30menitmemahamiNANDANOCdanNIC
-
Upload
yulinda-de-ce -
Category
Documents
-
view
103 -
download
0
description
Transcript of 30menitmemahamiNANDANOCdanNIC
JURUS DAHSYAT
30 MENIT MEMAHAMI NANDA,NOC & NIC
Dibuat oleh Eri Yanuar Akhmad B. S, S. Kep, Ns
Artikel ini bisa anda download di
www.perawatpintar.web.id
Butuh alat kesehatan murah, klik aja www.warungalkes.com
PRAKATA
Assalamualaikum...
Tulisan ini saya buat dalam rangka membantu terutama perawat dan mahasiswa keperawatan
dalam memahami aplikasi penggunaan NANDA, NOC, NIC yang sering menjadi problem di
kalangan akademisi dan praktisi. Semoga tulisan saya ini bisa membantu dalam mengatasi
kebingungan tersebut.
Latar belakang saya membuat ebook ini adalah saya ingin berbagi ilmu yang saya punya dengan
bebas dan gratis karena saya prihatin melihat masih banyaknya mahasiswa keperawatan, perawat
bahkan dosen keperawatan yang masih bingung dan belum tahu cara menggunakan NANDA,
NOC dan NIC.
Saya rasa mereka sudah dapat ilmu tentang NANDA, NOC dan NIC namun mungkin karena
banyak yang masih mengulas dengan bahasa yang sulit sehingga saya tertarik untuk membuat
panduan ini dengan bahasa saya (secara saya juga g pinter-pinter banget hehehe.....)
Semoga tulisan yang sedikit ini bisa membantu mengatasi kebingungan dan kita bisa bersama
menjadikan dunia keperawatan Indonesia lebih maju dan kita bisa membuat satu bahasa dalam
pembuatan diagnosa keperawatan baik yang DIII, Ners, Master, dan semuanya.
Tulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Jika ada masukan, penulis dengan senang hati mau
diberi kritik, saran dan masukan. Semoga yang kecil ini bermanfaat karena untuk membangun
yang besar perlu dibuat dari yang kecil.
Wassalamualaikum....
Yogyakarta, Ruang Ekspresi, Jan 2011
Ns. Eri Yanuar
Bab I
Pengkajian
QUOTES: “ Pengkajian adalah awal dari proses keperawatan..” ”Dengarkan klien anda, jangan membuat penilaian sebelum interaksi…” ”Apapun format yang anda gunakan dapatkan data subjektif dan obyektif...” www.perawatpintar.web.id Pusat Informasi Keperawatan dan Kesehatan, Download ebook, video, software/aplikasi keperawatan gratis.
Dalam langkah keperawatan pengkajian adalah hal yang esensial seperti halnya dalam dunia
kedokteran. Asessment atau pengkajian yang mendalam akan mendapatkan hasil yang mendalam
juga. Skill komunikasi sangat berperan pada pengkajian ini. Format pengkajian ada beragam
namun yang biasa digunakan di PSIK FK UGM adalah format pengkajian Gordon. Di NANDA
2009-2011 juga terdapat format pengkajian yang dapat anda gunakan.
Dari hasil pengkajian ini akan didapatkan data. Data dapat berupa data subyektif maupun data
obyektif. Data subyektif adalah data yang didapatkan dari ucapan atau perasaan
pasien/keluarganya.
Contoh data subyektif :
Data obyektif adalah data yang bisa kita lihat, kita amati dan kita ukur.
Contoh data obyektif:
Dari hasil pengkajian inilah kita akan mendapatkan diagnosa yang kita butuhkan dengan melihat
domain yang mengalami gangguan atau masalah.
Kesadaran Compos mentis Tekanan darah 140/90 mmHg
Pasien mengatakan saya pusing Pasien mengatakan mual.
Bab II Diagnosa
QUOTES: “ Diagnosa adalah hasil proses analisa dari hasil pengkajian...” ”Temukan dulu datanya, baru tentukan diagnosanya, jangan dibalik…” ”Data subyektif dan data obyektif alat untuk menegakkan diagnosa...” ”Diagnosa keperawatan adalah berdasar pada respon pasien yang muncul atau potensial muncul....” ”Diagnosa yang sesuai akan membuat kita memahami tujuan (outcomes) yang sesuai dan intervensi yang tepat untuk masalah keperawatan pasien...” www.perawatpintar.web.id Pusat Informasi Keperawatan dan Kesehatan, Download ebook, video, software/aplikasi keperawatan gratis.
