ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner...
Transcript of ABSRTAK · Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan jenis kuliner...
iii
I Made Aries Susetia Mahdi. 1211205003. 2016. Pemilihan Jenis Kuliner
Tradisiomal Sebagai Pendukung Agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan,
Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. I Ketut
Satriawan, M.T. dan Dr. Ir. Luh Putu Wrasiati, M.P.
ABSRTAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuliner tradisional apa yang
dapat dikembangkan di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,
Provinsi Bali, menentukan kriteria, dan alternatif kuliner tradisional yang menjadi
prioritas pendukung pengembangan agrowisata di desa Kerta, Kecamatan
Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Penelitian ini dilakukan dari April
hingga Juli 2016. Penelitian menggunakan metode observasi survei. Kuliner
tradisional di Desa Kerta dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu makanan,
jajanan, dan minuman. Pemilihan jenis kuliner tradisional menggunakan metode
Analisis Hirarki Proses (AHP). Lima orang pakar dipilih untuk memberikan nilai
atau skor terhadap kriteria dan alternatif kuliner. Prioritas global alternatif
makanan diperoleh oleh babi guling pada peringkat pertama dengan skor 0,402,
diikuti oleh sate lilit (skor 0,244), lawar paku (skor 0,141), lawar embung (skor
0,102), sambel matah (skor 0,059), dan nasi sela dengan skor 0,053. Prioritas
global alternatif jajanan di peringkat pertama diperoleh oleh rujak yaitu dengan
skor 0,377, diikuti oleh klepon kentang (skor 0,157), klepon ketela (skor 0,138),
pisang rai (skor 0,123), ketimus (skor 0,111), dan sumping dengan skor 0,096.
Prioritas alternatif minuman diperoleh es damulan pada peringkat pertama dengan
skor 0,263, diikuti oleh kopi luwak (skor 0,196), es kelapa muda (skor 0,180),
loloh kayumanis (skor 0,157), kopi jahe (skor 0,127), dan loloh tibah pada
peringkat terakhir dengan skor 0,077.
Kata Kunci : kuliner tradisional, agrowisata, analisis hirarki proses.
iv
I Made Aries Susetia Mahdi. 1211205003. 2016. Selection of Culinary Type as a
Support for Agrotourism in Kerta Village, Subdistrict Payangan, Rigency
Gianyar, Province of Bali. Under the guidance of Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan,
M.T and Dr. Ir Luh Putu Wrasiati, M.P.
ABSTRACT
The aim of this research was to determine traditional culinary, the criteria,
and the alternative traditional culinary in which could be a priority to support the
development of Agrotourism in Countryside Kerta Village, Subdistrict Payangan,
Rigency Gianyar, Bali of Province. This research was conducted from April until
July 2016. Using observation and survey method. Traditional culinary in Kerta
Village is divided into three types which are foods, snacks, and beverage. The
selection of traditional culinary type uses Analysis Hierarchy Process (AHP). Five
experts were chosen to give a score for criteria and culinary alternative. The
global priority of food alternative goes to babi guling in the first rank with a score
of 0,402 followed by sate lilit (score 0.244), lawar paku (score 0.141), lawar
embung (score 0.102), sambal matah (score 0.059), and nasi sela with a score of
0.053. The global priority for snacks alternatives in the first rank is rujak with a
score of 0,377, followed by klepon kentang (score 0.157), klepon ketela (score
(0.138), pisang rai (score 0.123), ketimus (score 0.111), and sumping (score
0.096). The global priority of drink alternatives achieved by es daluman as the
first priority with a score 0,263, followed by kopi luwak (score 0.196), es kelapa
muda (score 0.180), loloh kayumanis (score 0.157), kopi jahe (score 0.127) and
loloh tibah in the last priority with a score of 0.077.
Keywords: traditional culinary, agro-tourism, analytical hierarchy process.
v
RINGKASAN
Kementerian pariwisata telah menetapkan lima destinasi wisata kuliner di
Indonesia antara lain Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, dan Bali. Penetapan
daerah destinasi kuliner ini ditetapkan berdasarkan enam kelayakan yaitu : (1)
produk dan daya tarik utama, (2) pengemasan produk, (3) kelayakan pelayanan,
(4) kelayakan lingkungan, (5) kelayakan bisnis, (6) peran pemerintah dalam
mengembangkan daerah destinasi kuliner (Bali Post, 2015).
