Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty
Pada Pengguna Iphone Gerenasi Z
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Oki Susanto
139114068
Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Failure isn’t an option. I’ve erased the word ‘fear’ from my vocabulary, and I
think when you erase fear, you can’t fail.
–Alicia Keys
Jangan berdoa kepada Tuhan untuk meminta kemudahan, karena kamu akan
dibuat lemah. Mintalah kekuatan kepada-Nya, maka kamu akan dikuatkan
dalam segala urusan.
–Tante Inge
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ilmiah ini saya persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus
Mama dan Almarhum Papa yang memberi kasih sayang dan semangat
Cici Oktin dan Tante Inge yang cerewet dan memberi semangat
Lena yang selalu memberi dukungan dan semangat dari jauh
Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand loyalty
Pada Pengguna Iphone Gerenasi Z
Oki Susanto
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada
pengguna Iphone generasi Z. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang
signifikan antara perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z. Total
subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 153 orang yang menggunakan Iphone dan
termasuk dalam generasi Z. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala pengaruh perceived value yang memiliki koefisien reliablitas 0,930 dan skala brand loyalty
yang memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,894. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa
mean empiris pada perceived value dan brand loyalty sebesar 48,86 dan 36,27 yang lebih besar dari
mean teoritis yaitu 40 dan 27,5. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
regresi linear sederhana. Hasil penelitian diperoleh 0,00
vii
Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand loyalty
Pada Pengguna Iphone Gerenasi Z
Oki Susanto
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada
pengguna Iphone generasi Z. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang
signifikan antara perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z. Total
subjek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 153 orang yang menggunakan Iphone dan
termasuk dalam generasi Z. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala pengaruh perceived value yang memiliki koefisien reliablitas 0,930 dan skala brand loyalty
yang memiliki koefisien reliabilitas sebesar 0,894. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa
mean empiris pada perceived value dan brand loyalty sebesar 48,86 dan 36,27 yang lebih besar dari
mean teoritis yaitu 40 dan 27,5. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
regresi linear sederhana. Hasil penelitian diperoleh 0,00
viii
The Effect Between Perceived Value and Brand Loyalty on
Generation Z Iphone Users
Oki Susanto
ABSTRACT
This study aimed to determine the effect of perceived value on brand loyalty on generation Z Iphone
users. The hypothesis of this study is there are significant effect between perceived value and brand
loyalty on generation Z Iphone users. The subjects of this study amounted to 176 people who using
Iphone and include in generation Z. Data collection tools in this study using a scale perceived value
which has a reliability coefficient of 0,930 and a scale brand loyalty which has a reliability
coefficient of 0,894. Descriptive analysis data showed that a empirical mean from perceived value
and brand loyalty amounted to 48,86 and 36,27 is greater than theoritical mean amounted 40 for
perceived value and 27,5 for brand loyalty. Data were analyzed using linear regression simple test.
The research result was 0,00 < 0,005 with regression equation Y = a +bX atau 11,580 + 0,505 X,
which mean there is significant effect between perceived value and brand loyalty on generation Z
iphone users.
Keywords : perceived value, brand loyalty, generation Z
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
perlindungan-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Iphone
Gerenasi Z”. Skripsi ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir dan
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak
yang telah mendukung. Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Dr. Titik Kristiyani, M.Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.
2. Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph.D. selaku Kepala Program Studi
Psikologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang selalu memberi dukungan, nasehat, kritik, saran, dan arahan serta
diskusi yang sangat membantu terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Agustinus Supratiknya, selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberi dukungan selama berkuliah di Fakultas
Psikologi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Bapak T.M Raditya Hernawa, M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Akademik
saya yang sebelumnya yang telah memberikan dukungan, nasihat, kritik,
dan saran selama berkuliah di Fakultas Psikologi.
6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang telah mendidik dan memberikan
banyak ilmu serta nilai-nilai kehidupan.
7. Seluruh karyawan dan staff Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
atas segala bantuan yang diberikan.
8. Seluruh subjek penelitian yang telah membantu dan meluangkan waktunya
untuk mengisi kuesioner.
9. Almarhum Papa dan Mama yang telah membesarkan saya dan mendidik
saya selama ini.
10. Cici Oktin yang selalu memberi dukungan, motivasi, dan nasihat kepada
saya.
11. Lena, pacar yang selalu memberi dukungan dan semangat dari jauh agar
cepat menyelesaikan kuliah.
12. Vina Ardiana dan Monica Putri Sidarta yang telah membantu dan memberi
saya dukungan untuk menyelesaikan skripsi.
13. Teman-teman UKF Basket yang sudah menjadi teman selama berkuliah di
Fakultas Psikologi.
14. Ibu Kos yang selalu berbagi cerita dan memberi semangat agar skripsi saya
cepat selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 11
A. Brand Loyalty ......................................................................................... 11
1. Definisi Brand Loyalty .................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2. Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty ................................... 12
3. Aspek Yang Dapat Membentuk Brand Loyalty .............................. 14
B. Perceived Value ..................................................................................... 16
1. Definisi Perceived Value ................................................................. 16
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perceived Value ................................ 17
3. Aspek Yang Dapat Membentuk Perceived Value ........................... 18
4. Pengaruh Perceived Value .............................................................. 19
C. Perbedaan Generasi Z Dengan Generasi Lain ....................................... 20
D. Dinamika Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty ............ 22
E. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 24
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24
B. Identifikasi Variabel ............................................................................... 24
C. Definisi Operasional ............................................................................... 25
1. Brand Loyalty .................................................................................. 25
2. Perceived Value ............................................................................... 25
D. Populasi dan Subjek Penelitian .............................................................. 26
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data ..................................................... 27
1. Skala Penelitian ............................................................................... 27
2. Penyusunan Aitem Pernyataan ........................................................ 30
3. Pemberian Skor Skala ..................................................................... 31
F. Validitas, Reliabilitas, dan Seleksi Aitem .............................................. 31
1. Validitas .......................................................................................... 31
2. Reliabilitas ....................................................................................... 32
3. Seleksi Aitem .................................................................................. 33
G. Metode Analisis Data ............................................................................. 34
1. Uji Normalitas ................................................................................. 34
2. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 35
3. Uji Hipotesis .................................................................................... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
A. Pelaksanaan ............................................................................................ 36
B. Deskripsi Subjek Penelitian ................................................................... 36
C. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 38
1. Perbandingan Mean ......................................................................... 38
2. Kategorisasi ..................................................................................... 39
D. Hasil Analisis Data ................................................................................. 40
1. Uji Normalitas ................................................................................. 40
2. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 41
3. Uji Hipotesis .................................................................................... 42
E. Pembahasan ............................................................................................ 44
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 47
A. Kesimpulan ............................................................................................ 47
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 47
C. Saran ....................................................................................................... 48
1. Bagi Perusahaan .............................................................................. 48
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50
LAMPIRAN ....................................................................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perbedaan Faktor Generasi Z dan Generasi Y ...................................... 21
Tabel 2. Blueprint Perceived Value .................................................................... 28
Tabel 3. Blueprint Brand Loyalty ....................................................................... 29
Tabel 4. Skor Berdasarkan Jawaban ................................................................... 31
Tabel 5. Koefisien Alpha Cronbach skala brand loyalty dan perceived value ... 33
Tabel 6. Seleksi Aitem Yang Gugur ................................................................... 34
Tabel 7. Persebaran Subjek Berdasarkan Usia .................................................... 37
Tabel 8. Hasil Analisis Deskriptif ....................................................................... 38
Tabel 9. Pengkategorian Variabel ....................................................................... 39
Tabel 10. Deskripsi kategori Brand Loyalty subjek ............................................ 39
Tabel 11. Deskripsi kategori Perceived Value subjek ........................................ 40
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 41
Tabel 13. Hasil Uji Heteroskedastisitas............................................................... 42
Tabel 14. Hasil Uji Regresi ................................................................................. 42
Tabel 15. Koefisien ............................................................................................. 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kemajuan teknologi komunikasi maju dengan cepat. Seperti
halnya dengan perkembangan ponsel genggam atau yang sekarang ini sering
disebut dengan smartphone. Produsen smartphone pun terus meningkatkan
teknologi yang mereka gunakan untuk smartphone tersebut mulai dari kamera,
layar sentuh, sidik jari, sensor, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya
membuat konsumen berlomba-lomba untuk mendapatkan teknologi yang
semakin maju. Menurut data dari US Cencus Bureau, jumlah smartphone yang
digunakan lebih dari jumlah penduduk Indonesia dan diprediksi penggunanya
akan bertambah pada generasi muda yang paham internet
(www.media.bursadana.co.id).
