7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
1/19
PENGARUH PEMBANGUNAN JALAN PULAU BUNGIN
TERHADAP
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN
(ARSITEKTUR BANGUNAN HUNIAN, ORIENTASI PERMUKIMAN,DAN POLA PERMUKIMAN)
(LOKASI STUDI: DESA BUNGIN, KEC. UTAN, KABUPATEN SUMBAWA)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM2016
UJIAN SKRIPSI
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
2/19
BAB IPENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
MANFAAT PENELITIAN
Zamrut Khatulistiwa Jumlah pulau yang ada di Indonesia yakni 17.504 itu
termasuk pulau-pulau yang sudah ternama dan belum ternama.
Provinsi NTB memiliki 280 Pulau.
Pulau Bungin merupakan bagian
dari 280 Pulau yang ada di NTB.
Pulau Bungin yang dikenal sebagai
Pulau terpadat di Indoensia.
a. Bagaimana karakteristik permukiman nelayan s
b. Bagaimana karakteristik permukiman nelayan s
c. Bagaimana pengaruh pembangunan jalan t
nelayan di Desa Bungin?
a. Dapat mengetahui karakteristik permukiman n
b. Dapat mengetahui karakteristik permukiman n
c. Dapat mengetahui perubahan karakteristik p
pembangunan jalan.
Manfaat Secara Teoritis
Manfaat Secara Praktis
Dapat memperkaya dan menambah wawasan ilmu pengetahuan secara umum.
Dapat memotivasi peneliti lain
Bagi Masyarkat: Dapat menjadikan masyarakat selaku stake holders.
Bagi Pemerintah: dapat meningkatkan aspiratif untuk memberikan dan membantu
membangun dan memberikan arahanyang benaruntuk menciptakan kondisi
lingkungan yang sehat
Desa Bungin sebagai destinasi pengembangan Desa Tradisional
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
3/19
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
Pembangunan: Ginanjar Kartasasmita (2007) memberikan pengertian yang lebih sederhana, yaitu sebagai suatu proses
perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukansecara terencana.
Pengaruh:Menurut Robert dahl, pengaruh diumpamakan sebagai berikut: A mempunyai pengaruh atas B sejauh ia dapat
menyebabkan B untuk berbuat sesuatu yang sebenarnya tidak akan B lakukan.
Jalan:Menurut Kamus Tata Ruang (Direktorat Jendral Cipta Karya, 1997) Jalan adalah sebidang lahan prasarana perhubungandarat, baik dengan konstruksi tertentu maupun tidak, yg digunakanuntuk kepentingan pergerakan kendaraan, pejalan kaki
dan/atau hewan; bagian-bagian jalan meliputi daerah manfaat jalan, daerah milik jalan, dan daerah pengawasan jalan.
Rumaja (Ruang ManfaatJalan),
Ruang yang terdapat pada badan jalan tersebut, yang berbatasan dengan
pedestrian atau trotoar.
Rumija (Ruang Milik Jalan),
Ruang yang terdapat pada pedestrian sisi kiri hingga sisi kanan jalan.Kementrian
Pekerjaan Umum menterjemahkannya sebagai jalur tanah tertentu diluar ruang
manfaat jalan yang masih menjadi bagian dari ruang milik jalan
Ruwasja (Ruang PengawasanJalan),
Ruang yang terdapat dari sempadan antar bangunan sisi kiri dan kanan jalan.
Ruang tertentu diluar ruang milik jalan yang ada dibawah pengawasanpenyelenggarajalan.
Jalan Lokal Sekunderadalah ruas jalan yang menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan perumahan, atau kawasan
sekunder kedua dengan perumahan, atau kawasan sekunder ketiga dan seterusnya dengan perumahan. Jika ditinjau dari
peranan jalan maka persyaratan yang harus dipenuhi oleh Jalan Lokal Sekunder adalah:
Kecepatan rencana > 10 km/jam.
