Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 i
PENGANTAR
Profil kesehatan merupakan publikasi yang menyajikan data dan
informasi kesehatan secara komprehensif, yang publikasi ini terbit
setiap tahun sejak berdirinya Kota Singkawang tahun 2001 memuat
secara rinci data dan informasi mengenai derajat kesehatan, hasil
upaya kesehatan, dari suatu situasi sumber daya kesehatan, selain itu
juga dilengkapi dengan data umum, data lingkungan (geografis dan
demografi ).
Profil kesehatan sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap hasil pembangunan
kesehatan, maka kinerja penyelenggaraan pelayanan minimal bidang
dapat dievaluasi dari publikasi ini kedudukannya pun sangat strategis
dengan demikian menjadi dasar perencanaan kegiatan dan kinerja
pelayanan kesehatan bagi masa mendatang.
Sistem informasi kesehatan sangat diperlukan dalam upaya
menentukan keberhasilan manajemen kesehatan, yang pada gilirannya
dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan bidang kesehatan.
Sistem informasi kesehatan dilakukan melalui koordinasi, integrasi,
dan sinkronisasi informasi kesehatan yang sinergi dan dinamis
menyediakan data dan informasi terkini, akurat, valid, cepat,
transparan, berhasil guna dan berdaya guna sebagai bahan
pertimbangan pengambilan keputusan dalam kebijakan daerah.
Profil kesehatan ini, sebagai bagian dari sistem informasi
kesehatan, mencoba menguraikan segenap upaya kesehatan yang telah
dilaksanakan di Kota Singkawang selama tahun 2017. Kiranya dapat
dijadikan bahan rujukan bagi penyelesaian masalah dan kendala
pembangunan bidang kesehatan untuk perbaikan ke depan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 ii
Kepada tim yang bekerja keras dalam penyusunan profil
kesehatan ini, saya ucapkan terima kasih segenap pihak kiranya
publikasi ini bermanfaat bagi segenap pembaca atas dedikasinya. Tak
ada gading yang tak retak, tak ada karya yang sempurna. Kami
mengucapkan permohonan maaf terlebih masih terdapat kekurangan
dalam penyusunan publikasi ini.
Singkawang, Maret 2018
KEPALA DINAS KESEHATAN dan KBKOTA SINGKAWANG
Drs. AKHMAD KISMED, M.Kes.NIP. 19591207 198803 1 006
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 iii
DAFTAR ISI
Hal
Pengantar i
Daftar isi iii
Bab I Pendahuluan 1
Bab II Geografi dan demogafi 4
Bab III Status kesehatan masyarakat 9
Bab IV Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan 35
Bab V Sumber daya kesehatan 81
Bab VI Penutup 92
Lampiran Tabel
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 1
BAB IPENDAHULUAN
Di era desentralisasi saat ini, dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pemerintah memberikan kesempatan yang luas kepada
pemerintah daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah, Namun
demikian prinsip pemberian otonomi daerah tetap memper-hatikan
aspek demokratisasi, keadilan, pemerataan serta potensi
keanekaragaman daerah yang pelaksanaannya didasarkan pada
otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab. Oleh karena itu
kewenangan yang diberikan kepada daerah mencakup kewenangan
yang menyeluruh dalam penyelenggaraan pemerintahan bidang
kesehatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan evaluasi. Walaupun demikian hubungan yang serasi
antara pusat dan daerah maupun antar daerah tetap harus terjamin.
Dalam upaya melaksanakan dan terus meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat, melalui kewenangan wajib yang diberikan kepada
daerah kabupatan/kota, maka ukuran yang digunakan adalah
tercapainya pelaksana urusan wajib bidang kesehatan sebagaimana
tercantum dalam Standar Pelayanan Minimal yang telah diterbitkan
oleh Kementerian Kesehatan melalui Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor 004 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi
Bidang Kesehatan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
kabupaten/kota dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828 Tahun
2008 mengenai petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan di kabupaten/kota.
Untuk mengetahui sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh
kabupaten/kota dalam pelaksanaan urusan wajib bidang kesehatan
ini, maka perlu ditunjang oleh sistem informasi kesehatan yang
handal,
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 2
Sebagaimana diisyaratkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
2009. Meskipun harus diakui bahwa sistem informasi kesehatan yang
dilaksanakan di Kota Singkawang ini belum memadai dan masih harus
terus dikembangkan, namun upaya untuk memenuhi ketersedian
informasi berbasis data terus dilakukan.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah
bertanggungjawab atas ketersediaan akses informasi, edukasi dan dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168
disebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya efektif dan efesien
diperlukan informasi kesehatan, yang dilakukan melalui sistem
informasi dan melalui kerjasama lintas sektor, ditegaskan pula bahwa
ketentuan lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan
pada pasal 169 disebutkan bahwa pemerintah memberikan kemudahan
kepada masyarakat untuk memperoleh akses terhadap informasi
kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu keluaran dari penyelenggaran sistem informasi
kesehatan di Kota Singkawang yaitu upaya penyampaian data dan
informasi hasil kegiatan dalam bentuk Profil Kesehatan Kota
Singkawang.
Penyusunan Profil Kesehatan Kota Singkawang tahun 2017
merupakan salah satu mata rantai pelaksanaan Sistem Informasi
Kesehatan di Kota Singkawang dalam rangka penyediaan data dan
informasi di bidang kesehatan. Diselingi data status kesehatan
masyarakat, pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan serta
sumber daya pendukung kegiatan pelayanan yang telah dilaksanakan
di Kota Singkawang. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai
berikut:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 3
Bab I : PendahuluanBerisi penjelasan tentang maksud dan tujuan disusunnya
Profil Kesehatan Kota Singkawang serta sistematika
penulisannya.
Bab II : Geografi dan demografiMenguraikan keadaan geografis dan demografis Kota
Singkawang, terutama hal-hal yang berpotensi menjadi
determinan mempengaruhi status kesehatan masyarakat.
Bab III: Status kesehatan masyarakatMenguraikan status derajat kesehatan masyarakat yang
meliputi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi
masyarakat.
Bab IV : Penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatanMenguraikan tentang situasi upaya kesehatan yang meliputi
palayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan
penunjang, pemberantasan penyakit menular, perbaikan gizi
masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, serta
pelayanan kesehatan dalam situasi bencana.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 4
BAB II
GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI
A. GEOGRAFI
Kota Singkawang merupakan salah satu bentuk
pemerintahan kota di Kalimantan Barat setelah pemerintahan Kota
Pontianak terletak diantara Kabupaten Sambas dan Kabupaten
Bengkayang. Letak geografis Kota Singkawang pada 0° 44' 55,85” - 01°
01' 21,51” Lintang Utara dan 108° 51' 47,6” - 01° 01' 21,51”. Batas -
batas wilayah Kota Singkawang selengkapnya adalah :
Sebelah Utara : Kab. Sambas Sebelah Selatan : Kab. BengkayangSebelah Timur : Kab. Bengkayang Sebelah Barat : Laut Natuna
Kota Singkawang mempunyai luas wilayah 504 km2 dan terbagi
menjadi 5 kecamatan, yaitu Singkawang Selatan, Singkawang Utara,
Singkawang Tengah, Singkawang Timur dan Singkawang Barat.
Kelurahan yang ada berjumlah 26. Kecamatan dengan luas wilayah
terbesar adalah kecamatan Singkawang Selatan dengan luas 224,48
km2 (44,53%), dan yang terkecil adalah kecamatan Singkawang Barat
yang mempunyai luas 15.04 km2 (2,98%).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 5
Tabel 2.1Luas Wilayah dan Jumlah Kelurahan menurut Kecamatan
di Kota Singkawang Tahun 2017
Kecamatan Luas (km2) Kelurahan
Singkawang Selatan 224,48 4
Singkawang Utara 66,65 7
Singkawang Tengah 31,57 6
Singkawang Barat 15,04 4
Singkawang Timur 166,26 5
Kota Singkawang 504 26
Sumber: BPS Kota Singkawang
Kota Singkawang merupakan kota pantai sekaligus perbukitan
dengan kemiringan antara 0 – 8%, dan mempunyai banyak aliran
sungai. Curah hujan rata-rata 2.819 mm/tahun atau 235 mm/bulan.
Jumlah rata-rata hari hujan 157 hari/tahun atau rata-rata 13 hari
hujan/bulan. Keadaan iklim mikro Kota Singkawang dapat dikatakan
tidak menentu dengan suhu udara berkisar antara 21,80 hingga 320 C,
serta masih dipengaruhi oleh angin muson dan perubahan iklim laut.
Perubahan cuaca yang tidak menentu ini dapat berpengaruh terhadap
status kesehatan masyarakat, seperti ditunjukkan oleh penyakit infeksi
saluran pernafasan akut yang selalu menjadi penyakit terbanyak bagi
seluruh golongan umur.
Luas lahan yang memungkinkan menjadi breeding places, seperti
hutan belantara, hutan belukar, hutan bakau, danau, rawa dan semak-
semak mencapai 31% dari keseluruhan luas wilayah Kota Singkawang.
Bila keadaan alam ini tidak ditata dengan baik dan ditambah dengan
perilaku hidup sehat yang kurang menunjang, maka berpeluang besar
menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat Kota Singkawang,
seperti penyakit penyakit demam berdarah.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 6
B. DEMOGRAFI
Penduduk Kota Singkawang tahun 2017 diperkirakan berjumlah
215.296 jiwa, dengan penduduk laki-laki berjumlah 109.902 jiwa
(51,04%) dan penduduk perempuan 105.394 jiwa (48,96%). Penduduk
berusia di bawah 5 tahun (balita) berjumlah 21.968 jiwa, dan 4.695
orang di antaranya adalah bayi. Penduduk berusia lanjut yang terdiri
dari pra-usila (45 – 64 tahun) berjumlah 40.051 jiwa dan usia lanjut
( 65 tahun ke atas) berjumlah 12.663 jiwa.
Penduduk usia produktif (15 s/d 64 tahun )berjumlah 139.921
jiwa. Angka beban tanggungan (dependency ratio) penduduk usia
produktif adalah 54, ini berarti tiap 100 orang yang produktif harus
menanggung 54 orang yang tidak produktif. Angka ini sama jika
dibandingkan dengan tahun 2016 yaitu 54 orang. Hal ini juga
menunjukkan bahwa komposisi penduduk berdasarkan kelompok
umur mengalami perubahan. Makin tinggi angka beban tanggungan ini,
maka makin besar beban ekonomi yang harus ditanggung oleh
penduduk usia produktif dan akan berpengaruh pada pembiayaan
kesehatan keluarga.
Piramida Penduduk Kota SingkawangTahun 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 7
Tabel 2.2Distribusi Penduduk, Kepala Keluarga, Kepadatan Penduduk per Km2
dan Rata – Rata Jiwa Per KK Menurut KecamatanDi Kota Singkawang Tahun 2017
Kecamatan JumlahPenduduk
JumlahKK
Kepadatanpddk/km2
Rata – RataJiwa/KK
Singkawang Selatan 47.741 tad 480 tad
Singkawang Utara 25.341 tad 780 tad
Singkawang Tengah 65.698 tad 5.179 tad
Singkawang Timur 22.181 tad 299 tad
Singkawang Barat 54.335 tad 3.622 tad
Kota Singkawang 215.296 tad 427 tadSumber : Badan Pusat Statistik Kota Singkawang 2017
Kota Singkawang menghadapi masalah kesehatan yang cukup
kompleks, yaitu masalah kesehatan perkotaan dan masalah kesehatan
perdesaan. Data penduduk miskin pada tahun 2017 berjumlah 53,759
atau 24,97 % dari jumlah penduduk, data ini tidak lagi merujuk kepada
data penduduk miskin pada tahun 2013 yaitu berjumlah 49,676 jiwa
atau 24,97% dari jumlah penduduk sehubungan dengan adanya update
data terbaru yang dilaksanakan oleh kelembagaan yang berwenang,
jumlah tersebut juga merupakan kuota peserta Jaminan Kesehatan
Masyarakat (Jamkesmas) yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 8
Tabel 2.3Jumlah Penduduk dan Penduduk Miskin Menurut Kecamatan
(sesuai dengan kuota peserta Jamkesmas)Di Kota Singkawang tahun 2017
Kecamatan JumlahPenduduk
Penduduk Miskin
Jumlah %
Singkawang Selatan 47.741Singkawang Utara 25.341Singkawang Tengah 65.698Singkawang Timur 22.181Singkawang Barat 54.335Kota Singkawang 215.296 53.759 24,97
Sumber : Seksi Pembiayaan Kesehatan Kota Singkawang
Data tingkat pendidikan penduduk tahun 2017 bersumber dari
Dinas Pendidikan ( Capil ), penduduk yang berumur 15 tahun keatas
yang melek huruf 99,41 % dikarenakan rendahnya data estimasi
penduduk 15 tahun.
Tingkat pendidikan akan sangat berpengaruh pada tingkat status
kesehatan, karena sesungguhnya keduanya saling melengkapi.
Pendidikan yang baik akan meningkatkan status kesehatan, dan status
kesehatan yang baik akan meningkatkan tingkat pendidikan.
Data kependudukan yang dibutuhkan oleh sektor kesehatan
selama ini masih belum memadai, oleh sebab itu dalam pelaksanaan
salah satu standar strategi pencapaian visi dan misi, maka pihak Dinas
Kesehatan perlu jalin kerangka kerja sama lintas sektor dalam rangka
penyediaan sistem informasi kesehatan diatas
Data kependudukan yang dibutuhkan oleh sektor kesehatan
selama ini masih belum memadai, oleh sebab itu dalam pelaksanaan
salah satu standar strategi pencapaian visi dan misi, maka pihak Dinas
Kesehatan perlu jalin kerangka kerja sama lintas sektor dalam rangka
penyediaan sistem informasi kesehatan diatas.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 9
BAB III
STATUS KESEHATAN MASYARAKAT
Tabel 3.1Gambaran status kesehatan masyarakat kota Singkawang
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017,seperti pada berikut ini :
Indikator Target2017 2013 2014 2015 2016 2017 Trend
Umur harapan hidup (tahun)
Rata-rata 70,83 70,84 71,04 71,08
Mortalitas
Angka kematian bayi (per 1.000) 40/1.000 t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d.
Kasus kematian neonatus turun 20 23 39 18 29 ▲Angka kematian balita (per 1.000) 58/1.000 t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d.
Angka kematian ibu (per 100.000) 150/100.000 t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d.
Kasus kematian ibu turun 4 3 4 1 5 ▲Angka kematian kasar (per 1.000) 7/1.000 t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d. t.a.d.
Morbiditas dan mortalitas
Penyakit menular
1 DBD
Angka kesakitan (per 1.000 pddk) 0,02 0,20 1,66 0,32 0,35 0,77 ▲CFR (%) < 1 2,56 1,78 2,99 2,63 3,0 ▲Angka kesakitan balita(per 1.000 pddk balita) 0,02 0,91 0,62 1,54 1,04 2,23 ▼CFR balita (%) < 1 2,6 1,19 0,09 0,09 0,01 ▼
2 TB Paru BTA +
Prevalensi (per 1.000 pddk) 1,3 1,03 0,82 0,88 0,69 0,86 ▼CFR (%) 0 2,7 2 2,41 2,36 0 ▼
3 ISPAAngka kesakitan non pneumonia (per 1.000pddk) 1 159,6 141,02 81,94 58,91 19,08 ▼Angka kesakitan pneumonia (per 1.000pddk) 1 0,73 0,62 0,47 0,03 1,04 ▼Angka kesakitan pneumonia balita (per 1.000pddk balita) 6,95 5,83 4,46 0,31 10,28 ▼CFR pneumonia balita (%) 0 0 0 0 0
4 Diare
Angka kesakitan semua umur (per 1.000 pddk) 3 30,40 27,81 29,60 22,27 8,50 ▼CFR semua umur (%) 1 0 0 0 0,21 0
Angka kesakitan balita (per 1.000 pddk balita) 129 113,9 279,5 96,7 27,7 ▼CFR balita (%) 0 0 0 0,14 0
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 10
Indikator Target2017 2013 2014 2015 2016 2017 Trend
5 Malaria
Angka kesakitan malaria (per 1.000 pddk) 15 16,18 0,46 0,11 0,02 0 ▼6 Campak
Angka kesakitan balita (per 1.000 pddkbalita) 1,38 0,73 0,36 5,27 4,59 ▲
7 Kusta
Prevalensi (per 1.000 pddk) 0 0,49 0,49 0,01 0,09 ▼Penyakit non menular (per 1.000 pddk)
Gangguan sistem otot & jaringan 74,60 75,43 52,76 41,51 48,59 ▲Gigi dan mulut 78,62 72,46 48,99 52,24 52,67 ▲Tekanan darah tinggi 80,15 74,52 73,44 60,49 65,64 ▲Kulit 76,87 70,98 63,29 47,67 58,30 ▲Kecacingan 11,17 7,75 4,74 2,41 3,43 ▲Gizi
Status gizi balita (%)
* Buruk < 1 3,16 2,37 7,63 2,71 1,35 ▼* Kurang < 20 11,74 10,59 15,04 10,06 8,23 ▼* Baik 82,52 85,24 75,85 79,32 87,25 ▲* Lebih 1 2,58 1,79 1,48 1,91 3,18 ▲KEP total (%) <15 14,90 12,96 22,67 12,77 9,58 ▼KEP nyata (%) <1 3,16 2,37 7,63 2,71 1,35 ▼BBLR (%) 3,9 4,7 5,5 5,9 6,5 ▲
A.KESAKITAN
Sejak tahun 2010, sistem pencatatan dan pelaporan penyakit dipuskesmas mengalami perubahan dari format ICD 9 ke ICD 10. Laporan jenispenyakit menjadi lebih rinci dibandingkan sebelumnya. Dari data yangbersumber dari Laporan Bulanan Kesakitan (LB1) puskesmas, penyakitterbanyak untuk semua golongan umur pada tahun 2017 masih didominasioleh penyakit pada saluran pernafasan, influensa, batuk, demam tidakdiketahui penyebabnya, dan diare serta penyakit degeneratif seperti penyakithypertensi primer rematisme. Penyakit-penyakit ini lebih banyak diakibatkanoleh perilaku hidup dan lingkungan hidup yang kurang sehat.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 11
Tabel 3.2Penyakit Terbanyak Pada Semua Kelompok UmurDi Kota Singkawang pada tahun 2012 dan 2017
PenyakitProporsi (%)
2012 2013 2014Infeksi saluran pernafasan atas akut tidak spesifik 13,26 (1) 13,18 (1) 11,38 (1)Gejala dan tanda umum lainnya 7,69 (2) 7,88 (2) 7,08 (2)Hipertensi Primer ( esensial ) 6,57 (3) 6,39 (3) 6,60 (3)Influensa 5,24 (4) 5,15 (4) 5,72 (4)Demam yg tidak diketahui sebabnya 5,08 (5) 5,03 (5) 5,62(5)Batuk 4,23 (6) 4,21 (7) 4,46(6)Sakit kepala 3,10 (9) 3,18 (9) 3,53 (7)Dermatitis kontak alergik tidak spesifik 2,79 (10) 2,80 (10) 3,31 (8)Tukak Lambung 4,23 (7) 4,30 (6) 3,22 (9)Gastroduodenitis tidak Spesifik 1,99 (14) 2,00 (14) 3,15 (10)Rematisme 2,77 (11) 2.75 (11) 2,93 (11)Diare dan gastro enteritis tidak dpt dikelompok kedlm A00-A08 3,25 (8) 3,20 (8) 2,67 (12)
.Sumber : LB1 SP2TP, Angka dalam kurung = peringkat
PenyakitProporsi (%)
2015 2016 2017
Infeksi saluran pernafasan atas akut tidak spesifik 13,34 (1) 9,17 (1) 11,79 (1)Hipertensi Primer ( esensial ) 7,36 (2) 8,88 (2) 7,42 (2)Gejala dan tanda umum lainnya 5,63 (3) 7,22 (3) 6,26 (3)Influensa 5,02 (4) 3,02 (10) 4,13 (6)Batuk 4,75 (5) 3,08 (8) 4,43 (4)Demam yg tidak diketahui sebabnya 4,35 (6) 3,34 (5) 3,63 (7)Gastroduodenitis tidak Spesifik 3,90 (7) 4,35 (4) 4,17 (5)Myalgia 2,99 (8) 2,64 (14) 2,87 (12)Nasofaringitis Acuta ( Common Cold ) 2,98 (9) 2,04 (16) 2,55 (13)Dermatitis kontak alergik tidak spesifik 2,96 (10) 2,79 (12) 3,02 (10)Rematisme 2,91 (11) 2,80 (11) 3,01 (11)Sakit Kepala 2,68 (12) 3,04 (9) 3,08 (8)Tukak Lambung 2,67 (13) 3,21 (7) 3,07 (9)Diare dan gastro enteritis tidak dpt dikelompok kedlm A00 – A08 2,66 (14) 2,15 (15) 2,37 (14)
Diabetes Melitus (Kencing Manis) tidak spesifik 1,97 (16) 3,23 (6) 2,23 (15)Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal 1,51 (18) 2,75 (13) 2,02 (17)
Sumber : LB1 SP2TP, Angka dalam kurung = peringkat
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 12
6.39
2013
Penyakit tekanan darah tinggi kasusnya masih tetap di urutan ketigaterbanyak bahkan setelah mengalami perubahan sistem pencatatan danpelaporan dari format ICD 9 menjadi ICD 10, penyakit darah tinggi secaraspesifik yaitu penyakit Hypertensi primer (essensial) pada tahun 2017 masihberkisar urutan ketiga yaitu 7,42% menurun sedikit dibandingkan pada tahun2016 yaitu 8,88% sedangkan pada tahun 2015 yaitu 7,36%.
Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan masih tingginya
penyakit darah tinggi. Pertama, kesadaran dari penderita untuk segera
memeriksakan penyakit begitu terasa mulai mengganggu. Kedua, keinginan
masyarakat menggunakan puskesmas sebagai sarana pertama yang didatangi
untuk mengobati penyakitnya. Ketiga, kecenderungan bertambahnya penderita
penyakit ini.Untuk mengatasihal yang ketiga, yang diperlukan adalah pola
hidup sehat yang lebih baik, termasuk lebih sering melakukan olahraga dan
mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang.
Program Upaya Kesehatan Usia Lanjut Puskesmas (Upaya Kesehatan
Pengembangan) berupa posyandu untuk usia lanjut merupakan salah satu
wadah yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat dalam upaya mencegah dan mengontrol penyakit ini.
Perkembangan jumlah kasus hipertensi yang diperiksa di puskesmas dari
tahun 2013 hingga 2017, tampak pada grafik di bawah ini.
Grafik 3.1Jumlah Kasus Penyakit Hypertensi Primer (Essensial) di Puskesmas
di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017Sumber: LB1 Tahun 2013, 2014,2015, 2016 dan 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 12
6.39 6.67.36
8.887.42
2013 2014 2015 2016 2017
Penyakit tekanan darah tinggi kasusnya masih tetap di urutan ketigaterbanyak bahkan setelah mengalami perubahan sistem pencatatan danpelaporan dari format ICD 9 menjadi ICD 10, penyakit darah tinggi secaraspesifik yaitu penyakit Hypertensi primer (essensial) pada tahun 2017 masihberkisar urutan ketiga yaitu 7,42% menurun sedikit dibandingkan pada tahun2016 yaitu 8,88% sedangkan pada tahun 2015 yaitu 7,36%.
Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan masih tingginya
penyakit darah tinggi. Pertama, kesadaran dari penderita untuk segera
memeriksakan penyakit begitu terasa mulai mengganggu. Kedua, keinginan
masyarakat menggunakan puskesmas sebagai sarana pertama yang didatangi
untuk mengobati penyakitnya. Ketiga, kecenderungan bertambahnya penderita
penyakit ini.Untuk mengatasihal yang ketiga, yang diperlukan adalah pola
hidup sehat yang lebih baik, termasuk lebih sering melakukan olahraga dan
mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang.
Program Upaya Kesehatan Usia Lanjut Puskesmas (Upaya Kesehatan
Pengembangan) berupa posyandu untuk usia lanjut merupakan salah satu
wadah yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat dalam upaya mencegah dan mengontrol penyakit ini.
Perkembangan jumlah kasus hipertensi yang diperiksa di puskesmas dari
tahun 2013 hingga 2017, tampak pada grafik di bawah ini.
Grafik 3.1Jumlah Kasus Penyakit Hypertensi Primer (Essensial) di Puskesmas
di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017Sumber: LB1 Tahun 2013, 2014,2015, 2016 dan 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 12
7.42
2017
Penyakit tekanan darah tinggi kasusnya masih tetap di urutan ketigaterbanyak bahkan setelah mengalami perubahan sistem pencatatan danpelaporan dari format ICD 9 menjadi ICD 10, penyakit darah tinggi secaraspesifik yaitu penyakit Hypertensi primer (essensial) pada tahun 2017 masihberkisar urutan ketiga yaitu 7,42% menurun sedikit dibandingkan pada tahun2016 yaitu 8,88% sedangkan pada tahun 2015 yaitu 7,36%.
Secara umum ada beberapa hal yang menyebabkan masih tingginya
penyakit darah tinggi. Pertama, kesadaran dari penderita untuk segera
memeriksakan penyakit begitu terasa mulai mengganggu. Kedua, keinginan
masyarakat menggunakan puskesmas sebagai sarana pertama yang didatangi
untuk mengobati penyakitnya. Ketiga, kecenderungan bertambahnya penderita
penyakit ini.Untuk mengatasihal yang ketiga, yang diperlukan adalah pola
hidup sehat yang lebih baik, termasuk lebih sering melakukan olahraga dan
mengkonsumsi makanan dengan gizi berimbang.
Program Upaya Kesehatan Usia Lanjut Puskesmas (Upaya Kesehatan
Pengembangan) berupa posyandu untuk usia lanjut merupakan salah satu
wadah yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat dalam upaya mencegah dan mengontrol penyakit ini.
Perkembangan jumlah kasus hipertensi yang diperiksa di puskesmas dari
tahun 2013 hingga 2017, tampak pada grafik di bawah ini.
Grafik 3.1Jumlah Kasus Penyakit Hypertensi Primer (Essensial) di Puskesmas
di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017Sumber: LB1 Tahun 2013, 2014,2015, 2016 dan 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 13
< 5 th
2011 19.93
2012 23.6
2013 23.6
2014 13.08
Penyakit kulit infeksi merupakan salah satu akibat dari perilaku hidup
yang kurang menunjang kesehatan. Penyakit ini juga selalu masuk nominasi
dalam urutan10 penyakit terbanyak.
Proporsi yang fluktuatif pada kelompok usia muda ini perlu mendapat
perhatian khusus, karena kondisi ini menggambarkan bahwa perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) sejak usia muda belum tercapai, diperlukan sejumlah
upaya sehingga di kemudian hari mereka dapat menjadi manusia yang
mempunyai perilaku hidup sehat yang baik. Pendidikan kesehatan sejak usia
dini merupakan salah satutugas/kegiatan yang perlu dilakukan secara intensif
guna mengurangi permasalahan di kemudian hari, terutama dalam upaya
pembangunan manusia yang berkualitas.
Pada tahun 2010 sehingga sekarang tahun 2017 pencatatan pelaporan
format ICD 10 untuk penyakit kulit infeksi sudah terbagi lebih rinci sehingga
tidak bisa dikelompokkan dalam pelaporan seperti pelaporan tahun
sebelumnya
Grafik 3.2Proporsi kasus penyakit kulit infeksi berdasarkan kelompok umur
di Kota Singkawang tahun 2011 – 2014Sumber: LB1 Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 13
5 - 14 th 15 - 44 th 45 - 54 th 55 - 64 th
24.52 29.95 11.67 8.01
24 32.06 10.82 5.76
24 32.06 10.82 5.76
17.3 22.57 8.23 5.7
Penyakit kulit infeksi merupakan salah satu akibat dari perilaku hidup
yang kurang menunjang kesehatan. Penyakit ini juga selalu masuk nominasi
dalam urutan10 penyakit terbanyak.
Proporsi yang fluktuatif pada kelompok usia muda ini perlu mendapat
perhatian khusus, karena kondisi ini menggambarkan bahwa perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) sejak usia muda belum tercapai, diperlukan sejumlah
upaya sehingga di kemudian hari mereka dapat menjadi manusia yang
mempunyai perilaku hidup sehat yang baik. Pendidikan kesehatan sejak usia
dini merupakan salah satutugas/kegiatan yang perlu dilakukan secara intensif
guna mengurangi permasalahan di kemudian hari, terutama dalam upaya
pembangunan manusia yang berkualitas.
Pada tahun 2010 sehingga sekarang tahun 2017 pencatatan pelaporan
format ICD 10 untuk penyakit kulit infeksi sudah terbagi lebih rinci sehingga
tidak bisa dikelompokkan dalam pelaporan seperti pelaporan tahun
sebelumnya
Grafik 3.2Proporsi kasus penyakit kulit infeksi berdasarkan kelompok umur
di Kota Singkawang tahun 2011 – 2014Sumber: LB1 Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 13
55 - 64 th > 65 th
8.01 5.92
5.76 3.76
5.76 3.76
4.08
Penyakit kulit infeksi merupakan salah satu akibat dari perilaku hidup
yang kurang menunjang kesehatan. Penyakit ini juga selalu masuk nominasi
dalam urutan10 penyakit terbanyak.
Proporsi yang fluktuatif pada kelompok usia muda ini perlu mendapat
perhatian khusus, karena kondisi ini menggambarkan bahwa perilaku hidup
bersih dan sehat (PHBS) sejak usia muda belum tercapai, diperlukan sejumlah
upaya sehingga di kemudian hari mereka dapat menjadi manusia yang
mempunyai perilaku hidup sehat yang baik. Pendidikan kesehatan sejak usia
dini merupakan salah satutugas/kegiatan yang perlu dilakukan secara intensif
guna mengurangi permasalahan di kemudian hari, terutama dalam upaya
pembangunan manusia yang berkualitas.
Pada tahun 2010 sehingga sekarang tahun 2017 pencatatan pelaporan
format ICD 10 untuk penyakit kulit infeksi sudah terbagi lebih rinci sehingga
tidak bisa dikelompokkan dalam pelaporan seperti pelaporan tahun
sebelumnya
Grafik 3.2Proporsi kasus penyakit kulit infeksi berdasarkan kelompok umur
di Kota Singkawang tahun 2011 – 2014Sumber: LB1 Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 14
11.6 10.8 10.8 11.7
< 1 tahun
2013 2014
Pada tahun 2014 penyakit diare mengalami penurunan yaitu 2,67%dibandingkan dengan tahun 2013 penyakit diare yaitu 3,20% tahun 2012penyakit diare yaitu 3,25% tahun 2011 yaitu 3.84%. Namun demikian penyakitdiare masih masuk katagori 12 besar penyakit terbanyak dengan posisi diperingkat dua belas. Bila diperhatikan lebih lanjut, ternyata kelompok umuryang menjadi penderita terbanyak adalah kelompok umur balita. Inimenunjukkan pentingnya peran orang tua upaya menjaga dan memeliharasegala sesuatu yang berkaitan dengan kebersihan anaknya, perlu lebihditingkatkan.
Sarana yang cukup efektif untuk meningkatkan perhatian orang tuatentang masalah ini adalah posyandu, yang salah satu kegiatannya adalahpenyuluhan tentang penyakit diare kepada orang tua.
Grafik 3.3Proporsi Kasus Penyakit Diare Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2013–2017
Sumber: Program diare tahun 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Adapun data yang terhimpun di tahun 2015 merupakan data per
Puskesmas dikarenakan adanya penambahan 4 Puskesmas induk yang terjadi
di pertengahan tahun sebelumnya, meskipun satu Puskesmas belum
teregistrasi.
Sejak tahun 2013 hingga tahun 2017 trend penyakit malaria terus
mengalami penurunan sebagaimana tergambar pada indikator Annual
Paralysis Incidence (API). Gambaran API perwilayah kerja puskesmas seperti
pada tabel di bawah ini :
11.23
14.89
< 1 tahun
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 14
32.9
55.5
33.1
56.1
33.1
56.1
11.7
33.5
7.3
25.9
< 1 tahun 1 - 4 tahun > 5 tahun
2014 2015 2016 2017
Pada tahun 2014 penyakit diare mengalami penurunan yaitu 2,67%dibandingkan dengan tahun 2013 penyakit diare yaitu 3,20% tahun 2012penyakit diare yaitu 3,25% tahun 2011 yaitu 3.84%. Namun demikian penyakitdiare masih masuk katagori 12 besar penyakit terbanyak dengan posisi diperingkat dua belas. Bila diperhatikan lebih lanjut, ternyata kelompok umuryang menjadi penderita terbanyak adalah kelompok umur balita. Inimenunjukkan pentingnya peran orang tua upaya menjaga dan memeliharasegala sesuatu yang berkaitan dengan kebersihan anaknya, perlu lebihditingkatkan.
Sarana yang cukup efektif untuk meningkatkan perhatian orang tuatentang masalah ini adalah posyandu, yang salah satu kegiatannya adalahpenyuluhan tentang penyakit diare kepada orang tua.
Grafik 3.3Proporsi Kasus Penyakit Diare Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2013–2017
Sumber: Program diare tahun 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Adapun data yang terhimpun di tahun 2015 merupakan data per
Puskesmas dikarenakan adanya penambahan 4 Puskesmas induk yang terjadi
di pertengahan tahun sebelumnya, meskipun satu Puskesmas belum
teregistrasi.
Sejak tahun 2013 hingga tahun 2017 trend penyakit malaria terus
mengalami penurunan sebagaimana tergambar pada indikator Annual
Paralysis Incidence (API). Gambaran API perwilayah kerja puskesmas seperti
pada tabel di bawah ini :
32.29
56.48
30.85
54.26
1 - 4 tahun > 5 tahun
2011 2012
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 14
56.1 54.8
66.7
> 5 tahun
Pada tahun 2014 penyakit diare mengalami penurunan yaitu 2,67%dibandingkan dengan tahun 2013 penyakit diare yaitu 3,20% tahun 2012penyakit diare yaitu 3,25% tahun 2011 yaitu 3.84%. Namun demikian penyakitdiare masih masuk katagori 12 besar penyakit terbanyak dengan posisi diperingkat dua belas. Bila diperhatikan lebih lanjut, ternyata kelompok umuryang menjadi penderita terbanyak adalah kelompok umur balita. Inimenunjukkan pentingnya peran orang tua upaya menjaga dan memeliharasegala sesuatu yang berkaitan dengan kebersihan anaknya, perlu lebihditingkatkan.
Sarana yang cukup efektif untuk meningkatkan perhatian orang tuatentang masalah ini adalah posyandu, yang salah satu kegiatannya adalahpenyuluhan tentang penyakit diare kepada orang tua.
Grafik 3.3Proporsi Kasus Penyakit Diare Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2013–2017
Sumber: Program diare tahun 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Adapun data yang terhimpun di tahun 2015 merupakan data per
Puskesmas dikarenakan adanya penambahan 4 Puskesmas induk yang terjadi
di pertengahan tahun sebelumnya, meskipun satu Puskesmas belum
teregistrasi.
Sejak tahun 2013 hingga tahun 2017 trend penyakit malaria terus
mengalami penurunan sebagaimana tergambar pada indikator Annual
Paralysis Incidence (API). Gambaran API perwilayah kerja puskesmas seperti
pada tabel di bawah ini :
54.26
> 5 tahun
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 15
Tabel 3.3Annual Paralysis Incidence (API)
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Kecamatan2013 2014 2015 2016 2017API API API API API(‰) (‰) (‰) (‰) (‰)
1 Skw Selatan 1.32 1.50 0.23 0 02 Skw Utara 0.17 0.58 0.20 0.02 03 Skw Tengah 0.07 0.00 0.02 0 04 Skw Timur 0.63 0.38 0.19 0 05 Skw Barat 0.00 0.00 0.26 0 0Kota Singkawang 0.63 0.48 0.11 0.01 0
Sumber : Laporan Malaria Puskesmas
Angka API pada tahun 2017 (0 ‰), di Kota Singkawang tidak terdapat
kasus malaria hal ini menurun dari angka API pada tahun 2016 terjadi di
Kecamatan Singkawang Utara (0,02‰), dari angka sebelumnya di tahun 2015
(0,20‰) Kecamatan Singkawang Timur (0,19‰)menjadi 0, Kecamatan
Singkawang Tengah API (0,02‰) menjadi 0, Kecamatan Singkawang Barat
(0,26‰) menjadi 0, Kecamatan Singkawang Selatan (0,23‰) menjadi 0,
bahkan juga di Kecamatan Singkawang Tengah (0,02‰) menjadi 0.
Penurunan API di wilayah Kecamatan di Kota Singkawang diduga
merupakan dampak positif dari meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
kebersihan lingkungandan kepedulian ini masih perlu dilakukan kajian yang
mendalam.
Penyakit menular lain yang menjadi masalah besar di Kota Singkawang
adalah penyakit demam berdarah dengue. Pada tahun 2014 terjadi KLB.
Gambaran Penderita DBD pada tahun 2013 sampai dengan 2017 per
kecamatan tergambar seperti pada tabel di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 16
Tabel 3.4Jumlah Penderita demam berdarah dengue (DBD)
di Kota Singkawang Tahun 2013 s/d 2017
KecamatanJumlah Penderita DBD
2013 2014 2015 2016 2017Singkawang Selatan 11 58 8 23 34Singkawang Utara 3 61 10 4 24Singkawang Tengah 16 117 26 25 53Singkawang Timur 1 11 0 2 4Singkawang Barat 3 90 23 22 51Kota Singkawang 39 337 67 76 166
Sumber : Bidang P2P
Pada tahun 2016 terjadi 76 (tujuh puluh enam) kasus sedangkan pada
tahun 2017 terjadi peningkatan menjadi 166 (seratus enam puluh enam)
kasus, di Kecamatan Singkawang Timur 4 (empat) kasus DBD, terbanyak pada
Kecamatan Singkawang Tengah 53 (lima puluh tiga) kasus, Singkawang Barat
51 (lima puluh satu) kasus, Singkawang Utara 24 (dua puluh empat) kasus
dan Selatan 34 (tiga puluh empat) kasus.