Seiring perkembangan zaman, kini smartphone semakin canggih dan tidak
hanya digunakan untuk bertelepon dan sms, namun juga digunakan untuk
chatting, browsing, gaming, video call, dan lain sebagainya. Tentunya orang-
orang akan mencari smartphone yang mampu memenuhi kebutuhan mereka
tersebut. Smartphone saat ini sudah sangat variatif produknya, mulai dari
smartphone microsoft yang berbasis windows, apple yang berbasis iOS,
Blackberry yang berbasis RIM, serta yang berbasis android seperti samsung,
sony, HTC, lenovo, xiaomi, dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Salah satu produsen smartphone yang cukup terkenal, yaitu Apple inc. yang
sebelumnya bernama Apple Computer, Inc. merupakan perusahaan
multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California dan
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan,
pengembangan, dan penjualan barang-barang yang meliputi elektronik,
perangkat lunak komputer, serta komputer personal. Apple inc. didirikan pada
tanggal 1 April 1976. Apple terkenal dengan produk perangkat lunak seperti
sistem operasi OS X dan iOS, pemutar musik iTunes, serta peramban web
Safari, dan perangkat kerasnya seperti komputer meja iMac, laptop MacBook,
pemutar lagu iPod, serta telepon genggam Iphone dan jam tangan Apple Watch
(www.siapa.co.id). Hal tersebut menjadikan Apple menjadi salah satu produsen
perangkat lunak dan perangkat keras yang cukup besar di Indonesia.
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2015, penjualan smartphone
mencapai angka 1,43 miliar unit yang mengalami peningkatan sekitar 10,1%
dibanding tahun lalu (id.techinasia.com). Menurut perhitungan populasi di
Indonesia, jumlah pengguna pada generasi tua mencapai 28,3% dan generasi
muda mencapai 69,3% (www.goodnewsfromindonesia.id). Berdasarkan data
Survey International Data Corporation pada tahun 2016, sekitar 54% pasar
smartphone di Indonesia dikuasai oleh Samsung, Oppo, dan Asus. Merek
Samsung saat ini tengah menguasai pasar smartphone global, Asia Tenggara
(Asean), dan Indonesia, bahkan mengalahkan merek Apple, dengan produk
Iphone-nya (www.beritasatu.com). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
peningkatan yang terjadi hanya dialami oleh beberapa merek seperti Samsung,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.goodnewsfromindonesia.id/http://www.beritasatu.com/
3
Oppo, dan Asus. Sebaliknya, merek Apple dengan produknya Iphone
mengalami penurunan penjualan.
Iphone merupakan telepon genggam yang sekaligus menjadi produk
unggulan dari Apple. Iphone menjual dua pertiga dari penjualan produk Apple
dan menyumbang lebih dari keuntungan yang didapat pihak Apple
(www.bbc.com). Menurut laporan dari pihak Apple, penjualan perangkatnya
pada tahun 2016 menurun (www.tekno.kompas.com). Apple hanya mendapat
pemasukan sebesar US$50,6 miliar, berkurang sekitar 13% dibanding
pemasukan pada tahun 2015 silam (www.id.techinasia.com). Apple
memperkirakan bahwa pihaknya akan mengalami penurunan menjadi antara
US$45,5 miliar US$ 47,5 miliar. Menurut CEO Apple, Tim Cook, hasil
tersebut menunjukkan bahwa “permintaan pelanggan lebih kuat dari yang
diperkirakan” (www.bbc.com). Selain itu, berdasarkan data hasil survei yang
dilakukan CIRP menunjukkan bahwa sekitar 20% pengguna iOS mengganti
smartphone mereka ke smartphone berbasis android, sementara itu sebanyak
16% pengguna android yang pindah ke smartphone berbasis iOS dan pengguna
android memiliki loyalitas yang lebih tinggi dibanding pengguna iOS
(www.beritagar.com). Berdasarkan persentase yang menunjukkan bahwa lebih
banyak pengguna Iphone yang pindah ke android dibanding dari android ke
Iphone. Berdasarkan teori menurut Soomro (2013), dari berita tersebut
menunjukkan bahwa terjadi penurunan tingkat loyalitas konsumen Iphone
karena jumlah konsumen pengguna Iphone banyak yang beralih menjadi
pengguna Android.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
http://www.bbc.com/http://www.tekno.kompas.com/http://www.id.techinasia.com/http://www.bbc.com/http://www.beritagar.com/
4
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wijaya (2013), ia mengatakan
bahwa konsumen yang loyal akan bersikap positif terhadap produk, yaitu
dengan membeli produk tersebut. Namun, jika konsumen bersikap negatif pada
produk tersebut, maka loyalitas konsumen menurun dengan berpindah ke
produk lain. Hal ini senada yang dikatakan oleh Mohammad (dalam Saldy,
2013) bahwa salah satu indikator yang menentukan sebuah loyalitas adalah
pembelian ulang di masa depan. Selain itu, menurut Reichheld & Sasser (dalam
Bernato & Patricia, 2017), konsumen yang loyal bersedia untuk membeli
produk secara berulang, hingga menghabiskan uang untuk menggunakan
produk terbaru dari merek tersebut dan membawa konsumen baru untuk
perusahaan tersebut. Hal tersebut senada dengan Schiffman & Kanuk (1978)
bahwa konsumen yang loyal tidak akan peduli dengan apa yang terjadi di pasar
seperti perubahan harga, kondisi saham perusahaan, dan persaingan antar
perusahaan sejenis, konsumen akan tetap membeli merek yang sama. Oleh
karena itu, penurunan tingkat penjualan atau pembelian ulang oleh konsumen
menunjukkan adanya penurunan tingkat loyalitas konsumen.
Loyalitas merek atau yang disebut sebagai brand loyalty menurut Jacoby
(dalam Soomro, 2013) merupakan sebuah respon pembelian yang dilakukan
dari waktu ke waktu oleh konsumen yang mengambil keputusan untuk memilih
salah satu merek dari sekumpulan merek dan merupakan fungsi dari proses
psikologis. Namun menurut Somro (2013), brand loyalty merupakan sesuatu
hal yang dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dalam kategori
barang tertentu dari merek tersebut. Sehingga dapat dikatakan loyalitas merek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tidak hanya membicarakan loyalitas pada konsumen terhadap suatu merek tapi
juga dapat lebih spesifik yaitu pada kategori barang tertentu dari merek
tersebut. Selain itu, menurut Gomans (dalam Pratiwi dkk, 2015) brand loyalty
merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat untuk membeli kembali atau
mengganti kembali produk, layanan, atau suatu jasa secara konsisten di masa
depan, sehingga menyebabkan pembelian merek secara berulang, walaupun
ada pengaruh yang bersifat situasional dan upaya pemasaran yang berpotensi
menyebabkan perilaku penggantian. Selain itu, menurut Ferrinadewi (2008),
loyalitas dapat memberikan hambatan bagi perusahaan baru dalam bersaing
dengan membuat inovasi baru agar konsumen bereaksi pada inovasi terbaru
dengan beberapa perubahan harga. Oleh karena itu, brand loyalty merupakan
tindakan konsumen yang melakukan pembelian produk dengan merek yang
sama secara berulang.
Merek merupakan aset bagi sebuah perusahaan. Menurut Pratiwi (2015),
merek dapat menghubungkan antara konsumen dengan perusahaan untuk
membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen pada merek tersebut. Oleh
karena itu untuk membangun brand loyalty, menurut Soomro (2013) tidak
hanya karena produk itu sendiri melainkan karena adanya kedekatan emosional
antara konsumen dengan produk tersebut, sehingga tidak mudah untuk
berpindah ke produk dengan merek lain. Selain itu, Angela & Effendi (2015)
mengatakan bahwa faktor yang paling mempengaruhi brand loyalty pada
konsumen smartphone adalah values/nilai. Berdasarkan hal tersebut, peneliti
ingin meniliti pengaruh perceived value terhadap brand loyalty. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dikarenakan dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan Soomro (2013) dan
Angela & Effendi (2013) menunjukkan bahwa untuk membangun brand
loyalty tidak muncul dari produk itu sendiri namun juga karena kemungkinan
adanya kedekatan emosional yang terjadi antara individu dengan merek, seperti
kepuasan, kualitas merek yang dirasakan, citra, dan nilai.
Nilai yang dirasakan oleh seorang individu muncul setelah individu tersebut
merasakan jasa atau layanan dari suatu produk. Menurut Zeithaml (1988),
perceived value merupakan penilaian keseluruhan konsumen terhadap
kegunaan suatu produk berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan apa
yang diberikan dari suatu produk. Hal tersebut senada dengan yang dikatakan
Syamsiah (dalam Saldy, 2013) yang menyatakan perceived value adalah nilai
yang dirasakan oleh konsumen sebagai dampak atau keuntungan yang diterima
dengan membandingkan total biaya yang digunakan untuk memperoleh
produk. Jika menurut Ying, dkk (dalam Igau; Al-Swidi; Bin; dan Shamsudin
2013) nilai yang yang dirasakan pelanggan dapat dilihat dari perspektif uang,
kualitas, manfaat, dan psikologi sosial.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Igau, Al-Swidi, Bin,
dan Shamsudin (2013) terkait pengaruh perceived value terhadap brand loyalty
yang dimediasi oleh kepuasan konsumen menunjukkan bahwa adanya
pengaruh di antara perceived value dan brand loyalty pada pengguna
handphone di Malaysia. Namun, dalam penelitian Igau, dkk (2013)
mengatakan bahwa perceived value tidak dapat mempengaruhi secara langsung
brand loyalty dan membutuhkan mediasi customer satisfaction, kecuali pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
subjek dan budaya yang berbeda. Di sisi lain, penelitian yang dilakukan Saldy
(2013) menunjukkan bahwa terbuktinya perceived value berpengaruh positif
terhadap brand loyalty pada pelanggan klinik kecantikan Natasha Skin Care di
Kota Surabaya. Hal tersebut senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yang & Petterson (2004) mengenai pengaruh customer perceived value dan
customer satisfaction pada loyalitas. Hasilnya menunjukkan bahwa perceived
value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pada konsumen
perbankan.
