Definisi
• Infertilitas ialah pasangan suami-istri belum mampu dan belum pernah memiliki anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
KlasifikasiPrimer
Infertilitas Infertilisasi Primer yaitu jika perempuan belum berhasil hamil walaupun
bersenggama teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
berturut-turut.
Sekunder
infertilitas sekunder jika perempuan pernah hamil, akan tetapi kemudian tidak berhasil hamil
lagi walaupun bersenggama teratur dan dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilanselama 12 bulan berturut- turut.
EtiologiENDOMETRIOSIS
INFEKSI PANGGUL
MYOMA UTERI
POLIP
KISTA (PCOS)
SALURAN TELUR YANG TERSUMBAT
KELAINAN OVARIUM
IMUNOLOGIS
GANGGUAN PELEPASAN SEL TELUR
GANGGUAN CERVIKS, UTERUS, TUBA
GANGUAN IMPLANTASI KONSEPSI
KELAINAN OVARIUM
PENYAKIT
FUNGSIONAL
♀
Etiologi
♂
KELAINAN PADA ALAT GENITAL
KELAINAN FUNGSIONAL
GANGGUAN PRE TESTIKULER
GANGGUAN TESTIKULER
GANGGUAN POST TESTIKULER
TIDAK ADA SEMEN
DEFISIENSI TESTOSTERON
♀+♂GANGGUAN HUBUNGAN SEKSUAL
FAKTOR PSIKOLOGIS
Syarat Pemeriksaan infertil
1. Istri yang berumur antara 20-30 yang telah berusaha untuk mendapat anak selama 12 bulan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih dini apabila:•Pernah mengalami keguguran berulang•Diketahui mengidap kelainan endokrin•Pernah mengalami peradangan rongga panggul atau rongga perut•Pernah mengalami bedah ginekologik
Syarat Pemeriksaan infertil
2. Istri berumur 31-35 tahun dapat diperiksa saat pertama kali datang ke dokter.3. Istri pasangan infertil berumur 36- 40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas kalau belum mempunyai anak dari perkawinan tersebut4. Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satunya mengidap penyakit yang dapat mem- bahayakan kesehatan istri atau anaknya.
Pemeriksaan infertil pada ♀
AX NILAI OVULASIPF UPS
HSG
NILAI TUBA
Usia
Riw persalinan
Panjang siklus haid
RPD
Riw Op
Frekuensi koitus
Alkohol/merokok/stress
IMT
Pemeriksaan klj tyroid
Tanda hiperandrogen
Pemeriksaan ginekologi
SBB
USG Transvaginal
Tanda hiperandrogen
Pemeriksaan Progesteron
Memberi gambaran kualitas sperma, fungsi getah serviks,dan interaksi lendir serviks terhadap sperma
Pemeriksaan infertil pada ♂
AX
ANALISASPERMA
PF
Merokok
Kesulitan ereksi
Riwayat infeksi
Payudara : hiperestrogen
Penis : Hipospadia
Skrotum : Varikokel, H. skrotalis
Di bawah ini terdaftar kriteria semen normal yang umum dipakai (WHO) :
Kriteria Jumlah
Volume 2 ml atau lebih
PH 7,2-7,8
Jumlah sperma/ml 20 juta sperma/ml atau lebih
Jumlah sperma total/ejakulat 40 juta sperma/ejakulat atau lebih
Motilitas 50% atau lebih bergerak maju atau 25% lebih bergerak maju dengan cepat
dalam waktu 60 menit setelah ditampung
Morfologi 50% atau lebih bermorfologi normal
Viabilitas 50% atau lebih hidup, yaitu tidak terwarna dengan pewarnaan supravital
Sel leukosit Kurang dari 1 juta/ml
Seng (total) 2,4 mikromol atau lebih setiap ejakulat
Asam sitrat (total) 52 mikromol (10 mg) atau lebih setiap ejakulat
Fruktosa (total) 13 mikromol atau lebih setiap ejakulat
Uji MAR Perlekatan pada kurang dari 10% sperma
Uji butir imun Perlekatan butir imun pada kurang dari 10% sperma
Terapi
obatObat yang dapat meningkatkan FSH endogen
CC (Clomiphen citrate) dan Aromatase inhibitor
Bedah Ovarian Drilling untuk wanita dengan PCOS yang resisten terhadap pengobatan dengan Clomiphen citrate
Pembedahan pada tuba fallopi Salpingolisis
Salfingostomi
Tubal anastomosis
Tubal kanalisasi
♀
Terapi♂Oligozoospermiaobat Clomiphen citrate 1 x 50 mg selama 90 hari
Tamoxifen 2 x 1 tablet selama 60 hari
Bedah Varikokel vasoligasi vena spermatika interna
Infeksi kelenjar asesoris Antibiotika : golongan amoksisilin, doksisiklin dan erithromisin ditambah roborantia berupa vit E, vit C dan vit B kompleks.
Teknologi Khusus dalam Penanganan Infertilitas
• Inseminasi BuatanPeletakan sperma ke vagina wanita. Sperma
tersebut diletakkan di follicle ovarian (intrafollicular insemination), uterus (intrauterine insemination-IUI), cervix (intracervical insemination-ICI), atau tuba fallopian (intratubal) wanita dengan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi alami.
• ART ( Assisted Reproductive Technologies)merupakan teknologi reproduksi yang digunakan
untuk mendapatkan kehamilan di luar cara alamiah yang digunakan dalam infertilitas.
1. FIVET (Fertilisasi in vitro embrio transfer) / IVF (In Vitro Fertilization)
Proses fertilisasi ini dilakukan dengan cara mengambil ovum dari ovarium dengan cara laparoscopy, kemudian sperma diinseminasikan ke dalam media biak. Setelah terjadi pembuahan pada masa embrio stadium 2-4 sel, lalu di transfer ke dalam rahim. indikasi FIVET adalah untuk pasien yang mengalami kerusakan pada saluran telur.
2. GIFT (Gamet intra fallopian transfer)
• Proses fertilisasi ini dilakukan dengan cara mengambil ovum dari ovarium dengan cara laparoscopy, kemudian bersama sperma yang telah diolah (washed sperm) dimasukkan kedalam tuba pada saat itu juga.
• Indikasi GIFT ini adalah untuk pasien yang mengalami endometriosis dan unexplained infertility.
3. ZIFT (Zygote intra fallopian transfer)
• Proses fertilisasi dengan cara mengambil ovum dari ovarium dengan cara laparoscopy, kemudian sperma diinseminasikan kedalam media biak. Setelah terjadi fertilisasi pada fase zygote, hasil pembuahan ini dimasukkan kedalam tuba dengan cara laparoscopy.
• Proses ini hampir sama dengan FIVET, perbedaannya jika pada FIVET hasil pembuahannya pada masa embrio lalu di transferkan ke dalam rahim tetapi pada ZIFT hasil pembuahan bentuk zygote dan di transferkan ke dalam tuba. Indikasi ZIFT ini adalah untuk pasien yang mengalami oligozoospermia
Prognosis
• Prognosis terjadinya kehamilan tergantung pada umur suami, umur istri, dan lamanya dihadapkan kepada kemungkinan kehamilan (frekuensi senggama dan lamanya perkawinan).
• Pengelolaan mutakhir terhadap pasangan infertil dapat membawa kehamilan kepada lebih dari 50% pasangan. Separuhnya lagi terpaksa harus hidup tanpa anak, atau memperoleh anak dengan jalan lain, misalnya dengan inseminasi buatan donor atau mengangkat anak (adopsi).