Akuntansi Persediaan

18
ARMANDU SAPUTRA DIAN FITRIA SARI NANDYA TITI HAPSARI SONY OCTA SAPUTRA

description

Berikut ini aku share slide akuntansi persediaan . silakan bagi yang membutuhkan, bisa download . tapi jangan lupa cantumkan sumbernya yaa :)

Transcript of Akuntansi Persediaan

Page 1: Akuntansi Persediaan

• ARMANDU SAPUTRA• DIAN FITRIA SARI

• NANDYA TITI HAPSARI• SONY OCTA SAPUTRA

Page 2: Akuntansi Persediaan

AKUNTANSI PERSEDIAAN

Persediaan merupakan peranan yang sangat penting untuk menentukan hasil usaha/pendapatan dalam suatu periode karena perhitungan pendapatan/laba rugi tidak hanya sekedar membandingkan antara penjualan dan pembelian, tetapi antara penjualan dengan harga perolehannya. Sedangkan untuk mengetahui harga perolehan (harga perolehan barang) yang terjual harus diketahui lebih dahulu jumlah pembelian bersih persediaan awal periode dan akhir periode akuntansi. Mengingat besarnya pengaruh persediaan dalam menentukan pendapatan maupun dalam neraca, maka perlu adanya sistem metode pencatatan dan sistem penilaian yang baik terhadap persediaan.

Page 3: Akuntansi Persediaan

SISTEM PENCATATAN PERSEDIAAN BARANGAda 2 metode untuk mencatat transaksi-transaksi yang

mempengaruhi persediaan :1. Sistem Periodik (Periodical System/Phisical

System)Dalam sistem ini, pencatatan persediaan hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi (pada saat menyusun laporan keuangan). Penilaian persediaan dilakukan dengan mengadakan perhitungan secara fisik. Sedangkan pada waktu terjadi pembelian/penjualan tidak dicatat dalam rekening pembelian dan rekening penjualan.

2. Sistem Permanen/Terus-menerus (Perpetual System)dalam sistem ini, pencatatan atas persediaan dilakukan secara kontinyu/terus-menerus, yaitu setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi persediaan dicatat pula dalam rekening persediaan.

Page 4: Akuntansi Persediaan

METODE MENGHITUNG PERSEDIAAN BARANG

Metode Penilaian Berdassarkan Harga Perolehan

1. Periodical System (Fisik)

A. Metode Tanda Penganal Khusus

B. Metode FIFO

C. Metode LIFO

D. Metode Metode Rata-rata Tertimbang

2. Perpectual System (Permanen)

A. Metode FIFO

B. Metode LIFO

C. Metode Rata-rata Bergerak Metode Nilai Pengganti Metode Penilaian Secara Taksiran

A. Metode Harga Eceran (Retail Inventory Method)

Page 5: Akuntansi Persediaan

Metode Penilaian Berdasarkan Harga Perolehan

Dalam metode ini, nilai persediaan = harga perolehannya untuk menetapkan nilai persediaan akhir dapat dilakukan dalam sistem pencatatan secara fisik maupun permanen.

1.Periodical System

1.1 Metode Tanda Pengenal Khusus (Spesific Identification Method)

Yaitu memberi tanda-tanda khusus yang sama untuk setiap barang yang harga perolehannya sama, sehingga pada waktu mengadakan inventarisasi dikelompokkan menurut tandanya kemudian dihitung jumlahnya.

Page 6: Akuntansi Persediaan

:: CONTOH SOAL ::

PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai berikut :

Jan 1 Persediaan 1.750 unit @ Rp 6.000/unit

Jan 5 Pembelian 1.000 unit @ Rp 6.200/unit

Jan 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp 6.250/unit

Jan 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp 6.400/unit

Jan 20 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.250/unit

Jan 25 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.500/unit

Jan 30 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.400/unit

Berdasarkan inventarisasi secara fisik ternyata jumlah persediaan pada tanggal 31 Jan 2005 sebanyak 3.000 unit terdiri dari :

Pembelian tanggal 30 Jan sebesar 50%

Pembelian tanggal 25 Jan sebesar 25%

Selebihnya pembelian tanggal 5 Jan

Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Jan dengan metode tanda pengenal khusus

Page 7: Akuntansi Persediaan

:: Jawaban ::Tgl 30 Jan 3.000 unit x 50% = 1.500 unitTgl 25 Jan 3.000 unit x 25% = 750 unitSelebihnya pembelian tgl 5 Jan :

3.000 unit – (1.500unit + 750unit)=750unit

Nilai persediaan tgl 31 jan :1.500 unit x Rp 6.400 = Rp 9.600.000

750 unit x Rp 6.500 = Rp 4.875.000750 unit x Rp 6.200 = Rp 4.650.000 +

Persediaan tgl 31 Jan = Rp 19.125.000

Page 8: Akuntansi Persediaan

1.2 Metode FIFO (First In First Out)Dalam metode ini, barang yang terakhir

masuk dihitung pertama. Pada soal yang sama, persediaan yang tersisa 3.000 unit.

PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai berikut :

Jan 1 Persediaan 1.750 unit @ Rp 6.000/unitJan 5 Pembelian 1.000 unit @ Rp 6.200/unitJan 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp 6.250/unitJan 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp 6.400/unitJan 20 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.250/unitJan 25 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.500/unitJan 30 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.400/unit

:: Jawaban ::Pembelian tgl 30 Jan 3.000 unit x Rp 6.400/unit

= Rp 19.200.000Persediaan tgl 31 Jan sebesar Rp 19.200.000

Page 9: Akuntansi Persediaan

1.3 Metode LIFO (Last In First Out)Dalam metode ini, barang yang pertama masuk

dihitung terakhir.Pada soal yang sama, persediaan yang tersisa 3.000

unit.PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai

berikut :Jan 1 Persediaan 1.750 unit @ Rp 6.000/unitJan 5 Pembelian 1.000 unit @ Rp 6.200/unitJan 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp 6.250/unitJan 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp 6.400/unitJan 20 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.250/unitJan 25 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.500/unitJan 30 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.400/unit

:: Jawaban ::Persediaan 1 Jan 1.750 unit x Rp 6.000/unit = Rp 10.500.000Pembelian 5 Jan 1.000 unit x Rp 6.200/unit = Rp 6.200.000Pembelian 10 Jan 250 unit x Rp 6.250/unit = Rp 1.562.000

+Persediaan tanggal 31 Januari 2005 sebesar = Rp

8.262.500

Page 10: Akuntansi Persediaan

1.4 Metode Rata-Rata Tertimbang

Dalam metode ini berlaku :

Persediaan yg tersisa x (unit x harga) + (unit x harga) ..dst....

jumlah seluruh unit persediaan

Pada soal yang sama, persediaan yang tersisa 3.000 unit.

PT ABC selama bulan Januari 2005 mempunyai data sebagai berikut :

Jan 1 Persediaan 1.750 unit @ Rp 6.000/unit

Jan 5 Pembelian 1.000 unit @ Rp 6.200/unit

Jan 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp 6.250/unit

Jan 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp 6.400/unit

Jan 20 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.250/unit

Jan 25 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.500/unit

Jan 30 Pembelian 3.000 unit @ Rp 6.400/unit

Page 11: Akuntansi Persediaan

:: Jawaban ::

(1750x6000)+(1000x6200)+(2000x6250)+(1500x6400)+

(3000x6250) + (3000x6500)+(3000x6400)

1750 + 1000+ 2000 + 1500 + 3000 + 3000 + 3000

= 10.500.000+6.200.000+12.500.000+9.600.000+18.750.000+

19.500.000+19.200.000

15.250

= 96.250.000

15.250

= Rp 6.311,47541

Persediaan Tgl 31 Jan = 3.000 unit x Rp 6.311,47541

= Rp 18.934.426,2

Page 12: Akuntansi Persediaan

2. Perpetual System (Permanen)

2.1 Metode FIFO (First In First Out)

Dalam metode ini, barang yang pertama masuk dihitung terakhir.

2.2 Metode LIFO (Last In First Out)

Dalam metode ini, barang yang terakhir masuk dihitung pertama.

2.3 Rata-Rata Bergerak (Moving Average)

Page 13: Akuntansi Persediaan

Metode Nilai PenggantiDalam metode ini biasanya persediaan tidak selalu sama dengan harga perolehannya, tapi sesuai dengan prinsip akuntansi jika ternyata harga pasar lebih rendah , maka persediaan dicatat sebesar nilai penggantinya (sebesar harga pasar). Maka metode ini disebut Cost or Market Wichever is Lower (Metode nilai terendah antara harga perolehan dengan harga pasar).

Penerapan metode ini dapat dilakukan berdasarkan :

1. Setiap jenis barang

2. Masinng-masing bagian/kelompok

3. Total seluruh persediaan

Page 14: Akuntansi Persediaan

Metode Penilaian Secara Taksiran

Metode ini digunakan jika :

1. Tidak ada data lengkap mengenai persediaan, catatan perpetual, dll

2. Terjadi kebakaran/musibah lain yg menyulitkan untuk menentukan nilai persediaan secara tepat sehingga perlu adanya taksiran yg mendekati kenyataan

3. Untuk menentukan keadaan persediaan secara berkala (setiap minggu/bulan)

Metode ini terdiri dari : Metode Harga Eceran

Page 15: Akuntansi Persediaan

Metode Harga Eceran(Retail Inventory Method)Metode ini didasarkan pada konsep adanya hubungan

yg dekat & konstan antara harga perolehan barang dengan harga jualnya.

Langkah-langkah untuk menentukan nilai persediaan :

1.Menetapkan harga eceran & harga jual2.Menetapkan rasio/perbandingan antara harga

perolehan barang yg tersedia untuk dijual dengan harga ecerannya

3.Menetapkan persediaan akhir menurut harga eceran (barang TUD menurut harga eceran – penjualan)

4.Menetapkan nilai persediaan berdasarkan persentase rasio harga perolehan terhadap harga eceran

Page 16: Akuntansi Persediaan

:: CONTOH ::

PD ABADI JAYA mempunyai catatan sbb :

Tentukan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember !

PD ABADI JAYA Harga Perolehan

Harga Eceran

Persediaan Awal 6.400.000

8.200.000

Pembelian 53.600.000

71.800.000

Penjualan selama bulan Desember

0 64.000.000

Page 17: Akuntansi Persediaan

:: JAWABAN ::

Persediaan akhir menurut harga perolehan :

16.000.000 x 75% = 12.000.000

PT ABADI JAYA Harga Perolehan

Harga Eceran

Persediaan Awal 6.400.000 8.200.000

Pembelian 53.600.000 71.800.000

Barang Tersedia untuk Dijual 60.000.000 80.000.000

Rasio Harga Perolehan terhadap Harga Eceran= 60.000.000 x 100% = 80.000.000

Penjualan 0 (64.000.000)

Persediaan Akhir Menurut Harga Eceran

16.000.000

75%

Page 18: Akuntansi Persediaan

Thanks for your attention ^^