Gianyar merupakan salah satu Kabupaten di Bali yang terkenal dengan
daerah seni dan memiliki banyak daerah wisata yang menjadi tujuan wisatawan
asing maupun lokal. Agropolitan secara umum diartikan sebagai kota pertanian.
Agropolitan adalah daerah pertanian yang tumbuh dan berkembang karena
berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani dan mendorong
kegiatan pengembangan pertanian di wilayah sekitarnya (Farhanah, 2015).
Dengan ditetapkannya Desa Kerta sebagai pusat agropolitan di Kabupaten
Gianyar, sehingga perlu jenis kuliner tradisional sebagai penunjang agrowisata di
Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta. Pengembangan
jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya tarik wisatawan
dalam berwisata dan diharapkan berfungsi menjadi salah satu pilihan wisatawan
untuk berwisata. Sektor kuliner memberikan kontribusi terhadap pendapatan
negara sebesar Rp. 208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan 4,5% per tahun.
Tenaga kerja yang diserap di sektor kuliner mencapai 3,7 juta orang, dengan rata-
rata pertumbuhan mencapai 26% per tahun (Anonimus, 2015). Tiga hal yang
perlu dikembangkan oleh suatu daerah agar menarik untuk dikunjungi, yaitu
vi
adanya sesuatu yang menarik untuk dilihat (something to see), sesuatu yang
menarik dan khas untuk dibeli (something to buy), dan suatu aktivitas yang dapat
dilakukan di tempat tersebut (something to do) (Yoeti, 1980). Hal lain yang harus
diperhatikan dalam pengembangan daerah tujuan wisata, yaitu harus mampu
bersaing dengan objek wisata yang serupa yang terdapat di daerah lain, harus tetap
atau tidak pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan, harus
memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri khas
tersendiri.
Agrowisata merupakan suatu kegiatan pengembangan sumber daya alam
di bidang pertanian yang memiliki potensi untuk dijadikan kawasan wisata.
Agrowisata didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan perjalanan wisata yang
memanfaatkan sektor pertanian untuk memperluas pengetahuan, pengalaman,
pemahaman, di bidang pertanian (Sumarwoto, 1990).
Kuliner adalah segala sesuatu hal yang berkaitan dengan dapur dan masak-
memasak. Kuliner juga sering dikatakan sebagai salah satu kebutuhan pokok yang
tidak dapat ditinggalkan dan erat kaitannya dengan masyarakat. Dalam pandangan
sosial budaya kuliner atau makanan memiliki makna lebih luas dari sekedar
nutrisi. Makanan bisa saja terkait dengan penghargaan, kepercayaan, status,
kesetiakawanan, dan ketentraman bagi yang mengkonsumsinya.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk megetahui jenis kuliner
tradisional yang dapat dikembangkan di Desa Kerta, Kecamatan Payangan,
Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, menentukan kriteria dan alternatif kuliner
tradisional, dan mengetahui kuliner tradisional yang sesuai untuk dijadikan
sebagai pendukung pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan
vii
Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Kuliner tradisional di Desa Kerta
dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu makanan, jajanan, dan minuman.
Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP)
untuk mengetahui peringkat jenis kuliner yang paling penting untuk dijadikan
sebagai pendukung pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan
Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Hasil diperoleh melalui proses
perbandingan setiap alternatif dengan kriteria yang telah ditentukan oleh lima
orang pakar.
Berdasarkan proses perhitungan dengan metode Analytic Hierarchy
Process (AHP), nilai prioritas global untuk alternatif makanan tradisional yang
terdapat di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali,
prioritas pertama diperoleh babi guling dengan skor 0,402, diikuti oleh sate lilit
pada peringkat kedua dengan skor 0,244, diikuti lawar paku (skor 0,141), lawar
mbung (skor 0,102), sambel matah (skor 0,059), dan nasi sela di peringkat
terakhir dengan skor 0,053. Perhitungan prioritas global alternatif jajanan
tradisional yang terdapat di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianya,
Provinsi Bali, skor tertinggi diperoleh oleh rujak dengan skor 0,377. Prioritas
kedua adalah klepon kentang dengan skor 0,157, diikuti oleh klepon ketela (skor
0,138), Pisang rai (skor 0,123), ketimus (skor 0,111), dan sumping pada prioritas
terakhir dengan skor 0,096. Prioritas global alternatif minuman tradisional yang
terdapat di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali,
skor tertinggi diperoleh oleh es daluman dengan skor 0,263. Prioritas kedua
diperoleh oleh kopi luwak dengan skor 0,196, diikuti es kelapa muda (skor 0,180),
viii
loloh kayumanis (skor 0,157), kopi jahe (skor 0,127), dan loloh tibah pada
prioritas terakhir dengan skor 0,077.
