Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

8
ANALISA KASUS RENDELL COMPANY KELOMPOK I BAKRIE NOORMAN DIAR RAHMAT NOVRIYAN ROBBY KURNIAWAN KURNIAWAN ARFIANDY FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU 2011

Transcript of Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

Page 1: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

ANALISA KASUS RENDELL COMPANY

KELOMPOK IBAKRIE NOORMAN DIAR

RAHMAT NOVRIYAN

ROBBY KURNIAWAN

KURNIAWAN ARFIANDY

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS RIAU

2011

Page 2: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

LATAR BELAKANG

Fred Bevins sebagai seorang pengendali Perusahaan Rendell Company sangat prihatin

terhadap status organisasi dari para pengendali divisi dalam perusahaan. Selama ini para pengendali divisi memberikan laporan

pada manajer umum divisi mereka. Bevins menginginkan perubahan struktur organisasi

pengendali divisi, dengan mengamati penerapan peran pengendali di perusahaan

lain yakni Martex.

Organisasi pengendali perusahaan bertanggung jawab atas pencatatan keuangan, auditing internal,

dan analisis permintaan anggaran modal. Di perusahaan saat ini telah terdapat sistem

pengendalian anggaran, akan tetapi pelaporan dilakukan langsung oleh divisi operasi kepada

manajemen puncak tanpa melalui analisis yang tajam oleh pengendali perusahaan. Bevins

menginginkan peran lebih aktif dan lebih dalam dari organisasi control perusahaan dalam proses

penentuan anggaran dan analisa kinerja.

Page 3: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

Konteks Permasalahan

Bevins, sangat tertarik untuk membuat semacam perubahan di dalam organisasi pengendali perusahaan Rendell Company dimana ia sebagai pengendali perusahaan

lebih berperan aktif dalam penentuan anggaran dan analisa kinerja. Meskipun

demikian, dengan prosedur dimana pengendali divisi memberikan laporan

langsung kepada manajer umum divisi, Bevins merasa sulit untuk melakukan

tugasnya sebagai pengendali perusahaan.

Sementara, loyalitas pengendali divisi adalah kepada manajer divisi sehingga Bevins tidak

mendapatkan informasi yang cukup tentang apa yang

sebenarnya terjadi pada masing-masing divisi. Untuk

menyelesaikan permasalahan ini, Bevins bermaksud untuk

mengadopsi Metode Perusahaan Martex sebagai solusinya.

Page 4: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

Pernyataan Masalah

Rendell ternyata mengalami kesulitan untuk

melaksanakan teknik pengendalian yang lebih

modern, dikarenakan adanya hubungan yang kurang baik atau tidak

saling mendukung antara pengendali korporat dan

divisi.

Rendell memiliki permasalahan antara

peran pengendali korporasi dan pengendali

divisi yang mana hubungan informasi antar

keduanya kurang transparan.

Bevins bermaksud mengubah peran organisasi

pengendali perusahaan agar dapat mengikuti

seperti peran pengendali perusahaan di perusahaan

lain, yakni Perusahaan Martex.

Pernyataan MasalahPada akhirnya, kita harus dapat menjawab

pertanyaan berikut:

Filosofi apakah yang digunakan Martex dalam fungsi pengendali? Haruskah Rendell menerapkan filosofi ini?

Kepada siapakah seharusnya pengendali divisi dalam Perusahaan Rendell melapor? Mengapa?

Bagaimana seharusnya hubungan antara pengendali perusahaan san pengendali divisi? Langkah konkret apa sajakah yang sebaiknya diambil untuk membangun hubungan ini?

Apakah diperlukan perubahan-perubahan besar dalam tanggung jawab dasar dari pengendali perusahaan atau pengendali divisi?

Page 5: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

PEMBAHASAN MASALAH

STRUKTUR PENGENDALI KORPORAT

STRUKTUR PENGENDALIAN RENDELL

STRUKTUR PENGENDALIAN MARTEX

TAMPILAN 1

KESELARASAN TUJUAN

Dalam kasus Rendell, terdapat konflik kepentingan antara pengendali korporat dan manajer divisi.

Tujuan pengendali korporat adalah untuk meminimalisir pengalokasian anggaran dan

memaksimalkan penggunaan dana yang lebih menguntungkan. Sedangkan tujuan manajer divisi

adalah untuk menunjukkan manajemen yang efektif dengan kerugian minimum dan menghindari

kesalahan dalam pengalokasian.

ANALISA STRUKTUR PENGENDALIAN RENDELLModel Divisional (Menurut Pandangan Harrigan)

No. Kelebihan Kelemahan

1. Pengendali divisi dipercaya oleh Manajer divisi sehingga informasi internal dapat dibagi.

Terdapat kemungkinan bagi Manajer Divisi untuk menyembunyikan informasi keuangan yang cacat.

2. Pengendali Divisi berbagi tujuan umum dengan rekan kerjanya di divisi dan merupakan mitra kerja bagi divisi.

Tingkat kepercayaan atas informasi yang disediakan oleh Pengendali divisi kepada pengendali korporat patut dipertanyakan.

3. Mempermudah pengajuan anggaran, selama pelaporan langsung ditujukan kepada manajemen puncak.

Kemungkinan adanya hal yang disembunyikan oleh Pengendali Divisi dan Manajer Divisi.

ANALISA STRUKTUR PENGENDALIAN MARTEXModel Fungsional (Martex)

No. Kelebihan Kelemahan

1. Pengendali Divisi diberi wewenang untuk menyelenggarakan fungsi yang diharapkan.

Ketidakselarasan tujuan antara Pengendali Divisi dan Manajer Divisi dapat menghambat tujuan divisi.

