Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma...

53
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi umatnya Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat” . Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp,S, Msc , selaku dokter pembimbing departemen saraf RSUD Ambarawa yang banyak memberikan masukan, bimbingan dan arahan selama masa kepaniteraan klinik. Makalah laporan kasus ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi penilaian dan salah satu persyaratan pada kepaniteraan klinik di bagian Saraf Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan dapat diambil hikmahnya. Penulis sadar makalah ini masih jauh dari “kesempurnaan”, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan berikutnya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembacanya. Ambarawa, 30 Agustus 2016 1

Transcript of Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma...

Page 1: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

 KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Salam sejahtera bagi umatnya

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul “Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat”. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp,S, Msc , selaku dokter pembimbing departemen saraf RSUD Ambarawa yang banyak memberikan masukan, bimbingan dan arahan selama masa kepaniteraan klinik.

Makalah laporan kasus ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi

penilaian dan salah satu persyaratan pada kepaniteraan klinik di bagian Saraf Rumah

Sakit Umum Daerah Ambarawa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua

yang membacanya dan dapat diambil hikmahnya.

Penulis sadar makalah ini masih jauh dari “kesempurnaan”, untuk itu kritik

dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan

berikutnya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembacanya.

Ambarawa, 30 Agustus 2016

Yohana Septianxi Merrynda (161 0221 086)

1

Page 2: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien        : Tn. M

Usia                       : 69 tahun

Jenis kelamin       : Laki laki

Agama                   : Islam

Alamat                  : Cerbonan Banyubiru

Pekerjaan             : Pensiunan

Masuk RS             : 19 Agustus 2016

Keluar RS : 29- Agustus -2016

No RM                  : 001xxxx -2016

 

ANAMNESA

Anamnesa dilakukan dengan pasien dan alloanamnesa pada keluarga pasien

pada tanggal 22 Agustus 2016 pukul 15.00 WIB di bangsal Wijaya Kusuma

RSUD Ambarawa.

Keluhan Utama        

Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak

tangan dan kaki bagian kiri

Riwayat Penyakit Sekarang

           

± 30 menit

SMRS pasien

Pukul 9.30 WIBTn. M mengalami kecelakaan motor tunggal didaerah

rumahnya.

Pukul 9.50 WIB(30 Menit SMRS)

Tn. M tiba di IGD dan mulai sadarkan diri , Tn.M masih dapat mengingat kronologis kejadian dan Tn.M mengeluhkan nyeri kepala seperti ditekan serta lemah di bagian anggota gerak tangan kiri

Pukul 9.30 – 9.45 WIBDalam perjalanan ke RS Tn. M sempat tidak sadarkan diri

dan dibawa ke RS dengan keadaan memar dibagian hidung, dahi bagian kiri dan mulut serta keadaan tidak sadar,

menurut keluarga Tn.M ditemukan di pinggir jalan dengan posisi telungkup dan helm yang sudah terlepas.

2

Page 3: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

mengalami kecelakaan tunggal dengan menggunakan sepeda motor. Tn.M

mengendarai motor dengan menggunakan helm non full face dengan kecepatan

± 20-40 km/jam. Ketika kejadian tersebut posisi motor berada didepan dan tiba-

tiba dari arah belakang ada motor yang ingin mendahului namun akhirnya motor

tersebut menabrak motor Tn. M, sehingga membuat Tn.M terjatuh ke kiri dengan

posisi tengkurap. Tn.M mengaku setelah kejadian sempat pingsan.

Menurut keterangan dari pihak keluarga, setelah kejadian KLL tersebut

Tn. M mengalami penurunan kesadaran saat diantar ke IGD RSUD Ambarawa.

Pasien mengalami penurunan kesadaran selama ± 15 menit. Dan terdapat luka

memar di bagian dahi sebelah kiri, hidung, dan mulut . Tn. M tampak bingung

sesaat setelah sadar.

Setelah pasien sadar, pasien masih dapat mengingat kejadian kecelakaan

tersebut. Pasien mengeluh nyeri kepala. Nyeri seperti ditekan dan adanya mual.

Pasien juga mengeluhkan adanya kelemahan dianggota gerak tangan dan kaki

bagian kiri, serta adanya nyeri bahu apabila digerakkan.

Tn. M menyangkal adanya muntah, pandangan berbayang, rasa baal,

kesemutan pada anggota tubuhnya, demam, menggigil, gangguan bicara,

gangguan ingatan, perdarahan pada telinga, bengkak pada mata maupun telinga

dan adanya kejang setelah kecelakaan terjadi disangkal.

Pasien mendapatkan perawatan lebih lanjut di Wijaya Kusuma. Menurut

Istri Pasien, Tn. M lebih sering tidur dan menurut keterangan istri pasien

semenjak kejadian kecelakaan, Tn.M lebih tampak sering gelisah dan tidak

bersemangat, namun pasien masih dapat berkomunikasi dengan baik.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat sakit jantung : disangkal

Riwayat Epilepsi : disangkal

Riwayat kencing manis : disangkal

Riwayat Gastritis : (+) sejak 10 tahun yang lalu

Riwayat cefalgia kronis : disangkal

Riwayat Stroke : disangkal

3

Page 4: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat Hipertensi disangkal

RIwayat DM disangkal

Riwayat Pribadi Sosial Ekonomi

            Pasien merupakan seorang pensiunan dengan pendidikan terakhir SMA.

Pasien telah berhenti merokok sejak 10 tahun lalu dan tidak mengkonsumsi

minuman beralkohol serta obat obatan terlarang.

Anamnesa Sistem

Sistem serebrospinal : penurunan kesadaran (+), nyeri kepala (+), kelemahan

anggota gerak dibagian tangan kiri (+), wajah asimetris

(-), bicara pelo (-), BAB (-), BAK (+)

Sistem kardiovaskular : Hipertensi (-), penyakit jantung (-)

Sistem respirasi : sesak (-), batuk (-)

Sistem Gastrointestinal : mual (+), muntah (-)

System musculoskeletal : keterbatasan gerak (+/-), Parese (-/+)

Sistem Integumen : Gatal (-),perih pada luka lecet (+)

Sistem urogenital : BAK (+) warna kuning jernih

 

RESUME ANAMNESA

Pasien laki-laki berusia 69 tahun diantar ke IGD dengan penurunan

kesadaran setelah kecelakaan lalu lintas. ± 30 menit SMRS pasien mengalami

kecelakaan dan sempat tidak sadarkan diri ± 15 menit , namun saat di IGD

pasien sadar dan dapat mengingat kejadian kecelakaan.

Pasien mengeluh nyeri kepala,mual, lemah di bagian tangan kiri, nyeri

dibagian bahu kiri apabila digerakkan, terdapat luka memar di bagian hidung

dan mulut serta ditemukan adanya darah yang keluar dari hidung.

DISKUSI I

Dari anamnesa dan alloanamnesa, didapatkan seorang pasien laki-laki

usia 69 tahun mengeluhkan adanya penurunan kesadaran dimana hal ini dapat

terjadi akibat akselerasi yang kuat pada saat trauma sehingga akan membuat

4

Page 5: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

hiperekstensi kepala dan akan mengakibatkan medulla oblongata terbentang

luas sehingga akan menimbulkan blockade reversible lintasan asendens

retikularis (RAS) sehingga membuat input aferen tidak diterima dan

mengakibatkan terjadinya penurunan kesadaran.

Keluhan pusing serta mual pasien merupakan tanda-tanda peningkatan

tekanan intracranial. Beberapa hal dapat membuat tekanan intracranial menjadi

meningkat, diantaranya tumor serebri, infark yang luas, trauma, perdarahan

ataupun abses. Pada pasien ini keluhan ini dapat disebabkan akibat tejadi

benturan pada kepala pasien yang terjadi setelah kecelakaan.

