PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN KATARAK
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIANTindakan pembedahan dengan melakukan insisi pada korneosklera guna mengeluarkan katarak dengan atau tanpa implantasi IOL ( lensa tanam)
TUJUANMemberikan pelayanan tindakan pembedahan EKEK /EKIK( ± IOL ) Pada pasien rawat inap / rawat jalan / rawat darurat secara elektif maupun darurat sesuai indikasi untuk mengeluarkan lensa yang keruh ( katarak )
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Operasi a. Cukur bulu mata yang akan
dioperasi b. Tetes mata dengan tetralain HCL
0,5 % dan midritail 0,5 % 2. Tindakan Anestesi lokal dilakukan di ruang persiapan / di meja operasi 3. Tindakan Anestesi umum ( atas indikasi ) 4. Tindakan Pembedahan berlangsung ½ - 1 jam 5. Selesai Pembedahan penderita diruang pemulihan selanjutnya bisa ke ruangan rawat inap / pulang
UNIT TERKAIT
1. Departemen Mata 2. Instalasi Bedah Sentral 3. Instalasi Rawat Inap4. Instalasi Gawat Darurat ( pada trauma lensa ) 5. Instalasi Anestesi ( bila anestesi lokal tak memungkinkan)
1
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN
EKSENTRASI
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Pengangkatan bola mata beserta seluruh jaringan adneksa mata
TUJUAN Mengangkat bola mata serta isi orbita dan adneksa mata padapenderita tumor ganas mata
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Operasi 2. Tindakan Anestesi Umum 3. Tindakan Operasi berlangsung 1 – 2 jam 4. Selesai operasi penderita di ruang pemulihan / ICU 5. Selanjutnya ke ruangan
UNIT TERKAIT
1. Departemen Mata 2. Instalasi Bedah Sentral 3. Instalasi Anestesi 4. Instalasi Rawat Inap
2
PROSEDUR ORBITOTOMI LATERAL
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Tindakan operasi yang dilakukan melalui lateral orbita dengan memotong tulang frontalis dan zigomatikus.
TUJUAN Membuka rongga orbita melalui anterion lateral untuk mengangkat tumor jinak retrobulbar
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Pra operasi 2. Anatomi Umum3. Operasi berlangsung sekitar 2 jam 4. Selesai operasi pasien diruang pemulihan/ICU5. Selanjutnya ke ruang Inap
UNIT TERKAIT 1. Departemen Mata 2. Instalasi Bedah Sentral 3. Instalasi Anestesi4. Instalasi Rawat Inap
3
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHANTUMOR JINAK MATA DAN ADNEKSA
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Operasi pengangkatan tumor jinak pada mata dan adneksa
TUJUAN Mengangkat tumor jinak pada mata dan atau adneksa mata untuk tujuan terapi , diagnostik dan kosmetik.
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Operasi 2. Tindakan anestesi lokal atau anestesi umum 3. Tindakan Pembedahan Operasi 4. Selesai operasi pasien ke ruang rawat inap/ ICCU sesuai indikasi
UNIT TERKAIT1. Departemen Mata2. Departemen Anestesi ( bila perlu) 3. Instalasi Bedah Sentral 4. Instalasi Rawat Inap/ bila perlu
4
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN TUMOR GANAS KELOPAK MATA /ADNEKSA MATA
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Pengangkatan tumor jinak pada jaringan kelopak mata atau jaringan sekitar bola mata
TUJUAN Mengangkat massa tumor untuk tujuan live saving dan kosmetik . Bila perlu dilakukan tindakan graft/ tulang jaringan
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Operasi 2. Tindakan Anastesi umum 3. Tindakan operasi 1 – 2 jam 4. Selesai operasi ke ruang ICU atau k e ruang pemeriksaan 5. Selanjutnya ke ruang Inap
UNIT TERKAIT1. Departemen Mata2. Instalasi Bedah Sentral 3. instalasi Anestesi 4. Instalasi Rawat Inap
5
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN ABLASI RETINA
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIANTindakan pembedahan dengan melakukan pengeluaran cairan subretina,
dan pemasangan Silikon band guna melekatkan kembali retina
TUJUANMemberikan pelayanan tindakan pembedahan retina pada pasien rawat
inap / rawat darurat secara efektif sesuai indikasi untuk melekatkan kembali
retina yang ablasi.
