tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para...

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada, manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian, karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari- harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung, baik disadarai ataupun tidak disadari. Contohnya dalam kehidupan sehari-hari kita seperti mengatur diri kita atau jadwal tugas-tugas kita, kita sudah melakukan yang namanya manajemen. Nabi Adam dan Siti Hawa sebagai manusia pertama menghuni dunia dengan tekun telah menata sejarah kehidupan manusia tahap demi tahap dengan tatanan yang perspektif. Tatanan kehidupan manusia melalui tata cara yang selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tatanan kehidupan yang tertata baik dan terarah merupakan sendi-sendi manajemen yang tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan manusia. Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan keadaan yang multi dimensi. Tentunya manajemen menjadi keniscayaan bagi

Transcript of tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para...

Page 1: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada,

manajemen sebetulnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa

demikian, karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya

tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun

tidak langsung, baik disadarai ataupun tidak disadari. Contohnya dalam

kehidupan sehari-hari kita seperti mengatur diri kita atau jadwal tugas-tugas

kita, kita sudah melakukan yang namanya manajemen.

Nabi Adam dan Siti Hawa sebagai manusia pertama menghuni dunia

dengan tekun telah menata sejarah kehidupan manusia tahap demi tahap

dengan tatanan yang perspektif. Tatanan kehidupan manusia melalui tata cara

yang selalu berkembang sesuai dengan situasi dan kondisinya. Tatanan

kehidupan yang tertata baik dan terarah merupakan sendi-sendi manajemen

yang tidak bisa terpisahkan dengan kehidupan manusia.

Tatanan kehidupan manusia dari berbagai bentuknya secara serta

merta tidak akan terlepas dengan yang namanya manajemen dari bentuk dan

keadaan yang multi dimensi. Tentunya manajemen menjadi keniscayaan bagi

kehidupan manusia untuk selalu di inovasi sesuai dengan perkembangan

zaman, sehingga manajemen bisa memberi manfaat yang lebih baik. Disini

penulis akan membahas manajemen dalam agama islam dan

perkembanganya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian manajemen?

2. Apa fungsi dari manajemen?

3. Bagaimana manajemen dalam perpektif Islam?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami penggertian manajemen

2. Mengetahui dan memahami fungsi-fungsi manajemen

3. Mengetahui dan memahami manajemen dalam perpektif Islam

Page 2: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Pengaturan dilakukan melalui proses dan literature berdasarkan urutan dari

fungsi-fungsi manajemen itu. Jadi, manajemen itu merupakan suatu proses

untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan.

Para ilmuan bermacam-macam dalam mendefinisikan manajemen

walaupun esensinya bermuara para satu titik temu. Pengertian manajemen

yang paling sederhana “adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.

1. Menurut John D Millet, “manajemen ialah suatu proses pengarahan &

pemberian fasilitas kerja kepada orang-orang yang telah diorganisasi

dalam kelompok-kelompok formal yang mencapai tujuan yang

diharapkan.”

2. James F. Stoner, berpendapat bahwa “manajemen merupakan proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan para anggota

dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan.”

3. Menurut George R. Terry bahwa “manajemen adalah pencapaian tujuan

yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan orang lain.”

Dari beberapa definisi tersebut maka akan ditemukan bahwa istilah

manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu: a) Manajemen sebagai suatu

proses, b) Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan

aktivitas manajemen, dan c) Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai

suatu ilmu pengetahuan (Science).

1. Manajemen sebagai suatu proses.

Pengertian manajemen sebagai suatu proses dapat dilihat dari

pengertian menurut :

a. Encylopedia of the social science, manajemen yaitu suatu proses

dimana pelaksanaan suatu tujuan tertentu dilaksanakan dan diawasi.

b. Haiman, manajemen yaitu fungsi untuk mencapai suatu tujuan melalui

kegiatan orang lain, mengawasi usaha-usaha yang dilakukan individu

Page 3: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

untuk mencapai tujuan.

c. Georgy R. Terry, yaitu cara pencapaian tujuan yang telah ditentukan

terlebih dahulu dengan melalui kegiatan orang lain.

2. Manajemen sebagai suatu kolektivitas manusia

Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan

dari orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.

Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan

manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya

suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.

3. Manajemen sebagai ilmu ( Science ) dan sebagai seni

Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni. Mengapa disebut

demikian? sebab antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen

sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama, dan

telah diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini dikarenakan di dalamnya

menjelaskan tentang gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti

dengan menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk

prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.

