1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

22
Nama : Vini Octa Riza Nim : 342013070 Kelas : V.B Dosen Pengasuh : Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. KONSEP PERKEMBANGAN SIKLUS REPRODUKSI Tujuan Pembelajaran : A. Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep perkembangan yang meliputi pertumbuhan, diferensiasi, metabolisme, interaksi sel, dan pergerakan sel (migrasi sel). B. Agar mahasiswa dapat mengetahui sikus reproduksi yang terdiri dari siklus estrus non-primata,siklus menstruasi primata dan regulasi hormonal dalam siklus menstruasi. A. KONSEP PERKEMBANGAN Ciri-ciri makhluk hidup atau organisme antara lain melakukan metabolisme,peka terhadap rangsangan, mengalami perkembangan reproduksi, dan bereproduksi. Perkembangan merupakan transpormasi dari satu keadaan ke keadaan lainnya yang bersiat

description

tjdhgjdjd

Transcript of 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Page 1: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Nama : Vini Octa Riza

Nim : 342013070

Kelas : V.B

Dosen Pengasuh : Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.

KONSEP PERKEMBANGAN SIKLUS REPRODUKSI

Tujuan Pembelajaran :

A. Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep perkembangan yang meliputi

pertumbuhan, diferensiasi, metabolisme, interaksi sel, dan pergerakan sel

(migrasi sel).

B. Agar mahasiswa dapat mengetahui sikus reproduksi yang terdiri dari

siklus estrus non-primata,siklus menstruasi primata dan regulasi hormonal

dalam siklus menstruasi.

A. KONSEP PERKEMBANGAN

Ciri-ciri makhluk hidup atau organisme antara lain melakukan

metabolisme,peka terhadap rangsangan, mengalami perkembangan

reproduksi, dan bereproduksi.

Perkembangan merupakan transpormasi dari satu keadaan ke

keadaan lainnya yang bersiat progresif dan relatif permanen dalam hal

truktur anatomi dan histologi maupun fungsi. Tingkat pengamatan untuk

mengetahui bahwa telah terjadi perkembangan secara monokuler,seluler,

fisioogis, dan morfologis. Adapun proses perkembangan meliputi sebagai

berikut :

1. Pertumbuahan

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang

meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat

kembali ke bentuk semula).

Page 2: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Sebagai contoh : pertambahan tinggi tanaman, pertambahan berat

sapi, tubuh anak-anak bertambah besar ketika menginjak remaja dan lain

sebagainya. Pertumbuhan bersifat kualitatif/punya nilai yang dapat diukur

dalam angka.

Pertumbuhan dan perkembangan hewan dimulai sejak

terbentuknya zigot. Satu sel zigot akan tumbuh dan berkembang hingga

terbentuk embrio. Embrio akan berdiferensi sehingga terbentuk berbagai

macam jaringan dan organ. Organ-organ akan menyatu dan bergabung

menjadi janin. Janin akan dilahirkan sebagai bayi. Kemudian, bayi tumbuh

dan berkembang menjadi anak-anak, remaja, dan dewasa.

Pada siklus hidup hewan tertentu, terjadi perubahan bentuk tubuh

dari embrio sampai dewasa. Perubahanbentuk ini disebut metamorfosis.

Metamorfosis dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu metamorfosis

sempurna dan tidak sempurna. Metamorfosis sempurna dicirikan dengan

adanya bentuk tubuh yang berbeda di setiap fase metamorfosis. Contoh

hewan yang mengalami metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan

katak. 

2. Diferensiasi

Diferensiasi adalah proses spesialisasi sekelompok sel dalam suatu

organ sehingga mempunyai bentuk dan fungsi yang spesifi. Fungsi yang

spesifik ditandai dengan kemampuan metabolisme dan jenis produksi sel

yang spesifi pula.

