telah mulai
menerapkan prinsip-prinsip tersebut secara
bertahap dan konsisten berdasarkan transparansi,
akuntabilitas dan integritas, dengan menyajikan
informasi yang benar dan tepat waktu oleh
Perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Tata kelola Perusahaan yang baik menjamin bahwa
Perusahaan mematuhi seluruh undang-undang dan
peraturan yang menyangkut Pasar Modal,
Perusahaan Terbuka dan sektor-sektor yang terkait
dengan bisnis yang dijalankan oleh Perusahaan.
Secara historis, Perusahaan menjunjung tinggi
akuntabilitas maupun tanggung jawab manajemen.
Perusahaan terus menyempurnakan dan merancang
pedoman kebijaksanaan serta panduan
implementasi tata kelola Perusahaan secara baik.
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai
wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan
Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan
dalam undang-undang maupun anggaran dasar
Corporate Governance is one strategic factor in the
Company's efforts to constantly improve the value
for shareholders and other stakeholders as well as
sustainable growth. The Company is very concerned
of basic principles and implementation of good
corporate governance as a form of responsibility to
the Company's shareholders. Building trust
throughout the Company's stockholders is required
in order to achieve the vision, mission and objectives
of the Company, as well as the smooth operations of
the Company. The Company has begun
implementing these principles gradually and
consistently based on transparency, accountability
and integrity, to present correct information and
timely information by the Company to the parties
concerned.
Good corporate governance ensures that companies
comply with all applicable laws and regulations
concerning the capital market, and public company
sectors associated with the business carried on by
the Company. Historically, the Company upholds
accountability and management responsibility. The
Company continues to refine and draft guidelines for
implementation of policies and guidelines of
corporate governance as well.
General Meeting of Shareholders
General Meeting of Shareholders has the authority
that is not granted to the Board of Commissioners or
Board of Directors within the limits specified by law
or the articles of association of the Company. The
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
35
Perusahaan. Perusahaan melakukan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan atau Luar Biasa.
RUPS Tahunan diselenggarakan setahun sekali,
sedangkan RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan
sesuai kebutuhan. Dalam RUPS Tahunan, komisaris
dan direksi Perusahaan akan memaparkan kegiatan
dan kinerja tahunan Perusahaan, laporan keuangan
Perusahaan serta hal-hal yang dianggap penting oleh
manajemen yang menyangkut strategi pengelolaan
Perusahaan.
Perusahaan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan
Luar Biasa pada tanggal 6 Juni 2014 dengan
ringkasan keputusan sebagai berikut :
Keputusan RUPS Tahunan :
1. Menyetujui Laporan Tahunan, Laporan Posisi
Keuangan Konsolidasian dan Laporan Laba Rugi
Komprehensif Konsolidasian Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 serta memberikan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan.
2. Menyetujui penetapan rugi bersih tahun buku
2013 yaitu untuk tidak memberikan dividen
tunai kepada Pemegang Saham mengingat
Perseroan masih mengalami rugi tahun berjalan
sebesar Rp 27.921.017.107 sebagaimana
tercantum dalam Laporan Keuangan
Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
3.a. Menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik
“Hendrawinata Eddy & Siddharta” atau apabila
tidak tercapai kesepakatan antara Perseroan
Company conducted a Annual General Meeting of
Shareholders or Extraordinary General Meeting of
Shareholders. Annual General Meeting (AGM) held
once a year, while the Extraordinary General
Meeting to be held as needed. In AGM,
commissioners and directors of the Company will
present annual Company activities and
performance, audited financial statements and
other matters that are considered important by
management concerning the Company's
management strategy.
The Company held Annual and Extraordinary
General Meeting of Shareholders held on June 6,
2014 with a summary of the decision are as follows:
Decisions of the AGM :
1. Approving the Annual Report, the Consolidated
Statement of Financial Position and Profit and
Loss for the year ended December 31, 2013 and
providing full disclaimer to all members of the
Board of Director and Board of Commissioners
of the Company.
2. Approving net loss for the year 2013 which for
not disbursing cash dividend to Shareholders
considering the Company still having current
year loss amounting IDR 27,921,017,107 as
recorded in the Company’s Consolidated
Financial Statement for the year ended
December 31, 2013.
3.a. Appointing a Public Accountant “Hendrawinata
Eddy & Siddharta” or in case the agreement
can not be achieved between the Company and
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
36
dan Akuntan Publik maka memberi wewenang
kepada Direksi dengan persetujuan Komisaris
untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik lainnya
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan untuk
melakukan audit.
3.b. Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan
untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan
Publik tersebut dan persyaratan lainnya.
4.a. Memberi kuasa kepada salah satu Pemegang
Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk
menetapkan honorarium anggota Komisaris
dan mengenai pembagiannya diatur dalam
Rapat Komisaris.
4.b. Memberikan pelimpahan kewenangan dan
kuasa kepada Komisaris Perseroan untuk
menetapkan gaji dan tunjangan lainnya untuk
anggota Direksi.
Keputusan RUPS Luar Biasa:
Pemegang saham menyetujui perubahan Dewan
Komisaris dan Dewan Direksi.
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Theophylus Hartono
Komisaris Independen : Jans Sulga
Dewan Direksi :
Direktur Utama : Welly Thomas
Direktur : Ninin Saleh
Direktur Tidak Terafiliasi : Leonard Stephen
Jonatan
Public Accountant, authorizing the Board of
Directors with approval of Commissioner to
appoint other Public Accountant which listed in
Otoritas Jasa Keuangan to audit.
3.b. Authorizing the Board of Directors to determine
the honorarium of Public Accountant and other
requirements.
4.a. Providing authority to one of the Founder
Shareholders, PT Artha Era Primayasa to
determine Commissioner remuneration and
which allocation will be set out in
Commissioners Meeting.
4.b. Providing authority and power to the
Commissioners to determine salaries and other
allowances for members of the Board of
Directors.
Decisions of Extraordinary of General Meeting of
Shareholders :
The Shareholders agreed the changes in Board of
Commissioners and Directors.
Board of Commissioners :
President Commissioner : Theophylus Hartono
Independent Commissioner : Jans Sulga
Board of Directors :
President Director : Welly Thomas
Director : Ninin Saleh
Unaffilliated Director : Leonard Stephen
Jonatan
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
37
Dewan Komisaris
Dewan komisaris bertugas dan bertanggung jawab
untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas
usaha Perusahaan yang dilakukan oleh direksi.
Dewan komisaris juga memberikan masukan dan
nasehat yang dianggap penting kepada direksi
terhadap pelaksanaan operasional Perusahaan
secara umum, dengan demikian tercapai
keseimbangan antara fungsi perencanaan dengan
fungsi pengawasan operasional Perusahaan. Dewan
Komisaris saat ini terdiri dari dua orang komisaris.
Salah satu komisaris Perusahaan merupakan
komisaris independen yang tidak memiliki hubungan
kepemilikan dengan Perusahaan dalam bentuk
apapun. Komisaris independen diperlukan
Perusahaan untuk membantu mengawasi
Perusahaan selain dari penugasannya sebagai
komisaris yang diatur dalam Anggaran Dasar
Perusahaan.
Susunan Dewan Komisaris Perusahaan selama
Tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama : Theophylus Hartono
Komisaris Independen : Jans Sulga
Selama tahun 2014, dewan komisaris telah
mengadakan 6 kali pertemuan. Dewan komisaris
secara berkala mengadakan rapat untuk membahas
hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan
Perusahaan oleh Direksi, evaluasi kinerja
Perusahaan serta membahas laporan hasil audit
yang disampaikan oleh Komite Audit.
Board of Commissioners
The board of commissioners is in charge and
responsible for supervising the Company business
activities manage by the directors. Commissioners
also provide input and advice that is considered
important to the directors on the implementation of
the Company operations in general, thereby
achieved a balance between the planning function
with operational control functions of the Company.
The Board of Commissioners currently consists of
two commissioners. One commissioner is an
independent commissioner who does not have a
relationship with the Company ownership in any
form. The company needed an independent
commissioner to help oversee the company apart
from his or her assignment as commissioner set out
in the Articles of Association.
The Board of Commissioners during the year of 2014
was as follow :
President Commissioner : Theophylus Hartono
Independent Commissioner : Jans Sulga
During 2014, the board of commissioner has
undertaken 6 meetings. The Board of Commissioners
meets periodically to discuss matters relating to the
management of the Company by the Directors,
evaluating the performance of the Company and
discuss the audit report submitted by the Audit
Committee.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
38
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris :
Jumlah
Kehadiran
%
Kehadiran
Theophylus Hartono 6 100
Jans Sulga 6 100
Dewan Direksi
Direksi Perusahaan memililiki tanggung jawab utama
sebagai berikut:
1. Mengelola semua operasi sehari-hari
Perusahaan yang meliputi kegiatan usaha,
pengelolaan keuangan, sumber daya manusia,
pengembangan bisnis dan penyelesaian proyek,
penerapan manajemen risiko, implementasi
prinsip-prinsip GCG serta program tanggung
jawab sosial Perusahaan.
2. Memastikan pelaksanaan operasi sehari-hari
Perusahaan untuk mencapai target-target
operasional dan keuangan yang telah ditetapkan
sehingga memberikan nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan.
3. Memastikan pelaksanaan fungsi audit internal
serta tindak lanjut atas temuan audit internal.
Dewan Direksi melakukan fungsi perencanaan dan
pelaksanaan operasional Perusahaan serta
menyusun strategi dan kebijakan usaha sesuai
dengan tujuan usaha Perusahaan. Strategi usaha
dijabarkan dalam bentuk rencana strategis jangka
pendek dan menengah yang dikaji setiap tahun
dalam rapat-rapat anggaran tahunan. Dewan
Direksi juga menjalankan fungsi pengawasan dalam
kegiatan operasional dan terus berusaha
meningkatkan efektivitas dan efisiensi sehingga
dapat mengevaluasi pencapaian kinerja Perusahaan.
The Board of Commissioners Meeting Attendance :
Frequency of
Attendance
%
Attendance
Theophylus Hartono 6 100
Jans Sulga 6 100
Board of Directors
The Directors of the Company bear the main
responsibility as follows:
1. To manage all day-to-day operations of the
Company which cover business activities,
financial management, human resources,
business development and project delivery, risk
management, implementation of GCG principles
and corporate social responsibility program.
2. To ensure the implementation of day-to-day
operations of the Company to achieve
operational and financial targets that have been
set to provide added value to stakeholders.
3. To ensure implementation of internal audit
functions and actions related to internal audit
findings.
The Board of Directors performs the function of
planning and implementing the Company operations
and to develop the strategies and business policies in
accordance with the Company’s business objectives.
The business strategy outlined in the short and
medium term of strategic plan is assessed each year
in the annual budget meeting. The Board of
Directors also performs the function of controlling
the operations and continues to strive for improving
the effectiveness and efficiency for evaluation of the
Company’s performance.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
39
Dewan Direksi terdiri dari 3 orang direktur dimana
salah satunya merupakan direktur tidak terafiliasi.
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan
berdasarkan keputusan RUPS.
Susunan Dewan Direksi Perusahaan selama tahun
2014 adalah sebagai berikut:
Direktur Utama : Welly Thomas
Direktur : Ninin Saleh
Direktur Tidak Terafiliasi : Leonard Stephen
Jonatan
Selama tahun 2014, direksi telah mengadakan 16
rapat direksi antara lain membahas evaluasi kinerja
Perusahaan, perubahan dan strategi dalam kegiatan
operasional yang berpengaruh pada kegiatan usaha,
usaha untuk memperbaiki efektivitas dan efisiensi
kegiatan operasional. Direksi juga mengadakan
pertemuan dengan dewan komisaris dan komite
audit.
Kehadiran Rapat Dewan Direksi :
Jumlah
Kehadiran
%
Kehadiran
Welly Thomas 16 100
Ninin Saleh 15 94
Leonard Stephen
Jonatan
16 100
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS Tahunan
memberikan kuasa kepada salah satu Pemegang
Saham Pendiri, PT Artha Era Primayasa untuk
The Board of Directors consists of 3 directors, one of
whom is not an affliated director. Board members
are appointed and dismissed by decision of the
Shareholders General Meeting.
The formation of the Board of Directors of the
Company in 2014 is as follows:
President Director : Welly Thomas
Director : Ninin Saleh
Unaffilliated Director : Leonard Stephen
Jonatan
During 2014, the directors has held 16 regular
meetings and discussed the performance evaluation
of the Company, changes in strategy and operations
that affect the business activities, efforts to improve
the effectiveness and efficiency of operations.
Directors also held a meeting with the board and
audit committee.
The Board of Directors Meeting Attendance :
Frequency of
Attendance
%
Attendance
Welly Thomas 16 100
Ninin Saleh 15 94
Leonard Stephen
Jonatan
16 100
Remuneration of Board of Commissioners and
Directors
In accordance with the Articles of Association,
Annual General Meeting authorizes one of the
Founding Shareholders, PT Artha Era Primayasa to
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
40
menetapkan besarnya honorarium anggota
komisaris. Selanjutnya, RUPS Tahunan memberikan
kuasa dan wewenang kepada dewan komisaris
Perusahaan untuk menentukan dan menetapkan
besarnya gaji dan tunjangan lainnya untuk anggota
direksi. Untuk tahun buku 2014, jumlah remunerasi
dewan komisaris dan direksi tercatat sebesar Rp
1.538 juta.
Komite Audit
Komite audit merupakan salah satu perangkat
penting dalam penerapan tata kelola Perusahaan
yang baik. Komite audit yang dibentuk oleh dewan
komisaris menjalankan tugas dan fungsinya sesuai
dengan peraturan Bapepam & LK No. IX.I.5.
Komite Audit bertugas membantu dewan komisaris
untuk memastikan bahwa Perusahaan memiliki
perangkat pengendalian internal yang baik dan
memadai guna memelihara nilai aktiva Perusahaan
maupun ekuitas Pemegang Saham Perusahaan. Ini
mencakup melakukan pengkajian terhadap
informasi keuangan Perusahaan untuk memastikan
kesesuaian dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia, serta dengan persyaratan
pengungkapan informasi sebagaimana ketentuan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Komite Audit juga mengawasi kinerja internal audit,
mengkaji kebijakan audit dan implementasinya,
serta mengkoordinasikan tugas audit dengan pihak
audit eksternal. Komite Audit memberikan pendapat
dan laporan kepada dewan komisaris atas semua hal
yang memerlukan perhatian komisaris.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, komite
audit bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
determine the amount of commissioners
remuneration. Furthermore, the AGM provides the
power and authority to the board of commissioners
to determine and define the salary and other
benefits for members of the board of directors. For
fiscal year 2014, total remuneration of the board of
commissioners and directors amounted to Rp 1,538
million.
Audit Committee
The audit committee is one important tool in the
implementation of good corporate governance.
Audit committee established by the board of
commissioners to run the tasks and functions in
accordance with Bapepam & LK. IX.I.5.
The Audit Committee assists the board of
commissioners to ensure that the Company has a
good internal control tools and sufficient to maintain
the value of the Company assets or equity of the
Shareholders. It includes doing an assessment of the
Company financial information to ensure compliance
with generally accepted accounting principles in
Indonesia, as well as the disclosure requirements as
statutory provisions in the Capital Market. The Audit
Committee also oversees the performance of
internal audit, reviewing audit policies and their
implementation, as well as coordinating the audit
with the task of the external audit. The Audit
Committee provides opinion and report to the board
on all matters requiring the attention of the
commissioner.
In exercising its control function, the audit
committee is responsible to the board of
commissioners.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
41
Komite audit melakukan pertemuan secara rutin
setiap 3 bulan sekali. Di tahun 2014 komite audit
telah mengadakan 4 kali pertemuan. Kegiatan
komite audit pada tahun 2014 meliputi :
Menelaah dan mengevaluasi laporan keuangan
yang akan dipublikasikan oleh Perusahaan dan
memberikan masukan hasilnya kepada komisaris
dan direksi.
Menelaah tingkat kepatuhan Perusahaan
terhadap peraturan dan perundangan yang
berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
Mengevaluasi struktur organisasi Perusahaan
dan memastikan terselenggaranya praktek tata
kelola Perusahaan yang baik.
Mengkaji kebijakan internal audit dan
implementasinya.
Keanggotaan komite audit Perusahaan diketuai oleh
Komisaris Utama Perusahaan, Bapak Theophylus
Hartono dan beranggotakan 2 orang pihak
independen yaitu Johnson Napitupulu dan Ibu Irene
Anggreani.
Adapun profil komite audit Perusahaan adalah
sebagai berikut :
Jans Sulga
Menyelesaikan pendidikan Diploma in Hospitality
and Tourisme tahun 2005 dan Bachelorof Arts in
International Hotel Management tahun 2006 di
International Hotel Management Institute. Sejak
tahun 2013 menjabat sebagai Project Manager PT
Tekonindo. Menjadi Komisaris PT Bintang Mitra
Semestaraya Tbk dan Ketua Komite Audit sejak
2014.
The audit committee meets regularly every 3
months. In 2014 the audit committee has
undertaken 4 meetings. Audit committee activities in
2014 include:
Reviewing and evaluating financial statements
that will be published by the Company and
advising the outcome to the commissioner and
the board of directors.
Reviewing the Company's compliance with rules
and regulations relating to the Company
activities.
Evaluating the Company organizational
structure and ensuring the practical
implementation of good corporate governance
principles.
Reviewing the internal audit policy and its
implementation.
Membership of the Company's audit committee is
chaired by the President Commissioner, Mr.
Theophylus Hartono and consists of two
independent parties, Johnson Napitupulu and Ms.
Irene Anggreani.
The profile of the audit committee are as follows:
Jans Sulga
Graduated from Diploma in Hospitality and Tourism
in 2005 and Bachelor of Arts in International Hotel
Management in 2006 at International Hotel
Management Institute. Position as Project Manager
PT Tekonindo since 2013. Became Commissioner and
Chief of Audit Committee PT Bintang Mitra
Semestaraya Tbk since 2014.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
42
Irene Anggreani
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Tehnik Industri
Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 2008.
Menjabat sebagai anggota komite audit sejak
Desember 2009.
Johnson Napitupulu
Menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi bidang
Manajemen dari Universitas Pancasila Jakarta,
Master of International Business bidang Keuangan
Internasional dan Studi Pasar Modal dari University
of Wollongong Australia dan Master Commerce
bidang Administrasi Bisnis dari Macquarie University
Australia. Tahun 2003 memulai karir pada Ernst &
Young Advisory Services sebagai senior konsultan.
Sebagai Pendiri dan Direktur dari Business Advisory
Services sejak Januari 2006. Saat ini menjabat
sebagai Penasehat Independen di PT Berkat Borneo
Coal sejak Januari 2012. Menjabat sebagai anggota
komite audit sejak Desember 2012.
Kehadiran Rapat Komite Audit :
Jumlah
Kehadiran
%
Kehadiran
Jans Sulga 4 100
Irene Anggreani 3 75
Johnson Napitupulu 4 100
Internal Audit
Internal audit membantu Direksi untuk menjalankan
fungsi kontrol internal, melakukan penilaian yang
independen atas seluruh kegiatan Perusahaan
dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan
meningkatkan efisiensi operasional, mendukung
kebijakan Direksi dalam rangka mencapai tujuan
Perusahaan dengan memperhatikan efisiensi dan
Irene Anggreani
Graduated Bachelor of Industrial Technics Trisakti
University in 2008. Served as a member of the audit
committee since December 2009.
Johnson Napitupulu
Graduated Bachelor of Economic majoring in
Mangement of Pancasila University, Jakarta, Master
of International Business majoring in International
Finance and Capital Markets Study of University of
Wollongong, Australia and Master Commerce in
Business Administration of Macquarie University,
Australia. In 2003, began his career in Ernst & Young
Advisory Services as a senior consultant. Founder
and Director of Business Advisory Services since
January 2006. Served as Independent Adviser of PT
Berkat Borneo Coal since January 2012. Served as a
member of the audit committee since December
2012.
Attendance in Audit Committee Meeting :
Frequency of
Attendance
%
Attendance
Jans Sulga 4 100
Irene Anggreani 3 75
Johnson Napitupulu 4 100
Internal Audit
Internal audit assists the Board of Directors in
implementing internal control function, conducts an
independent assessment of all activities with the aim
to add value and improve operational efficiency,
supports the policy of the Board of Directors in order
to achieve corporate objectives with respect to
efficiency and operational effectiveness, and
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
43
efektivitas operasional, serta mengevaluasi
kecukupan dan fungsi manajemen resiko,
pengendalian intern dan proses tata kelola
Perusahaan (Good Corporate Governance).
Dalam melaksanakan tugasnya, kerangka kerja
internal audit berpedoman pada Piagam Internal
Audit yang mengatur tata kerja kegiatan audit
internal. Internal audit melakukan komunikasi dan
mengadakan rapat secara berkala dengan direksi,
komisaris dan komite audit.
Internal audit menguji dan mengevaluasi
pelaksanaan sistem pengendalian intern dan
pengendalian risiko melalui penerapan manajemen
risiko serta memberi masukan kepada manajemen
untuk mengambil langkah-langkah dalam menekan
risiko yang mungkin dapat terjadi. Disamping itu
internal audit juga mendukung efisiensi dan
efektivitas manajemen Perusahaan dengan
melakukan pemeriksaan dan penilaian di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya
manusia, pemasaran, teknologi informasi dan
kegiatan lainnya.
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan dibentuk berdasarkan
peraturan Bapepam & LK No. IX.I.4. Saat ini
sekretaris Perusahaan dirangkap oleh direktur
Perusahaan, Leonard Stephen Jonatan. Sekretaris
Perusahaan berfungsi untuk mengawasi dan
memastikan bahwa Perusahaan telah mematuhi
ketentuan perundang-undangan pasar modal,
anggaran dasar Perusahaan dan peraturan lainnya
yang berlaku, serta berperan sebagai penghubung
antara Perusahaan dengan para pemegang saham,
lembaga otoritas bursa dan pasar modal serta pihak
lainnya. Tugas lainnya adalah sebagai koordinator
evaluate the adequacy and management functions
risk, internal control and corporate governance
processes (Good Corporate Governance).
In performing its duties, internal audit framework is
based on the Internal Audit Charter governing the
functioning of the internal audit activity. Internal
audit communicate and meet regularly with the
directors, commissioners and the audit committee.
Internal audit checks and evaluates the
implementation of the internal control system and
risk control through the application of risk
management, and provides advice to the
management to take necessary action to minimize
the potential risks that may occur. The internal audit
supports efficiency and effectiveness of the
Company's management to conduct inspections and
assessments in the areas of finance, accounting,
operations, human resources, marketing,
information technology and other activities.
Corporate Secretary
Corporate Secretary was formed by Bapepam & LK.
Regulation No. IX.I.4. Currently the Company
secretary is handled concurrently by the director of
the Company, Leonard Stephen Jonatan. Company
Secretary serves to oversee and ensure that the
Company has complied with the provisions of capital
market regulation, the article of association of the
Company and any other regulations, as well as
acting as a liaison between the Company and its
shareholders, institutions and capital market
authority and other parties. Other duties as
coordinator in preparing corporate event that will
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
44
dalam mempersiapkan setiap corporate event yang
akan dilakukan oleh Perusahaan dan bertanggung
jawab dalam penyelenggaraan RUPS.
KOMITE REMUNERASI
Komite remunerasi dibentuk dibawah pengawasan
Dewan Komisaris dengan uraian tugas sebagai
berikut:
- Menyusun anggaran remunerasi dewan komisaris
dan direksi berdasarkan kinerja Perusahaan dan
prestasi yang dicapai serta kontribusi terhadap
pertumbuhan Perseroan.
- Menetapkan sistem remunerasi yang layak dan
memadai, serta memutuskan remunerasi seluruh
anggota komisaris dan direksi.
- Mengadakan pertemuan formal paling sedikitnya
sekali dalam setahun.
- Keputusan diambil dapat melalui pertemuan dan
atau pernyataan tertulis.
SISTEM PENGENDALIAN INTEREN PERSEROAN
Sistem pengendalian internal Perseroan salah
satunya dilakukan melalui pembuatan serangkaian
kebijakan dan prosedur standar di dalam
menjalankan kegiatan operasional Perseroan.
Sistem ini terus dimonitor pelaksanaannya dan telah
mengalami penyempurnaan untuk mencapai tingkat
efektifitas dan efisiensi yang baik di dalam
meminimalkan risiko yang dapat timbul. Perseroan
secara rutin mengadakan tinjauan manajemen
sebagai sarana pengendalian dan sebagai alat
peringatan dini jika ada hal-hal yang menyimpang
sehingga langkah-langkah antisipasi dapat segera
diambil. Seiring dengan berjalannya waktu dimana
tingkat risiko yang dihadapi juga terus mengalami
perubahan, maka Unit Audit Internal dituntut untuk
terus meningkatkan kompetensi dan
be undertaken by the Company and is also
responsible for organizing the AGM.
REMUNERATION COMMITTEE
Remuneration Committee was formed under
supervision Board of Commissioners with job
description as follow:
- Draft remuneration budget for Board of
Commissioners and Directors related to
Company’s achieved performance also
contribution to Company’s growth.
- Authorized proper and adequate remuneration
system, also remuneration for the whole member
of Commissioners and Directors.
- Held formal meeting at least once in a year.
- Decision can be made through meeting and or
written statement.
COMPANY INTERNAL CONTROL SYSTEM
As one of Company Internal Control System
application is through series of standar policy and
procedure making in executing Company
operational activities. Execution of the system
continously monitored and perfecting to achieve
good level of effectiveness and efficiency ini
minimizing possible risks. Company on regular base
held management review as control facility and
early warning tool if there are defected actions, so
anticipative steps can be made. Along with time
where risk level keeps on changing, Internal Audit
Unit required to keep on improving for competencies
and professionalism. In this case Internal Audit Unit
is partner for Management having roles to be abble
to improving internal control quality through
prompt and accurate information providing for
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
45
profesionalismenya. Unit Audit Internal yang dalam
hal ini merupakan mitra Management memiliki
peran untuk dapat meningkatkan kualitas
pengendalian internal melalui penyediaan informasi
yang cepat dan akurat guna pengambilan keputusan
Management dalam pencapaian target Perseroan.
Bentuk lain pengendalian interen juga dilakukan
dengan cara melakukan pertemuan rutin dengan
divisi yang ada di Perseroan, guna membahas
progres pekerjaan dan masalah yang dihadapi baik
secara internal maupun eksternal. Pihak Unit Audit
Internal akan membahas semua permasalahan
termasuk memberikan rekomendasi kepada pihak
Management sehingga progress pekerjaan dapat
berjalan sesuai rencana dan permasalahan dapat
diselesaikan dengan cepat dan baik. Selain itu, Unit
Audit Internal akan menilai tingkat kepatuhan
terhadap sistem, prosedur dan kebijaksanaan yang
telah ditetapkan di tingkat operasional. Sistem
pengendalian interen yang ada akan ditelaah secara
periodik untuk mengetahui apakah masih cukup
efektif dalam menangani risiko yang mungkin
timbul.
Tidak ada perkara penting yang dihadapi oleh
Perseroan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris
dan Direksi yang sedang menjabat.
SANKSI ADMINISTRATIF DARI PIHAK OTORITAS
PASAR MODAL DAN LAINNYA
Selama tahun 2014, Perseroan tidak pernah
dikenakan sanksi administrasi oleh otoritas pasar
modal dan otoritas lainnya.
Management decision making to achieve Company
target.
Other form of internal control also done by way of
having regular meeting with all divisions in the
Company, to discuss work progress and internal and
external problems. Internal Audit Unit will discuss all
problems including providing recommendation to
Management so work progress can be executed
according to plan and promblems can be well and
promptly solved. Beside that, Internal Audit Unit will
examine level of compliance to the system, policies
and procedures which has been decided at
operational level. Exisiting internal control system
will be evaluated periodically to asses effectiveness
in handling pontential risks.
There was no case or lawsuit involving the
Company, Subsidiaries, the Board of Commissioners,
and Board of Directors
ADMINISTRATIVE PENALTIES FROM CAPITAL
MARKET AUTHORITIES AND OTHERS
In 2014, Company has never been penalized by any
administratives penalties from Capital market
authorities and others.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
46
KODE ETIK DAN BUDAYA PERSEROAN
Budaya Perseroan merupakan suatu pola mendasar
yang dimiliki oleh seluruh anggota Perseroan yang
berisi nilai-nilai dan norma-norma serta kebiasaan
yang dapat mempengaruhi pemikiran, perilaku serta
metode kerja karyawan.
Kode etik Perseroan merupakan aturan guna
mengatur perilaku etika dan menetapkan larangan
yang berlaku dalam ruang lingkup Perseroan, di
mana mewajibkan seluruh karyawan mematuhi
seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku,
termasuk pula bagi dewan komisaris dan direksi.
Pokok-pokok ketentuan dalam kode etik ini meliputi
komisi, jamuan, hadiah, pembayaran tidak resmi,
kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, hubungan
antar karyawan, terjadi pertentangan kepentingan
antar pihak, mempekerjakan anggota keluarga dan
pejabat atau pegawai pemerintah, kegiatan dan
sumbangan politik serta sumbangan kemanusiaan.
Bentuk sosialisasi kode etik dan budaya Perseroan
tersebut, kode etik ini disampaikan dan dijelaskan
secara langsung kepada seluruh pihak-pihak terkait
termasuk pihak-pihak lain yang melakukan
hubungan bisnis atas nama Perseroan.
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Perseroan memiliki pedoman sitem pelaporan dan
penyelidikan pelanggaran atas suatu sistem dan
prosedur dalam melakukan pengawasan kegiatan
bisnis Perseroan yang terus semakin berkembang
dari waktu ke waktu, sehingga dapat mencegah
segala kemungkinan terjadinya segala pelanggaran
yang dapat terjadi.
Setiap pelanggaraan dapat segera dilaporkan kepada
COMPANY’S CODE OF ETHIC AND CULTURE
Company’s culture becomes basic pattern owned by
all members of Company which thought, behaviour
and employee working method are influent by
Company’s values and norms also habits.
Company’s code of ethic regulates ethical behaviour
in Company’s environment, which obligates to all
employee to comply all regulation and terms
applied, including to Board of Commissioners and
Board of Directors.
Principles term in Code of Ethic regulates,
commission, entertainment, present, unofficial
payment, compliance to law, inter-employee
relationship, conflict of interest by related parties,
hiring family member and Government officials and
staffs, political activity and donation also humanity
donation.
Company’s Code of Ethic and Culture socialisation is
directly explained to all related parties including
other parties which have business relation with the
Company.
FRAUD REPORTING SYSTEM
Company has guidance of fraud reporting and
investigation on a system and procedure in
supervising Company’s business activities which
keep on increasing from time to time, to prevent all
fraud possibilities might occur.
Each fraud can be reported directly to each member
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
47
masing-masing anggota komite audit investigasi
yang dibentuk Perseroan guna melakukan
penyelidikan jika ada laporan dugaan pelanggaran,
baik lisan maupun tertulis atas permasalahan yang
terjadi. Setelah itu komite audit investigasi dapat
memahami dan menindak-lanjuti permasalahan
yang terjadi serta melakukan langkah-langkah
penanganan yang tepat.
Gugatan atau Perkara
Selama tahun 2014, tidak ada perkara atau gugatan
penting yang melibatkan Perusahaan, Dewan
Komisaris maupun Direksi yang dapat
mempengaruhi kondisi keuangan Perusahaan
maupun kinerja saham Perusahaan di Bursa. Hal ini
dikarenakan dalam menjalankan usahanya
Perusahaan selalu berpedoman dan tunduk kepada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Risiko Usaha
Perusahaan dan anak perusahaan menyadari bahwa
dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan
dan anak perusahaan dihadapkan pada risiko usaha
yang dapat timbul sewaktu-waktu sebagai akibat
dari adanya faktor internal atau eksternal yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi peningkatan atau
penurunan pendapatan Perusahaan secara
konsolidasi.
Risiko–risiko usaha penting yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
1. Risiko Persaingan Usaha
Ketatnya persaingan dalam memperoleh pangsa
pasar produk kimia membuat risiko usaha semakin
besar. Namun demikian Perusahaan tetap konsisten
of Investigative Audit Committee, which appointed
by Company to investigate if there was report of
fraud possibility, in verbal or written report on any
problem happens. Afterward Investigative Audit
Committee can understand and processes the
problem also taking accurate handling actions.
Lawsuit or the Case
In 2014, there was no case or lawsuit involving the
Company, the Board of Commissioners, and Board
of Directors that may affect our financial condition
and performance of the Company in the Stock
Exchange. This is because the Company always
complies with and guided by law and regulation.
Business Risk
The Company and the subsidiaries realize that in
conducting the business activities, the Company and
the subsidiaries are exposed to business risks which
may arise from time to time as a result of internal or
external factors that could ultimately affect the
increase or decrease in the Company consolidated
income.
Some important business risks requiring full
attention of the management are as follows :
1. Competition Risk
Tight market competition to gain and to increase
market share of chemical products leads to the
increasing business risks. However, the Company
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
48
menerapkan strategi pemasaran yang menjamin
konsumen untuk tetap dapat memperoleh harga
produk yang cukup bersaing, pelayanan serta
pengiriman ke Pelanggan yang lancar dan tepat
waktu. Selain itu dengan ekspansi dari Pelanggan
maupun adanya industri baru menyebabkan
turunnya resiko usaha yang ada.
2. Risiko Fluktuasi Nilai Mata Uang Rupiah
Terhadap Dolar Amerika
Perusahaan dalam memasarkan produknya
sebagian menggunakan mata uang dolar Amerika
Serikat, sedangkan pencatatan pembukuan
Perusahaan dalam mata uang Rupiah sehingga
dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan
selisih kurs yang akhirnya berpengaruh terhadap
pencapaian laba Perusahaan. Untuk mengantisipasi
tingkat fluktuasi yang terlalu besar, Perusahaan
berusaha menerapkan penggunaan mata uang asing
yang berimbang, dimana beberapa produk dijual
dengan basis harga ekuivalen dengan dolar Amerika
Serikat.
3. Risiko Kebijakan Pemerintah
Industri produk kimia dan perminyakan merupakan
industri yang juga tergantung kepada kebijakan
Pemerintah Indonesia. Apabila terdapat perubahan
kebijakan Pemerintah yang tidak diantisipasi dan
memiliki dampak yang kurang menguntungkan bagi
Perusahaan dan anak perusahaan, maka hal
tersebut dapat mempengaruhi kegiatan operasional
Perusahaan yang pada akhirnya mempengaruhi
pendapatan Perusahaan. Untuk mengatasi hal
tersebut, Perusahaan berusaha untuk selalu cepat
dan tanggap dalam mengantisipasi kebijakan-
kebijakan baru Pemerintah dengan melakukan
penyesuaian-penyesuaian di dalam sistem internal
peraturan perusahaan.
remained consistent in implementing marketing
strategies to ensure that the Consumers can still
obtain a fairly competitive price, quality products,
excellent services, and on time, smooth and
continuous delivery. In addition to the above, the
Consumers’ expansion, and establishment of newly-
set up industry may reduce the exisiting business
risk.
2. Currency Risk of Rupiah against US Dollar
The Company’s products are priced and sold in US
Dollar, on the other hand the Company’s accounting
records is in Rupiah, which may potentially expose
foreign exchange risk, which then affect the the
Company’s profitability. To anticipate the risk, the
Company tried to implement the use of foreign
currency balance, where several products are sold in
USD equivalent basis price.
3. Government Policy Risk
Chemical Industry and oil and gas industry are also
industries governed by and fully relying on policy of
the Government of Indonesia. Any changes in
government policy that are not fully anticipated,
and are less favorable to the Company and the
subsidiaries, then it may affect the operations of the
Company which in turn affects the income of the
Company. The Company strives to anticipate the
issuance of new government policies by modifying
the existing internal system of corporate regulation.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
49
4. Risiko Terhadap Turunnya Harga Minyak
Turunnya harga minyak akan mempengaruhi
investasi Perusahaan di sektor ini karena tidak
memenuhi skala ekonomis dalam melakukan
kegiatan di sektor ini yang pada akhirnya
mempengaruhi pendapatan Perusahaan .
5. Risiko Ketersediaan Sumber Daya Manusia Yang
Handal dan Cakap.
Perusahaan dan anak perusahaan dalam kegiatan
operasionalnya membutuhkan sumber daya
manusia yang profesional, terdidik, terlatih dan
handal terutama dalam bidang perminyakan. Hal ini
sangat diperlukan karena industri minyak
membutuhkan keahlian dan ketrampilan sumber
daya manusia yang spesifik. Untuk itu Perusahaan
dan anak Perusahaan berusaha untuk menjaga dan
memperhatikan pengembangan di bidang sumber
daya manusia dengan memperhatikan dan
memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang
berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang
di tengah masyarakat, Perusahaan dan anak
Perusahaan menyadari sepenuhnya akan tanggung
jawab sosial pada masyarakat khususnya bagi
masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi
operasional Perusahaan dan anak perusahaan. Oleh
karenanya, Perusahaan dan anak perusahaan
mengupayakan untuk dapat selalu berpartisipasi dan
berperan aktif serta peduli dalam setiap kegiatan
yang berlangsung di tengah masyarakat baik yang
bersifat sosial maupun keagamaan.
4. Risk due to decreasing of oil prices
Decrease in oil prices would affect the Company’s
investment in this sector, and continuing operation
under such oil price pressure would be absolutely
uneconomical.
