PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII B
MTS ASWAJA TENGARAN KAB SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
MUHAMMAD MACHZUM
NIM 111-14-148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MATERI PUASA
MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII B
MTS ASWAJA TENGARAN KAB SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Di ajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun oleh :
MUHAMMAD MACHZUM
NIM 111-14-148
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iii
Siti Rukhayati, M.Ag.
Dosen IAIN Salatiga
Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi
Lampiran : 4 Eksemplar
Saudara : Muhammad Machzum
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama Mahasiswa : Muhammad Machzum
N I M : 111-14-148
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Melalui
Metode Team Quiz Pada Siswa Kelas Viii B Mts
Aswaja Tengaran Kab Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019
Dengan ini kami mohon skripsi saudara/saudari tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 20 Maret 2019
Pembimbing
Siti Rukhayati, M.Ag.
NIP.19770403 200312 2 003
iv
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Muhammad Machzum
NIM : 111-14-148
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah. Skripsi ini diperkenankan dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 20 Maret 2019
Yang Menyatakan,
Muhammad Machzum
NIM. 111-14-148
v
vi
MOTTO
با ت عملون خبير الهذين آمنوا منكم والهذين أوتوا العلم درجات والله ي رفع الله
Artinya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan.
(QS Al Mujadilah : 11)
vii
PERSEMBAHAN
Syukur nikmat atas apa yang Allah selalu berikan sehingga apa yang terasa
sulit menjadi ringan semua karena pertolongan Allah SWT. Dengan segenap hati
skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayahanda ”Jalal Marhaban” dan Ibunda tercinta “Jamilah” adalah
pahlawanku sejak aku kecil hingga seperti sekarang, yang telah senantiasa
dengan sabar dan ikhlas untuk selalu membantu dan mendoakan segala
apapun yang menjadi cita-citaku.
2. Segenap keluarga, kakak dan adik tercinta.
3. Sahabat karib dari semester satu yang selalu direpotkan (Khafidzotus, Putri,
Cahyati, Mustofa, Tri Murdianto, Maghfirotul Laila, Nia, Mira, Alek, Evi,
Maimun, Sobirin, Zaimah, Aspril).
4. Pras, Nizar, Latip, Fauzil, Indah, Fatma, Hana, Emi, Ariska, Danang,
Longit, Rizka Ratih, Ma’rifatul, Umam, Wahab, Diana.
5. Sahabat perjuangan siang malam (Ares, Akmal, Ali, Aziz Fuad, Fajar Ali,
Sepul Yusup, Kolek, Lutpi, Niam, Ashar, Arifin, Aswab, dan teman-teman
lain yang tidak bisa disebut satu persatu).
6. Teman-teman PPL SMAN 1 Salatiga (Gus Muhsin, Gus Darwinto, Gus
Kolik, Pipit, Dian, Izza, Arif, Yulfita).
7. Teman-teman KKN Kemusu Boyolali Posko 63 (Luzman, A’am, Dwi Agus,
Slamet Ari, Novi, Rohaye, Nana, Nailul)
viii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas nikmat yang Allah berikan, petunjuk dan pertolongan-Nya
untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi Penelitian
Tindakan Kelas ini selesai sesuai yang direncanakan dengan judul “Peningkatan
Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa Melalui Metode Team Quiz Pada Siswa Kelas
VIII B Mts Aswaja Tengaran Kab Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi yang
Agung Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat serta orang mukmin yang
senantiasa mengikutinya. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak
akan selesai tanpa adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK) IAIN Salatiga.
3. Ibu Dra. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.
4. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua prodi PAI IAIN Salatiga, sekaligus
Dosen Pembimbing Skripsi penulis yang selalu memberi arahan dan bimbingan
dengan ikhlas dan senang hati.
5. Bapak dan Ibu Dosen, serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan
banyak ilmu dan pengalaman kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan jenjang S1.
6. Bapak Sugeng Widodo, S.Ag., selaku kepala sekolah MTs Aswaja Tengaran.
ix
7. Bapak Muhammad Fatih Rohman, S.Pd., selaku guru fiqih MTs Aswaja
Tengaran yang telah membantu penulis untuk menyelesaikan proses penelitian
ini dengan lancar.
8. Bapak dan Ibu Guru MTs Aswaja Tengaran yang selalu membantu kelancaran
penelitian ini.
Demikian ucapan terimakasih yang bisa penulis sampaikan. Penulis hanya bisa
berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang telah tercurahkan kepada
penulis diridhoi Allah SWT dan mendapatkan balasan yang berlipat-lipat.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya serta para pembaca pada
umumnya.
Salatiga, 20 Maret 2019
Penulis
Muhammad Machzum
NIM 111-14-148
x
ABSTRAK
Machzum, Muhammad. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi Puasa
Melalui Metode Team Quiz Pada Siswa Kelas Viii B Mts Aswaja Tengaran
Kab Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019,Prodi Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci: Hasil Belajar PAI, Metode Pembelajaran Team Quiz.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Puasa
dengan menggunakan metode pembelajaran Team Quiz pada siswa kelas VIII B
Semester I MTs Aswaja Tengaran tahun pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian
sebanyak 26 orang, terdiri dari 7 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian
ini dilaksanakan pada tanggal 19 November sampai tanggal 24 Desember 2018.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus
yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tertulis
dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan
pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria
Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.
Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II diperoleh data seperti berikut:
KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah 75, sebelum menggunakan
metode pembelajaran Team Quiz, hanya ada 34,6 % (9 siswa) yang tuntas,
sedangkan 65,4% (17 siswa) belum memenuhi KKM. Setelah penggunaan metode
pembelajaran Team Quiz dalam pelajaran PAI pada siklus I diperoleh data 61,5%
(16 siswa) tuntas dan 38,5% (10 siswa) tidak tuntas, sehingga terjadi peningkatan
sebesar 26,9% dibandingkan pada prasiklus. Setelah itu dilakukan refleksi siklus I,
terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 92,3% (24
siswa) tuntas dan 7,7% (2 siswa) belum memenuhi KKM. Dengan demikian dari
siklus I ke siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 30,8%.
Persentase Kriteria Ketuntasan Klasikal pada siklus II ini mencapai 92,3% dengan
nilai rata-rata 87,5. Dengan kata lain sudah memenuhi indicator keberhasilan yang
ditentukan yaitu persentase Kriteria Ketuntasan Klasikal sebesar 85% dengan
standar KKM 75.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL LUAR
LEMBAR BERLOGO IAIN ............................................................................ i
HALAMAN SAMPUL DALAM .................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii
DEKLARASI ................................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ................................................. v
MOTTO ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalahh ................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................................... 5
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
F. Definisi Oprasional .................................................................................... 7
G. Metode Penelitian ...................................................................................... 9
xii
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 11
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 12
A. Kajian Teori ............................................................................................... 12
1. Pengertian Belajar ............................................................................... 12
2. Pengertian Hasil Belajar ..................................................................... 13
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................... 17
4. Materi Fiqih ........................................................................................ 26
B. Kajian Pustaka ........................................................................................... 52
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 56
A. Gambaran Umum MTs Aswaja Tengaran ................................................. 56
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus .............................................................. 60
C. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I ................................................................ 61
D. Penjelasan Pelaksanaan Siklus II ............................................................... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 71
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 71
1. Pra Siklus ............................................................................................ 71
2. Siklus I ................................................................................................ 73
3. Lembar Observasi Siklus I .................................................................. 76
4. Siklus II ............................................................................................... 79
5. Lembar Observasi Siklus II ................................................................ 82
B. Pembahasan ............................................................................................... 86
1. Pra Siklus ............................................................................................ 87
2. Siklus I ................................................................................................ 88
xiii
3. Siklus II ............................................................................................... 90
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 91
A. Kesimpulan ................................................................................................ 91
B. Saran .......................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 94
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 96
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru MTs Aswaja Tengaran
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas VIII B MTs Aswaja
Tabel: 4.1 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII B MTs Aswaja
Tabel 4.2 Daftar Hasil Tes Siklus I Kelas VIII B Mts Aswaja
Tabel 4.3 Lembar Observasi Siswa Siklus I
Tabel 4.4 Lembar Observasi Guru Siklus I
Tabel 4.5 Daftar Hasil Siklus II
Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus II
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Skala Observasi Siklus II
Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus II
Tabel 4.9 Gabungan nilai antar siklus.
xv
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar Riwayat Hidup
2. Pengajuan Pembimbing
3. Surat Ijin Penelitian
4. Surat Balasasan Penelitian
5. Lembar Konsultasi Skripsi
6. Daftar SKK
7. RPP Fiqih Siklus I dan II
8. Soal-soal Tes
9. Lembar Observasi
10. Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara psikologis belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku seseorang sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan itu akan dinyatakan dalam seluruh
aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu
itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. (Slameto, 1991 : 78)
Sedangkan mengajar adalah mengusahakan terciptanya suatu situasi
yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar. Jelasnya tujuan
pengajaran, cara dan sarana yang digunakan dalam kegiatan mengajar dapat
dirancang sedemikian rupa hingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan optimal. Dengan demikian mengajar adalah kegiatan terorganisasi
yang bertujuan untuk membantu dan menggairhakan siswa belajar. (Slameto,
1991 : 84-85)
Jadi, belajar mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan
balik antar guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru
dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan dan sikap terbuka disamping
kemampuan dalam situasi belajar mengajar. Salah satu kegiatan pendidikan
adalah menyelenggarakan proses belajar mengajar.
2
Pendidikandalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan
dari generasi tua untuk mengalihkan pengalaman, pengetahuan, dan
kecakapan serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkan
melakukan fungsi hidupannya dalam pergaulan bersama dengan sebaik-
baiknya. (Hamdani, 1986 : 8)
Pendidikan adalah suatu disiplin dari berbagai macam bagian
komponen. Bagian-bagian ini telah menjadi demikian bermacam ragam dan
berspesialisasi, akan tetapi betapapun juga tidak selalu mengambil tempat
yang sama besarnya didalam segala arah dan segi waktunya yang sama.
Metode pengajaran atau susunan kurikulum umpamanya, telah mengalami
perbaikan jauh lebih banyak didalam beberapa periode sejarah pendidikan
daripada lain-lainnya. (Hamdani, 1986 : 9).
Hal ini sesuai dengan Firman Allah dalam QS. Shod ayat 29:
ر أولوا األلباب ب روا ءايتو ولي تذك كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدArtinya:
”Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh
dengan keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya, dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai
pikiran.”(Kementrian Agama RI, 2005 : 455)
Mengingat fungsi pendidikan nasional bagi bangsa dan negara yang
dilandasi iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka dalam hal ini
pendidikan agama Islam mengambil peran yang sangat penting bagi
pembentukan watak siswa. Mengingat peran penting Pendidikan Agama Islam
dalam sistem pendidikan Nasional, maka dirasa perlu melakukan inovasi
dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, yang
3
memungkinkan siswa secara aktif berperan serta dalam proses belajar
mengajar, dimana siswa merasa senang dan tidak jenuh dalam penyampaian
materi pelajaran secara maksimal dan siswa dapat memahami materi yang
diberikan.
Madrasah Tsanawiyah Aswaja Tengaran (MTS Aswaja Tengaran)
adalah salah satu lembaga pendidikan menengah pertama yang bercirikan
Islam. Lembaga pendidikan ini merupakan satu-satunya MTs di Tengaran.
Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru Fiqih, kasus
yang terjadi di sekolah MTs Aswaja Tengaran adalah metode pembelajaran
Pendidikan Agama Islam khususnya pada mata pelajaran Fiqih materi Puasa,
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar masih belum efektif dan
masih banyak kekurangan.
Metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini adalah
dengan metode ceramah, dimana guru lebih aktif berbicara untuk menjelaskan
materi dan siswa lebih pasif dan cenderung diam untuk mendengarkan dan
mencatat materi yang disampaikan. Dan menyebabkan siswa mudah bosan
bahkan sampai mengantuk dan membuat siswa tidak fokus untuk menerima
pelajaran yang disampaikan. Terkadang pula banyak siswa yang masih sering
mengobrol dengan teman sebangkunya untuk menghilangkan kebosanan dan
rasa ngantuk, terutama yang bagian belakang pojok.
Berdasarkan hasil survey yang peneliti peroleh dari guru PAI pada
mata pelajaran Fiqih materi Puasa menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa
kelas VIII B MTs Aswaja Tengaran masih banyak yang kurang atau dibawah
4
KKM yaitu 75. Hal itu disebabkan oleh kurangnya media pembelajaran yang
kreatif yang membuat siswa merasa senang dan nyaman untuk belajar dan
menerima materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
Alasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan adalah karena
dalam pencarian data pada tanggal 19 November 2018 hasil belajar kelas VIII
B MTs Aswaja Tengaran yang diperoleh dari nilai ulangan harian bab
sebelumnya, persentase ketuntasan klasikal 34,6 % atau hanya 9 dari 26 siswa
yang melampaui batas KKM mata pelajaran Fiqih yaitu 75, sedangkan 17
siswa belum mencapai ketuntasan dengan nilai rata-rata 59,8. Hasil inilah
yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang
dimaksud untuk meningkatkan hasil belajar. Pada kegiatan ini, peneliti
menggunakan metode Team Quiz.
Selain berusaha untuk meningkatkan hasil belajar, dengan metode ini
menginginkan agar proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan
menyenangkan. Adapun jika metode ini berhasil meningkatkan hasi belajar,
maka peneliti memberikan penawaran metode baru yang bisa digunakan
dalam pembelajaran Fiqih materi Puasa ataupun materi lainnya.
Maka dari itu penulis memilih untuk menerapkan metode
pembelajaran Team Quiz, karena metode ini dapat meningkatkan kemampuan
bertanggungjawab siswa terhadap apa yang meraka pelajari dengan cara yang
menyenangkan, metode ini juga dapat membangkitkan kepercayaan diri siswa
dalam menjawab pertanyaan, mengemukakan pendapat dan dapat
membangkitkan semangat dalam pembelajaran. Metode ini diharapkan dapat
5
meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar Fiqih materi Puasa, sehingga
pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs
Aswaja Tengaran.
Berdasakan hal-hal yang telah dikemukakan diatas, maka judul
penelitian yang ditetapkan adalah :‘’Peningkatan Hasil Belajar Fiqih
Materi Puasa Melalui Metode Team Quiz Pada Siswa Kelas VIII B Mts
Aswaja Tengaran Kab Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019’’.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
permasalahan adalah: Apakah metode Team Quiz dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Fiqih materi Puasa pada siswa kelas VIII B di MTs
Aswaja Tengaran tahun pelajaran 2018/2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penerapan metode Team Quiz dalam meningkatkan
hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih materi Puasa pada siswa kelas VIII B
di MTs Aswaja Tengaran tahun pelajaran 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian ini adalah penggunaan metode Team Quiz
dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Fiqih materi Puasa
pada siswa kelas VIII B di MTs Aswaja Tengaran tahun 2018/2019.
6
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Team Quiz ini dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Indikator yang dirumuskan penulis
pada penelitian ini adalah : Peningkatan hasil belajar Fiqih materi Puasa
setelah menggunakan metode pembelajaran Team Quiz mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, dan banyaknya siswa yang
memperoleh nilai 75 keatas minimal 85%. Indikator keberhasilan
mengacu pada KKM yang tercantum pada kurikulum MTs yang
bersangkutan, dalam hal ini MTs Aswaja Tengaran.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak. Adapun
manfaat yang diharapkan sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dalam penelitian ini dapat menambah dan
memperkaya khazanah keilmuan dalam dunia pendidikan islam dalam
memodifikasi nilai-nilai pendidikan Islam khususnya dalam teori yang
berhubungan dengan metode Team Quiz.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi penulis
Memberikan kontribusi pengetahuan khususnya penggunaan
metode pembelajaran Team Quiz.
7
b. Manfaat bagi siswa
Dapat memberikan suasana pembelajaran yang
menyenangkan, mampu menumbuhkan kreatifitas dan keterampilan
berfikir, serta mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi pembelajaran.
c. Manfaat bagi guru
Sebagai masukan dan bahan pertimbangan untuk
memperkenalkan pembelajaran Fiqih melalui metode Team Quiz.
d. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi yang
inovatif bagi pimpinan sekolah dalam melaksanakan pembinaan
kepada guru untuk meningkatkan hasil belajar khususnya di MTs
Aswaja Tengaran.
F. Definisi Operasional
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang arah penelitian ini
peneliti menjelaskan terlebih dahulu kata kunci yang terdapat dalam
pembahasaan ini :
1. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1990). juga mendefiniskan
hasil belajar sebagai kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Jadi yang dimaksud hasil belajar
8
disini adalah kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi dasar yang
telah ditentukan pada suatu mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran.
Dalam buku (Depag, 1984: 27). Menjelaskan bahwa Pendidikan
Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang
akan terwujud dalam amal perbuatan baik bagi keperluan diri sendiri
maupun orang lain. Ajaran islam tidak memisahkan antara iman dan amal
saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman
dan pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi tentang sikap dan
tingkah laku masyarakat, maka pendidikan Islam adalah pendidikan
individu dan pendidikan masyarakat. Semula orang yang bertugas
mendidik adalah para Nabi dan Rasul, selanjutnya dalah para Ulama’ dan
cerdik pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.
Jadi hasil belajar Pendidikan Agama Islam pada dasarnya yaitu
hasil yang telah dicapai anak didik dalam menerima dan memahami serta
mengamalkan materi pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan.
Tolak ukurnya adalah kemampuan siswa dalam mengerjakan atau
menjawab soal-soal evaluasi berkaitan dengan materi yang telah
diberikan, menggunakan penilaian kuantitatif dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu 75.
2. Metode Team Quiz
Metode pembelajaran Team Quiz ini merupakan teknik
meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab peserta didik terhadap
9
apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan tidak
menakutkan. (Muqowim, 2009: 163).
Metode Team Quiz ini berfungsi menghidupkan suasana
pembelajaran, dengan metode ini diharapkan para siswa dapat lebih aktif
baik bertanya maupun menjawab pertanyaan. Siswa akan dibagi menjadi
kelompok-kelompok kecil dimana masing-masing kelompok memiliki
tugas dan tanggungjawab yang sama.
Jadi, dengan metode Team Quiz ini mengajarkan siswa untuk
mempelajari materi pelajaran yang diberikan, mendiskusikan dan saling
memberi arahan. Dengan begitu siswa tidak hanya terpaku pada guru saja
tetapi mereka akan melihat dan melakukan percobaan secara langsung
sehingga siswa akan lebih senang dan mudah memahami mata pelajaran
yang diberikan.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.
Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang
dilakukan oleh siswa (Suharsimi, 2008). Dalam penelitian ini guru
bertindak sebagai peneliti di kelas VIII B MTs Aswaja Tengaran.
10
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII B MTs Aswaja
Tengaran tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 26 siswa. Alasan
mengambil subjek kelas VIII B dikarenakan metode pembelajaran aktif
learning bertipe Team Quiz dianggap cocok digunakan sebagai metode
pembelajaran untuk kelas VIII B. Dan mengambil di MTs Aswaja
Tengaran karena peneliti sudah pernah melakukan wawancara kepada
guru kelas VIII B yang terkait mengenai kendala-kendala dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Aswaja Tengaran, Kelurahan
Tengaran, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.
4. Metode Penelitian
Sebenarnya ada beberapa metode yang dapat diterapkan dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), tetapi yang paling dikenal dan biasa
digunakan adalah metode yang dikemukakan oleh Kemmis dan
Mc.Taggart. Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran di kelas, sedangkan
manfaat PTK dalam pembelajaran adalah untuk mengembangkan dan
melakukan inovasi pembelajaran (E. Mulyasa, 2007: 55).
Adapun metode PTK yang dimaksud menggambarkan adanya
empat langkah (dan pengulangannya) yang disajikan dalam bagian
berikut ini: (Suharsimi, 2008: 97). Data yang digunaka dalam penelitian
11
tindakan kelas ini adalah metode analisis diskriptif yaitu teknis analisis
yang menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator
keberhasilan tiap siklus dalam proses pembelajaran. Dan metode
penelitian yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi dan observasi.
H. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan indikator keberhasilan,
manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Kajian Pustaka, yang meliputi tentang hasil balajar fikih,
materi puasa, dengan metode Team Quiz.
BAB III Pelaksanaan Penelitian, yang terdiri atas gambaran umum
lokasi penelitian yaitu MTs Aswaja Tengaran, deskripsi penelitian dan
deskripsi pelaksanaan siklus I, II.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, meliputi hasil penelitian
pra siklus dan pembahasan.
BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Balajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelengaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa,
baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri (Muhibbin, 1995: 88).
