Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa...

141
1 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SAPI POTONG PT.PRISMA MAHESA UNGGUL, JAKARTA UTARA Patih Megawanda Gulam PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Transcript of Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa...

Page 1: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

1

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SAPI POTONG PT.PRISMA MAHESA UNGGUL, JAKARTA UTARA

Patih Megawanda Gulam

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Page 2: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

2

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2008 M / 1429 H ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SAPI POTONG PT. PRISMA

MAHESA UNGGUL, JAKARTA UTARA

Oleh :

Patih Megawanda Gulam 102092026393

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis

PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS

Page 3: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

3

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2008 M / 1429 H PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis oleh :

Nama : Patih Megawanda Gulam NIM : 102092026393 Program Studi : Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Judul Skripsi : Analisis Strategi Pemasaran sapi Potong PT. Prisma Mahesa Unggul, Jakarta utara

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 24 Maret 2008 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Syahrudin Said, M Agr

Ir Mudatsir Najamuddin, MMA NIP : 150 317 958

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis

Page 4: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

4

Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si NIP: 131 861 314

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa Unggul, Jakarta Utara”, telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Senin tanggal 24 Maret 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis

Jakarta, 24 Maret 2008

Tim Penguji

Penguji I Penguji II

Andy Affandy, S.Pi. MMA

drh. Zulmanery, MMA

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Ketua Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis

NIP. 150 317 956

Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si NIP: 131 861 314

Page 5: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

5

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.

Jakarta, 24 Maret 2008

Patih Megawanda Gulam 102092026393

Page 6: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

6

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN SAPI POTONG PT.PRISMA MAHESA UNGGUL, JAKARTA UTARA

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pertanian Pada Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh : Patih Megawanda gulam

102092026393

Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Ir. Syahrudin Said, M Agr

Ir Mudatsir Najamuddin, MMA NIP : 150 317 958

Page 7: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

7

Mengetahui Ketua Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis

Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si NIP: 131861314

RINGKASAN

PATIH MEGAWANDA GULAM, Analisis Strategi Pemasaran Sapi potong PT. Prisma Mahesa Unggul, jakarta Utara di bawah bimbingan. Syahruddin Said dan Mudatsir Najamuddin.

Sapi potong sebagai salah satu sumber penghasil makanan, dengan produk yang dihasilkan berupa daging, memiliki kandungan protein guna memenuhi standar konsumsi masyarakat terhadap daging. Diiringi dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi sebesar 1,5% sampai 5,0%. Pada tahun 2005 konsumsi daging sapi potong juga mengalami peningkatan sebesar 2,8%. Tingginya laju permintaan daging sapi potong di indonesia tidak diikuti dengan peningkatan di sektor produksi, sehingga para pelaku dibidang bisnis sapi potong harus memenuhi permintaan konsumen dengan cara impor.

PT. Prisma Mahesa Unggul (PMU) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang sapi potong. Dengan banyaknya pesaing yang juga memiliki spesifikasi yang sama PT. PMU memiliki kesulitan dalam memasarkan sapi potong-nya. Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi faktor-faktor strategis baik internal maupun eksternal yang berpengaruh terhadap pemasaran sapi potong PT. PMU.

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan PT. PMU.

3. Menyusun prioritas strategi pemasaran bagi PT. PMU Jenis data yang digunakan ini terdiri dari data primer, sekunder, dan tersier. Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi langsung dilapangan melalui wawancara dan pengisian kuisioner. Data diolah dengan menggunakan analisis implementasi bauran pemasaran beserta dengan penggunaan matriks IFE-EFE dan I-E. Serta SWOT guna melihat kesesuaian

Page 8: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

8

staretegi yang akan diterapkan, kemudian analisis prioritas strategi menggunakan matriks QSPM. Berdasarkan hasil data yang diolah diidentifikasi faktor kekuatan strategis internal diantaranya ialah: kualitas sapi potong yang baik. Sistem pengendalian yang terjaga/ stok yang tidak pernah kosong. Adanya Holding Company sebagai penunjang modal dan subsidi. Pelayanan terhadap konsumen yang baik. Lahan kandang dan TPH milik perusahaan sendiri. Penjualan langsung dikandang sehingga konsumen bisa memilih langsung. Lokasi TPH perusahaan strategis dan mudah dijangkau. Adanya usaha penyewaan lahan bagi usaha sapi potong lain. Teridentifikasi faktor strategis yang menjadi kelemahan dalam perusahaan antara lain: tidak konsekuennya tenaga kerja terhadap job desc yang ada. Terbengkalainya feedlot. Lemahnya manajemen pemasaran. Visi dan misi yang tidak jelas. Faktor strategis eksternal yang menjadi peluang bagi perusahaan ialah: nilai tukar rupiah terhadap dollar. Hubungan dengan usaha lokal yang sejenis. Permintaan akan daging sapi yang terus meningkat. Adanya kawasan perdagangan bebas serta kemungkinan ekspor. Ketersediaan tenaga kerja lepas disekitar TPH. Peluang untuk recruitment freshgraduate Faktor strategis eksternal yang menjadi ancaman bagi perusahaan ialah: isu penyakit tertentu. Posisi tawar konsumen sama kuat yang apabila terdapat perbedaaan harga maka konsumen dapat memilih perusahaan lain. Kebijakan pemerintah menaikan haraga BBM. TDL, dan Telephone. Kerentanan terhadap inflasi. Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan. Hasil dari pembobotan dan peratingan pada matriks IFE sebesar 3,1dan EFE sebesar 2,338, yang memperlihatkan respon PT. PMU terhadap peluang maupun ancaman yang berdampak pada PT. PMU adalah sedang. Posisi dari matriks I-E sendiri berada pada sel IV yang berarti strategi yang diterapkan ialah strategi penetrasi atau strategi pengembangan pasar maupun diversivikasi konsentrik. Matriks SWOT digunakan untuk melihat strategi yang sesuai bagi perusahaan dengan faktor-faktor kekuatan maupun ancaman yang teridentifikasi. Hasil yang didapatkan ialah strategi sebagai berikut: Strategi SO: mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging daging dalam bentuk eceran dipasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan untuk memotong jalur distribusi. Meningkatkan promosi secara kontinu dengan menambah media promosi. Strategi WO didapat : menambah tenaga kerja dibidang pemasaran dalam manajerial perusahaan. Merumuskan visi misi perusahaan yang berwawasan global secara jelas. Menambahkan stok dan mengaktifkan kembali feedlot. Strategi ST didapat: pemberian sertifikat mutu. Tentang tata cara pemotongan langsung. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan. Strategi WT didapatkan: pemeriksaan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa tenaga ahli. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga setelah beberapa kali pembelian di TPH perusahaan.

Page 9: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

9

Matriks QSPM diolah melalui prioritas yang dipilih melalui responden berdasarkan strategi yang telah didapatkan dari matriks SWOT. Proritas tersebut yaitu:

1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi

2. Menambahkan stok sapi dengan mengaktifkan kembali feedlot 3. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga

setelah beberapa kali pemotongan di TPH PT. PMU 4. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi 5. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan 6. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan

jasa tenaga ahli 7. Mendapatkan sertifikat halal tentang tata cara pemotongan langsung dari

MUI 8. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi, misi perusahaan secara jelas 9. Menambah tenaga kerja pemasaran (marketer) dalam manajerial

perusahaan Dari hasil penelitian ini beberapa hal yang dapat disarankan, antara lain :

1. Pihak manajemen disarankan untuk saat ini agar dapat lebih fokus kepada strategi yang telah dihasilkan oleh penulis, yang didapat serta termasuk kedalam prioritas strategi dari hasil penelitian ini.

2. Perusahaan agar lebih mengenali karakter usaha dimana perusahaan berada, dengan begitu perusahaan dapat menyesuaikan diri terhadap faktor–faktor yang menjadi karakteristik usaha dibidang peternakan, serta menyesuaikan pada kondisi pasar saat ini

3. Perlu diadakan penelitian lanjutan terhadap sembilan prioritas strategi yang telah ada, serta melihat kesinambungannya terhadap faktor strategis internal perusahaan maupun eksternal perusaahaan.

Page 10: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

10

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum. Wr. Wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang

telah melimpahkan Rahmat, Karunia, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga

penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam tidak lupa penulis

panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW., beserta keluarga dan

sahabatnya yang telah membawa umat manusia menuju jalan kebaikan.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pertanian pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk

itu, penulis mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi yang telah mengesahkan karya tulis ini sebagai skripsi.

2. Ibu Ir. Lilis Imamah Ichdayati, M.Si selaku Ketua Program Studi Sosial

Ekonomi Pertanian/Agribisnis yang telah memberikan kesempatan kepada

penulis untuk menimba ilmu pengetahuan.

3. Bapak Dr. Ir. Syahruddin Said, M Agr dan Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin,

MMA selaku pembimbing yang telah mencurahkan tenaga, waktu dan

pikirannya demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak Irvan harahap dan Bapak Surjono Senti di PT. Prisma Mahesa Unggul,

terima kasih atas bantuannya selama perizinan penelitian.

5. Bapak Ir Nyoman selaku pembimbing lapangan, Ibu Indah, yang telah banyak

memberikan bimbingan, informasi dan penjelasan yang berharga bagi penulis

selama melakukan penelitian.

6. Dosen di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

bantuan dan motivasi kepada penulis.

Page 11: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

11

7. Pimpinan dan Pengelola perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi yang

telah memberikan fasilitas buku dan skripsi untuk mengadakan studi

kepustakaan.

8. Ayahanda Utama Setiawan dan Ibunda Anisah dan adik Cipta KG yang telah

memberikan dukungan bagi penulis..

9. Rekan-rekan mahasiswa Agribisnis 2002 yang telah memberikan dukungan

dan sumbangsih pemikirannya kepada penulis.

Akhirnya hanya kepada Allah semua itu diserahkan. Semoga amal baik

mereka diterima oleh Allah SWT., Amin.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Jakarta, Maret 2008

Penulis

Page 12: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

12

DAFTAR ISI

Daftar Isi ......................................................................................................... i

Daftar Tabel .................................................................................................... ii

Daftar Gambar ................................................................................................. iii

Daftar Lampiran ..............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6

2.1 Landasan Teori .......................................................................... 6

2.1.1 Agribisnis Sapi Potong .................................................... 6

2.1.2 Prospek Bisnis Sapi Potong ............................................. 7

2.1.3 Skala Usaha Sapi Potong ................................................ 13

2.1.4 Konsep Pemasaran ........................................................... 13

2.1.5 Strategi Pemasaran .......................................................... 16

2.1.6 Bauran Pemasaran ........................................................... 17

2.1.7 Analisis Lingkungan Pemasaran ..................................... 21

2.1.6.1 Lingkungan Internal .............................................. 21

2.1.6.2 Lingkungan Eksternal ............................................ 22

2.1.8 Strategi Fungsional Pemasaran ........................................ 26

2.1.9 Perumusan Strategi .......................................................... 26

2.1.8.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) .............. 26

2.1.8.2 Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)........... 27

2.1.8.3 Matriks Internal-Eksternal (I-E)............................. 27

Page 13: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

13

2.1.10 Strategi Generik ............................................................. 27

2.1.11 Matriks SWOT............................................................... 29

2.1.12 Matriks QSPM ............................................................... 30

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................. 31

2.3 Kerangka Pemikiran................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 37

3.1 Lokasi Penelitian....................................................................... 37

3.2 Jenis dan Sumber data............................................................... 37

3.3 Metode Pengumpulan Data ....................................................... 38

3.4 Metode Analisis Data ............................................................... 38

3.4.1 Analisis Matriks IFE dan EFE ....................................... 39

3.4.2 Analisis Matriks I-E ....................................................... 42

3.4.3 Analisis Matriks SWOT ................................................. 43

3.4.4 Analisis QSPM ............................................................... 45

3.5 Definisi Operasional ................................................................. 46

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................ 48

4.1 Sejarah PT. Prisma Mahesa Unggul ......................................... 48

4.2 Lokasi PT. Prisma Mahesa Unggul........................................... 49

4.3 Visi dan Misi PT. Prisma Mahesa Unggul................................ 50

4.4 Tujuan dan Manfaat PT. Prisma Mahesa Unggul .................... 50

4.5 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan ................................. 49

4.6 Kondisi PT. Prisma Mahesa Unggul ........................................ 53

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................... 55

5.1 Analisis Lingkungan Internal.................................................... 55

5.1.1 Aspek Operasional dan Pemeliharaan ............................ 56

5.1.2 Aspek Keuangan ............................................................ 58

5.1.3 Aspek Sumber Daya Manusia ........................................ 59

Page 14: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

14

5.1.4 Aspek Pemasaran ........................................................... 60

5.2 Analisis Lingkungan Eksternal ................................................. 64

5.1.1 Lingkungan Makro ......................................................... 64

5.1.2 Lingkungan Mikro ......................................................... 68

5.3 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman .... 71

5.3.1 Kekuatan ........................................................................ 71

5.3.2 Kelemahan ..................................................................... 76

5.3.3 Peluang ........................................................................... 77

5.3.4 Ancaman ........................................................................ 79

5.4 Perumusan Alternatif Strategi Perusahaan ............................... 81

5.4.1 Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) ....................... 81

5.4.2 Matriks Exsternal Factor Evaluation (EFE) ................... 83

5.4.3 Analisis Matriks Internal-Eksternal (I-E) ....................... 84

5.4.4 Analisis Matriks SWOT ................................................. 86

5.5 Pilihan Alternatif Strategi Pemasaran ...................................... 89

5.6 Prioritas Strategi Pemasaran ................................................... 91

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 93

6.1 Kesimpulan .............................................................................. 93

6.2 Saran ......................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96

Page 15: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

15

DAFTAR TABEL

Tabel

1 : Proyeksi Kebutuhan Daging Sapi Potong............................................... 2

2 : Penilaian Bobot Strategis IFE dan EFE ................................................. 40

3 : Matriks IFE ........................................................................................... 42

4 : Matriks EFE ........................................................................................... 42

5 : Tingkat Pendidikan Karyawan PT PMU ................................................ 53

6 : Harga Karkas dan Sapi PT PMU ........................................................... 59

7 : Daftar Importir/supplier Pada PT PMU ................................................. 56

8 : Daftar Para Kompetitor PT PMU ........................................................... 71

9 : Penentuan Skor Faktor Strategis Internal ............................................... 82

10 : Penentuan Skor Faktor Strategis Eksternal ........................................... 83

11 : Prioritas Strategi Pemasaran PT PMU.................................................... 92

Page 16: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

16

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1 : Sistem Agribisnis sapi Potong ............................................................... 6

2 : Komponen Konsep Pemasaran .............................................................. 14

3 : Empat Komponen Konsep Pemasaran.................................................... 19

4 : Proses Bauran Pemasaran ....................................................................... 20

5 : Kekuatan-Kekuatan Dalam Persaingan Industri ..................................... 25

6 : Model Strategi Generik .......................................................................... 28

7 : Diagram Kerangka Pemikiran ................................................................ 36

8 : Matriks Internal-Eksternal ..................................................................... 43

9 : Matriks SWOT ....................................................................................... 45

10 : Struktur Organisasi PT. PMU ................................................................ 51

11 : Pengadaan Sapi Potong pada PT PMU .................................................. 56

12 : Matriks Internal-Eksternal ..................................................................... 85

13 : Matriks SWOT ....................................................................................... 87

Page 17: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

17

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 : Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal .............................................. 98

2 : Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal ........................................... 103

3 : Rata-rata Bobot Faktor dan Rating Faktor Strategis Internal ................ 107

4 : Rata-rata Bobot Faktor dan Rating Faktor Strategis Internal ................ 108

5 : Penilaian Nilai Daya Tarik Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif -

QSPM...................................................................................................... 109

Page 18: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

18

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian di Indonesia merupakan sektor pembentuk bagi PDB.

Melalui kontribusinya pada tahun 2003 sebesar Rp 325 milyar kemudian, pada

tahun 2004 sebesar Rp 354 milyar. (BPS tahun 2005, dalam Statistik Peternakan

2005: 34). Salah satu subsektor pertanian adalah peternakan dengan produk yang

dihasilkan seperti daging, telur dan susu yang dapat memenuhi sumber protein

hewani yang bergizi tinggi bagi manusia.

Sapi potong sebagai salah satu sumber penghasil makanan, dengan produk

yang dihasilkan berupa daging, memiliki kandungan protein guna, memenuhi

standar konsumsi masyarakat terhadap daging, sebesar 6 gr/ kapita/ hari (Statistik

Peternakan, 2005:136). Disisi lain dengan pertumbuhan penduduk yang

meningkat 1,5% per tahun, dan pertumbuhan ekonomi meningkat dari 1,5%

sampai 5,0%. Pada tahun 2005, konsumsi daging sapi meningkat dari 1,9 kg/

kapita/ tahun menjadi 2,8 kg/ kapita/ tahun (Riyadi, 2006:3).

Tingginya laju permintaan terhadap daging sapi potong direspon oleh

perusahaan yang bergerak dibidang perdagangan sapi potong. Dengan cara

penyediaan stok melalui pembelian sapi impor guna menutupi stok lokal yang

terbatas. Untuk tahun 2005, permintaan daging sapi mencapai 597,7 ribu ton,

sedangkan ketersediaan dalam negeri hanya sekitar 464,1 ribu ton

(Purba, 2006:1).

Page 19: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

19

Berdasarkan data BPS tahun 2000 dalam Poultry (2006:1), jumlah

penduduk pada tahun 2000 sebesar 206,3 juta dengan tingkat pertumbuhan 1,49%

/tahun. Populasi sapi potong di dalam negeri sebanyak 11,6 juta ekor dan dari

populasi tersebut diperkirakan sebesar 1,5 juta ekor sapi dipotong per tahun untuk

memenuhi kebutuhan konsumsi akan daging sapi. Adapun data perkiraan proyeksi

kebutuhan daging sapi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Proyeksi Kebutuhan Daging Sapi Potong Tahun 2010-2020

Tahun Kebutuhan Daging Sapi Potong Tahun 2010 a. Penduduk 242,4 juta orang

b. Konsumsi 2,72 kg / kapita per tahun c. Produksi daging 654,4 ribu ton d. Pemotongan sapi 3,3 juta ekor per tahun

Tahun 2020 a. Penduduk 281 juta orang b. Konsumsi 3,72 kg / kapita per tahun c. Produksi daging 1,04 ribu ton

d. Pemotongan sapi 5,2 juta ekor per tahun Sumber : Apfindo, 2006 / Selasa, 1 Maret 2006 / 12 : 11 WIB

Berdasarkan proyeksi pada Tabel 1 memperlihatkan bahwa kebutuhan

akan konsumsi daging sapi potong memberikan peluang yang cukup besar

terhadap perusahaan yang bergerak dibisnis sapi potong, seperti usaha

penggemukan, importir dan TPH (Tempat Pemotongan Hewan) yang biasanya

sebagai pedagang sekaligus supplier bagi pedagang tradisional.

Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan adalah

PT. Prisma Mahesa Unggul (PMU). Adapun sapi yang dijual adalah sapi potong

impor asal Australia, berikut dengan jasa pemotongan. Dalam pelaksanaannya

PT. PMU memiliki TPH yang digunakan sebagai tempat pemotongan serta

penjualan sapi.

Page 20: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

20

Banyaknya perusahaan dengan produk dan sistem usaha yang sejenis

membuat konsumen sulit untuk mengenali perusahaan, apabila tanpa karakteristik

tertentu. PT. PMU dalam hal ini memiliki kesulitan dalam memasarkan sapi

potong disebabkan, tingginya tingkat permintaan dalam industri sapi potong dan

kemampuan untuk mencukupi permintaan, untuk permasalahan ini. Perusahaan

yang bergerak dibidang sapi potong telah melakukan beberapa cara, diantaranya

dengan impor tetapi, kesamaan dalam cara memasarkan produk dengan pesaing

lainnya dan juga tidak kontinunya promosi yang berfungsi sebagai akses bagi

konsumen membuat perusahaan kesulitan dalam memperbesar skala usahanya.

PT. PMU mengalami permasalahan yang sama dengan banyak usaha

sejenis diatas tetapi PT. PMU berusaha meminimalisir hal tersebut dengan,

pemilihan sapi potong impor yang stabil dalam hal kontinuitasnya kemudian,

pemindahan TPH perusahaan di Ciamis menjadi di Parung, serta mengubah

sistem bisnisnya dengan cara menjadi pedagang sapi potong, yang memberikan

fasilitas pelayanan pemotongan.

Berikut ini adalah gambaran pendapatan PT. PMU, melalui data penjualan

yang diolah mulai tahun 2004, hal ini dilakukan karena aktivitas bisnis yang

dilakukan oleh PT. PMU merupakan bentuk yang berbeda sejak perusahaan

tersebut pertama kali didirikan. Adapun data pendapatan PT. PMU selengkapnya

dapat dilihat di Tabel 2.

Page 21: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

21

Tabel 2. Pendapatan PT. PMU Tahun 2004-2006

NO Tahun Harga perKg

Penjualan Sapi Potong perminggu

Pendapatan perbulan

Pendapatan pertahun

1 2 3

2004 2005 2006

15.000 18.000 18.000

26 10 13

702.000.000 324.000.000 421.000.000

8.424.000.000 3.888.000.000 5.054.000.000

Sumber: Wawancara PT. PMU 2006

Sistem bisnis PT. PMU pada saat ini, mengalami permasalahan.

Diantaranya, kesamaan produk yang dijual yang mengharuskan PT. PMU

membedakan cara dalam memasarkan sapi potongnya, sehingga dapat dikenali

oleh konsumen. Juga dengan sering tercampurnya pengerjaan tugas antara

manajer pemasaran, manajer operasi serta, manajer keuangan dari PT. PMU.

Karakter dari konsumen sapi potong ialah, menginginkan sapi yang

berkualitas serta pemberian hutang terhadap sapi yang dibeli, hal tersebut yang

membuat PT. PMU mengubah sistem bisnis-nya sehingga mengakibatkan

terbengkalainya feedlot yang merupakan aset perusahaan. Tidak jelasnya visi dan

misi dari PT. PMU, yang menyebabkan perbedaan cara dalam mengelola

perusahaan yang berdampak pada pemasaran dari sapi potong PT. PMU.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk menganalisis

tentang strategi pemasaran yang tepat untuk diterapkan pada PT. PMU.

Page 22: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

22

1.2. Perumusan Masalah

Melihat permasalahan tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah

1. Faktor-faktor strategis internal dan eksternal apakah yang berpengaruh

dalam pemasaran sapi potong PT. PMU?

2. Alternatif strategi pemasaran apakah yang dapat diterapkan bagi

PT. PMU?

3. Apakah prioritas strategi pemasaran yang tepat bagi PT. PMU?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas maka tujuan dari

penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi faktor-faktor strategis baik internal maupun eksternal

yang berpengaruh terhadap pemasaran sapi potong PT. PMU.

2. Merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat diterapkan

PT. PMU.

3. Menyusun prioritas strategi pemasaran bagi PT. PMU.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat kegiatan penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis sebagai kesempatan dalam mengaplikasikan ilmu yang

didapat khususnya dalam bidang Agribisnis dan strategi pemasaran.

Page 23: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

23

2. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi PT. PMU dalam

merumuskan strateginya sehingga dapat meningkatkan laba penjualan dan

laba perusahaan.

