35. URGENSI SAP DALAM PEMBELAJARAN [Compatibility Mode]
Transcript of 35. URGENSI SAP DALAM PEMBELAJARAN [Compatibility Mode]
URGENSI
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
(SAP) DALAM PEMBELAJARAN
Dr. Marzuki
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
13 May 2015 1
Pendahuluan
• Pendidikan harus dikelola dengan baik dan benar agar dapat menghasilkan lulusan yang lebih berkualitas.
• Pendidikan harus mampu mengemban misi pembentukan karakter (character building) sehingga para peserta didik dan para lulusannya dapat berpartisipasi dalam mengisi pembangunan dengan baik dan berhasil tanpa meninggalkan nilai-nilai karakter mulia.
13 May 2015 2
Pendahuluan• Pendidikan harus dipersiapkan, dilaksanakan, dan
dievaluasi serta direformasi dan diinovasi dengan memperhatikan perkembangan yang terjadi di lingkungan masyarakat dalam suatu negara.
• Dosen/guru harus memiliki kompetensi yang memadai agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, termasuk dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
• Di antara pengelolaan pembelajaran adalah penyusunan silabus yang kemudian dijabarkan secara rinci ke dalam Satuan Acara Perkuliahan (SAP) atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
13 May 2015 3
Pendahuluan
• Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi (UU 20/2003 Psl (39) ayat 2).
• Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
13 May 2015 4
KOMPONEN UTAMA PENDIDIKAN
Pendidik
Peserta Didik
Isi
Proses
Evaluasi
Pendidikan
Interaksi
Tujuan
Kurikulum
Alam, sosial, budaya, ekonomi, agama
Lingkungan
13 May 20155
DEFINISI OPERASIONAL
• Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal
tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
• Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati, dan
dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari
suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu
program, atau menyelesaikan satuan pendidikan
tertentu
• Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
13 May 2015 6
DEFINISI OPERASIONAL
• Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang
lingkup materi dan tingkat Kompetensi untuk
mencapai Kompetensi lulusan pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
• Standar Proses adalah kriteria mengenai
pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
• Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria
mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen
penilaian hasil belajar Peserta Didik.
13 May 2015 7
DEFINISI OPERASIONAL
• Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program.
• Kompetensi Inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan
• Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh Peserta Didik melalui pembelajaran.
13 May 2015 8
DEFINISI OPERASIONAL
• Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
13 May 2015 9
DEFINISI OPERASIONAL
• Kurikulum pendidikan tinggi merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta
cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi.
• Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah kurikulum operasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan.
13 May 2015 10
DEFINISI OPERASIONAL
• Silabus adalah rencana pembelajaran pada
suatu mata pelajaran atau tema tertentu
yang mencakup Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, materi pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
• Pembelajaran adalah proses interaksi
antarpeserta didik, antara peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.
13 May 2015 11
DEFINISI OPERASIONAL
• Satuan Acara Perkuliahan (SAP) adalah
suatu rancangan acara kegiatan
perkuliahan dalam satu tatap muka atau
satu kesatuan materi perkuliahan
(topik/pokok bahasan).
• Dalam Proses pembelajaran di tingkat
pendidikan dasar dan menengah
rancangan itu biasa disebut dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
13 May 2015 12
KAITAN KURIKULUM DG PEMBELAJARAN
1. Pada umumnya, kurikulum menyoal ttg
“what”, sedangkan pembelajaran menyoal
ttg “how”.
2. Kurikulum dan pembelajaran saling
berhubungan, tetapi keduanya berbeda.
3. Kurikulum dan pembelajaran saling
berkaitan dan bergantung.
4. Kurikulum dan pembelajaran dapat
dipelajari dan dikaji secara terpisah, akan
tetapi tidak dapat berfungsi sendiri-sendiri.
13 May 2015 13
PROBLEMATIKA DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Cara memilih materi yang akan diajarkan.
2. Perbedaan pandangan para pengembang.
3. Penerapan kurikulum pada setiap tingkatpendidikan.
4. Perumusan kurikulum yang fleksibel.
5. Pengaruh pergantian pimpinan.
6. Insentif untuk penerapan kurikulum.
7. Cara memperoleh informasi yang tepat untukperumusan kurikulum.
8. Pemanfaatan sumber daya untuk perbaikankurikulum.
13 May 2015 14
PROSES PENGEMBANGAN KURIKULUM
Melibarkan:
� Guru/dosen
� Ahli kurikulum
� Ahli pendidikan
� Ahli lain di luar bidang pendidikan
� Lulusan
� Peserta didik
� Pengguna lulusan
13 May 2015 15
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
KBK 2004
KTSP 2006
KURIKULUM 2013
1. Penataan Pola Pikir dan Tata Kelola
2. Pendalaman dan Perluasan Materi
3. Penguatan Proses
4. Penyesuaian Beban
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL13 May 2015 16
This image cannot currently be displayed.
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari
Standar Isi
Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata
Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata
Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran
Standar Isi diturunkan dari Standar
Kompetensi Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang bebas mata
pelajaran
3
Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk
sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan
pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaranMata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain,
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)13 May 2015 17
Proses Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk
semua mata pelajaran.
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning].
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa
pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Penilaian
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi.
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam
[bukan sekedar hafalan].
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
Langkah Penguatan Proses
13 May 2015 18
Standar Kompetensi Lulusan
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
� Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap � Orang yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
� Serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
� Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
� Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
� Memiliki pengetahuan Prosedural dan metakognitif dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
� Terkait penyebab fenomena dan kejadian yang tampak mata yang mencakup penyebab, alternatif solusi, kendala dan solusi akhir13 May 2015 19
DOMAIN ELEMEN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Proses Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
Individu
BERIMAN, BERAKHLAK MULIA (JUJUR, DISIPLIN, TANGGUNG
JAWAB, PEDULI, SANTUN), RASA INGIN TAHU, ESTETIKA, PERCAYA
DIRI, MOTIVASI INTERNAL
Sosial TOLERANSI, GOTONG ROYONG, KERJASAMA, DAN MUSYAWARAH
AlamPOLA HIDUP SEHAT, RAMAH LINGKUNGAN, PATRIOTIK, DAN CINTA
PERDAMAIAN
KETERAMPILAN
ProsesMengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +
Mencipta
Abstrak MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG, MENGGAMBAR, MENGARANG
KonkretMENGGUNAKAN, MENGURAI, MERANGKAI, MEMODIFIKASI,
MEMBUAT, MENCIPTA
PENGETAHUAN
ProsesMengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
Objek ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, DAN BUDAYA
Subjek MANUSIA, BANGSA, NEGARA, TANAH AIR, DAN DUNIA
Standar Kompetensi Lulusan
13 May 2015 20
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN
BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN
LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +
Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG EFEKTIF DAN
KREATIF DALAM RANAH ABSTRAK DAN KONKRET
PENGETAHUAN
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI,
BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN,
KENEGARAAN, DAN PERADABAN
Standar Kompetensi Lulusan
13 May 2015 21
13 May 2015 22