Lebar jalan > 5,0 m.
Jalan Lingkunganadalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri-ciri seperti pada ciri-ciri di bawah ini:
Perjalanan jarak dekat Kecepatan rata-rata rendah
Karakter permukiman dapat dilihat dari
organisasi ruang (Rapoport,1977):
1. OrientasiCentral Space
2. OrientasiAlong The Street
2. OrientasiAlong The Street
PolaClusteredberkem
dan penyebaran unit-u
Kecendrungan pola ini
permukiman terhadap
penting atau pengika
kerja, pemimpin dan se
Pola Face to Face deng
unit huniansepanjang p
pula perletakan pusat aruang penjemuran, tem
(
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
4/19
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini dia
deskriptif mengenai bagaimana kondisi dan mekanisme perkembangan permukiman di Pulau bungin.
Tujuan Variabel Sub Variabel Data Yang Diperlukan Sumber Data Metode Pengambilan
Data
Analisis Data Yang
Digunakan
Untuk
mengetahui
karakteristik
permukiman
nelayan sebelum
pembangunan
jalan
Arsitektur
Bangunan
Hunian
- Fungsi
- Bentuk
- Struktur
- Ruang
Peta penggunaan lahan
Jumlah rumah panggung dan
rumah batu
Jenis material bangunan
Fungsi-fungsi ruang pada
bangunan
Wawancara
Kondisi Lapangan
Survei Primer Analisis Deskriptif
Orientasi
Permukiman
- Central
Space
Arah tiap-tiap bangunan
Maksud dan tujuanarah
bangunan
Wawancara
Kondisi Lapangan
Survei Primer Analisis Deskriptif
Pola
Permukiman
- Clustered Luas Kawasan Permukiman
Jumlah sebaran bangunan
Wawancara
Kondisi Lapangan
Survei primer Analisis Deskriptif
Untuk
mengetahui
karakteristik
permukiman
nelayan setelah
pembangunan
jalan
Arsitektur
Bangunan
Hunian
- Fungsi
- Bentuk
- Struktur
- Ruang
Peta penggunaan lahan (fungsi
bangunan)
Jumlah rumah panggung dan
rumah batu
Jenis material bangunan
Fungsi-fungsi ruang pada
bangunan
Wawancara
Kondisi Lapangan
Survei Primer Analisis Deskriptif
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
5/19
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Tujuan Variabel Sub Variabel Data Yang Diperlukan Sumber Data Metode
Pengambilan Data
Analisis Data Yang
Digunakan
Untuk
mengetahui
karakteristikpermukiman
nelayan setelah
pembangunan
jalan
Arsitektur
Bangunan
Hunian
- Fungsi
- Bentuk
- Struktur- Ruang
Peta penggunaan lahan
Jumlah rumahpanggung dan rumah batu
Jenis material bangunan Fungsi-fungsi ruang padabangunan
Wawancara
Kondisi Lapangan
Survei Primer Analisis Deskriptif
Orientasi
Permukiman
- Central
Space
Arah tiap-tiap bangunan
Maksud dan tujuan arah bangunan
Wawancara
Kondisi Lapangan
Survei Primer Analisis Deskriptif
Pola
Permukiman
- Clustered Luas Kawasan Permukiman
Jumlah sebaran bangunan
Wawancara
Kondisi Lapangan
Survei primer Analisis Deskriptif
Untuk
mengetahui
pengaruh
pembangunan
jalan terhadap
karakteristik
permukiman
nelayan.
