Download - RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

Transcript
Page 1: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

i

Diajukan Oleh:

RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS

(FORSKALL, 1755) YANG DIPAPAR TIMBAL (Pb) PADA

KONSENTRASI SUBKRONIK

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

ALFINATUL RAHMI

NIM. 150703018

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry

Program Studi Biologi

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2020 M/1441 H

Page 2: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

ii

Page 3: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

iii

Page 4: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

iv

Page 5: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

v

ABSTRAK

Nama : Alfinatul Rahmi

NIM : 150703018

Program Studi : Biologi

Judul : Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos Chanos (Forskall,

1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi Subkronik

Kata Kunci : Respon hematologis, subkronik, timbal, bandeng, malformasi

eritrosit malformasi eritrosit, hemoglobin, leukosit, hematokrit,

dan eritrosit.

Timbal (Pb) merupakan salah polutan yang bersifat toksik dan berbahaya bagi

biota perairan. Walaupun demikian, kajian terkait toksisitas timbal terhadap

kondisi hematologis dan performa pertumbuhan ikan masih jarang diungkap.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak paparan timbal terhadap

kondisi hematologis dan performa pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos).

Sebanyak 130 ekor ikan bandeng betina dibagi ke dalam empat perlakuan yaitu

perlakuan kontrol: 0 mg/L Pb(NO3)2, perlakuan A: 42.64 mg/L Pb(NO3)2,

perlakuan B: 63.97 mg/L Pb(NO3)2 dan perlakuan C: 85.29 mg/L Pb(NO3)2.

Pemaparan timbal dilakukan selama 40 hari. Hasil penenlitian mengungkapkan

bahwa paparan timbal nitrat telah menyebabkan terjadinya penurunan jumlah

eritrosit, hemoglobin, hematokrit dan MCHC, disertai dengan adanya peningkatan

MCV dan MCH. Jumlah leukosit meningkat secara signifikan pada perlakuan A

dan kembali menurun pada perlakuan B dan C. Sejumlah malformasi eritrosit

yang terdeteksi pada ikan bandeng terpapar timbal meliputi swollen cell, deformed

cell, double cell, binucleus, lacerated membrane, hemolyzed cell, dan vacuolated

cell. Paparan timbal nitrat dengan konsentrasi 85.29 mg/L mengakibatkan

penurunan parameter pertumbuhan bobot, pertumbuhan panjang, laju

pertumbuhan spesifik (SGR), efisiensi pakan (FE) dan rasio konversi pakan ikan

bandeng. Rendahya pertumbuhan memiliki korelasi dengan adanya gangguan

pada kondisi hematologis ikan.

Page 6: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

vi

ABSTRACT

Nama : Alfinatul Rahmi

NIM : 150703018

Program Studi : Biologi

Judul : Haematological Response of Milkfish, Chanos chanos (Forskall,

1755) Exposed to Lead (Pb) at Subchronic Concentrations

Keyword : Haematological response, subchronic, lead, milkfish, erythrocyte

malformations, hemoglobin, leukocytes, hematocrit, dan

erythrocyte.

Lead (Pb) is a pollutant that is toxic and dangerous for aquatic biota.

Nevertheless, studies related to lead toxicity to growth performance and

hematological conditions of fish are rarely revealed. This study aims to analyze

the impact of lead exposure on growth performance and hematological conditions

of milkfish (Chanos chanos). A total of 130 female milk fish were divided into

four treatments, namely control treatment: 0 mg / L Pb(NO3)2, Treatment A:

42.64 mg/L Pb(NO3)2, Treatment B: 63.97 mg/L Pb(NO3)2 and Treatment C:

85.29 mg/L Pb(NO3)2. Lead exposure is carried out for 40 days. Exposure to lead

nitrate has caused a decrease in the number of erythrocytes, hemoglobin,

hematocrit and MCHC, accompanied by an increase in MCV and MCH. The

number of leukocytes increased significantly in treatment A and then decreased in

treatments B and C. A number of erythrocyte malformations detected in milkfish

exposed to lead include swollen cells, deformed cells, double cells, binucleus,

lacerated membranes, hemolyzed cells, and vacuolated cells. The results of the

study revealed that lead nitrate exposure with a concentration of 85.29 mg/L

resulted in a decrease in weight growth parameters, growth length, specific growth

rate (SGR), feed efficiency (FE) and milk fish feed conversion ratio. The low

growth has a correlation with the disturbance in the hematological condition of the

fish.

Page 7: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

vii

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang

dengan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos

(Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi Subkronik”.

Shalawat beriring salam penulis hantarkan kepada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW beserta sahabat dan keluarga beliau.

Penghargaan dan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada kedua orang

tua saya Ayahnda Alm Yuswardi dan Ibunda Radiah yang telah mencurahkan

segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun materil. Kakak

tercinta Kuratul Aini, abang-abang saya Iswandi, Munzir Maulana dan dan

adik saya Daman Huri yang telah membantu do’a, dukungan dan motivasi yang

tiada henti. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat, kesehatan, karunia

dan keberkahan di dunia dan di akhirat atas budi baik yang telah diberikan kepada

penulis.

Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah guna memenuhi salah satu

syarat untuk pelaksanaan penelitian tugas akhir pada Program Studi Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry. Penulis

menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak

yang sangat membantu dalam banyak hal. Oleh sebab itu penulis menyampaikan

rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada:

Page 8: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

viii

1. Bapak Muhibuddin Hanafiah, M.Ag selaku Pembimbing I yang telah

banyak meluangkan waktu untuk membimbing, serta memberi dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Ilham Zulfahmi, M.Si selaku Pembimbing II yang telah memotivasi,

membimbing, memberi nasihat dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Muhibuddin Hanafiah, M.Ag selaku Dosen Wali yang telah

memberikan banyak ilmu dan pengalaman kepada penulis.

4. Seluruh Dosen Prodi Biologi yang telah memberi pengaruh terhadap penulis

terhadap keberhasilan penulis dalam menyusun tugas akhir

5. Ibu Lina Rahmawati, M.Si selaku ketua Program Studi Biologi dan seluruh

staff Program Studi Biologi, serta semua dosen dan asisten Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Ar-Raniry yang telah memberi ilmu sejak awal sampai akhir

semester.

6. Seluruh Staf Prodi Biologi yang telah membantu penulis dalam urusan

perkuliahan hingga penulis selesai sampai ditahap ini

7. Bapak Dr. Azhar Amsal, M.Pd selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Ar-Raniry.

8. Kepada bapak Jamaluddin dan bang Razi selaku penyediaan tempat

penelitian yang selalu membantu, memberi saran serta semangat yang tiada

henti-hentinya.

9. Kepada teman-teman dan mahasiswa Program Studi Biologi Angkatan 2015,

khususnya sahabat-sahabat yang selalu membantu, mengkritik, serta memberi

saran terbaik, Lisa Maulidina, Nissa Maulita, Cut Nadia Rahmi, Siti

Page 9: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

ix

Faizah dan Rina Mutia dalam dukungan serta semangat yang tiada henti-

hentinya.

10. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian

skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan bantuan berupa

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dan mutu penulisan skripsi

ini.

Akhir kata, hanya kepada Allah SWT penulis mohon ampun, semoga selalu

diberikan hidayah dan ridha-Nya kepada penulis dan kita semua. Dan penulis

berharap, agar tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekaligus demi

menambah pengetahuan. Atas segala jasa baik dari berbagai pihak semoga

mendapat pahala yang setimpal oleh Allah SWT.

Amin Ya Rabbal Alamin.

Banda Aceh, 2 Januari 2020

Penulis,

Alfinatul Rahmi

Page 10: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

x

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL .................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................. ii

PENGESAHAN PENGUJI SKRIPSI .......................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ................................................................. 5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................. 6

1.5. Hipotesis Penelitian ............................................................... 6

1.6. Definisi Operasional .............................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 8

2.1. Habitat Ikan Bandeng ............................................................. 8

2.1.1. Karakteristik dan Klasifikasi Ikan Bandeng ................. 8

2.1.2. Faktor Pertumbuhan Ikan Bandeng ............................... 10

2.2. Logam Berat .......................................................................... 11

2.2.1. Timbal ........................................................................... 13

2.2.2. Timbal (II) Nitrat........................................................... 16

2.3. Hematologi Sel Darah Ikan ................................................... 16

2.3.1. Eritrosit (Sel Darah Merah) ........................................... 17

2.3.2. Leokosit (Sel Darah Putih) ............................................ 19

2.3.3. Hemoglobin ................................................................... 20

2.3.4. Hematokrit..................................................................... 21

2.4. Ayat yang Berkaitan Dengan Akibat Kerusakan Timbal ....... 22

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 24

3.1. Rancangan Penelitian ............................................................ 24

3.2. Subyek Penelitian/ Populasi Sampel dan Sampel Penelitian . 25

3.3. InstrumenPenelitian................................................................ 26

3.4. Prosedur Penelitian................................................................. 26

3.4.1. Pengukuran Parameter Hematologi Ikan Uji ................ 26

3.4.2. Pengukuran Parameter Pertumbuhan Ikan Uji .............. 27

3.5. Teknik Analisa Data ............................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 30

4.1. Hasil Penelitian ...................................................................... 30

Page 11: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

xi

4.1.1. Kondisi Hematologi Akhir Ikan Bandeng..................... 30

4.1.2. Neutrofil, Limfosit, dan Monosit .................................. 31

4.1.3. Malformasi Eritrosit ...................................................... 33

4.1.4. Profil Pertumbuhan Ikan Bandeng ................................ 35

4.2. Pembahasan ............................................................................ 36

BAB V PENUTUP .................................................................................... 42 5.1. Kesimpulan ........................................................................... 42

5.2. Saran ....................................................................................... 42

DAFTAR KEPUSTAKAAN ........................................................................ 43

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................... 52

Page 12: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ikan bandeng (Chanos chanos) .................................................... 9

Gambar 2.2 Eritrosit pada ikan bandeng (Chanos chanos) ............................. 19

Gambar 2.3 Sel darah putih (Leukosit) ............................................................ 20

Gambar 4.1 Kondisi neutrofil (a), limfosit (b) dan monosit (c) ikan bandeng

(Chanos chanos) pada tiap perlakuan setelah dipapar timbal nitrat

selama 40 hari................................................................................ 32

Gambar 4.2 Jenis malformasi eritrosit ikan bandeng setelah 40 hari pemaparan

timbal. a. eritrosit normal, b. swollen cell, c. deformed cell,

d. double cell, e, binucleus, f. lacerated membrane, g. hemolyzed

cell, dan h. vacuolated cell. Skala bar: 20 μm. .......................... 34

Page 13: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komposisi ikan bandeng (Chanos chanos) .................................... 10

Tabel 3.1 Lokasi dan waktu penelitian ........................................................... 25

Tabel 3.2 Berat dan panjang awal ikan bandeng (Chanos chanos) ................ 29

Tabel 3.3 Karakteristik hematologi awal ikan bandeng (Chanos chanos) ..... 29

Tabel 4.1 Profil hematologi ikan bandeng (Chanos chanos) pada setiap

perlakuan di akhir masa pemaparan ................................................ 31

Tabel 4.2 Abnormalitas eritrosit ikan bandeng (Chanos chanos) pada setiap

perlakuan di akhir masa pemaparan ................................................ 33

Tabel 4.3 Rata-rata profil pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos)

setelah 40 hari pemaparan timbal nitrat (Pb (NO3)2 .................................. 36

Page 14: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi .................................... 52

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian ................................................................. 53

Lampiran 3. Surat Selesai Penelitian ............................................................ 54

Lampiran 4. Hasil Penelitian Sampel Hematologi ........................................ 55

Lampiran 5. Masa Pemeliharaan Ikan Bandeng (Chanos chanos) ............... 56

Lampiran 6. Proses Pengukuran Serta Pemaparan Timbal ........................... 57

Lampiran 7. Proses Pengambilan, Pembuatan Serta Pengamatan Preparat

Ulas Darah ................................................................................ 58

Lampiran 8. Uji Beda Nyata Terkecil Parameter Hematologi ...................... 60

Lampiran 9. Uji Beda Nyata Terkecil Parameter Pertumbuhan ................... 65

Page 15: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Timbal (Pb) merupakan salah satu bahan pencemar yang bersifat toksik dan

berbahaya bagi biota perairan (Purnomo & Muchyiddin, 2007). Sumber timbal di

perairan sebagian besar berasal dari aktifitas antropogenik melalui kegiatan

ekstraksi, eksploitasi logam serta limbah industri (Palar, 2004). Hasil penelitian

sebelumnya melaporkan bahwa terdapat peningkatan cemaran timbal di beberapa

perairan Indonesia diantaranya Teluk Jakarta (Riani, 2004), perairan Gresik

(Purnomo & Muchyiddin, 2007), perairan Laut Kepulauan Seribu (Riani et al.,

2017), Teluk Awur (Azizah et al., 2018) dan perairan Laut Aceh Utara

(Komarawidjaja et al., 2018). Jumlah timbal yang banyak di perairan dapat masuk

ke tubuh makhluk hidup seperti ikan.

Timbal masuk ke dalam tubuh organisme akuatik melalui proses

pencernaan, pernafasan dan difusi permukaan kulit (Sahetapy, 2011). Keberadaan

timbal di dalam tubuh organisme bersifat akumulatif dan memberikan efek toksik

berupa stres oksidatif, gangguan kinerja reproduksi, dan perubahan profil

biokimia darah (Permatasari et al., 2015). Hasil penelitian Darafsh et al., (2008)

menunjukkan bahwa paparan timbal dapat mengganggu sistem perkembangan

awal embrio Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang ditandai dengan rendahnya nilai

efisiensi serapan kuning telur dan daya tetas, serta meningkatnya abnormalitas

telur dan larva. Di samping itu, paparan timbal juga dapat menghambat aktivitas

berbagai enzim seperti aminoevulinat dehidratae (ALAD), aminoleviulinat

sintase (ALAS), dan koproporfirinogen oksidase (KOPROD) (Yusnidar, 2011).