Berdasarkan penelitian ini maka disarankan agar masyarakat Desa Kerta
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner tradisional babi guling, rujak,
dan es daluman untuk menunjang pengembangan agrowisata di Desa Kerta,
kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut mengenai penampilan dan sajian yang lebih spesifik,
sehingga mampu menambah daya tarik wisatawan dan mendukung
pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten
Gianyar, Provinsi Bali.
ix
x
RIWAYAT HIDUP
I Made Aries Susetia Mahdi lahir di Bangli 22 Desember 1994. Penulis
merupakan adik kandung dari Ni Wayan Ayu Kartika, dan merupakan putra kedua
dari ayah I Made Suartika dan ibu Runny Kusuma Wardani. Penulis beragama
Hindu dan memulai jenjang pendidikan formal di SDN 1 Bangbang pada tahun
2000. Tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikan di SMP N 1 Tembuku hingga
tahun 2009 dan Sekolah Menengah Atas di SMA N 1 Tembuku hingga tahun
2012.
Tahun 2012 penulis melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dan tercatat
sebagai mahasiswa aktif program S1 pada Program Studi Teknologi Industri
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana melalui jalur
undangan. Selama menempuh pendidikan tinggi penulis aktif dalam kegiatan
akademik dan non akademik.
Penulis
I Made Aries Susetia Mahdi
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia Nya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul
“Pemilihan Jenis Kuliner Tradisional Sebagai Pendukung Pengembangan
Agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi
Bali” disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknologi
Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana.
Skripsi ini dapat tersusun dengan baik karena adanya bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T., selaku dosen pembimbing I dan Dr. Ir.
Luh Putu Wrasiati,MP., selaku dosen pembimbing II sekaligus orang tua
penulis di kampus yang ikut membantu, memberikan masukan dan partisipasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Dr. Ir. Dewa Gede Mayun Permana, M.S., selaku Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Udayana.
3. Cokorda Bayu Sadyasmara, S.TP., M.Sc., yang banyak sekali memberikan
jalan dalam penelitian dan penyelesaian skripsi ini.
4. Seluruh dosen dan staff pegawai yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah membantu memberikan masukan dan semangat selama penulis
menempuh pendidikan.
xii
5. I Made Suartika, Runny Kusuma Wardani yang merupakan orang tua
kandung penulis, dan Ni Wayan Ayu Kartika sebagai kakak kandung penulis
yang selalu memberikan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan ibu pakar yang sangat membantu dalam proses penyelesaian
skripsi.
7. Gusti Putu Agus Darmataba yang menemani saya dalam proses pencarian
data, dan banyak sekali membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
8. Made Topan Wira Aristya dan Wayan Nadia Martaningsih yang banyak
membantu saya dalam proses pembuatan skripsi.
9. Kawan-kawan seperjuangan Jurusan Teknologi Industri Pertanian Angkatan
2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu memberikan
dorongan dalam penyelesaian skripsi.
10. Rekan-rekan di bawah bimbingan Bapak Satriawan yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah banyak memberi dorongan dalam
menyelesaikan skripsi.
Penulis telah berupaya dengan optimal untuk menyusun skripsi ini, namun
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaannya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Bukit Jimbaran, Oktober 2016
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ……………………………………………………………………...... i
HALAMAN PERSYARATAN …………………………………………...... ii
ABSTRAK …………………………………………….................................... iii
RINGKASAN ……………………………………………………………...... v
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………......... ix
RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………......... x
KATA PENGANTAR ……………………………………………………...... Xi
DAFTAR ISI …………………………………………………………......... xii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...... xv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………...... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………... xviii
I. PENDAHULUAN …………………………………………………...... 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………… 5
II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………...………...... 6
2.1. Agrowisata ……………………………….…...……………..….. 6
2.2. Kuliner ………………………………………………………...... 7
xiv
2.3. Manfaat Pengembangan Agrowisata …………………………… 10
2.4. Analytic Hierarchy Process (AHP) …………………………...... 13
III. METODE PENELITIAN ....................................................................... 20
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………...... 20
3.2. Tahapan Penelitian …………………………………….……... 20
3.3. Metode Pengumpulan Data ……………………………………... 26
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 28
4.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ……………………......... 28
4.2. Penentuan Kriteria dan Alternatif Kuliner Tradisional di Desa
kerta ……………………………………………………………...
