II.l.l0 Metode Pembuatan suppositoria
- Amfar : 363-365
Suppositoria dibuat dengan 2 metode umum. Dalam proses yang hot,
obat ditambahkan untuk melarutkan basis dan mencampur dibolehkan dalam
keadaan dingin setelah dituang ke dalam cetakan. Dalam proses dingin, obat
dimasukkan dengan basis yang tidak lunak dan menghasilkan massa keras yang
salah satunya oleh tangan atau oleh kempa dalam mesin logam.
Proses dingin. Lemak coklat dan basis lainnya yang tidak
membutuhkan kelunakan secara pencampuran yang terjamin mungkin cara
memasukkan suppositoria dengan proses dingin. Metode ini tidak demikian
untuk penggunaan pada gliserin gelatin.
Jumlah yang diinginkan dari parutan lemak coklat dicampurkan
dengan obat atau bahan obat dan dimasukkan ke dalam massa plastic dengan
bantuan suatu lumping, alu dan spatel. Dalam kuantitas kecil dari pembuatan,
minyak mungkin ditambahkan untuk fasilitas p[ada penyiapan massa. Distribusi
better dari obat diperoleh jika pertama dicampur dengan hanya suatu porsi atau
basis. Sisa dari basis dapat dikerjakan secara berangsur-angsur. Powder
seharusnya ditriturat untuk keadaan baik pada subdivisi, ekstrak larut dan
ekstrak powder seringkali dimasukkan lebih mudah jika mereka levigated
dengan jumlah kecil dari pencairan alcohol dan gliserin. Jumlah kecil dari
cairan mungkin diambil dari bahan tambahan netral (lemak bulu domba). Massa
akhir harus meremas hingga obat didispersi dengan baik. Massa kemudian
dikeraskan dengan menggunakan proses metalik lainnya atau jari. Pengempoaan
dari bermacam bentuk diperlihatkan pada gam,bar 161. Sama sekali cocok atau
sesuai. Jika press metalik digunakan massa yang diremas baik seharusnya
digranulasi dan didinginkan., Penyiapan massa ditempatkan dalam silinder
(cetakan oleh es atau es kering) cocok dengan pengisap dimana bagian depan
dari massa selesai pada lubang mulut ke dalam cetakan. Cetakan dapat
ditukarkan dan diperoleh pada bentuk yang sesuai untuk persiapan dari
suppositoria vaginal., rectal san uretra. Penawaran kompresi dingin untungan
dari kotak manufaktur, keseragaman dari suppositoria dan penampilan produksi
yang superior ketika dibandingkan dengan suppositoria cetyakan tangan.
Proses peleburan. Persiapan dari lemak coklat suppositoria oleh
metode peleburan diperlukan perhatian yang lebih detail lagi. Suhu lebur baik
pada suhu dari pencetak harus dikontrol hati-hati. Mengikuti prosedur harus
diperhatikan untuk perekonomian pada waktu dan uintuk keungguilan
suppositoria :
1. Parutan dari lemak coklat dijauhkan hati-hati pada partikel besar.
2. Berat dari preskripsi bahan dan campuran biasa dengan suatu tangkai.
Penggunaan dari stirring rod untuk menghindari tekanan biasa diteruskan
dengan penggunaan suatu alu. Tempat pencampuran dalam gelas beker
kecil.
3. Panas dai gelas kimia yang besar kira-kira setengah penuh dari air untuk
500C. Waktu mungkin disimpan oleh penggunaan air panas dari ketukan.
4. Tempat gelas kimia penuh dari preskripsi bahan gelas kimia dari air panas.
Beker glass diperbolehkan untuk mengobservasi campuran antara
pengerjaan bentuk lainnya dari kotak dan dinding tipis mengurangi
kelebihan dari panas yang berlebih. Massa biasanya akan melembut pada
310C dan harus dijaga pada atau dibawah 330C.
5. Ketika dicampur menjangkau 330C. Salinan gelas kimia sampai besar
kelunakan parsial lemak coklat dan sampai kelihatan keseragaman
campuran.