Contoh berikut ini jantung sebagai organ utama dalam fungsi

sirkulasi darah. Selanjutnya berdiferensiasi menjadi epitel pipih

(endotelium) dengan jaringan elastin untuk menjadi bagian endokardium,

sel-sel otot jantung atau miokardium sebagai lapisan yang paling tebal dan

utama, dan jaringan ikat longgar dan epitel pipih (mesotelium) untuk

menjadi bagian kardium. Nerdasarkan contoh-contoh tersebut dapat

dijelaskan bahwasetiap organ bersal dari satu jenis sel yang kemudian

mengalami diferesiasi.

Page 3: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

3. Metabolisme

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara biokimia di

dalam organisme dan sel. Metabosime mencakup sintesis (anabolisme)

dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks. Metabolisme

biasanya melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur metabolisme.

Metabolisme total merupakan semua proses biokimia didalam organisme.

Metabolisme sel mencakup semua proses kimia dialam sel.

Tanpametabolisme, mahluk hidup tidak dapat bertahan hidup.

Anabolisme adalah suatu pristiwa perubahan senyawa sederhana

menjadi kompleks, nama lain dari anabolisme adalah pristiwa sintesis atau

penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya energi cahaya

untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis. Selain itu juga

anabolisme adalah proses sintesis molekulkompleks dan senyawa-senyawa

yang sederhana secara bertahap.

Sedangkan katabolisme adalah proses perombakan senyawa

kompleks menjadi senyawa yang sederhana. Semua jenis sel yang hidup

pasti melakukan proses metabolisme dasar yaitu respirasi. Proses respirasi

sel membutuhkan oksingen akan menghasilkan energi berupa ATP yang

diperlukan oleh sel untuk melakukan aktivitas antara lain sintesis zat,

mitosis, dan diferesiensi.

4. Interaksi Sel

Interaksi sel terjadi pada proses pembentukan organ tertentu dalam

tubuh vertebrat, sekelompok sel itu mengalami diferesiensi. Misalnya

mosederm menginduksi endoderm dalam proses pembentukan paru-paru ,

notokorda menginduksi ektorm neural supaya terjadi neurulasi.

5. Migrasi Sel

Perkembangan gonad dan anggota tubuh yang normal pada vertebrata

memerlukan proses migrasi sel yaitu sebagai proses pergerakan atau

perpindahan sekelompok sel dari satu wilayah ke wilayah yang baru.

Page 4: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Proses pembentukan sistem genital khususnya gonad (kelenjar

kelamin) yang normal atau fertil pada aves dan mamalia memerlukan

migrasi sel. Gonad berasal dari mesoderm intermedier, tetapi gamet atau

sel kelamin yang akan dihasilkan oleh gonad berasal dari endoderm

kantung yolk wilayah posterior sebagai bakal sel kelamin. Sel-sel tersebut

harus berimigrasi,pada aves migrasi emallui pembuluh darah, sedangkan

pada mamlia terjadi gerakan secara amuboid. Hasil penelitian

membuktikan bahwa bila migrasi bakal sel ekalmin dihalangi tidak sampai

kedalam gonad, amak hewan itu akan steril.

B. SIKLUS REPRODUKSI

Siklus reproduksi pada tubuh perempuan atau Mamalia betina dewasa

seksual yang tidak hamil/tidak bunting, sangat tergantung pada fungsi

ovarium, maka disebut juga siklus ovarium Mamalia betina non-primata

mengalami siklus estrus, sedangkan primata betina termasuk perempuan

mengalami siklus menstruasi. Lama setiap siklus ovarium dapat dibaca pada

Tabel 2.1.