Berdasarkan pengamatan pola penyebaran penyakit hampir merata
diseluruh kelurahan oleh sebab itu upaya yang paling tepat adalah promotip
dan prepentif dalam mencegah terjadinya KLB di seluruh Kecamatan. Program
minimal yang selanjutnya perlu dikembangkan adalah 3 M
Gerakan 3 M mengubur, menutup dan menguras khususnya pada
bulan-bulan yang berpotensi terjadinya peningkatan penderita DBD. Selain itu
pula yang menggunakan kelambu padawaktu tidur akan menekan lonjakan
pada waktu-waktu tertentu juga dapat membantu upaya pencegahan
terjadinya DBD, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik distribusi kasus
DBD berdasarkan kelurahan seperti berikut :
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 17
420
4 7 12
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
0 - 1 th
Grafik 3.4Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue
menurut kelompok umurdi Kota Singkawang tahun 2013–2017
Sumber: Bidang P2P
Jumlah penderita DBD terbanyak adalah pada kelompok usia sekolah
(5 – 15 tahun) yaitu 101 penderita (60,84%) dan kemudian pada kelompok
anak balita sebanyak 41 penderita (24,69%). Mengingat penyebab terjadinya
penyakit juga ada dari lingkungan sekolah pada saat jam sekolah, maka
lingkungan sekolah jugaperlu mendapat perhatian dalam upaya PSN
(Pembersihan Sarang Nyamuk) selain rumah tangga dan tempat – tempat
umum guna mencegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Pada tahun 2017 terdapat 5 (lima) orang meninggal, lebih banyak bila
dibandingkan yang terjadi pada tahun 2016 terdapat 2 (dua) orang meninggal,
pada tahun 2015 terdapat 2 (dua) orang meninggal, tahun 2014 terdapat 6
(enam) orang meninggal, dan tahun 2013 terdapat 1 (satu) orang meninggal
Angka kesakitan (IR) dan angka kematian (CFR) dari tahun 2013 sampaidengan tahun 2017 tampak pada tabel di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 17
14 174
127
180
10
30 31
2
2337
912
41
101
> 1 - 5 th > 5 - 15 th > 15 th
Grafik 3.4Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue
menurut kelompok umurdi Kota Singkawang tahun 2013–2017
Sumber: Bidang P2P
Jumlah penderita DBD terbanyak adalah pada kelompok usia sekolah
(5 – 15 tahun) yaitu 101 penderita (60,84%) dan kemudian pada kelompok
anak balita sebanyak 41 penderita (24,69%). Mengingat penyebab terjadinya
penyakit juga ada dari lingkungan sekolah pada saat jam sekolah, maka
lingkungan sekolah jugaperlu mendapat perhatian dalam upaya PSN
(Pembersihan Sarang Nyamuk) selain rumah tangga dan tempat – tempat
umum guna mencegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Pada tahun 2017 terdapat 5 (lima) orang meninggal, lebih banyak bila
dibandingkan yang terjadi pada tahun 2016 terdapat 2 (dua) orang meninggal,
pada tahun 2015 terdapat 2 (dua) orang meninggal, tahun 2014 terdapat 6
(enam) orang meninggal, dan tahun 2013 terdapat 1 (satu) orang meninggal
Angka kesakitan (IR) dan angka kematian (CFR) dari tahun 2013 sampaidengan tahun 2017 tampak pada tabel di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 17
29 12
> 15 th
2013
2014
2015
2016
2017
Grafik 3.4Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue
menurut kelompok umurdi Kota Singkawang tahun 2013–2017
Sumber: Bidang P2P
Jumlah penderita DBD terbanyak adalah pada kelompok usia sekolah
(5 – 15 tahun) yaitu 101 penderita (60,84%) dan kemudian pada kelompok
anak balita sebanyak 41 penderita (24,69%). Mengingat penyebab terjadinya
penyakit juga ada dari lingkungan sekolah pada saat jam sekolah, maka
lingkungan sekolah jugaperlu mendapat perhatian dalam upaya PSN
(Pembersihan Sarang Nyamuk) selain rumah tangga dan tempat – tempat
umum guna mencegah terjadinya perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti.
Pada tahun 2017 terdapat 5 (lima) orang meninggal, lebih banyak bila
dibandingkan yang terjadi pada tahun 2016 terdapat 2 (dua) orang meninggal,
pada tahun 2015 terdapat 2 (dua) orang meninggal, tahun 2014 terdapat 6
(enam) orang meninggal, dan tahun 2013 terdapat 1 (satu) orang meninggal
Angka kesakitan (IR) dan angka kematian (CFR) dari tahun 2013 sampaidengan tahun 2017 tampak pada tabel di bawah ini:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 18
Tabel 3.5Jumlah penderita dan kematian penyakit DBD
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017
TahunJumlah IR CFR
Penderita Mati (‰) (‰)2013 39 1 19,6 2,562014 337 6 165,5 1,782015 67 2 0,32 2,992016 76 2 35,9 2,632017 166 5 77,1 3,01
Sumber: Laporan DBD Puskesmas dan RS
Penyakit TBC paru merupakan salah satu penyakit yang upaya
penanggulangannya dilakukan secara lebih intensif dan mendapatkan dana
khusus dari Global Fund for AIDS, Tuberculosis and Malaria (GF
ATM). Untuk menanggulangi penyakit ini, diperlukan sejumlah upaya
pencarian penderita secara aktif selektif (selective active case finding). Dengan
metode ini, diharapkan makin banyak penderita yang ditemukan dan
kemudian diobati. Secara statistik, diperkirakan penderita TB paru di suatu
daerah ada 2,1 di antara 1.000 penduduk, sementara target penemuan
penderita baru seiap tahunnya adalah sebanyak 75% dari perkiraan tersebut.
Pada tahun 2017 di Kota Singkawang ditemukan 169 penderita baru TB
pada tahun 2016 di Kota Singkawang ditemukan 147 penderita baru TB, pada
tahun 2015 di Kota Singkawang ditemukan 184 penderita baru TB Pada
tahun 2014 di Kota Singkawang ditemukan 168 penderita baru TB sedangkan
pada tahun 2013 ditemukan 203 penderita baru TB.
CNR (Case Notification Rate) Kasus baru BTA + per 100.000
penduduk tahun 2017 sebesar 86,86 mengalami peningkatan dibanding pada
tahun 2016 sebesar 69,50 mengalami penurunan dibanding pada pada tahun
2015 sebesar 88,63 tahun 2014 yaitu 82,53 dan pada tahun 2013 yaitu
102,05 adapun CNR penyakit ini dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 19
89.46
2013
102.5
2013
Grafik 3.5Kasus Baru TBC Paru BTA (+)
= Case Notification Rate (CNR)di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Hasil pengobatan penderita baru TBC Paru BTA Postif (Cure Rate = CR)
tahun 2017 angka kesembuhannya adalah 63,27% terjadi penurunan
dibandingkan tahun 2016 angka kesembuhannya adalah 71,74% tahun 2015
angka kesembuhannya adalah 91,67% pada tahun 2014 angka
kesembuhannya adalah 90,64% sedangkan pada tahun 2013 angka
kesembuhannya adalah 89,46% Angka ini masih diatas target angka
kesembuhan minimal adalah 85%. Selengkapnya angka kesembuhan penyakit
ini dari tahun 2013 sampai dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.6Proporsi Hasil Pengobatan
Penderita Baru TBC Paru BTA (+) = Cure Rate (CR)di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 19
90.64 91.67
71.7463.27
2014 2015 2016 2017
82.53 88.6369.50
86.86
2014 2015 2016 2017
Grafik 3.5Kasus Baru TBC Paru BTA (+)
= Case Notification Rate (CNR)di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Hasil pengobatan penderita baru TBC Paru BTA Postif (Cure Rate = CR)
tahun 2017 angka kesembuhannya adalah 63,27% terjadi penurunan
dibandingkan tahun 2016 angka kesembuhannya adalah 71,74% tahun 2015
angka kesembuhannya adalah 91,67% pada tahun 2014 angka
kesembuhannya adalah 90,64% sedangkan pada tahun 2013 angka
kesembuhannya adalah 89,46% Angka ini masih diatas target angka
kesembuhan minimal adalah 85%. Selengkapnya angka kesembuhan penyakit
ini dari tahun 2013 sampai dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.6Proporsi Hasil Pengobatan
Penderita Baru TBC Paru BTA (+) = Cure Rate (CR)di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 19
63.27
2017
86.86
Grafik 3.5Kasus Baru TBC Paru BTA (+)
= Case Notification Rate (CNR)di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Hasil pengobatan penderita baru TBC Paru BTA Postif (Cure Rate = CR)
tahun 2017 angka kesembuhannya adalah 63,27% terjadi penurunan
dibandingkan tahun 2016 angka kesembuhannya adalah 71,74% tahun 2015
angka kesembuhannya adalah 91,67% pada tahun 2014 angka
kesembuhannya adalah 90,64% sedangkan pada tahun 2013 angka
kesembuhannya adalah 89,46% Angka ini masih diatas target angka
kesembuhan minimal adalah 85%. Selengkapnya angka kesembuhan penyakit
ini dari tahun 2013 sampai dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.6Proporsi Hasil Pengobatan
Penderita Baru TBC Paru BTA (+) = Cure Rate (CR)di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Sumber: Laporan TB Puskesmas (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 20
2013 2014
86
Penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang menunjukkan kecenderungan
masih tinggi. Seperti juga TB Paru, meningkatnya jumlah penderita ini
terutama diduga karena dilakukannya upaya pencarian secara intensiv.
Meskipun demikian jumlah penderita yang sebenarnya, mungkin jauh lebih
besar, sebagaimana dikenal dengan istilah fenomena gunung es, sebahagian
penderita HIV belum mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut.
Oleh sebab itu, upaya pencarian penderita melalui prosedur yang benar seperti
yang dilakukan oleh Klinik Mawar di RSUD Dr.Abdul Aziz Singkawang, perlu
mendapat dukungan segenap pihak baik moril maupun materil.
Pada tahun 2013 penderita HIV berjumlah 86 orang, pada tahun 2014
mengalami penurunan yaitu berjumlah 57 orang, pada tahun 2015 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 52 orang kemudian pada tahun 2016 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 44 orang selanjutnya pada tahun 2017 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 49 orang. Jumlah penderita HIV dari tahun 2013
sampai dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.7Penderita HIV
di Kota Singkawang Tahun 2013– 2017
Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 20
2014 2015 2016 2017
5752
44 49
Penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang menunjukkan kecenderungan
masih tinggi. Seperti juga TB Paru, meningkatnya jumlah penderita ini
terutama diduga karena dilakukannya upaya pencarian secara intensiv.
Meskipun demikian jumlah penderita yang sebenarnya, mungkin jauh lebih
besar, sebagaimana dikenal dengan istilah fenomena gunung es, sebahagian
penderita HIV belum mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut.
Oleh sebab itu, upaya pencarian penderita melalui prosedur yang benar seperti
yang dilakukan oleh Klinik Mawar di RSUD Dr.Abdul Aziz Singkawang, perlu
mendapat dukungan segenap pihak baik moril maupun materil.
Pada tahun 2013 penderita HIV berjumlah 86 orang, pada tahun 2014
mengalami penurunan yaitu berjumlah 57 orang, pada tahun 2015 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 52 orang kemudian pada tahun 2016 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 44 orang selanjutnya pada tahun 2017 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 49 orang. Jumlah penderita HIV dari tahun 2013
sampai dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.7Penderita HIV
di Kota Singkawang Tahun 2013– 2017
Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 20
2017
49
Penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang menunjukkan kecenderungan
masih tinggi. Seperti juga TB Paru, meningkatnya jumlah penderita ini
terutama diduga karena dilakukannya upaya pencarian secara intensiv.
Meskipun demikian jumlah penderita yang sebenarnya, mungkin jauh lebih
besar, sebagaimana dikenal dengan istilah fenomena gunung es, sebahagian
penderita HIV belum mengetahui bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut.
Oleh sebab itu, upaya pencarian penderita melalui prosedur yang benar seperti
yang dilakukan oleh Klinik Mawar di RSUD Dr.Abdul Aziz Singkawang, perlu
mendapat dukungan segenap pihak baik moril maupun materil.
Pada tahun 2013 penderita HIV berjumlah 86 orang, pada tahun 2014
mengalami penurunan yaitu berjumlah 57 orang, pada tahun 2015 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 52 orang kemudian pada tahun 2016 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 44 orang selanjutnya pada tahun 2017 mengalami
penurunan yaitu berjumlah 49 orang. Jumlah penderita HIV dari tahun 2013
sampai dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.7Penderita HIV
di Kota Singkawang Tahun 2013– 2017
Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 21
0 11 20 10 10 1
< 1 th 1 - 4 th
2013
2014
2015
2016
2017
Penduduk usia antara 30 – 39 tahun dan 40 – 49 tahun adalah penderita
terbanyak. Jumlah penderita HIV menurut jenis kelamin dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.8Penderita HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Grafik 3.9Penderita HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
45
26
41
2013 2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 21
13
27
38
1 0
20
25
02
17
20
1 2
9
21
1 02
13
19
5 - 14 th 15 - 19 th 20 - 29 th 30 - 39 th
Penduduk usia antara 30 – 39 tahun dan 40 – 49 tahun adalah penderita
terbanyak. Jumlah penderita HIV menurut jenis kelamin dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.8Penderita HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Grafik 3.9Penderita HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
2632
26 2831
20 1821
2014 2015 2016 2017
laki-laki
perempuan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 21
16
8
12
21
10
19
14
30 - 39 th > 40 th
Penduduk usia antara 30 – 39 tahun dan 40 – 49 tahun adalah penderita
terbanyak. Jumlah penderita HIV menurut jenis kelamin dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Grafik 3.8Penderita HIV/AIDS Menurut Jenis Kelamin
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
Grafik 3.9Penderita HIV/AIDS Menurut Kelompok Umur
di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2PL Dinkes Kota Singkawang
21
laki-laki
perempuan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 22
IDU2%
Penyebab terjadinya penyakit ini terutama karena hubungan hetero-
seksual yang tidak aman, Preventing Mother To Child Transmision (PMTCT)
penggunaan narkoba secara suntikan/ Injection Drug Users (IDU) dan homo.
Dengan adanya alat screning pendeteksi HIV/AIDS maka yang disebabkan
dari tranfusi tidak dijumpai.
Berdasarkan pengamatan langsung terhadap data dari tahun ketahun
yang cendrung masih amat diperlukan penanggulangan yang lebih holistik,
lintas sektoral. Proporsi penderita HIV/AIDS menurut faktor resiko sebagai
berikut :
Grafik 3.10Proporsi Penderita HIV/AIDS Menurut Faktor Resiko
di Kota Singkawang Tahun 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2P Dinkes dan KB Kota Singkawang
Penyakit infeksi saluran pernafasan aku (ISPA) selalu menempati posisi
teratas dari urutan penyakit terbanyak stelama bertahun-tahun. Tahun 2013
mencapai 13,18%, tahun 2014 mencapai 13,18%, tahun 2015 mencapai
13,34%, tahun 2016 mencapai 9,17% dan tahun 2017 mencapai 11,79%
Kasus ISPA nonpneumonia pada balita tahun 2015 paling banyak terjadi
di wilayah Kecamatan Singkawang Utara I (776 kasus)14,31% dan yang paling
sedikit di Kecamatan Singkawang Tengah II (309 kasus) 5,86%.
Penderita pneumonia di puskesmas dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017, sebagian besar adalah penderita dari golongan umur di bawah 5
tahun (balita).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 22
Homo4%
Hetero92%
IDU2%
PMTCT2%
Transf0
0%
Penyebab terjadinya penyakit ini terutama karena hubungan hetero-
seksual yang tidak aman, Preventing Mother To Child Transmision (PMTCT)
penggunaan narkoba secara suntikan/ Injection Drug Users (IDU) dan homo.
Dengan adanya alat screning pendeteksi HIV/AIDS maka yang disebabkan
dari tranfusi tidak dijumpai.
Berdasarkan pengamatan langsung terhadap data dari tahun ketahun
yang cendrung masih amat diperlukan penanggulangan yang lebih holistik,
lintas sektoral. Proporsi penderita HIV/AIDS menurut faktor resiko sebagai
berikut :
Grafik 3.10Proporsi Penderita HIV/AIDS Menurut Faktor Resiko
di Kota Singkawang Tahun 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2P Dinkes dan KB Kota Singkawang
Penyakit infeksi saluran pernafasan aku (ISPA) selalu menempati posisi
teratas dari urutan penyakit terbanyak stelama bertahun-tahun. Tahun 2013
mencapai 13,18%, tahun 2014 mencapai 13,18%, tahun 2015 mencapai
13,34%, tahun 2016 mencapai 9,17% dan tahun 2017 mencapai 11,79%
Kasus ISPA nonpneumonia pada balita tahun 2015 paling banyak terjadi
di wilayah Kecamatan Singkawang Utara I (776 kasus)14,31% dan yang paling
sedikit di Kecamatan Singkawang Tengah II (309 kasus) 5,86%.
Penderita pneumonia di puskesmas dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017, sebagian besar adalah penderita dari golongan umur di bawah 5
tahun (balita).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 22
Penyebab terjadinya penyakit ini terutama karena hubungan hetero-
seksual yang tidak aman, Preventing Mother To Child Transmision (PMTCT)
penggunaan narkoba secara suntikan/ Injection Drug Users (IDU) dan homo.
Dengan adanya alat screning pendeteksi HIV/AIDS maka yang disebabkan
dari tranfusi tidak dijumpai.
Berdasarkan pengamatan langsung terhadap data dari tahun ketahun
yang cendrung masih amat diperlukan penanggulangan yang lebih holistik,
lintas sektoral. Proporsi penderita HIV/AIDS menurut faktor resiko sebagai
berikut :
Grafik 3.10Proporsi Penderita HIV/AIDS Menurut Faktor Resiko
di Kota Singkawang Tahun 2017Sumber: Surveilens HIV/AIDS Bidang P2P Dinkes dan KB Kota Singkawang
Penyakit infeksi saluran pernafasan aku (ISPA) selalu menempati posisi
teratas dari urutan penyakit terbanyak stelama bertahun-tahun. Tahun 2013
mencapai 13,18%, tahun 2014 mencapai 13,18%, tahun 2015 mencapai
13,34%, tahun 2016 mencapai 9,17% dan tahun 2017 mencapai 11,79%
Kasus ISPA nonpneumonia pada balita tahun 2015 paling banyak terjadi
di wilayah Kecamatan Singkawang Utara I (776 kasus)14,31% dan yang paling
sedikit di Kecamatan Singkawang Tengah II (309 kasus) 5,86%.
Penderita pneumonia di puskesmas dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017, sebagian besar adalah penderita dari golongan umur di bawah 5
tahun (balita).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 23
Angka kesakitan pneumonia pada balita tahun 2017 mencapai 10,28 per
1000 balita, tahun 2016 mencapai 0,31 per 1000 balita,tahun 2015 mencapai
4,46 per 1000 balita, tahun 2014 mencapai 5,83 per 1000 balita sedangkan
tahun 2013 mencapai 6,95 per 1000 balita.
Tabel 3.6Penderita Penumonia Pada Balita Dan Semua Penderita
Menurut Kecamatan di Kota SingkawangTahun 2013 – 2017
No Puskesmas
Jumlah Penderita Pneumonia2013 2014 2015 2016 2017
< 5 th Semua < 5 th Semua < 5 th Semua < 5 th Semua < 5 th Semua
1 Skw Selatan I58 58 55 55
15 15 0 0 15 15
2 Skw Selatan II 1 1 0 0 1 1
3 Skw Utara I45 45 58 58
44 45 5 5 21 21
4 Skw Utara II 22 22 0 0 28 28
5 Skw Tengah I30 30 13 13
2 2 1 1 18 18
6 Skw Tengah II 12 12 1 1 12 12
7 Skw Timur I12 12 1 1
2 3 0 0 23 23
8 Skw Timur II 0 0 0 0 16 16
9 Skw Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 92 92
Kota Singkawang 145 145 127 127 98 100 7 7 226 226
Sumber: Laporan penemuan dan pengobatan penderita ISPA Puskesmas
Upaya pencegahan penyakit campak melalui imunisasi pada bayi selalu
dilakukan setiap tahun, namun masih terjadi kasus penyakit ini, baik pada
balita maupun pada kelompok umur lain. Tahun 2017 terdapat 101 kasus
terjadi penurunan jika dibanding dengan tahun 2016 terdapat 116 kasus,
tahun 2015 terdapat 8 kasus, tahun 2014 terdapat 16 kasus, tahun 2013
tidak ada feed back hasil sampel yang di kirim ke provinsi.
Angka kesakitan campak pada balita tahun 2017 sebesar 4,59 per 1.000
balita terjadi penurunan angka kesakitan campak tahun 2016 sebesar 5,28 per
1.000 balita, tahun 2015 sebesar 0,36 per 1.000 balita, tahun 2014 sebesar
0,73 per 1.000 balita, angka kesakitan campak pada balita tahun 2013 tidak
ada feed back, hasil sampel yang di kirim ke provinsi.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 24
Pada tahun 2017 terjadi KLB campak dengan 101 Kasus pada balita,
tertinggi di kecamatan Singkawang Timur 47 kasus, Kecamatan Singkawang
Selatan 23 kasus, Kecamatan Singkawang Barat 15 kasus, Kecamatan
Singkawang Utara 9 kasus, selanjutnya yang terendah Kecamatan Singkawang
Tengah dengan 7 kasus, keadaan ini menurun jika dibandingkan dengan
tahun 2016 terjadi 116 Kasus pada balita, keadaan tahun 2015 hanya terjadi
di Kecamatan Singkawang Barat 8 kasus.
Kasus campak pada balita pada tahun 2014 yang tidak ada kasus di
Kecamatan Singkawang Utara, kasus tertinggi di Kecamatan Singkawang
Selatan 7 kasus, di Kecamatan Singkawang Timur 4 kasus, Di Kecamatan
Singkawang Tengah 3 kasus dan di Kecamatan Singkawang Barat 2 kasus.
Tabel 3.7Angka Kesakitan Campak Pada Balita Menurut Kecamatan
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Kecamatan Angka kesakitan per 1.000 pddk balita
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan 0,48 0,32 0,00 0,11 0,102 Skw Utara 0,00 0,00 0,00 0,08 0,043 Skw Tengah 0,63 0,01 0,00 0,12 0,034 Skw Timur 0,09 0,01 0,00 0,03 0,215 Skw Barat 0,14 0,00 1,5 0,20 0,06Kota Singkawang 1,36 0,07 0,04 0,55 0,46
Sumber: LB1 Puskesmas
Penyakit kecacingan berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat. Bila penyakit ini terjadi pada masa pertumbuhan, maka akan
berakibat tumbuhnya manusia yang kurang berkualitas karena asupan gizi
yang diperlukan terganggu oleh adanya cacing.
Di Kota Singkawang penyakit ini memang tidak termasuk dalam 10
penyakit terbanyak, karena poroporsinya dibandingkan dengan semua
penyakit hanya mencapai 0,89% saja dan menduduki peringkat 29 dari 217
penyakit yang tercatat. Namun bila dilihat kejadiannya pada tahun 2013 maka
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 25
tampak bahwa penderita yang terbanyak adalah pada kelompok umur 5–14
tahun 38,84% , selanjutnya diikuti balita (di bawah 5 tahun) yakni sebesar
31,50%, kelompok usia produktif (15-44 tahun) 22,23% . Komposisi ini selalu
sama sejak tahun 2007 sehingga tampak bahwa penderita pada umumnya
berada pada masa awal pertumbuhan yang memerlukan asupan gizi yang baik.
Sedangkan untuk kelompok usia produktif (15-44 tahun) yang proporsinya
selalu pada urutan ketiga masih menimbulkan pertanyaan besar, yakni
apakah kebersihan diri sudah kurang mendapat perhatian? Sebab kasus
penyakit ini terjadi pada umumnya sebagai akibat dari kebersihan yang
kurang terjaga.
A. KEMATIAN
Kejadian kematian umumnya diukur dengan angka kematian. Ada
beberapa ukuran angka kematian yang biasa dipergunakan, yaitu Angka
Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup (AKB), Angka Kematian Ibu per
100.000 kelahiran hidup (AKI) dan Angka Kematian Balita per 1.000 kelahiran
hidup (AKABA). Dari sisi ilmu kesehatan, masih banyak lagi indikator kematian
yang dapat digunakan, namun ketiga indikator tersebut merupakan ukuran
yang paling umum digunakan sebagai indikator mortalitas dalam menilai
derajat kesehatan. Indikator-indikator ini merupakan indikator hasil akhir
(impact).
Perhitungan angka kematian bukan sekedar hitungan matematik biasa,
yakni ada pembilang, penyebut dan konstanta, kemudian dimasukkan
kedalam rumus, lalu diperolehlah angka kematian. Cara seperti itu tidak
menggambarkan keadaan sebenarnya karena antara lain data yang ada dari
kegiatan rutin (facility-based) tidak dapat mewakili gambaran keadaan di
masyarakat. Konstanta yang digunakan pun, bila dilihat dengan seksama,
berbeda dengan konstanta pada umumnya. Angka 1.000 atau 100.000 yang
digunakan mempunyai maksud tertentu, apalagi dibelakangnya masih terdapat
kata-kata kelahiran hidup. Oleh karena itu, maka angka kematian ibu, bayi
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 26
maupun balita sebaiknya diperoleh dari masyarakat langsung melalui survey
(community-based). Bila tidak ada data yang berasal dari survei, maka lebih
baik digambarkan keadaan absolut saja. Yang jauh lebih penting dari sekedar
mengetahui angka kematian, adalah mengetahui jawaban dari mengapa yang
bersangkutan meninggal dunia, sebab bila diketahui penyebab kematian
secara lebih pasti maka dapat dilakukan upaya pencegahan sejauh yang dapat
dilakukan oleh manusia sehingga kejadian kematian dapat dikurangi.
Kematian yang seperti itu disebut preventable death. Dari sudut pandang
program pembangunan kesehatan, hal ini akan sangat berarti dalam upaya
penurunan angka kematian.
Pada tahun 2017, belum ada data angka kematian berdasarkan hasil
survei seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Jumlah ibu yang meninggal pada
tahun 2017 ada 5 orang, meningkat jika dibandingkan dengan keadaan pada
tahun 2016 ada 1 orang, pada tahun 2015 ada 4 orang, kemudian tahun
2014 ada 3 orang, tahun 2013 sebanyak 4 orang, Laporan Indikator Database
2004 (kerjasama BPS dengan UNFPA, Jakarta, April 2005), menyebutkan bahwa
AKI Kota Singkawang untuk tahun 2004 sudah menurun menjadi 306 per
100.000 kelahiran hidup dari 332 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2003.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 27
2013
eklamsia 1
pendarahan 2
lain - lain 1
Grafik 3.11Jumlah dan penyebab kematian ibu melahirkan
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: Laporan AMP
Bayi baru lahir (neonatal) yang meninggal pada tahun 2017 berdasarkan
laporan kegiatan rutin adalah 29 kasus dan penyebab terbanyak adalah
karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 10 kasus, asfiksia 7 kasus
dan lain-lain 12 kasus, sedangkan pada tahun 2016 terdapat 18 kasus dan
penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
sebanyak 8 kasus, asfiksia 6 kasus dan lain-lain 4 kasus, pada tahun 2015
terdapat 39 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) sebanyak 17 kasus, asfiksia 10 kasus dan lain-lain 12 kasus.
Tahun 2014 adalah 23 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 6 kasus, asfiksia 8 kasus dan lain-lain
9 kasus. tahun 2013 adalah 20 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 6 kasus, asfiksia 6 kasus, dan
lain-lain 8 kasus.
Pada tahun 2004, angka kematian bayi adalah 42,58 untuk laki-laki
dan 31,72 untuk perempuan per 1.000 kelahiran hidup (Laporan Indikator
Database 2004, kerjasama BPS dengan UNFPA, Jakarta, April 2005). Untuk
kematian anak balita tahun 2017 ada 4 orang.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 27
2014 2015 2016
0 1 1
1 0 0
2 3 0
Grafik 3.11Jumlah dan penyebab kematian ibu melahirkan
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: Laporan AMP
Bayi baru lahir (neonatal) yang meninggal pada tahun 2017 berdasarkan
laporan kegiatan rutin adalah 29 kasus dan penyebab terbanyak adalah
karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 10 kasus, asfiksia 7 kasus
dan lain-lain 12 kasus, sedangkan pada tahun 2016 terdapat 18 kasus dan
penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
sebanyak 8 kasus, asfiksia 6 kasus dan lain-lain 4 kasus, pada tahun 2015
terdapat 39 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) sebanyak 17 kasus, asfiksia 10 kasus dan lain-lain 12 kasus.
Tahun 2014 adalah 23 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 6 kasus, asfiksia 8 kasus dan lain-lain
9 kasus. tahun 2013 adalah 20 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 6 kasus, asfiksia 6 kasus, dan
lain-lain 8 kasus.
Pada tahun 2004, angka kematian bayi adalah 42,58 untuk laki-laki
dan 31,72 untuk perempuan per 1.000 kelahiran hidup (Laporan Indikator
Database 2004, kerjasama BPS dengan UNFPA, Jakarta, April 2005). Untuk
kematian anak balita tahun 2017 ada 4 orang.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 27
2017
0
0
5
Grafik 3.11Jumlah dan penyebab kematian ibu melahirkan
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: Laporan AMP
Bayi baru lahir (neonatal) yang meninggal pada tahun 2017 berdasarkan
laporan kegiatan rutin adalah 29 kasus dan penyebab terbanyak adalah
karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 10 kasus, asfiksia 7 kasus
dan lain-lain 12 kasus, sedangkan pada tahun 2016 terdapat 18 kasus dan
penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
sebanyak 8 kasus, asfiksia 6 kasus dan lain-lain 4 kasus, pada tahun 2015
terdapat 39 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) sebanyak 17 kasus, asfiksia 10 kasus dan lain-lain 12 kasus.
Tahun 2014 adalah 23 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 6 kasus, asfiksia 8 kasus dan lain-lain
9 kasus. tahun 2013 adalah 20 kasus dan penyebab terbanyak adalah karena
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 6 kasus, asfiksia 6 kasus, dan
lain-lain 8 kasus.
Pada tahun 2004, angka kematian bayi adalah 42,58 untuk laki-laki
dan 31,72 untuk perempuan per 1.000 kelahiran hidup (Laporan Indikator
Database 2004, kerjasama BPS dengan UNFPA, Jakarta, April 2005). Untuk
kematian anak balita tahun 2017 ada 4 orang.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 28
2013
BBLR 6
Asfiksia 6
Sepsis 0
lain-lain 8
0
24
0
54.3
2013
Grafik 3.12Jumlah dan penyebab kematian Neonataldi Kota Singkawang tahun 2013 - 2017
Sumber: Laporan AMP
Kematian neonatal secara umum berhubungan erat dengan cakupan deteksi
dini resiko tinggi ibu hamil, semakin rendah cakupan deteksi dini resiko tinggi
ibu hamil, maka diperkirakan kematian neonatal akan semakin meningkat,
demikian juga sebaliknya. Perbandingan kedua hal tersebut adalah sebagai
berikut untuk 2017 diambil dari data komplikasi maternal ditangani.
Grafik 3.13Perbandingan antara cakupan bumil resti dan kematian neonatal
Di Kota Singkawang Tahun 2013 - 2017Sumber: Laporan AMP
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 28
2014 2015 2016
6 17 8
8 10 6
1 2 0
8 10 4
23
39
18
29
65.668.9
54.659.4
2014 2015 2016 2017
Kematian Neonatal
Bumil Risti
Grafik 3.12Jumlah dan penyebab kematian Neonataldi Kota Singkawang tahun 2013 - 2017
Sumber: Laporan AMP
Kematian neonatal secara umum berhubungan erat dengan cakupan deteksi
dini resiko tinggi ibu hamil, semakin rendah cakupan deteksi dini resiko tinggi
ibu hamil, maka diperkirakan kematian neonatal akan semakin meningkat,
demikian juga sebaliknya. Perbandingan kedua hal tersebut adalah sebagai
berikut untuk 2017 diambil dari data komplikasi maternal ditangani.
Grafik 3.13Perbandingan antara cakupan bumil resti dan kematian neonatal
Di Kota Singkawang Tahun 2013 - 2017Sumber: Laporan AMP
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 28
2017
10
7
1
11
Kematian Neonatal
Bumil Risti
Grafik 3.12Jumlah dan penyebab kematian Neonataldi Kota Singkawang tahun 2013 - 2017
Sumber: Laporan AMP
Kematian neonatal secara umum berhubungan erat dengan cakupan deteksi
dini resiko tinggi ibu hamil, semakin rendah cakupan deteksi dini resiko tinggi
ibu hamil, maka diperkirakan kematian neonatal akan semakin meningkat,
demikian juga sebaliknya. Perbandingan kedua hal tersebut adalah sebagai
berikut untuk 2017 diambil dari data komplikasi maternal ditangani.
Grafik 3.13Perbandingan antara cakupan bumil resti dan kematian neonatal
Di Kota Singkawang Tahun 2013 - 2017Sumber: Laporan AMP
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 29
C. Status Gizi
Pemantauan Status Gizi (PSG) balita yang dilakukan setiap tahun, dapat
menggambarkan status gizi balita karena data yang dikumpulkan bersifat
community-based. Pemantauan Status Gizi balita merupakan sebuah upaya
pemantauan yang dilakukan dengan cara survei dengan sampel yang
proporsional untuk tiap kelurahan.
Upaya ini harus dilakukan setiap tahun untuk memperoleh data status
gizi balita, sebagai bahan penilaian dari kegiatan yang telah dilaksanakan dan
untuk perencanaan kegiatan tahun berikutnya. Status gizi balita digambarkan
dalam indikator Kurang Energi Protein (KEP) Total, yaitu gabungan antara gizi
buruk dan gizi kurang. Gambaran ini dipergunakan untuk mengetahui
besarnya permasalahan gizi balita yang terjadi. Dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2017, KEP Total cenderung meningkat. Pada tahun 2012 KEP
total 15,72%. tahun 2013 menurun menjadi 14,90% kemudian tahun 2014
menurun kembali menjadi 14,90%. kemudian tahun 2015 meningkat kembali
menjadi 22,67% kemudian tahun 2016 menurun menjadi 12,77 % dan
selanjutnya tahun 2017 menjadi 9,58 %.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 30
Tabel 3.8Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2012
KecamatanStatus Gizi ( % ) KEP Total
( % )buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 3.26 11.63 82.56 2.56 14.89Singkawang Utara 3.66 11.88 83.23 1.94 14.84Singkawang Tengah 2.12 8.70 83.44 5.73 10.82Singkawang Barat 2.14 9.83 85.90 2.14 11.97Singkawang Timur 5.27 17.89 74.01 2.82 23.16Kota Singkawang 3.47 12.25 81.14 3.14 15.72
Sumber : PSG 2012
Tabel 3.9Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2013
KecamatanStatus Gizi ( % ) KEP Total
( % )buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 3.96 13.44 80.40 2.20 17.40Singkawang Utara 2.78 14.68 82.03 0.51 17.46Singkawang Tengah 1.44 8.05 89.08 1.44 9.49Singkawang Barat 2.24 11.21 80.49 6.05 13.45Singkawang Timur 6.25 10.16 81.64 1.95 16.41Kota Singkawang 3.16 11.74 82.52 2.58 14.90
Sumber : PSG 2013
Tabel 3.10Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2014
KecamatanStatus Gizi ( % ) KEP Total
( % )buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 2.57 9.58 84.35 3.50 12.14Singkawang Utara 3.74 11.21 83.18 1.87 14.95Singkawang Tengah 1.03 7.10 91.23 0.65 8.12Singkawang Barat 3.05 14.66 80.86 1.83 17.71Singkawang Timur 2.16 12.18 83.30 4.52 14.34Kota Singkawang 2.37 10.59 83.30 2.78 12.96
Sumber : PSG 2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 31
Tabel 3.11Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2015
KecamatanStatus Gizi ( % ) KEP Total
( % )buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan tad tad tad tad tadSingkawang Utara tad tad tad tad tadSingkawang Tengah tad tad tad tad tadSingkawang Barat tad tad tad tad tadSingkawang Timur tad tad tad tad tadKota Singkawang 7.63 15.04 75.85 1.48 22.67
Sumber : PSG 2015
Tabel 3.12Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2016
KecamatanStatus Gizi ( % ) KEP Total
( % )buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 0,34 13,42 81,79 4,45 13,76Singkawang Utara 8,63 10,95 56,06 24,36 19,59Singkawang Tengah 1,26 8,60 87,15 2,98 9,86Singkawang Barat 3,19 10,29 80,68 5,84 13,48Singkawang Timur 1,88 13,44 81,36 3,32 15,32Kota Singkawang 2.71 10.06 79.32 7.91 12.77
Sumber : PSG 2016
Tabel 3.13Hasil Pemantauan Status Gizi Balita
di Kota Singkawang Tahun 2017
KecamatanStatus Gizi ( % ) KEP Total
( % )buruk kurang baik lebih
Singkawang Selatan 2,33 11,38 83,35 2,94 13,71Singkawang Utara 1,39 11,68 85,10 1,82 13,07Singkawang Tengah 0,48 6,19 90,30 3,03 6,67Singkawang Barat 2,44 4,16 84,84 8,56 6,60Singkawang Timur 2,09 8,78 86,39 2,74 10,87Kota Singkawang 1,35 8,23 87,25 3,18 9,57
Sumber : PSG 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 32
Tabel 3.14KEP Total Balita Perkecamatan
di Kota Singkawang Tahun 2013 s/d 2017
KecamatanKEP Total ( % ) Trend
( % )2013 2014 2015 2016 2017
Singkawang Selatan 17.40 12.14 tad 13.76 13.71 ▼Singkawang Utara 17.46 14.95 tad 19.59 13.07 ▼Singkawang Tengah 9.49 8.12 tad 9.86 6.67 ▼Singkawang Barat 13.45 17.71 tad 13.48 6.60 ▼Singkawang Timur 16.41 14.34 tad 15.32 10.87 ▼Kota Singkawang 14.90 12.96 22.67 12.77 9.57 ▼
Sumber : PSG 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
Salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK)
yang digunakan untuk menilai status gizi pada balita adalah Kecamatan Bebas
Rawan Gizi, yaitu bila di kecamatan tersebut KEP total balita berada di bawah
15%.
Dari tabel di atas, tidak tampak tergambar bahwa Kota Singkawang pada
tahun 2015 kecamatan dengan masalah rawan gizi dikarenakan pelaksanaan
PSG dilakukan oleh Provinsi sehingga tidak ada data perkecamatan, tetapi
secara keseluruhan dapat dikatan bahwa Kota Singkawang termasuk yang
rawan Gizi yaitu dengan KEP Total (22,67%). Hal tersebut, kurang baik dari
pada tahun sebelumnya, namun selalu ada kemungkinan timbulnya rawan
gizi, bila tidak dilakukan intervensi program secara cermat. Dari tabel hasil
PSG 2012 sampai dengan 2016, di setiap kecamatan balita dengan gizi buruk
masih mempunyai kecenderungan menurun dan kembali naik. Belum jelas apa
yang menyebabkan turun dan demikian juga sebaliknya. Kabupaten/kota
dikatakan bebas dari masalah gizi bila KEP nyata ini berada di bawah 1%
(Buku Panduan Pengelolaan Program Perbaikan Gizi Kabupaten/Kota, DepKes
RI, 2000)
Bayi lahir dangan berat badan kurang dari 2500 gram atau bayi berat
lahir rendah (BBLR) pada tahun 2017 berjumlah 273 Bayi atau 6,46 % pada
tahun 2016 berjumlah 252 Bayi atau 5,95 % pada tahun 2015 berjumlah 235
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 33
Bayi atau 5,47 % pada tahun 2014 berjumlah 184 Bayi atau 4,69 % pada pada
tahun 2013 berjumlah 151 Bayi atau 3,90 % dari seluruh bayi lahir hidup.
Kasus BBLR pada tahun 2017 terbanyak adalah di wilayah kerja
Puskesmas Singkawang Tengah II yaitu 69 bayi (8,81%) Singkawang Barat
yaitu 46 bayi (4,29%)dari seluruh BBLR yang ada di wilayah Puskesmas,
diikuti Singkawang Selatan I yaitu 44 bayi (8,06%) dan Singkawang Tengah I
sebanyak 33 bayi ( 6,11%), Singkawang Timur I yaitu 23 bayi (9,43%) %),
Singkawang Utara II yaitu 19 bayi (7,88%) %), Singkawang Utara I yaitu 16
bayi (5,71%) dan Singkawang Timur II yaitu 16 bayi (9,64%) dan Singkawang
Selatan II yaitu 7 bayi (1,99%) selanjutnya Jumlah BBLR di Kota Singkawang
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.15Persentase BBLR per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Puskesmas Persentase BBLR2013 2014 2015 2016 2017 Trend
Skw Selatan I 1,26 0,00 1,40 5,83 8,06 ▲Skw Selatan II 6,74 4,42 1,99 ▼Skw Utara I 2,80 1,54 3,56 10,66 5,71 ▼Skw Utara II 6,20 3,50 7,88 ▲Skw Tengah I 5,93 7,89 9,64 3,78 6,11 ▲Skw Tengah II 5,39 7,81 8,81 ▲Skw Timur I 4,33 5,85 2,67 7,91 9,43 ▲Skw Timur II 7,32 8,38 9,64 ▲Skw Barat 3,91 4,04 5,96 5,00 4,29 ▼Kota Singkawang 3,90 4,69 5,47 5,95 6,46 ▲
Sumber: Laporan AMP Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 34
D. ANGKA HARAPAN HIDUP
Untuk Kota Singkawang tahun 2011, angka harapan hidup mencapai
70,82. Singkawang tahun 2012, angka harapan hidup mencapai 70,82.