6. Penuangan campuran padat ke dalam cetakan metal pada suhu ruangan.
Setelah satu atau dua menit suppositoria akan menjadi sama. Firm apa :
tempat cetakan dalam frezer untuk sekitar 2 menit. Setelah prosedur yang
singkat dalam frezer, pembukaan kunci dari cetakan dengan menggunakan
tekanan untuk puncak suppositoria. Mereka akan mudah dikancing bebas
pada cetakan.
Jumlah dari basis yang dibutuhkan untuk tiap suppositoria dipercaya
pada ukuiran dari cetakan dan penempatannya dinilai dari obat. Cetakan
suppositoria berbeda dalam jumlah dari penampungan basis. Farmasis dapat
memastikan kapasitas dari cetakannya oleh volume takaran dan keperluar air
untuk mengambilnya.
Ketika disiapkan suppositoria dalam kuantitas besar dengan tidak cukup
nomor dari cetakan dimana untuk menuangkan massa masuk, biasanya akan
ditemukan bahwa massa melebur , akan larut membutuhkan pemanasan.
Szekely disiapkan yang massanya dileburkan dan ditempatkan pada labu vakum
dan satu dari keadaan plastic siphon ditempatkan selesai penghentian dalam
puncak dari dewar. Massa melebur mungkin ditransfer dari dewar oleh
penghilangan penyedot dari puncak pada siphon.
- Lachman Industri : 578
Suppositoria rectal biasanya tidak dikempa sebagai tablet karena jumlah
dari cairan pada daerah rectal tidak cukup untuk penghancuran tablet. Basis
tablet effervescent dimana berisi natrium bifosfat kering, natrium bikarbonat
dan untuk bantuan bahan penghancur, pati atau bagian selulosa mempunyai
gambaran sebagai karbonmonoksid. Basis tablet effervescent ini m,emerlukan
sejumlah kecil air untuk penghancuran cepat. Pengemp[aan suppositoria rectal
dimasukkan dalam atau disemprotkan dengan penyalutan dari larutan
polietilenglikol untuk menambah suatu film eksternal untuk memproteksi inti
dan untuk bantuan dalam memasukkan ke rectum.
- PDF Delivery System : 429
Suppositoria disiapkan dengan 3 metode : (l) Percetakan dari suatu
pelunak, (2) Mengempa, (3) Menggiling dengan tangan dan pembentukan.
Metode dalam frekuensi lebih, dikerjakan dalam persiapan dari suppositoria
antara skala kecil dan pada skala industri dalam p[ercetakan.
Pada dasarnya langkah dalam mencetak termasuk (a) Kelunakan dari
basis (b) Ketidakcocokan dari banyak obat yang diperlukan (c) Penuangan
kelunakan ke dalam molas (d) Memperbolehkan melunak pada cetakan dan
pembekuan ke dalam suppositoria (e) Mengatur pembentukan suppositoria dari
cetakan. Suppositoria dari lemak coklat, gliserin gelatin, polietilenglikol dan
banyak basis suppositoria lainnya yang sesuai untuk penyiapan dari cetakan.
Suppositoria mungkin disiapkan oleh massa campuran dari basis
suppositoria dan obat ke dalam cetakan khusus yang digunakan mesin untuk
membuat suppositoria. Dalam persiapan untuk pengempaan ke dalam cetakan,
basis suppositoria dan bahan formula lainnya dikombinasikan setelah
pencampuran, pergesekan dari proses menyebabklan basis menjadi lembut ke
dalam pastelike konsisten. Pada skala kecil lumping dan alu mungkin
digunakan. Jika lumping dipanaskan pada air hangat sebelum penggunaan dan
kemudian dikeringkan, kelembutan dari basis dan proses pencampuran sangat
difasilitasi. Pada skala besar, proses sama mungkin digunakan, dikerjakan
dengan dioprasikan dengan mesin gadoni campuran dan menghangatkan bejana
pencampuran.