5. Risk of availability of Reliable and
Competent Human Resource
The Company and the subsidiaries need professional,
educated, well-trained and reliable human resources
in running operational activities, especially in the
field of exploration and production of oil and gas.
The oil industry requires expertise and specific skill of
human resources. Therefore the Company and the
subsidiaries strive to maintain and pay attention for
development of human resources and complianc
with the government regulation especially those
related to the welfare of employees.
Corporate Social Responsibility
As a company that grows within society, the
Company and the subsidiaries are fully aware of
social responsibility to the community, especially for
communities living around the location of
operations. Accordingly, the Company and the
subsidiaries can always participate and play an
active role and shall be concerned in any social and
religious activities in the community environment.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
50
Data Perusahaan l Corporate Data Dewan Komisaris l Board of Commissioners
Theophylus Hartono
Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Jepara pada
tanggal 12 Oktober 1964. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana Bisnis dari GS Fame Institute of
Business pada tahun 1991 dan memulai karirnya
sebagai Account Executive pada Inti Global
Investama 1987-1989. Kemudian menjabat
sebagai Head of Treasury PT Modern Bank Tbk
1989-1995, Head of Fixed Income, Brokerage and
Trading Debt Instrument PT Transpacific Securindo
1995-2000, Direktur Utama PT Transpacific Mutual
Finance 1995-2000, Direktur Utama PT
Transpacific Investama 1997-2002, Direktur Utama
PT Transpacific Mutual Capita 1998-2000, Financial
Advisor Aimity Financial Group, Toronto, Canada,
2002-2006, Komisaris Utama PT Transpacific
General Insurance 2007-2011, Komisaris Utama PT
Multicor Life Insurance 2008-2011. Hingga saat ini
memegang jabatan antara lain sebagai Direktur
Utama PT Transpacific Finance sejak 2006,
Direktur Utama PT Spring Energi Indonesia sejak
2007, Komisaris PT Bangun Bejana Baja sejak 2008,
Direktur Utama PT Intershop Prima Center dan
Komisaris di PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sejak 2012.
Theophylus Hartono
President Commissioner
Indonesian citizen, born at Jepara on October 12,
1964. Graduated Bachelor of Business from the GS
Fame Institute of Business in 1991 and began his
career as an Account Executive at PT Inti Global
Investama 1987-1989. Later served as a Head of
Treasury PT Modern Bank Tbk 1989-1995, Head of
Fixed Income, Brokerage and Trading Debt Instrument
PT Transpacific Securindo 1995-2000, President
Director PT Transpacific Mutual Finance 1995-2000,
President Director PT Transpacific Investama 1997-
2002, President Director PT Transpacific Mutual
Capita 1998-2000, Financial Advisor Aimity Financial
Group, Toronto, Canada, 2002-2006, President
Commissioner PT Transpacific General Insurance
2007-2011, President Commissioner PT Multicor Life
Insurance 2008-2011. Recent positions are President
Director PT Transpacific Finance since 2006, President
Director PT Spring Energi Indonesia since 2007,
Commissioner PT Bangun Bejana Baja since 2008,
President Director PT Intershop Prima Center and
Commissioner PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
since 2012.
Jans Sulga
Komisaris Independen
Warga Negara Latvijas, lahir di Riga pada tanggal 1
Juli 1984. Menyelesaikan pendidikan Diploma in
Hospitality and Tourisme tahun 2005 dan Bachelor
Jans Sulga
Independent Commissioner
Latvijas citizen, born in Riga on July 1, 1984.
Graduated from Diploma in Hospitality and Tourism in
2005 and Bachelor of Arts in International Hotel
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
51
of Arts in International Hotel Management tahun
2006 di International Hotel Management
Institute. Memulai karirnya di Hotel Serpiano
Switzerland 2003 dan Hotel Alpha-Palmiers
Switzerland 2005. Kemudian menjabat sebagai
Marketing Manager di PT Hass Coal 2009-2010,
Marketing Coordinator di PT Indobest Food 2010-
2011, Marketing Coordinator di PT Ryan Nuansa
Khatulistiwa 2011-2013 dan Project Manager PT
Tekonindo 2013-2014. Menjadi Komisaris PT
Bintang Mitra Semestaraya Tbk sejak 2014.
Management in 2006 at International Hotel
Management Institute. Began his career in Hotel
Serpiano Switzerland 2003 and Hotel Alpha-Palmiers
Switzerland 2005. Served as Marketing Manager PT
Hass Coal 2009-2010, Marketing Coordinator PT
Indobest Food 2010-2011, Marketing Coordinator PT
Ryan Nuansa Khatulistiwa 2011-2013 and Project
Manager PT Tekonindo 2013-2014. Became
Commissioner PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
since 2014.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
52
Dewan Direksi l Board of Directors Welly Thomas
Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, lahir di Ujung Pandang
pada tanggal 11 Desember 1972. Menyelesaikan
pendidikan Master of Business Administration di
Eastern Michigan University, Michigan, Amerika
Serikat pada tahun 1996 dan memulai karir sebagai
Equity Sales di ABN AMRO ASIA Securities 1997 –
2000. Kemudian menjabat sebagai Vice President
for Equity Sales di Net Securities 2000 – 2003.
Hingga saat ini memegang jabatan antara lain
sebagai Komisaris Utama PT Binatek Reka Kruh
sejak 2006, Komisaris PT Retco Prima Energi sejak
2006 dan sebagai Direktur Utama PT Bintang Mitra
Semestaraya Tbk sejak tahun 2011.
Welly Thomas
President Director
Indonesian citizen, born in Ujung Pandang on
December 11, 1972. Graduated Master of Business
Administration from the Eastern Michigan
University, Michigan, USA in 1996 and began his
career as an Equity Sales in ABN AMRO Asia
Securities 1997-2000. Served as a Vice President of
Equity Sales in Net Securities 2000-2003. Recent
positions are President Commissioner PT Binatek
Reka Kruh since 2006, Commisioner PT Retco Prima
Energi since 2006 and President Director PT Bintang
Mitra Semestaraya Tbk since 2011.
Ninin Saleh
Direktur
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada
tanggal 19 Juni 1958. Menyelesaikan pendidikan di
Academy Secretary Indonesian College tahun 1979.
Memulai karirnya di PT First Nirwana Photo 1977-
1989 dengan jabatan terakhir sebagai Personal and
General Affair Manager, di PT Sulfindo Adiusaha
1989-2014 dengan jabatan terakhit sebagai
Purchasing Manager. Hingga saat ini memegang
jabatan sebagai Direktur PT Bintang Mitra
Semestaraya Tbk sejak tahun 2014.
Ninin Saleh
Director
Indonesian citizen, born in Jakarta on June 19,
1958. Graduated from Academy Secretary
Indonesian College in 1979. Started her career in PT
First Nirwana Photo 1977-1989 with last position as
Personal and General Affair Manager and in PT
Sulfindo Adiusaha 1989-2014 with last position as
Purchasing Manager. Recent position is Director PT
Bintang Mitra Semestaraya Tbk since 2014.
Leonard Stephen Jonatan
Direktur Tidak Terafiliasi
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada
tanggal 30 November 1969. Menyelesaikan
Leonard Stephen Jonatan
Unaffiliated Director
Indonesian citizen, born in Jakarta on 30 November
1969. Graduated Bachelor of Economy in
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
53
pendidikan Sarjana Ekonomi di STIE – YAI tahun
1993 dan Magister Keuangan di Universitas Pelita
Harapan tahun 2013. Memulai karirnya di PT
Karyaputra Suryagemilang 1991-1993. Kemudian
berkarir di Bank Ganesha 1993-2000 dengan
jabatan terakhir sebagai Business and Development
Department Head, di Standard Chartered Bank
2001-2003 dengan jabatan terkahir sebagai Wealth
Management Center Manager, di PT Nyonya
Meneer and groups 2003-2004 dengan posisi
terakhir sebagai Financial Advisor – General
Manager dan di PT Matahari Kahuripan Indonesia
2004-2012 dengan jabatan terakhir sebagai Finance
& Accounting General Manager. Sejak tahun 2012
sebagai Finance General Manager di PT Artha
Sumatera Energi dan Finance Director di PT
Rantaupanjang Utamabhakti. Kemudian menjabat
sebagai Direktur PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
sejak tahun 2014.
Guna mengikuti perkembangan bisnis, maka
Dewan Direksi secara berkala mengikuti berbagai
seminar maupun pelatihan yang berkaitan dengan
industri yang diselenggarakan baik di dalam
maupun di luar negeri.
Tidak ada hubungan afiliasi antar Direksi dengan
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dan
pemegang saham.
Accounting from STIE-YAI in 1993 and Master of
Management in Finance from Universitas Pelita
Harapan in 2013. Started his career in PT
Karyaputra Suryagemilang 1991-1993. Serves in
Bank Ganesha 1993-2000 with last position as
Business and Development Department Head, in
Standards Chartered Bank 2001-2003 with last
position as Wealth Management Center Manager,
in PT Nyonya Meneer and groups 2003-2004 with
last position as Financial Advisor - General
Manager, in PT Matahari Kahuripan Indonesia
2004-2012 with last position as Finance &
Accounting General Manager. Since 2012 as
Finance General Manager PT Artha Sumatera
Energi and Finance Director PT Rantaupanjang
Utamabhakti. Serves as Director PT Bintang Mitra
Semestaraya Tbk since 2014.
To keep updating with business development,
Board of Directors regularly attend various
seminars and trainings which related to the
industry which held domestic and overseas.
There is no affiliate’s relationship between Directors
with members of Board of Directors and members
of Board of Commisioners and Share holders.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
54
Berikut ini adalah rincian Profesi Penunjang Pasar Modal / Details of Capital Market Supporting Profession:
J a s a
P ro fes i P en u n j a n g P a s a r M o d a l
/ C ap i ta l M a r ke t S up po r t in g P r ofe s s io n
F ee/ F e e ( D a l am Ju ta a n
Ru p i a h/ I n M i l l io n Ru p i a h)
P er i o d e
P en u g a s a n /P e r io d o f
S e r v i c e
Serv ice
M en g a u d i t l a p o ra n p o s i s i k eu a n g a n ta n g g a l 3 1 D e s em b e r 2 0 1 4 , s er ta la p o ra n la b a ru g i ko m p re h en s i f , l a p o r a n p er u b a h a n ek u i ta s d a n la p o ra n a r u s k a s ko n s o l id a s ia n u n t u k ta h u n ya n g b er a k h i r p a d a ta n g g a l 3 1 D es em b er 2 0 1 4 .
K a n t o r A ku n ta n P u b l ik / P ub l i c A c c ou nt a nt
K A P H en d ra w in ata E d d y & S id d h a rta
2 1 5 2 0 1 4 A ud i t i ng F in a nc i a l Re por t f o r the Y e a r e nd e d D e c e m be r 3 1 , 2 0 1 4 , a nd c om pr e he ns iv e P r o f i t a n d L os s Re po r t , C ha n ge s i n E qu i ty Re po r t , an d C on s o l i d ate d C as h F lo w C om p a ny a n d S u bs i d i ar ie s fo r t he Y e ar e nd e d D e c e m be r 3 1 , 2 0 1 4 .
P em el ih a ra a n d a ta s a h a m d a n w a ra n
Ba d a n A d m in i s t ra s i E fe k / S e c ur i t i e sA dm i n i s t r a to r
P T S in a r T a m a G u n i ta
1 1 2 0 1 4 M a in te na nc e d at a o f s h ar e an d w ar r an t
P em b u a ta n a k ta - a k ta K a n t o r N o ta r i s / N o t ar y
N y . H en n y S in g g ih
2 3 2 0 1 4 I ssuan ce of n otar ia l deeds
M en g h i tu n g kew a j i b a n d a n b eb a n a t a s im b a l a n ke r j a s e s u a i d en g a n ke te n t u a n U U K et en a g a ke r j a a n N o . 1 3 t a h u n 2 0 0 3
K a n t o r A kt u a r i s I n d e p e n d e n / I nd e pe n de n t A c tu ar y
P T S en tra Ja s a A kt u a r ia
6 , 8 2 0 1 4 Cal cu lat ing l iab i l i ty and expens e on e mpl oyee benef i t ac cord ing t o UU Ketenagaker ja an N o. 13 tahun 200 3
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
55
Struktur Organisasi l Organization Structure
Struktur Perusahaan l Corporate Structure
PT Retco Prima Energi
PT Binatek Reka Kruh
Bittlestone Capital Inc. (BVI)
99,99% 90% 100%
Serinus Energy Inc.
1,94%
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk.
Blactip Energy Ltd.
0,24%
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Dewan Direksi Board of Directors
Marketing & Sales Manager
Finance & Accounting Manager
Internal Audit
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Staf Staf Staf Staf Staf Staf
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
56
Profil Anak Perusahaan l Corporate Subsidiaries
PT Binatek Reka Kruh (“BRK”)
Pendirian
BRK didirikan pada tanggal 16 April 1999 berdasarkan
Akta Pendirian No. 44 yang dibuat di hadapan Siti
Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta. Akta
tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C-13136. HT.01.01.TH.2001, tanggal
18 Oktober 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan
terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham No. 66 tanggal 19 Agustus 2009
dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn., Notaris di Jakarta.
Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Direktur
Jenderal Administrasi Hukum Umum Republik
Indonesia dengan surat No.AHU-AH.01.10-16424
tanggal 29 September 2009.
Lokasi
Senayan City-Panin Tower Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BRK sesuai dengan Anggaran Dasar
adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi,
dan eksploitasi minyak bumi melalui perjanjian
Technical Assitance Contract (“TAC”) dengan
Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi
Negara (“Pertamina”) untuk periode 20 tahun yang
akan berakhir pada tanggal 21 Mei 2020. Kontrak TAC
yang berlokasi di lapangan minyak Kruh, daerah
Pendopo, Sumatra Selatan ini memiliki total area
pengoperasian seluas 258,10 km².
PT Binatek Reka Kruh (“BRK”)
Establishment
BRK was established on April 16, 1999 based on
Notarial Deed of Establishment No. 44, of Siti
Pertiwi Henny Singgih, SH, Notary in Jakarta. Deed
has been approved by the Minister of Justice and
Human Rights Republic of Indonesia in Decree No.
C-13 136. HT.01.01.TH.2001, dated October 18,
2001. Articles of Association have been amended
several times, and recent changes to the Deed
Decree Shareholders Decision No. 66 dated August
19, 2009 from Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn.,
Notary in Jakarta. This change has been received
and recorded by the Director General of General
Law Administration of the Republic of Indonesia
with a letter-AH.01.10 AHU-16424 September 29,
2009.
Location
Senayan City-Panin Tower 10th Floor
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270
Business Activities
BRK business activities in accordance with the
Articles of Association is to conduct drilling
activities, exploration, production and marketing
of crude oil through the treaty Technical
Assistance Contract ("TAC") with Pertamina for a
period of 20 years which will expire on Mei 21,
2020. TAC contracts located in Kruh, Pendopo
area, South Sumatra, has a total area of the
operation area of 258.10 km ².
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
57
Sampai akhir tahun 2013 BRK memiliki 41 sumur
pengeboran yang terdiri dari 6 sumur berproduksi,
sedangkan sisanya adalah 1 sumur gas, 3 sumur yang
ditutup sementara dan 31 sumur yang ditinggalkan.
Pada tahun 2014, BRK tidak melakukan pemboran
sumur baru, kegiatannya hanya untuk
mempertahankan tingkat produksi.
Pemegang Saham
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 90,00%
Irwan Rolando Jahja 5,71%
Ir. Erwin Jahja 4,29%
Pengurus
Komisaris Utama : Welly Thomas
Komisaris : Ir. Erwin Jahja
Direktur : Boediarto Boentaran
Up to end of 2013 BRK has 41 drilling wells
consisting of 6 wells in production, while the
remainder is 1 gas well, 3 wells were shut down
temporarily and 31 abandoned wells. In 2014, BRK
did not drill new wells, the activities just to
maintain production levels.
Shareholders
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 90.00%
Irwan Rolando Jahja 5.71%
Ir. Erwin Jahja 4.29%
Commissioners and Directors
President Commissioner : Welly Thomas
Commissioner : Ir. Erwin Jahja
Director : Boediarto Boentaran
PT Retco Prima Energi (“RPE”)
Pendirian
RPE didirikan pada tanggal 20 September 1999
berdasarkan Akta Pendirian No. 78 yang dibuat di
hadapan Harra Mieltuani Lubis, S.H., Notaris di
Jakarta yang kemudian diubah dengan Akta
Perubahan Anggaran Dasar No. 65 tanggal 21 Oktober
1999 yang dibuat di hadapan Irawan Soerodjo, S.H.,
Notaris di Jakarta. Akta Pendirian dan perubahannya
ini telah mendapat pengesahan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusannya No. C-19491. HT.01.01.TH.99 pada
tanggal 3 Desember 1999. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan dan yang terakhir dengan Akta Pernyataan
Keputusan Para Pemegang Saham No. 50 tanggal 22
Nopember 2012 dari Deni Thanur, S.E.,S.H.,M.Kn.,
PT Retco Prima Energi (“RPE”)
Establishment
RPE was established on September 20, 1999 based
on Notarial Deed of Establishment No.78 of Harra
Mieltuani Lubis, SH, Notary in Jakarta, which was
amended by the Deed of Amendment No. 65
dated October 21, 1999, of Irawan Soerodjo, SH,
Notary in Jakarta. Deed and its amendment have
been approved by the Minister of Justice of the
Republic of Indonesia in the Decree No. C-19 491.
HT.01.01.TH.99 on December 3, 1999. Articles of
Association have been amended several times and
lastly with Deed Decree No. 50 Deed Shareholders
Decision dated November 22, 2012 of Deni
Thanur, S.E., S.H., M.Kn., Notary in Jakarta. This
change has been received and recorded in the
database Administration System of Law and
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
58
Notaris di Jakarta. Perubahan ini telah diterima dan
dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan
hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui surat No. AHU – AH.01.10-43754 tanggal 7
Desember 2012.
Lokasi
Senayan City-Panin Tower Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha RPE sesuai dengan Anggaran Dasar
adalah melakukan aktivitas pengeboran, eksplorasi,
produksi dan pemasaran minyak bumi.
Pemegang Saham
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 99,99%
Welly Thomas 0,01%
Pengurus
Komisaris : Welly Thomas
Direktur : Boediarto Boentaran
Human Rights Republic of Indonesia through letter
No.. AHU - AH.01.10-43754 dated December 7,
2012.
Location
Senayan City-Panin Tower 10th Floor
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270
Business Activities
RPE business activities in accordance with the
Articles of Association is to conduct drilling
activities, exploration, production and marketing
of crude oil.
Shareholders
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 99.99%
Welly Thomas 0.01%
Commissioners and Directors
Commissioner : Welly Thomas
Director : Boediarto Boentaran
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”)
Pendirian
BCI, berkedudukan di British Virgin Islands, didirikan
pada tanggal 23 April 2007 dan terdaftar dengan
nomor usaha 1400372.
Lokasi
Palm Grove House
P.O. Box 438, Road Town
Tortola, British Virgin Islands
Bittlestone Capital Inc. (“BCI”)
Establishment
BCI, based in British Virgin Islands, was
established on April 23, 2007 and registered under
the business number 1400372.
Location
Palm Grove House
P.O. Box 438, Road Town
Tortola, British Virgin Islands
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
59
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BCI adalah melakukan investasi pada
perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor
pertambangan minyak dan gas bumi yang memiliki
proyek pertambangan di Brunei, Syria dan Ukraine.
Pada awalnya BCI memiliki investasi dalam bentuk
saham pada Triton Hydrocarbons Pty Ltd (Australia)
(“Triton”) dan ESK Ltd. (British Virgin Island).
Selanjutnya pada bulan Oktober 2009 dilakukan
compulsory swap share terhadap seluruh penyertaan
saham BCI di Triton oleh Kulczyk Oil Ventures Inc.
(Canada) (“KOV”). Atas hasil compulsory swap share
tersebut, BCI menerima 10.960.711 saham biasa KOV
dan 1.996.123 saham preferen KOV dimana saham
preferen KOV kemudian dikonversi menjadi saham
biasa di Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore)
(“TPPL”) pada pertengahan tahun 2010.
KOV merupakan Perusahaan terbuka dimana
sahamnya mulai diperdagangkan di Bursa Efek
Warsaw (Polandia) pada tanggal 25 Mei 2010.
Berdasarkan catatan keuangan manajemen ESK,
pada tanggal 31 Desember 2010, hutang lancar ESK
telah melebihi aset lancer ESK sehingga terjadi
penurunan nilai secara penuh.
Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa
pada TPPL dialihkan ke saham biasa Ninox Energy
Limited (“NEL”). Perusahaan bersedia memberikan
sahamnya di TPPL dan sebagai gantinya Perusahaan
menerima 4.436 saham biasa NEL.
Pada tanggal 24 Juni 2014, NEL berubah nama
menjadi Blacktip Energy Limited.
Pada akhir Juni 2013, KOV merger dengan Winstar
dan berubah nama menjadi Serinus Energy Inc,
jumlah saham diperkecil menjadi 10:1, total saham
Business Activities
BCI is an investment company engaged in
investment of the mining sector oil and gas which
has mining projects in Brunei, Syria and Ukraine.
Initially BCI had investment in shares of Triton
Hydrocarbons Pty Ltd (Australia) ("Triton") and
ESK Ltd. (British Virgin Island). Later in October
2009 made compulsory swap share for all BCI
shares in Triton by Kulczyk Oil Ventures Inc.
(Canada) ("KOV"). The result from the compulsory
share swap, the BCI received 10,960,711 common
shares and 1,996,123 preferred shares of KOV
which are then converted into common stock at
Triton Petroleum Pte. Ltd. (Singapore) ("TPPL") in
mid-2010.
KOV is a public company in which shares are
traded on the Warsaw Stock Exchange (Poland) on
May 25, 2010.
Based on ESK Limited Management accounts as at
December 31, 2010, the current liabilities of ESK
exceeded its current assets. Hence, the investment
is fully impaired.
On December 30, 2011, each of ordinary share in
TPPL was transferred for common shares in Ninox
Energy Limited (“NEL”). The Company disposed of
its share in TPPL and in exchange received 4,436
common shares in NEL.
On June 24, 2014 NEL changed its name to
Blacktip Energy Limited.
At the end of June 2013, KOV mergers with
Winstar and changed its name to Serinus Energy
Inc., the number of shares reduced to 10:1, the
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
60
Serinus Energy Inc Rp 78.611.441, dan kepemilikan
Bittlestone di Serinus Energy Inc adalah 1.096.071
lembar (1,94%).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai wajar
saham KOV sebesar AS$ 1.225.079 dan AS$ 4.217.617
mengalami penurunan nilai sebesar AS$ 2.992.538
dan AS$ 871.856. Penurunan nilai wajar dihitung
berdasarkan nilai pasar saham di Bursa Efek
Warsawa.
Sehingga saat ini BCI memiliki investasi dalam bentuk
saham pada SEN dan NEL/Blacktip Energy Limited,
masing-masing dengan kepemilikan sebesar 1,94%
dan 0,24%.
Pemegang Saham
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 100,00%
Pengurus
Direktur : First Pacific (Asia) Pte Ltd
total stock Serinus Energy Inc. IDR 78,611,441,
and ownership Bittlestone in Serinus Energy Inc is
1,096,071 pieces (1.94 %).
On December 31, 2014 and 2013, the fair values
of KOV’s Share amounting to US$ 1,225,079 and
US$ 4,217,617 have decreased below cost by US$
2,992,538. The decreasing in value is calculated
based on market value listed on the Warsaw Stock
Exchange.
BCI has investments in shares in SEN and
NEL/Blacktip Energy Limited, each with holdings
of 1.94% and 0.24%.
Shareholder
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk. 100.00%
Management
Director : First Pacific (Asia) Pte Ltd
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
61
Sumber Daya Manusia l Human Resources
Karyawan merupakan salah satu aset Perusahaan yang
penting bagi kelangsungan berjalannya usaha
Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan memandang
pentingnya menjaga agar sumber daya manusia yang
dimiliki Perusahaan selalu mengedepankan
profesionalitas dan efektivitas di bidangnya masing-
masing. Adanya kerjasama yang baik di setiap divisi
dapat menunjang performa Perusahaan dalam meraih
prestasi terbaik.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 jumlah
karyawan Perusahaan dan anak perusahaan sebanyak
56 karyawan, dengan komposisi sebagai berikut :
Employees are one amongst the important assets of
the Company for the survival of the Company
business. Therefore, the Company considers important
for keeping the human resources professionalism and
effectiveness in their respective fields. The existence of
good cooperation in each division will support the
Company in achieving the best performance.
As of December 31, 2014, the number employees of
the Company and the subsidiaries are 56 employees,
with the following composition:
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Jabatan
Composition of Permanent Employees of the Company and the Subsidiaries based on Hierarchial
Jabatan/Position 31-Des
2014 2013
Perusahaan
Company
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Perusahaan
Company
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Komisaris / Commissioner 2 2 2 2
Direksi / Director 3 2 3 2
Manajer / Manager 1 3 1 3
Supervisor/Staff 38 5 39 7
44 12 45 14
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan
Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Educational Background
Jenjang Pendidikan
Education
31-Des
2014 2013
Perusahaan
Company
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Perusahaan
Company
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Sarjana / Bachelor 14 8 15 10
Sarjana Muda / Diploma 7 2 6 2
SLTA/Sederajat / High School 21 2 21 2
Lain-lain / Others 2 - 3 0
44 12 45 14
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
62
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan dan Anak Pusahaan Menurut Kelompok Usia
Composition of Permanent Employess of the Company and the Subsidiaries based on Age
Kelompok Usia
Age
31-Des
2014 2013
Perusahaan
Company
Anak Perusahaan
Subsidiaries
Perusahaan
Company
Anak Perusahaan
Subsidiaries
<30 tahun / <30 years 9 - 7 0
31 – 40 tahun/31-40 years 8 7 9 8
41 – 50 tahun/41-50 years 19 3 22 3
>50 tahun/>50 years 8 2 7 3
44 12 45 14
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
63
Struktur Pemegang Saham l Shareholders Structure
Komposisi Pemegang Saham Perusahaan per 31 Desember 2014 ǀ :
Shareholders Composition of the Company as of December 31, 2014 :
Pemegang Saham l
Shareholder
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Disetor
(lembar) l
Shares Issued and Fully
Paid (shares)
Persentase
Kepemilikan l
Percentage of
Ownership
(%)
Jumlah (Rp) l
Amount (IDR)
Credit Suisse Singapore* 823.199.832 71,01 411.599.916.000
PT UBS AG Singapore 121.700.000 10,50 60.850.000.000
PT Artha Era Primayasa 70.000.000 6,04 35.000.000.000
Masyarakat < 5% ǀ Public < 5% 144.300.192 12,45 72.150.096.000
Jumlah / Total 1.159.200.024 100,00 579.600.012.000
*Terdiri dari sub account ǀ
Consist of sub accounts:
Ellijah Group Limited – 423.199.832 saham / shares
Chance Stand Finance Ltd. – 400.000.000 saham / shares
Kepemilikan saham oleh Komisaris dan Direksi Perusahaan per 31 Desember 2014 :
Shares Ownership by Commissioners and Directors of the Company as of December 31, 2014 :
Nama
Name
Jabatan
Position
Jumlah Saham
Shares
Persentase
Percentage
Theophylus Hartono Komisaris Utama - -
President Commissioner
Jans Sulga Komisaris Independen
Commissioner
- -
Welly Thomas Direktur Utama - -
President Director
Ninin Saleh Direktur l Director - -
Leonard Stephen Jonatan Direktur Tidak Terafiliasi
Unaffiliated Director
- -
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
64
Alamat Perusahaan, Cabang, & Anak Perusahaan l Company Address, Branches, & Subsidiaries
BMSR Kantor Pusat l BMSR Head Office
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
Senayan City-Panin Tower Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270, Indonesia
Phone : 62 21 7278 1760 (Hunting)
Fax : 62 21 7278 2151, 7278 2164
BMSR Kantor Cabang l BMSR Branches
BMSR Bandung
Jl. Padalarang Km. 2
Kampung Simpang, Desa Kertajaya
Bandung 40553
Phone : 62 22 680 8526
Fax : 62 22 681 0001
BMSR Medan
Wisma BII, Lt. 4, Suite 408
Jl. P. Diponegoro No. 18
Medan 20152
Phone : 62 61 457 8008
Fax : 62 61 457 3165
BMSR Semarang
Jl. Tugu Wijaya IV No. 3
Kawasan Industri Tugu
Wijaya Kusuma – Mangkang
Semarang
Phone : 62 24 866 5487
Fax : 62 24 866 5488
BMSR Surabaya
Komplek Angtropolis
Jl. Margomulyo 46 Blok H No. 27
Greges, Surabaya 60186
Phone : 62 31 749 1070
Fax : 62 31 749 9746
BMSR Anak Perusahaan l Subsidiaries
PT Binatek Reka Kruh (BRK)
Senayan City-Panin Tower Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270, Indonesia
Phone : 62 21 7278 1858
Fax : 62 21 7278 1859
Bittlestone Capital Inc. (BCI)
Palm Grove House
P.O. Box 438, Road Town
Tortola, British Virgina Islands.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
65
PT Retco Prima Energi (RPE)
Senayan City-Panin Tower Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19
Jakarta 10270, Indonesia
Phone : 62 21 7278 1852
Fax : 62 21 7278 1857
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
SURAT PERNYATAANANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANGTANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TbK/STATEMENT LETTER
BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSRELATING TO RESPONSIBILITY ON ANNUAL REPORT 2014
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA TbK
Kamiyang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT BintangMitra Semestaraya Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaranisi laporan tahunan perusahaan.We, the undersigned, declore thot oll informotion in onnual report PT Bintang Mitro Semestoroyo Tbk year 201"4hove been fully reported ond responsible for Compony's onnual report contents occurocy.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.This stotement hos been mode truthfully.
Jakarta, 27 April201,4
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Theophylus Hartono
Komisaris Utama I President Commissioner
Jans SulgaKomisaris f ndependen I lndependent Commissioner
1 6 6LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2074
uEraya Tbk
Dewan Direksi
Boord of Director
PT Bintang Mitra Semesta
MWelly Thomas
Direktur Utama I President Director
Ninin Saleh
Direktur I Director
Leonard Stephen JonatanDirektur Tidak Terafiliasi I Unaffiliated Director
o{
1 6 7LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
68
Laporan Auditor Independen & Laporan Keuangan Konsolidasi l
Independet Auditors’ Report & Consolidated Financial Statements
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND SUBSIDIARIES
Laporan Keuangan Konsolidasian
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014 dan
Laporan Auditor Independen /
Consolidated Financial Statements
As Of and For The Year Ended December 31, 2014 and
Independent Auditors’ Report
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk DAN
ENTITAS ANAK
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk AND
SUBSIDIARIES
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/ Page
Pernyataan Direksi Directors’ Statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 - 3 Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 - 5 Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidates Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 - 81 Notes to Consolidated Financial Statements
PT BINTA}TG MITRA SEMESTARAYA TbK DAN ENTITAS ANAIil,4TTTD SUBSIDIARIES
Kami yang bertanda tangan di bawah irtt I We, the undersigned:
SI.'RAT PERI{YATAAN DIREKSI TENTA}IGTAI\IGGT]NG JAWAB ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
t. Nama/NameAlamat Kantor/ Ofi. c e A ddr e s s
Alamat Domi s1W A ddr es s of D omi cil e
Jabatan/Position
NamalNameAlamat Kantor / Offi c e A ddr es s
Alamat Domisthl A ddr es s of D ami cil e
Jabatan/Position
Menyatakan bahwa:l. Bertanggung jawab atas penyusunan dan
penyajian Laporan Keuangan KonsolidasianPerusahaan dan entitas anak;
2. Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaandan entitas anak telah disusun dan disajikansesuai dengan standar akuntansi keuangan diIndonesia;
3. a. Semua informasi dalam Laporan KeuanganKonsolidasian Perusahaan dan entitas anaktelah dimuat secara lengkap dan benar;
DIRECTOR'S STATEMENT LETTER RELATINGTO THE RESPONSIBILITYON THE
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTSFOR THE YEAR ENDEDON DECEMBER3l,2Ol4
Welly ThomasPanin Tower Senayan City Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta PusatPluit Samudera VI No.6APlui! Penjaringan, Jakarta UtaraDirektur Utama/Pres ident Dir ector
Leonard Stephen JonatanPanin Tower Senayan City Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta PusatJ1. Melinjo 1 Blok Clll3, Bumi Serpong DamaiSerpong, Tangerang SelatanDnel<fixlDirector
State that :l. We are responsible for the preparation and presentation
of the consolidated finacial statements of the Company
and subsidiories;
2. The Consolidated Financial Statements of the Company
and subsidiwies hsve been prepwed and presmted inaccordance with Indonesian Finoncial AccountingStandards;
3. a. All information in the Company and subsidiariesCansolidated Financial Statements hove completelyand conectly disclosed;
2.
0PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA ThK
Panin Tower-Senayan City Li. 10
Jl. Asia Afrika Lot '19, Jakarta 10270
Tel. : (62-21) 7278 1760 ( Hunting )
Fax. : (62-21) 7278 2152,7278 2164
3. b. Laporan Keuangan KonsolidasianPerusahaan dan entitas anak tidakmengandung informasi atau fakta materialyang tidak benar, dan tidak menghilangkaninformasi atau fakta material; dan
4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian
interen dalam Perusahaan dan entitas anak.
Demikian pernyataan ini dibuat dengansebenarnya.
3 b. Consoldiated Financial Statements of the Comparytand subsidiaries do not contain misleading materialinformation or facts, and do not omit materialinformation or facts ; and
4. Responsible for the Company's and subsidiaries internalcontrol systems
This stutement has been made truthfully.
Jakarta,
25 Maret 2015/March 25, 2015
Atas nana dan mewakili Dewan DireksiFor and on behalf of the Board of Directors
Welly ThomasDirektur Utarna/ Pres ident Director
Leonard Stephen JonatanDtekfrtrlDirector
PT BINTANG MITR{ SEMESTARAYA TbK
Panin Tower-Senayan City Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta 10270
rel. : (62-21) 7278 1760 ( Hunting )
Fax. : (62-21) 7278 2152,7278 2164
.dI KRESTONI
A membe.or Kreston l.ternaional I A gobalnetwork of independent accounn.gf rms
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No : 150/01/FD/YBMS- I n 5
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT Bintang Mitra SemestartyN Tbk
Kami telah mengaudit laporan keua[gan konsolidasianPT Bintang Mitla Semestaraya Tbk dan entitas anaknyaterlampir, yang terdiri dari lapoEn posisi keuangankonsolidasian tanggal 3l Desember 2014, serta laporan labarugi komprehensif, laporan perubahal ekuitas, dall laporanarus kas konsolidasian untuk tahun yang beraLlir pada
tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan alrrmtansisignifikan dan informasi penjelasan lainnya.
Tanggung Jawab Manajemen Atas Lapor.n Keuangan
Manajemen bertanggung jawab atas pen)rusunan danpenyajian wajar laporan keuangan konsolidasian te.sebutsesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia,dan atas pengendalian intemal yang dianggap perlu olehmanaj€men untuk memungkinkan penyusun:m laporankeuangan konsolidasian yang bebas dari kesalahan penyajianmaterial, baik yang disebabkan oleh kecuangan maupunkesalahan.
Tanggung Jawab Auditor
Tanggung jawab kami adalah urtuk menyatakan suatu opiniatas laporan keuangan konsolidasiao ini berdasarkan auditkami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan StandarAudit yary ditetapkan oleh Institut Akuntan PublikIndonesia. Standar tersebut mengharuskao kami unh*mematuhi k€tentuan etika serta merencanakan danmelaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadaitentang apakah laporan keuangan konsolidasian bebas darikesalahan penyajian material.
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedu untukmemperoleh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dala.rn laporan keuangan konsolidasian.Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor,termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian materialdalam laporan keuangan konsolidasian, baik yangdisebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalammelakukan penilaian risiko tersgbut, auditormempertimbangkan pengendalian intemal yang relevandenga[ pen]'usunan dan penyajian wajar laporan keuangankonsolidasial entitas untuk merancang prosedur audit yangtepat sesuai dengan kondisiny4 tetapi bukan unhrk tujuanmenyatakan opini atas keefeldivitasan pengendalian intemalentitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
ketepatan kebijakao akuntansi yang digunakan dank€wajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen,serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangankonsolidasian secara keseluruhan.
Kami yakin bahwa bukti yang telah kami peroleh adalahcukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opiniaudit kami.
lJENDRAWINATATDDY SIDDHARTAgTANZILReglstered Public Accou|tantsLicense No. 775lKM.V2014
I NDE PENDE NT A U DI TORS' REPORT
Report No : 150/01/FD/I/BMS-1/15
Tfu Sharcholderc, Board ofconmissionen and DireclorsPT Binlong Mitru Semestaraya Tbk
We hove audited the accohpanying consolidated Jinancialstatefienls of PT Binlang Mitra Semestaraya Tbk and ilssubsidia es, which comprise the consolidated stalenent ofJihancial posilion as December 31, 2011, and the
consolidated slalemenls of comprchens i.re income, chages inequity, and cash flows for the year then ended, and drummary of sig ifcant dccouating policiet and othererp lanatory info matio h.
