Siklus Reproduksi Pria

29
SIKLUS REPRODUKSI PRIA SIKLUS REPRODUKSI PRIA PADA PRIA : PADA PRIA : Testis tidak mengalami perubahan musim. Produksi gamet, spermatozoa berlangsung sepanjang tahun. Luteneizing hormon mempengaruhi sel leydig untuk menghasilkan testosteron. Testosteron dan Follicle Stimulating Hormone berperan langsung untuk perkembangan epitel tubuli seminiferi. Luteneizing Hormone dan Follicle Stimulating Hormone diperlukan dalam proses Spermatogenesis. Setelah epitel germinalis terbentuk ( bentuk dewasa), spermatogenesis hanya memerlukan testosteron. Waktu utk mengubah sebuah spermatogonium menjadi sperma yg potensial lebih kurang 74 hari.

Transcript of Siklus Reproduksi Pria

Page 1: Siklus Reproduksi Pria

SIKLUS REPRODUKSI PRIASIKLUS REPRODUKSI PRIA

PADA PRIA :PADA PRIA :• Testis tidak mengalami perubahan musim.• Produksi gamet, spermatozoa • berlangsung sepanjang tahun.• Luteneizing hormon mempengaruhi sel leydig • untuk menghasilkan testosteron.• Testosteron dan Follicle Stimulating Hormone berperan

langsung untuk perkembangan epitel tubuli seminiferi.• Luteneizing Hormone dan Follicle Stimulating Hormone

diperlukan dalam proses Spermatogenesis.• Setelah epitel germinalis terbentuk ( bentuk dewasa),

spermatogenesis hanya memerlukan testosteron.• Waktu utk mengubah sebuah spermatogonium• menjadi sperma yg potensial lebih kurang 74 hari.

Page 2: Siklus Reproduksi Pria

PENYIMPANAN SPERMAPENYIMPANAN SPERMA

Setelah selesai melakukan proses spermatogenesis :• Sperma akan melepaskan dirinya dari sel-sel sertoli • dan bergerak menuju kedalam epididimis • terjadi pemasakan faal sperma • yaitu dalam hal gerakannya dan daya fertilisasinya

untuk sementara waktu • spermatozoa menempati epididimis, • sampai waktunya dikeluarkan dari epididimis

bila tidak dikeluarkan, sperma akan mati disini untuk kemudian diresorbsi.

Page 3: Siklus Reproduksi Pria

Dalam proses eyakulasi :Dalam proses eyakulasi :• Sperma dikeluarkan bersama-sama dengan sekresi

• dari kelenjar prostata, Bulbo urethra dan

• vesicula seminalis, dalam bentuk cairan semen.

• Untuk setiap eyakulasi akan dihasilkan cairan

• sebanyak 3,5 cc, yang dapat mengandung 350 juta sperma.

Page 4: Siklus Reproduksi Pria

• Kecepatan gerak sperma adalah

• lebih kurang 1,5 - 3 mm/menit

• Gerakan tersebut dilakukan dengan menggunakan flagellumnya gerakannya tidak menentu

• dalam keadaan tertentu sperma dapat bergerak secara pasif melawan arus (rheotaxis).

• Gerakan sperma hanya memainkan peranan yang kecil dalam perjalanannya menuju oviduct,

• sebab sperma didorong kearah ovarium oleh kontraksi

• dari otot-otot dinding uterus.

Page 5: Siklus Reproduksi Pria

SEMEN / MANISEMEN / MANI

• Lendir yang keluar dari genitalia jantan waktu eyakulasi disebut : SEMEN ( MANI ) yang terdiri dari :

1. Bagian padat : Spermatozoa

2. Bagian cair : Plasma semen ( air mani )

• Spermatozoa dihasilkan oleh testis,

• sedangkan plasma semen dihasilkan

• oleh ampula vas deferens dan kelenjar-kelenjar prostat, vesicula seminalis, cowper dan littre.

Page 6: Siklus Reproduksi Pria

Semen keluar dari penis biasanya dalam 4 fraksi :1. Pre-eyakulasi : - berasal dari kelenjar cowper dan littre,

dpt keluar penis jauh sebelum eyakulasi berlangsung.

- Fungsinya :* melicinkan urethra* melicinkan vagina waktu coitus

- Volume lebih kurang 0,2 ml2. Fraksi awal : - Semata-mata hanya lendir, berasal dari kelenjar prostat.

- volume 0,5 ml - Fungsinya :

* mengandung berbagai zat untuk memelihara sperma diluar tubuh.

