Post on 03-Mar-2019
PENGARUH KOMUNITAS RUMAH MERAH PUTIH
TERHADAP BAKAT DAN MINAT ANAK JALANAN DI
KAMPUNG CIHELEUT BOGOR JAWA BARAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Nurul Pratiwi
NIM : 1112015000063
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
LEIIBAR PENGESAIIAN UJIAN■ lUNAQASAⅡ
Skripsi yang bcttudul Pengaruh Komunitas Rulllah ⅣIerah Putih
Terhadap Bakat dan卜 lillat Anak Jalanan di Lhmpung Ciheleut Bogor Jawa
Barat disusun olch NITRlil, PhTI】恥II Nolnor lnduk N〔 ahasiswa
ll12015000063,dittukan kcPada Fakultas lllllu Tarbiyah dan Kcgurtun UIN
Syarif Hittyttuuah Jakana dan tclah dinyatakan lulus dalallo uiall Munaqas油
pada tangga1 27 Dcscmber 2016 di hadaptt dewan pcngLlii Karcna itu,penulis
bcrhak mellnperolch gelar SaJana Sl(S Pd)dalam bid〔 ng Pcndidikan llmu
Pcngctahtlall SOsial PIoganl Studi Soslologi
Jakarta_27 DcsclllbCr 201 6
Panitia Ujian Munaqasah
Kctua Panitia(Kctlla JllrusaゴProgaln Studi)
Dr.Iwan Purwanto,M.PdNIPi 19730424 200801 1 012
Sckrctaris(Sckretaris JurusattProdi)
Svaripu‖ oh.M.SiNIPl 19670909 200701 1 033
Pcng可 ]I
Dr,H`Nurochim,_bI。 _tI
卜IIPl 19590715 198403 1 003
PengllJl II
卜IIPl 19840312 201503 1 f」 lJ2
Tanggal T劉壼L Tangan
Tanggal Tanda Tangan
Tan2galヽ
Tanda Tangan
■lIP:195
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
PENGARUⅡ KOMUNITAS R叫 Ⅱ MERAH PUTIH TERⅡADAPBAKAT DAN MINAT ANAK JALANAN DI KAMPUNG CIⅡ ELEUT
BOGOR JAWA BARAT
Skirpsi dittukan Kepada Fakultas 1lmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratall Mel■ perolch Gelar Sttana Pel■ didikan(S.Po
Skirpsi
Olch:
NuruI Prati■■7i
ll12015000063
Menyetujui,
Dosen Pembirnbing II
墨 __usmln Tumang2oI,MA
NIP.19470114196501 1001 19670909200701 1033
JURUSAN PENDIDIKAN ILR/1U PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTASILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISYARIF HIDAYATULLAⅡ
JAKARTA
2016
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi ini yang berjudul
Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan Minat Anak
Jalanan di Kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat yang disusun oleh Nurul
Pratiwi, NIM 1L12015000063, Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
tealh diuji oleh dosen pembimbing pada 17 November 2016.
Dosen Pembimbing I
Jakarta,November 2016
Dosen Pembinlbing II
Prof Dr.Rusmin Tumanggor,MA
NIP.19470114196501 1001
Sya五 pulloh,Ⅳ I.Si
NIP.19670909200701 1033
_ SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAⅡ
Yang bcrtanda tangan di bawah ini:
Nalna
NINI
Jurusan
Alamat
Nama Pembimbing I
NIP
Nama Pembimbing II
NIP
Jurusan Prggram Studi
Pro.Dr.Rusmin Tumanggor,MA
194701141965011001
Syanpulloh,M.Si
19670909200701 1003
nmu PcngCtahuan Sosia1/Sosiologl
Nuru Pratiwi
ll12015000063
Pendidikan nmu Pcngetahuan Sosial(Sosi010gi)
IJalan Kelapa Puan RT。 10 RW.03 No。 32F Kcl.Jagakarsa Kcc。
Jagakarsa Jakarta Selatan
t
MENYATAKAN DENGAN SESIIINGGUⅡ NYA
Bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih
Terhadap Bakat dan Minat Anak Jalanan di Kampung Ciheleut Bogor Jawa
Barat adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
7]Dcscmbcr 2016
NШ■l Pratiwi
1112015000063
v
ABSTRAK
NURUL PRATIWI. NIM 1112015000063. Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan Minat Anak Jalanan di Kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat. Skripsi. Jakarta: Program Studi Sosiologi Antropologi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2016.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di Kampung Ciheleut Bogor, Jawa Barat. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah anak asuh komunitas Rumah Merah Putih sejumlah 30 anak asuh. Dalam penelitian ini, sampel dipilih 15 orang yang memenuhi kriteria penelitian yaitu berusia 11- 15 tahun. Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner dan wawancara. Metode angket digunakan untuk mengungkap variabel komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Uji validitas instrumen menggunakan teknik correted item – total correlation, dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah responden 15 pada anak asuh komunitas Rumah Merah Putih. Uji prasyarat analisis menggunakan uji median. Uji hipotesis menggunakan teknik korelasi tata jenjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan mengenai Komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di Kampung Ciheleut, Bogor, Jawa Barat dengan koefisien korelasi di dapat ρhitung sebesar 0,933, ρtabel sebesar df 5% yaitu 0,521 dan 1% yaitu 0,654 maka ρhitung 0,933 > ρtabel 0,521 dan 0,654 dan dari uji median didapatkan hasil X2 sebesar 4,033 sedangkan x2 α ; d.b.1 sebesar 3,841 maka X2 4,033 > x2 α ; d.b.1. 3,841 dengan N= 15. Kata kunci: Komunitas Rumah Merah Putih. Bakat dan Minat Anak Jalanan.
vi
ABSTRACT
NURUL PRATIWI. NIM 1112015000063. Effect of Red and White House Community Talents and Interests Against Street Children in Kampung Ciheleut Bogor, West Java. Essay. Jakarta: Anthropology Sociology Program, Department of Education Social Science / Social Science Faculty and Teaching Tarbiyah State Islamic University Syarif Hidayatullah. 2016. The purpose of this study to determine the effect on the community of Rumah Merah Putih talents and interests of street children in Kampung Ciheleut Bogor, West Java. In this research method used is a correlation with a quantitative approach. The population of this research is in foster care community Red and White House number 30 foster children. In this study, the sample selected 15 people who met the study criteria are aged 11- 15 years. The research instrument in this study a questionnaire / questionnaire and interview. The questionnaire method used to reveal community variables Home Merah Putih on the talents and interests of street children in accordance with the actual conditions. Test the validity of the instrument using the technique correted item - total correlation, and reliability test using Cronbach's alpha formula with the number of respondents 15 to the foster care community of Rumah Merah Putih. Prerequisite test analysis using the median test. Test hypotheses using correlation techniques governance levels. The results show that there is a positive and significant impact on the Community House Red and White on the talents and interests of street children in Kampung Ciheleut, Bogor, West Java, with the correlation coefficients can ρhitung amounted to 0.933, ρtabel by df 5% ie 0.521 and 1% is 0.654 then ρhitung 0.933> ρtabel 0.521 and 0.654 and a median of test results obtained amounted to 4.033 while the x2 X2 α; d.b.1 amounted to 3.841 then 4.033 X2> x2 α; d.b.1. 3,841 with N = 15. Keywords: Community House Red and White. Talent and Interest Street Children.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, wr.wb
Segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dan
Rosul-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi syarat
menyelesaikan studi S-1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi “Pengaruh Komunitas
Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan Minat Anak Jalanan di Kampung
Ciheleut Bogor Jawa Barat.”
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak, baik moril maupun materil, maka penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Prof. Dr. H. Rusmin Tumanggor, M.A., selaku dosen pembimbing skripsi,
yang senantiasa meluangkan waktu dan memberikan nasehat, saran dan kritik
membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Syaripulloh, M.Si., selaku dosen pembimbing dua dan Sekretaris Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang juga senantiasa meluangkan waktu dan
memberikan nasehat, saran dan kritik membangun dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Dr. Ulfah Fajarini, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik, yang
senantiasa meluangkan waktu dan memberikan nasehat, saran dan kritik
semasa kuliah.
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS),
atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan selama penulis kuliah.
viii
7. Pengelola Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, terima kasih atas buku-bukunya dan pelayanan
yang telah diberikan kepada penulis.
8. Ayahanda Matroji dan Ibunda Nani Haerani, S.Pd.I., tercinta, kedua adik
tersayang adik Najah Rahmatika Nuzula dan M. Fawwaz Rabbani serta
keluarga yang telah memberikan motivasi penulis selama menempuh
pendidikan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Negeri Islam
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Founder Komunitas Rumah Merah Putih kak Aulia dan kak Indah serta
pengurus anggota komunitas Rumah Merah Putih yaitu Novi, Aul, Naada,
Manda, Ratih, Andri, dan Maqqi yang telah memberikan izin dan bimbingan
kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.
10. Sahabat seperjuangan skripsi member “Laskar Skripsi Tujuh Bab”, QQ, Rika,
Aida, dan Rais yang selalu saling memberikan motivasi dan semangat satu
sama lain, jika penulis merasa galau tentang penyusunan skripsi ini. Terima
kasih atas kebersamaan dan pertemuan ini.
11. Sahabat-sahabat MA tersayang, Rahmi, Mia, Awa, Firdha, Lia, dan Mela.
Terima kasih atas dukungan motivasi dan semangat untuk penulis walau kita
masing-masing berbeda perguruan tinggi.
12. Bunda Ati dan Bunda Siti guru PAUD Kenanga yang mengajar di rumah
peneliti, yang selalu memberikan arahan dan saran bahwa menulis skripsi itu
mudah dan pasti bisa untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan.
13. Wali murid dari Bimbel Kenanga yang telah memberikan izin kepada penulis
jika jadwal les privat berubah-rubah karena penulis sedang membuat
penelitian skripsi.
14. Murid-murid dari Bimbel Kenanga, yaitu Akieko, Mieko, Zahra, Rizki, Anin,
Axel, Ezra, Krisna, Leo, dan Rifki yang telah memberikan semangat dan doa
untuk penulis agar skripsi nya cepat terselesaikan dan mendapat gelar
sarjanah pendidikan.
ix
15. Anak asuh komunitas Rumah Merah Putih yang telah bersedia mengisi
angket dan selalu memberi semangat kepada penulis agar skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
16. Dan semua pihak yang telah membantu penulis,sehingga terselesaikannya
skripsi ini.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo’a semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan
kepada-Nya, Aamiin.
Harapan penulis semoga penyusunan skripsi ini akan dapat membantu
mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan dapat menjadi acuan
pula bagi adik-adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Jakarta, 29 November 2016
Penulis
Nurul Pratiwi
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH ............................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................... ii
LEMBAR UJI REFERENSI ..................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ........................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 7
E. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 8
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 8
1. Tujuan Penelitian ...................................................................... 8
a.Secara Akademis ................................................................... 8
b.Secara Terapan ...................................................................... 8
2. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
a.Secara Akademis ................................................................... 8
b.Secara Terapan ...................................................................... 9
BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ......... 10
A. Deskripsi Teoritis .......................................................................... 10
1. Komunitas Rumah Merah Putih ............................................... 10
xi
a. Definisi Komunitas .............................................................. 10
b. Sejarah Berdirinya Komunitas Rumah Merah Putih ........... 13
c. Profil Komunitas Rumah Merah Putih ................................ 14
2. Bakat dan Minat ....................................................................... 16
a. Pengertian Bakat .................................................................. 16
b. Pengertian Minat .................................................................. 19
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bakat .......................... 21
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat ......................... 22
3. Anak Jalanan ............................................................................ 23
a. Pengertian Anak Jalanan ...................................................... 23
b. Ciri-Ciri Anak Jalanan ......................................................... 24
c. Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap
Bakat dan Minat Anak Jalanan ............................................ 25
B. Hasil Penelitian yang Relavan ...................................................... 26
C. Kerangka Berfikir....................................... ................................... 27
D. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ...................................... 30
B. Metode Penelitian .......................................................................... 30
C. Variabel Penelitian ........................................................................ 30
D. Populasi dan Sampel ..................................................................... 31
E. Definisi Konseptual ....................................................................... 31
F. Definisi Operasional ...................................................................... 33
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 33
H. Uji Coba Instrumen ....................................................................... 36
1.Uji Validitas ............................................................................... 36
2.Uji Reliabilitas ........................................................................... 37
I. Teknik Pengolahan Data ............................................................... 38
J. Teknik Analisis Data ..................................................................... 39
K. Hipotesis Statistik .......................................................................... 41
xii
L. Sumber Data .................................................................................. 42
M. Time Schedule ............................................................................... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 43
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 43
1.Gambaran Umum Komunitas Rumah Merah Putih .................... 43
a.Sejarah Berdirinya Komunitas Rumah Merah Putih ............... 43
b.Visi, Misi, dan Program Komunitas Rumah Merah Putih ....... 43
c.Keadaan Pengurus, Kakak Tentor (Pengajar Kelas Bakat
Minat), Anak Asuh, dan Struktur Organisasi Komunitas
Rumah Merah Putih ................................................................. 47
d.Profil Komunitas Rumah Merah Putih .................................... 49
e.Hubungan Komunitas Rumah Merah Putih dengan Masyarakat.50
f.Hubungan Komunitas Rumah Merah Putih dengan Lembaga . .. 51
B. Deskripsi Data ............................................................................... 52
C. Perhitungan Uji Coba Instrumen ................................................... 59
1. Uji Validitas .............................................................................. 59
2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 59
D. Uji Prasyarat Analisis Data ........................................................... 59
1.Uji Median ................................................................................. 60
E. Uji Hipotesis .................................................................................. 60
1. Teknik Korelasi Tata Jenjang.................................................... 60
F. Pembahasan Hasil Wawancara ..................................................... 62
G. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................... 65
B. Saran .............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 69
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Struktur Kepengurusan Komunitas Rumah Merah Putih
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berfikir
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen
Tabel 3.2 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
(sumber: Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D)
Tabel 3.3 Jumlah Pengamatan Dalam Dua Sampel
Tabel 3.6 Jadwal Penelitian Tahun 2016
Tabel 4.1 Program Kelas Minat Bakat
Tabel 4.2 Data Pengurus dan Kakak Tentor (Pengajar Kelas Minat Bakat)
Komunitas Rumah Merah Putih Kota Bogor
Tabel 4.3 Data Anak Asuh Komunitas Rumah Merah Putih Kota Bogor
Tabel 5.1 Data Hasil Angket Komunitas Rumah Merah Putih
Tabel 5.2 Tabel Distribusi Frekuensi Komunitas Rumah Merah Putih
Tabel 5.3 Tabel Means, Varians dan Simpangan Baku Komunitas Rumah
Merah Putih
Tabel 5.4 Interpretasi Kategori Komunitas Rumah Merah Putih
Tabel 5.5 Data Hasil Angket Bakat dan Minat Anak Jalanan
Tabel 5.6 Tabel Distribusi Frekuensi Bakat dan Minat Anak Jalanan
Tabel 5.7 Tabel Means, Varians dan Simpangan Baku Bakat dan Minat Anak
Jalanan
Tabel 5.8 Interpretasi Kategori Bakat dan Minat Anak Jalanan
Tabel 5.9 Indeks Korelasi antara Komunitas Rumah Merah Putih dengan
Bakat dan Minat Anak Jalanan
xv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5.1 Komunitas Rumah Merah Putih (Variabel X)
Grafik 5.2 Bakat dan Minat (Variabel Y)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Founder Rumah Merah Putih
Lampiran 3 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliablitas
Lampiran 4 Data Mentah Hasil Skor Angket Variabel X (Komunitas Rumah
Merah Putih)
Lampiran 5 Data Mentah Hasil Skor Angket Variabel Y (Bakat dan Minat
Anak Jalanan)
Lampiran 6 Tabulasi Data Pokok
Lampiran 7 Langkah-Langkah Membuat Tabel Distribusi Variabel X
(Komunitas Rumah Merah Putih)
Lampiran 8 Langkah-Langkah Membuat Tabel Distribusi Variabel Y (Bakat
dan Minat Anak Jalanan)
Lampiran 9 Perhitungan Uji Median
Lampiran 10 Perhitungan Korelasi Tata Jenjang
Lampiran 11 Tabel Korelasi Tata Jenjang (Nilai Rho)
Lampiran 12 Lembar Uji Referensi
Lampiran 13 Surat-Surat
Lampiran 14 Dokumentasi
Lampiran 15 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Landasan yuridis atau hukum pendidikan dapat diartikan sebagai
seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
dijadikan titik tolak atau acuan (bersifat material dan bersifat konseptual)
dalam rangka praktek pendidikan dan studi pendidikan. Maka dari itu,
landasan hukum pendidikan adalah dasar atau fondasi perundang-undangan
yang menjadi landasan dan pegangan dalam melaksanakan pendidikan di
suatu negara. Pada amanat Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 BAB II Pasal
3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa tujuan dan
fungsi pendidikan Nasional adalah “agar berkembangnya potensi peserta
didik untuk menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 pasal 1 Ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.2
Antara pendidikan dan perkembangan masyarakat tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Kemajuan suatu masyarakat dan suatu bangsa
sangat ditentukan pembangunan sektor pendidikan dalam penyiapan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang sesuai dengan perkembangan zaman.3 Dalam
1 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 Ayat 1 (Bandung: Citra Umbara, 2006). Hal 71-72 3 Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 60.
2
pembangunan di Indonesia ini, pendidikan merupakan salah satu yang
menjadi tolak ukur kemajuan suatu bangsa Indonesia. Bagaimana rakyat
Indonesia mendapatkan hak mereka untuk mengenyam pendidikan sekolah
selama dua belas tahun? Sudahkah mereka memperoleh pendidikan yang
layak?
Namun, pada kenyataannya masih banyak rakyat Indonesia yang belum
merasakan pendidikan yang layak. Mereka tidak dapat merasakan bagaimana
merasakan duduk di bangku sekolah sebagaimana mestinya.