Singkawang tahun 2013, angka harapan hidup mencapai 70,83. Singkawang
tahun 2014, angka harapan hidup mencapai 70,84. Singkawang 2015
angka harapan hidup mencapai 71,04. Singkawang tahun 2016, angka
harapan hidup mencapai 71,07.
Tabel 3.16Persentase BBLR per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Umur Harapan HidupTahun
2013 2014 2015 2016 2017
Kota Singkawang 70,83 70,84 71,04 71,07
Sumber: BPS Kota Singkawang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 35
105.2
95.8
2013
BAB IVPENYELENGGARAAN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
A.PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR1. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu jenis
pelayanan kesehatan yang harus dilakukan setiap fasilitas kesehatan,
karena merupakan bagian dari urusan wajib penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar.
a) Pelayanan kesehatan ibu
Pelayanan kesehatan ibu merupakan upaya meningkatkan
kesehatan ibu dan menurunkan kematian. Cakupan K1 pada tahun
2017 mencapai 100% dan cakupan K4 mencapai 91,50%. Hasil
cakupan K1 dan K 4 pada tahun 2017 ini mengalami peningkatan dari
Cakupan K1 pada tahun 2016 mencapai 96,1% dan cakupan K4
mencapai 85,0%. Cakupan K1 pada tahun 2015 mencapai 99,6% dan
cakupan K4 mencapai 86,5%. Hasil cakupan K1 tahun 2014 mencapai
83,5% dan cakupan K4 mencapai 72,7%. Tahun 2013 yang K1 nya
mencapai 105,2% dan K4 nya mencapai 95,8%.
Grafik 4.1Cakupan persentase K1 dan K4
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017Sumber: PWS KIA
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 35
83.5
99.6 96.1
72.7
86.5 85
2014 2015 2016
K 1 K 4
BAB IVPENYELENGGARAAN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
A.PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR1. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu jenis
pelayanan kesehatan yang harus dilakukan setiap fasilitas kesehatan,
karena merupakan bagian dari urusan wajib penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar.
a) Pelayanan kesehatan ibu
Pelayanan kesehatan ibu merupakan upaya meningkatkan
kesehatan ibu dan menurunkan kematian. Cakupan K1 pada tahun
2017 mencapai 100% dan cakupan K4 mencapai 91,50%. Hasil
cakupan K1 dan K 4 pada tahun 2017 ini mengalami peningkatan dari
Cakupan K1 pada tahun 2016 mencapai 96,1% dan cakupan K4
mencapai 85,0%. Cakupan K1 pada tahun 2015 mencapai 99,6% dan
cakupan K4 mencapai 86,5%. Hasil cakupan K1 tahun 2014 mencapai
83,5% dan cakupan K4 mencapai 72,7%. Tahun 2013 yang K1 nya
mencapai 105,2% dan K4 nya mencapai 95,8%.
Grafik 4.1Cakupan persentase K1 dan K4
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017Sumber: PWS KIA
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 35
10091.5
2017
BAB IVPENYELENGGARAAN UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
A.PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DASAR1. Pelayanan kesehatan ibu dan bayi
Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu jenis
pelayanan kesehatan yang harus dilakukan setiap fasilitas kesehatan,
karena merupakan bagian dari urusan wajib penyelenggaraan
pelayanan kesehatan dasar.
a) Pelayanan kesehatan ibu
Pelayanan kesehatan ibu merupakan upaya meningkatkan
kesehatan ibu dan menurunkan kematian. Cakupan K1 pada tahun
2017 mencapai 100% dan cakupan K4 mencapai 91,50%. Hasil
cakupan K1 dan K 4 pada tahun 2017 ini mengalami peningkatan dari
Cakupan K1 pada tahun 2016 mencapai 96,1% dan cakupan K4
mencapai 85,0%. Cakupan K1 pada tahun 2015 mencapai 99,6% dan
cakupan K4 mencapai 86,5%. Hasil cakupan K1 tahun 2014 mencapai
83,5% dan cakupan K4 mencapai 72,7%. Tahun 2013 yang K1 nya
mencapai 105,2% dan K4 nya mencapai 95,8%.
Grafik 4.1Cakupan persentase K1 dan K4
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017Sumber: PWS KIA
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 36
91.9100
80.2
100
Selatan I Selatan II
K i K 4
Capaian K1 di Puskesmas Singkawang Selatan I yaitu (91,9%)
Puskesmas Singkawang Selatan II (100%) Puskesmas Singkawang
Utara I (100%), Puskesmas Singkawang Utara II (96,7%), Puskesmas
Singkawang Tengah I (98,4%) Puskesmas Singkawang Tengah II
(100%) Puskesmas Singkawang Timur I (100%) Puskesmas
Singkawang Timur II (100%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(92,6%) Sedangkan cakupan K4 Puskesmas Singkawang Selatan I
yaitu (80,3%) Puskesmas Singkawang Selatan II (100%) Puskesmas
Singkawang Utara I (95,3%), Puskesmas Singkawang Utara II (92,3%),
Puskesmas Singkawang Tengah I (89,5%) Puskesmas Singkawang
Tengah II (99,3%) Puskesmas Singkawang Timur I (89,9%) Puskesmas
Singkawang Timur II (97,2%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(89,4%).
Hasil cakupan per puskesmas pada tahun 2017, tampak seperti
pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.2Cakupan persentase K1 dan K4 ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2017Sumber: PWS KIA
Tabel 4.1Tabel Cakupan K1 dan K4 ibu hamil di puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013–2017
No PuskesmasCakupan (%)
K1 K42013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
1 Skw Selatan I93.9 83.5
102,9 100 9285.8 70.3
88,8 84,9 80,3
2 Skw Selatan II 99,8 97,8 100 91,7 87,7 1003 Skw Utara I
97.2 89.297,5 95,3 100
92.7 82.382.3 91,5 95,3
4 Skw Utara II 95,6 95,2 96,7 91,2 85,2 92,35 Skw Tengah I
125.1 77.599,1 103,1 98,4
115.5 64.694,5 99,9 89,5
6 Skw Tengah II 98,6 92,1 100 68,8 62,5 99,37 Skw Timur I
106 81.197,3 85,9 100
85.1 7181,4 78,7 89,9
8 Skw Timur II 107,8 106,1 100 89,4 93,3 97,29 Skw Barat 94.5 89.5 99,2 93,7 92,6 86.6 81.3 88,9 90,0 89,4
Kota Singkawang 105.2 83.5 99,6 99,6 100 95.8 72.7 88,5 85,0 91,5
Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 36
100 96.7 98.4 100 10095.3 92.3 89.599.3
89.9
Selatan II Utara I Utara II Tengah I Tengah II Timur I
Capaian K1 di Puskesmas Singkawang Selatan I yaitu (91,9%)
Puskesmas Singkawang Selatan II (100%) Puskesmas Singkawang
Utara I (100%), Puskesmas Singkawang Utara II (96,7%), Puskesmas
Singkawang Tengah I (98,4%) Puskesmas Singkawang Tengah II
(100%) Puskesmas Singkawang Timur I (100%) Puskesmas
Singkawang Timur II (100%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(92,6%) Sedangkan cakupan K4 Puskesmas Singkawang Selatan I
yaitu (80,3%) Puskesmas Singkawang Selatan II (100%) Puskesmas
Singkawang Utara I (95,3%), Puskesmas Singkawang Utara II (92,3%),
Puskesmas Singkawang Tengah I (89,5%) Puskesmas Singkawang
Tengah II (99,3%) Puskesmas Singkawang Timur I (89,9%) Puskesmas
Singkawang Timur II (97,2%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(89,4%).
Hasil cakupan per puskesmas pada tahun 2017, tampak seperti
pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.2Cakupan persentase K1 dan K4 ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2017Sumber: PWS KIA
Tabel 4.1Tabel Cakupan K1 dan K4 ibu hamil di puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013–2017
No PuskesmasCakupan (%)
K1 K42013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
1 Skw Selatan I93.9 83.5
102,9 100 9285.8 70.3
88,8 84,9 80,3
2 Skw Selatan II 99,8 97,8 100 91,7 87,7 1003 Skw Utara I
97.2 89.297,5 95,3 100
92.7 82.382.3 91,5 95,3
4 Skw Utara II 95,6 95,2 96,7 91,2 85,2 92,35 Skw Tengah I
125.1 77.599,1 103,1 98,4
115.5 64.694,5 99,9 89,5
6 Skw Tengah II 98,6 92,1 100 68,8 62,5 99,37 Skw Timur I
106 81.197,3 85,9 100
85.1 7181,4 78,7 89,9
8 Skw Timur II 107,8 106,1 100 89,4 93,3 97,29 Skw Barat 94.5 89.5 99,2 93,7 92,6 86.6 81.3 88,9 90,0 89,4
Kota Singkawang 105.2 83.5 99,6 99,6 100 95.8 72.7 88,5 85,0 91,5
Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 36
10092.697
89.4
Timur II Barat
Capaian K1 di Puskesmas Singkawang Selatan I yaitu (91,9%)
Puskesmas Singkawang Selatan II (100%) Puskesmas Singkawang
Utara I (100%), Puskesmas Singkawang Utara II (96,7%), Puskesmas
Singkawang Tengah I (98,4%) Puskesmas Singkawang Tengah II
(100%) Puskesmas Singkawang Timur I (100%) Puskesmas
Singkawang Timur II (100%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(92,6%) Sedangkan cakupan K4 Puskesmas Singkawang Selatan I
yaitu (80,3%) Puskesmas Singkawang Selatan II (100%) Puskesmas
Singkawang Utara I (95,3%), Puskesmas Singkawang Utara II (92,3%),
Puskesmas Singkawang Tengah I (89,5%) Puskesmas Singkawang
Tengah II (99,3%) Puskesmas Singkawang Timur I (89,9%) Puskesmas
Singkawang Timur II (97,2%) dan Puskesmas Singkawang Barat
(89,4%).
Hasil cakupan per puskesmas pada tahun 2017, tampak seperti
pada grafik di bawah ini.
Grafik 4.2Cakupan persentase K1 dan K4 ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2017Sumber: PWS KIA
Tabel 4.1Tabel Cakupan K1 dan K4 ibu hamil di puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013–2017
No PuskesmasCakupan (%)
K1 K42013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
1 Skw Selatan I93.9 83.5
102,9 100 9285.8 70.3
88,8 84,9 80,3
2 Skw Selatan II 99,8 97,8 100 91,7 87,7 1003 Skw Utara I
97.2 89.297,5 95,3 100
92.7 82.382.3 91,5 95,3
4 Skw Utara II 95,6 95,2 96,7 91,2 85,2 92,35 Skw Tengah I
125.1 77.599,1 103,1 98,4
115.5 64.694,5 99,9 89,5
6 Skw Tengah II 98,6 92,1 100 68,8 62,5 99,37 Skw Timur I
106 81.197,3 85,9 100
85.1 7181,4 78,7 89,9
8 Skw Timur II 107,8 106,1 100 89,4 93,3 97,29 Skw Barat 94.5 89.5 99,2 93,7 92,6 86.6 81.3 88,9 90,0 89,4
Kota Singkawang 105.2 83.5 99,6 99,6 100 95.8 72.7 88,5 85,0 91,5
Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas tahun 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 37
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA seharusnya dapat
digunakan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan ini. Namun karena suatu hal, inplementasi belum sesuai
dengan yang diharapkan sehingga permasalahan yang ada dan lokasi
terjadi permasalahan belum dapat ditanggulangi sebagaimana
mestinya. Ini juga menunjukkan bahwa manajemen pelayanan
kesehatan, terutama pelayanan kesehatan ibu dan anak masih harus
terus diperbaiki.
Salah satu indikator untuk melihat apakah pelayanan tersebut
sudah cukup berkualitas atau belum adalah dengan melihat
kesenjangan antara K1 dan K4. Kesenjangan antara K1 dan K4
berturut-turut pada tahun 2017 adalah sebesar 19,8%, 14,2%, 13,1%,
11,7%, 8,9%, 5%, 4,4%, 3,2% dan 2,7%. Batas toleransi kesenjangan
K1 dan K4 adalah 10%.
Pada tahun 2017 terjadi penurunan cakupan K1 serta K4 di jika
dibandingkan dengan tahun 2016,Pada tahun 2016 terjadi penurunan
cakupan K1 serta K4 di jika dibandingkan dengan tahun 2015, Pada
tahun 2015 terjadi peningkatan cakupan K1 serta K4 di jika
dibandingkan dengan tahun 2014, Pada tahun 2014 terjadi
penurunan cakupan K1 serta K4 di jika dibandingkan dengan tahun
2013, upaya untuk mempertahankan maupun meningkatkan
cakupan ini terus didorong guna mencapai tujuan pemeriksaan ibu
hamil, yaitu Persalinan yang Aman (MPS = Making Pregnancy Safer).
Tabel 4.2Kesenjangan K1 dan K4 per puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasKesenjangan K1 - K4 (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
8.0 13,214,1 15,1 11,7
2 Skw Selatan II 8,1 10 2,73 Skw Utara I
4,5 6,96,3 3,8 5
4 Skw Utara II 1,1 10 4,45 Skw Tengah I
9,4 12,94,3 3,2 8,9
6 Skw Tengah II 29,8 29,6 19,87 Skw Timur I
20,9 10,115,9 7,2 14,2
8 Skw Timur II 18,4 12,8 13,19 Skw Barat 7,8 7,8 10,3 3,7 3,2
Kota Singkawang 9,3 10,8 13,1 11,1 9,2Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas , 2013, 2014, 2015, 2016, 2017 (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 38
Untuk mencegah terjadinya kematian bayi karena tetanus pada
waktu melahirkan, ibu mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid (TT)
dalam masa kehamilan. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil ini
merupakan bagian dari program pemberian imunisasi TT pada Wanita
Usia Subur (WUS), yaitu wanita berumur 15 – 39 tahun termasuk ibu
hamil dan calon pengantin (catin).
Pemberian imunisasi TT pada WUS merupakan program jangka
panjang yaitu pemberian imunisasi TT sebanyak 5 dosis untuk
memberikan kekebalan seumur hidup kepada WUS terhadap penyakit
tetanus. Imunisasi TT akan memberikan perlindungan optimal bila
jarak pemberian dosis tidak terlalu dekat, dengan memperhatikan
jarak minimal yang dipantau melalui kartu TT seumur hidup (Long
Life Card / LLC).
Jarak pemberian imunisasi TT1 dengan TT2 adalah 1 bulan (4
minggu), dari TT2 ke TT3 adalah 6 bulan, dari TT3 ke TT4 adalah 1
tahun atau lebih dan dari TT4 ke TT5 adalah 1 tahun atau lebih.
Adapun cakupan pemberian imunisasi TT 5 dosis pada WUS ibu hamil
dan WUS tidak hamil tahun 2017 seperti pada tabel-tabel dibawah ini.
Tabel 4.3Cakupan imunisasi TT1 – TT5 pada ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2017
No Puskesmas IbuHamil
Cakupan imunisasi TT1 – TT5 ibu hamil (%)TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %1 Skw Selatan I 699 4 0,5 7 1 35 5 19 2,7 18 2,62 Skw Selatan II 374 0 0 3 0,8 6 1,6 4 1,1 1 0,3
3 Skw Utara I 322 0 0 21 6,5 45 14 36 11,2 20 6,24 Skw Utara II 273 0 0 9 3,3 38 13,9 44 16,1 56 20,5
5 Skw Tengah I 676 19 2,8 73 10,8 164 24,3 116 17,2 109 16,16 Skw Tengah II 864 6 0,6 7 0,8 10 1,2 27 3,1 30 3,5
7 Skw Timur I 325 1 0,3 11 3,4 43 13,2 54 4,2 81 24,98 Skw Timur II 168 3 1,7 18 10,7 14 8,3 7 0,2 11 6,5
9 Skw Barat 1.277 5 0,4 3 0,2 2 0,2 3 6,2 0 0Kota Singkawang 4.978 38 0,8 152 3 357 7,2 310 6,2 326 6,5
Sumber : Laporan Immunisasi Puskesmas 2017
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil merupakan salah satu
bagian dari pelayanan 7T (ibu hamil di Timbang berat badannya,
diperiksa Tekanan darahnya, diperiksa Tinggi fundusnya, diberi Tablet
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 39
penambah darah, diberi imunisasi TT, diperiksa Tes terhadap penyakit
menular seksual, dan dilakukan Temuwicara dalam rangka persiapan
rujukan).
Mengingat pelayanan ante natal bertujuan agar ibu dapat
melahirkan dengan aman dan bayinya juga lahir dengan selamat,
maka manajemen ante natal care ini perlu mendapat perhatian
seksama dan dilakukan dengan sebaik-baiknya serta bukan hanya
sekedar pemeriksaan rutin semata.
Tabel 4.4Cakupan imunisasi TT1 – TT5 pada WUS Tidak Hamil
Menurut Puskesmasdi Kota Singkawang Tahun 2017
No Puskesmas
Cakupan imunisasi TT1 – TT5 WUS tidak hamil (%)
WUS(15-39th)
TT1 TT2 TT3 TT4 TT5
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %
1 Skw Selatan I 5.879 11 0,2 58 1,1 69 1,3 1108 21,4 121 2,3
2 Skw Selatan II 3.148 14 0,5 44 1,6 123 4,4 322 11,6 38 1,4
3 Skw Utara I 2.711 10 0,4 424 17,8 730 30,6 943 39,5 993 41,6
4 Skw Utara II 2.294 17 0,8 88 4,4 379 18,8 251 12,4 290 14,4
5 Skw Tengah I 5.688 4 0,1 61 1,2 382 7,6 117 2,3 62 1,2
6 Skw Tengah II 7.268 36 0,6 150 2,3 988 15,4 242 3,8 622 9,7
7 Skw Timur I 2.736 1 0,1 10 0,4 187 7,8 125 5,2 193 8,0
8 Skw Timur II 1.416 38 3,0 356 28,5 194 15,5 138 11,1 87 6,9
9 Skw Barat 10.741 51 0,5 133 1,4 2097 22,2 230 2,4 277 2,9
Kota Singkawang 41.882 182 0,5 1.324 3,6 5.149 13,9 3.476 9,4 2.683 7,3
Sumber: Laporan imunisasi Puskesmas 2017
Ibu hamil harus mendapatkan imunisasi TT 5 dosis secara
lengkap sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan. Selain
itu sistem pencatatan yang baik melalui kartu TT seumur hidup (Long
Life Card / LLC) pada setiap WUS sangat diperlukan agar
pemberiannya tepat.
Tablet Fe (zat besi) diberikan kepada ibu hamil sebanyak 90
tablet selama masa kehamilannya. Upaya ini dimaksudkan untuk
menanggulangi masalah anemia pada ibu hamil. Cakupan pemberian
tablet Fe3 pada tahun 2017 mencapai 91,48% terjadi peningkatan
realisasi pemberian tablet Fe3 dari tahun 2016 mencapai 84,96%
tahun 2015 mencapai 86,52% tahun 2014 mencapai 72,72%
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 40
Dengan kata lain, pada tahun 2016 ini capaian kinerja
pemberian tablet Fe di Kota Singkawang sudah mencapai target
nasional 90% tidak seperti halnya tahun tahun sebelumnya.
Tabel 4.5Cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil perpuskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017
No KecamatanCAKUPAN ( % )
Fe 1 Fe 32013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
1 Skw Selatan I93,88 83,49
102,94 100 9285,84 70,28
88,77 84,87 80,262 Skw Selatan II 99,76 97,79 102,94 91,69 87,85 100,273 Skw Utara I
97,20 89,2397,49 95,30 100,31
92,90 82,3191,22 91,54 95,34
4 Skw Utara II 95,57 95,20 96,70 94,46 84,87 92,315 Skw Tengah I
125 77,4799,13 103,07 98
115,5 64,6594,75 99,85 89,35
6 Skw Tengah II 98,56 90,97 119,10 68,79 62,45 99,317 Skw Timur I
106 81,0697,30 85,89 104
85,13 70,9781,38 78,68 89,85
8 Skw Timur II 107,78 106,11 110 89,44 93,33 97,029 Skw Barat 94,5 89,46 99,17 93,69 92,64 86,62 81,25 88,91 89,96 89,43Kota Singkawang 105,1 83,53 99,56 95,92 100,74 95,85 72,72 86,52 84,97 91,48
Sumber: LB3 puskesmasKeterengan: Fe1 = pemberian 30 tablet Fe; Fe3 = pemberian 90 tablet Fe
Tabel 4.6Kesenjangan antara K4 dan Fe3 ibu hamil per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No KecamatanKesenjangan K4 dan Fe3
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
0,04 0,000,00 0,00 0,00
2 Skw Selatan II 0,00 0,003 Skw Utara I
0,20 0,000,00 0,00 0,00
4 Skw Utara II 0,00 0,005 Skw Tengah I
0,00 0,000,00 0,00 0,15
6 Skw Tengah II 0,00 0,007 Skw Timur I
0,03 0,000,00 0,00 0,00
8 Skw Timur II 0,00 0,009 Skw Barat 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00Kota Singkawang 0,05 0,00 0,00 0,00 0,02
Sumber: PWSKIA dan LB3 (diolah)
Dari tabel kesenjangan antara K4 dan F3 diatas, memperlihatkan
bahwa angka kesenjangan masih ada, hal ini dapat dilihat dari angka
kesenjangan pada tahun tahun sebelumnya dengan batas toleransi
yaitu 10%. Dengan kata lain bahwa sudah mulai ada keterkaitan
antara kedua bentuk pelayanan yang ada.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 41
Namun demikian pembinaan dari Dinas Kesehatan terhadap
Puskesmas yang selama ini dilakukan, harus lebih dipertajam dengan
menggunakan data yang ada (evidence-based).
b) Pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan merupakan salah satu indikator
yang digunakan dalam Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Sebagai salah satu urusan wajib, maka
pelaksanaan pelayanan ini harus menjadi prioritas dan harus selalu
ditingkatkan, baik akses maupun mutunya.
Grafik 4.3Cakupan persentase Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber: PWSKIA Puskesmas
Tabel 4.7Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
di Puskesmas dan Rumah SakitKota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Puskesmas Cakupan ( % )2013 2014 2015 2016 2017
1 Skw Selatan I84,6 97,2
87,3 80,1 79,82 Skw Selatan II 98,1 94,3 99,73 Skw Utara I 90,6 99,4
92,1 87,9 91,64 Skw Utara II 97,3 78,7 91,25 Skw Tengah I 90,6 99,4
90,8 98,0 83,66 Skw Tengah II 87,2 88,0 94,87 Skw Timur I 93,1 99,2 90,8 76,4 79,08 Skw Timur II 87,2 91,9 1009 Skw Barat 88,9 97,7 83,9 88,9 88,3Kota Singkawang 87,5 98,8 89,5 87,8 88,6
Sumber: PWSKIA puskesmas, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 (diolah)
87.5
2013
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 41
Namun demikian pembinaan dari Dinas Kesehatan terhadap
Puskesmas yang selama ini dilakukan, harus lebih dipertajam dengan
menggunakan data yang ada (evidence-based).
b) Pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan merupakan salah satu indikator
yang digunakan dalam Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Sebagai salah satu urusan wajib, maka
pelaksanaan pelayanan ini harus menjadi prioritas dan harus selalu
ditingkatkan, baik akses maupun mutunya.
Grafik 4.3Cakupan persentase Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber: PWSKIA Puskesmas
Tabel 4.7Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
di Puskesmas dan Rumah SakitKota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Puskesmas Cakupan ( % )2013 2014 2015 2016 2017
1 Skw Selatan I84,6 97,2
87,3 80,1 79,82 Skw Selatan II 98,1 94,3 99,73 Skw Utara I 90,6 99,4
92,1 87,9 91,64 Skw Utara II 97,3 78,7 91,25 Skw Tengah I 90,6 99,4
90,8 98,0 83,66 Skw Tengah II 87,2 88,0 94,87 Skw Timur I 93,1 99,2 90,8 76,4 79,08 Skw Timur II 87,2 91,9 1009 Skw Barat 88,9 97,7 83,9 88,9 88,3Kota Singkawang 87,5 98,8 89,5 87,8 88,6
Sumber: PWSKIA puskesmas, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 (diolah)
98.8
89.587.8
2014 2015 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 41
Namun demikian pembinaan dari Dinas Kesehatan terhadap
Puskesmas yang selama ini dilakukan, harus lebih dipertajam dengan
menggunakan data yang ada (evidence-based).
b) Pelayanan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai kompetensi kebidanan merupakan salah satu indikator
yang digunakan dalam Standar Pelayanan Minimal untuk pelayanan
kesehatan ibu dan anak. Sebagai salah satu urusan wajib, maka
pelaksanaan pelayanan ini harus menjadi prioritas dan harus selalu
ditingkatkan, baik akses maupun mutunya.
Grafik 4.3Cakupan persentase Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber: PWSKIA Puskesmas
Tabel 4.7Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
di Puskesmas dan Rumah SakitKota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Puskesmas Cakupan ( % )2013 2014 2015 2016 2017
1 Skw Selatan I84,6 97,2
87,3 80,1 79,82 Skw Selatan II 98,1 94,3 99,73 Skw Utara I 90,6 99,4
92,1 87,9 91,64 Skw Utara II 97,3 78,7 91,25 Skw Tengah I 90,6 99,4
90,8 98,0 83,66 Skw Tengah II 87,2 88,0 94,87 Skw Timur I 93,1 99,2 90,8 76,4 79,08 Skw Timur II 87,2 91,9 1009 Skw Barat 88,9 97,7 83,9 88,9 88,3Kota Singkawang 87,5 98,8 89,5 87,8 88,6
Sumber: PWSKIA puskesmas, 2012, 2013, 2014, 2015, 2016 (diolah)
88.6
2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 42
90.5
2013
c) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (0 – 28 hari)
Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan neonatus yangmemperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter,Bidan, Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal,paling sedikit 2 kali, yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali padaumur 8-28 hari, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar
(tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit,
dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu
bayi muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan Buku KIA.
Untuk mendapatkan data yang benar maka pencatatannya harus
dituangkan dalam bentuk kohort, agar hasil cakupan dapat dihitung
berdasarkan bayi baru lahir yang datang dan bukan berasal dari
banyaknya kunjungan (frekuensi kunjungan), hal ini ditekankan
karena pelayanan ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan bayi
baru lahir, bukan sekedar mendapatkan angka cakupan saja.
Grafik 4.4Cakupan persentase Kunjungan Neonatusdi Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber: Laporan PWSKIA
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (neonatus) pada tahun 2017
mencapai 97,1% terjadi peningkatan jika dibanding pada tahun 2016
mencapai 89,3% pada tahun 2015 mencapai 85,8% pada tahun 2014
mencapai 79,5%. Dan tahun 2013 mencapai 90,5
Kementerian Kesehatan telah menetapkan target sebesar 90%.
Dengan demikian realisasi capaian tahun 2017 sudah mencapai target
yang ditentukan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 42
79.585.8 89.3
2014 2015 2016
c) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (0 – 28 hari)
Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan neonatus yangmemperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter,Bidan, Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal,paling sedikit 2 kali, yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali padaumur 8-28 hari, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar
(tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit,
dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu
bayi muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan Buku KIA.
Untuk mendapatkan data yang benar maka pencatatannya harus
dituangkan dalam bentuk kohort, agar hasil cakupan dapat dihitung
berdasarkan bayi baru lahir yang datang dan bukan berasal dari
banyaknya kunjungan (frekuensi kunjungan), hal ini ditekankan
karena pelayanan ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan bayi
baru lahir, bukan sekedar mendapatkan angka cakupan saja.
Grafik 4.4Cakupan persentase Kunjungan Neonatusdi Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber: Laporan PWSKIA
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (neonatus) pada tahun 2017
mencapai 97,1% terjadi peningkatan jika dibanding pada tahun 2016
mencapai 89,3% pada tahun 2015 mencapai 85,8% pada tahun 2014
mencapai 79,5%. Dan tahun 2013 mencapai 90,5
Kementerian Kesehatan telah menetapkan target sebesar 90%.
Dengan demikian realisasi capaian tahun 2017 sudah mencapai target
yang ditentukan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 42
97.1
2017
c) Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (0 – 28 hari)
Cakupan kunjungan neonatus adalah cakupan neonatus yangmemperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter,Bidan, Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan neonatal,paling sedikit 2 kali, yaitu 1 kali pada umur 0-7 hari dan 1 kali padaumur 8-28 hari, di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar
(tindakan resusitasi, pencegahan hipotermia, pemberian ASI dini dan
ekslusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit,
dan pemberian imunisasi), pemberian vitamin K, manajemen terpadu
bayi muda (MTBM), dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah
menggunakan Buku KIA.
Untuk mendapatkan data yang benar maka pencatatannya harus
dituangkan dalam bentuk kohort, agar hasil cakupan dapat dihitung
berdasarkan bayi baru lahir yang datang dan bukan berasal dari
banyaknya kunjungan (frekuensi kunjungan), hal ini ditekankan
karena pelayanan ini ditujukan untuk meningkatkan kesehatan bayi
baru lahir, bukan sekedar mendapatkan angka cakupan saja.
Grafik 4.4Cakupan persentase Kunjungan Neonatusdi Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber: Laporan PWSKIA
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir (neonatus) pada tahun 2017
mencapai 97,1% terjadi peningkatan jika dibanding pada tahun 2016
mencapai 89,3% pada tahun 2015 mencapai 85,8% pada tahun 2014
mencapai 79,5%. Dan tahun 2013 mencapai 90,5
Kementerian Kesehatan telah menetapkan target sebesar 90%.
Dengan demikian realisasi capaian tahun 2017 sudah mencapai target
yang ditentukan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 43
Yang perlu menjadi perhatian adalah apakah data yang
dilaporkan sudah sesuai dengan definisi operasional yang telah
ditentukan oleh Kementerian Kesehatan, seperti yang tercantum
dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Tabel 4.8Cakupan kunjungan neonatus per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
81,8 74,070,0 78,4 93,6
2 Skw Selatan II 96,6 98,4 98,33 Skw Utara I
98,9 86,091,0 92,4 98,9
4 Skw Utara II 99,6 80,9 96,35 Skw Tengah I
87,1 76,485,3 94,5 95,7
6 Skw Tengah II 84,8 88,9 96,37 Skw Timur I
90,6 76,981,2 79,8 96,3
8 Skw Timur II 87,6 93,3 1009 Skw Barat 100 86,6 89,4 93,4 99,2Kota Singkawang 90,5 79,5 85,8 89,3 97,1
Sumber: Laporan PWSKIA Puskesmas,2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017.
d) Pelayanan kesehatan bayi
Pelayanan kesehatan bayi diukur dengan cakupan kunjungan
bayi yang definisi operasionalnya adalah cakupan bayi yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh Dokter,
Bidan, Perawat yang memiliki kompetensi klinis kesehatan bayi,
paling sedikit 4 kali, yaitu 1 kali pada umur 1-3 bulan, 1 kali pada
umur 3-6 bulan, 1 kali pada umur 6-9 bulan dan 1 kali pada umur
9-12 bulan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 44
Grafik 4.5Cakupan persentase Kunjungan Bayi
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber : LB3 Puskesmas
Hasil cakupan kunjungan bayi di Kota Singkawang pada tahun
2017 mencapai 60,9% terjadi peningkatan dibanding tahun 2016
mencapai 60,0%. tahun 2015 mencapai 56,1% pada tahun 2014
mencapai 79,5% dan pada tahun 2013 mencapai 59,2%. Dengan
demikian dalam tahun 2013-2017 realisasi sudah memenuhi target
yang ditentukan yaitu sebanyak 90%. Terpenuhinya target ini kiranya
merupakan upaya yang cukup maksimal dari petugas kesehatan.
Tabel 4.9Cakupan kunjungan bayi per puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
48 74,0 104,6 52,6 51,92 Skw Selatan II 64,9 50,6 113,63 Skw Utara I
72,2 86,084,7 82,4 89,9
4 Skw Utara II 58,8 80,0 76,75 Skw Tengah I
54,0 76,4 48,1 61,7 57,96 Skw Tengah II 42,2 67,1 29,37 Skw Timur I
117,3 76,9 61,5 67,2 69,78 Skw Timur II 82,4 100,6 113,69 Skw Barat 45,2 86,6 23,7 43,3 52,3Kota Singkawang 59,2 79,5 56,1 60,0 60,9
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
59.2
2013
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 44
Grafik 4.5Cakupan persentase Kunjungan Bayi
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber : LB3 Puskesmas
Hasil cakupan kunjungan bayi di Kota Singkawang pada tahun
2017 mencapai 60,9% terjadi peningkatan dibanding tahun 2016
mencapai 60,0%. tahun 2015 mencapai 56,1% pada tahun 2014
mencapai 79,5% dan pada tahun 2013 mencapai 59,2%. Dengan
demikian dalam tahun 2013-2017 realisasi sudah memenuhi target
yang ditentukan yaitu sebanyak 90%. Terpenuhinya target ini kiranya
merupakan upaya yang cukup maksimal dari petugas kesehatan.
Tabel 4.9Cakupan kunjungan bayi per puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
48 74,0 104,6 52,6 51,92 Skw Selatan II 64,9 50,6 113,63 Skw Utara I
72,2 86,084,7 82,4 89,9
4 Skw Utara II 58,8 80,0 76,75 Skw Tengah I
54,0 76,4 48,1 61,7 57,96 Skw Tengah II 42,2 67,1 29,37 Skw Timur I
117,3 76,9 61,5 67,2 69,78 Skw Timur II 82,4 100,6 113,69 Skw Barat 45,2 86,6 23,7 43,3 52,3Kota Singkawang 59,2 79,5 56,1 60,0 60,9
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
79.5
56.160
2014 2015 2016
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 44
Grafik 4.5Cakupan persentase Kunjungan Bayi
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber : LB3 Puskesmas
Hasil cakupan kunjungan bayi di Kota Singkawang pada tahun
2017 mencapai 60,9% terjadi peningkatan dibanding tahun 2016
mencapai 60,0%. tahun 2015 mencapai 56,1% pada tahun 2014
mencapai 79,5% dan pada tahun 2013 mencapai 59,2%. Dengan
demikian dalam tahun 2013-2017 realisasi sudah memenuhi target
yang ditentukan yaitu sebanyak 90%. Terpenuhinya target ini kiranya
merupakan upaya yang cukup maksimal dari petugas kesehatan.
Tabel 4.9Cakupan kunjungan bayi per puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
48 74,0 104,6 52,6 51,92 Skw Selatan II 64,9 50,6 113,63 Skw Utara I
72,2 86,084,7 82,4 89,9
4 Skw Utara II 58,8 80,0 76,75 Skw Tengah I
54,0 76,4 48,1 61,7 57,96 Skw Tengah II 42,2 67,1 29,37 Skw Timur I
117,3 76,9 61,5 67,2 69,78 Skw Timur II 82,4 100,6 113,69 Skw Barat 45,2 86,6 23,7 43,3 52,3Kota Singkawang 59,2 79,5 56,1 60,0 60,9
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
60.9
2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 45
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah Dan Remaja
Pelayanan kesehatan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja
lebih banyak dilaksanakan melalui posyandu dan program Upaya
Kesehatan Sekolah (UKS). Pelayanan kesehatan minimal yang harus
dilakukan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan adalah deteksi dini tumbuh kembang anak balita dan
prasekolah. Penjaringan pelayanan kesehatan pada UKS adalah
pemeriksaan kesehatan umum, kesehatan gigi dan mulut siswa SD
dan setingkat melalui penjaringan kesehatan terhadap siswa kelas 1
Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah penjaringan ini dilaksanakan
oleh tenaga kesehatan bersama dengan guru UKS terlatih dan dokter
kecil secara berjenjang (penjaringan awal oleh guru dan dokter kecil,
penjaringan lanjutan oleh tenaga kesehatan). Cakupan pemeriksaan
kesehatan siswa SD dan setingkat adalah cakupan siswa kelas 1 SD
dan setingkat yang diperiksa kesehatan-nya oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan
kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2017 cakupan pemeriksaan kesehatan siswa Sekolah
Dasar dan yang sederajat sudah mencapai 90,2% terjadi penurunan
dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 93,9%, pada tahun 2015,
mencapai 90,7% pada tahun 2014 yang mencapai 97,3% . dan pada
tahun 2013 yang mencapai 92,6%.
Bila dilihat dari Target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan
melalui SPM yaitu sebesar 100%, adapun capaian di tahun 2017
Kecamatan Singkawang Selatan I (75,5%) Kecamatan Singkawang
Selatan II (94,2%) Kecamatan Singkawang Utara I (98,5%). Kecamatan
Singkawang Utara II (100%). Kecamatan Singkawang Tengah I
(93,4%).Kecamatan Singkawang Tengah II (96,8%). Kecamatan
Singkawang Timur I (95,5%). Kecamatan Singkawang Timur II
(91,4%) dan Kecamatan Singkawang Barat (87,4%).
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 46
92.6
2013
Grafik 4.6Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SDdi Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Tabel 4.10Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD Per Puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
No KecamatanCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
92 86,582,9 94,5 75,5
2 Skw Selatan II 69,2 94,4 94,23 Skw Utara I
100 10092,5 82,9 98,5
4 Skw Utara II 94,8 100 1005 Skw Tengah I
98 98,9093,7 88,3 93,4
6 Skw Tengah II 99,1 96,8 96,87 Skw Timur I
87 10090,3 97 95,5
8 Skw Timur II 95,2 89,3 91,49 Skw Barat 89 100 95,9 97,1 87,4
Kota Singkawang 92,6 97,3 90,7 93,9 90,2
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
3. Pelayanan kesehatan usia subur dan keluarga berencana
Cakupan peserta aktif keluarga berencana merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Pelayanan KB antara
lain bertujuan untuk mengurangi masalah 4T (terlalu muda, terlalu
tua, terlalu banyak dan terlalu sering) pada pasangan usia subur.
Terutama pada keluarga miskin, yang besar kemungkinannya me-
nyebabkan kematian pada ibu. Berdasarkan data dari Bidang
Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Singkawang, cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2017 mencapai 49,8% dan peserta KB
baru mencapai 5,9%.pada tahun 2016 mencapai 46,0% dan peserta
KB baru mencapai 5,1%. pada tahun 2015 mencapai 45,1% dan
peserta KB baru mencapai 5,4%.cakupan peserta KB aktif pada tahun
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 46
97.3
90.7
93.9
2014 2015 2016
Grafik 4.6Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SDdi Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Tabel 4.10Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD Per Puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
No KecamatanCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
92 86,582,9 94,5 75,5
2 Skw Selatan II 69,2 94,4 94,23 Skw Utara I
100 10092,5 82,9 98,5
4 Skw Utara II 94,8 100 1005 Skw Tengah I
98 98,9093,7 88,3 93,4
6 Skw Tengah II 99,1 96,8 96,87 Skw Timur I
87 10090,3 97 95,5
8 Skw Timur II 95,2 89,3 91,49 Skw Barat 89 100 95,9 97,1 87,4
Kota Singkawang 92,6 97,3 90,7 93,9 90,2
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
3. Pelayanan kesehatan usia subur dan keluarga berencana
Cakupan peserta aktif keluarga berencana merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Pelayanan KB antara
lain bertujuan untuk mengurangi masalah 4T (terlalu muda, terlalu
tua, terlalu banyak dan terlalu sering) pada pasangan usia subur.
