PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI...

123
1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN BELAJAR SISWA DI KELAS XI MAN 1 LANGKAT TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh: TRI SUSANTI NIM. 33154155 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Mahidin,M.Pd Drs. Khairuddin,M.Ag NIP. 195804201994031001 NIP. 196407062014111001 PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2019

Transcript of PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI...

Page 1: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

1

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN

REALITA TERHADAP KEJENUHAN BELAJAR SISWA

DI KELAS XI MAN 1 LANGKAT

TUGAS AKHIR

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh:

TRI SUSANTI

NIM. 33154155

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Mahidin,M.Pd Drs. Khairuddin,M.Ag

NIP. 195804201994031001 NIP. 196407062014111001

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN

2019

Page 2: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

2

LEMBAR PERSETUJUAN

Hal : Skripsi Sdr. Tri Susanti

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Tarbiyah

UIN Sumatera Utara

Asalamualaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti, mengoreksi dan mengadakan perbaikan

seperlunya terhadap skripsi saudara :

Nama : Tri Susanti

Nim : 33154155

Jurusan/Prodi : Bimbingan Konseling Islam

Judul : PENGARUH KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN

REALITA TERHADAP KEJENUHAN BELAJAR SISWA

KELAS XI MAN 1 LANGKAT

Dengan ini kami menilai skripsi tersebut dapat disetujui untuk diajukan

dalam sidang munaqasah skripsi pada Fakultas Tarbiyah UIN Sumatera Utara.

Wa’alaikumsalam Wr. Wb

Medan, Juni 2019

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Mahidin,M.Pd Drs. Khairuddin,M.Ag

NIP. 195804201994031001 NIP. 196407062014111001

Page 3: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

3

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tri Susanti

NIM : 33154155

Jurusan/Prodi : Bimbingan Konseling Islam

Judul skripsi : PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

BELAJAR SISWA DI KELAS XI MAN 1 LANGKAT

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saa serahkan ini benar-benar

merupakan hasil karya sendiri, kecuali kutipan-kutipan dari ringkasan-ringkasan

yang semuanya telah saya jelaskan sumbernya. Apabila dikemudian hari terbukti

atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakkan, maka gelar dan ijazah yang

diberikan oleh institut batal saya terima.

Medan, Juli 2019

Yang menyatakan,

Tri Susanti

NIM.33154155

Page 4: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

4

ABSTRAK

Nama : Tri Susanti

NIM : 33154155

Pembimbing 1 : Drs. Mahidin, M.Pd

Pembimbing II : Drs. Khairuddin, MA.g

Judul Skripsi : Pengaruh Layanan Konseling Kelompok

Pendekatan Realita Terhadap Kejenuhan

Belajar Siswa Kelas XI MAN 1 Langkat

Kata kunci : Layanan konseling kelompok, pendekatan realita dan

kejenuhan belajar

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kejenuhan belajar siswa kelas

XI MAN 1 Langkat melalui konseling kelompok teknik realita. Kejenuhan belajar

adalah suatu keadaan seseorang yang ditandai dengan keadaan bosan, letih, tidak

bersemangat, serta cemasan dengan hasil belajarnya karena memaksakan diri

dalam balajar namun tetap merasa usahanya dalam belajar tidak membuahkan

hasil.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian

siswa kelas XI IPA 2 berjumlah 10 peserta didik yang memiliki kejenuhan belajar

tinggi. Subjek penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive, dengan kriteria

siswa yang skor kejenuhan belajarnya masuk kategori rendah dan sedang pada

hasil pre-test. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu

(quasi experimental). Penelitian ini menggunakan metode pre eksperimental

dengan one group pretest-posttest design.

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan

dokumentasi, observasi dan angket kejenuhan belajar. Hasil analisis data dengan

menggunakan Uji Wilcoxson diperoleh nilai ASYMP.SIG adalah 0.005 yang

berarti lebih kecil dari pada nilai 0.05 sehingga berarti bahwa hipotesis diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan teknik realita dapat mengurangi

kejenuhan belajar siswa kelas XI MAN 1 Langkat.

Diketahui oleh

Pembimbing I

Drs. Mahidin, M.Pd

NIP. 195804201994031001

Page 5: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

5

PERSEMBAHAN

Teiring ucapan Allhamdulillah, karya ini saya persembahkan untuk :

Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan

pengorbanannya

Adik-adik tersayang Aji Sundapa, Ajat Sudrajad dan Adinda Zahwa yang selalu

memberikan kebahagian dan kecerian kepada penulis

Nenek dan Almarhum kakek saya yang telah membesarkan dan merawat dengan

penuh kesabaran dan kasih sayang.

Page 6: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

6

MOTTO

﴾٦﴿إن مع العسر يسرا ﴾٥﴿فإن مع العسر يسرا

﴾٨﴿وإل ربك فارغب ﴾٧﴿فإذا ف رغت فانصب

Artinya:

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-

sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah

hendaknya kamu berharap.

Page 7: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahi Robbil’alamin, penulis bersyukur kehadirat Allah SWT,

karena atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang diberikan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi syarat untuk

menyelesaikan pendidikan Stara Satu (S1) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sumatera Utara, dengan judul skripsi: Pengaruh Layanan Konseling

Kelompok Pendekatan Realita Terhadap Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI

MAN 1 Langkat. Allahumma sholli’ala Muhammad wa’ala ali sayyidina

Muhammad, yang tidak lupa penulis haturkan juga untuk Rasul Allah,

Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini mendapat bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis bermaksud

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Amiruddin Siahaan, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN SU

2. Drs.Hj.Ira Suryani, M.Pd, selaku Ketua Jurusan BKI UIN SU

3. Drs. Mahidin,M.Pd, selaku pembimbing I yang dengan sabar telah

memberikan arahan, bimbingan serta memberikan masukan yang

sangat berarti dan membangun atas penyelesaian skripsi ini.

4. Drs. Khairuddin,M.Ag, selaku pembimbing II yang telah banyak

memberikan saran dan sumbangan pemikiran serta motivasi kepada

penulis sehingga tersusunnya skripsi ini.

5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SU yang telah

memberikan ilmu pengetahuanya kepada penulis selama belajar di

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, khususnya jurusan Bimbingan

konseling.

6. Selaku kepala sekolah Sugiono, S.Ag.MA, Bapak/Ibu serta karyawan

MAN 1 Lankat yang telah memberikan izin untuk penelitian dan

berkenan memberi bantuan, selama peneliti melakukan penelitian.

7. Siswa XI IPA-2 MAN 1 Langkat yang telah bersedia menjadi subyek

dalam peneltian ini.

Page 8: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

8

8. Sohibul Jannah yaitu Vina wildani, Rusdaini, Sangkot Jamilah, Ida

mawaddah dan Elfi sahara, para sahabatku yang senantiasa saling

memberi semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Haniah dan Aini para sahabat yang senantiasa berjuang bersama baik

dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Teman-teman BKI-4 yang saling mengisi suka dan duka serta

memberikan pengalaman berharga selama perkuliahan.

11. Teman-teman seperjuangan KKN Tim 8 Kelurahan Berngam, kecamatan

Binjai Kota

12. Almamater tercintaku UIN SU yang telah banyak mengajarkan saya

untuk bersikap, berfikir, dan bertindak lebih baik.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

terimakasih atas segala pengalaman hidup yang diberikan.

Semoga Allah SWT membalas amal kebajikan bagi semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Dan semoga Tugas

Akhir Skripsi ini memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca atau pihak lain yang

membutuhkannya.

Medan, Juli 2019

Penulis

Tri susanti

NIM. 33154155

Page 9: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

9

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................... v

MOTTO .................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL..................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xii

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................. 7

1.3 Rumusan Masalah ................................................................................. 8

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................. 8

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

BAB II : KAJIAN TEORI ....................................................................................... 10

2.1 Kerangka Teori ..................................................................................... 10

2.1.1 Konsep Kejenuhan Belajar ............................................................ 10

a. Pengertian Kejenuhan ............................................................... 10

b. Pengertian Belajar ..................................................................... 11

c. Pengertian kejenuhan belajar .................................................... 13

d. Faktor penyebab kejenuhan belajar ........................................... 15

e. Cara mengatasi kejenuhan belajar ............................................. 20

2.1.2 Konsep konseling Kelompok ......................................................... 22

a. Pengertian Konseling kelompok ............................................... 22

b. Tujuan Layanan konseling Kelompok ...................................... 25

c. Fungsi layanan konseling kelompok ......................................... 27

d. Asas – asas dalam konseling kelompok .................................... 27

e. Teknik layanan konseling kelompok ........................................ 28

f. Materi layanan konseling kelompok ......................................... 29

g. Pelaksanaan layanan konseling kelompok ................................ 30

h. Dalil yang berkaitan dengan pelaksanaan konseling

kelompok. .................................................................................. 32

2.1.3 Konsep Pendekatan Realita ........................................................... 35

a. Pengertian Realita ..................................................................... 35

Page 10: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

10

b. Konsep Utama Pendekatan Realita ........................................... 36

c. Ciri-Ciri Pendekatan Realita ..................................................... 37

d. Tujuan Terapi Realita ................................................................ 41

e. Fungsi dan Peran Konselor dalam Pendekatan Realita ............. 42

f. Hubungan anatar terapis dan Klien dalam Terapi Realita ....... 45

g. Teknik-Teknik Terapi Realita ................................................... 47

h. Penerapan Teknik Konseling Realita dalam BK ....................... 49

2.2 Kerangka Konseptual ............................................................................ 50

2.3 Hipotesis ............................................................................................... 51

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 52

3.1 Lokasi penelitian ................................................................................... 52

3.2 Populasi Dan Sampel ............................................................................ 52

3.3 Definisi Operasionalisasi ..................................................................... 53

3.4 Desain Penelitian ............................................................................... 54

3.5 Langkah-Langkah Penelitian ............................................................ 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 55

1. Angket ............................................................................................ 55

2. Observasi ....................................................................................... 57

3. Dokumentasi .................................................................................. 57

3.7 Teknik Analisi Data .............................................................................. 57

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 62

4.1 Temuan umum ....................................................................................... 62

4.2 Temuan khusus ...................................................................................... 63

1. Deskripsi Data .................................................................................. 63

2. Instrument Pengumpulan Data ......................................................... 64

3. Hasil Analisis Data Penelitian .......................................................... 68

4.3 Pembahasan dan Hasil ........................................................................... 71

1. Deskripsi Uji Wilcoxson (pada Pretest dan Posttest) ...................... 71

2. Deskripsi Deskripsi Uji Wilcoxson (pada Hipotesis) ...................... 72

BAB V: PENUTUP ........................................................................................... 75

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 75

5.2 Saran ...................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

DAFTAR LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

11

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Skor Jawaban Responden Terhadap Instrumen

Tabel 2. Kisi-Kisi Angket Kejenuhan belajar(Sebelum uji coba)

Tabel 3. Kisi-kisi skala kejenuhan belajar (setelah uji coba )

Tabel 4 Skala Interval

Table 5 Hasil Uji Angket Kejenuhan Belajar

Table 6 Hasil Pretest Kejenuhan Belajar Siswa

Table 7 Skala Interval

Table 8 Hasil Pretest Kejenuhan Belajar Siswa

Table 9 Hasil Postest Kejenuhan Belajar Siswa

Table 10 Wilcoxon Signed Ranks Test

Tabel 11 Test Statistics

Page 12: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

12

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala kejenuhan belajar ( sebelum uji validitas)

Lampiran 2. Skala kejenuhan belajar ( setelah uji validitas)

Lampiran 3. Skor Ujicoba (Tryout) Skala Kejenuhan Belajar

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Angket Kejenuhan Belajar

Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas Angket Kejenuhan Belajar

Lampiran 6. Hasil pretest dan posttest siswa

Lampiran 7. Analisis SPSS

Lampiran 8. Perhitungan angka indeks korelasi antara variabel X(Layanan

konseling kelompok pendekatan realita) dan variabel Y (Kejenuhan belajar)

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL)

Lampiran 10. Jadwal kegiatan penelitian di sekolah

Lampiran 11. Surat permohonan penelitian

Lampiran 12. Surat balasan penelitan

Lampiran 13. Laiseg

Lampiran 14. Dokumentasi

Page 13: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam arti luas mempunyai keterkaitan yang erat dengan

setiap aspek kehidupan manusia. Keterkaitan yang erat melalui berbagai

proses tidak mungkin dapat dilepaskan satu sama lain antara kehidupan umat

manusia dengan warna pendidikannya. Sehingga dimensi kehidupan manusia

adalah merupakan bahagian dari proses pendidikan.1

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia )

pengertian pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak – anak.

Maksudnya, pendidikan harus mampu menuntun segala kekuatan kodrat yang

ada pada anak – anak itu agar mereka, sebagai manusia dan sebagai anggota

masyarakat, dapat mencapai keselamatan dan kebahagian setinggi –tingginya.

Jadi dapat saya simpulkan bahwasannya pendidikan adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau

latihan bagi peraannya dimasa yang akan datang

Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai

suatu cita – cita yang diharapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan

tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pedidikan itu sendiri memotivasi

diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.2

Setiap individu dalam menajalankan kehidupan dan perkembangan

berada dalam kondisi diri tertentu dan menghadapi serta berintraksi dengan

kondisi lingkungannya. Keadaan tersebut individu dituntut bisa

menyesuaikan diri secara tepat supaya mampu mencapai perkembangan diri

1 Purbatua, Tumiyem dan Helmi Ghoffar, Media Pembelajaran dan Pelayanan BK,

(Medan : Perdana Publishing, 2016), hlm. 1 2 Sofan amri, Pengembangan Dan Model Pembelajaran Dalam Kurikulum, (Jakarta :

PT. Prestasi Pustakaraya, 2013), hlm. 241

1

Page 14: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

14

secara optimal. Peserta didik adalah individu yang berada pada masa yang

sulit ketika menghadapi masalah penyesuaian diri dan pengambilan

keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mengadapi tantangan

zaman yang semakin kompleks, sehingga mereka memerlukan bimbingan

secara tepat guna pencapian pengembangan diri mereka.

Pendidikan bukan hanya dipandang sebagai usaha pemberian informasi

dan pembentukan keterampilan saja, namum diperluas sehingga mencakup

usaha untuk mewujudkan keinginan kebutuhan dan kemampuan individu

sehingga tercapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan

juga bukan semata – mata sebagai sasaran untuk persiapan kehidupan yang

akan datang, tetapi untuk kehidupan anak sekarang yang sedang mengalami

perkembangan menuju tingkat kedewasannya.3

Undang – undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional menyuratkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan

negara.4

Belajar merupakan kunci pokok dalam pendidikan, sebab tanpa belajar

tidak akan ada pendidikan. Belajar sebagai suatu proses atau aktifitas

dipengaruhi oleh banyak faktor yang meliputi faktor eketernal dan internal.

Faktor ekteranal adalah faktor yang berada diluar individu seperti faktor

keluarga, sekolah dan faktor masyarakat. Sedangkan faktor internal adalah

faktor yang ada didalam individu seperti faktor jasmani, faktor psikologi dan

faktor kelelahan.

3 Serian Wijatno, Pengelolaan Perguruan Tinggi Secara Efektif Dan Ekonomis,

(Jakarta : Salemba empat, 2009 ), hlm. 5 4 Prayitno dan Belferik Manullang, Pendidikan Karakter Dalam Pembanguna Bangsa,

(Jakarta : Grasindo, 2010), hlm. 51

Page 15: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

15

Cara belajar yang dilakukan oleh siswa dapat memberian pengaruh

pada keberhasilan siswa dalam belajar, siswa yang memiliki variasi dalam

belajar dapat terhindar dari kejenuhan, misalnya siswa selalu mengulang

materi pelajaran yang telah ia dapat, belajar tidak hanya dengan cara

menghafal materi tetapi memahami materi secara mendalam dan memiliki

pembagian waktu belajar dengan baik, sehingga belajar tidak dilakukan saat

akan ulangan saja. Namun kenyataannya cara belajar yang sering dilakukan

oleh siswa adalah menumpuk tugas dan pelajaran sampai terakhir, yakni saat

ulangan atau waktu pengumpulan tugas sudah mendekati, sehingga mereka

merasa di buru – buru waktu.

Disamping belajar, siswa sering mengalami kelupaan, ia juga terkadang

mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar, dalam bahasa

psikologi disebut learning plateau atau plateau saja. Peristiwa jenuh ini kalau

dialami seorang siswa dalam proses belajar dapat membuat siswa tersebut

merasa telah memubazirkan usahanya.

Kejenuhan belajar ialah rentang waktu terntu yang digunakan untuk

belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Seorang siswa yang mengalami

kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang

diperoleh daei belajar tidak ada kemajuan. Tidak adanya kemajuan hasil

belajar ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang

waktu tertentu saja, misalnya seminggu. Namun tidak sedikit sisiwa yang

mengalami rentang waktu yang membawa kejenuhan itu berkali-kali dalam

satu periode belajar tertentu.5

Kejenuhan belajar dapat melanda siswa apabila ia telah kehilangan

motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu tingkat keterampilan terntu

sebelum siswa terntu sampai pada tingkat keterampilan berikutnya. Selain itu,

kejenuhan juga dapat terjadi karena proses belajar siswa telah sampai pada

5 Muhibbin syah, Psikologi Belajar, ed. 1, (Jakarta : PT LOGOS Wacana Ilmu, 1999),

hlm. 162

Page 16: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

16

batas kemampuan jasmaniahnya karena bosan (boring) dan keletihan

(fatigue). Namun, penyebab kejenuhan yang paling umum adalah keletihan

yang melanda siswa, karena keletihan dapat menjadi penyebab munculnya

perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.

Rober mengemukakan, kejenuhan belajar adalah rentang waktu

tertentu yang digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil.

Seorang siswa yang mengalami kejenuhan belajar seakan-akan pengetahuan

dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan. Tidak adanya

kemajuan hasil belajar ini pada umumnya tidak berlangsung selamanya, tetapi

dalam rentang waktu tertentu saja, misalnya seminggu. Namun, tidak sedikit

siswa yang mengalami rentang waktu yang membawa kejenuhan itu berkali-

kali dalam satu periode belajar tertentu. Sedangkan menurut Thursan Hakim

kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami rasa

bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa

enggan, lesu, tidak bersemangat melakukan aktivitas belajar.6

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru BK di sekolah

MAN 1 Langkat mendapatkan data bahwa siswa mengalami kejenuhan

belajar saat mengikuti beberapa mata pelajaran, malas untuk berangkat

sekolah karena lebih nyaman dirumah, malas untuk berfikir. Rasa jenuh yang

mereka alami tersebut juga disebabkan oleh tuntutan siswa akan patokan nilai

yang harus dicapai dan mengharuskan siswa menghafal pelajaran tersebut.

Selain itu, kejenuhan itu terjadi karena kurang berminatnya siswa untuk

mengikuti pelajaran tersebut, guru yang menerangkan kurang jelas, cara

mengajar yang menonton atau metode mengajar yang kurang menarik di

dalam kelas.

