Anatomi Fisiologi

40
i ANATOMI & FISIOLOGI PANCA INDERA MANUSIA MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Semester I yang Diampu oleh Rodhi Hartono, S.Kp., Ns. M. Biomed dan Syamsul Arif, S.Kep., Ns. M. Biomed DISUSUN OLEH Barzam Fathan P.17420110039 Deny Irwanto P.17420110043 Fitri Kurniawati P.17420110046 Istriana P.17420110049 Okto Priyasdhika Zaelani P.17420110057 JURUSAN KEPERAWATAN

Transcript of Anatomi Fisiologi

Page 1: Anatomi Fisiologi

i

ANATOMI & FISIOLOGI

PANCA INDERA MANUSIA

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Anatomi Fisiologi Semester I

yang Diampu oleh Rodhi Hartono, S.Kp., Ns. M. Biomed

dan Syamsul Arif, S.Kep., Ns. M. Biomed

DISUSUN OLEH

Barzam Fathan P.17420110039

Deny Irwanto P.17420110043

Fitri Kurniawati P.17420110046

Istriana P.17420110049

Okto Priyasdhika Zaelani P.17420110057

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG

2010 / 2011

Page 2: Anatomi Fisiologi

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. atas rahmat dan hidayah-

Nya, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Anatomi & Fisiologi

Panca Indera Manusia” ini tanpa halangan suatu apa pun.

Dalam makalah ini, kami akan memaparkan tentang anatomi berikut

fisiologi dari panca indera manusia yang meliputi indera penglihatan, indera

pendengaran, indera penciuman, indera peraba dan indera pengecap. Kami

menyadari, penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,

antara lain:

1. Bapak Rodhi Hartono selaku Koordinator MK Anatomi Fisiologi

2. Bapak Rodhi Hartono dan Bapak Syamsul Arif selaku pengampu Mata

Kuliah Anatomi Fisiologi

3. Segenap tim penyusun makalah

4. Pihak-pihak lain yang telah mendukung terselesaikannya makalah

Kami mengucapkan terimakasih atas dukungan dan bantuan dari pihak-

pihak tersebut.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan serta penyusunan makalah ini

mungkin masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas

kekurangan tersebut dan besar harapan kami untuk mendapat kritik berikut saran

mengenai kekurangan tersebut.

Semarang, 4 November 2010

Penyusun Makalah

Page 3: Anatomi Fisiologi

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I – PENDAHULUAN 1

1. Latar belakang 1

2. Rumusan masalah 1

3. Ruang lingkup pembahasan 2

4. Tujuan penulisan 2

5. Manfaat penulisan 2

BAB II – PANCA INDERA MANUSIA 3

1. Pengertian Panca Indera 3

2. Indera Penglihatan 4

3. Indera Pendengaran 9

4. Indera Penciuman 13

5. Indera Peraba 18

6. Indera Pengecap 19

BAB III – PENUTUP 23

1. Kesimpulan 23

DAFTAR PUSTAKA 24

Page 4: Anatomi Fisiologi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Panca indera pada manusia merupakan sekumpulan reseptor tertentu yang

terlokalisasi dan merupakan paling ujung yang dapat menerima rangsangan-

rangsangan (stimulus) dari lingkungan untuk direspon oleh tubuh (efektor).

Terdapat lima indera pada manusia yaitu indera penglihat, indera

pendengar, indera peraba, indera pembau dan indera pengecap. Anatomi berikut

mekanisme (fisiologi) dari masing-masing indera tersebut patut diketahui supaya

kita dapat mengetahuinya secara lebih rinci.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah mengenai anatomi dan fisiologi panca indera manusia

adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud panca indera manusia?

2. Bagaimana anatomi dan fisiologi:

- Indera penglihatan

- Indera pendengaran

- Indera penciuman

- Indera peraba

- Indera pengecap

3. Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan mengenai anatomi dan fisiologi panca indera

manusia adalah sebagai berikut:

1. Definisi panca indera manusia

Page 5: Anatomi Fisiologi

2

2. Anatomi dan fisiologi:

- Indera penglihatan

- Indera pendengaran

- Indera penciuman

- Indera peraba

- Indera pengecap

4. Tujuan Penulisan

Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan definisi panca indera manusia

2. Menjelaskan anatomi dan fisiologi panca indera manusia yang terdiri

dari indera penglihatan, indera pendengaran, indera penciuman, indera

peraba dan indera pengecap

5. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:

