Post on 17-Feb-2020
i
ANALISIS PENGARUH MEKANISME CORPORATEGOVERNANCE, SURAT BERHARGA SYARIAH DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAPPENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR)
PADA BANK SYARIAH DI INDONESIASKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
TRI ANGGUN OKTAVIANA
NIM 63010150213
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
“Man Shobaro Zafiro” (Siapa Yang Bersabar Akan Beruntung)
“Barangsiapa berjalan di suatu jalan dalam rangka menuntutilmu, maka Allah mudahkan jalan menuju surga. DanSesungguhnya malaikat meletakkan sayap – sayapnya bagipenuntut ilmu tanda ridha dengan yang dia perbuat.”
(HR.Muslim)
viii
PERSEMBAHAN
Perjuangan yang tak mengenal waktu ini memberikan beribu-ribu rasa bahagia dan
dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini kepada :
Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW
Bapak dan Ibu tercinta (Bapak Bisri dan Ibu Sarmi), beliaulah yang mendidik
dan membesarkanku dengan penuh rasa kasih sayang, tiada kata lelah untuk
menuntunku, menasehatiku, menerangiku dalam kondisi apapun. Terima
kasih ku sampaikan kepada beliau, semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan beliau dengan kasih sayang dan limpahan rahmatNya.
Kakaku (Agus Muhammad Yani dan Ayu Rohani) merekalah yang selalu
memotivasiku untuk tetap bertahan dan bangkit dikala diriku jatuh, doa dan
dukungan mereka tak akan pernah aku sia-siakan.
Sahabat-sahabat saya tercinta yakni Efa, Devi dan Fitria yang telah berjuang
dari awal masuk kuliah
keluarga besar IAIN Salatiga angkatan 2015 dan saudara-saudaraku tercinta
terimakasih atas perhatian dan kehangatan kekeluargaan yang selalu
tercurahkan.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur tak henti-hentinya saya ucapkan kepada Allah
SWT Tuhan semesta alam, yang telah memberikan segala bentuk kenikmatan yang
jika kita hitung satu-persatu tidak akan mungkin mampu untuk menghitungnya.
Segenap usaha dan kerja penulis tidak mungkin membuahkan hasil tanpa kehendak-
Nya. Segala halangan dan rintangan tidak akan mampu dilalui tanpa jalan terang yang
ditunjukkan dan digariskan-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kehadirat baginda Nabi agung, Nabi Muhammad SAW, Keluarga, dan Seluruh
pengikutnya di akhir zaman.
Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Corporate Governance, Surat
Berharga Syariah dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Islamic Social
Reporting pada Bank Syariah di Indonesia Tahun 2015-2018” ini dususun dan
diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat untuk memperoleh gelar strata satu
Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Ucapan
terimakasih terutama penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin.M.Ag selaku rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Dr.Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
3. Bapak Ari Setiawan, M.M. selaku ketua jurusan S1Perbankan Syariah
4. Bapak Dr. Mochlasin M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa
memberikan masukan, saran, dan nasihat serta kesabaran dan ketelitian dalam
membimbing penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Segenap dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah mengajarkan ilmunya dan
memberikan pelayanan selama penyusun menempuh studi.
6. Kedua orang tua (Bapak Bisri dan Ibu Sarmi) yang tak henti-hentinya mendoakan
dan mendukung penyusun dalam menempuh studi di IAIN Salatiga.
x
7. Untuk Indra Febrianto, Ayu Rohani, Agus Muhammad Yani dan keluarga yang
telah senantiasa memberikan dukungan, semangat dan motivasi.
8. Teman-temanku tercinta (Efa, Devi dan Fitria) serta angkatan 2015 yang selalu
menemani dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga
serta semua pihak yang yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini
Penyusun menyadari bahwa kekeliruan akan sangat mungkin terjadi dalam
penulisan skripsi ini, karenanya kritik dan saran konstruktif amat diperlukan dari
pembaca. Penyusun berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 03 September 2019
Penulis
Tri Anggun Oktaviana NIM.
63010150213
xi
ABSTRAK
Oktaviana, Tri Anggun. 2019. Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah,Kepemilikan Managerial, Surat Berharga Syariah dan UkuranPerusahaan terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting padaBank Syariah di Indonesia Tahun 2015-2018. Skripsi, Fakultas Ekonomidan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga.Pembimbing: Dr. Mochlasin., M.Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Ukuran Dewan PengawasSyariah, Kepemilikan Managerial, Surat Berharga Syariah dan Ukuran PerusahaanTerhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Bank Syariah di Indonesia.Dengan penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa efektif pengaruh CG,Surat Berharga Syariah dan Ukuran Perusahaan terhadap ISR baik pengaruhlangsung maupun pengaruh tidak langsung. Mekanisme Corporate Governance yangdigunakan dalam penelitian ini adalah ukuran dewan pengawas syariah dankepemilikan manajerial. Sedangkan surat berharga syariah yang digunakan dalampenelitian ini dihitung dengan menjumlahkan efek-efek yang diterbitkan setiapperbankan. Ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dihitung dengantotal aset.
Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakandalam penelitian ini di analisis regresi linier berganda dengan bantuan softwareSPSS. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 12 perusahaan yang dipilih sebagaisampel. Hasil penelitian membuktikan bahwa kepemilikan managerial dan suratberharga syariah secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapanISR. Sedangkan ukuran dewan pengawas syariah dan Ukuran perusahaanberpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan ISR.
Kata Kunci: Corporate Governance,DPS, Surat Berharga Syariah, Ukuran Perusahaan,Islamic Social reporting.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
MOTTO ......................................................................................................................vii
PERSEMBAHAN......................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
ABSTRAK...................................................................................................................xi
DAFTAR ISI...............................................................................................................xii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 6
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................................ii
PENGESAHAN............................................................................................................iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ...........................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................................v
PERNYATAAN KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN................................................vi
xiii
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................... 7
A. Telaah Pustaka ................................................................................................... 7
B. Kerangka Teori ................................................................................................ 10
C. Kerangka Pemikiran......................................................................................... 25
D. Pengembangan Hipotesis ................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 30
A. Jenis penelitian................................................................................................. 30
B. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 30
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................... 32
D. Skala Pengukuran............................................................................................. 33
E. Definisi Konsep dan Operasional .................................................................... 34
F. Alat Analisis..................................................................................................... 37
BAB IV ANALISIS DATA........................................................................................ 43
A. Deskriptif Objek Penelitian.............................................................................. 43
B. Analisis Data .................................................................................................... 43
C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................... 56
BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 60
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 62
LAMPIRAN................................................................................................................ 67
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Reseacrh Gap ................................................................................................ 7
Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif ................................................................................ 44
Tabel 4.2 Uji Regresi Berganda.................................................................................. 46
Tabel 4.3 Uji Signifikansi Parsial ............................................................................... 48
Tabel 4.5 Uji Signifikansi Simultan.......................................................................... 500
Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi .......................................................................... 51
Tabel 4.7 Uji Normalitas............................................................................................. 52
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ................................................................................... 53
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 54
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi........................................................................................ 54
Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................................. 54
Tabel 3.1 Tahap Pengambilan Sampel.........................................................................31
Tabel 3.2 Sampel Penelitian.........................................................................................32
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir.................................................................................. 26
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1, Penjelasan item-item ISR Indeks............................................................ 68
Lampiran 3, Ringkasan Data Penelitian...................................................................... 76
Lampiran 4, Hasil Output Pengujian SPSS................................................................. 78
Lampiran 5,Daftar Riwayat Hidup ............................................................................. 82
Lampiran 2, hasil checklist ISR ..................................................................................70
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri perbankan syariah pada saat ini terus mengalami
signifikan, tidak hanya tampak dari peningkatan jumlah perbankan tetapi juga
jumlah nasabah. Dimana semakin banyak masyarakat muslim yang menginginkan
transaksi ekonominya sesuai dengan syariah. Prospek yang bagus ini seiring
dengan permintaan masyarakat untuk menunjukkan identitas Islam suatu
organisasi, termasuk di antaranya keterlibatan dalam kegiatan sosial dan
lingkungan masyarakat sekitar atau pengungkapan pertanggungjawaban sosial di
Pebankan Syariah (Peni dan Rahma, 2017).
Terkait dengan adanya tuntutan dalam pengungkapan tanggung jawab sosial
di perbankan syariah, ISR telah menjadi topik yang hangat diperbincangkan. ISR
merupakan perluasan dari pelaporan sosial yang telah disisipkan nilai-nilai Islam
di dalamnya (Ahzar dan Trisnawati, 2015). Pengungkapan pertanggungjawaban
sosial di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal, yang berbunyi “Setiap penanaman modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung jawab Sosial
dan Lingkungan Perseroan Terbatas, menyatakan bahwa :
2
“Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilaksanakan oleh Direksiberdasarkan rencana kerja tahunan Perseroan setelah mendapat persetujuanDewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, kecualiditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan”.
ISR merupakan indeks tanggung jawab sosial yang telah diisikan dengan
nilai-nilai dalam ekonomi Islam seperti zakat, status kepatuhan syariah dan
transaksi yang sudah terbebas dari unsur riba dan gharar serta aspek-aspek sosial
seperti shadaqah, waqaf, qardhul hasan serta pengungkapan peribadahan di
lingkungan perusahaan Othman, (2009) dalam Sudrajat, (2017).
Dalam hal pelaporan pertanggung jawaban sosial, kondisi perusahaan sedikit
banyak juga mempengaruhi kinerja serta luas penyajian laporan tahunan termasuk
laporan sukarela perusahaan. Kondisi perusahaan dapat dilihat dari Ukuran
Dewan Pengawas Syariah, Kepemilikan Managerial, Surat Berharga Syariah dan
Ukuran Perusahaan. Untuk ukuran perusahaan, perusahaan yang besar biasanya
memiliki aktivitas yang lebih banyak dan kompleks, mempunyai dampak yang
lebih besar terhadap masyarakat, memiliki shareholder yang lebih banyak, serta
mendapat perhatian lebih dari kalangan publik, oleh karena itu perusahaan besar
cenderung mendapat tekanan yang lebih untuk mengungkapkan pertanggung
jawaban sosialnya. Perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang kuat, juga
akan mendapatkan tekanan yang lebih dari pihak ekternal perusahaan untuk lebih
mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya secara luas. Namun, pada
kenyataannya beberapa perusahaan dengan profit besar cenderung tidak
melakukan pertanggungjawaban sosialnya dengan baik. Untuk itu, diperlukan
3
adanya Dewan Pengawas Syariah yang merupakan salah satu faktor
pengungkapan ISR serta befungsi untuk mengawasi jalannya operasional
perusahaan agar sesuai dengan prinsip syariah. Faktor lain yang memengaruhi
tingkat kepatuhan pengungkapan ISR adalah struktur kepemilikan. Struktur
kepemilikan perusahaan timbul akibat adanya perbandingan jumlah pemilik
saham dalam perusahaan. Sebuah perusahaan dapat dimiliki oleh seseorang secara
individu, masyarakat luas, pemerintah, pihak asing, maupun orang dalam
perusahaan tersebut (manajerial). Struktur kepemilikan yang berbeda akan
memberikan pengawasan yang berbeda terhadap pengungkapan. Perbedaan dalam
proporsi saham yang dimiliki oleh investor dapat memengaruhi tingkat
kelengkapan pengungkapan oleh perusahaan. Semakin banyak pihak yang butuh
informasi tentang perusahaan, maka semakin detail pula pengungkapan yang
dilakukan oleh perusahaan (Peni dan Rahma, 2017).
Selain itu, Surat Berharga Syariah (saham syariah, sukuk, dan reksadana
syariah) sebagai salah satu sumber pendanaan,terkait dengan informasi harus
diungkapkan secara jelas. Pengungkapan informasi ini seharusnya diungkapkan
bukan hanya saat sekuritas hendak diterbitkan, melainkan juga selama sekuritas
tersebut masih menjadi salah satu sumber pendanaan bagi perusahaan. Dengan
demikian, adanya pengungkapan sukarela diharapkan dapat menghilangkan
keraguan bagi pihak calon investor, kreditor, maupun konsumen dalam
mengambil keputusan (Putri, 2014).
