KEEFEKTIFAN REMEDIAL TEACHING BERBASIS
ASESMEN DIAGNOSTIK PADA PENCAPAIAN HASIL
BELAJAR MATEMATIKA SISWA DALAM MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI
Skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
Akhmad Nur Rizki
4101412008
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat dan apabila di kemudian hari
terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Semarang, 14 April 2016
Akhmad Nur Rizki
4101412008
iv
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul
Keefektifan Remedial Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik pada
Pencapaian Hasil Belajar Matematika Siswa dalam Model Pembelajaran
Inkuiri
disusun oleh
Akhmad Nur Rizki
4101412008
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada
tanggal 14 April 2016.
Panitia:
Ketua Sekretaris
Prof. Dr. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt Drs. Arief Agoestanto, M.Pd
NIP. 196412231988031001 NIP. 196807221993031005
Ketua Penguji
Drs. Amin Suyitno, M.Pd
NIP. 195206041976121001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Kartono, M.Si Drs. Suhito, M.Pd
NIP. 195602221980031002 NIP. 195311031976121001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MMOTTO
1. “Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Al-Insyirah: 5-6)
2. Berusaha dengan hati yang ikhlas, berpikir dengan otak yang jernih, dan bekerja
dengan jiwa yang tangguh merupakan satu kesatuan proses menuju kesuksesan.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku peruntukkan kepada:
1. ALLAH SWT yang selalu memberikan Nikmat,
Rahmat dan Karunia-Nya dalam setiap langkah
hidup dan perjuanganku.
2. Kedua orang tua tercinta, Bapak Tohir dan Ibu
Juweriyah yang tidak pernah letih memberikan
doa, motivasi, dan semangat di setiap langkahku.
3. Uswatun Khasanah yang selalu memberikan
motivasi bantuan, dukungan, dan semangat.
4. Teman-teman seperjuangan Pendidikan
Matematika Angkatan 2012
5. Almamaterku.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat. rahmat, dan karunia-Nya
sehinnga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Remedial
Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik Pada Pencapaian Hasil Belajar Matematika
Siswa dalam Model Pembelajaran Inkuiri” tepat waktu.
Skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan karena dukungan, bantuan, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Zaenuri, S.E., M.Si., Akt., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Pd., Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4. Prof. Hardi Suyitno M.Pd., Dosen Wali yang telah memberikan arahan dan
motivasi.
5. Prof. Kartono, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
6. Drs. Suhito, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan,
arahan, dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
7. Drs. Catonggo Sulistiyo., Kepala Sekolah sekaligus Guru Matematika SMP
Negeri 22 Semarang yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu
terlaksananya penelitian ini.
vii
8. Drs. Agus Prambudi., Guru Matematika SMP Negeri 22 Semarang yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini.
9. Segenap guru, staf, dan karyawan SMP Negeri 22 Semarang yang telah
membantu terlaksananya penelitian ini.
10. Siswa kelas VIII A, VIII B, VIII F, VIII G, dan VIII H SMP Negeri 22 Semarang
yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
11. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu yang tiada ternilai
harganya selama belajar di FMIPA Universitas Negeri Semarang.
12. Dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan saran perbaikan.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan bantuan, motivasi, dan doa kepada penulis.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan para pembaca.
Terima kasih.
Semarang, 14 April 2016
Penulis
viii
ABSTRAK
Rizki, Akhmad Nur. 2016. Kefektifan Remedial Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik Pada Pencapaian Hasil Belajar Matematika Siswa dalam Model Pembelajaran Inkuiri. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof. Kartono,
M.Si dan Pembimbing Pendamping Drs. Suhito, M.Pd.
Kata Kunci : Remedial Teaching, Asesmen Diagnostik, Pemahaman Konsep, Inkuiri
Hasil belajar matematika siswa secara umum masih tergolong rendah. Guru
masih menjadi pusat informasi dan siswa hanya sebagai pendengar. Akibatnya, hasil
belajar siswa berkembang dengan baik. Asesmen diagnostik merupakan asesmen
yang digunakan untuk mendeteksi kelemahan dan kesalahan yang dialami oleh siswa.
Model pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menuntut siswa dengan
bantuan guru menemukan sendiri konsep matematika. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui keefektifan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik pada pencapaian hasil belajar matematika siswa dalam model inkuiri, dalam hal ini ranah
hasil belajar yang diteliti adalah ranah kognitif.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP
Negeri 22 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Dengan teknik tersebut diperoleh empat kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VIII A dengan perlakuan
remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri, kelas VIII B dengan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran konvensional, kelas VIII G dengan model pembelajaran inkuiri tanpa
asesmen diagnostik, dan kelas VIII H dengan model pembelajaran konvensional
tanpa asesmen diagnostik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi,
tes tertulis, dan wawancara. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji
proporsi, uji kesamaan rata-rata, uji anava desain faktorial dan uji lanjut scheffe.
Hasil analisis data akhir menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar
matematika kelas eksperimen dengan perlakuan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri sebagai kelas eksperimen 1 lebih dari
75, proporsi siswa kelas eksperimen 1 yang mencapai KKM individual lebih dari
75%, rata-rata hasil belajar matematika pada remedial teaching berbasis asesmen diagnostik lebih dari remedial teaching tidak berbasis asesmen diagnostik, rata-rata hasil belajar matematika model pembelajaran inkuiri lebih dari model pembelajaran
kovensional, dan rata-rata kemampuan eksperimen 1 lebih dari rata-rata hasil belajar
matematika kelas eksperimen yang lain.