Tabel 1.1 Lama siklus ovarium pada beberapa spesies

Spesies Lama siklus

(hari)

Fase folikuler

(hari)

Fase luteal

(hari)

Manusia 24 - 32 10 - 14 12 - 15

Sapi 20 - 21 2 - 3 18 - 19

Babi 19 - 21 5 - 6 15 - 17

Biri-biri 16 - 17 1 - 2 14 - 15

Kuda 20 - 22 5 - 6 15 - 16

Mencit dan tikus (+ jantan infertil) 13 – 14 2 11 - 12

Page 5: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Kelinci (+ jantan infertil) 14 - 15 1 - 2 13

Mencit dan tikus 4 - 5 2 2 – 3

Kelinci 1 - 2 1 - 2 0

1. Siklus Estrus Non-primata

Siklus estrus dibagi dalam beberapa tahap yaitu diestrus (anestrus),

proestrus, estrus, dan metestrus. Tahap-tahap siklus dapat diketahui

dengan mengamati gambaran sitologis apusan vagina. Apusan vagina

biasa dibuat pada hewan laboratorium seperti tikus dan mencit, sebelum

hewan betina dan jantan disatukan, biasanya untuk keperluan eksperimen.

Korelasi antara apusan vagina dengan tahap-tahap siklus estrus, ovarium,

dan uterus ditunjukkan pada Tabel 2.2.

Tabel 1. 2 Korelasi antara apusan vagina dengan

keadaan organ reproduksi tikus dan mencit

Apusan vagina Tahap siklus Ovarium Uterus

E, L, lendir Diestrus (2 – 2,5

hari)

Folikel muda Tipis (kecil, halus)

E / E, C Proestrus (12 jam) Folikel tumbuh Menebal (agak

besar)

E C , C Estrus awal (12 jam) Ovulasi Glanduler (bengkak)

C Estrus akhir (18jam) Ovulasi Glanduler (bengkak)

C L / E C L Metestrus (6 jam) Korpus luteum

segera menciut

Segera luruh

Singkatan: E = sel epitel berinti L = lekosit C = sel epitel yang menanduk

Page 6: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Penyatuan sebaiknya dilakukan saat estrus awal, vulva berwarna

merah muda dan tampak sedikit tebal. Saat estrus, vulva tampak lebih

merah dan tebal. Bila pada keesokan paginya ada sumbat vagina,

menandakan bahwa kopulasi sudah terjadi, dan hari itu ditentukan sebagai

hari kehamilan ke nol.

Siklus estrus ditandai oleh adanya estrus (berahi). Pada saat estrus,

hewan betina akan reseptif terhadap yang jantan, ovarium sedang ovulasi

dan uterus dalam fase yang tepat untuk implantasi. Dari satu estrus ke

estrus berikutnyadisebut satu siklus estrus. Panjang siklus estrus

bervariasi, contoh sapi, babi, kuda selama 21 hari, marmut selama 15 hari,

tikus dan mencit selama 4 – 5 hari.

Gambar 1.1 Diagram yang menunjukan uraian peristiwa dalam siklus

reproduksi kelinci

(A) Reaksi suapay mencapai tahap estrus.

(B) Urutan pristiwa setelah kawin (kointus dengan kantan fertil)

Page 7: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Dalam keadaan tidak bunting, fase dalam setiap siklus estrus terdiri dari :

1) suatu waktu yang singkat dalam persiapan untuk reproduksi disertai sikap birahi (estrus),

2) satu periode mulai terjadi regresi dalam dinding uterus (post- or

metestrus),

3) satu periode istirahat (diestrus), dan dilanjutkan dengan

4) satu periode persiapan yang aktif (proestrus) menuju ke estrus berikutnya.

Terdapat variasi yang sangat beragam mengenai lama sesuaru siklus

estrus, ada hewan yang hanya satu kali siklus dalam satu tahun.

Monoestrus bila dalam satu tahun hanya sekali estrus, sedangkan

polyestrus bila dalam satu tahun mengalami beberapa kali etrus. Siklus

estrus kadangkala terganggu oleh ekaadaan lingkungan yang tidak

menunjang, misalnya musim kering sehingga tidak tersedia pakan

memadai.

Gambar 1.1 Grafik menunjukkan perubahan yang terjadi selama siklus estrus biri-biri Perhatiakn korelasi yang mengatur kebuntingan (koitus, ovulasi, fertilisasi, dan migrasi embrio awal melalui oviduk ke uterus dan implantasi) dengan aktivitas

lokal yang ditandai oleh kurva.