Page 16: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

2

Menurut Sahetapy (2011) penghambatan aktivitas enzim tersebut terjadi akibat

pembentukan senyawa antara timbal dengan gugus sulfihidril (S-H). Oleh karena

itu apabila enzim dalam tubuh ikan terhambat maka, mengakibatkan kerusakan

pada sel darah (Lionetto et al., 2006).

Darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang berfungsi mengangkut

oksigen, karbondioksida dan nutrisi yang dibutuhkan ikan. Menurut Najjiah et al.,

(2008), bentuk dan ukuran sel darah terutama eritrosit sangat berpengaruh

terhadap volume pengangkutan oksigen dalam tubuh organisme. Darah ikan

sangat rentan terhadap stres yang disebabkan oleh paparan polutan sehingga

berpotensi untuk dijadikan sebagai bioindikator (Romani et al., 2003; Barcellos et

al., 2004). Menurut Suvetha et al. (2010), saat ini analisis hematologi telah

digunakan sebagai indeks untuk mendiagnosa kondisi kesehatan ikan akibat

perubahan kondisi lingkungan, infeksi bakteri, virus serta paparan toksikan.

Paparan polutan dilaporkan telah menyebabkan terjadinya perubahan profil

hematologi ikan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Hasil penelitian

Sahetapy (2013) mengungkapkan bahwa paparan timbal sebesar 6,86 ppm selama

30 hari pada Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus) menyebabkan

terjadinya penurunan nilai hematokit dari kondisi normal 24,70% menjadi 9,66%.

Secara kualitatif, darah ikan yang terpapar polutan memiliki bentuk yang berbeda

dibandingkan ikan normal. Witeska et al. (2011) mengungkapkan bahwa paparan

cadmium sebesar 0,65 mg/L selama empat minggu pada ikan mas (Ciprynus

carpio) menyebabkan terjadinya hemolisis, deformasi inti dan kondensasi

kromatin pada sel eritrosit ikan.

Adapun ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan bandeng. Ikan

Bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu ikan komersial penting bagi

Page 17: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

3

masyarakat Indonesia (Zulfahmi et al., 2019). Selain berasal dari usaha budidaya,

produksi ikan bandeng juga masih berasal dari hasil penangkapan langsung di

perairan. Ikan Bandeng memiliki distribusi yang luas di perairan Indonesia

sehingga cenderung rentan terpapar polutan. Hasil penelitian sebelumnya

mengungkapkan bahwa kontaminasi polutan terhadap ikan bandeng telah terjadi

di beberapa perairan diantaranya Kalangayar Sidoarjo (Maftuch, 2015), (Hesni et

al., 2011), perairan Alas (Utama et al., 2017), dan perairan Laut Kepulauan Seribu

(Riani et al., 2017). Di samping itu, menurut (Hesni et al., 2011) ikan bandeng

cocok dijadikan sebagai hewan uji toksisitas karena mudah diaklimatisasi pada

kondisi laboratorium dengan ketersediaan yang melimpah (Rumampuk et al.,

2010). Pemanfaatan ikan bandeng sebagai hewan uji toksisitas telah dilakukan

terhadap beberapa jenis toksikan diantaranya nikel (Sabilu, 2010), timbal (Hesni

et al., 2011) dan insektisida diklorometan (Rumampuk et al., 2010). Sejauh ini,

penelitian terkait toksisitas timbal (Pb) terhadap kondisi hematologi ikan

khususnya ikan bandeng masih belum dikaji secara luas. Oleh karena itu,

penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak paparan timbal terhadap

kondisi hematologi dan pertumbuhan ikan bandeng.

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan yang sering dikomsumsi

maka penting bagi peneliti untuk melakukan penelitian terhadap dampak paparan

timbal terhadap kondisi hematologi dan pertumbuhan ikan bandeng. Akan tetapi

akan berdampak buruk jika tidak sesuai dengan peruntukannya, apabila sisi

negatifnya ini terdapat pada tubuh ikan maka secara tidak langsung akan

berdampak pada kesehatan.

Islam juga membahas mengenai pencemaran baik di darat maupun dilaut,

salah satu pencemaran yang ada dilaut adalah logam berat. Allah SWT telah

Page 18: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

4

menciptakan segala sesuatu dengan sebaik-baiknya. Salah satu nikmat ciptaan

Allah SWT adalah logam berat timbal meskipun memiliki respon negatif namun

di sisi lain logam ini sangatlah bermanfaat di bidang industri pabrik. Allah SWT

berfirman dalam Q.S Ali-Imran: 191.

Terjemahan/Artinya:

Orang-orang yang mengingat SWT Allah sambil berdiri atau duduk atau

dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan

bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan ini dengan

sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka."

(Kementerian Agama R.I., 2012).

Makna dari Q.S Ali-Imran: 191 yaitu menjelaskan sebagian dari ciri-ciri

orang yang dinamai Ulul Albab. Mereka adalah orang-orang, baik laki-laki

maupun perempuan yang terus menerus mengingat Allah SWT dengan ucapan

atau dengan hati, dan dalam seluruh situasi dan kondisi, saat bekerja atau istirahat,

sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring atau bagaimanapun, dan

mereka memikirkan tentang penciptaan yakni kejadiaan dan sistem kerja langit

dan bumi, dan setelah itu berkata sebagai kesimpulan: Tuhan kami, tidaklah

Engkau menciptakan alam raya dan segala isinya ini dengan sia-sia tanpa tujuan

yang hak. Apa yang kami alami, lihat atau dengar dari keburukan atau

kekurangan, maha suci Engkau dari semua itu. Itu adalah ulah atau dosa dan

Page 19: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

5

kekurangan kami yang dapat menjerumuskan kami ke dalam siksa neraka, maka

peliharalah kami dari siksa neraka (Shihab, 2010).

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan segala

sesuatu dengan sebaik-baiknya termasuk faktor biotik dan abiotik yang berada di

laut maupun darat dan Allah tidak menciptakan segala sesuatu dengan sia-sia

seperti halnya logam berat dimana, seperti diketahui logam berat timbal ini sangat

berbahaya terhadap kesehatan meskipun memiliki sisi negatif namun disisi lain

logam ini sangat bermanfaat dalam bidang industri seperti kabel, cat dan anti letup

pada bensin.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berapakah konsentrasi subkronik timbal (Pb) yang berpengaruh terhadap

kondisi hematologi ikan bandeng (Chanos chanos)?

2. Bagaimanakah jenis dan intensitas malformasi eritrosit ikan bandeng

(Chanos chanos) yang terpapar timbal (Pb) pada konsentrasi subkronik?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui konsentrasi subkronik timbal (Pb) yang berpengaruh

terhadap kondisi hematologi ikan bandeng (Chanos chanos).

2. Untuk mengetahui jenis dan intensitas malformasi eritrosit ikan bandeng

(Chanos chanos) yang terpapar oleh timbal (Pb) pada konsentrasi

subkronik.

Page 20: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

6

1.4 Manfaat Penelitian

1. Dapat mengetahui konsentrasi subkronik timbal (Pb) yang berpengaruh

terhadap kondisi hematologi ikan bandeng (Chanos chanos).

3. Dapat mengetahui jenis dan malformasi eritrosit ikan bandeng (Chanos

chanos) yang terpapar timbal (Pb) pada konsentrasi subkronik.

Manfaat Keilmuan:

Akhir dari penelitian ini dapat memberikan literatur mengenai pencemaran

logam berat pada ikan bandeng (Chanos chanos) dan dapat memberikan masukan

serta wawasan kepada peneliti dalam melakukan penelitian mengenai

bioakumulasi logam berat pada ikan. Menambah rujukan bagi peneliti dalam

melanjutkan penelitian yang kaitannya dengan penelitian ini.

Manfaat Pengembangan Aplikatif:

Penelitian ini diharapkan dapat pengembangan ilmu sains khususnya pada

hewan aquatik dalam upaya meningkatkan kesehatan manusia dan hewan.

1.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah timbal (Pb) berpengaruh terhadap

perubahan jenis dan malformasi sel darah merah pada ikan bandeng (Chanos

chanos) yang dapat dibuktikan melalui data kualitatif maupun kuantitatif.

1.6 Definisi Operasional

Perbedaan penafsiran akan selalu ada dalam proses pembuatan skripsi, maka

dari itu perlu adanya penegasan dari beberapa istilah yang terdapat dalam

penelitian ini diantarannya:

Page 21: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

7

1. Hematologi

Hematologi adalah ilmu yang mempelajari aspek anatomi, fisiologi, dan

patologi darah. Komponen darah terdiri plasma dan unsur-unsur pembentukan

darah yaitu eritrosit, leukosit dan trombosit (Nurcholis et al., 2013).

2. Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH),

dan Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC).

MCV merupakan pengukuran volume atau ukuran rata-rata pada sel darah

merah. MCH adalah perhitungan jumlah hemoglobin rata-rata dalam satu sel

darah merah. MCHC adalah perhitungan rata-rata konsentrasi hemoglobin dalam

satu sel darah merah. (Laloan et al., 2018).

3. Subkronik

Subkronis adalah uji ketoksikan suatu senyawa yang diberikan dengan dosis

berulang pada hewan uji tertentu, selama kurang dari tiga bulan atau juga disebut

dengan uji jangka panjang (Priyanto, 2009).

Page 22: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Habitat Ikan Bandeng

Ikan Bandeng (Chanos chanos) sangat mudah ditemukan di Indonesia,

khusunya di daerah Sulawesi, Borneo, Sumatera Selatan, dan daerah kepulauan

Jawa (Irianto & Soesilo, 2007). Ikan Bandeng merupakan salah satu ikan laut

yang memiliki potensi untuk dibudidayakan di tambak. Jenis ikan ini mampu

mentolerir salinitas perairan yang luas (0-158 ppt) sehingga digolongkan sebagai

ikan euryhaline. Ikan bandeng mampu beradaptasi terhadap perubahan

lingkungan, seperti suhu, pH dan kekeruhan air serta tahan terhadap serangan

penyakit (Ghufron & Kardi, 1997).

2.1.1 Karakteristik dan Klasifikasi Ikan Bandeng

Ikan Bandeng memiliki karakteristik badan langsing, sisik seperti kaca, serta

daging yang berwarna putih. Ikan bandeng mendapat julukan ikan milkfish karena

mempunyai daging berwarna putih, seperti susu dan rasanya pulen. Ikan ini

memiliki keunikan mulutnya tidak bergigi dan makanannya tumbuh-tumbuhan di

dasar laut. Selain itu, panjang usus ikan bandeng sembilan kali dari panjang

tubuhnya (Murtidjo, 2001).

Page 23: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

9

Klasifikasi ikan bandeng menurut (Saanin, 1984) adalah sebagai berikut:

Klasifikasi Ikan Bandeng

(Chanos-chanos)

Gambar 2.1. Ikan Bandeng (Chanos-chanos)

Phylum : Chordata

Sub phylum : Vertebrata

Kelas : Pisces

Sub kelas : Teleostei

Ordo : Malacopterigii

Famili : Chanidae

Genus : Chanos

Spesies : Chanos chanos

Ciri-ciri ikan bandeng adalah badan memanjang berbentuk torpedo, padat,

kepala tanpa sisik, mulut kecil di ujung kepala dengan rahang tanpa gigi dan

lubang hidung terletak di depan mata, mata diselaputi oleh selaput bening, sirip

punggung terletak jauh di belakang tutup insang dan sirip anus terletak jauh di

belakang sirip punggung (Junianto, 2002).

Ikan Bandeng jika berada di laut yang panjangnya dapat mencapai 1 m,

tetapi dalam tambak ikan tersebut tidak dapat melebihi ukuran 50 cm. Pada

beberapa ikan bandeng tercium bau lumpur. Bau lumpur ini disebabkan oleh

salinitas perairan tempat bandeng itu di pelihara rendah dan makanan yang

tersedia bercampur lumpur. Umumnya ikan bandeng yang berbau lumpur

mempunyai punggung yang agak putih sedangkan yang tidak berbau lumpur

punggungnya agak gelap (Junianto, 2002).

Bandeng merupakan salah satu komoditas potensial dalam usaha

diversifikasi budidaya yang tahan terhadap perubahan lingkungan guna

mempertahankan produktivitas tambak. Bandeng memiliki beberapa keunggulan

antara lain mudah dalam pemeliharaannya. Ikan Bandeng disukai sebagai

makanan karena rasanya gurih, rasa daging netral tidak asin seperti ikan laut dan

tidak mudah hancur jika dimasak. Ikan bandeng memiliki 2 kelemahan yaitu,

dagingnya berduri dan kadang-kadang berbau lumpur atau tanah. Protein bandeng

Page 24: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

10

cukup tinggi, kondisi ini menjadikan ikan bandeng sangat mudah dicerna dan baik

untuk dikonsumsi oleh semua usia sehingga mencukupi kebutuhan protein tubuh,

menjaga dan memelihara kesehatan serta mencegah penyakit akibat kekurangan

zat gizi mikro (Syamsuddin, 2010). Ikan merupakan bahan pangan yang bergizi.

Komposisi kandungan gizi ikan sebagai berikut:

Tabel 2.1. Komposisi Ikan Bandeng (Chanos chanos) (Syamsuddin, 2010).

No Zat Gizi Jumlah Satuan

1 Kalori 126 Kalori

2 Protein 17,4 Gram

3 Lemak 5,7 Gram

4 Air 60,2 Gram

5 Kalsium 43,4 Milligram

6 Fosfor 138 Milligram

7 Besi 0,3 Milligram

8 Vitamin A 85 Milligram

9 Vitamin B6 0,4 Milligram

10 Vitamin B12 2,9 Milligram

2.1.2 Faktor Pertumbuhan Ikan Bandeng

Pertumbuhan pada ikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

faktor luar seperti suhu dan makanan, khusus daerah tropik makanan merupakan

faktor yang lebih penting dibandingkan dengan suhu (Sulawesty, 2014). Zat

beracun dapat menurunkan laju pertumbuhan. Penurunan laju pertumbuhan

diduga organ tubuh ikan mengalami gangguan sehingga mengurangi nafsu makan

dan pemanfaatan energi yang berasal dari makanan lebih banyak digunakan untuk

mempertahankan diri dari tekanan lingkungan serta mengganti bagian sel yang

rusak akibat kontaminasi dengan bahan toksik (Yosmaniar, 2009).