Diagnosa inilah yang kadang membuat kita bingung dalam aplikasi sehari-hari. Diagnosa
keperawatan harus kita lihat dari hasil pengkajian jangan sampai muncul diagnosa siluman yaitu
diagnosa dimana tidak ada data objektif maupun subyektif namun muncul diagnosanya. Inilah
hal yang sering saya temui saat praktek mahasiswa dulu bahkan yang paling parah adalah saat
ada yang membuat diagnosa dulu baru mencari datanya (dipas-paske jawanya-red)
Dari hasil pengkajian kita, lihat domain yang mengalami gangguan atau masalah. Di NANDA
ada 13 domain dimana tiap domain memiliki kelas sehingga dalam penentuan diagnosa kita lihat
domain yang mengalami masalah lalu kita lihat kelas lalu diagnosa yang sesuai.
Bagan domain dan kelas pada Taxonomy NANDA
”Penegakan diagnosa harus berdasar data”
Diagnosa dapat kita angkat bila definisi dan batasan karakteristik sesuai dengan data yang kita
dapatkan. Inilah pentingnya kita melakukan pengkajian dan mengumpulkan data saat pengkajian
agar diagnosa sesuai dengan masalah pasien. Diagnosa yang sesuai akan membuat kita
memahami tujuan (outcomes) yang sesuai dan intervensi yang tepat untuk masalah keperawatan
klien.
Untuk memahami penjelasan saya, mari kita lihat contoh salah satu kasus yang pernah saya
temui di RS :
Maka jika melihat data diatas kita akan berpikir, ”kelebihan cairan” trus langsung buka NANDA
kelebihan cairan. Itu kalau mudah menentukannya kalau datanya susah bagaimana? Ini adalah
panduan untuk mendiagnosa secara tepat. Nah, seiring berjalannya waktu biasanya kita akan
melakukan otomatisasi. Cara yang tepat adalah :
1. Pilih domain dan kelas yang tepat
Pada pasien ini yang mengalami edema bisa karena cairan yang masuk banyak maka
domain nutrisi kelas hidrasi mungkin karena edema berkaitan dengan cairan.
DS : Klien mengatakan kakinya bengkak dua-duanya DO : Edema di ekstremitas bawah, nafas 30 kali per menit, tekanan darah 160/100mmHg
atau karena pengeluaran cairan yang tidak adekuat bisa juga di domain eliminasi di kelas
urinari atau integumentari
Lalu saya buka lanjutan taxonomi untuk melihat diagnosis yang ada dan menurut ilmu
patofisiologi yang saya pelajari dan kesesuaian dengan data yang saya dapatkan. Untuk
domain eliminasi saya hilangkan karena pasien dari hasil pengkajian tidak ada masalah
BAB maupun BAK serta tidak ada luka bakar yang ekstrem pasien didiagnosis medis
CHF. Setelah itu saya lihat di Nutrisi kelas hidrasi ada diagnosis yang cocok yaitu
”Kelebihan Volume Cairan (Excess fluid volume)”
2. Buka domain dan diagnosa yang dimaksud lalu cocokkan definisi diagnosa, batasan
karakteristik serta faktor yang berhubungan dengan data yang anda dapatkan dari klien.
Di NANDA yang 2009-2011 sudah diklasifikan dalam domain sehingga memudahkan
kita dalam mencari diagnosa. Cari dalam kelompok domain 2 lalu buka ”Kelebihan
Volume Cairan” .
SELAMAT!! Anda sudah selesai belajar dalam menentukan diagnosa keperawatan pada
pasien.
Kelebihan Volume Cairan Definisi : Retensi cairan isotomik meningkat Batasan karakteristik : (saya ambil yang sesuai data yang saya dapatkan)
- Anasarka - Perubahan tekanan darah - Perubahan rate nafas - Edema
Faktor-faktor yang berhubungan : (saya ambil yang sesuai data yang saya dapatkan) - Mekanisme pengaturan melemah
BAB III
Tujuan
(Outcomes)
QUOTES: “Tujuan (outcomes) ini adalah hal yang akan kita tuju atau capai selama perawatan pasien..” ” Dalam penentuan tujuan (outcomes) inilah perawat dituntut untuk berpikir secara sistematis dan kritis …” ”SMART (Spesifik, Measurable, Achieveable, Rational dan Timeline)...” ”Diagnosa keperawatan adalah berdasar pada respon pasien yang muncul atau potensial muncul....” ”Diagnosa yang sesuai akan membuat kita memahami tujuan (outcomes) yang sesuai dan intervensi yang tepat untuk masalah keperawatan pasien...” www.perawatpintar.web.id Pusat Informasi Keperawatan dan Kesehatan, Download ebook, video, software/aplikasi keperawatan gratis.
Tujuan atau outcomes adalah yang penting karena tujuan (outcomes) ini adalah hal yang akan
kita tuju atau capai selama perawatan pasien. Dalam penentuan outcomes inilah perawat dituntut
untuk berpikir secara sistematis dan kritis sehingga tidak membuat outcomes yang tidak mungkin
dicapai.