Sedangkan belajar menurut (Suyono, 2014: 9) dalam buku belajar dan
pembelajaran mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau
suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengkokohkan
kepribadian. Sedangkan menurut Drs.Slameto dalam buku Psikologi
Belajar oleh Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagi hasil pengalaman
individu itu sendir dalam interkasi dengan lingkungannya (Djamarah,
2011: 13).
Adapun pengertian belajar menurut W.A. Wingkel (2002) adalah
suatu aktivitas mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara
seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan
13
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang
bersifat relatif konstan dan berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan
belajar Pendidikan Agama Islam adalah apabila pada diri siswa ini terjadi
suatu kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang
berkaitan dengan pendidikan agama islam. Perubahan ini terjadi dari tidak
tahu menjadi tahu konsep pendidikan agama islam ini, dan mampu
menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari.
Dari beberapa definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa belajar
merupakan suatu aktivitas yang dilakukan sesorang untuk memperoleh
pengetahuan baru, pemahaman, keterampilan sehingga memungkinkan
seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam
berpikir, merasa, maupun bertindak.
2. Pengertian Hasil Belajar
Berdasarkan uraian tentang konsep belajar diatas, dapat dipahamai
tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Hasil belajar juga bisa diartikan sebagai hasil atau perubahan dari
suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik. Menurut K. Brahim, hasil belajar
adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran
disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes
mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri
14
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013: 5)
Menurut Bloom (dalam Suprijono, 2002: 6), hasil belajar juga
mencakup kognitif, afektif dan psikomotorik.
Selain itu, hasil belajar menurut (Sudjana, 2005: 22) adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Suprijono (2011: 5) juga mengatakan bahwa hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan yang merupakan
perubahan secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemampuan saja.
Dalam proses belajar mengajar dikenal adanya bermacam-macam
kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan lainnya,
baik dalam aspek materi dan metodenya maupun dalam aspek tujuan dan
perubahan tingkah laku yang diharpakan. Keanekaragaman jenis belajar
ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan
manusia yang bermacam-macam. (Muhibbin, 1995: 121) Adapun jenis-
jenis belajar diantaranya adalah :
a. Belajar Abstrak
Belajar abstrak adalah belajar yang menggunakan cara-cara
berpikir abstrak. Tujuannya adalah untuk memperoleh pemahaman
dan pemecahan masalah-maslah yang tidak nyata. Misalnya belajar
15
matematika, astronomi dan juga sebagian materi bidang studi agama
seperti tauhid.
b. Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan
gerakan-gerakan motorik yang berhubungan dengan urat-urat syaraf
dan otot-otot. Tujuannya adalah untuk memperoleh dan mengusai
keterampilan jasmaniah tertentu. Misalnya belajar olah raga, musik,
menari, melukis, memperbaiki benda-benda elektronik, dan juga
sebagian materi pelajaran agama, seperti ibadah shalat dan haji.
c. Belajar Sosial
Belajar sosial adalah belajar memahami masalah-masalah dan
metode-metode untuk memecahkan masalah tersebut. Tujuannya
adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam
memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga,
masalah persahabatan, masalah kelompok, dan masalah-masalah lain
yang bersifat kemasyarakatan.
d. Belajar Pemecahan Masalah
Belajar pemecahan masalah adalah belajar menggunakan metode-
metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis, teratur, dan teliti.
Tujuannya untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif
untuk memecahkan masalah secara rasional, tugas, dan tuntas. Seperti
pelajaran matematika dan IPA.
16
e. Belajar Rasional
Belajar Rasional adalah belajar dengan menggunakan
kemampuan berpikir secara logis dan rasional (sesuai dengan akal
sehat). Tujuannya untuk memperoleh aneka ragam kecakapan
menggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep, seperti belajar
matematika, IPA, dan akutansi.
f. Belajar Kebiasaan
Belajar Kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-
kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.
Belajar kebiasaan selain menggunakan perintah, suri tauladan dan
pengalaman khusus, juga menggunakan hukum dan ganjaran.
Tujuannya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-
kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti
selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (konstektual) atau sesuai
norma-norma agama, seperti penanaman aqidah akhlak.
g. Belajar Apresiasi
Belajar Apresiasi adalah belajar mempertimbangkan arti penting
atau nilai suatu objek. Tujuannya agar siswa memperoleh dan
mengembangkan kecakapan ranah rasa yang dalam hal ini
kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu,
seperti apresiasi sastra, apresiasi musik, dan sebagainya.
17
h. Belajar Pengetahuan
Belajar pengetahuan adalah belajar dengan cara melakukan
penyidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.
Tujuannya agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan
pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit
dengan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya, seperti
dengan mengunakan alat-alat laboratorium dan penelitian.
Jadi secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar.
Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar siswa merupakan hasil dari suatu proses pembelajaran
yang didalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi.
(Susanto, 2013: 12). Faktor yang mempengaruhi hasil belajar banyak
jenisnya, namun dapat digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan
faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di
luar individu.
18
a. Faktor Intern
Dalam faktor intern ini ada 3 faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1) Faktor jasmani
a) Faktor kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan peserta
bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Kesehatan adalah
keadaan atau hal sehat. Kesehatan seseorang berpengaruh
terhadap belajarnya.
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah,
kurang semangat, mudah pusing, ngantuk jika badan lemah,
kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan / kelainan
fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar seseorang dapat
belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan
badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan
ketentuan-ketentuan tentang bekerja, tidur, makan, dan
rekreasi.
b) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang
baik atau kurang sempurna mengenai tubuh / badan. Cacat itu
dapat berupa buta, setengah buta, tuli, setengah tuli, patah
kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain.
19
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa
yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau
diusahakan alat bantu agardapat menghindari atau
mengurangi kecacatannya itu.
2) Faktor Psikologis
Sekurang kurangnya ada 7 faktor yang tergolong kedalam
faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu
adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan
dan kelelahan. Uraian berikut ini akan membahas tentang faktor-
faktor tersebut. (Slameto 1997: 56-57)
a) Intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis
yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan
kedalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif,
mengetahui / menggunakan konsep-konsep yang abstrak
secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan
cepat.
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai
tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada
yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun
20
begitu siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi
belum pasti berhasil dalam belajarnya.
Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu yang
kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya,
sedangkan intelegensi adalah salah satu faktor diantara faktor
yang lain. Jika faktor lain itu bersifat menghambat atau
berpengaruh negatif terhadap belajar, akhirnya siswa akan
gagal dalam belajarnya. Siswa yang mempunyai tingkat
intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik
belajarnya, jika ia belajar dengan baik artinya belajar dengan
menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor-faktor
yang mempengaruhi belajarnya (faktor jasmani, psikologi,
keluarga, sekolah, masyarakat) memberi pengaruh yang
positif. Jika siswa memiliki intelegensi yang rendah, ia perlu
mendapat pendidikan di lembaga yang khusus.
b) Perhatian
Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang
dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu
obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat
menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus
mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika
bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka
timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar.
21
Bahan pelajaran diusahakan menarik dengan cara
mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau
bakatnya.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan
yang diminati seseorang diperhatikan terus-menerus yang
disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian,
karena perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti
dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti
dengan rasa senang dan dari situ diperoleh kepuasan.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena, tidak ada
daya tarik baginya. Bahan pelajaran yang menarik minat
siswa, lebih mudah dihafalkan dan disimpan karena minat
siswa menambah kegiatan balajar.
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu
baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih. Orang yang berbakat mengetik misalnya
akan lebih cepat dalam mengetik dangan lancar dibandingkan
dengan orang lain yang kurang/tidak berbakat di bidang itu.
22
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bakat itu
mempengaruhi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari
siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih
baik karena ia senang balajar dan pastinya selajutnya ia lebih
giat lagi dalam belajarnya itu.
e) Motif
Motif erat sekali hubunganya dengan tujuan yang akan
dicapai. Didalam menetukan tujuan itu dapat disadari atau
tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat,
sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu
sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya.
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang
dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau
padanya mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungan / menunjang balajar.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa motif yang
kuat sangatlah diperlukan dalam belajar, didalam membentuk
motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya
latihan-latihan / kebiasaan-kabiasaan dan pengaruh lingkuan
yang memperkuat, jadi latihan / kabiasaan itu sangat perlu
dalam belajar.
23
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam
pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap
untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya anak yang
kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dan jari-jarinya
sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Kematangan belum
berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus
menerus, untuk itu diperlukan latihan-latihan dan
pembelajaran.
g) Kesiapan
Kesiapan untuk memberi response atau bereaksi.
Kesiapan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga
berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berati
kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu
diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar
dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan
lebih baik.
3) Faktor kelelahan
Kelelahan seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam,
kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul
kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan jasmani
terjadi karena terjadi kelelalahan substansi sisa pembakaran
24
didalam tubuh, sehingga darah tidak/kurang lancar pada bagian-
bagian tertentu.
Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan
kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan
sesuatu hilang. Kelelahan ini sangat terasa pada bagian kepala
dengan pusing-pusing sehingga sulit untuk berkonsentrasi,
seolah-olah otak kehabisan daya untuk bekerja.
Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa kelelahan itu
mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik
haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang bebas dari
kelelahan. (Slameto 1997: 57-61)
b. Faktor eksternal
Faktor yang berasal dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Selanjutnya,
dikemukakan oleh Walisman (2007: 159) bahwa sekolah merupakan
salah satu faktor yang ikut menentukkan hasil belajar siswa. Semakin
tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajaran di sekolah,
maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Kualitas pengajaran
disekolah sangat ditentukan oleh guru, sebagaimana dikemukakan
oleh Wina Sanjaya (2006: 50), bahwa guru adalah komponen yang
sangat menentukan dalam implementasi suatu strategi pembelajaran.
25
Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa salah satu
faktor eksternal yang sangat berperan mempengaruhi hasil belajar
siswa adalah guru. Menurut Dunkin dalam Wina Sanjaya (2006: 51).
Terdapat sejumlah aspek yang dapat memengaruhi kualitas proses
pembelajaran dilihat dari faktor guru.
1) Faktor dari guru:
a) Teacher formative experience
Teacher formative experience meliputi jenis kelamin
serta semua pengalaman hidup guru yang menjadi latar
belakang sosial mereka. Yang termasuk ke dalam aspek ini
diantaranya tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar
belakang budaya, dan adat istiadat.
b) Teacher training experience
Teacher training experience meliputi pengalaman-
pengalaman yang berhubungan dengan aktivitas dan latar
belakang pendidikan guru, misalnya pengalaman latihan
profesional, tingkat pendidikan, dan pengalaman jabatan.
c) Teacher properties
Teacher properties adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan sifat yang dimiliki guru misalnya sikap
guru terhadap profesinya, sikap guru terhadap siswa,
kemampuan dan intelegasi guru, motivasi dan kemampuan
mereka baik kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran
26
termasuk didalamnya kemampuan dalam merencanakan dan
evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam
penguasaan materi.
4. Materi Fiqih
a. Pengertian Fikih
Dilihat dari sudut bahasa, fiqih berasal dari kata faqaha yang
berarti memahami dan mengerti. Sedangkan menurut istilah, fiqih
adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang hukum-hukum syar`i
amali (praktis) yang menetapkannya diupayakan melalui pemahaman
yang mendalam terhadap dalil-dalilnya yang terperinci dalam nash
(Alquran dan Hadits) (Koto, 2009: 2).
Berbeda dengan Ahli ushul fiqih bahwa fiqih ialah mengetahui
hukum-hukum dari dalilnya. Sedangkan menurut alhi fiqih,
mengetahui hukum-hukum syara` yang jadi sifat perbuatan hamba
(mukallaf), yaitu: wajib, sunah, haram, makruh dan mubah.
Kemudian ada kata Faqih. Definisi Faqih adalah orang yang
menguasai ilmu fiqih, orang yang menguasai hukum syara` yang jadi
sasaran fiqih. Atau juga bisa diartikan orang yang mengetahui hukum
amaliyah yang memerlukan ijtihad, memutuskan langsung dari
sumber-sumber hukum Islam. Dalam ilmu bahasa kalimat fiqh
mengandung dua makna:
1) Pemahaman secara mutlak, yafqahu al-khaira wa asy-syar artinya
dia memahaminya.
27
2) Memahami maksud pembicaraan seseorang, memahami maksud
dari ucapan orang yang berbicara dan bukan hanya sekedar
paham lafal secara bahasa. (Azzam, 2010: 3)
Fiqih membahas hukum pribadi, masyarakat dan megara yang
meliputi perkara yang berhubungan dengan faktor ketiganya. Para
ulama membagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Ibadat
Hukum-hukum dalam bidang agama, intisarinya yang
berhubungan antara manusia dengan Tuhannya. Jika
dilaksanakan akan mendapatkan pahala dan kemaslahatan
ruhaniyah didunia. Didalam bagian ini terdapat perkara yang
berhubungan dengan sholat, puasa, zakat, haji, thaharah, dan lain-
lain.
2) Mu`amalat
Menurut Gazalba (1987: 81-82), Muamalat adalah hukum-hukum
yang berhubungan dengan kebudayaan, inti sarinya yang
berhubungan antara manusia dengan sesama. Jika melaksanakan
akan mendapat pahala dan juga kemaslahatan jasmaniyaah.
Seperti jual beli, sewa-menyewa, amanah, pinjam- meminjam,
hibah, dan lain-lain.
Menurut Koto (2009: 10), tujuan akhir yang akan dicapai dari
ilmu fiqih adalah penerapan hukum syariat kepada amal perbuatan
manusia, baik tindakan maupun perbuatannya. Dengan
28
mempelajarinya orang akan tahu mana yang diperintah dan mana
yang dilarang, mana yang sah dan mana yang batal, mana yang haram
dan mana yang halal. Jadi tujuan dari ilmu fiqih untuk memberi
pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang hukum dan juga
pelaksanaannya.
b. Tujuan Mempelajari Ilmu Fiqh
Tujuan mempelajari ilmu fiqh diantaranya: (Koto, 2009: 10-11)
1) Untuk mengetahui penerapan hukum syariat kepada amal
perbuatan manusia, baik tindakan maupun perkataannya
2) Untuk mengetahui mana yang diperintah dan mana yang dilarang,
mana yang sah dan mana yang batal, mana yang halal dan mana
yang haram
3) Untuk memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang
hukum, apa atau mana yang disuruh dan mana yang dilarang,
mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, serta menunjukkan
cara melaksanakan suatu perintah.
Fiqh merupakan salah satu bidang ilmu dalam syariat islam yang
secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai
aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, keluarga,
masyarakat, atau yang berhubungan dengan negara dan hubungan
bilateralnya baik ketika dalam keadaan damai atau perang maupun
hubungan manusia dengan Penciptanya yang tujuan akhirnya untuk
29
membuat bahagia seluruh umat manusia di dunia dan di akhirat.
(Azzam, 2010: 6)
5. Ketentuan Puasa
1. Pengertian puasa
Menurut bahasa, puasa (shaum/الصوم) adalah menahan atau
mencegah, sedangkan menurut istilah pauasa adalah menahan diri
dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai
terbenamnya matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu.
Firman Allah dalam surah Maryam ayat 26:
ا ت رين من البشر أحدا ف قول إن نذرت للرحن صوم نا فإم ا فكلي واشرب وق ري عي
ف لن أكلم الي وم إنسيا
Artinya:
“maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika melihat
seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah
bernadzar berpuasa untuk TuhanYang Maha Pemurah, maka aku
tidak akan berbicara pada seorang manusia pun pada hari ini”.
(Kementrian Agama RI, 2005 : 307)
Dalil tentang puasa yang lain adalah surah Al Baqarah ayat 187:
علم يام الرفث إل نسائكم ىن لباس لكم وأن تم لباس لن لة الص أحل لكم لي
تم تتانون أن فسكم ف تاب عل بشروىن ن يكم وعفا عنكم فالئ اللهأنكم كن
لكم اليط األب يض من اليط األسود كت ب ما واب ت غوا ي ت ب ي الل لكم وكلوا واشربوا حت
يام إل الليل ول ت باشروىن وأن تم عاكفون ف المساجد ت لك منالفجر ث أتوا الص
قون حدود الل يتو للناس لللهم ي ت الل لكي ب ي فتات قربوىا كذ
30
Artinya:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur
dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan
kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui
bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah
mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang
campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah
untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih
dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu,
sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka
janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”
(Kementrian Agama RI, 2005 : 29)
Puasa diperintahkan bukan hanya untuk wajib bagi umat Nabi
Muhammad SAW saja, tetapi umat terdahulu seperti umat Nabi
Daud, Nabi Isa, dan sebagainya.
Firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah: 183
يام كما كتب على الذين من ق بلكم لللكم ي أي ها الذين منوا كتب عليكم الص
قون ت ت
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa”.(Kementrian Agama RI, 2005 : 28)
2. Rukun puasa
Pada waktu kita puasa ada 2 rukun yang harus diperhatikan,
yaitu:
1) Niat, yaitu keinginan hati untuk berpuasa karena ingin
melaksanakan perintah Allah SWT
31
2) Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai
terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Dan yang membatalkan puasa ada 4 macam yaitu,
1) Segala sesuatu yang masuk kedalam rongga mulut, berupa
makanan atau minuman yang menjadi konsumsi fisik atau tidak
menjadi konsumsi fisik. Sedangkan yang menjadi konsumsi fisik
tetapi tidak masuk melalui mulut, seperti jarum infus dan
sebagainya, dianggap tidak membatalkan puasa.
2) Sengaja muntah,
3) Istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma.
4) Al Jima’, karena Allah SWT berfirman tidak
memperbolahkannya kecuali diwaktu malam hari.
3. Syarat sah puasa
Sah atau tidaknya puasa seseorang tergantung dari syarat-syarat
tertentu. Syarat-syarat tersebut ialah:
1) Islam sepanjang hari.
2) Tamyiz/mumayiz (dewasa).
3) Suci dari haid dan nifas.
4) Bukan pada hari-hari yang diharamkan (pada hari yang tidak
dilarang puasa).
4. Syarat wajib puasa
Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan
seseorang wajib melaksanakan puasa. Muslim yang belum memenuhi
32
syarat wajib puasa maka dia belum dikenai kewajiban untuk
mengerjakan puasa wajib. Tetapi mendapat pahala apabila mau
mengerjakan ibadah puasa. Syarat wajib puasa sebagai berikut:
1) Beragama Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak wajib
berpuasa. Jika ia mengerjakan maka puasanya tidak sah.
2) Berakal sehat. Bagi orang gila tidak wajib puasa.
3) Berbadan sehat. Bagi orang yang sedang sakit tidak diwajibkan
berpuasa, tapi ia wajib mengqadha (mengganti) di hari lain.
4) Bermukim. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh
diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib mengqadha di hari lain.
5) Mampu (kuasa melakukannya). Orang yang sudah lanjut usia
(jompo) diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib membayar
fidyah yang diperuntukkan bagi fakir miskin.
Firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah 184:
م أخر وعلى ة من أي ما ملدودات فمن كان منكم مريضا أو على سفر فلد أي
ر لو وأن تصوموا را ف هو خي الذين يطيقونو فدية طلام مسكي فمن تطوع خي
ت ر لكم إن كن م ت للمون خي
Artinya:
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa
diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-
orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,
maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik
33
bagimu jika kamu mengetahui.”(Kementrian Agama RI, 2005 :
28)
6) Baligh. Bagi anak-anak tidak wajib berpuasa tetapi harus dilatih
berpuasa.
7) Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita). Wanita yang
sedang haid dan nifas boleh tidak berpuasa tetapi wajib
mengganti di hari lain.
5. Hal-hal yang membatalkan puasa
Ada beberapa hal yang membatalkan puasa’ yaitu:
1) Makan dan minum dengan sengaja. Ketika sudah berniat puasa,
kita lupa makan dan minum maka saat ingat harus
menghentikannya dan dilanjutkan puasa hingga waktu berbuka.
2) Berkumpul suami istri pada siang hari.
3) Muntah disengaja.
4) Keluar darah haid atau nifas.
5) Keluar air mani atau sperma.
6) Merubah niat puasa.
7) Hilang akal karena mabuk, pingsan dan gila.
8) Murtad (keluar dari agama Islam).
6. Amalan sunnah pada waktu puasa
1) Makan sahur, yaitu pada malam hari dan disunnahkan pada akhir
malam. Dan sudah dianggap sahur meskipun hanya seteguk air
minum.
2) Mengakhirkan waktu maka sahur sebelum fajar (kurang lebih 15
menit sebelum shalat subuh).
