PENELITIAN
KAJIAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATENBALANGAN MELALUI DETEKSI IBU HAMIL TAHUN 2018
Peneliti :
TIM PENELITI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
Ketua
Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Kes
AnggotaMaharso, S.KM, M.Kes
Dr. Juanda, S.KM, M.Kes
Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes
Darmayanti, S.Si.T, M.Kes
H. Muhtar, S.Kp,Ns., M.Pd
Nurhamidi, SKM., M.Kes
Hammad, M.Kep
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATENBALANGAN
danPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PENELITIAN
KAJIAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATENBALANGAN MELALUI DETEKSI IBU HAMIL TAHUN 2018
Peneliti :
TIM PENELITI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
Ketua
Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Kes
AnggotaMaharso, S.KM, M.Kes
Dr. Juanda, S.KM, M.Kes
Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes
Darmayanti, S.Si.T, M.Kes
H. Muhtar, S.Kp,Ns., M.Pd
Nurhamidi, SKM., M.Kes
Hammad, M.Kep
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATENBALANGAN
danPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
PENELITIAN
KAJIAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KABUPATENBALANGAN MELALUI DETEKSI IBU HAMIL TAHUN 2018
Peneliti :
TIM PENELITI POLTEKKES KEMENKES BANJARMASIN
Ketua
Dr. Mahdalena, S.Pd, M.Kes
AnggotaMaharso, S.KM, M.Kes
Dr. Juanda, S.KM, M.Kes
Dr. Bahrul Ilmi, S.Pd, M.Kes
Darmayanti, S.Si.T, M.Kes
H. Muhtar, S.Kp,Ns., M.Pd
Nurhamidi, SKM., M.Kes
Hammad, M.Kep
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH KABUPATENBALANGAN
danPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BANJARMASIN
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - i
PRAKATA
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmatNya dan izinNya jualah penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian
yang berjudul “Kajian Penurunan Angka Kematian Ibu (Aki) Di Kabupaten
Balangan Melalui Deteksi Ibu Hamil Tahun 2018”.
Penyelesaian laporan akhir penelitian ini telah banyak menerima bantuan
dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bupati Kabupaten Balangan;
2. Direktur Poltekkes Kemenkes Banjarmasin;
3. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Balangan;
4. Ka Unit PPM Poltekkes Kemenkes Banjarmasin;
5. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan beserta staf;
6. Direktur Rumah Sakit Balangan;
7. Pimpinan Puskesmas lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Balangan;
8. Enumerator penelitian yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan penelitian;
9. Responden yang berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan penelitian;
10. Semua pihak yang telah membantu penulisan laporan akhir penelitian ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmatNya kepada semua pihak yang
telah membantu. Akhirnya semoga laporan akhir penelitian ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin yaa rabbal aalamiin.
Banjarbaru, Nopember 2018
Penulis
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................KATA PENGANTAR . ...................................................................................DAFTAR ISI ...................................................................................................DAFTAR GAMBAR........................................................................................DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
BAB I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah……………………...……………...............B. Manfaat Penelitian …………………………………………………..C. Rumusan Masalah …………………………………………………..D. Tujuan Penelitian…………………………………………………….
BAB II. LANDASAN TEORIA. Kematian Ibu …………………………………………………........B. Konsep Kehamilan …………………………………………………C. Konsep Persalinan ………………………………………………….D. Konsep Nifas ……………………………………………………….
BAB III. METODE PENELITIANA. Jenis Penelitian …………………………………………………….B. Populasi dan Sampel…………………………………………..........C. Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………..D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………………………E. Metode Pengumpulan, Pengolahan Data……………………………F. Analisa Data ………………………………………………………..G. Etika Penelitian …………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Gambaran Lokasi Penelitian ...............................................................B. Hasil Penelitian ................................................................ ..................C. Pembahasan ........................................................................................
BAB V PENUTUP .........................................................................................A. Kesimpulan .........................................................................................B. Saran ....................................................................................................C. Rekomendasi .......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
LAMPIRAN …………………………………………………………............
iii
iiiv
1333
45
1521
23232424272728
282936
485050
51
54
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Definisi Operasional Variabel Penelitian ........…………...........
Pencapaian Cakupan Program KIA Tahun 2017…………........
Periode obstetri saat terjadinya kematian .....………….............
Penyebab kematian .....…………...............…………................
Tempat kematian .....…………... .....…………..........................
Faktor determinan dekat kematian ibu ………..........................
Fa se terjadinya komplikasi obstetri...........................................
Faktor determinan antara kematian ibu ……….........................
Odds determinan antara kematian ibu ………...........................
Faktor determinan jauh kematian ibu ………............................
Odds determinan jauh kematian ibu ………..............................
Strategi dan alternatif metode pendidikan .................................
25
29
29
30
30
31
31
31
33
35
35
46
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Determinan Kematian Ibu …………..............………….............
Skema Rancangan Penelitian …………..............…………........
5
23
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Kuesioner Penelitian ...........................................
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator untuk menilai
program kesehatan ibu dan terlebih lagi mampu menilai derajat kesehatan
masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan
baik dari sisi aksesibilitas maupun sisi kualitas. AKI adalah jumlah kematian
ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh
kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau terjatuh di setiap 100.000 Kelahiran
Hidup (KH) (Kemenkes, 2017).
Indonesia menempati urutan kedua dengan AKI tertinggi dibanding
negara ASEAN lainnya yaitu 190 per 100.000 KH. Negara-negara ASEAN
lainnya yaitu Myanmar 200, Filipina 120, Vietnam 49, Brunei 27 dan
Malaysia 29 per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014). Penurunan AKI di
Indonesia terjadi sejak tahun 1991 hingga 2007 yaitu dari 390 menjadi 228,
tetapi AKI pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 359 dan pada
tahun 2015 sebesar 305/100.000 KH (Kemenkes, 2017). Salah satu indikator
sasaran pembangunan kesehatan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah menurunnya AKI dengan
target pada tahun 2019 sebesar 306/100.000 KH (Kepmenkes, 2015).
AKI di Kabupaten Balangan mengalami kenaikan yang signifikan dari
tahun 2013 dengan 80,9 per 100.000 KH (2 kasus) dan pada tahun 2015
menjadi 246 per 100.000 KH (6 kasus). Jumlah kematian semakin berkurang
yaitu tahun 2016 : 5 kasus (214 per 100.000 KH), tahun 2017 : 4 kasus (176
per 100.000 KH) dan tahun 2018 hingga Juni : 2 kasus kematian. Target
RPJMD Kabupaten Balangan salah satunya adalah menurunkan AKI dari 225
pada tahun 2016 menjadi 180 per 100.000 KH pada tahun 2018 dan pada
akhirnya mampu mencapai 120 per 100.000 KH pada tahun 2021.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 2
Kematian ibu disebabkan oleh penyebab langsung obstetri yaitu kematian ibu
yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas
(hipertensi pada kehamilan 32%, komplikasi puerpurium 31%, perdarahan
post partum 20%, lain-lain 7%, abortus 4%, perdarahan antepartum 3%,
kelainan amnion 2% dan partus lama 1%). Penyebab tidak langsung yaitu
kematian ibu yang disebabkan oleh penyakit dan bukan karena kehamilan dan
persalinannya. Penyakit tuberkulosis, anemia, malaria, sifilis, HIV, AIDS dan
lain-lain yang dapat memperberat kehamilan dan meningkatkan risiko
terjadinya kesakitan dan kematian. (Kemenkes, 2015).
Penyebab kematian ibu di Propinsi Kalimantan Selatan pada tahun
2017 adalah oleh sebab lain-lain (30,2%), Perdarahan (27,1%) dan Hipertensi
(22,1%) (Laporan Rutin Kes.ga Dinkes Prop.Kal-Sel, 2018).
Berdasarkan data kematian sejak tahun 2015-2018 terdapat 16 kasus
dan penyebabnya antara lain HDK (pre eklampsia, eklampsia) 4 orang (25%);
perdarahan 3 orang (18,75%); infeksi 3 orang (18,75%); sebab lain 6 orang
(37,5%) terdiri dari penyakit jantung 2 orang (12,5%), masing 1 orang
(6,25%) karena emboli air ketuban, TB Paru, sesak nafas dan dugaan gagal
ginjal.
Kontribusi kematian ibu juga disebabkan oleh 4 Terlalu terlalu muda,
terlalu sering, terlalu pendek jarak kehamilan, terlalu tua) dan 3 Terlambat
(terlambat deteksi dini tanda bahaya dan pengambilan keputusan, terlambat
mencapai fasilitas dan terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat).
Faktor lain juga dapat memberikan kontribusi dalam kematian ibu antara lain
faktor pengetahuan, sikap, sosial budaya dan ekonomi.
Berdasarkan uraian latar belakang perlu dilakukan penelitian yang
bisa memberikan informasi faktor-faktor yang mempengaruhi kematian ibu,
upaya dan langkah yang sudah dilakukan untuk menekan AKI di Kabupaten
Balangan.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 3
B. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat digunakan oleh :
1. Pemerintah Daerah
Sebagai evaluasi program kesehatan ibu dan bahan pertimbangan untuk
kebijakan strategis dalam penurunan AKI di Kabupaten Balangan
2. Tenaga Kesehatan
Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan langkah-langkah deteksi
dini dan penanganan kasus kegawatdaruratan maternal
3. Masyarakat
Menjadi media sosialisasi tentang faktor determinan penyebab kematian
ibu dan pemberdayaan masyarakat untuk berpatisipasi aktif menurunkan
kematian ibu.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah faktor-faktor determinan penyebab kematian ibu?
2. Faktor manakah yang paling dominan penyebab kematian ibu?
3. Bagaimana rekomendasi untuk menurunkan AKI di Kabupaten Balangan?.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor penyebab kasus kematian ibu di Kabupaten Balangan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi faktor-faktor determinan dekat penyebab kematian
ibu (komplikasi obstetri).
b. Mengidentifikasi faktor-faktor determinan antara penyebab kematian
ibu meliputi umur, paritas, jarak kehamilan, status gizi, tempat dan
penolong persalinan, riwayat penyakit, pengetahuan dan sikap.
c. Mengidentifikasi faktor-faktor determinan jauh penyebab kematian
ibu meliputi tingkat pendidikan, status pekerjaan dan lokasi tempat
tinggal.
d. Menganalisis hubungan faktor determinan dengan kematian ibu.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kematian Ibu
1. Pengertian
Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan
atau dalam perioe 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua
sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau
penanganannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan / cedera.
Angka kematian ibu adalah jumlah kematian ibu dibagi jumlah kelahiran
hidup dalam satu tahun per 100.000 kelahiran hidup.
2. Penyebab Kematian Ibu
Menurut Kemenkes (2015) faktor yang berkontribusi terhadap kematian
ibu, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung
dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung kematian ibu adalah
faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan
nifas seperti perdarahan, preeklampsia/eklampsia, infeksi, persalinan
macet dan abortus.
Penyebab tidak langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang
memperberat keadaan ibu hamil seperti EMPAT TERLALU (terlalu
muda, terlalu tua, terlalu sering melahirkan dan terlalu dekat jarak
kelahiran) dan proses penanganan kedaruratan kehamilan, persalinan dan
nifas seperti TIGA TERLAMBAT (terlambat mengenali tanda bahaya
dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan
terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan).
Faktor lain yang berpengaruh adalah ibu hamil yang menderita penyakit
menular seperti malaria, HIV/AIDS, tuberkulosis, sifilis; penyakit tidak
menular seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, gangguan jiwa;
maupun yang mengalami kekurangan gizi.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 5
3. Bagan Determinan kematian ibu
Gambar 2.1 Determinan Kematian Ibu (Mccarthy And Maine, 1992)
Determinan Kontekstual Determinan Antara Determinan Proksi
B. Konsep Kehamilan
1. Konsep Dasar Kehamilan
a. Pengertian
Prawirohardjo (2011,hal.213) menyatakan kehamilan adalah proses
menyatunya sel telur dan sperma yang dilanjutkan dengan implantasi di
dinding rahim yang dihitung sampai lahirnya bayi akan berlangsung
selama 40 minggu. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, trimester pertama
berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke 13
hingga ke 27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke
40).
Status KesehatanGizi, Infeksi, PenyakitKronik, Riwayat Komplikasi
Status ReproduksiUmur, Paritas, StatusPerkawinan
Akses ke PelayananKesehatanLokasi Pelayanan Kesehata(KB, Pelayanan Antenatal,Puskesmas, POED),Jangkauan Pelayanan,Kualitas Pelayanan, AksesInformasi tentang PelayananKesehatan
Perilaku SehatPenggunaan KB,Pemeriksaan Antenatal,Penolong Persalinan
Status Wanita dalamKeluarga danMasyarakatPendidikan, Pekerjaan,Penghasilan,Keberdayaan Wanita
Status Keluarga dalamMasyarakatPenghasilan,Kepemilikan,Pendidikan danPekerjaan AnggotaRumah Tangga
Status MasyarakatKesejahteraan,Sumber daya (dokter,klinik)
Kehamilan
KomplikasiPerdarahanInfeksiEklamsiaPartus MacetRuptura UterusDan lain-lain
Kematian /Kecacatan
Faktor Tak Diketahui / Tak Terduga
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 6
Menurut Manuaba,dkk (2010,hal.106-107), Lama kehamilan
berlangsung sampai persalinan aterm adalah sekitar 200-300 hari dengan
perhitungan sebagai berikut:
1) Usia kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila
berakhir disebut keguguran
2) Usia kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut
prematuritas
3) Usia kehamilan 37-42 minggu disebut aterm
4) Usia kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu
atau postmaturitas (serotinus)
b. Tanda dan Gejala
1) Tanda presumtif / tidak pasti pada kehamilan adalah amenorhea
(tidak dapat haid), nausea (rasa enek), emesis (muntah), mengidam,
payudara terasa tegang dan membesar, tidak ada nafsu makan, sering
kencing, obstipasi, pigmentasi kulit, epulis, varises.(Sulistyawati,
2009).
2) Tanda kemungkinan hamil seperti uterus yang membesar, tanda
hegar (pelunakan serviks), tanda chadwick (vagina dan vulva tampak
kebiru- biruan (livide), tanda piscacek pembesaran uterus yang tidak
simetris pada awal kehamilan, tanda braxton hicks (bila uterus
dirangsang akan mudah berontraksi), goodell sign (serviks menjadi
lunak seperti ujung bawah daun telinga), reaksi kehamilan
positif.(Sulistyawati, 2009).
3) Tanda pasti pada kehamilan seperti terasa gerakan janin, teraba
bagian-bagian janin, adanya denyut jantung janin, terlihat kerangka
janin pada pemeriksaan sinar rontgen, bagian janin dapat terlihat
melalui pemerisaan Ultrasonografi.(Prawirohardjo, 2011).
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 7
2. Tanda Bahaya Kehamilan
Menurut Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
(2012, hal.14), tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah
kehamilan dan penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil:
a. Muntah berlebihan
Rasa mual dan muntah biasa muncul dalam kehamilan muda terutama
pada pagi hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan
berumur 3 bulan. Keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali kalau
memang cukup berat, hingga tidak dapat makan/minum dan berat
badan menurun terus.
b. Pusing
Pusing biasa muncul pada kehamilan muda. Apabila pusing sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.
c. Sakit Kepala
Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin.
d. Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan
tanda bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
e. Sakit perut hebat
Nyeri perut yang hebat dapat membahayakan kesehatan ibu dan
janinnya.
f. Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari
liang rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda
bahaya pada kehamilan.
g. Batuk Lama
Batuk lama lebih dari 2 minggu, perlu ada pemeriksaan lanjut dan
dapat dicurigaiibu hamil menderita TB.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 8
h. Berdebar-debar
Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah
pada kehamilan yang harus diwaspadai.
i. Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbul rasa
lelah, mengantuk yang berlebihan dan pusing, yang biasanya terjadi
pada sore hari. Kemungkinan ibu menderita kurang darah.
j. Sesak napas atau sukar bernapas
Pada akhir bulan ke delapan ibu hamil sering merasa sedikit sesak bila
bernapas karena bayi menekan paru-paru ibu. Namun apabila hal ini
terjadi berlebihan maka perlu diwaspadai.
k. Keputihan yang berbau
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu
hamil.
l. Gerakan Janin
Gerakan bayi mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan ke
empat. Apabila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini,
gerakan yang semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu
hamil harus waspada.
m. Perilaku berubah selama hamil, seperti gaduh, gelisah, menarik diri,
bicara sendiri, dsb.
3. Asuhan Kebidanan Kehamilan (Antenatal Care)
a. Pengertian
Asuhan kehamilan asuhan antenatal adalah upaya preventif luaran
maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin
selama kehamilan (Prawirohardjo, 2011).
Mufdlilah (2009) asuhan antental adalah suatu program terencana
berupa observasi, edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,
untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman
dan memuaskan.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 9
b. Tujuan
Menurut Prawirohardjo (2011) tujuan asuhan kehamilan antara lain :
1) Mempromosikan, menjaga kesehatan fisik, dan mental ibu-bayi
dengan memberikan edukasi.
2) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu,
dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan
kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu-bayi.
3) Mendeteksi dini adanya kelainan atau komplikasi selama
kehamilan,
4) Mempersiapkan persalinan-kelahiran serta kesiapan menghadapi
komplikasi dengan trauma seminimal mungkin,
5) Mempersiapkan ibu agar dapat memberikan ASI ekslusif,
6) Menjalankan nifas normal, dan merawat anak secara fisik,
psikologis, dan sosial serta
7) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
c. Standar Asuhan Kehamilan
Menurut Ikatan Bidan Indonesia (2006, hal.6), standar asuhan
kehamilan adalah sebagai berikut.
1) Standar 3 : identifikasi ibu hamil
Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan
dini dan teratur.
2) Standar 4 : pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Sedikitnya 4 kali pelayanan kehamilan pemeriksaan meliputi :
anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan
resiko tinggi, nasehat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat
setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 10
3) Standar 5 : palpasi abdominal
Melakukan palpasi abdominal dengan seksama dan melakukan
palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan. Bila umur
kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah,
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4) Standar 6 : pengelolaan anemia pada kehamilan
Melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan
atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5) Standar 7 : pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
Menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda serta gejala preeklamsia lainnya,
serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
6) Standar 8 : persiapan persalinan
Memberi saran pada ibu hamil, suami dan keluarga untuk
memastikan persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan
transportasi, biaya. Bidan sebaiknya melakukan kunjungan rumah
untuk hal ini.
d. Standar ANC
Menurut Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
(2012, hal. 8-13), dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga
kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
standar terdiri dari :
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal
dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin.
Pengukuran tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan
untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi badan
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 11
ibu hamil kurang dari 145 cm meningkatkan risiko untuk
terjadinya CPD (cephalo pelvic disproportion).
2) Ukur tekanan darah
Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi
adanya hipertensi (tekanan darah ≥ 140/90 mmHg).
3) Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas/LiLA)
Dilakukan pada kontak pertama di trimester I untuk skrining ibu
hamil berisiko KEK (Kurang Energi Kronis) dimana LiLA <23,5
cm.
4) Ukur tinggi fundus uteri
Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal menggunakan pita
pengukur setelah usia kehamilan 24 minggu untuk mendeteksi
pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan. Jika
tinggi fundus uteri tidak sesuai dengan umur kehamilan,
kemungkinan ada gangguan pertumbuhan janin.
5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya dilakukan pada setiap kunjungan antenatal. Penilaian
DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya pada setiap
kunjungan antenatal, DJJ normal berkisar antara 120-160
kali/menit.
6) Skrining Status Imunisasi Tetanus dan Berikan Imunisasi Tetanus
Toksoid (TT) bila diperlukan
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonaturum. Pemberian
imunisasi TT pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi
TT saat ini. Ibu hamil minimal memiliki status imunisasi TT2 agar
mendapatkan perlindungan terhadap infeksi tetanus.
7) Beri Tablet Tambah Darah (Tablet Besi)
Untuk mencegah anemia defisiensi besi. Ibu hamil harus mendapat
tablet tambah darah dan asam folat sebanyak 90 tablet selama
kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 12
8) Pemeriksaan Laboratorium (Rutin dan Khusus)
Pemeriksaan laboratorium pada saat antenatal meliputi:
a) Pemeriksaan Golongan Darah
Untuk mempersiapkan calon pendonor darah yang sewaktu-
waktu diperlukan jika terjadi kegawatdaruratan.
b) Pemeriksaan Kadar Hemoglobin darah (Hb)
Dilakukan minimal satu kali pada trimester I dan satu kali
pada Trimester III.
c) Pemeriksaan Protein dalam Urin
Untuk mengetahui terjadinya preeklampsi pada ibu hamil.
d) Pemeriksaan Kadar Gula Darah
Ibu hamil yang dicurigai menderita Diabetes Mellitus harus
dilakukan pemeriksaan gula darah selama kehamilannya
minimal satu kali pada trimester I, satu kali pada Trimester II
dan satu kali pada trimester III.
e) Pemeriksaan Darah Malaria
Semua ibu hamil pada daerah endemis harus dilakukan
pemeriksaan darah malaria.
f) Pemeriksaan Tes Sifilis
Pemeriksaan sifilis seharusnya dilakukan sedini mungkin pada
ibu hamil yang tinggal didaerah dengan risiko tinggi dan
diduga menderita sifilis.
g) Pemeriksaan HIV
Dilakukan pada ibu hamil didaerah terkonsentrasi HIV dan ibu
hamil risiko tinggi terinfeksi HIV.
h) Pemeriksaan BTA
Pemeriksaan BTA dilakukan pada ibu hamil yang dicurigai
menderita tuberculosis.