1. Pembaca dapat mengerti definisi panca indera manusia

2. Pembaca dapat memahami anatomi mau pun fisiologi dari panca

indera manusia yang terdiri dari indera penglihatan, indera

pendengaran, indera penciuman, indera peraba dan indera pengecap

***

Page 6: Anatomi Fisiologi

3

BAB II

PANCA INDERA MANUSIA

1. Pengertian Panca Indera Manusia

Panca indera pada manusia merupakan salah satu dari masukan sensorik,

yakni masukan aferen yang tidak mencapai tingkat kesadaran. Panca indera

manusia berfungsi untuk menangkap rangsangan-rangsangan dari lingkungan

untuk diolah menjadi informasi oleh alat-alat indera (reseptor). Alat-alat indera

tersebut terdiri dari:

a. Indera penglihat (mata)

b. Indera pendengar (telinga)

c. Indera pencium/penghidu (hidung)

d. Indera peraba (kulit)

e. Indera pengecap (lidah)

Apabila dikelompokkan sesuai dengan jenis rangsang yang didapat, maka

alat-alat indera ini dibagi ke dalam 3 kelompok:

1. Kemoreseptor

Kemoreseptor merupakan alat indera yang merespon terhadap

rangsangan zat kimia, yaitu indera pembau dan indera pengecap.

2. Mekanoreseptor

Mekianoreseptor merupakan reseptor yang peka terhadap energi

mekanis. Energi mekanis tersebut dapat berupa gaya berat, tegangan suara

dan tekanan. Alat indera yang termasuk di dalamnya yakni indera peraba

dan indera pendengaran.

3. Fotoreseptor

Fotoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsang

cahaya, dalam hal ini adalah indera penglihat.

Page 7: Anatomi Fisiologi

4

2. Indera Penglihatan Manusia

Indera penglihatan pada manusia adalah mata. Mata berfungsi untuk

menangkap berbagai macam stimulus atau rangsang berupa cahaya. Mata terdiri

dari 3 lapisan utama, yaitu sklera/kornea, koroid dan retina. Berikut ini adalah

fungsi dari tiap bagian mata:

No

.Nama Letak / Struktur Fungsi

1 Kornea Lapisan paling luar dari

mata

Berperan dalam

kemampuan refraktif

(pembelokan cahaya)

mata

2 Aqueous humor Rongga anterior antara

kornea dan lensa berupa

cairan encer jernih

Mengandung zat gizi

untuk kornea dan lensa

3 Iris Cincin otot berpigmen

yang terlihat di dalam

aqueous humor

Mengubah ukuran pupil

serta memberikan

warna mata

4 Pupil Lubang bundar anterior Mengatur jumlah

16 14 13

15

12

9

7

10 11

86

4

1

2

35

Page 8: Anatomi Fisiologi

5

di bagian tengah iris cahaya yang masuk

5 Ligamentum

suspensorium

Menggantung di antara

otot siliaris dan lensa

Berfungsi dalam daya

akomodasi mata

6 Lensa mata Terletak di antara

aqueous humor dan

vitreous humor, melekat

ke otot siliaris melalui

ligamentum

suspensorium

Menghasilkan

kemampuan refraktif

yang bervariasi selama

berakomodasi

7 Korpus siliaris Turunan khusus lapisan

koroid di sebelah anterior

dan membentuk cincin

mengelilingi tepi luar

lensa

Membentuk aqueous

humor

8 Vitreous humor Berada di antara lensa

mata dengan retina,

berupa zat semicair mirip

gel

Membantu

mempertahankan

bentuk mata yang bulat

9 Sklera Lapisan mata terluar

yang kuat

Membentuk bagian

putih mata, proteksi

10 Koroid Lapisan tengah mata Mengandung pigmen

untuk mencegah

berhamburnya berkas

cahaya di mata,

mengandung pembuluh

darah, bagian

anteriornya merupakan

iris dan badan siliaris

11 Retina Lapisan mata paling Mengandung

fotoreseptor (sel batang

Page 9: Anatomi Fisiologi

6

- Sel batang

- Sel kerucut

- Sel ganglion

dalam

Fotoreseptor terluar

retina

Fotoreseptor terluar

retina

Lapisan terdalam retina

& sel kerucut)