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat dirumuskan
pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap Islamic
Social Reporting (ISR) pada Bank Syariah di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Kepemilikan Managerial terhadap Islamic Social
Reporting (ISR) pada Bank Syariah di Indonesia ?
3. Bagaimana pengaruh Surat Berharga Syariah terhadap Islamic Social
Reporting (ISR) pada Bank Syariah di Indonesia ?
4. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Islamic Social Reporting
(ISR) pada Bank Syariah di Indonesia ?
5. Bagaimana pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah, Kepemilikan
Managerial, Surat Berharga Syariah dan Ukuran Perusahaan secara simultan
terhadap Islamic Social Reporting (ISR) pada Bank Syariah di Indonesia ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Menganalisis dan menguji mengenai pengaruh Ukuran Dewan Pengawas
Syariah terhadap ISR pada Bank Syariah di Indonesia
5
2. Menganalisis dan menguji mengenai pengaruh Kepemilikan Managerial
terhadap ISR pada Bank Syariah di Indonesia
3. Menganalisis dan menguji mengenai pengaruh Surat Berharga Syariah
terhadap ISR pada Bank Syariah di Indonesia
4. Menganalisis dan menguji mengenai pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
ISR pada Bank Syariah di Indonesia
5. Menganalisis dan menguji mengenai pengaruh Ukuran Dewan Pengawas
Syariah, Kepemilikan Managerial, Surat Berharga Syariah dan Ukuran
Perusahaan terhadap ISR pada Bank Syariah di Indonesia
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna :
1. Secara Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi upaya
pengembangan Perbankan Syariah dan juga sebagai referensi maupun rujukan
bagi mahasiswa yang melakukan penelitian dengan permasahan pelaporan
pertanggungjawaban sosial di Perbankan Syariah di Indonesia.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dengan
mengaplikasikannya ke dalam dunia kerja dan dapat digunakan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi. Selain itu, penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perbankan syariah yang
6
melakukan tanggung jawab sosialnya dengan membuat ISR yang memadai
dan sesuai dengan prinsip syariah.
E. Sistematika Penulisan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, asumsi atau hipotesis (jika
ada dan diperlukan) dan penegasan istilah (definisi operasional).
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini akan menguraikan telaah pustaka, kerangka teori, kerangka
penelitian, dan hipotesis. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai
penelitian- penelitian terdahulu.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini akan menguraikan tentang variabel penelitian yang
digunakan, populasi, sampel, jenis penelitian, sumber data, metode
pengumpulan data, metode analisis data yang digunakan.
BAB IV : ANALISIS DATA
Bab ini akan diuraikan analisis data penelitian dan jawaban dari
rumusan masalah.
BAB V : PENUTUP
Disini diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
saran untuk penelitian berikutnya
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Berdasarkan hasil temuan, terdapat perbedaaan hasil penelitian yang berbeda-
beda, sehingga layak untuk di analisis lebih lanjut. Berikut ringkasan penelitian
Research Gap Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Surat
Berharga Syariah dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Islamic Social
Reporting (ISR) Pada Bank Syariah di Indonesia. Temuan Research Gap dapat
dituliskan dalam bentuk tabel seperti di bawah ini:
Tabel 2.1 Research Gap
1. Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap ISR
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1 Ratna Aditya NingrumFachrurrozie, PrabowoYudo Jayanto (2013)
Kinerja keuangan,Kepemilikaninstitusional, UkuranDewan PengawasSyariah
Ukuran Dewan PengawasSyariah berpengaruhterhadap pengungkapanIslamic Social Reporting(ISR)
2 Indra Siswanti (2018) Kinerja keuangan,Tugas dan tanggungjawab DewanPengawas Syariah
Ukuran Dewan PengawasSyariah berpengaruhterhadap pengungkapanIslamic Social Reporting(ISR)
3 Amirul Khoirudin (2013) Ukuran dewankomisaris, UkuranDewan PengawasSyariah
Ukuran Dewan PengawsSyariah tidak berpengaruhterhadap pengungkapanIslamic Social Reporting
8
(ISR)
4 Wawan Sudrajat (2017) ROA, CAR, FDRUkuran perusahaan,Ukuran DewanKomisaris, UkuranDewan PengawasSyariah
Ukuran Dewan pengawasSyariah tidak berpengaruhterhadap pengungkapanIslamic Social Reporting(ISR)
5 Amanda Kyka Marharanidan Agung Yulianto(2016)
Pelaksanaan tugas dantanggung jawabDewan PengawasSyariah, suratberharga syariah
Ukuran Dewan PengawasSyariah tidak berpengaruhterhadap tingkatpengungkapan IslamicSocial Reporting (ISR)
6 Zayyinatul Khasanah,Agung Yulianto (2015)
Pelaksanaan tugas dantanggung jawabDewan PengawasSyariah, invesmentAccount Holders,kepatuhan syariah
Ukuran Dewan PengawasSyariah tidak berpengaruhterhadap tingkatpengungkapan IslamicSocial Reporting (ISR)
2. Pengaruh Kepemilikan Managerial terhadap ISR
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1 Peni Nugraheni, RahmaDwi Yuliani (2017)
Jumlah rapat dananggota remunerasidan nominasi, rangkapjabatan dan jumlahanggota DewanPengawas Syariah
Struktur Kepemilikan tidakberpengaruh terhadappengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
2 Ratna Aditya NingrumFachrurrozie, PrabowoYudo Jayanto (2013)
Kinerja keuangan,Kepemilikaninstitusional, UkuranDewan PengawasSyariah
Struktur Kepemilikanberpengaruh terhadappengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
3 Ahmad Nurkhin (2009) Kepemilikaninstitusional,profitabilitas, strukturkepemilikan
Struktur Kepemilikan tidakterbukti berpengaruh terhadappengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
9
3. Pengaruh Surat Berharga Syariah terhadap ISR
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian
1 Amanda Kyka Marharanidan Agung Yulianto(2016)
Pelaksanaan tugas dantanggung jawabDewan PengawasSyariah, surat berhargasyariah
Penerbitan surat berhargasyariah berpengaruh positifterhadap pengungkapanIslamic Social Reporting(ISR)
2 Nailil Faroh (2018) Penerbitan suratberharga syariah,ukuran bank syariah,profitabilitas, ukurandewan pengawassyariah
Surat Berharga Syariahberpengaruh terhadappengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
3 Amilia Nurul Raditya(2012)
Sukuk, ukuranperusahaan,profitabilitas, jenisindustri, umurperusahaan
Surat Berharga Syariah tidakberpengaruh terhadap tingkatpengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap ISR
No Peneliti Populasi Hasil Penelitian
1 Nailil Faroh (2018) Penerbitan suratberharga syariah,ukuran bank syariah,profitabilitas, ukurandewan pengawassyariah
Ukuran perusahaanberpengaruh terhadappengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
2 Ali Rama (2014) Profitabilitas, ukuranbank, leverage, umurbank
Ukuran bank berpengaruhsignifikan positif terhadappengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
3 Wawan Sudrajat (2017) ROA, CAR, FDRUkuran perusahaan,Ukuran DewanKomisaris, UkuranDewan PengawasSyariah
Ukuran Perusahaanberpengaruh terhadappengungkapan Islamic SocialReporting (ISR)
10
4 Agus Purwanto (2011) Jenis industri, ukuranperusahaan,profitabilitas,
Ukuran Perusahaanberpengaruh signifikanterhadap pengungkapanIslamic Social Reporting (ISR)
5 Septi Widiawati,
Surya raharja (2012)
Ukuran perusahaan,daftar efek syariah
Ukuran perusahaanberpengaruh signifikan danpositif terhadap pengungkapanIslamic Social Reporting (ISR)
B. Kerangka Teori
1. Teori Legitimasi
Teori Legitimasi diartikan sebagai pengakuan masyarakat terhadap
eksistensi perusahaan, pengakuan merupakan kebutuhan perusahaan agar
kelangsungan hidup perusahaan terjamin. Perusahaan yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan norma ataupun adat yang diterima oleh
masyarakat, akan mengancam legitimasi perusahaan serta sumber daya
perusahaan, dan pada akhirnya akan mengancam kelangsungan hidup
perusahaan (Wawan, 2017). Legitimasi adalah hal yang penting bagi
organisasi sehingga batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan
nilai-nilai sosial, dan reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya
analisis perilaku organisasi dengan memperhatikan lingkungan (Utami dan
Prastiti, 2011).
11
2. Teori Stakeholder
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang
hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan
manfaat bagi stakeholdernya (Ajilaksana, 2011). Sedangkan kelangsungan
hidup perusahaan tergantung pada stakeholders, dan dukungan tersebut harus
dicari, sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut.
Semakin powerfull stakeholder, semakin besar usaha perusahaan untuk
beradaptasi. Pengungkapan sosial dianggap sebagai media komunikasi antara
perusahaan dengan stakeholdernya Gray, Kouhy dan Adams (1994) dalam
Chariri (2008).
3. Syariah Enterprise Theory
Syariah Enterprise Theory menjelaskan bahwa aksioma terpenting yang
harus mendasari dalam setiap penetapan konsepnya adalah Allah sebagai
Pencipta dan Pemilik Tunggal dari seluruh sumber daya yang ada di dunia
ini. Sumber daya yang dimiliki oleh para stakeholders pada prinsipnya
adalah amanah dari Allah SWT yang di dalamnya melekat tanggung jawab
untuk digunakan dengan cara dan tujuan yang ditetapkan oleh Sang Pemberi
Amanah, yaitu Allah SWT. Penggunaan sumber daya oleh manusia baik
secara individu maupun kolektif menurut persepsi shariah enterprise theory
memang dibatasi, sebab pada hakikatnya segala sumber daya yang ada
12
hanyalah titipan dari Allah dan stakeholders hanya diberikan hak guna saja.
(Triyowono, 2006).
Dari konsep syariah enterprise theory diatas bahwa harta dan sumber
daya yang dimiliki baik perorangan maupun kelompok (perusahaan,
perbankan, dll) hanyalah titipan yang bersifat sementara, yang mana
penggunaannya dibatasi. Pembatasan tersebut mengandung makna bahwa
harta dan sumber daya bukanlah miliknya semata melainkan tersimpan juga
hak untuk orang lain yang harus diberikan seperti fakir, miskin, anak
terlantar dan lain sebagainya. Seperti dalam firman Allah SWT
“Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan taatlah kepada Rasulsupaya kamu diberi Rahmat” (QS An Nur:56).
“Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah:„Apakah saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orangorangyang dalam perjalanan‟. Dan apa saja kebaikan yang kamu perbuat makasesungguhnya Allah Maha Mengetahui”(QS. Al Baqarah /2:215).
Firman Allah SWT lainnya adalah:
“(berinfaqlah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalanAllah, maka mereka yang tidak dapat (berusaha) di bumi, orang yang tidaktahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari meminta-minta” (Al Baqarah /2:273).
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hambasahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah(fisabilillah), dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil),sebagai kewajiban dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi MahaBijaksana” (Q. S At-Taubah /9: 60) .
13
Syariah enterprise theory memiliki pandangan dalam distribusi
kekayaan (wealth) atau nilai tambah (value added) tidak hanya berlaku
pada partisipan yang terkait langsung dalam operasi perusahaan (pemegang
saham, kreditur, karyawan dan pemerintah), tetapi juga terhadap pihak lain
yang tidak tekait secara langsung terhadap operasi perusahaan (masyarakat
dan alam) (Triyuwono, 2006). Dari pemaparan di atas, dapat diperoleh
gambaran yang cukup jelas tentang konsep pertanggungjawaban yang
diusung oleh shariah enterprise theory. Shariah enterprise theory pada
prinsipnya memberikan bentuk pertanggungjawaban utama secara vertikal
yaitu kepada Allah SWT kemudian barulah bentuk pertanggungjawaban
secara horizontal yaitu kepada sesama umat manusia dan kepada lingkungan
alam (Triyuwono, 2006). Sebagai pemegang amanah dari Allah SWT,
perusahaan maupun perbankan khususnya yang berbasis syariah harus
melakukan pertanggungjawaban dalam bentuk pengungkapan ISR dalam
laporan tahunan Bank Umum Syariah.
4. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori Agensi merupakan teori yang menjelaskan hubungan antara pemilik
modal (principal) yaitu investor dengan manajer (agent). Teori agensi
mendasarkan hubungan kontrak antara pemilik (principal) dan manajer
(agent) sulit tercipta karena adanya kepentingan yang saling bertentangan
(conflict of interest) (Zainudin, 2018). Teori keagenan merupakan teori dasar
14
yang digunakan dalam praktik bisnis perusahaan. Teori ini berhubungan erat
dengan dua faktor yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social
Reporting (ISR) dalam penelitian ini. Adapun kedua faktor tersebut adalah
ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial. Pada umumnya, dengan
adanya pemisahan antara pemegang saham dengan manajemen akan
menimbulkan konflik atau agency problem. Adanya kepemilikan saham oleh
pihak manajemen maka akan memperkecil adanya agency problem tersebut.
Manajer akan memaksimalkan kepentingan perusahaan dibandingkan dengan
kepentingan sendiri (Marinda, 2015).
Masalah agensi dapat memburuk apabila persentase saham perusahaan
yang dimiliki oleh manajer sedikit. Dititik beratkan pada utilitas hutang
sebagai substitusi dari kepemilikan manajerial, yang bertujuan untuk
mengurangi konflik agensi antara stakeholders (pemegang saham) dengan
manajemen, perbedaan kepentingan antara agent dan principal dalam agensi
teori disebut konflik asimetri informasi. Konflik asimetri informasi yaitu
informasi yang tidak seimbang karena adanya distribusi informasi yang tidak
sama antara principal dan agent. Permasalahan asimetri informasi timbul
akibat adanya kesulitan dari pihak pemilik untuk mengawasi dan melakukan
kontrol terhadap pihak manajer Jensen dan Meckling (1976) dalam Istanti
(2009). Konflik tersebut dapat diminimalisir dengan cara melakukan
pelaporan dan pengungkapan mengenai perusahaan kepada pemilik sebagai
15
wujud transparansi dari aktivitas manajemen kepada pemilik (Zainudin,
2018). Teori keagenan juga sering dikaitkan dengan ukuran perusahaan,
dimana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar
akan mengungkapkan informasi yang lebih luas untuk mengurangi biaya
keagenan tersebut.
5. Islamic Social Reporting (ISR)
Berkembangnya tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR) dalam negara maju dan berkembang, membuat
perbankan konvensional maupun syariah menerapkannya. Upaya perbankan
dalam kepedulian terhadap sosial merupakan awal yang positif untuk memulai
kegiatan yang lebih besar. Hal tersebut didukung dengan adanya UU No 40
tahun 2007 pasal 74 tentang pelaksanaan CSR, yang menjelaskan bahwa
perseroan yang yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggungjawab
sosial dan lingkungan, apabila tidak melaksanakan kewajiban tersebut maka
akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Sejalan dengan hal tersebut, maka makin meningkat pula keinginan
untuk membuat pelaporan sosial atau yang sering disebut dengan social
reporting. Social Reporting merupakan perluasan dari sistem pelaporan
keuangan yang merefleksikan perkiraan yang baru dan yang lebih luas dari
16
masyarakat sehubungan dengan peran komunitas bisnis dalam perekonomian
(Hannifa, 2002).
Konsep pengungkapan tanggungjawab sosial juga sudah mulai
berkembang tidak hanya dalam perbankan konvensional, melainkan pada
perbankan yang berbasis syariah yang juga telah melakukan pengungkapan
terhadap tanggungjawab sosialnya. Sebagai suatu perbankan yang berbasis
syariah, maka segala sesuatu yang dilakukan harus didasari oleh ajaran Islam
yang berlandaskan pada Al-Qur’an serta Hadits.
Manfaat dari pengungkapan ISR adalah meningkatkan transparansi
kegiatan bisnis dengan menyajikan informasi yang relevan dengan
memperhatikan kebutuhan spiritual investor muslim atau kepatuhan syariah
dalam pengambilan keputusan. Hal ini sesuai dengan surat Al-Baqarah ayat
282:
“...dan transparankanlah (persaksikanlah) jika kalian saling bertransaksi...”.
Allah SWT berfirman :
“Katakanlah, “Hai ahli kitab, marilah (berpegang kepada suatu kalimat(ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidakkita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan. Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagaiTuhan selain Allah.” Jika mereka berpaling, maka katakanlah kepadamereka, “Saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri(kepada Allah)” (Ali Imran: 64).
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
17
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amatdekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (Al A’raf: 56).
Ayat di atas menerangkan bahwa seseorang yang menjadikan tauhid
sebagai agamanya, kelak akan mendapatkan keuntungan sebesar-sebesarnya.
Dengan keuntungan yang Allah SWT janjikan, sudah seharusnya manusia
bertakwa, dengan tidak berbuat kerusakan dimuka bumi. Manusia sebagai
khalifah di muka bumi berkewajiban menjaga dan melestarikan seluruh
ciptaan Allah. Hal tersebut merupakan bentuk akuntabilitas dalam ekonomi
Islam. Salah satu bentuk akuntabilitas dalam ekonomi islam adalah pelaporan
pertanggung jawaban sosial perusahaan sesuai dengan prinsip syariah islam.
Pelaporan tersebut tidak hanya berguna bagi para pembuat keputusan,
melainkan juga berguna bagi perusahaan maupun perbankan syariah dalam
memenuhi pertanggungjawabannya terhadap Allah SWT serta masyarakat.
Kerangka dengan prinsip Islam ini disebut dengan ISR.
6. Mekanisme Corporate Governance
Faktor – faktor yang mempengaruhi Islamic Social Reporting (ISR) salah
satunya adalah Corporate Governance (CG), Good Corporate Governance
merupakan suatu sistem pengelolaan perusahaan yang digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan (Yulianto, 2016). Berkembangnya jumlah
jaringan dan beragamnya produk yang ada di perbankan syariah membuat
penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada perbankan syariah
menjadi penting (Faozan, 2013). GCG yang memiliki fungsi untuk
18
mengantisipasi berbagai macam risiko, baik risiko finansial maupun reputasi,
juga merupakan aspek penting yang harus diterapkan untuk mewujudkan bank
syariah yang unggul dan tangguh. Penerapan GCG di bank syariah menjadi
penting karena bank syariah merupakan bank yang menggunakan prinsip
profit sharing (keuntungan dibagi bersama antara bank dan nasabah).
Pelaksanaan Good Corporate Governance pada industri perbankan
harus senantiasa berlandaskan pada lima prinsip dasar, yang pertama
adalah transparansi atau keterbukaan dalam mengemukakan informasi
yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan
keputusan. Kedua, akuntabilitas yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara
efektif. Ketiga, pertanggungjawaban yaitu kesesuaian dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank
yang sehat. Keempat, independensi yaitu pengelolaan Bank secara
profesional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak manapun. Dan yang
kelima, kewajaran yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-
hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (Amanda, 2015). Indikator mekanisme
Good Corporate Governance yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Pengawas Syariah dan
Kepemilikan Managerial.
19
Bank wajib melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
dari seluruh pengurus dan karyawan Bank yaitu mulai dari dewan komisaris
dan direksi sampai dengan pegawai tingkat pelaksana. Salah satu bentuk dari
prinsip tata kelola perusahaan yang baik adalah terlaksananya tugas dan
tanggungjawab Dewan Pengawas Syariah. Menurut peraturan Bank Indonesia
No. 11/33/PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi
Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, dewan pengawas syariah
adalah dewan yang bertugas memberikan nasihat dan saran kepada direksi
serta mengawasi kegiatan bank agar sesuai dengan prinsip syariah. Jadi,
dewan pengawas syariah memiliki wewenang dalam mengawasi kepatuhan
perusahaan terhadap prinsip syariah. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab
DPS merupakan salah satu indikator dalam Self Assessment pelaksanaan GCG
pada Bank Umum Syariah. Tugas serta tanggungjawab DPS berdasarkan
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/03/2009 adalah sebagai berikut:
a. DPS bertugas dan bertanggungjawab memberikan nasihat dan saran
kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank sesuai dengan prinsip
syariah.
b. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab DPS sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 meliputi antara lain:
20
1) Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman
operasional dan produk yang dikeluarkan bank.
2) Mengawasi proses pengembangan produk baru bank.
3) Meminta fatwa kepada Dewan Pengawas Syariah Nasional untuk
produk baru bank yang belum ada fatwanya.
4) Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prnsip syariah
terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa bank.
5) Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan
kerja bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
Struktur kepemilikan memengaruhi pengungkapan yang dilakukan
perusahaan. Struktur kepemilikan yang berbeda akan memberikan
pengawasan yang berbeda terhadap pengungkapan. Perbedaan dalam proporsi
saham yang dimiliki oleh investor dapat memengaruhi tingkat kelengkapan
pengungkapan oleh perusahaan. Semakin banyak pihak yang butuh informasi
tentang perusahaan, maka semakin detail pula pengungkapan yang dilakukan
oleh perusahaan (Barako, 2007).
7. Ukuran Dewan Pengawas Syariah
Ukuran Dewan Pengawas Syariah merupakan banyaknya Dewan
Pengawas Syariah yang ada dalam suatu perusahan (Khoirudin, 2013). Bank
akan melakukan pengungkapan tanggungjawab sosial dengan baik untuk
21
mendapatkan kepercayaan dari publik. Dengan baiknya pengungkapan
tanggungjawab sosial bank tersebut, maka bank akan melakukan upaya
dengan melayani untuk kepentingan masyarakat luas. Adanya pengungkapan
tanggungjawab sosial yang baik dipengaruhi oleh terlaksananya tugas dan
tanggungjawab dari para pengelola yang bertanggungjawab atas aktivitas dari
suatu bank dengan baik. Salah satu pengelola tersebut adalah Dewan
Pengawas Syariah.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.11/33/PBI/2009 tentang
pelaksanaan good corporate governance bagi bank umum syariah dan unit
usaha syariah, Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah dewan yang bertugas
memberikan nasihat dan saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan bank
agar sesuai dengan prinsip syariah. Tugas dan tanggung jawab Dewan
Pengawas Syariah (DPS) juga dijelaskan dalam Peraturan Indonesia
No.11/33/PBI/2009 pasal 46 dan 47. Pada pasal 46, Dewan Pengawas Syariah
(DPS) wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance (GCG). Pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) sebagaimana pada Pasal 47 meliputi
antara lain :
a. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman
operasional dan produk yang dikeluarkan bank;
22
b. Mengawasi proses pengembangan produk baru bank agar sesuai dengan
fatwa dewan syariah nasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI);
c. Meminta fatwa kepada dewan syariah nasional – Majelis Ulama Indonesia
(MUI) untuk produk baru bank yang belum ada fatwanya;
d. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap
mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa
bank; dan meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari
satuan kerja bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
Berdasarkan uraian fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) di atas maka
dapat dikatakan bahwa Dewan Pengawas Syariah (DPS) mempunyai peran
dalam pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) perbankan syariah. Hal
ini karena Dewan Pengawas Syariah (DPS) mempunyai wewenang
mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap prinsip syariah, antara lain
mengawasi kegiatan menyalurkan dana zakat, infak, sedekah yang bisa diakui
sebagai bentuk Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan. Selain itu terdapat
dana kebajikan (qard) yang dapat dikategorikan sebagai Islamic Social
Reporting (ISR) dan Dewan Pengawas Syariah Islamic Social Reporting (ISR)
memiliki wewenang untuk mengawasi kegiatan ini.
23
8. Kepemilikan Managerial
Kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional adalah dua
mekanisme corporate governance utama yang membantu mengendalikan
masalah keagenan (agency conflict) (Jensen dan Meckling, 1976). Agency
Conflict adalah konflik kepentingan yang terjadi antara principal dan agent.
Konflik keagenan ini dipengaruhi oleh adanya insider ownership. Insider
ownership adalah pemilik perusahaan yang merangkap sebagai pengelola
perusahaan. Peningkatan insider ownership akan mengakibatkan peningkatan
nilai perusahaan Sulito, (2008) dalam Julianti, (2015).
Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan.
Manajer dalam menjalankan operasi perusahaan seringkali bertindak bukan
untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham, akan tetapi justru
tergoda untuk meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri (Rygza, 2016).