Dalam persiapan suppositoria dengan mesin pengempa, massa
suppositoria ditempatkan ke dalam silinder dimana kemudian ditutup dengan
menggunakan tekanan dari satu terakhir, mekanikal atau pembentukan suatu
roda dan kekuatan massa dan lainnya berakhir ke dalam cetakan suppositoria
atau die.
II.l.11 Masalah-masalah dalam Pembuatan
- PDF Delivery System : 98
Ketidakcocokan dari ekstrak sayuran khususnya pada lemak coklat
dapat dimudahkan jika ekstrak dibasahkan dengan sedikit tetesan dari alcohol
dan ditarik bagian kecil dari lemak coklat lunak pada obat salep sebelum akhir
dari ketidakcocokan. Prosedur ini dibutuhkan dalam distribusi obat seluruhnya
pada basis matriks. Ketika materi kristal keras misalnya metbromin, iodine,
protein silver- tidak cocok dimasukkan ke dalam suppositoria ini lebih
membantu untuk kelarutan dalam jumlah minim dari kelarutan yang sesuai
seperti air atau gliserin, lebih dahulu telah dikocok ke dalam basis.
Kelarutannya mungkin kemudian terpilih dengan jumlah kecil dari anhidran
lanolin, atau lebih disukai ke dalam lemak coklat atau lebih disukai digunakan
satu darei basis PGE yang telah didiskusikan sebelumnya.
- Lachmann Industri : 583
Air dalam suppositoria
Penggunaan air sebagai pelarut untuk substitusi tidak cocok dalam
basis suppositoria seharusnya dihindari untuk menghindari alas an :
1. Air mempercepat oksidasi dari lemak.
2. Jika air diuapkan, kelarutan substansi kristal keluar.
3. Kecuali jika air hadir pada level tinggi signifikan daripada yang
dibutuhkan untuk melarutkan obat, air harus dalam jumlah kecil dalam
mempermudah absorbsi obat. Absorbsi dari suppositoria berisi air
mempertinggi hanya jika pada emulsi minyak dalam air eksik dengan
lebih daripada 50% dan air dalam fase luar.
4. Reaksi antara bahan berisi dalam suppositoria mungkin lebih untuk
terjadi dalam kehadiran air kadang-kadang bahan kimia anhidrat
digunakan untuk menghindari kemungkinannya.
5. Ketidakcocokan dari air atau substansi lainnya yang dapat dikontaminasi
dengan suatu bakteri atau pertumbuhan jamur mengharuskan
penambahan bahan bakteriostatik seperti paraben.
Higroskopik
Glioseri gelatin suppositoria kehilangan kelelmbabannya oleh
evaporasi dalam iklim kering dan absorbsi kelembaban tinggi. Basis
polietilenglikol juga higroskopis. Tingkat kelembaban berubah dalam basis
polietilenglikol dipercayai tidak hanya pada kelembaban dan suhu tetapi
juga pada rantai panjang dari molekul. Berat molekul dari polimer
etilenoksida melepas, mengurangi kapasitas higroskopis dengan suatu
tetesan penting untuk 4000 dan 6000 series.
Incompabilitas
Basis polietilenglikol ditemukan intensif dengan garam logam, asam
tannin, aminofilin, kina, inchtamimol, aspirin, benzokain, iodoklorinoksida
dan sulfonamide. Banyak bahan kimia yang mempunyai kecenderungan
untuk mengkristal dari polietilenglikol missal natrium barbital, asam
salisilat dan kamfor. Konsentrasi yang tinggi dari asam salisilat
melembutkan polietilenglikol ke dalam basis seperti salep dan aspirin
kompleks dengannya. Penisilin G, meskipun stabil pada lemak coklat dan
basis lemak lainnya ditemukan decompose dalam basis polietilenglikol.
Basis lemak dengan gnifikan hidroksil boleh memberi reaksi dengan bahan
asam.
Viskositas
Viskositas dari massa suppositoria penting dalam manufaktur dari
supposditoria dan untuk kelakuan dalam rectum setelah melunak.
