Post on 01-Jan-2016
description
MARAH ?
Perasaan jengkel yg timbul sbg responthd kecemasan yg dirasakan sbg ancamanoleh idndividu (SS ’95)
Assertif Pasif Agresif AmukFrustrasi
ASSERTION/ASERTIF/PERNYATAAN
Respon marah, dimana individu mampu menyatakan ataumengungkapkan rasa marah/tidak setuju tanpa menyalahkanatau menyakiti orang lain yg akan memberikan kelegaan bagi individu tersebut.
FRUSTRASI
Respon yg terjadi akibat indiv. gagal mencapai tujuan,kepu-asan/rasa aman, & indiv. tdk menemukan alternatif lain.
P A S I F
Suatu keadaan dimana indiv. tidak mampu u/ mengungkapkanperasaan yg sedang dialami, untuk menghindari suatu tuntutanyg nyata.
AGRESIF
Perilaku yg menyertai marah dan merupakan doronganindiv. untuk menuntut sesuatu yg dianggapnya benar dalambentuk destruktif dan masih terkontrol. Perilaku yang dapatdilihat adalah : Muka masam, Bicara kasar, Menuntut.
AMUK / PERILAKU KEKERASAN
Perasaan marah & bermusuhan yg kuat, disertai kehilangankontrol diri, dimana individu dpt merusak diri sendiri, oranglain & lingkungan. .
ANCAMAN ATAU KEBUTUHAN YG TERGANGGU
S T R E S S
K E C E M A S A N
MARAH
Merasa kuat Diungkapkan scr verbal Merasa tdk adequat
Menantang Menjaga Kebutuhan OL Melarikan diri
Mslh tak selesai L e g a M’ingkari masalah
Marah berkepanjangan K’tegang menurun Marah tak terungkap
Rasa bermusuhan menahun
Marah teratasi
Marah pd diri sendiri Marah agresif/ amuk
1. Energi Menambah energi2. Expresif expresi marah scr terbuka merupakan ciri
hub. sehat3. Penigkatan diri Untuk memproyeksikan konsep diri yg
positif & untuk meningkatkan harga diri.4. Pertahanan Membantu mempertahankan ego dalam
berrespon pd kecemasan5. Potensiasi Memberi perasaan dpt mengontrol situasi6. Diskriminatif Membantu kewaspadaan dan tanda
perlunya perilaku koping
PERBANDINGAN PERILAKU MARAH :ASSERTIF – PA S I F – A G R E S I F
DILIHAT DARI : ISI PEMBICARAAN
Assertif Positif, menawarkan diri “ saya dapat…… “ saya akan ……Pasif Negatif, merendahkan diri “ dapatkah saya…..”Agresif Sombongkan diri, merendahkan orang lain
DILIHAT DARI : TEKANAN SUARA
Assertif SedangPasif Lambat, mengeluhAgresif Keras, ngotot
DILIHAT DARI : POSISI BADAN
Assertif Tegap dan santaiPasif Menundukkan kepalaAgresif Kaku, condong ke-depan.
DILIHAT DARI : JARAK KOMUNIKASI
Assertif Mempertahankan jarak yg nyamanPasif Menjaga jarak dg sikap tak acuh/mengabaikanAgresif Siap dg jarak menyerang orang lain
DILIHAT DARI : PENAMPILAN
Assertif Siap melaksanakanPasif Loyo, tdk dapat tenangAgresif Mengancam, posisi siap menyerang
DILIHAT DARI : KONTAK MATA
Assertif Mempertahankan kontak mata sesuai dengan hubungan yg berlangsungPasif Sedikit / sama sekali tidak melihatAgresif Mata melotot dan dipertahankan.
FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor Biologis
Instinctual Drive Theory Perilaku agresif disebabkan olehdorongan kebutuhan dasar yg sangat kuat.
Psychosomatis Theory Pengalaman rasa marah adalahsebagai akibat dari respon psikologis thd stimulus external,internal dan lingkungan.
Faktor PsikologisFaktor Psikologis
Frustration Agression Theory Frustrasi terjadi keinginanindiv. untuk mencapai sesuatu gagal keadaan tsb akanmendorong individu untuk berperilaku agresif.
Behavioral Theory Kemarahan adalah respon belajar danhal tersebut dapat dicapai bila ada fasilitas atau situasi yangmendukung.
Existential Theory Berperilaku adalah kebutuhan manu-sia, bila kebutuhan tsb tidak terpenuhi lewat hal yg positif,maka individu akan melakukan hal yg negatif.