Bertanggung jawab

untuk penglihatan

bersensitivitas tinggi,

hitam-putih dan

penglihatan malam

Ketajaan penglihatan,

penglihatan warna,

penglihatan siang hari

Pengolahan rangsang

cahaya oleh retina,

membentuk saraf

optikus

12 Fovea / bintik

kuning

- Maskula lutea

Tepat di bagian tengah

retina

Tepat di sekitar fovea,

terdapat banyak sel

kerucut

Daerah dengan

ketajaman paling tinggi

13 Diskus optikus /

bintik buta

Titik yang sedikit di luar

pusat retina dan tidak

mengandung fotoreseptor

Rute untuk berjalannya

saraf optikus dan

pembuluh darah

14 Pembuluh darah Terletak di dalam

vitreous humor dan retina

Memberikan makanan /

nutrisi pada mata

(retina)

15 Saraf optikus Keluar dari setiap mata

di diskus optikus

Meneruskan rangsang

cahaya ke otak

16 Otot mata Mencencang bola mata Menggerakkan bola

Page 10: Anatomi Fisiologi

7

eksternal mata

Dalam menerima rangsang cahaya, mata akan mengatur jumlah yang

diterima dengan menggunakan pupil. Ukuran pupil akan dikontrol oleh iris. Iris

mengandung dua kelopok jaringan itit polos, satu sirkuler (serat otot melingkar di

dalam iris) dan yang lain radial (serat-seratnya menjalar ke luar dari batas pupil

seperti jari-jari roda sepeda).

Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, maka otot sirkuler akan

berkontraksi, akibatnya serat-serat otot akan memendek dan ukuran pupil akan

mengecil sehingga jumlah cahaya yang masuk berkurang. Begitu juga sebaliknya,

apabila cahaya yang masuk terlalu temaram, maka otot radialis akan memendek

sehingga ukuran pupil akan membesar dan jumlah cahaya yang masuk ke mata

akan ditingkatkan.

Mata juga memiliki kemampuan akomodasi lensa, yakni kemampuan

untuk mengembang-pipihkan lensa dalam menyesuaikan sumber cahaya jauh atau

dekat sehingga dapat difokuskan tepat ke retina. Cahaya yang sudah melewati

pupil akan direfraksikan oleh lensa, yakni dibiaskan sedemikian rupa sehingga

nantinya dapat difokuskan ke retina. Kemampuan untuk berakomodasi ini diatur

oleh otot siliaris. Otot siliaris merupakan otot polos melingkar yang melekat ke

lensa melalui ligamentum suspensorium.

Ketika otot siliaris relaksasi, ligamentum suspensorium kontraksi dan akan

menarik lensa sehingga lensa akan memipih. Memipihnya lensa ini akan

meminimalkan kekuatan refraksi dan terjadi apabila sumber cahaya terletak jauh

dari mata (lensa tidak berakomodasi). Sedangkan saat otot silaris kontraksi,

ligamentum suspensorium relaksasi sehingga lensa akan membulat dan kekuatan

refraksi lensa meningkat. Ini terjadi saat sumber cahaya terletak dekat (terjadi

akomodasi).

Cahaya kemudian akan diteruskan menuju ke retina. Retina memiliki

beberapa lapisan, lapisan terluarnya mengandung sel-sel batang dan sel kerucut,

dimana sangat peka terhadap rangsang cahaya. Lapisan tengahnya berupa neuron

Page 11: Anatomi Fisiologi

8

bipolar yang akan mengolah rangsang cahaya. Sedangkan lapisan dalamnya

merupakan sel ganglion, sel ini akan membentuk saraf optikus, yang akan

meneruskan rangsang cahaya ke otak untuk diterjemahkan. Di retina juga terdapat

bintik kuning yang paling peka terhadap rangsang cahaya karena di sekitarnya

terdapat banyak sel kerucut. Selain itu juga terdapat bintik buta, yang merupakan

jalur masuk pembuluh darah dan saraf optikus.

Sel batang dan sel kerucut memiliki beberapa karakteristik yang

ditunjukkan pada tabel berikut ini:

No. Sel Batang Sel Kerucut

1. Jumlah 100 juta per retina Jumlah 3 juta per retina

2. Penglihatan dalam rona abu-abu Peng;lihatan warna

3. Kepekaan tinggi Kepekaan rendah

4. Ketajaman rendah Ketajaman tinggi

5. Terdapat banyak konvergensi di jalur retina Sedikit konvergensi di jalur retina

6. Lebih banyak di tepi Terkonsentrasi di fovea

Kepekaan mata yang sangat bergantung pada sel-sel batang dan kerucut ini

dapat berubah-ubah melalui adaptasi gelap-terang. Apabila mata mengalami

penurunan sumber cahaya secara mendadak, mata akan kesulitan untuk melihat

untuk pertama kali, namun secara perlahan-lahan mata akan mampu digunakan

untuk melihat secara wajar. Inilah yang disebut adaptasi gelap.