Kerapuhan
Bentuk suppositporia dari lemak coklat sungguh elastic dan tidak
retak, sintetik basis lemak dengan derajat yang tinggi dari hidrigenasi dan
kandungan stearat yang tinggi dan oleh karena itu kandungan kelarutan yang
tinggi pada suhu ruangan yang biasanya lebih rapuh.
Kepadatan
Untuk perhitungan jumlah dari obat suppositoria, kepadatan dari basis
harus diketahui. Volume dari cetakan sulit, oleh karena itu berat
suppositoria individu dapat dipercaya pada kepadatan dari massa.
Volume kontraksi
Fenomena ini terjadi dalam kebanyakan kelunakan basis suppositoria
setelah didinginkan dalam cetakan. Akibat dari manifestasi itu :
1. Pelepasan dalam cetakan baik. Ini disebabkan oleh massa penuih pada
sebelah cetakan.
2. Kontraksi formasi lubang pada akhir pembukaan cetakan.
Lubrikan atau agen pelepas cetakan
Lemak coklat ,menempel pada cetakan suppositoria oleh karena itu
kontraksi dari volume menurun.
Faktor pengganti dosis atau takaran
Jumlash dari basis diulang oleh aktivitas bahan dalam formulasi
supopositoria dapat diperhitungkan.
Berat dan volume control
Jumlah dari aktivitas bahan pada tiap suppositoria dipercayai pada (l)
konsentrasinya dalam gravitas spesifik dari basis. (2) Variasi volum antara
cetakan dengan mesin yang baik dari cetakan seharusnya diambil volume
dari tiap tempat dengan 2% dari penurunan nilai.
II.l.12 Evaluasi Suppositoria
- Lachman ; 1191
Literatur dilengkapi dengan metode uji dengan menjamin bahwa tiap lot
suppositoria yang dibuat, secara tetap memenuhi standar yang ditetapkan
selama pembuatan lot eksperimen awal. Suppositoria akhir secara rutin
diperiksa penampilannya, setelah dipotong memanjang, untuk keseragaman
campuran tersebut. Suppositoria tersebut diuji bahan-bahan aktifnya untuk
menjamin bahwa masing-masing suppositoria isinya sesuai dengan yang
diosebut pada etiket. Uji keseran leleh dilakukan untuk mengecek karateristik
fisik dan karateristik absorbsi masing-masing batch yang dibuat. Uji keregasan
dilakukan untuk memastikan bahwa suppositoria tersebut dapat dikemas dan
dikirimkan dengan kerusakan minimal.
Uji ini disebut juga uji kisaran meleleh makro, dan uji ini merupakan
suatu ukuran waktu yang diperlukan suppositoria untuk meleleh sempuirna jika
dicelupkan dalam penangas air dengan temperature tetap (37 C). Sebaliknya uji
ini kisaran meleleh mikro adalah kisaran leleh yang diukur dalam pipa kapiler
hanya untuk basis lemak. Alat yang biasa digunakan untuk mengukur kisaran
leleh sempuirna dari suppositopria adalah suatu alat desintegrasi Tablet USP.
Suppositoria dicelupkan seluruhnya dalam penangas air yang konstan dan
waktu yang diperlukan oleh suppositoria untuk meleleh sempurna atau
menyebar dalam air snya diukur.
Bila penglepasan obat secara invitro diukur dengan menggunakan alat
kisaran leleh yang sama. Jika volume air yang mengelilingi suppositoria
diketahui maka dengan mengukur alikoat air untuk massa obat yang dikandung
pada berbagai interval dalam periode meleleh, suatu kurva waktu terhadap
kandungan obat (pada penglepasan obat in vitro) dapat digambar.
Uji pencairan atau uji waktu lunak dari suppositoria rectal
Suatu modifikasi dari metode yang dikembangkan oleh knowczynsky
adalah uji suppositoria akhir lain yang berguna. Uji tersebut terdiri dari pipa U
yang sebagian dicelupkan ke dalam penangas air yang bertemperatur konstan.
