SIROSIS HEPATIS
SYAMSUL ARIFIN
07700171
ANATOMI HATI
DEFINISI SIROSIS HEPATIS keadaan patologis yang
menggambarkan stadium akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif
ETIOLOGI
SIROSIS HEPATIS
PENYAKIT INFEKSI
OBAT DAN TOXIN
PENYEBAB LAIN/BELUM TERBUKTI
PENYAKIT KETURUNAN
DAN METABOLIK
PATOGENESIS
SEL STELATA
MEMBENTUK KOLAGEN
FIBROTIK
PAPARAN
•hepatitis virus•hepatotoksik
WAKTU •Proses bejalan terus
GEJALA
• mudah lelah dan lemas• selera makan berkurang• perut kembung, mual• Berat badan menurun• timbul impotensi, testis mengecil, buah
dada membesar, hilangnya dorongan seksualitas
KOMPENSATA
• alopesia, • gangguan tidur• demam tak begitu tinggi. • gangguan pembekuan darah ikterus
dengan air kemih berwarna seperti teh pekat, muntah darah dan/ atau melena, agitasi, sampaikoma.
DEKOMPENSATA
(kegagalan hati dan hipertensi
porta)
TEMUAN KLINIS
ERITHEMA PALMARIS SPIDER
TELANGIEKTASI
KUKU MUCHRC
HE
JARI GADA
KONTRAKTUR
DUPUYTRENGINEKOMASTI
ATROFI TESTIS
SPLENOMEGALI DAN
HEPATOMEGALI
IKTERUS
FETOR HEPATIK
UM
AXTERIXIS BILATERAL
LABORATORIUMJENIS PEMERIKSAAN
NILAI
SGOT MENINGKAT BISA NORMAL
SGPT MENINGKAT BISA NORMAL
ALKALI FOSFATASE MENINGKAT ( tinggi pada kolangitis sklerosis primer dan sirosis bilier primer)
GGT MENINGKAT (tinggi pada alkoholik kronik)
BILIRUBIN NORMAL-MENINGKAT
ALBUMIN MENURUN
GLOBULIN MENINGKAT
WAKTU PROTROMBIN
MEMANJANG
NA SERUM MENURUN
KELAINAN HEMATOLOGI
Anemia, Trombositopeni, Leukopeni, Neutropeni
DIGNOSIS
•Pemeriksaan fisis •laboratorium •USG
KOMPENSATA
•kadangkala tidak sulit karena gejala dan tanda-tanda klinis sudah tampak dengan adanya komplikas
DEKOMPENSAT
A
KOMPLIKASI
Ensefalopati hepatik
peritonitis bakterial spontan
sindrom hepatopulmonal
hidrotoraks
hipertensi portopulmonal.
sindrom hepatorenal
Akut kidney injury
hipertensi porta
varises esofagus
PENGOBATAN KOMPENSATA
•imunosupresifhepatitis autoimun
•flebotomi setiap minggu sampai konsentrasi besi menjadi normalhemokromatosis
•menurunkan berat badan akan mencegah terjadinya sirosis
penyakit hati nonalkoholik
•interferon•lamivudin hepatitis B•interferon•ribavirinhepatitis C kronik
•Metotreksat• vitaminA Fibrotik hati
PENGOBATAN DEKOMPENSATA
Asites• Tirah baring• Diet rendah garam 5,2 gram atau 90
mmol/hari• Spironolakton 100-200 mg/x/hari• furosemid dengan dosis 20-40 mg/hari• Parasentesis dilalakukan bila asites sangat
besar
Ensefalopati hepatik•Laktulosa•Neomisin•diet protein 0,5 gr/kg berat badan per hari
Varises esofagus•sebelum berdarah dan sesudah berdarah propranolol•Waktu perdarahan akut somatostatin
Peritonitis bakterial spontan•antibiotika seperti sefotaksim intravena, amoksilin, atau aminoglikosida.
Sindrom hepatorenal•mengatur keseimbangan garam dan air
Transplantasi hati•terapi definitif pada pasien sirosis dekompensata
PROGNOSIS
LAPORAN KASUS
STATUS PASIEN Nama : Tn Basar Umur : 45 th Jenis kel : Laki-laki Alamat : Pasuruan Agama : islam Suku : Jawa Status : nikah Pekerjaan : wiraswasta Tgl MRS : 5-9-2013 Tgl periksa : 5-9-2013
ANAMNESA Auto anamnesa jam 06:00 Keluhan utama: Nyeri perut Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan keluhan nyeri perut
kanan atas sejak 10 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri bertahap semakin lama semakin memberat, nyeri dirasakan memburuk sejak 2 hari yang lalu pasien sulit tidur malam hari karena nyeri. Perut semakin membesar sejak 10 hari yang lalu, pasien mengeluh mual tidak muntah, berak hitam seperti petis dan muntah hitam disangkal. Pasien tidak mengeluh pusing, sesak, panas, batuk, maupun nyeri dada
Riwayat penyakit dahulu: Riwayat kencing manis dan hipertensi disangkal
Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada anggota keluarga pasien yang sakit seperti ini
Riwayat pengobatan: pasien pernah ngamar di Rumah Sakit Umum Bangil 1 bulan
yang lalu didiagnosa sirrosis hepatis dan dilakukan pengambilan cairan sebanyak 4 botol air mineral besar
Pasien rutin minum jamu sehat 1 minggu sekali sebelum sakit, minum pil pegel linu jarang
Riwayat sosial ekonomi: pasien dengan ekonomi menengah kebawah bekerja sebagai
wiraswasta (tidak mau menyebutkan), minum minuman ber alkohol disangkal.
PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis GCS : 456 Gizi : kesan cukup B badan : 62 kg Tinggi: 165 cmIMT:22,77
Tanda Vital Tensi : 110/70 mmhg berbaring Nadi : 86x/menit ireguler, isi dan tegangan cukup RR : 20x/menit Suhu : 36,9°C axila
KEPALA Bentuk mesochepal, rambut hitam, lurus
rata-rata 2 cm Mata : Konjungtiva pucat(-), sklera icteric(+),
edem palpebra (-), pupil isokor Telinga : simetris nyeri tekan(-) sekret(-) Hidung : simetris, deviasi septum nasi (-),
sekret (-) Mulut : bibir kering(-), cyanosis (-), gigi
lengkap, karies(-) lidah pucat(-), coated tongue(-)
LEHER
Pembesaran kelenjar getah bening(-) Pembesaran kelenjar gondok (-) Deviasi trachea (-) Jugularis Vein Pressure meningkat Kaku kuduk (-)
Thorax
Inspeksi : postur simetris, barrel chest(-), spider nevi (-), ginekomasti (-) jejas(-)
Palpasi : nyeri tekan(-) gibus(-)
Paru Depan dan belakang Inspeksi : bentuk dan gerakan dada simetris
statis dan dinamis Palpasi : gerakan simetris, fremitus fokal +/+ Perkusi : sonor/sonor Aukskultasi: vesikuler/vesikuler, wheezing(-),
rhonki(-)
Jantung Inspeksi : ictus cordis invisible Palpasi : ictus cordis palpable inter-costa 5
sinistra, kuat angkat(-), thrill(-), pulsasi epigastrial (-) pulsasi parasternal (-)
Perkusi : pinggang jantung pada inter-costa space 4 sinistra linea midclavicula sinistra, batas jantung kiri: inter-costa space 5 sinistra linea midclavicula sinistra. batas jantung kanan: inter-costa 4 dextra linea parasternal line dextra
Aukskultasi: s1 s2 tunggal m(-) g(-) heart rate: 90 x/menit reguler
Abdomen
Inspeksi : distended mengkilat, striae (-), jejas (-), hernia(-) venektasi (+)
Aukskultasi :BU (+) normal Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar
lien tak teraba membesar, pembesaran ginjal (-) shifting dullnes(+)
Perkusi : timpani liver span 5 cm area troube (timpani)
Genitalia Tidak dievaluasi
Ekstremitas Akral hangat (+) Edema (-) Capilari refill time kurang dari 2“ Erithema Palmaris (-)
PENUNJANGJENIS NILAI NORMAL
GDA 164,8 mg/dl <200 mg/dl
BUN 31,7 mg/dl 6-20 mg/dl
SK 1,6 mg/dl <1,3 mg/dl
Bil D 3,5 mg/dl <0,25 mg/dl
Bil total 4,2 mg/dl <1,0 mg/dl
SGOT 82,3 u/l <39 u/l
SGPT 58,3 u/l <41 u/l
Albumin 1,1 gr/dl 3,8-5,1 gr/dl
HbSag +
JENIS NILAI NORMAL
WBC 29,9 K/uL
HGB 8,43 g/dl
MCV 103
MCH 30,9
PLT 121 K/uL
USG ABDOMEN
Planning diagnose: Tes fungsi hati meliputi, alkali fosfatase,
Gamma Glutamil Transpeptidase (GGT), globulin, dan waktu protrombin.
Pemeriksaan radiologis barium meal Serum Elektrolit pemeriksaan biopsi hati
Initial diagnose
1. Ascites 1.1 Sirrosis Hepatis
Planning terapi Non farmakologis: Tirah baring Diet rendah garam, konsumsi garam
sebanyak 5,2 gram atau 90 mmol/hari Farmakologis IVFD asering 10 tpm Spironolacton 1x100 mg/hari Propanolol 3x40 mg Omeprazole 2x20 mg
6/9/2013Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan atas tidak bisa tidur karena nyeri T: 80/60 mmhg N: 89x/menit S: 36,8 °C RR: 24x/menit
Pdx: cek albumin post tranfusi
Ptx: O2 2-4 LPM IVFD asering 10 tpm Tranfusi albumin 70% 100cc Drip NE 0,5 mog/kgBB/menit jika MAP <65 Inj cefotaxim 3x1 g Inj metamizole 3x1 amp Inj propanolol 3x40 mg Curcuma 3x1 tab Omeprazole 2x20 mg
7/9/2013Pasien mengeluh nyeri pada perut kanan atas tidak bisa tidur karena nyeri T: 100/70 mmhg N: 90x/menit S: 36,5 °C RR: 20x/menit Albumin post tranfusi: 1,4 gr/dl
Ptx: O2 2-4 LPM IVFD asering 10 tpm Tranfusi albumin 70% 100cc Inj cefotaxim 3x1 g Inj metamizole 3x1 amp Inj propanolol 3x40 mg Curcuma 3x1 tab Omeprazole 2x20 mg Evakuasi ascites ±550 cc Jam 09:00 pasien pulang paksa
TERIMA KASIH