A00mdo
-
Upload
mochamadismail-ninjutsu-fromhell -
Category
Documents
-
view
327 -
download
0
Transcript of A00mdo
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 1/129
A/Sef
: , . L o o o
00J'Y
ANALISIS PENENTUAN POSISI PROD UK (PRODUCT POSITIONING)
BAN LUAR MEREK GOODYEAR TIPE KENDARAAN PENUMPANG
UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN STRATEGI PEMASARAN
SASARAN PADA SEGl\1EN PASAR MAHASISWA DAN PELAJAR
(Studi Survei di Jakarta, Bogor dan Bandung)
Oleh:
MOCHAMAD DIESTA OCTAVIANSYAH
A 31.1241
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN_.,:.
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 2/129
untuk kerabat yang percaya pada achievement,
tetapi terjungkal karena politiking di panggung nonpolitik
(Rhenald Kasatt)
karya ini sebagai pembuktian ketidakter jungkalanku dan dipersembahkan
kepada:
Papa Hatta Doeni, Mama Gadies Mukrimah,
Telly, Tessy, Indra, Chelsea, dan Winy Nurina yang tercinta .
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 3/129
RINGKASAN
MOCHAMAD DIESTA OCTAVIANSYAH. Analisis Penentuan Posisi Produk(Product Positioning) Ban Luar Merek Goodyear Tipe Kendaraan Penumpang Untuk
Mendukung Rancangan Strategi Pemasaran Sasaran Pada Segmen Pasar Mahasiswa
dan Pelajar (Studi Survei di Jakarta, Bogor dan Bandung) (Di bawah bimhingan A.
SUBIJO BRATAMIHARDJA).
Perkembangan industri ban mulai tidak stabil menyusul naiknya kurs dollar
AS terhadap rupiah, sebagai dampak dari krisis moneter, pada bulan Juli-Agustus
1997. Naiknya kurs dollar AS sangat mempengaruhi industri ban di Indonesia, akibat
dari pemakaian komponen ban 30% harus diimpor.
Melihat kondisi di atas, setiap perusahaan ban dalam pemasaran produk
sangat penting untuk mengetahui keadaan pasar dilihat dari posisi produknya di
antara pesaing. Banyaknya merek dan jenis ban yang ada, mengakibatkan persaingan
yang amat ketat antar merek tersebut. Hal ini mendorong PT. Goodyear Indonesia
perlu menyusun strategi yang tepat dalam mempertahankan atau bahkan
meningkatkan pangsa pasarnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan
mengevaluasi penempatan relatif suatu ban di antara pesaingnya berdasarkan persepsi
konsumen (product positioning). Hasilnya berguna untuk mengetahui kekuatan citra
suatu ban mobil di pasar dan mengetahui kemungkinan adanya peluang bagi
pengembangan ban mobil tersebut.
Agar lebih efektif mengenal kebutuhan konsumen, PT. Goodyear Indonesia
perlu melakukan pembagian pasar sasaran (market segmentation), yang terdiri dari
berbagai macam karakter individu atau kelompok. Sehingga produk yang dibuat,
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 4/129
nantinya ditargetkan penjualannya untuk segmen tertentu yang dibidik (target market
selection). Segmen mahasiswa dan pelajar merupakan segmen pasar potensial dalam
pembelian ban mobil untuk pasar eceran, yang berpeluang besar untuk meluaskan
pasar dan menempatkan suatu produk ke posisi pasar yang kuat.
Untuk mendukung strategi tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk (1)
menganalisis keunggulan dan kelemahan ban luar mobil merek Goodyear tipe
kendaraan penumpang di benak konsumen mahasiswa dan pelajar, (2) mengetahui
karakteristik terpenting yang hams dimiliki oleh suatu produk ban mobil yang akan
membuat konsumen mahasiswa dan pelajar tertarik untuk membeli, (3) menganalisis
penentuan posisi produk (product positioning) ban luar mobil merek Goodyear tipe
kendaraan penumpang berdasarkan persepsi segmen pasar mahasiswa dan peJajar,
dan (4) menempatkan hasil analisis sebagai input rancangan strategi pemasaran ban
luar mobil merek Goodyear bagi segmen pasar mahasiswa dan pelajar. Metode
analisis yang digunakan yaitu metode Korespondensi. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif
Dari hasil penelitian ini diketahui keunggulan karakteristik ban Goodyear di
benak konsumen pelajar dan mahasiswa adalah memiliki daya cengkeram (traksi)
roda yang kuat ke jalan, merek yang terkenal, dan daya cengkeram (traksi) roda saat
pengereman sangat baik. Sedangkan kelemahan karakteristik ban Goodyear adalah
sifat ban yang mudah pecah, sifat ban yang memakai ban dalam, harga yang lebih
mahal dari pesaing, dan sifat ban yang mudah berubah bentuk.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 5/129
Pada penelitian ini juga ditemui karakteristik ideal suatu produk ban mobil
agar konsumen mahasiswa dan pelajar tertarik untuk membeli yaitu memiliki
karakteristik stabil saat menikung, daya cengkeram roda yang baik saat pengereman,
pengendalian yang mantap/stabil di semua tingkat kecepatan, sifat ban yang
memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara, dan daya cengkeram roda yang
kuat ke jalan.
Hasil analisis penentuan posisi produk (product positioning) ban luar mobil
merek Goodyear tipe kendaraan penumpang berdasarkan persepsi segmen pasar
mahasiswa dan pelajar adalah hasil dari pemilihan keunggulan bersaing, yaitu ban
luar Goodyear memiliki daya cengkeram (traksi) roda yang kuat ke jalan dan ban luar
Goodyear memiliki daya cengkeram (traksi) roda sangat baik pada saat pengereman.
Alasan pemilihan ini adalah dua karakteristik ini selain menjadi keunggulan bersaing
potensial yang dimiliki oleh ban luar Goodyear, tetapi juga menjadi karakteristik
ideal yang dianggap segmen mahasiswa dan pelajar sangat penting menjadi ciri-ciri
sebuah ban.
Dari hasil penelitian didapat rancangan desain penentuan posisi produk
(product positioning) sebagai input strategi pemasaran ban luar merek Goodyear yang
meliputi: positioning sebagai strategi komunikasi PT. Goodyear kepada segmen pasar
yang dituju, positioning bersifat dinamis, positioning berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan pemasaran ( event market ing ) yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju,
positioning berhubungan dengan karakteristik produk yang diinginkan segmen pasar,
positioning hams memberi arti yang sangat penting bagi segmen pasar yang dituju,
karakteristik ban yang dipilih hams unik, dan positioning hams diungkapkan dalam
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 6/129
bentuk pernyataan penentuan posisi produk (positioning statement) ban luar merek
Goodyear pada segmen pasar yang dituju yaitu segmen mahasiswa dan pelajar.
Pada akhirnya penentuan posisi produk ban luar merek Goodyear tipe
kendaraan penumpang rancangan pemasaran sasaran pada segmen pasar mahasiswa
dan pelajar akan dapat meningkatkan citra produk (product image) kepada segmen
pasar ini pada tahap dini sehingga kelak terbentuk posisi pasar (market position).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 7/129
ANALISIS PENENTUAN POSISI PRODUK (PRODUCT POSITIONING)
BAN LUAR MEREK GOODYEAR TIPE KENDARAAN PENUMPANG
UNTUK MENDUKUNG RANCANGAN STRATEGI PEMASARANSASARAN PADA SEGMEN PASAR MAHASISWA DAN PELAJAR
(Studi Survei di Jakarta, Bogor dan Bandung)
Oleh:
MOCHAMAD DIESTA OCTAVIANSYAH
A 31.1241
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar
SARJANA PERTANIAN
Pada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
JURUSAN ll,MU-ll,MU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTASPERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 8/129
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTASPERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
Nama
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh:
Mochamad Diesta Octaviansyah
Nomor Pokok
Judul
A 31.1241
Analisis Penentuan Posisi Produk (Product Positioning) Ban
Luar Merek Goodyear Tipe Kendaraan Penumpang Untuk
Mendukung Rancangan Strategi Pemasaran Sasaran Pada
Segmen Pasar Mahasiswa dan Pelajar (Studi Survei di Jakarta,
Bogor dan Bandung)
dapat diterima sebagai syarat kelulusan Sarjana Pertanian pada Institut Pertanian
Bogor.
Bogor, Januari 2000
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Drs. A. Subijo Bratamihardja, MBA
NIP: 130.338.577
Tanggal Kelulusan : 26 Januari 2000
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 9/129
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR MERUPAKAN HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM
PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH PADA SUATU
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Bogor, Januari 2000
Mochamad Diesta Octaviansyah
A 31.1241
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 10/129
RIWAYATHIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 30 Oktober 1975, sebagai anak
pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak M. Hatta Doeni dan Ibu Gadies Siti
Mukrimah.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Polisi V Bogor pada
tahun 1988. Jenjang pendidikan menengah penulis selesaikan di SMP Negeri I Bogor
pada tahun 1991. Kemudian pada tahun 1994 menyelesaikan pendidikan lanjutan
tingkat atas di SMA Negeri I Bogor.
Pada tahun 1994 penulis diterirna di Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan
Bersama (TPB) Angkatan 31. Setahun kemudian penulis tercatat sebagai mahasiswa
di Program Studi Agribisnis, Jurusan Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah menjadi asisten dosen mata kuliah
Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil (SEP 333) untuk Program Sarjana pada
tahun 1998-2000 dan menjadi asisten dosen mata kuliah Kewirausahaan (MAB 206)
untuk Program Diploma III Program Studi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian
Bogor pada tahun 1999-2000.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 11/129
KATAPENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia-Nyalah,
sehingga skripsi ini dapat diselesaikan, Skripsi yang berjudul Analisis Penentuan
Posisi Prod uk (Product Positioning) Ban Luar Merck Goodyear Tipe Kendaraan
Penumpang Untuk Mendukung Rancangan Strategi Pemasaran Sasaran Pada
Segmen Pasar Mahasiswa Dan Pelajar, disusun sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Pertanian dari Jurusan IImu-ilmu SosiaI Ekonomi Pertanian, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian BOgOL
Menghadapi perkembangan perekonomian yang sangat sulit diprediksi,
perusahaan ban PT. Goodyear Indonesia perlu mengetahui keadaan pasar melalui
persepsi produknya di benak konsumen, agar dapat disusun suatu strategi pasar dan
membuat keputusan untuk memperbaiki posisi pasarnya.
Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah mengevaluasi penempatan relatif
suatu ban di antara pesaingnya berdasarkan persepsi segmen pasar mahasiswa dan
pelajar sebagai segmen pasar yang dituju, Hasilnya berguna untuk mengetahui
kekuatan citra suatu ban mobil di pasar dan mengetahui kemungkinan adanya peluang
bagi pengembangan ban mobil tersebut.
Bogor, Januari 2000
Penulis
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 12/129
11
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis m endapat banyak bantuan berupa
masukan dalam bentuk diskusi, pengalaman dan do'a yang sangat bermakna.
A lh am dulillah p ada kesem patan in i pen ulis m en yam paikan p en gh orm atan dan u cap an
te rima k as ih y ang s etin gg i- tin gg in ya k epad a:
1. Bapak D rs. A Subijo Bratam ihardja, : t v 1 B A sebag ai D osen P em bim bin g S krip si,
yang banyak m em bantu dengan m em berikan petunjuk dan bim bingannya kepada
p en ulis s eja k awa l m embu at sk rip si in i.
2. Ibu Ir. M im in Aminah, MM sebagai Dosen Penguji U tama, yang telah banyak
rn embe rik an sa ra n d an k ritik ny a d alam u jia n s id an g p en ulis .
3. Bapak Ir. Budi Purwanto, sebagai Dosen Penguji Kom isi Pendidikan yang juga
te la h membe rik an se ga la sa ra n d an k ritik ny a d alam p en yempurn aa n tu lisa n in i.
4. Ibu Sahara, SP, yang telah m enjadi D osen M oderator Sem inar.
5. Dr. Yayok Bayu Krisnam urthi, M S, sebagai Dosen Pem bim bing A kadem ik yang
b an ya k memberik an b imbin ga n se lama p en ulis m en ja la ni p en did ik an d i IPB.
6. Papa Mochammad Hatta dan Mama Gadies Siti Mukrimah, sebagai orang tua
yang dengan sabar dan penuh sayang telah m em berikan dorongan dan dukungan
sema ng at, b aik m ate ri m au pu n mori! y an g tid ak te rn ila i h arg an ya .
7. Telly D iesha dan Frida-nya serta Tessy D ecy N ova dan Indra-nya, adik-adikku
tersayang yang m am pu m engerti sem ua tem paan dalam penyelesaian skripsi ini.
'tak lupa Chelsea Syahwa Kirana, keponakanku. The Little Hacker]
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 13/129
iii
8. Winy Nurina Losvitasari ... it will las! 'til eternity', te amo ...
9. Wak Syahlan Effendi, Bakwo Imran Doeni, Wak Aslam, Om Prananaeitra, Makci
Rosmaniar, Rommy, Lingga dan Satria. My family, thanks a lot!
10. KEONG SOCIETY (in no ordinary alphabetical order): Arwin 'bule item' Hutasoit,
Astar '~' Diodenha, Daniel 'bokir' Firdaus, Deni 'jongkok' Ruslan, Dony 'taufik
safalas' Agoesfiansyah, Kiki 'jeremy' Harbani, Muhamad 'preman kafe tenda
semanggi' Nasir, Muhammad 'gogon' Hanif, Rudi 'kepiting ealing' Arodi dan
Wepi 'gepeng' Yuspida. Terima kasih semua hujatannya. Semoga sukses & solid.
11. Gus (Sulistiyono, Riyanto, Widadi) dan Zoel Asrar, Nahdliyin & preman.
12. Intan Cahyawati, Dian Yustiana, Lilis Rohani dan Yuli Mardianingsih. Still a
friend of mine, each.
13. Kartina Eka, Farhana Eldini, Moira Vanessa dan Karen Hutabarat. Cafe to
Cafe ...Li$ht up the dawn.
14. Mulpi Nurhakim, Claudius Sylvester, Dandy Pramadya, Adhi Sas Justicia,
Rohadih, Jangkung dan Budi Permana. Kahan memang kader saya.
15. Adhi Satia, Nauli Baginda Rambe, Besse dan Ario Aunudin.lCMI!
16. 'Teh Ida. 'Makasih banyak, berkat 'Teteh semuanya 'mulus' ... Wonderful lady ...
17. Sekretariat Jendral DPR: Aceng, Jejen, Urni Goreng, Ibu Juice, 'Mul, Rudi
Dager, Bang Bubur, Barudak Batagor, dan Bakso BeIer.
18. Terima kasih kebersamaannya untuk rekan-rekan Angkatan 27, 28, 29, 30, 31,)<
dan 33. Kita memang pemilik setiap jengkal DPR.
Bogor, Januari 2000
Penulis
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 14/129
iv
DAFTAR lSI
Halaman
KATA PENGANTAR. " .. " .
UCAPAN TERIMA KAsm , , ,........ II
DAFTAR ISI. .. , , , ,., , .. '" ., , ,., '" ,., .. , " .. ,' ' , , , .. ""'" IV
DAFTAR TABEL .... " , . , , . , , , .. , , , ., , , .. , , , , , , ., , . , , , , ., . , , . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. Vll
DAFTAR GAMBAR. , .. " " "............... VllI
BAB I. PENDAHULUAN ",." , .. ",." .." , ,.... 1
1.1. Latar Belakang , ' ,..................... 1
1.2. Perumusan Masalah, , ".... 7
1.3. Tujuan Penelitian , ,.................... 9
1.4. Kegunaan Penelitian , , .. '" '" ,..... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .. "................................ 10
2,1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation) ,. '" 11
2.1.1, Tujuan Melakukan Pendekatan Segmentasi Pasar... 12
2.1.2. Pendekatan Segmentasi Pasar. "....... 14
2.2. Penetapan Pasar Sasaran (Market Targeting) '" 16
2.2.1. Memilih Segmen Pasar. ,. . . .. . . . .. . . . . 18
2.2.1.1. Konsentrasi Pada Segmen Tunggal... .. .. 18
2.2,1.2. Spesialisasi Selektif .. , . , , .. , 19
2.2.1.3. SpesialisasiProduk ,................. 19
2.2.1.4. Spesialisasi Pasar .. , " "............ 19
2.2.1.5. Peliputan Pasar Secara Penuh .. "........ 20
2.3. Penentuan Posisi Produk Di Benak Konsumen (Product
Positioning) , , " .. ,.. 21
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 15/129
v
2.3.1. Langkah Dalam Menentukan Posisi Produk........ 22
2.3.2. Pernyataan Positioning (Positioning Statement). .. . 25
2.3.3. Prinsip Penentuan Posisi Produk...................... 26
2.3.4. Berbagai CaraPositioning............................. 29
2.4. Citra Merek......................................................... 33
BAB m. KERANGKA PEMIKIRAN '" 34
3.1. Segmentasi Pasar ... .. . .. . ... . .. .. . .. . . .. ... ... . . . .. . .. . . . .. . 34
3.2. Penetapan Pasar Sasaran ". 35
3.3. Penentuan Posisi Produk.......................................... 36
3.4. Kerangka Konseptual Penelitian '" '" 37
BAB IV. METODE PENELITIAN................................... 38
4.l. Lokasi dan Waktu Penelitian...................................... 38
4.2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data........................... 38
4.3. Metode Penarikan Contoh.......................................... 39
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data '" . 40
4.5. Definisi Operasional....................................... 45
BAB V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.............................. 50
5.1. Struktur Organisasi PT. Goodyear Indonesia. . . . .. . . . .. . . .. . . . 51
5.2. Lingkungan Perusahaan........................................... 55
5.2.1. Lingkungan Internal Perusahaan...................... 56
5.2.1.l. Kekuatan..................................... 56
5.2.1.2. Kelemahan...... ...... ...... ...... ...... ..... 58
5.2.2. Lingkungan Eksternal Perusahaan.................... 59
5.2.2.1. Peluang... 595.2.2.2. Ancaman..................................... 61
5.3. Gambaran Umum Pesaing....................................... 62
BAB VI. BASIL DAN PEMBABASAN " .. . .. . . .. . .. .. . . ... 63
6.1. Karakteristik Responden Mahasiswa dan Pelajar 63
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 16/129
vi
6.2. Karakteristik Wilayah Penelitian............... 65
6.3 Segmen Pasar Mahasiswa dan Pelajar... ... ... 66
6.3.1. Segmentasi Demografis................................ 67
6.3.2. Segmentasi Psikografis.................................. 67
6.4. Penetapan Kelompok Mahasiswa dan Pelajar Sebagai Pasar
Sasaran............................................................... 69
6.5. Analisis Product Positioning Ban Luar Merek Goodyear
Tipe Kendaraan Penumpang Pada Segmen Pasar
Mahasiswa dan Pelajar. .. . ... .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .... 71
6.6
Analisis Keunggulan dan Kelemahan Atribut Ban
Luar Merek Goodyear .
Analisis Karakteristik Ban Ideal .
Analisis Product Positioning Ban Luar Mobil
Merek Goodyear Berdasarkan Persepsi Segmen
Pasar Mahasiswa dan Pelajar .
Desain Penentuan Product Positioning Sebagai Input
Strategi Pemasaran Ban Luar Merek Goodyear. .
6.5.1.
6.5.2.
6.5.3.
YD. KESIMPULAN .
7.1. Kesimpulan .
7.2. Saran .
73
76
79
83
90
90
91
DAFTAR PUSTAKA... 94
LAMP IRAN . . . .. . . .. . . . .. . . .. . .. . . . .. . . .. . .. . . . .. . . .. . .. . .. . . . .. . .. . . .. . . . .. . . .. . . .... 97
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 17/129
DAFTAR TABEL
No.
1. Perkembangan Kapasitas, Produksi dan Penjualan Ban Mobil
Indonesia Tahun 1987-1997 (dalamribu unit) .
2. Perkembangan Penjualan Ban Mobil Indonesia Berdasarkan
Kelompok Pasar Tahun 1987-1996 (dalam ribu unit) .
3. Sebaran Responden Menurut Tempat Tinggal, Status Pendidikan
dan Merek Ban Yang Digunakan .
4. Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan (Usia> 15 Tahun) 1992-
1996 di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan
Ujungpandang .
vii
Halaman
2
3
63
70
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 18/129
No.
2.