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa perlakuan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri efektif terhadap hasil belajar
matematika siswa.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
PERNYATAAN ......................................................................................................... iii
PENGESAHAN ......................................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................................. 9
1.3 Fokus Penelitian ................................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah ................................................................................................ 10
1.5 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 10
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 11
1.6.1 Manfaat Bagi Siswa ....................................................................................... 11
1.6.2 Manfaat Bagi Guru ......................................................................................... 11
1.6.3 Manfaat Bagi Sekolah .................................................................................... 11
1.6.4 Manfaat Bagi Peneliti ..................................................................................... 12
x
1.7 Penegasan Istilah .................................................................................................. 12
1.7.1 Keefektifan ..................................................................................................... 12
1.7.2 Remedial Teaching ......................................................................................... 14
1.7.3 Asesmen Diagnostik ...................................................................................... 15
1.7.4 Hasil Belajar Matematika ............................................................................... 15
1.7.5 Model Pembelajaran....................................................................................... 16
1.7.6 Model Pembelajaran Inkuiri ........................................................................... 16
1.8 Sistematika Penulisan Skripsi .............................................................................. 17
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 18
2.1 Landasan Teori ..................................................................................................... 18
2.1.1 Asesmen Diagnostik ...................................................................................... 18
2.1.1.1 Pengertian Asesmen ....................................................................................... 18
2.1.1.2 Tujuan Asesmen ............................................................................................. 20
2.1.1.3 Prinsip-prinsip Asesmen ................................................................................ 20
2.1.1.4 Pengertian Diagnostik .................................................................................... 21
2.1.1.5 Pengertian Asesmen Diagnostik .................................................................... 21
2.1.1.6 Langkah-langkah Penyusunan Tes Diagnostik .............................................. 23
2.1.2 Remedial Teaching ......................................................................................... 27
2.1.3 Fungsi Pembelajaran Remedial (Remedial Teaching) ................................... 30
2.1.4 Belajar dan Pembelajaran ............................................................................... 31
2.1.4.1 Pengertian Belajar .......................................................................................... 31
2.1.4.2 Unsur-unsur Belajar ....................................................................................... 32
2.1.4.3 Faktor Pendorong untuk Belajar .................................................................... 33
xi
2.1.4.4 Pengertian Belajar Tuntas .............................................................................. 34
2.1.4.5 Prinsip-prinsip Belajar Tuntas........................................................................ 35
2.1.4.6 Kriteria Belajar Tuntas ................................................................................... 35
2.1.4.7 Keunggulan dan Kelemahan Belajar Tuntas .................................................. 36
2.1.4.8 Pengertian Pembelajaran ................................................................................ 37
2.1.4.9Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 38
2.1.5 Teori Belajar................................................................................................... 39
2.1.5.1 Teori Belajar Piaget........................................................................................ 39
2.1.5.2 Teori Belajar Vigotsky ................................................................................... 41
2.1.5.3 Teori Belajar Bruner ...................................................................................... 42
2.1.5.4 Teori Belajar James H Block ......................................................................... 44
2.1.5.5 Teori Belajar Van Hiele ................................................................................. 45
2.1.6 Hasil Belajar ................................................................................................... 45
2.1.6.1 Pemahaman Konsep ....................................................................................... 46
2.1.6.2 Penalaran dan Komunikasi Matematis ........................................................... 47
2.1.6.3 Pemecahan Masalah ....................................................................................... 47
2.1.7 Pembelajaran Matematika .............................................................................. 48
2.1.8 Model Pembelajaran Inkuiri ........................................................................... 49
2.1.8.1 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri......................................................... 49
2.1.8.2 Sintaks Model Pembelajaran Inkuiri .............................................................. 52
2.1.8.3 Sistem Pendukung Model Pembelajari Inkuiri .............................................. 54
2.1.8.4 Prinsip Reaksi (Principle of Reaction) Model Pembelajaran Inkuiri............. 54
2.1.8.5 Sistem Sosial (Sosial System) Model Pembelajaran Inkuiri .......................... 55
xii
2.1.8.6 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri ............................ 55
2.2 Kerangka Berpikir ................................................................................................ 56
2.3 Hipotesis ............................................................................................................... 60
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 61
3.1 Metode Penentuan Objek Penelitian .................................................................... 61
3.1.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 61
3.1.2 Populasi .......................................................................................................... 61
3.1.3 Sampel ............................................................................................................ 62
3.2 Variabel Penelitian ............................................................................................... 63
3.3 Desain Penelitian .................................................................................................. 63
3.4 Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 67
3.4.1 Metode Dokumentasi ..................................................................................... 68
3.4.2 Metode Tes ..................................................................................................... 68
3.4.3 Metode Wawancara ........................................................................................ 69
3.5 Instrumen Penelitian............................................................................................. 70
3.5.1 Validitas Tes................................................................................................... 72
3.5.1.1 Validitas Logis ............................................................................................... 72
3.5.1.2 Validitas Item ................................................................................................. 73
3.5.2 Reliabilitas Tes ............................................................................................... 74
3.5.3 Daya Pembeda Tes ......................................................................................... 74
3.5.4 Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes ................................................................. 75
3.6 Analisis Data Awal .............................................................................................. 76
3.6.1 Uji Normalitas ................................................................................................ 76
xiii
3.6.2 Uji Kesamaan Varians (Homogenitas) .......................................................... 77
3.6.3 Uji Kesamaan Rata-rata (ANOVA) ............................................................... 78
3.7 Analisis Data Akhir .............................................................................................. 80
3.7.1 Uji Normalitas ................................................................................................ 80
3.7.2 Uji Kesamaan Varians (Homogenitas) .......................................................... 81
3.7.3 Uji Rata-rata Satu Sampel .............................................................................. 82
3.7.4 Uji Proporsi Satu Sampel ............................................................................... 83
3.7.5 Uji Anava Desain Faktorial ............................................................................ 84
3.7.6 Uji Lanjut Scheffe ........................................................................................... 89
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 91
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................................... 91
4.1.1 Proses Penelitian ............................................................................................ 91
4.1.2 Deskripsi Penelitian ....................................................................................... 93
4.2 Hasil Uji Coba Instrumen..................................................................................... 95
4.2.1 Uji Validitas Instrumen .................................................................................. 95
4.2.2 Uji Reliabilitas Instrumen .............................................................................. 95
4.2.3 Uji Tingkat Kesukaran ................................................................................... 96
4.2.4 Uji Daya Pembeda.......................................................................................... 96
4.3 Pengujian Data Awal............................................................................................ 98
4.3.1 Uji Normalitas Data Awal .............................................................................. 98
4.3.2 Uji Homogenitas Data Awal .......................................................................... 99
4.3.3 Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................................... 100
4.4 Deskripsi Statistik .............................................................................................. 101
xiv
4.4.1 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching
Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran Inkuiri ............. 101
4.4.2 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching
Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran Konvensional.. 103
4.4.3 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching
Tidak Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran Inkuiri ... 105
4.4.4 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Matematika Siswa pada Remedial Teaching
Tidak Berbasis Asesmen Diagnostik dalam Model Pembelajaran
Konvensional ............................................................................................... 107
4.5 Pengujian Pra Syarat Analisis ............................................................................ 109
4.5.1 Uji Normalitas .............................................................................................. 109
4.5.2 Uji Homogenitas .......................................................................................... 110
4.6 Pengujian Hipotesis ............................................................................................ 111
4.6.1 Uji Rata-rata Satu Sampel ............................................................................ 111
4.6.2 Uji Proporsi Kelas Eksperimen .................................................................... 116
4.6.3 Uji Anava Desain Faktorial .......................................................................... 120
4.6.4 Uji Lanjut Scheffe ......................................................................................... 124
4.7 Pembahasan ........................................................................................................ 128
4.7.1 Pemberian Materi ......................................................................................... 129
4.7.2 Tes Diagnostik ............................................................................................. 130
4.7.3 Wawancara ................................................................................................... 132