Tujuan pendidikan, sebagaimana diungkapkan oleh A. Tresna
Sastrawijaya adalah mencakup kesiapan jabatan, keterampilan memecahkan
masalah, penggunaan waktu senggang secara membangun, dan sebagainya
karena tiap siswa/ anak mempunyai harapan yang berbeda. Sementara itu,
tujuan pendidikan berkaitan dengan bidang studi dapat dinyatakan lebih
spesifik. Misalnya dalam pelajaran bahasa untuk mengembangkan
kemampuan berkomunikasi secara mahir secara lisan dan tulisan. Tujuan
pendidikan secara umum seperti itu menyangkut kemampuan yang luas yang
akan membantu siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat.4
Tahun 1999 pada konferensi dunia tentang anak berbakat di Turki,
World Council for Gifted and Talented Children (WCGTC) melakukan suatu
survei dengan wakil-wakil dari setiap negara yang hadir sebagai responden,
dari hasil survei nyata bahwa jumlah tertinggi tentang adanya pelayanan
pendidikan anak berbakat dicapai oleh negara Australia dan USA (31), berarti
jangkauan pelayanan pendidikan anak berbakat paling banyak di ke dua
negara tersebut. Indonesia menempati posisi ke enam (25) dari 14 negara,
yaitu sesudah Australia (31), USA (31), Canada (27), New Zealand (26), dan
Taiwan (26).5
Indonesia termasuk enam negara yang mempunyai kebijakan (mandat)
nasional tentang pelayanan pendidikan anak berbakat, yaitu dalam Undang-
4A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,
1991), hal. 26. 5Utami Munandar, BUNGA RAMPAI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PRIBADI dari bayi
sampai lanjut usia, (Jakarta: UI-Press, 2001) h. 103.
3
Undang Pendidikan Republik Indonesia nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UUSPN 1989) Pasal 8 ayat (2): bahwa “Warga negara
yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh
perhatian khusus”. Hal ini dipertegas pada Pasal 24 ayat (1) bahwa setiap
peserta didik pada suatu satuan pendidikan mempunyai hak “mendapat
perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya”, dan ayat (6)
“menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang ditentukan”.6
Dari kebijakan (mandat) nasional tentang pelayanan pendidikan anak
berbakat, bahwa pada kenyataannya tidak semua sekolah memberikan
kesempatan untuk pendidikan anak berbakat. Walupun Indonesia termasuk
kategori negara maju tetapi dalam realitas kebijakan tidak diikuti
implementasinya, sehingga banyak warga Indonesia yang belum merasakan
pendidikan khususnya untuk anak berbakat.
Sejalan dengan landasan hukum sitem pendidikan nasional menurut
Undang-Undang, apabila ditinjau dari badan hukum suatu organisasi yang
terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2013 pasal
1 ayat 1 tentang Organisasi Masyarakat menyatakan bahwa Organisasi
Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Ormas adalah organisasi yang
didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan
kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan
untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.7
Dari sudut pengertian Ormas terdapat juga fungsi Ormas yang terdapat
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2013 Pasal 6 yaitu
Ormas berfungsi sebagai sarana:8
a. Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan
organisasi;
6IbId., h. 105 7Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi
Kemasyarakatan Pasal 1 Ayat 1 8Ibid., Pasal 6.
4
b. Pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan
organisasi;
c. Penyalur aspirasi masyarakat;
d. Pemberdayaan masyarakat;
e. Pemenuhan pelayanan sosial;
f. Partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa; dan/atau
g. Pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 17 Tahun 2013 Pasal 10 ayat 1
menyatakan bahwa Ormas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dapat
berbentuk; a. Badan hukum; atau b. Tidak berbadan hukum.9 Dalam hal ini
adanya Komunitas Rumah Merah Putih merupakan suatu komunitas yang
tidak berbadan hukum karena tidak berbasis anggota dan tidak mendapatkan
surat pengesahan badan hukum, tetapi Komunitas Rumah Merah Putih berdiri
secara independen yang memiliki visi dan misi serta tujuan untuk pendidikan
anak jalanan. Sebagaimana yang tertulis dalam Undang-Undang Republik
Indonesia No. 17 Tahun 2013 Pasal 18 ayat 1 menyatakan dalam hal Ormas
tidak berbadan hukum yang tidak memenuhi persyaratan untuk diberi surat
keterangan terdaftar sebagaiman dimaksud dalam Pasal 16 dilakukan
pendataan sesuai dengan alamat dan domisili.10 Serta Pasal 18 ayat 3
pendataan Ormas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:11
a. Nama dan alamat organisasi;
b. Nama pendiri;
c. Tujuan dan kegiatan;
d. Susunan pengurus
Di zaman yang modern ini tentu bukanlah hal yang tidak asing lagi
dengan istilah komunitas. Komunitas adalah suatu perkumpulan dari
beberapa manusia yang memiliki satu kebutuhan, satu pandangan, dan satu
9Ibid., Pasal 10 ayat 1 10Ibid., Pasal 18 ayat 1 11Ibid., Pasal 18 ayat 3
5
tujuan yang sama serta salin berinteraksi untuk memberikan suatu hal yang
bermanfaat bagi orang lain. Dari adanya suatu komunitas terciptalah rasa
solidaritas yang tinggi antar sesama anggota komunitas. Tujuan terbentuknya
suatu komunitas adalah agar dapat saling membantu dalam menghasilkan
visi dan misi yang telah disepakati bersama dan dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Hampir di setiap wilayah terdapat beberapa komunitas-komunitas yang
memiliki visi dan misi berbeda-beda sesuai dengan bidangnya masing-masin,
salah satunya komunitas dibidang pendidikan. Dari sudut pandang sistem
pendidikan yang sangat memperhatikan di negara Indonesia ini.
Sistem pendidikan di Indonesia mungkin carut-marut. Kurikulum yang
selalu berganti, kekacauan program Ujian Nasional, hingga mahalnya biaya
“siluman” walau pendidikan gratis sudah berlaku. Di antara apatis dan
keprihatinan, masih ada gerakan di masyarakat yang begitu peduli agar
pendidikan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kemajuan negeri
ini di masa depan ada di tangan para generasi penerus, dan kepada merekalah
bekal-bekal pengajaran yang berguna harus terus diberdayakan.12 Maka dari
keprihatinan itulah, banyak para founder-founder yang mendirikan sebuah
komunitas untuk kemajuan bangsa Indonesia ini dari keterpurukan yang
mengancam generasi penerus masa depan.
Komunitas Rumah Merah Putih merupakan komunitas independen
gerakan kepemudaan bidang pendidikan bagi anak-anak jalanan kota Bogor
yang berfokus pada minat dan bakat. Komunitas ini berdomisili di kota
Bogor, Jawa Barat. Rumah Merah Putih didirikan berdasarkan kenyataan
mirisnya kehidupan sosial yang menimpa anak-anak jalanan. Anak-anak yang
bekerja di jalanan seolah-olah telah kehilangan masa dini meraih impian dan
cita-cita mereka.13
12http://www.apakabardunia.com/2013/05/10-komunitas-yang-mendidik-indonesia. Diakses
pada tanggal 19 Juni 2016 pukul 21.41 WIB 13Aulia Rizki Nur Abidi,Latar Belakang Komunitas Rumah Merah
Putih,www.komunitasrumahmerahputih.org
6
Rumah Merah Putih didirikan sejak 20 Desember 2012 oleh dua orang
wanita yang sangat memikirkan akan pentingnya pendidikan bagi anak
jalanan yaitu bernama Aulia Rizqi Nur Abidi, S.Tp dan Indah Khoiriyah,
S.Si.Besar harapan mereka untuk menjadikan komunitas Rumah Merah Putih
sebagai wadah untuk mengekspresikan kreativitas dalam mewujudkan cita-
cita anak-anak jalanan.
Kegiatan rutin yang dilakukan Rumah Merah Putih yaitu kegiatan kelas
minat bakat yang diadakan setiap hari kamis dan sabtu di Kampung Mongol
Ciheuleut dan kelas belajar yang diadakan setiap hari minggu di Warung
Jambu. Kelas minat bakat yang terdapat di Rumah Merah Putih yaitu kelas
tari, kelas menyanyi, kelas lukis, kelas keterampilan, dan kelas futsal. Kini,
anak-anak asuh yang sudah mengikuti kegiatan rutin setiap minggunya
kurang lebih 50 anak asuh dari gabungan anak asuh di Kampung Mongol dan
di Warung Jambu dengan komposisi anak asuh berusia dari 4 tahun hingga
14 tahun.
Ada beberapa media surat kabar yang telah meliput kegiatan komunitas
Rumah Merah Putih diantaranya Harian Bogor, Radar Bogor, Media
Indonesia, Koran Sindo, dan ada salah satu dari Lembaga Pers Mahasiswa
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang meliput kegiatan komunitas Rumah
Merah Putih melalui alamat website yaitu
http://.lpminstitut.com/2015/04/pendidikan-bagi-si-malang.htmlyang ditulis
oleh Arini Nurfadilah.
Dalam website tersebut Arini mengutip dari founder Rumah Merah
Putih, Indah Khoiriah memberi keleluasaan bagi siapa saja yang ingin
bergabung menjadi bagian RMP. “Mudah, hanya perlu berkomitmen dan
memiliki passion di bidang sosial dan anak-anak serta mengikuti program
magang yang kami adakan,” ujar alumnus UIN Jakarta ini bersemangat.14
Sesuai dengan kondisi yang dipaparkan di atas. Maka dalam penelitian
ini anak jalanan yang dijadikan responden adalah anak asuh komunitas
14Arini Nur Fadilah, Pendidikan Bagi Si Malang, http://.lpminstitut.com/2015/04/pendidikan-bagi-si-malang.htmlDi akses pada tanggal 28 Juni 2016 pukul 21.41 WIB
7
Rumah Merah Putih yang berada di kampung Ciheleut Kota Bogor, Jawa
Barat. Untuk pemilihan respondennya dipilih secara acak baik anak asuh laki-
laki atau perempuan. Komunitas ini dijadikan sample karena memiliki kriteria
tertentu yang sesuai dengan objek yang peneliti inginkan dan sudah dikenal
oleh khalayak masyarakat khususnya di wilayah kampung Ciheleut Kota
Bogor, Jawa Barat.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan. Maka
peneliti tertarik untuk meneliti, membahas, dan mengangkat sebuah judul
skripsi, yaitu: “Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan
Minat Anak Jalanan di Kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan. Maka masalah-masalah
yang terkait dengan hal tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Kurangnya pengetahuan akan pendidikan bakat dan minat khususnya bagi
anak jalanan di wilayah kampung Ciheleut kota Bogor.
b. Keadaan bakat dan minat anak jalanan di kampung Ciheleut, Bogor tidak
dapat dikembangkan dengan baik.
c. Kurangnya perhatian orang tua terhadap bakat dan minat anak mereka.
d. Biaya yang menjadi penghalang untuk mengembangkan bakat anak
jalanan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk membatasi meluasnya permasalahan penelitian, maka masalah
yang diteliti dibatasi pada:
Pengaruh komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak
jalanan.
D. Perumusan Masalah
Setelah diidentifikasi dan ditentukan pembatasan masalahnya, maka
perlu adanya perumusan masalah dalam penelitian ini. Berdasarkan
8
permasalahan yang telah disebutkan di atas, peneliti merumuskan masalah
dalam penelitian ini yaitu “Apakah ada pengaruh komunitas Rumah Merah
Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di kampung Ciheleut Bogor
Jawa Barat?”
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan masalah yang di atas, maka pertanyaan yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
a. Bagaimana keadaan bakat dan minat anak-anak jalanan di komunitas
Rumah Merah Putih?
b. Seberapa besar pengaruh komunitas Rumah Merah Putih dalam
menumbuhkan bakat dan minat anak jalanan?
F. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Secara Akademis
Secara akademis penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa
saja konsep-konsep dan teori serta filsafat yang terkait dengan
pengaruh komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat di
kampung Ciheleut, Bogor Jawa Barat.
b. Secara Terapan
Secara terapan penelitian ini bertujuan untuk memberikan
pengetahuan tentang pentingnya bakat dan minat untuk anak jalanan,
sehingga pihak yang terkait dengan kondisi anak jalanan dapat
membantu pendidikan mereka.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis
Penelitian ini bermanfaat untuk menjadi bahan kajian bagi para
akademisi untuk mengkritisi hasil penelitian atau meneliti bagian yang
bisa lebih diteliti dari setting penelitian ini dan menjadi bahan acuan
untuk penelitian selanjutnya.
9
b. Secara Terapan
Dengan adanya penelitian ini bermanfaat kepada pihak terkait
untuk dapat memikirkan dan memberikan bantuan atau pendidikan
bagi anak jalanan.
10
BAB II
DESKRIPSI TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritis
1. Komunitas Rumah Merah Putih
a. Definisi Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki keterkaitan
dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu
di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
preferensi, kebutuhan, resiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain
yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa latin communitas, yang
berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang
berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.1
Menurut Robbins dan Judge, “Organisasi adalah unit sosial yang
secara sadar dikoordinasikan, terdiri dari 2 orang atau lebih yang
berfungsi secara relatif berkelanjutan untuk mencapai tujuan bersama
atau serangkain tujuan”.2
Dalam buku sosiologi yang ditulis Soejono Soekanto istilah
Community di terjemahkan sebagai masyarakat setempat. Istilah nama
menunjuk pada warga sebuah desa, kota, suku atau bangsa. Istilah
lainnya yaitu kelompok, itu besar atau kecil, hidup bersama
sedemikian rupa sehingga merasakan bahwa kelompok tersebut dapat
memenuhi kepentingan hidup yang utama.3
Pada umumnya sebuah komunitas memiliki tujuan visi dan misi
yang sama. Antar anggota-anggota di dalam sebuah komunitas saling
bekerja sama satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Bentuk kerja
1Wanger, 2002:4, Pengertian Komunitas. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komunitas Di
akses pada tanggal 11 Oktober 2015 pukul 22.43 WIB 2 Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, (Rajawali Pers: Jakarta, 2014), hal. 1 3Soejono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2002)
hal. 129
11
sama tersebut seperti, kerja sama dalam hal kegiatan-kegiatan yang
bersifat sosial misalnya, kegiatan untuk menggalang dana, bakti sosial,
mengadakan seminar, ataupun kegiatan sosial lainnya yang bersifat
positif dan bermanfaat untuk orang lain.
Dalam sebuah komunitas adanya pembagian dan peraturan kerja.
Pembagian dan peraturan kerja tersebut berguna untuk para anggota
komunitas dalam bekerja sama. Apabila sebuah komunitas tidak
adanya pembagian dan peraturan kerja yang jelas, maka dapat
dipungkiri komunitas tersebut tidak dapat berjalan dengan baik.
Stuart-Kotze melihat pentingnya mempelajari perilaku karena
berkaitan dengan kinerja sumber daya manusia. Kinerja sumber daya
manusia akan dapat meningkat apabila perilakunya sesuai dengan
tuntutan pekerjaan. Oleh karenanya Stuart-Kotze mendukung perlunya
Behavior Kinetic yang merupakan pendekatan saintifik pada
perubahan perilaku karena dapat menunjukkan empat fungsi penting
sain: (1) mendeskripsikan, (2) menjelaskan, (3) memprediksi, dan (4)
megontrol.4
Menurut Jeffrey Pfeffer, “Hanya 12% dari organisasi sekarang
ini yang mempunyai pendekatan sistematik dan terus menerus
dikualifikasi sebagai people-centered organization, karenanya
memberikan keunggulan kompetitif.” 5
Tidak dapat dipungkiri dalam sebuah komunitas pasti
mempunyai struktur organisasi yang berfungsi untuk
mengkoordinasikan pola interaksi para anggota organisasi secara
formal. Dalam hal ini struktur organisasi menetapkan pembagian tugas
sesuai dengan posisinya masing-masing agar tercapainya visi dan misi
yang telah ditetapkan.
4Stuart-Kotze. Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006) hal.
13. 5Soejono Soekanto. 2005. op.cit., hal. 4.
12
Kita menetapkan bahwa sebuah struktur organisasi mempunyai
tiga komponen: kompleksitas, formalitas, dan sentralisasi.6 Berikut
akan dijelaskan definisi dari kompleksitas, formalias, dan sentralisasi
menurut Stephen P. Robbins.
Kompleksitas mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada
dalam organisasi. Termasuk di dalamnya tingkat spesialisasi atau
tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hierarki organisasi,
serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.
Formalisasi adalah tingkat sejauh mana sebuah organisasi
menyandarkan dirinya kepada peraturan dan prosedur untuk mengatur
perilaku dari para pegawainya. Beberapa organisasi beroperasi dengan
pedoman yang telah distandarkan secara minimum; yang lainnya, di
antaranya organisasi yang berukuran kecil pun mempunyai segala
macam peraturan yang memerintahkan kepada pegawainya mengenai
apa yang dapat dan tidak dapat mereka lakukan. Sentralisasi
mempertimbangkan di mana letak dari pusat pengambilan keputusan.
Di beberapa organisasi, pengambilan keputusan sangat disentralisasi.
Masalah-masalah dialirkan ke atas, dan para eksekutif senior memilih
tindakan yang tepat. Pada kasus lainnya, pengambilan keputusan
didesentralisasi. Kekuasaan disebar ke bawah di dalam hierarki.7
Dari deifinisi komunitas tersebut maka peneliti dapat
menganalisis bahwa suatu komunitas terbentuk karena adanya
persatuan, persaudaraan, kumpulan, masyarakat. Dalam penelitian ini
komunitas yang dimaksud adalah komunitas sosial.
Komunitas sosial adalah suatu kelompok teritorial yang
membina hubungan para anggotanya dengan menggunakan sarana-
sarana yang sama untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas sosial
ini merupakan kelompok sosial yang memiliki ciri tersendiri dalam hal
kebersamaannya dan juga merupakan bagian dari masyarakat, tetapi
6Stephen P. Robbins, Alih bahasa: Jusuf Udaya, Lic., Ec, TEORI ORGANISASI Struktur, Desain & Aplikasi, (Jakarta: Arcan, 1994), hal. 6.
7Ibid., hal. 6.
