KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
Endodontic emergency dapat dibedakan menjadi Keadaan daruratEndodontic emergency dapat dibedakan menjadi Keadaan darurat
endodontik dan endodontik dan Kedaruratan endodontikKedaruratan endodontik
Perawatan keadaan darurat endodontik adalah perawatan yang bersifat
sementara dan bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit
bagi penderita.
Dapat terjadi pada :
a) Gigi vital dan non vital
b) Berakar satu atau berakar banyak
Halhal yang harus diperhatikan antara lain:
a) MEKANISME NYERI
b) PENATALAKSANAAN PASIEN
c) DIAGNOSIS
d) ANASTESI
e) CARA PENGOBATAN TERAPEUTIK
f) PERAWATAN YANG TEPAT
Kedaruratan endodonsi biasanya dikaitkan dengan nyeri atau
pembengkakan yang memerlukan penegakan diagnosis serta perawatan
segera, saat itu juga
Kedaruratan murni : penyebab atau sumber nyeri satu gigi
Urgensi : masalah yang keparahannya tidak sebesar kedaruratan, pasien
masih bisa dijadwalkan pada saat yang cocok
Pertanyaan kunci (untuk menegakkan ini kasus darurat or ga..)
a) mengganggu tidur, makan, kerja
pasien ga bisa tidur, makan, n kerja → darurat
b) konsentrasi aktivitas?
c) Durasi? Darurat kalo udah lama n kambuh mulu///
d) minum obat? (pada kasus darurat pasien berusaha minum obat tapi ga
banyak menolong)
1 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
Persepsi dan reaksi nyeri
Nyeri : fenomena fisiologis dan psikologis yang kompleks
Komponen psikologis t.a:
a) kognitif
b) emosional
c) faktor simbolis
Ambang rangsang reaksi nyeri secara signifikan dipengaruhi pengalaman
masa lalu dan tingkat kecemasan yang dialami sekarang serta status
emosional nya.
Pengalaman masa lalu pahit → ambang nyeri tinggi
Penatalaksanaan
Agar diagnosis awal tepat dan dapat menentukan sumber nyeri maka
klinisi harus:
a) dapatkan Informasi riwayat medis dan dental
b) Pertanyaan subyektif : riwayat, lokasi, keparahan, durasi, karakter,
stimuli penyebab (kapan rasa sakit tsb timbul: apakah ketika rangsang
panas/dingin)
c) Pemeriksaan visual: wajah, jar.keras & lunak rongga mulut
d) Pemeriksaan intra oral
e) tes pulpa, perkusi, palpasi
f) radiograf
g) Tes periradikuler , meliputi :
■ Palpasi di atas apeks
■ Tekanan dengan jari atau menggoyangkan gigi
■ Perkusi ringan dg ujung gagang kaca mulut
h) Pemeriksaan periodontium selalu perlu dilakukan
2 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
i) Pemeriksaan dengan sonde periodontium membedakan kasus
endodonsi dari kasus periodonsi
kalo kasus berasal dari gigi dan ada abses → gigi non vital
kalo asal kasus poket dari jaringan periodontal → biasanya gigi masih
vital
Dalam bidang endodontik Dalam bidang endodontik pasien datang karena salah satu dari :pasien datang karena salah satu dari :
1. Acute Pulpitis
2. Acute Periodontitis
3.3. Acute Apical AbscessAcute Apical Abscess
Dalam setiap kasus perawatan emergency terdiri dari satu atau lebih
prinsip dasar bedah, terdiri dari:
a) Remove the cause of pain
b) Provide drainase if fluid exudate is present
c) Rest of affected part
d) Prescribe analgesics if appropriate
NATKIN → Bahwa hilangnya rasa sakit karena dibuangnya jaringan
terinflamasi tersebut.
