Peningkatan Kesehatan Masyarakat Melalui Pelatihan Budidaya Tanaman Obat
Keluarga (TOGA) di Desa Rejosari
Eka Titi Andaryai, S.Pd., M.Pd1, Achmad Fauzi 2, Susantika Dwy 3, Zeny Nourma Octavia 4,
Titis Fitra Rahmasari5, Adi Setyawan 6
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Email : [email protected]
Abstrak
Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES pada periode ini dilaksanakan dalam rangka
membantu pemecahan permasalahan sosial selama masa pandemi COVID-19. Adapun salah satu
program kerja wajib pada KKN BMC UNNES pada periode ini adalah Pelatihan Budidaya
Sayuran atau Buah.
Tanaman obat keluarga (toga) biasanya dimanfaatkan sebagai rempah-rempah pada
masakan, namun lebih dari itu tanaman obat keluarga dapat digunakan sebagai alternatif sebagai
obat-obatan herbal tradisional. Salah satunya dengan mengonsumsi sejumlah tanaman obat
seperti jahe, serai, temulawak, lengkuas, dan kunir untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Berdasarkan manfaat yang didapat dari penanaman tanaman obat keluarga menjadikan
mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang memilih pelatihan
budidaya tanaman obat keluarga sebagai program kerja individu mereka. Program kerja tersebut
menjadi relevan saat ini, ketika pandemi covid-19 melanda dan masyarakat dihimbau untuk
menerapkan perilaku bersih dan sehat, salah satunya dengan menjaga daya tahan tubuh adar tetap
bugar dengan mengkonsumsi obat-obatan herbal.
Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat,
Kabupaten Temanggung, pada kelompok PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) desa
Rejosari ini bertujuan membantu para ibu untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Metode
pelaksana kegiatan dalam program kerja ini lebih banyak yang dilaksanakan secara daring
daripada terjun langsung dengan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain berupa
edukasi tanaman obat keluarga dan pelatihan budidaya tanaman obat keluarga. Warga
memberikan tanggapan yang baik dan mengapresiasi adanya pelatihan budidaya tanaman obat
keluarga. Melalui program tersebut diharapkan pula warga tergerak untuk menanam sehingga
menerapkan perilaku hidup sehat dan menggangkat kembali tradisi menanam tanaman obat
keluarga yang dulu sudah pernah ada.
Kata Kunci : Kuliah Kerja Nyata BMC UNNES, Kesehatan Masyarakat, Tanaman Obat
Keluarga, Gerakan PKK.
Pendahuluan
Penyakit coronavirus (COVID-19)
merupakan salah satu jenis penyakit menular
yang disebabkan oleh virus jenis baru yang
belum pernah teridentifikasi pada manusia
(WHO, 2019). Penyebaran virus SARS-
CoV-2 dapat terjadi melalui percikan
(droplet) dari saluran pernapasan yang dapat
dihasilkan ketika orang yang terinfeksi
batuk maupun bersin dengan jarak
jangkauan percikan biasanya hingga 2
meter. Perkembangan kondisi pandemi dan
penyebaran virus masih terus berjalan
hingga saat ini. Hingga 10 Agustus 2020,
Kabupaten Temanggung melaporkan
sebanyak 255 kasus terkonfirmasi, 20 isolasi
mandiri, 8 pasien dirawat di rumah sakit,
218 terkonfirmasi sembuh, dan 9 meninggal
dunia (Pemkab, 2020). Desa rejosari lebih
tepatnya dalam lingkungan RT 00/ RW 00
Kelurahan Rejosari termasuk dalam zona
merah penularan COVID-19.
Berdasarkan Surat Edaran Rektor
UNNES Nomor B/1413/UN37/2020 tentang
Kewaspadaan dan Pencegahan Penyebaran
Infeksi Covid-19 Bidang Akademik dan
Layanan Umum di Lingkungan Universitas
Negeri Semarang
Program kerja ini digagas sebagai
salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Universitas Negeri Semarang
(UNNES) pada periode Juli-Agustus dengan
melihat dan menimbang keadaan desa
setempat. Untuk penyampaian dari edukasi
ini dilakukan dengan memanfaatkan
kecanggihan teknologi untuk menyampaikan
edukasinya karena melihat dengan masih
banyaknya kasus covid-19 yang masih
meningkat maka penggunaan teknologi
menjadi jalan keluar untuk penyampaian
informasi ini. Hal ini Sesuai dengan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran
Corona Virus Disease (Covid-19)
(Mendikbud RI, 2020). Edukasi yang di
maksud disini masuk ke dalam pelaksanaan
kebijakan pendidikan dalam masa darurat
penyebaran covid-19. Luaran yang
diharapkan dari kegiatan ini adalah
terlaksananya budidaya tanaman obat
keluarga dalam rangka membantu memutus
rantai penyebaran COVID-19.
