URGENSI ASURANSIDALAM
PANDANGAN ISLAM
Disampaikan oleh:
H. Ahmad Nuryadi Asmawi
Jakarta, 25 September 2007
Surah Al-Maidah (5:2)
Surah ini mengajarkan kepada kita untuk saling tolong menolong dalam
semua jenis kebaikan dan perbuatan yang menuju kepada ketaqwaan dan pelaksanaan tugas-tugas yang telah dibebankan Allah Taala kepada kita
semua.
Surah Al-Baqarah (2:240)
Ayat ini menegaskan bahwa para suami disamping berkewajiban memberikan nafkah kepada isteri dan anak-anaknya sesuai dengan standar kelayakan, maka mereka juga dituntut untuk mempersiapkan dana ‘state of emergency’ yang cukup bagi para isteri untuk jangka waktu setahun lamanya.
Persiapan jaminan social security untuk orang-orang yang tercinta dan terdekat dengan kita.Mereka adalah seluruh ahli waris kita.
Surah An-Nisaa (4:9)
An-Nisaa artinya kaum ibu dan kaum ibu adalah sentra keluarga. Surah ini
menerangkan tentang pengaturan keluarga sesuai syariah.
Para orangtua diperintahkan untuk mempersiapkan anak-anaknya menjadi
generasi yang kuat. Kekuatan Aqidah (Iman), Akhlaq, Ilmu Pengetahuan, Fisik
(Badan) dan Ekonomi.
Surah Al-Anfal (8:60)
Komunitas muslim diperintahkan untuk siapkan kekuatan dalam pelbagai jenisnya dalam
menghadapi era persaingan dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.
Kekuatan dalam bidang: Aqidah, Ibadah, Akhlaq, Fisik, Senjata, Ilmu dan Teknologi serta Ekonomi.
Keahlian menunggang kuda disebutkan secara khusus karena kuda dapat dimanfaatkan dalam
pelbagai bidang kehidupan, dalam segala medan, cuaca dan keadaan tanpa bergantung
kepada bahan bakar.
Surah Al-Hasyr (59:18)
Ayat ini menyeru setiap individu muslim untuk:
1. Beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
2. Mempersiapkan diri untuk mempersiapkan diri menyongsong datangnya hari esok
baik itu persiapan selama hidup di dunia dan persiapan untuk kehidupan akhirat.
Saad bin Abi Waqqas ra
Saad bin Abi Waqqas ra adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw yang berharta dan hidup dalam kecukupan, ketika beliau sakit menjelang ajal, Rasul saw datang menjenguknya, kemudian Saad bin Abi Waqqas ra berkeinginan untuk menyerahkan semua harta yang akan ditinggal akan dihadiahkan untuk Baitul Maal, namun Rasul saw menolaknya. Bagaimana jika setengahnya pinta Saad ra, Rasul saw pun masih menolaknya, bagaimana jika 1/3-nya, maka Rasul saw menerimanya dan berkata: 1/3 itu sudah cukup banyak.
Wahai Saad, apabila kamu tinggalkan keturunanmu dalam keadaan cukup jaminan hartanya adalah lebih baik ketimbang kamu tinggalkannya dalam keadaan serba kekurangan, sehingga mereka terpaksa meminta-minta kepada orang, terkadang diberi dan terkadang ditolak.
Kaedah Maslahah
Aturan-aturan agama diturunkan Allah Taala dengan tujuan untuk menjamin kebahagiaan hidup manusia di dunia dengan cara memberikan proteksi (perlindungan) pada hal-hal berikut:
1. Kemurnian Aqidah (Religion)2. Keselamatan Nyawa (Jiwa)3. Kesempurnaan fungsi Akal (Reason)4. Kesucian Keturunan (Offsrings)5. Perlindungan Harta (Wealth)
Hadis Nabi saw
Barangsiapa melepaskan dari seorang muslim suatu kesulitan di dunia, Allah akan melepaskan kesulitan darinya pada hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama ia suka menolong saudaranya. (HR. Muslim dari Abu Hurayrah).
Solidaritas antara sesama anggota masyarakat dalam menghadapi aneka cobaan yang
mengancam keselamatan harta benda dan jiwa (nyawa).
Solidaritas antara Anggota Masyarakat
Perumpamaan orang beriman dalam kasih sayang, saling mengasihi dan mencintai bagaikan satu tubuh; jikalau satu bagian menderita sakit, maka bagian yang lain turut menderita.(HR. Muslim dari An Nu’man bin Basyir).
Antara sesama anggota masyarakat saling:1. Asih : peduli dan kasih sayang2. Asah : saling nasehat dalam kebenaran.3. Asuh : memberikan dukungan & supports.