Luka memar dibagian hidung serta nyeri di bagian bahu kiri dapat

disebabkan karena pada saat kejadian menurut keterangan pasien bagian yag

terjatuh lebih awal yaitu bagian hidung dan mulut yang langsung terkena aspal

jalanan sehingga terjadi mekanisme trauma dan terjadi reaksi inflamasi sehingga

mengakibatkan luka memar dan lecet dan menurut keterangan pasien pada saat

terjatuh pasien sempat membanting tubuh ke bagian kiri sehingga membuat

bahu menjadi tahanan pada saat terjatuh dan pasien mengeluhkan adanya nyeri

bahu sesaat setelah kejadian.

Pasien masih dapat mengingat dengan baik kronologis kejadian dan hal-

hal baik di masa lalu , hal ini menandakan pada pasien tidak ditemukan adanya

tanda-tanda amnesia baik amnesia retrogard maupun anterogard , hal ini

dilakukan sebagai hal untuk melihat keparahan cedera kepalanya.

Pasien mengeluhkan adanya kelemahan pada anggota gerak sebelah

kiri post KLL. Kelumpuhan maupun kelemahan anggota gerak merupakan

manifestasi klinik dari rusaknya jaras pyramidal di daerah korteks, subkorteks

atau di batang otak. Penyebabnya berkaitan dengan cedera kepala yaitu adanya

perdarahan otak, empiema subdural dan herniasi transtentorial. Cedera kepala

yang terjadi pada pasien dapat mengakibatkan rupturnya arteriol intraserebral.

Hal ini akan menyebabkan darah yang seharusnya mengalir dalam pembuluh

darah merembes keluar dan berkumpul di jaringan intraserebri. Karena di

jaringan intraserebri terdapat kapsula interna yang menjadi jembatan bagi jaras-

jaras motorik sistem piramidalis seperti kortikospinalis dan kortikobulbar, maka

darah yang terkumpul pada jaringan ini akan mengakibatkan hambatan

fungsional terhadap jaras-jaras tersebut. Hambatan jaras motorik pada hemisfer

5

Page 6: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

kanan akan termanifestasi  pada  fungsi  motorik  anggota  badan  yang 

kontralateral  yakni anggota sebelah kiri. Manifestasi yang kontralateral ini

disebabkan oleh jaras- jaras motorik kortikospinalis dan kortikobulbar

bersilangan di decussatio piramydium pada daerah medulla oblongata sebelum

menuju medulla spinalis.

CEDERA KEPALA

CEDERA KEPALA

Definisi

Menurut Brain Injury Association of America, cedera kepala adalah suatu

kerusakan pada kepala, bukan bersifat  kongenital ataupun degeneratif, tetapi

disebabkan oleh serangan atau benturan fisik dari luar, yang dapat mengurangi

atau mengubah kesadaran yang mana menimbulkan kerusakan kemampuan

kognitif dan fungsi fisik.

 

Epidemiologi

Di Amerika Serikat, kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan

mencapai 500.000 kasus. Dari jumlah tersebut, 10% meninggal sebelum tiba di

rumah sakit. Yang sampai di rumah sakit, 80% dikelompokkan sebagai cedera

kepala ringan (CKR), 10% termasuk cedera kepala sedang (CKS), dan 10%

sisanya adalah cedera kepala berat (CKB).

Insiden cedera kepala terutama terjadi pada kelompok usia produktif antara 15-

44 tahun. Kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab 48 %-53% dari insiden

cedera kepala, 20%-28% lainnya karena jatuh dan 3%-9% lainnya dise babkan

tindak kekerasan, kegiatan olahraga dan rekreasi.

Data epidemiologi di Indonesia belum ada, tetapi data dari salah satu rumah

sakit di Jakarta, RS Cipto Mangunkusumo, untuk penderita rawat inap, terdapat

60%-70% dengan CKR, 15%-20% CKS, dan sekitar 10% dengan CKB. Angka

kematian tertinggi sekitar 35%-50% akibat CKB, 5%-10% CKS, sedangkan untuk

CKR tidak ada yang meninggal.

Klasifikasi

 

Mekanisme Cedera Kepala

6

Page 7: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Cedera kepala dibagi atas cedera kepala tumpul dan cedera kepala tembus.

Cedera kepala tumpul biasa nya berkaitan dengan kecelakaan mobil-motor, 

jatuh atau pukulan benda tumpul.Cedera kepala tembus disebabkan  oleh peluru

atau tusukan.Adanya penetrasi selaput durameter menentukan apakah suatu

cedera termasuk cedera tembus atau cedera tumpul.

 

Beratnya Cedera

Glascow Coma Scale (GCS) digunakan untuk menilai secara kuantitatif kelainan

neurologis dan dipakai secara umum dalam deskripsi beratnya penderita cedera

kepala

 Cedera kepala adalah trauma mekanik terhadap kepala secara langsung

:

Cedera Kepala Ringan (GCS: 14-15)

Cedera Kepala Sedang (GCS: 9-13)

Cedera Kepala Berat (GCS ≤ 8) (Greenberg, 2001)

Catatan:Pada pasien cedera kranioserebral dengan SKG 13-15, pingsan >10

menit, tanpa defisit neurologik, tetapi pada hasil skening otaknya terlihat

perdarahan, diagnosisnya bukan cedera kranioserebral ringan (CKR)/komosio,

tetapi menjadi cedera kranioserebral berat (CKB)

Menurut Perdossi (2006) cedera kepala diklasifikasikan menjadi :

7

Page 8: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Morfologi Cedera

Secara morfologi, kejadian cedera kepala dibagi menjadi:

Fraktur Kranium

Fraktur kranium dapat terjadi pada atap atau dasar tengkorak, dan dapat

terbentuk garis atau bintang dan dapat pula terbuka atau tertutup.Fraktur dasar

tengkorak biasanya merupakan pemeriksaan CT Scan untuk memperjelas garis

frakturnya.Adanya tanda-tanda klinis fraktur dasar tengkorak menjadikan

petunjuk kecurigaan untuk melakukan pemeriksaan lebih rinci.

Tanda-tanda tersebut antara lain :

1 Ekimosis periorbital ( Raccoon eye sign)

2 Ekimosis retro aurikuler (Battle`sign )

3 Kebocoran CSS ( rhonorrea, ottorhea)

4 Parese nervus facialis ( N VII )

Lesi Intrakranial

1. Perdarahan Epidural

Hematoma epidural terletak diantara dura dan calvaria. Umumnya terjadi pada

regio temporal atau temporopariental akibat pecahnya arteri meningea

media.Manifestasi klinik berupa gangguan kesadaran sebentar dan dengan bekas

gejala (interval lucid) beberapa jam.Keadaan ini disusul oleh gangguan

kesadaran progresif disertai kelainan neurologist unilateral yang diikuti oleh

8

Minimal (Simple head injury)

·         Tidak ada penurunan kesadaran

·         Tidak ada amnesia post trauma·         Tidak ada defisit neurologi·         GCS = 15

Ringan (Mild head injury)

·         Kehilangan kesadaran <10 menit

·         Tidak terdapat fraktur tengkorak, kontusio atau hematom·         Amnesia post trauma < 1 jam.·         GCS = 13-15

Sedang (Moderate head injury)

·         Kehilangan kesadaran antara >10 menit sampai 6 jam

·         Terdapat lesi operatif intrakranial atau abnormal CT Scan·         Dapat disertai fraktur tengkorak·         Amnesia post trauma 1 – 24 jam.·         GCS = 9-12

Page 9: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

timbulnya gejala neurologi yang secara progresif berupa pupil anisokor,

hemiparese, papil edema dan gejala herniasi transcentorial.