Metode Kegiatan ini dilakukan dalam program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang
dilaksanakan pada periode bulan Juli-
Agustus 2020 di Desa Rejosari, Kecamatan
Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
Kegiatan dan program kerja BMC lebih
dianjurkan dilakukan secara daring daripada
terjun langsung. Meskipun demikian,
pelatihan budidaya tanaman obat keluarga
ini dilakukan secara langsung dengan
mengumpulkan dan membuat kelompok
kecil maksimal 5 orang dan tetap
menerapkan protokol kesehatan. Persiapan
pelaksanaan program kerja dilakukan
dengan koordinasi bersama Pembina
pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Desa Rejosari dengan melibatkan
beberapa remaja putri dan ibu-ibu setempat.
Hasil dan Pembahasan Program kerja pelatihan budidaya
tanaman obat keluarga ini dilakukan
pembagian informasi dalam bentuk
poster yang akan dipublikasikan melalui
media sosial yaitu Group Whatsapp
Karang Taruna, dan PKK, kemudian
poster juga ditempel pada tempat umum
seperti Pos Kampling dan taman desa.
Sasaran utama dari kegiatan ini adalah
ibu-ibu karena selama ini tidak begitu
mendapatkan perhatian dari masyarakat
khususnya ibu-ibu tentang tanaman
TOGA. Setelah mendapatkan materi
tentang apa tanaman TOGA, maka ibu-
ibu kelihatan antusias untuk menanam
dipekaranganya meskipun sempit. TOGA
adalah tanaman obat keluarga. Misalnya
seperti jenis tanaman sayur-sayuran dan
tanaman buah-buahan yang secara
langsung bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat itu sendiri.
Tanaman obat adalah salah satu
bahan utama produk-produk jamu, obat
tradisional yaitu obat yang berdasarkan
pengalaman turun-menurun dibuat dari
bahan atau paduan bahan-bahan tanaman.
Kartasapoetra (1992:3) menyatakan
bahwa.”tanaman obat adalah bahan yang
berasal dari tanaman yang masih
sederhana, murni, belum tercampur atau
belum diolah.
Jenis tanaman yang berkhasiat
anatara lain adalah. “Ganurusa, daun
ungu, kembang coklat, pegagan, tapak
dara, papaya, greges otot, peria, cocor
bebek, jarak parak, Gedung hitam, kayu
aceh, tebu hitam, iler, kumis kucing,
jambu biji, temu lawak, kunyit,
lempuyang, lengkuas dan jahe”.
Untuk penanaman TOGA
disampaikan Langkah diantaranya:
1) Menyiapkan Media Tanam
Media tanam yang bisa
digunakan adalah polybag dan
pot, sehingga bisa ditanam oleh
warga yang memiliki lahan
pekarangan rumah sempit. Hal
penting berikutnya adalah
tanah, karena komposisi tanah
yang pas akan berpengaruh
pada kesuburan tanaman.
2) Memilih Jenis Tanaman yang
Cocok
Selain khasiat tanaman yang
akan kita tanam, yang perlu kita
pikirkan adalah luas lahan yang
kita miliki. Apabila lahan
sangat sempit , maka jenis
tanaman yang cocok adalah
tanaman yang tidak banyak
memakan tempat, seperti jahe,
lengkuas, kencur, kunyit,
temulawak, dan lidah buaya.
Akan tetapi jika lahan kita luas
maka kita bisa memilih
tanaman obat yang lebih besar,
seperti mengkudu, jeruk nipis,
jarak, dan belimbing.
3) Merawat Tanaman Obat
Setelah menanam, tentu saja ita
harus merawat tanaman
tersebut. Hal yang perlu
diperhatikan adalah penuhi
kebutuhan air dan cahaya
matahari. Selain itu, rajinlah
membersihkan rumput liar yang
tumbuh disekitar tanaman obat.
Gambar 1. Poster Tanaman Obat Keluarga
Gambar 2. Manfaat Tanaman Obat Keluarga
1. Melawan berbagai penyakit, 2. Meningkatkan
imunitas tubuh, 3. Terhindar dari obesitas, 4.
Menambah nafsu makan, 5. Melancarkan
pencernaan, 8. Mencegah
stres………………………………………………dll
Keterangan : Manfaat Tanaman Obat Keluarga
2. Edukasi Tanaman Obat Keluarga
Kebiasaan mengkonsumsi……
Penyakit tersebut sering ditangani
dengan pemberian ….
Kegiatan …...
Dalam kegiatan ini, masyarakat
diberikan edukasi yang dilaksanakan
secara luring dan melakukan pembuatan
poster dan koten yang akan dibagikan
melalui sosial media sosial yaitu Group
Whatsapp Karang Taruna, dan PKK.