39
4.3. Bagan Hirarki …………………………………………………... 32
4.4. Prioritas Kirteria dan Alternatif Kuliner Tradisional di desa Kerta 33
4.4.1. Prioritas Alternatif Makanan Tradisional di Desa Kerta ... 35
4.4.2. Prioritas Alternatif Jajanan Tradisional di Desa Kerta ... 38
4.4.3. Prioritas Alternatif Minuman Tradisional di Desa Kerta .. 42
4.4.4. Prioritas Global Alternatif Kuliner Tradisional di Desa
Kerta ………………………………………………......
45
V. KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………............. 50
5.1. Kesimpulan …………………………………………………..... 50
5.2. Saran ………………………………………………………….... 51
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………...……... 52
LAMPIRAN ………………………………………………………………… 57
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1 Struktur Hirarki AHP …………………………………………............. 17
2 Diagram Alir Penelitian Pemilihan Prioritas Kuliner ………………..... 20
3 Bagan Hirarki Makanan Tradisional …………………………………... 32
4 Bagan Hirarki Jajanan Tradisional …….…………………………......... 33
5 Bagan Hirarki Minuman Tradisional .…………………………........... 33
xvi
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1. Kuliner Tradisional Kabupaten Gianyar …………………................... 9
2. Matriks Perbandingan Berpasangan ………………………................. 22
3. Nilai Skala Komparasi Berpasangan …………………………………. 23
4. Nilai Rata-Rata Konsistensi ……..……………….……….................. 26
5. Kriteria Kuliner Tradisional Bali …………………………….............. 27
6. Kriteria Kuliner Tradisional di Desa Kerta Payangan Gianyar ………. 30
7. Alternatif Kuliner di Desa Kerta Payangan Gianyar …………............ 31
8. Prioritas Kriteria Makanan dan Jajanan di Desa Kerta ………………. 33
9. Prioritas Kriteria Minuman di Desa Kerta ……………………............ 34
10. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Rasa …………….. 35
11. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Penampakan /
Penampilan ..…………………………………………………………..
36
12. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Kandungan Gizi …. 37
13. Prioritas Alternatif Makanan Berdasarkan Kriteria Harga ……............ 38
14. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Rasa ………………. 39
15. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Penampakan /
Penampilan ...………………………………………………………….
40
16. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Kandungan Gizi ……. 40
17. Prioritas Alternatif Jajanan Berdasarkan Kriteria Harga ………........... 41
18. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Rasa …………….. 42
xvii
19. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Warna ……........... 43
20. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Aroma ……........... 44
21. Prioritas Alternatif Minuman Berdasarkan Kriteria Harga ……........... 44
22. Prioritas Global Alternatif Makanan Tradisional di Desa Kerta …......... 45
23. Prioritas Global Alternatif Jajanan Tradisional di Desa Kerta ……........ 47
24. Prioritas Global Alternatif Minuman Tradisional di Desa Kerta …........ 48
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Kuisioner Pemilihan Kriteria Kuliner Tradisional Bali ………..……... 58
2. Matriks Perbandingan Berpasangan ………………………………….... 60
3. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Rasa ...……………………..
61
4. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Penampilan / penampakan …
62
5. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Kandungan Gizi ..…….…..
63
6. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Makanan
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Harga ……………………...
64
7. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Jajanan
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Rasa …………………….........
65
8. Kuisioner matriks perbandingan berpasangan alternatif jajanan
tradisional Desa Kerta terhadap kriteria Penampakan / Penampilan ……
66
9. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Jajanan
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Kandungan Gizi …………..
67
10. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Jajanan
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Harga ……………………...
68
11. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Rasa ……………………….
69
12. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Warna ……………………..
70
13. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Aroma …………………….
71
14. Kuisioner Matriks Perbandingan Berpasangan Alternatif Minuman
Tradisional Desa Kerta Terhadap Kriteria Harga ……………………...
72
15. Perhitungan Penentuan Prioritas Kriteria Makanan dan Jajanan
Tradisional Desa Kerta ………………………………………………...