Sebaliknya, apabila mata mengalami peningkatan sumber cahaya secara

mendadak, mata juga akan mengalami kesulitan untuk melihat pertama kali,

namun secara bertahap mata akan mampu digunakan untuk melihat secara wajar,

inilah yang disebut adaptasi terang.

Kemampuan beradaptasi gelap-terang ini dipengaruhi oleh fotopigmen

yang terdiri dari rodopsin dan retinen. Saat terjadi adaptasi gelap, fotopigmen

akan dibentuk supaya mata tetap dapat digunakan untuk melihat di kegelapan,

sementara saat adaptasi terang, fotopigmen terutama bagian rodopsin akan

“dibakar habis” oleh cahaya terang.

Sebagai mekanisme protektif, mata memiliki kelopak mata yang berfungsi

untuk melindungi bagian anterior mata dari gangguan luar. Di kelopak mata

Page 12: Anatomi Fisiologi

9

terdapat bulu mata untuk menangkis benda-benda asing berukuran halus seperti

debu. Kelopak mata juga berperan penting saat ada benda yang datang mendadak

atau cahaya yang sangat menyilaukan. Kedipan kelopak mata secara spontan

beulang-ulang membantu menyebarkan air mata untuk melumasi mata,

membersihkan dan bersifat bakterisidal (membunuh kuman). Air mata tersebut

diproduksi terus menerus oleh kelenjar lakrimalis di sudut lateral atas di bawah

kelopak mata.

3. Indera Pendengaran Manusia

Telinga merupakan indera pendengaran manusia. Dalam hal ini

pendengaran sudah jelas berhubungan erat dengan telinga, jadi dapat dikatakan

indra pendengaran sangat berpengaruh dengan suara yang masuk ke dalam telinga

sehingga dapat diterima dan diteruskan sampai ada respon bagi pendengar.

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan

telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah

meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada

telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls

ke otak untuk diolah.

a. Telinga luar

Telinga luar terdiri dari daun telinga, saluran luar, dan membran

timpani (gendang telinga). Daun telinga manusia mempunyai bentuk yang

khas, tetapi bentuk ini kurang mendukung fungsinya sebagai penangkap

dan pengumpul getaran suara. Bentuk daun telinga yang sangat sesuai

dengan fungsinya adalah daun telinga pada anjing dan kucing, yaitu tegak

dan membentuk saluran menuju gendang telinga. Saluran luar yang dekat

dengan lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus yang

menjaga agar benda asing tidak masuk, dan kelenjar lilin yang menjaga

agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering.

Page 13: Anatomi Fisiologi

10

b. Telinga tengah

Bagian ini merupakan rongga yang berisi udara untuk menjaga

tekanan udara agar seimbang. Di dalamnya terdapat saluran Eustachio

yang menghubungkan telinga tengah dengan faring. Rongga telinga tengah

berhubungan dengan telinga luar melalui membran timpani. Hubungan

telinga tengah dengan bagian telinga dalam melalui jendela oval dan

jendela bundar yang keduanya dilapisi dengan membran yang transparan.

Selain itu terdapat juga tiga tulang pendengaran, tersusun seperti

rantai yang menghubungkan gendang telinga dengan jendela oval. Ketiga

tulang tersebut adalah tulang martil (maleus) menempel pada gendang

telinga dan tulang landasan (inkus). Kedua tulang ini terikat erat oleh

ligamentum sehingga mereka bergerak sebagai satu tulang. Tulang yang

ketiga adalah tulang sanggurdi (stapes) yang berhubungan dengan jendela

oval. Antara tulang landasan dan tulang sanggurdi terdapat sendi yang

memungkinkan gerakan bebas.

Page 14: Anatomi Fisiologi

11

Fungsi rangkaian tulang dengar adalah untuk mengirimkan getaran

suara dari gendang telinga (membran timpani) menyeberangi rongga

telinga tengah ke jendela oval.

c. Telinga dalam

Bagian ini mempunyai beberapa susunan yang terdiri dari labirin

tulang dan labirin membran.

Ada 5 bagian utama dari labirin membran, yaitu sebagai berikut.