Selain membagikan informasi secara
daring kegiatan ini dilakukan secara
luring dengan pembentukan kelompok
kecil yang berisikan 5 orang untuk diajari
secara langsung budidaya tanaman obat
3. Edukasi
Kegiatan ini dilakukan dengan
tujuan memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahwa terdapat banyak
Informasi ini dibagikan melalui
media sosial yaitu Group Whatsapp
Karang Taruna dan PKK, Sasaran utama
kegiatan ini adalah remaja putri dan ibu
ibu karena 2 kelompok ini termasuk
kelompok yang biasanya punya waktu
luang di masa pandemi karena kegiatan
rutinnya terganggu….
Simpulan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Bersama
Melawan Corona (KKN BMC)
Universitas Negeri Semarang (UNNES) Hal
itu sangat perlu untuk dilaksanakan,
terutama pada….
Program-program lebih banyak
diberikan secara daring atau secara online
dibandingkan terjun langsung bertatap muka
kepada masyarakat. Edukasi- edukasi yang
diberikan dalam program ini dapat memberi
manfaat ataupun minimal memberikan
pengetahuan kepada masyarakat mengenai
pentingnya mengkonsumsi …...
Program edukasi yang telah dilakukan
disesuaikan dengan kondisi masyarakat
setempat sehingga manfaat program akan
tepat sasaran.
Daftar Pustaka Kementrian Kesehatan RI. (2011).
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementrian
Kesehatan.
Nomor, S. E. (4). tahun 2020 Kementerian
Pendidikan.Press Release
Perkembangan Pandemi COVID-19.
[online]. Tersedia di
://covid19.temaanggung.go.id/deta
il/42/#why- us
WHO. 2019. Coronavirus disease (COVID-
19) Pandemic. [online]. Tersedia di:
https://www.who.int/emergencies/
diseases/novel-coronavirus-2019
Covid19.
Lampiran Gambar 1 . Memberikan sosialisasi kepada warga desa melalui Whatsapp Group
Gambar 2. Sosialisasi tanaman obat keluarga
Gambar 3. Melaksanakan pelatihan budidaya tanaman obat keluarga secara luring
KKN BMC (BERSAMA MELAWAN COVID-19) TAHUN 2020
PELATIHAN PEMBUATAN KRAN AIR OTOMATIS KELURAHAN KALIMANGGIS KABUPATEN TEMANGGUNG
Oleh
Eka Titi Andaryani, Kristina Yuli Damar Santi, Remon Apfiyanto, Erna Dian Astuti
Universitas Negeri Semarang
Abstrak
Masa pandemi Covid-19 dan penerapan New normal ini masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dalam kegiatan sehari harinya. Mengakibatkan beberapa kegiatan masyarakat yang seharusnya dilakukan secara langsung harus dilakukan via online, aktivitas sehari hari pun dibatasi. Adaptasi kebiasaan – kebiasaan baru sesuai protocol kesehatan pun harus dilaksanakan seluruh lapisan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari- harinya. Beberapa upaya dalam penerapan new normal dan pencegahan covid-19 dengan mencuci tangan dan menhindari menyentuh barang yang mudah terkontaminasi. Kebiasaan mencuci tangan di masa pandemic ini harus dibudayakan dalam upaya pencegahan penularan covid-19. Mencuci tangan harus dengan air bersih yang mengalir, mencuci tangan yang baik dan benar pun memebutuhkan 6 tahpan cuci tangan serta menggunakan sabun. kran salah satunya benda yang sering disentuh ketika kita hendak mencuci tangan ataupun ketika umat muslim sedang berwudhu. Kran juga dapat menjadi benda dapat menjadi sumber tertularnya virus karena sering digunakan banyak orang. Maka dari itu, untuk mencegah penularan covid-19 melalui kran dapat dilakukan dengan pembuatan mesin kran air otomatis.
Kata Kunci : Pandemi Covid-19,Mencuci Tangan, Air
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman yaitu banyak terdapat macam-macam suku, ras, agama, dan budaya. Perbedaan ini membuat Indonesia memiliki ciri dan identitas yang unik dan menarik. Selain itu
Indonesia juga merupkan negara yang kaya akan sumberdaya alam. Kekyaan alam yang melimpah ini alangkah baiknya dijaga dan dilestarikan keberadaannya serta dimanfaatkan dengan baik tanpa merusak sumber daya alam yang ada.
Pada tahun 2020 ini munculnya sebuah virus Covid-19 atau Corona Virus. Virus ini berasal dari Wuhan, China yang bersumber dari bahan makanan daging hewan mentah yang memang tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Virus ini menimbulkan penyakit yang berbahaya. Agar virus ini tidak menyebar dan menular dengan melakukan beberapa cara yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, memakai hand sanitizier dan membatasi diri untuk menghindari menyentuh barang yang mudah terkontaminasi oleh virus corona. Oleh karena itu, dimasa pandemi COVID-19 dan penerapan new normal ini masyarakat harus menerapkan adaptasi kebiasaan –kebiasaan baru kapan dan dimanapun ia berada.
Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih ,ritual keagamaan, ataupun tujuan- tujuan lainnya( Wikipedia). Mencuci tangan harus menerapkan tahapan cuci tangan yang telah disarankan oleh dinas kesehatan dan menggunakan air dan sabun. Tangan yang sering bersentuhan langsung oleh kotoran ataupun makanan yang terkontaminasi saat tidak dicuci dengan sabun dapat memindahkan bakteri ,virus dan parasite pada orang lain yang tidak sadar bahwa dirinya sedang ditularkan.
Mengingat pandemic covid-19 ini yang belum pasti berakhir dan kebutuhan air bertambah maka penghematan dalam penggunaan air bukanlah hal yang dapat di tawar lagi. Karena Air memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Peran tersebut dapat terlihat dari tingkat kebutuhan manusia dimana air dapat digunakan sebagai bahan baku konsumsi, pengaiean pada pertanian, sarana rekreasi serta industry dalam penggunaan di kegiatan sehari-harinya. Tingginya tingkat kebutuhan manusia terhadap air tidaklah sebanding dengan ketersediaan air di bumi, karena dari seluruh air yang ada di bumi 97% adalah air laut,3% sisanya adalah air tawar dan hanya1% saja yang tersedia untuk digunakan seluruh manusia. Dan hingga saat ini tingkat kebutuhan air semakin tinggi seiring dengan semakin tingginya tingkat pertambahan penduduk dunia. Maka tidaklah berlebihan jika UNESCO memprediksikan bahwa pada tahun 2020 dunia akan mengalami krisis air global.
Melihat dampaknya yang tidak dianggap sepele, akan lebih baik kita sebagai pribumi menjaga ekosistem ketersediaan air di bumi ini. Salah satunya yaitu dengan menggunakan air bersih secukupnya dan tidak perlu untuk membuang-buang air. Maka dari itu perlu adanya pengendalian air. Pengendalian penggunaan
air ini adalah dengan membuat sistem yang dapat membuat kran mengalirkan air hanya saat digunakan untuk mencuci tangan dan berwudhu, dan akan berhenti saat tidak digunakan.
Dengan demikian, Ide yang tercipta dari pencegahan covid-19 ini dengan membuat alat kran otomatis. Sistem ini akan membuat fungsi kran bekerja secara otomatis. Yaitu, keran sebagai katup saklar akan mengalirkan dan menghentikan aliran air secara otomatis tanpa ada campur tangan manusia secara langsung untuk membuka dan menutupnya.
Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang terkait dengan perancangan system ini seperti penelitian yang dilakukan oleh Priyatno pardono(2007) yang menggunaan sensor infra red pada pengisian bak mandi. Pengisian air pada bak mandi secara otomatis dengan sensor infra red ini bekerja sesuai dengan volume air pada bak mandi. Marlina Malluka (2008), melakukan penelitian mesin filterisai air yang dapat mengubah air yang kurang bermutu menjadi air yang layak di kosumsi secara langsung tanpa dengan harus memasaknya terlebih dahulu. Dengan menggunakan sensor yang dihubungkan dengan mikrokontroller.
Tujuan dari dibuat nya kran otomatis yang dapat menditeksi jarak benda yang di hapanya yaitu agar mempermudah dalam mencuci tangan atau ber wudhu , menhindari penularan covid-19 melalui kran, penhematan air, dan mencegah membuan-buang air.
Metode Penelitian
Rancangan pembuatan kran air otomatis :
Alat ini merupakan miniature dari system otomatis untuk keran. Pada saat anggota tubuh seseorang berada pada jarak 15 cm dari keran air, maka sensor ultrasonik yang ada diatas kran akan mendeteksi dan memberi sinyal kepada microcotroler untuk membuka solenoid valve sehingga kran air terbuka. Selama penggunaan masih memakai air, kran akan tetap terbuka. Kran akan menutup otomatis setelah 5 detik sensor tidak mendeteksi ada aktivitas dibawah kran.
Alat dan Bahan pembuatan
1. Kran solenoid Kran solenoid adalah kran yang memiliki katub aliran air yang posisi buka
dan tutupnya dikendalikan oleh solenoid dengan memberikan energi elektromagnetis.Kran ini dihubungkan ke sumber arus AC dengan besar tegangan 220V dan Aliran melalui lubang mulut kran akan terbuka atau tertutup tergantung pada apakah solenoid diberi energi atau dihilangkan energinya. Apabila kumparan diberi energi, inti besi akan ditarik ke dalam kumparan solenoid untuk membuka kran. Pegas atau per yang terdapat pada pangkal ini besi akan mengembalikan kran pada posisi semula, yaitu tertutup apabila arus berhenti.
2. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonic
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz.
Gambar cara kerja ultrasonik
3. Microcontroler
Microcontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umumnya dapat menyimpan program didalamnya. Microcontroller umumnya terdiri dari CPU (central processing unit), I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital converter (ADC) yang sudah terintergrasi didalamnya.