Pada penelitian terdahulu masih memiliki banyak keterbatasan. Pada
penelitian yang dilakukan Igau, dkk (2013) terdapat keterbatasan yaitu
penelitian tersebut tidak menemukan pengaruhnya secara langsung perceived
value terhadap loyalitas dan membutuhkan mediasi kepuasan konsumen. Hal
tersebut mungkin dikarenakan perbedaan setting pasar dan siklus perputaran
produk. Lalu pada penelitian yang dilakukan oleh Saldy (2013) masih memiliki
keterbatasan pada kurang beragamnya responden dan pernyataan dalam
kuesioner kurang mampu merepresentasikan aspek-aspek yang ada pada
variabel penelitian. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Yang &
Petterson (2004) juga memiliki bebeberapa keterbatasan pada alat ukur yang
digunakan, yaitu kurang mampu mengukur tujuan penelitian tersebut dan
sampel yang digunakan kurang mampu mewakili populasi dalam penelitian.
Penelitian ini merupakan saran penelitian dari penelitian terdahulu yang
dilakukan Soomro (2013) dan Angela & Effendi (2015) yang sebelumnya
meneliti pada generasi Y. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
penelitian ini akan dilakukan pada subjek pengguna Iphone yang termasuk
dalam generasi Z. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode analisis
uji regresi yaitu untuk mencari pengaruh antara perceived value dengan brand
loyalty. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebar
melalui googleform agar kuesioner lebih tersebar rata dan sampel mampu
mewakili populasi. Pentingnya penelitian ini dilakukan agar perusahaan terkait
dapat mempersiapkan strategi penjualan serta mengembangkan produk sesuai
dengan yang diminati generasi Z. Hal ini dikarenakan generasi Z dan generasi
sebelumnya yaitu generasi Y memiliki perbedaan yaitu generasi Z lebih
bergantung pada teknologi. Generasi Z merupakan generasi internet sehingga
apapun yang dilakukan generasi tersebut berhubungan dengan dunia maya dan
sejak kecil generasi ini sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget
canggih (https://dosen.perbanas.id). Hal tersebut didukung oleh pernyataan
Manheim (dalam Putra, 2016) yang menyatakan bahwa generasi merupakan
sebuah kelompok sosial dimana kelompok tersebut memiliki kesamaan umur
dan memiliki nilai sejarah yang sama. Selain itu, berdasarkan hasil survei
kuantitatif lembaga riset pemasaran MARS Indonesia, ”Analisa Kebutuhan
Ponsel Pintar 2016” menyebutkan, hampir 80% dari 209 responden mengaku
mengganti ponsel pintar dalam waktu kurang dari dua tahun
(tekno.kompas.com). Oleh karena itu peneliti berniat untuk meneliti
“Pengaruh Perceived Value Terhadap Brand Loyalty Pada Pengguna Iphone
Generasi Z”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://dosen.perbanas.id/
9
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, dapat ditentukan rumusan masalah
sebagai berikut :
Apakah perceived value memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
brand loyalty pada Generasi Z pengguna Iphone?
Bagaimana pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada
Generasi Z pengguna Iphone?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu:
Untuk mengetahui apakah perceived value memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap brand loyalty.
Untuk mengetahui pengaruh positif atau negatif pada perceived value
terhadap brand loyalty pada Generasi Z pengguna Iphone.
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat memberikan manfaat teoritis dan
praktis, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya dan memerlukannya untuk mengembangkan
pengetahuan dan wawasannya lebih lanjut mengenai pengaruh perceived
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z dan dapat
digunakan untuk perbandingan kasus-kasus serupa.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan referensi bagi
penelitian-penelitian selanjutnya dan diharapkan peneliti selanjutnya
mampu memperbaiki kelemahan dalam penelitian ini, sehingga
penelitian yang berikutnya dapat menambah wawasan.
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bukti empiris bagi pemilik
perusahaan mengenai pengaruh perceived value terhadap brand
loyalty. Sehingga peneliti melalui hasil penelitian ini mampu
memberikan masukan bagi Perusahaan untuk mempersiapkan
kemungkinan yang terjadi pada generasi Z dan seterusnya agar
mampu meningkatkan kedekatan emosional antara individu dengan
produk Iphone dengan merk Apple.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. BRAND LOYALTY
1. Pengertian
Brand loyalty merupakan komitmen konsumen yang melakukan
pembelian terhadap satu merek atau layanan dengan merek sama yang
dilakukan secara konsisten (Schiffman & Kanuk, 1978). Loyalitas merek
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu strategi pemasaran
(Sutanza, 2013). Selain itu, brand loyalty merupakan sesuatu hal yang
dilakukan konsumen untuk membeli merek tertentu dalam kategori barang
tertentu dari merek tersebut (Soomro,2013). Namun, untuk membangun
sebuah brand loyalty, tidak hanya karena produk atau produk itu sendiri
melainkan karena adanya kedekatan emosional dari konsumen dengan
merek atau produk tersebut, sehingga tidak mudah untuk berpindah ke
merek lain dalam kategori barang tertentu (Soomro, 2013).
Keberadaan konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan
agar perusahaan dapat bertahan hidup (Gede Riana dalam Sutanza, 2013).
Menurut Gomans (Pratiwi; Saerang; Tumewu, 2015) brand loyalty
merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat untuk membeli kembali
atau mengganti kembali produk, layanan, atau suatu jasa pilihan secara
kosisten di masa depan, sehingga menyebabkan pembelian merek secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berulang, walaupun ada pengaruh yang bersifat situasional dan upaya
pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku penggantian.
Brand loyalty merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat untuk
membeli kembali atau mengganti kembali produk atau layanan yang
dipilih secara konsisten di masa depan, menyebabkan pembelian merek
yang sama dan berulang, namun terlepas dari pengaruh situasional dan
upaya pemasaran yang berpotensi menyebabkan perilaku beralih ke
produk lain (Lam; Ahearne; Hu; Schillewaert, 2010). Sehingga, brand
loyalty dapat meningkatkan perdagangan dan dapat menarik minat
pelanggan baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli
produk bermerek minimal dapat mengurangi risiko. Maka, dapat
disimpulkan bahwa brand loyalty merupakan sebuah komitmen yang
sangat kuat dan berasal dari pengalaman emosional konsumen terhadap
merek tertentu untuk memilih barang serta melakukan pembelian ulang
terhadap merek yang sama.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Brand loyalty
Ketika konsumen memiliki sebuah komitmen yang sangat kuat
untuk melakukan pembelian ulang sebuah produk dengan merek tertentu,
dan bahkan mengganti produk yang ia gunakan ketika sudah tidak layak
digunakan dengan merek yang sama, hal tersebut menunjukan adanya
sebuah kedekatan secara emosional antara konsumen dengan perusahaan
tersebut. Pernyataan tersebut sesuai dengan yang dikatakan Soomor (2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa untuk membangun sebuah
brand loyalty antara produk dengan konsumennya membutuhkan sebuah
kedekatan emosional dan tidak hanya berasal dari produk itu sendiri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Soomor (2013), terdapat beberapa
faktor yang mampu mempengaruhi brand loyalty, antara lain :
a. Consumer satisfaction
Konsumen yang memiliki frekuensi pembelian tinggi kemungkinan
besar dianggap puas dengan produknya.
b. Brand image
Citra merek yang lebih baik akan membawa konsumen untuk
memahami persepsi praktik hubungan masyarakat organisasi, yang
sesuai dengan reputasi perusahaan dengan lebih baik. Dengan
pemikiran ini, pelanggan lebih cenderung mempertahankan
keyakinan, sikap, dan tindakan optimis.
c. Perceived brand quality
Kualitas yang dirasakan pada dasarnya adalah persepsi pelanggan
secara keseluruhan tentang kualitas suatu produk.