2. Laporan yang diberikan kepada Pengendali Korporat lebih dapat dipercaya dan memiliki informasi yang relevan.

Pengendali Divisi boleh jadi dianggap sebagai “mata-mata dari kantor pusat” dan bukan bagian dari “rekan kerja”.

Dapat memperlambat proses peng-ambilan keputusan yang berkaitan dengan anggaran.

PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGENDALI

Berdasarkan bagan yang ada pada tampilan 1, jelas bahwa peran

pengendalian hanya dapat dicapai melalui metode yang digunakan Martex. Keselarasan tujuan antara Pengendali Divisi dan Pengendali Korporat akan dapat tercapai apabila Perusahaan

Rendell mengambil metode ini.

Page 6: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

JAWABANFilosofi apakah yang digunakan Martex dalam fungsi pengendali? Haruskah Rendell menerapkan filosofi ini?

Martex menggunakan filosofi fungsional dimana pengendali divisi

langsung melapor kepada pengendali korporat dengan tujuan

transparansi dalam isu pengendalian anggaran. Dengan

stuktur ini, informasi yang didapatkan oleh pengendali

korporat dari pengendali divisi dirasa lebih valid dan dapat

dipercaya.

Namun, apa yang dilakukan oleh Martex ini juga

mempunyai kelemahan. Salah satunya adalah pada

lambatnya proses dalam pengambilan keputusan. Hal

ini dapat menurunkan produktivitas perusahaan

secara keseluruhan.

Menurut kami, Rendell sebaiknya tidak mengubah struktur organisasi pengendali perusahaan yang telah ada karena menurut penilaian kami, bukan metode yang dipilih

oleh Rendell yang salah, namun, implementasinya yang belum berjalan dengan baik. Dengan demikian, perlu

dilakukan perubahan terhadap pelaksanaan pelaporan (transparansi) dan perangkat

system pengendalian tambahan.

Kepada siapakah seharusnya pengendali divisi dalam Perusahaan Rendell melapor? Mengapa?

Dengan tetap mempertahankan struktur yang ada, dalam perusahaan Rendell, pengendali divisi seharusnya melapor kepada manajer umum divisi dengan analisa yang memadai dari pengendali

korporat sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk pencapaian efisiensi dimana hubungan

antara pengendali dan manajer umum divisi yang lebih baik sehingga menciptakan komunikasi yang baik pula di antara

keduanya.

Namun, hubungan yang baik tersebut juga memiliki kelemahan, diantaranya:

Adanya info yang masih bias dari pengendali divisi kepada pengendali

korporat sehingga mempersulit implementasi program atau sistem

pengendalian yang baru dan adanya fakta tendensi beberapa

penyimpangan yang tetap tersembunyi dalam anggaran biaya.

Hal ini dapat dihindari dengan melakukan pergantian shift

dan transfer (rotasi) di dalam divisi untuk mencegah

terjadinya penyembunyian atas keuangan yang cacat

yang dilakukan antara pengendali divisi dengan

manajer divisi dan manajer divisi dengan stafnya.

Bagaimana seharusnya hubungan antara pengendali perusahaan dan pengendali divisi? Langkah konkret apa sajakah yang sebaiknya diambil untuk membangun hubungan ini?

Hubungan antara pengendali perusahaan dan divisi seharusnya adalah terbuka.

Dimana pengendali divisi tidak seharusnya menutup-nutupi apa yang diketahuinya

mengenai divisi dimana ia bertugas. Yang harus dilakukan untuk menciptakan

hubungan ini adalah dengan menciptakan suatu sistem hubungan yang mendukung

penerapan sistem pengendalian yang baru dan melakukan perubahan organisasi

Apakah diperlukan perubahan-perubahan besar dalam tanggung jawab dasar dari pengendali perusahaan atau pengendali divisi?

Menurut kami, perubahan sebaiknya diarahkan pada transparansi pelaporan.

Perlu dilakukan pemahaman dan pelaksanaan yang seragam atau sama

antara semua level pengendali sehingga terjadi kesinambungan dan korelasi

positif antara pengendali Korporat dan pengendali Divisi, namun dibuat

pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas.

Page 7: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

REKOMENDASI

Pengendali Korporat sebaiknya menempatkan pengendali divisi di bawah pengawasannya.

Manajer Divisi sebaiknya menyadari tentang otoritas dan fungsi dari pengendali divisi dalam hal keuangan

dan status kinerja divisi yang dipimpinnya. Perlu diingat bahwa pengendali divisi bekerja dengan manajer divisi,

bukan bekerja di bawah manajer divisi.

Pengendali divisi sebaiknya menyadari tentang etika dan tanggung jawab yang dipikulnya. Laporan harus dibuat harus dapat dipercaya

dan tidak bias.

Rendell tidak perlu mengadopsi sistem Martex, karena dapat berpotensi ke arah perubahan organisasi yang

radikal. Perusahaan saat ini baiknya mencari perangkat sistem control yang lebih baik dan dilaksanakan

dengan baik pula.

Pelatihan dan pengembangan dan pengembangan sistem untuk

pengendalian korporat dan divisi perlu diberikan perhatian.

Kami merekomendasikan perusahaan agar menggunakan tahun minimum pengabdian untuk

staf di dalam pengendalian korporat sebelum ditunjuk sebagai pengendali divisi.

Korporat juga perlu melakukan pergantian shift dan transfer (rotasi) di dalam divisi

untuk mencegah terjadinya penyembunyian atas keuangan yang cacat

yang dilakukan antara pengendali divisi dengan manajer divisi dan manajer divisi

dengan stafnya.

Page 8: Analisa Kasus Rendell Company (EDITED)

Thank You!