Perdarahan epidural difossa posterior dengan perdarahan berasal dari sinus

lateral, jika terjadi dioksiput akan menimbulkan gangguan kesadaran, nyeri

kepala, muntah ataksia serebral dan paresis nervus kranialis. Berdasarkan foto

rontgen didapatkan garis fraktur yang jalannya melintang dengan jalan arteri

meningea media atau salah satu cabangnya

2. Perdarahan Subdural

Terjadi akibat robeknya vena-vena jembatan,sinus venosus dura mater atau

robeknya araknoidea. Perdarahan terletak di antara du-ramater dan

araknoidea.SDH ada yang akutdan kronik Gejala klinis berupa nyeri kepala yang

makin berat dan muntah proyektil. JikaSDH makin besar, bisa menekan jaringan

otak,menggangguARAS, dan terjadi penurunankesadaran. GambaranCT

scankepala berupa lesi hiperdens berbentuk bulan sabit. Bila darah lisis menjadi

cairan, disebut higroma(hidroma) subdural.

Perdarahan subdural terbagi atas 3 bagian yaitu:

Perdarahan subdural akut

Gejala klinis berupa sakit kepala, perasaan mengantuk, dan kebingungan, respon

yang lambat, serta gelisah. Keadaan kritis terlihat dengan adanya perlambatan

reaksi ipsilateral pupil. Perdarahan subdural akut sering dihubungkan dengan

cedera otak besar dan cedera batang otak. Perdarahan subdural akut memberi

gejala dalam 24 jam

Perdarahan subdural subakut

Perdarahan subdural subakut, biasanya terjadi 25 – 65 jami setelah cedera dan

dihubungkan dengan kontusio serebri yang agak berat. Tekanan serebral yang

terus-menerus menyebabkan penurunan tingkat kesadaran.

Perdarahan subdural kronis

Terjadi karena luka ringan. Mulanya perdarahan kecil memasuki ruang subdural.

Beberapa minggu kemudian menumpuk di sekitar membran vaskuler dan secara

pelan-pelan ia meluas. Gejala mungkin tidak terjadi dalam beberapa minggu atau

beberapa bulan. Pada proses yang lama akan terjadi penurunan reaksi pupil dan

motorik.

3. Perdarahan Subarachnoid

9

Page 10: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Terjadi pada ruang sub arachnoid (pia meter dan araknoid). Biasanya kondisi ini

disebabkan oleh trauma yang merusak pembuluh darah. Perdarahan

subarachnoid juga sering terjadi pada kondisi nontrauma seperti aneurisma dan

malformasi arteri-vena. Gejala yang ditimbulkan antara lain nyeri kepala

didaerah suboksipital secara tiba-tiba, pusing, mual, muntah, demam, reflek

patologi (+), ganguan kesadaran dan kaku kuduk. Pemeriksaan CT scan untuk

kondisi ini memiliki spesifitas yang rendah. Oleh karena itu seringkali dilakukan

CT angiografi untuk mengecek perdarahan subarachnoid.

4. Perdarahan Intraserebral dan Kontusio

Perdarahan intraserebral disebabkan oleh jejas terhadap arteri atau vena yang

ada di bagian parenkim otak. Region frontal dan temporal merupakan daerah

yang paling sering terkena namun selain itu dapat pula terjadi di lobus parietalis

maupun pada serebelum. Kontusio intraserebral yangdapat terjadi karena

trauma melalui jejas coup atau countercoup. Jika kepala bergerak saat terjadi

jejas, kemungkinan kontusio terjadi disisi yang jauh dari tempat terjadinya jejas

(countercoup). Apabila dua pertiga lesi adalah darah, jejas terseebut disebut

perdarahan. Gejala klinis pada perdarahan Intraserebral yaitu : adanya

penurunan kesadaran, deficit neurologis, tanda-tanda peningkatan TIK,

hemiplegi (gangguan fungsi motoric/sensorik pada satu sisi tubuh), papilledema

(pembengkakan mata). Pada hasil CT Scan didapatkan hasil CT scan yang

abnormal dan pada pemeriksaan penunjang cariran serebrospinal didapatkan

cairan yang berdarah. Tata laksana sedikit kompleks karena mempertimbangkan

region serta luas dari perdarahan yang sering terjadi :

- perdarahan <25cm ditatalaksana secara konservatif bila tidak ada

herniasi

- perdarahan >15cm pada region frontal posterior/inferior dan temporal

memerlukan pembedahan

- perdarahan pada batang otak, ganglia bsal atau thalamus ditatalaksana

secara konservatif

Patofisiologi

Pada cedera kepala, kerusakan otak dapat terjadi dalam dua tahap yaitu cedera

10

Page 11: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

primer dan cedera sekunder. Cedera primer merupakan cedera pada kepala

sebagai akibat langsung dari suatu ruda paksa, dapat disebabkan benturan

langsung kepala dengan suatu benda keras maupun oleh proses akselarasi

deselarasi gerakan kepala.

Dalam mekanisme cedera kepala dapat terjadi peristiwa coup dan

contrecoup.Cedera primer yang diakibatkan oleh adanya benturan pada tulang

tengkorak dan daerah sekitarnya disebut lesi coup. Pada daerah yang

berlawanan dengan tempat benturan akan terjadi lesi yang disebut contrecoup. 

Akselarasi-deselarasi terjadi karena kepala bergerak dan berhenti secara

mendadak dan kasar saat terjadi trauma.Perbedaan densitas antara tulang

tengkorak (substansi solid) dan otak (substansi semisolid) menyebabkan

tengkorak bergerak lebih cepat dari muatan intrakranialnya. Bergeraknya isi

dalam tengkorak memaksa otak membentur permukaan dalam tengkorak pada

tempat yang berlawanan dari benturan (contrecoup)

Cedera sekunder merupakan cedera yang terjadi akibat berbagai proses

patologis yang timbul sebagai tahap lanjutan dari kerusakan otak primer, berupa

perdarahan, edema otak, kerusakan neuron berkelanjutan, iskemia, peningkatan

tekanan intrakranial dan perubahan neurokimiawi.

 

DIAGNOSIS SEMENTARA

Diagnosis Klinis    : nyeri kepala dan kelemahan anggota gerak tangan kiri

disertai penurunan kesadaran

Diagnosis Topis     : Intrakranial

Diagnosis Etiologi : cedera kepala sedang

 

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 23 Agustus 2016, setelah pasien

mendapatkan perawatan selama 4 hari.

Status Generalis

Keadaan Umum          : Tampak sakit berat

Kesadaran                   :, GCS E3M4V4 ( dihari pertama)

Tanda Vital

Tekanan darah            : 140/80 mmHg

11

Page 12: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Nadi                            : 85x/menit, irama regular, isi dan tegangan cukup

Suhu                            : 36,4oC

Pernapasan                  : 20x/ menit

Kepala : Mesosecephal. Terdapat memar pada frontal sinistra, nyeri

tekan(+).

Kulit : sawo matang, tidak ikterik,tidak sianosis, turgor kulit baik

Mata : Konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-. Rakun eyes sign

(-), pupil isokor 3mm, RCL +/+, RCTL +/+, RKornea +/+

Telinga : Sekret -/-, darah -/-., nyeri tekan tragus -/-, battle sign (-)

Hidung : Tampak deviasi septum (+), secret (-), perdarahan (+),

memar (+)

Mulut : Bibir pucat (-), memar pada bagian bibir (+)

Leher : Simetris, tidak tampak tanda tanda trauma

Thoraks

Paru    

Inspeksi  :  dada  tampak  datar,  simetris,  warna  sesuai sekitar

Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-), kuat angkat normal

Perkusi : sonor diseluruh lapang paru

Auskultasi    :   vesikuler   diseluruh   lap.   paru,   suara tambahan (-).