Manageuent's Respontibilit! For The FinoncialStatements
Management is responsible for the prepdralion and lailpresenlatiou of such consolidated frnancial stalements indccordance with Indonesian Finoncial AccountingStahdards, and for such inlernal conlrol as managemenldelermines is necessary to enable the preparulion ofcohsolidaledfnancial stalements lhat are free Irom nalerialmisstatement, whether due lo liaud or error.
Au dito rs' Respo ns ibiliq,
Ow rcsponsibilily is lo express an opinion on suchconsolidaled fnancial slatements based on our audit. We
couducted our audit in accordance with Slandards onAuditing established by lhe Indonesian Inslitute of CerlifredPublic Accounlanls. Those standalds requie lhat ve conplywith ethical requirements and plah dnd perform lhe audit toobtain reasonable assurance about whether the consolidaled
Jinancial statements are /ree fom mate al misslatemenL
An audil ineolees performing procedures lo obtain auditevidence about lhe amounts and discloswes in lhecohsolidaled frnoncia I s latements. The procedures se lecleddepend on the audilors' judgment, including lhe assessmenlof lhe risk of material misslatemenl of the consolidaled
frnancial stdtements, vhelher due to fraud or eftor. Innaking those risk assesshehls, lhe audilors considet fuletnalcontrol relevant to the enli,)'s prcparution and fairpresentation of lhe corlsolidated fnancial stalements inorder lo design audil procedules lhat ale applopriate in lhecirclmslances, but not for the purpose of expressihg anopinion on lhe efectiveness of the entily's inlernal controlAn audit alto includes evaluating lhe apprcprialeness ofaccou li g policies used and lhe reasonableness ofaccounling eslimates tu6de by makagemenL ds ,lell aseraluating lhe overall presenlation of the consolidated
frnancial slatements.
We believe thal evidence we have obtained it suffrcienl andapproyiate to pro.ride a basis for our audit opinion.
www.kreston-indonesia.co.id
adKRESTON
tAmemberolK€stonlnternatonallAgobalnetro.kofindependentaccountingtrms
+IENDRAWINATATDDY SIDDHARTAATANZILRegistered Public AccountantsLicense No. 775lKl\4.1/2014
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasianterlampi menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang
material, posisi keuangan konsolidasian PT Bintang MitraSemestaraya Tbk dao entitas anaknya tanggal 3l Desember
2014, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasianurltuk tahun yang benkhir pada tanggal tersebut, sesuai
d€ngan Standar Alorntansi Keuangan di Indonesia.
Opinion
In our opinio4 the accompanying consolidated frnancial
statements present fai-rly, in all material respects, theconsolidated financial position PT Bintang MitraSemestaraya Tbk and its subsidiaries as Decembet 31,2014,and their consolidated financial performance and cash flowsfor the year then ended in accordance with IndonesianFinancial Accounting Standards.
IIENDRAWINATA EDDY SIDDHARTA & TANZIL
Florus Dteli, MM., CPAIjin/License: AP.0l26
25 Muet 20l5March 25 , 2015
The accompanying consolidated financial statements are notintended to present the consolidated financial position and theirconsolidated financial performance and cash flows in accordance
with accounting principles and practices generally accepted incountries and jurisdictions other than those in Indonesia. The
standards, procedur€s and pFctices utilized in Indonesia to audit
such the consolidated financial statements may difler from thosegenemlly accepted in countries and jurisdictions other than
Indonesia.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
The accompanying notes to consolidated financial statements are an
integral part of these consolidated financial statements
taken as a whole
1
Catatan/
Notes 2014 2013
Aset Assets
Aset Lancar Current Assets
Kas dan setara kas 3f,3g,3o,5,36,40 46.708.782.437 5.196.102.122 Cash and cash equivalents
Piutang usaha Trade receivables-
Pihak ketiga 3f,3o,6,36,40 274.353.852.156 293.742.910.283 Third parties
Piutang lain-lain
Pihak ketiga 3f,7,36 17.943.347.940 556.584.569 Other receivables
Persediaan - bersih 3i,8 24.000.000 8.230.294.001 Inventories - net
Pajak dibayar di muka 32a 63.327.348.771 70.180.512.799 Prepaid tax
Uang muka 9 7.605.127.163 41.464.596.808 Advance payment
Biaya dibayar di muka 3j,10 1.131.834.985 1.901.077.337 Prepaid expenses
Aset lancar lainnya 11 24.000.000.000 24.000.000.000 Other current assets
Jumlah Aset Lancar 435.094.293.452 445.272.077.919 Total Current Assets
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
Investasi jangka panjang 3m,12 15.261.642.470 52.077.678.403 Long term investment
Aset pajak tangguhan 3r,4,32c 1.083.913.022 1.865.078.544 Deferred tax assets
Aset tetap - bersih 3k,4,13 14.285.752.878 15.263.805.361 Property and equipment-net
Biaya yang dapat dipulihkan 14 - 160.062.930.972 Recoverable cost
Goodwill 3e,15 11.125.525.445 26.814.985.080 Goodwill
Aset lain-lain 16 1.307.575.892 9.528.703.456 Other Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 43.064.409.707 265.613.181.816 Total Non-Current Assets
Jumlah Aset 478.158.703.159 710.885.259.735 Total Assets
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Continued)
December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
2
Catatan/
Notes 2014 2013
Liabilitas dan Ekuitas Liabilities and Equity
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
Utang jangka pendek 3f,17,36 82.934.023.188 195.452.028.757 Short-term loan
Utang usaha Trade payables
Pihak ketiga 3f,3o,18,36,40 145.777.865.043 26.473.245.529 Third parties
Utang pajak 3r,32b 191.060.949 3.738.746.479 Taxes payable
Biaya yang masih harus dibayar 3f,19,36 7.718.707.045 13.340.423.024 Accrued expenses
Uang muka dan jaminan 20 4.646.573.526 76.176.940.399 Advance received and deposit
Pendapatan diterima di muka 21 - 148.500.000 Unearned revenues
Utang lain-lain 22 44.760.479.959 39.479.245.298 Other payables
Bagian utang jangka panjang yang Long term payable
jatuh tempo dalam satu tahun 3f,23,36 4.999.999.997 15.750.000.003 portion net of due in one year
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 291.028.709.707 370.559.129.489 Total Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Non-Current Liabilities
Bagian utang jangka panjang setelah
dikurangi dengan bagian jatuh Long term payable portion
tempo dalam satu tahun 3f,23,36 - 4.999.999.997 net of due in one year
Estimasi liabilitas Estimated liabilities for
imbalan kerja 3p,4,34 3.490.645.000 4.423.284.000 employee benefits
Liabilitas lain-lain Other non-current
jangka panjang 24 - 893.993.185 liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 3.490.645.000 10.317.277.182 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 294.519.354.707 380.876.406.671 Total Liabilities
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(Lanjutan)
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
(Continued)
December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
3
Notes 2014 2013
Ekuitas Yang Dapat
Diatribusikan
Kepada Pemilik Entitas Equity Attributable to
Induk Owners of the Parent
Modal Saham - nilai nominal
Rp 500 per saham Capital Stock - Rp 500 par value
Modal dasar 1.344.000.000 per share authorized
saham modal ditempatkan 1,344,000,000 shares
dan disetor penuh Issued and fully paid
1.159.200.024 saham 1,159,200,024 shares
(1.159.200.000 saham) 1b,25 579.600.012.000 579.600.000.000 (1,159,200,000 shares)
Tambahan modal disetor 3t,26 (11.389.551.711) (11.389.551.711) Additional paid in capital
Pendapatan (beban) komprehesif Other comprehensive income
lain: (expenses):
Rugi yang belum terealisasi Unrealized loss on
atas efek tersedia untuk dijual 3f,12 (106.727.262.908) (70.520.882.213) available for sale investment
Translation difference on
Selisih kurs penjabaran laporan subsidiaries financial
keuangan entitas anak 3b 42.275.894.952 (10.385.944.563) statements
Tambahan modal disetor lainnya 1b - 12.000 Other additional paid in capital
Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit)
Telah ditentukan penggunaannya 27 1.750.000.000 1.750.000.000 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya (322.495.107.930) (159.670.145.019) Unappropriated
Jumlah Ekuitas yang Dapat
Diatribusikan kepada Pemilik Net Equity Attributable to
Entitas Induk 183.013.984.403 329.383.488.494 Owners of the Parent
Kepentingan Non Pengendali 28 625.364.049 625.364.570 Non-Controlling Interest
Jumlah Ekuitas 183.639.348.452 330.008.853.064 Total Equity
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 478.158.703.159 710.885.259.735 Total Liabilities and Equity
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE
INCOME
For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
4
Catatan/
Notes 2014 2013
Pendapatan 3q,29 2.298.998.800.229 2.192.652.949.873 Revenue
Beban Pokok Penjualan 3q,30 (2.174.476.427.775) (2.098.323.502.142) Cost of Goods Sold
Laba Kotor 124.522.372.454 94.329.447.731 Gross Profit
Beban Usaha Operating Expenses
Penjualan 3q,31 94.782.424.456 85.684.683.512 Selling
Umum dan administrasi 3q,31 17.613.251.746 7.772.638.450 General and administrative
Jumlah Beban Usaha 112.395.676.202 93.457.321.962 Total OperatingExpenses
Laba Usaha 12.126.696.252 872.125.769 Income from Operation
Pendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (expenses)
Laba selisih kurs - bersih 2.106.348.667 20.724.785.872 Foreign exchange - Net
Penghasilan bunga 102.622.549 257.021.761 Interest income
Rugi pelepasan TAC - Pertamina 38 (143.628.458.675) - Loss on disposal of TAC - Pertamina
Penurunan nilai goodwill 15 (15.689.459.634) (27.213.029.266) Impairment value of goodwill
Beban bunga dan beban pendanaan (19.927.434.911) (27.519.813.837) Interest expense and finance charges
Laba penjualan aset tetap - 4.266.667 Gain (Loss) on sale of fixed assets
Pendapatan sewa 3.707.723.674 3.314.030.573 Rent income
Lain-lain - bersih (1.286.446.990) 1.660.585.564 Others - net
Jumlah Beban Lain-lain - Bersih (174.615.105.320) (28.772.152.666) Total Other Charges - Net
Rugi Sebelum Pajak Penghasilan (162.488.409.068) (27.900.026.897) Loss Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan 3r,4,32c (336.554.364) (20.990.210) Tax Benefit Expenses
Jumlah Rugi Tahun berjalan (162.824.963.432) (27.921.017.107) Total loss For the Current Year
Jumlah Rugi Periode Berjalan Yang
dapat Diatribusikan kepada : Total loss For the year Attribute to:
Pemilik Entitas Induk (162.824.962.911) (27.921.108.687) Owners of the Parent
Kepentingan Non Pengendali (521) 91.580 Non-Controlling Interests
Jumlah (162.824.963.432) (27.921.017.107) Total
Rugi Per Saham 3s,33 (140,46) (24,09) Loss Per Share
Jumlah Rugi Tahun Berjalan (162.824.963.432) (27.921.017.107) Total Loss For the Current Year
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE
INCOME (Continued)
For The Year Then Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
5
Catatan/
Notes 2014 2013
Pendapatan (Beban) Other Comprehensive
Komprehensif Lain: Income (Expenses):
Selisih kurs atas penjabaran Translation difference
laporan keuangan 52.661.839.515 (1.592.890.974) on financial statement
Laba (rugi) yang belum terealisasi Unrealized gain (loss) on available
atas efek tersedia untuk dijual (36.206.380.695) (3.079.713.758) for sale investments
Jumlah Rugi Komprehensif Total Comprehensive Loss
Periode Berjalan (146.369.504.612) (32.593.621.839) For the Year
Jumlah Rugi Komprehensif
Tahun Berjalan yang dapat Total Comprehensive Loss
Diatribusikan kepada: For the Current Year Attribute to:
Pemilik Entitas Induk (146.369.504.091) (32.593.713.419) Owners Of the Parent
Kepentingan Non Pengendali (521) 91.580 Non-Controlling Interests
Jumlah (146.369.504.612) (32.593.621.839) Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
For The Year Then Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to Consolidated FinancialSstatements are an integral part of theseCconsolidated
Financial Statements taken as a whole
6
Tambahan
modal disetor /
Additional paid
in capital
Laba (rugi) yang Selisih kurs Tambahan
belum terealisasi penjabaran modal
atas efek tersedia laporan keuangan disetor
untuk dijual/ entitas anak/ lainnya /
Biaya emisi Unrealized Translation Other Kepentingan
saham gain (loss) on difference on additional Telah ditentukan Belum ditentukan non pengendali/
Modal saham/ / Issuance cost available-for-sale subsidiaries financial paid in penggunaannya/ penggunaannya/ Jumlah/ non-controlling Jumlah ekuitas/
Capital stock of shares investments statements capital Appropriated Unappropriated Total interest Total Equity
Saldo 1 Januari 2013 579.600.000.000 (11.389.551.711) (67.441.168.455) (8.793.053.589) - 1.750.000.000 (131.749.036.332) 361.977.189.913 272.990 361.977.462.903 Balance January 1, 2013
Konversi waran (Catatan 1b) - - - - 12.000 - - 12.000 - 12.000 Warant convertion (Notes 1b)
Penambahan kepentingan - - Addition of non-controlling
non pengendali (Catatan 28) - - - - - - - - 625.000.000 625.000.000 interest (Notes 28)
Jumlah rugi komprehensif - - Total comprehensive
tahun berjalan - - (3.079.713.758) (1.592.890.974) - - (27.921.108.687) (32.593.713.419) 91.580 (32.593.621.839) loss for the year
Saldo 31 December 2013 579.600.000.000 (11.389.551.711) (70.520.882.213) (10.385.944.563) 12.000 1.750.000.000 (159.670.145.019) 329.383.488.494 625.364.570 330.008.853.064 Balance December 31, 2013
Reklasifikasi konversi Warant convertion
waran (Catatan 1b) 12.000 - - - - - - 12.000 - 12.000 reclassification (Notes 1b)
Jumlah rugi komprehensif - - Total comprehensive
tahun berjalan - - (36.206.380.695) 52.661.839.515 (12.000) - (162.824.962.911) (146.369.516.091) (521) (146.369.516.612) loss for the year
Saldo 31 December 2014 579.600.012.000 (11.389.551.711) (106.727.262.908) 42.275.894.952 - 1.750.000.000 (322.495.107.930) 183.013.984.403 625.364.049 183.639.348.452 Balance December 31, 2014
Diatribusikan kepada pemilik entitas induk / Attributable to the owners of the parent entity
Saldo laba (defisit)/
Retained earnings (deficit)
Pendapatan (beban) komprehensif lain /
Other comprehensive income (expenses)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
For The Year Then Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying Notes to Consolidated Financial Statements
which are an integral part of the Consolidated Financial Statements taken as a whole.
7
Catatan/
Notes 2014 2013
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Cash Flows from
Operating Activities
Penerimaan dari pelanggan 7,31 2.229.470.728.112 2.241.818.758.406 Receipts from customers
Pembayaran kepada pemasok Payments to suppliers and
dan beban lain (2.084.816.454.006) (2.310.547.923.571) others expenses
Pembayaran kepada karyawan (7.662.039.982) (7.108.687.435) Payments to employees
Pembayaran pajak Payments of corporate
penghasilan badan 32c (124.227.372) (225.598.580) income tax
Kas Bersih Digunakan Untuk Net Cash Used in
Aktivitas Operasi 136.868.006.752 (76.063.451.180) Operating Activities
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Cash Flows from
Investment Activities
Acquisition of property,
Pembelian aset tetap 13 (64.407.000) (59.159.064) plant and equipment
Proceeds from sales of property
Penerimaan dari penjualan aset tetap 13 - 6.233.333 and equipment
Penghasilan bunga atas investasi 102.622.549 257.021.761 Interest income on investment
Kas Bersih yang Diperoleh Net Cash Provided by
Dari Aktivitas Investasi 38.215.549 204.096.030 Investment Activities
Arus Kas dari Cash Flows from
Aktivitas Pendanaan Financing Activities
Penerimaan dari utang Receipts from
jangka pendek 18 (112.518.005.569) 102.660.024.558 short-term loan
Pembayaran beban bunga dan Interest expense and finance
beban pendanaan (19.787.375.929) (22.781.247.385) charges paid
Penerimaan (pembayaran) Receipts (payment)
utang jangka panjang 23 (15.750.000.003) (2.749.999.997) long term payable23
Kas Bersih Diperoleh Dari (digunakan Net Cash Provided by (used in)
untuk) Aktivitas Pendanaan (148.055.381.501) 77.128.777.176 Financing Activities
Kenaikan (Penurunan) Bersih Net Increase (Decrease) in
Kas dan Setara Kas (11.149.159.200) 1.269.422.026 Cash and Cash Equivalents
Efek atas selisih kurs penjabaran 52.661.839.515 (1.592.890.974) Effect from translation difference
Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Awal Tahun 5.196.102.122 5.519.571.070 At Beginning of Year
Cash and Cash Equivalents
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 5 46.708.782.437 5.196.102.122 at End of Year
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir
Tanggal 31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
8
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Company Establishment
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (Perusahaan)
didirikan pada tanggal 16 November 1989
berdasarkan Akta Notaris Nyonya Siti Pertiwi
Henny Shidki, S.H., No. 240 yang telah diubah
dengan Akta dari Notaris yang sama No. 246 tanggal
31 Mei 1991 mengenai perubahan nama dari
PT Bintang Mahkota Semestaraya menjadi
PT Bintang Mitra Semestaraya. Akta Pendirian dan
perubahannya telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui
Surat Keputusan No. C2-4423. HT.01.01. Th.95
tanggal 17 April 1995 serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia tanggal
19 September 1997 No. 75, Tambahan No. 4209.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan. Pada tahun 2008,
perubahan termasuk dalam Akta Notaris Fathiah
Helmi, S.H., No. 10 tanggal 17 September 2008
yang antara lain mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan disetor Perusahaan dan persetujuan
perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan
untuk disesuaikan dengan peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(BAPEPAM -LK) No. IX.J.1. tentang Pokok-Pokok
Anggaran Dasar Perusahaan yang Melakukan
Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan
Perusahaan Publik, akta ini telah memperoleh bukti
penerimaan pemberitahuan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai
dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-25241 tanggal
15 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan No. AHU-0121799.AH.01.09.
Tahun 2008 tanggal 15 Desember 2008.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk (the Company)
was established on November 16, 1989 based on
Notarial Deed No. 240 of Mrs Siti Pertiwi Henny
Shidki, S.H., which had been amended by Notarial
Deed No. 246 dated May 31, 1991 by the same
Notary regarding the change of name from
PT Bintang Mahkota Semestaraya into
PT Bintang Mitra Semestaraya. The Deed of
Establishment and its amendments had been
approved by the Minister of Justice of the Republic
of Indonesia in the Decree No. C2-4423. HT.01.01.
Th.95 dated April 17, 1995 and had been published
in the state gazette of the Republic of Indonesia
dated September 19, 1997 No. 75, Supplement No.
4209. The Company's Articles of Association have
been amended several times. In 2008, amendments
included by Notarial Deed No. 10 of Fathiah Helmi,
S.H., dated September 17, 2008 which, among other
things, the increase of issued and paid-up capital of
the Company and approval of changes in the
Company's Articles of Association to conform with
the regulations of the Capital Market Supervisory
Agency and Financial Institutions (BAPEPAM-LK)
No. IX.J.1. regarding the Company's Articles of
Association Fundamentals for Public Offering of
Equity Securities and Public Companies, which has
obtained certificate of receipt of notice from the
Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia in accordance with the Letter of
Acceptance Notice of Amendment of Articles of
Association No. AHU-AH.01.10-25241 dated
December 15, 2008 and has been registered in the
Company Code No. AHU-0121799.AH.01.09. in
2008 exactly on December 15, 2008.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 21 Juni 2013
No. 43 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang
saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris
dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat No AHU-AH.01.10-38084
tanggal 11 September 2013.
Berdasarkan Akta Notaris tanggal 6 Juni 2014
No. 18 dari SP. Henny Singgih, SH., pemegang
saham telah setuju atas perubahan dewan komisaris
dan direksi dan telah diterima dan dicatat oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat No. AHU-13791.40.22.2014
tanggal 16 Juni 2014.
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 21, 2013
of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed
the changes in Board of Commissioners and
Directors and has been received and recorded by
the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in its letter No AHU-
AH.01.10-38084 dated September 11, 2013.
Based on Notarial Deed No. 43 dated June 6, 2014
of SP. Henny Singgih, SH the shareholders agreed
the changes in Board of Commissioners and
Directors and has been received and recorded by
the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia in its letter
No. AHU-13791.40.22.2014 dated June 16, 2014.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
9
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian Perusahaan (Lanjutan) a. Company Establishment (Continued)
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
terutama bergerak dalam bidang pembangunan,
perdagangan, industri, percetakan, pertanian, perikanan,
real estat, perkebunan, perhutanan, dan jasa angkutan.
Saat ini kegiatan usaha utama Perusahaan adalah
melakukan investasi pada Entitas Anak dan
perdagangan bahan-bahan kimia dan beras.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak
tahun 1989.
In accordance with Article 3 of the Articles of
Association of the Company, the scope of its
activities is primarily engaged in the field of
development, trade, industry, printing, agriculture,
fisheries, real estateation, forestry, and
transportation services. Currently the Company's
main business activities are investing in
subsidiaries, trading of chemicals and rice. The
company started its commercial operations in 1989.
Perusahaan berkedudukan di Panin Tower - Senayan
City Lt.10 JI. Asia Afrika Lot 19, Jakarta, Indonesia.
The Company is located at 10th Floor. Panin Tower
- Senayan City, Jalan Asia Afrika Lot. 19, Jakarta,
Indonesia.
b. Penawaran Saham Umum Perdana b. Public Offering Corporate Securities
Pada tanggal 6 Desember 1999, Perusahaan
memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas
Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham
No. S-2449/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal (BAPEPAM) untuk mengadakan
Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat
sejumlah 130.000.000 saham dengan nilai nominal
Rp 500 per saham pada harga penawaran Rp 500 per
saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh
sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa
Efek Jakarta) pada tanggal 29 Desember 1999.
On December 6, 1999, the Company received
Effective Statement Letter on Notice of Registration
of Emissions Stock No. S-2449/PM/1999 from the
Chairman of Capital Market Supervisory Agency
(BAPEPAM) to hold an Initial Public Offering of
130,000,000 shares with a nominal value of IDR
500 per share to the public, at offering price of IDR
500 per share. The Company listed its shares on the
Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock
Exchange) on December 29, 1999.
Pada tanggal 17 September 2008, Perusahaan
memperoleh Surat Pernyataan Efektif dari Ketua
BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 untuk
melakukan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I)
dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang
saham dengan menerbitkan sejumlah 823.200.000
saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham
pada harga penawaran Rp 500 per saham sehingga
seluruhnya berjumlah Rp 411.600.000.000. Setiap
pemegang 20 saham lama berhak atas 49 saham baru
yang melekat 7 Waran Seri I yang diberikan oleh
Perusahaan secara cuma-cuma.
On September 17, 2008, the Company obtained
Effective Statement Letter from the Chairman of
BAPEPAM-LK No. S-6516/BL/2008 to conduct a
Limited Public Offering I (PUT I) in respect of a
rights issue with pre-emptive rights (HMETD) to
shareholders by issuing 823,200,000 shares with a
nominal value of IDR 500 per share at the offering
price of IDR 500 per share so that the whole
amounted to IDR 411,600,000,000. Each holder of
20 old shares are entitled to 49 new shares attached
with 7 Warrants Series I granted free by the
Company.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, seluruh saham
yang ditempatkan dan disetor penuh
sehubungan dengan PUT I tersebut telah tercatat di
Bursa Efek Indonesia.
As of October 7, 2008, all shares are issued and
fully paid with respect to the PUT I have been listed
on the Indonesia Stock Exchange.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak
kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian
saham baru yang bernilai nominal Rp 500 per
saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500,
yang dapat dilakukan selama masa pelaksanaan yaitu
mulai tanggal 20 Mei 2009 sampai dengan tanggal
20 November 2013.
Warrants Series I are securities that entitle the
holder to purchase new shares with nominal value
IDR 500 per share at exercise price of IDR 500,
which can be done during the execution year
starting from May 20, 2009 until November 20,
2013.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
10
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
b. Penawaran Saham Umum Perdana (Lanjutan) b. Public Offering Corporate Securities (Continued)
Sejak tanggal 20 November 2013 Waran Seri I tidak
berlaku lagi dan tidak diperdagangkan lagi di Bursa
Efek Indonesia. Sampai dengan akhir masa berlaku
Waran Seri I, terdapat pemegang Waran Seri I yang
melaksanakan haknya sebanyak 24 saham.
Since the date of 20 November 2013 Warrant Series
I no longer valid and no longer traded on the
Indonesia Stock Exchange. As of the end of the
applicable Warrant Series I, there is a holder of
Series I Warrants are exercised their rights as much
as 24 shares.
Dikarenakan belum ditegaskan kembali dalam
Rapat Umum Pemegang Saham, maka nilai atas
konversi Waran Seri I ke dalam modal saham
sebesar Rp 12.000 (24 lembar saham) diakui sebagai
bagian dari ekuitas (tambahan modal disetor
lainnya).
Because there is reaffirmed in the shareholder
General Meeting, the value upon conversion of the
Warrant Series I into capital stock of IDR 12,000
(24 shares) are recognized as part of equity (other
additional paid-in capital).
c. Akuisisi dan Struktur Entitas Anak c. Acquisition and Structure of Subsidiaries
Perusahaan mengakuisisi saham dan mengambil alih
piutang dengan opsi konversi Entitas Anak yang
dimiliki oleh PT Regis Energi Indonesia (REI) yang
dinotariskan oleh notaris SP. Henny Singgih, S.H.
dengan rincian seperti berikut ini :
The Company acquired shares and took over
receivables with option conversion of Subsidiaries
from PT Regis Energi Indonesia (REI) which were
notarized by SP. Henny Singgih, S.H. with details as
follows :
BRK IPK RPE BCI
Saham yang diakuisisi Shares acquired
Akta notaris no. 89 2 4 2720 / 2009 Notarial deed no.
Tanggal akta notaris 30 Juni 2009/ 1 Juli 2009/ 1 Juli 2009/ 1 July 2009/ Notarial deed date
June 30, 2009 July 1, 2009 July 1, 2009 July 1, 2009
Jumlah saham (lembar) 4.113 8.325 20.826 50.000 Total shares
Harga akuisisi (Rp) 4.000.000.000 4.000.000.000 40.000.000.000 250.000.000.000 Acquisition cost (Rp)
Hasil goodwill (Rp) 13.410.898.726 19.568.465.986 20.627.021.725 115.235.696.325 Resulting goodwill (Rp)
Piutang yang diambilalih Receivables takenover
Akta notaris no. 93 3 - - Notarial deed no.
Tanggal akta notaris 30 Juni 2009/ 1 Juli 2009/ - - Notarial deed date
June 30, 2009 July 1/2009 - -
Harga akuisisi (Rp) 153.000.000.000 48.000.000.000 - - Acquisition cost (Rp)
Perhitungan goodwill sehubungan dengan akuisisi
Entitas Anak adalah sebagai berikut:
The calculation of goodwill related to the
acquisition of Subsidiaries is as follows:
Jumlah harga pembelian Rp 298.000.000.000 Total acquisition cost
Jumlah aset bersih yang diakuisisi Rp 129.157.917.238 Total net assets acquired
Goodwill pada saat akuisisi Rp 168.842.082.762 Goodwill at acquisition date
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
11
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
c. Akuisisi dan Struktur Entitas Anak (Lanjutan) c. Acquisition and Structure of Subsidiaries
(Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perusahaan mempunyai Entitas Anak sebagai berikut:
As of December 31,2014 and 2013, the Company
has the following Subsidiaries:
Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/
Location
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial/
Start of
Commercial
Operation
Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership
Jumlah Aset (Rp)/
Total Assets (IDR)
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
PT Binatek Reka Kruh (BRK) * Jakarta 2002 90,00% 90,00% 35.306.580.095 189.830.578.478
PT Retco Prima Energi (RPE) * Jakarta 2000 99,99% 99,99% 13.589.925.878 13.600.388.519
Bittlestone Capital Inc. (BCI) ** British
Virgin
Island
- 100,00% 100,00%
15.261.766.870 52.077.800.293
PT Bintang Raya Anugerah
Lestari (BRAL) ***
Jakarta
Island
- 50,00% -
1.250.000.000 1.250.000.000
*) Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi / Exploration and Production of Oil and Gas
**) Investasi / Investment
***) Perdagangan Umum/General Trading
Pada tanggal 11 Juli 2013, Perusahaan mendirikan
PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL)
berdasarkan akta notaris No. 21.
On July 11, 2013 the Company established
PT Bintang Raya Anugerah Lestari (BRAL) based
on notarial deed No. 21.
d. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan d. Directors, Commissioners, and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and Directors as of
December 31, 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Theophylus Hartono : President Commissioner
Komisaris Independen : Jans Sulga : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : Welly Thomas : President Director
Direktur : Ninin Saleh : Director
Direktur Tidak Terafiliasi : Leonard Stephen Jonatan : UnaffiliatedDirector
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
The Board of Commissioners and Directors as of
December 31, 2013 are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komisaris Utama : Richard Rachmadi Wiriahardja : President Commissioner
Komisaris Independen : Theophylus Hartono : Independent Commissioner
Direksi Board of Directors
Direktur Utama : Welly Thomas : President Director
Direktur : Robinson : Director
Direktur : Suhsih M. Boentoro Director
Direktur Tidak Terafiliasi : Vivien Soesanto : UnaffiliatedDirector
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
12
1. UMUM (Lanjutan) 1. GENERAL (Continued)
d. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
(Lanjutan) d. Directors, Commissioners, and Employees
(Continued)
Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Audit Committee as of December 31, 2014 and
2013 are as follows:
Komite Audit Audit Committee
Ketua : Theophylus Hartono : Chairman
Anggota : Jhonson Napitupulu : Member
Anggota : Irene Anggreani : Member
Jumlah kompensasi yang diterima Dewan Komisaris
dan Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-
masing sebesar Rp 1.537.706.792 dan
Rp 2.155.756.491.
Total compensation provided to the Commissioners
and Directors of the Company for the year ended
December 31, 2014 and 2013 amounted to
IDR 1,537,706,792 and IDR 2,155,756,491,
respectively.
Tahun 2014 dan 2013, Perusahaan dan Entitas Anak
mempunyai jumlah karyawan masing-masing
47 dan 59 orang.
In year 2014 and 2013, the Company and
Subsidiaries had a total employee of 47 and 59
persons each year, respectively.
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARS (“ISAK”)
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun
Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2014)
a. Standards Effective in the Current Year (on or
after January 1, 2014)
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan
standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan
intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”)
baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan
operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan
berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014.
In the current year, the Company has adopted all of
the new and revised financial accounting standards
(SAK) and interpretation to financial accounting
standards (ISAK) issued by the Board of Financial
Accounting Standards of the Indonesian Institute of
Accountants that are relevant to their operations and
affected to the financial statements effective for
accounting period beginning on or after January 1,
2014.
SAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif
dalam tahun berjalan (1 Januari 2014) adalah
sebagai berikut:
New and revised SAKs and ISAKs effective in the
current year are as follows:
- ISAK No. 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”.
ISAK No. 27 mengatur perjanjian untuk pengalihan
aset dari pelanggan yang akan digunakan untuk
menghubungkan pelanggan atau menyediakan
pelanggan dengan pasokan yang berkelanjutan
barang atau jasa.
- ISAK No. 27, “Transfer of Assets from Customers”.
ISAK No. 27 applies to agreements for the transfer
of assets from a customer that is to be used to
connect the customer to a network or provide the
customer with an ongoing supply of goods or
services.
- ISAK No. 28, “Pengakhiran Liabilitas Keuangan
dengan Instrumen Ekuitas”.
ISAK No. 28 mengatur akuntansi oleh entitas yang
bernegosiasi kembali tentang ketentuan dari
instrumen ekuitas kewajiban keuangan dan
menerbitkan instrumen ekuitas kepada kreditur
untuk mengakhiri seluruh atau sebagian dari
kewajiban keuangan.
- ISAK No. 28, “Extinguishing Financial Liabilities
with Equity Instruments”.
ISAK No. 28 addresses the accounting by an entity
that renegotiates the terms of a financial liability
and issues equity instruments to the creditor to
extinguish all or part of the financial liability.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
13
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
a. Standar yang Berlaku Efektif Dalam Tahun
Berjalan (pada atau setelah 1 Januari 2014) (lanjutan)
a. Standards Effective in the Current Year (on or after
January 1, 2014)(continued)
- ISAK No.29, “Biaya Pengupasan Lapisan Tanah
Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka”.
ISAK 29 berlaku hanya untuk pengakuan dan
pengukuran awal dan kemudian atas biaya yang
dikeluarkan dalam kegiatan pertambangan permukaan
selama tahap pengupasan lapisan tanah tahap produksi
pada pertambangan.
- SAK No. 29, “Stripping Cost in the Production
Phase of a Surface Mine”.
ISAK 29 applies only to recognition and initial and
subsequent measurement stripping costs that are
incurred in surface mining activity during the
production phase of the mine.
b. Berikut SAK dan ISAK yang dicabut efektif
1 Januari 2014:
b. Revocation of SAK and ISAK Effective in the Current
Year (January 1, 2014):
- PPSAK No.12, “Pencabutan PSAK 33 (Revisi 2011):
Akuntansi Pertambangan Umum”. - PPSAK No. 12, “Revocation of PSAK 33 (Revised
2011): Stripping Activities and Environmental
Management in General Mining”.
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum
Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year
Berikut ini adalah SAK dan ISAK baru dan revisi
yang berlaku efektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015:
New and revised SAKs and ISAKs effective for
accounting period beginning on or after January 1,
2015:
- PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan
Keuangan”. Judul yang digunakan oleh PSAK 1 revisi
ini untuk “Laporan Laba Rugi Komprehensif” telah
berubah menjadi “Laporan Laba Rugi dan Pendapatan
Komprehensif Lain”. Namun, PSAK 1 masih
memungkinkan entitas untuk menggunakan judul
lainnya. Perubahan tersebut mengharuskan entitas
untuk memisahkan item yang disajikan dalam
pendapatan komprehensif lain menjadi dua kelompok,
berdasarkan pada apakah dapat atau tidaknya
dilakukan penyesuaian reklasifikasi ke laporan laba
rugi di masa depan. Item yang tidak akan dilakukan
penyesuian reklasifikasi harus disajikan secara
terpisah dari item yang dapat dilakukan penyesuaian
reklasifikasi di masa depan. Entitas yang menyajikan
item pendapatan komprehensif lain sebelum pajak
diharuskan untuk menunjukkan jumlah pajak yang
terkait dengan dua kelompok secara terpisah.
- PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”. The title used by this revised
PSAK No. 1 for the “Statement of Comprehensive
Income” has changed to “Statement of Profit or
Loss and Other Comprehensive Income”. However,
PSAK No. 1 still permits entities to use other titles.
The amendment requires entities to separate items
presented in other comprehensive income (OCI) into
two groups, based on whether or not they may be
reclassified to profit or loss subsequently. Items that
will not be reclassified must be presented separately
from items that may be reclassified subsequently.
Entities that present OCI items before tax will be
required to show the amount of tax related to the two
groups separately.
- PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan
KeuanganTersendiri”. PSAK 4 revisi telah diubah
namanya menjadi “Laporan Keuangan Tersendiri”;
PSAK ini berlanjut menjadi standar yang mengatur
hanya untuk laporan keuangan tersendiri.
- PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate Financial
Statements”. Revised PSAK No. 4 has been renamed
‘Separate financial statements’; it continues to be a
standard dealing solely with separate financial
statements.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
14
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum
Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan)
c. Standards Issued Not Effective in the Current Year
(continued)
- PSAK No.15 (Revisi 2013), “Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama”. PSAK ini
menggantikan PSAK No. 15 (Revisi 2009) “Investasi
pada Entitas Asosiasi”. Ventura bersama dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan
PSAK 15 (Revisi 2013), "Investasi pada
EntitasAsosiasi dan Ventura Bersama”. Entitas tidak
dapat lagi mempertangungjawabkan partisipasi dalam
ventura bersama dengan menggunakan metode
konsolidasi proporsional.
- PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investments in
Associates and Joint Ventures”. This PSAK
superseded PSAK No. 15 (Revised 2009)
“Investment in Associates”. Joint ventures are
accounted for using the equity method in accordance
with revised PSAK No. 15 (Revised 2013),
“Investments in Associates and Joint Ventures”.
Entities can no longer account for an interest in a
joint venture using the proportionate consolidation
method.
- PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Perubahan utama adalah pengakuan keuntungan dan
kerugian aktuarial (pengukuran kembali), pengakuan
biaya jasa lalu/kurtailmen, penyajian dalam laporan
laba rugi, persyaratan pengungkapan, perbedaan
antara imbalan “jangka pendek” dan “jangka panjang
lain”, perlakuan biaya dan pajak yang berkaitan
program imbalan kerja, pesangon pemutusan kontrak
kerja, fitur berbagi risiko atau biaya.
- PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
The key changes are recognition of actuarial gains
and losses (remeasurements), recognition of past
service costs/curtailment, presentation in the income
statement, disclosure requirements, distinction
between “short-term” and “other long-term”
benefits, treatment of expenses and taxes relating to
employee benefit plans, termination benefits, risk or
cost sharing features.
- PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”.
Dua revisi utama telah dilakukan untuk PSAK 46
(Revisi 2010). Revisi ini menekankan bahwa konsep
“laba fiskal” menyiratkan bersih daripada laba kena
pajak kotor. Pajak yang didasarkan pada penerimaan
penjualan kotor (disebut pajak final) berada di luar
lingkup PSAK 46 (Revisi 2014) dan akan dicatat
dengan menggunakan PSAK 57 "Provisi, Kewajiban
Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” sebagai gantinya
serta perubahan pajak tangguhan pada properti
investasi.
- PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. The
two major revisions have been made to PSAK No. 46
(Revised 2010). This revision emphasized that the
concept of ‘taxable profit’ implies a net rather than
gross taxable amount. Taxes that are based on gross
sales receipts (referred to final tax) are outside the
scope of PSAK No. 46 (Revised 2014) and will be
accounted for using PSAK No. 57 “Provisions,
Contingent Liabilities, and Contingent Assets”
instead and amendment to deferred tax on
investment property.
- PSAK No. 48 (Revisi 2013), “Penurunan Nilai Asset”.
PSAK revisi ini menggantikan PSAK No. 48 (Revisi
2009). Ini adalah konsekuensi perubahan atas
penerbitan PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
Standar ini menegaskan kembali prinsip tujuan uji
penurunan nilai, unit penghasil kas (UPK) atau
kelompok UPK yang mana goodwill dialokasikan
tidak boleh lebih besar dari segmen operasi (seperti
yang didefinisikan oleh PSAK No. 5 “Segmen
Operasi”) sebelum penggabungan.
- PSAK No. 48 (Revised 2013), “Impairment of
Assets”. This revised PSAK superseded PSAK No.
48 (Revised 2009). This is a consequential
amendment to the pronouncement of PSAK No. 68,
‘Fair value measurement’. The standard re-
emphasises the principle that for the purpose of
impairment testing, the cash generating unit (CGU)
or groups of CGUs to which goodwill is allocated
should not be larger than an operating segment (as
defined by PSAK No. 5 ‘Operating Segments’)
before aggregation.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
15
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum
Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan) c. Standards Issued Not Effective in the Current Year
(continued)
- PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”. Perubahan ini menjelaskan beberapa
persyaratan untuk saling hapus aset keuangan dan
kewajiban keuangan pada posisi keuangan.
- PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Presentation”. This amendment
clarifies some of the requirements to for offsetting
financial assets and financial liabilities on the
financial position.
- PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan Pengukuran”.
Sejumlah perubahan telah dibuat untuk PSAK No. 55
(Revisi 2011) sebagai akibat penerbitan PSAK No. 68
"Pengukuran Nilai Wajar". Dua perubahan penting
lainnya yang telah dibuat (1) opsi beli, opsi jual dan
opsi prabayar (2) akuntansi lindung nilai dari
pembaruan (novasi) derivatif dan kelanjutan.
- PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”.
A number of amendments have been made to PSAK
No. 55 (Revised 2011) as a result of the
pronouncement of PSAK No. 68 “Fair value
measurement”’. Two other notable changes have
been made (1) calls, puts and prepayment options
(2) novation of derivatives and continuation of
hedge accounting.
- PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan”. PSAK No. 60 juga telah diubah
untuk meningkatkan pengungkapan saling hapus saat
ini seperti yang dipersyaratkan oleh PSAK No. 50
(Revisi 2014) dan untuk mengakomodasi
pengungkapan nilai wajar baru seperti yang
dipersyaratkan oleh PSAK No. 68.
- PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Disclosures”. PSAK No. 60 has also
been amended to enhance current offsetting
disclosures as required by PSAK No. 50 (Revised
2014) and to accommodate new fair value disclosure
requirements as required by PSAK No. 68.
- PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”.
PSAK No. 65 menggantikan semua pedoman tentang
pengendalian dan konsolidasi dalam PSAK No. 4
(Revisi 2009), “Konsolidasi dan Laporan Keuangan
Tersendiri”, dan ISAK No. 7 (Revisi 2009),
“Konsolidasi - Entitas Bertujuan Khusus”.
- PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”.
PSAK No. 65 replaces all of the guidance on control
and consolidation in PSAK No. 4 (Revised 2009),
“Consolidated and Separate Financial Statements”,
and ISAK No. 7 (2009), “Consolidation - Special
Purpose Entities”.
- PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”.
PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 12 (Revisi
2009), "Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama"
dan ISAK No. 12 (2009), "Pengendalian Bersama
Entitas: Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer"
untuk akuntansi pengaturan bersama. Perubahan yang
dilakukan pada definisi telah mengurangi jenis
pengaturan bersama menjadi dua: operasi bersama dan
ventura bersama. Pilihan kebijakan konsolidasi
proporsional yang ada untuk pengendalian bersama
entitas telah dieliminasi. Akuntansi metode ekuitas
adalah wajib bagi peserta ventura bersama.
- PSAK No. 66, “Joint Arrangements”.
PSAK No. 66 superseded PSAK No. 12 (Revised
2009), “Interests in Joint Ventures” and ISAK No.
12 (2009), “Jointly Controlled Entities: Non-
Monetary Contributions by Venturer” for the
accounting of joint arrangements. Changes made to
the definitions have reduced the types of joint
arrangements to two: joint operations and joint
ventures. The existing policy choice of proportionate
consolidation for jointly controlled entities has been
eliminated. Equity accounting is mandatory for
participants in joint ventures.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
16
2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN (“PSAK”) DAN
INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN (“ISAK”) BARU DAN REVISI
(Lanjutan)
2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS
OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(“PSAK”) AND INTERPRETATION TO FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”) (Continued)
c. Standar yang Telah Diterbitkan Namun Belum
Berlaku Efektif Dalam Tahun Berjalan (lanjutan) c. Standards Issued Not Effective in the Current Year
(continued)
- PSAK No. 67, “Pengungkapan Kepentingan dalam
Entitas Lain”.PSAK No. 67 mengatur tentang
pengungkapan yang diperlukan untuk entitas
pelaporan dalam dua standar baru, PSAK No. 65,
"Laporan Keuangan Konsolidasi", dan PSAK No. 66,
"Pengaturan Bersama". Pengungkapan yang
diperlukan dalam bidang berikut (1) Pertimbangan
dan Asumsi yang Signifikan (2) Partisipasi Dalam
Entitas Anak (3) Partisipasi dalam Pengaturan
Bersama dan Asosiasi.
- PSAK No. 67, “Disclosures of Interests in Other
Entities”.
PSAK No. 67 sets out the required disclosures for
entities reporting under the two new standards,
PSAK No. 65, “Consolidated Financial Statements”,
and PSAK No. 66, “Joint Arrangements”. The
disclosures are required in the following areas (1)
Significant Judgements and Assumptions (2)
Interests in Subsidiaries (3) Interests in Joint
Arrangements and Associates.
- PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”.
PSAK No. 68 menjelaskan bagaimana mengukur nilai
wajar dan bertujuan untuk meningkatkan
pengungkapan nilai wajar; PSAK ini memberikan
definisi nilai wajar, pasar utama atau pasar yang
paling menguntungkan, asumsi pelaku pasar,
penggunaan tertinggi dan terbaik, harga bid dan ask,
premis penilaian, hirarki nilai wajar, termasuk
persyaratan pengungkapan yang ditingkatkan.
- PSAK No. 68, “Fair Value Measurements”.
PSAK No. 68 explains how to measure fair value
and aims to enhance fair value disclosures; This
PSAK sets definition of fair value, principal or most
advantageous market, market participant
assumptions, highest and best use, bid and ask
prices, fair value hierarchy, includes enhanced
disclosure requirements.
- ISAK No. 26 (Revised 2013), “Penilaian Ulang
Derivatif Melekat”. Ini mengantikan ISAK No.26
(2009). Revisi ISAK No. 26 menegaskan kembali
pelakuan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2014) bahwa
entitas harus menilai apakah derivatif yang melekat
diperlukan untuk dipisahkan dari kontrak utama dan
dicatat sebagai derivatif ketika entitas menjadi salah
satu pihak kontrak pertama kali.
- ISAK No. 26 (Revised 2014), “Reassessment of
Embedded Derivatives”. This superseded ISAK No.
26 (2009).The revised ISAK No. 26 re-confirms the
treatment in PSAK No. 55 (Revised 2014) that an
entity should assess whether an embedded derivative
is required to be separated from the host contract
and accounted for as a derivative when the entity
first becomes a party to the contract.
Beberapa dari SAK dan ISAK yang berlaku dalam tahun
berjalan dan relevan dengan kegiatan Perusahaan telah
diterapkan sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan
akuntansi.
Several SAKs and ISAKs that became effective in the
current year and are relevant to the Company’s operation
have been adopted as disclosed in the “Summary of
Significant Accounting Polices”.
Beberapa SAK dan ISAK lainnya yang tidak relevan
dengan kegiatan Perusahaan atau mungkin akan
mempengaruhi kebijakan akuntansinya dimasa depan
sedang dievaluasi oleh manajemen potensi dampak yang
mungkin timbul dari penerapan standar-standar ini terhadap
laporan keuangan .
Other SAKs and ISAKs that are not relevant to the
Company’s operation or might affect the accounting
policies in the future are being evaluated by the
management the potential impact that might arise from the
adoption of these standards to the financial statements.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
17
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam
penyajian laporan keuangan konsolidasian kecuali bagi
penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku
efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014, yaitu
sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in
the preparation of consolidated financial statements
except for the adoption of several new and revised SAKs
and ISAKs that effective on or after January 1, 2014, as
follows:
a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun
sesuai dengan SAK, yang mencakup Pernyataan dan
Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia,
termasuk standar baru dan yang direvisi , yang
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 dan
2014, serta Lampiran Keputusan Ketua Badan
Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(sekarang menjadi Otoritas Jasa Keuangan atau
OJK) No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012
yaitu Peraturan No.VIII.G.7 tentang Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik yang berlaku untuk laporan
keuangan yang berakhir pada atau setelah tanggal
31 Desember 2012.
The consolidated financial statements have been
prepared in accordance with SAK, which comprises
the Statements and Interpretations issued by the
Board of Financial Accounting Standards of the
Indonesian Institute of Accountants, including
applicable new and revised standards, effective on
January 1, 2013 and 2014, and Attachment to the
Decision of the Chairman of Bapepam – LK (now
becoming Indonesian Financial Services Authority or
OJK) No. Kep-347/BL/2012 dated June 25, 2012 that
is Regulation No.VIII.G.7 regarding Presentation and
Disclosures of the Financial Statements of the Public
Company that effective for the financial statements
that ended on or after December 31, 2012.
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan b. Basis of Preparation of Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas
dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang
menggunakan dasar kas.
The consolidated financial statements have been
prepared on the assumption of going concern and
accrual basis except for statements of cash flows using
cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya
perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa
akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain
sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan
akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the consolidated financial
statements is historical cost concept, except for
certain accounts which are measured on the bases
described in the related accounting policies of
respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan
metode langsung (direct method) dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been
prepared using the direct method, present cash
receipts and payments classified into operating,
investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasian adalah Rupiah (Rp) yang
juga merupakan mata uang fungsional Kelompok
usaha.
The reporting currency used in the preparation of the
consolidated financial statements is Rupiah (Rp)
which also represents functional currency of the
Group.
Ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi
secara restrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
maka entitas menyajikan kembali laporan keuangan
pada awal periode komparatif yang disajikan.
When the entity adopts accounting policy
retrospectively or restates items in its financial
statements or the entity reclassifies the items in its
financial statements, the financial statements at the
beginning of comparative period are presented.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
18
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (Lanjutan) b. Basis of Preparation of Financial Statements
(Continued)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
Rupiah. Untuk BCl dan RPE yang pelaporan dan
pencatatannya menggunakan Dolar Amerika Serikat
("$AS") sebagai mata uang fungsional, untuk tujuan
konsolidasian laporan keuangan BCl dan RPE
dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan
dasar sebagai berikut:
The currency used in the preparation of consolidated
financial statements is Rupiah. For BCI and RPE
reporting and recording in US Dollar (“US$”) as the
functional currency, for the purposes of the
consolidated financial statements BCl and RPE are
translated into rupiah using the following basis:
Akun-akun laporan posisi keuangan: aset dan
liabilitas dijabarkan dengan menggunakan kurs
tengah yang berlaku pada tanggal laporan posisi
keuangan dan akun lainnya dijabarkan dengan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Kurs
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
adalah Rp 12.440 dan Rp 12.189 per AS$ 1.
Statements of Financial Position accounts: assets
and liabilities are translated using the middle rate
at the statements of financial position date and the
other accounts are translated using the rate at the
date of transaction. The rate as of December 31,
2014 and 2013 are IDR 12,440 and IDR 12,189
per 1US$, respectively.
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif
dijabarkan dengan menggunakan kurs tanggal
transaksi. Untuk tujuan praktis, beberapa akun
tersebut dijabarkan menggunakan kurs rata-rata
untuk tahun 2014 dan 2013 adalah Rp 11.884
dan Rp 10.563 per AS$ 1.
Statements of comprehensive income accounts
translated using the rate at the date of
transaction. For practical purpose, some accounts
are translated using the average rate for the years
2014 and 2013 are IDR 11,884 and IDR 10,563
per 1US$, respectively.
Selisih kurs karena penjabaran akun-akun
laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi
komprehensif disajikan sebagai "Selisih Kurs
Penjabaran Laporan Keuangan Entitas Anak"
pada bagian ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Foreign currency differences arising from
translation of statements of financial position and
statements of comprehensive income accounts are
presented in “Translation Difference on
Subsidiaries Financial Statements” account in the
equity section of the consolidated statements of
financial position.
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan
Keuangan Tersendiri
c. Principles of Consolidation and Separate Financial
Statements
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-
akun dari Perusahaan dan Entitas Anak dimana
Perusahaan memiliki lebih dari 50% kepemilikan,
baik langsung maupun tidak langsung, atau memiliki
pengendalian atas Entitas Anak tersebut.
The consolidated financial statements include the
accounts of the Company and its Subsidiaries in
which the Company owns more than 50% ownership,
either directly or indirectly, or has control of the
Subsidiary.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
19
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan
Keuangan Tersendiri (Lanjutan) c. Principles of Consolidation and Separate Financial
Statements (Continued)
Entitas Anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana
pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan
tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak
mempunyai pengendalian efektif.
Subsidiaries are consolidated from the date on which
effective control is transferred to the Company and
are no longer consolidated since the Company did not
have effective control.
Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan
memiliki secara langsung atau tidak langsung
melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan
suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang
jarang, dapat ditunjukkan dengan jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan
pengendalian.
Control is presumed to exist when the Company owns,
directly or indirectly through subsidiaries more than
half the voting power of an entity, except in
circumstances rare, can be clearly demonstrated that
such ownership does not constitute control.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki
hak suara setengah atau kurang, jika terdapat:
(i) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara
sesuai perjanjian dengan investor lain;
(ii) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional entitas berdasarkan anggaran
dasar atau perjanjian;
(iii)kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti
sebagian besar dewan direksi atau organ
pengatur setara dan mengendalikan entitas
melalui dewan atau organ tersebut; atau
(iv)kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas
pada rapat dewan direksi atau organ pengatur
setara dan mengendalikan entitas melalui dewan
atau organ tersebut.
Control also exists when the Company owns half or
less of the power of voting right of an entity, but there
is:
(i) Power over more than half of the voting rights by
virtue of an agreement with other investors;
(ii) power to govern the financial and operating
policies of the entity under a statute or an
agreement;
(iii) power to appoint or remove the majority of the
members of the board of directors or equivalent
governing body and control the entity through
that board or body; or
(iv) power to cast the majority of votes at meetings of
the board of directors or equivalent governing
body and control through that board or body.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial
yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada
tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan
ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai
kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights
that can be exercised or converted on the date of the
reporting period should be considered when
assessing whether an entity has the power to govern
the financial and operating policies of another
entity.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan
berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept).
Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan
antar entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi
untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil
usaha sebagai satu kesatuan usaha.
The consolidated financial statements are based on
the concept of the business unit (entity concept). The
entire accounts, transactions and inter-entity
significant profits have been eliminated to reflect the
financial position and results of operations as a
single business entity.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
20
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan
Keuangan Tersendiri (Lanjutan) c. Principles of Consolidation and Separate Financial
Statements (Continued)
Perusahaan menerapkan PSAK No.4 (Revisi 2009),
"Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan Tersendiri" secara retrospektif kecuali
untuk hal berikut yang diterapkan secara prospektif:
The Company adopted PSAK No.4 (Revised 2009),
“Consolidated Financial Statements and Separate
Financial Statements” retrospectively except for the
following items that were applied prospectively:
(i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo
defisit bagi kepentingan non-pengendali (KNP); (i) losses of a subsidiary that result in a deficit
balance to non-controlling Interest (NCI);
(ii) kehilangan kontrol atas anak perusahaan; (ii) loss of control over a subsidiary;
(iii) perubahan kepemilikan di anak perusahaan yang
tidak mengakibatkan hilangnya kontrol; (iii) change in the ownership interest in a subsidiary
that does not result in a loss of control;
(iv) hak suara potensial dalam menentukan adanya
kontrol; (iv) potential voting rights in determining the existence
of control;
(v) konsolidasi anak perusahaan yang memiliki
pembatasan jangka panjang. (v) consolidation of a subsidiary that is subject to long
term restriction.
KNP atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas Anak
dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-
pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas Entitas
Anak.
NCI in net earnings (loss) and equity of Subsidiaries
are stated at the proportion of non-controlling
shareholders' net earnings (loss) and equity of
subsidiaries.
Transaksi dengan KNP dihitung menggunakan
metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas
akuisisi KNP yang melebihi bagian dari nilai bersih
aset yang diperoleh dicatat di ekuitas.
Transactions with NCI are calculated using economic
entity method, where the excess of acquisition exceeds
the NCI which part of the value of net assets acquired
are recorded in equity.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas
Anak, maka Perusahaan: If loss control over Subsidiary, the Company:
- menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill)
dan liabilitas Entitas Anak; - derecognizes the assets (including goodwill) and
liabilities of the Subsidiary;
- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap
KNP; - derecognizes the carrying amount of any NCI;
- menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; - derecognizes the accumulated translation
differences that recorded in equity, if any;
- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - recognizes the fair value of any consideration
received;
- mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - recognizes any investment retained at its fair
value;
- mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi;
dan
- recognizes any resulting differences as gain or loss
in the statement of comprehensive income; and
- mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang
sebelumnya diakui sebagai pendapatan
komprehensif lainnya ke laporan laba rugi, atau
mengalihkan secara langsung ke saldo laba
- reclassifies the parent’s share of components
previously recognized in other comprehensive
income to profit or loss, or transfers directly to
retained earnings.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa
serta periode pelaporan yang sama.
The consolidated financial statements are prepared
using the same accounting policies for transactions
and other events in similar circumstances and the
same reporting period.
Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten
oleh Kelompok Usaha, kecuali dinyatakan secara
khusus.
These policies have been consistently applied by the
subsidiaries, unless otherwise stated.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
21
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
c. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Laporan
Keuangan Tersendiri (Lanjutan) c. Principles of Consolidation and Separate Financial
Statements (Continued)
Laporan keuangan tersendiri (Entitas Induk) dapat
disajikan hanya apabila laporan keuangan tersebut
merupakan informasi tambahan atas laporan
keuangan konsolidasian dan disajikan sebagai
lampiran. Metode yang digunakan untuk mencatat
investasi pada Entitas Anak adalah metode biaya
perolehan (cost method). Laporan keuangan
tersendiri tersebut terdiri dari laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan
perubahan ekuitas dan laporan arus kas.
Separate financial statements (Parent Entity) can be
served only when those statements are additional
information on the consolidated financial statements
and are presented as an attachment. The method used
to record investments in Subsidiaries is cost method.
Separate financial statements consist of the statement
of financial position, statement of comprehensive
income, statement of changes in equity and statement
of cash flows.
d. Kombinasi Bisnis d. Business Combination
Akuisisi Entitas Anak dicatat dengan menggunakan
metode pembelian (purchase method). Biaya
penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar
(pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh,
liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan
instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai
penggantian atas pengendalian yang diperoleh
ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung
dapat diatribusikan pada penggabungan usaha
tersebut.
Acquisition of Subsidiaries is accounted for using the purchase method. Overall cost of business combination is fair value (at the date of exchange) of assets acquired, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued as the replacement of the control obtained plus the other costs that are directly attributable to the business combination.
Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas Entitas Anak
diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi.
Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian
Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang
dapat diidentifikasi diakui sebagai Goodwill.
On acquisition, the assets and liabilities of subsidiaries are measured at their fair values at the acquisition date. Any excess of the cost of acquisition over the Company’s share in the fair values of assets and liabilities acquired is recognized as goodwill.
e. Goodwill e. Goodwill
Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui
sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian
(tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih
dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap
kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi
dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak
yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih
dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih pada tanggal akuisisi
Goodwill arising from a business combination is recognized as an asset at the date of obtaining control (date of acquisition). Goodwill is measured as the excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any) over the net difference between the number of identifiable assets acquired and liabilities acquired in date of acquisition.
Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan
Perusahaan dan Entitas Anak pada nilai wajar aset
bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi
melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap
kepentingan non-pengendali pihak yang diakuisisi
dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang
sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak
yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera
dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan
diskon.
If, after reassessment, the ownership of the Company and Subsidiaries at fair value of the identifiable net assets acquired exceeds the benefits transferred, the amount of any non-controlling interests acquired and the fair value of previously held equity interests of the acquirer in the acquired (if any), the difference is recognized immediately in profit or loss as a purchase with a discount.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
22
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
e. Goodwill (Lanjutan) e. Goodwill (Continued)
Goodwill tidak diamortisasi melainkan direview
untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali
setahun.
Goodwill is not amortized but is reviewed to impair at least once a year.
Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill
dialokasikan pada setiap unit penghasil kas dari
Perusahan dan Entitas Anak yang diharapkan
memberikan manfaat dari sinergi kombinasi bisnis
tersebut. Unit penghasil kas yang telah memperoleh
alokasi goodwill diuji penurunan nilainya secara
tahunan, dan ketika terdapat indikasi bahwa unit
tersebut mengalami penurunan nilai.
For the purpose of impairment testing, goodwill is allocated to each cash-generating units of the Company and Subsidiaries are expected to benefit from the synergies of the business combination. Cash-generating unit that has earned the goodwill allocated are tested for impairment on an annual basis, and when there is an indication that the unit is impaired.
Jika jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas
kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai
dialokasikan pertama untuk mengurangi jumlah
tercatat aset atas setiap goodwill yang dialokasikan
pada unit dan selanjutnya ke aset lainnya dari unit
dibagi prorata atas dasar jumlah tercatat setiap aset
dalam unit tersebut. Rugi penurunan nilai yang
diakui atas goodwill tidak dapat dibalik pada periode
berikutnya.
If the recoverable amount of the cash-generating unit is less than its carrying amount, an impairment loss is allocated first to reduce the carrying amount of assets of any goodwill allocated to the unit and then to the other assets of the unit distributed pro rata on the basis of the carrying amount of each asset in the unit. Impairment loss recognized for goodwill is not reversed in a subsequent period.
f. Instrumen Keuangan f. Financial Instruments
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan:
Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK
No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
Selain itu, Perusahaan dan Entitas Anak juga
menerapkan ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi
Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” dan ISAK
No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
The Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised
2010), “Financial Instruments: Presentation”, PSAK
No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments:
Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60,
“Financial Instruments: Disclosures”. In addition, the
Company and Subsidiaries also adopted ISAK No. 13,
“Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation”
and ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded
Derivatives”.
PSAK No.50 (Revisi 2010) mengatur persyaratan
tentang penyajian dari instrumen keuangan di dalam
laporan keuangan yang ada dalam revisi sebelumnya
PSAK No. 50 (Revisi 2006) dengan beberapa
tambahan pengaturan mengenai instrumen keuangan
yang mempunyai opsi jual (puttable financial
instrument), instrumen atau komponen instrumen
yang mensyaratkan kewajiban kepada suatu entitas
untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian aset
neto kepada entitas secara pro rata hanya pada saat
likuidasi dan reklasifikasi instrumen yang
mempunyai fitur opsi jual (puttable financial
instrument) dan instrumen suatu kewajiban terhadap
entitas untuk menyerahkan kepada pihak lain bagian
pro rata aset neto hanya pada saat likuidasi.
Sedangkan untuk pengungkapan dimasukkan dalam
PSAK No. 60.
PSAK No. 50 (Revised 2010) set the requirements for
presentation of financial instruments in the financial
statements contained in the previous revision PSAK
No. 50 (Revised 2006) with some additional regulation
of financial instruments that have a put option
(puttable financial instrument), instruments or
components of instruments that require the liabilities
to an entity to deliver to another party a part of net
assets pro rata to an entity only on liquidation and
reclassification as an instrument that has a feature
selling options (puttable financial instrument) and
instrument of the entity an obligation to deliver to
another party a pro rata portion of net assets only
upon liquidation. As for disclosures included in PSAK
No. 60.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
23
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip
dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan
penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara
lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap
derivatif, kategori dari instrumen keuangan,
pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai
dan penetapan dari hubungan lindung nilai. Beberapa
tambahan dalam revisi ini adalah tambahan
pengecualian untuk instrumen keuangan yang
mempunyai opsi jual (puttable financial instrument),
kontrak pembayaran kontijensi dalam kombinasi
bisnis, investasi yang dilakukan oleh dana pensiun
dan membolehkan aset keuangan sebagai tersedia
untuk dijual direklasifikasi ke pinjaman yang
diberikan dan piutang jika memenuhi ketentuan
sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan
terdapat intensi dan kemampuan untuk memiliki
untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau
sampai jatuh tempo.
PSAK No. 55 (Revised 2011) establishes the principles
for recognizing and measuring financial assets,
financial liabilities and some contracts to buy or sell
non-financial items. This statement, among others,
provides the definition and characteristics of a
derivative, the categories of financial instruments,
recognition and measurement, hedge accounting and
determination of hedging relationships. Some
additional revisions are additional exceptions for
financial instruments that have a put option (puttable
financial instrument), contract contingency payments
in the business combination, the investments made by
pension funds and allow financial assets as available
for sale reclassified to loans and receivables if comply
with the provisions as loans and receivables and are
intention and ability to hold for the foreseeable future
or until maturity.
PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan
kuantitatif dan kualitatif dalam laporan keuangan
yang memungkinkan para pengguna untuk
mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas
posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya
risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang
mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir
periode pelaporan dan bagaimana entitas mengelola
risiko-risiko tersebut.
PSAK No. 60 requires quantitative and qualitative
disclosures in the financial statements that enable
users to evaluate the significance of financial
instruments on the financial position and performance,
and the nature and extent of risks arising from
financial instruments to which the entity is exposed
during the period and at the end of the reporting
period and how the entity manages such risks.
Selain itu, PSAK No. 60 ini juga mengungkapkan
tiga tingkat hirarki pengungkapan nilai wajar dan
mengharuskan entitas untuk menyediakan
pengungkapan tambahan mengenai keandalan
pengukuran nilai wajar. Sebagai tambahan, standar
ini menjelaskan keharusan atas pengungkapan risiko
likuiditas.
In addition, PSAK No. 60 also revealed three levels of
the fair value hierarchy disclosures and requires
entities to provide additional disclosures about fair
value measurement reliability. In addition, this
standard describes the requirement for disclosure of
liquidity risk.
(1) Aset Keuangan (1) Financial Assets
Pengakuan Awal Initial Recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi
2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang
diberikan dan piutang, atau aset keuangan tersedia
untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada
pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan
diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian
aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55
(Revised 2011) are classified as financial assets at fair
value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity
investments (HTM), loans and receivables, or
available-for-sale (AFS) financial assets. the Company
and Subsidiaries determines the classification of its
financial assets at initial recognition and, where
allowed and appropriate, re-evaluates the
classification of the assets at each reporting date.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
24
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets (Continued)
Pengakuan Awal (Lanjutan) Initial Recognition (Continued)
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai
wajarnya, dalam hal investasi yang tidak diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar ditambah
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung dengan perolehan atau penerbitan aset
keuangan tersebut.
Financial assets are initially recognized at fair value,
in the case of investments not classified as at fair value
through profit or loss, fair value plus transaction costs
that are directly attributable to the acquisition or
issuance of financial assets.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Subsequent measurement of financial assets depends
on their classification as follows:
Aset Keuangan yang Dinilai pada Nilai Wajar
Melalui Laba atau Rugi Financial Assets at Fair Value Through Profit or
Loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi jika aset keuangan diperoleh untuk
diperdagangkan atau ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai kelompok ini. Aset
keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual
atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset
derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok
diperdagangkan kecuali aset derivatif tersebut
ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
efektif.
Financial assets are classified as financial assets
at fair value through profit or loss (FVTPL) when
the financial assets acquired for trading or
designated upon initial recognition as FVTPL.
Financial assets are classified as held for trading
if acquired for the purpose of selling or
repurchasing in the near future. Derivative assets
are also classified as held for trading unless they
are designated as derivative assets effective
hedging instruments.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi termasuk aset keuangan untuk
diperdagangkan dan aset keuangan yang
ditetapkan pada saat pengakuan awal sebagai
kelompok tersebut disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan
keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai
wajar diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian termasuk dividen
atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan
tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin
terjadi pada saat penjualan atau pelepasan lain.
Financial assets at FVTPL include financial assets
held for trading and financial assets designated
upon initial recognition as FVTPL are presented
in the consolidated statement of financial position
at fair value with gains or losses from changes in
fair value recognized in the consolidated statement
of comprehensive income include dividends or
interest earned on financial assets without
deducting transaction costs that may occur upon
the sale or other disposal.
Invetasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Held-to-Maturity Investments
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi
dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan
dan Entitas Anak mempunyai maksud positip dan
kemampuan untuk memiliki aset keuangan
hingga jatuh tempo.
Non-derivative financial assets with fixed or
determinable payments and maturity are classified
as held-to-maturity investments when the Company
and Subsidiaries has the positive intention and
ability to hold them until maturity.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
25
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) (1) Financial Assets (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan) Subsequent Measurement (Continued)
Invetasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
(Lanjutan) Held-to-Maturity Investments (Continued)
Setelah pengukuran awal, investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif (SBE).
After initial measurement, investments held to
maturity are measured at amortized cost using the
effective interest method (EIR).
Metode ini menggunakan SBE untuk
mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari aset keuangan
ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, maupun melalui
proses amortisasi.
This method uses the EIR for discounted estimated
future cash receipts through the expected life of the
financial asset to the net carrying amount of the
financial asset. Gains and losses are recognized in the
consolidated statements of comprehensive income
when the investments are derecognized or impaired,
as well as through the amortization process.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Loans and Receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial
assets with fixed or determinable payments and
have no quotations in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan dalam
kelompok ini diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan SBE.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan nilai,
maupun melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the financial assets are
measured at amortized cost using the EIR. Gains
and losses are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income when the
loans and receivables are derecognized or
impaired, as well as through the amortization
process.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset
keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai
tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
sebelumnya. Aset keuangan ini diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan
tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu
dua belas bulan dari tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian.
Available-for-sale (AFS) financial assets are non-
derivative financial assets that are designated as
available-for-sale or are not classified into the
three preceding categories. Financial assets are
classified as non-current assets unless the asset is
intended to be released within twelve months from
the date of the consolidated statement of financial
position.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia
untuk dijual diukur pada nilai wajar tanpa
dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi
saat penjualan atau pelepasan lain, dengan
keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi
diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut
dihentikan pengakuannya.
After initial measurement, AFS financial assets are
measured at fair value without deducting
transaction costs that may occur when a sale or
other disposal, with unrealized gains or losses
recognized in equity until the investment is
derecognized.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
26
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan) Subsequent Measurement (Continued)
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (Lanjutan) Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
(Continued)
Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam komponen ekuitas
sampai aset keuangan tersebut dihentikan
pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya
dan pada saat yang sama keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
dalam ekuitas harus diakui kelaporan laba rugi
komprehensif konsolidasian sebagai penyesuaian
reklasifikasi.
At that time, the cumulative gain or loss previously
recognized in equity component until the financial
asset is derecognized or until to be determined
impaired and at the same time the cumulative gain
or loss previously recognized in equity should be
recognized to the consolidated statement of
comprehensive income as a reclassification
adjustment.
(2) Liabilitas Keuangan (2) Financial Liabilities
Pengakuan Awal Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK
No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi (hutang lain-lain
dan derivatif yang ditentukan sebagai instrumen
lindung nilai efektif, mana yang sesuai). Perusahaan
dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas
liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55
(Revised 2011) are classified as financial liabilities
measured at fair value through profit or loss (FVTPL),
financial liabilities that are measured at amortized
cost (other payables and derivatives designated as
effective hedging instruments, which appropriate). The
Company and Subsidiaries determines the
classification of its financial liabilities at initial
recognition.
Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar dan dalam hal liabilitas keuangan tidak
diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, nilai wajar ditambah biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung
dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
Financial liabilities are initially measured at fair
value and in the case of financial liabilities not
classified as at fair value through profit or loss
(FVTPL), fair value plus transaction costs that are
directly attributable to the issuance of financial
liabilities.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Subsequent Measurement
Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan
awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Subsequent measurement of financial liabilities
depends on their classification as follows:
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai
Wajar Melalui Laba Rugi Financial Liabilities at Fair Value Through Profit
or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam
waktu dekat. Derivatif juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka
ditetapkan sebagai derivatif liabilitas instrumen
lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian
atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Financial liabilities are classified as held for
trading if they are acquired for the purpose of
selling or repurchasing in the near future.
Derivatives are also classified as held for trading
unless they are designated as derivative liabilities
effective hedging instruments. Gains or losses on
liabilities held for trading are recognized in the
consolidated statement of comprehensive income.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
27
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(2) Liabilitas Keuangan (Lanjutan) (2) Financial Liabilities (Continued)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (Lanjutan) Subsequent Measurement (Continued)
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai
Wajar Melalui Laba Rugi Financial Liabilities at Fair Value Through Profit
or Loss (FVTPL)
Liabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi termasuk liabilitas keuangan
untuk diperdagangkan dan ditetapkan pada saat
pengakuan awal sebagai kelompok ini disajikan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada
nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari
perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities that are designated as financial
liabilities at fair value through profit or loss
(FVTPL) include financial liabilities held for
trading and designated upon initial recognition as
FVTPL are presented in the consolidated statement
of financial position at fair value with gains or
losses from changes in fair value recognized in
consolidated statement of comprehensive income.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Biaya
Perolehan Diamortisasi Financial Liabilities at Amortized Cost
Setelah pengakuan awal, selanjutnya liabilitas
keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode SBE.
After initial recognition, financial liabilities are
measured at amortized cost using the EIR.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
menggunakan metode SBE dikurangi dengan
penyisihan penurunan nilai dan pembiayaan atau
pengurangan pokok. Perhitungan tersebut
memperhitungkan premium atau diskonto pada
saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan
biaya yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is calculated by using the EIR
method less any allowance for impairment and
financing or principal reduction. The calculation
takes into account any premium or discount on
acquisition and includes transaction costs and fees
that are an integral part of the effective interest
rate.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat
liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta
melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognized in the consolidated
statements of comprehensive income when the
liabilities are derecognized as well as through the
amortization process.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan (3) Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika,
dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari
aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan
terdapat intensi untuk menyelesaikan secara bersih,
atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitas secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset
and the net amount presented in the consolidated
statement of financial position if, and only if, there is
a legal right to offset the carrying amount of financial
assets and financial liabilities and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize the
asset and settle the liability simultaneously
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
28
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan (4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada
kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis
pada akhir periode pelaporan tanpa pengurangan
untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan
yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar
ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian.
The fair value of financial instruments that are actively
traded in organized financial markets is determined by
reference to their quoted prices in an active market at
the close of business on the financial position date
without any deduction for transaction costs. For
financial instruments with no active market, fair value
is determined using valuation techniques.
Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan
transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-
pihak yang mengerti dan berkeinginan, mengacu
pada nilai wajar terkini dari instrumen lain yang
secara substansial sama, analisis arus kas yang
didiskontokan, atau model penilaian lain.
Such techniques may include the use of fair market
transactions between the parties who understand and
are willing to (arm’s length transactions), referring to
the current fair value of another instrument that is
substantially the same, discounted cash flow analysis
or other valuation models.
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (5) Impairment of Financial Assets
Perusahaan dan Entitas Anak pada setiap akhir
periode pelaporan mengevaluasi apakah terdapat
bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan.
The Company and Subsidiaries evaluates at the end of
each reporting period whether there is objective
evidence that a financial asset or subsidiaries of
financial assets has been impaired.
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan
Diamortisasi Financial Assets Measured at Amortized Cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi,
Perusahaan dan Entitas Anak menentukan
penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif secara
individual atas penurunan nilai.