4.7.4 Remedial Teaching ....................................................................................... 146
4.7.5 Tes Akhir Hasil Belajar Matematika ........................................................... 152
xv
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 170
5.1 Simpulan ............................................................................................................ 170
5.2 Saran ................................................................................................................... 171
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 173
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3.1 Desain Penelitian Anava Desain Faktorial........................................... 64
Tabel 3.3.2 Desain Penelitian Hasil Belajar Matematika ....................................... 64
Tabel 3.5.1 Kriteria Indeks Kesukaran Butir Tes ................................................... 76
Tabel 3.6.1 Tabel Ringkasan One Way Anova ....................................................... 80
Tabel 3.7.1 Ringkasan Anava Desain Faktorial ...................................................... 89
Tabel 4.2.1 Ringkasan Hasil Analisis Butir Soal Tes Hasil Belajar Matematika ...... 97
Tabel 4.3.1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kemampuan Awal ........................... 98
Tabel 4.3.2 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Awal ........................ 99
Tabel 4.4.1 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Kelompok Eksperimen 1 ..................................................................... 101
Tabel 4.4.2 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas
Eksperimen 1 ....................................................................................... 102
Tabel 4.4.3 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Kelompok Eksperimen 2 ..................................................................... 103
Tabel 4.4.4 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas
Eksperimen 2 ....................................................................................... 104
Tabel 4.4.5 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Kelompok Eksperimen 3 ..................................................................... 105
Tabel 4.4.6 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas
Eksperimen 3 ....................................................................................... 106
xvii
Tabel 4.4.7 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada
Kelompok Eksperimen 4 ..................................................................... 107
Tabel 4.4.8 Cumulative Frequency Data Hasil Belajar Matematika pada Kelas
Eksperimen 4 ....................................................................................... 108
Tabel 4.4.9 Deskripsi Statistik Data Hasil Belajar Matematika Siswa pada Seluruh
Kelompok Sampel ............................................................................... 109
Tabel 4.5.1 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Matematika .............. 110
Tabel 4.5.2 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar Matematika ............ 111
Tabel 4.6.1 Deskripsi Statistik Kelompok Eksperimen ........................................ 113
Tabel 4.6.2 Ringkasan Hasil Uji Rata-rata Satu Sampel Pihak Kiri Hasil Belajar
Matematika .......................................................................................... 115
Tabel 4.6.3 Proporsi Ketuntasan Kelas Eksperimen ............................................. 117
Tabel 4.6.4 Ringkasan Hasil Uji Proporsi Satu Sampel Pihak Kiri Hasil Belajar
Matematika .......................................................................................... 119
Tabel 4.6.5 Ringkasan Analisis Varians Desain Faktorial .................................... 122
Tabel 4.6.6 Ringkasan Rataan Antar Sel dan Rataan Marginal ............................ 124
Tabel 4.7.1 Rata-rata Hasil Tes Diagnostik atau Tes Formatif Kelompok
Eksperimen .......................................................................................... 131
Tabel 4.7.2 Hasil Uji Scheffe antara Kelompok Eksperimen 1 dengan Kelompok
Eksperimen yang Lain ......................................................................... 165
Tabel 4.7.3 Ringkasan Rata-rata Hasil Belajar Matematika ................................. 166
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.2.1 Skema Desain Penelitian ................................................................... 59
Gambar 4.7.1 Penggalan Pekerjaan Siswa A-18 Tes Diagnostik 3 ....................... 133
Gambar 4.7.2 Penggalan Pekerjaan Siswa B-13 Tes Diagnostik 2........................ 134
Gambar 4.7.3 Penggalan Pekerjaan Siswa A-13 Tes Diagnostik 3 ....................... 135
Gambar 4.7.4 Penggalan Pekerjaan Siswa A-14 Tes Diagnostik 3 ....................... 136
Gambar 4.7.5 Penggalan Pekerjaan Siswa B-27 Tes Diagnostik 3........................ 137
Gambar 4.7.6 Penggalan Pekerjaan Siswa A-4 Tes Diagnostik 3 ......................... 139
Gambar 4.7.7 Penggalan Pekerjaan Siswa A-15 Tes Diagnostik 3 ....................... 140
Gambar 4.7.8 Penggalan Pekerjaan Siswa A-31 Tes Diagnostik 3 ....................... 141
Gambar 4.7.9 Penggalan Pekerjaan Siswa B-3 Tes Diagnostik 3.......................... 142
Gambar 4.7.10 Penggalan Pekerjaan Siswa B-29 Tes Diagnostik 2....................... 144
Gambar 4.7.11 Penggalan Pekerjaan Siswa B-11 Tes Diagnostik 3....................... 145
Gambar 4.7.12 Penggalan Pekerjaan Siswa A-18 Tes pasca remedial ................... 147
Gambar 4.7.13 Penggalan Pekerjaan Siswa B-13 Tes pasca remedial ................... 148
Gambar 4.7.14 Penggalan Pekerjaan Siswa A-13 Tes pasca remedial ................... 148
Gambar 4.7.15 Penggalan Pekerjaan Siswa A-14 Tes pasca remedial ................... 149
Gambar 4.7.16 Penggalan Pekerjaan Siswa B-27 Tes pasca remedial ................... 149
Gambar 4.7.17 Penggalan Pekerjaan Siswa A-4 Tes pasca remedial ..................... 150
Gambar 4.7.18 Penggalan Pekerjaan Siswa A-31 Tes pasca remedial ................... 150
Gambar 4.7.19 Penggalan Pekerjaan Siswa B-3 Tes pasca remedial ..................... 151
xix
Gambar 4.7.20 Penggalan Pekerjaan Siswa B-29 Tes pasca remedial ................... 151
Gambar 4.7.19 Penggalan Pekerjaan Siswa B-11 Tes pasca remedial ................... 152
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas VIII ............................................................ 180
Lampiran 2. Daftar Nilai Akhir Semester Gasal SMP Negeri 22 Semarang Tahun
Ajaran 2015/2016 Kelas VIII ................................................................. 184
Lampiran 3. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII A ............................................. 188
Lampiran 4. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII B ............................................. 190
Lampiran 5. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII G ............................................. 192
Lampiran 6. Uji Normalitas Data Awal Kelas VIII H ............................................. 194
Lampiran 7. Uji Homogenitas Data Awal................................................................ 196
Lampiran 8. Uji One Way Anava Data Awal Kelas VIII A, Kelas VIII B, Kelas VIII
G, dan Kelas VIII H ............................................................................... 198
Lampiran 9 Kisi-kisi Tes Uji Coba .......................................................................... 200
Lampiran 10. Soal Tes Uji Coba .............................................................................. 205
Lampiran 11. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Uji Coba Hasil Belajar
Matematika ............................................................................................. 211
Lampiran 12. Daftar Nama Siswa Kelompok Uji Coba Tes Kelas VIII F .............. 221
Lampiran 13. Analisis Tes Uji Coba Hasil Belajar Matematika .............................. 222
Lampiran 14. Perhitungan Validitas Butir Soal Nomor 1 ........................................ 225
Lampiran 15. Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba .............................................. 228
Lampiran 16. Perhitungan Taraf Kesukaran Butir Soal Nomor 1 ........................... 230
Lampiran 17. Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal Nomor 1 .............................. 232
Lampiran 18. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Matematika............................................. 235
xxi
Lampiran 19. Tes Hasil Belajar Matematika ........................................................... 240
Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Matematika .......................... 246
Lampiran 21. Nilai Hasil Tes Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen ... 256
Lampiran 22. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
1 .............................................................................................................. 260
Lampiran 23. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
2 .............................................................................................................. 263
Lampiran 24. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
3 .............................................................................................................. 266
Lampiran 25. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen
4 .............................................................................................................. 269
Lampiran 26. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Matematika ............................. 272
Lampiran 27. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 1 ................................ 274
Lampiran 28. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 2 ................................ 276
Lampiran 29. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 3 ................................ 278
Lampiran 30. Uji Rata-rata Satu Sampel Kelas Eksperimen 4 ................................ 280
Lampiran 31. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 1 ...................................................... 282
Lampiran 32. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 2 ...................................................... 284
Lampiran 33. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 3 ...................................................... 286
Lampiran 34. Uji Proporsi Kelas Eksperimen 4 ...................................................... 288
Lampiran 35. Uji Anava Desain Faktorial ............................................................... 290
Lampiran 36. Uji Lanjut Scheffe ............................................................................. 297
Lampiran 37. Silabus Pembelajaran ......................................................................... 304
xxii
Lampiran 38. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri dengan Remedial Teaching
Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 1 ................. 306
Lampiran 39. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional dengan Remedial
Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 2) pertemuan 1 . 318
Lampiran 40. Kisi-kisi Tes Diagnostik 1 ................................................................. 330
Lampiran 41. Tes Pasca Remedial 1 ........................................................................ 332
Lampiran 42. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Pasca Remedial 1 ...... 333
Lampiran 43. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri (Eksperimen 3) pertemuan
1 .............................................................................................................. 334
Lampiran 44. Rencana Pelaksaan Pembelajaran Konvensional (Eksperimen 4)
pertemuan 1 ............................................................................................ 342
Lampiran 45. Kisi-kisi Tes Formatif 1 ..................................................................... 350
Lampiran 46. Lembar Kerja Peserta Didik 1 ........................................................... 352
Lampiran 47. Kunci Jawaban Lembar Jawab Peserta Didik 1................................. 357
Lampiran 48. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri dengan Remedial Teaching
Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 2 dan 3 ....... 362
Lampiran 49. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional dengan Remedial
Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 2) pertemuan 2 dan
3 .............................................................................................................. 380
Lampiran 50. Kisi-kisi Tes Diagnostik 2 ................................................................. 394
Lampiran 51. Tes Pasca Remedial 2 ........................................................................ 396
Lampiran 52. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Pasca Remedial 2 ...... 397
xxiii
Lampiran 53. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri (Eksperimen 3) pertemuan
2 dan 3 .................................................................................................... 400
Lampiran 54. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional (Eksperimen 3)
pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 412
Lampiran 55. Kisi-kisi Tes Formatif 2 ..................................................................... 422
Lampiran 56. Lembar Kerja Peserta Didik 2 ........................................................... 424