6 Zuni eka khusumawati, Elisabeth christiana, Penerapan Kombinasi Antara Teknik

Relaksasi dan Self-Instruction Untuk Mengurangi Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI Ipa 2 SMA

Negeri 22 Surabaya, vol. 05 no. 01, Summer 2014, hal. 4

Page 17: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

17

Meminimalisir kejenuhan belajar bukanlah perihal yang mudah. Hal ini

harus ada kerjasma antara siswa itu sendiri dan guru untuk menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak mengalami

kejenuhan dalam belajar. Selain guru mata pelajaran, guru pembimbing

melalui layanan bimbingan dan konseling memiliki andil membantu siswa

dalam menyelesaikan permasalahannya.

Strategi untuk membantu siswa yang memiliki kejenuhan belajar yang

tinggi diperlukan dengan layanan konseling kelompok. Layanan konseling

kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana

kelompok, yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi

pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika

kelompok .7

Pelaksanaan konseling kelompok terdapat beberapa teori dan

pendekatan konseling pada penerapanya, suatu teori konseling merupakan

kerangka acuan berpikir apa yang terjadi selama proses konseling, perubahan

tentang bagaimana yang dituju mengapa perubahan itu dapat terjadi, dan apa

unsur–unsur yang memegang peranan pokok. Sementara suatu pendekatan

konseling mencakup segi penerapan praktis dan konseling tertentu.

Wingkel menjelaskan konseling kelompok merupakan pelaksanaan

proses konseling yang dilakukan antara seorang konselor profesional dan

beebrapa klien sekaligus dalam kelompok kecil. Sementara itu menurut

Gazda konseling kelompok merupakan hubungan anatara beberapa konselor

dan beberapa klien yang berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang

disadari. Ia menyatakan dorongan dan pemahaman pada klien untuk

memecahkan masalahnya.8

7 Prayitno, Pelayanan Bimbingan Konseling, (Jakarta : PT Ikrar Mandiri Abadi, 1998),

hlm. 111 8 W. S. Winkel dan Hastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Jakarta :

Media Abadi, 2004), hlm. 617

Page 18: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

18

Konseling kelompok berfokus pada masalah-masalah yang menggangu,

sehingga siswa yang terlibat dapat mengsharing atas pengalaman, pemikiran,

dan perasaan pribadi mereka, serta mendapatkan dukungan, dorongan dan

umpan balik yang ada kaitannya dengan masalah perilaku, keyakinan dan

sikap mereka, sehingga para anggota dapat menemukan lebih banyak hal

dalam dirinya.

Pelaksanaan konseling kelompok yang sesuai untuk membantu masalah

siswa yang memiliki kejenuhan belajar yang tinggi ialah menggunakan

pendekatan realita. Terapi realita didasarkan pada “teori pilihan” yang

dikemukakan oleh William Glasser, bertumpu pada prinsip bahwa semua

motivasi dan perilaku manusia adalah dalam rangka memuaskan salah satu

atau lebih dari lima kebutuhan universal manusia dan bahwa manusia

bertanggung jawab atas perilaku yang dilakukannya.9

Terapi realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku

sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan

klien dengan cara – cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan

dan memenuhi kebutuhan – kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri

ataupun orang lain. Inti terapi realitas adalah penerimaan tanggung jawab

pribadi yang dipersamakan dengan kesehatan mental.10

Berdasarkan uraian di atas, maka menjadi suatu hal yang logis apabila

konseling kelompok pendektatan realitas diterapkan disekolah untuk

menuntaskan kejenuhan belajar sehingga dapat memberikan alternatif positif

untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dengan demikian, merupakan suatu

alasan yang sangat mendasar apabila penulis membahas permasalahan

9 Palmer, Stephen, Konseling dan Psikoterapi, Terj. Haris H. Setiadjid, (Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2011), hlm. 525 10

Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (Bandung : PT. Refika

Aditama, 2003), hlm. 263

Page 19: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

19

tersebut dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh Layanan Konseling

Kelompok Pendekatan Realitas Terhadap Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI

MAN 1 Langkat”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi akibat dalam permasalahan

kejenuhan belajar yang dialami oleh siswa yaitu, antara lain :

1. Terlalu lama waktu untuk belajar tanpa atau kurang istirahat.

2. Proses belajar mengajar yang monoton dan kurang menarik di dalam

kelas

3. Lingkungan belajar yang buruk atau tidak mendukung

4. Mengerjakan sesuatu karena terpaksa, tidak adanya minat siswa dalam

belajar dapat meyebabkan kejenuhan belajar

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,

maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Realita

Terhadap Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI MAN 1 Langkat Tahun

Ajaran 2019 ?

2. Apakah Penerapan Tekhnik Realita Dapat Mengurangi Kejenuhan Belajar

Siswa Kelas XI MAN 1 Langkat Tahn Ajaran 2019 ?

Page 20: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

20

1.4 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang terdapat pada penelitian diatas maka penulis

ingin memperoleh hasil tentang tujuan dalam penelitian, yaitu :

1. Untuk mengetahui pemeberian layanan konseling kelompok pendekatan

realitas terhadap kejenuhan belajar siswa Kelas XI MAN 1 Langkat Tahun

Ajaran 2019.

2. Untuk Mengetahui Penerapan Tekhnik Realita Dalam Mengurangi

Kejenuhan Belajar Siswa Kelas XI MAN 1 Langkat Tahun Ajaran 2019

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Manfaaat Teoritis penelitian ini bertujuan untuk melakukan

pembuktian tentang berpengaru atau tidaknya konseling kelompok

pendekatan Realitas terhadap kejenuhan belajar siswa kelas XI MAN 1

Langkat Tahun Ajaran 2019.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, mendapatkan pemahaman tentang cara melakukan

konseling kelompok pendekatan realitas guna mereduksi kejenuhan

belajar siswa dan untuk memberikan sumbangan positif bagi

pengembangan ilmu pengetauan.

b. Bagi siswa, bermanfaat bagi siswa yang mengalami kejenuhan belajar

sehingga memilki semangat belajar baru

Page 21: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

21

c. Bagi sekolah, peneliti dapat membantu sekolah dalam mengembangkan

layanan bimbingan konseling pada siswa yang mengalami masalah

tentang kejenuhan belajar.

Page 22: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

22

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Kerangka Teori

2.1.1 Konsep Kejenuhan Belajar

a. Pengertian kejenuhan

Secara harfiah, arti jenuh ialah padat atau penuh sehingga

tidak mampu lagi memuat apapun. Menurut Kamus besar bahasa

indonesia kejenuhan diartikan sebagai kejemuan, kepadatan atau

keadaan yang menggambarkan kenaikan penyebab tanpa

menimbulkan kenaikan hasil. Selain itu, jenuh juga dapat berarti

jemu atau bosan.

Disamping belajar, siswa sering mengalami kelupaan, ia

juga terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut

jenuh belajar yang dalam bahasa psikologi lazim disebut learning

plateau atau plateau . Peristiwa jenuh ini kalau dialami seorang

siswa yang sedang dalam proses belajar (kejenuhan belajar) dapat

membuat siswa tersebut merasa lelah memubazirkan usahanya.11

Menurut Pines & Aronson mendefinisikan “Burnout may be

defined as a state of physical, emotional and mental exhaustion

that result from long-term in volvement that are emotionally

demanding”, burnout sebagai kondisi emosional dimana seseorang

merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat

tuntutan pekerjaan yang meningkat.12

11

Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.

162 12

Slivar, B, The Syndrome of Burnout, Self Image, and Anxiety With Grammar School

Student, (Horizons of Psychology, 2001), hlm. 22

Page 23: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Kejenuhan adalah rasa yang sering timbul pada seseorang

terutama pada siswa. Banyak siswa yang sering merasa jenuh

ketika sedang belajar di sekolah. Kejenuhan ini membuat siswa

tidak dapat menerima pelajaran yang sedang diberikan oleh guru

mereka dengan baik . Banyak faktor yang membuat siswa

mengalami kejenuhan belajar, baik itu faktor internal maupun

faktor eksternal. Faktor internal yaitu berupa keletihan yang terjadi

pada diri individu itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu

faktor lingkungan di luar diri individu seperti lingkungan, guru,

sarana dan fasilitas dan lain-lain. Secara manusiawi memang

kejenuhan bisa menimpa setiap orang, termasuk siswa yang sedang

belajar. Dengan kata lain, kejenuhan tidak memandang umur dan

status. Untuk itu, siswa apabila terserang perasaan jenuh harus

cepat disikapi dengan baik jangan dibiarkan begitu saja.13

Berdasarkan paparan diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa kejenuhan adalah dimana kondisi emosional dan fisik

seseorang yang tidak dapat memproses informas-informasi atau

pengalaman baru karena tekanan sangat mendalam yang berkaitan

dengan belajar sehingga tidak bersemangat untuk melakukan

aktivitas belajar.

b. Pengertian belajar

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam intrekasi

dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara psikologis,

belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah

laku sebagai hasil dari intreraksi dengan lingkungannya dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan – perubahan tersebut

akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku . 14

Witig dalam bukunya Psychology of learning

mendefinisikan belajar sebagai any relatively permanent change in

an organism’s behavioral reperrtoin that occurs as a result of

13

Mubiar agustin, Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran, (Bandung : PT

Refika Aditama, 2014), hlm. 11 14

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, (Jakarta : Rineka Cipta ,

2013), hlm. 2

Page 24: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

experience. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang

terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu

organisme ebagai hasil pengalaman.15

Menurut Sadirman, belajar merupakan tingkah laku atau

penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan

membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan

psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian

dalam arti sempit, belajar dimaksudkan sebagai usaha penguasaan

materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar itu

sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju ke

perkembangan pribadi manusia seutuhnya, yang berarti

menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, efektif dan

psikomotorik.16

Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan maka

dapat di simpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku dari adanya intreaksi individu dengan

lingkungan. Seseorang dapat dikatakan berhasil dalam proses

belajar apabila individu tersebut menunjukkan perubahan tingkah

laku dari yang tidak tahu menjadi tahu.

15

Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 90

16

Sadirman, Interaksi dan Motivasi belajar mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,

2007), hlm. 20

Page 25: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

c. Pengertian kejenuhan belajar

Kejenuhan belajar ialah rentang waktu tertentu yang

digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Seorang

siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan

pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada

kemajuan. Tidak adanya kemajuan hasil belajar ini pada umumnya

tidak berlangsung selamanya, tetapi dalam rentang waktu tertentu

sja, misalnya seminggu. Namun tidak sedikit siswa yang

mengalami rentang waktu yang membawa kejenuhan itu berkali-

kali dalam satu periode belajar tertentu.17

Konsep kejenuhan belajar pertama kali dikembangkan oleh

beberapa penelitian yang dilakukan diantaranya Noushad,

Schaufeii et al, Jacobs et al, Huei jen-yang, Lightsey & Hulsey,

Silvar dan Agustin yang mengemukakan bahwasanya

kecenderungan dengan segala faktor penyebabnya bukan hanya

terjadi pada adegan pekerjaan, akan tetapi kejenuhan dapat terjadi

pada kegiatan belajar. Kejenuhan belajar muncul karena adanya

proses pengulangan belajar yang tidak mendatangkan prestasi atau

hasil yang memuaskan sehingga membuat peserta didik letih secara

fisik maupun psikis.18

Berikut ini dipaparkan pengertian kejenuhan belajar

menurut beberapa ahli:

1. Menurut Abu Abdirrahman Al-Qawiy bahwa kejenuhan adalah

tekanan sangat mendalam yang sudah sampai titik jenuh.19

17

Muhibbin syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, hlm. 165 18

Gian Sugiana, Tekhnik Self Intruction dalam Menangani Kejenuhan Belajar Siswa (Pra

Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI Ipa Sma Angkasa Lanud Husen Sastranegara Bandung,

(diakses pada tgl 26 juli 2019, 8.21) 19

Abu Abdirrahman Al-Qawi, Mengatasi Kejenuhan, (Jakarta: Khalifa, 2004) , diakses

pada tgl 26-7-2019, 10.36)

Page 26: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Seseorang yang mengalami kejenuhan, ia akan berusaha sekuat

tenaga melepaskan diri dari tekanan tersebut.

2. Menurut Muhibbin Syah secara harfiah, arti jenuh ialah padat

atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun.20

jenuh

juga dapat berarti jemu dan bosan dimana sistem akalnya tidak

dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan dalam memproses

item-item informasi atau pengalaman baru

3. Menurut Sayyid Muhammad Nuh, Jenuh atau futur ialah suatu

penyakit hati (rohani) yang efek minimalnya timbulnya rasa

malas, lamban dan sikap santai dalam melakukan sesuatu

amaliyah yang sebelumnya pernah dilakukan dengan penuh

semangat dan menggebu-gebu serta efek maksimalnya terputus

sama sekali dari kegiatan amaliyah tersebut.21

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

kejenuhan belajar merupakan suatu kondisi dimana peserta didik

merasa bosan, lelah, tidak ada minat dan motivasi dalam belajar

serta tidak mendapat hasil dalam belajar.

Dalam sebuah hadits Al-Baihaqi juga disebutkan mengenai

kejenuhan. Hadist ini bukan saja relevan, namun juga

menunjukkan bukti ketinggian ajaran islam. Rasulullah SAW,

bersabda tentang kejenuhan dan memberikan rambu-rambu yang

lurus, yaitu artinya:

20

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 180 21

20 Abu Abdirrahman Al-Qawi, Mengatasi Kejenuhan, (Jakarta: Khalifa, 2004),(diakses

pada tgl 26-7-2019, 10.36)

Page 27: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

“Menceritakan pada kami Rauh, menceritakan pada kami

Su’bah, mengabarkan kepadaku Husoin, aku mendengar dari

Mujahid dari Abdillah bin Amr berkata: Rosulullah bersabda:

Sesungguhnya setiap amal itu ada masa giatnya dan setiap giat itu

ada masa jenuhnya (future), maka barang siapa yang jenuhnya

membawa kearah sunnah, maka dia mendapat petunjuk. Namun

barang siapa yang jenuhnya membawa ke selain itu (selain sunnah

Nabi SAW), maka dia binasa (HR. Al-Baihaqi).”22

Hadist tersebut menjelaskan tentang kejenuhan dan

memberikan rambu-rambu yang lurus mengenai kejenuhan bahwa

kejenuhan bisa menjadi petunjuk bila dibawa ke arah sunnah, tetapi

bisa menjadi binasa bila tidak di bawa kearah sunnah. Akibat yang

ditimbulkan karena peserta didik alami kejenuhan dalam belajar

adalah menurunya nilai prestasi dalam belajar atau memiliki

prestasi yang rendah dalam belajar, membolos, tidak disiplin,

enggan untuk belajar, pasif di kelas, ramai di kelas, sering

meninggalkan kelas, tidak mampu menjawab pertanyaan, tidak

mengerjakan PR dll. Meski harus diakui, kejenuhan dapat dialami

oleh siapa saja. Siswa yang kemampuan akademiknya kurang

ataupun siswa yang dianggap pintar dapat mengalaminya. Biasanya

siswa yang mengalami kejenuhan belajar akan enggan

memperhatikan guru, mengerjakan tugas, malas, dan prestasi

belajar menurun dan sebagainya.

d. Faktor penyebab kejenuhan belajar

Kejenuhan belajar dapat melanda seorang siswa apabila ia

telah kehilangan motivasi dan kehilangan konsolidasi salah satu

tingkat keterampilan tertantu sebelum siswa sampai pada tingkat

22

Ahmad bin Hambal, Musnad Ahmad bin Hambal, Dar Al-Fikr” (diakses pada tgl 06-8-

2019, 7.43)

Page 28: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

keterampilan berikutnya. Selain itu, kejenuhan juga dapat terjadi

karena proses belajar siswa telah sampai pada batas kemampuan

jasmaniahnya karena bosan (boring) dan keletihan (fatigue).

Namun, penyebab kejenuhan yang paling umum adalah keletihan

yang melanda siswa, karena keletihan dapat menjadi penyebab

munculnya perasaan bosan pada siswa yang bersangkutan.

Menurut Cross dalam bukunya The Psychology of

Learning, keletihan siswa dapat dikategorikan menjadi tiga macam,

yakni : 1) keletihan indera siswa, 2) keletihan fisik siswa, dan 3)

keletihan mental siswa. Keletihan fisik dan keletihan indera, dalam

hal ini mata dan telinga, pada umunya dapat dikurangi atau lebih

mudah dihilangkan setalah siswa beristirahat cukup terutama tidur

nyenyak dan mengosumsi makanan dan minuman yang cukup

bergizi. Sebaliknya, keletihan mental tak dapat diatasi dengan hal

sederhana, tidak seperti cara mengatasi keletihan-keletihan lainnya.

Itulah sebabnya, keletihan mental dipandang sebagai faktor utama

penyebab munculnya kejenuhan belajar.

Ada beberapa hal yang menyebabkan siswa/siswi

mengalami keletihan mental (mental fatigue) Sedikitnya ada tiga

faktor penyebab keletihan mental siswa yakni :

1. Karena kecemasan siswa terhadap dampak negatif yang

dtimbulkan oleh keletihan itu sendiri

2. Karena kecemasan siswa terhadap standar atau patokan

eberhasilan bidang – bidang studi tertentu yang dianggap terlalu

Page 29: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

tinggi terutama ketika siswa tersebut sedang merasa bosan

mempelajari bidang-bidang studi itu

3. Karena siswa berada di tengah-tengah situasi kompetitif yang

ketat dan menuntut lebih banyak kerja intelek yang berat

4. Karena siswa mempercayai konsep kinerja akademik yang

optimum, sedangkan dia sendiri menilai belajarnya sendiri

hanya berdasarkan ketentuan yang ia bikin sendiri (self

imposed). 23

Selain itu, faktor eksternal yang berupa lingkungan, sarana

dan fasilitas, serta guru juga harus diperhatikan untuk mendapatkan

penangan. Ketika faktor ini dapat menyababkan seorang siswa

mengalami kejenuhan dalam belajar. Ketiga faktor tersebut akan

diuaraikan sebagai berikut :

1. Lingkungan

a. Lingkungan alami

Belajar pada keadaan udara yang segar akan lebih

hasilnya daripada belajar dalam keadaan udara yang panas

dan pengap. Banyak orang yang berpendapat bahwa belajar

dipagi hari terasa nyaman dibandingkan dengan belajar di

siang hari. Linngkungan sekolah yang baik adalah

23 Mubiar Agustin, hlm. 13

Page 30: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

lingkungan sekolah yang banyak ditanami tanaman atau

pepohonan sehingga udara di sekitar sekolah terasa sejuk.

Jika suatu sekolah miskin tanaman di sekitarnya akan

membut suhu udara di sekolah tersebut terasa panas dan

membuat siswa tidak betah belajar.

Dampak dari kurangnya tanaman atau pepohanan

adalah membuat suhu udara di sekolah tersebut menjadi

panas. Karena suhu udara yang panas inilah membuat siswa

tidak betah belajar di dalam kelas sehingga membuat

konsentrasi menurun dan mereka merasa gelisah dan ingin

segera keluar dari kelas. hal ini membuat siswa cepat

merasa bosan dengan pelajaran. Untuk menghindari hal ini

maka sebaiknya sekolah harus ditanami dengan tanaman

atau pepohonan yang cukup agar udara di sekitar sekolah

terasa sejuk dan tidak panas.

b. Lingkungan sosial budaya

Lingkungan sosial budaya di luar sekolah ternyata

merupakan sisi kehidupan yang mendatangkan problem

tersendiri bagi kehidupan anak didik di sekolah. Sekolah

yang letaknya tidak stategis dapat membuat siswa –

Page 31: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

siswanya cepat merasa jenuh dengan proses belajar

mengajar. Seperti sekolah yang berada dekat pasar, pabrik

atau jalan raya yang suasananya selalu bising. Suasana yang

selalu bising membuat kosentrasi siswa terganggu dan

akhirnya mereka tidak dapat menerima materi pelajaran

dengan baik.