For loans and receivables carried at amortized cost,
the Company and Subsidiaries determines
individually for impairment based on objective
evidence of impairment exists.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui
penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga
selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang
diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat SBE
awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan
dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait,
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan
pemulihan dimasa depan yang realistis dan
semua jaminan telah terealisasi atau telah
dialihkan kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
The carrying amount of the asset is reduced through
the use of an allowance account and the amount of
the loss is recognized in the consolidated statement
of comprehensive income. Interest income is
recognized further at the carrying reduced value,
based on the beginning EIR of the asset. Loans and
receivables, together with the associated allowance
are written-off when there is no realistic possibility
of future recovery and all collateral has been
realized or has been transferred to the Company
and Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi
kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi
dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika
dimasa mendatang penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut
diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
If, in a subsequent period, the estimated value of the
financial asset impairment loss increases or
decreases because of an event occurring after the
impairment was recognized, the impairment loss
previously recognized increased or reduced by
adjusting the allowance account. If future removal
can be recovered, the recovery amount is recognized
in the consolidated statements of comprehensive
income.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
29
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(5) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan) (5) Impairment of Financial Assets (Continued)
Aset Keuangan yang Tersedia Untuk Dijual Available-for-Sales (AFS) Financial Assets
Dalam hal ini instrumen ekuitas yang
diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang
tersedia untuk dijual, bukti obyektif terjadinya
penurunan nilai, termasuk penurunan yang
signifikan atau penurunan jangka panjang pada
nilai wajar dari investasi di bawah biaya
perolehannya.
In this case the equity instruments are classified as
AFS financial assets, objective evidence of
impairment, including the significant or long-term
decline in the fair value of the investment below its
acquisition cost.
(6) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas
Keuangan (6) Derecongnition of Financial Assets and Financial
Liabilities
Aset Keuangan Financial Assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian
dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset
keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada
saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2)
Perusahaan dan Entitas Anak telah mentransfer hak
kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang
berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk
membayar arus kas yang diterima secara penuh
tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak
ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a)
Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset,
atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara
substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki
seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah
mentransfer kendali atas aset tersebut.
Financial assets (or whichever is appropriate, part of a
financial asset or part of a group of similar financial
assets) are derecognized when: (1) the contractual
rights to receive the cash flows from the asset have
ceased to exist; or (2) the Company and Subsidiaries
has transferred their contractual rights to receive the
cash flows from the financial asset or an obligation to
pay the received cash flows in full without significant
delay to a third party in the pass-through; and either
(a) the Company Subsidiaries has transferred
substantially all the risks and rewards of the assets,
or (b) the Company Subsidiaries has neither
transferred nor retained substantially all the risks and
rewards of the asset, but has transferred control of the
asset.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada
saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan
atau kadaluwarsa.
Financial liabilities are derecognized when the liability
is terminated or canceled or expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan
oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman
yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau modifikasi secara substansial
persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada,
pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan
sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan
pengakuan suatu liabilitas baru, dan selisih antara
nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by
another financial liabilities from the same lender on
substantially different terms, or substantially modify
the terms of a liability that currently exists, an
exchange or modification is treated as a derecognition
of the initial liability and the recognition of a new
liability, and the difference between the carrying
amount of each liability recognized in the consolidated
statement of comprehensive income.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
30
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
f. Instrumen Keuangan (Lanjutan) f. Financial Instruments (Continued)
(7) Reklasifikasi Instrumen Keuangan (Lanjutan) (7) Reclassification of Financial Instruments –
(Continued)
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengklasifikasikan
aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun
waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau
mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo
dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak
signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang
tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai
investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali
penjualan atau reklasifikasi tersebut:
The Company and Subsidiaries does not classify
financial assets as held-to-maturity investments, if in
the current year or during the two previous years, sold
or reclassified as held to maturity investments in
amounts of more than an insignificant amount before
maturity (more than the insignificant amount compared
to the total value of investments held to maturity),
except for sales or reclassifications that:
- dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati
jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di mana
perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan
tersebut;
- terjadi setelah Perusahaan dan Entitas Anak telah
memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok
aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran
atau pelunasan dipercepat; atau
- terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar
kendali Perusahaan dan Entitas Anak, tidak berulang
dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh
Perusahaan dan Entitas Anak.
- done when the financial asset is approaching
maturity or date of redemption in which changes in
interest rates will not significantly affect the fair
value of the financial asset;
- occurred after the Company and Subsidiaries has
acquired substantially all of the principal amount of
the financial asset in accordance with the payment
schedule or accelerated settlement; or
- associated with certain events that are beyond the
control of the Company and Subsidiaries non-
recurring and could not have been reasonably
anticipated by the Company and Subsidiaries.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki
hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi tetap diakui dalam
komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut
dihentikan pengakuannya, dan pada keuntungan atau
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam
ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Reclassification of financial assets held-to-maturity to
available-for-sale is recorded at fair value. Unrealized
gains or losses are recognized in the equity until the
financial asset is derecognized, and the cumulative
gain or loss previously recognized in equity should be
recognized in the consolidated statements of
comprehensive income.
g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan Kelompok
Usaha.
Cash is the means of payment that ready and free to be
used to finance the activities of the Group.
Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,
berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan
kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki
risiko perubahan nilai yang tidak signifikan dengan
jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal
penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau
tidak dibatasi penggunaannya.
Cash equivalents are investments that are highly liquid,
short-term, and it can quickly become cash in the
amount that can be determined and have the risk of
changes in value are not significant with maturities of
three months or less from the date of placement and not
pledged as collateral or restricted in usage .
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
g. Kas dan Setara Kas g. Cash and Cash Equivalents
Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi
penggunaannya sehubungan dengan persyaratan
perjanjian pinjaman atau perjanjian lainnya disajikan
sebagai “Kas di Bank dan Deposito Berjangka yang
Dibatasi Penggunaannya”.
Cash in banks and deposits are restricted with respect
to the terms of the loan or other agreement is presented
as "Restricted Cash in Banks and Deposits ".
Kas di bank dan deposito berjangka yang akan
digunakan untuk membayar liabilitas yang akan jatuh
tempo dalam 1 (satu) tahun, disajikan sebagai bagian
dari aset lancar. Saldo kas di bank dan deposito
berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya
disajikan sebagai aset tidak lancar.
Cash in banks and deposits will be used to pay
liabilities due within 1 (one) year, is presented as part
of current assets. Cash in banks and other deposits
which are restricted presented as non-current assets.
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi h. Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi”.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 7
(Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk
komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian
dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan
juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara
individual. PSAK ini juga memberikan pengecualian
dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi
atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama, atau
dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah
(entitas berelasi dengan pemerintah).
This revised PSAK requires disclosure of relationships,
transactions and balances related parties, including
commitments in the consolidated financial statements
and separate financial statements of the parent entity
also applies to individual financial statements. The
amendment also introduces an exemption from the
general related party disclosure requirements for
transactions with government and entities that are
controlled, jointly controlled or significantly
influenced by the same Government as the reporting
entity (government related entities).
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai
relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas
pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor
atau entitas induk entitas pelapor.
A related party is a person or entity related to the
entity that is preparing its financial statements (the
reporting entity).
a. A person or a close member of that person's
family is related to the reporting entity if that
person:
(i) has control or joint control over the reporting
entity;
(ii) has significant influence over the reporting
entity; or
(iii) is a member of the key management personnel
of the reporting entity or of a parent of the
reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas
pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal
berikut:
b. An entity is related to the reporting entity if any of
the following conditions applies:
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
32
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
h. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi (Lanjutan) h. Transactions with Related Parties (Continued)
(i) entitas dan entitas pelapor adalah anggota
dari Perusahaan dan Entitas Anak yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan
entitas anak berikutnya terkait dengan entitas
lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau
ventura bersama dari entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu Perusahaan dan
Entitas Anak, yang mana entitas lain tersebut
adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari
entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program
imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas lain
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika
entitas pelapor adalah entitas yang
menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas
pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan
bersama oleh orang yang diidentifikasikan
dalam huruf a.
(vii) orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i)
memiliki pengaruh signifikan atas entitas
atau personil manajemen kunci entitas (atau
entitas induk dari entitas).
(i) the entity and the reporting entity are members
of the same Company and subsidiaries (which
means that each parent, subsidiary and fellow
subsidiary is related to the others).
(ii) one entity is an associate or joint venture of
the other entity (or an associate or joint
venture of a member of the Company and
subsidiary of which the other entity is a
member).
(iii) both entities are joint ventures of the same
third party.
(iv) one entity is a joint venture of a third entity
and the other entity is an associate of the third
entity.
(v) the entity is a post-employment defined benefit
plan for the benefit of employees of either the
reporting entity or an entity related to the
reporting entity. If the reporting entity in itself
such a plan, the sponsoring employers are also
related to the reporting entity.
(vi) the entity is controlled or jointly controlled by
a person identified in a
(vii) a person identified in a (1) has significant
influence over the entity or is a member of the
key management personnel of the entity (or
parent of the entity)
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan
yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana
persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan
transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by
both parties, which terms may not be the same as other
transactions conducted by parties who are not related.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan
dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi
sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak
yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak
berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidaian yang relevan.
All transactions and balances with significant related
parties, whether or not conducted with the terms and
conditions, as was done with the parties that have no
relation to related parties, have been disclosed in the
relevant notes to the consolidated financial statements.
i. Persediaan i. Inventory
Persediaan produk kimia dinyatakan sebesar nilai
yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai
realisasi neto (lower of cost or net realizable value)
dimana biaya perolehan ditentukan dengan metode
rata-rata tertimbang (weighted-average method).
Inventories of chemical are stated at the lower of cost
and net realizable value where the cost is determined
using the weighted average method.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
33
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
i. Persediaan i. Inventory
Persediaan kapital adalah persediaan yang
dikonsumsi atau digunakan sebagai komponen dari
konstruksi dan dikapitalisasi sebagai aset seperti
tubular, well head dan packer. Persediaan berupa
suku cadang, bahan kimia dan bahan bakar
diklasifikasikan ke dalam persediaan non-kapital
yang dikonsumsi dangan maksud untuk perbaikan
dan pemeliharaan dari aset operasional atau untuk
penggunaan operasional. Biaya-biaya atas konsumsi
persediaan ini dibebankan saat digunakan.
Capital inventories represent tubular, well head and
packer that are consumed or used as components of
construction or capitalized as assets. Non-capital
inventories represent spare-parts, chemicals and fuel
being consumed for the purpose of repair and
maintenance of assets or used for operational use. The
costs of the consumed inventories are charged to
operations.
Persediaan berupa tubular, well head dan packer
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan
metode Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO).
Cadangan persediaan barang usang dan atau lambat
perputarannya didasarkan atas penelaahan kondisi
persediaan pada akhir tahun.
Inventories of tubular, well head and packer are
valued at the lower of cost or net realizable value. Cost
is determined using First In First Out (FIFO) method.
Allowance for obsolete and or slow-moving inventories
is provided based on review of the condition
inventories at the end of the year.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan persediaan
usang berdasarkan penelaahan berkala nilai realisasi
bersih dan kondisi fisik dari persediaan.
Allowance for decline in market value and
obsolescence of inventories based on periodic review
of net realizable values and the physical condition of
its inventories.
j. Biaya dibayar Dimuka j. Prepaid Expenses
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi
selama masa manfaatnya
Prepaid expenses are charged to operations over the
periods benefited.
k. Aset Tetap k. Property and Equipment
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”. Selain itu,
Perusahaan dan Entitas Anak juga menerapkan
ISAK No 25 (2011), “Hak Atas Tanah”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 16
(Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”.
Besides, the Company and Subsidiaries also adapted
ISAK No.25 (2011), “Land Right”
Perusahaan dan Entitas Anak telah memilih model
biaya (cost model) sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran aset tetapnya.
The Company and Subsidiaries has chosen the cost
model for measurement of their property and
equipment.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan,
dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
(straight-line method) berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property and equipment are stated at cost, less
accumulated depreciation. Depreciation is computed
using the straight-line method based on the estimated
useful lives of the assets as follows:
Tahun/Year
Gedung
Leasehold improvement
Peralatan dan perabot kantor
Kendaraan
Peralatan lain
20
3
5
5
5
Building
Leasehold improvement
Office furniture and fixtures
Vehicle
Other equipment
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
34
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
k. Aset Tetap (Lanjutan) k. Property and Equipment (Continued)
Aset tetap Entitas Anak disusutkan dengan
menggunakan metode saldo menurun berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai
berikut :
Property and equipment of Subsidiaries are
depreciated using the declining balance method
based on the estimated economic benefits of
property and equipment as follows:
Tahun/Year
Kelompok 1 (50%)
Perlengkapan dan peralatan kantor
Kelompok 2 (25%)
Fasilitas produksi
Peralatan produksi dan pengeboran
5
5
5
Category 1(50%)
Office furniture and fixture
Category 2 (25%)
Production facilities
Production and drilling equipments
Pada setiap akhir tahun buku, manajemen mengkaji
ulang nilai residu, umur manfaat dan metode
penyusutan, dan jika sesuai dengan keadaan,
disesuaikan secara prospektif.
At the end of each financial year, management
reviewed the residual values, useful lives and methods
of depreciation, and if appropriate, adjusted
prospectively.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada
saat terjadinya; Biaya penggantian atau inspeksi
yang signifikan dikapitalisasi pada saat terjadinya,
dan jika besar kemungkinan manfaat ekonomis
dimasa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke Perusahaan dan Entitas Anak, dan biaya
perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of repairs and maintenance is charged to the
consolidated statement of comprehensive income as
incurred; replacement or inspection costs are
capitalized when incurred, and if it is probable future
economic benefits associated with the item will flow to
the Company and Subsidiaries, and the cost of the
asset can be measured reliably.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya
pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan dari
penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung
sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of property and equipment is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on derecognition of
the asset (calculated as the difference between the net
disposal proceeds and the carrying amount of the
asset) is included in the consolidated statement of
comprehensive income in the year the asset is
derecognized.
l. Aset Minyak dan Gas Bumi l. Oil and Gas Property
Entitas Anak menggunakan metode full cost dalam
pencatatan aset minyak dan gas bumi. Berdasarkan
metode tersebut, seluruh biaya perolehan hak
eksplorasi dan pengembangan cadangan minyak dan
gas bumi, biaya overhead yang berhubungan
langsung dikapitalisasi.
The Subsidiaries use full cost method in recording the
assets of oil and gas. Based on these methods, the
entire cost of acquisition, exploration and development
of oil and gas, directly related overhead costs, are
capitalized.
Biaya pengeboran sumur eksplorasi termasuk biaya
pengeboran sumur tes stratigrafi tahap eksplorasi,
dikapitalisasi dan dicatat sebagai bagian dari aset
sumur, perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan.
Jika ditemukan cadangan terbukti pada sumur, maka
biaya-biaya pengeboran sumur yang dikapitalisasi
dicatat dalam aset sumur, perlengkapan dan fasilitas
terkait. Namun demikian, apabila usaha yang telah
dilakukan tidak berhasil, maka biaya tersebut dicatat
sebagai beban.
The cost of drilling exploratory wells include costs of
drilling at wells stratigraphy exploration stage, are
capitalized and recorded as part of the assets of wells,
equipment and facilities in progress. If wells are
proven to contain reserves, the costs of drilling wells
capitalized as assets are recorded in wells, equipment
and related facilities. Otherwise, costs are recorded as
an expense.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
35
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
l. Aset Minyak dan Gas Bumi (Lanjutan) l. Oil and Gas Property (Continued)
Biaya pengeboran sumur pengembangan dan sumur
tes stratigrafi tahap pengembangan, platform,
perlengkapan sumur dan fasilitas produksi terkait,
dikapitalisasi sebagai aset sumur, perlengkapan dan
fasilitas dalam pengerjaan. Biaya tersebut
dipindahkan ke aset sumur, perlengkapan dan
fasilitas terkait pada saat pengeboran atau konstruksi
selesai.
The drilling cost of development wells and stratigraphy
test development stage wells, platforms, well equipment
and related production facilities, are capitalized as
asset of wells, equipment and facilities in progress. The
cost of assets are transferred to the wells, equipment
and related facilities when the drilling or construction
is complete.
Penyusutan, deplesi dan amortisasi atas aset minyak
dan gas bumi, kecuali untuk aset sumur,
perlengkapan dan fasilitas dalam pengerjaan,
dihitung dengan menggunakan metode satuan unit
produksi, dimana jumlah produksi kotor dibagi
dengan cadangan yang telah terbukti dan telah
menghasilkan produksi kotor.
Depreciation, depletion and amortization of oil and gas
assets except for the uncompleted wells equipment and
facilities is calculated using the unit production
method, with gross production divided by the proven
and developed gross reserved.
m. Investasi pada Perusahaan Asosiasi m. Investment in Associate Company
Perusahaan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009),
“Investasi pada Entitas Asosiasi”. PSAK revisi ini
mengatur akuntansi investasi dalam entitas asosiasi
dalam hal penentuan pengaruh signifikan, metode
akuntansi yang harus diterapkan, penurunan nilai
investasi dan laporan keuangan tersendiri.
The Company applied PSAK No. 15 (Revised 2009),
“Investments in Associates”. The revised PSAK is
prescribes accounting for investments in associates as
to determination of significant influence, accounting
method to be applied, impairment in value of
investments and separate financial statements.
Investasi Perusahaan pada perusahaan asosiasi
dicatat dengan metode ekuitas. Perusahaan asosiasi
adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki
pengaruh signifikan.
The Company’s investment in its associate is
accounted for using the equity method. An associate is
an entity in which the Company has significant
influence.
Pengaruh signifikan dianggap terjadi apabila
kepemilikan efektif Perusahaan memiliki 20%
sampai 50%. Berdasarkan metode ekuitas, biaya
perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi
dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih,
dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi
sejak tanggal akuisisi.
Significant influence is assumed to exist if the
Company maintains of 20% to 50%. Under the equity
method, the cost of investment is increased or
decreased by the Company’s share in net earnings or
losses of, and dividends received from the investee
since the date of acquisition.
Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
mencerminkan bagian atas hasil operasi dari entitas
asosiasi. Bila terdapat perubahan yang diakui
langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi,
Perusahaan mengakui bagiannya atas perubahan
tersebut dan mengungkapkan hal ini, jika dapat
dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas
konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi
sebagai hasil dari transaksi-transaksi antara
Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi pada
jumlah sesuai dengan kepentingan dalam entitas
asosiasi.
The consolidated statements of comprehensive income
reflect the share of the results of operations of the
associate. Where there has been a change recognized
directly in the equity of the associate, the Company
recognizes its share of any changes and discloses this,
when applicable, in the consolidated statement of
changes in equity. Unrealized gains and losses
resulting from transactions between the Company and
the associate are eliminated to the extent of the interest
in the associate.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
36
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
m. Investasi pada Perusahaan Asosiasi (Lanjutan) m. Investment in Associate Company (Continued)
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk
mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas
investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi.
Perusahaan menentukan pada setiap tanggal
pelaporan apakah terdapat bukti yang obyektif yang
mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas
asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini,
Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai
berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan dan
nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company determines whether it is necessary to
recognize an additional impairment loss on the
Company’s investment in its associate. The Company
determines at each reporting date whether there is any
objective evidence that the investment in the associate
is impaired. If this is the case, the Company calculates
the amount of impairment as the difference between
the recoverable amount of the associate and its
carrying value and recognizes the amount in the
consolidated statements of comprehensive income.
Berdasarkan Perjanjian Kontrak Bantuan Teknis
(TAC) yang disetujui oleh RPE, Entitas Anak,
dengan PERTAMINA, RPE mengoperasikan sebuah
TAC di Tanjung Miring Timur, Sumatera Selatan.
BRK, Entitas Anak, juga mengadakan TAC dengan
PERTAMINA, dimana BRK mengoperasikan
sebuah TAC di Pendopo, Sumatera Selatan.
Based on Technical Assistance Contract (TAC)
Agreement entered into between RPE, a subsidiary,
and PERTAMINA, RPE operates a TAC field in
Tanjung Miring Timur, South Sumatera. BRK,
Subsidiary, also make TAC with PERTAMINA, in
which BRK operates a TAC field in Pendopo, South
Sumatera.
RPE dan BRK memiliki dua akun terpisah, satu
digunakan untuk RPE dan BRK sendiri dan yang
lainnya untuk TAC PERTAMINA. Seluruh transaksi
yang terjadi antara RPE dan atau BRK dengan TAC
PERTAMINA akan dicatat secara akuntansi untuk
kedua entitas. Pada catatan RPE dan BRK, transaksi-
transaksi tersebut dicatat sebagai Investasi di TAC
PERTAMINA, sementara TAC PERTAMINA-RPE
dan TAC PERTAMINA-BRK mencatat sebagai
Kontribusi Partisipasi.
RPE and BRK has two separate accounts, one used for
RPE and BRK itself and the other for TAC
PERTAMINA. All transactions that occur between
RPE and or BRK with TAC PERTAMINA are recorded
in the account of both entities. In RPE and BRK
records, transactions are recorded as investment in
TAC PERTAMINA, while TAC PERTAMINA-RPE and
TAC PERTAMINA BRK, recorded as a Contribution of
Participation.
Pada tanggal 20 Juni 2011, RPE melakukan
pengalihan participating interest pada TAC
PERTAMINA kepada Goldwater TMT Pte Ltd.
On June 20, 2011, RPE transferred their participating
interest at TAC PERTAMINA to Goldwater TMT Pte
Ltd.
Pada tanggal 3 Juli 2014, BRK melakukan
pengalihan participating interest pada TAC
PERTAMINA kepada PT Green World Nusantara.
On July 3, 2014, BRK transferred their participating
interest at TAC PERTAMINA to PT Green World
Nusantara.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan n. Impairment of Non-Financial Asset Values
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” yang
menggantikan PSAK No. 48 (1998) “Penurunan
Nilai Aset”.
The Subsidiaries adopted PSAK No. 48 (Revised 2009),
“Impairment of Assets” which replaces PSAK No. 48
(1998), “Impairment of Assets”.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan
Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu
aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
indikasi tersebut atau pada saat pengujian secara
tahunan penurunan nilai aset diperlukan, maka
Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi
jumlah terpulihkan aset tersebut.
At the end of each reporting period, the Company and
Subsidiaries assesses whether there is any indication
that an asset may be impaired. If such indication exists
or when annual impairment testing of an asset is
required, the Company and Subsidiaries estimate the
recoverable amount of the assets.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
37
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) n. Impairment of Non-Financial Asset Values
(Continued)
Jumlah terpulihkan suatu aset atau unit penghasil kas
adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.
Jika jumlah terpulihkan suatu aset lebih kecil dari
nilai tercatatnya, nilai tercatat harus diturunkan
menjadi sebesar terpulihkan.Kerugian penurunan
nilai diakui segera dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Recoverable amount of an asset or cash-generating
unit is the higher amount between the fair value less
costs to sell and value in use. If the recoverable
amount of an asset is less than its carrying amount, the
carrying amount should be reduced to their
recoverable amount. Impairment losses are recognized
immediately in the consolidated statements of
comprehensive income.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam
periode sebelumnya untuk aset selain goodwill
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai
terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset
dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan
tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak
melebihi jumlah tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba
rugi.
Impairment losses recognized in prior periods for an
asset other than goodwill is reversed only if there are
changes in the assumptions used to determine the
recoverable amount of the asset since the last
impairment loss is recognized. In this case, the
carrying amount of the asset is increased to the
recoverable amount. The reversal is limited so that the
carrying amount of the asset does not exceed the
carrying amount, net of depreciation, had no
impairment loss been recognized for the asset in prior
years. Reversal of impairment loss is recognized as
income.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap tahun
pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa
rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun
sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin
tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika
indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas
mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam
tahun sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan estimasi yang
digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset
tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke
jumlah terpulihkannya
An assessment is made at each annual reporting period
as to whether there is any indication that previously
recognized impairment losses recognized for an asset
other than goodwill may no longer exist or may have
decreased. If such indication exists, the recoverable
amount is estimated. A previously recognized
impairment loss for an asset other than goodwill is
reversed only if there has been a change in the
assumptions used to determine the asset’s recoverable
amount since the last impairment loss was recognized.
If that is the case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah
tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya
maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan,
seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah
diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang
dibebankan disesuaikan di tahun mendatang untuk
mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi,
dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis
selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of
the assets does not exceed its recoverable amount, nor
exceed the carrying amount that would have been
determined, net of depreciation, had no impairment
loss been recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized in the
consolidated statements of comprehensive income.
After such a reversal, the depreciation charge is
adjusted in future periods to allocate the asset’s
revised carrying amount, less any residual value, on a
systematic basis over its remaining useful life.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
38
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan (Lanjutan) n. Impairment of Non-Financial Asset Values
(Continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun
(pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat
suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill
ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap
UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait.
Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah
tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi
penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik
pada tahun berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually (as at
December 31) and when circumstances indicate that
the carrying value may be impaired. Impairment is
determined for goodwill by assessing the re coverable
amount of each CGU (or subsidiaries of CGUs) to
which the goodwill relates. Where the recoverable
amount of the CGU is less than their carrying amount,
an impairment loss is recognized. Impairment losses
relating to goodwill cannot be reversed in future
periods.
o. Transaki dan Saldo dalam Mata Uang Asing o. Transaction and Balances in Foreign Currency
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 10
(Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign
Exchange Rates”.
Standar revisi ini mengatur pengukuran dan
penyajian mata uang suatu entitas di mana
pengukuran mata uang harus menggunakan mata
uang fungsional sementara penyajian mata uang
dapat menggunakan mata uang selain mata uang
fungsional.
This revised standard sets up measurement and
presentation currency of an entity in which the
measurement currency should use a functional
currency as the presentation currency may use a
currency other than the functional currency.
Dalam menentukan mata uang fungsional, entitas
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut In determining the functional currency of the entity to
consider the following factors:
a. mata uang yang paling mempengaruhi harga jual
untuk barang dan jasa, atau dari suatu negara
yang kekuatan persaingan dan perundang-
undangannya sebagian besar menentukan harga
jual dari barang dan jasanya;
b. mata uang yang paling mempengaruhi biaya
tenaga kerja, material dan biaya-biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa;
c. mata uang yang mana dana dari aktivitas
pendanaan (antara lain penerbitan instrumen
utang dan ekuitas) dihasilkan;
d. mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas
operasi pada umumnya ditahan.
a. currency that most influences the selling price for
goods and services, or from a country whose
competitive forces and legislation largely
determine the selling price of goods and services;
b. currency that most influences the cost of labor,
material and other costs of the procurement of
goods or services;
c. the currency in which funds from financing
activities (i.e. issuing debt and equity instruments)
are produced;
d. the currency in which receipts from operating
activities are usually retained.
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan mata
uang Rupiah sebagai mata uang fungsional dan mata
uang pelaporan, kecuali untuk BCI dan RPE
menggunakan mata uang AS$ sebagaimana
dijelaskan dalam catatan 3b.
The Company and Subsidiaries using the Rupiah
currency as the functional currency and the reporting
currency, except for BCI and RPE using US$ as
explained in note 3b.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat kedalam
Rupiah dengan menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi
keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah dengan
menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan
pada periode tersebut. Laba atau rugi yang timbul
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Transactions in foreign currencies are recorded into
Rupiah using the exchange rate at the transactions
incurred. On the date of the statement of financial
position, monetary assets and liabilities denominated
in foreign currencies are adjusted to Rupiah using the
middle rate set by Bank Indonesia on the last banking
day of the period. Gains or losses are credited or
charged to the consolidated statement of
comprehensive income.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
39
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
o. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
(Lanjutan)
Kurs yang digunakan adalah kurs tengah yang
diumumkan oleh Bank Indonesia, sebagai berikut:
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
o. Transaction and Balances in Foreign Currency
(Continued)
The exchange rates used are the middle exchange rate
announced by Bank Indonesia, as follows:
31 Desember 2014 Rp 12.440 / AS$ December 31, 2014 IDR 12,440 /US$
31 Desember 2013 Rp 12.189 / AS$ December 31, 2013 IDR 12,189 /US$
p. Imbalan Kerja p. Employee Benefit
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. Selain itu,
Kelompok Usaha juga menerapkan ISAK No.
15,“PSAK 24: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 24
(Revised 2010), “Employee Benefit”. Besides, the
Group also adopted ISAK No. 15, “PSAK 24 (R2010):
The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum
Funding Requirements and their Interactions”.
Perusahaan dan Entitas Anak mencatat imbalan
kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun
2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Company and Subsidiaries recorded employee
benefits under the Law No. 13 year 2003 dated March
25, 2003.
PSAK No. 24 (Revisi 2010): “Imbalan Kerja”
memperkenalkan metode baru untuk mengakui
keuntungan (kerugian) aktuarial, yang diakui pada
pendapatan komprehensif lainnya. Akibatnya, Saat
ini terdapat tiga metode yang dapat diterima untuk
mengakui keuntungan (kerugian) aktuarial:
PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits”
introduces a new method to recognize gain (loss) on
actuarial, recognized in other comprehensive income.
As a result, currently there are three acceptable
methods for realized gain (loss) actuarial:
Pendekatan koridor Corridor approach
Metode yang sistematis atas pengakuan yang
lebih cepat dari kerugian/keuntungan actuarial
(pengakuan secara penuh segera dalam
laporan laba rugi); dan
A systematic method for faster recognition of
losses/gains actuarial (recognized in full
immediately in profit or loss); and
Pengakuan penuh pada pendapatan
komprehensif lainnya. Memperbolehkan
entitas untuk mengakui seluruh keuntungan
(kerugian) aktuarial yang timbul pada
pendapatan komprehensif lainnya.
Full recognition in other comprehensive
income. Allows entity to recognize all gains
(losses) arising on actuarial equity.
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan pendekatan
koridor dalam mengakui keuntungan (kerugian)
aktuarial.
The Group uses the corridor approach to recognize
the actuarial gain or loss.
Beban imbalan paska kerja manfaat pasti ditentukan
dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit
Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila
akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya
melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari
nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal tersebut
atau 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal
tersebut.
The cost of providing defined benefit post-employment
benefits is determined using actuarial valuation
“Projected Unit Credit”. Actuarial gains and losses
are recognized in the consolidated statement of
comprehensive income when the net cumulative
unrecognized actuarial gains and losses at the end of
the previous reporting year exceed the greater of 10%
of the present value of the defined benefit liabilities at
that date or 10% of the fair value of any plan assets at
that date.
Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan metode
garis lurus (straight line method) selama rata-rata sisa
masa kerja dari karyawan yang diharapkan. Beban jasa
lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program
imbalan pasti atau perubahan imbalan dari program
yang ada diamortisasi selama periode sampai imbalan
tersebut menjadi hak atau vested.
Gains or losses are recognized on a straight-line
basis over the expected average expected remaining
service years of the employees. Past service costs that
occur when introducing a defined benefit plan or
changes in the benefits of an existing program are
amortized over the period until the benefits become
vested.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
40
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban q. Revenue and Expense Recognition
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No.
23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini
mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan
pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan
mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang
timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta
memberikan panduan praktis dalam penerapan
kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak
terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK
yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasian.
The Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 23
(Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK
identifies the circumstances in which the criteria on
revenue recognition will be met and, therefore,
revenue may be recognized, and prescribes the
accounting treatment of revenue arising from certain
types of transactions and events, and also provides
practical guidance on the application of the criteria
on revenue recognition. The adoption of this revised
PSAK has no significant impact on the consolidated
financial statements.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat
ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas
Anak dan jumlahnya dapat diukur secara handal.
Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang
diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak
Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut
juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable
that the economic benefits will flow to the Company
and Subsidiaries and the revenue can be reliably
measured. Revenue is measured at the fair value of the
consideration received, excluding discounts, rebates
and Value Added Taxes (“VAT”). The following
specific recognition criteria must also be met before
revenue is recognized:
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari
pengiriman fisik produk-produk Perusahaan diakui
bila risiko dan manfaat yang signifikan telah
dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya
dengan pengiriman dan penerimaannya.
Revenue from sales arising from physical delivery of
the Company’s products is recognized when the
significant risks and rewards of ownership of the
goods have passed to the buyer, which generally
coincide with their delivery and acceptance.
Pendapatan diakui pada saat penyerahan barang
kepada pelanggan. Revenue from sales is recognized when goods are
delivered to customers.
Pendapatan yang dihasilkan dari jasa pengeboran
diakui pada saat jasa telah diserahkan/dilakukan
kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan
minyak mentah dan/atau gas bumi diakui
berdasarkan tingkat produksi dan dikirimkan ke
PERTAMINA. Pendapatan dari penjualan minyak
diakui ketika minyak telah dikirim ke pelanggan.
Bagian laba atas kerja sama operasi diakui sebesar
porsi hak kepemilikan dalam kerja sama operasi.
Revenue generated from drilling services is
recognized when services have been rendered/
performed to the customer. Revenue from sales of
crude oil and / or gas is recognized based on
production level and delivered to PERTAMINA.
Revenue from oil sales are recognized when the oil
are delivered to the customer. The profit sharing in
the joint operation is recognized by the company’s
interest portion in the joint operation.
Berdasarkan Kontrak Bantuan Teknis (TAC) Entitas
Anak dapat memulihkan seluruh biaya operasi yang
telah dikeluarkan berdasarkan dengan kriteria yang
telah ditentukan dari PERTAMINA sebesar 65%
pertahun dari jumlah minyak mentah yang
diproduksi oleh Entitas Anak.
Based on the Technical Assistance Contract (TAC) the
Subsidiaries may recover all operating costs have
been incurred in accordance with predetermined
criteria of PERTAMINA as much as 65% per annum
of the amount of crude oil produced by the
Subsidiaries.
Atas penggantian biaya yang diterima Entitas Anak
dari PERTAMINA disajikan sebagai “Pemulihan
Biaya” dalam bagian pendapatan dalam laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Sedangkan biaya operasi yang belum dipulihkan di
tahun berjalan dikapitalisasi sebagai “Biaya Yang
Dapat Dipulihkan” dan dapat dipulihkan pada tahun
berikutnya.
Cost recovery received by the Subsidiaries from
PERTAMINA presented as “Cost Recovery” in the
revenue section of the consolidated statement of
comprehensive income. While unrecovered operating
cost are capitalized as “Recoverable Cost” and shall
be recovered in succeeding years.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
41
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban – Lanjutan
Beban operasi yang dapat dipulihkan pada tahun
berjalan dan beban operasi tahun-tahun sebelumnya
yang telah terpulihkan disajikan sebagai
“Pengeluaran Yang Terpulihkan” di laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dalam bagian beban
pokok penjualan.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
r. Pajak Penghasilan
q. Revenue and Expense Recognition – Continued
Operating cost can be recovered in current year and
prior years’ operating cost which have been recovered
are presented as “Recovered Expenditure” in the cost
of goods sold section in the consolidated statements of
comprehensive income.
Expenses are recognized when incurred (accrual
basis).
r. Income Tax
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang
menggantikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak
Penghasilan”. PSAK revisi ini mensyaratkan
Perusahaan dan Entitas Anak untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan
mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah
tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan
transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang
diakui dalam laporan keuangan. Penerapan standar
tersebut tidak berdampak material terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46
(Revised 2010), “Income Taxes”, which superseded
PSAK No. 46, “Accounting For Income Taxes’. The
revised PSAK requires the Company and Subsidiaries
to account for the future recovery (settlement) of the
carrying amout of assets (liabilities) that are
recognized in the consolidated statements of financial
position, and transactions and other events of the
current period that are recognized in the financial
statements. The Adoption of this standard did not have
material impact on the consolidated financial
statements.
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK
No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”, yang
menggantikan PSAK No. 46, “Akuntansi Pajak
Penghasilan”. PSAK revisi ini mensyaratkan
Perusahaan dan Entitas Anak untuk
memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan
mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah
tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, dan
transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang
diakui dalam laporan keuangan. Penerapan standar
tersebut tidak berdampak material terhadap laporan
keuangan konsolidasian.
The Company and Subsidiaries applied PSAK No. 46
(Revised 2010), “Income Taxes”, which superseded
PSAK No. 46, “Accounting For Income Taxes’. The
revised PSAK requires the Company and Subsidiaries
to account for the future recovery (settlement) of the
carrying amout of assets (liabilities) that are
recognized in the consolidated statements of financial
position, and transactions and other events of the
current period that are recognized in the financial
statements. The Adoption of this standard did not have
material impact on the consolidated financial
statements.
Beban pajak berjalan dihitung berdasarkan taksiran
penghasilan kena pajak untuk periode yang
bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan
diakui atas perbedaan temporer dari aset dan
liabilitas antara pelaporan komersial dan pajak pada
setiap tanggal laporan. Manfaat pajak masa
mendatang, seperti rugi fiskal yang dapat
dikompensasi, diakui sepanjang besar kemungkinan
manfaat pajak tersebut dapat direalisasikan.
Pengaruh pajak untuk suatu periode dialokasikan
pada operasi berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak
dari transaksi yang langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Current tax expense is provided based on the
estimated taxable income for the period. Deffered tax
assets and liabilities are recognized for temporary
differences between the financial and the tax bases of
assets and liabilities at each reporting date. Future
tax benefits, such as the carryover of unused tax
losses, are also recognized to the extent that
realization of such benefits is probable. The tax effects
for the period are allocated to current operations,
except for the tax effects from transactions which are
directly charged or credited to stockholders’ equity.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
42
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
r. Pajak Penghasilan – Lanjutan
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
r. Income Tax – Continued
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung
berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada periode
saat aset direalisasikan atau liabilitas tersebut
direalisasikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-
undang pajak) yang berlaku atau berlaku secara
substantif pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian .
Deffered tax assets and liabilities are measured at the
tax rates that are expected to apply in the period when
the assets is realized or the liability is settled, based
on tax rates (and tax laws) that have been enacted at
the consolidated statements of financial position date.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada
saat surat ketetapan pajak diterima atau pada saat
keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika
Perusahaan mengajukan keberatan.
Amendments to tax obligations are recorded when a
tax assessment letter is received or, if appealed
against by the Company when the result of the appeal
is determined.
s. Laba (Rugi) Bersih per Saham s. Earnings (Loss) per Share
Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per
Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung
dengan membagi laba atau rugi bersih denqan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
selama tahun yang bersangkutan yaitu sejumlah
1.159.200.024 saham pada tahun 2014 dan 2013.
In accordance with PSAK No. 56 on “Earnings per
Share”, net income (loss) per share is calculated by
dividing net profit or loss with number of weighted
average shares outstanding during the year which are
of 1,159,200,024 shares in 2014 and 2013.
t. Tambahan Modal Disetor Bersih t. Additional Paid-In Capital - Net
Biaya Emisi Saham
Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi
dalam rangka penawaran umum saham Perusahaan
kepada masyarakat.
Stock Issuance Costs
Stock issuance costs are costs that occur in the context
of the public offering shares of the
Company to the public.
Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang
pada bagian ekuitas sesuai dengan Peraturan
BAPEPAM mengenai pedoman penyajian laporan
keuangan.
Stock issuance costs are presented as a deduction on
the equity in accordance with BAPEPAM regulations
concerning financial statement presentation
guidelines.
u. Informasi Segmen u. Segment Information
Perusahaan dan Entitas Anak melaporkan informasi
segmen yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas
terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas
beroperasi
The Company and Subsidiaries discloses segment
information that will enable users of financial
statements to evaluate the nature and financial effects
of the business activities in which the entity engages
and economic environments in which it operates.
Sebuah segmen operasi adalah sebuah komponen
dari perusahaan yang:
a. terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana
memperoleh pendapatan dan menimbulkan
beban (termasuk pendapatan dan beban terkait
dengan transaksi dengan komponen lain dari
entitas yang sama);
b. hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh
pengambil keputusan operasional untuk
membuat keputusan tentang sumber daya yang
dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
An operating segment is a component of an entity:
a. that engages in business activities which it may
earn revenue and incur expenses (including
revenue and expenses relating to the
transaction with other components of the same
entity);
b. whose operating results are reviewed regularly by
the entity’s chief operating decision maker to
make decision about resources to be allocated to
the segments and assess its performance; and
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
43
3. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
PENTING (Lanjutan)
u. Informasi Segmen
3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (Continued)
u. Segment Information
c. tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
Perusahaan dan Entitas Anak melakukan segmentasi
pelaporan berdasarkan informasi keuangan yang
digunakan oleh pengambil keputusan operasional
dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan
alokasi sumber daya yang dimilikinya.Segmentasi
berdasarkan aktivitas dari setiap kegiatan operasi
entitas legal di dalam Perusahaan dan Entitas Anak.
Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
c. for which discrete financial information is available.
Segment reporting made by the Company and
Subsidiaries is based on the financial information used
by operating decision makers in evaluating operating
segment performance and determining the allocation of
its resources. Segmentation based on the activity of
each legal entity operating activities in the Company
and Subsidiaries. All transactions between segments
are eliminated.
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING
4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi Judgment, Estimates and Assumotions
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen
Perusahaan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari
pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan
atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai pertimbangan, estimasi dan
asumsi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat padaa set dan liabilitas
dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of financial statements requires
management of the Company to make judgments, estimates
and assumptions that affect the reported amounts of
revenues, expenses, assets and liabilities and disclosure of
contingent liabilities, at the end of the reporting period.
Uncertainty about the judgment, estimates and assumptions
could result in material adjustments to the carrying value
of assets and liabilities in future period.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi
ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki
risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap
nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya
diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source
of uncertainty in estimation at the reporting date that have
a significant risk of material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities for the future period
described below.
Perusahaan mendasarkan estimasi dan asumsi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan
disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan
masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut
dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company bases its estimates and assumptions on the
parameters available at the time the financial statements
are prepared. Assumptions and situation concerning the
future development may change due to market changes or
circumstances beyond the control of the Company. The
changes are reflected in the related assumptions as
incurred.
Pertimbangan, estimasi dan asumsi berikut ini dibuat oleh
manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:
The following judgments, estimates and assumptions made
by management in implementing accounting policies of the
Company has the most significant effect on the amount
recognized in the financial statements:
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
44
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan) 4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING (Continued)
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Determining Classification of Financial Assets and
Financial Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas
tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan
dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian,
aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai
dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti
diungkapkan pada catatan 3f dan catatan 37.
The Company determines classification of certain assets
and liabilities as financial assets and financial liabilities by
considering the definitions set forth in PSAK No. 55
(Revised 2011) are met. Accordingly, financial assets and
financial liabilities are recognized in accordance with the
Company’s accounting policies as disclosed in the note 3f
and note 37.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi
Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan Determining Fair Value and Calculation of Cost
Amortization of Financial Instruments
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu
pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang
diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi
akuntansi. Sementara komponen signifikan atas
pengukuran nilai wajar dan asumsi yang digunakan dalam
perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan
menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi,
jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila
Perusahaan menggunakan metodologi penilaian atau
asumsi yang berbeda. Perubahan tersebut dapat
mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 37.
The Group records certain assets and financial liabilities
at fair value and at amortized cost, which requires the use
of accounting estimates. While significant components of
fair value measurement and assumptions used in the
calculation of cost amortization is determined using
verifiable objective evidence, the amount of the fair value
or amortized cost may differ if the Group uses different
valuation methodologies or assumptions. These changes
directly affect the group’s profit or loss. More detailed
information is disclosed in note 37.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset
Keuangan Determining Recoverable Amount of Financial Assets
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui
bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas
keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan
menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada,
jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status
kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari
pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah
diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas
pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi
jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Perusahaan. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali
dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai
piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
catatan 37.
The Company evaluates specific accounts where it has
information that a particular customer cannot meet its
financial liabilities. In this case, the Company uses
judgment based on available facts and circumstances,
including but not limited to, terms and relationships with
customers and the credit status of customers based on
available credit records from third parties and known
market factors, to record specific allowance for the
customer against the amount owed in order to reduce the
amount of the receivables that the Company expects to
collect. Specific allowance is re-evaluated and adjusted if
additional information received affects the amount of
allowance for impairment of receivables. More detailed
information is disclosed in note 37.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non-
Keuangan Determining Recoverable Amount of Non-financial
Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan
persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang
tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi
fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk
penjualan.
Provision for decline in market value and obsolescence of
inventories is estimated based on available facts and
circumstances, including but not limited to, the physical
condition of inventory on hand, the selling price of the
market, estimated costs of completion and the estimated
costs incurred for the sale.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
45
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan) 4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING (Continued)
Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Provision re-evaluated and adjusted if additional
information that affect the estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi
didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya
mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset.
Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan
mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan
dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak
material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan
bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan
nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of property, plant and equipment
and investment properties are based on estimates and
assumptions especially about market prospects and cash
flows associated with the asset. Estimates of future cash
flows include estimates of future revenues. Any changes in
these assumptions may have a material impact on the
measurement of recoverable amount and could result in
adjustments to the allowance for impairment already
booked.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa
Manfaat Aset Tetap dan Properti Investasi Determining Depreciation Method and Estimated Useful
Lives of Property, Plant and Equipment and Property
Investment
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
tetap dan property investasi berdasarkan utilisasi dari aset
yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan
strategi usaha dan perilaku pasar.
The Company estimates the useful lives of property, plant
and equipment and investment property based on the
expected utilization of assets and supported by plans and
business strategy and market behavior.
Estimasi dari masa manfaat aset tetap dan property
investasi adalah berdasarkan penelaahan Perusahaan
terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan
pengalaman untuk aset yang setara.
Estimation of useful lives of property, plant and equipment
and investment property are provided based on the
Company’s evaluation on industry practice, internal
technical evaluation and experience for assets equivalent.
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir
tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda
dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan
kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial
dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan dari
aset serta perkembangan teknologi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each
year end reporting and updated if expectations differ from
previous estimates due to physical wear and tear,
technical or commercial obsolescence and legal or other
restrictions on the use of assets as well as technological
developments.
Namun demikian, adalah mungkin, hasil di masa depan
dari operasi dapat dipengaruhi secara material oleh
perubahan-perubahan dalam estimasi yang diakibatkan
oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan
karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin
direvisi.
However, it is possible, future results of operations could
be materially affected by changes in the estimates due to
changes in the factors mentioned above, and therefore the
future depreciation charges may be revised.
Biaya perolehan aset tetap dan property investasi
disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya.
Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset
tetap dan property investasi antara 4 sampai dengan 20
tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan
dalam industri dimana Perusahaan menjalankan
bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam
catatan 13 untuk aset tetap.
The cost of property, plant and equipment and investment
property are depreciated using the straight-line method
over the estimated economic useful lives. Management
estimates the useful lives of property, plant and equipment
and investment property between 4 to 20 years. This is the
age that is generally expected in the industry in which the
Group does business. More detailed information disclosed
in the note 13 for property, plant and equipment.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
46
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan) 4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING (Continued)
Menentukan Pajak Penghasilan Determining Income Taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan
provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi
dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya
adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.
Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan
badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat
tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision
for income tax. There are certain transactions and
computations for which the ultimate tax determination is
uncertain during the ordinary course of business
activities. The Company recognizes a liability for
corporate income tax based on estimates of whether there
will be an additional income tax.
Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat
menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka
pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan,
atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian
timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan
perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari
penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam
menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan
liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan
dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui
sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi,
Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Perusahaan
membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan
pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak
untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Company cannot determine the
exact amount of their current or future tax liability due to
on going investigation, or the negotiations with tax
authorities. Uncertainties arise concerning the
interpretation of complex tax regulations and the amount
and timing of the taxable income in the future. In
determining the amount to be recognized related to
uncertain tax liabilities, the Company applies the similar
consideration that they will use in determining the amount
of provision that must be recognized in accordance with
PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent
Liabilities and Contingent Assets". The Company makes
the analysis to all tax positions related to income taxes to
determine if tax liability for unrecognized tax benefits
should be recognized.
Perusahaan menelaah aset pajak tangguhan pada setiap
tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat
sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak
memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh
aset pajak tangguhan. Perusahaan juga menelaah waktu
yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan
perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas
pajak tangguhan yang sesuai.Penjelasan lebih rinci
diungkapkan dalam catatan 32.
The Company reviews the deferred tax assets at each
reporting date and reduces the carrying amount to the
extent that it is no longer probable that sufficient taxable
income will be available to allow for part or all of the
deferred tax assets to be utilized. The Company also
reviews the expected timing and tax rates on the reversal
of temporary differences and adjusts the impact of
deferred tax accordingly. More detailed information is
disclosed in note 32.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja
Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung
jumlah-jumlah tersebut.
The determination of the Company’s obligation and cost
for pension and employee benefits depends on the choice
of assumptions used by independent actuaries in
calculating such amounts.
Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto,
tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri
karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan
tingkat kematian.
The assumptions include, among others, the discount rate,
the rate of annual salary increases, annual employee
resignation rate, degree of disability, retirement age and
mortality.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
47
4. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG PENTING (Lanjutan) 4. ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT
ACCOUNTING (Continued)
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja (Lanjutan) Estimated Pension Costs and Employee Benefits
(Continued)
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi ditetapkan
Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10%
liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi
secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja
karyawan.
Actual results that differ from the assumptions set forth by
the Company that has influence over 10% of defined
benefit liabilities are deferred and amortized on a
straight-line basis over the expected average remaining
working lives of the employees.
Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi
tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan
pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi
yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara
material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan
kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci
diungkapan dalam catatan 35.
While the Company believes that the assumptions are
reasonable and appropriate, significant differences in
actual results or significant changes in assumptions
defined by the Company can materially affect the
estimated liability for employee benefits and pensions and
net employee benefits expense. More detailed information
disclosed in the note 35.
5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS
2014 2013
Kas 12.124.400 42.121.890 Cash on hand
Bank Cash in bank
Pihak ketiga Third parties
Rupiah IDR
PT Bank Panin Tbk 2.303.025.038 2.929.130.584 PT Bank Panin Tbk
PT Bank Victoria Syariah 1.783.504.599 - PT Bank Victoria Syariah
PT Bank Victoria International Tbk 22.559.680 502.881.800 PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 14.615.830 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar
PT Bank Panin Tbk PT Bank Panin Tbk
(AS$ 867.185 tahun 2014 dan (US$ 867,185 in 2014 and
AS$ 110.901 tahun 2013) 10.787.783.266 1.351.770.975 US$ 110,901 in 2013)
PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
(AS$ 6.253 tahun 2014 dan (US$ 6,253 in 2014 and
AS$ 10.348 tahun 2013) 77.785.454 126.129.944 US$ 10,348 in 2013)
Jumlah Bank 14.974.658.037 4.924.529.133 Total Cash in Bank
Deposito berjangka Time deposit
Rupiah IDR
PT Bank Victoria International Tbk - 229.451.099 PT Bank Victoria International Tbk
USD USD
PT Bank Panin Tbk 31.722.000.000 - PT Bank Panin Tbk
Jumlah Deposito berjangka 31.722.000.000 229.451.099 Total Time deposit
Jumlah 46.708.782.437 5.196.102.122 Total
Deposito berjangka dalam Rupiah dengan tingkat bunga
per tahun berkisar antara 6,25% sampai dengan 7%
pertahun untuk tahun 2014 dan 2013.
Deposito berjangka dalam USD dengan tingkat bunga per
tahun sebesar 1% pertahun untuk tahun 2014.
Time deposit in IDR bear interest rates per annum at
ranged between 6,25% to 7% in 2014 and 2013.
Time deposit in USD bear interest rates per annum at 1%
in 2014.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
48
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
2014 2013
Dollar Amerika Serikat: United States Dollar:
PT South Pacific Viscose 19.505.361.568 21.623.297.214 PT South Pacific Viscose
PT Indo Bharat Rayon 11.393.071.619 13.169.567.386 PT Indo Bharat Rayon
PT Maspion Kencana 9.415.338.400 2.318.957.250 PT Maspion Kencana
PT Unipack Plasindo 6.640.720.800 - PT Unipack Plasindo
PT Sari Baru Mas 6.371.680.920 7.068.364.533 PT Sari Baru Mas
PT Angsa Dua Aneka Industri 5.911.488.000 6.012.833.700 PT Angsa Dua Aneka Industri
Lain-lain dibawah Rp 1 milyar 4.425.032.400 7.416.713.842 Others below Rp 1 billion
PT Matahari Putra Makmur 4.035.536.000 18.272.529.900 PT Matahari Putra Makmur
PT Harapan Widyatama Pertiwi 3.794.200.000 4.764.375.375 PT Harapan Widyatama Pertiwi
PT Avia Avian Industri Pipa 3.249.328.000 - PT Avia Avian Industri Pipa
PT Makmur Abadi Industri 2.699.480.000 - PT Makmur Abadi Industri
PT Pipasmas Primasejati 2.575.080.000 - PT Pipasmas Primasejati
PT Star Impactama Indah 2.369.820.000 1.736.932.500 PT Star Impactama Indah
PT Berjaya Tiga Bintang 2.214.320.000 - PT Berjaya Tiga Bintang
PT Naga Sakti Makmur 2.120.901.198 - PT Naga Sakti Makmur
PT Langgeng Makmur Industri Tbk 1.929.444.000 5.349.752.100 PT Langgeng Makmur Industri Tbk
PT Indokemika Jayatama 1.281.942.000 - PT Indokemika Jayatama
PT Maspion 1.064.864.000 - PT Maspion
PT Lelco Trindo Nusantara - 16.171.908.113 PT Lelco Trindo Nusantara
PT Pertamina - 11.100.194.050 PT Pertamina
PT Midsouth Indonesia - 1.515.763.095 PT Midsouth Indonesia
PT Margacipta Wirasentosa - 1.111.636.800 PT Margacipta Wirasentosa
Jumlah piutang usaha - Dollar AS 90.997.608.905 117.632.825.858 Total trade receivables - US Dollar
Rupiah: IDR:
PT Unilever Indonesia Tbk 19.171.462.200 17.584.567.000 PT Unilever Indonesia Tbk
PT Pralon 16.126.940.500 11.390.225.000 PT Pralon
PT Rusli Vinilon Sakti 15.780.600.000 10.269.600.000 PT Rusli Vinilon Sakti
PT Sayap Mas Utama 14.302.397.450 13.166.107.350 PT Sayap Mas Utama
PT Musim Mas 9.357.667.250 6.499.979.750 PT Musim Mas
PT Surya Makmur Agung Lestari 7.591.983.938 14.400.709.587 PT Surya Makmur Agung Lestari
PT Bina Kasih Abadi 6.902.150.277 2.766.109.346 PT Bina Kasih Abadi
PT Bina Karya Prima 5.513.703.140 2.110.047.205 PT Bina Karya Prima
Saldo dipindahkan 94.746.904.755 78.187.345.238 Balance brought forward
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
49
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
(Continued)
2014 2013
Saldo pindahan 94.746.904.755 78.187.345.238 Balance carry forward
PT Cakranusa Karya Sejati 5.424.646.920 1.997.416.619 PT Cakranusa Karya Sejati
PT Charis Rafer 5.180.447.272 - PT Charis Rafer
PT Wilmar Nabati Indonesia 3.603.740.900 2.448.523.000 PT Wilmar Nabati Indonesia
PT Tanimas Soap Industries 3.278.808.000 2.744.588.500 PT Tanimas Soap Industries
PT Suryamakmur Agung Mandiri 3.198.893.005 - PT Suryamakmur Agung Mandiri
PT Tara Ina Plastic 2.720.795.880 9.878.352.429 PT Tara Ina Plastic
PT Indokemika Jayatama 2.622.406.696 3.614.279.680 PT Indokemika Jayatama
PT Sungai Panjang Adamas 2.451.465.500 2.375.825.100 PT Sungai Panjang Adamas
PT Daliatex Kusuma 2.319.377.500 1.161.960.800 PT Daliatex Kusuma
CV Citra Abadi 2.294.215.209 2.260.225.000 CV Citra Abadi
PT Mega Surya Mas 1.968.223.400 1.437.055.125 PT Mega Surya Mas
PT Nubika Jaya 1.816.901.000 - PT Nubika Jaya
PT Badjatex 1.759.029.250 1.277.819.400 PT Badjatex
PT Kao Indonesia Chemicals 1.733.875.000 1.117.624.200 PT Kao Indonesia Chemicals
PT Dewa Sutratex 1.477.986.950 - PT Dewa Sutratex
PT Cipta Aneka Agung 1.399.999.998 - PT Cipta Aneka Agung
PT Suryamakmur Agung Abadi 1.369.241.412 - PT Suryamakmur Agung Abadi
PT Wilmar Bioenergi Indonesia 1.306.333.500 - PT Wilmar Bioenergi Indonesia
PT Indo - Rama Synthetics Tbk 1.189.777.050 - PT Indo - Rama Synthetics Tbk
PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk 1.166.840.675 2.834.195.760 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
PT Oleochem & Soap Industri 1.160.430.000 2.470.000.500 PT Oleochem & Soap Industri
PT Indo Bharat Rayon 1.139.975.397 2.460.289.753 PT Indo Bharat Rayon
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk 1.068.900.250 1.477.633.300 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk
PT Prima Solusindo Sejahtera - 14.429.965.721 PT Prima Solusindo Sejahtera
PT Lelco Trindo Nusantara - 1.557.880.759 PT Lelco Trindo Nusantara
PT Miwon Indonesia - 1.200.408.275 PT Miwon Indonesia
PT Great Giant Peneapple - 1.092.671.000 PT Great Giant Peneapple
Lain-lain dibawah Rp 1 milyar 36.957.027.732 40.086.024.266 Others below IDR 1 billion
Jumlah piutang usaha - Rupiah 183.356.243.251 176.110.084.425 Total trade receivables - IDR
Jumlah 274.353.852.156 293.742.910.283 Total
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah
sebagai berikut:
Details of the aging of receivables is calculated from the
date of invoice are as follows:
2014 2013
Belum jatuh tempo 161.541.641.132 193.103.380.712 Not yet due
Sampai dengan 1 bulan 97.650.591.444 93.535.440.208 Until 1 month
> 1 bulan - 3 bulan 14.280.346.245 6.743.092.533 > 1 month - 3 months
> 3 bulan 881.273.335 360.996.830 > 3 months
Jumlah 274.353.852.156 293.742.910.283 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
50
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
(Continued)
Terdapat piutang usaha yang dijaminkan oleh Perusahaan
atas fasilitas pinjaman anjak piutang dan utang bank yang
masing-masing diperoleh dari PT Emperor Finance
Indonesia dan PT Bank Victoria International Tbk
(Catatan 17).
There are trade receivables secured by the Company for
factoring credit facility and bank loan which obtained
from PT Emperor Finance Indonesia and PT Bank
Victoria International Tbk (Note 17).
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas
pinjaman anjak piutang sebagai berikut:
Details of trade receivables that collateralized for
factoring credit facility are as follows:
2014 2013
PT South Pacific Viscose 23.514.409.574 11.273.636.573 PT South Pacific Viscose
PT Indo Bharat Rayon 5.112.742.180 11.461.377.645 PT Indo Bharat Rayon
PT Unilever Indonesia Tbk - 11.269.159.000 PT Unilever Indonesia Tbk
PT Pralon - 10.684.300.000 PT Pralon
PT Rusli Vinilon Sakti - 10.269.600.000 PT Rusli Vinilon Sakti
PT Sayap Mas Utama - 6.601.298.000 PT Sayap Mas Utama
PT Sari Baru Mas - 5.495.564.597 PT Sari Baru Mas
PT Matahari Putra Makmur - 5.437.743.394 PT Matahari Putra Makmur
PT Langgeng Makmur Indurstri Tbk - 3.812.114.016 PT Langgeng Makmur Indurstri Tbk
PT Tanimas Soap Industries - 3.313.406.000 PT Tanimas Soap Industries
PT Lelco Trindo Nusantara - 3.154.128.515 PT Lelco Trindo Nusantara
PT Tara Ina plastic - 2.656.392.750 PT Tara Ina plastic
PT Musim Mas - 2.163.385.500 PT Musim Mas
PT Wilmar Nabati Indonesia - 2.019.982.500 PT Wilmar Nabati Indonesia
PT Bina Karya Prima - 1.240.197.750 PT Bina Karya Prima
PT Oleochem & Soap Industri - 1.151.633.500 PT Oleochem & Soap Industri
PT Megasurya Mas - 1.042.675.425 PT Megasurya Mas
PT Maspion Kencana - 580.995.998 PT Maspion Kencana
PT Suryamakmur Agung Lestari - 572.564.894 PT Suryamakmur Agung Lestari
PT Sumber Djaja Perkasa - 545.582.931 PT Sumber Djaja Perkasa
PT Miwon Indonesia - 295.388.500 PT Miwon Indonesia
PT Indokemika Jayatama - 248.600.000 PT Indokemika Jayatama
PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk - 245.764.750 PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk
PT Lambang Utama - 144.630.750 PT Lambang Utama
PT Argo Pantes - 36.960.000 PT Argo Pantes
Jumlah 28.627.151.754 95.717.082.988 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
51
6. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (Lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES
(Continued)
Rincian piutang usaha yang dijaminkan atas fasilitas
utang bank sebagai berikut:
Details of trade receivables that guaranteed for bank
loan facility are as follow:
2014 2013
PT Unilever Indonesia Tbk 19.171.462.200 - PT Unilever Indonesia Tbk
PT Maspion Kencana 10.346.900.872 - PT Sayap Mas Utama
PT Kao Indonesia Chemicals 1.651.328.250 - CV Multi Shrink Plast
PT Tyfountex Indonesia 81.523.750 - PT Tyfountex Indonesia
PT Matahari Putra Makmur - 14.622.104.176 PT Matahari Putra Makmur
PT South Pacific Viscose - 10.349.660.641 PT South Pacific Viscose
PT Indo Bharat Rayon - 4.168.479.494 PT Indo Bharat Rayon
PT Langgeng Makmur Industri Tbk - 2.041.819.584 PT Langgeng Makmur Industri Tbk
PT Indorama Polychem Indonesia - 68.280.300 PT Indorama Polychem Indonesia
Jumlah 31.251.215.072 31.250.344.195 Total
Tidak ada pihak pembeli dengan nilai penjualan
melebihi 10% dari pendapatan.
There is no such consumer with a sales value exceeding
10% of revenues.
Berdasarkan penelaahan terhadap keadaan akun piutang
masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen
berpendapat bahwa piutang usaha tersebut dapat tertagih
seluruhnya, sehingga tidak membuat penyisihan
penurunan nilai piutang ragu-ragu.
Based on the review of the accounts receivable of each
customer at the end of the year, management believes that
these trade receivables can be collected entirely, so the
management does not make allowance for impairment
value of doubtful accounts.
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLE
2014 2013
PT Prima Solusindo Sejahtera 15.722.829.971 - PT Prima Solusindo Sejahtera
Karyawan 100.000.000 204.109.898 Employees
PT Karya Pijar Lastari 1.350.383 778.812 PT Karya Pijar Lastari
Lain-lain 2.119.167.586 351.695.859 Others
Jumlah 17.943.347.940 556.584.569 Total
Berdasarkan penelaahan yang telah dilakukan,
manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat
ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan
nilai piutang ragu-ragu.
Based on the review of the account, management believes
that the receivables are fully collectible, thus no
allowance for impairment value of doubtful accounts was
provided.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
52
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES
2014 2013
Perusahaan Company
Barang Jadi - dalam perjalanan 24.000.000 - Finished Goods - in transit
Entitas Anak Subsidiary
Persediaan kapital - 3.790.568.862 Inventory capital
Persediaan non kapital - 6.790.283.346 Non inventory capital
Bahan bakar - 16.238.186 Fuel
Jumlah 24.000.000 10.597.090.394 Total
Dikurangi : penyisihan penurunan Less :allowance for impairment
persediaan - (2.366.796.393) value of Inventories
Bersih 24.000.000 8.230.294.001 Net
2014 2013
Saldo awal 2.366.796.393 1.877.670.123 Begining balance
Selisih penjabaran mata uang asing - 489.126.270 Translation different
Penyesuaian atas pelepasan TAC (2.366.796.393) - Adjustment on discharge TAC
Cadangan penurunan nilai - 2.366.796.393 Allowance for impairment
Mutasi cadangan penurunan nilai sebagai berikut: The movement of allowance impairment are as follows:
Perusahaan dan Entitas Anak tidak mengasuransikan
persediaannya karena manajemen berkeyakinan bahwa
risiko kerugian yang mungkin timbul atas persediaan tidak
signifikan.
The Company and Subsidiary has not insured the
inventories because management believes that the risk of
loss which may arise on the inventory is not significant.
9. UANG MUKA 9. ADVANCE PAYMENT
2014 2013
Puguh Mulyanto 6.767.562.500 - Puguh Mulyanto
PT Padi Unggul Indonesia 399.882.100 3.556.148.625 PT Padi Unggul Indonesia
PT Sulfindo Adi Usaha - 37.558.408.981 PT Sulfindo Adi Usaha
Lainnya 437.682.563 350.039.202 Other
Jumlah 7.605.127.163 41.464.596.808 Total
Akun ini merupakan uang muka pembelian persediaan
dan tanah.
This account represents advances for the purchase of
inventory and land.
10. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 10. PREPAID EXPENSES
2014 2013
Bunga anjak piutang 906.305.556 1.685.383.562 Factoring interest expenses
Sewa kantor 107.698.550 98.629.074 Rent office
Asuransi 64.553.427 64.031.622 Insurance
Lain-lain 53.277.452 53.033.079 Others
Jumlah 1.131.834.985 1.901.077.337 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
53
11. ASET LANCAR LAINNYA 11. OTHER CURRENT ASSETS
Pada tanggal 12 Februari 2013, Perusahaan
memperpanjang perjanjian menjadi 3 (tiga) tahun dan
akan berakhir pada tanggal 12 Februari 2016. Uang
jaminan distributor per tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 sebesar Rp 24.000.000.000.
On February 12, 2013, the Company extended the
agreement to 3 (three) years and will expire on February
12, 2016. The distributor deposit as of December 31, 2014
and 2013 amounting to IDR 24,000,000,000.
12. INVESTASI JANGKA PANJANG 12. LONG-TERM INVESTMENT
Akun ini merupakan investasi Bittlestone Capital Invesment
(BCI) yang tersedia untuk dijual dengan rincian sebagai
berikut:
This account represents investments in Bittlestone Capital
Invesment (BCI) which are available-for-sale with details
as follows:
2014 2013
Investasi di Serinus Energy Inc. (SE) Investment in Serinus Energy Inc. (SE)
(Dahulu KOV) (Previously KOV)
Harga akuisisi 129.024.152.972 129.024.152.972 Acquisition cost
Konversi saham preferen (18.440.184.274) (18.440.184.274) Conversion of preferred share
Akumulasi penurunan nilai (59.802.402.085) (56.634.153.481) Accumulated impairment
Kenaikan (penurunan) nilai tahun berjalan (35.563.350.698) (3.168.248.604) Increase (decrease) in Impairment
Selisih kurs penjabaran 21.771.283 626.968.967 Translation difference
Nilai wajar saham 15.239.987.198 51.408.535.580 Fair value of shares
Investasi di Blacktip Energy Limited Investment in Blacktip Energy Limited
(Dahulu NEL) (Previously NEL)
Harga akuisisi 191.152.696 191.152.696 Acquisition cost
Akumulasi penurunan nilai 359.332.863 270.798.017 Accumulated impairment
Selisih kurs penjabaran 114.199.710 118.657.264 Translation difference
Kenaikan (penurunan) nilai tahun berjalan (643.029.997) 88.534.846 Increase (decrease) in Impairment
Nilai wajar saham 21.655.272 669.142.823 Fair value of shares
Jumlah 15.261.642.470 52.077.678.403 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
54
12. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) 12. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
2014 2013
Laba (rugi) investasi yang belum
terealisasi atas efek tersedia untuk Gain (loss) on available for
dijual tahun berjalan : sale investment current year:
Serinus Energy Inc. (SE) (35.563.350.698) (3.168.248.604) Serinus Energy Inc. (SE)
Blacktip Energy Limited (643.029.997) 88.534.846 Blacktip Energy Limited
Jumlah (36.206.380.695) (3.079.713.758) Total
Akumulasi rugi investasi yang Accumulated unrealized loss on
belum terealisasi atas efek tersedia available for sale investment
untuk dijual tahun sebelumnya (70.520.882.213) (67.441.168.455) previous year
Jumlah (106.727.262.908) (70.520.882.213) Total
Pada awalnya, BCI, Entitas Anak memiliki investasi di
Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). Pada tanggal
14 September 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”)
menerima penawaran untuk mengambil alih lebih dari
75% saham di THP sebagai pertukaran atas saham biasa
KOV yang baru dikeluarkan. Berdasarkan konstitusi
THP, KOV diperbolehkan untuk mengambil alih sisa
saham di THP melalui perpanjangan waktu penawaran
dan hak “compulsary acquisition”. Dalam hal ini KOV
menggunakan haknya dan mengakuisisi 100% saham di
THP yang kemudian menjadi entitas anak yang dimiliki
sepenuhnya oleh KOV.
At the beginning, BCI, a Subsidiary has an investment in
Triton Hydrocarbons (Pty) Ltd (“THP”). On September
14, 2009, Kulczyk Oil Ventures Inc. (“KOV”) received an
offer to acquire more than 75% shares in THP in
exchange for newly issued common shares. Pursuant to
the constitution of THP, KOV is allowed to acquire the
remaining shares of THP through an extension of the
offer and “compulsory acquisition rights”. KOV
exercised its rights and acquired 100% shares in THP
which became a wholly owned subsidiary of KOV.
Berdasarkan dokumen penawaran yang di keluarkan oleh
KOV pada tanggal 17 Agustus 2009, di sebutkan bahwa
setiap satu lembar saham THP ditukar dengan 5,491
saham biasa dan 1 saham preferen (seri A) di KOV.
1 saham preferen akan di konversi menjadi 1 saham
biasa Triton Petroleum (Singapore) Pte. Ltd, entitas anak
dari THP.
Pursuant to the offer to purchase issued by KOV dated
August 17 2009, each ordinary share in THP was
exchanged for 5.491 common shares and 1 preferred
share (series A) in KOV. 1 preferred share later will be
converted to 1 common share of Triton Petroleum
(Singapore) Pte. Ltd., a subsidiary of THP.
BCI melakukan pertukaran seluruh saham yang dimiliki
di THP, dan sebagai pengganti BCI menerima
10.960.711 saham biasa dan 1.996.123 saham preferen di
KOV sesuai dengan “Compulsory Acquisition Notice”
tertanggal 2 Oktober 2009. Saham yang diakuisisi tidak
memiliki nilai nominal.
BCI disposed of its shares in THP and in exchange
received 10,960,711 common shares and 1,996,123
preferred shares in KOV pursuant to the “Compulsory
Acquisition Notice” dated October 2, 2009. The acquired
shares have no par value.
Berdasarkan harga IPO yang ditargetkan AS$ 1,00 per
saham di KOV, saham-saham tersebut dinilai AS$
12.956.834 (AS$ 10.960.711 saham biasa dan AS$
1.996.123 saham preferen).
Based on the targeted IPO price at US$ 1.00 per share in
KOV, the shares are valued at US$ 12,956,834
(US$10,960,711 common shares and US$ 1,996,123
preferred shares).
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
55
12. INVESTASI JANGKA PANJANG (Lanjutan) 12. LONG-TERM INVESTMENT (Continued)
Berdasarkan press realease yang diterbitkan oleh KOV,
bahwa mulai tanggal 25 Mei 2010 saham biasa KOV
telah diperdagangkan di Bursa Efek Warsawa dengan
harga pembukaan AS$ 0.5854.
Based on the press realease issued by KOV, it was
announced on May 25, 2010 that the common shares of
KOV started trading on the Warsaw Stock Exchange with
the opening price of US$ 0,5854.
KOV/ SERINUS ENERGY INC (Canada) KOV/ SERINUS ENERGY INC (Canada)
Akun ini merupakan investasi BCI di KOV (Canada)
sebesar 10.960.711 lembar saham dengan kepemilikan
sebesar 2,28% pada tahun 2013 dan 2012 . Perusahaan
ini bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi
minyak dan gas serta investasi.
Pada akhir Juni 2013, KOV merger dengan Winstar dan
berubah nama menjadi Serinus Energy Inc, jumlah
saham diperkecil menjadi 10:1, total saham Serinus
Energy Inc Rp 78.611.441, dan kepemilikan Bittlestone
di Serinus Energy Inc adalah 1.096.071 lembar (1,94%).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai wajar
saham KOV sebesar AS$ 1.225.079 dan AS$ 4.217.617
mengalami penurunan nilai sebesar AS$ 2.992.538.
Penurunan nilai wajar dihitung berdasarkan nilai pasar
saham di Bursa Efek Warsawa.
This account is an investment of BCI in KOV (Canada)
amounting to 10,960,711 shares with ownership of 2.28%
in 2013 and 2012. This company is engaged in
exploration and oil and gas production and investment.
At the end of June 2013, KOV mergers with Winstar and
changed its name to Serinus Energy Inc., the number of
shares reduced to 10:1, the total stock Serinus Energy
Inc. IDR 78,611,441, and ownership Bittlestone in Serinus
Energy Inc is 1,096,071 pieces (1.94 %).
On December 31, 2014 and 2013, the fair values of KOV’s
Share amounting to US$ 1,225,079 and US$ 4,217,617
have decrease below cost by US$ 2,992,538. The
decreasing in value is calculated based on market value
listed on the Warsaw Stock Exchange.
NEL / BLACKTIP ENERGY LIMITED NEL / BLACKTIP ENERGY LIMITED
Pada tanggal 30 Desember 2011, setiap saham biasa
pada Triton Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) dialihkan ke
saham biasa Ninox Energy Limited (“NEL”).
Perusahaan bersedia memberikan sahamnya di TPPL
dan sebagai gantinya Perusahaan menerima 4.436 saham
biasa di NEL.
On December 30, 2011, each of ordinary share in Triton
Petroleum Pte. Ltd. (“TPPL”) was transferred for
common shares in Ninox Energy Limited (“NEL”). The
Company disposed of its share in TPPL and in exchange
received 4,436 common shares in NEL.
Pada tanggal 24 Juni 2014, NEL berubah nama menjadi
Blacktip Energy Limited.