Terutama pada keluarga miskin, yang besar kemungkinannya me-
nyebabkan kematian pada ibu. Berdasarkan data dari Bidang
Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Singkawang, cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2017 mencapai 49,8% dan peserta KB
baru mencapai 5,9%.pada tahun 2016 mencapai 46,0% dan peserta
KB baru mencapai 5,1%. pada tahun 2015 mencapai 45,1% dan
peserta KB baru mencapai 5,4%.cakupan peserta KB aktif pada tahun
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 46
90.2
2017
Grafik 4.6Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SDdi Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Tabel 4.10Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Siswa SD Per Puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
No KecamatanCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
92 86,582,9 94,5 75,5
2 Skw Selatan II 69,2 94,4 94,23 Skw Utara I
100 10092,5 82,9 98,5
4 Skw Utara II 94,8 100 1005 Skw Tengah I
98 98,9093,7 88,3 93,4
6 Skw Tengah II 99,1 96,8 96,87 Skw Timur I
87 10090,3 97 95,5
8 Skw Timur II 95,2 89,3 91,49 Skw Barat 89 100 95,9 97,1 87,4
Kota Singkawang 92,6 97,3 90,7 93,9 90,2
Sumber : LB3 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
3. Pelayanan kesehatan usia subur dan keluarga berencana
Cakupan peserta aktif keluarga berencana merupakan salah satu
indikator dalam Standar Pelayanan Minimal. Pelayanan KB antara
lain bertujuan untuk mengurangi masalah 4T (terlalu muda, terlalu
tua, terlalu banyak dan terlalu sering) pada pasangan usia subur.
Terutama pada keluarga miskin, yang besar kemungkinannya me-
nyebabkan kematian pada ibu. Berdasarkan data dari Bidang
Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Singkawang, cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2017 mencapai 49,8% dan peserta KB
baru mencapai 5,9%.pada tahun 2016 mencapai 46,0% dan peserta
KB baru mencapai 5,1%. pada tahun 2015 mencapai 45,1% dan
peserta KB baru mencapai 5,4%.cakupan peserta KB aktif pada tahun
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 47
IUD; 7.40%
PIL; 33.40%
Kondom; 2.00%
Aktif
2014 mencapai 58,9% dan peserta KB baru mencapai 11,3%.cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2013 mencapai 52,3% dan peserta KB
baru mencapai 9,8%.
Tabel 4.11Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru Menurut
Kecamatan di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCAKUPAN ( % )
2013 2014 2015 2016 2017Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif
1 Skw Selatan I7,9 49,9 8,7 87,1
6,0 35,1 4,2 38,42,8 58,3
2 Skw Selatan II 9,6 52,5 7,0 46,93 Skw Utara I
19,4 59,9 14,3 63,114,6 65,0 11,0 54,6
6,0 62,34 Skw Utara II 11,4 77,9 7,9 70,25 Skw Tengah I
7,7 3,1 19 41,33,7 34,4 3,5 36,4
8,1 46,96 Skw Tengah II 1,8 23,8 3,7 25,37 Skw Timur I
9,2 41,1 6,4 47,34,8 45,8 8,7 55,1
4,4 3,68 Skw Timur II 7,3 55,0 7,9 60,29 Skw Barat 9,7 92,3 4,5 56,8 3,3 55,3 3,4 57,8 6,9 58,5Kota Singkawang 9,8 52,3 11,3 58,9 5,4 45,1 5,1 46,0 5,9 49,8
Sumber : Bidang KBKS Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang 2017
Jenis kontrasepsiyang digunakan oleh para peserta KB aktif maupun baru
Grafik 4.7Proporsi Peserta KB Menurut Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan
di Kota Singkawang tahun 2017Sumber : Bidang KBKS Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang 2017
4. Pelayanan imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk
mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh dan harus
dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan sesuai standar
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 47
IUD; 7.40%MOP/MOW; 3.50%
IMPLAN; 4.30%
Suntik; 49.40%
Aktif IUD; 8.30%
PIL; 20.40%
Kondom;10.90%
Baru
2014 mencapai 58,9% dan peserta KB baru mencapai 11,3%.cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2013 mencapai 52,3% dan peserta KB
baru mencapai 9,8%.
Tabel 4.11Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru Menurut
Kecamatan di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCAKUPAN ( % )
2013 2014 2015 2016 2017Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif
1 Skw Selatan I7,9 49,9 8,7 87,1
6,0 35,1 4,2 38,42,8 58,3
2 Skw Selatan II 9,6 52,5 7,0 46,93 Skw Utara I
19,4 59,9 14,3 63,114,6 65,0 11,0 54,6
6,0 62,34 Skw Utara II 11,4 77,9 7,9 70,25 Skw Tengah I
7,7 3,1 19 41,33,7 34,4 3,5 36,4
8,1 46,96 Skw Tengah II 1,8 23,8 3,7 25,37 Skw Timur I
9,2 41,1 6,4 47,34,8 45,8 8,7 55,1
4,4 3,68 Skw Timur II 7,3 55,0 7,9 60,29 Skw Barat 9,7 92,3 4,5 56,8 3,3 55,3 3,4 57,8 6,9 58,5Kota Singkawang 9,8 52,3 11,3 58,9 5,4 45,1 5,1 46,0 5,9 49,8
Sumber : Bidang KBKS Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang 2017
Jenis kontrasepsiyang digunakan oleh para peserta KB aktif maupun baru
Grafik 4.7Proporsi Peserta KB Menurut Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan
di Kota Singkawang tahun 2017Sumber : Bidang KBKS Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang 2017
4. Pelayanan imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk
mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh dan harus
dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan sesuai standar
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 47
IUD; 8.30%MOP/MOW;
8.50%
IMPLAN;6.30%
Suntik; 45.60%
2014 mencapai 58,9% dan peserta KB baru mencapai 11,3%.cakupan
peserta KB aktif pada tahun 2013 mencapai 52,3% dan peserta KB
baru mencapai 9,8%.
Tabel 4.11Cakupan Peserta KB Aktif dan KB Baru Menurut
Kecamatan di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCAKUPAN ( % )
2013 2014 2015 2016 2017Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif Baru Aktif
1 Skw Selatan I7,9 49,9 8,7 87,1
6,0 35,1 4,2 38,42,8 58,3
2 Skw Selatan II 9,6 52,5 7,0 46,93 Skw Utara I
19,4 59,9 14,3 63,114,6 65,0 11,0 54,6
6,0 62,34 Skw Utara II 11,4 77,9 7,9 70,25 Skw Tengah I
7,7 3,1 19 41,33,7 34,4 3,5 36,4
8,1 46,96 Skw Tengah II 1,8 23,8 3,7 25,37 Skw Timur I
9,2 41,1 6,4 47,34,8 45,8 8,7 55,1
4,4 3,68 Skw Timur II 7,3 55,0 7,9 60,29 Skw Barat 9,7 92,3 4,5 56,8 3,3 55,3 3,4 57,8 6,9 58,5Kota Singkawang 9,8 52,3 11,3 58,9 5,4 45,1 5,1 46,0 5,9 49,8
Sumber : Bidang KBKS Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang 2017
Jenis kontrasepsiyang digunakan oleh para peserta KB aktif maupun baru
Grafik 4.7Proporsi Peserta KB Menurut Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan
di Kota Singkawang tahun 2017Sumber : Bidang KBKS Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang 2017
4. Pelayanan imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif untuk
mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh dan harus
dilaksanakan secara terus menerus, menyeluruh, dan sesuai standar
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 48
sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan dan memutus
mata rantai penularan. Mulai tahun 1977, upaya imunisasi diperluas
menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan
penularan terhadap Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) yaitu, tuberkulosis, difteri, pertusis, campak, polio, tetanus
serta hepatitis B. Cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan
merata. Kegagalan menjaga tingkat perlindungan yang tinggi dan
merata dapat menimbulkan letusan Kejadian Luar Biasa (KLB)
PD3I.Imunisasi yang harus diberikan pada bayi adalah imunisasi
dasar lengkap.
Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3
dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak.
Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi pada tahun 2017
mencapai 70,9%. Cakupan ini meningkat dibandingkan dengan
tahun 2016 mencapai 54,7%. Cakupan pada tahun 2015 mencapai
65,0%. Cakupan tahun 2014 mencapai 54,3%. dan cakupan tahun
2013 mencapai 75,8% .
Tabel 4.11Cakupan imunisasi dasar pada bayi
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
JenisImunisasi
Target2017(%)
Cakupan (%)
2013 2014 2015 2016 2017
BCG 95 89.1 71,9 72,9 69,8 75,7DPT 1 – HB 1 95 78.7 65,3 70,6 69,0 74,1DPT 2 – HB 2 90 72.6 59,1 59,1 65,6 70,9DPT 3 – HB 3 90 71.4 57,4 66,9 62,9 70,6Polio 1 90 98.1 96,1 96,1 85,2 89,8Polio 2 90 78.6 63,4 63,4 69,2 73,5Polio 3 90 74.9 58,3 58,3 67,1 69,7Polio 4 90 70.4 58,3 67,9 63,6 70,9Campak 90 75.8 61,3 70,3 65,5 74,4HB 0 80 97,4 54,3 54,3 73,2 81,6
Sumber: Laporan Imunisasi Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Berdasarkan tabel di atas cakupan imunisasi dasar pada bayi
pada tahun 2017 secara keseluruhan trennya meningkat. Namun
indikator imunisasi dasar lengkap pada bayi saja tidak cukup, Dari
sudut pandang kesehatan masyarakat, oleh sebab itu setiap desa
harus mencapai Universal Child Immunization (UCI) guna mencegah
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 49
terjadinya penularan penyakit. Target desa/kelurahan UCI yang
ditetapkan Kementerian Kesehatan tahun 2017 harus mencapai
100%. Kelurahan yang telah mencapai UCI di Kota Singkawang pada
tahun 2017 mencapai 12 kelurahan (46,2%) dari 26 kelurahan yang
ada. Capaian kelurahan UCI meningkat dibanding dengan pada tahun
2016 mencapai 7 kelurahan (26,9%) pada tahun 2015 mencapai 11
kelurahan (42,3%) Pada tahun 2014 mencapai 6 kelurahan (23,1%)
tahun 2013 mencapai 15 kelurahan (57,7%). Secara keseluruhan
kelurahan yang mencapai UCI masih perlu ditingkatkan.
Tabel 4.12Kelurahan yang telah mencapai UCI
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017
No PuskesmasJlh Kelurahan UCI % kelurahan UCI
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
2 00 0 0
50 00 0 0
2 Skw Selatan II 2 0 2 66,7 0 66,63 Skw Utara I
5 43 3 3
71 57100 100 100
4 Skw Utara II 3 1 2 75,0 25,0 505 Skw Tengah I
3 00 0 0
50 00 0 0
6 Skw Tengah II 0 1 2 0 50,0 1007 Skw Timur I
4 21 0 0
80 4033,3 26,9 0
8 Skw Timur II 1 1 2 50,0 50,0 1009 Skw Barat 1 0 1 1 1 25 0 25,0 25,0 25Kota Singkawang 15 6 11 8 12 57,7 23,1 42,3 26,9 46,2
Sumber: Laporan imunisasi puskesmas tahun 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Di samping imunisasi rutin dan kegiatan-kegiatan di atas,
biasanya juga telah dilakukan imunisasi pada anak sekolah
khususnya anak sekolah tingkat dasar (SD/MI) setingkat baik
sekolah negeri maupun swasta kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 yang
disebut Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Pada kegiatan ini
diberikan imunisasi DT dan campak pada seluruh siswa kelas 1 dan
imunisasi TT pada seluruh siswa kelas 2 dan kelas 3 dengan target
minimal 95%. Tujuan pelaksanaan BIAS DT, TT dan campak adalah
untuk memberikan perlindungan jangka panjang terhadap penyakit
Tetanus, termasuk Tetanus Neonatorum, Difteri dan Campak.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 50
5. Pelayanan pengobatan/perawatana) Pelayanan pengobatan/perawatan umum
Pelayanan pengobatan rawat jalan merupakan salah satu
indikator dalam pelaksanaan kewenangan wajib bidang kesehatan.
Sesuai dengan petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota dari Kementerian Kesehatan RI, yang
dimaksud dalam indikator ini adalah kunjungan penderita rawat
jalan baru dibagi dengan jumlah penduduk pada kurun waktu yang
sama.
Target yang ingin dicapai pada tahun 2017 adalah 15%, artinya
tidak lebih dari 15% penduduk yang sakit yang harus mendapatkan
pelayanan rawat jalan. Tidak lebih dari 15% berarti jumlah penduduk
yang sakit diharapkan setiap tahun akan makin berkurang dan untuk
itu perlu digalakkan upaya promotif dan preventif, sehingga
masyarakat dapat melakukan pencegahan terjadinya penyakit dengan
mening-katnya perilaku dan lingkungan yang sehat.
Hasil yang lebih rendah dapat juga berarti bahwa penduduk tidak
mau memanfaatkan fasilitas kesehatan pemerintah (pusksesmas dan
rumah sakit) maupun swasta (rumah sakit) yang ada di Kota
Singkawang. Masyarakat lebih suka menggunakan pelayanan swasta
lain berupa praktek dokter, yang datanya sementara ini sebagian
besar belum dapat terjangkau oleh sistem informasi kesehatan yang
berlaku. Bila hal ini yang terjadi, maka patut kiranya menjadi bahan
renungan bahwa bolehjadi kualitas pelayanan fasilitas kesehatan
tersebut belum seperti yang diharapkan oleh masyarakat.
Belum ada survei yang secara khusus dilakukan untuk
menjawab pertanyaan tersebut, namun indikasi inipatut
menyadarkan para insan kesehatan untuk tetap konsisten
meningkatkan komitmen kerja.
Pelayanan kesehatan gratis sekalipun belum tentu dapat
menjawab persoalan apakah sebab kurang dimanfaatkannya fasilitas
kesehatan pemerintah oleh masyarakat terkait hal ini beberapa jenis
survei masih perlu dilakukan untuk mengetahui sejumlah
permasalahan kesehatan, yang datanya tidak dapat diperoleh dari
sistem informasi kesehatan yang berlaku sekarang.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 51
Pelayanan pengobatan rawat jalan pada tahun 2017 mencapai
154,2% dari penduduk kota Singkawang terjadi peningkatan
dibandingkan tahun 2016 mencapai 146,1%, tahun 2015 mencapai
231,2%, tahun 2014 mencapai 212,5%. Sedangkan pada tahun 2013
mencapai 201,5%. dari penduduk kota Singkawang.
Hal ini diduga disebabkan karena sejak akhir tahun 2006
pelayanan kesehatan di puskesmas tidak mengambil biaya dari
masyarakat tapi disubsidi oleh Pemerintah Kota Singkawang
sedangkan di rumah sakit mungkin disebabkan karena meningkatnya
penduduk miskin yang berakibat meningkatnya pasien Jamkesmas
serta adanya program Jamkesda yang mensubsidi penduduk miskin
yang diluar kuaota Jamkesmas tidak dipungut biaya bila berobat di
rumah sakit.
Tabel 4.13Cakupan Rawat Jalan Menurut Fasilitas Pelayanan
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
Fasilitaskesehatan
Cakupan(% terhadap penduduk Kota)
2013 2014 2015 2016 2017
PuskesmasSkw Selatan I 36,67 35,95
27,99 11,42 10,63Skw Selatan II 16,76 7,02 7,60Skw utara I 21,91 22,45
13,59 8,06 7,04Skw utara II 7,26 4,92 6,57Skw Tengah I 36,46 19,52
25,98 20,12 21,69Skw Tengah II 6,16 3,69 5,15Skw Timur I 32,04 30,38
33,74 5,72 4,65Skw Timur II 14,99 6,68 6,15Skw Barat 16,71 33,23 15,89 10,19 9,07Rumah SakitDr.Abdul Aziz 23,66 23,62 27,11 25,45 28,29Harapan Bersama 20,22 21,80 13,51 13,76 14,10Vincentius 4,27 19,92 21,89 23,15 27,79Kusta Alverno 0,49 0,23 0,34 0,19 0,12Jiwa 4,27 3,48 3,48 3,25 2,87Rumkit Tk.IV 4,88 1,96 2,55 2,50 1,91WEMPE 0 0 0 0 0,54
Kota Singkawang 201,5 212,5 231,2 146,1 154,2
Sumber: Laporan RL1 – SPRS, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 52
Indikator lain yang diperlukan dalam penilaian pelaksanaan
urusan wajib bidang kesehatan, untuk menilai kinerja pelayanan
pengobatan adalah pelayanan pengobatan rawat inap. Pada tahun
2017, untuk rawat inap yang dilakukan di semua rumah sakit di Kota
Singkawang, mendapat kunjungan sebanyak 33.199 pasien atau
15,4% dari seluruh penduduk kota Singkawang. Cakupan ini
menurun sedikit dibandingkan pada tahun 2016, untuk rawat inap
yang mendapat kunjungan sebanyak 44.298 pasien atau 20,94% dari
seluruh penduduk kota Singkawang, pada tahun 2015, untuk rawat
inap yang mendapat kunjungan sebanyak 31.216 pasien atau 15,03%
dari seluruh penduduk kota Singkawang, pada tahun 2014, mendapat
kunjungan sebanyak 36.370 pasien atau 17,86% Sedangkan pada
tahun 2013, sebanyak 28.934 pasien atau 14,55% dari seluruh
penduduk kota Singkawang, Target tahun 2017, diharapkan tidak
lebih dari 15% penduduk saja yang harus dirawat di rumah sakit.
Pelayanan rumah sakit umum yang ada di Kota Singkawang pada
tahun 2017 dapat dilihat dari indikator-indikator di bawah ini :
Tabel 4.14Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit
di Kota Singkawang Tahun 2017
IndikatorRSUDAbdulAziz
RSUHarapanBersama
RSUVincentius
RSTingkat
IV
RS.Kusta
AlvernoRSIA.
WEMPE Standard
Tempat tidur 228 154 109 79 100 35
Kunj. PasienRawat Inap 11.965 4.675 9.228 4.285 132 1.069
BOR (%) 74,4 29,4 74,4 63,2 29,8 26,4 65-85’%ALOS (hari) 4,9 3,7 2,6 3,8 82,3 2,1 6–9 hariTOI (hari ) 1,8 8,5 1,0 2,5 194,2 8,8 1–3 hariGDR (%) 64,0 38,7 14,3 8,5 7,6 0NDR (%) 36,1 11,6 7,4 8,5 7,6 0
Sumber: Laporan RL2A dan RL2B Rumah Sakit
b) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di puskesmas terutama
adalah berupa pelayanan dasar kesehatan gigi, yang terdiri dari
pencabutan dan penambalan, serta upaya preventif dan promotif pada
murid sekolah dasar. Indikator yang digunakan untuk menilai
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 53
pelayanan ini adalah rasio penambalan dan pencabutan gigi (rasio
T/C), yang pada tahun 2017 ditargetkan mencapai 1, artinya 1 gigi
dicabut diimbangi oleh 1 gigi yang ditambal.
Tabel 4.15Rasio penambalan dan pencabutan gigi per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017
No Puskesmas Rasio Tambal/Cabut (TC)2013 2014 2015 2016 2016
1 Skw Selatan I0,2 0,2
0,1 0,5 7,32 Skw Selatan II 0,0 0,0 0,03 Skw Utara I
0,0 0,10,2 0,3 0,2
4 Skw Utara II 0,0 0,0 0,25 Skw Tengah I
0,1 0,10,3 0,4 1,8
6 Skw Tengah II 0,0 0,0 0,27 Skw Timur I
0,5 0,70,5 0,2 0,1
8 Skw Timur II 0,0 0,1 1,19 Skw Barat 0,3 0,5 0,1 1,1 0,9Kota Singkawang 0,1 0,2 0,4 0,4 0,9
Sumber: LB4 Puskesmas 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017
Dari tabel di atas tampak bahwa pelayanan kesehatan gigi yang
dilakukan di puskesmas masih lebih banyak berupa pencabutan gigi.
Sementara penyakit gigi yang diderita oleh masyarakat cukup banyak.
Bila pelayanan yang diberikan lebih banyak berupa pencabutan
gigi, maka penduduk kota Singkawang akan banyak yang mengalami
kesulitan pengunyahan. Meskipun pencabutan gigi untuk suatu saat
dapat menghilangkan gejala rasa sakit, namun akan menimbulkan
permasalahan kesehatan lain, karena fungsi pengunyahan sudah
sangat berkurang. Keadaan ini menunjukkan masih sangat
diperlukan pemberian informasi kepada pasien/masyarakat tentang
manfaat penambalan gigi dan kerugian hilangnya gigi terhadap
kesehatan pada umum-nya.
Di samping itu, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk
menunjang terlaksananya pelayanan penambalan dan upaya
pencegahan di puskesmas serta biaya operasional untuk pelayanan di
tingkat sarana pelayanan harus selalu tersedia. Penghambat
pelayanan penambalan gigi di puskesmas selama ini adalah karena
kurangnya tenaga dokter gigi serta kelengkapan bahan dan peralatan
dasar yang sangat dibutuhkan untuk hal tersebut.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 54
Penambalan gigi tidak akan mungkin dilaksanakan hanya
dengan menyediakan satu atau dua bahan saja, karena pelayanan ter-
sebut merupakan sebuah rangkaian pekerjaan berdasarkan standar
yang berlaku.
Upaya promotif dan preventif yang dilakukan oleh puskesmas
adalah pada murid sekolah dasar melalui kegiatan Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah (UKGS). Hasil cakupan UKGS tahun 2013 - 2017 adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.16Cakupan UKGS (Promotif dan Preventif) pada murid SD Per Puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Puskesmas
Cakupan ( % )
2013 2014 2015 2016 2017
Dip
erik
sa
Dir
awat
Dip
erik
sa
Dir
awat
Dip
erik
sa
Dir
awat
Dip
erik
sa
Dir
awat
Dip
erik
sa
Dir
awat
1 Skw Selatan I35.5 0 100 100
82,9 63,2 94,5 100 99,3 462 Skw Selatan II 69,2 84,9 94,4 30 92,2 35,33 Skw Utara I
100 0 100 10092,5 86,8 82,9 0 98,5 0
4 Skw Utara II 94,8 88,1 100 0 95,8 44,85 Skw Tengah I
98.0 0 100 093,7 50,9 88,3 59 93,4 11,8
6 Skw Tengah II 99,1 51,3 96,8 0 98,2 07 Skw Timur I
38.0 0 100 10090,3 86,1 97 41 17,9 100
8 Skw Timur II 95,2 90,9 89,3 18 100 4,89 Skw Barat 90.7 0 100 0 95,9 73,7 97,1 0 92,7 0Kota Singkawang 57,6 0 100 60 90,7 70,7 93,9 10 73,0 24,7
Sumber: LB4 Puskesmas 2012, 2013. 2014, 2015 dan 2016
Cakupan UKGS (promotif dan preventif) pada murid SD
dilakukan oleh semua Puskesmas di Kota Singkawang Kemampuan
puskesmas untuk memeriksa kesehatan gigi siswa sekolah dasar
yaitu 73,0%, sedangkan siswa yang diperiksa dan memerlukan
perawatan kemudian dirawat 24,7 %. Hal ini antara lain karena
semua puskesmas telah mempunyai tenaga kesehatan gigi, tetapi
pengaturan jadwal kegiatan dan dana operasional untuk UKGS
dapat menjadi hambatan pemeriksaan siswa sekolah dasar.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 55
2.45
2013
6. Pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa terutama dilaksanakan di rumah
sakit jiwa Singkawang, tetapi untuk pelayanan kesehatan tingkat
dasar dimulai dari tingkat puskesmas. Dari 379.221 kunjungan ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Singkawang, 3,70%
di antaranya mendapat pelayanan kesehatan jiwa. Pada tahun 2016,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 3,82%, Pada tahun 2015,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,43%, Pada tahun 2014,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 1,98%, sedangkan pada tahun
2013, pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,48%, dari seluruh
jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan di kota Singkawang.
Kunjungan pelayanan kesehatan jiwa trendnya dari tahun ke-tahun
semakin meningkat, hal ini memerlukan kajian secara khusus untuk
mengetahui penyebabnya. Target yang ingin dicapai pada tahun
2017 adalah sebanyak 15%.
Grafik 4.8Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan jiwa
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: LB4 Puskesmas
B. PENYELENGGARAAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemantauan pertumbuhan balita
Pemantauan pertumbuhan balita terutama dilakukan dengan
penimbangan rutin minimal 4 kali dalam setahun di posyandu.
Indikator yang digunakan adalah D/S, yaitu jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada dalam suatu
kurun waktu tertentu. Cakupan balita yang ditimbang pada tahun
2017 mencapai 29,2%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan
tahun 2016 mencapai 29,0%. tahun 2014 mencapai 33,0%.
Sedangkan pada tahun 2013 mencapai 31,5%.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 55
1.982.43
3.8
2014 2015 2016
6. Pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa terutama dilaksanakan di rumah
sakit jiwa Singkawang, tetapi untuk pelayanan kesehatan tingkat
dasar dimulai dari tingkat puskesmas. Dari 379.221 kunjungan ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Singkawang, 3,70%
di antaranya mendapat pelayanan kesehatan jiwa. Pada tahun 2016,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 3,82%, Pada tahun 2015,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,43%, Pada tahun 2014,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 1,98%, sedangkan pada tahun
2013, pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,48%, dari seluruh
jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan di kota Singkawang.
Kunjungan pelayanan kesehatan jiwa trendnya dari tahun ke-tahun
semakin meningkat, hal ini memerlukan kajian secara khusus untuk
mengetahui penyebabnya. Target yang ingin dicapai pada tahun
2017 adalah sebanyak 15%.
Grafik 4.8Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan jiwa
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: LB4 Puskesmas
B. PENYELENGGARAAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemantauan pertumbuhan balita
Pemantauan pertumbuhan balita terutama dilakukan dengan
penimbangan rutin minimal 4 kali dalam setahun di posyandu.
Indikator yang digunakan adalah D/S, yaitu jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada dalam suatu
kurun waktu tertentu. Cakupan balita yang ditimbang pada tahun
2017 mencapai 29,2%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan
tahun 2016 mencapai 29,0%. tahun 2014 mencapai 33,0%.
Sedangkan pada tahun 2013 mencapai 31,5%.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 55
3.7
2017
6. Pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa terutama dilaksanakan di rumah
sakit jiwa Singkawang, tetapi untuk pelayanan kesehatan tingkat
dasar dimulai dari tingkat puskesmas. Dari 379.221 kunjungan ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Kota Singkawang, 3,70%
di antaranya mendapat pelayanan kesehatan jiwa. Pada tahun 2016,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 3,82%, Pada tahun 2015,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,43%, Pada tahun 2014,
pelayanan kesehatan jiwa mencapai 1,98%, sedangkan pada tahun
2013, pelayanan kesehatan jiwa mencapai 2,48%, dari seluruh
jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan di kota Singkawang.
Kunjungan pelayanan kesehatan jiwa trendnya dari tahun ke-tahun
semakin meningkat, hal ini memerlukan kajian secara khusus untuk
mengetahui penyebabnya. Target yang ingin dicapai pada tahun
2017 adalah sebanyak 15%.
Grafik 4.8Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan jiwa
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: LB4 Puskesmas
B. PENYELENGGARAAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1. Pemantauan pertumbuhan balita
Pemantauan pertumbuhan balita terutama dilakukan dengan
penimbangan rutin minimal 4 kali dalam setahun di posyandu.
Indikator yang digunakan adalah D/S, yaitu jumlah balita yang
ditimbang dibagi dengan jumlah seluruh balita yang ada dalam suatu
kurun waktu tertentu. Cakupan balita yang ditimbang pada tahun
2017 mencapai 29,2%. Angka ini meningkat dibandingkan dengan
tahun 2016 mencapai 29,0%. tahun 2014 mencapai 33,0%.
Sedangkan pada tahun 2013 mencapai 31,5%.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 56
Tabel 4.17Cakupan Balita Ditimbang (D/S) Per Puskesmas
Di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCakupan Balita di timbang D/S ( % )
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
28,9 30,5 24,4 21,9 22,12 Skw Selatan II 35,0 35,5 31,83 Skw Utara I
54,5 49,7 44,2 43,8 47,14 Skw Utara II 37,3 38,0 43,45 Skw Tengah I
30,0 32,4 24,5 26,5 29,96 Skw Tengah II 36,0 30,4 28,97 Skw Timur I
40,1 40,8 37,7 33,9 34,88 Skw Timur II 42,0 51,8 70,79 Skw Barat 21,0 24,5 25,6 20,9 17,3
Kota Singkawang 31,5 33,0 31,0 29,0 29,2
Sumber: Laporan SKDN Puskesmas
Indikator lain yang digunakan adalah jumlah balita yang berat
badannya naik dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang
(N/D). Persentase balita yang naik berat badannya pada tahun 2017
mencapai 63,31%. Angka menigkat dibandingkan dengan cakupan pada
tahun 2016 mencapai 52,26%. cakupan pada tahun 2014 mencapai
93,37% Angka cakupan pada tahun 2013 mencapai 59,8%. Gambaran
cakupan balita yang naik berat badannya per-puskesmas sebagai
berikut :
Tabel 4.18Cakupan balita yang naik berat badannya (N/D koreksi)
Menurut Kecamatan dan Puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCakupan Balita di timbang N/D ( %)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
65,6 77,1 59,834,1 57,1
2 Skw Selatan II 65,2 71,63 Skw Utara I
74,4 83,0 46,655,2 51,1
4 Skw Utara II 47,3 60,65 Skw Tengah I
56,9 78,3 58,955,6 78,7
6 Skw Tengah II 52,9 62,67 Skw Timur I
47,4 92,0 57,050,7 36,2
8 Skw Timur II 38,5 60,29 Skw Barat 48,6 77.6 64,4 60,3 79,5Kota Singkawang 59,8 79,6 58,8 52,3 63,3
Sumber: Laporan SKDN puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 57
Data balita dengan BGM masih sangat tidak stabil karena terjadi
peningkatan dan penurunan yang kisarannya sangat besar. Oleh
karena itu masih sukar untuk ditarik kesimpulan mengenai permasa-
lahan yang berkaitan dengan keadaan gizi balita ini.
Dalam pelaporan puskesmas ke Dinas Kesehatan berkaitan
dengan kegiatan ini, mengakibatkan munculnya angka-angka yang
berkaitan dengan berapa seringnya (frekuensi) balita ditimbang dan
keadaan yang ditemukan pada saat ditimbang. Tetapi tidak dapat
menggambarkan berapa banyak balita (jumlah orangnya) yang
ditimbang dengan gambaran keadaannya (berat badan naik atau
turun, BGM atau tidak dll).
Laporan bulanan hanya dapat menggambarkan keadaan dan
jumlah balita pada bulan itu saja, tetapi bila direkapitulasikan
menjadi hasil tahunan, maka orang yang sama akan terhitung
berulang-ulang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka puskesmas
harus memiliki database kondisi setiap balita yang ditimbang sehingga
yang dilaporkan adalah jumlah balita (orangnya) yang memenuhi
syarat variabel pembilang dari indikator yang digunakan dan bukan
hasil rekapitulasi kunjungan setiap bulan.
Selain itu, puskesmas harus memiliki data dasar kondisi orang
tua balita BGM, hal ini berguna untuk mengetahui penyebab
terjadinya BGM pada balita sebab pola asupan gizi pada balita
ditentukan oleh kondisi orang tua balita tersebut. Apakah orang tua
balita BGM tersebut tergolong keluarga miskin, atau mungkin orang
tua tidak miskin tetapi pola pemberian makanan yang tidak tepat, dan
lain sebagainya perlu untuk diketahui.
Bila data tersebut tidak didapat melalui pelaporan rutin data
tersebut bisa didapat dengan melakukan survei. Berikut ini gambaran
presentase balita dengan BGM per Puskesmas di Kota Singkawang
dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 58
Tabel 4.19Persentase balita dengan BGM per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No PuskesmasCakupan Balita dengan BGM ( % )
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan I
5,0 5,91,4 12,6 0,9
2 Skw Selatan II 2,1 11,0 1,43 Skw Utara I
13,4 10,69,6 48,3 1,9
4 Skw Utara II 3,0 18,9 1,25 Skw Tengah I
7,4 6,12,8 19,3 1,5
6 Skw Tengah II 2,3 2,3 0,37 Skw Timur I
8,4 4,90,2 7,2 3,0
8 Skw Timur II 0,3 26,5 1,99 Skw Barat 2,4 1,2 0,5 7,61 0,4
Kota Singkawang 7,4 5,8 2,3 14,9 1,2Sumber: Laporan SKDN Puskesmas
Pada tahun 2017, ada 1,2% dari yang ditimbang mempunyai
berat badan di bawah garis merah (BGM), sedangkan Pada tahun
2016, ada 14,9% dari yang ditimbang mempunyai berat badan di
bawah garis merah (BGM), Pada tahun 2015, ada 2,3% .Pada tahun
2014, ada 5,8% dan pada tahun 2013, ada 7,4%.
Balita dengan BGM terbanyak ada di wilayah kerja puskesmas
Singkawang Timur I yaitu sebanyak 185 balita atau 3,0% dari jumlah
balita yang ditimbang (D), Puskesmas Singkawang Tengah I dengan
156 balita atau 1,5%, Puskesmas Singkawang Utara I yaitu 150
balita atau 1,9%. Puskesmas Singkawang Timur II dengan 131 balita
atau 1,9% Puskesmas Singkawang Selatan II dengan 91 balita atau
1,4% Puskesmas Singkawang Utara II dengan 75 balita atau 1,2%
Puskesmas Singkawang Selatan I dengan 72 balita atau 0,9%
Selanjutnya jumlah balita BGM Puskesmas Singkawang Barat dengan
49 balita atau 0,4% kemudian Puskesmas Singkawang Tengah II
dengan 33 balita atau 0,3% dari balita yang ditimbang.
2. Pelayanan GiziPelayanan gizi yang wajib dilaksanakan sesuai dengan urusan
wajib dalam bidang kesehatan (SPM) adalah pemberian kapsul vitamin
A kepada balita sebanyak 2 kali dalam setahun, pemberian tablet zat
besi (Fe) pada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama masa
kehamilannya, pemberian makanan pendamping ASI kepada bayi
BGM terutama dari keluarga miskin, dan perawatan balita yang
menderita gizi buruk.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 59
75.66
2013
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi
6 – 11 bulan mendapat kapsul vitamin A 1 kali dan anak umur 12 –
59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali per tahun di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target yang ditetapkan
Kementrian Kesehatan untuk tahun 2017 harus mencapai 90%.
Cakupan pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita pada
tahun 2017 di Kota Singkawang mencapai 84,45% terjadi penurunan
dibandingkan dengan tahun 2016 di Kota Singkawang mencapai
84,68%, tahun 2015 di Kota Singkawang mencapai 70,65%, pada
tahun 2014 mencapai 80,52%. serta tahun 2013 mencapai 75,66%.
Pada tahun 2017 cakupan pemberian vitamin A sebesar 84,45 %
adapun target yang ditentukan untuk Kota Singkawang yaitu 90%.
Sedangkan kecamatan pada tahun 2017 yang cakupan pemberian
vitamin A yang sudah melebihi target 90% Kecamatan Singkawang
Timur II sebesar 94,86% Kecamatan Singkawang Utara I sebesar
94,27% dan Kecamatan Singkawang Tengah I sebesar 90,62%
selanjutnya kecamatan yang capaiannya masih dibawah 90% yaitu
Kecamatan Singkawang Utara II sebesar 89,82% Kecamatan
Singkawang Selatan I sebesar 86,07% Singkawang Selatan II dengan
85,97%, Kecamatan Singkawang Barat sebesar 81,03%. Kecamatan
Singkawang Tengah II 79,06% serta Kecamatan Singkawang Timur I
sebesar 74,13%.
Grafik 4.9Cakupan pemberian vitamin A balita
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: Laporan distribusi vitamin A Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 59
80.5270.65
85.68
2014 2015 2016
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi
6 – 11 bulan mendapat kapsul vitamin A 1 kali dan anak umur 12 –
59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali per tahun di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target yang ditetapkan
Kementrian Kesehatan untuk tahun 2017 harus mencapai 90%.
Cakupan pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita pada
tahun 2017 di Kota Singkawang mencapai 84,45% terjadi penurunan
dibandingkan dengan tahun 2016 di Kota Singkawang mencapai
84,68%, tahun 2015 di Kota Singkawang mencapai 70,65%, pada
tahun 2014 mencapai 80,52%. serta tahun 2013 mencapai 75,66%.
Pada tahun 2017 cakupan pemberian vitamin A sebesar 84,45 %
adapun target yang ditentukan untuk Kota Singkawang yaitu 90%.
Sedangkan kecamatan pada tahun 2017 yang cakupan pemberian
vitamin A yang sudah melebihi target 90% Kecamatan Singkawang
Timur II sebesar 94,86% Kecamatan Singkawang Utara I sebesar
94,27% dan Kecamatan Singkawang Tengah I sebesar 90,62%
selanjutnya kecamatan yang capaiannya masih dibawah 90% yaitu
Kecamatan Singkawang Utara II sebesar 89,82% Kecamatan
Singkawang Selatan I sebesar 86,07% Singkawang Selatan II dengan
85,97%, Kecamatan Singkawang Barat sebesar 81,03%. Kecamatan
Singkawang Tengah II 79,06% serta Kecamatan Singkawang Timur I
sebesar 74,13%.
Grafik 4.9Cakupan pemberian vitamin A balita
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: Laporan distribusi vitamin A Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 59
84.45
2017
Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan bayi
6 – 11 bulan mendapat kapsul vitamin A 1 kali dan anak umur 12 –
59 bulan mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi 2 kali per tahun di
satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Target yang ditetapkan
Kementrian Kesehatan untuk tahun 2017 harus mencapai 90%.
Cakupan pemberian vitamin A dosis tinggi pada balita pada
tahun 2017 di Kota Singkawang mencapai 84,45% terjadi penurunan
dibandingkan dengan tahun 2016 di Kota Singkawang mencapai
84,68%, tahun 2015 di Kota Singkawang mencapai 70,65%, pada
tahun 2014 mencapai 80,52%. serta tahun 2013 mencapai 75,66%.
Pada tahun 2017 cakupan pemberian vitamin A sebesar 84,45 %
adapun target yang ditentukan untuk Kota Singkawang yaitu 90%.
Sedangkan kecamatan pada tahun 2017 yang cakupan pemberian
vitamin A yang sudah melebihi target 90% Kecamatan Singkawang
Timur II sebesar 94,86% Kecamatan Singkawang Utara I sebesar
94,27% dan Kecamatan Singkawang Tengah I sebesar 90,62%
selanjutnya kecamatan yang capaiannya masih dibawah 90% yaitu
Kecamatan Singkawang Utara II sebesar 89,82% Kecamatan
Singkawang Selatan I sebesar 86,07% Singkawang Selatan II dengan
85,97%, Kecamatan Singkawang Barat sebesar 81,03%. Kecamatan
Singkawang Tengah II 79,06% serta Kecamatan Singkawang Timur I
sebesar 74,13%.
Grafik 4.9Cakupan pemberian vitamin A balita
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber: Laporan distribusi vitamin A Puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 60
Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) pada bayi yang
berada di Bawah Garis Merah (BGM) dari keluarga miskin, merupakan
urusan wajib yang harus dilakukan sebagai salah satu pelayanan
kesehatan terhadap keluarga miskin. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada bayi BGM dari keluarga miskin adalah
pemberian MP ASI dengan porsi 100 gram per hari selama 90 hari.
Di samping itu, urusan wajib lainnya adalah cakupan perawatan
terhadap balita dengan gizi buruk. Balita gizi buruk mendapat
perawatan adalah balita gizi buruk yang ditangani di sarana
kesehatan sesuai tatalaksana gizi buruk di satu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu. Pada tahun 2017 terdapat 27 balita dengan gizi
buruk, semua balita tersebut telah mendapatkan perawatan sesuai
standar
C. PENYELENGGARAAN KESEHATAN RUJUKAN DAN PENUNJANG
Penyelenggaraan kesehatan rujukan dan penunjang dalam
petunjuk teknis SPM dari Departemen Kesehatan, meliputi akses
terhadap ketersediaan darah dan komponen yang aman untuk
menangani rujukan bumil dan neonatus, bumil resiko
tinggi/komplikasi yang tertangani dan neonatus risti/komplikasi yang
tertangani.