Jantung           

Inspeksi : ictus cordis tak tampak

Palapasi : teraba ictus cordis kuat angkat, nyeri (-)

Perkusi : Konfigurasi kesan dalam batas normal,

Auskultasi : SI-II teratur reguler, suara tambahan (-)

Abdomen

Inspeksi      : cembung, warna sesuai kulit sekitar

Auskultasi  : bising usus (+) menurun 3 kali/menit

Perkusi       : timpani seluruh lapang abomen

Palpasi      : Supel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas : memar di bagian inferior dan superior sinistra (+/+),

sianosis (-)

Status Neurologis:

12

Page 13: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Sikap Tubuh                   :    Simetri

Gerakan Abnormal        :    (-)

N. cranialis Kanan KiriN. I (Olfaktorius)Daya penghidu N NN. II ( Optikus )Daya PenglihatanPengenalan warnaMedan Penglihatan

NNN

NNN

N. III ( Okulomotorius )PtosisGerak bola mata ke superiorGerak bola mata ke medialGerak bola mata ke inferiorReflek cahaya direct

(-)NNN

N, 3mm

(-)NNN

N, 3mm

N. IV ( Troklearis )Gerak bola mata ke lateral bawahDiplopiaStrabismus konvergenMenggigit dan membuka mulut

N(-)NN

N(-)NN

N. V ( Trigeminus )Sensibilitas wajah atasSensibilitas wajah tengahSensibilitas wajah bawahReflek zigomatikReflek masseterTrismusReflek kornea

NNN

+N+N

-N

NNN

+N+N

-N

N. VI ( Abdusens )Gerak mata ke lateralStrabismus konvergen

N-

N-

N. VII ( Facialis )Kerutan kulit dahiKedipan mataLipatan nasolabialSudut mulutMengerutkan dahiMengangkat alisMenutup mataMeringisMenggembungkan pipi

Daya kecap 2/3 anterior

NNNNNNN

NN

N

NNNNNNN

NN

N

N. VIII ( Akustikus )

13

Page 14: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Tes bisikDengan detik arlojiTes SwabachTes RinneTes Weber

NN

Tidak dilakukan

NN

Tidak dilakukan

N. IX ( Glosofaringeus )Arkus faringDaya kecap lidah 1/3 belakangReflex muntahSengautersedak

(+)Dalam batas normalDalam batas normal

(-)(-)

N. X ( Vagus )Denyut NadiBersuaraMenelan

81x/menitNN

N. XI ( Assesorius )Memalingkan mukaSikap BahuMengangkat BahuTrofi otot bahu

NNN(-)

NN(-)(-)

N. XII ( Hipoglossus )ArtikulasioSikap LidahTremor LidahMenjulurkan LidahTrofi otot lidah

NN(-)

SimetrisEutrofi

Pemeriksaan Ekstremitas

Anggota gerak

Pemeriksaan Esktremitas Superior

(D/S)

Ekstremitas Inferior (D/S)

Gerakan Bebas/ Sulit Bebas/Sulit

Sensibilitas +N/ + +N/ +N

Kekuatan 5,5,5,5/1,1,1,1 5 ,5,5,5/ 3,3,3,3

Tonus N/N N/N

Klonus N/- N/-

Trofi Eutrofi Eutrofi

14

Page 15: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Refleks FIsiologis :

Refleks Dextra/Sinistra

Biceps +N/

Triceps +N/

Patella +N/+N

15

Page 16: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Refleks Patologis

Refleks Dextra/Sinistra

Babinski -/-

Chaddock -/-

Oppenheim -/-

Gordon -/-

Schaeffer -/-

Gonda -/-

16

Page 17: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Pemeriksaan Sensibilitas         : Dalam batas Normal

Pemeriksaan Fungsi Vegetatif : Dalam batas normal

 Pemeriksaan Penunjang

Laboraturium Darah Tanggal 19 Agustus 2016

17

Page 18: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

18

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

Hematologi

Hemoglobin 10.7g/dl 11.7 – 15.5 g/dl

Leukosit 9.9 ribu 3.8 – 11.0 ribu

Eritrosit 3.81 3.8 – 5.4 juta

Hematokrit 32.8 35 – 47%

Trombosit 194 ribu 150 – 400 ribu

MCV 86,1 82 – 98 fL

MCH 28.1 27 – 52 pg

MCHC 32.6 32 – 37 g/dl

RDW 14.9 10 – 18 %

Granulosit 8,2 2 -4 mikro m3

Limfosit 1.2 1.0 – 4.5

Monosit 0.6 0.2 – 1.0

Eosinofil 0.1 0.04 – 0.8

Basofil 0 0 – 0.2

Kimia Klinik

Glukosa Sewaktu 122 74 – 106 mg dl

SGOT 34 U/L 0 – 50 U/L

Serologi

HBsAG Non Reaktif Non Reaktif

Page 19: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Pemeriksaan Radiologi

Rontgen Cervical AP/Lateral/Oblique pada 22 Agustus 2016

Kesan :

Alignment lurus

Spondilosis cervikalis

Tak tampak listesis

Tampak kompresi VC3

19

Page 20: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Tak tampak penyempitan diskus intervertebralis

Tak tampak penyempitan foramen intervertebralis

Pemeriksaan Head CT SCAN pada tanggal 21 Agustus 2016

Kesan

Gambaran intra cerebral hemorrhage (Vol 2,1 cm3) pada putamen dan globus

pallidus kanan

Tak tampak tanda-tanda peningkatan intracranial

DISKUSI II

Berdasarkan data-data diatas, maka pada pasien ini didapatkan keluhan  sakit

20

Page 21: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

kepala, mual, lemah di bagian tangan kiri serta nyeri dibagian bahu kiri. Tanda-

tanda ini merupakan akibat adanya cedera kepala yang disebabkan karena post

kecelakaan lalu lintas. Cedera kepala dalam kasus ini termasuk dalam cedera

kepala sedang sesuai dengan kriteria pembagian cedera kepala sedang menurut

Perdossi (2006) yaitu dengan GCS 12. Berdasarkan hasil pemeriksaan Lab

didapatkan hasil Hb, Ht dan MCV pada pasien ini mengalami peunurunan, hal ini

dapat disebabkan karena post trauma yang dialami pasien serta adanya cedera

kepala sehingga mengakibatkan adanya perdarahan di bagian kepala dan

menyebabkan keadaan anemia, kemudian pada pemeriksaan lab kimia klinik

didapatkan hasil Glukosa puasa pada pasien mengalami sedikit peningkatan, hal

ini dapat disebabkan karena adanya pengeluaran stress oksidatif dan hormone

yang berlebih pada keadaan cedera kepala sehingga membuat peningkatan

glukosa puasa sedikit meningkat.

