Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler Dan Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan
Anatomi Fisiologi
-
Upload
rizkykurniawan14 -
Category
Documents
-
view
1.534 -
download
13
Transcript of Anatomi Fisiologi
i
ANATOMI & FISIOLOGI
PANCA INDERA MANUSIA
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Semester I
yang Diampu oleh Rodhi Hartono, S.Kp., Ns. M. Biomed
dan Syamsul Arif, S.Kep., Ns. M. Biomed
DISUSUN OLEH
Barzam Fathan P.17420110039
Deny Irwanto P.17420110043
Fitri Kurniawati P.17420110046
Istriana P.17420110049
Okto Priyasdhika Zaelani P.17420110057
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
2010 / 2011
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. atas rahmat dan hidayah-
Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Anatomi & Fisiologi
Panca Indera Manusia” ini tanpa halangan suatu apa pun.
Dalam makalah ini, kami akan memaparkan tentang anatomi berikut
fisiologi dari panca indera manusia yang meliputi indera penglihatan, indera
pendengaran, indera penciuman, indera peraba dan indera pengecap. Kami
menyadari, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
antara lain:
1. Bapak Rodhi Hartono selaku Koordinator MK Anatomi Fisiologi
2. Bapak Rodhi Hartono dan Bapak Syamsul Arif selaku pengampu Mata
Kuliah Anatomi Fisiologi
3. Segenap tim penyusun makalah
4. Pihak-pihak lain yang telah mendukung terselesaikannya makalah
Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan bantuan dari pihak-
pihak tersebut.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan serta penyusunan makalah ini
mungkin masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas
kekurangan tersebut dan besar harapan kami untuk mendapat kritik berikut saran
mengenai kekurangan tersebut.
Semarang, 4 November 2010
Penyusun Makalah
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I – PENDAHULUAN 1
1. Latar belakang 1
2. Rumusan masalah 1
3. Ruang lingkup pembahasan 2
4. Tujuan penulisan 2
5. Manfaat penulisan 2
BAB II – PANCA INDERA MANUSIA 3
1. Pengertian Panca Indera 3
2. Indera Penglihatan 4
3. Indera Pendengaran 9
4. Indera Penciuman 13
5. Indera Peraba 18
6. Indera Pengecap 19
BAB III – PENUTUP 23
1. Kesimpulan 23
DAFTAR PUSTAKA 24
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Panca indera pada manusia merupakan sekumpulan reseptor tertentu yang
terlokalisasi dan merupakan paling ujung yang dapat menerima rangsangan-
rangsangan (stimulus) dari lingkungan untuk direspon oleh tubuh (efektor).
Terdapat lima indera pada manusia yaitu indera penglihat, indera
pendengar, indera peraba, indera pembau dan indera pengecap. Anatomi berikut
mekanisme (fisiologi) dari masing-masing indera tersebut patut diketahui supaya
kita dapat mengetahuinya secara lebih rinci.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah mengenai anatomi dan fisiologi panca indera manusia
adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud panca indera manusia?
2. Bagaimana anatomi dan fisiologi:
- Indera penglihatan
- Indera pendengaran
- Indera penciuman
- Indera peraba
- Indera pengecap
3. Ruang Lingkup Pembahasan
Ruang lingkup pembahasan mengenai anatomi dan fisiologi panca indera
manusia adalah sebagai berikut:
1. Definisi panca indera manusia
2
2. Anatomi dan fisiologi:
- Indera penglihatan
- Indera pendengaran
- Indera penciuman
- Indera peraba
- Indera pengecap
4. Tujuan Penulisan
Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan definisi panca indera manusia
2. Menjelaskan anatomi dan fisiologi panca indera manusia yang terdiri
dari indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera
peraba dan indera pengecap
5. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Pembaca dapat mengerti definisi panca indera manusia
2. Pembaca dapat memahami anatomi mau pun fisiologi dari panca
indera manusia yang terdiri dari indera penglihatan, indera
pendengaran, indera penciuman, indera peraba dan indera pengecap
***
3
BAB II
PANCA INDERA MANUSIA
1. Pengertian Panca Indera Manusia
Panca indera pada manusia merupakan salah satu dari masukan sensorik,
yakni masukan aferen yang tidak mencapai tingkat kesadaran. Panca indera
manusia berfungsi untuk menangkap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
untuk diolah menjadi informasi oleh alat-alat indera (reseptor). Alat-alat indera
tersebut terdiri dari:
a. Indera penglihat (mata)
b. Indera pendengar (telinga)
c. Indera pencium/penghidu (hidung)
d. Indera peraba (kulit)
e. Indera pengecap (lidah)
Apabila dikelompokkan sesuai dengan jenis rangsang yang didapat, maka
alat-alat indera ini dibagi ke dalam 3 kelompok:
1. Kemoreseptor
Kemoreseptor merupakan alat indera yang merespon terhadap
rangsangan zat kimia, yaitu indera pembau dan indera pengecap.