Untuk menghindari kebisingan dapat dilakukan

dengan cara pembangunan gedung sekolah yang letaknya

lebih strategis yaitu tidak didekat pasar, jalan raya, dan lain-

lain. Sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan

dengan suasana yang tenang dan nyaman.

2. Sarana dan fasilitas

Sekolah yang tidak memilki sarana dan fasilitas yang

lengkap untuk menunjang proses belajar mengajar akan

membuat para siswanya cepat merasa jenuh. Para siswa tidak

akan semangat dalam belajar jika sarana dan fasilitas yang

diberikan dari pihak sekolahnya sangat kurang. Seperti salah

satu contohnya adalah gedung sekolah yang tidak memadai

untuk proses belajar mengajar. Hal ini membuat siswa tidak

nyaman berada di sekolah apalagi jika pada setiap kelas jumlah

Page 32: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

siswnya banyak sehingga kelas terasa penuh sesak. Hal ini akan

mempercepat rasa jenuh pada siswa.

Maka dari itu, sebaiknya pihak sekolah dapat

memberikan sarana dan fasilitas yang dapat menunjang proses

pembelajaran siswa. Dengan sarana dan fasilitas yang lengkap,

ccsiswa dapat belajar dengan nyaman dan tidak merasa bosan

berada di sekolah .

3. Guru

Yang menjadi masalah sampai saat ini adalah masih

banyak guru-guru yang menggunakan pola mengajar yang

tradisonal yaitu hanya mengajar dengan menggunakan metode

ceramah dan bersifat satu arah yaitu guru berbicara sedangkan

murid hanya mendengarkan. Metode ceramah yang sering kali

digunakan mungkin cocok bagi siswa dengan modalitas

audiotorial. Namun, bagi siswa yang modalitas visual akan

merasa bosan dan tidak akan mengerti dengan materi yang

diajarkan.

Selain itu, dari sikap guru yang tidak dapat menyatu

dengan murid-muridnya dan hanya mementingkan dirinya saja

akan membuat sisw-siswnya merasa bosan dan jenuh terhadap

guru tersebut dan tidak ingin memerhatikan apa yang diajarkan

oleh guru tersebut.

Page 33: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Seharusnya seorang guru dapat berhubungan baik

dengan siswa-siswa agar siswanya merasa senang belajar

dengan guru tersebut dan juga tidak merasa cepat jenuh. Selain

itu, cara guru mengajar pun harus bisa membuat siswanya

tertarik agar mereka semangat untuk belajar. Misalnya, dengan

mengadakan permainan di tengah-tengah pelajaran agar siswa

tidak merasa jenuh.

e. Cara mengatasi kejenuhan belajar

Berdasarkan berbagai faktor penyebab kejenuhan terutama

faktor internal, bisa dicari alternatif pemecahannya. Dalam hal ini

siswa harus berusaha melawan dan mengatasi apabila mengalami

kejenuhan dalam belajar. Untuk mengatasi kejenuhan belajar, ada

beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain : 24

1. Melakukan istirahat dan mengosumsi makanan dan minuman

yang bergizi dengan takaran yang seimbang

2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dan hari-hari

belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih

giat

3. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa

terdorong untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya

4. Cari manfaat dari belajar yang dilakukan. Belajar yang

dilakukan oleh siswa pasti ada manfaatnya. Dengan belajar

24 Mubiar agustin, hlm. 15

Page 34: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

siswa bisa memperoleh ilmu pengetahuan. Bisa menambah

pertemanan dan mempererat tali silaturahmi di antara siswa.

Juga menambah wawasan dan pengalaman hidup. Singkatnya,

maanfaat belajar yaitu untuk persiapan masa depan yang lebih

cerah

5. Lakukan belajar dengan perasaaan senang dan kreatif. Suatu

pekerjaan yang dilakukan dengan perasaan senang akan

menimbulkan semangat. Begitu juga dengan kegiatan belajar,

apabila merasa senang, siswa akan belajar dengan gairah yang

tinggi. Lama kelamaan perasaan jenuh akan terkikis dan

hilang. Untuk itu senangi apa yang siswa kerjakan (belajar)

dan kerjakan apa yang siswa senangi. Di samping itu, selama

melakukan kegiatan belajar, siswa juga harus kreatif. Belajar

dengan kreatif akan menimbulkan keasyikan dan keputusan

pribadi sehingga jauh dari perasaan jenuh atau bosan.

6. Anggaplah belajar itu sebagai kebutuhan yang mendesak.

Belajar jangan sampai hanya untuk menggugurkan kewajiban.

Artinya, belajar selain sebagai kewajiban, juga harus menajdi

kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Kalau belajar itu

sebagai suatu kebutuhan, siswa akan berusaha untuk belajar

dengan giat.

7. Lakukan diskusi kelompok. Untuk menambah gairah belajar,

siswa bisa mengajak teman-temannya untuk melakukan

kegiatan belajar bersama. Melalui diskusi kelompok atau

Page 35: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

belajar bersama, siswa bisa bertukar pendapat, pengalaman,

informasi di antara teman. Dalam kondisi kebersamaan

biasanya akan terhindar dari kejenuhan. Anggota kelompok

bisa terbntuk atas dasar kesepakatan bersama di antara siswa.

Selanjutnya, kiat-kiat untuk mengatasi keletihan mental

yang menyebabkan munculnya kejenuhan belajar itu, antara lain

sebagai berikut:25

1. Melakukan istirahat dan mengkonsumsi makanan dan

minuman yang bergizi dengan takaran yang cukup banyak

2. Pengubahan atau penjadwalan kembali jam-jam dari hari-hari

belajar yang dianggap lebih memungkinkan siswa belajar lebih

giat

3. Pengubahan atau penataan kembali lingkungan belajar suswa

yang meliputi pengubahan posisi meja tulis, lemari, rak buku,

alat-alat perlengkapan belajar dan sebaginya.

4. Memberikan motivasi dan stimulasi baru agar siswa merasa

terdorong untuk belajar lebih giat daripada sebelumnya.

5. Siswa harus berbuat nyata (tidak menyerah atau tinggal diam)

dengan cara mencoba belajar dan belajar lagi.

2.1.2 Konsep konseling kelompok

a. Pengertian konseling kelompok

Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan

konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh

25

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar cet. 12, hlm. 166

Page 36: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang

dialaminya melalui dinamika kelompok. Dinamika kelompok adalah

suasana yang hidup, yang berdenyut, yang bergerak, yang

berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antarsesama

anggota kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan

layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana kelompok.26

Konseling kelompok merupakan konseling yang

diselenggarakan dalam kelompok, dengan memanfaatkan dinamika

kelompok yang terjadi di dalam kelompok itu. Masalah-masalah

yang dibahas merupakan masalah perorangan yang muncul di dalam

kelompok itu, yang meliputi berbagai masalah dalam segenap bidang

bimbingan (bidang bimbingan pribaadi, sosial, belajar, dan karier).

Seperti dalam konseling perorangan, setiap anggota kelompok dapat

menampilkan masalah yang dirasakan. Masalah-masalah tersebut

“dilayani” melalui pembahasan yang intersif oleh seluruh anggota

kelompok, masalah demi masalah satu per satu tanpa kecuali

sehingga semua masalah terbicarakan.

Layanan konseling kelompok dapat dimaknai sebagai suatu

upaya pembimbing atau konselor membantu memecahkan masalah-

masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota

kelompok melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan

yang optimal. Dengan perkataan lain, konseling kelompok juga bisa

dimaknai sebagai upaya pemberian bantuan kepada individu (siswa)

26

Dewa ketut sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008), hlm. 68

Page 37: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

yang mengalami masalah-masalah pribadi melalui kegiatan

kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal.27

Dalam konseling kelompok, seorang konselor terlibat dalam

hubungan dengan sejumlah klien pada waktu yang bersamaan.

Konseling kelompk biasanya berkaitan dengan masalah-masalah

perkembangan dalam hal-hal situasional para anggota. Fokusnya

adalah sikap dan perasaan serta pemilihan dan nilai-nilai yang

terlibat dalam hubungan antarpribadi. Dengan berintraksi satu sama

lain, para anggota membentuk hubungan yang bersifat membantu

dan memungkinkan mereka untuk dapat mengembangkan

pemahaman, penilaian, dan kesadaran terhadap dirinya. Konseling

kelompok dapat bertujuan sebagai remedi, pengembangan, atau

pencegahan.

Menurut Shertzer dan Stone, konseling kelompok merupakan

suatau proses di mana seorang konselor terlibat di dalam suatu

hubungan dengan jumlah klien pada waktu yang sama. Gadza

mengemukakan pengertian konseling kelompok sebagai suatu proses

antarpersonal yang dinamis dengan kesadaran pikiran dan prilaku

sebagai pusatanya serta berdasarkan fungsi – fungsi terapi yang

bersiat memberi kebebesan, berorientasi terhadap kenyataan, saling

mempercayai, memlihara, memahami, dan mendukung. Selanjutnya

Gadza menyebutkan bahwa konseling kelompok dapat digunakan

untuk membantu menyelesaikan tugas – tugas perkembangan dalam

27

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, (Jakarta : Raja Grafindo

Persada, 2007), hlm. 172

Page 38: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

tujuh bidang, yaitu psikososial, vokasional, kognitif, fisik, seksual,

moral dan afektif.28

b. Tujuan konseling kelompok

Secara umum tujuan layanan konseling kelompok adalah

berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khusunya

kemampuan berkomunikainya. Melalui layanan konseling kelompok,

hal-hal dapat menghambat atau mengganggu sosialisasi dan

komunikasi siswa diungkap dan dinamikakan melalui berbagai

teknik, sehingga kemampuan sosialisasi dan berkomunikasi siswa

berkembang secara optimal. Melalui layanan konseling kelompok

juga dapat dientaskan masalah klien (siswa) dengan memanfaatkan

dinamika kelompok.

Selanjutnya menurut Prayitno secara khusus, oleh karena

fokus layanan konseling kelompok adalah masalah pribadi individu

peserta layanan, maka layanan konseling kelompok yang intersif

dalam upaya pemecahan masalah tersebut, para peserta memperoleh

dua tujuan sekaligus yaitu pertama, terkembangnya perasaan,

pikiran, persepsi, wawancara dan sikap terarah kepada tingkah laku

khususnya dan bersosialisasi dan berkomunikasi. Kedua,

terpecahnya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya

imbasan pemecahan masalah tersebut bagi individu – individu lain

yang menjadi peserta layanan.

28

Mochamad Nursalim, Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling, (Jakarta :

Penerbit Erlangga, 2015), hlm. 113

Page 39: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Tujuan konseling kelompok, meliputi :

1. Melatih anggota kelompok agar berani bericara dengan orang

banyak

2. Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap

teman sebaya

3. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing – masing

anggota kelompok

4. Mengentaskan permasalahan – permasalahan kelompok.

Tujuan konseling kelompok menurut Gibson dan Mitchell

adalah pencapaian suatu tujuan, pemenuhan kebutuhan, dan

pemberian suatu pengalaman nilai bagi setiap anggota kelompok.

Munro dan Dinkmeyer meringkaskan tujuan – tujuan konseling

kelompok sebagai berikut :29

1. Membantu setiap anggota kelompok mengetahui dan memahami

dirinya sebagai upaya untuk membantu proses pencarian

identitas.

2. Sebagai suatu hasil pemahaman diri serta pengembangan

penerimaan diri dan perasaan pribadi yang berharga

3. Mengembangkan keterampilan sosial dan keteraampilan

interpersonal yang memungkinkan konseli menanggulangi

tugas-tugas perkembangan dalam bidang sosial pribadi.

29

Ibid., hlm. 114

Page 40: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

4. Mengembangkan kemampuan pengarahan diri, pemecahan

masalah, pengemabilan keputusan dan mentrasfer kemampuan

tersebut ke dalam kontak sosial dan sekolah.

5. Mengembangkan sensitivitas terhadap kebutuhan orang lain dan

pengakuan tanggung jawab atas prilakunya sendiri sehingga

konseli mampu mengidentifikasi perasaan orang lain di samping

mengembangkan kemampuan yang lebih besar untuk menjadi

seseorang yang berempati.

6. Mengajarkan konseli untuk menjadi seorang pendengar yang

berempati (tidak hanya mendengarkan apa yang dikatakan,

tetapi juga merasakan perasaan yang menyertai perkataan

tersebut).

7. Membantu konseli untuk menjadi dirinya sendiri.

8. Membantu setiap anggota konseling merumuskan tujuan khusus

yang dapat diukur dan diamati serta membantu setiap anggota

konseling membuat suatu komitmen ke arah pencapaian tujuan .

c. Fungsi layanan konseling kelompok

Fungsi utama layanan konseling kelompok adalah fungsi

pengentasan. Setelah terentaskan masalah masing – masing pribadi

yang berada dalam kelompok maka mereka dapat mengembangkan

kedirinya pada hal yang yang bermanfaat dalam kehidupannya

sehari-hari dan sebagai anggota masyarakat pada umumnya.

Page 41: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

d. Asas-asas dalam konseling kelompok

Dalam layanan konseling kelompok yang dibahas adalah

masalah pribadi seseorang khusunya masalah pribadi anggota

kelompok. Oleh karena itu, asas yang harus diperhatikan dalam

penyelenggaraan konseling kelompok antara lain:30

a) Asaz kerahasia, artinya semua data atau kekurangan yang

diperoleh dari semua aggota harus dirahasiakan dan tidak boleh

diketahui orang lain.

b) Asaz kesukarelaan, artinya agar semua anggota kelompok secara

sukarela dan tidak terpaksa dapat mengemukakan

permasalahannya, perasaannya secara aktif, dalam

mengentaskan masalah yang muncul dalam kelompok konseling

kelompok.

c) Asaz keterbukaan, artinya dengan terus terang setiap anggota

kelompok dapat mengemukkan permasalahannya tanpa meutup-

nutupi.

d) Asaz kenormatifan, artinya dalam membantu pengentasan

masalah disadari dengan rasa keikhlasan, rasa empati dan rasa

tanggung jawab.

e. Teknik layanan konseling kelompok

Beberapa teknik yang bisa digunakan dalam layanan

konseling kelompok adalah pertama, teknik umum (pengembangan

dinamika kelompok). Secara umum, teknik-teknik yang digunakan

30

Prayitno, Layanan L 1-L9, (Padang : Universitas Negeri Padang, 2004), hlm. 14-15

Page 42: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

dalam penyelenggarakan layanan konseling kelompok mengacu

kepada berkembangnya dinamika kelompok yang diikuti oleh

seluruh anggota kelompok untuk mencapai tujuan layanan. Adapun

teknik-teknik tersebut secara garis besar meliputi (1) komunikasi

multiarah secara efektif dinamis dan terbuka, (2) pemberian

rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan,

diskusi, analisis, dan pengembangan argumentasi, (3) dorongan

minimal untuk memantapkan respons aktivitas anggota kelompok,

(4) penjelasan, pendalaman, dan pemberian contoh (uswatun

hasanah) untuk lebih memantapkan analisis, argumentasi dan

pembahasan. Kelima, pelatihan untuk membentuk pola tingkah

laku bau yang dikehendaki.

Kedua, teknik permainan kelompok. Dalam layanan

konseling kelompok dapat diterapkan teknik permainan baik

sebagai selinggan maupun sebagai wahana (media) yang memuat

materi pembinaan tertentu. Permainan kelompok yang efektif harus

memenuhi ciri-ciri sebagai berikut : (a) sederhana, (b)

menggembirakan, (c) menimbulkan suasana rilek, (d) diikuti oleh

semua anggota kelompok. Konselor atau pembimbing harus

memilih jenis-jenis permainan yang relevaan dengan materi

pembahasan dalam kegiatan layanan (sesi konseling).31

f. Materi layanan konseling kelompok

Materi layanan konseling kelompok mencakup :

31

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, hlm. 175

Page 43: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

1. Pemahaman dan pengembangan sikap, kebiasaan, bakat, minat

dan penyalurannya.

2. Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya

pengenalan kekuatan diri dan pengembangannya.

3. Perencanaan dan perwujudan diri

4. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima/

menyampaikan pendapat, bertingkah laku dan hubungan sosial,

baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat

5. Mengembangkan hubungan teman sebaya baik di rumah di

sekolah, dan di masyarakat sesuuai dengan kondisi, peraturan

materi pelajaran.

6. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar

dan berlatih, serta teknik-teknik penguasaan materi pelajaran.

7. Pemahaman kondisi fisik, sosial, dan budaya kaitannya dengan

orientasi belajar di perguruan tinggi.

8. Mengembangkan kecenderungan karier yang menjadi pilihan

siswa.

9. Orientasi dan informasi karier, dunia kerja, dan prospek masa

depan.

10. Informasi perguruan tinggi yang sesuai dengan karier yang

akan dikembangkan.

11. Pemantapan dalam mengambil keputusan dalam rangka

perwujudan diri.

Page 44: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

g. Pelaksanaan layanan konseling kelompok

Adapun tahapan-tahapan dalam layanan konseling

kelompok sebagai berikut : pertama , perencanaan yang mencakup

kegiatan (a) membentuk kelompok. Ketentuan membentuk

kelompok sama dengan bimbingan kelompok. Jumlah anggota

kelompok dalam konseling kelompok antara 8-10 orang ( tidak

boleh melebihi 10 orang ), (b) mengidentifikasi dan meyakinkan

klien (siswa) tentang perlunya masalah dibawa ke dalam layanan

konseling kelompok, (c) menempatkan klien dalam kelompok, (d)

menyusun jadwal kegiatan, (e) menetapkan prosedur layanan, (f)

menetapkan fasilitas layanan, (g) menyiapkan kelengkapan

administrasi.32

Kedua, pelaksanaan yang mencakup kegiatan (a)

mengomunikasikan rencana layanan konseling kelompok, (b)

mengorganisasikan kegiatan layanan konseling kelompok, (c)

menyelenggarakan layanan konseling kelompok melalui tahap-

tahap yaitu pembentukan, peralihan, kegiatan dan pengakhiran.

Ketiga, evaluasi yang mencakup kegiatan (a) menatapkan

materi evaluasi, (b) menetapkan prosedur evaluasi, (c) menyusun

instrumen evaluasi, (d) mengoptimalisasikan instrumen evaluasi,

(e) mengolah hasil aplikasi istrumen.

32

Tohirin, op.cit, hlm.177

Page 45: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Keempat, analisis hasil evaluasi yang mencakup kegiatan (

a) menatapkan norma atau standar analisis, (b) melakukan analisis,

dan (c) menafsirkan hasil analisis.

Kelima, tindak lanjut yang mencakup kegiatan (a)

menetapakan jenis dan arah tindak lanjut, (b) mengomunikasi

rencana tindak lanjut kepada pihak – pihak terkait, (c)

melaksanakan rencana tindak lanjut.

