“Sepatu MultiGaya”blog.ub.ac.id/mshmau26/files/2013/06/PRODUCTION-PLANNING.pdf · 2013. 6....
Transcript of “Sepatu MultiGaya”blog.ub.ac.id/mshmau26/files/2013/06/PRODUCTION-PLANNING.pdf · 2013. 6....
PRODUCTION PLANNING & INVENTORY PLANNING
PT BINTANG SEMESTA
“Sepatu MultiGaya”
Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP. MP.
Disusun Oleh :
Kelompok 7 kelas I
HAZENDA BETA (115100300111038)
SOLAGRATICA G. (115100300111044)
ADI WAHYONO (115100300111054)
AHMAD FUADI (115100301111013)
MOCHAMMAD ULUL KHILMI (115100301111045)
GAMMA ADICO (115100301111053)
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 2
BAB 1
PROFIL PERUSAHAAN
PT Bintang Semesta berdiri pada 8 januari 2012 belokasi di kota Malang
Jawa Timur. PT Bintang Semesta pertama didirikan oleh lima orang bersaudara
yakni Ahmad, Sola, Gama, Adi, Ulul dan Beta. Perusahaan ini bergerak di bidang
produksi sepatu. Sepatu yang diproduksi berupa sepatu MultiGaya yang didesain
unik dibandingkan dengan sepatu lainnya, dimana pada sepatu tersebut dapat di
ubah-ubah warnanya (bisa di bongkar pasang lapisan atas sepatunnya) sesuai
dengan keinginan pengguna, yang nantinya akan menjadi trend anak muda saat
ini dan setrusnya, dikarenakan prospek penjualan sepatu sangat baik. Dengan
pemikiran yang tidak terduga, kami berinisiatif untuk memproduksi sepatu, akan
tetapi sepatu yang akan di produksi berbeda dengan sepatu yang lainnya.
Perusahaan kami memproduksi sepatu multi warna dimaksudkan agar konsumen
tidak bosan dengan sepatu yang hanya satu warna saja, perusahaan kami
menawarkan Tujuh warna pada setiap atasan sepatunya, sehingga para kosumen
tidak bosan dengan produk kami, karena konsumen dapat bongkar pasang
atasan sepatu dengan warna yang di sukai. Pada awal mendirikan perusahaan
tersebut, kami mengandalkan modal bersama. Dikarenakan membuat sepatu
multi warna, karena banyak anak muda yang sering berganti gaya dan warna
sepatu.
PT Bintang Semesta merupakan produsen sepatu terkemuka di jawa
timur yang menonjolkan kualitas serta kenyamanan terhadap konsumen, dari
sepatu yang di produksi oleh PT Bintang Semesta. Pada sepatu yang di produksi
yakni menggunakan bahan yang halus dan nyaman bila dipakai. Perusahaan kami
juga mempromosikan sepatu multi warna sebagai sepatu malang yang
cenderung digunakan untuk kalangan remaja dan anak kuliahan sebagai
alternatif untuk ganti gaya sepatu dengan mengganti warna sepatu yang mudah
dibongkar pasang.
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 3
BAB 2
JADWAL INDUK PRODUKSI
Pada dasarnya jadwal induk (master production schedule) merupakan
suatu pernyataan tentang produksi akhir (termasuk parts pengganti dan suku
cadang) dari suatu perusahaan industri menufaktur yang merencanakan
memperoduksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Dengan
kata lain jadwal induk produksi adalah suatu set perencanaan yang
mengidentifikasikan kuantitas dari item tetentu yang dapat dan akan dibuat oleh
suatu perusahaan manufaktur (dalam satuan waktu).
Tujuan pembuatan jadwal induk produksi oleh perusahaan kami adalah:
a. Agar pembuatan produk akhir selesai tepat waktu sesuai dengan yang
dijanjikan pada konsumen.
b. Untuk menghindari kelebihan beban atau kekurangan beban pada
fasilitas produksi sehingga kapasitas produksi pemanfaatannya menjadi
efisien dan hasilnya biaya produksi rendah.