34
3) Menyegerakan berbuka dan tidak boleh menundanya meskipun
hanya seteguk air minum, disunnahkan berbuka dengan kurma
segar atau kurma matang dengan bilangan ganjil.
4) Berbuka dengan yang manis-manis.
5) Berdoa ketika berbuka puasa dengan bacaan:
6) Menggosok gigi pada waktu pagi dan dimakruhkan menggosok
gigi pada waktu sore hari.
7) Shalat lail, pada malam bulan Ramadhan disunnahkan shalat lail
yaitu shalat Tarawih.
8) Memperbanyak shadaqah, karena yang paling utama adalah
bershadaqah pada bulan Ramadhan.
9) Memberi makan untuk berbuka puasa (tafhir shaim) kepada orang
lain yang berpuasa.
10) Memperbanyak amal shaleh terutama tilawah Al Qur’an dan
infaq fii sabilillah. Rasulullah SAW adalah orang yang paling
dermawan, dan lebih dermawan lagi jika dibulan Ramadhan,
ketika berjumpa dengan Jibril, yang menemuinya setiap malam
bulan Ramadhan untuk mengulang bacaan Al Qur’an.
11) Meninggalkan hal-hal yang menghilangkan nilai puasa seperti
berdusta, menggunjing, adu domba, berbicara sia-sia dan jorok,
serta larangan-larangan Islam lainnya sehingga terbentuk
ketaqwaan, inilah tujuan puasa.
35
12) Iktikaf adalah berdiam diri dimasjid untuk beribadah kepada
Allah SWT.
7. Perbuatan yang dimakruhkan ketika puasa
Katika sedang berpuasa, ada hal-hal yang makruh dilakukan
yaitu:
1) Berkumur-kumur yang berlebihan.
2) Menyikat gigi, bersiwak.
3) Mencicip makanan, walu tidak ditelan.
4) Memperbanyak tidur ketika berpuasa.
5) Berbekam secara berlebihan.
6) Disuntik (cacar).
8. Perbuatan yang dapat menghilangkan pahala puasa
Artinya adalah puasanya tetap sah apabila telah dijaga syarat dan
rukunnya tetapi ia tidak memperoleh pahala dari puasa tersebut,
dikarenakan hal-hal berikut:
1) Berbuat aniaya, keji,
2) Berdusta,
3) Berkata kotor,
4) Mengadu domba,
5) Mengumpat, ghibah.
9. Hal-hal yang tidak membatalkan puasa
1) Masuk ke air, berendam didalamnya, mandi
2) Mengenakan sipat mata dan meneteskan obat mata
36
3) Berkumur dan menghisap air melalui hidung dengan tidak
ditelan, dan jika ada air yang tanpa sengaja masuk kerongga tidak
membatalkannya, karena serupa dengan orang yang lupa
4) Mencium istri bagi orang yang mampu menahan diri
5) Menggunakan suntikan untuk mengeluarkan kotoran tubuh,
karena yang masuk kedalam tubuh adalah obat bukan makanan,
disamping masuknya juga bukan dari saluran normal
6) Diperbolehkan bagi yang berpuasa menghirup sesuatu yang tak
terhindarkan seperti keringat, debu jalanan, sebagaiman aroma
sedap yang lain. Diperbolehkan pula dalam keadaan darurat
mencicipi makanan, kemudian mengeluarkannya sehingga tidak
masuk ke dalam rongga.
7) Diperbolehkan pula bagi orang yang berpuasa bangun tidur dalam
keadaan junub karena mimpi atau hubungan suami istri. Namun
yang utama mandi terlebih dahulu setelah berhubungan sebelum
tidur
8) Diperbolehkan meneruskan makan sehingga terbit fajar, dan
ketika sudah terbit fajar dan masih ada makanan di mulut maka
harus dikeluarkan.
10. Halangan (Udzur) puasa
Halangan yang menyebabkan puasa Ramadhan diqadha pada
hari-hari lain:
37
1) Boleh tidak puasa tetapi harus mengqadha puasanya, yaitu:
a) Orang yang sedang sakit yang jika berpuasa, sakitnya akan
bertambah parah maka mereka boleh berbuka
b) Dalam perjalanan jauh, sehingga jika berpuasa yang
bersangkutan akan menemui kesukaran. Jarak perjalanan
yang memperbolehkan meninggalkan puasa Ramadhan sama
dengan jarak yang memperbolehkan mengqashar shalat
(musafar qashar) yang ukurannya diperselisihkan ulama’.
c) Khusus wanita, haid dan nifas juga merupakan halangan
berpuasa yang mewajibkan qadha. Bahkan orang yang
sedang haid dan nifas haram baginya berpuasa.
2) Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar
fidyah, yaitu semua halangan yang membuat seseorang tidak
sanggup melaksanakan puasa, antara lain:
a) Orang tua yang berumur lanjut atau terlalu tua
b) Sakit menahun sehingga tidak mungkin dapat mengqadha
puasa di hari-hari lain
c) Hamil
d) Menyusui anak
e) Orang yang pekerjaannya tidak memungkinkan dapat
berpuasa Ramadhan dan tidak mengqadha di hari-hari lain.
Dalam QS. Al Baqarah 184 Kadar fidyah yang diberikan
ialah semisal dengan kebutuhan makan selama satu hari yaitu
38
sekitar ¾ liter, diberikan pada hari puasa yang ditinggalkan,
sesudah terbit fajar.
Khusus bagi wanita hamil atau menyusui anak, ulama’ dalam
madzhab Syafi’i berpendapat sebagai berikut.
a) Kalau mereka takut puasa akan mengganggu keseatan dirinya
sendiri, wajib qadha seperti orang sakit.
b) Kalau mereka takut puasa akan mengganggu keseatan dirinya
dan anaknya, wajib qadha seperti jika hanya takut terganggu
kesehatan diriya sendiri.
c) Kalau mereka takut puasa akan mengganggu anaknya, wajib
qadha dan membayar fidyah
11. Hikmah puasa
Apabila ditnjiau secara mendalam, akan tampak bahwa puasa
mengandung hikmah yang amat besar bagi manusia baik untuk
kesehatan tubuh dan badan, maupun untuk jiwa atau mental manusia.
1) Membentuk manusia yang bertakwa
2) Puasa sebagai perisai atau benteng dari segala macam tipu daya
setan
3) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah
4) Membina kejujuran dan kedisiplinan
5) Memdidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul
kasih sayang dan persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah dan
praktik keagamaan
39
6) Dapat memelihara kesehatan
7) Dapat mengendalikan hawa nafsu
8) Diampuni dosa-dosanya
6. Macam-Macam Puasa
Puasa secara umum dibagi menjadi:
a. Puasa wajib, yaitu puasa Ramadhan, puasa nadzar, dan puasa kifarat
b. Puasa sunnah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan
pahala, apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa
c. Puasa makruh, yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan
d. Puasa haram, yatiu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat dosa
dan apabila ditinggalkan mendapat pahalan
Uraiannya adalah sebagai berikut:
a. Puasa Wajib
a. Puasa Ramadhan
a) Dalil dan pengertian puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan
terhadadap setiap muslim selama sebulan penuh selama bulan
Ramadhan. Ramadhan adalah bulan kesembilan dalam bulan
Islam. Bulan ini merupakan bulan yang penuh berkah, penuh
rahmat dan penuh ampunan dari Allah SWT. Didalamnya
terdapat malam yang lebih mulia dari malam seribu bulan
yaitu malam Lailatu Qadar. Begitu pula Al-Qur’an
diturunkan pertama kali di salah satu malam di bulan ini.
40
Puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT untuk
pertama kalinya pada tahun kedua hijriyah. Pada waktu itu,
Rasulullah baru menerima perintah memindah arah kiblat
dari Baitul Maqdis di Palestina ke arah Masjidil Haram di
Makkah.
Firman Allah SWTQ.S al-Baqarah ayat 183
قبلكم يام كما كتب على الذين من ي أي ها الذين منوا كتب عليكم الص
قون لللكمت ت
Artinya :
”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kamu, agar kamu bertaqwa”(Kementrian Agama RI,
2005 : 28)
b) Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan
Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan antara lain:
1) Shalat tarawih, merupakan shalat malam yang hanya bisa
dilakukan pada bulan Ramadhan
2) Shalat witir dan shalat sunnah lainnya
3) Shadaqah kepada orang yang sedang berpuasa atau
mengajak mereka untuk berbuka bersama
4) Memperbanyak membaca Al Qur’an (tadarus)
5) Iktikaf dimasjid untuk beribadah
c) Kafarat bagi orang yang melanggar larangan puasa
Ramadhan
41
Berhubungan suami istri pada siang hari kafaratnya
adalah:
1) Membebaskan budak belian
2) Bila tidak mampu membebaskan hamba sahaya, harus
berpuasa dua bulan berturut-turut
3) Bila berpuasa dua bulan berturut-turut tidak kuat, harus
memberikan shadaqah kepada fakir miskin dengan
makanan pokok yang mengenyangkan. Jumlah fakir
miskin yang harus disedekahi adalah 60 orang, masing-
masing ¾ liter perhari.
b. Puasa Nadzar
a) Pengertian dan dalil puasa Nadzar
Nadzar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib
menjadi wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk
melaksaakanya. Jadi, puasa nadzar adalah puasa yang telah
dijanjikan seseorang karena mendapatkan sesuatu kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Hajj ayat 29:
ق ث لي قضوا ت فث هم وليوفوا نذورىم وليطوفوا بلب يت اللتي
Artinya:
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang
ada pada badan mereka dan hendaklah mereka
menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka
melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu
(Baitullah).(Kementrian Agama RI, 2005 : 335)
42
b) Hukum Puasa Nadzar
Karena puasa nadzar daalah puasa yang telah dijanjikan
oleh yang bersangkutan untuk dilaksanakan maka hukumnya
wajib. Dengan demikian, jika yang bernadzar tidak
melaksanakan puasa maka ia akan berdosa.
c) Syarat Puasa Nadzar
1) Sengaja bernadzar, artinya seseorang yang bernadzar
harus dalam keadaan sadar tentang sesuatu yang
dinadzarkan.
2) Mukalaf yaitu orang Islam yang sudah dewasa dan
berakal sehat
3) Kemauan sendiri atau tidak dipaksakan
d) Sebab-sebab Puasa Nadzar
Beberapa alasan yang mendasari kewajiban melakukan
puasa nadzar sebagai berikut:
1) Karena terhindar dari musibah atau bencana
2) Sebagai doa agar permohonannya dikabulkan Allah SWT
3) Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
4) Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah
diberikan Allah SWT
Bagi yang melanggar janji atau yang melakuka nadzar
untuk maksiat maka akan dikenai denda yang disebut
kafaratu yamin. Denda ini ada 4 macam, yaitu:
43
1) Memberi makan 10 orang miskin
2) Memberi pakaian 10 orang fakir miskin
3) Memerdekakan budak
4) Berpuasa selama 3 hari berturut-turut
c. Puasa Kafarat/kifarat (tebusan)
Kafarat menurut bahasa berarti denda atau tebusan. Dengan
demikian, puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan
maksud untuk memenuhi denda atau tebusan. Melaksanakan
puasa kafarat hukumnya wajib.
Ada beberapa macam puasa kafarat, di antaranya sebagai
berikut:
a) Puasa yang dilakukan karena melanggar larangan haji, yaitu
bagiorang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara
tamatu’ atau qiran wajib membayar denda berupa
mennyembelih satuekor kambing. Apabila tidak mampu dia
wajib berpuasa selama tiga hari ketika masih di tanah suci
dan tujuh hari setelah sampai tanah kelahiranya.
Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 196:
فإن ا وأتوا الج و الدي ول ت يسر من اس صرت فماح اللمرة لل
لو فمن كان تلقوا لغ الدي م ي ب ى من منكم مريضا أو بو أذ رءوسكم حتى
تم فمن تتع بللمرة إل رأسو ففدية من صيام أو صدقةأو نسك فإذا أمن
لة م ف الج وسب دفصيام ثتاثة أي الج فما است يسر من الدي فمن ل ي
44
لك لمن ل يكن أىلو حاضري المسجد إذا رجلتم تلك عشرة كاملة ذ
و شديد اللقاب الرام وات قوا الل اعلموا أن الل
Artinya:
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah.
Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena
sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan
jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di
tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit
atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka
wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau
bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa)
aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah
sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia
menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia
tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka
wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari
(lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh
(hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar
fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di
sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk
kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah
bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.(Kementrian Agama
RI, 2005 : 30)
b) Puasa kafarat karena sumpah dzihar, dzihar adalah seorang
suami yang menyerupakan istrinya sama dengan punggung
ibunya. Jika dia ingin berdamai maka dia wajib membayar
kafarat yaitu puasa dua bulan.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al Mujaadilah
ayat 3-4:
والذين يظاىرون من نسائهم ث ي لودون لما قالوا ف تحرير رق بة من ق بل أن
لكم توعظون ب ا ذ با ت لملون خبي ي تماس و والل
45
Artinya:
“Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian
mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan,
maka (wajib atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum
kedua suami isteri itu bercampur. Demikianlah yang
diajarkan kepada kamu, dan Allah Maha Mengetahui apa
yang kamu kerjakan.(Kementrian Agama RI, 2005 : 542)
ا فمن ل يستطع د فصيام شهرين مت تابلي من ق بل أن ي تماس فمن ل ي
فإطلام ستينمسكين لك لت ؤمنوا بلل ورسولو وتلك حدود الل ا ذ
وللكافرين عذاب أليم
Artinya:
"Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib
atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum
keduanya bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah
atasnya) memberi makan enam puluh orang miskin.
Demikianlah supaya kamu beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang kafir
ada siksaan yang sangat pedih.(Kementrian Agama RI, 2005
: 542)
c) Puasa Kafarat karena melanggar Sumpah atau Janji
Apabila seseorang melanggar janji, maka ia wajib
membayar kafarat yaitu:
1) Puasa tiga hari, atau
2) Memberi makan 10 orang miskin, atau
3) Memerdekakan budak
46
b. Puasa Sunnah (Tatawwu)
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan mendapat pahala
dan apabila ditinggalkan tidak mendapat dosa. Puasa sunnah
mempunyai perbedaan dengan puasa wajib, diantaranya:
1) Puasa sunnah tidak boleh dilakukan pada hari-hari yang dilarang
berpuasa
2) Puasa sunnah boleh dibatalkan karena suatu sebab
3) Niat puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi hari, tidak harus
sebelum fajar.
Adapun macam-macam puasa sunah adalah sebagai berikut:
a. Puasa 6 hari dibulan syawal
Hadits nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan HR. Muslim:
ىر من صام رمضان ث أت ب لو ستا من شوال كان كصيام الد
Artinya:
“Dari Abu Ayub r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:”barang
siapa yang berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan
enam hari dibulan syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang
tahun.” (HR. Muslim)
b. Puasa arafah
Adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijah.
Puasa ini dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu satu
tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.
Hadist Nabi Muhammad SAW:
نة الت ب لده صي لو والس نة الت ق ب ر الس ام ي وم عرفة أحتسب على الل أن يكف
47
Artinya:
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun
yang lalu dan setahun akan datang. (HR. Muslim no. 1162).
c. Puasa asyura (10 muharam)
Nabi saw bersabda yang diriwayatkan HR. Muslim :
نة الماضية والباقية » وسئل عن صوم ي وم عرفة ف قال ر الس قال وسئل «. يكف
نة الماضية » عن صومي وم عاشوراء ف قال ر الس يكف
Artinya:
“Nabi shallallahu ‟alaihi wa sallam ditanya mengenai
keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah
akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan
datang.” Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa
‟Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa ‟Asyura akan menghapus
dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
d. Puasa senin dan kamis
Hadis Nabi yang diriwayatkan At-Tirmidzi ra:
.كان ي تحرى صيام الث ن ي والميس -ملسو هيلع هللا ىلص-إن رسول الل
Artinya:
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan
berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362
dan Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan
bahwa hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini shahih)
e. Puasa Daud
Adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Dawud as. Tata
carannya adalah puasa berselang, maksudnya satu hari puasa satu
48
hari tidak puasa. Puasa ini merupakan puasa sunnah yang
diutamakan.
Hadist Nabi SAW:
ىر ، صيام ي وم ، وإفطار ي وم ل صوم ف وق صوم داود ، شطر الد
Artinya:
“Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa
Daud berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari
berpuasa dan sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no. 6277 dan
Muslim no. 1159)
f. Puasa muharam
Bulan muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk
memperbanyak puasa.
Hadits Nabi Muhammad SAW:
تاة ب لد الفريضة صتاة أفضل الصيام ب لد رمضان شهر الل المحرم وأفضل الص
الليل
Artinya:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah
puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang
paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR.
Muslim no. 1163, dari Abu Hurairah).
g. Puasa Tengah Bulan Hijriyah
Puasa yang dilakukan setiap pertengahan bulan hijriyah pada
setiap tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qomariyah. Kecuali bulan
Dzulhijjah, karena bulan Dzulhijjah terdapat hari Tasyrik yaitu
tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
49
Hadis Nabi Muhammad SAW:
يمرن أن نصوم البيض ثتاث عشرة وأربع عشرة وخس -ملسو هيلع هللا ىلص-كان رسول الل
ىر ئة الد عشرة .وقال ىن كهي
Artinya:
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam biasa memerintahkan
pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan
15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul
bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An
Nasai no. 2434. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih)
c. Puasa Makruh
Puasa makruh yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa
dan apabila ditinggalkan malahan berpahala. Puasa makruh antara
lain:
1) Puasa yang dilakukan pada hari jum’at, kecuali beberapa hari
sebelumya telah berpuasa
2) Puasa yang dilakukan pada hari Sabtu saja
3) Puasa sunnah pada paruh kedua bulan Sya’ban
Puasa ini mulai tanggal 15 Sya’ban hingga akhir bulan
Sya’ban. Namun bila puasa satu bulan penuh pada bulan Sya’ban,
justru ini merupakan sunnah.
d. Puasa haram
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan berdosa dan apabila
ditinggalkan berpahala. Adapun macam-macam puasa haram sebagai
berikut:
50
1) Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 1 syawal adalah hari kemenangan yang harus
dirayakan dengan gembira. Karena itu syariat telah mengatur
bahwa dihari itu tidak diperkenankan seseorang untuk berpuasa
sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa dimakan,
paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat
puasa.
2) Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 dzulhijjah sebagai hari
Raya kedua bagi umat Islam. Hari itu diharamkan berpuasa dan
umat islam disunahkan untuk menyembelih hewan kurban dan
membagikanya pada fakir miskin dan kerabat serta keluarga.
Agar semua bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap
hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
3) Hari Tasyriq
Yaitu tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah umat Islam masih
dalam suasana perayaan hari raya Idul Adha sehingga masih
diharamkan untuk berpuasa. Pada tiga hari tersebut masih
dibolehkan menyembelih hewan qurban sebagai ibadah yang
disunnahkan sejak jaman Nabi Ibrahim a.s.
4) Puasa pada hari Syak
Adalah tanggal 30 Sya’ban bila orang-orang ragu tentang
awal bulan Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu
51
tidak ada kejelasan apakah sudah masuk bulan Ramadhan atau
belum. Ketidakjelasan itu disebut Syak. Dan secara syar’i umat
Islam dilarang berpuasa pada hari itu.
5) Puasa selamanya (puasa dahri)
Daharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari.
Meski dia sanggup untuk mengerjakanya karena memang
tubuhnya kuat. Tetapi secara syar‟i puasa seperti itu dilarang oleh
Islam. Bagi yang ingin banyak puasa, Rasulullah SAW
menyarankan untuk berpuasa seperti Nabi Daud a.s. yaitu sehari
berpuasa sehari berbuka.
6) Puasa wanita haid atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haid dan nifas diharamkan
melaksanakan puasa. Puasa ini diharamkan karena kondisi tubuh
sedang dalam keadaan tidak suci dari hadast besar. Apabila tetap
melaksanankan puasa, maka berdosa hukumnya. Bukan berarti
mereka boleh makan dan minum bebas sepuasnya, tetap hasrus
menjaga kehormatan di bulan Ramadhan dan kewajiban
menggantinya di hari-hari lain.
e. Manfaat Puasa
Hikmah menjalankan ibadah puasa adalah sebagai berikut:
1) Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
2) Dapat mengendalikan hawa nafsu
3) Dijanjikan surga bagi yang mengerjakan
52
4) Dapat memelihara kesehatan
5) Sebagai benteng tipu muslihat setan
6) Menumbuhkan rasa solidaritas kepada sesama
7) Melatih kesabaran
8) Meningkatkan iman dan takwa
9) Membina kejujuran dan kedisiplinan
B. Kajian Pustaka
Untuk menghasilkan kerangka penelitian yang baik peneliti menggunakan
beberapa acuan dari penelitian terdahulu. Berikut adalah karya penelitian
yang dijadikan kajian dalam menentukan kerangka penelitian:
Pertama, skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi
Akhlaq Dengan Metode Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas X MI.A
Semester II SMK Saraswati Salatiga Tahun Pelajaran 2016-2017 yang ditulis
Muhamad Charis Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, progdi Pendidikan
Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga 2017.Hasil penelitian ini
diketahui pada siklus I dan siklus II diperoleh data seperti berikut:
KKM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah 70, sebelum
menggunakan metode pembelajaran two stay two stray, hanya ada 10,7 % (3
siswa) yang tuntas, sedangkan 89,0% (25 siswa) belum memenuhi KKM.