2. Mekanoreseptor
Mekianoreseptor merupakan reseptor yang peka terhadap energi
mekanis. Energi mekanis tersebut dapat berupa gaya berat, tegangan suara
dan tekanan. Alat indera yang termasuk di dalamnya yakni indera peraba
dan indera pendengaran.
3. Fotoreseptor
Fotoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsang
cahaya, dalam hal ini adalah indera penglihat.
4
2. Indera Penglihatan Manusia
Indera penglihatan pada manusia adalah mata. Mata berfungsi untuk
menangkap berbagai macam stimulus atau rangsang berupa cahaya. Mata terdiri
dari 3 lapisan utama, yaitu sklera/kornea, koroid dan retina. Berikut ini adalah
fungsi dari tiap bagian mata:
No
.Nama Letak / Struktur Fungsi
1 Kornea Lapisan paling luar dari
mata
Berperan dalam
kemampuan refraktif
(pembelokan cahaya)
mata
2 Aqueous humor Rongga anterior antara
kornea dan lensa berupa
cairan encer jernih
Mengandung zat gizi
untuk kornea dan lensa
3 Iris Cincin otot berpigmen
yang terlihat di dalam
aqueous humor
Mengubah ukuran pupil
serta memberikan
warna mata
4 Pupil Lubang bundar anterior Mengatur jumlah
16 14 13
15
12
9
7
10 11
86
4
1
2
35
5
di bagian tengah iris cahaya yang masuk
5 Ligamentum
suspensorium
Menggantung di antara
otot siliaris dan lensa
Berfungsi dalam daya
akomodasi mata
6 Lensa mata Terletak di antara
aqueous humor dan
vitreous humor, melekat
ke otot siliaris melalui
ligamentum
suspensorium
Menghasilkan
kemampuan refraktif
yang bervariasi selama
berakomodasi
7 Korpus siliaris Turunan khusus lapisan
koroid di sebelah anterior
dan membentuk cincin
mengelilingi tepi luar
lensa
Membentuk aqueous
humor
8 Vitreous humor Berada di antara lensa
mata dengan retina,
berupa zat semicair mirip
gel
Membantu
mempertahankan
bentuk mata yang bulat
9 Sklera Lapisan mata terluar
yang kuat
Membentuk bagian
putih mata, proteksi
10 Koroid Lapisan tengah mata Mengandung pigmen
untuk mencegah
berhamburnya berkas
cahaya di mata,
mengandung pembuluh
darah, bagian
anteriornya merupakan
iris dan badan siliaris
11 Retina Lapisan mata paling Mengandung
fotoreseptor (sel batang
6
- Sel batang
- Sel kerucut
- Sel ganglion
dalam
Fotoreseptor terluar
retina
Fotoreseptor terluar
retina
Lapisan terdalam retina
& sel kerucut)
Bertanggung jawab
untuk penglihatan
bersensitivitas tinggi,
hitam-putih dan
penglihatan malam
Ketajaan penglihatan,
penglihatan warna,
penglihatan siang hari
Pengolahan rangsang
cahaya oleh retina,
membentuk saraf
optikus
12 Fovea / bintik
kuning
- Maskula lutea
Tepat di bagian tengah
retina
Tepat di sekitar fovea,
terdapat banyak sel
kerucut
Daerah dengan
ketajaman paling tinggi
13 Diskus optikus /
bintik buta
Titik yang sedikit di luar
pusat retina dan tidak
mengandung fotoreseptor
Rute untuk berjalannya
saraf optikus dan
pembuluh darah
14 Pembuluh darah Terletak di dalam
vitreous humor dan retina
Memberikan makanan /
nutrisi pada mata
(retina)
15 Saraf optikus Keluar dari setiap mata
di diskus optikus
Meneruskan rangsang
cahaya ke otak
16 Otot mata Mencencang bola mata Menggerakkan bola
7
eksternal mata
Dalam menerima rangsang cahaya, mata akan mengatur jumlah yang
diterima dengan menggunakan pupil. Ukuran pupil akan dikontrol oleh iris. Iris
mengandung dua kelopok jaringan itit polos, satu sirkuler (serat otot melingkar di
dalam iris) dan yang lain radial (serat-seratnya menjalar ke luar dari batas pupil
seperti jari-jari roda sepeda).
Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, maka otot sirkuler akan
berkontraksi, akibatnya serat-serat otot akan memendek dan ukuran pupil akan
mengecil sehingga jumlah cahaya yang masuk berkurang. Begitu juga sebaliknya,
apabila cahaya yang masuk terlalu temaram, maka otot radialis akan memendek
sehingga ukuran pupil akan membesar dan jumlah cahaya yang masuk ke mata
akan ditingkatkan.
Mata juga memiliki kemampuan akomodasi lensa, yakni kemampuan
untuk mengembang-pipihkan lensa dalam menyesuaikan sumber cahaya jauh atau
dekat sehingga dapat difokuskan tepat ke retina. Cahaya yang sudah melewati
pupil akan direfraksikan oleh lensa, yakni dibiaskan sedemikian rupa sehingga
nantinya dapat difokuskan ke retina. Kemampuan untuk berakomodasi ini diatur
oleh otot siliaris. Otot siliaris merupakan otot polos melingkar yang melekat ke
lensa melalui ligamentum suspensorium.
Ketika otot siliaris relaksasi, ligamentum suspensorium kontraksi dan akan
menarik lensa sehingga lensa akan memipih. Memipihnya lensa ini akan
meminimalkan kekuatan refraksi dan terjadi apabila sumber cahaya terletak jauh
dari mata (lensa tidak berakomodasi). Sedangkan saat otot silaris kontraksi,
ligamentum suspensorium relaksasi sehingga lensa akan membulat dan kekuatan
refraksi lensa meningkat. Ini terjadi saat sumber cahaya terletak dekat (terjadi
akomodasi).
Cahaya kemudian akan diteruskan menuju ke retina. Retina memiliki
beberapa lapisan, lapisan terluarnya mengandung sel-sel batang dan sel kerucut,
dimana sangat peka terhadap rangsang cahaya. Lapisan tengahnya berupa neuron
8
bipolar yang akan mengolah rangsang cahaya. Sedangkan lapisan dalamnya
merupakan sel ganglion, sel ini akan membentuk saraf optikus, yang akan
meneruskan rangsang cahaya ke otak untuk diterjemahkan. Di retina juga terdapat
bintik kuning yang paling peka terhadap rangsang cahaya karena di sekitarnya
terdapat banyak sel kerucut. Selain itu juga terdapat bintik buta, yang merupakan
jalur masuk pembuluh darah dan saraf optikus.
Sel batang dan sel kerucut memiliki beberapa karakteristik yang
ditunjukkan pada tabel berikut ini:
No. Sel Batang Sel Kerucut
1. Jumlah 100 juta per retina Jumlah 3 juta per retina
2. Penglihatan dalam rona abu-abu Peng;lihatan warna
3. Kepekaan tinggi Kepekaan rendah
4. Ketajaman rendah Ketajaman tinggi
5. Terdapat banyak konvergensi di jalur retina Sedikit konvergensi di jalur retina
6. Lebih banyak di tepi Terkonsentrasi di fovea
Kepekaan mata yang sangat bergantung pada sel-sel batang dan kerucut ini
dapat berubah-ubah melalui adaptasi gelap-terang. Apabila mata mengalami
penurunan sumber cahaya secara mendadak, mata akan kesulitan untuk melihat
untuk pertama kali, namun secara perlahan-lahan mata akan mampu digunakan
untuk melihat secara wajar. Inilah yang disebut adaptasi gelap.