Adapun manfaat dari jadwal induk produksi ini yakni dapat memberikan
input utama kepada sistem perencanaan kebutuhan material dan kapasitas,
selain itu dapat juga dijadikan sebagai landasan untuk menentukan kebutuhan
sumberdaya dan kapasitas. Dengan adanya jadwal induk produksi ini diharapkan
dapat dijadikan dasar untuk menentukan janji kepada konsumen sehingga
harapan konsumen untuk mendapatkan produk dengan tepat waktu dapat
terpenuhi.
Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8
Permintaan 500 650 400 500 750 450 700 850
Persediaan awal 0 200 250 550 750 700 950 950
Volume produksi 700 700 700 700
Persediaan akhir 200 250 550 750 700 950 950 800
Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8
MPS 200 250 550 750 700 950 950 800
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 4
Hours per
unit
machine
2 2 2 2 2 2 2 2
Total 400 500 1100 1500 1400 1900 1900 1600
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
1 2 3 4 5 6 7 8
RCCP PRODUK SEPATU MULTI GAYA
Total hours per unit machine
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 5
BAB 3
MANAJEMEN PERSEDIAAN
Manajemen persediaan sangat penting dalam perusahaan kami karena
apabila persediaan yang ada tidak diatur dengan tepat maka akan menimbulkan
berbagai masalah, misalnya saja perusahaan menanamkan dana yang terlalu
banyak pada perusahaan maka menyebabkan biaya penyimpanan yang
berlebihan demikian pula bila perusahaan tidak mempunyai persediaan maka
menimbulkan biaya biaya kekurangan persediaan, sehingga dengan
pertimbangan pertimbangan inilah kenapa manajemen persediaan tersebut
sangat penting. Persediaan yang ada di perusahaan kami antara lain adalah
Persediaan bahan kain , Persediaan bahan Leather, Persediaan bahan press
kancing, Persediaan bahan sol, Persediaan bahan alas, dan Persediaan Emblem
Brand.
EOQ adalah metode manajemen persediaan yang paling terkenal, model
EOQ ini digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang
meminimumkan biaya langsung penyimpanan persediaan dan biaya
kebalikannya pemesanan persediaan.
EOQ untuk persediaan bahan leather
Dengan asumsi perusahaan membeli bahan 33.600 pasang per tahun
dengan harga per unit Rp 1000. Biaya pemesanan Rp 110.000 tiap kali pesan.
Biaya penyimpanan unit per tahun adalah Rp 50.000 dengan lead time selama 5
hari. Maka EOQ yang diperoleh sebesar
Hasil 271,88 = 272 perpasang
EOQ untuk persediaan Emblem Brand
Dengan asumsi perusahaan membeli bahan 33.600 pasang per tahun
dengan harga per unit Rp 500. Biaya pemesanan Rp 50.000 tiap kali pesan. Biaya
penyimpanan unit per tahun adalah Rp 20.000 dengan lead time selama 4 hari.
Maka EOQ yang diperoleh sebesar
Hasil 409,87 = 410 perpasang
EOQ untuk persediaan bahan Sol
Dengan asumsi perusahaan membeli bahan 33.600 pasang per tahun
dengan harga per unit Rp 9000. Biaya pemesanan Rp 250.000 tiap kali pesan.
Biaya penyimpanan unit per tahun adalah Rp 150.000 dengan lead time selama
10 hari. Maka EOQ yang diperoleh sebesar
Hasil 334,66 = 335 perpasang
EOQ untuk persediaan bahan Alas
Dengan asumsi perusahaan membeli bahan 33.600 pasang per tahun
dengan harga per unit Rp 5000. Biaya pemesanan Rp 150.000 tiap kali pesan.
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 6
Biaya penyimpanan unit per tahun adalah Rp 100.000 dengan lead time selama
10 hari. Maka EOQ yang diperoleh sebesar
Hasil 317,49 = 318 perpasang
EOQ untuk persediaan press kancing
Dengan asumsi perusahaan membeli bahan 336.000 pasang per tahun
dengan harga per unit Rp 50. Biaya pemesanan Rp 30.000 tiap kali pesan. Biaya
penyimpanan unit per tahun adalah Rp 10.000 dengan lead time selama 5 hari.