Lampiran 57. Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik 2 .................................. 427
Lampiran 58. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri dengan Remedial Teaching
Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 4 dan 5 ....... 430
Lampiran 59. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional dengan Remedial
Teaching Berbasis Asesmen Diagnostik (Eksperimen 1) pertemuan 4 dan
5 .............................................................................................................. 451
Lampiran 60. Kisi-kisi Tes Diagnostik 3 ................................................................. 466
Lampiran 61. Tes Pasca Remedial 3 ........................................................................ 468
Lampiran 62. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Tes Pasca Remedial 3 ...... 470
Lampiran 63. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri (Eksperimen 3) pertemuan
4 dan 5 .................................................................................................... 473
Lampiran 64. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional (Eksperimen 3)
pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 486
Lampiran 65. Kisi-kisi Tes Formatif 3 ..................................................................... 497
Lampiran 66. Lembar Kerja Peserta Didik 3 ........................................................... 499
Lampiran 67. Kunci Jawaban Lembar Kerja Peserta Didik 3 .................................. 503
Lampiran 68. Pedoman Wawancara ........................................................................ 507
xxiv
Lampiran 69. Wawancara ........................................................................................ 508
Lampiran 70. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 1
................................................................................................................ 525
Lampiran 71. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 2
................................................................................................................ 528
Lampiran 72. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 3
................................................................................................................ 530
Lampiran 73. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 4
................................................................................................................ 532
Lampiran 74. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 1 pertemuan 5
................................................................................................................ 534
Lampiran 75. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 1
................................................................................................................ 537
Lampiran 76. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 2
................................................................................................................ 540
Lampiran 77. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 3
................................................................................................................ 543
Lampiran 78. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 4
................................................................................................................ 545
Lampiran 79. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 2 pertemuan 5
................................................................................................................ 548
Lampiran 80. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 1
................................................................................................................ 551
xxv
Lampiran 81. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 2
................................................................................................................ 553
Lampiran 82. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 3
................................................................................................................ 555
Lampiran 83. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 4
................................................................................................................ 557
Lampiran 84. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 3 pertemuan 5
................................................................................................................ 559
Lampiran 85. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 1
................................................................................................................ 561
Lampiran 86. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 2
................................................................................................................ 563
Lampiran 87. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 3
................................................................................................................ 566
Lampiran 88. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 4
................................................................................................................ 568
Lampiran 89. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru Kelas Eksperimen 4 pertemuan 5
................................................................................................................ 571
Lampiran 90. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1
pertemuan 1 ............................................................................................ 573
Lampiran 91. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1
pertemuan 2 ............................................................................................ 575
xxvi
Lampiran 92. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1
pertemuan 3 ............................................................................................ 577
Lampiran 93. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1
pertemuan 4 ............................................................................................ 579
Lampiran 94. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 1
pertemuan 5 ............................................................................................ 581
Lampiran 95. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2
pertemuan 1 ............................................................................................ 584
Lampiran 96. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2
pertemuan 2 ............................................................................................ 587
Lampiran 97. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2
pertemuan 3 ............................................................................................ 589
Lampiran 98. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2
pertemuan 4 ............................................................................................ 591
Lampiran 99. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 2
pertemuan 5 ............................................................................................ 593
Lampiran 100. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3
pertemuan 1 ............................................................................................ 596
Lampiran 101. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3
pertemuan 2 ............................................................................................ 598
Lampiran 102. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3
pertemuan 3 ............................................................................................ 600
xxvii
Lampiran 103. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3
pertemuan 4 ............................................................................................ 602
Lampiran 104. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 3
pertemuan 5 ............................................................................................ 604
Lampiran 105. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4
pertemuan 1 ............................................................................................ 606
Lampiran 106. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4
pertemuan 2 ............................................................................................ 609
Lampiran 107. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4
pertemuan 3 ............................................................................................ 612
Lampiran 108. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4
pertemuan 4 ............................................................................................ 614
Lampiran 109. Lembar Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen 4
pertemuan 5 ............................................................................................ 617
Lampiran 110. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1
pertemuan 1 ............................................................................................ 619
Lampiran 111. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2
pertemuan 1 ............................................................................................ 622
Lampiran 112. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3
pertemuan 1 ............................................................................................ 625
Lampiran 113. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4
pertemuan 1 ............................................................................................ 628
xxviii
Lampiran 114. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1
pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 631
Lampiran 115. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2
pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 634
Lampiran 116. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3
pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 637
Lampiran 117. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4
pertemuan 2 dan 3 .................................................................................. 640
Lampiran 118. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 1
pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 643
Lampiran 119. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 2
pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 646
Lampiran 120. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 3
pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 649
Lampiran 121. Lembar Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen 4
pertemuan 4 dan 5 .................................................................................. 652
Lampiran 122. Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik 1 ............................. 655
Lampiran 123. Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik 2 ............................. 658
Lampiran 124. Lembar Validasi Lembar Kerja Peserta Didik 3 ............................. 661
Lampiran 125. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 1 ............ 664
Lampiran 126. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 2 ............ 667
Lampiran 127. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 3 ............ 670
Lampiran 128. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Guru Eksperimen 4 ............ 673
xxix
Lampiran 129. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 1
................................................................................................................ 676
Lampiran 130. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 2
................................................................................................................ 679
Lampiran 131. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 3
................................................................................................................ 682
Lampiran 132. Lembar Validasi Lembar Pengamatan Peserta Didik Eksperimen 4
................................................................................................................ 685
Lampiran 133. Lembar Validasi Soal Tes Uji Coba Kemampuan Pemahaman Konsep
................................................................................................................ 688
Lampiran 134. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran .............................................. 691
Lampiran 135. Surat Usulan Dosen Pembimbing .................................................... 693
Lampiran 136. Surat Ketetapan Dosen Pembimbing ............................................... 694
Lampiran 137. Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 695
Lampiran 138. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 696
Lampiran 139. Lembar Jawab Peserta Didik ........................................................... 697
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi terciptanya
kemajuan suatu bangsa. Dalam hal ini, pendidikan menjadi tolak ukur apakah suatu
negara tergolong negara berkembang atau negara maju. Sudah menjadi kewajiban
seseorang untuk menempuh suatu pendidikan minimal Sembilan (9) tahun jika tidak
ingin tertinggal. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peseta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar isi Pendidikan
Dasar dan Menengah, matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk
2
menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika
yang kuat sejak dini.
Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 tentang Standar isi Pendidikan
Dasar dan Menengah, mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta
didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Matematika merupakan suatu ilmu yang mendasari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga dapat berkembang dengan pesat. Berbagai
macam disiplin ilmu mengaplikasikan matematika sebagai dasar dari perkembangan
ilmu tersebut. Matematika juga mempunyai peranan penting dalam mengembangkan
daya pikir dan penalaran manusia. Peranan penting tersebut menjadikan matematika
sebagai ilmu yang wajib dipelajari sejak dini dalam rangka mendukung
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masa yang akan datang. Oleh
karena itu, mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan
dalam semua jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar hingga
jenjang pendidikan tingkat atas.
Menurut Bruner sebagaimana dikutip oleh Bentina, et al. (2013:150), belajar
matematika ialah belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika
yang terdapat dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika itu. Oleh karena itu, dalam
3
mempelajari matematika, siswa diharuskan untuk memahami mulai dari konsep
matematika.
Hal ini sejalan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, pembelajaran matematika bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (1) memahami konsep
matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau
algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah, (2)
menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol,
tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5)
memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki
rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet
dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Menurut Rifa’i (2012:69), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar terdapat tiga
ranah, yaitu ranah kognitif, ranah psikomotorik, dan ranah afektif. Hasil belajar pada
ranah kognitif mencakup aspek pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta
pemecahan masalah. Hasil belajar merupakan tolak ukur suatu keberhasilan
pembelajaran. Namun faktanya hasil belajar matematika di Indonesia masih rendah,
terutama pada aspek kognitif. Ini dapat dilihat berdasarkan TIMSS dari Kementrian
4
Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan diperoleh data
bahwa Indonesia pada tahun 2003 menempati peringkat ke-35 dari 46 negara dengan
skor 411, pada tahun 2007 menempati urutan ke-36 dari 49 negara dengan skor 397,
dan pada tahun 2011 menempati peringkat ke-36 dari 40 negara. Ini membuktikan
bahwa matematika dianggap mata pelajaran yang sulit, baik oleh anak-anak maupun
orang dewasa sekalipun.
Selain di Indonesia, masalah numerisasi juga dialami oleh Negara Inggris
yang merupakan salah satu negara paling maju di dunia. Pada sejumlah studi yang
dilaksanakan oleh the Basic Skill Agency (Bynner dan Steedman, Bynner dan Parsons
dalam Muijs & David Reynolds, 2008:332), cukup banyak orang Inggris ditemukan
tidak memiliki keterampilan numerasi dasar, lebih besar daripada proporsi orang
dewasa yang buta huruf. Padahal matematika merupakan salah satu ilmu yang
mendasari perkembangan teknologi. Oleh karena itu, perlu adanya suatu inovasi
pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa, khusunya dalam
penelitian ini yaitu pada ranah kognitif.
Salah satu pentingnya matematika juga telihat dari pernyataan yang
diungkapkan oleh The Times dalam Muijs & David Reynolds (2008:333) bahwa
orang dewasa dengan kualifikasi matematik setingkat sekolah menengah atas (tingkat
“A”) di England memiliki penghasilan 10 persen lebih tinggi dibanding orang-orang
yang tidak memiliki kualifikasi ini.
Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan guru di SMP Negeri 22
Semarang, hasil belajar matematika di sekolah tersebut masih rendah. Hasil ini juga
sesuai dengan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 64 siswa di kelas VIII
5
SMP Negeri 22 Semarang diperoleh rata-rata hanya 54. Ketuntasan secara klasikal
juga rendah, yaitu hanya 25% siswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM). Ini membuktikan bahwa hasil belajar matematika siswa di SMP Negeri 22
Semarang khususnya di kelas VIII masih rendah.
Rendahnya hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor
dari dalam diri siswa maupun dari luar. Kemampuan guru dalam mengidentifikasi
kemampuan siswa menjadi peranan yang sangat penting dalam keberhasilan
pembelajaran yang dilakukan. Guru harus dapat menyelidiki kemampuan siswa
supaya dapat memodifikasi kegiatan pembelajaran yang cocok untuk siswa dalam
rangka meminimalisir hambatan siswa dalam memahami materi dalam pembelajaran
matematika. Metode dan aspek lain dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru,
bahan ajar, sumber belajar, dan lain sebagainya juga membantu memberikan
dorongan sehingga hambatan yang dialami oleh siswa dalam belajar matematika
dapat dipecahkan dengan baik. Dengan kata lain, ketepatan melihat atau merasakan
situasi, serta kemampuan guru untuk menyadari letak kesulitan siswa menjadi
langkah awal keberhasilan guru dalam mengevaluasi kemampuan siswa, yang berarti
juga merupakan keberhasilan siswa dalam memahami suatu konsep matematika.
Dalam hal ini, guru betugas untuk mendiagnosis ‘penyakit’ yang dialami oleh siswa,
dan kemudian menemukan obat yang tepat untuk menyembuhkan ‘penyakit’ tersebut.
Menurut Widdiharto (2008:5), hakikatnya pekerjaan guru sama dengan
pekerjaan dokter. Sebelum dokter mengobati pasien, tentunya ia akan berusaha
mencari penyebab sakit yang diderita pasien melalui pemeriksaan secara intensif.
Setelah penyebab sakitnya diketahui, dokter akan memberikan obat yang tepat untuk
6
penyembuhan pasien. Upaya dokter mencari penyebab sakit yang diderita pasien
melalui pemeriksaan secara intensif inilah yang dimaksud dengan diagnosis. Oleh
karena itu, peneliti memilih salah satu evaluasi pembelajaran siswa yaitu
menggunakan penilaian diagnostik yang dilanjutkan terapi yang disesuaikan dengan
kondisi siswa.
Asesmen/ penilaian diagnostik menurut Supriyadi (2003:12-13), digunakan
untuk mendeteksi kelemahan yang dimiliki siswa. Kelemahan ini dapat berupa materi
yang dapat dikuasai oleh siswa maupun kelemahan fisik dan psikologis dari siswa.
Dengan terdeteksinya adanya kelemahan yang ada, dengan sendirinya guru dengan
segera dapat memberikan bantuan kepada siswa yang bersangkutan. Penggunaan tes
diagnostik diantaranya untuk menyelidiki pengetahuan yang merupakan prasyarat
siswa, memilih pengetahuan prasyarat, memilih program yang berimbang, memilih
hubungan antar tingkah laku, dan melihat kelemahan siswa. Sedangkan menurut
Suwarto (2013: 188), tes diagnostik berguna untuk mengetahui kesulitan belajar yang
dihadapi siswa, termasuk kesalahan pemahaman konsep. Oleh karena itu, peneliti
menggunakan asesmen diagnostik sebagai alat untuk mengetahui letak kesalahan
yang dimiliki oleh siswa dalam belajar matematika.
Menurut Widdiharto (2008:5), ada beberapa sumber atau faktor yang patut
diduga sebagai penyebab utama kesulitan belajar siswa. Sumber itu dapat berasal dari
dalam diri siswa sendiri maupun dari luar diri siswa. Dari dalam diri siswa dapat
disebabkan oleh faktor biologis maupun psikologis. Dari luar diri siswa, kesulitan
belajar dapat bersumber dari keluarga (pendidikan orang tua, hubungan dengan
keluarga, keteladanan keluarga, dan sebagainya), keadaan lingkungan dan
7
masyarakat. Dalam hal ini, peneliti memilih asesmen diagnostik untuk melihat letak
kesalahan yang dialami oleh siswa dalam mengerjakan soal. Dalam kata lain, peneliti
hanya akan membatasi proses diagnostik yang diberikan pada ranah kognitifnya.