Menurut Irwan, (2009) terdapat beberapa  indikasi   lain dilakukannya

pemeriksaan CT-scan pada kasus trauma kepala adalah seperti berikut:

1. Bila secara klinis (penilaian GCS) didapatkan klasifikasi trauma kepala sedang

dan berat

2. Trauma kepala ringan yang disertai fraktur tengkorak.

3. Adanya kecurigaan dan tanda terjadinya fraktur basis kranii

4. Adanya deficit neurologi seperti kejang dan penurunan gangguan kesadaran

5. Sakit kepala hebat

6. Adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial

7. Kesulitan dalam mengeliminasi kemungkinan perdarahan intraserebral

Pada pemeriksaan foto rontgen pasien ditemukan adanya spondilosis cervikalis

dan tampak kompresi V3, dimana apabila terjadi kompresi pada V3 dapat

menyebabkan nyeri terasa tumpul dan dalam, khususnya lebih ke bahu. Rasa

nyeri bertambah karena gerakan spinal atau perubahan cairan serebrospinal

sewaktu batuk atau bersin. Dan pada hasil CT Scan pasien didapatkan adanya

perdarahan intracerebral pada putamen dan globus pallidus kanan. Terjadinya

perdarahan intrakranial, berupa lesi fokal atau lesi difus pada otak, yang

biasanya terjadinya bersama-sama, perdarahan intrasereblar merupakan

pecahnya pembuluh darah yang disebabkan adanya laserasi atau kontusio

sehingga apabila terjadinya bisa pada daerah yang terkena benturan atau daerah

21

Page 22: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

sebrang benturan, Defisit neurologis yang terjadi dapat berbeda-beda

tergantung lokasi dan luasnya perdarahan yang terjadi. Pada pasien ini

perdarahan intracerebral terjadi di bagian putamen dan globus palidus kanan,

dimana menurut anatomi putamen dan globus palidus merupakan bagian dari

ganglia basalis, dimana fungsi normal dari ganglia basalis yaitu sebagai proses

motoric, termasuk dalam ekspresi emosi, serta integrasi impuls motoric,

sensorik dan pada proses kognitif, Selain itu fungsi utama ganglia basalin pun

sebagai inisiasi dan fasilitasi gerakan volunteer dan supresi simultan pengaruh

involunter atau gerakan tidak diinginkan yang dapat menganggu gerakan halus

dan efektif. Gejala klinis pada perdarahan intrasereblar di bagian putamen

adalah awitannya sangat mendadak biasanya disertai dengan hemiplegia

ataupun monoparese, disertai dengan sefalgia, muntah, gangguan pada motoric

khususnya motoric halus sehingga dapat mengakibatkan adanya gerak-gerak

involunter seperti tremor maupun rigiditas dan biasanya pada pasien dengan

gangguan di ganglia basalis dapat menyebabkan adanya penurunan kesadaran.

(Harsono, 2000). Adanya perdarahan intrasereblar pada bagian putamen dan

globus palidus menguatkan diagnosis akhir menjadi cedera kepala berat karena

terdapat abnormalias ct scan dibagian intraserebral.  

DIAGNOSIS AKHIR

Diagnosis Klinis          : Penurunan kesadaran, Nyeri kepala dan hemiparese

sinistra

Diagnosis Topik          : Intrakranial

Diagnosis Etiologik   : Intracerebral hemorrhage e.c cedera kepala berat

PENATALAKSANAAN

Non medikaamentosa

Bed rest

Posisi kepala ditinggikan 30 derajat

Pasang neck collar

Medikamentosa

22

Page 23: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Injeksi Citicolin 2x500 mg

Injeksi asam tranexamat 3x1

Injeksi Metilprednisolon 2x125

Injeksi Ranitidin 2x1

Laxadine 3xC1

Flunarizin 2x5

PROGNOSIS

Death : dubia ad malam

Disease : dubia ad malam

Disability : dubia ad malam

Discomfort : dubia ad malam

Dissatisfaction : dubia ad malam

Distitution : dubia ad malam

 

DISKUSI III

Injeksi Citicolin

Memiliki kandungan citicolin. Prekursor phospholipid, menghambat deposisi

beta amiloid di otak, membentuk acetylcholine, meningkatkan neurotransmiter

norepinephrine, dopamine, & serotonin, menghambat aktivitas fosfolipase  & 

sfingomielinase memberikan efek neuroproteksi.

Bioavailabilitas hampir 90% (per oral), citicoline eksogen akan dihidrolisis di

dalam usus halus, dan siap diserap dalam bentuk choline & cyctidine dan

kembali dibentuk menjadi citicoline. Choline akan didistribusikan ke seluruh

jaringan tubuh, termasuk sel-sel otak (0,5%) & IV (2%)

Injeksi Ranitidin 2×1 ampul

Ranitidin adalah anatagonis reseptor H2 bekerja menghambat sekresi asam

lambung. Pada pemberian i.m./i.v. kadar dalam serum yang diperlukan untuk

menghambat 50% perangsangan sekresi asam lambung adalah 36–94 mg/mL.

Kadar tersebut bertahan selama 6–8jam .Ranitidine diabsorpsi 50% setelah

pemberian oral.Konsentrasi puncak plasma dicapai 2–3 jam setelah pemberian

23

Page 24: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

dosis 150 mg. Absorpsi tidak dipengaruhi secara nyata oleh makanan dan

antasida.Waktu paruh 2 ½–3 jam pada pemberian oral, Ranitidine diekskresi

melalui urin.

Injeksi Asam tranexamat 2x1

Kalnex merupakan golongan obat asam traneksamat. Asam

traneksamat merupakan obat golongan anti fibrinolitik, tersedia di pasar dalam

bentuk sediaan kapsul 250 mg, tablet salut selaput 500 mg, serta sediaan injeksi

250 mg/5 mL dan 500 mg/5 mL. Dalam obat ini mengandung bahan aktif berupa

asam traneksamat yang merupakan turunan sitetik dari asam amino lisin. Asam

traneksamat umum digunakan untuk mencegah, menghentikan, ataupun

mengurangi pendarahan yang masif saat menjalani prosedur pembedahan,

epistaksis atau mimisan, pendarahan menstruasi yang berat, angioedema

herediter, dan beberapa kondisi medis lainnya. Saat seseorang mengalami

pendarahan tubuh akan membentuk bekuan darah sehingga pendarahan

tersebut dapat berhenti. Asam traneksamat bekerja dengan mencegah degradasi

atau pemecahan bekuan darah tersebut sehingga dapat mencegah,

menghentikan, ataupun mengurangi pendarahan yang tidak diinginkan.

Injeksi Metilprednisolon 4×125 (tap off)

Kortikosteroid dengan kerja intermediate yang memiliki efek glukokortikoid.

Glukokortikoid menurunkan atau mencegah respon  jaringan  terhadap  rposes

inflamasi.  Karena  itu  menurunkan  gejala inflamasi  tanpa  dipengaruhi

penyebabnya.  Glukokortikoid  menghambat akumulasi sel inflamasi, termasuk

makrofag dan leukosit pada lokasi inflamasi. Metilprednisolon  menghambat

fagositosis,  pelepasan  enzim  lisosomal,  sintesis dan  atau  pelepasan  beberapa

mediator  kimia  inflamasi.  Meskipun  mekanisme yang pastinya belum

diketahui, kemungkinan efek tersebut ditimbulkan melaluui blokade faktor

penghambat makrofag, menurunkan dilatasi permeabilitas kapiler yang

terinflamasi dan mengurangi lekatan leukosit pada endotelium kapiler serta

hambatan terhadap sintesis asam arakhidonat-derivat mediator inflamasi

(prostaglandin, tromboksan, dan leukotrien).Lameson mengandung 6 -αmethylprednisolone, obat ini untuk indikasi seperti Kondisi alergi dan inflamasi,

24

Page 25: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

penyakit reumatik yang memberi respon terhadap terapi kortikosteroid,

penyakit kulit dan saluran napas, penyakit endokrin, penyakit autoimun,

gangguan hematologik, sindroma nefrotik.

 Laxadine

Sebagai emulsi dalam mengatasi susah buang air besar. Mengandung

Phenolphtalein,  Paraffin Liquidium dan Glycerin. Bekerja dengan cara

merangsang peristaltik usus besar, menghambat reabsorbsi air dan melicinkan

jalannya faeces.