Pada tahun 2017, ibu hamil dengan resiko tinggi yang ditemukan
sejumlah 591 orang (59,4%). Tahun 2016 sejumlah 547 orang (54,9%)
dari perkiraan/estimasi ibu hamil resiko tinggi. Perkiraan ini
berdasarkan perhitungan 20% dari jumlah 4.978 orang ibu hamil
yaitu 996 orang (Depkes), Tahun 2015 sejumlah 687 orang (68,9%)
dari perkiraan/estimasi ibu hamil resiko tinggi. pada tahun 2014, ibu
hamil dengan resiko tinggi ini yang ditemukan sejumlah 720 orang
(65,6%) dari perkiraan/estimasi ibu hamil resiko tinggi. Perkiraan ini
berdasarkan perhitungan 20% dari jumlah 5.484 orang ibu hamil
yaitu 1.097 orang (Depkes), pada tahun 2013, ibu hamil dengan resiko
tinggi ditemukan sejumlah 490 orang (54,3%). Angka tahun 2017
meningkat dibandingkan tahun 2016. Target tahun 2017 adalah 80%
ibu hamil resiko tinggi terdeteksi dan ditangani agar upaya
pencegahan resiko yang lebih besar dapat segera diatasi.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 61
Tabel 4.20Cakupan deteksi dini ibu hamil resiko tinggi per puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2017
No PuskesmasJumlah
IbuHamil
JumlahBumil Risti(Perkiraan =
20% dariJumlah Ibu
Hamil)
Bumil Risti /Komplikasi yang
ditemukan
BumilRisti/Komplikasiyang ditangani
1 Skw Selatan I 699 140 46 32,9 46 1002 Skw Selatan II 374 75 46 61,5 46 1003 Skw Utara I 322 64 85 132 85 1004 Skw Utara II 273 55 62 113,6 62 1005 Skw Tengah I 676 135 85 62,9 85 1006 Skw Tengah II 864 173 51 29,5 51 1007 Skw Timur I 325 65 58 89,2 58 1008 Skw Timur II 168 34 70 208,3 70 1009 Skw Barat 1.277 255 88 34,5 88 100Kota Singkawang 4.978 996 591 59,4 591 100
Sumber : Laporan PWSKIA Puskesmas
Semua ibu hamil dengan resiko tinggi/komplikasi yang
ditemukan telah ditangani oleh tenaga kesehatan pada tahun 2017.
Target yang ingin dicapai adalah 80% ibu hamil resiko tinggi
terdeteksi dan ditangani agar upaya pencegahan resiko yang lebih
besar dapat segera diatasi. Jumlah bumil resiko tinggi yang
ditemukan pada tahun 2017 sebanyak 591 orang, pada tahun 2016
sebanyak 336 orang, pada tahun 2015 sebanyak 336 orang, tahun
2014 sebanyak 281orang, sedangkan tahun 2013 sebanyak 187 orang
D. PENYELENGGARAAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
1. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian LuarBiasa (KLB) dan gizi buruk
Pada tahun 2017 terjadi 9 kali KLB (campak 7 kali dan diphteri 2kali ) Pada tahun 2016 terjadi 6 kali KLB ( hepatitis 1 kali, keracunan
1 kali, campak 3 kali dan diphteri 1 kali ) Pada tahun 2015 terjadi 5
kali KLB (campak 1 kali, diphteri 2 kali dan AFP 2 kali) Pada tahun
2014 terjadi 5 kali KLB (campak 3 kali, Hepatitis A 1 kali dan Rubela 1
kali) Pada tahun 2013 tidak terjadi KLB. Pada tahun 2009 terjadi KLB
penyakit Demam Berdarah Dengue. Peningkatan jumlah penderita
DBD sebanyak 6 kali lipat dibanding pada kasus tahun 2008.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 62
Penanganan balita dengan gizi buruk tahun 2017 sebanyak 27
orang di delapan wilayah puskesmas masih ditemukan penderita gizi
buruk. Jumlah penderita gizi buruk tertinggi di Puskesmas
Singkawang Timur II terdapat 7 oang, Puskesmas Singkawang Barat
terdapat 4 oang, Puskesmas Singkawang Utara II terdapat 3 oang,
Puskesmas Singkawang Selatan I terdapat 3 oang, PuskesmasSingkawang Utara I sebanyak 3 orang, Puskesmas Singkawang Timur
I terdapat 3 orang dan Singkawang Selatan II terdapat 3 orang serta
Puskesmas Singkawang Tengah I terdapat 1 orang, disamping hal-hal
di atas, survei-lans juga dilakukan terus menerus secara aktif, baik di
rumah sakit maupun di puskesmas, yang hasil-nya dilaporkan
melalui formulir W2.
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit polio
Pada tahun 2017 ditemukan 1 (dua) kasus Acute Flacid Paralysis
(AFP) di Singkawang Selatan I, Keadaan ini menurun jika
dibandingkan dengan kejadian pada tahun 2016 ditemukan 2 (dua)
kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) di Singkawang Tengah II, 1 (satu)
orang dan Singkawang Barat, 1 (satu) orang, pada tahun 2015
ditemukan 2 (dua) kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) di Singkawang
Utara II, 1 (satu) orang dan Singkawang Tengah I, 1 (satu) orang.
Tahun 2014 ditemukan 2 (dua) kasus Acute Flacid Paralysis (AFP) di
Singkawang Selatan 1 (satu) orang dan SingkawangBarat 1 (satu)
orang dan pada tahun 2013 tidak ditemukan kasus.
Kejadian ini merupakan hasil upaya pencarian penderita AFP
secara rutin yangdilaksanakan melalui surveilans aktif baik di
wilayah kerja puskesmas maupun di rumah sakit selama 52 minggu.
Namun hasil konfirmasi laboratorium menyatakan bahwa kasus
tersebut bukan disebabkan oleh virus polio.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 63
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit TBCDalam upaya menurunkan prevalensi penyakit TBC, telah
dilaksanakan berbagai kegiatan untuk menjaring (menemukan dan
mengobati) penderita baru TB Paru BTA positif. Selain dilakukan
penyuluhan bagi masyarakat, juga dilakukan on the job training bagi
petugas puskesmas kelurahan sehingga lebih diharapkan akan
mampu melakukan penjaringan suspect dalam bentuk promosi dan
pemeriksaan sputum (fiksasi saja) dan lebih aktif mencari penderita.
Di samping itu dilakukan juga sosialisasi kepada pihak
pelayanan swasta yang selama ini belum tersentuh dengan program
penang-gulangan TBC dengan strategi DOTS. Hasil penemuan
penderitatahun 2017 sebanyak 169 penderita (12,1), Hasil
penemuan penderitatahun 2016 sebanyak 147 penderita (33,7),
tahun 2015 sebanyak 184 penderita (42,2%), tahun 2014 sebanyak
168 penderita (39,3%), th 2013 yaitu 203 penderita (48,6%). Tahun
2017 angka CDR atau Case Detection Rate yang ditargetkan adalah
75% dari perkiraan penderita yang ada (2,1 per 1000 penduduk).
Untuk selanjutnya dapat tergambar pada tabel seperti berikut :
Tabel 4.21Penderita TB Paru BTA + yang ditemukan dan diobati
di kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Kecamatan
Penderita TB Paru BTA + yang ditemukan dan diobati
2013 2014 2015 2016 2017
Jml CDR% Jml CDR
% Jml CDR% Jml CDR
% Jml CDR%
1 Skw Selatan 13 13,4 8 8,1 12 11,8 35 33,9 35 35,0
2 Skw Utara 25 50.0 19 37,5 14 26,9 15 20,9 16 30,2
3 Skw Tengah 83 65,4 69 53,0 97 72,9 48 25,8 61 44,2
4 Skw Timur 14 32,6 23 52,3 19 42,2 14 30,6 15 31,9
5 Skw Barat 68 67,3 49 47,3 42 39,6 35 32,5 42 36,8
Kota Singkawang 203 48,6 168 39,3 184 42,2 147 33,1 169 37,4
Sumber : Laporan TB puskesmas
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 64
Tabel 4.22Hasil pengobatan Penderita Baru TB Paru BTA +
di kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No SaranaPelayanan
Penderita Baru TB Paru BTA Positif yang sembuh
2013 2014 2015 2016 2017
Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %1 Pusk. Skw Selatan 7 87,50 8 66,67 3 37,50 7 58,33 19 54,29
2 Pusk. Skw Utara 12 100 22 88 18 94,74 10 71,43 12 86,36
3 Pusk. Skw Tengah 65 91,55 42 93,33 62 89,86 80 82,47 32 49,56
4 Pusk. Skw Timur 13 86,67 20 95,24 19 82,61 17 89,47 5 35,71
5 Pusk. Skw Barat 85 88,54 78 89,66 46 93,88 18 42,86 24 68,57
Kota Singkawang 182 90,10 182 89,47 148 88,10 132 71,74 93 63,27
Sumber: Laporan TB puskesmas
4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Diare
Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit diare dilakukan
pengobatan kepada seluruh penderita datang untuk mencari
pengobatan dan juga dengan melakukan pelacakan kasus
(surveillance), dengan tujuan untuk mengantisipasi kemungkinan
akan terjadinya KLB (outbreak) diare.
5. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Demam BerdarahDengue
Dalam upaya mencegah penyebaran penyakit demam berdarah
dengue (DBD), telah dilakukan kegiatan PE (penyelidikan
epidemiologis) dan fogging focus di lokasi kejadian. Di samping itu
juga dilakukan penyuluhan mengenai upaya-upaya pencegahan
penyakit ini pada seluruh kelurahan / desa yang ada serta abatisasi
selektif pada lokasi-lokasi yang terdapat jentik nyamuk Aedes Aegypti.
6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Kusta
Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit kusta,
upaya yang dilakukan yaitu melakukan kegiatan chase survey dan
school survey. Pada tahun 2017 kegiatan ini secara khusus tidak
dilakukan berhubung keterbatasan anggaran Dinas Kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 65
7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit HIV/AIDS
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka penanggulangan IMS
dan HIV/AIDS adalah: Sero survey dengan sasaran kelompok resiko
tinggi dan yang dijangkau adalah kelompok PSK dan pramuria
karaoke Pengobatan selektif diberikan kepada para penderita penyakit
kelamin (sifilis dan GO) dari hasil sero survey dan dilakukan
penyuluhan kepada semua PSK dan pramuria karaoke. Kegiatan lain
berupa penyuluhan dan promosi kondom kepada kelompok resiko
tinggi, serta sosialisasi kepada stakeholder (dinas/instansi terkait,
tokoh masyarakat dan tokoh agama).
8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit Kecacingan
Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan siswa
sehingga dapat mengikuti proses belajar dengan lebih baik. Upaya
seperti ini harus dilakukan setiap tahun agar siswa selalu berada
dalam tingkat kesehatan yang baik. Agar terbebas dari cacingan, perlu
pemeriksaan tinja berkala di laboratorium. Bila ada telur cacing, baru
minum obat cacing.
Kebersihan diri juga perlu ditingkatkan oleh masing-masing
siswa, orang masih bisa cacingan lagi bila tidak menjaga kebersihan
diri, makanan, maupun lingkungan-nya, atau tanpa sengaja makan
makanan atau minuman yang tercemar telur cacing. Meski cacingan
tidak mematikan, dalam jangka panjang dapat menurunkan derajat
kesehatan.
D. PENYELENGGARAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DANSANITASI DASAR
1. Pelayanan kesehatan lingkungan
Pelayanan kesehatan lingkungan merupakan sebuah upaya
pencegahan terjadinya penyakit yang dapat ditularkan melalui air,
keadaan rawan air bersih, keadaan lingkungan hidup serta keadaan
sosial ekonomi. Pelayanan kesehatan lingkungan yang telah
dilaksanakan adalah pembinaan terhadap institusi sarana kesehatan,
sarana pendidikan, sarana ibadah, sarana perkantoran dan sarana
umum lainnya.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 66
Di samping itu juga dilakukan pemeriksaan kualitas air bersih
dalam bentuk pemeriksaan bakteriologis dan kualitas kimia air bersih.
Untuk pembinaan kesehatan lingkungan institusi, telah dilakukan
terhadap sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah,
sedang untuk sarana perkantoran dan sarana umum lainnya belum
dapat dilakukan pembinaan karena keterbatasan dana operasional
Tabel 4.22Tempat - Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan
di kota Singkawang tahun 2016
No Kecamatan Tempat TempatUmum yang ada
Tempat TempatUmum yang
memenuhi syarat
Jumlah %
1 Skw Selatan 48 40 83,3
2 Skw Utara 24 20 83,33 Skw Tengah 50 46 92,04 Skw Timur 27 16 59,35 Skw Barat 61 47 77,0
Kota Singkawang 210 169 80,5
Sumber : Seksi PL dan KESJA ORGATempat - Tempat Umum : Sarana Kesehatan, Sarana Pendidikan, Hotel.
Tabel 4.23Tempat - Tempat Umum yang ada dan memenuhi syarat di kesehatan
di kota Singkawang tahun 2017
No Kecamatan Tempat - TempatUmum yang ada
Tempat TempatUmum yang
memenuhi syarat
Jumlah %
1 Skw Selatan 55 12 21,82 Skw Utara 25 21 84,03 Skw Tengah 51 45 88,24 Skw Timur 25 12 48,05 Skw Barat 78 33 42,3
Kota Singkawang 234 123 52,6
Sumber : Seksi PL dan KESJA ORGATempat Tempat Umum : Sarana Kesehatan, Sarana Pendidikan, Hotel.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 67
Tabel 4.24Persentase Tempat - Tempat Umum Yang memenuhi Syarat
kesehatan lingkungannya per wilayah Kecamatandi kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No KecamatanCakupan (%)
2013 2014 2015 2016 20171 Skw Selatan 33,56 23,4 83,0 83,3 21,82 Skw Utara 16,22 17,4 87,0 83,3 84,03 Skw Tengah 24,29 21,6 90,2 92,0 88,24 Skw Timur 29,47 16,0 57,7 59,3 48,05 Skw Barat 32,39 16,7 77,0 77,0 42,3
Kota Singkawang 28,76 19,4 80,7 80,5 52,6
Sumber : Seksi PL dan KESJA ORGA
Upaya pembinaan kesehatan lingkungan lain, adalah pembinaan
kesehatan lingkungan perumahan. Data yang dikumpulkan berkaitan
dengan hal ini adalah mengenai adanya jamban , pembuangan air
limbah dan tempat pembuangan sampah. Pada tahun 2017,
diharapkan 80% rumah sudah memenuhi syarat kesehatan
Tabel 4.25Rumah yang ada, diperiksa dan Kategori Rumah Sehat
di kota Singkawang tahun 2017
No Kecamatan
Rumah
Jumlah Diperiksa %diperiksa Sehat %
Sehat
1 Skw Selatan 10.481 253 2,41 513 4,89
2 Skw Utara 4.931 677 13,73 1.374 27,86
3 Skw Tengah 21.843 626 2,87 964 4,41
4 Skw Timur 4.059 575 14,17 795 19,59
5 Skw Barat 12.648 400 3,16 651 5,15
Kota Singkawang 53.962 2.531 4,69 4.297 7,96
Sumber : Seksi PL dan KESJA ORGA
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 68
Tabel 4.26Persentase Rumah Sehat Per Wilayah Kerja Puskesmas
Di Kota Singkawang Tahun 2013 – 2017
No Kecamatan
Cakupan (%)2013 2014 2015 2016 2017
Dip
erik
sa
Seha
t
Dip
erik
sa
Seha
t
Dip
erik
sa
Seha
t
Dip
erik
sa
Seha
t
Dip
erik
sa
Seha
t
1 Skw Selatan 3,38 46,53 4,3 30,6 3,9 37,6 3,0 37,0 2,4 4,9
2 Skw Utara 2,84 87,59 8,6 57,1 5,5 58,5 4,6 42,9 13,7 27,9
3 Skw Tengah 0,84 92,38 37,5 20,0 5,2 89,0 11,9 19,6 2,9 4,4
4 Skw Timur 5,93 61,82 14,6 28,3 12,2 31,5 6,7 30,3 14,2 19,6
5 Skw Barat 3,09 95,80 3,6 15,0 15,0 69,1 1,7 31,9 3,2 5,2
Kota Singkawang 2,80 71,80 16,0 23,5 7,7 63,0 6,0 25,7 4,7 7,9
Sumber: Laporan kesling puskesmas
Pada tahun 2017 persentase rumah sehat di Kota Singkawangadalah 7,9% menurun bila dibandingkan dengan Pada Pada tahun2016 persentase rumah sehat di Kota Singkawang adalah 25,7% danPada tahun 2015 adalah 63,0% Pada tahun 2014 sebesar 23,5% dantahun 2013 yaitu 71,80% Pada th 2017 ditargetkan 80% rumah yangdiperiksa sudah memenuhi syarat kesehatan.
2. Pelayanan Pengendalian Vektor
Pelayanan pengendalian vektor dilaksanakan dengan melakukan
pemantauan angka bebas jentik di rumah-rumah penduduk, sekolah
dan tempat-tempat umum. Kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan
pada seluruh rumah penduduk, sekolah dan tempat-tempat umum
karena keterbatasan dana. Sesuai standar operasional prosedur (SOP),
pemeriksaan jentik nyamuk harus dilakukan sebanyak 4 cycle pada
tempat/rumah yang menjadi sampel. Jadi tidak hanya 1 kali saja,
karena tidak akan menghasilkan gambaran keadaan yang sebenarnya.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 69
Target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk tahun
2017 adalah 95% rumah bebas jentik nyamuk. Dari data tahun-tahun
sebelumnya, tampak masih rendahnya angka bebas jentik di Kota
Singkawang, sehingga tidaklah mengherankan bila penyakit demam
berdarah dengue masih merupakan masalah kesehatan bagi
masyarakat. Oleh sebab itu, kiranya menjadi pertimbangan bahwa
kebijakan dana operasional untuk melakukan pembinaan dan
pemeriksaan selalu tersedia.
Tersedianya dana bukan berarti bahwa penyakit DBD akan
langsung hilang, karena menjaga kebersihan rumah merupakan
tanggung jawab masyarakat sendiri, dan pihak kesehatan menolong
memperlihatkan keadaan yang mungkin menjadi masalah dengan
melakukan pemeriksaan jentik nyamuk, serta menyediakan abate
yang manfaat penggunaannya sangat tergantung dari disiplin dan
cara pemakaian yang tepat oleh masyarakat.
Pada tahun 2017, kegiatan pemantauan jentik dilakukan pada
sebagian rumah penduduk, Angka bebas jentik (ABJ) ) pada tahun
2017 untuk rumah adalah 68,60% Angka ini meningkat bila
dibandingkan dengan tahun 2016 dimana ABJ rumah adalah 44%.
tahun 2015 dimana ABJ rumah adalah 46%. Pada tahun 2014
dimana ABJ rumah adalah 59%. Pada tahun 2013 dimana ABJ rumah
adalah 53,8% sekolah dan tempat-tempat umum tidak ada data.
Akan tetapi bila kita bandingkan cakupan ABJ dengan kasus
DBD, maka sangat berpariasi dimana tahun 2017 cakupan (68,6%)
dengan 143 kasus, Tahun 2016 cakupan (44%) dengan 76 kasus,
Tahun 2015 cakupan (46%) dengan 67. Tahun 2014 cakupan (59%)
dengan 337 kasus. Dan tahun 2013 cakupan (53%) dengan 93 kasus
DBD .
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 70
Tabel 4.27Hasil kegiatan pemantauan jentik nyamuk Aedes Aegypti
per wilayah kerja puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2017
No PuskesmasRumah Sekolah TTU
Jumlah Diperiksa % Bebas ABJ ABJ (%) ABJJentik (%) (%)
1 Skw Selatan I 7.167 2.971 41,5 2359 79,40 tad2 Skw Selatan II 3.647 354 9,7 256 72,31 tad3 Skw Utara I 2.979 2.974 99,8 2225 74,81 tad4 Skw Utara II 2.999 1.482 49,4 757 51,07 tad5 Skw Tengah I 7.648 1.289 16,9 828 64,236 Skw Tengah II 14.830 3.251 21,9 1213 37,31 tad7 Skw Timur I 3.045 474 15,6 442 93,24 808 Skw Timur II 1.618 241 14,9 199 82,57 609 Skw Barat 13.035 2.200 16,9 1899 86,31 55
Kota Singkawang 56.968 15.236 26,7 10452 68,60 tad
Sumber: Seksi PL dan KESJA ORGA, Promkes
Tabel 4.28Hasil kegiatan pemantauan jentik nyamuk Aedes Aegypti
di lingkungan rumah per wilayah kerja puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2013 – 2017
No Puskesmas
Cakupan ( % )
2013 2014 2015 2016 2017
Dip
erik
sa
Beb
asJe
ntik
Dip
erik
sa
Beb
asJe
ntik
Dip
erik
sa
Beb
asJe
ntik
Dip
erik
sa
Beb
asJe
ntik
Dip
erik
sa
Beb
asJe
ntik
1 Skw Selatan I4.1 74.5 4.2 79 4.2 78 15.0 30
41,5 79,42 Skw Selatan II 9,7 72,33 Skw Utara I
13.7 30.3 13.0 23 12.8 18 46.2 2999,8 74,8
4 Skw Utara I 49,4 51,15 Skw Tengah I
4.8 100 4.3 79 4.3 49 15.6 8016,9 64,2
6 Skw Tengah II 21,9 37,37 Skw Timur I
10.0 49.6 11.3 78 11.2 70 40.478 15,6 93,2
8 Skw Timur I 14,9 82,69 Skw Barat 4.3 10 3.6 47 3.5 25 12.8 41 16,9 86,3Kota Singkawang 6.3 53.8 5.9 59 5.8 46 21.0 44 26,7 68,6
Sumber: Seksi PL dan KESJA ORGA
3. Pelayanan higiene sanitasi tempat-tempat umum
Tempat - tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat yangdimanfaatkan oleh masyarakat umum seperti hotel, terminal, pasar,
pertokoan, depot air isi ulang, bioskop, jasa boga, tempat wisata,
kolam renang, tempat ibadah, restoran dan lain lain.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 71
Pelayanan higiene sanitasi dilakukan dalam bentuk pembinaan
dan pemeriksaan oleh petugas puskesmas untuk mengetahui dan
menginformasikan apakah higiene sanitasinya memenuhi syarat
kesehatan. Tempat umum yang memenuhi syarat adalah
terpenuhinya akses sanitasi dasar (air, jamban, limbah, sampah),
terlaksananya pengendalian vektor, higiene sanitasi makananminuman, pencahayaan dan ventilasi sesuai dengan kriteria,
persyaratan dan atau standar kesehatan. Kemampuan puskesmas
dalam melakukan pemeriksaan tempat-tempat umum (TTU) dan
tempat pengolahan makanan (TPM), serta kondisi kesehatan tempat-
tempat tersebut pada tahun 2014 sampai dengan 2017, tergambar
pada tabel berikut ini :
Tabel 4.29Cakupan pemeriksaan Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM) serta proporsi yang memenuhi syaratkesehatan per wilayah kerja puskesmasdi Kota Singkawang tahun 2014 – 2017
No Kecamatan
Cakupan ( % )
2014 2015 2016 2017
TTU TPM TTU TPM TTU TPM TTU TPM
1 Skw Selatan 23,4 100 83,0 5,8 83,3 57,6 21,8 23,82 Skw Utara 17,4 75 87,0 5,6 83,3 61,2 84,0 40,73 Skw Tengah 21,6 97,6 90,2 20,2 92,0 100 88,2 52,24 Skw Timur 16,0 93,3 56,0 4,6 59,3 86,7 48,0 17,25 Skw Barat 16,7 97,0 75,0 18,7 77,0 98,3 42,3 23,4
Kota Singkawang 19,4 96,3 80,0 13,0 80,5 82,5 52,6 31,2
Sumber : Laporan Kesling Puskesmas
F. PENYELENGGARAAN PROMOSI KESEHATAN
Upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dapat
dilihat dari bermacam indikator. Salah satunya adalah indikator
perilaku dan peran serta masyarakat. Indikator Posyandu ini dapat
diukur melalui antara lain dari persentase posyandu purnama dan
mandiri. Posyandu purnama th 2017 ada 16,13 %, Posyandu
purnama th 2016 ada 17,33 %, Posyandu purnama th 2015 ada
11,81 %, Posyandu purnama th 2014 ada 8,51 %, Posyandu purnama
th 2013 ada 8,70 %.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 72
Target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk tahun
2017 adalah 25% posyandu purnama dari seluruh posyandu yang
ada, pada tahun 2017 posyandu mandiri 1,29%, Pada tahun 2016
posyandu mandiri 1,33%, Pada tahun 2015 posyandu mandiri 0,69%,
Pada tahun 2014 posyandu mandiri 0,71%, serta pada tahun 2013
posyandu mandiri 2,90%.
Keadaan ini perlu mejadi perhatian khusus, karena kegiatan
Posyandu merupakan representasi dari peran serta masyarakat di
bidang kesehatan. Oleh karena itu, harus tetap dipacu dan dimotivasi
dengan melibatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
untuk mengembalikan peran serta masyarakat tersebut melalui
kegiatan Posyandu. Hal ini selaras dengan program pemerintah pusat
melalui Kementerian Kesehatan yang sejak tahun 2009 telah
mencanangkan gerakan “Ayo Kembali ke Posyandu”. Pada kurun
waktu 2010-2013 telah dilakukan revitalisasi Posyandu namun
dampaknya kurang signifikan.
Purnama9%
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 72
Target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk tahun
2017 adalah 25% posyandu purnama dari seluruh posyandu yang
ada, pada tahun 2017 posyandu mandiri 1,29%, Pada tahun 2016
posyandu mandiri 1,33%, Pada tahun 2015 posyandu mandiri 0,69%,
Pada tahun 2014 posyandu mandiri 0,71%, serta pada tahun 2013
posyandu mandiri 2,90%.
Keadaan ini perlu mejadi perhatian khusus, karena kegiatan
Posyandu merupakan representasi dari peran serta masyarakat di
bidang kesehatan. Oleh karena itu, harus tetap dipacu dan dimotivasi
dengan melibatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
untuk mengembalikan peran serta masyarakat tersebut melalui
kegiatan Posyandu. Hal ini selaras dengan program pemerintah pusat
melalui Kementerian Kesehatan yang sejak tahun 2009 telah
mencanangkan gerakan “Ayo Kembali ke Posyandu”. Pada kurun
waktu 2010-2013 telah dilakukan revitalisasi Posyandu namun
dampaknya kurang signifikan.
Pratama3%
Madya85%
Purnama9%
Mandiri3%
2013
Pratama4%
Madya87%
Purnama8%
Mandiri1%
2014
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 72
Target yang ditetapkan Kementerian Kesehatan untuk tahun
2017 adalah 25% posyandu purnama dari seluruh posyandu yang
ada, pada tahun 2017 posyandu mandiri 1,29%, Pada tahun 2016
posyandu mandiri 1,33%, Pada tahun 2015 posyandu mandiri 0,69%,
Pada tahun 2014 posyandu mandiri 0,71%, serta pada tahun 2013
posyandu mandiri 2,90%.
Keadaan ini perlu mejadi perhatian khusus, karena kegiatan
Posyandu merupakan representasi dari peran serta masyarakat di
bidang kesehatan. Oleh karena itu, harus tetap dipacu dan dimotivasi
dengan melibatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
untuk mengembalikan peran serta masyarakat tersebut melalui
kegiatan Posyandu. Hal ini selaras dengan program pemerintah pusat
melalui Kementerian Kesehatan yang sejak tahun 2009 telah
mencanangkan gerakan “Ayo Kembali ke Posyandu”. Pada kurun
waktu 2010-2013 telah dilakukan revitalisasi Posyandu namun
dampaknya kurang signifikan.
Pratama4%
Madya87%
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 73
Grafik 4.10Tingkat perkembangan posyandu
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber : Laporan PSM Puskesmas
Purnama11%
Purnama17%
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 73
Grafik 4.10Tingkat perkembangan posyandu
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber : Laporan PSM Puskesmas
Pratama3%
Madya85%
Purnama11%
Mandiri1%
2015
Pratama14%
Madya68%
Purnama17%
Mandiri1%
2016
Purnama16%
Mandiri1%
2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 73
Grafik 4.10Tingkat perkembangan posyandu
di Kota Singkawang tahun 2013 – 2017Sumber : Laporan PSM Puskesmas
Pratama2%
Madya81%
2017
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 74
Tabel 4.30Persentase posyandu purnama dan mandiri per wilayah kerja puskesmas
di Kota Singkawang tahun 2014 – 2017
No Puskesmas2014 2015 2016 2017
Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri Purnama Mandiri
1 Skw Selatan I9,38 3,13
10 5 10 5 10 52 Skw Selatan II 5 0 0 0 8 0
3 Skw Utara I30,43 0
20 0 26,67 0 26,67 04 Skw Utara II 15 0 33,33 0 9,09 0
5 Skw Tengah I0 0
0 0 0 0 0 06 Skw Tengah II 15 0 12,50 0 12,50 0
7 Skw Timur I0 15,00
10 0 92,31 7,69 92,31 7,698 Skw Timur II 0 0 0 0 0 0
9 Skw Barat 9,09 0 5 0 7,14 0 7,14 0
Kota Singkawang 8,70 2,90 11,11 0,69 17,33 1,33 16,13 1.29
Sumber: Laporan PSM puskesmas
Indikator perilaku hidup sehat lain yang digunakan dalam
Standard Pelayanan Minimal adalah desa/kelurahan yang
mengkonsumsi garam beryodium. Pada tahun 2009, telah dilakukan
survey pada desa/keluarahan yang mengkonsumsi garam beryodium
di 25 desa/kelurahan, dengan hasil 10 desa/kelurahan telah
mengkonsumsi garam beryodium baik (40%) sejak tahun 2010 s/d
2017 tidak pernah dilakukan survey sehingga tidak ada data tentang
cakupan masyarakat yang mengkonsumsi garam beryodium. Tidak
dilakukan survey ini disebabkan keterbatasan anggaran yang ada.
Indikator perilaku sehat lain yang digunakan dalam Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan adalah indikator rumah tangga
berperilaku hidup bersih dan sehat. Untuk mendapatkan gambaran
mengenai rumah tangga sehat ini dilakukan survei Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS). Survei ini di Kota Singkawang dilaksanakan
pada tahun 2005, tahun 2006 survei tidak dilakukan, tahun 2007,
2008 dan 2009 selalu dilaksanakan. Tahun 2009 berdasarkan hasil
survei terhadap 1.050 rumah tangga, 103 rumah tangga (9,81%)
berada pada klasifikasi IV atau telah menunjukkan perilaku hidup
bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator yaitu persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan, bayi diberi ASI eksklusif, ikut serta dalam
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat atau asuransi
kesehatan, tidak ada anggota keluarga yang merokok, melakukan
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 75
aktifitas fisik setiap hari, makan sayur dan buah setiap
hari,menggunakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan, mempu-
nyai sumber air bersih, ada kesesuaian luas lantai dengan jumlah
penghuni dan lantai rumah bukan dari tanah. Pada tahun 2011
berdasarkan hasil survei terhadap 1.050 rumah tangga, 255 rumah
tangga (24,3%) berada pada klasifikasi IV atau telah menunjukkan
perilaku hidup bersih dan sehat yang meliputi 10 indikator. Untuk
tahun 2010 tidak dilakukan survey. Target Departemen Kesehatan
tahun 2011 adalah 65%, jadi Kota Singkawang masih belum
mendekati target yang ditentukan.
Perilaku hidup sehat juga dapat dilihat dari pemberian ASI
eksklusif pada bayi. ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan
kepada bayi sampai bayi berusia 6 bulan tanpa diberikan makanan
dan minuman lain. Target pemberian ASI eksklusif dari Kementerian
Kesehatan untuk tahun 2017 adalah 44% artinya 44% dari bayi yang
berumur sampai dengan 6 bulan menerima ASI saja.
Dengan demikian bayi yang umurnya masih di bawah 6 bulan,
meskipun hanya memperoleh ASI saja, belum dapat dimasukkan
dalam perhitungan indikator ini. Pada tahun 2017 pemberian ASI
eksklusif mencapai 64,8%. Capaian ini meningkat dibandingkan pada
Pada tahun 2016 mencapai 26,2%, tahun 2015 mencapai 58,9%.
Pada tahun 2014 yang mencapai 56,8%. Capaian pada tahun 2013
sebesar 23,4%. Capaian tahun 2017 sudah melampauwi target yang
ditetapkan. Yaitu sebesar 44% dari bayi yang berumur sampai dengan
6 bulan yang hanya menerima ASI saja.
Upaya pemberian ASI eksklusif ini masih harus terus digalakkan
agar bayi mempunyai kekebalan tubuh yang baik terhadap berbagai
penyakit dan dapat tumbuh kembang dengan baik.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 76
G. PENYELENGGARAAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGANPENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZATADIKTIF (P3NAPZA).
Indikator untuk penyelenggaraan pencegahan dan
penanggulangan NAPZA dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan adalah dengan melakukan penyuluhan pencegahan danpenanggulangan.
NAPZA dan dilaksanakan oleh petugas kesehatan. Sejak tahun
2006 - 2017, tidak ada data tentang kegiatan penyuluhan pencegahan
dan penanggungan NAPZA.
H. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN ALATKESEHATAN
Ada 3 (tiga) indikator minimal yang digunakan untuk melihat
penyeleng-garaan pelayanan penyediaan obat yaitu ketersediaan obat
sesuai kebutuhan, ketersediaan obat esensial dan ketersediaan obat
generik Ketersediaan obat sesuai kebutuhan adalah ketersediaan obat
pelayanan kesehatan dasar di Unit Pengelola Obat dan Perbekalan
Kesehatan Kabupaten /Kota di satu wilayah pada kurun waktu
tertentu.
Ketersediaan obat pada tahun 2017 mencapai 93,50% terjadi
penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 mencapai 96,86%
tahun 2015 mencapai 96,27%, tahun 2014 mencapai 93,40%
sedangkan tahun 2013 mencapai 84,15% dari kebutuhan.
Pengadaan obat esensial adalah pengadaan obat yang paling
banyak diperlukan oleh suatu populasi, untuk pelayanan kesehatan
dasar di Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan.
Pengadaan obat generik adalah pengadaan item obat dengan nama
resmi yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya, untuk pelayanan kesehatan dasar
di Unit Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 77
Ketersediaan obat generik pada tahun 2017 mencapai 93,67%,
terjadi penurunan dibandingkan dengan tahun 2016 mencapai
93,37%, tahun 2015 mencapai 94,44%, tahun 2014 mencapai
90,55%, dan tahun 2013 mencapai 89%. Penurunan capaian tersebut
juga berkaitan dengan masalah anggaran.
Tabel 4.31Ketersediaan obat pelayanan kesehatan dasar
di Kota Singkawang tahun 2013– 2017
Indikator 2013 2014 2015 2016 2017
Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 84.15 93.40 96.27 96.86 93.50
Pengadaan obat esensial 91 90.85 96.40 99.24 100
Pengadaan obat generik 89 90.55 94.44 93.37 93.67
Sumber: LPLPO puskesmas (diolah)
I. PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASIBENCANA
Tahun 2017, tidak ada bencana yang melanda Kota Singkawang
baik dalam bentuk tanah longsor, gempa bumi maupun bencana alam
lainnya, hanya berupa kebakaran lahan yang berdampak kabut asap
dan banjir tahunan yang tidak begitu berdampak.
J. PELAYANAN BAGI MASYARAKAT MISKIN
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat miskin meliputi
pelayanan kesehatan dasar seperti pelayanan kesehatan ibu dan
anak, pelayanan pengobatan yang dilakukan di rumah sakit,
puskesmas, maupun di posyandu, dan pelayanan kesehatan tingkat
lanjut di rumah sakit. Pada tahun 2017 terdapat 53.759 jiwa orang
yang mendapat kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS),
dan telah memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di
Puskesmas dan rawat inap di Puskesmas Perawatan serta Rumah
Sakit.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 78
Sedangkan bayi BGM dari keluarga miskin yang telah
mendapatkan MP-ASI ada 198 orang. Data terperinci mengenai jenis
pelayanan yang diberikan, seperti jenis penyakit yang diderita oleh
keluarga miskin, keadaan kesehatan lingkungan dimana mereka
tinggal dan sebagainya, belum tersedia. Oleh sebab itu perlu dibuat
register khusus di puskesmas yang mencatat semua keadaan
morbiditas dan mortalitas keluarga miskin, sehingga dapat dilakukan
intervensi yang tepat.
K. PELAYANAN KESEHATAN KERJAPelayanan kesehatan kerja adalah suatu upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat pekerja, baik berupa
kegiatan peningkatan / promotif kesehatan kerja, pencegahan
/ preventif dan penyembuhan / kuratif penyakit akibat kerja (PAK)
dan atau penyakit akibat hubungan kerja (PAHK), serta pemulihan /
rehabilitatif penyakit PAK dan PAHK yang dilakukan oleh institusi
pelayan kesehatan di satu wilayah kerja tertentu. Pekerja formal
adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaannya pada suatu
instansi / unit usaha yang mempunyai izin dan terstruktur seperti
karyawan, pemerintah / BUMN / TNI / Kepolisian, karyawan
perusahaan baik berskala besar, menengah, dan kecil yang
mempunyai izin usaha.
Cakupan pelayanan kesehatan kerja adalah pekerja formal yang
memperoleh pelayanan kesehatan kerja baik kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif sesuai standar di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.
Pada tahun 2017 tidak ada data pelayanan kesehatan pada
pekerja formal. Tidak adanya data pencapaian ini perlu dilakukan
kajian yang lebih dalam karena format SP2TP sudah mengakomodir
pencatatan hasil kegiatan pelayanan kesehatan pada pekaerja,
walaupun masih terbatas pada pelayanan yang bersifat umum. Pada
tahun 2009 untuk program kesehatan kerja dikembangkan pelayanan
kesehatan pada pekerja informal.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 79
Pekerja informal adalah mereka yang bekerja di sektor informal,
yang menurut penafsiran terhadap UU nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan atau mereka yang bekerja di luar hubungan kerja,
yang berarti tidak ada perjanjian kerja yang mengatur unsur
pekerjaan, upah, dan perintah. Pekerja sektor ini seperti, buruh,
pekerja di industri rumah tangga, pedagang kecil, dll. Pengembangan
kesehatan kerja pada pekerja informal bertujuan untuk memberikan
pelayanan kesehatan pada pekerja yang biasanya tidak mendapat
jaminan pelayanan kesehatan apabila menderita sakit.
Pada tahun 2017, sudah dibentuk 19 Pos Usaha Kesehatan
Kerja (Pos UKK) di lokasi industri kecil di Kota Singkawang. Berlokasi
di Puskesmas Singkawang Tengah sebanyak 6 Pos UKK,
Puskesmas Singkawang Barat 3 pos UKK, Puskesmas Singkawang
Selatan 3 Pos UKK, Puskesmas Singkawang Timur 2 Pos UKK dan
Puskesmas Singkawang Utara 5 Pos UKK. Kesemua Pos UKK ini
langsung dibina oleh petugas Puskesmas masing-masing yang telah
dilatih program Upaya Kesehatan Kerja (UKK).
Agar pelayanan kesehatan kerja dapat dilakukan sesuai standar
dan meliputi semua baik pekerja formal maupun informal, maka
harus dilakukan pengembangan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
terhadap puskesmas, lintas sektor terkait ( Perindustrian,
Tenaga Kerja, Pertanian, Kelautan dll ) dan terhadap pengusaha /
pemilik usaha dan wakil pekerja formal dan informal.
L. PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT
Pengertian lanjut usia sendiri merupakan seseorang yang
mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas menurut UU 13 tahun.
Sedangkan pengertian Posyandu Lansia merupakan pusat kegiatan
masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga
berencana.
Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan
kesehatann yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh
masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam
rangka pencapaian Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 80
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan penduduk usia lanjut
(usila), telah dilakukan melalui 55 buah posyandu lansia.