Sebaliknya, apabila mata mengalami peningkatan sumber cahaya secara
mendadak, mata juga akan mengalami kesulitan untuk melihat pertama kali,
namun secara bertahap mata akan mampu digunakan untuk melihat secara wajar,
inilah yang disebut adaptasi terang.
Kemampuan beradaptasi gelap-terang ini dipengaruhi oleh fotopigmen
yang terdiri dari rodopsin dan retinen. Saat terjadi adaptasi gelap, fotopigmen
akan dibentuk supaya mata tetap dapat digunakan untuk melihat di kegelapan,
sementara saat adaptasi terang, fotopigmen terutama bagian rodopsin akan
“dibakar habis” oleh cahaya terang.
Sebagai mekanisme protektif, mata memiliki kelopak mata yang berfungsi
untuk melindungi bagian anterior mata dari gangguan luar. Di kelopak mata
9
terdapat bulu mata untuk menangkis benda-benda asing berukuran halus seperti
debu. Kelopak mata juga berperan penting saat ada benda yang datang mendadak
atau cahaya yang sangat menyilaukan. Kedipan kelopak mata secara spontan
beulang-ulang membantu menyebarkan air mata untuk melumasi mata,
membersihkan dan bersifat bakterisidal (membunuh kuman). Air mata tersebut
diproduksi terus menerus oleh kelenjar lakrimalis di sudut lateral atas di bawah
kelopak mata.
3. Indera Pendengaran Manusia
Telinga merupakan indera pendengaran manusia. Dalam hal ini
pendengaran sudah jelas berhubungan erat dengan telinga, jadi dapat dikatakan
indra pendengaran sangat berpengaruh dengan suara yang masuk ke dalam telinga
sehingga dapat diterima dan diteruskan sampai ada respon bagi pendengar.
Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan
telinga dalam.
Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah
meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada
telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls
ke otak untuk diolah.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran
timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang
khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap
dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai
dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak
dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat
dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang
menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga
agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.
10
b. Telinga tengah
Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga
tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio
yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah
berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan
telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan
jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.
Selain itu terdapat juga tiga tulang pendengaran, tersusun seperti
rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga
tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang
telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh
ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang
ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela
oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang
memungkinkan gerakan bebas.
11
Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran
suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga
telinga tengah ke jendela oval.
c. Telinga dalam
Bagian ini mempunyai beberapa susunan yang terdiri dari labirin
tulang dan labirin membran.
Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.
1. Tiga saluran setengah lingkaran
2. Ampula
3. Utrikulus
4. Sakulus
5. Koklea atau rumah siput
Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit.
Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan
organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga
vestibulum dari labirin tulang.
Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri
dari tiga saluran yang sejajar yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan
dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan
dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan
lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran
tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah
dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah
terdapat tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel
dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk
mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya
berhadapan dengan membran tektorial. Dasar sel pendengar terletak pada
membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung
membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi
inilah yang disebut organ Korti. Gelombang bunyi yang masuk ke dalam
12
telinga luar membuat getar gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan
oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada
jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran
vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer
dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran
cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang
dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.
Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.
Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput
basiler, yang bisa menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.
Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah
rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler
akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan
impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf
pendengaran.
Bagian dari alat
vestibulum atau alat
keseimbangan berupa tiga
saluran setengah lingkaran
yang dilengkapi dengan
organ ampula (kristal) dan
organ keseimbangan yang
ada di dalam utrikulus clan
sakulus.
Ujung dari setup
saluran setengah lingkaran
membesar dan disebut
ampula yang berisi reseptor,
sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.
Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang
ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai
13
rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.
Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok
sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith (yaitu
butiran natrium karbonat). Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada
rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.
4. Indera Penciuman Manusia
Alat indera penciuman atau penghidu manusia yaitu hidung. Hidung
manusia dibagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang disebut
dengan Nostri. Dinding pemisah disebut dengan septum, septum terbuat
dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung dilapisi dengan rambut dan
membran yang mensekresi
lendir lengket.