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan operasi
Cukur bulu mata yang akan dioperasi
Tetes mata dengan Midriatyil 0,5%
2. Tindakan anastesi umum dilakukan di meja operasi
3. Tindakan anastesi umum
4. Tindakan pembedahan berlangsung ½ - 1 jam
Selesai pembedahan penderita di ruang pemulihan selanjutnya
bisa ke ruangan rawat inap
UNIT TERKAIT
1. Departemen Mata
2. Instalasi Bedah Sentral
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi gawat darurat
5. Instalasi Anestesi
6
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN ENUKLEASI ATAU EVICERASI TANPA DERMO FAT GRAFT
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Tindakan pembedahan mengangkat bola mata atau isi bola mata yang tidak berfungsi tanpa tandur fat dan kulit
TUJUAN Penyelamatan bola mata lainnya, pencegahan penyebaran ( pada tumor intraokuler seperti retinoblastoma, melanoma malignum) atau untuk kosmetik
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Operasia. Pasien puasa
2. Tindakan anestesi umum dimeja operasi3. Tindakan pembedahan berlangsung 60 – 80 menit4. Jaringan bola mata / isi bola mata dilakukan pemeriksaan PA Selesai pembedahan penderita diruang pemulihan selanjutnya Ke ruang rawat inap.
UNIT TERKAIT
1. Departemen Mata 2. Departemen Anestesi 3. Instalasi Bedah Sentral 4. Instalasi Rawat Inap 5. Instalasi Gawat Darurat ( pada trauma bola mata ) 6. Departemen Patologi Anatomi 7. Instalasi Patologi Klinik
7
PROSEDUR TINDAKAN PENCANGKOKAN MEMBRANE AMNION
/ FLAP KONJUNGTIVA
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Tindakan pencangkokan pemasangan membrane amnion / Flap konjungtiva pada kornea yang mengalami kerusakan baik oleh sebab ulkus atau trauma kimia
TUJUAN Penyelamatan bola mata dalam persiapan operasi lanjutan cangkok kornea
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Operasia. Pasien puasa bila anestesi umum
2. Tindakan anestesi lokal / umum dimeja operasi3. Tindakan pembedahan berlangsung 60 – 80 menit4. Selesai pembedahan penderita diruang pemulihan selanjutnya ke
ruang rawat inap.
UNIT TERKAIT1. Departemen Mata 2. Departemen Anestesi 3. Instalasi Bedah Sentral 4. Instalasi Rawat Inap
8
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN REPAIR KORNEA DAN
ATAU SKLERA
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIANTindakan penjahitan luka pada kornea dan atau sklera yang mengalmi rupture akibat trauma
TUJUANMemperbaiki luka kornea dan atau sklera mata , mencegah prolap isi bola mata, infeksi serta ekstraksi corpus alienum bila ada
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
a. Persiapan Operasii. Pasien puasa bila anestesi umum
b. Cukur bulu mata b. Tindakan anestesi lokal / umum dimeja operasic. Tindakan pembedahan berlangsung 60 – 80 menitd. Selesai pembedahan penderita diruang pemulihan selanjutnya keruang rawat inap.
UNIT TERKAIT
1. Departemen Mata 2. Departemen Anestesi 3. Instalasi Bedah Sentral 4. Instalasi Rawat Inap
5. Instalasi Radiologi ( bila ada dugaan corpus Alienum )
9
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN GLAUKOMA KRONIS
( TRABEKULEKTOMI )
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Tindakan Pembedahan untuk membuat saluran langsung dari bilik mata depan permukaan luar sklera
TUJUAN Memberi pelayanan terhadap penederita yang tekanan bola mata tidak dapat dikontrol dengan obat.