Keempat, laporan yang mencakup kegiatan (a) menyusun

laporan layanan konseling kelompok, (b) menyampaikan laporan

kepada kepala sekolah atau madrasah dan kepada pihak-pihak lain

yang terkait, (c) mengomunikasikan laporan layanan.

h. Dalil yang berkaitan dengan pelaksanaan konseling kelompok

Dalam islam terkait dengan pelaksanaan konseling

kelompok khususnya yang menjadi topik pada judul ini, yang

berlandaskan Ayat Al qur’an dan Sunnah Rasul, karena pada

dasarnya Al qur’an dan Sunnah Rasul merupakan sumber yang

menjadi inti dan pedoman bagi umat islam umumnya dan

khususnya bagi kita pribadi untuk dapat dijadikan penuntun dalam

kehidupan.

Dalam Q.S Al-Imran ayat 159 yang memberikan gambaran

tentang perlunya menerapkan layanan konseling kelompok guna

untuk bermusyawarah membahas dan mencari jalan keluar suatu

permasalahan secara bersama-sama dan musyawarah dan

penjelasan tentang musyawarah dalam urusan yaitu :

Page 46: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Q.S Al – Imran ayat 159).

33

Isi yang terkandung dalam Q.S Al-Imran ayat 159 tersebut

adalah meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya

pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum

muslim pada peperangan Uhud sehingga yang dilakukan oleh

sebagian kaum muslim pada peperangan Uhud sehingga

menyebabkan kaum muslim menderita kekalahan, tetapi beliau

tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah terhadap yang

melanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan untuk

mereka ampunan dari Allah SWT. Andaikata Nabi Muhammad

saw bersikap keras, berhati kasar tentulah mereka akan menjauhkan

diri dari beliau. Di samping itu Nabi Muhammad SAW selalu

bermusyawarah dengan mereka dengan segala hal, apalagi dalam

urusan peperangan. Oleh karena itu kaum mukmin bertawakal

sepenuhnya kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela

kaum muslimin selain Allah.

Disamping itu Nabi Muhammad saw selalu bermusyawarah

dengan mereka dengan segala hal, apalagi dalam urusan

33

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, ( Depok : PT Sabiq, 2009 ), hlm.

71

Page 47: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

peperangan. Oleh karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan

keputusan-keputusan musyawarah karena keputusan itu merupakan

keputusan mereka sendiri bersama Nabi. Mereka tetap berjuang

dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa

menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka

bertawakkal sepenuh kepada Allah, karena tidak ada yang dapat

membela kaum muslimin selain Allah.34

Surah Al – Imran ayat 159 diatas menyebutkan tiga hal

secara berurutan untuk dilakukan sebelum bermusyawarah, yaitu

sebagai berikut:

1) Bersikap lemah lembut. Orang yang melakukan musyawarah

harus menghindari tutur kata yang kasar serta sikap keras

kepala. Jika tidak, maka mitra musyawarah akan pergi

menghindar.

2) Memberi maaf dan bersedia membuka diri. Kecerahan pikiran

hanya dapat hadir bersamaan dengan sirnanya kekerasan hati

serta kedengkian dan dendam.

3) Memohon ampunan Allah sebagai pengiring dalam bertekad,

kemudian bertawakal kepada – Nya atas keputusan yang

dicapai.

Yang diharapkan dari musyawarah adalah mufakat utuk

kebenaran, kebaikan, jalan keluar dari suatu masalah, dan lain

sebagainya. Terkadang terjadi perselisihan pendapat atau

perbedaan dalam suatu musyawarah itu merupakan hal yang

34

https://alquranmulia.wordpress.com/2015/10/06/tafsir-ibnu-katsir-surah-al-imran-ayat-

159/ (diunduh pada Minggu, 03 Februari 2019 PUKUL 22.56).

Page 48: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

lumrah. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan layanan konseling

kelompok dapat kita pahami bahwasannya didalam pelaksaan

konseling kelompok itu bertujuan utuk membantu beberapa

individu yang memiliki problem untuk mengentaskan

permasalahan yang dialaminya. Dalam hal ini koselor haruslah bisa

menjadi pedoman/panutan yang baik laksananya pribadi Rasullah

yang menjadi pemimpin musyawarah dengan baik guna untuk

membantu anggota kelompok menemukan jalan dari setiap

permasalahannya.

2.1.3 Konsep pendekatan realitas

a. Pengertian pendekatan realitas

William Glasser dalam buku Teori dan Praktek Konseling

dan Psikoterapi menyebutkan bahwa pendekatan realita (sama

halnya dengan terapi rasional emotif ellis) menunjukan perbedaan

yang besar dengan sebagian besar pendekatan konseling dan

psikoterapi lain. Terapi realitas adalah suatu sistem yang

difokuskan pada tingkah laku sekarang. Terapis berfungsi sebagai

guru dan model serta mengonfrontasikan klien dengan cara-cara

yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi

kebutuhan-kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri

ataupun orang lain. Inti terapi realitas adalah penerimaan tanggung

jawab pribadi yang dipersamakan dengan kesehatan mental.

Glasser mengembangkan terapis realitas dari keyakinanya bahwa

pskiatri konvensional sebagian besar berlandaskan asumsi-asumsi

Page 49: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

yang keliru. Terapi realitas yang menguraikan prinsip-prinsip dan

prosedur-prosedur yang dirancang untuk membantu orang-orang

dalam mencapai suatu “identitas keberhasilan”, dapat diterapkan

pada psikoterapi, konseling, pengajaran, kerja kelompok,

konseling perkawinan, pengelolaan lembaga, dan perkembangan

masyarakat .35

b. Konsep-Konsep Utama Terapi Realitas

Terapi realitas berlandaskan premis bahwa ada suatu

kebutuhan psikologis tunggal yang hadir sepanjang hidup, yaitu

kebutuhan akan identitas yang mencakup suatu kebutuhan untuk

merasakan keunikan, keterpisahan, dan ketersendirian. Kebutuhan

akan identitas menyebabkan dinamika-dinamika tingkah laku,

dipandang sebagai universal pada semua kebudayaan.

Pandangan tentang manusia mencakup pernyataan bahwa

suatu “kekuatan pertumbuhan” mendorong kita untuk berusaha

mencapai suatu identitas keberhasilan. Sebagaimana dinyatakan

oleh Glasser dan Zunin, “Kami percaya bahwa masing-masing

individu memiliki suatu kekuatan ke arah kesehatan atau

pertumbuhan. Pada dasarnya orang-orang ingin puas hati dan

menikmati suatu identitas keberhasilan, menunjukkan tingkah laku

yang bertanggung jawab dan memiliki hubungan interpersonal

yang penuh makna”. Penderitaan pribadi bisa diubah hanya dengan

perubahan identitas. Pandangan terapi realitas menyatakan bahwa,

35

Gerald Corey, Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, (Bandung : PT. Refika

Aditama, 2003), hlm. 263

Page 50: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

karena individu-individu bisa mengubah cara hidup, perasaan, dan

tingkah lakunya, maka mereka pun bisa mengubah identitasnya.

Perubahan identitas bergantung pada perubahan tingkah laku.

Maka jelaslah bahwa terapi realitas tidak berpijak pada

filsafat deterministic tentang manusia, tetapi dibangun di atas

asumsi bahwa manusia adalah agen yang menentukan dirinya

sendiri. Prinsip ini menyiratkan bahwa masing-masing orang

memikul tanggung jawab untuk menerima konsekuensi-

konsekuensi dari tingkah lakunya sendiri. Tampaknya orang

menjadi apa yang ditetapkannya.

c. Ciri-Ciri Terapi Realita

Ada beberapa ciri yang menentukan terapi realitas sebagai

berikut:36

1. Terapi realitas menolak konsep tentang penyakit mental. Ia

berasumsi bahwa bentuk-bentuk gangguan tingkah laku yang

spesifik adalah akibat dari ketidakbertanggungjawaban.

Pendekatan ini tidak berurusan dengan diagnosis-diagnosis

psikologis. Ia mempersamakan gangguan mental dengan

tingkah laku yang bertanggung jawab.

2. Terapi realitas berfokus pada tingkah laku sekarang alih-alih

pada perasaan-perasaan dan sikap-sikap. Meskipun tidak

menganggap perasaan-perasaan dan sikap-sikap itu tidak

penting, terapi realitas menekankan kesadaran atas tingkah laku

36

Ibid., hlm. 265

Page 51: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

sekarang. Terapis realitas juga tidak bergantung pada

pemahaman untuk mengubah sikap-sikap, tetapi menekankan

bahwa perubahan sikap mengikuti perubahan tingkah laku.

3. Terapi realitas berfokus pada saat sekarang, bukan kepada masa

lampau. Karena masa lampau seseorang itu telah tetap dan tidak

bisa diubah, maka yang bisa diubah hanyalah saat sekarang dan

masa yang akan datang. Kalaupun didiskusian dalam terapi,

masa lampau selalu dikaitkan dengan tingkah laku klien

sekarang. Terapis terbuka untuk mengeksplorasi segenap aspek

dari kehidupan klien sekarang, mencakup harapan-harapan,

ketakutan- ketakutan, dan nilai-nilainya. Tetapi menekankan

kekuatan-kekuatan, potensi-potensi, keberhasilan-keberhasilan

dan kualitas-kualitas yang positif dari konseli, dan tidak hanya

memperhatikan kemalangan dan gejala-gejalanya. Corey

berpendapat bahwa konseli dipandang sebagai pribadi dengan

potensi yang luas, bukan hanya pasien yang memiliki masalah-

masalah. Terapi ini tidak mwmpwerhitungkan kembali sejarah

dan pengeksplorasian masa lampau karena menurutnya hal itu

merupakan usaha yang tidak produktif.

4. Terapi realitas menekankan pertimbangan-pertimbangan nilai.

Terapi realitas menempatkan pokok kepentingannya pada peran

klien dalam menilai kualitas tingkah lakunya sendiri dalam

menentukan apa yang membantu kegagalam yang dialaminya.

Terapi ini beranggapan bahwa perubahan mustahil terjadi tanpa

Page 52: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

melihat pada tingkah laku dan membuat beberapa ketentuan

mengenai sifat-sifat konstruktif dan destruktifnya. Jika para

klien menjadi sadar bahwa mereka tidak akan memperoleh apa

yang mereka inginkan dan bahwa tingkah laku mereka merusak

diri, maka ada kemungkinan yang nyata untuk terjadinya

perubahan positif, semata-mata karena mereka menetapkan

bahwa alternatif- alternatif bisa lebih baik daripada gaya

mereka sekarang yang tidak realistis.

5. Terapi realitas tidak menekankan transferensi. Ia tidak

memandang konsep tradisional tentang transferensi sebagai hal

yag penting. Ia memandang transferensi sebagai suatu cara bagi

terapis untuk tetap bersembunyi sebagai pribadi. Terapi realitas

menghimbau agar para terapis menempuh cara beradanya yang

sejati, yakni bahwa mereka menjadi diri sendiri, tidak

memainkan peran sebagai ayah atau ibu klien. Glasser

menyatakan bahwa para klien tidak mencari suatu pengulangan

keterlibatan di masa lampau yang tidak berhasil, tetapi mencari

suatu keterlibatan manusiawi yang memuaskan dengan orang

lain dalam keberadaan mereka sekarang. Terapis bisa menjadi

orang yang membantu para klien dalam memenuhi kebutuhan-

kebutuhan mereka sekarang dengan membangun suatu

hubungan yang personal dan tulus.

6. Terapi realitas menekankan aspek-aspek kesadaran, bukan

aspek-aspek ketaksadaran. Teori psikoanalistik, yang berasumsi

Page 53: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

bahwa pemahaman dan kesadaran atas proses-proses

ketaksadaran sebagai suatu prasyarat bagi perubahan

kepribadian, menekankan pengungkapan konflik-konflik tak

sadar melalui tekni-teknik seperti analisis transferensi, analisis

mimpi, asosiasi- asosiasi bebas, dan analisis resistensi.

Sebaliknya, terapi realitas menekankan kekeliruan yang

dilakukan oleh klien, bagaimana tingkah laku klien sekarang

hingga dia tidak mendapatkan apa yang diingingkannya, dan

bagaimana dia bisa terlibat dalam suatu rencana bagi tingkah

laku yang bertanggung jawab dan realistis.

7. Terapi realistis menghapus hukuman. Glasser mengingatkan

bahwa pemberian hukuman guna mengubah tingkah laku tidak

efektif dan bahwa hukuman untuk kegagalam melaksanakan

rencana-rencana mengakibatkan perkuatan identitas kegagalan

pada klien dan perusakan hubungan terapeutik. Ia menentang

penggunaan pernyataan-pernyataan yang mencela karena

pernyataan-pernyataan semacam itu merupakn hukuman. Alih-

alih penggunaan hukuman, Glasser menganjurkan untuk

membiarkan klien mengalami konsekuensi-konsekuensi yang

wajar dari tingkah lakunya.

8. Terapi realitas menekankan tanggung jawab, yang oleh Glasser

didefinisikan sebagai “kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan sendiri dan melakukannya dengan cara

tidak mengurangi kemampuan orang lain dalam memenuhi

Page 54: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

kebutuhan-kebutuhan mereka”. Belajar tanggung jawab adalah

proses seumur hidup. Meskipun kita semua memiliki kebutuhan

untuk mencintai dan dicintai serta kebutuhan untuk memiliki

rasa berguna, kita tidak memiliki kemampuan bawaan untuk

memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.

Glasser menyatakan bahwa mengajarkan tanggung jawab

adalah konsep inti dalam terapi realitas. Jika kebanyakan hewan

didorong oleh naluri, manusia mengembangkan kemampuan untuk

belajar dan mengajarkan tanggung jawab. Oleh karenganya, terapi

realitas menekankan fungsi terapis sebagai pengajar. Terapis

mengajari para klien cara-cara yang lebih baik dalam memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya dengan mengeksplorasi keistimewaan-

keistimewaan dari kehidupan sehari-harinya dan kemudian

membuat pernyataan-pernyataan direktif dan saran-saran mengenai

cara-cara memecahkan masalah yang lebih efektif . Terapi menjadi

suatu pendidikan khusus di mana rencana-rencana dibuat serta alat-

alat yang realistik dan bertanggung jawab untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan pribadi diuji.

d. Tujuan Terapi Realitas

Sama dengan kebanyakan sisitem psikoterapi, tujuan umum

terapi realitas adalah membantu seesorang untuk mencapai

otonomi. Pada dasarnya, otonomi adalah kematangan yang

diperlukan bagi kemampuan seseorang untuk menggati dukungan

lingkungan dengan dukungan internal. Kematangan ini

Page 55: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

menyiratkan bahwa orang-orang mampu bertanggung jawab atas

siapa mereka dan ingin menjadi apa mereka serta

menggembangkan rencana-rencana yang bertanggung jawab dan

realistis guna mencapai tujuan-tujuan mereka. Terapi realitas

membantu orang-orang dalam menentukan dan memperjelas

tujuan-tujuan mereka. Selanjutnya, ia membantu mereka dalam

menjelaskan cara-cara mereka menghambat kemajuan kearah

tujuan-tujuan yang ditentukan oleh meraka sendiri. Terapis

membantu klien menemukan alternatif-alternatif dalam mecapai

tujuan-tujuan, tetapi klien sendiri yang menetapkan tujuan-tujuan

terapi.

Glasser dan Zuni sepakat bahwa terapis harus memiliki

tujuan-tujuan tertentu bagi klien dalam pikirannya. Akan tetapi,

tujuan-tujuan itu harus diungkapkan dari segi konsep tanggung

jawab individual alih-alih dari segi tujuan-tujuan behavioral karena

klien harus menentukan tujuan-tujuan itu bagi dirinya sendiri.

Mereka menekankan bahwa criteria psikoterapi yang berhasil

sangat bergantung pada tujuan-tujuan yang ditentukan oleh klien.

Meskipun tidak ada kriteria yang kaku yang pencapaiannya

menandai selesainya terapi kriteria umum mengenai pencapaian

tingkah laku yang bertanggung jawab dan pemenuhan tujuan-

tujuan klien menunjukkan bahwa klien mampu melaksanakan

Page 56: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

rencana-rencanaya secara mandiri dan tidak perlu lagi diberi

treatment.37

e. Fungsi dan Peran Konselor dalam Terapi Realitas

Tugas dasar terapis adalah melibatkan diri dengan klien dan

kemudian membuatnya menghadapi kenyataan. Glasser merasa

bahwa, ketika terapis menghadapi para klien, dia memaksa mereka

itu untuk memutuskan apakah mereka akan atau tidak akan

menempuh “jalan yang bertanggung jawab”. Terapis tidak

membuat pertimbangan-pertimbangan nilai dan putusan-putusan

bagi para klien, sebab tindakan demikian akan menyingkirkan

tanggung jawab yang mereka miliki. Tugas terapis adalah bertindak

sebagai pembimbing yang membantu klien agar bisa menilai

tingkah lakunya sendiri secara realistis.

Terapis diharapakan memberikan pujian apabila klien

bertindak dengan cara yang bertanggung jawab dan menunjukkan

ketidaksetujuan apabila mereka tidak bertindak demikian. Para

klien membutuhkan tipe penilaian semacam itu, menurut Glasser.

Terapis harus bersedia untuk berfungsi sebagai seorang guru dalam

hubungannya dengan klien. Ia harus mengajari klien bahwa tujuan

terapi tidak diarahkan kepada kebahagiaan.

Terapis realitas berasumsi bahwa klien bisa menciptakan

kebahagiaannya sendiri dan bahwa kunci untuk menemukan

37

Ibid., hlm. 270

Page 57: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

kebahagiaan adalah penerimaan tanggung jawab. Oleh karena itu,

terapis tidak menerima pengelakan atau pengabaian kenyataan, dan

tidak pula menerima tindakan klien menyalahkan apa pun atau

siapa pun diluar dirinya atas ketidakbahagiaannya pada saat

sekarang. Tindakan yang demikian akan melibatkan klien dalam

“kenikmatan psikiatrik” yang segera akan hilang dan

mengakibatkan penyesalan.

Fungsi penting lainnya dari terapis realitas adalah

memasang batas-batas, mencakup batas-batas dalam situasi

terapeutik dan batas-batas yang ditempatkan oleh kehidupan pada

seesorang. Glasser dan Zunin menunjuk penyelenggaraan kontrak

sebagai suatu tipe pemasangan batas. Kontrak-kontrak, yang sering

menjadi bagian dari proses terapi, bisa mencakup pelaporan klien

mengenai keberhasilan maupun kegagalannya dalam pekerjaan di

luar situasi terapi. Acap kali suatu kontrak menetapkan suatu batas

yang spesifik bagi lamanya terapi. Pada akhir waktu, terapi bisa

diakhiri, dan klien diperbolehkan menjaga dirinya sendiri. Sebagian

klien berfungsi lebih efektif apabila mereka menyadari bahwa

banyaknya pertemuan terapi dibatasi sampai jumlah tertentu.

Selain fungsi-fungsi dan tugas-tugas tersebut, kemampuan

terapis untuk terlibat dengan klien serta untuk melibatkan klien

dalam proses terapeutik dianggap paling utama. Fungsi ini sering

kali sulit, terutama apabila klien tidak menginginkan konseling atau

apabila dia meminta “tolong” sekedar coba-coba. Glasser

Page 58: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

menunjukkan bahwa terjadinya keterlibatan antara dua orang yang

asing banyak berurusan dengan kualitas-kualitas yang diperlukan

pada terapis. Makin besar derajat pemilihan kualitas-kualitas itu

oleh terapis, akan semakin mampu pula dia menciptakan tipe

keterlibatan dengan klien yang akan menunjang keberhasilan

terapi.

