Download - Sistem Peredaran Darah

Transcript
Page 1: Sistem Peredaran Darah

Bagian - Bagian

• Darah• Alat peredaran darah

• Macam – macam peredaran darah

• Peredaran Limfe• Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah

• Sistem peredaran darah pada hewan

Sistem Peredaran DarahPada bab ini, kita akan membahas tentang

darah, alat peredaran darah baik pada manusia maupun hewan serta kelainan dan gangguan pada sitem peredaran darah.

Page 2: Sistem Peredaran Darah

Apa itu darah?Darah adalah cairan berwarna

merah yang terdapat di dalam pembuluh darah. Gradasi warna merah tersebut tidak selalu tetap melainkan berubah – ubah karena pengaruh zat yang dikandungnya.

Bila kadar oksigen tinggi, warna darah menjadi merah muda. Bila kadar karbon dioksida tinggi, warna darah menjadi merah tua.

Darah

Page 3: Sistem Peredaran Darah

Darah

1.Sebagai alat pengangkutan• Zat makanan dari sel – sel jonjot usus• Oksigen dari alat pernafasan• Karbon dioksida ke alat pernafasan• Zat – zat metabolisme ke alat – alat eksreksi• Hormon dari endokrin ke bagian tubuh tertentu• Air

2.Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman

3.Sebagai penjaga stabilitas suhu tubuh 4.Sebagai pengatur keseimbangan asam dan basa

Fungsi Darah

Page 4: Sistem Peredaran Darah

Komponen Darah1. Sel – sel darah (40% - 50%)

• Sel darah merah (eritrosit)

• Sel darah putih (leukosit)• Sel darah pembeku

(trombosit)2. Plasma darah

Darah

Ketika darah disentrifugasi, lapisan yang terbentuk dapat dengan jelas dilihat.

Page 5: Sistem Peredaran Darah

Sel Darah Merah• Merupakan bagian utama dari darah• Bentuk bikonkaf, tidak berinti, tidak bergerak bebas, tidak dapat menembus dinding kapiler

• Setiap 1 ml darah pria mengandung 5 juta sel, sedangkan pada wanita mengandung 4 juta sel

• Sebenarnya warna kekuning – kuningan. Tetapi karena adanya pigmen Hb sehingga warnanya menjadi merah.

• Darah yang kekurangan O2 akan berwarna kebiruan (sianosis).

• Pada saat embrio & bayi, dibentuk di dalam hati dan limpa. Sedangkan pada saat dewasa, dibentuk dalam sumsum merah tulang. Sel pembentuk eritrosit disebut eritoblas.

• Mampu bertahan hidup hingga 115 hari di dalam tubuh. Sel yang telah tua akan dirombak oleh sel – sel hati.

Sel Darah

Page 6: Sistem Peredaran Darah

Apa itu Hb?• Protein yang terdiri atas Hemin dan Globin. Hemin dalah senyawa asam amino yang mengandung zat besi (Fe). Senyawa itulah yang membuat warna eritrosit menjadi merah.

• Fungsi: Mengikat oksigen menjadi HbO2 (Oksihemoglobin).

Mengikat karbon dioksida menjadi HbCO2 (Karbominohemoglobin).

Menjaga keseimbangan asam dan basa.• Hb pada sel yang sudah tua akan diubah menjadi billirubin oleh sel – sel hati.

• Apabila darah kekurangan eritrosit, Hb dan zat besi, tubuh kita akan menjadi pucat (anemia).

Sel Darah Merah

Page 7: Sistem Peredaran Darah

Sel Darah Putih• Bentuk bervariasi, mempunyai nukleus, dapat bergerak secara ameboid, dapat menembus kapiler (mempunyai kemampuan diapedesis).

• Setiap 1 ml darah 6.000 – 9.000 sel. Jika jumlahnya kurang atau lebih dari jumlah normal dapat menyebabkan beberapa penyakit.

• Melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara memakannya secara fagositosis.

• Dibentuk di dalam jaringan retikuloendotelium dari sumsum merah tulang.

• Mampu bertahan hidup selama 12 – 13 hari.