Page 25: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

11

2.2 Logam Berat

Logam berat ialah unsur logam dengan berat molekul tinggi dan merupakan

polutan yang memberikan dampak signifikan bagi kesehatan makhluk hidup.

Dalam kadar rendah logam berat pada umumnya sudah beracun bagi tumbuhan

dan hewan, termasuk manusia. Logam berat yang sering ditemukan di lingkungan

adalah kromium (Cr), besi (Fe), kadmiun (Cd), mangan (Mn), dan timbal (Pb).

Logam berat terdiri dari logam esensial dan logam tidak esensial. Logam

esensial adalah logam yang sangat membantu dalam proses fisiologis makhluk

hidup dengan jalan membantu kerja enzim atau pembentukan organ dari makhluk

yang bersangkutan. Sedangkan logam tidak esensial adalah logam yang

peranannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui, kandungannya dalam

jaringan hewan sangat kecil, dan apabila kandungannya tinggi akan dapat merusak

organ-organ tubuh makhluk yang bersangkutan. Salah satu logam tidak esensial

yang terdapat dalam perairan adalah timbal (Pb) (Darmono, 1995).

Logam berat di perairan dapat berasal dari sumber alamiah maupun aktifitas

manusia. Pengikisan batuan mineral yang kemudian terbawa oleh air sungai

menuju laut adalah salah satu sumber alamiah yang masuk melalui perairan.

Hujan juga dapat menjadikan sumber logam di perairan (Casas & Sordo, 2006).

Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap

kehidupan keberadaannya organisme, maupun efeknya secara tidak langsung

terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat

yaitu: (1) sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan

perairan dan secara alami sulit terurai (dihilangkan), (2) dapat terakumulasi dalam

organisme termasuk kerang dan ikan, dan membahayakan kesehatan manusia

Page 26: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

12

yang mengkomsumsi organisme tersebut, dan (3) mudah terakumulasi di sedimen,

sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi dari konsentrasi logam di dalam air.

Di samping itu sedimen mudah tersuspensi karena pergerakan masa air yang akan

melarutkan kembali logam yang dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen

menjadi sumber pencemar potensial dalam skala waktu tertentu. (Darmono,

1995).

Salah satu jenis logam berat yang menyebabkan pencemaran di perairan

adalah timbal. Logam timbal (Pb) dapat masuk ke dalam tubuh organisme

melalui rantai makanan, insang atau difusi melalui permukaan kulit, akibatnya

logam itu dapat terserap dalam jaringan, tertimbun dalam jaringan (bioakumulasi)

dan pada konsentrasi tertentu akan dapat merusak organ-organ dalam jaringan

tubuh (Palar 1994). Toksisitas logam timbal (Pb) terhadap organisme air dapat

menyebabkan kerusakan jaringan organisme terutama pada organ yang peka

seperti insang dan usus kemudian ke jaringan bagian dalam seperti hati dan ginjal

tempat logam tersebut terakumulasi (Darmono, 2001).

Cemaran logam berat dapat menimbulkan efek gangguan terhadap

kesehatan, baik manusia maupun hewan, tergantung dari logam berat tersebut

terikat dalam tubuh dan besar dosis paparannya. Efek toksis dari logam berat ini

menghalangi kerja enzim sehingga metabolisme tubuh menjadi terganggu. Efek

lainnya dapat menyebabkan mutagen, teratogen, dan karsinogen bagi tubuh

manusia dan hewan (Darmono. 1995).

Logam berat juga dapat menghambat laju pertumbuhan ikan. Toksisitas

logam berat timbal (Pb) dapat memberikan pengaruh terhadap laju pertumbuhan,

semakin lama pemaparan timbal dan semakin tinggi konsentrasi timbal (Pb) akan

Page 27: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

13

menurunkan laju pertumbuhan (Sahetapy, 2011). Timbal (Pb) merupakan logam

berat yang sangat beracun, dapat dideteksi secara praktis pada seluruh benda mati

di lingkungan dan seluruh sistem biologis. Sumber utama timbal adalah makanan

dan minuman. Timbal (Pb) menunjukkan beracun pada sistem saraf, hemetologic,

hemetotoxic dan mempengaruhi kerja ginjal (Charlena, 2004).

2.2.1 Timbal (Pb)

Timbal (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat yang terjadi secara

alami yang tersedia dalam bentuk biji logam, dan juga dalam percikan gunung

berapi, dan bisa juga diperoleh di alam (WHO, 2007). Karena meningkatnya

aktivitas manusia, seperti pertambangan dan peleburan, dan pengunaannya dalam

bahan bakar minyak, dan juga masih banyak lagi digunakan dalam pembuatan

produk lainnya, sehingga kandungan timbal telah meningkat dalam 300 tahun

terakhir (NHMRC, 2009).

Timbal (Pb) bisa masuk dalam lingkungan dan tubuh manusia dari berbagai

macam sumber seperti bensin (petrol), daur ulang atau pembuangan baterai mobil,

mainan, cat, pipa, tanah, beberapa jenis kosmetik dan obat tradisional dan

berbagai sumber lainnya (WHO, 2007). Adanya timbal (Pb) yang masuk ke dalam

ekosistem dapat menjadi pencemar dan dapat mempengaruhi biota perairan seperti

mematikan ikan karena toksisitasnya yang tinggi. Timbal (Pb) yang masuk ke

dalam perairan dapat berasal dari limbah buangan industri kimia, industri

percetakan, industri yang menghasilkan logam dan cat (Darmono, 2006).

Timbal (Pb) merupakan bahan toksik yang mudah terakumulasi dalam organ

manusia dan dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa anemia, gangguan

fungsi ginjal, gangguan sistem saraf, otak dan kulit. Timbal bersifat toksik

Page 28: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

14

terhadap manusia. Timbal dapat masuk melalui udara, debu yang tercemar, kontak

lewat kulit, kontak lewat mata, dan sebagainya. Logam timbal mampu

menghambat aktivitas enzim yang terlibat dalam pembentukkan hemoglobin (Hb)

di dalam tubuh manusia dan sebagian kecil timbal dapat diekskresikan melewati

urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein, sedangkan sebagiannya

terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut (Widowati et

al., 2008).

Keracunan timbal mengakibatkan efek kronis, dan akut. Keracunan akut

dapat mengakibatkan terbakarnya mulut, terjadinya perangsangan dalam

gastrointestinal dan disertai diare. Departemen Kesehatan Republik Indonesia

membatasi timbal maksimum dalam komposisi makanan sebesar 4 ppm,

sedangkan menurut FAO sebesar 2 ppm (Nurjanah, 1997).

Timbal di perairan sangat berbahaya bagi kehidupan organisme. Hal ini

disebabkan oleh sifat logam yang sulit didegradasi, sehingga logam berat mudah

terakumulasi dalam lingkungan perairan dan sulit untuk dihilangkan, biota laut

sangat mudah terakumulasi oleh logam berat, khususnya ikan dan kerang-

kerangan yang akan membahayakan masyarakat apabila menkonsumsi biota laut

yang berlebihan (Anggraini, 2007).

Timbal (Pb) dapat memberikan efek toksik pada ikan baik secara kronis

maupun akut. Penurunan berat badan yang disertai dengan gangguan sistem

pencernaan diakibatkan oleh efek kronis. Sedangkan kerusakan sel darah merah,

penurunan kandungan hemoglobin, serta gangguan sistem saraf pusat dan tepi

diakibatkan oleh efek akut. Timbal dapat terikat di beberapa jaringan seperti hati,

limpa, otak, dan sumsum tulang (Riyadina, 1997).

Page 29: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

15

Pengaruh timbal yang masuk ke dalam tubuh ikan dapat menglibatkan

fungsi hematologi, sistem saraf pusat, dan ginjal. Sedangkan gejala awal akibat

keracunan timbal ditandai dengan berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah

sehingga menyebabkan anemia. Anemia terjadi karena: (1) kurangnya jumlah

eritrosit yang disebabkan membran sel menjadi rusak akibat paparan timbal, (2)

meningkatnya aktivitas enzim coproporfirinogen oksidase di dalam eritrosit yang

mengakibatkan pecahnya eritrosit, dan (3) terhambatnya proses eritropoisis dalam

sumsum tulang metabolisme zat besi (Fe) dan sintesis globin dalam eritrosit.

Kelainan sistem saraf pusat diakibatkan oleh keracunan timbal organik.

Sedangkan kelainan sel darah merah diakibatkan oleh keracunan timbal anorganik

(Albahary, 1972).

Menurut Metelev et al., (1983) ciri-ciri ikan yang terakumulasi polutan

timbal (Pb) memiliki tingkat pegerakan yang sangat aktif, aktivitas respirasi

meningkat, kehilangan keseimbangan, kerusakan saluran pernapasan (bronchi),

insang dan kulit tertutup oleh membran mucus yang mengalami pembekuan,

hemolisis dan kerusakan pada eritrosit.

Paparan timbal dalam waktu yang lama dalam tubuh, bukan hanya

ditemukan pada insang saja melainkan juga ditemukan pada saluran pencernaan,

liver dan otot. Paparan timbal selama 2 jam dengan konsentrasi 7, 7 mg/L timbal

(Pb) dapat menimbulkan efek racun pada ikan rainbow trout. Sedangkan pada

ikan cyprinidonts efek tersebut terlihat setelah terpapar selama 12 jam pada

konsentrasi 3, 0 mg/L timbal (Pb). Ikan Mas resistant terhadap timbal organik, hal

ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ikan tersebut

mengalami kematian selama pamaparan timbal 60 sampai 114 jam dengan

Page 30: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

16

konsentrasi 1 mg/L timbal. Sama halnya yang belut juga mengalami kematian

setelah terpapar timbal selama 21 hari pada konsentrasi 3, 0 mg/L timbal (Pb)

(Metelev et al., 1983).

2.2.2 Timbal (ll) Nitrat

Memiliki rumus kimia Pb(NO3)2. Timbal (ll) nitrat umumnya kristal yang

tidak berwarna atau berbentuk bubuk putih, dibandingkan dengan garam timbal

lainnya maka garam timbal ini sangat mudah larut dalam air. Timbal (ll) bersifat

racun terhadap manusia, hewan dan merupakan oksidator. Cara membuat timbal

nitrat adalah dengan melarutkan logam Pb pada larutan asam nitrat dengan

melarutkan PbO dalam asam nitrat (Sugiarto & Kristian, 2004) dan (Svehla,

1990).

3 Pb (s) + 8 H+ (aq) + 2 NO3 (aq) → 3 Pb2+ (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (I)

Atau

3 Pb + 8 HNO3 (pekat) → 3 Pb(NO3)2 (aq) + 2 NO (g) + 4 H2O (I)

PbO (s) + 2 H+ (aq) → Pb2+ (aq) + H2O (I)

2.3 Hematologi Sel Darah Ikan

Hematologi adalah ilmu yang mempelajari komponen sel darah serta

kelainan fungsional dari sel tersebut. Analisa karakteristik sel darah dapat

memberikan beberapa petunjuk mengenai keberadaan penyakit yang ditemukan

dalam tubuh organisme (Anderson, 1990). Sedangkan menurut Royan et al.,

(2014), profil darah yang digunakan untuk mengevaluasi respon fisiologis pada

ikan dapat dilihat dari perubahan kadar hormon kortisol, glukosa darah,

hemoglobin, dan hematokrit. Dalam kondisi stress terjadi perubahan jumlah

Page 31: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

17

eritrosit, nilai hematokrit dan kadar hemoglobin, sedangkan jumlah leukosit

cenderung meningkat.

Darah adalah cairan tubuh, yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh

jaringan agar semua sel dapat berjalan sesuai fungsinya. Darah juga mengangkut

makanan dari saluran pencernaan dan hormon dari kelenjar ke seluruh tubuh.

Darah juga berperan membawa agen penyakit ke seluruh sel atau jaringan

sehingga menyebabkan organisme tersebut sakit. Menurut Affandi et al., (2005),

komposisi darah ikan terdiri dari air sekitar 91-92 %, protein 8-9 % yang terdiri

dari serum globin dan fibrinogen, sedangkan ion (garam anorganik) sekitar 0,9 %

contohnya seperti: CL, CO3 -2, HCO-3, SO4 -2, PO4 -4, L dan kation : Na+, k+,

Ca2+, Mg2+, Fe3+. Subtansi organik terdiri dari: non protein nitrogen, misalnya

lipid, karbohidrat, glukosa, garam ammonium, urea, asam urat dan gas terlarut

dalam plasma. Adapun berbagai sustansi lain yang berperan di dalammya seperti

hormon, enzim dan anti tiksin. Sel darah ikan memiliki inti yang menonjol dengan

jumlah ± 2 juta mm3 dan memiliki ukuran yang cukup konsisten yaitu umumnya

sekitar 12x3 μ dan memiliki sitoplasma yang kecil. Menurut Johnny et al., (2003),

berdasarkan warnanya sel darah dibagi menjadi dua yaitu sel darah merah dan sel

darah putih. Darah mengandung sel-sel yang dirancang untuk mencegah infeksi,

menghentikan pendarahan dan mengangkut hormone.

Darah ikan tersusun dari sel-sel yang tersuspensi dalam plasma dan

diedarkan ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem sirkulasi tertutup. Darah

tersusun atas cairan darah (plasma darah) dan elemen-elemen seluler (sel-sel

darah). Plasma darah terdiri dari air, protein (albumin, globulin dan faktor-faktor

koagualasi), lipid dan ion, adapun sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit)

Page 32: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

18

dan sel darah putih (leukosit). Jumlah MCV dapat dijadikan indikator untuk

menilai kinerja produksi eritrosit selama proses erythropoiesis (Rebar, 2000).