Setelah penggunaan metode pembelajaran two stay two stray dalam pelajaran
PAI pada siklus I diperoleh data 70,4% (19 siswa) tuntas dan 29,6% (8 siswa)
tidak tuntas, sehingga terjadi peningkatan sebesar 59,7% dibandingkan pada
prasiklus. Setelah itu dilakukan refleksi siklus I, terjadi peningkatan hasil
53
belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 100% (28siswa) tuntas dan 0%
(0 siswa) belum memenuhi KKM, dengan nilai rata-rata 90. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran Fiqih materi Thoharoh.
Kedua, skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Materi
Puasa Ramadhan melalui Metode Snowball Throwing pada Siswa Kelas VIII
Semester 1 MTs Sudirman Truko Tahun Pelajaran 2018/2019, yang ditulis
Reni Trirahayu Prodi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. 2018 Hasil dari penelitian
ini adalah metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas VIII MTs Sudirman Truko Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2018/2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya peningkatan hasil
belajar siswa dari siklus I sebesar 56,25%, siklus II 84,38%menjadi 100%
pada siklus III. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa metode Snowball
Throwing dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Fiqih materi
Puasa.
Ketiga, skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Fikih Materi Hibah Dengan Metode Reading Guide Pada Siswa Kelas VIII
Semester 2 MTs Maarif 2 Blora Tahun Pelajaran 2016/2017 yang ditulis
Muhammad Misbah (12112001). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
(FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Salatiga. 2001
54
Penelitian ini menunjukkan bahwa metode Reading Guide dapat
meningkatkan hasil belajar mata pelajaran fikih materi hibah siswa kelas VIII
MTs Ma`arif 2 Blora tahun pelajaran 2016/2017. Ketuntasan siswa pra siklus
ada 16 siswa (45,72%) dan siklus I menunjukkan siswa yang tuntas ada 23
siswa (65,72%) dari 35 siswa, sedangkan siklus II ketuntasan siswa ada 34
siswa (97,14%). Persentase ketuntasan menunjukkan peningkatan pada Pra
Siklus persentase ketuntasan mencapai 45,72%, siklus I presentase nilai tuntas
berjumlah 65,72%. Ini menunjukan adanya peningkatan dari Pra Siklus ke
Siklus I mencapai 20%. Sedangkan pada siklus II persentase nilai tuntas
terdapat 97,14%. Menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 31,42%.
Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis teliti
adalah sama-sama melakukan penelitian tindakan kelas. Namun pada
penelitian ini penulis menggunakan metode Team Quiz dalam pelajaran fiqih
materi puasa. Melihat dari beberapa penelitian terdahulu yang penulis
cantumkan, penulis belum menemukan beberapa penerapan pembelajaran
pada mata pelajaran fikih yang dalam proses pembelajarannya dirancang
secara menarik dan kreatif, menyenangkan dan dapat bekerja sama dengan
teman-teman lainnya tanpa ada rasa canggung terhadap guru.
Alasan inilah yang kemudian menjadi dasar bagi penulis untuk
menawarkan metode asik dan menggugah tanggungjawab siswa yaitu dengan
menggunakan metode Team Quiz. Metode ini mampu menstimulus siswa
berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan metode tersebut
diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dengan ini
55
peneliti memberikan penawaran metode baru yang dapat digunakan pada
pembelajaran fiqih materi puasa khususnya kepada Guru MTs Aswaja
Tengaran dan kepada guru-guru lain pada umunya.
56
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Aswaja Tengaran
1. Sekapur Tentang MTs Aswaja Tengaran
MTs Aswaja Tengaran Kab. Semarang dibangun pada tahun 1917
dan mulai beroprasi pada 25 Mei 1960. Dengan luas tanah 25.200 m2
serta masih banyaknya pepohonan yang rindang, menjadikan MTs
Aswaja tampak begitu asri.
Jika dilihat dari letak geografis, MTs Aswaja Tengaran terletak
dikawasan yang lumayan strategis di Desa Tengaran. Dengan lokasi yang
berdekatan dengan rumah warga, selain itu MTs juga berdekatan dengan
MI, Masjid Besar, SMP Negeri 1 Tengaran dan SMP Islam Sudirman
Tengaran. MTs Aswaja terletak di Kelurahan Tengaran Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang.
Dari segi kondisi sosial ekonomi peserta didik, MTs Aswaja
memiliki keragaman siswa dari semua strata sosial. Mulai siswa yang
berasal dari keluarga mampu sampai dengan keluarga yang tidak mampu.
Hal yang paling mendasari adalah kemampuan berkompetisi dari segi
masing-masing siswa tanpa melihat strata sosialnya.
2. Identitas MTs Aswaja Tengaran
a. Nama Madrasah : MTs Aswaja Tengaran
b. Alamat : Jln. Masjid Besar Tengaran No. 32, Desa
dan Kecamatan Tengaran Kab Semarang
57
c. Kode Pos : 50775
d. Telepon : 0298-3405458
e. NSM : 121233220004
f. NPSN : 20364451
g. Status Madrasah : Swasta
h. Terakreditasi : B
i. Tahun didirikan : 1917
j. Tahun perubahan : -
k. Status tanah : Milik Sendiri
l. Luas tanah : 25.200 m2
3. Keadaan MTs Aswaja Tengaran
a. Data Ruang
1) Kelas VII : 2 ruang
2) Kelas VIII : 2 ruang
3) Kelas IX : 2 ruang
4) Guru : 1 ruang
5) TU : 1 ruang
6) Perpustakaan : 1 ruang
7) Laboratorium : 1 ruang
8) WC Siswa : 2 ruang
9) WC Guru : 2 ruang
10) Gudang : 1 ruang
11) Mushola : 1 ruang
58
4. Visi Misi MTs Aswaja Tengaran
a. Visi
1) Dengan mengembangkan sistem pendidikan dan terus berupaya
mewujudkan pendidikan yang mandiri dan membudaya
(civilitize), LP Ma’arif NU akan menjadi pusat pengembangan
pendidikan bagi masyarakat, baik melalui Madrasah, perguruan
tinggi, maupun pendidikan masyarakat.
2) Mempresentasikan perjuangan pendidikan NU yang meliputi
seluruh aspeknya, kognitif, afektif dan psikomotorik.
3) Menciptakan komunitas institusional yang mampu menjadi agen
of educational reformation dan upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa dan pembangunan masyarakat beradap.
b. Misi
1) Menciptakan tradisi pendidikan melalui pemberdayaan
manajemen pendidikan yang demokratis efektif dan efisien, baik
melalui pendidikan formal maupun non-formal.
2) Menumbuhkan kesadaran akan pendidikan-pendidikan, terutama
pada masyarakat akar rumput dalam (grass root), sehingga
terjalin sinergi antar kelompok masyarakat dalam memajukan
tingkat kependidikan.
3) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kualitas tenaga
kependidikan, baik kepala Madrasah, guru adan tenaga
59
administrasi melalui penyetaraan dan pelatihan serta penempatan
yang proposional, dengan dukungan moral dan material.
4) Mengembangkan sistem informmasi lembaga pendidikan sebagai
wahana peyelenggara komunikasi, informasi dan edukasi serta
menyebar luaskan gagasan, pengalaman dan hasil-hasil kajian
maupun penelitian dibidang ilmu, sains dan teknologi lewat
berbagai media.
5. Daftar Guru / Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berikut adalah daftar guru / tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan MTs Aswaja Tengaran :
Tabel 3.1 Data Guru MTs Aswaja Tengaran
NO Nama Lengkap Personal Jabatan /
Bidang Tugas
Jenis
Kelamin
1 Sugeng Widodo, S.Ag Kelapa Madrasah L
2 Mahmud Zuhdi, S.H M.Pd Guru Mapel L
3 Dra. Yasiroh Guru Mapel P
4 Witriyani, S.Pd.I Petugas TU P
5 Hafidz Zaen Akhmad, S.PdI Guru Mapel L
6 Nur Ma'rifah, S.PdI Guru Mapel P
7 Evi Lailia Fauziyani, A.MdEI Ketua TU P
8 Rif'ati Seyarini, S.Si Guru Mapel P
9 Muhlisin Guru Mapel L
10 Siti Zahroil Batul, S.Pd Guru Mapel P
11 Zulva Ade Ermawan, S.Pd Guru Mapel L
12 Edi Cahyono, S.Pd.I Guru Mapel L
13 Muhammad Fatih Rohman, S.Pd Guru Mapel L
14 Syukron Lathif Guru Mapel L
60
6. Daftar Siswa Kelas VIII B
Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas VIII B MTs Aswaja
NO NAMA SISWA JENIS KELAMIN
1 Agus Widodo L
2 Alfin Ahmad Arzaqil Akmal L
3 Ammar Assadieq L
4 Choirul Muttaqin L
5 Dewi Prajanastuti P
6 Fahat Adi Prasetyo L
7 Gunawan Rochim L
8 Heri Setiawan L
9 Heru Widianto L
10 M. I' am Arjuna Raditya L
11 M. Surya Dwi Putra L
12 M. Wahid Rahman L
13 Meilina Mirantiningsih P
14 Muhammad Ridho L
15 Muhammad Sholikhin L
16 Muhammad Yunus L
17 Nur Masitoh P
18 Rina Sulistyowati P
19 Rizqianto L
20 Shinta Setyaningrum P
21 Subintarni P
22 Sultoni L
23 Tusrifah P
24 Wahyu Diki Setiawan L
25 Yoga Panduwinata L
26 Agus Dwi Andika L
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Tahap pra siklus adalah tahap pengumpulan data yang dilakukan pada
saat sebelum dilaksanakan penelitian. Data yang diperoleh pada tahap ini akan
61
dijadikan acuan dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan pada tahap
siklus I. Subjek penelitian pada tahap ini adalah siswa kelas VIII B MTs
Aswaja Tengaran tahun ajaran 2018/2019. Dengan jumlah peserta didik 26
siswa, yang terdiri dari 19 siswa dan 7 siswi.Penelitian dilakukan pada bulan
November 2018. Sedangkan objek penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar Fiqih materi Puasa.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada pra siklus adalah:
1. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal sebelum masuk ke
siklus I dan II. Kegiatan ini dilakukan pada hari Senin 19 November
2018.
2. Mencari informsi dan data tentang hasil belajar siswa pada bab
sebelumnya yaitu materi Sujud Tilawah.
3. Dari pelaksanaan kegiatan ini, peneliti mendapatkan hasil belajar siswa
yang diambil melalui ulangan harian yang dilakukan oleh guru, dengan
nilai rata-rata kelas 59,8 dan persentase ketuntasan belajar 34,6 % atau
hanya 9 dari 26 siswa yang melampaui batas KKM yaitu 75. Dari data
yang diperoleh menunjukkan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs
Aswaja Tengaran belum mencapai indikator keberhasilan, yaitu hanya
34,6 % masih kurang dari 85%. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan
dalam pembelajaran dengan melakukan penelitian.
C. Penjelasan Pelaksanaan Siklus I
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada siklus I
adalah sebagai berikut:
62
1. Perencanaan
Dalam penelitian tindakan kelas ini kegiatan perencanaan yang
dilakukan adalah:
a. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan
dikelas.
d. Mempersiapkan lembar observasi
e. Menyediakan lembar soal evaluasi.
2. Pelaksanaan Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada hari Jum’at 23 November 2018. Penerapan tindakan mengacu pada
konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP. Penelitian ini melibatkan
guru sebagai kolaborator dan peneliti sebagai pengamat proses belajar
mengajar dikelas dalam materi Puasa. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:
a. Kegiatan awal
1) Guru mengucap salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang
dipimpin oleh ketua kelas.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri.
63
4) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat
b. Kegiatan inti
a. Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Team
Quizyang akan dilaksanakan.
b. Guru menjelaskan materi tentang Puasa.
c. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang
disampaikan guru
d. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait
dengan materi yang disampaikan
e. Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
f. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang beranggotakan
masing-masing 8-9 orang.
g. Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik kepada masing-
masing anggota kelompok.
h. Guru meminta membuat 4 soal dan 4 jawaban pada masing-
masing kelompok sesuai dengan sub topik materi yang telah
diberikan.
i. Masing-masing kelompok mendelegasikan satu orang sebagi
ketua kelompok untuk membacakan soal yang akan di jawab oleh
kelompok lainnya.
64
j. Jawaban dari masing-masing kelompok akan dinilai sesuai
kesempurnaan jawabannya yang kemudian ditulis dipapan tulis
oleh guru.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
4) Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan doa
dan salam penutup.
3. Observasi
Observasi dilaksanakan dalam pembelajaran PAI khususnya
pelajaran Fiqih materi Puasa dengan penerapkan metode pembelajaran
Team Quiz.
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:
a. Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
b. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan
guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung.
65
4. Refleksi
Tahap akhir dalam siklus I ini adalah tahap refleksi. Refleksi
merupakan tahap evaluasi dan perbaikan terhadap perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Refleksi dilakukan
untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada pembelajaran
siklus I dan cara mengatasinya. Sehingga peneliti dapat menentukan
perencanaan yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan
siklus I adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah sesuai dengan RPP yang
dirancang sebelumya, namun guru masih kurang mampu
mengkondisikan siswa dalam pembentukan kelompok.
a. Sebagian siswa belum aktif dalam kegiatan pembelajaran karena
belum memahami jalannya pembelajaran metode Team Quizyang
diterapkan. Namun pembelajaran sudah mulai menarik perhatian
siswa.
b. Hanya beberapa siswa yang aktif bertanya dalam pembelajaran ini.
c. Berdasarkan hasil tes formatif pada akhir pembelajaran siklus I
diketahui jumlah peseta didik yang mengalami ketuntasan belajar
berjumlah 16 siswa atau 61,5% dengan nilai rata-rata 73,3.
Adapun tindakan perbaikan untuk siklus ini adalah sebagai
berikut:
66
a. Guru melakukan pengkondisian pembentukan kelompok sebelum
pembelajaran dimulai, agar pembelajaran lebih efektif.
b. Memberikan pengenalan dan penjelasan lebih mendalam mengenai
metode pembelajaran yang digunakan yaitu Team Quiz, agar semua
siswa dapat mengikuti jalannya pembelajaran dengan baik.
c. Memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya.
d. Untuk meningkatkan hasil tes formatif, hendaknya guru memberikan
pengulangan-pengulangan terhadap materi yang disampikan serta
memberikan tambahan pertanyaan kepada siwa.
D. Penjelasan pelaksanaan siklus II
1. Perencanaan siklus II
Pada siklus II ini sama dengan siklus pertama. Siklus II terdiri dari
beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada siklus
II adalah sebagai berikut:
a. Melakukan penyusunan jadwal kegiatan yang akan dilakukan
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang akan diperlukan
dikelas.
d. Mempersiapkan lembar observasi
e. Menyediakan lembar soal evaluasi.
67
2. Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada tanggal 30 November 2018. Penerapan tindakan mengacu pada
konsep pembelajaran yang tertulis pada RPP. Penelitian ini melibatkan
guru sebagai kolaborator dan peneliti sebagai pengamat proses belajar
mengajar dikelas dalam materi Puasa. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu:
a. Kegiatan awal
1) Guru mengucap salam dan dilanjutkan dengan berdoa yang
dipimpin oleh ketua kelas.
2) Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
3) Guru menyapa siswa dengan memperkenalkan diri.
4) Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan kata-kata
penyemangat
b. Kegiatan inti
1) Guru memberikan informasi tentang pembelajaran Team
Quizyang akan dilaksanakan.
2) Guru menjelaskan materi tentang Puasa.
3) Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan yang
disampaikan guru
4) Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan terkait
dengan materi yang disampaikan
68
5) Guru menyampaikan peraturan dan tata cara pembelajaran yang
akan dilaksanakan.
6) Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang beranggotakan
masing-masing 8-9 orang.
7) Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik kepada masing-
masing anggota kelompok.
8) Guru meminta membuat 4 soal dan 4 jawaban pada masing-
masing kelompok sesuai dengan sub topik materi yang telah
diberikan.
9) Masing-masing kelompok mendelegasikan satu orang sebagi
ketua kelompok untuk membacakan soal yang akan di jawab oleh
kelompok lainnya.
10) Jawaban dari masing-masing kelompok akan dinilai sesuai
kesempurnaan jawabannya yang kemudian ditulis dipapan tulis
oleh guru.
c. kegiatan akhir
1) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi.
2) Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilakukan.
3) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
4) Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran dengan doa
dan salam penutup.
69
d. kegiatan akhir
1) Guru menyimpulkan materi yang sudah disampaikan dan
mempersilahkan siswa untuk bertanya.
2) Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi
3) Siswa mengerjakan soal evaluasi
4) Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam penutup
3. Observasi
Observasi dilaksanakan dalam pembelajaran PAI khususnya
pelajaran Fiqih materi Puasa dengan penerapkan metode pembelajaran
Team Quiz.
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran yang sedang berlangsung, yaitu:
a. Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
b. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan
guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung.
4. Refleksi siklus II.
Kegiatan belajar mengajar pada siklus II dinilai telah mencapai
target yang sudah direncanakan, adapun hasil pada siklus II dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Selama proses pembelajaran guru sudah melaksanakan pembelajaran
dengan baik dan sudah memehami metode Team Quiz.
70
b. Guru sudah baik dalam pengelolaan waktu
c. Siswa semakin memahami langkah-langkah metode Team Quizdan
menjadi tambah aktif dan dapat bekerja sama dengan baik
d. Kekurangan pada siklus I sudah mengalami perubahan atau perbaikan
pada siklus II.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antar
siklus I danII mengalami peningkatan. Siklus I memiliki persentase 16
siswa yang tuntas atau 61,5% dengan nilai rata-rata 73,3. Pada siklus II
sejumlah 24 anak mencapai nilai diatas KKM dan 2 anak masih belum
tuntas dengan persentase 92,3% atau > 85%, dengan nilai rata-rata 87,5.
Data ini menunjukkan bahwa dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan ketuntasan hasil belajar yaitu 8 siswa atau 30,7% dan
peningkatan nilai rata-rata siswa kelas VIII B MTs Aswaja Tengaran
sebesar 14,2.
Berdasarkan refleksi dan pengamatan pada siklus I dan siklus II
ini, siswa kelas VIII B MTs Aswaja Tengaran sudah melampaui batas
tuntas dari KKM dan indikator ketuntasan klasikal yaitu untuk KKM 75
dan persentase ketuntasan klasikal siswa adalah 85%.
71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Pra Siklus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
yangsignifikan terhadap pembelajaran Fiqih materi Puasa antara
yangdiajar dengan menggunakan metode Team Quiz dan yang diajar
dengan metode konvensional.