13
berbeda dengan kolektivitas atau kerumunan. Perbedaan ini dapat
dianalisis dari pengertian kerumunan. Kerumunan adalah sekumpulan
orang yang berbeda di suatu tempat, akan tetapi diantara mereka tidak
berhubungan secara tetap dan tidak memiliki tujuan kebersamaan dan
terjadi secara kebetulan beda halnya dengan komunitas yang memiliki
tujuan kebersamaan dan terbentuk secara terencana.
b. Sejarah Berdirinya Komunitas Rumah Merah Putih
Komunitas Rumah Merah Putih merupakan komunitas
independen gerakan kepemudaan bidang pendidikan bagi anak-anak
jalanan kota Bogor yang berfokus pada minat dan bakat. Komunitas ini
berdomisili di kota Bogor, Jawa Barat. Rumah Merah Putih didirikan
berdasarkan kenyataan mirisnya kehidupan sosial yang menimpa anak-
anak jalanan. Anak-anak yang bekerja di jalanan seolah-olah telah
kehilangan masa dini meraih impian dan cita-cita mereka.
Rumah Merah Putih didirikan sejak 20 Desember 2012 oleh
dua orang wanita yang sangat memikirkan akan pentingnya pendidikan
bagi anak jalanan yaitu bernama Aulia Rizqi Nur Abidi, S.Tp dan
Indah Khoiriyah, S.Si. Tidak hanya sosok ke dua wanita yang hebat
tersebut untuk mengelola komunitas Rumah Merah Putih. Mereka
dibantu oleh delapan team yang terdiri dari dua orang laki-laki dan
enam orang perempuan. Dari delapan team inilah yang membantu
founder Rumah Merah Putih untuk menjadi suatu komunitas yang
dapat membantu pendidikan khususnya dibidang minat dan bakat bagi
anak-anak jalanan di kota Bogor. Besar harapan mereka untuk
menjadikan komunitas Rumah Merah Putih sebagai wadah untuk
mengekspresikan kreativitas dalam mewujudkan cita-cita anak-anak
jalanan.
Kegiatan rutin yang dilakukan Rumah Merah Putih yaitu
kegiatan kelas minat bakat yang diadakan setiap hari kamis dan sabtu
14
di Kampung Mongol Ciheuleut dan kelas belajar (membaca, menulis,
dan berhitung) yang diadakan setiap hari minggu di Warung Jambu.
Kelas minat bakat yang terdapat di Rumah Merah Putih yaitu
kelas tari, kelas menyanyi, kelas lukis, kelas keterampilan, dan kelas
futsal. Di dalam kelas minat bakat inilah anak-anak asuh komunitas
Rumah Merah Putih diajarkan oleh para pengajar atau yang disebut
kakak-kakak tentor yang ahli dibidangnya masing-masing. Dengan
adanya kakak-kakak tentor ini, anak asuh komunitas Rumah Merah
Putih dapat mengembangkan bakatnya yang nantinya diharapkan dapat
terwujudnya cita-cita mereka.
Kini, anak-anak asuh yang sudah mengikuti kegiatan rutin
setiap minggunya kurang lebih 50 anak asuh dari gabungan anak asuh
di Kampung Mongol dan di Warung Jambu dengan komposisi anak
asuh berusia dari 4 tahun hingga 15 tahun.
c. Profil Komunitas Rumah Merah Putih
Setiap suatu komunitas pasti memiliki visi dan misi untuk
tercapainya tujuan yang diharapkan. Adapun visi dan misi komunitas
Rumah Merah Putih sebagai berikut:
Visi
Menjadi komunitas yang peduli terhadap pendidikan anak marjinal
berbasis pengembangan karakter
Misi
1) Membangun gerakan peduli pendidikan
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi hak
pendidikan anak
3) Mendukung pendidikan formal anak marjinal
4) Menumbuhkan semangat dan motivasi anak dalam belajar
5) Mengembangkan potensi anak didik Rumah Merah Putih
15
Beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Rumah Merah
Putih diantaranya :
1) Program Kakak Asuh; merupakan program dimana pengurus
Rumah Merah Putih sebagai fasilitator menghimpun dana dari
kakak di luar Rumah Merah Putih yang bersedia untuk membiayai
sekolah dari anak didik Rumah Merah Putih. Adapun mekanisme
dari program ini, yaitu dengan menghubungi salah satu pengurus
Rumah Merah Putih yaitu Novita Sari sebagai penanggung jawab
program, lalu kami mengadakan kesepakatan dengan pihak kakak
asuh. Program ini telah mendapatkan amanah dari 4 orang kakak
asuh.
2) Program RMP Peduli Akte; program dimana pengurus Rumah
Merah Putih sebagai fasilitator menghimpun kelengkapan berkas
anak didik Rumah Merah Putih untuk dibuat akte kelahiran.
Program ini telah menghimpun berkas sebanyak 20 anak didik
Rumah Merah Putih.
3) Program belajar rutin (Kelas Minat Bakat); program ini dilakukan
rutin setiap hari Kamis dan Sabtu di Kampung Mongol Ciheleut.
4) Program Jalanan Berbagi (JalBer); program tahunan dalam rangka
mengisi bulan Ramadhan. Program ini dalam bentuk bakti sosial
atau kunjungan ke panti di sekitar Bogor.
Adapun struktur kepengurusan komunitas Rumah Merah Putih
sebagai berikut:
16
Gambar 2.1
Bagan Struktur Kepengurusan Komunitas Rumah Merah Putih
2. Bakat dan Minat
a. Pengertian Bakat
Setiap orang memang dilahirkan dengan berbagai bakat yang
berbeda-beda. Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang
“inherent” dalam diri seseorang, dibawa sejak lahir dan terakait
dengan struktur otak. Biasanya kemampuan itu dikaitkan dengan
intelegensi.8
Cattel, mengembangkan pengertian intelegensi sebagai
“kombinasi sifat-sifat manusia yang mencakup kemampuan untuk
pemahaman terhadap hubungan yang kompleks; semua proses yang
terlibat dalam berpikir abstrak; kemampuan penyesuaian dalam
pemecahan masalah” dan “kemampuan untuk memperoleh
8 Conny Semiawan, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, (Jakarta: PT Gramedia, 1997),
hal. 11
Ketua
Novita Sari
Sekretaris
Naada Raachmawati
Bendahara
Aulia Anggita Sari
Anggota
Ismail Maqqi
Anggota
Andrie Efendi
Anggota
Nurul Pratiwi
Anggota
Ratih Septiyanti
Anggota
Amanda Yunita
Founder
Aulia Rizqi Nur Abidi S.Tp. & Indah Khoiriyah S.Si
17
kemampuan baru”. Ini berarti manusia memiliki kemampuan luar biasa
untuk meningkatkan diri sendiri, dengan menggunakan
kemampuannya seoptimal mungkin dalam struktur yang dimilikinya.9
Bakat merupakan suatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh
setiap individu yang memerlukan rangsangan atau latihan agar bakat
yang dimilikinya dapat berkembang dengan baik. Apabila seseorang
sudah dapat diketahui bakat yang dimilikinya maka dengan mudah
dapat diamati karena kemampuan bakat yang dimilikinya berkembang
dengan pesat seperti kemampuan di bidang seni, olah raga, atau
keterampilan. Sebaliknya bakat tidak akan berkembang jika
lingkungan tidak memberikan kesempatan, dalam arti tidak ada
rangsangan dan latihan yang baik. Dalam hal pengembangan bakat ini,
makna pendidikan menjadi sangat penting artinya.
Pada sekolah tingkat dasar bakat belum begitu terlihat dalam
tahun-tahun permulaan dibanding tahun-tahun selanjutnya. Barulah
pada tingkat sekolah menengah atau perguruan tinggi, program
pendidikan perlu memperhatikan dan mengupayakan proses belajar
mengajar yang mampu merangsang pengembangan bakat. Karena hasil
test inteligensi lebih banyak berhubungan dengan keberhasilan atau
kemampuan bidang akademik, perencanaan pendidikan harus lebih
memperhatikan kemampuan akademik dari pada kemampuan khusus
seseorang.10
Menurut Guilford, “mengemukakan bahwa bakat itu mencakup
tiga dimensi psikologis, yaitu dimensi perseptual, dimensi psikomotor,
dan dimensi intelektual”.11
Dimensi perseptual meliputi kemampuan persepsi, yang
mencakup: kepekaan pengindraan; perhatian; orientasi terhadap waktu;
9Cattel, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, (Jakarta: PT Gramedia,1971) hal. 11-13 10 Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik), (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2010), hal. 34. 11Sumadi S, Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik), (Bandung: CV
Pustaka Setia, 1991), hal. 169.
18
luasnya daerah persepsi; kecepatan persepsi, dan sebagainya. Dimensi
psikomotor mencakup enam faktor, yaitu: kekuatan; impuls; kecepatan
gerak; ketelitian (yang terdiri atas dua macam: kecepatan statis yang
menitikberatkan pada posisi dan ketepatan dinamis yang
menitikberatkan pada gerakan); koordinasi; dan keluwesan
(flexibility).12
Dimensi intelektual meliputi lima faktor berikut:
1) Faktor ingatan, yang mencakup: substansi; relasi; dan sistem.
2) Faktor ingatan, mengenai pengenalan terhadap: keseluruhan
informasi; golongan (kelas); hubungan-hubungan; bentuk atau
struktur; dan kesimpulan.
3) Faktor evaluatif, yang meliputi: identitas; relasi-relasi; sistem; dan
problem yang dihadapi.
4) Faktor berpikir konvergensi, yang meliputi: nama-nama;
hubungan-hubungan; sistem-sistem; transformasi; dan implikasi-
implikasi yang unik.
5) Faktor berpikir divergen meliputi: menghasilkan unit-unit, seperti:
word fluency, ideational fluency; pengalihan kelas-kelas secara
spontan; kelancaran dalam menghasilkan hubungan-hubungan;
menghasilkan sistem, seperti expressional fluency; transformasi
divergen; dan susun bagian-bagian menjadi garis besar atau
kerangka.13
Renzulli mengemukakan 3 komponen yang saling berhubungan untuk
menentukan keberbakatan seseorang, yakni:14
1) Komponen kemampuan: kemampuan di atas rata-rata (above
average ability). Pada komponen ini keberbakatan ditentukan oleh
kondisi luar biasa yang dimiliki seseorang dan yang bisa dinilai
(diukur) dengan pendekatan psikometri. Misalnya kemampuan
12 Ibid., hal. 71. 13 Ibid., hal. 71. 14Singgih D.Gunarsa dan Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikolog praktis: anak, remaja, dan
keluarga, (Jakarta: Gunung Mulia, 1991), hal. 82.
19
umum (general mental abilities) atau kemampuan khusus (specific
abilities). Suatu kondisi yang pada dasarnya diperoleh dan dibawa
dari lahir.
2) Komponen “task commitment”. Komponen ini adalah komponen
non-intelektif yang menjadi sumber dorongan dan pengarahan
untuk memperlihatkan sesuatu. Komponen ini sejalan dengan apa
yang telah dikemukakan oleh Thomas A. Edision: “Genius is one
percent inspiration and ninety-nine percent perspiration”.
3) Komponen kreativitas. Keberbakatan seseorang ternyata
tergantung pula dari unsur kreativitas seperti: keaslian
(originalitas), mencari dan mencipta hal-hal yang baru dan
kekhususan yang diperlihatkan dan dipergunakan untuk mencapai
sesuatu.
Dari deifinisi bakat tersebut maka peneliti dapat menganalisis
bahwa bahwa bakat adalah kemampuan dasar seseorang untuk belajar
dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun
hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh
seseorang sebagai bawaan sejak lahir. Contoh seseorang yang
berbakat melukis akan lebih cepat mengerjakan pekerjaan lukisannya
dibandingkan seseorang yang kurang berbakat.
b. Pengertian Minat
Suatu “minat” telah diterangkan sebagai “sesuatu dengan apa
anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya”. Minat merupakan
sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan bila mereka bebas memilih.15Mereka memilih sesuai
hati nurani yang timbul, sehingga minat yang ada dalam diri seseorang
dapat terlaksanakan apabila adanya tindakan dari diri mereka masing-
masing.
15 Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 1978), hal. 114.
20
Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan
mendorong individu dalam memberi stimulus suatu kegiatan yang
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Ditinjau
dari segi bahasa, minat adalah “kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu; gairah; keinginan”16
Sedangkan minat menurut istilah yang dikemukakan oleh
beberapa ahli psikologi adalah sebagai berikut:
Alisuf Sabri menjelaskan bahwa:
“Minat (interst) adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikaitakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada sesuatu berarti sikapnya senang kepada sesuatu itu”.17
Menurut Muhibbin Syah dalam buku Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru menerangkan bahwa minat adalah “
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu”.18
Menurut H. Djaali dalam buku Psikologi Pendidikan
menerangkan bahwa minat adalah rasa lebih suka dan keterkaitan
pada satuhal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
maka semakin besarnya.19
Sementara itu, Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab
mengatakan bahwa:
“Minat juga diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau
16Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), hal. 957 17Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), hal. 84. 18Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), hal. 136. 19H. Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), hal. 121.
21
situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai
perasaan senang. Dalam batasan tersebut terkandung suatu pengertian
bahwa di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha
(untuk mendekati, mengetahui, memiliki, menguasai dan
berhubungan) dari subjek yang dilakukan dengan perasaan senang,
ada daya penarik dari objek”.20
Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat, apabila
ditinjau dari pengertian bahwa minat merupakan rasa suka atau senang
yang timbul dalam diri setiap individu pada suatu hal atau aktivitas.
Minat terhadap suatu hal dapat diperoleh karena adanya faktor-faktor
yang mempengaruhi timbulnya minat tersebut di antaranya adalah
bakat, kemampuan, dan cita-cita.
Dari beberapa pendapat para tokoh di atas dapat disimpulkan
bahwa minat adalah suatu keinginan seseorang yang erat kaitannya
dengan perasaan senang (positif) terhadap sesuatu tindakan yang
dianggapnya berharga atau sesuai dengan kebutuhan yang ada pada
dirinya sehingga dapat memberi kepuasan kepada dirinya.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bakat
Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
1) Faktor internal, faktor ini meliputi kematangan fisik atau
kematangan biologis. Kematangan juga terjadi dari segi
mentalnya.
2) Faktor eksternal, yang mencakup lingkungan dan pengalaman.
Lingkungan yang baik akan memfasilitasi perkembangan bakat
yang dimiliki individu yang bersangkutan.21
20Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikolog: Suatu Pengantar, (Jakarta:
Prenada Media, 2004), hal. 263. 21www.ilmupsikologi.com/2016/03/konsep.bakat.dan.perkembangan.pengukuran.tes.bakat.
html?m=1 diakses pada tanggal 18 Agustus 2016 pukul 14.13WIB
22
Dari faktor-faktor yang mempengaruhi bakat maka peneliti dapat
menganalisis bahwa bakat terjadi karena adanya faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti faktor kematangan biologis serta faktor
lingkungan dan pengalaman. Tanpa adanya kedua faktor tersebut
maka bakat tidak akan terjadi dengan baik dalam diri seseorang. Maka
dari faktor inilah harus terpenuhi agar bakat berkembang dengan
baik..
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi minat menurut Crow
and Crow adalah :
1) Faktor pendorong dari dalam (The factor inner urge)
Merupakan rangsangan yang datang dari lingkungan/ ruang
lingkup yang sesuai dengan keinginan/kebutuhan seseorang akan
mudah menimbulkan minat : cenderung terhadap belajar, dalam hal
ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu
pengetahuan.
2) Faktor motif sosial (The factor of social motif)
Adalah minat seseorang terhadap obyek/suatu hal, disamping hal
dipengaruhi oleh faktor dalam diri manusia juga dipengaruhi oleh
motif social, misalnya: seseorang berminat pada prestasi tertinggi
agar dapat status sosial yang lebih tinggi pula.
3) Faktor emosi (Emosional Factor)
Faktor perasaan dan emosi mempunyai pengaruh terhadap subyek
misalnya : perjalanan sukses yang dipakai seseorang dalam sesuatu
kegiatan tertentu dapat membangkitkan perasaan senang dan dapat
menambah semangat/ kuatnya minat dalam kegiatan tersebut.22
22Gunarto, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA PROGRAM STUDI
PJKR DALAM MEMILIH MATAKULIAH OLAHRAGA PILIHAN BOLATANGAN. (Doctoral dissertation, UNY 2007), hal. 7
23
3. Anak Jalanan
a. Pengertian Anak Jalanan
Pengertian mengenai anak marjinal atau anak jalanan sangat
banyak sekali, salah satunya adalah pengertian yang dikemukakan oleh
PBB, sebagaimana PBB mengemukakan bahwa anak jalanan adalah
mereka, anak-anak yang menghabiskan waktunya untuk melakukan
berbagai aktivitas, baik itu bekerja, bermain dan aktivitas lainnya.
Selain itu ada juga pengertian anak jalanan adalah, “anak jalanan itu
berusia di antara tujuh hingga lima belas tahun yang mana mereka
memilih untuk mencari penghasilan di jalanan, yang tidak jarang
menimbulkan konflik ketenangan, ketentraman dan kenyamanan orang
lain di sekitarnya, serta tidak jarang membahayakan dirinya sendiri”.23
Anak jalanan dilihat dari sebab dan intensi mereka berada di
jalanan memang tidak dapat disamaratakan. Dilihat dari sebab, sangat
dimungkinkan tidak semua anak jalanan berada dijalanan karena
tekanan ekonomi, boleh jadi karena pergaulan, pelarian, tekanan orang
tua, atau atas dasar pilihannya sendiri. Hal ini senada juga dengan yang
diungkapkan oleh Saparinah Sadli bahwa ada berbagai faktor yang
saling berkaitan dan berpengaruh terhadap timbulnya masalah
gelandangan, antara lain: faktor kemiskinan (struktural dan pribadi),
faktor yang berhubungan dengan urbanisasi dan masih ditambah lagi
dengan faktor pribadi seperti tidak disiplin, biasa hidup sesuai dengan
keinginannya sendiri dan berbagai faktor lainnya.24
Menurut Departemen Sosial RI, anak jalanan adalah “anak yang
sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah atau
berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum lainnya”.25
23Soedijar 1998, Pengertian Anak Jalanan www.caksandi.com/pengertian-anak-jalanan-
dari-para-ahli-secara-garis-besar-/ diakses pada tanggal 10 Oktober 2015 pukul 22.21 WIB 24Armai Arief, “Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan” Artikel diakses pada 13 Oktober
2015 dari www.bpk.go.id/publikasi/mp87102002xxii55.pdf 25 Departemen Sosial RI Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitas Sosial Direktorat,
Petunjuk Teknis Pelayanan Sosial Anak Terlantar di luar panti (Jakarta: DEPSOS Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak, 2005), hal.1.