Penyempitan pada satu sisi menahan suppositoria tersebut pada tempatnya
dalam pipa. Sebuah batangan dari kaca ditempatkan dibagian atas suppositoria
sampai penyempitan tersebut dicatat sebagai “waktu lunak”. Ini dapat
dilaksanakan pada berbagai temperature dari 35,5 sampai 37 C sebagai suatu
pemeriksaan, pengawasan mutu dan dapat juga dikaji sebagai suatu ukiran
kestabilan fisika terhadap waktu. Suatu penangas air dengan elemen pendingin
dan pemanasa harus digunakan untuk menjamin pengaturan panas dengan
perbedaan tidak lebih dari 0,1 C.
“Uji melunak” mengukur waktu yang diperlukan suppositoria rectal
untuk mencair dalam alat yang disesuaikan dengan kondisi in vivo. Suatu
penyaringan melalui selaput semipermeabel yakni pipa selopan, diikat pada
kedua ujung kondensor dengan masing-masing ujung pipa terbuka. Air pada 37
C disirkulasi melalui kondensor tersebut pada laju sedemikian rupa sehingga
separuh bagian bawah pipa selopan kemppis dan separuh bagian atas membuka.
Tekanan hidrostatik air dalam alat tersebut kira-kira nol ketika pipa tersebut
mulai kempis.Bila temperature air dibuat stabil pada 37 C suppositoria turun
dan waktu tersebut diukur untuk suppositoria meleleh dengan sempurna dalam
pipa tersebut.
Uji kehancuran
Berbagai larutan sudah disesuaikan untuk memecahkan masalah
kerapuhan suppositoria. Uji kehancuran dirancang sebagai metode untuk
mengukur keregasan atau kerapuhan suppositoria. Alat yang digunakan untuk
uji tersebut terdiri dari suatu ruang berdinding rangkap dimana suppositoria
yang diuji ditempatkan. Air pada 37 C dipompa melewati dinding rangkap
ruang tersebut. Dan suppositoria diisi ke dalam dinding dalam yang kering,
menipang lempeng dimana suatu dinding diikatkan. Ujung lain dari batang
tersebut terdiri dari lempeng lain dimana beban digunakan. Uji dihubunbgkan
dengan penempatan 600 g diatas lempeng datar. Pada interval waktu 1 menit ,
200 g bobot ditambahlkan dan bobot dimana suppositoria rusak adalah titim
hancurnya atau gaya yang menentukan karateristik keregasan dalam kerapuhan
suppositoria tersebut. Suppositoria dengan bentuk-bentuk berbeda mempunyai
titik-titik hancur yang berbeda pula. Titik hancur yang dikehendaki masing-
masing bentuk suppositoria yang berartikan ragam ini ditetapkan sebagai level
yang ,menahan kekuatan (gaya) hancur yang disebabkan oleh berbagai tipe
penggunaan yakni produksi, pengemasan, pengiriman dan pengangkutan dalam
penggunaan untuk pasien.
Uji disolusi
Pengujian laju penglepasan zat obat dari suppositoria secara in vitro
selalu mengalami kesulitan karena adanya pelelehan, perubahan bentuk dan
disperse dari medium disolusi. Pengujian awal dilakukan dengan penetapan
biasa dalam gelas piala yang mengandung suatu medium.
Dalam usaha untuk mengawasi variasi pada antarmuka massa atau
medium berbagai cara telah dipakai, termasuk keranjang kawat mesh, atau suatu
membrane untuk memisahkan ruang sample dari bak reservoir. Sampel yang
ditutup dalam pipa dianalisis atau membrane alami juga dapat dikaji. Flow cell
digunakan untuk menahan sample ditempatnya dengan kapas, saringan kawat
dan yang paling baru dengan manik-manik.
Gambar 19.5 Alat untuk mengukur waktu m,elunak dari suppositoria rectal,
dimensi adalah dalam millimeter, skala thermometer terbagi dalam
sepersepuluh derajat dan skala yang memadai berkisar dari 32-45 C.
Top Related