Perubahan
Arsitektur
Bangunan
Hunian
Fungsi Pertambahan jumlah fungsi bangunan
dalam penggunaan lahan
Hasil analisa Perbandingan 2 suku
variabel
Analisis
perbandingan
Bentuk Perubahan bentukfisik bangunan
Struktur Perubahan jenis material pada bangunan
Ruang Perubahan fungsi-fungsiruang pada
bangunan
Perubahan
Orientasi
Permukiman
- Along The
Street
Arah tiap-tiap bangunan pada kawasan
sepanjang jalan penghubung ke Pulau
Bungin
Maksud dan tujuan arah bangunan
Hasil analisa Perbandingan2 suku
variabel
Analisis
perbandingan
Perubahan
Pola
Permukiman
- Face to Face
- Kombinasi
Pertambahan Luas Kawasan
Permukiman
Pertambahan Jumlah sebaran bangunan
Hasil analisa Perbandingan2 suku
variabel
Analisis
perbandingan
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
6/19
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN SUMBAWA
DESA BUNGIN
Sebelah Utara : Bukit SMPN SATAP Desa BunginSebelah Selatan: Desa Labuan Alas Kecamatan Alas
Sebelah Timur : Desa Tarusa Kecamatan Buer
Sebelah Barat : Desa Gontar Barat Kecamatan Alas Barat
SEJARAH PERSEBARAN SUKU BAJO HINGGA K
SOSIAL-BUDAYAJumlah pendudukdi Pulau Bungin pada tahun 2015
dengan tingkat kepadatan yakni 28.266 per kilo met
Masyarakat dengan mata pencaharian sebagai nelay
Seni BudayaTarian Lala Pabiring dan Sile Kampoh
Adat-istiadat dalam menjaga lingkungan alam:
- Tiba raki
- Teralu
Adat-istiadat dalam menjaga lingkungan alam sekita
- Upacara adat sanyata bola
Hukum adat di Pulau Bungin, apabila seorang memp
mempelai wanita hendak membuat tumpukan batu
membangun rumah bagi keluarga mereka.
Abdullah Mayo, beliau seorang pelauttangguh (nomaden)yang berasal dari
Sulawesi selatan dan pertama kali
membangun perkampungan di gundukan
pasir (bubungin).
BAB VIPEMBAHASAN
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
7/19
PEMBANGUNAN JALAN
JALAN LOKAL SEKUNDER JALAN LINGKUNGAN
Berikut pernyataan dari klasifikasi jalan
lokal sekunder di Pulau Bungin berdasarkan
peranan jalannya:
Kecepatan kendaraan > 10 km/jam.
Lebar jalan 6,5 m.
Jenis kendaraan: Dum truck, mobil,
sepeda motor, cidomo, bus pariwisata.
Berikut pernyataan dari klasifikasi
lingkungan di Pulau Bungin yang d
menjadi 2 berdasarkan peranan jalan
1. Tipe A
Lebar jalan 3-4 meter.
Jenis kendaraan ,mobil, sepeda
Lebar jalan 2 meter. Jenis kendaraan:sepeda motor d
Kecepatan kendaraan minimal r
2. Tipe B
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
8/19
PEMBANGUNAN JALANLOKAL SEKUNDER
6,5meter
Tiang Listrik
Badan JalanTalud
Laut
Rumah
Tiang Listrik
A ABB C
Keterangan:
A = Ruwasja B = Rumija C = Rumaja
TIPE A
TIPE B
JALAN LINGKUNGAN
Ruang Manfaat Jalan: Tiang Listr
Ruang Pengawasan Jalan: Bangu
Ruang Manfaat Jalan: halaman p
TIPE A
TIPE B
Ruang Milik Jalan: Perkerasan m
Ruang Milik Jalan: Perkerasan m
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
9/19
Rumah Panggung
Badan Jalan (paping block)
Keterangan: A = Ruwasja B = Rumaja
A AB
Rumah Panggung
Badan Jalan (setapak) +
Halaman Rumah
Keterangan: A = Ruwasja B = Rumaja
A AB
TIPE A
TIPE B
TIPE A
TIPE B
JALAN LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN JALANLINGKUNGAN
Ruang Pengawasan Jalan: Bangunan yang menghadap jalan
Ruang Milik Jalan: di Perkeras
Ruang Pengawasan Jalan: Bangunan menyampingi jalan
Ruang Milik Jalan: Tidak di Perkeras
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
10/19
ARSITEKTUR BANGUNAN HUNIAN(FUNGSI)
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN SEBELUM PEMBANGUNAN JALAN
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
11/19
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN SETELAH PEMBANGUNAN JALAN
ARSITEKTUR BANGUNAN HUNIAN(FUNGSI) SEBELUM ADA JALAN KE PULAU BUNGI
SETELAH ADA JALAN KE PULAU BUNGIN
Keterangan: M
Ka
Se
Ru
Keterangan: M
P
M
WR
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
12/19
ANALISA FISIK BANGUNAN . . .