On June 24, 2014, NEL changed its name to Blacktip
Energy Limited.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
56
13. ASET TETAP 13. PROPERTY AND EQUIPMENT
Pelepasan
Saldo awal/ TAC-Pertamina/
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Disposal of Saldo akhir/
balance Additions Deduction TAC-Pertamina Ending balance
2014 2014
Pemilikan langsung Direct Ownership
Nilai Perolehan: Acquisition cost
Tanah 10.485.184.000 - - - 10.485.184.000 Land
Bangunan 3.398.440.334 - - 48.440.334 3.350.000.000 Building
Leasehold Leasehold
improvements 375.628.091 - - - 375.628.091 improvements
Peralatan kantor 663.621.674 44.082.000 - 102.261.559 605.442.115 Office equipment
Kendaraan
bermotor 1.192.100.000 20.325.000 - - 1.212.425.000 Vehicle
Fasilitas produksi 1.045.307.186 - 1.045.307.186 - Production facilities
Alat produksi & Drilling & production
pengeboran 9.049.693.707 - - 9.049.693.707 - equipment
Peralatan lain-lain 2.066.953.400 - - - 2.066.953.400 Other equipment
Jumlah nilai Total acquisition
perolehan 28.276.928.392 64.407.000 - 10.245.702.786 18.095.632.606 cost
Akumulasi Accumulated
Penyusutan: Depreciation:
Bangunan 454.682.565 167.500.000 - 35.932.563 586.250.002 Building
Leasehold Leasehold
improvements 306.170.505 56.038.141 - - 362.208.646 improvements
Peralatan kantor 363.137.854 107.176.334 - 110.914.786 359.399.402 Office equipment
Kendaraan
bermotor 1.082.979.999 38.702.500 - - 1.121.682.499 Vehicle
Fasilitas produksi 1.134.178.660 - - 1.134.178.660 - Production facilities
Alat produksi & Drilling & production
pengeboran 8.705.024.946 - - 8.705.024.946 - equipment
Peralatan lain-lain 966.948.502 413.390.677 - - 1.380.339.179 Other equipment
Jumlah akumulasi Total accumulated
penyusutan 13.013.123.031 782.807.652 - 9.986.050.955 3.809.879.728 depreciation
Nilai Buku 15.263.805.361 14.285.752.878 Net Book Value
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
57
13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Selisih kurs
penjabaran
laporan keuangan/
Translation
Saldo awal/ difference
Beginning Penambahan/ Pengurangan/ financial Saldo akhir/
balance Additions Deduction statements Ending balance
2013 2013
Pemilikan langsung Direct Ownership
Nilai Perolehan: Acquisition cost
Tanah 10.485.184.000 - - - 10.485.184.000 Land
Bangunan 3.391.696.460 - - 6.743.874 3.398.440.334 Building
Leasehold Leasehold
improvements 375.628.091 - - - 375.628.091 improvements
Peralatan kantor 613.735.861 35.654.064 - 14.231.749 663.621.674 Office equipment
Kendaraan
bermotor 1.180.400.000 22.700.000 11.000.000 - 1.192.100.000 Vehicle
Fasilitas produksi 899.779.285 - - 145.527.901 1.045.307.186 Production facilities
Alat produksi & Drilling & production
pengeboran 7.789.788.186 - - 1.259.905.521 9.049.693.707 equipment
Peralatan lain-lain 2.066.148.400 805.000 - - 2.066.953.400 Other equipment
Jumlah nilai Total acquisition
perolehan 26.802.360.283 59.159.064 11.000.000 1.426.409.045 28.276.928.392 cost
Akumulasi Accumulated
Penyusutan: Depreciation:
Bangunan 275.357.602 173.045.020 - 6.279.943 454.682.565 Building
Leasehold Leasehold
improvements 237.264.961 68.905.544 - - 306.170.505 improvements
Peralatan kantor 220.783.012 103.477.500 - 38.877.342 363.137.854 Office equipment
Kendaraan
bermotor 983.130.000 104.616.666 4.766.667 - 1.082.979.999 Vehicle
Fasilitas produksi 899.787.322 - - 234.391.338 1.134.178.660 Production facilities
Alat produksi & Drilling & production
pengeboran 6.627.388.255 371.337.885 - 1.706.298.806 8.705.024.946 equipment
Peralatan lain-lain 553.632.908 413.315.594 - - 966.948.502 Other equipment
Jumlah akumulasi Total accumulated
penyusutan 9.797.344.060 1.234.698.209 4.766.667 1.985.847.429 13.013.123.031 depreciation
Nilai Buku 17.005.016.223 15.263.805.361 Net Book Value
Penyusutan dan amortisasi yang dibebankan pada operasi
adalah sebagai berikut:
Depreciation and amortization were charged to
operations as follows :
2014 2013
Beban pokok penjualan (Catatan 30) - 376.882.905 Cost of good sold (Note 30)
Beban penjualan (Catatan 31) 619.737.820 613.674.507 Selling expenses (Note 31)
Beban administrasi dan umum General and administration expense
(Catatan 31) 163.069.832 244.140.797 (Notes 31)
Jumlah 782.807.652 1.234.698.209 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
58
13. ASET TETAP (Lanjutan) 13. PROPERTY AND EQUIPMENT (Continued)
Perhitungan rugi pelepasan aset tetap adalah sebagai
berikut:
The calculation of the loss on disposal of property and
equipment is as follow:
2014 2013
Nilai tercatat Carrying value
Kendaraan bermotor - 11.000.000 Vehicle
Jumlah nilai tercatat - 11.000.000 Total carrying value
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Kendaraan bermotor - 4.766.667 Vehicle
Jumlah akumulasi penyusutan - 4.766.667 Total accumulated depreciation
Nilai buku bersih kendaraan bermotor - 6.233.333 Net book value of vehicle
Penerimaan dari penjualan
kendaraan bermotor - 10.500.000 Proceeds from sales of vehicle
Laba (rugi) dari pelepasan
kendaraan bermotor - 4.266.667 Gain (loss) on disposal of vehicle
Perusahaan memiliki tanah dengan SHGB No. 141 yang
terletak di Lampung Selatan yang digunakan sebagai
jaminan ke PT Bank Capital Indonesia Tbk (Catatan 17).
Perusahaan menjaminkan tanah dengan SHGB No. 85
yang berlokasi di Semarang beserta bangunan termasuk
mesin dan perlengkapannya, dan juga tanah dengan
SHGB No. 653 yang berlokasi di Surabaya beserta
bangunan untuk fasilitas pembiayaan dari
PT Bank Victoria Syariah (Catatan 23).
The Company owned land with SHGB No. 141 located in
South Lampung which being used for collateral to
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Note 17).
The Company also collateralized land with SHGB No. 85
which located in Semarang with the building include
machinery and equipment, and land with HGB No. 653
located in Surabaya with the building for financing
facilities from PT Bank Victoria Syariah (Note 23)
Perusahaan belum mengasuransikan aset tetapnya. The Company has not insured the property and
equipment.
14. BIAYA YANG DAPAT DIPULIHKAN 14. RECOVERABLE COST
Akun ini merupakan biaya operasional PT Binatek Reka
Kruh (Entitas Anak) yang belum terpulihkan. Entitas
Anak dapat memulihkan biaya operasional tersebut
sebesar 65% per tahun dari produksi minyak mentah yang
tidak digunakan untuk operasional.
Pada tahun 2014, PT Binatek Reka Kruh melepas TAC-
Pertamina kepada pihak ketiga (catatan 38).
This account is an operating expense of PT Binatek Reka
Kruh (the Subsidiaries) that has not been recovered.
Subsidiaries can recover the operating expenses of 65%
per year from total crude oil production that is not used
for operational.
In 2014, Pt Binatek Reka Kruh released TAC-Pertamina
to a third party. (notes 38)
2014 2013
Entitas Anak Subsidiary
Biaya pemulihan - 337.467.428.338 Recoverable cost
Akumulasi biaya pemulihan - (177.404.497.366) Accumulated recoverable
Jumlah - 160.062.930.972 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
59
15. GOODWILL 15. GOODWILL
Akun ini merupakan selisih lebih antara nilai perolehan dan
nilai wajar aset bersih Entitas Anak yang dapat
diidentifikasi. Berdasarkan PSAK 19 (Revisi 2009), sejak
1 Januari 2011 goodwill tidak diamortisasi tetapi di nilai
kembali setiap akhir tahun. Berdasarkan penelaahan
manajemen, penurunan nilai goodwill 2014 dan 2013
masing-masing sebesar Rp 15.689.459.635 dan
Rp 27.213.029.266.
This account is the excess of acquisition cost over the net
assets at fair value of the Subsidiaries which could be
identified. Based on PSAK 19 (Revised 2009), since
January 1, 2011, goodwill is not amortized but it is
revalued every end of the year. Based on management's
evaluation of goodwill impairment in 2014 and 2013
amounting to IDR 15,689,459,635 and
IDR 27,213,029,266, respectively.
2014 2013
Saldo awal 26.814.985.080 54.028.014.346 Beginning
Penurunan nilai (15.689.459.635) (27.213.029.266) Impairment value
Saldo Akhir 11.125.525.445 26.814.985.080 Ending
Rincian goodwill sebagai berikut:
2014 2013
Bittlestone - 11.523.569.633 Bittlestone
RPE 4.420.076.081 7.366.793.471 RPE
BRK 6.705.449.364 7.924.621.976 BRK
Saldo Akhir 11.125.525.445 26.814.985.080 Ending
Details of goodwill are as follows:
16. ASET LAIN-LAIN 16. OTHER ASSETS
2014 2013
Biaya yang ditangguhkan 471.772.312 4.645.197.549 Deferred charges
Uang jaminan 210.803.580 843.669.243 Security deposits
Peralatan produksi dan driling - 2.522.930.967 Driling dan production tools
Biaya restorasi site - 891.905.697 Site restoration cost
Lain-lain 625.000.000 625.000.000 Others
Jumlah 1.307.575.892 9.528.703.456 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
60
17. UTANG JANGKA PENDEK 17. SHORT-TERM LOANS
2014 2013
Utang Bank Bank Loan
Pihak ketiga Third party
Rupiah Rupiah
PT Bank Victoria International Tbk 32.212.527.151 67.619.490.232 PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Capital Indonesia Tbk 25.721.496.037 34.932.538.525 PT Bank Capital Indonesia Tbk
Jumlah 57.934.023.188 102.552.028.757 Total
Anjak Piutang Factoring
Pihak Ketiga Third Party
Rupiah Rupiah
PT Emperor Finance Indonesia 25.000.000.000 92.900.000.000 PT Emperor Finance Indonesia
Jumlah 25.000.000.000 92.900.000.000 Total
Jumlah Utang Jangka Pendek 82.934.023.188 195.452.028.757 Total Short-Terms Loans
PT Bank Victoria International Tbk PT Bank Victoria International Tbk
Pada tanggal 6 Juni 2012, Perusahaan memperoleh
fasilitas Kredit Modal Kerja berupa Pinjaman Rekening
Koran / cerukan (PRK) dari PT Bank Victoria
International Tbk, (Bank Victoria) berjumlah maksimum
Rp 25.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga sebesar
10% per tahun. Jangka waktu fasilitas ini satu tahun dari
tanggal penandatanganan. Fasilitas pinjaman ini telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 11 Juni 2015.
Jaminan atas fasilitas ini berupa piutang usaha (Catatan 6).
On June 6, 2012, the Company obtained working capital
Loan facility in the form of overdraft facility from PT Bank
Victoria International Tbk, (Bank Victoria) with maximum
value IDR 25,000,000,000. This facility bears interest rate
at 10% per annum. The term of facility is one year after the
signing date.This facility has been extended to June 11,
2015. The trade of receivable is used as the collateral for
this facility (Note 6).
Pada tanggal 13 Maret 2013, BRK (Entitas Anak)
memperoleh fasilitas kredit dari Bank Victoria berupa
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Demand Loan (DL)
masing-masing berjumlah maksimum sebesar
Rp 25.000.000.000 dan Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini
berlaku sampai dengan tanggal 14 Maret 2014 dan akan
dikenakan tingkat suku bunga tahunan 12%. Sampai
dengan 31 Desember 2014 perpanjangan fasilitas kredit
tersebut masih dalam proses.
On March 13, 2013, BRK (Subsidiary) obtained a credit
facility from Bank Victoria, which consist of overdraft loan
(PRK) and Demand Loan (DL) amounted to a maximum
of IDR 25,000,000,000 and IDR 20,000,000,000. This
facility is valid until March 14, 2014 and will bear annual interest rate of 12%. Until December 31, 2014 the
extension of credit facility is still in process.
Pinjaman ini memiliki jaminan sebagai berikut:
- TAC-Kruh
- Negative pledge atas aset BRK
- Saham BRK yang dimiliki oleh PT BMSR (90%)
This loan has collateral as follow:
- TAC-Kruh
- Negative pledge of BRK assets
- BRK shares owned by PT BMSR (90%)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
61
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan) 17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
Pada tanggal 21 Maret 2012, Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman kredit Pinjaman Aksep dan Pinjaman
Rekening Koran (PRK) dari PT Bank Capital Indonesia
Tbk (Bank Capital) dengan masing-masing batas kredit
maksimum sebesar Rp 15.000.000.000 dan
Rp 5.000.000.000 yang akan digunakan untuk modal
kerja Perusahaan. Fasilitas Pinjaman Aksep dan PRK
dikenakan bunga sebesar 12% dan 13% per tahun.
On March 21, 2012, the Company received credit facility
Acceptance loan and Overdraft from PT Bank Capital
Indonesia Tbk (Bank Capital) with maximum credit facility
of IDR 15,000,000,000 and IDR 5,000,000,000, respectively
and will be used for Company’s working capital. Acceptance
loan and Overdraft facility bear interest at 12% and 13%
per annum.
Pada tanggal 27 Februari 2013, fasilitas kredit dirubah
dan diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Maret 2014
berupa Pinjaman Aksep 1, Aksep 2, rekening koran dan
Usance/Sight L/C sublimit Aksep 3 masing-masing
dengan jumlah maksimum Rp 15.000.000.000,
Rp 10.000.000.000, Rp 10.000.000.000 dan
AS$ 1.000.000. Perjanjian ini diperpanjang sampai
tanggal 28 Maret 2015 dengan jumlah plafond yang sama.
On February 27, 2013, the credit facility amended and
extended until March 28, , 2014 and consis Acceptance 1,
Acceptance 2, Overdraft Facility and Usance / Sight L/C
sublimit Acceptance 3, with maximum limit of IDR
15,000,000,000, IDR 10,000,000,000, IDR 10,000,000,000
and US$ 1,000,000, respectively. This agreement is
extended until March 28, 2015 with same plafond.
Pinjaman kredit ini dijamin dengan aset Perusahaan
sebagai berikut: These credit facilities guaranteed with the following
Company’s assets:
a. Tanah dengan SHGB No. 141/Tarahan yang terletak
di Lampung Selatan
b. Piutang dagang
a. Land with SHGB No. 141/ Tarahan which located
at South Lampung
b. Trade receivables
Sehubungan dengan pinjaman tersebut diatas, Perusahaan
diwajibkan memenuhi persyaratan tertentu, antara lain,
Perusahaan dilarang untuk melakukan hal-hal berikut:
In relation to the above loans, the Company is obliged to
fulfill certain requirements, which, among others, restrict
the Company from doing the following:
1. Mengadakan merger, akuisisi dan konsolidasi.
2. Mengalihkan, menghibahkan, dan/atau
menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada
pihak lain atau mengikat diri sebagai penjamin suatu
hutang.
3. Mendapat pinjaman dari pihak lain atau
meminjamkan uang kepada pihak lain manapun
termasuk kepada afiliasi, perusahaan atau
melakukan pembayaran utang sebelum jatuh tempo
kecuali untuk usaha sehari-hari.
4. Mengadakan rapat umum pemegang saham yang
acaranya merubah anggaran dasar Perusahaan,
permodalan, susunan Direksi dan Komisaris serta
pemegang saham.
5. Melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham,
dan/atau saham bonus.
6. Mengadakan investasi baru atau penyertaan pada
suatu usaha.
7. Melakukan transaksi dengan cara diluar praktek-
praktek dan kebiasaan-kebiasaan dagang yang ada
yang merugikan nasabah sendiri
1. Merger, acquisition and consolidation.
2. Divert, grant, and/or pledge Company’s assets to
other party or act as guarantor for a debt.
3. Obtain credit from other party and give loan to
other party include to affiliation, company or pay
debt before its due except for daily business.
4. Hold annual general meeting of shareholders that
its agenda is to change Company’s article of
association, capital structure, the composition of
Directors and Commissioners and shareholders.
5. Pay cash dividend, share dividend, and/or bonus
share.
6. Perform new investment or participate in a
business.
7. Do transactions in a manner outside the practices
and habits that no adverse trade customers
themselves
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
62
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan) 17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Bank Capital Indonesia Tbk (Lanjutan) PT Bank Capital Indonesia Tbk (Continued)
8. Merubah kegiatan usaha atau merubah bentuk status
hukum Perusahaan atau membubarkan Perusahaan
9. Mengalihkan kepada pihak lain sebagian atau
seluruh hak atau kewajiban nasabah yang timbul
dari perjanjian atau dokumen agunan.
8. Change the business activities or the legal status of
the Company or dissolve the Company
9. Redirect to another party some or all of the rights
or obligations arising from treaties customer or
collateral documents.
PT Emperor Finance Indonesia PT Emperor Finance Indonesia
Pada tanggal 22 Oktober 2012, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan PT Emperor Finance
Indonesia (EFI) dengan batas maksimum sebesar
Rp 25.000.000.000. Perjanjian ini berakhir pada tanggal
22 April 2013.
On October 22, 2012, the Company made a factoring
agreement with PT Emperor Finance Indonesia (EFI)
with maximum limit amounted to IDR 25,000,000,000.
This agreement due on April 22, 2013.
Pada tanggal 22 Maret 2013, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang berakhir pada
tanggal 22 September 2013. Berdasarkan perjanjian
No. 086/EFI-MKT/SP2/F-P2/III/2014 tanggal
21 Maret 2014 perjanjian ini telah diperpanjang sampai
dengan tanggal 22 September 2014.
Pada tanggal 25 Juli 2013, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 25.000.000.000, yang berakhir pada
tanggal 29 Oktober 2013. Berdasarkan surat No. 156/EFI-
MKT/SP2/F-P1/IX/2013 tanggal 13 April 2013 perjanjian
ini telah diperpanjang sampai dengan 29 April 2014.
Berdasarkan perjanjian No. 124/EFI-MKT/SP2/F-
P2/IV/2014 tanggal 24 April 2014 perjanjian ini telah
diperpanjang sampai dengan 24 Oktober 2014.
Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 24.500.000.000 dan berakhir pada
tanggal 20 Juni 2014.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 18.500.000.000 dan berakhir pada
tanggal 23 Januari 2014.
Pada tanggal 23 Mei 2014, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 24.000.000.000 dan berakhir pada
tanggal 23 Nopember 2014.
Pada tanggal 24 Juni 2014, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 19.000.000.000 dan
Rp 5.000.000.000 dan berakhir pada tanggal 4 Desember
2014.
Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perusahaan mengadakan
perjanjian anjak piutang dengan EFI dengan batas
maksimum sebesar Rp 25.000.000.000 dan berakhir pada
tanggal 1 April 2015.
On March 22, 2013, the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounted to
IDR 25,000,000,000 and will expire on September 22,
2013. Based on agreement No. 086/EFI-MKT/SP2/F-
P2/III/2014 dated March 21, 2014 this agreement has
been extended until September 22, 2014.
On July 25, 2013, the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounted to
IDR 25,000,000,000, and will expire on October 29,
2013. Based on agreement No. 156/EFI-MKT/SP2/F-
P1/IX/2013 dated April 13, 2013 this agreemet has been
extended until April 29, 2014. Based on agreement
No. 124/EFI-MKT/SP2/F-P2/IV/2014 dated April 24,
2014 this agreement has been extended until October 24,
2014.
On December 19, 2013, the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounted to
IDR 24,500,000,000, and due on June 20, 2014.
On December 23, 2013, the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounted to
IDR 18,500,000,000, and due on January 23, 2014.
On May 23, 2014, the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounted to IDR
24,000,000,000, and due on November 23, 2014.
On June 24, 2014, the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounted to
IDR 19,000,000,000 and IDR 5,000,000,000, and due on
December 4, 2014.
On October 1, 2014, the Company made a factoring
agreement with EFI with maximum limit amounted to
IDR 25,000,000,000, and due on April 1, 2015.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
63
17. UTANG JANGKA PENDEK (Lanjutan) 17. SHORT-TERM LOANS (Continued)
PT Emperor Finance Indonesia PT Emperor Finance Indonesia
Fasilitas ini dilakukan secara With Recourse yaitu bahwa
risiko tidak tertagihnya piutang yang dilakukan oleh EFI
kepada debitur akibat adanya pengalihan piutang ini
seluruhnya tetap ada di tangan Perusahaan. Perusahaan
menjaminkan Piutang Usaha atas pinjaman anjak piutang
dari EFI (Catatan 6).
This facility is performed in With Recourse, which is the
risk of bad debt receivable of EFI to debtor due to the
transfer of receivables is entirely owned by the Company.
The Company collaterized trade receivables for factoring
facility from EFI (Note 6).
18. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA 18. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
2014 2013
Perusahaan Company
Rupiah: IDR:
PT Sulfindo Adiusaha 78.052.519.773 - PT Sulfindo Adiusaha
Dollar Amerika Serikat: United States Dollar:
PT Sulfindo Adiusaha 67.725.345.270 - PT Sulfindo Adiusaha
145.777.865.043 -
Entitas Anak Subsidiary
Rupiah: IDR:
PT Ariesta Pratama - 1.292.038.022 PT Ariesta Pratama
PT Ogan Putra Lestari - 753.206.275 PT Ogan Putra Lestari
PT Bina Mitra Artha - 522.339.971 PT Bina Mitra Artha
PT Sutan Mining Perkasa - 395.583.593 PT Sutan Mining Perkasa
Lain-lain dibawah Rp 300 Juta - 1.254.784.461 Others below IDR 300 million
- 4.217.952.322
Dollar Amerika Serikat: United States Dollar:
PT Bina Mitra Artha - 13.027.755.806 PT Bina Mitra Artha
PT Adiguna Cakra Semesta - 2.937.353.976 PT Adiguna Cakra Semesta
PT Elnusa Drilling Service - 1.792.955.947 PT Elnusa Drilling Service
PT Bina Mandiri Service - 1.374.599.483 PT Bina Mandiri Service
PT Maju Mitra Mandiri - 1.049.850.759 PT Maju Mitra Mandiri
PT Buana Patra Yasa - 664.154.232 PT Buana Patra Yasa
PT Branky Bumiasri - 550.501.558 PT Branky Bumiasri
PT Bumi Mega Primatama - 462.389.715 PT Bumi Mega Primatama
Lain-lain dibawah Rp 300 Juta - 395.731.731 Others below IDR 300 million
- 22.255.293.207
Jumlah 145.777.865.043 26.473.245.529 Total
Rincian umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur
adalah sebagai berikut :
2014 2013
Belum jatuh tempo 145.759.557.950 19.623.987.435 Not yet due
1-30 hari 18.307.093 6.768.409.744 1-30 days
31-60 hari - 80.848.350 31-60 days
Jumlah 145.777.865.043 26.473.245.529 Total
The detail of aging trade account payable based
on the date of invoice are as follow :
Utang usaha kepada PT Sulfindo Adiusaha merupakan
transaksi atas pembelian barang dagangan (catatan 38a). Trade payable to PT Sulfindo Adiusaha a transaction for
purchase of merchandise ( Notes 38a ).
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
64
19. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 19. ACCRUED EXPENSES
2014 2013
Biaya angkut 7.109.581.493 7.103.991.682 Freight-out
Biaya bunga 265.600.142 669.926.559 Interest expense
Komisi 144.730.410 554.936.722 Commissions
Pensiun - 421.085.704 Pension
Jamsostek - 8.558.628 Jamsostek
Lain-lain 198.795.000 4.581.923.729 Others
Jumlah 7.718.707.045 13.340.423.024 Total
20. UANG MUKA DAN JAMINAN 20. ADVANCE RECEIVED AND DEPOSIT
2014 2013
PT Asiaplast Industries Tbk 2.064.840.960 619.084.186 PT Asiaplast Industries Tbk
Tn. Joseph Saputra 1.104.435.000 - Tn. Joseph Saputra
Tn. Leo 492.624.000 - Tn. Leo
CV. Prima Jaya Mandiri 246.312.000 - CV. Prima Jaya Mandiri
Tn. Erwin 246.312.000 - Tn. Erwin
PT Sari Gemilang Lestari - 23.797.483.681 PT Sari Gemilang Lestari
PT Naga Sakti Makmur - 23.432.133.600 PT Naga Sakti Makmur
PT Cakra Nusa Karya Sejati - 18.000.000.000 PT Cakra Nusa Karya Sejati
PT Makmur Abadi Industri - 3.444.611.400 PT Makmur Abadi Industri
Tn. Danny - 551.247.525 Mr. Danny
Ibu Indira Wardhani - 550.942.800 Ibu Indira Wardhani
Tn. Fabiansjah - 526.747.635 Mr. Fabiansjah
Tn. Daffa - 520.623.272 Mr. Daffa
Tn. Darman - 514.497.690 Mr. Darman
Tn. Budi - 489.997.800 Mr. Budi
Tn. Umar - 489.997.800 Mr. Umar
Tn. Supario - 465.497.910 Mr. Supario
Tn. Hermawan - 459.373.547 Mr. Hermawan
Tn. Romi - 453.247.965 Mr. Romi
Tn. Darwin - 428.748.075 Mr. Darwin
Tn. Bandrio Andrey - 402.237.000 Mr. Bandrio Andrey
Lain-lain (dibawah 400 juta) 492.049.566 1.030.468.513 Lain-lain (dibawah 400 juta)
Jumlah 4.646.573.526 76.176.940.399 Total
21. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA 21. UNEARNED REVENUE
Akun ini merupakan pendapatan diterima di muka
Perusahaan atas sewa bangunan yang diperoleh dari
PT Indokemika Jayatama.
Perjanjian sewa bangunan tersebut tertuang dalam surat
perjanjian sewa menyewa antara Perusahaan dengan
PT Indokemika Jayatama tanggal 1 Juni 2012, harga
sewa bangunan tersebut sebesar Rp 660.000.000 untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun dari 1 Juli 2012 sampai
dengan 30 Juni 2014 dan tidak diperpajangan lagi. Saldo
pendapatan diterima di muka per 31 Desember 2014 dan
2013 adalah Nihil dan Rp 148.500.000.
This account represents the Company’s unearned income
of rent building from PT Indokemika Jayatama.
The lease agreement above written on lease agreement
between the Company and PT Indokemika Jayatama
dated June 1, 2012, the rent of the building is IDR
660,000,000 within 2 (two) years July 1, 2012 until June
30, 2014 and are not renewed. The balance of unearned
revenue as of December 31, 2014 and 2013 amounted to
IDR Nil and IDR 148,500,000, respectively.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
65
22. UTANG LAIN-LAIN 22. OTHER PAYABLES
Akun ini terdiri dari jaminan pelanggan dan utang kepada
perusahaan angkutan atas biaya pengangkutan barang
dagangan sampai ke tempat pembeli dan biaya tidak
langsung lainnya seperti yang berhubungan dengan
pembelian barang dagangan serta komisi penjualan
dengan rincian sebagai berikut:
This account consists of customer guarantee and payables
to transport companies for the cost of transporting
merchandise to the customers location and other indirect
cost such as those related to purchase of merchandise
sales and commissions with details as follows:
2014 2013
Pihak ketiga Third parties
Perusahaan Company
Petrus 20.000.000.000 - Petrus
PT Surya Makmur Agung Lestari 8.000.000.000 8.000.000.000 PT Surya Makmur Agung Lestari
CV Citra Abadi 2.000.000.000 2.000.000.000 CV Citra Abadi
PT Unitama Pusaka Sempurna 1.446.163.301 2.338.177.598 PT Unitama Pusaka Sempurna
PT Kincir Bintang Anugerah 1.244.000.000 1.218.900.000 PT Kincir Bintang Anugerah
PT Cahaya Makmur Agung Mandiri 1.000.000.000 - PT Cahaya Makmur Agung Mandiri
Anton Wijaya - 10.000.000.000 Anton Wijaya
CV Agung Jaya - 2.726.177.648 CV Agung Jaya
PT Trias Niagatama Sejahtera - 1.315.685.555 PT Trias Niagatama Sejahtera
PT Sinar Bahagia Mekar - 1.008.645.930 PT Sinar Bahagia Mekar
PT Sinar Bahagia Megah - 1.001.437.057 PT Sinar Bahagia Megah
Lain-lain (masing-masing
< Rp 1 milyar) 7.027.087.408 7.164.975.227 Others (each <Rp 1 billion)
40.717.250.709 36.773.999.015
Entitas Anak 4.043.229.250 2.705.246.283 Subsidiary
Jumlah 44.760.479.959 39.479.245.298 Total
23. UTANG JANGKA PANJANG 23. LONG-TERM PAYABLE
2014 2013
Utang bank: Bank loan:
PT Bank Victoria Syariah 4.999.999.997 20.750.000.000 PT Bank Victoria Syariah
Dikurangi : Less :
Bagian utang jangka panjang
yang jatuh tempo dalam satu tahun 4.999.999.997 15.750.000.003 Current portion of long term payable
Bagian utang jangka panjang yang Non - current portion of
jatuh tempo lebih dari satu tahun - 4.999.999.997 long term payable
PT Bank Victoria Syariah PT Bank Victoria Syariah
Pada tanggal 28 Februari 2012, Perusahaan memperoleh
fasilitas pembiayaan modal kerja tetap langsung dari
PT Bank Victoria Syariah dengan plafon sebesar
Rp 25.000.000.000 yang akan digunakan untuk
pembiayaan pembelian barang dagangan berupa bahan-
bahan kimia.
On February 28, 2012, the Company received fixed
working capital financing facility from PT Bank Victoria
Syariah with maximum of IDR 25,000,000,000 which will
be used to finance the purchasing of chemical material.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
66
23. UTANG JANGKA PANJANG (Lanjutan) 23. LONG-TERM PAYABLE (Continued)
PT Bank Victoria Syariah (Lanjutan) PT Bank Victoria Syariah (Continued)
Fasilitas pembiayaan ini dikenakan bunga sebesar 12%
per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
2 Maret 2015.
This financing facility bears interest at 12% per annum and
will be due on March 2, 2015.
Berdasarkan addendum tanggal 28 Maret 2012 mengenai
perubahan jaminan, fasilitas pembiayaan ini dijamin
dengan aset Perusahaan sebagai berikut:
Based on Addendum dated March 28, 2012 regarding
changing in guarantee, this financing facility guaranteed
with the following Company’s assets:
a. Tanah dan bangunan dengan SHGB
No. 85/Randugarut beserta mesin dan perlengkapan
diatasnya yang berlokasi di Semarang.
b. Tanah dan bangunan dengan SHGB No. 653/Greges
yang berlokasi di Surabaya.
c. Piutang usaha senilai Rp 35.000.000.000.
a. Land and building with SHGB No. 85/Randugarut
with machine and equipment above it which located at
Semarang.
b. Land and building with SHGB No.653/Greges which
located at Surabaya.
c. Trade Receivables amounted to IDR 35,000,000,000.
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan telah melakukan
pembayaran untuk fasilitas tersebut masing-masing
sebesar Rp 15.750.000.003 dan Rp 1.500.000.003
In 2013 and 2012, the Company already paid for the above
facility amounted to IDR 15,750,000,003 and
IDR 1,500,000,000, repectively.
24. LIABILITAS LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 24. OTHER LONG-TERM LIABILITIES
2014 2013
Liabilitas restorasi - 891.905.697 Site restoration obligation
Lain-lain - 2.087.488 Other
Jumlah - 893.993.185 Total
25. MODAL SAHAM 25. CAPITAL STOCK
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Company’s composition of shareholders on December 31,
2014 is as follows :
Jumlah saham
ditempatkan dan Persentase
disetor penuh/ shares kepemilikan/
Total issued and fully Percentage
paid ownership Jumlah/ Total
Credit Suisse Singapore * 823.199.832 71,01% 411.599.916.000 Credit Suisse Singapore *
UBS AG Singapore 121.700.000 10,50% 60.850.000.000 UBS AG Singapore
PT Artha Era Primayasa 70.000.000 6,04% 35.000.000.000 PT Artha Era Primayasa
Masyarakat (masing-masing dengan Public (each with ownership
kepemilikan saham dibawah 5%) 1b 144.300.192 12,45% 72.150.096.000 share below 5%) 1b
Jumlah 1.159.200.024 100,00% 579.600.012.000 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
67
25. MODAL SAHAM (Lanjutan) 25. CAPITAL STOCK (Continued)
Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Company’s composition of shareholders on December 31,
2013 is as follows :
disetor penuh/ shares kepemilikan/
Total issued and fully Percentage
paid ownership Jumlah/ Total
Credit Suisse Singapore * 823.199.832 71,01% 411.599.916.000 Credit Suisse Singapore *
PT Brent Ventura 121.700.000 10,50% 60.850.000.000 PT Brent Ventura
PT Artha Era Primayasa 70.000.000 6,04% 35.000.000.000 PT Artha Era Primayasa
Richard Rachmadi Wiriahardja Richard Rachmadi Wiriahardja
(Komisaris Utama) 4.305.000 0,37% 2.152.500.000 (President Commisioners)
Masyarakat (masing-masing dengan Public (each with ownership
kepemilikan saham dibawah 5%) 1b 139.995.168 12,08% 69.997.584.000 share below 5%) 1b
Jumlah 1.159.200.000 100,00% 579.600.000.000 Total
Terdiri dari sub account - Elijah Subsidiaries Limited٭
sejumlah 423.199.832 saham dan Chance Stand Finance
Ltd sejumlah 400.000.000 saham.
Consists of sub accounts - Elijah Subsidiaries Limited٭
number of shares 423,199,832 and Chance Stand Finance
Ltd number of shares 400,000,000.
26. TAMBAHAN MODAL DISETOR 26. ADDITION PAID IN CAPITAL
2014 2013
Biaya emisi saham (11.389.551.711) (11.389.551.711) Issuance cost of shares
27. SALDO LABA TELAH DITENTUKAN
PENGGUNAANNYA
27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
yang diadakan masing-masing pada tahun 2000, 2001,
2002, dan 2004, Perusahaan mengalokasikan laba bersih
tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 untuk pembentukan
cadangan umum. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, saldo cadangan tersebut adalah sebesar
Rp 1.750.000.000. Pencadangan ini dibentuk sesuai
dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 yang
kemudian diubah dengan Undang-Undang
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Based on annual general meeting of shareholders held
respectively in years 2000, 2001, 2002, 2004, the
Company allocates net profit in 1999, 2000, 2001, and
2002 for the establishment of general reserves. On
December 31, 2014 and 2013, these reserves balances
amounted to IDR 1,750,000,000. Allocation is formed in
accordance with Law No. 1 / 1995 which is then converted
by Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability
Company.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
68
28. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 28. NON CONTROLLING EXPENSES
Rincian total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan nonpengendali Entitas Anak yang
dikonsolidasikan adalah sebagai berikut:
The details of total equity attributable to noncontrolling
interests of consolidated Subsidiaries are as follows:
2014 2013
PT Bintang Raya Anugerah Lestari 625.000.000 625.000.000 PT Bintang Raya Anugerah Lestari
PT Retco Prima Energi 364.049 364.570 PT Retco Prima Energi
Jumlah 625.364.049 625.364.570 Total
29. PENDAPATAN 29. REVENUE
2014 2013
Produk : Product :
Caustic Soda Liquid 1.281.347.010.434 1.145.324.435.125 Caustic Soda Liquid
Poly Vinyl Chloride 887.276.195.173 935.875.977.825 Poly Vinyl Chloride
Hydrochloric Acid 38.193.190.100 47.883.495.390 Hydrochloric Acid
Caustic Soda Flake 34.573.898.495 36.055.002.775 Caustic Soda Flake
Beras 33.820.166.500 11.185.539.750 Rice
Sodium Hypochlorite 14.751.030.000 13.421.126.750 Sodium Hypochlorite
Besi beton 4.473.004.164 - Iron Rods
Sulfuric Acid 1.171.855.140 818.981.960 Sulfuric Acid
Potongan penjualan (1.492.937.752) (1.379.232.106) Sales discount
2.294.113.412.254 2.189.185.327.469
Entitas Anak: Subsidiary:
Pemulihan biaya 4.885.387.975 3.467.622.404 Cost recovery
Jumlah 2.298.998.800.229 2.192.652.949.873 Total
30. BEBAN POKOK PENJUALAN 30. COST OF GOODS SOLD
2014 2013
Perusahaan: Company:
Persediaan awal - 272.642.125 Beginning inventory
Pembelian 2.171.248.545.700 2.098.300.217.826 Purchase
Persediaan akhir (Catatan 8) (24.000.000) - Ending inventory (Note 8)
2.171.224.545.700 2.098.572.859.951
Entitas Anak: Subsidiaries:
Pengeluaran yang terpulihkan 3.251.882.075 4.703.079.209 Recovered expenditures
Beban penyusutan (Catatan 13) - 376.882.905 Depreciation expenses (Note 13)
Pengeluaran yang dapat di pulihkan Recoverable expenditures to
pada periode berikutnya - (5.329.319.923) be carried forward
Jumlah beban pokok penjualan 2.174.476.427.775 2.098.323.502.142 Total cost of goods sold
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
69
31. BEBAN USAHA 31. OPERATING EXPENSES
2014 2013
Beban Penjualan Selling Expenses
Ongkos angkut 78.418.684.455 76.462.002.061 Freight
Komisi penjualan 8.430.783.069 4.021.076.761 Sales commission
Gaji dan tunjangan 3.969.507.372 3.032.160.609 Salary and benefits
Beban penyusutan (Catatan 13) 619.737.820 613.674.507 Depreciation expenses (Note 13)
Lain-lain 3.343.711.740 1.555.769.574 Others
Jumlah beban penjualan 94.782.424.456 85.684.683.512 Total selling expenses
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
Beban pajak dan perijinan 6.445.633.600 51.902.595 Tax Expenses
Gaji dan tunjangan 3.692.532.610 4.076.526.826 Salary and benefits
Sewa kantor 1.187.128.340 1.043.450.900 Rent office
Penyisihan (pemulihan) cadangan Provision (recovery) for
imbalan kerja (Catatan 34) (932.639.000) 654.641.000 employee benefit (Note 35)
Biaya profesional 387.296.551 475.010.479 Professional fee
Beban penyusutan (Catatan 13) 163.069.832 244.140.797 Depreciation (Note 13)
Lain-lain (masing-masing dibawah Others (each below
Rp 150 juta) 6.670.229.813 1.226.965.853 Rp 150 million)
Jumlah beban umum dan Total general and
administrasi 17.613.251.746 7.772.638.450 administration expenses
Jumlah 112.395.676.202 93.457.321.962 Total
32. PERPAJAKAN 32. TAXATION
a. Pajak dibayar di muka a. Prepaid tax
2014 2013
Perusahaan Company
Tagihan PPN Restitusi 20.147.915.676 62.124.732.950 Claim for Refund VAT- Out restitution
Pajak Pertambahan Nilai 43.177.433.095 8.051.449.678 Value Added Tax
Entitas Anak Subsidiary
Pajak Penghasilan Pasal 23 2.000.000 4.330.171 Income Tax Article 23
Jumlah 63.327.348.771 70.180.512.799 Total
Perusahaan mengajukan restitusi PPN sebesar
Rp 62.124.732.950. Berdasarkan penelahaan dari
manajemen proses restitusi PPN akan selesai pada tanggal
27 Februari 2014 untuk masa Desember 2012 sebesar
Rp 26.959.001.740 dan 29 Oktober 2014 untuk masa
April sampai dengan Juli 2013 sebesar
Rp 25.192.268.092 dan 30 Desember 2014 untuk masa
September 2013 sebesar Rp 9.973.463.118
The Company is claiming for VAT-Out restitution
amounted to IDR 62,124,732,950. Based on management
review, the restitution process will be finished by February
27, 2014 for VAT period of December 2012 amounted to
IDR 26,959,001,740 and October 29, 2014 for the period
from April to July 2013 amounted to
IDR 25,192,268,092 and December 30, 2014 for the
period of September 2013 amounted to
IDR 9,973,463,118.