Setelah terdeteksi letak kesalahan, peneliti akan memberikan suatu bantuan. Bantuan
yang diberikan oleh guru kepada siswa berupa remedial teaching. Pemberian
remedial teaching disesuaikan dengan letak kelemahan yang terdapat pada siswa.
Selain itu, faktor lemahnya kemampuan matematika siswa diantaranya adalah
model pembelajaran yang digunakan tidak membuat siswa aktif yang akhirnya siswa
berkembang kemampuan matematikanya. Hasil wawancara yang dilakukan kepada
guru matematika di SMP Negeri 22 Semarang dan dari hasil analisis RPP di sekolah
tersebut diperoleh bahwa pembelajaran yang dilakukan masih menggunakan model
pembelajaran ekspositori. Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru.
Guru sebagai sumber informasi dan siswa sebagai penerima informasi. Sehingga
menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan tidak terlatih untuk
menemukan sendiri konsep yang akan diajarkan. Hal ini berpengaruh pada hasil
belajar siswa, karena siswa hanya menerima informasi dari guru.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pawestri, et al. (2013:5),
penyampaian materi oleh guru yang kurang menekankan pada pemahaman konsep
dapat menyebabkan terjadinya kesalahan konsep atau kesalahan penerapan konsep
karena lemahnya pemahaman konsep yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, perlu
adanya suatu model pembelajaran yang inovatif dan mampu mengaktifkan siswa.
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah model
pembelajaran inkuiri. Menurut Suherman, Erman, et al. (2003: 214-215), dalam
8
model inkuiri, guru sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber
informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi
tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya. Dengan demikian, dengan sendirinya
siswa akan memahami materi matematika yang akan dipelajari melalui model
pembelajaran tersebut. Ini disebabkan karena siswa menguji sendiri hipotesis yang
sebelumnya dirumuskan oleh siswa. Oleh karena itu, peneliti memilih model
pembelajaran inkuiri sebagai perlakuan yang diberikan kepada siswa untuk
meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam bidang matematika.
Sebagaimana asesmen diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi
kelemahan yang dimiliki oleh siswa, model pembelajaran inkuiri juga cocok untuk
mengembangkan kemampuan siswa. Baik remedial teaching berbasis asesmen
diagnostik ataupun model pembelajaran inkuiri masing-masing memiliki kelemahan-
kelemahan tertentu dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti menyatukan
kedua perlakuan tersebut dalam suatu aktivitas pembelajaran guna meningkatkan
hasil belajar siswa SMP Negeri 22 Semarang. Sehingga, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “KEEFEKTIFAN REMEDIAL TEACHING
BERBASIS ASESMEN DIAGNOSTIK PADA PENCAPAIAN HASIL BELAJAR
MATEMATIKA SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI”.
9
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diidentifikasikan beberapa masalah
sebagai berikut.
1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa dalam menghadapi dan menyelesaikan
masalah matematika.
2. Kurang tepatnya tindak lanjut yang dilakukan oleh guru dengan letak kesalahan
dan kebutuhan yang dialami siswa.
3. Model pembelajaran yang digunakan kurang mengaktifkan dan melibatkan siswa.
1.3Fokus Penelitian
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini dikarenakan
keterbatasan waktu peneliti, fokus penelitian yang ingin dilakukan oleh peneliti
adalah sebagai berikut.
1. Ruang lingkup atau materi pokok dalam penelitian ini adalah lingkaran.
2. Ranah yang akan diteliti letak kesulitannya hanya pada ranah kognitif, artinya
peneliti hanya akan meneliti letak kesalahan yang dialami oleh siswa pada
indikator tertentu.
3. Tipe soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar
matematika yang berbentuk uraian untuk tes diagnostik dan pilihan ganda untuk
tes akhir hasil belajar matematika siswa.
4. Model pembelajaran inkuiri yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran inkuiri terbimbing.
10
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut
1. Apakah pembelajaran dengan perlakuan remedial teaching berbasis asesmen
diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri efektif terhadap hasil belajar
matematika siswa?
2. Apakah terdapat perbedaan rata-rata antara pembelajaran dengan perlakuan
remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran
inkuiri, remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model
pembelajaran konvensional, model pembelajaran inkuiri tanpa asesmen
diagnostik, dan model pembelajaran konvensional tanpa asesmen diagnostik?
1.5Tujuan Penelitian
1. Mengetahui keefektifan dari pembelajaran dengan perlakuan remedial teaching
berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri efektif terhadap
hsail belajar matematika siswa?
2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata antara pembelajaran dengan
perlakuan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model
pembelajaran inkuiri, remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam
model pembelajaran konvensional, remedial teaching tidak berbasis asesmen
diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri, dan remedial teaching tidak
berbasis diagnostik dalam model pembelajaran konvensional.
11
1.6Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki arti bagi peningkatan hasil belajar
matematika siswa, sehingga akan membawa manfaat bagi pelaku dan objek
pendidikan antara lain sebagai berikut.
1.6.1 Manfaat bagi siswa
a. Hasil belajar matematika siswa meningkat
b. Kesulitan siswa kaitannya dengan hasil belajar matematika siswa dalam
materi tertentu dapat teratasi.
c. Siswa mudah menangkap ilmu yang diberikan karena penanganan guru
terhadap siswa tepat berdasarkan kondisi siswa.
d. Siswa mendapatkan penguatan yang tepat
1.6.2 Manfaat bagi guru
a. Guru dapat memberikan suatu remedial teaching lebih efektif dan efisien,
karena model pembelajaran inkuiri menghasilkan persentase
ketidaktuntasan lebih sedikit
b. Guru dapat memberikan suatu remedial teaching yang sesuai dengan
kondisi siswa dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
c. Meningkatkan kemampuan guru dalam menganalisis kondisi siswa yang
mempengaruhi hasil belajar matematika siswa.
1.6.3 Manfaat bagi sekolah
a. Menciptakan sekolah sebagai pusat Ilmu Pengetahuan.
12
b. Diharapkan hasil penelitian ini dijadikan pedoman bagi sekolah dalam
mengevaluasi pembelajaran siswa.
c. Diharapkan melalui penelitian ini, sekolah dapat memperoleh rata-rata
belajar siswa yang lebih baik, sehingga dapat menimbulkan antusias
masyarakat untuk memasukkan anaknya ke sekolah tersebut.
1.6.4 Manfaat bagi peneliti
a. Mengetahui model dan asesmen pembelajaran yang efektif dalam
meningkatkan hasil belajar matematika siswa
b. Memperoleh cara mengatasi rendahnya hasil belajar matematika siswa
dengan tepat.
c. Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian
dan dapat melatih diri untuk menerapkan asesmen diagnostik untuk
mengevaluasi hasil belajar matematika siswa.
1.7Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman mengenai istilah-istilah yang
digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah yang perlu didefinisikan
meliputi berikut ini.