Pada tahap awal Penelitian Tindakan Kelas ini,
penelitimengadakan pengamatan awal terhadap hasil nilai ulangan pada
bab sebelumnya yaitu materi Sujud Tilawah untuk mengetahui kondisi
awal siswa agar dapat diketahui tercapai atau tidaknya kemajuan yang
dicapai dalam pembelajaran siklus I dan II.Adapun nilai ulangan tersebut
ditampilkan dalam tabel berikut:
Tabel: 4.1 Daftar Hasil Pra Siklus Kelas VIII B MTs Aswaja
NO NAMA SISWA KKM NILAI KETERANGAN
1 AW 75 55 Tidak Tuntas
2 AAAA 75 50 Tidak Tuntas
3 AA 75 60 Tidak Tuntas
4 CM 75 80 Tuntas
5 DP 75 85 Tuntas
6 FAP 75 60 Tidak Tuntas
7 GR 75 80 Tuntas
8 HS 75 40 Tidak Tuntas
9 HW 75 60 Tidak Tuntas
10 MIAR 75 55 Tidak Tuntas
11 MSDP 75 45 Tidak Tuntas
12 MWR 75 50 Tidak Tuntas
72
13 MM 75 75 Tuntas
14 MR 75 45 Tidak Tuntas
15 MS 75 75 Tuntas
16 MY 75 45 Tidak Tuntas
17 NM 75 40 Tidak Tuntas
18 RS 75 85 Tuntas
19 R 75 40 Tidak Tuntas
20 SS 75 75 Tuntas
21 S 75 55 Tidak Tuntas
22 S 75 75 Tuntas
23 T 75 50 Tidak Tuntas
24 WDS 75 80 Tuntas
25 YP 75 40 Tidak Tuntas
26 ADA 75 55 Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 1555
Rata-rata 59,8
Siswa Yang Tuntas 9
Siswa Yang Belum Tuntas 17
Nilai rata-rata pra siklus:
Dengan data:
Nilai rata-rata = P
Jumlah nilai F = 1555
Jumlah siswa N = 26
73
Jadi nilai rata-rata ketuntasan siswa pada pra siklus sebesar 59,8
masih kurang dari nilai KKM yaitu 75. Adapun persentase ketuntasan
klasikal siswa adalah:
x100%
Dengan data:
Jumlah siswa yang tuntas X = 9
Jumlah keseluruhan siswa N = 26
Persentase ketuntasan klasikal:
x100%
x100%
%
Berdasarkan hasil pra siklus dapat diketahui bahwa dari 26 siswa,
yang tuntas KKM berjumlah 9 orang atau hanya 34,6%, sedangkan siswa
yang tidak tuntas KKM berjumlah 17 orang atau 65,4%. Nilai rata-rata
kelas mencapai 59,8 dengan persentase kriteria ketuntasan klasikal
sebesar 34,6%.
2. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini dilakukan
pada hari Jum’at tanggal 23 November 2018 di kelas VIII B MTs Aswaja
Tengaran dengan jumlah 26 siswa. Adapun proses belajar mengajar
mengacu kepada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan
oleh peneliti. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan
kriteria minimal kelas VIII pada mata pelajaran Fiqih yaitu 75.
74
Pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode Team
Quiz, hasil siklus I belum begitu memuaskan meskipun sudah ada
peningkatan hasil belajar. Dari tes evaluasi siklus I diperoleh data nilai 26
siswa kelas VIII B MTs Aswaja Tengaran. Adapun rincian data nilai mata
pelajaran Fiqih materi Puasa dengan menggunakan metode Team Quiz
pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Daftar Hasil Tes Siklus I Kelas VIII B Mts Aswaja
NO NAMA SISWA KKM NILAI KETERANGAN
1 AW 75 80 Tuntas
2 AAAA 75 60 Tidak Tuntas
3 AA 75 60 Tidak Tuntas
4 CM 75 80 Tuntas
5 DP 75 85 Tuntas
6 FAP 75 75 Tuntas
7 GR 75 80 Tuntas
8 HS 75 70 Tidak Tuntas
9 HW 75 75 Tuntas
10 MIAR 75 80 Tuntas
11 MSDP 75 75 Tuntas
12 MWR 75 65 Tidak Tuntas
13 MM 75 85 Tuntas
14 MR 75 65 Tidak Tuntas
15 MS 75 80 Tuntas
16 MY 75 80 Tuntas
17 NM 75 75 Tuntas
18 RS 75 90 Tuntas
19 R 75 55 Tidak Tuntas
20 SS 75 75 Tuntas
21 S 75 70 Tidak Tuntas
22 S 75 80 Tuntas
23 T 75 50 Tidak Tuntas
24 WDS 75 80 Tuntas
25 YP 75 65 Tidak Tuntas
75
26 ADA 75 70 Tidak Tuntas
Jumlah Nilai 1905
Rata-rata 73,3
Siswa Yang Tuntas 16
Siswa Yang Belum Tuntas 10
Nilai rata-rata siklus I:
Dengan data:
Nilai rata-rata = P
Jumlah nilai F = 1905
Jumlah siswa N = 26
Jadi nilai rata-rata ketuntasan siswa pada siklus I sebesar 73,3
masih kurang dari nilai KKM yaitu 75. Adapun persentase ketuntasan
klasikal siswa adalah:
x100%
Dengan data:
Jumlah siswa yang tuntas X = 16
Jumlah keseluruhan siswa N = 26
Persentase ketuntasan klasikal:
x100%
76
x100%
%
Berdasarkan hasil siklus I dapat diketahui bahwa dari 26 siswa,
yang tuntas KKM berjumlah 16 orang atau hanya 61,5%, sedangkan
siswa yang tidak tuntas KKM berjumlah 10 orang atau 38,5%. Nilai rata-
rata kelas mencapai 73,3 dengan persentase kriteria ketuntasan klasikal
sebesar 61,5%.
3. Lembar Observasi Siklus I
a. Lembar Observasi Siswa
Nama Sekolah : MTs Aswaja Tengaran
Guru : M. Fatih Rohman, S.Pd
Mata Pelajaran : Fikih
Materi : Puasa
Kelas/Semester : VII/ Ganjil
Tabel 4.3 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Nama
Indikator Siswa
Keh
ad
iran
sis
wa
Kes
un
ggu
han
mem
per
hati
kan
pen
jela
san
gu
ru
Ber
sun
ggu
h-
sun
ggu
h d
ala
m
dis
ku
si
Ber
usa
ha
mem
ah
am
i
mate
ri p
elaja
ran
Kes
un
ggu
han
men
yel
esaik
an
soa
l
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
1 AW
77
2 AAAA
3 AA
4 CM
5 DP
6 FAP
7 GR
8 HS
9 HW
10 MIAR
11 MSDP
12 MWR
13 MM
14 MR
15 MS
16 MY
17 NM
18 RS
19 R
20 SS
21 S
22 S
23 T
24 WDS
25 YP
26 ADA
Jumlah Siswa 26 0 20 6 18 8 21 5 20 6
Jumlah Minat Siswa 26 20 18 21 20
Persentase 100% 77% 70% 81% 77%
Adapun hasil penilaian skala observasi siswa terhadap
pembelajaran fiqih materi puasa melalui metode pembelajaran team quiz
adalah sebagai berikut:
No Komponen Jumlah Skala Penilaian
Siswa % SB B C K
1 Kehadiran Siswa 26 100
2 Kesungguhan
memperhatikan
20 77
78
penjelasan guru
3 Bersungguh-sungguh
dalam diskusi
18 70
4 Berusaha memahami
materi pelajaran
21 81
5 Kesungguhan
menyelesaikan soal
20 77
Keterangan
Skor nilai
SB (Sangat Baik) : 81%-100%
B (Baik) : 61%-80%
C (Cukup) : 41%-60%
K (Kurang) : ≤ 40%
b. Lembar Observasi Guru
Petunjuk pengisian: Berilah tanda silang () pada kolom yang
tersedia sesuai dengan hasil pengamatan pada saat proses
pembelajaran.
Tabel 4.4 lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang dinilai Sekor Perolehan
0 1 2 3 4
Pendahuluan
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memotivasi siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Memberi apresisasi siswa yang terkait dengan materi
Kegiatan Inti
1 Memberi informasi tentang kegiatan
2 Membentuk kelompok
3 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
4 Membimbing siswa dalam kerja kelompok
5 Menguasai metode Team Quiz
79
6 Kesesuaian materi yang dibahas dengan indikator
7 Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar melalui
metode Team Quiz
8 Ketepatan dalam pengoptimalan waktu yang disediakan
selama pembelajaran
Penutup
1 Membimbing siswa melakukan refleksi
2 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
3 Memberikan tugas kepada siswa
4 Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya kepada siswa
Jumlah 3 8 5
Total 6 24 20
Keterangan = 0: (tidak dilakukan), 1: (dilakukan tapi kurang), 2:
(dilakukan dan cukup), 3: (dilakukan dan baik), 4: (dilakukan dan sangat
baik).
Nilai = (jumlah skor perolehan : jumlah skor maksimum) x 100 = .....
Nilai = (50 :64) x 100
Nilai = 78,2
4. Analisis Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini dilakukan
pada hari Jum’at tanggal 30 November 2018 di kelas VIII B MTs Aswaja
Tengaran dengan jumlah 26 siswa. Adapun proses belajar mengajar
mengacu kepada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan
oleh peneliti. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan
kriteria minimal kelas VIII pada mata pelajaran Fiqih yaitu 75.
80
Pada proses pelajaran dengan menggunakan metode Team Quiz,
hasil siklus II sangat memuaskan ditandai dengan adanya peningkatan
hasil belajar siklus I ke siklus II walaupun masih ada 2 siswa yang belum
tuntas, namun sudah menunjukkan perubahan yang sangat signifikan.
Adapun rincian data nilai siswa mata pelajaran Fiqih dengan
menggunakan metode Team Quiz pada siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Daftar Hasil Siklus II
NO NAMA SISWA KKM NILAI KETERANGAN
1 AW 75 90 Tuntas
2 AAAA 75 85 Tuntas
3 AA 75 100 Tuntas
4 CM 75 95 Tuntas
5 DP 75 90 Tuntas
6 FAP 75 85 Tuntas
7 GR 75 85 Tuntas
8 HS 75 70 Tidak Tuntas
9 HW 75 75 Tuntas
10 MIAR 75 85 Tuntas
11 MSDP 75 80 Tuntas
12 MWR 75 85 Tuntas
13 MM 75 100 Tuntas
14 MR 75 100 Tuntas
15 MS 75 85 Tuntas
16 MY 75 80 Tuntas
17 NM 75 95 Tuntas
18 RS 75 100 Tuntas
19 R 75 70 Tidak Tuntas
20 SS 75 100 Tuntas
21 S 75 85 Tuntas
22 S 75 90 Tuntas
23 T 75 90 Tuntas
24 WDS 75 85 Tuntas
25 YP 75 85 Tuntas
81
26 ADA 75 85 Tuntas
Jumlah Nilai 2275
Rata-rata 87,5
Siswa Yang Tuntas 24
Siswa Yang Belum Tuntas 2
Nilai rata-rata siklus II:
Dengan data:
Nilai rata-rata = P
Jumlah nilai F = 2275
Jumlah siswa N = 26
Jadi nilai rata-rata ketuntasan siswa pada siklus II sebesar 87,5
atau sudah tuntas dari nilai KKM yaitu 75. Adapun persentase ketuntasan
klasikal siswa adalah:
x100%
Dengan data:
Jumlah siswa yang tuntas X = 24
Jumlah keseluruhan siswa N = 26
Persentase ketuntasan klasikal:
x100%
82
x100%
%
Berdasarkan hasil siklus II dapat diketahui bahwa dari 26 siswa,
yang tuntas KKM berjumlah 24 orang atau 92,3%, siswa yang tidak
tuntas KKM berjumlah 2 orang atau 7,7%. Nilai rata-rata kelas mencapai
87,5 dengan persentase kriteria ketuntasan klasikal sebesar 92,3%. Dari
data ini menunjukkan sudah ada pengingkatan yang bagus, artinya sudah
sebagian besar siswa memahami pembelajaran dengan metode Team Quiz
walaupun masih belum bisa 100%, namun nilai rata-rata yang di dapat
pada siklus II ini sudah mencapai KKM yang ditentukan yaitu 75.
5. Lembar Observasi Siklus II
a. Lembar Observasi Siswa
Nama Sekolah : MTs Aaswaja Tengaran
Guru : M. Fatih Rohman, S.Pd
Mata Pelajaran : Fikih
Materi : Puasa
Kelas/Semester : VII/ Ganjil
83
Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Nama
Indikator Siswa
Keh
ad
iran
sis
wa
Kes
un
ggu
han
mem
per
hati
kan
pen
jela
san
gu
ru
Ber
sun
ggu
h-
sun
ggu
h d
ala
m
dis
ku
si
Ber
usa
ha
mem
ah
am
i
mate
ri p
elaja
ran
Kes
un
ggu
han
men
yel
esaik
an
soal
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
1 AW
2 AAAA
3 AA
4 CM
5 DP
6 FAP
7 GR
8 HS
9 HW
10 MIAR
11 MSDP
12 MWR
13 MM
14 MR
15 MS
16 MY
17 NM
18 RS
19 R
20 SS
21 S
22 S
23 T
24 WDS
25 YP
26 ADA
84
Jumlah Siswa 26 0 21 5 20 6 22 4 23 3
Jumlah Minat Siswa 26 21 20 22 23
Persentase 100% 81% 77% 84% 88%
Adapun hasil penilaian skala observasi siswa terhadap
pembelajaran fiqih materi puasa melalui metode pembelajaran team quiz
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Skala Observasi Siklus II
No Komponen Jumlah Skala Penilaian
Siswa % SB B C K
1 Kehadiran Siswa 26 100
2 Kesungguhan
memperhatikan
penjelasan guru
21 81
3 Bersungguh-sungguh
dalam diskusi
20 77
4 Berusaha memahami
materi pelajaran
22 84
5 Kesungguhan
menyelesaikan soal
23 88
Keterangan
Skor nilai
SB (Sangat Baik) : 81%-100%
B (Baik) : 61%-80%
C (Cukup) : 41%-60%
K (Kurang) : ≤ 40%
b. Lembar Observasi Guru
Petunjuk pengisian: Berilah tanda centang () pada kolom yeng
tersedia sesuai dengan hasil pengamatan pada saat proses
pembelajaran.
85
Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang dinilai Sekor Perolehan
0 1 2 3 4
Pendahuluan
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memotivasi siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Memberi apresisasi siswa yang terkait dengan materi
Kegiatan Inti
1 Memberi informasi tentang kegiatan
2 Membentuk kelompok
3 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
4 Membimbing siswa dalam kerja kelompok
5 Menguasai metode Team Quiz
6 Kesesuaian materi yang dibahas dengan indikator
7 Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar melalui
metode Team Quiz
8 Ketepatan dalam pengoptimalan waktu yang disediakan
selama pembelajaran
Penutup
1 Membimbing siswa melakukan refleksi
2 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
3 Memberikan tugas kepada siswa
4 Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya kepada siswa
Jumlah 7 9
Total 21 36
Keterangan = 0: (tidak dilakukan), 1: (dilakukan tapi kurang), 2:
(dilakukan dan cukup), 3: (dilakukan dan baik), 4: (dilakukan dan sangat
baik).
Nilai = (jumlah skor perolehan : jumlah skor maksimum) x 100 = .....
86
Nilai = (57 : 64) x 100
Nilai = 89,0
B. Pembahasan
Pembelajaran fiqih dengan menggunakan matode Team Quiz
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa dalam materi Puasa. Hal
ini dapat dilihat dari perolehan nilai pra siklus, nilai siklus I, dan siklus II
mengalami peningkatan. Adapun nilai antar siklus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Gabungan nilai antar siklus.
NO NAMA SISWA Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 AW 55 80 90
2 AAAA 50 60 85
3 AA 60 60 100
4 CM 80 80 95
5 DP 85 85 90
6 FAP 60 75 85
7 GR 80 80 85
8 HS 40 70 70
9 HW 60 75 75
10 MIAR 55 80 85
11 MSDP 45 75 80
12 MWR 50 65 85
13 MM 75 85 100
14 MR 45 65 100
15 MS 75 80 85
16 MY 45 80 80
17 NM 40 75 95
18 RS 85 90 100
19 R 40 55 70
20 SS 75 75 100
21 S 55 70 85
22 S 75 80 90
87
23 T 50 50 90
24 WDS 80 80 85
25 YP 40 65 85
26 ADA 55 70 85
Rata-rata 59,8 73,3 87,5
Kriteria ketuntasan klasikal 34,6% 61,5% 92,3%
Berdasarkan data diatas diketahui perolehan nilai rata-rata dari nilai
pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 59,8 meningkat
menjadi 73,3. Begitu juga pada siklus II yang mengalami peningkatan dari
siklus I yaitu dari nilai rata-rata 73,3 menjadi 87,5.
Persentase kriteria ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan.
Kriteria ketuntasan klasikal yang digunakan peneliti adalah apabila persentase
ketuntasan klasikal mencapai ≥85% maka penelitian dapat dikatakan berhasil.
Pada pra siklus persentase yang diperoleh baru mencapai 34,6%. Pada siklus I
mengalami peningkatan yaitu mencapai 61,5%. Dan pada siklus II persentase
kriteria ketuntasan klasikal mencapai 92,3%, walaupun masih ada 2 siswa
yang belum tuntas, atau belum mencapai nilai KKM yaitu 75.
Dari data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan PTK
dengan menggunakan metode Team Quiz ini berhasil meningkatkan prestasi
belajar siswa.
1. Pra Siklus
Dari data hasil ulangan materi Sujud Tilawah yang diberikan oleh
guru Fiqih, nilai siswa yang tuntas KKM berjumlah 9 siswa atau 34,6%,
sedangkan yang tidak tuntas KKM berjumlah 17 siswa atau 65,4%.
88
Adapun nilai rata-rata pada pra siklus berjumlah 59,8 dengan kriteria
34,6% atau masih dibawah indikator ketuntasan klasikal yaitu 85%.
2. Siklus I
Pada penelitian ini, pembelajaran siklus I menggunakan metode
Team Quiz. Tahapan dalam proses pembelajaran mencakup 4 tahapan,
yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap
refleksi. Pada siklus I diperoleh data dari 26 siswa, siswa yang tuntas atau
mencapai nilai KKM berjumlah 16 siswa atau 61,5%, sedangkan siswa
tidak tuntas berjumlah 10 siswa atau 38,5%. Perolehan rata-rata kelas
mencapai 73,3 dengan persentase kriteria ketuntasan klasikal 61,5% dari
jumlah keseluruhan siswa.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa perolehan nilai pada siklus
I meningkat sebesar 13,5 dari nilai pra siklus yang hanya 59,8 dan pada
siklus I menjadi 73,3 dengan persentase kriteria ketuntasan klasikal
meningkat sebesar 26,9% dari persentase pra siklus sebesar 34,6%
menjadi 61,5%.
Dalam kegiatan pengamatan ini peneliti bersama kolaborator juga
mengidentifikasi kendala atau masalah yang terjadi selama proses
tindakan siklus berlangsung. Berikut adalah beberapa permasalahan yang
dialami dan cara mengatasinya.
89
1. Kendala yang dihadapi
a. Tidak semua peserta didik mampu memahami materi dengan
cepat. Dengan kata lain masih banyak peserta didik yang lambat
dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
b. Peserta didik kesulitan dalam mengelompokkan materi pelajaran,
dan kurang aktif karena belum memahami metode pembelajaran
Team Quiz.
c. Guru kurang memahami pembelajaran dengan metode Team
Quiz.
d. Guru masih kurang optimal dalam pengelolaan waktu.
2. Cara mengatasi
Peneliti dan kolaborator masih menemukan banyak
kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus 1. Untuk
itu peneliti melakukan tindakan perbaikan yang akan dilakukan pada
siklus 2. Hasil yang didapat dari tahap refleksi ini yaitu:
a. Guru harus dapat mengatur waktu dengan baik sehingga
pembelajaran tidak mengalami keterlambatan waktu dan dapat
belajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
b. Guru harus bisa mengatur waktu dengan baik dengan membagi
kelompok pada pertemuan sebelumnya.
c. Guru perlu lebih memahami langkah-langkah metode Team Quiz,
sehingga perlu dilakukan pertemuan lagi dengan peneliti.
90
d. Guru diharapkan bisa menggunakan bahasa yang mudah
dipahami agar siswa bisa lebih mudah mengusai pembelajaran
dengan metode Team Quiz.
e. Guru harus mampu membaca permasalahan yang terjadi oleh
peserta didik sehingga akan dapat memberikan upaya perbaikan
sehingga proses pembelajaran akan berjalan lebih baik lagi. Hal
ini bertujuan agar peserta didik pada saat melaksanakan
pembelajaran siklus II bisa lebih memahami maksud dan tujuan
serta bagaimana praktik metode Team Quiz.
3. Siklus II
Pada pembelajaran siklus II masih menggunakan metode Team
Quiz. Tetapi pada siklus II lebih memperhatikan dan memperbaiki
kendala-kendala yang terjadi pada siklus I agar tidak terulang lagi pada
siklus II. Pada siklus II diperoleh nilai dari 26 siswa, siswa yang tuntas
KKM berjumlah 24 atau 92,3%, sedangkan siswa yang belum mencapai
KKM berjumlah 2 siswa atau 7,7%. Perolehan rata-rata kelas mencapai
87,5 dengan persentase kriteria ketuntasan klasikal 92,3% dari jumlah
keseluruhan siswa.
Dari data tersebut menunjukkan bahwa perolehan nilai siklus II
meningkat sebesar 14,2 dari nilai siklus I yang hanya 73,3 dan pada siklus
II sebesar 87,5 dengan persentase kriteria ketuntasan klasikal meningkat
sebesar 30,8% dari persentase siklus I sebesar 61,5% menjadi 92,3%.