Page 7: Siklus Reproduksi Pria

3. Fraksi utama : - terdiri dari lendir dan sebagian besar spermatozoa yg dikeluarkan

dari simpanannya dlm epididimis.

- Volumenya lebih kurang 2,0 ml - Lendir berasal dari vesikula seminalis - Fungsinya :

* memelihara spermatozoa diluar tubuh

4. Fraksi akhir : - lendir mengandung sedikit spermatozoa yg non motil (tdk bergerak). - Berasal dari vesikula seminalis - Volumenya 0,5 ml - Fungsinya :

* memelihara spermatozoa diluar tubuh

Page 8: Siklus Reproduksi Pria

WARNA SEMEN• Seperti warna lem kanji yang encer atau putih keabu-abuan

pada waktu baru dieyakulasikan.

• Makin gelap jika banyak spermatozoa didalamnya.

• Bening/jernih bila sedikit sekali/tidak ada spermatozoa.

VOLUME• Normal sekitar 2-3 ml setiap eyakulasi,

• kadang-kadang ada juga yang mencapai 4,5 ml.

• Pada gangguan kelenjar prostat dan vesicula seminalis volumenya kurang dari 1ml.

BAU• Berbau khas, seperti bunga chestnut disebabkan oleh

spermin yg dihasilkan oleh kelenjar prostat.

Page 9: Siklus Reproduksi Pria

KEADAAN FISIK

• Sewaktu baru dieyakulasikan adalah kental

• 15 menit kemudian, mengalami pengenceran yang disebut Likuifaksi oleh seminin

• (enzim lysis) yang dihasilkan kelenjar prostat. Jika pengenceran tidak wajar,

• berarti ada kelainan pada kelenjar.

Page 10: Siklus Reproduksi Pria

KANDUNGAN SEMEN1. Fruktosa dari vesicula seminalis dalam plasma semen, sumber energi2. Asam sitrat, spermin, seminin, enzim fosfatase asam,

glukorunidase, lisozim dan amilase. Semua dihasilkan oleh kelenjar prostat.3. Prostaglandin dari vesicula seminalis dan kelenjar prostat. Gunanya : melancarkan pengangkutan spermatozoa dalam saluran kelamin, antara lain dengan mengurangi gerakan uterus, merangsang kontraksi otot polos sal. kelamin pria waktu eyakulasi, dan juga untuk vasodilatasi (mengembangkan pembuluh darah).4. Elektrolit ( Na, K, Zn, Mg) yang dihasilkan oleh prostat dan

vesicula seminalis. Gunanya :memelihara pH plasma semen.

Page 11: Siklus Reproduksi Pria

5. Enzim pembuahan :

-Hyaluronidase, neuroamidase, protease

(mirip tripsin dan kimotripsin)

-Sebagian terdapat di akrosom sperma

(hyaluronidase, protease mirip tripsin)

- Sebagian lagi terdapat dalam plasma semen,

yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar (protease mirip kimotripsin).

- Enzim pembuahan selama masih berupa eyakulat

adalah non aktif, karena adanya zat inhibitor dalam plasma semen.

6. Inhibitor yg dihasilkan oleh kelenjar kelamin pria,

dan terdapat dalam plasma semen.

7. Hormon : testosteron, FSH, LH dari testis.

FSH dan LH : gonadotropin yg datang ketestis

berasal dari hipofisa.

8. Zat organis lain : asam amino, protein dan lemak dari testis

dan vesicula seminalis.

Page 12: Siklus Reproduksi Pria

ANALISA SEMEN

GUNAGUNA : mengetahui fertilitas pria

BAHANBAHAN : seluruh semen eyakulat

CARA CARA : - masturbasi

- Coitus interuptus

- Kondom khusus (tanpa spermatisida)

PENTINGENTING : - Abstinensia selama 3 - 4 hari

- Semen telah diperiksa paling lama 1 jam

stl eyakulat. dpt disimpan dlm lemari es

(pada pemeriksaan ditaruh dulu dlm suhu kamar)

YANG DIANALISA SECARA RUTIN ADALAH :YANG DIANALISA SECARA RUTIN ADALAH :

- Bau - Koagulasi - Konsentrasi - Kecepatan

- Warna - Viscositas - Morfologi - Likuifaksi

- Volume - pH - Motilitas - Ketahanan

Page 13: Siklus Reproduksi Pria

EMBRYOLOGIEMBRYOLOGI

Embryologi scr umum :Embryologi scr umum :

• untuk menyatakan sesuatu didlm tingkatan perkembangan yang masih awal

• menyatakan tingkat perkembangan awal sebelum bentuk, struktur maupun fungsinya seperti yg sudah tetap

(seperti pada orang tuanya).

