Post on 06-Aug-2015
Perancangan Produk II-1
II. PENGEMBANGAN PRODUK
Pokok bahasan pada materi ‘Pengembangan Produk’ meliputi definisi, jenis, dan
pendekatan pengembangan produk, pihak yang terlibat dalam mengembangkan
produk di perusahan, indikator sebuah proses pengembangan produk dikatakan
berhasil, dan penyebab sebuah produk gagal serta cara mengantisipasinya.
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat memahami definisi dan konsep
dasar dari aktifitas pengembangan produk.
1. Mahasiswa dapat memahami definisi dan jenis pengembangan produk.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan peran berbagai pihak yang terlibat dalam
aktifitas pengembangan produk di perusahaan.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan dan memberi contoh indikator
keberhasilan aktifitas pengembangan produk.
4. Mahasiswa dapat menjelaskan serta memberi contoh beberapa
penyebab kegagalan sebuah produk dan cara mengantisipasinya.
PENDAHULUAN
TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Perancangan Produk II-2
Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:
1. Penjelasan tentang concept map (tunjukkan di peta konsep dimana posisi
materi yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan
dicapai (TIU dan TIK).
2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi, dan
tanya jawab.
3. Class review dengan tanya jawab
4. Penutup
2.1 Definisi Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah kumpulan aktifitas yang bermula dari
pemahaman mengenai peluang di pasar dan berakhir pada produksi dan
penjualan sebuah produk [1]. Pengembangan produk adalah sebuah proses yang
terdiri dari berbagai aktifitas. Ada beberapa jenis pengembangan produk, yaitu :
1. “New to the World” Products, pengembangan produk yang sama sekali
baru (belum ada di pasar), biasanya akan memunculkan beberapa bisnis
baru yang sebelumnya tidak ada.
2. New Product Lines, yaitu pengembangan lini produk baru,
memungkinkan perusahaan untuk masuk ke pasar yang sebelumnya tidak
dimasuki oleh perusahaan.
3. Additions to Existing Product Lines, yaitu pengembangan produk pada
lini produk yang sudah ada. Dengan memanfaatkan modifikasi produk
dasar, dapat meningkatkan market share.
SKENARIO PEMBELAJARAN 1………. 2………. 3…………. 4………….
RINGKASAN MATERI
Perancangan Produk II-3
4. Improvements and Revisions of Existing Products, yaitu pengembangan
dengan memperbaiki produk yang sudah ada. Dengan melakukan
redesign atau repackaging perusahaan dapat menawarkan value yang
lebih kepada konsumen.
5. Repositioning, lebih condong kepada aktifitas marketing. Sasaran dari
repositioning adalah mengubah persepsi konsumen mengenai produk
perusahaan.
6. Cost Reductions, adalah program untuk mengurangi biaya (cost) produksi
sebuah produk. Cost reductions akan membantu perusahaan dengan
meningkatkan margin dari produk yang sudah ada.
2.2 Pihak yang Terlibat dalam Pengembangan Produk
Umumnya aktifitas pengembangan produk di perusahaan dilakukan oleh tim.
Secara garis besar pihak yang akan terlibat dalam pengembangan produk adalah:
1. Marketing, menjembatani antara perusahaan dengan konsumennya.
Bagian marketing memungkinkan identifikasi dari peluang produk,
segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan konsumen. Pemahaman
mengenai konsumen merupakan hal yang penting dan menentukan
sukses / tidaknya sebuah produk.
2. Design, memilik peran yang sangat penting untuk mewujudkan keinginan
konsumen menjadi sebuah produk. Secara garis besar, ada dua kategori
design yaitu engineering design dan indutrial design. Engineering design
bertanggung jawab terhadap rancangan teknis, misalnya rancangan
mekanik dan listrik dari sebuah produk. Industrial design beraitan dengan
estetika dan ergonomi.
3. Manufacturing, bertanggungjawab dalam merancang dan
mengoperasikan sistem produksi (production system) untuk
menghasilkan produk.
Perancangan Produk II-4
2.3 Karakteristik Pengembangan Produk yang Berhasil
Berhasil atau tidaknya aktifitas pengembangan produk dapat dilihat dari
parameter berikut ini :
1. Kualitas Produk (Product Quality), yaitu seberapa baik produk yang
dihasilkan dari pengembangan produk. Bila produk yang dihasilkan baik
dan mampu memenuhi kebutuhan konsumen, maka hal tersebut
merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk yang
dilakukan sudah berhasil.
2. Biaya Produksi (Product Cost), yaitu biaya yang diperlukan untuk
memproduksi produk tersebut. Biaya produksi akan menentukan berapa
keuntungan (profit) yang dapat diperoleh perusahaan pada volume
penjualan dan harga tertentu. Biaya produksi yang efisien merupakan
salah satu indikator bahwa pengembangan produk yang dilakukan sudah
berhasil.
3. Waktu Pengembangan (Development Time), yaitu waktu yang diperlukan
untuk mengembangkan produk tersebut, mulai dari ide awal sampai
produk tersebut siap ditawarkan ke pasar. Adaptasi terhadap
perkembangan teknologi dan lingkungan bisnis akan menentukan waktu
pengembangan produk. Waktu pengembangan produk yang cepat
dengan momen yang tepat merupakan salah satu indikator bahwa
pengembangan produk yang dilakukan sudah berhasil.
4. Biaya Pengembangan (Development Cost), yaitu biaya yang diperlukan
untuk mengembangkan produk tersebut. Biaya pengembangan yang
efisien merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk
yang dilakukan sudah berhasil.