Page 8: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Banyak spesies hewan (contoh biri-biri) hanya satu kali mengalami

estrus dalam satu tahun bila hidup bebas, tetapi menjadi polyestrus bila

dipelihara. Hewan jenis lain yang mempunyai masa bunting singkat,

seperti kelinci, tikus, mencit; bagi mereka cahaya merupakan faktor

inisiasi yang menentukan (critical initiating factor). Bila jumlah cahaya

harian yang diterima memadai, maka hipofisis menjadi aktif memproduksi

FSH (follicle-stimulating hormone).

Memperhatikan Tabel 1. 2 terdapat perbedaan lama siklus estrus

mencit dan tikus yang tidak kawin dibandingkan yang kawin dengan

jantan infertil; hal itu dijelaskan sebagai berikut. Rangsang mekanis ke

serviks yang terjadi saat koitus diteruskan melalui saraf sensoris ke sistem

saraf pusat, dan mengaktifkan pelepasan prolaktin dari hipofisis. Prolaktin

merupakan bagian utama hormon luteotrofik, sehingga memperpanjang

fase luteal; menimbulkan kesan seperti bunting (pseudopregnancy),

perhatikan Gambar 1.1 dan Gambar 1.2.

2. Siklus Menstruasi Primata

Siklus seksual primata betina dicirikan dengan menstruasi,

pengelupasan darah, mukus, dan debris sel dari uterus saat periode interval

(sekitar 4 minggu pada manusia). Pada manusia menstruasi dimulai

(menarche) sewaktu perempuan berumur 12 – 14 tahun, dan berlanjut

sampai waktu (menopause) yang umumnya terjadi pada akhir 40 tahunan

atau awal 50 tahunan. Biasanya waktu menstruasi sekitar 4 – 7 hari,

bervariasi dan sangat individual. Siklus menstruasi dibagi dalam tiga fase:

(1) mensis, (2) fase proliferatif (folikular), dan (3) fase sekretori (luteal).

Page 9: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Gambar 1.3 menunjukkan mekanisme menginduksi pubertas pada manusiaPubertas adalah periode transisi antara fase juvenil dan dewasa; selama

tahap perkembangan ini, karakteristik seks sekunder muncul dan matang,

pertumbuhan remaja sangat mencolok, fertilitas dicapai, dan tampak jelas

pengaruh psikologis. Perubahan ini secara langsung atau tidak langsung

merupakan hasil pematangan unit gonadotropin hipotalamus – hipofisis, stimulasi

organ-organ seksual, dan sekresi hormon seks steroid. Sebelum pubertas

hipotalamus bersifat sensitif terhadap hormon seks steroid dan LRF (Luteinizing

Hormone Releasing Factor) dalam kadar sangat rendah, sehingga sintesis hormon

seks tetap sedikit (dalam kadar rendah). Pada awal pubertas, hipotalamus menjadi

kurang sensitif terhadap hormon seks, maka sintesis hormon tersebut lebih

banyak, sampai dicapai kadar normal dalam tubuh orang dewasa.

Gambar 1.4 Diagram yang menggambarkan siklus menstruasi manusia.

Page 10: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Koordinasi siklus ovarium (B) dan uterus (D) yang dikendalikan oleh hormon-hormon hipofisis (A) dan hormon-hormon ovarium (C). Selama fase folikuler, telur tahap metafase II terbentuk di dalam folikel dan dinding dalam uterus dipersiapkan untuk menerima embrio. Telur tersebut dilepaskan pada hari ke-14. Bila embrio tidak diimplantasikan, dinding uterus mulai meluruh, sehingga terjadi mensis.