73
16. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Rasa …… 74
17. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Penampilan /
Penampakan ……………………………………………………………
75
xix
18. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Kandungan
Gizi …………………………………………………………………….
76
19. Perhitungan Penentuan Alternatif Makanan dengan Kriteria Harga …. 77
20. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Rasa ………. 78
21. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Penampakan /
Penampilan …………………………………………………………….
79
22. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Kandungan
Gizi …………………………………………………………………….
80
23. Perhitungan Penentuan Alternatif Jajanan dengan Kriteria Harga ……... 81
24. Perhitungan Penentuan Prioritas Kriteria Minuman Tradisional Desa
Kerta …………………………………………………………………...
82
25. Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Rasa ……. 83
26. Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Warna …... 84
27. Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Aroma .… 85
28 Perhitungan Penentuan Alternatif Minuman dengan Kriteria Harga … 86
29. Prioritas Global Alternatif Makanan …………………………………... 87
30. Prioritas Global Alternatif Jajanan ………………………………....... 87
31 Prioritas Global Alternatif Minuman …………………………………... 87
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sektor pariwisata telah berkembang sangat beragam sesuai minat
wisatawan. Salah satu jenis pariwisata yang potensial untuk dikembangkan adalah
agrowisata. Pengembangan agrowisata merupakan upaya terhadap pemanfaatan
potensi pertanian yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman
rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Agrowisata adalah sistem
kegiatan terpadu dan terkoordinasi untuk pengembangan pariwisata sekaligus
pertanian, dalam kaitannya dengan kelestarian lingkungan, dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat petani (Sutjipta, 2001). Agrowisata merupakan salah
satu objek wisata yang menjadi pilihan utama oleh para wisatawan baik lokal
maupun wisatawan asing.
Kementerian pariwisata telah menetapkan lima destinasi wisata kuliner di
Indonesia antara lain Yogyakarta, Solo, Semarang, Bandung, dan Bali. Penetapan
daerah destinasi kuliner ini ditetapkan berdasarkan enam kelayakan yaitu : (1)
produk dan daya tarik utama, (2) pengemasan produk, (3) kelayakan pelayanan,
(4) kelayakan lingkungan, (5) kelayakan bisnis, (6) peran pemerintah dalam
mengembangkan daerah destinasi kuliner (Bali Post, 2015).
Makanan tradisional Indonesia adalah semua jenis makanan yang dibuat
dan diolah di Indonesia, dengan menggunakan bahan lokal dan cara pengolahan
yang beragam dan bervariasi. Sekitar tahun 1970-an bisnis kuliner tradisional
mulai berkembang, pada tahun 2000-an pengusaha kuliner tradisional mulai
menyadari dan menggali potensi-potensi kuliner tradisional. Makanan traisional
2
Indonesia kaya akan aneka ragam bumbu dan rempah-rempah yang dapat
diharapkan menjadi potensi yang sulit untuk ditiru negara-negara lainnya di dunia
mengingat keunikan dan keberagamannya (Martion dan Hidajat, 2014).
Makanan tradisional Bali mempunyai cita rasa yang khas dan dapat
dijadikan sebagai salah satu pelestarian budaya yang menjadi daya tarik
wisatawan. Berbagai macam jenis kuliner Bali dikemas sedemikian rupa sehingga
menjadi salah satu atraksi alternatif popular disamping atraksi-atraksi wisata
lainnya. Agropolitan secara umum diartikan sebagai kota pertanian. Agropolitan
adalah daerah pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem
dan usaha agribisnis serta mampu melayani dan mendorong kegiatan
pengembangan pertanian di wilayah sekitarnya (Farhanah, 2015). Dengan
ditetapkannya Desa Kerta sebagai pusat agropolitan di Kabupaten Gianyar, (Perda
Gianyar No. 16, 2012), sehingga perlu jenis kuliner tradisional sebagai penunjang
agrowisata di Desa Kerta yang dikembangkan oleh masyarakat di Desa Kerta.