Kegiatan tersebut selain dilaksanakan oleh puskesmas, juga
dibantu oleh Mahasiswa Akademi Perawat yang magang di
Puskesmas. Untuk 2017 data yang tersedia adalah data pelayanan
kesehatan usila yang mencapai 13,26%. Pelayanan kesehatan pra usia
lanjut dan usia lanjut adalah pra usia lanjut dan usia lanjut yang
memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar yang ada pada
pedoman, di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 81
BAB V
SUMBER DAYA KESEHATAN
Pemanfaatan sumber daya kesehatan secara efektif dan efisien
merupakan keharusan dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang
optimal. Adanya keterbatasan sumber daya, sedang tuntutan untuk
peningkatan derajat kesehatan masyarakat - secara kuantitatif maupun
kualitatif membuat perencanaan sumber daya menjadi sangat penting.
Oleh sebab itu, sangat diperlukan informasi yang akurat untuk dapat
melakukan perencanaan yang berkaitan dengan pemanfaatan dan
pengembangan sumber daya secara optimal.
Sumber daya merupakan input bagi terselenggaranya proses
pelayanan kesehatan menuju tercapainya output dan outcome yang
diharapkan. Gambaran sumber daya kesehatan yang ada di Kota
Singkawang pada tahun 2017 adalah sebagai berikut :
A. TENAGA KESEHATAN
Keberhasilan pembangunan di daerah khususnya di
Kabupaten dan Kota sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia dan peran aktif masyarakat sebagai pelaku
pembangunan tersebut. Pengelolaan SDM Kesehatan khususnya
perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan harus sesuai
kebutuhan organisasi dan kebutuhan nyata di lapangan, serta
berorientasi pada jangka panjang.
Yang dimaksud dengan SDM Kesehatan (Sumber Daya
Manusia Kesehatan) adalah seseorang yang bekerja secara aktif
di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal
kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan. Sedangkan
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan formal di bidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam
melakukan upaya kesehatan.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 82
Pengembangan tenaga kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan pemberdayaan atau daya guna tenaga dan
penyediaan jumlah serta mutu tenaga kesehatan dari masyarakat
dan pemerintah yang mampu melaksanakan pembangunan
kesehatan.
Pemantauan mengenai tenaga kesehatan yang ada
merupakan hal yang mutlak untuk dilaksanakan, sehingga dapat
diketahui jenis tenaga yang jumlahnya cukup tapi
penyebarannya tidak merata, atau jenis tenaga yang jumlahnya
tidak mencukupi. Kegiatan seperti ini sesuai dengan jiwa
desentralisasi, dimana daerah diharapkan mampu untuk
melakukan analisis masalah tenaga kesehatan dan mengambil
tindakan sesegera mungkin untuk mengatasinya. Salah satu
yang menentukan kualitas rencana kebutuhan SDM adalah
dukungan informasi tenaga yang akurat.
Indikator di bawah ini dapat memberikan gambaran makro
untuk mengetahui cukup atau tidaknya tenaga kesehatan yang
tersedia dalam menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Metoda yang digunakan adalah “ratio method”, yaitu dengan
membandingkan jenis tenaga tertentu terhadap penduduk.
1. Tenaga medis
Tenaga medis meliputi dokter ahli, dokter umum dan
dokter gigi. Rasio seluruh tenaga medis per 100.000
penduduk pada tahun 2017 adalah 52,95. Keadaan ini
menurun dibandingkan pada tahun 2016 adalah 53,43. pada
tahun 2015 adalah 44,79. tahun 2014 adalah 37,82. dan
tahun 2013 adalah 45,7.
Untuk dokter ahli (38 orang) rasio per 100.000 penduduk
adalah 17,65 keadaan ini menurun dibanding dengan tahun
2016 (40 orang) sebesar 18,91. tahun 2015 (29 orang) sebesar
13,97. Tahun 2014 (18 orang ) sebesar 7,86 Untuk keadaan
tahun 2013 mencapai 11,6. Target tahun 2017 adalah 9 per
100,000 penduduk berarti rasio dokter ahli di Kota
Singkawang sudah mencukupi dari target, Namun yang perlu
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 83
diperhatikan adalah ketersediaan jenis spesilalisasi yang ada
karena RSUD dr. Abdul Aziz Singkawang merupakan rumah
sakit tipe B yang melayani rujukan dari Kabupaten Sambas
dan Bengkayang. Untuk dokter umum rasionya mencapai
30,66 sedangkan 2016 mencapai 29,79. Tahun 2015
mencapai 27,46. Tahun 2014 mencapai 27,01. Kemudian
tahun 2013 mencapai 34,2. Target tahun 2017 adalah 30
per 100,000 penduduk, berarti rasio dokter umum di Kota
Singkawang sudah mencapai target. Rasio dokter gigi
terhadap 100.000 penduduk tahun 2017 adalah 4,64 terjadi
penurunan dibandingkan pada tahun 2016 mencapai 4,7.
pada tahun 2015 mencapai 3,4. pada tahun 2014 mencapai
2,9. Pada tahun 2015 ada penambahan ketersediaan dokter
gigi, sementara prevalensi penyakit gigi dan mulut
menunjukkan adanya peningkatan (lihat bab II mengenai
penyakit gigi dan mulut). Target tahun 2017 adalah 11 per
100,000 penduduk, berarti rasio dokter gigi di Kota
Singkawang masih jauh dari target. Oleh karena itu
pemikiran yang serius untuk benar-benar menambah dokter
gigi dari jalur penerimaan CPNS maupun penerimaan tenaga
PTT ataupun sejenisnya seperti tenaga dokter gigi kontrak
dengan honor yang tinggi harus menjadi pertimbangan guna
memenuhi tenaga di fasilitas pelayanan kesehatan seperti di
puskesmas untuk melengkapi syarat regestrasi serta
mengantisipasi masalah kesehatan gigi dan mulut yang
terjadi.
2. Tenaga farmasi
Tenaga farmasi yang ada di Kota Singkawang terdiri dari
apoteker dan sarjana farmasi (29 orang), dan tenaga
berpendidikan D III farmasi dan asisten apoteker (56) orang.
Rasio keseluruhan tenaga farmasi terhadap 100.000
penduduk adalah 39,49 terjadi peningkatan bila
dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 34,99
tahun 2015 yang mencapai 31,31 tahun 2014 yang mencapai
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 84
35,37, tahun 2013 yang mencapai 34,18. Namun target tahun
2017 adalah 9 per 100,000 penduduk hal ini berarti target
sudah terpenuhi.
3. Tenaga perawat
Pada tabel 73 bagian lampiran dinyatakan bahwa tenaga
perawat tidak lagi diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu
sarjana keperawatan, dan perawat yang meliputi (DI & DIII
keperawatan anestesi dan spesialis, lulusan SPK ), serta
perawat gigi tidak diklasifikasikan pada kategori perawat baik
dengan jenjang setingkat DIII maupun setingkat SPK/SMA.
Perawat yang ada di Kota Singkawang tahun 2017
berjumlah 732 orang, tahun 2016 berjumlah 740 orang, ,
tahun 2015 berjumlah 640 orang, tahun 2014 berjumlah 636
orang, dan tahun 2013 berjumlah 575 orang. Rasio perawat
per 100.000 penduduk adalah 340 terjadi peningkatan
dibanding dengan tahun 2016 sebesar 257. tahun 2015
sebesar 306. Tahun 2014 sebesar 310. tahun 2013 sebesar
305. Namun target tahun 2017 adalah 158 per 100,000
penduduk, berarti rasio tenaga perawat di Kota Singkawang
sudah melewati target.
Dengan jumlah perawat yang ada, maka setiap 100.000
penduduk terdapat 732 perawat harus melayani sekitar 340
orang, terjadi penurunan beban kerja dibandingkan tahun
Tahun 2016 dengan jumlah perawat 740, maka setiap
perawat harus melayani sekitar 349 orang, tahun 2015
Dengan jumlah perawat 636 yang harus melayani sekitar 306
orang, tahun 2014 yang harus melayani 310 orang, tahun
2013 yang harus melayani 305 orang. Hal ini seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk Kota Singkawang.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 85
4. Tenaga bidan
Tenaga bidan yang ada pada tahun 2017 berjumlah 198
orang dengan rasio terhadap 100.000 penduduk adalah
91,97 terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun
2016 berjumlah 209 orang dengan rasio 98, tahun 2015
berjumlah 161 orang dengan rasio 77,55 tahun 2014
berjumlah 172 orang dengan rasio 84,49 tahun 2013
berjumlah 162 orang dengan rasio 81, Rasio bidan terhadap
penduduk tahun 2016 ditargetkan adalah 75, berarti sudah
melampaui target yang ditetapkan.
Rasio bidan terhadap jumlah ibu hamil yang harus
dilayani pada tahun 2017 adalah 3,97 per 100 ibu hamil,
pada tahun 2016 adalah 4,20 per 100 ibu hamil, pada tahun
2015 adalah 3,22 per 100 ibu hamil, pada tahun 2014 adalah
3,13 per 100 ibu hamil, dan tahun 2013 adalah 3,59 per 100
ibu hamil, Beban ini menurun namun beban kerja tersebut
masih ditambah dengan pekerjaan rutin lain seperti
pemeriksaan bayi sehat maupun sakit.
5. Tenaga gizi
Tenaga gizi yang bekerja di Kota Singkawang pada tahun
2017 berjumlah 49 orang, pada tahun 2016 berjumlah 51
orang, pada tahun 2015 berjumlah 47 orang, tahun 2014
berjumlah 46 orang, dan pada tahun 2013 berjumlah 45
orang,
Di tahun 2017 tenaga gizi yang bekerja di puskesmas
berjumlah 19 orang yang menyebar di semua puskesmas
dengan minimal 1 orang tenaga gizi di Puskesmas
Singkawang Selatan II , enam puskesmas lainnya mempunyai
masing-masing 2 orang tenaga gizi bahkan puskesmas
Singkawang Utara I dan puskesmas Singkawang Tengah I
masing masing berjumlah 3 orang tenaga gizi.
Rasio tenaga gizi terhadap 100.000 penduduk adalah
22,75 dan keadaan ini lebih rendah sedikit bila dibandingkan
dengan tahun 2016 yang mencapai 24,11. tahun 2015 yang
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 86
mencapai 22,60. Tahun 2014 mencapai 22,60, dan pada
tahun 2013 mencapai 22,62 . Target tahun 2017 adalah 10
per 100,000 penduduk, berarti rasio tenaga gizi di Kota
Singkawang sudah memenuhi target yang diharapkan.
6. Tenaga sanitasi
Tenaga sanitasi yang bertugas di Kota Singkawang pada
tahun 2017 berjumlah 33 orang, terjadi peningkatan jika
dibanding dengan tahun tahun 2016 berjumlah 29 orang
tahun 2015 berjumlah 31 orang tahun 2014 berjumlah 36
orang, dan pada tahun 2013 berjumlah 8 orang. Jumlah
tenaga ini merupakan penggabungan tenaga D III kesling ke
dalam tenaga sanitasi. Rasio tenaga sanitasi per 100.000
penduduk menjadi 15,33. Sedangkan tahun 2016 sebesar
13,71. Sedangkan tahun 2015 sebesar 14,93. tahun
selanjutnya tahun 2014 sebesar 17,68. tahun 2013 5,1
Sedangkan target tahun 2017 adalah 18, berarti belum
mencapai target yang diharapkan.
Tenaga sanitasi yang bekerja di puskesmas 23 orang,
rasio terhadap jumlah rumah yang harus dilayani adalah 4,06
per 10.000 rumah Tenaga sanitasi yang bekerja di puskesmas
21 orang, rasio terhadap jumlah rumah yang harus dilayani
adalah 3,96 per 10.000 rumah . Tahun 2015 tenaga sanitasi
yang bekerja di puskesmas 23 orang, rasio terhadap jumlah
rumah yang harus dilayani adalah 5,34 per 10.000 rumah,
Tahun 2014 di puskesmas terdapat 21 orang, rasio terhadap
jumlah rumah yang harus dilayani adalah 4,77 per 10.000
rumah, tahun 2013 di Puskesmas 5 orang dengan rasio
sebesar 1,16 per 10.000 rumah. faktor kurangnya biaya
operasional untuk kesehatan lingkungan atau pemanfaatan
tenaga sanitasi yang tidak sesuai dengan keahliannya sedikit
banyak berpengaruh pada keadaan kesehatan lingkungan di
Kota Singkawang yang belum memadai.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 87
7. Tenaga kesehatan masyarakat
Tenaga kesehatan masyarakat 14 orang, rasio per 100.000
penduduk adalah 6,50 jika dibanding dengan tahun 2016
memiliki 26 orang tenaga kesehatan masyarakat dengan rasio
12,29 per 100.000 penduduk, tahun 2015 memiliki 35 orang
tenaga kesehatan masyarakat dengan rasio 16,86 per 100.000
penduduk Tenaga kesehatan masyarakat tahun 2014
memiliki 27 orang tenaga kesehatan masyarakat dengan rasio
13,26 per 100.000 penduduk, dan tahun 2013 memiliki 50
orang tenaga kesehatan masyarakat dengan rasio 19,1 per
100.000 penduduk, Target tahun 2017 adalah 8 per 100,000
penduduk, berarti rasio tenaga kesehatan masyarakat di Kota
Singkawang belum mencukupi dari target yang diharapkan.
8. Tenaga teknisi medis
Tenaga teknisi medis berjumlah 104 orang yang terdiri
dari analis laboratorium (55 orang), Radioterafis dan
radiografer (17 orang), Rekam medis dan teknisi tranfusi
darah (30 orang) ortetik prostetik dan optision (2 orang). Rasio
tenaga teknisi medis per 100.000 penduduk adalah 48,31.
Secara keseluruhan, dibandingkan dengan tahun 2016tenaga teknisi medis meningkat yaitu 78 orang dengan rasio
36,88 pada tahun 2015 tenaga teknisi medis meningkat yaitu
57 orang dengan rasio 27,46 sedangkan Pada tahun 2014,
tenaga teknisi. medis berjumlah berjumlah 47 orang dengan
rasio 23,09 per 100.000 penduduk.
Tenaga tersebut bekerja pada institusi kesehatanpemerintah dan di rumah sakit swasta. Semua puskesmas
telah mempunyai analis laboratorium, namun kinerjanya
masih harus terus ditingkatkan dengan dengan didukung
oleh sarana dan manajemen yang memadai.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 88
9. Proporsi tenaga menurut kategori
Proporsi tiap jenis tenaga dibandingkan dengan seluruh
tenaga yang bekerja di Puskesmas dan rasionya terhadap
100.000 penduduk di Kota Singkawang pada tahun 2014 sampai
dengan 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 5.1Proporsi dan rasio Tenaga Puskesmas terhadap 100.000 penduduk
di Kota Singkawang tahun 2014 – 2017
Jenis tenagaProporsi Rasio per 100.000 pddk
2014 2015 2016 2017 2014 2015 2016 2017
Dokter umum 5.21 5.93 5.26 4,32 34.87 10.60 9,93 9,75
Dokkter gigi 0.57 0.81 0.75 1,03 2.9 1.45 1,42 2,32
Perawat 60.23 29.92 27.32 22,43 310 53.47 51,53 50,62
Bidan 16.29 23.45 25.06 20,58 84 41.91 47,28 46,44
Sanitasi 3.41 6.20 5.26 4,32 17.6 11.08 9,93 9,75
Gizi 4.36 5.39 5.01 4,12 22.6 9.63 9,46 9,28
Kefarmasian 6.82 7.01 6.02 4,94 35.3 12.52 11,35 11,14
Teknisi Medis 0.57 4.04 7.02 3,29 23.1 7.23 13,24 7,43Kesehatanmasyarakat 2.56 2.16 2.51 2,26 13.2 3.85 4,73 5,10
Sumber: Subbagian Umum dan kepegawaian Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang (diolah)
B. SARANA KESEHATAN
Ketersediaan sarana pelayanan kesehatan merupakan salah satu
syarat untuk dapat melaksanakan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat Sarana yang telah ada harus tetap dipelihara sehingga
dapat beroperasi dengan baik, agar program pembangunan
kesehatan masyarakat dapat terus dilaksanakan. Apabila aset ini
hilang, maka mungkin sulit untuk membangunnya kembali dalam
waktu singkat, dan sebagai akibatnya pelayanan kesehatan pada
masyarakat dapat terganggu. Dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi, maka Daerah harus benar-benar dapat mengatasi
permasalahan yang berkaitan dengan sarana pelayanan kesehatan
ini dan untuk ini diperlukan adanya informasi yang rinci dan akurat
untuk setiap sarana kesehatan yang ada.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 89
1. Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling
Puskesmas yang ada di Kota Singkawang berjumlah 9 buah,
puskesmas kelurahan berjumlah 18 buah, puskesmas keliling
roda empat berjumlah 16 buah. Untuk menilai kuantitas dan
pemerataan fasilitas-fasilitas tersebut di atas bagi kepentingan
masyarakat secara keseluruhan dapat dilihat dari indikator di
bawah ini:Tabel 5.2
Proporsi Puskesmas, Puskesmas Pembantu &Puskesmas keliling terhadap penduduk
di Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Indikator Rasio2013
Rasio2014
Rasio2015
Rasio2016
Rasio2017
Puskesmas/Kecamatan 1 1 1,8 1,8 1,8Puskesmas Pembantu/Puskesmas 4,20 4,40 2 2 2Puskesmas keliling/Puskesmas 1.4 1.4 0,7 1,7 1,7Puskesmas/100.000 penduduk 2.51 2.46 4,34 4,25 4,18Puskesmas Pembantu/100.000 penduduk 10.55 8.86 8.67 8.51 8.36
Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang (diolah)
Dari tabel di atas, tampak bahwa pada tahun 2017 rata-rata
kecamatan telah mempunyai 1 buah puskesmas bahkan lebih
dan setiap puskesmas dibantu oleh 2 puskesmas pembantu.
Setiap puskesmas dapat memberikan pelayanan pada rata-
rata 23.921 penduduk, sedang 1 puskesmas Pembantu dapat
melayani rata-rata 11.960 penduduk.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 90
2. Rumah Sakit
Kuantitas dan pemerataan fasilitas rumah sakit umum danrumah sakit khusus yang ada di Kota Singkawang pada tahun2017 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.3Kuantitas dan pemerataan fasilitas
Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khususdi Kota Singkawang tahun 2013 s/d 2017
Indikator Nilai2013 2014 2015 2016 2017
Jumlah rumah sakit umum 4 4 4 4 4Jumlah tempat tidur RSU 486 580 551 553 570Rasio tempat tidur RSU/100.000 penduduk 244 285 265 261 265Jumlah rumah sakit khusus (RSK) 2 2 2 2 3Jumlah tempat tidur RSK 700 505 680 485 695Rasio tempat tidur RSK/100.000 penduduk 352 248 328 229 329
Sumber: Subbagian Umum dan kepegawaian Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang (diolah)
Dari tabel di atas, Pada tahun 2017, terdapat 4 buah rumah
sakit umum dengan jumlah tempat tidur 570. Jumlah rumah
sakit khusus terdapat 3 buah dengan jumlah tempat tidur 695.
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pembiayaan pembangunan kesehatan Kota Singkawang tahun2017 berasal dari dana pemerintah dan bantuan luar negeri.Anggaran yang bersumber dari pemerintah berasal dari APBD KotaSingkawang, sedang, bantuan luar negeri diperoleh melalui danaGFATM (Global Fund for AIDS) Jumlah keseluruhan anggaran iniadalah Rp 315.737.925.936,- Terjadi peningkatan anggaran biladibangdingkan dengan tahun 2016 sejumlah Rp 158.533.889.763,-tahun 2015 sejumlah Rp 152.976.072.132,- adapun anggaran tahun2014 sejumlah Rp 129.612.085.704,-
Sedangkan dibandingkan dengan total APBD Kota Singkawang,dengan APBD kesehatan mempunyai proporsi sebesar 36,53%.Terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2016mempunyai proporsi sebesar 18,94%. Sedangkan proporsi 18,94%.Terjadi peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2015mempunyai proporsi sebesar 17,52 %. Sedangkan proporsi padatahun 2014 sebesar 16,36 %.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 91
APBD Prov; 0
PHLN; 0,1
APBN; 0
APBD Kota;99,9
Grafik 5.1Proporsi anggaran kesehatan Kota Singkawang tahun 2017
berdasarkan sumber anggaran
Sumber: Subbagian Program dan keuangan Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang (diolah)
Tabel 5.4Sumber anggaran kesehatan
di Kota Singkawang tahun 2017
NO Sumber Jumlah (Rp) Proporsi(%)
1 APBD Kota 315.432.066.042 99,90
a. Belanja Langsung 129.631.858.345 41,06
b. Belanja Tidak Langsung 57.068.349.352 18,07
- Dana Alokasi Umum (DAU) 96.017.305.283 30,41
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 21.485.770.000 6,80
- Dana JKN 7.195.223.062 2,28
- Dana Tugas Perbantuan Kota / BOK 3.649.886.333 1,16
- Dana Jampersal 383.673.667 0,12
2 APBD Provinsi 0 0,00
3 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERIPHLN 305.859.894 0,10
HIV-AIDS 305.859.894
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 315.737.925.936 100TOTAL APBD KOTA SINGKAWANG 863.381.724.000% APBD Kes thd total APBD 36,53
Sumber: Subbagian Program dan keuangan Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang (diolah)
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 92
BAB VI
PENUTUP
Kesehatan bukan segalanya, tetapi tanpa kesehatan segala hal
menjadi tidak ada artinya. Pada saat kita sakit, rasanya kita tidak
menginginkan apa pun, kecuali kesembuhan atau kesehatan.
Pengalaman menderita sakit adalah pengalaman yang tidak
menyenangkan karena itu untuk menjadi sehat diperlukan banyak
upaya, bukan hanya sekedar sembuh dari sakit.
Paradigma lama dalam pembangunan kesehatan yang
berorientasi kepada sakit dan upaya-upaya untuk menyembuhkan
orang sakit tidak dapat lagi dipertahankan karena mahal. Paradigma
pembangunan kesehatan harus diubah menjadi Paradigma Sehat, yaitu
paradigma yang berorientasi kepada sehat dan upaya-upaya untuk
menjaga agar orang tetap sehat.
Pada bab-bab terdahulu, telah diuraikan keadaan kesehatan
masyarakat Kota Singkawang dan berbagai upaya yang telah dilakukan
untuk memperbaiki dan meningkatkannya. Banyak keadaan telah
berubah menjadi lebih baik dan banyak hasil yang telah dicapai, tetapi
juga masih banyak terdapat kekurangan. Kekurangan yang ada dan
upaya meningkatkannya merupakan tanggungjawab bersama, karena
pada hakikatnya kesehatan itu urusan bersama pemerintah dan
masyarakat.
Kendala yang ada tidak perlu membuat ragu atau bahkan takut
untuk melangkah maju. Mengenali kendala yang menghadang berarti
sudah menyelesaikan separuh perjalanan dan berupaya untuk
memperbaiki keadaan yang belum memadai akan membuat kita
bergerak terus menuju tujuan yang ingin dicapai.
Profil Kesehatan Kota Singkawang Tahun 2017 93
Diharapkan kesadaran dan peran serta aktif dari semua pihak
dalam penyusunan profil Kesehatan Kota Singkawang yang merupakan
salah satu publikasi data dan informasi mengenai keberhasilan
pencapaian program bidnag kesehatan kearah yang lebih baik dan
berkualitas.
Semoga gambaran situasi kesehatan masyarakat di Kota
Singkawang pada tahun 2017 yang telah disajikan dapat menjadi
inspirasi dalam upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat
secara lebih lebih terarah dan berkesinambungan, sehingga pada
gilirannya dapat lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota
Singkawang.
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 504 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 26 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 109,902 105,394 215,296 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga tad Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2 427.2 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 53.9 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 104.3 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 0.00 0.00 99 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggia. SMP/ MTs 0 0 33,730 % Tabel 3
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
a. SMP/ MTs 0 0 33,730 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 0 0 23,447 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 0 0 19,674 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 0 0 3,546.00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 0 0 0.00 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 0 0 7,077.00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0 0 0.00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup tad tad 4,224 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) tad tad 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal tad tad 29 neonatal Tabel 5
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) tad tad 7 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati tad tad 32 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) tad tad 8 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati tad tad 36 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) tad tad 9 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian IbuJumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 118 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 116 53 169 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 68.64 31.36 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 105.55 50.29 78.50 per 100.000 penduduk Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 105.55 50.29 78.50 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 233 109 342 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 212.01 103.42 158.85 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 14.33 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 0.00 0.00 12.07 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 60 71 63.27 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 26 27 26.53 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 86 98 89.80 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 0.00 0.00 0.00 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 47.41 49.56 48.46 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 28 21 49 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 34 22 56 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS tad tad tad Jiwa Tabel 11
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
24 Jumlah Kasus Syphilis 12 1 13 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV 0.07 0.53 0.15 % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 34 46 40 % Tabel 13
27 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 1 2 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0.91 0.95 0.93 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0.09 0.09 0.09 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0 0 0 % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0 100 50 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th 1.59 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 AFP Rate (non polio) < 15 th 1.59 per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 2 1 3 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 46 55 101 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 69.15 85.39 77.10 per 100.000 penduduk Tabel 21
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
30 Case Fatality Rate DBD 2.63 3.33 3.01 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0 0 0.00 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria 0 0 0 % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 0 0 0 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 0 0 0 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 16.00 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 1.06 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100 % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATANC.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 101 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 91.50 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 91.50 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 88.59 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 84.63 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 89.14 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 54.54 % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 91.48 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 59.36 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal tad tad 48.29 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 5.95 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 49.80 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 0 0 100 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) - - 6.46 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) - - 93.47 % Tabel 38
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) - - 91.40 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif - - 64.75 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi - - 60.96 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 46.15 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 75.84 72.79 74.36 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 71.81 69.90 70.88 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A - - 83.94 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A - - 84.45 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang - - 32.47 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) - - - % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita - - 42.53 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) - - 29.22 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0.00 0.00 1.22 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 67 33 100 % Tabel 4866 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 67 33 100 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 90.11 90.35 90.23 % Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0.86 Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 92.52 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 75.70 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 72.42 73.75 73.05 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 31.37 33.71 25 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi danmulut
31.37 33.71 25 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 13 14 13 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan KesehatanPersentase
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 61.78 60.98 61 % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 63.20 84.07 154.20 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 0.15 0.16 15.42 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 40.85 28.31 33.94 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 20.33 13.32 18.09 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 71.46 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 26.35 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3.95 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 10.23 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat87 Rumah Tangga ber-PHBS 35.29 % Tabel 57
C.4 Keadaan LingkunganC.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 7.54 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 45.95 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 64.71 % Tabel 61
92 Desa STBM - % Tabel 62
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 52.56 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 31.19 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina 38 % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik 7.35 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 4 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus 3 RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 3 Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 6 Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling 11 Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu 18 Tabel 67
98 Jumlah Apotek 26 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 155 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 17.42 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0.71 per 100 balita Tabel 69
103 UKBMPustu 18 Pustu Tabel 70
Polindes 18 Polindes Tabel 70Polindes 18 Polindes Tabel 70
Posbindu 97 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 21 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 80.77 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan106 Jumlah Dokter Spesialis #REF! #REF! 38 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum #REF! #REF! 66 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 48.31 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis #REF! #REF! 10 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 4.64 per 100.000 penduduk Tabel 72
111 Jumlah Bidan 198 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 91.97 per 100.000 penduduk Tabel 73
L P L + P Satuan
ANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
113 Jumlah Perawat #REF! #REF! 732 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 340.00 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi #REF! #REF! 29 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian #REF! #REF! 85 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat #REF! #REF! 14 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi #REF! #REF! 33 Orang Tabel 75
119 Jumlah Tenaga Gizi #REF! #REF! 49 Orang Tabel 76
D.3 Pembiayaan Kesehatan120 Total Anggaran Kesehatan 315,737,925,936 Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 36.53 % Tabel 81
122 Anggaran Kesehatan Perkapita 1,466,529 Rp Tabel 81
TABEL 1
LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
LUAS KEPADATAN
WILAYAH PENDUDUK(km
2) per km2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN 86.1 0 1 1 30,859 tad tad 358
2 SINGKAWANG SELATAN 138.4 0 3 3 16,882 tad tad 122
3 SINGKAWANG UTARA 40.2 0 3 3 13,709 tad tad 341
4 SINGKAWANG UTARA 26.5 0 4 4 11,632 tad tad 439
5 SINGKAWANG TENGAH 8.0 0 4 4 28,982 tad tad 3,623
DESA KELURAHAN DESA +KELURAHAN
JUMLAH RUMAHTANGGA
RATA-RATAJIWA/RUMAH
TANGGA
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAHPENDUDUK
JUMLAHNO KECAMATAN
5 SINGKAWANG TENGAH 8.0 0 4 4 28,982 tad tad 3,623
6 SINGKAWANG TENGAH 23.6 0 2 2 36,716 tad tad 1,556
7 SINGKAWANG TIMUR 64.5 0 3 3 14,411 tad tad 223
8 SINGKAWANG TIMUR 101.7 0 2 2 7,770 tad tad 76
9 SINGKAWANG BARAT 15.0 0 4 4 54,335 tad tad 3,622
504 0 26 26 215,296 tad tad 427
Sumber: - BPS ( Diolah Pusdatin Kemenkes RI ) - Estimasi Dinas Kesehatan & Keluarga Berencana
JUMLAH
TABEL 2
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN
1 2 3 4 5 6
1 0 - 4 11,243 10,725 21,968 104.83
2 5 - 9 10,453 9,988 20,441 104.66
3 10 - 14 10,456 9,847 20,303 106.18
4 15 - 19 10,776 10,315 21,091 104.47
5 20 - 24 9,050 8,753 17,803 103.39
6 25 - 29 8,633 8,119 16,752 106.33
7 30 - 34 8,029 7,549 15,578 106.36
8 35 - 39 7,779 7,146 14,925 108.86
9 40 - 44 7,166 6,555 13,721 109.32
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
9 40 - 44 7,166 6,555 13,721 109.32
10 45 - 49 6,467 6,063 12,530 106.66
11 50 - 54 5,874 5,422 11,296 108.34
12 55 - 59 4,668 4,692 9,360 99.49
13 60 - 64 3,442 3,423 6,865 100.56
14 65 - 69 2,483 2,636 5,119 94.20
15 70 - 74 1,741 1,937 3,678 89.88
16 75+ 1,642 2,224 3,866 73.83
109,902 105,394 215,296 104.28
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) 54
Sumber: - BPS ( Diolah Pusdatin Kemenkes RI )
JUMLAH
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+
PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS 77,510 75,168 152,678
2 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEKHURUF 151,776
99.41
3 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN:
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 102,39067.06
b. SD/MI 69,03945.22
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASE
PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
b. SD/MI 69,03945.22
c. SMP/ MTs 33,73022.09
d. SMA/ MA 23,44715.36
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 19,67412.89
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
g. AKADEMI/DIPLOMA III
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)4.64
Sumber : Dinas Pendidikan ( Capil )
3,546
7,077
2.32
TABEL 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I tad tad tad tad tad tad 546 10 556
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II tad tad tad tad tad tad 352 8 360
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I tad tad tad tad tad tad 280 3 283
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II tad tad tad tad tad tad 241 3 244
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad tad tad tad tad 540 3 543
MATI MATI HIDUP + MATI
JUMLAH KELAHIRAN
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATI
LAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUANNO
HIDUP + MATI
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
HIDUP HIDUP
KECAMATAN NAMA PUSKESMAS
HIDUP
PEREMPUAN
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad tad tad tad tad 540 3 543
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad tad tad tad tad 783 7 790
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad tad tad tad tad 244 2 246
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II tad tad tad tad tad tad 166 0 166
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT tad tad tad tad tad tad 1,072 4 1,076
tad tad tad tad tad tad 4,224 40 4,264
tad tad 9.4
Sumber : KESGA & GIZI
Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAH
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
TABEL 5
JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I tad tad tad tad tad tad tad tad 2 3 0 3
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II tad tad tad tad tad tad tad tad 1 1 0 1
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I tad tad tad tad tad tad tad tad 3 4 0 4
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II tad tad tad tad tad tad tad tad 3 4 2 6
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad tad tad tad tad tad tad 1 1 0 1
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad tad tad tad tad tad tad 9 9 0 9
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad tad tad tad tad tad tad 2 2 0 2
JUMLAH KEMATIAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
NO KECAMATAN PUSKESMAS
BALITA BAYIa
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAKBALITABAYIa BALITA NEONATALANAK
BALITABALITANEONATAL NEONATAL BAYIa
ANAKBALITA
LAKI - LAKI PEREMPUAN
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad tad tad tad tad tad tad 2 2 0 2
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II tad tad tad tad tad tad tad tad 4 4 1 5
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT tad tad tad tad tad tad tad tad 4 4 1 5
tad tad tad tad tad tad tad tad 29 32 4 36
tad tad tad tad tad tad tad tad 6.87 7.58 0.95 8.52
Sumber : KESGA & GIZI
Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - kematian bayi termasuk kematian pada neonatal
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)
JUMLAH
TABEL 6JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
< 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34 tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 546 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 352 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 280 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 241 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 540 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 783 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 244 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TAHUN 2017KOTA SINGKAWANG
KEMATIAN IBU
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBUNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIRHIDUP
JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 244 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 166 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 2 2
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,072 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4,224 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 5 0 3 2 5
118.4
Sumber : KESGA & GIZIKeterangan:
- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
JUMLAH
TABEL 7
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 16,064 14,795 30,859 18 75 6 25.0 24 31 73.8 11 26.2 42 2 4.76
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 8,958 7,924 16,882 9 82 2 18.2 11 25 83.3 5 16.7 30 5 16.67
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 6,887 6,822 13,709 3 38 5 62.5 8 13 56.5 10 43.5 23 3 13.04
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 5,859 5,773 11,632 5 62.5 3 37.5 8 10 66.7 5 33.3 15 2 13.3
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 14,668 14,314 28,982 21 80.8 5 19.2 26 42 66.7 21 33.3 63 16 25.4
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 18,426 18,290 36,716 25 71.4 10 28.6 35 46 67.6 22 32.4 68 12 17.6
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 7,527 6,884 14,411 8 72.7 3 27.3 11 26 74.3 9 25.7 35 7 20.0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 4,206 3,564 7,770 2 50.0 2 50.0 4 4 66.7 2 33.3 6 1 16.7
L+P
PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS TB ANAK0 -14 TAHUNNO KECAMATAN
L
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH SELURUHKASUS TB
LPL+P
P
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 4,206 3,564 7,770 2 50.0 2 50.0 4 4 66.7 2 33.3 6 1 16.7
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 27,307 27,028 54,335 25 59.5 17 40.5 42 36 60.0 24 40.0 60 1 1.7
109,902 105,394 215,296 116 68.6 53 31.4 169 233 68.1 109 31.9 342 49 14.3
105.55 50.29 78.50
212.01 103.42 158.85
Sumber : P 2 PKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 215296
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK
CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH
TABEL 8
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 153 18 6 24 15.7
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 51 9 2 11 21.6
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 113 3 5 8 7.1
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 66 5 3 8 12.1
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 354 21 5 26 7.3
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 217 25 10 35 16.1
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS
SUSPEK
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 217 25 10 35 16.1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 115 8 3 11 9.6
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 10 2 2 4 40.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 321 25 17 42 13.1
1,400 116 53 169 12.1
Sumber : P 2 PKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH
TABEL 9
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 6 5 11 4 66.7 4 80.0 8 72.7 0 0.0 1 20.0 1 9.1 66.7 100 81.8 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 0 4 4 100 0 0.0 4 100 0 0.0 0 0.0 0 0.0 100 0 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 25 10 35 22 88.0 10 100 32 91.4 1 4.0 0 0.0 1 2.9 92.0 100 94.3 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 9 4 13 1 11.1 0 0.0 1 7.7 7 77.8 4 100 11 84.6 88.9 100 92.3 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
6 042.9 63.6 133.3 78.6 0 05 35.7 5 45.5 1 33.3
0 0 0
11 3 14 2 18.2 3 100
27.3 12 34.3 87.5 90.9 88.663.6 19 54.3 9 37.5 324 11 35 12 50.0 7
P L + P
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH KEMATIAN SELAMAPENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + P
ANGKA PENGOBATAN LENGKAP(COMPLETE RATE)
L P
BTA (+) DIOBATIANGKA KEBERHASILAN
PENGOBATAN (SUCCESSRATE/SR)
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 23 12 35 16 69.6 8 66.7 24 68.6 5 21.7 3 25.0 8 22.9 91.3 91.7 91.4 0 0 0
102 45 147 61 59.8 32 71.1 93 63.3 27 26.5 12 26.7 39 26.5 86.3 97.8 89.8 0 0 0
ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK 0.00 0.00 0.00
Sumber : P 2 PKeterangan:
Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH
6 042.9 63.6 133.3 78.6 0 05 35.7 5 45.5 1 33.311 3 14 2 18.2 3 100
TABEL 10
PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,643 1,506 3,149 35 32 67 6 17.23 9 28.19 15 22.47
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 916 806 1,722 19 18 37 1 5.15 0 0.00 1 2.74
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 705 694 1,399 15 15 30 17 113.74 4 27.19 21 70.81
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 599 587 1,186 13 12 25 12 94.50 16 128.57 28 111.36
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,501 1,457 2,958 32 31 63 8 25.14 10 32.37 18 28.70
PNEUMONIA PADA BALITA
PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI
L P L + P
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,501 1,457 2,958 32 31 63 8 25.14 10 32.37 18 28.70
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,885 1,861 3,746 40 39 79 5 12.51 7 17.74 12 15.11
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 770 701 1,471 16 15 31 11 67.39 12 80.75 23 73.75
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 430 363 793 9 8 17 7 76.79 9 116.95 16 95.17
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,794 2,750 5,544 59 58 117 46 77.66 46 78.90 92 78.63
11,243 10,725 21,968 238 228 466 113 47.41 113 49.56 226 48.46
Sumber : P 2 PKeterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 11
L P L+PPROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMURL P L+P L P L+P
PROPORSIKELOMPOK
UMUR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 ≤ 4 TAHUN 1 0 1 2.0 tad tad tad tad tad tad tad 0 0 0 0.0
2 5 - 14 TAHUN 0 0 0 0.0 tad tad tad tad tad tad tad 0 0 0 0.0
3 15 - 19 TAHUN 0 2 2 4.1 tad tad tad tad tad tad tad 1 0 1 7.7
4 20 - 29 TAHUN 7 6 13 26.5 tad tad tad tad tad tad tad 4 0 4 30.8
5 30 - 39 TAHUN 9 10 19 38.8 tad tad tad tad tad tad tad 7 1 8 61.5
6 ≥ 40 TAHUN 11 3 14 28.6 tad tad tad tad tad tad tad 0 0 0 0.0
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR
H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAH
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
28 21 49 34 22 56 tad tad tad 12 1 13
PROPORSI JENIS KELAMIN 50.00 37.50 60.71 39.29 tad tad 92.3 7.7
Sumber : P 2 PKet : Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 12
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 PMI KOTA SINGKAWANG 5,460 1,138 6,598 5,460 100 1,138 100 6,598 100 4 0.07 6 0.53 10 0.15
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
P L + PJUMLAH PENDONOR
JUMLAH
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH
DONOR DARAH
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRININGTERHADAP HIV
L P
POSITIF HIV
L + P L
5,460 1,138 6,598 5,460 100 1,138 100 6,598 100 4 0.07 6 0.53 10 0.15
Sumber : Unit Donor Darah PMI
JUMLAH
TABEL 13
KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 16,064 14,795 30,859 344 317 660 0 0.0 0 0.0 0 0.0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 8,958 7,924 16,882 192 170 361 165 86.1 154 90.8 319 88.3
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 6,887 6,822 13,709 147 146 293 0 0.0 0 0.0 0 0.0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 5,859 5,773 11,632 125 124 249 90 71.8 143 115.7 233 93.6
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 14,668 14,314 28,982 314 306 620 101 32.2 168 54.8 269 43.4
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 18,426 18,290 36,716 394 391 786 68 17.2 75 19.2 143 18.2
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH PENDUDUK
DIARE
JUMLAH TARGETPENEMUAN
DIARE DITANGANI
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
P L + PLNO
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 18,426 18,290 36,716 394 391 786 68 17.2 75 19.2 143 18.2
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 7,527 6,884 14,411 161 147 308 109 67.7 113 76.7 222 72.0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 4,206 3,564 7,770 90 76 166 174 193.3 270 354.0 444 267.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 27,307 27,028 54,335 584 578 1,163 92 15.7 109 18.8 201 17.3
109,902 105,394 215,296 2,352 2,255 4,607 799 34.0 1,032 45.8 1,831 39.7
214
Sumber : P 2 PKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
JUMLAH
TABEL 14
KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 1 0 1 1 0 1
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS BARU
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 1 1 0 1 1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 2 1 1 2
PROPORSI JENIS KELAMIN 0 0 50 50 50 50
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK 0.91 0.95 0.93
Sumber : RS. Alverno
JUMLAH
TABEL 15
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0
PENDERITAKUSTA
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
PENDERITA KUSTA0-14 TAHUN
KASUS BARU
CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK 0
Sumber : RS. Alverno
JUMLAH
TABEL 16
JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KASUS TERCATAT
Pausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 1 0 1 1 0 1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 1 1 0 1 1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 1 1 2 1 1 2
ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK 0.09 0.09 0.09
Sumber : RS. Alverno
JUMLAH
TABEL 17
PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KUSTA (PB) KUSTA (MB)
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KECAMATAN PUSKESMASRFT PB
L + PPENDERITA PBa
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
PENDERITA MBa
L + P
RFT MB
L PL PNO
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 1 100 1 50
Sumber : RS. Alverno
Keterangan : a = Penderita kusta PB/MB merupakan penderita pada kohort yang sama
JUMLAH
TABEL 18
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)
1 2 3 4 5
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 8,989 1
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 4,917 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3,993 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 3,388 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 8,442 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 10,695 0
TAHUN 2017
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 10,695 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 4,198 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2,263 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 15,827 0
62,712 1
AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN 1.59
Sumber : Surveilans & ImunisasiKeterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RSCatatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar: 62,712
JUMLAH
TABEL 19
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH KASUS PD3I
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KECAMATAN PUSKESMASDIFTERI
JUMLAH KASUSMENINGGAL
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH KASUSMENINGGAL
TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM
JUMLAH KASUSMENINGGAL
PERTUSISNO
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0 0 0
Sumber : Surveilans & Imunisasi
JUMLAH
TABEL 20
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 10 8 18 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 1 4 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CAMPAK
JUMLAH KASUSMENINGGAL
POLIO HEPATITIS BNO
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 23 21 44 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2 13 15 0 0 0 0 0 0 0
46 55 101 0 0 0 0 0 0 0
CASE FATALITY RATE (%) 0
Sumber : Surveilans & Imunisasi
JUMLAH
TABEL 21
JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 10 19 29 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 2 5 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 8 11 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 8 5 13 2 0 2 25 0 15.4
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 15 16 31 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 14 8 22 0 1 1 0.0 12.5 4.5
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 14 8 22 0 1 1 0.0 12.5 4.5
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 2 0 2 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1 1 2 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 20 31 51 0 2 2 0.0 6 4
76 90 166 2 3 5 2.6 3.3 3.0
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK 69.2 85.4 77.1
Sumber : P 2 PKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 22
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I tad tad 211 tad tad 211 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II tad tad 1,268 tad tad 1,268 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I tad tad 273 tad tad 273 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II tad tad 166 tad tad 166 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad 33 tad tad 33 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad 0 tad tad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
POSITIFL P L+P
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK
MALARIA
NO KECAMATAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
PUSKESMAS
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad 0 tad tad 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad 198 tad tad 198 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II tad tad 5 tad tad 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT tad tad 318 tad tad 318 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
tad tad 2,472 tad tad 2,472 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO 109,902 105,394 215,296
ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO 0.00 0.00 0.00
Sumber : P 2 PKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 23
PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS
PENDERITA FILARIASIS
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) 0 0 0
Sumber : P 2 PKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAH
TABEL 24
PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 10,404 9,623 20,027 213 275 488 45 27 72
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 5,802 5,153 10,955 197 377 574 54 119 173
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 4,460 4,438 8,898 8 290 298 1 37 38
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 3,795 3,754 7,549 131 1,184 1,315 54 443 497
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 9,500 9,310 18,810 118 283 401 29 72 101
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 11,934 11,896 23,830 135 415 550 60 153 213
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 4,874 4,478 9,352 112 696 808 38 130 168
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2,724 2,318 5,042 179 1,456 1,635 40 364 404
NO KECAMATAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
LAKI-LAKI +PEREMPUAN
HIPERTENSI / TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUANPUSKESMAS
JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUNLAKI-LAKI PEREMPUAN
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2,724 2,318 5,042 179 1,456 1,635 40 364 404
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 17,686 17,579 35,265 143 444 587 69 119 188
71,179 68,549 139,728 1,236 5,420 6,656 390 1,464 1,854
Sumber : P2PTM
JUMLAH
TABEL 25
PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 208 275 483 113 84 197
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 149 297 446 15 35 50
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 4 61 65 3 21 24
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 135 1,073 1,208 6 93 99
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 105 270 375 23 100 123
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 160 476 636 10 71 81
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 97 630 727 25 164 189
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMASDAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15
TAHUN
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 97 630 727 25 164 189
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 175 1,438 1,613 9 105 114
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 111 316 427 38 92 130
1,144 4,836 5,980 242 765 1,007
Sumber : P2PTM
JUMLAH
TABEL 26
CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 3,993 163 4.08 13 7.98 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 2,139 54 3 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 1,842 71 3.85 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 1,558 47 3.02 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 3,864 105 2.72 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH II SINGKAWANG TENGAH II 4,937 28 0.57 0 0 0 0
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
PEMERIKSAAN LEHER RAHIMDAN PAYUDARA TUMOR / BENJOLAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN
IVA POSITIF
6 SINGKAWANG TENGAH II SINGKAWANG TENGAH II 4,937 28 0.57 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1,858 9 0.48 3 33.33 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 962 55 5.72 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 7,294 318 4.36 120 37.74 9 3
28,447 850 2.99 136 16.00 9 1.06
Sumber : P2PTMKet: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat
CBE: Clinical Breast Examination
JUMLAH
TABEL 27
JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
DIKETAHUI DITANGGULANGI AKHIR L P L+P 0-7
HARI8-28HARI
1-11BLN
1-4THN
5-9THN
10-14THN
15-19THN
20-44THN
45-54THN
55-59THN
60-69THN
70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 Diphteri 0 1 8/2 8/2 8/2 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,814 16,578 33,392 0 0.01 0.00 - - -
2 Campak 0 1 8/3 8/3 27/3 5 3 8 0 0 0 1 4 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3,924 3,511 7,435 0.13 0.09 0.11 - - -
3 Campak 0 1 1/5 1/5 27/5 4 4 8 0 0 1 1 5 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3,924 3,511 7,435 0.10 0.11 0.11 - - -
4 Campak 1 0 6/8 6/8 14/8 10 2 12 0 0 1 0 1 10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 27,307 27,028 54,335 0.04 0.01 0.02 - - -
5 Campak 0 1 8/9 8/9 27/9 3 7 10 0 0 0 3 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,231 4,150 8,381 0.07 0.17 0.12
6 Campak 0 1 8/10 8/10 21/10 2 3 5 0 0 0 0 2 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 1,547 1,437 2,984 0.13 0.21 0.17
7 Campak 0 1 3/11 3/11 26/11 2 5 7 0 0 0 1 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15,530 15,429 30,959 0.01 0.03 0.02
YANG TERSERANGWAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAHKEL.