Maka EOQ yang diperoleh sebesar
Hasil 1419,85 = 1420 perpasang
EOQ untuk persediaan bahan kain Warna
Dengan asumsi perusahaan memproduksi barang 13.400 pasang per
tahun dengan harga per unit Rp 5000. Biaya pemesanan Rp 300.000 tiap kali
pesan. Biaya penyimpanan unit per tahun Rp 200.000. Maka EOQ yang diperoleh
sebesar
Hasil 200.49 = 201 Perpasang
EOQ untuk persediaan bahan kain dalam
Dengan asumsi perusahaan memproduksi barang 67.200 pasang per
tahun dengan harga per unit Rp 6000. Biaya pemesanan Rp 200.000 tiap kali
pesan. Biaya penyimpanan unit per tahun Rp 120.000. Maka EOQ yang diperoleh
sebesar
Hasil 473,28 = 474 Perpasang
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 7
BAB 4
ABC INVENTORY CLASIFICATION
Peran ABC Inventory Classification Bagi Perusahaan
Peran abc inventory classification dalam perusahaan PT BINTANG SEMESTA
adalah:
1. ABC inventory dapat membantu untuk menentukan tingkat persediaan
komponen sepatu multigaya agar efisien.
2. ABC inventory memberikan perhatian pada jenis sepatu yang dapat
memberikan cost benefit yang besar bagi perusahaan.
3. Meningkatkan produktifitas dan efisien fungsi-fungsi produk sepatu
multigaya pada perusahaan.
4. Mempertimbangkan kriteria sebagai pertimbangan untuk melakukan
klasifikasi komponen dalam mebuat sepatu multigaya.
5. Perusahaan difokuskan pada bahan baku yang berniali tinggi pada
material-material A dalam ABC inventory analysis
6. Karena material–material kelas A menggambarkan investasi yang lebih
besar dalam inventory, maka perlu lebih berhati–hati dalam membuat
keputusan tentang kuantitas pesanan dan stock pengaman material–
material kelas A dibandingkan terhadap material material kelas B dan C.
Kategori Item-Item Persediaan
No. Item Harga
1 Sol Sepatu Rp 150.000
2 Kain Warna Rp 200.000
3 Alas Sepatu Rp 100.000
4 Leather Rp 50.000
5 Emblem Brand Rp 20.000
6 Press Kancing Rp 10.000
7 Cat Sablon Rp 10.000
8 Kain Dalam Rp 120.000
No Item Harga Harga Kumulatif
1 Kain Warna Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
2 Sol Sepatu Rp 150.000,00 Rp 350.000,00
3 Kain Dalam Rp 120.000,00 Rp 470.000,00
4 Alas Sepatu Rp 100.000,00 Rp 570.000,00
5 Leather Rp 50.000,00 Rp 620.000,00
6 Emblem Brand Rp 20.000,00 Rp 640.000,00
7 Cat Sablon Rp 10.000,00 Rp 650.000,00
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 8
8 Press Kancing Rp 10.000,00 Rp 660.000,00
Rp 660.000,00
No Item Harga Harga
Kumulatif
Percent
(%)
1 Kain Warna Rp 200.000,00 Rp 200.000,00 30 %
2 Sol Sepatu Rp 150.000,00 Rp 350.000,00 53 %
3 Kain Dalam Rp 120.000,00 Rp 470.000,00 71 %
4 Alas Sepatu Rp 100.000,00 Rp 570.000,00 86 %
5 Leather Rp 50.000,00 Rp 620.000,00 93 %
6 Emblem Brand Rp 20.000,00 Rp 640.000,00 96 %
7 Cat Sablon Rp 10.000,00 Rp 650.000,00 98 %
8 Press Kancing Rp 10.000,00 Rp 660.000,00 100 %
Rp 660.000,00
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 9
BAB 5
DISKON KUANTITAS
Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang diberikan guna
mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga
meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Selain itu,diskon kuantitas
juga dapat memberikan manfaat berupa penurunan unit cost sebagai akibat
pesanan dan produk dalam jumlah yang besar. Contoh diskon kuantitas adalah
harga pembelian suatu majalah. Misalnya untuk pembelian 1 hingga 10
eksemplar harganya masing-masing Rp 5.000,00; untuk 11-25 eksemplar
harganya Rp 4.900,00,dan untuk 26 eksemplar ke atas harganya Rp 4.750,00
Diskon kuantitas bisa diterapkan berdasarkan berbagai ukuran, misalnya nilai
(dalam rupiah) barang yang dibeli, jumlah unit barang yang dibeli,dan
sebagainya. Dalam praktik, diskon kuantitas sering tidak berwujud potongan
tinai, melainkan berupa tambahan unit yang diterima untuk jumlah pembayaran
yang sama (bonus atau free goods) yang diberikan kepada konsumen yang
menbeli dalam jumlah besar. Bisa pula dalam berupa voucher untuk berbelanja
berikutnya, Diskon kuantitas terdiri atas dua jenis, yaitu diskon kuantitas
komulatif dan diskon kuantitas non kumulatif.