Embryologi scr khusus :Embryologi scr khusus :

• ilmu yg mempelajari tentang perkembangan normal

• dari suatu individu sejak zigot sampai terjadi perkembangan lengkap, baik struktur maupun fungsinya.

Page 14: Siklus Reproduksi Pria

• Titik awal perkembangan dimulai dari pembentukan sel kelamin jantan dan betina kemudian sel kelamin itu bersatu melebur dlm proses fertilisasi Zygoote.

• Zygoote Embryo fetus lahir

dewasa mati.

Page 15: Siklus Reproduksi Pria

Stadium perkembang pada manusia :Prenatal Life :- Ovum, sejak fertilisasi hingga berumur 1 minggu.

- Embryo, sejak minggu kedua sampai berumur 8 minggu.

- Fetus, sejak minggu ke 9 sampai berumur 9 bulan.

- Lahir

Post Natal Life :- Neonatal, sejak lahir sampai minggu ke 2

- Infancy, sejak minggu ketiga sampai berumur 1 tahun

- Child hold, yang berakhir pada umur 12 - 15 tahun pada wanita, atau 13 -16 tahun pada pria.

- Puberty.

- Adolescence, yaitu 6 tahun setelah pubertas.

- Dewasa

- Mortal ( mati ).

Page 16: Siklus Reproduksi Pria

• Seluruh proses dari asal usul sampai mati : ONTOGENI

• Descriptive Embryologi : bidang embryologi yg mempela-

jari embryo dg metode langsung

menguraikan perkembangan scr

alami.

• Comparative Embryologi : Mempelajari embryo dg mem-

bandingkan embryo yg satu dg

yg lain scr tangga evolusi.

• Experimental embryologi atau Causal embryologi :

Mempelajari embryo dg mengadakan

percobaan-percobaan, misalnya mem-

beri pengaruh, memindahkan suatu ja-

ringan embryo dsb.

Page 17: Siklus Reproduksi Pria

Chemical Embryologi atau Physiological Embryologi :Mempelajari faal/proses kehidupan perkem-bangan embryo dari segi-segi biokimia.

Teratologi : Mempelajari penyimpangan-penyimpangan perkembangan atau abnormalitas.Suatu cacat (teratum) akibat teratogen ataucacat bawaan, dipelajari dalam bidang embryologi ini.

Gynaecology atau Tocology : disebut juga Obstetrich yaitu embryologi yang terpakai dalam ilmu kedokteran.

Page 18: Siklus Reproduksi Pria

SEJARAH EMBRYOLOGI• ARISTOTELES (384-322 SM)

Perkembangan telur ayam yg diamati mulai dari indung telur sampai telur tsb keluar dari induknya, kemudian diteruskan sampai telur menetas dlm pengeraman De Historia Animalium.

Aristoteles juga mengemukakan teori : Epigenesis perkembangan selalu dimulai dg struktur yg primitif, tidak berbentuk dan kemudian nantinya tingkat demi tingkat menuju struktur dan organisasi yg kompleks pd keadaan menjadi dewasa.

Pada abad ke 17 dan 18 berlaku teori Preformasi yg mencoba menerangkan perkembangan ontogeni.

Teori Preformasi ini mendapat dukungan dari :

1. Marcella Malphigi (1628 - 1694)

2. Jan Swammerdam (1637 - 1680)

3. Charles Bonnet (1720 - 1793)

4. Antony Van Leewenhoek (1632 - 1723).

Page 19: Siklus Reproduksi Pria

Kemudian aliran Preformasi tsb pecah menjadi dua :

1. Aliran Ovulist bentuk miniatur itu terdapat dlm sel

sedang sperma hanya dianggap sbg

parasit yg hidup didlm cairan semen.

2. Aliran Animalculist bentuk miniatur itu terdpt dalam

sperma (animalcule), sedangkan sel

telur hanya berfungsi sbg tempat utk

menyediakan makanan dan sbg pelin-

dung bagi embryo yg sedang berkem-

bang.

Teori Preformasi tdk diakui Teori Epygenesis embryo itu berkembambang dari zat hidup yg bersifat homogen. Jadi pd stadium awal suatu perkembangan embryo, tdk ada bentuk yg telah dipreformasikan.