d. Perceived value
Penilaian keseluruhan konsumen terhadap kegunaan suatu produk
berdasarkan persepsi tentang apa yang diterima dan apa yang
diberikan (Zeithaml dalam Igau, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Aspek Brand loyalty
Dalam pembentukan sebuah loyalitas terhadap sebuah produk,
terdapat aspek yang membentuk loyalitas. Menurut Pedersen & Nysveen
(2001), terdapat 4 aspek loyalitas yang terdiri dari :
a. Loyalitas Kognitif
Dalam aspek loyalitas pertama, kualitas dan karakteristik merek yang
dapat dirasakan konsumen menunjukan bahwa satu merek lebih
menguntungkan daripada merek lainnya yang lebih baik. Tahap ini
disebut sebagai loyalitas kognitif, atau loyalitas berdasarkan citra
merek. Kognisi dapat didasarkan pada pengetahuan sebelumnya atau
pengalaman terkini tentang merek dan pada tahap ini loyalitas
terhadap merek hanya didasarkan pada informasi ini. Namun,
loyalitas konsumen semacam ini hanya bersifat dangkal. Jika
penggunaan merek yang dimaksud adalah rutinitas dan tidak
merangsang kepuasan, intensitas loyalitas konsumen tidak lebih dari
sekedar kinerja. Jika konsumen mendapat kepuasan dari penggunaan
merek, itu menjadi bagian dari pengalaman konsumen dan mulai
mengandung makna emosional atau afektif (Oliver, 1999).
b. Loyalitas Afektif
Pada aspek kedua loyalitas, keterikatan atau sikap terhadap merek
telah berkembang berdasarkan pengalaman yang semakin memuaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dengan merek. Komitmen konsumen terhadap merek pada fase ini
digambarkan sebagai kesetiaan emosional dan ditanam di benak
konsumen sebagai kombinasi kognisi dan pengaruhnya. Sedangkan
kognisi bisa langsung dipengaruhi oleh informasi baru, pengaruhnya
tidak bisa diubah dengan mudah (Oliver, 1999).
c. Loyalitas Konatif
Aspek loyalitas tahap berikutnya adalah tahap konatif dari niat
perilaku. Tahap ini dikembangkan oleh berbagai kejadian emosi
positif terhadap merek. Konatif didefinisikan sebagai komitmen atau
rencana untuk membeli kembali merek tertentu. Sesuai dengan
deskripsi ini, loyalitas konatif pada awalnya bisa dilihat sebagai tahap
loyalitas yang mengandung komitmen kuat untuk membeli merek
tersebut (Oliver, 1999).
d. Loyalitas Aksi
Pada aspek loyalitas ini, keinginan dan niat di tahap loyalitas
sebelumnya telah berubah menjadi keinginan kuat untuk bertindak.
Dalam keadaan ini konsumen siap untuk mengatasi kemungkinan
hambatan yang mungkin menghalangi penggunaannya dari produk
atau layanan untuk mendapatkan merek yang diinginkan. Dalam fase
tindakan ini dirasakan sebagai hasil kesiapan yang diperlukan untuk
bertindak dan mengatasi hambatan (Oliver, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
B. PERCEIVED VALUE
1. Pengertian
Menurut Monroe (dalam Hassan; Haba; Dastane, 2017) perceived
value adalah ‘tradeoff’ antara pengorbanan yang mereka anggap relatif
terhadap manfaat dan kualitas yang mereka anggap dalam produk dengan
membayar produk. Demikian pula yang dikatakan oleh Holbrook (dalam
Igau; Al-Swidi; Bin; Shamsudin, 2013) yang mendefinisikan nilai sebagai
'tradeoff' antara manfaat dan pengorbanan. Oleh karena itu, nilai memang
merupakan konstruksi unik dari kepuasan dan kualitas (Oliver; Day &
Crask, dalam Igau dkk, 2013).
Menurut Zeithaml (1988), penilaian keseluruhan konsumen
terhadap kegunaan suatu produk berdasarkan persepsi tentang apa yang
diterima dan apa yang diberikan disebut sebagai perceived value. Hal
tersebut senada dengan yang dikatakan Syamsiah (dalam Saldy, 2013)
yang menyatakan bahwa perceived value merupakan nilai yang dirasakan
oleh konsumen merupakan dampak atau keuntungan yang diterima dengan
kaitannya dengan total biaya yang digunakan untuk memperoleh produk.
Jika menurut Ying, dkk (dalam Igau, 2013) nilai yang yang dirasakan
pelanggan dapat dilihat dari perspektif uang, kualitas, manfaat, dan
psikologi sosial.
Perceived value didefinisikan sebagai apa yang konsumen inginkan
terjadi dalam situasi penggunaan tertentu, dengan bantuan suatu produk
dan layanan pemesanan, untuk mencapai tujuan atau tujuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
diinginkan (Woodruff dan Gardial dalam Hassan dkk, 2017). Oleh karena
itu, dapat disimpulkan bahwa perceived value merupakan penilaian
keseluruhan konsumen terhadap produk dengan membandingkan antara
pengorbanan yang telah mereka keluarkan dengan apa yang konsumen
harapkan dari produk tersebut dan apa yang konsumen dapatkan dari
produk tersebut untuk tujuan tertentu.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Perceived value
Nilai yang dirasakan konsumen smartphone dan teknologi informasi
ada beberapa variabel yang dapat mempengaruhi niat beli konsumen
smartphone. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan Hassan,
dkk (2017) terkait faktor yang mempengaruhi perceived value pada
konsumen smartphone, mengatakan ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhinya. Namun faktor yang dapat mempengaruhi perceived
value pada konsumen smartphone adalah:
a. Social Value
Social Value didefinisikan sebagai kegunaan yang dirasakan dan
diperoleh dari sebuah asosiasi dengan satu atau lebih kelompok sosial
tertentu (Davis dalam Hassan dkk, 2017).
b. Perceived usefullness
Perceived usefullness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan smartphone akan meningkatkan
kinerjanya (Davis dalam Hassan dkk, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
c. Perceived ease of use
Perceived Ease of Use berkontribusi secara instrumental dalam
meningkatkan efisiensi atau kinerja seseorang yang berarti pengguna
smartphone harus menerapkan lebih sedikit usaha dengan alat yang
mudah digunakan untuk meningkatkan kinerja kinerjanya dengan
smartphone agar menjadi lebih baik mampu melakukan upaya untuk
menyelesaikan tugas lainnya dengan smartphone (Davis dalam
Hassan dkk, 2017).
d. Economic value
Economic value adalah ukuran manfaat yang diberikan oleh barang
atau jasa kepada agen ekonomi (Davis dalam Hassan dkk, 2017).
e. Brand image
Brand image merupakan sesuatu yang dipikirkan pelanggan tentang
merek tertentu, dapat didefinisikan sebagaimana calon pelanggan
berpotensi atau pelanggan melihat merek dan membandingkannya
dengan merek tertentu (Davis dalam Hassan dkk, 2017).
3. Aspek Yang Dapat Membentuk Perceived Value
Nilai yang dirasakan oleh konsumen merupakan sebuah proses.
Maka dari itu, nilai yang dirasakan oleh konsumen memiliki aspek-aspek
yang dapat membentuknya melalui sebuah proses tersebut. Menurut
Sweeney & Soutar (2001), perceived value dibentuk dari empat aspek,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
a. Emosional value
Kegunaan yang berasal dari perasaan atau afektif menyatakan bahwa
produk menghasilkan.
b. Social value
Kegunaan yang diperoleh dari kemampuan produk untuk
meningkatkan konsep diri sosial.
c. Functional value (price)
Kegunaan yang berasal dari produk karena pengurangan biaya jangka
pendek dan jangka panjang yang dirasakan.
d. Fucntional value (performance)
Kegunaan yang berasal dari kualitas yang dirasakan dan kinerja yang
diharapkan dari produk.
4. Pengaruh Perceived Value
Penilaian merupakan sebuah proses seseorang untuk menyeleksi,
mengatur, dan menginterpretasi sebuah stimulus yang akan menghasilkan
sebuah respon berupa pengaruh. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Suratman (2015) dan Bernato & Patricia (2017), terdapat 3 pengaruh
perceived value, yaitu:
a. Loyalitas
Loyalitas merupakan sebuah komitmen konsumen untuk melakukan
pembelian kembali dan menggunakan sebuah produk secara konsisten
di masa depan (Oliver, 1999).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen merupakan refleksi dari penilaian seseorang
terhadap kinerja dari produk atau jasa dalam perbandingannya dengan
harapan konsumen sebelumnya (Bernato & Patricia, 2017).
c. Kepercayaan konsumen
Kepercayaan konsumen merupakan kesediaan konsumen untuk
menggantungkan dirinya pada suatu merek karena fungsi dari merek
tersebut menguntungkan dan konsumen akan berpikir ulang untuk
pindah ke lain merek (Suratman, 2015).