1. Tiga saluran setengah lingkaran

2. Ampula

3. Utrikulus

4. Sakulus

5. Koklea atau rumah siput

Sakulus berhubungan dengan utrikulus melalui saluran sempit.

Tiga saluran setengah lingkaran, ampula, utrikulus dan sakulus merupakan

organ keseimbangan, dan keempatnya terdapat di dalam rongga

vestibulum dari labirin tulang.

Koklea mengandung organ Korti untuk pendengaran. Koklea terdiri

dari tiga saluran yang sejajar yaitu: saluran vestibulum yang berhubungan

dengan jendela oval, saluran tengah dan saluran timpani yang berhubungan

dengan jendela bundar, dan saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan

lainnya oleh membran. Di antara saluran vestibulum dengan saluran

tengah terdapat membran Reissner, sedangkan di antara saluran tengah

dengan saluran timpani terdapat membran basiler. Dalam saluran tengah

terdapat tonjolan yang dikenal sebagai membran tektorial yang paralel

dengan membran basiler dan ada di sepanjang koklea. Sel sensori untuk

mendengar tersebar di permukaan membran basiler dan ujungnya

berhadapan dengan membran tektorial. Dasar sel pendengar terletak pada

membran basiler dan berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung

membentuk saraf pendengar. Bagian yang peka terhadap rangsang bunyi

inilah yang disebut organ Korti. Gelombang bunyi yang masuk ke dalam

Page 15: Anatomi Fisiologi

12

telinga luar membuat getar gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan

oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada

jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran

vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer

dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran

cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang

dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani.

Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar.

Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput

basiler, yang bisa menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah.

Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah

rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler

akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan

impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf

pendengaran.

Bagian dari alat

vestibulum atau alat

keseimbangan berupa tiga

saluran setengah lingkaran

yang dilengkapi dengan

organ ampula (kristal) dan

organ keseimbangan yang

ada di dalam utrikulus clan

sakulus.

Ujung dari setup

saluran setengah lingkaran

membesar dan disebut

ampula yang berisi reseptor,

sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus.

Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang

ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai

Page 16: Anatomi Fisiologi

13

rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.

Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok

sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith (yaitu

butiran natrium karbonat). Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada

rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

4. Indera Penciuman Manusia

Alat indera penciuman atau penghidu manusia yaitu hidung. Hidung

manusia dibagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang disebut

dengan Nostri. Dinding pemisah disebut dengan septum, septum terbuat

dari tulang yang sangat tipis. Rongga hidung dilapisi dengan rambut dan

membran yang mensekresi

lendir lengket.

Rongga hidung (nasal

cavity) berfungsi untuk

mengalirkan udara dari luar ke

tenggorokan menuju paru paru.

Rongga hidung ini di

hubungkan dengan bagian

belakang tenggorokan. Rongga

hidung dipisahkan oleh langit-

langit mulut kita yang disebut

dengan Palate.

Mucous membrane berfungsi menghangatkan udara dan

melembabkannya. Bagian ini membuat mucus (lendir atau ingus) yang

berguna untuk menangkap debu, bakteri, dan partikel-partikel kecil lainnya

yang dapat merusak paru-paru.

Page 17: Anatomi Fisiologi

14

Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul

di udara. Dia atap rongga hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat

sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena pada bagian ini ada bagian

pendeteksi bau(smell receptors). Receptor ini jumlahnya sangat banyak ada

sekitar 10 juta.

Ketika partikel bau tertangkap oleh receptor, sinyal akan dikirim ke

the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim

sinyal ke otak dan kemudian diproses oleh otak bau apakah yang telah

tercium oleh hidung.

4. Indera Peraba Manusia

Alat indera peraba manusia adalah kulit. Kulit merupakan lapisan jaringan

yang terdapat pada bagian luar yang menutupi dan melindungi permukaan tubuh,

berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-rongga, lubang-lubang

masuk. Pada

permukaan kulit

bermuara kelenjar

keringat dan kelenjar

mukosa. Luas kulit

pada orang dewasa

sekitar 1.5 m2 dan

beratnya sekitar 15%

dari berat badan secara

keseluruhan.

Karakteristik kulit

diuraikan sebagai

berikut:

1. Pembungkus yang elastis yang melindungi kulit dari pengaruh

lingkungan.