Sel Darah

Page 8: Sistem Peredaran Darah

Macam – Macam Leukosit

1.Granulosit: plasmanya bergranuler (9 – 12µm)• Neutrofil (65 – 75 %)• Basofil (0,5 %)• Eosinofil (2 – 5 %)

2.Agranulosit: plasmanya tidak bergranuler• Monosit (2 – 6 %)• Limfosit (20 – 25 %)

Sel Darah Putih

Page 9: Sistem Peredaran Darah

Neutrofil• Bersifat fagosit• Nukleus berjumlah tiga pecah –

pecah dihubungkan benang sitoplasma

• Berbintik – bintik berwarna merah kebiruan

• Plasmanya bersifat netral• Bentuk inti bermacam – macam

(batang, berinti banyak, berinti bengkok, dll)

• Dibentuk oleh myeloblas• Sel yang rusak terlihat sebagai

nanah

Granulosit

Page 10: Sistem Peredaran Darah

Basofil• Bersifat fagosit• Dapat mensekresikan faktor

anti penggumpalan.• Jumlahnya paling sedikit• Plasmanya bersifat basa• Berbintik – bintik kebiruan• Dibentuk oleh myeoloblas

Granulosit

Page 11: Sistem Peredaran Darah

Eosinofil• Bersifat fagosit• Plasmanya bersifat asam• bintik – bintik sedikit, warna

merah eosin• Jumlahnya akan meningkat bila

terjadi infeksi• Dibentuk oleh myeloblas• Dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama

8-12 jam dan bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi

Granulosit

Page 12: Sistem Peredaran Darah

Monosit• Bersifat fagosit• Selnya berinti satu dan

berukuran besar• Inti berbentuk seperti ginjal• Berbentuk bulat panjang (12 –

15µm)• Bisa bergerak cepat• Dibentuk di limpa dan sumsum

tulang (monoblas)• Dapat berdeferensiasi menjadi

makrofag

Agranulosit

Page 13: Sistem Peredaran Darah

Limfosit• Selnya berinti satu dan besar• Terdiri dari limfosit besar (sel

NK) dan limfosit kecil (sel B & sel T)

• Ukurannya besar dan agak bulat (6 – 10µm)

• Tidak dapat bergerak bebas• Dibentuk di jaringan limfe dan

kelenjar limpa (limfoblas)• Berperan besar dalam pembentukan

antibodi

Agranulosit

Page 14: Sistem Peredaran Darah

Keping – Keping Darah• Tidak berinti

• Ukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit

• Bentuk tidak teratur dan bila tersentuh benda yang permukaannya kasar mudah pecah.

• Setiap 1 ml darah 200.000 – 300.000 trombosit.

• Dibentuk di dalam megakariosit sumsum merah tulang.

• Berperan besar dalam proses pembekuan darah

• Mampu bertahan hidup selama 5 – 8 hari

Sel Darah

Page 15: Sistem Peredaran Darah

Trombosit

Proses Pembekuan Darah

Page 16: Sistem Peredaran Darah

Plasma Darah• Terdiri atas air dan zat terlarut (7 – 10 %):

1. Zat makanan dan mineral (glukosa, asam amino, asam lemak, kolestrol dan garam – garam mineral)

2. Zat yang diproduksi sel (enzim, hormon & antibodi)

3. Protein darah (asam amino): Albumin: menjaga tekanan osmotik

darah Fibrinogen dan protrombin: untuk

proses pembekuan darah Globulin: membentuk gemaglobulin

4. Zat sisa metabolisme (urea, asam urat &

zat sisa lainnya)

5. Gas pernafasan (O2, CO2 & N2)

Darah

Page 17: Sistem Peredaran Darah

Plasma Darah

• Ketika darah disentrifugasi, akan didapatkan endapan darah dan cairan berwarna kekuningan yang disebut serum.

• Serum memiliki zat antibodi yang berfungsi untuk mengeluarkan atau membinasakan protein asing yang masuk kedalam tubuh.

• Pembentukan antibodi bermula dari masuknya protein asing ke dalam tubuh. Protein asing yang merangsang pembentukan antibodi ini disebut antigen.

• Macam – macam zat antibodi menurut cara kerjanya:1. Aglutinin : menggumpalkan antigen2. Presipitin : mengendapkan antigen3. Lisin : menguraikan antigen4. Antitoksin: menetralkan racun

Page 18: Sistem Peredaran Darah

Darah

• Tipe penggolongan darah didasarkan oleh aglutinogen (antigen pada sel darah merah) dan aglutinin (antibodi pada plasma darah).