3
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Konseptual Penelitian Penentuan Posisi Produk
(Product Positioning) Ban Luar Merek Goodyear Tipe Kendaraan
Penumpang Untuk Mendukung Rancangan Strategi Pemasaran
Sasaran Pada Segmen Pasar Mahasiswa dan Pelajar (Studi Survei
di Jakarta, Bogor dan Bandung) " .. , .. ,', .. " .. " .
Grafik Analisis Korespondensi Ban Goodyear, ,. ," """', .. ,',.,',.
Grafik Analisis Korespondensi Ban Ideal.. ," , , , , , . , ." , . , " .. , , , . , . ...
viii
Halaman
37
73
77
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 19/129
I. PENDAHULUAN .I
1.1. Lata r Belakang
Industri ban mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1935 oleh PT.
Goodyear dan PT. Intirub pada tahun 1959. Sampai dengan akhir tahun I960-an,
perkembangan industri ban belum menampakkan hal yang berarti, barn pada akhir
dekade I970-an (1978-1982), industri ban mulai menunjukkan perkembangan yang
pesat dengan masuknya PT. Bridgestone Tire Indonesia, PT. Gadjah Tunggal dan PT.
Ariga Mira Rubber Works dalam persaingan industri ban di Indonesia.
Hingga saat ini di Indonesia terdapat sembilan pabrik ban mobil, dengan
tambahan berdirinya PT. Industri Karet Deli dan PT. Mega Rubber Factory pada
tahun 1985. Terdapat dua perusahaan lain yang barn memasuki industri pada tahun
1996, yaitu PT. Oroban Perkasa yang mulai berproduksi pada tahun 1996 dan PT.
Sumi Rubber Indonesia yang bam mulai beroperasi pada pertengahan tahun 1997.
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan ban tersebut berupa ban
kendaraan roda empat dan roda dua. Terdapat empat perusahaan yang hanya
berkonsentrasi untuk memproduksi ban kendaraan roda empat yaitu PT. Goodyear
Indonesia, PT. Bridgestone Tire Indonesia, PT. Intirub dan PT. Oroban Perkasa dan
lima perusahaan lain yang memproduksi ban kendaraan roda empat dan roda dua
yaitu PT. Ariga Mira Rubber Works, PT. Gadjah Tunggal, PT. Industri Karet Deli,
PT. Mega Rubber Factory dan PT. Sumi Rubber Indonesia.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 20/129
2
Perusahaan-perusahaan tersebut merupakan pelaku bisnis dalam industri ban
Indonesia yang merupakan anggota dari kelompok Asosias i Produsen Ban Indonesia
(APBI). APB I sendiri secara kontinyu dan berkala selalu mengeluarkan data
perkembangan industri ban yang dilaksanakan oleh para anggotanya mengenai
kapasitas , produksi, penjualan dan lain sebagainya. Berikut ini adalah perkem bangan
kapasitas, produksi dan penjualan ban Indonesia.
Tabel 1. Perkembangan Kapasitas, Produksi dan Penjualan Ban Mobil Indonesia
Tahun 1987-1997 (dalam ribu unit)
1987 8.000 5.100 4.840 63,75 94,90
1990 10.700 8.200 8.181 76,64 99,77
1992 12.000 8.500 8.400 70,83 98,82
1994 14.600 11.700 11.200 80,14 95,73
1996 24.600 17.398 17.210 70,72 98,91
1997 27.600 19.627 19.870 71,11 101,24
Rata-rata 16.250 11.754 11.616 72,20 99,23
S um ber: L apo ra n T ah una n APB I (1 99 7)
Dari tabel di atas terlihat bahwa sejak tahun 1987 hingga tahun 1997,
kapasitas dalam menghasilkan ban mobil pada industri ban terus meningkat.
W alaupun kapasitas rata-rata produksi baru mencapai 11.754 ribu unit atau 72,20%
dari kapasitas rata-rata terpasang, tetapi produksi dan penjualan ban mobil terus
m en un ju kk an p en in gk ata n.
Sasaran penjualan ban mobil di Indonesia dibagi ke dalam dua kelornpok
pasar, yaitu kelompok pasar domestik dan ekspor. Kelompok pasar penjuaian ban
dalam negen (dornestik) juga terbagi dua, yang terdiri dari pasar eceran
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 21/129
(replacement) dan pasar perakitan (original equipment). Data m en ge na i p en ju alan
ban m enu rut kelom pok pasar selam a periode 1987-1996 dapat dilihat pada T abel 2.
Tabel 2. Perkembangan Penjualan Ban M obil Indonesia Berdasarkan KelompokP asar T ah un 1 98 7-1 99 6 (d alam rib u u nit)
1987 3.310 915 4.225 615 4.840
1990 4.935 1.592 6.527 54,48 l.654 8.181 69,03
1992 5.454 955 6.409 (1,80) 2.050 8.460 3,4]
1994 6.881 1.819 8.700 35,75 2.433 11.133 31,59
1996 7.779 1.752 9.531 9,55 7.187 16.718 50,17
1997 8.652 2.044 10.696 12,22 9.]73 19.869 18,85
Rata-6.168 1.512 7.681 22,04 3.852 11.533 34,61
rata
Sumber :Laporan Tahunan APBI (1997)
Pada TabeI 2 dapat dilihat bahwa setiap tahun penjualan ban mobil untuk
pasar dom estik dan pasar ekspor menga lami peningkatan . Sedangkan untuk pasar
perakitan (original equipment), p erk em ban gan p en jua lan nya m en galam i flu ktu asi,
tetapi secara keseluruhan bahwa total penjualan ban mobil dalam kurun waktu 10
ta hu n te ra kh ir m e ng alami ra ta -ra ta p en in gk ata n s eb esa r 3 4,6 1 p ers en .
Dari perkembangan industri ban dapat dilihat bahwa iklim industri ban
nasional selalu dibayang-bayangi oleh kondisi over supply, di m ana pertum buhan
kapasitas produksi selalu lebih besar dari pertumbuhan penjualannya. Hal ini
diakibatkan oleh adanya pem berian izin baru bagi pabrik ban m obil dan perluasan
pabrik yang telah ada, sehingga kebijakan yang ditem puh dalam m enjaga stabilitas
3
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 22/129
4
dan kondisi pasar yang sehat, terutama pasar domestik, maka pabrik-pabrik ban
terpaksa hams beroperasi di bawah kapasitas normalnya (72,20%). Kondisi over
supply juga diakibatkan oleh semakin meningkatnya penggunaan ban impor. Tingkat
kepercayaan konsumen akan produk luar negeri sangat tinggi, karena konsumen
menginginkan ban berkualitas tinggi yang didukung teknologi canggih,
Kenaikan pasar domestik dalam kurun waktu lima tahun terakhir (situasi
sebelum krisis ekonorni) rata-rata 15-20%, suatu pertumbuhan yang cukup
menggembirakan karena lebih tinggi dari target pertumbuhan rata-rata sektor industri
keseluruhan sebesar 12% dan pertumbuhan rata-rata ekonomi nasional yang berkisar
pada 7% per tahun (APBl, 1997).
Pasar eceran domestik merupakan pasar yang sangat kornpetitif Konsumen
membeli 1-4 buah ban dalam setiap kali pembelian. Pada pasar ini, para produsen
bersaing untuk meningkatkan kualitas dan mendiferensiasi produknya untuk meraih
pelanggan. Permintaan pada pasar ini dipengaruhi oleh tingkat penggantian ban di
Indonesia yang setiap tahunnya rata-rata 2 kali (APBl, 1997).
Menurut Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (1997), pasar eceran domestik
tumbuh antara 8-12% per tahun. Di pasar eceran walaupun pennintaan selalu
meningkat sebagai akibat dari penambahan jumlah mobil, kondisi jalan yang semakin
membaik, panjang jalan yang terus bertambah dan peningkatan daya beli konsumen,
pertumbuhan diganggu oleh pemakaian ban vulkanisir (lebih kurang 10-16% dari
total perrnintaan) dan ban impor yang jumlahnya lebih kurang 3-5% dari total
pennintaan (APBI, 1997).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 23/129
5
Pernakaian ban vulkanisir eukup tinggi, hal ini diakibatkan pemilik kendaraan
lebih mementingkan biaya yang lebih murah daripada keselamatan berkendaraan.
Faktor keselamatan yang demikian utama, dikesampingkan akibat tidak adanya
Standar Nasional Indonesia (SNI) dan kualitas yang tidak memenuhi standar pada ban
vulkanisir. Sedangkan ban impor, walaupun data yang tercatat cukup keeil, namun
diyakini ban impor yang beredar jauh lebih banyak, mengingat di pasar banyak
ditemukan ban impor dari India, RRC, Korea, Taiwan, Malaysia dan Singapura.
Perkembangan industri ban Indonesia mulai terkena dampak dari krisis
moneter, pada bulan Juli-Agustus 1997. Perkembangan industri ban mulai tidak stabil
menyusul naiknya kurs dollar AS terhadap rupiah. Naiknya kurs dollar AS sangat
mempengaruhi industri ban di Indonesia, akibat dari pemakaian komponen ban 30%
harus diimpor.
Melihat kondisi di atas, setiap perusahaan ban dalam pemasaran produk
sangat penting untuk mengetahui keadaan pasar dilihat dari posisi produknya di
antara pesaing. Di Indonesia terdapat 3 perusahaan ban terbesar yaitu PT. Gadjah
Tunggal, PT. Bridgestone dan PT. Goodyear Indonesia. Pada tahun 1996, PT. Gadjah
Tunggal merupakan perusahaan ban yang memiliki pangsa pasar terbesar yaitu
49,7%. PT. Bridgestone menguasai sekitar 24,8%, sedangkan PT. Goodyear
Indonesia menguasai pangsa pasar sekitar 13,2% persen dari total penjualan industri
ban di Indonesia sebesar 16.718 ribu unit (Tabel 2).
Hal penting bagi setiap perusahaan ban adalah perlu mengetahui keadaaan
pasar melalui persepsi produknya di benak konsumen. Perusahaan juga hams melihat
dan mempelajari keunggulan dan kelemahan produknya, berdasarkan persepsi
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 24/129
6
konsumen. Dengan begitu perusahaan dapat rnenyusun strategi pasar dan mernbuat
keputusan untuk memperbaiki pOSISI pasarnya. Persepsi yang terbentuk di benak
konsumen sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk. Persepsi senng
berupa tanggapan langsung dari suatu kesan (citra) atau karakteristik suatu objek
yang ditangkap oleh perasaan konsumen, sehingga suatu produk yang memiliki
kualitas, model, bentuk (feature) yang sarna dan harga yang hampir sama, kinerjanya
dapat berbeda di pasar (Kartajaya, 1996).
Pada ban mobil, persepsi konsumen berbeda-beda tergantung ern-ern atau
karakteristik tertentu yang diunggulkan dalam merebut perhatian konsumen.
Karakteristik ini ditanamkan di benak konsumen, agar mereka berminat untuk
membeli dan mernakai produk ban tersebut.
Karakteristik tersebut terlihat pada saat PT. Goodyear Indonesia
memperkenalkan ban tipe Eagle Aquatred yang memakai desain telapak ban satu arah
(rotation), produk tersebut menjadi diminati oleh konsumen Indonesia. Cuaca
Indonesia yang sering terkena hujan, dapat diatasi dengan penggunaan desain
rotation, karena dapat mengalirkan air yang tergenang di permukaan jalan. Meski
daya cengkeram ban berkurang, namun efek hydro atau aquaplaning dapat dikurangi.
Hasilnya kecenderungan mobil melayang dapat dikurangi dengan pemakaian ban
tersebut. 1 Begitu pula karakteristik yang ditetapkan oleh PT. Goodyear Indonesia
sebagai perusahaan ban yang mempunyai jaringan pemasaran di seluruh Indonesia,
sehingga konsumen tertarik membeli ban mobil merek Goodyear.
I S i H iram S elia m en ap ak i lalanan. O tom otif N o. 071V 1. Senin, 24 Juni 1996.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 25/129
7
Banyaknya merek dan jen is ban yang ada, m engakibatkan persaingan yang
amat ketat antar merek tersebut. H al in i m endorong PT. Goodyear Indonesia perlu
menyusun strategi yang tepat dalam mempertahankan atau bahkan meningkatkan
pangsa pasarnya. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan mengevaluasi
penempatan relatif suatu ban di antara pesaingnya berdasarkan persepsi konsumen
(product positioningy. Hasilnya berguna untuk mengetahui kekuatan citra suatu ban
mobil d i pasar dan mengetahui kemungkinan adanya peluang bagi pengembangan
b an mob il te rse bu t.
Agar lebih efektif mengenal kebutuhan konsumen, PT. Goodyear Indonesia
perlu melakukan pembagian pasar sasaran atau segmentasi pasar (market
segmentation), yang terdiri dari berbagai macam karakter individu atau kelompok.
Sehingga produk yang dibuat, nantinya ditargetkan penjualannya untuk segmen
tertentu yang dibidik (target market selection). Segmen mahasiswa dan pelajar
merupakan segmen pasar potensial dalam pembelian ban mobil untuk pasar eceran .
Segmen in i berpeluang besar untuk meluaskan pasar dan menempatkan suatu produk
ke posisi pasar yang kuat.
1.2. Perumusan Masalah
Menurut Sarlito W irawan (Mobil Indonesia, 1998), saat ini lumrah bila
mahasiswa dan pelajar SMU membutuhkan kendaraan. Mobil k in i telah menjadi
bagian dari kebutuhan mereka. Sedangkan dari sudut pandang seorang pengamat
sosial, Nug Katjasungkana, mobil yang dipakai ke kampus atau sekolah tidak lepas
dari hasil kreativitas mereka, sehingga bila nilai kreativitas mereka telah muncul,
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 26/129
8
maka berapapun harga untuk mewujudkan kreativitas itu akan dibayar demi
modifikasi mobilnya. Akibatnya dalam dunia otomotif, kaum rnahasiswa dan pelajar
menjadi trend setter modifikasi. Sebagai contoh, mahasiswa dari Universitas Trisakti
memelopori modifikasi mobil berban besar di Indonesia. Akibatnya banyak mobil
yang wara-wiri memakai ban besar dengan desain telapak lebar dan diameter besar.
Gejala pemakaian jenis ban ini terkenal dengan sebutan bigfoot, yang seringkali
memunculkan bentuk bodi mobil tidak proporsional karena bentuknya yang disamai
oleh besarnya ban.
Saat ini terdapat dua gaya yang dianut oleh segmen pasar mahasiswa dan
pelajar dalam pemakaian ban yaitu ban berprofil rendah (low profile) dan profil tinggi
(high profiles. Pemakaian ban jenis low profile identik dengan pemakaian velg
diameter besar (15-20 inchi) sehingga ketika dipakai terdapat kesan bahwa tinggi
mobil menjadi lebih rendah. Sementara pemakaian ban jenis high profile atau dikenal
dengan sebutan ban pacul, merupakan adopsi dari tarnpilan mobil-mobil rally. Kedua
paham modifikasi ban ini, membuat sejumlah pemilik menyulap wajah mobilnya agar
tetap dapat mengikuti trend yang berkembang.
Selain menjadi tr~nd setter modifikasi, kelompok mahasiswa dan pelajar
nantinya setelah lulus akan menjadi kelas elit yang berpeluang membeli (memiliki)
kendaraan beroda empat. Oleh karena itu mereka merupakan kelompok pasar dengan
permintaan sangat potensial. Adalah sangat tepat bila sasaran strategi pemasaran
perusahaan diarahkan kepada kelompok ini. Yang menjadi masalah adalah bagaimana
PT. Goodyear Indonesia dapat menciptakan product image kepada kelompok/segmen
pasar ini pada tahap dini sehingga kelak terbentuk market position.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 27/129
9
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Iatar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan
penelitian adalah:
l . Menganalisis keunggulan dan kelemahan ban luar mobil merek Goodyear tipe
kendaraan penumpang di benak konsumen mahasiswa dan pelajar.
2. Mengetahui karakteristik terpenting yang hams dimiliki oleh suatu produk ban
mobil yang akan membuat konsumen mahasiswa dan pelajar tertarik untuk
membeli.
3. Menganalisis penentuan posisi produk (product positioning) ban luar mobil
merek Goodyear tipe kendaraan penumpang berdasarkan persepsi segmen pasar
mahasiswa dan pelajar.
4. Menempatkan hasil analisis sebagai input rancangan strategi pemasaran ban luar
mobil merek Goodyear bagi segmen pasar mahasiswa dan pelajar.
1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi:
1. PT. Goodyear Indonesia, untuk mengetahui karakteristik terpenting, keunggulan
dan kelemahan yang dimiliki oleh ban luar mobil merek Goodyear tipe kendaraan
penumpang di benak konsumen segmen pasar mahasiswa dan pelajar.
2. Memberi input dalam penyusunan strategi pemasaran ban luar mobil merek
Goodyear tipe kendaraan penumpang untuk segmen pasar pelajar dan mahasiswa.
3. Kalangan akademis, diharapkan dapat menggugah para akademisi untuk
meningkatkan minat penelitian.
4. Penulis, penelitian ini berguna untuk menimba ilmu bidang pemasaran.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 28/129
II. TINJAUAN PUSTAKA
Para penjual masa kini sedang beralih dari pemasaran masal (mass marketing)
dan difrensiasi produk (product variety marketings, ke arah pemasaran sasaran (target
marketing) karena yang terakhir ini lebih membantu dalam mengenali peluang-
peluang pasar dan mengembangkan bauran produk dan pemasaran yang lebih efektif
Pada tahap ini pasar mulai dipisahkan secara jelas ke dalam banyak segmen pasar,
kemudian perusahaan memilih satu atau lebih segmen, yang pada akhirnya
memproduksi barang dan mengembangkan segala bauran pemasaran yang dirancang
khusus untuk masing-masing segmen.
Selama in i terlihat gejala semakin banyak perusahaan memilih jerns
pemasaran sasaran, terbukti bahwa jenis pemasaran ini dapat membantu perusahaan
mengidentifikasi peluang pasar dengan lebih baik (Kotler, 1996). Dengan demikian
perusahaan akan mengembangkan produk yang tepat, serta mampu menyesuaikan
harga, saluran distribusi dan periklanan bagi masing-masing pasar target dengan
efisien. Maka daripada menghamburkan usaha-usaha pemasaran, lebih baik
menitikberatkan pada pembeli yang berminat tinggi untuk membeli.
Strategi pemasaran sasaran mencakup segmentasi (segmenting), penentuan
pasar sasaran (targeting), dan penentuan posisi pasar (positioning). Tiga langkah
pokok ini menurut konsep Kerangka Marketing Plus 2000 (Kartajaya, 1996)
merupakan jantung dari pemasaran strategis modern, yang dapat menjabarkan
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 29/129
II
rencana permaman apa yang harus dikerjakan (what to do) unit-unit bisnis, untuk
mencapai sasaran perusahaan, sasaran pasar, atau sasaran produk yang menjadi tujuan
yang hendak dicapai.
2.1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Analisa segmentasi pasar merupakan inti dari elemen strategi pemasaran,
karena strategi pemasaran tidak dimulai dengan membedakan kemungkinan-
kemungkinan yang dihasilkan, tetapi dengan mernbedakan kelompok-kelompok
konsumen dan kebutuhannya.
Segmentasi pasar adalah suatu konsep yang sangat penting dalam kehidupan
bisnis. Dalam kegiatan bisnis segmentasi pasar digunakan untuk memilih pasar
sasaran, mencari peluang, menggerogoti segmen pemnnpm pasar, merumuskan
pesan-pesan komunikasi, melayani lebih baik, menganalisis perilaku konsumen,
mendisain produk dan lain sebagainya.
Menurut Dharmmesta dan Handoko (1997), segmentasi pasar adalah tindakan
membagi pasar menjadi segmen-segmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran
penjualan, yang akan dieapai dengan bauran pemasaran tersendiri. Kegiatan ini
memerlukan kemampuan untuk mengukur seeara efektif kesempatan penjualan di
berbagai segmen pasar dan kemampuan memilih marketing mix yang tepat untuk
segmen pasar yang dipilih,
Dengan membagi pasar yang heterogen ke dalam kelompok-kelompok
konsumen yang bersifat homogen, perusahaan dapat menyusun program pemasaran
untuk tiap segmen dengan lebih cermat. Anggaran pemasaran dapat dialokasikan
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 30/129
12
sesuai perbedaan-perbedaan dalam tanggapan-tanggapan konsumen dari berbagai
segmen, dan perusahaan akan lebih mudah mengetahui serta mernahami perilaku
konsum ennya, sehingga dapat m enyesuaikan produk dan prornosinya.