Menurut Glasser, beberapa atribut atau kualitas pribadi itu

mencakup kemampuan dan kesediaan terapi untuk menuntut,

namun peka; memenuhi kebutuhan-kebutuhannya sendiri dalam

kenyataan; secara terbuka berbagi perjuangannya sendiri; bersikap

pribadi dan tidak memelihara sikap menjauhkan diri; membiarkan

nilai-nilainya sendiri ditantang oleh klien; tidak menerima dalih

bagi penghindaran tindakan yang bertanggung jawab; menunjukkan

keberanian dengan secara sinambung menghadapi klien, tanpa

mengindahkan penentangan dari para klien apabila mereka tidak

hidup secara realistis; memahami dan merasakan simpati terhadap

klien; dan membangun keterlibatan yang tulus dengan klien.

f. Hubungan antara Terapis dan Klien dalam Pendekatan

Realitas

Sebelum terjadi yang efektif, keterlibatan antara terapis dan lien

harus berkembang. Para klien perlu mengetahui bahwa orang yang

membantu mereka, yakni terapis, menaruh perhatian yang cukup kepada

mereka, menerima dan membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan-

kebutuhan mereka di dunia nyata. Berikut tinjauan ringkas atas prinsip-

prinsip atau konsep-konsep yang spesifik yang menyajikan kerangka bagi

Page 59: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

proses belajar yang terjadi sebagai hasil dari hubungan antara terapi dan

klien atau antara guru dan siswa, yang dikemukakan oleh Glasser serta

Glasser dan Zunin.

1. Terapi realitas berlandaskan hubungan atau keterlibatan pribadi

antara terapis dan klien. Terapis, dengan kehangatan

penegertian, penerimaan, dan kepercayaan atas kesanggupan

klien untuk mengembangkan suatu identitas keberhasilan, harus

mengkomunikasikan bahwa dia menaruh perhatian. Melalui

keterlibatan pribadi dengan terapis, klien belajar bahwa

banyaka hal dalam hidup ini ketimbang hanya memusatkan

perhatian kepada kegagalan, kesusahan, dan tingkah laku yang

tidak bertanggung jawab. Terapis juga menunjukkan

perhatiannya dengan menolah penyalahan atau dalih-dalih dari

klien.

2. Perencanaan adalah hal yang esensial dalam terapi realitas.

Situasi terapeutik tidak terbatas pada diskusi-diskusi antar

terapis dan klien. Mereka harus membentuk rencana-rencana

yang, jika telah membentuk, harus dijalankan; dalam terapi

realitas tindakan adalah bagian yang esensial. Rencana-rencana

harus dibuat realistis dan ada dalam batas-batas motivasi dan

kesanggupan- kesanggupan masing-masing klien. Rencana-

rencana bukanlah hal yang mutlak, melainkan terutama

merupakan cara-cara alternatif bagi klien untuk memecahkan

masalah-masalah dan untuk memperluas pengalaman-

pengalaman hidup yang penuh keberhasilan. Sejumlah besar

Page 60: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

rencana bisa diterapkan pada pemecahan masalah. Jika suatu

rencana tidak bisa terlaksanakan maka rencana tersebut harus di

evaluasi dan rencana-rencana lain bisa diajukan.

3. Komitmen adalah kunci utama terapi realitas. Setelah para klien

membuat pertimbangan-pertimbangan nilai mengenai tingkah

laku mereka sendiri dan memutuskan rencana-rencana

tindakan, terapis membantu mereka dalam membuat suatu

komitmen untuk melaksanakan rencana-rencana itu dalam

kehidupan sehari-hari mereka. Pernyataan-pernyataan dan

rencana-rencana tidak ada artinya sebelum ada keputusan unuk

melaksanaknnya. Oleh karena itu, dengan menjalani rencana-

rencana itu para klien diharapkan bisa memperoleh rasa

berguna.

4. Terapi realitas tidak menerima dalih. Jelas bahwa tidka semua

komitmen klien bisa terlaksana. Rencana-rencana bisa gagal .

Akan tetapi, jika rencana-rencana gagal, terapi realitas tidak

menerima dalih. Ia tidak tertarik menerima alasan-alasan,

penyalahan, dan keterangan-keterangan klien tentang mengapa

renananya gagal.

g. Teknik-Teknik Terapi Realitas

Menurut Corey, pada hakikatnya terapi realitas sama sekali

tidak menggunakan teknik khusus seperti pada pendekatan yang

lain. Terapi realitas tidak menggunakan obat-obatan dan medikasi

konservatif dengan alasan bahwa medikasi cenderung

Page 61: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

menyingkirkan tanggung jawab pribadi. Selain itu, terapi realitas

juga tidak menggunakan diagnostik karena dianggap membuang

waktu dan merusak klien dengan menyematkan label pada dirinya.

Teknik lain yang tidak digunakan adalah: penafsiran, pemahaman,

wawancara nondirektif, sikap diam berkepanjangan, asosiasi bebas,

analisis transferensi dan resistensi dan analisis mimpi.

Adapun fokus utama teknik realitas adalah

mengembangkan kekuatan potensi klien untuk mencapai

keberhasilannya dalam hidup. Menurut Corey, teknik- teknik yang

dapat dilakukan berupa:

a. Terlibat dalam permainan peran dengan klien.

b. Menggunakan humor.

c. Mengonfrontasikan klien dan menolak alasan apapun dari

klien.

d. Membantu klien merumuskan rencana tindakan secara

spesifik.

e. Bertindak sebagai guru/model.

f. Memasang batas-batas dan menyusun situasi terapi.

g. Menggunakan terapi kejutan verbal atau sarkasme yang layak

untuk mengonfrontasikan dengan tingkah lakunya yang tidak

realistis.

h. Melibatkan diri dengan klien untuk mencari kehidupan yang

lebih efektif.

Page 62: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Pelaksanaan teknik tersebut dibuat tidak secara kaku. Hal

ini disesuaikan dengan karakteristik konselor dan klien yang

menjalani terapi realitas. Jadi pada pratiknya, dapat saja beberapa

teknik tidak disertakan. Hal tersebut tidak akan berdampak negatif

selama tujuan terapi yang sebenarnya dapat tercapai sesuai dengan

yang diharapkan.

h. Penerapan Teknik Konseling Realita Dalam Bimbingan Dan

Konseling

Hasil analisis terhadap penjelasan mengenai layanan

konseling kelompok pendekatan realitas membawa kita kepada

kesimpulan bahwa cara yang dapat dilakukan untuk membantu

mengatasi kejenuhan belajar pada siswa adalah dengan menerapkan

layanan konseling kelompok pendekatan realitas. Dimana

konseling kelompok adalah membantu siswa dalam mengatasi

masalah yang dialaminya melalui dinamika kelompok, dengan

pendekatan realitas yang mana pendekatan realitas ini upaya

bantuan kepada individu yang berfokus pada tingkah laku sekarang

dengan menekankan pada proses pemenuhan kebutuhan individu

saat ini, untuk menolong individu dalam mengontrol hidupnya agar

lebih baik, dapat bertingkah laku realistis dan bertanggung jawab.

Layanan konseling kelompok pendekatan realitas berfokus

pada pengubahan individu dalam mengontrol hidupnya agar lebih

baik, dapat bertingkah laku realistis dan bertanggung jawab dengan

Page 63: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

memberikan intruksi yang di bimbing oleh konselor terlatih untuk

mensugestikan bahwa individu bisa melakukan hal – hal yang

positif dalam hidupnya dalam mengaktualisasi dirinya.

Peningkatan diri pada siswa diharapkan dapat dilakukan

dengan pendekatan realitas yang telah ditetapkan. Penerapan

dengan layanan konseling kelompok pendekatan realitas

direncaakan dalam setiap kegiatan dan evaluasi di setiap akhir

kegiatan. Setelah tahap konseling dilakukan, peningkatan pada diri

siswa dapat dilihat ketika siswa mulai mampu megambil keputusan

sendiri akan permasalaha yang akan di alaminya melalui

pernyataan – pernyataan atau pertanyaan-pertanyaan yang

dinyatakakan dalam bentuk angket yang di berikan konselor

kepada klien (siswa). Dengan demikian dapat terlihat perubahan

dalam diri siswa.

2.2 Kerangka Konseptual

Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang

saat mengalami rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga

mengakibatkan timbulnya rasa lesu tidak bersemangat atau hidup

tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar. Seorang siswa

yang sedang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan

pengetahuan dan kecakapa yang diperoleh dari belajar tidak ada

kemajuan.

Seorang siswa yang sedang dalam keadaan jenuh sistem

akalnya tak dapat bekerja sebagaimana yang diharapkan dalam

Page 64: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

memproses informasi atau pengalaman baru, sehinggga kemajuan

belajarnya seakan-akan “jalan ditempat” tidak ada kemajuan di

dalam diri siswa tersebut. Kejenuhan belajar dapat melanda

seorang siswa yang kehilangan motivasi dan konsolidasi salah satu

tingkat keterampilan tertentu sebelum sampai pada tingkat

keterampilan berikutnya.

Dalam mengatasi kejenuhan belajar penelitian ini akan

dilakukan layanan bimbingan konseling yaitu layanan konseling

kelompok . Layanan konseling kelompok adalah bantuan yang

dilakukan konselor kepada konseli untuk memecahkan masalah

kehidupannya dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang

dihadapi anggota kelompok dalam konseling kelompok untuk

mencapai kesejahteraan hidupnya. Teknik yang diharapkan dapat

membantu siswa dalam mengatasi kejenuhan belajar adalah

konseling kelompok pendekatan realita .

Konseling kelompok pendekatan realita adalah upaya

bantuan kepada individu yang berfokus pada tingkah laku sekarang

dengan menekankan pada proses pemenuhan kebutuhan siswa saat

ini, untuk menolong individu dalam mengontrol hidupnya agar

lebih baik, dapat bertingkah laku realistis dan bertanggung jawab.

Konseling realita dalam kasus kejeuhan ini sangatlah berperan

penting karena dengan konseling realita individu akan dibantu

untuk memenuhi kebutuhannya. Dengan adanya materi yang

digunakan dalam konseling kelompok pendekatan realita, sangat

Page 65: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

tepat untuk membantu siswa yang megalami permasalahan belajar

dengan memberikan intervensi kepada konseli tentang berfikir

masa sekarang dan masa depan dengan mengabaikan masa lalunya.

Maka dalam penelitian ini melalui layanan konseling kelompok

pendekatan realita diharapkan siswa dapat berperilaku sesuai realita

dan dapat memperbaiki permasalahan belajarnya yang kurang baik

menjadi lebih baik khususnya kejenuhan belajar.

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang diteliti dan

masih perlu diuji kebenarannya, melalui penelitian dan data yang akan

dikumpulkan dari penelitian tersebut. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut “Ada pengaruh layanan konseling kelompok pendekatan realita

terhadap kejenuhan belajar siswa kelas XI MAN 1 Langkat T.A 2018/2019”.

Page 66: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang ditetapkan oleh peneliti adalah Sekolah Menegah

Atas Madrasah Aliyah Negeri 1 Langkat ini beralamat di Jl. Pembangunan No. 5

Desa Pekubuan Kec. Tanjung pura Kab. Langkat, sehingga letaknya menjadi

sangat strategis dan dapat dilalui oleh berbagai kendaraan. Sesuai dengan judul

pada penelitian ini yaitu “Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Pendekatan

Realita Terhadap Kejenuhan Belajar Siswa kelas XI di MAN 1 Langkat tahun

ajaran 20118/2019”. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian yang mendekati

sungguhan di mana tidak mungkin mengadakan control memanipulasikan semua

variabel yang relevan.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kerakteristik dan kualitas tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya.38

Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA-2 yang berjumlah 32 orang siswa

yang terdiri dari satu kelas MAN 1 Langkat.

Sampel adalah bagian dari sejumlah karkteristik yang dimiliki oleh

populasi yang digunakan untuk penelitian. Adapun sampel dari penelitian ini

adalah 10 orang siswa dari kelas XI IPA-2 yang diberi angket tentang kejenuhan

38

Wiratma Sujarweni, Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Pustakabarupress, 2014),

hlm. 65

52

Page 67: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

belajar. Penetuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling (penarikan subjek secara sengaja). Purposive sampling merupakan

teknik penarikan subjek berdasarkan ciri-ciri yang di miliki sesuai dengan tujuan

penelitian.

3.3 Definisi Operasional

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu veriabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y):

1. Variabel Bebas (X) : Layanan Konseling kelompok Pendekatan Realita

2. Variabel Terikat (Y): Kejenuhan belajar

Untuk menghindari kesalahpahaman serta mengarahkan penelitian ini

untuk mencapai tujuan maka diberi definisi operasional penelitian sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Layanan Konseling kelompok realita adalah upaya bantuan yang diberikan

konselor kepada individu yang berfokus pada tingkah laku sekarang dengan

menekankan pada proses pemenuhan kebutuhan individu saat ini, untuk menolong

individu dalam mengontrol hidupnya agar lebih baik, dapat bertingkah laku

realistis dan bertanggung jawab.

2. Variabel Terikat

Kejenuhan belajar adalah suatu kondisi mental seseorang saat mengalami

rasa bosan dan lelah yang amat sangat sehingga mengakibatkan timbulnya rasa

lesu tidak bersemangat atau hidup tidak bergairah untuk melakukan aktivitas

belajar.

Page 68: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

3.4 Desain Penelitian

Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain pre-test

dan post-test group yang polanya sebagai berikut:

Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum

eksperimen (pre-test) dan sesudah eksperimen (post-test).

Keterangan :

O1 : Observasi dilakukan sebelum memberikan layanan konseling

individual pendekatan realita

X : Perlakuan (layanan konseling kelompok pendekatan realita)

O2 : Observasi dilakukan sesudah pemberian layanan konseling

kelompok pendekatan realita

3.5 Langkah-Langkah Penelitian

Adapun kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini

adalah:

1. Melakukan uji coba angket kepada 32 orang siswa kelas XI IPA-2 yang

memiliki ciri yang mendekati kejenuhan belajar di luar subjek penelitian.

2. Menemukan siswa yang mengalami kejenuhan belajar dengan purposive

sampling. Sesuai informasi yang diperoleh dari guru Bimbingan dan

Konseling, wali kelas dan guru bidang studi.

3. Melakukan pre-test dengan membagikan angket sebelum diberikan

layanan konseling kelompok pendekatan realita.

O1 x O2

Page 69: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

4. Melakukan layanan konseling kelompok pendekatan realita terhadap 10

orang siswa yang mengalami kejenuhan belajar.

5. Melakukan post-test dengan cara membagikan angket yang sama setelah

memberikan layanan konseling konseling kelompok pendekatan realita

untuk mengetahui kejenuhan belajar siswa setelah melakukan layanan

konseling kelompok pendekatan realita.

6. Menganalisis hasil angket.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Kumpulan dari beberapa pernyataan dan pertanyaan yang diajukan kepada

responden, secara tertulis dengan cara menjawabnya juga dilakukan secara tertulis

juga. Menurut Usman dan Akbar, angket adalah pernyataan dan pertanyaan yang

dikirim kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos

atau perantara).39

Dalam memberikan jawaban, siswa hanya memberikan tanda checklist (√)

pada kolom yang di sediakan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket tertutup dalam bentuk angket skala likert yang sudah di lengkapi dengan 4

item jawaban dan pernyataan dalam angket ini memiliki sifat favorable

(mendukung isi) dan unfavorable (tidak mendukung isi pernyataan), peneliti

memilih angket tertutup dalam bentuk skala likert dengan 4 alternatif jawaban

yaitu Sangat sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KK), dan Tidak Pernah

(TP).

39

Usman dan Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2004),

hlm. 60

Page 70: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Tabel 3.1

Pemberian Skor Angket Kejenuhan Belajar

Nomor

Pernyataan

Favourable

Pernyataan

Unfavourable

Skor Keterangan Skor Keterangan

1 4 Sangat Sering 1 Sangat Sering

2 3 Sering 2 Sering

3 2 Kadang-Kadang 3 Kadang-Kadang

4 1 Tidak Pernah 4 Tidak Pernah

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Angket Kejenuhan belajar(Sebelum uji coba)

No Variabel Aspek Indikator Butir Angket

Jumlah + -

1

Kejenuha

n Belajar Internal

a. Bosan

4, 10 13, 49 4

b. Tidak

bersemangat

9, 45 15, 46,

48 5

c. Letih 21,28 32, 43 4

d. Cemas

dengan hasil

belajar

19, 47 44

3

e. memaksakan

diri dalam

belajar

25,26,36 29

4

f. merasa usaha

belajar tidak

membuahkan

hasil

5, 30,

33, 34,

31, 40,

41, 42 8

Eksternal

g. belajar tidak

bervariasi

39 38 2

h. suasana

belajar tidak

berubah – ubah

35 1

2

i. belajar di

tempat

tertentu

20 24, 27

3

Page 71: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

j. kurang

rekreasi dan

hiburan

7, 8, 12 17

4

k. lingkungan

yang

kompetetif

sehingga

menuntut

belajar lebih

keras

2,6, 14,

16, 18,

22

3, 11,

23, 37

10

Jumlah 49

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda, dan sebagainya.40

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk

memperoleh data tentang gambaran umum lokaasi penelitian, meliputi sejarah

berdiri, letak geografis, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan tenaga pendidk

dan kependidikan, keadaan siswa, dan keadaan sarana dan prasarana.

3.7 Teknik Analisis Data

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah.41

Untuk menguji tingkat validitas instrument, peneliti lebih dahulu

mencobakan instrument tersebut kepada siswa kelas XI IPS di luar subjek

40 Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : PT Rineka Cipta,

2006), hlm 274 41

Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, (Jakarta :

PT Rineka Cipta, 1997), hlm 211

Page 72: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

penelitian. Teknik yang digunakan untuk menghitung validitas adalah teknik

Product Moment sebagai berikut:42

rxy= ∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ ∑ ∑ }

Keterangan :

rxy : Koefisien Korelasi

N : Jumlah responden

X : Skor responden untuk tiap item

Y : Total skor tiap responden dari seluruh item

∑ : Jumlah standar distribusi X

∑ : Jumlah standar distribusi Y

∑ : Jumlah kuadrat masing-masing skor X

∑ : Jumlah kuadrat masing-masing skor Y

Langkah-langkah yang di tempuh dalam menggunakan rumus diatas

adalah:

1) Membuat tabulasi skor angket dalam tabel

2) Menghitung ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑ , ∑

Menghitung dengan rumus rxy hasil perhitungan dengan taraf

signifikan 95% jika rhitung > rtabel, maka butir angket dikatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument

cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena

42

Arikunto, prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, hlm. 327

Page 73: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

instrument tersebut sudah baik. Untuk menguji reliabilitas dapat menggunakan

rumus Alpa.43

r11 = (

) *

+

Keterangan :

r11 : Realibilitas instrument

n : Banyaknya butir soal

∑ : Jumlah varians butir

: Varians total

Selanjutnya dengan membandingkan r11 hasil perhitungan dengan rtabel.