Page 11: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Gambar 1.5 Diagramatis yang menggambarkan aksis hipotalamus – hipofisis - ovaria - endometrium

Ditunjukkan satu siklus menstruasi selesai dan awal siklus

berikutnya. Perubahan di dalam ovaria dicetuskan oleh hormon

gonadotropik (FSH dan LH). Hormon dari ovaria (estrogen dan

progesteron) menyebabkan perubahan terhadap struktur dan fungsi

endometrium.

3. Regulasi hormonal dalam siklus menstruasi

FSH memacu perkembangan folikel telur/folikel ovarium (oosit dan

sel-sel folikel), sehingga folikel ovarium menghasilkan estrogen;

endometrium mulai menebal.

Akibat peningkatan kadar estrogen yaitu feed-back (-) penurunan

produksi FSH; sebaliknya feed-back (+) peningkatan produksi LH.

Lonjakan kadar LH pada pertengahan siklus, mencetuskan ovulasi.

Setelah ovulasi, LH memacu pembentukan korpus luteum (KL), fungsi

KL menghasilkan progesteron dan estrogen.

Akibat kadar progesteron dan estrogen yang tinggi, terjadi feed-back (-)

terhadap LH dan FSH, sehingga kadar progesteron dan estrogen

menurun.

Selanjutnya menimbulkan fedd-back (+) terhadap hipotalamus dan

hipofisis, untuk memulai siklus berikunya.

Jika sel telur (oosit sekunder) tidak difertilisasi, KL berdegenerasi

dalam 8-10 hari setelah ovulasi. Hal tersebut menyebabkan peluruhan

endometrium, sehingga terjadi mensis. (Perhatikan Gambar 1.4 dan 1.5)

* * Jika sel telur difertilisasi, jaringan ekstraembrio menghasilkan

human Chorionic Gonadotropin (hCG), hormon yang berfungsi

mempertahankan KL; maka produksi progesteron dan estrogen tetap

dipertahankan sampai dengan usia kehamilan 4 bulan. Selanjutnya fungsi

KL digantikan oleh plasenta, yang memproduksi progesteron dan estrogen,

dan akhirnya KL mengalami degenerasi.

Page 12: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Regulasi hormonal terhadap reproduksi lelaki

Hormon utama yang berperan dalam sistem reproduksi lelaki

adalah testosterone (bagian dari hormone androgen), merupakan hormon

steroid yang dihasilkan oleh sel Leydig (sel interstisial) di luar tubulus

seminiferus terdapat di

dalam testis (ingat histologis testis). Testosteron sebagian dirubah menjadi

dihidrotestosteron, mempunyai pengaruh lokal yaitu mempertahankan

spermatogenesis. Selain itu juga disekresikan dalam aliran darah yang

berpengaruh ke berbagai organ target, termasuk otak

Sel-sel Leydig distimulasi oleh ICSH (interstitial-cell-stimulating

hormone), disebut juga sebagai LH, untuk memproduksi androgen. ICSH

diproduksi oleh hipofisis anterior dalam interval setiap 90 menit terutama

pada malam hari. Dipengaruhi oleh FSH, sel Sertoli di dalam tubulus

seminiferus mensintesis ABP (androgen binding protein) yang berguna

untuk mempertahankan kadar testosteron di dalam tubulus seminiferus.

Di dalam tubuh, testosteron berperan pada aksis hipotalamus-

hipofisis, sehingga terdapat keseimbangan yang konstan antara kadar

testosteron dalam darah dengan produksi FSH dan ICSH (gonadotropin).

Pengaturan produksi gonadotropin dipengaruhi oleh inhibin, yang

diproduksi oleh sel Sertoli dan dilepaskan dalam darah. Berarti, kadar

testosteron tinggi maka sekresi gonadotropin rendah; dan sebaliknya kadar

testosteron rendah akan menstimulasi sekresi gonadotropin.

Kesimpulan

Perkembangan merupakan transpormasi dari satu keadaan ke

keadaan lainnya yang bersiat progresif dan relatif permanen dalam hal

truktur anatomi dan histologi maupun fungsi. Tingkat pengamatan untuk

mengetahui bahwa telah terjadi perkembangan secara monokuler,seluler,

fisioogis, dan morfologis.