2.1.1. Tujuan Melakukan Segmentasi Pasar
M eski para praktisi pemasaran (marketer) mernpunyai maksud yang berbeda-
beda dalam m elakukan segmentasi pasar, tetapi segmentasi pasar mempunyai tujuan
yang sama yaitu melayani konsumen seeara Iebih baik dan memperbaiki posisi
k ompeti tif p er us ahaan.
Setidaknya ada lima keuntungan yang dapat d iperoleh dengan melakukan
segm entasi pasar (K asali, 1998), yaitu:
1. M endisain produk-produk lebih responsif terhadap kebutuhan pasar
Hanya dengan memaham i segmen-segmen yang responsif terhadap suatu
stimuli maka dapat d idisain produk yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan
segmen-segmen 1 1 1 1 . Jadi perusahaan m ernprioritaskan konsum en dan m enyesuaikan
produk untuk m em uaskannya (customer satisfaction at a profit).
2. M enganalisa pasar
Segmentasi pasar membantu eksekutif mendeteksi srapa saja yang
menggerogoti pasar produknya. lngatlah pesamg bukanlah semata-rnata "mereka
yang menghasilkan produk yang sama dengan yang Anda sajikan kepada konsumen".
Pesaing adalah yang mampu menjadi alternatif bagi kebutuhan konsumen. Mungkin
mereka belum ada hari ini, tapi esok akan muneul. Mungkin produk baru ini tidak
sarna persis, tetapi yang dipuaskan adalah kebutuhan yang sam a.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 31/129
13
3. M enem ukan peluang (niche)
Setelah m enganalis pasar, rnereka yang m enguasai konsep segm entasi dengan
baik akan sampai pada ide untuk menemukan peluang. Peluang dari suatu segmen
pasar yang dipilih ini tidak harus selalu sesuatu yang besar, tetapi pada saatnya ia
akan menjadi besar. IngatIah konsumen perlu belajar mengenali sesuatu produk yang
ditawarkan atau m engikuti tingkah pernbelian orang la in, atau merasa butuh terhadap
su atu p ro du k.
4. M enguasai posisi yang superior dan kornpetitif
M ereka yang menguasai segmen dengan baik umumnya adalah mereka yang
paham betul keadaan konsumennya. M ereka mempelajari pergeseran-pergeseran
yang terjadi d i dalam segm ennya. Perusahaan produsen sabun Lux selalu mem pelajari
perkembangan segmen wanita muda, sehingga secara periodik ia m engganti bin tang-
b intang iklan nya d an cam peny ajianny a.
5. M enentukan strategi kom unikasi yang efektif dan efisien
Jika tahu persis siapa segmen yang dituju, m aka akan dengan mudah
mengetahui bagaimana berkomunikasi yang baik dengan mereka. Sehingga dengan
mudah mem ilih komunikator, m enyampaikan pesan (nada suara, jenis musik,
background, pilihan kata dan lain sebagainya) serta m emilih media yang menjangkau
segm en in i. M aka selain segmentasi pasar, praktisi pem asaran perlu dibekali konsep
perencanaan media dan alternatif m edia yang ada. Yang perlu diingat adalah masing-
masing media mem iliki karakter dan segmen yang berbeda-beda. M edia cetak
berbeda efektiv itas pesannya dengan radio, TV dan billboard.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 32/129
14
2.1.2. Pendekatan Segmentasi Pasar
Pasar terdiri dari banyak sekali konsumen yang berbeda-beda dalam beberapa
hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan cara-
cara pembeliannya. Dari perbedaan tersebut diperlukan adanya segmentasi pasar.
Tidak ada cara tunggal untuk penetapan segmentasi pasar. Praktisi pemasaran perIu
mengkombinasikan beberapa variabel untuk mendapatkan suatu cara yang paling
tepat dalam segmentasi pasarnya.
Beberapa variabel utama untuk mensegmentasikan pasar adalah variabel
geografis (distribusi), demografis, psikografis, perilaku, dan individual (Kotler, 1996;
Kartajaya 1996).
1. Segmentasi Geografis (Distribusi)
Pendekatan yang paling mudah adalah dengan memilih wilayah pasar, seperti
daerah atau saluran distribusi tertentu, dan mengoperasikan sesuai dengan basis di
mana variasi keinginan bertemu dengan pembagiannya (Arnold, 1996). Segmentasi
geografis dilakukan dengan cara membagi pasar ke dalam daerah pemasaran, jauh-
dekatnya penjual dengan konsumen, jarak antar daerah, dan ke dalam unit-unit
geografis seperti negara, propinsi, kabupaten/kotamadya, kecamatanlkelurahan,
RW/RT dan sebagainya.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi jenis ini memisahkan pasar ke dalam kelompok-kelornpok yang
didasarkan pada variabel demografis seperti umur, jenis kelamin, besarnya keluarga,
siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras dan
kebangsaan atau kombinasi dari variabel-variabel tersebut. Kategori ini meliputi
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 33/129
15
statistik populasi standar yang ada bagi pemasar, sehingga menjadi dasar yang paling
populer untuk pemahaman segmen. Salah satu alasannya adalah bahwa keinginan,
preferensi dan tingkat penggunaan konsumen sering sangat berkaitan dengan
variabel-variabel demografis (Kotler, 1996).
3. Segmentasi Psikografis
Praktisi pemasaran berusaha untuk menggali lebih dalam mengenai tipe-tipe
psikologis yang sesuai dengan konsumen sasaran mereka. Dengan psikologis atau
kepribadian konsumen yang menjadi basis modelnya, mereka cukup dekat dengan
keinginan yang kemudian akan memanifestasikan diri mereka ke dalam preferensi
merek. Para konsumen dibagi-bagi ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan
menurut kelas sosial, gaya hidup atau berbagai eiri kepribadian (Dharmmesta dan
Handoko, 1997). Dengan demikian orang-orang yang berada dalam kelompok
demografis yang sama dapat saja menunjukkan penampilan psikografis yang sama
sekali berbeda (Kotler, 1996).
4. Segmentasi Perilaku
Membagi pasar menurut status perilaku konsumen yang relatif terhadap
merek, akan menghasilkan kategori segmen. Kategori segmen pemakai akan sangat
tergantung oleh komponen-komponen seperti kesempatan penggunaan, manfaat yang
dieari, status pemakai, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli
dan sikap konsumen (Arnold, 1996).
5. Segmentasi Individual
Menurut Kartajaya (1996), segmentasi individual mengakui bahwa setiap
orang merupakan pribadi yang berbeda, sehingga mempunyai kesempatan untuk
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 34/129
16
merebut pelanggan secara individual. Persaingan yang semakin ketat akan
memenangkan pemain yang mempunyai data base lengkap dengan profil demografi,
psikografi dan perilaku pembelian yang reievan dari setiap individu.
2.2. Penetapan Pas a)' Sasaran (Market Targeting)
Targeting atau menetapkan target pasar adalah tahap selanjutnya dari analisis
segmentasi. Produk dari targeting adalah pasar sasaran (target market), yaitu satu
atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran.
Kadang-kadang targeting juga disebut selecting karena marketer harus menyeleksi
(Kasali, 1998). Menyeleksi disini berarti marketer harus memiliki keberanian untuk
memfokuskan kegiatan pemasarannya hanya pada beberapa bagian saja (segmen) dan
meninggalkan bagian yang lain.
Setelah segmen-segmen pasar diketahui, perusahaan perlu mengevaluasi dan
memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana
yang akan dilayani. Tahapan evaluasi dalam memutuskan segmen pasar yang akan
dicakup, dilakukan dengan menelaah tiga faktor (Kotler, 1996; Umar, 1997), yaitu:
1. Ukuran dan Pertumbuhan Segmen
Perusahaan harus mengumpulkan dan menganalisis data tentang penjualan
terakhir, proyeksi laju pertumbuhan penjualan produk, dan margin laba yang
diharapkan untuk berbagai segmen, lalu akhirnya memilih segmen yang diharapkan
paling sesuai. Faktor-faktor tersebut merupakan ukuran yang relatif. Perusahaan yang
lebih besar lebih menyukai segmen-segmen yang mempunyai volume penjualan yang
lebih besar dan seringkali mengabaikan atau menghindari segmen keeil, sehingga
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 35/129
17
tidak ada gunanya mengurusi segmen-segmen keeil itu. Perusahaan yang lebih kecil
sebaliknya menghindari segmen besar karena segmen tersebut menuntut terlalu
banyak sumber daya dan terlalu menarik bagi perusahaan besar.
2. Daya Tarik Struktur Segmen
Suatu segmen mungkin mempunyai ukuran dan pertumbuhan yang sesuai
dengan yang dikehendaki, akan tetapi belum tentu menarik dari sisi profitabilitasnya.
Karena itu, perusahaan tetap harus mempelajari faktor-faktor struktural yang utama
yang mempengaruhi daya tarik segmen dalam jangka panjang.
3. Sasaran dan Sumber Daya Perusahaan
Meskipun ada segmen yang bagus dalam karakteristik ukuran dan
pertumbuhan yang positif serta menarik secara struktural, perusahaan harus
mempertimbangkan sasaran dan sumberdayanya dalam kaitannya dengan segmen
pasar. Segmen yang menarik dapat saja ditolak karena segmen tersebut tidak
berkaitan dengan tujuan jangka panjang perusahaan dan tidak membantu perusahaan
dalam upaya peneapaian tujuan. Bahkan seandainya suatu segmen cocok dengan
tujuan perusahaan, perusahaan harus mempertimbangkan apakah ia mernpunyai
keterampilan dan sumber daya yang diperlukan untuk berhasil dalam segmen
tersebut. Misalnya peningkatan keterampilan tenaga pelaksana agar dapat masuk ke
pasar yang dituju, sehingga dapat lebih baik dari kompetitor. Suatu segmen hams
ditolak jika perusahaan tidak mempunyai satu atau lebih kompetensi yang diperlukan
dan tidak dalam posisi untuk dapat memperoleh kompetensi tersebut. Tetapi jika
perusahaan memiliki kompetensi yang diperlukan, ini belum cukup. Jika perusahaan
benar-benar 111g111enang di segmen tersebut, ia perlu mengembangkan beberapa
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 36/129
18
keunggulan yang lebih baik daripada pesaing. Perusahaan dianjurkan untuk tidak
mernasuki pasar atau segmen pasar di m ana ia tidak mampu menghasilkan nilai-nilai
terten tu yang unggul.
2.2.1. Memilih Segmen Pasar
Sebagai hasil evaluasi berbagai segmen, perusahaan berharap akan
menemukan satu atau lebih segmen pasar yang bermanfaat untuk dimasuki.
Perusahaan ham s memutuskan mana dan berapa banyak segmen yang akan dimasuki.
D i sini perusahaan dapat memepertimbangkan lim a pola peliputan pasar yang
m ungkin, yaitu konsentrasi pada segmen tunggal, spesialisasi selektif, spesialisasi
produk, spesialisasi pasar, dan peliputan pasar secara penuh (K otler, 1996).
2.2.1.1. Konsentrasi Pada Segmen Tunggal
Pada kasus yang paling sederhana, perusahaan m em ilih untuk berkonsentrasi
pada sebuah segmen tunggal. Perusahaan mungkin sesuai dengan syarat dalam
segmen in i seperti perusahaan mungkin mempunyai dana yang sangat terbatas dan
hanya dapat beroperasi di satu segmen saja, mungkin pula segmen di mana tidak ada
!
pesaing, atau mungkin merupakan segmen yang paling tepat sebagai landasaan untuk
ekspansi ke segmen lainnya. Namun konsentrasi pada segmen tunggal mempunyai
kelernahan diantaranya menimbulkan resiko yang lebih tinggi daripada yang biasa.
$egmen pasar dapat berubah menjadi sangat buruk, sehingga tidak mempunyai
~egmen lain yang dapat dijadikan pegangan sebagai pasar tetap. Kelemahan lain
adalah kem ungkinan pesaing untuk m em asuki pasar yang sam a. Karena alasan-alasan
ini, banyak perusahaan yang lebih suka beroperasi pada lebih dari satu segm en.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 37/129
19
2.2.1.2. Spesialisasi Selel{tif
Di sini perusahaan m em ilih sejum lah segm en, yang masing-rnasing secara
objektif m enarik dan sesuai bagi tujuan dan sum ber daya perusahaan. M ungkin tidak
ada atau keeil sekali sinergi di antara segm en tersebut, tetapi m asing-m asing segm en
m enjanjikan uang yang banyak. Strategi peliputan banyak segm en ini m em punyai
kelebihan dibandingkan peliputan segm en tunggal dalam hal penyebaran resiko
perusahaan. M eskipun satu segm en m enjadi tidak m enarik , perusahaan tetap dapat
rn en gh as ilk an u an g d i s egme n y an g la in .
2.2.1.3. Spesialisasi Produk
D i sini perusahaan m em usatkan diri dalam pem buatan suatu produk tertentu
yang dijualnya kepada beragam kelom pok pelanggan. Perusahaan ini siap m em buat
produk yang berlainan bagi kelom pok pelanggan yang berbeda. M elalui strategi ini,
perusahaan m ungkin m em bina reputasi kuat dalam bidang produk tertentu. R esiko
yang m erugikan terjadi jika produk tersebut digantikan oleh teknologi yang sam a
s ek ali b aru (c an gg ih ) y an g mempun ya i k eu ng gu la n le bih d ib an din g p ro du k semu la .
2.2.1.4. Spesialisasi Pasar
D i sini perusahaan m em usatkan diri untuk m elayani berbagai kebutuhan dari
suatu kelornpok pelanggan tertentu. Perusahaan m em peroleh reputasi kuat karena
mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan ini dan menjadi agen
penyalur untuk sem ua produk bam yang dapat digunakan oleh kelom pok pelanggan
tersebut. Resiko yang m uncu! hanyalah ketika kelom pok pelanggan bersangkutan
tiba-tiba m engalam i pem otongan anggaran dan m engurangi pem be!ian m ereka dari
p eru sa ha an p asa r k hu su s in i.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 38/129
20
2.2.1.5. Peliputan Pasar Secara Penuh
Di sini perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan
semua produk yang mungkin dibutuhkan. Penerapan strategi peliputan pasar penuh
dengan tiga cara um um yaitu pem asaran tak terdiferensiasi, pem asaran terdiferensiasi
dan pem asaran terpadu (Kotler, 1996).
A. P em asa ra n T ak T erd ifere nsiasi (S erb a-sam a)
Perusahaan mengabaikan perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam segmen-
segmen pasar dan mengkhususkan diri dalam melayani seluruh pasar dengan hanya
satu produk atau jasa. Perusahaan dengan strategi ini lebih menitikberatkan pada
lcesamaan kebutuhan konsumen, dan bukan pada perbedaannya. Perusahaan
meraneang suatu produk dan program pemasaran bagi sebagian besar konsumen,
sehingga perusahaan ini mendasarkan diri pada sistem distribusi massal serta iklan
bes ar - be s ar an .
B . P em asaran T erdiferensiasi (Serba-neka)
Perusahaan menetapkan strategi ini dengan melakukan perancangan dan
memproduksi beberapa jenis produk untuk dipasarkan ke dalam beberapa segmen.
Dengan berbagai ragam produk dan eara pemasaran, perusahaan berharap
memperoleh penjualan yang lebih tinggi serta posisi yang lebih kuat pada setiap
segrnen pasar. Berikutnya, posisi yang lebih kuat pada beberapa segmen pasar akan
makin memperkuat kesan keseluruhan konsumen mengenai keadaan perusahaan.
Dengan dem ikian, pembelian ulang akan sem akin sering lagi,
dapat lebih m em enuhi keinginan konsum en.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 39/129
21
c. P em asaran T erp adu
Perusahaan yang m erasa sum berdayanya terbatas akan m ernilih kem ungkinan
yang ketiga, yaitu lebih baik merangkul pangs a pasar yang luas dari satu atau sedik it
segmen pasar daripada memperoleh pangsa pasar yang sedikit pada pasar yang luas.
Dengan pemasaran terpadu ini perusahaan menduduki posisi pasar yang kuat dalam
segmen yang dimasukinya, karen a jelas mem iliki pengetahuan yang lebih besar
mengenai kebutuhan segmen tertentu serta reputasinya yang khusus. Apalagi,
perusahaan beroperasi pada skala ekonom i yang menguntungkan dengan
spesialisasinya di bidang prcduksi, distribusi serta promosi. M aim , bila segmen yang
dim asukinya tepat, tingkat profitabilitas atau laba atas investasi yang diperolehnya
dapat diharapkan lebih tinggi daripada perusahaan saingan. W alaupun dem ikian,
pemasaran terpadu m enghadapi resiko perubahan segm en. Akibat rnasuknya pesaing,
m aka akan membahayakan pendapatan. Sehingga, biasanya perusahaan mulai
m engam ankan diri dengan m emasuki beberapa segmen pasar lain.
2.3. Penentuan Posisi Produk Di Benak Konsumen (Product Positioning)
Setiap produk atau merek harus bersaing dalam merebut pasar, sehingga pada
saat pasar semakin kompetitif membuat perusahaan berusaha memberi sebuah
identitas atau citra tertentu bagi setiap produk m ereka, yang m embedakannya dengan
produk pesaing. T indakan ini dinamakan penempatan produk (product positioning).
M enurut K otler (1996), product positioning adalah tindakan merancang produk dan
bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen, sehingga
dengan dernik ian konsumen segmen dapat memaham i dan menghargai apa yang
dilakukan oleh perusahaan dalam kaitannya m enghadapi para pesaing.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 40/129
22
ldentitas atau citra suatu produk yang ditanamkan di benak konsumen akan
mempengaruhi perilaku mereka terhadap produk tersebut (Trout dan Rifkin , 1997).
Pada situasi persaingan yang bertambah ketat, pertempuran pemasaran tidak terjad i
di rak taka pengecer a tau di pasar, tapi terjad i di benak konsumen.
Untuk itu diperlukan pernyataan akan identitas suatu produk (product
statement) yang bisa m enghasilkan keunggulan di benak orang yang m enjadi sasaran .
Karena itu positioning hams rnembuat produk jadi d ipersepsi berbeda dari produk
pesaing, bukan hanya sekedar berbeda, namun hams dapat benar-benar bisa
memisahkan diri dari yang lain. Hal yang lebih penting lagi, perbedaaan itu d isukai,
ditunggu dan kalau bisa d idam bakan (Kartajaya, 1996).
Product positioning akan menempatkan perusahaan dalam situasi
m enyesuaikan dengan keadaan segmen yang dituju . Sebuah perusahaan yang
m em bidik posisi produk berrnutu tinggi akan m enarik segm en pelanggan yang peduli
terhadap mutu tinggi. Dengan dem ikian , perusahaan akan rnengetahui bahwa ia ham s
menghasilkan produk bermutu tinggi, m enetapkan harga tinggi, m endistribusikan
produknya m elalui penyalur kelas atas dan m emasang iklan di m ajalah berm utu tinggi
(Kotler, 1996). Sehingga kegiatan-kegiatan tersebut merupakan satu-satunya cara
untuk m em ancarkan citra m utu tinggi yang konsisten dan dapat dipercaya.
2.3.1. Langkah Dalam Menentukan Posisi Produk
Tugas penentuan posisi produk meliputi tiga langkah yaitu mengenali
seperangkat keunggulan bersaing yang dapat dimanfaaatkan, mernilih keunggulan
bersaing yang tepat dan secara efektif memberikan isyarat kepada pasar tentang
konsep penentuan posisi produk (Kotler, 1996).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 41/129
23
l,Mengenali Keunggulan Bersaing Potensial
Keunggulan bersaing berasal dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan
suatu nilai bagi para pembelinya yang melebihi biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk menciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli bersedia untuk membayarnya,
dan nilai yang unggul didapat dengan menawarkan harga yang lebih rendah
ketimbang harga pesaing untuk manfaat yang setara atau memberikan manfaat yang
khas yang melebihi harganya yang tinggi (Kotler, 1996).
Dengan kata lain, jika perusahaan dapat menentukan posisinya sendiri sebagai
perusahaan yang memberikan nilai yang Iebih tinggi kepada sasaran yang dipilihnya,
perusahaan tersebut akan memperoleh keunggulan kornparatif Misalnya dengan
menawarkan suatu produk berrnutu, perusahaan tersebut secara r i i l harus
menyerahkan (menjual) produk yang bermutu pula. Jadi posisi diawali dengan
mengadakan pembedaan (differensiasi) tawaran pemasaran perusahaan yang
memberikan nilai lebih besar daripada tawaran pesaing. Sebuah perusahaan dapat
melakukan differensiasi atas tawarannya sehingga berbeda dari tawaran pesaing,
misalnya pembedaan menu rut produk, layanan, teknologi, mutu, harga, personel dan
citra produk (Kotler, 1996).