Jika rhitung ≥ rtabel dapat disimpulkan bahwa butir angket tersebut memenuhi

reliabilitas.

Hasil pengujian dengan program SPSS didapatkan dari 49 butir soal

terdapat 32 butir soal yang dinyatakan valid/sahih dengan p ≥ 0.3494 dan 17 butir

soal yang dinyatakan gugur dengan p ≤ 0.3494. Adapun rangkuman item yang

valid dan gugur tercantum dapat dilihat pada table berikut :

43

Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV, hlm.170

Page 74: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

TABLE 3.3

KISI-KISI SKALA KEJENUHAN BELAJAR (Setelah Uji Coba )

3. Uji Wilcoxon

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan uji Wilcoxon, uji satu pihak “test rangking bertanda

wilcoxon”yang dikemukakan oleh Siegel Jr. Alasan penggunaannya adalah karena

sampel peneliti berukuran kecil. Adapun cara dalam Uji Wilcoxon ini adalah

sebagai berikut:

No Variabel Aspek Indikator No. Item

Jmlh No. Item

dlm skla Sahih Gugur

1

Kejenuhan

Belajar Internal

l. Bosan

10 4,13, 49 1

8

m. Tidak bersemangat 9, 45, 46, 48 15 4

7, 29, 30,

32

n. Letih 28, 43 21, 32, 2 20, 28

o. Cemas dengan hasil

belajar

47 19, 44 1

31

p. memaksakan diri dalam

belajar

26,29 25, 36 2

18, 21

Eksternal

q. merasa usaha belajar

tidak membuahkan hasil

5, 30, 34, 42 33, 31, 40,

41, 4

3, 22,

23,27

r. belajar tidak bervariasi 38 39 1 26

s. suasana belajar tidak

berubah – ubah

1, 35 2

1, 24

t. belajar di tempat

tertentu

20, 24, 27 3

14, 17,

19

u. kurang rekreasi dan

hiburan

7, 8, 12, 17 4

5, 6, 10,

12

v. lingkungan yang

kompetetif sehingga

menuntut belajar lebih

keras

3, 6, 11,

16, 18, 22,

23, 37

2, 14

8

2, 4, 9,

11, 13,

15, 16,

25

Jumlah 32

Page 75: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

1) Beri nomor untuk setiap harga mutlak selisih (Xi-Yi). Harga mutlak yang

terkecil diberi nomor urut atau peringkat 1, harga mutlak selisih

berikutnya diberi nomor urut 2, dan akhirnya harga mutlak terbesar diberi

nomor urut n. jika terdapat selisih yang harga mutlaknya sama besar,

untuk nomor urut yang diambil rata-ratanya.

2) Untuk tiap nomor urut berikan pula tanda yang dapat dari selisih (Xi-Yi).

3) Hitunglah jumlah nomor urut yang bertanda positif dan jumlah nomor urut

yang bertanda negatif.

4) Untuk nomor urut yang didapat di (c) ambilah yang harga mutlaknya

paling kecil. Sebutan jumlah ii sama j. Jumlah j inilah yang dipakai untuk

menguji hipotesis.

{

5) Untuk menguji hipotesis diatas dengan taraf nyata α = 0,05 kita

bandingkan J diatas dengan J yang diperoleh dari daftar tabel uji

Wilcoxon, maka H0 di tolak dan sebaliknya, apabila J dari perhitungan

lebih besar dari daftar tabel uji wilcoxon maka H0 diterima artinya bahwa

ada pengaruh pemberian layanan Konseling Kelompok Pendekatan Realita

Terhadap Kejenuhan belajar Siswa Kelas XI MAN 1 Langkat Tahun

Ajaran 2018/2019.

Page 76: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 TEMUAN UMUM

a. Profil Madrasah

NPSN 10264844

NSS 131112050001

Nama MAN 1 LANGKAT

Akreditasi Akreditasi A

Alamat Jl. Pembangunan No.5

Kodepos 20853

Nomer Telpon -

Nomer Faks -

Email [email protected]

Jenjang SMA

Status Negeri

Lintang 3.773133670000119

Bujur 98.22051958203122

Ketinggian 58

Waktu Belajar Sekolah Pagi

b. Visi dan Misi Sekolah

VISI MADRASAH

“Lembaga Pendidikan Islam, Berakhlak Mulia, Cerdas, Terdidik,

Terampil dan Berwawasan Lingkungan”

Page 77: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

MISI MADRASAH

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Madrasah yang didasarkan

pada Pendidikan Agama sebagai Pembinaan Moral

2. Melaksanakan Program Pembelajaran yang berkualitas yang sesuai

dengan Kebutuhan Masyarakat

3. Menghasilkan Kelulusan yang memiliki keterampilan dengan

Penerapan Program Life Skill di MAN-1 Tanjung Pura

4. Menerapkan Pengamalan Nilai-nilai Keagamaan di Lingkungan

5. Melaksanakan Program Pengelolaan Lingkungan Hidup menuju

Madrasah Berwawasan Lingkungan

6. Menciptakan suasana lingkungan sejuk dan bersih

7. Mengendalikan dampak pencemaran lingkungan di sekolah

c. Data Siap Sekolah

Data Guru dan Staf = 56 Guru dan 7 Staff

Data Siswa = 841 siswa

Daftar Kelas = 31 kelas aktif

4.2 TEMUAN KHUSUS

1. Deskripsi Data

Deskripsi dari penelitian yaitu penelitian yang berjudul Pengaruh

Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Realita Terhadap Kejenuhan

Belajar Siswa kelas XI di MAN 1 Langkat tahun ajaran 20118/2019.

Adapun populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA-2

yang berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari satu kelas MAN 1

Page 78: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Langkat. Sedangkan sampel dari penelitian ini adalah 10 orang siswa dari

kelas XI IPA yang diberi angket tentang kejenuhan belajar. Penetuan

sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

(penarikan subjek secara sengaja).

2. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pada

penelitian ini yaitu berupa angket. Sebelum melakukan penelitian,

instrument yang akan digunakan dilakukan uji konstruk terlebih dahulu,

yaitu uji validitas oleh ahli Bimbingan dan Konseling dengan cara dimintai

pendapatnya tentang intrumen yang telah disusun oleh peneliti. Setelah

instrument diuji validasi oleh ahli, maka diteruskan dengan uji coba

instrument.

Instrumen yang diuji cobakan berjumlah 49 butir pernyataan Jenis

angket yang digunakan yaitu angket tertutup dengan 4 alternatif jawaban

yaitu Sangat sering (SS), Sering (S), Kadang-Kadang (KK), dan Tidak

Pernah (TP). Dengan skor 4, 3, 2, 1, untuk butir pernyataan yang positif

dan skor 1, 2, 3, 4 untuk butir pernyataan yang negatif. Hasil uji coba

instrumen dianalisis untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya setiap

butir soal. Analisis uji coba instrument pada penelitian ini menggunakan

Program SPPS versi 20. Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas

dibahas pada uraian di bawah ini.

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur. Uji validitas dilakukan

Page 79: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

menggunakan Product Moment Test dengan contoh pada instrument

penelitian dengan item soal nomor urut 1, maka cara perhitungannya

sebagai berikut :

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi hitung

N : Banyaknya Responden

X : Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y : skor total yang diperoleh dari seluruh item

∑X : Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y : Jumlah skor dalam distribusi Y

∑XY : Jumlah skor dalam distribusi X dikali distribusi Y

∑X2

: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y

: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

=

√[ ] [ ]

=

√[ ] [ ]

=

√[ ] [ ]

=

=

=0,765

Nilai dari Rhitung 0,765 dikonsultasikan dengan nilai Rtabel N=32

pada taraf signifikansi 5% dengan nilai = 0,349 maka dengan demikian

nilai Rhitung > Rtabel (0,765 > 0,349) dan data dinyatakan valid.

})Y(Y.N}{)X(X.N{

)Y)(X(XY.Nrxy

2222

Page 80: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Penelitian ini melakukan Uji validitas pada 32 responden yang

bukan sampel. Uji validitas dilakukan sebelum melakukan penelitian yang

sebenarnya dengan tujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya

instrument untuk digunakan dalam penelitian.

Ketentuan validasi instrumen diukur berdasarkan kriteria validitas

yang menyatakan jika rhitung≥ rtabel maka instrument dinyatakan valid, tetapi

jika rhitung < rtabel maka instrumen dinyatakan tidak valid. Diketahui bahwa

rtabel menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dengan n= 32, maka diperoleh

nilai rtabel sebesar 0,3494

Dari 49 pernyataan angket yang diberikan diperoleh 32 item yang

valid dan 17 item yang tidak valid. Maka 32 item yang valid akan

digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini untuk mengetahui

perilaku kejenuhan belajar.

TABEL 4.2

Hasil Uji Angket Kejenuhan Belajar

Pernyataan

Kejenuhan Belajar rhitung rtabel Status

1 .765**

0,3494 Valid

2 .055 0,3494 Tidak Valid

3 .400* 0,3494 Valid

4 .257 0,3494 Tidak Valid

5 .362* 0,3494 Valid

6 .488**

0,3494 Valid

7 .472**

0,3494 Valid

8 .622**

0,3494 Valid

9 .534**

0,3494 Valid

10 .562**

0,3494 Valid

11 .419* 0,3494 Valid

12 .487**

0,3494 Valid

13 .059 0,3494 Tidak Valid

14 .098 0,3494 Tidak Valid

15 -.017 0,3494 Tidak Valid

16 .419* 0,3494 Valid

Page 81: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

17 .516**

0,3494 Valid

18 .603**

0,3494 Valid

19 .090 0,3494 Tidak Valid

20 .538**

0,3494 Valid

21 .322 0,3494 Tidak Valid

22 .385* 0,3494 Valid

23 .513**

0,3494 Valid

24 .526**

0,3494 Valid

25 .235 0,3494 Tidak Valid

26 .414* 0,3494 Valid

27 .614**

0,3494 Valid

28 .586**

0,3494 Valid

29 .519**

0,3494 Valid

30 .547**

0,3494 Valid

31 .344 0,3494 Tidak Valid

32 .195 0,3494 Tidak Valid

33 .037 0,3494 Tidak Valid

34 .479**

0,3494 Valid

35 .431* 0,3494 Valid

36 .246 0,3494 Tidak Valid

37 .425* 0,3494 Valid

38 .433* 0,3494 Valid

39 .282 0,3494 Tidak Valid

40 -.008 0,3494 Tidak Valid

41 .341 0,3494 Tidak Valid

42 .550**

0,3494 Valid

43 .437* 0,3494 Valid

44 .273 0,3494 Tidak Valid

45 .795**

0,3494 Valid

46 .457**

0,3494 Valid

47 .544**

0,3494 Valid

48 .490**

0,3494 Valid

49 .144 0,3494 Tidak Valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas angket dihitung menggunakan rumus Alpha Cronbach,

dengan ketentuan reliabilitas (r11), jika r11 ≥ 0,05 maka dinyatakan

reliabel dan jika r11 < 0,05 maka tidak reliabel. Setelah dilakukan

perhitungan reliabilitas, instrumen kejenuhan belajar yang memuat 49

butir pernyataan termasuk 17 butir yang tidak valid, diperoleh hasil

Page 82: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

perhitungan r11 sebesar 0,890. Yang mana diketahui 0.890 adalah lebih

besar dari nilai 0,05.

TABEL 4.3

Uji Reliabilitas

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.890 .890 49

3. Hasil Analisis Data Penelitian

Hasil penelitian tentang kejenuhan belajar siswa diperoleh

berdasarkan jawaban responden terhadap angket variabel kejenuhan

belajar yang terdapat pada angket yang telah di uji validias dan

reliabilitasnya. Untuk mengetahui batas intervalnya digunakan rumus

dengan membandingkan harga rata-rata dari hasil jawaban responden atau

pernyataan angket pada skala nilai. Dari hasil perhitungan harga rata-rata

responden diperoleh skala responden sebagai berikut :

Tabel. 4.3 Skala Interval

Nilai Interval Kategori

3, 26 – 4,00 Tinggi

2,51 – 3,25 Cukup

1,76 – 2,50 Kurang

1,00 – 1,75 Rendah

Dari empat kategori diatas dengan nilai tertinggi 4 dan terendah 1

dapat ditentukan nilai intervalnya dimulai dari nilai terendah yaitu 1,00

ditambah panjang interval 0,75 menjadi 1,75 dikategorikan nilai sangat

Page 83: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

rendah, dari 1,76 ditambah panjang interval 0,75 menjadi 2,50

dikategorikan nilai rendah, dari 2,51 ditambah panjang interval 0,75

menjadi 3,25 dikategorikan nilan sedang, dari 3,26 ditambah panjang

interval 0,75 menjadi 4,00 sebagai nilai tertinggi dikategorikan nilai

Tinggi. Selanjutnya untuk mengetahui gambaran kejenuhan belajar

siswa sebelum dan sesudah diberikan layanan konseling kelompok

pendekatan realitas dapat dilihat hasil jawaban responden pada tabel

berikut :

1) Kejenuhan belajar siswa sebelum diberikan layanan

konseling kelompok pendekatan realitas.

Sample yang dipilih secara proporsive sampling sebanyak

10 orang yang kemudian diberikan pretest maka diketahui

bahwa kejenuhan belajar siswa sebelum diberikan layanan

konseling kelompok pendekatan realitas dari 32 item

angket didapatkan hasil sebagai berikut :

Table 4.4 Hasil Pretest Kejenuhan Belajar Siswa

NO NAMA JUMLAH KATEGORI

1 MAS 84 Sedang

2 BA 74 Cukup

3 SM 74 Cukup

4 EIF 80 Sedang

5 OS 84 Sedang

6 DF 70 Cukup

7 AZA 77 Cukup

Page 84: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

8 AR 80 Sedang

9 SN 77 Cukup

10 SF 78 Cukup

Berdasarkan keterangan diatas jumlah nilai rata-rata dari

seluruh jawaban responden terhadap angket kejenuhan

belajar maka kejenuhan belajar siswa sebelum diberikan

layanan konseling kelompok pendekatan realitas termasuk

pada dalam kategori Cukup dan Sedang

2) Kejenuhan belajar siswa setelah diberikan layanan

konseling kelompok pendekatan realitas.

Berdasarkan data jawaban angket Kejenuhan belajar siswa

sesudah diberikan layanan konseling kelompok pendekatan

konseling realitas pada kelompok sebanyak 32 pernyataan

didapatkan hasil sebagai berikut :

Table 4.5 Hasil Postest Kejenuhan Belajar Siswa

No Nama Jumlah Kategori

1 AZA 88 Tinggi

2 OS 88 Tinggi

3 EIF 88 Tinggi

4 SM 88 Tinggi

5 BA 92 Tinggi

6 SN 88 Tinggi

Page 85: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

7 SF 92 Tinggi

8 DF 93 Tinggi

9 MAS 87 Tinggi

10 AR 94 Tinggi

Berdasarkan keterangan diatas dari seluruh jawaban

responden terhadap angket kejenuhan belajar maka

kejenuhan belajar siswa sesudah diberikan layanan

konseling kelompok pendekatan realitas pada termasuk

dalam kategori tinggi yang bermakna kejenuhan belajar

semakin berkurang, atau bisa dikatakan keinginan belajar

siswa menjadi meningkat.

4.3 PEMBAHASAN

1) Deskripsi Uji Wilcoxson (pada Pretest dan Posttest)

Secara singkat hasil penelitian ini di deskripsikan seperti

terlihat pada tabel berikut :

Table 4.4 Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank

Sum of Ranks

Postest – Pretest

Negative Ranks 0a 0.00 0.00

Positive Ranks 10b 5.50 55.00

Ties 0c

Total 10

a. Postest < Pretest

b. Postest > Pretest

c. Postest = Pretest

Page 86: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Pada table diatas diketahui bahwasanya :

1. Negative Ranks (Selisih Negatif) Yaitu Antara

Kejenuhan Belajar Untuk Pretest Dan Posttes Adalah 0.

Nilai Ini Menunjukkan Tidak Adanya Pengurangan Dari

Pretest Ke Nilai Postest

2. Positif Ranks (Selisih Positif) Yaitu Antara Kejenuhan

Belajar Untuk Pretest Dan Posttes Pada Ke 10 Data

Mengalami Peningkatan. Mean Rank(Rata-Rata

Peningkatan) Sebesar 5.50, Sedangkan Jumlah Rangking

Positif Sebesar 55.00

3. Ties Adalah Kesamaan Nilai Pretest Dan Posttest, Disini

Nilai Ties Adalah 0. Yang Berarti Tidak Ada Nilai Yang

Sama Antara Pretest Dan Postest.

2) Deskripsi Deskripsi Uji Wilcoxson (pada Hipotesis)

Tabel 4.5 Test Statistics

a

Postest - Pretest

Z -2.807b

Asymp. Sig. (2-tailed)

.005

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

Pada penelitian kuantitatif yang menggunakan rumus Uji

Wilcoxson, maka dasar pengambilan keputusan untuk

hipotesis adalah jika nilai ASYMP.SIG < 0.05 maka

hipotesis diterima, dan sebaliknya jika nilai ASYMP.SIG >

0.05 maka hipotesis ditolak. Pada table diatas kita dapat

Page 87: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

melihat yaitu nilai ASYMP.SIG adalah 0.005 yang berarti

lebih kecil dari pada nilai 0.05 sehingga berarti bahwa

hipotesis diterima. Maka, ada pengaruh layanan konseling

kelompok pendekatan realitas terhadap kejenuhan belajar

siswa.

Berdasarkan hasil penilaian kejenuhan belajar siswa sebelum diberikan

layanan konseling kelompok pendekatan realitas berkategori cukup dan sedang,

namun setelah diberikan layanan konseling kelompok kejenuhan belajar siswa

berubah menjadi kategori tinggi dan meningkat dengan rata-rata peningkatan 5.50

yang bermakna bahwa setelah pemberian layanan konseling kelompok maka

keinginan belajar kejenuhan belajar siswa berkurang atau bisa dikatakan minat

belajar siswa semakin meningkat.

Hasil kejenuhan belajar siswa pada jawaban angket kejenuhan belajar

menyatakan bahwa responden rata-rata jenuh mendengarkan penjelasan guru

didalam kelas saat belajar, malas untuk berangkat sekolah karena lebih nyaman

dirumah, malas untuk berfikir. Rasa jenuh yang mereka alami tersebut juga

disebabkan oleh tuntutan siswa akan patokan nilai yang harus dicapai dan

mengharuskan siswa menghafal pelajaran tersebut. Selain itu, kejenuhan itu

terjadi karena kurang berminatnya siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut, guru

yang menerangkan kurang jelas, cara mengajar yang menonton atau metode

mengajar yang kurang menarik di dalam kelas.

Meminimalisir kejenuhan belajar bukanlah perihal yang mudah. Hal ini

harus ada kerjasama antara siswa itu sendiri dan guru untuk menciptakan suasana

belajar yang menyenangkan sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dalam

belajar. Strategi untuk membantu siswa yang memiliki kejenuhan belajar yang

Page 88: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

tinggi diperlukan dengan layanan konseling kelompok. Layanan konseling

kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan dalam suasana

kelompok, yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan bagi pembahasan

dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika kelompok44

.