Kondisi ini akan mengakibatkan munculnya perbedaan kepentingan antara
pemegang saham dengan manajerial. Adanya kepemilikan manajerial
dipandang dapat menyelaraskan adanya potensi perbedaan kepentingan antara
pemegang saham luar dengan manajemen.
Struktur kepemilikan yang berbeda dimungkinkan juga memberikan
pengawasan yang berbeda terhadap kinerja perusahaan, termasuk kewajiban
mengungkapkan informasi kepada stakeholder. Semakin banyak pihak
24
stakeholder yang membutuhkan informasi mengenai perusahaan, maka
perusahaan akan semakin banyak dan detail dalam mengungkapkan informasi
tersebut. Hal tersebut menyebabkan struktur kepemilikan menjadi faktor yang
cukup kuat dalam memengaruhi tingkat kepatuhan pengungkapan.
9. Surat Berharga Syariah
Berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
(UUPM), Efek atau disebut juga dengan surat berharga, yaitu surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap
derivatif dari efek. Maka produk syariah yang berupa efek tidak boleh
bertentangan dengan prinsip syariah. Selain itu, dalam hal tanggungjawab
sosial yang dilakukan bank akan mendapatkan pengakuan serta perhatian dari
masyarakat. Adanya tambahan informasi dari bank seperti surat berharga
syariah dapat mendukung bank dalam mendapatkan pengakuan dari
masyarakat. Apabila perbankan syariah yang menerbitkan surat berharga
maka perbankan tersebut juga akan lebih mengungkapkan tanggungjawab
sosialnya (Faroh, 2018).
10. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya perusahaan yang di lihat
dari total aset perusahaan (Maulida, 2014). Total aset perusahaan diperoleh
dari laporan tahunan dalam periode tertentu. Ukuran perusahaan diduga
25
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR, semakin besar ukuran perusahaan
diduga informasi yang harus diungkapkan oleh perusahaan juga semakin
banyak. Informasi yang disajikan oleh perusahaan berguna bagi investor
dalam mengambil keputusan. Adanya dugaan bahwa perusahaan yang kecil
akan mengungkapkan lebih rendah kualitasnya dibandingkan dengan
perusahaan besar. Hal ini karena perusahaan ketiadaan sumber daya dan dana
yang cukup besar dalam laporan tahunan. Seorang menajeman khawatir
apabila dengan adanya pengungkapan yang lebih banyak akan membahayakan
posisi perusahaan terhadap kompetitor lain. Ketersediaan sumber daya dan
dana membuat perusahaan merasa perlu membiayai penyediaan informasi
untuk pertanggungjawaban sosialnya.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran akan mendukung dalam penelitian ini. Kerangka
pemikiran ini akan menjelaskan empat faktor perusahaan yang berpengaruh untuk
mengungkapkan ISR. Keempat faktor tersebut antara lain ukuran Dewan
Pengawas Syariah, Kepemilikan Managerial, Surat Berharga Syariah dan Ukuran
Perusahaan.
26
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
D. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah terhadap pengungkapan ISR
DPS mempunyai peran dalam pengungkapan ISR perbankan syariah. Hal
ini karena kepatuhan perusahaan terhadap prinsip syariah. Dalam variabel
Islamic Governance, dimana semakin banyak jumlah DPS dapat
meningkatlan level pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dewan
pengawas syariah yang menjabat pada beberapa institusi finansial Islam
dapat meningkatkan pengungkapan informasi karena dapat melakukan
perbandingan pada pelaporan perusahaan sehingga dapat mengetahui
pelaporan manakah yang terbaik (Rizkiningsih, 2012). Hal ini sesuai dengan
teori legitimasi, dimana dengan adanya pengawasan yang semakin efektif
maka manajemen dapat melakukan operasi perusahaan sesuai dengan prinsip
27
syariah serta menjalankan fungsi bank syariah untuk turut mengupayakan
kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat. Penelitian Ningrum dkk (2013)
mengenai pengaruh kinerja keuangan, kepemilikan institusional, dan ukuran
Dewan Pengawas Syariah terhadap pengungkapan ISR menunjukkan bahwa
Dewan Pengawas Syariah berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Namun
penelitian yang dilakukan oleh Khoirudin, (2013) menunjukkan Ukuran
Dewan Pengawas Syariah (DPS) tidak berpengaruh terhadap pengungkapan
ISR perbankan syariah. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik hipotesis
sebagai berikut:
H1: Ukuran Dewan Pengawas Syariah (DPS) berpengaruh positif signifikan
terhadap pengungkapan ISR perbankan syariah.
2. Pengaruh Kepemilikan Managerial terhadap pengungkapan ISR
Struktur kepemilikan menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan
perusahaan dalam pengungkapan ISR karena dapat meningkatkan reputasi dan
legitimasi perusahaan (Rustiarini, 2011). Kepemilikan Manajerial merupakan
kepemilikan saham perusahaan oleh manajemen. Adanya kepemilikan saham
oleh manajemen akan menimbulkan suatu pengawasan terhadap kebijakan-
kebijakan yang diambil oleh manajemen perusahaan. Adanya kepemilikan
saham oleh pihak manajemen akan memperkecil adanya konflik atau agency
problem (Assegaf, 2012). Hal ini sesuai dengan teori keagenan dimana
kepemilikan saham oleh pihak manajemen maka akan memperkecil adanya
28
agency problem tersebut. Manajer akan memaksimalkan kepentingan
perusahaan dibandingkan dengan kepentingan sendiri. Penelitian Fachrurrozie
dan Jayanto (2013) menunjukkan bahwa Struktur Kepemilikan berpengaruh
terhadap pengungkapan ISR. Namun, penelitian yang dilakukan oleh (Yuliani,
2017) menunjukkan bahwa Struktur Kepemilikan tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan ISR. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik hipotesis sebagai
berikut:
H2: Struktur kepemilikan berpengaruh terhadap pengungkapan ISR
3. Pengaruh Surat Berharga Syariah terhadap pengungkapan ISR
Penelitian mengenai pengaruh penerbitan surat berharga syariah terhadap
pengungkapan perusahaan pernah dilakukan oleh Yulianto (2016) dan Putri
(2014). Kedua hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa penerbitan surat
berharga syariah mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan perusahaan. Informasi yang luas seharusnya diungkapkan
bukan hanya saat sekuritas hendak diterbitkan, melainkan juga selama
sekuritas tersebut masih menjadi salah satu sumber pendanaan bagi
perusahaan. Sepanjang sekuritas tersebut masih menjadi salah satu sumber
pendanaan bagi perusahaan, tambahan informasi dibutuhkan untuk
menghilangkan keraguan pemegang sekuritas tersebut terhadap terpenuhinya
hak-hak mereka (Hossain, 2006). Secara spesifik, perusahaan yang terdapat
29
surat berharga syariah dalam laporan tahunannya diperkirakan akan
melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial secara syariah lebih luas.
Hal ini sesuai dengan teori stakeholders. Berdasarkan uraian di atas dapat
ditarik hipotesis sebagai berikut:
H3: Surat berharga syariah berpengaruh terhadap pengungkapan ISR
4. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan ISR
Ukuran perusahaan ialah suatu skala dimana dapat di klasifikasikan besar
atau kecilnya perusahaan dengan berbagai cara, yaitu dengan total aset,
jumlah tenaga kerja, log size, nilai pasar saham, dan lain – lain (Yuliarni,
2012). Secara lebih spesifik, penelitian yang terkait antara ukuran perusahaan
dan ISR pernah dilakukan oleh Othman et al. (2009) dan Raditya (2012).
Hasil penelitian keduanya selaras yakni ukuran perusahaan secara positif
signifikan mempengaruhi tingkat ISR. Berdasarkan penelitian sebelumnya
oleh Othman et al. (2009), penelitian ini menduga bahwa perusahaan yang
lebih besar akan cenderung melakukan pengungkapan ISR secara lebih luas.
Hal ini sesuai dengan teori stakeholders. Perusahaan yang besar biasanya
memiliki aktivitas yang lebih banyak dan kompleks, mempunyai dampak
yang lebih besar terhadap masyarakat. Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik
hipotesis sebagai berikut:
H4: ukuran perusahan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya
pada data-data angka (numerikal) (Azwar, 2014). Penelitian kuantitatif juga dapat
diartikan sebagai pencarian data atau informasi dari realitas permasalahan yang
ada dengan mengacu pada pembuktian konsep atau teori yang digunakan
(Sugiyono, 2012).
Data hasil analisis dalam kuantitatif biasanya disajikan menggunakan tabel,
grafik garis atau batang, diagram lingkaran dan lainnya. Untuk pembahasan
terhadap hasil penelitian akan menyertakan penjelasan yang mendalam dan
interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan, kemudian menghasilkan
kesimpulan yang berisikan jawaban singkat terhadap rumusan masalah
berdasarkan data yang telah terkumpul.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah bank umum syariah periode 2015
sampai dengan 2018. Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 14 bank umum syariah di Indonesia. Pemilihan periode pengamatan
31
didasarkan fakta bahwa mayoritas Bank Umum syariah di Indonesia berdiri
tahun 2010, sehingga annual reportnya masih terbatas. Penambahan tahun
pengamatan terbaru yaitu tahun 2018 digunakan untuk memperoleh
keterbaharuan dari hasil penelitian.
2. Sampel
Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
purposive sampling. Purposive sampling merupakan proses pengambilan
sampel yang membatasi jumlah sampel sesuai dengan kriteria – kriteria yang
ditetapkan oleh peneliti. Berikut disajikan sejumlah populasi yang bisa
menjadi sampel dalam penelitian ini. Dapat dilihat tahap pengambilan sampel
pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Tahap Pengambilan Sampel
No. KriteriaJumlahBUS
1. Bank Umum Syariah di Indonesia 14
2.Bank Umum Syariah yang tidak memiliki data lengkap terkaitpenelitian (2)
3. Sampel 124. Periode penelitian 4
5.Jumlah sampel penelitian 8BUS X 4 periode 48
Berikut adalah nama-nama bank umum syariah yang sesuai dengan kriteria
penelitian dapat dilihat pada tabel:
32
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No. Nama BUS1 PT Bank Muamalat Indonesia2 PT Bank BNI Syariah3 PT Bank BRI Syariah4 PT Bank Syariah Mandiri5 PT Bank BCA Syariah6 PT Panin Dubai Syariah Bank7 PT Bank Syariah Mega Indonesia8 PT Bank Syariah Bukopin9 PT. Maybank Syariah Indonesia
10 PT. Bank Jabar Banten Syariah11 PT. Bank Victoria Syariah12 PT. Bank Aceh Syariah
Sumber: data yang diolah, 2019
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh
oleh peneliti dari subjek penelitiannya (Azwar, 2014).
Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan
gambaran tambahan ataupun pelengkap dengan studi pustaka yang didapatkan
dari buku-buku literatur serta jurnal, dan sumber-sumber lain yang berkaitan
dan menunjang dalam penelitian ini (Pradipta, 2017).
33
2. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data secara langsung berupa
laporan keuangan tahunan dari perusahaan yang dipublikasi oleh sampel
dalam penelitian ini. Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data laporan
keuangan perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini, peneliti
melakukan pencarian di website masing-masing Bank Umum Syariah serta
data pendukung lainnya yang diperoleh melalui artikel-artikel di internet,
jurnal dan penelitian lain yang terkait dan relevan dengan penelitian ini.
Setelah data-data yang dibutuhkan telah terkumpul seluruhnya, maka peneliti
menganalisis dan mengevaluasi data agar dapat diolah lebih lanjut (Faroh,
2019).
D. Skala Pengukuran
Skala merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat mengukur, karena
diperoleh hasil ukur yang berbentuk angka-angka. Skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut
menghasilkan data kuantitatif. Skala yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan skala rasio. skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi
dimana selisih setiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak.
34
E. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi Operasional adalah penjelasan secara jelas, rinci dan spesifik dari
suatu variabel sehingga variabel tersebut dapat diukur yang berkaitan dengan skor
yang mencerminkan dimensi atau indikator dari variabel yang diukur (Kadir,
2015).
1. Islamic Social Reporting
Islamic Social Reporting merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan
terhadap lingkungan dan sosial, dengan tidak mengabaikan prinsip Islam.