2. Memilih Keunggulan Bersaing
Banyak keunggulan yang dimiliki oleh suatu produk, namun perusahaan perlu
rnenemukan keunggulan bersaing potensial. Banyak kriteria yang mungkin dapat
berhasil, namun keunggulan itu dapat disisihkan karena terlalu kecil, terlalu mahal
untuk dikembangkan atau sangat tidak sesuai dengan profil perusahaan. Penyeleksian
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 42/129
24
keunggulan bersaing akan melibatkan analisa pencarian kekuatan dan kelemahan
produk. Suatu produk tidak dapat kuat dalam segal a hal, dan lebih baik untuk
berusaha menjadi unggul dalam satu atau beberapa atribut dan m enam pilkan kualitas
dalam hal la innya. Daripada mengejar tujuan yang mustahil yaitu unggul dalam
segala aspek (Kotler, 1996).
M enurut Umar (1997), perusahaan sebaiknya menentukan posismya dengan
lebih dari satu pembeda tetapi hendaknya tidak terlalu banyak. M isalnya, M ichelin
menentukan posisinya sebagai ban yang terus menerapkan teknoJogi dan inovasi
sehingga selalu m em berikan kem antapan dan kenyam anan berkendara.
Akan tetapi tidak setiap pem bedaan dapat dijadikan faktor pem beda. M asing-
masing perbedaan berpotensi m enimbulkan biaya bagi perusahaan dan manfaat bagi
pelanggan , karena itu , perusahaan harus dengan cermat menyeleksi cara-cara yang
akan diterapkannya untuk membedakan dirinya dari yang lain sehingga hasilnya
dapat dirasakan dan dim anfaatkan oleh pelanggan.
3 . M engisyaratkan K eunggulan Bersaing
Perusahaan harus bersaing mengambil langkah-langkah spesifik untuk
membina dan mengumumkan keunggulan bersaing produk mereka dan tidak boleh
menganggap hal itu dengan sendirinya akan diketahui pasar (Kotler, 1996). Dengan
dem ikian , pada produk ban merek M ichelin tipe Pilot yang telah memutuskan akan
membina keunggulan teknologi dan inovasi, maka perusahaan mutlak untuk terus
mengadakan penelitian, pengembangan dan rekayasa teknologi. Setelah itu
perusahaan m engum um kan keunggulan dalam positioning statement yaitu "The New
Generation of High Performance Car Tyres".
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 43/129
25
Sedangkan menurut Umar (1997), setelah penentuan posisi dipilih, perusahaan
harus mengambil langkah untuk mewujudkan dan mengkomunikasikan posisi yang
diinginkan itu kepada konsumen sasaran. Posisi itu dapat terus berkembang secara
berangsur-angsur disesuaikan dengan lingkungan pemasaran yang selalu berubah.
2.3.2. Pernyataan Positioning (Positioning Statement)
Pernyataan positioning harus bisa mewakili citra yang hendak dicetak dalam
benak konsumen. Citra itu harus berupa suatu hubungan asosiatif yang
mencerminkan karakter suatu produk. Misalnya, Volvo-sqjety, Marlboro-pria
maskulin, Pepsi-muda, Gudang Garam-perokok sejati, Lifebuoy-kebersihan, Rinso-
lebih cemerlang, Mercy-klasik, Visa-diterima dimana-mana, Mierosoft-user's
friendly, Gatra-berita terpercaya. Positioning yang baik harus dapat membalik
hubungan itu dengan memperkuat posisi pasarnya. Misalnya majalah berita-Gatra,
atau sabun kebersihan-Lifebuoy. Artinya bila konsumen meneari majalah berita, yang
pertama-tama muneul di benak konsumen adalah majalah Gatra, bukan majalah berita
mingguan lainnya. Sedangkan bila meneari sabun yang mampu menjaga kebersihan
tubuh maka konsumen akan membeli Lifebuoy (Palupi, 1999).
Kata-kata itu diolah dalam bentuk suatu rangkaian kalimat yang menarik yang
disampaikan dengan manis , Kata-kata itulah atribut yang menunjukkan "segi-segi
keunggulan produk terhadap produk pesaing", "solusi bahwa produk yang dimiliki
mampu mengatsi masalah yang dihadapi konsumen", "kumpulan atribut yang
menguntungkan konsumen" atau secara sederhana mewakili unique selling
proposition CUSP).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 44/129
26
Semua kata-kata di atas harus didisain berdasarkan informasi pasar, Sekali
lagi atribut yang ingin ditonjolkan hams dianggap penting oleh konsumen dan
dipercaya oleh marketer bahwa produk yang dim iliki mampu memenuhi klaim
tersebut. Pernyataan yang dihasilkan hams cukup singkat, mudah diulang-ulang
dalam iklan atau dalam bentuk-bentuk promosi lainnya, dan hams memiliki dampak
yang kuat di sasaran pasar. Myers dalam Kasali (1998) percaya bahwa pernyataan
positioning yang baik dan efektif hams mengandung dua unsur, yaitu klaim yang
unik dan bukti-bukti yang m endukung (the claim rest on its support).
Bukti-bukti pernyataan itu hams dinyatakan dengan jelas dan tegas, datang
dari berbagai sumber, hasil-hasil studi dan penelitian, dad mulut ke mulut
(kepercayaan masyarakat), atau berdasarkan hasil publisitas yang ada. Pernyataan ini
hams disebarluaskan melalui teknik-teknik komunikasi yang jitu, pilihan media yang
pas, frekuensi yang optimal dan memerlukan pertimbangan waktu yang baik. Semua
ini menyangkut anggaran, yaitu berapa besar pengorbanan yang hendak diberikan
untuk mencetak pernyataan itu di benak calon konsumen dan m engasosiasikannya
dengan produk yang dijual.
2.3.3. Prinsip PenentuanPosisi Produk
Positioning merupakan strategi komunikasi untuk memasuki jendela otak
konsumen, agar produk, merek atau nama perusahaan mempunyai arti tertentu yang
dalam beberapa segi mencerminkan keunggulan terhadap produk, merek atau nama
perusahaan lain dalam bentuk hubungan asosiatif. Sehubungan dengan itu, maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan (Kasali, 1998), antara lain:
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 45/129
27
1. Positioning a da la h stra te gi k omun ik asi
Komunikasi dilakukan dengan menjembatani produk, merek atau nama
perusahaan dengan calon konsumen. M eski positioning bukanlah sesuatu yang
dilakukan terhadap produk, komunikasi berhubungan dengan atribut-atribut yang
secara fisik maupun non-fisik melekat pada suatu produk. W arna, disain, tulisan yang
tertera di label, kemasan, nama merek adalah diantaranya. Selain perlu diingat bahwa
kornunikasi menyangkut aspek yang luas. Komunikasi bukan semata-rnata
berhubungan dengan iklan meski iklan menyita porsi anggaran komunikasi yang
sangat besar. Komunikasi menyangkut soal citra yang disalurkan melalui model
iklan, m edia yang dipilih, outlet yang menyalurkan produk, sikap para manajer dan
tenaga penjual, berbagai bentuk sponsorship, prcduk-produk terkait, bentuk fisik
bangunan, m anajer/C EO /kom isaris yang diangkat dan sebagainya.
2. Positioning ber sif at d in am is
Perlu diingat bahwa persepsi konsumen terhadap suatu produk, merek atau
nama perusahaan bersifat relatif terhadap struktur pasar dan persaingan. Begitu
keadaaan pasar berubah, begitu sebuah pemimpin pasar jatuh, atau begitu pendatang
baru berhasil m enguasai tem pat tertentu m aka positioning produk akan berubah. Oleh
karena itu patut dipaham i bahwa positioning adalah strategi yang ham s terus-m enerus
die valu asi, d ik em ban gk an , d ipe lih ara d an dib esa rk an .
3. Positioning b erh ub un gan d en ga n event marketing
Karena positioning berhubungan dengan citra di benak konsumen, marketer
hams mengembangkan strategi marketing public relations (M PR) melalui event
marketing yang dipilih yang sesuai dengan karakter produk yang dim iliki.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 46/129
2 8
4. Positioning berhubungan dengan atribut-atribut produk
Konsumen pada dasarnya tidak membeli produk. Menurut Lancaster dalam
Kasali (1998), suatu produk tidak dengan sendirinya memberikan utility. Namun
produk memiliki karakteristik , dan karakteristik-karakteristik itulah yang
membangkitkan utility. Karakteristik itulah yang dalam positioning d is eb ut a trib ut.
Dalam membeli lernari, konsumen memutuskan melalui atribut-atribut seperti disain ,
jenis kayu, warna, tinggi, luas, harga dan sebagainya. Ketika membeli produk
elektronik , konsumen memutuskan membeli melalui mutu suara yang bagus, tahan
lama, gambarnya tajam atau harganya yang memberi value tertentu kepada
konsum en. A tribut-atribut itulah yang ditonjolkan m arketer dalam positioning.
5. Positioning hams memberi arti dan arti itu itu hams penting bagi konsumen.
Pertam a kali yang dilakukan oleh m arketer adalah m encari tahu atribut-atribut
apa yang dianggap penting oleh konsumen (sasaran pasarnya) dan atribut-atribut yang
dikombinasikan itu harus mengandung arti. Pada saat memasarkan mobil m isalnya,
seorang marketer akan memikirkan apakah nilai jual kembali dianggap penting oleh
konsumen. Sedangkan pada saat menjual produk ban, apakah konsumen akan tertarik
pada bentuk alur ban yang mempunyai kemampuan untuk memecah air (aquatred).
6. A tribut-atribut yang dipilih hams unik
Selain unik, atribut-atribut yang hendak ditonjolkan hams dapat dibedakan
dengan yang sudah diakui m ilik para pesaing. Untuk beberapa jenis produk yang
jumlah kompetitornya sedikit, konsumen tidak mengalam i kesulitan untuk
membedakannya, m isalnya antara Pepsi dan C oke. Tapi untuk prcduk-produk lain
yang aktornya demikian banyak mungkin konsumen akan mengalam i kesulitan.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 47/129
29
7 , Positioning harus diungkapkan dalam bentuk suatu pernyataan
Pernyataan ini selain memuat atribut-atribut yang penting bagi konsumen,
harus dinyatakan dengan mudah, enak didengar dan harus dapat dipercaya. Secara
umurn, semakin beralasan kalimat yang diajukan, semakin objektif, maka semakin
d apat d ip er caya .
2.3.4. Berbagai Cara Positioning
Selain menggunakan atribut sebagai alat untuk m engembangkan pernyataan
positioning, praktisi pemasaran juga dapat menggunakan cara-cara lain (Kasali,
1 99 8), y aitu :
1, Positioning berdasarkan perbedaan produk
Marketer dapat menunjukkan kepada pasarnya di mana letak perbedaan
produknya terhadp pesaing (unique product feature). Produsen yang m enghasilkan
produk paritas, seperti tepung terigu, dapat melakukan cara ini, m isalnya dengan
memasukkan resep-resep kue bermutu ke dalam tepung terigunya, sehingga produk
ini dikenal sebagai tepung bermutu untuk membuat kue. Kelemahan cara ini adalah
perbedaan yang ditonjolkan m udah ditiru oleh pesaing.
2. Positioning berdasarkan m anfaat p roduk
Manfaat produk dapat pula ditonjolkan sebagai positioning sepanjang
dianggap penting oleh konsumen. Kendati rumah sakit dilarang beriklan, rumah-
rumah sakit modern dapat mendekati konsumen dengan teknik-teknik konsumen
lainnya, m isalnya menanamkan citra bahwa di rumah sakit itu pasien tidak akan
diperintah oleh dokter, tetapi diajak "bekerjasama" dengan para petugas kesehatan
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 48/129
30
agar menjadi sehat, memperoleh kembali kesehatannya, dan tetap sehat setelah
sembuh. Ada banyak manfaat yang ditonjolkan seperti waktu, kemudahan, kejelasan,
kejujuran, kenikmatan, murah, jam inan dan sebagainya. M anfaat dapat bersifat
ekonom is (murah, wajar, sesuai dengan kualitasnya), fisik (tahan lama, bagus, enak
d iliha t) ata u em osio na l (b erh ubu nga n self image).
3. Positioning b erd as ark an p em ak aia n
Selsun (sham po) rnenggunakan positioning cara ini. D ikatakan "Selsun,
shampo anti ketornbe". Sedangkan Gatorade (m inuman) menggunakan atlet untuk
menunjukkan produk ini adalah m inuman kesegaran. D i sini atribut yang ditonjolkan
adalah pemakaian produk ini. Positioning ini mengharapkan agar konsumen yang
rambutnya berketombe tidak mem ilih shampo merek lain , tetapi mernilih Selsun.
Dem ikian pula mereka yang ingin memperoleh kesegaran ketika berolahraga, cukup
m inurn G atorade (Palupi, 1999).
4. Positioning berdasarkan kategori produk
Positioning in i biasanya dilakukan oleh produk-produk baru yang muncuJ
dalam suatu kategori produk. M isalnya Sampoerna mengeluarkan rokok putih,
Sampoerna A M ild. Rokok in i disebut low tar, low nicotine. S ebelum nya rokok-
rokok yang ditawarkan adalah rokok yang menggambarkan sebagai pria sejati, keras
dan kaya aroma. Ada pula rokok putih yang umumnya berasal dari perusahaan-
perusahaan rnultinasional. Dengan A M ild, Sampoerna ingin menonjolkan dirinya
sebagai yang pertama dalam kategori rokok yang "lebih sehat" dari rokok-rokok
keras (P alupi, 1999).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 49/129
31
5. Positioning k ep ad a p esain g
D i Indonesia marketer dilarang mengiklankan produknya dengan
membandingkan dirinya kepada para pesaingnya, Dalam periklanan modern,
positioning berdasarkan pesaing adalah hal yang m ulai m enjadi biasa di m ana-m ana.
D i Amerika perbandingan diperkenankan karena terbukti mampu mengangkat
perusahaan-perusahaan keeil yang membandingkan dirinya dengan perusahaan-
perusahaan besar. Avis m engatakan "We are number 2", Konsumen segera ingat
bahwa ia nomor 2 setelah Hertz yang memang nomor I. D i Indonesia, karena
perbandingan langsung dilarang, m arketer bisa menggunakan cara tidak langsung.
Sam poerna A m engatakan "how low can you go", ketika D jarum mengeluarkan L.A
Light dan Bentoel m eluneurkan Star M ild (Palupi, 1999).
6 , Positioning me la lu i ima jin as i
Positioning memang merupakan hubungan asosiatif M arketer bisa
mengembangkan positioning produknya dengan menggunakan imajinasi seperti
tempat, orang, benda-bend a, situasi dan lain sebagainya. L.A L ight d ia so sia sik an
dengan Los Angeles. Maskapai penerbangan Singapore A irlines mengasosiasikan
dirinya dengan kebudayaan-kebudayaan Indonesia (terlihat dalam iklan-iklannya
yang diputar di C NN), Tabloid Kontan ketika baru terbit diasosiasikan dengan Tanri
Abeng, C yril! Noerhadi, dan eksekutif-eksekutif bisnis lainnya, Marlboro
d ia so sia sik an d en ga n American Cowboys, sabun Lux diasosiasikan dengan bintang-
bintang film atau artis wanita mud a, dan sepatu N ike diasosiasikan dengan bintang-
bintang olahraga top seperti M ichael Jordan (K asali, 1998).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 50/129
32
7. Positioning berdasarkan masalah
Terutama untuk produk atau jasa baru yang belum begitu dikenal. Produk
(barang atau jasa) baru biasanya diciptakan untuk member! solusi kepada
konsumennya. Masalah yang dirasakan dalam masyarakat atau dial ami konsumen
diangkat ke permukaan, dan produk yang ditawarkan diposisikan untuk memecahkan
persoalan-persoalan tersebut (Kasali, 1998). Persoalan itu biasanya berhubungan
dengan sesuatu yang aktual, dapat berupa persoalan jangka pendek yang waktunya
singkat sekali untuk diatasi (atau masyarakatnya segera beralih kepada persoalan lain
yang dinilai lebih penting) atau suatu persoalan yang dinamis dan jangka panjang.
Praktisi pemasaran dapat memilih cara mana yang akan ditempuh. Masing-
masing menawarkan cara yang berbeda-beda tapi semuanya menggunakan atribut
yang melekat pada produk, dan atribut itu hams dianggap penting oleh calon
konsumen, dapat dibedakan dengan yang sudah ditonjolkan para pesaing, dan
sebaiknya praktisi pemasaran mampu menjadi penguasa di atribut tersebut.
Menjadi penguasa berarti marketer harus menjadi yang pertama menguasai
atribut itu dan mampu mempertahankannya dari serbuan para pesaing yang datang
belakangan. Atau kalau sudah ada orang lain atau produk lain yang memimpin pasar,
marketer harus mampu menghalaunya sehingga konsumen benar-benar memutuskan
hubungan asosiatif itu dengan merek pesaing. Kalau tidak mampu, sebaiknya dicari
atribut lain yang dianggap penting dan belum disentuh oleh pesaing, lalu tumbuhkan
kesadaran bahwa atribut itu penting, dan peliharalah sebaik mungkin. Ini artinya
marketer harus bekerja keras, bertindak kreatif dan memornpa anggaran yang
flkesibel tergantung pada serbuan pesaing dan kesiapan calon konsumen.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 51/129
33
2.4. Citra Merck
M enurut Keegan et al (1995), citra merek merupakan kumpulan kesan yang
mernpengaruhi persepsi konsumen terhadap sebuah merek , term asuk di dalamnya
pengidentifikasian unsur-unsur dan sifat m erek serta manfaat-m anfaat yang
dijanjikan . Pesona yang timbul d i balik sebuah merek terten tu berasal dari
kornunikasi yang dilakukan perusahaan dan pengalaman yang diperoleh oleh
konsum en, m elalui ik lan yang pernah dilihat, kegiatan-kegiatan prom osi, publisitas,
logo atau nama merek, nama perusahaan, pelayanan oleh perusahaan , kemudahan
untuk mendapatkan merek , kemasan/harga merek dan juga melalui informasi dari
tem an atau keluarga konsum en.
C ara menjaga citra m erek dapat dilakukan dengan melakukan pengembangan
produk yang berkesinambungan dan kendali mutu yang ketat (Puradisastra dalam
Rahman et ai, 1996). Kedua cam ini biasanya dilakukan perusahaan-perusahaan
besar/multinasional yang ditunjang modal kuat, seperti Unilever, C oca-C ola dan
lndofood. Unilever m isalnya, mempunyai perhatian besar terhadap riset dan
pengembangan produk dengan mengalokasikan dana yang cukup besar untuk biaya
riset dan pengembangan. Hasilnya, muncul berbagai produk bam bahkan produk
yang diperbaharui, yang m am pu m enutup setiap celah pasar yang diincar pesaingnya.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 52/129
III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Segmentasi Pasar
Pasar merupakan himpunan semua penjual dan pelanggan potensial yang
sama-sama mempunyai kebutuhan atau keinginan yang mungkin ingin dan mampu
terlibat dalam pertukaran untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan. Pasar terdiri
dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya keinginan,
kemampuan keuangan, lokasi, sikap pembelian dan cara pembeliannya. Pasar dapat
berupa sebuah segmen bila di dalamnya masih terdapat banyak penghuninya.
Dari perbedaan tersebut dapat dilakukan segmentasi pasar. Segmentasi pasar
adalah bagaimana cara praktisi pemasaran atau marketer dalam memandang pasar.
Hal ini dapat dilakukan dengan melihat pasar berdasarkan kumpulan orang yang
tinggal di suatu tempat, sehingga perlu dibedakan antara orang yang tinggal di tempat
yang satu atau lainnya. Cara memandang pasar ini populer disebut segmentasi
geografis. Cara lain yang biasa digunakan adalah dengan memandang pasar sebagai
kumpulan orang yang berbeda-beda, baik dari segi demografis, psikografis, bahkan
perilaku pembelinya.
Segmentasi pasar dimulai dengan mengenal perilaku konsumen, untuk
menentukan kelompok konsumen mana yang dituju perusahaan sebagai sasaran
penjualan, dan menentukan kebutuhan serta keinginan kelompok konsumen tersebut
yang akan dipenuhi dan dipuaskan. Segmentasi pasar bila dilakukan secara tepat,
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 53/129
35
m aka akan m uncul target pasar bam yang belum ditem ukan oleh pesaing. Situasi ini
membuat ma sa la h-mas ala h positioning menjadi lebih mudah. Sebab usaha untuk
m em bedakan diri dengan pem ain lain , cukup tereerm in di target pasar yang dituju.