Salah satu item persediaan yang termasuk Kelas A (berdasarkan ABC
Inventory Classification) adalah kain warna.
No Kuantitas Diskon Diskon (%) Harga Diskon (P)
1 0 sampai 99 Tidak Ada Diskon Rp 5.000
2 100 sampai 199 2 Rp 4.900
3 200 sampai 299 5 Rp 4.750
4 300 sampai selebihnya 7 Rp 4.650
Biaya normal yaitu Rp 5.000
Biaya pemesanan adalah Rp. 200.000
Permintaan tahunannya kain warna 13400 pasang
Ongkos membawa persediaannya sebesar 20%
Q1 √ ( ) ( )
( ) ( ) Q3
√ ( ) ( )
( ) ( )
Q2 √ ( ) ( )
( ) ( ) Q4
√ ( ) ( )
( ) ( )
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 10
Langkah 2 :
Q*1 = 39 pasang
Q*2 = 100 pasang (disesuaikan)
Q*3 = 200 pasang (disesuaikan)
Q*4 = 300 pasang (disesuaikan)
Langkah 3 :
Perhitungan Biaya Produk tahuan: P x D
Biaya Produk Tahunan I =Rp. 5.000 x 13400 = Rp. 67.000.000
Biaya Produk Tahunan II = Rp. 4900 x 13400 Rp. 65.660.000
Biaya Produk Tahunan III = Rp. 4750 x 13400 = Rp. 63.650.000
Biaya Produk Tahunan IV = Rp. 4650 x 13400= Rp. 62.310.000
Perhitungan biaya Pemesanan tahunan: D/Q x S
Biaya Pemesanan tahunan I = 13400/39 x 200.000 = Rp. 68.717.948
Biaya Pemesanan tahunan II = 13400/100 x 200.000 = Rp. 26.800.000
Biaya Pemesanan tahunan III = 13400/200 x 200.000 = Rp. 13.400.000
Biaya Pemesanan tahunan IV = 13400/300 x 200.000 = Rp. 8.933.333
Perhitungan biaya penyimpanan tahunan: Q/2 x H
Biaya Penyimpanan tahunan I = 39/2 x 1 = 20
Biaya Penyimpanan tahunan II = 100/2 x 0,98 = 49
Biaya Penyimpanan tahunan III = 200/2 x 0,95 = 95
Biaya Penyimpanan tahunan IV = 300/2 x 0,93 = 139.5
Biaya Total : biaya pemesanan + biaya penyimpanan + biaya produk
1. Rp. 68.717.948 + 20 + Rp. 67.000.000= Rp. 135.717.968
2. Rp. 26.800.000+ 49 + Rp. 65.660.000 = Rp. 92.460.049
3. Rp. 13.400.000+ 95 + Rp. 63.650.000= Rp. 77.050.095
4. Rp. 8.933.333+ 139.5 + Rp. 62.310.000= Rp. 77.243.472
Angka
Diskon
Harga
Satuan
Kuantitas
Pesanan
Biaya Produk
Tahunan
Biaya Pemesanan
Tahunan
Biaya
Penyimpanan
Tahunan
Biaya Total
1 39 Rp 5000 Rp. 67.000.000 Rp. 68.717.948 Rp 20 Rp. 135.717.968
2 100 Rp 4900 Rp. 65.660.000 Rp. 26.800.000 Rp 49 Rp. 92.460.049
3 200 Rp 4750 Rp. 63.650.000 Rp. 13.400.000 Rp 95 Rp. 77.050.095
4 300 Rp 4650 Rp. 62.310.000 Rp. 8.933.333 Rp 139.5 Rp. 77.243.472
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 11
BAB 6
PERSEDIAAN PROBABILISTIK
Persediaan probabilistik merupakan suatu model yang digunakan jika
permintaan akan produk tidak diketahui, namun dapat dispesifikasikan dengan
menggunakan distribusi probabilistik. Akibat dari ketidak pastian jumlah
permintaan atau fuzzy demand, maka untuk mengatasi ketidak pastian tersebut
dalam persediaan probabilistik juga dikenal dengan safety stock atau persediaan
pengaman. Maksud dari persediaan pengaman ini sendiri adalah persediaan
yang diadakan dengan tujuan untuk berjaga-jaga apabila terdapat permintaan
yang membludak diluar perkiraan, maka dapat terpenuhi dengan adanya
persediaan pengaman atau safety stock.