KEBIJAKAN Berdasarkan Standar Pelayanan Operasional Departemen Mata RSMH
PROSEDUR
1. Persiapan Operasi a. Cukur bulu mata b. Tetes Lidokain /tetrakain HCL
2. Tinddakan anestesi lokal di lakukan di meja operasi 3. Anestesi umum atas indikasi 4. Tindakan Bedah berlangsung ½ jam – 1 jam5. Selesai pembedahan penderita di ruang pemulihan dan selanjutnya ke
ruang inap.
UNIT TERKAIT1. Departemen Mata 2. Departemen Anestesi 3. Instalasi Bedah Sentral 4. Instalasi Rawat Inap
10
RONDE BESAR KEPALA DEPARTEMEN
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIANPemeriksaan keseluruhan Bagian / Departemen oleh Kepala Bagian / Departemen yang dilaksanakan setiap hari Sabtu Jam 08.00 WIB s/d selesai
TUJUAN1. Menilai / memeriksa setiap ruangan yang ada di Bagian /
Departemen Ilmu Kesehatan Mata2. Menilai / membaca kelengkapan rekam medik setiap pasien 3. Menilai penatalaksanaan pasien yang telah dilakukan dan tindak
lanjutnya4. membuat keputusan penatalaksanaan pasien yang belum ada
keputusan
KEBIJAKANKeputusan Rapat Bagian / Departemen Ilmu Kesehatan Mata
PROSEDUR
1. Kepala ruangan mempersiapkan setiap rungan dan pasien yang akan divisite
2. Dokter ruangan mempersipkan dan mengetahui secara jelas tentang pasien yang dirawatnya di ruangan
3. Rekam medik disiapkan oleh Kepala Ruangan dan diletakkan disetiap masing – masing pasien
4. Kepala ruangan mempersilahkan keluarga pasien untuk keluar ruangan dan digantikan jaga oleh perawat ruangan
5. Kepala Bagian / Departemen didampingi oleh Koordinator ruangan mulai melakukan ronde pada pukul 08.00 WIB
6. Setiap kepala ruangan sudah siap diruang masing – masing7. Kepala Bagian, Koordinator ruangan, Konsulen ruangan, residen
ruangan bersama – sama memasuki setiap ruangan dan membahas serta menilai setiap ruangan / pasien yang ada
8. Setiap permasalaahan yang timbul dicatat oleh koordinator ruangan untuk ditindak lanjuti
9. setelah selesai ronde semua rekam medik dikumpulkan kembali dan disimpan di ruang perawatan
10. Bila Kepala Bagian / Departemen berhalangan maka ronde besar digantikan oleh Koordinator Pelayanan (Chief de clinic)
UNIT TERKAIT1. Kepala Bagian2. Koordinator ruangan 3. Konsulen ruangan 4. Residen
11
RONDE KOORDINATOR PENDIDIKAN / KPS
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIANPemeriksaan keseluruhan Bagian / Departemen yang dilaksanakan oleh koordinator pendidikan setiap hari Rabu jam 12.00 Wib
TUJUAN1. Menilai / memeriksa setiap ruangan yang ada di Bagian /
Departemen Ilmu Kesehatan Mata2. Menilai / membaca kelengkapan rekam medik setiap pasien3. Menilai penatalaksanaan pasien yang telah dilakukan dan tindak
lanjutnya4. Umpan balik tentang kasus – kasus ilmu Kesehatan Mata
KEBIJAKAN Keputusan Rapat Departemen Ilmu Kesehatan Mata
PROSEDUR
1. Kepala ruangan mempersiapkan setiap rungan dan pasien yang akan divisite
2. Dokter ruangan mempersipkan dan mengetahui secara jelas tentang pasien yang dirawatnya di ruangan
3. Rekam medik disiapkan oleh Kepala Ruangan dan diletakkan disetiap masing – masing pasien
4. Kepala ruangan mempersilahkan keluarga pasien untuk keluar ruangan dan digantikan jaga oleh perawat ruangan
5. KPS didampingi oleh koordinator ruangan mulai melakukan ronde pada pukul
6. Setiap kepala ruangan sudah siap diruang masing – masing7. KPS, Koordinator ruangan, Konsulen ruangan, residen ruangan
bersama – sama memasuki setiap ruangan dan membahas serta menilai setiap ruangan / pasien yang ada
8. Setiap permasalaahan yang timbul dicatat oleh koordinator ruangan untuk ditindak lanjuti
9. setelah selesai ronde diadakan penilaian terhadap peserta PPDS tentang pengetahuan penatalaksanaan serta keterampilan yang didapat