B. Sarana Manajemen

Untuk mencapai tujuan manajemen tidak hanya terfokus kepada

manusia sebagai manajer dan anggota pelaksana lain sebagaimana definisi

manajemen. Namun disamping itu juga memerlukan sarana-sarana yang lain

yang erat hubungannya dengan pencapaian tujuan. Sehingga sarana-sarana

manajemen menjadi kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu sarana

dengan sarana lainnya.

Adapun sarana-sarana itu meliputi; “Men, Money, Material, Methods

dan Markets. Kesemuanya itu disebut sumber daya.” Dari lima sarana

tersebut atau disebut dengan 5 M saling terkait. Hal ini menunjukkan betapa

urgennya adanya 5 M tersebut bisa berjalan secara integral.

1. Men (manusia) sebagai sumber daya utama yang mengatur dan

menggerakkan segala aktifitas.

2. Money (uang) merupakan sarana yang selalu mengiringi segala aktifitas

seseorang.

3. Material (materi) atau bahan-bahan merupakan sarana manajemen yang

Page 4: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

bisa merespons terhadap perkembangan zaman.

4. Methods, (metode) sebagai sarana manajemen dalam upaya efesiensi dan

tepat guna dalam pencapaian tujuan.

5. Markets (pasar) bagaiamana hasil dari organisasi tersebut benar-benar

bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat.

C. Fungsi Manajemen

Manajemen memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan pencapaian

tujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi

manajemen atau juga disebut dengan unsur-unsur manajemen.

1. Menurut Louis A. Allen dalam bukunya Management and Organization

mengemukakan tentang element of Management terdiri dari; Planning

(perencanaan), Organization (pengorganisasian), Coordination

(Koordinasi), Motivating (motivasi), Controling (pengawasan) atau

disingkat dengan POCMC.

2. Menurut George R. Terry Planning, Organizing, Actuating, Controling,

atau disingkat dengan POAC.

3. Menurut James A.F. Stoner bahwa fungsi manajemen meliputi, Planning,

Organizing, Leading, Controling” atau disingkat dengan POLC.

Dari beberapa unsur/fungsi manajemen akan mengantarkan kepada

tujuan yang diharapkan oleh suatu institusi/organisasi tertentu.

Dalam konteks Islam manajemen memiliki unsur-unsur yang tidak

jauh berbeda dengan konsep manajemen secara umum. Hal ini telah tertuang

dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai falsafah hidup umat Islam. Unsur-

unsur tersebut diantaranya;

1. () atau Planning; yaitu perencanaan/gambaran dari sesuatu

kegiatan yang akan datang dengan waktu, metode tertentu.

Sebagaimana Nabi telah bersabda:

Artinya:

“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu

pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas, tuntas)”.

(HR. Thabrani).

Dalam Al-Qur’an Allah berfirman :

Page 5: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

Artinya:

“Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanlah

hendaknya kamu berharap”. (Al-Insyirah; 7-8)

Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus

mempertanggung jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk

membuaat perencanaan yang matang dan itqan, karena setiap pekerjaan

akan menimbulkan sebab akibat. Adanya perencanaan yang baik akan

menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan disenangi oleh Allah.

Tentunya penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya

dari Allah SWT.

2. () atau Organization; merupakan wadah tentang fungsi setiap

orang, hubungan kerja baik secara vertikal atau horizontal.

Dalam surat Ali Imran Allah berfirman :

Artinya:

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan

janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu

ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan…”. (Ali Imran;

103).

Ayat di atas menunjukkan bahwa organisasi merupakan kumpulan

orang-orang yang bisa diorganisir dengan baik. Maka hendaknya bersatu-

padulah dalam bekerja dan memegang komitmen untuk menggapai cita-

cita dalam satu payung organisasi dimaksud.

Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah : 286

Artinya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya

dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”. (Al-Baqarah;

286)

Kinerja bersama dalam organisasi disesuai dengan kemampuan yang

dimiliki oleh masing-masing individu. Menyatukan langkah yang berbeda-

beda tersebut perlu ketelatenan mengorganisir sehingga bisa berkompetitif

Page 6: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

dalam berkarya. Disamping ayat di atas, Sayyidina Ali bin Abi

Thalibmembuat statemen yang terkenal yaitu;

Artinya:

Kebenaran yang tidak terorganisasi dengan rapi, dapat dikalahkan oleh

kebatilan yang diorganisasi dengan baik.