CFR (%)
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
NO JENIS KEJADIANLUAR BIASA
ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM
JUMLAHKEC.
7 Campak 0 1 3/11 3/11 26/11 2 5 7 0 0 0 1 4 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15,530 15,429 30,959 0.01 0.03 0.02
8 Campak 0 1 6/11 6/11 22/11 2 4 6 0 0 0 0 2 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 16,064 14,795 30,859 0.01 0.03 0.02 - - -
9 Diphteri 0 1 14/12 14/12 14/12 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 16,814 16,578 33,392 0 0.01 0.00 - - -
Sumber : Surveilans & Imunisasi
TABEL 28
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %
1 2 3 4 5 6
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 1 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 2 2 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAMKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1 1 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 2 2 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 3 3 100
9 9 100
Sumber : Surveilans & Imunisasi
JUMLAH
TABEL 29
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 699 643 91.99 561 80.26 667 532 79.76 532 79.76 554 83.06
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 374 385 102.94 375 100.27 357 356 99.72 352 98.60 356 99.72
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 322 323 100.31 307 95.34 308 282 91.56 278 90.26 282 91.56
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 273 264 96.70 252 92.31 260 237 91.15 222 85.38 237 91.15
K1 K4NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
IBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL
PERSALINANDITOLONG NAKES
MENDAPAT YANKESNIFAS
IBU NIFASMENDAPAT VIT A
JUMLAH
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 273 264 96.70 252 92.31 260 237 91.15 222 85.38 237 91.15
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 676 665 98.37 605 89.50 645 539 83.57 512 79.38 538 83.41
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 864 1,029 119.10 858 99.31 824 781 94.78 721 87.50 783 95.02
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 325 338 104.00 292 89.85 310 245 79.03 233 75.16 245 79.03
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 168 185 110.12 163 97.02 161 161 100 154 95.65 164 101.86
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,277 1,183 92.64 1,142 89.43 1,219 1,076 88.27 1,017 83.43 1,076 88.27
4,978 5,015 100.74 4,555 91.50 4,751 4,209 88.59 4,021 84.63 4,235 89.14
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 30
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 699 176 25.18 192 27.47 181 25.9 94 13.4 67 9.6 534 76.4
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 374 3 0.80 8 2.14 16 4.3 17 4.5 148 39.6 189 50.5
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 322 0 0.00 69 21.43 120 37.3 92 28.6 47 14.6 328 101.9
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 273 1 0.37 36 13.19 6 2.2 59 21.6 86 31.5 187 68.5
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 676 19 2.81 73 10.80 159 23.5 109 16.1 109 16.1 450 66.6
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 864 6 0.69 28 3.24 48 5.6 79 9.1 132 15.3 287 33.2
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBUHAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 864 6 0.69 28 3.24 48 5.6 79 9.1 132 15.3 287 33.2
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 325 52 16.00 87 26.77 110 33.8 65 20.0 64 19.7 326 100.3
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 168 18 10.7 23 13.7 62 36.9 49 29.2 31 18.5 165 98.2
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,277 7 0.5 14 1.1 55 4.3 101 7.9 79 6.186374 249 19.5
4,978 282 5.7 530 10.6 757 15.2 665 13.4 763 15.3 2,715 54.5
Sumber : Kesga
JUMLAH
TABEL 31
PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 5,879 15 0.3 65 1.1 104 1.8 1,127 19.2 139 2.4
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3,148 14 0.4 47 1.5 129 4.1 326 10.4 39 1.2
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2,711 10 0.4 445 16.4 775 28.6 979 36.1 1,013 37.4
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2,294 17 0.7 97 4.2 417 18.2 295 12.9 346 15.1
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 5,688 23 0.4 134 2.4 546 9.6 233 4.1 171 3.0
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 5,688 23 0.4 134 2.4 546 9.6 233 4.1 171 3.0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 7,268 42 0.6 157 2.2 998 13.7 269 3.7 652 9.0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 2,736 2 0.1 21 0.8 230 8.4 179 6.5 274 10.0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1,416 41 2.9 374 26.4 208 14.7 145 10.2 98 6.9
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 10,742 56 0.5 136 1.3 2,099 19.5 233 2.2 277 2.6
41,882 220 0.5 1,476 3.5 5,506 13.1 3,786 9.0 3,009 7.2
Sumber : Surveilans & Imunisasi
JUMLAH
TABEL 32
JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 699 643 92 561 80.26
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 374 385 102.94 375 100.27
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 322 323 100.31 307 95.34
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 273 264 96.70 252 92.31
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 676 665 98 604 89.35
KECAMATAN JUMLAH IBUHAMILNO PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 676 665 98 604 89.35
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 864 1,029 119.10 858 99.31
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 325 338 104.00 292 89.85
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 168 185 110 163 97.02
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1277 1,183 92.64 1,142 89.43
4,978 5,015 100.74 4,554 91.48
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 33
S % L P L + P L P L + P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 699 140 46 32.9 337 308 645 51 46 97 tad tad tad tad 44 45.5
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 374 75 46 61.5 188 165 353 28 25 53 tad tad tad tad 34 64.2
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 322 64 85 132.0 144 142 286 22 21 43 tad tad tad tad 24 55.9
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 273 55 62 113.6 123 120 243 18 18 36 tad tad tad tad 27 74.1
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 676 135 85 62.9 313 307 620 47 46 93 tad tad tad tad 45 48.4
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH LAHIR HIDUP( estimasi )
PERKIRAANBUMIL
DENGANKOMPLIKASIKEBIDANAN
PERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
L + PL P
PENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 676 135 85 62.9 313 307 620 47 46 93 tad tad tad tad 45 48.4
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 864 173 51 29.5 380 369 749 57 55 112 tad tad tad tad 74 65.9
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 325 65 58 89.2 158 143 301 24 21 45 tad tad tad tad 19 42.1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 168 34 70 208.3 88 74 162 13 11 24 tad tad tad tad 10 41.2
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,277 255 88 34.5 572 556 1,128 86 83 169 tad tad tad tad 48 28.4
4,978 996 591 59.4 2,303 2,184 4,487 345 328 673 tad tad tad tad 325 48.3
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 34
PESERTA KB AKTIF
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KON
DOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP
% MKJP +NON MKJP
NO KECAMATAN PUSKESMASNON MKJP
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
58 1.1 6 0.1 68 1.3 179 3.5 311 6.0 87 1.7 3,002 58.1 1,768 34.2 0 0.0 0 0.0 4,857 94.0 5,168 100
53
206
10
1.7
3.8
7.0
10
1
0
0.3
0.0
0.0
16
100
8
0.5
1.8
5.6
43
208
12
1.3
3.8
8.5
122
515
30
3.8
9.4
21.1
36
137
0
1.1
2.5
0.0
1,633
3,111
58
51.0
56.6
40.8
1,414
1,730
54
44.1
31.5
38.0
0
0
0
0.0
0.0
0.0
96.2
90.6
78.9
0
0
0
0.0
0.0
0.0
3,205
5,493
142
100
100
100
3,083
4,978
112
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,101 20.6 84 1.6 391 7.3 381 7.1 1,957 36.6 122 2.3 1,760 32.9 1,503 28.1 0 0.0 0 0.0 3,385 63.4 5,342 100
1,428 7.4 101 0.5 583 3.0 823 4.3 2,935 15.2 382 2.0 9,564 49.4 6,469 33.4 0 0.0 0 0.0 16,415 84.8 19,350 100
Sumber : KB&KSKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
206
10
3.8
7.0
1
0
0.0
0.0
100
8
1.8
5.6
208
12
3.8
8.5
515
30
9.4
21.1
137
0
2.5
0.0
3,111
58
56.6
40.8
1,730
54
31.5
38.0
0
0
0.0
0.0
90.6
78.9
0
0
0.0
0.0
JUMLAH
5,493
142
100
100
4,978
112
TABEL 35
PESERTA KB BARU
MKJP
IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN
NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
0.0
0.0
78.5 247 100
2.0
9.1
2.3
0
0
0
0.0
20.2 0.00.0 7 2.8 41 0.0 19421.5 5 2.0 139 56.3 5016.6 535
6
87
4
2.0 0
0
37
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NON MKJP MKJP +NONMKJP
% MKJP+ NONMKJP
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
6
0.0
3.9
3.4
3
37
32
1.0
3.9
18.2
9
161
42
2.9
16.9
23.9
3
81
7
1.0
8.5
4.0
191
491
64
62.2
51.4
36.4
104
222
63
33.9
23.2
35.8
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
0.0
298
794
134
100
100
100
97.1
83.1
76.1
307
955
176
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 90 14.4 0 0.0 146 23.3 33 5.3 269 43.0 156 24.9 169 27.0 32 5.1 0.0 0.0 357 57.0 626 100
192 8.3 0 0.0 196 8.5 146 6.3 534 23.1 252 10.9 1,054 45.6 471 20.4 0 0.0 0 0.0 1,777 76.9 2,311 100
Sumber : KB&KSKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
0.02.3 04 6 3.4 32 18.2 42 23.9 7 4.0 64 36.4 63 35.8 0.0 0.0 134
JUMLAH
10076.1 176
TABEL 36
JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I
6 SINGKAWANG TENGAH II SINGKAWANG TENGAH II
247 5,168
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
2.8 58.3
3.6
307
955
62.3
8,863
5,143
11,718
1763,992
46.98.1
4.4
6.0 3,205
5,493
142
6 SINGKAWANG TENGAH II SINGKAWANG TENGAH II
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 9,136 626 6.9 5,342 58.5
38,852 2,311 5.9 19,350 49.8
Sumber : KB&KS
JUMLAH
3.6
95511,718
1763,992
46.98.1
4.4
5,493
142
TABEL 37
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I tad tad 546 tad tad 546 100 tad tad 44 8.06
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II tad tad 352 tad tad 352 100 tad tad 7 1.99
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I tad tad 280 tad tad 280 100 tad tad 16 5.71
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II tad tad 241 tad tad 241 100 tad tad 19 7.88
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad 540 tad tad 540 100 tad tad 33 6.11
L
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG
PNO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + P
BBLRJUMLAH LAHIR HIDUP( REAL )
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I tad tad 540 tad tad 540 100 tad tad 33 6.11
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II tad tad 783 tad tad 783 100 tad tad 69 8.81
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I tad tad 244 tad tad 244 100 tad tad 23 9.43
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II tad tad 166 tad tad 166 100 tad tad 16 9.64
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT tad tad 1,072 tad tad 1,072 100 tad tad 46 4.29
tad tad 4,224 tad tad 4,224 100 tad tad 273 6.46
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 38
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 337 308 645 tad tad 545 84.5 tad tad 511
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 188 165 353 tad tad 351 99.4 tad tad 346
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 144 142 286 tad tad 279 97.6 tad tad 277
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 123 120 243 tad tad 235 96.7 tad tad 232
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 313 307 620 tad tad 539 86.9 tad tad 517
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 380 369 749 tad tad 773 103.2 tad tad 754
PUSKESMAS P L + P
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
P L + PL
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)
L
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH LAHIR HIDUP( ESTIMASI )NO KECAMATAN
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 380 369 749 tad tad 773 103.2 tad tad 754
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 158 143 301 tad tad 244 81 tad tad 235
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 88 74 162 tad tad 165 101.9 tad tad 166
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 572 556 1,128 tad tad 1,063 94.2 tad tad 1,063
2,303 2,184 4,487 tad tad 4,194 93.5 tad tad 4,101
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
%18
79.2
98.0
96.9
95.5
83.4
100.7
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)
L + P
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
100.7
78.1
102.5
94.2
91.4
TABEL 39
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 91 tad tad 42 46.15
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 117 tad tad 78 66.67
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 137 tad tad 68 49.64
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 229 tad tad 138 60.26
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 212 tad tad 139 65.57
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATANJUMLAH BAYI 0 - 6 BULAN
PUSKESMASL P
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF
USIA 0-6 BULAN
L + P
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 212 tad tad 139 65.57
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 498 tad tad 367 73.69
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 182 tad tad 135 74.18
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 105 tad tad 80 76.19
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 171 tad tad 81 47.37
1,742 tad tad 1,128 64.75
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 40
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 352 321 673 tad tad 349 51.9
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 196 172 368 tad tad 418 113.6
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 151 148 299 tad tad 269 89.97
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 128 125 253 tad tad 194 76.68
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 322 310 632 tad tad 366 57.91
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 404 397 801 tad tad 235 29.34
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 165 149 314 tad tad 219 69.75
KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH BAYI
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
P L + PLNO
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 165 149 314 tad tad 219 69.75
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 92 77 169 tad tad 192 113.61
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 599 587 1,186 tad tad 620 52.28
2,409 2,286 4,695 tad tad 2,862 60.96
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 41
1 2 3 4 5 6
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 2 66.67
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 3 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 2 50
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 0 0
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
% DESA/KELURAHANUCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
DESA/KELURAHANDESA/KELURAHAN
UCI
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 2 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 2 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 1 25
26 12 46.15
Sumber : Surveilans & Imunisasi
JUMLAH
TABEL 42
CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI DIIMUNISASI
Hb < 7 hari BCG
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 337 308 645 589 91.32 538 83.41
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 188 165 353 319 90.37 284 80.45
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 144 142 286 263 91.96 286 100.00
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 123 120 243 250 102.88 219 90.12
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 313 307 620 469 75.65 390 62.90
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH LAHIR HIDUP( ESTIMASI )
L P
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
L + P L P L + P
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 313 307 620 469 75.65 390 62.90
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 380 369 749 710 94.79 686 91.59
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 158 143 301 284 94.35 275 91.36
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 88 74 162 157 96.91 176 109
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 572 556 1128 791 70.12 699 61.97
2,303 2,184 4,487 3,832 85.40 3,553 79.18
Sumber : Surveilans & Imunisasi
JUMLAH
TABEL 43
CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BAYI DIIMUNISASI
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAP
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 352 321 673 224 63.6 223 69.5 447 66.4 233 66.2 241 75.1 474 70.4 261 74.1 268 83.5 529 78.6 253 71.9 260 81.0 513 76.2
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 196 172 368 118 60.2 119 69.2 237 64.4 123 62.8 121 70.3 244 66.3 108 55.1 132 76.7 240 65.2 103 52.6 127 73.8 230 62.5
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 151 148 299 148 98.0 140 94.6 288 96.3 145 96.0 144 97.3 289 96.7 159 105.3 131 88.5 290 97.0 155 102.6 129 87.2 284 95.0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 128 125 253 111 86.7 103 82.4 214 84.6 112 87.5 103 82.4 215 85.0 116 90.6 91 72.8 207 81.8 104 81.3 88 70.4 192 75.9
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 322 310 632 189 58.7 212 68.4 401 63.4 187 58.1 210 67.7 397 62.8 238 73.9 182 58.7 420 66.5 217 67.4 170 54.8 387 61.2
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 404 397 801 346 85.6 378 95.2 724 90.4 354 87.6 374 94.2 728 90.9 374 92.6 365 91.9 739 92.3 362 89.6 352 88.7 714 89.1
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 165 149 314 112 67.9 97 65.1 209 66.6 123 74.5 105 70.5 228 72.6 115 69.7 79 53.0 194 61.8 107 64.8 77 51.7 184 58.6
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 92 77 169 104 113 109 142 213 126 99 108 108 140 207 122 123 134 102 132 225 133 123 133.7 101 131 224 133
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 599 587 1,186 292 48.7 288 49.1 580 48.9 276 46.1 268 45.7 544 45.9 333 55.6 314 53.5 647 54.6 306 51.1 294 50.1 600 50.6
L + P L PNO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BAYI(SURVIVING INFANT)
L P
JUMLAH
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
L + PL P L + PL + P L P
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 599 587 1,186 292 48.7 288 49.1 580 48.9 276 46.1 268 45.7 544 45.9 333 55.6 314 53.5 647 54.6 306 51.1 294 50.1 600 50.6
2,409 2,286 4,695 1,644 68.2 1,669 73.0 3,313 70.6 1,652 68.6 1,674 73.2 3,326 70.8 1,827 75.8 1,664 72.8 3,491 74.4 1,730 71.8 1,598 69.9 3,328 70.9
Sumber : Surveilans & ImunisasiKeterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
JUMLAH
TABEL 44
BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)
L P L+P S Ʒ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 352 321 673 0.0 0.0 597 88.71 1,291 1,185 2,476 0.0 0.0 2,131 86.07 1,643 1,506 3,149 - 0.0 - 0.0 2,728 86.63
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 196 172 368 0.0 0.0 318 86.41 720 634 1,354 0.0 0.0 1,164 85.97 916 806 1,722 - 0.0 - 0.0 1,482 86.06
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 151 148 299 0.0 0.0 293 97.99 554 546 1,100 0.0 0.0 1,037 94.27 705 694 1,399 - 0.0 - 0.0 1,330 95.07
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 128 125 253 0.0 0.0 216 85.38 471 462 933 0.0 0.0 838 89.82 599 587 1,186 - 0.0 - 0.0 1,054 88.87
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 322 310 632 0.0 0.0 583 92.25 1,179 1,146 2,325 0.0 0.0 2,107 90.62 1,501 1,456 2,957 - 0.0 - 0.0 2,690 90.97
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 404 397 801 0.0 0.0 677 84.52 1,481 1,465 2,946 0.0 0.0 2,329 79.06 1,885 1,862 3,747 - 0.0 - 0.0 3,006 80.22
CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMASL + P
JUMLAH BAYIP
JUMLAHPL + P
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
MENDAPAT VIT A
L
MENDAPAT VIT A
L + PJUMLAH
L
MENDAPAT VIT A
L P
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 404 397 801 0.0 0.0 677 84.52 1,481 1,465 2,946 0.0 0.0 2,329 79.06 1,885 1,862 3,747 - 0.0 - 0.0 3,006 80.22
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 165 149 314 0.0 0.0 228 72.61 605 551 1,156 0.0 0.0 857 74.13 770 700 1,470 - 0.0 - 0.0 1,085 73.81
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 92 77 169 0.0 0.0 133 78.70 338 285 623 0.0 0.0 591 94.86 430 362 792 - 0.0 - 0.0 724 91.41
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 599 587 1,186 0.0 0.0 896 75.55 2,195 2,165 4,360 0.0 0.0 3,533 81.03 2,794 2,752 5,546 - 0.0 - 0.0 4,429 79.86
2,409 2,286 4,695 - 0.0 - 0.0 3,941 83.94 8,834 8,439 17,273 - 0.0 - 0.0 14,587 84.45 11,243 10,725 21,968 - 0.0 - 0.0 18,528 84.34
Sumber : KESGA & GIZIKeterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun
dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
JUMLAH
TABEL 45
JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 688 627 1,315 359 27.30
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 384 336 720 245 34.03
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 295 289 584 364 62.33
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 251 245 496 276 55.65
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 628 607 1,235 408 33.04
% (D/S) L P L+P
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
NO KECAMATAN PUSKESMAS
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)
JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S)
DITIMBANG BGM
JUMLAH (D)
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 628 607 1,235 408 33.04
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 789 776 1,565 530 33.87
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 322 292 614 257 41.86
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 180 151 331 254 76.74
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 1,169 1,147 2,316 286 12.35
4,706 4,470 9,176 2,979 32.47
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 46
ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,291 1,185 2,476 tad tad 978 39.5
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 720 634 1,354 tad tad 534 39.4
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 554 546 1,100 tad tad 402 36.5
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 471 462 933 tad tad 363 38.9
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,179 1,146 2,325 tad tad 751 32.3
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,481 1,465 2,946 tad tad 443 15.0
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + P
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,481 1,465 2,946 tad tad 443 15.0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 605 551 1,156 tad tad 625 54.1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 338 285 623 tad tad 532 85.4
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,195 2,165 4,360 tad tad 2,719 62.4
8,834 8,439 17,273 tad tad 7,347 42.5
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 47
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,643 1,506 3,149 696 22.10 72 0.86
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 916 806 1,722 547 31.77 91 1.39
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 705 694 1,399 659 47.11 150 1.90
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 599 587 1,186 515 43.42 75 1.21
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,501 1,457 2,958 886 29.95 156 1.47
JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)
BALITA
L+P
BGM
L P
DITIMBANG
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,501 1,457 2,958 886 29.95 156 1.47
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,885 1,861 3,746 1,080 28.83 33 0.25
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 770 701 1,471 513 34.87 185 3.00
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 430 363 793 561 70.74 131 1.94
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,794 2,750 5,544 961 17.33 49 0.42
11,243 10,725 21,968 6,418 29.22 942 1.22
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 48
CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
KASUS BALITA GIZI BURUK
L P L+P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 3 0 3 3 100 0 0 3 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 2 1 3 2 66.67 1 33.33 3 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 0 3 3 100 0 0 3 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 3 3 0 0 3 100 3 100
KECAMATAN PUSKESMASL
JUMLAH DITEMUKAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
P L + P
MENDAPAT PERAWATANNO
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 3 3 0 0 3 100 3 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 0 1 1 0 0 1 100 1 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 2 1 3 2 66.67 1 33.33 3 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 5 2 7 5 71.43 2 28.57 7 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 3 1 4 3 75 1 25 4 100
18 9 27 18 67 9 33 27 100
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 49
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 355 335 690 248 69.9 273 81.5 521 75.5 15 15 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 258 228 486 250 96.9 208 91.2 458 94.2 13 13 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 128 133 261 124 96.9 133 100.0 257 98.5 8 8 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 116 112 228 116 100 112 100 228 100 7 7 100
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 312 267 579 287 92.0 254 95.1 541 93.4 11 11 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 290 303 593 288 99.3 286 94.4 574 96.8 12 12 100
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
L P L + P
SD DAN SETINGKAT
JUMLAH
MENDAPATPELAYANANKESEHATAN
(PENJARINGAN)
%
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 290 303 593 288 99.3 286 94.4 574 96.8 12 12 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 201 133 334 191 95.0 128 96.2 319 95.5 9 9 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 115 106 221 109 94.8 93 87.7 202 91.4 6 6 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 702 705 1,407 619 88.2 611 86.7 1,230 87.4 27 26 96.3
2,477 2,322 4,799 2,232 90.1 2,098 90.4 4,330 90.2 108 107 99.1
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 90.1 90.4 90.2 99.1
Sumber : PROMKES
JUMLAH
TABEL 50
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 6
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 579 79 7.33
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 0 94 0.00
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 62 262 0.24
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 203 841 0.24
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 762 406 1.88
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 762 406 1.88
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 36 172 0.21
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 15 115 0.13
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 64 56 1.14
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 471 522 0.90
2,192 2,547 0.86
Sumber : YANKES
JUMLAH
TABEL 51
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 15 15 100 15 100 355 335 690 350 98.59 335 100 685 99.28 99 140 239 40 40.4 70 50 110 46.03
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 13 13 100 13 100 266 211 477 241 90.6 199 94.31 440 92.24 215 185 400 76 35.35 65 35.14 141 35.25
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 8 8 100 8 100 127 134 261 124 97.64 133 99.25 257 98.47 115 116 231 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 7 0 0 7 100 130 108 238 125 96.15 103 95.37 228 95.8 117 86 203 50 42.74 41 47.67 91 44.83
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 11 11 100 11 100 313 266 579 290 92.65 251 94.36 541 93.44 33 35 68 5 15.15 3 8.57 8 11.76
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 12 12 100 12 100 298 258 556 292 97.99 254 98.45 546 98.2 12 28 40 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 9 9 100 9 100 967 810 1,777 184 19.03 135 16.67 319 17.95 21 30 51 21 100 30 100 51 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 6 6 100 6 100 109 93 202 109 100 93 100 202 100 187 0 0.00 0 0 9 4.81
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI
UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
JUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MI DGNSIKAT GIGI
MASSAL
JUMLAHSD/MI
MENDAPATYAN. GIGI
% %MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 6 6 100 6 100 109 93 202 109 100 93 100 202 100 187 0 0.00 0 0 9 4.81
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 26 25 96.15 0 0.00 706 688 1,394 654 92.63 638 92.73 1,292 92.68 240 0 0 0 0 0 0
107 99 92.52 81 75.701 3,271 2,903 6,174 2,369 72.42 2,141 73.75 4,510 73.05 612 620 1,659 192 31.37 209 33.71 410 24.71
Sumber : YANKES
JUMLAH
TABEL 52
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1,361 1,435 2,796 196 14.40 236 16.45 432 15.45
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 759 768 1,527 71 9.35 223 29.04 294 19.25
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 583 662 1,245 285 48.89 24 3.63 309 24.82
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 496 560 1,056 0 0 329 58.75 329 31.16
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,242 1,388 2,630 0 0 95 6.84 95 3.61
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
USILA (60TAHUN+)
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 1,242 1,388 2,630 0 0 95 6.84 95 3.61
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 1,561 1,773 3,334 284 18.19 161 9.08 445 13.35
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 637 668 1,305 64 10.05 182 27.25 246 18.85
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 356 346 702 44 12.36 96 27.75 140 19.94
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 2,313 2,620 4,933 235 10.16 64 2.44 299 6.06
9,308 10,220 19,528 1,179 12.67 1,410 13.80 2,589 13.26
Sumber : KESGA & GIZI
JUMLAH
TABEL 53
%
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 67,900 64,267 132,167 61.78 60.98 61.39
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 27287 26472 53,759 24.83 25.12 24.97
1.2 PBI APBD 7854 7146 15,000 7.15 6.78 6.97
1.3 Pekerja penerima upah (PPU) 20520 17820 38,340 18.67 16.91 17.81
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 9716 9515 19,231 8.84 9.03 8.93
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN
NO JENIS JAMINAN KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri 9716 9515 19,231 8.84 9.03 8.93
1.5 Bukan pekerja (BP) 2523 3314 5,837 2.30 3.14 2.71
2 Jamkesda 0 0.00 0.00 0.00
3 Asuransi Swasta 0 0.00 0.00 0.00
4 Asuransi Perusahaan 0 0.00 0.00 0.00
67,900 64,267 132,167 61.78 60.98 61.39
Sumber: PEMBIAYAAN KESEHATAN
JUMLAH
TABEL 54
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 SINGKAWANG SELATAN I 8,755 14,140 22,895 118 131 249 11 13 242 SINGKAWANG SELATAN II 7,066 9,305 16,371 0 0 0 38 26 643 SINGKAWANG UTARA I 5,201 9,949 15,150 41 27 68 15 11 264 SINGKAWANG UTARA II 4,755 9,396 14,151 0 0 0 5 3 85 SINGKAWANG TENGAH I 26,499 20,200 46,699 0 0 0 206 134 3406 SINGKAWANG TENGAH II 11,098 0 0 0 25 4 297 SINGKAWANG TIMUR I 5,259 4,762 10,021 7 15 22 16 9 258 SINGKAWANG TIMUR II 4,751 8,497 13,248 0 0 0 61 29 909 SINGKAWANG BARAT 7,174 12,353 19,527 0 0 0 92 41 133
SUB JUMLAH I 69,460 88,602 169,160 166 173 339 469 270 7391 RSUD Abdul Azis 28,622 32,294 60,916 5,489 6,476 11,965 4 6 10
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH KUNJUNGAN
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAHKUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
1 RSUD Abdul Azis 28,622 32,294 60,916 5,489 6,476 11,965 4 6 102 Rumah Sakit DKT 1,665 2,454 4,119 1,875 2,410 4,285 0 0 03 RS kusta Alverno 251 132 2 0 24 RS Harapan Bersama 30,349 1,837 2,838 4,675 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 3,975 2,200 6,175 1,125 383 1,508 4,833 2,258 7,0916 RS Santo Vincentius 27,800 32,040 59,840 4,119 5,107 9,226 3,886 2,312 6,1987 RS WEMPE 206 966 1,172 94 975 1,069 0 0 0
SUB JUMLAH II 162,822 32,860 13,3011 Sarana Yankes lainnya 0 0 0
SUB JUMLAH III 0 0 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH (KOTA) 69,460 88,602 331,982 166 173 33,199 469 270 14,040JUMLAH PENDUDUK KOTA 109,902 105,394 215,296 109,902 105,394 215,296CAKUPAN KUNJUNGAN (%) 63.2 84.1 154.2 0.2 0.2 15.4
Sumber : Puskesmas, Rumah SakitCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
TABEL 55
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 RSUD Abdul Azis 228 5,489 6,476 11,965 433 333 766 245 187 432 78.9 51.4 64.0 44.6 28.9 36.1
2 Rumah Sakit DKT 79 1,823 2,433 4,256 26 10 36 26 10 36 14.3 4.1 8.5 14.3 4.1 8.5
3 RS kusta Alverno 100 132 0 1 1 0 1 1 7.6 7.6
4 RS Harapan Bersama 154 1,837 2,838 4,675 86 95 181 54 46.8 33.5 38.7 11.6
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 560 1,086 343 1,429 6 1 7 6 1 7 5.5 2.9 4.9 5.5 2.9 4.9
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWAT
NO NAMA RUMAH SAKITa
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAHTEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 560 1,086 343 1,429 6 1 7 6 1 7 5.5 2.9 4.9 5.5 2.9 4.9
6 RS Santo Vincentius 109 4,923 4,879 9,802 72 68 140 33 40 73 14.6 13.9 14.3 6.7 8.2 7.4
7 RS WEMPE 35 94 975 1,069 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1,265 15,252 17,944 33,328 623 508 1,131 310 239 603 40.8 28.3 33.9 20.3 13.3 18.1
Sumber : Rumah SakitKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KOTA
TABEL 56
NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAHTEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI)
JUMLAH HARIPERAWATAN
JUMLAH LAMADIRAWAT
BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 RSUD Abdul Azis 228 11,965 61,923 59,025 74.4 52.5 1.8 4.9
2 Rumah Sakit DKT 79 4,256 18,236 16,052 63.2 53.9 2.5 3.8
3 RS kusta Alverno 100 132 10,868 10,868 29.8 1.3 194.2 82.3
4 RS Harapan Bersama 154 4,675 16,544 17,258 29.4 30.4 8.5 3.7
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 560 1,429 189,369 212,175 92.6 2.6 10.5 148.5
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 560 1,429 189,369 212,175 92.6 2.6 10.5 148.5
6 RS Santo Vincentius 109 9,802 29,619 25,410 74.4 89.9 1.0 2.6
7 RS WEMPE 35 1,069 3,367 2,298 26.4 30.5 8.8 2.1
1,265 33,328 329,926 340,788 71.5 26.3 4.0 10.2
Sumber : Rumah SakitKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KOTA
JUMLAH JUMLAHDIPANTAU % DIPANTAU JUMLAH
BER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 7,167 210 2.9 121 57.6
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3,647 630 17.3 114 18.1
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2,979 210 7.0 86 41.0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2,999 210 7.0 93 44.3
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2,999 210 7.0 93 44.3
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 7,648
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 14,830 210 1.4 73 34.8
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3,045 210 6.9 84 40.0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1,618 210 13.0 85 40.5
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 13,035 210 1.6 85 40.5
56,968 2,100 3.7 741 35.3
Sumber : PROMKES
JUMLAH
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 7,167 235 3.3 6,932 229 3.3 229 100 464 6.5
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3,647 25 0.7 3,622 24 0.7 24 100 49 1.3
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2,979 58 1.9 2,921 55 1.9 25 45.5 83 2.8
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 2,999 669 22.3 2,330 622 26.7 622 100 1,291 43.0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 7,648 281 3.7 7,367 276 3.7 119 43.1 400 5.2
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 14,830 354 2.4 14,476 350 2.4 210 60.0 564 3.8
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)JUMLAH
RUMAH YANGBELUM
MEMENUHISYARAT
RUMAH DIBINA RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT
2017
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
2016
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
SELURUHRUMAH
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 7,648 281 3.7 7,367 276 3.7 119 43.1 400 5.2
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 14,830 354 2.4 14,476 350 2.4 210 60.0 564 3.8
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3,045 560 18.4 2,485 537 21.6 169 31.5 729 23.9
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 1,618 44 2.7 1,574 38 2.4 22 57.9 66 4.1
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 13,035 405 3.1 12,630 400 3.2 246 61.5 651 5.0
56,968 2,631 4.6 54,337 2,531 4.7 1,666 65.8 4,297 7.5
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 59
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 30,859 1,682 6,728 577 2,308 0 0 40 160 42 168 10 65 8 40 165 165 165 165 1,590 6,360 2,681 8.7
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 16,882 848 3,392 848 3,392 0 0 40 160 40 160 8 13461 8 13461 0 0 0 0 0 0 17,013 100.8
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 13,709 0 0 0 0 945 3780 25 100 616 2,464 25 100 830 830 30 30 120 480 0 0 230 1.7
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 11,632 356 1,424 356 1,424 0 0 136 544 2 8 230 920 45 180 430 1,720 430 1720 3,332 28.6
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 28,982 1,559 6,236 1477 5,908 0 0 419 3,556 330 1,320 1,767 1,767 1,618 1,618 2,304 9,216 2304 9216 18,062 62.3
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHISYARAT
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUM
LAH
SA
RA
NA
MEMENUHISYARAT
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
MEMENUHISYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
SUMUR GALI TERLINDUNG SUMUR GALI DENGAN POMPA SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
MEMENUHISYARAT
NO
MEMENUHISYARAT
MEMENUHISYARAT
KECAMATAN PUSKESMAS PENDUDUK
JUM
LAH
SA
RA
NA
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
PENDUDUKDENGAN AKSESBERKELANJUTA
N TERHADAPAIR MINUM
LAYAK
JUM
LAH