9) Tata Laksana atau Penanganan Kasus
Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditanagani
sesuai standar dan kewenangan tenaga kesehatan. Kasus-kasus
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 13
yang tidak bisa ditangani harus dirujuk sesuai dengan sistem
rujukan.
10) Temu Wicara (Konseling)
Dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang meliputi:
a) Kesehatan Ibu’
b) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
c) Peran suami dan keluarga dalam kehamilan dan perencaan
persalinan
d) Tanda bahaya dalam kehamilan, persalinan dan nifas serta
persiapan dalam menghadapi komplikasi
e) Asupan gizi seimbang
f) Gejala penyakit menular dan tidak menular
g) Penawaran untuk melakukan testing dan konseling HIV di
daerah terkonsentrasi HIV atau bumil risiko tinggi terinfeksi
HIV
h) Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif
i) KB pasca persalinan
j) Imunisasi
k) Peningkatan kesehatan intelegensia pada kehamilan (brain
booster)
e. Konsep Pelayanan ANC
1) Pengertian
Pelayanan ANC dikenal dengan istilah pelayanan antenatal
terpadu adalah pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas
yang diberikan kepada semua ibu hamil. (Kemenkes RI Dirjen
Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, 2015, hal.4)
2) Tujuan
Tujuan pelayanan antenatal terpadu adalah:
a) Menyediakan pelayanan antenatal antenatal terpadu,
komprehensif dan berkualitas, termasuk konseling
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 14
kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian
ASI.
b) Menghilangkan “missed oppurtinity” pada ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif,
dan berkualitas.
c) Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang
diderita ibu hamil.
d) Melakukan intervensi terhadap kelainan/penyakit/gangguan
pada ibu hamil sedini mungkin.
e) Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan
sesuai dengan sistem rujukan yang ada.
f. Jadual Kunjungan
Menurut Kemenkes RI Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
(2012, hal.5), kunjungan selama kehamilan dilakukan minimal 4 kali
atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi,
untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai
standar. Kunjungan dilakukan sebagai berikut:
1) Minimal satu kali pada trimester I (0-12 minggu)
2) Minimal satu kali pada trimester II (≥12-24 minggu)
3) Minimal 2 kali pada trimester III (≥24 minggu sampai dengan
kelahiran.
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilannya <12minggu dikenal dengan istilah K1 murni dan
apabila kunjungan pada usia kehamilan > 12 minggu disebut K1
akses.
Istilah K4 apabila kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
yang keempat atau lebih untuk mendapatkan pelayanan antenatal care
sesuai dengan standar yang ditetapkan.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 15
Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai
kebutuhan/indikasi dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan
kehamilan.
Menurut Mochtar (2013) jadual pemeriksaan kehamilan yang
dianjurkan adalah 1 bulan sekali sampai dengan usia kehamilan 28
minggu, 2 minggu sekali pada 28-36 minggu dan >36 minggu setiap
minggu sekali.
C. Konsep Persalinan
1. Konsep Dasar Persalinan
a. Pengertian
Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta,
dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini
berawal dari pembukaan dan dilatasi progresif dari serviks sebagai
akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang
teratur. Awalnya kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus
meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap
sehingga siap mengeluarkan janin dari rahim ibu (Rohani, dkk. 2011,
hal. 2).
b. Tanda-tanda persalinan
Rohani dkk (2011, hal.14) menyatakan bahwa tanda dan gejala
inpartu, meliputi:
1) Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering,
dan teratur
2) Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak
karena robekan kecil pada serviks.
3) Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4) Pada pemeriksaan dalam: serviks mendatar dan pembukaan telah
ada. Pada multipara sering kali serviks tidak menipis pada awal
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 16
persalinan, tetapi hanya membuka 1-2 cm, biasanya serviks
membuka kemudian diteruskan dengan penipisan.
5) Kontrasi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
minimal 2 kali dalam 10 menit)
c. Tahapan persalinan
Rohani, dkk. (2011, hal.5) mengatakan tahapan persalinan terbagi
menjadi 3, yaitu :
1) Kala I
Kala I persalinan dimulai dari terjadinya kontraksi uterus dan
pembukaan serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10
cm). Kala 1 dibagi menjadi dua fase :
a) Fase laten, di mana pembukaan serviks berlangsung lambat
sejak awal dimulai dari kontraksi sampai pembukaan 3 cm.
b) Fase aktif (pembukaan serviks 4 – 10 cm), berlangsung
selama 6 jam.
2) Kala II ( Kala Pengeluaran Janin )
Dimulai dari pembukaan sudah lengkap (10cm) dan berakhir
sampai keluarnya kepala bayi.
a) Tanda dan Gejala Kala II
(1) His semakin kuat.
(2) Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan
munculnya kontraksi
(3) Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada
rectum dan / vagina.
(4) Perineum terlihat menonjol.
(5) Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka
(6) Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.
Menurut Rukiyah, dkk (2009, hal.6), lamanya waktu
persalinan kala II secara fisiologis pada primigravida
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 17
berlangsung selama 2 jam dan pada multigravida berlangsung
selama 1 jam.
3) Kala III ( Pengeluaran Plasenta )
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses
biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah bayi lahir
4) Kala IV ( Kala Pengawasan )
Kala IV dimulai setelah lahirnya palsenta dan berakhir dua jam
setelah proses tersebut. Observasi yang harus dilakukan:
a) tingkat kesadaran
b) pemeriksaan tanda – tanda vital
c) kontraksi uterus
d) periksa jumlah darah yang keluar
Perdarahan dianggap normal jika jumlah darah tidak melebihi
400-500 cc.
e) tinggi fundus uteri.
d. Faktor yang mempengaruhi persalinan
Menurut Rohani dkk (2011,hal 16-28), persalinan dapat berjalan
normal apabila ketiga faktor fisik 3 P yaitu power, passage dan
passanger dapat bekerja sama dengan baik.
1) Power (Tenaga / Kekuatan)
Kekuatan yang mendorong jalan dalam persalinan adalah his,
kontraksi otot – otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari
ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan dalam persalinan
adalah his, sedangkan kekuatan sekundernya adalah tenaga
meneran.
2) Passage (Jalan Lahir)
Jalan lahir terdiri atas panggul ibu, yakni bagian tulang yang
padat, dasar panggul, vagina, dan introitus. Janin harus berhasil
menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relatif kaku,
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 18
oleh karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan
sebelum persalinan dimulai.
3) Passenger (Janin dan Plasenta)
Cara penumpang (passenger) atau janin bergerak disepanjang
jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yaitu
ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan posisi janin.
Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga dapat juga
dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun,
plasenta jarang menghambat proses persalinan pada kelahiran
normal.
2. Tanda Bahaya Persalinan
Menurut Kemenkes RI pada buku KIA tanda bahaya persalinan antara
lain:
a. Perdarahan lewat jalan lahir
b. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
c. Ibu mengalami kejang
d. Ibu tidak kuat mengedan
e. Air ketuban keruh dan berbau
f. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
3. Asuhan Kebidanan Persalinan (Intranatal Care)
a. Pengertian
Asuhan persalinan fisiologis adalah asuhan yang bersih dan aman
selama persalinan dan setelah bayi lahir, serta upaya pencegahan
komplikasi terutama perdarahan pasca persalinan, hipotermia, dan
asfiksia bayi baru lahir (Prawirohardjo,2011, hal. 334).
b. Tujuan
Menurut Prawirohardjo (2011) tujuan asuhan persalinan normal
adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat
kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 19
yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga
prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
yang optimal.
c. Standar Pertolongan Persalinan
Menurut pengurus pusat IBI (2006) terdapat empat standar dalam
standar pertolongan persalinan seperti berikut ini:
1) Standar 9: Asuhan persalinan kala I
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai,
kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai,
dengan memperhatikan kebutuhan klien, selama proses persalinan
berlangsung.
2) Standar 10: Persalinan kala II yang aman
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman, dengan sikap
sopan dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi
setempat.
3) Standar 11: Penatalaksanaan aktif persalinan kala III
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar untuk
membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara
lengkap.
4) Standar 12: Penanganan kala II dengan gawat janin melalui
episiotomy
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin pada kala II
yang lama, dan segera melakukan episiotomi dengan aman untuk
memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.
d. Konsep pelayanan intranatal care
Asuhan yang diberikan pada masa persalinan adalah Asuhan Sayang
Ibu. Menurut Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan
Reproduksi (JNPK-KR) (2012,hal 13), Asuhan sayang ibu dalam
proses persalinan adalah sebagai berikut.
1) Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu sesuai
martabatnya.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 20
2) Jelaskan semua asuhan dan perawatan kepada ibu sebelum
memulai asuhan tersebut.
3) Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarga
4) Anjurkan kepada ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa
takut atau khawatir.
5) Dengar dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.
6) Berikan dukungan, besarkan hatinya dan tentramkan hati ibu
beserta anggota keluarganya.
7) Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan/ keluarga yang lain
selama proses persalinan dan kelahiran bayinya.
8) Ajarkan suami dan anggota keluarga lainya mengenai cara
bagaimana mereka dapat memperhatikan dan mendukung ibu
selama persalinan dan kelahiran bayinya.
9) Secara konsisten lakukan praktik-praktik pencegahan infeksi
yang baik.
10) Hargai privasi ibu
11) Anjurkan ibu untuk mencoba posisi senyaman mungkin selama
proses persalinan dan kelahiran bayi.
12) Anjurkan ibu untuk makan dan minum sepanjang ibu
menginginkannya.
13) Hargai dan perbolehkan praktik-praktik tradisional yang tidak
merugikan
14) Hindari tindakan berlebihan dan mungkin membahayakan
seperti episiotomi, pencukuran dan klisma
15) Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera mungkin
16) Membantu memulai pemberian Air Susu Ibu (ASI) dalam 1 jam
pertama sejak bayi lahir
17) Siapkan rencana rujukan bila perlu.
18) Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik.
Menurut JNPK-KR (2012,hal.18), komponen tindakan asuhan
persalinan normal 58 langkah.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 21
D. Konsep Nifas
1. Konsep Dasar Nifas
a. Pengertian
Masa nifas atau kala puerperium adalah masa yang berlangsung selama
6 minggu atau 42 hari, merupakan waktu yang diperlukan untuk
pulihnya organ kandungan pada keadaan yang normal
(Manuaba,dkk,2010,hal.200).
b. Tahapan masa nifas
Tahapan masa nifas meliputi: Puerperium dini, tahap pemulihan dimana
ibu sudah bisa berdiri dan berjalan. Puerperium intermedial, tahap
pemulihan menyeluruh alat-alat genital dalam waktu 6-8 minggu.
Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat.(Rukiyah, 2011).
2. Tanda Bahaya Nifas
Tanda bahaya masa nifas yang perlu diperhatikan menurut
Rukiyah,dkk (2011,hal154) adalah sebagai berikut.
a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba
(melebihi haid biasa atau jika perdarahan tersebut membasahi lebih
dari 2 pembalut saniter dalam waktu setengah jam)
b. Pengeluaran cairan vaginal dengan bau busuk yang keras
c. Rasa nyeri di perut bagian bawah atau punggung
d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik, atau masalah
penglihatan
e. Pembengkakan pada wajah dan tangan
f. Demam, muntah, rasa sakit sewaktu buang air kecil atau merasa tidak
enak badan
g. Payudara yang memerah, panas dan/atau sakit
h. Kehilangan selera makan untuk waktu yang berkepanjangan
i. Rasa sakit, warna merah, dan/atau pembengkakan pada kaki
j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi
k. Merasa sangat letih atau bernapas terengah-engah
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 22
3. Asuhan Kebidanan Nifas (Postnatal Care)
a. Pengertian
Menurut Ai yeyeh et al (2011) asuhan masa nifas adalah asuhan yang
diberikan dari plasenta lahir sampai berakhir ketika alat-alat kandungan
kembali seperti keadaan semula.
b. Tujuan
Menurut Ai yeyeh et al (2011) Tujuan asuhan masa nifas adalah:
1) Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik maupun psikologik
2) Melaksanakan skrinning yang komprehensif dan melakukan
manajemen asuhan yang sistematis mulai dari melakukan
pengkajian, menganalisa dan mengobati atau merujuk apabila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang kebersihan diri, nutrisi,
keluarga berencana, menyusui, dan pemberian imunisasi pada
bayinya dan perawatan bayi sehat.
c. Kunjungan nifas
1) Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan). Mencegah perdarahan
masa nifas karena atonia uteri, pemberian ASI awal, pencegahan
hipotermia pada bayi baru lahir
2) Kunjungan ke-2 (6 hari setelah persalinan). Memastikan involusio
berjalan dengan normal, menilai adanya tanda-tanda bahaya,
memastikan kebutuhan gizi ibu terpenuhi, memastikan ibu menyusui
dengan baik dan tidak ada penyulit-penyulit, konseling tentang
perawatan bayi, tali pusat.
3) Kunjungan ke-3 (2 minggu setelah persalinan). Asuhan yang
diberikan sama seperti kunjungan ke-2.
4) Kunjungan ke-4 (6 minggu setelah persalinan). Menanyakan
penyulit-penyulit yang ibu dan bayi alami, memberikan konseling
untuk KB secara dini.(Dewi, 2011)
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik korelatif, dengan
rancangan case control study melalui pendekatan kuantitatif. Kelompok kasus
adalah ibu yang meninggal akibat kasus obstetri (kematian maternal) sejak
tahun 2015-2018 sebanyak 15 kasus kemudian dibandingkan dengan
kelompok kontrol yaitu ibu yang hamil bersamaan dengan kasus pada wilayah
yang sama (perbandingan kasus kontrol 1:2). Kemudian dilakukan
penelusuran (Retrospektif study) tentang faktor-faktor penyebab kematian ibu
(determinan dekat, determinan antara dan determinan jauh).
Rancangan penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) kelompok yaitu :
a. Populasi anggota keluarga kasus kematian ibu
b. Populasi petugas Puskesmas di wilayah kasus kematian ibu
c. Populasi petugas Rumah Sakit Balangan.
Penelitianmulai disini
Retrospektif study
12
POPULASI
KASUS
KONTROL
FR+
FR-
FR+
FR-
Case Control Study
Masa Lampau
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 24
2. Sampel
a. Sampel anggota keluarga terdiri dari :
1) Sampel kasus adalah seluruh anggota keluarga maternal yang
meninggal pada tahun 2015 – 2018 sebanyak 15 orang.
2) Sampel kontrol adalah maternal atau anggota keluarga yang dipilih
dengan teknik cluster sampling yaitu maternal dan atau keluarga
yang hamil atau bersalin atau nifas pada waktu yang bersamaan
dengan sampel kasus pada wilayahnya.
Anggota keluarga yang dimaksud tidak berprofesi petugas kesehatan
b. Sampel petugas kesehatan di Puskesmas atau RS adalah petugas yang
memberikan pelayanan kesehatan berupa pertolongan persalinan di
wilayah sampel penelitian
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Penelitian
dilaksanakan selama 3 bulan dimulai sejak penyusunan proposal, pelaksanaan
sampai penyusunan laporan akhir.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori
KematianIbu
Ibu yang meninggalakibat proseskehamilan,persalinan, nifas ataupengelolaannya tetapibukan karena sebab-sebab lain sepertikecelakaan atauterjatuh dan bukankarena bunuh diriyang terjadi pada saathamil, bersalinan ataunifas (42 hari pascasalin)
Kematian ibuyang terjadipada saat : Kehamilan Persalinan Nifas
DataDinkesBalanganKohort IbudiPuskesmas
Nominal 1. KematianIbu (Kasus)
2. Ibu hidup(Kontrol)
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 25
Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori
KomplikasiObstetri
Kondisi ibu yangdisebabkan ataudiperberat olehkarena proseskehamilan,persalinan dan nifas
Komplikasiobstetri : Perdarahan
antepartum /intrapartum
Hipertensidalamkehamilan(HDK), preeklampsiaataueklampsia
Infeksi Penyakit :
jantung,pulmunol,ginjal, dll
Laini-lain :emboli airketuban,
RMMAMP
Nominal 1. Perdarahan2. HDK, pre
eklampsia/eklampsia
3. Infeksi4. Sebab lain
Umur Usia sejak lahirhingga saatkehamilan,persalinan, nifas
Kurun usiaReproduksi : Sehat apabila
usia 20-35tahun
Tidak sehatapabila usia<20 tahunatau >35tahun
Kuesioner Nominal 1. Usiareproduksitidak sehat;<20 thn atau>35 thn
2. Usiareproduksisehat ; 20-35tahun
Paritas Jumlah kelahiranyang pernah ialamioleh ibu hamil
Paritas : Paritas Aman
: 2-3 Paritas Tidak
Aman : 1 atau> 4
Kuesioner Nominal 1.Paritas TidakAman : 1atau > 4
2.ParitasAman : 2-3
Jarakkehamilan
Periode antarapengeluaran hasilkonsepsi sebelumnyabaik berupa abortus,kelahiran hidup ataumati dengan HPHTkehamilan
Jarakkehamilan : Aman : > 2
tahun Tidak aman <
2 tahun
Kuesioner Nominal 1. Tidak aman< 2 tahun
2. Aman : > 2tahun
Status Gizi Kondisi keadaan gizimaternal yang hitungberdasarkan indeks
Status gizi :1. Dibawah
Normal :
Kuesioner Ordinal 1. DibawahNormal :<18,5
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 26
Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori
massa tubuh sebelumhamil atau saatkehamilan trimester I
<18,52. Normal :
18,5 – 22,93. Kelebihan
BB : 23 – 254. Obesitas :
>25
2. Normal :18,5 – 22,9
3. KelebihanBB : 23 – 25
4. Obesitas :>25
Tempatpersalinan
Lokasi ibumendapatkanpertolonganpersalinan
Tempatpersalinan : Rumah Fasilitas
kesehatan tk.I(BPM,Puskesmas)Fasilitaskesehatantk.II (RS TipeD atau C)
Fasilitaskesehatantk.III
(RS tipe Batau A)
RMMKuesioner
Ordinal 1. Rumah2. Fasilitas
kesehatantk.I (BPM,Puskesmas)
3. Fasilitaskesehatantk.II (RSTipe D atauC)
4. Fasilitaskesehatantk.III (RStipe B atauA)
PenolongPersalinan
Orang yangmemberikanpelayanan dalampertolonganpersalinan
Penolongpersalinan : Dukun bayi /
paraji Tenaga
kesehatantidak sesuaikompetensi(perawat)
Tenagakesehatansesuaikompeten(bidan atauDSOG)
RMMKuesioner
Ordinal 1. Dukun bayi /paraji
2. Tenagakesehatantidak sesuaikompetensi(perawat)
3. Tenagakesehatansesuaikompeten
RiwayatPenyakit
Kondisi ibu masalalu yang didiagnosa(penyakit) danmemperberat proseskehamilan,persalinan dan nifas
RiwayatPenyakit : Hipertensi Jantung Pulmunol (TB
Paru) Ginjal Lain-lain
Kuesioner Nominal 1. Ada riwayatpenyakit
2. Tidak adariwayatpenyakit
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 27
Variabel DefenisiOperasional Parameter Alat ukur Skala Kategori
Pengetahuan Tingkat pengetahuananggota keluarga atauibu tentang perawatankehamilan, persalinandan nifas
Tingkatpengetahuan : Kurang Cukup Baik
Kuesioner Ordinal 1. Kurang(<56%)
2. Cukup(56%-75%)
3. Baik (76% -100%)
Sikap Reaksi atau responanggota keluarga atauibu terhadapkehamilan, persalinandan nifas
Sikap : Negatif
<mean) Positif
(>mean)
Kuesioner Ordinal 1. Negatif<mean)
2. Positif(>mean)
Pendidikan Jenjang pendidikanformal terakhir yangdimiliki ibu hamil
Pendidikanformal : SD / sederajat SMP /
sederajat SMA /
sederajat Diploma Sarjana
Kuesioner Ordinal 1. PendidikanRendah : SD
2. PendidikanMenengah :SMA
3. PendidikanTinggi :Diploma danSarjana
Pekerjaan Jenis pekerjaan rutinyang dilakukan danmenghasilkanpendapatan
Jenis Pekerjaan: ASN/Polri Swasta Honorer Petani Pedagang Buruh
Kuesioner Nominal 1. Bekerja2. Tidak
Bekerja
E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan observasi yang
dilakukan oleh enumerator yang telah dilatih.
Instrumen yang digunakan kuesioner dan lembar observasi, kuesioner
memuat kisi-kisi sebagai berikut :
1. Kuesioner Kajian Angka Kematian Ibu
2. Kuesioner Untuk Puskesmas
3. Kuesioner Untuk Rumah Sakit
4. Kuesioner Untuk Dinas Kesehatan
F. Analisa Data
Analisa data secara eskriptif dan analitik dengan uji regresi logistik berganda.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Penelitian
Kabupaten Balangan dengan Ibukota Paringin mempunyai luas
wilayah 1.878,3 km2 atau hanya 5% dari luas wilayah Propinsi Kalimantan
Selatan. Terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan yaitu Lampihong, Batumandi,
Awayan, Tebing Tinggi, Paringin, Paringin Selatan, Juai dan Halong.
