Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

Click here to load reader

download Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

of 24

description

blok RPS

Transcript of Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

Fisiologi Sistem Reproduksi Pria

Meliany Hutami Putri121021114D-1Fisiologi Sistem Reproduksi PriaPendahuluanSistem reproduksiadalah suatu rangkaian dan interaksiorgandan zat dalamorganismeyang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada suatu organisme berbeda antaralaki-laki dan perempuan.Organ reproduksi pria dirancang untuk dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma.

Organ Reproduksi Pria

SkrotomSuhu di dalam skrotum lebih rendah dari suhu tubuh normal.Kontraksi otot-otot skrotum pada lingkungan dingin mengangkat kantung skrotum agar testis menjadi lebih dekat ke abdomen yang hangat.Relaksasi otot pada pajanan ke panas menyebabkan kantung skrotum menjadi lebih jauh dari tubuh yang bersuhu inti lebih tinggi.

Sel Leydig Testis Mengeluarkan Hormon maskulinisasi TestosteronTestis memiliki fungsi ganda yaitu menghasilkan sperma dan mengeluarkan testosteron.80% dari massa testis tdd tubulus seminiferus tempat berlangsungnya spermatogenesis.Sel-sel endokrin yang menghasilkan testosteron : sel leydig.Testosteron adalah hormon steroid yang berasal dari molekul prekursor kolesterol.

Sekresikan ke dalam darah utk diangkut.Mengalir ke lumen TubulusTerutama dalam bentuk terikat keseminiferus, tempat Protein plasma, ke tempat kerjanya.hormon ini berperan dlm produksi sperma.

SpermatogenesisSpermatogenesis merupakan suatu proses kompleks dimana sel germinativum primordial yang relatif belum berdiferensiasi, spermatogonia berproliferasi dan diubah menjadi spermatozoa yang sangat khusus dan dapat bergerak-gerak, masing-masing mengandung sel haploid 23 kromososm yang terdistribusi secara acak.Mencakup 3 tahap :Proliferasi mitotikMeiosisPengemasan

Pengemasan

Sperma Tetap Berhubungan Dengan Sel Sertoli.Tubulus seminiferus mengandung Sel Sertoli selain spermatogonia dan sel-sel sperma yang sedang terbentuk.Sel sertoli memiliki fungsi-fungsi, diantara :Taut erat antara sel-sel sertoli yang berdekatan membentuk sawar darah-testis yang mencegah bahan-bahan di dalam darah melewati celah antarsel utnuk masuk ke lumen tubulus seminiferus.Karena sel-sel sperma tidak memiliki akses langsung ke nutrien-nutrien dalam darah maka sel sertoli lah yang memberi mereka nutrisi.Memiliki sifat fagositik.Mengeluarkan cairan tubulus seminiferus ke dalam lumen yang menggelontor sperma dari tubulus ke dalam epididimis untuk disimpan dan diproses lebih lanjut.Merupakan tempat kerja untuk kontrol spermatogenesis oleh testosteron dan FSH.Kontrol Fungsi Testis

Kerja Prostaglandin

Tindakan Seks PriaTindakan seks pria melibatkan dua komponen :Ereksi : mengerasnya penis yang normalnya lunak agar penis dapat masuk ke dalam vagina.Ejakulasi : penyemprotan kuat semen ke dalam uretra dan keluar dari penis.

Siklus respons seks (mencakup respons fisiologik), dibagi menjadi 4 fase :Fase eksitasi : mencakup ereksi dan meningkatnya perasaan seksual.Fase plato : peningkatan kecepatan jantung, TD, pernapasan dan ketegangan otot.Fase orgasme : mencakup ejakulasi serta respons lain yang menjadi puncak eksitasi seksual dan secara kolektif dialami sebagai kenikmatan fisik yang intens.Fase resolusi : kembalinya genitalia dan sistem tubuh ke keadaan sebelum rangsangan.Refleks EreksiEreksi dicapai melalui pembengkakan penis oleh darah. Penis hampir seluruhnya tdd jaringan erektil.Tanpa rangsangan seks jaringan erektil hanya mengandung sedikit darah karena arteriol yang mendarahi rongga vaskular ini berkonstriksi. Akibatnya penis tetap kecil dan lunak.Selama rangsangan seks arteriol-arteriol ini secara refleks melebar dan jaringan erektil terisi oleh darah sehingga penis bertambah panjang dan besar serta menjadi kaku.Vena-vena yang mengalirkan darah dari jaringan erektil penis tertekan secara mekanis oleh pembengkakan dan ekspansi rongga-rongga vaskular ini sehingga aliran keluar vena berkurang dan hal ini ikut berkontribusi dalam penumpukan darah vasokongesti.

Ejakulasi Respons ejakulasi keseluruhan terjadi dalam 2 fase, yaitu:EmisiImpuls simpatis kontraksi otot polos di prostat, saluran reproduksi dan vesikula seminalis Aktivitas kontraktil ini mengalirkan cairan prostat, kemudian sperma dan akhirnya cairan vesikula seminalis kedalam uretra.Selama waktu ini, sfingter di leher kandung kemih tertutup erat untuk mencegah semen masuk ke kandung kemih dan urin keluar bersama dengan ejakulat melalui uretra. 2. EkspulsiPengisian uretra oleh semen memicu impuls saraf yang mengaktifkan serangkaian otot rangka dipangkal penis. Kontraksi ritmik otot-otot ini terjadi pada interval 0,8 detik dan meningkatkan tekanan di dalam penis, memaksa semen keluar melalui uretra ke eksterior. OrgasmeKontraksi ritmik yang terjadi selama ekspulsi semen disertai oleh denyut ritmik involunter otot-otot panggul dan memuncaki intensitas respons tubuh keseluruhan yang naik selama fase-fase sebelumnya.Bernapas berat, kecepatan jantung hingga 180 kali per menit, kontraksi otot rangka generalisata yang mencolok dan peningkatan emosi.ResolusiProses ini terjadi setelah orgasme.Impuls vasokonstriktor memperlambat aliran darah ke dalam penis, menyebabkan ereksi mereda.Tonus otot kembali ke normal.Sistem kardiovaskular dan pernapasan kembali ke tingkat sebelum rangsangan.Volume & Kandungan Sperma EjakulatBergantung pada lama waktu antar ejakulasi.Volume rerata semen adalah 2,75 ml, berkisar dari 2 sampai 6 ml.Ejakulat manusi rerata mengandung sekitar 180 juta sperma (66 juta/ml), tetapi sebagian ejakulat mengandung hingga 400 juta sperma.ReferensiFisiologi Sherwood