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa metode
Team Quizdapat meningkatkan hasil belajar Fiqih materi Puasa pada siswa
kelas VIII B MTs Aswaja Tengaran Tahun Pelajaran 2018/2019. Data yang
diperoleh menunjukkan bahwa pada pra siklus nilai rata-rata kelas adalah
59,8, pada siklus I meningkat menjadi 73,3, dan pada siklus II naik lagi
menjadi 87,5. Adapun data ketuntasan klasikal pada pra siklus senilai 34,6 %,
pada siklus I sebesar 61,5% dan meningkat kembali pada siklus II menjadi
92,3%.
B. Saran
Berdasarkan kenyataan dan teori-teori yang ada, peneliti dapat
mengajukan saran-saran yang mungkin bermanfaat bagi kemajuan
pendidikan, antara lain:
1. Bagi sekolah
Sekolah hendaknya memberi dorongan kepada para guru untuk
menggunakan metode pembelajaran yang bersifat kreatif dan inovatif
dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
mendukung peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti juga menyarankan
menggunakan metode pembelajarn Team Quiz sebagai salah satu
alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
92
2. Bagi penelitian
Pada penelitian berikutnya hendaknya melakukan penelitian
tentang penggunaan metode Team Quiz yang diterapkan pada mata
pelajaran lain atau menggunakan metode Team Quiz yang ada dilokasi
lain yang dimaksudkan untuk mencari dan mengetahui sejauh mana
hubungan antara metode pengajaran yang diterapkan yang hasil penelitian
tersebut dapat dimanfaatkan bagi proses pembelajaran berikutnya guna
mencapai tujuan pendidikan yang telah dicita-citakan.
3. Bagi guru
Dalam proses pembelajaran hendaknya guru lebih kreatif
denganmenyajikan metode yang variatif sesuai dengan karakteristik
pelajaranyang diajarkan. Sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik,
tidakmembosankan dan supaya siswa menjadi lebih termotivasi, aktif
danbersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Metode
Team Quiz marupakan salah satu metode yang dapat diterapkan untuk
membuat siswa lebih aktif dan tidak mudah bosan, meskipun Team Quiz
merupakan metode pembelajaran yang membutuhkan manajemenwaktu
dan pengelolaan kelas yang baik juga diperlukan
perencanaanpembelajaran yang tepat namun penggunaan waktu yang
efektifmenjadikan pemahaman siswa terhadap pembelajaran Fiqih
khususnya pada materi Puasa yang disampaikan akan lebih mendalam.
93
4. Bagi siswa
Siswa diharapkan selalu mentaati peraturan sekolah dengan baik
dan mengikuti pembelajaran di sekolah dengan aktif dan kreatif. Sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik dan akhirnya
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
94
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hamdani. 1986. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kota Kembang.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2010. Fiqh Muamalat Sistem Transaksi Dalam
Fiqh Islam. Jakarta: Amzah.
Depag Republik Indonesia. 1984. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi. Jakarta: PT. Rineka Cipta
E.Mulyasa, 2007. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT, Remaja Roskdakarya.
Gazalba, Sidi. 1987 Asas Kebudayaan Islam. Bulan Bintang
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah (Jakarta: Syaamsil Cipta Media,
2005)
Koto, Alaiddin. 2009. Ilmu Fiqh Dan Ushul Fiqih. Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada
Muqowim, dkk. 2009. Active Learning:101 Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Slameto, 1991a. BELAJAR dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
1991b. Proses Belajar Mengajar Dalam Sistem Kredit Semester SKS.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suyono dan Hariyanto, 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudjana, Nana, 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar
Baru.
95
Syah, Muhibbin.1995. Psikologi Pendidikan (Suatu Pendekatan Baru ) Bandung:
Remaja Rosdyakarya.
Wasliman, lim. 2007. Problematika Pendidikan Dasar (Modul). Bandung: SPs-
UPI.
Winkel, W.S. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap : Muhammad Machzum
2. Tempat/Tgl Lahir : Kab. Semarang, 02 Oktober 1995
3. Alamat : kaliwaru Tengaran, RT 26/ RW 5,
Tengaran,
Kec. Tengaran, Kab. Semarang (50775)
4. No. Hp : +6288232549641
5. Agama : Islam
6. Jenis Kelamin : Laki-laki
7. E-Mail : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. RA. Masyitoh : Lulus Tahun 2001
2. MI Tengaran : Lulus Tahun 2008
3. MTs Aswaja Tengaran : Lulus Tahun 2011
4. MAN Tengaran : Lulus Tahun 2014
Salatiga, 17 Desember 2018
Peneliti
Muhammad Machzum
NIM 111 14 148
DAFTAR NILAI SATUAN KREDIT KEGIATAN
Nama : Muhammad Machzum Jurusan: S-1 Pendidikan Agama Islam
NIM : 111-14-148 Dosen PA : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Status Skor
1 Sertifikat Opak Stain Salatiga 2014
“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa
Yang Beretika, Disiplin dan Berfikir
Terbuka”
18-19
Agustus 2014
Peserta 3
2 Sertifikat Opak Jurusan Tarbiyah Stain
Salatiga 2014 “Aktualisasi Pendidikan
Karakter Sebagai Pembentuk Generasi
yang Religius, Educatif, dan
Humanis”
20-21
Agustus 2014
Peserta 3
3 Sertifikat Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “Pemahaman Islam Rahmatan
Lil’alamin Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa Berkarakter”
21 Agustus
2014
Peserta 2
4 Sertifikat Workshop Entrepreneurship
“Menanamkan Nilai-Nilai Jiwa
Kewirausahan Mahasiswa Yang
Kreatif Dan Inovatif”
22 Agustus
2014
Peserta 2
5 Sertifikat Achievment Motivation
Training (AMT) “Dengan AMT
Semangat Menyongsong Prestasi”
23 Agustus
2014
Peserta 2
6 Sertifikat UPT Perpustakaan “Library
User Education”
28 Agustus
2014
Peserta 2
7 Sertifikat “Training Pembuatan
Makalah”
17 September
2014
Peserta 2
8 Sertifikat Masa Ta’aruf (Masta) 2014
“Membentuk Pribadi, Kembangkan
Diri, Lahirkan Potensi”
26 September
2014
Peserta 2
9 Seminar Nasional “Peran Mahasiswa
Dalam Mengawal Masa Depan
Indonesia Paska Pilpres 2014”
29 September
2014
Peserta 8
10 Sertifikat “Bedah Buku Membidik
Bintang”
01 Oktober
2014
Peserta 2
11 Sertifikat “SIBA-SIBI” Training UTS
Semester Ganjil Tahun 2014”
24-25
Oktober 2014
Peserta 6
12 Seminar Nasional “Implemntasi
Kurikulm 2013 Pada Mapel Bahasa
Arab Tingkat Dasar, Dengan Tingkat
Menengah dalam Upaya Menjawab
Tantangan Pengajaran Bahasa Arab”
4 November
2014
Peserta 8
13 Seminar Nasional “Perbaikan Mutu
Pendidikan Melalui Profesionalitas
Pendidikan”.
13 November
2014
Peserta 8
14 Sertifikat “Seminar Nasional
Entrepreneurship”
16 November
2014
Peserta 8
15 Sertifikat “Perbasis (Perbandingan
Bahasa Arab Bahasa Inggris) / CEA
(Comparison English Arabic)”
27 November
2014
Peserta 2
16 Sertifikat GEMA (Gerbang Masuk)
Ittaqo “Membentuk Spirit Mahasiswa
dalam Bidang Bahasa Arab”
29-30
November
2014
Peserta 2
17 Sertifikat “SIBA-SIBI” Training UAS
Semester Ganjil Tahun 2014”
19-20
Desember
2014
Peserta 6
18 Seminar Bedah Buku “Aktualisasi 05 Mei 2015 Peserta 2
Dakwah dalam Membentuk Generasi
yang Bertaqwa, Berilmu, dan
Berakhlak Mulia”
19 Sertifikat Seminar Nasional
“Mencegah Generasi Pemuda Islam
dari Pengaruh Radikalisme Isis”
06 Mei 2015 Peserta 8
20 Sertifikat Seminar Nasional
“Aktualisasi Bahasa Arab dalam
Membentuk Karakter Bangsa yang
Bermartabat”
10 Juni 2015 Panitia 8
21 Sertifikat Seminar Nasional
“Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Benteng dalam Menolak
Gerakan Radikalisme”
10 Februari
2016
Peserta 8
22 Sertifikat Training & Field Trip
“Peningkatan Pemahaman Perdamaian
di Pesantren Berprespektif HAM dan
Islam”
01-04 Maret
2016
Peserta 5
23 Sertifikat Seminar Nasional
“Menciptakan Peluang Ekonomi
Kreatif Berbasis Bahasa Arab Melalui
Implementasi Edupreneurship”
30 Mei 2016 Panitia 8
24 Sertifikat Seminar Internasional
“Petani Untuk Negeri”
24 September
2016
Peserta 8
25 Sertifikat Seminar Nasional “Solusi
Cerdas, Sukses Akademis dan
Organisasi”
01 Oktober
2016
Peserta 8
26 Sertifikat Musabaqah Lughoh
Arobiyah (MLA) “Mewujudkan dan
Mengembangkan Intelektualitas
08 Oktober
2016
Panitia 4
Melalui Bahasa Arab”
27 Sertifikat Seminar Nasional “Sejarah
dan Revitalisasi Identitas Bangsa”
08 November
2016
Peserta 8
28 Sertifikat Seminar Nasional “Bersama
Merajut Asa Memberantas korupsi di
Indonesia”
10 November
2016
Peserta 8
29 Sertifikat Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH Al-Furqon 2016 “Keep on
Loving Holy Qur’an to Heach a
Peacefullness of Life”
12-13
November
2016
Peserta 4
30 Sertifikat Cerita Ilmu Discuss
“Menulis Essay yang Baik dan
Memenangkan Kompetisi Essay”
15 Desember
2016
Peserta 2
31 Sertifikat “Creative Writers and Best
Creations”
26 Februari
2017
Peserta 2
32 Sertifikat Seminar Nasional “Inovasi
Pembelajaran dan Media Pembelajaran
Matematika Berbasis IT”
11 November
2017
Peserta 8
33 Sertifikat “Baca Saja Dulu Nanti Juga
Faham”
12 Oktober
2017
Peserta 2
Jumlah 161
Salatiga, 11 Maret 2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas Program Pembelajaran
Sekolah : MTs Aswaja Tengaran
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Ketentuan puasa
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
B. Kompetensi Inti (KI):
(KI-1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
(KI-2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
(KI-4) Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
2.2 Menghayati hikmah ibadah puasa
2.3 Memiliki sikap empati dan simpati sebagai implementasi hikmah dari puasa
2.4 Menganalisis ketentuan ibadah puasa
D. Indikator
1. Menjelaskan pengertian puasa
2. Menjelaskan syarat wajib puasa
3. Menjelaskan syarat sah puasa
4. Menjelaskan rukun puasa
E. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian puasa
2. Peserta didik mampu menjelaskan syarat wajib puasa
3. Peserta didik mampu menjelaskan syarat sah puasa
4. Peserta didik mampu menjelaskan rukun puasa
F. Materi Pembelajaran
Ketentuan puasa. Terlampir
1. Pengertian Puasa
Menurut bahasa, puasa (shaum/الصوم) adalah menahan atau mencegah,
sedangkan menurut istilah pauasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang
membatalkan puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai niat dan
beberapa syarat tertentu.
Firman Allah dalam surah Maryam ayat 26:
ا ت رين من البشر أح نا فإم ن صوما ف لن أكلم فكلي واشرب وق ري عي دا ف قول إن نذرت للرح
الي وم إنسيا
Artinya:
“maka makan, minum, dan bersenang hatilah kamu. Jika melihat seorang
manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa
untuk TuhanYang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara pada
seorang manusia pun pada hari ini”. (Kementrian Agama RI, 2005 : 307)
Dalil tentang puasa yang lain adalah surah Al Baqarah ayat 187:
يام الرفث إل نسائكم ىن لب لة الص تم أحل لكم لي اس لكم وأن تم لباس لن علم الل أنكم كن
وكلوا ف تاب عليكم وعفا عنكم فالن بشروىن واب ت غوا ما كتب الل لكم تتانون أن فسكم
لكم ال ي ت ب ي يام إل الليل واشربوا حت يط األب يض من اليط األسود من الفجر ث أتوا الص
لك ول ت باشروىن وأن تم عاكفون ف المساجد تلك حدود الل الل يتو فتا ت قربوىا كذ ي ب ي
قون للن اس لللهم ي ت
Artinya:
“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan
isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah
pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat
menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf
kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah
ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu
benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah
puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka
itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka
janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-
Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (Kementrian Agama RI,
2005 : 29)
Puasa diperintahkan bukan hanya untuk wajib bagi umat Nabi Muhammad
SAW saja, tetapi umat terdahulu seperti umat Nabi Daud, Nabi Isa, dan sebagainya.
Firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah: 183.
قون ي أي ها الذين من يام كما كتب على الذين من ق بلكم لللكم ت ت وا كتب عليكم الص
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa”. (Kementrian Agama RI, 2005 : 28)
2. Rukun Puasa
Pada waktu kita puasa ada 2 rukun yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Niat, yaitu keinginan hati untuk berpuasa karena ingin melaksanakan perintah
Allah SWT
b. Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga
terbenamnya matahari.
Dan yang membatalkan puasa ada 4 macam yaitu,
1) Segala sesuatu yang masuk kedalam rongga mulut, berupa makanan atau
minuman yang menjadi konsumsi fisik atau tidak menjadi konsumsi fisik.
Sedangkan yang menjadi konsumsi fisik tetapi tidak masuk melalui mulut,
seperti jarum infus dan sebagainya, dianggap tidak membatalkan puasa.
2) Sengaja muntah,
3) Istimna’, yaitu sengaja mengeluarkan sperma.
4) Al Ijma’, karena Allah SWT berfirman tidak memperbolahkannya kecuali
diwaktu malam hari.
3. Syarat Sah Puasa
Sah atau tidaknya puasa seseorang tergantung dari syarat-syarat tertentu.
Syarat-syarat tersebut ialah:
a. Islam sepanjang hari.
b. Tamyiz/mumayiz (dewasa).
c. Suci dari haid dan nifas.
d. Bukan pada hari-hari yang diharamkan (pada hari yang tidak dilarang puasa).
4. Syarat Wajib Puasa
Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan seseorang wajib
melaksanakan puasa. Muslim yang belum memenuhi syarat wajib puasa maka dia
belum dikenai kewajiban untuk mengerjakan puasa wajib. Tetapi mendapat pahala
apabila mau mengerjakan ibadah puasa. Syarat wajib puasa sebagai berikut:
a. Beragama Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak wajib berpuasa. Jika ia
mengerjakan maka puasanya tidak sah.
b. Berakal sehat. Bagi orang gila tidak wajib puasa.
c. Berbadan sehat. Bagi orang yang sedang sakit tidak diwajibkan berpuasa, tapi ia
wajib mengqadha (mengganti) di hari lain.
d. Bermukim. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh diperbolehkan tidak
berpuasa tetapi wajib mengqadha di hari lain.
e. Mampu (kuasa melakukannya). Orang yang sudah lanjut usia (jompo)
diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib membayar fidyah yang diperuntukkan
bagi fakir miskin.
Firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah 184:
م أخر وعلى الذين ة من أي ما ملدودات فمن كان منكم مريضا أو على سفر فلد يطيقونو أير لكم إن كن ر لو وأن تصوموا خي را ف هو خي تم ت للمون فدية طلام مسكي فمن تطوع خي
Artinya:
“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara
kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka
(wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-
hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya
(jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan
seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan
kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.” (Kementrian Agama RI, 2005 : 28)
f. Baligh. Bagi anak-anak tidak wajib berpuasa tetapi harus dilatih berpuasa.
g. Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita). Wanita yang sedang haid
dan nifas boleh tidak berpuasa tetapi wajib mengganti di hari lain.
5. Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Ada beberapa hal yang membatalkan puasa’ yaitu:
a. Makan dan minum dengan sengaja. Ketika sudah berniat puasa, kita lupa makan
dan minum maka saat ingat harus menghentikannya dan dilanjutkan puasa hingga
waktu berbuka.
b. Berkumpul suami istri pada siang hari.
c. Muntah disengaja.
d. Keluar darah haid atau nifas.
e. Keluar air mani atau sperma.
f. Merubah niat puasa.
g. Hilang akal karena mabuk, pingsan dan gila.
h. Murtad (keluar dari agama Islam).
6. Amalan Sunnah Pada Waktu Puasa
a. Makan sahur, yaitu pada malam hari dan disunnahkan pada akhir malam. Dan
sudah dianggap sahur meskipun hanya seteguk air minum.
b. Mengakhirkan waktu maka sahur sebelum fajar (kurang lebih 15 menit sebelum
shalat subuh).
c. Menyegerakan berbuka dan tidak boleh menundanya meskipun hanya seteguk air
minum, disunnahkan berbuka dengan kurma segar atau kurma matang dengan
bilangan ganjil.
d. Berbuka dengan yang manis-manis.
e. Berdoa ketika berbuka puasa dengan bacaan:
f. Menggosok gigi pada waktu pagi dan dimakruhkan menggosok gigi pada waktu
sore hari.
g. Shalat lail, pada malam bulan Ramadhan disunnahkan shalat lail yaitu shalat
Tarawih.
h. Memperbanyak shadaqah, karena yang paling utama adalah bershadaqah pada
bulan Ramadhan.
i. Memberi makan untuk berbuka puasa (tafhir shaim) kepada orang lain yang
berpuasa.
j. Memperbanyak amal shaleh terutama tilawah Al Qur’an dan infaq fii sabilillah.
Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi
jika dibulan Ramadhan, ketika berjumpa dengan Jibril, yang menemuinya setiap
malam bulan Ramadhan untuk mengulang bacaan Al Qur’an.
k. Meninggalkan hal-hal yang menghilangkan nilai puasa seperti berdusta,
menggunjing, adu domba, berbicara sia-sia dan jorok, serta larangan-larangan
Islam lainnya sehingga terbentuk ketaqwaan, inilah tujuan puasa.
l. Iktikaf adalah berdiam diri dimasjid untuk beribadah kepada Allah SWT.
7. Perbuatan yang Dimakruhkan ketika Puasa
Katika sedang berpuasa, ada hal-hal yang makruh dilakukan yaitu:
a. Berkumur-kumur yang berlebihan.
b. Menyikat gigi, bersiwak.
c. Mencicip makanan, walu tidak ditelan.
d. Memperbanyak tidur ketika berpuasa.
e. Berbekam secara berlebihan.
f. Disuntik (cacar).
8. Perbuatan yang Dapat Menghilangkan Pahala Puasa
Artinya adalah puasanya tetap sah apabila telah dijaga syarat dan rukunnya
tetapi ia tidak memperoleh pahala dari puasa tersebut, dikarenakan hal-hal berikut:
a. Berbuat aniaya, keji,
b. Berdusta,
c. Berkata kotor,
d. Mengadu domba,
e. Mengumpat, ghibah.
9. Hal-Hal yang Tidak Membatalkan Puasa
a. Masuk ke air, berendam didalamnya, mandi
b. Mengenakan sipat mata dan meneteskan obat mata
c. Berkumur dan menghisap air melalui hidung dengan tidak ditelan, dan jika ada
air yang tanpa sengaja masuk kerongga tidak membatalkannya, karena serupa
dengan orang yang lupa
d. Mencium istri bagi orang yang mampu menahan diri
e. Menggunakan suntikan untuk mengeluarkan kotoran tubuh, karena yang masuk
kedalam tubuh adalah obat bukan makanan, disamping masuknya juga bukan
dari saluran normal
f. Diperbolehkan bagi yang berpuasa menghirup sesuatu yang tak terhindarkan
seperti keringat, debu jalanan, sebagaiman aroma sedap yang lain.
Diperbolehkan pula dalam keadaan darurat mencicipi makanan, kemudian
mengeluarkannya sehingga tidak masuk ke dalam rongga.
g. Diperbolehkan pula bagi orang yang berpuasa bangun tidur dalam keadaan junub
karena mimpi atau hubungan suami istri. Namun yang utama mandi terlebih
dahulu setelah berhubungan sebelum tidur
h. Diperbolehkan meneruskan makan sehingga terbit fajar, dan ketika sudah terbit
fajar dan masih ada makanan di mulut maka harus dikeluarkan.
