abstrk

5
Tinjauan Rambatan Retak dan Pola Keruntuhan pada Balok Tinggi Oleh : EKA HIDAYAT JUNAIDI NRP : 02410009 ABSTRAK Pemakaian balok tinggi pada konstruksi beton bertulang makin banyak digunakan. Selain untuk kepentingan estetika, pertimbangan lain yang dipakai adalah nilai kekakuan lenturnya (EI) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan balok biasa. Balok tinggi pada beton bertulang pada umumnya didesain hanya dengan pemakaian tulangan minimum saja, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser. Akibat pemakaian tulangan minimum ini seringkali terjadi keruntuhan struktur yang terlalu dini apabila balok tinggi ini difungsikan sebagai pemikul beban utama pada elemen portal gedung bertingkat. Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk dapat menentukan desain penulangan yang optimal pada balok tinggi untuk menghindari keruntuhan dini. Pada penelitian ini akan digunakan balok uji yang dimodelkan karena kapasitas alat pengujian yang terbatas. Uji eksperimen dilakukan pada 12 (duabelas) balok beton bertulang mutu 25 MPa yang ditumpu sederhana (sendi-rol) dengan panjang balok 100 cm ; penampang (13x40) cm yang merupakan hasil pemodelan dengan perbandingan skala geometrik 1 : 4 terhadap kondisi nyata di lapangan. Penulangan lentur diberikan sama pada setiap balok, masing- masing 4 10 mm untuk sisi tarik dan 2 10 mm untuk sisi tekan, sedangkan untuk penulangan geser balok diberikan 6– 100 mm pada keseluruhan panjang balok untuk masing-masing balok-uji. Variabel penelitian yang diambil adalah dengan memberikan penulangan geser arah longitudinal dengan rasio mulai ; 0% (tanpa tulangan geser longitudinal) sebanyak 3 balok, 0,14% (2 6 mm) sebanyak 3 balok, 0,28% (4 6 mm) sebanyak 3 balok dan 0,43% (6 6 mm) juga sebanyak tiga

description

Tinjauan Rambatan Retak dan Pola Keruntuhan pada Balok Tinggi

Transcript of abstrk

Tinjauan Rambatan Retak dan Pola Keruntuhan pada Balok Tinggi

Tinjauan Rambatan Retak dan Pola Keruntuhan pada Balok Tinggi

Oleh :

EKA HIDAYAT JUNAIDI

NRP : 02410009

ABSTRAK

Pemakaian balok tinggi pada konstruksi beton bertulang makin banyak digunakan. Selain untuk kepentingan estetika, pertimbangan lain yang dipakai adalah nilai kekakuan lenturnya (EI) yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan balok biasa. Balok tinggi pada beton bertulang pada umumnya didesain hanya dengan pemakaian tulangan minimum saja, baik untuk tulangan lentur maupun tulangan geser. Akibat pemakaian tulangan minimum ini seringkali terjadi keruntuhan struktur yang terlalu dini apabila balok tinggi ini difungsikan sebagai pemikul beban utama pada elemen portal gedung bertingkat. Oleh karena itu, penelitian ini diperlukan untuk dapat menentukan desain penulangan yang optimal pada balok tinggi untuk menghindari keruntuhan dini.

Pada penelitian ini akan digunakan balok uji yang dimodelkan karena kapasitas alat pengujian yang terbatas. Uji eksperimen dilakukan pada 12 (duabelas) balok beton bertulang mutu 25 MPa yang ditumpu sederhana (sendi-rol) dengan panjang balok 100 cm ; penampang (13x40) cm yang merupakan hasil pemodelan dengan perbandingan skala geometrik 1 : 4 terhadap kondisi nyata di lapangan. Penulangan lentur diberikan sama pada setiap balok, masing-masing 410 mm untuk sisi tarik dan 210 mm untuk sisi tekan, sedangkan untuk penulangan geser balok diberikan 6100 mm pada keseluruhan panjang balok untuk masing-masing balok-uji. Variabel penelitian yang diambil adalah dengan memberikan penulangan geser arah longitudinal dengan rasio mulai ; 0% (tanpa tulangan geser longitudinal) sebanyak 3 balok, 0,14% (26 mm) sebanyak 3 balok, 0,28% (46 mm) sebanyak 3 balok dan 0,43% (66 mm) juga sebanyak tiga balok, dimana untuk masing-masing balok diberi beban dua titik simetris dengan rasio bentang geser terhadap tinggi efektif balok bervariasi (a/d) yakni mulai 0,6 ; 0,8 dan 1,0. Data beban retak, beban ultimit serta displacemen pada titik beban disisi atas dan bawah balok diukur untuk setiap pengujian balok. Dari hasil penelitian ini diperoleh pola rambatan retak dan keruntuhan yang terjadi pada balok tinggi akibat pemberian beban, dimana perbedaan rasio a/d balok menyebabkan perbedaan jenis keruntuhan pada balok yaitu pada balok dengan rasio a/d = 0.8 dan 1 cenderung mengalami keruntuhan lentur sedangkan balok dengan rasio a/d = 0.6 cenderung mengalami keruntuhan geser. Sedangkan dengan perbedaan jumlah tulangan geser longitudinal akan mengubah perilaku keruntuhan balok dari keruntuhan geser menjadi keruntuhan lentur.

Kata kunci : Balok Tinggi, Rambatan,Retak, keruntuhanDAFTAR ISI

DAFTAR ISIi

BAB I PENDAHULUAN1

1.1 Latar Belakang1

1.2 Rumusan Masalah2

1.3 Batasan Masalah21.4 Tujuan Penelitian3

1.5 Manfaat Penelitian3

BAB II STUDI PUSTAKA42.1 Umum5

2.2 Keruntuhan Balok92.3 Distribusi Tegangan Balok......................................................................................14

2.4 Lendutan izin Maksimum........................................................................................19BAB III METODOLOGI PENELITIAN223.1 Rancangan Penelitian223.2 Bahan Penelitian243.3 Instrumen Penelitian253.4 Pelaksanaan Penelitian263.4.1 Persiapan263.4.2 Pengujian Tulangan273.4.3 Pembuatan Benda Uji273.4.4 Alur Penelitian303.4.5 Setting Pengujian313.4.6 Kendala dan Hambatan32BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN43

4.1 Data Hasil Pengujian43

4.2 Perhitungan Kapasitas Geser Nominal (Vn) Balok Tinggi45

4.3 Grafik Hubungan Pu dengan Defleksi pada tiap Balok Tinggi dengan a/d

yang sama72

4.4 Perhitungan Kekakuan Geser (Kg) pada Balok Tinggi74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN79

5.1 Kesimpulan79

5.2 Saran80

DAFTAR PUSTAKA81

LAMPIRAN83

_1174129903.unknown

_1174129858.unknown