Pengembangan jenis kuliner tradisional perlu dilakukan untuk menambah daya
tarik wisatawan dalam berwisata dan diharapkan berfungsi menjadi salah satu
pilihan wisatawan untuk berwisata. Kuliner digolongkan menjadi tiga jenis yaitu
makanan, minuman, dan jajanan. Faktor ketertarikan konsumen terhadap kuliner
tradisional Bali adalah komposisi, bahan makanan, kandungan gizi dan zat pada
makanan, rasa, aroma, tekstur, warna dan cara pengolahan makanan. Faktor
penyajian seperti pengemasan, porsi, dan kebersihan makanan juga
mempengaruhi minat wisatawan untuk mengkonsumsi makanan yang ditawarkan.
Selain itu faktor harga juga menjadi pertimbangan bagi wisatawan saat
3
memutuskan untuk mengkonsumsi makanan atau berbelanja (Priskila dan Ritzky,
2015).
Wisata kuliner didefinisikan sebagai wisata yang menyediakan berbagai
fasilitas pelayanan dan aktivitas kuliner yang terpadu untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan yang dibangun untuk rekreasi, relaksasi, pendidikan dan kesehatan
(Suryadana, 2009). Wisata kuliner diharapkan berfungsi menjadi salah satu
pilihan wisatawan untuk berwisata. Sektor kuliner memberikan kontribusi
terhadap pendapatan negara sebesar Rp. 208,6 triliun dengan rata-rata
pertumbuhan 4,5% per tahun. Tenaga kerja yang diserap di sektor kuliner
mencapai 3,7 juta orang, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 26% per tahun.
Ini menunjukkan bahwa kuliner di Indonesia dapat menjadi penggerak ekonomi
masyarakat (Anonimus, 2015).
Kawasan Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar terletak
pada ketinggian lebih dari 1000 m di atas permukaan laut (BPS, 2015). Desa
Kerta adalah kawasan subur dengan sumber air yang mencukupi. Panorama
alamnya sangat indah dengan latar lembah Sungai Ayung dan hamparan sawah
yang eksotik, sehingga selain untuk pertanian juga cocok sebagai tujuan wisata
di Bali (Rai, dkk., 2015). Kuliner menjadi salah satu daya tarik yang akan
mendukung perkembangan agrowisata di Desa Kerta sehingga diperlukan kuliner
penunjang sesuai dengan minat wisatawan.
Tiga hal yang perlu dikembangkan oleh suatu daerah agar menarik untuk
dikunjungi, yaitu adanya sesuatu yang menarik untuk dilihat (something to see),
sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli (something to buy), dan sesuatu
aktivitas yang dapat dilakukan di tempat tersebut (something to do). Hal lain yang
4
harus diperhatikan dalam pengembangan daerah tujuan wisata, yaitu harus mampu
bersaing dengan objek wisata yang serupa yang terdapat di daerah lain, harus tetap
atau tidak pindah kecuali dari bidang pembangunan dan pengembangan, harus
memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai ciri khas
tersendiri (Yoeti, 1980).
Metode Analisis Hirarki Proses (AHP) merupakan salah satu metode yang
dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan dengan menguraikan
masalah multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki (Saaty, 1993). Metode
ini digunakan untuk menentukan jenis kuliner yang akan dikembangkan untuk
menunjang agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,
Provinsi Bali. Metode AHP juga menghasilkan prioritas dari berbagai kriteria
yang dipilih untuk pengambilan keputusan. Hal ini digunakan untuk
mengantisipasi ketidakkonsistenan yang mungkin terjadi karena manusia
memiliki keterbatasan dalam menyatakan persepsinya secara konsisten, terutama
dalam membandingkan banyak kriteria.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu :
1. Apa saja jenis kuliner yang dapat dikembangkan sebagai pendukung
agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar,
Provinsi Bali?
2. Kriteria apakah yang menjadi dasar dalam pemilihan jenis kuliner tradisional
Bali sebagai pendukung agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan,
Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali?
5
3. Alternatif kuliner tradisional apakah yang menjadi prioritas sebagai penunjang
agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi
Bali?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui jenis kuliner tradisional yang dapat dikembangkan di Desa Kerta,
Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.
2. Menentukan kriteria kuliner tradisional sebagai pendukung pengembangan
agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi
Bali.
3. Menentukan alternatif kuliner tradisional yang menjadi prioritas pendukung
pengembangan agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten
Gianyar, Provinsi Bali
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi bagi
pengambil kebijakan untuk pengembangan Usaha Mikor Kecil Menengah
(UMKM) berupa alternatif jenis kuliner tradisional Bali sebagai pendukung
agrowisata di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar, Provinsi
Bali.