Rongga hidung (nasal
cavity) berfungsi untuk
mengalirkan udara dari luar ke
tenggorokan menuju paru paru.
Rongga hidung ini di
hubungkan dengan bagian
belakang tenggorokan. Rongga
hidung dipisahkan oleh langit-
langit mulut kita yang disebut
dengan Palate.
Mucous membrane berfungsi menghangatkan udara dan
melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang
berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya
yang dapat merusak paru-paru.
14
Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul
di udara. Dia atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat
sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian
pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada
sekitar 10 juta.
Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan dikirim ke
the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim
sinyal ke otak dan kemudian diproses oleh otak bau apakah yang telah
tercium oleh hidung.
4. Indera Peraba Manusia
Alat indera peraba manusia adalah kulit. Kulit merupakan lapisan jaringan
yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh,
berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang-lubang
masuk. Pada
permukaan kulit
bermuara kelenjar
keringat dan kelenjar
mukosa. Luas kulit
pada orang dewasa
sekitar 1.5 m2 dan
beratnya sekitar 15%
dari berat badan secara
keseluruhan.
Karakteristik kulit
diuraikan sebagai
berikut:
1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh
lingkungan.
15
2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.
3. Luas : 1,50 – 1,75 m.
4. Tebal rata – rata : 1,22mm.
5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan
paling tipis : 0,5 mm.pada daerah penis.
Kulit terdiri atas beberapa lapisan yang di setiap lapisannya memiliki
fungsi berbeda-beda. Berikut adalah bagian-bagian kulit:
a. Epidermis
Tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan
sel yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak : selapis lapisan tanduk
dan selapis zona germinalis. Bagian-bagian epidermis dapat dilihat dengan
mikroskop. seperti pada gambar dibawah ini:
Lapisan epidermal. Lapisan tanduk terletak paling luar, dan
tersusun
atas tiga
lapisan
sel yang
membentuk epidermis.
Lapisan-lapisan kulit terdiri dari stratum korneum, stratum iusidum, tratum
granulosum, zona germinalis, stratum spinosum/stratum akantosum dan
stratum basal/germinativum.
b. Dermis
Dermis atau Korium
16
merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh
membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tapi
batas ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya
terdapat sel lemak.
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
Bagian atas, pars papilaris (stratum papilar).
Bagian bawah, retikularis (stratum retikularis).
c. Subkutis
Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak.
Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan
setruktur internal seperti otot dan tulang. Subkutis terdiri dari kumpulan-
kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabut-
serabut jaringan ikat dermis. sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya
terdesak kepinggir, sehingga membentuk seperti cincin.
Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus, yang tebalnya tidak
sama pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan
perempuan tidak sama. Fungsi penikulus adiposus adalah sebagai s pegas
atau bila tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas
atau untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk
kecantikan tubuh.
Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal
dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang
terdapat pada kulit,sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima
rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit.ujung saraf yang bebas untuk
menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, yang
mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.
17
Kulit dalam tubuh manusia berperan dalam sistem integumentum memiliki
fungsi secara umum sebagai berikut:
1. Melindungi tubuh terhadap luka,mekanis,kimia,dan termis karena
epitelnya dengan bantuan sekret kelenjar memberikan perlindungan
terhadap kulit.
2. Perlindungan terhadap mikroorganisme patogen.
3. Mempertahankan suhu tubuh dengan pertolongan sirkulasi darah.
4. Mengatur keseimbangan cairan melalui sirkulasi kelenjar.
5. Alat indra melalui persarafan sensorik dan tekanan temperatur dan
nyeri.
6. Sebagai alat rangsangan rasa yang datang dari luar yang dibawa oleh
saraf sensorik dan motorik ke otak.
Sebagai alat indera peraba, rasa sentuhan di kulit disebabkan rangsangan
pada ujung saraf,berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang; panas,
dingin dan sakit ditimbulkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari
suatu benda misalnya mengenai otot dan tulang.