ARSTEKTUR BANGUNAN HUNIAN (BENTUK) Bentuk Bangunan (Rumah Panggung)SEBELUM ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
SETELAH ADA JALAN LOKAL SEKUNDERBentuk Bangunan (Rumah Panggung)
Bentuk Bangunan (Rumah Batu)
535 Bangun
- Rumah
- Model a
714 Bangun
- Rumah
- Model a
82 Banguna
- Rumah
- Model a
- Model a
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN SETELAH PEMBANGUNAN JALAN
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
13/19
ANALISA FISIK BANGUNAN . . .
ARSITEKTUR BANGUNAN HUNIAN (STRUKTUR)SEBELUM ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
SETELAH ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
- Jumlah Bangunan Hunian = 535 unit
- Material Bangunan = Kayu dan Bambu
- Jumlah Bangunan Hunian = 796 unit
- Material Bangunan Kayu dan Bambu = 7
- Material Bangunan Beton bertulang= 82
ANALISIS KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
14/19
ANALISA FISIK BANGUNAN . . .
ARSIETKTUR BANGUNAN HUNIAN (RUANG)SEBELUM ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
SETELAH ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
- Fungsi Ruang Secara Vertikal
- Fungsi Ruang Secara Horizontal
Suci
Kehidupan
Alam
Ulu
Watang
Aje
Pocci BolaPaselo Dapureng
Watang
Aje
Ulu
Rumah Panggung
Rumah Batu
ANALISIS KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
15/19
ANALISA ORIENTASI PERMUKIMAN . . .ANALISIS KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN
SEBELUM ADA JALAN LOKAL SEKUNDER SETELAH ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
Bangunan Cenderung Mengarah ke Syar Masjid
Tujuan:
Syar Masjid sbg patokan agar tetap menghadap
kepada sang Haliq. (konsep mengelilingi kabah)
Masjid sbg bangunan pertama yang di bangun
di Pulau Bungin.
-
-
Bangunan mengarah seiring pertumbuhan jalan
Lokal sekunder.
Tujuan: Lebih mudah menjangkau akses jalan bagi masyarak
pencaharian selain Nelayan
ORIENTASI PERMUKIMAN
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
16/19
ANALISIS KARAKTERISTIK PERMUKIMAN NELAYAN
POLA PERMUKIMAN
Jumlah kelompok = 4 Kelas (cara membedakan kelas jalan sbg pembatas)
Jumlah Bentuk Pola = 2 jenis
SEBELUM ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
(figure ground HIJAU)
SETELAH ADA JALAN LOKAL SEKUNDER
(figure ground KUNING)
1
2Bentuk Linier (3) cenderung
mengikuti jalan
Bentuk Terpusat (1,2,4,5)
menuju pada satu titik
Dilihat dari arah bangunan yang cenderung
mengahadap jalan dan mengikuti
sepanjang jalan.
Jadi, pola permukiman yang sesuai dengan
bentuk pola permukiman tersebut yakniFace to Face
Setelah dilihat dari beberapa sub-kelompok dengan bentuk sifat/ciri pola
permukiman yang berbeda namun di dominasi oleh bentuk karakter polapermukiman yang sama yakni Pola Cluster.