N am un , jik a bu kan seb ag ai "p en gh un i" pertarna di segm en pasar tersebut, m aka perlu
dipikirkan positioning yang sanggup membedakan dengan pemain lain yang telah
terlebih dahulu hadir (kompetitor). O leh karena itu, suatu segmentasi yang
menghasilkan target pasar "baru" yang belum pernah ada, lebih memudahkan
penetapan positioning. Jad i d en gan m elak uk an re -segmen ta si p asa r, d ap at ditem uk an
su atu targ et pa sar b arn .
3.2. Penetapan Pasar Sasaran
P ad a d asarn ya segmen tasi p asar m en un juk kan p elu an g-p elu an g d alam se gm en
pasar yang dihadapi oleh perusahaan. Setelah segm en pasar diketahui, selanjutnya
pe ru sah aan ha ru s m en ilai, m en ge va lu asi d an selan ju tn ya m emutu sk an b erap a se gm en
pasar yang akan dieakup, lalu mem ilih segmen mana yang akan dimasuki dan
dilayani.
S ebagai hasil evaluasi berbagai segm en, perusahaan diharapkan m enem ukan
satu atau lebih segmen pasar yang bermanfaat untuk dimasuki. Selanjutnya
perusahaan ham s m em utuskan m ana dan berapa banyak segm en yang akan dim asuki,
m elalui penetapan pasar sasaran (market targeting). P eran g p em asaran diten tu kan
oleh ketepatan m em ilih pasar sasaran (target market) yang sangat tergantung dari
eara m emba gi p asar atau pemilih an v aria be l segmen tasi p asar (market segmentation),
se hin gg a k emudia n d ap at m ela ku ka n p en en tu an p osis i p ro du k (product positioning).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 54/129
36
3.3. Penentuan Posisi Produk
Setelah memandang pasar dan mengoptimalkan pasar, elemen ketiga dari
strategi pemasaran yang sangat penting dilakukan perusahaan adalah product
positioning, yaitu cara menempatkan diri (produk) agar dipersepsi sebagai produk
unggul oleh orang (konsumen) yang ada di pasar yang dituju. Product positioning
harus jelas, sebab dalam benak konsumen itulah sesungguhnya persaingan pemasaran
tengah berlangsung. Jika produk berhasil memenangkan persaingan di benak
konsumen (melalui persepsi), kemungkinan besar produk itu akan dibeli.
Berkaitan dengan tujuan yang ditetapkan PT. Goodyear Indonesia, product
positioning atau product re-positioning dapat membantu perusahaan menciptakan
nilai tambah bagi produk ban luar-nya sehingga terus memiliki keunggulan dan
menjadi metode yang dapat meningkatkan pengembalian investasi. Untuk itu dengan
adanya product positioning bagi segmen pasar mahasiswa dan pe1ajar, PT. Goodyear
Indonesia dapat menciptakan product image kepada segmen pasar mahasiswa dan
pelajar pada tahap dini sehingga kelak terbentuk market position.
Pada penelitian ini, digunakan metode analisis korespondensi yang dari
hasilnya didapat analisis keunggulan dan kelemahan produk ban luar Goodyear dan
analisis karakteristik ban mobil ideal. Keduanya menjadi dasar bagi analisis product
positioning untuk mengetahui kekuatan citra produk ban luar Goodyear di benak
segmen pasar mahasiswa dan pelajar, serta mengetahui kemungkinan peluang bagi
pengembangan produk ban tersebut yang sesuai dengan keinginan target pasar baru
tersebut. Sehingga hasil penelitian product positioning dapat menjadi dasar rancangan
strategi pemasaran ban luar Goodyear tipe kendaraan penumpang yang tepat.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 55/129
37
3.4. Kerangka Konseptual Penelitian
Berangkat dari konteks kerangka pemikiran maka kerangka konseptual
penelitian dapat dijabarkan pada Gambar 1 berikut:
Perkembangan Ban Luar Tipe
Kendaraan Penumpang
di Jakarta dan Jawa Barat
+Segmentasi Pasar I
~
Segmen Pasar Mahasiswa dan Pelajar
+Analisis Product Positioning Ban Luar
* +Ban Merek Ban Merck
Goodyear Non-Goodyear
i +Analisis Keunggulan
! - . - . - . - . - . - . - . - . - . - . - . - . - . - ~ ~
Analisis,
dan Kelemahan " " """,' Metode Analisis
! " " "" '" Karakteristik. . . P O !
Korespondensi .. . . .. .
Karakteristik Produk , , Ban Ideal,, . - . - . - . - . - ~ - . - . - . - . - . - . - . - . - .
" '"
Analisis Product Positioning Ban Luar Morek
" " """.. Goodyear Berdasarkan Persepsi Konsumen . . . .
Mahasiswa dan Pelajar
, , .
Positioning Statement
Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian Penentuan Posisi Produk (Product
Positioning) Ban Luar Merek Goodyear Tipe Kendaraan Penumpang
Untuk Mendukung Rancangan Strategi Pemasaran Sasaran
Pada Segmen Pasar Mahasiswa dan Pelajar
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 56/129
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan survei yang dilaksanakan di wilayah Jakarta, Bogor
dan Bandung. Pemilihan lokasi survei dilakukan secara sengaja (purposivey atas
pertimbangan bahwa penduduk wilayah tersebut dianggap dapat mewakili konsumen
ban luar pengganti (replacement) untuk kendaraan roda empat jenis penumpang
(passenger car). Sedangkan penentuan lokasi penyebaran kuisioner kepada responden
dilakukan juga secara sengaja yaitu ditentukan pada saat (1) terjadi kegiatan-kegiatan
otomotif yang diduga banyak didatangi oleh kelompok mahasiswa dan pelajar, seperti
bursa otomotif di Bandung, kontes modifikasi mobil di Jakarta dan kegiatan balap
mobil di Sirkuit Sentul, Bogor, dan (2) pada tempat-tempat berkumpulnya kelompok
mahasiswa dan pelajar seperti bengkel-bengkel mobil, rumah modifikasi, tempat
berkumpulnya klub-klub mobil, kampus dan sekolah. Penelitian ini berlangsung
selama dua minggu, yang dilaksanakan pada bulan Juli 1999 (Lampi ran 7).
4.2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini akan menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data
sekunder. Teknik pengumpulan data untuk data primer konsumen ban luar pengganti
diperoleh dari penggunaan kuisioner sebagai instrumen alat bantu wawancara, yang
telah disiapkan sebelumnya. Data primer tersebut terdiri dari identitas masing-masing
respond en, peubah-peubah yang menjadi ciri-ciri dari ban Goodyear dan peubah-
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 57/129
39
peubah yang diinginkan oleh respond en yang diambil dari responden pemakai ban
Non-Goodyear. Sedangkan data sekunder diperoleh dari informasi-inforrnasi bersifat
umum seperti buku-buku, majalah, makalah, laporan penelitian serta dari berbagai
instansi terkait yaitu Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) dan Lembaga I lmu
Pengetabuan Indonesia (LIPI). Jenis data sekunder rneliputi deskripsi perkembangan
industri ban, karakteristik industri ban, kapasitas produksi, produksi (output) dan
penjualan. Data sekunder mengenai gambaran umum perusahaan meliputi deskripsi
nama perusahaan, produk dan lokasi, deskrips i lingkungan internal dan eksternal
perusahaan diperoleh dari laporan tahunan PT. G oodyear Indonesia.
4.3. Metode Penarikan Contoh
Metode penarikan contoh yang digunakan untuk pem ilihan konsumen ban
luar eceran contoh dilakukan dengan teknik acak berkuota (Quota Sampling). Semua
anggota atau subjek penelitian tidak mem iliki peluang yang sama untuk dipilih
sebagai eontoh (sam pel). Dalam pengambilan sampel seeara kuota, diidentifikas ikan
kumpulan karakteristik penting dari populasi dan kemudian memilih sampel yang
diinginkan secara non-aeak. Hal ini diasumsikan bahwa sampel-sampel tersebut
sesuai dengan karakteristik populasi yang telah ditetapkan (V ockell dalam Sevilla et
al, 1993). Proses ini dilanjutkan terus sam pai tiba pada Iw ata.
Penelitian dilakukan kepada mahasiswa dan pelajar yang menjadi konsumen
ban luar merek Goodyear dan merek selain Goodyear (Non-Goodyear). Pem ilihan
responden ditentukan m elalui kriteria sebagai berikut:
1. Laki-laki atau wanita berusia 16-25 tahun.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 58/129
40
2. Status pendidikan: mahasiswa PTNfPTS atau pelajar SMA.lSl\1K.
3. Tinggal di daerah Jakarta, Bogar atau Bandung.
4. Memiliki kendaraan jenis penumpang (passenger car).
5. Pernah membeli dan memakai ban luar selama satu tahun terakhir.
Pemilihan konsumen ban luar eceran contoh sebagai responden yang
diwawancara hams memenuhi 5 kriteria (screening) yang sesuai dengan Lampiran 1.
Selanjutnya kepada responden yang 1010skriteria tersebut diajukan pertanyaan pada
kuisioner mengenai karaktersitik ban mobil ideal (Lampiran 2) yang ditujukan kepada
respond en yang memakai ban merek selain Goodyear (Non-Goodyear). Sedangkan
pertanyaan pada kuisioner mengenai persepsi konsumen terhadap ban Goodyear
(Lampiran 3) ditujukan kepada responden yang memakai ban merek Goodyear.
Pada setiap wilayah penelitian, pengambilan contoh responden dibatasi
(kuota) sampai pada 40 responden untuk diwawancarai dengan menggunakan daftar
pertanyaan terstruktur, sehingga pada akhirnya ketika 3 wilayah digabungkan, akan
terdapat 120 respond en yang terpilih sebagai contoh. Responden terpilih nantinya
setelah terkumpul akan diseleksi kesesuaian antara kriteria dengan identitas, kriteria
dengan kuisioner, atau identitas dengan kuisioner. Sehingga terdapat kemungkinan
berkurangnya jumlah responden yang dijadikan contoh.
4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Analisis korespondensi merupakan analisis peubah ganda (multivariate
analysis) yang berkaitan dengan statistika deskriptif, atau sebagai suatu teknik untuk
mendapatkan cara penyajian simultan terbaik (the best simultaneous representation)
dari dua gugus atau lebih data yang membentuk baris dan kolom matriks. Analisis
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 59/129
41
korespondensi biasanya digunakan untuk data-data kualitatif di mana data tersebut
disusun dalam bentuk tabel kontingensi (tabulasi silang). Analisis ini mempunyai
konsep dasar dan tujuan yang mereduksi data ke dalam ruang dimensi yang lebih
rendah (yaitu dua dimensi) berdasarkan akar ciri terbesar untuk mempertahankan
informasi yang optimum. Pada dasarnya konsep yang digunakan adalah penguraian
nilai singular dan pendekatan matriks berpangkat rendah (Greenacre, 1984). Selain
itu analisis ini juga digunakan untuk melibat keterkaitan antar peubah, yaitu secara
profil baris dan kolom (Lebart et al, 1984).
Salah satu kelebihan anal isis korespondensi adalah penyajrannya dalam
bentuk grafik secara geometrik, untuk memberikan gambaran kedekatan profil (jarak)
antar kategori pada tiap gugus data. Setiap titik yang mewakili suatu kategori
menggambarkan profil dari kategori tersebut (Greenacre, 1984). Perhitungan jarak
didasarkan pada konsep jarak khi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut:
p
d2(i,i') =L
j = l
2
_1_
fj
( A-_ih)ji ji'
di mana:
: ],2, ... ,n f : total frekuensi relatifbaris ke-z
~j : total frekuensi lajur ke- j: 1,2, ... ,p
fij : frekuensi relatif sel baris ke-i lajur k e " : i
Konsep jarak khi-kuadrat memenuhi kaidah ekivalensi dalam sebaran yaitu:
1. Jika dua baris yang identik (penyebaran frekuensi relatif masing-masing kelas
pada lajur yang sama) digabungkan, maim jarak antar lajur maupun profil
sebarannya tidak berubah.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 60/129
42
2. Jika dua lajur yang identik digabungkan, maka jarak antar baris maupun profil
sebarannya tidak berubah.
Dua buah baris atau lajur memiliki sebaran frekuensi relatif yang sama bila
jarak khi-kuadrat bernilai nol. Jadi semakin besar jarak antara dua buah baris atau
lajur menunjukkan semakin besar pula perbedaan sebaran frekuensi relatif keduanya.
Jika N adalah matriks data berukuran (IxJ) yang dinotasikan : N(ixj) dan Xij :::;;
dengan pangkat K, maka matriks korespondensi atau matriks frekuensi relatif P
diperoleh dengan membagi setiap unsur matriks N dengan total semua unsur matriks
N. Matriks korespondensi P dapat ditulis dalam bentuk persamaan matriks:
P(iXj) =(1/n ..) N dengan n.•= l'Nl
Jika Dr (ixj) = diag (r) dan D, (ixj) r = diag (c) dengan r =PI serta c =P'l,
maim matriks profil baris dan kolom dapat ditulis dalam persamaan matriks:
R =Dr-IP dan c=DC -1 P'
Untuk memperoleh koordinat dari baris dan kolom dilakukan penguraian nilai
singular terhadap matriks (P-rc') (Greenacre, 1984) yang menghasilkan:
(P - rc') =A D)LB' dengan
di mana:
D~L : matriks diagonal dari nilai singular
A(ixj) : matriks dari vektor singular kiriBOxk) : matriks dari vektor singular kanan
Dengan demikian koordinat dari profit baris dan kolomnya yaitu:
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 61/129
43
Untuk menginterpretasikan profil-profil dari ruang berdimensi dua, dapat
dilakukan dengan melihat kontribusi mutlak dan kontribusi relatif Kontribusi mutlak
digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh masing-
masing titik terhadap pembentukan sumbu utama, yang diperoleh dengan cara:
Massa x (koordinat titik tersebut pada surubu ke-k)22
].lit
Sedangkan kontribusi relatif atau kuadrat kosinus antara vektor profil dan
sumbu utama digunakan untuk melihat proporsi keragaman yang dapat diterangkan
oleh sumbu utama terhadap profil-profil tersebut, yang diperoleh dengan cara:
Col Sit = (koordinat titik tersebut pada surubu ke-k)2
jumlah (koordinatj' dari seluruh sumbu
Kontribusi relatif yang tinggi pada suatu titik untuk sumbu utama ke-k, berarti
bahwa sumbu sumbu utama ke-k menjelaskan inersia titik tersebut dengan baik.
Adapun hubungan yang terjadi dari kedua kontribusi tersebut adalah secara umum
tingginya kontribusi titik terhadap inersia sumbu berimplikasi tingginya kontribusi
relatif sumbu tersebut terhadap inersia titik, tetapi hubungan sebaliknya tidak terjadi.
Interpretasi titik dari profil baris atau kolom adalah jarak dua titik yang
berdekatan pada profil baris atau kolom yang berarti bahwa kedua profil tersebut
mempunyai sebaran yang sama. Sedangkan bila suatu titik dari profil baris atau
kolom berada dekat dengan titik pusat maim berarti profil tersebut mempunyai rata an
profil dari baris atau kolom tersebut.
Pada penelitian ini profil baris ditunjukkan dengan peubah-peubah yang
berjumlah 31 peubah yang merupakan ciri-ciri dari suatu ban mobil pada umumnya.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 62/129
44
Pada lembar kuisioner karakteristik ban ideal dan kuisioner mengenar persepsi
konsumen terhadap ban luar Goodyear tipe kendaraan penumpang memiliki
kesamaan baik dari peubah maupunjumlah peubah.
Sedangkan profil kolom merupakan profil skala penilaian yang dibatasi oleh 5
skala penilaian. Pada lembar kuisioner mengenai karakteristik ban mobil ideal
(Lampiran 2), skala penilaian dibatasi oleh sangat tidak penting (STP), tidak penting
(TP), netral (N), penting (P), dan sangat penting (SP). Sedangkan pada lembar
kuisioner mengenai persepsi konsumen terhadap ban luar Goodyear (Lampiran 3),
skala penilaian dibatasi oleh sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N),
setuju (S) dan sangat setuju (SS).
Deskripsi data digunakan untuk melihat sebaran responden berdasarkan data
geografisnya. Data dalam penelitian ini dibagi menjadi enam bagian, yaitu kota
Bogor - ban Goodyear (F - G), Bogar - ban non Goodyear (F - NG), Jakarta- ban
Goodyear (B - G), Jakarta - ban non Goodyear (B - NG), Bandung - ban Goodyear (D
- G), dan Bandung - ban non Goodyear (D - NG).
Setelah dilakukan pembagian data menjadi enam bagian, kemudian dilakukan
penggabungan data Bogor-Jakarta-Bandung, sehingga data yang ada hanya terbagi
menjadi dua bagian, sesuai kuisionernya, yaitu kuisioner mengenai karakteristik ban
mobil ideal dan kuisioner mengenai persepsi konsumen terhadap ban luar Goodyear.
Analisis ini menyajikan data dalam bentuk grafis secara geometrik. Terdapat
dua plot korespondensi untuk setiap bagian, yaitu plot ash dan plot kedua yang
berfokus pada pemusatan peubah (dengan menghilangkan data pencilan), yang
dimaksudkan untuk melihat hubungan antar peubah secara lebih jelas.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 63/129
45
Hasil analisis korespondensi dari kuisioner mengenai karakteristik ban mobil
ideal merupakan hasil akhir dari pendapat seluruh konsumen mahasiswa dan pelajar
tanpa dibedakan penggunaan merek tertentu dad merek ban mobil yang dijual di
Indonesia. Hasil analisis korespondensi ini akan dijadikan dasar bagi analisis
karakteristik ban mobil yang ideal, yang harus dimiliki oleh suatu ban luar mobil
sehingga mampu membuat konsumen mahasiswa dan pelajar mempunyai keinginan
untuk membeli ban tersebut. Sedangkan analisis korespondensi dad kuisioner
mengenai persepsi konsumen terhadap ban luar Goodyear, merupakan jawaban dari
konsumen mahasiswa dan pelajar yang menggunakan (user) ban mobil Goodyear.
Ciri-ciri atribut produk yang dimiliki ban luar Goodyear tersebut yang menjadi dasar
bagi analisis keunggulan dan kelemahan produk tersebut.
4.5. Definisi Operasional
Merek yang terkenal adalah merek yang po puler, di mana konsumen
mernpunyai tingkat pengenalan (awareness) yang tinggi terhadap merek tertentu.
Produk yang berkualitas tinggi adalah produk yang memiliki karakteristik,
kualitas unsur, dan bagian-bagian atau pelayanan yang disertakan, serta mempunyai
kesesuaian dengan spesifikasi yaitu hasil akhir yang tanpa cacat (zero defect),
Produk yang bervariasi adalah produk-produk yang dibuat dan ditawarkan
untuk memenuhi hampir seluruh kemungkinan kebutuhan pelanggan.
Produk dalam negeri adalah produk yang dibuat dan dihasilkan di Indonesia.
Penampilan yang menarik adalah penampiian yang menarik bila ditinjau dari
segala segi, baik dari segi bahan, estetika maupun dekorasi. Pada ban Iuar mobil,
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 64/129
46
penampilan di sini sebagai atribut yang terlihat seperti disain pola telapak atau alur
ban (kembang), tipis-tebalnya profit tinggi dinding ban, lebar-tidaknya lebar telapak
ban, tirnbul-tidaknya bentuk huruf pada permukaan dinding ban, dan berwarna-
tidaknya tulisan pada permukaan dinding ban.
Daya cengkeram (traksi) roda Icejalan adalah besar cengkeraman ban (roda)
yang mampu dihasilkan terhadap permukaan jalan.
Daya cengkeram roda saat pengereman adalam cengkeraman ban (roda) yang
mampu dihasilkan terhadap permukaan jalan pada saat dilakukan pengereman.
Pengendalian yang mantap adalah kemampuan ban untuk membantu
kemantapan mobil ketika dikendarai di segala tingkat kecepatan, baik di kecepatan
rendah maupun kecepatan tinggi.
Stabil saat menikung adalah kemampuan ban melawan gaya sentrifugal ketika
mobil dalam posisi berbelok.
Tahan lama adalah sifat ban yang tidak cepat berkurang ketebalan sabuk dan
telapak (tidak cepat aus) sehingga mempunyai umur pakai yang lama.