3. Bagi akademisi khususnya mahasiswa agribisnis dapat digunakan sebagai

bahan penelitian selanjutnya.

Page 24: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Agribisnis Sapi Potong

Para pelaku agribisnis peternakan harus memahami bahwa mata rantai

agribisnis peternakan sapi potong, dapat dipandang sebagai suatu sistem industri

peternakan. Artinya, setiap subsistem dalam agribisnis peternakan merupakan unit

usaha yang secara manajemen terpisah tapi saling memiliki keterkaitan. Adapun

penjelasan dari maksud di atas dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Sistem Agribisnis Sapi Potong Sumber : Rahardi & Hartono (2005:16)

Sistem Agribisnis Peternakan Sapi potong

Pascaproduksi

Penyediaan bibit sapi

potong, pakan dan obat-obatan

Pemeliharaan dan perawatan ternak untuk

menghasilkan daging

Karkas / daging dijual ke

pengumpul, industri

pengolahan atau langsung ke konsumen

Budi Daya Praproduksi

Page 25: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

25

1. Subsistem Praproduksi :

Subsistem praproduksi adalah mata rantai pertama dalam kegiatan usaha

sapi potong. Jenis usaha atau industri yang terlibat dalam subsistem ini

antara lain usaha pembibitan, industri obat-obatan, dan industri penyediaan

peralatan ternak untuk sapi potong.

2. Subsistem Usaha Produksi (budidaya) :

Subsistem produksi ternak adalah inti dari agribisnis sapi potong karena

didalamnya terdapat kegiatan budi daya. Dalam subsistem ini produk

utama yang dihasilkan adalah daging ternak. Daging sapi yang dihasilkan

tergantung dari pemilihan jenis sapi potong. Terdapat beberapa jenis sapi

yang biasa digunakan untuk pemotongan, baik dari jenis lokal maupun

impor, antara lain :

a.Sapi Bali

b.Sapi Madura

c.Sapi Hereford

d.Sapi Brahman.

3. Subsistem Pasca Produksi.

Subsistem pasca produksi peternakan merupakan kegiatan usaha ekonomi

yang meliputi pengolahan produk sapi potong beserta pemasarannya.

Kegiatan yang dilakukan antara lain penanganan produk primer dengan

memberi nilai tambah sehingga menghasilkan produk olahan.Pengolahan

daging sapi potong menjadi pengalengan daging dan sosis adalah sebagian

kegiatan dalam subsistem pasca produksi ( Rahardi & Hartono, 2003:17 )

Page 26: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

26

2.1.2. Prospek Bisnis Sapi Potong

Prospek beternak sapi potong di Indonesia masih tetap terbuka lebar dalam

waktu yang lama. Hal ini disebabkan permintaan daging sapi dari tahun ke tahun

terus menunjukan peningkatan yang sejalan dengan kesadaran akan gizi

masyarakat. Semakin bertambahnya penduduk maka akan bertambah pula

konsumsi daging sapi (Sugeng, 1993:184).

Menurut Riyadi (2006:2-3), terdapat tantangan dan peluang untuk prospek

bisnis sapi potong :

1. Tantangan

a. Grand Strategy. Pembangunan Pertanian belum menempatkan protein

hewani sebagai prioritas tinggi (pangan hewani sebagai komoditas

strategis). Hingga saat ini, sasaran pembangunan pertanian masih

diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan karbohidrat (beras dan jagung).

b. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan sistem dan usaha

agribisnis peternakan (hulu–hilir dan pendukungnya) belum sinergi dan

memadai. Amandemen Undang-undang No. 6 tahun 1967 yang merupakan

landasan hukum bagi pembangunan peternakan belum juga rampung dan

diterbitkan. Tingkat ketergantungan usaha peternakan terhadap impor

sangat tinggi, sehingga sangat sensitif terhadap perubahan yang terjadi di

luar negeri. Sebagai contoh, untuk mencukupi kebutuhan konsumsi daging

dalam negeri, masih diperlukan impor daging dan sapi potong sekitar

27−30%.

Page 27: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

27

c. Peningkatan produksi sapi potong relatif lambat dibandingkan dengan

peningkatan permintaan, terkait dengan penerapan IPTEK (teknologi

produksi, reproduksi, pakan, kesehatan hewan), dan efisiensi manajemen.

Tingkat pertumbuhan sapi potong selama tiga tahun terakhir hanya

mencapai 1,08%/tahun.

d. Daya saing antara ternak sapi lokal dengan sapi potong ex impor masih

lemah. Pada saat-saat tertentu harga sapi lokal lebih rendah dari sapi ex

impor, sehingga menurunkan gairah peternak untuk meningkatkan

produktivitas ternaknya.

e. Usaha pembibitan sapi potong sangat kurang diminati investor atau swasta

dengan usaha ternak skala besar dan menengah, sehingga terkesan kurang

mendapat perhatian. Hal ini menjadi salah satu penyebab rendahnya

tingkat pertumbuhan ternak, yang mengakibatkan stagnansi populasi sapi

potong di Indonesia.

f. Usaha budidaya sapi potong kurang berorientasi kepada pasar dan profit.

Pola pikir peternak sukar diubah untuk menempatkan usaha budidaya

ternak pada posisi sebagai usaha pokok, sehingga usaha masih berskala

non ekonomis.

g. Sistem dan usaha agribisnis berbasis sapi potong masih belum

berkerakyatan, pola kemitraan tidak diminati usaha skala besar

(perusahaan), peternak plasma masih sangat tergantung kepada perusahaan

inti, akses dari hulu ke hilir belum berjalan lancar.

Page 28: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

28

2. Peluang

a. Potensi agroklimat dan tersedianya lahan yang masih cukup luas

Potensi agroklimat Indonesia sangat mendukung perkembangan ternak

sapi potong baik sapi lokal maupun sapi ex impor. Sumberdaya lahan yang

dapat dimanfaatkan oleh peternak yaitu lahan sawah, padang

penggembalaan, lahan perkebunan, dan hutan rakyat, dengan tingkat

kepadatan ternak tergantung kepada keragaman dan intensitas tanaman,

ketersediaan air, jenis sapi potong yang dipelihara. Luasnya lahan sawah,

kebun dan hutan tersebut memungkinkan pengembangan pola integrasi

ternak–tanaman yang merupakan suatu proses saling menunjang dan

saling menguntungkan, melalui pemanfaatan tenaga sapi untuk mengolah

tanah dan kotoran sapi sebagai pupuk organik. Sementara lahan sawah dan

lahan tanaman pangan menghasilkan jerami padi dan hasil samping

tanaman yang dapat diolah sebagai pakan sapi, sedangkan kebun dan hutan

memberikan sumbangan rumput lapangan dan jenis tanaman lain.

Pemanfaatan pola integrasi diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan

pakan sepanjang tahun, sehingga dapat meningkatkan produksi dan

produktivitas ternak. Menurut beberapa hasil penelitian, potensi tanaman

pakan ternak di Indonesia masih dapat menampung lebih dari 11 juta

Satuan Ternak (ST).

b. Potensi sumberdaya genetik sapi potong

Indonesia mempunyai kekayaan dan potensi sumber daya genetik ternak

sapi potong nasional, yang telah dimanfaatkan sebagai sumber pangan

Page 29: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

29

daging, tenaga kerja, energi dan pupuk. Sumberdaya genetik tersebut

berupa ternak asli Indonesia, atau ternak yang sudah sejak lama

didomestikasi di Indonesia, dan ternak-ternak yang didatangkan dari luar

negeri. Pada tahun 2003, populasi sapi potong di Indonesia sekitar

11.395.688 ekor. Dengan tingkat pertumbuhan populasi sekitar 1,08%,

idealnya minimal 15,27% untuk memenuhi kebutuhan domestik. Dari

populasi sapi tersebut, sebagian 45−50% adalah sapi asli Indonesia, yang

berpotensi untuk dikembangkan. Berdasarkan data tahun 1984, sapi Bali

termasuk jenis sapi terbanyak, yaitu 23,81%, diikuti sapi Madura

(11,28%), dan sisanya terdiri dari sapi Ongole, Peranakan Ongole,

Brahman Cross, dan persilangan sapi lokal dengan sapi impor (Simmental,

Limousin, Hereford, dll). Sapi Bali merupakan sapi kebanggaan Indonesia

yang paling mudah dikembangkan karena mudah beradaptasi. Kawasan

Indonesia Timur dapat dikatakan sentra produksi Sapi Bali. Oleh karena

itu pengembangan Sapi Bali lebih dikonsentrasikan di kawasan tersebut.

c. Indonesia bebas dari penyakit menular berbahaya

Negara Indonesia bebas 10 dari 12 Penyakit Hewan Menular (List A

OIE), sehingga memberikan iklim investasi yang lebih baik dan memiliki

kesempatan dan kemampuan untuk ekspor.

d. Potensi kelembagaan petani ternak dan petugas teknis

Sebagian besar petani peternak membentuk kelompok-kelompok tani

ternak, sehingga memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan

hewan, penyuluhan, pelayanan inseminasi buatan (IB), yang bertujuan

Page 30: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

30

untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak. Petugas fungsional

pengawas mutu bibit, penyuluh, pengawas mutu pakan, petugas pelayanan

kesehatan hewan, dan petugas pelayanan IB sudah cukup banya tersebar di

seluruh propinsi dan siap untuk melaksanakan tugas sesuai kewenangan

masing-masing

e. Terbukanya pasar di negara lain

Permintaan dari negara lain terhadap ternak dan produk ternak lokal

Indonesia cukup tinggi. Jenis sapi potong yang cukup diminati negara

tetangga kita Malaysia adalah sapi Bali, baik sapi bakalan, bibit, maupun

berupa semen bekunya. Selama lima tahun mendatang, Malaysia

mengharapkan Indonesia dapat mengekspor 10.000 ekor sapi potong, dan

dari jumlah tersebut baru sebagian kecil, yaitu sekitar 850 ekor yang telah

diekspor ke negara tersebut pada tahun 2003. Ekspor ternak sapi potong

lokal diharapkan dapat meningkatkan motivasi peternak maupun para

investor untuk mengembangkan usaha pembibitan ternak, yang selama ini

hanya dilakukan oleh peternak skala usaha kecil.

f. Tersedianya teknologi tepat guna

Lembaga Penelitian bersama-sama Perguruan Tinggi merupakan institusi

yang berwenang mengeluarkan teknologi hasil penelitian. Inovasi baru ini

diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya

serta meningkatkan efisiensi dalam menghasilkan produk yang berdaya

saing tinggi.

Page 31: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

31

g. Regulasi untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif

Kita mempunyai peraturan perundang- undangan yang memberikan

kepastian hukum, dan dalam melakukan pembangunan peternakan sinergis

dengan peraturan perundang-undangan lain yang terkait. Beberapa

peraturan yang terkait dengan usaha ternak potong antara lain UU No. 6

/1967, SNI Bibit Ternak, SK Menteri Pertanian tentang Ijin Usaha, dsb.

2.1.3. Skala Usaha Sapi Potong

Perencanaan skala usaha menjadi penting diperhatikan karena

berhubungan dengan modal, tenaga kerja, dan jumlah produksi yang akan

dihasilkan. Skala usaha peternakan sendiri terdiri dari skala kecil, menengah, dan

besar, selain itu skala usaha peternakan juga berhubungan dengan perizinan.

Untuk usaha peternakan skala kecil (peternakan rakyat) tidak perlu mengurus izin

pendirian usaha kepada pemerintah, tetapi cukup dengan melaporkan saja. Namun

untuk usaha menengah dan besar memerlukan prosedur perizinan. Berdasarkan

SK Menteri Pertanian No.362/KPTS/IN.120/5/1990 bahwa jenis untuk berbagai

macam ternak memiliki ketentuannya sendiri namun untuk sapi potong harus

sebanyak 100 ekor campuran (Rahardi dan Hartono, 2005:24 dan 33).

2.1.4. Konsep Pemasaran

Kotler (2004:6) mendefinisikan pemasaran adalah fungsi bisnis yang

mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan. Keinginan yang belum terpenuhi

menentukan dan mengukur besarnya dan potensi keuntungan. Fungsi pemasaran

Page 32: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

32

menentukan mana sajakah pasar target yang paling dapat dilayani oleh organisasi,

dengan cara memutuskan berbagai produk, jasa dan program apa saja yang paling

tepat untuk melayani semua pasar yang sudah dipilih sebelumnya, dan mengajak

setiap orang dalam organisasi untuk selalu berfikir serta melayani para pelanggan.

Menurut Bloom dan Boone (2006:5), pemasaran adalah sebuah fungsi

manajemen penting yang diperlukan guna menciptakan produk yang di jual.

Konsep utama dari pemasaran adalah pertukaran nilai antara dua kelompok

pembeli dan penjual. Hal ini berarti bahwa fungsi utama rencana pemasaran

adalah :

1. Memahami segala kebutuhan dan keinginan dari seluruh konsumen yang

ada sekarang ini.

2. Memilih dan mengembangkan produk yang dapat memuaskan seluruh

konsumen dalam lingkup atau batasan sumberdaya yang dimiliki.

3. Mengembangkan semua program untuk memberitahukan kepada seluruh

konsumen tentang manfaat dari produk yang ditawarkan .

4. Memastikan bahwa produk yang dijual dapat menjangkau seluruh

konsumen.

Adapun gambaran mengenai penjelasan diatas dalam komponen konsep

pemasaran dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 33: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

33

Gambar 2. Komponen Konsep Pemasaran Sumber : Bloom dan Boone, (2006 : 6)

Langkah-langkah pemasaran akan terarah jika dilandasi dengan konsep

pemasaran. Menutut Kotler (2004:12) konsep inti pemasaran ada pada empat

pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan

profitabilitas. Inti pemasaran tersebut meliputi :

1. Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan

Kebutuhan adalah terpenuhinya beberapa kepuasan. Keinginan adalah

hasrat akan pembuat kebutuhan yang spesifik. Dan permintaan adalah

keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan untuk

membelinya.

2. Produk (Barang, Jasa, dan Gagasan)

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen.

3. Nilai atau Biaya

Nilai merupakan perkiraan atas seluruh kemampuan produk untuk

memuaskan kebutuhannya. Biaya adalah bentuk korbanan sumber

ekonomis yang diukur oleh satuan uang yang sedang atau telah terjadi

dalam mencapai suatu tujuan.

Pemasaran

Mengidentifikasi keinginan konsumen

Mengembangkan program

komunikasi

Memilih dan mengembangk

an produk

Memperke-nalkan produk

Page 34: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

34

4. Pertukaran dan Transaksi

Pertukaran adalah tindakan memeperoleh barang yang dikehendaki dari

seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai imbalan. Transaksi adalah

perdagangan nilai-nilai produk dan jasa antara dua pihak atau lebih.

5. Hubungan dan Jaringan

Hubungan pemasaran diwujudkan perusahaan dengan praktek membangun

hubungan jangka panjang yang memuaskan dengan pihak-pihak kunci

pelanggan, pemasok dan penyalur dimana bertujuan untuk

mempertahankan preferensi dan bisnis jangka panjang. Jaringan

pemasaran merupakan hasil utama dari hubungan pemasaran.

6. Pasar

Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan atau

keinginan tertentu yang sama dan bersedia melakasanakan pertukaran

untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan itu.

7. Pemasar dan Calon Pembeli

Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli

untuk terlibat dalam pertukaran nilai atau harga. Calon pembeli adalah

seseorang yang diidentifikasikan oleh pemasar sebagai orang yang

mungkin bersedia dan mampu terlibat dalam pertukaran nilai atau harga.

Page 35: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

35

2.1.5. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah perekat yang bertujuan untuk membangun dan

memberikan proporsi nilai yang konsisten dan membangun citra yang berbeda

kepada pasar (Henderson dalam Kotler, 2004:191). Karena jika suatu bisnis tidak

mempunyai keunggulan yang khas dibandingkan dengan rival-rivalnya, ia tidak

memiliki alasan untuk tetap berdiri.

Kotler (2004:98), mendefinisikan strategi pemasaran sebagai logika

berpikir, dan berdasarkan itu unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-

sasaran pemasarannya. Kumar dalam Kotler (2004:193), mengatakan perusahaan-

perusahaan akan memiliki strategi yang unik bila :

1. Mereka telah menentukan sasaran pasar dan kebutuhan yang jelas,

2. Mengembangkan proporsi nilai yang berbeda dan unggul bagi pasar

3. Mengatur sebuah jaringan pemasokan yang berbeda untuk menyampaikan

proporsi nilai pada sasaran pasarnya.

Agar sukses, perusahaan harus melakukan pekerjaan yang lebih baik

daripada pesaingnya dalam rangka memuaskan kosumen. Strategi pemasaran

harus disesuaikan dengan kebutuhan. Perancang strategi pemasaran yang bersaing

dimulai dengan melakukan analisis pesaing secara lengkap. Perusahaan terus-

menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan yang diberikan oleh

produk, harga, distribusi, dan promosi yang diberikan oleh pesaing. Dengan cara

itu perusahaan dapat mengenali potensi keunggulan dan kelemahannya (Kotler

dan Armstrong, 2004:77).

Page 36: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

36

Menurut Sunny & Hor (2003:13), strategi pemasaran terfokus pada

mencari dan memberi kepada pelanggan, serta memiliki nilai yang berbeda untuk

mengembangkan bisnis. Strategi pemasaran sendiri juga bertujuan untuk

meningkatkan penjualan. (Assauri dalam Salim, 2004:17) mendefinisikan strategi

pemasaran sebagai “serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang

memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu,

pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya terutama sebagai

tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan

yang selalu berubah.

2.1.5.1 Segmentation, Targeting, Positioning (STP)

Dalam konteks pemasaran, segmentasi pasar merupakan upaya

mengidentifikasi dan mengkategorisasi kelompok pelanggan berdasarkan

berbagai reaksi yang berpengaruh. (Chandra dkk, 117:2004)

1) Segmen dapat diidentifikasikan dengan tiga cara, pendekatan

tradisional dengan membagi pasar dalam kelompok-kelompok

demografi. Segmentasi berdasarkan demografi sendiri lebih condong

pada penentuan suatu sektor pada populasi daripada terhadap segmen

dalam suatu populasi.

Pendekatan kedua adalah melakukan segmentasi pasar kedalam

kelompok-kelompok kebutuhan.

Pendekatan ketiga adalah melakukan segmentasi pasar berdasarkan

kelompok kelompok prilaku. (Kotler 182:2004)

Page 37: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

37

2) Targeting merupakan proses mengevaluasi dan membandingkan

berbagai segmen pasar serta memilih salah satu atau lebih diantaranya

sebagai pasar sasarn yang dinilai berpotensi yang paling besar untuk

dilayani secara efektif dan efisien. Perubahan selanjutkan akan

merancang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga bisa

mewujudkan return on sales (ROS) terbaik bagi perusahaan dan

sekaligus menciptakan nilai maksimum kepada para pelanggan.

(Chandra, dkk 128:2004).

3) Posisitioning adalah apa yang anda lakukan terhadap akal pikiran

calon-calon pelanggan anda. Oleh karena itu positioning tidak boleh

dilakukan secara sembarangan, positioning harus diputuskan sebelum

produk tersebut mulai dibuat.

2.1.5.2 Bauran Pemasaran

Adalah kelompok kiat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

mencapai sasaran dalam pasar sasarannya. Kombinasi dan kegiatan pemasaran

akan menghasilkan keputusan mengenai bauran pemasaran yang meliputi

penentuan produk, harga, distribusi, dan promosi.

1. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi, sehingga dapat

memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk sebaiknya merupakan

definisi diri dari sebuah perusahaan dimana perusahaan tersebut berbisnis

Page 38: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

38

Bagaimana cara perusahaan menentukan apa yang mereka jual.

(Kotler 2004:158).

1) Menjual sesutu yang pernah ada

2) Membuat sesuatu yang diminta oleh sesorang.

3) Mengantisipasi sesuatu yang mungkin akan diminta oleh seseorang.

4) Membuat sesuatu yang tidak pernah diminta oleh siapapun namun akan

memberikan para pembelinya kenikmatan besar.

Cara terakhir melibatkan resiko yang lebih besar, namun berpeluang untuk

memperoleh keuntungan yang lebih besar, yaitu dikatakan bahwa jangan

hanya menjual produk tapi jualah pengalaman. Serta juga membantu

konsumen untuk menggunakan produknya.

2. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan

sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanannya. Harga merupakan

variabel yang dapat berubah dengan cepat karena adanya perubahan

faktor-faktor penyusunannya. Pendekatan yang standar untuk menetapkan

harga adalah dengan menentukan biaya pokok dan ditambah dengan

sejumlah mark-up. Namun biaya pokok produk sebenarnya tidak ada

hubungannya dengan pandangan pelanggan tentang nilai pokok tersebut.

Tujuan dari penetapan harga ialah memaksimalkan laba perusahaan,

memperoleh pangsa pasar, dan memperoleh keuntungan dari investasi

Bloom dan Boone, (2006:88).

Page 39: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

39

Penentuan harga berdasarkan permintaan pasar. Harga dari sebuah produk

pada umumnya banyak ditentukan oleh seberapa sulitkah produk tersebut

dijual dan dipasarkan serta kegunaan dari produk itu sendiri bagi konsume.

Karena fungsi harga sendiri salah satunya ialah sebagai informasi tentang

nilai produk serta kekuatan dan kelemahanya. Permintaan akan produk

dan harga yang dibayarkan atas produk tersebut adalah hal yang mana

konsumen bersedia untuk berkorban diantara berbagai penawaran dari para

pesaing guna mendapatkan produk perusahaan.

3. Distribusi

Distribusi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

membuat produknya terjangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya

sehingga konsumen dapat memperolehnya. Kunci dari distribusi sendiri

menurut Bloom dan Boone (2004:131) adalah dengan membuat produk

perusahaan tersedia pada waktu yang tepat bagi pasar target. Kesuksesan

datang ketika perusahaan mempermudah suatu produk yang dihasilkan

untuk lebih mudah didapatkan oleh pelanggan.

Terdapat sejumlah metode umum yang dapat digunakan guna membawa

atau menghadirkan produk ke hadapan konsumen diantaranya. Produsen

ke konsumen, pasar terbuka, penawaran dari pintu ke pintu, pameran

dagang, produsen ke grosir ke retailer ke konsumen.

4. Promosi

Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya kepada pasar sasaran

Page 40: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

40

dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. (Kotler,

2004:18).

Roman dalam Salim, (2004:26) menjelaskan bahwa bauran promosi terdiri

dari liam kiat utama yaitu : iklan, pemasaran langsung, promosi penjualan,

publisitas, dan penjualan pribadi.

1) Iklan merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang

menginformasikan keunggulan atau keuntungan suatu produk dalan

rangka mengubah pikiran seseorang agar melakukan pembelian

2) Pemasaran langsung, melalui surat telpon dan alat penghubung non

personal lainaya

3) Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung untuk

merangsang pembelian atau meningkatkan penjualan.

4) Publisitas dengan menyebarkan berita-berita komersial penting

mengenai produk tertentu dimedia massa seperti radio televisi.

5) Penjualan pribadi adalah komunikasi langsung atau tatap muka antara

penjual dan calon pelanggan.

Variabel pemasaran tertentu dari pembahasan diatas ditunjukan dalam

Gambar 3.