Istilah-istilah Asuransi Syariah
1. Ta’min: saling memberikan jaminan dalam hal-hal yang positif antara sesama anggota
masyarakat.
2. Takaful: upaya saling mencukupi antara sesama anggota pada saat ada pihak-pihak yang kekurangan karena terkena musibah.
3. Tadhamun: sikap kepedulian dan solidaritas antara sesama anggota dalam menghadapi
kesulitan.
Perlindungan, Ketenangan, Rasa Aman dan Bebas dari Ketakutan adalah
Fitrah Insani
Surah Quraisy (106:1-4)
Surah ini mengajarkan kepada kita untuk belajar dari masyarakat dan komunitas Quraisy dalam
membentuk suatu tatanan masyarakat.
Mereka bekerja keras siang dan malam, baik musin panas ataupun musim dingin dengan
tujuan untuk:
Menciptakan perlindungan, ketengan, Rasa Aman dan Bebas dari Ketakuatan dari krisis ekonomi.
Al-’Aqila: Asal-Muasal Asuransi Syariah
Sejak zaman Rasulullah saw, masyarakat Arab telah terbiasa melakukan tindak
solidaritas ekonomi dalam masing-masing kabilah. Setiap anggota dewasa dan
berpenghasilan diwajibkan menyetorkan sejumlah dana tabung kebajikan untuk
kepentingan bersama. Tabung kebajikan (charity/hibah) ini disebut Al-’Aqila.
Al-’Aqila
Dana yang terkumpul dalam Al-’Aqila adalah sebagai cadangan apabila ada diantara anggota
kabilah (kaum) yang melakukan tindak pelanggaran terhadap kabilah lain dan harus
menjalani hukuman berupa hukuman financial yang cukup tinggi, misalnya tindak kejahatan
pembunuhan.
Pihak kabilah yang membunuh secara bersama-sama diwajibkan untuk membayar diyat/denda kepada keluarga korban.
Al-’Aqila
Kesiapan anggota untuk membayar kontribusi keuangan secara berkala kepada tabung Al-’Aqilah hampir identik dengan pembayaran premi pada praktek asuransi.Sementara itu, kompensasi yang dibayar kepada
pihak korban hampir identik dengan uang pertanggungan dalam praktek asuransi modern.Hal ini merupakan bentuk perlindungan financial
untuk ahli waris terhadap kematian yang tidak diharapkan dari sang korban.
Tinjauan Kaedah Fiqih
Salah satu kaedah Fiqih (Hukum Islam) menyebutkan bahwa apabila suatu kewajiban tidak dapat ditunaikan melainkan dengan adanya sesuatu yang lain, maka sesuatu yang lain ini menjadi wajib pula.
Misalnya: kewajiban memberikan jaminan/jaring financial untuk diri dan keluarga sulit untuk
dilakukan melainkan dengan melalui institusi asuransi, maka membeli produk asuransi
tersebut menjadi wajib pula hukumnya.
FATWA DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001
Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara
sejumlah orang/pihak melalui investasi berupa aset dan/atau tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah.
Asuransi Syariah=Investment(Don’t put your eggs on one basket)
Premi yang diakumulasikan sebagai kontribusi diperlakukan sebagai pokok untuk investasi.
Investasi akan menghasilkan keuntungan yang akan dikembalikan kepada pihak yang berhak
yaitu pihak tertanggung (ahli waris).
Jika jaminan ekonomi (economic security) berupa simpanan uang (tabungan), maka premi yang
diinvestasikan oleh pihak perusahaan asuransi, maka hal itu lebih baik dan diprioritaskan.
FATWA DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001
Akad yang sesuai dengan syariah yang dimaksud pada point (1) adalah yang tidak mengandung gharar (ketidakjelasan), maysir (perjudian), riba, zhulm (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat.
Asuransi Syariah di Dunia
1. Islamic Insurance Company Sudah 19792. Islamic Arab Insurance Arab Saudi 19793. Syarikat Takaful Islamiah Bahrain 19834. Islamic Takaful and Re-Takaful Bahamas 19835. Al Barakah Insurance Co. Sudah 19846. Syarikat Takaful Malaysia Berhad 19847. Islamic International Insurance Co. United Arab Emirate
19858. Islamic Insurance and Re-Insurance Co. (IIRCO) Saudi
Arabia 19859. International Takaful Co. Luxemborg 1983
Motivasi Usaha
Nabi saw bersabda:“Harta yang baik adalah harta yang dimiliki
oleh orang-orang yang baik.”“Ya Allah, berilah keberkahan ummatku
pada waktu pagi harinya.”“Bekerjalah untuk menggapai sukses dunia
seakan anda akan hidup selamanya, dan berusahalah untuk menggapai sukses akherat seakan anda akan mati esok.”
Terima Kasih
Thank YouSyukria
Top Related