Page 18: Anatomi Fisiologi

15

2. Alat tubuh yang terberat : 15 % dari berat badan.

3. Luas : 1,50 – 1,75 m.

4. Tebal rata – rata : 1,22mm.

5. Daerah yang paling tebal : 66 mm, pada telapak tangan dan t. kaki dan

paling tipis : 0,5 mm.pada daerah penis.

Kulit terdiri atas beberapa lapisan yang di setiap lapisannya memiliki

fungsi berbeda-beda. Berikut adalah bagian-bagian kulit:

a. Epidermis

Tersusun atas epitelium berlapis dan terdiri atas sejumlah lapisan

sel yang disusun atas dua lapis yang jelas tampak : selapis lapisan tanduk

dan selapis zona germinalis. Bagian-bagian epidermis dapat dilihat dengan

mikroskop. seperti pada gambar dibawah ini:

Lapisan epidermal. Lapisan tanduk terletak paling luar, dan

tersusun

atas tiga

lapisan

sel yang

membentuk epidermis.

Lapisan-lapisan kulit terdiri dari stratum korneum, stratum iusidum, tratum

granulosum, zona germinalis, stratum spinosum/stratum akantosum dan

stratum basal/germinativum.

b. Dermis

Dermis atau Korium

Page 19: Anatomi Fisiologi

16

merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan epidermis dilapisi oleh

membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tapi

batas ini tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya

terdapat sel lemak.

Dermis terdiri dari 2 lapisan :

Bagian atas, pars papilaris (stratum papilar).

Bagian bawah, retikularis (stratum retikularis).

c. Subkutis

Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang

menghasilkan banyak lemak.

Merupakn jaringan adipose sebagai bantalan antara kulit dan

setruktur internal seperti otot dan tulang. Subkutis terdiri dari kumpulan-

kumpulan sel-sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan serabut-

serabut jaringan ikat dermis. sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya

terdesak kepinggir, sehingga membentuk seperti cincin.

Lapisan lemak ini disebut penikulus adiposus, yang tebalnya tidak

sama pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian antara laki-laki dan

perempuan tidak sama. Fungsi penikulus adiposus adalah sebagai s pegas

atau bila tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas

atau untuk mempertahankan suhu, penimbunan kalori, dan tambahan untuk

kecantikan tubuh.

Kulit juga seperti organ lain terdapat cabang-cabang saraf spinal

dan permukaan yang terdiri dari saraf-saraf motorik dan saraf sensorik.

Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang

terdapat pada kulit,sedangkan saraf sensorik berguna untuk menerima

rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit.ujung saraf yang bebas untuk

menerima rangsangan sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, yang

mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.

Page 20: Anatomi Fisiologi

17

Kulit dalam tubuh manusia berperan dalam sistem integumentum memiliki

fungsi secara umum sebagai berikut:

1. Melindungi tubuh terhadap luka,mekanis,kimia,dan termis karena

epitelnya dengan bantuan sekret kelenjar memberikan perlindungan

terhadap kulit.

2. Perlindungan terhadap mikroorganisme patogen.

3. Mempertahankan suhu tubuh dengan pertolongan sirkulasi darah.

4. Mengatur keseimbangan cairan melalui sirkulasi kelenjar.

5. Alat indra melalui persarafan sensorik dan tekanan temperatur dan

nyeri.

6. Sebagai alat rangsangan rasa yang datang dari luar yang dibawa oleh

saraf sensorik dan motorik ke otak.

Sebagai alat indera peraba, rasa sentuhan di kulit disebabkan rangsangan

pada ujung saraf,berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang; panas,

dingin dan sakit ditimbulkan karena tekanan yang dalam dan rasa yang berat dari

suatu benda misalnya mengenai otot dan tulang.

Panca indera peraba terdapat pada kulit, disamping itu kulit juga sebagai

pelepas panas yang ada pada tubuh, kulit menutupi dan berhubungan dengan

selaput lendir yang melapisi rongga-rongga dan lubang-lubang.kulit mempunyai

ujung-ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan ke pusat

saraf di otak.

Sensasi kulit terdiri dari rasa raba, tekanan, panas, dingin dan rasa sakit.

Reseptor-reseptor tersebar luas pada lapisan epitel dan jaringan ikat tubuh

manusia.reseptor masing-masing berbeda yang terbanyak adalah reseptor rasa

sakit, kemudian sensasi raba, dingin dan panas.reseptor yang terletak di lapisan

epitel, ditemukan pada mukosa mulut dan traktus respiratorius untuk rasa raba dan

rasa sakit, dan jaringan epitel gepeng berlapis-lapis pada bagian akar rambut.