C. PERBEDAAN GENERASI Z DENGAN GENERASI LAIN
Pengertian mengenai generasi telah muncul sejak abad ke-19. Beberapa
peneliti telah membuat teori-teori mengenai generasi. Salah satu peneliti
seperti Manheim (dalam Putra, 2016) menyatakan bahwa generasi merupakan
suatu kelompok sosial dimana kelompok tersebut memiliki kesamaan umur dan
nilai sejarah yang sama. Lebih mendalam lagi, Manheim (dalam Putra, 2016)
menyatakan bahwa generasi adalah mereka yang lahir dalam rentang waktu
kurang lebih 20 tahun serta berada dalam lingkup sosial dan dimensi sejarah
yang sama. Hal tersebut didukung oleh pernyataan Ryder (dalam Putra, 2016)
yang mengatakan bahwa generasi merupakan kelompok sosial yang
mengalami peristiwa-peristiwa sejarah yang sama dalam kurun waktu yang
sama pula. Pada saat ini generasi dibagi menjadi 6 kelompok generasi yaitu :
1. Generasi Veteran : Lahir antara tahun 1925-1946
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2. Generasi Baby Boomer : Lahir antara tahun 1946-1960
3. Generasi X : Lahir antara tahun 1960-1980
4. Generasi Y : Lahir antara tahun 1980-1995
5. Generasi Z : Lahir antara tahun 1995-2010
6. Generasi Alpha : Lahir ditahun 2010+
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bencsik & Machova
(dalam Putra, 2016) pada tahun 2016, menunjukan perbedaan karakteristik
generasi Z dengan generasi Y yang merupakan generasi sebelumnya. Hasil
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Perbedaan Faktor Generasi Z dan Generasi Y
Faktor Generasi Y Generasi Z
View Egois, jangka pendek Tidak memiliki komitmen,
senang dengan apa yang
dimiliki dan hidup untuk
saat ini
Reationship Mengutamakan jaringan
virtual
Virtual dan dangkal
Aim Bersaing untuk menjadi
yang terbaik
Hidup untuk saat ini
Self Realization Dekat Mempertanyakan kebutuhan
akan semuanya
IT Bagian dari hidup setiap
hari
Intuisi
Values Luwes, mobilitas, luas
tapi dangkal
pengetahuan, orientasi
sukses, kreatif,
kebebasan informasi
menjadi prioritas
Hidup untuk saat ini, cepat
tanggap dalam segala hal,
pemrakarsa, berani, cepat
mengakses informasi dan
mencari isinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D. PENGARUH PERCEIVED VALUE TERHADAP BRAND LOYALTY
Brand loyalty merupakan sebuah komitmen yang sangat kuat dan berasal
dari pengalaman emosional konsumen terhadap merek tertentu untuk
melakukan pembelian secara berulang terhadap merek yang sama. Maka dari
itu terdapat proses psikologis yang mampu membentuk sebuah loyalitas
konsumen terhadap suatu merek. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh
Soomro (2013) bahwa untuk membangun sebuah brand loyalty, tidak hanya
karena produk itu sendiri melainkan karena adanya kedekatan emosional antara
konsumen dengan produk tersebut, sehingga tidak mudah untuk berpindah ke
produk dengan merek lain. Untuk memunculkan sebuah kedekatan emosional
tersebut, perusahaan harus mampu memenuhi faktor-faktor yang mampu
membentuk brand loyalty. Menurut Soomro (2013), brand loyalty tidak
muncul dengan sendirinya melainkan karena beberapa faktor, salah satunya
adalah perceived value.
Nilai yang dirasakan oleh konsumen atau perceived value merupakan
sebuah hasil dari sebuah proses evaluatif dari pengorbanan yang diberikan
konsumen dengan apa yang mereka harapakan hingga dapatkan dari produk
Perceived value
Tingkat Perceived Value Tinggi
Brand Loyalty Tinggi
Tingkat Perceived Value Rendah
Brand Loyalty Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Zeithaml (1988) bahwa
penilaian konsumen terhadap suatu produk berasal dari persepsi konsumen
tentang produk tersebut. Selain itu, menurut Suratman (2015) nilai yang
dirasakan dapat dibentuk dari beberapa dimensi psikologis seperti nilai sosial
dan nilai emosional. Sebuah nilai sosial dapat muncul jika produk itu sendiri
mampu meningkatkan konsep diri konsumen. Oleh karena itu, nilai sosial tidak
dapat lepas dari nilai emosional konsumen yang dapat muncul jika perasaan
atau afektif konsumen menyatakan bahwa produk dapat menghasilkan atau
berguna.
Berdasarkan hipotesis yang dibuat oleh peneliti, perceived value memiliki
pengaruh terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone generasi Z. Jika subjek
memiliki sikap positif atau tinggi terhadap perceived value, maka tingkat
loyalitas merk konsumen pengguna Iphone generasi Z juga tinggi. Sebaliknya,
jika subjek memiliki sikap negatif atau rendah terhadap perceived value, maka
tingkat loyalitas merk konsumen pengguna Iphone generasi Z juga rendah.
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis yang diambil pada penelitian ini adalah perceived value memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone
generasi Z.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk meneliti pengaruh perceived
value terhadap brand loyalty. Oleh karena itu jenis penelitian dalam penelitian
ini menggunakan metode penelitian kuantitatif kausal yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pada kedua variabel tersebut.
B. IDENTIFIKASI VARIABEL
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel tergantung atau
dependent variable dan bariabel bebas atau independent vaiable (Purwanto dan
Sulistyastuti, 2011).
1. Variabel tergantung adalah variabel terkait atau variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas.
Variabel tergantung : Brand loyalty.
2. Variabel bebas adalah variabel yang mampu mempengaruhi atau menjadi
penyebab berubahnya variabel tergantung atau variabel dependen.
Variabel bebas : Perceived value.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
C. DEFINISI OPERASIONAL
1. Brand Loyalty
Brand loyalty adalah komitmen konsumen yang sangat kuat dan
berasal dari pengalaman emosional yang dialami konsumen pada produk
Iphone untuk membeli serta melakukan pembelian ulang produk Iphone
tersebut. Aspek-aspek yang digunakan dalam skala penelitian
memodifikasi dari aspek-aspek pada penelitian yang dilakukan oleh Oliver
(1999) serta Pedersen & Nysveen (2001), antara lain loyalitas kognitif,
loyalitas afektif, loyalitas konatif, dan loyalitas aksi.
Semakin tinggi skor total pada skala penelitian menunjukan bahwa
tingginya tingkat loyalitas yang dimiliki oleh konsumen terhadap produk
Iphone. Sebaliknya, jika semakin rendah skor total pada skala penelitian
menunjukan bahwa rendahnya tingkat loyalitas yang dimiliki oleh
konsumen terhadap produk Iphone.
2. Perceived Value
Perceived value adalah nilai keseluruhan yang dirasakan konsumen
yang menggunakan Iphone dengan membandingkan antara pengorbanan
konsumen untuk membeli Iphone dengan apa yang konsumen harapakan
dan yang didapatkan dari produk Iphone tersebut. Aspek-aspek yang
digunakan dalam skala penelitian dimodifikasi oleh peneliti dari skala
penelitian yang dibuat Sweeney & Soutar (2001) untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
perceived value, antara lain, emosional value, social value, functional
value (price), dan functional value (performance).
Semakin tinggi skor total pada skala penelitian menunjukan bahwa
adanya persepsi positif yang dimiliki konsumen terhadap produk Iphone.
Sebaliknya, jika semakin rendah skor total, hal tersebut menunjukan
bahwa adanya persepsi negatif yang dimiliki konsumen terhadap produk
Iphone.
D. POPULASI DAN SUBJEK PENELITIAN
Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi target dalam
suatu penelitian (Purwanto & Sulistyastuti, 2011). Sedangkan menurut
Sedarmayanti & Hidayat (2011) populasi merupakan jumlah keseluruhan objek
psikologis yang dibatasi oleh kriteria tertentu. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa populasi adalah keseluruhan unit dalam sebuah penelitian yang menjadi
target dan memiliki kriteria tertentu yang membatasinya. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh subjek generasi Z pengguna Iphone. Menurut
Angela & Effendi (2015) generasi Z dikenal juga sebagai generasi Millenials
atau iGeneration. Generasi Z merupakan generasi yang lahir pada tahun antara
1995-2010 atau yang memiliki umur antara 7-22 tahun. Sejak kecil, mereka
sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak
langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka
(https://dosen.perbanas.id).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
https://dosen.perbanas.id/
27
Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik
yang sama. Oleh karena itu, sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat
mewakili populasi tersebut. Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih
untuk ikut serta dalam prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasi
(Purwanto & Sulistyastuti, 2011). Sedangkan menurut Sedarmayanti &
Hidayat (2011) sampel merupakan sekumpulan kelompok kecil yang diamati
dalam penelitian dan termasuk dalam bagian dari populasi sehingga sifat dan
karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik sampel acak sederhana
(simple random sampling). Simple random sampling dilakukan dengan cara
memilih satuan sampel dari populasi sehingga setiap individu yang menjadi
anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama besar untuk terpilih
menjadi anggota sampel penelitian. Teknik ini dilakukan karena populasi
memiliki karakteristik yang sama, yaitu keseluruhan populasi generasi Z yang
menggunakan produk Iphone.
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
1. Skala Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan skala perceived value. Penyusunan skala
perceived value dibuat berdasarkan aspek-aspek yang telah dikatakan
Sweeney & Soutar (2001) untuk mengukur perceived value, antara lain,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
emosional value, social value, functional value (price), dan functional
value (performance).
Tabel 2. Blueprint Perceived Value
Pernyataan
Emosional Kegunaan yang
berasal dari
perasaan atau
afektif menyatakan
bahwa produk
menghasilkan.
1. Iphone memiliki kualitas yang terus meningkat.
2. Iphone sudah dibuat dengan kualitas baik.
3. Iphone memiliki standar kualitas yang saya suka.
4. Kualitas Iphone akan terus meningkat.
Sosial Kegunaan yang
diperoleh dari
kemampuan produk
untuk
meningkatkan
konsep diri sosial.