Metode dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yaitu :
a. Sosialisasi Sosialisasi ini dilakukan dengan pemamaparan materi terkait kran air otomatis, manfaat kran air otomatis dimasa pandemi dan tahapan pembuatan kran air otomatis.
b. Praktik Membuat kran otomatis sesuai tahapan yang telah direncanakan.
Hasil dan pembahasan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan/sosialisasi dan pelatihan pembuatan kepada masyarakat desa Kalimanggis. Hal hal yang disampaikan yaitu: perencanaan pembuatan kran otomatis, manfaat kran otomatis, dan tujuan pembuatan kran otomatis dimasa pandemic covid-19.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan tersebut adalah : (1) masyarakat memahami materi yang disampaikan terkait dengan perencanaan pembuatan kran otomatis. (2) masyarakat memahami manfaat kran otomatis di masa pandemic covid-19. (3) mayarakat berpartisipasi aktif dalam sosialisasi perencanaan pembuatan kran otomatis.
Untuk memutus rantai penyebaran covid ini harus dimulai dari diri pribadi masyarakat , maka masyarakat harus sadar akan kebersihan dan menerapkan kebiasaan baru di masa pandemi covid-19. Oleh karena itu tim KKN memberikan
solusi dengan cara melakukan pelatihan untuk membantu dalam pencegahan penularan covid-19.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman melalui sosialisasi perencanaan pembuatan kran otomatis dan meningatkan upaya pencegahan penularan covid-19 melalui gerkana budaya cuci tangan di Kelurahan Kalimanggis Kabupaten Temanggung. Hasil dari pelatihan ini adalah masyarakat memahami pembuatan kran otomatis dan dampak yang dihasilkan dari pembutan kran otomatis tersebut.
Saran
Saran yang dapat diajukan dari kegiatan tersebut adalah masyarakat mampu menerapkan hasil pemahaman yang diperoleh untuk memperkecil penularan covid-19 dan mempermudah masyarakat dalam memanfaatkan air dalam upaya penghematan air.
Daftar Pustaka
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Mencuci_tangan
https://www.academia.edu/26501006/KRAN_AIR_WUDHU_OTOMATIS_BERBASIS_ARDUINO_ATMEGA_328_Fakultas_Teknik
http://www.slideshare.net).
Program Ketahanan Pangan : Pelatihan Pembuatan Sirup Rosella Sebagai Antibodi di Tengah Pandemi
Eka Titi Andaryani, S. Pd., M. Pd. 1, Marta Dwika Ainunisa 2, Muhammad Anshori 3, Vika Afriliyani 4, Pratiwi 5, Gesang6
Dosen Pembimbing, Universitas Negeri Semarang 1, Pendidikan Akutansi, Universitas Negeri Semarang 2, PGSD, Universitas Negeri Semarang 3, Seni Rupa, Universitas Negeri Semarang 4,
PGSD, Universitas Negeri Semarang5, Seni Musik, Universitas Negeri Semarang6
Email : [email protected]
Abstrak
KKN BMC UNNES (Kuliah Kerja Nyata Bersama Melawan Covid) merupakan program yang diadakan oleh Universitas Negeri Semarang, sebagai bentuk upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Adapun salah satu program kerja pada KKN BMC UNNES pada periode ini adalah program ketahanan pangan pelatihan pembuatan sirup rosella sebagai antibodi di tengah pandemi, yang dilaksanakan di Lingkungan RT 01 RW 03 Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Kegiatan program kerja dilaksanakan berdasarkan kondisi lingkugan RT 01 RW 03, Desa Nglorog. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberi tambahan pengetahuan mengenai manfaat rosella sebagai penguat antibodi, terlebih pada masa pendemi saat ini. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara langsung, mulai dari proses pemanenan, pengolahan menjadi sirup, hingga pembagian sirup kepada warga setempat.
Kata Kunci : KKN BMC UNNES, rosella, maanfaat, program ketahanan pangan, pelatihan.
Abstract
KKN BMC UNNES (joint work lecture against COVID) is a program organized by the State University of Semarang, as a form of prevention efforts for the spread of Covid-19. As for one of the program work on KKN BMC UNNES in this period is a food security program of Rosella syrup making training as an antibody in the middle pandemic, which is implemented in the environment RT 01 RW 03 Nglorog Village, District Pringsurat, Regency Temanggung. Work program activities are carried out based on the condition of environments RT 01 RW 03, Nglorog Village. The implementation of this activity aims to provide additional knowledge about the benefits of Rosella as an antibody amplifier, in addition to the current period. The implementation of activities is done directly, ranging from harvesting, processing into syrup, to the division of syrup to residents.
Keywords: KKN BMC UNNES, Rosella, benefits, food security program, training.
Pendahuluan
COVID-19 merupakan kependekan dari COrona VIrus Diseases 2019, penyakit menular yang disebabkan oleh salah satu jenis coronavirus yaitu SARS-COV-2. Mengutip penelitian dari Kahn, dkk (2005), virus corona pada manusia pertama kali diidentifkasi pada tahun 1965 ketika Tyrrell dan Bynoe menemukan sebuah virus yang diberi nama B814 yang menyebabkan sebagian besar infeksi saluran pernafasan atas pada anak-anak.