Faktor Sosial Kultural
Social Environment Theory Lingkungan sosial akan mempe-ngaruhi sikap individu dalam mengexpresikan marah. Normakebudayaan dpt mendukung indiv. untuk berespon asertif ataukasar.
Social Learning Theory Perilaku agresif dapat dipelajari secara langsung maupun imitasi dari proses sosialisasi.
STRESSOR Unik untuk setiap Individu.
External stressor misal : kehilangan anggota fisik.Internal stressor rasa takut, kehilangan cinta dll.
Perilaku marah juga sering berkaitan dengan rasa bersalah yang tidak dapat dikendalikan.
FAKTOR PERILAKU
Faktor Perilaku yang berkaitan dg marah adalah :1. Fight or flight2. Assertiviness3. Acting out
PENGKAJIAN PD BBRP ASPEK
Aspek Biologis
Kegiatan sistem saraf otonom yg bereaksi thd sekresi Epineprin, shg : Peningkatan TD, Nadi, RR, Urine, Wajahmerah, Pupil membesar, otot tegang, tangan mengepal energi untuk marah meningkat.
Aspek Emosional
Rasa tdk nyaman, tdk berdaya, jengkel, frustrasi, demam,ingin berkelahi, ingin mengamuk, bermusuhan sehinggadpt melakukan perilaku menarik perhatian dan konflok pddiri sendiri sehingga dpt terjadi : Melarikan diri, Bolos seko-lah, mencuri, penyimpangan seksual, dll.
Aspek Intelektual
•cara klien marah•keadaan yg menyebebkan marah
Aspek sosial
Emosi marah m’timbul marah pd OL, penolakan OL menjauhkan dari OLmengganggu hub. dg OL.
Potensial amuk s/d adanya persepsi waham yg mengancamKesulitan marah asertif s/d tdk tahu cara marah yang asertifGangguan komunikasi s/d perasaan marahResiko PK s/d fungsi otak yg terganggu akibat tumorPenyesuaian yang tdk efektif s/d tdk mampu mengkonfrontasi-
kan kemarahan.Penyesuaian yg tdk efektif s/d penolakan rasa marahResiko PK s/d halusinasiGangguan hub. sosial : menarik diri s/d rasa marah pd OL.
Tujuan diarahkan thd penggunaan energi marah yg kons-truktif & penyelesaian tugas, serta memotivasi pertumbuhandiri yg memberi petunjuk kemajuan pengalaman Terapeutik:
Kesadaran Diri Perawat.
•Anggapan perawat bahwa klien merupakan sumber masalah saat klien marah.•Perlu pengetahuan ttg proses kemarahan untuk membantu mengatasi marah klien.•Sadar untuk setiap staf perawatan, bahwa klien dapat meng- ungkapkan marah dg tidak bermusuhan..
Batasan Ungkapan Marah SS’95 P. 579
Menetapkan batasan ungkapan marah :•Menyatakan harapan pd klien dg cara yg positif•Membantu klien menggali alasan & maksud TL klien•Bersama klien menetapkan alternatif cara m’ungkap marah
Dapat menghindari penolakan klien dan menyampaikanbahwa klien boleh mengungkapkan marah dg Konstruktif
Kontrol terhadap Kekerasan
Klien sulit mengontrol perasaannya dlm menyalurkanenergi marah scr konstruktif bantu untuk mengembang-kan marah yg terkontrol & Konstruktif.
Pada SS’95 P.580Intervensi u/ klien marah yg kehilangankontrol :Berbicara dg lembut, lambat & yakin. Perawat tetap menja-ga harga diri dan martabat klien hal ini dapat membantu klien untuk mengungkapkan marah secara Konstruktif.
Aspek Biologis
Salurkan energi marah dg cara yg konstruktif melaluiaktifitas fisik : Lari pagi, Angkat berat & aktifitas lain yangmembantu penyaluran energi & relaksasi otot (OR).
Di rumah Sakit, dapat dimodifikasi dengan mobilisasi,baik aktif maupun pasif :
Jalan-jalan di tamanLatihan pergerakan tungkaiOccupational Therapy yg sesuai dengan penyaluran
energi marah yg konstruktif.
Aspek Emosional
Dengan mengurangi stressor Kecemasan dpt mencegahintensitas marah. Perawat dapat membantu klien yangbelum mengenal marahnya :
“Bapak tidak tenang ?”“Tampaknya Pak Kardi marah ?”“Apakah ada yg mengganggu Bu Tari ?”
Membantu klien untuk mengenal perasaan marahnyaSebagai klarifikasi observasi tingkah laku yang dapat membantu klien mengenal kemarahannya.