BJERKEN → Menyatakan bahwa jika tidak cukup waktu untuk membuang
seluruh jaringan pulpa, pulpotomi adalah merupakan perawatan pilihan
untuk menghilangkan rasa sakit
ANESTESI LOKAL UNTUK ANESTESI LOKAL UNTUK PERAWATAN JARINGAN PULPA VITALPERAWATAN JARINGAN PULPA VITAL
GIGIInjeksi Yang Diperlukan
Anestesi Rutin Anestesi Tambahan
Infiltrasi Labial Infiltrasi Palatal
Infiltrasi Labial
Infiltrasi Palatal
Injeksi intra pulpal
Infiltrasi Labial Infiltrasi Palatal
Blok mental Infiltrasi Palatal
3 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
Blok mandibular Infiltrasi bukal
Infiltrasi lingual
Blok mandibular Injeksi intra septal
Injeksi intra pulpal
ENDODONTIK EMERGENCIES menurut ENDODONTIK EMERGENCIES menurut Grossman dkk, terdiri dari:Grossman dkk, terdiri dari:
1.1. Acute Reversible Pulpitis Acute Reversible Pulpitis
2.2. Acute Irreversible PulpitisAcute Irreversible Pulpitis
3.3. Acute Alveolar AbscessAcute Alveolar Abscess
4.4. Acute Periodontal AbscessAcute Periodontal Abscess
5.5. Emergencies During TreatmentEmergencies During Treatment
6.6. Crown FractureCrown Fracture
7.7. Fracture RootFracture Root
8.8. Tooth AvulsionTooth Avulsion
9.9. Referred PainReferred Pain
Management Keadaan Darurat Endodontik
No Gejala Perawatan Yang Dianjurkan
1 Pulpa vital sensitif terhadap
dingin yang berselangseling
(pulpitis reversibel)
● Hilangkan faktor iritasi
● Berikan zink oxide dan eugenol
dressing sedative
● Diobservasi setelah 6 minggu
2 Pulpa vital
● Gigi sensitif terhadap
dingin u/ beberapa waktu
atau sensitif terhadap
panas
● Sakit spontan (pulpitis
irreversibel)
Beri anestesi yang sangat baik
● Pulpotomi gawat darurat
● Letakkan cresatin pada kapas dan
tutuplah kavitas
3 Pulpa non vital dengan sakit
dan sakit pada perkusi tanpa
bengkak (acute abscess)
Buka sampai kanal, irigasi, obati dan
kavitas ditutup
4 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
4 Pulpa non vital dengan
sakit&bengkak dgn eksudat
purulen yg berat
Buka sampai kanal, irigasi, biarkan
terbuka untuk diagnose
● Kumur dgn air garam hangat
5 Pulpa non vital dengan sakit
dan bengkak tanpa eksudat
Buka sampai kanal, irigasi, obati dan
kavitas ditutup
● Beri perawatan antibiotik
6 Pulpa non vital bengkak
dengan fluktuasi pada
jaringan lunak
Buka sampai kanal, irigasi, obati, kavitas
ditutup:
● Insisi daerah fluktuasi
● Kumurkumur dengan air garam
hangat
7 Traumatic injuries
● 7a. Fractur horisontal
● 7b. Gigi bergerak
(displaced teeth)
● 7c. Gigi keluar (avulsed
teeth)
● 7a. Gigi distabiliser, vitalitas dites
selama 6 bulan
● 7b.Letakkan pada posisi oklusi semula
dan distabiliser
● 7c.
a. Letakkan kembali dalam socket
sesegera mungkin
b. Stabilisasi dan beri anti tetanus/
antibiotik
c. 1 minggu setelah peristiwa
berilah
d. Ca(OH) 2 dalam kanal yang sudah
dipreparasi
e. Ca(OH) 2 diganti setiap 4 atau 6
bulan
f. Pasien dikontrol setelah periode 6
bulan
g. Bila tidak ada resorbsi kanal dapat
5 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
diisi dengan gutta percha
Sinonim : Acute alveolar abscess
1. Acute Abscess
2. Acute apikal abscess
3. Acute dentoalveolar abscess
4. Acute periapical abscess
5. Acute radicular abscess
Adalah kumpulan pus yang terlokalisir dalam “ alveolar bone” pada
“root Apex” dari suatu gigi akibat kematian jaringan pulpa dengan
perluasan infeksi melalui foramen apikal ke dalam jaringan
periapikal.
Penyebab : Trauma chemical or mechanical irritation, the immediate cause is
generally bacterial invasion of dead pulp tissue
6 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
Gambar 2. A. Gigi dengan
pulpitis akut pulpanya vital
dan tidak peka terhadap
perkusi. B dan C.
Perawatan darurat ialah
dengan mengangkat
seluruh jaringan pulpa pada
gigi anterior, atau
mengangkat jaringan pulpa
bagian korona pada gigi
dengan saluran akar ganda.
Gambar 22. A. Gigi pulpitis dengan kelainan
periapeks jaringan pulpanya vital dan peka
terhadap perkusi. B. Pengangkatan seluruh
jaringan pulpa (pulpektomi) meredakan
sebagian rasa sakitnya. Namun karena inflamasi
periapeks, gigi tetap sensitif terhadap perkusi
untuk beberapa hari. Tanpa adanya iritasi dari
jaringan pulpa, jaringan periapeks akan kembali
ke keadaan normal. C. Untuk gigi molar,
pulpektomi pada saluran akar terbesar saja
mungkin akan meredakan rasa sakit.
Perawatan Darurat Endodontik
Gambar 104. Gigi dengan abses
periapeks akut pulpanya nonvital, peka
terhadap perkusi, dan ada
pembengkakan yang terlokalisasi serta
goyang.
B. Pembukaan untuk mengeluarkan
eksudat akan meredakan rasa sakit. C.
Jika drainase tidak terjadi dengan
spontan, file ditusukkan 1 sampai 2 mm
melampaui foramen apikal sampai
cukup lebar untuk memungkinkan
drainase eksudat berjalan lancar.