Mernberikan rasa aman dan nyaman adalah keadaan di mana ban mampu
memberikan rasa aman dan nyaman ketika dipakai sehingga mernberikan keyakinan
sebelum atau pada saat dipakai berkendara, yang diwujudkan oleh tidak mudah pecah
(meletus), tidak kehilangan daya cengkeram, mampu dan aman dipakai di kecepatan
tinggi.
Meredam getaran, guncangan dan benturan adalah keadaan di mana ban
mampu meredam kondisi jalan yang tidak mulus, seperti jalan yang bergelombang,
berpasir, berlumpur, berlubang, gundukan, polisi tidur, kerikil atau rintangan dijalan.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 65/129
47
Mengimbangi manuver dan akseleras i adalah keadaan di mana ban mampu
dalarn mengimbangi manuver secara cepat, yaitu ketika membelok, mengerem dan
berakseleras i secara m end adak.
Handal dalam segal a medan dan cuaca adalah sifat ban yang mampu
beradaptasi pada segala kondis i jalan (mulus, bergelombang, berlumpur, berpasir,
berlubang) dan cuaca (panas , hujan, jalan kering, jalanan basah).
T idak mudah tergelincir adalah keadaan di mana ban handal dalam
mencengkeram jalan ketika menghadapi pengereman, melintas i permukaan jalan
yang licin karena basah dan ketika berakselerasi tiba-tiba. Istilah lain dari tidak
m udah tergelincir adalah tidak m udah selip.
T idak mudah melayang adalah keadaan di mana ban tidak mengalam i
kehilangan daya cengkeram ke jalan yang disebabkan oleh efek hydro atau
aquaplaning akibat genangan air di perm ukaan jalan.
Tahan panas, m inyak dan unsur kim ia lainnya adalah kemampuan ban dalam
menghadapi gesekan dan panas berlebihan, serta mampu meredam reaksi yang
ditimbulkan oleh m inyak dan unsur kim ia lainnya yang mempengaruhi suhu ban dan
unsur-unsur yang terdapat pada ban.
B entuk mudah berubah adalah keadaan di mana bentuk ban mudah berubah,
seperti cepat tipis (aus), mudah benjol, gundul pinggir, gundul bergelombang dan
mengelupas .
Tingkat kebisingan adalah tingkat suara gesekan ban yang masuk ke dalam
ru an g p en umpa ng .
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 66/129
48
Harga yang sesuai kualitas adalah harga yang ditawarkan kepada konsumen
sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan.
Harga yang lebih murah dibanding pesaing adalah harga produk ban yang
ditawarkan kepada konsumen lebih murah dibandingkan produk sejenis yang
ditawarkan pesaing.
Ketersediaan ban di semua toko adalah kemampuan di mana produsen ban
mampu mengisi persediaan ban di semua distributor, agen dan taka penjual ban.
Promosi yang menarik adalah promosi yang mampu menarik minat
pembacanya untuk lebih jauh mengetahui isi dan pesan dari promosi tersebut.
Pemberian potongan harga adalah promosi yang dilakukan melalui pemberian
potongan harga atau diskon jika membeli ban, biasanya diskon yang diberikan
sebesar 10-IS%.
Pemberian bonus pembelian adalah promosi yang dilakukan melalui
pemberian bonus jika membeli ban, biasanya bonus ini berupa suvenir seperti stiker,
gantungan kunei, payung atau penutup ban eadangan (serep).
Profil ban tipis adalah ban yang didisain mempunyai ukuran ketinggian ban
antara bibir ban (bead) ke telapak kembang ban yang rendah, biasanya juga
diimbangi oleh disain telapak yang lebar. Dicirikan dengan seri SO , 4S, 40, dan 3S .
Profil ban tebal adalah ban yang didisain mempunyai ukuran ketinggian ban
antara bibir ban (bead) ke telapak kembang ban yang tebal atau tinggi. Dieirikan
dengan seri paling kecil 60.
Ban tubeless adalah ban yang dibuat khusus penggunaannya tanpa memakai
ban dalam (tube).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 67/129
49
Ban memakai ban dalam adalah ban yang dibuat khusus penggunaannya
memakai ban dalam (tube).
Berputar di temp at adalah keadaan di mana ban telah berputar sesuai putaran
mesm namun kendaraan tidak beranjak semestinya, sehingga menimbulkan gesekan
yang berlebihan antara ban dengan permukaan jalan (lyre burning).
Pecah ban adalah keadaan ban yang pecah, meletus, gernbos atau bocor akibat
dari tertusuk benda tajam, perbedaan suhu ban, tekanan yang tinggi, dan terkena
panas, minyak dan unsur kimia.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 68/129
v. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
PT. Goodyear Indonesia merupakan anak dari perusahaan induk yaitu The
Goodyear Tire and Rubber Company Limited, yang merupakan perusahaan ban
pertama yang didirikan pada 29 Agustus 1898 di Akron, Ohio, Arnerika Serikat.
Sejarah berdirinya PT. Goodyear Indonesia dimulai dengan dibukanya
perkebunan karet "Wing Foot Estate" seluas 40.000 hektar di Sumatera Utara. Dalam
upaya lebih memantapkan eksistensi perusahaan, PT. Goodyear Indonesia pada tahun
1930 membentuk sebuah unit kerja yang bertugas mengadakan penyelidikan untuk
mendirikan pabrik ban di Indonesia. Sehingga dalam kurun waktu enam bulan,
didirikan pabrik ban di kota Bogor dengan nama NV. The Goodyear Tire and Rubber
Company pada tanggal 1 Mei 1935.
Pada tahun 1965-1967 sesuai kebijaksanaan pemerintah, perusahaan ini
dinasionalisasikan dan diganti namanya menjadi Gelora Yudha. Kemudian pada 11
Desember tahun 1971 perluasan pabrik pertama kali dilakukan dan pada 25 Mei 1974
dilakukan perluasan pabrik yang kedua kali ditandai dengan didirikannya pabrik
vulkanisir di Pulo Gadung, Jakarta. Kemudian pada tanggal 25 Juli 1978, Gelora
Yudha berganti nama lagi menjadi PT. Goodyear Indonesia dengan kantor pusat di
Jalan Pemuda No. 27, Bogor.
PT. Goodyear Indonesia mempunyai motto Quality is The Key to Consumer
Satisfaction. Dengan motto ini dapat dilihat bahwa PT. Godyear Indonesia sangat
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 69/129
51
mengutamakan kualitas produknya, dalam upaya pemenuhan keinginan konsumen.
Berpedoman kepada motto tersebut, terus diupayakan peningkatan kualitas produk
dalam persaingan dan untuk memenuhi selera konsumen sesuai perkembangan waktu
dan keadaan.
Misi perusahaan sendiri adalah mencapai kepuasan bagi para pelanggan akan
produk dan servis. Ini berarti perusahaan akan selalu meningkatkan kinerjanya untuk
mencapai kepuasan konsumen tersebut, seiring dengan peningkatan mutu yang
diinginkan oleh konsumen. Misi perusahaan ini berperan sebagai penuntun karyawan
yang tersebar untuk bekerja ke arah perwujudan tujuan perusahaan.
Tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan adalah bahwa perusahaan berusaha
menciptakan nilai (creating value) dengan menjalankan metoda yang dapat
meningkatkan pengembalian investasi. Perusahaan akan terus berinovasi untuk
menciptakan nilai tambah bagi produknya sehingga terus memiliki keunggulan dalam
kornpetisi dan akan terus meningkatkan pengembalian investasi.
5.1. Struktur Organisasi PT. Goodyear Indonesia
Struktur organisasi PT. Goodyear Indonesia secara umum tidak jauh berbeda
dengan struktur organisasi Goodyear Corporation yang berpusat di Akron. Struktur
organsasi .ini bersifat fleksibel, hal ini disebabkan hampir pada setiap tahun susunan
organisasi selalu mengalami perubahan yang bertujuan untuk menyesuaikan
(adaptable) dengan keadaaan lingkungan.
Pembagian tug as dan tanggung jawab rnasing-masing jabatan dalam struktur
organisasi PT. Goodyear Indonesia adalah sebagai berikut:
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 70/129
52
President Directol'
Presiden Direktur memegang peranan tertinggi dan bertanggungjawab atas
segala kegiatan yang berjalan dalarn perusahaan yang dipirnpinnya kepada President
Goodyear Corporation di Akron.
Dalarn rnelaksanakan tugasnya Presiden Directur didarnpingi oleh seorang
Executive Secretary dan dibantu oleh:
1. Vice President Director and General Manager.
2. Production Manager.
3. Finance Director.
4. Sales Director.
5. General Merchandise and Material Control Manager.
6. Public Relation Manager.
Vice President Director and General Manager
Jabatan sebagai seorang wakil Presiden Direktur mempunyai tugas untuk
mewakili perusahaan dalam hubungan dengan pemerintah pusat, yakni dalarn hal
penandatangan perjanjian kontrak penjualan. Tugas lain yang menjadi tanggung
jawab adalah mengawasi hubungan dalarn setiap departemen baik secara administratif
maupun fungsional, serta menunjuk dan rneresmikan agen-agen penjualan. Dalarn
melaksanakan tugasnya sehari hari, Presiden Direktur didampingi oleh seorang
Executive Secretary.
Production Director
Tugas seorang Direktur Produksi PT. Goodyear Indonesia adalah:
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 71/129
53
1 , Bertanggungjawab atas bidang perencanaan, pengaturan, pengawasan produksi
termasuk menjamin kelancaran dalam proses produksi,
2, Menjalankan kebijaksanaan produksi yang telah ditetapkan,
3. Membina dan menilai efisiensi kerja pegawai.
4. Membuat rencana dan mengawasi pelaksanaan dalam bidang tambahan kapasitas
produksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur Produksi didampingi oleh seorang
Executive Secretary dan membawahi delapan manajer yaitu Resource Manager,
Personal Manager, Training Manager, Development Manager, Industrial Manager,
Engineering Manager, Quality Assurance Manager dan Production Manager.
Finance Director
Direkur Keuangan adalah seorang pimpman perusahaan yang
bertanggungjawab atas segala aktivitas yang berhubungan dengan keadaan keuangan
perusahaan. Tugas dari seorang Direktur Keuangan PT. Goodyear Indonesia adalah:
1. Mengatur perputaran modal dan uang, utang piutang dan bankir.
2, Mengkoordinasi serta mengawasi pemasukan maupun pengeluaran dana-dana
perusahaan.
Direktur Keuangan PT. Goodyear Indonesia dalam tugasnya sehari-hari
didampingi oleh seorang Executive Secretary dan dibantu oleh Treasury Manager,
Administratur Assistant, Internal Auditor, dan Controller.
Sales Director
Tanggung jawab seorang Direktur Penjualan PT. Goodyear Indonesia adalah
mengatur rencana pemasaran dan memonitor angka-angka unit penjualan sesuai
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 72/129
54
dengan angka-angka perencanaan atau rencana produksi selama setahun dad setiap
departemen ban. Tugas dari Direktur Penjualan PT. Goodyear Indonesia adalah:
1. Memberikan laporan pada semua bagian yang membutuhkan rencana atau data
dari penjualan.
2. Mengawasi dan bertanggungjawab terhadap penjualan barang hasil prcduksi
perusahaan.
3. Membantu terciptanya penjualan, seperti penyebaran para salesman dan
penambahan agen-agen penjualan di temp at atau kota yang representatif
Direktur Penjualan PT. Goodyear Indonesia dalam tugasnya didampingi oleh
seorang Executive Secretary dan membawahi Distributor Manager, Marketing
Advisor, Original Manager, Distric Manager dan Goverment Contact and Earth Tire
Service.
General Merchandise and Material Control Manager (GMMC)
Manajer GNIMC PT. Goodyear Indonesia adalah seorang pimpinan yang
mengatur efisiensi penanaman modal perusahaan dalam bentuk bahan-bahan untuk
memproduksi ban dan mengadakan pembelian serta menyediakan bahan-bahan
seperti spare parts, bahan kimia, peralatan kantor dan segala kebutuhan yang
diperlukan perusahaan. Tugas seorang Manajer GrvrMC PT. Goodyear Indonesia
adalah:
1. Mengawasi pelaksanaan Material Development Department.
2. Menghubungkan segala keperluan antara Sales Division, Finance dan Production.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 73/129
5 S
Manajer GMlvlC PT. Goodyear Indonesia dalam tugas sehari-hari didampingi
oleh seorang Secretary dan dibantu oleh Merchandise and Distribution Manager,
Purchase Manager, Material Control Manager dan Traffic Manager.
Public Relation Manager
Manajer Public Relation PT. Goodyear Indonesia merupakan pimpman
perusahaan yang bertugas melakukan kegiatan-kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan pemerintah dan masyarakat luas.
5.2. Lingkungan Perusahaan
Perusahaan dalam merumuskan strategi operasi dan persoalan strategi bisnis,
analisis yang dibuat hams mempertimbangkan lingkungan internal dan eksternal
perusahaan (Schroeder, 1996). Lingkungan internal dapat mempengaruhi strategi
operasi melalui ketersediaan sumber daya, keberadaan kultur organisasi, keahlian dan
kemampuan tenaga kerja, lokasi dan fasilitas dan bentuk sistem pengendalian. Suatu
analisis lingkungan internal biasanya mengarah pada pengindentifikasian kekuatan
dan kelemahan operasi yang ada.
Sedangkan lingkungan eksternal biasanya meliputi persamgan, pelanggan,
ekonomi, teknologi, kebijakan pemerintah dan kondisi sosiaI. Lingkungan eksternal
selain dapat membentuk strategi bisnis dan strategi perusahaan, juga dapat
membentuk strategi operasi. Beberapa contoh pengaruh eksternal di masa lalu yang
telah memberikan pengaruh pada strategi operasi adalah fluktuasi tingkat mata uang,
perubahan daya beli masyarakat, perubahan permintaan tenaga kerja serta inflasi.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 74/129
56
5.2.1. Lingkungan Internal Perusahaan
Pada PT . Goodyear Indonesia lingkungan internal perusahaan mempunyai
beberapa fungsi operasi yang mencirikan kekuatan maupun kelemahan perusahaan.
Lingkungan internal yang PT. Goodyear Indonesia miliki terdapat ernpat kekuatan
yaitu jaringan pemasaran dan distribusi, kegiatan penelitian-pengembangan dan
rekayasa, manajernen produksi dan operasi, serta sumberdaya karyawan perusahaan.
Selain itu PT. Goodyear Indonesia merniliki tiga kelemahan internal yaitu kegiatan
pemasaran dan distribusi, rnanajernen produksi dan operasi, serta sumberdaya
karyawan perusahaan.
5.2.1.1. Kekuatan
1. Pemasaran dan Distribusi
o Jaringan pemasaran sangat luas meliputi seluruh Indonesia dan 27 negara yang
terdapat di 5 benua.
o Riset pasar yang dilakukan sebanyak 2 kali dalarn satu tahun. Tujuan riset pasar
adalah mengevaluasi produk yang telah dikeluarkan apakah sesuai dengan selera
konsurnen. Perbaikan-perbaikan terus dilakukan sehingga inovasi produk
diarahkan dalam pernenuhan selera konsurnen.
o Kerja sarna dengan perusahaan otomotif (Agen Tunggal Pemegang Merek).
Kerja sarna dilakukan agar terjalin hubungan baik antara PT. Goodyear Indonesia
dengan perusahaan tersebut sehingga dapat mernpertahankan loyalitas konsurnen.
o Kerja sarna dengan distributor. Kerja sarna dilakukan dalam bentuk pelatihan-
pelatihan terhadap pengetahuan akan produk. Hal irn berguna untuk
mempertahankan konsurnen yang loyal, mempengaruhi konsumen baru dan
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 75/129
57
menampung keluhan dan saran konsumen terhadap produk sehingga dapat
diantisipasi oleh perusahaan secara tepat.
o Jaminan hak paten. Hal ini berguna agar produk yang diciptakan merupakan hasil
inovasi perusahaan sehingga tidak bisa ditiru perusahaan lain.
o ISO 9002. PT. Goodyear Indonesia sebagai perusahaan besar dalam negen
pertama yang memperoleh pengakuan ISO 9002.
o Kegiatan promosi yang dilakukan dengan dua cara, yaitu upper the line dan
bellow the line. Upper the line menyangkut citra perusahaan, misalnya dengan
memasang papan reklame di jalan-jalan, pemasangan iklan di media cetak dan
media elektronik. Sedangkan bellow the line merupakan kegiatan promosi dalam
upaya peningkatan penjualan dengan pemberian bonus atau pemotongan harga.
2. Litbang dan Rekayasa
o Inovasi (daur produk) dilakukan dalam jangka waktu 5 tahun untuk jangka
panjang, jangka menengah 3 tahun dan jangka pendek selama I tahun.
o Penerapan Just In Time terhadap para perakit (assembler) terutama untuk
rneningkatkan efisiensi pada segmen original equipment.
o Pemasangan sistem pelacakan canggih yang berguna untuk memastikan bahwa
produk yang dihasilkan sesuai pesanan pelanggan, sesuai dengan selera
konsumen, cepat dan akurat.
3. Manajemen Produksi dan Operasi
o Penambahan peralatan dan mesin-mesin barn yang berteknologi tinggi dan
melakukan peningkatan kapasitas mesin-mesin lama.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 76/129
58
o Kantor berlokasi di pusat kota sehingga memudahkan dalam informasi dan
komunikasi antara perusahaan, pemasok, distributor dan konsumen.
o Dibentuknya gugus kendali mutu dari tiap-tiap sel dalam produksi dengan tujuan
meningkatkan efisiensi biaya sehingga tidak ada produk yang cacat atau gagal
produksi.
o Pembentukan tim perbaikan kualitas yang terdiri dari karyawan terampil dari
divisi penjualan, manufaktur, manajemen, material keuangan dan pengawasan
kualitas.
4. Sumberdaya Karyawan Perusahaan
o Terdapat training-training untuk karyawan di dalam maupun di luar negeri. Hal
ini dilakukan agar karyawan meningkat pengetahuannya sehingga dapat
meningkatkan kinerja mereka.
o Citra baik perusahaan di mata karyawan, yang dibuktikan dengan tidak adanya
pemogokan dari karyawan.
o Sistem gaji dan bonus serta tunjangan-tunjangan lain yang menarik seperti upah
di atas UMR, ASTEK, pelayanan kesehatan keluarga, dana pensiun dan lain
sebagainya.
5.2.1.2. Kelemahan
1. Pemasaran dan Distribusi
o Persaingan dan pemasaran dalam negeri dan ekspor sangat ketat terlebih dengan
adanya ban impor masuk ke Indonesia.
o Penjualan total berada di bawah 2 pesaing terdekat yaitu PT. Gadjah Tunggal dan
PT. Bridgestone.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 77/129
59
2. Manajemen Produksi dan Operasi
o Belum maksimalnya kapsitas produksi perusahaan dalam mengimbangi kenaikan
permintaan (demand).
3. Sumberdaya Karyawan Perusahaan
o PT. Goodyear Indonesia kekurangan sumberdaya karyawan pada manajemen
puncak, untuk mengisi kekosongan tersebut direkrut sumberdaya tenaga asing.
5.2.2. Lingkungan Eksternal Perusahaan
Pada PI. Goodyear Indonesia, lingkungan eksternal perusahaan mempunyai
beberapa fungsi operasi yang mencirikan kekuatan maupun kelemahan perusahaan
tersebut. Terdapat delapan peluang yang PI. Goodyear Indonesia miliki pada
lingkungan internalnya yaitu situasi ekonomi, internasional, kebijakan pemerintah,
lingkungan (alam), teknologi, keadaan demografi, persepsi konsumen dan pemasok.
Selain itu PT. Goodyear Indonesia memiliki dua ancaman pada lingkungan
internalnya yaitu situasi ekonomi dan pesaing (kompetitor).
5.2.2.1. Peluang
1. Ekonomi
o Harga bahan baku utama, yaitu karet alam yang cenderung stabil menyebabkan
biaya produksi tetap.
o Menurunnya kurs rupiah mempengaruhi harga ban di pasar luar negeri menjadi
lebih murah. Hal ini menyebabkan permintaan luar negeri terhadap ban Indonesia
meningkat.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 78/129
60
2 . Inte rn asio na l
o Dengan dibukanya jalur perdagangan bebas, perusahaan tidak lagi mendapat
hambatan dalam pemasaran luar negeri. H al ini merupakan peluang yang besar
bagi PT. Goodyear Indonesia yang mengekspor 80% dari total produksi, apalagi
ISO 9002 telah didapatkan yang m enjam in m utu ban sesuai selera konsum en.