1.7.1 Keefektifan
Keefektifan pembelajaran dengan remedial teaching berbasis asesmen
diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri adalah tercapainya tujuan belajar dan
hasil yang diharapkan sebagai akibat dari keberhasilan pembelajaran model tersebut
13
pada proses pembelajaran materi pokok lingkaran. Keefektifan berasal dari kata
efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008:375), efektif berarti
dapat membawa hasil, berhasil guna, sedangkan keefektifan memiliki arti
keberhasilan. Mengacu pada pengertian tersebut, maka keefektifan dalam penelitian
ini adalah tercapainya keberhasilan penggunaan perlakuan remedial teaching berbasis
asesmen diagnostik dalam model prolem based learning terhadap kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa. Indikator keberhasilan pebelajaran menurut
Depdiknas (2008) adalah keberhasilan peserta didik menyelesakan serangkaian tes
mencapai tingkat keberhasilan rata-rata 60% dan tingkat ketercapaian kompetensi
ideal adalah 75%.
Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini dapat dilihat dari beberapa
hal yaitu sebagai berikut.
a. Pembelajaran dengan remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam
model pembelajaran inkuiri tuntas secara individual yaitu rata-rata memenuhi
ketuntasan belajar yaitu lebih dari atau sama dengan 75 yang disesuaikan dengan
kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditetapkan oleh pihak SMP Negeri 22
Semarang.
b. Ketuntasan klasikal hasil belajar matematika siswa yang diberikan perlakuan
berupa remedial teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran
inkuiri lebih dari 75%. Hal ini sesuai dengan pernyataan Masrukan (2014: 18)
bahwa ditetapkan kriteria sekurang-kurangnya 75% peserta didik yang mengikuti
pembelajaran mencapai kriteria tertentu (KKM), pembelajaran untuk kompetensi
berikutnya dilanjutkan. Batasan ini merupakan batasan minimal, dengan asumsi
14
bahwa ketidaktuntasan siswa melebihi 25% akan memberatkan guru dalam
melakukan pembelajaran remedial (remedial teaching) atau pembelajaran korektif
(corrective instruction).
c. Rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan perlakuan remedial teaching
berbasis asesmen diagnostik lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa
dengan perlakuan asesmen formatif
d. Rata-rata hasil belajar matematika siswa dengan perlakuan model pembelajaran
inkuiri lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa dengan perlakuan
model pembelajaran konvensional
e. Rata-rata hasil belajar matematika siswa menggunakan perlakuan remedial
teaching berbasis asesmen diagnostik dalam model pembelajaran inkuiri lebih
tinggi daripada pembelajaran dengan menggunakan remedial teaching berbasis
asesmen diagnostik dalam model pembelajaran konvensional, model
pembelajaran inkuiri tanpa asesmen diagnostik, maupun model pembelajaran
konvensional tanpa asesmen diagnostik.
1.7.2 Remedial Teaching
Remedial teaching yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk
terapi pembelajaran yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari hasil asesmen
diagnostik terhadap letak kesalahan yang dialami oleh siswa. Sehingga, remedial
yang diberikan kepada setiap siswa dapat berbeda tergantung pada kelemahan atau
kesulitan yang dialami oleh siswa. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sugiyanto
(125) mengenai pengajaran remedial yaitu suatu proses kegiatan pelaksanaan
program belajar mengajar khusus bersifat individual, diberikan kepada siswa yang
15
mengalami kesulitan belajar, yang bersifat mengoreksi (menyembuhkan) siswa yang
mengalami gangguan belajar tersebut sehingga dapat mengikuti proses belajar
mengajar secara klasikal kembali untuk mencapai prestasi optimal. Pada penelitian
ini, remedial teaching yang diberikan hanya akan menyembuhkan peserta didik
dalam ranah kognitifnya saja. Ini berarti bahwa peneliti hanya akan meneliti
kesalahan peserta didik dalam mengerjakan soal dengan indikator tertentu, dan
berusaha memberikann remedial teaching berupa penyembuhan terhadap indikator
tersebut.
1.7.3 Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu bentuk
evaluasi pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur/ mengetahui letak kesalahan
yang dihadapi oleh objek penelitian dalam hal ini adalah siswa SMP Negeri
Semarang dalam materi pokok lingkaran. Instrumen yang digunakan dalam asesmen
diagnostik pada penelitian ini yaitu pertanyaan dalam bentuk uraian.
1.7.4 Hasil Belajar Matematika
Menurut Rifa’i (2012:69), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar yang diukur
adalah nilai siswa pada materi pokok lingkaran, baik secara kognitif, afektif, maupun
psikomotorik.
Namun, dalam penelitian ini, peneliti membatasi pembahasan secara khusus
hanya pada ranah kognitif saja dengan penekanan pada bentuk tes tertulis. Dengan
demikian, istilah hasil belajar mengacu pada tes prestasi belajar pada ranah ukur
kognitif dalam bentuk tertulis.
16
1.7.5 Model Pembelajaran
Model Pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan
dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Dengan demikian aktivitas pembelajaran
benar-benar merupakan kegiatan bertujuan yang tertata secara sistematis. Dalam
penelitian ini model pembelajaran digunakan untuk membuat suatu suasana belajar
dan proses pembelajaran dengan tujuan hasil belajar siswa meningkat dan mencapai
indikator pembelajaran yang ditetapkan. Model pembelajaran yang diteliti dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri.
1.7.6 Model Pembelajaran Inkuiri
Dalam penelitian ini, model pembelajaran yang diteliti salah satunya adalah
model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri merupakan model
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Model pembelajaran inkuiri yang digunakan
pada penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Model ini dipilih
karena menurut pendapat dari Gormally, et al., sebagaimana dikutip oleh Ari, Ni Md,
et al. (2013), model pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan arahan kepada
siswa yang belum siap mengatasi masalah inkuiri tanpa dukungan karena kurangnya
pengalaman dan pengetahuan atau belum mencapai tingkat perkembangan kognitif
yang diperlukan untuk berpikir abstrak.
17
1.8Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan tentang isi keseluruhan skripsi ini terdiri dari bagian
awal skripsi, bagian inti skripsi, dan bagian akhir skripsi.
1. Bagian awal skripsi berisi tentang halaman judul, abstrak, halaman pengesahan,
halaman motto dan persembahan, prakata, daftar isi, dan daftar lampiran.
2. Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab, yaitu sebagai berikut.
BAB I Pendahuluan, mengemukakan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penegasan istilah,
dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, membahas teori yang melandasi permasalahan
skripsi serta penjelasan yang merupakan landasan teoritis yang
diterapkan dalam skripsi, uraian materi pokok bahasan yang terkait
dengan pelaksanaan penelitian dan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian, meliputi metode penentuan objek penelitian,
metode pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis hasil uji
coba instrumen, dan analisis data penelitian.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi semua hasil penelitian yang
dilakukan dan pembahasannya.
BAB V Penutup, mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saran- saran
yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan.
3. Bagian akhir skripsi, berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1Landasan Teori
2.1.1 Asesmen Diagnostik
2.1.1.1 Pengertian Asesmen
Istilah asesmen berasal dari Bahasa Inggris yaitu assement yang berarti
penilaian suatu keadaan (Haryanto, 2010:1). Sedangkan menurut Wahyudi (2010),
asesmen/ penilaian merupakan suatu proses pengambilan keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
menggunakan instrumen tes maupun nontes. Asesmen atau penilaian menurut
Mardapi (2014:17) merupakan rangkaian kegiatan dalam melaksanakan pembelajaran
di pendidikan dasar dan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan menurut
Arends sebagaimana dikutip oleh Muijs & David Reynolds (2008:361), asesmen
mengacu pada semua informasi yang diperoleh guru tentang siswa di kelas
berdasarkan pengetesan formal, yaitu: esai dan pekerjaan rumah atau secara informal:
obervasi atau interaksi.