 

Flunarizin

Flunarizine (1 – [bis (4-fluorophenyl) metil] -4 – [(2 E)-3-phenylprop-2-en-1-

il] piperazine) yang ditemukan di Janssen Pharmaceutica di 1967 adalah salah

satu antagonis kalsium terbaru dengan efek antimigrain. Flunarizine adalah

penghambat selektif masuknya kalsium dengan cara ikatan calmodulin dan

aktivitas hambatan histamin H1. Flunarizine dapat mencegah terjadinya

kerusakan sel akibat overload kalsium dengan menghalangi secara selektif

masuknya kalsium ke dalam jaringan sel. Flunarizine juga terbukti dapat

menghambat kontraksi otot polos pembuluh darah, melindungi kekakuan sel-sel

darah merah serta mampu melindungi sel-sel otak dari efek hipoksia

(kekurangan oksigen pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh

perbedaan ketinggian).

Elevasi kepala 30 derajat

Untuk mengurangi tekanan intracranial dan meningkatkan drainese vena

Pemasangan Neck Collar

Untuk mencegah pergerakan tulang servik yang pata serta mengurangi kompresi

pada radiks saraf dapat juga untuk mengurangi pergerakan leher selama proses

pemulihan

Penatalaksanaan

PASIEN DALAM KEADAAN SADAR (SKG=15)

25

Page 26: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

1.Simple Head Injury (SHI)

Pada pasien ini, biasanya tidak ada riwayat penurunan kesadaran sama sekali

dan tidak ada defisit neurologik dan tidak ada muntah. Tindakan hanya

perawatan luka.Pemeriksaan radiologik hanya atas indikasi.

Umumnya pasien SHI boleh pulang dengan nasihat dan keluarga diminta

mengobservasi kesadaran.Bila dicurigai kesadaran menurun saat diobservasi,

misalnya terlihat seperti mengantuk dan sulit dibangunkan, pasien harus segera

dibawa kembali ke rumah sakit.

 

PASIEN DENGAN KESADARAN MENURUN

1 Cedera kranioserebral ringan (SKG=13-15)

Umumnya didapatkan perubahan orientasi atau tidak mengacuhkan perintah,

tanpa disertai defi sit fokal serebral. Dilakukan pemeriksaan fisik, perawatan

luka, foto kepala, istirahat baring dengan mobilisasi bertahap sesuai dengan

kondisi pasien disertai terapi simptomatis. Observasi minimal 24 jam di rumah

sakit untuk menilai kemungkinan hematoma intrakranial,misalnya riwayatlucid

interval, nyeri kepala, muntah-muntah, kesadaran menurun, dan gejala-gejala

lateralisasi (pupil anisokor, refleksi patologis positif ). Jika dicurigai ada

hematoma, dilakukan CT scan.

Pasien cedera kranioserebral ringan (CKR) tidak perlu dirawat jika:

1 orientasi (waktu dan tempat) baik

2 tidak ada gejala fokal neurologik

3 tidak ada muntah atau sakit kepala

4 tidak ada fraktur tulang kepala

5 tempat tinggal dalam kota

6 ada yang bisa mengawasi dengan baik di rumah, dan bila dicurigai ada

perubahan kesadaran, dibawa kembali ke RS

 

2. Cedera kranioserebral sedang (SKG=9-12)

Pasien dalam kategori ini bisa mengalami gangguan kardiopulmoner.

Urutan tindakan:

Periksa dan atasi gangguan jalan napas (Airway), pernapasan (Breathing), dan

sirkulasi(Circulation)

26

Page 27: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Pemeriksaan singkat kesadaran, pupil,tanda fokal serebral, dan cedera organ

lain. Jika dicurigai fraktur tulang servikal dan atau tulang ekstremitas, lakukan

fiksasi leher dengan pemasangan kerah leher dan atau fi ksasi tulang

ekstremitas bersangkutan

 

Foto kepala, dan bila perlu foto bagian tubuh lainnya, CT scan otak bila

dicurigai ada hematoma intrakranial

Observasi fungsi vital, kesadaran, pupil, dan defi sit fokal serebral lainnya

 

3. Cedera kranioserebral berat (SKG=3-8)

Pasien dalam kategori ini, biasanya disertai cedera multipel.Bila didapatkan

fraktur servikal, segera pasang kerah fiksasi leher, bila ada luka terbuka dan ada

perdarahan, dihentikan dengan balut tekan untuk pertolongan pertama.

Tindakan sama dengan cedera kranioserebral sedang dengan pengawasan lebih

ketat dan dirawat di ICU. Di samping kelainan serebral juga bisa disertai kelainan

sistemik.Pasien cedera kranioserebral berat sering berada dalam keadaan

hipoksi, hipotensi, dan hiperkapni akibat gangguan kardiopulmoner.

27

Page 28: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

28

Page 29: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

29

Tanggal S O A P

20-08-

2016

Pasien m

engeluh nyeri

kepala, seperti

tertekan, mual

(+), muntah (-),

kejang (-),

kelemahan

anggota gerak

bagian kiri dan

nyeri pada

bahu, pasien

tampak gelisah

dan tidak

bersemangay

GCS E4M5V5

TD : 120/80mmHg

N : 62x/menit

RR 20x/menit

T : 36,7C

M : 5,5,5,5/1,1,1,1

5,5,5,5/3,3,3,3

CKS post

KLL

Ø  Brainact 2x500 mg

Ø Lameson 4x125 (tepp off)

Ø Inj Kalnex 3x1g

Ø Unalium 2x5 mg

Ø Ranitidin 2x1

Cek Lab, Rontgen cervical dan CT

Scan

21-08-

2016

Nyeri kepala

(+), Mual (-),

muntah (-),

nyeri bahu kiri

dan kelemahan

tangan kiri ,

pasien terlihat

murung dan

tidak

bersemangat

apabila

dianamnesa

GCS E4M6V5

TD : 130/80mmHg

N : 60x/menit

RR 20x/menit

T : 36,7C

M : 5,5,5,5/1,1,1,1

5,5,5,5/3,3,3,3

CKS +

Hemiplegia

Sinistra

Ø  Inj Brainact 2x500 mg

Ø Lameson 4x125 (tepp off)

Ø Inj Kalnex 3x1g

Ø Unalium 2x5 mg

Ø Ranitidin 2x1

Menunggu hasil rontgen, lab dan

CT Scan

22-08-

2016

Nyeri kepala

(+) berkurng,

Mual (-),

muntah (-),

lemah anggota

gerak atas

bagian kiri (+),

BAB (-)

GCS E4M6V5

TD : 140/70mmHg

N : 68x/menit

RR 20x/menit

T : 36,7C

Hasil CT Scan

menunjukan

adanya

peradarahan

intracerebral

CKB +

Hemiplegi

  Ø  Inj Brainact 2x500 mg

Ø Lameson 4x125 (tepp off)

Ø Inj Kalnex 3x1g

Ø Unalium 2x5 mg

Ø Ranitidin 2x1

Page 30: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

TUGAS

I. FUNGSI MOTORIK DAN SENSORIK

Fungsi motoric dan sensorik dilakukan untuk melihat apa kah terdapat efek berkelanjutan yang diakibatkan pada perdarahan intracerebral yang mengenai globus palidus dan putema pada pasien :

Fungsi Motorik :

1. Gaya berjalan dan tingkah laku : dbn

2. Simetri tubuh : simetri

3. Kelumpuhan badan dan anggota gerak : (-)

4. Mengangkat kedua tangan dan bahu : +/-

5. Fleksi dan ekstensi artikulus kubiti : +/-

6. Mengepal dan membuka jari tangan : +/+

7. mengangkat kedua tungkai pada sendi panggul: +/+

8. Fleksi dan ekstensi artikulus genu : +/+

9. Plantar fleksi dan dorsal fleksi plantar kaki : +/+

10. Gerakan Jari – jari kaki : +/+

30

Page 31: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Fungsi Sensorik

1. Sensari nyeri : +/+, -/-

2. Sensasi dingin : TDL

3. Sensasi ringan : +/+, +/+

4. Getaran : TDL

II. MINI-MENTAL STATE EXAM

Fungsi kognitif merupakan aktifitas mental secara sadar seperti berpikir,

mengingat, belajar dan kemampuan berbahasa. Fungsi kognitif meliputi

kemampuan atensi serta kemampuan dalam merencakan sesuatu, menilai,

mengawasi dan melakukan evaluasi (Strub, dkk. 2002).