10. Halangan (Udzur) Puasa
Halangan yang menyebabkan puasa Ramadhan diqadha pada hari-hari lain:
a. Boleh tidak puasa tetapi harus mengqadha puasanya, yaitu:
1) Orang yang sedang sakit yang jika berpuasa, sakitnya akan bertambah parah
maka mereka boleh berbuka
2) Dalam perjalanan jauh, sehingga jika berpuasa yang bersangkutan akan
menemui kesukaran. Jarak perjalanan yang memperbolehkan meninggalkan
puasa Ramadhan sama dengan jarak yang memperbolehkan mengqashar
shalat (musafar qashar) yang ukurannya diperselisihkan ulama’.
3) Khusus wanita, haid dan nifas juga merupakan halangan berpuasa yang
mewajibkan qadha. Bahkan orang yang sedang haid dan nifas haram baginya
berpuasa.
b. Boleh tidak berpuasa tetapi harus mengganti dengan membayar fidyah, yaitu
semua halangan yang membuat seseorang tidak sanggup melaksanakan puasa,
antara lain:
1) Orang tua yang berumur lanjut atau terlalu tua
2) Sakit menahun sehingga tidak mungkin dapat mengqadha puasa di hari-hari
lain
3) Hamil
4) Menyusui anak
5) Orang yang pekerjaannya tidak memungkinkan dapat berpuasa Ramadhan
dan tidak mengqadha di hari-hari lain.
Dalam QS. Al Baqarah 184 Kadar fidyah yang diberikan ialah semisal
dengan kebutuhan makan selama satu hari yaitu sekitar ¾ liter, diberikan pada
hari puasa yang ditinggalkan, sesudah terbit fajar.
Khusus bagi wanita hamil atau menyusui anak, ulama’ dalam madzhab
Syafi’i berpendapat sebagai berikut.
1) Kalau mereka takut puasa akan mengganggu keseatan dirinya sendiri, wajib
qadha seperti orang sakit.
2) Kalau mereka takut puasa akan mengganggu keseatan dirinya dan anaknya,
wajib qadha seperti jika hanya takut terganggu kesehatan diriya sendiri.
3) Kalau mereka takut puasa akan mengganggu anaknya, wajib qadha dan
membayar fidyah
11. Hikmah Puasa
Apabila ditnjiau secara mendalam, akan tampak bahwa puasa mengandung
hikmah yang amat besar bagi manusia baik untuk kesehatan tubuh dan badan,
maupun untuk jiwa atau mental manusia.
a. Membentuk manusia yang bertakwa
b. Puasa sebagai perisai atau benteng dari segala macam tipu daya setan
c. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah
d. Membina kejujuran dan kedisiplinan
e. Memdidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul kasih sayang
dan persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah dan praktik keagamaan
f. Dapat memelihara kesehatan
g. Dapat mengendalikan hawa nafsu
h. Diampuni dosa-dosanya
G. Metode Pembelajaran
1. Team Quiz
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
H. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Guru menyapa dan mengucap salam.
b. Guru menanyakan kabar siswa.
c. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi, menjelaskan tujuan dan
manfaat materi pembelajaran.
5 Menit
Kegiatan inti a. Guru memberikan informasi tentang pembelajaran
Team Quiz yang akan dilaksanakan.
b. Guru menjelaskan materi tentang Puasa.
c. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan
yang disampaikan guru
d. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait dengan materi yang disampaikan
e. Guru menyampaikan peraturan dan tata cara
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang
beranggotakan masing-masing 8-9 orang.
g. Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik kepada
masing-masing anggota kelompok.
h. Guru meminta membuat 4 soal dan 4 jawaban pada
masing-masing kelompok sesuai dengan sub topik
materi yang telah diberikan.
i. Masing-masing kelompok mendelegasikan satu orang
sebagi ketua kelompok untuk membacakan soal yang
akan di jawab oleh kelompok lainnya.
j. Jawaban dari masing-masing kelompok akan dinilai
sesuai kesempurnaan jawabannya yang kemudian
ditulis dipapan tulis oleh guru.
60 Menit
Penutup a. Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi. 15 Menit
b. Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
d. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran
dengan doa dan salam penutup.
I. Penilaian Proses dan Hasil
Tes Tertulis
Butir soal:
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c dan d pada jawaban yang benar!
1. Berikut yang mempunyai arti menahan dan mencegah adalah ...
a. Shama c. Shuma
b. Shima d. Shaum
2. Yang termasuk rukun puasa adalah ...
a. Baligh c. Membaca niat
b. Beragama Islam d. Mukmin
3. Yang termasuk syarat wajib puasa adalah ...
a. Berakal sehat c. Sudah masuk waktunya
b. Berniat d. Suci dari hadast besar dan kecil
4. Perintah puasa terdapat dalam Al-Qur’an surah…Ayat…
a. Q.S AL-baqarah: 255 c. Q.S AL-baqarah: 183
b. Q.S AL-baqarah: 188 d. Q.S AL-maidah: 183
5. Membatalkan puasa sunnah diperbolehkan misalnya karena ...
a. Makan minum sengaja c. Muntah
b. Nifas d. Menghormati tamu
6. Islam, tamayiz, suci dari haid dan nifas, dan bukan pada hari-hari yang di haramkan,
pernyataan tersebut merupakan …
a. Rukun puasa c. Sunnah puasa
b. Wajib puasa d. Syarat sah puasa
7. Niat puasa sunnah boleh dikerjakan pada ...
a. Malam hari c. Siang hari
b. Pagi hari d. Sore hari
8. Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan hukumnya …
a. Batal c. Haram
b. Sunnah d. Makruh
9. Perempuan yang sedang haid tidak wajib berpuasa, tetapi harus ...
a. Mengganti puasa pada hari lain
b. Mengganti puasa jika ada waktu
c. Tidak mengganti puasa
d. Tetep berpuasa meski sedang haid
10. Puasa yang telah dijanjikan karena menginginkan sesuatu dinamakan puasa ...
a. Kafarat c. Arafah
b. Sunnah d. Nadzar
KUNCI JAWABAN
1. D 6. D
2. C 7. B
3. A 8. D
4. C 9. A
5. D 10. D
B. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar dan tepat !
1. Jelaskan arti puasa menurut bahasa maupun istilah!
2. .
يام كما كتب على الذين من ق بلكم لللكم ت ت قو ن ي أي ها الذين منوا كتب عليكم الص Tuliskan arti dari ayat diatas!
3. Sebutkan 4 macam syarat wajib puasa sekaligus penjelasannya!
4. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa. Minimal 5 saja!
5. Apa saja perbuatan yang dimakruhkan ketika puasa dan perbuatan yang dapat
menghilangkan pahala puasa. Sebutkan masing-masing 3!
KUNCI JAWABAN
1. Menurut bahasa, puasa (shaum/الصوم) adalah menahan atau mencegah, sedangkan
menurut istilah pauasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai niat dan beberapa syarat
tertentu.
2. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
3. Syarat wajib puasa
a. Beragama Islam. Orang yang tidak beragama Islam tidak wajib berpuasa. Jika ia
mengerjakan maka puasanya tidak sah.
b. Berakal sehat. Bagi orang gila tidak wajib puasa.
c. Berbadan sehat. Bagi orang yang sedang sakit tidak diwajibkan berpuasa, tapi ia
wajib mengqadha (mengganti) di hari lain.
d. Bermukim. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh diperbolehkan tidak
berpuasa tetapi wajib mengqadha di hari lain.
e. Mampu (kuasa melakukannya). Orang yang sudah lanjut usia (jompo)
diperbolehkan tidak berpuasa tetapi wajib membayar fidyah yang diperuntukkan
bagi fakir miskin.
f. Baligh. Bagi anak-anak tidak wajib berpuasa tetapi harus dilatih berpuasa.
g. Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita). Wanita yang sedang haid dan
nifas boleh tidak berpuasa tetapi wajib mengganti di hari lain.
4. Ada beberapa hal yang membatalkan puasa’ yaitu:
a. Makan dan minum dengan sengaja. Ketika sudah berniat puasa, kita lupa makan
dan minum maka saat ingat harus menghentikannya dan dilanjutkan puasa hingga
waktu berbuka.
b. Berkumpul suami istri pada siang hari.
c. Muntah disengaja.
d. Keluar darah haid atau nifas.
e. Keluar air mani atau sperma.
f. Merubah niat puasa.
g. Hilang akal karena mabuk, pingsan dan gila.
h. Murtad (keluar dari agama Islam).
5. Perbuatan yang Dimakruhkan ketika Puasa
a. Berkumur-kumur yang berlebihan.
b. Menyikat gigi, bersiwak.
c. Mencicip makanan, walu tidak ditelan.
d. Memperbanyak tidur ketika berpuasa.
e. Berbekam secara berlebihan.
f. Disuntik (cacar).
Perbuatan yang Dapat Menghilangkan Pahala Puasa
a. Berbuat aniaya, keji,
b. Berdusta,
c. Berkata kotor,
d. Mengadu domba,
e. Mengumpat, ghibah.
Pedoman penilaian.
Skor pilihan ganda = benar mendapat poin 1
Skor uraian = benar dan lengkap mendapat poin 4
Nilai total = (skor pilihan ganda + uraian) : 3
J. Sumber Belajar
Al Qur’an, buku materi Fiqih untuk MTs kelas VIII, dan buku pendamping.
Tengaran, 19 November 2018
Guru Fiqih Peneliti
M. Fatih Rohman, S.Pd. Muhammad Machzum
Mengetahui
Kepala Sekolah
Sugeng Widodo, S.Ag
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP.2.)
A. Identitas Program Pembelajaran
Nama Sekolah : MTs Aswaja Tengaran
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas / semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Macam-macam Puasa
Alokasi waktu : 2 X 40 menit
B. Kompetensi Inti (KI):
(KI-1) Menghargai dan menghayati ajaran agamayang dianutnya.
(KI-2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
(KI-4) Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
C. Kompetensi Dasar
2.2 Menghayatihikmah ibadahpuasa
2.3 Memiliki sikapempati dansimpati sebagai implementasi hikmah dari puasa
2.4 Menganalisismacam-macam puasa
D. Indikator
1. Menjelaskan macam-macam puasa
2. Menjelaskan dalil puasa
3. Menjelaskan hikmah puasa
4. Menjelaskan manfaat puasa
E. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam puasa
2. Peserta didik mampu menjelaskan dalil puasa
3. Peserta didik mampu menjelaskan hikmah puasa
4. Peserta didik mampu menjelaskan manfaat puasa
F. Materi Pembelajaran
1. Macam-Macam Puasa
Puasa secara umum dibagi menjadi:
a. Puasa wajib, yaitu puasa Ramadhan, puasa nadzar, dan puasa kifarat
b. Puasa sunnah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan pahala,
apabila ditinggalkan tidak mendapatkan dosa
c. Puasa makruh, yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan
d. Puasa haram, yatiu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat dosa dan apabila
ditinggalkan mendapat pahalan
Uraiannya adalah sebagai berikut:
2. Puasa Wajib
a. Puasa Ramadhan
1) Dalil dan pengertian puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah puasa yang diwajibkan terhadadap setiap
muslim selama sebulan penuh selama bulan Ramadhan. Ramadhan adalah
bulan kesembilan dalam bulan Islam. Bulan ini merupakan bulan yang penuh
berkah, penuh rahmat dan penuh ampunan dari Allah SWT. Didalamnya
terdapat malam yang lebih mulia dari malam seribu bulan yaitu malam
Lailatu Qadar. Begitu pula Al-Qur’an diturunkan pertama kali di salah satu
malam di bulan ini.
Puasa Ramadhan diwajibkan oleh Allah SWT untuk pertama kalinya
pada tahun kedua hijriyah. Pada waktu itu, Rasulullah baru menerima
perintah memindah arah kiblat dari Baitul Maqdis di Palestina ke arah
Masjidil Haram di Makkah.
Firman Allah SWT Q.S Al-Baqarah ayat 183
قون يام كما كتب على الذين من ق بلكم لللكمت ت ي أي ها الذين منوا كتب عليكم الص
Artinya :
”hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu
bertaqwa”(Kementrian Agama RI, 2005 : 28)
2) Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan
Amalan Sunnah Pada Bulan Ramadhan antara lain:
a) Shalat tarawih, merupakan shalat malam yang hanya bisa dilakukan pada
bulan Ramadhan
b) Shalat witir dan shalat sunnah lainnya
c) Shadaqah kepada orang yang sedang berpuasa atau mengajak mereka
untuk berbuka bersama
d) Memperbanyak membaca Al Qur’an (tadarus)
e) Iktikaf dimasjid untuk beribadah
3) Kafarat bagi orang yang melanggar larangan puasa Ramadhan
Berhubungan suami istri pada siang hari kafaratnya adalah:
a) Membebaskan budak belian
b) Bila tidak mampu membebaskan hamba sahaya, harus berpuasa dua
bulan berturut-turut
c) Bila berpuasa dua bulan berturut-turut tidak kuat, harus memberikan
shadaqah kepada fakir miskin dengan makanan pokok yang
mengenyangkan. Jumlah fakir miskin yang harus disedekahi adalah 60
orang, masing-masing ¾ liter perhari.
b. Puasa Nadzar
1) Pengertian dan dalil puasa Nadzar
Nadzar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib menjadi
wajib, atau ikatan janji yang diperintahkan untuk melaksaakanya. Jadi, puasa
nadzar adalah puasa yang telah dijanjikan seseorang karena mendapatkan
sesuatu kebaikan.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Hajj ayat 29:
يق ث لي قضوا ت فث هم وليوفوا نذورىم وليطوفوا بلب يت اللت Artinya:
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada
pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-
nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf
sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).(Kementrian Agama RI,
2005 : 335)
2) Hukum Puasa Nadzar
Karena puasa nadzar daalah puasa yang telah dijanjikan oleh yang
bersangkutan untuk dilaksanakan maka hukumnya wajib. Dengan demikian,
jika yang bernadzar tidak melaksanakan puasa maka ia akan berdosa.
3) Syarat Puasa Nadzar
a) Sengaja bernadzar, artinya seseorang yang bernadzar harus dalam
keadaan sadar tentang sesuatu yang dinadzarkan.
b) Mukalaf yaitu orang Islam yang sudah dewasa dan berakal sehat
c) Kemauan sendiri atau tidak dipaksakan
4) Sebab-sebab Puasa Nadzar
Beberapa alasan yang mendasari kewajiban melakukan puasa nadzar
sebagai berikut:
a) Karena terhindar dari musibah atau bencana
b) Sebagai doa agar permohonannya dikabulkan Allah SWT
c) Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
d) Sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT
Bagi yang melanggar janji atau yang melakuka nadzar untuk maksiat
maka akan dikenai denda yang disebut kafaratu yamin. Denda ini ada 4
macam, yaitu:
a) Memberi makan 10 orang miskin
b) Memberi pakaian 10 orang fakir miskin
c) Memerdekakan budak
d) Berpuasa selama 3 hari berturut-turut
c. Puasa Kafarat/kifarat (tebusan)
Kafarat menurut bahasa berarti denda atau tebusan. Dengan demikian,
puasa kafarat adalah puasa yang dilakukan dengan maksud untuk memenuhi
denda atau tebusan. Melaksanakan puasa kafarat hukumnya wajib.
Ada beberapa macam puasa kafarat, di antaranya sebagai berikut:
1) Puasa yang dilakukan karena melanggar larangan haji, yaitu bagi
orang yang melaksanakan ibadah haji dengan cara tamatu’ atau qiran wajib
membayar denda berupa mennyembelih satuekor kambing. Apabila tidak
mampu dia wajib berpuasa selama tiga hari ketika masih di tanah suci dan
tujuh hari setelah sampai tanah kelahiranya.
Firman Allah dalam surah Al Baqarah ayat 196:
فإن أحصرت فم ا است يسر من الدي ول تلقوا رءوسكم وأتوا الج واللمرة لللو فمن كان منكم مريضا أو بو أذى من رأسو ففدية من صيام أ لغ الدي م ي ب و حتى
تم فمن تتع بللمر ة إل الج فما است يسر من الدي فمن ل صدقةأو نسك فإذا أمن لك لمن ل لة إذا رجلتم تلك عشرة كاملة ذ م ف الج وسب دفصيام ثتاثة أي يكن ي
واعلموا أن الل شديد اللقاب أىلو حاضري المسجد الرام وات قوا الل
Artinya:
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika
kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka
(sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu
mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat
penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada
gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya
berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila
kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan
'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih)
korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan
(binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari
dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang
kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu
(kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya
tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan
penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.(Kementrian
Agama RI, 2005 : 30)
2) Puasa kafarat karena sumpah dzihar, dzihar adalah seorang suami yang
menyerupakan istrinya sama dengan punggung ibunya. Jika dia ingin
berdamai maka dia wajib membayar kafarat yaitu puasa dua bulan.
Sesuai dengan firman Allah SWt dalam surah Al mujaadilah ayat 3-4:
ا والذين يظاىرون من نسائهم ث ي لودون لما قالوا ف تحرير رق بة من ق بل أن ي تماسلكم ت باذ ت لملون خبي وعظون بو والل
Artinya:
“Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka
hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka (wajib
atasnya) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri
itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepada kamu, dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Kementrian Agama RI,
2005 : 542)
ا فمن ل يستطع فإطلام د فصيام شهرين مت تابلي من ق بل أن ي تماس فمن ل ي وللكافرين عذاب أليم ستين لك لت ؤمنوا بلل ورسولو وتلك حدود الل مسكينا ذ
Artinya:
"Barangsiapa yang tidak mendapatkan (budak), maka (wajib
atasnya) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya
bercampur. Maka siapa yang tidak kuasa (wajiblah atasnya) memberi
makan enam puluh orang miskin. Demikianlah supaya kamu beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan itulah hukum-hukum Allah, dan
bagi orang kafir ada siksaan yang sangat pedih.(Kementrian Agama
RI, 2005 : 542)
3) Puasa Kafarat karena melanggar Sumpah atau Janji
Apabila seseorang melanggar janji, maka ia wajib membayar kafarat
yaitu:
a) Puasa tiga hari, atau
b) Memberi makan 10 orang miskin, atau
c) Memerdekakan budak
3. Puasa Sunnah (Tatawwu)
Puasa sunnah adalah puasa yang dilakukan mendapat pahala dan apabila
ditinggalkan tidak mendapat dosa. Puasa sunnah mempunyai perbedaan dengan
puasa wajib, diantaranya:
a. Puasa sunnah tidak boleh dilakukan pada hari-hari yang dilarang berpuasa
b. Puasa sunnah boleh dibatalkan karena suatu sebab
c. Niat puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi hari, tidak harus sebelum fajar.
Adapun macam-macam puasa sunah adalah sebagai berikut:
a. Puasa 6 hari dibulan syawal
Hadits nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan HR. Muslim:
ىر من صام رمضان ث أت ب لو ستا من شوال كان كصيام الد
Artinya:
“Dari Abu Ayub r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:”barang siapa
yang berpuasa Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari
dibulan syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR.
Mslim)
b. Puasa arafah
Adalah puasa yang dilaksanakan pada tanggal 9 dzulhijah. Puasa ini dapat
menghapuskan dosa selama dua tahun, yaitu satu tahun yang telah lalu dan satu
tahun yang akan datang.
Hadist Nabi Muhammad SAW:
نة الت ب لده صيام ي وم عرفة أحتسب ع لو والس نة الت ق ب ر الس لى الل أن يكف
Artinya:
“Puasa Arofah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang
lalu dan setahun akan datang. (HR. Muslim no. 1162).
c. Puasa asyura (10 muharam)
Nabi saw bersabda yang diriwayatkan HR. Muslim :
نة الماضية والباقية » وسئل عن صوم ي وم عرفة ف قال ر الس قال وسئل عن «. يكفنة الماضية » صومي وم عاشوراء ف قال ر الس يكف
Artinya:
“Nabi shallallahu ‟alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa
Arafah? Beliau menjawab, ”Puasa Arafah akan menghapus dosa
setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” Beliau juga ditanya
mengenai keistimewaan puasa ‟Asyura? Beliau menjawab, ”Puasa
‟Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no.
1162
d. Puasa senin dan kamis
Hadis Nabi yang diriwayatkan At-Tirmidzi ra:
كان ي تحرى صيام الث ن ي والميس -ملسو هيلع هللا ىلص-إن رسول الل
Artinya:
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam biasa menaruh pilihan
berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR. An Nasai no. 2362 dan
Ibnu Majah no. 1739. All Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits
ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
e. Puasa Daud
Adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Dawud as. Tata carannya adalah
puasa berselang, maksudnya satu hari puasa satu hari tidak puasa. Puasa ini
merupakan puasa sunnah yang diutamakan.
Hadist Nabi SAW:
ىر ، صيام ي وم ، وإفط ار ي وم ل صوم ف وق صوم داود ، شطر الد
Artinya:
“Tidak ada puasa yang lebih afdhol dari puasa Daud. Puasa Daud
berarti sudah berpuasa separuh tahun karena sehari berpuasa dan
sehari tidak berpuasa.” (HR. Bukhari no. 6277 dan Muslim no. 1159)
f. Puasa muharam
Bulan muharram adalah bulan yang dianjurkan untuk memperbanyak
puasa.