%
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
MEMENUHISYARAT
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK
PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SA
RA
NA
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 28,982 1,559 6,236 1477 5,908 0 0 419 3,556 330 1,320 1,767 1,767 1,618 1,618 2,304 9,216 2304 9216 18,062 62.3
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 36,716 300 1,200 100 400 0 0 438 3,904 51 204 1,943 2,772 87 348 2,350 9,400 2350 9400 10,352 28.2
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 14,411 925 3,700 9 36 0 0 61 244 24 96 6 1,879 6 1,879 57 228 57 228 0 0 0 0 2,239 15.5
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 7,770 500 2,000 325 1,300 0 0 55 220 53 212 1 120 1 120 0 0 0 0 20 80 20 80 1,712 22.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 54,335 0 0 0 0 762 3,048 432 2,007 1,968 7,872 1,968 7872 1 1,060 1 1,060 5,429 5,429 5429 5,429 6,862 27,448 6735 26,940 43,308 79.7
215,296 6,170 24,680 3692 14,768 1707 6,828 457 2107 3,773 19,124 2,535 10,140 26 16585 24 16560 10,421 12,111 7,431 7,998 13,676 54,704 11839 47,356 98,929 46.0
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 60
JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 3,733 6 6 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 896 4 4 100
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 2,642 6 6 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 1,152 4 4 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 3,745 3 3 100
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
NO KECAMATAN PUSKESMASJUMLAH
PENYELENGGARAAIR MINUM
JUMLAH SAMPELDIPERIKSA
MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 3,745 3 3 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 5,031 5 5 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 1,049 6 6 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 576 4 4 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 15,022 10 10 100
33,846 48 48 100
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 61
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
KPE
NG
GU
NA
% P
END
UD
UK
PEN
GG
UN
A
JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 30,859 1 200 1 200 100 5,271 21,084 546 2,184 10.4 164 656 0 0 0.0 24 96 0 0 0 2,384 7.7
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 16,882 0 0 0 0 0 1,757 7,028 1757 7,028 100 136 544 32 128 23.5 0 0 0 0 0 7,156 42.4
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 13,709 3 32 0 - 0 2,531 10,124 25 100 1.0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0.7
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 11,632 1 25 1 25 100 2,356 9,432 2,356 9,432 100 0 0 0 0 0 242 968 0 0 0 9,457 81.3
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 28,982 0 0 0 0 0 7,354 36,770 6,826 27,304 74.3 15 60 10 40 66.7 0 0 0 0 0 27,344 94.3
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 36,716 0 0 0 0 0 9,178 36,712 9,178 36,712 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 36,712 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 14,411 1 108 1 108 100 1,865 7,388 119 476 6.4 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 584 4.1
JUM
LAH
PEN
DU
DU
K PE
NG
GU
NA
PUSKESMASNO
JUM
LAH
SAR
ANA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
K PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUM
LAH
PEN
DU
DU
K PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
PEN
DU
DU
K PE
NG
GU
NA
JUM
LAH
SAR
ANA
MEMENUHI SYARAT
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
KECAMATAN
JUM
LAH
PE
ND
UD
UK MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGANAKSES SANITASILAYAK (JAMBAN
SEHAT)
JENIS SARANA JAMBAN
LEHER ANGSA PLENGSENGAN CEMPLUNG
MEMENUHI SYARAT
JUM
LAH
SAR
ANA
KOMUNAL
MEMENUHI SYARAT
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 14,411 1 108 1 108 100 1,865 7,388 119 476 6.4 - - 0 0 0 0 0 0 0 0 584 4.1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 7,770 2 916 2 916 100 1,213 5,745 372 1,488 25.9 162 648 21 84 13.0 16 64 0 0 0 2,488 32.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 54,335 0 10,688 53,440 10,620 53,100 99.4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 53,100 97.7
215,296 8 1,281 5 1,249 97.50195 42,213 187,723 31,799 137,824 73.4 477 1,908 63 252 13.2 282 1,128 0 0 0 139,325 64.7
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 62
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 1 100 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 1 33 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 2 67 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 2 50 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 1 25 0 0 0 0
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHKELURAHAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
DESA MELAKSANAKANSTBM
DESA STOP BABS(SBS) DESA STBM
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 1 25 0 0 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 2 100 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 1 33.3 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 1 50 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 3 75 0 0 0 0
26 14 53.8 0 0 0 0
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 63
SD
SLT
P
SLT
A
PUSK
ESM
AS
RU
MA
H S
AK
ITU
MU
M
BIN
TAN
G
NO
N B
INTA
NG
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
JUM
LAH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 15 7 5 1 0 0 5 33 5 33.3 2 28.6 3 60 1 100 0 0 0 0 0 0 11 33.3
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 13 5 3 1 0 0 0 22 0 0 0 0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 4.5
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 8 1 1 1 0 0 0 11 7 87.5 1 100 1 100 1 100 0 0 0 0 0 0 10 90.9
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 7 3 2 1 0 0 1 14 7 100 2 66.7 1 50 1 100 0 0 0 0 0 0 11 78.6
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 11 7 6 1 1 0 1 27 10 90.9 4 57.1 5 83.3 1 100 1 100 0 0 1 100 22 81.5
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA PENDIDIKANSARANA PENDIDIKAN SARANA KESEHATAN HOTEL
BINTANG NON BINTANG
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS
TEMPAT-TEMPAT UMUM
SARANAKESEHATAN HOTEL
PUSKESMAS RUMAH SAKITUMUM
YANG ADA
TEMPAT-TEMPATUMUM
SD SLTP SLTA
JUM
LAH
TTU
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 11 7 6 1 1 0 1 27 10 90.9 4 57.1 5 83.3 1 100 1 100 0 0 1 100 22 81.5
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 12 6 4 1 0 0 1 24 12 100 6 100 4 100 1 100 0 0 0 0 0 0 23 95.8
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 9 3 1 1 0 0 0 14 0 0.0 0 0.0 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 1 7.1
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 6 2 1 1 1 0 0 11 6 100 2 100 1 100 1 100 1 100 0 0 0 0 11 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 27 12 13 1 5 1 19 78 20 74.1 0 0.0 0 0 1 100 5 100 1 100 6 31.6 33 42.3
108 46 36 9 7 1 27 234 67 62.0 17 37.0 15 41.7 9 100 7 100 1 100 7 25.9 123 52.6
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 64
JASA BOGARUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA
RUMAHMAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIRMINUM(DAM)
MAKANANJAJANAN TOTAL %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 46 0 13 5 1 19 41.3 0 23 3 1 27 58.7
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 38 0 0 1 0 1 2.6 0 0 0 37 37 97.4
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 9 1 0 1 3 5 55.6 4 0 0 0 4 44.4
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 18 2 0 0 4 6 33.3 2 4 2 4 12 66.7
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 47 0 3 6 7 16 34 0 21 0 10 31 66.0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 139 1 5 10 65 81 58 1 5 8 44 58 41.7
KECAMATAN
TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAHTPM
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 139 1 5 10 65 81 58 1 5 8 44 58 41.7
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 59 0 2 0 0 2 3.4 0 0 2 55 57 96.6
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 63 1 5 1 12 19 30.2 0 6 0 38 44 69.8
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 235 0 41 3 11 55 23.4 0 65 4 111 180 76.6
654 5 69 27 103 204 31.2 7 124 19 300 450 68.8
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 65
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
JAS
A B
OG
A
RU
MA
H M
AK
AN
/R
ES
TOR
AN
DE
PO
T A
IRM
INU
M (D
AM
)
MA
KA
NA
NJA
JAN
AN
TOTA
L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 27 0 23 3 1 27 100 19 0 10 1 0 11 57.9
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 37 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0.0
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 4 3 0 1 0 4 100 5 0 0 1 0 1 20.0
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 12 2 4 2 4 12 100 6 0 0 0 0 0 0.0
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUM
LAH
TP
M M
EM
EN
UH
IS
YA
RA
T H
IGIE
NE
SA
NIT
AS
I
NO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUM
LAH
TP
M T
IDA
KM
EM
EN
UH
I SY
AR
AT
PUSKESMAS
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIU
JIP
ETI
K
PE
RS
EN
TAS
E T
PM
DIB
INA
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 12 2 4 2 4 12 100 6 0 0 0 0 0 0.0
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 31 0 1 0 1 2 6 16 0 0 0 0 0 0.0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 58 1 2 2 3 8 13.8 81 0 0 0 0 0 0.0
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 57 0 0 0 44 44 77.2 2 0 0 0 0 0 0.0
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 44 0 0 0 0 0 0 19 0 0 0 0 0 0.0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 180 0 49 3 22 74 41.1 55 0 3 0 0 3 5.5
450 6 79 11 75 171 38.0 204 0 13 2 0 15 7.4
Sumber : KESLING
JUMLAH
TABEL 66
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 81 Albendazol 400 mg tablet 5,050 5,940 840 6,780 134%2 Alopurinol tablet 100 mg tablet 131,400 167,700 40,500 208,200 158%3 Aminofilina injeksi 24 mg/ml - 10 ml ampul 60 864 72 936 1560%4 Aminofilin tablet 200 mg tablet 19,500 17,700 10,200 27,900 143%5 Amlodipin tablet 5 mg tablet 186,100 262,080 63,360 325,440 175%6 Amitriptilin tablet salut 25 mg ( HCl ) tablet 600 4,900 500 5,400 900%7 Amoksisilin kaplet 500 mg kaplet 453,700 794,300 73,700 868,000 191%8 Amoksisilin sirup kering 250 mg/5ml botol 13,400 19,640 3,540 23,180 173%9 Ampisilin serbuk injeksi mg/vial Vial 60 40 80 120 200%10 Antasida DOEN I tablet kunyah , kombinasi : tab Kunyah 373,900 653,000 177,400 830,400 222%11 Antasida DOEN II Suspensi , kombinasi : botol 15,900 23,760 7,800 31,560 198%12 Antifungi DOEN Kombinasi :asam benzoat 6% + Asam salisilat 3 % pot 1,300 2,050 979 3,029 233%13 Arthemer Injeksi 80 mg/ml ampul - 68 12 8014 Arthesunat serbuk Injeksi 60 mg/ml Vial - 9 61 7015 Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg tablet 459,700 972,800 - 972,800 212%16 Asam Folat tablet 1 mg tablet 40,100 85,700 12,300 98,000 244%17 Asam Mefenamat 500 mg tablet 335,800 541,800 60,200 602,000 179%18 Asiklovir tablet 200 mg tablet 23,300 29,200 7,600 36,800 158%19 Asiklovir tablet 400 mg tablet 26,500 39,100 4,900 44,000 166%20 Atropin Sulfat tablet 0,5 mg tablet - -21 Benzatin Benzil Penissilin inj 1,2 juta Vial - -22 Benzatin Benzil Penissilin inj 2,24juta Vial 110 240 170 410 373%23 Betametason krim tube 6,500 8,610 3,300 11,910 183%24 Clindamisin 300 mg Kapsul 1,300 8,800 - 8,800 677%25 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 459,700 692,900 140,200 833,100 181%26 Deksametason injeksi i.v 5 mg/ml - 1 ml ampul 3,050 3,640 1,020 4,660 153%27 DHP (Dehidro Arthemisin + Piperaguin) tablet 369 783 180 963 261%28 Diazepam injeksi 5 mg/ml - 2 ml ampul 80 290 130 420 525%29 Diazepam tablet 2 mg tablet 13,000 63,500 6,500 70,000 538%30 Diazepam tablet 5 mg tablet - -31 Dietilkarbamazepin 100 mg tablet - -32 Difenhidramin HCl inj i.m 10 mg/ml-1 ml ( HCl ) ampul 1,900 2,208 1,410 3,618 190%33 Digoksin tablet 0,25 mg tablet 5,000 29,700 8,100 37,800 756%34 Dimenhidrinat tablet 50 mg tablet - -
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
34 Dimenhidrinat tablet 50 mg tablet - -35 Doksisiklin kapsul 100 mg Kapsul 13,900 29,900 6,500 36,400 262%36 Domperidom 10 mg tablet 28,900 45,400 2,600 48,000 166%37 Epinefrina (Adrenalin) Injeksi 0,1 % (sebagai HCl) ampul 600 775 315 1,090 182%38 Eritromisin sirup 200 mg/5 ml botol 2,400 4,656 789 5,445 227%39 Eritromisin 500 mg tablet 79,400 103,700 24,000 127,700 161%40 Ethambutol tablet 400 mg tablet - -41 Fenitoin Natrium Kapsul 50 mg Kapsul - -42 Fenobarbital injeksi ampul - 360 680 1,04043 Fenobarbital tablet 30 mg tablet 8,500 17,000 28,500 45,500 535%44 Ferro Sulfat tab salut 300 mg tablet - - - -45 Ferro Fumarat/Sulfat/Gluconat + Asam Folat (tambah darah Kom) tablet 506,600 648,540 185,280 833,820 165%46 Fitomenadion (Vit.K1) tablet salut gula 10 mg tablet 18,600 34,400 15,900 50,300 270%47 Fitomenadion (Vit.K1) injeksi 10 mg/ml - 1 ml ampul 1,900 1,950 780 2,730 144%48 Furosemid tablet 40 mg tablet 24,900 20,500 24,300 44,800 180%49 Furosemid inj 10 mg/ml (iv.im) ampul 140 820 75 895 639%50 Garam Oralit I serbuk kombinasi : untuk 200 ml air sach 29,100 158,000 16,600 174,600 600%51 Gentamisin Inj 40 mg/ml Vial 220 610 1,455 2,065 939%52 Glibenklamid tablet 5 mg tablet 72,200 135,300 33,600 168,900 234%53 Glimepirid tablet 1 mg tablet - -54 Griseofulvin tablet 125 mg, micronized tablet 21,500 33,000 22,800 55,800 260%55 Haloperidol tablet 0,5 mg tablet - -56 Haloperidol tablet 5 mg tablet - -57 Haloperidol inj 5 mg /ml ampul - -58 Hidroklorotiazid (HCT) tablet 25 mg tablet 45,300 14,500 32,700 47,200 104%59 Hidrokortison krim 2,5 % tube 5,850 9,576 3,144 12,720 217%60 Ibuprofen tablet 200 mg tablet 45,300 55,200 137,600 192,800 426%61 Ibuprofen tablet 400 mg tablet 220,800 265,300 82,300 347,600 157%62 Isoniazid tab 100 mg tablet - -63 Isoniazid tab 300 mg tablet 2,100 1,500 1,400 2,900 138%64 Isosorbid Dinitrat tablet sublingual 5 mg tablet 11,300 11,400 24,000 35,400 313%65 Kalsium Glukonas injeksi 100 mg/ml ampul 30 25 224 249 830%66 Kalsium karbonat tablet 500 mg tablet - -67 Kaptopril 25 mg tablet tablet 162,900 184,700 101,500 286,200 176%68 Karbamazepin tablet 200 mg tablet 15,700 21,500 10,100 31,600 201%69 Ketokonazol tablet 200 mg tablet 30,500 57,150 25,650 82,800 271%70 Kloramfenikol kapsul 250 mg kapsul 64,400 118,700 22,100 140,800 219%71 Kloramfenikol salep kulit 2 % Pot - -72 Kloramfenikol salep mata 1 % Tube 2,750 5,136 528 5,664 206%73 Kloramfenikol Suspensi 125 mg/5ml botol 1,500 9,004 300 9,304 620%74 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg tablet 582,200 851,800 208,800 1,060,600 182%74 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 4 mg tablet 582,200 851,800 208,800 1,060,600 182%75 Klorpromazin HCl injeksi 5 mg/ml - 2 ml ampul - -76 Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg tablet - -77 Kodein tablet 10 mg tablet - -
NO NAMA OBAT SATUANTERKECIL KEBUTUHAN TOTAL
PENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN
PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSINKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
78 Kotrimoksazol tab kom: Sulfametoksazol 400 mg + Trimetoprim 80 mg tablet 58,500 136,800 43,300 180,100 308%79 Kotrimoksazol Susp kom: Sulfametoksazol 200 mg + Trimetoprim 40mg 5ml botol 9,900 30,825 5,279 36,104 365%80 kuinin ( Kina ) tab 200 mg tablet 200 - 5,880 5,880 2940%81 Kuinin Dihidroklorida injeksi 25% - 2 ml ampul - 200 35 23582 Lidokain injeksi 1 % (inflitr) ampul - 313 1,487 1,80083 Lidokain 2% (HCl) + Epinefrin 1 :80.000 2 ml ampul 12,600 19,930 7,340 27,270 216%84 Loratadin tablet 10 mg Tablet 29,200 53,150 - 53,150 182%85 Magnesium Sulfat inj (IV) 20% - 25 ml Vial 34 100 20 120 353%86 Magnesium Sulfat inj (IV) 40% - 25 ml Vial 94 45 - 45 48%87 Mebendazol tablet 100 mg tablet - -88 Metformin HCL tablet 500 mg tablet 103,800 187,400 32,700 220,100 212%89 Metformin HCL tablet 850 mg tablet - -90 Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet 13,400 14,300 12,400 26,700 199%91 Metilergometrin Maleat inj 0,200 mg-1 ml ampul 900 290 621 911 101%92 Metil Prednisolon 4 mg tablet 30,600 59,700 - 59,700 195%93 Metil Prednisolon 16 mg tablet - -94 Metoklopramid 10 mg tablet 21,400 17,300 11,800 29,100 136%95 Metronidazol tablet 250 mg tablet 27,700 35,100 17,100 52,200 188%96 Metronidazol tablet 500 mg tablet 64,700 104,600 42,600 147,200 228%97 Metronidazol sir 125 mg/5 ml botol - -98 Mikonazol Krim 2 % Tube 850 2,218 374 2,592 305%99 Miniral Mix Sachet - 280 160 440100 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg tablet 26,300 47,000 18,000 65,000 247%101 Natrium Diklofenak Tablet 25 mg tablet - -102 Natrium Diklofenak Tablet 50 mg tablet 167,900 258,150 30,350 288,500 172%103 Natrium Tiroksin 100 mg tablet - - 700 700104 Nifedifin Tablet 10 mg tablet 51,400 24,700 35,500 60,200 117%105 Nikotinamid tab 20 mg tablet - -106 Nistatin tablet vaginal 100.000 IU/g Supp 4,700 9,800 6,300 16,100 343%107 Obat Anti Tuberculosis Anak Paket 250 83 185 268 107%108 Obat Anti Tuberculosis Kat I Paket 515 960 230 1,190 231%109 Obat Anti Tuberculosis Kat II Paket 17 41 1 42 247%110 Obat Anti Tuberculosis Kombipak Kat I Paket - -111 Obat Anti Tuberculosis Kombipak Anak Paket - -112 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1 % tube 1,300 3,775 - 3,775 290%112 Oksitetrasiklin HCl salep mata 1 % tube 1,300 3,775 - 3,775 290%113 Oksitosin injeksi 10 IU/ml - 1 ml ampul 3,300 26,180 4,200 30,380 921%114 Omeprazol inj 40 IU/10 ml ampul - -115 Omeprazol Kapsul 20 mg Kapsul 71,700 124,200 31,110 155,310 217%116 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml botol 23,800 41,675 8,272 49,947 210%117 Parasetamol tablet 500 mg tablet 756,000 1,261,500 285,500 1,547,000 205%118 Pirantel tablet 125 mg tablet 25,800 39,000 5,600 44,600 173%119 Pirantel Pamoat susp 125 mg/5 ml botol 1,100 5,520 - 5,520 502%120 Piridoksin HCL (vit B 6) tab 10 mg tablet 159,200 214,000 59,000 273,000 171%121 Piridoksin HCL (vit B 6) tab 25 mg tablet - -122 Prednison tablet 5 mg tablet 125,800 179,000 1,900 180,900 144%123 Primakuin tablet 15 mg tablet 3,700 800 4,700 5,500 149%124 Prokain Benzil Penissilin inj 3 Juta UI/Vial (i.m) Vial - 364 1,168 1,532125 Propranolol HCl tablet 40 mg tablet 6,200 13,500 2,900 16,400 265%126 Propiltiourasil tablet 100 mg tablet 17,000 34,600 7,400 42,000 247%127 Ranitidin 150 mg tablet 293,600 453,300 122,000 575,300 196%128 Retinol (Vitamin A) Kap Liunak 100.000 UI Kapsul 17,800 46,350 30,300 76,650 431%129 Retinol (Vitamin A) Kap Liunak 200.000 UI Kapsul 87,000 129,800 71,550 201,350 231%130 Salbutamol 2 mg (sebagai Sulfat) tablet 68,900 89,900 18,300 108,200 157%131 Salbutamol 4 mg (sebagai Sulfat) tablet 9,500 32,800 30,500 63,300 666%132 Salep 2-4 , Kombinasi: Asam salisilat 2% + Belerang Endap 4 % pot 1,700 2,626 1,435 4,061 239%133 Sefadroksil tablet 500 mg tablet 107,600 166,200 23,600 189,800 176%134 Sefadroksil sirup 125 mg/5ml botol 3,900 6,042 3,218 9,260 237%135 Sianokobalamin (Vit.B12) injeksi 500 mcg-ml ampul 6,300 5,920 3,760 9,680 154%136 Simvastatin 10 mg tablet 254,900 165,380 143,040 308,420 121%137 Siprofloksasin tab 500 mg (sebagai HCL) tablet 96,800 135,900 21,100 157,000 162%138 Tetrasiklin HCl kapsul 250 mg kapsul 4,400 4,000 7,300 11,300 257%139 Tetrasiklin HCl kapsul 500 mg kapsul 29,600 18,300 27,900 46,200 156%140 Tiamin HCl / Mononitrat (Vit.B1) tablet 50 mg tablet 148,100 272,300 73,500 345,800 233%141 Triheksifenidil Hidroklorida tablet 2 mg tablet 3,600 2,000 15,000 17,000 472%142 Vitamin B Kompleks tablet tablet 502,800 764,900 113,900 878,800 175%143 Zinc Tablet 20 mg tablet 56,800 84,900 16,300 101,200 178%144 Vaksin BCG ampul 1,728 504 40 544 31%145 Vaksin DT vial - 557 13 570146 Vaksin Campak 10 Dosis vial 1,953 429 437 866 44%147 Vaksin Polio 10 Dosis vial 7,470 285 198 483 6%148 Vaksin Hepatitis B ADS 1 ds Pouch 8,463 1,610 1,429 3,039 36%149 Vaksin DPT-HB-Hib 5 ds vial 3,231 1,145 685 1,830 57%150 Vaksin Td 10 ds vialSumber : IPK
TABEL 67
JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN
PEMILIKAN/PENGELOLA
KEMENKES PEM.PROV PEMKOT TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 2 42 RUMAH SAKIT KHUSUS 1 2 3
1 PUSKESMAS RAWAT INAP 3 3 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 19 19
2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 6 63 PUSKESMAS KELILING 11 114 PUSKESMAS PEMBANTU 18 18
1 RUMAH BERSALIN 2 22 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 18 183 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
SARANA PELAYANAN LAIN
NO FASILITAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 18 183 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 04 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 49 495 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 8 86 BANK DARAH RUMAH SAKIT 1 17 UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1
1 INDUSTRI FARMASI 0 02 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 03 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 3 34 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 05 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 06 APOTEK 26 267 TOKO OBAT 25 258 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0
Sumber : YANKES
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TABEL 68
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I
JUMLAH %1 2 3 4 5
1 RUMAH SAKIT UMUM 4 4 100
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100
JUMLAH
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I
NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
2 RUMAH SAKIT KHUSUS 3 3 100
7 7 100
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN
JUMLAH
TABEL 69
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 0 0 17 85 2 10 1 5 20 3 15
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 1 7.69 11 84.62 1 8 0 0 13 1 8
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 0 0 11 73.33 4 26.67 0 0 15 4 26.67
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 0 0 10 90.91 1 9.09 0 0 11 1 9.09
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 2 9 21 91 0 0 0 0 23 0 0
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 21 87.50 3 12.50 0 0 24 3 12.50
JUMLAH
STRATA POSYANDUPRATAMA
JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRIPOSYANDU AKTIF
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 0 0 21 87.50 3 12.50 0 0 24 3 12.50
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 12 92.31 1 7.69 13 13 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 0 0 8 100 0 0 0 0 8 0 0
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 0 0 26 92.86 2 7.14 0 0 28 2 7.14
3 1.94 125 80.65 25 16.13 2 1.29 155 27 17.42
0.71
Sumber : PROMKES
RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
JUMLAH
TABEL 70
PUSTU POLINDES POSBINDU
1 2 3 4 5 6 7
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 2 3 9
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 2 4 9
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 2 3 17
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 2 1 11
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 3 0 7
KELURAHAN
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 3 0 7
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 1 0 7
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 2 3 16
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 2 3 12
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 2 1 9
26 18 18 97
Sumber : P2PTM, Bagian Umum
JUMLAH
TABEL 71
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN I 1 1 0 0 0 1 100
2 SINGKAWANG SELATAN SINGKAWANG SELATAN II 3 1 0 0 0 1 33
3 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA I 3 3 0 0 0 3 100
4 SINGKAWANG UTARA SINGKAWANG UTARA II 4 1 0 0 0 1 25
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 4 0 0 0 4 100
DESA/KELURAHAN SIAGA
JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
5 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH I 4 4 0 0 0 4 100
6 SINGKAWANG TENGAH SINGKAWANG TENGAH II 2 2 0 0 0 2 100
7 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR I 3 3 0 0 0 3 100
8 SINGKAWANG TIMUR SINGKAWANG TIMUR II 2 2 0 0 0 2 100
9 SINGKAWANG BARAT SINGKAWANG BARAT 4 0 4 0 0 4 100
26 17 4 0 0 21 80.8
Sumber : PROMKES
JUMLAH
TABEL 72
DR SPESIALIS a DOKTER UMUM
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 2 2 0 2 2 1 0 1 0 0 0 1 0 12 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 03 SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 2 1 3 2 1 3 0 1 1 0 0 0 0 1 14 SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 05 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 1 1 0 0 0 0 1 16 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 18 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 09 SINGKAWANG BARAT 0 0 0 1 3 4 1 3 4 0 1 1 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 5 14 19 5 14 19 1 4 5 0 0 0 1 4 51 RSUD Abdul Azis 19 3 22 13 11 24 32 14 46 1 1 2 0 1 1 1 2 3
TAHUN 2017
DOKTER GIGI DOKTERGIGI SPESIALIS TOTAL
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJATOTAL
KOTA SINGKAWANG
1 RSUD Abdul Azis 19 3 22 13 11 24 32 14 46 1 1 2 0 1 1 1 2 32 Rumah Sakit DKT 1 1 1 1 2 2 1 3 0 0 0 0 0 03 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 1 4 5 2 1 3 3 5 8 0 1 1 0 1 15 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 3 0 3 2 3 5 5 3 8 0 1 1 0 0 0 0 1 16 RS Santo Vincentius 1 5 6 5 8 13 6 13 19 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RS WEMPE 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 26 12 38 23 24 47 49 36 85 1 3 4 0 1 1 1 4 5SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAINKLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0 0 0 0 0JUMLAH 26 12 38 28 38 66 54 50 104 2 7 9 0 1 1 2 8 10RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 17.65 30.66 48.31 4.18 0.46 4.64
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUMKeterangan : a termasuk S3
TABEL 73
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 91 SINGKAWANG SELATAN I 14 4 11 15 1 2 32 SINGKAWANG SELATAN II 12 6 6 12 1 0 13 SINGKAWANG UTARA I 13 5 8 13 0 2 24 SINGKAWANG UTARA II 12 2 10 12 1 1 25 SINGKAWANG TENGAH I 11 2 13 15 0 2 26 SINGKAWANG TENGAH II 7 3 5 8 0 2 27 SINGKAWANG TIMUR I 12 2 13 15 2 0 28 SINGKAWANG TIMUR II 9 4 5 9 0 2 29 SINGKAWANG BARAT 10 0 10 10 0 2 2
SUB JUMLAH I 100 28 81 109 5 13 181 RSUD Abdul Azis 48 43 117 180 1 3 42 Rumah Sakit DKT 6 25 15 40 0 0 0
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN
BIDAN PERAWATa PERAWAT GIGI
NO UNIT KERJA
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
2 Rumah Sakit DKT 6 25 15 40 0 0 03 RS kusta Alverno 0 3 4 7 1 0 14 RS Harapan Bersama 12 17 42 59 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 85 107 192 0 4 46 RS Santo Vincentius 23 53 86 139 1 1 27 RS WEMPE 9 2 4 6 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 98 228 375 623 3 8 11SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0JUMLAH 198 256 456 732 8 21 29RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 91.97 340.00 13.47
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUMKeterangan :
a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
TABEL 74
TENAGA TEKNISKEFARMASIAN
a APOTEKER
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 SINGKAWANG SELATAN I 0 2 2 0 1 1 0 3 32 SINGKAWANG SELATAN II 1 1 2 0 0 0 1 1 23 SINGKAWANG UTARA I 0 2 2 0 1 1 0 3 34 SINGKAWANG UTARA II 0 2 2 0 0 0 0 2 25 SINGKAWANG TENGAH I 1 2 3 0 0 0 1 2 36 SINGKAWANG TENGAH II 0 2 2 0 0 0 0 2 27 SINGKAWANG TIMUR I 1 1 2 0 1 1 1 2 38 SINGKAWANG TIMUR II 0 2 2 0 0 0 0 2 29 SINGKAWANG BARAT 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I 3 16 19 0 3 3 3 19 221 RSUD Abdul Azis 3 19 22 5 3 8 8 22 30
NO UNIT KERJA
TENAGA KEFARMASIAN
TOTAL
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATANKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
1 RSUD Abdul Azis 3 19 22 5 3 8 8 22 302 Rumah Sakit DKT 0 4 4 0 3 3 0 7 73 RS kusta Alverno 0 0 0 0 2 2 0 2 24 RS Harapan Bersama 0 2 2 0 2 2 0 4 45 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 4 4 0 5 5 0 9 96 RS Santo Vincentius 1 2 3 1 5 6 2 7 97 RS WEMPE 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 33 37 6 20 26 10 53 63SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0 0JUMLAH 56 29 85RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 26.01 13.47 39.48
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUMKeterangan :
a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
TABEL 75
KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANb
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 81 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 1 2 32 SINGKAWANG SELATAN II 0 1 1 0 2 23 SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 1 1 24 SINGKAWANG UTARA II 0 1 1 0 3 35 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 2 1 36 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 3 37 SINGKAWANG TIMUR I 0 1 1 0 2 28 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 1 0 19 SINGKAWANG BARAT 0 0 0 2 2 4
SUB JUMLAH I 0 3 3 7 16 231 RSUD Abdul Azis 6 5 11 6 0 62 Rumah Sakit DKT 0 0 0 1 0 13 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 0 0 0 0 0
NO UNIT KERJA
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATANKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
3 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 0 0 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 0 0 1 0 16 RS Santo Vincentius 0 0 0 2 0 27 RS WEMPE 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 6 5 11 10 0 10SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0JUMLAH 14 33RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 6.50 15.33
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUMKeterangan :a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
TABEL 76
NUTRISIONIS DIETISIEN
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 SINGKAWANG SELATAN I 0 2 2 0 0 0 0 2 22 SINGKAWANG SELATAN II 0 1 1 0 0 0 0 1 13 SINGKAWANG UTARA I 0 3 3 0 0 0 0 3 34 SINGKAWANG UTARA II 0 2 2 0 0 0 0 2 25 SINGKAWANG TENGAH I 0 3 3 0 0 0 0 3 36 SINGKAWANG TENGAH II 0 2 2 0 0 0 0 2 27 SINGKAWANG TIMUR I 0 2 2 0 0 0 0 2 28 SINGKAWANG TIMUR II 1 1 2 0 0 0 1 1 29 SINGKAWANG BARAT 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH I 1 18 19 0 0 0 1 18 191 RSUD Abdul Azis 6 9 15 0 0 0 6 9 15
NO UNIT KERJATOTAL
JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATANKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
1 RSUD Abdul Azis 6 9 15 0 0 0 6 9 152 Rumah Sakit DKT 0 1 1 0 0 0 0 1 13 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 1 1 0 0 0 0 1 15 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 2 7 9 0 0 0 2 7 96 RS Santo Vincentius 0 2 2 0 0 0 0 2 27 RS WEMPE 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 22 30 0 0 0 8 22 30SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0 0JUMLAH 9 40 49 0 0 0 9 40 49RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 22.76
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUM
TABEL 77
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Abdul Azis 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6
TENAGA KETERAPIAN FISIKTOTAL
NO UNIT KERJA
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATANKOTA SINGKAWANG
TAHUN 2017
1 RSUD Abdul Azis 3 3 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 62 Rumah Sakit DKT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 25 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 RS Santo Vincentius 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 27 RS WEMPE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 3 7 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 7 10SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0 0 0 0 0 0JUMLAH 3 7 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 7 10RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK 4.64
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUM
TABEL 78
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
1 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
2 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
3 SINGKAWANG UTARA I 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
4 SINGKAWANG UTARA II 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
5 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 0 0 0 0 0 2 2 1 0 1 0 0 0 0 1
6 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
7 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
8 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 SINGKAWANG BARAT 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0
0
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 13 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 RSUD Abdul Azis 8 4 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 14 17 0 0 0 0 0 0 4 1 5 1 0 1 0 0 0 16
2 Rumah Sakit DKT 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 RS Harapan Bersama 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 7 0 0 0 1 0 1 3 16 19 0 0 0 0 0 0 9
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS
TEKNISIKARDIOVASKULER JUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TEKNISI GIGI ANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONISOPTISIEN ORTETIK PROSTETIK
REKAM MEDIS DANINFORMASIKESEHATAN
TEKNISI TRANSFUSIDARAH
NO UNIT KERJA
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
4 RS Harapan Bersama 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 2 7 0 0 0 1 0 1 3 16 19 0 0 0 0 0 0 9
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1
6 RS Santo Vincentius 0 0 0 2 1 3 0 0 0 0 0 0 4 6 10 0 0 0 0 0 0 1 3 4 0 0 0 0 0 0 7
7 RS WEMPE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 8 6 14 3 1 3 0 0 0 0 0 0 12 30 42 0 0 0 1 0 1 8 21 29 1 0 1 0 0 0 33
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 8 6 14 3 1 3 0 0 0 0 0 0 12 43 55 1 0 1 1 0 1 8 21 29 1 0 1 0 0 0 34
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUM
P L + P34 35
2 2
1 1
2 2
1 1
2 3
2 2
1 1
0 0
2 2
0 0
13 14
19 35
4 4
1 1
19 28
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
JUMLAH
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN
TENAGA KETEKNISIAN MEDIS
19 28
4 4
10 17
57 90
0 0
0 0
0 0
70 104
48.31
TABEL 79
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 SINGKAWANG SELATAN I 0 0 02 SINGKAWANG SELATAN II 0 0 03 SINGKAWANG UTARA I 0 0 04 SINGKAWANG UTARA II 0 0 05 SINGKAWANG TENGAH I 0 0 06 SINGKAWANG TENGAH II 0 0 07 SINGKAWANG TIMUR I 0 0 08 SINGKAWANG TIMUR II 0 0 09 SINGKAWANG BARAT 0 0 0
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PENGELOLA PROGRAMKESEHATAN
TENAGA KESEHATANLAINNYA
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
TENAGA KESEHATAN LAINTOTAL
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
SUB JUMLAH I 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Abdul Azis2 Rumah Sakit DKT 0 0 0 0 0 0 03 RS kusta Alverno 0 0 0 0 0 0 0 0 04 RS Harapan Bersama 0 0 0 0 0 0 0 0 05 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 0 0 0 0 06 RS Santo Vincentius 0 0 0 0 0 0 0 0 07 RS WEMPE 0 0 0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0 0JUMLAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUM
TABEL 80
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 SINGKAWANG SELATAN I 2 0 2 2 2 4 0 0 0 0 2 0 2 0 6 2 8
2 SINGKAWANG SELATAN II 2 0 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 3 1 4
3 SINGKAWANG UTARA I 1 1 2 2 2 4 0 0 0 0 1 0 1 0 4 3 7
4 SINGKAWANG UTARA II 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 0 1 0 3 2 5
5 SINGKAWANG TENGAH I 1 1 2 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5 4 8 12
6 SINGKAWANG TENGAH II 1 1 2 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 2 3 5 4 6 10
7 SINGKAWANG TIMUR I 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4
8 SINGKAWANG TIMUR II 2 0 2 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3
9 SINGKAWANG BARAT 1 1 2 2 3 5 0 0 0 0 0 0 0 0 3 4 7
0 0 0 0
SUB JUMLAH I 12 6 18 12 16 28 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4 4 6 10 32 28 60
1 RSUD Abdul Azis 9 9 18 86 107 193 6 0 0 0 5 0 5 0 100 116 222
2 Rumah Sakit DKT 0 0 0 13 25 38 1 4 5 0 0 0 0 2 0 2 0 16 29 45
TOTALTENAGA PENUNJANGKESEHATAN LAINNYA
TAHUN 2017KOTA SINGKAWANG
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
PEJABAT STRUKTURAL STAF PENUNJANGADMINISTRASI
STAF PENUNJANGPERENCANAAN TENAGA PENDIDIK TENAGA
KEPENDIDIKAN JURUNO UNIT KERJA STAF PENUNJANGTEKNOLOGI
TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN
2 Rumah Sakit DKT 0 0 0 13 25 38 1 4 5 0 0 0 0 2 0 2 0 16 29 45
3 RS kusta Alverno 0 0 0 1 7 8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 7 8
4 RS Harapan Bersama 0 0 0 5 27 32 0 0 0 0 5 0 5 0 0 0 10 27 37
5 RS Jiwa Prov Kalimantan Barat 14 1 15 41 41 82 6 0 6 0 0 0 0 0 10 0 10 0 0 0 71 42 113
6 RS Santo Vincentius 0 0 0 3 10 13 1 2 3 0 1 1 0 0 7 0 7 0 0 0 11 13 24
7 RS WEMPE 0 0 0 1 7 8 0 0 0 0 2 0 2 0 3 7 10
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 33 374 20 1 0 0 0 0 0 0 31 0 0 0 459
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KOTA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH 51 402 20 1 0 0 35 10 519
Sumber : PENGEMBANGAN SDM DAN PERIZINAN, BAGIAN UMUM
TABEL 81
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %
1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA 315,432,066,042 99.90
a. Belanja Langsung 129,631,858,345 41.06
b. Belanja Tidak Langsung 57,068,349,352 18.07
- Dana Alokasi Umum (DAU) 96,017,305,283 30.41
- Dana Alokasi Khusus (DAK) 21,485,770,000 6.80
- Dana JKN 7,195,223,062 2.28
- Dana Tugas Pembantuan Kota / BOK 3,649,886,333 1.16
- Dana Jampersal 383,673,667 0.12
2 APBD PROVINSI 0 0.00
ANGGARAN KESEHATAN
NO SUMBER BIAYA
KOTA SINGKAWANGTAHUN 2017
2 APBD PROVINSI 0 0.00
- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
3 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 305,859,894 0.10
- AIDS 305,859,894
4 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0.00
315,737,925,936
863,381,724,000
36.53
1,466,529.46
Sumber : Keuangan, RSUD. ABDUL AZIZ, P2PM, PEMBIAYAAN
TOTAL APBD KOTA
% APBD KESEHATAN THD APBD KOTA
ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
Top Related