2.3.1 Eritrosit (Sel Darah Merah)

Sel darah merah (eritrosit) ikan mempunyai inti, umumnya berbentuk bulat

dan oval tergantung pada jenis ikannya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan

sitoplasma terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan giemsa (Chinabut et al.,

1991). Jumlah eritrosit berbeda-beda pada berbagai spesies dan juga sangat

dipengaruhi oleh suhu, namun umumnya berkisar antara 1-3 juta sel/mm3. Jumlah

MCV dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja produksi eritrosit selama

proses erythropoiesis (Rebar, 2000).

Jumlah eritrosit bervariasi pada tiap spesies dan biasanya dipengaruhi oleh

stres dan suhu lingkungan. Jumlah eritrosit pada teleostei berkisar antara 1, 05 x

106 sel/mm3 dan 3, 0 x 106 sel/mm3 (Roberts, 2001). Sedangkan menurut

Chinabut et al., (1991) melaporkan bahwa eritrosit yang matang berbentuk oval

sampai bundar dengan inti yang kecil dan sitoplasma dalam jumlah yang besar.

Eritrosit dan retikulosit dibuat di organ ginjal terutama ginjal anterior

(pronephros) dan limpa. Inti sel akan berwarna ungu dan dikelilingi oleh plasma

berwarna biru tua dengan pewarnaan Giemsa.

Menurut Komariah (2009), fungsi utama dari sel-sel darah merah atau

eritrosit yaitu sebagai pengangkut hemoglobin dan sebagai pengangkut oksigen

dari paru-paru. Selain mengangkut hemoglobin, eritrosit juga mempunyai fungsi

lain seperti mengkatalis reaksi antara karbon dioksida dan air, sehinnga

meningkatkan kecepatan reaksi bolak-balik ini beberapa ribu kali lipat. Cepatnya

reaksi ini membuat air dalam darah bereaksi dengan banyak sekali karbon

Page 33: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

19

dioksida dan dengan demikian mengangkutnya dari jaringan menuju paru-paru

dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3-). Gambar sel darah merah dapat dilihat pada

(Gambar 2).

Gambar 2.2. Eritrosit pada ikan bandeng Chanos chanos (Utama, 2017)

2.3.2 Leukosit (Sel Darah Putih)

Menurut Effendi (2003). Leukosit disebut juga sel darah putih yang

mengandung inti. Dilihat dalam mikroskop cahaya maka sel darah putih

mempunyai granula spesifik (granulosit), yang dalam keadaan hidup berupa

tetesan setengah cair, dalam sitoplasmanya dan mempunyai bentuk inti yang

bervariasi, yang tidak mempunyai granula, sitoplasmanya homogen dengan inti

bentuk bulat atau bentuk ginjal. Terdapat dua jenis leukosit agranuler: limfosit sel

kecil, sitoplasma sedikit; monosit sel agak besar mengandung sitoplasma lebih

banyak. Terdapat tiga jenis leukosit granuler: Neutrofil, basofil, dan asidofil (atau

eosinofil) yang dapat dibedakan dengan afinitas granula terhadap zat warna netral

basa dan asam. Leukosit mempunyai peranan dalam pertahanan seluler dan

humoral organisme terhadap zat-zat asing. Leukosit dapat melakukan gerakan

Page 34: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

20

amuboid melalui proses diapedesis lekosit dapat meninggalkan kapiler dengan

menerobos antara sel-sel endotel dan menembus kedalam jaringan penyambung.

Menurut Mahawati et al., (2006). Peningkatan jumlah leukosit melebihi

jumlah maksimal didefinisikan sebagai leukositosis, biasanya sebagai respon

fisiologis untuk melindung tubuh dari serangan mikroorganisme. Gambar sel

darah putih dapat dilihat pada (Gambar 3).

Gambar 2.3. Sel darah putih Leukosit (Anjasari, 2012)

2.3.3 Hemoglobin (Hb)

Lagler et al., (1977), menyatakan bahwa kadar hemoglobin (Hb) dalam

darah ikan berkaitan dengan jumlah eritrosit. Hemoglobin mengangkut oksigen

dalam ikatan dengan Fe (besi) dari darah. Kadar hematokrit yang abnormal dapat

dijadikan petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan atau ikan

mendapat infeksi (Blaxhall, 1972).

Menurut Santoso (1998), keadaan stres dapat mempengaruhi aktivitas

fisiologis dan kadar hemoglobin pada ikan. Keadaan fisiologis darah ikan sangat

bervariasi, tergantung pada kondisi lingkungan seperti kelembaban, suhu, dan Ph.

Sedangkan Menurut Svobodova & Vyukusova (1991), penentuan kadar

Page 35: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

21

hemoglobin dalam cairan darah berguna untuk melihat kesehatan ikan serta

hubungan antara darah dan hormon pada ikan. Kadar hemoglobin adalah

banyaknya hemoglobin gram/100 ml darah.

Menurut Salasia et al., (2001), kadar hemoglobin normal pada ikan nila

berkisar (5, 05-8, 33) gram/100 ml darah. Rendahnya kadar hemoglobin

berdampak pada jumlah oksigen yang rendah pula didalam darah. Dellman &

Brown (1989), mengatakan bahwa kadar hemoglobin dibawah kisaran normal

mengindikasikan rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin dan

kualitas air buruk atau ikan mandapat infeksi. MCH adalah jumlah perbandingan

kadar hemoglobin dengan jumlah butir darah merah dalam satuan pg (picogram)

(Stockham & Scott 2008).

2.3.4 Hematokrit

Hematokrit adalah parameter yang berpengaruh terhadap pengukuran

volume sel darah merah. Menurut Sukenda et al., (2008), kadar hematokrit adalah

persentase volume sel darah merah dalam darah yang diperoleh dari sampel darah

total yang ada di tabung kapiler. Seiring meningkatnya jumlah eritrosit maka nilai

hematokrit ikut meningkat pula.

Hematokrit adalah angka yang menunjukkan persentase zat padat dalam

darah terhadap cairan darah. Hematokrit digunakan mengukur perbandingan

antara eritrosit dengan plasma, sehingga hematokrit memberikan rasio total

eritrosit dengan total volume darah dalam tubuh. Nilai hematokrit dipengaruhi

oleh ukuran dan jumlah eritrosit (Ganong, 1995).

Menurut Svobodova & Vyukusova (1991) penentuan kadar hematokrit

dalam cairan darah berguna untuk melihat kesehatan ikan serta hubungan antara

Page 36: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

22

darah dan hormon pada ikan. Kadar hematokrit yaitu persentase volume sel darah

merah pada ikan mas berkisar antara (28-40) % sedangkan menurut Bond (1979)

nilai hematokrit pada ikan Teleostei berkisar antara (20-30) %, dan pada beberapa

spesies ikan laut sekitar 42 %.

2.4 Ayat Yang Berkaitan dengan Akibat Kerusakan Timbal

Al-Quran surah Al-Qasas (28) Ayat 77 menjelaskan bahwa “dan carilah

pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat,

dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan

berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,

kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya

Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Kementerian Agama

R.I., 2012).

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Qasas: 28/77.

Makna penjelasan dari ayat diatas yaitu mengambil contoh peristiwa dari

kaum Nabi Musa AS itu dalam melanjutkan nasibnya kepada Qarun bahwa

nasihat ini bukan berarti engkau hanya boleh beribadah murni dan melarangmu

memperhatikan dunia. Tidak berusaha sekuat tenaga dan pikiranmu dalam batas

yang dibenarkan Allah untuk memperoleh harta dan hiasan duniawi dan carilah

dengan cara bersungguh-sungguh pada yakni melalui apa yang dianugerahkan

Page 37: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

23

Allah kepadamu dari hasil usahamu itu kebahagiaan negeri akhirat, dengan

menginfakkan dan menggunakannya sesuai petunjuk Allah dan dalam saat yang

sama janganlah melupakan yakni mangabaikan bagianmu dari kenikmatan dunia

dan berbuat baiklah kepada semua pihak, sebagaimana atau disebabkan karena

Allah telah berbuat baik kepadamu dengan aneka nikmat-Nya dan janganlah

engkau berbuat kerusakan dalam bentuk apapun di bagian mana pun di bumi ini.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai para pembuat kerusakan (Shihab, 2002).

Allah SWT telah menciptakan laut dengan segala isinya seperti, ikan di laut

untuk manusia, sehingga dengan adanya kesadaran manusia semestinya dapat

menjaga laut agar tidak tercemari. Dari ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT

memerintahkan berbuat baik kepada orang lain sebagaimana Allah berbuat baik

kepada kepadamu, seperti halnya meneliti, meneliti juga termasuk kedalam

berbuat baik kepada orang lain karena apa yang di dapatkan dari hasil meneliti

akan memberikan sebuah informasi bagi orang lain akan dampak logam berat

timbal (Pb) bagi kesehatan. Apabila logam berat timbal (Pb) terakumulasi

kedalam tubuh makan akan berdampak buruk terhadap kesehatan baik itu secara

akut maupun kronis, dan Allah memerintahkan janganlah kamu berbuat kerusakan

di (muka) bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan, seperti halnya fenomena yang dapat dilihat sekarang ini manusia tidak

sadar akibat dari membuang sampah keperairan langsung tanpa memikirkan

dampak akibat dari perbuatannya itu, yang akan berakibat buruk pada perairan

dan biota didalamnya yang secara tidak langsung akan berdampak buruk juga

terhadap kesehatan.

Page 38: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian disusun mengacu pada Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan

empat perlakuan dan tiga ulangan untuk masing masing perlakuannya.

Konsentrasi subkronik PbNO3 untuk setiap perlakuan didasarkan pada konsentrasi

LC50-96 jam PbNO3 terhadap ikan bandeng yang telah dilaporkan sebelumnya

yaitu 426.49 mg/L (Hesni et al., 2011). Secara rinci konsentrasi Pb(NO3)2 untuk

setiap perlakuan adalah sebagai berikut: Perlakuan kontrol: 0 g/L Pb(NO3)2 ,

Perlakuan A (10% dari konsentrasi LC50-96 jam Pb(NO3)2: 42.64 mg/L Pb(NO3)2

, Perlakuan B (15 % dari konsentrasi LC50-96 jam Pb(NO3)2: 63.97 mg/L

Pb(NO3)2 , Perlakuan C (20% dari konsentrasi LC50-96 jam Pb(NO3)2: 85.29

mg/L Pb(NO3)2.

Total waktu persiapan dan pelaksanaan penelitian ini selama 5 bulan.

Pembuatan proposal dilakukan pada bulan Maret dan April, kemudian dilanjutkan

dengan seminar proposal pada pertegahan bulan April. Pengambilan sampel dan

penelitian dilaksanakan mulai tanggal 26 Agustus sampai 10 Oktober 2019. Tahap

pemaparan, pengukuran parameter pentumbuhan ikan, dan pembuatan preparat

ulas darah dilakukan di Gampong Cot Langkuweh, Kecamatan Meraxa Banda

Aceh. Pengukuran parameter hematologi darah ikan bandeng dilakukan di

Laboratorium Klinik Riset Lamprit. Analisis kualitatif darah dilakukan di

Laboratorium Botani dan Ekologi Universitas UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Sedangkan analisis data dilaksanakan pada bulan November 2019.

Page 39: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

25

Tabel 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Maret

dan

April

Agustus

dan

September

Oktober

dan

November

Pembuatan

Proposal dan

seminar

Proposal

Pengambilan

sampel

Pelaksanaan

Penelitian

Analisis data

3.2 Subyek Penelitian/ Populasi Sampel dan Sampel Penelitian

Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah ikan bandeng (Chanos

chanos) betina. Sebanyak 130 ekor ikan bandeng dengan kisaran bobot 19, 93 ± 1,

61 g dan panjang total 14, 35 ± 0, 46 cm dikoleksi dari petani tambak lokal di

Desa Ladong Ujung Batee, Kabupaten Aceh Besar, Indonesia untuk selanjutnya

diangkut ke tempat pemeliharaan menggunakan tranportasi darat dalam wadah

tertutup yang telah ditambahkan oksigen. Tahap aklimatisasi ikan uji berlangsung

selama enam hari dalam kolam berukuran 100x60x40 cm, bervolume 250 L air

payau bersalinitas 30 ppt yang dilengkapi dengan sistem aerasi (Syahid et al.,

2006). Selama periode aklimatisasi, ikan uji diberi pakan berupa pelet secara

satiasi sebanyak dua kali sehari (08.00 dan17.00 WIB). Toksikan yang digunakan

dalam penelitian ini berupa timbal nitrat Pb(NO3)2 (Pudak Scientific, Indonesia)

yang diperoleh dari Laboratorium Kimia Fakultas MIPA, Universitas Syiah Kuala.

Wadah pemaparan yang digunakan berupa fiber berukuran 60x40x50 cm

bervolume 90 L air dengan salinitas 30 ppt. Jumlah ikan uji untuk setiap akuarium

Page 40: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

26

adalah sebanyak tujuh ekor. Masa pemaparan berlangsung selama 40 hari.

Pergantian air secara total dilakukan setiap sembilan hari sekali, sedangkan

penyiponan wadah dilakukan setiap hari. Pemberian pakan berupa pelet dilakukan

setiap dua kali sehari secara satiasi (08.00 & 17.00 WIB). Pengukuran parameter

fisik kimiawi air media dilakukan setiap delapan hari meliputi suhu, salinitas dan

oksigen terlarut dengan hasil sebagai berikut: salinitas 28 - 30 ppt, suhu 25.8 -

26.1 °C dan oksigen terlarut 4.1 – 4.8 mg/L.

3.3 Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah fiber berukuran 60x40x50

cm timbangan analitik, spuit 1 ml ,penggaris, meteran kain, sarung tangan,

masker, gayung, timba, selang, jaring ikan, saringan, aerator, tabung darah,

gunting, selang oksigen, batu pemberat, wadah pakan, mikroskop, Hematology

Analyzer Mindray BC 30.S, kertas label, spidol, kain hitam, alat tulis, DO meter,

dan salinometer.