Islamic Social Reporting sendiri merupakan perluasan dari sistem pelaporan
keuangan yang mencerminkan perkiraan baru dan lebih luas dari masyarakat
terkait dengan peran komunitas bisnis dalam perekonomian (Haniffa, 2002).
Nilai ISR dapat diperoleh melalui hasil content analysis dimana
pengukurannya menggunakan indeks ISR yang sesuai perspektif Islam, yang
terdiri dari 50 item. Kemudian memberi nilai pada setiap item yaitu 1 apabila
komponen tersebut diungkapkan dan 0 apabila tidak diungkapkan. Setelah itu,
menjumlahkan nilai yang diperoleh dari setiap bank untuk mendapatkan nilai
total.
Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk tingkat pengungkapan ISR
berdasarkan nilai dari hasil content analysis. Berikut adalah persamaan
Islamic Social Reporting Disclosure, untuk mengukur tingkat pengungkapan
ISR (Maulida, 2014).
35
2. Ukuran Dewan Pengawas Syariah
Ukuran Dewan Pengawas Syariah adalah jumlah dari anggota DPS yang
mempunyai peran dalam pengungkapan ISR perbankan syariah. Hal ini
karena DPS mempunyai wewenang dalam mengawasi kepatuhan perusahaan
terhadap prinsip syariah, seperti mengawasi kegiatan penyaluran dana zakat,
infak, sedekah yang dapat diakui sebagai bentuk ISR perusahaan (Khoirudin,
2013). Ukuran Dewan Pengawas Syariah diukur dengan menghitung jumlah
anggota Dewan Pengawas Syariah yang ada pada perusahaan tersebut.
Ukuran DPS yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah DPS yang
dimiliki perbankan syariah.
Ukuran Dewan Pengawas Syariah = ∑ anggota DPS bank Syariah
Jadi, semakin banyak jumlah DPS maka dapat meningkatkan level
pengungkapkan dan mengakibatkan pengawasan terhadap pengungkapan ISR
yang sesuai dengan prinsip syariah akan makin efektif (Khoirudin, 2013).
36
3. Struktur Kepemilikan
Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham perusahan oleh
manajemen (Nurrahman dan Sudarno, 2013). Semakin besar kepemilikan
manajerial dalam suatu perusahaan, maka manajemen akan lebih giat untuk
meningkatkan kinerjanya karena manajemen memiliki tanggung jawab untuk
memenuhi keinginan dari pemegang saham yang tidak lain adalah dirinya
sendiri. Kepemilikan manajerial diukur dengan menghitung jumlah lembar
saham manajer dibagi dengan jumlah lembar saham beredar (Marinda, 2015).
4. Surat Berharga Syariah
Surat berharga syariah merupakan produk syariah berupa efek yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah. Penerbitan surat berharga syariah yang
dilakukan oleh perbankan syariah akan membedakan tingkat pengungkapan
sosial antara perbakan syariah yang menerbitkan surat berharga syariah
dengan yang tidak melakukan penerbitan surat berharga syariah (Marharani,
2015). Indikator yang digunakan dalam mengukur penerbitan surat berharga
syariah adalah jumlah surat berharga yang telah diterbitkan oleh suatu bank,
baik dalam bentuk saham syariah, sukuk, maupun reksa dana syariah. Studi
ini mengidentifikasi surat berharga syariah yang diterbitkan oleh bank syariah
37
dengan menggunakan skala interval. Nilai 1 untuk bank yang memiliki satu
jenis surat berharga syariah, 2 untuk bank yang memiliki dua jenis surat
berharga syariah, 3 untuk bank yang memiliki tiga jenis surat berharga
syariah (Marharani dan Yulianto, 2016).
Surat Berharga Syariah = ∑ Surat Berharga Syariah yang diterbitkan
5. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala, dimana dapat diklasifikasikan
besar kecilnya perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aset, log
size, nilai pasar saham, dan lain – lain (Firmansyah, 2013). Sesuai dengan
teori stakeholders semakin besar ukuran perusahaan maka tuntutan
stakeholders atas manfaat keberadaan perusahaan tersebut cenderung lebih
besar (Yuliawati, 2015).
Size = Ln Total Aset
F. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka.
Diproses dan diolah menggunakan SPSS (Statistical Packagefor Sosial Science)
21 sesuai dengan keinginan pengguna (user) secara cepat dan tepat. Hasilnya akan
dijabarkan secara deskriptif. Analisis data ini dilakukan dengan Uji Statistik
38
Deskriptif dan Uji Regresi berganda. Setelah uji regresi akan dilakukan uji asumsi
klasik sebagai penguat hasil uji regresi berganda.
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data bisa
dilihat berdasarkan nilai-nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, dan range (Ghozali, 2013). Statistik deskriptif
mendeskriptifkan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan mudah
dipahami.
2. Uji Regresi Berganda
Uji Regresi Berganda yaitu suatu analisis suatu asosiasi yang digunakan
secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua variabel atau lebih terhadap
satu variabel yang tergantung (Sarwono, 2009). Uji regresi ini digunakan
untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
ISR = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε
Keterangan :
ISR : tingkat Islamic Social Reporting
α : koefisien konstanta
β1- β4 : koefisien variabel independen
x1 :ukuran dewan pengawas syariah
x2 : kepemilikan managerial
39
x3 :leverage
x4 :ukuran perusahaan
ε : error
a. Uji-t (Uji Signifikan Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel
independen secara individu (partial) dalam menjelskan perilaku variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tingkat
signifikansi 0,01 ( α = 5%). Penolakan dan penerimaan hipotesis
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 5% maka hipotesis
diterima yang berarti secara parsial variabel ukuran dewan pengawas
syariah, kepemilikan managerial, surat berharga syariah dan ukuran
perusahaan berpengaruh terhadap tingkat ISR pada laporan tahunan.
2) Jika nilai signifikansi lebih dari 5% maka hipotesis ditolak yang
berarti secara parsial variabel ukuran dewan pengawas syariah,
kepemilikan managerial, surat berharga syariah dan ukuran perusahaan
tidak berpengaruh terhadap tingkat ISR pada laporan tahunan.
40
b. Uji-F (Uji Signifikan Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independent yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013). Pengujian
dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Kriteria
pengambilan keputusan adalah:
1) Apabila nilai signifikansi (sig < 0,05), maka hipotesis diterima. Hal
ini berarti bahwa secara simultan, variabel independen memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Apabila nilai signifikansi (sig > 0,05), maka hipotesis ditolak. Hal ini
berarti bahwa secara simultan variabel independen tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
c. Koefisien determinasi ( Adjusted R2)
Koefisien determinasi (goodness of fit) yang dinotasikan dengan R2
merupakan ikhtisar yang menyatakan bahwa seberapa baik garis regresi
sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi bertujuan untuk
mengukur proporsi variasi dalam varabel tidak bebas yang dijelaskan oleh
regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, bila R2 = 0 berarti tidak ada
hubungan yang sempurna. Sedangkan apabila nilai R2 = 1 maka ada
hubungan antara variasi Y dan X atau variasi dari Y dapat diterangkan
oleh X secara keseluruhan.
41
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2011). Pengujian menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov untuk
mengetahui apakah distribusi data pada tiap – tiap variabel normal atau
tidak.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen (Ghozali,
2011). Dilihat dari nilai VIF dan tolerance.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Penelitian ini di uji menggunakan uji glejser.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
42
periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini
autokorelasi diuji dengan Uji Durbin Watson. Berikut adalah dasar
pengambilan keputusannya (Ghozali, 2013):
Tabel 3.3 Kriteria pengujian ada tidaknya autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tdk ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl
Tdk ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du
Tdk ada korelasi negative Tolak 4 - dl < d < 4
Tdk ada korelasi negative No decision 4 - du ≤ d ≤ 4 – dl
Tdk ada autokorelasi positif atau negative Tidak tolak du ≤ d ≤ 4 – du
43
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskriptif Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan populasi sebanyak 14 bank yang terdaftar sebagai
bank umum syariah pada website Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kemudian
peneliti menggunakan 12 bank umum syariah di Indonesia sebagai obyek
penelitian yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank BRI Syariah, Bank BNI
Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah, Bank Panin Syariah, Bank
Syariah Bukopin, Bank BCA Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Jabar Banten
Syariah, Bank Aceh Syariah dan Maybank Syariah. Periode pada objek penelitian
ini adalah tahun 2013 sampai dengan tahun 2018. Penelitian yang dilakukan
menngunakan annual report pada bank yang bersangkutan.
B. Analisis Data
1. Hasil Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan data yang diteliti
menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami.
44
Tabel 4.1 Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
UDPS 48 2.00 3.00 2.2917 .45934
KM 48 .00 140.00 13.0000 38.95223
SBS 48 24.00 851.00 171.1250 145.39142
UP 48 2787.00 32925.00 21443.3333 13250.82547
ISR 48 50.00 80.00 68.7083 7.37436
Valid N
(listwise)48
Sumber : Data yang diolah 2019
Output data yang diolah menunjukkan data observasi (n) ada 48 data, dari
48 data ini, pengungkapan ISR bank umum syariah terkecil (minimum) yang
diperoleh adalah sebesar 50% yaitu oleh Bank Victoria Syariah, sedangkan
pengungkapan ISR bank umum syariah terbesar (maksimum) yaitu sebesar
80% oleh Bank Muamalat pada tahun 2018, Bank BNI Syariah pada tahun
2015 dan Bank Syariah Mandiri pada tahun 2015. Rata-rata pengungkapan
ISR bank umum syariah adalah 68,70% dengan standar deviasi 7,37436.
Ukuran Dewan Pengawas Syariah pada bank umum syariah minimum
adalah sebesar 2 yaitu BNI Syariah, BRI Syariah, BCA Syariah, Bank Panin
Syariah, Bank Mega Syariah pada tahun 2017 dan tahun 2018, Bank Bukopin
Syariah, Bank Victoria Syariah, Maybank Syariah dan Bank Aceh Syariah ,
sedangkan Ukuran Dewan Pengawas Syariah pada bank umum syariah
maksimum yaitu sebesar 3 oleh Bank Mega Syariah pada tahun 2015 dan
tahun 2016, Bank Jabar Banten Syariah, Bank Mumamalat dan Bank Syariah
45
Mandiri. Rata-rata Ukuran Dewan Pengawas Syariah pada bank umum
syariah adalah 2,2719 dengan standar deviasi 0,45934.
Kepemilikan Managerial pada bank umum syariah terkecil (minimum)
adalah sebesar 0,00 yaitu oleh BNI Syariah, BRI Syariah, BCA Syariah, Bank
Panin Syariah, Bank Mega Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank Jabar
Banten Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, Maybank Syariah
dan Bank Aceh Syariah , sedangkan Kepemilikan Managerial pada bank
umum syariah terbesar (maksimum) yaitu sebesar 140,00 oleh Bank
Muamalat. Rata-rata Kepemilikan Managerial pada bank umum syariah
adalah 13,0000 dengan standar deviasi 38.95223.
Rasio Surat Berharga Syariah pada bank umum syariah terkecil
(minimum) adalah sebesar 24,00 oleh Maybank Syariah pada tahun 2018,
sedangkan Surat Berharga Syariah pada bank umum syariah terbesar
(maksimum) sebesar 851,00 oleh Bank Aceh Syariah pada tahun 2015. Rata-
rata Surat Berharga Syariah pada bank umum syariah adalah 171,1250 dengan
standar deviasi 145,39142.
Ukuran Perusahaan pada bank umum syariah terkecil (minimum) adalah
sebesar 2787,00 oleh Maybank Syariah pada tahun 2017, sedangkan Ukuran
Perusahaan pada bank umum syariah terbesar (maksimum) sebesar 32925,00
oleh Bank Panin Syariah pada tahun 2016. Rata-rata Ukuran Perusahaan pada
bank umum syariah adalah 21443,3333 dengan standar deviasi 13250,82547.
46
2. Uji Regresi Berganda
Uji regresi ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.2 Uji Regresi Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 48.902 5.169 9.460 .000
UDPS 5.829 2.115 .363 2.756 .009
KM .001 .026 .004 .028 .978
SBS .004 .006 .079 .652 .518
UP .000 .000 .482 3.935 .000
Sumber : Data yang diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas, maka model regresi berganda antara variabel
independen dan variabel dependen dapat dirumuskan dalam bentuk persamaan
berikut:
ISR = 48,902 + 5,829 UDPS + 0,001 KM + 0,004 SBS + 0,000 UP
Berdasarkan persamaan diatas, pengaruh variabel independen terhadap
pengungkapan ISR bank umum syariah mempunyai konstanta sebesar 48,902
yang menyatakan bahwa ketika variabel independen diasumsikan sebesar nol,
maka nilai pengungkapan ISR mengalami peningkatan sebesar 48,902.
