Post on 25-Oct-2020
Indek· ~'"'......................................... Kade
mHall lsi Ringkas
TgUNomor Surat
Asa I
LEMBAR DISPOSISI / CATATANDINAS KOMUNlKASI, INFORMATlKA DAN KEHUMASAN
PROVINSI DKI JAKARTA
Tanggal Masuk : f?1:~.?!.:.. :'?::-. : .UC.Jo
· f~~(1/\£Xl" /4 fu 13~ J.2M J74 .· r:5I~ ~ .
...~~~.!.~.'S c.~.~~ ..)..!.C(~~::: ~ .r4.Au1l ~ I;). _
•.·~6;jf/f'tJ~~:iB.~ ••.•.••••••.•.•••••••••••·•· ••••••
Instruksi I Informasi :
1~~~
(~1M
~ f,(~'
~"t~~
~
t
Diteruskan I Kepada :
1. Sekretaris
2. Kabid Media Massa
~abid Informasi
Publik
4. Kabid SIM
5. Kabid Infrastruktur
Perangkat Lunak
6. Kabid Infrastruktur
Perangkat Keras
7. Kabid POSTEL
Sesudah digunakan harap segera dikembalikan /iL-Kepada : \ .
* Coret yang tidak perlu
BAOAN PUSAT STATISTIKPROVINSI OKI JAKARTA
NomorLampiranPeri hal
: 31000.594: 2 (dua) Eksp.: Pelaksanaan Rilis Berita Resmi Statistik (BRS)
Triwulan II Tahun 2012
Jakarta, 6 Agustus 2012
Kepada Yang Terhormat
Bapak Gubernur Provinsi DKI Jakarta
di-
JAKARTA.
Secara ringkas kami laporkan dengan hormat kepada Bapak Gubernur bahwa hari ini tanggal 6 Agustus
2012 kami melaksanaan Rilis BRS di BPS Provinsi DKI Jakarta. Materi rilis BRS triwulan II Tahun 2012
tentang Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks Tendensi Konsumen sebagai berikut :
1. Dibanding triwulan I tahun 2012 (q to q), perekonomian DKI Jakarta triwulan kedua tahun 2012 tumbuh
2,3 persen (diukur dengan PDRB atas dasar harga konstan 2000).
2. Dibanding triwulan II tahun 2011 (yon y), perekonomian DKI Jakarta triwulan kedua tahun 2012 tumbuh
6,7 persen.
3. Secara kumulatif (c to c), perekonomian DKI Jakarta selama semester I tahun 2012 tumbuh sebesar 6,6
persen dibandingkan dengan semester 1/2011.
4. PDRB DKI Jakarta triwulan I Tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai 269,41 triliun rupiah. Sektor
keuangan, real estat dan jasa perusahaan masih menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi 27,5
persen atau 74,21 triliun rupiah, sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,7 persen atau 55,81
triliun rupiah, dan sektor industri pengolahan sebesar 15,7 persen atau 42,37 triliun rupiah.
5. Dari sisi pengeluaran, sebagian besar PDRB Provinsi DIG Jakarta triwulan II tahun 2012 digunakan
untuk konsumsi rumah tangga sebesar 56,8 persen, ekspor sebesar 56,5 persen, dan pembentukan modal
tetap bruto sebesar 38,6 persen.
6. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta pada Triwulan II-2012 sebesar 111,48 artinya kondisi
ekonomi konsumen pada Triwulan 11-2012 meningkat/lebih baik dari triwulan sebelumnya.
Demikian laporan kami, atas perhatian Bapak Gubernur kami mengucapkan terima kasih.
"1()O~
j:.. 11t.
Tembusan.
Kepada Yang Terhormat:
1. Kepala BPS RI (sebagai laporan).
2. Sekretaris Oaerah Provo OKI Jakarta.
3. Para Oeputi Gubernur.
4. Oeputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Rl.
5. Walikota/Bupati Kota/Kabupaten Administrasi
se Provo OKI Jakarta.