Bahan yang digunakan adalah ikan bandeng (Chanos chanos), timbal

Pb(NO3)2, air 90 L, pelet, larutan Giemsa, pewarna Ethylene Diamine Tetraacetic

Acid (EDTA).

3.4 Prosedur Penelitian

3.4.1 Pengukuran Parameter Hematologi Ikan Uji

Pada hari terakhir pemaparan, sebanyak 2 ml darah ikan dikoleksi dari

masing masing perlakuan menggunakan spuit 1 ml melalui vena caudalis. Sampel

darah kemudian ditempatkan pada tabung mikro (mikrotube) 3 ml yang telah

ditambahkan antikoagulan ethylene diamine tetraacetic acid (EDTA). Parameter

Page 41: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

27

hematologi yang diukur meliputi kadar eritrosit, kadar leukosit, kadar hemoglobin

(Hb), kadar hematokrit, Mean Corpuscular Volume (MCV), Mean Corpuscular

Hemoglobin (MCH), Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC) dan

diferensial leukosit (Neutrofil, Limfosit dan Monosit). Pengukuran parameter

hematologi darah tersebut dilakukan dengan menggunakan Auto Hematology

Analyzers BC-30s (Mindray, China)

Secara kualitatif, pengaruh paparan timbal terhadap darah ikan bandeng

dilakukan dengan mengamati jenis dan tingkat malformasi yang terjadi terhadap

sel eritrosit. Pembuatan preparat ulas darah dilakukan dengan metode slide,

sedangkan proses pewarnaan prerapat dilakukan dengan larutan Giemsa (Houwen,

2000; Meyer & Harvey, 2004). Bentuk abnormalitas dari sel eritrosit pada setiap

perlakuan diamati dan difoto dengan menggunakan mikroskop binokuler

(Olympus, Japan) yang telah dilengkapi kamera (Utama et al., 2017). Jenis

abnormalitas sel eritrosit pada setiap perlakuan diidentifikasi berdasarkan

berbagai rujukan penelitian terdahulu yang terkait hematologi ikan diantarannya

Utama, et al., (2017), Witeska et al., (2011), Syahrial et al., (2013), dan Tomova

et al., (2008).

3.4.2. Pengukuran Parameter Pertumbuhan Ikan Uji

Parameter pertumbuhan ikan uji yang diukur meliputi kelangsungan hidup,

laju pertumbuhan spesifik, pertumbuhan panjang, efesiensi pakan dan rasio

konversi pakan. Pengukuran kelangsungan hidup, laju pertumbuhan spesifik,

pertumbuhan panjang rata-rata dan nilai efesiensi pakan diukur pada akhir masa

pemaparan. Kelangsungan hidup dihitung dengan menggunakan persamaan

sebagai berikut (Effendi et al., 2006):

Page 42: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

28

SR = 𝑁𝑡−𝑁𝑜

𝑁𝑜 x 100

Dimana SR adalah tingkat kelangsungan hidup (%), Nt adalah jumlah ikan

hidup pada akhir pemeliharaan (ekor), dan No adalah jumlah ikan pada awal

pemeliharaan (ekor). Menurut perhitungan laju pertumbuhan spesifik diukur

dengan menggunakan persamaan berikut (Effendi et al., 2006):

SGR = (𝑙𝑛𝑊𝑡−𝑙𝑛𝑊𝑜)

𝑇 x 100

Dimana SGR adalah laju pertumbuhan spesifik (%/hari), Wo adalah berat

rata-rata benih pada awal penelitian (g), Wt adalah berat rata-rata benih pada hari

ke-t (g), T adalah lama pemeliharaan (hari). Pertambahan panjang rata-rata

dihitung dengan menggunakan rumus Effendie (1997) sebagai berikut:

Pm = Lt – Lo

Dimana Pm adalah pertumbuhan panjang rata – rata (cm), Lt adalah panjang

rata-rata akhir (cm), Lo adalah panjang rata-rata awal (cm). Efisiensi pakan ikan

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Effendi et al., 2006):

FE = (𝑤𝑡+𝐷)−𝑊𝑜

𝐹 x 100

Dimana FE adalah efisiensi pakan (%), Wt adalah bobot ikan uji pada akhir

penelitian (g), Wo adalah bobot ikan uji pada awal penelitian (g), D adalah bobot

total ikan yang mati selama pemeliharaan (g), F adalah jumlah total pakan yang

diberikan (g). Rasio konversi pakan atau food convertion ratio (FCR) dihitung

berdasarkan rumus sebagai berikut (Effendie, 1997).

FCR = 𝐹

(𝑤𝑡+𝐷)−𝑊𝑂

Dimana FCR adalah rasio konversi pakan, F adalah berat pakan yang diberikan

(gram), Wt adalah biomassa hewan uji pada akhir pemeliharaan (gram), D adalah

Page 43: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

29

bobot ikan mati (gram), Wo adalah biomassa hewan uji pada awal pemeliharaan

(gram).

3.5 Teknik Analisa Data

Data disajikan dalam bentuk rata-rata dan standar deviasi. Hasil pengukuran

parameter hematologi dan pertumbuhan ikan uji antar perlakuan dianalisis

menggunakan analisis varian satu arah (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%.

Jika hasil analisis menunjukkan perbedaaan yang nyata antar perlakuan, maka

analisis dilanjutkan dengan menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT).

Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 22.

Data kualitatif abnormalitas eritrosit yang diperoleh dianalisi secara deskriptif dan

skoring berdasarkan tingkat intensitasnya (+) ringan, (++) sedang dan (+++) berat.

Tabel 3.2. Berat dan panjang awal ikan bandeng (Chanos chanos)

No Parameter Satuan Nilai

Rata-rata (ẋ) Standar (SD)

1 Bobot Awal G 19.93 3.54

2 Panjang Awal Cm 14.35 1.00

Tabel 3.3. Karakteristik hematologi awal ikan bandeng (Chanos chanos)

No Parameter Satuan Nilai

Rata-rata (ẋ) Standar Deviasi

(STDEV)

1 Leukosit 103/ µL 7.82 0.50

2 Eritrosit 106/ µL 0.974 0.18

3 Hemoglobin g/Dl 3.92 0.51

4 Hematokrit % 16.3 4.08

5 MCV fL 166.52 18.99

6 MCH Pg 39.72 7.06

7 MCHC g/dL 24.82 4.06

Page 44: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Kondisi Hematologi Akhir Ikan Bandeng

Paparan timbal menyebabkan terjadinya peningkatan kandungan leukosit,

MCV, dan MCH dalam darah ikan bandeng (p < 0.05). Sebaliknya, paparan

timbal juga menyebabkan terjadinya penurunan eritrosit, hemoglobin, hematokrit

dan MCHC (p < 0.05). Jumlah eritrosit menurun secara signifikan dari 0.58 ±

0.21 106/µL pada perlakuan kontrol menjadi 0.32 ± 0.09 106/µL pada perlakuan

C. Jumlah hemoglobin menurun secara signifikan dari 2.32 ± 0.59 g/dL pada

perlakuan kontrol menjadi 1.45 ± 0.20 g/dL pada perlakuan C. Hematokrit

menurun signifikan dari 6.32 ± 1.77 % pada perlakuan control menjadi 3.96 ±

0.66 % pada perlakuan C. Sementara itu, jumlah MCHC menurun secara

signifikan dari 42.65 ± 5.14 g/dL pada perlakuan kontrol menjadi 28.55 ± 3.56

g/dL pada perlakuan B (Tabel 2).

Jumlah leukosit meningkat signifikan pada pelakuan A dibandingkan

dengan perlakuan kontrol (p < 0.05). Jumlah leukosit pada perlakuan kontrol yaitu

sebesar 1.26 ± 0.58 103/ µL, sedangkan pada perlakuan A meningkat menjadi

14.90 ± 7.29 103/ µL. Jumlah leukosit kembali menurun pada perlakuan B dan C.

Jumlah MCV pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 106.58 ± 21.69 fL, sedangkan

pada perlakuan B meningkat menjadi 141.00 ± 12.35 fL. Jumlah MCH meningkat

signifikan pada pelakuan A dibandingkan dengan perlakuan kontrol (p < 0.05).

Jumlah MCH pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 38.22 ± 2.72 pg, sedangkan

pada perlakuan A meningkat menjadi 48.53 ± 4.55 pg (Tabel 4.1).

Page 45: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

31

Tabel 4.1. Profil Hematologi ikan bandeng (Chanos chanos) pada setiap

perlakuan di akhir masa pemaparan Parameter Perlakuan

Kontrol

Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C

Eritrosit (106/ µL) 0.58 ± 0.21a 0.39 ± 0.05a 0.38 ± 0.05a 0.32 ± 0.09b

Leukosit (103/ µL) 1.26 ± 0.58a 14.90 ± 7.29b 4.65 ± 3.70a 5.40 ± 4.05a

Haemoglobin (g/dL) 2.32 ± 0.59a 2.02 ± 0.22a 1.56 ± 0.35b 1.45 ± 0.20b

Hematokrit (%) 6.32 ± 1.77b 4.67 ± 1.38a 5.12 ± 1.22a 3.96 ± 0.66a

MCV (fL) 106.58 ± 21.69a 117.50 ± 19.36a 141.00 ± 12.35b 140.25± 13.67b

MCH (pg) 38.22 ± 2.72a 48.53 ± 4.55b 40.17 ± 4.48a 43.36 ± 9.86a

MCHC (g/dL) 42.65 ± 5.14a 39.96 ± 8.60a 28.55 ± 3.56b 28.70 ± 4.36b

*) angka dengan kolom sama yang diikuti huruf sama menunjukan tidak beda

nyata (P < 0.05).

4.1.2 Neutrofil, Limfosit dan Monosit

Paparan timbal menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah limfosit dalam

darah ikan bandeng disertai penurunan terhadap jumlah neutrofil dan monosit (p <

0.05). Jumlah neutrofil menurun secara signifikan dari 27.25 ± 4.99 % pada

perlakuan kontrol menjadi 10.25 ± 4.42 % pada perlakuan C. Sementara itu,

jumlah monosit menurun secara signifikan dari 6.80 ± 1.09 % pada perlakuan

kontrol menjadi 3.66 ± 0.57 % pada perlakuan B. Sedangkan jumlah limfosit

meningkat signifikan pada pelakuan B dibandingkan dengan perlakuan kontrol (p

< 0.05). Jumlah limfosit pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 67.20 ± 8.64 %,

sedangkan pada perlakuan B meningkat menjadi 84.00 ± 5.22 % (Gambar 4.1).

Page 46: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

32

Gambar 4.1. Kondisi neutrofil (a), limfosit (b) dan monosit (c) ikan bandeng

(Chanos chanos) pada tiap perlakuan setelah dipapar timbal nitrat selama 40 hari

Page 47: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

33

4.1.3 Malformasi eritrosit

Malformasi bentuk eritrosit pada ikan bandeng yang terpapar timbal dalam

penelitian ini meliputi hemolyzed cell, swollen cell (sel bengkak), deformed cell

(sel cacat), double cell (sel ganda), binucleus (dua inti), dan lacerated membrane

(membran yang terkoyak) (Gambar 4.2). Malformasi bentuk eritrosit cenderung

meningkat seiring meningkatnya konsentrasi timbal pada media pemaparan.

Malformasi eritrosit jenis swollen cell, deformed cell, double cell, dan hemolyzed

cell teramati pada smua perlakuan yang dipapar timbal (perlakuan A, perlakuan B,

dan perlakuan C), lain halnya dengan binucleus dan lacerated membrane hanya

teramati pada perlakuan B dan perlakuan C saja, sedangkan vacuolated cell hanya

teramati pada perlakuan C (Tabel 4.2). Intensitas terjadinya deformed cell, dan

double cell cenderung sama pada setiap perlakuan yang dipapar timbal.

Sebaliknya, intensitas terjadinya hemolyzed cell, swollen cell, binucleus dan

lacerated cenderung meningkat seiring meningkat konsentrasi timbal dalam

media pemaparan.

Tabel 4.2. Tingkat malformasi eritrosit ikan bandeng (Chanos chanos) pada setiap

perlakuan di akhir masa pemaparan

Jenis Malformasi Perlakuan

Kontrol

Perlakuan

A

Perlakuan

B

Perlakuan

C

Swollen cell - + ++ ++

Deformed cell - +++ +++ +++

Double cell - +++ +++ +++

Binucleus - - + ++

Lacerated

membrane

- - + +++

Hemolyzed cell

Vacuolated cell

-

-

++

-

++

-

+++

+

Page 48: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

34

Gambar 4.2. Jenis malformasi eritrosit ikan bandeng setelah 40 hari pemaparan

timbal. a. eritrosit normal, b. swollen cell, c. deformed cell, d. double

cell, e, binucleus, f. lacerated membrane, g. hemolyzed cell, dan h.

vacuolated cell. Skala bar: 20 μm.

Page 49: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

35

4.1.4 Profil pertumbuhan ikan bandeng

Paparan timbal tidak menyebabkan terjadinya perbedaan yang signifikan

terhadap parameter kelangsungan hidup, bobot akhir dan panjang akhir ikan

bandeng (p > 0.05). Sebaliknya, paparan timbal menyebabkan terjadinya

perbedaan yang signifikan terhadap parameter pertumbuhan bobot, pertumbuhan

panjang, laju pertumbuhan spesifik (SGR), efisiensi pakan dan rasio konversi

pakan ikan bandeng (p < 0.05) (Tabel 4.3). Nilai pertumbuhan bobot ikan

bandeng mengalami penurunan yang signifikan dari 8.41 ± 0.69 g pada perlakuan

kontrol menjadi 2.97 ± 2.12 g pada perlakuan C. Hasil yang hampir serupa juga

terjadi pada parameter pertumbuhan panjang dimana nilai tertinggi terdapat pada

perlakuan kontrol sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan C yaitu

masing masing sebesar 2.13 ± 0.36 dan 0.81 ± 0.66 cm.

Laju pertumbuhan spesifik dan efesiensi pakan pada perlakuan A, B dan C

menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan kontrol.