• Sistem penggolongan darah yang paling umum adalah sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh)

• Sistem ABO adalah sistem penggolongan darah yang paling umum. Sistem penggolongan darah ini ditemukan oleh Karl Landsteiner.

• Sistem penggolongan ini didasarkan atas aglutinogen A / B dan aglutinin α/β• Sistem kedua yang paling umum adalah sistem Rhesus.• Sistem rhesus didasarkan oleh 50 jenis aglutinogen yang berbeda. Namun, aglutinogen D

yang paling sering digunakan.• Jika sesorang memiliki aglutinogen D maka golongan darah Rh nya posittif (Rh+).

Sebaliknya, jika seseorang tidak mempunyai aglutinogen D, maka golongan darah Rh nya negatif.

• Selain kedua sistem penggolongan darah tersebut, ada 31 sistem penggolongan darah yang jarang di pakai karena hanya dimiliki oleh kelompok orang tertentu.

Golongan Darah

Page 19: Sistem Peredaran Darah

Golongan Darah

Page 20: Sistem Peredaran Darah

Transfusi Darah

Darah

• Transfusi adalah proses pemindahan darah dari pemberi (Donor) ke penerima (Resipien).

• Tidak boleh terjadi penggumpalan darah pada tubuh resipien.

• Jika terjadi terjadi penggumpalan, resipien akan mengalami keracunan darah.

• Jika aglutinogen dan aglutinin dengan tipe yang sama bertemu akan terjadi penggumpalan.

Page 21: Sistem Peredaran Darah

Transfusi Darah

ResipienDonor

O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+

O− V X X X X X X X

O+ V V X X X X X X

A− V X V X X X X X

A+ V V V V X X X X

B− V X X X V X X X

B+ V V X X V V X X

AB− V X V X V X V X

AB+ V V V V V V V V

Page 22: Sistem Peredaran Darah

Jantung• Merupakan alat pemompa darah.• Terletak di rongga dada agak kiri.• Besarnya kurang lebih sama dengan kepalan• Massa kurang lebih 300 gr• Bagian – bagian: Dinding jantung

Ruangan jantungKlep jantungSaraf jantung

Alat Peredaran Darah

Page 23: Sistem Peredaran Darah

Dinding Jantung

• Merupakan bagian yang membungkus jantung.• Terdiri atas tiga lapis, yaitu:

Perikardium: selaput pembungkus jantung

Miokardium: otot jantung Endokardium: selaput pembatas ruangan

jantung

Jantung

Page 24: Sistem Peredaran Darah

Perikardium• Berlapis dua:

Lapisal fibrosa: terbuat dari jaringan ikat padat Lapisan mesotel

• Diantara kedua lapisan terdapat cairan perikardial yang berfungsi untuk menahan gesekan

• Fungsi: mempertahankan posisi jantung menjaga fleksibilitas pergerakan jantung memberi pelumasan menahan pembesaran berlebihan

Dinding Jantung

Page 25: Sistem Peredaran Darah

Perikardium

Lapisan Mesotel• Tersusun dari dua lapis lapisan yang masing – masing

terdiri dari jaringan ikat longgar dan lapisan mesotel.

• Berlapis dua:

1. Lapisal parietal: melekat dengan lapisan fibrosa

2. Lapisan viseral: bagian dari epikardium

• Diantara kedua lapisan terdapat cairan perikardial yang berfungsi untuk menahan gesekan. Cairan ini dihasilkan oleh lapisan viseral.

• Fungsi: menjaga fleksibilitas pergerakan jantung memberi pelumasan

Page 26: Sistem Peredaran Darah

Endokardium

• Selaput yang melapisi ruangan jantung.• Terdiri dari jaringan endotel serta

jaringan ikat tipis• Terdapat saraf dan pembuluh darah• Fungsi: mengatur kerja miokardium