Kemudian, sejak tahun 2003, setidaknya terdapat 5 jenis virus corona baru pada manusia yang berhasil diidentifikasi. Termasuk virus corona yang menyebabkan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Sedangkan virus corona penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS) ditemukan pada tahun 2012 oleh seorang ahli virus dari Rumah Sakit Dr. Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi, yang bernama Dr. Ali Mohamed Zaki (Zaki, et.al., 2012). Jadi, sebenarnya virus corona ini sudah ada sejak lama. Namun virus corona ini terus melakukan mutasi menjadi lebih kuat dan lebih infeksius seperti yang kita kenal sekarang ini.
Hingga saat ini terdapat tujuh tipe virus corona yang dapat menginfeksi manusia saat ini yaitu dua alphacoronavirus (229E dan NL63) dan empat betacoronavirus, yakni OC43, HKU1, Middle East respiratory syndrome-associated coronavirus (MERS-CoV), dan severe acute respiratory syndrome-associated coronavirus (SARSCoV). Yang ketujuh adalah virus corona tipe baru yang menjadi penyebab kejadian luar biasa di Wuhan,
yakni SARS-CoV-2. Isolat 229E dan OC43 ditemukan sekitar 50 tahun yang lalu. NL63 dan HKU1 diidentifikasi mengikuti kejadian luar biasa SARS. Sedangkan NL63 dikaitkan dengan penyakit akut laringotrakeitis (croup).
Virus corona merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul dan tidak bersegmen. Virus ini tergolong dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae. Coronaviridae dibagi dua subkeluarga dibedakan berdasarkan serotipe dan karakteristik genom. Terdapat empat jenis yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus, deltacoronavirus, dan gammacoronavirus (Wang, 2020).
Pada 10 Januari 2020, sekuensing pertama genom SARS-CoV-2 teridentifikasi dengan 5 subsekuens dari sekuens genom virus yang dirilis. Sekuens genom dari Coronavirus baru (SARS-CoV-2) diketahui hampir mirip dengan SARS-CoV dan MERS-CoV. Secara pohon evolusi juga sama dengan SARS-CoV dan MERS-CoV tetapi tidak tepat sama persis. Nah, dari genome sekuens ini bisa dilihat bagaimana tingkat/derajat penularannya, tingkat keganasannya, target/tempat aksinya, dan lain sebagainya. Ternyata virus ini jauh diketahui lebih mudah menular dan jauh lebih berbahaya dibanding dengan virus influenza biasa.
PHBS adalah seperangkat perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran, yang membuat seseorang atau keluarga dapat membantu diri mereka sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif dalam program kesehatan masyarakat.
PHBS dapat dilakukan berbagai tatanan, yaitu tatanan TempatKerja, Pelayanan Kesehatan, Tempat Umum dan Tatanan Rumah Tangga. Terdapat 10 indikator Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga yang harus dilakukan oleh keluarga dan semua anggotanya. Adapun 10 indikator dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga adalah 1) melaksanakan persalinan oleh tenaga kesehatan, 2) ASI eksklusif 3) anak di bawah 5 tahun ditimbang setiap bulan, 4) menggunakan air bersih, 5) mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, 6) menggunakan jamban sehat, 7) memberantas jentik nyamuk, 8) makan sayur dan buah setiap hari, 9) melakukan aktivitas fisik setiap hari dan 10) tidak merokok di dalam rumah.
Dampak dari pengetahuan dan pemahaman yang kurang tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi salah satu faktor penyebab tingginya kasus penyebaran penyakit menular seperti diare, DBD, kecacingan dan lain-lain.
Program kerja ini digagas sebagai salah satu program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang (UNNES) Bersama Melawan Covid-19. Sebagai salah satu bentuk pelaksaan PHBS dilingkungan setempat, maka program ketahanan pangan pelatihan pembuatan sirup rosella sebagai antibodi di tengah pandemi ini dilakukan.
Sistem imun atau system kekebalan adalah sel-sel dan banyak
struktur biologis lainnya yang bertanggung jawab atas imunitas, yaitu pertahanan pada organisme untuk melindungi tubuh dari pengaruh biologis luar dengan mengenali dan membunuh patogen. Sementara itu, respons kolektif dan terkoordinasi dari sistem imun tubuh terhadap pengenalan zat asing disebut respons imun. Agar dapat berfungsi dengan baik, sistem ini akan mengidentifikasi berbagai macam pengaruh biologis luar seperti dari infeksi, bakteri, virus sampai parasit, Serta menghancurkan zat-zat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel dan jaringan organisme yang sehat agar tetap berfungsi secara normal.