3. Pemerintah
o Deregulasi pemerintah yang memperbolehkan perusahaan dalam negen
memasarkan produknya langsung ke konsumen, menyebabkan biaya pemasaran
dan dis tribusi menurun sehingga PT. Goodyear Indonesia dapat meningkatkan
d ay a s ain gn ya .
4. Alam
o Ketersediaan bahan baku di Indonesia menj am in produksi ban.
5. Teknologi
o Pemasangan mesin-mesin kelas dunia, peningkatan kapasitas mesm lama dan
dengan adanya inovasi dalam teknik produksi menyebabkan efis iensi produksi
m eningkat yang pada akhirnya dapat m enurunkan biaya produksi.
6. D em ografi
o Jum lah penduduk Indonesia yang besar merupakan peluang bagi PT. Goodyear
Indonesia.
7. Persepsi Konsum en
o Pandangan konsumen individu dalam negeri terhadap merek luar negen dapat
m eningkatkan perm intaan ban PT. G oodyear Indonesia.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 79/129
61
8. Pemasok
o Perolehan bahan baku dari pemasok yang cukup banyak dan hubungan yang baik
dengan pemasok menjamin kontinuitas, kualitas dan kuantitas bahan bahan baku.
5.2.2.2. Ancaman
1. Ekonomi
o Ekonomi nasional menyebabkan permintaan terhadap barang-barang mewah
menu run, salah satunya adalah mobil. Hal ini menyebabkan pennintaan ban ikut
menurun.
o Menurunnya nilai kurs rupiah menyebabkan harga bahan baku irnpor bergerak
naik. Hal ini menyebabkan peningkatan biaya produksi sehingga ikut menaikkan
harga ban. Bila harga ban naik maka akan menurunkan permintaan ban terutama
permintaan domestik.
o Kebutuhan ban di Indonesia cenderung menurun permintaannya.
2. Pesaing
o Banyaknya merek-merek pesaing yang tidak kalah terkenalnya karena memiliki
merek luar negeri, produk impor, kualitas yang bermutu dan harga yang bersaing
seperti Bridgestone, Pirelli, Michelin, Continental, Avon, Dunlop, Falken,
Yokohama, GT Radial, General, Kimho, Nankang, Marshal, Firestone, B.F.
Goodrich, Mickey Thompson, Dick Cepek, Weld Racing, Gatorback dan Toyo.
o Masuknya dua pendatang baru CPT. Oroban Perkasa dan PT. Sumi Rubber
Indonesia) dalam industri ban merupakan ancaman bagi PT. Goodyear Indonesia.
Hal ini menyebabkan tersedianya pilihan bagi konsumen untuk menentukan
konsumsi ban.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 80/129
62
o Masuknya ban-ban bekas (second hand) dari negara Singapura, Taiwan dan
Hongkong. Ban-ban bekas dengan kondisi 40%-90%, semakin diminati oleh
kalangan konsumen karena harganya yang di bawah harga pasar dan banyaknya
pilihan akan merek m aupun jenis ban.
5.3. Gambaran Umum Pesaing
D i Indonesia terdapat 3 perusahaan ban terbesar yaitu PT. Gadjah Tunggal,
PT. B ridgestone dan PT . Goodyear Indonesia. Pada tahun 1996, PT. G adjah Tunggal
merupakan perusahaan ban yang mem iliki pangsa pasar terbesar yaitu 49,7%. PT.
B ridgestone m enguasai sekitar 24,8%, sedangkan PT. G oodyear Indonesia m enguasai
pangsa pasar sekitar 13,2% persen dari total penjualan industri ban di Indonesia
sebesar 16.686.100 u nit (A PB I, 1997).
Dalam menghadapi persaingan yang kompetitif, industri ban mem iliki
beberapa karakteristik persaingan yang dapat dilihat sebagai berikut:
1 . Persaingan industri ban di Indonesia dan internasional cukup ketat. Dengan
masuknya investor-investor baru, produsen yang ada terus berekspansi dan
masuknya produk ban imp or menjadikan adanya persaingan dalam industri ban.
Ancaman dari negara lain adalah masuknya C ina dan Korea Selatan dalam pasar
b an du nia.
2. Titik fokus persamgan adalah pada kualitas dan pelayanan, dan bukan pada
harga.
3. Konsum en sangat besar, baik dalam jenis mau pu n jumla h.
4. Hambatan yang cukup besar, baik untuk masuk (entry barrier) maupun ke luar
d a ri indust ri (exit barrier).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 81/129
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1. Karakterisrik Responden Mahasiswa dan Pelajar
Pembahasan mengenai karakteristik responden mahasiswa dan pelajar
meliputi wilayah tempat tinggal, status pendidikan, jenis kelamin dan merek ban yang
digunakan. Gambaran umum karakteristik responden mahasiswa dan pelajar tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3. Sebaran Responden Menurut Tempat Tinggal, Status Pendidikan dan Merek
Ban Yang Digunakan
Pelajar
Bogar Mahasiswa
Pelajar
Bandung Mahasiswa
Pelajar
Total 97 41 56 97
Pada penelitian ini terpilih 97 responden dari 120 responden yang lolos
kriteria. Berkurangnya responden ini sebagai akibat dari adanya identitas responden
yang tidak sesuai merek dan ukuran ban luar yang digunakan, ketidaksesuaian antara
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 82/129
64
merek yang digunakan dengan lembar kuisioner yang dijawab, tidak disebutkannya
usia responden, tidak adanya penilaian pada peubah yang ditanyakan dan menilai
lebih dari satu untuk setiap pertanyaan peubah. Responden terdiri dari 29 responden
yang bertempat tinggal di wilayah Jakarta, 33 responden bertempat tinggal di wilayah
Bogor dan 35 responden berdomisili di wilayah Bandung.
Sebaran status pendidikan terdiri dari 32 pe1ajar dan 65 mahasiswa yang
terpilih menjadi responden contoh. Apabila dilakukan pemisahan status pendidikan
berdasarkan wilayah penelitian, sesuai dengan Tabel 3, maka terdapat 14 pelajar dan
15 mahasiswa di wilayah Jakarta, 11 pelajar dan 22 mahasiswa di wilayah Bogor dan
7 pelajar dan 28 mahasiswa di wilayah Bandung.
Pada Tabel 3 di atas juga dijelaskan sebaran responden yang memakai ban
sesuai merek yang digunakan. Terdapat 41 responden yang memakai ban Goodyear,
yang terdiri dari 10 responden di wilayah Jakarta, 16 responden di wilayah Bogor dan
15 responden di wilayah Bandung. Data yang diperoleh, digunakan untuk analisis
keunggulan dan kelemahan karakteristik ban luar merek Goodyear tipe kendaraan
penumpang. Sementara itu, untuk analisis karakteristik ban ideal digunakan data dari
56 respond en yang memakai ban selain Goodyear, yang terdiri dari 19 responden di
wilayah Jakarta, 17 responden di wilayah Bogor dan 20 responden di wilayah
Bandung. Dari pengguna ban non-Goodyear, sekitar 70 persen menggunakan ban
merek Bridgestone. Ban lain yang digunakan menurut banyaknya berturut-turut
adalah Gadjah Tunggal, Dunlop, Michelin, lalu Pirelli, Yokohama dan Intirub yang
rnasing-masing hanya digunakan oleh satu responden.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 83/129
65
6.2. Karakteristik Wilayah Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara membagi wilayah penelitian ke dalam tiga
daerah pemasaran, yaitu Jakarta, Bogor dan Bandung. Pemilihan lokasi dilakukan
secara sengaja (purposive) atas pertimbangan bahwa (1) penduduk wilayah tersebut
dianggap dapat mewakili konsumen ban luar pengganti (replacement) untuk
kendaraan roda empat jenis penumpang (passenger car), (2) ketiga wilayah tersebut
mempunyai banyak perguman tinggi dan sekolah menengah atas yang dapat
mewakili kelompok mahasiswa dan pelajar, dan (3) ketiga wilayah tersebut
merupakan tempat di mana trend modifikasi mobil berkembang di kalangan segmen
pasar mahasiswa dan pelajar.
Di Jakarta, terdapat banyak tempat yang rnenjadi ajang berkumpulnya
modifikator mobil, Tempat seperti rumah-rumah modifikasi dan produk aksesoris
dalam dan luar negeri banyak berdiri di sepanjang Jalan Radio Dalam, H. Nawi,
Fatmawati, Mahakam, Kebun Jeruk, Kelapa Gading dan Daan Mogot, sehingga
daerah itu menjadi barometer modifikasi mobil di kalangan anak muda. Wilayah
Jakarta juga menjadi tempat berkumpulnya perkumpulan-perkumpulan mobil
berdasarkan merek atau hobi di Parkir Timur Senayan, Jalan Pati Unus, Lombok,
Sabang dan Menteng Raya. Wilayah ini juga memiliki pusat penjualan onderdil mobil
di Atrium Senen, Pasar Senen, Pasar Mobil Kemayoran, Pasar Cipete, Sawah Besar,
Tanah Abang Bukit, Cempaka Mas, Kelapa Gading, Kebun Jeruk dan Duta Mas
Cipete, maupun tempat penjualan onderdil bekas di daerah Sawah Besar, Asem Reges
dan Cawang.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 84/129
66
Alasan memilih kota Bogor adalah sirkuit internasional Sentul. Akibat adanya
sirkuit tersebut, banyak penduduk Bogor terangsang untuk memodifikasi mobil dan
membuktikan hasilnya di sirkuit tersebut. Alasan lain adalah faktor kedekatan dengan
Jakarta, sehingga trend modifikasi yang terjadi di ibukota akan cepat menjalar ke
pemilik kendaraan di Bogor. Alasan ketiga yaitu Bogor menjadi tempat penumpukan
mobil-mobil tidak laik jalan (junkyard) seperti di kawasan Parung, Lenteng Agung
dan Depok. Temp at seperti ini seringkali dikunjungi pemodifikasi untuk mencari
onderdil (spare parts) berharga murah dan tidak terdapat lagi di pasaran (langka).
Selain itu, kota Bogor merupakan lokasi beroperasinya pabrik ban PT. Goodyear
Indonesia.
Sedangkan kota Bandung sering menjadi temp at diadakannya kegiatan-
kegiatan otomotif, seperti kejuaraan otomotif dan bursa otomotif. Di kota ini pula
menjamur perkumpulan berbagai jenis mobil dan motor, yang biasa mangkal di depan
Gedung Sate atau Lapangan Gasibu. Di kota ini pula, terdapat Jalan Ir. H. Djuanda
(Dago), yang pada setiap malam Minggu dipandang sebagai lokasi strategis untuk
berkumpulnya klub-klub otomotif sehingga menjadi cerminan pencinta otomotif
Bandung. Fenomena Dago ini setidaknya menjadi eiri khas Bandung.
6.3. Segmen Pasar Mahasiswa dan Pelajar
Pada bagian ini akan dilihat variabel-variabel yang digunakan sebagai dasar
untuk mensegmentasikan pasar konsumen kepada kelompok pasar mahasiswa dan
pelajar. Di sini diperhatikan karakteristik konsumen yang tidak tergantung pada
produk tertentu yang diamati. Pendekatan yang digunakan dengan menggunakan
variabel demografis dan psikografis.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 85/129
67
6.3.1. Segmentasi Demografis
Pada penelitian ini, segmentasi pasar dibagi secara demografis yang
didasarkan pada tingkat pendidikan dan umur. Alasan rnelakukan pembagian pasar
secara demografis adalah setiap keinginan, preferensi dan tingkat penggunaan
konsumen sangat berkaitan tingkat pendidikan dan umur yang dimiliki. Kategori ini
menjadi dasar yang paling populer untuk mernahami segmen pasar.
Responden yang dipilih secara acak berkuota (Quota Sampling) berstatus
pendidikan mahasiswa PTNIPTS atau pelajar SMAlSMK, yang berusia 16-25 tahun.
Tingkat umur minimal yaitu 16-18 tahun mengacu pada usia rata-rata dari pelajar
tingkat Sekolah Menengah Atas. Usia minimum penduduk Indonesia yang berhak
memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM) adalah 18 tahun, namun pada kenyataannya
SIM tersebut dapat diperoleh dengan mudah walaupun belum mencapai syarat umur
minimum. Sehingga digunakan tingkat umur rata-rata murid SMAlSMK dengan
mengabaikan syarat usia minimum pemegang SIM.
Sedangkan tingkat umur mahasiswa yang digunakan yaitu 18-25 tahun.
Alasan membatasi hanya sampai umur 25 tahun mengacu pada waktu maksimal bagi
mahasiswa untuk melangsungkan studi akademi di perguruan tinggi, yaitu 7 tahun.
6.3.2. Segmentasi Psikografis
Melalui psikologi atau kepribadian konsumen yang menjadi basis segmentasi
akan didapat kemudahan yaitu kedekatan antara keinginan konsumen dengan produk
yang ditawarkan. Karena jika terdapat kesamaan segmentasi dengan variabel geo-
demografis, secara psikografis bisa saja sangat berbeda. Mengacu pada teori bahwa
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 86/129
6 8
gaya hidup (life style) seseorang sebenarnya sudah merupakan hasil (result) yang
dapat dipakai untuk dasar rujukan suatu kriteria segmentasi psikografis, sehingga
kelompok mahasiswa dan pelajar pengendara mobil dapat dipilah lagi segmentasinya
menjadi segmen pasar mahasiswa dan pelajar yang mengkonsumsi ban mobil.
Saat ini lumrah bila mahasiswa dan pelajar SMU membutuhkan kendaraan,
dengan alasan telah menjadi kebutuhan. Dilihat dari sudut pandang sosial, mobil yang
dipakai ke kampus atau sekolah tidak lepas dad hasil kreativitas kelompok
mahasiswa dan pelajar. Kreativitas bukan saja untuk mewujudkan bagaimana
kendaran yang dimilikinya dapat berlari lebih kencang atau memiliki warna cat mobil
yang berbeda dad kendaraan lain, tetapi juga merambah ke bagian ban mobil. Di
mana mengganti ban mobilnya dengan berbagai alasan, misalnya ban yang memiliki
aspect ratio lebih rendah sehingga efeknya terlihat ketinggian mobil lebih rendah dari
spesifikasi standar. Atau keharusan menggunakan ban dengan ukuran ring besar,
akibat dari pemakaian velg berdiameter besar.
Berapapun harga untuk mewujudkan kreativitas itu akan dibayar demi
modifikasi pada mobilnya. Akibatnya dalam dunia otomotif, kelompok mahasiswa
dan pelajar menjadi trend setter mcdifikasi. Minat kelompok mahasiswa dan pelajar
akan berbagai mcdifikasi dipengaruhi oleh gaya hidupnya, dan pada kenyataannya
barang-barang otomotif yang dipakai mengekspresikan gaya hidup kelompok
mahasiswa dan pelajar.
Kelompok mahasiswa dan pelajar selain menjadi trend setter modifikasi
mobil, nantinya setelah lulus akan menjadi kelas elit yang berpeluang membeli
(memiliki) kendaraan beroda empat. Sehingga bila dilakukan pembentukan product
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 87/129
69
image pada tahap dini kepada kelompok ini, hasil yang akan terbentuk adalah market
position. Oleh karena itu, sebagai target jangka panjang, kelompok mahasiswa dan
pelajar menjadi segmen pasar dengan permintaan sangat potensial.
6.4. Penetapan KeJompok Mahasiswa dan Pelajar Sebagai Pasar Sasaran
Setelah segmen pasar diketahui, dilakukan evaluasi dan memutuskan berapa
segmen pasar yang akan dicakup, lalu rnemilih segmen mana yang akan dilayani,
Melalui variabel-variabel segmentasi pasar, karakteristik konsumen mahasiswa dan
pelajar sebagai hasil dari segmentasi pasar adalah segmen pasar mahasiswa dan
pelajar di kota besar yang memiliki mobil sebagai bagian dari kebutuhannya.
Kelompok mahasiswa dan pelajar yang memiliki mobil menjadi segmen pasar
potensial dalam pembelian ban luar mobil untuk pasar eceran (replacement). Ditilik
dari ukuran dan pertumbuhan segmen pasar ini, peluang tersebut sangat terbuka bila
dilihat dari besarnya (size) dan sangat menguntungkan (lucrative). Hal ini terlihat dari
peringkatnya yang menempati urutan ketiga golongan penduduk berdasarkan jenis
pekerjaannya di enam daerah (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan
Ujungpandang). Segmen pasar mahasiswa dan pelajar memiliki jumlah rata-rata
1.941 ribu jiwa setiap tahunnya, dengan kata lain jumlah tersebut merupakan 15,38
persen dari jurnlah penduduk Indonesia (Tabe14).
Segmen pasar mahasiswa dan pelajar berpeluang besar untuk meluaskan pasar
dan menempatkan suatu produk ke posisi pasar yang kuat, dilihat dari besarnya
peluang untuk membeli (memiliki) kendaraan beroda empat setelah menyelesaikan
masa studinya. Peluang tersebut menjadi daya tarik mengapa mengapa segmen pasar
ini dituju sebagai target pasar yang dipilih.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 88/129
70
Sesuai dengan tujuan yang ditetapkan PT. Goodyear Indonesia terdapat kaitan
antara sasaran dan sumber daya perusahaan dengan upaya menciptakan nilai
(creating value), dilihat dari posisinya sebagai perusahaan yang pertarnakali
mernbidik kelompok mahasiswa dan pelaj ar sebagai segmen pasar, Langkah ini
merupakan inovasi dalam menciptakan nilai tambah bagi produknya agar terus
memiliki keunggulan dalam kompetisi dan menjadi metode yang dapat meningkatkan
pengembalian investasi.
Tabe14. Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan (Usia> 15 Tahun) 1992-1996 di Jakarta,
Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Ujungpandang
Kelompok 1992 1993 1994 1 9 9 5 1 9 9 6 Rata-rnta
Pekerjaan000 0/0 000 0/0 000
%000 0/0 000
%000 0/0
Bisnis: Eksekutif 269 2,3 102 0,8 100 0,8 529 4,1 410 3,1 282 2,22
Bisnis: Non- 1.251 ]0,5 1.436 11,7 1.096 8,6 1.320 10,2 1.251 9,5 1270,8 10,60
eksekutif (klerikal)
Pengusaha 1.326 11,1 1.155 9,4 650 5,1 n/a 0,0 n/a 0,0 626,2 5,12
Profesional 84 0,7 67 0,6 93 09,7 40 0,3 83 0,6 73,4 0,56
lndependen
Profesional Seni nl a 0,0 n/ a 0,0 nl a 0,0 33 0,3 83 0,6 6,6 0,06Budaya
Pegawai Negeri 76 0,6 128 1,0 115 0,9 144 1,1 174 1,3 127,4 0,98
&ABRI (pcjabat)
Pegawai Negeri 470 3,9 445 3,6 680 5,3 453 3,5 576 4,4 522,8 4,14
Sipil (klerikal)
Pekeija Trampil 428 3,6 411 3,3 525 4, I 275 2,1 368 2,8 401,4 3,18
Buruh Trampil 983 8,2 1.303 10,6 1.575 12,0 1.652 12,8 1.878 ]4,2 1478,2 11,56
Buruh Kasar (tani, 1.227 10,3 1.518 12,4 2.047 ] 6,1 2.309 17,9 2.963 22,5 2000,8 15,84
nelayan, dsb)
',. " .. . ".. . ". ... .~c . . . . . . ,. ..... '-.
: f . I : ] ~ ~ ~ ~ ~ % l j: , ': : m : c":"" { \ : : ; : : ; : ; : : : : : : : , ' ,
--EI I:::,:,
'., "; :,: :.': ;."'.'. - /;. -.
r : : l i : : ~ ~ : i , ~ ~ ~ : ~: : : : ' i \ ~ : : : : : ' 1 ' ; ; : ; : , : ; + : ( : : w , : ' i , : ~ ~ : : : ~ ' : ; : " : > ' : ; : : ' : : ; ; : , ~ : : : ; " i ' : :E):rp', : I X m Y : E ; : ' " ,
Ibn Rumah Tangga 2.383 19,9 2.297 18,7 2.5m 19,7 2.485 19,2 2.494 18,4 2433,4 19,8
Pensiunan 228 1,9 240 2,0 22( 1,8 235 1,8 286 2,2 243 1,94
Penganggur 1.271 10,6 1.253 10,2 1.42C 11,2 1.166 9,0 1.246 9,4 1271,2 10,08
Sumber: SRI Media Index, dikutip dan Kasali (1998)
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 89/129
71
Akibat dari penetapan kelompok mahasiswa dan pelajar sebagai segmen pasar,
maka akan terjadi situasi di mana PT. Goodyear Indonesia melayani semua kelompok
pelanggan dengan produk yang mempunyai karakteristik berbeda. Hal ini terjadi
dengan asumsi segmen pasar mahasiswa dan pelajar bukanlah satu-satunya target
pasar. Sehingga PT. Goodyear Indonesia menerapkan strategi peliputan pasar penuh
dengan cara pemasaran terdiferensiasi, di mana produk dirancang dan diproduksi
dalam beberapa jenis dan tipe untuk dipasarkan ke dalam beberapa segmen pasar.