Panca indera peraba terdapat pada kulit, disamping itu kulit juga sebagai
pelepas panas yang ada pada tubuh, kulit menutupi dan berhubungan dengan
selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang.kulit mempunyai
ujung-ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan ke pusat
saraf di otak.
Sensasi kulit terdiri dari rasa raba, tekanan, panas, dingin dan rasa sakit.
Reseptor-reseptor tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh
manusia.reseptor masing-masing berbeda yang terbanyak adalah reseptor rasa
sakit, kemudian sensasi raba, dingin dan panas.reseptor yang terletak di lapisan
epitel, ditemukan pada mukosa mulut dan traktus respiratorius untuk rasa raba dan
rasa sakit, dan jaringan epitel gepeng berlapis-lapis pada bagian akar rambut.
Reseptor yang terletak pada pada jaringan ikat sangat banyak terletak pada
kulit di bawah lapisan mukosa disekitar sendi, pleura, endokardium, peritonium
dan lain-lain. Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf
18
didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang panas, dingin,
sakit,semua perasaan yang berlainan.
Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat perabaan
sensitif terhadap dingin dan sakit. Perasaan yang disebabkan tekanan yang sangat
dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang menetukan dan menilai berat suatu
benda timbul pada struktur lebih dalam misalnya pada otot dan sendi.
5. Indera Pengecap Manusia
Alat indera pengecap (gultasi) pada manusia adalah lidah. Lidah terletak
pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar
pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan pada gigi-gigi bawah,
sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah.
Bila lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang
disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian
posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila
dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut,
maka ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir (membran mukrosa) lidah selalu
lembab, dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Lidah memiliki permukaan
yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Permukaan atasnya seperti
beludru dan ditutupi papila-papila, terdapat tiga jenis papila, yaitu:
1. Papillae sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas buah dari
jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papillae
sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-
masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini
tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.
2. Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi
lidah, dan berbentuk jamur.
3. Papillae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada
seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah
puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding
papillae sirkumvalata dan fungiforumis. Papillae filiforumis lebih
19
berfungsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan
yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan faring juga
bermuatan puting-puting pengecap.
Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri
dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai
reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.
Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asam, dan asin.
Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu
merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya
dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-
sungguh bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang
berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang
berbeda-beda juga. Adaptasi dari rasa kecap mula-mula berlangsung cepat dalam
2-3 detik, kemudian adaptasi berjalan lambat.
Bahan kimia penyusun makanan (tastant) yang larut dalam air ludah akan
kontak dengan sel rasa melalui pori rasa. Di sana , mereka juga akan berinteraksi
dengan protein yang sering disebut reseptor rasa atau protein-protein yang
bertindak sebagai pori yang dikenal sebagai kanal ion (ion channel). Interaksi
tersebut menyebabkan perubahan elektrokimia atau listrik di dalam sel rasa
sehingga memicu pelepasan sinyal kimia, yang akhirnya mengantar impuls ke
otak.
Perubahan listrik tersebut sangat ditentukan olehkonsentrasi atom-atom
yang bermuatan atau ionnya. Sel rasa, sebagaimana neuron (sel saraf) , secara
normal memiliki muatan internal yang negatif dan eksternalnya bermuatan
positif. Tastant akan mengubah keadaan tersebut dan meningkatkan konsentrasi
ion positif di dalam sel rasa, misalnya dengan mengeluarkan atom bemuatan
lainnya.
Adanya
perubahan elektrokimia
atau depolarisasi Pahit
Masam
Asin
20
menyebabkan sel rasa melepas neurotransmiter, yang mendorong neuron kontak
dengan sel rasa untuk memancarkan pesannya ke otak.
Senyawa kimia yang memberikan rasa asin dan asam secara langsung akan
bergerak melalui kanal ion, sedangkan rasa pahit dan manis perlu pengikatan
senyawa kimia dengan permukaan reseptor rasa terlebih dahulu. Lima jalur
biokimia yang mendasari kualitas rasa tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai
berikut:
1. Asin
Sensasi rasa ini dapat ditimbulkan dari garam ,misalnya garam
dapur atau natrium klorida (NaCl) garam ini akan membangunkan sel rasa
ketika ion natrium (Na+) masuk melalui kanal ion pada mikrovili bagian
apikal (atas) ion Na juga masuk lewat kanal pada basolateral (sisi) sel rasa.