Page 13: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran tubuh yang

meliputi tinggi, berat, dan volume tubuh yang bersifat ireversibel(tak dapat

kembali ke bentuk semula).

Diferensiasi adalah proses spesialisasi sekelompok sel dalam suatu

organ sehingga mempunyai bentuk dan fungsi yang spesifi. Fungsi yang

spesifik ditandai dengan kemampuan metabolisme dan jenis produksi sel

yang spesifi pula.

Metabolisme merupakan modifikasi senyawa kimia secara

biokimia di dalam organisme dan sel. Metabosime mencakup sintesis

(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) molekul organik kompleks.

Metabolisme biasanya melibatkan enzim, yang dikenal pula sebagai jalur

metabolisme.

Siklus reproduksi pada tubuh perempuan atau Mamalia betina

dewasa seksual yang tidak hamil/tidak bunting, sangat tergantung pada

fungsi ovarium, maka disebut juga siklus ovarium Mamalia betina non-

primata mengalami siklus estrus, sedangkan primata betina termasuk

perempuan mengalami siklus menstruasi.

Interaksi sel terjadi pada proses pembentukan organ tertentu dalam

tubuh vertebrat, sekelompok sel itu mengalami diferesiensi. Misalnya

mosederm menginduksi endoderm dalam proses pembentukan paru-paru ,

notokorda menginduksi ektorm neural supaya terjadi neurulasi.

migrasi sel yaitu sebagai proses pergerakan atau perpindahan

sekelompok sel dari satu wilayah ke wilayah yang baru.

Siklus estrus dibagi dalam beberapa tahap yaitu diestrus (anestrus),

proestrus, estrus, dan metestrus. Tahap-tahap siklus dapat diketahui

dengan mengamati gambaran sitologis apusan vagina.

Siklus seksual primata betina dicirikan dengan menstruasi,

pengelupasan darah, mukus, dan debris sel dari uterus saat periode interval

Page 14: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

(sekitar 4 minggu pada manusia). Pada manusia menstruasi dimulai

(menarche) sewaktu perempuan berumur 12 – 14 tahun, dan berlanjut

sampai waktu (menopause) yang umumnya terjadi pada akhir 40 tahunan

atau awal 50 tahunan.

Awal siklus menstruasi ditandai dengan sekresi GnRH dari

hipotalamus, meningkatkan sensitivitas dari pituitarya antarior akibat

peningkatan GnRH. Perubahan stimulasi tersebut memproduksi dan

mensekresi FHS dan LH dari pituitary anterior. FSH dan LH menstimulasi

pertumbuhan dan pematangan folikel serta peningkatan sekresi estradiol

oleh folikel yang sedang berkembang. FH menekankan efeknya pada sel-

sel granulose pada sel-sel peka intera dan selanjutnya pada sel granulosa.

Pertanyaan:

1. Jelaskan maksud proses perkembangan yang meliputi pertumbuhan,

diferensiasi, metabolisme, interaksi sel, dan pergerakan sel (migrasi sel) ?

2. Jelaskan Siklus reproduksi yang terdiri dari siklus estrus non-primata,siklus

menstruasi primata dan regulasi hormonal dalam siklus menstruasi ?

Page 15: 1 Konsep Perkembangan Dan Siklus Reproduksi 1

DAFTAR PUSTAKA

Slamet Adeng, Dkk. 2007. Buku Bahan Ajar Perkembangan Hewan GBI 356.Universitas Sriwijaya. ( Diakses 29 September 2015 Jam 15.00 )

Faisal,Sriady .2012. Perkembangbiakan Dan Pertumbuhan Hewan Http://Sriadyfaisal. Blogspot. Co.Id /2012/11/ Perkembangbiakan-Dan-Pertumbuhan-Hewan.Html . (Diakses 29 September 2015 Jam 14.50 )