Ahli biokimia Adrian Gombart, yang tengah meneliti relevansi nutrisi dengan sistem kekebalan tubuh di Linus Pauling Institute, Oregon State University, ingin mengubah situasi ini. Bersama rekan-rekannya, ia mulai membuat sebuah makalah ulasan yang merangkum hasil studi tentang beragam nutrisi dan pengaruhnya terhadap sistem kekebalan tubuh manusia. SARS-CoV-2 hanya dapat dilawan dengan sebuah respon imun yang sangat spesifik. Limfosit mendeteksi mikroorganisme asing dan molekul asing di dalam tubuh, seperti halnya virus. Limfosit kemudian dapat menghasilkan antibodi dan menggunakannya melawan virus seperti layaknya penembak jitu. Salah satunya yaitu tanaman rosella.
rosella (Hibiscus sabdariffa) adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika. Mulanya bunga yang juga cantik untuk dijadikan penghias halaman rumah itu diseduh sebagai minuman hangat
di musim dingin dan minuman dingin di musim panas. Di negeri asalnya, rosela dijadikan selai atau jeli. Tanaman rosella memiliki banyak manfaat karena mengandung protein dan kalsium yang cukup tinggi. Jika diminum secara teratur, tanaman rosella bisa membantu tubuh dalam proses pembentukan sel darah merah yang membuat kebutuhan zat besi kita terpenuhi. Sehingga tubuh kita pun akan menjadi lebih sehat dan bugar. Tidak hanya itu, manfaat lain dari bunga rosella adalah mampu membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Ini karena tanaman rosella mengandung zat aktif yang membuat tubuh kita dapat kuat mencegah serangan berbagai penyakit atau virus.
Metode
Kegiatan ini dilakukan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada periode bulan Juli- Agustus 2020 di Lingkungan RT 01 RW 03 Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Sebagain besar kegiatan dalam program kerja dilakukan secara langsung. Seperti proses pemanenan, pengolahan, hingga pembagian sirup hasil olahan rosella. Hal ini tentu saja melibatkan warga RT 01 RW 03 Desa Nglorog, Kecamatan Pringsurat. Meskipun hanya sebagian warga yang berpartisipasi, guna mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Hasil dan Pembahasan
Program pemanfaatan buah rosella untuk meningkatkan imun tubuh sebagai upaya
pencegahan penularan Covid – 19 di Desa Nglorog, Pringsurat , Temanggung, Jawa Tengah dilakukan pada saat Kuliah Kerja Nyata ( KKN ). Program kerja ini sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19 di wilayah setempat. Terdapat beberapa kegiatan dalam program kerja yang dilaksanakan yaitu :
1. Kegiatan Panen Buah Rosella
Proses panen buah rosella dilakukan saat buah rosella berwarna merah kehitaman. Buah rosella yang sudah berwarna merah kehitaman ini tandanya sudah matang dan kadar vitamin C nya tinggi. Proses panen dilakukan pada hari Sabtu 8 Agustus 2020. Proses panen dapat dilakukan saat biji sudah tua. Ciri rosella yang siap panen adalah buah ataupembungkus yang berwarna merah sudah membelah dan terbuka. Ketika panen buah rosella harus menggunakan sarung tangan dan menggunakan pisau atau gunting yang tajam. Setelah buah rosella di panen lalu dibersihkan dengan cara dipisahkan dengan bijinya. Biji rosella bisa dijadikan bibit untuk di tanam kembali. Setelah itu dicuci dengan air bersih mengalir. Setelah proses pencucian ini bunga rosella baru dapat diolah untuk dijadikan sirup atau teh rosella. Untuk dijadikan teh, maka buah rosella yang sudah dibersihkan hanya tinggal dijemur saja sampai kering. Dan untuk mengkonsumsinya tinggal di seduh menggunakan air panas.
2. Kegiatan Pengolahan Buah
Rosella Menjadi Sirup
Untuk mengolah buah rosella menjadi sirup dibutuhkan buah rosella yang segar agar menghasilkan kualitas sirup yang baik. Buah roella yang digunakan adalah buah rosella yang sudah matang , kuncupnya mekar dan berwarna merah tua. Buah rosella yang sudah tua mempunyai kandungan vitamin c yang tinggi sehinga akan menghasilkan rasa yang sangat masam. Pembuatan sirup rosella dilakukan pada hari yang sama dengan kegiatan panen yaitu Sabtu, 8 Agustus 2020. Untuk pembuatan
sirup rosella bahan bahan yang harus di siapkan diantaranya :
a. Buah Rosella b. Gula Pasir c. Air Bersih
Cara mengolah buah rosella menjadi sirup :
1. Siapkan alat dan bahan 2. Panaskan air hingga mendidih 3. Masukan buah rosella dan gula
pasir 4. Gunakan api kecil ketika
memasak larutan 5. Masak larutan hingga mengental 6. Setelah larutan mengental , tanda
sirup sudah jadi 7. Saring larutan sirup dan tunggu
hingga dingin 8. Masukan kedalam botol kemasan
Sirup rosella merupakan salah satu alternatif dalam mengkonsumsi buah rosella. Walaupun mempunyai cita rasa yang masam, namun saat dijadikan olahan seperti sirup ini akan terasa segar. kandungan vitamin C yang tinggi dan antioksidan menjadikan buah rosella dapat menguatkan imun tubuh. Imun tubuh sangat penting sebagai benteng pertahanan agar terhindar dari virus, terutama di masa sekarang ini yaitu adanya pandemi Covid – 19.