1. Saya menikmati penggunaan Iphone yang telah saya pilih.
2. Saya merasa ingin terus menggunakan Iphone yang
telah saya pilih.
3. Iphone merupakan salah satu telepon genggam yang
membuat saya nyaman
dalam menggunakannya.
4. Saya merasa nyaman ketika menggunakan Iphone yang
saya miliki.
5. Saya merasa senang menggunakan Iphone.
Harga Kegunaan yang
berasal dari produk
karena pengurangan
biaya jangka
pendek dan jangka
panjang yang
dirasakan.
1. Iphone sudah memiliki harga yang cukup terjangkau.
2. Dengan menggunakan Iphone, saya bisa
menghasilkan uang lebih.
3. Harga Iphone akan lebih terjangkau.
4. Iphone memiliki harga yang sesuai dengan kualitasnya.
Kualitas Kegunaan yang
berasal dari kualitas
yang dirasakan dan
kinerja yang
1. Iphone akan membantu saya lebih percaya diri.
2. Iphone akan membuat harga diri saya meningkat.
3. Iphone akan membuat saya lebih dihargai orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
diharapkan dari
produk.
Sedangkan untuk penyusunan skala brand loyalty dibuat
berdasarkan aspek-aspek yang telah dikemukakan Oliver (1999) dan
Pedersen & Nysveen (2001), antara lain loyalitas kognitif, loyalitas afektif,
loyalitas konatif, dan loyalitas aksi.
Tabel 3. Blueprint Brand Loyalty
Aspek Pernyataan
Kognitif Keyakinan
konsumen mengenai
kualitas dan
karakteristik merek
yang menunjukan
satu merek lebih
menguntungkan dari
merek lainnya.
1. Saya akan terus menggunakan Iphone ini
selama Iphone ini
mempermudah pekerjaan
saya.
2. Saya akan terus menggunakan Iphone ini
selama menawarkan
keuntungan terbaik untuk
saya.
Afektif Ketertarikan
konsumen terhadap
merek yang
berkembang
berdasar
pengalaman
emosional
konsumen yang
semakin puas
dengan merek.
1. Saya memiliki ketertarikan dengan Iphone yang saya
pilih.
2. Saya merasa puas dengan Iphone yang telah saya pilih.
3. Ke depan, saya ingin tetap menjadi pelanggan Iphone
yang telah saya pilih.
4. Iphone yang telah saya pilih memiliki arti penting bagi
saya.
Konatif Komitmen
konsumen setelah
mengalami berbagai
kejadian emosi
positif terhadap
merek.
1. Saya akan merekomendasikan Iphone
yang telah saya pilih untuk
orang yang saya kenal.
2. Saya pikir saya akan terus menggunakan Iphone yang
telah saya pilih untuk waktu
yang lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3. Saya berniat untuk tetap menjadi pelanggan Iphone
yang telah saya pilih.
Aksi Tindakan konsumen
untuk mengatasi
hambatan yang akan
dialami dalam
penggunaan merek
tersebut.
1. Karena saya merasa berkomitmen, saya akan
terus menggunakan Iphone
ini.
2. Jika saya membutuhkan layanan lain dari Iphone
yang telah saya pilih, saya
akan pergi ke service center
Iphone.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah model skala likert.
Dalam skala likert, subjek diminta untuk menyatakan kesesuaian dan
ketidaksesuaian terhadap pernyataan dalam empat macam kategori pilihan
jawaban. Empat kategori tersebut yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak
setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Keempat kategori tersebut
memiliki nilai antara 1-4 berdasarkan ketidaksesuaian atau kesesuaian
terhadap pernyataan. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan
empat kategori jawaban dengan menghilangkan kategori jawaban netral
untuk menghindari kecenderungan untuk memilih jawaban netral atau
central tendency effect (Supratiknya, 2014).
2. Penyusunan Aitem Pernyataan
Penyusunan blue print skala perceived value (lampiran 1) pada
penelitian ini memodifikasi aspek yang telah dibuat dan dikatakan oleh
Sweeney & Soutar (2001) yaitu , emotional value, social value, functional
value (price), dan functional value (performance). Sedangkan penyusunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
blue print skala loyalitas pada penelitian ini (lampiran 1) dimodifikasi dari
aspek yang telah dibuat dan dikatakan oleh Oliver (1999) dan Pedersen &
Nysveen (2001), antara lain loyalitas kognitif, loyalitas afektif, loyalitas
konatif, dan loyalitas aksi. Skala ini terdiri dari 30 aitem dengan total 28
aitem bersifat favorable (aitem yang mendukung atribut yang diukur) dan
2 aitem unfavorable (aitem yang tidak mendukung atribut yang diukur).
3. Pemberian Skor Skala
Pemberian skor skala, pada aitem yang bersifat favorable adalah
antara skor 4 hingga 1. Sedangkan pada aitem yang bersifat unfavorable
adalah antara skor 1 hingga 4. Pemberian skor tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 4. Skor Berdasarkan Jawaban
Kategori Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
F. VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN SELEKSI AITEM
1. Validitas
Validitas merupakan sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsinya. Suatu alat ukur yang memiliki tingkat validitas yang
tinggi akan menghasilkan eror pengukuran yang kecil, yang berarti skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
setiap subjek yang diperoleh oleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dari
skor sebenarnya (Azwar, 2007).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode validitas isi
(content validity). Validitas isi merupakan suatu validitas yang diestimasi
lewat pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional melalui
pendapat profesional (profesional judgement) (Azwar, 2007). Dengan
profesional judgement maka butir-butir aitem akan dianalisis secara
rasional untuk menetapkan sejauh mana butir-butir aitem yang telah
dimodifikasi dan dikembangkan dapat mencerminkan hal-hal yang akan
diukur. Dengan demikian sebelum dilakukan uji coba aitem, validitas isi
dalam penelitian ini dilakukan dengan meminta penilaian kepada orang
yang dianggap ahli, dalam penelitian ini dilakukan oleh dosen psikologi.
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabiitas pada
nilai yang dihasilkan dari skala pengukuran penelitian ini. Reliabilitas
berkonsentrasi pada permasalahan akurasi dalam pengukuran dan hasil
penelitian (Sarwono, 2006).
Untuk menilai seberapa reliabel skala dalam penelitian yang
dimodifikasi oleh peneliti, maka peneliti menguji skala tersebut dengan
menggunakan koefisiensi Alpha Cronbach pada program SPSS 24 for
windows.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Sebelum dilakukan try out, skala brand loyalty memiliki nilai
koefisien sebesar 0,113 dengan total 11 aitem. Sedangkan skala perceived
value memiliki nilai koefisien sebesar 0,818 dengan total 19 aitem. Setelah
dilakukan modisikasi pada kedua skala tersebut, skala brand loyalty
memiliki nilai koefisien sebesar 0,894 dengan total 11 aitem dan skala
perceived value memiliki nilai koefisien sebesar 0,930 dengan total 16
aitem.
Tabel 5. Koefisien Alpha Cronbach skala brand loyalty dan perceived value
Koefisien
Sebelum Try Out Try Out
Brand Loyalty Perceived Value Brand Loyalty Perceived Value
0,113 0,818 0,894 0,930
3. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan untuk melihat serta memilih aitem-aitem
yang lolos seleksi untuk dipakai dalam proses pengambilan data
penelitian. Dalam proses seleksi aitem agar mendapat aitem yang akurat,
maka digunakan daya diskriminasi aitem. Indeks daya diskriminasi pada
dasarnya menunjukan seberapa cermat dan konsisten sebuah tes
membedakan subjek sepasang demi sepasang dalam atribut psikologis
yang diukur (Supratiknya, 2014). Dalam proses seleksi pada penelitian ini
terdapat 3 aitem yang gugur. Sehingga, penelitian ini tetap menggunakan
aitem-aitem yang sudah disusun sebanyak 27 aitem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Pengguguran aitem dilakukan secara manual terhadap 3 aitem yaitu
aitem dengan nomor 15, 16, dan 30. Pengguguran aitem dengan nomor 15
dan 16 dilakukan karena aitem tersebut merupakan aitem unfavorable dan
hanya terdapat 2 aitem unfavorable dalam skala penelitian ini. Sehingga
aitem tersebut kurang mampu menggambarkan kondisi dalam penelitian.
Sedangkan aitem dengan nomor 30 digugurkan karena sulitnya melakukan
proses modifikasi pada aitem tersebut tanpa merubah makna dari
pernyataan tersebut. Setelah proses pengguguran, koefisien reliabilitas
menjadi sebesar 0,950.
Tabel 6. Seleksi Aitem Skala Penelitian Yang Gugur
Variabel Nomor Pernyataan
Sebelum Try Out Aitem Yang
Gugur
Setelah Try Out
F UF F UF F UF
Brand
loyalty
1, 2, 3,
4, 5, 6, 7,
8, 9, 10,
11
1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9,
10, 11
Perceived
value
12, 13,
14, 17,
18, 19,
20, 21,
22, 23,
24, 25,
26, 27,
28, 29,
30
15, 16 30 15, 16 12, 13, 14,
17, 18, 19,
20, 21, 22,
23, 24, 25,
26, 27, 28,
29
G. METODE ANALISIS
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui
kenormalan distribusi data (Siregar, 2010). Uji normalitas dapat dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan menggunakan SPSS menggunakan analisis Kolmogorov –
Smirnov. Jika nilai Dhitung < Dtabel, maka dapat disimpulkan bahwa data
tersebut memiliki sebaran data yang tidak normal, sedangkan jika nilai
Dhitung > Dtabel, maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut memiliki
sebaran data yang normal (Siregar, 2010).
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ketidaksamaan
variansi pada uji regresi pada penelitian ini. Uji ini dapat dilakukan dengan
SPSS menggunakan uji Glejser. Uji ini untuk mengetahui seberapa baik
model regresi pada penelitian ini. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik uji
regresi linear yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh varibael bebas
yaitu perceived value terhadap brand loyalty pada kelompok generasi Z
pengguna Iphone. Uji regresi linear dapat dilakukan apabila uji normalitas
yang dilakukan memperoleh hasil yang menunjukan bahwa persebaran
data memiliki sebaran data yang normal. Namun, jika berdasarkan hasil uji
normalitas menunjukan bahwa data memiliki sebaran data yang tidak
normal, maka uji pengaruh dilakukan dengan menggunakan metode
analisis regresi non-parametik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN
Pengambilan data penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Februari
2018 sampai 20 Maret 2018. Subjek penelitian ini adalah para pengguna
Iphone yang termasuk dalam generasi Z. Subjek yang dijadikan sampel dalam
penelitian ini diambil dari berbagai tempat dan daerah di Indonesia yang
menggunakan Iphone dan sesuai dengan kriteria penelitian yaitu termasuk
dalam generasi Z yang lahir pada tahun 1995 hingga 2010 atau yang berusia
sekitar 8 sampai 22 tahun.
Penyebaran skala perceived value dan brand loyalty yang disusun oleh
peneliti dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan google docs dan
media sosial lain untuk menyebarkan link skala tersebut. Data yang didapatkan
dari penyebaran tersebut berjumlah 176 data. Subjek dalam penelitian terdiri
dari 153 pengguna Iphone dan 23 pengguna telepon genggam jenis lain.
Sehingga hanya 153 data saja yang dapat digunakan dalam penelitian.
B. DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN
Data keseluruhan berasal dari 176 responden dan hanya 153 responden saja
yang datanya layak untuk dianalisis. Dari data tersebut diketahui karakteristik
usia responden. Berikut merupakan deskripsi usia responden :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 7. Persebaran Subjek Berdasarkan Usia
Usia Subjek
8 0
9 0
10 0
11 0
12 0
13 0
14 0
15 1
16 2
17 8
18 26
19 19
20 34
21 28
22 35
Jumlah 153
Berdasarkan hasil pada tabel, subjek dalam penelitian berjumlah 153 yang
terdiri dari 35 subjek berusia 22 tahun, 28 subjek yang berusia 21 tahun, 34
subjek yang berusia 20 tahun, 19 subjek yang berusia 19 tahun, 26 subjek yang
berusia 18 tahun, 8 subjek yang berusia 17 tahun, 2 subjek yang berusia 16
tahun, dan 1 subjek yang berusia 15 tahun. Sedangkan subjek pada usia 8 – 14
tahun berjumlah 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
C. DESKRIPSI DATA PENELITIAN
1. Perbandingan Mean
Analisis deskriptif data penelitian digunakan untuk mengetahui
apakah perceived value dan brand loyalty yang dimiliki oleh subjek pada
penelitian ini tergolong pada kategori tinggi, sedang, atau rendah dengan
melakukan perbandingan antara nilai mean teoritis dan mean empiris pada
variabel perceived value dan brand loyalty.
Berikut merupakan hasil analisis deskriptif data penelitian perceived
value dan brand loyalty.
Tabel 8. Hasil Analisis Deskriptif
Variabel Teoritis Empiris Kategori
N Min Max Mean Min Max Mean SD
Brand
loyalty
153 11 44 27,5 18 44 36,27 4,91 Tinggi
Perceive
d value
153 16 64 40 16 64 48,86 7,30 Tinggi
Berdasarkan hasil analisis deskriptif data penelitian pada tabel 6,
variabel perceived value memiliki nilai mean empiris sebesar 48,86 yang
lebih besar daripada nilai mean teoritis yaitu sebesar 40. Hal ini
menunjukan bahwa variabel perceived value memiliki nilai yang tergolong
tinggi. Selain itu, pada variabel brand loyalty memiliki nilai mean empiris
sebesar 36,27 yang lebih besar dari nilai mean teoritis yaitu sebesar 27,5.
Hal ini menunjukan bahwa variabel brand loyalty memiliki nilai yang
tergolong tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2. Kategorisasi
Kategorisasi dalam penelitian ini digunakan untuk membedakan tiap
individu ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda secara berjenjang
berdasarkan atribut yang diukur. Kategori yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari tiga kategori, yaitu : tinggi, sedang, rendah.
Norma kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 9. Pengkategorian Variabel
Keterangan :
µ = Mean Teoritik
σ = Standar Deviasi
Berdasarkan perhitungan diatas, maka variabel Brand loyalty dapat
dikategorikan sebagai berikut:
Tabel 10. Deskripsi kategori Brand loyalty subjek
Kategori Jumlah Prosentase
Rendah 2 1,3%
Sedang 25 16,34%
Tinggi 126 82,35%
Total 153 100%
Kategori Rumus Kategori Brand loyalty Perceived value
Kategori
Rendah
X≤ (µ-σ) X≤22 X≤33
Kategori
Sedang
(µ-σ) ≤X
40
Berdasarkan hasil pengkategorian diatas menunjukan bahwa pada
variabel Brand loyalty terdapat 126 subjek atau sekitar 82,35% subjek
pada kategori tinggi. Sedangkan untuk kategori sedang, terdapat 25 subjek
atau sekitar 16,34% subjek, dan pada kategori rendah terdapat 2 subjek
atau sekitar 1,3% subjek.
Tabel 11. Deskripsi kategori perceived value subjek
Kategori Jumlah Prosentase
Rendah 2 1,3%
Sedang 74 48,36%
Tinggi 77 50,32%
Total 153 100%
Berdasarkan hasil pengkategorian diatas menunjukan bahwa pada
variabel perceived value terdapat 77 subjek atau sekitar 50,32% subjek
pada kategori tinggi. Sedangkan untuk kategori sedang, terdapat 74 subjek
atau sekitar 48,36% subjek, dan pada kategori rendah terdapat 2 subjek
atau sekitar 1,3% subjek.
D. HASIL ANALISIS DATA
1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengetahui
kenormalan distribusi data (Siregar, 2010).
Berikut merupakan hasil uji normalitas pada penelitian ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 12. Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel, diketahui bahwa
persebaran data pada pengguna Iphone generasi Z berdistribusi normal.
Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi pada pengguna Iphone
generasi Z sebesar 0,200 yang memnuhi nilai Dhitung > Dtabel.
2. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menunjukkan bahwa
model regresi pada penelitian ini terjadi ketidaksamaan variansi. Hal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 153
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 3,25252902
Most Extreme
Differences
Absolute ,066
Positive ,060
Negative -,066
Test Statistic ,066
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tersebut dibuktikan dengan perbandingan nilai Dhitung > Dtabel. Maka dari
itu model regresi penelitian ini dapat dikatakan kurang baik.
Tabel 13. Hasil Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas Kolmogorov – Smirnov, diperoleh
hasil yang menyatakan bahwa persebaran data yang dimiliki normal Dhitung
> Dtabel. Maka penelitian ini dapat menggunakan metode analisis regresi
linear. Analisis regresi linear merupakan analisis dengan jumlah variabel
pengaruhnya hanya satu (Taniredja & Mustafidah, 2011).
Tabel 14. Hasil Uji Regresi
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1 Regress
-ion
2070,471 1 2070,471 194,429 ,000b
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 Constant -2,229E-
15
1,791 ,000 1,000
Perceived
Value
,000 ,036 ,000 ,000 1,000
a. Dependent Variable: RES2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Residu-
al
1608,000 151 10,649
Total 3678,471 152
a. Dependent Variable: Brand loyalty
b. Predictors: (Constant), Perceived value
Berdasarkan tabel menjelaskan pengaruh yang nyata pada perceived
value terhadap Brand loyalty. Dari tabel tersebut terlihat bahwa F hitung
= 194,429 dengan tingkat signifikansi / probabilitas 0,000 < 0,05, maka
model regresi dapat dipakai untuk penelitian ini.