Dalam pelaksanaan konseling kelompok terdapat beberapa teori dan

pendekatan konseling pada penerapanya, suatu teori konseling merupakan

kerangka acuan berpikir apa yang terjadi selama proses konseling, perubahan

tentang bagaimana yang dituju mengapa perubahan itu dapat terjadi, dan apa

unsur–unsur yang memegang peranan pokok. Sementara suatu pendekatan

konseling mencakup segi penerapan praktis dan konseling tertentu45

.

Pendekatan realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada tingkah laku

sekarang. Pendekatan ini berfungsi sebagai guru dan model serta

mengkonfrontasikan klien dengan cara – cara yang bisa membantu klien

menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan – kebutuhan dasar tanpa

merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain. Inti pendekatan realitas adalah

penerimaan tanggung jawab pribadi yang dipersamakan dengan kesehatan

mental.46

Setelah pemberian layanan konseling kelompok pendekatan realitas

ternyata kejenuhan belajar siswa menjadi berkurang. Hal ini membuktikan bahwa

layanan konseling kelompok model konseling realitas dapat mengurangi

kejenuhan belajar pada siswa.

44 Prayitno, Pelayanan Bimbingan Konseling, (Jakarta : PT Ikrar Mandiri Abadi, 1998),

Hlm. 111 45 W. S. Winkel Dan Hastuti, Bimbingan Dan Konseling Di Institusi Pendidikan, (Jakarta

: Media Abadi, 2004), Hlm. 617 46

Gerald Corey, Teori Dan Praktek Konseling Dan Psikoterapi, (Bandung : PT. Refika

Aditama, 2003), Hlm. 263

Page 89: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh sebagaimana tercantum pada

bagian laporan hasil penelitian sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Kejenuhan belajar siswa MAN 1 LANGKAT sebelum diberikan

layanan konseling kelompok pendekatan realitas berada pada kategori

siswa memiliki kejenuhan belajar tinggi. Sample yang memiliki

kejenuhan belajar didapatkan kategori kurang adalah 10 siswa.

2. Setelah diberikan layanan konseling kelompok pendekatan konseling

realitas, rata-rata peningkatan dari kejenuhan belajar tinggi menjadi

kejenuhan belajar rendah, dan peningkatannya sebesar 5.50.

3. nilai ASYMP.SIG adalah 0.005 yang berarti lebih kecil dari pada nilai

0.05 sehingga berarti bahwa hipotesis diterima. Maka, ada pengaruh

layanan konseling kelompok pendekatan realitas terhadap kejenuhan

belajar siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan

penelitian diatas peneliti memberikan saran bagi beberapa pihak dan guru serta

siswa :

75

Page 90: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

1. Bagi Pihak Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan tempat belajar dan pembentukan

karakter siswa, maka setiap sekolah hendaknya menyertakan layanan

bimbingan konseling untuk menangani masalah belajar siswa khususnya

layanan konseling kelompok pendekatan realitas untuk mengurangi

kejenuhan belajar siswa dengan memberikan kesadaran tanggung jawab

siswa dalam belajar melalui layanan tersebut.

2. Guru BK

Pada dasarnya Kejenuhan belajar siswa dapat ditingkatkan dengan

motivasi dan membangun komitmen dalam diri siswa untuk

bertanggungjawab dalam belajar. Berdasarkan temuan menunjukkan

adanya peningkatan minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan

konseling. Maka diharapkan guru BK mampu menindaklanjuti hasil

penelitian ini dengan memberikan layanan konseling kelompok

pendekatan realitas secara intensif untuk membantu mengurangi

kejenuhan belajar siswa.

3. Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya dapat membangun kelayakan

instrumen dan layanan secara empiris dan konseptual serta melaksanakan

intervensi pada hari efektif yang disediakan sekolah untuk dapat

mengurangi kejenuhan belajar siswa.

Page 91: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar. 2014. Permasalahan Belajar dan inovasi Pembelajaran.

Bandung : PT Refika Aditama.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktek.

Jakarta : PT Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktek. Edisi

revisi IV. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Amri, Sofan . 2013. Pengembangan dan model pembelajaran dalam kurikulum.

Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya.

Corey, Gerald. 2003. Teori dan praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung :

PT. Refika aditama.

Khusumawati, Zuni eka dan Elisabeth christiana. 2014. Penerapan kombinasi

antara teknik relaksasi dan self-instruction untuk mengurangi kejenuhan

belajar siswa kelas xi ipa 2 sma negeri 22 surabaya. vol. 05 no. 01.

Nursalim, Mochamad. 2015. Pengembangan profesi bimbingan dan konseling.

Jakarta : Penerbit Erlangga.

Prayitno. 1998. Pelayanan bimbingan konseling. Jakarta : PT Ikrar Mandiri

Abadi.

Prayitno. 2004. Layanan L 1-L9. Padang : Universitas Negeri Padang.

Prayitno dan Belferik Manullang. 2010. Pendidikan Karakter dalam pembanguna

bangsa. Jakarta : Grasindo.

Purbatua, Tumiyem dan Helmi Ghoffar. 2016. Media Pembelajaran dan

Pelayanan BK. Medan : Perdana Publishing.

Palmer dan Stephen. 2011. Konseling dan psikoterapi, Terj. Haris H. Setiadjid.

Yogyakarta : pustaka pelajar.

Sadirman. 2007. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Sudjono, Anas. 2010. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo

persada

Slivar. 2001. The Syndrome of Burnout, Self Image, and Anxiety With Grammar

77

Page 92: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

School Student. Horizons of Psychology.

Slameto. 2013. Belajar dan faktor – faktor yang mempengaruhi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sukardi, Dewa ketut . 2008. Pengantar pelaksanaan program bimbingan dan

konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah, Muhibbin . 1999. Psikologi belajar, ed. 1. Jakarta : PT LOGOS Wacana

Ilmu.

Syah, Muhibbin . 2010. Psikologi pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar cet. 12. Jakarta : RajaGrafindo Persada.

Sujarweni, Wiratma. 2014. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustakabarupress.

Tohirin. 2007. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Usman dan Akbar. 2004. Metodologi penelitian sosial. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Wijatno, Serian. 2009. Pengelolaan perguruan tinggi secara efektif dan

ekonomis. Jakarta : Salemba empat

Winkel , W. S. dan Hastuti. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Jakarta : Media abadi.

Yayasan Ar- risalah Al – Khariyah. 2009. Al – Qur’an dan terjemah. Depok : PT

Sabiq.

Https://alquranmulia.wordpress.com/2015/10/06/tafsir-ibnu-katsir-surah-al-imran-ayat-

159/(diunduh pada Minggu, 03 Februari 2019

Page 93: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

1. Bacalah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan cermat sebelum anda

menjawabnya.

2. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan

hati nurani anda, yaitu:

a. Sangat Sering (SS)

b. Sering (S)

c. Kadang-Kadang (KK)

d. Tidak Pernah (TP)

3. Kejujuran anda dalam menjawab pernyataan-pernyataan sangat membantu

penulisan skripsi kami.

4. Anda tidak perlu ragu-ragu dengan jawaban anda, karena kerahasiaanya

dijamin oleh penulis.

No PERNYATAAN SS S KK TP

1. Tempat belajar saya selalu terlihat sama.

2. Saya belajar sangat giat agar tidak mendapat

nilai yang jelek

3. Saya tidak harus belajar dengan keras

4. Saya enggan belajar terus-menerus

5. Saya gagal dalam belajar

6. Saya senang ketika teman-teman saya

mendapat nilai yang lebih baik daripada saya.

7. Saya tidak punya waktu untuk berekreasi

8. Saya hanya bepergian untuk sekolah

9. Saya sering bermalas-malasan ketika belajar

10. Saya merasa bosan terus mempelajari mata

pelajaran yang sama

11. Saya terbebani dengan banyak tugas belajar

12. Saya tidak ingin pergi berlibur

13. Saya kehilangan minat belajar

14. Saya harus menguasai materi pelajaran seperti

teman-teman yang lain.

15. Saya kehilangan semangat belajar.

16. Saya tidak suka memperoleh nilai yang lebih

Page 94: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

rendah daripada teman-teman saya

17. Saya ingin pergi ke suatu tempat untuk berlibur.

18. Saya harus belajar dengan keras.

19. Saya gelisah ketika hasil ulangan akan

dibagikan.

20. Saya mempunyai satu tempat khusus untuk

belajar.

21. Saya merasa lelah setelah belajar

22. Jika saya mendapatkan nilai yang buruk saya

malu.

23. Saya tidak suka jika teman-teman memperoleh

nilai lebih tinggi daripada saya.

24. Saya duduk di bangku yang sama setiap hari.

25. Saya harus belajar agar nilai saya baik

26. Meskipun saya tidak menyukai pelajaran

tertentu saya harus tetap mempelajarinya

27. Saya belajar di satu tempat saja

28. Tubuh saya terasa lemah setelah belajar

29. Ketika saya tidak enak badan saya tidak belajar

30. Usaha saya dalam belajar sia-sia.

31. Belajar tidak meningkatkan pengetahuan saya

32. Saya marasa tidak bertenaga saat belajar

33. Nilai yang saya peroleh tidak sesuai dengan

harapan.

34. Saya merasa tidak membuang waktu dalam

Belajar

35. Kelas saya selalu ramai

36. Saya tetap belajar meskipun sedang tidak enak

badan.

37. Saya tidak harus belajar untuk mendapat nilai

yang baik.

38. Saya belajar dengan cara yang itu-itu saja

39. Saya akan merasa senang jika semua mata

pelajaran dilakukan hanya sekali dalam

seminggu.

40. Saya tidak mengerti apa yang saya pelajari.

41. Saya merasa membuang waktu untuk belajar.

42. Saya tidak akan sukses dalam belajar

43. Saya merasa penat saat belajar

44. Saya ragu dengan hasil belajar yang akan saya

capai.

45. Saya tidak memiliki motivasi dalam belajar

46. Saya tidak bergairah untuk belajar

47. Saya takut jika nanti nilai pelajaran saya tidak

baik.

48. Saya tidak memiliki kemauan dalam belajar

49. Saya tidak memperhatikan ketika pelajaran berlangsung

Page 95: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

ANGKET INSTRUMEN PENELITIAN

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin :

5. Bacalah pernyataan-pernyataan berikut ini dengan cermat sebelum anda

menjawabnya.

6. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan

hati nurani anda, yaitu:

e. Sangat Sering (SS)

f. Sering (S)

g. Kadang-Kadang (KK)

h. Tidak Pernah (TP)

7. Kejujuran anda dalam menjawab pernyataan-pernyataan sangat membantu

penulisan skripsi kami.

8. Anda tidak perlu ragu-ragu dengan jawaban anda, karena kerahasiaanya

dijamin oleh penulis.

No PERNYATAAN SS S KK TP

1. Tempat belajar saya selalu terlihat sama.

2. Saya tidak harus belajar dengan keras

3. Saya gagal dalam belajar

4. Saya senang ketika teman-teman saya

mendapat nilai yang lebih baik daripada saya.

5. Saya tidak punya waktu untuk berekreasi

6. Saya hanya bepergian untuk sekolah

7. Saya sering bermalas-malasan ketika belajar

8. Saya merasa bosan terus mempelajari mata

pelajaran yang sama

9. Saya terbebani dengan banyak tugas belajar

10. Saya tidak ingin pergi berlibur

11. Saya tidak suka memperoleh nilai yang lebih

rendah daripada teman-teman saya

12. Saya ingin pergi ke suatu tempat untuk berlibur.

13. Saya harus belajar dengan keras.

14. Saya mempunyai satu tempat khusus untuk

belajar.

15. Jika saya mendapatkan nilai yang buruk saya

malu.

16. Saya tidak suka jika teman-teman memperoleh

nilai lebih tinggi daripada saya.

Page 96: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

17. Saya duduk di bangku yang sama setiap hari.

18. Meskipun saya tidak menyukai pelajaran

tertentu saya harus tetap mempelajarinya

19. Saya belajar di satu tempat saja

10. Tubuh saya terasa lemah setelah belajar

21. Ketika saya tidak enak badan saya tidak belajar

22. Usaha saya dalam belajar sia-sia.

23. Saya merasa tidak membuang waktu dalam

Belajar

24. Kelas saya selalu ramai

25. Saya tidak harus belajar untuk mendapat nilai

yang baik.

26. Saya belajar dengan cara yang itu-itu saja

27. Saya tidak akan sukses dalam belajar

28. Saya merasa penat saat belajar

29. Saya tidak memiliki motivasi dalam belajar

30. Saya tidak bergairah untuk belajar

31. Saya takut jika nanti nilai pelajaran saya tidak

baik.

32. Saya tidak memiliki kemauan dalam belajar

Page 97: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

HASIL UJI VALIDITAS ANGKET KEJENUHAN BELAJAR

NO

ITEM

r tabel 5%

rxy

KETERANGAN

1 0,3494 0.765 VALID

2 0,3494 0.055 TIDAK VALID

3 0,3494 0.400 VALID

4 0,3494 0,257 TIDAK VALID

5 0,3494 0.362 VALID

6 0,3494 0 .488 VALID

7 0,3494 0.472 VALID

8 0,3494 0 .622 VALID

9 0,3494 0 .534 VALID

10 0,3494 0 .562 VALID

11 0,3494 0 .419 VALID

12 0,3494 0 .487 VALID

13 0,3494 0,059 TIDAK VALID

14 0,3494 0,097 TIDAK VALID

15 0,3494 -0,016 TIDAK VALID

16 0,3494 0 .419 VALID

17 0,3494 0 .516 VALID

18 0,3494 0 .603 VALID

19 0,3494 0,089 TIDAK VALID

20 0,3494 0 .538 VALID

21 0,3494 0,322 TIDAK VALID

22 0,3494 0.385 VALID

23 0,3494 0.513 VALID

24 0,3494 0 .526 VALID

25 0,3494 0,235 TIDAK VALID

26 0,3494 0 .414 VALID

27 0,3494 0 .614 VALID

28 0,3494 0 .586 VALID

Page 98: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

29 0,3494 0 .519 VALID

30 0,3494 0 .547 VALID

31 0,3494 0,344 TIDAK VALID

32 0,3494 0,194 TIDAK VALID

33 0,3494 0,037 TIDAK VALID

34 0,3494 0 .479 VALID

35 0,3494 0.431 VALID

36 0,3494 0,246 TIDAK VALID

37 0,3494 0 .425 VALID

38 0,3494 0 .433 VALID

39 0,3494 0,281 TIDAK VALID

40 0,3494 -0,00 TIDAK VALID

41 0,3494 0,341 TIDAK VALID

42 0,3494 0 .550 VALID

43 0,3494 0.437 VALID

44 0,3494 0,272 TIDAK VALID

45 0,3494 0.795 VALID

46 0,3494 0 .457 VALID

47 0,3494 0.544 VALID

48 0,3494 0 .490 VALID

49 0,3494 0,144 TIDAK VALID

Page 99: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Wilcoxon Signed Ranks Test Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks

Postest - Pretest Negative Ranks 0a 0.00 0.00

Positive Ranks 10b 5.50 55.00

Ties 0c

Total 10

a. Postest < Pretest

b. Postest > Pretest

c. Postest = Pretest

4. Negative Ranks (Selisih Negatif) Yaitu Antara Kejenuhan Belajar Untuk

Pretest Dan Posttes Adalah 0. Nilai Ini Menunjukkan Tidak Adanya

Pengurangan Dari Pretest Ke Nilai Postest

5. Positif Ranks (Selisih Positif) Yaitu Antara Kejenuhan Belajar Utu Pretest

Dan Posttes Pada Ke 10 Data Mengalami Peningkatan. Mean Rank(Rata-

Rata Peningkatan) Sebesar 5.50, Sedangkan Jumlah Rangking Positif

Sebesar 55.00

6. Ties Adalah Kesamaan Nilai Pretest Dan Posttest, Disini Nilai Ties

Adalah 0. Yang Berarti Tidak Ada Nilai Yang Sama Antara Pretest Dan

Postest.

Test Statisticsa

Postest - Pretest

Z -2.807b

Asymp. Sig. (2-tailed) .005

a. Wilcoxon Signed Ranks Test

b. Based on negative ranks.

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN HIPOTESIS

1. JIKA NILAI ASYMP.SIG < 0.05 MAKA HIPOTESIS DITERIMA

2. JIKA NILAI ASYMP.SIG >0.05 MAKA HIPOTESIS DITOLAK

DAN PADA PENELITIANINI HIPOTESIS DITERIMA KARENA NILAI ASYMP.SIG

LEBIH KECIL DARI 0.05. YANG BERARTI ADA PENGARUH LAYANAN

Page 100: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITAS TERHADAP KEJENUHAN

BELAJAR.

Page 101: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

UJI VALIDITAS BUTIR INSTRUMEN NOMOR 1

No Responden X Y XY (X)2

(Y)2

1 3 150 450 9 22500

2 4 169 676 16 28561

3 1 123 123 1 15129

4 4 163 652 16 26569

5 4 162 648 16 26244

6 4 168 672 16 28224

7 1 159 159 1 25281

8 1 141 141 1 19881

9 4 179 716 16 32041

10 3 168 504 9 28224

11 3 174 522 9 30276

12 4 175 700 16 30625

13 3 182 546 9 33124

14 4 166 664 16 27556

15 4 166 664 16 27556

16 4 171 684 16 29241

17 1 140 140 1 19600

18 1 135 135 1 18225

19 3 133 399 9 17689

20 1 141 141 1 19881

21 1 138 138 1 19044

22 2 136 272 4 18496

23 2 136 272 4 18496

24 3 151 453 9 22801

25 4 167 668 16 27889

26 1 123 123 1 15129

27 4 163 652 16 26569

28 4 163 652 16 26569

29 4 168 672 16 28224

Page 102: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

30 1 159 159 1 25281

31 1 141 141 1 19881

32 4 178 712 16 31684

∑ 88 4988 14250 296 786490

∑ ∑ ∑

√[ ∑ ∑ ] [ ∑ ∑ ]

=

√[ ] [ ]

=

√[ ] [ ]

=

√[ ] [ ]

=

=

=0,765

Page 103: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSELING KELOMPOK

PENDEKATAN REALITA

I. IDENTITAS

A. Satuan Pendidikan : MAN 1 Langkat

B. Tahun Ajaran : 2018-2019

C. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPA 2

D. Pelaksanaan : Tri susanti

E. Pihak Terkait : Siswa bermasalah

II. WAKTU DAN TEMPAT

A. Tanggal : Disesuaikan

B. Jam pelayanan : Disesuaikan

C. Volume Waktu : 1 x 45 menit

D. Spesifikasi tempat layanan : Ruang BK

III. MATERI LAYANAN

A. Topik/Permasalahan : Mengurangin Kejenuhan belajar

siswa

B. Fungsi Layanan : Pemahaman dan Pengentasan

IV. TUJUAN/ ARAH PENGEMBANGAN

A. Pengembangan KES

Agar siswa mampu menyadari bahwa kejenuhan belajar merupakan

suatu masalah yang kurang baik dalam dirinya.

B. Penanganan KES-T

Agar siswa mampu mengatasi masalah yang dihadapinya setelah

mengetahui masalah yang dialaminya yaitu kejenuhan belajar yang

merupakan suatu yang kurang baik melalui layanan konseling

kelompok pendekatan realita.