Penggunaan model persediaan probabilistik dalam usaha produksi sepatu
MultiGaya tetap digunakan mengingat jenis produk yang merupakan barang
sekunder yang biasanya dalam penjualan barang tidak memiliki jumlah
permintaan yang konstan. Penjualan produk ini dapat digolongkan ke dalam
kategori permintaan musiman. Berbeda halnya dengan produk-produk lain
seperti makan yang merupakan produk primer yang setiap harinya jumlah
permintaan cenderung konstan. Prediksi jumlah permintaan untuk produk
sepatu ini dapat digolongkan ke dalam beberapa momen misalnya seperti pada
saat hari raya, tahun baru, tahun ajaran baru dan promo launching produk untuk
pertama kalinya.
Dengan demikian, permintaan produk menjadi tidak pasti atau fuzzy.
Untuk mengatasi membludaknya permintaan, perusahaan menerapkan model
persediaan probabilitas. Untuk permintaan sepatu MultiGaya, jumlah
permintaan rata-rata dapat mencapai 600 pasang/bulan. Sedangkan untuk
memproduksi 600 pasang sepatu tersebut pabrik membutuhkan waktu tunggu
(lead time) 3 minggu pengerjaan dengan syarat semua bahan baku tersedia.
Maka dari itu akan ditentukan pula jumlah setiap bahan baku yang akan menjadi
safety stock di setiap akhir bulannya. Sebelumnya ditentukan dulu ROP untuk
persediaan sepatu mengingat permintaan yang variatif. Berikut rincian
perhitungan ROP dengan tingkat pelayanan 95% dengan standar deviasi yang
telah ditetapkan sebesar 50 pasang sepatu :
( )
( ) ( ) √
Jadi safety stock-nya sebesar 142 pasang. Untuk bahan baku yang
dibutuhkan dalam pembuatan sepatu MultiGaya terdiri dari Sol, Leather, dan
Kain. Sifat dari ketiga bahan tersebut adalah permintaan dan waktu tunggu yang
tidak konstan. Jumlah bahan yang dibutuhkan menyesuaikan dengan kebutuhan
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 12
tiap komponen dalam menyusun sepatu MultiGaya. Berikut adalah perhitungan
jumlah safety stock yang harus tersedia dalam gudang penyimpanan.
Bahan Leather
Untuk bahan leather memerlukan 4 lembar per pasang sepatu sehingga
membutuhkan 600 x 4 = 2400 leather, sedangkan untuk waktu tunggu
pemesanan leather berlaku 2 minggu per bulan dengan tingkat deviasi waktu
tunggu 3 hari dan deviasi permintaan yang menyesuaikan dengan permintaan
sepatu sebesar 142 x 4 = 568 buah. Tingkat pelayanan yang diharapkan adalah
sebesar 95%. Sehingga ROP ;
( ) (√( ) ( )
( ) ( )
Bahan Sol
Untuk bahan Sol memerlukan 2 buah per pasang sepatu sehingga
membutuhkan 600 x 2 = 1200 sol, sedangkan untuk waktu tunggu pemesanan
leather berlaku 2 minggu per bulan dengan tingkat deviasi waktu tunggu 3 hari
dan deviasi permintaan yang menyesuaikan dengan permintaan sepatu sebesar
142 x 2 = 284 buah. Tingkat pelayanan yang diharapkan adalah sebesar 95%.