3. Kegiatan Pembagian Sirup Rosella
Pengolahan rosella menghasilkan produk yaitu sirup rosella. Di tengah pandemi saat seperti ini penting bagi kita untuk menjaga imun tubuh. Salah satunya dengan cara mengkonsumsi rosella. Produk rosella yang telah jadi, dibagikan kepada warga di Lingkungan RT 01 RW 03 Desa Nglorog. Sirup rosella dibagikan pada hari senin , 10 Agustus 2020. Sirup rosella di bagikan kepada warga yang banyak melakukan aktivitas di luar rumah dan setiap hari bertemu orang banyak. Tujuannya agar warga yang sering
beraktivitas di luar rumah ini dapat mengkonsumsi sirup buah rosella sehingga imunitas tubuh tetap terjaga. Sehingga resiko untuk tertular virus kecil.
Simpulan
Kesimpulan dalam pemanfaatan buah rosella ini berjalan lancar dalam pelaksanaannya. Kegiatan dari proses panen , pengolahan dan pembagian berlangsung selama 2 hari. Yaitu hari Sabtu , 8 Agustus 2020 dan Senin , 10 Agustus. Dalam pelaksanan kegiatan pemanfaatan buah rosella ini dilakukan secara langsung. Sasaran dalam pembagian sirup rosella ini adalah warga yang banyak beraktivitas di luar rumah dan bertemu orang banyak dengan resiko tinggi terpapar virus.
Daftar Pustaka
Kementrian Kesehatan RI. (2011).
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementrian Kesehatan.
Nomor, S. E. (4). tahun 2020 Kementerian Pendidikan.Press Release Perkembangan Pandemi COVID-19. [online]. Tersedia di ://covid19.boyolali.go.id/deta il/42/#why- us
Ayu, Suci Musfita, dkk. 2018. Peningkatan Kesehatan Melalui Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Sejak Dini Di Desa Hargomulya Gedangsari Gunung Kidul. Jurnal Pemberdayaan. 2 (1) : 20-27.
Kementrian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2018. Pentingnya Makan Sayur dan Buah. http://promkes.kemkes.go.id/?p=8855 (Diakses pada pukul 13.25, 7 Agustus 2020)
Raksanagara, A. (2015). Perilaku hidup bersih dan sehat sebagai determinan kesehatan yang penting pada tatanan rumah tangga di Kota Bandung. Jurnal Sistem Kesehatan, 1(1).
Kahn, Jeffrey S., MD, PhD, and McIntosh, Kenneth MD, History and Recent Advances in Coronavirus Discovery, The Pediatric Infectious Disease Journal, Volume 24, Number 11, November 2005
Zaki AM, van Boheemen S, Bestebroer TM, Osterhaus AD, Fouchier RA. Isolation of a novel coronavirus from a man with pneumonia in Saudi Arabia. N Engl J Med. 2012;367:1814–20.
Chen Y, Liu Q, Guo D, Emerging coronaviruses: Genome structure, replication, and pathogenesis, J Med Virol. 2020 Apr;92(4):418-423. doi: 10.1002/jmv.25681. Epub 2020 Feb 7.
He R, Lu Z, Zhang L, Fan T, Xiong R, Shen X, Feng H, Meng H, Lin W, Jiang W, Geng Q, The clinical course and its correlated immune status in COVID-19, Pneumonia, Journal of Clinical Virology (2020), doi: https://doi.org/10.1016/j.jcv.2020.104361
Thevarajan, I., Nguyen, T.H.O., Koutsakos, M. et al. Breadth of concomitant immune responses prior to patient recovery: a case report of non-severe COVID-19. Nat Med 26, 453–455 (2020). https://doi.org/10.1038/s41591-020-0819-2
Geiss, Brian, https://theconversation.com/amp/older-people-are-at-more-risk-from-covid-19-because-of-how-the-immune-system-ages-133899, access 15 April 2020.
Carr AC, Maggini S. ,Vitamin C and Immune Function. Nutrients. 2017;9(11):1211. Published 2017 Nov 3. doi:10.3390/nu9111211
https://www.alodokter.com/covid-19
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_imun#:~:text=Sistem%20imun%20atau%20sistem%20kekebalan,terkoordinasi%20dari%20sistem%20imun%20tubuh
https://news.detik.com/dw/d-5010322/covid-19-pentingnya-meningkatkan-sistem-kekebalan-tubuh-dengan-vitamin
Top Related