24
UNICEF memberikan batasan tentang anak jalanan yaitu: street
child are those who have abandoned their homes, school and
immediate communities before they are sixteen years of age, and have
drifted into nomadic street life (anak jalanan merupakan anak-anak
berumur dibawah 16 tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga,
sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam
kehidupan yang berpindah-pindah di jalan raya).26
Dari definisi anak jalanan tersebut peneliti dapat menyimpulkan
bahwa anak jalanan adalah seseorang yang masih belum dewasa
(secara fisik dan physkis) yang menghabiskan sebagian besar
waktunya di jalanan dengan melakukan kegiatan- kegiatan untuk
mendapatkan uang guna mempertahankan hidupnya yang terkadang
mendapatkan tekanan fisik atau mental dari lingkungannya.
b. Ciri-Ciri Anak Jalanan
Berdasarkan hasil kajian lapangan, membedakan tiga kelompok
anak jalanan, yaitu:27
1) Children on the street, yaitu anak-anak yang memiliki kegiatan
ekonomi sebagai pekerja anak di jalan, namun masih memiliki
hubungan yang kuat dengan orang tua dan keluarganya. Sebagian
penghasilan mereka di jalan diberikan kepada orang tuanya. Fungsi
anak jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu
perekonomian keluarganya.
2) Children of the street, yaitu anak-anak yang berpartisipasi penuh di
jalan, baik secara sosial maupun ekonomi. Beberapa diantara
mereka masih mempunyai hubungan dengan orang tuanya, tapi
frekuensi pertemuan tidak menentu. Dalam kategori ini banyak
anak-anak yang karena suatu sebab biasanya kekerasan, lari atau
pergi dari rumah. Anak dalam kategori ini sangat rawan terhadap
26Armai Arief, “Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan” Artikel diakses pada 13 Oktober 2015 dari www.bpk.go.id/publikasi/mp87102002xxii55.pdf
27Surbakti dkk, Masalah Sosial Anak, (Jakarta: Kencana 2010), h. 200-201
25
perlakuan salah, baik secara sosial emosional, fisik maupun
seksual.
3) Children from families of the street, yaitu anak yang berasal dari
keluarga yang hidup di jalanan. Walaupun mereka memiliki
hubungan kekeluargaan yang cukup kuat, tetapi hidup mereka
terombang-ambing dari satu tempat ke tempat yang lain dengan
segala resikonya. Salah satu ciri dari kategori ini adalah sejak anak
masih bayi bahkan masih dalam kandungan sudah hidup di jalanan,
mudah ditemui di kolong jembatan, rumah-rumah liar di sepanjang
rel kereta api, dan sebagainya.
Anak-anak jalanan yang berada di Komunitas Rumah Merah
Putih pada umumnya termasuk dalam kategori Children on the
street dan Children of the street.
.
c. Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan
Minat Anak Jalanan
Sebuah komunitas yang mementingkan akan pendidikan anak
jalanan khususnya dibidang bakat dan minat harus dipertahankan, agar
mereka dapat mengembangkan kreativitas melalui bakat yang mereka
punya. Dalam komunitas Rumah Merah Putih ini anak jalanan juga
dapat merasakan bagaimana caranya bakat mereka dapat tersalurkan
dengan baik.
Mengenai hubungan antara komunitas Rumah Merah Putih
dengan bakat dan minat anak jalanan bahwa dengan adanya komunitas
Rumah Merah putih diharapkan nantinya bakat dan minat anak
jalanan dapat berkembang dengan baik. Dengan bakat inilah
diharapkan nantinya akan membawa mereka dalam kesuksesan.
Semakin tinggi peranan komunitas Rumah Merah Putih maka bakat
dan minat anak jalanan semakin meningkat.
26
B. Hasil Penelitian Yang Relavan
Ada tiga Ada tiga penelitian yang relavan terkait dengan Komunitas
Pendidikan dan Anak jalanan diantaranya adalah :
1. Skripsi yang berjudul Peran Sekolah Masjid Terminal (MASTER) di
Depok Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Jalanan Tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ditulis oleh Ajami Solichin
dengan nomer induk 109015000045 merupakan mahasiswa Jurusan
Pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menyatakan bahwa
keberadaan sekolah MASTER telah memberikan peran besar dalam
meningkatkan motivasi belajar mereka sebagai anak jalanan. Para anak
jalanan beralasan bahwa selain mendapatkan pelajaran formal mereka juga
mendaptkan pelajaran lain seperti kesenian, mengaji, daur ulang dan
pelatihan skill lainnya.28
2. Skripsi yang berjudul Peran Komunitas Save Street Child dalam
Meningkatkan Kemandirian Anak Jalanan di Malioboro Yogyakarta yang
ditulis oleh Cika Fauziyah dengan nomer induk 11230019 mahasiswa
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa peran komunitas Save Street Child Yogyakarta dalam
meningkatkan kemandirian anak jalanan di SSCJ meliputi dua faktor yaitu
faktor yang mempengaruhi dan faktor yang kurang mempengaruhi. Faktor
yang mempengaruhi diantaranya: faktor pendidikan, faktor interaksi sosial,
dan faktor intelegensi. Sedangkan faktor yang kurang mempengaruhi
dalam kemandirian anak jalanan diantaranya: faktor lingkungan dan faktor
pola asuh orang tua.29
3. Yudit Oktaria Kristiani Pardede dalam jurnal yang berjudul “Konsep Diri
Anak Jalanan Usia Remaja” adalah mahasiswa Fakultas Psikologi
28 Ajami Solichin, Peran Sekolah Masjid Terminal (MASTER) di Depok Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Jalanan Tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) (FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), 2014.
29 Cika Fauziyah, Peran Komunitas Save Street Child dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Jalanan di Malioboro Yogyakarta, (Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), 2015.
27
Universitas Gunadarma, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara
umum konsep diri yang terbentuk pada diri subyek adalah konsep diri
yang negatif. Hal ini terlihat dari beberapa bagian dari subyek yang
sebagian besar memandang dirinya secara negatif. Hal tersebut juga dapat
diakibatkan oleh beberapa faktor yang membentuk konsep diri subyek ke
arah negatif, yakni orang tua, kawan sebaya, dan masyarakat.30
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat diambil suatu kerangka pemikiran sebagai berikut.
Adanya komunitas Rumah Merah Putih, dalam mengembangkan bakat dan
minat anak jalanan diharapkan dapat tersalurkannya bakat dan minat meraka
dengan baik agar tujuan dan visi misi dari komunitas Rumah Merah Putih
tercapai secara optimal.
Penelitian ini ditulis untuk mengukur komunitas Rumah Merah Putih
terhadap bakat dan minat anak jalanan agar dapat tercapainya program kerja
dari komunitas Rumah Merah Putih itu sendiri dan diharapkan agar cita-cita
anak jalanan dapat tercapai melalui program kelas bakat dan minat ini. Dalam
penelitian ini komunitas yang dimaksud adalah komunitas dibidang sosial.
Komunitas sosial adalah suatu kelompok teritorial yang membina hubungan
para anggotanya dengan menggunakan sarana-sarana yang sama untuk
mencapai tujuan bersama. Bakat dan minat adalah sesuatu yang ada dalam
diri seseorang yang saling berkaitan satu sama lain. Dapat disimpulkan bahwa
diharapkan komunitas Rumah Merah Putih dapat menyalurkan bakat dan
minat anak jalanan yang mereka punya agar suatu saat nanti mereka dapat
mengembangkan bakatnya sehingga meraka merasa senang dengan bakat
yang dimilikinya.
30 Yudit Oktaria Kristiani Pardede, Konsep Diri Anak Jalanan Usia Remaja (Fakultas
Psikologi Universitas Gunadarma), 2008.
28
Berikut bagan kerangka berfikir dari penelitian ini tentang pengaruh
komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di
kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat:
Gambar 2.2
Bagan Kerangka Berfikir
Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan Minat Anak Jalanan
Komunitas Rumah Merah Putih
Bakat dan minat anak jalanan
Sejarah berdirinya komunitas rumah
merah putih
Profil komunitas rumah merah
putih
Profil komunitas rumah merah
putih
Pengertian Minat
Pengertian anak
jalanan
Pengertian Bakat
Faktor yang mempengaruhi
minat
Ciri-ciri anak
jalanan
Faktor yang mempengaruhi
bakat
Children on the street
Children of the street
Children form
families of the street
Faktor pendorong dari dalam
Faktor motif social
Faktor emosi
Faktor internal
Faktor eksternal
Kematangan fisik
Lingkungan Pengalaman
29
D. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Komunitas Rumah Merah
Putih Terhadap Bakat dan Minat Anak Jalanan Di Kampung Ciheleut Bogor
Jawa Barat diharapkan mempunyai hipotesis sebagai berikut:
Ha : Terdapat Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap
Bakat dan Minat Anak Jalanan Di Kampung Ciheleut Bogor
Jawa Barat.
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah Kampung
Ciheuleut RT 04, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara. Penelitian ini
dilakukan pada bulan September – Oktober 2016.
B. Metode Penelitian
Menurut Sugiyono, “Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.1 Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif atau statistik
inferensial yang meliputi statistik nonparametris. Jadi data yang diperoleh
berupa angka absolut dan hasil notasi atau simbol (bukan kata-kata).
Keterangan tersebut diperoleh dengan mengambil sampel dari populasi
dengan menggunakan angket (kuisioner) untuk mengetahui komunitas
Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel bebas
(Independent variabel) dan variabel terikat (dependent variabel). Adapun
variabel-variabel yang digunakan dalam peneltian ini adalah:
1. Variabel bebas/independent variabel (X) adalah komunitas Rumah Merah
Putih.
2. Variabel terikat/ dependent variabel (Y) adalah bakat dan minat anak
jalanan.
1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015),cet 22, hal. 2
31
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Dalam penelitian kuantitatif, populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajarai dan
kemudian ditarik kesimpulannya.2
Adapun yang menjadi populasi adalah seluruh anak asuh Komunitas
Rumah Merah Putih yang berjumlah 30 anak asuh di Kampung Ciheuleut,
Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi itu.3 Dalam penelitian ini
digunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling, yaitu
digunakan bila populasi mempunyai anggota/ unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional. Adapun yang menjadi sampel adalah
anak asuh Komunitas Rumah Merah Putih yang berada di kampung
Ciheleut dari 30 anak asuh dipilih 15 orang yang memenuhi kriteria
penelitian yaitu berusia 11- 15 tahun
E. Definisi Konseptual
Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari pembaca, penulis perlu
menjelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul di atas, yakni:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang
atau benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan
seseorang. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengaruh merupakan daya atau
tenaga yang timbul dari sesuatu baik dari orang atau benda serta segala
sesuatu yang ada di alam sehingga memberikan suatu perubahan terhadap
hal-hal disekelilingnya seperti watak, kepercayaan maupun perbuatan
seseorang.
2Ibid., hal 215 3 Ibid., hal.215
32
2. Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa
organisme yang berbagi lingkungan dan melakukan kegiatan sosial karena
memiliki keterkaitan satu sama lain dan habitat yang sama. Dalam hal ini
komunitas Rumah Merah Putih adalah sebuah komunitas nonformal
dibidang pendidikan yang berfokus pada bakat dan minat anak jalanan di
wilayah kota Bogor tepatnya di kampung Ciheleut.
3. Bakat dan Minat
a. Bakat
Bakat adalah suatu kemampuan khusus yang dimiliki oleh setiap
individu yang memerlukan rangsangan atau latihan agar bakat yang
dimilikinya dapat berkembang dengan baik. Apabila seseorang sudah
dapat diketahui bakat yang dimilikinya maka dengan mudah dapat
diamati karena kemampuan bakat yang dimilikinya berkembang
dengan pesat seperti kemampuan di bidang seni, olah raga, atau
keterampilan.
b. Minat
Minat adalah suatu keinginan seseorang yang erat kaitannya
dengan perasaan senang (positif) terhadap sesuatu tindakan yang
dianggapnya berharga atau sesuai dengan kebutuhan yang ada pada
dirinya sehingga dapat memberi kepuasan kepada dirinya.
Kesimpulannya adalah bakat merupakan kemampuan yang sudah ada
dalam diri seseorang untuk dapat dikembangkan dengan baik, dalam hal
ini adalah bakat anak jalanan. Sedangkan minat adalah keinginan
seseorang yang mereka senangi atau mereka sukai untuk mengembangkan
bakat yang dimiliki, dalam hal ini adalah minat yang ada pada anak
jalanan di kampung Ciheleut Bogor.
33
4. Anak Jalanan
Anak jalanan adalah sebuah istilah yang mengacu pada anak-anak
tunawisma yang tinggal di wilayah jalanan dan sebagian waktunya
dihabiskan untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan dan tempat-
tempat umum lainnya.
F. Definisi Operasional
Agar konsep data diteliti secara empiris maka konsep tersebut harus
didefinisikan dengan cara mengubahnya menjadi variabel atau sesuatu yang
mempunyai nilai. Penjelasan definisi operasional dari variabel-variabel
penelitian ini adalah:
1. Komunitas Rumah Merah Putih adalah skor penilaian dari jawaban
responden yang mengukur dimensi pengaruh komunitas Rumah Merah
Putih (dengan indikator: Keberadaan komunitas Rumah Merah Putih,
Pengajar di komunitas Rumah Merah Putih, Dukungan dari keluarga untuk
mengikuti komunitas Rumah Merah Putih, dan Program kerja komunitas
Rumah Merah Putih sebagai keberlangsungan visi misi dan tujuan
komunitas).
2. Bakat dan minat anak jalanan adalah skor penilaian dari jawaban
responden yang mengukur dimensi tentang keadaan bakat dan minat anak
jalanan (dengan indikator: Keberadaan kelas bakat dan minat sebagai
mengembangkan bakat anak jalanan, Keberadaan kelas bakat dan minat
sebagai tambahan ilmu pengetahuan, Pengajar di kelas bakat dan minat).
G. Teknik Pengumpulan Data
Setiap penelitian memerlukan metode dan teknik pengumpulan data
yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Metodologi penelitian ini sangat
tepat digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang objektif. Dalam
pelaksanaannya penulis menggunakan dua jenis penelitian, adalah sebagai
berikut:
34
1. Library Research (studi kepustakaan), digunakan untuk melihat dan
mempelajari buku-buku, literatur-literatur dan bahan referensi lainnya
sebagai sumber untuk menguraikan landasan teoritis dari skripsi ini.
2. Field Research (studi lapangan), digunakan untuk mencari dan
mengumpulkan data dari lapangan. Yang dalam pelaksanaannya
digunakan 2 (Dua) instrumen penelitian yaitu:
a. Angket (Kuesioner)
Kuesioner merupakan cara untuk mengumpulkan data yang
dilakukan dengan cara memberi serangkaian pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang harus dijawab oleh reponden. Kuesioner ini
merupakan cara yang paling tepat untuk mengumpulkan data jika
peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan di ukur dan
mengetahui apa yang bisa diharapkan dan di dapatkan dari responden.4
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
tertutup, yaitu berupa pernyataan-pernyataan yang telah disediakan
jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang paling
tepat pada lima alternative jawaban yang disediakan.
Angket diberikan kepada lima belas anak asuh komunitas
Rumah Merah Putih di kampung Ciheleut, kota Bogor. Dalam
penelitian ini, digunakan angket langsung untuk memperoleh data,
karena data yang diperoleh langsung dari sumber utama. Angket ini
dilakukan untuk mendapatkan data tentang komunitas Rumah Merah
Putih dan bakat dan minat anak jalanan di kampung Ciheleut Bogor
Jawa Barat. Angket ini dimaksud sebagai suatu daftar pertanyaan
untuk memperoleh data-data berupa jawaban dari para anak asuh
komunitas Rumah Merah Putih atas pertanyaan-pertanyaan tentang
komunitas Rumah Merah Putih dan bakat dan minat anak jalanan di
kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat. Kemudian angket yang
digunakan dan didesain dengan menggunakan skala likert.
4Ibid., hal. 142
35
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dengan skala likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel.5Adapun bobot yang diberikan adalah
sebagai berikut:
1) Sangat setuju : Mempunyai bobot nilai 5
2) Setuju : Mempunyai bobot nilai 4
3) Ragu-ragu : Mempunyai bobot nilai 3
4) Tidak setuju : Mempunyai bobot nilai 2
5) Sangat tidak setuju : Mempunyai bobot nilai 1
Agar penelitian menjadi lebih mudah, sebelum membuat
pertanyaan pertanyaan kuesioner peneliti membuat kisi-kisi kuesioner.
Adapun rincian kisi-kisi instrumen penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No Variabel Kisi-kisi No soal
1. Komunitas Rumah
Merah Putih
1. Keberadaan
komunitas Rumah
Merah Putih
2. Pengajar di
komunitas Rumah
Merah Putih
3. Dukungan dari
keluarga untuk
mengikuti komunitas
Rumah Merah Putih,
4. Program kerja
komunitas Rumah
1,2,5,
3
4
6,7,8,9,10
5 Ibid., hal. 134
36
Merah Putih sebagai
keberlangsungan visi
misi dan tujuan
komunitas
2. Bakat dan minat anak
jalanan
1. Keberadaan kelas
bakat dan minat
sebagai
mengembangkan
bakat anak jalanan
2. Keberadaan kelas
bakat dan minat
sebagai tambahan
ilmu pengetahuan
3. Pengajar di kelas
bakat dan minat
11,12,14,15
13, 16, 17
18,19,20
b. Wawancara
Wawancara yaitu cara yang ditempuh untuk mewawancarai para
informan demi memperoleh data-data yang diperlukan dalam
penelitian ini. Wawancara ditujukan dengan jalan mengajukan
pertanyaan langsung kepada founder komunitas Rumah Merah Putih
dan ketua komunitas Rumah Merah Putih.
H. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah sebuah ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
ke validan atau keshahihan suatu instrumen.6 Perhitungan validitas
dilakukan dengan menggunakan teknik correted item – total correlation
sebagai berikut:7
6 Ibid., h.168 7 Ibid., h.72
37
xiixix
ixxi
ssrss
ssrr ix
221
Keterangan :
1xir = Koefisien korelasi item – total setelah dikoreksi
ixr = Koefisien korelasi item total sebelum dikoreksi
xS = Standar deviasi skor total
iS = Standar deviasi skor item yang dihitung
Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila 1xir lebih besar
dari pada ,tabelr dan sebaliknya apabila 1xir lebih kecil dari pada tabelr maka
isntrumen dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan terhadap suatu
pengukuran. Pengukuran dapat dikatakan memiliki reliabilitas tinggi
apabila hasil pengukuran tersebut mampu memberikan hasil ukur yang
terpercaya (reliabel). Reliabilitas juga sering disebut sebagai
keterpercayaan, kampuan, ketetapan, konsisten, kesatabilan dan
sebagainya. Namun inti dari konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil
suatu pengukuran dapat dipercaya.8 Untuk mengetahui tingkat reliabilitas
instrumen dengan tes pertanyaan, rumus yang digunakan adalah rumus
Alpha (alpha cronbach) sebagai berikut9 :
21
21
11 11
n
nr
Keterangan :
11r = Reliabilitas yang dicari
8 Ety Rochaety dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2009) hal. 49
9 Sugiyono, op.cit. h.168
38
n = Banyak butir soal yang valid
21 = Jumlah varian skor tiap-tiap item
21 = Varian total
Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan
dalam pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi (sumber: Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif &
R&D)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar
0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600
berarti tidak reliabel.
I. Teknik Pengolahan Data
1. Editing
Editing yang memeriksa hasil jawaban yang telah diisi oleh
responden.10 Tujuan dari editing ini adalah untuk mengurangi kesalahan
dan kekurangan yang terdapat dalam daftar pernyataan.
10 Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,1998), hal. 142
39
2. Skoring
Untuk menentukan scoring semua pernyataan yang terdapat diangket
akan ditabulasikan dengan skor nilai setiap item nya, dengan cara jawaban
yang berupa huruf akan dirubah menjadi nilai (angka) sebagai berikut:
Adapun jawaban dari angket skornya sebagai berikut:
a. Untuk jawaban SS, diberi nilai 5
b. Untuk jawawabn S, diberi nilai 4
c. Untuk jawaban R, diberi nilai 3
d. Untuk jawaban TS, diberi nilai 2
e. Untuk jawaban STS, diberi nilai 1
3. Persentase
Berikutnya setelah data dari angket di hitung hasil total
penjumlahannya kemudian di persentasikan ke dalam jumlah frekuensi
jawaban responden untuk setiap alternatif jawaban.
Untuk penghitungan data hasil angket penulis menggunakan rumus
statistik dengan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif. Disebut sebagai
frekuensi relatif karena frekuensi yang digunakan bukanlah frekuensi yang
asli, melainkan frekuensi tersebut dituangkan dalam bentuk persenan.11
J. Teknik Analisis Data
1. Uji Median
Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen bila
datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik median test.12 Uji
median ini adalah merupakan prosedur pengujian apakah dua atau lebih
populasi dari mana sampel independen diambil mempunyai median yang
sama. Dengan hipotesis sebagai berikut:
a. Menentukan/ menghitung lebih dahulu median dari kombinasi
distribusi sampelnya (overall median).
11 Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hal. 42-43 12 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015),cet 22, hal. 152
40
b. Setiap variabel dihitung frekuensi nilai yang terletak pada/di atas
overall median dan di bawah overrall median.
c. Buat tabel jumlah pengamatan dalam dua sampel.
Tabel 3.3
Jumlah Pengamatan Dalam Dua Sampel
Jumlah score Variabel X Variabel Y Total
Di atas overall median
Di bawah overall median
A
C
B
D
a + b
c + d
Total a + c = n1 b + d = n2 n1 + n2
d. a = c = 0,5 n1 dan b = d = 0,5 n2.
e. Bila n = n1 + n2 lebih besar frekuensi yang diharapkan dalam salah satu
sel sekurang-kurangnya 5, dipergunakan uji X2 dengan uji statistik
yang dinyatakan dengan rumus:
X2 =
dbcadcba
nbcadn
2
2
Yang mempunyai derajat bebas 1.
f. Kriteria keputusan pengujiannya adalah:
H0 diterima apabila x2 < x2 α ; d.b.1
H0 ditolak apabila x2 > x2 α ; d.b.1
2. Uji Hipotesis Penelitian
Teknik Korelasi Tata Jenjang
Teknik korelasi tata jenjang digunakan apabila subjek yang dijadikan
sample dalam penelitian lebih dari sembilan tetapi kurang dari tiga puluh;
dengan kata lain: N antara 10-29.13 Pada teknik Korelasi Tata Jenjang
angka indeks korelasi dilambangkan dengan huru ρ (Rho). Langkah untuk
mencari angka indeks korelasi Rho adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan tabel kerja atau tabel perhitungan.
13Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005), , h. 232
41
b. Menetapkan urutan kedudukan skor yang terdapat pada Variabel I
(yaitu: R1)
c. Menetapkan urutan kedudukan skor yang terdapat pada Variabel II
(yaitu: R2)
d. Menghitung perbedaan urutan kedudukan untuk masing-masing
pasangan yang dikorelasikan (D = R1 – R2). Jumlah D atau ∑ D harus
sama dengan nol
e. Menguadratkan D (yaitu: D2); Setelah selesai lalu dijumlahkan (∑ D2)
f. Menghitung Rho dengan rumus:
ρ = 1 - 1
62
2
NN
D
ρ = Angka indeks korelasi tata jenjang
6&1 = Bilangan konstan (tidak boleh diubah-ubah)
D = Difference, yaitu perbedaan antara urutan skor pada
variabel pertama
N = Number of Cases, dalam hal ini adalah banyaknya
pasangan yang sedang dicari korelasinya
g. Memberikan interpretasi terhadap Rho.
Ha : Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel bebas
(X) dan variabel terikat (Y)
Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel bebas
(X) dan variabel terikat (Y)
K. Hipotesis Statistik
Uji hipotesis dengan cara memberikan interpretasi dengan menggunakan
Tabel Nilai ρ dengan df = N, baik pada taraf signifikansi 5% maupun pada
taraf signifikansi 1%.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh komunitas Rumah Merah
Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di Kampung Ciheleut Bogor
Jawa Barat adalah:
1. Jika ρ yang diperoleh dalam perhitungan (ρo) sama dengan atau lebih besar
dari pada harga ρ yang tercantum dalam Tabel (ρt), maka Hipotesis Nol
42
(HO) ditolak; sebaliknya Hipotesis alternatif (Ha) disetujui; Ada pengaruh
komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di
Kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat
2. Apabila ρo lebih kecil dari pada ρt , maka Hipotesis Nol (Ho) disetujui;
sebaliknya Hipotesis alternatif (Ha) ditolak; Tidak ada pengaruh
komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di
Kampung Ciheleut Bogor.
L. Sumber Data
Penulis melakukan berbagai jenis dan pengumpulan data yang
bertujuan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Dan
sumber data tersebut terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh dengan melakukan kuesioner (angket)
dengan respondennya dari anak asuh komunitas Rumah Merah Putih
sebanyak 15 orang dan wawancara sebagai informan yaitu founder dan
ketua komunitas Rumah Merah Putih.
2. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari kajian pustaka dan sebagai
pendukung dari data primer seperti skripsi dan disertasi sebagai sumber
tertulis lainnya yang dibahas dalam penelitian.
M. Time Schedule
Agar Agar penelitian ini sesuai dengan target yang telah ditetapkan,
maka peneliti membuat jadwal sebagai berikut:
43
Tabel 3.4 Jadwal Penelitian tahun 2016
No Kegiatan Bulan
Juli Agustus Sept Okt Nov Des Feb
1. Penyusunan Proposal √ √
2. Observasi Penelitian √
3. Pengumpulan Data √
4. Analisis dan Pengolahan Data
√
5. Penyusunan Laporan √ √ √
6. Bimbingan Akhir Skripsi √
7. Sidang Skripsi √
8. Wisuda √
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Komunitas Rumah Merah Putih
a. Sejarah Berdirinya Komunitas Rumah Merah Putih
Komunitas Rumah Merah Putih merupakan komunitas
independen gerakan kepemudaan bidang pendidikan bagi anak-anak
jalanan kota Bogor yang berfokus bakat dan minat. Komunitas ini
terletak di dua tempat yaitu di Kampung Ciheuleut, Kelurahan
Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara dan di Warung Jambu, Kota
Bogor. Komunitas ini berdiri sejak 20 Desember 2012, yang
didirikan oleh Al Aulia Rizqi Nur Abidi, S.Tp dan Indah Khoiriyah,
S.Si.
b. Visi, Misi, dan Program Komunitas Rumah Merah Putih
Visi dan Misi komunitas Rumah Merah Putih adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi komunitas yang peduli terhadap pendidikan anak
marjinal berbasis pengembangan karakter
2. Misi
a. Membangun gerakan peduli pendidikan
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi hak
pendidikan anak
c. Mendukung pendidikan formal anak marjinal
d. Menumbuhkan semangat dan motivasi anak dalam belajar
e. Mengembangkan potensi anak didik Rumah Merah Putih
3. Program Komunitas Rumah Merah Putih
Beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Rumah
Merah Putih diantaranya :
44
a. Program Kakak Asuh; merupakan program dimana
pengurus Rumah Merah Putih sebagai fasilitator
menghimpun dana dari donatur komunitas Rumah Merah
Putih yang bersedia untuk membiayai sekolah dari anak
didik Rumah Merah Putih. Adapun mekanisme dari
program ini, yaitu dengan menghubungi salah satu pengurus
Rumah Merah Putih yaitu Novita Sari sebagai penanggung
jawab program, lalu kami mengadakan kesepakatan dengan
pihak kakak asuh. Program ini telah mendapatkan amanah
dari 4 orang kakak asuh.
b. Program RMP Peduli Akte; program dimana pengurus
Rumah Merah Putih sebagai fasilitator menghimpun
kelengkapan berkas anak didik Rumah Merah Putih untuk
dibuat akte kelahiran. Program ini telah menghimpun
berkas sebanyak 20 anak didik Rumah Merah Putih.
c. Program Jalanan Berbagi (JalBer); program tahunan dalam
rangka mengisi bulan Ramadhan. Program ini dalam bentuk
bakti sosial atau kunjungan ke panti di sekitar Bogor.
d. Program belajar rutin (Kelas Minat Bakat); program ini
dilakukan rutin setiap hari Kamis dan Sabtu di Kampung
Mongol Ciheleut.
45
Tabel 4.1
Program Kelas Minat Bakat
Program Induk Program Setiap Kelas
Kelas Melukis 1. Mengenali bakat dan potensi diri di bidang
melukis
2. Memperkenalkan kelas lukis
3. Menguasai teknik dasar melukis
4. Mengetahui teknik gradasi warna
5. Melukis/mewarnai gambar
6. Melukis obyek
7. Proyek Jangka Pendek : Lomba Lukis
8. Proyek Tahunan : Mengikuti pameran hasil karya
adik binaan
Kelas Menari 1. Mengenali bakat dan potensi diri di bidang
menari
2. Memperkenalkan kelas menari
3. Mengetahui teknik olah tubuh
4. Mengetahui dan menguasai teknik olah tubuh /
pemanasan
5. Mengetahui dan latihan gerakan tari dari salah
satu lagu yang sudah ditentukan berdasarkan usia
dan kelompok
6. Proyek Jangka Pendek : Mengikuti Lomba
Menari Anak
7. Proyek Tahunan / Jangka Panjang : Menari pada
acara Tahunan Jalanan Berbagi
Kelas Menyanyi 1. Mengenali bakat dan potensi diri di bidang
menyanyi
2. Mengetahui teknik dasar menyanyi
3. Memperkenalkan nada dalam lagu dan menyanyi
46
4. Mengetahui teknik olah suara sebelum menyanyi
5. Mengetahui dan menguasai teknik pengucapan
dengan artikulasi yang benar
6. Mempunyai keberanian untuk tampil solo
ataupun kelompok
7. Proyek Jangka Pendek : Mengikuti Lomba
Menyanyi
8. Proyek Jangka Panjang : Tampil di Acara
Jalanan Berbagi Tahunan
Kelas
Keterampilan
1. Mengenali potensi dan bakat diri di bidang
ketermapilan
2. Memerkenalkan beberapa macam hasil
keterampilan dari yang mudah hingga yang sulit
3. Mengetahui bahan –bahan yang dapat digunakan
sebagai bahan dasar keterampilan; bahan bekas
dan baru
4. Menguasai beberapa macam pembuatan barang
kreasi seperti scrap book, hiasan seperti baju,
lampu, dan lain-lain
5. Melatih kesabaran dan kemampuan adik binaan
dalam membuat kreasi
6. Proyek Jangka Pendek : Berhasil membuat
beberapa hreasi dengan kualitas menjual
7. Proyek Jangka Panjang : Mengikuti berbagai
pameran di komunitas atau art expo
Kelas futsal 8. Mengenali potensi dan bakat diri di bidang
olahraga futsal
9. Mengetahhui teknik dasar peregangan otot dan
tubuh sebelum berolahraga
10. Mengetahui peraturan dalam olahraga futsal
47
c. Keadaan Pengurus, Kakak Tentor (Pengajar Kelas Minat
Bakat), Anak Asuh, dan Struktur Organisasi Komunitas Rumah
Merah Putih
Untuk menunjang keberhasilan Visi dan Misi komunitas
Rumah Merah Putih, maka komunitas ini merekrut pengurus yang
senang akan dunia pendidikan bagi anak jalanan. Berikut daftar
nama pengurus, kakak tentor (pengajar kelas minat bakat), dan anak
asuh Komunitas Rumah Merah Putih
1. Data Pengurus dan Kakak Tentor
Tabel 4.2
Data Pengurus dan Kakak Tentor (Pengajar Kelas
Minat Bakat) Komunitas Rumah Merah Putih Kota Bogor
No Nama Pengurus dan kakak
tentor
Pendidikan Terakhir/ Tahun
Kelulusan
Jabatan
1. Aulia Rizqi Nur Abidi,
S.Tp
S1 Departemen Tekhnik
Pertanian / 2012
Founder
2. Indah Khoriyah, S.Si S1 Program Studi Kimia / 2012 Founder
3. Novita Sari, S.E S1 Ekonomi Sumber Daya
Lingkungan/ 2016
Ketua
4. Aulia Anggita Sari, S.E S1 Ekonomi Sumber Daya
Lingkungan/ 2016
Bendahara
5. Naada Raachmawati, D3 Analisis Kima/2016 Sekretaris
11. Melatih keberanian, kesabaran, dan sportivitas
dalam diri adik binaan
12. Proyek jangka pendek : Mengikuti Turnamen
Futsal terdekat
13. Proyek Jangka Panjang : Mengikuti Turnamen
Futsal Nasional
48
A.Md
6. Ratih Septiyanti, S.E S1 Agribisnis /2016 Konseptor Program
7. Amanda Yunita, S.E S1 Agribisnis/2016 Konseptor Program
8. Ismail Maqqi, A.Md D3 Analisis Kima/2015 Konseptor Program
9. Andrie Efendi D3 Analisis Kima/2016 Konseptor Program
10. Nurul Pratiwi SMA/2012 Konseptor Program
11. Mia Nirmala S1 Ilmu sejarah/2007 Tentor kelas
keterampilan
12. Tasya Amanda, S.E. S1 Agribisnis/2016 Tentor kelas
menyanyi
13. Usi Damayanti, S.Pd S1 Pendidikan Seni Tari/ 2016 Tentor kelas
menari
14. Dinda SMA/ 2014 Tentor kelas
melukis
15. M. Rizky Nurazrian SMA/ 2013 Tentor kelas futsal
2. Data anak asuh komunitas Rumah Merah Putih
Jumlah anak asuh di komunitas Rumah Merah Putih
sebanyak 47 Anak asuh. Anak asuh tersebut terdiri dari 30 anak
asuh yang berada di kampung Ciheleut dan 17 anak asuh yang
berada di warung jambu.
Tabel 4.3
Data Anak Asuh Komunitas Rumah Merah Putih Kota Bogor
No Lokasi Jumlah Anak Asuh Ket
L P Jumlah
1. Ciheleut 14 16 30
2. Warung Jambu 11 6 17
JUMLAH 47
49
3. Struktur Organisasi Komunitas Rumah Merah Putih Kota Bogor
d. Profil Komunitas Rumah Merah Putih
1. Kondisi geografis dan demografis
Dilihat dari segi kondisi geografisnya komunitas Rumah
Merah Putih terletak di dua tempat yaitu berlokasi di Kampung
Ciheuleut RT 04, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara di
seberang Universitas Pakuan (samping jembatan tol sejauh 500
meter) dan di aula Pasar Induk Warung Jambu (Belakang Plaza
Jambu Dua) Jl. Jend. A.Yani No.8, Tanah Sereal, Kecamata
Bogor Utara, Kota Bogor.
Dilihat dari segi demografisnya yang berfokus pada
keadaan anak asuh Rumah Merah Putih ditinjau dari jumlah
penduduk di wilayah kampung Ciheleut dan penduduk di sekitar
aula Pasar Induk Warung Jambu termasuk dalam kategori
Ketua
Novita Sari
Sekretaris
Naada Raachmawati
Bendahara
Aulia Anggita Sari
Konseptor
Program
Ratih Septiyanti
Konseptor
Program
Ismail Maqqi
Konseptor
Program
Andrie Efendi
Konseptor
Program
Nurul Pratiwi
Founder
Aulia Rizqi Nur Abidi & Indah Khoiriyah
Konseptor
Program
Amanda Yunita
50
penduduk yang cukup padat sebab banyak terdapat rumah-rumah
penduduk yang saling berdekatan dan mereka penduduk asli kota
Bogor, sehingga bahasa sehari-hari yang digunakan bahasa sunda.
Namun, ada beberapa sebagian kepala keluarga yang bertempat
tinggal di sekitar Pasar Induk Warung Jambu terkena
penggusuran lahan disebabkan karena perluasan lahan.
2. Kondisi Ekonomi dan Sosial Budaya
Kondisi ekonomi orang tua dari anak asuh komunitas
Rumah Merah Putih di Kampung Ciheleut sebagian besar bermata
pencaharian sebagai pemulung dan ada juga yang berwirausaha
yaitu membuka warung-warung kecil sedangkan di Pasar Induk
Warung Jambu sebagian besar bermata pencaharian sebagai
pedagang, yaitu menjual sayur dan salah satu anak asuh dari
Warung Jambu ada yang menjual kantong plastik untuk
membantu perekonomian keluarganya.