Page 41: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

41

Gambar 3. Empat Komponen Pemasaran Dalam Bauran Pemasaraan Sumber: Kotler, (2002:18)

Bauran pemasaran merupakan suatu strategi perusahaan untuk

mengkondisikan konsumen mendapakan paket yang menguntungkan, didalam

menjadi pembeli suatu barang maupun jasa dari sebuah perusahaan. Namun

didalam aplikasinya suatu proses bauran pemasaran suatu perusahaan, kerap kali

tidak berlangsung dengan semestinya. sebuah proses bauran pemasaran ditunjukan

dalam Gambar 4.

Page 42: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

42

Gambar 4. Proses Bauran Pemasaran Sumber: Sunny & Hor, (2003:117)

Menurut T.H goh & kheng-Hor (2003:118) bahwa terdapat 3 langkah

kritis untuk proses bauran pemasaran dan memberi dampak langsung bagi strategi

pemasaran suatu perusahaan.

Langkah 1.

Melihat tujuan pemasaran suatu perusahaan, karena apabila suatu

perusahaan memiliki tujuan pemasaran yang jelas maka tujuan produk akan

memiliki banyak pilihan untuk di terapkan yang sesuai dengan perusahaan

Langkah 2.

Mengidentifikasi kendala atau masalah produk Hal tersebut dapat

dilakukan dengan cara mengetahui produk apa yang harus ditawarkan pada

Page 43: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

43

konsumen, bagaimana produk harus dikemas diberi label dan merek, kemudian

jenis pelayanan sebelum dan sesudah penjualan.

Langkah 3.

Atasi kendala, setelah mengetahui tujuan dari produk dan mengidentifikasi

kendalanya maka yang kemudian dilakukan oleh perusahaan ialah memecahkan

permasalahan tersebut dan merumuskan strategi pemasaran yang tepat bagi

perusaha

Proses pemasaran sebenarnya saling terintegrasi hal ini dikatakan dalam

Lauterborn dalam Kotler dan Susanto, (1992:21) berpendapat bahwa 4P harus

dapat berhubungan dengan 4C dari sudut pandang pelanggan. Berdasarkan sudut

pandang penjual, 4P menujukan pandangan penjual tentang kiat pemasaran yang

tersedia untuk mempengaruhi pembeli, sedangkan dari sudut pandang pembeli

kiat pemasaran dirancang untuk memberikan maanfaat bagi pelangan. Hal ini

ditunjukan juga didalam strategi fungsional pemasaran dalam perusahaan.

Menurut Stoner (1996:273) strategi fungsional bertujuan untuk

menciptakan kerangka kerja untuk manajer dalam setiap fungsi seperti pemasaran,

produksi. Peran dalam fungsi pemasaran sendiri adalah mencapai sasaran

perusahaan dengan menghasilkan produk/jasa yang menguntungkan di pasar

sasaran pemasaran. Pemasaran dalam strategi fungsional harus menjadi pedoman

bagi manajer pemasaran, strategi ini biasanya meliputi empat komponen yaitu;

1. Strategi fungsional untuk komponen produk dari fungsi pemasaran

harus secara jelas mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang akan

dipenuhi oleh produk/jasa.

Page 44: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

44

2. Strategi fungsional untuk komponen tempat. Mengidentifikasi dimana,

kapan, dan oleh siapa produk/jasa ditawarkan.

3. Strategi fungsional untuk komponen promosi. Menetapkan bagaimana

perusahaan akan berkomunikasi dengan pasar sasaran.

4. Strategi fungsional untuk komponen harga. Strategi ini langsung

mempengaruhi permintaan dan penawaran, profitabilitas, persepsi

konsumen dan reaksi pembuat aturan. (Peach dan Robinson, 1997:404)

2.1.6. Analisis Lingkungan Pemasaran

2.1.6.1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal perusahaan merupakan suatu kondisi yang ada dalam

perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi arah dan tindakan perusahaan yang

berasal dari internal perusahaan, analisis lingkungan internal ini

menidentifikasikan kekuatan dan kelemahan yang menjadi landasan bagi strategi

fungsional perusahaan. Strategi fungsional tersebut terdiri dari aspek pemasaran,

aspek produksi dan operasi, aspek keuangan, aspek sumberdaya manusia serta

penelitian dan pengembangan. Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan

atau keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani

oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan

dalam sumber daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat

kinerja efektif perusahaan (Thompson, 1998 dalam Yanti, 2003:23).

Page 45: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

45

2.1.6.2 Lingkungan Eksternal Perusahaan

Lingkungan eksternal perusahaan mempunyai ruang lingkup yang lebih

luas dari pada faktor internal. Pengamatan pada lingkungan eksternal dengan

mengidentifikasikan lingkungan makro, lingkungan mikro, dan kekuatan

lingkungan industri.

1) Lingkungan Makro

Lingkungan makro menggambarkan suatu situasi diluar perusahaan yang

dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Perusahaan mengamati lingkungan

makro dengan melakukan penelitian dalam mengantisipasi lingkungan yang

mudah berubah, harus memperhatikan enam elemen yang dapat mempengaruhi

perusahaan dalam berusaha. Elemen-elemen tersebut meliputi lingkungan

demografi, ekonomi, lingkungan alam, teknologi, politik, dan hukum serta

lingkungan sosial budaya. Setiap komponen dalam lingkungan makro dapat

mempengaruhi perusahaan dalam menghadapi iklim persaingan dinamis.

(a) Lingkungan Demografi

Menurut Bloom dan Boone (2006:42), lingkungan demografi merupakan

karakter statistik dari pasar yang anda tuju, mencakup skala atau ukuran,

distribusi usia, komposisi keluarga, gabungan etnik, mobilitas, serta

distribusi strategis dan kesemua variable yang telah dituliskan menentukan

potensi dan daya beli serta perubahan-perubahan yang terjadi dipasar.

(b) Lingkungan Ekonomi

Faktor ekonomi spesifik yang umum dianalisis dalam lingkungan

pemasaran adalah tahap siklus bisnis, gejala inflasi, kebijakan keuangan,

Page 46: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

46

kebijakan fiskal, dan neraca pembayaran (TH.Goh dan Kheng-Hor,

2003:47).

(c) Lingkungan Alam

Lingkungan alam dapat berubah menjadi rusak disebabkan ulah manusia.

Kerusakan lingkungan menyebabkan penipisan sumber daya alam, dan

penipisan ini akan mengakibatkan hubugan ekologis antara manusia dan

alam semakin tidak bersahabat. Tindakan bijaksana diperlukan dalam

mengantisipasi kekurangan bahan baku, meningkatnya biaya energi,

populasi penduduk, dan perubahan peran pemerintah dalam perlindungan

lingkungan hidup (Kotler, 2004:167).

(d) Teknologi

Lingkungan teknologi dapat mempengaruhi aktivitas pemasaran karena

teknologi memungkinkan untuk mengubah cara hidup dan pola konsumsi

manusia. Hasil yang optimal akan diperoleh jika didukung dngan

penggunaan teknologi yang modern misalnya komputer untuk kasir akan

mempercepat pembayaran (Kotler, 2004:169).

(e) Politik dan Hukum

Tindakan pemerintah juga akan mempengaruhi strategi yang dapat

memberikan peluang maupun hambatan usaha. Keuntungan ekonomi

merupakan salah satu alasan pemerintah memberi bantuan kepada

perusahaan, karena alasan keamanan dan tenaga kerja serta alasan lainnya.

Bantuan tersebut dapat berupa subsidi, proteksi, pembelian dalam jumlah

besar untuk barang dan jasa yang dihasilkan serta perubahan

Page 47: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

47

kebijaksanaan yang mengarah pada perkembangan perusahaan (Bloom dan

Boone 2006:45)

(f) Lingkungan Sosial dan Budaya

Masyarakatlah yang membentuk keyakinan dan nilai dasar pada diri kita,

bentuk standar yang memerintahkan bagaimana kita berhubungan dan

berinteraksi dengan orang lain. Setiap daerah memiliki nilai dasar yang

berbeda mengenai, kebebasan, kepribadian, kepraktisan, pencapaian,

peningkatan, perikemanusiaan, kenyamanan dan kesehatan merupakan hal

yang penting untuk mengadaptasikan produk dengan nilai dasar budaya

yang dipegang oleh para konsumen (Bloom dan Boone 2006:44)

2) Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro menurut Kotler (2004:155), terdiri dari pelanggan,

pesaing, perantara pemasaran dan pemasok, pelanggan adalah individu dan rumah

tangga yang membeli produk atau jasa untuk dikonsumsi. Perusahaan dapat

berhubungan dengan data atau profil pelanggan dan tingkat permintaan dalam

menilai pelanggan.

Pesaing adalah perusahaan lain yang menawarkan produk sejenis atau

produk substitusi. Kategori pesaing perusahaan dapat berhubungan dengan

pesaing utama dan ketersediaan barang substitusi. Pemasok adalah pihak-pihak

yang menyediakan sumberdaya bagi perusahaan dan para pesaingnya untuk

memproduksi produk atau jasa tertentu. Ruang lingkup pemasok terbatas jika

perusahaan berhubungan dengan jumlah pemasok, ketersediaan bahan baku dan

kondisi ketenagakerjaan.

Page 48: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

48

3). Lingkungan Industri

Lingkungan industri berada diluar perusahaan. Persaingan industri dapat

menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan sebuah perusahaan.

Kekuatan bersaing pada lingkungan industri bergantung pada lima faktor yaitu,

ancaman terhadap masuknya pendatang baru, kekuatan tawar manawar pembeli

(pelanggan), ancaman terhadap produk dan jasa substitusi (jika ada), kekuatan

tawar menawar pemasok, dan kekuatan antar perusahaan dalam industri.

Gambar 5, memperlihatkan lima faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan dalam

lingkungan industri.

2.1.7. Perumusan strategi

Persaingan antar perusahaan dalam Industri

Kekuatan pemasok

Kekuatan pembeli

Produk atau jasa substitusi

Gambar 5: Kekuatan-Kekuatan Dalam Persaingan Industri Michael E. Porter dalam Rangkuti, (2006:11)

Pendatang Baru

Page 49: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

49

2.1.7 Perumusan Strategi

2.1.7.1. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Pembuatan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) adalah suatu langkah

penutup dalam melaksanakan audit manajemen strategis, alat perumusan strategi

ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam berbagai

bidang fungsional dari suatu usaha, dan matriks ini juga memberikan dasar untuk

mengenali dan mengevaluasi hubungan diantara bidang-bidang ini.

2.1.7.2. Matriks External Factor Eveluation (EFE)

Matriks External Factor Evaluation (EFE) membuat ahli strategi

meringkas dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,

lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi, dan persaingan.

2.1.7.3. Matriks Internal-Eksternal (I-E)

1) Matriks Internal-Eksternal (I-E) sebagai tahap input dalam meringkas

informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi perusahaan.

2) Matriks ini merupakan gabungan dari lingkungan internal dan eksternal

perusahaan yang berisikan 9 macam sel untuk memperlihatkan kombinasi

dari matriks IFE dan EFE.

3) Menurut Whelem dalam Rangkuti, ( 2006:137) bahwa penentuan posisi

perusahan dapat juga menentukan matriks internal-eksternal (I-E) dengan

didasarkan pada analisis total skor faktor internal dan faktor eksternal.

Page 50: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

50

2.1.7.4. Matriks SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matriks swot matriks ini dapat menggambarkan secara jelas, bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan

empat set kemungkinan alternatif strategis.

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan seluruh

kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya

2) Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yanag dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman

3) Strategi WO

Strategi ini ditetapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada

4) Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

(Rangkuti 2006:31).

Page 51: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

51

2.1.7.5. Matriks QSPM

QSPM adalah alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi

strategi alternatif secara obyektif. Berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk

sukses eksternal dan internal yang dikenali sebelumnya, format dasar QSPM

terdiri dari faktor-faktor kunci eksternal dan internal dan baris teratas terdiri dari

strategi alternatif yang layak. Secara spesifik, kolam kiri QSPM terdiri dari

informasi yang diperoleh langsung dari matriks IFE dan matriks EFE, dalam

kolom yang berdampingan dengan faktor-faktor sukses kritis, dituliskan bobot

setiap faktor yang diterima dalam matriks IFE dan matriks EFE.

Baris paling atas dari QSPM terdiri dari strategi alternatif yang diturunkan

dari matriks SWOT matriks BCG, matriks IE, dan matriks Grand Strategy.

Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi

berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor sukses kritis eksternal dan internal,

berapapun jumlah strategi dapat menyusun suatu set, tetapi hanya strategi dalam

set tertentu dievaluasi relatif terhadap yang lain (David 2004:199).

2.1.8 Strategi Generik

Menurut Porter dalam David, (2005:247) strategi generik adalah salah satu

pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri

sejenis. Jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang

semakin ketat, perusahaan harus memilih prinsip berbisnis, yaitu produk dengan

harga tinggi atau produk dengan biaya rendah, atau bukan kedua-duanya.

Berdasarkan prinsip ini terdapat tiga strategi generik dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 52: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

52

Gambar 6 model Strategi Generik Sumber: Porter, dalam David (2006:34)

Penjelasan untuk ketiga macam strategi diatas:

Strategi Diferensiasi. Strategi ini cirinya adalah bahwa perusahaan mengambil

keputusan untuk membangun persepsi pasar potensial terhadap suatu produk /jasa

yang unggul agar tampak berbeda dengan produk yang lain.

Strategi kepemimpinan biaya menyeluruh. Cirinya adalah perusahaan lebih

memperhitungkan pesaing daripada pelanggan dengan cara memfokuskan harga

jual produk yang murah, sehingga biaya produksi, promosi maupun riset dapat

ditekan, bila perlu produk yang dihasilkan hanya sekedar meniru produk dari

perusahaaan lain.

Strategi Fokus. Cirinya adalah perusahaan mengkonsentrasikan pada pangsa

pasar yang kecil untuk menghindar dari pesaing dengan menggunakan strategi

kepemimpinan.

Menurut David dalam Umar, (2001:35) bahwa strategi generik dapat

dikelompokan atas empat kelompok strategi

A. Strategi integrasi vertikal.

Page 53: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

53

Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang

lebih terhadap distributor, pemasok, dan para pesaingnya, misal melalui merger,

akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.

B. Strategi intensif.

Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan

posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.

C. Strategi diversifikasi.

Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi

ini makin kurang populer karena ditinjau dari tingkat kesulitan manajemen dalam

mengendalikan aktivitas perusahaan yang berbeda-beda.

D. Strategi bertahan.

Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakana

penyelamatan.

2.2. Penelitian Terdahulu

Salah satu penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini,

adalah penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2003) dengan judul ”Strategi

Pemasaran Daging Sapi Segar (Kasus Pasar Swalayan Tip Top Jakarta)”.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan akan daging sapi

yang berkualitas tinggi oleh konsumen dan aktivitas pemenuhan yang dicapai

melalui hasil produksi lokal dan impor serta persaingan banyaknya usaha sejenis

dengan merebut pasar yang sudah ada.

Page 54: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

54

Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor internal

dan eksternal perusahaan yang merupakan peluang dan ancaman dari perusahaan

serta perumusan alternatif strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode destkriptif

dengan menggunakan alat analisis Martiks IFE dan EFE, I-E serta analisis SWOT

Dengan dilihat dari identifikasi matriks IFE dan EFE, maka akan didapat

kesimpulan dari strategi yang disarankan kepada perusahaan. Dalam matriks I-E,

maka strategi yang dapat digunakan adalah strategi pertumbuhan (Growth

strategic). Strategi ini di desain untuk mencapai pertumbuhan baik dalam

penjualan, aset, profit, atau kombinasi ketiganya.

Sementara penentuan alternatif strategi yang dihasilkan matriks SWOT

terdiri dari startegi SO, memanfaatkan letak perusahaan yang strategis sebagai

daya tarik dengan memberikan desain interior yang menarik serta

mempertahankan lingkungan kerja yang sehat. Strategi WO diantara

meningkatkan volume penjualan, memberlakukan kerja lembur, serta

memperbaiki sistem manajemen pemasaran. Strategi ST seperti mempertahankan

harga jual yang kompetitif, memepertahankan kualitas produk, dan memanfaatkan

fasilits mesin-mesin dan peralatan. Strategi WT diantaranya yaitu meningkatkan

kualitas SDM, menerapkan customer relationship, memperbaiki pengendalian

persediaan, serta melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan promosi yang telah

dilakukan.

Page 55: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

55

2.3. Kerangka Pemikiran

Penentuan strategi pemasaran perusahaan dalam penelitian ini diawali

dengan melihat tujuan awal dari berdirinya perusahaan, yaitu mendapatkan profit

dan mengembangkan usaha. Tahap pengumpulan data dilakukan sebagai landasan

analisis yang mengelompokan faktor-faktor strategis lingkungan internal seperti

keuangan, SDM, operasional serta pemasaran lalu lingkungan eksternal

perusahaan seperti kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya serta

perkembangan teknologi yang berpengaruh pada PT. PMU.

Setelah proses terhadap lingkungan internal dan eksternal dilakukan

selanjutnya dilakukan pemberian rating dan bobot terhadap faktor-faktor strategis,

informasi tersebut dianalisis didalam matriks IFE dan EFE yang akan

menggambarkan faktor kunci internal dan eksternal, kemudian total skor dari

kedua matriks tersebut dipetakan kedalam matriks IE hal ini dilakukan untuk

melihat posisi perusahaan.

Situasi dari perusahaan yang bergerak dibidang bisnis yang memiliki

kesamaan produk maupun jasa, memungkinkan perusahaan untuk melakukan

pendekatan lain dalam strategi pemasaran, dengan acuan strategi generic dan

kondisi bauran pemasaran pada perusahaan yang berguna melihat kecocokan dari

strategi yang ditawarkan pada perusahaan. Matriks SWOT berfungsi untuk

mengetahui keunggulan dan kelemahan empat tipe strategi yang akan digunakan

perusahaan berdasarkan faktor-faktor strategis perusahaan. Hasil dari matriks

SWOT akan ditentukan menjadi alternatif strategi bagi perusahaan.

Page 56: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

56

Alat bantu bagi pengambilan keputusan untuk penentuan strategi yang

sesuai adalah matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix). Matriks

QSPM merupakan teknik yang menunjukan strategi alternatif mana yang terbaik.

Pada matriks ini diberikan pembobotan yang sesuai dengan matriks IFE dan EFE,

kemudian dilakukan pemberian skor berdasarkan tingkat kemungkinan strategi

tersebut. Penjumlahan skor masing-masing strategi memperlihatkan bahwa

strategi yang paling cocok diterapkan terlebih dahulu pada perusahaan tersebut

adalah strategi yang memiliki total skor terbesar. Dapat dilihat pada Gambar 7

Page 57: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

57

Gambar 7. Kerangka Pemikiran Konseptual

Identifikasi Eksternal Identifikasi Internal

Analisis Matriks IFE Analisis Matriks EFE

Matriks IE

Matriks SWOT Alternatif strategi pemasaran

Prioritas Strategi Pemasaran PT.Prisma Mahesa unggul

Visi Misi danTujuan Perusahaan

Matriks QSPM

Strategi generic dan bauran pemasaran

PT. Prisma Mahesa Unggul

Page 58: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

58

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT. PMU yang terletak di daerah Muara

Karang Utara, Jakarta Utara selama bulan November-Desember 2006 pemilihan

lokasi dilakukan dengan sengaja (purposive) dengan dasar pertimbangan

PT. PMU merupakan contoh yang sesuai mengenai, penerapan strategi pemasaran

pada perusahaan yang bergerak dibidang peternakan, khususnya sapi potong.

Adanya ketersediaan data yang dibutuhkan didalam penelitian dan kesediaan

pihak manajemen perusahaan menjadikan perusahaanya sebagai lokasi penelitian.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan data

kualitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,

dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data

kualitatif yang diangkakan.

Data kualitatif diperoleh dari data primer yang diperoleh dari sumber

internal perusahaan, sumber data penelitian ini berasal dari pihak manajemen

perusahaan, yang digunakan untuk mengaudit lingkungan internal dan eksternal

yang menjadi dasar dalam perumusan strategi perusahaan.

Data kuantitatif diperoleh dari data sekunder yang didapat dari badan pusat

statistik, departemen pertanian dan instansi terkait, laporan perusahaan, literatur,

laporan penelitian terdahulu, serta berbagai kepustakaan yang relevan dengan

Page 59: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

59

penelitian yang dilakukan. Sedangkan untuk data tersier diperoleh dari situs-situs

internet.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik observasi langsung di

lapangan, melalui wawancara dan pengisian kuesioner, pemilihan responden

dengan sengaja dan terdiri dari manajer beserta tenaga kerja. Wawancara dan

kuesioner dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal

yang berpengaruh terhadap perusahaan serta penentuan bobot dan peringkat untuk

masing-masing faktor tersebut.

Data sekunder yang merupakan pelengkap data primer, diperoleh dari

data-data perusahaan mengenai pemasaran daging sapi potong, laporan

manajemen, laporan penelitian terdahulu, artikel serta literatur yang relevan

dengan masalah penelitian.

3.4. Metode Analisis Data

Analisis implementasi strategi bauran pemasaran dilakukan dengan cara

mendeskripsikan unsur-unsur bauran pemasaran (produk, harga, distribusi dan

promosi) yang dijalankan oleh perusahaan selama ini. Analisis ini digunakan

untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan, dari analisis segmentasi pasar

yang ada di perusahaan tersebut guna menentukan strategi pengembangan pasar

yang tepat sehingga mampu menembus pangsa pasar yang lebih luas.

Page 60: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

60

3.4.1. Analisis Matriks IFE dan EFE

Penilaian internal ditunjukan untuk mengukur sejauh mana kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Cara yang digunakan dalam melakukan

penilaian adalah dengan menggunakan internal factor evaluation matrix ( IFE).

Eksternal factor evaluation matrix (EFE) mengarahkan perumusan strategi

untuk merangkum dan dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial budaya

teknologi dan informasi dari lingkungan industri.

Tahap-tahap untuk menentukan faktor-faktor lingkungan dalam matriks

IFE dan EFE adalah sebagai berikut :

a. Mengidentifikasi factor-faktor yang menjadikan kekuatan dan kelemahan

(lingkungan internal) dan kelemahan (lingkungan eksternal) dalam kolom 1

penentuan faktor-faktor tersebut dilakukan dengan cara diskusi antara pihak

perusahaan dengan pihak penulis

b. Beri bobot pada masing-masing faktor dalam kolom 2 dengan skala mulai

dari 3 (sangat penting) sampai dengan 1 ( tidak penting) pemberian bobot ini

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan,

jumlah dari pembobotan itu tidak boleh melebihi skor total 1,00 penentuan

bobot dilakukan dengan jalan mengajukan identifikasi faktor strategis

internal dan eksternal tersebut kepada pihak manajemen perusahaan dengan

menggunakan metode paired comparison, (Kinear & Taylor :1988).untuk

menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1,2 dan 3 skala yang

digunakan untuk pengisian kolom adalah :

Page 61: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

61

∑=

= n

i

Xi

Xi

1

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indakator vertikal

2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indicator vertikal

3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indicator vertikal

Tabel 3. Penilaian Bobot Faktor Strategis IFE dan EFE

Faktor Strtaegis Internal A B C … Total A B C … Total

Faktor Strtaegis

Eksternal A B C … Total A B C … Total

Bobot setiap variabel yang diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus

sebagai berikut yang bersumber dari Kinear dan Taylor, (1988 : 314)

Sumber: Kinear dan Taylor, (1988 : 314)

Keterangan:

α 1 = bobot variabel ke-1

Xi = nilai variabel ke-1

I = 1,2,3 ...

n = jumlah variabel

Page 62: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

62

c. Hitung peringkat (rating) dalam kolom 3 untuk masing-masing factor

dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding)sampai dengan 1( poor)

berdasarkan pengaruh factor tersebut terhadap kondisi perusahaan pada saat

dilakukan penelitian.

Untuk matriks EFE, skala nilai peringkat yang digunakan adalah;

1= rendah,respon kurang

2= sedang, respon sama dengan rata-rata

3= tinggi respon diatas rata-rata

4= sangat tinggi respon superior

Untuk matriks EFE, skala nilai peringkat yang digunakan yaitu;

1= kelemahan utama 3= kekuatan kecil

2= kelemahan kecil 4= kekuatan utama

Nilai dari tiap pembobotan tersebut dikaliakan dengan peringkat pada tiap

faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk

memperoleh nilai pembobotan hasil pembobotan dan peringkat (rating)

berdasarkan nilai analisis organisasi dalam matriks

Matriks EFE, total nilai yang dibobot antara 1,0-4,0 dengan rata-rata 2,5

total nilai 4,0 menunjukan organisasi secara efektif memanfaatkan peluang

dan mengatasi ancaman yang ada (David, 2004 : 132)

Matriks IFE, total nilai yang dibobot antara 1,0-4,0 dengan rata-rata 2 total

nilai diatas 2 menunjukan kondisi internal organisasi yang kuat, sedangkan

jika dibawah 2 menunjukan posisi internal yang lemah. Matriks EFE dan

matriks IFE ditunjukan pada Tabel berikut ini

Page 63: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

63

Tabel 4. Matriks IFE

Faktor Internal Bobot Rating Bobot x Rating Kekuatan 1 2 Kelemahan 1 2 Total 1,00

Tabel 5.Matriks EFE

Faktor eksternal Bobot Rating Bobot x Rating Peluang 1 2 Ancaman 1 2 Total 1,00

3.4.2. Analisis Matriks I-E

Matriks I-E disusun berdasarkan dua dimensi kunci, yaitu skor bobot total

IFE pada sumbu x dan skor bobot total pada EFE pada sumbu y. Skor bobot total

1,00 hingga 1,99 merepresentasikan posisi internal yang lemah, skor 2,00 hingga

posisi rata-rata, dan skor 3,00 hingga posisi 4,00 posisi kuat. Matriks I-E dapat

dibagi dalam tiga daerah utama yang implikasinya strategi yang berbeda.

1) Bagi organisasi yang berada di sel I, II dan IV dideskripsikan sebagai

growth and build. Strategi intensif (integrasi kedepan, belakang,

horizontal ) atau strategi integrativ

Page 64: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

64

2) Organisasi yang berada disel III, V dan VII dapat dikelola dengan

menggunakan strategi hold and maintain. Penetrasi pasar dan

pengembangan produk merupakan dua strategi yang umum digunakan.

3) Ketiga organisasi di sel VI, VIII dan IX dapat menggunakan strategi

harvest and divest. Organisasi yang sukses dapat mencapai posisi di

sekitar I ( Tripomo & Udan, 2005: 163).

I

II III

IV

V VI

VII

VIII IX

Gambar 8. Matriks Internal-Eksternal

Total skor bobot IFE

Kuat 4,0

Rata-rata 3,0

Lemah 2,0 1,0

Tinggi 3,0

Sedang 2,0

Rendah 1,0

Total Skor bobot EFE

Page 65: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

65

3.4.3. Analisis Matriks SWOT

Analisis SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk

membantu pihak-pihak dalam organisasi menghasilkan empat tipe strategi,

strategi SO, strategi WO, strategi ST, WT. Mencocokan faktor-faktor eksternal

dan internal kunci merupakan kesulitan terbesar dalam mengembangkan matriks

SWOT dan memerlukan penilaian yang baik serta tidak ada satupun kecocokan

terbaik.Delapan langkah untuk menyusun matriks SWOT yaitu :

a. Mendaftarkan peluang ekstrnal organisasi yang menentukan

b. Mendaftarkan ancaman eksternal organisasi yang menentukan

c. Mendaftarkan kekuatan internal organisasi yang menentukan

d. Mendaftarkan kelemahan internal organisasi yang menentukan

mencocokan kekuatan internal dengan peluang ekstrnal dan mencatat hasil

strategi S-O dalam sel yang tepat

e. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat

hasil strategi W-O dalam sel yang tepat

f. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

hasil strategi S-T

g. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

hasil strategi W-T

Page 66: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

66

Internal

Eksternal

Kekuatan – S

Daftar Kekuatan

Kelemahan – W

Daftar Kelemahan

Peluang – O

Daftar Peluang

Strategi SO

Gunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Atasi kelemahan dengan

memanfaatkan peluang

Ancaman – T

Daftar ancaman

Strtagei ST

Gunakan kekuatan untuk

menghindari ancaman

Strtagei WT

Meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Gambar 9. Matriks SWOT Sumber: David, (2006:287)

3.4.4. Matriks Quantitative Strategi Planning (QSPM)

Matriks QSPM adalah alat yang dapat digunakan untuk menetukan

prioritas strategi dengan melihat alternative strategi yang dapat diperoleh dari

matriks SWOT, berdasarkan pada faktor-faktor eksternal dan internal yang telah

diketahui sebelumnya. Menurut David (2004:200-201) langkah untuk

mengembangkan matriks QSPM sebagai berikut :

a. Mendaftarkan peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal dalam kolom kiri dari QSPM. Informasi ini diambil dari matriks

EFE dan IFE.

b. Memberikan bobot untuk setiap faktor eksternal dan internal.bobot ini

identik dengan yang dipakai dalam matriks EFE dan IFE.

c. Memeriksa tahap-tahap (pencocokan) matriks dan mengidentifikasi

strategi alternatif yang harus dipertimbangkan oleh organisasi untuk

diimplementasikan.

Page 67: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

67

d. Menetapkan nilai daya tarik (AS) yang menunjukan daya tarik relatif dari

tiap strategi terhadap strategi lainya.

e. Menghitung total nilai daya tarik yang merupakan hasil perkalian bobot

(langkah 2) dengan nilai daya tarik (langkah 4).

f. Menghitung jumlah total nilai daya tarik nilai ini menunjukan strategi

manakah yang paling menarik dari alternatif strategi yang ada semakin

tinggi nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik.

3.5. Definisi Operasional

Definisi operasional yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Manajemen Strategi.

Sebagai seni dan ilmu dalam memformulasikan mengimplementasikan dan

mengevaluasi keputusan antar fungsi yang memungkinkan organisasi

mencapai tujuanya.

2. Pemasaran

Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasikan kebutuhan-

kebutuhan dan keinginan-keinginan yang belum terpenuhi, menentukan dan

mensyukuri besarnya dan potensi keuntungannya menentukan mana sajakah

pasar target yang paling dapat dilayani oleh organisasi, memutuskan berbagai

produk, jasa, dan program apa saja yang paling tepat untuk melayani, semua

pasar yang sudah dipilih sebelumnya, dan mengajak setiap orang dalam

organisasi untuk selalu berpikir dan melayani para pelanggan.

Page 68: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

68

3. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Yaitu matriks yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor lingkungan

internal (kekuatan dan kelemahan) parameter yang digunakan dalam

mengukur matriks IFE adalah;

1= kelemahan utama 2= kelemahan kecil

3= kekuatan kecil 4= kekuatan utama

4. Matriks External Factor Evaluation (EFE)

yaitu matriks yang digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor lingkungan

eksternal (peluag dan ancaman) parameter yang digunakan dakam mengukur

matriks EFE adalah;

1= rendah respon kurang 2= sedang respon sama rata-rata

3= tinggi,respon diatas rata-rata 4= sangat tinggi respon superior

5. Analisis SWOT

Yaitu suatu analisis untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peluang

serta ancaman guna merumuskan strategi perusahaan.

6. Matriks QSPM

Adalah alat yang memungkinkan ahli strategi alternatif secara objektif

7. Feedlot

Adalah tempat penggemukan sapi potong. Biasa digunakan bagi perusahaan

yang bergerak dibidang penggemukan sapi potong atau importir, sebagai

supllier bagi usaha pemotongan.

Page 69: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

69

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1. Sejarah PT. Prisma Mahesa Unggul

PT. Prisma Mahesa Unggul (PMU) merupakan suatu perusahaan yang

bergerak dibidang penjualan daging sapi potong berikut dengan jasa pemotongan

sapi hidup yang telah dipesan, sapi-sapi yang berada didalam PT. PMU sebagian

besar ialah sapi impor berasal dari australia. PT. PMU merupakan salah satu

dalam unit bisnis dari sebuah Holding company “Sahabat indonesia”. Yang

bergerak dibidang distributor electric maintenance

PT. PMU berdiri pada 19 april 2001 didirikan oleh Bapak Probo Prasetyo.

Sebagai pemilik holding company yang juga menjabat sebagai direktur utama

pada divisi lainya. Ide atau gagasan awal untuk mendirikan PT. PMU karena

hobinya terhadap bisnis dibidang peternakan, khususnya sapi. Dimulai dari alasan

sederhana tersebut mulai dijalankan sistem bisnis awal perusahaan dengan

menjadi importir sapi dan memiliki feedlot di daerah Ciamis Bandung namun

karena sistem pembayaran yang tidak berjalan dengan baik, yaitu piutang tak

tertagih, akhirnya pada tahun 22 agustus 2004 feedlot tersebut ditutup.

Dengan kejadian tersebut PT. PMU membuat sistem baru, dimulai dengan

membangun TPH (tempat pemotongan hewan) di daerah Parung dan PT. PMU

tidak lagi melayani pembelian sapi dengan cara hutang. Adapun pembelian

maupun jasa pemotongan produk dibayar dengan cara tunai untuk menghindari

kerugian. Pembelian dan penyediaan produk diawali dengan membeli sapi yang

siap dijual dari importir, seperti PT. Juang Jaya dan PT. Eldres yang berada

Page 70: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

70

daerah Lampung dan Cileungsi. Pembelian sebanyak 4 rit perbulanya dimana 1 rit

terdapat 13 sapi, setelah sapi berada di TPH PT. PMU sapi kemudian dijual

dengan mayoritas pembelinya para pedagang tradisional. Dengan menggunakan

sistem menjual sapi hidup utuh secara langsung, dalam bentuk karkas.Untuk

pemasaran produknya PT. PMU menjual kepada pedagang tradisional yang

kebanyakan berasal dari daerah Ciputat, Depok dan Cisalak.

Dalam perkembanganya pemasaran sapi dari PT. PMU mulai dikenal oleh

konsumennya melalui informasi yang disampaikan antar pedagang. Keinginan

konsumen untuk mendapatkan produk yang berkualitas dan mencari perusahaan

sapi potong yang dapat menyediakan harga yang lebih murah, atau paling tidak

dapat menggunakan sistem hutang, dirasakan sebagai tantangan terberat bagi

perusahaan untuk dipenuhi. Tetapi dengan kedekatan antar pembeli, dengan

perusahaan dirasa sebagai saat yang tepat untuk mengkomunikasikan kepada

konsumen bahwa keinginan perusahaan untuk dapat mendapatkan profit dan

konsumen mendapat produk yang baik.

4.2.Lokasi PT. Prisma Mahesa Unggul

Kantor PT. PMU berlokasi di Muara Karang Utara komplek pergudangan

blok D/1A Jakarta Utara dan TPH yang berada di jalan Kampung Pasiran RT

03/RW 01 kelurahan Sawangan Depok, yang terdiri dari 3 kandang sapi serta

tempat pemotongan dimana terdapat saluran limbah dan timbangan sapi. Jarak

TPH perusahaan dengan pemukiman penduduk kurang lebih 200 meter dengan

pembatas berupa tembok setinggi 2 meter. Lokasi perusahaan yang berada di 2

Page 71: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

71

daerah yang berbeda diharapkan bisa memaksimalkan fungsi bagi pemasaran

produk di kedua lokasi tersebut.

4.3. Visi dan Misi PT.Prisma Mahesa Unggul

PT. PMU belum memiliki visi atau misi secara tertulis, selama ini segala

aktivitas perusahaan selalu mengacu pada tujuan berdirinya perusahaan yaitu

profit dan memuaskan konsumen dengan produk yang berkualitas. Dengan cara

inilah masing-masing manajer perusahaan memiliki versi sendiri dalam

mewujudkan tujuan dari perusahaan. Visi perusahaan antara lain berdasarkan

masing-masing manajer ialah Visi : “ mendapatkan profit dengan menjaga

kualitas produk dan hubungan baik dengan konsumen”. Misi : “ mempertahankan

kualitas produk yang baik dan memperhatikan keinginan konsumen”.

4.4. Tujuan dan Manfaat PT. Prisma Mahesa Unggul

Adapun tujuan berdirinya PT. PMU adalah sebagai berikut:

1. Menyediakan tempat pembelian sapi potong berikut dengan pemotongannya

yang higienis dengan harga yang kompetitif bagi para konsumen

2. Meningkatkan konsumsi daging sapi bagi masyarakat

Manfaat PT. PMU bagi berbagai pihak:

1. Bagi pembeli : harga jual yang kompetitif, banyaknya variasi tempat

2. Bagi perusahaan : kenaikan pendapatan

3. Bagi aspek sosial :penciptaan lapangan pekerjaan.

Page 72: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

72

4.5. Struktur Organisasi Dan Ketenagakerjaan

Dalam aktivitas usahanya PT. PMU merupakan Holding Company yang

dikelola oleh perusahaan induk, yang memiliki seorang direktur utama sekaligus

pemilik dari semua divisi di dalam PT. Sahabat Indonesia. Direktur utama

memiliki tugas sebagai penentu kebijakan yang berkaitan dengan sistem bisnis

maupun perencanaan usaha selanjutnya, bentuk dari tugas yang dikerjakan antara

lain penanaman bagi perusahaan, perundingan dengan manajer yang terkait guna

penentuan aktivitas bisnis perusahaan ke depan.

Direktur utama membawahi tiga manajer, yaitu manajer pemasaran

manajer pemeliharaan dan opersional, manajer keuangan masing-masing manajer

membawahi dan bekerjasama dengan staf dan tenaga lepas, dalam melaksannakan

tugasnya. Bagian struktur organisasi PT. PMU dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Struktur Organisasi PT. PMU

Direktur utama

Manajer pemasaran

Manajer keuangan Manajer operasional

Tenaga kerja lepas AkuntingStaf keuangan

Page 73: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

73

1. Direktur Utama : memiliki tugas dan wewenang sebagai pengambil keputusan

yang terkait dengan PT. PMU.

2. Manajer Pemasaran : memiliki tugas yang berkaitan dengan pemasaran produk

dan melayani penjualan, serta melakukan penagihan pembayaran pada

pedagang tradisional.

3. Manajer Pemeliharaan dan operasional: memiliki wewenang yang berkaitan

dengan pemilihan yang baik pada saat pembelian pada importir, mengontrol

sapi pada saat di TPH dan pakan produk kebersihan kandang, serta proses

pemotongan.

4. Manajer Keuangan : manajer keuangan yang bertanggung jawab dalam

perusahaan mengenai pengendalian kas serta pembayaran biaya operasional

sapi yang berada di TPH maupun kantor PMU. Juga pembuatan laporan

pembukuan dan gaji pekerja yang harus dibayar. Dalam hal ini manajer

keuangan dibantu oleh 1 orang staf keuangan, serta 1 orang akunting guna

melihat keuangan perusahaan.

Saat ini PT. PMU memiliki karyawan berjumlah 15 orang yang memiliki

bermacam disiplin ilmu, jumlah karyawan tersebut terdiri dari 1 orang sebagai

pemilik dan penanam modal, 3 orang menjabat di bagian manajer serta 1 orang

staf keuangan dan 1 orang akunting berikut dengan 10 orang tenaga lepas yang

diperbantukan sebagai tenaga penjualan dan operasional TPH. Sementara itu

tingkat pendidikan karyawan di PT. PMU mulai dari tingkat SMU atau sederajat

sampai strata -1 (S1). Tingkat pendidikan karyawan PT. PMU dapat diihat pada

Tabel 5.

Page 74: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

74

Tabel 6. Tingkat Pendidikan karyawan PT. PMU

Tingkat Pendidikan Jumlah S1 SMU atau sederajat

6 9

Jumlah 15 Sumber: PT. PMU 2006

PT. PMU buka setiap senin-jumat sedangkan bagi TPH sendiri buka setiap

hari yakni hari senin-minggu, bagi manajer selaku pengawas rotasi pengawasan

untuk TPH dibagi dengan cara kordinasi antara 3 manajer hanya 1 manajer yang

tetap berada di TPH dan libur per 3 hari setelah masa kerja. Untuk aktivitas kantor

PT. PMU dimulai pada pukul 08.00-17.00 sementara itu untuk TPH dimulai jam

21.00-04.00 dinihari.

Gaji karyawan ditentukan menurut jabatan atau jenis pekerjaan. Sistem

gaji perusahaan untuk karyawan tetap berkisar antara Rp1.500.000-4.000.000

sementara untuk tenaga kerja lepas berkisar antara Rp 300.000-Rp 450.000.

4.6. Kondisi PT. PMU

PT. PMU mulai diresmikan pada 19 april 2001 pada awalnya perusahaan

ini bergerak pada bisnis impor sapi potong, namun dikarenakan buruknya

pengelolaan manajemen perusaahaan, PT. PMU akhirnya menutup feedlot-nya di

daerah Ciamis dan pindah ke Parung pada 23 agustus 2004. Dengan mengganti

sistem bisnisnya perusahaan menjadi pedagang sekaligus pemotongan serta

memiliki TPH sendiri. Sapi yang dijual pada umunya sapi impor asal Australia.

Perusahaan sendiri membagi aktivitas dalam 2 bagian, yaitu kantor perusahan dan

TPH perusahaan untuk tenaga kerja yang berada di kedua tempat. PT. PMU

Page 75: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

75

memperkejakan karyawan tetap sebanyak 6 orang dan tenaga kerja lepas 10 orang

adapun dengan perincianya ialah

1. 6 orang karyawan terdiri 1 orang direktur utama, 3 manajer, 1 staf keuangan, 1

akunting

2. 10 orang tenaga lepas yang terdiri dari tukag jagal, tenaga penjualan daan

tenaga operasional

Adapun pendapatan yang diperoleh perusahaan berkisar Rp

421.200.000/bulan dan Rp 5.054.400.000/tahun. Pada saat tersebar pengguaan isu

Anthrax dan penggunaan daging tikus pada bakso, pendapatan perusahaan

menurun dikarenakan konsumen sapi potong juga ialah sebagian besar, ialah

penjaja makanan olahan seperti pedagang bakso dan konsumsi untuk rumah

tangga.

Berdasarkan kondisi tersebut PT. PMU berusaha meyakinkan konsumen

bahwa sapi potong yang berada di PT. PMU bebas dari penyakit, dengan cara

pemeriksaan pada saat sapi sampai di TPH hingga, dengan saat sebelum

pemotongan dan juga penjagaan kualitas berupa pemberian pakan serta penjagaan

kebersihan kandang.

4.7.Strategi Pemasaran PT. PMU

Strategi awal perusahaan dianalisis melalui aspek pemasaran salah satunya

ialah, bauran pemasaran. Dengan begitu dapat diperlihatkan bentuk awal dari

perusahaan dengan sistem bisnis yang lama guna mengidentifikasi kesulitan pada

Page 76: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

76

sistem pemasaran perusahaan serta sebagai rujukan perumusan strategi pemasaran

yang tepat.

1 Tempat: PT. PMU pada awalnya merupakan perusahaan yang bergerak

dengan menggunakan sistem bisnis sebagai importir kapasitas feedlot yang

cukup untuk menampung 1000 ekor sapi potong, merupakan tempat yang

digunakan untuk menjual sapi dengan pasar didaerah Cileungsi Bandung.

Tapi dikarenakan kerugian PT. PMU mengganti sitem bisnisnya.

Kepindahan PT. PMU didaerah Sawangan mengubah sistem bisnisnya dari

keadaan semula sebagai importir menjadi tempat penjualan sapi potong

berikut dengan tempat pemotonganya. PT. PMU memiliki rantai distribusi

yang dimulai, dari supplier yang berasal dari Lampung dan Cileungsi yang

kemudian setelah pembelian sapi potong berada di TPH Parung untuk

menunggu pembeli.

2 Produk: PT. PMU merupakan perusahaan yang menjual sapi potong

sebagai produk utama. Sapi yang dijual PT. PMU merupakan sapi impor

dengan berat rata-rata 350-400. sapi potong yang dijual PT. PMU

memiliki keunggulan dibandingkan dengan sapi potong yang dimiliki oleh

pesaing mereka, dilarenakan tidak adanya riwayat tentang penyakit yang

dialami oleh sapi potong yang dijual oleh PT. PMU. Juga dengan

tersedianya stok sapi potong yang dimiliki oleh PT. PMU sehingga

mampu menutupi disaat permintaan akan sapi potong sedang mengalami

peningkatan.

Page 77: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

77

3 Promosi: PT. PMU memiliki tujuan mendapatkan loyalitas dengan cara

silaturahmi service hal ini digunakan agar pelanggan dapat terus membeli

tetap pada 1 penjual. Promosi yang dilakukan PT. PMU lebih bergantung

kepada cara mulut ke mulut (word of mouth promotion), promosi kerap

kali hanya diterapkan pada hari raya dengan cara penyebaran atau

penempelan brosur.

4 Penetapan Harga: Penjualan sapi potong berada di kisaran jumlah antara

150-300 juta/ bulanya dengan asumsi penjualan sapi terendah.seharga Rp

18.000/kg. Harga ditetapkan melalui survey pasar serta dengan

penyesuaian terhadap sapi potong impor.

Page 78: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

78

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Lingkungan pemasaran perusahaan memiliki dua komponen yaitu, internal

dan eksternal. Analisis lingkungan internal, mengacu pada lingkungan yang ada

didalam perusahaan. Aspek-aspek yang berada didalamnya seperti operasional,

keuangan, sumberdaya manusia serta pemasaran sangat, berpengaruh terhadap

identifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sedangkan analisis lingkungan

eksternal berfungsi untuk, melihat peluang dan ancaman yang didapat oleh

perusahaan pada aktivitas bisnisnya.

Hasil analisis ini, akan dapat menunjang pada perumusan strategi

pemasaran yang sesuai bagi perusahaan setelah, sebelumnya disesuaikan dengan

kekuatan, kelemahan serta peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan.

5.1.1. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal merupakan aspek-aspek penting yang ada didalam

area fungsional bisnis perusahaan. Melalui identifikasi faktor-faktor kekuatan dan

kelemahan perusahaan dapat terlihat. Analisis lingkungan internal perusahaan

yang efektif dapat menjadi landasan yang stabil dalam penggunaan, sumber daya

perusahaan guna melihat dan memanfaatkan peluang serta mengatasi ancaman

pada lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan internal yang dianalisis ialah

meliputi : Aspek operasional, keuangan, sumberdaya manusia, pemasaran.

Page 79: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

79

5.1.1.1. Aspek Operasional dan Pemeliharaan

Kegiatan utama PT. PMU adalah menjual sapi potong hidup, berikut

dengan jasa pemotongan. Perusahaan sendiri berusaha selalu menyediakan sapi

potong yang berkualitas baik. Adapun tata cara pengadaan produk diperlihatkan

pada Gambar 11

Gambar 11. Pengadaan Sapi potong pada PT. PMU Sumber : Wawancara pada PT. PMU. 2006

1. Pembelian

Pengadaan sapi dilakukan dengan cara pemesanan maupun pembelian

langsung ke supplier yang berasal, dari Lampung dan Cileungsi, Jawa Barat,

sejumlah empat rit perbulan, dimana satu rit berisi tiga belas ekor sapi, dengan

umur 2,5-3 tahun. Sapi diantarkan setelah pemesanan satu hari sebelumnya, sapi

diantarkan dengan melalui jalur transportasi darat. Jika berada diluar daerah, PT.

PMU mengirimkan tenaga kerja untuk memilih langsung. Pemesanan sapi sendiri

dapat dilakukan dengan frekwensi sebanyak satu bulan dua kali hanya jika

didalam kandang menyisakan 2-3 ekor sapi.

Pembelian

Penjagalan atau Pemotongan

Penjualan

Page 80: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

80

2. Penjagalan atau Pemotongan

Setelah sapi diterima oleh Tempat Pemotongan Hewan (TPH) PT. PMU,

yang merupakan pusat pemotongan sekaligus penjualan sapi potong perusahaan,

sapi terlebih dahulu dimasukan ke kandang atau diistirahatkan selama dua hari

dengan tujuan agar pada saat waktu penyembelihan, darah dapat keluar sebanyak

mungkin. Dikarenakan kuatnya sapi meronta dan pengeluaran darah dapat dengan

sempurna. Hal ini dimaksudkan agar ternak tidak mengalami stress dan

menurunkan kualitas daging dari hasil pemotongan.

Setelah sapi dibeli apabila konsumen menginginkan pemotongan ditempat

maka proses pemotongannya ialah sebagai berikut:

a. Pemeriksaan oleh petugas

Setelah sapi diperiksa oleh petugas dan dinyatakan sehat, lalu sapi dibawa

keluar dari kandang dengan mengikuti rute kandang menuju tempat pemotongan.

Setelah itu tubuh dan lantai sapi disiram dengan air dingin menggunakan selang,

dengan maksud agar tubuhnya menjadi bersih dan terjadi kontraksi yang

menyebabkan darah dibagian tepi tubuh, menuju kebagian dalam tubuh pada saat

dipotong, dapat mengeluarkan darah sebanyak mungkin. Serta memudahkan

pengulitan juga memudahkan sapi untuk terjatuh, dikarenakan lantai yang telah

licin disiram dengan air dingin.

b. Penyembelihan

Ternak disembelih dengan melafadzkan basmallah dan menghadap kiblat.

Setelah bagian-bagian kulit dan otot terpotong, dilakukan pengeluaran darah

Page 81: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

81

dengan pisau yang menusuk leher kearah jantung, untuk menghindari pencemaran

kulit dan karkas dari kotoran atau sisa saluran pencernaan. Sapi harus benar-benar

sudah mati, setelah itu baru aman memisahkan kepala sapi dari tubuhnya.

c.Pengulitan

Setelah sapi selesai disembelih kemudian dilakukan pengulitan. Yaitu

dengan posisi tubuh sapi berada diatas dan kepalanya dibawah, menggunakan alat

penggantung khusus dan setelah itu dimulai pengulitan untuk mendapatkan

karkas.

d. Penimbangan dan penyiapan karkas

Penyiapan karkas atau daging utuh dari sapi, ialah dengan cara,

diantaranya: Pemisahan kepala dari tubuh ternak, pengulitan kepala, pemisahan

keempat kaki dan pengulitan tubuh lalu selanjutnya karkas ditimbang dan

diberikan pada konsumen.

3. Penjualan

Penjualan sapi biasanya dilakukan setelah konsumen menerima karkas

yang diminta. pembayaran dapat langsung dibayar ditempat, atau pembayaran

yang sekarang ini dilakukan oleh konsumen. Yaitu pembayaran pada saat sapi

telah dijual dipasar. Pekerja PT. PMU yang ditugaskan untuk menagih

pembayaran, biasanya melakukan penagihan pada pagi hari setelah malam

pemotongan.

Page 82: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

82

5.1.1.2. Aspek keuangan

Pembahasan aspek keuangan PT. PMU dilihat dari modal awal setelah

penutupan feedlot. Kemudian, perusahaan mulai membuka TPH. Investasi awal

usaha PT. PMU ialah sebesar Rp 600.000.000 dan pendapatan utama perusahaan

dari penjualan sapi, melalui harga jual per kilo sapi hidup ialah sebesar Rp 18.000,

dengan berat rata-rata seekor sapi 450 kg. Maka, dengan begitu harga seekor sapi

ialah Rp 8.100.000. Dalam 1 minggu penjualan sapi PT. PMU, sebanyak 1 rit atau

sebanyak 13 sapi maka dalam 1 bulan, penjualan sapi ialah sejumlah 52 ekor.

Dengan begitu, pendapatan perusahaan sebesar Rp 421.2000.000/bulan dan

pendapatan per tahun sebesar Rp 5.054.400.000.

Tabel 7. Harga Karkas dan Jenis Sapi PT. PMU

Komponen Harga (Rp per kg)

Karkas 18.000 Bull 19.000

Hyper 18.000 Cow 17.500

Sumber: PT. PMU 2006

5.1.1.3. Aspek Sumber Daya Manusia

Jumlah karyawan secara keseluruhan PT. PMU berjumlah 15 orang.

Terdiri dari 1 orang direktur utama, 3 orang manajer yang terbagi menjadi

manajer pemasaran, operasional, keuangan, lalu 1 orang staf keuangan dan 1

orang akunting. Ditambah dengan 10 orang tenaga kerja lepas yang berada di

Page 83: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

83

TPH. Komposisi tenaga kerja perusahaan saat ini adalah 5 orang sarjana

kemudian kombinasi jenjang pendidikan dari SD-SMU sebanyak 10 orang.

Dengan karyawan yang berjumlah 15 orang pekerjaan masing-masing

divisi seringkali tercampur, antara divisi satu dengan yang lainya, peran manajer

sebagai pihak pengawas sekaligus perencana seringkali tidak maksimal. Pada saat

waktu kerja aktif dikantor PT. PMU antara pukul 09.00-16.00, manajer seringkali

tidak berada dikantor dikarenakan waktu kerja TPH yang berlainan. TPH mulai

aktif pada pukul 21.00-04.00 dinihari, dan hanya 3 manajer yang berkaitan

menjadi pengawas.

Perekrutan yang dilakukan untuk mendapatkan karyawan hampir sama

dengan sistem perusahaan pada umumnya. Yaitu dengan cara melamar dan

mewawancarai para pelamar. Kecuali, untuk tenaga lepas, PT. PMU mencari dari

masyarakat sekitar yang berpengalaman. Kesejahteraan karyawan telah menjadi

tanggung jawab dari perusahaan, seperti dengan adanya TPH dan upah untuk

pemotongan bagi tenaga lepas.

5.1.1.4. Aspek Pemasaran

PT. PMU memiliki 1 orang manajer pemasaran. Dengan di bantu oleh

tenaga lepas yang di miliki oleh perusahaan yang juga merangkap sebagai tenaga

penjualan. Manajer pemasaran bertugas mensurvey pasar guna menyusun rencana

pemasaran, berdasarkan informasi yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran

untuk menyusun strategi pemasaran yang tepat. Adapun penyusunan berdasarkan

pengumpulan informasi perusahaan di dalam bauran pemasaran sebagai berikut.

Page 84: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

84

1. Produk

Produk yang ditawarkan oleh PT. PMU adalah sapi potong impor.

Penyediaan sapi berikut dengan jasa pemotongan-nya apabila diinginkan oleh

konsumen. Selama ini sapi dibeli melalui importir dalam keadaan sudah siap

potong. Dengan berat sapi sekitar 350-400Kg. Pemesanan sapi dilakukan setelah

kapasitas stok di TPH menyisakan, 2-3 ekor sapi. Dalam hal kualitas sapi, yang

ditawarkan oleh perusahaan selama ini belum memiliki riwayat terkena serangan

penyakit ataupun memiliki kualitas daging yang kurang baik.

Dalam hal pelayanan terhadap konsumen, keluhan maupun kritikan yang

berkaitan dengan produk diberi perhatian lebih, dengan cara berbicara langsung

dengan manajer yang berada di TPH. Hal ini diterapkan untuk mendapatkan

loyalitas konsumen, Perusahaan selama ini disulitkan diantaranya dengan isu

penyakit tertentu dan efek produk pada dampak inflasi maupun kurs dollar, tetapi

kesulitan dari perusahaan sebenarnya datang dari produk, yang tidak memiliki ciri

yang ditawarkan pada usaha sejenis. Dengan adanya kendala tersebut seharusnya

perusahaan, dapat mencampur produk sapi potong impor dengan sapi potong

lokal, dengan cara mengaktifkan kembali feedlot yang telah ditutup. Dengan

begitu PMU bisa menggunakan 2 divisi yaitu divisi ternak dan divisi daging.

2. Promosi

Suatu produk yang bermutu atau berkualitas sekalipun, tidak akan dapat

membuat konsumen untuk datang dan membeli, oleh karena itu untuk

mengkomunikasikan produk dari perusahaan dibutuhkanlah promosi. Dalam hal

Page 85: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

85

ini promosi yang dilakukan oleh PT. PMU meliputi pelayanan kepada pelanggan

dengan baik, diantaranya dengan kecepatan pelayanan dan keramahan karyawan,

serta tenaga kerja lepas pada pelanggan. Berikut juga dengan tanggapan langsung

keluhan dari pelanggan.

Dari kegiatan periklanan sampai saat ini perusahaan hanya melakukan

aktivitas periklanan melalui brosur maupun leaflet. Mengenai penyediaan produk

sapi potong berikut dengan jasa pemotongannya. Aktivitas seperti ini dilakukan

hanya pada saat waktu tertentu, misalkan Idul Adha, melalui mesjid-mesjid dan

pedagang. Selama ini perusahaan hanya mengandalkan promosi melalui

konsumen yang juga merupakan pedagang, dalam memasarkan produk. Promosi

didalam PT. PMU minimal dan berjalan tidak kontinu sehingga informasi

terhadap konsumen dan kesempatan memperluas pasar menjadi lebih sedikit.

Aktivitas promosi perusahaan seharusnya dapat lebih maksimal, apabila

terus menerus perusahaan menyampaikan informasi mengenai keunggulan produk

perusahaan.yaitu, fakta bahwa sampai sekarang produk sapi potong yang

dihasilkan perusahaan belum pernah terkena penyakit tertentu atau

memaksimalkan fungsi tenaga lepas perusahaan yang memiliki informasi

mengenai pasar tertentu, dan akses yang memadai pada konsumen dikarenakan

kedekatan kultur suatu daerah, sehingga informasi yang ingin disampaikan oleh

perusahaan terhadap konsumen diharapkan dapat dengan mudah diterima.

Page 86: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

86

3.Distribusi

Tempat atau saluran distribusi meliputi pemasok, pemilihan lokasi

penjualan serta distribusi produk pada konsumen. Sapi yang dipasarkan oleh

PT. PMU dibeli dari beberapa importir, diantaranya ialah PT. Eldres, Juang Jaya

di Lampung dan Cieleungsi. Sebelum melakukan pembelian PT. PMU terlebih

dahulu melihat profil importir dari produk yang ditawarkan, seperti mutu sapi

serta kontinuitas stok dan pasokan, hal ini dilakukan agar perusahaan dapat

dengan mudah menjaga stok produk sekaligus reputasi perusahaan pada

konsumen. Untuk memastikan produk dapat diakses oleh konsumen, maka hal

yang harus terdapat di perusahaan ialah pemilihan lokasi, dalam hal ini PT. PMU

memilih lokasi yang strategis, dekat dengan jalan utama menuju pasar Parung

Ciputat dan Cisalak. Konsumen utama perusahaan ialah pedagang tradisional

yang juga berasal kebanyakan dari ketiga daerah tersebut. Konsumen ini juga

sebagai perantara pemasaran bagi konsumen selanjutnya. Cara pembelian sendiri

biasanya dilakukan oleh para pedagang sekaligus sebagai konsumen yang

mendatangi TPH langsung dan memilih sendiri sapi yang diinginkan.

Permasalahan yang terjadi pada aspek distribusi ialah cakupan pasar,

maupun konsumen yang kurang luas dalam hal ini, seharusnya perusahaan bisa

menjadi juga pedagang tradisional, dengan menghampiri konsumen di pasar

langsung dan rumah makan yang memiliki bahan baku daging sapi potong.

Dengan cara memotong sapi sendiri dan mengatur pembagian daging antara pasar

Page 87: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

87

tradisional dan supllier rumah makan. Dengan adanya perkembangan teknologi

seperti pendingin untuk penyimpanan daging.

Apabila perusahaan ingin mengaktifkan kembali fungsi feedlot maka

perusahaan dapat membagi jenis usaha dan memperluas pasar, karena dengan

sendirinya perusahaan dapat berada langsung di tiap rantai distribusi sebagai

pemasok dan memiliki tempat pemotongan sendiri.

4. Harga

Harga merupakan salah satu faktor didalam elemen bauran pemasaran

yang menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam hal ini PT. PMU

menetapkan harga jual dari produknya sejumlah Rp 18.000/kg sapi. Penetapan

harga tersebut merupakan bentuk dari keputusan perusahaan, dari pembelian

melalui importir sejumlah Rp16.000/Kg sapi hidup, dan juga setelah melihat

harga dipasaran. Hal yang menjadi kendala dalam penetapan sistem pembayaran

sejauh ini, PT. PMU memberlakukan pembayaran tunai pada penjualan produk

tapi, karena ketidaksamaan kebijakan antara usaha sejenis memberlakukan hutang

maupun potongan harga pada pelanggan, perusahaan kesulitan untuk menetapkan

harga yang tepat bagi produk.

Perusahaan dapat melakukan potongan harga dengan syarat tertentu yaitu

dengan cara melihat frekwensi pembelian yang dilakukan oleh konsumen, dengan

begitu konsumen bisa dikenakan potongan harga ketika mencapai pembelian pada

saat atau jumlah tertentu

Page 88: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

88

5.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Pengidentifikasian lingkungan eksternal bertujuan untuk melihat adanya

faktor-faktor, adanya ancaman serta peluang yang berada diluar kendali

perusahaan. Pemindaian lingkungan ini diharapkan dapat memudahkan

manajemen dalam menetukan strategi pemasaran. Strategi ini sebagai bentuk dari

respon perusahaan. Perusahaan yang dapat memanfaatkan peluang serta

menghindari ancaman. Analisis ini fokus kepada penentuan dari faktor-faktor

yang terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan makro dan mikro.

5.1.2.1 Lingkungan Makro

Lingkungan makro atau lingkungan eksternal dari sebuah perusahaan

merupakan area dimana suatu tren maupun isu secara mudah dapat mengubah

suatu rangkaian strategi dari suatu perusahaan. Lingkungan terlihat sebagai suatu

aspek yang tidak dapat dikendalikan secara penuh oleh perusahaan, tetapi

merupakan keharusan bagi manajemen perusahaan untuk memantau secara tepat

perubahan faktor-faktor kunci yang dapat mempengaruhi strategi perusahaan

selanjutnya.

Adapun yang merupakan bagian dari lingkungan makro yang disebutkan

tadi ialah demografi, ekonomi, lingkungan sosial dan budaya serta teknologi dan

lingkungan alam.

Page 89: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

89

1. Demografi

Aspek demografi menentukan penggambaran secara jelas faktor manusia

yang menjadi bagian suatu populasi dalam suatu daerah, penentuan pasar

berpotensial atau tidaknya suatu daerah tertentu dapat dilihat dari besarnya jumlah

penduduk yang bernaung didalamnya. Dalam hal ini kantor maupun TPH PT.

PMU berada di wilayah Propinsi Jawa Barat D.K.I Jakarta yang kebutuhan sapi

potong untuk konsumsi cukup besar. Tercatat 36% pertahun total konsumsi untuk

jabar dan DKI (Yusdad & Ilham,2003:188) dengan adanya kesempatan tersebut

seharusnya merupakan peluang bagi PT. PMU untuk memperluas pasar.

2. Ekonomi

Aspek ekonomi yang mempengaruhi PT. PMU ialah melemahnya nilai

tukar terhadap dollar karena akan mempengaruhi harga beli sapi, dan berimplikasi

pada penetapan harga sapi. Juga dengan adanya inflasi yang merupakan indikator

lain yang dapat meningkatkan kecenderungan kenaikan terhadap harga

produk.terlihat pada tahun 2006 laju inflasi sebesar 14,55% (Bank Indonesia

dalam Emawati,2006:115), tentunya akan mempengaruhi daya beli pada

masyarakat. Dengan stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dollar serta situasi yang

mempengaruhi tingkat inflasi, maka masyarakat dapat dengan mudah membeli

produk, kenaikan harga bahan bakar minyak pada waktu 1 oktober 2005

berdampak pada sebagian besar masyarakat karena turut memicu harga-harga

komoditi lainya sehingga, mempengaruhi pilihan masyarakat untuk

mengkonsumsi daging sapi.

Page 90: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

90

3. Sosial budaya dan lingkungan sekitar

Mayoritas penduduk dari bangsa indonesia adalah pemeluk agama islam

dan juga terdapat ritual dari, kebudayaan maupun perayaan acara tertentu yang

membutuhkan adanya daging sapi untuk dikonsumsi, juga dengan semakin

baiknya pemahaman masyarakat mengenai kebutuhan konsumsi protein per hari.

Dengan begitu peluang permintaan pada daging sapi potong masih terbuka luas,

selama PT. PMU dapat menjangkau konsumen untuk dapat menggunakan sapi

yang dijual oleh perusahaan.

Bisnis maupun usaha yang dijalankan dengan tanpa mengabaikan

lingkungan merupakan nilai tambah tersendiri bagi perusahaan dan lingkungan

sekitarnya, dalam hal ini penggunaan tenaga kerja disekitar TPH dapat

meningkatkan pendapatan bagi penduduk sekitar dan hubungan baik antara

perusahaaan dengan daerah dimana TPH PMU berada. Limbah yang dihasilkan

PT. PMU merupakan bau darah setelah pemotongan maupun, aroma sapi yang

berada dikandang dirasa tidak terlalu mengganggu penduduk karena jarak antara

TPH dengan rumah penduduk yang terdekat ialah 200 m dan dibatasi, oleh

tembok. Selain itu akibat dari kontribusi yang diberikan oleh PT. PMU kepada

masyarakat sekitar berupa lapangan pekerjaan.

4. Teknologi

Aspek teknologi banyak berdampak pada kemudahan dalam melakukan

aktifitas tertentu dan menambah nilai, dari proses tersebut dalam aspek ini,

Page 91: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

91

PT. PMU menerapkan teknologi dalam hal diantaranya ialah, transportasi untuk

pengangkutan sapi, untuk sampai ditempat. Pemotongan dengan menggunakan

tenaga kerja atau manual. Semua ini diterapkan oleh PT. PMU dikarenakan

segmen konsumen perusahaan, yang lebih yakin terhadap tata cara pemotongan

tradisional.

5. Politik dan Hukum

Kondisi usaha suatu negara dipengaruhi oleh situasi secara umum keadaan

politik dan hukum dimana usaha tersebut dijalankan, hubungan secara langsung

maupun tidak langsung berpengaruh kepada aktivitas bisnis suatu organisasi

usaha. Lingkungan eksternal adalah dimana kebijakan-kebijakan yang dihasilkan

sangat berpengaruh pada kelangsungan perusahaan.

Dalam hal ini instansi yang terkait ialah Departemen Pertanian yang

berfungsi sebagai lembaga proteksi bagi perusahaan sapi lokal dan kebijakan

terhadap masuknya penyakit tertentu dari luar negeri, penerapan pengamanan

maksimum melalui undang-undang nomor 6 tahun 1967 tentang pokok-pokok

peternakan dan kesehatan hewan, peraturan pemerintah nomor 15 tahun 1977

tentang penolakan, pencegahan, pemberantasan dan pengobatan penyakit hewan

serta surat keputusan menteri pertanian no.750/kpts/um/10/982 tentang syarat

pemasukan bibit ternak dari luar negeri, dan juga Surat Keputusan Direktur

Jenderal Peternakan no. 71/TN.690?KPTS/DJP/Deptan/2000 tentang Prosedur

Baku Importansi Hewan dan Bahan Asal Hewan.

Page 92: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

92

5.1.2.2. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro merupakan gabungan dari elemen yang berdiri dibalik

keunggulan perusahaan serta berpengaruh, pada kemampuan perusahaan dalam

hal memasarkan produknya. Lingkungan mikro yang dimaksud terdiri dari

pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing.

1. Pemasok (Supplier)

PT. PMU menjual sapi potong impor asal Australia, pembelian produk

sendiri melalui perusahaan yang bergerak di dalam impor sapi potong. Pemilihan

sapi potong impor sendiri ditentukan dari konsistensi sapi itu sendiri. Sebenarnya

sapi asal indonesia khususnya sapi bali lebih disukai, tetapi karena kontinuitas

sapi yang tidak konstan maka PT. PMU lebih mengkhususkan pada penjualan sapi

potong impor. Berdasarkan alasan tersebut pemilihan importir atau supplier

dengan persyaratan diantaranya, ialah pertimbangan harga, produk yang

berkualitas seperti yang diiginkan serta kontinuitas sapi dan pemesanan yang

cepat berikut dengan pengantaran sapi potong. Para supplier di PT. PMU dapat

dilihat pada Tabel 7.

Tabel 8.Daftar Supplier pada PT. PMU

Nama Alamat PT. Eldress Cileungsi

PT. Juang jaya Lampung PT. G.G.L.C Lampung

Sumber: Wawancara pada PT. PMU 2006

Page 93: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

93

Para importir biasanya mengirimkan produk setelah 1 hari pemesanan

sebelumnya dengan, menggunakan truk jenis fuso dengan kapasitas 13 sapi,

pengiriman yang dilakukan importir dalam sebulan ialah sebanyak 4 rit atau

sebanyak 52 sapi potong tetapi pemesanan dapat dilakukan bila stok di kandang

sudah mulai menyisakan 2-3 ekor sapi. Berat sapi yang dikirim oleh importir ialah

berkisar 350 Kg-400Kg dalam setiap pengirimanya.

2. Perantara Pemasaran

Selama ini PT. PMU memasarkan sapi potong secara langsung kepada

konsumennya, dikarenakan PT. PMU hanya menjalankan fungsi sebagai

pedagang berikut dengan jasa pemotongan saja. Sehingga kebanyakan konsumen

yang mendatangi langsung, walaupun begitu perusahaan juga menyediakan jasa

pengantaran jika ada pelanggan yang memesan produk dan meminta untuk

diantarkan.

Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan oleh PT. PMU ialah

penggunaan leaflet maupun brosur hal tersebut, dilakukan apabila terdapat momen

tertentu seperti idul adha. Selama ini PT. PMU lebih dikenal melalui promosi

melalui pelanggan yang telah membeli sapi potong di TPH.

Page 94: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

94

3. Pelangan PT. PMU

Sebagian besar konsumen atau pelanggan PT. PMU adalah pedagang sapi

potong di daerah Parung, Depok, Cisalak. Perusahaan menetapkan daerah

pemasaran sapi potong miliknya, dengan cara mendirikan TPH di daerah Parung

dikarenakan lokasi TPH dekat dengan ketiga derah tersebut, oleh karena itu

pedagang banyak yang membeli langsung sapi potong dan dipotong ditempat.

Mayoritas pelanggan PT. PMU adalah pedagang dikarenakan sapi potong yang

dijual oleh PT. PMU merupakan sapi yang djual secaara utuh sehingga para

pelanggan selain pedagang jarang sekali yang membeli.

Sampai saat ini keberadaan PT. PMU bagi masyarakat khususnya belum

diketahui secara luas, walaupun letak TPH yang berada di daerah perlintasan

antara Parung maupun Depok dan Ciputat hal ini dikarenakan promosi yang

dijalankan oleh perusahaan yang tidak dilaksanakan secara kontinu.

4. Pesaing

Dalam aktivitas perusahaan sendiri PT. PMU memiliki pesaing bahkan di

lingkup yang terdekat lokasi di lokasi TPH PMU yang berada di parung. Tercatat

3 TPH yang berada di daerah yang sama dan juga untuk sekarang ini terdapat

supermarket, yang secara tidak langsung mengurangi penjualan daging sapi

potong pada pelanggan PT. PMU yaitu, pedagang tradisional. Tidak ada pesaing

yang dirasa terlalu kuat dalam hal ini terkecuali jika adanya pemain asing yang

mulai banyak bergerak didalam bisnis ini, dikarenakan sapi yang mereka tawarkan

Page 95: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

95

sama dan bisa menawarkan harga yang lebih murah, dikarenakan sapi yang

ditawarkan juga berasal dari negara mereka sendiri.

Kekhawatiran PT. PMU ada disaat penetapan harga, karena tidak adanya

harga yang rata-rata pada usaha yang sejenis dan pemberian hutang pada

pedagang tradisional yang merugikan bagi perkembangan PT. PMU dan usaha

yang sejenis. Daftar para pesaing PT. PMU dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel .9 .Daftar para Kompetitor PT. PMU

Nama Lokasi Jagal Reni Kel sawangan Depok, jl kampung pasiran RT 01/RW

01 Jagal Asep Kel sawangan depok, jl kampung pasiran RT 06/Rw 04

Jagal H.Taufik Jl raya curug sawangan Depok Sumber: PT. PMU 2006

5.2. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman.

Identifikasi yang dilakukan terhadap lingkungan perusahaan meliputi

kekuatan (Stregths) dan kelemahan (Weakness) serta lingkungan eksternal

perusahaan yang meliputi peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang

berpengaruh terhadap pemasaran sapi potong di PT. PMU. Hasil analisis pada

faktor-faktor yang telah disebutkan kemudian dipetakan pada Matriks Internal-

Eksternal (I-E), guna mengetahui posisi perusahaan dalam satu diagram dan

mengetahui jenis strategi yang diterapkan pada kondisi tersebut. Selanjutnya

informasi analisis matriks diterapkan pada Matriks SWOT untuk mencari

perumusan alternatif strategi pemasaran perusahaan yang sesuai. Pengunaan

analisis QSPM digunakan untuk menentukan prioritas strategi yang dapat

Page 96: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

96

dilaksanakan. Hasil identifikasi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman sebagai berikut:

5.2.1. Kekuatan

1. Kualitas sapi potong yang baik

Produk yang dijual oleh PT. PMU ialah sapi potong impor Australia yang

telah dipilih berdasarkan berat yang telah disepakati yaitu 300-400 Kg. Sebelum

dilakukan transaksi dengan importir sapi terlebih dahulu melalui proses

pemeriksaan dan sterilisasi dari penyakit, yang dilakukan oleh petugas kesehatan

yang terdapat dari dinas kesehatan negara yang bersangkutan, kemudian setelah

pembelian sapi telah diistirahatkan dan mendapat pakan, serta obat-obatan,

kebersihan kandang pun jadi faktor yang menentukan demi terjaganya sapi dari

bakteri penyakit seperti mulut dan kuku. Ketika sampai pada masa pemotongan

proses yang dilakukan mengacu pada kualitas yang akan dihasilkan. Setelah

pemotongan usai seperti pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.

Teknik pemotongan yang meminimalisir sapi dari kerusakan pada daging yang

dihasilkan, kemudian pengulitan.yang menggunakan teknik penggantungan agar

kulit dan karkas tidak kotor dan cacat.

2. Sistem pengendalian yang terjaga dan stok yang tidak pernah kosong

Salah satu keunggulan perusahaan sampai saat ini ialah kemampuan

perusahaan untuk menjaga kontinuitas sapi yang berada di TPH, sehingga jika

permintaan sedang meningkat maka perusahaan dapat memenuhinya. Cara

Page 97: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

97

perusahaan untuk memenuhi persedian adalah, dengan pemilihan supplier yang

telah dipilih berdasarkan kualitas sapi yang baik dan kontinuitas yang terjaga,

setelah itu ialah waktu pengiriman sapi potong yang dilakukan oleh supllier ke

TPH perusahaan, pengiriman sapi selama ini hanya dilakukan dengan waktu 1

hari setelah pemesanan.

3. PT. PMU merupakan SBU dari salah satu Holding company dari

Sahabat Indonesia

PT. PMU berdiri pada 19 April 2001 dan menjadi salah satu divisi bagi

holding company Sahabat Indonesia yang bergerak dibidang distributor electric

maintanance. Dalam perusahaan induknya PT. PMU menjadi divisi yang bergerak

dibidang peternakan hal ini disebabkan, pemilik dari perusahaan ialah Probo

Prasetyo yang memiliki hobi dibidang peternakan khususnya sapi potong.

Kerugian PT. PMU yang membuat perusahaan memperkecil skala usahanya lalu

melakukan re-infestasi, meskipun telah menelan kerugian PT. PMU sampai

sekarang tetap disubsidi oleh Sahabat indonesia dalam bentuk gaji karyawan dan

biaya operasional perusahaan. Adapun juga bentuk subsidi tersebut didapatkan

melalui pembicaraan melalui manajer yang bertanggung jawab didalam

perusahaan mengenai kemungkinan pembelian sapi diwaktu yang tepat, misalkan

pada saat harga sedang turun sehingga bisa dijadikan sebagai stok dan dijual pada

saat pasar sedang mengalami kenaikan permintaan.

Page 98: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

98

4. Pelayanan terhadap konsumen yang baik

PT. PMU memiliki sistem pelayanan yang memiliki kedekatan dengan

pelanggannya yaitu silaturahmi service, dengan ini perusahaan dapat

meningkatkan loyalitas konsumen. Di daerah kampung Pasiron dimana

perusahaan berdiri juga terdapat TPH lain yang memiliki jenis usaha yang sama

dan rata-rata merupakan usaha keluarga, kesulitan dari PT. PMU ialah berada di

lingkungan yang sama dengan usaha keluarga tersebut tetapi PT. PMU mampu

mengelola konsumen dengan cara kedekatan yang diterapkan oleh manajer yang

berada di saat pemotongan dan menanggapi keluhan dan saran mengenai sapi

potong yang dihasilkan dari PT. PMU, dan tidak jarang informasi mengenai pasar

dan harga didapatkan dari konsumen. Meskipun PT. PMU tidak memberlakukan

sistem hutang tetapi, PT. PMU memberikan pembayaran diakhir hanya saja sapi

yang dipilihkan ialah bukan kualitas yang pertama.

5. Lahan kandang dan TPH milik perusahaan sendiri

Terdapat keuntungan dalam kepemilikan tempat sebagai sebuah

perusahaan sapi potong, karena dapat dijadikan sebagai aset bagi PT. PMU selain

terhindar dari kewajiban untuk membayar sewa tempat, PT. PMU juga bisa

menjadikanya sebagai investasi jangka panjang yang dapat digunakan untuk

penunjang aktivitas perusahaan, karena dalam beberapa perusahaan atau usaha

harus menyewa jasa tempat pemotongan, sehingga berdampak pada harga yang

harus dibayar oleh konsumen.

Page 99: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

99

6. Penjualan langsung dikandang sehingga konsumen bisa memilih

langsung

Keuntungan untuk konsumen ialah dapat memilih barang dengan kualitas

yang baik sesuai dengan standar mereka, dalam hal ini PT. PMU memberlakukan

sistem penjualan langsung yang merupakan keuntungan bagi konsumen apabila

terdapat ketidaksesuaian dengan sapi yang ditawarkan maka konsumen dapat

memilih sapi yang lain. Tetapi sistem ini hanya diberlakukan pada konsumen

yang membayar dalam bentuk tunai, apabila terdapat konsumen yang menunda

pembayaran maka pemilihan sapi akan dilakukan oleh PT. PMU

Tata cara dalam sistem ini ialah jika terdapat konsumen yang membeli sapi

pada malam atau dini hari tetapi menunda pembayaran karena akan menjual

terlebih dahulu produk tersebut dipasar, setelah itu maka pihak dari PT. PMU

akan menagih pada konsumen tersebut.

7. Lokasi TPH perusahaan strategis

Alasan utama mengapa suatu perusahaan memilih suatu lokasi adalah

perbedaan kebutuhan masing-masing perusahaan, sistem bisnis yang dijalani oleh

PT. PMU saat ini ialah penjualan sekaligus tempat pemotongan sapi, selain

diuntungkannya dengan diterimanya usaha ini oleh masyarakat sekitar juga karena

kedekatanya dengan pasar, berdiri di jalan yang dilintasi oleh jalur transportasi

merupakan keuntungan bagi PT. PMU karena, berhubungan dengan akses

pelanggan maupun pengantaran sapi yang telah dipesan maupun dipasok yang

mana berhubungan dengan kualitas sapi yang terjaga

Page 100: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

100

8. Adanya usaha penyewaan lahan bagi usaha sapi potong lain

PT. PMU memiliki kandang seluas 7700m2 dan disebagian kandangnya

dimanfaaatkan dengan disewakan kepada usaha sapi potong lain dan PT. PMU

mendapat keuntungan dari tiap sapi yang dipotong sebesar Rp 20.000 dari rata-

rata pemotongan sapi ditempat tersebut sekitar 100 ekor/bulan. Hal ini

menguntungkan bagi perusahaan karena mendapatkan keuntungan dari hasil

pembayaran dari pemotongan sapi tersebut.

5.2.2. Kelemahan

1. Tidak konsekuennya tenaga kerja dengan jobdesc

PT. PMU memiliki jumlah karyawan tetap sebanyak 5 orang, dengan

jumlah tersebut untuk saling mengerjakan tugas yang didapat, 3 orang manajer

harus saling menutupi pekerjaan manajer lain, hal ini disebabkan 2 orang manajer

memiliki kesibukan lain selain di PT. PMU. Juga jam kantor yang berbeda

dengan operasi TPH, yang membuat 3 manajer ini harus saling membagi jadwal

kunjungan ke TPH. Sehingga berdampak pada kehadiran manajer dikantor

perusahaan.

Permasalahan dikantor PT. PMU ditangani oleh satu orang staf, dengan

sekali-kali dibantu oleh manajer dengan melalui telephone, jika terdapat

keputusan tertentu.

Page 101: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

101

2. Terbengkalainya feedlot

Usaha awal PT. PMU adalah bergerak dibidang penggemukan oleh karena

itu PT. PMU memiliki feedlot didaerah ciamis, tapi dikarenakan perubahan usaha

yang dilakukan oleh PT. PMU. Feedlot harus dikosongkan dan pindah kedaerah

parung. Kondisi feedlot yang tidak terpakai menunggu keputusan manajemen

untuk menjualnya atau memindahkanya.

3 Lemahnya manajemen pemasaran sehingga perusahaan kesulitan

mengembangkan pasar

Manajer pemasaran PT. PMU hanya terdiri dari satu orang, dan disertai

dengan tenaga penjualan yang terdiri dari 10 orang, yang terdiri dari tenaga lepas,

usaha dalam mempromosikan produk pun hanya memanfatkan pada waktu

tertentu.

4 Visi dan misi yang tidak jelas

PT. PMU memiliki tujuan yang berorientasikan pada profit perusahaan,

yang dikomunikasikan pada 3 orang manajer dengan perumusan yang berbeda,

tetapi dalam penyampaianya tidak sampai kepada staf maupun akunting dan

tenaga lepas perusahaan.

Page 102: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

102

5.2.3. Peluang

1. Nilai tukar rupiah terhadap dollar yang mulai stabil

Pembelian sapi potong impor adalah dengan menggunakan mata uang

Dollar, sehingga jika nilai tukar dari Rupiah melemah dan sulit di duga, maka

akan berdampak pada harga. Menurut PT. PMU nilai tukar saat ini cenderung

stabil berkisar pada Rp 9.090 – Rp. 9.110. Sehingga PT. PMU tidak kesulitan

dengan penetapan harga sapi.

2. Hubungan baik dengan usaha lokal yang sejenis

PT. PMU bukanlah satu-satunya perusahaan yang bergerak dibidang

penjualan dan pemotongan sapi, terdapat juga usaha sejenis yang bisa

dimanfaatkan dengan hubungan baik untuk bekerja sama dalam hal penetapan

harga maupun pembelian stok pada usaha sapi potong lain.

3 Permintaan akan daging sapi yang meningkat

Tingkat konsumsi daging sapi potong pada tahun 2002 BPS dalam poultry

(2006:4) sebesar 2,14 kg/kap/tahun dan diperkirakan akan terus meningkat pada

tahun 2010 sebesar 2,72 kg/kap/tahun, (Apfindo dalam Sihombing 2005:1). Maka

dengan data tersebut permintaan konsumen akan terus ada jika direspon dengan

baik akan menghasilkan keuntungan untuk PT. PMU.

Page 103: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

103

4 Adanya kawasan perdagangan bebas serta kemungkinan ekspor

Peluang ekspor keberbagai negara di Asia Tenggara terbuka lebar seperti

Malaysia dan Singapura, hal ini dikarenakan bergesernya tradisi memotong

kambing menjadi memotong sapi pada perhelatan keluarga. Malaysia

mengharapkan Indonesia dapat mengekspor 10.000 ekor sapi potong, dan dari

jumlah tersebut baru sebagian kecil, karena yang mampu dipenuhi oleh Indonesia

hanya sekitar 850 pada tahun 2003.

5 Adanya peluang untuk recruitment fresh graduate

Semakin ketatnya persaingan untuk mendapatkan kesempatan bekerja

membuat lulusan baik di Jakarta maupun diluar Jakarta yang belum mendapatkan

kesempatan bekerja, PT. PMU dapat memanfaaatkanya dengan mengadakan

recruitment untuk menambah tenaga pemasaran dalam manajerial perusahaan,

yang tidak merangkap sebagai tugas lain.

6. Recruitment tenaga kerja disekitar TPH.

Kesulitan suatu usaha untuk masuk kedalam lingkungan yang baru ialah

kesediaan masyarakat sekitar terhadap perusahaan, dan untuk mengantisipasi hal

tersebut PT. PMU menerima tenaga lepas dari penduduk sekitar dengan

kualifikasi sebagai tukang potong maupun sebagai petugas kandang dan tenaga

penjualan, dengan begitu diharapkan dapat berdampak baik dengan adanya

perusahaan ditengah masyarakat.

Page 104: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

104

5.2.4. Ancaman

1. Isu penyakit tertentu

Terjangkitnya penyakit mulut dan kuku yang diidap oleh hewan ternak,

dirasa sebagai ancaman terbesar bagi PT. PMU, karena sebagian konsumen akhir

dari PT. PMU ialah pedagang makanan olahan dan rumah tangga, hal ini tentunya

akan mengurangi volume pembelian konsumen pada PT. PMU. Tetapi walaupun

begitu sejauh ini PT. PMU belum pernah mendapati sapi yang mereka jual

terjangkit oleh penyakit tersebut.

2. Posisi tawar konsumen sama kuat, yang apabila terdapat perbedaan

harga maka konsumen dapat memilih perusahaan lain

PT. PMU bukanlah satu-satunya usaha yang bergerak di bidang

perdagangan sekaligus tempat pemotongan sapi. Dengan mayoritas pedagang

sebagai konsumen, usaha sejenis yang ada diantaranya dimiliki oleh keluarga atau

pendududk dari daerah tersebut, sehingga tidak ada pembukuan yang mencatat

kerugian maupun keuntungan secara pasti terhadap usaha mereka. Potongan harga

hingga pemberian hutang dapat dikenakan pada konsumen, hal ini dirasa

merugikan bagi PT. PMU karena perbedaaan harga yang terjadi pada sapi

sehingga konsumen dapat berpindah.

Page 105: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

105

3. Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, dan Telephone

Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM pada 1 maret 2005, dan

disusul TDL serta tarif telephone telah berdampak langsung terhadap masyarakat,

yang akan mengurangi daya beli terhadap daging sapi potong.

4. Kerentanan harga sapi potong terhadap inflasi

Sapi potong yang ditawarkan oleh PT. PMU merupakakan produk impor

oleh karena itu, proses produksi yang mempengaruhi pada penyediaan produk

tersebut di negara asalnya amat berpengaruh. sehingga mengakibatkan kenaikan

harga pada sapi yang di tawarkan, dan juga tingginya tingkat inflasi pada tahun

2006 di Indonesia sebesar 15%.

5. Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat

pemotongan

Dengan diberlakukannya AFTA maka, kemungkinan para investor asing

untuk bergerak di jenis usaha yang sama dapat berpengaruh, pada usaha lokal

yang sejenis maupun PT. PMU. Karena pihak asing dapat menjadi pengimpor

sekaligus pedagang dan hal ini, dapat berpengaruh pada pilihan konsumen karena

berpendapat harga yang ditawarkan dapat lebih murah.

Page 106: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

106

5.3. Perumusan alternatif strategi perusahaan

Setelah diketahui melalui hasil identifikasi dan penentuan terhadap faktor-

faktor strategis internal dan eksternal melalui kuisioner putaran pertama.

Kemudian proses selanjutnya ialah, pembobotan pada faktor-faktor strategis

tersebut dengan menggunakan metode “paired comparison” atau perbandingan

berpasangan. Dilakukan pembobotan tersebut untuk melihat seberapa besar

faktor-faktor strategis tersebut menentukan tingkat keberhasilan pemasaran sapi

potong di PT. PMU.

Digunakan juga pemberian peringkat atau rating pada faktor-faktor

strategis internal dan eksternal perusahaan untuk mengukur, pengaruh masing-

masing faktor terhadap kondisi PT. PMU dalam memasarkan produknya. Faktor-

faktor strategis internal selanjutnya ditempatkan pada matriks IFE sedangkan

faktor strategis eksternal pada matriks EFE, gabungan dari dua matriks tersebut

menghasilkan informasi yang diolah di dalam matriks I-E.

5.3.1. Matriks internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Diperoleh berdasarkan hasil

identifikasi faktor-faktor strategis internal perusahaan yang berupa kekuatan

(stregths). Kelemahan (weakness) hasil identifikasi faktor-faktor strategis internal,

diperoleh 9 faktor kekuatan 4 faktor kelemahan. Faktor-faktor kekuatan dan

kelemahan tersebut kemudian diberi bobot dan rating oleh para responden. Hasil

pembobotan dan pemberian rating pada faktor-faktor strategis internal dapat

dilihat pada Tabel 10

Page 107: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

107

Tabel 10. Penentuan Skor Faktor Strategis Internal

Faktor strategis internal Bobot Rating Skor KEKUATAN

Kualitas sapi potong yang baik 0,100 4 0,4 Sistem pengendalian yang terjaga 0,099 3,8 0,376Adanya Holding company sebagai penunjang modal dan subsidi

0,095 4 0,38

Pelayanan terhadap konsumen yang baik 0,092 3,4 0,312Lahan kandang dan TPH milik perusahaan sendiri 0,087 3,8 0,330Penjualan langsung dikandang sehingga konsumen bisa memilih langsung

0,082 3,6 0,295

Lokasi TPH perusahaan strategis dan mudah dijangkau

0,082 3,6 0,295

Adanya usaha penyewaan lahan bagi usaha sapi potong lain

0,075 3,4 0,255

KELEMAHAN

Tidak konsekuenya tenaga kerja terhadap job desc yang ada

0,066 1,4 0,092

Terbengkalainya feedlot 0,069 2 0,138Lemahnya manajemen pemasaran 0,071 1,6 0,113Visi dan misi yang tidak jelas 0,082 1,4 0,114

Jumlah 1.000 3,1

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui, bahwa total skor untuk faktor-faktor

strategis internal sebesar 3,1 menunjukan bahwa PT. PMU belum maksimal dalam

memanfaatkan kekuatan yang dimiliki. Guna menutupi kelemahan yang ada di

Tabel IFE juga menunjukan bahwa kualitas sapi potong yang baik merupakan

kekuatan utama perusahaan dengan nilai 0,4 diikuti dengan adanya peran Holding

Company sebagai pensubsidi bagi PT. PMU dengan nilai 0,38 juga sistem

pengendalian yang terjaga, dengan nilai 0,376.

Faktor kelemahan PT. PMU adalah adalah faktor dengan nilai terkecil

yaitu, tidak konsekuenya tenaga kerja terhadap job desc yang ada dengan nilai,

Page 108: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

108

0,092 serta dengan lemahnya manajemen pemasaran dengan nilai 0,113 serta visi

misi yang tidak jelas dengan nilai 0,114.

PT. PMU merupakan perusahaan yang memiliki aspek kekuatan dalam sisi

internal. Faktor-faktor seperti kualitas sapi potong yang baik, serta adanya

Holding Company sebagai penunjang modal dan subsidi serta sistem

pengendalian ysng terjaga merupakan faktor-faktor internal yang menjadi ciri

khas dalam pengelolaan manajerial yang baik. Karena dengan adanya aspek

tersebut PT. PMU mampu mengungguli pesaingnya dalam tingkatan bisnis sapi

potong yang menggunakan tempat penjagalan.

Faktor kelemahan dalam sisi internal PT. PMU merupakan gambaran dari

berpindahnya aktivitas bisnis mereka yang semula importir, menjadi pedagang

sapi potong impor. Kelemahan ini dapat ditunjukan melalui variabel seperti tidak

konsekuenya tenaga kerja terhadap job desc yang ada yang berdampak pada

tingkat pemahaman terhadap permasalahan yang ada karena tidak sesuai dengan

keahlian. Kemudian visi dan misi yang tidak jelas yang mengakibatkan tidak

adanya panduan yang jelas terhadap tujuan perusahaan.

5.3.2. Matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE)

Matriks EFE diperoleh berdasarkan hasil identifikasi terhadap faktor-

faktor startegi eksternal PT. PMU yang berupa peluang (opportunities) dan

ancaman (thereats). Hasil identifikasi diperoleh 5 faktor peluang dan 5 faktor

ancaman, faktor-faktor peluang dan ancaman tersebut kemudian diberi bobot dan

rating. Hasil pembobotan dan pemberian rating dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 109: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

109

Tabel 11. Penentuan Skor Faktor Strategis Eksternal

Faktor Strategis Eksternal Bobot Rating Skor PELUANG

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar 0,108 3,4 0,367Hubungan dengan usaha lokal yang sejenis 0,096 2,2 0,200Permintaan akan daging sapi yang terus meningkat 0,089 3,2 0,284Adanya kawasan perdagangan bebas serta kemungkinan untuk ekspor

0,073 2,8 0,204

Ketersediaan tenaga kerja lepas disekitar TPH 0,073 3,2 0,233Adanya peluang untuk recruitment freshgraduate 0,066 2,4 0,158

ANCAMAN Isu penyakit tertentu 0,088 1,4 0,123Posisi tawar konsumen sama kuat yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsumen dapat dapat memilih perusahaan lain

0,098 2 0,196

Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL dan Telephone

0,098 2,2 0,215

Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan

0,105 1,8 0,189

Kerentanan harga sapi terhadap inflasi 0,106 1,6 0,169

Jumlah 1.000 2.338

Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui total skor untuk faktor-faktor

strategis eksternal sebesar 2,338 yang menunjukan bahwa, perusahaan belum

sepenuhnya dapat merespon peluang dengan baik serta mampu mengantisipasi

ancaman. Tabel EFE diatas juga menujukan bahwa peluang utama bagi PT. PMU

adalah. Faktor nilai tukar Rupiah yang stabil terhadap Dollar, ini ditunjukan

dengan nilai 0,367 diikuti oleh faktor permintaan akan daging sapi yang

meningkat tiap tahunya dengan nilai, 0,284.

Ancaman utama bagi PT. PMU adalah faktor yang menunjukan skor

terkecil yaitu, faktor isu penyakit dengan nilai 0,123 dan kerentanan terhadap

inflasi dengan nilai 0,169.

Page 110: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

110

Berdasarkan hasil identifikasi faktor eksternal didapati bahwa, PT. PMU

memiliki peluang yang tidak dapat sepenuhnya diraih dikarenakan faktor ancaman

yang tidak dapat ditanggulangi secara tepat. Seperti faktor peluang mengenai nilai

tukar terhadap Rupiah yanag stabil terhadap Dollar maka dapat direspon dengan

pembelian stok sapi yang lebih banyak, tetapi dengan adanya ancaman seperti isu

penyakit maka dengan sendrinya akan membuat konsumen berkurang dan

berdampak pada penjualan sapi potong PT. PMU.

5.3.3 Matriks Internal-Eksternal (I-E).

Matriks IE dihasilkan dari tahap input matriks IFE dan EFE. Matriks IE

merupakan kombinasi dari 9 sel yang berisikan, informasi dan memperlihatkan

total nilai yang telah terboboti dari matriks IFE dan EFE. Hasil dari matriks IE

bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan serta, memberikan alternatif

strategi bagi perusahaan

Hasil dari pembobotan dan peratingan pada matriks IFE sebesar 3,1

menunjukan bahwa PT. PMU memiliki faktor internal yang tergolong kuat dalam

melakukan aktivitas penyediaan produk. Nilai matriks EFE sebesar 2,338 yang

memperlihatkan respon PT. PMU terhadap peluang maupun ancaman yang

berdampak pada PT. PMU adalah sedang.

Apabila hasil dari matriks IFE dan EFE tersebut dipetakan kedalam

matriks IE, maka posisi dari PT. PMU pada saat ini adalah pada sel ke IV matriks

IE dan posisi PT. PMU dapat dilihat pada Gambar 12

Page 111: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

111

I

II III

IV

V VI

VII

VIII IX

Gambar 12. Penentuan posisi perusahaan dalam Matriks Internal-Eksternal

Posisi perusahaan yang berada di sel IV. Memperlihatkan strategi yang

sesuai adalah tumbuh dan kembangkan atau growth and build yang berarti bahwa

strategi ini disesuaikan dengan kekuatan dari sisi internal perusahaan untuk

memanfaatkan peluang yang tepat untuk mendapatkan keuntungan bagi

perusahaan. Matriks I-E memetakan pilihan strategi yang sesuai dengan

karakteristik usaha dari PT. PMU diantaranya ialah. Penetrasi pasar atau market

penetration serta pengembangan psar atau market development dan juga

diversvikasi konsentrik

Hasil yang dapat diterapkan bagi strategi perusahaan ialah, usaha untuk

meningkatkan pasar secara lebih intensif dengan melihat demografi perusahaan

Total skor bobot IFE

Kuat 4,0

Rata-rata 3,0

Lemah 2,0 1,0

Tinggi 3,0

Sedang 2,0

Rendah 1,0

Total Skor bobot EFE

Page 112: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

112

serta kesinambunganya dengan pasar setempat, dengan begitu maka, dapat

diupayakan. PT. PMU-lah yang mendekati peluang pasar yang lebih besar,

PT. PMU juga dapat memperkenalkan produk baru yang masih terkait dengan

produk awal, hal ini dapat lebih efektif dikarenakan akses produk yang lebih dekat

terhadap konsumen.

5.3.4. Analisis Matriks SWOT

Setelah faktor-faktor strategis perusahaan dievaluasi melalui matriks IFE

dan EFE, maka tahap selanjutnya adalah menyusun faktor-faktor internal dan

eksternal tersebut ke dalam matriks SWOT. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan

serta peluang dan ancaman, maka matriks SWOT dapat memaparkan dengan jelas

bagaimana situasi perusahaan yang tepat berdasarkan kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki untuk merespon peluang dan mengatasi ancaman. Adapun matriks

ini akan menghasilkan empat jenis strategi yang dapat diterapkan yaitu: strategi S-

O, W-O, S-T dan W-T matriks SWOT dari PT. PMU dapat dilihat pada

Gambar 13

Page 113: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

96

IFE

EFE

Stregth 1. Kualitas sapi potong yang baik. 2. Sistem pengendalian yang terjaga dan stok tidak

pernah kosong 3. Adanya Holding company sebagai penunjang

modal dan subsidi bagi perusahaan 4. Pelayanan terhadap konsumen yang baik 5. Lahan kandang dan TPH milik perusahaan sendiri 6. Penjualan langsung dikandang sehingga

konsumen bisa memilih langsung 7. Lokasi TPH perusahaan strategis mudah

dijangkau 8. Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain

Weakness 1. Tidak konsekuennya tenaga kerja dengan

jobdesc. 2. Terbengkalainya feedlot PT. PMU. 3. Lemahnya manajemen pemasaran sehingga

perusahaan kesulitan mengembangkan pasar 4. Visi dan misi perusahaan yang tidak jelas.

Opportunity 1. Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil. 2. Hubungan dengan perusahaan lokal yang sejenis 3. Permintaan akan daging sapi yang meningkat 4. Adanya kawasan perdagangan bebas

AFTA,kemungkinan ekspor. 5. ketersediaan tenaga kerja lepas disekitar TPH 6. adanya peluang untuk recruitment freshgraduate

SO 1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah

stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi. ( S1,S2, S3, S4, S5.O1, O2, O3)

2. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi. (S1, S2, S3, S4, S6,S7, O3, O5)

WO 1. Menambah tenaga kerja dibidang pemasaran

(marketer) dalam manajerial PT. PMU (W1, W3, O3, O4, O6)

2. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi misi perusahaan secara jelas (W4, O4, O5,O6)

3. Menambah stok dengan mengaktifkan kembali feedlot (W2, O3, O4, O5, O6)

Threat 1. Isu penyakit tertentu. 2. Posisi tawar konsumen sama kuat, yang apabila terdapat

perbedaan harga maka konsumen maka konsumen dapat memilih perusahan lain

3. Kebijakan pemerintah menaikan menaikan harga BBM, TDL, Telephone

4. Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan

5. Kerentanan terhadap inflasi

ST 1. Mendapatkan sertifikat halal, tentang tata cara

pemotongan langsung.dari MUI (S2, S4, S6, T1, T2 )

2. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan. ( S1, S2, S3, T2, T5 )

WT 1. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara

teratur dengan menggunakan jasa tenaga ahli (W1, T1, T2.)

2. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga setelah beberapa kali pembelian di TPH perusahaan. (W1,W3, T2, T5)

Gambar 13. Matriks SWOT

Page 114: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

97

5.3.4.1. Strategi S-O

Strategi ini dibuat dengan melihat kekuatan-kekuatan yang dimiliki

PT. PMU miliki untuk meraih peluang yang ada. Alternatif strategi yang

dihasilkan ialah sebagai berikut :

1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual

daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan

tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi (Memanfaatkan S1, S2,

S3, S4, S5 untuk meraih O1, 02, 03)

2. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi

(Memanfaatkan S1, S2, S3, S4, S6, untuk meraih O3, O5).

Alternatif strategi ini dikembangkan dari karakter kekuatan perusahaan

yang diantaranya kualitas sapi potong yang baik, sistem pengendalian yang

terjaga kemudian adanya Holding Company sebagai penunjang modal

kemudian, kekuatan dari perusahaan tersebut diterapkan guna mendapatkan

peluang yang berada dilingkungan eksternal perusahaan, yang berpotensi

terhadap keuntungan yang bertambah bagi perusahaan diantaranya ialah nilai

tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil serta hubungan dengan

perusahaan lokal yang sejenis.

Alternatif strategi yang diterapkan ialah, berusaha menghubungkan antara

letak dimana perusahaan itu berada dengan daerah konsumen potensial,

PT. PMU yang terbiasa untuk didatangi oleh konsumen, kerap kali dirugikan

dengan adanya konsumen yang juga berada di rantai distribusi dari usaha sapi

potong. Solusi untuk masalah ini dapat dilakukan dengan cara modifikasi

Page 115: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

98

aktifitas bisnis perusahaan yang mengunakan tenaga penjualan dipasar yang

telah, merubah produk awal yaitu sapi potong menjadi produk baru yaitu

daging sapi potong tetapi hal ini, masih ada keterkaitanya terhadap produk

awal yang berfungsi sebagai aksesibilitas konsumen terhadap produk

perusahaan.

5.3.4.2. Strategi W-O

Strategi ini dibuat untuk memperbaiki kelemahan internal PT. PMU

dengan memanfaatkan peluang eksternal dengan sebaik-baiknya. Alternatif

strategi yang dihasilkan ialah sebagai berikut :

1. Menambah tenaga kerja dibidang pemasaran (marketer) dalam manajerial

PT. PMU (Meminimalkan W1, W3, untuk meraih O3, O6)

2. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan secara

jelas (Meminimalkan W4, untuk meraih O4, O5, O6)

3. Menambah stok sapi potong dengan mengktifkan kembali feedlot

(Meminimalkan W2, uutuk meraih O3, O4, O5, O6).

Alternatif strategi ini diterapkan karena tiap-tiap perusahaan

membutuhkan promosi sebagai sarana untuk konsumen membandingkan

produk satu dengan yang lainya dan juga tindakan perusahaan untuk

menghasilkan posisitioning dibenak konsumen.

Setiap perusahaan membutuhkan visi dan misi sebagai panduan dalam

aktivitas bisnis perusahaan. PT. PMU memiliki kekurangan dalam hal

kesamaan visi antara masing-masing manajer sehingga, tidak menghasilkan

Page 116: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

99

tujuan bisnis yang jelas. Alternatif ini diterapkan sebagai langkah awal dalam

pembentukan tujuan dari bisnis perusahaan.

Permintaaan daging sapi potong mengalami peningkatan tiap tahunnya,

sebagai cara untuk mengakomodasi permintaan tersebut dibutuhkan stok sapi

potong yang cukup oleh karena itu, dibutuhkan kembali pengaktifan feedlot

sebagai sarana mencukupi permintaan dari kebutuhan sapi potong.

5.3.4.3. Strategi S-T

Strategi ini dibuat dengan melihat kekuatan yang PT. PMU miliki untuk

menghadapi ancaman yang ada. Alternatif strategi yang dihasilkan sebagai

berikut:

1. Mendapatkan sertifikat halal, tentang tentang cara pemotongan langsung

dari MUI (Memanfaatkan S2, S4, S6, untuk menghadapi T1, T2)

2. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan (Memanfaatkan

S1, S2,S3 untuk menghadapi T2,T5).

Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar Indonesia memiliki

karakteristik konsumen yang memiliki persyaratan khusus, yaitu jaminan

kehalalan akan produk yang dimakan. Banyaknya usaha yang sejenis dengan

PT. PMU membuat kesulitan konsumen jika tidak terdapat ciri khas dalam PT.

PMU oleh karena itu, dikembangkan alternatif strategi yang dapat menghadapi

faktor ancaman seperti isu penyakit dan juga posisi tawar konsumen yang

kuat.

Alternatif strategi seperti mendapatkan sertifikat halal serta menjadi

supplier dari rumah makan merupakan, alternatif strategi yang

Page 117: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

100

menghubungkan kekuatan dari PT. PMU untuk mengatasi ancaman dari

lingkungan eksternal.

5.3.4.4. Strategi W-T

Strategi ini dibuat dengan melihat kemungkinan mengurangi kelemahan

PT. PMU dan menghindari ancaman yang ada dengan sebaik-baiknya. Alternatif

strategi yang dihasilkan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan

jasa tenaga ahli (Meminimalkan W1, dan menghindari T1, T2)

2. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan potongan harga

setelah beberapa kali pembelian di TPH PT. PMU (Meminimalkan W1,

W3 dan menghindari T2, T5)

Kelemahan yang dimiliki oleh PT. PMU akibat dari tidak konsekuennya

para manajer perusahaan terhadap pekerjaan yang dikerjakan, yang berdampak

kepada tidak tepatnya pemilihan sapi potong yang akan dijual PT. PMU guna

menghindari menurunnya kualitas sapi potong maka, alternatif strategi yang

dikembangkan ialah, melakukkan pemeriksaaan kesehatan ternak secara teratur.

Strategi tersebut juga sekaligus menghindari sapi potong PT. PMU dari isu

penyakit tertentu serta, untuk mendapatkan loyalitas konsumen maka, PT. PMU

dapat memberikan potongan harga terhadap konsumen yang menjadi langganan

tetap PT. PMU, yang mana hal ini diharapkan dapat mengatasi persaingan akibat

masuknya pemain asing dalah bidang bisnis yang sama dengan PT. PMU.

5.4. Pilihan Alternatif Strategi Pemasaran

Page 118: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

101

Pilihan alternatif strategi pemasaran yang dapat dijalankan oleh PT. PMU

ialah strategi S-O, dimana strategi ini merupakan strategi agresif yang dimiliki

oleh perusahan. Strategi yang dapat dilaksanakan sebagai berikut :

1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual

daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan

tenaga penjualan di pasar tradisional, untuk memotong jalur distribusi

2. meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi

Strategi kedua kedua yang dapat dilaksanakan oleh PT. PMU adalah

strategi W-O, dimana strategi ini merupakan strategi konservatif (Bersifat

pemeliharaan atau terrtutup). Alternatif strategi yang dapat dilaksanakan ialah

sebagai berikut :

1. Menambah tenaga kerja dibidang pemasaran (marketer) dalam manajerial

PT. PMU

2. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan secara

jelas

3. Menambahkan stok sapi potong dengan mengaktifkan kembali feedlot

Strategi ketiga yang dapat dijalankan oleh PT. PMU adalah strategi S-T,

dimana startegi ini merupakan strategi derivatif (Bersifat mengambil alih dari

pihak lawan). Altenatif strategi yang dapat dilaksanakan ialah sebagai beikut :

1. mendapat sertifikat halal tentang tata cara pemotongan langsung dari MUI

2. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan

Strategi keempat yang dapat dijalankan oleh PT. PMU adalah strategi W-

T, dimana strategi ini merupakan strategi defensif (Bersifat bertahan). Alternatif

strategi yang dapat dilaksanakan ialah sebagai berikut :

Page 119: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

102

1. Pemeriksaan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa tenaga

ahli

2. Membangun loyalitas konsumen dengan menberikan potongan harga

setelah beberapa kali pemotongan di TPH PT. PMU

5.5. Prioritas Strategi Pemasaran

Hasil matriks SWOT menghasilkan 9 alternatif strategi, yaitu:

1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual

daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan

tenaga penjualan di pasar tradisional, untuk memotong jalur distribusi

1. 2. Menambahkan stok sapi potong dengan mengktifkan kembali feedlot

3. Membangun loyalitas konsumen dengan menberikan potongan harga

setelah beberapa kali pemotongan di TPH PT. PMU

4. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi

5. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan

6. Pemeriksaan kesehatan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan

jasa tenaga ahli

7. Mendapatkan sertifikat halal tentang tata cara pemotongan langsung dari

MUI

8. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi, misi perusahaan secara jelas

9. Menambah tenaga kerja pemasaran (marketer) dalam manajerial

perusahaan.

Ke 9 alternatif strategi di atas tidaklah dapat dilakukan secara bersamaan.

Oleh sebab itu dibutuhkan adanya peringkat untuk menentukan suatu prioritas.

Page 120: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

103

Penentuan pemilihan prioritas strategi menggunakan melalui matriks QSPM

(Quantitatif Strategic Planning Matrix) atau yang dikenal sebagai matriks

perencanaan strategis quantitatif yang menggunakan hasil analisis dari tahap

pengolahan faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang telah ada, pada

matriks SWOT.

Penghitungan nilai daya tarik mariks QSPM terhadap faktor-faktor

strategis eksternal dan internal dapat dilihat pada lampiran.5. Hasil total skor daya

tarik matriks QSPM yang menghasilkan prioritas strategi pemasaran di PT. PMU

dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Prioritas Strategi Pemasaran PT. PMU

No Prioritas Strategi Total Skor

1 Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi

5,801

2 Menambah stok sapi dengan mengaktifkan kembali feedlot 5,714 3 Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan

potongan harga, setelah beberapa kali pembelian sapi di TPH PT. PMU

5,605

4 Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa media promosi

5,444

5 Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan 5,275 6 Pemeriksaaan hewan ternak secara teratur dengan 5,183

Page 121: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

104

menggunakan jasa tenaga ahli 7 Mendapatkan sertifikat halal tentang tata cara pemotongan

langsung dari MUI 5,036

8 Merumuskan serta mengkomunikasikan visi, misi perusahaan secara jelas

4,917

9 Menambah tenaga kerja pemasaran (marketer) dalam manajerial perusahaan

4,641

Sumber : Data primer diolah, 2007

5.6 Analisis Matriks QSPM

Matrtiks QSPM secara konsep merupakan daya tarik relatif dari berbagai

strategi berdasarkan seberapa jauh faktor-faktor keberhasilan kunci, internal dan

eksternal dimanfaaatkan atau diperbaiki.

Dari ke 9 prioritas strategi yang diperoleh dari matriks QSPM, selanjutnya

dilakukan pengelompokan yang dimaksudkan untuk melihat keterkaitan serta

analisis mengenai prioritas strategi pemasaran yang ada.

1. Kelompok strategi pertama merupakan strategi yang berkaitan dengan

pengembangan strategi pemasaran perusahaan, strategi seperti

mengintegrasikan feedlot yang sudah terbengkalai untuk mengontrol stok

serta membagi perusahaan kedalam dua bagian, yaitu pemotongan dan

penjualan langsung. Ditunjang oleh aspek perusahaan seperti adanya

tenaga kerja langsung yang dapat dialih fungsikan menjadi penjual daging

dipasar serta, manajer yang dekat dengan konsumen. Kelompok strategi

ini merupakan prioritas strategi yang berkaitan dengan produk dan juga

pasar.

2. Kelompok strategi kedua adalah prioritas strategi yang berkaitan dengan

pasar guna mendapatkan posisitioning dibenak konsumen, sehingga dapat

dilakukan dalam periode yang sama. Aspek promosi dalam PT. PMU

Page 122: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

105

merupakan akses bagi konsumen yang akan menghasilkan keuntungan

bagi PT. PMU dengan, hanya mengandalkan flyer yang disebarkan hanya

pada hari raya qurban, PT. PMU tentunya tidak dapat menaikan

keuntungan secara benar. Alternatif strategi yang dipilih mewakili

keinginan PT. PMU untuk mendapatkan keuntungan yang bertambah

dengan cara menerapkanya melalui aspek pemasaran khususnya promosi.

3. Kelompok ketiga adalah prioritas strategi untuk eksistensi perusahaan.

Saat ini perusahaan perlu membangun eksistensi bisnisnya kembali

karena, melihat kondisi perusahaan yang telah dialami perusahaan

sebelumnya. Alternatif strategi perusahaan seperti menjadi supplier bagi

rumah makan dan mendapatkan sertifikat halal serta, merumuskan serta

mengkomunikasikan visi misi perusahaan, merupakan alternatif strategi

yang dapat mendefinisikan ulang aktivitas bisnis perusahaan melalui

strategi pemasaran.

Tabel 13. Kelompok Prioritas strategi PT. PMU

Kelompok Strategi

Prioritas Strategi

I 1. Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi

serta menjual daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional

dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong

jalur distribusi.

2. Menambah stok sapi dengan mengaktifkan kembali feedlot

II 1. Membangun loyalitas konsumen dengan memberikan

potongan harga, setelah beberapa kali pembelian sapi di TPH

PT. PMU

Page 123: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

106

2. Meningkatkan promosi secara kontinu melalui beberapa

media promosi

III 1. Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan

2. Pemeriksaaan hewan ternak secara teratur dengan

menggunakan jasa tenaga ahli.

3. Mendapatkan sertifikat halal tentang tata cara pemotongan

langsung dari MUI.

4. Merumuskan serta mengkomunikasikan visi, misi perusahaan

secara jelas.

5. Menambah tenaga kerja pemasaran (marketer) dalam

manajerial perusahaan

Sumber : Data primer diolah, 2007

Page 124: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

107

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor strategis internal yang menjadi kekuatan utama diantaranya adalah:

kualitas sapi potong yang baik, adanya Holding compay sebagai penunjang

modal dan subsidi bagi perusahaan, sistem pengendalian yang terjaga dan

stok yang tidak pernah kosong. Sedangkan faktor strategis internal yang

menjadi kelemahan diantaranya adalah tidak konsekuennya tenaga kerja

dengan job desc yang ada, visi dan misi perusahaan yang tidak jelas,

lemahnya manajemen pemasaran sehingga perusahaan kesulitan

mengembangkan pasar, dan terbengkalainya feedlot PT. PMU. Faktor

strategis eksternal yang menjadi peluang utama bagi PT. PMU diantaranya

adalah: nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang stabil, dan dengan adanya

permintaan akan daging sapi yang meningkat. Sedangkan faktor strategis

eksternal yang menjadi ancaman utama adalah: isu penyakit tertentu yang

berdampak pada penurunan pendapatan dan kerentanan terhadap inflasi.

2. Analisis matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu :

a) Strategi S-O, dimana strategi ini merupakan strategi agresif :

Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual

daging dalam bentuk eceran di pasar tradisional dengan menempatkan

tenaga penjualan di pasar tradisional, untuk memotong jalur distribusi

Page 125: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

108

Meningkatkan promosi secara kontinu dengan menambahkan media

promosi

b) Strategi W-O, dimana strategi ini merupakan strategi konservatif. :

Menambah tenaga kerja dibidang pemasaran (Marketer) dalam

manajerial PT. PMU.

Merumuskan visi dan misi yang berwawasan global secara jelas

Menambahkan stok sapi potong dan mengaktifkan kembali feedlot

c) Strategi S-T, dimana startegi ini merupakan strategi derivatif :

Pemberian sertifikat mutu tentang tata cara pemotongan langsung

Menjadi supplier untuk restaurant maupun rumah makan

d) Strategi W-T, dimana strategi ini merupakan strategi defensif :

Pemeriksaan hewan ternak secara teratur dengan menggunakan jasa

tenaga ahli

Membangun loyalitas konsumen dengan menberikan potongan harga

setelah beberapa kali pemotongan di TPH PT. PMU

3. Berdasarkan kondisi perusahaan maka didapat prioritas strategi PT. PMU

diantaranya ialah:

a) Mengembangkan pasar dengan menambah jumlah stok sapi serta menjual

daging dalam bentuk eceran dipasar tradisonal dengan menempatkan

tenaga penjualan, untuk memotong jalur distribusi.

b) Menambah stok dan mengaktifkan kembali feedlot

6.2 Saran

Page 126: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

109

4. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan, bahwa PT. PMU membutuhkan

strategi pemasaran diantaranya: Mengembangkan pasar dengan menambah

jumlah stok sapi serta menjual daging dalam bentuk eceran dipasar

tradisional dengan menempatkan tenaga penjualan, untuk memotong jalur

distribusi. Serta menambah stok sapi dengan mengaktifkan kembali feedlot

5. Perusahaan agar lebih mengenali karakter usaha dimana perusahaan

berada, dengan begitu perusahaan dapat menyesuaikan diri terhadap

faktor–faktor yang menjadi karakteristik usaha dibidang peternakan, serta

pada kondisi pasar saat ini

6. Perlu diadakan penelitian lanjutan terhadap sembilan prioritas strategi

yang telah ada, serta melihat kesinambungannya terhadap faktor strategis

internal perusahaan maupun eksternal perusaahaan.

Page 127: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

110

DAFTAR PUSTAKA

BPS Statistik Peternakan. Tingkat Impor Ternak dan Hasil Ternak Tahun 1998-

2004. (Jakarta : Departemen Pertanian RI, 2006) Bloom, Paul N & Louise, N. Boone Strategi Pemasaran Produk, 18 Langkah

Membangun Jaringan Pemasaran Produk yang Kokoh Ed-1 (Jakarta : Prestasi Pustaka Raya, 2006).

Chandra, Gregorius, Fandy Tjiptono & Chandra Yanto. Pemasaran Global : Internasionalisasi dan Internetisasi (Yogyakarta : Andi, 2004).

Daryanto, Arief. Disparitas Pembangunan Perkotaan-Pedesaan di Indonesia. Di dalam Agrimedia. Jakarta : Departemen Pertanian RI ; 2003 ; 30-39.

David, Fred R. Manajemen Strategis, Ed-7 (Jakarta : PT. Indeks, 2004).

____________ Manajemen Strategis, Ed-10 (Jakarta : PT. Salemba Empat, 2006). Emawati, Analisis Kelayakan Finansial Industri Tahu Studi Kasus UD Tahu

Bintaro, [ Skripsi]. Jakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2007 Purba, Adelina, Erita, Analisis Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Sapi

Potong (Studi Kasus di PT. Lembu Jantan Perkasa), [Skripsi]. Jakarta, IPB, Fakultas Peternakan : 2006.

Kartajaya, Hermawan. Seri 9 Elemen Marketing On Service (Bandung : PT.

Mizan Pustaka, 2006) Kinear, Thomas C & James R, Taylor. Riset Pemasaran Pendekatan Terpadu Ed-

3 (Jakarta : Erlangga, 1988). Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Ed-Milenium (Jakarta : Prehalindo, 2002)

______ Philip. Marketing Insight From A to Z : 80 Konsep yang Harus Dipahami Oleh Setiap Manajer Ed-1 (Jakarta : Erlangga, 2004)

______ Philip. Manajemen Pemasaran Ed-Milenium jilid 1 (Jakarta : Indeks,

2004)

Page 128: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

111

______ Philip dan Armstrong, Gary. Dasar-dasar Pemasaran Ed.9 (Jakarta :

Indeks, 2004) Martin Sihombing, Afpindo, 2006 Bisnis Ternak Sapi Potong Tetap

Menguntungkan. Publikasi : Selasa, 01/03/2005 : 12 :11 WIB. Rangkuti, Fredy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21 Ed-12 (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama : 2006).

Rahardi, F & Hartono, Rudi. Agribisnis Peternakan (Jakarta : PT. Gramedia

Pustaka Utama : 2005) Riyadi, Matur. Tantangan dan Peluang Peningkatan Produksi Sapi Potong

Menuju 2020. (2006). www.bisnis.com. Selasa, 13 September 2006. 17:18.

Stoner, James AF, et-al. Manajemen Edisi 1 Bahasa Indonesia. (Jakarta : PT. Prenhalindo : 1996)

Sugeng, Y, Bambang. Sapi Potong Ed-2 (Jakarta : Penebar Swadaya : 1993).

Sunny, T.H. Goh & Hor-Kheng-khoo. Marketing Wise Ed.1 (Jakarta : PT. Buana

Ilmu Populer, 2003) Tripomo, Tedjo & Udan. Manajemen Strategis Ed-1 (Bandung : Rekayasa Sains :

2005). Yanti, Yuni, Linda, Strategi Pemasaran Daging Sapi Segar ( Kasus Di Pasar

Swalayan TIP TOP, Jakarta). [Skripsi].Bogor: IPB, Fakultas peternakan. 2003.

Page 129: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

112

Lampiran 1 Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Responden 1 Nama : Nyoman karya Jabatan : Manajer pemasaran

Faktor-faktor Internal A B C D E F G H I J K L M Total Kualitas sapi yang baik A 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 28Adanya peusahaan induk sebagai penunjang modal dan subsidi bagi PT PMU B 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 24Pelayanan terhadap konsumen yang baik C 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 28Sistem pengendalian yang terjaga,stok sapi dikandang yang tidak pernah kosong D 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 28Lokasi TPH perusahaan strategis mudah dijangkau E 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 25Penjualan langsung dikandang, sehingga konsumen bisa memilih langsung F 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 23Recruitment tenaga kerja di sekitar TPH G 1 2 1 1 2 2 3 2 1 1 2 2 20Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain H 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12Lahan kandang TPH merupakan milik PT.PMU I 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 23Tidak konsekuenya tenaga kerja dengan job desc J 1 1 1 1 2 2 3 3 2 1 1 2 21Lemahnya manajemen pemasaran PT PMU sehingga kesulitan mengembangkan pasar K 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 29Visi dan misi perusahaan yang tidak jelas L 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 26Terbengkalainya feedlot M 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 25

Total 20 24 20 20 23 25 28 36 25 27 19 22 23 312

Responden 2

Page 130: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

113

Nama : Irvan harahap Jabatan : Manajer operasional

Faktor-faktor Internal A B C D E F G H I J K L M Total Kualitas sapi yang baik A 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 25 Adanya peusahaan induk sebagai penunjang modal dan subsidi bagi PT PMU B 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 25 Pelayanan terhadap konsumen yang baik C 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 27 Sistem pengendalian yang terjaga,stok sapi dikandang yang tidak pernah kosong D 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 26 Lokasi TPH perusahaan strategis mudah dijangkau E 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 26 Penjualan langsung dikandang, sehingga konsumen bisa memilih langsung F 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 26 Recruitment tenaga kerja di sekitar TPH G 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 24 Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain H 1 3 1 1 2 2 2 3 2 3 2 2 23 Lahan kandang TPH merupakan milik PT.PMU I 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 25 Tidak konsekuenya tenaga kerja dengan job desc J 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 22 Lemahnya manajemen pemasaran PT PMU sehingga kesulitan mengembangkan pasar K 1 2 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 19 Visi dan misi perusahaan yang tidak jelas L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 23 Terbengkalainya feedlot m 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 21

Total 23 23 21 22 22 22 24 25 23 26 29 25 27 312

Page 131: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

114

Responden 3 Nama : Surjono senti Jabatan : Manajer keuangan

Faktor-faktorInternal A B C D E F G H I J K L M Total

Kualitas sapi yang baik A 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 31Adanya peusahaan induk sebagai penunjang modal dan subsidi bagi PT PMU B 1 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 31Pelayanan terhadap konsumen yang baik C 1 1 1 2 3 2 1 1 3 3 1 3 22Sistem pengendalian yang terjaga,stok sapi dikandang yang tidak pernah kosong D 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 30Lokasi TPH perusahaan strategis mudah dijangkau E 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 27Penjualan langsung dikandang, sehingga konsumen bisa memilih langsung F 1 1 1 1 2 3 3 2 3 2 1 3 23Recruitment tenaga kerja di sekitar TPH G 1 1 2 1 1 1 1 1 3 2 1 3 18Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain H 1 2 3 2 1 1 3 2 3 2 3 3 26Lahan kandang TPH merupakan milik PT.PMU I 2 2 3 1 1 2 3 2 3 3 2 3 27Tidak konsekuenya tenaga kerja dengan job desc J 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 1 17Lemahnya manajemen pemasaran PT PMU sehingga kesulitan mengembangkan pasar K 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 3 18Visi dan misi perusahaan yang tidak jelas L 2 2 3 2 3 3 3 1 2 1 3 3 28Terbengkalainya feedlot M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 14

Total 17 17 26 18 21 25 30 22 21 31 30 20 34 312

Responden 4 Nama : Indah wulan sari Jabatan : Staf keuangan

Page 132: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

115

Faktor-faktor Internal A B C D E F G H I J K L M Total Kualitas sapi yang baik A 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 30 Adanya peusahaan induk sebagai penunjang modal dan subsidi bagi PT PMU B 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 27 Pelayanan terhadap konsumen yang baik C 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 28 Sistem pengendalian yang terjaga,stok sapi dikandang yang tidak pernah kosong D 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 1 28 Lokasi TPH perusahaan strategis mudah dijangkau E 1 1 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 18 Penjualan langsung dikandang, sehingga konsumen bisa memilih langsung F 1 2 1 2 2 3 2 2 3 3 2 2 25 Recruitment tenaga kerja di sekitar TPH G 1 2 2 2 2 1 2 2 3 3 3 2 25 Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain H 1 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 25 Lahan kandang TPH merupakan milik PT.PMU I 2 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 2 25 Tidak konsekuenya tenaga kerja dengan job desc J 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 2 18 Lemahnya manajemen pemasaran PT PMU sehingga kesulitan mengembangkan pasar K 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 18 Visi dan misi perusahaan yang tidak jelas L 1 1 1 1 3 2 1 2 2 1 2 2 19 Terbengkalainya feedlot M 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 26

Total 18 21 20 20 30 23 23 23 23 30 30 29 22 312

Responden 5 Nama : Liaw ceming Jabatan : Akunting

Faktor-faktor Internal A B C D E F G H I J K L M To

Kualitas sapi yang baik A 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3

Page 133: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

116

Adanya peusahaan induk sebagai penunjang modal dan subsidi bagi PT PMU B 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 Pelayanan terhadap konsumen yang baik C 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 Sistem pengendalian yang terjaga,stok sapi dikandang yang tidak pernah kosong D 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 Lokasi TPH perusahaan strategis mudah dijangkau E 2 2 2 1 2 3 2 3 1 3 1 1 Penjualan langsung dikandang, sehingga konsumen bisa memilih langsung F 1 1 2 1 2 3 2 1 3 3 3 3 Recruitment tenaga kerja di sekitar TPH G 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain H 1 1 1 1 2 2 3 2 3 3 3 3 Lahan kandang TPH merupakan milik PT.PMU I 1 2 1 2 1 3 3 2 3 3 3 3 Tidak konsekuenya tenaga kerja dengan job desc J 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 3 Lemahnya manajemen pemasaran PT PMU sehingga kesulitan mengembangkan pasar K 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 3 Visi dan misi perusahaan yang tidak jelas L 2 2 1 1 3 1 3 1 1 2 2 3 Terbengkalainya feedlot M 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1

Total 16 18 18 17 25 25 32 23 21 30 28 26 34 Lampiran 2. Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Responden 1 Nama : Nyoman karya Jabatan : Manajer pemasaran

Faktor-faktor Eksternal A B C D E F G H I J Total Permintaan akan daging sapi yang A 2 2 3 3 1 3 1 1 1 17

Page 134: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

117

meningkat Hubungan baik dengan perusahaan lokal yang sejenis B 2 1 2 2 1 2 2 1 1 14Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil C 2 3 2 3 1 3 2 2 2 21Adanya kawasan perdagangan bebas AFTA serta kemungkinan untuk ekspor D 1 2 2 2 1 2 1 1 1 13Banyaknya pengangguran E 1 2 1 2 1 1 1 1 1 11Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan F 3 3 2 3 3 2 2 1 2 21Posisi tawar konsumen sama kuat yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsumen dapat memilih TPH lain G 1 2 1 2 3 2 1 1 1 14Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, Telephone H 3 2 2 3 3 2 3 2 2 22Kerentanan harga sapi impor terhadap inflasi I 3 3 2 3 3 3 3 2 2 24Isu penyakit tertentu J 3 3 2 3 3 2 3 2 2 23

Total 19 22 15 23 25 15 22 14 12 13 180 Responden 2 Nama : Irvan harahap Jabatan : Manajer operasional

Faktor-faktor Eksternal A B C D E F G H I J Total Permintaan akan daging sapi yang meningkat A 2 2 1 2 1 1 1 1 1 12Hubungan baik dengan perusahaan lokal yang sejenis B 2 1 3 2 3 2 1 1 1 16

Page 135: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

118

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil C 2 3 3 3 3 1 3 2 2 22Adanya kawasan perdagangan bebas AFTA serta kemungkinan untuk ekspor D 3 1 1 1 1 1 1 2 2 13Banyaknya pengangguran E 2 2 1 3 1 1 1 1 1 13Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan F 3 1 1 3 3 3 3 3 3 23Posisi tawar konsumen sama kuat yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsumen dapat memilih TPH lain G 3 2 3 3 3 1 1 2 2 20Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, Telephone H 3 3 1 3 3 1 3 2 2 21Kerentanan harga sapi impor terhadap inflasi I 3 3 2 2 3 1 2 2 1 19Isu penyakit tertentu J 3 3 2 2 3 1 2 2 3 21

Total 24 20 14 23 23 13 16 15 17 15 180 Responden 3 Nama : Surjono senti Jabatan : Manajer keuangan

Faktor-faktor Eksternal A B C D E F G H I J Total Permintaan akan daging sapi yang meningkat A 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2Hubungan baik dengan perusahaan lokal yang sejenis B 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil C 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2Adanya kawasan perdagangan bebas AFTA serta kemungkinan untuk ekspor D 1 1 1 3 2 1 1 1 3 1

Page 136: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

119

Banyaknya pengangguran E 1 1 1 1 2 1 1 1 3 1Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan F 1 1 2 2 2 3 3 2 3 1Posisi tawar konsumen sama kuat yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsumen dapat memilih TPH lain G 2 1 1 3 3 1 3 2 3 1Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, Telephone H 1 1 1 3 3 1 1 3 3 1Kerentanan harga sapi impor terhadap inflasi I 2 3 1 3 3 2 2 1 3 2Isu penyakit tertentu J 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Total 12 13 13 22 24 17 17 19 16 27 18 Responden 4 Nama : Indah wulan sari Jabatan : Staf keuangan

Faktor-faktor Eksternal A B C D E F G H I J TotaPermintaan akan daging sapi yang meningkat A 1 1 2 3 1 1 3 3 1 1Hubungan baik dengan perusahaan lokal yang sejenis B 3 2 2 3 2 2 2 3 1 2Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil C 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1Adanya kawasan perdagangan bebas AFTA serta kemungkinan untuk ekspor D 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1Banyaknya pengangguran E 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan F 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2Posisi tawar konsumen sama kuat yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsumen dapat memilih TPH lain G 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, Telephone H 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1Kerentanan harga sapi impor terhadap inflasi I 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1Isu penyakit tertentu J 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2

Total 20 16 18 20 23 16 16 20 20 11 18 Responden 5 Nama : Liaw ceming Jabatan : Akunting

Faktor-faktorEksternal A B C D E F G H I J TotPermintaan akan daging sapi yang meningkat A 2 2 2 3 2 2 2 2 2 Hubungan baik dengan perusahaan lokal yang sejenis B 2 3 3 3 2 2 3 1 3 2Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil C 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2Adanya kawasan perdagangan bebas AFTA serta kemungkinan untuk ekspor D 2 1 1 3 1 3 1 1 3

Page 137: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

120

Banyaknya pengangguran E 1 1 1 1 3 1 1 1 3 Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan F 2 2 1 3 1 2 3 2 3 Posisi tawar konsumen sama kuat yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsumen dapat memilih TPH lain G 2 2 1 1 3 2 3 2 3 Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, Telephone H 2 1 1 3 3 1 1 2 3 Kerentanan harga sapi impor terhadap inflasi I 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2Isu penyakit tertentu J 2 1 1 1 1 1 1 1 1

Total 17 14 13 20 23 17 17 19 14 26 18

Page 138: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

121

Lampiran 3. Rata-rata Bobot faktor dan Rating Faktor Strategis Internal MATRIKS IFE

RATING BOBONo. FAKTOR STRATEGIS INTERNAL R1 R2 R3 R4 R5

RATAAN RATING R1 R2 R3

A B

C D

E F

G H I J K

L M

Kualitas produk yang baik PT. PMU merupakan SBU dari salah satu Holding Company, Sahabat Indonesia. Pelayanan terhadap konsumen yang baik Sistem pengendalian yang terjaga stok tidak pernah kosong Lokasi TPH perusahaan strategis Penjualan langsung dikandang sehingga konsumen bisa memilih langsung Recruitment tenaga kerja di sekitar TPH Adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain Lahan kandang, TPH, feedlot merupakan milik perusahaan sendiri Tidak adanya jobdesc yang jelas antar karyawan Lemahnya manajemen pemasaran sehingga perusahaan kesulitan mengembangkan pasar Visi,misi dan tujuan perusahaan yang tidak jelas Tebengkalainya feedlot

4 4

4 4

4 4

4 3 4

2 1

2 2

4 4

3 4

4 4

3 3 4

1 1

1 2

4 4

3 4

4 3

3 4 3

2 2

1 2

4 4

4 3

3 3

3 4 4

1 2

2 2

4 4

3 4

4 3

3 3 4

1 2

1 2

4 4

3.4 3.8

3.6 3.6

3.2 3.4 3.8

1.4 1.6

1.4 2

0.090 0.077

0.090 0.090

0.080 0.074

0.064 0.038 0.074

0.067 0.093

0.083 0.080 1.000

0.080 0.080

0.087 0.083

0.083 0.083

0.077 0.074 0.080

0.071 0.061

0.074 0.067 1.000

0.090.09

0.070.09

0.080.07

0.050.080.08

0.050.05

0.090.041.00

Lampiran 4. Rata-rata Bobot Faktor dan Rating Faktor Strategis Eksternal MATRIKS EFE

RATING BOBONo. FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL R1 R2 R3 R4 R5

RATAAN RATING R1 R2 R3

Page 139: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

122

a b c d e f

g

h

i j

Permintaan akan daging sapi meningkat Hubungan baik dengan usaha lokal yang sejenis untuk mengantisipasi kehabisan stok maupun keinginan untuk joint Nilai rupiah terhadap dollar yang mulai stabil Adanya kawasan perdagangan bebas AFTA Peluang untuk recruitment freshgraduate Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus sebagai pedagang dan pemotongan Posisi tawar konsumen sama kuat sehingga apabila terdapat perbedaan harga produk konsumen dapat memilih perusahaan lain Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, TELPON Kerentanan terhadap inflasi Isu penyakit tertentu

3 2

2 2 2

1

3

3

1 1

2 2

4 2 2

4

2

2

3 1

4 3

4 4 3

2

2

2

1 2

3 4

3 3 2

1

1

2

2 1

4 3

4 3 3

1

2

2

1 2

3.2 2.2

3.4 2.8 2.4

1.8

2

2.2

1.6 1.4

0.094 0.078

0.117 0.072 0.061

0.117

0.078

0.122

0.133 0.128

1.000

0.067 0.089

0.122 0.072 0.072

0.128

0.113

0.117

0.105 0.117

1.000

0.130.12

0.120.070.06

0.10

0.10

0.09

0.110.05

1.00

Lampiran 5 Penilaian Nilai Daya Tarik Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif- QSPM

FAKTOR-FAKTOR KUNCI Bobot AS TAS AS TAS AS TA 1 1 2 2 3

KEKUATAN Kualitas sapi potong yang baik 0.094 4 0.376 4 0.376 3 0.sistem pengendalian yang terjaga dan stok tidak pernah kosong 0.091 4 0.182 3 0.273 2 0.Adanya holding company sebagai penunjang modal dan subsidi bagi perusahaan 0.088 3 0.264 3 0.264 3 0.pelayanan terhadap konsumen yang baik 0.087 4 0.348 3 0.261 3 0.lahan kandang dan TPH milik perusahaan sendiri 0.082 3 0.246 3 0.246 2 0.penjualan langsung dikandang sehngga konsumen bisa memilih langsung 0.078 3 0.234 3 0.234 2 0.lokasi TPH perusahaan strategis dan mudah dijangkau 0.076 3 0.228 3 0.228 1 0.adanya usaha penyewaan lahan bagi TPH lain 0.071 2 0.142 2 0.142 1 0.Recruitment tenaga kerja di sekitar TPH 0.066 2 0.132 2 0.132 2 0.

KELEMAHAN

Tidak konsekwennya tenaga kerja dengan jobdesc 0.062 3 0.186 3 0.186 3 0.

Page 140: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

123

Terbengkalainya feedlot 0.063 2 0.126 2 0.126 2 0.Lemahnya manajemen pemasaran sehingga perusahaan kesulitan mengembangkan pasar 0.067 4 0.268 3 0.201 3 0.visi, misi dan tujuan perusahaan yang tidak jelas 0.075 3 0.225 3 0.225 3 0.

PELUANG

Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar yang mulai stabil 0.117 3 0.351 3 0.351 2 0.Hubungan dengan perusahaan lokal yang sejenis 0.106 3 0.318 2 0.212 2 0.Permintaan akan daging sapi yang meningkat 0.099 4 0.106 3 0.297 3 0.Adanya kawasan perdagangan bebas, AFTA serta kemungkinan ekspor 0.08 2 0.16 2 0.16 2 0Banyaknya pengangguran 0.069 2 0.138 2 0.138 2 0.

ANCAMAN

Isu penyakit tertententu 0.098 3 0.294 3 0.294 2 0.Posisi tawar konsumen sama kuat, yang apabila terdapat perbedaan harga maka konsu 0.102 3 0.306 3 0.306 3 0.men dapat memilih perusahaan lain Kebijakan pemerintah menaikan harga BBM, TDL, Telephone 0.103 3 0.309 2 0.206 2 0.Kerentanan terhadap inflasi 0.112 3 0.336 2 0.224 2 0.Masuknya pemain asing sebagai pengimpor sekaligus tempat pemotongan 0.114 3 0.342 3 0.342 3 0.Jumlah Total nilai daya tarik 1 5.617 5.424 4.

Page 141: Analisis Strategi Pemasaran Sapi Potong Pt. Prisma Mahesa ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/13055/1/PATIH... · Pengumpulan data sendiri dilakukan dengan observasi

124