Nilai laju pertumbuhan spesifik dan efisiensi pakan tertinggi terdapat pada

perlakuan kontrol yaitu masing masing sebesar 0.95 ± 0.07 %/hari dan 10.97 ±

0.06 %. Rasio konversi pakan (FCR) pada perlakuan kontrol dan A menunjukkan

nilai yan lebih tinggi dibandingkan perlakuan C. Walaupun demikian, rasio

konversi pakan (FCR) pada perlakuan B memiliki nilai yang lebih rendah

dibanding perlakuan C. Nilai rasio konversi pakan tertinggi terdapat perlakuan A,

sedangkan nilai terendah terdapat pada perlakuan B yaitu masing masing sebesar

1.46 ± 0.02 dan 1.40 ± 0.01 (Tabel 4.3).

Page 50: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

36

Tabel 4.3. Rata-rata profil pertumbuhan ikan bandeng (Chanos chanos) setelah 40

hari pemaparan timbal nitrat (Pb (NO3)2

Parameter Perlakuan

Kontrol

Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C

Kelangsungan hidup (%) 100 ± 0.00a 100 ± 0.00a 100 ± 0.00a 100 ± 0.00a

Bobot awal (g) 18.52 ± 4.10a 18.60 ± 3.44a 20,96 ± 3.29a 21.65 ± 1.94a

Bobot akhir (g) 22.01 ± 4.39a 21.49 ± 3.60a 23.77 ± 3.56a 23.09 ± 3.14a

Panjang awal (cm) 14.03 ± 1.18a 13.90 ± 0.90a 14.65 ± 1.06a 14.85 ± 0.66a

Panjang akhir (cm) 14.77 ± 1.25a 14.48 ± 0.99a 15.11 ± 1.12a 14.89 ± 0.92a

Pertumbuhan bobot (g) 8.41 ± 0.69a 6.50 ± 2.30b 4.47 ± 2.05b 2.97 ± 2.12b

Pertumbuhan panjang (cm) 2.13 ± 0.36a 1.84 ± 0.64a 1.16 ± 0.61b 0.81 ± 0.66b

SGR (%/hari) 0.95 ± 0.07a 0.74 ± 0.24b 0.46 ± 0.22b 0.32 ± 0.22b

Efisiensi pakan (%) 10.97 ± 0.06a 9.19 ± 0.76b 7.66 ± 0.69b 4.38 ± 0.04b

Rasio konversi pakan/FCR 1.44 ± 00.0a 1.46 ± 0.02a 1.40 ± 0.01b 1.41 ± 0.00b

*) angka dengan kolom sama yang diikuti huruf sama menunjukan tidak beda

nyata (P < 0.05).

4.2 Pembahasan

Menurunnya tingkat metabolisme tubuh ikan yang terpapar polutan dapat

diekspresikan melalui parameter hematologi (Palar, 2004). Hasil penelitian ini

mengungkapkan bahwa paparan timbal selama 40 hari berdampak signifikan pada

jumlah eritrosit, leukosit, hemoglobin dan hematokrit ikan bandeng. Jumlah

eritrosit menurun secara signifikan pada perlakuan C dibanding perlakuan kontrol.

Beberapa jenis polutan yang juga dilaporkan telah menyebabkan terjadinya

penurunan jumlah eritrosit ikan diantaranya tembaga (Cu), kadmium (Cd),

insektisida dan nikel (Akel et al., 2010; Kang et al., 2005; Majumder & Kaviraj,

2018; Sabilu, 2010). Hasil penelitian Al-Asgah et al. (2015), melaporkan bahwa

paparan kadmium klorida sebesar 5.03 mg/l selama 30 hari mampu menurunkan

jumlah eritrosit pada ikan nila (Oreochromis niloticus) dari 1.73 ± 0.04 106/ µL

menjadi 1.13 ± 0.08 106/ µL. Terjadinya penurunan jumlah eritrosit pada ikan

yang terpapar logam berat diduga berkaitan erat dengan meningkatnya viskositas

darah yang disertai dengan adanya kerusakan morfologi eritrosit (Sabilu, 2010;

Syahrial, 2013). Menurut Alamanda (2006), jumlah eritrosit yang rendah dapat

Page 51: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

37

menganggu pasokan nutrien menuju sel, jaringan dan organ sehingga

mengakibatkan proses metabolisme ikan menjadi terhambat.

Jumlah MCV dapat dijadikan indikator untuk menilai kinerja produksi

eritrosit selama proses erythropoiesis (Rebar, 2000). Paparan timbal menyebabkan

terjadinya peningkatan jumlah MCV pada ikan bandeng. Hasil ini identik dengan

hasil penelitian Kumar & Banerjee (2016) yang melaporkan peningkatan jumlah

MCV pada ikan lele (Clarias batrachus) yang terpapar arsenik. Peningkatan

jumlah MCV tersebut diduga terjadi akibat tingginya volume sel darah merah

dibandingkan dengan volume plasmanya (Guyton, 1997). Ikhimioya dan Imasuen

(2007) juga berpendapat bahwa peningkatan jumlah MCV dapat terjadi akibat

pelepasan sel eritrosit yang masih belum matang ke dalam sistem sirkulasi darah.

Sementara itu, menurut Radostits et al. (2007), peningkatan jumlah MCV

merupakan dampak dari macrocytic normochromic anemia yang terjadi akibat

adanya hemolysis pada sel eritrosit.

Penurunan jumlah eritrosit juga sering dikaitkan dengan meningkatnya

malformasi pada sel eritrosit akibat paparan polutan (Syarial et al., 2013). Hasil

penelitian mengungkapkan bahwa paparan timbal mengakibatkan enam bentuk

malformasi eritrosit ikan bandeng meliputi hemolyzed cell, swollen cell, deformed

cell, double cell, binucleus, dan lacerated membrane. Tingkat malformasi eritrosit

ikan bandeng cenderung meningkat seiring meningkatnya konsentrasi timbal pada

media pemaparan. Deformed cell dan double cell merupakan dua jenis malformasi

eritrosit yang dominan ditemukan pada ikan bandeng yang terpapar timbal.

Malformasi sel eritrosit diduga berasal dari reaksi fenton yang menghasilkan

radikal bebas hidroksil yang sangat reaktif. Radikal bebas tersebut bersifat tidak

Page 52: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

38

stabil, reaktif serta dapat merusak molekul lain seperti DNA, protein, lipid, dan

karbohidrat (Satyanintijas et al., 2010). Disamping itu, paparan logam berat juga

diungkapkan mampu menggangu pengaturan membran lipid bilayer (bilayer lipid

membran) dan menghambat kinerja enzim karbonat anhidrase yang berdampak

pada terjadinya malformasi eritrosit (Lionetto et al., 2006).

Nilai hemoglobin dan hematokrit dapat mencerminkan kinerja pengikatan

dan distribusi oksigen dalam darah ikan (Dewi, 2012). Menurut Bastiawan et al.

(1995), rendahnya nilai hemoglobin akan berdampak pada penurunan laju

metabolisme dan pemanfaatan energi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa

paparan timbal berdampak signifikan menurunkan nilai hemoglobin ikan bandeng.

Sabilu (2010), ikut melaporkan adanya penurunan nilai hamoglobin ikan bandeng

setelah terpapar nikel dengan konsentrasi 3.56 ppm selama 30 hari. Disamping itu,

berbagai paparan polutan lain (contohnya cadmium klorida, arsenik dan timbal)

juga dilaporkan mampu menurunkan jumlah hemoglobin ikan nila (Oreochromis

niloticus), ikan lele (Clarias batrachus) dan ikan kerapu macan (Epinephelus

fuscoguttatus) (Asgah et al., 2015; Kumar dan Banerjee, 2016; Sahetapy, 2013).

Keberadaan timbal dalam tubuh dapat mengganggu sintesa hemoglobin melalui

gangguan penyatuan Glycine dan Succinyl Co-Enzyme A, depresi terhadap

aminolevulinat dehidratase (delta-ALAD), dan gangguan terhadap enzim

Ferrochelatase (Rizkiawati, 2012). Timbal juga akan meningkatkan kadar asam

amino levulinat (ALA) yang diperlukan dalam proses sintesis hemoglobin (Hb).

Peningkatan kadar asam amino levulinat (ALA) ini akan mempengaruhi proses

pembentukan porfobilinogen & protoforfirin-9 yang berdampak pada

terhambatnya sintesis Hb (Musthapia & Sunarno, 2006).

Page 53: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

39

MCH adalah jumlah perbandingan kadar hemoglobin dengan jumlah butir

darah merah dalam satuan pg (picogram) (Stockham & Scott 2008). Dalam

penelitian ini jumlah MCH meningkat signifikan pada pelakuan A, sedangkan

jumlah MCV meningkat signifikan pada pelakuan B dan C. Polizopoulou (2010)

menyatakan bahwa tingginya nilai MCV dan MCH dapat mengindikasikan

respons anemia regeneratif yang disebabkan adanya proses hemolisis eritrosit.

Berbanding terbalik dengah MCV dan MCH, jumlah MCHC menurun secara

signifikan pada perlakuan B dan C. Penurunan nilai MCHC juga teramati pada

berbagai jenis ikan yang terpapar polutan arsenik, iksektisida, asam asetat

dichlorophenoxy, tembaga (Cu) dan kadmium (Cd) (Kumar dan Banerjee, 2016;

Majumder & Kaviraj, 2018; Soni, 2018 dan Kang et al., 2005).

Nilai hematokrit cenderung berkorelasi positif dengan jumlah eritrosit,

sehingga apabila jumlah eritrosit menurun maka nilai hematokrit ikut menurun.

Disamping itu, nilai hematokrit juga dapat mengindikasikan tingkat nafsu makan

ikan (Dewi, 2012). Dalam penelitian ini, jumlah hematokrit menurun secara

signifikan pada semua perlakuan yang diberi timbal. Sahetapy (2013) ikut

melaporkan hal senada dimana paparan timbal dengan konsentrasi 6.86 ppm

selama 30 hari pada Ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)

menyebabkan terjadinya penurunan nilai hematokrit dari kondisi normal 24.70 %

menjadi 9.66 %. Menurunnya nilai hematokrit akibat paparan polutan juga

dilaporkan terjadi pada beberapa jenis ikan diantaranya ikan nila (Oreochromis

niloticus), ikan bandeng (Chanos chanos), Leporinm usobtusidens (piava) dan

Rockfish Sebastes Schlegeli (Asgah et al., 2015; Sabilu, 2010; Salbego et al.,

2010; Kim & Kang, 2004).

Page 54: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

40

Leukosit berperan penting dalam pertahanan seluler dan humoral terhadap

zat-zat asing (Effendi, 2003). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa paparan

timbal nitrat dengan konsentrasi 42.64 mg/L selama 40 hari menyebabkan

terjadinya peningkatan jumlah leukosit dari 1.26 ± 0.58 103/ µL menjadi 14. 90 ±

7. 29 103/ µL, akan tetapi pada konsentrasi 63.97 mg/L dan 85.29 mg/L

kandungan leukosit ikan bandeng kembali mengalami penurunan hingga 4.65 ± 3.

70 103/ µL dan 5. 40 ± 4. 05103/ µL. Beberapa jenis polutan yang juga dilaporkan

menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah leukosit ikan diantaranya Herbisida

glifosfat, ZnSO4, insektisida organofosfor, tembaga (Cu), fenol, dan insektisida

(Salbego et al., 2010; Syahrial et al., 2013; Vasait dan Patil, 2005; Singh et al.,

2008; Patnaik & Patra, 2006; Majumder & Kaviraj, 2018). Sementara itu,

penurunan jumlah leukosit juga dilaporkan terjadi pada ikan yang terpapar polutan

pestisida dari jenis organophosphorus dan diazinon (Maurya et al., 2019; Ahmed,

2011). Menurut Nuryati et al., (2010), meningkatnya produksi jumlah leukosit

pada ikan yang terpapar polutan menunjukkan adanya respon perlawanan terhadap

zat asing yang menginfeksi. Sebaliknya, menurunnya jumlah leukosit pada ikan

yang terpapar polutan dengan konsentrasi yang lebih tinggi mengindikasikan

adanya penurunan sistem imun.

Netrofil, limfosit, dan monosit merupakan komponen dari leukosit.

Neutrofil berfungsi sebagai pertahanan primer tubuh melawan infeksi, limfosit

berfungsi sebagai respon terhadap antigen atau benda-benda asing, sedangkan

monosit berfungsi sebagai fagosit dan penghasil antibodi (Gross & Siegel, 1983;

Ellis et al., 1978; Wedember & Mcleay, 1981). Paparan timbal menyebabkan

peningkatan kandungan limfosit dalam darah ikan bandeng disertai penurunan

Page 55: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

41

terhadap kandungan neutrofil dan monosit. Peningkatan jumlah limfosit juga

teramati pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang terpapar cadmium pada dalam

konsentrasi 15 ppb selama 30 hari (Ghiasi et al., 2010). Sementara itu penurunan

kandungan neutrofil dan monosit juga dilaporkan teramati pada ikan yang

terpapar 2-4D asam asetat dichlorophenoxy dan cadmium (Soni, 2018; Ghiasi et

al., 2010). Gross & Siegel (1983) berpendapat bahwa peningkatan jumlah limfosit

merupakan respon ikan terhadap antigen atau benda-benda asing melalui

pembentukan antibodi yang bersirkulasi dalam darah atau dalam pengembangan

imunitas seluler.

Paparan timbal (Pb) pada ikan bandeng juga menurunkan laju pertumbuhan

bobot, pertumbuhan panjang, efisiensi pakan dan rasio konversi pakan ikan

bandeng. Menurunnya pertumbuhan ikan akibat paparan polutan telah banyak

dilaporkan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Paparan berbagai jenis polutan

seperti tembaga (Cu), cadmium (Cd), arsenik, insektisida, dan kromium terbukti

berdampak negatif menyebabkan penurunan pertumbuhan ikan (Akel et al., 2010;

Kang et al., 2005; Han et al., 2019; Majumder & Kaviraj, 2018; Ko et al., 2019).