6. Kepala Bapeda Provinsi OKI Jakarta.
7. Para Asisten Sekretaris Oaerah ProVo OKI Jakarta.
8. Kepala BPKO Provo OKI Jakarta.
9. Kepala Biro Adm. Perekonomian Provo OKI Jakarta.
10. Kepala Oinas Kominfo dan Kehumasan ProVo OKI Jakarta.
Gedung BIPI JI. Letjen Suprapto - Cempaka Putih - Jakarta 10510 Telp. 4287730 I Fax. 42877350 E-mail: bps31 OO@bps.go.id
BERI,II HEBPS PROVINSI DKI .JAKARTA
No. 35/08l31/Th. XIV, 6 Agustus 2012
PERTUMBUHAN EKONOMI DKI JAKARTA
TRIWULAN II TAHUN 2012
... 5ecara total, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II/2012 yang diukur berdasarkan
PDRB atas dasar harga konstan 2000 menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,3 persen
dibandingkan nilai triwulan 1/2012 (q to q). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan
tersebut didorong oleh hampir semua sektor ekonomi kecuali sektor pertambangan dan
penggalian dengan pertumbuhan terbesar dicapai oleh sektor kontruksi (3,8 persen). Dari
sisi pengeluaran, pertumbuhan tersebut disebabkan oleh naiknya konsumsi pemerintah
(22,9 persen) dan pembentukan modal tetap brute (7,8 persen).
... 5ementara PDRB triwulan II/20l2 dibandingkan dengan PDRB triwulan II/20ll (yon J1mengalami pertumbuhan sebesar 6,7 persen. Dari sisi lapangan usaha hampir semua
sektor mengalami pertumbuhan positif kecuali sektor pertambangan-penggalian.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yakni 12,5
persen, kemudian disusul oleh sektor jasa-jasa sebesar 7,8 persen dan sektor
perdagangan-hotel-restoran sebesar 7,2 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto (11,0 persen) diikuti
konsumsi pemerintah (7,1 persen).
... 5ecara kumulatif, PDRB DKI Jakarta selama semester 1/2012 tumbuh sebesar 6,6 persen
dibandingkan dengan semester 1/2011.
... Besaran PDRB DKI Jakarta atas dasar harga berlaku pada triwulan II/2012 mencapai
Rp 269,41 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 111,26
triliun. Dari sisi lapangan usaha, peranan tiga sektor utama yakni sektor keuangan-real
estat-jasa perusahaan, sektor perdagangan-hotel-restoran, serta sektor industri
pengolahan terhadap struktur perekonomian DKI Jakarta sekitar 64 persen. 5ementara
dari sisi pengeluaran, sebagian besar PDRB Provinsi DKI Jakarta digunakan untuk
konsumsi rumahtangga sebesar 56,8 persen, ekspor sebesar 56,5 persen, dan
pembentukan modal tetap bruto sebesar 38,6 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 35/08/31/Th. XIV, 6 Agustus 2012 I 1
I.Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II Tahun 2012
Perekonomian OKI Jakarta pada triwulan 11/2012 secara umum lebih baik bila dibandingkan
dengan kondisi triwulan 1/2012 (q to q), hampir semua sektor mulai mengalami peningkatan kapasitas
produksi. Hal ini ditunjukkan dengan pertumbuhan positif yang dicapai oleh semua sektor ekonomi
kecuali sektor pertambangan-penggalian dengan besaran pertumbuhan diatas 1 persen. Pertumbuhan
tertinggi dicapai oleh sektor konstruksi, yaitu sebesar 3,8 persen. Setelah itu diikuti oleh sektor
perdagangan-hotel-restoran dengan pertumbuhan sebesar 3,0 persen, sektor industri pengolahan
sebesar 2,3 persen, sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 2,0 persen, sektor jasa-jasa sebesar 1,8
persen, sektor Iistrik-gas-air bersih sebesar 1,8 persen, sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan
sebesar 1,4 persen, dan sektor pertanian sebesar 1,0 persen. Sementara sektor pertambangan
penggalian tumbuh dibawah nol persen yaitu minus 0,1 persen.
Tabell.Laju Pertumbuhan Ekonomi OKI Jakarta Menurut Lapangan Usaha
(persen)
tr~rTrlw 11/2012 Trlw 11/2012 Sem 1/2012 PertumbuhLapangan Usaha thd thd thd an yon y
Triw 1/2012 triw 11/2011 Sem 1/2011 Triw 11/
I ~ ... """'-- """' .. ::: :..2,0~2__
(1) ..- 11. (2) IC (3)' 1r-(4) II (5) '"lPertanian 1,0 0,9 0,7 0,0
Pertambangan-Penggalian -0,1 -1,1 -1,1 0,0
Industri Pengolahan 2,3 4,0 2,8 0,6
Listrik-gas-air bersih 1,8 3,8 3,7 0,0
Konstruksi 3,8 6,2 6,2 0,7
Perdagangan-hotel-restoran 3,0 7,2 7,1 1,6
Pengangkutan-komunikasi 2,0 12,5 13,1 1,6
Keuangan-real estat-jasa perusahaan 1,4 5,3 5,1 1,5
Jasa-jasa 1,8 7,8 7,8 0,9
PORB OKI Jakarta 2,3 6,7 6,6 6,7
PORB Tanpa Migas 2,3 6,8 6,6Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta
PORB triwulan 11/2012 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (yon y)
mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim. PORB OKI Jakarta secara total tumbuh
6,7 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh sektor pengangkutan-komunikasi, yakni sebesar 12,5
persen, kemudian diikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar 7,8 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran
sebesar 7,2 persen, sektor konstruksi sebesar 6,2 persen, sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan
sebesar 5,3 persen, sektor industri pengolahan sebesar 4,0, sektor listrik-gas-air bersih sebesar 3,8
persen, dan sektor pertanian sebesar 0,9 persen. Sementara sektor pertambangan-penggalian tumbuh di
bawah nol persen, yaitu sebesar minus 1,1 persen....:............:........._-----------------,---
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 35/08/31fTh. XIV, 6 Agustus 2012 2
j.
Gambar 1. Laju P9rtumbuhan Ekonomi DKl Jakana Menurut Lapangan Usalla
I12
.....S 9c::.(";)
-S 6,.0lC
l~ 3
0
-:s.~
_~i~ ~ti ~
~<! ~~v
.a-- "'-~.1>.'0 .~. ..J? Sf~Ilf
5ecara kumulatif, PDRB DK! Jakarta semester pertama tahun 2012 tumbuh sebesar 6,6 persen
dibandingkan dengan semester pertama tahun 2011. Sektor pengangkutan dan komunikasi masih
menjadi sektor dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 13,1 persen, setelah itu diikuti oleh sektor
jasa-jasa dan perdagangan-hotel-restoran, yang masing-masing tumbuh 7,8 persen dan 7,1 persen.
Kajian lain yang menarik untuk dicermati adalah besarnya sumbangan masing-masing sektor
dalam mendptakan laju pertumbuhan ekonomi di DK! Jakarta selama periode tertentu. Sektor-sektor
ekonomi dengan nilai nominal besar tetap akan menjadi penyumbang terbesar bagi pertumbuhan
ekonomi meskipun pertumbuhan sektor yang bersangkutan relatif kecil. Begitu pula sebaliknya.
Pada triwulan II/2012, pertumbuhan yang capai oleh PDRB DK! Jakarta terutama didorong oleh
sumber pertumbuhan yang diberikan oleh sektor perdagangan-hotel-restoran, sektor pengangkutan
komunikasi, kemudian diikuti oleh sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan, sektor jasa-jasa, sektor
konstruksi, dan sektor industri pengolahan.
II. Nilai PDRB Menurut Lapangan Usaha
Triwulan I dan II Tahun 2012
PDRB DK! Jakarta mencerminkan kemampuan produksi dari sektor-sektor ekonomi yang ada di
Jakarta tanpa memperhitungkan dari mana asal faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksinya. Nilai tambah yang diciptakan oleh sektor-sektor ekonomi kemudian diperhitungkan menurut
harga tahun dasar untuk dapat melihat pertumbuhan produksi secara riil. Hal tersebut dilakukan untuk
menghilangkan pengaruh harga pada besaran yang tercipta.
PDRB atas dasar harga berlaku Provinsi DK! Jakarta pada triwulan II/20l2 adalah sebesar Rp
269,41 triUun, sedangkan pada triwulan 1/2012 sebesar Rp 260,69 triliun, atau terjadi peningkatan
sebesar Rp 9,2 triliun. Sedangkan berdasarkan ataS harga konstan 2000, PDRB triwulan II/2012
mencapai Rp 111,26 triliun dan triwulan 1/2012 adalah Rp 108,79 triliun.
Bents Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 35/08/31/Th. XIV, 6 Agustus 2012 I 3
Selama triwulan II/2012, berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku, sektor ekonomi yang
menghasilkan nilai tambah bruto produk barang dan jasa terbesar adalah sektor keuangan-real estat
jasa perusahaan sebesar Rp. 74,21 triliun, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan-hotel-restoran
sebesar Rp. 55,81 triliun, dan sektor industri pengolahan sebesar Rp 42,37 triliun. Sedangkan
berdasarkan atas harga konstan 2000, ketiganya menghasilkan nilai tambah masing-masing sebesar Rp
30,50 triliun untuk sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan, Rp 24,40 triliun untuk sektor
perdagangan-hotel-restoran, dan Rp 15,99 triliun untuk sektor industri pengolahan.
Tabel2.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Dan Konstan 2000
(Miliar Rupiah)
Berlaku Konstan 2000LAPANGAN USAHA
Triw 1/2012 Triw 11/2012 Triw 1/2012 Triw 11/2012(1) (2) (3) (4) (5)
Pertanian 233,5 240,2 76,5 77,2
Pertambangan dan Penggalian 1.322,3 1.349,4 256,5 256,3
Industri Pengolahan 40.875,0 42.365,5 15.626,1 15.987,3
Listrik Gas Dan Air Bersih 2.491,9 2.551,2 683,8 696,1
Konstruksi 29.506,4 30.835,5 11.282,1 11.715,3
Perdagangan-hotel-restoran 53.908,3 55.807,2 23.699,9 24.402,8
Pengangkutan dan Komunikasi 27.164,4 27.790,4 14.272,2 14.556,7
Keuangan-Real estat-Jasa Perusahaan 71.954,6 74.214,0 30.071,3 30.504,8
Jasa-jasa 33.237,7 34.259,1 12.824,8 13.059,1
PDRB 260.694,0 269.412,5 108.793,3 111.255,6
PDRB Tanpa Migas 259.371,7 268.063,1 108.536,8 110.999,3
Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta
III. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011 danTriwulan I - II Tahun 2012
Selama tahun 2011 perekonomian DKI Jakarta didominasi oleh sektor keuangan-real estat-jasa
perusahaan, sektor perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri pengolahan. Ketiganya memberi
kontribusi sebesar 64,0 persen. Secara umum, peranan ketiganya adalah 27,6 persen untuk sektor
keuangan-real estat-jasa perusahaan, kemudian 20,8 persen untuk sektor perdagangan-hotel-restoran,
dan sekitar 15,6 persen untuk sektor industri pengolahan.
Seperti halnya dengan tahun-tahun sebelumnya, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan I dan
II tahun 2012 juga masih didominasi oleh sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan, sektor
perdagangan-hotel-restoran, dan sektor industri pengolahan. Sektor keuangan-real estat-jasa perusahaan
memberi kontribusi rata-rata sebesar 27,5 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran rata-rata sebesar
20,7 persen dan sektor industri pengolahan rata-rata sebesar 15,7 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 35/08/31fTh. XIV, 6 Agustus 2012 I 4
Tabel3.Struktur PORB Menurut Lapangan Usaha
(persen)
L I 1'. 2012Lapangan Usaha 2011 "L=TriW I = Il .~ Triw 11_ J
I (1) -II (2) II (3) II (4) I
Pertanian 0,1 0,1 0,1
Pertambangan & penggalian 0,5 a,s a,sIndustri pengolahan 15,6 15,7 15,7
Listrik-gas-air bersih 1,0 1,0 0,9
Konstruksi 11,5 11,3 11,4
Perdagangan-hotel-restoran 20,8 20,7 20,7
Pengangkutan dan komunikasi 10,3 10,4 10,3
Keuangan-real estat-jasa perusahaan 27,6 27,6 27,S
Jasa-jasa 12,6 12,7 12,7
PORB OK! Jakarta 100,0 100,0 100,0Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta
IV. PDRB menurut Pengeluaran Triwulan II Tahun 2012
Peningkatan PDRB pengeluaran terbesar selama triwulan 11/2012 adalah pada komponen
pembentukan modal tetap bruto (PMTB), yakni mengalami kenaikan sebesar 7,25 triliun. Kenaikan
terbesar kedua adalah komponen konsumsi pemerintah sebesar 5,07 triliun, disusul komponen konsumsi
rumahtangga yang sebesar 3,13 triliun rupiah. Sementara sebagai pengurang, komponen impor justru
mengalami kenaikan tertinggi yakni sebesar 9,71 triliun.
Tabel4.PORB Menurut Komponen Pengeluaran
(Miliar Rupiah)
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 35/08/31fTh. XIV, 6 Agustus 2012 I 5
Struktur PORB menurut pengeluaran Provinsi OK! Jakarta selama triwulan II/2012 terbesar pada
komponen konsumsi rumah tangga yang mencapai 56,8 persen, terbesar kedua adalah komponen ekspor
mencapai 56,5 persen, PMTB mencapai 38,6 persen dan yang terkecil adalah komponen konsumsi
pemerintah sebesar 9,8 persen. Sementara impor sebagai komponen pengurang memiliki struktur
terbesar yaitu sebesar 61,7 persen.
Tabel S.Distribusi PDRB Menurut Komponen Pengeluaran
(persen)
Perubahan struktur PORB menurut pengeluaran dari triwulan I ke triwulan II terbesar pada
komponen impor dari 60,0 persen menjadi 61,7 persen, terbesar kedua adalah komponen konsumsi
pemerintah dari 8,2 persen menjadi 9,8 persen. Sedangkan komponen konsumsi rumahtangga dan
ekspor mengalami penurunan.
Gambar 2. Oistribusi PORB Menurut Pengeluaran OKI JakartaTriw I dan Triw II Tahun 2012
70
60
50
40
30
20
10
oTriw 12012
• Konsumsi RT & Nirlaba o Konsurnsi Pemerintah
Triw 112012
.PMTB • Ekspor Impor
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 35/08/31/Th. XIV, 6 Agustus 2012 I 6
Laju pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran triwulan II/2012 terhadap triwulan 1/2012 (q to
q) mengalami kenaikan sebesar 2,3 persen. Dilihat secara komponen, laju pertumbuhan terbesar pada
komponen konsumsi pemerintah sebesar 22,9 persen, komponen PMTB menempati urutan selanjutnya
dengan besaran 7,8 persen. Komponen konsumsi rumahtangga sebesar 1,6 persen dan komponen
ekspor sebesar 1,1 persen dan merupakan pertumbuhan terkecil, sedangkan komponen impor tumbuh
sebesar 4,8 persen.
Secara tahunan pertumbuhan PDRB (yon y) yang sebesar 6,7 persen didorong oleh
pertumbuhan komponen PMTB sebesar 11,0 persen, konsumsi pemerintah 7,1 persen, ekspor sebesar
6,5 persen, komsumsi rumahtangga sebesar 6,4 persen dan impor yang sebesar 8,6 persen. Demikian
pula dalam semester 1/2012, secara kumulatif semua komponen tumbuh di atas 5 persen dengan PMTB
sebagai komponen dengan pertumbuhan tertinggi.
Tabel6.Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran
(persen)
Triw II/2012 Triw 11/2012 Sem 1/2012Sumber
No Komponen Pengeluaran thd thd thdPertumbuhan y
Triw 1/2012 Triw 11/2011 Sem 1/2011any
Triw 11/ 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Konsumsi Rumahtangga 1,6 6,4 6,2 3,4
2 Konsumsi Pemerintah 22,9 7,1 6,2 0,3
3 PMTB 7,8 11,0 9,6 4,0
4 Ekspor 1,1 6,5 7,6 4,6
5 Minus Impor 4,8 8,6 9,0 5,5
PDRB 2,3 6,7 6,6 6,7Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta
Bila dilihat dari sumber pertumbuhannya komponen yang mendorong pertumbuhan tertinggi
adalah ekspor, diikuti komponen PMTB dan konsumsi rumahtangga. Komponen konsumsi pemerintah
meskipun mengalami pertumbuhan yang tinggi hanya menyumbang pertumbuhan dibawah 1 poin.
Sedangkan komponen impor mengurangi pertumbuhan sebesar 5,5 poin dan secara nominal merupakan
nilai terbesar.
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 35/08/31fTh. XIV, 6 Agustus 2012 I 7
BPS PROVINSI DKIJAKARTA
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Dwi Paramita Dewi, MEBidang Neraca Wilayah & Analisis Statistik
TeleponFaxe-mailHomepage
021-42877301, ext 4040021-42877350bps3100@mailhost.bps.go.idhttp://bps.jakarta.go. idl
BPS PROVIMS. DK• .JAKARTA
BEII,IA IE
No. 36/08/31/Th. XIV, 6 Agustus 2012
INDEKS TENDENSI KONSUMEN
TRIWULAN II TAHUN 2012
A. Penjelasan Umum
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang
dihasilkan Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan
indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan
perkiraan pada triwulan mendatang.
STK di Provinsi OK! jakarta dilaksanakan setiap triwulan dengan responden sub-sampel dari
Survei Angkatan Kerja Nasional (sakemas). Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar
biwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi
konsumen antar waktu.
B. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan 11-2012
~ Indeks Tendensi Konsumen (ITK) provinsi OK! Jakarta pada Triwulan II-2012 sebesar
111,48, artinya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2012 meningkat dari triwulan
sebelumnya. Tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen meningkat sebesar 1,25
poin dibandingkan Triwulan 1-2012 (ITK sebesar 110,23).
~ Membaiknya kondisi ekonomi konsumen semua komponen pembentuk didorong oleh
semua komponen pembentuk ITK, utamanya komponen rendahnya pengaruh inflasi
terhadap konsumsi makanan (nilai indeks 118,29) diikuti pendapatan rumah tangga (nilai
indeks 109,79) dan konsumsi makanan dan non makanan (nilai indeks 107,17).
c. Perkiraan Ekonomi Konsumen Triwulan 111-2012
~ Nilai ITK di OK! Jakarta pada triwulan III-2012 diperkirakan sebesar 113,71. Tingkat
optimisme konsumen ini lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2012 (nilai ITK sebesar
111,48).
~ Perbaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2012 diperkirakan terjadi karena
adanya peningkatan pada pendapatan rumahtangga dan rencana pembelian barang
tahan lama.
Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 36/08/31/Th. XIV, 6 Agustus 2012 I 1
1. Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan II Tahun 2012
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) DKI Jakarta pada Triwulan 11-2012 sebesar 111,48, artinya
kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Tingkat kepercayaan atau
optimisme konsumen pada Triwulan 11-2012 Meningkat dibandingkan pada Triwulan 1-2012 ditandai
dengan kenaikan nilai ITK sebesar 1,25 poin.
Tabell.Indeks Tendensi Konsumen
Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel PembentukTriwulan Triwulan TriwulanIV-2011 1-2012 11-2012
(1) (2) (3) (4)
Pendapatan rumah tangga 114,56 109,74 109,79
Kaitan inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari 111,28 119,40 118,29
Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan non 102,97 99,99 107,17makanan
Indeks Tendensi Konsumen 111,27 110,23 111,48
Berdasarkan variabel pembentuk ITK, membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh
rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari (nilai indeks 118,29), peningkatan
pendapatan rumahtangga (nilai indeks 109,79) dan tingkat konsumsi komoditi makanan dan non
makanan (nilai indeks 107,17). Tingkat optimisme konsumen terhadap kondisi perekonomian di triwulan
ini lebih tinggi dibandingkan triwulan 1-2012. Hal ini didorong oleh tingkat konsumsi beberapa komoditi
makanan dan bukan makanan, yang meningkat tajam sebesar 7,18 poin. 5edangkan tingkat optimisme
pengaruh inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari dan pendapatan rumahtangga sedikit menurun
dibanding triwulan sebelumnya.
Gambar 1.Indeks Tendensi Konsumen sampai Triwulan 11-2012 dan
Perkiraan Triwulan III Tahun 2012, DK! Jakarta
116
114~ ~113.p
111 110
112
110/ 110.23
108
106
104
1-2011 11-2011 111-2011 IV-2011 1-2012 11-2012 111-2012
21 Serita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 36/08/31/Th. XIV, 6 Agustus 2012
Tingkat konsumsi rumahtangga pada bulan April-Juni 2012 dibandingkan bulan Januari-Maret 2012
terjadi peningkatan cukup tinggi pada komoditi non makanan sebesar 9,49 poin dengan nilai indeks 107,54,
sedangkan pada komoditi makanan sedikit menurun dengan nilai indeks 105,32 dibandingkan 108,09 di
Triwulan 1-2012. Penurunan volume konsumsi makanan terbesar adalah komoditi buah-buahan. Pada
konsumsi non makanan, terjadi kenaikan konsumsi pada hampir semua komoditi, kecuali bahan bakar dan
tranportasi yang mengalami penurunan. Komoditi yang mengalami kenaikan tertinggi adalah kesehatan,
pakaian dan rekreasi (TabeI2.).
Tabel2.Indeks Konsumsi Komoditi Makanan dan Bukan Makanan
Komoditi Triwulan 1 Triwulan IIKomoditi Triwulan 1 Triwulan II
2012 2012 2012 2012(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Makanan 1~8,09 105,32_ Bukan Makanan !.8,~.~ _~07,5~-- --Ikan 112,85 116,34 Listrik, Air, & Telp 112,89 109,48
",,-- _. -_.Daging Sapi 102,70 105,63 Pulsa HP 110,54 113,67
~ - .__.