Page 20: Siklus Reproduksi Pria

Salah satu penganut teori Epygenesis Caspar Friedrich Wolf (1759), setelah itu banyak bermunculan teori lain :

• Hukum Baer

• Teori “Germ Plasm” dari Weismann

• Physio - Embryologi (pada abad ke -20)

Tingkat Perkembangan Umum :

1. Tingkat persiapan

2. Tingkat Fertilisasi

3. Tingkat Pembelahan Zygoote (Segmentasi)

4. Tingkat Pembentukan Lapisan Sel

5. Tingkat Pembentukan Alat (Organogenesis)

6. Tingkat Pertumbuhan dan Differensiasi.

Page 21: Siklus Reproduksi Pria

GAMET DAN PEMBUAHAN

OVUMSIFAT-SIFAT OVUMKutub Animal :

• Selalu terletak dibag. Atas telur

• terdpt polocyte, nukleus dan butir-butir pigmen

• Memp aktifitas physis yg lebih besar dari kutub vegetatif.

Kutub Vegetal :

• Selalu terletak dibag bawah telur

• Mengandung butir-butir kunir

Kedua macam kutub ini

dihubungkan : Sumbu Kutub

UKURAN OVUM• Ovum mempunyai ukuran yg berbeda

beda, tergantung dari jumlah kunir yg dikandungnya.

• Ikan, reptilia dan burung : ovumnya sangat besar,krn di dlmnya banyak terdpt kunir.

• Mamalia : ovumnya sangat kecil.

Page 22: Siklus Reproduksi Pria
Page 23: Siklus Reproduksi Pria

Zat-zat yang menyusun ovum :• Zat hidup : Ooplasma

• Zat mati : * Deutoplasma/Vitellus/Lecith atau kunir

* Butir-butir pigmen

Klasifikasi Ovum :

A. Ada atau tidaknya vitellus/lecit :

- Lecithal : mengandung lecith

- Alecithal : tidak mengandung lecith

B. Berdasarkan cara penyebaran lecith / kunirnya :

1. Homolecithal / Oligolecithal / Isolecithal

2. Mediolecithal / Mesolecithal

3. Megalecithal

4. Centrolecithal

Page 24: Siklus Reproduksi Pria

SPERMATOZOA

Satu spermatozoa terdiri atas : Kepala dan EkorSatu spermatozoa terdiri atas : Kepala dan Ekor• Kepala : - lonjong dilihat dari atas dan pyriform dilihat dr

samping.

- Kepala : panjangnya 4 - 5 um

lebarnya 2,5 - 3,5 um

- Sebagian terbesar kepala berisi inti, dimana dua

pertiga bagian depan inti diselaputi akrosom yg

berisi enzim utk menembus dan memasuki

ovum.

• Ekor : - dibagi atas leher, bagian tengah, bagian utama dan bagian

ujung.

- panjangnya 55 um dan tebalnya bervariasa dari 1 um di de-

dekat pangkal sampai 0,1 um dekat ujung.

Page 25: Siklus Reproduksi Pria
Page 26: Siklus Reproduksi Pria
Page 27: Siklus Reproduksi Pria

SPERMATOZOA ABNORMAL

• Spermatozoa abnormal dpt mengalami kelainan, berbentuk lain dari yg normal, terdapat baik pada pria fertil maupun infertil.

• Ada batas minimum % abnormal terhadap normal, dimana kalau jumlah % abnormal terlalu banyak, dapat mengakibatkan pria tersebut infertil.

• Bentuk abnormal dpt terjadi karena adanya berbagai macam gangguan dlm spermatogenesis, terutama waktu spermiogenesis (transformasi spermatid menjadi spermatozoa).

• Gangguan tersebut mungkin karena :

* Hormonal * Obat * Penyakit

* Nutrisi * Akibat radiasi

Page 28: Siklus Reproduksi Pria

SPERMATOZOA ABNORNAL

• a. 8 – 10 %

• b. 25% ABNORNAL; FERTILISASI GAGAL

• c. TIPE ABNORMAL :

* ABNORMALITAS PADA KEPALA

* ABNORMALITAS PADA SITOPLASMA

* ABNORMALITAS PADA EKOR

Page 29: Siklus Reproduksi Pria

PENYEBAB ABNORMAL

• PENGARUH HORMON

a. TESTOSTERON YANG TINGGI

b. HORMON PADA SAL. REPR. PEREMPUAN

• PENGARUH NUTRISI

ENERGI METABOLISME

• PENGARUH OBAT

• PENGARUH RADIASI

MENEKAN METABOLISME RATE