Statemen Sayyidina Ali merupakan pernyataan yang realistis untuk

dijadikan rujukan umat Islam. Hancurnya suatu institusi yang terjadi saat

ini karena belum berjalanannya ranah organisasi dengan menggunakan

manajemen yang benar secara maksimal.

3. () atau Coordination, upaya untuk mencapai hasil yang baik

dengan seimbang, termasuk diantara langkah-langkah bersama untuk

mengaplikasikan planning dengan mengharapkan tujuan yang diidamkan.

Allah berfirman;

Artinya;

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam

keseluruhannya, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah setan, karena

setan itu musuhmu yang nyata”. (Al-Baqarah; 208).

Apabila manusia ingin mendapat predikat iman maka secara

totalitas harus melebur dengan peraturan Islam. Iman bila diumpamakan

dengan manusia yang ideal dan Islam sebagai planning dan aturan-aturan

yang mengikat bagi manusia, maka tercapainya tujuan yang mulia,

memerlukan adanya kordinasi yang baik dan efektif sehingga akan

mencapai kepada tujuan ideal. Cobaan dan kendala merupakan

keniscayaan, namun dengan manusia tenggelam dalam lautan Islam

(kedamaian, kerjasama dan hal-hal baik lainnya) akan terlepas dari

kendala-kendala yang siap mengancam.

4. () atau Controling , pengamatan dan penelitian terhadap jalannya

planning. Dalam pandangan Islam menjadi syarat mutlak bagi pimpinan

untuk lebih baik dari anggotanya, sehingga kontrol yang ia lakukan akan

efektif. Allah berfirman :

Artinya;

Page 7: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu

yang tidak kamu kerjakan?”. (Q.S. Ash-Shoff; 2).

Dalam surat At-Tahrim Allah berfirman

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari

api neraka”. (Q.S. At. Tahrim; 6).

Menjaga keselamatan dan kesuksesan institusi merupakan tugas

utama manajer, baik organisasi keluarga maupun organisasi secara

universal. Bagaimana manajer bisa mengontrol orang lain sementara

dirinya masih belum terkontrol. Dengan demikian seorang manajer orang

terbaik dan harus mengontrol seluruh anggotanya dengan baik.

Dalam ayat yang lain Allah menjelaskan bahwa kontrol yang utama ialah

dari Allah SWT.

Artinya:

“Tidaklah kamu perhatikan bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa

yang ada di langit dan apa yang ada di bumi…”. (Al-Mujadalah; 7)

Dalam konteks ayat ini sebenarnya sangat cukup sebagai konsep

kontrol yang sangat efektif untuk diaplikasikan. Memahami dan

membumikan konteks ayat ini menjadi hal yang sangat urgen. Para

pelaksana institusi akan melaksanakan tugasnya dengan konsisten sesuai

dengan sesuatu yang diembannya, bahkan lebih-lebih meningkatkan spirit

lagi karena mereka menganggap bahwa setiap tugas pertanggung jawaban

yang paling utama adalah kepada Sang Khaliq yang mengetahui segala

yang diperbuat oleh makhluk-Nya.

5. () atau Motivation, menggerakan kinerja semaksimal mungkin

dengan hati sukarela. Masalah yang berhubungan dengan motivasi Allah

telah berfirman;

Artinya:

“Dan bahwasanya mausia tiada memperoleh selain dari apa yang telah

diusahakannya”. (Q.S. An-Najm; 39).

Dalam ayat yang lain Allah berfirman:

Artinya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengobah sesuatu kaum sehingga

Page 8: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (Q.S. Ar-

Ra’du; 11)

Dari dua ayat tersebut di atas berimplikasi adanya motivasi untuk

selalu berusaha dan mengubah keadaan. Dengan adanya usaha dan adanya

upaya mengubah keadaan kearah yang lebih baik akan mengantarkan

kepada tujuan dan kesuksesan yang nyata.

Dari uraian di atas merupakan bentuk anjuran Islam bagi umat

manusia untuk memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Dengan

tingginya semangat dan motivasi sebagai modal awal dalam meraih

kehidupan yang lebih cerah dan terarah. Dengan demikian bahwa planning

yang menjadi acuan utama akan dengan mudah untuk bisa direalisasikan,

karena dengan berdasarkan agama, motivasi manusia tidak sekedar hanya

tumenyelesaikan ntutan duniawi saja, tetapi juga terhadap pertanggung

jawaban ukhrawinya.

6. () atau disebut Leading, mengatur, memimpin segala aktifitas

kepada tujuan. Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits banyak membahas tentang

kepemimpinan. s

Diantaranya firman Allah SWT., dalam surat Al-An’am sebagai berikut

Artinya;

“Dialah yang menetapkan kamu menjadi penguasa di muka bumi, dan

ditinggikan-Nya sebagaian kamu atas sebagian yang lain beberapa derajat,

sebagai cobaan bagimu tentang semua yang diberikannya kepadamu”. (Al-

An’am; 165)

Selain dalam Al-Qur’an, Al-Hadits juga banyak yan membahas

tentang kepemimpinan, diantaranya

Terjemahannya:

“Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta

pertanggungjawaban mengenai orang yang kamu pimpin”. (HR. Muslim)

Dalam konsepi ajaran Islam bahwa pemimpin tidak hanya terfokus

kepada seseorang yang yang memimpin institusi formal dan non formal.

Tuntutan Islam lebih uiversal bahwa kepemimpinan itu lebih spesifik lagi

kepada setiap manusia yang hidup ia sebagai pemimpin, baik memimpin

Page 9: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

dirinya maupun kelompoknya.

Dengan demikian kepemimpinan dalam ajaran Islam dimulai dari

setiap individu. Setiap orang harus bisa memimpin dirinya dari taqarrub

kepada Allah dan menjahui larangan-Nya. Apabila manusia sudah bisa

memeimpin dirinya, maka tidak mustahil bila ia akan lebih mudah untuk

memimpin orang lain. Disamping itu pertanggungjawaban pemimpin

dalam konteks Islam tidak serta merta hanya kepada sesama manusia,

tetapi yang paling utama adalah pertanggungjawaban kepada Khaliknya.

D. Manajemen dalam Perpektif Islam

Kalau kita telusuri sejarah, perjuangan Nabi Muhammad SAW

sungguh merupakan suatu fenomena yang spektakuler. Dirinya mampu

membentuk suatu peradaban terbesar hanya dalam kurun waktu 23 tahun.

Waktu yang sangat singkat untuk membentuk peradaban yang begitu kokoh

dan tersebar luas hingga kini. Dapat kita renungkan bahwa kesuksesan

tersebut tentu tidak mungkin terjadi tanpa adanya manajemen yang baik.

Walaupun pada waktu itu belum muncul yang namanya istilah manajemen.

Sekarang ini, manajemen merupakan istilah yang sudah dipahami dan

dimengerti oleh manusia secara luas. Dalam sebuah hadits disebutkan:

“Sesungguhnya Allah sangat mencintai orang yang jika melakukan sesuatu

pekerjaan, dilakukan secara itqan (tepat, terarah, jelas, dan tuntas).”

(HR.Thbrani).

Pembahasan pertama dalam manajemen syari’ah adalah perilaku

yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Jika setiap perilaku

orang yang terlibat dalam sebuah kegiatan dilandasi dengan nilai tauhid,

maka diharapkan perilakunya akan terkendali dan tidak terjadi perilaku KKN

(korupsi, kolusi, nepotisme) karena menyadari adanya pengawasan dari Allah

SWT.

Hal ini berbeda dengan perilaku dalam manajemen konvensional yang

sama sekali tidak terkait bahkan terlepas dari nilai-nilai tauhid. Orang-orang

yang menerapkan manajemen konvensional tidak merasa adanya pengawasan

melekat, kecuali semata mata pengawasan dari pemimpin atau atasan. Setiap

kegiatan dalam manajemen syari’ah di upayakan menjadi amal soleh yang

bernilai abadi.

Page 10: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

Manajemen menurut pandangan Islam merupakan manajemen yang

adil. Batasan adil adalah pimpinan tidak ''menganiaya'' bawahan dan bawahan

tidak merugikan pimpinan maupun perusahaan yang di tempati. Bentuk

penganiayaan yang dimaksudkan adalah mengurangi atau tidak memberikan

hak bawahan dan memaksa bawahan untuk bekerja melebihi ketentuan.

Seyogyanya kesepakatan kerja dibuat untuk kepentingan bersama antara

pimpinan dan bawahan. Jika seorang manajer mengharuskan bawahannya

bekerja melampaui waktu kerja yang ditentukan, maka sebenarnya manajer

itu telah mendzalimi bawahannya. Dan ini sangat bertentangan dengan ajaran

agama Islam.

Manajemen islam harus didasari nilai-nilai dan etika islam. Islam

yang ditawarkan berlaku universal tanpa mengenal ras dan agama. Boleh saja

berbisnis dengan label islam dengan segala labelnya, namun bila nilai-nilai

dan akhlak islam dalam melakukan bisnis tersebut ditinggalkan, maka

tidaklah lagi pantas dianggap sebagai islam.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya

Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan

sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.” (az-

Zalzalah:7-8).

Agama islam sebagai agama yang sempurna (kaffah) telah

memberikan ketentuan-ketentuan bagi umat manusia dalam melakukan

aktivitasnya di dunia, termasuk dalam bidang perekonomian. Semua

ketentuan diarahkan agar setiap individu dalam melakukan aktivitasnya dapat

selaras dengan nilai-nilai yang terdapat dalam Al-qur’an dan al-Hadis.

Dengan berpegang pada aturan-aturan islam, manusia dapat mencapai tujuan

yang tidak semata-mata bersifat materi melainkan juga yang bersifat rohani,

yang didasarkan pada falah (kesejahteraan).

Muhammad Hidayat, seorang konsultan bisnis syari’ah, menekankan

pentingnya unsur kejujuran dan kepercayaan dalam manajemen Islam. Nabi

Muhammad SAW adalah seorang yang sangat terpercaya dalam menjalankan

manajemen bisnisnya. Manajemen yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW,

adalah menempatkan manusia bukan sebagai faktor produksi yang semata

diperas tenaganya untuk mengejar target produksi.

Page 11: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

Nabi Muhammad SAW mengelola (manage) dan mempertahankan

(mantain) kerjasama dengan stafnya dalam waktu yang lama dan bukan hanya

hubungan sesaat. Salah satu kebiasaan Nabi adalah memberikan reward atas

kreativitas dan prestasi yang ditunjukkan stafnya.

Menurut Hidayat, manajemen Islam pun tidak mengenal perbedaan

perlakuan (diskriminasi) berdasarkan suku, agama, atau pun ras. Nabi

Muhammad SAW bahkan pernah bertransaksi bisnis dengan kaum Yahudi.

Ini menunjukkan bahwa Islam menganjurkan pluralitas dalam bisnis maupun

manajemen.

Menurut Abu Sin untuk dapat dikategorikan manajemen islam ada

empat hal yang harus dipenuhi.

Pertama, manajemen isami harus didasari nilai-nilai dan akhlak

islami. Etika bisnis yang ditawarkan salafy dan salam berlaku universal tanpa

mengenal ras dan agama. Boleh saja berbisnis dengan label islam dengan

segala atributnya, namun bila nilai-nilai dan akhlak berbisnis ditinggalkan,

cepat atau lambat bisnisnya akan hancur.

Kedua, kompensasi ekonomis dan penekanan terpenuhinya kebutuhan

dasar pekerja. Cukuplah menjadi suatu kezaliman bila perusahaan

memanipulasi semangat jihad seorang pekerja dengan menahan haknya,

kemudian menghiburnya dengan mengiming-iming pahala yang besar.

Urusan pahala, Allah yang mengatur. Urusan kompensasi ekonomis,

kewajiban perusahaan membayarnya.

Ketiga, faktor kemanusiaan dan spiritual sama pentingnya dengan

kompensasi ekonomis. Pekerja di perlakukan dengan hormat dan

diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. Tingkat partisipaif pekerja

tergantung pada intelektual dan kematangan psikologisnya. Bila hak-hak

ekonomisnya tidak ditahan, pekerja dengan semangat jihad akan mau dan

mampu melaksanakan tugasnya jauh melebihi kewajiban.

Keempat, system dan struktur organisasi sama pentingnya, kedekatan

atasan dan bawahan dalam ukhuwah islamiyah, tidak berarti menghilangkan

otoritas formal dan ketaatan pada atasan selama tidak bersangkut dosa.

E. Perkembangan Manajemen dalam Islam

Perhatian umat islam terhadap ilmu manajemen khususnya sebenarnya

Page 12: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

dapat dilacak dari beberapa aktivitas yang ditemukan pada masa

kekhalifahan islam. Menurut langgulung (1988), terhadap beberapa penulis

yang menyatakan bahwa pengembangan ilmu-ilmu yang ada saat itu tidaklah

dipisahkan sebagai sistem ilmu yang berdiri sendiri, namun sebagai system

ilmu lain. Salah satunya adalah Nizam al-idari atau sistem tatalaksana yang

merupakan padanan bagi istilah manajemen yang digunakan kala itu.

Sebenarnya terdapat perbedaan mendasar antara manajemen syariah

(islam) dengan manajemen modern. Keduanya berbeda dalam hal tujuan,

bentuk aturan teknis, penyebarluasan dan disiplin keilmuannya. Disamping

itu, pengembangan pemikiran modern oleh Negara barat telah berlangsung

sangat dinamis. Di satu sisi, masyarakat muslim belum optimal dalam

mengembangkam kristalisasi pemikiran manajemen syariah dari penggalan

sejarah yang otentik, baik dari segi teori maupun praktik. Padahal Rasulallah

telah bersabda bahwa: “Telah aku tinggalkan atas kalian semua satu perkara,

jika kalian berpegang teguh atasnya, maka kalian tidak akan tersesat

selamanya setelah ku, yaitu kitab Allah (Al-Qur’an) dan sunnah ku (Hadis).

Sesungguhnya rasulallah dalam kapasitasnya adalah sebagai

pemimpin dan imam yang berusaha memberikan metode, tata cara atau solusi

bagi kemaslahatan hidup umatnya, dan yang dipandangnya relevan dengan

kondisi zaman yang ada. Bahkan terkadang Rasulallah bermusyawarah dan

meminta pendapat dari para sahabat atas persoalan yang tidak ada ketentuan

wahyunya. Rasulallah mengambil pendapat mereka walaupun mungkin

bertentangan dengan pendapat pribadinya.

Proses dan sistem manajemen yang diterapkan Rasulallah bersifat

tidak mengikat bagi para pemimpin dan umat setelahnya. Persoalan hidup

terus berkembang dan berubah searah dengan putaran waktu dan perbedaan

tempat. Yang dituntut oleh syariat adalah para pemimpin dan umatnya harus

berpegang teguh pada asas manfaat dan maslahah, serta tidak menyia-

nyiakan ketentuan nash syari’. Namun, mereka tidak terikat untuk mengikuti

sistem manajemen Rasul dalam pemilihan pegawai, misalnya, kecuali, jika

metode itu memberikan asas maslahah yang lebih, maka ia harus

mengikutinya. Jika ia menolaknya, ini merupakan bentuk pengkhianatan

terhadap amanah. Dan hal ini diharamkan oleh allah dan Rasul-Nya.

Page 13: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

Standar asas manfaat dan masalah tidaklah bersifat tetap. Ia bisa

berubah dari waktu ke waktu. Dan dari satu tempat ke tempat lainnya. Untuk

itu, manajemen dalam islam bersandar pada hasil ijtihad pemimpim dan

umatnya. Dengan catatan, ia tidak boleh bertentangan dengan konsep dasar

dan prinsip hukum utama yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah,

serta tidak bertolak belakang dengan rincian hukum syara’ yang telah

dimaklumi. Umat muslim masih memiliki ruang untuk melakukan inovasi

atas persoalan detail yang belum terdapat ketentuan syari’nya .

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengertian manajemen yang paling sederhana “adalah seni

memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain.

Adapun sarana-sarana manajemen adalah “Men, Money, Material, Methods

dan Markets. Kesemuanya itu disebut sumber daya.” Dari lima sarana

tersebut atau disebut dengan 5 M saling terkait.

Manajemen memiliki beberapa fungsi yang terkait dengan pencapaian

tujuan. Planning (perencanaan), Organization (pengorganisasian),

Coordination (Koordinasi), Motivating (motivasi), Controling (pengawasan).

DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syari’ah. Bandung: Alvabeta.

Aminudin, Fatkhul Aziz. 2012. Manajemen Dalam Perspektif Islam. Majenang:

Pustaka El-Bayan.

Ibrahim, Ahmad Abu Sinn. 2001. Manajemen Syari,ah. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Karim, Adhiwarman. 2001. Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer. Jakarta:

Gema Insani.

Hafidhuddin, Didin-Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Syari’ah Dalam Praktik.

Jakarta: Gema Insani.

Hasibuan, Malayu. 2005. Manajemen, dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:

Page 14: tahfidzlamongan.orgtahfidzlamongan.org/.../2017/03/MAKALAH-MANAJEMEN.docx · Web viewtujuan. Para ilmuan memiliki beragam pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen atau juga disebut

PT Bumi Aksara.

Kuat, Ismanto. 2009. Manajemen Syari’ah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.