melindungi katup dan ruangan jantung

Dinding Jantung

Page 27: Sistem Peredaran Darah

Jantung

Ruangan Jantung

Pada saat embrio, ada lubang voramen ovale atrium kiri dan kanan

Page 28: Sistem Peredaran Darah

Klep Jantung

• Terdapat diantara serambi dan bilik serta antara bilik dengan nadi

• Fungsi: menjaga aliran darah searah

• Macam: Valvula trikuspidalis Valvula bikuspidalis Valvula semilunaris

Jantung

Page 29: Sistem Peredaran Darah

Saraf Jantung

• Nodus Sino Atrial Memulai setiap denyut jantung sekitar 100 kali

permenit (disebut pacemaker) Denyut merambat menuju atrium kanan sehingga

kedua atrium berkontraksi• Nodus Atrioventrikuler

Menahan impuls dari nodus SA sebesar 0.12 detik• Berkas His

meneruskan impuls dari Nodus AV sehingga ventrikel berdenyut

Jantung

Page 30: Sistem Peredaran Darah

Kerja Jantung

Page 31: Sistem Peredaran Darah

Pembuluh Darah

Alat Peredaran Darah

• Arteri: Pembuluh darah yg membawa darah keluar dari jantung Aorta: Arteri yg berhubungan dengan jantung

Trunkus aorta Arteria pulmonaris

Arteri: Cabang dari aorta Arteriol: Arteri yg berhubungan dengan kapiler

• Vena: Pembuluh darah yg membawa darah masuk ke jantung Vena cava: Vena yg mengankut darah ke serambi kanan

Vena cava superior: dari tubuh bagian atas Vena cava inferior: dari tubuh bagian bawah

Vena pulmonaris Vena: cabang dari vena cava Vena porta hepatis: vena yg mengangkut darah dari

saluran pencernaan menuju hati Venule: Vena yang berhubungan dengan kapiler

• Kapiler: Pembuluh darah yg menghubungkan arteriol dan venule

Page 32: Sistem Peredaran Darah

Pembuluh Darah

Page 33: Sistem Peredaran Darah

Anatomi Pembuluh Darah

Pembuluh darah

Tunika Eksterna tersusun atas fibroblas dan kolagen

Page 34: Sistem Peredaran Darah

Perbedaan Arteri dan Vena• Dinding tebal dan elastis (lamina

elastika lebih banyak)• Aliran darah meninggalkan

jantung• Tekanan kuat• Letak lebih dalam• Hanya terdapat satu klep pada

pangkal

• Dinding tipis dan kurang elastis (lamina elastika lebih sedikit)

• Aliran darah menuju jantung

• Tekanan lemah• Letak dekat permukaan tubuh• Terdapat banyak klep pada

sepanjang vena

Pembuluh darah

Page 35: Sistem Peredaran Darah

• Sistem peredaran darah ganda: melewati jantung dua kali Peredaran darah besar/sistemik (sistem

sirkulatoria magna) Peredaran darah kecil/pulmonari (sistem

sirkulatoria parva)• Sistem peredaran darah tunggal: melewati jantung

satu kali• Sistem vena porta• Sistem peredaran terbuka: darah tidak selalu

berada dalam pembuluh• Sistem peredaran tertutup: darah selalu berada

dalam pembuluh

Macam – Macam Peredaran Darah

Page 36: Sistem Peredaran Darah

Peredaran Limfe

• Sistem limfatik berfungsi untuk menyalurkan cairan limfe kambali ke sistem peredaran darah.

• Limfe sebenarnya sisa plasma darah yang menembus pembuluh darah kapiler saat darah mengalir melalui pembuluh kapiler. Cairan limfe banyak mengandung sel darah putih.

• Karena dimulai dari jaringan dan berakhir di pembuluh balik bawah selangka, maka peredaran limfe disebut peredaran terbuka.

• Limfe tidak mempunyai pusat pemompa. Aliran limfe disebabkan oleh kontraksi otot – otot rangka disekitar nodus pembuluh limfe.

• Untuk menjaga aliran limfe agar tidak berbalik arahnya, disepanjang pembuluhnya terdapat katup.

• Sistem limfatik juga berfungsi untuk: Mentrasfer sel darah putih dari dan menuju tulang Mengangkut asam lemak dan lemak dari sistem pencernaan Menghasilkan zat antibodi Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme

Page 37: Sistem Peredaran Darah

Peredaran Limfe

Diagram sederhana sistem limfatik

Page 38: Sistem Peredaran Darah

Peredaran Limfe

• Sebelum kembali ke pembuluh darah cairan limfe melewati nodus limfe yang berfungsi menyaring cairan limfe.

• Nodus limfe juga bertugas menyelesaikan darah putih limfosit yang awalnya sudah dibentuk di sumsum tulang.

• Nodus limfe memiliki ruang – ruang kecil (sinus) yang berisi limfosit dan makrofag.