Kondisi sosial budaya anak asuh komunitas Rumah Merah
Putih mereka sangat menjunjung tinggi rasa solidaritas antar
sesama teman tidak memandang perbedaan suku,agama, ataupun
ras. Mereka juga memiliki kerja sama yang tinggi untuk
membantu antar sesama teman.
e. Hubungan Komunitas Rumah Merah Putih Dengan
Masyarakat
Komunitas Rumah Merah Putih memiliki relasi dengan ketua
RT di kampung Ciheleut apabila akan mengadakan acara-acara yang
berkaitan dengan lingkungan masyarakat seperti, pada saat hari raya
Idul Adha pemotongan hewan kurban di kebun yang berada dekat
rumah warga kampung Ciheleut. Warga di kampung Ciheleut dan
pihak pengurus Rumah Merah Putih bersama-sama memotong
51
hewan kurban yang diadakan dari pengurus Rumah Merah Putih
yang bekerja sama dengan lembaga yang bernama My Quran.
f. Hubungan Komunitas Rumah Merah Putih Dengan Lembaga
Lain
Komunitas Rumah Merah Putih memiliki relasi dengan
lembaga komunitas lain yang bekerja sama dalam hal perkumpulan
komunitas se- kota Bogor diantaranya :
1. Bogor Ngariung
Bogor Ngariung adalah sebuah wadah komunitas pegiat
gerakan di Bogor untuk saling bersinergi untuk kontribusi yang
maksimal. Dalam hal ini perkumpulan antar komunitas yang
berada di wilayah kota Bogor dapat di himpun melalui Bogor
ngariung ini. Salah satunya yaitu komunitas Rumah Merah Putih
yang menjalin kerja sama dengan komunitas ini, contohnya
pertemuan antar komunitas di kota Bogor yang diselenggarakan
oleh Bogor Ngariung. Tujuan diselenggarakannya pertemuan
antar komunitas ini adalah untuk menjalin keakraban antar
pengurus komunitas dan membuat komunitas di kota Bogor
menjadi lebi baik lagi.
2. My Qur’an
Dalam hal ini komunitas Rumah Merah Putih bekerja sama
dengan lembaga yang bernama My Qur’an pada hari raya Idul
Adha pada tahun 2015. Komunitas Rumah Merah Putih dan My
Qur’an menyelenggrakan pemotongan hewan kurban dan
diberikan kepada penduduk di sekitar kampung Ciheleut, kota
Bogor.
52
B. Deskripsi Data
1. Data Komunitas Rumah Merah Putih
Komunitas Rumah Merah Putih merupakan variabel X. Data
komunitas Rumah Merah Putih diperoleh dari pengisian angket oleh
responden sebanya 15 anak asuh. Jumlah skor hasil angket dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 5.1
Data Hasil Angket Komunitas Rumah Merah Putih
Responden
Skor Angket
1 27
2 31
3 28
4 33
5 31
6 26
7 32
8 36
9 29
10 34
11 32
12 27
13 35
14 35
15 30
Jumlah 466
Berdasarkan data di atas selanjutnya peneliti melakukan langkah-
langkah berikut:
a. Membuat tabel distribusi frekuensi
53
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu
menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang kelas
interval, untuk lebih jelas (perhitungan pada lampiran).
Tabel 5.2
Tabel Distribusi Frekuensi Komunitas Rumah Merah Putih
Berdasarkan tabel di atas, frekuensi kelas tertinggi variabel x
adalah pada interval kelas ke-2 dengan rentang 28 – 29 dengan
persentase 33.33%, sedangkan interval terendah berada pada interval
kelas ke-1 dengan rentang 36 – 37 dengan persentase 6.67%.
b. Membuat Grafik
Untuk mempermudah penafsiran data komunitas Rumah Merah
Putih, maka data digambarkan dalam grafik histogram sebagai
berikut:
Interval
kelas
BB BA Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
26 – 27 25.5 27.5 3 20%
28 – 29 27.5 29.5 2 13.33%
30 – 31 29.5 31.5 3 20%
32 – 33 31.5 33.5 3 20%
34 – 35 33.5 35.5 3 20%
36 – 37 35.5 37.5 1 6.67%
Total 15 100%
54
Grafik 5.1
Komunitas Rumah Merah Putih (Variabel X)
0
2
4
6
8
10
35‐37 38‐40 41‐43 44‐46 46‐49
Dari gambar grafik di atas dapat dilihat frekuensi tertinggi
berada pada interval 26-27, 30-31, 32-33, 34-35, frekuensi terendah
pada interval 36-37.
c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel X
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel X, maka terlebih
dahulu mencari nilai mean, varians dan simpangan baku. Selanjutnya
untuk lebih jelas proses perhitungan pada lampiran
Tabel 5.3
Tabel Means, Varians dan Simpangan Baku
Komunitas Rumah Merah Putih
Means Varians Simpangan Baku
31.067 10.2 3.19
Setelah nilai means dan simpangan baku didapatkan maka
langkah selanjutnya adalah:
1) Menentukan rentang untuk kategori sedang diperoleh dengan cara
( X - S) sampai ( X + S). Jadi untuk kategori sedang rentang
nilainya adalah 27,877 – 34,257 .
55
2) Menentukan rentang untuk kategori nilai tinggi yaitu skor yang
berada diatas 34,257 sampai dengan skor tertinggi variabel X yaitu
36 jadi rentang nilai untuk kategori tinggi yaitu 34,257 - 36.
3) Menentukan rentang untuk kategori nilai rendah yaitu dengan
menentukan skor yang berada di bawah 27,877 sampai dengan skor
terendah variabel X yaitu 26. Dengan demikian rentang nilai untuk
kategori rendah berada diantara 26 sampai dengan 27,877 Untuk
lebih jelasnya akan diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 5.4
Interpretasi Kategori Komunitas Rumah Merah Putih
Interval Frekuensi Persentase Kategori
26 – 27,877 3 20% Rendah
27,877 – 34,257 9 60% Sedang
34,257 – 36 3 20% Tinggi
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa skor
angket variabel komunitas Rumah Merah Putih berkategori sedang,
tidak terlalu tinggi dan dapat dikendalikan.
2. Data Bakat dan Minat Anak Jalanan
Jumlah skor hasil angket dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.5
Data Hasil Angket Bakat dan Minat Anak Jalanan
Responden
Skor Angket
1 34 2 42 3 38 4 45 5 41
56
6 31 7 44 8 47 9 39 10 46 11 43 12 36 13 46 14 46 15 40
Jumlah 618
Berdasarkan data di atas selanjutnya peneliti melakukan
langkah-langkah berikut:
a. Membuat tabel distribusi frekuensi
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu
menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang
kelas interval, untuk lebih jelas (perhitungan pada lampiran).
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi terlebih dahulu
menentukan rentang, banyak kelas, dan menentukan panjang
kelas interval, untuk lebih jelas (perhitungan pada lampiran).
Tabel 5.6
Tabel Distribusi Frekuensi Bakat dan Minat
Anak Jalanan
B
e
r
d
Interval
kelas
BB BA Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
31 – 33 30.5 33.5 1 6.67%
34 – 36 33.5 36.5 2 13.33%
37 – 39 36.5 39.5 2 13.33%
40 – 42 39.5 42.5 3 20%
43 – 45 42.5 45.5 3 20%
46 – 48 45.5 48.5 4 26.67%
Total 15 100%
57
Berdasarkan tabel di atas, frekuensi kelas tertinggi
variabel y adalah pada interval kelas ke-6 dengan rentang 46-
48 dengan persentase 26.67%, sedangkan interval terendah
berada pada interval kelas ke-1 dengan rentang 31-33 dengan
persentase 6.67%.
b. Membuat Grafik
Untuk mempermudah penafsiran data Bakat dan minat
anak asuh, maka data digambarkan dalam grafik histogram
sebagai berikut:
Grafik 5.2
Bakat dan Minat Anak Jalanan (Variabel Y)
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
31‐33 34‐36 37‐39 40‐42 43‐45 46‐48
Dari gambar grafik di atas dapat dilihat frekuensi
tertinggi berada pada interval 46-48, frekuensi terendah pada
interval 31-33.
c. Menentukan Kategori Tinggi Rendahnya Variabel Y
Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel Y, maka
terlebih dahulu mencari nilai mean, varians dan simpangan
baku. Selanjutnya untuk lebih jelas proses perhitungan pada
lampiran
58
Tabel 5.7
Tabel Means, Varians dan Simpangan Baku
Bakat dan Minat Anak Jalanan
Means Varians Simpangan Baku
41.2 23.4 4.83
Setelah nilai means dan simpangan baku didapatkan maka
langkah selanjutnya adalah:
1) Menentukan rentang untuk kategori sedang diperoleh
dengan cara (Y - S) sampai (Y + S). Jadi untuk kategori
sedang rentang nilainya adalah 36.37 – 46.03.
2) Menentukan rentang untuk kategori nilai tinggi yaitu skor
yang berada diatas 46.03 sampai dengan skor tertinggi
variabel Y yaitu 47 jadi rentang nilai untuk kategori tinggi
yaitu 46.03 – 47.
3) Menentukan rentang untuk kategori nilai rendah yaitu
dengan menentukan skor yang berada di bawah 36.37
sampai dengan skor terendah variabel Y yaitu 31. Dengan
demikian rentang nilai untuk kategori rendah berada diantara
31 – 36.37.
Untuk lebih jelasnya akan diinterpretasikan sebagai berikut:
Tabel 5.8
Interpretasi Kategori Bakat dan Minat Anak Jalanan
Interval Frekuensi Persentase Kategori
31 – 36.37 3 20% Rendah
36.37 – 46.03 8 53.33% Sedang
46.03 – 47 4 26.67% Tinggi
59
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa skor
angket variabel bakat dan minat anak jalanan berkategori sedang,
tidak terlalu tinggi dan dapat dikendalikan.
C. Perhitungan Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Perhitungan validitas dibantu dengan menggunakan SPSS 20 for
windows. Setelah diperoleh harga 1xir pada taraf α = 5%, jika )1(xir >
,tabelr = 0,215, maka soal dikatakan valid.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian pengaruh komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan
minat anak jalanan sebanyak 20 pertanyaan yang diperoleh 12 butir soal
valid dan 8 butir soal tidak valid yaitu nomor 1,7,8,9,12,14,15, dan 18.
Untuk lebih jelasnya rangkuman perhitungan terdapat pada lampiran.
2. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS
for Windows untuk perhitungan uji reliabilitas. Kriterianya adalah jika
harga Alpha sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel,
sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil 0,600 berarti tidak reliabel.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa instrumen pengaruh
komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalan
menunjukan koefisien Alpha sebesar 0,869 termasuk dalam kategori
sangat kuat maka dapat dikatakan reliabel. Untuk lebih jelasnya
rangkuman perhitungan terdapat pada lampiran.
D. Uji Prasyarat Analisis Data
Setelah Setelah data dideskripsikan, kemudian peneliti melakukan
perhitungan analisis data, hasil analisis data dilakukan dengan perhitungan
statistik, yaitu uji median (median test).
60
1. Uji Median
Pengujian median variabel dilakukan untuk menguji apakah galat
taksir Y atas X mempunyai perbedaan atau tidak. Pengujian median galat
taksiran Y atas X dilakukan dengan Uji Median pada taraf signifikan (α =
0,05) untuk sampel sebanyak 15 responden dengan kriteria pengujian sama
(tidak memiliki perbedaan) apabila x2 < x2 α ; d.b.1 dan jika sebaliknya
maka galat taksiran Y atas X tidak sama (memiliki perbedaan).
Dari hasil perhitungan Uji Median menyimpulkan bahwa median
dari komunitas Rumah Merah Putih tidak mempunyai perbedaan dengan
bakat dan minat anak jalanan karena X2 sebesar 0 sedangkan x2 α ; d.b.1
sebesar 3,841 karena nilai X2 < x2 α ; d.b.1.
Maka H0 diterima dan disimpulkan median dari komunitas Rumah
Merah Putih tidak mempunyai perbedaan dengan bakat dan minat anak
jalanan. Untuk lebih jelasnya perhitungan terdapat pada lampiran.
E. Uji Hipotesis
1. Teknik Korelasi Tata Jenjang
Seperti yang penulis ungkapkan bahwa penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah variabel X yaitu komunitas Rumah Merah Putih
dan variabel Y bakat dan minat anak jalanan terdapat hubungan yang
positif atau tidak. Untuk itu perlu adanya pengujian hipotesis koefisien
korelasi, untuk melakukan pengujian hipotesis korelasi digunakan rumus
koefisien korelasi jenjang Spearman yaitu:
ρ = 1 - 1
62
2
NN
D
Keterangan:
ρ = Angka indeks korelasi tata jenjang
6&1 = Bilangan konstan (tidak boleh diubah-ubah)
D = Difference, yaitu perbedaan antara urutan skor pada
variabel pertama
N = Number of Cases, dalam hal ini adalah banyaknya
pasangan yang sedang dicari korelasiny
61
Tabel 5.9
Indeks Korelasi antara Komunitas Rumah Merah Putih dengan Bakat
dan Minat Anak Jalanan
No
Res
Skor Variabel Rank
D = R1-
R2 D2
Komunitas
Rumah
Merah Putih
(X)
Bakat dan Minat
Anak Jalanan
(Y)
R1 R2
1 27 34 2,5 2 0,5 0,25
2 31 42 7,5 8 -0,5 0,25
3 28 38 4 4 0 0
4 33 45 11 11 0 0
5 31 41 7,5 7 0,5 0,25
6 26 31 1 1 0 0
7 32 44 9,5 10 -0,5 0,25
8 36 47 15 14,5 0,5 0,25
9 29 39 5 5 0 0
10 34 46 12 12,5 -0,5 0,25
11 32 43 9,5 9 0,5 0,25
12 27 36 2,5 3 -0,5 0,25
13 35 46 13,5 12,5 1 1
14 35 46 13,5 14,5 -1 1
15 30 40 6 6 0 0
Total 466 618 - - ∑D= 0 ∑D2 = 4,00
Berdasarkan data pada tabel di atas maka selanjutnya dilakukan uji
hipotesis sebagai berikut:
ρ = 1 - 1
62
2
NN
D = 1- 122515
00,46
X
= 1- 3360
24 = 1 – 0,007 = 0,993
62
2. Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi Tata Jenjang
Dengan df sebesar 15, diperoleh Rhotabel pada taraf signifikansi 0,05
sebesar 0,521; sedangkan pada taraf signifikansi 0,01 Rhotabel diperoleh
sebesar 0,654.
Dengan demikian Rho yang diperoleh dalam perhitungan:
ρhitung = 0,933 > ρtabel 0,521 dan 0,654 diputuskan H0 ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh positif antara Komunitas Rumah Merah
Putih dalam mengebangkan bakat dan minat anak jalanan di Kampung
Ciheleut Bogor Jawa Barat.
F. Pembahasan Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap founder dan ketua komunitas Rumah
Merah Putih. Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan penyebaran angket
kepada anak asuh komunitas Rumah Merah Putih, berikut hasil wawancara
dengan founder dan ketua Komunitas Rumah Merah Putih secara
komprehensif:
Anak jalanan penting sekali mempunya skill yang sesuai dengan bakat
dan minat yang mereka punya. Sebenarnya lebih kearah minat ya, kalau bakat
bisa dididik dan dilatih secara rutin asalkan minat dari masing-masing anak
untuk belajar ada. Karena anak-anak jalanan ada yang merasa kalau sekolah
formal tidak menyenangkan atau tidak bisa mengikuti mata pelajarannya,
maka untuk itulah fokus RMP ke pengembangan minat bakat mereka sebagai
cara lain bagi mereka agar sukses dikemudian hari dengan minatnya yang
diasah. Mereka bisa berkarya sesuai dengan potensi yang mereka miliki,
minatnya yang tersalurkan atau mungkin sukses dengan bakat terpendamnya.
Pendidikan bagi anak tidak hanya pada pendidikan formal, tapi juga dari
pendidikan non formal. Anak-anak terutama anak-anak jalanan sangat penting
dibekali dengan pendidikan minat dan bakat. Hal ini akan membantu mereka
mengasah bakat dan minat mereka, terutama yang masih terpendam.
Harapannya, bakat dan minat yang diasah sedari dini dapat digunakan anak-
63
anak jalanan untuk mencari rezeki, sehingga mereka tidak lagi harus turun ke
jalan dalam mencari uang.
Apabila bakat dan minat mereka dapat tersalurkan dengan baik dan
mereka bersungguh sungguh mengikuti kelas minat bakat yang diadakan di
Rumah Merah Putih, maka dari situlah perekonomian mereka dapat terbantu
lewat keahlian-keahlian yang mereka punya. Misal, seperti pada kelas
keterampilan, mereka dapat menjual hasil-hasil keterampilan salah satunya
seperti souvenir gantungan kunci yang diajarkan oleh kakak tentor kelas
keterampilan. Mereka diperbolehkan menjual hasil karyanya untuk membantu
pereokonomian keluarganya masing-masing.
Banyak hal yang dapat membantu perekonomian para anak jalanan untuk
keluarganya seperti yang dikemukakan oleh ketua komunitas Rumah Merah
Putih yang penulis wawancarai, yaitu mereka dapat menjualkan hasil
karyanya di kelas keterampilan sehingga meraka tidak lagi turun kejalan
untuk mencari uang dengan cara memulung dan mengamen selain itu bakat
dan minat mereka dapat di arahkan dan disalurkan sebagaimana bakat yang
mereka punya masing-masing.
Miris melihatnya apabila bakat terpendam yang mereka punya tidak
dapat dikembangkan dengan baik. Sebenarnya dari bakat itulah biasanya
seseorang dapat menjadi lebih baik terutama apabila bakat mereka dapat
membantu perekonomian keluarga dari kalangan anak jalanan. Sehingga
diharapkan dengan mengikuti program kelas minat bakat di Rumah Merah
Putih ini dapat menanamkan rasa semangat dan kesungguhan mereka (anak
jalanan) untuk mengekspresikan bakat yang mereka punya.
Bakat dan minat memang saling berkaitan satu sama lain. Istilah minat
juga sangat terkait dengan motivasi, apabila minat seseorang terdorong
dengan kemauan yang baik maka munculah bakat yang terpendam khususnya
bakat dan minat anak jalanan.
Kesimpulan dari wawancara ini bahwa adanya komunitas Rumah Merah
Putih ini memberi harapan kepada anak jalanan khususnya dibidang bakat dan
minat untuk menyalurkan bakat mereka sesuai bidang kemampuannya
masing-masing agar dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain.
64
G. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, tetapi
masih memiliki keterbatasan antara lain:
1. Peneliti memilih sampel yang berusia 11-15 tahun namun hal ini belum
menggambarkan kemampuan anak asuh seutuhnya.
2. Peneliti tidak memilih sampel yang berusia dibawah 11 tahun karena
dikhawatirkan belum mampu memahami langkah-langkah pengisian
angket.
3. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat pengaruh, dan
memiliki persentasi sebesar 93,3%, tetapi masih terdapat pengaruh sebesar
6,7% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal ini
menunjukkan bahwa dua variabel yang diteliti belum dapat menjelaskan
secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi bakat dan
minat anak jalanan.
4. Meskipun terdapat asumsi bahwa dengan digunakannya angket dan
wawancara sebagai teknik pengumpulan data maka responden diharapkan
akan memberikan jawaban yang sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya
untuk mengetahui faktor tersebut dapat mempengaruhi bakat dan minat
anak jalanan tentang komunitas Rumah Merah Putih, tetapi pada
kenyataannya masih banyak faktor lain yang tidak diteliti dapat
mempengaruhi bakat dan minat anak jalanan tentang komunitas Rumah
Merah Putih.
65
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Terdapat pengaruh positif dan signifikan komunitas Rumah Merah
Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan di Kampung Ciheleut Bogor
Jawa Barat. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi di dapat ρhitung
sebesar 0,933, ρtabel sebesar df 0,05 yaitu 0,521 dan 0,01 yaitu 0,654 maka
ρhitung 0,933 > ρtabel 0,521 dan 0,654 dan dari uji median didapatkan hasil X2
sebesar 0 sedangkan x2 α ; d.b.1 sebesar 3,841 maka X2 0 < x2 α ; d.b.1.
3,841 dengan N= 15. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi (positif)
komunitas Rumah Merah Putih terhadap bakat dan minat anak jalanan maka
akan semakin baik pula hasil dari pengembangan bakat anak asuh di Rumah
Merah Putih untuk di apresiasikan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Pengurus Rumah Merah Putih
Sebagai pengurus Rumah Merah Putih hendaknya memberikan
program-program kerja yang lebih baik lagi dalam meningkatkan
pendidikan anak jalanan yang berbasis pada bakat dan minat anak jalanan.
Karena tanpa adanya kepengurusan yang baik maka program dari Rumah
Merah Putih ini tidak dapat berjalan dengan sesuai harapan.
2. Pengajar (Tentor) Kelas Minat Bakat
Sebagai pengajar (tentor) kelas bakat dan minat hendaknya dapat
memberikan motivasi, semangat, dan nasehat-nasehat yang positif untuk
anak asuh Rumah Merah Putih, agar mereka merasa punya percaya diri
bahwa mereka bisa mengembangkan bakat dan minatnya dengan baik.
66
3. Orang Tua
Hendaknya orang tua memberikan motivasi kepada anaknya agar
bakat dan minat anaknya dapat dikembangkan dan diapresiasikan dengan
baik.
4. Komunitas Rumah Merah Putih
Komunitas Rumah Merah Putih sebaiknya lebih memperhatikan lagi
apa yang menjadi kebutuhan anak asuhnya dalam pembelajaran di kelas
bakat dan minat, agar anak asuh dapat lebih termotivasi lagi dalam
mengembangkan bakatnya dengan baik.
5. Lembaga Kementrian Sosial
Seharusnya lembaga kementrian sosial lebih memperhatikan lagi
kondisi sosial khususnya bagi anak jalanan agar mereka dapat merasakan
kehidupan sosial yang lebih baik.
67
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011.
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikolog: Suatu Pengantar,
Jakarta: Prenada Media, 2004.
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.
Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka
Setia, 1998.
Anas Sudjono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005.
Armai Arief, Artikel, Upaya Pemberdayaan Anak Jalanan.
A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran, Jakarta: Rieneka
Cipta, 1991.
Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak, Jakarta: Kencana, 2010.
Conny Semiawan, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, Jakarta: Gramedia,
1997.
Departemen Sosial RI Direktorat Jendral Pelayanan dan Rehabilitas Sosial
Direktorat, Petunjuk Teknis Pelayanan Sosial Anak Terlantar di Luar Panti,
Jakarta: DEPSOS Direktorat Bina Pelayanan Sosial Anak, 2005.
Djaali, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga, 1978.
Ety Rochaety. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis Aplikasi SPSS, Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2009.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2001.
Singgih D.Gunarsa dan Yulia Singgih D.Gunarsa, Psikolog praktis: anak, remaja,
dan keluarga, Jakarta: Gunung Mulia, 1991.
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002.
Stephen P. Robbins, Alih bahasa: Jusuf Udaya, TEORI ORGANISASI Struktur,
Desain & Aplikasi, Jakarta: Arcan, 1994.
68
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2015.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
UURI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1
Bandung Citra Umbara, 2006.
UURI No. 17 Tahun 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan Pasal 1 Ayat 1
Bandung: Citra Umbara, 2006.
Utami Munandar, BUNGA RAMPAI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PRIBADI
dari bayi sampai lanjut usia, Jakarta: UI-Press, 2001.
Utomo Tri, Disertasi, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA
PROGRAM STUDI PJKR DALAM MEMILIH MATAKULIAH OLAH RAGA
PILIHAN BOLATANGAN, Doctoral dissertation, UNY, 2015.
Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Media Elektronik
http://www.apakabardunia.com/2013/05/10-komunitas-yang-mendidik-indonesia.
Diakses pada tanggal 19 Juni 2016 pukul 21.41 WIB
www.komunitasrumahmerahputih.org Diakses pada tanggal 19 Juni 2016 pukul 22.37
WIB
http://.lpminstitut.com/2015/04/pendidikan-bagi-si-malang.htmlDi akses pada
tanggal 28 Juni 2016 pukul 21.41 WIB
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Komunitas Di akses pada tanggal 11 Oktober
2015 pukul 22.43 WIB
www.ilmupsikologi.com/2016/03/konsep.bakat.dan.perkembangan.pengukuran.te
s.bakat.html?m=1 Diakses pada tanggal 18 Agustus 2016 pukul 14.13WIB
www.caksandi.com/pengertian-anak-jalanan-dari-para-ahli-secara-garis-besar-/
diakses pada tanggal 10 Oktober 2015 pukul 22.21 WIB
69
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
Angket/Kuesioner Penelitian Skripsi
Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih Terhadap Bakat dan Minat Anak Jalan di Kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat
Nama :
Umur :
PETUNJUK PENGISIAN ANGKET 1. Angket ini dibuat tanpa tujuan apapun kecuali hanya untuk kegiatan penelitian skripsi
sebagai tugas akhir perkuliahan dalam rangka meraih gelar sarjana S1. 2. Angket ini berisi tentang pertanyaan yang memiliki beberapa pilihan jawaban. Sebelum
anda mengisi pahami terlebih dahulu pertanyaan dengan baik dan benar. 3. Berlah tanda cheklist () pada kolom yang tersedia dengan memilih salah satu pilihan SS
(Sangat Setuju), S (Setuju), R (Ragu), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). 4. Keseriusan dan kejujuran anda dalam menjawab pernyataan akan membantu peneliti
mendapatkan data yang akurat dan merupakan bantuan yang taak ternilai bagi peneliti. 5. Kategori responden adalah anak komunitas Rumah Merah Putih yang mengikuti kelas
minat dan bakat di kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Saya sangat senang dengan adanya komunitas Rumah
Merah Putih
2. Saya sangat senang menjadi anak asuh di komunitas
Rumah Merah Putih
3. Pengajar dan kakak-kakak di komunitas Rumah Merah
Putih baik hati dan penyayang
4. Keluarga saya sangat mendukung saya, saya menjadi
anak asuh komunitas Rumah Merah Putih
5. Saya mempunyai banyak teman baru di komunitas
Rumah Merah Putih
6. Saya mengikuti Program kegiatan di Rumah Merah
Putih dengan senang hati
7. Program kegiatan di Rumah Merah Putih sangat
bermanfaat bagi saya
8. Pengetahuan saya bertambah dengan adanya ilmu yang
diberikan di komunitas Rumah Merah Putih
9. Program kegiatan Rumah Merah Putih memberikan hal
yang positif untuk diri saya
10. Saya bosan dengan kegiatan yang ada di Rumah Merah
Putih
11. Saya senang mengikuti kelas minat bakat di Rumah
Merah Putih
12. Materi yang diajarkan kakak-kakak pada kelas minat
bakat bermanfaat bagi saya.
13. Dengan adanya kelas minat bakat ini, bakat saya jadi
dapat dikembangkan
14. Saya senang jika kelas minat bakat waktunya di tambah
lebih lama lagi
15. Saya merasa nyaman mengikuti kelas minat bakat
16. Kelas minat bakat di Rumah Merah Putih membuat saya
merasa bosan
17. Kelas minat bakat di Rumah Merah Putih membuat saya
merasa lelah
18. Kelas minat bakat sering libur karena kakak tentor
berhalangan hadir
19. Saya tidak mengerti jika kakak tentor sedang mengajar
pada kelas minat bakat
20. Kakak tentor kelas minat bakat galak-galak
TERIMA KASIH ☺☺☺
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA FOUNDER KOMUNITAS
RUMAH MERAH PUTIH
Hari/ tanggal : Sabtu, 1 Oktober 2016
Pukul : 16.10 WIB
Yang diwawancarai : Indah Khoiriyah
Tempat : Kelas minat bakat Kampung Ciheleut
1. Latar belakang pendidkan founder komunitas RMP Bogor Jawa Barat?
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2008-2012), Program Studi Kimia, Fakultas
Sains dan Teknologi.
Sekolah Menengah Analis Kimia Bogor (SMAKBo), Jurusan Analis Kimia (2004-
2008)
2. Sejarah/latar belakang berdirinya komunitas Rumah Merah Putih Bogor Jawa Barat?
RMP awal didirikan oleh saya dan Aulia Rizqi Nur Abidi atas dasar keprihatinan
terhadap pendidikan yang tidak merata pada anak-anak Indonesia, terutama anak-anak
jalanan. Banyak sekali anak-anak (di Bogor) bekerja di jalan sehingga pendidikan
mereka menjadi terbengkalai. Sebagian diantara mereka turun ke jalan karena faktor
ekonomi, sedangkan sebagian lagi karena mereka sudah ada di zona lanjut setelah
zona butuh uang, yaitu zona aman dan nyaman. Menurut mereka yang merasa sudah
ada di zona aman dan nyaman, mereka menganggap dalam keadaan mereka yang
seperti itu saja (tidak sekolah) mereka sudah mendapatkan banyak uang dari bekerja
di jalan. Hal ini yang menyebabkan pendidikan menjadi hal yang tidak penting lagi
bagi sebagian diantaranya, tidak hanya anak-anaknya, namun juga orang tua mereka.
Kami (saya dan Aulia) mencoba memenuhi hak anak-anak pekerja jalanan yang tidak
terisi, yaitu pendidikan. Sedikit demi sedikit memberikan pengertian bahwa
pendidikan itu sangat penting bagi anak-anak. Sedikit demi sedikit menanamkan
mindset bahwa pendidikan tidak hanya berhak dinikmati oleh anak-anak dari kalangan
yang memiliki uang, tapi oleh seluruh anak Indonesia.
3. Visi dan misi komunitas Rumah Merah Putih Bogor Jawa Barat sebagai lembaga non
formal?
Visi
Menjadi komunitas yang peduli terhadap pendidikan anak jalanan dan marjinal
berbasis pengembangan minat dan bakat
Misi
‐ Membangun gerakan peduli pendidikan
‐ Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi pendidikan anak
‐ Mendukung pendidikan formal dan non formal anak jalanan dan marjinal
‐ Menumbuhan semangat dan motivasi anak dalam belajar
‐ Mengembangan potensi anak didik RMP melalui pemberian pendidikan
berdasarkan minat dan bakat masing-masing anak
4. Langkah kongkrit pihak pengurus RMP untuk merealisasikan visi dan misi tersebut?
‐ Membentuk kelompok belajar di daerah yang sebagian besar penduduknya
merupakan masyarakat marjinal dan bekerja di jalan.
‐ Mendatangkan tentor/pengajar-pengajar yang ahli dibidangnya (sesuai dengan
kurikulum bidang di RMP), dengan terlebih dahulu mengelompokkan adik
didik sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing
‐ Memberikan dan menyediakan fasilitas belajar bagi adik didik RMP untuk
menunjang proses belajar dan penggalian minat bakat masing-masing
‐ Mengikutsertakan adik didik untuk mengikuti event-event yang berkaitan
dengan kelas minat bakat, untuk melatih bakat serta percaya diri mereka
5. Mengapa wilayah Bogor yang dijadikan tempat berdirinya komunitas Rumah Merah
Putih?
Bogor merupakan salah satu wilayah dengan jumlah anak jalanan yang tidak sedikit.
Pada tahun 2012, angka anak jalanan di wilayah Kota Bogor sudah mencapai 310
anak (Disnakersostrans Bogor). Selain itu pada saat berdiri kami berdomisili di
Bogor, sehingga akan memudahkan kami dalam melakukan kegiatan di RMP.
6. Bagaimana kepemilihan keanggotaan Komunitas Rumah Merah Putih?
Setiap tahunnya RMP melakukan regenerasi kepengurusan. Pengurus inti kami pilih
dari volunteer lama yang sudah melakukan tugas volunteernya selama minimal 3
bulan secara berkesinambungan. Selain itu kami juga mengadakan rekrutmen secara
terbuka untuk memebrikan kesempatan kepada pemuda-pemudi lainnya yang ingin
turut berkontribusi secara serius. Proses rekrutmen terdiri dari proses seleksi CV,
wawancara, dan magang.
7. Bagaimana cara menjadi bagian dari anggota (volunteer) komunitas RMP?
Untuk menjadi volunteer lepas, bisa datang setiap kelas berlangsung dengan terlebih
dahulu mengkonfirmasikan kedatangannya ke pengurus RMP. Untuk menjadi anggota
volunteer tetap RMP yaitu melalui proses rekrutmen yang diadakan oleh RMP.
8. Pendapat ibu mengenai bakat dan minat bagi anak jalanan?
Pendidikan bagi anak tidak hanya pada pendidikan formal, tapi juga dari pendidikan
non formal. Anak-anak terutama anak-anak jalanan sangat penting dibekali dengan
pendidikan minat dan bakat. Hal ini akan membantu mereka mengasah bakat dan
minat mereka, terutama yang masih terpendam. Harapannya, bakat dan minat yang
diasah sedari dini dapat digunakan anak-anak jalanan untuk mencari rezeki, sehingga
mereka tidak lagi harus turun ke jalan dalam mencari uang.
9. Bagaimana meningkatkan bakat dan minat bagi anak jalanan di kampong Ciheuleut
Bogor?
Menggali potensi mereka, ada di bidag apa dengan cara wawancara dan mengikuti
pra-kelas yang didampingi dan dinilai langsung oleh tentor, sehingga bisa terlihat
mereka memiliki bakat dan minat dalam bidang apa. Selain itu, dengan mengikuti
kelas bakat dan minat secara berkelanjutan, akan terus mengasah bakat dan minat
mereka. Tidak hanya sampai pada pemberian materi dan pelatihan di dalam kelas,
percaya diri mereka juga harus terus diasah untuk menumbuhkan keyakinan dan
percaya diri yang tinggi dalam diri mereka dengan cara mengikuti berbagai pameran.
10. Pengaruh RMP dengan bakat dan minat yang mereka punya?
Ada. Beberapa anak sudah mulai menunjukkan bakat mereka pada bidang yang
mereka minati, contoh pada kelas keterampilan. Hal ini jika terus diasah maka akan
membantu mereka untuk terus bereksplorasi menggali bakat mereka.
Lampiran 3
Rangkuman Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas
No Item r hitung r tabel Kesimpulan
1 0.315 0.361 Tidak Valid
2 0.686 0.361 Valid
3 0.869 0.361 Valid
4 0.692 0.361 Valid
5 0.774 0.361 Valid
6 0.627 0.361 Valid
7 0.104 0.361 Tidak Valid
8 0.116 0.361 Tidak Valid
9 0.122 0.361 Tidak Valid
10 0.540 0.361 Valid
11 0.608 0.361 Valid
12 0.275 0.361 Tidak Valid
13 0.612 0.361 Valid
14 0.418 0.361 Tidak Valid
15 0.226 0.361 Tidak Valid
16 0.854 0.361 Valid
17 0.912 0.361 Valid
18 0.254 0.361 Tidak Valid
19 0.738 0.361 Valid
20 0.744 0.361 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,869 20
Lampiran 4
Data Mentah Hasil Skor Angket Variabel X
(Komunitas Rumah Merah Putih)
No.
Resp
No. Butir angket Skor
angket1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 3 3 2 2 2 3 4 4 3 1 27
2 2 4 2 3 3 4 4 4 3 2 31
3 3 4 3 2 1 3 3 4 4 1 28
4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 1 33
5 3 3 3 4 4 3 4 3 3 1 31
6 3 3 2 2 2 3 4 3 3 1 26
7 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 32
8 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 36
9 2 4 2 3 3 3 4 4 3 1 29
10 4 4 4 3 4 4 4 3 2 2 34
11 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 32
12 3 3 2 2 2 3 4 4 2 2 27
13 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 35
14 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 35
15 2 4 3 4 3 4 3 3 2 2 30
Lampiran 5
Data Mentah Hasil Skor Angket Variabel Y
(Bakat dan Minat Anak Jalanan)
No.
