Presentasi kasus
Kolelitiasis
Status pasien
ANAMNESIS1. Identitas
Nama : Tn. BUmur : 24 tahunAlamat : -Pekerjaan : -Tggl masuk : 2/12/2013
2. Keluhan utama : nyeri perut kanan atas3. RPS : Pasien datang dengan keluhan nyeri perut disertai
rasa berdenyut di perut kanan atas sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga meneluhkan kepala terasa pusing dan berdenyut, demam (+), batuk (+).
Lanjutan...4. RPD : riwayat dirawat inap (-) , riwayat operasi (-), riwayat
penyakit DM (+), riwayat alergi (-).5. RPK : -6. Riwayat psikososial : Merokok (+)
Alcohol (-) Obat-obatan (-)
Olahraga tidak teratur.
PEMERIKSAAN FISIK1. Kesadaran : Compos mentis2. Keadaan umum : T (36,8o), N (80x/menit), TD (110/70 mmHg),
R (20x/menit).3. Status generalisata :
a. Pernafasan : irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, sesak (-), batuk (+), sputum (-) , retraksi otot
bantu nafas (-).
Lanjutan...
b. Kardiovaskuler : nyeri dada (-), irama jantung regular, bunyi jantung normal, akral hangat.
c. Persyarafan :kesadaran (compos mentis) , GCS (E4,V5,M6), reflex fisiologis normal,
gangguan tidur (-).d. Pengindraan : DBNe. Pencernaan : nafsu makan baik, pola makan 3x sehari, minum
8 gelas/ hari dengan jenis air putih, mulut bersih, mukosa lembab.f. Abdomen : pembesaran hepar (-), BAB teratur dengan
konsistensi lembek dan warna khas.g. Perkemihan : DBNh. Muskuloskeletal : DBNi. Personal hygiene : mandi 2x sehari, sikat gigi 2x sehari.
Lanjutan...
PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Pemeriksaan LAB
Hb : 14,5 mg%Leukosit : 5200 mm3
LED : 34 mm/jamTrombosit : 248.000 uLHT : 42,5 %Eritrosit : 4,85 jt/mm3
GDS : 215 mg/dlKreatinin : 0,8 mg/dl
Eosinofil3
Basofil0
Neutrofil Batang4
Neutrofil Segmen55
Limfosit26
Monosit12
Lanjutan...
Ureum : 21 mg/dlBillirubun direc : 0,2 mg/dlBillirubin total : 0,4 mg/dlSGOT : 39 uLSGPT : 80 Ul
2. USG3. Rontgen
1. DIAGNOSIS BANDING : Kolesistitis akut2. Cholangitis3. Pankreatitis
DIAGNOSIS : CHOLELITIASIS
Lanjutan...
PENATALAKSANAAN1. FARMAKOLOGI: Infuse RL 20 rpm, Dumin 3x1, Inj. Cefum
2x1, Urdafal 2x1,Inj.Dumpitur 2x1, Clubazam 1x1, cefixime 2x1, ketesse 2x1.
2. PEMBEDAHAN : cholelitectomi + laparotomy
PROGNOSIS : Dubia ed bonam
Tinjauan pustaka
DEFINISI• Kolelitiasis adalah material atau kristal tidak berbentuk yang
terbentuk dalam kandung empedu.• Komposisi dari kolelitiasis adalah campuran dari kolesterol, pigmen
empedu,kalsium dan matriks inorganik.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Empedu yang disekresikan oleh hati normalnya antara 600-1200 ml/hari. Empedu mempunyai dua fungsi penting, yaitu:
• Empedu berperan penting dalam pencernaan dan absorpsi lemak,
• Empedu berperan sebagai alat untuk mengeluarkan hasil buangan dari darah, seperti bilirubin dan kelebihan kolesterol yang dibentuk hati.
Faktor resiko1. Jenis Kelamin2. Usia3. Kehamilan/Kesuburan4. Kegemukan5. Sindrom metabolik6. Faktor Genetik7. Diet rendah serat
KLASIFIKASI BATU EMPEDU
1. Batu KolesterolBentuknya bulat atau oval dengan permukaan yang halus atau sedikit granuler, berwarna kuning pucat dengan bagian inti yang lebih gelap, dari titik tengah menyebar garis-garis radier ke tepi.
2. Batu PigmenBatu pigmen terdiri atas 2 jenis, yaitu batu pigmen coklat dan batu pigmen hitam. - Batu pigmen hitam berwarna coklat tua sampai hitam dan bila dipotong permukaannnya seperti gelas.- Batu pigmen coklat permukaannya kasar dan seperti lumpur serta pada potongan melintang tampak lapisan berwarna coklat dan coklat muda berselang-seling
PATOGENESIS
1. Patogenesis Batu Kolesterol dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Komposisi Empedu Pembentukan lnti Kolesterol Gangguan ungsi kandung empedu
2. Patogenesis Batu Pigmen dan Faktor faktor yang Mempengaruhi- Batu pigmen hitam terutama mengandung kompleks kalsium bilirubinat dengan kalsium dan glikoprotein - Mekanisme pembentukannya belum diketahui pasti, tetapi diduga
disebabkan karena empedu mengalami supersaturasi oleh bilirubin indirek, perubahan pH dan kalsium serta produksi
yang berlebihan dari glikoprotein
Manifestasi klinis Asimtomatik Simtomatik : nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas.
Rasa nyeri lainnya adalah kolik bilier yang mungkin memanjang lebih dari 15 menit, dan kadang baru menghilang beberapa jam kemudian
Khas kolik bilier nyeri perut kanan atas, atau epigastrium dijalarkan ke skapula dan bahu kanan. Mual, muntah
Demam Ikterus
Komplikasi1. Kolesistitis akut2. Cholangitis3. Pankreatitis
Diagnosis Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksean Radiologis
- Ultrasonography (USG) : first choice Sensitivitas > 95% : batu kandung empedu, batu saluran empedu : 18-74%.
- ERCP : Sangat bermanfaat untuk deteksi batu saluran empedu
- Endoskopik Ultrasonografi :Gastroskop dengan echoprobe di ujung scope Sensitif juga untuk batu saluran empedu
- MRCP
Penatalaksanaan asimtomatik tidak perlu dilakukan penanganan apa pun sampai
terjadi perkembangan berikutnya Simtomatik
- Terapi Operatif Kolesistektomi : mengangkat batu dan kandung empedu, dapat mencegah berulangnya penyakit.
- Kolesistektomi laparoskopi adalah suatu prosedur invasif dengan membuat insisi kecil pada abdomen serta menggunakan
kamera video kecil untuk memperbesar organ di dalam rongga perut.
TerapiNon-operatif• Ursodeoxycholic acid dapat menghambat sintesis kolesterol oleh
hati.
Daftar pustaka
1. widyastuti A. 2010. Jurnal Patogenesis Batu Empedu. Volme 1. 2010
2. Ginting S. 2011. A description characteristic risk factor of the kolelitiasis disease. Jurnal darma agung. Vol.1
3. Sudoyo,Aru W.et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jilid I.Ed 1V.Internal Publishing. Jakarta: 2009.
4. Sylvia A Price et al. Patofisiologi Konsep klinis Proses Proses Penyakit. Volume 1. Edisi 6. EGC.2006