• Dua macam pembuluh limfe:1. Pembuluh limfe dada kiri (duktus toraksikus)

Mengalirkan limfe dari alat – alat tubuh bagian bawah dan bagian atas sebelah kiri Bermuara di pembuluh balik bawah selangka kiri

2. Pembuluh limfe dada kanan (duktus limfatikus dekster) Mengalirkan limfe dari alat – alat tubuh bagian atas sebelah kanan Bermuara di pembuluh balik bawah selangka kanan

• Beberapa nodus limfe yang besar:1. Nodus limfe sikut, lipat paha, ketiak, lutut dan leher2. Nodus limfa selaput lendir usus (pembuluh limfa yang berasal dari selaput tersebut

disebut pembuluh kil)3. Kelenjar folikel bawah lidah4. Kelenjar pada tonsil amandel dan adenoid

Page 39: Sistem Peredaran Darah

Peredaran Limfe

Nodus limfe

Sistem limfatik

Pembuluh limfe

Page 40: Sistem Peredaran Darah

Limpa

Peredaran Limfe

• Disebut juga kura atau spleen• Organ tubuh yang berwarna merah seperti hati

dengan panjang ± 10cm• Terletak di sebelah kiri belakang lambung• Fungsi: Membuat leukosit

Tempat membinasakan kuman penyakit

Tempat pembongkaran eritrosit yang telah tua

Tempat penimbunan darah• Pada masa embrio, organ ini bersama dengan hati

membuat eritrosit

Page 41: Sistem Peredaran Darah

Tonsil

Peredaran Limfe

• Kelenjar limfe yang terdapat di saluran pernafasan

• Menghasilkan leukosit

• Jika terlewati oleh kuman penyakit yang menginfeksi organ lain, tonsil akan aktif dan membengkak

• Tonsil yang terdapat pada pangkal tenggorokan kiri dan kanan disebut amandel. Sedangkan yang terdapat pada rongga hidung disebut polip.

Page 42: Sistem Peredaran Darah

Secara Genetis

Kelainan & Gangguan

1. Hemofilia

2. Anemia• Sickle cell anemia (anemia sel sabit)• Thalasemia• Anomali pada membran eritrosit• Fanconi anemia, Diamond–Blackfan

anemia dan lain – lain

Page 43: Sistem Peredaran Darah

Hemofilia

Secara Genetis

• Disebabkan tubuh tidak dapat memproduksi protein pembekuan darah sehingga menyebabkan darah sukar membeku saat terjadi pendarahan.

• Menghambat pembentukan serat-serat fibrin.• Diturunkan melalui kromoson X. Pria dengan

kromoson X terinfeksi dan kromoson Y akan terkena hemofilia. Wanita dengan 1 kromoson X terinfeksi dan 1 kromoson sehat akan menjadi carrier (membawa gen hemofilia, namun tidak menderita hemofilia)

Page 44: Sistem Peredaran Darah

Hemofilia• Kebanyakan diderita pria, namun dapat juga diderita oleh wanita.• Belum ditemukan obatnya. Namun, penderita dapat melakukan infus

protein pembekuan darah untuk mengurangi pendarahan.• Penderita disarankan melakukan tranfusi darah secara regular dan

melakukan latihan khusus untuk mengurangi pendarahan di sendi-sendi

Secara Genetis

Ayah Hemofilia + Ibu CarrierXy + XX

PriaHemofilia

Xy

PriaNormal

Xy

WanitaHemofilia

XX

WanitaCarrier

XX

X = Kromosom X terinfeksi

Page 45: Sistem Peredaran Darah

Sickle Cell Anemia

Anemia

• Salah satu dari hemoglobinopathy (pembentukan sel darah merah yang abnormal)

• Menyebabkan sel darah merah berbentuk bulan sabit sehingga mengurangi daya serap sel darah merah dan dapat menyumbat pembuluh darah.

• Disebabkan adanya mutasi gen hemoglobin sehingga terjadi pembentukan hemoglobin yang abnormal

• Akibat dari penyakit ini yaitu: Anemia akibat kurangnya daya angkut oksigen

sel darah merah. Penyumbatan pembuluh darah kapiler sehingga

menyebabkan pembesaran limfa bahkan stroke. Menurunnya jumlah hemoblogin secara drastis.