Menurut Hayat et al., (2007), menurunnya pertumbuhan ikan akibat paparan

logam berat diduga berkaitan erat dengan defisiensi pemanfaatan pakan dan

gangguan metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan yang

signifikan terhadap nilai efesiensi pakan dan rasio konversi pakan pada ikan

bandeng yang terpapar timbal. Hasil serupa juga pernah dilaporkan terjadi pada

ikan Clarias gariepinus yang dipapar timbal klorida selama 21 hari, dimana

tingkat harian asupan pakan dan nilai konversi pakannya menurun hingga 1.43 %

dan 1.10 % dibanding perlakuan kontrol (Ayegbusi et al., 2018).

Page 56: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

42

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian saya maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Paparan timbal nitrat Pb(NO3)2 telah menyebabkan terjadinya penurunan

jumlah eritrosit, hemoglobin, hematokrit dan MCHC, disertai dengan

adanya peningkatan MCV dan MCH. Jumlah leukosit meningkat secara

signifikan pada perlakuan A dan kembali menurun pada perlakuan B dan

C.

2. Malformasi eritrosit yang terdeteksi pada ikan bandeng (Chanos chanos)

yang terpapar timbal meliputi swollen cell, deformed cell, double cell,

binucleus, lacerated membrane, hemolyzed cell, dan vacuolated cell.

3. Paparan timbal nitrat dengan konsentrasi 85.29 mg/L selama 40 hari

mengakibatkan penurunan pada parameter pertumbuhan bobot,

pertumbuhan panjang, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan dan rasio

konversi pakan ikan bandeng. Rendahya pertumbuhan ikan bandeng yang

terpapar timbal diduga berkaitan dengan adanya gangguan pada kondisi

hematologis ikan.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penilitian lanjutan mengenai uji jumlah deferensial darah

lengkap seperti, kadar trombosit, RDW, PCT, MPV, PDW, dan LED. Selain itu

perlu juga dilakukan penelitian mengenai abnormalitas dari leukosit (basophil,

eosinofil), trombosit dan data lain untuk melengkapi data penelitian sebelumnya.

Page 57: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

43

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Affandi RS, Sjafei M, Raharjo, Sulistiono. 2005. Fisiologi Ikan (Pencemaran dan

Penyerapan makanan). IPB. Bogor: Manajemen Sumberdaya Perairan.

Ahmed Z. 2011. Acute and haematological changes in common carp (Cyprinus

carpio) caused by diazinon exposer. African Journal of Biotechnology,

10(63):13852–13859.

Al-Akel AS, Alkahem Al-Balawi HF, Al-Misned F, Mahboob S. Ahmad Z,

Suliman EM. 2010. Effects of dietary copper exposure on accumulation,

growth, and hematological parameters in Cyprinus carpio. Journal

Toxicological & Environmental Chemistry, 92(10): 1865–1878.

Alamanda, IE, Handjani NS, Budiraharjo A. 2006. Penggunaan metode

hematologi dan pengamatan endoparasit darah untuk penetapan kesehatan

ikan lele dumbo (clarias gariepinus) di kolam budidaya desa mangkubumen

boyolali. Jurnal Biodiversitas, 8(1): 34-38.

Al-Asgah NA, Abdel-Wahab A, Abdel-Warith, El-Sayed M, Younis, Alam HY.

2015. Haematological and biochemical parameters and tissue accumulations

of cadmium in Oreochromis niloticus exposed to various concentrations of

cadmium chloride. Saudi Journal of Biological Sciences, 22(5): 543–550.

Albahary C. 1972. Lead and hemopoesis. Amsterdan Jurnal Medical. 52: 367-377.

Anderson DP. 1990. Immunological indicators: effects of environmental stress on

immune protection and disease outbreaks. Di dalam: Adams, SM, editor.

Biological Indicators of Stress in Fish. American Fisheries Symposium 8.

Hal: 38-35.

Anggraini D. 2007. Analisis Kadar Logam Berat Timbel (Pb), Cd, Cu Dan Zn

Pada Air Laut, Sedimen Dan Lokan (Geloina Coaxans) Di Perairan Pesisir

Dumai, Provinsi Riau Online, http://heavymetals-contens-analyst Timbel

(Pb),Cu,Cd,Zn anseawaters.

Ayegbusi OE, Omolara T. Aladesanmi, Oluwasaanu E. Kosemani, Oluwatosin A,

Adewusi. 2018. Effects of Lead Chloride on Growth Performance of

Clarias gariepinus (Burchell, 1822). International Journal of Bioassays,

7(5): 5638-5644.

Azizah R, Malau R, Susanto AB, Santosa GW, Hartati R, Irwani, Suryono. 2018.

Kandungan logam berat timbal (Pb) pada air, sedimen, dan rumput laut

Sargassum sp. di perairan Teluk Awur, Jepara. Jurnal Kelautan Tropis,

21(2): 155-166.

Page 58: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

44

Barcellos LJG, Kreutz LC, Souza C, Rodriguez LB, Fioreze I, Quevedo RM,

Cericato L, Soso AB, Fagundes M, Conrad J, Lacerda LA, Terra S. 2004.

Haematological changes in Jundia (Rhamdia quelen) after acute and chronic

stress caused by usual aquacultural management, with emphasis on

immunosuppressive effects. Aquaculture, 237: 229–236.

Bastiawan D, Taukhid M, Alifudin, Dermawati TS. 1995. Perubahan hematologi

dan jaringan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) yang diinfeksi cendawa

Aphanomyces sp. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 1(2):106-115.

Blaxhall PC and Daisley. 1972. Hematological assessment of The Health of Fresh

Water Fish, A Riview of Selected Literature. Journal Fish Biology. 4:593.

Bond CE. 1979 Biology of Fishes. 514. Saunders. College Publishing,

Philadelphia.

Casas JS, & Sordo J. 2006. Lead, Chemistry, Analytical Aspects, Environmental

Impact and Health Effects. Departamento de Quimica Inorganica Facultad

de Farmacia, Universidad de Santiago Compostela, Galicia, Spain.

Charlena. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbel (Timbel (Pb) dan Cadmium

(Cd) pada Sayur-sayuran. Bandung: Program Pascasarjana S3 ITIMBEL.

Chinabut S, Limsuwan C, Katsuwan. 1991. Histology of Walking Catfish

Clariusbatracus. IDRC, Canada. 96ps.

Cunningham JG. 2002. Textbook of Veterinary Physiology. London. WB

Saunders.

Darafsh F, Mashinchian A, Fatemi M, Jamili S. 2008. Study of the application of

fish scale as bioindicator of heavy metal pollution (Pb, Zn) in the Cyprinus

carpio of the Caspian Sea. Research Journal of Environmental Sciences,

2(6): 438-444.

Darmono. 1995. Logam dalam Sistem Biologi Air. Jakarta: UI Press.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: UI-Press.

Darmono. 2006. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta (ID): UI Press.

Dellman, HD & Brown EM. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner 1. Hartono

(Penerjemah). Jakarta: UI Press.

Page 59: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

45

Dewi NK. 2012. Biomarker Pada Ikan Sebagai Alat Monitoring Pencemaran

Logam Berat Kadmium, Timbal dan Merkuri di Perairan Kaligarang

Semarang. Thesis. Universitas Diponegoro.

Effendi I, Bugri HJ, Widanarni. 2006. Pengaruh padat penebaran terhadap

kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan Gurami Osphronemus

gouramy ukuran 2 cm. Jurnal Akuakultur Indonesia. 5(2): 127-135.

Effendie H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya Dan

Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Effendie MI. 1997. Biologi perikanan. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Hal: 155.

Ellis HL. 1978. Fundamentals of human learning memori and cognition (2ed).

Lowa: Win C. Brown Co.

Ganong WF. 1995. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Ghiasi F, Miszargar SS, Badakhsan H, Shamsi S. 2010. Effect of low

concentration of cadmium on the level of lysozyme in serum, leukocyte

count and phagocytic index in Cyprinus carpio under the wintering

condition. Journal of Fisbeheries and Aquatic Science, 5(2): 113-119.

Ghufron M & Kardi H. 1997. Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng di Tambak

Sistem Polikultur. Semarang (ID): Dahara Prize.

Gross WB, Siegel HB. 1983. Evaluation of the Heterofil/Lymphocite Ratio of

Measure in Chickens. Avian Disease. 27(4): 972-979.

Guyton AC, Hall JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi ke-13. Editor

Bahasa Indonesia: Irawati Setiawan. Jakarta. Hal: 1077.

Han JM, Park HJ, Kim JH, Jeong DS, Kang JC. 2019. Toxic effects of arsenic on

growth, hematological parameters, and plasma components of starry

flounder, Platichthys stellatus, at two water temperature conditions. Han et

al. Fisheries and Aquatic Sciences. 22(3): 1-8.

Hayat S, Javed M, Razzaq S. 2007. Growth performance of metal stressed major

carps viz. Catla catla, Labeo rohita and Cirrhina mrigala reared under semi-

intensive culture system. Journal Vet Arh. 2(7): 8.

Hesni MA, Sohrab AD, Savari A, Mortazavi MS. 2011. Study the acute toxicity of

lead nitrate metal salt on behavioral changes of the milkfish (Chanos

chanos). World Journal of Fish and Marine Sciences. 3(6): 496-501.

Page 60: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

46

Houwen B. 2000. Blood film preparation and staining procedures. Laboratory

Hematology. 22(1):1-7.

Ikhimioya I, Imasuen JA. 2007. Blood profile of west African dwarf goats fed

Panicum maximum supplemented with Afzelia Africana and Newbouldia

leavis. Pakistan Journal Nutrition, 6(1): 79-84.

Irianto HE dan Soesilo I. 2007. Dukungan Teknologi Penyediaan Produk

Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan

Perikanan.

Johnny FD, Roza Z, Mahardika K. 2003. Hematologi beberapa spesies ikan laut

budidaya. Jurnal Penilitian Perikanan Indonesia. 9(4).

Junianto S. 2002. Budidaya Ikan Bandeng. Gramedia (ID): Jakarta.

Kang JC, Seong-Gil K, Suck-Woo J. 2005. Growth and Hematological Changes of

Rockfish, Sebastes schlegeli (Hilgendorf) Exposed to Dietary Cu and Cd.

Journal of The World Aquaculture Society, 36(2): 188-195.

Kementerian Agama RI. 2012. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Bandung: Syamil

Qur'an.

Kim SG, Kang JC. 2004. Effect of dietary copper exposure on accumulation,

growth and hematological parameters of the juvenile rockfish, Sebastes

schlegeli. Marine Environmental Research, 58(1): 65–82.

Ko HD, Hee-Ju P, Ju-Chan K. 2019. Change of growth performance,

hematological parameters, and plasma component by hexavalent chromium

exposure in starry flounder, Platichthys Stellatus. Fisheries and Aquatic

Sciences. 22(9): 1-7.

Komarawidjaja W, Riyadi A, Garno YS. 2018. Status kandungan logam berat

perairan pesisir Kabupaten Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Jurnal

Teknologi Lingkungan. 18(2): 251-258.

Komariah M. 2009. Metabolisme Eritrosit. Bandung: Fakultas Keprawatan

Universitas Padjadjaran.

Kumar R, & Banerjee TK. 2016. Arsenic induced hematological and biochemical

responses in nutritionally important catfish Clarias batrachus (L.). Journal

homepage Toxicol Rep. 6(3):148–52.

Lagler KF, Bardach JE, Miller RR, Pasino DRM. 1977. Ichtiology. John Wiley

and Sons Inc New York, London.

Page 61: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

47

Laloan RC, Marunduh SR, Sapulete IM. 2018. Hubungan Merokok Dengan Nilai

Indeks Eritrosit (Mcv, Mch, Mchc) Pada Mahasiswa Perokok. Jurnal Medik

dan Rehabilitasi (JMR). 1(2): 1-6.

Lionetto MG, Giordano ME, Vilella S, Schettino T. 2006. Inhibition of eel

enzymatic activities by cadmium. Aquatic Toxicology, 48(4): 561-571.

Maftuch, Marsoedi, Putri VD, Lulloh MH, Wibisono FKH. 2015. Studi ikan

Bandeng (Chanos chanos) yang dibudidayakan di tambak tercemar limbah

kadmium (Cd) dan timbal (Pb) di Kalanganyar, Sidoarjo, Jawa Timur

terhadap Histopatologi hati, ginjal dan insang. Journal of Environmental

Engineering & Sustainable Technology. 2(2): 114-122.

Mahawati E, Suhartono, Nurjazuli. 2006. Hubungan antara kadar fenol dalam urin

dengan kadar hb, eritrosit, trombosit dan leukosit (Studi Pada Tenaga Kerja

Di Industri Karoseri CV Laksana Semarang).

Majumder R, Kaviraj A. 2018. Acute and sublethal effects of organophosphate

Insecticide chlorpyrifos on freshwater fish Oreochromis niloticus. Drug and

chemical toxicology, 42(5): 487-495.

Maurya PK, Malika DS, Yadavb KK, Guptab N, Kumar S. 2019. Haematological

and histological changes in fish Heteropneustes fossilis exposed to

pesticides from industrial waste water. Human and Ecological Risk

Assessment: An International Journal: 1-28.

Media Litbangkes. 7, 29-32.

Metelev VV, Kanaev AI, Dzasokhova NG. 1983. Water Toxicology. Amerid

Publishing Co.PVT.Ltd. New Delhi, India. Pp 93-94.

Meyer DJ, & Harvey JW. 2004. Veterinary laboratory Medicine: interpretation

and diagnosis. 3rd Ed. Philadelphia. USA: Saunders.

Murtidjo BA. 2001. Beberapa Metode Pengolahan Ikan. Yogyakarta (ID):

Kanisius.

Musthapia, I dan M.T. D. Sunarno. 2006. Dampak polutan timbal pada ikan dan

manusia. Seminar Nasional Limnologi Widya Graha LIPI Jakarta, 1-12.

Najjiah M, Nadirah, Marina, H. 2008. Erythrocyte morphology in healthy

freshwater fish spesies from Malaysia. Research Journal of Fisheries and

Hydrology, 3(1): 32-35.