7 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
PENATALAKSANAAN PULPITIS IREVERSIBEL DENGAN NYERI
Tanpa periodontitis apikalis akut
a) pada akar tunggal : ekstirpasi jar.pulpa sebanyakbanyaknya
(pulpektomi sebagian)
b) pada molar : jar.pulpa pada akar terbesar diangkat (akar palatal atau
distal)
c) Kamar pulpa diirigasi dengan sodium hipoklorit, ditumpat sementara,
diberi analgesik ringan
Dengan periodontitis apikalis akut
a) ekstirpasi jar. Pulpa sebagian
b) bila perlu oklusi dibebaskan
Nekrosis pulpa dengan kelainan apeks
1. Tanpa pembengkakan
rasa nyeri mungkin disebabkan masih adanya jaringan terinflamasi
vital diapeks dan di jaringan periradikuler
Langkah2x:
a) anastesi
b) debridement sempurna/ parsial
c) irigasi, tumpat sementara,
d) analgesik ringan
2. Dengan pembengkakan setempat
debridement
drainase: melalui saluran akar atau melalui insisi mukosa (insisi
melalui mukosa kalo ga bisa lewat koronal)
irigasi,keringkan: ditumpat sementara atau tetap dibuka
■ ditumpat sementara kalo kita yakin seluruh eksudat sudah bisa
keluar semua dan tidak ada sisa
■ klo eksudat banyak dan tidak keluar pas irigasi, gigi tetap dibuka,
8 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
dan dikasih kapas untuk mencegah makanan masuk. Kapas kan
berpori... Jangan lupa instruksikan pada pasien untuk mengganti
kapas kalo kapas udah penuh.
3. Dengan pembengkakan menyebar
terjadi pembengkakan progresif dan menyebar ke ronggarongga
jaringan
sering suhu tinggi
langkah2x:
a) pembuangan iritan
b) for.apikalis dilebarkan sampai file no 25
c) Jika drainage dari saluran akar tidak cukup, dilakukan insisi
d) Obat : anti infamasi dan antibiotik (nah antibiotik ini yang
membedakan dengan pembengkakan setempat coz ini tu udah
terjadi penyebaran)
Biasannya area rontgen difus
9 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
FLARE UP
Adalah kedaruratan antar kunjungan perawatan saluran akar
Pasien merasakan nyeri yang sangat hebat dengan pembengkakan atau
tanpa pembengkakan
Langkah penting :
a) menenangkan pasien
b) memutuskan lingkaran
c) nyeri
Kasus yang dahulu vital, tanpa pembengkakan, debridemen sempurna
➔ biasanya bukan flare up murni
➔ langkah: menenangkan pasien
➔ analgesik ringan sedang
Kasus yang dahulu vital, tanpa pembengkakan, debridement tak sempurna
➔ sumber iritan utama : sisa jaringan terinflamasi
➔ PK diperiksa ulang, ditentukan kembali,
➔ preparasi SA
➔ pasta CaOH+tumpatan sementara
Kasus yang dahulu nekrosis, tanpa pembengkakan
➔ drainase
➔ preparasi SA,irigasi
➔ pasien diistirahatkan 30 mnt
➔ SA dikeringkan
➔ pasta CaOH + tumpatan sementara
Kasus dengan pembengkakan
➔ insisi & drainase
➔ preparasi SA
➔ analgesik kuat
10 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
OBAT SISTEMIK
ANALGESIK
a) Non steroid antiinflamasi&\analgesik
b) Narkotik : analgesik & sedasi (pada nyeri yang lebih parah)
ANTIBIOTIK : diindikasikan hanya untuk selulitis difus yang berkembang
cepat ke rongga fasial
Traumatic injuries
1. Fraktur horisontal → dilihat seberapa besar frakturnya, lakukan tes
vitalitas selama 6 bulan, gigi distabiliser, vitalitas dites selama 6 bulan.
Jika ada mobilitas, biasanya pada kasus kecelakaan, tes vitalitas biasanya
kurang sensitif makanya tetep harus dikontrol.
2. Gigi bergerak (displaced teeth) → Letakkan pada posisi oklusi semula dan
distabiliser.
Untuk menstabilkan gigi pake kawat (wire) yang ditempelkan pada resin →
splinting
3. Gigi keluar ( avulsed teeth)
a) gigi masukkan langsung ke soket truz di PSA
b) Jika waktu memungkinkan, gigi dilakukan PSA diluar, truz ditanam lalu
difiksasi (KERJA HARUS CEPAT!!). Pokoknya gigi ga boleh diluar rongga
mulut > 30 menit coz dikhawatirkan klo lebih dari 30 menit ligamen
periodontal kering dan ketika gigi dimasukkan kembali, perlekatannya ga
sempurna (ga bisa melekat)
Langkah2nya bwt avulsed teeth:
a) Letakkan kembali dalam socket sesegera mungkin
b) Stabilisasi dan beri anti tetanus/ antibiotik
c) 1 minggu setelah peristiwa berilah Ca(OH) 2 dalam kanal yang sudah
dipreparasi
11 Dsc Konservasi IV
KeDAruRaTaN eNDodONs! asih's property (07863/KG)
d) Ca(OH) 2 diganti setiap 4 atau 6 bulan
e) Pasien dikontrol setelah periode 6 bulan
f) Bila tidak ada resorbsi kanal dapat diisi dengan gutta percha
=be a wise n professional dentist=
12 Dsc Konservasi IV