Page 46: Sistem Peredaran Darah

Thalasemia

Anemia

• Menyebabkan kurangnya produksi hemoglobin serta sel darah merah dan mengurangi kemampuan tubuh mengatur zat besi.

• Disebabkan karena hilangnya atau masalah gen pembentuk hemoglobin.• Akibat dari thalasemia yaitu:

Anemia karena kurangnya transfer oksigen. Pembesaran limfa akibat meningkatnya jumlahnya sel darah merah yang mati

sehingga limfa bekerja terlalu berat. Pembentukan tulang abnormal akibat membesarnya sumsum tulang sehingga

membuat tulang menipis. Perlambatan pertumbuhan akibat kurangnya oksigen. Meningkatkan kemungkinan infeksi. Overdosis zat besi akibat zat besi tidak dapat diubah menjadi hemoglobin atau

akibat tranfusi darah yang terlalu sering.• Penderita diharuskan untuk mengatur konsumsi zat besi mereka.• Namun, menurut penelitian baru, orang penderita thalasemia mempunyai proteksi

lebih terhadap anemia yang disebabkan oleh malaria dan jantung koroner.

Page 47: Sistem Peredaran Darah

Anomali pada Membran Sel

Darah

Anemia

• Hereditary spherocytosis Sel darah merah berbentuk bulat bola. Tidak dapat mengatur jumlah zat besi

• Hereditary elliptocytosis Sel darah merah berbentuk elips

• Hereditary stomatocytosis Masalah pada membran sel darah merah

sehingga ion natrium dan kalium keluar dari sel.

Diagram penurunan penyakit anemia akibat masalah genetis sesuai dengan pola penurunan golongan darah.

Page 48: Sistem Peredaran Darah

Secara Non-genetis1. Anemia

• Anemia karena kekurangan zat besi• Megaloblastic anemia• Autoimmune hemolytic anemia• Sideroblastic anemia

2. Eritroblastosis Fetalis3. Elephantiasis4. Hipertensi & Hipotensi5. Leukemia, Leukopenia & Leukositosis6. Varises & Stenosis7. Arteriosklerosis8. Emboli9. Jantung koroner10. Radang selaput jantung11. Demam berdarah

Kelainan & Gangguan

Page 49: Sistem Peredaran Darah

Anemia karena Kekurangan Zat Besi• Merupakan penyebab anemia yang paling umum.

• Gejalanya yaitu kulit pucat, tubuh lemah dan mudah lelah, kepala terasa pusing dan lain – lain.

• Penyebab dari penyakit ini yaitu: Parasit yang menyedot darah seperti cacing perut sehingga terjadi

kekurangan darah. Pendarahan, termasuk pendarahan saat menstruasi, atau karena

kecelakaan. Memakan lauk pauk yang kurang zat besi. Menurungnya kemampuan menyerap zat besi. Kehamilan.

• Diderita oleh 8.8% populasi dunia.

Anemia

Page 50: Sistem Peredaran Darah

Anemia

• Megaloblastic Anemia Anemia akibat kegagalan pembentukan sel

darah merah (sel merah tidak mengalami mitosis).

Megaloblastic anemia kebanyakan disebabkan oleh kekuranganVitamin B12 atau kekurangan asam folat akibat kebiasaan minum minuman keras atau sebab lainnya.

• Autoimmune Hemolytic Anemia Disebabkan oleh antibodi menyerang sel darah

merah orang itu sendiri.

• Sideroblastic Anemia Menyebabkan sumsum tulang memproduksi

sel darah merah yang cacat

Page 51: Sistem Peredaran Darah

Secara Non-genetis

• Eritoblastosis Fetalis Disebabkan antibodi tipe IgS ibu hamil masuk

kedalam peredaran bayi di dalam kandungannya. Hal ini disebabkan bayi yang dikandungnya memiliki antigen darah yang berbeda denagn ibunya.

• Elephantiasis (Kaki Gajah) Menyebabkan daerah bagian bawah pinggang

membengkak. Pemicu utama penyakit ini adalah larva cacing

parasit seperti, Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan B. timori yang semuanya menggunakan nyamuk sebagai inang sementaranya.

Juga dipengaruhi sistem imun inangnya. Dapat pula disebabkan oleh kelainan genetis yang

menyebabkan tanah iritan masuk ke dalam limfa.