Pada tanggal 20 Pebruari 2014, Perusahaan menerima
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa Desember 2012
adalah sebesar Rp 26.959.001.740. Pada tanggal
13 Agustus 2014 dan 23 Oktober 2014, Perusahaan
menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk masa April dan Juli
2013 adalah sebesar Rp 23.423.029.485.
On February 20, 2014, the Company has received
Overpayment Assessment Letter’s (SKPLB) of Value Added
Tax (VAT) for tax period December 2012 amounted to IDR
26,959,001,740. On August 13, 2014 and October 23, 2014,
the Company has received Overpayment Assessment
Letter’s (SKPLB) of Value Added Tax (VAT) for tax period
April and Juli 2013 amounted to IDR 23,423,029,485.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
70
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) 32. TAXATION (Continued)
b. Utang Pajak b. Tax Payable
2014 2013
Pajak Penghasilan : Income Tax :
Pasal 21 42.313.902 188.898.477 Article 21
Pasal 23 116.062.097 602.408.309 Article 23
Pasal 4 ayat 2 9.824.322 24.492.051 Article 4 (2)
Pasal 29 (Catatan 32c) 22.860.628 22.856.170 Article 29 (Note 32c)
Pajak Pertambahan Nilai - 2.900.091.472 Value Added Tax
Jumlah 191.060.949 3.738.746.479 Total
c. Pajak Penghasilan c. Income Tax
Rekonsiliasi antara rugi konsolidasian komersial
sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran
penghasilan kena pajak untuk periode yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut :
A reconciliation between consolidated loss before
provision for taxes of commercial income and the
estimated taxable income for the year ended
December 31, 2014 and 2013 is as follows:
2014 2013
Rugi Perusahan dan Entitas Anak Company and Subsidiaries loss
sebelum pajak penghasilan (162.488.409.068) (27.900.026.897) before Income tax
Hak minoritas 521 (91.580) Minority interest
Rugi Perusahaan sebelum pajak
penghasilan (162.488.408.547) (27.900.118.477) Company’s loss before income tax
Dikurangi porsi Perusahaan atas Less Company’s share on income
laba Entitas Anak dan of Subsidiaries and
Perusahaan Asosiasi 149.509.775.430 2.862.157.113 Associate Company
Rugi Perusahaan sebelum pajak Company’s loss before income tax
penghasilan berdasarkan metode at cost method accounting of
biaya pada investasi (12.978.633.117) (25.037.961.364) investment
Beda tetap: Permanent differences:
Pendapatan sewa yang telah Rent income already subjected
dikenakan pajak final (3.707.723.674) (3.314.030.573) to final income tax
Pendapatan bunga yang telah Interest income already subjected
dikenakan pajak final (91.151.862) (85.248.418) to final income tax
Pajak penghasilan pasal 21 638.047.501 675.430.400 Income tax article 21
Biaya gaji dan tunjangan 318.791.619 316.376.195 Salaries and allowances expense
Pajak, iuran dan perijinan 1.150.330.260 - Tax, permit and license
Biaya pengobatan 147.228.542 120.092.872 Medical expenses
Biaya representasi 179.868.693 196.272.488 Representasi expenses
Jumlah (1.364.608.921) (2.091.107.036) Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
71
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) 32. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan (Lanjutan) c. Income Tax (Continued)
2014 2013
Beda temporer: Timing differences :
Amortisasi goodwill 15.689.459.634 27.213.029.266 Amortization goodwill
Beban imbalan kerja karyawan (932.639.000) 654.641.000 Employee benefit expense
Penyusutan 174.773.544 255.217.160 Depreciation
Jumlah 14.931.594.178 28.122.887.426 Total
Laba fiskal akhir tahun - Pembulatan 588.352.140 993.819.026 Taxable income - Rounded
Penghasilan kena pajak 588.352.000 993.819.000 Taxable income
Beban pajak penghasilan tahun Taxable income for the current
berjalan dan taksiran utang year and estimated
pajak penghasilan corporate income tax payable
adalah sebagai berikut: is as follows:
Beban pajak penghasilan sesuai Income tax based on the
tarif pajak yang berlaku applicable tax rate
2014 : 25% X Rp 588.353.000 147.088.000 - 25% X IDR 588,353,000: 2014
2013 : 25% X Rp 993.819.000 - 248.454.750 25% X IDR 993,819,000: 2013
Beban pajak penghasilan 147.088.000 248.454.750 Corporate income tax expense
Pajak dibayar di muka (124.227.372) (225.598.580) Prepaid tax
Utang pajak penghasilan (Catatan 32b) 22.860.628 22.856.170 Corporate income tax payable (Note 32b)
Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan adalah The details of the deferred tax benefit (expense) are as
sebagai berikut: follows:
2014 2013
Perubahan dalam liabilitas Change in employee benefit
imbalan kerja karyawan (233.159.750) 163.660.250 liability
Penyusutan 43.693.386 63.804.290 Depreciation
Jumlah (189.466.364) 227.464.540 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
72
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) 32. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan (Lanjutan) c. Income Tax (Continued)
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang
dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku dari laba (rugi) sebelum manfaat (beban)
pajak penghasilan, dengan jumlah manfaat (beban)
pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam
laporan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:
The reconciliation between corporate income tax
expense calculated at the applicable tax rate from
income (loss) before corporate income tax benefit
(expense) and corporate income tax benefit (expense)
as shown in the consolidated statements of
comprehensive income for the years ended December
31, 2014 and 2013, is as follows:
2014 2013
Rugi Perusahaan dan Entitas Anak Company and Subsidiaries loss before
sebelum pajak penghasilan (162.488.409.068) (27.900.026.897) income tax
Pajak penghasilan pada tarif pajak Corporate income tax at applicable
yang berlaku (40.622.102.303) (6.975.006.731) tax rate
Pengaruh hak minoritas yang tidak
diakui 130 (22.895) Unrecognized of minority effect
Pengaruh pajak atas porsi terhadap Tax effect on share on loss of
rugi Entitas Anak 37.377.443.858 715.539.278 Subsidiaries
Pengaruh pajak atas beda tetap
yang tidak diakui (341.152.230) (522.776.759) Tax effect on permanent differences
Pengaruh pajak atas beda temporer Tax effect on unrecognized temporary
tidak diakui 3.922.364.909 6.803.257.317 differences
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan 336.554.364 20.990.210 Income Tax Benefit (Expenses)
Aset pajak tangguhan - bersih : Deferred tax assets - net :
Penyesuaian atas
Dibebankan pada pelepasan
laporan laba rugi/ TAC - Pertamina/
Charged to statement Adjustment to disposal
2013 of income of TAC - Pertamina 2014
Perusahaan: Company :
Liabilitas estimasi Estimated employee
atas imbalan kerja 1.105.821.000 (233.159.750) - 872.661.250 benefit liability
Depreciation of property
Penyusutan aset tetap 167.558.386 43.693.386 - 211.251.772 and equipment
Sub-jumlah 1.273.379.386 (189.466.364) - 1.083.913.022 Sub-total
Entitas Anak-BRK: Subsidiary-BRK :
Cadangan penyisihan Allowance for obsolescence
keusangan persediaan 455.534.034 - (455.534.034) - of inventories
Selisih penjabaran
mata uang asing 136.165.124 - (136.165.124) - Translation diffrent
Jumlah 1.865.078.544 (189.466.364) (591.699.158) 1.083.913.022 Total
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
73
32. PERPAJAKAN (Lanjutan) 32. TAXATION (Continued)
c. Pajak Penghasilan (Lanjutan) c. Income Tax (Continued)
Aset pajak tangguhan - bersih (Lanjutan): Deferred tax assets - net (Continued) :
Dibebankan pada
Dibebankan pada pendapatan
laporan laba rugi/ komprehensif lainnya/
Charged to statement Charged to other
2012 of income comprehensive income 2013
Perusahaan: Company :
Liabilitas estimasi Estimated employee
atas imbalan kerja 942.160.750 163.660.250 - 1.105.821.000 benefit liability
Depreciation of property
Penyusutan aset tetap 103.754.096 63.804.290 - 167.558.386 and equipment
Sub-jumlah 1.045.914.846 227.464.540 - 1.273.379.386 Sub-total
Entitas Anak-BRK: Subsidiary-BRK :
Cadangan penyisihan Allowance for obsolescence
keusangan persediaan 455.534.034 - - 455.534.034 of inventories
Selisih penjabaran
mata uang asing 13.883.496 - 122.281.628 136.165.124 Translation diffrent
Jumlah 1.515.332.376 227.464.540 122.281.628 1.865.078.544 Total
33. RUGI PER SAHAM 33. LOSS PER SHARE
2014 2013
Rugi bersih (162.824.962.911) (27.921.108.687) Net loss
Jumlah rata-rata tertimbang dari The number of weighted
saham yang beredar selama average shares outstanding
tahun yang bersangkutan 1.159.200.000 1.159.200.000 during the year
Rugi bersih per saham (140,46) (24,09) Net loss per share
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
74
34. ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA 34. ESTIMATED LIABILITIES FOR EMPLOYEE
BENEFITS
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan
pasti kepada karyawan sesuai dengan kebijakan
Perusahaan.
The Company provide defined post-employment benefits to
its employees in accordance with its policy.
Perusahaan menggunakan jasa PT Sentra Jasa Aktuaria di
2014 dan 2013, aktuaris independen, untuk menghitung
liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang
Tenaga Kerja No.13/2003 dan Peraturan Perusahaan.
The Company engaged PT Sentra Jasa Aktuaria in 2014
and 2013, an independent actuary, to calculate the
employee benefits obligation in accordance with Labor Law
No. 13/2003 and the Company’s Regulation.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan oleh aktuaris
dalam masing-masing laporannya adalah sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used by the actuaries
in their reports are as follows:
2014 2013
Tingkat diskonto 8,1% 8,8% Discount rate
Kenaikan tingkat gaji masa datang 8% 8% Future salary increase
Umur pensiun 56 tahun/years old 56 tahun/years old Pensiun age
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian adalah sebagai berikut:
The amounts recognized in the consolidated statements of
comprehensive income are as follows:
2014 2013
Biaya jasa kini 345.626.000 410.768.000 Current services cost
Biaya bunga 421.747.000 278.146.000 Interest cost
Amortisasi keuntungan aktuaria 148.649.000 (9.789.000) Amortization of actuarial gain
Transfer in-out (163.864.000) 21.163.000 Transfer in-out
Pengaruh dari setiap pengurangan (1.653.240.000) - Effect of any curtailment or settlement
Jumlah beban imbalan kerja (901.082.000) 700.288.000 Total employee benefit expense
Jumlah liabilitas imbalan pensiun yang diakui dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian ditentukan
sebagai berikut:
The pension benefit obligations recognized in the
consolidated statements of financial position are
determined as follows:
2014 2013
Nilai kini liabilitas 3.662.728.000 4.792.589.000 Present value obligations
Keuntungan (kerugian)
aktuarial yang belum diakui (172.083.000) (369.305.000) Unrecognized actuarial gain (loss)
Saldo akhir 3.490.645.000 4.423.284.000 Ending balance
Mutasi akun liabilitas diestimasi atas imbalan kerja
karyawan adalah sebagai berikut:
Mutation of estimated employee benefit liability is as
follows:
2014 2013
Saldo awal 4.423.284.000 3.768.643.000 Beginning balance
Beban imbalan kerja karyawan (901.082.000) 700.288.000 Employee benefit expense
Imbalan kerja yang dibayarkan (31.557.000) (45.647.000) Benefit paid
Saldo akhir 3.490.645.000 4.423.284.000 Ending balance
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
75
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Perusahaan dan Entitas Anak dihadapkan pada risiko
kredit, risiko mata uang, risiko harga komoditas dan
risiko likuiditas
The Company and Subsidiaries is exposed to credit risk,
currency risk, commodity price risk and liquidity risk.
Risiko kredit Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang
timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi
kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko
kredit terutama berasal dari piutang usaha atas penjualan
bahan-bahan kimia dan lainnya kepada pelanggan.
Credit risk is the risk of suffering financial loss should any
of the Company’s customers fail to fulfil their contractual
obligations to the Company. Credit risk arises mainly from
trade receivables from trading of chemicals and others to
customer.
Perusahaan hanya menjual kepada pelanggan yang sudah
mempunyai track record yang bagus dan sudah melalui
prosedur verifikasi kredit sebelum diberikan jangka
waktu pembayaran secara kredit. Jika pembayaran tidak
bagus maka Perusahaan tidak akan memasok barang lagi.
Hal ini akan mengurangi risiko kredit yang ada.
The Company only sells the product to the customer who
already have good track record and have passed all the
verification credit procedures before the bail of payment in
credit is given. If the payment not running smoothly, the
Company will not supply the product anymore. These things
will reduce the risk of an existing credit.
Risiko mata uang Currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah.
Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata
uang asing karena transaksi dilakukan dalam mata uang
asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara
signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan
harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan
tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi
dalam mata uang asing.
The Company’s reporting currency is in Rupiah. The
Company faces foreign exchange risk as its transaction
denominated in foreign currency (mainly the US Dollars)
or its price is significantly influenced by their benchmark
price movements in foreign currencies. Currently, the
Company does not have a formal hedging policy for
foreign currency exposures.
Namun, harga produk utama Perusahaan akan
berfluktuasi sesuai dengan harga yang diperdagangkan di
pasar internasional yang didenominasi dalam Dolar AS.
Keterkaitan dalam fluktuasi harga secara alamiah tersebut
dipandang dapat mengurangi risiko mata uang
Perusahaan.
However, the Company’s main products prices would
fluctuate in prices depending on the prices traded in
international markets denominated in US Dollars. Such
correlation in price fluctuations naturally minimizes the
Company’s foreign currency exposures.
Risiko harga komoditas Commodity price risk
Perusahaan dan Entitas Anak terkena dampak risiko harga
komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca,
kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran
pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut
terutama timbul dari penjualan minyak bumi, di mana
marjin laba atas penjualan minyak bumi tersebut
terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Company and Subsidiaries are exposed to commodity
price risk due to certain factors, such as weather,
government policy, level of demand and supply in the
market and the global economic environment. Such
exposure mainly arises from the sales of oil where the
profit margin from the sales of oil may be affected by an
international market prices fluctuation.
Perusahaan akan meminimalkan risiko komoditas dengan
melakukan penyesuaian terhadap harga jual barang
kepada pelanggan yang dilakukan secara teratur sesuai
dengan fluktuasi harga bahan mentah dan pasar global
yang ada.
The Company will minimize comodity risk by making
adjustments of the sale price to the customer regularly
based on raw material fluctuation price and the existing
global market.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
76
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Risiko likuiditas Liquidity risk
Perusahaan dan Entitas Anak mengelola profil
likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan
melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan
kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan
pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang
diterima.
The Company and Subsidiaries manage its liquidity profile
to finance its capital expenditures and to service its
maturing debts by maintaining sufficient cash and cash
equivalents, and the availability of funding through an
adequate amount of committed credit facilities.
Perusahaan dan Entitas Anak secara teratur mengevaluasi
arus kas proyeksi dan aktual dan kesempatan melakukan
penggalangan dana utang bank.
The Company and Subsidiaries regularly evaluate its
projected and actual cash flow information and
opportunities to bank loans.
36. INSTRUMEN KEUANGAN 36. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar,
atau disajikan dalam jumlah tercatat baik karena jumlah
tersebut adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau
karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf
berikut:
Instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar
atau biaya perolehan diamortisasi
Piutang pembiayaan konsumen disajikan pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode
SBE, dan tingkat diskonto yang digunakan mengacu
kepada suku bunga pinjaman pasar saat ini bagi pinjaman
yang serupa.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang
kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan
jumlah nominal) piutang lancar lain-lain, utang lancar
usaha dan lain-lain dan biaya masih harus dibayar, serta
utang bank jangka pendek kurang lebih sebesar nilai
wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka
pendek.
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan
jumlah nominal) kas dan setara kas, piutang usaha dan
nilai tercatat dari utang jangka panjang dengan suku bunga
mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena
dinilai ulang secara berkala.
Klasifikasi instrumen keuangan
Tabel berikut menjabarkan perbandingan antara jumlah
tercatat dan nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan
dan Entitas Anak yang dicatat di laporan keuangan
konsolidasian:
Financial instruments presented in the consolidated
statement of financial position are carried at fair value,
otherwise, they are presented at carrying amounts as
either these are reasonable approximation of fair values
or their fair values cannot be reliably measured. Further
explanations are provided in the following paragraphs:
Financial instruments carried at fair value or amortized
cost
Consumer financing receivables are presented at cost or
amortized using the SBE, and the discount rate used in
reference to the loan rates current market for similar
loans.
Financial instruments with carring value of
approximately at fair value
Management has determined that the carrying value
(based on nominal amount) in other current receivables,
current liabilities and other payable and accrued
expenses, as well as short-term bank debt of
approximately at fair value as financial instruments the
short term
Management has determined that the carrying value
(based on nominal amount) of cash and cash equivalents,
accounts receivable and the carrying value of long-term
debt with floating interest rate approximately equal to
their fair value due to be reassessed regularly.
Classification of financial instruments
The following table sets out a comparison of the carrying
amounts and fair value of the Company and
Subsidiaries’ financial instruments that are carried in the
consolidated financial statements:
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
77
36. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 36. CLASSIFICATION OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(Continued)
Nilai tercatat / Nilai wajar/
Carrying value Fair value
31 Desember 2014 December 31, 2014
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 46.708.782.437 46.708.782.437 Cash and cash equivalents
Piutang usaha pihak ketiga 274.353.852.156 274.353.852.156 Trade receivables third parties
Piutang lain-lain 17.943.347.940 17.943.347.940 Other receivables
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang jangka pendek 82.934.023.188 82.934.023.188 Short term loan
Utang usaha pihak ketiga 145.777.865.043 145.777.865.043 Trade payables - third parties
Utang lain-lain 44.760.479.959 44.760.479.959 Other payable
Biaya masih harus dibayar 7.718.707.045 7.718.707.045 Accrued expenses
Utang jangka panjang Long term loan:
Kurang dari satu tahun 4.999.999.997 4.999.999.997 Current portion
Nilai tercatat / Nilai wajar/
Carrying value Fair value
31 Desember 2013 December 31, 2013
Aset keuangan Financial assets
Kas dan setara kas 5.196.102.122 5.196.102.122 Cash and cash equivalents
Piutang usaha pihak ketiga 293.742.910.283 293.742.910.283 Trade receivables third parties
Piutang lain-lain 556.584.569 556.584.569 Other receivables
Liabilitas keuangan Financial liabilities
Utang jangka pendek 195.452.028.757 195.452.028.757 Short term loan
Utang usaha pihak ketiga 26.473.245.529 26.473.245.529 Trade payables - third parties
Utang lain-lain 39.479.245.298 39.479.245.298 Other payable
Biaya masih harus dibayar 13.340.423.024 13.340.423.024 Accrued expenses
Utang jangka panjang Long term loan:
Kurang dari satu tahun 15.750.000.003 15.750.000.003 Current portion
Lebih dari satu tahun 4.999.999.997 4.999.999.997 Non current portion
37. PENGELUARAN TECHNICAL ASSISTANT
CONTRAC (TAC)
37. TECHNICAL ASSISTANT CONTRACT (TAC)
EXPENDITURES
“Pengeluaran TAC” merupakan biaya yang dapat
dipulihkan atas biaya operasi sebagaimana diatur dalam
bagian V (klausa 5.1.2 dari perjanjian kontrak TAC). TAC
akan memperoleh penggantian atas seluruh biaya operasi,
diluar hasil penjualan atau kerugian lainnya akibat tidak
tercapainya jumlah bagi hasil minyak, maksimal 65% dari
minyak mentah yang diproduksi per tahun dan tidak
digunakan dalam operasi. Jika selama tahun berjalan
jumlah biaya operasi melebihi 65% dari jumlah minyak
mentah yang diproduksi dan disimpan serta tidak
digunakan dalam operasional perusahaan, maka kelebihan
tersebut dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.
“TAC Expenditures” represent the recoverable cost of all
operating cost as defined in Section V (Clauses 5.1.2 of
TAC contract agreement). TAC will recover all operating
costs out of the sales proceeds or other dispositions of the
required quantity of crude oil equal in value to such
operating costs to a maximum of sixty five percent (65%)
per annum of crude oil produced and saved hereunder and
not used in petroleum operations. If in any calendar year,
the operating costs exceed sixty five percent(65%) of the
value of crude oil produced and saved hereunder and not
used in petroleum operations, the unrecovered excess shall
be recovered in succeeding years.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
78
38. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a. Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan dan
PT Sulfindo Adiusaha ("SAU") menandatangani
Perjanjian Distributor sebagai kelanjutan kerjasama
yang telah dituangkan dalam Nota Kesepahaman
yang ditandatangani pada tanggal 5 Desember 2008.
a. On April 6, 2009, the Company and PT Sulfindo
Adiusaha (“SAU”) entered into a Distribution
Agreement in continuation of the previous
Memorandum of Agreement that was signed on
December 5, 2008.
Dalam perjanjian distributor ini, Perusahaan ditunjuk
oleh SAU sebagai distributor utama untuk
melaksanakan pemasaran sebagian maupun seluruh
produk kimia SAU seperti Caustic Soda (NaOH)
Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene
Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer
(VCM), Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric
Acid (HCl), Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric
Acid dan Hydrogen Gas untuk lingkup wilayah
Negara Republik Indonesia. Perjanjian Distributor
tersebut berlaku untuk jangka waktu satu tahun sejak
tanggal Perjanjian. Pada tanggal 6 April 2010
perjanjian distributor ini diperpanjang selama satu
tahun.
In this distribution agreement, the Company is
assigned by SAU as the main distributor to sell SAU
chemical products which are Caustic Soda (NaOH)
Liquid, Caustic Soda (NaOH) Flake, Ethylene
Dichloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM),
Polyvinyl Chloride (PVC), Hydrochloric Acid (HCl),
Sodium Hypochlorite (NaOCI), Sulfuric Acid and
Hydrogen Gas in the Indonesian region. The
Distribution Agreement is valid for one year
effective from the agreement date. On April 6, 2010
this distribution agreement has extended for one
year.
Pada tanggal 6 Oktober 2010 Perusahaan dan SAU
menandatangani addendum perjanjian distributor
dimana jangka waktu perjanjian distributor tersebut
diubah menjadi 5 (lima) tahun terhitung sejak
tanggal addendum dan dapat diperpanjang kembali
berdasarkan persetujuan para pihak.
On October 6, 2010 the Company and SAU signed
an addendum of Distribution Agreement where the
agreement was extended for 5(five) years from the
addendum date and can be extended based on
mutual agreement on both parties.
b. Pada tanggal 22 Mei 2000 terjadi penandatanganan
kontrak kerja sama antara PT Pertamina dengan
PT Binatek Reka Kruh (BRK) dalam hal eksplorasi
dan eksploitasi gas dan minyak bumi yang
berdasarkan Technical Assistance Contract. Kontrak
berjangka waktu 20 tahun dimulai dari tanggal
efektif. Dalam kontrak tersebut disebutkan Pertamina
akan bertanggungjawab terhadap pengelolaan
operasional dan kontraktor dalam hal ini BRK harus
menanggung semua beban keuangan dan bantuan
teknis terhadap operasi-operasi tersebut.
b. On May 22, 2000 PT Pertamina entered an
agreement with PT Binatek Reka Kruh (BRK) in
exploration and explotation of natural gas and crude
oil which based on Technical Assistance Contract
(TAC). The term of this contract shall be twenty (20)
years as from the effective date. On contract written
that Pertamina will have and be responsible for the
management of the operations and the Contractor in
this case, BRK, shall provide all the financial and
technical assistance for such operations.
Kontraktor akan menanggung semua biaya
operasional yang terkait operasi-operasi tersebut dan
memiliki kepentingan ekonomi dalam
pengembangan deposit minyak di area (wilayah
kontrak). Total keseluruhan area lebih kurang 258,1
km2 yang terletak di Kruh dan Kaya Pendopo,
Sumatera Selatan.
Contractor shall carry the risk of operating costs
required in carrying out operations and shall
therefore have an economic interest in the
development of the petroleum deposits in the contract
area. The total of contract area approximately 258.1
square kilometers which placed on Kruh and Kaya
area, Pendopo, South Sumatera.
Untuk eksplorasi minyak mentah Kontraktor akan
memulihkan semua biaya operasional maksimum
65% per tahun dari seluruh produksi minyak mentah
dan menyimpannya serta tidak menggunakannya
untuk operasional eksplorasi minyak. Minyak
mentah setelah dikurangi dengan biaya operasional
tersebut akan diambil dan diterima oleh Pertamina
sebesar 73,2143% dan kontraktor akan menerima
26,7857% sisanya.
For the exploration of crude oil, the Contractor will
recover all the operating costs maximum 65% per
annum from the total of crude oil production and
save hereunder and not used in petroleum
operations. Of the crude oil remaining after
deducting operating costs, Pertamina shall be
entitled to take and received 73.2143% and the
Contractor shall be entitled to take and receive
26.7857% remaining.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
79
38. PERJANJIAN DAN PERIKATAN PENTING
(Lanjutan) 38. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND
COMMITMENTS (Continued)
Untuk eksplorasi gas alam, setiap gas alam yang
dihasilkan diarea kontrak tidak digunakan untuk
operasional eksplorasi minyak bumi. Kedua pihak
sepakat bahwa semua pendapatan dan beban yang
berasal dari pemrosesan, pemanfaatan dan penjualan
gas bumi diperlakukan setara dengan yang
disebutkan dalam dokumen mengenai operasi
minyak dan disposisi minyak mentah kecuali, dari
gas alam, atau fraksi propana dan butana yang di
ekstrak dari gas alam.
For natural gas exploration, any natural gas
produced from the contract area to the extent not
used in petroleum operations. Both Pertamina and
the Contractor agreed that all revenues and costs
derived from such processing and utilization and sale
of natural gas shall be treated on a basis equivalent
to that provided for herein concerning petroleum
operations and disposition of crude oil except, of the
natural gas, or the propane and butane fractions
extract from the natural gas.
Biaya operasional untuk minyak bumi dan gas alam
akan dialokasikan pada gas alam dan minyak
mentah berdasarkan nilai relatif produk yang
dihasilkan pada tahun berjalan. Sisanya setelah
dikurangi biaya operasional yang terkait dengan
operasi gas alam, Pertamina akan mengambil 37,5%
dan kontraktor akan menerima dan mengambil
sebesar 62,5%. Jika setelah produksi awal
pendapatan gas alam tidak memenuhi biaya
pemulihan gas alam yang disebutkan diatas,
kelebihan biaya akan ditutupi oleh pendapatan
minyak mentah.
The operating cost for crude oil and natural gas is
allocated to both natural gas and crude oil based on
relative value of product which produced in current
year. The remaining after the deduction of operating
cost that associated with natural gas operation,
Pertamina shall be entitled to take and received
37.5% and the Contractor shall be entitled to take
and received 62.5%. If after the commencement of
natural gas revenue can’t reach in recovering the
cost of natural gas above, the excess of the cost will
be recovered by crude oil revenue.
Pada tanggal 3 Juli 2014 sebagaimana diubah
dengan perubahan tertanggal 7 Juli 2014, PT BRK
telah menandatangani Conditional Sales Purchase
Agreement (CSPA) dengan PT Green World
Nusantara (GWN) untuk mengalihkan Technical
Assitance Contract (TAC) antara PT BRK dengan
Pertamina, yang dilanjutkan dengan akta pengalihan
tanggal 21 Nopember 2014.
Untuk transaksi pengalihan TAC ini, BRK
menerima USD 6.000.000 dari GWN dan telah
mendapat ijin efektif dari Dirjen Migas dengan surat
No. 13988/13/DJM.E/2014 tanggal 13 Nopember
2014 dan dari Pertamina dengan surat
No. 1379/EP0000/2014-S1 tanggal 9 Desember
2014.
Perhitungan rugi pelepasan TAC - Pertamina adalah
sebagai berikut :
On July 3, 2014 as amended by the change , dated
July 7, 2014, PT BRK has signed a Conditional Sales
and Purchase Agreement ( CSPA ) with PT Green
World Nusantara ( GWN ) to divert the Technical
Assistance Contract ( TAC ) between PT BRK with
Pertamina , which is followed by the transfer deed
dated November 21, 2014.
For the transfer of this TAC , BRK received
$ 6,000,000 from GWN and have received effective
permit from the Director General of Oil and Gas in
its letter No. 13988/13 / DJM.E / 2014 dated
November 13, 2014 and from Pertamina in its letter
No. 1379 / EP0000 / 2014 - S1 dated December 9,
2014 .
The calculation of loss release TAC - Pertamina
disposal is as follows :
Harga Jual (USD 6.000.000) Rp 69.546.000.000 Sales Price (USD 6,000,000)
Nilai Buku (Rp 213.174.458.675) Book Value
Rugi pelepasan aset Rp 143.628.458.675 Loss on disposal of assets
Atas transaksi tersebut telah dilaporkan ke Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) dengan Surat
No. 088/DIR-BMSR/XII/14 tanggal 12 Desember
2014.
Over the transaction has been reported to Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) with a letter
No. 088/DIR-BMSR/XII/14 on December 12, 2014.
c. Pada tanggal 1 Maret 2013, Perusahaan mengadakan
perjanjian dengan PT Prima Solusindo Sejahtera, di
mana PT Prima Solusindo Sejahtera menunjuk
Perusahaan sebagai agen penjualan besi beton.
c. On March 1, 2013, the Company entered into an
agreement with PT Prima Solusindo Sejahtera,
where PT Prima Solusindo Sejahtera appointed
Company as a sales agent for iron rods.
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
80
39. INFORMASI SEGMEN 39. SEGMENT INFORMATION
2014 Produk Kimia Bagian atas
& Beras/ Penjualan Minyak/ 2014
Chemical Goods Share on Investasi/ Eliminasi/ Konsolidasi/
& Rice Sale of Oil Investment Elimination Consolidated
Jumlah Aset 401.302.037.729 48.896.505.973 16.511.766.870 - 466.710.310.572 Total Assets
Jumlah Liabilitas 271.812.232.736 150.449.081.862 1.372.831.090 - 423.634.145.688 Total Liabilities
Pendapatan 2.289.640.408.090 4.885.387.975 - - 2.294.525.796.065 Revenue
Income (loss)
Laba (rugi) usaha 19.562.687.109 (7.355.982.538) (80.008.319) - 12.126.696.252 from operation
Pendapatan (beban) Other income (charges)
lain-lain - bersih (182.051.095.656) (142.073.785.094) - 149.509.775.430 (174.615.105.320) - net
Beban pajak penghasilan Income tax expense
- bersih (336.554.364) - - - (336.554.364) - net
Laba (rugi) bersih Income (loss) before
sebelum hak minoritas (162.824.962.911) (149.429.767.632) (80.008.319) 149.509.775.430 (162.824.963.432) minority interest
Hak minoritas - 521 - - 521 Minority interest
Laba (rugi) bersih (162.824.962.911) (149.429.767.111) (80.008.319) 149.509.775.430 (162.824.962.911) Net income (loss)
2013 Produk Kimia Bagian atas
& Beras/ Penjualan Minyak/ 2013
Chemical Goods Share on Investasi/ Eliminasi/ Konsolidasi/
& Rice Sale of Oil Investment Elimination Consolidated
Jumlah Aset 640.069.907.624 203.430.966.997 53.327.800.293 (185.943.415.179) 710.885.259.735 Total Assets
Jumlah Liabilitas 311.548.759.025 208.851.435.543 1.266.654.725 (140.790.442.622) 380.876.406.671 Total Liabilities
Pendapatan 2.189.185.327.469 3.467.622.404 - - 2.192.652.949.873 Revenue
Income (loss)
Laba (rugi) usaha (2.383.125.270) 3.331.281.285 (76.030.246) - 872.125.769 from operation
Pendapatan (beban) Other income (charges)
lain-lain - bersih (25.516.993.207) (6.117.316.572) - 2.862.157.113 (28.772.152.666) - net
Beban pajak penghasilan Income tax expense
- bersih (20.990.210) - - - (20.990.210) - net
Laba (rugi) bersih Income (loss) before
sebelum hak minoritas (27.921.108.687) (2.786.035.287) (76.030.246) 2.862.157.113 (27.921.017.107) minority interest
Hak minoritas - (91.580) - - (91.580) Minority interest
Rugi bersih (27.921.108.687) (2.786.126.867) (76.030.246) 2.862.157.113 (27.921.108.687) Loss
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (Lanjutan)
Pada dan Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal
31 Desember 2014
(Disajikan Dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
(Continued)
As of and For The Year Ended December 31, 2014
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
81
40. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG
ASING
40. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN
CURRENCY
Saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
serta konversinya ke dalam mata uang rupiah pada
tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah
sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities
denominated in foreign currency and their rupiah
equivalents at consolidated statement of financial position
date are as follows:
Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/ Mata uang asing AS$/ Ekuivalent Rupiah/
Original currency US$ IDR Equivalent Original currency US$ IDR Equivalent
Aset Assets
Kas dan Cash and
setara kas 873.438 10.865.568.720 121.249 1.477.900.919 cash equivalent
Piutang usaha - Trade receivables-
pihak ketiga 7.314.920 90.997.608.905 9.650.736 117.632.825.858 third parties
Jumlah aset 101.863.177.625 119.110.726.777 Total assets
Liabilitas Liabilities
Utang usaha - Trade payable-
Pihak ketiga 5.444.160 67.725.345.270 1.825.851 22.255.293.207 Third parties
Jumlah liabilitas 67.725.345.270 22.255.293.207 Total liabilites
Aset bersih 34.137.832.355 96.855.433.570 Assets - Net
2014 2013
41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 41. SUBSEQUENT EVENT
Pada tanggal 31 Januari 2015, Perusahaan telah
melakukan penyertaan saham pada PT Sumber Global
Energy, sebuah Perusahaan dengan bidang usaha
perdagangan batubara, dengan perincian sebagai berikut :
On January 31, 2015, the Company has made the
investment in PT Sumber Global Energy, a Company with
coal trading business, with the following details :
Jumlah saham 7.500 Total shares
Nilai per lembar saham 1.000.000 Value per share
Jumlah Rp 7.500.000.000 Total
Atas transaksi tersebut telah dilaporkan ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) dengan Surat No. 006/DIR-BMSR/I/15
tanggal 3 Pebuari 2015.
Over the transaction has been reported to Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) with a letter No. 006 /DIR-BMS /I/15 on
Febuary 3, 2015
42. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
42. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak bertanggung
jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian
yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2015.
The management of the Company and Subsidiaries are
responsible for the preparation of the consolidated
financial statements that were completed on March 25,
2015.
PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk
l LAPORAN TAHUNAN 2014
ANNUAL REPORT 2014
69
PT BINTANG MITRA SEMESTARAYA Tbk. Senayan City-Panin Tower Lt. 10
Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270