Pertumbuhan penduduk berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Balangan, jumlah penduduk di wilayah kerja Kabupaten Balangan
Tahun 2016 adalah 123.449 jiwa. Penduduk terbanyak adalah Kecamatan
Paringin yaitu sebanyak 18.864 jiwa.
Sarana kesehatan berupa 1 (satu) buah Rumah Sakit, 12 (dua belas)
Puskesmas Awayan, Batumandi, Halong, Juai Lampihong, Lok Batu,
Paringin, Pirsus, Tebing Tinggi, Paringin Selatan, Uren dan Tanah Habang;
21 Puskemas Pembantu dan 114 Poskesdes / Polindes.
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
a. Beberapa kegiatan dalam menunjang program Kesehatan Ibu dan Anak
yang dilaksanakan pada tahun 2017, yaitu :
1) Pertemuan Bidan Koordinator KIA yang dilaksanakan 12 kali
dalam setahun.
2) Penilaian Kinerja Bidan di desa
3) Audit Maternal Perinatal Tk. Kabupaten dilaksanakan sekali dalam
setahun
4) Audit Maternal Perinatal Tk. Puskesmas dilaksanakan 1 kali dalam
setahun pada setiap puskesmas.
5) Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
6) Pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
7) Pelacakan Kasus Kematian Maternal Perinatal
8) Pelatihan Asuhan Persalinan Normal
9) Menyediakan Rumah Tunggu Kelahiran di Wilayah Kerja
Puskesmas Paringin
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 29
b. Cakupan Program KIA Tahun 2017
Tabel 4.1 Pencapaian Cakupan Program KIA Tahun 2017
No Indikator Kinerja Cakupan
Target
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K1) 84% 100%2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 68% 100%3 Cakupan Persalinan yang Ditolong oleh
Tenaga Kesehatan82% 100%
4 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN 1) 84,5% 100%5 Cakupan Deteksi Dini Ibu Hamil Resti oleh
Tenaga Kesehatan79% 23%
6 Cakupan Deteksi Ibu Hamil Resti olehMasyarakat
56% 77%
7 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN) Lengkap 79,7% 90%8 Cakupan Neonatal Komplikasi yang
ditangani39,5% 100%
9 Cakupan Komplikasi Maternal 112% 100 %10 Cakupan Kunjungan Bayi 81,2% 100%11 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 52,6% 100%12 Cakupan Puskesmas tatalaksanan KTA 100% 80%13 Angka Kematian ibu (AKI)/100.000 176 24514 Angka Kematian Bayi (AKB)/ 1000 18 37
Sumber : Seksi Kesga, 2017
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi kematian ibu
a. Jumlah kematian ibu
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Balangan sejak tahun 2015 hingga
Juni 2018 mengalami penurunan. Trend kematian ibu dapat dilihat
pada gambar 4.1
b. Periode obstetri saat kematian
Tabel 4.2 Periode obstetri saat terjadinya kematian
Fase Obstetri Frekuensi PersentaseKehamilanPersalinanNifas
4-
12
25-
75Total 16 100
Sumber : Kesga Dinkes Balangan
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 30
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kematian ibu terbanyak pada periode
nifas (75%).
c. Penyebab kematian
Tabel 4.3 Penyebab kematian
Penyebab kematian Frekuensi Persentase
HDK, PEB, EklampsiaPerdarahan Post PartumInfeksiSusp. Jantung (sesak nafas)Paru & MeningitisSusp. Gagal GinjalHipertensi, edema paru, R/ gondokEmboli air ketuban
43222111
25,018,712,512,512,56,36,36,3
Total 16 100Sumber : Data primer, 2018 & Data Kesga Dinkes Balangan
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kematian ibu terbanyak akibat PEB
dan Eklampsia.
d. Tempat Kematian
Tabel 4.4 Tempat kematian
Tempat kematian Frekuensi PersentaseRumahRumah SakitFasilitas kesehatan lainnya
115-
6,393,7
-Total 16 100
Sumber : Data primer, 2018 & Data Kesga Dinkes Balangan
Tabel 4.4 tempat kematian ibu terbanyak di Rumah Sakit yang
menunjukkan bahwa telah diberikan pertolongan pada kondisi
kegawatdaruratan.
2. Faktor Determinan kematian ibu
Hasil pengumpulan data primer terhadap 47 responden yang terdiri 15
responden kasus (kematian ibu) dan 32 responden (ibu hidup) dapat
diuraikan sebagai berikut :
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 31
a. Determinan Dekat
Tabel 4.5 Faktor determinan dekat kematian ibu
Determinan DekatKasus Kontrol ρ
valueOR
CI 95%F % f %
Komplikasi Obstetri :AdaTidak Ada
141
93,313,3
725
21,978,1
0,000 50 5 – 449,
Total 15 100 32 100Sumber : Data Primer, 2018 dan Data Sekunder Kesga Dinkes Balangan
Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji Chi Square ada hubungan
komplikasi obstetri terhadap kematian ibu (ρ-value 0,000 < α 0,05)
dengan OR 50 (CI 95% : 5 -449) yang berarti bahwa ibu yang mengalami
komplikasi obstetri meningkatkan risiko kematian 50 kali dibandingkan
ibu yang tidak mengalami komplikasi obstetri.
Tabel 4.6 Fase terjadinya komplikasi obstetri
Fase komplikasi obsteriKasus Kontrol
f % f %KehamilanPersalinanNifasKehamilan, persalinan,nifas
6215
42,914,37,135,7
4102
57,114,30,028,6
Total 14 100 7 100Sumber : Data Primer, 2018 dan Data Sekunder Kesga Dinkes Balangan
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa komplikasi obstetri pada kelompok kasus
maupun kontrol terbanyak terjadi pada masa kehamilan
b. Determinan Antara
Tabel 4.7 Faktor determinan antara kematian ibu
DETERMINANANTARA
KASUS KONTROLF OR
95% CIp-
valueF % f %BATAS
BAWAHBATASATAS
Umur tidak sehat 9 30,0 21 70,0 30 0,786 0,222 2,783 0,140Umur sehat 6 35,3 11 64,7 17
Paritas tidak aman 10 35,7 18 64,3 28 1,444 0,398 5,242 0,314Paritas Aman 5 27,8 13 72,2 18Jarak kehamilanTdk.aman 2 100 0 0 2
0,076
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 32
DETERMINANANTARA
KASUS KONTROLF OR
95% CIp-
valueF % f %BATAS
BAWAHBATASATAS
Jarak kehamilan aman 2 66,6 1 33,3 3
Gizi kurang baik 2 13,3 13 86,6 15 0,225 0,043 1,168 0,094Gizi baik 13 40,6 19 59,3 32
Persalinan RS 9 39,1 14 60,8 23
0,007Persalinan Puskesmas 0 0 1 100 1
Persalinan Bidan 1 6,6 14 93,3 15
Persalinan rumah 1 25 3 75 4
Persalinan Non Faskes 1 25 3 75 4 0,967 0,090 10,388 1,000Persalinan Faskes 10 25,6 29 74,3 39
Penolong Prsl. SPOG 6 75 2 25 80,000Penolong Prsl. Bidan 4 12,9 27 87,0 31
Penolong Prsl.Dukun 1 25 3 75 4
Penolong Non Nakes 1 25 3 75 40,967 0,09 10,388 1,000
Penolong Nakes 10 25,6 29 74,3 39Riwt hipertensi danjantung 0 0 1 100 1
0,084Riwayat hipertensi 4 66,6 2 33,3 6
Riwayat TB paru 1 100 0 0 1
Tidak ada riwayat 10 25,6 29 74,3 39
Ada riwayat penyakit 5 71,4 2 28,5 77,25 1,21 43,433 0,052Tidak ada riwayat
penyakit 10 25,6 29 74,3 39
Pengetahuan kurang 7 77,8 2 22,2 9 13,125 2,271 75,858 0,002Pengetahuan baik 8 21,1 30 78,9 38
Sikap negative 8 80,0 2 20,0 1016,571 2,864 95,898 0,001
Sikap positif 7 19,4 29 80,6 36
Tabel 4.7 menunjukkan bukti secara statistik bahwa ibu yang faktor
mempunyai riwayat penyakit mempunyai probabilitas meninggal sebesar
7,25 kali dibandingkan dengan ibu yang tidak mempunyai riwayat
penyakit (p = 0,052) dan yang juga berperan sebagai penyebab kematian
maternal adalah perbedaan pengetahuan ibu tentang obstetri. Terbukti
secara statistik bahwa ibu yang memiliki pengetahuan kurang mempunyai
risiko meninggal sebesar 13,13 kali lebih besar dibanding ibu dengan
pengetahuan yang baik (bergerak antara 2,27 – 75,86 dengan p-value
0,002) serta sikap negatif terhadap pelayanan maternal memiliki risiko
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 33
meninggal sebesar 16,57 dibandingkan ibu dengan sikap positif (bergerak
antara 2,86 – 95,89 dengan p-value 0,001).
Akan tetapi untuk mengetahui determinan antara mana yang paling besar
memberikan dampak terhadap kematian maternitas dapat dilihat pada
analisis Odds berikut ini.
Tabel 4.8 Odds faktor determinan antara kematian ibu
Determinan AntaraKasus Kontrol
FProbabilitas
F % f % Odds
Umur tidak sehat 9 30,0 21 70,0 30 0,43
Umur sehat 6 35,3 11 64,7 17 0,55
Paritas tidak aman 10 35,7 18 64,3 28 0,56
Paritas Aman 5 27,8 13 72,2 18 0,38
Jarak kehamilan Td.aman 2 100,0 0 0,0 2
Jarak kehamilan aman 2 66,7 1 33,3 3 2
Ada riwayat penyakit 5 71,4 2 28,6 7 2,5
Riwayat TB paru 1 100,0 0 0,0 1
Riwayat hipertensi 4 66,7 2 33,3 6 2
Riwt hipertensi dan jantung 0 0,0 1 100,0 1 0
Tidak ada riwayat penyakit 10 25,6 29 74,4 39 0,34
Persalinan rumah 1 25,0 3 75,0 4 0,33
Persalinan RS 9 39,1 14 60,9 23 0,64
Persalinan Puskesmas 0 0,0 1 100,0 1 0
Persalinan Bidan 1 6,7 14 93,3 15 0,07
Persalinan Non Faskes 1 25,0 3 75,0 4 0,33
Persalinan Faskes 10 25,6 29 74,4 39 0,34
Penolong Prsl.Dukun Kp 1 25,0 3 75,0 4 0,33
Penolong Prsl. Bidan 4 12,9 27 87,1 31 0,15
Penolong Prsl. SPOG 6 75,0 2 25,0 8 3
Penolong Non Nakes 1 25,0 3 75,0 4 0,33
Penolong Nakes 10 25,6 29 74,4 39 0,34
Gizi kurang baik 2 13,3 13 86,7 15 0,15
Gizi baik 13 40,6 19 59,4 32 0,68
Pengetahuan kurang 7 77,8 2 22,2 9 3,5
Pengetahuan baik 8 21,1 30 78,9 38 0,27
Sikap negative 8 80 2 20 10 4
Sikap positif 7 19,4 29 80,6 36 0,24
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 34
Tabel 4.8 menunjukkan kecenderungan atau probabilitas ibu mengalami
kematian maternitas yang paling besar terjadi pada 6 kelompok dengan
karakteristik terpapar dengan faktor risiko, yaitu :
1) Ibu dengan penolong persalinan dr. SPOG, probabilitas meninggal :
survive = 3 : 1
2) Ibu dengan riwayat penyakit (kronis), probabilitas meninggal : survive
= 2,5 : 1
3) Ibu yang memiliki jarak kehamilan tidak aman, probabilitas
meninggal : survive = 2 : 1
4) Ibu dengan riwayat hipertensi, probabilitas meninggal : survive = 2 : 1
5) Ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang kesehatan maternitas,
probabilitas meninggal : survive = 3,5 : 1
6) Ibu yang mempunyai sikap negatif terhadap kesehatan maternitas,
probabilitas meninggal : survive = 4 :1
Informasi tersebut tidak berarti bahwa dr.SPOG tidak banyak menolong
dibanding penolong persalinan yang lain, akan tetapi kasus yang ditolong
oleh dr. SPOG adalah kasus kegawatdaruratan dan penyebab lain yang
tidak dikaji dalam studi ini sangat berperan. Hal itu terbukti bahwa ibu
yang melahirkan, baik yang ditolong Tenaga Kesehatan dan yang ditolong
bukan Tenaga Kesehatan terbukti secara statistik tidak berbeda untuk
menyebabkan kematian maternitas (p-value = 1,000).
Hal itu berbeda dengan ibu yang mempunyai riwayat penyakit, terbukti
secara statistik bahwa ibu dengan riwayat penyakit mempunyai
probabilitas meninggal sebesar 7,25 kali (bergerak antara 1,21 – 43,43)
lebih besar dibandingkan ibu yang tidak mempunyai riwayat penyakit (p-
value 0,052)
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 35
c. Determinan Jauh
Tabel 4.9 Faktor determinan jauh kematian ibu
Determinan JauhKasus Kontrol
F OR95% CI
p-valueF % F %
BatasBawah
BatasAtas
Pendidikan Dasar 8 53,3 7 46,7 150,070
Pendidikan Menengah 4 18,2 18 81,8 22
Pendidikan Tinggi 2 25 6 75,0 8
Pendidikan dasar 8 53,3 7 46,7 15 4,571 1,182 17,678 0,053Pendidikan tinggi 6 20 24 80,0 30
Ibu tidak bekerja 10 33,3 20 66,7 30 1,833 0,415 8,096 0,652Ibu bekerja 3 21,4 11 78,6 14
Akses ke FS sulit 10 27,0 27 73,0 37
0,1230,011
0,110,164
Akses ke FS mudah 3 75 1 25 4
Pada tabel 4.9 nampak bahwa diantara determinan jauh yang berperan
sebagai penyebab kematian maternitas adalah perbedaan tingkat
pendidikan. Terbukti secara statistik bahwa ibu yang memiliki pendidikan
rendah mempunyai risiko meninggal sebesar 4,57 kali lebih besar
dibanding ibu dengan pendidikan tinggi (bergerak antara 1,18 – 17,68,
dengan p-value 0,053).
Selanjutnya untuk mengetahui faktor risiko yang mana yang dapat menjadi
penyebab kematian maternitas, dapat dilihat pada tabel probabilitas Odds
berikut ini.
Tabel 4.10 Odds faktor determinan jauh kematian ibu
Determinan JauhKasus Kontrol
FProbabilitas
F % F % Odds
Pendidikan Dasar 8 53,3 7 46,7 15 1,14
Pendidikan tinggi 6 20 24 80 30
Ibu tidak bekerja 10 33,3 20 66,7 30 0,5
Ibu bekerja 3 21,4 11 78,6 14 0,27
Akses ke FS sulit 10 27 27 73 37 0,37
Akses ke FS mudah 3 75 1 25 4 3
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 36
Tabel 4.10 menunjukkan kecenderungan atau probabilitas ibu mengalami
kematian maternitas yang paling besar terjadi pada 3 kelompok dengan
karakteristik terpapar dengan faktor risiko sebagai berikut :
1) Ibu yang mempunyai akses ke fasilitas kesehatan relatif mudah,
probabilitas meninggal : survive = 3 :1
2) Ibu yang memiliki tingkat pendidikan rendah (dasar), probabilitas
meninggal : survive = 1,14 : 1
3) Ibu yang tidak bekerja, probabilitas meninggal : survive = 0,5 : 1
C. Pembahasan
1. Determinan variabel dekat
Variabel dekat dalam penelitian ini berupa konplikasi obstetrik
yaitu komlikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Beberapa komplikasi
yang terjadi pada masa kehamilan diantaranya diakibatkan oleh
hipertensi dan perdarahan dalam kehamilan. Menurut Suwardjono S. dan
Abdul Bari S. dalam Hanifa W., dkk., (2005:23) perdarahan yang terjadi
pada umur kehamilan muda trisemester pertama yaitu abortus dan
perdarahan karena kehamilan ektopik terganggu (KET) sedangkan
perdarahan pada kehamilan lanjut, yaitu diantaranya plasenta previa dan
solusio plasenta. Selain akibat perdarahan pada masa kehamilan,
terjadinya komplikasi kehamilan yang menyebabkan kematian maternal
menurut Abdul Bari S., dkk (2002:221) adalah infeksi kehamilan yaitu
masuknya mikroorganisme patogen ke dalam tubuh wanita hamil, yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit.
Hasil penelitian ,emumjukkan kecenderungan atau probabilitas
ibu mengalami kematian maternitas yang paling besar adalah karena
komplikasi kehamilan, dengan Odds sebesar 1,25. Artinya kelompok ibu
yang mengalami komplikasi kehamilan mempunyai risiko untuk
meninggal dibandingkan berhasil survive sebesar 1,25 : 1.
Menyikapi tingginya angka kematian maternal akibat komplikasi
kehamilan tersebut maka bagi masyarakat secara umum perlu menyikapi
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 37
secara bijaksana saat mengalami komplikasi kehamilan agar terhindar
dari kematian saat proses persalinan.
Seorang ibu membutuhkan makanan yang mengandung zat-zat
gizi yang berbeda pada saat hamil dan disesuaikan dengan kondisi tubuh
dan perkembangan janin yang dikandungnya agar janin tumbuh dengan
baik. Suplai zat-zat makanan ke janin yang sedang tumbuh tergantung
pada jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-zat
makanan yang diangkutnya. Gangguan suplai makanan dari ibu
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dapat menimbulkan lahir
dengan berat lahir rendah dan bahkan pada kondisi yang lebih parah
dapat menyebabkan cacat bawaan, keguguran (abortus), dan bahkan bayi
lahir mati (kematian neonatal).
Terpenuhinya berbagai zat gizi tersebut maka dapat memperkecil
risiko KEK sehingga kemungkinan melahirkan kematian maternal juga
semakin kecil. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut ibu hamil dianjurkan
mengkonsumsi beraneka ragam makanan yang bermanfaat bagi
kesehatannya dan kesehatan bayi yang dikandungnya.
Komplikasi saat persalinan berisiko terhadap kejadian kematian
maternal. Dalam penelitian ini komplikasi yang dialami oleh subyek
penelitian diantaranya adalah retensio plasenta, perdarahan, dan
eklampsia.
Berdasarkan hasil analisis juga diperoleh nilai odds 0,33 yang
berarti kelompok ibu yang mengalami komplikasi persalinan mempunyai
risiko untuk meninggal dibandingkan berhasil survive sebesar 33 : 100
Kematian akibat komplikasi saat persalinan disebabkan oleh
banyak hal, menurut Seto M. dan M. Nadir A. dalam Hanifa W., dkk.,
(2005:653) komplikasi yang sering terjadi pada saat kelahiran yang
mengakibatkan kematian diantaranya adalah adanya perdarahan
postpartum yang merupakan perdarahan setelah anak lahir melebihi 500
ml, retensio plasenta yaitu plasenta belum lahir setengah jam setelah
janin lahir yang disebabkan oleh plasenta belum lepas dari dinding uterus
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 38
maupun plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan. Sedangkan
menurut Abdul Bari S., dkk (2002:169) terjadinya komplikasi saat
persalinan seringkali disebabkan oleh ruptura uteri yaitu robekan atau
diskontinuitas dinding rahim akibat dilampauinya daya regang
miometrium
Mengingat tingginya risiko kematian maternal akibat komplikasi
saat persalinan tersebut maka bagi tenaga kesehatan yang menolong
proses persalinan bagi ibu yang mengalami komplikasi persalinan untuk
segera merujuk pasien pada rumah sakit-rumah sakit yang memiliki
fasilitas memadai agar mereka segera dapat mendapatkan perawatan
secara intensif sehingga kejadian kematian maternal dapat dihindari.
Masa nifas atau masa pemulihan setelah proses persalinan masih
memungkinkan terjadinya komplikasi yang memiliki risiko terjadinya
kematian maternal, namun dalam penelitian ini tidak ditemukan kematian
maternal pada masa nifas .
Risiko kematian maternal pada masa nifas biasanya dikarenakan
oleh infeksi nifas, sepsis, dan perdarahan post partum Menurut Williams
(1995:561) secara normal proses pemulihan uterus dalam masa nifas
akan kembali kepada proporsinya semula. Adanya keterlambatan proses
pemulihan uterus seringkali disertai oleh pemanjangan periode
pengeluaran lokhia dan kadang-kadang oleh perdarahan yang banyak.
Proses ini dapat diikuti oleh leukure yang berlangsung lama dan
perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan. Kematian pada
masa nifas akibat keterlambatan masa pemulihan uterus yang sering
terjadi disebabkan oleh adanya pendarahan uterus yang berlebihan dalam
kurun waktu yang lama. Selain itu kematian pada masa nifas juga
dikarenakan oleh terjadinya infeksi akibat pertolongan persalinan yang
tidak mengindahkan syarat-syarat asepsis-antisepsis, partus lama,
ketuban pecah dini, dan sebagainya.