Page 52: Sistem Peredaran Darah

Hipertensi & Hipotensi

• Hipertensi Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah melebihi tekanan darah normal (diatas

120/80). Hipertensi ditandai oleh beberapa gejala seperti susah tidur dan sakit kepala. Hipertensi mengakibatkan beberapa kondisi berikut:

Meningkatkan tekanan pada dinding pembuluh darah dan ajntung sehingga terjadi penebalan dinding pembuluh dara dan jantung yang abnormal yang membuatnya menjadi lemah.

Melemahnya jantung dapat berujung kepada serangan jantung dan stroke. Hipertensi biasa merupakan gejala awal dari penyakit yang lebih parah.

• Hipotensi Hipotensi adalah keadaan dimana tekanan darah dibawah tekanan darah normal (dibawah

120/80). Gejalanya adalah kepala pusing, lemas, mudah pingsan, bahkan shock. Penyebab dari hipotensi adalah:

Pendarahan parah sehingga volume darah menurun secara siknifikan Kelainan hormon. Pembuluh darah melebar Efek samping obat tertentu Anemia Masalah jantung

Page 53: Sistem Peredaran Darah

Leukemia, Leukopenia & Leukositosis

• Leukemia Leukemia merupakan sejenis kanker pada darah atau sumsum tulang

belakang yang menyebabkan terjadi produksi sel darah putih yang tidak normal (sangat banyak)

Leukimia dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu: Leukemia akut menyebabkan pertumbuhan sel darah putih yang belum

dewasa dengan jumlah diatas normal. Leukemia kronis menyebabkan penambahan sel darah putih yang sudah

hampir sempurna namun diatas jumlah normal. Sampai saat ini leukimia hanya dapat disembuhkan dengan kemoterapi,

terapi radiasi, dan tranplatasi sumsum tulang.

• Leukopenia Leukopenia merupakan keadaan pada saat jumlah leukosit kurang dari

jumlah normal

• Leukositosis Leukositosis merupakan keaddan pada saat jumlah leukosit lebih dari

jumlah normal

Page 54: Sistem Peredaran Darah

Secara Non-genetis

• Varises & Stenosis Varises

Varises adala pelebaran pembuluh vena pada bagian betis.

Biasa terjadi di bagian bawah tubuh Stenosis

Stenosis adalah keadaan dimana saluran pembuluh darah mengecil.

• Arterioskelorsis Arterioskelorsis adalah keadaan dimana dinding

pembuluh arteri mengalami penebalan dan pengerasan.

Terdapat beberapa jenis arteioskelorsis yaitu: Artheroskelorsis adalah penebalan dinding

pembuluh arteri akibat pengendapan lemak. Arterioloskelorsis adalah penebalan pembuluh

arteri kecil dan arteriol akibat pengendapan kapur.

Page 55: Sistem Peredaran Darah

Emboli• Emboli adalah peristiwa dimana pembuluh darah

tersumbat karena suatu partikel menyumbat pembuluh darah.

• Berdasarkan partikel penyumbatnya: Trombosis (emboli akibat pembekuan darah di

dalam pembuluh darah sehingga menymbat pembuluh darah)

Emboli kolestrol (emboli akibat penumpukan kolestrol atau artheosklerosis)

Emboli lemak (emboli karena penumpukan lemak) Emboli gas (emboli akibat gelembung udara di

dalam pembuluh darah) Emboli Septik (emboli akibat infeksi bakteri)

Secara Non-genetis

Page 56: Sistem Peredaran Darah

• Jantung Koroner Jantung koroner disebabkan karena areti

koronaria (pembuluh arteri yang menyuplai oksigen pada jantung) mengalami penebalan dan pengerasan sehingga tersumbat sehingga suplai oksigen ke otot jantung berkurang.

• Radang Selaput Jantung Berdasarkan lapisan jantung yang mengalami

peradangan, ada 3 jenis: Perikarditis (radang pada lapisan

pericardium / lapisan luar jantung) Miokarditis (radang pada lapisan otot

jantung) Endokarditis (radang pada lapisan dalam

jantung)

Secara Non-genetis

Page 57: Sistem Peredaran Darah

Secara Non-genetis

Demam Berdarah• Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue,

yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.

• Ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia.• Macam –macam demam berdarah:

Demam berdarah (klasik):Gejala: demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata,

nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit

Demam berdarah dengue: Gejala: seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan

empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah.

Sindrom Syok Dengue:Gejala: seperti demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran

cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda - tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok.