Bagian - Bagian
• Darah• Alat peredaran darah
• Macam – macam peredaran darah
• Peredaran Limfe• Kelainan dan gangguan pada sistem peredaran darah
• Sistem peredaran darah pada hewan
Sistem Peredaran DarahPada bab ini, kita akan membahas tentang
darah, alat peredaran darah baik pada manusia maupun hewan serta kelainan dan gangguan pada sitem peredaran darah.
Apa itu darah?Darah adalah cairan berwarna
merah yang terdapat di dalam pembuluh darah. Gradasi warna merah tersebut tidak selalu tetap melainkan berubah – ubah karena pengaruh zat yang dikandungnya.
Bila kadar oksigen tinggi, warna darah menjadi merah muda. Bila kadar karbon dioksida tinggi, warna darah menjadi merah tua.
Darah
Darah
1.Sebagai alat pengangkutan• Zat makanan dari sel – sel jonjot usus• Oksigen dari alat pernafasan• Karbon dioksida ke alat pernafasan• Zat – zat metabolisme ke alat – alat eksreksi• Hormon dari endokrin ke bagian tubuh tertentu• Air
2.Sebagai benteng pertahanan tubuh dari infeksi berbagai kuman
3.Sebagai penjaga stabilitas suhu tubuh 4.Sebagai pengatur keseimbangan asam dan basa
Fungsi Darah
Komponen Darah1. Sel – sel darah (40% - 50%)
• Sel darah merah (eritrosit)
• Sel darah putih (leukosit)• Sel darah pembeku
(trombosit)2. Plasma darah
Darah
Ketika darah disentrifugasi, lapisan yang terbentuk dapat dengan jelas dilihat.
Sel Darah Merah• Merupakan bagian utama dari darah• Bentuk bikonkaf, tidak berinti, tidak bergerak bebas, tidak dapat menembus dinding kapiler
• Setiap 1 ml darah pria mengandung 5 juta sel, sedangkan pada wanita mengandung 4 juta sel
• Sebenarnya warna kekuning – kuningan. Tetapi karena adanya pigmen Hb sehingga warnanya menjadi merah.
• Darah yang kekurangan O2 akan berwarna kebiruan (sianosis).
• Pada saat embrio & bayi, dibentuk di dalam hati dan limpa. Sedangkan pada saat dewasa, dibentuk dalam sumsum merah tulang. Sel pembentuk eritrosit disebut eritoblas.
• Mampu bertahan hidup hingga 115 hari di dalam tubuh. Sel yang telah tua akan dirombak oleh sel – sel hati.
Sel Darah
Apa itu Hb?• Protein yang terdiri atas Hemin dan Globin. Hemin dalah senyawa asam amino yang mengandung zat besi (Fe). Senyawa itulah yang membuat warna eritrosit menjadi merah.
• Fungsi: Mengikat oksigen menjadi HbO2 (Oksihemoglobin).
Mengikat karbon dioksida menjadi HbCO2 (Karbominohemoglobin).
Menjaga keseimbangan asam dan basa.• Hb pada sel yang sudah tua akan diubah menjadi billirubin oleh sel – sel hati.
• Apabila darah kekurangan eritrosit, Hb dan zat besi, tubuh kita akan menjadi pucat (anemia).
Sel Darah Merah
Sel Darah Putih• Bentuk bervariasi, mempunyai nukleus, dapat bergerak secara ameboid, dapat menembus kapiler (mempunyai kemampuan diapedesis).
• Setiap 1 ml darah 6.000 – 9.000 sel. Jika jumlahnya kurang atau lebih dari jumlah normal dapat menyebabkan beberapa penyakit.
• Melawan kuman yang masuk ke dalam tubuh dengan cara memakannya secara fagositosis.
• Dibentuk di dalam jaringan retikuloendotelium dari sumsum merah tulang.
• Mampu bertahan hidup selama 12 – 13 hari.
Sel Darah
Macam – Macam Leukosit
1.Granulosit: plasmanya bergranuler (9 – 12µm)• Neutrofil (65 – 75 %)• Basofil (0,5 %)• Eosinofil (2 – 5 %)
2.Agranulosit: plasmanya tidak bergranuler• Monosit (2 – 6 %)• Limfosit (20 – 25 %)
Sel Darah Putih
Neutrofil• Bersifat fagosit• Nukleus berjumlah tiga pecah –
pecah dihubungkan benang sitoplasma
• Berbintik – bintik berwarna merah kebiruan
• Plasmanya bersifat netral• Bentuk inti bermacam – macam
(batang, berinti banyak, berinti bengkok, dll)
• Dibentuk oleh myeloblas• Sel yang rusak terlihat sebagai
nanah
Granulosit
Basofil• Bersifat fagosit• Dapat mensekresikan faktor
anti penggumpalan.• Jumlahnya paling sedikit• Plasmanya bersifat basa• Berbintik – bintik kebiruan• Dibentuk oleh myeoloblas
Granulosit
Eosinofil• Bersifat fagosit• Plasmanya bersifat asam• bintik – bintik sedikit, warna
merah eosin• Jumlahnya akan meningkat bila
terjadi infeksi• Dibentuk oleh myeloblas• Dapat bertahan dalam sirkulasi darah selama
8-12 jam dan bertahan lebih lama sekitar 8-12 hari di dalam jaringan apabila tidak terdapat stimulasi
Granulosit
Monosit• Bersifat fagosit• Selnya berinti satu dan
berukuran besar• Inti berbentuk seperti ginjal• Berbentuk bulat panjang (12 –
15µm)• Bisa bergerak cepat• Dibentuk di limpa dan sumsum
tulang (monoblas)• Dapat berdeferensiasi menjadi
makrofag
Agranulosit
Limfosit• Selnya berinti satu dan besar• Terdiri dari limfosit besar (sel
NK) dan limfosit kecil (sel B & sel T)
• Ukurannya besar dan agak bulat (6 – 10µm)
• Tidak dapat bergerak bebas• Dibentuk di jaringan limfe dan
kelenjar limpa (limfoblas)• Berperan besar dalam pembentukan
antibodi
Agranulosit
Keping – Keping Darah• Tidak berinti
• Ukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit
• Bentuk tidak teratur dan bila tersentuh benda yang permukaannya kasar mudah pecah.
• Setiap 1 ml darah 200.000 – 300.000 trombosit.
• Dibentuk di dalam megakariosit sumsum merah tulang.
• Berperan besar dalam proses pembekuan darah
• Mampu bertahan hidup selama 5 – 8 hari
Sel Darah
Trombosit
Proses Pembekuan Darah
Plasma Darah• Terdiri atas air dan zat terlarut (7 – 10 %):
1. Zat makanan dan mineral (glukosa, asam amino, asam lemak, kolestrol dan garam – garam mineral)
2. Zat yang diproduksi sel (enzim, hormon & antibodi)
3. Protein darah (asam amino): Albumin: menjaga tekanan osmotik
darah Fibrinogen dan protrombin: untuk
proses pembekuan darah Globulin: membentuk gemaglobulin
4. Zat sisa metabolisme (urea, asam urat &
zat sisa lainnya)
5. Gas pernafasan (O2, CO2 & N2)
Darah
Plasma Darah
• Ketika darah disentrifugasi, akan didapatkan endapan darah dan cairan berwarna kekuningan yang disebut serum.
• Serum memiliki zat antibodi yang berfungsi untuk mengeluarkan atau membinasakan protein asing yang masuk kedalam tubuh.
• Pembentukan antibodi bermula dari masuknya protein asing ke dalam tubuh. Protein asing yang merangsang pembentukan antibodi ini disebut antigen.
• Macam – macam zat antibodi menurut cara kerjanya:1. Aglutinin : menggumpalkan antigen2. Presipitin : mengendapkan antigen3. Lisin : menguraikan antigen4. Antitoksin: menetralkan racun
Darah
• Tipe penggolongan darah didasarkan oleh aglutinogen (antigen pada sel darah merah) dan aglutinin (antibodi pada plasma darah).
• Sistem penggolongan darah yang paling umum adalah sistem ABO dan sistem Rhesus (Rh)
• Sistem ABO adalah sistem penggolongan darah yang paling umum. Sistem penggolongan darah ini ditemukan oleh Karl Landsteiner.
• Sistem penggolongan ini didasarkan atas aglutinogen A / B dan aglutinin α/β• Sistem kedua yang paling umum adalah sistem Rhesus.• Sistem rhesus didasarkan oleh 50 jenis aglutinogen yang berbeda. Namun, aglutinogen D
yang paling sering digunakan.• Jika sesorang memiliki aglutinogen D maka golongan darah Rh nya posittif (Rh+).
Sebaliknya, jika seseorang tidak mempunyai aglutinogen D, maka golongan darah Rh nya negatif.
• Selain kedua sistem penggolongan darah tersebut, ada 31 sistem penggolongan darah yang jarang di pakai karena hanya dimiliki oleh kelompok orang tertentu.
Golongan Darah
Golongan Darah
Transfusi Darah
Darah
• Transfusi adalah proses pemindahan darah dari pemberi (Donor) ke penerima (Resipien).
• Tidak boleh terjadi penggumpalan darah pada tubuh resipien.
• Jika terjadi terjadi penggumpalan, resipien akan mengalami keracunan darah.
• Jika aglutinogen dan aglutinin dengan tipe yang sama bertemu akan terjadi penggumpalan.
Transfusi Darah
ResipienDonor
O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+
O− V X X X X X X X
O+ V V X X X X X X
A− V X V X X X X X
A+ V V V V X X X X
B− V X X X V X X X
B+ V V X X V V X X
AB− V X V X V X V X
AB+ V V V V V V V V
Jantung• Merupakan alat pemompa darah.• Terletak di rongga dada agak kiri.• Besarnya kurang lebih sama dengan kepalan• Massa kurang lebih 300 gr• Bagian – bagian: Dinding jantung
Ruangan jantungKlep jantungSaraf jantung
Alat Peredaran Darah
Dinding Jantung
• Merupakan bagian yang membungkus jantung.• Terdiri atas tiga lapis, yaitu:
Perikardium: selaput pembungkus jantung
Miokardium: otot jantung Endokardium: selaput pembatas ruangan
jantung
Jantung
Perikardium• Berlapis dua:
Lapisal fibrosa: terbuat dari jaringan ikat padat Lapisan mesotel
• Diantara kedua lapisan terdapat cairan perikardial yang berfungsi untuk menahan gesekan
• Fungsi: mempertahankan posisi jantung menjaga fleksibilitas pergerakan jantung memberi pelumasan menahan pembesaran berlebihan
Dinding Jantung
Perikardium
Lapisan Mesotel• Tersusun dari dua lapis lapisan yang masing – masing
terdiri dari jaringan ikat longgar dan lapisan mesotel.
• Berlapis dua:
1. Lapisal parietal: melekat dengan lapisan fibrosa
2. Lapisan viseral: bagian dari epikardium
• Diantara kedua lapisan terdapat cairan perikardial yang berfungsi untuk menahan gesekan. Cairan ini dihasilkan oleh lapisan viseral.
• Fungsi: menjaga fleksibilitas pergerakan jantung memberi pelumasan
Endokardium
• Selaput yang melapisi ruangan jantung.• Terdiri dari jaringan endotel serta
jaringan ikat tipis• Terdapat saraf dan pembuluh darah• Fungsi: mengatur kerja miokardium
melindungi katup dan ruangan jantung
Dinding Jantung
Jantung
Ruangan Jantung
Pada saat embrio, ada lubang voramen ovale atrium kiri dan kanan
Klep Jantung
• Terdapat diantara serambi dan bilik serta antara bilik dengan nadi
• Fungsi: menjaga aliran darah searah
• Macam: Valvula trikuspidalis Valvula bikuspidalis Valvula semilunaris
Jantung
Saraf Jantung
• Nodus Sino Atrial Memulai setiap denyut jantung sekitar 100 kali
permenit (disebut pacemaker) Denyut merambat menuju atrium kanan sehingga
kedua atrium berkontraksi• Nodus Atrioventrikuler
Menahan impuls dari nodus SA sebesar 0.12 detik• Berkas His
meneruskan impuls dari Nodus AV sehingga ventrikel berdenyut
Jantung
Kerja Jantung
Pembuluh Darah
Alat Peredaran Darah
• Arteri: Pembuluh darah yg membawa darah keluar dari jantung Aorta: Arteri yg berhubungan dengan jantung
Trunkus aorta Arteria pulmonaris
Arteri: Cabang dari aorta Arteriol: Arteri yg berhubungan dengan kapiler
• Vena: Pembuluh darah yg membawa darah masuk ke jantung Vena cava: Vena yg mengankut darah ke serambi kanan
Vena cava superior: dari tubuh bagian atas Vena cava inferior: dari tubuh bagian bawah
Vena pulmonaris Vena: cabang dari vena cava Vena porta hepatis: vena yg mengangkut darah dari
saluran pencernaan menuju hati Venule: Vena yang berhubungan dengan kapiler
• Kapiler: Pembuluh darah yg menghubungkan arteriol dan venule
Pembuluh Darah
Anatomi Pembuluh Darah
Pembuluh darah
Tunika Eksterna tersusun atas fibroblas dan kolagen
Perbedaan Arteri dan Vena• Dinding tebal dan elastis (lamina
elastika lebih banyak)• Aliran darah meninggalkan
jantung• Tekanan kuat• Letak lebih dalam• Hanya terdapat satu klep pada
pangkal
• Dinding tipis dan kurang elastis (lamina elastika lebih sedikit)
• Aliran darah menuju jantung
• Tekanan lemah• Letak dekat permukaan tubuh• Terdapat banyak klep pada
sepanjang vena
Pembuluh darah
• Sistem peredaran darah ganda: melewati jantung dua kali Peredaran darah besar/sistemik (sistem
sirkulatoria magna) Peredaran darah kecil/pulmonari (sistem
sirkulatoria parva)• Sistem peredaran darah tunggal: melewati jantung
satu kali• Sistem vena porta• Sistem peredaran terbuka: darah tidak selalu
berada dalam pembuluh• Sistem peredaran tertutup: darah selalu berada
dalam pembuluh
Macam – Macam Peredaran Darah
Peredaran Limfe
• Sistem limfatik berfungsi untuk menyalurkan cairan limfe kambali ke sistem peredaran darah.
• Limfe sebenarnya sisa plasma darah yang menembus pembuluh darah kapiler saat darah mengalir melalui pembuluh kapiler. Cairan limfe banyak mengandung sel darah putih.
• Karena dimulai dari jaringan dan berakhir di pembuluh balik bawah selangka, maka peredaran limfe disebut peredaran terbuka.
• Limfe tidak mempunyai pusat pemompa. Aliran limfe disebabkan oleh kontraksi otot – otot rangka disekitar nodus pembuluh limfe.
• Untuk menjaga aliran limfe agar tidak berbalik arahnya, disepanjang pembuluhnya terdapat katup.
• Sistem limfatik juga berfungsi untuk: Mentrasfer sel darah putih dari dan menuju tulang Mengangkut asam lemak dan lemak dari sistem pencernaan Menghasilkan zat antibodi Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme
Peredaran Limfe
Diagram sederhana sistem limfatik
Peredaran Limfe
• Sebelum kembali ke pembuluh darah cairan limfe melewati nodus limfe yang berfungsi menyaring cairan limfe.
• Nodus limfe juga bertugas menyelesaikan darah putih limfosit yang awalnya sudah dibentuk di sumsum tulang.
• Nodus limfe memiliki ruang – ruang kecil (sinus) yang berisi limfosit dan makrofag.
• Dua macam pembuluh limfe:1. Pembuluh limfe dada kiri (duktus toraksikus)
Mengalirkan limfe dari alat – alat tubuh bagian bawah dan bagian atas sebelah kiri Bermuara di pembuluh balik bawah selangka kiri
2. Pembuluh limfe dada kanan (duktus limfatikus dekster) Mengalirkan limfe dari alat – alat tubuh bagian atas sebelah kanan Bermuara di pembuluh balik bawah selangka kanan
• Beberapa nodus limfe yang besar:1. Nodus limfe sikut, lipat paha, ketiak, lutut dan leher2. Nodus limfa selaput lendir usus (pembuluh limfa yang berasal dari selaput tersebut
disebut pembuluh kil)3. Kelenjar folikel bawah lidah4. Kelenjar pada tonsil amandel dan adenoid
Peredaran Limfe
Nodus limfe
Sistem limfatik
Pembuluh limfe
Limpa
Peredaran Limfe
• Disebut juga kura atau spleen• Organ tubuh yang berwarna merah seperti hati
dengan panjang ± 10cm• Terletak di sebelah kiri belakang lambung• Fungsi: Membuat leukosit
Tempat membinasakan kuman penyakit
Tempat pembongkaran eritrosit yang telah tua
Tempat penimbunan darah• Pada masa embrio, organ ini bersama dengan hati
membuat eritrosit
Tonsil
Peredaran Limfe
• Kelenjar limfe yang terdapat di saluran pernafasan
• Menghasilkan leukosit
• Jika terlewati oleh kuman penyakit yang menginfeksi organ lain, tonsil akan aktif dan membengkak
• Tonsil yang terdapat pada pangkal tenggorokan kiri dan kanan disebut amandel. Sedangkan yang terdapat pada rongga hidung disebut polip.
Secara Genetis
Kelainan & Gangguan
1. Hemofilia
2. Anemia• Sickle cell anemia (anemia sel sabit)• Thalasemia• Anomali pada membran eritrosit• Fanconi anemia, Diamond–Blackfan
anemia dan lain – lain
Hemofilia
Secara Genetis
• Disebabkan tubuh tidak dapat memproduksi protein pembekuan darah sehingga menyebabkan darah sukar membeku saat terjadi pendarahan.
• Menghambat pembentukan serat-serat fibrin.• Diturunkan melalui kromoson X. Pria dengan
kromoson X terinfeksi dan kromoson Y akan terkena hemofilia. Wanita dengan 1 kromoson X terinfeksi dan 1 kromoson sehat akan menjadi carrier (membawa gen hemofilia, namun tidak menderita hemofilia)
Hemofilia• Kebanyakan diderita pria, namun dapat juga diderita oleh wanita.• Belum ditemukan obatnya. Namun, penderita dapat melakukan infus
protein pembekuan darah untuk mengurangi pendarahan.• Penderita disarankan melakukan tranfusi darah secara regular dan
melakukan latihan khusus untuk mengurangi pendarahan di sendi-sendi
Secara Genetis
Ayah Hemofilia + Ibu CarrierXy + XX
PriaHemofilia
Xy
PriaNormal
Xy
WanitaHemofilia
XX
WanitaCarrier
XX
X = Kromosom X terinfeksi
Sickle Cell Anemia
Anemia
• Salah satu dari hemoglobinopathy (pembentukan sel darah merah yang abnormal)
• Menyebabkan sel darah merah berbentuk bulan sabit sehingga mengurangi daya serap sel darah merah dan dapat menyumbat pembuluh darah.
• Disebabkan adanya mutasi gen hemoglobin sehingga terjadi pembentukan hemoglobin yang abnormal
• Akibat dari penyakit ini yaitu: Anemia akibat kurangnya daya angkut oksigen
sel darah merah. Penyumbatan pembuluh darah kapiler sehingga
menyebabkan pembesaran limfa bahkan stroke. Menurunnya jumlah hemoblogin secara drastis.
Thalasemia
Anemia
• Menyebabkan kurangnya produksi hemoglobin serta sel darah merah dan mengurangi kemampuan tubuh mengatur zat besi.
• Disebabkan karena hilangnya atau masalah gen pembentuk hemoglobin.• Akibat dari thalasemia yaitu:
Anemia karena kurangnya transfer oksigen. Pembesaran limfa akibat meningkatnya jumlahnya sel darah merah yang mati
sehingga limfa bekerja terlalu berat. Pembentukan tulang abnormal akibat membesarnya sumsum tulang sehingga
membuat tulang menipis. Perlambatan pertumbuhan akibat kurangnya oksigen. Meningkatkan kemungkinan infeksi. Overdosis zat besi akibat zat besi tidak dapat diubah menjadi hemoglobin atau
akibat tranfusi darah yang terlalu sering.• Penderita diharuskan untuk mengatur konsumsi zat besi mereka.• Namun, menurut penelitian baru, orang penderita thalasemia mempunyai proteksi
lebih terhadap anemia yang disebabkan oleh malaria dan jantung koroner.
Anomali pada Membran Sel
Darah
Anemia
• Hereditary spherocytosis Sel darah merah berbentuk bulat bola. Tidak dapat mengatur jumlah zat besi
• Hereditary elliptocytosis Sel darah merah berbentuk elips
• Hereditary stomatocytosis Masalah pada membran sel darah merah
sehingga ion natrium dan kalium keluar dari sel.
Diagram penurunan penyakit anemia akibat masalah genetis sesuai dengan pola penurunan golongan darah.
Secara Non-genetis1. Anemia
• Anemia karena kekurangan zat besi• Megaloblastic anemia• Autoimmune hemolytic anemia• Sideroblastic anemia
2. Eritroblastosis Fetalis3. Elephantiasis4. Hipertensi & Hipotensi5. Leukemia, Leukopenia & Leukositosis6. Varises & Stenosis7. Arteriosklerosis8. Emboli9. Jantung koroner10. Radang selaput jantung11. Demam berdarah
Kelainan & Gangguan
Anemia karena Kekurangan Zat Besi• Merupakan penyebab anemia yang paling umum.
• Gejalanya yaitu kulit pucat, tubuh lemah dan mudah lelah, kepala terasa pusing dan lain – lain.
• Penyebab dari penyakit ini yaitu: Parasit yang menyedot darah seperti cacing perut sehingga terjadi
kekurangan darah. Pendarahan, termasuk pendarahan saat menstruasi, atau karena
kecelakaan. Memakan lauk pauk yang kurang zat besi. Menurungnya kemampuan menyerap zat besi. Kehamilan.
• Diderita oleh 8.8% populasi dunia.
Anemia
Anemia
• Megaloblastic Anemia Anemia akibat kegagalan pembentukan sel
darah merah (sel merah tidak mengalami mitosis).
Megaloblastic anemia kebanyakan disebabkan oleh kekuranganVitamin B12 atau kekurangan asam folat akibat kebiasaan minum minuman keras atau sebab lainnya.
• Autoimmune Hemolytic Anemia Disebabkan oleh antibodi menyerang sel darah
merah orang itu sendiri.
• Sideroblastic Anemia Menyebabkan sumsum tulang memproduksi
sel darah merah yang cacat
Secara Non-genetis
• Eritoblastosis Fetalis Disebabkan antibodi tipe IgS ibu hamil masuk
kedalam peredaran bayi di dalam kandungannya. Hal ini disebabkan bayi yang dikandungnya memiliki antigen darah yang berbeda denagn ibunya.
• Elephantiasis (Kaki Gajah) Menyebabkan daerah bagian bawah pinggang
membengkak. Pemicu utama penyakit ini adalah larva cacing
parasit seperti, Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan B. timori yang semuanya menggunakan nyamuk sebagai inang sementaranya.
Juga dipengaruhi sistem imun inangnya. Dapat pula disebabkan oleh kelainan genetis yang
menyebabkan tanah iritan masuk ke dalam limfa.
Hipertensi & Hipotensi
• Hipertensi Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah melebihi tekanan darah normal (diatas
120/80). Hipertensi ditandai oleh beberapa gejala seperti susah tidur dan sakit kepala. Hipertensi mengakibatkan beberapa kondisi berikut:
Meningkatkan tekanan pada dinding pembuluh darah dan ajntung sehingga terjadi penebalan dinding pembuluh dara dan jantung yang abnormal yang membuatnya menjadi lemah.
Melemahnya jantung dapat berujung kepada serangan jantung dan stroke. Hipertensi biasa merupakan gejala awal dari penyakit yang lebih parah.
• Hipotensi Hipotensi adalah keadaan dimana tekanan darah dibawah tekanan darah normal (dibawah
120/80). Gejalanya adalah kepala pusing, lemas, mudah pingsan, bahkan shock. Penyebab dari hipotensi adalah:
Pendarahan parah sehingga volume darah menurun secara siknifikan Kelainan hormon. Pembuluh darah melebar Efek samping obat tertentu Anemia Masalah jantung
Leukemia, Leukopenia & Leukositosis
• Leukemia Leukemia merupakan sejenis kanker pada darah atau sumsum tulang
belakang yang menyebabkan terjadi produksi sel darah putih yang tidak normal (sangat banyak)
Leukimia dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu: Leukemia akut menyebabkan pertumbuhan sel darah putih yang belum
dewasa dengan jumlah diatas normal. Leukemia kronis menyebabkan penambahan sel darah putih yang sudah
hampir sempurna namun diatas jumlah normal. Sampai saat ini leukimia hanya dapat disembuhkan dengan kemoterapi,
terapi radiasi, dan tranplatasi sumsum tulang.
• Leukopenia Leukopenia merupakan keadaan pada saat jumlah leukosit kurang dari
jumlah normal
• Leukositosis Leukositosis merupakan keaddan pada saat jumlah leukosit lebih dari
jumlah normal
Secara Non-genetis
• Varises & Stenosis Varises
Varises adala pelebaran pembuluh vena pada bagian betis.
Biasa terjadi di bagian bawah tubuh Stenosis
Stenosis adalah keadaan dimana saluran pembuluh darah mengecil.
• Arterioskelorsis Arterioskelorsis adalah keadaan dimana dinding
pembuluh arteri mengalami penebalan dan pengerasan.
Terdapat beberapa jenis arteioskelorsis yaitu: Artheroskelorsis adalah penebalan dinding
pembuluh arteri akibat pengendapan lemak. Arterioloskelorsis adalah penebalan pembuluh
arteri kecil dan arteriol akibat pengendapan kapur.
Emboli• Emboli adalah peristiwa dimana pembuluh darah
tersumbat karena suatu partikel menyumbat pembuluh darah.
• Berdasarkan partikel penyumbatnya: Trombosis (emboli akibat pembekuan darah di
dalam pembuluh darah sehingga menymbat pembuluh darah)
Emboli kolestrol (emboli akibat penumpukan kolestrol atau artheosklerosis)
Emboli lemak (emboli karena penumpukan lemak) Emboli gas (emboli akibat gelembung udara di
dalam pembuluh darah) Emboli Septik (emboli akibat infeksi bakteri)
Secara Non-genetis
• Jantung Koroner Jantung koroner disebabkan karena areti
koronaria (pembuluh arteri yang menyuplai oksigen pada jantung) mengalami penebalan dan pengerasan sehingga tersumbat sehingga suplai oksigen ke otot jantung berkurang.
• Radang Selaput Jantung Berdasarkan lapisan jantung yang mengalami
peradangan, ada 3 jenis: Perikarditis (radang pada lapisan
pericardium / lapisan luar jantung) Miokarditis (radang pada lapisan otot
jantung) Endokarditis (radang pada lapisan dalam
jantung)
Secara Non-genetis
Secara Non-genetis
Demam Berdarah• Merupakan penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue,
yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
• Ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia.• Macam –macam demam berdarah:
Demam berdarah (klasik):Gejala: demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata,
nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit
Demam berdarah dengue: Gejala: seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan
empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah.
Sindrom Syok Dengue:Gejala: seperti demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran
cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda - tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok.
Top Related