Untuk menilai seseorang terdapat gangguan kognitif atau tidak, dapat diketahui

dengan Pemeriksaan Mini Mental State Examination (MMSE), awalnya

pemeriksaan ini dikembangkan untuk skrining demensia, namun sekarang

digunakan secara luas untuk pengukuran fungsi kogntif secara umum.

Pemeriksaan MMSE kini adalah instrumen skrining yang paling luas digunakan

untuk menilai status kognitif dan status mental pada usia lanjut (Kochhann dkk.

2009, Burns dkk. 2002). Sebagai satu penilaian awal, pemeriksaan MMSE adalah

tes yang paling banyak dipakai. Pemeriksaan status mental MMSE Folstein adalah

tes yang paling sering dipakai saat ini. Penilaian dengan nilai maksimal 30, cukup

baik dalam mendeteksi gangguan kognitif, menetapkan data dasar dan

memantau penurunan kognitif dalam kurun waktu tertentu. Skor MMSE normal

24 – 30. Bila skor kurang dari 24 mengindikasikan gangguan fungsi kognitif

(Folstein dkk. 1975, Asosiasi Alzheimer Indonesia, 2003)

Pada kasus ini, didapatkan hasil fungsi kognitif seperti berikut :

Item Tes Nilai maks Nilai

1 ORIENTASI

31

Page 32: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Sekarang tahun, musim, bulan, tanggal, dan hari apa? 5 5Kita berada di mana ? sebutkan , desa, kecamatan, kabupaten, kota propisnsi, dan negara 5 5

2 REGISTRASIPemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda kelompoknya selang 1 detik ( apel, uang, dan meja) 3 3

3 ATENSI DAN KALKULASIPengurangan 100 dengan 7 secara berurutan 5 4

4 RECALLResponden diminta menyebut kembali 3 nama benda di atas 3 3BAHASA

6. Responden diminta menyebutkan nama benda yang ditunjukkan (perlihatkan pensil dan buku 2 2

7 Responden diminta mengulang kalimat ”tanpa kalau dan atau tetapi” 1 1

8 Responden diminta melakukan perintah, “ambil kertas ini dengan tangan anda, lipat menjadi dua dan letakkan di lantai.” 3 3

9 Responden diminta membaca dan melakukan yang dibacanya “pejamkan mata Anda.” 1 1

10. Responden diminta menulis sebuah kalimat dengan spontan. 1 1

11Responden diminta menyalin gambar di bawah ini.

1 1

Total 30 29

Berdasarkan hasil diatas didapatkan fungsi kognitif pada pasien ini dengan

jumlah score total 29, dimana berdasarkan interpretasi fungsi kognitif MMSE

pasien ini tidak terdapat gangguan kognitif (Dalam batas normal)

III. TEST ORIENTASI DAN AMNESIA GALVESTON

PTA (Post Traumatic Amnesia) adalah salah satu gangguan memori yang

biasanya disebabkan oleh pasca trauma kapitis. Kebanyakan pasien yang

mengalami trauma kapitis ringan atau sedang pulih setelah beberapa minggu

sampai dengan bulan tanpa terapi spesifik. Akan tetapi, sekelompok pasien akan

terus mengalami gejala kecacatan setelah periode ini, yang mengganggu

pekerjaan atau aktifitas sosial. Posttraumatic amnesia dipertimbangkan sebagai

suatu marker yang sensitif untuk tingkat keparahan trauma kapitis, dan sebagai

suatu prediktor outcome yang berguna. Russel dan Smith telah membuat suatu

taksonomi keparahan trauma kapitis berdasarkan PTA sebagai berikut: trauma

kapitis ringan jika PTA kurang dari 1 jam; trauma kapitis sedang jika PTA antara

1 dan 24 jam; trauma kapitis berat jika PTA 1 dan 7 hari; dan trauma kapitis

sangat berat jika PTA lebih dari 7 hari. Levin dkk telah menemukan bahwa PTA

yang berlangsung kurang dari 14 hari adalah prediktif dari good recovery,

32

Page 33: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

sedangkan PTA yang berlangsung lebih dari 14 hari adalah prediktif untuk

disabilitas sedang sampai berat.

Masyarakat sendiri belum sadar akan hal ini dan karena itu merupakan tugas

para medis untuk melakukan pemberian materi kepada masyarakat agar

masyarakat dapat mengerti tentang PTA.

Tiga unsur tingkah laku manusia terhadap alam sekelilingnya ialah pengamatan,

pikiran dan tindakan. Dalam bidang neurologi tiga unsur tersebut tertuang

dalam fungsi sensorik, luhur, dan motorik. Dalam keadaan sakit, unsur-unsur

tadi dapat terganggu. Gangguan tersebut dapat berupa gejala neurologik

elementer, misalnya hemiparesis, hemihipestesia, koma, kejang dan sebagainya

tetapi dapat pula berupa gejala neurologik luhur, yang merupakan kelainan

integratif yang kompleks dari ke tiga fungsi di atas. Yang dimaksud dengan

fungsi luhur atau fungsi kortikal luhur adalah fungsi-fungsi :

1.             Bahasa

2.             Persepsi

3.             Memori

4.             Emosi

5.             Kognitif

Dalam neurologi, gejala elementer dan luhur dipergunakan untuk menetapkan

adanya kerusakan di otak, baik tentang lokalisasi maupun luas lesinya. Ke dua

fungsi tersebut sama pentingnya dalam penetapan diagnosis. Juga keduanya

menuruti prinsip organisasi lateral dan longitudinal serebral yang akan

diuraikan kemudian. Karena gejala fungsi luhur ini kerap dilupakan atau

diabaikan, maka penulis ingin menguraikan secara singkat peranan fungsi ini,

terutama fungsi bahasa, persepsi dan memori pada kelainan otak. Kelainan otak

disini dibatasi pada penyakit-penyakit yang frekuen, yaitu gangguan peredaran

darah di otak (Cerebro-Vascular Disorder) dan trauma kapitis.

Pada keadaan akut trauma kapitis, maka gangguan memori mempunyai peranan

penting. Amnesia post- trauma kapitis dapat meliputi kejadian sebelum trauma

(retrograd amnesia) atau setelah trauma (anterograd amnesia). Lamanya

amnesia tersebut dapat dipakai sebagai patokan akan luas lesi yang terjadi di

otak. Umumnya amnesia ini meliputi gangguan short-term memory saja. Apabila

ternyata long-term memory juga terkena maka ini menandakan adanya kelainan

33

Page 34: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

otak yang difus, berat dan mempunyai prognosis yang kurang baik. Juga disini

perlu dicatat bahwa pasien umumnya hanya terganggu memorinya tanpa

kehilangan fungsi-fungsi lain.

