ANALISA SKORING
-
Upload
nyoman-arto-suprapto -
Category
Documents
-
view
659 -
download
7
Transcript of ANALISA SKORING
A. Analisis Kelayakan Lahan Industri Analisa kelayakan lahan dilakukan dengan menggunakan analisa scoring dan juga analisa superimposed GIS ArcView. Berdasarkan Permen Pu No. 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya, analisa kelayakan lahan minimal mengguanakn 3 variabel fisik lahan, yaitu kelerengan, jenis tanah, dan curah hujan. Ketiga variable tersebut merupakan variable yang sangat terkait dengan ketahan lahan terhadap bahaya erosi. Analisis scoring akan dilakukan dengan menggunakan pedoman dari Permen PU, yaitu sebagai berikut :
Tabel 1 Klasifikasi Kelerengan dan Nilai Skor
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Kemiringan 0 2% 2 15% 15 25% 25 45% > 45%
Klasifikasi Datar Landai Agak Curam Curam Sangat Curam
Nilai Skor 20 40 60 80 100
Tabel 2 Klasifikasi Jenis Tanah dan Nilai Skor
No. 1.
Jenis Tanah Aluvial,
Klasifikasi Glei, Sangat Rendah
Skor 15
Planosol, Hidromorf Kelabu, Laterik Air Tanah 2. 3. Latosol Brown Fores Rendah Foil, Sedang 30 45
Non Calcic Brown, Mediteran 4. Andosol, Grumusol, Podsolic 5. Regosol, Litosol, Sangat Tinggi 75 Laterit, Tinggi Podsol, 60
Organosol, Renzina
Tabel 3 Klasifikasi Jenis Tanah dan Nilai Skor
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Intensitas (mm/hr) s.d 13,60 13,60 20,70 20,71 27,70 27,71 34,80 34,81 atau lebih
Klasifikasi Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Skor 10 20 30 40 50
Adapun proses analisis scoring bias dilakukan mengikuti langkah berikut:
0-2% (20)
2-15% (40) Mediteran (45) 15-25% (60) Grumosol (60)
14 mm/hari (20)
25-45% (80)
25-45% (100)
Kelerengan
Jenis Tanah
Curah Hujan
Berdasarkan diagram analisis di atas, maka peringkat skor untuk analisis kelayakan lahan kawasan industry, yaitu: 1. Pada Kelerengan 0-2% Skor 85 Skor 100 2. Pada Kelerengan 2-15% Skor 105 Skor 120 3. Pada Kelerengan 15-25% Skor 125 Skor 140 4. Pada Kelerengan 25-45% Skor 145 Skor 160 5. Pada Kelerengan > 45%
Skor 165 Skor 180 Salah satu kriteria yang digunakan pada Permen PU No. 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budidaya adalah kelerengan, yaitu kelerengan yang dianggap sesuai untuk kawasan industry adalah berkisar 0-25%. Maka peringkat yang akan diguankan adalah pada kelerengan 0-2% sampai dengan 1525%. Sehingga skor terkecil adalah 85 dan skor terbesar adalah 140. Skor 85 menunjukan wilayah yang memiliki kriteria yang paling baik sedangkan 140 adalah wilayah dengan kriteria terendah. Umtuk mengetahui gambaran wilayah yang memiliki kriteria terbaik sampai dengan terendah, bias dilihat dari hasil analisa superimposed GIS ArcView.
B. Analisis Pemilihan Lokasi Industri Analisa Pemilihan lokasi industry ini didasarkan pada kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Kriteria-kriteria ini diperoleh dari hasil studi literature pada beberapa referensi dan juga peraturan perundangan yang berlaku. Pemilihan lokasi industry ini didasarkan pada beberapa pertimbangan yaitu diantaranya berada di luar peruntukan yang sudah ada, berjarak minimal 2 km dari permukiman, berada pada topografi 0-25%, dekat dengan sumber daya air dan saluran (sungai) dan tentunya berada di luar kawasan bencana. Pertimbanganpertimbangan tersebut bisa digunakan sebagai variable penilai dalam analisa scoring. Karena untuk menentukan lokasi kawasan industry terpilih harus ditemukan berdasarkan prioritas ranking (nilai skoring).