Tujuan yang dicapai biasanya dinyatakan dalam prinsip SMART (Spesifik, Measurable,
Achieveable, Rational dan Timeline). Indikator juga dinyatakan dalam penilaian skala sebagai
berikut:
- tidak dilakukan
- jarang dilakukan
- kadang dilakukan
- sering dilakukan
- selalu dilakukan
Perawat harus bisa membuat tujuan untuk kliennya. Disinilah ilmu patofisiologi kita digunakan
dalam membuat tujuan untuk pasien termasuk juga ilmu farmakologi dalam pengobatan pasien.
Pasien TB dengan pengobatan OAT (obat anti TB) ditargetkan bebas TB dengan 3 hari
perawatan apakah itu logis?!!
Mahasiswa keperawatan biasanya bingung dalam membuat outcome ini dan cenderung hanya
asal dan mencontoh kakak kelasnya yang sudah salah . Pada bab ini kita akan belajar cara
membuat tujuan keperawatan dari buku NOC maka siapkan buku NOC anda.
Langkah-langkah membuat tujuan keperawatan dengan buku NOC adalah sebagai berikut:
1. Cara membuat outcome dari NOC adalah kita melihat dari NANDA-NOC linkage
dengan tampilan sebagai berikut:
2. Lalu kita cari diagnosa NANDA yang sudah kita tetapkan tadi di awal. Pada bab ini
diagnosa yang kita tetapkan adalah Kurang Pengetahuan pada ibu yang menyusui maka
kita buka Deficit Knowledge (nb: pada bab ini penulis minta maaf jika tidak sesuai dengan diagnosa
pada bab sebelumnya, maaf, semoga tidak membuat bingung)
Dapat kita lihat ada banyak sekali outcomes yang muncul. Pada NOC terdapat dua
kelompok outcomes yaitu
- ”Suggested Outcomes” adalah outcomes yang disarankan dan berdasarkan penelitian
seringkali dipakai untuk diagnosa NANDA yang kita pilih
- ”Additional Associated Outcomes” adalah outcomes tambahan yang bisa
melengkapi perawat dalam membuat tujuan.
Pada bab ini diagnosa Kurang Pengetahuan pada ibu yang menyusui maka kita buka
“Deficit Knowledge: Breastfeeding”
3. Kita buka index lalu mencari outcomes yang kita pilih tadi. Kita buka outcomes yang kita
pilih.
Disini bisa kita lihat yaitu :
- Indikator : Hasil yang ingin kita tuju atau outcomes kita
- Skala : Skala yang ingin kita capai untuk klien kita. Pada breastfeeding ini ada 5
skala yaitu skala 1 (tidak tahu), 2 (terbatas), 3 (sedang), 4 (paham dasarnya saja), 5
(paham yang luas dan mendalam)
4. Menuliskan tujuan keperawatan
Outcomes disini tidak bisa hanya dituliskan dalam bentuk tabel seperti diatas namun
harus bisa SMART (spesifik, measurable, achieveable, rationale dan timeline). Tujuan
tadi maka harus ada waktu dan skala yang akan kita tuju. Pada kasus ini pendidikan
pasien adalah SMP dan akses informasi di daerahnya susah. Inilah contoh yang tujuan
yang SMART:
SELAMAT!!! Anda sudah bisa membuat tujuan keperawatan bagi klien anda. Sering-
seringlah berlatih dan belajar agar bisa membuat tujuan keperawatan yang SMART.
Setelah dilakukan penyuluhan selama 3 X 30 menit, klien dapat:
- Mengetahui manfaat menyusui (4) kita bertujuan klien cukup paham dasar dari keuntungan
menyusui - Fisiologi laktasi (3) kita hanya bertujuan klien hanya tahu sajakarena pendidikan klien hanya
SMP - Tehnik yang tepat untuk melekatkan bayi ke puting ibu (5) kita bertujuan agar klien bisa
benar-benar paham hingga melakukan - dst
BAB IV Intervensi
QUOTES: “Intervensi adalah tindakan untuk menuju tujuan (outcomes) yang kita harapkan...” ” Intervensi inilah yang menjadi tanggung jawab dan tanggung gugat perawat…” ”Intervensi yang dipilih harus berdasar data dan diagnosa untuk mencapai tujuan yang sudah kita buat sebelumnya...” ”Diagnosa yang sesuai akan membuat kita memahami tujuan (outcomes) yang sesuai dan intervensi yang tepat untuk masalah keperawatan pasien...” www.perawatpintar.web.id Pusat Informasi Keperawatan dan Kesehatan, Download ebook, video, software/aplikasi keperawatan gratis.