Di antara beberapa penilaian PTA yang tersedia sekarang, Test Orientasi dan

Amnesia Galveston (TOAG) adalah yang paling banyak digunakan. Penilaian ini

pendek dan mudah digunakan. Penilaiannya terdiri dari sejumlah poin yang

ditambahkan ketika menjawab dengan benar atau jumlah kesalahan. Skor yang

mendekati angka 100, berarti fungsi masih terjaga. Tes ini dapat diberikan

beberapa kali dalam sehari, meskipun pada hari yang berturut-turut. Sehingga

dapat dibuat grafik untuk menggambarkan perjalanan kapasitas dari mulai

waktu tertentu sampai orientasi total tercapai. Pengarang dari test ini percaya

bahwa tes ini sesuai bagiseorang pasien untuk memulai pemeriksaan kognitif

ketika skor 75 atau lebih dicapai pada tes ini yang mengindikasikan pasien tidak

konfusion dan disorientasi lagi. Akan tetapi validitas dan reabilitas TOAG dan

statusnya sebagai ”gold standard” dalam penilaian PTA masih suatu subjek yang

diperdebatkan

IV. KELAINAN DAN KOMPLIKASI TRAUMA KAPITIS

Tekanan Intrakranial (TIK) Meninggi

Pada trauma kapitis tekanan intrakranial dapat meninggi pada perdarahan

selaput otak (hematoma epidural, hematoma subdural, dan hematoma

subaraknoidal), perdarahan di dalam jaringan otak (kontusio serebri berat,

laserasio serebri, hematoma serebri besar, dan perdarahan ventrikel), dan

kelainan pada parenkim otak (edema serebri berat). Tekanan pada vena

jugularis menaikkan TIK yang berlangsung sementara saja. Demikian pula batuk,

bersin, mengejan yang mengakibatkan tekanan di dalam sistem vena meningkat.

Pada hipoksia terjadi dilatasi arteriol yang meningkatkan volume darah di otak

dengan akibat TIK meningkat pula.

Pada Trauma kapitis yang dapat meningkatkan TIK adalah hematoma yang besar

(lebih dari 50cc), edema yang berat, kongesti yang berat dan perdarahan

subarakhnoidal yang mengganggu aliran cairan otak di dalam ruangan

subarakhnoidea. Bila TIK meninggi, mula-mula absorbsi cairan otak meningkat

kemudian bagianbagian sinus venosus di dalam dura meter tertekan. Bila massa

34

Page 35: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

desak ruangan berkembang cepat dan melebihi daya kompensasi maka TIK akan

meningkat dengan tajam. Arteri-arteri pia-arahnoidea melebar. Bila autoregulasi

baik aliran darah akan dipertahankan pada taraf normal, akibatnya volume

darah otak bertambah. Universitas Sumatera Utara Bila TIK meninggi terus

dengan cepat, aliran darah akan menurun dan TIK akan tetap rendah meskipun

tekanan darah naik. Bila kenaikannya sangat lambat seperti pada neoplasma

jinak otak, kemungkinan TIK tidak meninggi banyak karena selain penyerapan

otak yang meningkat, otak akan mengempes dan mengalami artrofi ditempat

yang tertekan yang dapat menetralisir volume massa desak ruang yang

bertambah.

Komplikasi infeksi pada trauma kapitis

Kemungkinan terjadinya infeksi sekunder pada trauma kapitis meningkat bila

durameter robek terutama sekali bila terjadi di daerah basal yang letaknya

berdekatan dengan sinus-sinus tulang dan nasofaring. Keadaan ini juga bisa

terjadi bila ada fraktur basis kranii.

Lesi akibat trauma kapitis pada tingkat sel

Lesi dapat mengenai semua jenis sel di dalam jaringan otak yaitu neuron dengan

dendrit dan aksonnya, astrosit, oligodendrosit, sel ependim maupun sel-sel yang

membentuk dinding pembuluh darah. Bila badan sel neuron rusak, maka seluruh

dendrit dan aksonnya juga akan rusak. Kerusakan dapat mengenai percabangan

dendrit dan sinapsis-sinapsinya, dapat pula mengenai aksonnya saja. Dengan

kerusakan ini hubungan antar neuron pun akan terputus. Lesi sekunder juga

dapat mengakibatkan kerusakankerusakan demikian.

Epilepsi pasca Trauma Kapitis

Pada sebagian penderita trauma kapitis dapat terjadi serangan kejang. Serangan

ini dapat timbul dini pada minggu-minggu pertama sesudah trauma, mungkin

pula timbul kasip berbulan-bulan sesudahnya. Epilepsi kasip cenderung terjadi

pada pasien yang mengalami serangan kejang dini, fraktur impresi dan

hematoma akut. Epilepsi juga lebih Universitas Sumatera Utara sering terjadi

pada trauma yang menembus durameter. Lesi di daerah sekitar sulkus sentralis

35

Page 36: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

cenderung menimbulkan epilepsi fokal.

Respirasi pada Trauma Kapitis berat

Kelainan Repirasi akut pascatrauma yaitu :

Perubahan pola pernapasan, yang berupa :

Pernapasan Cheyne-Stokes yang disertai periode pernapasan berhenti dan

bernapas lagi. Setelah beberapa lamanya pernapasan berhenti, mulai

bernapas lagi dengan amplitudo yang mula-mula kecil. kemudian

berangsur membesar lalu mengecil lagi dan berhenti.

Trakipnea, frekuensi pernapasan tinggi (> 25 per menit)

Hiperpnea, ampitudo pernapasan besar

Pernapasan tidak teratur

Apnea, Pernapasan terhenti. Pada keadaan ini bantuan pernapasan harus cepat

dilakukan untuk menolong jiwa pasien

Aspirasi

Pada keadaan koma, reflex batuk dapat menurun. Bila pasien muntah, muntahan

mungkin terhirup ke dalam trakea dan menimbulkan aspirasi. Isi perut yang

masuk ke dalam bronki akan menimbulkan edema, perdarahan, dan

bronkospasme. Isi perut yang masuk ke dalam bronki harus diusahakan dihisap

keluar melalui trakeostomi.

Trauma pada alat napas

Trauma pada toraks dapat menimbulkan fraktur iga-iga, dapat terjadi

hemotoraks dan pneumotoraks yang semuanya akan mengganggu pernapasan.

Edema pulmonum neurogen

Pada trauma kapitis yang berat dapat terjadi edema pulmonum. Mekanismenya

mungkin kontriksi vena pulmonum yang disebabkan aktivitas adrenergik alfa

yang berlebihan.

 

36

Page 37: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

DAFTAR PUSTAKA

American College of Surgeon Committee on Trauma. Cedera Kepala.

Dalam :Advanced Trauma Life Support fo Doctors. Ikatan Ahli Bedah

Indonesia. Komisitrauma IKABI, 2004.

Arif Mansjoer dkk Editor, Trauma Susunan Saraf dalam Kapita Selekta

Kedokteran edisi Ketiga jilid 2, Media Aesculapius, Jakarta, 2000

Chusid JG., Neuroanatomi Korelatif & Neurologi Fungsional, Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta, 2000

Faqih Ruhyanudin, 2011. Pemeriksaan Neurologis. Universitas Jendral

Soedirman, Purwokerto

Harsono, Kapita Selekta Neurologi, Gadjah Mada Universiti Press, Yogyakarta,

2011

Hasan Sjahrir, Ilmu Penyakit Saraf Neurologi Khusus, Dian Rakyat, Jakarta, 2004

37

Page 38: Web view“Perdarahan Intracerebral et causa Cedera Kepala Berat ... Nyeri kepala post trauma kecelakaan lalu lintas dan Kelemahan anggota gerak tangan dan kaki bagian kiri

Japardi iskandar. 2004. Penatalaksanaan Cedera Kepala secara Operatif .

SumatraUtara: USU Press.

Mardjono M., Sidharta P., Neurologi Klinis Dasar, Dian Rakyat, Jakarta, 2000

PERDOSSI cabang Pekanbaru. Simposium trauma kranio-serebral tanggal 3

November2007. Pekanbaru

Turner DA. Neurological evaluation of a patient with head trauma.

Dalam :Neurosurgery 2ndedition. New York: McGraw Hill, 1996.

Wahjoepramono, Eka. (2005). Cedera Kepala. Lippokarawaci: Universitas Pelita

Harapan.entry-content

38