Menurut Mardapi (2014:17), ada empat istilah yang sering digunakan
berkaitan dengan kegiatan penilaian yaitu pengukuran, pengujian, penilaian, dan
evaluasi. Pertama adalah pengukuran, yaitu penetapan angka terhadap suatu objek
atau gejala dengan cara sistematik (Allen & Yen, 1979). Kedua adalah pengujian,
yaitu kegiatan untuk mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi yang dicapai
19
peserta didik. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tes yang terdiri atas
sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban benar atau salah. Ketiga adalah
penilaian, yaitu kegiatan mengumpulkan informasi tentang kualitas atau kuantitas
perubahan pada peserta didik. Penilaian juga diartikan sebagai kegiatan menafsirkan
data hasil pengukuran, misalnya tinggi, rendah, baik, buruk, indah, jelek, dan
sebagainya. Penilaian berfokus pada individu sedang evaluasi berfokus pada
kelompok atau kelas. Keempat adalah evaluasi, yaitu merupakan salah satu rangkaian
kegiatan dalam meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga
dalam melaksanakan programnya. Kegiatan evaluasi sering menggunakan judgment
terhadap hasil suatu penilaian. Menurut Haryanto (2010:2), ada beberapa istilah lain
yang berkaitan dengan asesmen, yaitu pengujian (testing) dan diagnosa. Kedua istilah
ini memang berhubungan erat dengan istilah asesmen, tetapi bukan sinonim. Testing
adalah pemberian seperangkat pertanyaan kepada peserta dalam kondisi sangat
terstruktur. Respon yang diperoleh dari tes sedapat mungkin berupa data kuantitatif,
mungkin berupa angka, daftar ketrampilan yang telah dikuasai, dan sebagainya.
Testing hanya merupakan salah satu strategi dalam asesmen pendidikan untuk
mengumpulkan informasi tentang ALB. Diagnosa adalah proses penentuan penyebab
penyakit atau kelainan dan mendiskripsikan penyembuhan yang cocok. Jenis penyakit
atau kelainan dinyatakan dalam satu label, misalnya schizoid, dan label tersebut sudah
menunjukkan implikasi penyembuhan. Stecher, et al. dalam Syahrul (2010:249)
menyatakan bahwa ada tiga tujuan asesmen pendidikan dimana ketiganya relevan
dengan pendidikan teknologi dan kejuruan, yakni (a) untuk mengembangkan
20
pembelajaran dan pengajaran, (b) mensertifikasi kemampuan individu, dan (c)
mengevaluasi keberhasilan program.
2.1.1.2 Tujuan Asesmen
Asesmen pembelajaran memiliki dua tujuan, yaitu tujuan isi dan tujuan proses
(Herman, Aschbacher, and Winter dalam Rifa’I & Anni, 2012:219). Menurut
Achmad Rifa’I dan Catharina Tri Anni (2012:219), asesmen yang berkaitan dengan
tujuan isi digunakan untuk menentukan seberapa jauh peserta didik telah mempelajari
pengetahuan dan ketrampilan spesifik. Dalam hal ini asesmen harus berfokus pada
hasil belajar peserta didik. Asesmen yang berkaitan dengan proses digunakan untuk
mendiagnosis kekuatan dan kelemahan peserta didik serta merencanakan
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik
2.1.1.3 Prinsip-prinsip Asesmen
Ada tujuh prinsip dalam menerapkan asesmen belajar menurut Achmad Rifa’I
dan Catharina Tri Anni (2012:221-223). Tujuh prinsip tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Tujuan utama asesmen adalah memperbaiki belajar peserta didik.
b. Asesmen bertujuan untuk mendukung belajar peserta didik.
c. Objektif bagi semua peserta didik.
d. Kolaborasi professional.
e. Partisipasi komite sekolah dalam pengembangan asesmen.
f. Keteraturan dan kejelasan mengenai asesmen.
g. Peninjauan kembali dan perbaikan asesmen.
21
2.1.1.4 Pengertian Diagnostik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia v1.1, diagnosis merupakan: (1)
penentuan jenis penyakit dengan cara meneliti (memeriksa) gejala-gejalanya; (2)
pemeriksaan terhadap suatu hal. Sedangkan arti mendiagnosis adalah menentukan
jenis penyakit dengan cara meneliti atau memeriksa gejalanya. Dengan mengambil
arti tersebut, pengertian diagnostik dalam bidang pendidikan adalah suatu cara untuk
menentukan kesulitan yang dialami oleh siswa supaya dapat ditentukan terapi yang
sesuai dengan kesulitan yang dialami oleh siswa tersebut. Kesulitan yang hendak
dipantau adalah kesulitan yang terjadi pada proses belajar yaitu kesulitan materi
pelajaran. Proses itu tidak dapat diamati, namun dapat diketahui atau disimpulkan
melalui jawaban siswa atau soal-soal tes. Dengan tes diagnostik ditelusuri proses
mental yang berlangsung pada waktu siswa menyelesaikan soal. Apabila penyebab itu
telah ditemukan maka dapat diupayakan perbaikannya (Silverius dalam Suwarto,
2013: 92).
Menurut Suwarto (2013: 92), kesulitan belajar adalah kegagalan dalam
mencapai tujuan belajar, ditandai dengan prestasi belajar yang rendah (nilai yang
diperoleh kurang dari tujuh puluh lima). Siswa yang mempunyai kesulitan belajar
adalah siswa yang tidak dapat mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai
prasyarat untuk belajar ditingkat berikutnya. Sehingga siswa tersebut perlu diadakan
remidiasi untuk materi yang masih kurang tersebut.
2.1.1.5 Pengertian Asesmen Diagnostik
Mengatasi kesulitan belajar, perlu adanya asesmen yang tepat untuk
mengidentifikasi letak kesulitan belajar dalam hasil belajar matematika siswa. Dalam
22
hal ini, peneliti menggunakan asesmen/ penilaian diagnostik. Instrumen yang
digunakan adalah tes diagnostik. Menurut Bruecker & Melby sebagaimana dikutip
oleh Suwarto (2013:189), tes diagnostik digunakan untuk menentukan elemen-
elemen dalam suatu mata pelajaran yang mempunyai kelemahan-kelemahan khusus
dan menyediakan alat untuk menemukan penyebab kekurangan tersebut. Hughes
dalam Suwarto (2013:189) menyatakan bahwa tes diagnostik dapat digunakan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan siswa dalam belajar. Zhongbao Zhao (2013:41-
45) menyatakan bahwa tes diagnostik utamanya adalah untuk mengetahui kekuatan
dan kelemahan siswa dan memberi masukan kepada guru dan siswa untuk membuat
keputusan terkait dengan perbaikan proses mengajar dan proses belajar. Selanjutnya
Leighton, Jacqueline P & Mark J. Gierl (2007:3) menyatakan bahwa asesmen
diagnostik kognitif dirancang untuk mengukur struktur pengetahuan khusus dan
keterampilan pengolahan pada siswa sehingga dapat memberikan informasi tentang
kekuatan dan kelemahan kognitif mereka. Tujuan penggunaan tes ini adalah untuk
menentukan pengajaran yang perlu dilakukan dimasa selanjutnya. Tes diagnostik
adalah alat atau instrumen yang digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar.
Menurut Mehrens & Lehmann dalam Suwarto (2013: 190), tes diagnostik
Top Related