Reseptor yang terletak pada pada jaringan ikat sangat banyak terletak pada

kulit di bawah lapisan mukosa disekitar sendi, pleura, endokardium, peritonium

dan lain-lain. Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung saraf

Page 21: Anatomi Fisiologi

18

didalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang dirangsang panas, dingin,

sakit,semua perasaan yang berlainan.

Di dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat perabaan

sensitif terhadap dingin dan sakit. Perasaan yang disebabkan tekanan yang sangat

dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang menetukan dan menilai berat suatu

benda timbul pada struktur lebih dalam misalnya pada otot dan sendi.

5. Indera Pengecap Manusia

Alat indera pengecap (gultasi) pada manusia adalah lidah. Lidah terletak

pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar

pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan pada gigi-gigi bawah,

sementara dorsum merupakan permukaan melengkung pada bagian atas lidah.

Bila lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang

disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengaitkan bagian

posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila

dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang di dasar mulut,

maka ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir (membran mukrosa) lidah selalu

lembab, dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Lidah memiliki permukaan

yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Permukaan atasnya seperti

beludru dan ditutupi papila-papila, terdapat tiga jenis papila, yaitu:

1. Papillae sirkumvalata, ada delapan hingga dua belas buah dari

jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papillae

sirkumvalata adalah jenis papillae yang terbesar, dan masing-

masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit. Papillae ini

tersusun berjejer membentuk huruf V pada bagian belakang lidah.

2. Papillae fungiformis menyebar pada permukaan ujung dan sisi

lidah, dan berbentuk jamur.

3. Papillae filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada

seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk pengecapan adalah

puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding

papillae sirkumvalata dan fungiforumis. Papillae filiforumis lebih

Page 22: Anatomi Fisiologi

19

berfungsi untuk menerima rasa sentuh, daripada rasa pengecapan

yang sebenarnya. Selaput lendir langit-langit dan faring juga

bermuatan puting-puting pengecap.

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri

dari dua sel yaitu sel penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai

reseptor, sedangkan sel penyokong berfungsi untuk menopang.

Ada empat macam rasa kecapan: manis, pahit, asam, dan asin.

Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan ciri rasa, tetapi ciri-ciri itu

merangsang ujung saraf penciuman, dan bukan ujung saraf pengecapan. Supaya

dapat dirasakan, semua makanan harus menjadi cairan, serta harus sungguh-

sungguh bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang

berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang

berbeda-beda juga. Adaptasi dari rasa kecap mula-mula berlangsung cepat dalam

2-3 detik, kemudian adaptasi berjalan lambat.

Bahan kimia penyusun makanan (tastant) yang larut dalam air ludah akan

kontak dengan sel rasa melalui pori rasa. Di sana , mereka juga akan berinteraksi

dengan protein yang sering disebut reseptor rasa atau protein-protein yang

bertindak sebagai pori yang dikenal sebagai kanal ion (ion channel). Interaksi

tersebut menyebabkan perubahan elektrokimia atau listrik di dalam sel rasa

sehingga memicu pelepasan sinyal kimia, yang akhirnya mengantar impuls ke

otak.

Perubahan listrik tersebut sangat ditentukan olehkonsentrasi atom-atom

yang bermuatan atau ionnya. Sel rasa, sebagaimana neuron (sel saraf) , secara

normal memiliki muatan internal yang negatif dan eksternalnya bermuatan

positif. Tastant akan mengubah keadaan tersebut dan meningkatkan konsentrasi

ion positif di dalam sel rasa, misalnya dengan mengeluarkan atom bemuatan

lainnya.

Adanya

perubahan elektrokimia

atau depolarisasi Pahit

Masam

Asin

Page 23: Anatomi Fisiologi

20

menyebabkan sel rasa melepas neurotransmiter, yang mendorong neuron kontak

dengan sel rasa untuk memancarkan pesannya ke otak.

Senyawa kimia yang memberikan rasa asin dan asam secara langsung akan

bergerak melalui kanal ion, sedangkan rasa pahit dan manis perlu pengikatan

senyawa kimia dengan permukaan reseptor rasa terlebih dahulu. Lima jalur

biokimia yang mendasari kualitas rasa tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai

berikut:

1. Asin

Sensasi rasa ini dapat ditimbulkan dari garam ,misalnya garam

dapur atau natrium klorida (NaCl) garam ini akan membangunkan sel rasa

ketika ion natrium (Na+) masuk melalui kanal ion pada mikrovili bagian

apikal (atas) ion Na juga masuk lewat kanal pada basolateral (sisi) sel rasa.