6.5. Analisis Product Positioning Ban Luar Merek Goodyear Tipe Kendaraan
Penurnpang Pada Segmen Pasar Mahasiswa dan Pelajar
Data dalam penelitian ini dibagi menjadi enam bagian, yaitu kota Bogor - ban
Goodyear (F - G), Bogor - ban Non-Goodyear (F - NG), Jakarta- ban Goodyear (B -
G), Jakarta - ban Non-Goodyear (B - NG), Bandung - ban Goodyear (D - G) dan
Bandung - ban Non-Goodyear CD- NG). Analisis pada bagian ini dilakukan dengan
bantuan paket program analisis statistika MINIT AB 11 for Windows.
Terdapat dua plot korespondensi untuk setiap bagian, yaitu plot asli dan plot
kedua yang berfokus pada pemusatan peubah (dengan menghilangkan data pencilan),
yang dimaksudkan untuk melihat hubungan antar peubah secara lebih jelas.
Setelah dilakukan pembagian data menjadi enam bagian, kemudian data data
Bogor-Jakarta-Bandung digabungkan, sehingga data yang ada hanya terbagi menjadi
dua bagian, sesuai kuisionernya, yaitu Goodyear dan Non-Goodyear. Analisis
dilakukan dengan bantuan paket program analisis statistika SAS 6.08 for Windows.
Seperti analisis korespondensi untuk tiap wilayah, pada analisis
korespondensi untuk gabungan wilayah juga terdapat dua plot korespondensi untuk
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 90/129
72
setiap bagian, yaitu plot asli dan plot kedua yang berfokus pada pemusatan peubah
(dengan menghilangkan data pencilan), yang dimaksudkan untuk melihat hubungan
antar peubah secara lebihjelas.
Secara umum, analisis korespondensi terhadap data yang ada memberikan
hasil yang cukup memuaskan. Keragaman data yang dapat diterangkan oleh plot
untuk bagian Goodyear adalah 36,63% + 26,07% = 62,70%, sedangkan untuk bagian
Non-Goodyear adalah 78,12% + 10,21% = 88,38%. Ini berarti bahwa kedua plot
dapat memberikan gambaran yang cukup baik mengenai hubungan antara persepsi
terhadap karakteristik ban dengan tingkat pendidikan (perguruan tinggi dan SMU).
The Correspondence Analysis Procedure
Inertia and Chi-Square Decomposition
GOODYEAR
Singular Principal Chi-
Values Inertias Squares Percents 7 14 21 28 35
----+----+----+----+----+---
0.17822 0.03176 80.6746 36.63% **************************
0.15036 0.02261 57.4274 26.07% *******************
0.13225 0.01749 44.4231 20.17% **************
0.12175 0.01482 37.6517 17.09% ************
0.00593 0.00004 0.0893 0.04%------- -------0.08672 220.266 (Degrees of Freedom =' 180)
NON GOODYEAR
Singular Principal Chi-
Values Inertias Squares Percents 16 32 48 64 80
----+----+----+----+----+---
0.41621 0.17323 594.878 78.17% ************************
0.15040 0.02262 77.675 10.21% ***
0.14286 0.02041 70.088 9.21% ***
0.07228 0.00522 17.939 2.36% *
0.01053 0.00011 0.381 0.05%
. . . . .------ -----_ . . . . . .
0.22160 760.961 (Degrees of Freedom ;: 180)
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 91/129
73
6.5.1. Analisis Keunggulan dan Kelemahan Karakteristik Ban Luar Merek
Goodyear
Di ketiga wilayah, terlihat bahwa hanya sedikit responden yang memberikan
penilaian Sangat Tidak Setuju (STS) pada karakteristik ban Goodyear. Ini
ditunjukkan oleh sangat jauhnya koordinat peubah STS terhadap koordinat peubah-
peubah lainnya. Sehingga dapat dikatakan peubah STS merupakan pencilan. Peubah
karakteristik yang terdekat dengan peubah STS, walaupun relatif jauh, adalah peubah
TS dan harga yang lebih murah dari pesaing (21).
0.4
0.3
0.2
N 0.1
. . .cQ)c:0
Co
E0
0-0.1
-0.2
-0.3
Goodyear - All (Zoom)
+31+8S ¥s
6. . , 5
7++1 +16 29
10 15 . .+9+
~4 .~4
ts~1
2 5l K u H a i
223~--~--§:
+s 28 SMA. . . 3 ~O2 2 19+
S~ . 0~ '6if t J
27..
3 ..
..17
-0.4
-0.4 0.1 0.2 0 . 3 0.40.2 -0.1 o0.3
Component 1
Gambar 2. Grafik Analisis Korespondensi Ban Goodyear
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 92/129
74
Responden mahasiswa dan pelajar memberikan penilaian Tidak Setuju (TS)
terhadap sifat tidak mudah pecah (31), kemudian sifat ban yang memakai ban dalam
(29), harga yang lebih murah dari pesaing (21) dan bentuk ban yang tidak mudah
berubah (18).
Responden mahasiswa dan pelajar kebanyakan bersikap Netral (N) terhadap
tingkat kebisingan ban yang rendah (19) dan profiI ban tipis (26). Di mana arti dari
peubah tingkat kebisingan ban yang rendah adalah bunyi dari gesekan ban dengan
permukaan jalan tidak terdengar sampai ke dalam kabin mobil. Sedangkan arti dari
peubah profil ban tipis adalah ban yang memiliki desain dinding lingkaran rendah.
Peubah lain yang banyak mendapatkan penilaian Setuju (S) oleh responden
mahasiswa dan pelajar adalah kemampuan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengendara (11) dan mampu mengimbangi manuver dan akselerasi (13).
Sebagian besar responden Sangat Setuju (S) terhadap anggapan bahwa daya
cengkeram (traksi) roda yang kuat kejalan (6) serta mereknya terkenal (1).
Melihat hasil analisis ini, ternyata produk ban luar merek Goodyear
mempunyai beberapa keunggulan dan kelemahan yang dapat dijadikan dasar bagi
strategi product positioning. Bagi segmen pasar mahasiswa dan pelajar, produk
Goodyear dipersepsikan sebagai produk yang memiliki keunggulan karakteristik:
1. Daya cengkeram (traksi) roda yang kuat ke jalan.
Produk ban luar Goodyear dirasakan oleh konsumen mahasiswa dan pelajar
sebagai ban yang memiliki daya cengkeraman ban yang besar terhadap
permukaan jalan.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 93/129
75
2. Merek yang terkenal.
Ban luar Goodyear memiliki merek yang populer, di mana konsumen mahasiswa
dan pelajar mempunyai tingkat pengenalan yang tinggi terhadap merek tersebut.
3. Daya cengkeram roda saat pengereman baik
Produk ban luar Goodyear dirasakan oleh konsumen mahasiswa dan pelajar
sebagai ban yang mampu menghasilkan cengkeraman ban (roda) yang kuat pada
saat dilakukan pengereman.
Sedangkan kelemahan produk ban luar merek Goodyear oleh segmen pasar
mahasiswa dan pelajar dipersepsikan sebagai produk yang memiliki karakteristik:
1. Sifat ban yang mudah peeah.
Ban luar merek Goodyear dirasakan mudah pecah oleh konsumen mahasiswa dan
pelajar, Mudah peeah di sini diartikan sebagai ban yang mudah peeah, meletus,
gembos atau boeor akibat dari tertusuk benda tajam, perbedaan suhu ban, tekanan
yang tinggi, atau akibat terkena panas, minyak dan unsur kimia.
2. Sifat ban yang memakai ban dalam.
Konsumen mahasiswa dan pelajar jelas menyatakan ketidaksetujuannya akan
karakteristik ban yang penggunaannya hams memakai ban dalam (tube). Hal ini
berarti konsumen tersebut menginginkan karakteristik ban tanpa menggunakan
ban dalam (tubeless).
3. Barga yang lebih mahal dari pesaing.
Harga produk ban luar PT. Goodyear Indonesia yang ditawarkan kepada
konsumen mahasiswa dan pelajar dirasakan lebih mahal dibandingkan produk
sejenis yang ditawarkan pesaing,
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 94/129
76
4. Sifat ban yang mudah berubah bentuk.
Kelemahan produk ini dirasakan mudah berubah bentuk, seperti cepat tipis (aus),
mudah benjol, gundul pinggir, gundul bergelombang dan mengelupas.
6.5.2. Analisis Karakteristik Ban Ideal
Hasil penilaian untuk ban Non-Goodyear d i ketiga wilayah memperlihatkan
tiga peubah yang memencil, yaitu peubah Penting (P), 19 dan Sangat Tidak Penting
(STP). Peubah P dan 19 relatif dekat, sedangkan peubah STP sebenarnya dapat
dianggap bukan pencilan karena tidak terlalu jauh dari peubah-peubah lainnya,
sehingga akan dibahas kemudian. Untuk kedua pencilan sisanya, itu berarti bahwa
responden yang memberikan penilaian "penting" relatif sedikit, dan dari yang sedikit
itu, karakteristik yang dinilai Penting (P) hanyalah tingkat kebisingan ban yang
rendah (19).
Hanya sedikit responden yang memberi penilaian Sangat Tidak Penting (STP)
pada karakteristik ban ideal. Uniknya, peubah terdekat dengan peubah STP, walaupun
relatif masih jauh, adalah peubah N, TP serta 29. Karena berhubungan dengan
penilaian yang lain, maka peubah STP tidak akan dibahas lebih lanjut.
Penilaian Netral dan Tidak Penting relatif berdekatan, sehingga dapat
dikatakan bahwa responden yang bersikap netral sebenarnya cenderung menganggap
tidak penting karakteristik tertentu dari ban ideal. Hal yang paling dianggap Tidak
Penting adalah produk dalam negeri (4) dan sifat ban yang memakai ban dalam (29).
Artinya, responden mahasiswa dan pelajar menganggap kedua sifat di atas tidaklah
penting dalam karakteristik suatu ban ideal. Sedangkan responden bersikap Netral
terhadap profil ban tebal (27).
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 95/129
77
N. . . .I::41I::oa.E -0,05oo
Ban Ideal - All (Zoom)
0,25
15 $ 3 1 23 .. 4 ~9
7.. 11. - r p
SP" ~ t.. STP
8 _
~716" ~2
203. . . .
1 0S ~A
21
• ~Ku iah •2 28
13 .. 5
i8
~5·t4 .. +
17+ .30
+4
1,5
0,2
0,15
0,1
0,05
°
-0,1
-0,15
-0,2
-0,25
-0,3
-1 -0,5
°0,5
Component 1
Gambar 3. Grafik Analisis Korespondensi Ban Ideal
Hal yang Sangat Penting (SP) dalam karakteristik suatu ban ideal menurut
responden mahasiswa dan pelajar di ketiga wilayah survei adalah daya cengkeram
roda yang baik saat pengereman (7), pengendalian yang mantap/stabil di semua
tingkat kecepatan (8), sifat stabil saat menikung (9), daya cengkeram roda yang kuat
ke jalan (6) dan sifat ban yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengendara (11).
Melihat hasil analisis ini, ternyata karakteristik ban ideal sebagai dasar
pengembangan produk baru harus mempunyai karakteristik yang diinginkan oleh
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 96/129
78
segmen pasar mahasiswa dan pelajar. Karakteristik-karakteristik ideal tersebut
meliputi:
1. Sifat stabil saat menikung.
Karakteristik ini diperiukan oleh suatu ban ideal agar mempunyai kemampuan
melawan gaya sentrifugal ketika mobil dalam posisi berbelok, sehingga bersifat
stabil pada saat menikung.
2. Daya cengkeram roda yang baik saat pengereman.
Segmen pasar mahasiswa dan pelajar menginginkan produk ban ideal memiliki
karakteristik mengenai cengkeraman ban (roda) terhadap permukaan jalan hams
sangat baik (traksi) pada pengereman.
3. Pengendalian yang mantap dan stabil di semua tingkat kecepatan.
Karakteristik yang diinginkan adalah kemampuan ban dalam membantu
kemantapan mobil ketika dikendarai di segala tingkat kecepatan, baik di
kecepatan rendah maupun kecepatan tinggi.
4. Sifat ban yang mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara.
Karakteristik mengenai kondisi ban mampu memberikan rasa aman dan nyaman
ketika dipakai yang diwujudkan oleh tidak mudah pecah (meletus), tidak
kehilangan daya cengkeram, mampu dan aman dipakai di kecepatan tinggi,
sehingga memberikan keyakinan sebelum atau pada saat berkendara.
5. Daya cengkeram roda yang kuat ke jalan.
Karakteristik mengenai kuatnya daya cengkeraman ban (roda) yang dihasilkan
terhadap permukaan jalan.
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 97/129
79
6.5.3. Analisis Product Positioning Ban Luar Mobil Merek Goodyear
Berdasarkan Persepsi Konsumen Mahasiswa dan Pelajar
Persepsi mahasiswa dan pelajar terhadap karakteristik ban Goodyear dan ban
ideal nyaris tidak berbeda di ketiga wilayah. Ini diperlihatkan oleh koordinat peubah
mahasiswa (kuliah) dan pelajar (SMA) yang relatif sangat dekat (Gambar 1 dan 2).
Sehingga hal ini juga dapat menjelaskan gambaran yang cukup baik mengenai
hubungan antara persepsi konsumen terhadap karakteristik ban antar tingkat
pendidikan.
Dari hasil penelitian ini, ban Goodyear ternyata dipersepsikan oleh segmen
mahasiswa dan pelajar sebagai ban yang mempunyai empat keunggulan dan empat
kelemahan produk. Sedikitnya karakteristik ini membantu perusahaan Goodyear
untuk menentukan posisi barunya, karena dalam poduct positioning diperlukan lebih
dari dua karakteristik pembeda namun hendaknya tidak terlalu banyak.
Perusahaan ban Goodyear dapat menentukan posisinya sendiri berdasarkan
keunggulan yang dimiliki dengan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada sasaran
yang dipilihnya, sehingga perusahaan tersebut akan memperoleh keunggulan
komparatif. Jadi posisi diawali dengan mengadakan pembedaan (differensiasi)
tawaran pemasaran perusahaan yang memberikan nilai lebih besar daripada tawaran
yang diberikan pesaing.
Pada poduk ban Goodyear dibutuhkan product repositioning yang mampu
menarik segmen pasar mahasiswa dan pelajar. Tugas penentuan posisi produk bagi
ban Goodyear adalah:
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 98/129
80
A. Mengenali Keunggulan Bersaing Potensial
Keunggulan bersaing berasal dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan
suatu nilai yang lebih tinggi bagi pembelinya dibandingkan dengan produk yang
ditawarkan pesaing, Pada produk ban luar Goodyear, responden mahasiswa dan
pelajar menganggap ban luar Goodyear memiliki tiga keunggulan, yaitu:
1. Ban luar Goodyear memiliki daya cengkeram (traksi) roda yang kuat ke jalan.
2. Ban luar Goodyear memiliki merek (brand) yang sangat dikenal.
3. Ban luar Goodyear mampu menghasilkan cengkeraman ban (roda) yang kuat pada
saat dilakukan pengereman.
Keunggulan yang dimiliki produk ban luar Goodyear, merupakan pembeda
produk (differensiasi) yang menjadi karakteristik yang sangat disetujui oleh
responden, yang dapat dijadikan nilai lebih bagi produk ban yang dimiliki oleh
perusahaan Goodyear. Diferensiasi ini menjadikan produk ban Goodyear memberikan
nilai yang lebih besar daripada karakteristik produk pesaing. Karakteristik produk ini
dianggap penting oleh konsumen, sehingga dapat membedakan dengan yang
ditonjo1kan para pesaing. 01eh karena itu, sebaiknya perusahaan ban Goodyear
mampu tetap rnempertahankan karakteristik tersebut.
Se1ain memiliki keunggulan, produk ban Goodyear juga merniliki kelernahan.
Melihat beberapa kelemahan yang dimiliki oleh ban Goodyear, perlu dilakukan
beberapa strategi yaitu:
1. Membina keunggulan teknologi dan inovasi, maka perusahaan mutlak untuk terus
mengadakan penelitian, pengernbangan dan rekayasa teknologi agar mampu
membuat produk yang tidak mudah pecah dan tidak mudah berubah bentuk
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 99/129
81
2. Melakukan penyesuaian harga agar ban Goodyear mempunyai harga yang relatif
lebih murah atau sarna dibanding pesaing,
Karakteristik ban Goodyear yang menjadi kelemahan bersaing perlu
diperbaiki. Karakteristik ini tidak perlu dimunculkan sebagai product positioning
kepada konsumen mahasiswa dan pelajar, namun bisa saja ketika selesai diperbaiki
maka akan menjadi karakteristik yang bisa diunggulkan dalam bersaing dengan
produk ban lain. Kelemahan-kelemahan ini berguna ketika akan dilakukan
repositioning statement, atau sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan produk barn
khusus segmen mahasiswa dan pelajar.
Pada penelitian ini juga mengungkapkan keinginan atau gambaran
karakteristik ban mobil yang paling sesuai dengan harapan segmen mahasiswa dan
pelajar. Karakteristik ideal tersebut adalah:
1. Ban memiliki sifat stabil saat menikung, di mana ban tidak terlalu membebani
setir ketika menikung sehingga tetap mampu mempertahankan kestabilan mobil.
2. Ban memiliki daya cengkeram roda yang sangat baik saat pengereman.
3. Ban memiliki pengendalian yang mantap dan stabil di semua tingkat kecepatan,
baik di kecepatan rendah maupun kecepatan tinggi.
4. Ban mampu memberikan efek rasa aman dan nyaman bagi pengendara.
5. Ban memiliki daya cengkeram yang kuat ke jalan pada saat kendaraan berjalan
(roda berputar).
Melihat beberapa karakteristik ideal ini, yang perlu dilakukan adalah adopsi
karakteristik oleh perusahaan ban Goodyear. Pada dasarnya sebelum melakukan
positioning, praktisi pemasaran perlu mencari tahu karakteristik-karakteristik apa
5/11/2018 A00mdo - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/a00mdo 100/129
82
yang dianggap penting oleh sasaran pasarnya dan karakteristik yang dikornbinasikan
itu harus mengandung arti. Product positioning akan menempatkan perusahaan dalam
situasi menyesuaikan dengan keadaan segmen yang dituju. Karena itu positioning
harus membuat produk jadi dipersepsi berbeda dari produk pesaing, bukan hanya
sekedar berbeda, namun harus benar-benar bisa memisahkan diri dari yang lain.
B. Memilih Keunggulan Bersaing
Banyak keunggulan yang dimiliki oleh suatu produk, namun perusahaan perlu
menemukan keunggulan bersaing potensial. Penyeleksian keunggulan bersaing akan
melibatkan analisa pencarian kekuatan dan kelemahan produk.
Pada ban Goodyear, juga perlu diseleksi keunggulan karakteristik produknya.
Hal ini perlu dilakukan agar terfokus dalam penentuan product positioning. Mengacu
pada prinsip penentuan posisi produk, ban Goodyear tidak perlu kuat dalam segala
hal, dan lebih baik untuk berusaha menjadi unggul dalam beberapa karakteristik dan
menampilkan kualitas dalam hal lainnya. Daripada mengej ar tujuan yang mustahil
yaitu unggul dalam segala aspek.
Dari keunggulan yang dimiliki oleh ban Goodyear, maka keunggulan bersaing
yang dipilih adalah:
1. Ban Goodyear memiliki daya cengkeram (traksi) roda yang kuat ke jalan.
2. Ban Goodyear merniliki daya cengkeram roda sangat baik pada saat pengereman.
Alasan dari memilih dua keunggulan bersaing ini adalah dua karakteristik ini
selain menjadi keunggulan bersaing potensial yang dimiliki oleh ban Goodyear, tetapi
juga menjadi karakteristik ideal (ban Non-Goodyear) yang dianggap segmen
mahasiswa dan pelajar sangat penting menjadi ciri-ciri sebuah ban.