Tabel 15. Koefisien
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant) 11,580 1,791 6,467 ,000
Perceived
value
,505 ,036 ,750 13,944 ,000
a. Dependent Variable: Brand loyalty
Pada tabel koefisien, pada kolom B pada Brand loyalty (a) adalah
11,580, sedang nilai perceived value (b) adalah 0,505, sehingga persamaan
regresinya dapat ditulis :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Y = a +bX atau 11,580 + 0,505 X
Y : Brand loyalty
X : Perceived value
Konstanta sebesar 11,580 menyatakan bahwa jika tidak ada nilai
perceived value maka nilai brand loyalty sebesar 11,580. Koefisien regresi
X sebesar 0,505 yang menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai
perceived value, maka nilai brand loyalty bertambah sebesar 0,505.
Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, menunjukan bahwa Ho
ditolak dan H1 diterima sehingga dapat diartikan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara perceived value terhadap brand loyalty pada
pengguna Iphone generasi Z.
E. PEMBAHASAN
Pada dasarnya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna Iphone
generasi Z. Berdasar hasil uji normalitas yang dilakukan pada penelitian ini,
menunjukkan hasil sebesar 0,200 > 0,005. Oleh karena itu, data pada penelitian
ini memiliki distribusi data yang normal, sehingga uji regresi dapat digunakan
dalam penelitian ini. Sedangkan hasil uji regresi menunjukan tingkat
signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,005) yang menyatakan bahwa variabel bebas
memiliki pengaruh terhadap variabel tergantung secara signifikan.
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas, model regresi penelitian ini
sebesar 1,00 > 0,05 yang menunjukkan bahwa model regresi penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
kurang baik karena terjadi ketidaksamaan variansi. Hal ini dikarenakan niali
Dhitung > Dtabel. Oleh karena itu, model regresi pada penelitian ini dapat
dikatakan kurang baik karena terjadi ketidaksamaan variansi. Hal ini
dimungkinkan karena adanya perbedaan status ekonomi pada pengguna Iphone
yang mengakibatkan perbedaan pendapat mengenai produk Iphone dan
pengisian skala secara asal yang dilakukan subjek penelitian karena proses
pengumpulan data melalui googleform.
Berdasarkan hasil pengumpulan data, persebaran data kurang merata
disetiap kategori umur. Untuk umur 8 hingga 14 tidak ada subjek yang
berpartisipasi dalam penelitian ini dan hanya subjek dengan umur 15 hingga
22 yang berpartisipasi dalam penelitian ini dengan total 153 subjek. Hal
tersebut tentunya dapat menyebabkan persebaran data yang tidak normal.
Hasil analisis deskriptif variabel brand loyalty menunjukkan hasil yang
masuk ke dalam kategori tinggi karena nilai mean empiris lebih tinggi
dibanding mean teoritis yaitu 36,27 > 27,5. Sedangkan hasil analisis deskriptif
perceived value menunjukkan hasil yang masuk ke dalam kategori tinggi
karena mean empiris lebih tinggi dibanding mean teoritis yaitu 48,86 > 40.
Berdasarkan data tersebut, perceived value dan brand loyalty pengguna Iphone
generasi Z termasuk dalam kategori tinggi.
Berdasarkan hasil koefisien regresi menunjukkan angka 0,505 yang
menyatakan bahwa setiap penambahan skor satu pada variabel perceived value
akan meningkatkan sekitar 50,5% brand loyalty. Sebaliknya, jika skor
perceived value menurun satu skor, maka brand loyalty dipredikisi akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
menurun sebesar 50,5%. Berdasarkan hasil tersebut dapat diasumsikan jika
semakin tinggi perceived value, maka semakin tinggi brand loyalty pengguna
Iphone pada generasi Z. Sebaliknya, jika semakin rendah perceived value,
maka semakin rendah pula brand loyalty pengguna Iphone pada generasi Z.
Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis peneitian ini dapat diterima.
Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Shaldy (2013) yang
mengatakan bahwa perceived value berpengaruh positif terhadap brand loyalty
pada pelanggan klinik kecantikan Natasha Skin Care di Kota Surabaya.
Namun, penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Igau,
Al-Swidi, Bin, dan Shamsudin (2013) yang menunjukan bahwa perceived
value tidak berpengaruh secara langsung terhadap brand loyalty. Penelitian
Igau, dkk (2013) menunjukkan bahwa perceived value dapat berpengaruh
terhadap brand loyalty jika dimediasi oleh kepuasan konsumen. Hal ini
dimungkinkan karena ada perbedaan budaya normatif antara penelitian
sebelumnya dengan penelitian ini yang menyebabkan perbedaan nilai dan cara
pandang pada konsumen yang mempengaruhi sebuah loyalitas. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Kroeber & Kluckhohn (dalam Sutrisno & Putranto,
2005) mengenai definisi normatif budaya, yaitu aturan yang dianut dapat
membentuk pola-pola perilaku dan tindakan konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan teknik analisa regresi linear
sederhana. Hal tersebut dikarenakan pada hasil uji normalitas menunjukan
bahwa data penelitian memiliki sebaran data yang normal. Namun, dari uji
heteroskedastisitas yang dilakukan menunjukkan bahwa model regresi kurang
baik karena terjadi ketidaksamaan variansi. Hal tersebut dikarenakan nilai
Dhitung > Dtabel yaitu 1,00 > 0,05.
Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana diketahui bahwa terdapat
pengaruh signifikan perceived value terhadap brand loyalty pada pengguna
Iphone generasi Z. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis regresi sebesar 0,00
(p < 0,05). Selain itu, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perceived value
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap brand loyalty. Hal tersebut
dapat dilihat dari Y = a +bX atau 11,580 + 0,505 X, yang berarti bahwa setiap
penambahan skor satu pada variabel perceived value akan meningkatkan
sekitar 50,5% brand loyalty.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Ketika melakukan proses pengambilan data, peneliti tidak melihat secara
langsung proses pengisian skala yang dilakukan oleh subjek penelitian. Hal ini
memungkinkan terjadinya pengisian skala secara asal yang dilakukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
subjek pada penelitian ini. Hal ini memungkinkan data yang diperoleh
memiliki sebaran data yang tidak normal. Selain itu, penyebaran skala kurang
merata kepada semua umur sehingga kurang bisa menggambarkan Generasi Z
secara keseluruhan. Adapun keterbatasan lain, yaitu skala pada penelitian ini
pada aspek afektif karena kurang sesuainya antara aspek dengan pernyataan
yang dimodifikasi oleh peneliti. Selain itu berdasarkan uji heteroskedastisitas,
model regresi pada penelitian ini kurang baik karena terjadi ketidaksamaan
variansi.
C. SARAN
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perceived value memiliki
pengaruh positif terhadap brand loyaty. Oleh karena itu, sebaiknya
perusahaan mengembangkan produk mereka yang berkaitan dengan
aspek-aspek pada perceived value diantara lain aspek emosional, sosial,
harga, dan kualitas (performansi). Dengan meningkatkan produk berdasar
aspek-aspek tersebut, maka dapat meningkatkan brand loyalty konsumen
terhadap produk Apple Iphone dan meningkatkan penjualan produk
tersebut.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diketahui memiliki subjek yang kurang merata pada
setiap usianya di Generasi Z. Sehingga data yang diperoleh kurang mampu
menggambarkan keseluruhan dari jumlah populasi yang ada. Oleh karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
itu, pada proses pengambilan data perlu dilakukan penyebaran skala
kepada semua usia yang termasuk dalam satu generasi. Untuk penelitian
selanjutnya, disarankan untuk meneliti pada seluruh kelompok usia di
generasi alfa yang merupakan generasi setelah generasi Z.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Daftar Pustaka
Angela, T & Effendi, N. (2015). Faktor-Faktor Brand Loyalty Smartphone Pada
Generasi Y. Fakultas Psikologi Unika Widya Mandala Surabaya, Hal. 79-
91.
Azwar, S. (2007). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Anonim. (2015). Siapa Pendiri Apple Inc. Diambil dari:
http://siapa.co.id/2015/05/30/siapa-pendiri-apple-inc/ (20 September
2017)
Anonim. (2016). Penjualan Iphone Turun Dua Kuartal Berturut-Turut. Diambil
dari:
http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/07/160727_majalah_bisnis
_penjualan_Iphone_turun (7 April 2017)
Anonim. (2017). Jumlah Pengguna Ponsel di Indonesia. Diambil dari:
http://media.bursadana.co.id/2016/03/18/jumlah-pengguna-ponsel-di-
indonesia.html (7 April 2017)
Bernato, I. & Patricia. (2017). Pengaruh Perceived Value, Customer Satisfaction
Dan Trust Terhadap Customer Loyalty Restoran XYZ di Tangerang.
Jakarta: Universitas 17 Agustus 1945.
Ferrinadewi, E. (2008). Merek & Psikologi Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Forsido, M.Z. (2012). Brand Loyalty in Smartphone. Uppsala: Uppsala University.
Hassan, Z; Haba, H.F; Dastane, O. (2017). Factors Leading to Consumer Perceived
Value of Smartphones and its Impact on Purchase Intention. Global
Business and Management Research: An International Journal Vol. 9, No.
1.
Igau, O.A; Bin, A.W; Al-Swidi, A.K; Shamsudin, A.S. (2013). The Effect Of
Perceived value On Brand loyalty And Mediated By Customer
Satisfaction: A Case Of Hand Phone Users.
Top Related