Akumulasi ion Na menyebabkan perubahan elektrokimia yamg
disebut depolarisasi yang mengakibatkan ion kalsium (Ca+) masuk ke
dalam sel. Selanjutmya, ion kalsium akan mendorong sel untuk
melepaskan sinyal kimia yang disebut neurotransmiter yang terkemas
dalam gelembung (vesicle).
Sel-sel saraf akan menerima pesan dan memancarkan sinyal ke
otak. Sel-sel rasa kembali mengalami polarisasi atau reset dengan diikuti
membukanya kanal ion sehingga ion kalium (K+) dapat keluar sel.
2. Asam
Sensasi rasa ini disebabkan oleh ion hidrogen di dalam larutan . ion
ini beraksi terhadap sel rasa dalam tiga cara , yaitu secara langsung dpat
masuk ke dalam sel, memblokir kanal o\ion kalium pada mikrovili, dan
mengikat kanal bukaandi mikrovili sehingga ion-ion positif dapat masuk
ke dalam sel rasa. Terakumulasinya muatan positif ini akan mendorong
depolarisasi yang menyebabkan pelepasan neurontransmiter ,selanjutnya
akan memberikan sinyal ke otak.
21
3. Manis
Gula atau pemanis buatan tidak langsung amsuk sel rasa,tetapi
memicu dulu perubahan di dalam sel.senyawa tersebut akan terikat
reseptor pada permukaan sel rasa yang digandeng dengan molekul G-
protein. Dinamakan G-protein krena unutk aktivitasnya protein ini diatur
oleh guanin trifosfat.
Setelah berinteraksi, sub unit (α , β, γ) dari G-protein akan terbelah
menjadi subunit α , β, γ yang berguna mengaktifkan suatu enzim di
dekatnya. Enzim kemudian mengkonversi prekusor didalam sel ke dalam
second messenger yang secara tidak langsung dapat menutup kanal
kalium.
4. Pahit
Misalnya kuinin,zat ini juga beraksi melaui G-protein bersama
reseptor dan second messenger,hanya saja disini second messenger
mendorong pelepasan ion kalsium dan retikulum endoplasma. Akibat
terakumulasinya ion kalsium, akan menyebabkan depolarisasi dan
pelepasan neurotransmiter.
5. Umami
Rasa ini ditimbulakn oleh glutamat, asam amino yang banyak
terdapat pada protein daging,ikan dan legum. Umami berasal dari bahasa
jepang yang berarti “meaty” atau “savory” (enak , sedap lezat). Senyawa
ini dalam aksinya juga melalui pengikatan dengan G-protein bersama
reseptor dan second messenger. Namun tahapan antara second messenger
dan pelepasan neurotransmiter belum diketahui.
Kerja sama antara indera pengecap dan indera pembau dapat
mempengaruhi nafsu makan seseorang. Di samping itu juga mempengaruhi
produksi kelenjar air liur. Bila aroma makanan itu sedap dan rasanya lezat, maka
nafsu makan seseorang akan meningkat dan produksi liur juga akan meningkat
22
untuk ditelan. Sebaliknya bila zat berbau busuk ,maka nafsu amakan atau selera
makan akan menurun, tetapi produksi liur akan meningkat untuk dibuang.
***
23
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Panca indera manusia berfungsi untuk menangkap rangsangan-rangsangan
dari lingkungan untuk diolah menjadi informasi oleh alat-alat indera (reseptor).
Alat-alat indera tersebut terdiri dari:
a. Indera penglihat (mata)
b. Indera pendengar (telinga)
c. Indera pencium/penghidu (hidung)
d. Indera peraba (kulit)
e. Indera pengecap (lidah)
***
24
DAFTAR PUSTAKA
Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung: CV Yrama Widya.
Pearce, C. Evelyn. 1993. Anatomi Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sherwood, Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia dari Sel ke Siste. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran
Referensi tamabahan:
http://id.wikipedia.org/wiki/Lidah
http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping /Praweda/Biologi/0088%20Bio%202-10b.htm