Anemia Hemolitik Lapsus
-
Upload
dian-ekawaty-thung -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Anemia Hemolitik Lapsus
ANEMIA HEMOLITIK
DEVI NOVITAC 111 10 313
ANEMIA HEMOLITIK
ANEMIA HEMOLI
TIK
Anemia hemoliti
k non imun
Anemia hemoliti
k autoim
un
PENGERTIAN
DEFINISI Anemia
hemolitik non imun adalah
kadar hemoglobin kurang dari nilai normal
akibat kerusakan sel eritrosit yang lebih cepat
dari kemampuan
sumsun tulang untuk
menggantikannya.
Anemia hemolitik autoimun
adalah suatu kelainan dimana terdapat antibodi
terhadap sel-sel eritrosit sehingga
umur eritrosit memendek.
ETIOLOGI
ETIOLOGI
anemia hemolitik autoimun etiologi
pasti dari penyakit autoimun
memang belum jelas
kemungkinan terjadi karena
gangguan central tolerance dan
gangguan pada proses
pembatasan limfosit
autoreaktif residual.
Anemia hemolitik non imun 1).
Defek molecular hemoglobinopati
atau enzimopati .2). Abnormalitas struktur dan
fungsi membran-membran .3).
Faktor lingkungan seperti trauma mekanik atau autoantibodi.
PATOFISIOLOGIUmur SDM normal ialah ± 100-120 hari. Dengan bertambahnya umur sel mulai terjadi glikolisis, aktivitas enzim menurun dan kadar ATP, kalium serta lipid membran menurun pula. Karena rangkaian proses ini, sel darah merah tidak dapat mempertahankan bentuk dan hidupnya dan terjadilah hemolisis. Keadaan/penyakit baik yang kongenital maupun didapat dapat memperpendek umur eritrosit.
PATOFISIOLOGI• Anemia Hemolitik Non ImunHemolisis dapat terjadi intravaskular dan ekstravaskular. Hal ini tergantung pada
patologi yang mendasari suatu penyakit. Pada hemolisis intravaskular, destruksi eritrosit terjadi
langsung di sirkulasi darah. Misalnya pada trauma
mekanik fiksasi komplemen dan aktivasi sel
permukaan atau infeksi yang langsung mendegrasi dan
mendestruksi membran sel eritrosit. Hemolisis
intravaskular jarang terjadi.
PATOFISIOLOGIHemolisis yang lebih sering terjadi adalah hemolisis ektravaskular. Pada hemolisis ekstravakular destruksi sel eritrosit dilakukan oleh sistem retikuloendotelial karena sel eritrosit yang telah mengalami perubahan membran tidak dapat melintasi sistem retikuloendotelial sehingga difagositosis dan dihancurkan oleh makrofag
GEJALA
KLINIS
LemahPusing
.Cepat capek sesak
Tampak pucat dan ikterus.
.Dapat ditemukan
hepatomegali atau
splenomegali.
TakikardiaMengigil
Panas
MialgiaSakit kepala
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
• Anemia Pasca Perdarahan • Leukimia
PEMERIKSAAN LAB
1. Direct Antiglobulin Test ( direct Coomb’s test).
2. Indrect Antiglobulin Test ( Indirect Coomb’s test).
3. Biopsi Sumsum Tulang.
TERAPI
Anemia hemolitik diterapi sesuai penyebabnya.
Pada anemia hemolitik autoimun diterapidengan :• Kortikosteroid.• Splenektomi. • Imunosupresi, Azatioprin.• Danazol.• Terapi transfusi.
PROGNOSISPrognosis pada pasien dengan anemia
hemolitik tergantung pada penyakit yang
mendasari.
PENCEGAHANTindakan pencegahan dapat berupa :• Pemeriksaan laboratorium jika
ditemukan gejala• Pendidikan kesehatan• Perbaikan gizi• Hidup bersih dan sehat
KASIHTERIMA