Koefisien regresi b1 sebesar 5,829 menyatakan bahwa jika UDPS
mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan diikuti kenaikan pengungkapan
47
ISR sebesar 5,829 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya
konstan atau sama dengan nol.
Koefisien regresi b2 sebesar 0,001 menyatakan bahwa jika KM
mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan diikuti kenaikan pengungkapan
ISR sebesar 0,001 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya
konstan atau sama dengan nol.
Koefisien regresi b3 sebesar 0,004 menyatakan bahwa jika SBS
mengalami peningkatan sebesar 1 maka akan diikuti kenaikan pengungkapan
ISR sebesar 0,004 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya
konstan atau sama dengan nol.
Koefisien regresi b4 sebesar 0,000 menyatakan bahwa jika UP mengalami
peningkatan sebesar 1 maka akan diikuti kenaikan pengungkapan ISR sebesar
0,000 dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya konstan atau
sama dengan nol.
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Uji Statistik t digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen atau
bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
48
Tabel 4.3 Uji Signifikansi Parsial
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 48.902 5.169 9.460 .000
UDPS 5.829 2.115 .363 2.756 .009
KM .001 .026 .004 .028 .978
SBS .004 .006 .079 .652 .518
UP .000 .000 .482 3.935 .000
Sumber : Data yang diolah 2019
1) Variabel ukuran dewan pengawas syariah bernilai positif pada t hitung
sebesar 2,756 dengan nilai signifikasi 0,009. Karena nilai signifikasi
ukuran dewan pengawas syariah 0,009 < 0,05 dan memiliki koefisien
bernilai positif yaitu 0,363 maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis
pertama (H1) diterima artinya ukuran dewan pengawas syariah
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan ISR bank umum
syariah di Indonesia periode 2015-2018.
Berdasarkan nilai t hitung sebesar 2,756 dan nilai itu lebih besar daripada
nilai t tabel sebesar 2,01669, sehingga dapat disimpulkan ukuran dewan
pengawas syariah berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan
ISR bank umum syariah di Indonesia periode 2051-2018. Semakin besar
ukuran dewan pengawas syariah maka semakin tinggi pengungkapan
tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.
49
2) Variabel kepemilikan managerial bernilai positif pada t hitung sebesar
0,028 dengan nilai signifikasi 0,978. Karena nilai signifikasi kepemilikan
managerial 0,978 > 0,05 dan memiliki koefisien bernilai positif yaitu
0,004, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak
artinya kepemilikan managerial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia periode
2015-2018.
Berdasarkan nilai t hitung sebesar 0,028 dan nilai itu lebih kecil daripada
nilai t tabel sebesar 2,01669, sehingga dapat disimpulkan kepemilikan
managerial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pengungkapan
ISR bank umum syariah di Indonesia periode 2015-2018.
3) Variabel Surat Berharga Syariah bernilai positif pada t hitung sebesar
0,652 dengan nilai signifikasi 0,518. Karena nilai signifikasi SBS 0,518 >
0,05 dan memiliki koefisien bernilai positif yaitu 0,079, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak artinya SBS berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap pengungkapan ISR bank umum syariah di
Indonesia periode 2015-2018.
Berdasarkan nilai t hitung sebesar 0,652 dan nilai itu lebih kecil daripada
nilai t tabel sebesar 2,01669, sehingga dapat disimpulkan SBS
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pengungkapan ISR bank
umum syariah di Indonesia periode 2015-2018.
50
4) Variabel ukuran perusahaan bernilai positif pada t hitung sebesar 3,935
dengan nilai signifikasi 0,000. Karena nilai signifikasi ukuran perusahaan
(total asset) 0,000 < 0,05 dan memiliki koefisien bernilai positif yaitu
0,482, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat (H4) diterima
artinya ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia periode 2015-2018.
Berdasarkan nilai t hitung sebesar 3,935 dan nilai itu lebih besar daripada
nilai t tabel sebesar 2,01669, sehingga dapat disimpulkan ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan ISR
bank umum syariah di Indonesia periode 2015-2018. Semakin besar
ukuran perusahaan maka semakin tinggi pengungkapan tanggung jawab
sosial yang dilakukan perusahaan.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji Statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen atau bebas yang dimaksudkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Tabel 4.5 Uji Signifikansi Simultan
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1062.781 4 265.695 7.652 .000b
Residual 1493.136 43 34.724
Total 2555.917 47
Sumber : Data yang diolah 2019
51
Berdasarkan dari hasil uji F, diperoleh nilai F 7,652 dan signifikansi 0.000
lebih kecil dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Ukuran Dewan
Pengawas Syariah, Kepemilikan Managerial, Surat Berharga Syariah dan
Ukuran Perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia periode tahun 2015-
2018.
c. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .645a .416 .361 5.89272
Sumber : Data yang diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas besarnya adjusted R2 adalah 0,361 yang artinya 36%
pengungkapan ISR Bank Umum Syariah dipengaruhi oleh variabel
independen, sedangkan 64% dipengaruhi oleh faktor yang lain di luar
penelitian.
52
3. Uji Asumsi Klasik
Sehubungan dengan pemakaian metode regresi berganda, maka untuk
menghindari pelanggaran asumsi-asumsi model klasik, maka dilakukan
pengujian asumsi klasik. Adapun uji asumsi klasik tersebut adalah:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji F dan T mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distribusi normal.
Tabel 4.7 Uji Normalitas
Unstandardize
d Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.63638662
Most Extreme
Differences
Absolute .097
Positive .076
Negative -.097
Test Statistic .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber : Data yang diolah 2019
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yaitu sebesar 0.200. Nilai tersebut lebih besar
dari pada 0.05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
53
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constan
t)48.902 5.169 9.460 .000
UDPS 5.829 2.115 .363 2.756 .009 .783 1.277
KM .001 .026 .004 .028 .978 .737 1.357
SBS .004 .006 .079 .652 .518 .935 1.069
UP .000 .000 .482 3.935 .000 .904 1.106
Sumber : Data yang diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas, nilai Tolerance pada semua variabel independen
lebih dari 0,10 dan tidak ada satupun variabel independen yang memiliki
nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas
antar variabel independen terhadap model regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain.
54
Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.743 2.998 2.583 .013
UDPS -1.131 1.227 -.154 -.922 .362
KM -.005 .015 -.063 -.368 .714
SBS .001 .004 .035 .226 .822
UP -3.503E-5 .000 -.137 -.885 .381
Sumber : Data yang diolah 2019
Berdasarkan tabel di atas semua variabel independen memiliki nilai
signifikansi > 0,05. Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada
gejala heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan
kesalahan periode t-1.
Tabel 4.10 Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .645a .416 .361 5.89272 1.130
Sumber : Data yang diolah 2019
55
Berdasarkan tabel di atas maka hasil uji autokorelasi diperoleh nilai DW
sebesar 1,130, nilai ini akan dibandingkan dengan tabel DW dengan
jumlah observasi (n) = 48, jumlah variabel independen (k) = 4 dan tingkat
signifikansi 0,05 didapat nilai dl = 1,3619 dan nilai du = 1,7206. Oleh
karena dl ≤ d ≤ du, maka dapat diambil keputusan bahwa tidak ada
keputusan. Untuk memenuhi asumsi yang disyaratkan maka peneliti
melakukan perbaikan dengan cara diLagkan. Setelah melakukan perbaikan
dengan di Lag kan (Ghozali, 2013) diperoleh hasil di bawah ini:
Tabel 4.11 Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .510a .261 .190 5.35920 2.046
a. Predictors: (Constant), lag_x4, lag_x1, lag_x3, lag_x2
b. Dependent Variable: lag_y
Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai DW 2,046, di mana DW di atas
nilai du (1,7206) dan kurang dari 4-du (2,2794). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi atau nilai
du ≤ d ≤ 4 – du.
56
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Ukuran Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan ISR
Nilai signifikasi ukuran dewan pengawas syariah diperoleh sebesar 0,009
yang lebih kecil dari 0,05 dan memiliki koefisien bernilai positif yaitu 0,363
maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama (H1) diterima artinya
ukuran dewan pengawas syariah berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia periode 2015-2018. Hasil
penelitian ini sesuai dengan teori stewardship bahwa adanya pengungkapan
pertanggung jawaban sosial tersebut dipengaruhi oleh terlaksananya tugas dan
tanggung jawab dari para pengelola bank. Salah satu pengelolanya adalah
Dewan Pengawas Syariah, yang memiliki fungsi untuk mengawasi jalannya
operasional perusahaan agar sesuai dengan prinsip syariah (Triyuwono, 2008).
Hasil ini juga didukung oleh penelitian Fachrurrozie, Jayanto (2013) dan
Siswanti (2018) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan ISR. Dikuatkan juga dengan pernyataan
bahwa DPS mempunyai peran dalam pengungkapan Islamic Social Reporting
(ISR) perbankan syariah. Dewan Pengawas Syariah (DPS) mempunyai
wewenang mengawasi kepatuhan perusahaan terhadap prinsip syariah, antara
lain mengawasi kegiatan menyalurkan dana zakat, infak, sedekah yang bisa
diakui sebagai bentuk Islamic Social Reporting (ISR) perusahaan. Selain itu
terdapat dana kebajikan (qard) yang dapat dikategorikan sebagai Islamic
57
Social Reporting (ISR) dan Dewan Pengawas Syariah Islamic Social
Reporting (ISR) memiliki wewenang untuk mengawasi kegiatan ini.
2. Pengaruh Kepemilikan Managerial Terhadap Pengungkapan ISR
Nilai signifikasi kepemilikan managerial diperoleh sebesar 0,978 yang
lebih besar dari 0,05 dan memiliki koefisien bernilai positif yaitu 0,004, maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua (H2) ditolak artinya kepemilikan
managerial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pengungkapan ISR
bank umum syariah di Indonesia periode 2015-2018. Hasil ini tidak
mendukung teori keagenan yang menyatakan bahwa adanya kepemilikan
saham oleh pihak manajemen maka akan memperkecil adanya agency
problem. Manajer akan memaksimalkan kepentingan perusahaan
dibandingkan dengan kepentingan sendiri (Marinda, 2015). Penelitian ini
tidak konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Fachrurrozie dan
Jayanto (2013) yang menyatakan bahwa Struktur Kepemilikan berpengaruh
terhadap pengungkapan ISR Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Nugraheni, Yuliani (2017) dan Nurkhin (2009) yang
menyatakan bahwa struktur kepemilikan tidak berpengaruh terhadap ISR.
3. Pengaruh Surat Berharga Syariah Terhadap Pengungkapan ISR
Nilai signifikasi surat berharga syariah diperoleh sebesar 0,518 yang lebih
besar dari 0,05 dan memiliki koefisien bernilai positif yaitu 0,079, maka dapat
disimpulkan bahwa hipotesis ketiga (H3) ditolak artinya surat berharga
58
syariah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pengungkapan ISR bank
umum syariah di Indonesia periode 2015-2018. Hasil penelitian ini sesuai
dengan penelitian Raditya (2012) yang menyatakan bahwa surat berharga
syariah pada suatu perusahaan tidak mempengaruhi luas pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan karena perbankan syariah di Indonesia
yang melakukan penerbitan sukuk, obligasi atau yang lainnya masih sangat
terbatas. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Marharani,
Yulianto (2016) dan Khasanah, Yulianto (2015) yang menyatakan bahwa
Surat Berharga Syariah berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR.