5. Development Capability, menunjukkan kemampuan perusahaan setelah
melakukan aktifitas pengembangan produk tersebut. Apabila perusahaan
mengalami peningkatan kemampuan mengembangkan produk setelah
melalui suatu aktifitas pengembangan produk, sehingga di masa yang
akan datang mereka bisa melakukannya dengan lebih baik, maka hal
Perancangan Produk II-5
tersebut merupakan salah satu indikator bahwa pengembangan produk
yang dilakukan sudah berhasil.
2.4 Beberapa Penyebab Kegagalan Produk dan Cara Mengantisipasinya
Berikut ini adalah beberapa penyebab gagalnya suatu produk dan bagaimana
cara mengatasinya :
1. Demand yang Terlalu Sedikit (Market too small). Demand yang terlalu
sedikit dapat menyebabkan produk tersebut tidak memiliki kelayakan
bisnis. Pemahaman tentang demand dan potensi bisnis sebuah produk
sangat diperlukan dalam aktifitas pengembangan produk. Cara
mengantisipasi hal ini adalah dengan melakukan peramalan demand,
serta mengidentifikasi pasar sasaran.
2. Adanya ketidakcocokan dengan kemampuan perusahaan (Poor match
for the company). Kemampuan yang dimiliki perusahaan mungkin tidak
sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan untuk memproduksi dan
memasarkan suatu produk. Risiko kegagalan produk akan lebih besar jika
perusahaan memutuskan untuk mengembangkan produk yang tidak
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Cara mengantisipasi hal ini
adalah memasukkan aspek kemampuan perusahaan ketika melakukan
perencanaan pengembangan.
3. Not New / Not Different, yaitu ide produk yang tidak menambah value
bagi customer. Cara mengantisipasi hal ini adalah dengan melakukan
penggalian ide (idea generation) yang kreatif dan sistematis, merancang
produk yang fokus ke customer, serta melakukan pengujian dan
perbaikan-perbaikan sebelum produk diluncurkan.
4. Kesalahan peramalan (Forecasting Error), yaitu kesalahan dalam
memprediksi demand. Salah satu kesalahan peramalan adalah
memproduksi dengan jumlah yang terlalu banyak karena kesalahan
dalam memperkirakan penjualan. Cara mengantisipasi hal ini adalah
Perancangan Produk II-6
dengan metode pengujian yang sistematis, memanfaatkan informasi
terkini, serta evaluasi terhadap akurasi metode peramaln.
5. Perubahan Teknologi (Major Shift in Technology). Perkembangan
teknologi yang sangat cepat menyebabkan produk memiliki umur yang
pendek. Ketidakmampuan perusahaan untuk mengadaptasi hal ini akan
memperbesar risiko kegagalan produk. Cara mengantisipasi hal ini adalah
dengan terus memantau perkembangan teknologi dan mengevaluasi
keuntungan apa saja yang dapat diperoleh dari teknologi tersebut.
6. Waktu yang Tidak Tepat (Poor timing). Ada risiko kegagalan yang tinggi
bila produk ditawarkan ke pasar pada waktu yang tidak tepat. Ada
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan mengenai waktu peluncuran
produk :
a. Apabila produk diluncurkan mendahului pesaing, maka diperlukan
usaha untuk mengedukasi pasar, serta belum adanya gambaran
nyata mengenai penerimaan pasar terhadap produk tersebut.
Keuntungan bila produk diluncurkan mendahului pesaing adalah
kemungkinan untuk menguasai jalur distribusi serta lebih dulu
dikenal pasar.
b. Apabila produk diluncurkan setelah pesaing meluncurkan
produknya, maka dapat diketahui penerimaan pasar terhadap
produk tersebut namun ada risiko produk pesaing memperoleh
keuntungan karena telah lebih dahulu dikenal oleh pasar serta
adanya kemungkinan pesaing mampu menguasai jalur distribusi.
Waktu yang tepat, tidak terlalu cepat dan tidak terlambat, akan
mendukung keberhasilan produk tersebut.
7. Competitive Response. Pesaing juga dapat menyebabkan produk
perusahaan tidak berhasil di pasaran. Pesaing dapat saja meniru produk
yang diluncurkan atau bahkan mengembangkan/memperbaikinya
sehingga memperbesar risiko kegagalan produk. Cara mengantisipasi hal
ini adalah dengan mempertimbangkan/memprediksi reaksi pesaing ketika
Perancangan Produk II-7
perusahaan sedang mengembangkan rencana-rencana rancangan, harga,
maupun pemasaran.
LATIHAN SOAL
1. Jelaskan definisi dan jenis pengembangan produk!
2. Secara umum, siapa saja yang berperan dalam aktifitas pengembangan
produk di perusahaan? Jelaskan mengenai peranan masing-masing pihak
dan beri contoh !
3. Carilah di internet contoh tim pengembangan produk di perusahaan dan
analisis peran tiap bagian dari tim tersebut!
4. Apa saja indikator keberhasilan sebuah aktifitas pengembangan produk?
Jelaskan dan beri contoh !
5. Apa yang dapat menyebabkan gagalnya sebuah produk selain seperti
yang disampaikan pada ‘ringkasan materi’? beri contoh serta jelaskan
cara mengantisipasinya !
1. Ulrich, Karl.T, & Steven Eppinger, ”Product Design and Development”,
International Edition, Bab 1, McGraw-Hill, 2008.
2. Urban, Glen L., & John R. Hauser, Design and Marketing of New
Products”, 2nd edition, Prentice-Hall, New York, 1993.
EVALUASI
REFERENSI