Sehingga ROP ;
( ) (√( ) ( )
( ) ( )
Bahan Kain
Untuk bahan kain memerlukan 8 lembar per pasang sepatu sehingga
membutuhkan 600 x 8 = 4800 kain, sedangkan untuk waktu tunggu pemesanan
leather berlaku 2 minggu per bulan dengan tingkat deviasi waktu tunggu 3 hari
dan deviasi permintaan yang menyesuaikan dengan permintaan sepatu sebesar
142 x 8 = 1136 buah. Tingkat pelayanan yang diharapkan adalah sebesar 95%.
Sehingga ROP ;
( ) (√( ) ( )
( ) ( )
Dengan adanya safety stock, maka permintaan yang belum pasti dapat
ditangani dengan baik sesuai dengan perhitungan yang sudah diterapkan. Untuk
hal-hal yang di luar dugaan misalnya seperti jumlah permintaan yang terlalu over
sehingga safety stock tidak mampu mencukupi, maka hal itu dianggap sebagai
fenomena alam yang harus mendapatkan tolerir dan tidak dapat disalahkan
kepada salah satu pihak di perusahaan.
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 13
BAB 7
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
Pada dasarnya jadwal induk (master production schedule) merupakan
suatu pernyataan tentang produksi akhir (termasuk parts pengganti dan suku
cadang) dari suatu perusahaan industri menufaktur yang merencanakan
memperoduksi output berkaitan dengan kuantitas dan periode waktu. Dengan
kata lain jadwal induk produksi adalah suatu set perencanaan yang
mengidentifikasikan kuantitas dari item tetentu yang dapat dan akan dibuat oleh
suatu perusahaan manufaktur (dalam satuan waktu).
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 14
tanggal dibutuhkan
minggu lead time 1 2 3 4 5 6 7 8
A 700 3
700
B 33.600 2
33.600
C 13.400 2
13.400
D 67.200 2
67.200
E 33.600 2
33.600
F 168.000 2
168.000
G 168.000 2
168.000
H 80 2
80
I 36.000 2
36.000
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 15
P R O D U C T I O N P L A N N I N G & I N V E N T O R Y C O N T R O L
Page 16
BAB 8
JUST IN TIME
Just in time merupakan suatu filosofi yang lahir dari ide sederhana , yaitu
memproduksi hanya apa yang dibutuhkan , dengan jumlah yang dibutuhkan , dan
tepat pada waktu yang dibutuhkan . saat ini JIT dikenal dengan salah satu operasi
produksi yang paling efisiensi di dunia. JIT adalah suatu konsep produksi namun
sangan berkaitan dengan manajemen inventory, karena penerapan JIT ang
berhasil mengakibatkan inventory level yang rendah ( lean inventory ) dan hal ini
berarti pula inventory cost yang rendah. sehingga dapat mengurangi biaya
pemeliharaan maupun menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat
menimbun barang Yang perlu dipersiapkan perusahaan agar dapat
menerapkan Just in Time yaitu :
Pemasok
Pemasok yang dipilih perusahaan yaitu pemasok yang dapat mengirim bahan
baku tepat waktu dengan bahan yang berkualitas baik sehingga dengan
ketepatan waktu tersebut, perusahaan tidak perlu mengadakan penyimpanan
sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya penyimpanan.
Tata letak
Tata letak setiap proses dalam produksi di atur sefleksibel mungkin agar
perpindahan bahan dan pekerja dari proses sebelumnya ke proses selanjutnya
dapat lebih cepat sehingga dapat mengurangi pemborosan waktu dan produk
dapat dihasilkan secara maksimal.
Persediaan
Persediaan produk digunakan bila terjadi kelebihan permintaan sehingga
perusahaan tetap dapat mengirimkan produk tepat waktu pada pelanggan tetapi
persediaan tersebut alam jumlah sedikit, hal tersebut dikarenakan supaya
perusahaan tidak mengeluarkan biaya penyimpanan yang besar.
Penjadwalan
Penjadwalan dilakukan mulai dari pemasok, proses produksi, dan
pendistribusian. Dengan penjadwalan maka tidak ada yang menyimpang dari
jadwal sehingga perusahaan dapat menyesuaikan produk yang dipesan dengan
yang diproduksi.
Pemberdayaan pekerja
Pekerja diberikan pelatihan untuk dapat menyesuaikan dengan jadwal,
pekediklasifikasikan agar fleksibilitas pekerja dapat diketahui.