Resp
No. Butir angket Skor
angket1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 5 5 4 5 4 1 1 5 2 2 34
2 5 5 5 5 5 3 3 4 4 3 42
3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 1 38
4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 45
5 5 5 4 5 4 2 3 5 4 4 41
6 4 4 4 4 5 2 2 2 2 2 31
7 5 5 5 5 5 4 3 3 5 4 44
8 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 47
9 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 39
10 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 46
11 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 43
12 4 5 5 3 5 2 2 3 4 3 36
13 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 46
14 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 46
15 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 40
Lampiran 6
Tabulasi Data Pokok
No.Res Komunitas Rumah
Merah Putih (X)
Bakat dan Minat
(Y)
1 27 34
2 31 42
3 28 38
4 33 45
5 31 41
6 26 31
7 32 44
8 36 47
9 29 39
10 34 46
11 32 43
12 27 36
13 35 46
14 35 46
15 30 40
Lampiran 7
Langkah-Langkah Membuat Tabel Distribusi Variabel X
(Komunitas Rumah Merah Putih)
No Tahap Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
1 Menentukan rentang Data terbesar – data terkecil
= 36 – 26
= 10
2 Menentukan banyak
kelas
= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,88
= 4,88 5 (dibulatkan)
3 Menentukan panjang
kelas interval
= rentang
Banyak kelas
= 5
10
= 2
4 Membuat tabel distribusi frekuensi
Interval kelas BB BA Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
26 – 26 25,5 27,5 3 20%
28 – 29 27,5 29,5 2 13,33%
30 – 31 29,5 31,5 3 20%
32 – 33 31,5 33,5 3 20%
34 - 35 33,5 35,5 3 20%
36 - 37 35,5 37,5 1 6,67%
Jumlah 15 100%
Lampiran 8
Langkah-Langkah Membuat Tabel Distribusi Variabel Y
(Bakat dan Minat Anak Jalanan)
No Tahap Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
1 Menentukan rentang Data terbesar – data terkecil
= 47 – 31
= 16
2 Menentukan banyak
kelas
= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 15
= 1 + 3,88
= 4,88 5 (dibulatkan)
3 Menentukan panjang
kelas interval
= rentang
Banyak kelas
= 5
16
= 3,2 3 (dibulatkan)
4 Membuat tabel distribusi frekuensi
Interval kelas BB BA Frekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
31 – 33 30,5 33,5 1 6,67%
34 – 36 33,5 36,5 2 13,33%
37 – 39 36,5 39,5 2 13,33%
40 – 42 39,5 42,5 3 20%
43 – 45 42,5 45,5 3 20%
46 – 48 45,5 48,5 4 26,67%
Jumlah 15 100%
Lampiran 9
Perhitungan Uji Median
Diketahui variabel X dan Y masing-masing berjumlah 15. Jadi overall median (median
dari kombinasi X dan Y) = 30. Kemudian dapat dibuat tabel sebagai berikut:
Frekuensi Upah X Y Jumlah
Di atas overall median
Di bawah overall median
8 a
7 c
8 b
7d
24
6
Jumlah 15 15 30
Dengan menggunakan rumus uji median diperoleh:
X2 =
87.78.87.78
2
307.78.830
2
=
15.15.15.15
154964302
= 50625
0.30
= 0
Nilai kritis X2 pada α = 5% = 0,05 dengan derajat bebas = 1 adalah 3,841
Kriteria keputusan pengujian:
H0 diterima 0 < 3,841
Dapat disimpulkan bahwa median dari komunitas Rumah Merah Putih tidak
mempunyai perbedaan (sama) dengan bakat dan minat anak jalanan.
Lampiran 10
Perhitungan Korelasi Tata Jenjang
Dari data tersebut koefisien korelasi jenjang Spearman dapat dihitung dengan:
ρ = 1 - 1
62
2
NN
D = 1- 122515
00,46
X
= 1- 3360
24 = 1 – 0,007 = 0,993
Dengan df sebesar 15, diperoleh Rhotabel pada taraf signifikansi 5% sebesar
0,521; sedangkan pada taraf signifikansi 1% Rhotabel diperoleh sebesar 0,654.
Dengan demikian Rho yang diperoleh dalam perhitungan:
ρ = 0,933 > ρtabel 0,521 dan 0,654 diputuskan H0 ditolak Ha diterima
Berarti ada korelasi positif yang signifikansi antara Variabel X yaitu
Komunitas Rumah Merah Putih dan Variabel Y yaitu bakat dan minat anak jalanan.
No Res Skor Variabel Rank D = R1‐R2 D2
Komunitas
Rumah
Merah Putih
(X)
Bakat dan
Minat Anak
Jalanan
(Y)
R1 R2
1 27 34 2,5 2 0,5 0,25
2 31 42 7,5 8 ‐0,5 0,25
3 28 38 4 4 0 0
4 33 45 11 11 0 0
5 31 41 7,5 7 0,5 0,25
6 26 31 1 1 0 0
7 32 44 9,5 10 ‐0,5 0,25
8 36 47 15 14,5 0,5 0,25
9 29 39 5 5 0 0
10 34 46 12 12,5 ‐0,5 0,25
11 32 43 9,5 9 0,5 0,25
12 27 36 2,5 3 ‐0,5 0,25
13 35 46 13,5 12,5 1 1
14 35 46 13,5 14,5 ‐1 1
15 30 40 6 6 0 0
Total 466 618 ‐ ‐ ∑D= 0 ∑D2 = 4,00
Lampiran 11
Tabel Korelasi Tata Jenjang (Nilai Rho)
L a'rqican 12
Lembar Uji Referensi
Nama : Nuru Pratiwi
NIM :1112015000063
Jurusan : Pendidikan IPS/ Sosiologi - Antropologi
Judul :"Pengaruh Komunitas Rumah Merah Putih
Terhadap Bakat dan Minat Anak Jalanan di
Kampung Ciheleut Bogor Jawa Barat".
Dosen Pembimbing I : Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA
Dosen Pembimbing II : Syaripulloh, M.Si
No Sumber Referensi Paraf
Pembimbing
I
Paraf
Pembimbing
II
BABI
1 Undang-Undang Republik IndonesiaNomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1
(Bandung: Citra Umbara, 2006). hal 1 l-72
つん Abdullah Idi, Sosiologi Pendidikan,
(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
2011),ha1.60. % グOD A. Tresna Sastrawijaya, Pengembangan
Program Pengaj aran, (Jakarta: Rineka
Cipta, 1991), hal.26.
Ltlu
4 Prof. Dr. S.C. Utami Munandar, BUNGARAMPAI PSIKOLOGIPERKEMBANGAN PRIBADI dari bayisampai lanjut ttsia, (Jakarta: UI-Press,2001) h. 103.
5. Undang-Undang Republik lndonesiaNomor 17 Tahun 2013 TentangOrganisasi Kemasyarakatan Pasal 1 Ayat1, Pasal 6, Pasal Pasal 10 ayat 1, Pasal 18
ayal l, Pasal 18 ayat 3
ダ
グ
6. Aulia Rizki Nur Abidi,二 αttr Bθ′α′物4g
KottνηJ′αS R笏〃αtt Merαカ
Pνガみ,w―。komunltasrulnahmerah4utih.
org
ρん
/
7 Arini Nur Fadilah,Pθ 4グJグJスη43αg, Si
M2′αtthわノ/。 1っminstitut.co耐 2015/04/っ
endidikan‐ba4-si―Inalangohtml″ ′
BAB Ⅱ
8. Wibowo, R3万′αtt Dα′α“ Orgα4おαsら
(Rttawali Pers:」 akarta,2014),hal.1 ル η9. Soejono Soekanto. Sosiologi Suatu
Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. 2002) hal. I29, 3, 4,″
/
グ10. Stephcn P. Robbins, Alih bahasa: Jusuf
Udaya, Lic., Ec, π ORI θR6ИA職4y
S′rッ膨ン4 Dθsα jη &ル ′′′初S,,(Jakarta:Arcan,
1994),hal.6.″ ′
Colllly Scmiawan, Pθ ″ψじた′√ Pθ″`′
ノ″メたα″
ズ刀αル Bθ″bα趨′,(Jakanal PT Gramcdia,
1997),hal.11-13,71″ /
つ4 Enung Fatilnah, Ps′ ス,′θg, Pctte“ bαttgαれ
″θrル“
bα4gακ Pcsθ′′αD′グJり,(Bandung:
CV Pustaka Sctia,2010),hal.34. /Singgih D.Gunarsa dan Yulia Singgih D.
Gunarsa, Psikolog praktis: unctk, renruju, dun
kehnrgo, (Jakarta: Gunuug Mr'rlia, 1991),
hal. 82
″ /14 Elizabetll B. Hurlock, Pι′たθttbα 4gα4
И4αん(Jakarta:Erlangga,1978),hal.114. ル /Tiln Penyttsun Kamus Pusat Bahasa
Dcpatcmen Pendidikan Nasional, Kaη 9夕s
Bαλαsα lηグθ4θs'α,(Jakarta: Balai Pustaka,
2008),hal.957/
グ
プ
16. Alisuf Sab五 , PsiなダοgJ PθηグJグ′肋η,
(Jakarta Pedoman 1lmu Jaya,2007),h」 .
84.ル ブ
17. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya,2001), hal. 136. ル /18. H.助 adi, Rjわ′磐ブ PθれグJグ′肋れ
,
(Jakarta:PT.Bumi Aksara,2008),hal.121. レ /
19. Abdul Rtthnan Shaleh dan NIuhbibAbdul Wahab, お :わ′θg」 勁α放
Pιηgα4″ろ (」akarta Prenada Media,
2004)hal.263. ″ ノ20. Utomo,T五 ,and Utomo T五 .FИKrOR
IZヽ石G ル任及″EAr6ИRUEr ttИ rMARAttS″
'4 PRθGM″ Srし:DI PJKR
】 L4ゴИ ¨ Z4コИK滋 〃ヽ
OM肌 4C42乙 〃協鵬r30MコツN“ハ[
(Doctoral dissertation、 UNY 2015)
ノク/
21. Annd Arict “こ秒のα f2θ“
bθrグのααη
И″αたノレ′αηαれ'' Artikel diakses pada 13
0ktober 2015 dariwww.bpk.go.id/publikas1/mp87102002xx ″ /五55.っ df
22. Departemen Sosial RI Direktorat JendralPelayanan dan Rehabilitas SosialDirektorat, Petunjuk Telmis PelayananSosial Anak Terlantar di luar panti(Jakarta: DEPSOS Direktorat BinaPelavanan Sosial Anak. 2005). hal.1
ン
23. Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak,(Jakarta: Kencana 201 0), h. 200-201 ン /
BAB HI
24 Sugiyono, Metode Penelitian KuantitatifKualitatif Dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2015),cet 22, hal. 215,2,142,134
r /25. Ety Rochacty dkk,ル彪″οグθ′なJ Pθκθ′j′jαη
Bお 4お Dθ4gαη%りjルsJ SPS'(Jakartai
ⅣIitra nracalla Mcdia,2009)hal.49 γ グ26. Amirul Hadi dan Haryono,ν υ′οグο′なj
ル 4θ′J′Jαη PθηグJ沸肋れ, (BalldungPustaka Setia,1998),hal.142 Z /
|
/
/
Arras Sudjono, Pengantar StatistikPendidikan, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada、 2005)、 hal.42-43.232
Prof Dr.Rusmin Tumanggor,MA
NIP.194701141965011001
」akarta,November 2016
Dosen Pclnbilnbing II
NIP.19670909200701 1033
Lampiran 13
SURAT - SURAT
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJ7た 社 J“ada脆 95 Clp"′ プ54フ 2"d●●e鮨
FORM(FR)No.DokumTgl.丁erbl : l Maret2016
Nomor:un.01/F1/KM.01.3/.………/2016
Lamp. :_Hal :PerrnohOnan lzin Penelitian
Tembusanil Dekan FITK
:1 龍11よξ:‖:Dekan Bidang Akademik
Jakada, 23 September 2016
Kepada Yth.Ketua Komunitas Ru,mah Merah putihdiTempat
Assal am u' al a i ku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa :
Nama : Nurul pratiwi
NIM :1112015000063
Jurusan : pendidikan llmu pengetahuan Sosial, . :
Semester : lX (Sembilan)
Judul skripsi :pengaruh Komunitas Rumah Merah putih rerhada Bakat danMinat Anak Jaranan Di Kampung cihereut Kota Bogor Jawa Barat
adaiah benar mahasiswaii Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan. mengadakai peneritian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Bapak/lbu/Sdrii dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian yang dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama saudara, kami ucapkan terima kasih.
penelitian Wassalamu'alaikum wr.wb.
Dekan
Dr.lwan PumantO,M.PdNIP 19730424 200801 l o12
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama
Jabatan
Instansi
Alamat
Dengan ini menyatakan kepada
Nama
Alamat
Asal Universitas
Alamat Universitas
Nama tersebut di atas adalah benar sebagai mahasiswi yang melakukan penelitian dikomunitas Rumah Merah Putih dari tanggal24 September 2016 - 15 Oktober 2016.
Demikian surat keterangan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bogor, November 2016
Ketua RMP
Rumab
eFtthP瞳會imS elcretariat : JalanDrupada I 0, Indrapras ta 2, B o gor
Novita Sarl
Ketua
Rumah]Ⅵ erah Putih
Jalan Drupada 10,Indraprasta 2,BogOr
Nurul Pratiwi
:Jl.Kelapa Puan 010/03 No.32F Jagakarsa 12620
Jakarta Selatan
i■IN SyarifHidayatullah
:Jl.Ir.HoJuanda No。95 Ciputat 15412
Jakarta― Indonesia
Nomor1007/RMP図 2016
*1-J**tilrt{rcdr
Novita Sari
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKyl′rH」υaρda Ⅳ。95 Clpυrat′
“
′2 1ndonesfa
FORM(FR)
No.Ookumen i FITK― FR―AKD―o81
丁gi 丁erbit : l Mafet去 0ヽ 中
No. Reyisi: : 01
Ha
SURAT BIMBINGAN SKRIPSi
Nomor:Un.01/F1/KM.01.3/.!11三 2o16Lalnp. :¨
Hal :Bimbillgan Skripsi
Tembusan:1. Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.
Jakalta,08 Desembcr 2016
KepadaYth.
1. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A2. Syaripulloh, M.Si
Pembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah dan KeguruanUIN Syarif HidayatullahJakarta.
As s alamu' alaikum wr.wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing I/II(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nurul Pratiwi
ll12015000063Pcndidikall IPS
VIII(Delapall)
:Pengaruh Komunitas NIerah Putiil Terhadap Bakat dan ⅣIinat
Anak Jalanan di Kanlpung Cihcleut,BOgor,Jawa Barat
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 11 Januari 2016,abstaksr/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judultersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungiJurusan terlebih dahulu.
Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan ke{a sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
lV as s al amu' al a ikum w r.w b.
a.n. Dekan
Dr.IIvan Purwanto,PIoPdNIP.19730424200801 1012
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITK」l lr″ Juanda No 95 Clpυ ιal,54,2′ ndonesja
FORM(FR)
No Dokumen : FI丁K― FR―AKD-083
T91.Terbit : l Maret 2010
No. Revisi: : 01
Ha
HASIL UJIAN KOMPREHENSIF
Ketua/S ekretaris Jurusan/Pro gram Studi Pendidikan IP S
menerangkan bahwa,
:Nurlll Pratiwi
: 1112015000063
Nama
NIM
t el ah men gikuti uj i an kotnprehens i f dan di nyat ak an Lulu s/:Fielal<J,ulus*)
dengau nilai 81.
Demikian keterangan ini c1i buat untuk dipergunakan sebagaitnana rnestinya.
Jakarla, 25 November 2015IL/Prodi
rwanto, M.Pd,pNIP.197304242008011012
*) Coret l,ang tidak perlu
Dr.Iwan Pu
FORM(FR)
No Dokumen : FI丁 K― FR‐AKD-083
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Ha
HASiL UJ!AN KOMPREHENSIF
I(etua/S ekretaris Jurus an/Pro grarn Stucli P endi ciikan IP S
menerangkan bahrva,
: 1ヽ llruI Pl ati、vi
: 11120150()0063
Dr. Iwan Purlvanto, M. Pd frNrP. 19730424 200801 t 012
Narna
NIMtelah rnengikuti ujian komprel-iensif clan clin,vatakan Lulus/Tid*k-tr+I*s*)
clengan nilai 81.
Demikian keterangan ini cli buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jaka■a,25 Novembe(2012Ketu
*) Coret yang ticlak perlu
畿鸞淵I世FORM(FR)
No.Dokumen i FITK― FR―AKD-088
Tgi、 Terbit l l Maret 2010
No Revisi: : 01
Hal
SURAT PERNYATAAN JURUSAN
Ketua/S ekretaris Junrsanf ro grarn Studi Pendidikan I[mu P en getahuan So sial
menyatakan bahwa,
Nama
NIM
Jun'-san / Prodi
Semester
‐ ufall Faiarini,Mヽ
NIP.196708281993032006
:NllmlI■ atiwi
:1112015000063
:Pendidikall llmu Pengetahllall Sosial
iIX(Selllbilan)
Benar telah rnenyelesaikan semua Program Akadernik sesuai ketentuan yang berlaku
dan berhak urtuk menempuh Ujian Skripsi (N4unaqasah).
」akrarta, 29 Novelllber 2016
KehralS ekretaris Jurusan/Prodi
Dr.Iwall Plmrallto、 ⅣI.Pd
NIP.197304242008011012
Mengetahui,Penasehat Akademik,
Lampiran 14
Dokumentasi Kelas Minat Bakat Rumah Merah Putih
( Menyanyi, Menari, Melukis, Keterampilan, dan Futsal)
Kelas Menyanyi
Kelas Menari
Kelas Melukis
Kelas Keterampilan
Kelas Futsal
Lampiran 15
BIODATA PENULIS
Nama : Nurul Pratiwi
Tempat, Tgl. Lahir : Jakarta, 1 Juni 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jln. Kelapa Puan Rt 010 Rw 03 No. 32F
Kel. Jagakarsa Kec. Jagakarsa Jakarta Selatan 12620
No Telp : 081297500488
A. Pendidikan Formal
1. MIN 8 Srengseng Sawah Jakarta Lulus tahun 2006
2. MTsN 4 Srengseng Sawah Jakarta Lulus tahun 2009
3. MAN 7 Srengseng Sawah Jakarta Lulus tahun 2012
B. Pengalaman Berorganisasi
1. Sekretaris ROHIS MA Periode 2011-2012
2. Bendahara Karang Taruna Lingkungan Periode 2013-2014
3. Anggota Pengurus Komunitas Rumah Merah Putih Periode 2015-sekarang