Page 104: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

V. METODE DAN TEKNIK

A. Bidang layanan : Kelompok

B. Jenis layanan : Layanan Konseling Kelompok

C. Kegiatan pendukung : -

VI. SARANA

A. Sarana : -

B. Perlengkapan : -

VII. LANGKAH KEGIATAN

NO TAHAPAN DAN KEGIATAN

KONSELING KETERANGAN

1 TAHAP AWAL

1. Memulai pertemuan dengan

mengucap salam

2. Meminta salah seorang siswa

untuk memimpin doa.

3. Mencek kehadiran siswa

4. Menanyakan kesiapan siswa

5. Menyampaikan tentang apa itu

konseling kelompok

6. Menjelaskan tujuan

7. Menyampaikan asaz-asaz

konseling kelompok

8. Mengucapkan ikrar kerahasian

9. Menyampaikan perkiraan waktu

pelaksanaan konseling kelompok

10. Menyampaikan topik tentang

kejenuhan belajar

11. Pemimpin kelompok menegaskan

Page 105: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

kepada angggota kelompok

bahwa kegiatan konseling

kelompok kali ini menjadi

tanggung jawab dari anggota

kelompok. Angota kelompoklah

yang akan menemukan terjadinya

permasalahan dan solusinya

bagaimana cara mengurangi

kejenuhan belajar siswa yang

sering dialami.

12. Membangun suasana keakraban

dan kebersamaan untuk

terciptanya dinamika kelompok.

2 TAHAP PERALIHAN

1. Pemimpin kelompok harus

memiliki sikap yang ramah,

bersahabat, dan menerima

anggota kelompok dengan

sepenuh hati, dimana anggota

kelompok di minta untuk

mengemukakanperasaannya

mengenai masalah.

2. Pemimpin kelompok dapat

menerima perasaan dari anggota

kelompok serta memahami dari

dalam diri klien.

3. Menanyakan kepada anggota

kelompok tentang kesiapan

melaksanakan kegiatan

konseling kelompok.

3 TAHAP KEGIATAN

Page 106: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

1. Menyampaikan maksud layanan

2. Memberikan informasi tentang

kejenuhan belajar

3. Mendorong klien merencanakan

prilaku yang realitistis, benar

untuk mencapai keinginan

4. Peserta didik diminta mengamati

fenomena penyebab terjadinya

kejenuhan belajar tinggi melalui

pengalaman pribadi.

5. Pembimbing meminta peserta

didik merumuskan pertanyaan

terkait dengan fenomena

kejenuhan belajar yang telah

diamati, yang sekiranya hal-hal

belum diketahui

6. Evaluasi

7. Peserta didik diminta

menyampaikan kesimpulan

terkait dengan hasil analisis

informasi mengenai kejenuhan

belajar secara lisan/tertulis

1. Siswa memperhatikan

penjelasan pemimpin kelompok

2. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan

pemimpin kelompok

3. Peneliti mencoba menggali lebih

dalam penyebab yang

mendorong terjadinya kejenuhan

belajar tinggi.

4. Siswa mengeluarkan argumen

5. Siswa saling mengeluarkan

pendapat satu sama lain

6. Mengamati partisipasi konseli

selama kegiatan konseling

kelompok berlangsung

Page 107: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

4 TAHAP PENGAKHIRAN

1. Pemimpin dan siswa bersama-

sama menyimpulkan manfaat

dari kegiatan yang telah

berangsur

2. Pempin menguatkan komitmen

peserta didik terhadap hasil

layanan

3. Pemimpin merencanakan tindak

lanjut dari layanan yang telah

diberikan

4. Pembimbing mengakhiri layanan

dengan doa dan salam

VIII. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Proses

Melalui pengamatan dilakukan penilaian proses pembelajaran/

pelayanan untuk memperoleh gambaran tentang aktivitas siswa dan

efektifitas pembelajaran/pelayanan yang telah diselenggarakan.

2. Penilaian Hasil

Di akhir proses pembelajaran/ pelayanan siswa diminta merefleksikan

(secara lisan dan atau tertulis) apa yang mereka peroleh dengan pola

BMB3 yaitu:

a. Berfikir :yaitu hal-hal yang harus perlu diketahui siswa

tentang cara meminimalisir kejenuhan belajar secara terus menerus

b. Merasa :yaitu tentang perasaan siswa setelah mendapatkan

layanan mengenai kejenuhan belajar

c. Bersikap :yaitu mengenai sikap siswa terhadap dalam

menjalankan cara meminimalisir kejenuhan belajar.

Page 108: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

d. Bertindak :yaitu bagaimana tindakan siswa dalam

meminimalisir kejenuahn belajar

e. Bertanggung Jawab :tentang bagaimana kesanggupan siswa

dalam mengurangi kejenuhan belajar dikehidupannnya.

3. LAPELPROG dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah

Laporan Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat

data penilaian hasil dan proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya.

Peneliti

Tri Susanti

33154155

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSELING KELOMPOK

Page 109: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

PENDEKATAN REALITA

IX. IDENTITAS

F. Satuan Pendidikan : MAN 1 Langkat

G. Tahun Ajaran : 2018-2019

H. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPA 2

I. Pelaksanaan : Tri susanti

J. Pihak Terkait : Siswa bermasalah

X. WAKTU DAN TEMPAT

E. Tanggal : Disesuaikan

F. Jam pelayanan : Disesuaikan

G. Volume Waktu : 1 x 45 menit

H. Spesifikasi tempat layanan : Ruang BK

XI. MATERI LAYANAN

C. Topik/Permasalahan : Upaya mengatasi rasa malas belajar

D. Fungsi Layanan : Pemahaman

XII. TUJUAN/ ARAH PENGEMBANGAN

C. Pengembangan KES

Siswa diharapkan mengetahui dan memahami yang dimaksud

dengan rasa malas atau kemalasan agar mereka mampu mengatasi

rasa malas yang dialaminya.

D. Penanganan KES-T

Agar siswa mampu mengatasi rasa malas belajar yang dialaminya

dengan menerapkan nilai disiplin, kerja keras, mandiri, rasa ingin

tahu, tanggung-jawab di dalam diri.

XIII. METODE DAN TEKNIK

Page 110: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

D. Bidang layanan : Kelompok

E. Jenis layanan : Layanan Konseling Kelompok

F. Kegiatan pendukung : -

XIV. SARANA

C. Sarana : -

D. Perlengkapan : -

XV. LANGKAH KEGIATAN

NO TAHAPAN DAN KEGIATAN

KONSELING KETERANGAN

1 TAHAP AWAL

13. Memulai pertemuan dengan

mengucap salam

14. Meminta salah seorang siswa

untuk memimpin doa.

15. Mencek kehadiran siswa

16. Menanyakan kesiapan siswa

17. Menyampaikan tentang apa itu

konseling kelompok

18. Menjelaskan tujuan

19. Menyampaikan asaz-asaz

konseling kelompok

20. Mengucapkan ikrar kerahasian

21. Menyampaikan perkiraan waktu

pelaksanaan konseling kelompok

22. Menyampaikan topik tentang

upaya mengatasi rasa malas

belajar

23. Pemimpin kelompok menegaskan

kepada angggota kelompok

Page 111: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

bahwa kegiatan konseling

kelompok kali ini menjadi

tanggung jawab dari anggota

kelompok. Angota kelompoklah

yang akan menemukan terjadinya

permasalahan dan solusinya

bagaimana cara mengurangi

kejenuhan belajar siswa yang

sering dialami.

24. Membangun suasana keakraban

dan kebersamaan untuk

terciptanya dinamika kelompok.

2 TAHAP PERALIHAN

4. Pemimpin kelompok harus

memiliki sikap yang ramah,

bersahabat, dan menerima

anggota kelompok dengan

sepenuh hati, dimana anggota

kelompok di minta untuk

mengemukakanperasaannya

mengenai masalah.

5. Pemimpin kelompok dapat

menerima perasaan dari anggota

kelompok serta memahami dari

dalam diri klien.

6. Menanyakan kepada anggota

kelompok tentang kesiapan

melaksanakan kegiatan

konseling kelompok.

3 TAHAP KEGIATAN

8. Menyampaikan maksud layanan

7. Siswa memperhatikan

Page 112: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

9. Memberikan informasi

kemalasan dalam belajar

10. Peserta didik diminta mengamati

penyebab terjadinya kemalasan

belajar melalui pengalaman

pribadi.

11. Pembimbing meminta peserta

didik merumuskan pertanyaan

terkait dengan kemalasan belajar

yang telah diamati, yang

sekiranya hal-hal belum

diketahui

12. Evaluasi

13. Peserta didik diminta

menyampaikan kesimpulan

terkait dengan hasil analisis

informasi mengenai kejenuhan

belajar secara lisan/tertulis

penjelasan pemimpin kelompok

8. Siswa mendengarkan dan

memperhatikan penjelasan

pemimpin kelompok

9. Siswa mencoba menggali lebih

dalam penyebab yang

mendorong terjadinya kemalasan

belajari.

10. Siswa saling mengeluarkan

pendapat satu sama lain

Mengamati partisipasi konseli

selama kegiatan konseling

kelompok berlangsung

Page 113: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

4 TAHAP PENGAKHIRAN

5. Pemimpin dan siswa bersama-

sama menyimpulkan manfaat

dari kegiatan yang telah

berangsur

6. Pempin menguatkan komitmen

peserta didik terhadap hasil

layanan

7. Pemimpin merencanakan tindak

lanjut dari layanan yang telah

diberikan

8. Pembimbing mengakhiri layanan

dengan doa dan salam

XVI. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Proses

Mengamati siswa selama mengikuti layanan, mengungkapkan

pemahaman siswa atas materi layanan yang telah

2. Penilaian Hasil

Di akhir proses pembelajaran/ pelayanan siswa diminta merefleksikan

(secara lisan dan atau tertulis) apa yang mereka peroleh dengan pola

BMB3 yaitu:

f. Berfikir :yaitu hal-hal yang harus perlu diketahui siswa

tentang upaya mengatasi kemalasan belajar secara terus menerus

g. Merasa :yaitu tentang perasaan siswa setelah mendapatkan

layanan mengenai uapaya mengatasi kemalasan belajar

h. Bersikap :yaitu bagaimana bersikap dalam menjalankan cara

mengatasi rasa malas dalam belajar

i. Bertindak :yaitu bagaimana tindakan siswa dalam mengatasi

kemalasan belajar

Page 114: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

j. Bertanggung Jawab :tentang bagaimana kesanggupan siswa

dalam mengatasi kemalasan belajar didalam dirinya..

3. LAPELPROG dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah

Laporan Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat

data penilaian hasil dan proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya.

Peneliti

Tri Susanti

33154155

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSELING KELOMPOK

PENDEKATAN REALITA

XVII. IDENTITAS

K. Satuan Pendidikan : MAN 1 Langkat

Page 115: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

L. Tahun Ajaran : 2018-2019

M. Sasaran Layanan : Siswa kelas XI IPA 2

N. Pelaksanaan : Tri susanti

O. Pihak Terkait : Siswa bermasalah

XVIII. WAKTU DAN TEMPAT

I. Tanggal : Disesuaikan

J. Jam pelayanan : Disesuaikan

K. Volume Waktu : 1 x 45 menit

L. Spesifikasi tempat layanan : Ruang BK

XIX. MATERI LAYANAN

E. Topik/Permasalahan : Belajar dengan cara menyenangkan

F. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan

XX. TUJUAN/ ARAH PENGEMBANGAN

E. Pengembangan KES

Siswa diharapkan mengetahui dan memahami cara menciptakan

suasana menyenangkan dalam belajar dan mampu

mengaplikasikanya pada kehidupansehari-hari.

F. Penanganan KES-T

Siswa dapat menciptakan suasana atau iklim belajar yang

menyenangkan sehingga dapatmeningkatkan prestasi belajarnya

untuk mencapai keberhasilan di masa depan.

XXI. METODE DAN TEKNIK

G. Bidang layanan : Kelompok

H. Jenis layanan : Layanan Konseling Kelompok

I. Kegiatan pendukung : -

XXII. SARANA

Page 116: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

E. Sarana : -

F. Perlengkapan : -

XXIII. LANGKAH KEGIATAN

NO TAHAPAN DAN KEGIATAN

KONSELING KETERANGAN

1 TAHAP AWAL

25. Memulai pertemuan dengan

mengucap salam

26. Meminta salah seorang siswa

untuk memimpin doa.

27. Mencek kehadiran siswa

28. Menanyakan kesiapan siswa

29. Menyampaikan tentang apa itu

konseling kelompok

30. Menjelaskan tujuan

31. Menyampaikan asaz-asaz

konseling kelompok

32. Mengucapkan ikrar kerahasian

33. Menyampaikan perkiraan waktu

pelaksanaan konseling kelompok

34. Menyampaikan topik tentang cara

belajar yang menyenangkan

35. Pemimpin kelompok menegaskan

kepada angggota kelompok

bahwa kegiatan konseling

kelompok kali ini menjadi

tanggung jawab dari anggota

kelompok. Angota kelompoklah

yang akan menemukan terjadinya

permasalahan dan solusinya

Page 117: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

bagaimana cara mengurangi

kejenuhan belajar siswa yang

sering dialami.

36. Membangun suasana keakraban

dan kebersamaan untuk

terciptanya dinamika kelompok.

2 TAHAP PERALIHAN

7. Pemimpin kelompok harus

memiliki sikap yang ramah,

bersahabat, dan menerima

anggota kelompok dengan

sepenuh hati, dimana anggota

kelompok di minta untuk

mengemukakanperasaannya

mengenai masalah.

8. Pemimpin kelompok dapat

menerima perasaan dari anggota

kelompok serta memahami dari

dalam diri klien.

9. Menanyakan kepada anggota

kelompok tentang kesiapan

melaksanakan kegiatan

konseling kelompok.

3 TAHAP KEGIATAN

14. Menyampaikan maksud layanan

15. Pemimpin memberikan

penjelasan dan memberi

kesempatan siswa untuk mencari

informasi yang luas/ dalam

tentang Belajar dengan cara

Siswa memperhatikan penjelasan

Page 118: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

menyenangkan

16. Melakukan diskusi untuk

memahami materi yang

disampaikan oleh guru yaitu cara

mengembangkan dan

meningkatkan potensi dalam diri.

17. Dalam kegiatan diskusi tersebut

guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk berfikir,

menganalisis, dan mampu

memberikan masukan yang

positif terkait dengan materi

yang disampaikan.

18. Memberikan penguatan dalam

bentuk lisan/ jawaban atas

feedback yang sebelumnya sudah

dijawab siswa dan memberikan

reward bagi siswa yang bersedia

menjawab pertanyaan

sebelumnya.

19. Peserta didik diminta

menyampaikan kesimpulan

terkait dengan hasil analisis

informasi mengenai kejenuhan

belajar secara lisan/tertulis

pemimpin kelompok. Siswa

mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan pemimpin kelompok

Pemimpin mendapatkan feedback

(balikan) dari siswa dengan

mengadakan tanya jawab tentang topik

mengembangkan potensi diri

Page 119: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

4 TAHAP PENGAKHIRAN

9. Pemimpin dan siswa bersama-

sama menyimpulkan manfaat

dari kegiatan yang telah

berangsur

10. Pempin menguatkan komitmen

peserta didik terhadap hasil

layanan

11. Pemimpin merencanakan tindak

lanjut dari layanan yang telah

diberikan

12. Pembimbing mengakhiri layanan

dengan doa dan salam

XXIV. LANGKAH PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

1. Penilaian Proses

Mengamati siswa selama mengikuti layanan, mengungkapkan

pemahaman siswa atas materi layanan yang telah

2. Penilaian Hasil

Di akhir proses pembelajaran/ pelayanan siswa diminta merefleksikan

(secara lisan dan atau tertulis) apa yang mereka peroleh dengan pola

BMB3 yaitu:

k. Berfikir :yaitu hal-hal yang harus perlu diketahui siswa

tentang cara belajar yang menyenangkan

l. Merasa :yaitu tentang perasaan siswa setelah mendapatkan

layanan mengenai cara belajar yang menyenangkan

m. Bersikap :yaitu bagaimana bersikap dalam menjalankan

dikehidupan sehai – hari tentang cara belajar yang menyenangkan

Bertindak :yaitu bagaimana tindakan siswa dalam

menciptakan cara belajar yang menyenangkan

Page 120: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

n. Bertanggung Jawab :tentang bagaimana kesanggupan siswa

dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

3. LAPELPROG dan Tindak Lanjut

Setelah kegiatan pembelajaran atau pelayanan selesai, disusunlah

Laporan Pelaksanaan Program Layanan (LAPELPROG) yang memuat

data penilaian hasil dan proses, dengan disertai arah tindak lanjutnya.

Peneliti

Tri Susanti

33154155

Page 121: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN PENELITIAN

NO HARI/TANGGAL WAKTU KELAS KEGIATAN

1 Jum’at/26 April 2019 10:00 Mengunjungi sekolah untuk

mengajukan permohonan

mengadakan penelitian

kepada kepala sekolah

2 Sabtu/11 Mei 2019 10:00 XI IPA-2 Survey kelas dilanjutkan

pretest

3 Jum’at/17 Mei 2019 09:00 XI IPA-2 Penentuan sampel,

dilanjutkan mengisi lembar

persetujuan responden

4 Sabtu/18 Mei 2019 10:00 XI IPA-2 Pelaksanaan konseling

kelompok (pertemuan 1)

5 Jum’at/24 Mei 2019 09:00 XI IPA-2 Pelaksanaan konseling

kelompok (pertemuan 2)

6 Sabtu/25 Mei 2019 10:00 XI IPA-2 Pelaksanaan konseling

kelompok (pertemuan 3)

7 29/ Mei 2019 11:00 XI IPA 2 Pertemuan IV evaluasi (

pemebrian LAPELPROG)

8 31/Mei 2019 10:00 XI IPA 2 Pemberian posttest

Page 122: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Lampiran 10

PENILAIAN LAYANAN KONSELING

1. Tuliskan dengan singkat masalah kamu yang telah mendapat layanan

bimbingan kelompok ?

2. Kapan, dengan cara apa dan oleh siapa layanan itu diberikan?

Tanggal Layanan :

Jenis Layanan :

Pemberian Layanan :

3. Perolehan apa ayang kamu dapatkan dari layanan tersebut? Jawablah

dengan singkat pertanyaan berikut:

a. Hal-hal atau pemahaman baruapakah yang kamu peroleh dari layanan

yang telah kamu

jalani:……………………………………………………………………

b. Setelah mendapat layanan bagaiamana perasaan

kamu?......................................................

c. Setelah mendapat layanan hal-hal apakah yang akan kamu laksanakan

untuk mengentaskan atau mengatasi masalah

kamu?.....................................................................

4. Berdasarkan gambaran jawaban no 3, berapa persenkah masalah anda itu

telah terentaskan/teratasi hingga sekarang?

a. 95 % - 100 % b. 75 % - 94 % c. 50 % - 74 %

d. 30 % - 49 % e. 10 % - 29 % f. Kurang dari 10 %

g. Semakin berat

5. Tanggapan saran pesan atau harapan apa yang ingin kamu sampaikan

kepada pemberi layanan

ini?..................................................................................................................

Hari / Tanggal mengisi :

Nama Pengisi :

LAISEG

RAHASIA

Page 123: PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA …repository.uinsu.ac.id/6674/1/SKRIPSI FIX.pdf · 1 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN REALITA TERHADAP KEJENUHAN

Lampiran dokumentasi