Intervensi adalah proses yang penting dalam keperawatan. Intervensi inilah yang seharusnya
menjadi dasar apakah tindakan itu tanggung jawab perawat atau bukan. Jika anda bergerak di
bidang manajemen, intervensi inilah yang seharusnya menjadi dasar tindakan keperawatan dalam
penggajian perawat.
Dalam menentukan intervensi ini tetap tidak lepas dari diagnosa yang sudah kita tentukan. Di
awal sudah saya tekankan bahwa pemilihan diagnosa yang benar akan membantu perawat dalam
menentukan tujuan keperawatan serta intervensi keperawatan yang tepat. Ada beberapa kriteria
yang harus anda pahami dalam menentukan kesesuaian intervensi dengan diagnosa berdasarkan
dari second edition NIC:
- Gunakan NIC – NANDA linkages
- Lihat kesesuaian antara definisi diagnosa keperawatan NANDA dengan definisi
intervensi keperawatan NIC
- Berpikir diagnosis secara terpisah, hindari berpikir mengatasi kumpulan sindrom atau
hindari mengatasi diagnosis keperawatan yang terjadi bersamaan pada pasien yang
spesifik dengan satu intervensi saja.
- Masukkan intervensi keperawatan yang mengatasi tanda dan gejala dari diagnosis
keperawatan.
- Masukkan intervensi primer dan sekunder untuk tiap diagnosis keperawatan.
Adapun langkah-langkah memilih intervensi menggunakan buku NIC adalah sebagai berikut:
1. Cara membuat intervensi dari NIC adalah kita melihat dari NANDA-NIC linkage dengan
tampilan sebagai berikut:
2. Kemudian kita mencari diagnosis yang sudah kita tentukan di awal. Pada bab ini kita
pilih diagnosis ”Breastfeeding Interrupted” (nb: pada bab ini penulis minta maaf jika tidak sesuai
dengan diagnosa pada bab sebelumnya, maaf, semoga tidak membuat bingung)
Kita lihat definisi pada NANDA dan NIC ini sama sehingga bisa kita gunakan. Pada
setiap diagnosis ada tiga level intervensi berdasar fourth edition NIC:
- 1st level (Intervensi Prioritas)
Ini adalah intervensi yang dipilih atau yang paling sesuai untuk menyelesaikan
diagnosis. Intervensi ini dipilih karena kesesuaian dengan diagnosis, etiologi dan/atau
batasan karakteristik, tindakan yang bisa menyelesaikan masalah, dapat digunakan di
banyak tempat dan dibuktikan dari banyak penelitan dan pengalaman klinis dalam
mengatasi diagnosis.
- 2nd level (Intervensi yang Disarankan)
Ini adalah intervensi yang kebanyakan dipilih untuk mengatasi diagnosis keperawatan
namun tidak utama seperti halnya dalam intervensi prioritas untuk mengatasi
diagnosis yang muncul. Intervensi ini mungkin muncul di beberapa referensi
penelitian namun hanya mengatasi etiologi atau karakteristik tertentu saja.
- 3rd level ( Intervensi Tambahan)
Intervensi ini hanya digunakan pada beberapa pasien saja dengan diagnosis
keperawatan tersebut. Intervensi ini menyesuaikan dengan kebutuhan perawat ke
depan untuk merencanakan tindakan keperawatan pasien secara individual.
3. Setelah itu kita buka index dan cari intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah
keperawatan pada klien. Kita.
SELAMAT!! Anda sudah bisa menentukan intervensi untuk klien anda dan anda juga sudah
bisa menggunakan buku NANDA, NOC dan NIC dengan benar.
Gimana? Mudah bukan belajar NANDA, NOC dan NIC secara benar. Jadi jangan
takut dulu untuk belajar ya....
www.perawatpintar.web.id siap membantu perawat untuk lebih maju dan pintar.
HIDUP PERAWAT INDONESIA!!!
Tentang Penulis
Eri Yanuar Akhmad B.S, S.Kep, Ns lahir 31 Januari 1987 di kaki gunung
Kelud tempat Presiden RI pertama dimakamkan. Penulis adalah anak ke-2
dari 4 bersaudara. Penulis mengambil pendidikan Ners di PSIK FK UGM.
Penulis saat ini menjadi admin dari www.perawatpintar.web.id dan toko
online www.warungalkes.com dan saat ini sedang membangun
www.askeponline.com untuk membantu mengembangkan penggunaan
NANDA, NOC dan NIC secara online.
Penulis saat ini tercatat sebagai staff Keperawatan Gawat Darurat PSIK FK
UGM. Penulis memiliki hobi musik, internet, travelling dan makan. Untuk
menghubungi penulis dapat kontak di:
Email : [email protected]
FB : [email protected]
Plurk : eri_yanuar2004
Twitter : @eri_yanuar2004