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
17/19
PEMBAHASAN
ORIENTASI PERMUKIMANARSITEKTUR BANGUNAN HUNIAN
Fungsi Bangunan
Struktur Bangunan
Bentuk Bangunan
Masjid = 1 unit
Kantor Desa = 1 unit
Sekolah = 2 unit
Rumah Tinggal = 535 unit
Museum Bungin = 1 unit
Pustu = 1 unit
Musholla = 1 unitWC Umum = 6 unit
Rumah Tinggal = 261 unit
2. Bentuk bangunan hunian Rumah
Batu dengan Model atap plana
(prisma segitiga) dan ada juga model
atap Flat (Balok)
714 unit bangunan hunian
dengan bentuk rumah panggung
menggunakan struktur kayu dan
bambu.
1. Bentuk bangunan huniannya
Rumah Panggung dengan
Model atap plana (prisma
segitiga)
82 unit bangunan hunian dengan
bentuk rumah batu menggunakan
struktur beton bertulang.
Ruang Bangunan
Watang
Aje
Ulu
Rumah Panggung
Rumah Batu
Garasi
&
Gudang
Setelah di ketahui jumlah dan arah sebaran ba
maka dapat di sesuaikan dengan teori bahwa p
karakteristik orientasi permukiman yakni orien
ground ABU-ABU) dan orientasiAlong The Stre
POLA PERMUKIMAN
Dari jumlah sebaran bangunan serta sub-sub ke
permukiman megelompok atau terpusat sehing
permukiman serupa dari sub-sub kelompok ter
pola permukiman Cluster. Selain dari pola clustpermukiman Face to Face pada sepanjang jalan
BAB V
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
18/19
KESIMPULAN
BAB VPENUTUP
SARAN
REKOMENDASI
1. Mempertahankan hukum-hukum adat dalam membangun rumah panggung di Pulau Bungin.
2. Melestarikan bangunan-bangunan tradisional dalam upaya pengembangan Desa Tradisional Bungin.
3. Membuat suatu kebijakan desa terkait tentang kawasan rumah batu dan kawasan rumah panggung.
- Kawasan rumah batu di daerah sekitar jalan lokal sekunder dan membangun menyusuri jalan.
- Sedangkan untuk membangun rumah panggung hendak mengikuti orientasi dan awk-awik yang berorient
mengelilingi.
Arsitektur bangunan hunian rumah panggung memiliki struktur bangunan yang terbuat dari kayu.
Dengan fungsi ruang yang sangat di sesuaikan dengan kehidupan manusia. Dimana, terdapat kaki, badan, dan
kepala. Dengan adanya bangunan rumah batu mengubah beberapa struktur bangunan menjadi beton
bertulang dan menghilangkan fungsi ruang pada kaki bangunan.Orientasi permukiman sebelum ada jalan yaitu orientasi central space, setelah adanya pembangunan jalan ke
Pulau Bungin terdapat bangunan-bangunan baru yang cenderung menyusuri jalan atauAlong The Street.
Pola permukiman juga sebelum adanya jalan dengan pola mengelompok atau Clustered. Setelah adanya
pembangunan jalan beberapa bangunan terbentuk dengan pola permukiman Face to Face.
Pengaruh pembangunan jalan ke Pulau Bungin terhadap karakteristik permukiman nelayan di Desa Bungin, tentunya belum men
aspek. Hal ini patut dimaklumi karena dengan segala keterbatasan tentunya sangat sulit untuk membuat studi/ kajian secara men
ada pembatasan studi dan justru ini memberikan peluang untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan aspek yang b
barangkali kerangka pendekatan dalam studi ini dapat digunakan sebagai acuan bagi studi atau kajian yang sejenis d
pengembangan desa tradisional Bungin berdasarkan karakteristik permukiman nelayan.
7/24/2019 Slide Presentasi Tugas Akhir
19/19TERIMAKASIH . . .
Top Related