NHMRC. 2009. Blood lead levels: Lead exposure and health effects in Australia,

National Health & Medical Research Council.

Page 62: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

48

Nurcholis A, Aziz M, Muftuch. 2013. Ekstrasi Fitur Roudness untuk Menghitung

Jumlah Eritrosit dalam Citra Sel Darah Ikan. Jurnal EECIS. 7(1): 10-17.

Nurjanah, Widiastuti R. 1997. Ancaman Dibalik Ikan.Warta Konsumen,

Edisinovember No. 11 Tahun Xxiii. Jakarta: Ylki.

Nuryati S, Puspitaningtyas D, Wahjuningrum D. 2010. Potensi Ekstrak Bawang

Putih (Allium sativum) Untuk Menginaktifasi Koi Herpesvirus (KHV) pada

Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Akuakultur Indonesia. 6(2): 147-154.

Palar H. 2004. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka cipta.

Hal: 152.

Palar H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.

Hal 10-117.

Patnaik L, Patra AK. 2006. Haematopoietic alterations induced by Carbaryl in

Clarias batracus (Linn). Journal of Applied Sciences and Environmental

Management. 10(3): 5–7.

Permatasari S, Utomo NBP, Nirmala K. 2015. Evaluasi vitamin E pada pakan

terhadap penurunan nilai malondialdehid hati dan akumulasi logam timbal

pada ikan Nila Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758). Jurnal Iktiologi

Indonesia, 16(3): 251-258.

Polizopoulou ZS. 2010. Haematological test in sheep health management. Small

ruminant research, 92(1-3): 88-91.

Priyanto. 2009. Farmakoterapi dan Terminologi Medis. Depok: Leskonfi. Hal

143-155.

Purnomo T, Muchyiddin. 2007. Analisa kandungan timbal (Pb) pada ikan

Bandeng (Chanoschanos) di tambak Kecamatan Gresik. Neptunus, 14(1):

69–77.

Radostits OM, Gay OC, Hinchcliff KW, Constable PD. 2007. Veterinary

medicine: A textbook of the diseases of cattle, horses, sheep, pigs and goats.

10th ed. Philadelphia. USA: Elsevier Health Science.

Rebar AH. 2000. Hemogram Interpretation of Dogs and Cats. Ralston Purina

Company Clinical Handbook Series.

Riani E, Johari HS, Cordova MR. 2017. Kontaminasi Pb dan Cd pada ikan

Bandeng (Chanos Chanos) yang dibudidaya di Kepulauan Seribu, Jakarta.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1): 235-246.

Riani, E. 2004. Utilization of green mussel as a biofilter of a heavy metal on

Jakarta Bay. Institute of Research and Community Services, Bogor

Page 63: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

49

Agricultural University and Government of DKI Jakarta Province. Jakarta.

9.

Riyadina W. 1997. Pengaruh Pencemaran Pb (Plumbum) Terhadap Kesehatan.

Rizkiawati A. 2012. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Hemoglobin

(Hb) Dalam Darah Pada Tukang Becak Di Pasar Mranggen, Demak. Jurnal

Kesehatan Masyarakat. 1(2): 663-669.

Roberts RJ. 2001. Fish Patology. 3rd Ed. Toronto: Wb Saunders. Hlm 25-30.

Romani R, Antognelli C, Baldracchini F, Santis A, Isani G, Giovannini E, Rosi G.

2003. Increased acetylcholinesterase activities in specimens of Sparus

auratus exposed to sublethal copper concentrations. Chemicol-Biologycal

Interactions, 145(3): 321–329.

Royan F, Rejeki S, Haditomo A. 2014. Pengaruh Salinitas Yang Berbeda

Terhadap Profil Darah Ikan Nila (Oreochromis Niloticus). Journal of

Aquaculture Management and Technology, 3(2): 109-117.

Rumampuk Nd, Tilaar S, Wullur S. 2010. Median lethal concentration (LC-50)

insektisida diklorometan pada nener Bandeng (Chanos Chanos Forks).

Jurnal Perikanan Dan Kelautan. 6(2): 82-91.

Saanin, 1984. Taksonomi Dan Kunci Identifikasi Ikan Volume I Dan Ii. Bina

Rupa Aksara. Jakarta.

Sabilu K. 2010. Dampak toksisitas nikel terhadap kondisi hematologi ikan

Bandeng (Chanos Chanos) Forsskal, studi lanjut respon fisiologi. Jurnal

Paradigma. 14(2): 205–216.

Sahetapy JMF. 2011. Pengaruh logam berat timbal (Pb) terhadap konsumsi

oksigen juvenile ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus). Jurnal

Manajemen Sumberdaya Perairan. 7(2): 1-78.

Sahetapy JMF. 2013. Dampak toksisitas sub kronis logam berat timbal (Pb)

terhadap respons hematologi dan pertumbuhan ikan Kerapu Macan

(Epinephelus Fuscoguttatus). Jurnal Triton. 8(1): 30 – 39.

Salasia SIO, Sulanjari D, Ratnawati A. 2001. Studi Hematologi Ikan Air Tawar.

Biologi 2 (12): 710-723.

Salbego JN, Pretto A, Gioda CR, Herbicide Formulation with Glyphosate Affects

Growth, Menezes CC, Lazzari R, Neto JR, Baldisserotto B, Loro VL. 2010.

Acetylcholinesterase Activity, and Metabolic and Hematological Parameters

in Piava Leporinus obtusidens). Archives of Environmental Contamination

and Toxicology, 58:740–745.

Page 64: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

50

Santoso, S. 1998. Toksisitas Air Limbah Industri Pulp Proses Soda Terhadap

Benih Ikan Mas (Cyprinus Carpio L). Jurnal Universitas Sudirman, 2

(25):5-10.

Satyaningtijas AS, Widhyari SD, Natalia RD. 2010. Jumlah Eritrosit, Nilai

Hematokrit dan Kadar Hemoglobin Ayam Pedaging Umur 6 Minggu

Dengan Pakan Tambahan. Jurnal Kedokteran Hewan. 4(2): 69-73.

Shihab, M. Quraish. 2002. Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian

Alquran Vol. 5 Jakarta: Lentera Hati.

Singht D, Nath K, Trivedi SP, Sharma YK. 2008. Impact of copper on

hematological profile of freshwater fish, Channa punctatus. Journal

Environ Biologi Lucknov, 2(9): 253–257.

Soni R, Gaherwal, Shiv G. 2018. Effect of Herbicide 2, 4-D on Hematological

Parameters of Clarias Batrachus. International Journal of Current Research

in Life Sciences, 7(7): 2441-2444.

Stockham MA dan Scott MA. 2008. Fundamental of Veterinary Clinical

Pathology. Edisi ke 2. Blackwell publishing. Iowa. 80-99.

Sugiarto & Kristian H. 2001. Common Textbook Kimia Anorganik II Dasar-Dasar

Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: FMIPA Universitas Negeri

Yogyakarta.

Sugiarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I Common Texbook (Edisi Revisi).

Yogyakarta: Jurusan Kimia FPMIPA UNY.

Sukenda L. Jamal D. Wahjuningrum & Hasan A. 2008. Penggunaan Kitosan

Untuk Pencegahan Infeksi Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo

Clarias Sp. Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(2): 159–169.

Sulawesty, F., T. Chrismadha dan E. Mulyana. 2014. Laju pertumbuhan ikan mas

(Cyprinus carpio l) dengan pemberian pakan lemna (Lemna perpusilla torr)

segar pada kolam sistem aliran tertutup. Limnotek. 21(2): 177-184.

Suvetha L, Ramesh M, Saravanan M. 2010. Influence of cypermethrin toxicity on

ionic regulation and gill Na+/K+-ATPase activity of a freshwater teleost fish

Cyprinus carpio. Environmental Toxicology and Pharmacology. 29(1):44.

Svehla G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro.

Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.

Swift DJ. 1978. Some effects of exposing rainbow trout (Salmo gairdneri

Richardson) to phenol solution. Journal of Fish Biology, 13(1): 7–17.

Page 65: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

51

Syahid MA, Subhan, Armando R. 2006. Budidaya Bandeng Organik Secara

Polikultur. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal: 64.

Syahrial A, Setyawati TR, Khotimah S. 2013. Tingkat kerusakan jaringan darah

ikan Mas (Cyprinus Carpio) yang dipaparkan pada media Zn Sulfat

(ZnSO4). Jurnal Protobiont, 2 (3): 181 – 185.

Tomova E, Arnaudov A, Velcheva L. 2008. Effect of zinc morphology of

erythrocytes and spleen in Carassius gibelio. Journal of Environmental

Biology, 29(6): 897-902.

Utama IH, Siswanto, Karami C. 2017. Evaluasi sitologis darah ikan Bandeng

(Chanos Chanos) di Kecamatan Alas-Nusa Tenggara Barat. Jurnal

Indonesia Medicus Veterinus, 6(5): 428-435.

Vasait JD, Patil VT. 2005. The toxic evaluation of stress induced by pesticides in

Mystus vittatus of organophosphorous insecticide monocrotophos

haematological parameters. Indian Journal Environ. Health Edible Fish

Species Nemacheilus botia, Ecology, 24(1):58–64.

Wedemeyer GA. and McLeay DJ. 1981. Methods for determining the tolerance of

fishes to environmental stressors. In Stress and Fish (Edited by Pickering

AD.). Academic Press. London. 247-275.

WHO (World Health Organisation). 2007. Lead Exposure In Children

Www.Who.Int/Phe/News/Lead_In_Toys_Note_060807.Pdf (Diakses Bulan

Agustus 2016)

Widowati W, Sastiono A, Jusuf R. 2008. Efek toksik logam pencegahan dan

penanggulangan pencemaran. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Witeska M, Kondera E, Szczygielska K. 2011. The effecet of cadmium on

common carp erythocyte morphology. Polish Journal of Environmental

Studies, 20(3): 783-788.

Yosmaniar, E. Supriyono dan Sutrisno. 2009. Toksisitas letal moluskisida

niklosamida pada benih ikan mas (Cyprinus carpio). Jurnal Riset

Akuakultur. 4(1): 85-93.

Yusnidar Y. 2011. Analisa kadar logam timbal (Pb) pada ikan Mas hasil

persilangan yang dibudidayakan pada keramba jaring apung Waduk Cirata

Jawa Barat. Jurnal Riset Sains dan Kimia Terapan, 1(2): 98-110.

Zulfahmi I, Herjayanto M, Agung S. Batubara, Ridwan A. 2019. Palm Kernel

Meal as a Fish-feed Ingredient for Milkfish (Chanos chanos, Forskall 1755):

Effect on Growth and Gut Health. Pakistan Journal of Nutrition, 18(8): 753-

760.

Page 66: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

52

LAMPIRAN 1

Surat Keterangan Pembimbing Skripsi

Page 67: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

53

LAMPIRAN 2

Surat Izin Penelitian

Page 68: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

54

LAMPIRAN 3

Surat Selesai Penelitian

Page 69: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

55

LAMPIRAN 4

Hasil Penelitian Sampel Hematologi

Page 70: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

56

LAMPIRAN 5

Masa pemeliharaan ikan bandeng (Chanos chanos)

Proses aklimatisasi Ikan Bandeng (Chanos chanos) selama 5 hari berisi 250 L air

Proses penyiapan wadah serta air untuk pemeliharaan Ikan Bandeng

Proses penimbangan Proses pembuatan Proses pencampuran

polutan timbal (Pb) polutan timbal (Pb) polutan timbal+air

Page 71: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

57

LAMPIRAN 6

Proses pengukuran serta pemaparan timbal

Proses penimbangan Proses penimbangan Proses pengukuran

pakan/pelet ikan bobot ikan panjang ikan

Proses pemaparan polutan timbal (Pb) dalam wadah fiber yang berisi 90 L air

Proses pembersihan sisa pakan ikan dengan menggunakan saringan

Page 72: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

58

LAMPIRAN 7

Proses Pengambilan, Pembuatan Serta Pengamatan Preparat Ulas Darah

Proses pengambilan darah ikan melalui pangkal ekor dan bagian insang

Hasil pengambilan sampel darah ikan Bahan dan alat untuk pembuatan

Pada setiap perlakuan preparat ulas darah ikan

Proses pembuatan preparat ulas darah Proses perendaman (fiksasi)

menggunakan kaca benda darah menggunaka methanol absolut

selama 10-15 menit

Page 73: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

59

Proses perendaman dan pewarnaan Proses pembilasan menggunakan

menggunakan larutan Giemsa air yang mengalir

selama 30-45 menit

Hasil pembuatan preparat ulas Proses pengamatan preparat ulas

darah disetiap perlakuan darah pada pembesaran 10×100

Hasil pengamatan preparat ulas darah dibawah mikroskop binokuler (Olympus,

Japan) yang telah dilengkapi kamera (Utama et al., 2018).

Page 74: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

60

LAMPIRAN 8

Uji Beda Nyata Terkecil Parameter Hematologi

1. Eritrosit

2. Leokosit

Page 75: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

61

3. Hemoglobin

4. Hematocrit

Page 76: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

62

5. MCV

6. MCH

7. MCHC

Page 77: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

63

8. Neutrofil

Page 78: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

64

9. Limfosit

10. Monosit

Page 79: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

65

LAMPIRAN 9

Uji Beda Nyata Terkecil Parameter Pertumbuhan

1. Bobot awal

2. Bobot akhir

Page 80: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

66

3. Panjang awal

4. Panjang akhir

Page 81: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

67

5. Pertumbuhan bobot

6. Pertumbuhan panjang

Page 82: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

68

7. Laju pertumbuhan spesifik (SGR)

8. Efisiensi pakan (%)

Page 83: RESPON HEMATOLOGIS IKAN BANDENG, CHANOS CHANOS …...skripsi yang berjudul “Respon Hematologis Ikan Bandeng, Chanos chanos (Forskall, 1755) yang Dipapar Timbal (Pb) pada Konsentrasi

69

9. Rasio konversi pakan (FCR)