Surat berharga syariah merupakan salah satu tambahan informasi yang
dibutuhkan oleh pemegang saham dalam memonitor suatu bank. Oleh karena
itu, suatu bank yang memiliki jenis surat berharga syariah dalam jumlah
banyak, akan memberikan banyak informasi pula kepada para pemegang
saham, dan akan meningkatkan tingkat pengungkapan Islamic Social
Reporting. Sehingga semakin banyaknya jenis surat berharga syariah yang
dimiliki oleh suatu bank akan meningkatkan tingkat pengungkapan dalam
pelaporan tanggungjawab sosial bank tersebut untuk memberikan tambahan
informasi yang maksimal kepada pemegang saham serta stakeholder. bank
akan melakukan aktivitas tanggungjawab sosial karena adanya tekanan sosial,
politik dan ekonomi dari luar perusahaan sehingga perusahaan akan
menerbitkan serta meningkatkan kepemilikan surat berharga syariahnya.
59
Dengan adanya kepemilikan atau menerbitkan surat berharga syariah, maka
perbankan syariah akan mendapatkan pengakuan dari masyarakat (Yulianto,
2016).
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan ISR
Nilai signifikasi ukuran perusahaan (total asset) 0,000 < 0,05 dan
memiliki koefisien bernilai positif yaitu 0,482, maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis keempat (H4) diterima artinya ukuran perusahaan
berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan ISR bank umum
syariah di Indonesia periode 2015-2018. Hasil penelitian Sesuai teori
stakeholder, di mana semakin besar ukuran perusahaan maka tuntutan
stakeholder atas manfaat keberadaan perusahaan tersebut cenderung lebih
besar (Yuliawati, 2015). Hasil ini juga didukung oleh penelitian Faroh (2018),
Rama (2014), Widiawati, Raharja (2012) dan Purwanto (2011), yang
menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan ISR. Dikuatkan juga dengan pernyataan bahwa Bank Umum
Syariah yang lebih besar cenderung melakukan pengungkapan tanggung
jawab sosial secara syariah lebih luas dibandingkan Bank Umum Syariah
dengan skala yang lebih kecil. Perusahaan yang nampak besar cenderung
untuk mengungkapkan informasi lebih untuk memperbaiki image perusahaan
(Rama, 2014).
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara parsial Ukuran Dewan Pengawas Syariah berpengaruh positif
signifikan terhadap pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia
periode 2015-2018.
2. Secara parsial Kepemilikan Managerial berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia periode 2015-
2018.
3. Secara parsial Surat Berharga Syariah berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia periode 2015-
2018.
4. Secara parsial Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap
pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia periode 2015-2018.
5. Secara simultan variabel Ukuran Dewan Pengawas Syariah, Kepemilikan
Managerial, Surat Berharga Syariah dan Ukuran Perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap pengungkapan ISR bank umum syariah di Indonesia
periode 2015-2018.
61
B. Saran
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran bagi :
1. Secara Akademis
a. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan variabel penelitian
yang lain sehingga pengungkapan ISR dapat memberikan hasil yang
semakin baik.
b. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya menambahkan sampel penelitian
sehingga memperoleh hasil penelitian yang lebih baik dan lebih lengkap.
c. Bagi peneliti selanjutnya bisa melakukan penelitian dengan objek bank
syariah bukan hanya di Indonesia sehingga bisa membandingkan
pengungkapan ISR bank syariah di Indonesia dan Negara yang lain.
2. Secara Praktis
Bagi pihak perbankan sebaiknya lebih luas dalam mengungkapkan aspek
pertanggungjawaban sosialnya. Seperti penerbitan laporan GCG, serta bentuk
kegiatan maupun aktivitas sosial dilingkungan kantor dan masyarakat.
62
DAFTAR PUSTAKA
Ahzar dan Trisnawati, 2015, “Pengungkapan Islamic Social Reporting pada BankSyariah di Indonesia”. Proceeding Seminar Nasional dan Call for PapersSancall, Surakarta.
Ajilaksana, Y., 2011, “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap KinerjaKeuangan Perusahaan”. Skripsi: Fakultas ekonomi universitas diponegorosemarang.
Al’akbar, Rygza. 2016. “Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap NilaiPerusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Resonsibility (CSR)dan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating PadaPerusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI”. Skripsi: Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Lampung.
Almalita, Yuliani. 2017. “Pengaruh Good Corporate Governance dan FaktorLainnya Terhadap managemen Laba”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi,19(2):183-194.
Andrean,H., Abidin, H.Z., Pradipta, D. dkk. 2008. “Insightlook the SubsidenceImpact to Infrastructure in Jakarta and Semarang Area;Key for Adaptionaland Migation. Matec web of Conference 147. 201. 2018.
Assegaf, Yasmin Umar, dkk. 2012. “Bank Syariah di Indonesia: CorporateGovernance dan Pertanggungjawaban Sosial Islami (Islamic SocialResponsibility Disclosure)”. CBAM-FE 1 (1). 255-267, Desember 2012.Semarang: Universitas Sultan Agung.
Azwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian. Yogyakarta. Pustaka Belajar.
Barako, Tibe, 2007, Stockhoders effect to CSRI. in The New EU (Jurnal). UMI3473607. Nova Southeastern University.
Chariri, Ahmad. 2008.” Kritik Sosial Atas Pemakaian Teori Dalam PenelitianPengungkapan Sosial dan Lingkungan”. Jurnal maksi 8 (2), 151-169,2008
Faroh,Nailil. 2018.“Pengaruh Penerbitan Surat Berharga Syariah, Ukuran BankSyariah, Profitabilitas, Dan Ukuran Dewan Pengawas Syariah TerhadapTingkat Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Bank Umum SyariahTahun 2013-2017”. Skripsi: IAIN Surakarta.
63
Firmansyah, Irman. 2013. Tanggungjawab Sosial Perbankan Syariah Suatu Kajiandalam Pengungkapan Laporan Tahunan menurut Pandangan Islam (Studi diIndonesia dan Malaysia). Bandung : Penerbit Mujahid Pres.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS 21.Semarang: Universitas Negeri Diponegoro.
Haniffa, R. 2002. Social Reporting Disclosure-An Islamic Perspective. IndonesianManagement & Accounting Research 1 (2), pp.128-146
Istanti, Sri.L.W.” Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela ModalIntelektual (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Listing diBursa Efek Indonesia”. Thesis: Universitas Diponegoro
Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. 1976 “Theory Of Firm: ManagerialBehavior, Agency Cost and Ownership Structure, Journal Of FinancialEconomic, October 1976 V. 3, No. 4
Julianti, Defy Kurnia.” Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance TerhadapNilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening PadaPerusahaan manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013”. Skripsi: Universitas Negeri Semarang
Kadir. 2015. Statistik terapan: konsep, contoh dan analisis data dengan programSPSS/Lisrel dalam penelitian (Ed. ke-2). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Khasanah, Zayyinatul., and Agung, Yulianto. (2015). Islamic Corporate Governancedan Pengungkapan Islamic Social Repoting Pada Bank Umum Syariah(Islamic Corporate Governance and Disclosure of Islamic Social ReportingIslamic Banks in Indonesia). Accounting Analysis Journal. Vol. 4(4), 1-10.
Khoirudin, Amirul, 2013, “Corporate Governance dan Pengungkapan Islamic SocialReporting pada Perbankan Syariah di Indonesia”. Accounting AnalysisJournal, Volume 2 Nomor 2.
Maghfur, Zainudin. 2018. “Pengaruh Firm Size, Firm Age, Profitability, dan IslamicCorporate Governance Terhadap Islamic Social Reporting pada Bank UmumSyariah di Indonesia”. Skripsi: Universitas Negeri Surakarta.
Marharani,Amanda Kyka dan Agung Yulianto. 2016. “Faktor-Faktor yangMempengaruhi Tingkat Pengungkapan islamic Social Reporting Pada BankSyariah Tahun 2010-2013”. Semarang :Universitas Negeri Semarang.
64
Maulida, A.P. (2014). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapanislamic social reporting. Simposium Nasional Akuntansi 17.
Ningrum,Ratna Aditya,Fachturrozie dan Prabowo Yudo Jayanto.2013.”PengaruhKinerja Keuangan,Kepemilikan Institusional dan Ukuran Dewan PengawasSyariah Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting”. AccountingAnalysis Journal,Vol 2,No.4, November, h. 30-438.
Nugraheni, Peni dan Anuar, H. Azlan, 2014, “Implications Of Shariah On TheVoluntary Disclosure Of Indonesian Listed Companies”. Journal ofFinancial Reporting and Accounting Vol. 12 No. 1.
Nurrahman, Adimulya Dan Sudarno. 2013. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial,Kepemilikan Institusional, Dan Kepemilikan Asing Terhadap PraktikPengungkapan Sustainability Report”. Diponegoro Journal of Accounting.Vol. 2, Hal. 1-14. Universitas Diponegoro. Semarang.
Nurkhin, Akhmad. 2009. “Corporate Governance dan Profitabilitas; Pengaruhnyaterhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empirispada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal MagisterAkuntansi. Universitas Diponegoro.
Othman, R., Thani, A. M., & Ghani, E. K, 2009, “Determinants of Islamic SocialReporting Among Top Sharia-Approved Companies in Bursa Malaysia”.Research Journal of International Studies.
Priyesta, Rizkingsih. (2012, Januari). Faktor – Faktor yang MempengaruhiPengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Skripsi: Fakultas Ekonomi,Universitas Indonesia.
Purwanto, Agus. 2011. “Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, ProfitabilitasTerhadap Corporate Social Responsibility”. Skripsi: Universitas Diponegoro.
Putri,Tria Karina. 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi islamic SocialReporting Perusahaan- Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks SahamSyariah Indonesia (ISSI) Tahun 2011-2012”. Skripsi: UnoversitasDiponegoro.
Rama,Ali.2014.”Analisis Determian Pengungkapan Islamic Social Reporting StudiKasus Bank Umum Syariah di Indonesia”. Skrpsi:Universitas SyarifHidayatullah.
Raditya, Amilia Nurul. 2012. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi TingkatPengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) Pada Perusahaan yang MasukDaftar Efek Syariah (DES). Skripsi: Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
65
Rustiarini, N. W., 2011, “Pengaruh struktur kepemilikan saham pada pengungkapanCorporate Social Responsibility”, Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Bisnis, Vol. 6No.1 P. 1-24.
Sarwono, J. (2013). Statistic multivariant aplikasi untuk riset skripsi. Yogyakarta:
ANDI.
Savira, Mariska Nanda. 2015. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran DewanKomisaris, Ukuran Dewan Pengawas Syariah, Cross-Directorship,Kepemilikan Manajerial, Dan Kepemilikan Institusional TerhadapPengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Skripsi: Universitas NegeriSemarang.
Siwanti, Indra. 2018. “The Influence of Financial Performance and Non FinancialPerformance on Islamic Social Responsibility Disclusure Evidence fromIslamic Bank in Indonesia”. Journal Accounting and Management Vol. 26,No, 2 December 2018.
Sudrajat,Wawan.”Pengaruh Kinerja Keuangan,Ukuran Perusahaan dan MekanismeCorporate Governance Terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting(Studi Empiris pada Perbankan Syariah yang Terdaftar di OJK)”.Skripsi:Universitas Muhammadiyah.
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. CV. Alfabeta. Bandung.
Triyuwono, I., (2006). Akuntansi syariah perspektif, metodologi, dan teori. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Utami, Sri, Sawitri Dwi Prastiti. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan TerhadapSocial Disclosure”. Jurnal Ekonomi Bisnis, Th. 16, No. 1, Maret 2011.Malang: Universitas Negeri Malang.
Widiawati, Septi. 2012. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Islamic SocialReporting Perusahaan yang Terdapat pada Daftar Efek Syariah Tahun 2009-2011”. Skripsi: Universitas Diponegoro.