Daging Unggas 108,09 107,62 Bahan Bakar 99,84 97,59- - - --- -- - , -- -- -_. -Telur 99,79 103,25 Koran 86,25 110,48
"'= _.""""'" -~~.~
Susu 93,11 93,83 Perumahan 109,60 110,48--,..,.,- -_ ... - ·w - --~Y·i." --Sayur 127,71 125,33 Kesehatan
_ .......M_69,92 110,35- - ..
Tahu Tempe 113,70 114,96 Pendidikan 102,90 102,95-- - ._.Buah-buahan 118,68 93,77 Transportasi 108,90 104,89_.-._.__.- -_..-Gula 81,77 107,36 Rekreasi 78,49 108,59--- ---- -' --- ---- ---Mie 110,88 109,83 Pakaian 68,93 107,96
Rokok 90,25 92,65
2. Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan III Tahun 2012
Nilai ITK di DKI Jakarta pada Triwulan III-2012 diperkirakan sebesar 113,71 artinya kondisi
ekonomi konsumen diprediksi akan membaik. Tingkat kepercayaan atau optimisme konsumen
diperkirakan juga akan meningkat dibandingkan Triwulan 11-2012 (nilai ITK sebesar 111,48). Perbaikan
kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2012 terjadi karena karena adanya momen hari raya
sehingga diperkirakan terjadi peningkatan pendapatan rumahtangga (nilai indeks sebesar 116,82) dan
rencana pembelian barang tahan lama (nilai indeks sebesar 107,87).
Tabel2.Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan 111-2012
Menurut Variabel Pembentuknya
Variabel Pembentuk
(1)
Perkiraan pendapatan rumahtangga mendatang
Rencana pembelian barang-barang tahan lama
Indeks Tendensi Konsumen
ITK Triwulan 11-2012
(2)
116,82
107,87
113,71
Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta No. 36/08/31fTh. XIV, 6 Agustus 2012 I 3
3. Perbandingan ITK OKI Jakarta Oengan Provinsi Lain di Indonesia
Membaiknya Kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan 11-2012 juga terjadi di seluruh provinsi di
Indonesia. Oiantara 7 provinsi di Jawa dan Bali, Provinsi OK! Jakarta merupakan provinsi dengan angka
indeks tertingggi (111,48), sedangkan yang terendah adalah Provinsi Bali dengan nilai indeks 108,63
(Gambar 2).
Gambar 2.Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan 11-2012
Tingkat Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali
115
110 108.68 108.71 108.98 109.47 109.50 109.85111.48
108.77
105
100-~--4~---~------4----~------4----~------+----~------+----.------+_---.------4----·------
95
901" F',!"',!"','''',''',!"',OJ c..... c..... OJ c..... 0 0 :JQ) ~
Q) Q)
*'- A C._. 0- :::l -< - 03 Q)..., CD :::l 0 :::l
:::l to to (l)
~CJ)
0)'
Perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan III-2012 terjadi di seluruh
provinsi di Indonesia. Oiantara 7 provinsi di Jawa dan BaIi,Pprovinsi Bali merupakan provinsi dengan angka
indeks tertinggi (112,56), diikuti Provinsi OK! Jakarta (nilai indeks 113,71), sedangkan yang terendah
adalah Provinsi Jawa Tengah dengan nilai indeks 110,37 (Gambar 3).
Gambar3.
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan 111-2012Tingkat Nasional dan 7 Provinsi di Jawa dan Bali
OJ "- "- 0 0 OJ 5"II) II) II) - ::><: ~ c..::3 C!: t:r -< - 0lD 3 ~ <8 "- ::3
II) <1l::3'< :><' !Il.II) II) II);:+
II)
115 I 110.37110
105
100
95
90"-II)
lD~
110.47 111.00 112.57 112.59 113.71 114.25110.96
~ Berita Resmi Statistik Provinsi OKI Jakarta No. 36/08/31/Th. XIV, 6 Agustus 2012
BPS PROVINSI DKIJAKARTA
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Dwi Paramita Dewi, MEBidang Neraca Wilayah &. Analisis Statistik
• I
• I
TeleponFaxe-mailHomepage
021-42877301, ext 4040021-42877350bps3100@mailhost.bps.go.idhttp://bps.jakarta.go.id/
",