Akumulasi ion Na menyebabkan perubahan elektrokimia yamg

disebut depolarisasi yang mengakibatkan ion kalsium (Ca+) masuk ke

dalam sel. Selanjutmya, ion kalsium akan mendorong sel untuk

melepaskan sinyal kimia yang disebut neurotransmiter yang terkemas

dalam gelembung (vesicle).

Sel-sel saraf akan menerima pesan dan memancarkan sinyal ke

otak. Sel-sel rasa kembali mengalami polarisasi atau reset dengan diikuti

membukanya kanal ion sehingga ion kalium (K+) dapat keluar sel.

2. Asam

Sensasi rasa ini disebabkan oleh ion hidrogen di dalam larutan . ion

ini beraksi terhadap sel rasa dalam tiga cara , yaitu secara langsung dpat

masuk ke dalam sel, memblokir kanal o\ion kalium pada mikrovili, dan

mengikat kanal bukaandi mikrovili sehingga ion-ion positif dapat masuk

ke dalam sel rasa. Terakumulasinya muatan positif ini akan mendorong

depolarisasi yang menyebabkan pelepasan neurontransmiter ,selanjutnya

akan memberikan sinyal ke otak.

Page 24: Anatomi Fisiologi

21

3. Manis

Gula atau pemanis buatan tidak langsung amsuk sel rasa,tetapi

memicu dulu perubahan di dalam sel.senyawa tersebut akan terikat

reseptor pada permukaan sel rasa yang digandeng dengan molekul G-

protein. Dinamakan G-protein krena unutk aktivitasnya protein ini diatur

oleh guanin trifosfat.

Setelah berinteraksi, sub unit (α , β, γ) dari G-protein akan terbelah

menjadi subunit α , β, γ yang berguna mengaktifkan suatu enzim di

dekatnya. Enzim kemudian mengkonversi prekusor didalam sel ke dalam

second messenger yang secara tidak langsung dapat menutup kanal

kalium.

4. Pahit

Misalnya kuinin,zat ini juga beraksi melaui G-protein bersama

reseptor dan second messenger,hanya saja disini second messenger

mendorong pelepasan ion kalsium dan retikulum endoplasma. Akibat

terakumulasinya ion kalsium, akan menyebabkan depolarisasi dan

pelepasan neurotransmiter.

5. Umami

Rasa ini ditimbulakn oleh glutamat, asam amino yang banyak

terdapat pada protein daging,ikan dan legum. Umami berasal dari bahasa

jepang yang berarti “meaty” atau “savory” (enak , sedap lezat). Senyawa

ini dalam aksinya juga melalui pengikatan dengan G-protein bersama

reseptor dan second messenger. Namun tahapan antara second messenger

dan pelepasan neurotransmiter belum diketahui.

Kerja sama antara indera pengecap dan indera pembau dapat

mempengaruhi nafsu makan seseorang. Di samping itu juga mempengaruhi

produksi kelenjar air liur. Bila aroma makanan itu sedap dan rasanya lezat, maka

nafsu makan seseorang akan meningkat dan produksi liur juga akan meningkat

Page 25: Anatomi Fisiologi

22

untuk ditelan. Sebaliknya bila zat berbau busuk ,maka nafsu amakan atau selera

makan akan menurun, tetapi produksi liur akan meningkat untuk dibuang.

***

Page 26: Anatomi Fisiologi

23

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Panca indera manusia berfungsi untuk menangkap rangsangan-rangsangan

dari lingkungan untuk diolah menjadi informasi oleh alat-alat indera (reseptor).

Alat-alat indera tersebut terdiri dari:

a. Indera penglihat (mata)

b. Indera pendengar (telinga)

c. Indera pencium/penghidu (hidung)

d. Indera peraba (kulit)

e. Indera pengecap (lidah)

***

Page 27: Anatomi Fisiologi

24

DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Kus. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung: CV Yrama Widya.

Pearce, C. Evelyn. 1993. Anatomi Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sherwood, Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia dari Sel ke Siste. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran

Referensi tamabahan:

http://id.wikipedia.org/wiki/Lidah

http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping /Praweda/Biologi/0088%20Bio%202-10b.htm