10. Bila KPS berhalangan maka ronde besar digantikan oleh Kepala Subdivisi yang ditunjuk .
UNIT TERKAIT
1. KPS2. Koordinator ruangan 3. Konsulen ruangan 4. Residen
12
DIAGNOSTIK DAN TERAPI DI DEPARTEMEN MATA
No. Dokumentasi No. Revisi Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIANMerupakan standar pelayanan medik yang harus dilakukan pada pasien yang datang ke Bagian Mata
TUJUANUntuk mengupayakan kesembuhan pasien secara optimal melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan
KEBIJAKANKeputusan Rapat Departemen Ilmu Kesehatan Mata
PROSEDUR1. Pasien datang baik dari poliklinik, IGD maupun konsul / rujukan
dari Rumah Sakit lain diterima di poliklinik mata atau langsung ke sub divisi yang dituju
2. Dokter yang bertugas di poliklinik atau sub divisi akan melakukan prosedur diagnostik dan melakukan terapi sesuai dengan prosedur tetap Diagnostik dan Terapi Bagian Mata
3. Bila diagnosis yang didapatkan belum ada prosedur tetap maka dokter yang memeriksa pasien wajib mengonsulkan pasien ke sub divisi terkait, konsulen jaga.
UNIT TERKAIT1. Dokter Poliklinik2. Dokter Jaga3. Dokter bangsal 4. Konsulen
13
PENERIMAAN PASIEN DI RUANG RAWAT MATA
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIANSuatu cara Penerimaan pasien yang akan dirawat di ruang Mata RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
TUJUAN1. Agar prosedur pelayanan penerimaan pasien diruang mata berjalan
dengan baik, teratur sesuai dengan tatacara yang digariskan 2. Agar pasien / keluarga mendapat pelayanan yang baik, cepat dan
terarah sesuai dengan kondisi pasien dan fasilitas yang ada
KEBIJAKANKeputusan Rapat Departemen Ilmu Kesehatan Mata
PROSEDUR1. Pasien datang dengan surat pengantar dari unit gawat darurat /
poliklinik dan rujukan dari Rumah Sakit lain yang diantar oleh petugas registrasi
2. Pasien dibawa ke ruang pemeriksaan dibangsal diantar oleh perawat / perawat jaga
3. Dokter Mata yang bertugas saat itu melakukan pemeriksaan pasien untuk data status pasien dan bagi pasien kiriman pribadi dokter spesialis mata kelengkapan status diisi oleh dokter yang bersangkutan
4. Pemberian terapi sesuai dengan prosedur yang berlaku5. Perawat membuat Askep pasien dan penatalaksanaan keperawatan
UNIT TERKAIT 1. Poliklinik2. IGD
14
DOKTER RESIDEN JAGA
No. Dokumentasi
No. Revisi
Halaman
PROSEDURTETAP
TANGGAL TERBIT
DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT JEJARING
PENGERTIAN Dokter yang bertugas melaksanakan pengelolaan pelayanan profesi kedokteran terhadap pasien Rawat Inap, pasien rawat jalan di luar jam kerja
TUJUAN Peningkatan mutu pelayanan medik kedokteran dan terlaksananya pelayanan secara cepat dan tepat
KEBIJAKAN Keputusan Rapat Departemen Ilmu Kesehatan Mata
PROSEDUR 1. Melakukan Visit terhadap semua pasien yang dirawat di bangsal mata
2. memberikan pelayanan medis dan bertanggung jawab terhadap pasien selama tugas jaga sesuai prosedur tetap
3. Melakukan konsultasi dengan residen jaga senior dan konsulen jaga4. Melakukan persiapan operasi baik operasi emergency maupun
operasi elektif 5. Melakukan persiapan konsultasi pasien dengan Departemen lain
UNIT TERKAIT1. Residen2. Konsulen3. Perawat
15
16
17
Top Related