Hadits Nabi Muhammad SAW:
يام ب لد رمضان شهر الل المحرم وأفضل الصتاة ب لد الفريضة صتاة الليل أفضل الص
Artinya:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa
pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama
setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163, dari
Abu Hurairah).
g. Puasa Tengah Bulan Hijriyah
Puasa yang dilakukan setiap pertengahan bulan hijriyah pada setiap
tanggal 13, 14, dan 15 bulan Qomariyah. Kecuali bulan Dzulhijjah, karena bulan
Dzulhijjah terdapat hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
Hadis Nabi Muhammad SAW:
ض ثتاث عشرة وأربع عشرة وخس عشرة يمرن أن نصوم البي -ملسو هيلع هللا ىلص-كان رسول الل ىر ئة الد .وقال ىن كهي
Artinya:
“Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada
kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan
Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti
puasa setahun.” (HR. Abu Daud no. 2449 dan An Nasai no. 2434.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
4. Puasa Makruh
Puasa makruh yaitu puasa yang apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila
ditinggalkan malahan berpahala.
Puasa makruh antara lain:
a. Puasa yang dilakukan pada hari jum’at, kecuali beberapa hari sebelumya telah
berpuasa
b. Puasa yang dilakukan pada hari Sabtu saja
c. Puasa sunnah pada paruh kedua bulan Sya’ban
Puasa ini mulai tanggal 15 Sya’ban hingga akhir bulan Sya’ban. Namun bila
puasa satu bulan penuh pada bulan Sya’ban, justru ini merupakan sunnah.
5. Puasa haram
Yaitu puasa yang apabila dikerjakan berdosa dan apabila ditinggalkan
berpahala. Adapun macam-macam puasa haram sebagai berikut:
a. Hari Raya Idul Fitri
Tanggal 1 syawal adalah hari kemenangan yang harus dirayakan dengan
gembira. Karena itu syariat telah mengatur bahwa dihari itu tidak diperkenankan
seseorang untuk berpuasa sampai pada tingkat haram. Meski tidak ada yang bisa
dimakan, paling tidak harus membatalkan puasanya atau tidak berniat puasa.
b. Hari Raya Idul Adha
Hal yang sama juga pada tanggal 10 dzulhijjah sebagai hari Raya kedua
bagi umat Islam. Hari itu diharamkan berpuasa dan umat islam disunahkan untuk
menyembelih hewan kurban dan membagikanya pada fakir miskin dan kerabat
serta keluarga. Agar semua bisa ikut merasakan kegembiraan dengan menyantap
hewan qurban itu dan merayakan hari besar.
c. Hari Tasyriq
Yaitu tanggal 11, 12, 13 bulan Dzulhijjah umat Islam masih dalam
suasana perayaan hari raya Idul Adha sehingga masih diharamkan untuk
berpuasa. Pada tiga hari tersebut masih dibolehkan menyembelih hewan qurban
sebagai ibadah yang disunnahkan sejak jaman Nabi Ibrahim a.s.
d. Puasa pada hari Syak
Adalah tanggal 30 Sya’ban bila orang-orang ragu tentang awal bulan
Ramadhan karena hilal (bulan) tidak terlihat. Saat itu tidak ada kejelasan apakah
sudah masuk bulan Ramadhan atau belum. Ketidakjelasan itu disebut Syak. Dan
secara syar’i umat Islam dilarang berpuasa pada hari itu.
e. Puasa selamanya (puasa dahri)
Daharamkan bagi seseorang untuk berpuasa terus setiap hari. Meski dia
sanggup untuk mengerjakanya karena memang tubuhnya kuat. Tetapi secara
syar‟i puasa seperti itu dilarang oleh Islam. Bagi yang ingin banyak puasa,
Rasulullah SAW menyarankan untuk berpuasa seperti Nabi Daud a.s. yaitu
sehari berpuasa sehari berbuka.
f. Puasa wanita haid atau nifas
Wanita yang sedang mengalami haid dan nifas diharamkan melaksanakan
puasa. Puasa ini diharamkan karena kondisi tubuh sedang dalam keadaan tidak
suci dari hadast besar. Apabila tetap melaksanankan puasa, maka berdosa
hukumnya. Bukan berarti mereka boleh makan dan minum bebas sepuasnya,
tetap hasrus menjaga kehormatan di bulan Ramadhan dan kewajiban
menggantinya di hari-hari lain.
6. Manfaat Puasa
Hikmah menjalankan ibadah puasa adalah sebagai berikut:
a. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
b. Dapat mengendalikan hawa nafsu
c. Dijanjikan surga bagi yang mengerjakan
d. Dapat memelihara kesehatan
e. Sebagai benteng tipu muslihat setan
f. Menumbuhkan rasa solidaritas kepada sesama
g. Melatih kesabaran
h. Meningkatkan iman dan takwa
i. Membina kejujuran dan kedisiplinan
G. Metode Pembelajaran
1. Team Quiz
2. Diskusi
3. Tanya jawab
4. Penugasan
H. Langkah-langkah pembelajaran
Tahap Uraian Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan a. Guru menyapa dan mengucap salam.
b. Guru menanyakan kabar siswa.
c. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi, menjelaskan tujuan dan
manfaat materi pembelajaran.
5 Menit
Kegiatan inti a. Guru memberikan informasi tentang pembelajaran
Team Quizyang akan dilaksanakan.
b. Guru menjelaskan materi tentang Puasa.
c. Guru meminta siswa untuk memperhatikan penjelasan
yang disampaikan guru
d. Guru mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait dengan materi yang disampaikan
e. Guru menyampaikan peraturan dan tata cara
pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang
beranggotakan masing-masing 8-9 orang.
g. Guru memberikan lembar kerja sesuai sub topik kepada
masing-masing anggota kelompok.
h. Guru meminta membuat 4 soal dan 4 jawaban pada
60 Menit
masing-masing kelompok sesuai dengan sub topik
materi yang telah diberikan.
i. Masing-masing kelompok mendelegasikan satu orang
sebagi ketua kelompok untuk membacakan soal yang
akan di jawab oleh kelompok lainnya.
j. Jawaban dari masing-masing kelompok akan dinilai
sesuai kesempurnaan jawabannya yang kemudian
ditulis dipapan tulis oleh guru.
Penutup a. Guru memberikan apresiasi dan penguatan materi.
b. Guru bersama-sama peserta didik melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Peserta didik mengerjakan soal evaluasi.
d. Guru bersama-sama peserta didik menutup pelajaran
dengan doa dan salam penutup.
15 Menit
I. Penilaian Proses dan Hasil
Tes terlulis
Butir soal
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c dan d pada jawaban yang benar!
1. Puasa yang dikerjakan pada bulan Ramadhan hukumnya ...
a. Wajib c. Haram
b. Sunnah d. Makruh
2. Puasa Nadzar termasuk keadaan puasa wajib. Puasa ini dikerjakan karena ...
a. Berada di bulan Muharram c. Menepati janji yang telah diucapkan
b. Menyambut puasa Dzulhijjah d. Menyambut bulan Hujriyah
3. Keutamaan dari puasa ini adalah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu. Puasa
ini disebut puasa ...
a. Sya’ban c. Asyura
b. Syawal d. Nadzar
4. Salah satu dari puasa wajib dibawah ini adalah ...
a. Daud c. Kifarat
b. Senin kamis d. Arafah
5. Puasa pada hari raya Idul Fitri hukumnya ...
a. Halal c. Haram
b. Wajib d. Sunnah
6. Puasa yang dikerjakan secara berselang seling satu hari berpuasa satu haru berbuka
disebut puasa ...
a. Daud c. Asyura
b. Arafah d. Sya’ban
7. Puasa sunah yang dikerjakan pada bulan muharam adalah…
a. Arafah c. Tasyrik
b. Syawal d. Asyura
8. Puasa tengah bulan Hijriyah dikerjakan pada setiap tanggal…
a. 9, 10, 11 c. 12, 13, 14
b. 10, 11, 12 d. 13. 14, 15
9. Berikut ini merupakan hari yang diharamkan berpuasa, kecuali ...
a. Hari raya Idul Adha c. Hari Tasyrik
b. Hari raya Idul Adha d. Hari Senin Kamis
10. Berikut yang bukanmerupakankafarat sumpah adalah ...
a. Puasa 3 hari berturut-turut
b. Memberi tempat tinggal kepada 10 orang miskin
c. Memberi makan 10 orang miskin
d. Memerdekakan budak
KUNCI JAWABAN
1. A 6. A
2. C 7. B
3. C 8. D
4. C 9. D
5. C 10. B
B. Jawablah Pertanyaan berikut dengan benar dan tepat !
1. Puasa secara umum dibagi menjadi 4 macam! Sebutkan dan jelaskan!
2. Jelaskan pengertian Puasa Nadzar!
3.
ىر من صام رمضان ث أت ب لو ستا من شوال كان كصيام الد
Tuliskan arti dari hadist diatas!
4. Sebutkan 5 macam-macam puasa sunah!
5. Sebutkan masing-masing 4 hal dari hikmah dan manfaat puasa!
KUNCI JAWABAN
1. Puasa secara umum dibagi menjadi:
a. Puasa wajib, yaitu puasa Ramadhan, puasa nadzar, dan puasa kifarat
b. Puasa sunnah, yaitu puasa yang apabila dilaksanakan mendapatkan pahala, apabila
ditinggalkan tidak mendapatkan dosa
c. Puasa makruh, yaitu puasa yang lebih baik ditinggalkan
d. Puasa haram, yatiu puasa yang apabila dilaksanakan mendapat dosa dan apabila
ditinggalkan mendapat pahalan
2. Pengertian dan dalil puasa Nadzar
Nadzar artinya menjadikan sesuatu dari yang tidak wajib menjadi wajib, atau
ikatan janji yang diperintahkan untuk melaksaakanya. Jadi, puasa nadzar adalah
puasa yang telah dijanjikan seseorang karena mendapatkan sesuatu kebaikan.
3. “Dari Abu Ayub r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:”barang siapa yang berpuasa
Ramadhan, lalu menyambungnya dengan enam hari dibulan syawal, maka dia seperti
berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim)
4. Macam-macam puasa sunah
a. Puasa 6 hari dibulan syawal
b. Puasa arafah
c. Puasa asyura (10 muharam)
d. Puasa senin dan kamis
e. Puasa Daud
f. Puasa muharam
g. Puasa Tengah Bulan Hijriyah
5. Manfaat menjalankan ibadah puasa
a. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT
b. Dapat mengendalikan hawa nafsu
c. Dijanjikan surga bagi yang mengerjakan
d. Dapat memelihara kesehatan
e. Sebagai benteng tipu muslihat setan
f. Menumbuhkan rasa solidaritas kepada sesama
g. Melatih kesabaran
h. Meningkatkan iman dan takwa
i. Membina kejujuran dan kedisiplinan
Hikmah menjalankan puasa
a. Membentuk manusia yang bertakwa
b. Puasa sebagai perisai atau benteng dari segala macam tipu daya setan
c. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah
d. Membina kejujuran dan kedisiplinan
e. Memdidik rasa belas kasihan terhadap sesama sehingga, muncul kasih sayang dan
persatuan yang diikat oleh kesamaan akidah dan praktik keagamaan
f. Dapat memelihara kesehatan
g. Dapat mengendalikan hawa nafsu
h. Diampuni dosa-dosanya
Pedoman penilaian.
Skor pilihan ganda = benar mendapat poin 1
Skor uraian = benar dan lengkap mendapat poin 4
Nilai total = (skor pilihan ganda + uraian) : 3
J. Sumber Belajar
Al Qur’an, buku materi Fiqih untuk MTs kelas VIII, dan buku pendamping.
Tengaran, 27 November 2018
Guru Fiqih Peneliti
M. Fatih Rohman, S.Pd. Muhammad Machzum
Mengetahui
Kepala Sekolah
Sugeng Widodo, S.Ag.
SOAL SIKLUS I
Nama :
Kelas :
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c dan d pada jawaban yang benar!
1. Berikut yang mempunyai arti menahan dan mencegah adalah ...
a. Shama c. Shuma
b. Shima d. Shaum
2. Yang termasuk rukun puasa adalah ...
a. Baligh c. Membaca niat
b. Beragama Islam d. Mukmin
3. Yang termasuk syarat wajib puasa adalah ...
a. Berakal sehat c. Sudah masuk waktunya
b. Berniat d. Suci dari hadast besar dan kecil
4. Perintah puasa terdapat dalam Al-Qur’an surah…Ayat…
a. Q.S AL-baqarah: 255 c. Q.S AL-baqarah: 183
b. Q.S AL-baqarah: 188 d. Q.S AL-maidah: 183
5. Membatalkan puasa sunnah diperbolehkan misalnya karena ...
a. Makan minum sengaja c. Muntah
b. Nifas d. Menghormati tamu
6. Islam, tamayiz, suci dari haid dan nifas, dan bukan pada hari-hari yang di haramkan,
pernyataan tersebut merupakan …
a. Rukun puasa c. Sunnah puasa
b. Wajib puasa d. Syarat sah puasa
7. Niat puasa sunnah boleh dikerjakan pada ...
a. Malam hari c. Siang hari
b. Pagi hari d. Sore hari
8. Mencicipi makanan walaupun tidak ditelan hukumnya …
a. Batal c. Haram
b. Sunnah d. Makruh
9. Perempuan yang sedang haid tidak wajib berpuasa, tetapi harus ...
a. Mengganti puasa pada hari lain
b. Mengganti puasa jika ada waktu
c. Tidak mengganti puasa
d. Tetep berpuasa meski sedang haid
10. Puasa yang telah dijanjikan karena menginginkan sesuatu dinamakan puasa ...
a. Kafarat c. Arafah
b. Sunnah d. Nadzar
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat !
1. Jelaskan arti puasa menurut bahasa maupun istilah!
2. .
يام كما كتب على الذين من ق بلكم لللكم ت ت قو ن ي أي ها الذين منوا كتب عليكم الص Tuliskan arti dari ayat diatas!
3. Sebutkan 4 macam syarat wajib puasa sekaligus penjelasannya!
4. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa. Minimal 5 saja!
5. Apa saja perbuatan yang dimakruhkan ketika puasa dan perbuatan yang dapat
menghilangkan pahala puasa. Sebutkan masing-masing 3!
*SELAMAT MENGERJAKAN*
SOAL SIKLUS II
Nama :
Kelas :
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c dan d pada jawaban yang benar!
1. Puasa yang dikerjakan pada bulan Ramadhan hukumnya ...
a. Wajib c. Haram
b. Sunnah d. Makruh
2. Puasa Nadzar termasuk keadaan puasa wajib. Puasa ini dikerjakan karena ...
a. Berada di bulan Muharram c. Menepati janji yang telah diucapkan
b. Menyambut puasa Dzulhijjah d. Menyambut bulan Hujriyah
3. Keutamaan dari puasa ini adalah dapat menghapus dosa satu tahun yang lalu. Puasa
ini disebut puasa ...
a. Sya’ban c. Asyura
b. Syawal d. Nadzar
4. Salah satu dari puasa wajib dibawah ini adalah ...
a. Daud c. Kifarat
b. Senin kamis d. Arafah
5. Puasa pada hari raya Idul Fitri hukumnya ...
a. Halal c. Haram
b. Wajib d. Sunnah
6. Puasa yang dikerjakan secara berselang seling satu hari berpuasa satu haru berbuka
disebut puasa ...
a. Daud c. Asyura
b. Arafah d. Sya’ban
7. Puasa sunah yang dikerjakan pada bulan muharam adalah…
a. Arafah c. Tasyrik
b. Syawal d. Asyura
8. Puasa tengah bulan Hijriyah dikerjakan pada setiap tanggal…
a. 9, 10, 11 c. 12, 13, 14
b. 10, 11, 12 d. 13. 14, 15
9. Berikut ini merupakan hari yang diharamkan berpuasa, kecuali ...
a. Hari raya Idul Adha c. Hari Tasyrik
b. Hari raya Idul Adha d. Hari Senin Kamis
10. Berikut yang bukan merupakan kafarat sumpah adalah ...
a. Puasa 3 hari berturut-turut
b. Memberi tempat tinggal kepada 10 orang miskin
c. Memberi makan 10 orang miskin
d. Memerdekakan budak
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat !
1. Puasa secara umum dibagi menjadi 4 macam! Sebutkan dan jelaskan!
2. Jelaskan pengertian Puasa Nadzar!
3.
ىر من صام رمضان ث أت ب لو ستا من شوال كان كصيام الد
Tuliskan arti dari hadist diatas!
4. Sebutkan 5 macam-macam puasa sunah!
5. Sebutkan masing-masing 4 hal dari hikmah dan manfaat puasa!
*SELAMAT MENGERJAKAN*
LEMBAR OBSERVASI SISWA
Nama Sekolah : MTs ASWAJA
Guru : M. Fatih Rohman, S.Pd
Mata Pelajaran : Fikih
Materi : Puasa
Kelas/Semester : VII/ Ganjil
No Nama
Indikator Siswa
Keh
ad
iran
sis
wa
Kes
un
ggu
han
mem
per
hati
kan
pen
jela
san
gu
ru
Ber
sun
ggu
h-
sun
ggu
h d
ala
m
dis
ku
si
Ber
usa
ha
mem
ah
am
i
mate
ri p
elaja
ran
Kes
un
ggu
han
men
yel
esaik
an
soal
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
Ya
Tid
ak
1 Agus Widodo
2 Alfin Ahmad
Arzaqil Akmal
3 Ammar Assadieq
4 Choirul Muttaqin
5 Dewi Prajanastuti
6 Fahat Adi Prasetyo
7 Gunawan Rochim
8 Heri Setiawan
9 Heru Widianto
10 M. I' am Arjuna
Raditya
11 M. Surya Dwi
Putra
12 M. Wahid Rahman
13 Meilina
Mirantiningsih
14 Muhammad Ridho
15 Muhammad
Sholikhin
16 Muhammad Yunus
17 Nur Masitoh
18 Rina Sulistyowati
19 Rizqianto
20 Shinta
Setyaningrum
21 Subintarni
22 Sultoni
23 Tusrifah
24 Wahyu Diki
Setiawan
25 Yoga Panduwinata
26 Agus Dwi Andika
Jumlah Siswa
Jumlah Minat Siswa
Persentase
Adapun hasil penilaian skala observasi siswa terhadap pembelajaran fiqih
materi puasa melalui metode pembelajaran team quiz adalah sebagai berikut:
No Komponen Jumlah Skala Penilaian
Siswa % SB B C K
1 Kehadiran Siswa
2 Kesungguhan
memperhatikan
penjelasan guru
3 Bersungguh-sungguh
dalam diskusi
4 Berusaha memahami
materi pelajaran
5 Kesungguhan
menyelesaikan soal
Keterangan
Skor nilai
SB (Sangat Baik) : 81%-100%
B (Baik) : 61%-80%
C (Cukup) : 41%-60%
K (Kurang) : ≤ 40%
LEMBAR OBSERVASI GURU
Petunjuk pengisian: Berilah tanda () pada kolom yeng tersedia sesuai dengan hasil
pengamatan pada saat proses pembelajaran.
No Aspek yang dinilai Sekor Perolehan
0 1 2 3 4
Pendahuluan
1 Memeriksa kesiapan siswa
2 Memotivasi siswa
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran
4 Memberi apresisasi siswa yang terkait dengan materi
Kegiatan Inti
1 Memberi informasi tentang kegiatan
2 Membentuk kelompok
3 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
4 Membimbing siswa dalam kerja kelompok
5 Menguasai metode Team Quiz
6 Kesesuaian materi yang dibahas dengan indikator
7 Menjelaskan langkah-langkah kegiatan belajar melalui
metode Team Quiz
8 Ketepatan dalam pengoptimalan waktu yang disediakan
selama pembelajaran
Penutup
1 Membimbing siswa melakukan refleksi
2 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan
3 Memberikan tugas kepada siswa
4 Menginformasikan materi yang akan dipelajari
berikutnya kepada siswa
Jumlah
Total
Keterangan = 0: (tidak dilakukan), 1: (dilakukan tapi kurang), 2: (dilakukan dan
cukup), 3: (dilakukan dan baik), 4: (dilakukan dan sangat baik).
Nilai = (jumlah skor perolehan : jumlah skor maksimum) x 100 = .....
Situasi saat pembelajaran berlangsung
Situasi tes / ulangan soal evaluasi
Foto bersama
Foto sekolah MTs Aswaja Tengaran
Top Related