Mengingat kecilnya angka peluang untuk hidup bagi ibu yang
mengalami komplikasi selama masa nifas tersebut, maka hal tersebut
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 39
perlu diwaspadai oleh tenaga kesehatan maupun ibu yang dalam masa
nifas agar terjadinya komplikasi saat masa nifas dapat dihindari
2. Determinan Antara
Pengetahuan ibu tentang obstetri berpengaruh signifikan terhadap
probabilitas kematian ibu, Terbukti secara statistik bahwa ibu yang
memiliki pengetahuan kurang mempunyai risiko meninggal sebesar
13,13 kali lebih besar dibanding ibu dengan pengetahuan yang baik,
pengetahuan yang diperoleh bisa melalui formal, bisa juga melalui
informal. Terkait dengan pengetahuan obstetri sumber pengetahuan
tersebut sangat tergantung dengan lembaga formal. Kecenderungan orang
yang memiliki pengetahuan (frame of references) baik akan menerapkan
sesuai dengan pengetahuannya, walaupun masih dipengaruhi oleh
pengalamannya (frame of experiences).
Peningkatan pengetahuan tentang obstetric bagi ibu hamil,
menjadi sangat penting sehingga diharapkan pemberian KIE diperlukan
terus menerus.
Variabel sikap berpengaruh terhadap probabilitas kematian ibu,
sikap yang negative 16,571 kali lebih besar dibandingkan ibu dengan
sikap positif. Ada tiga postulat terkait hubungan sikap dengan tindakan
yakni 1. Postulat konsistensi, yang berarti bahwa sikap dengan tindakan
seseorang bersesuaian, jika sikapnya negative terhadap suatu hal maka
tindakannya juga negative begitu pula sebaliknya; 2. Postulat
independensi, jika sikapnya tidak berhubungan dengan tindakannya,
sikap yang positif terhadap suatu hal tidak selaras bahwa tindakannya
akan positif, bisa juga negative dan begitu juga sikap negative tidak
selaras tindakannya negative bisa juga tindakannya positif, dan ke 3.
Postulat situasional, menjelaskan bahwa sikap seseorang tidak langsung
bersesuaian dengan tindakannya, sikapnya positif terhadap suatu hal
tindakannya bisa positif dan bisa juga negative, begitu pula sikapnya
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 40
negative terhadap suatu hal tindakannya bisa negative dan bisa juga
positif.
Berdasarkan temuan diatas, maka postulat yang paling memenuhi
adalah postulat konsistensi, dimana pengetahuan yang kurang seiring
dengan sikap yang negative dan diikuti dengan tindakan yang negative,
sehingga probabilitas kematian ibu menjadi tinggi.
Perubahan perilaku yang memuat domain pengetahuan, sikap dan
tindakan menjadi sangat diperlukan terhadap ibu hamil. Perubahan
teresebut dilakukan dengan berbagai strategi sesuai dengan
permasalahan, kurangnya informasi dapat dilakukan dengan pendekatan
pemberian informasi secara intens melalui berbagai macam penyuluhan.
Sikap negative terkait tentang obstetric dengan permasalahan pokok arti
nilai sehat bagi ibu hamil, persalinan sehat, maka dapat dilakukan strategi
arti nilai, dengan metode diskusi kelompok, sandiwara radio, drama dan
sejenisnya.
Kematian Ibu di daerah Balangan sebagian besar terjadi di tempat
pelayanan kesehatan (14 di fasilitas layanan kesehatan (Rumah Sakit)
dan 1 di non pelayanan kesehatan). Tentu ini menjadi perhatian kita
bersama sebgai tenaga kesehatan dan perlu dianalisis secara jauh
bagaimana bisa terjadi kematian ibu hamil dan bersalin di tempat
pelayanan kesehatan. Temuan Riskesdas (2018) juga menyiratkan adanya
peningkatan Angka Kematian Ibu yang meningkat di daerah Kalsel
diatas 71.7%.
International StatisticalClassification of Diseases, Injuries, and
Causes of Death, Edition X (ICD-X), menyatakan yang dimaksud dengan
kematian ibu yaitu kematian seorang wanita dalam masa kehamilan atau
dalam waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa
memperdulikan lama dan letak kehamilan, akibat dengan dan/atau dipicu
oleh kehamilan atau penatalaksanaannya, tetapi bukan sebab
kecelakaan(WHO, 2010).
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 41
Kehamilan dan persalinan sesuatu yang berjalan secara natural
dan biasa bagi masyarakat kita, tetapi kondisi ini menimbulkan
bebanfisik mental dan ekonomi bagi seorang ibu, dan keluarganya baik
inti maupun anggota keluarga lainnya. Tidak adaIbu hamil tanpa risiko ;
namun kita dapat mencegah terjadi komplikasi pada persalinan yang
dapat menyebabkan kesakitan/kecacatan/kematian ibu atau bayi.
Kematian pada ibu kebanyakan terjadi pada keluarga dengan sosial
budaya, ekonomi, pendidikan yang rendah, dan keluarga tidak mampu
(keluarga miskin/ gakin). Diperburuk dengan kendala akses rujukan pada
ibu-ibu yang tinggal di desa terpencil, di pulau–pulau/pegunungan/dekat
sungai besar dengan rawan banjir, dimana persalinan di rumah masih
tinggi 60-80%. Kematian ibu/bayi merupakan kegagalan kesehatan dan
kegagalan sosial. Oleh karena itu, pola pelayanan kesehatan ibu yang
relevan dengan kondisi geografis, status keluarga, tingkat pendidikan,
dan budaya masyarakat sangat dibutuhkan. Bidan sebagai pendamping
perempuan, diharapkan mampu memberikan pelayanan yang bersifat
individual maupun kelompok dengan menggunakan strategi untuk
mengatasi kendala terkait sosial budaya, kemiskinan, fasilitas kesehatan,
dan lingkungan.Kematian Ibu hamil di Pelayanan Kesehatan dapat
diakibatkan oleh berbagai sebab(Desai et al., 2013; Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2018; Liang et al., 2015; Magadi,
Diamond, & Madise, 2001).
Kematian Ibu di Fasilitas layanan kesehatan seringkali terjadi,
baik di Indonesian maupun di negara lain. Berbagai riset menunjukkan
bahwa terjadinya kematian Ibu merupakan mata rantai yang saling
berkaitan antara satu faktor dengan faktor lainnya yang tidak bisa terjadi
secara mandiri melainkan adanya keterkaitan antara satu dengan lainnya
(Abouchadi, Zhang, & Brouwere, 2018; Atjo, 2014; Idoko, Anyanwu, &
Bass, 2017; Liang et al., 2015).
Kematian Ibu hamil dan bersalin di tempat pelayanan
kesehatandiidentifikasi terkait dengan karakteristik individu yang diamati
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 42
memiliki hubungan yang signifikan dengan kematian ibu termasuk usia
ibu, kehadiran klinik antenatal dan pencapaian pendidikan. Adapun
kondisi penyakit atau komplikasi yang mendasari biasanya diakibatkan
anaemia yang paling besar yang terkait dengan rendahnya status nutrisi,
infeksi cacing dan malaria ; yang disusul oleh kondisi penyeba lainnya
yaitu postpartum haemorrhage (PPH), sepsis, antepartum haemorrhage
(APH) and malaria (Dennis et al., 2018; Magadi et al., 2001). Hal ini
sesuai dengan adanya kematian pada ibu hamil di RS Balangan yang
diantaranya diakibatkan adanya masalah infeksi yang terjadi pada ibu
hamil (meningitis, infeksi nifas dan adanya TBC dalam kehamilan).
Riset lain menunjukkan bahwa keterkaitan faktor yang
menyebabkan terjadinya kematian Ibu di rumah sakit adalah adanya
komplikasi Antepartum atau post-partum haemorrhage, pre-eclampsia
atau eklamsia, dan penyebab tidak langsung (anemia, malaria, HIV /
AIDS, dan penyakit kardiovaskular) adalah penyebab utama kematian
maternal di rumah sakit pada kedua kelompok(Dumont, Fournier,
Abrahamowicz, Haddad, & Fraser, 2013). Hal ini sesuai dengan temuan
yang terjadi terkait kematian ibu di RS Balangan bahwa diantara
penyebab kematian adalah adanya ekslampsi dan perdarahan pada ibu
hamil.
Pendekatan penanganan pada kasus Ibu Hamil atau Bersalin
dengan resiko tinggi harusnya dengan adanya Service Quality
Management yang baik ; baik dalam pemberian pelayanan antenatal
yang baik di tempat – tempat pelayanan kesehatan, kemudian nanti
bagaimana proses bersalin yang aman dan nyaman bagi ibu(Dumont et
al., 2013; Idoko et al., 2017; Liang et al., 2015; Magadi et al., 2001).
Termasuk bagaimana deteksi dini yang tepat guna mencegah masalah
komplikasi menjadi lebih serius dan mengarah kepada kondisi gawat
darurat. Monitoring yang tepat dan terus menerus selama 24 jam
haruslah dilakukan sehingga pelayanan yang tepat, cepat dan optimal
dapat diberikan apabila terjadi kegawatan baik pada ibu maupun
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 43
janinnya. Ketersediaan tenaga kesehatan baik dokter, perawat maupun
bidan mutlak diperlukan dalam pengawasan ini. Selain itu kualitas ilmu
pengetahuan dan ketrampilan dari tenaga kesehatan dituntut dalam
profesionalitas pelayanan dalam pencegahan terjadinya kematian ibu
hamil dan bersalin (Dumont et al., 2013).
Pencegahan terjadinya Kematian Ibu Hamil dan Bersalin di
Rumah Sakit maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya mutlak
menuntut perbaikan dari berbagai sektor kesehatan tidak hanya fasilitas
tempat kesehatan tetapi juga profesionalitas dari berbagai unsur di
pemerintahan (Adelaja & Taiwo, 2011; Benimana, Small, & Rulisa,
2018; Database, 2007; Liyew, Yalew, & Afework, 2017). Penyediaan
fasilitas deteksi dini komplikasi dan terapetik yang cepat tanpa “delay”
tentu penting mengingat pelayanan terhadap komplikasi ibu hamil dan
bersalin memerlukan penangan yang cepat dan tepat sehingga komplikasi
lanjutan yang mengarah kepada kematian dapat dicegah (Adelaja &
Taiwo, 2011; Atjo, 2014; Benimana et al., 2018; Database, 2007;
Herklots, Acht, Meguid, Franx, & Jacod, 2017).
Sistem Rujukan, seperti disebutkan di atas bahwa Kematian Ibu di
daerah Balangan sebagian besar terjadi di tempat pelayanan kesehatan
(14 di fasilitas layanan kesehatan (Rumah Sakit) dan 1 di non pelayanan
kesehatan). Tentu ini menjadi perhatian kita bersama sebgai tenaga
kesehatan dan perlu dianalisis secara jauh bagaimana bisa terjadi
kematian ibu hamil dan bersalin di tempat pelayanan kesehatan. Temuan
Riskesdas (2018). juga menyiratkan adanya peningkatan Angka
Kematian Ibu yang meningkat di daerah Kalsel diatas 71.7%. Pelayanan
kesehatan primer diperkirakan dapat menurunkan AKI sampai 20 %,
namun dengan sistem rujukan yang efektif AKI dapat ditekan sampai 80
% ( Syaifuddin, 2009 ). Sistem rujukan yang efektif menjamin hubungan
yang akrab antara tingkat sistem kesehatan dan menjamin pasien untuk
menerima perawatan yang paling sesuai dan terjangkau dari tempat
tinggalnya dan biaya yang tepat guna ( Purwadianto A., dkk, 2012 ) .
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 44
Salah satu permasalahan dalam sistem rujukan adalah terbatasnya
eksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan. Hal ini disebabkan oleh
berbagai hal antara lain letak geografis, pembiayaan, jumlah tenaga
kesehatan dan kondisi fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan
jaringannya yang belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat.
3. Determinan Jauh
Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendidikan ibu
mempengaruhi kematian pada ibu, hal ini beralasan ibu yang
mempunyai pendidikan rendah akan sulit menerima informasi baru, dan
cendrung mempunyai pengetahuan yang terbatas, atau sebaliknya dimana
Ibu yang pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi baru,
sehingga ibu dapat menerapkan informasi baru tersebut dalam kehidupan
sehari-hari, hal ini sejalan dengan yang dikatan Notoatmojo, (2013)
bahwa pendidikan merupakan dasar pengetahuan dari seseorang tentang
suatu permasalahan, dengan pengetahuan tersebut maka si Ibu dapat
bersikap dan bertindak sesuai dengan informasi yang diterimanya.
Berdasarkan hal tersebut apabila ibu mengetahui tentang pentingnya
pemeriksaan pada saat kehamilan maka si ibu akan mempunyai sikap
yang baik dan akan berkeinginan untuk memeriksakan kehamilannya
sesuai dengan anjuran, sehingga secara praktis ibu juga mau melaklukan
pemeriksaan kehamilannya, Ibu akan mengetahui keadaan kehamilannya
dan resiko yang mungkin ada dalam kehamilannya. Sehingga keadaan
kehamilan ibu akan terkontrol dan dapat dilakukan tindakan atau
penanganan yang segera oleh petugas kesehatan dan masalah dapat
dicegah atau diatasi sesuai kondisinya.
4. Keterkaitan determinan dekat, antara dan jauh
Kematian Ibu lebih banyak disebabkan oleh factor dekat ataupun
factor penyebab langsung berhubungan dengan komplikasi obstetrik
selama masa kehamilan, persalinan dan masa nifas (post-partum). Hal ini
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 45
menurut laporan WHO kematian ibu umumnya terjadi akibat
komplikasi saat, dan pasca kehamilan. Adapun jenis komplikasi yang
menyebabkan mayoritas kasus kematian ibu – sekitar 75% dari total
kasus kematian ibu – adalah pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi
saat kehamilan, komplikasi persalinan, dan aborsi yang tidak aman
(WHO, 2014).
Apabila tingkat pendidikan Ibu rendah maka Ibu tidak mengetahui
penyebab langsung yang dapat membahayakan keadaan kehamilannya,
dan ibu tidak dapat mengambil tindakan atau kurang tepat ketika terjadi
komplikasi dalam kehamilannya seperti tidak memriksakan diri ke
pasyankes, terlambat mengambil keputusan ditingkat keluarga ketika
terjadi komplikasi dan kegawatan yang tentu saja akan berakibat pada
kegawatan dan kematian. Disamping itu ibu yang merencanaan
persalinan dapat dilakukan manakala ibu, suami dan keluarga memiliki
pengetahuan mengenai tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas;
asuhan perawatan ibu dan bayi; pemberian ASI; jadwal imunisasi; serta
informasi lainnya juga berfungsi sebagai alat pemantauan perkembangan
kesehatan ibu hamil serta pemantauan pertumbuhan bayi sampai usia 5
tahun (Depkes, 2010) yang tentunya semua pengetahuan tersebut di
dasari oleh tingkat pendidikan.
Varibel pendidikan, pengetahuan tentang obstetric dan sikap
tentang obstetric hubungannya dengan kematian ibu menunjukkan
signifikansi dengan OR yang cukup tinggi, hal dapat dijelaskan dengan
postulat pendidikan - pengetahuan - sikap - tindakan. Ada tiga postulat
yang menjelaskan hubungan pendidikan-sikap-tindakan yaitu: 1.
Postulat konsistensi, bahwa kecenderungan ketiga varibael tersebut
konsisten, pendidikan yang baik akan berhubungan dengan pengetahuan,
sikap dan tindakan yang baik, begitu pula sebaliknya; 2. Postulat
independen, ketika pendidikan, pengetahuan, sikap dan tindakan tidak
langsung selaras, artinya walaupun pendidikannya baik pengetahuan,
tindakan, dan sikapnya justru tidak baik, begitu juga sebaliknya;
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 46
sedangkan 3. Postulat situasional, dapat dikatakan bahwa hubungan
pendidikan-pengetahuan-sikap dan tindakan terjadi ambigu, artinya bisa
saja pendidikannya baik, tetapi pengetahuan, sikap dan tindakannya baik
dan juga tidak baik, begitu sebaliknya (Azwar S, 2007; Mc Guire, 1990)
hal ini dapat menjelaskan bahwa hasil penelitian menunjukkan
kecenderungannya sesuai dengan postulat konsisten, artinya pendidikan
yang rendah, berbanding lurus dengan pengetahuan obstetric rendah,
sikap yang cenderung negative dan ditunjukkan dengan tindakan yang
tidak baik dalam penanganan sejak kehamilan, persalinan dan nifas.
Salah satu alternative yang dapat dilakukan sebagai provider dalam
upaya meningkatkan pengetahuan klien melalui strategi pendidikan yang
disesuaikan dengan permasalahan yang ditemukan (WHO, 2002) yaitu
seperti table berikut:
Tabel 4.11 Strategi dan alternatif metode pendidikan yang disesuaikandengan masalah.
MasalahStrategi/tindakan
yg diperlukanKemungkinan metode
pendidikan
Kurangnyapengetahuan
Informasi Poster, radio, koran,penyuluhan, pameran
Pengaruhorang lain
Dukungan Diskusi kelompok,perkumpulan, bimbingankeluarga
Kurangnyaketerampilan
Latihan Demonstrasi, studi kasus,permainan
Kurangyasumber daya
Pengembangan Survei, pertemuan masyarakat,hubungan sumber daya
Pertentangannilai
Menjelaskan artinilai
Sandiwara, permainan, ceritera
Sumber : WHO, 2002.
Metode pendidikan yang digunakan disesuaikan dengan
permasalahan yang dihadapi, kecenderungan selama ini apapun
permasalahannya selalu didekati dengan penyuluhan. Penyuluhan hanya
diperlukan untuk permasalahan kurangnya pengetahuan, sedangkan
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 47
tindakan yang diambil karena pengaruh orang lain misalnya dalam
pengembilan keputusan kapan harus dirujuk ke fasilitas kesehatan maka
strateginya dukungan dengan pendekatan diskusi kelompok,
perkumpulan dan bimbingan keluarga.
Sedangkan permasalahan pertentangan nilai misalnya tentang nilai ibu
yang melahirkan normal, nilai anak yang sehat dari ibu yang melahirkan
sehat maka strateginya menjelaskan arti nilai, pendekatannya melalui
sandiwara, sandiwara radio, sandiwara film, permainan, ceritera yang
akan menyentuh domain afektif. Hal yang demikian apabila dilakukan
pendekatan hanya dengan penyuluhan tidak akan efektif, karena domain
yang disentuh hanya kognitif saja.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Studi ini telah berhasil menganalisis 13 determinan, yang dikelompokkan
ke dalam determinan dekat (1 variabel) , determinan antara (9 variabel),
determinan jauh (3 variabel).
2. Kajian terhadap determinan dalam studi ini menemukan bahwa faktor
internal ibu hamil lebih berperan memberikan kontribusi kenaikan angka
kematian maternitas atau Angka Kematian Ibu di Kabupaten Balangan
dibandingkan faktor lainnya terutama komplikasi obstetri dengan OR 50
(bergerak antara 5– 449).
3. Cukup bukti secara statistik untuk menyatakan bahwa status paparan
(terpapar atau tidak terpapar) dengan faktor risiko tertentu, berpengaruh
(menimbulkan perbedaan) pada status kematian ibu. Terdapat 4 faktor
internal yang berpengaruh terhadap perbedaan status kematian ibu, faktor
tersebut adalah :
a. Faktor riwayat penyakit (terutama hipertensi, penyakit jantung, dan
tb-paru) dengan OR 7,25 (bergerak antara 1,21– 43,43) dan p-value
0,052
b. Faktor pendidikan ibu, dengan OR 4,57 (bergerak antara 1,18 –
17,68) dan p-value 0,053
c. Faktor pengetahuan ibu, dengan OR 13,13 (bergerak antara 2,27 –
75,86) dan p-value 0,002
d. Faktor sikap ibu, dengan OR 16,57 (bergerak antara 2,86 – 95,90),
dan p-value 0,001
4. Peranan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada terindikasi belum
befungsi secara maksimal dalam menekan atau menurunkan AKI di
Kabupaten Balangan. Indikasi tersebut ditunjukkan dengan nilai Odds
yang tidak signifikan.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 49
a. Persalinan di Fasilitas Kesehatan secara agregat mempunyai nilai
Odds sebasar 0,34. Artinya probabilitas meninggal : tidak
meninggal = 0,34 : 1, atau 3 : 10, atau 34 : 100, atau jika ada 13
pasien ibu hamil yang melahirkan di fasilitas kesehatan, 3
diantaranya berpeluang meninggal dan 10 ibu selamat.
b. Khusus persalinan di Rumah Sakit mempunyai nilai Odds sebesar
0,64. Artinya probabilitas meninggal : tidak meninggal = 0,65 : 1,
atau 7 (pembulatan) : 10, atau 64 : 100. Angka ini dapat dibaca
seandainya ada 17 pasien ibu hamil yang melahirkan di Rumah
Sakit, 7 diantaranya berpeluang meninggal dan 10 orang selamat.
c. Persalinan di Puskesmas tidak dapat dihitung nilai Odds-nya, karena
hanya ada 1 persalinans di Puskesmas (sampel) dan berhasil ditolong
dengan persalinan hidup.
d. Persalinan di Klinik atau Praktik Mandiri Bidan (BPM) mempunyai
nilai Odds 0,07. Artinya probabilitas meninggal : tidak meninggal =
0,07 : 1, atau 7 : 100. Setiap 107 ibu yang mendapat pelayanan di
Klinik atau BPM 7 diantaranya meninggal dan 100 ibu persalinan
hidup.
e. Faktor risiko yang memberikan probabilitas Odds meninggal lebih
besar dibanding hidup adalah sebagai berikut :
1) Adanya komplikasi kehamilan, Odds = 1,25
2) Penolong perslinan dr.SPOG, Odds = 3
3) Mempunyai riwayat penyakit, Odds = 2,5
4) Jarak kehamilan tidak aman, Odds = 2
5) Riwayat hipertensi, Odds = 2
6) Akses ke rumah sakit (mudah), Odds = 1,14
7) Tiga ranah perilaku sehat terindikasi belum baik, baik pada level
predisposing factors, enabling factors, maupun reinforcing
factors.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 50
B. Saran
1. Perlu peningkatan kapasitas pengetahuan dalam bentuk pengetahuan
obstetric/literasi obstetric melalui berbagai bentuk strategi promosi
kesehatan (advokasi, bina suasana, gerakan masyarakat dan kemitraan)
2. Pendekatan penanganan ibu hamil risiko tinggi/bersalin harus dengan
service quality management dengan adanya :
a. Monitoring yang tepat dan terus menerus
b. Pelayanan yang cepat dan optimal
c. Ketersediaan tenaga kesehatan dengan keilmuan dan keterampilan
yang berkualitas
d. Penyediaan fasilitas deteksi dini komplikasi kehamilan dan
teurapetik yang tepat tanpa keterlambatan
e. Penyediaan fasilitas tempat rujukan yang optimal untuk penanganan
kasus kegawatdaruratan maternal
C. Rekomendasi :
1. Perlunya dilakukan penelitian lanjutan berupa penelitian kualitatif untuk
menggali indikator-indikator penyebab kematian ibu di Kabupaten
Balangan.
2. Perlunya intervensi meningkatkan pengetahuan dan sikap agar menjadi
lebih baik (ideal) bagi gender wanita, sejak anak-anak, remaja, sampai
ibu rumah tangga.
3. Perlunya ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitas kegiatan yang
bersifat lintas program kesehatan maupun lintas sektor terhadap
kesehatan gender dan kematian ibu
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 51
DAFTAR PUSTAKA
Abouchadi, S., Zhang, W., & Brouwere, V. De. (2018). Underreporting of deathsin the maternal deaths surveillance system in one region of, 1–16.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0188070Arikunto, Suharsimi. 2013.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Adelaja, L. M., & Taiwo, O. O. (2011). Maternal and Fetal Outcome of ObstetricEmergencies in a Tertiary Health Institution in South-Western Nigeria,2011. https://doi.org/10.5402/2011/160932
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Asrinah,Dkk .2010. Asuhan Kebidanan Masa Pesalinan.Yogyakarta : Graha Ilmu
Atjo, S. R. (2014). Survey Kematian Ibu Hamil Dan Melahirkan Dengan FaktorAntara ( Intermediate Determinan ) di RS Undata dan Masyta Kota Palu,I(16), 793–798
Baston H, Jenifer H. 2012. Persalinan. Jakarta: EGC
Benimana, C., Small, M., & Rulisa, S. (2018). Preventability of maternal near missand mortality in Rwanda : A case series from the University TeachingHospital of Kigali (CHUK) 1–12.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0195711
Dadang,H.(2009). PSIKOMETRI: Alat Ukur (skala) Kesehatan Jiwa. Jakarta : BalaiPenerbit FKUI
Database, B. S. (2007). Social Inequalities in Perinatal Mortality in Belo Horizonte, Brazil : The Role of Hospital Care, (May).
Dennis, E. M., Hao, Y., Tamambang, M., Roshan, T. N., Gatlin, K. J., Bghigh, H.,Salihu, H. M. (2018). Tuberculosis during pregnancy in the United States :Racial / ethnic disparities in pregnancy complications and in-hospitaldeath, 1–12. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0194836
Depkes RI. 2008. Buku Acuan APN. Jakarta : Pusdiknakes Depkes-JNPK-KR.
Desai, M., Phillips-howard, P. A., Odhiambo, F. O., Katana, A., Ouma, P., Hamel,M. J. Laserson, K. F. (2013). An Analysis of Pregnancy-Related Mortalityin the KEMRI / CDC Health and Demographic Surveillance System inWestern Kenya, 8(7). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0068733
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 52
Dumont, A., Fournier, P., Abrahamowicz, M., Haddad, S., & Fraser, W. D. (2013).Quality of care , risk management , and technology in obstetrics to reducehospital-based maternal mortality in Senegal and Mali ( QUARITE ): acluster-randomised trial, 382. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(13)60593-0
Hari Ujiningtyas Sri. 2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. jakarta :Salemba Medikal.
Hastono, S.P. (2007). Analisis data kesehatan.Jakarta. Fakultas KesehatanMasyarakat, Universitas Indonesia
Herklots, T., Acht, L. Van, Meguid, T., Franx, A., & Jacod, B. (2017). Severematernal morbidity in Zanzibar ’ s referral hospital : Measuring the impactof in- hospital care, 1–12. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0181470
Idoko, P., Anyanwu, M. O., & Bass, S. (2017). RESEARCH ARTICLE Aretrospective analysis of trends in maternal mortality in a Gambian tertiaryhealth centre. BMC Research Notes, 1–8. https://doi.org/10.1186/s13104-017-2817-0
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Asuhan Kebidanan Komunitas.
Liang, J., Li, X., Dai, L., Zeng, W., Li, Q., Li, M., … He, C. (2015). The Changes inMaternal Mortality in 1000 Counties in Mid-Western China by aGovernment-Initiated Interv Penelitian eksperimen hrs lihat, hati2 dgmedlitnya
Lemeshow, S.,Hosmer, D.W., Klar, J., & Lwanga, S.K. (1997). Besar sampel dalampenelitian kesehatan. (Penerjemah: Pramono, D. & Kusnanto, H).Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Liyew, E. F., Yalew, A. W., & Afework, M. F. (2017). Incidence and causes ofmaternal near-miss in selected hospitals of Addis Ababa , Ethiopia, 1–14.https://doi.org/10.1371/journal.pone.0179013
Manuaba, Gde Bagus. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit kandungan & KB untukpendidikan bidan. Jakarta : EGC
Magadi, M., Diamond, I. A. N., & Madise, N. (2001). Analysis Of FactorsAssociated With Maternal Mortality In Kenyan Hospitals, 375–389
Mitayani. 2012. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika.
AKI Kabupaten Balangan Tahun 2018 - 53
Miquelutti, Cecatti & Maria Makuch (2013). Antenatal education and the birthingexperience of Brazilian women: a qualitative study. BMC Pregnancy andChildbirth. 3:171. http://www.biomedcentral.com/1471-2393/13/171
Notoatmodjo.S. (2010).Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. (2007). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian IlmuKeperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen penelitianKeperawatan. Jakarta: Salemba Medika 52
Purwanto,A Erwan &Sulistyastuti, D.R. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif,Untuk Admnisitrasi Publik, dan Masalah-masalah Sosial. Jogyakarta:Gaya Media.
Reeder, Martin dan Grifin Koniak. 2011. Keperawatan Maternitas : KesehatanWanita, Bayi, & Keluarga, Ed. 18, Vol. 1. Jakarta : EGC.
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. (2009). Asuhan Kebidanan 2: persalinan. Jakarta: TransInfo Media
Saifudin, Abdul Bari. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternaldan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharohardjo
Sastroasmoro, Ismael. 2008. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Cetakan ke-3. Jakarta: Sagung Seto
Sheila,L.(2009). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Edisi 2. Jilid I. Jakarta: EGC
Simkin P, Anchel A. 2005. Persalinan. Jakarta: EGC
Sri Hari Ujiningtyas. (2009). Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta:Salemba Medika
Sulistyawati A. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta: SalembaMedika
Ujiningtyas B. 2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal. Jakarta: SalembaMedika
WHO. 2010. ICD -10 (Vol.2)
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a kmpks_obstruksi -.836 1.054 .630 1 .427 .433
Constant 1.672 1.200 1.941 1 .164 5.325
a. Variable(s) entered on step 1: kmpks_obstruksi
Tidak ada pengaruh komplikasi obstruksi dgn kasus control pada kematian ibu
.
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Sta_Gizi -1.492 .841 3.152 1 .076 .225
Constant 3.364 1.561 4.643 1 .031 28.908
a. Variable(s) entered on step 1: Sta_Gizi.
Tidak ada pengaruh status gizi dgn kasus control pada kematian ibu.
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a tlng_salin -.034 1.212 .001 1 .978 .967
Constant 1.133 2.338 .235 1 .628 3.103
a. Variable(s) entered on step 1: tlng_salin.
Tidak ada pengaruh Menolong persalinan dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a jmlh_anak -.047 .799 .003 1 .954 .955
Constant .740 1.462 .256 1 .613 2.095
a. Variable(s) entered on step 1: jmlh_anak.
Tidak ada pengaruh jumlah anak dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Sikap 2.808 .896 9.825 1 .002 16.571
Constant -4.194 1.636 6.570 1 .010 .015
a. Variable(s) entered on step 1: Sikap.
Ada pengaruh sikap ibu (keluarga) dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a tahu1 2.575 .895 8.273 1 .004 13.125
Constant -3.827 1.652 5.366 1 .021 .022
a. Variable(s) entered on step 1: tahu1.
Ada pengaruh pengetahuan ibu (keluarga) dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a wkttmph -1.186 1.283 .854 1 .355 .306
Constant 1.678 1.444 1.350 1 .245 5.355
a. Variable(s) entered on step 1: wkttmph.
Tidak ada pengaruh waktu tempuh ketempat pelayanan faskes ibu (keluarga) dgn kasus controlpada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a didikibu 1.520 .690 4.851 1 .028 4.571
Constant -1.653 1.131 2.136 1 .144 .191
a. Variable(s) entered on step 1: didikibu.
Ada pengaruh pendidikan ibu dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a kerja_ibu .606 .758 .640 1 .424 1.833
Constant .087 1.012 .007 1 .931 1.091
a. Variable(s) entered on step 1: kerja_ibu.
Tidak Ada pengaruh pekerjaan ibu (keluarga) dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a t4_tlngSalin -.034 1.212 .001 1 .978 .967
Constant 1.133 2.338 .235 1 .628 3.103
a. Variable(s) entered on step 1: t4_tlngSalin.
Tidak ada pengaruh tempat pertolongan persalinan ibu dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Paritas .368 .658 .313 1 .576 1.444
Constant .220 .948 .054 1 .816 1.246
a. Variable(s) entered on step 1: Paritas.
Tidak ada pengaruh paritas dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Umur_Ibu -.241 .645 .140 1 .709 .786
Constant 1.088 .945 1.327 1 .249 2.970
a. Variable(s) entered on step 1: Umur_Ibu.
Tidak ada pengaruh Umur_Ibu dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a Jarak_Kehamilan 1.887 1.061 3.161 1 .075 6.598
Constant -2.910 2.039 2.037 1 .154 .054
a. Variable(s) entered on step 1: Jarak_Kehamilan.
Tidak ada pengaruh jarak kehamilan dgn kasus control pada kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a AksesKeFasilitasKesehatan -2.092 1.213 2.976 1 .085 .123
Constant 3.085 1.372 5.059 1 .025 21.870
a. Variable(s) entered on step 1: AksesKeFasilitasKesehatan.
Tidak ada pengaruh Akses Ke Fasilitas Kesehatan.dgn kasus kontrol kematian ibu
Variables in the Equation
B S.E. Wald df Sig. Exp(B)
Step 1a cara_persalinan -1.981 .914 4.703 1 .030 .138
Constant 3.046 1.113 7.493 1 .006 21.025
a. Variable(s) entered on step 1: cara_persalinan.
Ada pengaruh Cara persalinan.dgn kasus kontrol pada kematian ibu
Crosstabs
Case Processing SummaryCases
Valid Missing TotalN Percent N Percent N Percent
Umur_Ibu *Tanggal_Kematian
44 93.6% 3 6.4% 47 100.0%
IMT * Tanggal_Kematian 26 55.3% 21 44.7% 47 100.0%Pendidikan_Terakhiribu *Tanggal_Kematian
42 89.4% 5 10.6% 47 100.0%
Pekerjaan_ibu *Tanggal_Kematian
43 91.5% 4 8.5% 47 100.0%
Pekerjaan_Ayah *Tanggal_Kematian
43 91.5% 4 8.5% 47 100.0%
BERPA KADAR HB PADAPEMERIKSAAN TERAKHIR* Tanggal_Kematian
29 61.7% 18 38.3% 47 100.0%
Berapa kali melakukanpemeriksaan kehamilan *Tanggal_Kematian
42 89.4% 5 10.6% 47 100.0%
Umur_Ibu * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount
Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL
Umur_Ibu SEHAT 14 14 28TIDAK SEHAT 6 10 16
Total 20 24 44
IMT * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount
Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL
IMT BB KURANG 2 3 5NORMAL 7 4 11PRA OBES 2 5 7OBES T1 0 1 1OBES T2 0 2 2
Total 11 15 26
Pendidikan_Terakhiribu * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount
Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL
Pendidikan_Terakhiribu DASAR 5 7 12MENENGAH 10 12 22TINGGI 3 5 8
Total 18 24 42
Pekerjaan_ibu * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount
Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL
Pekerjaan_ibu SWASTA 1 2 3PEDAGANG 0 1 1PETANI 0 2 2HONORIR 2 1 3IRT 16 14 30GURU 0 2 2BIDAN 0 1 1PNS 0 1 1
Total 19 24 43
Pekerjaan_Ayah * Tanggal_Kematian CrosstabulationCount
Tanggal_KematianTotalKASUS KONTROL
Pekerjaan_Ayah SWASTA 10 16 26PEDAGANG 1 0 1PETANI 6 6 12HONORIR 1 1 2POLRI 1 1 2
Total 19 24 43
BERPA KADAR HB PADA PEMERIKSAAN TERAKHIR * Tanggal_KematianCrosstabulation
CountTanggal_Kematian
TotalKASUS KONTROLBERPA KADAR HB PADAPEMERIKSAAN TERAKHIR
TDK ANEMIA 7 9 16ANEMIA RINGAN 4 8 12ANEMI SEDANG 0 1 1
Total 11 18 29
Berapa kali melakukan pemeriksaan kehamilan * Tanggal_KematianCrosstabulation
CountTanggal_Kematian
TotalKASUS KONTROLBerapa kali melakukanpemeriksaan kehamilan
< 4 X 1 2 34 SD 7 6 7 138 SD 12 11 13 24> 12 X 0 2 2
Total 18 24 42
Frequencies
Statistics
Umur_Ibu IMT
Pendidikan_Terakhiribu Pekerjaan_ibu Pekerjaan_Ayah Paritas
N Valid 45 26 42 43 43 43
Missing 2 21 5 4 4 4
Statistics
Jumlah_Anak
Jarak_Kehamilan
KB_Sebelum_Hamil PenolongAP
Tanggal_Kematian
N Valid 37 30 47 36 46
Missing 10 17 0 11 1
Statistics
KematianTerjadiSaat
Tempat_kematian
AksesKeFasilitasKesehatan
WaktuTempuhKeFas
Sepengetahuan Responden (suami/KK), apakah ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan yang
terakhir ini?
N Valid 13 22 41 47 42
Missing 34 25 6 0 5
Statistics
Tempat pemeriksaan
kehamilan
Berapa kali melakukan
pemeriksaan kehamilan UKURAN LILA
Dilakukan pemeriksaan
golongan darah
Dilakukan pemeriksaan
kadar haemoglobin
(Hb)
N Valid 43 43 36 36 40
Missing 4 4 11 11 7
Statistics
JIKA YA,
BERAPA KALI DILAKUKAN
PEMERIKSAAN
BERPA KADAR HB PADA
PEMERIKSAAN TERAKHIR
Apakah diberikan tablet tambah darah
PADA UMR KHMLN BRP
MLAI D BRKN TABLET T DRH
Berapa banyak tablet tambah darah yang di konsumsi ibu
selama kehamilan
N Valid 47 29 41 47 47
Missing 0 18 6 0 0
Statistics
Berapa tablet setiap hari ibu mengkonsumsi tablet tambah
darah
Minuman yang digunakan ibu
bila mengkonsumsi tablet tambah
darah Diberikan
imunisasi TT
BILA Y SBTN IMNISASI TT
BRP
Pada umur kehamilan
berapa saja ibu diberikan
imunisasi TT
N Valid 47 41 42 47 47
Missing 0 6 5 0 0
Statistics
Apakah keluarga memiliki
tabungan untuk persalinan
transportasi untuk
kegawat-daruratan
Apakah keluarga
mempersiapkan pendonor
Apakah ibu mengalami kehamilan
kembar
Apakah ibu mengalami
kelainan letak janin
N Valid 43 44 43 44 43
Missing 4 3 4 3 4
Statistics
Apakah ibu mengalami
kurang darah (anemia)
Apakah ibu mengalami
/pernah menderita
penyakit Malaria
Apakah ibu mengalami
tekanan darah tinggi
Apakah ibu mengalami
kencing manis (DM)
Apakah ibu mengalami
penyakit jantung
N Valid 44 43 44 43 44
Missing 3 4 3 4 3
Statistics
Apakah ibu mengalami
penyakit TBC
Apabila ibu mengalami
penyakit di atas, apakah ibu melakukan
pemeriksaan kehamilan
Apakah ibu mempunyai
pantangan pada masa kehamilan
Apabila YA, sebutkan
pantangan pada kehamilan tsbt :
Tempat pertolongan persalinan
N Valid 43 30 39 47 43
Missing 4 17 8 0 4
Statistics
Tenaga penolong persalinan
Alasan memilih tenaga
penolong persalinan (sebutkan)
CARA PERSALINAN
Kapan ibu merasakan
mules
Kapan keluarga memanggil
tenaga penolong persalinan
N Valid 43 47 41 47 47
Missing 4 0 6 0 0
Statistics
Kapan ketuban
pecah Kapan ibu mulai
mengedan
Siapakah yang menjadi
pendamping persalinan
Apakah ibu tetap makan dan minum
selama proses persalinan
Apakah ibu mendapat
suntikan / obat perangsang
N Valid 47 47 47 35 36
Missing 0 0 0 12 11
Statistics
Apakah ibu mendapat air
pelungsur
Apakah ibu mendapatkan
infus
Apakah ibu mengalami perdarahan yang banyak
Apakah ibu mengalami
tekanan darah tinggi
Apakah ibu mengalami
kesulitan pada saat melahirkan
bayi
N Valid 36 39 38 39 37
Missing 11 8 9 8 10
Statistics
Apabila YA,
sebutkan kesulitannya :
Apakah ibu dilakukan rujukan
Apabila YA, kemana Tempat
Rujukan (sebutkan Unit Rujukan dan
alamat lengkapnya) :
Penolong pertama di
tempat rujukan
Tradisi yang dilakukan pada ibu bersalin :
N Valid 47 40 47 26 47
Missing 0 7 0 21 0
Statistics
Berapa lama lahirnya placenta
(tembuni / ari-ari) setelah kelahiran bayi
Penolong kelahiran placenta
(tembuni / ari-ari)
Apakah setelah melahirkan ibu
melakukan pemeriksaan ke
tenaga kesehatan
Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan
vitamin A
Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan tablet tambah
darah
N Valid 47 38 38 35 35
Missing 0 9 9 12 12
Statistics
Setelah
melahirkan kapan ibu di beri minum
Setelah melahirkan
kapan ibu diberi makan
Setelah melahirkan
kapan ibu boleh berdiri
Apakah setelah melahirkan ibu
dilakukan pemeriksaan
kadar Hb
Apakah setelah melahirkan ibu menggunakan gurita / bebat pada perut
N Valid 47 47 47 37 34
Missing 0 0 0 10 13
Statistics
Apakah setelah melahirkan genitalia ibu
diberi ramu-ramuan
Apakah setelah melahirkan ibu
mengalami pendarahan
Apakah setelah melahirkan ibu
mengalami mata
berkunang-kunang
Apakah setelah melahirkan ibu
mengalami nyeri hebat pada
perut
Apakah setelah melahirkan ibu
mengalami kejang
N Valid 34 34 34 34 35
Missing 13 13 13 13 12
Statistics
Pantangan makanan
selama masa nifas :
Tradisi yang dilakukan pada ibu postpartum
(nifas) :
Apa yang dimaksud dengan
kunjungan kehamilan ?
Apa yang dimaksud dengan
pemeriksaan kehamilan ?
Kapan sebaiknya ibu hamil mulai
memeriksakan kehamilannya
pertama kali ke petugas
kesehatan ?
N Valid 47 47 39 39 40
Missing 0 0 8 8 7
Statistics
Selama hamil paling sedikit
berapa kali ibu harus
memeriksakan kehamilannya
kepada petugas kesehatan
Apa saja yang bisa dilakukan
agar resiko kehamilan dapat diketahui sedini mungkin oleh
ibu hamil ?
Apa tujuan pemeriksaan kehamilan ?
Selama hamil berapa kali ibu mendapatkan
untuk imunisasi ibu hamil ?
Ketika ibu merasa
terlambat haid, maka sebaiknya
:
N Valid 38 40 40 36 38
Missing 9 7 7 11 9
Statistics
Berat badan ibu hamil
seharusnya bertambah …. selama masa kehamilan ?
Apa saja manfaat
imunisasi pada ibu hamil ?
Apa yang dimaksud dengan
persalinan ?
Tanda – tanda persalinan adalah ?
Bila ibu mau melahirkan sebaiknya
ditolong oleh siapa ?
N Valid 37 32 39 39 39
Missing 10 15 8 8 8
Statistics
Penolong persalinan
sesuai anjuran pemerintah
adalah ?
Alasan ibu melahirkan
dengan dukun kampung adalah ?
Yang dimaksud dengan
penolong persalinan adalah ?
Manfaat bila ibu melahirkan
ditolong oleh tenaga
kesehatan
Kerugian yang didapat bila ibu
melahirkan dengan dukun
kampung ?
N Valid 39 37 40 39 47
Missing 8 10 7 8 0
Statistics
Keuntungan yang didapat
bila ibu melahirkan
dengan dukun kampung ?
Kerugian bila ibu melahirkan dengan tenaga
kesehatan ?
Keuntungan bila ibu melahirkan dengan tenaga
kesehatan
Jika ibu mengalami
kesulitan dalam persalinan
sebaiknya ibu dibawa ke …?
Yang dimaksud masa nifas adalah ?
N Valid 39 38 47 36 39
Missing 8 9 0 11 8
Statistics
Apakah ibu mengetahui tentang ASI Ekslusif ?
Apa manfaat pemberian ASI
bagi bayi ?
Apa manfaat pemberian ASI
bagi ibu ?
Setelah melahirkan
mengapa ibu harus banyak
memakan makanan yang
bergizi?
Perasaan mules dan nyeri setelah
melahirkan disebabkan
karena
N Valid 40 39 40 39 39
Missing 7 8 7 8 8
Statistics
Apa saja tanda dan bahaya ibu
setelah melahirkan ?
Bila setelah melahirkan ibu mengeluh sakit
kepala yang hebat dan
penglihatan kabur, harus dibawa ke :
Bila ibu merasakan
keluar darah/cairan yang berbau
busuk setelah melahirkan,
disebabkan oleh apa.?
Supaya bayi mendapatkan
ASI yang cukup, maka ibu harus
Pemeriksaan pertama kali
untuk mengetahui ada
tidaknya kehamilan
adalah dukun beranak (bidan
kampung)
N Valid 40 41 40 40 36
Missing 7 6 7 7 11
Statistics
Pemeriksaan ke bidan (petugas
kesehatan) dilakukan
apabila ibu mengalami
keluhan pada kehamilannya
Ibu hamil minum tablet tambah darah paling
sedikit 90 tablet selama
kehamilannya
Imunisasi TT pada ibu hamil menyebabkan
bayi lahir kejang
Pemeriksaan laboratorium
untuk mengetahui ada tidaknya kurang darah (anemia)
pada kehamilan, dilakukan 1 kali pada kehamilan tua (mendekati
melahirkan)
Ibu hamil dengan anemia ringan (kurang darah), minum
tablet darah sebanyak 2x1
sehari
N Valid 35 36 36 35 36
Missing 12 11 11 12 11
Statistics
Ibu hamil dengan berat badan kurang
dari 40 kilogram, agar
makan nasi yang banyak
selama kehamilan untuk
menambah berat badan
Ibu hamil dengan tekanan
darah (tensi) tinggi, tidak
boleh makan garam selama
kehamilan
Ibu hamil dengan kaki
bengkak pada kehamilan tua,
perlu melakukan pemeriksaan
kehamilan
Pemeriksaan kehamilan dilakukan
paling sedikit 2 kali pada usia
kehamilan lebih dari 7 bulan
Orang yang tepat untuk menolong persalinan
adalah dukun beranan (bidan
kampung)
N Valid 36 36 36 36 36
Missing 11 11 11 11 11
Statistics
Ibu bersalin memanggil bidan sejak
adanya tanda ketuban sudah
pecah
Ibu bersalin boleh
berjalan-jalan sebelum
ketuban pecah
Ibu bersalin boleh minum air pelungsur (air
putih / air mineral yang diberi doa)
Perut ibu bersalin perlu didorong pada saat mengedan
untuk mempercepat
persalinan
Bidan dapat memberikan
obat perangsang
untuk mempercepat
persalinan
N Valid 36 35 36 36 36
Missing 11 12 11 11 11
Statistics
Bidan dapat memberikan
obat perangsang
untuk mempercepat
persalinan
Tali pusat dipotong setelah
placenta (tembuni) sudah
lahir
Apabila setelah 2 jam ibu dipimpin
mengedan bayi belum lahir, maka ibu
bersalin dirujuk (dikirim) ke
Rumah Sakit
Bidan mengobservasi
ibu bersalin paling sedikit 2
jam setelah bayi lahir
Bidan memberikan
vitamin A pada ibu post partum
sebanyak 2 kapsul yaitu segera pada
saat kelahiran dan 24 jam
setelah pemberian pertama
N Valid 36 35 36 35 35
Missing 11 12 11 12 12
Statistics
Dukun beranak (bidan
kampung) boleh melakukan
massage (urut) abdomen
(perut) pada ibu post partum
Ibu post partum tidak boleh
berdiri sampai 24 jam setelah
melahirkan
Ibu post partum tidak boleh
makan ikan laut karena dapat menyebabkan
gatal pada kelamin
(genitalia)
Pada ibu dengan ada luka pada genitalia
(perineum), maka pada
genitalia diberikan kunyit
yang diparut
Kelalah (anemia) yang terjadi pada ibu
post partum adalah hal yang normal karena
ibu banyak kehilangan
darah pada saat persalinan
N Valid 36 36 36 36 36
Missing 11 11 11 11 11
Statistics
Pemeriksaan oleh bidan pada ibu post partum
dilakukan minimal 3 (tiga) kali yaitu pada 6 jam, 6 hari dan
6 minggu.
Hubungan seksual
dilakukan setelah 40 hari (6 minggu) post
partum
Kontrasepsi dapat diberikan pada hari ke 35
post partum
Ibu tidak boleh keluar rumah sampai masa nifas selesai
(setelah 40 hari)
Tempat pelayanan
kesehatan yang tersedia
N Valid 35 36 36 36 47
Missing 12 11 11 11 0
Statistics
Tempat pelayanan kesehatan
tedekat dengan tempat ting
Jarak ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat dari tempat tinggal :
Waktu tempuh ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat dari tempat tinggal :
Alat transportasi yang digunakan
Tenaga kesehatan yang
tersedia
N Valid 34 47 47 31 34
Missing 13 0 0 16 13
Statistics
Tenaga kesehatan yang terdekat dengan tempat tinggal
Tenaga kesehatan yang
mudah dihubungi
Rumah Sakit Daerah
Rumah Sakit Swasta Puskesmas
N Valid 34 34 31 24 31
Missing 13 13 16 23 16
Statistics
Puskesmas Pembantu
Puskesmas Keliling Polindes Klinik Bersalin
N Valid 25 25 30 24
Missing 22 22 17 23
Statistics
Bidan Praktik
Swasta Ambulance
N Valid 28 31
Missing 19 16
Frequency Table
Umur_Ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SEHAT 28 59.6 62.2 62.2
TIDAK SEHAT 17 36.2 37.8 100.0
Total 45 95.7 100.0 Missing System 2 4.3 Total 47 100.0
IMT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BB KURANG 5 10.6 19.2 19.2
NORMAL 11 23.4 42.3 61.5
PRA OBES 7 14.9 26.9 88.5
OBES T1 1 2.1 3.8 92.3
OBES T2 2 4.3 7.7 100.0
Total 26 55.3 100.0 Missing System 21 44.7 Total 47 100.0
Pendidikan_Terakhir ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid DASAR 12 25.5 28.6 28.6
MENENGAH 22 46.8 52.4 81.0
TINGGI 8 17.0 19.0 100.0
Total 42 89.4 100.0 Missing System 5 10.6 Total 47 100.0
Pekerjaan_ibu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SWASTA 3 6.4 7.0 7.0
PEDAGANG 1 2.1 2.3 9.3
PETANI 2 4.3 4.7 14.0
HONORIR 3 6.4 7.0 20.9
IRT 30 63.8 69.8 90.7
GURU 2 4.3 4.7 95.3
BIDAN 1 2.1 2.3 97.7
PNS 1 2.1 2.3 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Pekerjaan_Ayah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid SWASTA 26 55.3 60.5 60.5
PEDAGANG 1 2.1 2.3 62.8
PETANI 12 25.5 27.9 90.7
HONORIR 2 4.3 4.7 95.3
POLRI 2 4.3 4.7 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Paritas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid AMAN 19 40.4 44.2 44.2
TIDAK AMAN 24 51.1 55.8 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Jumlah_Anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1.00 12 25.5 32.4 32.4
2.00 16 34.0 43.2 75.7
3.00 7 14.9 18.9 94.6
4.00 1 2.1 2.7 97.3
5.00 1 2.1 2.7 100.0
Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0
Jarak_Kehamilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid AMAN 28 59.6 93.3 93.3
TIDAK AMAN 2 4.3 6.7 100.0
Total 30 63.8 100.0 Missing System 17 36.2 Total 47 100.0
KB_Sebelum_Hamil
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 15 31.9 31.9 31.9
KB SUNTIK 1 2.1 2.1 34.0
KONDOM 1 2.1 2.1 36.2
PIL 25 53.2 53.2 89.4
SUNTIK 4 8.5 8.5 97.9
SUNTIK 3 BULAN 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
PenolongAP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid DR SPOG 1 2.1 2.8 2.8
DR UMUM 3 6.4 8.3 11.1
BIDAN 29 61.7 80.6 91.7
DUKUN KAMPUNG 3 6.4 8.3 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Tanggal_Kematian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KASUS 22 46.8 47.8 47.8
KONTROL 24 51.1 52.2 100.0
Total 46 97.9 100.0 Missing System 1 2.1 Total 47 100.0
KematianTerjadiSaat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KEHAMILAN 4 8.5 30.8 30.8
NIFAS 9 19.1 69.2 100.0
Total 13 27.7 100.0 Missing System 34 72.3 Total 47 100.0
Tempat_kematian
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RUMAH 3 6.4 13.6 13.6
POSKES 4 8.5 18.2 31.8
RS 15 31.9 68.2 100.0
Total 22 46.8 100.0 Missing System 25 53.2 Total 47 100.0
AksesKeFasilitasKesehatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid MUDAH 37 78.7 90.2 90.2
SULIT 4 8.5 9.8 100.0
Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0
WaktuTempuhKeFas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 15 31.9 31.9 31.9
1 MNT 1 2.1 2.1 34.0
10 MNT 6 12.8 12.8 46.8
2 JAM 1 2.1 2.1 48.9
2 MNT 1 2.1 2.1 51.1
20 MNT 3 6.4 6.4 57.4
25 MNT 1 2.1 2.1 59.6
3 MNT 2 4.3 4.3 63.8
30 MNT 2 4.3 4.3 68.1
35 MNT 1 2.1 2.1 70.2
4 MNT 1 2.1 2.1 72.3
45 MNT 1 2.1 2.1 74.5
5 MNT 12 25.5 25.5 100.0
Total 47 100.0 100.0
Sepengetahuan Responden (suami/KK), apakah ibu melakukan pemeriksaan
kehamilan yang terakhir ini?
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid YA 42 89.4 100.0 100.0 Missing System 5 10.6 Total 47 100.0
Tempat pemeriksaan kehamilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid BIDAN 9 19.1 20.9 20.9
PUSKES 1 2.1 2.3 23.3
RS 4 8.5 9.3 32.6
LIAN-LAIN 3 6.4 7.0 39.5
BIDAN PKM RS 7 14.9 16.3 55.8
BIDAN DAN PKM 18 38.3 41.9 97.7
PKM DAN RS 1 2.1 2.3 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Berapa kali melakukan pemeriksaan kehamilan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 4 X 3 6.4 7.0 7.0
4 SD 7 13 27.7 30.2 37.2
8 SD 12 25 53.2 58.1 95.3
> 12 X 2 4.3 4.7 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
UKURAN LILA
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 20.00 2 4.3 5.6 5.6
22.00 5 10.6 13.9 19.4
23.00 2 4.3 5.6 25.0
24.00 7 14.9 19.4 44.4
25.00 4 8.5 11.1 55.6
25.50 1 2.1 2.8 58.3
26.00 4 8.5 11.1 69.4
27.00 2 4.3 5.6 75.0
29.00 2 4.3 5.6 80.6
29.50 1 2.1 2.8 83.3
30.00 3 6.4 8.3 91.7
31.00 1 2.1 2.8 94.4
33.00 1 2.1 2.8 97.2
34.00 1 2.1 2.8 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Dilakukan pemeriksaan golongan darah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 26 55.3 72.2 72.2
TIDAK 10 21.3 27.8 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Dilakukan pemeriksaan kadar haemoglobin (Hb)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 29 61.7 72.5 72.5
TIDAK 11 23.4 27.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
JIKA YA, BERAPA KALI DILAKUKAN PEMERIKSAAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18 38.3 38.3 38.3
1 KALI 14 29.8 29.8 68.1
2 KALI 14 29.8 29.8 97.9
4 KALI 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
BERPA KADAR HB PADA PEMERIKSAAN TERAKHIR
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TDK ANEMIA 16 34.0 55.2 55.2
ANEMIA RINGAN 12 25.5 41.4 96.6
ANEMI SEDANG 1 2.1 3.4 100.0
Total 29 61.7 100.0 Missing System 18 38.3 Total 47 100.0
Apakah diberikan tablet tambah darah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 39 83.0 95.1 95.1
TIDAK 2 4.3 4.9 100.0
Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0
PADA UMR KHMLN BRP MLAI D BRKN TABLET T DRH
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 11 23.4 23.4 23.4
10 MG 1 2.1 2.1 25.5
12 MG 7 14.9 14.9 40.4
14 MG 2 4.3 4.3 44.7
16 MG 5 10.6 10.6 55.3
18 MG 1 2.1 2.1 57.4
19 MG 1 2.1 2.1 59.6
19 MG 3 6.4 6.4 66.0
20 MG 3 6.4 6.4 72.3
22 MG 2 4.3 4.3 76.6
23 MG 1 2.1 2.1 78.7
25 MG 1 2.1 2.1 80.9
27 MG 1 2.1 2.1 83.0
28 MG 1 2.1 2.1 85.1
5 MG 1 2.1 2.1 87.2
7 MG 2 4.3 4.3 91.5
8 MG 1 2.1 2.1 93.6
9 MG 3 6.4 6.4 100.0
Total 47 100.0 100.0
Berapa banyak tablet tambah darah yang di konsumsi ibu selama kehamilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 12 25.5 25.5 25.5
1 T 4 8.5 8.5 34.0
10 T 2 4.3 4.3 38.3
120 T 3 6.4 6.4 44.7
150 T 2 4.3 4.3 48.9
160 T 3 6.4 6.4 55.3
180 T 2 4.3 4.3 59.6
25 T 1 2.1 2.1 61.7
30 T 2 4.3 4.3 66.0
60 T 2 4.3 4.3 70.2
70 T 1 2.1 2.1 72.3
90 T 13 27.7 27.7 100.0
Total 47 100.0 100.0
Berapa tablet setiap hari ibu mengkonsumsi tablet tambah darah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 11 23.4 23.4 23.4
1 T 32 68.1 68.1 91.5
120 T 1 2.1 2.1 93.6
150 T 1 2.1 2.1 95.7
2 T 1 2.1 2.1 97.9
90 T 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Minuman yang digunakan ibu bila mengkonsumsi tablet tambah darah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid AIR PUTIH 41 87.2 100.0 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0
Diberikan imunisasi TT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 34 72.3 81.0 81.0
TIDAK 8 17.0 19.0 100.0
Total 42 89.4 100.0 Missing System 5 10.6 Total 47 100.0
BILA Y SBTN IMNISASI TT BRP
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 16 34.0 34.0 34.0
TT1 1 2.1 2.1 36.2
TT2 17 36.2 36.2 72.3
TT3 7 14.9 14.9 87.2
TT4 2 4.3 4.3 91.5
TT5 3 6.4 6.4 97.9
TTV 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Pada umur kehamilan berapa saja ibu diberikan imunisasi TT
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 16 34.0 34.0 34.0
1 MG 1 2.1 2.1 36.2
16 MG 1 2.1 2.1 38.3
18 MG 1 2.1 2.1 40.4
19 MG 2 4.3 4.3 44.7
20 MG 4 8.5 8.5 53.2
21 MG 1 2.1 2.1 55.3
24 1 2.1 2.1 57.4
24 MG 6 12.8 12.8 70.2
25 MG 2 4.3 4.3 74.5
25 MH 1 2.1 2.1 76.6
26 MG 3 6.4 6.4 83.0
27 MG 2 4.3 4.3 87.2
28 MG 2 4.3 4.3 91.5
31 MG 2 4.3 4.3 95.7
34 MG 2 4.3 4.3 100.0
Total 47 100.0 100.0
Apakah keluarga memiliki tabungan untuk persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
transportasi untuk kegawat-daruratan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 42 89.4 95.5 95.5
TIDAK 2 4.3 4.5 100.0
Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0
Apakah keluarga mempersiapkan pendonor
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 41 87.2 95.3 95.3
TIDAK 2 4.3 4.7 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami kehamilan kembar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 1 2.1 2.3 2.3
TIDAK 43 91.5 97.7 100.0
Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami kelainan letak janin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TIDAK 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami kurang darah (anemia)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 11 23.4 25.0 25.0
TIDAK 33 70.2 75.0 100.0
Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami /pernah menderita penyakit Malaria
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TIDAK 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami tekanan darah tinggi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 4 8.5 9.1 9.1
TIDAK 40 85.1 90.9 100.0
Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami kencing manis (DM)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TIDAK 43 91.5 100.0 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami penyakit jantung
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 2 4.3 4.5 4.5
TIDAK 42 89.4 95.5 100.0
Total 44 93.6 100.0 Missing System 3 6.4 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami penyakit TBC
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 1 2.1 2.3 2.3
TIDAK 42 89.4 97.7 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Apabila ibu mengalami penyakit di atas, apakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 17 36.2 56.7 56.7
TIDAK 13 27.7 43.3 100.0
Total 30 63.8 100.0 Missing System 17 36.2 Total 47 100.0
Apakah ibu mempunyai pantangan pada masa kehamilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 4 8.5 10.3 10.3
TIDAK 35 74.5 89.7 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Apabila YA, sebutkan pantangan pada kehamilan tsbt :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 42 89.4 89.4 89.4
ES MEI MINUMAN SASET ADA PWRNA
1 2.1 2.1 91.5
MAKAN DN MINUM 1 2.1 2.1 93.6
MAKAN GARAM 1 2.1 2.1 95.7
MAKANAN MANIS DAN ASIN
1 2.1 2.1 97.9
MAKANAN YG ASIN 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Tempat pertolongan persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid RS 23 48.9 53.5 53.5
PUSKES 1 2.1 2.3 55.8
BIDAN 15 31.9 34.9 90.7
RUMAH KK 4 8.5 9.3 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Tenaga penolong persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid DR SPOG 7 14.9 16.3 16.3
BIDAN 31 66.0 72.1 88.4
DUKUN KAMPUNG 4 8.5 9.3 97.7
DR SPOG DN BIDAN 1 2.1 2.3 100.0
Total 43 91.5 100.0 Missing System 4 8.5 Total 47 100.0
Alasan memilih tenaga penolong persalinan (sebutkan)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 14 29.8 29.8 29.8
BIDAN DESA TIDAK DI TEMPAT
1 2.1 2.1 31.9
DEKAT DENGAN RUMAH 1 2.1 2.1 34.0
DEKAT DNGN RMH 1 2.1 2.1 36.2
DI ANJURKAN PEMERINTAH
1 2.1 2.1 38.3
DI RS LEBIH TANGGAP 1 2.1 2.1 40.4
FAKTOR USIA TUA DAN FASILITAS LENGKAP
1 2.1 2.1 42.6
FASILITAS LENGKAP 5 10.6 10.6 53.2
FASILITAS LKP 1 2.1 2.1 55.3
HAMIL LEWAT BULAN 1 2.1 2.1 57.4
IBU MERSA TENAGA KES MUDAH CPT TANGGAP DAN AHLI / AMAN
1 2.1 2.1 59.6
IKUT ATRN PMRTH SSUAI ATRN
1 2.1 2.1 61.7
IKUT BANYAK MELAHIRKAN DI BIDAN KAMPUNG, TIDAK DIJAIHT DAN TDK DI SUNTIK
1 2.1 2.1 63.8
JARAK KE BIDAN DESA DEKAT
1 2.1 2.1 66.0
KARENA ADA DEKAT DENGAN RUMAH
1 2.1 2.1 68.1
KARENA IBU HAMIL LEWAT BULAN
1 2.1 2.1 70.2
KARENA IBU MEMILIKI RESEKO BILA DI RMH MELAHIRKAN
1 2.1 2.1 72.3
KARENA PASIEN PERLU PENANGANAN DAN DILAKUKAN OPERASI CAESAR KARENA ADA KOMPLIKASI
1 2.1 2.1 74.5
KARENA SUDAH TERBIASA, ANAK SBLM JGA DNGN DUKUN
1 2.1 2.1 76.6
KARNA BIDAN TIDAK ADA/SIBUK
1 2.1 2.1 78.7
KOMPLIKASI PENYAKIT 1 2.1 2.1 80.9
KONDISI IBU MENURUN 1 2.1 2.1 83.0
LAYANAN LENGKAP 1 2.1 2.1 85.1
LEBIH BERILMU 1 2.1 2.1 87.2
LEBIH NYAMAN RUMAH DEKAT
1 2.1 2.1 89.4
PERTOLONGAN LEBIH AMAN
1 2.1 2.1 91.5
PX MENGELUH MULAS DAN DI KRA MELAHIRKAN
1 2.1 2.1 93.6
RWYT ASMA DAN ABUTUS 1 2.1 2.1 95.7
SEBELUMNYA CAESAR 1 2.1 2.1 97.9
TENAGA KES LEBIH BERILMU DAN TERJAMIN KES DAN OBAT
1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
CARA PERSALINAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid NORMAL 34 72.3 82.9 82.9
VACUM EXTRAKSI 2 4.3 4.9 87.8
SEKSIO CAESAR 5 10.6 12.2 100.0
Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0
Kapan ibu merasakan mules
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 10 21.3 21.3 21.3
01.30 1 2.1 2.1 23.4
02.00 2 4.3 4.3 27.7
03.00 4 8.5 8.5 36.2
04.00 2 4.3 4.3 40.4
05.00 2 4.3 4.3 44.7
06.00 3 6.4 6.4 51.1
07.00 1 2.1 2.1 53.2
07.10 1 2.1 2.1 55.3
09.00 1 2.1 2.1 57.4
10.00 2 4.3 4.3 61.7
11.00 1 2.1 2.1 63.8
12.00 1 2.1 2.1 66.0
12.30 1 2.1 2.1 68.1
13.00 1 2.1 2.1 70.2
15.00 1 2.1 2.1 72.3
16.00 1 2.1 2.1 74.5
17.00 1 2.1 2.1 76.6
17.30 2 4.3 4.3 80.9
18.30 1 2.1 2.1 83.0
20.00 2 4.3 4.3 87.2
21.00 1 2.1 2.1 89.4
22.00 2 4.3 4.3 93.6
22.30 1 2.1 2.1 95.7
23.00 1 2.1 2.1 97.9
24.00 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Kapan keluarga memanggil tenaga penolong persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 14 29.8 29.8 29.8
00.00 1 2.1 2.1 31.9
02.00 1 2.1 2.1 34.0
03.00 3 6.4 6.4 40.4
05.00 3 6.4 6.4 46.8
05.30 2 4.3 4.3 51.1
06.30 3 6.4 6.4 57.4
07.00 1 2.1 2.1 59.6
07.30 1 2.1 2.1 61.7
08.00 1 2.1 2.1 63.8
09.00 1 2.1 2.1 66.0
10.00 1 2.1 2.1 68.1
10.30 1 2.1 2.1 70.2
12.15 1 2.1 2.1 72.3
12.30 1 2.1 2.1 74.5
15.00 1 2.1 2.1 76.6
16.30 1 2.1 2.1 78.7
20.00 1 2.1 2.1 80.9
21.00 1 2.1 2.1 83.0
21.30 1 2.1 2.1 85.1
22.00 1 2.1 2.1 87.2
23.00 3 6.4 6.4 93.6
24.00 1 2.1 2.1 95.7
STLH ADA MELHRKAN 1 2.1 2.1 97.9
SUDAH DI RS 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Kapan ketuban pecah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 16 34.0 34.0 34.0
01.00 2 4.3 4.3 38.3
02.00 1 2.1 2.1 40.4
03.00 1 2.1 2.1 42.6
04.00 3 6.4 6.4 48.9
05.30 1 2.1 2.1 51.1
06.00 1 2.1 2.1 53.2
07.00 1 2.1 2.1 55.3
07.30 1 2.1 2.1 57.4
08.00 1 2.1 2.1 59.6
08.15 1 2.1 2.1 61.7
08.30 2 4.3 4.3 66.0
09.00 1 2.1 2.1 68.1
10.00 1 2.1 2.1 70.2
11.00 2 4.3 4.3 74.5
11.30 1 2.1 2.1 76.6
12.00 1 2.1 2.1 78.7
12.30 1 2.1 2.1 80.9
12.39 1 2.1 2.1 83.0
13.00 1 2.1 2.1 85.1
15.00 1 2.1 2.1 87.2
16.30 1 2.1 2.1 89.4
17.30 1 2.1 2.1 91.5
19.00 1 2.1 2.1 93.6
21.00 1 2.1 2.1 95.7
DI RUANG PERSALINAN 1 2.1 2.1 97.9
SETELAH LNGKP MLKN AMINOTOMI
1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Kapan ibu mulai mengedan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18 38.3 38.3 38.3
00.30 1 2.1 2.1 40.4
01.30 1 2.1 2.1 42.6
02.00 1 2.1 2.1 44.7
03.15 1 2.1 2.1 46.8
04.30 1 2.1 2.1 48.9
05.30 1 2.1 2.1 51.1
06.30 1 2.1 2.1 53.2
07.00 1 2.1 2.1 55.3
08.00 1 2.1 2.1 57.4
08.20 1 2.1 2.1 59.6
08.30 1 2.1 2.1 61.7
08.40 1 2.1 2.1 63.8
09.00 1 2.1 2.1 66.0
09.30 1 2.1 2.1 68.1
11.00 2 4.3 4.3 72.3
11.30 1 2.1 2.1 74.5
12.30 2 4.3 4.3 78.7
13.10 1 2.1 2.1 80.9
14.00 1 2.1 2.1 83.0
15.43 1 2.1 2.1 85.1
16.00 1 2.1 2.1 87.2
18.00 1 2.1 2.1 89.4
19.00 1 2.1 2.1 91.5
21.00 1 2.1 2.1 93.6
22.00 1 2.1 2.1 95.7
DI RUANG PERSALINAN 1 2.1 2.1 97.9
STLH KETUBAN PCH 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Siapakah yang menjadi pendamping persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 13 27.7 27.7 27.7
BIDAN 1 2.1 2.1 29.8
BIDAN DAN SUAMI 1 2.1 2.1 31.9
IBU KANDUNG 1 2.1 2.1 34.0
KELUARGA 21 44.7 44.7 78.7
ORANG TUA 1 2.1 2.1 80.9
SAUDARA 1 2.1 2.1 83.0
SUAMI 8 17.0 17.0 100.0
Total 47 100.0 100.0
Apakah ibu tetap makan dan minum selama proses persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 29 61.7 82.9 82.9
TIDAK 6 12.8 17.1 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Apakah ibu mendapat suntikan / obat perangsang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 7 14.9 19.4 19.4
TIDAK 29 61.7 80.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Apakah ibu mendapat air pelungsur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 21 44.7 58.3 58.3
TIDAK 15 31.9 41.7 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Apakah ibu mendapatkan infus
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 27 57.4 69.2 69.2
TIDAK 12 25.5 30.8 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami perdarahan yang banyak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 4 8.5 10.5 10.5
TIDAK 34 72.3 89.5 100.0
Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami tekanan darah tinggi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 2 4.3 5.1 5.1
TIDAK 37 78.7 94.9 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Apakah ibu mengalami kesulitan pada saat melahirkan bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 6 12.8 16.2 16.2
TIDAK 31 66.0 83.8 100.0
Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0
Apabila YA, sebutkan kesulitannya :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 43 91.5 91.5 91.5
HPP DAN ANTUNIA 1 2.1 2.1 93.6
KALA II LAMA 1 2.1 2.1 95.7
KEJANG 1 2.1 2.1 97.9
PX MERASA SAKIT DAN LEMAS PD HABIS MELAHIRKAN
1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Apakah ibu dilakukan rujukan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 20 42.6 50.0 50.0
TIDAK 20 42.6 50.0 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Apabila YA, kemana Tempat Rujukan (sebutkan Unit Rujukan dan alamat
lengkapnya) :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 27 57.4 57.4 57.4
RS BALANGAN 19 40.4 40.4 97.9
RS KDG 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Penolong pertama di tempat rujukan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid DR SPOG 4 8.5 15.4 15.4
DR UMUM 1 2.1 3.8 19.2
BIDAN 14 29.8 53.8 73.1
DR UMUM DAN BIDAN 4 8.5 15.4 88.5
DR SPOG DN DR UMUM DN BDN
3 6.4 11.5 100.0
Total 26 55.3 100.0 Missing System 21 44.7 Total 47 100.0
Tradisi yang dilakukan pada ibu bersalin :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 36 76.6 76.6 76.6
MENGOSOK MINYAK D PERUT SAAT PERSALINA
1 2.1 2.1 78.7
MINUM AIR DOA DAN PELUNGSUR
1 2.1 2.1 80.9
MINUM AIR PELUNG DAN OLES MINYK KPERUT
1 2.1 2.1 83.0
MINUM AIR PELUNGSUR 6 12.8 12.8 95.7
MINUM AIR RUMPUT FATIMAH
1 2.1 2.1 97.9
MINUM JAMU 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Berapa lama lahirnya placenta (tembuni / ari-ari) setelah kelahiran bayi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 11 23.4 23.4 23.4
0 MENIT 1 2.1 2.1 25.5
10 MNT 2 4.3 4.3 29.8
15 MNT 1 2.1 2.1 31.9
5 MENIT 2 4.3 4.3 36.2
5 MNT 30 63.8 63.8 100.0
Total 47 100.0 100.0
Penolong kelahiran placenta (tembuni / ari-ari)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid DR UMUM 3 6.4 7.9 7.9
BIDAN 31 66.0 81.6 89.5
DUKUN KAMPUNG 4 8.5 10.5 100.0
Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu melakukan pemeriksaan ke tenaga kesehatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 35 74.5 92.1 92.1
TIDAK 3 6.4 7.9 100.0
Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan vitamin A
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 27 57.4 77.1 77.1
TIDAK 8 17.0 22.9 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu mendapatkan tablet tambah darah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 28 59.6 80.0 80.0
TIDAK 7 14.9 20.0 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Setelah melahirkan kapan ibu di beri minum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 15 31.9 31.9 31.9
10 MNT STLH MLHRKAN 1 2.1 2.1 34.0
5 MRNIT 1 2.1 2.1 36.2
IBU TDK SADAR 1 2.1 2.1 38.3
LNGSNG D BRI MINUM 1 2.1 2.1 40.4
SEHABIS MELAHIRKAN 1 2.1 2.1 42.6
SETELAH MELAHIRKAN 19 40.4 40.4 83.0
SETELAH MLHRKAN 1 2.1 2.1 85.1
SETENGAH JAM 1 2.1 2.1 87.2
TIDAK 1 2.1 2.1 89.4
YA 5 10.6 10.6 100.0
Total 47 100.0 100.0
Setelah melahirkan kapan ibu diberi makan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18 38.3 38.3 38.3
1 JAM 2 4.3 4.3 42.6
2 JAM STLH MLHRKAN 1 2.1 2.1 44.7
2 JAM STLH MLHRKN 1 2.1 2.1 46.8
5 JAM 1 2.1 2.1 48.9
6 JAM 2 4.3 4.3 53.2
IBU TDK SDR 1 2.1 2.1 55.3
LANGSUNG 1 2.1 2.1 57.4
SDA 13 27.7 27.7 85.1
SETELAH MLHRKN 1 2.1 2.1 87.2
TIDAK 2 4.3 4.3 91.5
YA 4 8.5 8.5 100.0
Total 47 100.0 100.0
Setelah melahirkan kapan ibu boleh berdiri
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 16 34.0 34.0 34.0
1 JAM 5 10.6 10.6 44.7
2 JAM 10 21.3 21.3 66.0
3 JAM 2 4.3 4.3 70.2
4 JAM 7 14.9 14.9 85.1
5 JAM 2 4.3 4.3 89.4
6 JAM 1 2.1 2.1 91.5
6 JAM 4 8.5 8.5 100.0
Total 47 100.0 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu dilakukan pemeriksaan kadar Hb
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 10 21.3 27.0 27.0
TIDAK 27 57.4 73.0 100.0
Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu menggunakan gurita / bebat pada perut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 31 66.0 91.2 91.2
TIDAK 3 6.4 8.8 100.0
Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan genitalia ibu diberi ramu-ramuan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 9 19.1 26.5 26.5
TIDAK 25 53.2 73.5 100.0
Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu mengalami pendarahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TIDAK 34 72.3 100.0 100.0 Missing System 13 27.7
Apakah setelah melahirkan ibu mengalami pendarahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TIDAK 34 72.3 100.0 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu mengalami mata berkunang-kunang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 7 14.9 20.6 20.6
TIDAK 27 57.4 79.4 100.0
Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu mengalami nyeri hebat pada perut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TIDAK 34 72.3 100.0 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Apakah setelah melahirkan ibu mengalami kejang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid YA 1 2.1 2.9 2.9
TIDAK 34 72.3 97.1 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Pantangan makanan selama masa nifas :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 24 51.1 51.1 51.1
BERLEMAK DAN PEDAS 1 2.1 2.1 53.2
BERMINYAK SANTAN 1 2.1 2.1 55.3
DAGING DN GORENGAN 1 2.1 2.1 57.4
IKAN LAUT DAN MAKANN BERSANTN
1 2.1 2.1 59.6
MAKAN BERLEMAK BERMINYAK DAN DAGING
1 2.1 2.1 61.7
MAKAN BERLEMAK PEDAS SANTAN DAN DAGING
1 2.1 2.1 63.8
MAKAN BERMINYAK PEDASA DAN SANTAN
1 2.1 2.1 66.0
MAKAN DAGING 1 2.1 2.1 68.1
MAKAN IKAB SELAIN MAKAN IKAN HARUAN, MAKAN SAYUR BAYAM DAN LAIN-LAIAN
1 2.1 2.1 70.2
MAKANAN BERLEMAK DAN PDS
1 2.1 2.1 72.3
MAKANAN BERLEMAK PDS GORENGAN
1 2.1 2.1 74.5
MAKANAN BERMINYAK 1 2.1 2.1 76.6
MAKANAN YG DIGORENG PEDAS BERLEMAK
1 2.1 2.1 78.7
MAKANAN YG DIGORENG PEDAS BERLEMAK DAGING
4 8.5 8.5 87.2
MAKANN BERMINYAK DAN BERLEMAK
1 2.1 2.1 89.4
MAKANN YG BERMINYAK DAN IKAN PANGGANG
1 2.1 2.1 91.5
TIDAK ADA 2 4.3 4.3 95.7
TIDAK ADA PANTANGAN 1 2.1 2.1 97.9
YANG BERLEMAK, IKAN DAN MAKANAN YANG DIGORENG
1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Tradisi yang dilakukan pada ibu postpartum (nifas) :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 35 74.5 74.5 74.5
ACARA TAPUNG TAWAR 1 2.1 2.1 76.6
KUNYIT DI AREA GENTALIA
1 2.1 2.1 78.7
KUNYIT DI PARUT DI LTKAN GENETALIA DN DAUN JMBU RBS AIR ASAM JAWA
1 2.1 2.1 80.9
KUNYIT DI PARUT DN DAUN JMBU RBS
1 2.1 2.1 83.0
MAKAN TELUR REBUS DAN IKAN ASIN
1 2.1 2.1 85.1
MINUM SAMU 1 2.1 2.1 87.2
REBUSAN AIR PUCUK JAMBU
1 2.1 2.1 89.4
TAPUNG TAWAR 1 2.1 2.1 91.5
TIDAK ADA 4 8.5 8.5 100.0
Total 47 100.0 100.0
Apa yang dimaksud dengan kunjungan kehamilan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Kunjungan ibu hamil setiap bulan ke Puskesmas.
12 25.5 30.8 30.8
Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kehamilan.
19 40.4 48.7 79.5
Kunjungan ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan.
7 14.9 17.9 97.4
CENTANG SEMUA 1 SD 3 1 2.1 2.6 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan kehamilan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Setiap kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan di Puskesmas
18 38.3 46.2 46.2
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala
15 31.9 38.5 84.6
Pelayanan yang diberikan ketika ibu hamil yang pertama kali periksa kepada petugas kesehatan
5 10.6 12.8 97.4
CENTANG SEMUA 1 SD 3 1 2.1 2.6 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Kapan sebaiknya ibu hamil mulai memeriksakan kehamilannya pertama kali ke petugas
kesehatan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Bila merasa ada keluhan. 13 27.7 32.5 32.5
Sedini mungkin. 18 38.3 45.0 77.5
Pada umur kehamilan 2 bulan.
8 17.0 20.0 97.5
CENTANG 1 DN 3 1 2.1 2.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Selama hamil paling sedikit berapa kali ibu harus memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid (dua) kali 3 6.4 7.9 7.9
(tiga) kali 16 34.0 42.1 50.0
(empat) kali 19 40.4 50.0 100.0
Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0
Apa saja yang bisa dilakukan agar resiko kehamilan dapat diketahui sedini mungkin oleh ibu
hamil ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Memeriksakan kehamilan kapan perlu saja
2 4.3 5.0 5.0
Memeriksa kehamilan secara teratur dan lengkap sesuai standar.
37 78.7 92.5 97.5
Memeriksa kehamilan pada saat hamil muda saja
1 2.1 2.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Apa tujuan pemeriksaan kehamilan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Untuk mengetahui perkembangan janin dalam kandungan
7 14.9 17.5 17.5
Untuk mengetahui kesehatan ibu dan bayinya
33 70.2 82.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Selama hamil berapa kali ibu mendapatkan untuk imunisasi ibu hamil ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Satu kali 18 38.3 50.0 50.0
Dua kali 17 36.2 47.2 97.2
TIDAK ADA 1 2.1 2.8 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ketika ibu merasa terlambat haid, maka sebaiknya :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Periksa ke dukun bayi 1 2.1 2.6 2.6
Periksa ke tenaga kesehatan
35 74.5 92.1 94.7
Nanti saja bila sudah hamil 3 bulan
2 4.3 5.3 100.0
Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0
Berat badan ibu hamil seharusnya bertambah …. selama masa kehamilan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid DELAPAN KG 14 29.8 37.8 37.8
TIGA BELAS KG 19 40.4 51.4 89.2
ENAM BELAS KG 3 6.4 8.1 97.3
LAIN NYA 1 SD 7 1 2.1 2.7 100.0
Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0
Apa saja manfaat imunisasi pada ibu hamil ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Mencegah penyakit campak pada bayi.
4 8.5 12.5 12.5
Mencegah penyakit kelumpuhan pada bayi
8 17.0 25.0 37.5
Mencegah penyakit tetanus pada bayi
20 42.6 62.5 100.0
Total 32 68.1 100.0 Missing System 15 31.9 Total 47 100.0
Apa yang dimaksud dengan persalinan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Proses kelahiran bayi yang normal
11 23.4 28.2 28.2
Proses pengeluaran bayi dari jalan lahir
6 12.8 15.4 43.6
Proses pengeluaran janin dan ari-ari dari jalan lahir
22 46.8 56.4 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0
Apa yang dimaksud dengan persalinan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Proses kelahiran bayi yang normal
11 23.4 28.2 28.2
Proses pengeluaran bayi dari jalan lahir
6 12.8 15.4 43.6
Proses pengeluaran janin dan ari-ari dari jalan lahir
22 46.8 56.4 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Tanda – tanda persalinan adalah ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rasa sakit di pinggang dan kram pada perut
10 21.3 25.6 25.6
Rasa mules disertai dengan keluarnya air-air yang banyak
16 34.0 41.0 66.7
Adanya pengeluaran lendir dan darah serta rasa ingin mengedan/meneran
11 23.4 28.2 94.9
CENTANG SEMUA 1 SD 3 2 4.3 5.1 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Bila ibu mau melahirkan sebaiknya ditolong oleh siapa ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Dukun beranak terlatih 7 14.9 17.9 17.9
Petugas kesehatan (dokter / bidan )
32 68.1 82.1 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Penolong persalinan sesuai anjuran pemerintah adalah ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BIDAN 39 83.0 100.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Alasan ibu melahirkan dengan dukun kampung adalah ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Dukun tidak melakukan penjahitan luka
5 10.6 13.5 13.5
Dukun mau mencucikan pakaian kotornya
11 23.4 29.7 43.2
Biayanya murah 16 34.0 43.2 86.5
TDK DI JAHIT DK, MENCUCI PAKAIAN, MURAH
2 4.3 5.4 91.9
DUKUN TDK MENJAHIT LUKA DAN BIAYA MURAH
1 2.1 2.7 94.6
DUKUN MAU MENCUCIKAN DAN MURAH
1 2.1 2.7 97.3
CENTANG SEMUA 1 2.1 2.7 100.0
Total 37 78.7 100.0 Missing System 10 21.3 Total 47 100.0
Yang dimaksud dengan penolong persalinan adalah ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Orang yang menolong bayi saat persalinan
5 10.6 12.5 12.5
Orang yang menolong pada proses persalinan
22 46.8 55.0 67.5
Orang yang menolong ibu saat persalinan
12 25.5 30.0 97.5
CENTANG SEMUA 1 2.1 2.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Manfaat bila ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Keselamatan ibu dan bayi lebih terjamin
34 72.3 87.2 87.2
Tenaga kesehatan yang menolong bisa memberi obat perangsang
5 10.6 12.8 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Kerugian yang didapat bila ibu melahirkan dengan dukun kampung ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 11 23.4 23.4 23.4
BERISIKO TINGGI DAN PERALATAN KRNG
1 2.1 2.1 25.5
BIDAN KAMPUNG MENDORONG PERUT
1 2.1 2.1 27.7
DIDORONG SECARA PAKSA
1 2.1 2.1 29.8
KESELAMATAN IBU DAN ANAN TERJAMIN DN PRLTN TDK LKP
1 2.1 2.1 31.9
KURANG FASILITAS 1 2.1 2.1 34.0
KURANG FASILITAS DAN LAMBAT
1 2.1 2.1 36.2
LAMA DALAM PENANGANAN
1 2.1 2.1 38.3
LEBIH SAKIT DN DI DORONG PRT
1 2.1 2.1 40.4
OBAT TIDAK LENGKAP 2 4.3 4.3 44.7
PASILITAS KRNG LNGKP 1 2.1 2.1 46.8
PERALATAN TDK LENGKAP
1 2.1 2.1 48.9
PERSALINAN TDK AMAN DAN TDK ADA OBAT
1 2.1 2.1 51.1
PERTOLONGAN LAMBAT 1 2.1 2.1 53.2
PERTOLONGAN TDK BRSIH
7 14.9 14.9 68.1
PERTOLONGAN TIDAK BERSIH
2 4.3 4.3 72.3
PERTOLONGN TDK BRSH 1 2.1 2.1 74.5
TDK ADA OBAT DAN MENGAMBILKAN JAMU
1 2.1 2.1 76.6
TDK ADA OBAT-OBATAN 1 2.1 2.1 78.7
TDK D BR SNTIK RANGSNG
1 2.1 2.1 80.9
TDK MELAKUKAN KES 1 2.1 2.1 83.0
TIDAK ADA ILMU NYA 1 2.1 2.1 85.1
TIDAK ADA ILMUNYA 1 2.1 2.1 87.2
TIDAK ADA JAMINAN KES 1 2.1 2.1 89.4
TIDAK ADA OBAT-OBATAN DAN TIDAK PMRKSAAN KES
1 2.1 2.1 91.5
TIDAK ADA PERTOLONGAN PERTAM JK PNDRHN DN TDK DJHT
1 2.1 2.1 93.6
TIDAK AMAN 1 2.1 2.1 95.7
TIDAK KERUGIAN 1 2.1 2.1 97.9
TIDAK TERLATIH DAN OBAT TDK LNGKP
1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Keuntungan yang didapat bila ibu melahirkan dengan dukun kampung ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Biayanya murah 17 36.2 43.6 43.6
Cepat dimandikan 7 14.9 17.9 61.5
LAIN_LAIN 10 21.3 25.6 87.2
MURAH, CEPAT, BIASA DAN LAIN-LAIN
3 6.4 7.7 94.9
MURAH DAN DIMANDIKAN 2 4.3 5.1 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Kerugian bila ibu melahirkan dengan tenaga kesehatan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Tidak ada kerugiannya. ……apa tdk diganti “kerugian”?
