Anemia Hemolitik Lapsus

14
ANEMIA HEMOLITIK DEVI NOVITA C 111 10 313

description

anemia

Transcript of Anemia Hemolitik Lapsus

Page 1: Anemia Hemolitik Lapsus

ANEMIA HEMOLITIK

DEVI NOVITAC 111 10 313

Page 2: Anemia Hemolitik Lapsus

ANEMIA HEMOLITIK

ANEMIA HEMOLI

TIK

Anemia hemoliti

k non imun

Anemia hemoliti

k autoim

un

Page 3: Anemia Hemolitik Lapsus

PENGERTIAN

DEFINISI Anemia

hemolitik non imun adalah

kadar hemoglobin kurang dari nilai normal

akibat kerusakan sel eritrosit yang lebih cepat

dari kemampuan

sumsun tulang untuk

menggantikannya.

Anemia hemolitik autoimun

adalah suatu kelainan dimana terdapat antibodi

terhadap sel-sel eritrosit sehingga

umur eritrosit memendek.

Page 4: Anemia Hemolitik Lapsus

ETIOLOGI

ETIOLOGI

anemia hemolitik autoimun etiologi

pasti dari penyakit autoimun

memang belum jelas

kemungkinan terjadi karena

gangguan central tolerance dan

gangguan pada proses

pembatasan limfosit

autoreaktif residual.

Anemia hemolitik non imun 1).

Defek molecular hemoglobinopati

atau enzimopati .2). Abnormalitas struktur dan

fungsi membran-membran .3).

Faktor lingkungan seperti trauma mekanik atau autoantibodi.

Page 5: Anemia Hemolitik Lapsus

PATOFISIOLOGIUmur SDM normal ialah ± 100-120 hari. Dengan bertambahnya umur sel mulai terjadi glikolisis, aktivitas enzim menurun dan kadar ATP, kalium serta lipid membran menurun pula. Karena rangkaian proses ini, sel darah merah tidak dapat mempertahankan bentuk dan hidupnya dan terjadilah hemolisis. Keadaan/penyakit baik yang kongenital maupun didapat dapat memperpendek umur eritrosit.

Page 6: Anemia Hemolitik Lapsus

PATOFISIOLOGI• Anemia Hemolitik Non ImunHemolisis dapat terjadi intravaskular dan ekstravaskular. Hal ini tergantung pada

patologi yang mendasari suatu penyakit. Pada hemolisis intravaskular, destruksi eritrosit terjadi

langsung di sirkulasi darah. Misalnya pada trauma

mekanik fiksasi komplemen dan aktivasi sel

permukaan atau infeksi yang langsung mendegrasi dan

mendestruksi membran sel eritrosit. Hemolisis

intravaskular jarang terjadi.

Page 7: Anemia Hemolitik Lapsus

PATOFISIOLOGIHemolisis yang lebih sering terjadi adalah hemolisis ektravaskular. Pada hemolisis ekstravakular destruksi sel eritrosit dilakukan oleh sistem retikuloendotelial karena sel eritrosit yang telah mengalami perubahan membran tidak dapat melintasi sistem retikuloendotelial sehingga difagositosis dan dihancurkan oleh makrofag

Page 8: Anemia Hemolitik Lapsus

GEJALA

KLINIS

LemahPusing

.Cepat capek sesak

Tampak pucat dan ikterus.

.Dapat ditemukan

hepatomegali atau

splenomegali.

TakikardiaMengigil

Panas

MialgiaSakit kepala

Page 9: Anemia Hemolitik Lapsus

DIFERENSIAL DIAGNOSIS

• Anemia Pasca Perdarahan • Leukimia  

Page 10: Anemia Hemolitik Lapsus

PEMERIKSAAN LAB

1. Direct Antiglobulin Test ( direct Coomb’s test).

2. Indrect Antiglobulin Test ( Indirect Coomb’s test).

3. Biopsi Sumsum Tulang.

Page 11: Anemia Hemolitik Lapsus

TERAPI

Anemia hemolitik diterapi sesuai penyebabnya.

Pada anemia hemolitik autoimun diterapidengan :• Kortikosteroid.• Splenektomi.      • Imunosupresi, Azatioprin.• Danazol.• Terapi transfusi.

Page 12: Anemia Hemolitik Lapsus

PROGNOSISPrognosis pada pasien dengan anemia

hemolitik tergantung pada penyakit yang

mendasari.

Page 13: Anemia Hemolitik Lapsus

PENCEGAHANTindakan pencegahan dapat berupa :• Pemeriksaan laboratorium jika

ditemukan gejala• Pendidikan kesehatan• Perbaikan gizi• Hidup bersih dan sehat

Page 14: Anemia Hemolitik Lapsus

KASIHTERIMA