Yuliawati, R., dan Sukirman, S., 2015, “Faktor-Faktor Yang MempengaruhiPengungkapan Corporate Social Responsibility”. Accounting Analysis JournalVol. 4 No.4 P.1-9.
www.bankmuamalat.co.id
www.brisyariah.co.id
66
www.bnisyariah.co.id
www.syariahmandiri.co.id
www.megasyariah.co.id
www.paninbanksyariah.co.id
www.syariahbukopin.co.id
www.bcasyariah.co.id
www.bjbsyariah.co.id
www.bankacehsyariah.co.id
www.bankvictoriasyariah.co.id
www.maybanksyariah.co.id
67
LAMPIRAN
68
Lampiran 1, Penjelasan item-item ISR Indeks
No. Item Pengungkapan SumberA. INVESTASI DAN KEUANGAN1. Aktivitas riba Othman et.al (2009)2. Gharar atau ketidakjelasan Othman et.al (2009)3. Zakat Othman et.al (2009)4. Kebijakan dalam mengatasi keterlambatan
pembayaran oleh insolvent clientsOthman et.al (2009)
5. Current value balance sheet Othman et.al (2009)6. Value added statement Othman et.al (2009)
B. PRODUK DAN JASA7. Status halal atau syariah dalam produk oleh
pernyataan Dewan pengawas SyariahOthman et.al (2009)
8. Pengembangan produk Fauziah dan Yudho (2013)9. Peningkatan pelayanan Fauziah dan Yudho (2013)
10. Keluhan pelanggan atau kejadian yang timbulkarena ketidaktaatan terhadap peraturan yangberlaku
Othman et.al (2009)
C. TENAGA KERJA11. Karakteristik pekerjaan (jam kerja, remunerasi,
tunjangan)Othman et.al (2009)
12. Pendidikan dan pelatihan Othman et.al (2009)13. Kesempatan yang sama Fauziah danYudho (2013)14. Kesehatan dan keselamatan kerja Othman et.al (2009)15. Lingkungan kerja (keadaan atau kondisi di
lingkungan tempat kerja)Othman et.al (2009)
16. Perekrutan khusus (seperti penyandang disabilitasdan kelompok tertentu lainnya)
Othman et.al (2009)
D. SOSIAL17. Shadaqah/donasi Othman et.al (2009)18. Wakaf Othman et.al (2009)19. Qard hasan atau dana kebajikan Othman et.al (2009)20. Zakat atau sumbangan dari karyawan atau
nasabahOthman et.al (2009)
21. Pendidikan dan bantuan beasiswa sekolah Othman et.al (2009)22. Bantuan kesehatan Fauziah dan Yudho (2013)23. Pemberdayaan ekonomi Othman et.al (2009)24. Kepedulian terhadap anak yatim piatu Fauziah dan Yudho (2013)25. Pembangunan atau renovasi masjid Fauziah dan Yudho (2013)
69
26. Kegiatan kepemudaan Othman et.al (2009)27. Kegiatan sosial lainnya Othman et.al (2009)
No. Item Pengungkapan Sumber28. Sponsor acara kesehatan, olahraga, edukasi, dll. Fauziah dan Yudho (2013)
E. LINGKUNGAN29. Kampanye go green Fauziah dan Yudho (2013)30. Konservasi lingkungan (perlindungan atau
pemeliharaan lingkungan dan alam)Othman et.al (2009)
31. Perlindungan terhadap flora dan fauna yang liaratau terancam punah
Othman et.al (2009)
32. Polusi (pencemaran lingkungan) Othman et.al (2009)33. Perbaikan dan pembuatan sarana umum Fauziah dan Yudho (2013)34. Audit lingkungan Othman et.al (2009)35. Kebijakan manajemen lingkungan Othman et.al (2009)F. TATA KELOLA ORGANISASI36. Profil dan strategi organisasi Fauziah dan Yudho (2013)37. Struktur organisasi Fauziah dan Yudho (2013)38. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan
komisarisFauziah dan Yudho (2013)
39. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab direksi Fauziah dan Yudho (2013)
40. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komitte Fauziah dan Yudho (2013)41. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Pengawas SyariahFauziah dan Yudho (2013)
42. Pelaksanaan prinsip Syariah dalam penghimpunandan penyaluran dana serta pelayanan jasa
Fauziah dan Yudho (2013)
43. Penanganan benturan kepentingan Fauziah dan Yudho (2013)44. Penerapan fungsi kepatuhan bank Fauziah dan Yudho (2013)45. Penerapan fungsi audit intern Fauziah dan Yudho (2013)46. Penerapan fungsi audit ekstern Fauziah dan Yudho (2013)47. Batas maksimum penyaluran dana Fauziah dan Yudho (2013)48. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Fauziah dan Yudho (2013)
49. Kebijakan anti pencucian uang dan praktikmenyimpang lainnya
Othman et.al (2009)
50. Etika perusahaan Fauziah dan Yudho (2013)
70
Lampiran 2 Hasil Check list ISR
Item
2015 2016
BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS AS BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS ASA.
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
4. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
5. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0B. 7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1C.
11. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
13. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14. 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
15. 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1
16. 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
71
Item
2015 2016
BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS AS BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS ASD. 17. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0
18. 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0
19. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1
20. 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0
21. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
22. 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1
23. 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0
24. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1
25. 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1
26. 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
27. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
28. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0E. 29. 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
31. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32. 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
33. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
34. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
35. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
72
Item
2015 2016
BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBSBSB MSI JBS VS
AS BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSBMSIJJJJJBS
VS AS
F.36. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total38 40 35 40 32 31 36 34 32 33 25 33 39 38 39 39 34 31 32 36 3425 35 32
73
Item
2017 2018
BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS AS BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS ASA.
1. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
4. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1
5. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0B.
7. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10. 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1C.
11. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1
13. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15. 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16. 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
74
Item
2017 2018
BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS AS BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI JBS VS ASD. 17. 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
18. 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
19. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
20. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
21. 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
22. 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1
23. 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1
24. 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
25. 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1
26. 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
28. 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0E. 29. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0
30. 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 131. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
33. 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
34. 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
35. 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
75
Item
2017 2018
BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI BJB VS AS BMI BNI BRI BSM BCA BPS MBS BSB MSI BJB VS ASF.
36. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
37. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
39. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
44. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
47. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
48. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
49. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total35 36 34 36 35 33 37 34 32 36 26 34 37 35 36 39 31 27 33 31 31 36 27 34
76
Lampiran 3, Ringkasan Data Penelitian
Tahun Nama Bank UDPS KM SBS UP ISR
2015 BANK MUAMALAT 3 0.140 2 31.677 0.76
2016 BANK MUAMALAT 3 0.140 2 31.653 0.78
2017 BANK MUAMALAT 3 0.140 2 31.753 0.70
2018 BANK MUAMALAT 3 0.140 2 31.678 0.80
2015 BANK BNI SYARIAH 2 0.000 2 30.767 0.80
2016 BANK BNI SYARIAH 2 0.000 2 30.974 0.76
2017 BANK BNI SYARIAH 2 0.000 2 31.181 0.72
2018 BANK BNI SYARIAH 2 0.000 2 31.345 0.78
2015 BANK BRI SYARIAH 2 0.000 1 30.819 0.70
2016 BANK BRI SYARIAH 2 0.000 2 30.952 0.78
2017 BANK BRI SYARIAH 2 0.000 2 31.082 0.68
2018 BANK BRI SYARIAH 2 0.000 2 31.266 0.74
2015 BANK SYARIAH MANDIRI 3 0.000 2 31.885 0.80
2016 BANK SYARIAH MANDIRI 3 0.000 2 31.998 0.78
2017 BANK SYARIAH MANDIRI 3 0.000 2 32.108 0.72
2018 BANK SYARIAH MANDIRI 3 0.000 2 32.219 0.76
2015 BANK BCA SYARIAH 2 0.000 1 29.101 0.64
2016 BANK BCA SYARIAH 2 0.000 1 29.240 0.68
2017 BANK BCA SYARIAH 2 0.000 1 29.416 0.70
2018 BANK BCA SYARIAH 2 0.000 1 29.586 0.72
2015 BANK PANIN SYARIAH 2 0.000 1 32.841 0.62
2016 BANK PANIN SYARIAH 2 0.000 1 32.925 0.62
2017 BANK PANIN SYARIAH 2 0.000 1 29.786 0.66
2018 BANK PANIN SYARIAH 2 0.000 1 29.802 0.62
2015 BANK MEGA SYARIAH 3 0.000 1 29.347 0.72
77
2016 BANK MEGA SYARIAH 3 0.000 1 29.445 0.64
2017 BANK MEGA SYARIAH 2 0.000 1 29.582 0.74
2018 BANK MEGA SYARIAH 2 0.000 1 29.623 0.68
2015 BANK BUKOPIN SYARIAH 2 0.016 1 29.394 0.68
2016 BANK BUKOPIN SYARIAH 2 0.016 1 29.580 0.72
2017 BANK BUKOPIN SYARIAH 2 0.016 1 29.600 0.68
2018 BANK BUKOPIN SYARIAH 2 0.016 1 29.476 0.66
2015 MAYBANK SYARIAH 2 0.000 1 28.18 0.64
2016 MAYBANK SYARIAH 2 0.000 1 27.92 0.64
2017 MAYBANK SYARIAH 2 0.000 1 27.87 0.64
2018 MAYBANK SYARIAH 2 0.000 1 34.12 0.62
2015 BANK JABAR BANTENSYARIAH
3 0.000 1 29.49 0.66
2016 BANK JABAR BANTENSYARIAH
3 0.000 1 29.63 0.70
2017 BANK JABAR BANTENSYARIAH
3 0.000 1 29.67 0.72
2018 BANK JABAR BANTENSYARIAH
3 0.000 1 29.53 0.72
2015 BANK VICTORIA SYARIAH 2 0.000 1 27.95 0.50
2016 BANK VICTORIA SYARIAH 2 0.000 1 28.11 0.50
2017 BANK VICTORIA SYARIAH 2 0.000 1 28.32 0.52
2018 BANK VICTORIA SYARIAH 2 0.000 1 28.38 0.54
2015 BANK ACEH SYARIAH 2 0.000 1 30.55 0.66
2016 BANK ACEH SYARIAH 2 0.000 1 30.56 0.68
2017 BANK ACEH SYARIAH 2 0.000 1 30.74 0.72
2018 BANK ACEH SYARIAH 2 0.000 1 30.77 0.68
78
Lampiran 4, Hasil Output Pengujian SPSS
1. Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
UDPS 48 2.00 3.00 2.2917 .45934
KM 48 .00 140.00 13.0000 38.95223
SBS 48 24.00 851.00 171.1250 145.39142
UP 48 2787.00 32925.00 21443.3333 13250.82547
ISR 48 50.00 80.00 68.7083 7.37436
Valid N
(listwise)48
2. Hasil Regresi berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 48.902 5.169 9.460 .000
UDPS 5.829 2.115 .363 2.756 .009
KM .001 .026 .004 .028 .978
SBS .004 .006 .079 .652 .518
UP .000 .000 .482 3.935 .000
Sumber : Data yang diolah 2019
79
3. Hasil uji-T Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 48.902 5.169 9.460 .000
UDPS 5.829 2.115 .363 2.756 .009
KM .001 .026 .004 .028 .978
SBS .004 .006 .079 .652 .518
UP .000 .000 .482 3.935 .000
Sumber : Data yang diolah 2019
4. Hasil Uji-F Simultan
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1062.781 4 265.695 7.652 .000b
Residual 1493.136 43 34.724
Total 2555.917 47
Sumber : Data yang diolah 2019
5. Hasil Koefisien determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .645a .416 .361 5.89272
Sumber : Data yang diolah 2019
80
6. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 5.63638662
Most Extreme
Differences
Absolute .097
Positive .076
Negative -.097
Test Statistic .097
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
7. Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardiz
ed
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constan
t)48.902 5.169 9.460 .000
UDPS 5.829 2.115 .363 2.756 .009 .783 1.277
KM .001 .026 .004 .028 .978 .737 1.357
SBS .004 .006 .079 .652 .518 .935 1.069
UP .000 .000 .482 3.935 .000 .904 1.106
Sumber : Data yang diolah 2019
81
8. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.743 2.998 2.583 .013
UDPS -1.131 1.227 -.154 -.922 .362
KM -.005 .015 -.063 -.368 .714
SBS .001 .004 .035 .226 .822
UP -3.503E-5 .000 -.137 -.885 .381
Sumber : Data yang diolah 2019
9. Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .645a .416 .361 5.89272 1.130
Sumber : Data yang diolah 2019
82
Lampiran 5 Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Tri Anggun Oktaviana
Tempat Tanggal Lahir : 63010150213
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Randuares RT05/01 Kumpulrejo, Argomulyo
No Hp : 085743198691
Email : trianggunoktaviana@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. SD Kumpulrejo 01
2. SMP Negeri 07 Salatiga
3. SMA Negeri 02 Salatiga
4.IAIN Salatiga
83
84