36 76.6 94.7 94.7
Biayanya persalinan sangat mahal
1 2.1 2.6 97.4
Penolong persalinannya tidak ahli.
1 2.1 2.6 100.0
Total 38 80.9 100.0 Missing System 9 19.1 Total 47 100.0
Keuntungan bila ibu melahirkan dengan tenaga kesehatan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 14 29.8 29.8 29.8
ALAT KES LENGKAP 1 2.1 2.1 31.9
AMAN DAN LANCAR 1 2.1 2.1 34.0
AMAN DAN TRJAMIN 1 2.1 2.1 36.2
BAYI DAN IBU SLMT DN DKT RMH
1 2.1 2.1 38.3
BIAYA MURAH 1 2.1 2.1 40.4
CEPAT SEHAT DAN OBAT TERJAMIN
1 2.1 2.1 42.6
DEKAT DENGAN RUMAH 1 2.1 2.1 44.7
FASILITAS LENGKAP 1 2.1 2.1 46.8
FASILITAS LENGKAP CPT TNGGAP
1 2.1 2.1 48.9
FASILITAS LKP 1 2.1 2.1 51.1
FASILITAS LNGKP 1 2.1 2.1 53.2
FASILITAS LNGKP DAN CPT
1 2.1 2.1 55.3
IBU LEBIH AMAN MELAHIRKAN
1 2.1 2.1 57.4
KESELAMATAN IBU DAN ANAK TERJAMIN DAN OBTA LNGKP
1 2.1 2.1 59.6
KESELAMATAN IBU DAN ANAN TERJAMIN
2 4.3 4.3 63.8
LEBIH TANGGAP 1 2.1 2.1 66.0
OBAT LENGKAP 1 2.1 2.1 68.1
OBAT LENGKAP DAN CPT 1 2.1 2.1 70.2
OBAT LENGKAP DAN TERLATIH
1 2.1 2.1 72.3
OBAT-OBATAN LENGKAP 4 8.5 8.5 80.9
OBAT-OBATAN TERSEDIA DAN PERSALINAN AMAN
1 2.1 2.1 83.0
OBAT2 AN LENKAP DAN BDN CPT SEGAR
1 2.1 2.1 85.1
PASILITAS LENGKAP DAN BERSIH
1 2.1 2.1 87.2
PELAYANAN GRATIS 1 2.1 2.1 89.4
PEMULIHAN CPT DN BANYAK OBAT
1 2.1 2.1 91.5
PENGOBATAN MASJU FASILITAS LKP
1 2.1 2.1 93.6
PERALATAN LENGKAP 1 2.1 2.1 95.7
TENAGA AHLI 1 2.1 2.1 97.9
TIDAK BAYAR 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Jika ibu mengalami kesulitan dalam persalinan sebaiknya ibu dibawa ke …?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rumah sakit terdekat 36 76.6 100.0 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Yang dimaksud masa nifas adalah ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Masa setelah melahirkan bayi sampai 40 hari
13 27.7 33.3 33.3
Masa setelah lahirnya uri – uri sampai 40 hari
4 8.5 10.3 43.6
Masa setelah melahirkan bayi dan uri sampai 40 hari
22 46.8 56.4 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Apakah ibu mengetahui tentang ASI Ekslusif ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ASI Ekslusif adalah menyusui bayi secara ekslusif
6 12.8 15.0 15.0
ASI Ekslusif adalah menyusui bayi sampai usia 4 bulan
5 10.6 12.5 27.5
ASI Ekslusif adalah memberikan ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan
29 61.7 72.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Apa manfaat pemberian ASI bagi bayi ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Mempererat ikatan batin antara ibu dan bayi
14 29.8 35.9 35.9
Bayi akan tumbuh optimal dan sehat
20 42.6 51.3 87.2
Penyerapan lebih sempurna dan mudah dicerna
5 10.6 12.8 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Apa manfaat pemberian ASI bagi ibu ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Mudah, murah, praktis dan tidak merepotkan
24 51.1 60.0 60.0
Mempererat ikatan batin antara ibi dan bayi
14 29.8 35.0 95.0
BENAR SEMUA 2 4.3 5.0 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Setelah melahirkan mengapa ibu harus banyak memakan makanan yang bergizi?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Untuk mempercepat penyembuhan dalam masa nifas
6 12.8 15.4 15.4
Untuk mendapatkan banyak air susu
21 44.7 53.8 69.2
Untuk mendapatkan tambahan gizi sebagai persiapan dalam menyusui bayinya
9 19.1 23.1 92.3
CENTANG 1 SD 3 3 6.4 7.7 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Perasaan mules dan nyeri setelah melahirkan disebabkan karena
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rahim ibu berkontraksi untuk proses penyembuhan
18 38.3 46.2 46.2
Rahim ibu nyeri karena ada perdarahan setelah melahirkan
18 38.3 46.2 92.3
Rahim ibu berkontraksi karena adanya perdarahan
3 6.4 7.7 100.0
Total 39 83.0 100.0 Missing System 8 17.0 Total 47 100.0
Apa saja tanda dan bahaya ibu setelah melahirkan ?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Perdarahan yang banyak sekali
26 55.3 65.0 65.0
Rasa mual dan mau muntah 11 23.4 27.5 92.5
Rasa mules dan nyeri perut bagian bawah
3 6.4 7.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Bila setelah melahirkan ibu mengeluh sakit kepala yang hebat dan penglihatan kabur, harus
dibawa ke :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Rumah sakit 13 27.7 31.7 31.7
Bidan/dokter 27 57.4 65.9 97.6
Perawat / Mantri kesehatan 1 2.1 2.4 100.0
Total 41 87.2 100.0 Missing System 6 12.8 Total 47 100.0
Bila ibu merasakan keluar darah/cairan yang berbau busuk setelah melahirkan, disebabkan oleh apa.?
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Adanya nyeri setelah melahirkan
3 6.4 7.5 7.5
Adanya kontraksi setelah melahirkan
5 10.6 12.5 20.0
Mungkin ada infeksi setelah melahirkan
32 68.1 80.0 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Supaya bayi mendapatkan ASI yang cukup, maka ibu harus
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Memberi ASI setiap kali bayinya menangis
9 19.1 22.5 22.5
Memberi ASI setiap bayinya bangun dari tidur
4 8.5 10.0 32.5
Memberi ASI setiap saat bila bayinya mau
26 55.3 65.0 97.5
BENAR SEMUA 1 2.1 2.5 100.0
Total 40 85.1 100.0 Missing System 7 14.9 Total 47 100.0
Pemeriksaan pertama kali untuk mengetahui ada tidaknya kehamilan adalah
dukun beranak (bidan kampung)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 2.1 2.8 2.8
TS 31 66.0 86.1 88.9
S 4 8.5 11.1 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Pemeriksaan ke bidan (petugas kesehatan) dilakukan apabila ibu mengalami
keluhan pada kehamilannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 17 36.2 48.6 48.6
S 18 38.3 51.4 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Ibu hamil minum tablet tambah darah paling sedikit 90 tablet selama
kehamilannya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 7 14.9 19.4 19.4
S 27 57.4 75.0 94.4
SS 2 4.3 5.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Imunisasi TT pada ibu hamil menyebabkan bayi lahir kejang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 3 6.4 8.3 8.3
TS 31 66.0 86.1 94.4
S 2 4.3 5.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya kurang darah
(anemia) pada kehamilan, dilakukan 1 kali pada kehamilan tua (mendekati melahirkan)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 6 12.8 17.1 17.1
S 28 59.6 80.0 97.1
SS 1 2.1 2.9 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Ibu hamil dengan anemia ringan (kurang darah), minum tablet darah sebanyak
2x1 sehari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 8 17.0 22.2 22.2
S 28 59.6 77.8 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu hamil dengan berat badan kurang dari 40 kilogram, agar makan nasi yang banyak selama kehamilan untuk menambah berat badan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 11 23.4 30.6 30.6
S 24 51.1 66.7 97.2
SS 1 2.1 2.8 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu hamil dengan tekanan darah (tensi) tinggi, tidak boleh makan garam
selama kehamilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 11 23.4 30.6 30.6
S 23 48.9 63.9 94.4
SS 2 4.3 5.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu hamil dengan kaki bengkak pada kehamilan tua, perlu melakukan
pemeriksaan kehamilan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 5 10.6 13.9 13.9
S 28 59.6 77.8 91.7
SS 3 6.4 8.3 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit 2 kali pada usia kehamilan
lebih dari 7 bulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 9 19.1 25.0 25.0
S 25 53.2 69.4 94.4
SS 2 4.3 5.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Orang yang tepat untuk menolong persalinan adalah dukun beranan (bidan kampung)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 4 8.5 11.1 11.1
TS 28 59.6 77.8 88.9
S 4 8.5 11.1 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu bersalin memanggil bidan sejak adanya tanda ketuban sudah pecah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 2.1 2.8 2.8
TS 22 46.8 61.1 63.9
S 13 27.7 36.1 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu bersalin boleh berjalan-jalan sebelum ketuban pecah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 8 17.0 22.9 22.9
S 27 57.4 77.1 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Ibu bersalin boleh minum air pelungsur (air putih / air mineral yang diberi doa)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 5 10.6 13.9 13.9
S 31 66.0 86.1 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Perut ibu bersalin perlu didorong pada saat mengedan untuk mempercepat persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 2.1 2.8 2.8
TS 26 55.3 72.2 75.0
S 7 14.9 19.4 94.4
SS 2 4.3 5.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Bidan dapat memberikan obat perangsang untuk mempercepat persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 2.1 2.8 2.8
TS 15 31.9 41.7 44.4
S 20 42.6 55.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Bidan dapat memberikan obat perangsang untuk mempercepat persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 21 44.7 58.3 58.3
S 15 31.9 41.7 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Tali pusat dipotong setelah placenta (tembuni) sudah lahir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 17 36.2 48.6 48.6
S 18 38.3 51.4 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Apabila setelah 2 jam ibu dipimpin mengedan bayi belum lahir, maka ibu bersalin dirujuk (dikirim) ke Rumah Sakit
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 1 2.1 2.8 2.8
S 35 74.5 97.2 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Bidan mengobservasi ibu bersalin paling sedikit 2 jam setelah bayi lahir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 1 2.1 2.9 2.9
S 33 70.2 94.3 97.1
SS 1 2.1 2.9 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Bidan memberikan vitamin A pada ibu post partum sebanyak 2 kapsul yaitu
segera pada saat kelahiran dan 24 jam setelah pemberian pertama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 6 12.8 17.1 17.1
S 28 59.6 80.0 97.1
SS 1 2.1 2.9 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Dukun beranak (bidan kampung) boleh melakukan massage (urut) abdomen
(perut) pada ibu post partum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 25 53.2 69.4 69.4
S 11 23.4 30.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu post partum tidak boleh berdiri sampai 24 jam setelah melahirkan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 30 63.8 83.3 83.3
S 6 12.8 16.7 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu post partum tidak boleh makan ikan laut karena dapat menyebabkan gatal
pada kelamin (genitalia)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 18 38.3 50.0 50.0
S 18 38.3 50.0 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Pada ibu dengan ada luka pada genitalia (perineum), maka pada genitalia
diberikan kunyit yang diparut
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 29 61.7 80.6 80.6
S 7 14.9 19.4 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Kelalah (anemia) yang terjadi pada ibu post partum adalah hal yang normal
karena ibu banyak kehilangan darah pada saat persalinan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 7 14.9 19.4 19.4
S 29 61.7 80.6 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Pemeriksaan oleh bidan pada ibu post partum dilakukan minimal 3 (tiga) kali yaitu pada 6 jam, 6 hari dan 6 minggu.
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 5 10.6 14.3 14.3
S 30 63.8 85.7 100.0
Total 35 74.5 100.0 Missing System 12 25.5 Total 47 100.0
Hubungan seksual dilakukan setelah 40 hari (6 minggu) post partum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 8 17.0 22.2 22.2
S 27 57.4 75.0 97.2
SS 1 2.1 2.8 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Kontrasepsi dapat diberikan pada hari ke 35 post partum
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TS 11 23.4 30.6 30.6
S 25 53.2 69.4 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Ibu tidak boleh keluar rumah sampai masa nifas selesai (setelah 40 hari)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid STS 1 2.1 2.8 2.8
TS 31 66.0 86.1 88.9
S 4 8.5 11.1 100.0
Total 36 76.6 100.0 Missing System 11 23.4 Total 47 100.0
Tempat pelayanan kesehatan yang tersedia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 13 27.7 27.7 27.7
PKM DAN PUSKESDES 2 4.3 4.3 31.9
PKM INDUK 5 10.6 10.6 42.6
PKM INDUK BDN SWASTA 1 2.1 2.1 44.7
PKM INDUK DAN BDN SWASTA
1 2.1 2.1 46.8
PKM INDUK DAN BIDAN SWASTA PRAK
1 2.1 2.1 48.9
PKM INDUK DAN BIDN DESA
1 2.1 2.1 51.1
PKM INDUK DAN PEMBANTU DAN POSKESDES
1 2.1 2.1 53.2
PKM INDUK DAN PKM DESA
2 4.3 4.3 57.4
PKM INDUK DAN PKM PEMBANTU
1 2.1 2.1 59.6
PKM INDUK DAN RSUD 1 2.1 2.1 61.7
PKM INDUK DN BDN SWASTA
1 2.1 2.1 63.8
PKM INDUK DN BISAN SWASTA
1 2.1 2.1 66.0
PKM INDUK PEMBSNTU BDN SWSTS
1 2.1 2.1 68.1
PKM INDUK POSKESDES 1 2.1 2.1 70.2
PKM INDUK RS BIDAN SWASTA
1 2.1 2.1 72.3
PKM INDUK RSD BDN SWASTA
1 2.1 2.1 74.5
PKM INDUK RSUD BIDAN 7 14.9 14.9 89.4
PKM INDUK RSUD BIDAN SWASTA DN BDN DS
1 2.1 2.1 91.5
PKM PEMBANTU DAN PKM DESA
1 2.1 2.1 93.6
PUSTU 1 2.1 2.1 95.7
PUSTU BDN SWASTA 1 2.1 2.1 97.9
TENAGA KES LENGKAP 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Tempat pelayanan kesehatan tedekat dengan tempat ting
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Puskesmas Pembantu 1 2.1 2.9 2.9
Puskesmas Induk 8 17.0 23.5 26.5
Rumah Sakit Daerah/Swasta (sebutkan RS type
1 2.1 2.9 29.4
Bidan Praktik Swasta 6 12.8 17.6 47.1
LAIN-LAIN 13 27.7 38.2 85.3
PKM INDUK PUSKESDES 3 6.4 8.8 94.1
PILIH SEMUA 2 4.3 5.9 100.0
Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Jarak ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dari tempat tinggal :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 17 36.2 36.2 36.2
0 KM 1 2.1 2.1 38.3
0 KM / DPN RMH 1 2.1 2.1 40.4
1 KM 4 8.5 8.5 48.9
1 M 2 4.3 4.3 53.2
1.5 KM 1 2.1 2.1 55.3
10 M 2 4.3 4.3 59.6
100 M 1 2.1 2.1 61.7
11 KM 1 2.1 2.1 63.8
2 KM 3 6.4 6.4 70.2
20 M 1 2.1 2.1 72.3
200 M 2 4.3 4.3 76.6
3 KM 1 2.1 2.1 78.7
30 M 1 2.1 2.1 80.9
300 M 3 6.4 6.4 87.2
4 M 1 2.1 2.1 89.4
5 KM 1 2.1 2.1 91.5
500 M 4 8.5 8.5 100.0
Total 47 100.0 100.0
Waktu tempuh ke tempat pelayanan kesehatan terdekat dari tempat tinggal :
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 18 38.3 38.3 38.3
1 MNT 1 2.1 2.1 40.4
10 MNT 4 8.5 8.5 48.9
15 MNT 1 2.1 2.1 51.1
2 MENIT 1 2.1 2.1 53.2
2 MNT 1 2.1 2.1 55.3
3 MNT 6 12.8 12.8 68.1
30 M 1 2.1 2.1 70.2
5 MNT 12 25.5 25.5 95.7
5 MRNIT 1 2.1 2.1 97.9
7 MNT 1 2.1 2.1 100.0
Total 47 100.0 100.0
Alat transportasi yang digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid kendaraan roda 4 3 6.4 9.7 9.7
Lain-lain 10 21.3 32.3 41.9
RODA 4 DAN RODA 2 3 6.4 9.7 51.6
LAIN / RODA 2 15 31.9 48.4 100.0
Total 31 66.0 100.0 Missing System 16 34.0
Alat transportasi yang digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid kendaraan roda 4 3 6.4 9.7 9.7
Lain-lain 10 21.3 32.3 41.9
RODA 4 DAN RODA 2 3 6.4 9.7 51.6
LAIN / RODA 2 15 31.9 48.4 100.0
Total 31 66.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0
Tenaga kesehatan yang tersedia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BIDAN DESA 26 55.3 76.5 76.5
LENGKAP SEMUA TENAGA KES ADA
8 17.0 23.5 100.0
Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Tenaga kesehatan yang terdekat dengan tempat tinggal
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BIDAN DESA 31 66.0 91.2 91.2
PERWATAN 1 2.1 2.9 94.1
LAIN-;LAIN 2 4.3 5.9 100.0
Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Tenaga kesehatan yang mudah dihubungi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid BIDAN DESA 31 66.0 91.2 91.2
PERWATAN 1 2.1 2.9 94.1
DOKTER 1 2.1 2.9 97.1
LAIN-;LAIN 1 2.1 2.9 100.0
Total 34 72.3 100.0 Missing System 13 27.7 Total 47 100.0
Rumah Sakit Daerah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 31 66.0 100.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0
Rumah Sakit Swasta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid TIDAK ADA 24 51.1 100.0 100.0 Missing System 23 48.9 Total 47 100.0
Puskesmas
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 31 66.0 100.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0
Puskesmas Pembantu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 12 25.5 48.0 48.0
TIDAK ADA 13 27.7 52.0 100.0
Total 25 53.2 100.0 Missing System 22 46.8 Total 47 100.0
Puskesmas Keliling
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 8 17.0 32.0 32.0
TIDAK ADA 17 36.2 68.0 100.0
Total 25 53.2 100.0 Missing System 22 46.8 Total 47 100.0
Polindes
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 28 59.6 93.3 93.3
TIDAK ADA 2 4.3 6.7 100.0
Total 30 63.8 100.0 Missing System 17 36.2 Total 47 100.0
Klinik Bersalin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 1 2.1 4.2 4.2
TIDAK ADA 23 48.9 95.8 100.0
Total 24 51.1 100.0 Missing System 23 48.9 Total 47 100.0
Bidan Praktik Swasta
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 14 29.8 50.0 50.0
TIDAK ADA 14 29.8 50.0 100.0
Total 28 59.6 100.0 Missing System 19 40.4 Total 47 100.0
Ambulance
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ADA 23 48.9 74.2 74.2
TIDAK ADA 8 17.0 25.8 100.0
Total 31 66.0 100.0 Missing System 16 34.0 Total 47 100.0
Top Related